Anda di halaman 1dari 10

SUKU ADAT GAYO

 Rumah Suku Adat Gayo

Umah Pitu Ruang adalah Rumah Gayo yang memiliki 7 buah ruang di dalamnya. Rumah ini memiliki 6 buah
umah rinung dan satu serambi. Secara umum rumah adat suku gayo berbentuk rumah panggung. Rumah ini
dibangun memanjang dari arah timur ke barat.

 Pakaian Suku Adat Gayo

Kerawang Gayo adalah nama sebutan terhadap motif ukir pada suku Gayo. Kerawang Gayo berkembang


pada ukiran kain. Pakaian adat Gayo untuk laki laki disebut Aman Mayok, sedangkan untuk perempuan
disebut Ineun Mayok.

 Senjata tradisional Suku Adat gayo

Parang berowe, senjata tajam yang khusus dipakai untuk mencari rotan. Penggeleh koro, senjata tajam
khusus memotong hewan ternak besar. Kunyur temor, tombak berbahan Temor. Kunyur oloh, Tombak
berbahan Bambu.
 Alat Musik Tradisional Suku Adat Gayo

Canang Canang merupakan alat musik tradisional masyarakat suku Gayo yang terbuat dari kuningan


berbentuk seperti piring, Canang merupakan alat musik yang dipukul dengan menggunakan kayu yang
dibungkus dengan kain atau busa.

 Lagu Daerah Suku Adat Gayo

Tawar Sedenge adalah lagu daerah yang berasal dari Provinsi Aceh. Lagu ini lebih tepatya berasal dari suku
Gayo.

 Tari Suku Adat gayo

Tari Saman merupakan salah satu tari tradisional asal Indonesia yang bahkan sudah cukup dikenal di seluruh
mancanegara. Tarian satu ini merupakan sebuah tarian suku dataran tinggi Gayo abad ke-XIV Masehi yang
biasa ditampilkan ketika perayaan peristiwa-peristiwa penting di dalam adat.

 Makanan Khas Suku Tradisional Adat Gayo

“Gutel” merupakan makanan khas masyarakat Gayo, terbuat dari tepung beras, kelapa, gula, dan air yang
kemudian dibungkus daun pandan
 Kerajinan Tradisional Suku Adat Gayo

Keni Gayo adalah kerajinan tradisional berupa kendi atau gerabah khas Suku Gayo yang berasal dari


Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Keni Gayo memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Gayo.

 Upacara Suku Adat Gayo

Mungerje (baca Pernikahan)


Adat pernikahan di suku gayo juga unik, ada dua model pernikahan dalam suku gayo yaitu: i angkab, dan i
juelen.
i angkap, mangsudnya adalah dimana seorang lelaki dijadikan penghidup keluarga wanita, dimana sang lelaki
berkewajiban mempertanggung jawab keluarga dari mempelai wanita. biasa sang mempelai lelaki adalah
berasal dari keluarga yang mungkin sudah tinggal sendiri (tak ada orang tua lagi), sedangkan i juelen yaitu
seperti pernikahan biasa yang dilakukan masyarakat luas mungkin hampir sama diseluruh indonesia. di mana
mempelai wanita ikut suami.

 Sistem Kekerabatan Suku Adat Gayo

Konsep sistem kekerabatan suku Gayo dibagi menjadi dua yaitu keluarga inti (batih) dan keluarga luas.
Masyarakat Gayo menganut sistem keluarga batih, dimana rumah tangga terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
yang belum menikah.
SUKU ADAT ALAS

 Rumah Suku Adat Alas

Suku Alas merupakan Suku asli Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh. Kata “Alas” dalam bahasa alas
berarti “tikar”. Hal ini ada kaitannya dengan keadaan daerah itu yang membentang datar seperti tikar disela –
sela Bukit barisan.Daerah tanag Alas dilalui banyak sungai, salah satunya di antaranta adalah Lawe alas
(Sungai alas).

 Pakaian Suku Adat Alas

Acah begitu kaya akan Seni dan Budaya termasuk salah satunya adalah Karya seni Terapan (Pakaian Adat).
Aceh Tenggara sebagai salah satu bagian dari wilayah Aceh yang ada di bagian tenggara. Pakaian adat Alas
Aceh Tenggara merupakan pakaian kebanggaan masyarakat suku Alas. Pakaian ini biasanya digunakan pada
acara-acara tertentu seperti acara perkawinan, Khitanan, penyambutan tamu serta acara besar lainya. pada
pakaian ini terdapat beranekaragam bentuk ornamen seperti, Embun Bekhangkat, Pucuk Khebung, Tampuk
Nggete, Mate Baning dan Bunge Ketile.

 Senjata Tradisioanla Suku Adat Alas

Senjata tradisional kebesaran etnis Alas disebut Pisau Mekhemu. Pisau sebagai lambang kehormatan ini
diwariskan secara turun-temurun, baik teknik pembuatan maupun penggunaannya dari masa lalu, dan
ditranformasikan menjadi senjata kebesaran sebagai kelengkapan dalam beberapa upcara ritusnya.
 Alat Musik Tradisional Suku Adat Alas

Bangsi/Bansi Alas adalah jenis Instrumen alat musik tiup bambu tradisional yang tumbuh dan berkembang di
Lembah Alas,  panjang bangsi/bansi sendiri lebih kurang panjang 41 cm dan berdiameter 2,8 cm, yang mana
memiliki 7 buah lubang dibagian atas bansi yang setiap lubangnya semakin ke ujung akan semakin lebar. dari
7 buah lubang memiliki fungsinya tersendiri yang terbagi dalam enam buah lubang nada, dan satu buah
lubang udara yang letaknya dekat dengan tempat yang ditiup.

 Lagu Daerah Suku Adat Alas

Lagu daerah Aceh lirik dan pencitanya merupakan informasi seni yang penting disampaikan kepada
pembaca. Hal ini disebabkan Aceh mempunyai banyak lagu tradisional yang masih eksis dilestarikan.
Sebagai warga Indonesia yang baik, kita harus mengenalinya satu persatu, mulai dari judul lagu, siapa
penyanyi dan penciptanya, apa maknanya dan hal terkait lainnya.
Diantara lain lagu daerah suku adat Alas yaitu : Lagu Bungong Jeumpa, Lemba Alas, Sepakat segenap.

 Tarian Daerah Suku Adat Alas

Masyarakat Etnis Alas Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh mereka mengenal salah satu tarian
tradisional yang dinamakan tari Landok Alun. Landok Alun berasal dari kata Landok berarti menari dan
Alun berarti lambat. Jadi tarian Landok Alun berarti tarian yang ditarikan secara lambat

 Makanan Khas Tradisional Suku Adat Alas


Tasak telu merupakan makanan khas dari masyarakat Suku Karo juga Suku Alas. Kedua suku tersebut
memang lokasinya berdekatan dan budayanya hampir mirip. Jika dilihat dari artinya, tasak berarti memasak
dan telu dalam bahasa Alas artinya tiga. Makanan tasak telu berarti makanan dengan tiga jenis bumbu yaitu
cabe rawit, batang serai, dan bawang merah. Seiring berjalannya waktu, kuliner ini mendapatkan tambahan-
tambahan bumbu dalam proses memasaknya. Bumbu tersebut antara lain daun salam, kecombrang, dan
sebagainya. Tasak Telu juga menjadi salah satu kuliner atau Makanan Khas Kutacane yang paling sering
diburu.

 Kerajinan Suku Adat Alas

Bordir Pakaian adat suku alas dikenal memiliki motif yang sangat beragam berupa bordiran. Mbayu Amak
roduk kerajinan dari suku alas ini merupakan sebuah tikar yang terbuat dari daun pandan dengan cara
pembuatannya melalui proses menganyam.

 Upacara Adat Suku Alas

Upacara adat istiadat yang ada dalam masyarakat suku Alas adalah 'Turun Mandi', 'Sunat Khitan',
'Perkawinan', dan 'Kematian'. Pada setiap kegiatan ini dikenal beberapa budaya tolong menolong yang
dilakukan oleh masyarakat sesuai dengan posisinya dalam struktur kekerabatan.

 Sistem kekerabatan Suku Adat Alas

Ketiga fungsi kekerabatan dalam suku Alas tersebut yaitu Wali, Sukut/Senine, dan Pebekhunen/Malu.


Adapun bentuk tolong-menolong yang dilakukan adalah (1) Pemamanen, iaitu panggilan yang diberikan
kepada rombongan yang datang dari pihak Wali yaitu ayah dan saudara lelaki dari perempuan (Malu) yang
mempunyai hajatan.
SUKU ADAT BATAK

 Rumah Suku Adat Batak

Rumah tradisional Batak Toba disebut Rumah Bolon, bentuknya persegi panjang dan dapat dihuni oleh 5


sampai 6 keluarga. Untuk masuk ke rumah kita harus menaiki tangga yang terletak di tengah rumah, dengan
berbagai anak tangga ganjil.

 Pakaian Suku Adat Batak

Pakaian adat Sumatera Utara didominasi oleh pakaian adat suku Batak yang disebut ulos, karena mayoritas
penduduk di provinsi beribukota Medan ini berasal dari suku Batak. Ulos digunakan hampir semua sub suku
Batak, hanya saja penamaan dan fungsinya berbeda-beda.

 Senjata Tradisional Suku Adat Batak

Kata gaja dompak mengarah pada bentuk khas suku Batak di bagian gagang senjatanya yang berbentuk
gajah. Konon katanya, senjata tradisional ini hanya bisa dimiliki secara turun temurun dari Raja Batak yang
berkuasa. Sebagai senjata tradisional, piso gaja dompak memang digunakan untuk melawan atau membunuh
musuh.
 Alat Musik Tradisional Suku Adat Batak

Garantung adalah salah satu alat musik Batak Toba, yang merupakan pembawa melodi. Alat musik ini
terbuat dari kayu ingol dan dosi serta memiliki lima bilah nada. Ada hal yang unik mengenai nama alat musik
ini, karena ternyata di Kalimantan Tengah, Garantung juga merupakan nama alat musik tradisional. Namun
bedanya, di Toba Garantung adalah alat musik pukul yang terbuat dari kayu, sementara di Kalimantan
Tengah Garantung merupakan alat musik tradisional sejenis gong.

 Lagu daerah Suku Adat batak

Lagu Sinanggar Tullo merupakan lagu Batak yang berasal dari daerah Tapanuli. Lagu ini menceritakan
tentang kisah seorang pria harus menuruti perintah ibunya dalam pencari pasangan satu marga. Lagu ini salah
satu lagu Batak terpopuler, bahkan tidak hanya kerap dinyanyikan suku Batak, namun juga suku lainnya.

 Tari Tradisional Suku Adat Batak

Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari Sumatera Utara yang
meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir. Tortor
adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Secara fisik tortor merupakan tarian, namun
makna yang lebih dari gerakan-gerakannya menunjukkan tortor adalah sebuah media komunikasi, dimana
melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara. Tortor dan musik gondang ibarat
koin yang tidak bisa dipisahkan. Sebelum acara dilakukan terbuka, terlebih dahulu tuan rumah (Hasuhutan)
melakukan acara khusus yang dinamakan "Tua Ni Gondang", sehingga berkat dari Gondang Sabangunan.

 Makanan Khas Tradisional Suku Adat Batak


Jajanan yang satu ini berasal dari kota Siborong-borong , Tapanuli Utara. Ombus-ombus adalah salah satu
jajanan wajib dalam acara adat Batak. Namanya memiliki arti hembus-hembus, seperti hembusan nafas
karena makanan ini disajikan panas. Bahan dasar kuliner khas Batak ini adalah tepung beras, gula aren, dan
parutan kelapa. Gula merah dan gula aren diletakkan hanya dibagian tengahnya, kemudian ditutup dengan
adonan parutan kelapa serta tepung beras. Adonan ini lalu dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga
matang. Rasanya gurih dan berpadu dengan manis dari gula.

 Kerajinan Khas Daerah Suku Ada Batak

Kerajinan suku bangsa Batak yang terkenal adalah kain ulos. Peranan ulos bagi masyarakat Batak sejak lahir
hingga meninggal sangat tinggi. Macam-macam ulos dan fungsinya dalam suatu acara, meliputi:
1. ulos lobu-lobu adalah ulos yang diberikan ayah kepada putra dan menantu saat pernikahan;
2. ulos hela adalah ulos yang diberikan orang tua pengantin perempuan;
3. ulos tondi adalah ulos yang diberikan orang tua kepada putrinya saat hamil tua;
4. ulos tujung adalah ulos yang diberikan kepada janda atau duda.
5. ulos saput adalah ulos penutup jenazah yang diberikan paman almarhum jika yang meninggal laki-laki;

 Upacara Adat Suku Adat Batak


Salah satu yang masih dilakukan oleh masyarakat Suku Batak adalah Upacara Sipaha Lima. Upacara ini
merupakan tradisi yang dilakukan oleh Suku Batak penganut kepercayaan Malim, yang memiliki makna
sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas nikmat yang sudah didapatkan dalam setahun.

 Sistem Kekerabatan Suku Adata Batak

Sistem kekerabatan suku batak berupa patrilineal. Patrilineal adalah suatu kelompok kekerabatan dengan
ruang lingkup terkecilnya adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak – anak.

Anda mungkin juga menyukai