Anda di halaman 1dari 13

PENJELASAN

MENGENAI ETNIS
BUDAYA NIAS DAN
ANGKOLA DI
ABDUL HABIB NST
SUMATERA UTARA
M. QATAR BALDY
REGI DIO PRATAMA
SALSA NATASYA
DEBY YOLA EMLEGINTA
SEMBIRNG

Tradisi, Tarian adat, Pakaian adat, Dan Rumah adat


SUKU NIAS
PENJELASAN SUKU NIAS

● Suku Nias adalah kelompok etnik yang berasal dari Pulau Nias. Mereka menamakan diri
mereka "Ono Niha" (Ono berarti anak/keturunan; Niha = manusia) dan Pulau Nias sebagai
"Tanö Niha" (Tanö berarti tanah). Hukum adat tradisional Nias secara umum disebut fondrakö.
Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik, dibuktikan oleh peninggalan sejarah
berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini
sampai sekarang.
TRADISI ADAT SUKU NIAS

TRADISI LOMPAT BATU

Tradisi lompat batu disebut hombo atau fahombo dilakukan suku Nias, Provinsi
Sumatera Utara. Tradisi ini hanya dilakukan oleh laki-laki. Tradisi ini bisa
ditemukan Desa Bawomataluo. Desa adat di Kabupaten Nias Selatan yang kental
dengan Tradisi Lompat Batu. Bawomataluo dalam bahasa Nias berarti bukit
matahari. Penamaan desa tersebut sesuai dengan nama letaknya yang berada di atas
bukit dengan ketinggian 324 meter di atas permukaan laut. Desa ini telah dibangun
berabad-abad yang lalu. Tradisi Lompat Batu biasanya dilakukan para pemuda
dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter untuk menunjukkan bahwa
mereka pantas dianggap dewasa secara fisik.
TARIAN ADAT SUKU NIAS

TARI MAENA DARI PULAU NIAS


Tari Maena merupakan tari tradisional yang berasal dari Pulau Nias. Tari Maena termasuk dalam jenis tarian yang dilakukan secara bersama –
sama. Tari Maena biasanya sering ditampilkan dalam acara pernikahan untuk menyambut tamu dan juga dalam kegiatan – kegiatan lainnya. Tari
Maena merupakan tari yang diwariska oleh leluhur masyarakat Nias secara turun – menurun.
PAKAIAN ADAT SUKU NIAS

Pakaian adat suku Nias dinamakan Baru Oholu untuk pakaian


laki-laki dan Õröba Si’öli untuk pakaian perempuan. Pakaian
adat tersebut biasanya berwarna emas atau kuning yang
dipadukan dengan warna lain seperti hitam, merah, dan putih.
Adapun filosofi dari warna itu sendiri antara lain. Pada zaman
dulu orang-orang di Nias tidak memiliki akses ke tekstil seperti
kapas.
RUMAH ADAT SUKU NIAS
Rumah Adat Nias adalah salah satu dari sekian banyak rumah adat yang ada di Indonesia. Indonesia
merupakan salah satu negara di dunia yang dikenal sebagai sebuah negara yang mempunyai
keanekaragaman budaya yang sangat banyak ragamnya dan menarik untuk dipelajari. Salah satu kelebihan
dari keanekaragaman budaya tersebut adalah menjadikan Indonesia mempunyai beragam rumah adat yang
berbeda-beda.Contoh rumah adat nias : Omo Hada
SUKU ANGKOLA
PENJELASAN SUKU ANGKOLA

● Suku Angkola merupakan salah satu rumpun etnis Batak yang mendiami wilayah Padang
Sidempuan, Sipirok, dan hampir di seluruh Tapanuli Selatan. Adapun marga dari Angkola
memiliki hubungan kerabat dengan marga lain di wilayah Batak Toba dan Batak Mandailing.
Adapun Nenek moyang suku Mandailing-Angkola disebut termasuk rumpun Proto Melayu
(Melayu Tua) yang memiliki persamaan ciri fisik dengan etnik Toba, Simalungun, Pakpak, Dairi,
dan Karo. Salah satu marga terbesar di suku Angkola adalah Siregar.
TRADISI SUKU ANGKOLA

Salah satu upacara adat suku Angkola adalah Upacara Horja Godang Haroan Boru. Horja Godang
Haroan Boru bila diartikan kedalam Bahasa Indonesia ialah pesta besar penyambutan mempelai
wanita. Upacara ini adalah upacara pernikahan yang diartikan sebagai penyambutan kedatangan
mempelai wanita oleh pihak mempelai pria.
TARIAN ADAT SUKU ANGKOLA

Tari Rondang Bulan Angkola Dari suku angkola

suku angkola adalah tari tradisional yang berasal dari Tapanuli Selatan. Tari ini berasal
dari sub etnis Batak angkola. Rondang bulan sendiri berarti "terang bulan".
PAKAIAN ADAT SUKU NIAS

Suku Angkola merupakan salah satu etnis yang tinggal di daerah


sekitar Tapanuli Selatan. Nama angkola diambil dari nama sungai
yaitu sungai batang angkola. Angkola adalah bagian dari suku
adat Batak, sehingga pakaian adatnya pun berbahan dasar kain
ulos dengan warna dasar yang didominasi oleh hitam serta
memiliki perpaduan warna merah.

Pakaian adat dari suku Batak Angkola memiliki bentuk yang mirip
dengan pakaian adat dari suku Batak Mandailing. Perbedaan
dari kedua pakaian adat ini ialah pakaian perempuan yang
didominasi oleh warna merah dan mengenakan selendang yang
diselempangkan di bagian badannya.
RUMAH ADAT SUKU ANGKOLA

Rumah adat Angkola menggunakan ijuk sebagai


atap dan juga papan sebagai dinding dan lantai.
Keunikannya terletak pada warna dominan yang
digunakan seperti hitam dan putih.Contohnya :
rumah adat Bagas godang.

Anda mungkin juga menyukai