Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN REUMATIK

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas ujian praktikum mata kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pembimbing : Hj. Tati Suheti, APP., M.Kes

Disusun Oleh :

Tingkat 3 C

Erika Nada P17320118104


Kelompok 3

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN REUMATIK

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien

Nama : Ibu I
Alamat : Kp. Cadas Rt. 04 Rw. 03, Kec. Cikalongwetan, KBB.
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 20 Februari 1969 / 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMP
Orang yang dapat dihubungi :
- Nama : Ibu E
- Alamat : Kp. Cadas Rt. 04 Rw. 03, Kec. Cikalongwetan, KBB.
- Tanggal pengkajian : 20 Oktober 2020

B. Identitas Penanggungjawab
Pasangan
Nama : Bp. D
Hidup : Ya
Umur : 60 thn
Pekerjaan :-
Meninggal : Tidak
Tahun meninggal :-
Penyebab meninggal : -
Anak-anak
Hidup : Ya
Anak ke-1 : Ibu E (33 Tahun)
Anak ke-2 : Bp. E (27 Tahun)
Anak ke-3 : Ibu E (24 Tahun)
Anak ke-4 : Nn. E (20 Tahun)
Anak ke-5 : An. E (15 Tahun)

C. Riwayat Pekerjaan

Pekerjaan Saat Ini : Ibu Rumah Tangga


Pekerjaan Sebelumnya : Wirausaha
Sumber Pendapatan : Anak

D. Riwayat Lingkungan Hidup

Tempat Tinggal : Rumah Sendiri


Jumlah Tingkat : 2 Tingkat
Jumlah Orang yang Tinggal : 6 Orang
Derajat Privasi : Memiliki Kamar Pribadi
Tetangga Terdekat : Bp. D dan Ibu R
Alamat : Kp. Cadas Rt. 04 Rw. 03, Kec. Cikalongwetan, KBB.

E. Riwayat Rekreasi

Hobi : Memasak
Keanggotaan Organisasi : Ibu-ibu Majlis Ta’lim
Liburan / Perjalanan : Jalan-jalan ke kebun teh

F. Sumber / Sistem Pendukung yang Digunakan

Rumah Sakit : RSUD Cikalongwetan


Puskesmas : Puskesmas Cikalongwetan
Klinik : Klinik Insan Sehat
Pelayanan Kesehatan Dirumah :-
Layanan / Pesanan Makanan : -

G. Riwayat Kesehatan saat ini


Pada saat dikaji klien mengeluh nyeri didaerah di daerah pundak, pinggang dan lutut sejak 3
bulan yang lalu. Nyeri dibertambah apabila klien melakukan aktivitas dan berkurang apabila
beristirahat dan dipijat. Nyeri dirasakan seperti diremas-remas, tidak menyebar ke daerah lain
dan dirasakan sore atau malam hari dengan skala nyeri 3 (0-10). Klien mengatakan mudah
kelelahan, lutut tampak bengkak dan kemerahan. Hasil TTV TD : 120/80 mmHg, nadi : 76x
menit, respirasi : 18/menit, suhu : 36,7̊ C.

H. Riwayat Kesehatan Dahulu


Ibu I mengatakan tidak pernah mengalami keluhan yang sama, tidak mempunyai riwayat
operasi dan tidak mempunyari riwayat penyakit kronis.

I. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami penyakit yang sama, dan
suaminya mempunyai penyakit keturunan yaitu DM tetapi tidak mempunyai penyakit menular
(TBC, HIV/AIDS, Hepatitis, dll.)

J. Tinjauan system

1. Keadaan Umum
Klien tampak lemas meringis kesakitan, dan mudah lelah.

2. Integument
Kulit terlihat kering sedikit keriput, warna kulit sawo matang sama dengan sekitar,
permukaan kulit kasar, tidak ada lesi, rambut rontok dan beruban, turgor kulit kurang
elastis, akral teraba hangat, kuku jari keras dan rapuh, kulit dibagian lutut tampak
kemerahan dan bengkak.
3. Kepala
Bentuk kepala bulat, kulit kepala bersihh, persebaran rambut merata, halus dan terdapat
uban, rambut rontok, tidak ada kelainan dibagian kepala.
4. Mata
Bentuk dan posisi simetris, konjungtiva berwarna merah muda, sklera berwarna putih
keruh, pupil mengecil saat terkena cahaya, klien menggunakan kacamata (+3)

5. Telinga
Bentuk dan posisi simetris, terdapat sedikit serumen kering, gendang telinga utuh, fungsi
pendengaran berkurang

6. Mulut dan Tenggorokan


Bibir berwarna kecoklatan, mukosa bibir kering, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan
gusi, terdapat karies gigi, jumlah gigi 18 buah, tidak ada pembengkakan pada tonsil, uvula
berada ditengah.

7. Leher
Simetris terhadap tubuh, warna kulit sama dengan warna sekitar, tidak ada lesi, tidak ada
pembengkakan pada kelenjar tiroid, klien mengatakan lehernya terasa kaku dan pegal.

8. Payudara
Tidak dilakukan pengkajian pada bagian payudara.

9. Sistem penafasan
Bentuk dan pergerakan dinding dada simetris, tidak menggunakan otot bantu pernapasan,
tidak terdapat retraksi dada, tidak terdapat nyeri tekan pada dada anterior maupun posterior,
getaran sama pada kedua sisi saat taktil premitus, pada saat diperkusi terdapat bunyi
resonan disemua lapang paru, terdengar dullness di ICS 2-5 (jantung), saat auskultasi
terdengar vesikuler, RR 18x/menit.

10. Sistem Kardiovaskuler


Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 76x/menit , irama nadi regular, tidak terdapat edema
pada palpebral, tidak ada distensi JVP, CRT kembali dalam <2 detik, iktus kordis teraba
pada ICS 5 garis midklavikula kiri, suara perkusi jantung terdengar dullness di ICS 2-5, S1
dan S2 reguler, tidak ada bunyi tambahan.
11. Sistem Gastrointestinal
Berat badan 57 Kg, tinggi badan 155 cm, mukosa mulut kering, gigi dan lidah bersih, tidak
ada keluhan nyeri mengunyah atau menelan, tidak ada pembengkakan tonsil, bising usus
7x/menit, tidak terdapat asites,saat diketuk terdengar suara timpani disemua kuadran, tidak
ada pembesaran hepar.

12. Sistem Perkemihan


Tidak terdapat nyeri tekan didaerah sekitar kandung kemih, tidak teraba adanya
pembesaran ginjal, tidak ada nyeri saat perkusi ginjal, ngompol (-)

13. Sistem Genitoreproduksi

Klien sudah menopause.

14. Sistem Muskuloskeletal


Tidak terdapat deformitas, klien terlihat kifosis, kemampuan pergerakan sendi terbatas,
klien mengeluh nyeri dipersendian lutut, pundak dan pinggang, terdapat kontraktur, sendi
lutut tampak kemerahan dan bengkak.
Kekuatan otot

4 4

3 3

15. Sistem Saraf Pusat

Nervus I : klien dapa membedakan bau kayu putih dengan kopi

Nervus II : klien dapat melihat dengan jarak dekat

Nervus III,IV,VI : refleks pupil mengecil saat terkena cahaya, klien mampu menggerakan
bola mata ke segala arah.

Nervus V : klien mampu mengunyah dengan baik

Nervus VII : wajah simetris

Nervus VIII : klien dapat mendengar dengan baik


Nervus IX,X,XII : klien dapat menelan dengan baik

Nervus XI : kekuatan otot menurun, pergerakan sendi menurun

16. Sistem Endokrin

Leher simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
pembengkakan kelenjar tiroid

K. Psikososial dan Spiritual

1. Pola komunikasi : 2 arah


2. Konsep Diri
a. Body Image : Klien menyukai bentuk tubuhnya, walaupun lututnya sering nyeri
b. Ideal Diri : Klien berharap sembuh dari penyakitnya
c. Peran : Klien seorang ibu bagi anak-anak nya
d. Identitas : Klien merupakan seorang perempuan, dan merasa puas dengan
gendernya
e. Harga Diri : Klien merasa dirinya dibutuhkan oleh anaknya sehingga klien merasa
semangat dalam menjalani kehidupannya
3. Mekanisme Koping
Apabila dalam menghadapi masalah maka yang dilakukan adalah bercerita kepada
anak-anaknya dan berdo’a kepada Allah SWT. Klien selalu bersemangat untuk menjalani
kehidupan nya, dan selalu beribadah sesuai dengan kemampuannya.
4. Aspek Spiritual
a. Makna hidup : klien mengatakan hidupnya sangat berharga dan
merupakan anugrah dari Allah swt.
b. Pandangan terhadap sakit : klien mengatakan sakitnya yang dialami akibat dari usia
yang semakin tua.
c. Keyakinan akan kesembuhan : klien yakin penyakit yang dialaminya bisa membaik dan
sembuh.
d. Kemampuan beribadah terhadap sakit : walaupun dengan keterbatasannya klien tidak
pernah meninggalkan sholat 5 waktu, membaca Al-Qur’an serta berdzikir.

L. Pengakajian Emosi
Pengkajian tahap 1

1. Apakah klien mengalami sukar tidur? “ya”

2. Apakah klien sering mengalami gelisah? “ya”

3. Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? “Tidak”

4. Apakah klien sering was-was atau khawatir? “ya”

5. Lanjut ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “Ya”

Pengkajian tahap 2

1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? “ya”

2. Ada masalah atau banyak fikiran? “ya”

3. Ada gangguan masalah dengan keluarga lain? “Tidak”

4. Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter? “ya”

5. Cenderung mengurung diri? “Tidak”

Pada saat diajukan pertanyaan tahap 1, klien menjawab “ya” untuk 3 pertanyaan. Sehingga
lanjut ke tahap 2. Dapat disimpulkan bahwa emosional positif.

M. Pengkajian Fungsional (KATZ indeks)

Klien mandiri dalam makan, kontinensia (BAK atau BAB), menggunakan pakaian, pergi
ketoilet, berpindah, namun terkadang saat mandi klien harus dibantu. Sehingga klien termasuk
kedalam kategori B, yaitu mandiri kecuali 1 fungsi lainnya.

N. Pengkajian Tigkat Kemandirian (Bartel Indeks Modif)

No Kriteria Dengan Bantuan Mandiri Keterangan

Frekuensi: 3x/ hari


1. Makan 5 10 Jumlah: 1 porsi habis
Jenis: nasi, lauk pauk
Frekuensi: 8 gelas/hari
2. Minum 5 10 Jumlah: ±1800ml
Jenis: air putih
Berpindah dari kursi ke
3. 5-10 15
tempat tidur, sebaliknya
Personal toilet (cuci muka,
4. menyisir ramhut, gosok 0 5 Frekuensi: 2x/hari
gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian,
5. 5 10
menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 Frekuensi: 2x/hari
7. Jalan di permukaan datar 5 5
8. Naik turun tangga 0 10
9. Mengenakan pakaian 5 10
Frekuensi: 1x/hari
10. Kontrol bowel (BAB) 5 10
Konsistensi: agak padat
Frekuensi: 4x/hari
11. Kontrol bladder (BAK) 5 10
Warna: kuning jernih
Frekuensi: jarang
12. Olahraga/latihan 5 10
Jenis: -
Rekresi/pemanfaatan Frekuensi: 1x/hari
13. 5 10
waktu luang Jenis: menonton
Keterangan:

a. 130 : mandiri

b. 65-125 : ketergantungan sebagian

c. 60 : ketergantungan total
Hasil = 105 : Ketergantungan sebagian
O. Pengkajian Status Mental (SPMSQ)

Identifukasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakamenggunakan Short portable


Mental Status Questioner (SPMSQ)

Benar Salah No. Pertanyaan


 01 Tanggal berapa hari ini?
 02 Hari apa sekarang ini?
 03 Apa nama tempat ini?
 04 Dimana alamat anda?
 05 Berapa umur anda?
 06 Kapan anda lahir?
 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang?
 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya?
 09 Siapa nama ibu anda
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka

baru, semua secara menurun
£= 10 £= 0
Score total= 10
Interpretasi hasil:
a. Salah 0 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat

Hasil : Salah 0 : Fungsi intelektual utuh


P. Pengkajian ASpek Kognitif (MMSE)

No Aspek kognitif Nilai Maks Nilai klien Kriteria

1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar:


- Tahun
- Musim
- Tanggal
- Hari
- Bulan
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada?
- Negara Indonesia
- Provinsi Jawa Barat
- Kota…
- PTSW…
- Wisma…
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek
tadi
- Pulpen
- Kertas
- Meja
3. Perhatian dan 5 5 Minta klien untuk mulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian
dikurangi 7 sampai lima
tingkat
- 93
- 86
- 79
- 72
- 65
4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk
menyebutkan kembali ketiga
obyek no 2. Bila benar satu
poin untuk masing-masing
obyek
5. Bahasa 9 9 Tunjukkan satu benda dan
tanyakan namanya pada
klien;

- Jam
- Buku
- Televisi
Minta klien untuk mengulang
kata berikut: “tak, ada, jika,
dan, atau, tetapi.” . bila benar
nilai satu point

- Benar 3 kata tak ada jika


Minta klien untuk mengikuti
tiga langkah perintah berikut;
- Ambil kertas dan pegang
- Lipat dua
- Letakkan di atas meja
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut
- “tutup mata”
- Tuliskan suatu kalimat…
- Salin gambar
Total nilai 30
Interpretasi hasil:

a. >23 : aspek kognitif mental baik


b. 18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
c. ≤ 17 : kerusakan aspek fungsi mental berat
Hasil : >23 : aspek kognitif mental baik

Q. Pengkajian Keseimbangan

1. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan


a) Klien stabil duduk di kursi tanpa lengan :0
b) Klien menahan dorongan pada sternum :1
c) Mata tertutup :0
d) Klien dapat memutarkan lehernya :0
e) Klien dapat menggapai sesuatu dengan seimbang :0
f) Klien mampu membungkuk :1
2. Komponen gaya berjalan atau pergerakan
a) Klien berjalan ke tempat yang telah ditentukan dengan seimbang :0
b) Kaki terangkat tidak terlalu tinggi :0
c) Langkah klien konsisten :0
d) Langkah kaki klien simetris :0
e) Langkah klien simetris :0
f) Berbalik :0

Interpretasi hasil:

a. Nilai 0-5 (resiko jatuh rendah)


b. Nilai 6-10 (resiko jatuh sedang)
c. Nilai 11-15 (resiko jatuh tinggi)

Hasil : 2 (resiko jatuh rendah)

R. Pengkajian Sosial
ASPEK YANG DINILAI NILAI
2 1 0
1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga/teman-teman

(Adaptation)
2. Saya puas bahwa keluarga/teman-teman membicarakan sesuatu

dengan saya (Partnership)
3. Saya puas bahwa keluarga/teman-teman mendukung keinginan

saya (Growth)
4. Saya puas bahwa keluarga/teman-teman saya mengekspresikan

dan berespon terhadap emosi saya (affection)
5. Saya puas bahwa keluarga/teman-teman saya dan saya

menyediakan waktu bersama (Resolve)
Total 8
Penilaian:

a. 0-3: Disfungsi keluarga sangat tinggi


b. 4-6: Disfungsi keluarga sedang
c. 7-10: Disfungsi keluarga baik

Hasil :8 : Disfungsi keluarga baik

S. Kondisi Depresi (BACK)

Nilai
No. Aspek yang dinilai
3 2 1 0

1. Ketidakmandirian √

2. Pesimisme √

3. Rasa Kegagalan √

4. Ketidakpuasan √

5. Rasa bersalah √
6. Tidak menyukai diri sendiri √

7. Membayangkan diri sendiri √

8. Menarik diri √

9. Keragu-raguan √

10. Perubahan gambaran diri √

11. Kesulitan kerja √

12. Keletihan √

13. Anoreksia √

Penilaian :

0–4 : Tidak ada depresi atau minimal

5–7 : Depresi ringan

8 – 15 : Depresi sedang

> 16 : Depresi berat


Hasil : 2 (Tidak ada depresi atau minimal)

Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS : Factor genetic Nyeri akut

 Klien mengatakan merasa
Rematik
nyeri di bagian pundak,

pinggul, dan lutut.
Sinovili
 Klien mengatakan rasa

nyeri timbul setelah
Hiperemia dan
melakukan aktivitas yang
pembengkakan
berat.

 Klien mengatakan nyeri
Dekstrusi sendi
berada di skala 3 (1-10)

DO :
Nyeri akut
 Klien tampak meringis
kesakitan.
 Klien tampak gelisah
 Klien tampak berhati-
hati saat bergerak.
 Terdapat nyeri tekan
dipundak, pinggul dan
lutut
DS : Penyakit reumatik Defisit pengetahuan

 Klien mengatakan
penyakit reumatik adalah
Kurangnya informasi
penyakit nyeri sendi.
mengenai penyakit
 Klien mengatakan tidak ↓
mengetahui penyebab, Defisit pengetahuan
dan cara mengatasi
penyakit rematik.

DO :

 Klien tampak
kebingungan

 Klien tidak mampu


menyebutkan penyebab,
dan cara pencegahan
reumatik

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan dektrusi sendi, ditandai dengan klien mengatakan merasa
nyeri di bagian pundak, pinggul, dan lutut, nyeri timbul setelah melakukan aktivitas yang
berat, nyeri berada di skala 5 (1-10), klien tampak meringis kesakitan, terdapat nyeri
tekan dipundak, pinggul dan lutut.
2. Defisit pengetahuan b.d kurangnya informasi menganai penyakit reumatik

III. INTERVENSI KEPERAWATAN


Perencanaan
Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri, catat 1. Membantu dalam
berhubungan dengan tindakan keperawatan lokasi dan menentukan
dektrusi sendi, selama 3x kunjungan intensitas (0-10). kebutuhan manajemen
ditandai dengan klien diharapkan : Catat factor-faktor nyeri dan keefektifan
mengatakan merasa -Klien tidak yang program.
nyeri di bagian mengatakan merasa mempercepat dan 2. Matras yang
pundak, pinggul, dan nyeri di bagian tanda-tanda rasa lembut/empuk, Bantal
lutut, nyeri timbul pundak, pinggul, sakit non verbal. yang besar akan
setelah melakukan dan lutut mencegah
aktivitas yang berat, -Klien mengatakan pemeliharaan
2. Berikan
nyeri berada di skala 3 tidak merasakan kesejajaran tubuh
matras/kasur
(0-10), klien tampak nyeri setelah yang tepat,
keras, bantal
meringis kesakitan, melakukan aktivitas menempatkan stress
kecil. Tinggikan
terdapat nyeri tekan yang berat pada sendi yang sakit.
linen tempat tidur
dipundak, pinggul dan -Klien mengatakan Peninggian linen
sesuai kebutuhan.
lutut. nyeri berada di tempa tidur
skala 1 (1-10) menurunkan, tekanan
-Klien tidak tampak pada sendi yang
meringis kesakitan terinflamasi/nyeri.
-Klien sudah tampak 3. Memfokuskan
ceria 3. Libatkan dalam kembali perhatiam,
-Tidak terdapat nyeri aktivitas hiburan memberikan stimulasi,
tekan dipundak, yang sesuai untuk dan meningkatkan
pinggul dan lutut situasi indiviu. rasa percaya diri dan
perasaan sehat.
4. Jahe dapat
menghalangi
4. Anjurkan klien
pembentukan senyawa
untuk terapi hebal
peradangan
menggunakan
prostaglandin dan
jahe.
leukotrein yang
mencegah peradangan
Defisit pengetahuan Setelah dilakukan 1. Berikan
1. Dengan diberikan
b.d kurangnya tindakan keperawatan pendidikan
pendidikan kesehatan
informasi mengenai selama 2 kunjungan kesehatan kepada
dapat meningkatkan
penyakit reumatik tidak terjadi defisit lansia dan
pemahaman dan
pengetahuan, dengan keluarga mengenai
pengetahuan lansia
kriteria: pengertian, faktor
mengenai penyakit
 Klien mampu penyebab, faktor
reumatik.
menyebutkan risiko, tanda dan
2. Senam reumatik
kembali gejala, serta
merupakan senam
pengertian pencegahan
yang berfokus pada
reumatik dengan penyakit reumatik.
cara mempertahankan
bahasa sendiri 2. Demonstrasikan
lingkup gerak sendi
 Klien mampu mengenai senam
secara maksimal dan
menyebutkan reumatik
bertujuan mengurangi
faktor penyebab
nyeri sendi dan
dan risiko dari
menjaga kesehatan
reumatik
jasmani penderita
 Klien mampu
reumatik
menyebutkan cara
pencegahan
penyakit reumatik
 Klien mampu
mnyebutkan tanda
dan gejala
penyakit
reumatik.
 Klien mampu
melakukan
gerakan senam
reumatik

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Tanggal/Waktu DX Tindakan/Implementasi Paraf


.
1 20 Oktober 2 Meberikan pendidikan kesehatan kepada lansia dan Erika
2020 keluarga mengenai pengertian, faktor penyebab,
13.00 WIB faktor risiko, tanda dan gejala, serta pencegahan
penyakit reumatik.

E/: Klien mampu menyebutkan kembali mengenai


pengertian, tanda gejala, faktor penyebab, faktor
risiko, pencegahan, dan makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan unruk penderita reumatik.
2 20 Oktober 2 Mendemonstrasikan mengenai senam reumatik Erika
2020
E/: Klien mampu melakukan seluruh gerakan senam
13.20 WIB
reumatik
V. EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal/Waktu DX Tindakan/Implementasi Paraf


20 Oktober 2020 2 S : klien mengatakan mengerti mengenai pengertian, , Erika
14.00 WIB tanda gejala, faktor penyebab, faktor risiko, pencegahan,
dan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan unruk
penderita reumatik.
O : Klien dapat menyebutkan kembali mengenai
pengertian, , tanda gejala, faktor penyebab, faktor risiko,
pencegahan, dan makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan unruk penderita reumatik.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai