TUGASAN
SINOPSIS MOVIE
Saat samurai tiba di desa, penduduk ketakutan dan bersembunyi di dalam rumah mereka
masing-masing yang menganggap samurai merupakan orang yang berbahaya. Namun disaat
itu alarm berbunyi, yang membuat seluruh warga desa keluar yang beranggapan bahwa para
bandit mulai menyerang dan meminta pertolongan pada samurai. Akan tetapi saat diselidiki
ternyata ulah Kikuchiyo yang telah membunyikan bel palsu. Kikuchiyo memarahi mereka
karena mendekati samurai untuk minta tolong namun mereka tak mau menyambut mereka.
Ke tujuh samurai melakukan persiapan untuk pertahanan desa dengan melatih para petani
untuk bertempur serta membangun pembangunan untuk menjaga pertahanan. Disaat waktu
penyerangan mulai mendekat, dua kelompok bandit dibunuh dengan menangkap satu bandit
dan memberitahukan lokasi tempat bandit menginap. Lalu tiga samurai bersama Rikichi
pemandu desa pergi untuk melakukan penyerangan secara sembunyi-sembunyi pada akhirnya
banyak bandit yang mati dengan membakar kemah mereka. Namun salah satu samurai
bernama Heihachi tewas terkena tembakan..
SINOPSIS DI BAWAH LINDUNGAN KA’ABAH
Di Bawah Lindungan Ka'bah. Hamid sudah menjadi anak yatim di usianya yang masih 4
tahun. Hamid dulunya berasal dari keluarga kaya raya dan dihormati masyarakat. Di saat
ayah Hamid masih hidup, banyak orang yang datang mendekatinya. Namun, nasib berbalik
saat sang ayah jatuh miskin. Kehidupan keluarga Hamid menjadi penuh kekurangan.
Kemiskinan itu membuat keluarganya dijauhi banyak orang. Teman, bahkan keluarga, tidak
lagi menganggap mereka orang "berada". Sikap dari lingkungan sekitar yang tidak lagi
mendukung, membuat ayah dan ibu Hamid pindah kediaman ke sebuah gubuk kecil yang
juga menjadi tempat meninggalnya ayah Hamid. Dua tahun setelah meninggalnya sang ayah,
Hamid ingin membantu ibunya mencari nafkah. Dia meminta ibunya membuat kue, lalu
Hamid yang akan menjualkannya. Hal itu dikabulkan sang ibu dan Hamid berjualan setiap
pagi di lingkungan sekitarnya. Saat berjualan, Hamid sering melewati rumah besar di dekat
rumahnya. Rumah itu memiliki halaman luas dan pemiliknya kaya raya. Nama pemilik rumah
adalah H. Ja'far. H. Ja'far tinggal bersama istrinya, Mak Asiah, dan anak perempuan bernama
Zainab. Mak Zainab adalah pelanggan setia makanan yang dijual Hamid. Suatu hari Mak
Asiah bertanya tentang kehidupan Hamid, termasuk mengenai keluarganya. Hamid lantas
bercerita tentang masa lalunya. Setelah itu, Mak Asiah memintanya agar ibunya bersedia
bertandang ke rumahnya. Pertemuan Mak Asiah dan ibu Hamid pun terjadi. Keduanya
ternyata cepat akrab, dan Mak Asiah menganggap Hamid beserta ibunya layaknya keluarga
sendiri. Tak terasa satu tahun berlalu dan kini Hamid menginjak usia 7 tahun. Dia
disekolahkan oleh H. Ja'far di satu tempat dengan Zainab. Usia Zainab yang lebih muda,
menjadikan keduanya serasa kakak-beradik seiring akrabnya mereka berdua. Usai tamat SD,
keduanya juga disekolahkan di satu tempat ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs atau Mulo.
Kemudian, setelah tamat Mulo, keduanya mesti terpisahkan dan mengikuti adat setempat.
Dalam adat Minang, perempuan seusia Zainab sudah harus dipingit, sementara jika laki-laki
masih diperbolehkan menempuh pendidikan lebih tinggi. Akhirnya, hanya Hamid yang kini
melanjutkan pendidikannya. Dia menjadi peserta didik di Sekolah Agama di Padang Panjang.
H. Ja'far masih bersedia untuk membiayai sekolahnya. Namun, sekian waktu berjalan,
perasaan Hamid mulai gelisah. Setelah cukup lama tidak bercengkrama dengan Zainab,
dirinya merasa ada sesuatu yang hilang. Hamid pun harus mengakui bahwa dia telah
mencintai Zainab. Perasaan itu tidak berani diungkapkannya. Hamid menyadari dirinya
bukanlah siapa-siapa dan menjadi pribadi yang lebih baik berkat uluran tangan dari H. Ja'far.
Suatu hari, Hamid bertemu Mak Asiah di pesisir. Pada pertemuan itu Mak Asiah berpesan
pada Hamid agar datang ke rumah esok hari. Mak Asiah ingin mengobrol dengannya. Tatkala
berada di rumah Mak Asiah, Hamid diminta membujuk Zainab agar mau dinikahkan dengan
saudara H. Ja'far. Ternyata, rencana pernikahan Zainab ditujukan demi melindungi harta H.
Ja'far agar tetap berputar di tangan keluarganya. Sontak, perasaan Hamid remuk redam.