Anda di halaman 1dari 22

1.

Kalimantan Barat
Propinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat pulau Kalimantan atau di antara
garis 2o08 LU serta 3005 LS serta di antara 108o0 BT dan 114o10 BT pada peta bumi.
Berdasarkan letak geografis yang spesifik ini maka, daerah Kalimantan Barat tepat
dilalui oleh garis Khatulistiwa (garis lintang 0o) tepatnya di atas Kota Pontianak.
Karena pengaruh letak ini pula, maka Kalbar adalah salah satu daerah tropik dengan
suhu udara cukup tinggi serta diiringi kelembaban yang tinggi.

a. Maskot Provinsi Kalimantan Barat


Sama halnya dengan Provinsi lainnya di Indonesia, Provinsi Kalimantan
Barat juga memiliki maskot yang menjadi ciri khasnya.Maskot yang
terdapat di Kalimantan Barat juga terbagi menjadi dua, yaitu flora dan
fauna. Maskot Floranya adalah Tengkawang Tungkul/Meranti Merah
Menyala, sedangkan maskot fauna khasnya adalah Burung Enggang
Gading.

b. Suku-Suku di Provinsi Kalimantan Barat


Suku-Suku yang berasal dari Kalimantan Barat antara lain yaitu, Suku
Dayak yang sebagian besar asal dari Kalimantan Barat, Suku Melayu,
Manyuke, Skadau, Melayu-Pontianak, Punau dan Mbaluh. Suku lainnya
seperti Jawa, Tionghoa, Madura, dll.

c. Bahasa di Kalimantan Barat


Bahasa yang digunakan oleh kalangan masyarakat Kalimantan Barat yaitu
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa resmi dan Bahasa-bahasa daerah seperti
bahaya Melayu, Bahasa Dayak, Bahasa Bakatik, Bahasa Bukat, Bahasa
Kayaan, dan lain-lain.

d. Agama dan Kepercayaan.


Berdasarkan data kependudukan masyarakat, mayoritas dari penduduk
Kalimantan Barat merupakan pemeluk agama Islam dengan persentase
menyentuh angka 60%. Selain Islam, masyarakat Kalimantan Barat
lainnya memeluk agama lain seperti Katolik, Kristen Protestan, Buddha,
Konghucu, Hindu, dan aliran kepercayaan tertentu.

e. Pakaian Adat
Beberapa jenis pakaian adat yang terdapat di Kalimantan Barat antara lain
yaitu:
 King Baba, dalam suku Dayak King artinya pakaian dan Baba
artinya adalah Pria. Jenis pakaian adat King baba adalah jenis
pakain yang berbahan dari kulit tanaman ampuro atau yang
dikenalnya dengan kulit kayu kapuo. Jenis kayu endemik pada
dasarnya memiliki banyak kandungan serat yang tinggi. Untuk
aksesoris yang digunakanya yakni terdiri atas ikat kepala, bulu
burung yang berasal dari burung enggang gading, dan senjata
tradisional yang berupa Mandau.
 King Bibinge, Pakaian adat wanita Dayak atau yang dikenalnya
dengan King bibinge hanya dikhususkan untuk wanita Dayak saja.
Bahan dan pembuatanya sendiri tidak jauh berbeda dengan pakaian
adat King baba. Perbedaanya terdapat seperti penutup dada, stegen,
kain bawahan, dan hiasan tambahan lain seperti manik-manik, dan
aksesoris tambahan seperti ikat kepala, gelang tangan, dan kalung.

f. Rumah Adat
Rumah Adat yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat di antaranya
yaitu:
 Rumah Adat Betang Radakhg, Rumah adat Kalimantan Barat
satu ini memiliki ukuran panjang sekitar 138 m dengan tinggi
sekitar 7 m. Dengan ukuran sebesar itu membuat rumah satu
ini menjadi bangunan yang paling mewah dan sangat kental
dengan corak Dayak. Dalam buku berjudul Rumah Sehat
Jubata, Radakng, Etnik Dayak Kanayatn - Kabupaten
Landak disebutkan bahwa Rumah Radakng tak hanya dikenal
sebagai rumah adat terpanjang. Namun, Rumah Radakng juga
memiliki ketinggian yang tak seperti rumah lainnya yakni
mencapai 3 - 7 m Hal ini dibuat untuk mengantisipasi  banjir 
dan supaya terhindar dari binatang buas juga musuh. Rumah
satu ini sengaja dibangun sebagai replika dan tidak ada suku
Dayak yang menempatinya.
 Rumah Adat Betang, Rumah Adat Betang ini juga memiliki
ukuran yang sangat besar. Karena umumnya rumah adat
Betang akan dihuni oleh keluarga besar dari Suku Dayak.
Ukurannya sendiri memiliki panjang sekitar 150 m dengan
lebarnya mencapai 30 m. Bahkan ada juga yang ukurannya
lebih besar lagi dari ukuran tersebut. Yang membuat rumah
adat satu ini unik, bentuk dari rumahnya sangat bervariasi
tergantung jumlah keluarga yang menempatinya. Rumah satu
ini memiliki desain rumah panggung yang ketinggian dari
permukaan tanah sekitar 3 hingga 5 meter.
 Rumah Adat Baluk, Rumah Adat Baluk menjadi rumah adat
suku Dayak yang bentuknya sangat berbeda dibandingkan
dengan yang lainnya. Mengingat fungsinya sendiri digunakan
saat ritual tahunan maupun nibak’ng. Nibak’ng adalah musim
setelah penggarapan ladang untuk tahun berikutnya. Biasanya
akan dilakukan pada tanggal 15 Juni setiap tahunnya. Inilah
yang menjadikan rumah adat Baluk begitu unik dan menarik
untuk diketahui. Untuk bentuknya sendiri memiliki bentuk
bundar dengan diameter sekitar 10 m dan tinggi 10 meter.
 Rumah Adat Melayu Panggung, Salah satu rumah khas Melayu
ini dijadikan sebagai Balai Kerja yang fungsinya untuk
sekretarian Pertemuan Bali Rakyak, kios penjualan dan juga
taman bermain. Masing masing ruangan memiliki fungsi yang
berbeda, mulai dari penginapan hingga acara adat. Rumah
Adat Melayu ini juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan
Melayu dan sudah diresmikan sebagai destinasi wisata. Dari
segi bangunan, rumah adat ini pada bagian atap terpengaruh
dari bangunan Jawa. Dimana atap segitiga yang tingginya 30
derjat ini berfungsi sebagai mengalirnya udara. Sehingga tidak
akan panas ketika berada di dalam rumah. Pada bagian
bawahnya terdapat kolong yang difungsikan sebagai tempat
parkir kendaraan.
 Rumah Istana Pontianak.

g. Tarian Daerah
Beberapa ragam jenis tarian daerah Kalimantan Barat antara lain:
 Tari Monong, tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh
kembali. Tarian ini dihadirkan saat tetua atau dukun sedang dalam
keadaan trance (di bawah alam sadar). Tari Monong ditarikan oleh
pria, wanita, atau keduanya sebagai tari berpasangan. Selain
memakai busana adat, penari membawa perisai dan senjata sebagai
simbol untuk mengusir roh-roh jahat. Gerakan tari yang dilakukan
berfokus pada gerakan dukun dalam proses penyembuhan. Bahkan
ada beberapa kata-kata yang diucapkan. Tari Monong
menggunakan pola lantai lurus dan melengkung.
 Tari Pingan, yang menggambarkan kehidupan masyarakat Dayak,
Tari Pinggan Terbagi menjadi dua, yakni: Tari Pinggan Laki dan
Tari Pinggan Indu' yang masing -masing ada kesamaan dan
pebedaan. Tari ini lebih menekankan pada gerakan – gerakan
atraktif yang diadopsi dari gerakan silat tradisional. Dalam
melakukan gerakan tari, penari membawa dua buah Pinggan ( pada
zaman dahulu menggunakan piring batu, kini di ganti piring beling 
berwarna putih ). dan sepasang cincin yang terbuat dari timah 
ataupun tembaga seukuran Cincin jari tengah penari.
 Tari Zapin, tarian yang terkena pengaruh ajaran agama Islam,
Zapin mempertontonkan gerak kaki cepat mengikuti hentakan
pukulan pada gendang kecil yang disebut marwas. Harmoni ritmik
instrumennya semakin merdu dengan alat musik petik gambus.
Karena mendapat pengaruh dari Arab, tarian ini memang terasa
bersifat edukatif tanpa menghilangkan sisi hiburan. Ada sisipan
pesan agama dalam syair lagunya. Biasanya dalam tariannya
dikisahkan keseharian hidup masyarakat melayu seperti gerak
meniti batang, pinang kotai, pusar belanak dan lainnya. Anda akan
melihat gerak pembuka tariannya berupa gerak membentuk huruf
alif (huruf bahasa Arab) yang melambangkan keagungan Tuhan.
 Tari Kondan, tarian yang menggambarkan suka cita kegembiraan
masyarakat Dayak, Tari Kondan kerap dibawakan saat acara Nosu
Mindu Podi. Setengah bulan setelah panen raya, masyarakat Suku
Dayak Hibun kerap melakukan acara ini untuk sebagai salah satu
ungkapan syukur kepada Penompa atau Jubata (Tuhan dalam
kepercayaan masyarakat Suku Dayak) atas hasil panen yang
berlimpah. Selain sebagai ungkapan syukur, acara Nosu Mindu
Podi dilakukan untuk memanggil semangat benih-benih padi
sehingga saat ditanam pada musim tanam berikutnya, benih
tersebut akan menghasilkan tanaman padi yang berkualitas dengan
bulir-bulir padi yang melimpah. Oleh karena itu, lokasi
pelaksanaan acara ini adalah di dekat lumbung penyimpanan benih-
benih padi.
 Tari Jonggan, yang menggambarkan kebahagiaan pergaulan muda
Dayak.

h. Alat Musik Tradisional


Alat musik tradisional yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat :

 Entebong, Entebong adalah alat musik tradisional yang berasal dari


Suku Dayak Mualang yang berada di wilayah Kabupaten Sekadau,
Kalimantan Barat. Alat musik ini terbuat dari kayu dan kulit
hewan. Entebong dimainkan dengan cara dipukul dengan
menggunakan tangan tanpa bantuan dari alat pukul khusus.
Entebong adalah sejenis kendang atau gendang di daerah pulau
Jawa.
 Sapek, Sapek atau sampe adalah alat musik tradisional petik yang
memiliki ragam jenis berdasarkan wilayahnya. Ada yang
menggunakan 2,3,4 sampai 5 dawai atau senar tergantung wilayah
yang memilikinya. Sapek terbuat dari kayu aro atau edau, kayu
marong dan kayu pelantan dan memiliki ukuran sekitar 120-150
cm dengan lebar 20-28 cm dan ketebalan 10-15 cm. Sapek
dimainkan dengan cara dipetik layaknya gitar, namun terdapat
perbedaan pada jumlah fret (batas nada) dalam suku Dayak disebut
lasar yang berjumlah 2-3 fret saja sedangkan gitar memiliki
belasan.
 Kangkuang, Kangkuang adalah alat musik tradisional Suku Dayak
Banuaka di daerah Kapuas Hulu. Alat musik ini termasuk pada
keluarga gendang yang memiliki perbedaan pada kayu yang
diberikan ukiran khas dari Kalimantan. Kangkuang dimainkan
dengan cara ditabuh menggunakan tangan tanpa menggunakan alat
pemukul khusus sehingga termasuk sebagai kategori musik
tradisional ritmis.
 Agukng, Agukng adalah alat musik tradisional yang berasal dari
Suku Dayak dan termasuk pada keluarga Gong. Alat musik ini
terbuat dari bahan logam kuningan dan memilki tonjolan pada
bagian tengahnya. Agukng dimainkan dengan cara dipukul
menggunakan alat bantu khusus yang terbuat dari kayu dan dililit
oleh kain atau karet. Agukng dipercaya oleh masyarakat setempat
untuk mengusir roh-roh jahat dan mendatangkan roh leluhur dalam
ritual adat.

i. Senjata Tradisional
Senjata Tradisional yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Barat
antara lain yaitu:
 Mandau, selain digunakan untuk berperang atau mempertahankan
diri dari musuh, Mandau juga digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, seperti dalam berburu dan berladang, serta sebagai pelengkap
tari.
 Bujak, Bujak adalah senjata tradisional Kalimantan yang mirip
dengan tombak. Namun bedanya yaitu ada pada tangkai dari
senjata Bujak yang mana terbuat dari kayu lilin dengan mata besi
yang terbuat dari besi. Sementara untuk ukuran dari panjang bujak
ini yaitu sekitar 3 meter. Umumnya masyarakat Dayak akan
memberikan racun yang berupa getah dari pohon ipuh dengan
tujuan supaya senjata bisa lebih mematikan. Penggunaan senjata ini
umumnya akan digunakan untuk berburu hewan di hutan.
 Sipet atau sumpit, dengan pelurunya adalah jarum yang telah diberi
racun.

j. Makanan Khas.
Salah satu hal yang menarik dari Provinsi Kalimantan Barat adalah kuliner
makanan Khasnya, beberpa di antaranya antara lain adalah
 Pengkang atau Pengkang juga menjadi salah satu makanan khas
Pontianak, Kalimantan Barat yang wajib untuk dicicipi. Makanan
ini terbuat dari bahan ketan dengan isian udang yang dibungkus
dengan daun pisang dan dikukus Selanjutnya Pengkang ini
kemudian
dibakar di atas bara api menggunakan jepitan dari bambu. Aroma
dari pengkang ini menjadi semakin kuat dengan diolesi minyak
kelapa di atasnya.
 Bubur pedas, Dikatakan bubur pedas atau orang Pontianak
menyebutnya "Bubbor Paddas", sebagai perumpamaan bahwa
makanan tersebut mengandung berbagai macam rempah dan
sayuran. Berbagai rempah dan sayuran tersebut seperti kangkung,
pakis, kelapa parut, wortel, kentang, daun kunyit, dan lain-lain.
Yang paling khas dari aroma bubur ini adalah adanya penambahan
daun kesum. Daun ini hanya ada di Kalimantan Barat dan banyak
ditambahkan sebagai penambah cita rasa makanan.
 Kiam ko kwe atau adonan beras yang ditabur ayam cincang.
 Pisang goreng Pontianak, Kue kantong semar, dll.

2. Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Selatan secara geografis terletak di antara 1o 21’ 49” LS – 1o 10’
14” LS dan 114o 19’ 33” BT – 116o 33’ 28”. Luas provinsi ini meliputi 6,98% luas
Pulau Kalimantan, sebesar 37.377,53 km2. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki 13
wilayah, yang terdiri dari 11 (sebelas) kabupaten dan 2 (dua) kota. Provinsi ini beribu
kota di Banjarmasin. Secara geografis. terletak di bagian selatan Pulau Kalimantan
dengan batas-batas: sebelah barat dengan Provinsi Kalimantan Tengah. sebelah timur
dengan Selat Makassar. sebelah selatan dengan Laut Jawa dan sebelah utara dengan
Provinsi Kalimantan Kalimantan Timur. Luas wilayahnya adalah sekitar 38.744.23
km2 atau 6.98 persen dari luas Pulau Kalimantan dan 1.96 persen dari luas wilayah
Indonesia.

a. Maskot Provinsi Kalimantan Selatan


Sama halnya dengan Provinsi lainnya di Indonesia. Kalimantan Selatan
juga memiliki Maskot. Maskot Di Kalimantan Selatan juga terbagi
menjadi dua yaitu, flora dan fauna. Maskot Flora khas dari Kalimantan
Selatan adalah Bunga Kasturi, sedangkan maskot Fauna khas dari
Kalimantan Selatan adalah Bekantan atau monyet berhidung panjang.

b. Suku-Suku Kalimantan Selatan


Beberapa suku yang mendiami Provinsi Kalimantan Selatan adalah suku
Banjar yang mendominasi, Suku Dayak Meratus, Suku Dayak Bakumpai,
Suku Dayak Baraki, Suku Dayak Abal, dan suku lainnya seperti suku
melayu jawa, bugis, tionghoa, dll.

c. Bahasa di Kalimantan Selatan.


Beberapa Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Selatan
dalam berkomunikasi di antaranya adalah Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa resmi, dan Bahasa-bahasa daerah seperti Bahasa Bakumpai,
Bahasa Banjar, Bahasa beranggas, Bahasa bajau semayap, Bahasa bugis,
dll.

d. Agama dan Kepercayaan


Berdasarkan data kependudukan masyarakat, Penduduk dari Provinsi
Kalimantan Selatan juga mayoritas adalah penganut ajaran agama Islam.
Selain agama Islam, masyarakat Kalimantan Selatan lainnya memeluk
agama lain seperti Kristen Protestan, Katolik, Buddha, Hindu, dan aliran
kepercayaan local.

e. Pakaian Adat
Pakaian Adat dari Provinsi Kalimantan Selatan pada dasarnya terbagi
menjadi 4, yaitu:
 Bagajah Gamuling Baular Laulut, untuk pria mengenakan baju
kerah, celana panjang, dengan aksesoris seperti kalung samban,
ikat pinggang, dan mahkota berbentuk ular lidi. Untuk Wanita,
yakni memiliki bentuk dan terdapat penutup dada. Serta terdapat
aksesoris seperti selendang, ikat pinggang, mahkota, konde,
kuncup bunga melati, dan kembang guyang.Selain itu terdapat
bawahan yang terdiri atas kain panjang bermotif halilipan atau
sebagai roknya
 Banjar Babajukun Galung Pacinan, Pria mengenakan gamis, jubah
panjang, sorban, roncean, dan selop. Wanita mengenakan Rok
Panjang, Manik dikenal dengan manik Motif Tirai Bambu,
Mahkota, Kembang Goyang, Tusuk Konde Motif Arab, dan
kebaya.
 Banjar Baamung Galung Pancaran Matahari
 Babaju Kubaya Panjang.

f. Rumah Adat
Rumah Adat yang terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan adalah:
Rumah Bubungan Tinggi adalah rumah adat yang paling sering disebut
mewakili Kalimantan Selatan. Rumah ini menggunakan konsep rumah
panggung dengan bahan dasar kayu, secara khusus kayu ulin. Penggunaan
kayu tersebut membuat rumah tahan hingga ratusan tahun. Pada bagian
atap, terdapat ragam motif hias di bagian puncak yang menyiratkan
berbagai makna. Sekarang ini, rumah Bubungan Tinggi menjadi ciri khas
bangunan rumah yang ada di Banjar.
g. Tarian Daerah
Beberapa ragam jenis tari tradisional dari daerah Kalimantan Selatan yaitu:
 Tari Baksa Kembang, Tari Baksa Kembang adalah tari klasik dari
Keraton Banjar dari Kalimantan Selatan. Tari ini saat itu
merupakan kegiatan penyambutan tamu yang dilakukan oleh putri-
putri keraton Banjar. Sekarang Tari Baksa Kembang digunakan
masyarakat Kalimantan Selatan untuk ditampilkan dalam kegiatan
upacara pernikahan. Tari Baksa Kembang menceritakan
tentang putri remaja yang cantik jelita sedang bermain-main riang
gembira di taman bunga. Penari dari tarian ini dilakukan oleh
wanita berjumlah ganjil , baik tunggal maupun jamak asal
berjumlah ganjil. Gambaran dari tarian ini merupakan kelembutan
tuan rumah dalam menyambut dan menghormati tamu. Sehingga
suasana tariannya akan tampak riang gembira.
 Tari Topeng Banjar, Tari Topeng adalah jenis tarian tradisional
yang dipergunakan dalam upacara sakral, seperti upacara
manyanggar (Sampir). Tarian untuk upacara sakral ini bisa juga
berfungsi untuk keperluan Batatamba (pengobatan) terhadap orang
sakit seperti kapingitan. Tari topeng ini diketahui sudah tumbuh
dan berkembang sejak Kerajaan Negara Dipa. Bentuk topeng
Banjar terdiri dari beberapa jenis seperti Gunung Sari, Patih, Panji,
Batarakala (Sangkala/Gajah Barung), Pantul, Tambam, Pamambi,
Pamimdu, Kalana, Ranggajiwa, dan lain - lain. Perhelatan tari
topeng banjar masih dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur,
mengharap keselamatan dari gangguan roh jahat
 Tari Sinoman Hadrah, untuk penyambutan bagi orang terhormat.
Dll.

h. Alat Musik Tradisional


Beberapa alat music tradisional dari Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu:
 Panting, Panting merupakan alat musik tradisional yang berasal
dari Suku Banjar. Panting bukan hanya alat musik, melainkan
sebuah kesenian alat musik yang berisikan alat musik panting,
layaknya marawis.
 Kintung, Kintung merupakan alat musik tradisional yang terbuat
dari bambu, alat musik ini menyerupai angklung atau calung
sebagai alat musik khas Jawa Barat. Setidaknya kintung memiliki 7
ruas bambu, yang masing-masingnya memiliki nama dan nada
yang berbeda. Dalam memainkannya, kintung dibunyikan dengan
cara dipukul, sehingga biasanya dilengkapi dengan alat pukul.
Berdasarkan beberapa informasi, kintung biasanya dilombakan
berdasarkan suara yang dihasilkan.
 Kalang Kupak, dimainkan dengan cara dipukul, Kalang kupak
sejatinya berasal dari Suku Bukit, dan seiring perkembangannya
alat musik ini digunakan untuk mengiringi upacara adat, salah
satunya upacara balian. Pada acara-acara tersebut, kalang kupak
dimainkan bersamaan dengan gong, kendang, kecapi, dan lain-lain.
Meskipun terbuat dari bambu, proses pembuatan kalang kupak
tidaklah mudah, membutuhkan bambu khusus, yaitu paring
tamiang.

 Kalampat, Kalampat adalah alat musik tradisional Kalimantan


Selatan yang menyerupai gendang, namun hanya memiliki satu
bagian yang digunakan.Alat musik kalampat terbuat dari batang
batung, yaitu sejenis tanaman bambu dengan diameter yang lebih
besar. Memainkan kalampat yaitu dengan cara dipukul
menggunakan pemukul yang terbuat dari rotan.

i. Senjata Tradisional
Senjata Tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat Kalimantan
Selatan, yaitu:
 Sunggau, Sungga adalah salah satu senjata yang dipakai
masyarakat Tradisional Kalimantan pada Perang Banjar di daerah
Benteng Gunung Madang, Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
Senjata tersebut dipasang di bawah jembatan yang berfungsi
sebagai jebakan, sehingga jika dilewati oleh musuh (tentara
Belanda), maka jembatan ini akan runtuh dan musuh tertancap
pada sungga tersebut.
 Mandau, Mandau, yang disebut juga Parang Ilang merupakan
senjata tajam jenis parang yang bertangkai pendek. Mandau
menjadi identitas dan senjata utama masyarakat Dayak yang ada di
Kalimantan, termasuk Kalimantan Selatan di samping senjata jenis
parang yang lain.
 Sarapang, Sarapang secara umum merupakan senjata trisula atau
tombak bermata tiga. Namun di Kalimantan Selatan. Sarapang
terbuat dari sepotong baja yang dibelah menjadi 5 bagian dan pada
sebagian ujungnya diruncingkan, sebatang bambu, serta sebuah
salut dari kuningan atau besi.
 Keris Banjar, Keris adalah senjata tradisional Kalimantan Selatan
khas yang dibuat dari besi dan campuran logam lainnya. Panjang
keris ini sekitar 30 cm. Keris merupakan jenis senjata yang biasa
dipakai oleh masyarakat Indonesia pada jaman dahulu.
 Parang
j. Makanan Khas
Makanan khas yang berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan di antaranya
adalah
 Soto Banjar, Soto Banjar ini umumnya menggunakan olahan
daging ayam sebagai bahan utamanya, dan daging ayam
tersebut akan disuir suir dengan ukuran kecil- kecil. Soto
banjar juga biasanya dilengkapi dengan perkedel dan juga
telur setengah matang yang sudah diiris.
 Sop Mutiara, Kuah sop mutiara biasanya menggunakan susu,
pala, bawang merah dan bawang putih sehingga rasanya
sangat gurih
 Nasi Kuning Banjarmasin, Jika di tempat-tempat lain, nasi
kuning umumnya menggunakan orek tempe dan aneka lauk
lain, di daerah Banjar, nasi kuning disajikan bersama lauk
bumbu habang atau bumbu merah dan serundeng untuk
pelengkap dan memberikan cita rasa gurih.
 Nasi Itik Gambut, Sambal Acan, dan lain-lain.

3. Kalimantan Tengah,
Provinsi  Kalimantan  Tengah,  dengan  ibukota  Palangka  Raya, terletak antara
0°45’  Lintang  Utara s.d. 3°30’   Lintang  Selatan  dan  111° s.d. 116°  Bujur  Timur. 
Provinsi Kalimantan Tengah merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia setelah
Provinsi Papua  dengan  luas  wilayah  mencapai  153.564  Km².  

a. Maskot Provinsi Kalimantan Tengah,


Sama halnya seperti Provinsi lainnya di Indonesia. Kalimantan Tengah
juga memiliki maskot yang menjadi ciri khasnya. Maskot di Kalimantan
Tengah juga terbagi menjadi 2 yaitu flora dan fauna khas. Maskot untuk
Flora khasnya adalah Tenggaring/Rambutan, sedangkan maskot Fauna
khasnya adalah Kuau Kerdil Kalimantan.

b. Suku-Suku Kalimantan Tengah


Penduduk etnis yang mendominasi di Kalimantan Tengah yaitu etnis suku
Dayak yang merupakan suku asli penduduk Kalimantan Tengah. Sub etnis
suku Dayak yang terdapat Di Kalimantan Tengah terdiri dari suku Dayak
Ngaju, Bakumpai, Ma’anyan, Ot Danum, Siang, Murung, Taboyan,
Lawangan, Dusun serta subetnis lainnya dalam jumlah relatif. Suku
lainnya seperti Jawa, Bugis, Melayu, Batak,Flores, Madura, dll.

c. Bahasa di Kalimantan Tengah


Beberapa Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah
dalam berkomunikasi yaitu: Bahasa Dayak Bakumpai, Bahasa Injey,
Bahasa banjar, Bahasa Ngaju, Bahasa Maanyan, Bahasa Ot Danum,
Bahasa Katingan, Bahasa Sampit, dan lain-lain.

d. Agama dan Kepercayaan


Berdasarkan data kependudukan masyarakat, Mayoritas dari penduduk
Kalimantan Tengah memeluk agama Islam dengan persentase menyetuh
angka 74%. Selain agama Islam, Masyarakat Kalimantan Tengah lainnya
memeluk agama lainya yaitu Kristen Protestan, Katolik, Buddha, Hindu,
Konghucu dan aliran kepercayaan lain.

e. Pakaian Adat
Kalimantan Tengah memiliki beberapa jenis pakaian Adat, di antaranya
yaitu:
 Pakaian Adat Sangkarut, Pakaian adat sangkarut merupakan sebuah
pakaian adat yang bentuk dan motifnya menyerupai rompi, dijaman
dahulu jenis pakaian adat sangkarut tersebut biasa digunakan untuk
berperang melawan musuh.Beberapa aksesoris yang dikenakan
adalah kancing, tombak, perisai, manda, uang logam, kalung.
 Pakaian Adat Upak Nyamu, pada dasarnya jenis pakaian adat ini
memiliki bahan yang sama dengan pakaian rompi sangkarut. Untuk
bahanya sendiri berasal dari kulit nyamu.
 Baju Berantai merupakan baju dari Dayak Ngaju yang menurut
penelitian merupakan pakaian untuk zirah. Terbuat dari besi
menunjukkan jika baju ini digunakan untuk aktivitas seperti
perang.

f. Rumah Adat
Rumah Adat yang berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah yaitu:
 Rumah Adat Betang, Rumah adat Batang juga bisa dikatakan
sebagai salah satu rumah suku terbesar karena didalamnya terdapat
satu keluarga besar sebagai penghuni utamanya dan dipimpin juga
oleh seorang kepala yang bernama Pambakas Lewu. Rumah adat
Betang juga memiliki makna tersendiri yaitu menjadi sebuah
pernyataan secara konkret atau sepenuhnya tentang tata pamong
desa, sistem kependudukan dan bisa menjadi sebuah titik pusat
bagi seluruh kehidupan masyarakat yang tinggal dan berada di
dalamnya. Rumah adat ini juga bukanlah sebuah rumah tinggal
yang mewah, melainkan sebuah hunian sederhana agar masyarakat
bisa tinggal dengan damai di dalamnya dan bisa hidup secara
normal.
 Rumah Adat Betang Muara Mea, Salah satu rumah adat Betang
yang berada di Kalimantan Tengah adalah rumah adat Betang
Muara Mea. Dilansir dari Borneos, rumah Muara Mea memiliki
tampilan yang lebih modern karena pada dinding dari rumah Muara
Mea sudah diberikan cat serta dilukis yang membuatnya menjadi
lebih menarik dan indah untuk dipandang. Lukisan dan gambar
yang berada pada dinding rumah adat ini juga dibuat sebagai salah
satu identitas yang sangat khas dari masyarakat Suku Dayak.
Rumah adat Muara Mea juga masih terbilang cukup modern karena
rumah adat ini dibangun sebagai salah satu cara pemerintah untuk
melestarikan rumah adat dan budaya yang ada di Desa Muara Mea.
 Rumah Adat Betang Damang Batu, Rumah adat Damang Batu
sendiri merupakan salah satu rumah adat yang usianya sangat tua
karena sudah dibangun sejak tahun 1868 sekaligus menjadikan
salah satu rumah adat yang paling tua di daerah Kalimantan
Tengah. Rumah adat ini juga dibangun dengan arah menghadap ke
sungai Kahayan dan memiliki pemandangan yang sangat indah.
Dalam sejarahnya juga banyak yang mengatakan bahwa rumah
adat ini dibangun oleh Temanggung Rujan yang berasal dari daerah
Tewah.
 Rumah Adat Betang Pasir Panjang.

g. Tarian Daerah
Beberapa ragam jenis tari tradisional dari Kalimantan Tengah yaitu:
 Tari Selendang Bawi, Tari Selendang Bawi merupakan tarian
tradisional Suku Dayak Kalimantan Tengah, tarian ini dimainkan
dengan lemah gemulai oleh penari wanita yang sarat akan makna
sukacita dan ucapan syukur kepada Tuhan atas terlaksananya suatu
kegiatan atau hajatan besar warga.
 Tari Giring-Giring, Tarian yang berasal dari Suku Dayak Maanyan
ini dikenal pula dengan sebutan lain, yaitu gangerang. Di mana
gangeran memiliki arti sebagai bamboo berisi biji piding.
Sementara untuk simbolis yang dibawakan dalam tarian satu ini
adalah untuk menyatakan ekspresi kegembiraan atau rasa senang.
Sedangkan gerakan khas yang dibawakan berupa hentakan satu
tibgkat gantar yang berada di tangan kiri ke lantai disertai tangan
kanan yang memegang bamboo berisi kerikil. Hal tersebut
membuat setiap gerakan akan membunyikan suara khas pada
tariannya.
 Tari Tambun Bungai, Tarian tradisional yang berasal dari
Palangkaraya sebagai ibukota provinsi Kalimantan Tengah ini
menyimbolkan pahlawan Tambun dan pengusiran musuh.
Keunikan lain yang membuat pertunjukan tarian satu ini masuk ke
berita Kalimantan terbaru seperti adegan pengusiran musuh yang
hendak merampas hasil panen rakyat. Adegan pada tarian tersebut
juga sekaligus menjadi ciri khas dari tari Tambun dan Bungai.
 Tari Manasai, Memiliki nama lain sebagai tarian selamat datang
seringkali membuat tarian tradisional satu ini ditarikan guna
menyambut tamu atau wisatawan yang datang ke Kalimantan
Tengah. Ciri khas dari tarian tradisional satu ini adalah bentukan
lingkaran selang seling yang dilakukan oleh penari wanita dan pria.

h. Alat Musik Tradisional


Beberapa jenis alat musik tradisional yang dimainkan oleh masyarakat
Kalimantan Tengah yaitu:
 Katambang, Katambung merupakan alat musik perkusi sejenis
gendang yang umum digunakan dalam berbagai upacara adat,
seperti upacara tiwah dalam agama Kaharingan (kepercayaan asli
suku Dayak). Jenis alat musik ini diperkirakan sudah ada sejak
sebelum abad ke-10 Masehi yang banyak terdapat di wilayah Suku
Dayak Ngaju. Bentuk katambung hampir menyerupai alat musik
tifa dari Papua. Badan katambung biasanya terbuat dari kayu ulin
dengan panjang kurang lebih 75 cm, sedangkan membran atau
bagian yang ditabuh terbuat dari kulit ikan buntal dengan diameter
sekitar 10 hingga 18 cm.
 Garantung, Garantung adalah alat musik sejenis gong yang banyak
digunakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah. Meskipun dengan
bentuk yang hampir sama, bunyi yang dihasilkan garantung
berbeda dengan bunyi yang dihasilkan oleh gong pada umumnya.
 Kangkanung, Kangkanung merupakan jenis alat musik pukul yang
terbuat dari bilah logam yang ditempatkan dalam rak kayu. Dalam
satu kangkanung umumnya terdapat 5 bilah logam yang memiliki
suara dengan nada berbeda-beda sesuai ukurannya.
 Japen, terbuat dari kayu dan memiliki senar.

i. Senjata Tradisional
Beberapa jenis senjata tradisional yang terdapat di Provinsi Kalimantan
Tengah adalah
 Mandau atau sejenis parang, Fungsi dari Mandau dalam kehidupan
masyarakat suku Dayak adalah senjata tersebut digunakan untuk
berperang dan juga pengayauan (pemenggalan kepala musuh).
Tetapi saat ini karena sudah jarang adanya peperangan, maka
senjata tersebut hanya digunakan pada ritual-ritual adat dan juga
sebagai hiasan.
 Lunduk Sumpit, Sumpit merupakan senjata tradisional yang berasal
dari Kalimantan Tengah. Biasanya masyarakat tersebut
menyebutnya dengan nama Sipet. Sumpit tersebut merupakan
senjata yang digunakan untuk berburu, perang terbuka atau sebagai
senjata gerilya. Adapun cara memakai sumpit adalah dengan cara
meniup. 
 Randu,
 Talawang, Talawang merupakan senjata tradisional Kalimantan
Tengah, biasanya masyarakat akan menggunakan talawang sebagai
alat bantu pertahanan atau juga digunakan untuk melindungi diri.
Talawang tersebut disebut juga dengan tameng atau perisai untuk
berperang. Senjata ini juga mempunyai ukiran yang sangat
menawan dan eksotis. 
 Duhong, Senjata duhung mempunyai ukuran antara 50 hingga 75
cm. Dimana pada jaman dahulu, duhung dipakai untuk alat berburu
atau bercocok tanam. Sedangkan dalam perkembangannya pada
saat ini duhung tidak digunakan lagi menjadi senjata, melainkan
sebagai benda pusaka yang dipajang atau dikoleksi..

j. Makanan Khas
Makanan khas yang berasal dari Kalimantan Tengah memiliki keunikan
tersendiri, beberapa di antaranya adalah
 Umbut Rotan atau olahan rotan muda Bersama ikan dan bumbu
serta terong asam,
 Juhu Umbut Sawit, Selain pelepah sawit muda, rotan juga jadi
salah satu makanan khas Kalimantan Tengah. Meski
sebenarnya rotan adalah bahan baku utama anyaman, rotan
muda bisa diolah untuk jadi panganan.
 Kalumpe Sayur daun singkong tumbuk khas Kalimantan
Tengah ini kemudian diolah dengan berbagai rempah, seperti
bawang merah dan putih, cabai, lengkuas, serai, dan kayu
manis.
 Bangamat, Makanan yang satu ini terbuat dari daging
kelelawar yang diolah seperi soto kuah kuning, kemudian
disajikan bersama wortel, jantung pisang, dan seledri.

4. Kalimantan Timur
Kalimantan Timur (disingkat Kaltim) adalah sebuah provinsi Indonesia beribukota di
Samarinda di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan
Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Barat, dan Sulawesi. Daerah Kalimantan Timur terdiri dari luas wilayah daratan
127.346,92 km² dan luas pengelolaan laut 25.656 km², terletak antara 113°44' dan
119°00' Bujur Timur, dan antara 2°33' Lintang Utara dan 2°25' Lintang Selatan.

a. Maskot Kalimantan Timur


Sama halnya dengan Provinsi lainnya di Indonesia. Provinsi Kalimantan
Timur juga memiliki maskot yang menjadi ciri khasnya, maskot
Kalimantan Tengah juga terbagi menjadi 2 yaitu flora dan fauna. Maskot
Flora khasnya adalah Anggrek Hitam, sedangkan maskot Fauna khasnya
adalah Pesut Mahakam.

b. Suku-Suku di Kalimantan Timur


Suku-Suku bangsa yang mendiami Provinsi Kalimantan Timur adalah
Ngaju, Otdanum, Apokayan, Punan, Murut, Dayak, Kutai, Paser, Kayan,
Punan, Abal, Bulungan, Dan suku lainya seperti Melayu, Jawa, Tionghoa,
dll.

c. Bahasa di Kalimantan Timur


Beberapa Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Timur
dalam berkomunikasi adalah Bahasa Indonesia atau Bahasa resmi, dan
Bahasa-bahasa daerah seperti Bahasa Dayak, Bahasa banjar, Bahasa Kutai,
Bahasa Paser, Bahasa Melayu Bureu, dll.

d. Agama dan Kepercayaan


Berdasarkan data kependudukan masyarakat, mayoritas Kalimantan Timur
adalah pemeluk agama Islam dengan persentase menyentuh angka 87%.
Selain agama Islam, Agama lainnya yang dipeluk oleh masyarakat
Kalimantan Timur lainnya adalah Kristen Protestan, Katolik, Buddha,
Hindu, Konghucu, dan aliran kepercayaan.

e. Pakaian Adat
Pakaian Adat yang berasal dari Kalimantan Timur antara lain yaitu:
 Baju Miskat, dengan baju lengan panjang, untuk pria mengenakan
celana panjang, Wanita mengenakan rok kurung panjang.
 Pakaian Kustin, Baju atasan berbahan beludru warna hitam, dengan
lengan panjang dan kerah tinggi. Celana yang dipakai adalah
celana panjang warna sama dengan baju. Untuk kaum wanita,
mereka akan memakai sanggul atau gelung kutai, yang bagian
muka sanggul ditusuk kembang goyang dari logam bersepuh emas.
Baju yang dikenakan sama, yaitu lengan panjang dan kerah tinggi.
 Pakaian Adat Urang Besunung.

f. Rumah Adat
Rumah Lamin merupakan rumah adat dari propinsi Kalimantan Timur.
Rumah Lamin yang merupakan rumah adat suku Dayak dikenal sebagai
rumah panggung yang panjang dan sambung menyambung dan terdiri
banyak kamar.Panjang Rumah Lamin sekitar 300 meter dengan lebar 15
meter dan tinggi kurang lebih 3 meter. Kebanyakan rumah Lamin terbuat
dari kayu ulin dan kayu besi yang cukup kuat dan tahan lama. Rumah
Lamin sebagai identitas dari masyarakat Dayak Kalimantan Timur dapat
dihuni oleh beberapa keluarga yakni sekitar 25 hingga 30 kepala keluarga.
Selain Rumah Lamin, terdapat pula Rumah Paser, Rumah Betang, dll.

g. Tarian Tradisional
Beberapa tarian daerah yang berasal dari Kalimantan Timur diataranya
yaitu
 Tari Datun Ngentau, Tari Datun Ngentau adalah tarian adat yang
dimiliki Suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur. Nama tari
Datun Ngentau berasal dari bahasa Dayak Kenyah, yang berarti
tarian yang dilakukan dengan nyanyian. Masyarakat Dayak Kenyah
selalu menghadirkan tari Datun Ngentau dalam upacara Mecaq
Undat. Fungsi tari Datun Ngentau adalah sebagai media ungkapan
syukur yang atas hasil panen padi yang diperoleh.
 Tari Gong, ,tari Gong merupakan tari tunggal yang ditarikan oleh
seorang gadis dengan memakai pakaian adat suku Dayak Kenyah
dengan hiasan bulu burung Enggang di kepala. Seperti namanya,
tarian ini menggunakan iringan gong dan bertujuan sebagai tarian
penyambutan bagi tamu agung.
 Tari Jepen, tarian ini merupakan tarian pergaulan yang bisa
dibawakan secara tunggal maupun berpasangan. Iringan tari Jepen
menggunakan alat musik tradisional khas Kutai yang bernama
tingkilan. Tari Jepen sering ditampilkan dalam berbagai acara
kebudayaan, seperti pernikahan, peyambutan tamu atau lainnya.
 Tari Punan Letto, Nama tarian ini berasal dari kata ‘punan’ yang
berarti merebut, dan ‘letto’ yang berarti gadis. Tarian ini
menceritakan kisah pemuda yang memperebutkan seorang gadis
dan mempertahankannya dengan gagah berani. Tari Punan Letto
memperlihatkan sikap suku Dayak Kenyah yang dengan gigih
mempertahankan miliknya apapun bentuknya.
 Tari Ganjur, Tari Ganjur termasuk dalam tari istana dan menjadi
simbol kekuasaan sultan karena hanya dihadirkan dalam upacara-
upacara tertentu dan bersifat tertutup. Tari Ganjur merupakan
kesenian yang berbentuk ritual dalam sebuah upacara adat yaitu
Upacara Erau yang merupakan rangkaian dari acara Bepelas
Sultan.
 Tari Hudoq, Tari Perang, Tari Kancet, Tari Ngerangkaw

h. Alat Musik Tradisional.


Beberapa alat musik yang berasal dari Kalimantan Timur di antaranya
adalah:
 Sampek, ampe adalah alat musik tradisional asli yang berasal dari
suku Dayak. Sampe memiliki arti ”memetik dengan jari”. Jadi
kalau kita simpulkan sampe adalah alat musik yang dimainkan
dengan cara dipetik menggunakan jari. Alat musik ini terbuat dari
bahan kayu dan memiliki dawai atau senar yang terbuat dari serat
pohon enau. Pada bagian kepala sampe atau ujung gagang,
dipasang hiasan berupa ukiran yang menggambarkan taring-taring
dan burung enggang.
 Klentangan, Sluding atau klentangan merupakan alat musik pukul
jenis silofon yang mirip dengan alat musik gambang dari Jawa.
Sluding memiliki 6 buah gong kecil (pencon) sebagai bagian utama
yang menghasilkan bunyi dengan cara dipukul menggunakan
sepasang batang kayu pada bagian yang menonjol.
 Gambus, salah satu pengaruh budaya timur tengah
 Lutong, Lutong merupakan alat musik petik sejenis sitar yang
termasuk dalam jenis instrumen idiokordofon. Alat musik ini biasa
dibuat dari bahan kayu adau atau ada juga beberapa menggunakan
bambu, dan dilengkapi 4 hingga 6 buah dawai. Dalam
permainannya, lutong dimainkan oleh para wanita Dayak Kenyah
dengan cara dipetik.
 Jatang Adau, Jatung adau terbuat dari bahan kayu adau dan dilapisi
oleh kulit binatang untuk menghasilkan bunyi atau suara. Bahan
dasar tersebut yang membuat nama alat musik ini Jatung Adau.

i. Senjata Tradisional.
Beberapa jenis senjata tradisional yang berasal dari Provinsi Kalimantan
Timur adalah
 Mandau dengan ukiran pada bilahnya yang tidak terlalu tajam,
 Bujak yang sejenis dengan tombak dimana pada ujung mata bujak
diberi racun,
 Gayang, Gayang merupakan senjata tradisional dari suku Dayak
Kadazandusun. Senjata ini berbentuk seperti Mandau. Tetapi
perbedaan dari kedua senjata tersebut terletak dari model bilah dan
juga sarung parang yang melengkung seperti Parang Ilang dari
Dayak Iban. 
 Sumpitan, Sumpit atau sipet merupakan senjata tradisional
Kalimantan Timur yang biasanya digunakan dengan cara ditiup
dengan maksud untuk mengeluarkan mata sumpit. Senjata
tradisional ini biasanya digunakan oleh masyarakat untuk
keperluan misalnya berburu, atau digunakan sebagai senjata dalam
pertempuran perang. 

j. Makanan Khas
Beberapa makanan khas dari provinsi Kalimantan Timur adalah
 Gence Ruan atau ikan rica-rica, Gance Ruan merupakan makanan
khas rica-rica dari Kutai Kartanegara. Ruan merupakan nama yang
diambil dari nama ikan yang digunakan, yaitu ikan “Haruan” atau
ikan Gabus. Sedangkan Gance adalah nama dari bumbu khas
hidangan ini.
 Roba ruan yang mirip seperti abon, Berbeda dengan Gance Ruan
yang dibakar, Roba Ruan dijadikan mirip seperti abon. Meskipun
demikian, dari segi rasa sangatlah berbeda. Rabo ruan ini sangat
cocok dimakan dengan nasi hangat. 
 Sate Payau,  sate dengan olah daging yang tak biasa karena berasal
dari hewan buruan, yaitu payau (rusa). Sate payau memiliki rasa
manis dan gurih, juga tekstur yang lembut.
 Nasi Bekepor, Nasi bekepor merupakan hidangan warisan Raja
Kutai Kartanegara. Nasi bekepor merupakan nasi liwet yang
dipadukan dengan minyak sayur, aneka bumbu rempah khas dan
ikan asin. Yang unik dari hidangan satu ini adalah proses
memasaknya yang menggunakan alat khusus, yakni ketel. Beras
bersama bumbu dimasak di dalamnya. Sebelum diangkat, beri ikan
asin, kemangi, cabai dan jeruk nipis. Jika bagian pinggirnya sudah
berkerak, dapat diangkat.
 Sayur Asam Kutai, dll.

5. Kalimantan Utara.
Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki luas ± 75.467.70 km², terletak pada posisi
antara 114º 35’ 22’ – 118º 03 00’ Bujur Timur dan antara 1º 21’ 36’ – 4º 24’ 55’
Lintang Utara. Selain itu berdasarkan batas kewenangan provinsi, Provinsi
Kalimantan Utara diketahui memiliki luas lautan seluas 11.579 km² (13% dari luas
wilayah total). Kalimantan Utara berbatasan dengan negara Malaysia dan laut
Sulawesi. Beribukota di Balikpapan.

a. Maskot Provinsi Kalimantan Utara


Sama halnya dengan Provinsi lain di Indonesia, Kalimantan Utara juga
memiliki maskot yang menjadi ciri khasnya. Maskot Kalimantan Timur juga
terdiri dari Flora Dan Fauna khasnya. Maskot Flora khasnya adalah Anggrek
Hitam, sedangkan maskot untuk fauna khasnya adalah Rangkong Badak dan
Pesut Mahakam

b. Suku-Suku Kalimantan Utara


Penduduk atau masyarakat dari Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari
beberapa suku, Suku-Suku yang mendiami Provinsi Kalimantan Utara di
antaranya adalah Suku Tidung, Suku Bulungan, Suku Bajau, Suku Dayak
Lundayeh, Suku Dayak Kenyah, dan Suku lainnya seperti Melayu, Bugis,
Jawa, dll.

c. Bahasa di Kalimantan Utara


Secara garis besar, bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Utara
adalah Bahasa resmi atau bahasa Indonesia, dan Bahasa daerah, beberapa
bahasa daerah yang terdapat di Kalimantan Utara antara lain adalah Bahasa
Tidung, Bahasa Kenyah, Bahasa Bulungan, Bahasa Abai, Bahasa Tenggalan,
Dan lain-lain.

d. Agama dan Kepercayaan


Berdasarkan data kependudukan masyarakat, Mayoritas masyarakat Provinsi
Kalimantan Utara adalah pemeluk agama Islam dengan persentase menyentuh
angka 73%. Selain agama Islam, terdapat pula masyarakat lainnya yang
memeluk agama Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan
Kepercayaan lokal

e. Pakaian Adat
Pakaian Adat yang dikenakan oleh masyarakat Kalimantan Utara adalah
sebagai berikut:
 Pakaian Adat Sapei Sapaq, pakaian ini khusus dikenakan oleh pria,
awalnya hanya kaain selendang dililit membentuk celana dalam, lalu
dimodifikasi menjadi celana pendek, dengan atasan berupa rompi dan
aksesoris beserta sisipan mandau
 Pakaian Adat Ta’a, atasan berupa baju dengan bahkan dasar beludru
hitam dan rompi tanpa lengan, bawahan berupa rok dengan motif Dan
warna yang senada, penutup kepala berupa da’a. Dilengkapi dengan
aksesoris.
 Pakaian Adat Tidung, Pada umumnya baju suku Tidung ini
mempunyai warna kuning atau orange dengan tambahan warna merah
pada bagian dadanya. Dimana para pengantin pria biasanya akan
menggunakan bawahan berupa celana panjang dengan balutan kain
songket selutut. Sedangkan untuk para pengantin wanita biasanya akan
menggunakan bagian bawah berupa full kain songket khas yang akan
digunakan hingga ujung kaki. Pakaian adat ini juga dilengkapi dengan
penutup kepala berupa mahkota yang bernama Tandung Gulung.

f. Rumah Adat
Rumah adat Kalimantan Utara atau yang sering disebut rumah Baloy atau
rumah Baloy Mayo sebenarnya adalah rumah adat suku Tidung, salah satu
suku yang mendiami provinsi Kalimantan Utara, Untuk membangun rumah
adat Kalimantan Utara, mereka menggunakan bahan yang tentunya berkualitas
dan tahan lama. Masyarakat menggunakan kayu ulin. Makna filosofi ini
menggambarkan tentang kehidupan masyarakat suku Tidung, baik perihal
sosial maupun agama.

g. Tarian Daerah
Beberapa ragam jenis tarian tradisional yang terdapat di Kalimantan Utara
yaitu:
 Tari Mance, yang menggambarkan perang, Tari Mance merupakan
tarian daerah Kalimantan Utara khas masyarakat suku Bulungan. Tari
ini merupakan tarian silat yang luwes dan ditujukan untuk hiburan.
Tari ini dibawakan dua pemuda dengan busana adat Bulungan dengan
selempang kuning dan ikat kepala. Penari menari dalam sebuah
lingkaran diiringi bunyi gong bertalu-talu.
 Tari Bangun, Jenis tarian tradisional ini adalah tari sakral dan
mengandung unsur magis yang kuat. Pada dahulu tari ini sangat
dipercaya dapat menyembuhkan suatu penyakit. Oleh sebab itu, jika
terdapat salah satu / beberapa warga yang sakit, akan dilaksanakan
suatu ritual penyembuhan dengan diiringi tari bangun ini.
 Tari Kancet Ledo, menceritakan kelembutan seorang gadis, Kancet
Lendo merupakan salah satu tari tradisional yang sangat
menggambarkan ciri khas dari budaya suku Dayak Kalimantan Utara.
Hal ini dapat dilihat pada kostum adat yang digunakan para penari.
 Tari Jugit, dipentaskan dalam acara besar dan acara adat
 Tari Magunatip, Tari Magunatip atau Tari Lalatip adalah tarian daerah
Kalimantan Utara dari suku Dayak Tahol. Lalatip artinya menjepit.
Tarian ini memperlihatkan ketangkasan kaki penari yang melompat
dan menghindari rintangan. Di masa lalu, tari Magunatip berfungi
untuk melatih keterampilan berperang anak muda Tahol.
 Tari Jepen, dll.

h. Alat Musik Tradisional


Beberapa jenis alat musik tradisional dari Provinsi Kalimantan Utara yaitu
 Jatang Utang, Perlu diketahui, jatung utang dimainkan dengan cara
dipukul menggunakan alat pemukul bernama petit. Dan biasanya,
jatung utang dimainkan bersama dengan alat musik sambe’ untuk
mengiringi beberapa lagu daerah dan tarian Suku Dayak Kenyah.
 Gambang dengan cara dipukul, Suara-suara yang dihasilkan alat musik
ini pun berbeda-beda, karena menyesuaikan dengan bilah kayu yang
dipukul. Semakin panjang bilah kayu, maka nada yang dihasilkan pun
nada rendah. Sementara, apabila bilah kayu yang dipukul berukuran
kecil, maka suara yang dihasilkan pun suara bernada tinggi.
 Sluding, Satu hal yang menarik dari alat musik ini adalah terdapatnya
hiasan yang berbentuk ukiran kepala burung enggang. Yang mana,
burung ini diketahui sebagai burung yang dianggap hewan sakral oleh
masyarakat Suku Dayak Modang.
 Rebab yang dimainkan dengan cara di gesek, Alat musik ini memiliki
bentuk yang sangat unik dan menyerupai biola. Hal tersebut
dikarenakan, rebab mendapat pengaruh dari budaya Timur Tengah
yang masuk ke Nusantara.
 Baby dengan cara ditabuh.

i. Senjata Tradisional
Kalimantan Utara memiliki senjata tradisional yang sama dengan Kalimantan
Timur yaitu Mandau, karena provinsi ini merupakan pecahan dari Kalimantan
Timur. Selain Mandau, Kalimantan Utara juga mempunyai senjata jarak jauh
yang sangat terkenal dan khas yaitu Sumpit. Selain Mandau dan Sumpit, ada
juga Lonjo yang bentuknya seperti tombak, dan Dugong.

j. Makanan Khas
Berbagai macam makanan khas dari Provinsi Kalimantan Utara di antara
adalah
 Kepiting Soka, Kepitung soka ialah salah satu santapan nikmat yang
sayang untuk dilewatkan saat mampir ke Kalimantan Utara. Kepiting
soka mengandung tinggi protein, sumber mineral, vitamin, dan tekstur
daging yang mudah dicerna. Bumbu dan rempah yang digunakan untuk
memasak kepiting soka termasuk familier dengan lidah orang
Indonesia, yakni bumbu asam manis yang menyegarkan.
 Tumis Kapah, Kapah ialah jenis kerang yang kerap ditemui di Kota
Tarakan, Kalimantan Utara. Tumis kapah dibuat dari kapah yang
dimasak bersama bumbu berupa bawang merah, bawang putih, dan
jeruk nipis.
 Nasi Subut, Makanan ini berbahan dasar jangung, nasi dan ubi jalar
ungu. Cara memasaknya yaitu, pertama nasi di tanak sampai matang,
kemudian ubi dipotong dadu lalu direbus bersamaan dengan jangung.
Setelah semua matang, semuanya dicampur dan diberi garam serta
penyedap untuk mengahsilkan rasa yang enak.
 Tudai Anadara Granosa,
 Ikan Asin Richa,
 Dodol Cempedak dan Rumput laut, Dodol cempedak ini terbuat dari
bahan dasar buah cempedak yang tergolong dengan keluarga dari buah
nagka dan durian. Buah ini sangat manis seperti buah nangka, dan
memiliki aroma seperti buah durian .Selain dodol cempedak, ada juga
dodol yang terbuat dari bahan dasar rumput laut. serta masih banyak
lagi.

Anda mungkin juga menyukai