Anda di halaman 1dari 2

Contoh Teks Hikayat

Nama : Amir Aziz Zhoriq


Kelas : X MIPA 3

Amir

Dahulu kala di Sumatera, hiduplah seorang saudagar bernama Syah Alam. Syah Alam
mempunyai seorang anak bernama Amir. Amir tidak bisa mengatur uangnya dengan baik.
Setiap hari dia membelanjakan uang yang diberi ayahnya. Karena sayangnya pada Amir, Syah
Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus dada.

Lama-kelamaan Syah Alam jatuh sakit. Makin hari sakitnya makin parah. Banyak uang yang
dikeluarkan untuk pengobatan, tetapi tidak kunjung sembuh. Akhirnya mereka jatuh miskin.

Penyakit Syah Alam makin parah. Sebelum meninggal, Syah Alam berkata, “Amir, Ayah tidak
bisa memberikan apa-apa lagi padamu. Engkau harus bisa membangun usaha lagi seperti Ayah
dulu. Jangan kau gunakan waktumu sia-sia. Bekerjalah yang giat, pergi dari rumah. Usahakan
engkau terlihat oleh bulan, jangan terlihat oleh matahari.”

“Ya, Ayah. Aku akan turuti nasehatmu.”

Sesaat setelah Syah Amir meninggal, ibu Amir juga sakit parah dan akhirnya meninggal. Sejak
itu Amir bertekad untuk mencari pekerjaan. Ia teringat nasihat ayahnya agar tidak terlihat
matahari, tetapi terlihat bulan. Oleh sebab itu, ke mana-mana ia selalu memakai payung.

Pada suatu hari, Amir bertemu Nasrudin, seorang menteri yang pandai. Nasarudin sangat heran
dengan pemuda yang selalu memakai payung itu. Nasarudin bertanya kenapa dia berbuat
demikian.

Amir bercerita alasannya berbuat demikian. Nazarudin tertawa. Nasarudin berujar, “Begini ya,
Amir. Bukan begitu maksud pesan ayahmu dulu. Akan tetapi, pergilah sebelum matahari terbit
dan pulanglah sebelum malam. Jadi, tidak mengapa engkau terkena sinar matahari.”

Setelah memberi nasihat, Nasarudin pun memberi pinjaman uang kepada Amir. Amir
disuruhnya berdagang sebagaimana dilakukan ayahnya dulu.
Amir lalu berjualan makanan dan minuman. Ia berjualan siang dan malam. Pada siang hari, Amir
menjajakan makanan, seperti nasi kapau, lemang, dan es limau. Malam harinya ia berjualan
martabak, sekoteng, dan nasi goreng. Lama-kelamaan usaha Amir makin maju. Sejak itu, Amir
menjadi saudagar kaya.

Anda mungkin juga menyukai