Anda di halaman 1dari 22

ADAT ISTIADAT

Nama :
CHRISTIANDY SINGAL
Kelas : 3/D

SD KATOLIK FRATER DON BOSCO


MANADO
2019
PROPINSI “SULAWESI UTARA” :

Inilah Profil Provinsi Sulawesi Utara, sebuah daerah yang terletak di paling utara pulau
Sulawesi. Sulawesi Utara merupakan sebuah provinsi yang beribukota Manado. Berdasarkan
data hasil sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah penduduk yang berada di Provinsi
Sulawesi Utara berjumlah 2.270.059 jiwa dengan perincian 1.159.903 laki-laki dan 1.110.693
berjenis kelamin perempuan.
Provinsi Sulawesi Utara mempunyai 15 Kabupaten kota yakni Kabupaten Bolaang Mongondow,
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa
Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota
Kotamobagu, Kota Manado dan Kota Tomohon.
Rumah ADAT
Makanan Khas :
1. Tinutuan

Tinutuan adalah sebutan untuk bubur Manado. Bubur ini adalah bubur yang kaya akan sayuran hijau,
jika anda adalah seorang vegetarian anda pasti akan sangat menyenangi makanan yang satu ini.

2. Klappertart

Klappertart adalah sebuah makanan ringan khas Manado. Sebenarnya makanan ini adalah makanan yang
berasal dari Belanda tapi mengalami adaptasi budaya Bumi Nyiur Melambai. Kue yang satu terbuat dari
adonan kelapa dan diatasnya diberi sirup gula. Kue ini telah menjadi salah satu budaya di Manado, ini
terbukti dari perayaan-perayaan yang ada diadakan selalu menyajikan kue yang satu ini.
3. Nasi Jaha

Nasi jaha adalah salah satu makanan khas Sulawesi Utara yang cukup unik. Makanan ini terbuat dari
beras ketan. Yang membuat kuliner yangs atu menjadi unik adalah proses pembuatannya. Semua
bahan dasar pembuat nasi jaha dimasukan kedalam sebuah batang bamboo.
Lalu batang bamboo tersebut dibakar yang sebelumnya telah dilapisi dengan daun pisang. Biasanya
nasi jaha disajikan saat terdapat perayaan pengucapan syukur.

4. Paniki

Jika anda menyukai makanan yang ekstrim mungkin ini adalah makanan yang cocok untuk anda.
Paniki adalah kelelawar dalam bahasa Minahasa. Kuliner yang satu memang benar menggunakan
kelelawar sebagai bahan utama dalam pembuatannya.
Kelelawar yang siap dimasak dibersihkan dahulu semua bulu dan kotorannya. Lalu setelah sudah
bersih paniki dimasak dengan menggunakan bumbu santan. Katany bagain terlezat terletak pada
bagian sayapnya.
Cakalang fufu adalah makanan tradisional khas Sulawesi Utara. Ikan cakalang yang sudah menjadi
khas dari Suku Minahasa mempunyai banyak olahan namun yang paling terkenal adalah cakalang
fufu.
Cakalang fufu adalah ikan cakalang yang dijepit dengan menggunakan batang bamboo lalu diberi
bumbu dan dimasak dengan cara diasapi. Anda bisa menemukan dengan mudah menu yang satu ini
diberbagai tempat makan di Manado ataupun di Sulawesi Utara.

TARI-TARIAN ADAT
1. Tari Maengket

Tari Maengket yang berasal dari daerah Sulawesi Utara ini sudah ada sejak zaman dahulu. Dan kabar
baiknya sampai sekarang masih terus eksis. Tepatnya, tarian ini sudah ada sejak masyarakat Minahasa
mengenal pertanian terutama pertanian dengan menanam padi. Pada zaman dulu, nenek moyang
masyarakat Minahasa memainkan tari Maengket dengan gerakan-gerakan sederhana hanya pada saat
menanam padi.
Kemudian, dalam perkembangannya kini tari Maengket telah mengalami kemajuan dan perkembangan
pada bentuk gerak tariannya, meski tidak meninggalkan keaslian terutama syair lagunya.

2. Tari Tempurung

Tari Tempurung adalah tarian daerah Sulawesi Utara yang memiliki nama lokal untuk cangkang kelapa.
Pada pementasannya, banyak dekorasi dibuat dari tempurung. Diketahui tempurung sangat bermanfaat
di tempat terpencil. Ada yang menggunakannya sebagai mangkuk, nampan, cangkir, dan bahkan alat
musik tradisional, seperti ditunjukkan pada tarian ini.
Cerita yang dicerminkan pada tarian ini berupa penghargaan keluarga petani untuk panenan kopra.
Biasanya, tarian ini dilakukan oleh pasangan pria dan wanita.

3. Tari Katrili

Tari Katrili termasuk kedalam tarian daerah yang asalnya dari Sulawesi Utara. Berdasarkan legenda
rakyat Minahasa, tarian ini salah satu tari yang dibawa oleh bangsa Spanyol pada waktu mereka datang
dengan maksud untuk membeli hasil bumi yang ada di tanah Minahasa. Karena mendapatkan hasil yang
banyak, mereka menari-nari tarian Katrili.
Kemudian, mereka mengundang seluruh rakyat Minahasa yang akan menjual hasil bumi mereka untuk
menari bersama-sama sambil mengikuti irama musik dan aba-aba. Dan ternyata tarian ini bisa juga
dibawakan di acara pasta perkawinan untuk masyarakat Minahasa.

4. Tari Kabasaran

Tari Kabasaran juga merupakan tarian daerah Sulawesi Selatan. Tarian adat ini kebanyakan dibawakan
oleh kamu pria, lengkap dengan senjata tajam berupa pedang atau tombak. Pada gerakannya, tarian
Kabasaran sangat identik dengan gerakan yang meniru perkelahian ayam jantan. Jessy Wenas (tokoh
kebudayaan dari Minahasa) menyatakan bahwa tarian Kabasaran adalah tarian adat untuk perang atau
tarian ini juga berfungsi untuk mengawal salah satu tokoh adat penting di Minahasa.
Tarian Kabasaran bersifat sakral yang ditarikan secara turun temurun oleh generasi penari Kabasaran.
Pada upacara adat Minahasa, Kabasaran adalah prajurit adat yang memiliki otoritas penuh dalam
jalannya sebuah upacara adat, wewenang mereka dulunya bisa membunuh atau mengusir si jahat yang
mengganggu jalannya upacara.
SENJATA ADAT :
1. Senjata Tradisional Pedang Bara Sangihe dari provinsi Sulawesi utara

2. Senjata Tradisional Peda (sejenis Parang) dari Sulawesi utara

3. Senjata tradisional Perisai dari Sulawesi utara


ALAT MUSIK:

Kolintang

Alat musik Kolintang sangat banyak di Indonesia, contohnya saja Kolintang yang berasal dari
Sulawesi Utara yang mwmpunyai perbedaan yaitu dari bahan alat musiknya yang terbuat dari
kayu wenang,kayu cempaka,kayu bandaran,dan kayu telor, kayu tersebut merupakan kayu yang
sangat ringan yang akan menghasilkan suara-suara yang lebih nyaring jika digunakan untuk
pembuatan Kolintang.
Kolintang Sulawesi Utara berkembang di daerah Minahasa yang dulunya Kolintang mempunyai
suara tong dalam arti nada yang rendah, ting dalam arti nada yang tinggi dan tang dalam arti
nada biasa, dalam bahasa daerah yang berarti ajakan ( mari kita lakukan “tong”ting”tang” ), yang
dimainkan dengan cara memukul bilah kayu yang ada di hadapan pemain musik dengan tongkat
yang terbuat dari bahan kayu. Alat musik Kolintang biasanya dimaikan dalam acara tarian daerah
seperti tari Tatengesan dan tari Lenso.

UPACARA ADAT
“Tulude “ berasal dari Kepulauam Sangihe, Sulawesi Utara.
PROPINSI “SULAWESI SELATAN”

Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu
kotanya adalah Makassar, dahulu disebut Ujungpandang.Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12' - 8°
Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas wilayahnya 62.482,54 km². Provinsi ini
berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di
timur, Selat Makassar di barat dan Laut Flores di selatan. Bahasa yang umum digunakan adalah
Makassar, Bugis, Luwu, Toraja, Mandar, Duri, Konjo dan Pattae.

Salah satu kebiasaan yang cukup dikenal di Sulawesi Selatan adalah Mappalili. Mappalili (Bugis) atau
Appalili (Makassar) berasal dari kata palili yang memiliki makna untuk menjaga tanaman padi dari sesuatu
yang akan mengganggu atau menghancurkannya. Mappalili atau Appalili adalah ritual turun-temurun
yang dipegang oleh masyarakat Sulawesi Selatan, masyarakat dari Kabupaten Pangkep terutama Mappalili
adalah bagian dari budaya yang sudah diselenggarakan sejak beberapa tahun lalu. Mappalili adalah tanda
untuk mulai menanam padi. Tujuannya adalah untuk daerah kosong yang akan ditanam, disalipuri (Bugis)
atau dilebbu (Makassar) atau disimpan dari gangguan yang biasanya mengurangi produksi.
Tari Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti
alunan lagu.

Tongkonan adalah rumah adat dengan ciri rumah panggung dari kayu, di mana kolong di bawah rumah
biasanya dipakai sebagai kandang kerbau. Atap rumah tongkonan dilapisi ijuk hitam dan bentuknya
melengkung, persis seperti perahu telungkup dengan buritan.
MAKANAN KHAS

Coto Makassar terbuat dari daging dan jeroan sapi. Kuah coto Makassar kental yang dibuat dari kacang
tanah yang dihaluskan. Coto Makassar dimasak dengan kuali tanah (korong butta atau uring butta) dan
dengan rampah patang pulo (40 macam rempah). Biasanya coto makassar dimakan dengan ketupat.
Es pallubuntung berupa pisang yang disajikan dengan bubur sumsum, diberi susu, sirup, dan es. Jenis
pisangnya, pisang kepok. Jika menggunakan pisang manis kemudian dibalut tepung, minuman ini
disebut dengan es pisang ijo.
Makanan Khas Zup Konro yang berasal dari kota Makassar, Sulawesi selatan ini adalah sup yang terbuat
dari iga sapi dan daging sapi. Sup ini sangat terkenal dan banyak dijual di kota-kota lainnya.

Alat Musik “ Keso – Keso “


Digesek pada bagian senar dengan menggunakan alat khusus

Senjata Adat “Badik”

Badik adalah sejenis pisau bersisi tajam tunggal atau ganda. Bentuknya asimetris dan bilahnya kerap kali
dihiasi. Senjata tradisional ini, dikenal di berbagai wilayah di Indonesia, seperti di Sumatera dan Sulawesi
Rambu Solo adalah upacara yang berkenaan dengan daur hidup, yaitu upacara adat kematian
masyarakat Toraja. Upacara ini mempunyai tujuan untuk menghormati dan mengantarkan arwah orang
yang meninggal dunia menuju alam roh. Diharapkan arwah kembali pada keabadian bersama para
leluhur di sebuah tempat yang disebut Puya. Puya terletak di bagian selatan tempat tinggal manusia.
PROPINSI “ GORONTALO “

Kota Gorontalo adalah ibu kota Provinsi Gorontalo, Indonesia. Kota Gorontalo lahir pada hari
Kamis, 18 Maret 1728 M atau bertepatan dengan Kamis, 06 Syakban 1140 Hijriah. Tepat tanggal 16
Februari 2001 Kota Gorontalo secara resmi ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Gorontalo (UU Nomor
38 Tahun 2000 Pasal 7).
Kota ini memiliki luas wilayah 66,25 km² (0,55% dari luas Provinsi Gorontalo)[3] dan berpenduduk
sebanyak 180.127 jiwa (berdasarkan data SP 2010) dengan tingkat kepadatan penduduk 2.718 jiwa/km².
Kota ini memiliki motto “Adat Bersendikan Syara', Syara' Bersendikan Kitabullah” sebagai pandangan
hidup masyarakat yang memadukan adat dan agama.
Kota Gorontalo merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar, Pare-
pare dan Manado. Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di
Indonesia Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone. Seiring dengan penyebaran agama tersebut
Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di wilayah sekitar seperti Bolaang
Mongondow, Buol Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.Gorontalo
menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis menghadap Teluk
Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi(bagian utara).
RUMAH ADAT

Rumah Adat Gorontalo Dulohupa


Contoh rumah adat Dulohupa terletak di Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Pada masa lampau
kerabat kerajaan menggunakan rumah ini untuk bermusyawarah. Dulohupa merupakan rumah panggung
yang terbuat dari papan, dengan bentuk atap khas daerah Gorontalo. Pada bagian belakang ada ajungan,
tempat para raja dan kerabat istana beristirahat atau bersantai sambil melihat kegiatan remaja istana
bermain sepak raga.

Rumah Adat Gorontalo Bantayo Poboide


Salah satu rumah adat Bantayo Poboide terdapat di depan kantor bupati Gorontalo di Limboto. Bantayo
Poboide mengandung pengertian rumah musyawarah adat. Berbagai upacara adat, penerimaan tamu
kenegaraan, pesta perkawinan adat, sampai kegiatan sosial dan keagamaan kerap dilangsungkan di
tempat itu. Bantayo poboide menjadi sebuah tempat ideal bagi beragam kegiatan masyarakat.

PAKAIAN ADAT
TARIAN ADAT
Tari Seronde
Tari seronde merupakan tarian adat Gorontalo yang dilakukan pada malam pertunangan dalam
rangkaian upacara perkawinan adat masyarakat Gorontalo. Tarian ini biasanya dilakukan para penari
pria dan wanita dengan gerakan khas memakai selendang sebagai properti menari.

Tari Dana Dana


Dana dana yang merupakan nama tarian Gorontalo ini diambil dari bahasa Daya Dayango yang berarti
menggerakan semua anggota tubuh sambil berjalan sehingga bisa diartikan ini merupakan tarian yang
dilakukan semua anggota tubuh sambil berjalan. Tarian Gorontalo ini merupakan jenis tari pergaulan
remaja yang dilakukan 2 hingga 4 orang pria dengan gerakan dinamis sekaligus lincah dimana setiap
badan penari akan bergerak sesuai dengan irama musik.
Makanan Khas
Ayam Iloni

Jika anda salah satu orang yang menyukai kuliner dengan sajian pedas maka makanan yang satu ini
wajib anda cicipi. Jika dilihat sekilas mungkin ayam illoni hampir sama dengan ayam bakar lainnya.
Ayam ilnoni menggunakan bumbu yang sangat didominasi menggunakan rempah-rempah seperti
bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit dan banyak lagi yang lainnya.
Selain itu ayam iloni menggunakan santan dan bukan dibakar melainkan dipanggang.

Binte Biluhuta

Provinsi Gorontalo sudah dikenal sebagai daerah penghasil jagung yang sudah dikenal banyak orang. Tidak
heran kalau Binte Biluhuta yang berbahan dasar jagung sebagai bahan utamanya menjadi salah
satu makanan khas Gorontalo yang paling dikenal banyak orang.
Binte biluhuta yang berarti jagung yang disiram, binte yang berarti jagung dan biluhuta yang artinya
disiram. Bagi masyarakat Gorontalo dan Sulawesi Utara makanan ini lebih dikenla dengan sebutan milu
siram.

Kue Sabongi
Kue Sabongi adalah makanan ringan khas Gorontalo. Kue ini mungkin tidak akan anda temui lagi selain
ditempat asalnya daerah Gorontalo. Kue sabongi adalah salah kue kegemaran dari masayrakat Gorontalo.
Kue ini terbuat dari pisang dan singkong yang menjadi bahan dasarnya.

Tili Aya

Tili aya adalah sajian yang sangat sederhana sekali, bahkan orang biasa dapat membuatnya dengan
mudah. Biasanya makanan ini disajikan sebagai pelengkap nasi dan makanan pokok lainnya di acara adat
atau di acara-acara tertentu saja.
Anda dapat memasak ini dengan mudah. Makanan ini terbuat dari gula merah sebagai bahan utamanya.
Gula merah dicampur dengan beberapa butir telur dan ditambahkan santan kelapa setelah semuanya
tercampur adonan ini dikukus hingga matang.

Ilabulo

Ilabulo adalah makanan khas dari Gorontalo yang biasa disajikan sebagai menu makan siang. Makanan ini
mungkin terlihat seperti pepes jika dilihat dengan sekilas.
Namun jika anda coba cicipi maka akan terasa sangat berbeda. Ilobulo terbuat dari sagu dan ati ayam
sebagai isiannya dan dimasak menggunakan santan.
SENJATA ADAT
Senjata Tradisional Aliyawo

aliyawo merupakan senjata sejenis parang atau golok dengan gagang nya yang berbentuk seperti
kepala burung serta memiliki sarung yang terbuat dari bahan kayu senjata tradisional masyarakat
Gorontalo yang digunakan pada waktu perang panipi oleh para prajurit kerajaan dalam merebut
kekuasaan.Senjata ini dipakai oleh empat kerajaan yakni kerajaan Limboto, Suwawa,Gorontalo, dan
Gowa

Senjata Tradisional Wamilo

Senjata Tradisional Banggo


banggo merupakan senjata tradisional Gorontalo sejenis golok yang digunakan leluhur masyarakat
Gorotnalo Banggo terbuat dari besi dan memiliki pasangan ta’upo /sarung dari kayu hitam dan kayu
kuning. Senjata Banggo adalah senjata yang umum dimiliki oleh masyarakat untuk mengolah perkebunan

Senjata Tradisiional Baladu

baladu merupakan senjata tradisional masyarakat Gorontalo sejenis parang dengan ukuran panjang
sekitar 40-45cm yang terbuat dari besi baja dengan dilengkapi sarung dari bahan kayu keras. dulu senjata
ini sering digunakan di dalam medan perang pada zaman dahulu. Senjata ini termasuk senjata yang di
pakai masyarakat Gorontalo pada perang panipi

ALAT MUSIK TRADISIONAL


Polopalo

Gambar Alat Musik Tradisional Gorontalo Polopalo

Alat musik tradisional Polopalo ini terbuat dari bahan bambu yang memiliki bentuk seperti garputala lalu
untuk bagian yang dipukul dikenal sebagai “lutut”. Lalu seiring perkembangan yang terbilang lambat ini,
Polopalo mulai berubah untuk penyempurnaan alat musik tersebut, perubahan tersebut adalah adanya
tambahan alat pemukul yang terbuat dari kayu dan dilapisi dengan karet.
Ganda

Gambar Alat Musik Tradisional Gorontalo Ganda

Ganda merupakan alat musik tradisional Gorontalo namun alat musik ini ada juga di daerah lain dan aku
sudah pernah membahasnya di artikel alat musik tradisional Sulawesi Tengah. Ganda adalah alat musik
tradisional yang cara memainkannya sama seperti alat musik Gendang yaitu dengan cara dipukul pada 2
buah sisi yang dilapisi oleh kulit binatang.

Gambusi / Gambus

Gambar Alat Musik Tradisional Gorontalo Gambus


Gambus adalah alat musik tradisional yang sering kita jumpai di banyak daerah selain Gorontalo, karena
alat musik ini ada dalam proses penyebaran agama Islam dan alat musik ini akan ada di daerah yang ajaran
agama Islamnya kuat. Di Gorontalo ada seorang maestro musik Gambus yang handal yairu Risno Ahaya,
dia sangat terkenal di Gorontalo.

Marwas / Marawis

Marwas merupakan alat musik tradisional yang cara memainkannya yaitu dengan cara dipukul pada
bagian membrannya yang terbuat dari kulit hewan. Alat musik tradisional Gorontalo ini adalah alat
musik perkusi yang artinya harus dimainkan secara bersama-sama karena jika hanya dimainkan sendiri
maka suaranya kurang enak.

Anda mungkin juga menyukai