Anda di halaman 1dari 3

Sebermula,di sebuah kampung kecil di daerah Melayu yang subur, hiduplah seorang

pemuda bernama Amir. kampung itu dikenal sebagai kampung Sembilan Bunga, karena
kesembilan bunga yang indah dan harum tumbuh subur di sekitar kampung itu. Amir adalah
anak seorang petani yang rajin dan penuh semangat. Ia dibesarkan didalam kondisi keluarga
yang kurang mampu dan serba kekurangan, Hal tersebut la yang membuat amir memiliki
kepribadian yang rajin dan penuh semangat. Setiap hari ia bekerja di ladang pertanian milik
keluarganya. Segala hal ia lakukan setiap hari, seperti memberi pupuk,menyiram tanaman
hingga memanen hasil pertanian dan menjualnya dipasar.
Suatu hari, saat Amir ingin pergi menjual hasil panennya kepasar ia mendengar
pembicaraan penduduk yang berkumpul dan membahas sebuah isu yang sedang terjadi di
desa tersebut
“Apakah kau mengetahui tentang kisah bujang sakti dari desa kayu api yang sangat
sakti itu”, Ujar seorang pemuda
“Aku tau tentang kabar itu,kabarnya ia akan segera keluar dari gua pertapanya untuk
menyerang kampung kampung disekitarnya”, Ujar pemuda lainnya.
Setelah mendengar pembicaraan yang singkat itu, Amir langsung pergi dan tidak
menghiraukan tentang kabar buruk tersebut. Tetapi tiba tiba saat dia sedang menjual hasil
panennya di sudut pasar, ada seorang kakek tua yang menghampiri nya dan mengatakan.
“ Hancurkan dan musnahkanlah kegelapan, maka terbitlah sebuah Cahaya dari
Selatan”, Ucap kakek tua tersebut.
“ Maaf,apa yang kakek katakan”, Ucap Amir kebingugan.
“Pergilah kearah Selatan kampung ini dengan membawa semua perbekalan yang
engkau butuhkan”. Tambah sang kakek.
Ditengah pembicaraan dengan kakek tua tersebut, Amir kebingugan dan memikirkan
apa maksud perkataan seorang kakek tua yang tiba tiba datang dan mengatakan hal yang
sangat tidak sejalan dengan pikirannya saat itu. Ditengah kebigungan nya tiba tiba sang kakek
hilang dan meninggalkan sebuah sarung keris yang memiliki ukiran bunga mawar. Setelah
memperhatikan ukiran ukiran di sarung keris tersebut, Amir menemukan selembar daluang
yang terbuat dari kulit kayu yang berisikan tulisan “ budak berlari atas pualam,pokok yang
tinggi akarnya dalam”.
Setelah membaca daluang didalam sarung keris tersebut, Amir langsnug pergi
ketempat seorang tetua adat bernama Datuk Seri Alamsyah , dia adalah seorang tetua adat
yang sangat paham tentang pepatah ataupun segala hal yang berkaitan dengan kebudayaan
melayu. Setelah sampai di depan rumah Datuk Seri Alamsyah, Amir pun mengetuk pintu
rumahnya agar bisa segera bertemu dengan Datuk Seri Alamsyah.
“Assalamualaikum,Datuk…..Datuk…. Ade orang ke?”, Teriak Amir dari halaman
rumah Datuk Seri Alamsyah
“Waalaikumsalam, iye sape tu…”
“ Ini Amir tuk…”
“ Oh iye masuk lah sini”
Setelah datuk mempersilahkan Amir untuk masuk,ia pun bergegas dan langsung
menanyakan tentang arti dari pepatah yang ia temukan didalam sarung keris milik kakek tua
yang ia temukan dipasar. Ditengah penjelasan Amir, Datuk Seri Alamsyah menyadari bahwa
sarung keris tersebut adalah salah satu keris sakti peninggalan Kerajaan melayu yang
bernama keris siamang kembar. Konon keris tersebut telah lama hilang sejak peperangan
antara Tuan Muda Ali Haji dengan seorang penyihir kegelapan pada masa lalu.
“Amir…sarung keris ini adalah salah satu pusaka dari Kerajaan melayu yang telah
lama hilang” potong Datuk Seri Alamsyah.
Amir pun terkejut mendengar hal tersebut dan seakan tak percaya tentang sarung keris
yang ia temukan di sudut pasar tersebut. Datuk Seri Alamsyah pun lansung menceritakan
menceritakan sebuah legenda kuno tentang seorang pemuda pemberani yang pernah
menghadapi kekuatan jahat di daerah itu. Legenda itu menceritakan tentang seorang pangeran
bernama Tuan muda ali haji , yang berjuang untuk melindungi kampungnya dari ancaman
kegelapan. Tuan Muda Ali Haji menggunakan sebuah pusaka yang diberikan oleh raja
melayu untuk mengalahkan kegelapan tersebut. Setelah pertarungan sengit terjadi, keris
tersebut disembunyikan oleh Tuan Muda Ali Haji agar bisa dipakai oleh orang yang tepat di
suatu saat nanti.
Seusai menceritakan tentang kisah Tuan Muda Ali Haji dan keris saktinya yaitu keris
siamang kembar, Datuk Seri Alamsyah menyampaikan sesuatu kepada Amir
“Kaulah yang dipilih untuk mengalahkan kegelapan Amir”, Ujar Datuk Seri
Alamsyah
Amir pun kaget dan tidak percaya dengan perkataan Datuk Seri Alamsyah dan
langsung pergi pulang kerumahnya dan membuang sarung keris tersebut ditengah Semak
Semak. Tibanya Amir dirumah, ia kaget bukan kepalang karena menemukan sarung keris
yang tadi ia buang ke Semak Semak sudah ada diatas kursi yang terletak dihalaman
rumahnya. Menyadari ada hal yang tidak beres ,ia meninggalkan saja sarung keris tersebut
dan segera masuk ke kamar tidurnya untuk beristirahat.

terinspirasi oleh kisah ini dan memutuskan untuk mengikuti jejak Tuan muda ali haji.
Setelah mendengar semua cerita tetang Tuan muda ali haji ,amir pun mulai berlatih untuk
menyiapkan dirinya menghadapi bujang saleh. Ia berlatih pedang dengan seorang ahli pedang
yang pernah mengikuti perang dan sangat ahli dibidang tersebut. Tak cukup dengan keahlian
menggunakan pedang ia juga belajar tentang ilmu magis dan sakral kepada seorang dukun
atau tetua adat yang ada di desanya. Serta,tak lupa juga ia belajar ilmu agama dengan seorang
syekh agar memiliki bekal batin yang cukup.
Ketika semua persiapan telah ia lakukan,tiba tiba ayah nya mengetahui tentang
rencana amir untuk melawan bujang sakti,ayahnya pun memberikan sebuah pusaka yang
turun temurun dijaga oleh keluarganya yaitu sebuah keris sakti. Amir pun menerimanya dan
berjanji untuk enggunakan nya sesuai dengan kebutuhan nya dan akan menjaganya dengan
sekuat jiwa dan raga. Dengan penuh tekad dan keberanian ia memulai perjalanan menuju gua
tersembunyi yang konon menjadi tempat tinggal Bujang Sakti. Di perjalanan, Amir bertemu
dengan berbagai makhluk ajaib dan melewati ujian-ujian sulit. Salah satu makhluk yang
paling sulit ia hadapi adalah Naga api yang menjaga hutan disekitar Kerajaan merahi jua.
Tetapi dengan keahlian yang dimiliki oleh amir ia bisa menghadapi naga tersebut

Setelah beberapa hari perjalanan, Amir akhirnya tiba di gua Bujang Sakti. Di sana, ia
disambut oleh kegelapan dan suara-suara aneh. Amir mencari Bujang Sakti dan
menemukannya di dalam ruangan yang gelap, dikelilingi oleh buku-buku kuno dan peralatan
sihir. Amir tidak takut dan dengan tegas bertanya pada Bujang Sakti tentang maksud
kedatangannya di Desa Sembilan Bunga. Bujang Sakti tertawa, mengungkapkan bahwa ia
memiliki rencana jahat untuk menguasai desa dan mengendalikan kehidupan penduduknya.
Amir tidak gentar, dan dengan penuh keyakinan, ia mengeluarkan sebilah keris pusaka
warisan keluarganya. Keris itu memiliki kekuatan magis yang sama dengan yang dimiliki
Tuan muda ali haji dalam legenda kuno. Amir memohon kepada kekuatan keris untuk
memberinya keberanian dan kebiaksanaan untuk menghadapi Bujang Sakti.

Pertarungan sengit antara Amir dan Bujang Sakti pun dimulai. Kedua belah pihak
menggunakan sihir dan kekuatan magis masing-masing. Amir, yang didorong oleh
kecintaannya pada desa dan tekad untuk melindungi orang-orang yang dicintainya, mampu
menahan serangan Bujang Sakti. Dalam keputusasaan, Bujang Sakti mencoba memanipulasi
pikiran Amir dan menggoda keinginannya untuk kekuatan lebih besar. Namun, Amir tetap
setia pada nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang diajarkan oleh legenda Tuan muda ali haji.

Akhirnya, dengan satu pukulan keras, Amir berhasil menaklukkan Bujang Sakti.
Kegelapan yang menyelimuti gua itu pun berubah menjadi cahaya terang, dan Desa Sembilan
Bunga kembali aman dari ancaman sihir jahat. Penduduk desa bersyukur pada Amir atas
keberaniannya dan memperingati kisah pemberanian yang akan dikenang selamanya. Amir
kembali ke desanya sebagai pahlawan, dan legenda Tuan muda ali haji kini ditambah dengan
kisah heroiknya sendiri.

Desa Sembilan Bunga kembali menjadi tempat yang damai dan indah, dan
penduduknya belajar dari pengalaman tersebut bahwa keberanian, kejujuran, dan tekad yang
bulat dapat mengalahkan kekuatan jahat apa pun. Kisah Amir pun menjadi cerita rakyat yang
diwariskan dari generasi ke generasi, mengilhami anak-anak muda untuk selalu memegang
teguh nilai-nilai luhur dan berani berdiri melawan kejahatan.

Anda mungkin juga menyukai