B. Rumah Souraja
Rumah Souraja merupakan salah satu warisan budaya rumah adat Suku Kaili Sulawesi
Tengah. Rumah Souraja adalah rumah panggung seluas 368 meter persegi yang
konstruksinya terbuat dari kayu. Rumah Souraja disebut juga dengan Banua Oge atau
Banua Mbaso dan didirikan oleh Raja Palu Jodjokodi sekitar tahun 1892, dengan tujuan
sebagai tempat tinggal keluarga raja.
Pasatimpo adalah senjata tradisional Sulawesi Tengah yang bentuknya mirip dengan parang.
Namun Pasatimpo mempunyai bilah bermata satu yang bengkok membentuk sudut siku-siku
dengan gagahnya. Bilah ini memiliki panjang kurang lebih 30 hingga 40 cm dengan bagian yang
menggembung pada bagian tengah dan runcing pada ujungnya. Pasatimpo bukanlah bilah
sembarangan. Diketahui, Pasatimpo adalah senjata bertuah (berisikan roh) dan dipercaya
memiliki kesaktian seperti mengusir roh jahat dan menangkal bala.
B. Senjata Guma
Senjata tradisional Sulawesi Tengah yang paling banyak didengar adalah Guma. Guma adalah
senjata bentuk pedang yang tidak ditempa dari besi melainkan dari batu yang juga pandai besi
memiliki kekuatan sakti. Sama seperti Pasatimpo. Guma juga senjata bertuah dan dianggap
memiliki kekuatan magis yang besar. Guma setia pada tuannya dan bisa memberikan kekuatan
kepada tuannya ketika ia sedang berada dalam bahaya. Karena kesaktiannya, penggunaan Guma
tidak bisa sembarangan. Biasanya Guma selain untuk berperang, hanya digunakan pada upacara
adat. Namun Guma memiliki jenis yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti bertani dan
berkebun yaitu Guma Madika. Ada juga Guma Tadulako yang digunakan di upacara
adat Sulteng.
B. Tari Pamonte
Tari tradisional yang menggambarkan kegembiraan dan ungkapan rasa syukur atas panen.
Dikutip dari buku Mengenal Tarian dan Seni Sulawesi (2008) karya Wisnu
Fajar, Tari Pamonte sudah ada dan dikenal oleh masyarakat Sulawesi Tengah sejak tahun 1957.
Putra asli daerah Sulawesi Tengah, bernama Hasan. M. Bahasyua merupakan sosok yang
menciptakan Tari Pamonte. Tari Pamonte terinspirasi dari aktivitas dan kebiasaan para gadis-
gadis Suku Kaili ketika menyambut masa panen padi tiba.
Mungkin kamu menebak kalau makanan ini terbuat dari dada ayam. Tebakan itu tidak
sepenuhnya meleset, tapi sebenarnya uta dada berasal dari bahasa Kaili yang berarti kuah santan.
Selain bisa menggunakan dada ayam, uta dada juga bisa dibuat dengan bahan baku utama ikan
cakalang asap/bakar. Hidangan ini memiliki kuah yang tidak hanya gurih namun juga pedas di
mulut. Kalau makan ini, pasangannya adalah ketupat atau buras.
B. Ayam Bambu
Disajikan di atas bambu, hidangan satu ini memiliki aroma yang nikmat dan cita rasa yang khas.
Makanan yang diolah dengan cara dibakar di atas bara api ini juga sering disebut ayam buluh.
Meskipun dibakar, menu ini termasuk makanan berkuah yang bisa melunasi rasa lapar dan
membuatmu ketagihan.
Binatang khas pulau ini adalah anoa yang mirip kerbau, babirusa yang berbulu sedikit dan
memiliki taring pada mulutnya, tersier, monyet tonkena Sulawesi, kuskus marsupial Sulawesi
yang berwarna-warni yang merupakan varitas binatang berkantung serta burung maleo yang
bertelur pada pasir yang panas.
merupakan lagu daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah, memiliki makna arti dari perkenalan,
dan juga menceritakan tentang tarian perkenalan. Tarian ini dapat ditarikan untuk semua
kalangan usia. Tarian yang bertempo cepat ini, sekaligus merupakan tarian ajakan untuk menari
bersama agar hati bergembira dan bahagia selalu.
B. Lagu Kaili
merupakan lagu daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah seperti Palu, Donggala, dan Sigi.
Lagu ini diciptakan oleh Hasan Bahasyuan ini yang menggambarkan tentang tanah Kaili yang
memiliki panorama indah.
Merupakan lagu daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah, menceritakan tentang keindahan
kota Palu yang dikelilingi oleh pantai dan sungai Kota ini dikenang oleh seseorang yang yang
lahir di Palu dan kemudian merantau ke negeri orang. Liriknya juga menggambarkan keindahan
Kota Palu di malam hari.
Memiliki makna perjuangan. Dalam lirik lagu daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah tersebut
menggambarkan tentang perjuangan para pahlawan daerah tersebut.
Salah Satu Lagu Daerah Yang Berasal Dari Provinsi Tengah Khsusnya Yang Berasal Dari
Daerah Poso. Lagu Rano Poso ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat yang berada di
sekitar danau poso maupun menceritakan keindahan alam yang ada di danau tersebut.
Alat Musik Sulawesi Tengah
1. Ganda
Ganda merupakan alat musik tradisional berasal dari Sulawesi Tengah yang dimainkan dengan
cara ditabuh seperti gendang. Bentuk alat musik Ganda lebih mirip dengan alat musik Tifa,
namun dengan ukuran yang lebih kecil dan ramping. Alat musik ini dilapisi dengan kulit
binatang di bagian kedua sisinya.
B. Geso – Geso
Geso Geso merupakan salah satu alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang memang khas
dengan kebudayaan yang ada di sana. Sebenarnya nama aslinya pa’ geso-geso, namun orang-
orang lebih mudah menyebutnya dengan Geso-Geso. Alat musik ini cukup terkenal di daerah
Saluputti.
Pakaian Adat Sulawesi Tengah
A. Baju Nggembe dan Baju Koje (Busana Adat Suku Kaili)
Baju Nggembe merupakan busana adat khusus perempuan atau remaja putri yang dipakai pada
saat pesta atau upacara adat. Busana ini mempunyai bentuk cukup unik, yaitu segi empat
berkerah bulat dan blus longgar yang panjang nya sampai pada pinggang. Pemakaian baju
Nggembe juga dilengkapi beberapa aksesoris antara lain sampo dada (penutup dada), dali taroe
(anting panjang), gemo (kalung beruntai), ponto date (gelang panjang), dan pende (pending).
Bagi para bujang atau pria, pakaian adat Sulawesi Tengah dari suku Kaili dinamakan Baju Koje
dan Puruka Pajana. Baju koje yaitu busana atasan berbentuk kemeja berkerah tegak dan
berlengan panjang.
Di samping pakaian utama di atas, masih dilengkapi dengan beragam aksesoris yang semakin
menambah gemerlapnya busana ini seperti ting-anting panjang, gelang panjang, kalung panjang
warna kuning, dan kembang goyang. Sedangkan bagi kaum laki-laki, pakaian adat yang
digunakan antara lain blus lengan panjang berleher tegak, celana panjang, sarung selutut, dan
tutup kepala yang dinamakan dengan songgo.
Bahasa Sulawesi Tengah
Pulau Sulawesi ada dua bahasa kreol atau bahasa pasar untuk berkomunikasi sehari hari. Di
Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, bahasa pasar yang digunakan banyak kesamaan dengan
bahasa kreol Manado dan dengan logat “Luwuk” tentunya. Begitu juga kabupaten lain di
Sulawesi Tengah misal Poso, Buol, Ampana, dan lainnya hampir sama juga dengan bahasa kreol
Manado. Berikut bahasa di Kabupaten Banggai dan Sekitarnya di Sulawesi Tengah yang sama
dengan kreol Manado.
Nokeso adalah sebuah upacara di Sulawesi Tengah bagi seorang perempuan yang telah
menjelang usia baligh (nabalego), yaitu dengan menggosok gigi bagian depan hingga rata.
Biasanya, pelaksanaannya dilakukan tepat sebelum seorang perempuan
mengalami menarche (haid pertama). Apabila seorang gadis telah mengalami haid, biasanya
orang tua akan merasa malu untuk mengupacarakannya. Namun karena tuntutan adat, upacara
akan tetap dilaksanakan.
2. Baliya Jinja
Baliya Jinja adalah sebuah upacara ritual pengobatan yang bersifat non-medis dan telah dikenal
sejak ratusan tahun lalu oleh masyarakat Suku Kaili. Sebelum masa tersedianya rumah sakit,
upacara ini diandalkan masyarakat Kaili untuk memperoleh petunjuk dari roh nenek moyang
terkait bagaimana menyembuhkan penyakit yang tengah menimpa seseorang. Namun hingga
kini, upacara ini masih dilakukan. Ritual akan dipimpin oleh seorang dukun atau tetua yang
disebut dengan Tina Nu Baliya. Sang dukun biasanya akan mengenakan pakaian khusus berupa
sarung, baju ari fuya, serta destar (tudung) berwarna merah.