Anda di halaman 1dari 2

Tiga Kesatria Ambarawa

Cerpen Karangan: Febrian Fikri Hadi

Dahulu kala, di sebuah desa terpencil, terdapat sebuah hutan terlarang. Konon siapapun yang
memasuki hutan tersebut akan berubah. Tidak ada yang tahu akan berubah menjadi apa orang
yang memasuki hutan tersebut. Banyak masyarakat yang percaya dan tidak berani memasuki
hutan tersebut.

Suatu hari, ada tiga anak bernama Adit, Gembul dan Pitak. Mereka adalah anak-anak nakal yang
suka membully teman-temannya di sekolah. Ketika pulang sekolah mereka memutuskan ingin
masuk ke hutan terlarang, sesampainya di tengah hutan mereka bertemu dengan seorang kakek
misterius, kakek itu mengajak mereka ke gubuknya dan mereka pun mau, di dalam gubuk itu
mereka disuguhi makanan yang leza. Setelah mereka kenyang, mereka langsung tertidur pulas.

Kemudian mereka terbangun di suatu tempat dan muncul suara misterius, berkata “Hai kalian
anak-anak nakal. jika kalian ingin pulang, kalian harus menjadi orang yang baik”
Adit bertanya “apa yang harus kami lakukan”
Suara mesterius menjawab “pergilah kalian ke utara, disana ada sebuah Istana.
Raja sedang kesusahan, kalian bantulah Raja tersebut dan kalian bisa pulang”

Mereka pun berjalan ke utara dan menemukan Istana. Di depan gerbang Istana mereka dihadang
pengawal dan diseret ke hadapan Raja.
Raja bertanya “apa yang kalian lakukan di Istanaku?”
Adit menjawab “kami ingin membantumu Tuan”
Raja pun memanggil peramal di Istananya dan bertanya kepadanya “Hai peramalku apakah benar
mereka bisa membantuku”
“mereka adalah 3 kesatria Ambarawa yang telah diramalkan oleh leluhur kita Tuan, menurut
ramalan mereka harus ke gua Ambarawa untuk mengambil senjata mereka. Kemudian pergi ke
lembah kegelapan untuk menyelamatkan putri dan membunuh Monster King”
Raja pun langsung memberi mereka tugas dan menyuruh prajurit yang sudah dijodohkan dengan
sang putri untuk menemani mereka dan menyuruh mereka bergegas karena waktunya Cuma
sampai tengah malam saja.
Mereka pun langsung bergegas untuk melakukan tugas tersebut bersama seorang prajurit yang
mencintai putri.

Di tengah perjalanan Adit mendengar suara jeritan, ternyata ada seekor makhluk imut kecil yang
sedang terluka, Aditpun langsung mengobati makhluk itu. Setelah makhluk itu sembuh ternyata
makhluk itu ingin ikut bersama Adit. Adit pun membawanya dan memberi nama makhluk kecil
itu Yukuyuku karena makhluk kecil itu selalu mengatakan kata itu. Dan mereka kembali
melanjutkan perjalanan.

Setelah jauh berjalan akhirnya mereka sampai ke gua Ambarawa, mereka masuk ke dalam gua
dan menemukan batu besar yang memiliki 3 telapak tangan. Mereka bertiga menaruh telapak
tangan mereka ke batu itu dan muncul cahaya terang, setelah cahaya itu redup ada 2 pedang yang
hanya Gembul dan Pitak saja yang dapat menggunakan pedang tersebut.

Setelah itu mereka langsung bergegas menuju lembah kegelapan. Sesampainya di lembah
kegelapan mereka sudah dihadang oleh pasukan monster, tanpa ragu mereka langsung melawan.
Setelah pasukan monster musnah Adit menyuruh prajurit untuk langsung menyelamatkan putri.
Adit, Gembul dan Pitak langsung menyerang Monster King, tanpa senjata Adit tidak bisa berbuat
banyak, jadi Gembul dan Pitak menerang Monster King itu dengan pedang mereka, tetapi tidak
mempan. Monster King pun membalas menyerang Gembul dan Pitak terpelanting dan terluka.
Aditpun menyerang MonsterKing itu tanpa senjata, Monster King pun menyerang Adit hingga
terluka. Melihat Adit terluka Yukuyuku pun marah tubuhnya mengeluarkan cahaya dan berubah
menjadi pedang, pedang itu pun langsung menembus tubuh Monster King hingga musnah.

Istana Ambarawa pun tentram dan damai. Dan diadakanlah pernikahan prajurit dan putri.
Mereka pun hidup bahagia selamanya.
Ketiga anak itu pun langsung menghilang dari Istana Ambarawa dan muncul di hutan terlarang.
Setelah kejadian itu mereka pun berubah menjadi anak-anak yang baik.

Anda mungkin juga menyukai