Anda di halaman 1dari 9

PULAU KALIMANTAN

Kalimantan adalah sebuah wilayah di pulau Borneo yang dimiliki oleh Indonesia,
wilayah Kalimantan terletak di selatan pulau Borneo. Ia berbatasan dengan Sabah
dan Sarawak di bagian utara, sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Selat
Karimata, di bagian selatan berbatasan dengan Laut Jawa, dan di sebelah timur
berbatasan dengan Selat Makassar, dan Laut Sulawesi.

A. Sejarah Singkat Pulau Kalimantan


Pada zaman Hindia-Belanda dan sebelumnya, Kalimantan merujuk kepada
keseluruhan pulau Borneo yang meliputi Sabah, Sarawak, Brunei, dan kawasan
Kalimantan sekarang. Dalam surat-surat Pangeran Tamjidillah dari Kerajaan
Banjar kepada Residen Belanda di Banjarmasin pada tahun 1857, beliau menyebut
nama "Pulau Kalimantan", bukan dengan sebutan "Pulau Borneo". Ini
menunjukkan bahawa di kalangan penduduk, nama "Kalimantan" lebih umum
digunakan daripada nama "Borneo" yang digunakan pada masa penjajahan Hindia
Belanda.

B. Aneka Ragam Kebudayaan Kalimantan


        Kebudayaan merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan siapa
pun, termasuk pulau yang terkenal dengan hutan hujan tropisnya ini. Berikut
adalah salah satu kebudayaan yang ada di Pulau Kalimantan :
1. Tarian Daerah
a. Tari Baksa Kembang
Tari ini berasal dari daerah Kalimantan Selatan. Tarian ini
biasanya untuk menyambut tamu agung yang datang ke daerah
Kalimantan Selatan. Para penarinya terdiri dari para wanita yang dapat
ditarikan beramai-ramai atau secara tunggal. Tari Baksa Kembang
menggambarkan seorang putri yang sedang memetik bunga di taman
diiringi tabuhan gamelan khas Banjar dan busana yang penuh manik-
manik.
Gambar 1. Tari Baksa Kembang
Sumber : https://kurtilas-sd.blogspot.com/2018/03/tari-baksa-kembang-tari-
tradisional.html
b. Tari Tambun Bungai
Tarian ini berasal dari Kalimantan Tengah yang mengisahkan
tentang kepahlawanan Tambun dan Bungai mengusir musuh yang akan
merampashasil panen rakyat.
c. Tari Balean Dadas
Tarian Balean Dadas juga berasal dari Kalimantan Tengah. Tarian
ini merupakan ritual untuk memohon kesembuhan bagi penduduk yang
sakit.
d. Tari Gong
Tari Gong berasal dari Kalimantan Timur. Tarian ini biasanya
ditarikan dalam upacara penyambutan tamu agung atau pada upacara
kelahiran anak dari seorang kepala suku.

e. Tari Perang
Tarian ini juga berasal dari Kalimantan Timur yang
menggambarkan peperangan dua orang pemuda dalam memperebutkan
seorang gadis yang diimpikan.

2. Senjata Tradisional
a. Mandau
Gambar 2. Mandau
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Mandau
Mandau sangat dipercaya mempunyai unsur magis dan biasanya
digunakan untuk ritual-ritual adat tertentu seperti perang, pengayauan
(pemenggalam kepala musuh), perlengkapan tarian adat dan
perlengkapan upacara adat. Mandau memiliki tingkat kesaktian yang
berbeda-beda tergantung proses pembuatannya. Biasanya tingkat
kesaktian mandau menjadi sangat tinggi jika pada proses pembuatannya
banyak kepala lawan yang di-kayau (dipenggal). Penduduk mempercayai
roh dari lawan yang dipenggal tersebut akan berdiam di dalam Mandau.
Dengan berkembangnya zaman, fungsi Mandau pada saat ini berubah
menjadi barang koleksi serta digunakan sebagai senjata untuk berburu,
memangkas semak dan sebagai hiasan dinding.
b. Talawang
Talawang adalah salah satu senjata yang digunakan oleh suku
Dayak untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Talawang ini
biasanya terbuat dari kayu yang kuat. Senjata ini sangat ringan sehingga
pada saat mempertahankan diri dapat dipegang pada bagian depan tubuh.
Bentuk Talawang persegi enam memanjang dengan ukuran kurang lebih
satu meter dan lebar setengah meter. Bentuk Talawang tersebut dibuat
sedemikian mungkin agar dapat menutupi dada sehingga berguna untuk
menangkis serangan mandau atau tombak musuh. Pada bagian depan
Talawang biasanya dihiasi dengan bentukTopeng (hudo), Pilin Ganda
atau Lidah api. Selain sebagai alat pertahanan diri, Talawang juga
merupakan pelengkap tarian adat yang penggunaannya bersamaan
dengan Mandau.

c. Nama Suku yang Ada di Kalimantan


Selain asal-usul dan beragam budaya mengenai Pulau
Kalimantan, ada lagi hal yang membuat Kalimantan sangat dikenal oleh
masyarakat. Hal tersebut adalah suku bangsa yang terdapat di wilayah
Pulau Kalimantan. Selama ini mungkin kita hanya mengenal suku Dayak
sebagai suku yang ada di Kalimantan. Namun, sebenarnya terdapat
banyak ragam suku bangsa yang hidup di tanah Kalimantan tersebut yang
juga berasal dari aneka rumpun yang berbeda. Suku-suku bangsa tersebut
antara lain adalah :
 Suku Kutai
 Suku Banjar
 Suku Berau
 Suku Bajau (Rumpun Banjar)
 Suku Paser
 Suku Tunjung
 Suku benuaq
 Suku bentiaq (rumpun Ot Danum)
 Suku Bukat
 Suku Busang
 Suku Ohong
 Suku Penihing
 Suku Punan
 Suku Modang
 Suku Basap
 Suku Punan Sului
 Suku Punan Beketan
 Suku Puann Murut
 Suku Badeng
 Suku Bakung
 Suku Merab
 Suku Wehea (rumpun Punan)
 Suku Kenyah
 Suku Kayan
 Suku Bahau
 Suku Umaq
 Suku Lapo
 Suku Saq
 Suku Huang Tering
 Suku Long
 Suku Touk (rumpun Apo Kayan)
 Suku Tidung
 Suku Bulungan
 Suku Tagol
 Suku Berusuh
 Suku Ludanyeh
 Suku Tinggalan
 Suku Abai (rumpun Tidung)
3. Upacara adat
a. Upacara Pengobatan
Menyajikan tari Belian. Merupakan upacara yang
diselenggarakan untuk menyembuhkan orang sakit, baik itu sakit secara
jasmani maupun rohani. Namun metode pengobatannya tetap sama, yaitu
dengan menggunakan sesajen-sesajen yang dipersembahkan kepada roh
nenek moyang melalui pembacaan mantra-mantra tertentu oleh seorang
dukun.
Harapan yang ingin dicapai adalah agar roh nenek moyang
memberikan kesembuhan kepada orang yang sakit. Namun bukan berarti
setiap penyakit dapat disebuhkan, karena masyarakat juga meyakini
bahwa kematian adalah takdir yang harus mereka hadapi. Keputusan
antara peluang hidup dan matinya seseorang tersebut akan disampaikan
oleh sang dukun setelah tarian belian selesai dilakukan.
b. Upacara Tolak Bala
Menyajikan tari Belian. Merupakan upacara yang
diselenggarakan untuk mempelas kampung. Upacara ini diadakan ketika
pembentukan/pendirian koloni baru di suatu tempat dan ketika sedang
terjadi bencana yang melanda kampung tersebut. Upacara ini dipimpin
oleh seorang dukun dengan mempersembahkan sesajen dan membaca
mantra sambil menari, sebagai bentuk komunikasi dengan roh nenek
moyang.
Harapan yang ingin dicapai adalah agar roh nenek moyang
menghindarkan/menghilangkan bencana dan memberikan keselamatan
bagi kampung.
c. Upacara Pernikahan
Menyajikan tari Datun, tari Jepen dan tari Jepen Tungku.
Merupakan upacara peresmian hubungan sepasang muda-mudi menjadi
ikatan suami-istri untuk membentuk rumah tangga. Upacara ini disertai
seserahan dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan yang diwakilkan
oleh wali masing-masing, dengan beberapa tahapan tertentu. Jenis
seserahan dan cara penyerahan sangat beragam bergantung dari strata
keluarga dalam masyarakat. Upacara ini ditutup dengan penyelenggaraan
pesta yang dihibur dengan beberapa jenis tarian daerah.
Harapan yang ingin dicapai adalah sebagai bentuk sosialisasi agar
semua masyarakat mengetahui berita baik tersebut, serta mendoakan agar
setiap rumah tangga mendapat berkah bagi kelangsungan hidupnya
secara khusus dan menjadi berkah bagi masyarakat di kampung tersebut
secara umum.
d. Upacara Membuang Bangkai
Merupakan upacara pemindahan tulang-tulang arwah yang telah
meninggal dari kuburan keluarga ke suatu kuburan lain yang dikhususkan
dan dianggap sebagai tempat keabadian. Upacara ini dilaksanakan 2-3
kali dalam setahun, tergantung dari perintah kepala suku. Tujuan yang
ingin dicapai adalah untuk mengenang jasa para arwah semasa hidupnya
serta mempersembahkan tempat peristirahatan terakhir yang istimewa.
e. Upacara Sebelum Menanam  
Menyajikan tari Hudog. Merupakan upacara yang
diselenggarakan sebelum memulai musim bertani/berkebun. Upacara ini
disertai pula dengan persembahan sesajen kepada roh nenek moyang.
Upacara ini dilakukan 1 kali dalam setahun. Tujuan dari upacara ini
adalah agar roh nenek moyang memberkati sawah/kebun yang akan
diolah serta menjauhkannya dari roh-roh jahat perusak tanaman.
f. Upacara Pembunuhan Kerbau
Dalam kepercayaan masyarakat, adalah suatu kewajiban bagi
setiap orang yang masih hidup untuk menyelenggarakan upacara
membunuh kerbau sebagai persembahan bagi orang tua yang telah
meninggal dunia. Upacara ini diselenggarakan dalam tiga tahap dan
membutuhkan dana yang besar. Penyelenggaraannya tidak harus segera
setelah orang tua meninggal dunia, namun dapat menunggu sampai pihak
keluarga benar-benar siap secara materi.
Penyelenggaraan upacara ini adalah satu-satunya cara yang diakui
secara adat untuk menunjukkan rasa cinta kasih anak kepada orang tua
yang telah meninggal. Selain itu juga untuk menghormati dan membalas
budi kedua orang tua serta mendoakan agar arwahnya dapat melewati
alam yang baik sebagaimana yang diyakini masyarakat.

4. Kebahasaan
Kebanyakan penduduk pulau Kalimantan menggunakan bahasa Melayu untuk
berkomunikasi sehari-hari. Dari hasil penelitian menunjukan Pulau
Kalimantan punya andil dalam tatanan bahasa-bahasa di dunia dan orang-
orangnya cukup dinamis, sehingga bahasanya yaitu Bahasa Melayu menyebar
pula ke berbagai belahan benua. Mengenai bahasa daerah Banjar, Kalsel,
bahwa hal tersebut bila ditinjau dari segi dialek, terbagi tiga yaitu Bahasa
Banjar Kuala, Banjar Hulu dan Pedalaman yaitu komunitas masyarakat adat
terasing atau Suku Dayak. Tapi kalau dilihat dari segi kebahasaan itu sendiri,
berdasarkan penelitian, bahasa daerah Banjar terbagi 13 sub, yang dalam
perkembangannya tak begitu nampak lagi, demikian Djantera Kawi.
DAFTAR PUSTAKA

Maksin. 2017. Pulau Kalimantan.


http://kwanggiraffe.blogspot.com/2017/02/kebudayaan-pulau-kalimantan.html
diakses pada tanggal 25 Januari 2020.

Kompas. 2008. Rumpun Bahasa Melayu.


https://nasional.kompas.com/read/2008/08/21/22130429/rumpun.bahasa.melayu.t
ernyata.dari.kalimantan diakses pada tanggal 25 Januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai