Anda di halaman 1dari 13

SULAWESI

ADAT ISTIADAT,BAHASA, SENJATA,


RUMAH ADAT, TARI, LAGU
ADAT ISTIADAT YANG DI SULAWESI
Mappalili atau Appalili adalah ritual turun-temurun yang dipegang oleh masyarakat Bugis.
Kata Mappalili adalah tanda untuk mulai menanam padi. Upacara ini dipimpin oleh bissu yang juga
berperan sebagai pemangku adat.

Mappalili dilaksanakan oleh masyarakat Bugis dengan berkeliling kampung serta membawa
arajang (Benda pusaka Bugis) sampai turun ke sawah yang akan dibajak dengan harapan
masyarakat Bugis dapat terhindar dari segala mala petaka yang kemungkinan menimpa kampung
mereka.

Mappalili diawali dengan ritual matteddu arajang (membangunkan benda pusaka), yang
berupa alat bajak yang konon di temukan melalui mimpi. Bajak tersebut turun dari langit dan
ditemukan di gunung lateangoro. Alat bajak ini tersusun dari kayu dan tidak memiliki sambungan.
Ritual matteddu arajang diiringi dengan tabuhan gendang adat dan pembacaan mantra “Teddu’ka
denra maningo. Gonjengnga’ denra mallettung. Mallettungnge ri Ale Luwu. Maningo ri Watang
Mpare”.
BAHASA DAERAH DI SULAWESI
• BAHASA BUGIS
• BAHASA PAMONA
• BAHASA MINAHASA
• Beberapa kata atau dialek yang termasuk dalam bahasa Bugis misalnya Pangkep, Bone, Camba,
Sidrap, Wajo, Sinjai, Sawitto, Barru, Lawu dan masih banyak lainnya. Sedangkan untuk suku
Makasar menggunakan bahasa daerah Mangasara (Mangasarak) yang mencapai persebaran
wilayah di Gowa, Pangkep, Maros, Jeneponto, Takalar, Bantaeng, dan Makasar.
• Bahasa Pamona (juga digelar Poso atau Bare'e) ialah sebuah bahasa Austronesia yang dituturkan
di Sulawesi Tengah dan Selatan, Indonesia. Bahasa ini ialah sebahagian daripada kumpulan utara
bahasa Kaili–Pamona
• Bahasa Minahasa adalah salah satu rumpun dari tujuh rumpun bahasa yang ada di Minahasa
adalah salah satu bahasa yang dipertuturkan di Tanawangko, Tomohon, Kembes Sulawesi Utara.
Bahasa Tombulu memiliki tiga dialek, yakni dialek Taratara, Tomohon dan Kembes dan
sekitarnya (ibu kota kecamatan Tombulu)
SENJATA DAERAH SULAWESI
• Badik Raja
• Badik Gecong
• Badik Luwu

• Badik Raja adalah senjata pamungkas Bone dan menjadi simbol kekuatan Pria Bone.
Pamor badik ini juga sangat special yaitu La Matteteng (Sang Pembawa Bingkisan) dan La
Maddenrugn Manai (Yang Menggelegar Dia Angkasa).
pamor ini juga melambangkan sosok yang dihormati baawahan dan dicintai atasan

• Badik Gencong memiliki racun pada bilahnya. Sekali melukai, lawan tak akan butuh waktu lama
untuk menghembuskan nafas terakhirnya.

• Bentuknya membungkuk seperti bungkuk kerbau (mabbukku tedong). Bilahnya lurus dan
meruncing di bagian ujung.Kabar yang beredar bahwa sebagian masyarakat Bugis memiliki
keyakinan bila senjata Badik ini disepuh dengan bibir kemaluan gadis perawan, maka orang
dengan ilmu kebal apapun akan mati bila ditusuk.
RUMAH ADAT SULAWESI
• Rumah Tongkonan adalah sebuah simbol keluarga dan martabat dari Masyarakat Toraja. Rumah
Tongkonan biasa sebagai banua atau rumah tradisional bahkan menjadi sebuah lumbung padi.
rumah adat Tongkonan merupakan sebuah tempat yang memiliki sebuah aspek yang sangat luas
dan turut meliputi dari seluruh aspek kehidupan yang ada. Pada desa Tanah Toraja biasanya
rumah Tongkonan akan dibangun secara berjajar dan berurutan dengan rapi layaknya seperti
rumah yang berada di dalam kavling saat ini.

• Rumah boyang diambil dari bahasa Sulawesi Barat yang artinya rumah tempat tinggal.
Menurut Faisal dalam buku Arsitektur Mandar Sulawesi Barat (2008) boyang memiliki dua
jenis, yaitu boyang adaq dan boyang beasa. Boyang adaq adalah sebutan bagi rumah yang
ditinggali oleh orang atau keluarga keturunan bangsawan. Sementara itu, boyang beasa adalah
rumah bagi masyarakat non-bangsawan atau masyarakat biasa.

• Rumah adat Laikas berasal dari Suku Tolaki yang mendiami beberapa daerah di Sulawesi
Tenggara, bagian depan rumah dengan bentuk horizontal dan asimetris menggambarkan sifat
dari masyarakat Tolaki yang dinamis dan formal. Bagian bawah dan lantai rumah dianalogikan
sebagai dada dan perut manusia, kemudian bagian atas dianalogikan sebagai punggung manusia .
TARI KHAS SULAWESI
• Tari Dinggu adalah tarian Sulawesi Tenggara yakni tarian rakyat yang menggambarkan
aktivitas dan suasana masyarakat ketika musim panen tiba khususnya panen padi. Tarian ini
umumnya ditampilkan penari pria dan wanita yang berpakaian seperti petani zaman dulu.
Ini merupakan tarian adat Sulawesi Tenggara yang sangat terkenal dan sering ditampilkan
dalam pesta panen raya, penyambutan, perayaan hari besar, festival budaya dan acara
lainnya.

• Tari Mappadendang adalah salah satu acara yang merupakan rangkaian kegiatan di
dalam tudang sipulung. Acara tudang sipulung adalah yang dibuat dalam rangkaian pesta
panen rakyat atau masyarakat suku bugis. Tarian ini menggambarkan tentang rasa syukur
masyarakat Bugis Makassar kepada Tuhan Yang Maha Esa.

• Tari Pa’gellu adalah tarian dari Sulawesi Selatan khususnya di daerah Tana Toraja. Tari
pa’gellu biasanya ditampilkan sebagai rangkaian upacara adat Pa’gellu atau ma’gellu yang
berarti menari dengan gembira, sambil menggoyangkan tangan dan badan dengan gemulai,
meliuk liuk lenggak lenggok. Tarian ini bertujuan untuk menghibur penonton sekaligus
menjadi ungkapan rasa gembira dan sukacita.
LAGU KHAS SULAWESI
• Lagu Anging Mammiri atau dalam bahasa Indonesia berarti angin semilir merupakan lagu
tradisional di Sulsel yang berasal dari Suku Bugis. Lagu ini diciptakan oleh Borra Daeng
Ngirate sekitar tahun 1940-an. Lagu daerah Sulawesi Selatan ini juga sering menjadi
pengiring sebuah tarian atau penyambutan di acara-acara resmi.

• Sajeng Rennu
Lagu ini juga lagu berbahasa Bugis. Lagu ini belakangan menjadi sangat booming di blantika
musik Sulsel. Di radio-radio dan acara-acara hajatan lagu daerah Sulawesi Selatan ini tidak
pernah absen dinyanyikan.Diciptakan Yusuf Alamudi dan Jafar Abu, Sajang Rennu
mengisahkan seseorang yang tenggelam dalam dunia asmara yang tidak kesampaian atau
patah hati karena impian cinta tak jadi kenyataan.

• Marendeng Marampa
Lagu ini dikategorikan juga sebagai lagu kebangsaan Suku Toraja di Sulsel. Menceritakan
keindahan tanah asal dan sekaligus tentang budaya merantau ke negeri orang yang banyak
dilakukan orang-orang TorajaAnging Mammiri
.
LAMPIRAN

Ritual Mappalili
Bahasa Bugis Bahasa Pamona Bahasa Minahasa
Badik raja

Badik Luwu Badik Gecong


Rumah Tongkonan Rumah boyang Rumah adat Laikas
Tari Pa’gellu Tari Dinggu Tari Mappadendang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai