ARBAB
Arbab merupakan alat musik tradisional Aceh yang
terbuat dari alam. Alat musik arbab ini dibuat dari
tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai,
sementara busur penggeseknya terbuat dari kayu, rotan
atau serat tumbuhan. Terdiri dari 2 bagian, yaitu
instrumen induk yang disebut arbab dan penggeseknya
yang disebut dengan Go Arbab.
BANGSI ALAS
GEUNDRANG
SERUNE KALEE
RAPAI
Rindik
Rindik merupakan salah satu alat musik tradisional
Bali. Alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul
tersebut terbuat dari susunan bambu.
Terdapat lima nada dasar yang dimiliki oleh Rindik.
Rindik biasa digunakan sebagai musik pengiring hiburan
rakyat "Joged Bumbung. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman, kini Rindik sudah lebih fleksibel
dalam pemakaiannya. Beberapa diantaranya adalah
sebagai pelengkap untuk acara pernikahan/resepsi serta
dapat pula untuk menyambut tamu.
Ceng-Ceng
Alat musik tradisional Bali selanjutnya disebut dengan
Ceng-ceng. Ceng ceng adalah musik yang berbentuk
seperti 2 buah keping simbal yang terbuat dari logam,
yang dimainkan dengan carame madukan keping simbal
tersebut. Alat musik tradisional Bali yang satu ini
dipakai untuk mengiringi gamelan maupun rindik.
Pereret"
Genggong
Tasa
Akordion
Hermanium
Polopalo
Gambang kromong
Tanjidor
Serangko
Puput Kayu
Bengberokan
.Calung
Heleran
Kendang / Gendang
onang
Saron
Kenong
Kenong adalah alat musik tradisional Jawa Tengah yang
berfungsi sebagai penentu batas gatra dan penegas
irama. Kenong dibunyikan dengan cara dipukul. Bentuk
kenong hampir sama dengan bonang hanya saja ukurannya
lebih besar. Alat ini juga dipukul menggunakan alat
pemukul kayu yang dililitkan kain. Jumlah dalam satu
set bervariasi tapi biasanya sekitar 10 buah.
Slenthem
Slenthem merupakan salah satu instrumen / alat musik
tradisional dari jawa tengah yang terdiri dari
lembaran lebar logam tipis yang diuntai dengan tali
dan direntangkan di atas tabung-tabung. Dibunyikan
dengan cara dipukul dan menghasilkan dengungan rendah
atau gema yang mengikuti nada saron, ricik, dan
balungan.
Kendhang
Terompet Reog
Saronen
Alat musik Rakyat yang tumbuh berkembang di
masyarakat Madura. Harmonisasi yang dinamis, rancak,
dan bertema keriangan dari bunyi yang dihasilkannya
memang dipadukan dg karakteristik dan identitas
masyarakat Madura yang tegas, polos, dan sangat
terbuka mengilhami penciptanya . Saronen berasal dari
bahasa Madura " sennenan " (Hari Senin).
Agukng
Sapek
Kangkuang
Kangkuang adalah alat musik tradisional yang
dimainkan dengan cara dipukul dan terbuat dari kayu
yang diukir sedemikian rupa. Dibuat oleh masyarakat
suku Dayak Banuaka di daerah Kapuas Hulu.
Gamelang Banjar
Pating
Sarunai
Musik ini tergolong aerofon atau alat musik tiup,
perkataan Sarunai atau Sarunai, yang diambil dari kata
Surnai bahasa Persia. Surna dari bahasa Arab dan Sahnai
dari bahasa india. Musik ini terbuat dari Bambu atau
kayu seperti suling terompet namun pendek, terdiri dari
4 bagian yaitu mulut, sekar bibir, badan (batang) dan
corong satu sama lainya bisa dilepas dan dipasang
kembali. Serunai berfungsi sebagai alat musik
pertunjukan pancak silat. Disuku Bukit/Dayak berpungsi
sebagai pengiring musik upacara adat.
Ketipung
Merupakan kendang kecil. Sebagaimana gambus, alat
musik ketipung mendapat pengaruh kuat dari budaya
timur tengah.
Kendang
Merupakan fondasi dari ensamble gamelan yang dipakai
untuk mengiringi bebrapa kesenian, misalnya Tari
Ganjur. Kendang merupakan produk budaya Jawa yang
dipakai untuk mengiringi senimusik Tingkilan di Kutai
Kartanegara. Ketika gambus mulai dipetik, maka
kendang akan mengiringi alunan suara gambus. Kendang
ini juga berfungsi untuk mengatur tempo dalam
Tingkilan.
Biola
Pada dasarnya biola merupakan produk budaya Eropa.
Masuknya biola diperkirakan terjadi ketika
Pemerintahan Hindia Belanda berkuasa di Nusantara.
Lewat akulturasi budaya, akhirnya biola masuk sebagai
salah satu instrument dalam Tingkilan.
Selain alat musik diatas, tidak jarang salam setiap
pementasan alat musik Tingkilan juga dipadukan dengan
beberapa alat musik lainnya seperti gitar, bass,
drum, dan rebana.
Berikut dibawah ini adalah salah satu pemusik
Tingkilan ternama di Kalimantan Timur.
Rebana
Rebana juga termasuk salah satu alat musik
tradisional Bangka Belitung. Alat musik yang satu ini
sering dimainkan bersama-sama dengan dambus juga.
Alat berbentuk seperti gendang ini dimainkan guna
mengiringi musik dambus dan tarian atau dincak
Bangka. Alat musik yang masuk dalam kategori alat
musik pukul ini sering dimainkan pada acara festival
seni daerah, qasidah pengajian-pengajian, ataupun
untuk menyambut tamu istimewa dengan iring-iringan
tertentu. Jika rebana ini ditepuk secara beramai-
ramai dengan tempo yang cepat di Bangka dikenal
dengan istilah rampak atau ngerampak.
REBANA
Gamolan
Serdam
Kompang / Khaddap
Kompang merupakan sejenis alat musik tradisional yang
sangat dikenal di kalangan masyarakat Melayu pada
umumnya. Hampir mirip dengan alat musik rebana, Kompang
merupakan alat musik tradisional dari Provinsi Lampung
yang dibuat dari kayu dan kulit kambing. Di beberapa
daerah di Lampung, alat musik Kompang juga disebut
dengan Khaddap. Keberadaan alat musik ini dikaitkan
dengan penyebaran agama Islam di Indonesia.
Tahuri
Jukulele
Rumba
Satong Srek
Alat musik ini terbuat dari bambu dan seng. Satong
srek dibuat dari bambu yang salah satu bagiannya
diberi penampang berupa lempengan seng yang dibuat
tajam dan kasar permukaannya. Jika permukaan seng
digesek atau dipukul akan mengeluarkan bunyi. Satong
srek dimainkan sebagai alat musik tambahan dalam
suatu bentuk orkestra kesenian tradisional dan dapat
pula dimainkan secara solo / individual. Alat musik
ini biasanya untuk mengiringi tarian nguri, syier
male, badede, bulan kasandung, ngumang rame. Satong
srek dapat juga dipadukan dengan alat-alat musik
modern.
Genggong
Alat musik ini terbuat dari bambu dan tali. Suara
genggong atau harpa mulut dihasilkan dari getaran
lidah genggong akibat tarikan tangan si pemain, serta
pengaturan nafas pada rongga mulut dan sentuhan lidah
pada langit-langit. Oleh karena itu, pemain genggong
yang baik terdiri dari dua jenis; yakni genggong
lanang menghasilkan nada tinggi dan genggong wadah
yang menghasilkan nada rendah. Dalam pembuatan
genggong selain diperlukan andang-andang (sesaji)
berupa beras, benang, sirih pinang, dan uang kepeng
juga perlu ditentukan hari baik (hari Jumat) untuk
mengambil pelepah enai atau bambu. Sajian tersebut
bertujuan untuk menghindarkan si pembuat dari hal-hal
yang tidak diingginkan dan genggong dapat
menghasilkan suara yang jernih.
Pitung Ong
Alat Musik ini berasal dari Alor, terbuat dari kayu
dan bambu. Alat musik ini secara lengkap mewakili
bagian dari gong asli (perunggu). Pitung ong biasanya
dimainkan di ladang sebagai ungkapan rasa bahagia
setelah menyelesaikan kegiatan berkebun secara gotong
royong, misalnya sehabis tanam dan selesai panen.
permainan alat musik ini juga sering diselingi dengan
tarian untuk menambah semarak suasana.
Kediding (Adiding)
Alat musik ini berasal dari Alor, terbuat dari bambu.
kediding termasuk dalam kelompok alat musik petik. Di
sebelah kanan dan kiri lubang resonansi terdapat
masing-masing 3 buah dawai. Alat musik ini sangat
populer bagi masyarakat Kabupaten Alor yang
berprofesi sebagai petani ladang. Mereka memainkan
kediding saat menjaga ladang pada malam hari dan
untuk menghilangkan rasa sepi.
Triton
Pikon
Popondi
Gesok
Lalosu Sessungriu
Alosu
Puree
Alat musik puree berbentuk seperti garpu tala, alat
musik ini berfungsi sebagai alat hiburan diwaktu
senggang dan dapat pula digunakan sebagai alat
perkenalan atau pergaulan antar anggota kelompok
masyarakat. Alat ini dapat dimainkan dengan cara
berdiri maupun duduk. Alat musik ini dapat dimainkan
dengan cara dipukul-pukulkan pada telapak tangan kanan
ataupun kiri. Alat musik ini biasanya berwarna
kecoklatan sesuai dengan warna bambu yang sudah kering.
Alat musik ini terbuat dari bahan buluh tui dan rotan.
Marawasi
Alat musik ini digunakan untuk mengiringi tari Jepeng,
bersama alat musik lainya seperti gambus dan biola.
Alat musik ini dimainkan dengan cara duduk bersila di
atas kursi. Sebelum memainkan alat ini tali yang berada
di bagian tengah dimasukkan ibu jari, kemudian alat ini
diputar-putar sehingga keras sekali pada ibu jari.
Sedangkan tangan yang lainnya memukul-mukul pada bagian
kulit yang direntangkan pada salah satu sisi. Alat
musik ini biasanya terbuat dari kayu, kulit kambing,
rotan. dan berbentuk bulat panjang.
Rabana
Alat musik rabana dimainkan sama dengan rebana yaitu
dipukul pada bagian yang terbuat dari kulit. Alat musik
ini berfungsi sebagai hiburan musik pada waktu Maulid
Nabi Muhammad SAW dan pada waktu mengantarkan pengantin
lelaki bersama dengan sanak saudara yang diiringi
syair-syair yang indah. Alat musik ini biasanya terbuat
dari bahan kayu nangka, kulit, rotan bulat, dan paku.
Tadilo
Tadilo berbentuk bulat dan panjang, warna kekuning-
kuningan (seperti bambu kering). Alat musik ini terbuat
dari bahan bambu, kayu, dan rotan. Alat musik ini
berfungsi sebagai penghibur dan penghilang kesunyian
malam. Cara memainkanya dengan cara dipegang dengan
salah satu tangan dalam posisi ditidurkan. Pemainya
dapat dalam posisi duduk bersila atau dengan cara yang
lain. Tangan yang lainnya memukul-mukul tali senar yang
ada pada alat musik tersebut.
Mbasi-Mbasi
Alat musik ini berbentuk bulat seperti seruling,
terbuat dari bahan buluh tui dan rotan. Alat musik ini
berfungsi sebagai alat hiburan dan dapat dimainkan
bersama alat musik yang lain seperti gendang, kecapi,
puree, dan yang lainnya. Cara memainkan alat musik ini
dengan cara meletakan peniup di bibir dan jari tangan
kanan dan kiri masing-masing jari telunjuk dan jari
manis menutup lubang-lubangnya. Sedangkan kedua ibu
jari berfungsi sebagai penahan di bagian bawah.
Musik dari Sulawesi tenggara
Gamelan
Hampir sama dengan gamelan jawa. Alat musik ketuk atau
pukul ini menggunakan kayu sebagai landasannya. Dan di
atasnya disusunlah beberapa lempeng logam yang jika
dipukul akan menghasilkan suara dan memiliki tangga
nada yang lengkap.
Itulah alat-alat musik tradisional yang berasal dari
Sulawesi Utara seperti yang ditampilkan oleh para
remaja perwakilan dari Provinsi Sulawesi Tenggara pada
Festival Nasional Kesenian Musik Nusantara beberapa
waktu yang lalu.
Seruling bambu
Seruling bambu juga merupakan salah satu alat musik
tradisional Sulawesi Tenggara. Banyak sekali jenis dari
seruling bambu yang ada di Sulawesi Tenggara seperti
informasi dari beberapa artikel yang saya baca. Ada
yang ukurannya sedang, kecil, dan bahkan besar sampai
menggunakan dua ruas bambu berukurang cukup besar
sebagai alat musik tiup sejenis seruling ini.
Gendang
Hampir sama dengan beberapa Provinsi Lainnya. Termasuk
salah satu alat musik tradisional yang paling populer
dari seluruh nusantara adalah Gendang. Alat musik yang
terbuat dari kayu dan kulit sebagai sebagai permukaan
yang dipukul ini sangat mudah dimainkan dan sebagai
penentu tempo dalam suatu permainan musik tradisional
Kolintang
Kolintang adalah sebuah alat musik tradisional yang
terkenal di daerah Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
Bahan untuk membuat kolintang ini adalah kayu. Ada yang
dibuat dari bahan kayu bernama kayu bandaran, ata kayu
wenang, dan lain sebagainya. Umumnya kayu yang dibuat
untuk membuat Kolintang ini adalah kayu-kayu ringan,
namun memiliki serat kayu yang padat. Alat musik ini
dimainkan dengan cara dipukul. Bahkan Kolintang ini
terkenal dapat mengeluarkan bunyi yang khas karena bisa
digunakan untuk mengeluarkan bunyi nada rendah maupun
nada tinggi.
Garputala Bambu
Seperti namanya, alat musik yang hampir mirip dengan
garpu yang hanya memiliki dua gigi ini pada umumnya di
zaman sekarang dibuat dari logam. Namun, di Sulawesi
Utara ada garpu tala tradisional yang dibuat dari bambu
yang ketika dipukulkan akan mengeluarkan frekuensi
suara dengan nada tertentu.
Bansi
Alat musik jenis tiup ini sejenis seruling dari bambu.
Hanya saja bagian ujung tempat meniupnya dibuat agak
melebar. Tidak seperti seruling yang ditiup dari bagian
batangnya secara horizontal, namun Bansi ini ditiup
dengan posisi agar vertikal karena tempat meniupnya ada
di salah satu ujungnya. Biasanya bansi dimainkan dengan
perpaduan berbagai alat musik lainnya untuk menciptakan
musik tradisional yang khas.
Salude
Salude adalah alat musik petik yang memiliki dua senar.
Terbuat dari kayu dan hampir sama dengan siter
berdawai. Bunyi yang dihasilkan dari alat musik
tradisional Sulawesi Utara yang satu ini cukup unik dan
merdu.
Nah, itulah keempat jenis alat musik tradisional yang
berasal dari Sulawesi Utara yang tentunya dapat menjadi
tambahan wawasan dan pengetahuan bagi kita.
Saluang
Talempong
Burdah/Gendang Oku
Kenong Basemah
Terbangan
Pangora
Gordang
Doli-Doli
Druni Dana
17 Batanghari Jambi
33 Dabu-Dabu Gorontalo
50 Goro-Goro Ne Maluku
55 Huhatee Maluku
59 Jali-Jali Jakarta
62 Janger Bali
74 Kicir-Kicir Jakarta
75 Kole-Kole Maluku
82 Lembe-lembe Maluku
92 Mande-mande Maluku
96 Mejangeran Bali
97 Meyong-Meyong Bali