Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 2

NAMA :CELSI SIPASI

WAFIK MAKALUNGSENGE

FANTI TATOYA

1. Kolintang

Sumber: GPS Wisata

Bila kita berbicara tentang alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara,
maka kebanyakan orang akan menyebut kolintang yang cukup populer di telinga
masyarakat luas. Alat musik yang berasal dari daerah Minahasa ini adalah alat
musik perkusi.

Nama kolintang berasal dari suara yang dihasilkanya, tong (nada rendah), ting (nada


tinggi) dan tang (nada normal) yang disebut mangemo kumolintang yang berarti mari
kita lakukan tong,ting,tang yang akhirnya berubah menjadi kolintang.
Kolintang dimainkan dengan cara dipukul pada kayu-kayu yang telah disusun
menurut tangga nadanya menggunakan alat pukul yang sudah dilapisi bahan yang
empuk seperti kain atau karet.

Kolintang terbuat dari bahan kayu lokal yang cukup ringan seperti kayu telur,
wenuang, cempaka, waru dan sejenisnya yang mempuyai serat paralel.
2.  Bansi

S
umber: Youtube

Bansi dalam bahasa Minahasa berarti suling, yang dimainkan dengan cara ditiup
seperti suling pada umumnya. Bansi terbuat dari bahan bambu yang mempunyai
beberapa lubang sebagai pengatur nada.

Bansi berfungsi sebagai melodi pada sebuah pertunjukan musik. Suara yang
dihasilkan oleh alat musik ini tergantung pada kepiawayan pemain memainkan
jemari tangan dan cara meniup yang benar agar menghasilkan bunyi dan suara
merdu yang khas.
3. Momongan

Sumber: Blogkulo

Momongan adalah alat musik tradisional yang menyerupai gong yang dipukul
menggunakan kayu atau tongkat.

Seperti gong pada umumnya, momongan terbuat dari bahan logam kuningan atau
perunggu.

Pada zaman dahulu, alat musik ini dimainkan pada saat acara-acara tertentu saja
seperti hiburan rakyat atau sebagai pengiring seni tradisional Minahasa.
4. Oli

Alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara satu ini sudah sangat langka
dan hampir punah.

Alat musik yang terbuat dari bahan dasar bambu ini bahkan diminta untuk menjadi
salah satu mata pelajaran seni musik pada kurikulum Sulawesi Utara sebagai salah
satu langkah pelestarian budaya.

Oli dimainkan dengan cara ditiup dan rongga mulut sebagai resonatornya. Oli juga
seringkali dimainkan pada pagelaran musik yang memainkan lima alat musik
sekaligus, yang terdiri dari :

1. Salude dengan cara dipukul

2. Arababu dengan cara dipetik


3. Oli dengan cara ditiup

4. Bansi dengan cara ditiup


5. Sasaheng dimainkan dengan cara digoyang-goyangkan

Sebagai salah satu upaya pemerintah untuk melestarikan budaya, oli seringkali
tampil dan dimainkan pada upacara budaya ucapan syukur Tulude di daerah
Sangihe yang diadakan rutin setiap tahunnya.
5. Sasesahang

Sasesahang merupakan alat musik tradisional yang sangat unik yang terbuat dari
ruas bambu yang dipotong dan dibentuk seperti paruh burung.

Sasesahang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tongkat yang sudah


dilapisi oleh karet agar tidak menghasilkan suara kasar.

Nada atau bunyi yang dihasilkan oleh alat musik ini tergantung pada panjang
pendeknya ujung ruas bambu yang berbentuk paruh burung tersebut. Jadi setiap
ruas bambu memiliki panjang yang berbeda agar menghasilkan nada yang beragam.

Anda mungkin juga menyukai