Anda di halaman 1dari 14

Daftar Alat Musik Tradisional dan Cara Memainkannya

Nah, untuk lebih mengenal budaya Indonesia yang beragam, Moms bisa mengetahui apa
saja daftar alat musik tradisional dan seperti apa cara memainkannya.

Yuk, simak lebih lanjut berikut ini, Moms.

1. Gamelan

Gamelan adalah alat musik tradisional Indonesia yang sering ditemui di berbagai daerah
di nusantara, seperti misalnya di Bali, Madura, dan Lombok .
Namun istilah gamelan Jawa mengacu secara umum pada gamelan di Jawa Tengah.

Alat musik ini diduga sudah ada di Jawa sejak tahun 404 Masehi, dilihat dari adanya
penggambaran masa lalu di relief Candi Borobudur dan Prambanan.

Gamelan merupakan seperangkat instrumen yang dibunyikan dari beberapa alat musik,
seperti di antaranya gambang, gendang, dan gong.
Perpaduan ini memiliki sistem nada non diatonis yang menyajikan suara indah jika
dimainkan secara harmonis.

Baca Juga: 4 Alasan Anak Harus Bergaul Dengan Teman Dari Beragam Latar
Belakang Budaya

2. Angklung

Foto: kompas.com

Alat musik tradisional Indonesia satu ini terbuat dari bambu.

Angklung tidak hanya terkenal di Indonesia tapi juga mancanegara. Banyak warga asing
juga tertarik dengan alat musik yang berasal dari Jawa Barat  ini.

Cara memainkan  angklung  cukup mudah, Moms hanya perlu menggerakan tangan
sembari mengikuti ketukan nada.

Angklung dimainkan dengan cara digoyangkan. Setelah digoyangkan maka bunyinya


akan keluar.
Bunyi ini terjadi karena adanya benturan badan pipa bambu. Bunyi yang bergetar
menghasilkan susunan nada 2, 3 sampai dengan 4 nada dalam setiap ukuran baik besar
maupun kecil.

Ada banyak jenis angklung di Indonesia bukan hanya angklung Jawa Barat tetapi juga ada
angklung Bali, angklung Banyuwangi, Angklung Gubrag dan sebagainya.

Baca Juga: Cari Tahu di Sini Asal-usul 7 Tarian Tradisional Jawa Barat

3. Sasando

Alat musik sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sasando memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dari alat musik petik lainnya
yakni berbentuk tabung panjang.

Sasando sendiri terbuat dari bambu, kayu, paku penyangga, senar  string, dan daun lontar .
Cara memainkan sasando adalah dengan menggunakan kedua tangan untuk memetik
dawainya. Seperti bermain gitar.

4. Kolintang

Foto: greatnesia.com

Alat musik tradisional Indonesia yang juga mendunia adalah kolintang yang berasal dari
Minahasa, Sulawesi Utara.

Bahkan permainan  kolintang  pernah memecahkan rekor dunia pada tahun 2009 silam.

Tercatat hingga 3.011 orang memainkan alat musik bambu bersama-sama dan 1.223 orang
memainkan kolintang secara massal di Stadion Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara.
Ribuan peserta memainkan alat musik mereka masing-masing secara apik sehingga nada
yang dihasilkan pun tampak serasi dan memiliki nilai seni yang sangat tinggi.

Kolintang terbuat dari kayu khusus yang disusun dan dimainkan dengan cara dipukul.

Biasanya alat musik kolintang digunakan untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan tari,
pengiring nyanyian, bahkan pertunjukan musik.

Baca Juga: Resep Sop Konro, Sop Iga Spesial dari Makassar

5. Tifa

Foto: pinterest.com

Alat musik tradisional Tifa bisa ditemukan di daerah Papua  dan di Tanah Maluku. Alat
musik ini terbuat dari sebatang kayu Lenggua yang dikosongkan isinya.

Namun, bentuk antara Tifa dari Papua dan Maluku berbeda.

Tifa Papua terdapat pegangan di sisinya, sementara Tifa Maluku hanya berbentuk tabung
biasa tanpa pegangan.

Terdapat 3 jenis alat musik ini, yakni Tifa Jekir, Tifa Potong, Tifa Dasar, dan Tifa Bas.
Semua jenis tersebut ditentukan berdasarkan asal daerah dan ciri khas masing-masing.

6. Serune Kale

Foto: sahabatnesia.com

Alat musik tradisional Indonesia ini telah lama berkembang dan dihayati oleh  masyarakat
Aceh.

Serune kale sangat populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat.

Alat musik ini kerap kali dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-
acara hiburan, tari-tarian atau penyambutan tamu kehormatan.

Bahan dasar sarune kale ini berupa kayu, kuningan dan tembaga.

Bentuk alat musiknya hampir menyerupai seruling bambu. Fungsinya sebagai pemanis
atau penghias musik tradisional Aceh.

Baca Juga: 4 Resep Mie Aceh yang Kaya Rempah,   Begini Cara Membuatnya!
7. Saluang

Foto: dutaminang.com

Saluang adalah alat musik tradisional Indonesia khas suku Minangkabau  di Sumatera
Barat.

Alat musik ini terbuat dari bambu tipis atau bambu talang. Bambu talang dipercaya bisa
mengeluarkan suara yang lebih bagus dan merdu.

Alat musik saluang termasuk golongan seruling, tapi pembuatannya lebih sederhana.

Cukup dengan membuat 4 lubang pada bambu talang. Sama seperti seruling pada
umumnya, taluang dimainkan dengan cara ditiup.

8 Panting
.

Alat musik panting adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang secara
pemetaan tumbuh dan berkembang di daerah Tapin, Kalimantan Selatan.
Panting terbuat dari kayu, kulit zat pewarna, dan senar. Kayu yang digunakan di
antaranya kayu pulantan, kayu kambang, kayu jingah, kayu halaban, dan lain-lain.

Sedangkan bahan kulit diambil dari kulit hewan yang hidup di hutan seperti kulit kijang,
rusa, atau kulit hewan melata seperti kulit ular puraca, ular sawah, dan biawak.

Panting dimainkan dengan cara dipetik.

Baca Juga: Kenali 10 Jenis Tarian Tradisional Jawa Tengah untuk Edukasi Anak

9. Slenthem
Foto: pinterest.com

Jawa Tengah juga memiliki alat musik tradisional slenthem yang cara memainkannya
seperti gong yaitu dipukul dengan alat pukul.

Ternyata slenthem ini termasuk salah satu instrumen gamelan. Seperti halnya instrumen
lain dalam satu set gamelan, slenthem juga memiliki versi slendro dan versi pelog.

Wilahan slenthem pelog umumnya memiliki rentang nada C hingga B, sedangkan


slenthem slendro memiliki rentang nada C, D, E, G, A, C.

Baca Juga: Ini 5 Lokasi Wisata Lampung yang Patut Dikunjungi Saat Liburan

10. Kompang
Kompang merupakan alat musik tradisional Indonesia dari Provinsi  Lampung  yang dibuat
dari kayu dan kulit kambing.

Alat musik kompang tersebar bersamaan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia.

Kompak digunakan dengan cara dipukul dan biasanya diiringi dengan lagu atau syair
bernuansa islami.

Dalam perkembangannya, Kompang biasanya dimainkan pada beberapa acara seperti


upacara adat, acara pernikahan, dan penyambutan pejabat yang sedang berkunjung.

11. Tehyan
Alat musik tradisional tehyan telah menjadi salah satu alat musik yang kehadirannya
sudah mulai langka.

Alat musik gesek ini berasal dari suku Betawi  dan hasil perpaduan kebudayaan Tionghoa.

Cara memainkan Tehyan pun cukup mudah, cukup menggesek senar dawai seperti saat
sedang bermain biola.

Jenis alat ini terbagi menjadi 3 berdasarkan bentuk dan ukurannya, ada tehyan, sukong,
dan kong ahyan.

Saat ini pemain tehyan memang sudah sangat jarang. Namun, seringkali masyarakat
memainkannya pada acara kebudayaan Betawi seperti penampilan ondel-ondel, lenong
Betawi, serta pertunjukan gambang kromong.
12. Genggong

Foto: budaya-indonesia.org

Selanjutnya ada alat musik tradisional dari Bali yang menghasilkan suara cukup unik.
Bahan utama dari alat musik ini terbuat dari pelepah aren dan bambu.

Genggong memiliki kemiripan dengan alat musik dari suku Sunda  yaitu, Karinding.

Cara menghasilkan suara yang unik dari alat musik ini adalah dengan menjadikan rongga
mulut sebagai resonator sambil menarik-narik tali yang terdapat pada ujung genggong.

Penggunaan alat musik tradisional ini seringkali ditemui dalam acara-acara pernikahan.

Baca Juga: 8 Alat Musik yang Tergolong Sebagai Alat Musik Idiophone, Wajib
Tahu!

13. Puik-Puik

Foto: budaya-indonesia.org

Alat musik tradisional yang terakhir berasal dari provinsi Sulawesi Selatan  yang bernama
puik-puik (puwi-puwi).

Menggunakan alat musik sangat mudah sebab hanya ditiup saja.


Seringkali alat ini digunakan saat melakukan acara-acara adat, seperti mengiringi tari
akkarena dan dimainkan saat acara pernikahan.

Itu dia Moms ada 13 alat musik tradisional Indonesia yang harus Moms ketahui. Yuk
bersama lestarikan budaya Indonesia!

Anda mungkin juga menyukai