Anda di halaman 1dari 9

CULTURE IN

bali
ed ito r by fa ja r lu km an
PEMBAHASAN

RUMAH ADAT BAJU ADAT TARIAN ADAT LAGU ADAT


BALI BALI BALI BALI
filosofi filosofi pakaian filosofi Filosofi lagu
bale manten payas agung 1. tari kecak jenger bali
2. tari pendet

kelompok :
1.FAJAR LUKMAN
2.NURHASIFA
3.FIRA
4.SALWA
rumah adat
Rumah adat Bali selain kaya dengan macam-macam bangunan dan ruangannya, juga memiliki filosofi unik. Jadi, dalam
setiap pembuatan rumah terdapat sebuah kepercayaan yang menyertai setiap langkahnya. Baik itu tentang bentuk,
ukuran, letak, maupun filosofi yang menyertainya. Nah, bagi masyarakat Bali, ada filosofi yang menyebutkan bahawa di
dalam hidup akan tercipta sebuah keharmonisan.
Syaratnya yaitu adanya tiga aspek yang dipenuhi, yaitu palemahan, pawongan, dan parahyangan. Maka dari itu, ketika
membangun sebuah rumah atau hunian, ketiganya harus ada, yang biasa disebut dengan istilah Tri Hita Karana.
Pawongan memiliki arti penghuni rumah, kemudian palemahan diartikan sebagai adanya hubungan baik antara orang
yang menjadi penghuni dengan lingkungan rumah yang ditinggali.
bale manten
Di rumah adat Bali, Bale Manten memiliki bentuk bangunan
persegi panjang yang terletak di sebelah utara bangunan utama
serta terdapat dua ruangan, yakni bale kanan dan bale kiri.
Biasanya, rumah Bale Manten ini diperuntukan untuk kepala
keluarga atau anak perempuan yang belum menikah atau masih
perawan. Ini merupakan bentuk perhatian keluarga kepada anak
gadis agar kesuciannya terjaga.

klumpu jineng
Model yang satu ini merupakan bangunan rumah
adat Bali yang paling unik. Bentuknya seperti
rumah panggung kecil dengan bagian luar dinding
menggunakan jerami kering. Klumpu Jineng
sendiri merupakan lumbung pangan yang
difungsikan untuk menaruh gabah setelah
dijemur.
PAKAIAN ADAT
Filosofi pakaian adat Bali pada dasarnya bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi, yakni Tuhan yang
dipercayaii memberikan keteduhan, kedamaian dan kegembiraan bagi umat Hindu yang
mempercayainya.Pakaian adat Bali pada dasarnya adalah sama, yakni kepatuhan terhadap Sang Hyang
Widhi. Dasar konsep dari busana adat bali adalah konsep Tapak Dara (swastika) yang disebut Tri angga
yang terdiri dari: Dewa Angga: Dari leher ke kepala.
Manusa Angga: Dari atas pusar sampai leher.
Butha Angga: Dari pusar sampai bawah.
PAYAS AGUNG
Payas Agung adalah pakaian adat Bali yang hanya digunakan oleh dalam
berbagai acara adat seperti pernikahan, munggah deha (upacara
kedewasaan), pitra yadnya (ngaben), mesagih (upacara potong gigi),
dan upacara adat lainnya.Payas Agung dominan dengan warna emas dan
mahkota tinggi yang menjulang. Untuk wanita, mengenakan pakaian ini
terlihat anggun, cantik dan elegan. Untuk pria, Payas Agung
mengkombinasikan lilitan kain songket mewah dengan jas beludru
bermotif prada Bali.Penggunaan Payas Agung disertai riasan yang
mewah. Pada bagian dahi wanita dirias dengan lengkungan atau srinata
agar wanita terlihat lebih bersahaja. Di antara kedua alis terdapat bindi
yang dalam agama Hindu diyakini sebagai simbol penanda cinta,
kecantikan, kemakmuran, kehormatan, hingga penangkal nasib buruk.
Dahi menjadi lokasi penggunaan bindi karena merupakan tempat cakra
keenam.
TARI PENDET
TARI KECAK Ternyata tari pendet bagi masyarakat digunakan
tarian yang identik dengan Bali adalah tari kecak. Tari sebagai simbol penyambutan para dewa dewi ketika
kecak pertama kali diciptakan dari salah satu seniman turun ke dunia. Jenis tarian ini juga termasuk ke
Bali bernama Wayan Limbak tahun 1930-an. Asal mula dalam kategori tari klasik yang selalu dipertunjukkan
nama tarian ini berawal dari para penari yang pada kegiatan acara pemujaan ataupun berbagai
meneriakkan “cak cak cak”. Tarian Kecak sebenarnya upacara di pura Bali.Namun, karena adanya pengaruh
diangkat dari tradisi Sanghyang dan beberapa bagian budaya asing kini tari pendet dimodifikasi kembali
dari kisah Ramayana. Bagi masyarakat Bali, tari kecak hingga menjadi tari hiburan. Maksudnya, tarian
dipercaya sebagai ritual mendatangkan dewi yang bisa yang digunakan untuk menyambut tamu atau
mengusir berbagai bahaya seperti bencana atau pembukaan acara resmi.
penyakit.
lagu daerah
Salah satu lagu daerah di Indonesia adalah lagu Bali berjudul Mejangeran atau Jangi Janger. Selain dikenal dengan
keindahan alamnya yang menjadi salah satu tujuan wisata populer di dunia, Bali juga punya kekayaan budaya yang amat
berharga. Salah satunya adalah lagu-lagu daerah.Lagu-lagu daerah Bali memiliki peranan penting pada banyak aspek
kehidupan masyarakat Pulau Dewata. Mulai dari hiburan sehari-hari, lagu-lagu dengan nilai moral tinggi, hingga lagu dengan
ritual tradisional yang mengiringinya.Jangi Janger tidak hanya dikenal oleh masyarakat Bali, tetapi juga oleh turis dari
berbagai negara yang kerap kali melihat pertunjukan tari. Pada dasarnya, lagu ini merupakan pengiring dari tarian Janger.
Lagu Jangi Janger menggambarkan suka cita remaja putra dan putri. Lagu ini biasanya dibawakan oleh perempuan dan laki-
laki dalam jumlah yang seimbang.Menceritakan tentang perempuan cantik yang sedang memetik bunga, lirik dari lagu ini
mengajak untuk turut menari. Dengan begitu, rasa tidak enak atau perasaan sedih akan hilang. Dengan kata lain, lagu ini
mengandung makna keceriaan, kegembiraan, serta optimisme dalam menjalani kehidupan.
KELOMPOK 2

THANK YOU
jalan jalan sama janda jangan lupa beli good time
terimakasih atas perhatian anda and see you next
timeeee

Anda mungkin juga menyukai