Anda di halaman 1dari 6

Sejarah batak

Batak adalah rumpun suku-suku yang mendiami sebagian besar


wilayah di Provinsi Sumatera Utara. Menurut KBBI, arti kata Batak
adalah petualang atau pengembara. Hal ini terbukti dengan adanya
suku Batak yang suka berpindah dari tempat kelahirannya
(merantau) ke daerah lain di luar tanah kelahiran mereka. Suku ini
tersebar hampir di seluruh provinsi Sumatera Utara. Mengutip buku
Suku-suku Bangsa di Sumatera karya Giyanto, nenek moyang Suku
Batak merupakan kelompok Proto/Melayu Tua. Kelompok ini berasal
dari Asia Selatan dan bermigrasi ke Nusantara melalui Pulau
Sumatera.Sekira 3.000 tahun lalu, peradaban Batak dimulai melalui
proses perjalanan sejarah yang panjang sebagai ras suku Proto
Melayu. Suku ini terkenal mempunyai adat istiadat, tradisi, filosofi
hidup dan kepercayaan yang tinggi.

Rumah adat

Berikut jenis-jenis rumah adat suku Batak yang penuh dengan makna
filosofis.
1. Rumah Adat Bolon
Rumah Adat Suku Batak yang pertama adalah rumah adat Bolon. Rumah
ini memiliki ukuran yang cukup besar. Uniknya, jumlah rumah adat Bolon
ini terbilang sedikit. Pada satu kampung atau huta (dalam bahasa Batak)
rumah adat Bolon hanya berjumlah satu buah saja. Hal ini disebabkan
biaya untuk pembangunan rumah ini sangat mahal.Rumah Adat Bolon
memiliki dekorasi serta hiasan yang disebut Gorga.
2. Rumah Adat Karo
Selanjutnya ada Rumah adat Karo, rumah adat ini cukup populer dan
dikenal sebagai rumah adat Siwaluh Jabu. Artinya rumah adat Karo ini
bisa ditempati oleh delapan keluarga.

Uniknya, bagian atap rumah batak Karo ini menggambarkan status sosial
dengan ukuran yang lebih besar dan susunan atap yang rumit.
Pakaian adat

Pada dasarnya pakaian yang biasa dipakai yakni ulos, dan ulos
sendiri bermacam macam jenisnya, tapi ulos yang paling melekat
dengan adat adalah ulos Ragi Hotang, yang mengandung arti adat
yang sangat melekat, dan ulos sendiri memiliki warna dengan
maknanya masing-masing, seperti merah, hijau, hitam, kuning, dll.
Untuk pakaian adat pria yang bagian atas disebut dengan
ampe-ampe, dan pada bagian bawah disebut dengan singkot.
Berbeda dengan pakaian adat perempuan, untuk pakaian ada
perempuan pada bagian atas disebut dengan hoba-hoba, dan bagian
bawah disebut dengan haen.

Senjata tradisional

senjata di suku batak adalah piso halasan, piso gading, tunggal panaluan,
dan piso gaja dombak

1. piso halasan
piso halasan merupakan senjata tradisional khas Sumatra utara yang
melambangkan kebesaran suku Batak Hasangapon.

2. piso gading
senjata satu ini bukanlah sembarang piso karena hanya boleh dimiliki raja.
Berbentuk pedang dengan bilah tajam.

3. tunggal panaluan
Tunggal Panaluan ini merupakan senjata tradisional yang berbentuk
tongkat. Biasanya, tunggal panaluan dimiliki oleh raja-raja Batak.

4. piso gaja dompak


piso gaja dompak, merupakan senjata dari pahlawan Sisingamangaraja
XII
Tarian daerah

Tari Tortor
Tari tortor merupakan salah satu tari tradisional Sumatera Utara. Tari
tortor adalah bagian penting dalam budaya suku Batak.
Tari yang diperkirakan telah ada sejak zaman purba ini digunakan sebagai
tari persembahan kepada roh leluhur.
Melalui tarian ini, masyarakat Batak mengungkapkan doa, harapan, dan
perlindungan. Tari tortor bagian dari upacara adat dan memiliki
kesakralan, seperti kematian, panen, penyembuhan, dan lain-lain".

Tari Gundala-gundala
Tari gundala-gundala berasal dari suku Batak Karo, yang tujuannya untuk
memanggil hujan. Dalam bahasa Batak, tarian ini disebut Ndilo Wari
Udan. Sampai saat ini, tarian masih ditampilkan masyarakat Desa
Seberaya, Tanah Karo, terutama pada saat musim kemarau
berkepanjangan. Jumlah penari tidak terbatas, setiap orang dapat
menarikan tarian ini. Tarian ini memiliki ritual berupa menyiram air
se-kampung menggunakan tembakan dari bambu, mirip tembakan air

Lagu daerah

Sinanggar Tulo
Lagu daerah yang pertama memang sangat populer dan familiar di dengar
oleh sebagian besar orang. Kepopulerannya tersebut membuat lagu ini
banyak dihafal orang.
Lagu ini bercerita tentang keluh kesah seorang pria yang harus menuruti
keinginan ibunya yang ingin memiliki menantu dari marga yang sama.

Alusi Au
Lagu ini merupakan ciptaan seorang penulis dan pencipta lagu dari Suku
Batak. Secara garis besar lagu Alusi Au bercerita tentang harapan
manusia dengan kehidupan yang sukses dan makmur.
Sengko-Sengko
Lagu Sengko-Sengko ini memiliki arti yang sangat mendalam, yakni
berkisah tentang perjuangan seorang ayah untuk anak-anaknya.

Dago Inang Sarge


Lagu Dago Inang Sarge menceritakan tentang rasa sedih sepasang
kekasih yang saling mengasihi tetapi tidak mendapat restu orang tua.
Lagu ini biasanya dinyanyikan dengan nada yang sangat sedih

Makanan khas

Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu


daerah dan cocok dengan lidah masyarakat setempat. Cita rasa yang
dimiliki berbeda antara suatu daerah dengan yang lainnya, ada banyak
makanan khas dari Sumatera utara, seperti naniura, ikan mas, lapet dan
lain lain.

Upacara adat

1. Tradisi Mangulosi ini diartikan sebagai pemberian kasih sayang, do'a,


kehangatan dan restu dari kedua orangtua. Maka dari itu Komunitas
Batak Toba di desa Kampung Jering Kecamatan Bakauheni Kabupaten
Lampung selatan selalu melaksanakan tradisi Mangulosi.

2. Upacara adat mangongkal holi adalah proses menggali kembali


tulang-belulang dari kubur yang sifatnya sementara dan selanjutnya akan
ditempatkan kedalam tempat yang baru, biasanya terbuat dari semen dan
dikenal dengan istilah batu napir atau tugu marga

3. Sipaha Lima adalah salah satu ritual atau upacara suci dalam tradisi
masyarakat suku Batak di Sumatera Utara, khususnya bagi mereka yang
menganut kepercayaan Malim (Permalim). Tradisi Sipaha Lima ini
dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas apa yang mereka dapatkan
kepada sang pencipta

Senjata tradisional

senjata di suku batak adalah piso halasan, piso gading, tunggal panaluan,
dan piso gaja dombak

1. piso halasan
piso halasan merupakan senjata tradisional khas Sumatra utara yang
melambangkan kebesaran suku Batak Hasangapon.

2. piso gading
senjata satu ini bukanlah sembarang piso karena hanya boleh dimiliki raja.
Berbentuk pedang dengan bilah tajam.

3. tunggal panaluan
Tunggal Panaluan ini merupakan senjata tradisional yang berbentuk
tongkat. Biasanya, tunggal panaluan dimiliki oleh raja-raja Batak.

4. piso gaja dompak


piso gaja dompak, merupakan senjata dari pahlawan Sisingamangaraja
XII.

Tempat wisata

1. Danau Toba
Tak hanya di Sumatera Utara, Danau Toba merupakan salah satu wisata
populer di Indonesia. Destinasi wisata superprioritas ini memiliki luas
mencapai 1.130 kilometer persegi.
Dengan luasan itu, Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia
sekaligus danau vulkanik terbesar di dunia. Disebut danau vulkanik,
lantaran Danau Toba merupakan kaldera yang terbentuk dari erupsi besar
gunung berapi di kawasan tersebut, seperti dikutip dari laman
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Letusan supervolcano tersebut, diperkirakan terjadi sekitar 74.000 tahun
yang lalu.

2. Pulau Samosir
Jika sedang berlibur ke Danau Toba, jangan lewatkan untuk berkunjung
ke Pulau Samosir. Pulau yang berada di tengah Danau Toba ini memiliki
pesona alam hingga budaya.
Pulau Samosir memiliki kawasan perbukitan yang indah, salah satunya
adalah Bukit Holbung.
Saat berkunjung ke Pulau Samosir, wisatawan juga akan disajikan
beragam seni dan budaya Suku Batak, seperti tari-tarian hingga karya
seni.

3. Patung Yesus Sibea-bea

Seperti disampaikan sebelumnya, Bukit Sibea-bea berada di Pulau


Samosir. Ikon Bukit Sibea-bea adalah Patung Yesus Kristus setinggi 61
meter, seperti dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Samosir.
Patung Yesus Kristus ini lebih tinggi dibandingkan Patung Yesus Kristus
Penebus di Rio de Janeiro, Brasil, yang setinggi 30 meter. Obyek wisata
yang baru buka pada awal tahun ini, adalah destinasi wisata religi
terintegrasi di Kabupaten Samosir

Anda mungkin juga menyukai