Anda di halaman 1dari 8

Alat Musik Sulawesi Selatan

Alat musik Sulawesi Selatan mempunyai ragam yang cukup banyak. Hal ini dipengaruhi oleh
suku-suku yang menghuninya seperti suku Bugis, Makasar, Toraja, Duri dan suku lainya.

Walaupun beberapa alat musik sudah tidak dimainkan lagi, namun kita harus tetap menjaga
dan melestarikanya sebagai warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai sejarah.

Mengenal Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan


Alat musik tradisional Sulawesi Selatan pada umumnya adalah instrumen musik yang
kebanyakan dimainkan di acara-acara adat yang disaksikan oleh masyarakat setempat.
Namun selain dimainkan di acara adat, alat musik ini dimainkan hanya untuk hiburan semata.

Terdapat beberapa macam jenis alat musik yang termasuk kedalam alat musik berkategori
ritmis dan harmonis. Ada berbagai macam alat musik yang berbeda-beda berdasarkan cara
memainkannya, seperti dipukul, ditiup sampai digesek.
Jenis Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan
Sedikitnya ada 12 jenis alat musik tradisional khas Sulawesi Selatan yang memiliki
karakteristik dan keunikan nya masing-masing, diantaranya :

1. Alosu / Lalosu

Alosu atau Lalosu terbuat dari bambu, kayu dan anyaman yang berbahan daun kelapa
berbentuk kotak-kotak kecil bertangkai. Pada bagian dalam lalosu dimasukan biji yang
berfungsi sebagai sumber nada atau bunyi.

Lalosu dilapisi oleh kain berwarna merah dan putih, dan pada asalah satu ujungnya berbentuk
seperti kepala ayam.

Lalosu dimainkan dengan cara digoyang-goyangkan seperti namanya yang diambil dari kata
lao-lisu yang berarti bolak-balik sambil menari “Tari Ulusu”. Tari ini dilakukan ketika ada
upacara adat seperti pelantikan raja, penyambutan tamu, dan acara adat lainya.

2. Ana Baccing

Alat musik tradisional ana baccing terbuat dari bahan utama besi yang berbentuk seperti anak
panah. Ana bacing dimainkan dengan cara dibenturkan dengan ana bacing yang lain.

Alat musik ini digunakan pada pertunjukan tari bugis yang disebut tari bissu. Tarian tersebut
digunakan pada acara seperti :

 Upacara pernikahan
 Upacara kematian
 Pelantikan Raja baru
 Saat terkena wabah penyakit
 Tanda dimulainya menanam padi

3. Basi-Basi

Basi-basi adalah salah satu alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara ditiup yang
berasal dari suku Bugis. Namun pada masyarakat Makasar seringkali disebut dengan nama
klarinet.

Klarinet atau basi-basi dimainkan pada acara adat Sulawesi Selatan seperti pesta rakyat,
perkawinan, syukuran dan acara adat lainya.

4. Ganrang Bulo

Ganrang bulo adalah alat musik sejenis kendang. Namun terdapat perbedaan antara ganrang
bulo dengan ganrang dari daerah pulau Jawa.
Alat musik tradisional Sulawesi Selatan ini memiliki ukuran yang lebih kecil tetapi memiliki
panjang yang lebih dibandingkan dengan kendang Jawa.

Ganrang bulo memiliki dua bagian sisi yang berfungsi sebagai sumber bunyi. Salah satu sisi
memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan sisi lain.

Ganrang bulo dimainkan dengan cara dipukul pada sisi yang lebih besar menggunakan alat
pukul dan sisi kecil hanya menggunakan tangan layaknya kendang pada umumnya

5. Gesok-Gesok / Keso-Keso

Alat musik ini termasuk pada kategori jenis alat musik yang digesek atau kordofon. Gesok-
gesok adalah alat musik sejenis rebab, tetapi memiliki dua buah dawai atau senar.

Gesok-gesok terbuat dari bahan kayu yang dibentuk menyerupai jantung atau daun keladi,
kulit hewan dan senar atau dawai.

Alat gesek nya pun terbuat dari bahan kayu dan senar yang memiliki bentuk seperti busur
panah.

Alat musik ini dimainkan untuk mengiringi syair-syair sinlirik pada zaman dahulu. Namun
pada masa kini gesak-gesok dimainkan dalam lingkung yang lebih kecil seperti dalam satu
keluarga dan masyarakat sekitar.

6. Jalappa
Jalapa adalah salah satu instrumen musik yang terdapat pada pengiring tari bissu seperti alat
musik ganrang bulo, lalosu, dan genta.

Alat musik ini diberi nama kancing-kancing karena bentuknya yang menyerupai kancing
berukuran besar.

Jalapa dimainkan dengan cara dibenturkan dengan jalapa yang lain. Alat musik satu ini
terbuat dari bahan logam kuningan yang digunakan pada upacara adat seperti pernikahan,
khitanan dan tolak bala.

7. Kacaping

Kacaping adalah alat musik yang berbentuk menyerupai perahu, karena konon dibuat oleh
seorang pelaut. Kecaping berasal dari suku Bugis yang dimainkan dengan cara dipetik.

Kecaping terbuat dari kayu yang diberikan lubang pada bagian tengahnya dan terdapat senar
atau dawai yang dibentangkan dari ujung sampai ujung lain dari kayu tersebut. Kecaping
dimainkan oleh berbagai kalangan untuk penyambutan tamu dan perkawinan.

8. Pa’pompang
Alat musik satu ini berasal dari tanah Toraja, Sulawesi Selatan dan dimainkan oleh 25-35
orang dari berbagai kalangan muda dan dewasa. Pa’pompang terbuat dari bambu yang
berukuran besar dan kecil, dilubangi kemudian di rangkai.

Walaupun Pa’pompang memiliki bentuk seperti angklung, namun alat musik satu ini
dimaiankan dengan cara ditiup.

Pa’pompang dimainkan dalam acara khusus saja seperti acara pernikahan dan syukuran.
Namun pada masa sekarang pa’pompang dimainkan pada berbagai macam festival.

9. Talindo

Talindo adalah alat musik yang cukup unik. Karena bentuknya yang khas dan terbuat dari
bahan kayu dan tempurung kelapa. Talindo memiliki satu buah senar atau dawai pada bagian
tengahnya.

Talindo pada masyarakat Makasar disebut dengan nama popondi. Alat musik ini dimainkan
oleh para petani di sawah ketika melakukan panen.Para remaja suku Bugis juga sering
memainkan alat ini untuk sekedar mengisi waktu luang.

10. Puik-Puik / Pui-Pui

Puik-puik adalah alat musik sejenis terompet yang terbuat dari bahan kayu dan besi. Puik-
puik memiliki bentuk mengerucut, memanjang dan memiliki lubang-lubang sebagai pengatur
nada. Pada bagian pangkal yang terbuat dari logam, diletakan potongan dan lontar sebagai
penghasil suara ketika ditiup.
Untuk memainkan alat musik satu ini dibutuhkan keahlian khusus. Jika kita meniup nya
secara asal akan menghasilkan suara yang aneh dan bahkan tidak mengeluarkan suara sama
sekali.

11. Terbang Rebana

Terbang rebana merupakan alat musik yang termasuk dalam kategori membranofon yang
berarti nada yang dihasilkan berasal dari selaput yang bergetar. Alat musik ini terbuat dari
bahan kayu pipih yang dilubangi pada bagian tenganya dan dilapisi oleh selaput yang terbuat
dari kulit hewan.

Terbang Rebana dimainkan dengan cara dipukul oleh tangah langsung. Pada umumnya
dimainkan pada acara-acara adat yang bersifat keagamaan.

12. Suling Lembang

Namun Sulawesi Selatan juga mempunyai salah satu jenis suling yang berasal dari daerah
Toraja tepatnya. Terdapat perbedaan yang mencolok, yaitu pada ukuran yang lebih besar
dengan ukuran panjang dari 40-100 cm dan berdiamter 2cm.

pada umumnya suling sangatlah populer di Indonesia, sebagai contoh dikenal juga sebagai
alat musik khas Kalimantan Barat ataupun juga sebagai alat musik Sumatera Utara.

Suling lembang terbuat dari bahan bambu dan memiliki bentuk silinder. Alat musik tiup satu
ini memiliki enam lubang yang digunakan sebagai pengatur nada atau bunyi.

Suling ini dimainkan dengan cara berkelompok yang disebut suling deata yang biasa
digunakan sebagai pengiring tari khas Toraja yang dikenal dengan nama tarian Ma’marakka.

Anda mungkin juga menyukai