Anda di halaman 1dari 20

KONSEP

PENDIDIKAN INKLUSIF
::
KELOMPOK
KERJA
NASIONAL
PENDIDIKAN
INKLUSIF
KEMDIKBUD

::

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
TANTANGAN
DALAM PENDIDIKAN

KUALITAS LAYANAN
PENDIDIKAN

TANTANGAN
CARA PANDANG
PENGELOLAAN

AKSES/
PEMERATAAN
PENDIDIKAN
APA YANG PERLU
DILAKUKAN ?

MENGUBAH POLA
PIKIR DARI
PENDIDIKAN
EKSKLUSIF KE
PENDIDIKAN
INKLUSIF
Apa Pendidikan Inklusif itu ?
 Pendidikan yang mengakomodasi semua
anak tanpa mempedulikan keadaan fisik,
intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau
kondisi-kondisi lain, termasuk anak-anak
penyandang cacat anak-anak berbakat
(gifted children), pekerja anak dan anak
jalanan, anak di daerah terpencil, anak-anak
dari kelompok etnik dan bahasa minoritas
dan anak-anak yang tidak beruntung dan
terpinggirkan dari kelompok masyaraka

 ( Salamanca Statement, 1994 dalam Stubbs, 2003 ).
FUNGSI & TUJUAN
PENDIDIKAN NASIONAL

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK

FUNGSI WATAK SERTA PERADABAN BANGSA YANG


BERMARTABAT DALAM RANGKA MENCERDASKAN
KEHİDUPAN BANGSA

TUJUA UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK


AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN DAN
BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA,

N BERAKHLAK MULIA, SEHAT, BERILMU, CAKAP,


KREATIF, MANDIRI, DAN MENJADI WARGA NEGARA
YANG DEMOKRATIS SERTA BERTANGGUNG JAWAB.
MISI PENDIDIKAN NASIONAL

Perluasan dan pemerataan kesempatan


1 memperoleh pendidikan yang bermutu
Memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa
2 secara utuh
Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses
3 pendidikan
Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas
4 lembaga pendidikan
Memberdayakan peran serta masyarakat dalam
5 penyelenggaraan pendidikan
Pendidikan Inklusif dan Pemikiran
tentang Pendidikan

PENDIDIKAN UNTUK ANAK MANUSIA DENGAN


CARA-CARA YANG MANUSIAWI AGAR MENJADI
MANUSIA (Paulo Freire : 2008)

PENDIDIKAN INKLUSIF : SEBAGAI STRATEGI


UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN BAGI
SEMUA (EDUCATION FOR ALL). (UNESCO, 1994)
Merespon Kebutuhan Belajar Anak

TANGGUNG JAWAB DARI SISTEM


Pendidikan
PENDIDIKAN BIASA UNTUK MENDIDIK
Inklusi
SEMUA ANAK (UNESCO, 1994)

SISTEM PENDIDIKAN DIRANCANG DENGAN


MEMPERHATIKAN KEANEKARAGAMAN
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN ANAK
(SALAMANCA STATEMENT: 1994)
PENDIDIKAN INKLUSIF
(Seminar on Inclusive Education Agra India, 1998).

MENCAKUP PENDIDIKAN FORMAL, NON-FORMAL


DAN INFORMAL

MENGHARGAI BAHWA SEMUA ANAK DAPAT


BELAJAR

STRUKTUR, SISTEM DAN METODOLOGI MEMENUHI


KEBUTUHAN SEMUA ANAK
Pendidikan
Inklusif MENGAKUI DAN MENGHARGAI KEBERAGAMAN
PESERTA DIDIK

MERUPAKAN STRATEGI UNTUK MEMAJUKAN DAN


MEWUJUDKAN MASYARAKAT INKLUSIF

MERUPAKAN PROSES DINAMIS YANG TERUS


BERKEMBANG SEJALAN DENGAN KONTEKS
BUDAYA
KONSEP PENTING DALAM
PENDIDIKAN INKLUSIF

Keberagaman dan Sistem Pendidikan di


Sumber Daya Anak
Diskriminasi Sekolah
• Memanfaatkan • Menghilangkan • Pendidikan lebih • Individu dengan hak
sumber daya lokal diskriminasi dan luas dari pada dasar
yang tersedia pengucilan pendidikan formal di • Warga negara
• Mendistribusikan • Memandang sekolah
• Fleksibel dan sistem • Warga masyarakat
sumber daya yang keberagaman
tersedia sebagai sumber pendidikan bersifat • Anggota keluarga
daya, bukan sebagai responsif
• Memandang
masalah • Lingkunngan
manusia (antara lain:
anak, orang tua, • Pendidikan inklusif pendidikan ramah
guru, kelompok menyiapkan siswa terhadap anak
orang yang menjadi toleran dan • Sistem
termarginalkan dsb) menghargai mengakomodasi
sebagai sumberdaya perbedaan. setiap anak yang
kunci beragam dan bukan
anak yang
menyesuaian dengan
sistem
• Kolaboratif antar
mitra dan bukan
kompetitif
PENDIDIKAN INKLUSIF
tanpa mempedulikan keadaan;
1. Fisik,
2. Intelektual,
3. Sosial,
4. Emosi,
5. Bahasa,
PENDIDIKAN
YANG 6. Anak-anak berbakat
MENGAKOMODAS 8. Pekerja anak dan
I SEMUA ANAK 9. Anak jalanan
10,Anak di daerah terpencil,
11.Anak-anak dari kelompok etnik
dan bahasa minoritas dan
12.Anak-anak yang tidakberuntung
dan terpinggirkan dari kelompok
masyarakat
MENGAPA
MENGAPA PENDIDIKAN
PENDIDIKAN INKLUSIF?
INKLUSIF?
Sepuluh alasan yang mendasari pendidikan inklusif
Sepuluh alasan yang mendasari pendidikan inklusif

Semua anak mempunyai hak untuk belajar


1 bersama

Anak-anak tidak harus diperlakukan diskriminatif


2

Para penyandang disabilitas menuntut segera


3 diakhirinya sistem segregatif

Tidak ada alasan yang sah untuk memisahkan


4 pendidikan bagi penyandang disabilitas

Prestasi akademik dan sosial penyandang disabilitas di sekolah


5 umum lebih baik daripada di sekolah khusus
:: :: Pu
Pu ss aa tt St
St ud
ud ii P
P ee n
n di
di di
di k
k aa n
n II n
n kl
kl us
us ii ff II n
ngg gr
gr ii ss (( C
C SI
SI E)
E) ..
BentukLayanan
Bentuk LayananPendidikan
PendidikanKhusus
Khusus
LANDASAN PENDIDIKAN INKLUSIF

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MEMERLUKAN


PSIKOLOGIS LAYANAN PENDIDIKAN YANG SESUAI DENGAN BAKAT,
MINAT, KEMAMPUANNYA

KEBUTUHAN MASYARAKAT PADA PENDIDIKAN YANG


BERKUALITAS, PENDIDIKAN YANG DAPAT MENJANGKAU
SOSIOLOGIS DAN MELAYANI SEMUA ANGGOTA MASYARAKAT DAN
KEPASTIAN SEMUA ANGGOTA MASYARAKAT
MENDAPATKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS

PANCASILA YANG MERUPAKAN LIMA PILAR SEKALIGUS


FILOSOFIS CITA-CITA YANG DIDIRIKAN ATAS FONDASI YANG LEBIH
MENDASAR , YANG DISEBUT BHINEKA TUNGGAL IKA

PENDIDIKAN INKLUSIF BERDAMPAK POSITIF


TERHADAP PERKEMBANGAN AKADEMIK MAUPUN
EMPIRIS SOSIAL SEMUA PESERTA DIDIK (Heller, Holtzman &
Messick, 1982).
ELEMEN/KOMPONEN
PENDIDIKAN INKLUSIF
1
Mengakomodasi semua peserta didik

2
Pembelajaran berpusat pada peserta didik

3
Menghargai dan menerima perbedaan-keragaman

Sistem (kurikulum, cara, media, lingkungan) diadaptasikan terhadap anak


4

5
Terdapat aksesibilitas

6
Guru bekerja dalam Tim

7
Orang tua terlibat dalam pembelajaran
PRINSIP DALAM
PENDIDIKAN
INKLUSIF
 Hadir (Present)
 Diterima (Acceptance)
 Berpartisipasi (Partisipation)
 Berprestasi (Achievement)
KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF
DI INDONESIA

 Permendiknas No. 32 Tahun 2008 tentang


Tahun Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru
2008 Pendidikan Khusus
 PP. No.74 Tahun 2008
 PP. No. 19 Tahun 2005 tentang SNP, Pasal 41
Tahun  Seminar Internasional PI di Bukitinggi
 Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan
2005 Pelaksanaan Undang – Undang No. 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung
Tahun
Deklarasi Bandung “Indonesia Menuju Pendidikan
2004
Inklusif.
Tahun  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas
2003  Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Nomor 380/C.C6/MN/2003.

Tahun
2002 Undang – Undang R.I No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF
DI INDONESIA
o UU No. 23 Th 2014 ; UU No. 09
Th 2015
o UU No. 35 Th 2014 ttg UU
Tahun Perubahan No. 23 Tahun 2002
2014 Perlindungan Anak

Tahun Mulai Penganugerahan Provinsi/Kabupaten/Kota


2012 Penerima Inclusive Award

Tahun UU No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on The


2011 Right Of Persons With Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-hak
Penyandang Disabilitas)
Tahun o PP.No.17 Tahun 2010 - PP. No. 66 Tahun 2010
2010 o Permendiknas No. 35 Tahun 2010
Tahun
 Permendiknas No.70 Tahun 2009 ttg Pendidikan Inklusif
2009  Permeneg PAN RB No. 16/2009
 Permendiknas No.39/2009-30/2011
KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF
DI INDONESIA

Tahun ……………
2019

Tahun PERMENDIKBUD NO. 4/2018 tentang


Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan
2018 dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah

Tahun o PP.19 tahun 2017 ttg Perubahan PP. 74/2008


2017 o Permendikkbud No. 3 Tahun 2017 ttg Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah
dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidkan
o Permendikbud No. 14 Tahun 2017 ttg Ijazah dan SHUN
o Permendikbud No. 17 Tahun 2017 ttg PPDB
Tahun
2016 UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang
Disabilitas
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019

Anda mungkin juga menyukai