Anda di halaman 1dari 5

KLIPING ALAT MUSIK TRADISONAL

Disusun Oleh:
Nikeisha Farah Afiya 6A

SDN 002 LOA JANAN


Alat musik tradisional sendiri adalah alat musik yang berakar pada tradisi masyarakat tertentu
dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Keberadaan, keberlangsungan,
dan kemajuan musik tradisional sangat dipengaruhi oleh masyarakat pendukungnya. Alat musik
tradisional terbagi menjadi tiga yaitu alat musik ritmis, melodis dan harmonis berikut ini
penjelasannya.

1. Alat Musik Ritmis


Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak menghasilkan nada diatonik maupun
pentatonik. Dengan artian, semua alat musik ritmis memiliki suara yang unik sehingga
terdengar berbeda dengan jenis alat musik yang melodis dan harmonis. Meskipun tidak
mempunyai nada pasti, alat musik ini akan memberikan irama ketukan maupun birama.
Berikut ini merupakan alat music ritmis tradisional.
A. Tifa
Tifa memiliki bentuk mirip dengan
Kendang, bedanya alat musik ini berasal dari
Papua dan beberapa pulau di Indonesia
Timur seperti Maluku. Bentuknya silinder
yang bagian tengahnya kosong, serta di
bagian ujung juga dilapisi oleh kulit binatang.
Kalau Kendang biasanya dari kulit kerbau
atau kambing, Tifa menggunakan kulit rusa
yang umum jadi hewan buruan oleh
masyarakat di Papua. Selain itu, kayu yang dipakai pada Tifa juga diambil dari kayu
khas yang hanya ada di hutan sekitar masyarakat adat tinggal.
Tifa biasanya dimainkan sebagai instrumen pengiring pada tarian perang. Ini karena
Tifa bisa menghasilkan suara yang sangat keras. Selain itu, Tifa juga dipakai mengiringi
beberapa tarian lain, seperti tarian penyambutan atau pada acara pesta adat. Antara
Tifa dari Papua dan Maluku tentunya memiliki perbedaan, selain pada ukiran di bagian
badannya, Tifa Papua dilengkapi dengan tali pegangan di samping badannya sementara
Tifa di Maluku tidak dilengkapi bagian ini.
B. Gandrang
Gandrang termasuk jenis alat musik perkusi yang bentuknya menyerupai Kendang
dan Tifa, tapi biasanya lebih besar. Bentuknya tabung silinder dan pada bagian yang
ditabuh biasanya terbuat dari kulit kambing. Alat musik ini sering dimainkan bersama
dengan alat musik lainnya, terutama pui’-pui’ yang merupakan alat musik tiup.
Alat musik ini berasal dari Sulawesi
Selatan khususnya dari suku Makassar.
Gandrang yang biasanya juga disebut
Kendang Makassar ini umum dipakai
dalam acara adat tertentu. Salah satunya
sebagai pengiring dalam ritual pencucian
benda pusaka peninggalan kerajaan
Galesong di Takalar. Namun, beberapa
jenis Gandrang juga saat ini umun dipakai sebagai pengiring dalam pesta perkawinan.

C. Gong
Gong menjadi salah satu dari jenis
alat musik ritmis tradisional lainnya.
Selain dapat ditemukan dalam beberapa
penampilan kesenian Melayu, Gong juga
termasuk dalam instrumen Gamelan
Jawa. Gong berbentuk bundar seperti
piringan yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari leburan bahan
logam, yang pada bagian belakangnya dikeruk hingga tipis agar menghasilkan nada
yang nyaring.
Dalam kegunaannya, Gong biasanya dihadirkan sebagai pengiring pagelaran seni
khususnya sebagai instrumen Gamelan Jawa. Begitupun dalam tradisi masyarakat
Melayu, Gong digunakan sebagai pengiring teater tradisional Makyong atau Wayang
Kulit Melayu. Meski begitu, berkat hasilan suaranya yang sangat keras, masyarakat di
masa lampau juga memakai Gong sebagai alat pemberitahuan informasi di masyarakat.
Biasanya Gong dibunyikan agar masyarakat berkumpul di satu balai untuk
mendengarkan berita yang akan disampaikan.
2. Alat Musik Melodis

Alat musik melodis merupakan jenis alat musik yang bisa menghasilkan nada dan
melodi, fungsi yang tidak bisa dilakukan oleh jenis alat musik ritmis. Karena bisa mengatur
nada, suara yang dihasilkan oleh jenis alat musik ini cenderung lebih merdu dan tertata.
Selain itu, nada yang dihasilkan alat musik melodis bisa bermacam-macam tergantung
pada jenisnya. Nada yang dihasilkan bisa sangat tinggi atau sangat rendah, ini juga
bergantung pada cara memainkannya. Biasanya alat musik melodis memiliki komponen
yang kompleks. Terdapat tombol atau bagian-bagian yang harus dipahami fungsinya.
Karena itu, kebanyakan alat musik jenis ini perlu latihan ekstra untuk mempelajarinya
ketimbang alat musik ritmis. Ciri lainnya, alat musik melodis meskipun lebih bagus jika
dimainkan bersama alat musik ritmis, jenis ini juga banyak dimainkan secara tunggal atau
solo. Nada dari alat musik ini cukup untuk menjadi hiburan, contohnya permainan Piano
atau Biola. Berikut ini merupakan contoh
alat music melodis tradisional

A. Angklung
Angklung termasuk salah satu alat
musik melodis tradisional yang
terkenal di Indonesia. Alat musik khas
masyarakat Jawa Barat ini berbentuk
bilah-bilah bambu yang memiliki ukuran kecil hingga besar dan tersusun dalam satu
bingkai. Suara dari Angklung dihasilkan saat bambu-bambu tersebut digoyangkan dan
masing-masing menghasilkan nada yang berbeda-beda. Bahan utamanya biasa terbuat
dari jenis bambu hitam dan bambu buluh jawa atau bambu ater yang mudah dijumpai di
banyak wilayah Jawa.
Di era penjajahan Belanda, Angklung dimainkan sebagai instrumen yang bisa
menggugah semangat melawan penjajahan. Karenanya alat musik ini sempat dilarang
oleh pemerintah Belanda dimainkan dan hanya eksis di kalangan anak-anak kecil saja.
Beberapa jenis Angklung, khususnya pada masyarakat suku Baduy, alat musik ini hanya
dimainkan pada ritual khusus saat periode menanam padi. Bahkan terdapat pantangan
untuk tidak memainkannya pada waktu-waktu tertentu.
Sebagai alat musik tradisional, angklung sudah terkenal hingga mancanegara dan
menjadi simbol persatuan bangsa Indonesia yang dapat kita lihat melalui buku Alat
Musik Nusantara-Angklung Untuk
Perdamaian Dunia.
B. Kolintang
Alat musik tradisional Kolintang
dimainkan dengan cara memukuk
pada bagian permukaan kayu,
biasanya dengan bantuan stick yang
juga terbuat dari kayu. Permukaan Kolintang terdiri atas sejumlah bilah kayu yang
memiliki ukuran panjang berbeda-beda dan disusun di atas sebuah rak. Saat dipukul,
setiap bilah kayu akan menghasilkan suara yang berbeda-beda. Sementara itu, bahan
utama pembuatannya dari jenis kayu yang ringan seperti kayu telur atau kayu waru.
Alat musik Kolintang menjadi salah satu identitas dari masyarakat suku Minahasa di
Sulawesi Utara. Pada zaman dahulu, alat musik ini dipakai sebagai instrumen dalam
ritual keagamaan untuk menyembah Tuhan. Namun seiring waktu, Kolintang dipakai
sebagai instrumen musik dalam pertunjukan tari atau instrumen musik
tunggal.Permainan Kolintang merupakan cerminan dari masyarakat Minahasa, Sulawesi
Utara yang tidak pernah memiliki sosok raja sehingga tidak mengenal strata dalam
kehidupan sosial. Jika Grameds ingin mengetahui cerita latar belakang dari alat musik
kolintang, kamu bisa membaca buku Alat
Musik Nusantara – Kolintang menyuarakan
Kesetaraan.
C. Sasando
Sasando merupakan alat musik
tradisional petik yang memiliki bentuk unik.
Bagian utamanya merupakan sebuah
tabung bambu, yang di bagian badannya
memanjang sejumlah dawai. Lalu pada bagian luar, terdapat anyaman daun lontar
berbentuk melengkung yang fungsinya sebagai tempat resonansi suara saat dawai
dipetik.
Alat musik ini berasal dari masyarakat di pulau Rote, NTT. Diperkirakan Sasando
telah dipakai oleh masyarakat setempat sejak abad ke-7. Fungsinya terutama sebagai
pengiring acara hiburan, mengiringi tari atau perayaan tertentu. Dan seiring
berkembangnya waktu, Sasando juga mulai merambah elektrifikasi yang dimaksudkan
agar suara yang dihasilkan lebih besar.

3. Alat Musik Harmonis


Alat musik harmonis merupakan semua alat musik yang bisa memproduksi minimal 3
nada atau lebih secara bersamaan untuk menghasilkan harmoni pada sebuah lagu. Tak hanya
dimiliki oleh alat musik modern saja, namun nyatanya beberapa alat musik tradisional Indonesia
juga termasuk ke dalam golongan alat musik harmonis.

A.

Anda mungkin juga menyukai