Anda di halaman 1dari 16

SENI BUDAYA

ALAT MUSIK TRADISIONAL

NAMA: LIVIA FEBRIARI PUTRI K

KELAS: VIII B

SMP ANGKASA LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG


ALAT MUSIK TRADISIONAL

Berikut ini merupakan alat musik tradisional, antara lain:

1. Angklung

Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional yang multitonal atau alat musik yang
bernada ganda. Alat musik yang satu ini berkembang dalam budaya masyarakat sunda di tanah
pasundan. Angklung sendiri terbuat dari bambu yang dipotong pada salah satu bagian ujungnya
sedangkan cara memainkannya yakni dengan cara digoyangkan.

Bunyi tersebut dihasilkan dari benturan bambu dengan potongan badan bambu yang lainnya.
Sehingga dapat menghasilkan bunyi yang bergetar serta memiliki nada-nada tertentu, sesuai
dengan ukuran besar atau kecilnya batang bambu. Alat musik ini digolongkan sebagai alat musik
instrumen dalam jenis idiofion atau bisa disebut juga dengan alat musik yang sumber bunyinya
berasal dari bahannya.

Perlu diketahui juga bahwa angklung merupakan salah satu alat musik tradisional dari Indonesia
yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya pada tahun 2010. Yang mana termasuk
kedalam kategori Masterpiece Of Oral And Intangible Heritage Of Humanity.
2. Karinding

Karinding merupakan salah satu alat musik tiup yang menjadi khas dari Jawa Barat. Pada
sebagian daerah alat musik ini terbuat dari bambu, namun ada juga yang terbuat dari pelepah
kawung (pohon aren). Dalam penggunaannya pun sangat unik.

Untuk karinding yang terbuat dari bahan bambu digunakan oleh wanita, sedangkan untuk
karinding yang terbuat dari pelepah pohon aren dimainkan oleh pria. Cara memainkan alat musik
ini yaitu dengan cara ditiup pada bagian ujungnya. Kemudian salah satu sisinya dipukul dengan
jari tangan untuk menghasilkan suara yang beragam.

3. Kolintang
Kolintang merupakan alat musik dari Minahasa, Sulawesi Utara. Bahan yang digunakan untuk
membuat Kolintang adalah potongan kayu lokal yang disusun di atas kayu. Awalnya, kolintang
digunakan sebagai media pemujaan arwah leluhur, namun kini dijadikan sebagai media hiburan
dan upacara adat.

4. Saluang
Saluang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat yang mempunyai jenis bunyi Aerofon, yaitu
bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara menggunakan saluang dengan ditiup dan lubang
yang ada di salung digunakan untuk mengatur nada dan jari-jari tangan berfungsi untuk menutup
lubangnya.

5. Gambus
Konon, Gambus adalah alat musik petik berasal dari Timur Tengah yang kemudian terjadi
adaptasi dengan budaya Indonesia. Kemudian ada dikenal Gambus dari daerah di wilayah
Indonesia seperti Jambi dan Riau. Sekarang, Gambus menjadi bagian dari budaya musik yang
tidak bisa dipisahkan dari Indonesia. Karena dimainkan dengan petik, alat musik Gambus
dipasangi 3 senar sampai paling banyak.

6. Sasando
Sasando adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan dipetik. Instumen musik ini
berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal
katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang berasal dari kata Sandu atau Sanu yang artinya
bergetar atau meronta. Suara sasando memiliki kemiripan dengan alat musik dawai lainnya
seperti gitar, biola, kecapi, dan harpa. Sasando menurut Organologi tergolong dalam Sitar tabung
Bambu.

Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada
bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar
(dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini
memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini
ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti
kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando. Perkembangan Sasando berjalan seiring
perubahan waktu. Modifikasi dan peningkatan kualitas bunyi mulai dilakukan. Agar mendapat
bunyi yang lebih keras dan bisa disesuai dalam wadah pertunjukkan musik apapun maka
Sasando akustik beralih perlahan lahan ke Sasando elektrik. Bentuk Sasandopun dimodifikasi
dan dibuat lebih modern dan elegan. Ditahun 2018 bahkan mulai diciptakan oleh seorang pemain
Sasando profesional Natalino Mella Sasando yang diberi nama Sasando Bariton. Sasando bariton
mempunyai bunyi yg berbeda dengan sasando pada umumnya. Sasando ini menggunakan jenis
senar yang berbeda dalam ketebalannya dan mempunyai bunyi yang lebih bulat dan lebih terasa
bassnya. Dilengkapi dengan 32 senar berwarna dan bridge yang bisa dipindahkan serta bisa
dimainkan dengan teknik 10 jari yang membuat sasando ini akan lebih kaya untuk dipelajari.

7. Kecapi
Kecapi merupakan alat musik tradisional dari sunda alias Jawa Barat yang dimainkan dengan
cara di petik untuk mewarnai kesenian musik yang ada di tanah sunda. Kecapi adalah alat musik
tradisional yang sudah dikenal sejak berabad-abad tahun yang lalu. Awal mulanya kecapi berasal
dari negeri China yang memiliki nama lain yaitu Ghuzeng. Dan kecapi biasanya digunakan untuk
mengiringi musik dengan alunan yang lembut dan mendayu.

Kecapi merupakan alat musik tradisional yang berkembang di daerah Jawa, yang lebih tepatnya
diyakini berasal dari daerah Kuningan Jawa Barat. Sejarah alat musik kecapi juga merujuk pada
tanaman sentul, yang mana kayunya diyakini digunakan untuk membuat alat musik kecapi. Di
sunda sendiri kecapi dijadikan alat musik utama dalam tembang sunda atau Mamaos Cianjuran
dan kecapi suling.

8. Saron
Saron atau yang biasanya disebut juga ricik, adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk
keluarga balungan.
Dalam satu set gamelan gaya Surakarta biasanya mempunyai 2 pasang saron, laras pelog dan
slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung atau saron
panembung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu,
dengan bentuk seperti palu.

Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian antara
saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando
dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan kondisi
peperangan misalnya, ricik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang bernuansa
militer, ricik ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan.
Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam dengan tabuh, lalu
tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan dengungan yang
tersisa dari pemukulan nada sebelumnya.

9. Genggong
Genggong berbentuk persegi panjang dan di bagian tengahnya diiris. Di salah satu
ujung genggong diikatkan tali yang bisa ditarik untuk menghasilkan getar dan suara. Suara yang
muncul sangat unik, terkesan mirip seperti suara katak. Cara memainkannya adalah Genggong
diletakkan di antara mulut, tapi tidak ditiup. Mulut hanya sebagai penyangga saja. Ujung
genggong yang satunya lagi terdapat tali. Tali itu ditarik dan diulur ke arah kanan depan dengan
kuat sehingga tali bergetar. Getaran dari tali itulah yang menghasilkan bunyi.

10. Aramba
Dalam susunan Alat musik tradisional Sumatera Utara Aramba merupakan alat musik yang biasa
dimainkan pada saat acara perkawinan. Aramba terbuat dari tembaga kuningan / logam
perunggu, alat musik ini diyakini berasal dari Nias.

Aramba dimainkan dengan cara dipukul pada bagian yang berbentuk bundar dan menonjol di
bagian tengahnya, biasanya Aramba digantungkan pada seutas tali, bentuk alat musik ini mudah
dikenali karena adanya bentuk bundar yang menonjol pada bagian atasnya.
Bentuk Aramba

Aramba memiliki garis tengah 40 cm - 50 cm, sedangkan untuk Aramba yang digunakan
keturunan bangsawan adalah Aramba Fatao dan Aramba Hongo yang bergaris tengah 60 cm - 90
cm. Jika dilihat sepintas, Aramba seperti memiliki 2 bagian, yakni bagian datar panjang dan
bagian yang untuk dipukul, gambar alat musik tradisional Sumatera Utara tersebut seperti yang
terlihat.

11 Gamelan
Alat musik tradisional lainnya yang juga berasal dari Pulau Jawa adalah gamelan. Secara umum
alat musik ini terdiri dari beberapa alat musik instrumen dasar maupun pengiring. Meski
terbilang kuno, nyatanya gamelan masih banyak digunakan dalam beberapa acara seperti
wayang, kuda lumping, atau semacamnya.

Sama seperti angklung, alat musik gamelan juga sudah mendunia. Bahkan tidak sedikit warga
asing yang ingin belajar lebih dalam tentang alat musik asli Indonesia ini. Bahkan gamelan sudah
menjadi kurikulum wajib di beberapa sekolah di Amerika dan New Zealand.

12. Tifa
Tifa merupakan alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya Maluku dan Papua. Alat
musik ini bentuknya menyerupai kendang dan terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya. Ada
beberapa macam jenis alat musik Tifa seperti Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir
Potong dan Tifa Bas.

Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini
terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya
ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk
menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknyapun biasanya dibuat dengan ukiran. Setiap
suku di Maluku dan Papua memiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing.
Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi tarian perang dan beberapa tarian daerah lainnya
seperti tari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik totobuang, tarian tradisional
suku Asmat dan tari Gatsi

Alat musik tifa dari Maluku memiliki nama lain, seperti tahito atau tihal yang digunakan di
wilayah-wilayah Maluku Tengah. Sedangkan, di pulau Aru, tifa memiliki nama lain yaitu titir.
Jenisnya ada yang berbentuk seperti drum dengan tongkat seperti yang digunakan di Masjid .
Badan kerangkanya terbuat dari kayu dilapisi rotan sebagai pengikatnya dan bentuknya berbeda-
beda berdasarkan daerah asalnya.

13. Gong Garantung


Gong Garantung adalah alat musik tradisional suku Dayak yang diklasifikasikan sebagai salah
satu alat musik dalam kelompok idiofon yang terbuat dari bahan campuran
jenis logam (besi, kuningan dan perunggu). alat musik ini mirip dengan alat
musik gong pada gamelan jawa, tetapi perbedaanya terletak pada bunyi yang di hasilkan. bunyi
dari alat musik gong pada gamelan Jawa terdengar dengan getaran yang lebih panjang,
sedangkan bunyi dari alat musik khas Kalimantan Tengah ini cukup pendek. Selain itu,
perbedaan alat musik ini dengan gamelan Jawa tampak pada jumlah dan cara memainkannya,
Garantung lebih merujuk pada instrumen Kempul. Namun dalam hal ini, Garantung lebih
mendominasi permainannya untuk hal melodi pada ansambel ritual dan merupakan instrumen
utama, dan Garantung dimainkan dengan tempo yang lebih cepat. Sedangakan dalam
memmainkannya, Garantung dibunyikan dengan menggunakan pemukul atau stick (alat tabuh)
yang terbuat dari bahan kayu, tidak ada bahan yang khusus untuk pemukul Garantung yang
terpenting kayu tersebut kuat untuk dipergunakan sebagai alat pemukulnya. Pada ujung pemukul
tidak dilapisi dengan kain, karet ataupun bahan lainnya. Besarnya alat pemukul pun tidak ada
ukuran tertentu, yang penting sesuai untuk menghasilkan bunyi apabila Garantung dimainkan.

14. Babun
Babun merupakan sebutan untuk alat musik gendang yang berasal dari kalimantan utara. Bentuk
dan cara bermain alat musik ini sama seperti alat musik gendang pada umumnya. Alat musik ini
dibuat dari bahan kayu dan dilapisi kulit binatang pada kedua sisinya. Biasanya alat musik ini
dipakai pada acara-acara adat atau mengiringi tarian tradisional kalimantan utara. Teknik
bermain Babun disesuaikan dengan kondisi pemainnya dan acara yang sedang berlangsung.

15. Pakkeke
Pakkeke, alat musik tradisional Sulawesi Barat yang lebih dikenal dengan nama keke dari
Mandar yang terkenal karena keunikannya, baik dari bentuk ataupun bunyi yang dihasilkan.

Pakkeke terbuat dari bambu berukurannya kecil. Pada bagian ujungnya terdapat daun kelapa
kering yang dililitkan, fungsinya untuk mengatur bunyi yang keluar.

Biasanya Pakkeke dimainkan petani saat menunggu ladang atau sawah dan mengurangi rasa
bosan dengan bermain alat musik itu.

Seiring perkembangan zaman, akhirnya Pakkeke bisa ikut ambil bagian dalam permainan seni
pertunjukan yang dikolaborasikan dengan alat musik tradisional lainnya.

Anda mungkin juga menyukai