Anda di halaman 1dari 13

SUKU LAMPUNG

A. RUMAH ADAT NUWO SESAT

Provinsi Lampung dikenal memiliki beragam jenis rumah adat, salah satu di antaranya
adalah Nuwou Sesat atau Rumah Sesat. Nuwou Sesat merupakan bangunan adat khas
masyarakat Lampung subetnik Pepadun. Meskipun dalam penyebutannya menggunakan
istilah nuwou atau rumah, bangunan adat ini bukanlah rumah tempat tinggal, melainkan balai
pertemuan. Oleh karena itu, tempat ini biasa disebut Sesat Balai Agung yang berfungsi
sebagai tempat pertemuan Purwatin (Penyimbang atau tokoh adat) untuk mengadakan pepung
adat (musyawarah).

Dewasa ini, bentuk Nuwou Sesat yang asli semakin sulit ditemukan. Salah satu
Nuwou Sesat yang masih tersisa hingga kini bisa ditemukan di Desa Gedung Batin,
Kecamatan Blambangan Umpu. Rumah Sesat yang ada di perkampungan ini sudah berusia
ratusan tahun. Meskipun kondisinya sudah mulai lapuk, namun Nuwou Sesat ini masih
mempertahankan bentuk aslinya, yaitu berupa rumah panggung di mana tiang dan bahan
bangunan lainnya sebagian besar terbuat dari kayu, sedangkan atapnya terbuat dari anyaman
ijuk. Di bagian depan bangunan terdapat ijan geladak yaitu tangga yang beratap ijuk untuk
jalan masuk ke rumah. Sementara itu, bagian atap ijan geladak disebut rurung agung.

Rumah Sesat juga memiliki sejumlah ruang khusus di antaranya anjungan, yaitu
serambi yang berfungsi sebagai tempat pertemuan kecil. Di bagian dalam bangunan terdapat
sebuah ruang besar yang disebut pusiban, yaitu berfungsi sebagai tempat musyawarah resmi.
Selain ruang pertemuan, interior Rumah Sesat juga dilengkapi ruang tetabuhan sebagai
tempat menyimpan alat musik tradisional, serta ruang gajah merem yaitu tempat istirahat
untuk para penyimbang.
B. ALAT MUSIK GAMOLAN

Gamolan_hampir_sama_dengan_alat_musik_gamelan_di_daerah_Jawa._Hanya_saja_
Gamolan_yang_ada_di_Lampung_ini_terbuat_dari_susunan_bambu_yang_kemudian_diikat_
dengan_tali_senar_yang_dibuat_dengan_rancangan_khusus._Gamolan_di_Lampung_ada
yang_disebut_Gamolan_Pekhing_dan_aja_juga_yang
menyebutnya_dengan_nama_Gamolan_Cetik. 
Gamolan_ini_dimainkan_dengan_cara_dipukul_seperti_gamelan._Biasanya_musik
yang_dimainkan_dengangamolan_ini_diadakan_pada_saat_pelaksanaan
acara_adat_tertentu_di_Lampung. 

C. PAKAIAN ADAT

Pakaian Adat Lampung bila dicermati terdapat perbedaan antara lampung pesisir
dengan lampung daratan tetapi pada dasar masih sama yaitu menggunakan kain tapis di hias
dengan logam kuningan yang memper indah dan mebuat mewah, sedangkan kain tapis adalah
suatu kain yang ditenun secara manual dengan menggunakan tinta mas yang di ukir dengan
tangan tangan terampil hingga membuat yang memakai pakaian penganten tersebut terlihat
lebih berwibawa.
D. TARI SIGER PENGUTIN

Tari sigeh pengunten (siger penguntin) merupakan salah satu tari kreasi baru dari
daerah Lampung. Tari ini merupakan pengembangan dari tari sembah yang merupakan tari
tradisi asli masyarakat Lampung. Melalui Peraturan Daerah, tari sigeh pengunten diresmikan
sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Koreografi tari ini juga
mengambil unsur dari berbagai tari tradisional Lampung untuk merepresentasikan budaya
Lampung yang beragam.

Tari sembah telah umum ditampilkan sebagai bagian dari ritual penyambutan tamu dalam
acara-acara resmi seperti prosesi pernikahan. Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan
atas kedatangan para tamu undangan. Selain itu, makna esensial dari tari ini merupakan
bentuk penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir. Dalam tari ini, para penari
mengekspresikan hal tersebut dalam rangkaian gerakan yang luwes, ramah, dan penuh
kehangatan.

Proses lahirnya tari sigeh pengunten tak lepas dari realitas budaya Lampung yang terdikotomi
menjadi Pepadun dan Peminggir. Kedua adat yang memiliki kekhasan tersendiri sama-sama
merasa paling layak merepresentasikan Lampung. Tari sigeh pengunten merupakan sintesis
dari dua indentitas kebudayaan yang ada di Lampung. Tari ini menyerap gerak tarian baik
dari adat Pepadun maupun adat Peminggir menjadi satu kesatuan yang harmonis dan dapat
diterima masyarakat luas.

Salah satu ciri dalam tari sigeh pengunten yang merupakan unsur asli dari tari sembah adalah
aksesori yang dikenakan para penari. Sesuai namanya, aksesori utama yang digunakan adalah
siger – mahkota berwarna emas yang telah menjadi identitas daerah Lampung. Aksesori lain
yang digunakan pada jemari tangan penari sigeh pengunten adalah tanggai, yaitu penutup jari
berbentuk kerucut berwarna emas. Selain kedua aksesori tadi, penari sigeh pengunten juga
mengenakan papan jajar, gelang kano, gelang burung, kalung buah jukum, dan pending.
SUKU BALI

A. RUMAH ADAT

Ada filosofi yang terkandung di balik pembangunan rumah adat Bali. Rumah adat
yang ada di Bali merupakan cerminan akan kondisi masyarakat yang ada. Ada 3 aspek atau
nilai yang harus dikandung dalam rumah adat di Bali. Menurut masyarakat Bali,
keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat akan terwujud jila seseorang mampu
mewujudkan hubungan yang sinergis antara pawongan (penghuni rumah), palemahan
(lingkungan dari tempat rumah itu berada), dan parahyangan. Pembangunan rumah di Bali
harus memenuhi ketiga aspek tersebut, yang biasa disebut sebagai Tri Hita Karana.

Kebanyakan rumah adat Bali selain dibangun atas dasar ketiga aspek tadi, juga
dibangun dan dihias dengan pernak pernik seperti ukir-ukiran kayu berwarna kontras namun
terkesan alami. Dalam setiap hiasan atau pernak-pernik yang ada di sebuah rumah adat di
Bali, ada filosofi atau makna yang dianut: misalnya adanya patung-patung yang merupakan
simbol pemujaan mereka terhadap sang pencipta, atau ucapan terima kasih terhadap dewa-
dewi.

B. ALAT MUSIK

Berbagai alat musik tradisional Bali


 Gamelan, merupakan seperangkat alat musik yang terdiri dari gong, kendang, kempul
dan gambang, bahan gamelan terbuat darilogam, menghasilkan suara yang nyaring
dan gema yang yang bagus, dipakai dalam upacara agama dan mengiringi tarian.
 Rindik, alat musik yang terbuat dari bambu utuh dengan panjang yang berbeda-beda
yang diletakkan berjejer, dimainkan dengancara dipukul, sehingga menghasilkan
suara yang merdu, bisa digunakan untuk mengiringi tari hiburan bernama joged
bungbung.
 Ceng-Ceng, alat musik yang berbentuk seperti 2 buah keping simbal yang terbuat
dari logam, yang dimainkan dengan caramemadukan keping simbal tersebut, dipakai
mengiringi gamelan maupun rindik.
 Pereret, alat musik ini terbuat dari kayu, yang dibuat menyerupai terompet. Asalnya
dari Jembrana
 Genggong, alat musik unik yang terbuat dari pelepah daun aren, yang diikatkan
dengan tali. Memiliki suara tinggi (geng) dan rendah (gong), suaranya khas seperti
suara katak yang bersahutan, apalagi dimainkan oleh orang banyak, akan kedengaran
begitu unik dan menggoda.

C. PAKAIAN ADAT

Pakaian tradisional daerah Bali untuk Pria. Untuk kelengkapan pakaian adat
tradisional yang di kenakan oleh pria Bali yaitu terdiri dari udeng atau ikat kepala, kKain
kampuh, umpal atau selendang pengikat, kain wastra atau kain kemben, sabuk, keris serta
beragam ornamen perhiasan. Sebagai pelengkapnya sering pula dikenakan baju kemeja, jas
serta alas kaki.

Pakaian Adat Tradisional Daerah Bali Untuk Wanita. Sedangkan untuk busana baju
tradisional wanita Bali terdiri dari Kain wastra, kain tapih atau sinjang di sebelah dalam,
Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada, Gelung (sanggul), Selendang songket bahu
ke bawah, Sesenteng (kemben songket) serta Beragam ornamen perhiasan. Dari kelengkapan
pakaian tradisional untuk wanita Bali tersebut juga sering dikenakan kebaya, kemudian kain
untuk penutup dada serta alas kaki untuk pelengkap
D. TARIAN

Tari Condong adalah sebagai pelestarian budaya Bali dalam upaya mengajegkan Bali.
Awalnya tarian ini menampilkan dua penari yang menyimbolkan dua bidadari dari sorga
yaitu bidadari Supraba dan Wilotama. Namun, dalam perkembangannya sekitar tahun 1930-
an, muncul ide seniman untuk melengkapinya tarian ini. Tarian ini menjadi lebih hidup
dengan mengisahkan suasana kerajaan yakni menampilkan tingkah polah sang raja dan sang
abdi.
Walaupun tarian ini merupakan tarian dasar yang harus dikuasai oleh penari, hingga
saat ini tak ada yang tahu siapa pencipta tarian klasik ini.

SUKU JAWA

A. RUMAH ADAT

Bagian pendapa adalah bagian paling depan Joglo yang mempunyai ruangan luas
tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara besar bagi
penghuninya. Seperti acara pagelaran wayang kulit, tari, gamelan dan yang lain. Pada waktu
ada acara syukuran biasanya sebagai tempat tamu besar. Pendopo biasanya terdapat soko
guru, soko pengerek, dan tumpang sari.

Bagian Pringgitan adalah bagian penghubung antara pendopo dan rumah dalem.
Bagian ini dengan pendopo biasanya di batasi dengan seketsel dan dengan dalem dibatasi
dengan gebyok. Fungsi bagian pringgitan biasanya sebagai ruang tamu.

Bagian Dalem adalah bagian tempat bersantai keluarga. Bagian ruangan yang
bersifat lebih privasi.

B. ALAT MUSIK

Tidak berbeda dengan Angklung yang berasal dari Jawa Barat. Angklung yang ada di
Jawa Tengah ini juga merupakan alat musik tradisional yang dibuat dari bambu dan cara
memainkannya dengan digoyang hingga ruas-ruas bambu tersebut bersentuhan dan
menghasilkan suara yang khas. Saya akan ceritakan sejarah angklung lebih jauh lagi di dalam
artikel ini.

C. PAKAIAN ADAT

Pakaian tradisional masyarakat Yogyakarta terdiri dari seperangkat Pakaian tradisional yang
memiliki unsur unsur yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kelengkapan
berbusana tersebut merupakan ciri khusus pemberi identitas bagi pemakainya yang meliputi
fungsi dan peranannya. Oleh karena itu, cara berpakaian biasanya sudah dibakukan secara
adat, kapan dikenakan, di man dikenakan, dan siapa yang mengenakannya.
D. TARIAN ADAT

Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan
menawan.

SUKU BATAK

A. RUMAH ADAT

Gorga adalah pahatan/ukiran kayu yang ada pada rumah adat suku Batak. Hiasan ini sendiri
memiliki nama-nama tersendiri berdasarkan bentuk ukirannya :

1. Gorga simataniari (matahari) : menggambarkan matahari yang merupakan sumber


kehidupan manusia.
2. Gorga desa naualu : menggambarkan 8 penjuru mata angin yang sangat berkaitan
erat dengan aktivitas ritual suku Batak
3. Gorga singa-singa : menggambarkan tuan rumah sebagai orang yang kuat, kokoh,
pemberani dan berwibawa.

B. ALAT MUSIK
Oloan adalah salah satu gung berpencu yang terdapat pada Batak Toba. Oloan
dimainkan secara bersamaan dengan tiga buah gung yang lain dalam satu ensambel, sehingga
jumlahnya empat buah, yang juga dimainkan oleh empat orang pemain. Keempat gung ini
biasa disebut dengan ogung, namun masing-masing penamaan ogung ini dibedakan
berdasarkan peranannya di dalam ensambel musik.

C. PAKAIAN ADAT

Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas
Indonesia. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak Sumatra.

D. TARIAN ADAT
Tari to-tor adalah tarian yang gerakannya se-irama dengan iringan musik
(magondangi) yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling,
terompet batak, dan lain-lain.

SUKU PALEMBANG

A. RUMAH ADAT

Merupakan Rumah panggung kayu. Bari dalam bahasa Palembang berarti lama atau
kuno. Dari segi arsitektur, rumah-rumah kayu itu disebut rumah limas karena bentuk atapnya
yang berupa limasan. Sumatera Selatan adalah salah satu daerah yang memiliki ciri khas
rumah limas sebagai rumah tinggal. Alam Sumatera Selatan yang lekat dengan perairan
tawar, baik itu rawa maupun sungai, membuat masyarakatnya membangun rumah panggung.
Di tepian Sungai Musi masih ada rumah limas yang pintu masuknya menghadap ke sungai.

B. ALAT MUSIK

Akordeon adalah alat musik sejenis organ. Akordeon ini relatif kecil dan dimainkan
dengan cara digantungkan di badabn.

C. PAKAIAN ADAT
pakaian adat Palembang lebih dikenal oleh masyarakat Palembang dengan sebutan
baju gede. Baju adat Palembang didominasi oleh warna merah dengan benang emas, warna
merah ke-emasan dan berasal dari tenunan kain songket berunsur gemerlap dan keemasan
sesuai dengan citra kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu, yang dikenal masyarakat dunia
sebagai Swarna Dwipa atau Pulau emas.

D. TARIAN GENDING SRIWIJAYA DAN TANGGAI

Tarian ini digelar untuk menyambut para tamu istimewa yang bekunjung ke
Palembang, seperti kepala negara, tamu negara, serta  menteri kabinet, kepala negara /
pemerintahan negara sahabat, duta - duta besar  atau yang dianggap setara dengan itu.

SUKU PAPUA

A. RUMAH ADAT

Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat
dariilalang.. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan
untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter
dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk
menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki(disebut
Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi(disebut Wamai).

B. ALAT MUSIK

Alat_musik_tradisional_Tifa_ini,_banyak_digunakan_oleh_penduduk_Papua_dan_
Maluku._Bila_diperhatikan_sekilas_Tifa__mirip_dengan_gendang._Dan_dimainkan_dengan
_cara_dipukul_pula._Tifa_dibuat_dari_batang_kayu_yang_dihilangkan_isinya._Salah_satu_
ujungnya_lalu_ditutupi_menggunakan_kulit_binatang_seperti_kulit_rusa._Kulit_rusa_ini_tel
ah_mengalami_proses_pengeringan_terlebih_dahulu,_agar_bisa_menghasilkan_bunyi_yang_
indah.

C. PAKAIAN ADAT

Pakaian adat pria dan wanita di Papua secara fisik mungkin anda akan berkesimpulan
bahwa pakaian tersebut hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan penutup badan
bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai hiasan-hiasan
yang sama, seperti hiasan kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat
pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Bentuk pakaian
yang terlukis di sini merupakan ciptaan baru. Biasannya tak lupa dengan tombak/panah dan
perisai yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat Papua.
D. TARI TOBE

Salah satu tarian yang terkenal di Papua adalah Tarian Perang atau Tari Tobe. Tarian
ini adalah tarian tradisional suku Asmat. Tari ini sering digunakan jika ada upacara-upacara
adat tertentu.

Anda mungkin juga menyukai