Anda di halaman 1dari 11

PULAU SULAWESI

Pulau Sulawesi adalah pulau terbesar kesebelas di dunia dan keempat di Indonesia
setelah Papua, Kalimantan, dan Sumatra. Pulau ini juga dikenal dengan sebutan Celebes.
Nama ini pertama kali digunakan oleh bangsa Portugis. Dengan luas 174.600 km persegi,
Pulau Sulawesi saat ini didami oleh sekitar 19 juta jiwa. Masyarakat di pulau ini terdiri dari
beberapa suku yang didominasi suku Bugis dan suku Toraja. Secara administratif wilayah di
pulau Sulawesi terdiri dari 6 bagian. Berikut ini bagian-bagian pulau Sulawesi beserta nama
Ibukotanya: 
 Provinsi Sulawesi & Sulawesi Selatan (Makassar)
 Provinsi Sulawesi Tengah (Palu)
 Provinsi Sulawesi Tenggara (Kendari)
 Provinsi Sulawesi Barat (Mamuju)
 Provinsi Sulawesi Utara (Manado)
 Provinsi Provinsi Gorontalo (Gorontalo).
Bahasa Daerah
Bahasa yang umum digunakan di Sulawesi adalah sebagai berikut:
 Bahasa Makassar adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah
Makassar dan Sekitarnya. Tersebar di Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto,
Bantaeng, sebagian Bulukumba sebagian Maros dan sebagian Pangkep.
 Bahasa Bugis adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah Bone
sampai ke Kabupaten Pinrang, Sinjai, Barru, Pangkep, Maros, Kota Pare Pare, Sidrap,
Wajo, Soppeng Sampai di daerah Enrekang, bahasa ini adalah bahasa yang paling banyak
di pakai oleh masyarakat Sulawesi Selatan.
 Bahasa Pettae adalah salah satu bahasa yang dipertuturkan di daerah Tana Luwu,
mulai dari Siwa,Kabupaten Wajo, Enrekang Duri, sampai ke Kolaka Utara,Sulawesi
Tenggara.
 Bahasa Toraja adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah
Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara dan sekitarnya.
 Bahasa Mandar adalah bahasa suku Mandar, yang tinggal di provinsi Sulawesi Barat,
tepatnya di Kabupaten Mamuju, Polewali Mandar, Majene dan Mamuju Utara. Di
samping di wilayah-wilayah inti suku ini, mereka juga tersebar di pesisir Sulawesi
Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
 Bahasa Massenrempulu adalah salah satu rumpun bahasa Austronesia di Sulawesi
Selatan. Bahasa ini memiliki tiga kelompok dialek di Kabupaten Enrekang, yaitu dialek
Duri, Endekang dan Maiwa. Kelompok dialek bahasa Duri memilki kedekatan dengan
bahasa Toraja dan bahasa Tae' Luwu. Penuturnya tersebar di wilayah utara Gunung
Bambapuang, Kabupaten Enrekang sampai wilayah perbatasan Tana Toraja. Kelompok
dialek bahasa Endekang mempunyai penutur di ibu kota Kabupaten Enrekang dan
beberapa kecamatan sekitarnya. Sedangkan penutur kelompok dialek bahasa Maiwa
terdapat di Kecamatan Maiwa dan di Kecamatan Bungin (Maiwa Atas).
 Bahasa Konjo terbagi menjadi dua yaitu Bahasa Konjo pesisir dan Bahasa Konjo
Pegunungan, Konjo Pesisir tinggal di kawasan pesisir Bulukumba dan Sekitarnya, di
sudut tenggara bagian selatan pulau Sulawesi sedangkan Konjo pegunungan tinggal di
kawasan tenggara gunung Bawakaraeng.
 Bahasa Selayar adalah bahasa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat
Sulawesi Selatan yang bermukim diujung selatan provinsi ini khususnya Kab. Kep.
Selayar.
Pakaian Adat
Pakaian adat yang digunakan di Pulau Sulawesi adalah sebagai berikut:
Sulawesi Utara

Disebut dengan Laku Tepu. Laku Tepu terbuat dari bahan serat kofo (sejenis tanaman pisang)
yang memiliki serat kuat. Pakaian ini berbentuk baju lengan panjang dan digunakan
bersamaan dengan beberapa aksesori: popehe (ikat pinggang), bandang (selendang), dan
paporong (penutup kepala).

Sulawesi Barat

Disebut Pattuqduq Towaine. Busana ini ialah pakaian khas wanita Mandar, terdiri dari baju
kurung dan aksesori pendukung yang terbuat dari logam.
  Sulawesi Tengah

Disebut Baju Nggembe dan Baju Koje. Baju Nggembe digunakan oleh kaum perempuan,
sedangkan Baju Koje digunakan oleh kaum laki-laki. Umumnya, pakaian ini hanya
digunakan pada upacara adat.

Sulawesi Tenggara

Disebut  Babu Nggawi dan Babu Nggawi Langgai. Babu Nggawi ialah pakaian khusus kaum
perempuan, sedangkan Babu Nggawi Langgai digunakan oleh kaum laki-laki. Kedua pakaian
adat ini sudah menjadi ikon dari Sulawesi Tenggara, terutama pada event nasional.
  
Sulawesi Selatan

Disebut baju bodo. Baju Bodo idalah baju yang didesain dengan sederhana, terlihat dari
sedikitnya jahitan yang terdapat pada baju ini. Selain itu, baju ini umumnya digunakan pada
acara atau pertunjukan adat saja.
  
Gorontalo

Disebut Mukuta dan Biliu. Mukuta dan Biliu dapat ditemukan dalam beberapa warna:
kuning, ungu, hijau, dan merah tua. Mukuta digunakan oleh kaum laki-laki, sementara Biliu
digunakan oleh kaum perempuan. Pakaian ini biasanya digunakan pada acara perkawinan
Rumah Adat
Sulawesi Utara

Rumah adat pewaris adalah rumah adat yang berasal dari provinsi Sulawesi Utara. Rumah
adat ini dibangun oleh suku asli Sulawesi Utara, yaitu Suku Minahasa.
Ciri khas rumah ini adalah mempunyai bentuk seperti rumah panggung dan memiliki dua
tangga pada bagian depan rumahnya. Hampir seluruh bagian rumah ini terbuat dari bahan
dasar kayu. Kayu yang digunakan pun bukanlah jenis kayu yang sembarangan.

Sulawesi Barat

Rumah adat mandar merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Sulawesi Barat.
Rumah adat ini mempunyai arsitektur bangunan yang mirip dengan bangunan suku bugis dan
suku toraja.
Ciri khas rumah adat ini adalah memiliki teras yang luas dan mempunyai anak tangga yang
jumlahnya ganjil. Selain itu sebagian besar struktur material bangunan berasal dari alam.

Sulawesi Tengah
Rumah adat tambi merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Sulawesi Tengah.
Ciri khas rumah ini adalah mempunyai bentuk persegi panjang dengan arsitektur rumah
panggung. Bahan dasar dalam pembuatan rumah ini menggunakan kayu asli dan juga batu
alam. Semakin tinggi dan besar rumah ini maka status sosial sang pemilik semakin tinggi.

Sulawesi Tenggara

Rumah adat buton malige merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Sulawesi
Tenggara.
Ciri khas rumah adat ini adalah mempunyai karakteristik arsitektur yang unik. Rumah adat
ini dibangun dengan empat lantai dengan teknik kontruksi kayu kait tanpa pasak dan paku.

Sulawesi Selatan
Rumah adat tongkonan merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Sumatera Selatan.
Ciri khas rumah adat ini adalah mempunyai bentuk yang unik pada atapnya. Atap rumah ini
berbentuk seperti perahu. Selain itu terdapat hiasan tanduk kerbau di bagian depan rumahnya.

Gorontalo

Rumah adat dolohupa merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Gorontalo.
Ciri khas rumah adat ini adalah mempunyai atap yang sangat berseni dengan struktur
bangunan menyerupai rumah panggung. Sebagian besar bahan dasar bangunan ini adalah
menggunakan kayu asli.

Kebiasaan Adat
Sulawesi Utara
a. Tradisi Binarundak Tandai Puncak Lebaran
Bagi warga Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, lebaran selalu identik dengan tradisi
Binarundak atau tradisi bakar nasi jaha secara massal. Tradisi yang sudah berlangsung secara
turun temurun ini, ternyata menjadi motivasi tersendiri bagi para perantau yang mudik pada
saat lebaran.
b. Tradisi Memindahkan Rumah (Merawale)
Tradisi memindahkan rumah, oleh masyarakat Minahasa dikenal dengan sebutan
Merawale. Rumah yang dipindahkan itu tanpa harus dibongkar, namun secara utuh digotong
secara bersama-sama. Tradisi ini telah turun temurun dilakukan oleh masyarakat Minahasa.

Gorontalo
a. Tradisi Mandalengo Gorontalo
Ribuan warga Kota dan Kabupaten Gorontalo memadati jalan raya dan obyek wisata,
untuk memeriahkan tradisi jalan pagi yang biasa dilakoni saat bulan Ramadan tiba. Tradisi
jalan pagi atau mondalengo tersebut, biasanya dilakukan saat minggu pertama bulan puasa
setelah makan sahur, dengan mengunjungi tempat tertentu.
b. Tumbilotohe, Tradisi Gorontalo Ratusan Tahun.
Tumbilotohe merupakan tradisi masyarakat daerah Gorontalo pada 3 malam terakhir
bulan puasa ramadhan. Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun sejak abad ke-15.
Tumbilotohe sesuai dengan namanya "tumbilo (pasang)" dan "tohe (lampu)", yaitu acara
menyalakan lampu. Lampu yang digunakan sekarang adalah lampu minyak yang umumnya
terbuat dari botol atau kaleng bekas yang bagian tutupnya dipasangi sumbu. Sumbu yang
dipakai adalah sumbu kompor.

Sulawesi Tengah
Musik dan tarian di Sulawesi Tengah bervariasi. Musik tradisional memiliki instrume
seperti suling, gong dan gendang. Alat musik ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan
sebagai bagian ritual keagamaan. Di wilayah beretnis Kaili sekitar pantai barat - waino -
musik tradisional - ditampilkan ketika ada upacara kematian. Kesenian ini telah
dikembangkan dalam bentuk yang lebih populer bagi para pemuda sebagai sarana mencari
pasangan di suatu keramaian. Banyak tarian yang berasal dari kepercayaan keagamaan dan
ditampilkan ketika festival.

Sulawesi Barat
Budaya Maritim : Sandeq dan Kearifan Lokal Suku Mandar
Majene di Sulawesi Barat etnis Mandar. Di era 1930-1980, Majene dikenal sebagai
kampungnya pelaut ulung berperahu sandeq. Sandeq adalah perahu layar tradisional khas
Mandar. Sekilas, sandeq terkesan rapuh, tetapi di balik itu ternyata tersimpan
kelincahan, tangguh mengarungi laut lepas Selat Makassar antara Sulawesi dan Kalimantan..
Panjang lambungnya 7-11 meter dengan lebar 60-80 sentimeter. Di kiri-kanannya dipasang
cadik dari bambu sebagai penyeimbang.

Sulawesi Selatan
Tana Toraja, Sulawesi Selatan-Tanah Kerajaan Surga
Tana Toraja memiliki kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yang biasa
disebut Rambu Tuka. Di Tana Toraja mayat tidak di kubur melainkan diletakan di
Tongkonan untuk beberapa waktu. Jangka waktu peletakan ini bisa lebih dari 10 tahun
sampai keluarganya memiliki cukup uang untuk melaksanakan upacara yang pantas bagi si
mayat. Setelah upacara, mayatnya dibawa ke peristirahatan terakhir di dalam Goa atau
dinding gunung.
.
Sulawesi Tenggara
Lulo merupakan tarian tradisional masyarakat Tolaki di kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Tolaki merupakan salah satu suku terbesar di Sulawesi Tenggara selain Suku Buton dan Suku
Muna.  Biasanya, tarian ini dimainkan sebagai pertunjukan hiburan ketika merayakan
kebahagiaan, tarian menyambut kedatangan tamu kehormatan serta promosi budaya Sulawesi
Tenggara. Dulu, fungsi tari Lulo tidaklah seperti sekarang. Nenek moyang suku Tolaki
memainkan tarian ini hanya ketika mereka menyelenggarakan upacara adat panen padi,
pelantikan raja, serta pesta pernikahan. Ketika upacara panen padi, Lulo merupakan ritual
untuk memuja dewa padi yang diyakini sebagai pemberi kesuburan. 

Anda mungkin juga menyukai