Anda di halaman 1dari 7

Tugas Agama Kristen

Nama : Jonathan Ardo Rangga Pratama

Kelas : X MIPA 1

Nomor Absen : 35
A. Upacara Pernikahan Adat
1. Suku Jawa Tengah

Upacara pernikahan dimulai dari Serah-serahan dari keluarga pria


kepada keluarga wanita,kedua Siraman yang bertujuan membersihkan jiwa
pengantin,selanjutnya dilakukan Paes(Ngerik) yang dilakukan di kamar calon mempelai
perempuan, dan yang keempat dilakukan acara Dodol Dawet yang dilakukan oleh mempelai
perempuan,langkah kelima Midodareni kata midodaren sendiri berasal dari bahasa Jawa,

yaitu 'widodari' atau bidadari dalam bahasa Indonesia. Upacara ini dilangsungkan pada
malam hari setelah prosesi siraman, yang dimaksudkan menjadikan sang mempelai
perempuan secantik Dewi Widodari. Kegiatan selanjutnya adalah Upacara Panggih prosesi
dimulai dengan datangnya calon mempelai pria dan rombongan ke kediaman calon
mempelai perempuan, yang berhenti di depan pintu masuk rumah. Di acara puncak
dilakukan dengan Balangan Suruh,masih di titik yang sama dengan upacara panggih tadi,
jarak antar mempelai kurang lebih lima langkah. Kedua mempelai akan saling melempari
ikatan daun sirih yang diisi kapur sirih dan diikat benang. Kedua mempelai saling melempar
sambil tersenyum, mempelai laki-laki mengarahkan lemparannya ke arah dada mempelai
perempuan, dan mempelai perempuan meleparnya ke arah paha mempelai laki-laki.
Menurut kepercayaan kuno, daun sirih punya daya untuk mengusir roh jahat dalam diri
masing-masing calon mempelai.

2. Suku Sunda
a. Penjemputan calon pengantin pria
b. Ngabageakeun
c. Akad nikah
d. Sungkeman
e. Saweran
f. Meuleum Harupat
g. Nincag Endog
h. Ngaleupas Japati
i. Muka Panto
j. Huap Lingkup
k. Pabetot Bakakak Hayam
3. Suku Dayak
a. Paminangan
b. Singkup Paurung Hang Dapur
c. Adu Bakal
4. Suku Batak
a. Mangaririt
b. Mangalehon Tanda
c. Marhusip
d. Martumpol
e. Marhata Sinamot
f. Martonggo Raja
g. Manjalo Pasu-pasu Parbagason
h. Marunjuk
i. Dialap Jual
j. Ditaruhon Jual
5. Suku Dani
a. Bingga Lakue
b. Koeame Wagarak
c. Koejiqui
d. Koewupugi
B. Upacara Kematian Adat
1. Suku Jawa Tengah
Brobosan adalah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Jawa ketika
ada kerabatnya yang meninggal. Brobosan sendiri dilakukan dengan cara
berjalan di bawah keranda mayat yang sedang diangkat tinggi-tinggi.
Kegiatan brobosan ini dilakukan sebelum jenazah di berangkatkan ke makam.
Biasanya orang yang melakukan brobosan adalah anak, cucu, atau kerabat
dekat dari orang yang meninggal. Ritual tersebut berdasarkan pepatah yang
mengatakan “mikulduwur, mendhem jero “ atau menjunjung tinggi dan juga
mengenang jasa-jasa orang yang telah tiada tersebut.

2. Suku Sunda

Pada garis besarnya rangkaian upacara adat kematian dapat


digambarkan sebagai berikut: memandikan mayat, mengkafani mayat, menyolatkan mayat,
menguburkan mayat, menyusur tanah dan tahlilan, yaitu pembacaan do’a dan zikir kepada
Allah swt. agar arwah orang yang baru meninggal dunia itu diampuni segala dosanya dan
diterima amal ibadahnya, juga mendo’kan agar keluarga yang ditinggalkannya tetap tabah
dan beriman dalam menghadapi cobaan. Tahlilan dilaksanakan di rumahnya, biasanya
sore/malam hari pada hari pertama wafatnya (poena), tiluna (tiga harinya), tujuhna (tujuh
harinya), matangpuluh (empat puluh harinya), natus (seratus hari), mendak taun (satu
tahunnya), dan newu (seribu harinya).

3. Suku Batak
Suku Batak memiliki upacara adat yang beragam, salah satunya
adalah upacara kematian. Upacara kematian ini diadakan saat pemakaman seseorang yang
meninggal dunia. Dalam upacara ini, ada satu benda yang wajiib untuk disiapkan, yaitu
Sijagaron.Sijagaron merupakan sebuah benda yang dijadikan simbol penting pada acara
kematian. Benda ini memiliki nilai filosofis dan makna yang mendalam bagi masyarakat
Batak.

4. Suku Dayak

Upacara Tiwah merupakan ritual para penganut Hindu Kaharingan,


kepercayaan asli suku Dayak, sebagai tanda bakti kepada luhur. Tiwah merupakan upacara
kematian tingkat terakhir. Bagi suku Dayak, kematian perlu disempurnakan dengan ritual
lanjutan agar roh dapat hidup tenteram bersama Ranying Hatalla.
5. Suku Dani
Bagi suku yang bermukim di Papua ini, kebersamaan sangatlah
penting. Oleh sebab itu, saat kehilangan anggota keluarga, mereka
akan segera memotong ruas jarinya. Tradisi ini dikenal sebagai Iki
Palek

C. Kebudayaan Daerah
1. Suku Jawa Tengah
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama
berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata "Ma Hyang" yang
artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha
Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa
yang bermakna "bayangan", hal ini disebabkan karena penonton juga
bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya
saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi
narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh
musik gamelan yang dimainkan
sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh
para pesinden.

2. Suku Sunda

Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi


sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah
periang, ramah-tamah (soméah, seperti dalam falsafah soméah hadé
ka sémah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat
menghormati orang tua. Itulah cermin budaya masyarakat Sunda.

3. Suku Batak

Dalam budaya Batak ada tradisi mangulosi, yakni proses


mengalungkan kain Ulos ke pundak orang lain. Dalam upacara pernikahan
Batak, ada tradisi mangulosi dari tulang (Paman) kepada kedua pengantin,
hal yang menunjukkan kekhasan relasi dalam keluarga Batak. Setiap jenis
Ulos punya kegunaan masing-masing. 

4. Suku Dayak

Suku Dayak berasal dari pulau Kalimantan, dan terdiri dari berbagai
etnis suku. Masing-masing suku ini mempunyai kebiasaan, adat,
dialek, budaya, serta wilayahnya sendiri. Suku Dayak adalah nama
yang diberi penjajah kepada penghuni pedalaman pulau Borneo yang
tinggal di pulau Kalimantan.

5. Suku Dani
Kesenian masyarakat suku Dani dapat dilihat dari cara membangun
tempat kediaman, seperti disebutkan di atas dalam satu silimo ada
beberapa bangunan, seperti: Honai, Ebeai, dan Wamai. Selain
membangun tempat tinggal, masyarakat Dani mempunyai seni
kerajinan khas, anyaman kantong jaring penutup kepala dan pegikat
kapak.

D. Bahasa Daerah
1. Suku Jawa Tengah = Bahasa Jawa
2. Suku Sunda = Bahasa Sunda
3. Suku Batak = Bahasa Batak
4. Suku Dayak = Bahasa Dayak
5. Suku Dani = Bahasa Dani

Anda mungkin juga menyukai