Berikut jenis dan nama alat musim daerah juga bagaimana cara memainkan alat musik
tradisional tersebut
(
Jenis alat musik yang menjadi Salah satu kebudayaan asli Sulawesi Tenggara dalam
bidang kesenian adalah alat musik Ladolado. Instrumen ladolado merupakan alat musik
berjenis dipetik dimana bentuknya menyerupai gitar dan gambus.
Cara memainkan Ladoladialah dengan memetik senar sesuai ketukan nada yang di-
inginkan sehingga menghasilkan alunan melodi yang merdu dan enak didengar.
Pelestarian budaya musik tradisional ini kerap dipentaskan pada acara-acara
pertunjukan festival kebudayaan.
Dimasa lampau jenis alat musik ini dimainkan oleh para wanita dikala mereka sedang
menenun kain. Sebagai media hiburan agar tidak terlalu jenuh saat menenun.
Dimba Nggowuna adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dan rotan dan
dulunya dimainkan degnan cara dipetik.
5. Arbab (Aceh)
Arbab adalah alat musik tradisional Aceh yang memiliki bentuk mirip dengan biola. Arbab
terbuat dari tempurung kelapa, bambu, kulit kambing, dan dawai yang terbuat dari benang
hori. Sementara alat geseknya terbuat dari bulu ekor kuda ataupun ijuk pohon enau yang
kuat. Lihat Foto Alat musik Bangsi Alas, tradisional Aceh(wikipedia.org/commons)
6. Tifa (Papua)
Cara memainkan alat musik Papua ini adalah dengan dipukul atau ditabuh.
Namun sebenarnya tidak hanya Papua yang memiliki alat musik ini, Maluku juga
memilikinya.
Namun, tifa dari Papua dan Maluku memiliki sedikit perbedaan. Untuk tifa yang
berasal dari Maluku, biasanya lebih pendek dari tifa asal Papua dan bentuknya
melebar.
Selain itu, tifa asal Papua umumnya memiliki pegangan di salah satu bagian alat
musiknya sementara tifa dari Maluku tidak.
Alat musik ini umumnya dibuat dari kayu paling kuat dan biasanya jenis kayu
Lenggua dengan kulit hewan sebagai membran pada bagian atas.
Kulit hewan tersebut akan diikat dengan rotan secara melingkar sehingga kencang
dan kemudian bisa menghasilkan suara yang indah.
Sluding atau Klentengan adalah alat musik tradisional yang terbuat dari kayu. Alat musik ini
merupakan alat musik pukul jenis silofan, yang mirip dengan gambang.
Alat musik ini terdiri dari 8 bilah kayu yang ditempatkan pada rak kayu. Pada sisi kanan dan
kiri sluding dihias dengan motif kepala burung Enggang yang dianggap sebagai hewan
sakral oleh suku bangsa Dayak Modang. Alat musik ini dimainkan saat upacara adat
8. Ceng-ceng (Bali)
Alat musik Bali yang satu ini bisa dibilang menghasilkan karakter suara yang khas
dari musik-musik tradisional Bali.
Efek suara yang dihasilkan begitu dinamis karena merupakan hasil perpaduan 8
buah logam bundar yang diadu satu sama lain.
Dari segi bentuk, ceng-ceng memiliki nilai budaya yang kental.
Bentuknya seperti kura-kura dan bagian tempurungnya menjadi tempat
diletakkannya logam-logam bundar tersebut.
Pada kebudayaan Bali sendiri, kura-kura dipercaya mengandung nilai magis yang
kuat.
Alat musik tradisional ini asalnya dari Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Biasanya
lagu yang dibawakan oleh Krumpyunng adalah Langgam Jawa, Uyon-uyon, dan
Campursari. Selain itu, Krumpyung juga dimainkann pada hari kemerdekaan Indonesia,
sebagai penyambutan tamu-tamu yang berkunjung dari Istana Negara. Untuk memainkan
Krumpyung adalah dengan ditiup.
10. Alat Musik Marwas (Aceh)
Marwas adalah alat musik pukul tradisional, dimainkan dengan ditepuk pada bagian
membran yang terbuat dari kulit binatang.
Alat musik ini juga termasuk dalam keluarga alat musik perkusi karena tidak memiliki nada,
sehingga kurang cocok jika dimainkan secara solo.
Lagu-lagu yang diiringi dengan alat musik Marwas umumnya berupa puji-pujian kepada
Sang Pencipta.
Marwas juga diyakini merupakan bagian dari alat musik tradisional yang dioadopsi dari
kebudayaan Timur Tengah yang dibawa oleh para saudagar pada masanya.
TUGAS KLIPING
SENI BUDAYA
MUSIK KHAS DAERAH
KELAS VII 9
Lalove
Pembuatan alat musik ini berasal dari bambu. Pada bagian badan alat musik
lalove diberi motif bunga dan tumpal yang dibuat dengan teknik bakar. Alat
musik lalove mempunyai enam lubang yang berfungsi sebagai pengatur nada.
Dulunya, instrumen alat musik ini dimainkan secara individual atau tunggal
dan pada waktu upacara Balia atau upacara penyembuhan. Hal ini karena alat
musik yang menyerupai suling ini dipercaya dapat memanggil roh guna
membantu menyembuhkan penyakit. Selain melestarikannya, saat ini alat
musik lalove ini dimainkan secara bersamaan dengan alat musik gendang dan
gong.