Anda di halaman 1dari 6

Alat Musik

1. Moko

Moko adalah drum dengan bagian atas dan bawah yang tertutup, dibuat dengan variasi
ukuran yang berbeda-beda dan dapat terbuat dari logam perunggu, tembaga atau kuningan.
Moko telah dipakai sejak ratusan tahun silam sebagai alat tukar (barter) dalam perdagangan.

Di daerah Nusa Tenggara Timur secara khusus, Moko telah dipakai sebagai alat musik di
abad ke-17 karena bentuknya yang mirip kendhang. Namun sejak abad ke-19 lebih sering
dipakai sebagai maskawin oleh kalangan masyarakat Alor.

2. Rindik Bali

Rindik Bali adalah salah satu alat musik tradisional Bali dan telah menjadi ciri khas dari
budaya Bali. Rindik terbuat dari bambu yang bernada selendro dan dimainkan dengan cara
dipukul.

Alat musik ini biasa dimainkan oleh 2-5 orang pemain, di mana 2 orang menabuh Rindik dan
sisanya untuk seruling dan gong pulu. Rindik juga biasa digunakan sebagai musik pengiring
hiburan rakyat ' Joged Bumbung '. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini Rindik
sudah lebih fleksibel dalam pemakaiannya. Beberapa diantaranya adalah sebagai pelengkap
untuk acara pernikahan/resepsi serta dapat pula untuk menyambut tamu.
3. Gambang Kromong

Gambang Kromong adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-


alat musik Tionghoa, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan. Sebutan gambang kromong
diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong.
Gambang kromong merupakan musik Betawi yang paling merata penyebarannya di wilayah
budaya Betawi, baik di wilayah DKI Jakarta sendiri maupun di daerah sekitarnya (Jabotabek).

Lagu-lagu yang dibawakan pada musik gambang kromong adalah lagu-lagu yang isinya


bersifat humor, penuh gembira, dan kadang kala bersifat ejekan atau sindiran. Biasanya
gambang kromong dimainkan saat mengiringi pertunjukan lenong serta tari cokek. Namun,
gambang kromong juga bisa membawakan berbagai lagu vokal serta instrumen, tanpa
pengiring lenong dan tari cokek.

4. Angklung
Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia, tepatnya berasal dari
Jawa Barat. Angklung alat musik tradisional yang terbuat dari bambu. Di mana cara
memainkannya dengan digoyangkan, sehingga menghasilkan nada.

Sejarah angklung awalnya merupakan salah satu alat bunyi-bunyian yang digunakan untuk
upacara-upacara yang berhubungan dengan padi. Angklung tidak digunakan sebagai
kesenian murni, melainkan sebagai kesenian yang berfungsi dalam kegiatan kepercayaan.
Angklung hadir sejak zaman hindu, angklung pernah dipakai pada upacara ritual keagamaan
(persembahyangan) sebagai pengganti genta (bel) yang digunakan oleh seorang pedanda
(pendeta hindu) dalam upacara keagamaan.
5. Sasando

Alat musik Sasando berasal dari Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sasando
merupakan alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini hampir mirip
dengan kecapi dan harpa. Namun, sasando memiliki suara yang khas.

Kata Sasando berasal dari bahasa Rote "Sasandu" yang artinya bergetar atau berbunyi. Alat musik ini
digunakan untuk pengiring membaca syair, pernikahan, tarian tradisional, dan menghibur keluarga
yang berduka.

6. Panting
Panting adalah salah satu alat musik dari Kalimantan sekaligus sebuah nama set musik
yang dominan berisi alat musik tersebut. Panting berbentuk seperti gambus, biasanya
pemain mengambil sikap duduk saat memainkannya dan mengenakan pakaian khas
mereka.
Panting adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik pada dawai yang terbentang
di tubuhnya, seperti yang ada pada gitar. Alat musik panting dipetik dengan menggunakan
jari tangan seperti permainan gitar dengan atau tanpa bantuan alat petik.
7. Trompet

Trompet adalah alat musik tiup logam. Trompet ialah instrumen bras digunakan terutamanya dalam
muzik klasik dan jazz. Trompet dimainkan dengan meniup ke dalam pemipit dan membuat bunyi
“buzz”.

Trompet telah wujud kira-kira 3000 tahun lalu. Contoh instrumen bras awal seperti trompet dipanggil
shofar yang masih digunakan dalam acara keagamaan. Akhirnya manusia mula mencipta instrumen
seperti trompet dengan kayu (contohnya, korneto), dan kemudian, dengan loyang.

8. Foy Doa

Foy doa berasal dari Kabupaten Ngada, NTT. Foy doa merupakan alat musik tiup
berupa suling. Terbuat dari buluh atau bambu kecil yang digabungkan satu sama
lain, sehingga bisa disebut suling ganda.

Alat musik ini cara memainkannya sama seperti suling pada umumnya, yakni ditiup
dan lubangnya ditutup dengan jari untuk menghasilkan nada yang diinginkan. Foy
doa sering dimainkan oleh anak muda dalam permainan tradisional khas NTT.
9. Tifa

Tifa merupakan alat musik  khas Indonesia bagian Timur, khususnya Maluku dan Papua. Alat
musik ini bentuknya menyerupai kendang dan terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya.

Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini
terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi
ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan
untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknyapun biasanya dibuat dengan
ukiran. 

Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi tarian perang dan beberapa tarian daerah


lainnya seperti tari lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik totobuang,
tarian tradisional suku Asmat dan tari Gatsi.

10. Doll

Doll merupakan bedug tradisional yang berasal dari Provinsi Bengkulu, Indonesia. Alat


musik dol biasanya dimainkan oleh pria dan dibuat dengan menggunakan bonggol
dari pohon kelapa.

Doll selalu dimainkan dalam perayaan tabot di Bengkulu. Dol juga sering digunakan


sebagai musik pengiring dalam tari-tarian tradisional di Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai