Anda di halaman 1dari 5

NUSA TENGGARA TIMUR ( NTT )

Rumah Adat Musalaki

Rumah adat yang pertama dan paling umum bisa Anda temui adalah rumah adat Musalaki.
Sesuai dengan yang sudah disebutikan di atas, rumah adat Musalaki merupakan salah satu
rumah adat yang dijadikan sebagai lambang dari provinsi Nusa Tenggara Timur. Seperti yang
dilansir dari Parawisata Indonesia, rumah adat musalaki mempunyai gaya arsitektur yang
unik dan dibagi menjadi dua bagian utama yaitu struktur atas dan struktur bagian bawah.
Rumah Adat Mbaru Niang

Rumah adat Nusa Tenggara Timur yang selanjutnya adalah rumah adat Mbaru Niang. Rumah
adat ini berasal dari desa yang berada di Nusa Tenggara Timur yaitu desa Wae Rebo. Rumah
adat Mbaru Niang memiliki desainnya yang sangat unik dan berbeda dari rumah adat pada
umumnya. Rumah adat ini. Rumah adat Mbaru Niang ini memiliki fungsi yang berbeda dari
rumah adat Musalaki karena bisa ditinggali oleh masyarakat yang ada dan tidak dikhususkan
untuk kepala suku saja.
Rumah adat Mbaru Niang memiliki gaya arsitektur yang menarik karena dibangun
membentuk layaknya sebuah kerucut dan membuatnya menjadi terlihat seperti sebuah tenda
yang berukuran sangat besar.
Rumah Adat Sao Ria Tenda Bewa Moni

Rumah adat Nusa Tenggara Timur yang terakhir adalah rumah adat Sao Ria Tenda Bewa
Moni. Rumah adat ini juga memiliki desain yang sangat unik dan berbeda dari rumah adat
Nusa Tenggara Timur yang lainnya. Secara fungsi, rumah adat ini terbagi menjadi beberapa
bagian. Ada yang memanfaatkan rumah adat ini sebagai hunian tempat tinggal dan ada juga
beberapa masyarakat yang memanfaatknya sebagai tempat untuk menyimpan benda adat
hingga tulang belulang para leluhur.
MAKANAN TRADISIONAL KHAS NUSA TENGGARA TIMUR ( NTT )
Tapa Kolo

Jika dipisah dan diartikan dalam bahasa lokal, ‘tapa’ berarti dipanggang, sedangkan ‘kolo’
diartikan sebagai nasi yang dimasukkan dalam bambu. Secara keseluruhan, Tapa Kolo berarti
nasi yang dimasukkan kedalam bambu dan dimasak dengan cara dipanggang. Nasi yang
digunakan bukan dari beras putih, namun beras merah dengan kandungan gizi lebih tinggi.
Tentu saja dengan tambahan berbagai rempah dan bumbu sebelum dimasukkan kedalam
bambu.
 Jagung Bose

Anda tau apa yang dimaksud dengan ‘Bose’? Yakni ‘lunak’. Jelas sudah bahwa masakan ini
dimasak hingga lunak. Adapun proses masaknya yakni dengan cara direbus. Jagung dicampur
dengan berbagai bahan tambahan seperti labu dan kacang-kacangan. Bahan yang digunakan
untuk merebus bukan air, melainkan santan. Setelah semua bahan dicampur, kemudian
direbus dengan santan hingga kuahnya mengental. Dengan demikian, Jagung Bose
mempunyai tekstur kental seperti bubur.
Se’i Daging Sapi Asap

Bahan utamanya dari daging kambing atau sapi yang diiris tipis. Kemudian dibumbui dengan
lada, garam, dan rempah lainnya hingga meresap sempurna. Pengasapan dilakukan dengan
cara mengantung daging tersebut di ketinggian. Bahan dari kayu bakar juga tidak boleh
sembarangan, yaitu dengan kayu pohon kosambi yang dikenal mampu memberikan citarasa
khas.
TARIAN TRADISIONAL KHAS NUSA TENGGARA TIMUR ( NTT )

Tari Hopong

Hopong merupakan rangkaian upacara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Helong.
Tari adat Nusa Tenggara Timur ini bagian untuk memberikan izin kepada para petani untuk
melaksanakan panen raya. Upacara Hopong akan diisi dengan sejumlah aktivitas sebagai
bentuk rasa syukur para petani kepada Tuhan dan nenek moyang atas segala kenikmatan yang
dianugerahkan kepada mereka.
Tari Likurai

Tari likurai diperagakan sebagai simbol penghormatan kepada tamu yang datang ke
Kabupaten Belu. Tarian juga digunakan untuk menyambut para pejuang dari medan
peperangan. Tari Likurai biasa dilaksanakan pada saat panen raya sebagai wujud rasa syukur.
Dalam setiap pementasan, Tari Likurai ditampilkan oleh para penari wanita dan penari pria.
Jumlah penari biasanya terdiri dari 10 orang atau lebih penari wanita, dan dua orang penari
pria. Penari wanita akan menggunakan pakaian adat dan membawa Tihar (kendang kecil)
untuk menari. Sedangkan penari pria, menggunakan pakaian adat dan membawa pedang
sebagai atribut.
SUKU BANGSA NUSA TENGGARA TIMUR ( NTT )
Nusa Tenggara Timur (disingkat NTT) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang meliputi
bagian timur Kepulauan Nusa Tenggara. Provinsi ini memiliki ibu kota di Kota Kupang dan
memiliki 22 kabupaten/kota. Provinsi ini berada di Kepulauan Sunda Kecil.
Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang didominasi oleh kepulauan, tiga pulau utama
di wilayah ini adalah Pulau Flores, Pulau Sumba, dan Pulau Timor bagian Barat. Gugusan
kepulauan ini sering disingkat dengan nama "Flobamora"
Sedangkan pulau-pulau lain di antaranya adalah Pulau-pulau Adonara, Alor, Babi, Besar,
Bidadari, Dana, Komodo, Rinca, Lomblen, Loren, Ndao, Palue, Pamana, Pamana Besar,
Pantar, Rusa, Pulau Mules, Raijua, Rote (pulau terselatan di Indonesia), Sawu, Semau dan
Solor.

1. Suku Alor
2. Suku Atoni
3. Suku Bajawa
4. Suku Boti
5. Suku Deing
6. Suku Ende
7. Suku Flores
8. Suku Kemang
9. Suku Rote
10. Suku Sika

Taman Nasional Pulau Komodo

Komodo merupakan spesies terbesar dari familia Varanidae, sekaligus kadal terbesar di
dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 meter dan beratnya bisa mencapai 100 kg. Komodo
merupakan pemangsa puncak di habitatnya karena sejauh ini tidak diketahui adanya hewan
karnivora besar lain selain biawak ini di sebarang geografisnya
Komodo atau lengkapnya biawak komodo (Varanus komodoensis),
adalah spesies biawak besar yang seluruh dunia hanya terdapat di Pulau
Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Provinsi Nusa Tenggara
Timur, Indonesia. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama
setempat ora
ALAT MUSIK TRADISIONAL NUSA TENGGARA TIMUR ( NTT )
Sasando

Alat musik tradisional ini merupakan instrumen petik yang berasal dari pulau Rote, Nusa
Tenggara Timur. Secara makna, nama “Sasando” berasal dari bahasa Rote, “Sasandu” yang
berarti alat yang bergetar atau berbunyi. Dipercaya, alat musik ini dimainkan di kalangan
masyarakat Rote sejak abad ke-7. Layaknya alat musik petik pada umumnya, sasando
memiliki bentuk seperti biola, gitar dan kecapi.
Pada bagian utama sasando memiliki bentuk panjang yang biasa dibuat dari bambu. Pada
bagian tengahnya, melingkar ke bawah dan diberi ganjalan, yang mana senar-senar atau
dawai-dawai tersebut direntangkan di tabung, tepatnya dari atas ke bawah bertumpu.
Ganjalan tersebut membuat nada yang berbeda di setiap petikan senar. Kemudian, bagian
tabung sasando diletakkan dalam sebuah wadah yang dibuat dari anyaman daun lontar dan
menyerupai bentuk kipas. Wadah tersebut berperan sebagai tempat resonansi sasando.
Gong Waning

Alat musik ini biasanya dimainkan oleh masyarakat Sikka (Krowe) yang dimainkan dengan
cara ditabuh atau dipukul. Gong waning dimainkan pada saat upacara adat, resepsi atau pesta
dan acara kematian sebagai pengiring tarian. Pemain gong waning ini terdiri dari 9 orang
yang juga sesuai dengan jumlah perangkat yang ada dalam musik gong waning. Namun,
terkadang bisa juga dirangkap jika pemain kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai