2. Fathonah Dwi Muladsih(18108241052) 3. Yoga Dwi Ramadan (18108244050) 4. Inas Annida Tsabita (18108244067) 5. Maulin Ulfikarani (18108244072) 6. Feni Setiorini (18108244090) Kepoin Bali yuk Kepercayaan Keyakinan orang Bali merupakan fenomena kompleks yang dilandasi berbagai aspek; Hindu, Siwa, Buda dan berpadu dengan tradisi leluhur. Oleh karena itu penyembahan roh-roh halus, nenek-moyang, dan unsur-unsur alam digabungkan dengan ajaran Hindu. Sebagian besar orang bali, hampir 95 %, beragama Hindu, walaupun Hindu yang berbentuk sinkretis; Hindu- Bali atau kadang disebut juga Hindu Dharma. Rumah Adat
Pada umumnya rumah adat bali dipenuhi pernak-pernik hiasan, ukiran,
serta warna yang alami dan juga terdapat patung-patung sebagai simbol ritual. Bangunan rumah adat bali terpisah-pisah menjadi banyak bangunan kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar yang mengelilinginya Upacara Jatakarma Samskara Upacara mapendes (memperingati hari (potong gigi) lahir)
Upacara Pawiwahan Upacara Ngaben
(Perkawinan) (upacara kematian) Upacara Jatakarma yaitu Upacara Jatakarma Samskara upacara kelahiran bayi yang dilaksanakan ketika sebelum tali pusar bayi itu terputus,jika tali pusar si (memperingati hari lahir) bayi sudah terlanjur lepas,harus dibuatkannya suatu upacara yang bertujuan untuk membersihkan secara spiritual tempat-tempat suci dan bangunan- bangunan yang ada disekitarnya. Upacara Jatakarma dilaksanakan pada waktu bayi baru dilahirkan dan telah mendapat perawatan pertama. Upacara ini adalah sebagai ungkapan kebahagiaan atas kehadiran si kecil di dunia. Upacara Mapendes Upacara pada masa transisi (potong gigi) dari anak-anak menuju masa selanjutnya yang dijalankan oleh masyarakat Bali adalah upacara potong gigi atau mapendes. Prosesi potong gigi dilakukan oleh seorang Sangging, gigi yang dipotong adalah 6 buah gigi depan atas. Tujuan dari upacara Mependes ini adalah untuk menghilangkan 6 sifat jahat atau buruk (sad ripu) dalam diri manusia. Adapun keenam musuh tersebut adalah hawa nafsu, ketamakan, amarah, mabuk, kebingungan dan iri hati. Upacara Perwiwahan (pernikahan)
Pawiwahan bagi orang
Bali adalah persaksian di hadapan Sang Hyang Widi dan juga kepada masyarakat bahwa kedua orang yang yang akan menikah (mempelai) telah mengikatkan diri sebagai suami-istri. Upacara Ngaben Ngaben adalah upacara kematian pada masyarakat Bali yang beragama Hindu yang dilakukan dengan cara kremasi. (kematian) Menurut ajaran Hindu, roh itu bersifat immortal (abadi), ketika manusia tersebut dinyatakan meninggal, roh akan be- reinkarnasi.Tapi sebelumnya, roh terlebih dahulu akan melewati sebuah fase di nirwana untuk disucikan, sesuai dengan catatan kehidupan selama di bumi (karma). Ngaben merupakan proses penyucian roh dari dosa-dosa yang telah lalu. Oleh karena itu, orang Bali tidak menganggap kematian sebagai akhir dari segalanya, kematian Seperti yang tercantum dalam Bhagavadgita, merupakan bagian dari fase “akhir dari kehidupan adalah kematian dan awal kehidupan yang baru dari kematian adalah kehidupan”. Tari Tradisional
Tari Bali tidak selalu memiliki alur.
Keindahannya terutama terletak pada dampak visual dan kinestesis. Di Bali terdapat berbagai jenis tarian dengan fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk 1. upacara-upacara keagamaan. 2. menyambut tamu. 3. pertunjukkan drama atau musikal.
Contoh tari : Tari Pendet, Tari Gabor,
Tari Baris, Tari Sanghyang, Tari legong, Tari Kecak, dan Tari Jauk. Lagu dan Musik Tradisional Dalam budaya Bali, gamelan sangat penting untuk kegiatan budaya-sosial, dan keagamaan mereka. Saat ini sedikitnya ada 20 jenis ansambel berbeda di Pulau Bali.
Gamelan ditemani oleh
instrumen musik lainnya seperti: gong, saron, ceng-ceng, gambang, dll. Komposisi instrumen gamelan dapat berubah sesuai dengan wilayah Lagu-lagu daerah Bali antara lain, yaitu dan jenis pertunjukan- Mejangeran, Macep-cepetan, Ngusak Asik, pertunjukkan yang digelar. Putri Ayu, Meyong-Meyong, dan Ratu Anom. Arsitektur Arsitektur Bali memiliki ciri-ciri struktur bangunan bali yang lazim disebut triangga. Konsep arsitek ini terdiri atas hulu, badan, dan kaki. Dalam perannya sebagai wadah, arsitektur dipandang sebagai miniatur jagad raya yang menjadi wadah semua kegiatan manusia.
Dalam menentukan arah untuk membangun sebuah
rumah, masyarakat bali lebih mengutamakan menghadap ke arah gunung yang dianggap sebagai arah ke alam maya (kaja) dan kelod yang menghadap ke laut yang dianggap ke arah alam neraka, arah barat adalah arah kematian atau kejahatan yang disebut kauh, dan arah timur merupakan arah kelahiran dan kebaikan yang disebut kangin. Pakaian Tradisional 1. Dalam pergaulan sehari-hari anak laki-laki Bali diwajibkan memakai penutup kepala yang disebut Destar atau Udeng 2. Anak perempuan mengenakan tengkuluk atau kancrik yaitu sehelai selendang yang berfungsi menutup tubuh yang terkadang digunakan untuk mengangkat beban sekaligus sebagai penutup wajah. 3. Seorang pendeta berkewajiban memakai pakaian yang disebut Wastra atau Kapuh yang berwarna putih atau kuning, serta berikat pinggang warna putih yang disebut Kawaca. 4. Pakaian pendeta wanita menggunakan kain Plekat warna cokelat dan berselendang putih atau kuning. Sebagian orang Bali menghias diri dengan bunga yang disisipkan pada rambut bagi kaum perempuan dan TERIMAKASIH