Anda di halaman 1dari 39

PENGENALAN BUDAYA

5 SUB ETNIS BATAK


PENYAMBUTAN MAHASISWA BARU
IKATAN MAHASISWA KRISTEN BATAK (IMKB) MANADO
TAMAN EBEN, 10 SEPTEMBER 2016
BATAK
TOBA
SEJARAH SINGKAT
Orang-orang Toba ditemukan di Toba Samosir Kabupaten, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten
Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, sebagian dari Kabupaten Dairi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sibolga dan
daerah sekitarnya.
Orang Batak Toba berbicara dalam bahasa Batak Toba dan berpusat pada Danau Toba dan Pulau Samosir dalam
danau.
Pada masa Kerajaan Batak yang berpusat di Bakara, Kerajaan Batak yang dalam pemerintahan
dinasti Sisingamangaraja membagi Kerajaan Batak dalam 4 (empat) wilayah yang disebut Raja Manopat, yaitu:
Raja Manopat Silindung
Raja Manopat Samosir
Raja Manopat Humbang
Raja Manopat Toba
RUMAH ADAT BOLON
Rumah adat Batak Toba atau biasa disebut Rumah Bolon.
Rumah berbentuk persegi panjang dan masuk dalam kategori rumah panggung ini umumnya
dihuni oleh 4-6 keluarga yang hidup secara bersama-sama.
Jika di Jawa dan suku-suku di Sumatera lainnya rumah gaya panggung sengaja dibuat untuk
menghindari serangan binatang buas, rumah adat bolon justru sengaja dibuat panggung agar
memiliki kolong rumah.
Kolong rumah tersebut kemudian digunakan sebagai kandang bagi hewan peliharaan mereka
seperti babi, ayam, atau kambing.
Bila hendak masuk ke dalam rumah bolon, kita harus melalui sebuah tangga
yang berada di bagian depan rumah.
Tangga tersebut memiliki jumlah anak tangga yang ganjil, dan saat memasuki
rumah ini, kita akan dipaksa menunduk karena pintu rumahnya yang pendek.
Pintu rumah memang sengaja dibuat pendek agar tamu menunduk sehingga
secara filosofis mereka dianggap menghargai pemiliki rumah.
PAKAIAN ADAT
Suku Batak Toba memiliki pakaian adat sehari-hari yang terbuat dari kain tenun khas Batak,
yakni kain ulos.
Secara umum, kain ulos inilah yang menjadi identitas dan ciri utama pakaian adat Sumatera
Utara di kancah nasional.
Kain ulos merupakan kain yang ditenun secara manual dari bahan benang sutra berwarna
hitam, merah, dan putih dengan dihiasi motif berupa benang emas atau perak.
Berdasarkan coraknya, kain ulos ada beragam jenisnya, antara lain yaitu Ulos Antakantak, Ulos
Bintang Maratur, Ulos Bolean, Ulos Mangiring, Ulos Padang Ursa, Ulos Pinan Lobu-lobu, Ulos
Pinuncaan, dan masih banyak lagi.
Masing-masing motif memiliki filosofi dan kegunaan yang berbeda-beda.
PULO SAMOSIR
Pulo Samosir do haroroanku Samosir do
Ido asalhu sai tong ingotonhu |
Saleleng ngolungku hupuji ho | 2x
Disi do pusokhi pardengkeanhu haumangki
Gok disi hansang nang eme nang bawang |
Rarak do pinahan di dolok i | 2x

Ref : Laope au marhuta sada


Tung sopola leleng nga mulak au
Di parjalangan ndang sonang au
Sai tu Pulo Samosir ma sihol au
BATAK
KARO
Nama suku ini dijadikan salah satu nama Kabupaten di salah satu wilayah yang
mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Tanah Karo yang terletak di
kabupaten karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa
Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna
merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.
RUMAH ADAT SIWALUH JABU
Rumah adat Siwaluh Jabu begitu biasa disebut, merupakan rumah adat Batak Karo
yang hingga kini keberadaannya masih dapat kita temukan.
Rumah ini secara arsitekur memiliki gaya yang sangat artistik. Dindingnya dibuat
miring, atapnya berbentuk segitiga bertingkat tiga, dan di setiap puncak segitiga
tersebut dihiasi dengan kepala kerbau perlambang kesejahteraan.
Rumah adat Siwaluh Jabu ini umumnya berukuran sangat besar, biasa dihuni oleh
sekitar 8 keluarga adat.
Masing-masing keluarga dalam rumah tersebut umumnya sudah mempunyai
perannya sendiri-sendiri. Ada yang berperan sebagai pemimpin, pekerja, juru masak,
dan lain sebagainya.
PAKAIAN ADAT
Secara tekstur dan pembuatan, pakaian adat Sumatera Utara dari suku Batak
Karo serupa dengan pakaian adat Batak pada umumnya.
Kain yang dibuat dari pintalan kapas bernama Uis Gara dipakai sebagai
penutup tubuh dalam berbagai aktivitas keseharian.
Kain Uis Gara sendiri berarti kain merah. Kain ini ibuat dari tenunan benang
merah dan dipadukan dengan warna hitam atau putih serta motif menggunakan
benang emas atau perak.
Mbiring Manggis
Tangtang Jumpa Aku Ras Kena O Turang. O Mbiring Manggis Ku Ooo
Tangtang Ngerana Ras Mbiring Manggisku Mbiring-Mbiring Seh Kel Tebunaa
Bagi Nipuko Aku Senembas Mbiring-Mbiring Tambah Jilena
Gagap Kel Aku Erbelas Bandu
O Mbiring Manggisku Mbiring Menggoda Cirem Tambah Ngenana
O Mbiring Manggisku
Perban Sangkutna Ukurku Bandu
Bagi Lau Mbelin Mbura Ku Pusuhku Mbiring-Mbiring Tambah Jilena
Em Dalanna Ku Lambiar-Mbiar Mbiring Menggoda Cirem Tambah Ngenana
Nuriken Kata Surang-Surangku
O Mbirin Manggisku.. O Mbiring Manggisku..
BATAK
SIMALUNGUN
Batak Simalungun adalah sub Suku Bangsa Batak yang menetap
di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Sepanjang sejarah suku
ini terbagi ke dalam beberapa kerajaan. Marga asli penduduk
Simalungun adalah Damanik, dan 3 marga pendatang yaitu,
Saragih, Sinaga, dan Purba. Kemudian marga-marga tersebut
menjadi 4 marga besar di Simalungun.
Orang Batak menyebut suku ini sebagai suku "Si Balungu" dari
legenda hantu yang menimbulkan wabah penyakit di daerah
tersebut, sedangkan orang Karo menyebutnya Timur karena
bertempat di sebelah timur mereka.
RUMAH ADAT BOLON
Batak Simalungun memiliki rumah adat namanya sama dengan rumah adat
Batak Toba yaitu rumah bolon.
Meski memiliki nama yang sama, namun secara arsitektur rumah adat Bolon ala
adat Batak Simalungun memiliki perbedaan dengan rumah bolon ala Batak
Toba.
Perbedaan tersebut terletak pada tiang penyangga, gaya atap, dan dekorasinya.
Tiang penyangga rumah adat Batak Simalungun disusun bersilang secara
horizontal dan menumpu di atas pondasi umpak.
Gaya atapnya yang tinggi dengan tingkat kemiringan sangat curam dan
dilengkapi dengan jendela.
Adapun dekorasinya juga lebih memiliki nilai estetika karena hiasan-hiasan
ukiran yang terpahat pada dinding kayunya.
PAKAIAN ADAT
Suku Batak Simalungun juga mengenakan pakaian adat berbahan kain ulos,
akan tetapi mereka menyebutnya dengan nama kain Hiou.
Pengenaan pakaian adat ini akan dilengkapi dengan beragam aksesoris, misalnya
penutup kepala dan kain samping.
Penutup kepala yang dikenakan laki-laki disebut Gotong, untuk perempuan
disebut Bulang, sementara kain sampingnya disebut Suri-suri.
POS NI UHUR
Pos ni uhur nai maboto.
Manadingkon au sononda.
Rugih iluhku mambur.
Marningot janji na naung salpu, otene boto.

Nasuan ma timbahon.
Dua sagantang sadari, otene boto.
Naubah ma parlaho.
Ulang songon siapari, otene boto.
BATAK MANDAILING
Sebelum Mandailing Natal menjadi sebuah
kabupaten, wilayah ini masih termasuk Kabupaten
Tapanuli Selatan.
Setelah terjadi pemekaran, dibentuklah Kabupaten
Mandailing Natal berdasarkan Undang-Undang
Nomor 12 tahun 1998, secara formal diresmikan oleh
Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Maret 1999.
Masyarakat etnis Mandailing kebanyakan bermarga Nasution,
Lubis, Pulungan, Harahap, Siregar, Rangkuti, dan Daulay.

Salah satu sisa peninggalan seni arsitektur suku Mandailing di


Sumatera Utara tempo dulu adalah seni arsitektur rumah Bagas
Godang. Rumah adat di Sumatera Utara yang satu ini di masa
silam diperuntukan sebagai rumah kediaman raja. Oleh karena
itu, Rumah bagas godang ini biasanya dibangun di atas
kompleks yang luas dan keberadaannya pun umumnya selalu
didampingi oleh bangunan Sopo Godang atau balai adat.
RUMAH ADAT BAGAS GODANG
Baik rumah Bagas Godang maupun bangunan sopo godang,
keduanya merupakan rumah panggung yang disangga oleh tiang kayu
besar berjumlah ganjil, sama seperti jumlah anak tangganya.

Bangunan arsitektur tradisional Rumah Adat Batak Mandailing Sumatera


Utara adalah bukti budaya fisik yang memiliki peradaban yang tinggi.
Sisa-sisa peninggalan arsitektur tradisional Batak Mandailing masih
dapat kita lihat sampai sekarang ini dan merupakan salah satu dari
beberapa peninggalan hasil karya arsitektur tradisional bangsa Indonesia
yang patut mendapat perhatian dan dipertahankan oleh Pemerintah dan
masyarakat baik secara langsung baik tidak langsung.
PAKAIAN ADAT
Batak Mandailing adalah sub suku batak yang mendiami
daerah di sekitar Kabupaten Tapanulis Selatan, Kabupaten
Mandailing Natal, serta Kabupaten Padang Lawas. Sub
suku Batak ini memiliki pakaian adat yang nyaris serupa
dengan Batak Toba, yakni berupa perpaduan kain ulos
dengan beragam aksesoris lainnya.
KETABO
Keta bo keta bo keta bo dongan tu Sidempuanan
Musim ni salak sannari di si dongan tonggi tonggi sapot tai tabo (2x)
Tu si do tu si do ro do bujing-bujingi tu pokenan
Jeges jeges sude jengkar jengkar dongan jogi-jogi sude lago lago(2x)
Ile baya nungia muda manyapai ho Ile baya tabo begeon da bo
Keta bo keta bo keta bo dongan tu Sidempuanan
Aso markusip hita tu si dongan keta bo keta bo
BATAK
PAKPAK
Suku Pakpak adalah tersebar di Kabupaten Dairi,
Kabupaten Pakpak Barat, Kabupaten Humbang
Hasundutan, Tapanuli Tengah, Kabupaten Aceh Singkil
dan Kota Subulussalam (Provinsi Aceh)
Dalam administrasi pemerintahan, suku Pakpak banyak
bermukim di wilayah Kabupaten Dairi yang kemudian
dimekarkan pada tahun 2003 menjadi dua kabupaten, yakni:
Kabupaten Dairi (ibu kota: Sidikalang)
Kabupaten Pakpak Barat (ibu kota: Salak)
RUMAH ADAT PAKPAK
Fungsi Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara

1. Penggunaaan rumah adat : Rumah adat adalah tempat permusyawaratan mengenai


masalah yang menyangkut kepentingan umum dan tempat mengadakan upacara upacara adat
istiadat.
2. Isi Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara adalah :
Genderang,
Garantung,
Serunai,
Sordan, labat, taratoa, seruling, semuanya alat alat kesenian daerah.
Patung panglima atau pahlawan pahlawan, dan
Mejan, ditempatkan dihalaman rumah.
3. Pilo-pilo yang digantung dalam segitiga dipermukaan Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara
menggambarkan adanya hubungan yang harmonis antara masyarakat dan pemimpinnya dan
sebagai lambang kebijaksanaan pimpinan dalam mengayomi masyarakatnya.
4. Gambar lidah payung menggambarkan kepercayaan masyarakat kepada pemimpinnya
PAKAIAN ADAT
Suku Batak Pakpak memiliki pakaian adat yang berbagan kain oles, kain tenun
khas Pakpak. Penggunaan kain ini dilengkapi dengan aksesoris mahal berupa
kalung emas bertahtakan permata, baik untuk pria (borgot) maupun untuk
wanita (cimata).
TIRISMO
Tirismo lae bengkuang
ale soh mirangken mo
pancur sisada
ulang merirismo ate siturang
ale mengidah aq mo
merbaju sada
duan dan do
duan dan do
duan dan do
ale duandan do
TeRiMaKaSiH

Anda mungkin juga menyukai