1.Serunai
Serunai adalah alat musik tradisional daerah bengkulu yang banyak menyebar di
daerah Indonesia. Konon, Serunai menjadi populer sebagai alat musik
tiup tradisional Minang. Alat musik ini dikenal merata di Sumatera Barat,
terutama dibagian dataran tinggi seperti di daerah Agam, Tanah Datar dan Lima
Puluh Kota, serta disepanjang pesisir pantai Sumatera Barat.
Di Bengkulu, Serunai adalah salah satu alat musik tradisional daerah Bengkulu
yang banyak digunakan dalam acara-acara adat, seperti upacara pengantin
belarak, musik pengiring tari pedang yang biasanya diiringi juga dengan
lantunan suara Gendang dan lainnya. Alunan suara dari alat musik Serunai ini
sangat khas dan berbeda dari suara alat musik tiup lainnya. Maka tak heran jika
masyarakat asli Bengkulu sangat menikmati alunan serunai.
2. Akordion/Harmonium
ornamen geometris, sulur daun, dan assesoris tombol tiga buah. Cara
membunyikannya adalah dengan menekan tombol pembuka lidah-lidah yang
bergetar karena angin yang dipompa.
Alat musik ini digunakan sebagai alat kesenian tradisional dan ditemukan di Pal
VII Kabupaten Rejang Lebong propinsi Bengkulu.
3. Kulintang
Tempat alat musik ini terbuat dari kayu yang kuat dan ringan sehingga mampu
menghasilkan suara yang indah. Nama alat musik tradisional Bengkulu yang
satu ini juga mirip dengan Kolintang yang ada pada gamelan jawa
4. Dol
Dol adalah Sebuah alat musik tradisional yang memiliki sejarah cukup sakral
dan dimainkan dengan cara dipukul. Pada zaman dulu, Dol merupakan alat
musik tradisional yang dimainkan hanya pada saat perayaan Tabot, dalam
rangka mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW.
Penabuh dol pun bukan sembarang orang melainkan keturunan tabot, yaitu
warga Bengkulu keturunan India yang biasa disebut sipai. Dol memang
dikenalkan kali pertama oleh masyarakat Muslim India yang datang ke
Indonesia dibawa Pemerintah kolonial Inggris yang saat itu membangun
Benteng Malborough. Mereka kemudian menikah dengan orang lokal Bengkulu
dan garis keturunannya dikenal sebagai keluarga tabot. Hingga tahun 1970-an,
musik dol hanya boleh dimainkan orang-orang yang memiliki hubungan darah
dengan keluarga tabot tersebut.
Sekilas dol berbentuk seperti beduk. Berbentuk setengah bulat lonjong dan
berhiaskanornamen warna-warni. Dol terbuat dari kayu atau bonggol kelapa
yang terkenal ringan namun kuat atau kadang juga terbuat dari kayu pohon
nangka. Bonggol pohon kelapa dilubangi dan bagian atasnya lalu ditutup kulit
sapi atau kulit kambing. Diameter dol terbesar bisa mencapai 70-125 cm dengan
tinggi 80 cm dan alat pemukulnya berdiameter 5 cm dan panjangnya 30 cm.
5. Tessa
Tessa adalah alat musik tradisional Bengkulu yang berbentuk seperti Rebana.
Bahan alat ini terbuat dari tembaga, besi plat atau alumunium, dan juga bisa dari
kuali yang permukaannya ditutup degan kulit kambing yang telah dikeringkan.
Alat musik ini digunakan bersama dengan Dol, untuk acara Tabot.
6. Redap
Gendang panjang adalah alat musik yang terbuat dari kayu, kulit binatang,
rotan. Alat musik ini berbentuk silindris dengan kepala ganda. Gendang panjang
satu kesatuan dengan serunai yang dimainkan pada upacara bimbang gendang di
pernikahan adat Bengkulu, selain itu dimainkan untuk mengiringi penyambutan
tamu.
8. Genderang Perang
Tidak jelas mengapa alat tabuh khas Bengkulu ini dinamakan alat musik perang
(Slaginstrument) di Tropen Museum. Mungkin, pada zaman dahulu alat musik
ini digunakan untuk memberi semangat penduduk Bengkulu saat berperang.
Alat musik tradisional jenis ini yang masih sering terlihat adalah alat musik
perang jenis Rebana, sering digunakan dalam kegiatan adat masyarakat
Bengkulu dan di sekitarnya.
ADAT ISTIADAT BENGKULU
Masyarakat Bengkulu mayoritas nya adalah penduduk Suku Lembak yaitusuku
bangsa yang pemukimannya tersebar di kota bangkulu, bengkulu
utara,kabupaten bengkulu tengah, kabupaten rejang lebong, dan kabupaten
kepahiang.Suku Lembak di kabupaten Rejang Lebong bermukim di kecamatan
Padang UlakTanding, Sindang kelingi, dan kota Padang. Di kabupaten
kepahiang, suku Lembak mendiami desa Suro Lembak di kecamatan ujan mas.