Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rizwan Hudanto

Kelas :V

SUKU BALI

Sejarah Suku Bali


Ada pendapat yang mengatakan bahwa suku asli Bali ialah suku Aga yakni salah satu subsuku bangsa
Bali yang bermukim di Desa Trunyan. Masyarakat Bali Aga dianggap sebagai orang gunung yang
bodoh. Karena masyarakatnya tinggal di pegunungan yang sangat terpencil dan pedalaman sekali
serta belum terjamah oleh teknologi sama sekali.

Penduduk asli suku Bali Aga ini bermukim di pegunungan karena masyarakatnya menutup diri dari
pendatang yang mereka sebut dengan Bali Hindu, yakni penduduk keturunan Majapahit. Selain itu,
masyarakatnya juga menganggap bahwa daerah di pegunungan ialah tempat suci karena daerah
tersebut banyak sekali puri dan kuil yang dianggap suci oleh masyarakat Bali.

Selain suku Aga yang ada di Bali, ada pula suku Bali Majapahit. Suku ini berasal dari pendatang Jawa
yang sebagian besar tinggal di Pulau Bali khususnya berada di dataran rendah. Masyarakat suku Bali
ini berasal dari masyarakat Jawa pada kerajaan Majapahit yang menganut agama Hindu. Mata
pencaharian dari masyarakat suku ini ialah bercocok tanam. Suku ini juga menjadi salah satu pengaruh
dari sejarah suku Bali.
Pendapat lain mengatakan bahwa, asal-usul suku Bali terbagi ke dalam tiga periode atau gelombang
migrasi yakni sebagai berikut :

 Gelombang pertama terjadi sebagai akibat dari persebaran penduduk yang terjadi di Nusantara
selama zaman prasejarah
 Gelombang kedua terjadi secara perlahan selama masa perkembangan agama Hindu di
Nusantara
 Gelombang ketiga merupakan gelombang terakhir yang berasal dari Jawa, ketika Majapahit
runtuh pada abad ke-15 seiring dengan

Islamisasi yang terjadi di Jawa sejumlah rakyat Majapahit memilih untuk melestarikan kebudayaannya
di Bali, sehingga membentuk sinkretisme antara kebudayaan Jawa klasik dengan tradisi asli Bali.

Kebudayaan Dan Kesenian Suku Bali


Kesenian dan kebudayaan yang ada di Bali menjadikan bali memiliki daya tarik yang kuat bagi para
wisatawan yang datang ke daerah tersebut. Beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Bali.

1. Pakaian adat Bali


Bali mempunyai banyak macan atau varian dari pakaian adatnya. Untuk perempuan yang masih
remaja memakai sanggul gonjer, sedangkan perempuan atau wanita dewasa memakai sanggul tagel,
kemudian memakai sesentang atau kemben songket, Kain wastra, Sabuk prada (stagen) untuk
membelit pinggul dan dada, Selendang songket bahu ke bawah, Kain tapih atau sinjang, di sebelah
dalam, Beragam ornamen perhiasan, Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas
kaki sebagai pelengkap. Untuk pria memakai ikat kepala atau udeg lalu memakai selendang pengikat
atau umpal, kain kampuh, kain wastra, keris, sabuk, kemeja atau jas, serta ornament yang dipakai
untuk menghiasi penampilan sang pria

2. Rumah adat Bali


Rumah adat Bali harus sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali ajaran terdapat pada kitab suci
Weda yang mengatur soal tata letak sebuah bangunan yang hampir mirip dengan ilmu Feng Shui
dalam ajaran Budaya China. Rumah adat Bali harus memenuhi aspek pawongan (manusia /
penghuni rumah), pelemahan (lokasi / lingkungan) dan yang terahir parahyangan.

Pada umumnya rumah Bali di penuhi dengan pernak-pernik hiasan, ukiran serta warna yang alami lalu
patung-patung symbol ritual. Bangunan Rumah Adat Bali terpisah-pisah manjadi banyak bangunan-
bangunan kecil – kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar yang mengelilinginya. Seiring
perkembangan jaman mulai ada perubahan pada bangunan dimana bangunannya tidak lagi terpisah-
pisah.
3. Tari Bali
Bali mempunyai berbagai macam jenis tarian daerah yang berasal dari daerah ini diantaranya yaitu
sebagai berikut :

 Tari Pendet
Tari Pendet ini ditarikan sebagai tari selamat datang untuk menyambut kedatangan para
tamu dan undangan dengan menaburkan bunga, dan ekspresi penarinya penuh dengan
senyuman manis. Pada awalnya tarian ini dipakai pada acara ibadah di pura sebagai bentuk
penyambutan terhadap dewa yang turun ke dunia.

 Tari Panji Semirang


Tarian ini di mainkan oleh perempuan. Tari Panji Semirang yaitu tarian yang menggambarkan
seorang putri raja bernama Galuh Candrakirana, yang menyamar menjadi seorang laki-laki
setelah kehilangan suaminya. Dalam pengembaraannya ia mengganti namanya menjadi
Raden Panji.

 Tari Condong
Jenis tarian ini adalah tarian yang cukup sulit untuk diragakan dan tarian ini
mempunyai durasi panjang. Tarian ini yaitu tarian klasik Bali yang mempunyai gerakan yang
sangat kompleks dan menggambarkan seorang abdi Raja

 Tari Kecak
Tarian ini adalah jenis tarian yang sangat terkenal dari daerah Bali. Tarian ini dimainkan oleh
puluhan laki-laki yang duduk bari melingkar. Tarian ini menggambarkan kisah Ramayana saat
barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian
sanghyang yakni tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar,
melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan
harapan-harapannya kepada masyarakat.

4. Alat Musik Suku Bali


Bali mempunyai alat musik tradisional yang khas dari daerah ini, alat musik ini adalah alat musik
peninggalan turun menurun leluhur mereka, dan berikut beberapa alat musik tradisional Bali :

 Gamelan Bali
Sama seperti daerah lain di Indonesia yang mempunyai alat musik gamelan, Bali pun
mempunyai alat musik gamelan. Namun gamelan Bali ini mempunyai perbedaan dengan
gamelan daerah lain salah satunya yaitu ritme yang dimainkan pada gamelan Bali berjenis
ritme yang cepat.

 Rindik
Rindik adalah alat musik khas Bali yang terbuat dari bambu yang bernada selendro. Alat
musik ini dimainkan oleh 2 sampai 4 orang, 2 orang menabuh rindik sisanya meniup seruling.
Alat musik ini digunakan untuk pementasan tarian jogged bumbung dan untuk acara
pernikahan.
5. Adat Kebudayaan Suku Bali
Masyarakat Bali terdiri dari masyarakat yang beraga Hindu tapi semua itu tidak berpengaruh terhadap
masyarakat lain yang tinggal di Bali namun tidak memeluk agama Hindu. Berikut beberapa upacara
yang biasa di lakukan oleh masyarakat bali :

 Pernikahan
Untuk acara pernikahan ada beberapa upacara adat yang harus dilewati diantaranya yaitu
sebagai berikut :
o Upacara ngekeb
Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin wanita dari kehidupan
remaja menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga memohon doa restu kepada
Tuhan Yang Maha Esa agar bersedia menurunkan kebahagiaan kepada pasangan
ini serta nantinya mereka diberikan anugerah berupa keturunan yang baik
o Mungkah Lawang (Buka Pintu)
Adat ini adalah adat mengetuk pintu pengantin wanita sebanyak tiga kali, sebagai
bentuk bahwa pengantin pria telah datang untuk menjemput pengantin wanita dan
memohon agar segera dibukakan pintu
o Madengen dengan
Upacara ini bertujuan untuk membersihkan diri atau mensucikan kedua pengantin
dari energi negatif dalam diri keduanya. Upacara dipimpin oleh seorang pemangku
adat atau Balian
o Mewidhi Widana
Acara ini merupakan acara penyempurnaan pernikahan adat bali untuk
meningkatkan pembersihan diri pengantin yang telah dilakukan pada acara
sebelumnya. Lalu keduanya menuju merajan yaitu tempat pemujaan untuk berdoa
mohon izin dan restu Yang Kuasa.
o Mejauman Ngabe Tipat Bantal
Setelah beberapa hari menikah, baru upacara ini dilaksanakan. Acara ini dilakukan
untuk memohon pamit kepada kedua orang tua serta sanak keluarga pengantin
wanita, terutama kepada para leluhur, bahwa mulai saat itu pengantin wanita telah
sah menjadi bagian dalam keluarga besar suaminya

 Upacara Potong gigi


Upacara potong gigi ini wajib dilakukan oleh laki-laki dan wanita yang beranjak dewasa yang
di tandai datangnya menstruasi untuk wanita dan membesarnya suara untuk laki-laki. Potong
gigi bukan berarti gigi dipotong hingga habis, melainkan hanya merapikan atau mengikir
enam gigi pada rahang atas, yaitu empat gigi seri dan dua taring kiri dan kanan yang
dipercaya untuk menghilangkan enam sifat buruk yang melekat pada diri seseorang, yaitu
kama (hawa nafsu), loba (tamak), krodha (amarah), mada (mabuk), moha (bingung), dan
matsarya (iri hati atau dengki).

 Upacara Kematian
Masyarakat Bali selalu mengadakan upacara kematian di saat ada seseorang atau kerabat
yang meninggal dunia. Upacara kematian ini dikenal dengan nama upacara ngaben. Upacara
ini yakni upacara pembakaran bagi orang yang sudah meninggal. Pada intinya upacara ini
untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya. Seorang
Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu, Sabda, Idep, dan setelah meninggal Bayu,
Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu, Siwa selaku Dewa yang dipercaya oleh
masyarakat atau umat hindu khususnya masyarakat hindu Bali

Sistem Kepercayaan Suku Bali


Mayoritas suku Bali menganut kepercayaan Hindu Siwa-Buddha, salah satu denominasi agama
Hindu. Ajaran ini dibawah oleh para pendeta dari India yang berkelana di Nusantara dan kemudian
memperkenalkan sastra Hindu-Buddha kepada suku Bali berabad-abad yang lalu. Masyarakat
menerimanya dan mengkombinasikannya dengan mitologi pra-Hindu yang diyakini mereka. Suku Bali
yang telah ada sebelum gelombang migrasi ketiga, dikenal sebagai Bali Aga, sebagian besar
menganut agama berbeda dari suku Bali pada umumnya. Mereka mempertahankan tradisi animisme.
Suku Bali Hindu percaya adanya satu Tuhan dengan konsep Trimurti yang terdiri atas tiga wujud,
yakni sebagai berikut :

 Brahmana : menciptakan;
 Wisnu : yang memelihara;
 Siwa : yang merusak.

Selain itu hal-hal yang mereka anggap penting adalah sebagai berikut.

 Atman : roh yang abadi.


 Karmapala : buah dari setiap perbuatan.
 Purnabawa : kelahiran kembali jiwa.

Tempat ibadah agama Hindu disebut pura. Pura memiliki sifat berbeda, sebagai berikut:

 Pura Besakih: sifatnya umum untuk semua golongan.


 Pura Desa (kayangan tiga): khusus untuk kelompok sosial setempat.
 Sanggah: khusus untuk leluhur.

Sistem Kekerabatan Suku Bali


Sistem perkawinan suku bali dulunya ditentukan oleh kasta. Yang mana wanita dari kasta tinggi tidak
boleh kawin dengan laki-laki kasta rendah. Namun seiring perkembangan zaman, hal itu tidak berlaku
lagi. Perkawinan yang dianggap pantang adalah perkawinan saudara perempuan suami dengan
saudara laki-laki istri (mak dengan ngad). Hal itu akan menimbulkan bencana (panes).Cara
memperoleh istri berdasarkan adat ada dua, yaitu:

 memadik, ngindih: dengan cara meminang keluarga gadis;


 mrangkat, ngrorod: dengan cara melarikan seorang gadis.

Bahasa Suku Bali


Bahasa yang digunakan adalah bahasa Bali dan bahasa Indonesia, sebagian besar masyarakat Bali
adalah bilingual atau bahkan trilingual. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga dan bahasa asing utama
bagi masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata. Bahasa Bali asli di bagi
menjadi 2 yaitu:

 Bahasa Aga yaitu bahasa Bali yang pengucapannya lebih kasar


 Bahasa Bali Mojopahit yaitu bahasa yang pengucapannya lebih halus

Makanan Khas Bali


Salah satu makanan khas dari orang Bali yang paling terkenal ialah Ayam Betutu. Ayam Betutu adalah
lauk yang terbuat dari ayam atau bebek yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam
api sekam. Betutu ini telah dikenal di seluruh kabupaten di Bali. Salah satu produsen betutu adalah
desa Melinggih, kecamatam payangan kabupaten Gianyar.

Ayam betutu juga merupakan makanan khas Gilimanuk. Betutu digunakan sebagai sajian pada
upacara keagamaan dan upacara adat serta sebagai hidangan dan di jual. Konsumennya tidak hanya
masyarakat Bali tapi juga tamu mancanegara yang datang ke Bali, khususnya pada tempat-tempat
tertentu seperti di hotel dan rumah makan atau restoran.

Kerajinan Khas Bali


Bali memiliki kerajinan tangan yang dibuat oleh masyarakat kerajinan tangan tersebut ada mulai
kerajinan tangan membuat tas anyaman, ukiran bali berupa pajangan ataupun untuk pintu, kerajinan
tangan yang terbuat dari perak maupun kaca, topeng kayu asal Bali, pernak pernik accessories Bali
dan masih banyak lagi.
Pakaian Adat Bali

Anda mungkin juga menyukai