Anda di halaman 1dari 2

Fire Rainbow

Fire rainbow adalah suatu fenomena alam yang sangat jarang terjadi.
Fenomena atmosfer ini dikenal juga dengan nama circumhorizon arc (Busur
Circumhorizon). Dinamakan fire rainbow (pelangi api) karena bentuknya mirip
dengan api, namun warna-warni yang mencolok seperti pelangi. Mirip pelangi
namun bukan pelangi.
Pelangi biasa dengan fire rainbow ini berbeda. Pelangi biasa adalah
spektrum cahaya yang beraneka warna dibentuk oleh proses refraksi, refleksi dan
dispersi dalam tetesan air hujan, sementara fire rainbow adalah awan yang
berwarna-warni karena awan (yang tersusun dari air dengan ukuran seragam)
membiaskan dan mendifraksi cahaya dan terjadi pada awan yang baru terbentuk
akibat badai yang mendorong udara ke lapisan atmosfer lebih ke atas, melalui
suatu lapisan yang lembab.
Fire rainbow dihasilkan oleh pembiasan (memperlambat) cahaya matahari.
Pembiasan cahaya ini terjadi di dalam kristal es yang ditempatkan dalam awan
tipe khas disebut 'Cirrus Clouds'. Lingkaran penuh pada pelangi api adalah
kumpulan dari berbagai warna, terlihat sejajar dengan cakrawala di hadapan awan
cirrus. Pusat lingkaran ini selalu berada di bawah matahari.

Proses terjadinya fenomena fire rainbow ini terjadi karena adanya difraksi
cahaya matahari. Pancaran cahaya matahari yang merupakan sumber gelombang
cahaya akan disebarkan dan dibelokan dari arah rambatannya melalui kristal-
kristal es heksagonal pada awan Cirrus yang tebal. Awan cirrus bertindak sebagai
celah majemuk untuk membelokkan gelombang cahaya matahari ini. Gelombang
cahaya matahari yang memasuki awan Cirrus secara vertikal dan yang telah
dibelokan itu akan tertinggal di bagian bawah (yang kelihatan oleh pengamat di
Bumi) dan dipisahkan menjadi berbagai warna yang kita lihat berwarna-warni
sebagai fire rainbow atau pelangi api.

Melalui pengamatan dan studi, ahli meteorologi telah menemukan kondisi


yang tepat yang dapat menimbulkan kebakaran pelangi atau CHM. Sebab jika fire
rainbow terbentuk, matahari selalu berada tinggi di langit, sering diamati berada
pada sudut elevasi dari 58o atau lebih. Diperlukan juga adanya awan cirrus yang
memiliki jumlah besar. Penting juga posisi untuk berada di lokasi yang tepat agar
dapat melihat fire rainbow. Sebuah fakta diketahui, bahwa fire rainbow tidak akan
terlihat pada posisi utara 55o Lintang Utara atau Selatan dari 55o Lintang Selatan.
Seberapa sering peristiwa ini dapat dilihat tergantung pada lokasi dan posisi
lintang. Fire rainbow pernah terjadi di Indonesia, yaitu di Makassar dan
Banjarmasin.

Fenomena ini termasuk langka sehingga siapa pun yang berkesempatan


menyaksikannya, mereka adalah orang yang beruntung. Oleh karena itu, tak ada
salahnya sesekali kita memandang langit, siapa tahu keberuntungan itu adalah
milik kita.

Anda mungkin juga menyukai