Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TEMATIK

CONTOH KEANEKA RAGAMAN BUDAYA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : ADITYA NUGRAHA

KELAS : IV.B
NUSA TENGGARA TIMUR
Nusa Tenggara Timur (disingkat NTT) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang meliputi bagian timur
Kepulauan Nusa Tenggara. Provinsi ini memiliki ibu kota di Kota Kupang dan memiliki 22
kabupaten/kota. Provinsi ini berada di Sunda Kecil. Tahun 2020, penduduk provinsi ini berjumlah
5.325.566 jiwa, dengan kepadatan 111 jiwa/km 2.

Setelah pemekaran, Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian
tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara lain pulau Flores, pulau Sumba, pulau
Timor, pulau Alor, pulau Lembata, pulau Rote, pulau Sabu, pulau Adonara, pulau Solor, pulau Ende,
pulau Komodo dan pulau Palue.

Provinsi ini terdiri dari kurang lebih 1.200 pulau, tiga pulau utama di Nusa Tenggara Timur adalah Pulau
Flores, Pulau Sumba dan Pulau Timor (bagian barat)

1. RUMAH ADAT NTT

RUMAH ADAT MBARU NIANG

Rumah Adat Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara


2. PAKAIAN ADAT NTT

Pakaian Adat Suku Rote

Pakaian Adat Suku Sabu

Pakaian Adat Suku Manggarai


3. TARIAN DAERAH NTT
Tari Kataga dari Sumba Barat
Tarian tradisional berjenis peperangan ini terkenal dengan tarian lama, namun masih dilestarikan oleh
masyarakat setempat, khususnya daerah Sumba Barat. Beberapa acara adat dan pertunjukan seni budaya
masih sering menampilkan tarian. Bahkan tarian Kataga juga digunakan sebagai tarian penyambutan.
Tari Kataga biasanya terdiri dari 8 orang pria yang mengenakan kostum khas adat Sumba, yang dilengkapi
dengan senjata tajam seperti pedang dan perisai. Penampilan mereka terlihat lebih gagah dengan ikat
yang melingkar dikepala. Gerakan tari terasa lebih meriah dengan adanya lonceng kecil yang dipasang di
badan penari, selain itu alat musik gong yang dimainkan dengan cepat menambah suasana perang yang
lebih tajam.
Masih sering ditampilkannya tarian Kataga adalah salah satu cara melestarikan tarian tersebut.
Perkembangan tari tradisional saat ini mulai pudar, terutama dikalangan generasi muda. Oleh karena itu,
tari tradisional menjadi langka. Wisatawan jadi sulit menemukan kebudayaan lokal dalam bentuk tarian.

Tari Lego Lego.

TARI KEBALAI
4. MAKANAN DAERAH NTT

CATEMAK JAGUNG
Cara membuat catemak jagung ini yaitu jagung, kacang tanah, kacang hijau dan terkadang juga ditambah
dengan labu ataupun sayur-sayuran lainnya. Bahan-bahan tersebut direbus dengan air yang telah
dibumbui dengan garam dan bumbu penyedap.

Ka’pu Pantunnu
Makanan khas NTT ini merupakan tumisan jantung pisang yang menjadi favorit masyarakat
Sumba. Sepintas bentuknya mirip dengan rumpu rampe.
Cara membuatnya yaitu jantung pisang dibakar terlebih dulu kemudian dipotong kecil-kecil dan
dicampur larutan kelapa. Aromanya juga wangi apalagi ditambah daun kemangi.
5. ALAT MUSIK DAERAH NTT

Knobe Khabetas
Knobe khabetas dimainkan dengan cara di gesek dan memiliki bentuk seperti busur panah.
Knobe Khabetas pada umumnya dimainkan pada saat berada dikebun sembari mengwasi
ternak. Namun alat musik ini juga digunakan pada upacara adat Napoitan Li’iana dan upacara
adat lain.

Leko Boko
Leko boko atau seringkali disebut dengan nama “Bijol” adalah alat musik tradisional yang
berasal dari suku Dawan. Alat musik satu ini selalu berpasangan dengan heo dalam pertunjukan.
Leko boko terbuat dari bahan yang terdiri dari :
Labu hutan, yang berfungsi sebagai wadah resonansi.
Kayu, sebagai kerangka dan badan yang digunakan untuk mementangkan dawai atau senar.
Usus kuskus, yang digunakan sebagai bahan pembuatan dawai pada leko boko.
Leko boko memiliki 4 buah senar seperti alat musik heo. Selain digunakan sebagai hiburan
semata, alat musik ini digunakan sebagai pengiring dalam pesta adat
Sasando

Sasando adalah salah satu alat musik tradisional yang cukup terkenal di Indonesia maupun di
mata dunia. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik dengan kedua tangan layaknya harpa.
Sasando terbuat dari bahan bambu sebagai wadah resonansi yang dikelilingi oleh bantalan kayu
untuk menahan senar.
Sasando memiliki dua jenis yang berbeda. Perbedaan itu terletak pada jumlah dawai yang
dimiliki, ada yang berjumlah 58 dan ada yang berjumlah 28.

Thobo

Thobo adalah alat musik yang sederhana. Alat musik ini hanya terbuat dari bambu yang berbuku
dan pada bagian bawah ruas dihilangkan.
Sekilas alat musik ini mirip dengan alat musik yang berasal dari Maluku yaitu bambu hitada.
Thobo seringkali dimainkan sebagai pelengkap pada saat mengiringi musik Foy Doa.
6. SENJATA TRADISIONAL NTT

Surik / Sundu

Surik atau sundu adalah pedang kecil tradisional dari negeri Timor. Meski terlihat sederhana, pedang ini
menyimpan kekuatan sakti. Selasares pernah dengar istilah ‘pedang makan tuan’? Ya, tidak sembarang
orang dapat memiliki dan menggunakan surik. Karena jika sembarang, dapat membawa malapetaka.
Warga Belu di NTT berembuk untuk menentukan siapa yang akan meneruskan sang surik.

Kenube
7. LAGU DAERAH NTT
Lagu Potong Bebek Angsa
Potong bebek angsa, masak di kuali

Nona minta dansa, dansa empat kali

Sorong ke kiri, sorong ke kanan

Sorong ke kiri, sorong ke kanan

La la la la la

Lagu Potong Bebek Angsa merupakan salah satu lagu daerah Nusa Tenggara Timur yang sangat terkenal. Lagu ini
diciptakan oleh Pak Kasoer, atau yang memiliki nama asli Soerjono.

Banyak pengertian yang berbeda-beda tentang makna dari lagu ini. Ada yang mengartikanya hanya sekedar lagu
nyanyian riang yang diciptakan untuk anak-anak.

Lagu Anak Kambing Saya

Anak Kambing Saya Lagu Daerah Nusa Tenggara Timur Yang Terkenal
8. SUKU YANG ADA DI NTT

Adapun suku-suku dan lokasinya di NTT sebagai berikut:


1. Suku Bangsa Helong
Mendiami sebagian wilayah Kabupaten Kupang / Kupang Tangah dan Barat / Serta pulau
Semau.
2. Suku Bangsa Dawan
Mendiami sebagian wilayah Kabupaten Kupang / Amarasi, Amfoang, Kupang Timur dan
Tengah / Kabupaten Timor, Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan sebagian Kabupaten Belu
/ bagian perbatasan dengan Kabupaten TTU.
3. Suku Bangsa Tetun
Mendiami sebagian besar Kabupaten Belu dan wilayah Negara Timor Leste.
4. Suku Bangsa Kemak
Mendiami sebagian kecil Kabupaten Belu dan wilayah Negara Timor Leste.
5. Suku Bangsa Marae.
Mendiami sebagian kecil Kabupaten Belu bagian Utara dekat perbatasan dengan Negara
Timor Leste.
6. Suku Bangsa Rote.
Mendiami sebagian besar Pulau Rote dan di sepangjang pantai utara Kabupaten Kupang dan
Pulau Semau
7. Suku Bangsa Sabu /Rae Havu
Mendiami Pulau Sabu dan Raijua serta beberapa pulau Sumba.
8. Suku Bangsa Sumba.
Mendiami Pulau Sumba yang terdiri dari dua kabupaten.
9. Suku Bangsa Manggarai Riung.
Mendiami Pulau Flores bagian Barat, terutama Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat
10. Suku Bangsa Ngada.
Mendiami sebagian besar daerah Kabupaten Ngada.
11. Suku Bangsa Ende Lio.
Mendiami daerah kabupaten Ende.
12. Suku Bangsa Sikka – Krowe Muhang.
Mendiami daerah kabupaten Sikka.
13. Suku Bangsa Lamaholot.
Mendiami daerah Kabupaten Flores Timur meliputi pulau Adonara, Solor dan sebagian Pulau
Sembara.
14. Suku Bangsa Kedang.
Mendiami ujung timur Pulau Lembata.
15. Suku Bangsa Labala.
Mendiami ujung selatan Pulau Lembata.
16. Suku Bangsa Alor Pantar.
Mendiami Pulau Alor dan Pantar.
9. BAHASA DAERAH NTT

Bahasa daerah di Nusa Tenggara Timur dengan perincian sebagai berikut:

1. Bahasa Abui;
2. Bahasa Adang;
3. Bahasa Alor;
4. Bahasa Anakalang;
5. Bahasa Bajo;
6. Bahasa Bajo Delang;
7. Bahasa Batu;
8. Bahasa Blagar;
9. Bahasa Buna (Bunak);
10. Bahasa Dawan;
11. Bahasa Deing;
12. Bahasa Dulolong;
13. Bahasa Gaura;
14. Bahasa Hamap;
15. Bahasa Helong;
16. Bahasa Hewa;
17. Bahasa Kabola;
18. Bahasa Kaera;
19. Bahasa Kalela (Kawela);
20. Bahasa Kamang;
21. Bahasa Kambera;
22. Bahasa Kambera Pandawai;
23. Bahasa Kedang;
24. Bahasa Kemak;
25. Bahasa Kiraman;
26. Bahasa Klamu;
27. Bahasa Klon;
28. Bahasa Kolama;
29. Bahasa Komodo;
30. Bahasa Kui;
31. Bahasa Kulatera;
32. Bahasa Lababa;
33. Bahasa Lamaholot;
34. Bahasa Lamatuka;
35. Bahasa Lamboya;
36. Bahasa Lewuka;
37. Bahasa Lio;
38. Bahasa Lura;
39. Bahasa Mambora;
40. Bahasa Manggarai;
41. Bahasa Manulea;
42. Bahasa Melayu;
43. Bahasa Nage;
44. Bahasa Namut;
45. Bahasa Ndao;
46. Bahasa Ndora;
47. Bahasa Nedebeng;
48. Bahasa Ngada;
49. Bahasa Omesuri;
50. Bahasa Palu’e;
51. Bahasa Pura;
52. Bahasa Raijua;
53. Bahasa Retta;
54. Bahasa Riung;
55. Bahasa Rongga;
56. Bahasa Rote;
57. Bahasa Sabu;
58. Bahasa Sawila;
59. Bahasa Sikka;
60. Bahasa So’a;
61. Bahasa Sumba Barat;
62. Bahasa Tabundung;
63. Bahasa Teiwa;
64. Bahasa Tetun;
65. Bahasa Tewa;
66. Bahasa Wanukaka (Wanokaka);
67. Bahasa Wersing (Wirasina);
68. Bahasa Wewewa (Wejewa).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai