------------------------------------------------------------A--------------------------------------------------------------------------
Aba, pangabaabaon, lekas berkembang dan tumbuh dan lekas pula layu, msl eme;
sering berubah-ubah pikirannya mengenai orang.
Abad, abad.
Abal, abalan, tempat, tabung untuk menyimpan segala sesuatu; tempat bertemu
beramai-ramai, msl huta abalan ni partigatiga, tempat para pedagang saling bertemu;
abalabal, tabung kecil dari bambu untuk menyimpan segala sesuatu;
mangabalabalhon, memasukkan sesuatu ke dalam tabung seperti itu.
Abang, pangabang, nama tempat dalam sopo Batak, yang terletak disebelah kanan
dan kiri jalan masuk.
Abap, abu halus, yang tinggal sesudah kayu bakar habis terbakar.
Abar, mengembara msl di dalam hutan untuk mengambil kapur barus; begu abar, =
begu na masa, hantu yang menyebabkan epidemi.
Abat, (= sabat), halangan, aral, rintangan; adong abathu, saya berhalangan, ada
halanganku; mangabati, menghalangi, menghambat; pangabati, segala sesuatu yang
menghalangi, penghalangi, penghambat.
Abis, I. mangabis, duduk di bagian depan perahu (solu) sewaktu berlayar dimana raja
mengambil tempat. II. pangabis, hubungan kekerabatan yaitu nenek laki-laki dari
tulang; pangabis, juga: jatah daging (jambar) yang diperuntukkan untuk dia.
sandang, hal mengenai pakaian; na niabitan, yang ditutup orang: kemaluan; abit ni
hata, kata-kata hormat atau penghalus kata-kata karena dirasa kurang sopan kalau
terus-terang; parabitan, pinggul pada mana pakaian dapat diikat.
Abor, tanda larangan untuk lewat berupa sepotong kayu atau tolong (gelagah), agar
orang tidak pergi kesana; mangabor, melarang masuk, memasang abor di jalan; abor
ni hata, ucapan atau larangan halus, peringatan halus.
Abot, = abat.
Abur, (kata dasar seperti sabur ?); maraburabur, (mengenai air mata) banyak
bercucuran; mangaburhon, melemparkan sesuatu, berlengkung, menghamburkan.
Ada, = adong, tersedia, ada (hanya dalam bentuk ingkar); soada, tidak ada, lih. so I.
Adar, = andar, kelihatan dari kejauhan, tampak jelas; adaran, pelataran, dataran;
mangadar, bertempur di pelataran tanpa perlindungan; mangadar hatana, berbicara
terus terang tanpa tedeng aling-aling.
Adas, I. mantra yang diucapkan oleh datu; manadas, mencoba semua kemungkinan
tetapi tanpa hasil (dikatakan mengenai datu). II. sej rempah.
Adat, adat istiadat, kebiasaan; na so umboto adat, orang yang tidak mengetahui
tatakrama adat; tidak tahu sopan santun, yang tidak mengetahui etiket (= ndang
maradat).
Ade, = rade, (mengenai senjata): telah berisi dan siap untuk ditembakkan.
Adi, I. ini, (kata penunjuk yang hanya dipakai berhubungan dengan orang); baoa adi,
aku, laki-laki ini; boru adi, aku, wanita ini; halak adi, orang yang disana itu. II. maradi,
Adong, ada, berada, tersedia, hadir; adong di ahu, ada padaku; soadadong, ndadong,
tidak ada; paradongan, orang berada, kaya; boru ni tataring paradongan, perempuan
yang kaya; adongna, seadanya; sinadongan, harta kekayaan, milik; juga sering dipakai
sebagai pengantar untuk kalimat bertanya: adong do didok ibana? adakah, betulkah ia
mengatakan ?
Adui, sana, diseberang sana, menunjukkan jarak lebih jauh; di adui, di sadui, jauh di
sana; tu adui, tu sadui, jauh kesana; topot adui, jumpai kesana (untuk mengerjakan
sesuatu); basa adui, hari nanti (yang ditentukan untuk berbuat sesuatu); huta adui,
kampung yang terletak disana.
Agak, agak, kira-kira, kurang lebih; mangagak, menaksir msl umur atau padi; diagak
deba, ditimbang dan terdapat terlalu ringan.
Agan, agan pe, sungguhpun, walaupun, meskipun, sekalipun; agan so = tagan so.
Aganan, (= tagonan), lebih ba-ik, lebih suka; aganan mate sian mangolu, lebih suka
mati daripada hidup.
Agar, cantik, manis, bersih, necis; maragaragar, penampilan orang necis dan bersih.
Agat, pahat tajam yang dipakai menyadap enau untuk mendapat tuak; maragat,
mangagati, me-nyadap enau untuk mendapat tu-ak; paragat, penyadap tuak;
paragatan, papan, tempat penyadapan; di atasnya duduk penyadap tuak itu; agaton,
yang harus disadap yaitu pohon enau.
Age, mangage, mencari segala macam cara untuk menyakiti dan melukai orang;
manang beha paageage roham, entah bagaimana tipudayamu untuk menyakiti,
melukai saya; diage rohana, dalam batin ia melawan, menentang.
Agia, sungguhpun, bahkan, apapun, pun, walaupun, biarpun; agia sada ndang adong,
satu pun tidak ada; agia aha, agiaha, salah satu apapun; agia mangido pe ho, ndang
olo ahu, juga bila engkau memintanya, saya tidak mau; ndang agia aha, apa saja pun
tidak.
Agiat, = Anggiat, semoga, kiranya, mudah-mudahan. Agin, siaginon, dunia ini, bumi ini
(And).
Ago, mago, menghilang, hilang, berakhir; agoan, kehilangan; agoan raut ibana, dia
kehilangan pisau; agoan uhum, keji, kehilangan hukum; agoan hosa, meninggal, mati,
putus nyawa; agoago, kehilangan; mangago, merusakkan, mencelakakan,
menghancurkan; sipangago, si perusak, si pembinasa, penipu; hinamago, kemalangan,
kecelakaan, kesengsaraan; hahamago, kehancuran; marhinamago, menderita
kesengsaraan, bahaya; parroha mago, busuk hati, tidak bisa lagi diperbaiki; na
magomago, orang melarat, orang miskin; mangago ariari (tingki), membuang-buang
waktu; marmagoan, binasa dalam jumlah besar; sibaen na mago, penyebab
Agos, orang sial, pembawa sial, orang yang selalu membawakesulitan untuk orang yang
berhubungan dengannya, pada siapa rupanya terkena kutukan.
Aha, kata bertanya: apa? yang mana? manang aha, apa pun? sering dihubungi dengan
kata pe: manang aha pe? apa pun; si aha? siapa? menanyakan nama orang; aha
bahenon? apa bisa diperbuat? aha so, apa tidak, tidak perlu heran bahwa; msl aha so
mabiar ahu? apa tak takut aku? aha i? apa itu ? banyak dipakai bila seorang tidak
mengingat nama sesuatu; msl lehon ma aha i, berikanlah apa itu? dalam mana orang
yang disapa itu mengetahui apa yang dimaksud; demikian juga: ahanghu, apaku, yang
ada padaku, = ugasanku; aham, apamu, yang ada padamu, dsb; parahaan,
perpanjangan dari aha, sebenarnya sesuatu yang ada di dalamnya, tetapi juga untuk hal
yang dimaksud itu sendiri; maraha, mempunyai sesuatu, yang diketahui oleh orang lain
apa yang dimaksud; aha rohana, dia merasa lain, dia tidak setuju dengan itu; umaha (=
numeang), sudah sembuh, dikatakan mengenai penyakit; sebutan numeang tidak boleh
dipakai supaya roh jahat yang menyebabkan penyakit itu jangan datang kembali.
Ahobar, Allah adalah besar pada permulaan tabas di waktu membuat obat-obatan.
Ahu, orang pertama tunggal: aku, saya, juga: au; manga(h)uhon, menginginkan untuk
dirisendiri; pembukaan surat Batak mulai dari ahu: ahu surat tinongos ni si A, aku,
surat kiriman si A; ahu on, aku ini, aku yang ada disini; pardiahuan, mereka yang
termasuk bilangan seseorang yaitu kaum kerabat atau bawahan.
Ai, I. kata perangkai: oleh sebab, karena. II. pembuka kalimat tanya: ai aha do na
masa? sebenarnya apa yang terjadi?
Ain, mangain, mengangkat seseorang menjadi anak sendiri msl oleh keluarga yang
tidak punya anak; anak niain, anak angkat; mangain dongan, mencari kawan sekutu di
waktu perang.
Aing, I.= aning II, bukan? tak benarkah? baikkah? ya kan ? II. marsiaing, memegang
sesua-tu sambil bergantung.
Air, air ni bulu, ujung tunas bambu, panjang dan lengkung di bagian atas.
Ais, I. maisais, bergoyang, goyah. II. puting susu babi, P.B: ais ma di babi, mundala
ma di horbo; tarpasiat ma ariari, molo adong lagu jumolo, 'ais' puting susu babi,
'mundala' puting susu kerbau, oleh karena saya telah membuat baik terhadapmu dulu,
adalah lebih parah lagi bila engkau harus kukutuk.
Ait, mangaithon, menarik sesuatu pada dirinya, mengambil sesuatu untuk dirinya;
diaithon hata i tu ibana, disesuaikan kata itu kepada dirinya sendiri, dihubungkannya
kata itu kepada dirinya sendiri.
Ajak, ajakajak lubuk, tindakan tanpa pemikiran yang matang. Dikatakan tentang
seorang yang terlampau cepat bertindak msl cepat menyerang musuh, tetapi cepat pula
lari.
Ajar, = poda; mangajari, mengajar; mangajarhon, mengajarkan; marsiajar, belajar; diparsiajari, dipelajari; parsiajaran, pelajaran, sesuatu yang diperlukan untuk belajar, msl
buku parsiajaran, buku pe-lajaran; parsiajaran, suatu yang dapat dipelajari; hurang
ajar, kurang ajar; hona ajar, diajar; pangajarion, pengajaran, cara mengajarkan;
pangajari, pengajar, guru. Aji, racun, ramuan obat yang diberikan kepada musuh secara
tersembunyi; mandabu aji, mengenakan racun kepada seseorang; manulak aji,
mencoba menangkal dan membalas guna-guna kepada pihak lain; ajiajian, sihir, jampijampi, ramu-ramuan; aji donda, = tunggal pana-luan; siaji teas, penangkalsantet yang
diselipkan pada ikat pinggang; aji turtur lihturtur I; pangajian, keahlian, kepandaian;
olat ni i pangajianmu, sampai disitulah kepandaianmu atau ilmumu, yaitu disini
berakhirlah sudah pengetahuanmu.
Ajihihir, ajihihiron, menderita suatu penyakit sampai gigi rapuh (aji ni na marhihir) lih
hihir.
Ajiringan, sej tikus yang kecil.
Ajo, majoajo, (mengenai air) dalam; lintong majoajo, kolam yang dalam .
Ak, kelangkang (anggota ba-dan); ak ni dolok, punggung gunung; siganjang ak, suatu
sebutan untuk ular (untuk menghindari memakai kata biasa ulok).
Ala, I. alasan, sebab; dia alana, apa sebabnya? kenapa? dia alana umbahen, apa
sebabnya maka, apa sebabnya hingga, kenapa? mengapa? ala ni, lantaran, sebab,
karena; ala ni aha, kenapa, karena apa ? ala ni ni, karena itu, sebab itu; ndang adong
alana, soada alana, tanpa sebab; on do alana umbaen, inilah sebabnya maka
Alal, malal, lemas tidak bertenaga karena lapar; sialal, sej amporik, burung sawah.
Alang, tidak sampai, tanggung, kurang sedikit, tidak cukup; alang garar, tanggung untuk
pembayarnya; alang ulaon, pekerjaan belum selesai; alang bogashu, gantung
pekerjaanku; yang sedang saya kerjakan belum selesai; alang dua, lobi sada, untuk
dua buah tidak cukup, untuk satu buah terlalu banyak; sialangalang, tidak cukup untuk
dijadikannya tetapi terlalu besar untuk dijadikan satu msl pekerjaan kayu; horbo
sialangalang, kerbau yang tanggung untuk dipotong tetapi terlalu kecil untuk bekerja;
alang roha, khawatir, ragu-ragu, tidak mempunyai keberanian untuk sesuatu, segan,
tidak tega.
Albak, lempeng bersegi empat yang dipakai untuk membangun tembok tanah, tanah
bata.
Albuk, sialbukalbuhi, lambung yang lunak pada tubuh manusia atau binatang.
Ale, hai, sebuah interjeksi yang selain berdiri sendiri juga di muka vocativus; ale
dongan, hai kawan-kawan; ale amang, ah bapa, hai ayah; ale,(juga seruan keheranan)
oo, ha!
Alemu, ilmu, pengetahuan yang mengerti ilmu sihir dan berbagai-bagai hal gaib msl
tidak dapat dilukai, untuk menjadi kebal;maralemu, melakukan pengetahuan seperti itu;
marguru alemu, mempelajari pengetahuan seperti itu.
Alhot, getah pohon kayu, yang menjadi bahan pengental susu; malhot, kental,
mengental (susu, minyak makan dan cairan lain); mangalhoti, mengentalkan; na
nialhotan, yang dikentalkan, susu kental, yang lebih digemari daripada susu manis.
Ali, I. = singkat, ganti, tukar; ali ni, pengganti dari, balasan dari; (=singkat ni);
mangalii, mengganti; mangalihon, membalas sesuatu. II.ali, petaka, kesusahan, nasib
buruk, kesengsaraan; maliali, merasa sangat menderita, karena nasib buruk temannya;
maliali di handang, sangat miskin, hidup melarat.
Alim, sej pohon yang kulitnya dibuat buku kuno Batak yang disebut 'pustaha'.
Alimot, ndang huboto alimot ni i, hal itu sama sekali tidak saya mengetahui; ndang
huida alimot ni i, aku tak melihat suatupun.
Alis I. mangalis, mengikis dengan pisau; pangalis, pisau pengikis. II. sepotong kayu
yang runcing, yang diunjamkan dalam tanah untuk melindungi diri terhadap musuh atau
Allo, mangalloalloi, ikut- ikutan, msl ikut menyanyi padahal belum dapat melakukannya
dengan baik.
Alluk, mallukalluk, bergerak kian kemari, mengerakkan badan naik turun; mengenai
kuda yang membuat penunggangnya sakit; juga: mengenai barang yang dipikul;
marhahalluk, terkial-kial tertawa.
Alngit, sej pohon hutan, yang kulitnya berbau keras dan busuk.
Aloban, sej pohon kayu yang kayunya dipakai untuk bahan bangunan rumah.
Alogo, angin; hona alogo, terjebak, tersergap angin; paralogoan, tempat banyak angin;
alogo laut, angin laut; alogo dolok, angin gunung; alogo musim, angin musim; dari
alogo, ular dari yang cepat melompat bila terancam.
Aloi, = oloi, kata seru mengakhiri sebuah doa mantera masa dulu, berkenankanlah! Dan
hanya berhubungan dengan: aloi ompung, berkenankanlah kami hai nenek (bdk "amen"
pada o-rang kristen).
Alpis, perutnya kempis msl dari tubuh wanita yang tidak hamil lagi.
Altong, I. sej laba-laba yang bersarang di bawah tanah. II. maraltong, mulai masak
mengenai buah-buahan.
Aluk, I. mangaluhi, menyodorkan sesuatu, tetapi tidak jadi diberikan. II. aluhon,
menderita kekurangan karena tidak mau bekerja.
Alum, I. alum ni ate, kesenangan, merasa puas. II. alumalum, sej rumput untuk
makanan ternak, juga dipakai melawan gatal-gatal pada kulit (kudis). Alun, ombak
(kecil).
Ama, ayah, bapak, tetapi juga saudara ayah yang laki-laki disebut demikian, semua
sanak saudara pihak ayah kira-kira seumur dengan dia; amaama, semua yang disebut
ayah; saama, seayah; nasida na saama, mereka yang seayah; marama, berayah;
marama tu si A, berbapak kepada si A; dongan saama, bersaudara; amang, vocativus:
o pak, o bapak!; amang tua, abang ayah; amang uda, adik ayah; amang boru, suami
saudara ayah perempuan; haamaon, hal ayah, kebapaan; paramaon, yang dianggap
ayah, hubungan anak dengan bapanya; siparamaon, yang berhak dipanggil ama dalam
sistem kekerabatan kecuali ayah kandung;diparamangamang, dipersuamikan secara
gelap; masiamangamang, memanggil "amang" di belakang seorang laki-laki mengenai
seorang perempuan jalang; ama painundun, bapa pengayom, dianggap bapa karena
berjasa, (lih tundun); ama panoroni, bapa tiri; Ama ni A, gelar seorang yang diambil
dari nama anak sulung; ama ni Pintor, pak Pintor; maramaniaha, sudah menjadi ayah,
lalu dapat gelar dari nama anak sulungnya; amanta, bapa kita; amantamuna, amanta
hamu, ayah kalian; amam, bapak kau (agak kasar); mangamai, mewakili sebagai
bapak, menjadi wali; pardiamaon, tanda dengan mana orang mengenal ayahnya;
amangmu, bapak kamu (lebih halus).
Amak, tikar yang dianyam dari kercut; amakamak, lapisan jerami alas bulir padi di
sawah waktu panen, lapisan bawah dari atap ijuk; mangamakamak, mengembangkan
jerami sebagai tikar; siamak pandan = goligoli (And).
merencanakan, meramal; mangamal bisa, membinasakan bisa ular dengan ilmu gaib.
Ambi, panambi, sesuatu yang ditambahkan, sepotong kain yang dipasang tukang jahit
di bagian atas celana, kalau ia di bawah terlalu pendek; papan kecil yang ditarok di tepi
solu; sesuatu yang dipasang pada sopo untuk memperbesarnya.
Ambir, ambirambir, gelambir pada leher lembu, lipatan kulit leher lembu yang
tergantung-gantung; mambirambir, go- yah, ungkangangkit, bergantung terkelepai;
mambir dengdeng, daging itu tidak kuat lagi, artinya: sudah tua sekali; mambir
dengdeng, sungkot gogo, tua bangka, tua renta, kehabisan tenaga karena tua.
Ambolas, hujan es; udan ambolas, hujan es; ambolas batu, hujan es yang butirbutirnya seperti batu keras; ambolas eme, hujan es yang butir-butirnya putih kecil.
Ambu, ambuambu ni juhut, bumbu masakan msl garam, bawang; ambuambuan, sej
lauk pauk yang dibuat dari harambir.
Ambur, mambur, menghilang, hilang; P.B.: langkitang gabe hapur, na hinilang gabe
mambur, siput air jadi kapur, yang didapat secara tidak adil akan hilang lenyap;
mangambur, melompat; mangamburambur, melonjak-lonjak, melompat-lompat;
mangamburhon, membuang-buang, memboroskan.
Amburat = amburet.
Amburget = amburuk.
Ampal, = ambal; ampal tu jae, ampal tu julu songon hotuk ni aili, berguncangguncang hilir mudik seperti ketuk-ketuk pengusir babi hutan: dikatakan tentang orang
yang dihalau kemana-mana dan tidak dapat ketenangan; mangampalampal, tidak
berkaitan, tidak ada hubungan satu sama lain.
Ampang, bakul yang dianyam di bawah, berbentuk empat segi dan di atas bundar, juga
dipakai sebagai takaran beras atau padi; parampangan, bakul besar dimana di
dalamnya disimpan bakul-bakul kecil; na marampang na marjual, = na marpatik na
maruhum, seseorang yang memakai takaran dengan baik dan jujur, menimbang secara
adil dan punya undang-undang dan hukum keadilan; mangihut di ampang,
berlangsungnya per-kawinan seorang gadis hanya dengan membawa bakul makanan
buat pihak mertuanya, karena mahar (mas kawin) sudah beres sebelumya; marmanuk
di ampang, meramalkan masa depan berdasarkan letak badan ayam yang lehernya
dipotong segera ditutup dengan "ampang" (tentang dukun); parampang ni luat, bagian
dari pekan yang dikhususkan bagi sesuatu daerah untuk menyimpan barang mereka;
P.B.: sadampang gogo, sanjomput tua, tenaga satu ampang banyaknya, keuntungan
hanya sejemput, kerja mati-matian, hasil minim; manghunti ampang, mempe- lai baru,
yang pertama kali membawa makanan kepada mertuanya; suhi ni ampang na opat,
sudut bakul nan empat, sebagai lambang empat fungsional penerima mas kawin pada
adat menikahkan puteri empat; kerabat yang paling utama, dalam hal ini diingat kepada
ampang yang ditutupkan datu pada ayam sembilahan itu, bila ayam itu menggelepar
sampai keranjang jatuh, artinya celaka. Oleh karena itu keempat sudut keranjang harus
diperberat.
Ampapaluan, = papaluan.
Ampar, mampar, tersebar, terserak-serak (ternak, manusia, benda, desa, d.l.l); mampar
roha, lalai, lengah; mangamparhon, menghamburkan; mangamparhon hata,
membentangkan perkara, mengumumkan; mangamparhon hepeng, menghamburham-burkan uang, memboroskan uang; mangampar ruji, mengocok kembali lidi ijuk
sesudah selesai perhitungan (dengan lidi ijuk tadinya).
Ampilalas, taoar siampilalas, bentuk taoar tertentu yang diberikan kepada penawar
sihir.
Ampit, serasi, selaras, cocok; ampit boruboru i tu anak i, gadis itu cocok dengan
lajang itu; ampit bonang tu itom, benangnya serasi dengan warna nila itu.
Amporik, burung sawah; amporik silopak, burung perik yang kepalanya berwarna
putih; amporik silolom, burung perik yang berwarna hitam; amporik sijirit, sej burung
perik yang lain.
Amporotan, ada sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan (tulang ikan); lih porot.
Ampot, I. kain, pakaian camping untuk anak-anak, = siantal. II. mangampot, mengikat;
tali pangampot, tali untuk mengikat sesuatu; ampot ni hail, tali kail,tali pancing.
seorang raja untuk rakyatnya; ampuan, pangkuan, haribaan; mungkin kata parompuan
berasal dari kata parampuan, perempuan, wanita, harf yang mempunyai pangkuan;
marpangampu, mempunyai penjamin; mangampu gana, sebagai pengganti orang lain
msl untuk seorang bawahan bersumpah.
Ampudan, lih ampudang, anak laki-laki yang bungsu, termuda; damang siampudan,
adik laki-laki yang bungsu dari nenek laki-laki saya; sian pudian (siampudan), yang
lahir terakhir, anak bungsu.
An, kata penunjuk: itu (ditempatkan di belakang kata benda); dolok an, gunung itu,
gunung sana. Ana, mangana, menunggu sesuatu, mengintai, melihat-lihat;
manganaana, mengawasi sesuatu untuk diambil atau dijaga; manganahon,
mengawasi, mengamati seseorang.
Anak, anak laki-laki, anak jantan, anak saudara laki-laki, anak dari semua orang
semarga yang kira-kira seumur; bunga uang; maranak, beranak, berbunga; paranahon,
hubungan bapak terhadap anak; anak mata, laki-laki merdeka (balik: hatoban); anak
gajian, orang yang digaji bekerja; anak singkola, murid, siswa; anak parau, awak
kapal; anak dagang, orang asing; orang yang berasal dari wilayah lain; anak somang,
anak semang, kenek, pelayan; anak hinsu, anak kunci; anak baju, kemeja; anak
gampang, anak pelacur; anak ni tangan, kelingking tangan; anak ni pat, kelingking
kaki; anak ni mata, biji mata, orang yang menjauhkan diri dari teman-temannya, yang
memilih jalannya sendiri; anak ni hau, tunas; anak ni gaol, tunas pisang; anak ni bodil,
peluru; anak ni surat, tanda-tanda bantu buat tulisan Batak; anak ni hepeng, bunga
uang;anak ni manuk, anak ayam; anak ni tangga, anak tangga; anak ni hau api, anak
korek api; anak ni lombu, anak lembu; anak ni gordang, genderang yang terkecil;
manganahi, paanakhon, membungakan duit; (i)anakkon, anak putera atau puteri;
anak-anak, yang kecil, juga: batang kursi tenung; bondar anakanak, tali air kecil.
Anang, manganang, mengasami, mengasini, msl ikan.
Andalu, alu, kayu bulat panjang alat penumbuk padi; gas andalu, dikatakan tentang air
mengalir sebegitu hebatnya hingga alu-alu kincir patah; manuk langkalangku andalu,
Andarahasi, tolahan andarahasi, pada ayam ramalan, pembuluh darah pada ayam
jantan, suatu pertanda jelas.
Andigan, kata tanya: kapan, bilamana (menanyakan sesuatu yang akan terjadi);
nandigan, kapan (sudah) (menanyakan se-suatu yang sudah terjadi); an-digan ni
andigan, pernah, de-ngan memakai napi: tidak per-nah.
Andihit, sej pohon yang buahnya bisa dimakan.
Andor, kata umum untuk tumbuhan menjalar, terlebih dikatakan sebagai pengganti
gadong;andor hoda, caprifolium.
Andora, dada; P.B: mida rupa ndang tinanda roha; aha ma tandaon, dihuphupi
andora, rupanya bisa dilihat, hatinya tidak; betapa tidak karena ditutupi dada.
Andos, (lih tandos), mangandos tu, bersandar kepada seseorang, bergantung pada
seseorang; andos torang, menjelang pagi; andos potang, menjelang petang; andos
mangan, menjelang waktu makan; mangandoshon, menyampaikan, melaporkan
sesuatu; pangandosan, tempat atau instansi dimana bisa melaporkan sesuatu.
Andu, mahiandu, tinggal dan makan di rumah orang sambil bekerja sebagai pengganti
bi-aya hidupnya.
Anduhur, tekukur, titiran; P.B.: turtu ninna anduhur, tio ninna lote; hata nauli i unang
muba, unang mose,"turtu" su-ara tekukur, anduhur "tio" su-ara puyuh, semua katakata yang bagus kiranya tak meleset takkan luput.
Andul, luar biasa, jauh perbedaannya, lain, jauh lebih; andul hinauli ni dolidoli on,
istimewa cakepnya perjaka ini; selanjutnya juga: sangat jauh, banyak (pada komparatif)
andul umbalga, jauh lebih besar. II. mangandulhon, mengalihkan.
Andulpak, sej pohon kayu yang arangnya dapat dipakai sebagai mesiu untuk bedil.
Andung, ratap tangis, tangis terhadap seseorang yang meninggal (berirama dan
bersyair), dipakai kata-kata tersendiri; hata andung, ungkapan-ungkapan tersembunyi;
Anduri, nyiru, tampi yang dianyam; marbalikbalik anduri, mudah berubah pendirian
seperti nyiru gampang diputar.
Angat, I. tipu, muslihat, akal untuk mendapat keuntungan untuk diri sendiri; mangangati,
memperdaya, memperoleh lebih banyak keuntungan dengan jalan tipu muslihat;
parangat, orang licik, suka memperdaya, suka merugikan orang lain untuk keuntungan
pribadi. II. umangat, lebih baik.
Angga, I. Antian ni angga, hari ke-22 pada penanggalan. II. angga roha, berang, risih,
tak sampai hati, kalau orang lain mempunyai sesuatu.
Anggara, hari ke-3 pada penanggalan; anggara sampulu, hari ke-10 pada
penanggalan.
Anggi, adik laki-laki atau perempuan, (laki-laki hanya memanggil adiknya sebagai
anggi, demikian juga perempuan memanggil adiknya yang perempuan sebagai anggi;
tetapi seorang saudara laki-laki memanggil saudaranya perempuan sebagai iboto (ito),
demikian juga saudara perempuan memanggil saudaranya laki-laki sebagai iboto,
ito;hahaanggi, hahanggi, saudara laki-laki yang lebih tua atau yang lebih muda
bersama-sama; marhahamaranggi, bersaudara kandung, berabang adik; sianggian,
yang lebih muda di antara yang bersaudara; anggia, vokatif dari kata anggi, hai adinda!;
anggi ni posoposo, uri, plasenta; anggi juga: kemaluan, juga kata anggi dipakai
mengatakan bahwa sesuatu kurang bernilai daripada yang lain (tentang manusia dan
benda); anggingku do ho taringot tu parbinotoan, engkau masih adik saya dalam hal
pengetahuan; rumah kecil adalah anggi dari rumah yang lebih besar.
Anggil, cadangan tabung bambu untuk menampung kelebihan tuak dari tabung besar.
Anggir, = panggir.
Anggo, I. = ianggo, tentang, mengenai, kalau, perihal, apapun; anggo i do hape, kalau
hanya demikian rupanya; anggo na nidokmi, tentang apa yang kau bilang; anggo ahu,
lomo do rohangku disi, bagiku, aku suka itu, saya setuju. II. manganggo, mencium;
parnianggoan, indera penciuman; sianggo timus, pencium asap, orang yang pergi ke
mana-mana mencari makanan yang enak; manggoanggo, suka mencium-cium kesana
kemari dan mengemis (tentang pengemis dan anjing).
Anggu, satu pasang, satu set msl ogung; seorang dengan siapa kita gampang sesuai;
parangguan = rabanan.
Angguk, ratap, raung, jerit, tangis yang keras; anggukangguk, menangis, raungan,
jeritan; mangangguk, mangangguhi, tangis keras dan terus msl karena kena pukul;
angguk badar, meraung-raung, menjerit-jerit, manangis keras-keras.
Anggur, anggur; hau anggur, pokok anggur; tuak anggur, mi- numan anggur.
Angin, I. angin, kurang kencang dibandingkan dengan alogo; paranginan, tempat atau
daerah banyak angin; daerah di pegunungan Toba; aloangin, soko guru; hata angin,
kabar angin, desas-desus; simaranginangin, seperti angin, berlalu tanpa apa-apa,
sesuatu yang tidak ada artinya; marangin sipurpuron, (And) meninggal dunia, mati;
manganginangin barita, didengarkan berdasarkan desas-desus. II. ndang anginon,
tak terbandingkan. III. tuhas simaranginangin, tuduhan yang tidak beralasan, yang
samar-samar, dakwaan palsu.
Angir, bau busuk; angir langit dianggo, diangkatnya hidungnya ke atas, seolah-olah ia
mencium langit, yaitu ia angkuh, sombong.
Angka, para, tanda majemuk; angka jabu, rumah-rumah; kata angka ini hanya dipakai
untuk memberi tekanan pada majemuknya, biasanya majemuk itu sudah jelas dalam
konteks dan tidak perlu dipakai kata angka; angka on, semua ini; angka i, angka an,
semua itu; angka na, semua yang; angka dia? mana? angka juga dipakai sebagai
penunjuk pengeras sifat, menjadi prefiks di muka kata kerja: angka hitir, bergemetaran
(mungkin asal kata: mangka seperti dalam Bahasa Angkola).
Angkal, akal, muslihat, kelicikan, penipuan; marangkal, penuh dengan tipu daya;
angkalna do i, akal-akalan dia itu, akal bulusnya itu; parangkal, orang penghelat,
penokoh, orang licik; angkalangkal, kelicikan, tipu daya; juga: sej kumbang yang
nampaknya mati kalau ia dalam bahaya; na angkal, nakal, licik, penuh dengan tipu
daya.
Angkar, mangkar, tidak selesai, pertengahan antara tidak masak dan masak; mate
mangkar, meninggal di waktu pekerjaannya belum selesai; juga: sebelum anak-anak
berkeluarga, sebelum peroleh anak; mangkar dope baro i, bisul itu belum masak;
mangkar ulaon, pekerjaan belum siap; gadong na mangkarangkar, ubi yang
dipanggang dan yang dipakai sebagai obat; mangkar mata, orang yang kurang lama
tidur.
Angkup, teman, kawan, sekutu, rekan, peserta; angkup ni, serta, selain, daripada itu;
udan angkup ni ambolas, hujan serta hujan es (harf hujan rekan hujan es); angkup ni
i, selain dari itu, kemudian dari itu, lagi pula; ibana angkuphu manghatai, dialah
kawanku berbicara; marangkup, berpasangan, ada penyerta; mangangkupi,
menemani, menyertai; ndang angkupan, yang lebih baik tidak dikawani, yang tak
berguna dibantu; jagar angkup, seseorang yang dapat diimbangi mengenai kekayaan
dan kemuliaan kehormatan; mangangkup seimbang, serupa; angkupangkup, di kedua
belah, pada kedua sisi.
Anian, I. tandingan, bandingan; na so ada anian (na): tak ada bandingannya, tidak ada
terbanding. II. alat peregang benang, lih ani.
Anjal, = hanjal, tidak beruntung, tidak berhasil, gagal (msl dalam dagang).
Anje, = enjak.
Anjing, anjing.
Anju, manganju, berlaku sabar, bersabar hati, toleran, berlapang hati; sianjuon do
hami, bersabarlah atas kami; manganjuanju, selalu bersikap sabar dan toleran; roha
na mangaju, sikap bersabar hati, sikap berhati lapang; masianjuanjuan, saling toleran
dan memaafkan, sabar satu sama lain.
Annon, juga: annon pe, nanti, nanti saja, nannon, tadi, barusan.
Ansa, I. ansaansaan, teka-teki; lih hansa. II. ansa saoak, sej tanaman kecil yang bisa
dimakan sebagai sayur.
Anse, I. Aceh; halak anse, orang Aceh. II. anseanse, sej tumbuhan.
Ansim, asin mengenai cita rasa; amsim lahi, (tentang makanan) pas, rasanya sedang,
tidak terlalu asin dan juga tidak terlalu hambar.
Ansimansim, I. sej tumbuhan yang sering dipakai untuk makanan ikan agar lebih enak.
II. moncong kerbau.
sendirinya bertambah msl ternak; (uang yang dibungakan disebut andor ni jelok).
Ansisibang, sej kala yang tidak berbisa (kaki seribu), pandai memanjat tetapi tidak
berani menurun dan dia tangis sebagai anak kecil; Songon ansisibang, seperti
ansisibang dikatakan mengenai anak yang bisa memanjat pohon tetapi tidak berani
turun.
Ansok, keringat ketiak; ansok ni hata, sentilan, gangguan pembicaraan, interrupsi yang
mengganggu pembicaraan sehingga tidak pernah dapat diselesaikan.
Ansosoit, sej tanaman yang buahnya bulat dan jadi alat mainan anak-anak.
Ansoting, sej permainan anak-anak, dengan mencubit kulit tangan atas; maransoting,
bermain ansoting.
Ansuan, tongkat yang dibuat dari batang kayu yang keras sebagai pengumpil untuk
melambuk tanah. Kira-kira empat orang laki-laki bekerja berdampingan, disetiap tangan
sebuah tongkat penggali seperti itu dengan mana mereka mengumpil gumpalan tanah
yang besar.
Ansung,ansungansung, takaran bambu yang dipakai tempat cairan dan benda kering,
isinya kira-kira satu gim; ansung ni tuak, tabung bambu untuk tuak; ansung ni sira,
tabung bambu untuk garam; lih pansung.
Antahasi, sejenis pohon kayu yang kayunya keras yang menghasilkan balok yang
bagus.
Antairir, sej ulat yang bisa di makan, juga: penakut seperti ulat tsb; antairiron, dalam
ketakutan, bersifat penakut.
Antajau, (dari unte jau?) sej pohon yang buahnya berbiji-biji kecil, suka dimakan orang
setelah dimasak atau mentah-mentah.
Antalme, sej ular kecil dan berbisa, yang pura-pura mati dan tiba-tiba menggigit, karena
Antalobung, sej rumput, yang berdaun lebar, yang dipakai sebagai makanan ternak;
pada manusia menimbulkan rasa gatal dan ruam.
Antap, intap, dari dalam, sampai, hingga; ndang marantap unang rohana, tidak
membuat dirinya lagi dibujuk sewaktu marah sekali.
Antar, jelas, demikian letaknya sehingga dapat dilihatnya dengan mudah; = andar;
mangantarhon, mengiringkan tamu ke alaman pada pesta; juga: mengumumkan,
merayakan secara terbuka (msl kemenangan); si antar, kota Siantar; antaran, yang
dapat dilihat dari kejauhan.
Antaran, dua potong kayu yang dipasang sewaktu bertenun untuk menahan tenunan.
Antarasa, sej pohon, yang buahnya dipakai sebagai bumbu masakan. Antatadu, sej
ulat dari lampusung (kupu-kupu).
Anti, sej pohon kayu, yang daunnya agak asam rasanya dan yang dapat dipergunakan
sebagai tambahan pada ikan.
Antian, antian ni aek, hari ke-8 pada penanggalan; antian ni angga, hari ke-22 pada
penanggalan.
Antik, mangantik, memukul sesuatu; mangantik hau, memukul-mukul pohon atau kayu
untuk mengetahui jenisnya dan mutunya; mangantikkon roha, menguji kekuatan diri
sendiri karena pertama kalinya mau membuat sesuatu.
Antingano, walang sangit yang merusak bunga eme; antinganoon, terserang walang
sangit (tentang eme).
Antolis, cacian; antolis ni on, tidak ada urusanmu dengan itu, tidak perlu kau peduli.
Antong, jadi, kalau begitu, maka, demikian, bahwa sesungguhnya, pula, memang, ayo,
mari; antong borhat ma hita, ayo (mari) berangkat kita; kata antong menyimpulkan
bicara sebelumnya; antong (dalam jawaban): maka, jadi kalau demikian; antong taida
ma, maka, mari kita lihat; juga: ditempatkan di belakang kata sifat untuk memperkuatnya;
na uli antong, cantik memang; sebagai pengganti kata antong dikatakan juga tong
(ucapan kuat huruf t).
Antu, = tua, bahagia, makmur, sejahtera; marantu, berbahagia, makmur; nunga mago
antuna, sudah lenyap kemujurannya.
Antuk, pentung, gada yang besar yang dipakai untuk memukul; antukantuk, idem;
mangantuk, memukul; mangantukhon, memukulkan; marantuk, bertubruk, berhantam,
berperang; masiantuhan, pukul-memukul, saling berpukulan; begu antuk, penyakit
menular, msl kolera karena begu berjalan-jalan de- ngan alat pemukul dan
memukulorang (semua penyakit berasaldari begu menurut kepercayaanBatak kuno);
siantuk na risi, gayung untuk menimba air dari sampan (And).
Antul, muntul, memantul (tentang benda yang elastis msl bola); antul ni roha, sesuatu
yang menyebabkan malu.
Anu, sianu, anu, sianu, si Polan yang namanya tidak bisa atau tidak mau disebut; si
anu mandok, si anu yang mengatakan.
Aok, = aek.
Aol, maolaol, bergoyang kian ke mari tetapi satu sisi terikat msl satu balok yang diikat
sebelah; lih meoleol.
Aor, maor, tidak tenang, bergerak kian ke mari; maoraor, berkeliaran, selalu berpaling
(tentang orang sakit); tidak tenang, ngelitis; juga tentang roh: labil, tidak tetap; lalap
maor ho, ngelitis saja kau; sebentar-sebentar memulai dengan sesuatu tetapi tidak bisa
menyelesaikannya; mangaor eme, mengacau, menggerayangi padi yang sedang
dijemur lih haor, dan paor.
Aos,maos, aus, habis dipakai msl mata uang logam tidak nampak lagi gambarannya;
juga dikatakan tentang peralatan, yang sering dan lama dipakai; hata maos, kata-kata
klise.
Apala, partikel, nafi yang diperkuat. I. apala (ditempatkan pada awal kalimat) samasekali
tidak: seolah-olah; apala donganku ibana: seolah-olah ia temanku, yaitu samasekali
tidak demikian; apala huboto, seolah-olah saya tahu, sama sekali saya tidak tahu. II.
apala (partikel pengeras) sungguh-sungguh, justru; apala ho do mandok i, justru kaulah
yang mengatakan itu; ruma apala na bolon, rumah yang luar biasa besarnya; apala na
uli, cantik sekali; habahaba siapala utus, topan sangat dahsyat.
Ape, daun-daun yang tergantung layu pada batangnya; marapean, layu bergantungan
pada jumlah besar.
Api, api; hau api, apiapi korek api; api naroko, api neraka; marapi, berapi; dolok na
marapi, gunung berapi; kopal api, kapal motor; hureta api, kereta api; parapian,
tempatmasak di dapur; na di api, wanita baru bersalin harus dekat api untuk berpeluh;
huduk api, memunggungi api, yaitu baru melahirkan anak; tulong api, ular api, yang
kepalanya dan ekornya merah warnanya; na so marapidiut, tak padam-padam marah,
benci atau beraninya; dipangan api, terbakar, dimakan api; pagalak api, menyalakan
api; api na so haintopan, api yang tak terpadamkan; apiapi, sej pohon yang kayunya
merah dan dapat dipakai untuk menjadi papan.
Apian, mangapian (di) menginginkan hal seperti orang lain tanpa cemburu; lih hapian.
Apol, demikian letaknya sehingga orang harus jatuh di atasnya, letaknya mengganjal,
bersifat menghalang; mapol, na apol, terganggu, bersifat menghalang; ndang adong
na apol, mulus, tanpa cela mengenai kulit tubuh.
Apus, hapus, terhapus, basmi; apus ahu, (sumpah biasa) mampus aku, kalau aku.....;
apusapus, penghapus, lap, atau apa saja yang dipakai menghapus; mangapusi,
Ara, mangarahon, mengajak untuk turut bekerja atau pergi ke pesta, lih ara.
Arang, kayu arang; batu arang, arang; P.B.: suda arang so himpal bosi, arang habis
besi belum tertempa, artinya: usaha besar-besaran tetapi tidak ada hasilnya.
Arar, tongkat, kayu penjolok, galah; mangararhon, memakai tongkat untuk menghalau;
siarari, galah panjang, tongkat panjang.
Aras, I. maras, merasa kasihan, prihatin, bersedih karena melihat, mendengar tentang
kesusahan orang lain. II. tulang punggung dalam bahasa tenung.
Arbab, rebab.
Ardom, sej penyakit kulit amat gatal, juga demikian disebut orang yang selalu
menyusahkan orang yang ditemuinya.
Arga, harga, nilai, mahal, berharga; sadia argana? berapa harganya? arga huting,
harga mati yang tak usah ditawar-tawar; lam tu argana, makin mahal; arga hata, bicara
itu mahal, konsekwen, konsisten; mangarga, menawar, menaksir harga; mangargai,
menawar harga; paargahon, meninggikan harga; argana i, betapa mahal; marnaarga,
berbeda mengenai harga; arganan, lebih mahal, lebih baik (sebenarnya argaan)
raganan lih kata ini; arga, kira-kira, sekitar (tentang angka dan nilai barang); arga dua,
pal daona, sekitar dua kilometer jauhnya; arga dua dua puluh lima taon umurna,
umurnya kira-kira (sekitar) dua puluh lima tahun.
Arhar, I. mangarhar, mencari musuh dalam semak-semak. II. pangarhari, ilmu tenung
yang mempergunakan telur rebus, penenung lewat telur masak.
Ari, hari, keadaan cuaca, waktu pada hari, waktu pada tahun; arian, pada siang hari;
narian, tadi siang; ariari, setiap hari; sadarion, (dari sada ari on) hari ini; nantoari,
kemarin; nantoari sada, kemarin dulu; ginjang ari, hari penuh; tingkos ari,matas ari,
tengah hari; guling ari, petang; botari, bodari, sore, malam; saonari (dari sada ari on),
sekarang, saat ini; hos ni ari, pada tengah hari; siapari, sehari-hari; hangoluon siap
ari, nafkah sehari-hari, kehidupan sehari-hari, nafkah setiap hari; harus diingat bahwa
satu hari penuh mulai jam 06.00 pagi sampai dengan jam 18.00 sore, tidak dihitung hari
tetapi malam; torang ni arina i, keesok harinya; ari raya, hari raya; parsadarian, yang
memakan waktu satu hari msl dalan parsadarian, perjalanan sehari; patoluarihon,
pada hari ketiga; manipat ari, sehari penuh, sepanjang hari; marholangholang sadari,
berselang-selang satu hari; arian dohot borngin, siang dan malam; sadarina i,
seharian itu; manjujur ari, meniti, memilih hari; ari logo, musim kering; ari rondo,ari
udan, musim hujan; ari ngali, hari dingin; las ari, hari panas; las ni ari, panasnya hari;
didadang ari, dipanasi matahari; na ro ari, mau datang guruh; tiur ari, dinihari; mata ni
ari, matahari; siulubalang ari, terang harinya; P.B.: masiboan pordana tu langgu ni
sasabi, masiboan rohana tu siulubalang ari, biarlah setiap orang sesuai dengan
perilakunya, setiap orang adalah lain; ido pangalahona di siulubalang ari, itulah
takdirmu di dunia ini; mata ni ari ni pat (tot), mata kaki; ariari ni jolma, usia, umur
manusia; sori ni ari, penderitaan, nasib malang; ndang sadihari (dari: ndang sadia
ari), tak sempat; sadihari (dari sadia ari), kapan ? mangan ari na pitu : terkena hari
ketujuh, yakni satu dari tiap tujuh hari, adalah hari buruk, hendaknya jangan dimulai hal
penting hari itu; napinangan ni ari, termakan hari, naas, sial; bona ni ari, marga yang
dari dulukala merupakan asal bagi nenek perempuan kita, pantas dihormati; boru
sadari, cacian: perempuan murahan, gadis yang gampang diperoleh; pangariarion,
merasa sakit kalau kencing; mangarihon, menginginkan orang lain susah; dua anak na
huarihon di hasiangan on, saya dikaruniai dua orang anak; holan sinamothi na
huharihon, hanya hartakulah yang kupakai; ariari ni tondi, silih roh, korban kepada roh
sendiri (ariari, nasib); marsiariari ni tondina be, mereka mohon penyelamatan roh
masing-masing.
Arirang, bunga enau jantan; pada pohon enau di tempat ini dibuat irisan untuk
mendapatkan tuak.
Arsak, arsak ni roha, kesedihan hati, kemurungan hati; marsak, bersedih hati, berduka,
Arsam, I.resam, sejenis tumbuhan paku. II. siarsamarsam, dirusakkan, sampah yang
tidak berguna.
Arsik, marsik, kering, kehabisan air, (tentang sungai, anak sungai); mangarsik,
mengeringkan; siarsik ngarngar, sej racun yang bekerjanya lambat dan mengakibatkan
penyakit yang sulit disembuhkan.
Arta, harta benda, milik; mararta, mempunyai harta; na arta, mahal, penuh nilai,
berharga = arga.
Arti, arti ni mata ni ari, sinar matahari; arti ni bagas, cahaya matahari yang masuk
melalui lobang dinding rumah ke dalam kamar. II. mangarti, memahami, mengerti.
Arum, siarum sej sayur sama rupanya dengan bayam; maraek ni siarum, terusmenerus berair (tentang luka).
Arumas, sabut dalam daging dan di buah-buahan; juga: di dalam kayu, serpih kayu.
Arun, demam, malaria; marun, arunon, mendapat demam; arun hatoban, demam yang
kumat pada malam hari saja.
Arung, alang-alang.
Arur, ende arur, sej nyanyian percintaan, puisi yang bersifat jawab-menjawab antara
pemuda-pemudi; arur ni roha, dugaan, apa yang diduga; mangarur, menduga,
menaruh pengertian pada seseorang.
Arus, I. mangarus, memperbanyak air susu dengan diet pada seorang wanita. II.
mangarus rupa, menerka, mencoba menanda siapa orang ini.
Asal, I. asal, asalkan saja; asalma hipas iba, asal awak sehatlah. II. bahan dasar,
sumber; abit do asal ni harotas, kayulah bahan dasar (asal) kertas.
Asi, I. kasihan, menaruh belas kasihan, sayang, rahmat; asi ma roham, kasihanilah; asi
ma roha ni Debata, semoga Allah berbelaskasihan (ucapan tetap dan saleh dari orang
yang beragama); asi ni roha, belas kasihan, pengasihan, rahmat; marasi ni roha,
marroha asi, berbelas kasihan; asiasi, anugerah, derma, sedekah; mangasii,
mengasihani; paasiasi, menyayang-nyayang; hasian, (dari na niasian), kekasih; anak
hasian, anak tersayang; manghasiani, diparhasian, menganakmaskan; parasirohaon,
sikap pengasihan, hal berbelas kasih; paasiasi ugasan, menyayang-nyayang benda
(msl kenang-kenangan); huasi, rahmat, karunia; (lih huasi). II. = suhi; mangasi,
membuat bersiku (kayu); na pinarasiasi, yang dibuat bersiku, tidak bulat. III. asiasi,
dadu, alat main yang menguntungkan; asiasi tinimpus, sej sumpah (lih gana).
Asing, asing, lain, berlainan, berbeda (sian, daripada); umasing = asing; asingasing
be, masing-masing berlainan; paasing, membuat lain; dia asingna, apa perbedaanya;
na asing, na muba, yang berlainan, yang berubah; siasingasing, sesuatu yang
disembunyikan, dirahasiakan; songon na asing rohana, ia mulai bersikap lain, agak
gusar, agak lain jalan pikirannya; halak na asing, orang asing, pendatang, orang lain.
Asta, I. panjangnya lengan bawah, hasta, satu elo; mangastaasta, mengukur dengan
elo; kemudian: menghina, merendahkan orang lain. II. asta, menyatakan keheranan:
astaga!
Asu, anjing, asu (kasar, sering kata mencaci); anak ni asu, boru ni asu, anak jahanam
(sebagai vokatif); paasuasu, maki-makian dengan kata asu.
Ata, mangata, makan daging mentah, yang hanya dipanggang sebentar (dari tata).
Atas, = ginjang; di atas, di atas; di atas ni, di atas dari; tu atas, ke atas; tu atas ni, ke
atas dari; matas ari, tengah hari (harf matahari berada di atas); di atas ni ari Minggu,
lewat hari minggu; si Atasbarita, gunung di Silindung; mangatasi, mengatasi, melebihi;
mardiatasditoru, lengkap atas bawah (pakaian), punya harta dirumah, punya ternak di
kandang (bawah rumah), yakni kaya.
Ate, ditambahkan pada pertanyaan: bukan? atehe = ate; juga: dikatakan tale = atehe
ale; ate, juga: dipakai dalam jawaban dan berarti: anda lihat, itulah dia.
Ateate, hati, dalam psychologi Batak pusat penginderaan dan perasaan; karena itu
sering sinonim dengan roha; parateatean, uluhati; mohop ateate, marah, panas hati;
lambok ateate, senang, lemah lembut; hansit ateate, sakit hati, bersedih hati; metmet
pe ateate ni rongit, ummetmet dope ateatengku, kecil hatinya nyamuk, lebih kecil lagi
hatiku, murung sekali; mauliate, terimah kasih, merasa enak; mauliate rohangku,
terimakasih; hamauliateon, rasa, ucapan terimakasih; parateate, pemarah, penaik
darah, mudah tersinggung; atena, (=rohana),terserah dia; marateatehon,
memperhatikan, menyimak; mangate, berani; simarateate, nama sej tumbuhan yang
daunnya berbentuk hati.
Atek, = atik.
Atik, mana tahu, mungkin, barangkali, entah, kalau-kalau, (juga: atek, aik, aek); atik
boha, siapa tahu, barangkali; atik tung sura, kalau-kalau, boleh jadi; atik sering
dihubungkan dengan kata tung (mungkin); atik tung mate ahu, kalau-kalau aku mati;
atik pe, walaupun, sekalipun.
Auga, kuk kerbau; saauga, sepasang kuk; P.B.: ndang tarulahon sada halak dua
auga dibagasan sansogot, tak mungkin satu orang menangani dua kuk kerbau dalam
satu pagi, tidak bisa diharapkan dari orang mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin.
Aup, maup, hanyut terbawa oleh aliran air; mate maup, mati hanyut, mati tenggelam;
mangaupi, membuang ke dalam air; menghanyutkan; aupaup, sampah, kotoran yang
terbawa oleh aliran air; aupaup ni Toba, cacian, sampah Toba, yang tidak bisa lagi
dipakai disana.
Aus, mangaus, piutang orang lain tentang mana diketahui, diam-diam diambil dengan
keras; menipu, menyamun.
Aut, sekiranya, seandainya, andaikata, dalam kalimat bersyarat tetapi tidak dipenuhi; aut
na tarbahen au, andaikata aku bisa (tetapi saya tidak bisa); juga dalam kalimat harapan:
aut ahu ma nian raja, andaikata aku raja; aut ni, = aut; aut unang, seandainya tidak.
Ayat, ayat.
------------------------------------------------------------B--------------------------------------------------------------------------
Ba, I. kata seru menyatakan keheranan. II. sebagai kata penghubung: dan, seraya, ya; partikel di
tengah kalimat: ia olo ho, ba denggan, kalau kau mau, ya baiklah; sering digabung dengan kata,
da, baba, dong, nah.
Baba, mulut (kasar), moncong, lobang; sering dalam kata-kata cacian; baba pintu,
tempat masuk dan keluar pintu; baba ni liang, mulut gua; baba ni mual, asal sumber
air; sangkababa, sesuap, sepatah kata; marbaba, bermulut; rantei babam, sip babam,
tutup mulutmu, diam kau; pababababa, memaki dengan kata baba; mambabai, mulai
mengajar sesuatu; menggurui; anak sibabaan, pelayan yang selalu harus diberi
petunjuk dulu, baru bisa berbuat; matubaba, membeli beras sebagai persediaan;
pambaba, lidi enau, yang dipakai alat perajut benang tenunan.
Babandir, sibabandir, sej kumbang yang dalam bahaya berpura-pura mati; sej tanaman
paku.
Babi, babi; sibabi na bolon, racun yang membuat perut kembung; babi di eme,
dikatakan mengenai orang yang berzinah yang tertangkap basah suaminya yang
sebenarnya berhak membunuhnya di tempat itu bagaikan seekor babi yang terdapat di
ladang; boru sibabi jalang, pelacur, lonte; babion dibahen butongna, tidur, bermalasmalas, kekenyangan seperti seekor babi; babibabi, sej lawa-lawa.
Babiat, harimau, macan; babiat sibolang, harimau berloreng; babiat balemun, harimau
besar dan sangat ganas; parbabiatan, sarang, tempat harimau; mangido gogo tu
gajah, mangido tongam tu babiat, mencari kekuatan pada orang yang kuat, kemuliaan
pada raja.
Babo, marbabo, sibuk dengan kegiatan menyiangi di ladang, merumput di sawah pada
waktu padi masih pendek; mambaboi, menyiangi, merumputi; baboan, musim
menyiangi di sawah; di hamamasa ni baboan, di waktu menyiangi (di Silindung pada
bulan Desember dan Januari), menyiangi dulu umumnya tugas kaum perempuan;
parbaboan, ladang dimana orang menyiangi; ndang hababoan rohana, ia tidak dapat
diperbaiki, sulit dibina, payah berubah sikap; parsoro ni ari na so hababoan, seorang
penderita yang tidak lagi dapat dihiburi.
Babolhas, sej pohon perdu yang daunnya dipergunakan untuk penangkal (sipatolhas
begu) sebagai persembahan makanan; bdk bolhas.
Badan, tubuh, badan, (manusia, hewan dan benda-benda), dasar arus sungai;
marbadan, berbadan, mempunyai tubuh; badan ni ulos, bagian tengah ulos, sebagai
lawan tepi mengenai ulos.
Badia, kudus, suci, sakti, saleh, sering = sahala; sorur ma ho, ale badia ni gurunghu,
awal dari mantera, berkenanlah dikau hai arwah sang guruku; badia hatahutan, =
tunggal panaluan; habadiaon, kesucian, kekudusan, kesalehan; parbadiai, hormati
(sebagai yang kudus); parbadia, = namarsahala, kudus, mulia, sakti; Tondi Porbadia,
Roh Kudus; ulaon na badia, perjamuan suci, ekaristi kudus, misa; na sangap, na
badia, mulia dan luhur, dipakai untuk Tuhan dan manusia.
Baen, = bahen.
Baganding, sibaganding, ular yang berloreng dan berbisa; nama daerah dilembah
Batang-Toru; dopa sibaganding, lih. dopa; sibaganding naga mangupar, =
pandingdingan (And).
Bagi, bagi, bagian; sambagi, sebagian; mambagi, membagi; mamagi dua, membagi
dua; marbagi, berbagi; bagian, bagian; sambagian, sebagian, satu bagian; dipambagi,
dibagi-bagikan; parbagi, penyebut pecahan; bagibagian, jatah; parbagian, pembagian;
siak bagina, bagiannya: kemalangan, malang, melarat; marsiak bagi, malang, miskin;
manolsoli bagina, menyesal, menyesali nasibnya; mardua di tangan, marbagi di
roha, membagi secara jujur, sebab berhubungan baik satu sama lain, seimbang, adil,
bersikap sosial.
Baginda, baginda, gelar raja (di Angkola biasa dipakai, di Toba tidak).
Bagot, pohon aren, enau; bagot ni posoposo, buah dada atau tetek ibu, payudara
wanita (halus); mata ni bagot, mayang enau bakal sumber tuak; P.B.: bagot ni tonggi,
bagot sibalbalon, paet na jolo i, ba tu tonggina ma tu joloan on, pohon enau yang
manis, bakal penyadapan tuak, bersakit-sakit dulu, bertambah manis kemudian; P.B.:
tinaba bagot rap dohot pangkona, didok pe hatami, sai adong do bahenonku
alona, ditebang enau bersama batangnya, apapun anda katakan, ada padaku jawabnya,
keras kepala, bandel; bagot ni horbo, susu kerbau; bagot ni ruma, ornamen alas
dinding ruma Batak berupa empat buah payudara wanita perlambang kesejahteraan dan
pengayoman.
Bagudung, tikus; anak ni bagudung, anak tikus, cacian, nama bagi pelanggar sumpah,
atau yang bersumpah palsu.
Bagulan, = bolon.
Bagure, sej pohon kayu; sibagure tano, perdu yang keras kayunya, daunnya sering
dibuat jadi sapu halaman.
Baha, (diwarisi?) sifat, watak, perangai; i nama bahangku, itulah sifat saya; bahana do
i, sifatnya demikian, kepribadiannya demikian.
Bahal, gerbang kampung; bahal batu, sebuah nama desa antara Silindung dan Toba;
jomba bahal, upeti penduduk buat pemenang perang agar desa mereka tidak akan
dihancurkan.
Bahalbahal, bahalbahalon, luka karena sering digosok, msl: hidung diwaktu flu.
Baho, I. marbaho, mengambil kapur barus. II. baho, sej pohon kayu.
Bahudung, marbahudung, menarik diri ke hutan dan tinggal sendirian melawan musuh,
bila ia mati dalam perlawanan itu orang tidak akan memperdulikannya dan tidak
diadakan pembalasan; parbahudungan, tempat dalam hutan dimana orang seperti itu
berdiam.
Bahul, bakul besar dari jerami untuk menyimpan beras atau padi; raja marbahulbahul
na bolon, sikap raja, murah hati, pendengar yang baik, penuh timbang rasa dan berbudi
luhur; bahulbahulhon ma i tu roham, camkanlah dalam hatimu, perhatikanlah itu.
Bahut, I. ikan lele (kecil dan enak). II. bahutbahuton, menderita penyakit kelenjar yang
bengkak, penyakit beguk, diobati dengan sibahut; sibahuton hata dibahen ho,
terganggu pembicaraan gara-gara kau.
Baion, sej pandan yang dipakai untuk menganyam tikar dan bakul.
Baja, sej pohon yang getahnya menjadi bahan penghitam gigi; marbaja, memakai baja;
mamajamajahon, mengoleskan (seperti baja) msl: gambiri pada luka; bajahon tu
roham, camkanlah itu dalam hatimu; lan bajabaja ni rohana, dia adalah penuh dengan
akal muslihat; suhut situtung baja, orang yang memulai bertengkar dan menjadi pokok
pertengkaran itu; sibaja ihur, orang yang kalah dalam persengketaan, bila dua orang
berselisih, maka orang yang kalah itu disebut harus melapukan baja dalam pantatnya.
Bajak, = Batak; sibajak parbinotoan, pengumpul ilmu yang rajin, seseorang yang
karena kerajinannya cepat dapat memperoleh banyak pengetahuan.
Bajan, bagan, rancangan; juga goresan, bekas pola asli yang masih dapat camping;
runtuhan kampung.
Bajang, anak bajang, anak yang lahir cacad, anak keguguran; juga sebagai kata
cacian; aek bajang, air tuban-tuban.
Baji, bajibaji, baji (untuk memelah kayu); mamaji, membaji; sibaji hau tindang, sibola
aek sasunge, yang membaji pohon tidak rebah dan yang membagi air sungai, yaitu
orang yang mengadakan pecah belah antara orang-orang yang bersatu, pemecah belah.
Bajo, marbajo, mengintip orang, pergi untuk menyamun orang; mamajo, menyerang
orang; bajoan, tempat penyamun bersembunyi; parbajo, penyamun orang, perampok;
mamajo hata ni si Anu, mengamat-amati perkataan seseorang.
Bajora, I. sej tanaman berduri, serta buahnya yang pahit yang menghasilkan getah
seperti baja. II. bajoraon, sangat terkejut.
Baju, baju, baju luar; bajubaju, = idem; baju partahanan, baju yang disalut dengan
potongan-potongan besi; baju pamodil, baju yang dicat merah dengan dapdap yang
dikenakan orang yang menembak di horja; baju ulubalang, kain panjang dari abit
hasumba yang dikenakan oleh para pahlawan; baju udan, mantel hujan; anak baju,
kemeja; marbaju, berpakaian, berbusana, dikatakan tentang perempuan yang belum
melahirkan, karena selama itu mereka menutup teteknya; bila mereka telah mempunyai
anak, mereka membuka baju itu karena lebih gampang menyusui anaknya; na marbaju,
perawan, gadis, remaja; nunga tanggal bajubajuna, ia telah menanggalkan bajunya,
yakni ia telah mendapat anak, itu juga dikatakan tentang binatang msl ayam; mamajui,
mengawinkan satu pasangan dengan lilitkan mereka bersama dengan sehelai kain; di
Angkola mempelai perempuan menerima baju yang dihias dengan mutiara; ari
pamajuion, hari pernikahan; juhut ungkapan bajubaju, daging bagian dada hewan;
bajubaju ni linta, tumbuhan rawa yang daunnya terapung-apung di atas air.
Bala, I. sekutu dalam perang; mamala, kawan-kawan yang diundang untuk perang dan
memberi makanan kepada mereka (marhara); bala Toba, penyakit menular yang
berasal dari Toba, kolera; balajau, penyakit yang berasal dari kejauhan; jambala tua (=
longit), potongan daging yang dikirim kepada musuh sebagai pernyataan perang;
pajongjong jambala tua, pernyataan perang. II. sibala, sej pohon hutan yang lembut,
tidak cocok menjadi bahan bangunan.
Balang, I. ali-ali, ketapel ayun = ambalangan; ulubalang, ahli bidik dengan ali-ali,
pendekar. II. tidak mengena sasarannya; balang do danggurmu, balang do reongmu,
lemparanmu tidak mengenai, lontaranmu tak kena.
Balanga, belanga, kuali dari besi; balanga saruam, sej kuali yang besar.
Balatuk, tangga; balatuk tunggal, sebatang kayu yang ditakik-takik hingga bisa dipakai
sebagai tangga; santi balatuk, semua laki-laki bertanggungjawab untuk turut bertempur
dalam perang (balatuk disini sebagai pars pro toto untuk seluruh rumah) pengaman
tangga, penanggungjawab keamanan; balatuk sidean parnaehan, tangga yang
mempunyai banyak anak tangganya, nama tangga rumah dalam doa-doa yang
beralamat.
Balbal, pentung, kayu pemukul, belantan, gimbal, pukul dengan gada, banting;
mambalbal, membanting, memukul, msl bagot yang harus dipukul lama sebelum tuak
keluar; mambalbali, membantingi orang, memukul.
Bale, I. takaran, = 1/4 solup (= tangkar); mamalai, menjual padi dengan bale, maka:
dalam jumlah kecil. II. balai, pondok kecil; bale ni na mate, rumah mayat yang kecil di
atas kuburan; bale ganjang, tempat bermalam; balebale, gubuk-gubuk, pondok, teratak,
dangau.
Balerong, belerong.
Balga, besar, gemuk, kuat; lam tu balgana, semakin besar; balga hatana, omong
besar, membual, pembicaraan kasar dan menyakitkan hati; marsibalga, marnabalga,
tidak sama besarnya, berbeda besar; habalgaon, besarnya; pabalgahon,
memperbesar, memperluas; na balga, orang yang berkuasa, pembesar; balgana i,
betapa besar.
Balging, I. sambalging, sekerat, sepotong. II. tidur tanpa selimut atau pakaian,
telanjang.
Balian, (berhubungan dengan bali) bagian luar, luar kampung; di balian, di sawah; di
balian ni, di luar; tu balian, ke sawah, ladang; parbalian, laki-laki (suami) yang bekerja
di luar (baliknya isteri yang disebut pardibagas, pardi-huta); bagian luar; parbalian,lakilaki yang bekerja di sawah atau ladang; dung salpu parbalian, bila para lelaki telah
meninggalkan kampung.
Balik, terbalik, terputar, sisi sebelah, lain dari yang sebenarnya, salah, keliru; pabalik,
memutar balikkan (msl kata-kata); P.B.: molo sipabalik tano, dodak lompanna, molo
sipabalik hata juhut lompanna, pengolah tanah, berlauk dedak, pengolah kata, berlauk
daging; marbalik, berpaling, memutar, murtad; marbalian mata, berputar-putar
mengenai mata; sibalik mata, yang suka menipu, memperdaya seperti tukang sunglap;
sibalik bija, = sibalik mata, juga sej parsili yang membuat penyakit berbalik; sibalik
hunik, merah fajar, langit yang menguning di waktu pagi; balik buhu, unit perapian
dapur yang terbuat dari kayu; marsibalik, mendelik (mata); baliksa, baliksa apala,
apalagi, justru sebaliknya, malahan; di balik ni i, kecuali, sebaliknya; di balik ni pintu,
di belakang pintu; pamalik, tengkulak, pedagang perantara; balikbalik, lapis jerami atau
daun pisang untuk membagi daging; mamalikmalik, (dibalibalik), mengikat tangan
orang di punggungnya; balikbalik angin, pohon yang daunnya putih-putih sebelah
bawah dan nampak bila ditiup angin; balikbalik anduri, sej permainan pada mana
belakang anak-anak satu sama lain mengenai dan tangan mereka saling berpegangan
sehingga mereka terombang-ambing ke atas ke bawah; lih juga: anduri; balik, pisau
dua mata; balik rohana, berobah sikap, berobah pendapat, dikatakan tentang seorang
gadis yang berobah sikap terhadap seorang pemuda; balik tahe, (balik), malah
sebaliknya; balik....balik, baik..., maupun (Angk) : barik.... barik); habalian, baliknya,
lainnya, lawannya.
Balingbing, belimbing; balingbing hau, sej pohon tamarinde; balingbing andor, sej
kacang tanah.
Balingsu, tarbalingsu (dari baling?), terkilir, keseleo, terpelecok (tentang tangan dan
kaki)
Balisa, gelisah, tidak tenang; balisaon mata, mata tidak mau tidur.
Balo, balo roha, senang; pabalo roha, (= paombun) menyenangkan orang, membuat
hati senang dengan mendengarkan orang; dipabalo, memberi reaksi atas obat yang
dimakan.
Balobas, tongkat berbentuk belebas yang dipakai sewaktu bertenun, belebas; balobas
ni hata atau ulaon), pokok utama.
Balobung, dalan balobung, jalan besar dan lempang (mungkin ada hubungan dengan
lobung, lempang, terbuka, dimana musuh tidak ditakuti).
Baltuk, na baltuhan, besar (hanya di Toba). Balu, I. mabalu, dalam keadaan janda,
duda; na mabalu, janda, duda; manghabaluhon, balu dari mendiang si....; na
hinabaluhon ni si B, janda/duda mendiang si B; sai huhabaluhon ma ho, cacian di
antara suami-isteri; bagusan kau duluan mati. II. ronggur balu, petir dahsyat.
Balun, mamalun, gulung, menggulung (tikar); balunan ni abit, = balunan, simpul yang
mengikat pakaian, dalam simpul ini disimpan segala sesuatu; paramak so balunon,
seorang yang kaya yang sering kali menerima tamu sehingga tikar untuk tamu tidak
pernah digulung.
Bandar, pondok tempat bermalam, sering dipakai sebagai nama kampung; Bandar
Pulo.
Banding, I. agak berjauhan se-dikit, tidak ramah lagi terhadap orang. II. terpisah;
pabanding, menyampingkan.
Bane, I. siala bane, pemberian (jatah) yang teman-teman sekampung menerima kalau
seorang gadis dari kampung itu dinikahkan atau kalau sawah atau ladang dijual. II.
banebane, tumbuhan yang berdaun wangi.
Baneara, tumbuhan yang kalau diaduk dengan arang, menjadi bahan pewarna kain
(ulos).
Bangal, kering tentang air susu wanita; tentang enau yang tidak menghasilkan tuak lagi.
Bangar, besar; lali bangar, elang besar; na bangarbangar, besar (tentang manusia dan
ternak).
Bange, tano bange, sej batuan putih dan asam (tanah liat) yang halus dan lunak yang
bisa dimakan karena dianggap enak sebagai sedapan.
Bangga, = banggal.
Banggal, besar, kuat; mabanggal, lebar mengenai dada dan muka, bertulang.
Banggang, = banggal.
Bangka, (= talha), takik pada balatuk; mamangka, menakik batang kayu supaya bisa
dipanjat; bangka rohana, terluka perasaannya.
Bangkal, I. timbaho bangkal, sej tembakau Batak. II. bangkalbangkal, tidak subur
(tentang tanah).
Bangkang, terlalu besar, terlalu tua; bangkang ompaon, terlampau besar untuk
digendong; bangkang daging, kaku.
Bangkar, kulit pohon enau yang keras yang terdapat pada cabang bawah dan meliliti
ijuk, bersama ijuk ini merupakan bahan yang berharga untuk menutup atap;
bangkaran, bunting (tentang ternak); parsili bangkar, orang-orangan (parsili) yang
terbuat dari pelepah enau, sebagai silih penangkal cedera wanita hamil.
Bangke, bangkai binatang atau jasad orang yang meninggal; bangke ni duhut, =
bangkiang, arun bangke, demam merana (silupa).
Bangki, sibangkion, air, gulokgulok ni sibangkion, = dengke, udang dan segalagalanya yang hidup di dalam air.
Bangkiang, rumput dan tunggul jerami di sawah yang sewaktu mengerjakan sawah itu
dimasukkan untuk menjadi pupuk.
Bangkin, tidak senang, gundah, suram, murung; bangkin rohana tu ahu, dia tidak
merasa enak pada saya, dia menentang saya.
Bangkir, I. sambangkir, satu rupiah; rupia bangkir, satu rupiah (bukan rupia tali; sada
tali = 25 sen). II. mambangkir, memotong dan memelah hingga sisanya tak berarti;
pabangkirbangkir, membelokkan ke kanan ke kiri; mabangkir, lepas (potonganpotongan kecil dari luka). Bangkiring, tali pengikat, msl kebaya pada pinggang (ganti
kancing).
Bangkit, bangkit, berdiri, dinobatkan (jadi raja); bangkit raja, dinobatkan jadi raja;
pabangkit, mengangkat seseorang ke kedudukan terhormat; hababangkit, penobatan,
pengangkatan, pelantikan.
Bangko, darah daging, perangai, khasiat, akhlak, tabiat, sifat, watak, perilaku (tentang
manusia dan binatang); bangko hian, sifat alami, asli, sifat yang mendasar; bangkona i,
sudah sifatnya itu, tidak dapat diobah-obah, lazim demikian; juga: pangalahona do i,
lazim demikian, tidak dapat diobah-obah.
Bangkol, lamban bergerak, perlahan-lahan, sungkan, enggan, berat hati, tidak suka;
bangkol rohangku, enggan aku, berat hatiku, saya tidak suka (lawan: gigir).
Bangkudu, bengkudu, air akarnya menghasilkan getah warna merah untuk mewarnai
benang tenunan; P.B.: sinuan bangkudu, tigor dangkana, mardalan pangulu,
ditimbang hinatana, bengkudu ditanam, dahannya lurus, kalau pemimpin berjalan,
semuanya yang dikatakannya ia mempertimbangkannya. Bangkurak, = tangkurak,
tengkorak.
Bangun, I. = domu, bangunan ni roha, kesayangan teman karib kepada siapa segalagalanya dapat dikatakan (= hasudungan ni roha); sabangunan, sepasang, satu
perlengkapan; ogung sabangunan, seperangkat gendang; ulaula tonun sabangunan,
satu set alat tenun; ulaula ni tungkang sabangunan, seperangkat alat tukang;
mamangunmanguni, mengadopsi secara pesta seorang yatim-piatu dalam marga yang
asal usulnya tak jelas. II. bangunbangun, sej tumbuhan sayur; bangunbangun ni
begu, sej tumbuhan liar; bangunbangun na bara, sej tumbuhan liar.
Banjar, I. deretan, baris; sambanjar, satu deretan, sebaris. II. = huta, kampung; P.B.:
tais pe banjar ginjang, mandapot do i raja huta, bagaimanapun panjangnya sebuah
kampung, terdapat juga pemimpinnya.
Banje, beres, tuntas, komplit; nunga banje, persoalan sudah beres; banjebanje ulaon,
tuntas pekerjaan, beres pelaksanaan tugas tanpa gangguan, tidak terbengkalai. Bansat,
lambat, lamban.
Bansor, iba, kasihan, sedih tetapi tak dapat menolong, menaruh sangat belas kasihan.
Bantal, bantal.
Banua, negeri, jagad, daerah, benua, dunia wilayah; banuaginjang, kayangan, jagad
atas, benua atas tempat tinggal dewata; banua tonga on, jagad tengah, dunia ini, bumi
ini; banua toru, jagad bawah, benua bawah, tempat tinggal begu; banua banyak
dipakai dalam nama wilayah: Banua Rea, Banua Aji.
Bao, tingkat kekerabatan: isteri saudara laki-laki isteri seseorang; atau : suami saudara
perempuan suami seseorang; juga: menantu laki-laki; dalam adat Batak dilarang keras
menikahi bao, kalau menjadi janda; bao rohana, hatinya agak risih, mulai renggang
yang sebelumnya akrab; anak baobao, semua orang dari marga lain daripada marganya
sendiri, bisa mengawini puterinya, juga putera-putera seorang lelaki yang tinggal di
rumah mertuanya, bao, juga: sapaan untuk seorang laki-laki; baobao ni api, boaboa ni
api, lih boa.
Baoa, lelaki, seorang laki-laki, pria; baoa parhalang ulu, atau baoa parjuluon, pria
sebagai kepala rumahtangga; baoa parbalian, pria, karena dia bekerja di luar (sawah,
ladang); sangkar so baoa, perempuan yang berwatak laki-laki; baoa adi, lih. adi.
Baoang, bawang.
Baor, I. mabaor, hanyut, mengalir, terbawa oleh air; dibaori aek, dihanyutkan air. II.
baorbaor, per di dalam jam, pelantik di dalam bedil, picu perangkap, jerat; baor ni hail,
pelampung pancing, joran; pamaoran, sengkang.
Bara, I. kolong rumah, tempat tinggal ternak waktu malam, kandang; bara ni hoda,
kandang kuda; pabarahon, memasukkan ternak ke kandang; sijalo bara, nama kerabat
yang pada mengawinkan perempuan menerima bagian yang terbesar setelah parboru;
bagian ini adalah tau pabaraon, yaitu yang dapat dimasukkan ke kandang, jadi ternak,
oleh karena itu orang ini disebut juga pamarai, oleh sebab dia menerima mas kawin (=
yang membawa ke kandang) bagiannya disebut juga upa pamarai. II. na bara, cokelat
(tentang warna kuda dan pakaian); sibara mata, sej burung. III. barabaraon, pertanda
usia anak kecil: berumur satu sampai tiga bulan.
Barangsi, = na so uhum, tidak pantas, tak senonoh, kurang ajar, kotor; hata barangsi,
kata-kata tak senonoh.
Barerang, belerang; nota: sering huruf l dalam bahasa Indonesia menjadi r dalam
bahasa Batak, msl layar - rayar; lapar - rapar; kelambir - harambir; iar - riar; luar - ruar;
tano barerang, tanah belerang.
Bari, I. basi, mengenai rasa msl nasi, juga: citarasa dalam mulut; baribari, basi; daon
bari, (obat terhadap rasa basi) sekapur sirih atau tembakau; manghabarion,
memperdulikan sesuatu. II. bari = asi; bari roha = asi roha.
Baria, peka, mudah merasa sakit, msl tentang mata, juga: arti kiasan, mudah
tersinggung.
ke seberang.
Baringbing, balung ayam jantan; baringbingon mata, sej penyakit mata (yakni kelopak
mata yang berdaging tumbuh); baringbing ni dolok, punggung gunung. Baringin, I.
pohon beringin; parbaringin, = parsanggul baringin, agama kebatinan Batak, imam
agama kebatinan, yang bersanggulkan daun beringin pada upacara kurban;
manjungjung baringinna, mempertahankan wewenang, otonom, mandiri, tidak
tergantung pada orang lain (dikatakan tentang harajaon atau desa yang mandiri). II.
kuda atau ayam jantan (menunjukkan kelamin); marbaringin, (tentang hewan)
bersetubuh; mamaringini, mengawinkan ternak.
Baririt, = bariris.
Baris, I. baris, jalan yang biasa dijalani hewan; P.B.: barisbaris ni gaja di rura
pangaloan, molo marsuru raja, denggan ma nioloan, ia so nioloan, tumunda
hamagoan, molo oloan, dapotan pangomoan, barisan gajah, di lembah pangaloan,
bila raja bertitah, elok diyakan, bila tak diyakan, berakibat merugikan, bila diyakan,
alamat keberuntungan; marbarisbaris, berbaris-baris, berjejer-jejer; barisan, barisan,
jajaran. II. mamaris, memestakan seseorang yang baru luput dari tangan musuh,
menyambut tamu agung atau orang yang baru dilepaskan dari pasungan.
Barita, berita, kabar, pesan, penghormatan pribadi; barita mago, berita buruk, kabar
jelek; barita gabe, kabar baik, berita sejahtera; barita angin, kabar angin, desas-desus;
barita na uli, Injil, Evangelium; barita las ni roha, berita suka cita; barita, juga: terkenal,
masyhur; sega baritana, rusak nama baik; tarbarita, terkenal, termasyhur;
mamaritahon, mengumumkan, memberitakan; parbarita na uli, atau siboan na uli,
pembawa berita baik; natarbaritaan, amat termasyhur, yang paling terkenal.
Barjing, barjing panaili, marah, melihat dengan tak senang hati; barjing roha, tidak
senang hati, merasa tidak puas.
Baro, bisul, abses, barah, borok; baroon, berbisul, bisulan; baro buni, disentri amubawi;
baro rarat, kanker; baropapan, bisul yang keras; baro imbulu, bisul pada akar bulu
rambut; baro ulok, radang pada limpah; baro habang, sengal, encok, jerawat; songon
aeon baro, seperti sakitnya bisul, penyakit atau penderitaan yang tak memancing
perhatian orang, sakit tapi tak bahaya (oleh sebab dia yang bisulan itu tidak dikasihani).
Baroba, = ambaroba.
Baruang, beruang; horbo sibaruang, kerbau yang ada bintik putih sekitar matanya dan
punggungnya putih; biang sibarung, anjing yang ada bintik putih sekitar matanya.
Baruas, beruas.
Barubus, tempat dalam mana orang menyaring air abu untuk mendapat mesiu.
Barung, satu duit, duit logam yang dulu berlaku. II. sibarung, burung bangau. III.
barungbarung, gubuk, dangau, pengepungan.
Barur, bekas pikulan, garis, kerut, jalur, balur, gerugut; marbarurbarur, berjalur-jalur,
berbaris, berkerut, bergerugut (msl tanduk rusa); baruran, petak untuk tanaman msl
kebunubi (gadong).
Basa, I. ramah, baik, karunia, murah hati, suka memberi; marbasa, berbaik, bermurah
hati; denggan basana, kebaikan, kemurahan hati; mardenggan basa, bermurah hati;
asi roham, denggan basam, doa: berbelaskasihan dan bermurahhatilah Dikau;
basabasa, pemberian, anugerah; mamasamasahon, (dibasabasahon), meng- (di-)
anugerahkan; ngenge basa, cacar air yang kecil dan tidak bahaya; dalmet batu pinasa,
lambok soada basa, lembut batu nangka, berbicara manis tidak suka memberi, budi
bahasa baik tanpa pemberian; uli basa = denggan basa. II. basa (dari =masa)
menunjuk waktu yang akan datang, berikut; basa onan, pekan berikutnya; basa
minggu, minggu yang akan datang; basa adui, kelak di kemudian hari; na basa onan i,
hari pekan yang baru lewat; na basa minggu i, minggu yang baru lewat.
Basan, pakaian bekas pakai, basahan, celana mandi, celana yang dikenakan di waktu
mandi atau pekerjaan kotor.
Basar, I. ramah, manis, lemah lembut, suka memberi; basar manamuei, suka menjamui
orang; habasaron, kebiasaan suka memberi dan menjamu orang, bermurah hati. II.
basar, besar, agung; tuan basar, tuan besar. Basbas, mambasbas, mengeluarkan akar
pohon dari tanah dengan memakai kayu dan baji.
Base, basebaseon, buruk, tua, usang, aus, lusuh karena sudah lama dipakai.
Basiha, = tiang.
Basir, duri, benda tajam seperti bambu runcing yang dimasukkan ke tanah sebagai
rancau terhadap musuh; hona basir, kemasukan duri atau benda tajam; tarbasir, idem;
basirbasir, merasa dirinya seakan-akan ditusuk.
Baso, I. adat istiadat, adat sehubungan dengan apa yang terlarang; na umboto baso,
orang yang tahu aturan, msl dalam pembicaraan; gilogilo baso, gangguan jiwa yang
enteng pikirannya tidak waras. II. baso = hambar, hambar, kehilangan rasa aslinya;
hapur na baso, kapur yang tak ada kekuatan lagi, tawar; baso parbinotoan,
pengetahuan yang tidak tepat lagi, tidak persis. III. baso, bahwa dalam kalimat yang
menegaskan; hudok baso hatangki, kukatakan bahwa ucapanku benar; juga: basa. IV.
sibaso, laki-laki tetapi terlebih wanita yang karasukan roh; juga: bidan yang sekaligus:
dukun; sibaso na bolon, medium; juga: sebutan roh ompu parsadaan ni sada horja,
nenek bersama dari seluruh kesatuan persembahan, dari dia diharapkan berkat
kelahiran anak. V. baso, berkurang mengenai kesaktian dan dukacita.
Batak, mamatak, menunggang kuda tunggangan sambil memacunya untuk jalan cepat;
batak hodami, larikan kudamu itu; piga dan batahonmu, berapa lama kau tempuh
dengan menunggang kuda; habatahon, masalah batak, adat dan hukum suku Batak;
manghabatakhon, menterjemahkan dalam bahasa batak, membahasabatakkan; batahi,
tongkat penggiring ternak; arti kiasan juga: cemeti, cambuk.
Batang, batang kayu, dasar arus sungai, peti mayat; juga: pembantu bilangan; dua
batang, dua buah, dua biji; batang ni hau, pertengahan batang kayu; batang aek,
sungai; batang toru, nama sebuah sungai Batang Toru di Tapanuli Selatan, dimana aek
Sigeaon dan Situmandi, bergabung; pamatang, badan, tubuh, sosok (kata asal:
batang).
Batangi, sabatangi, sawah sebesar satu teras; batangi niapus, sumpah, hapus seperti
pematang (lih. gana).
Batarbatar, rumah jaga dari mana orang mengamat-amati musuh juga: panggung
bambu di atas air danau tempat para nelayan duduk sewaktu membuang jalanya.
Batara, I. Batara Guru, salah satu dari tiga dewata Batak. Gelar lengkapnya, batara
guru paniangan, batara guru panungkunan, batara guru pandapotan,
panungkunan ni uhum, pandapotan ni patik di jolma manisia, dalam doa Batara
Guru serentak dipanggil bersama Soripada dan Mangalabulan (Malabulan) dan Mula
Jadi Na Bolon, yang empat ini adalah dewa yang tertinggi; yang tiga pertama hanya
disebut saja dewa yang tiga, ketiga dewa. II. bataraon, ganas, marah sekali; batara
inaina, seorang laki-laki yang bertengkar dengan para perempuan di kampung.
Batas, batas.
Batis, keping, penggal, kerat, potong; sambatis, sepenggal, sekerat, sepotong (msl
sepotong kayu yang dipotong lu-rus); mamatis, memotong lurus.
Bato, bongkah tanah sebagaimana dipakai untuk mendirikan kubu (galogat); tano bato,
kubu dari tanah; partanobatoan, idem.
Batoran, = aturan.
Batu, batu, batu timbangan, biji buah; batu garaga, batu yang ditemukan pada daerah
dimana ada air belerang; batu bodil, batu api (hitam); batu rese (rase), batu kersik;
batu ping, batu keras agak licin; batu peo, granit; batu parbue, batu pasir, lapisan
tanah yang lama-lama mengeras; batu ranggisgis, batu apung; batu loting, batu api
yang kemerah-merahan; batu mamak, batu yang sangat keras, batu karang; batu
sindor, batu yang curam ke atas; P.B.: batu sindor na so hasigean, batu mamak na
so hagairan, karang yang curam yang tak didaki, batu karang yang tak bisa digaruk,
artinya: tak terkalahkan; batu arang, batu arang; batu ni manuk, telur ayam; batu
harang, batu karang (sakit ginjal); batu harangon, penyakit ginjal; batubatu, pelir,
dakar; batu holing, batu kilat, batu merah yang digosok buat pewarna ukiran batak;
batu ni jala, batu pemberat jala; sira batu, garam bungkal; batuan = batu ni dasing,
batu timbangan; batuan ni uhum, vonnis, keputusan pengadilan; batu ni sipanganon,
uang yang diberikan serta makan sewaktu mengunjungi sanak saudara; batu ni ruma,
hamba yang semenjak nenek laki-lakinya berada dalam rumah, satu ungkapan yang
kasar; tano na batuon, tanah berbatu-batu; mamatui, menimbang dengan batu; juga:
meletakkan batu dibawah balok-balok rumah sebagai alasan.
Bau, I. bau, berbau busuk; sibau indahan, seorang yang sangat dibenci sehingga
makanannya berbau busuk; baubauan, segala sesuatu yang enak baunya; bau jobat,
musuh, yang sangat dibenci; juga: tembakau yang berbau busuk. II. mambau,
menganyam dengan kercut atau rotan.
Baus, sombong, congkak; bausbaus ni igungna, hal menarik hidung ke atas, congkak,
Bauta, I. berakhir, telah selesai hingga tak perlu lagi disebut (dari bau utauta? = bau
busuk, jangan buka lagi). II. bauta ni huta, orang terkucil di satu kampung (dari bau
huta?).
Beangbeang, tumbuhan air berbunga putih; beangbeang tur, sej tumbuhan yang
daunnya dipakai sebagai sayur.
Beasi, = beasa.
Bebeati, mambebeati, menarik mulut yang jelek untuk menunjukkan hinanya, lih. beat.
Begu, I. roh yang mati, selama manusia hidup rohnya disebut tondi, bila ia mati akan
disebut begu, sebagai begu ia ditakuti; kepada begu dipersalahkan semua penyakit dan
semua malapetaka; oleh sebab itu begu adalah juga: roh jahat, hantu khayal; begu
Beha, bagaimana; juga: boha; manang beha, bagaimanapun; manang beha pe,
bagaimanapun juga; ndang adong beha rohangku, bagiku tak apa-apa, sama saja;
beha do pangalahona umbahen, bagaimana rupanya sehingga....
Bellong, = bollang.
Belut, tajam mengenai pisau dan senjata; belut hatana, kata-katanya mengena;
parhata belut, orang yang kata-katanya berterima, masuk dalam hati.
Bendat, = benda.
Bendel, (= bandol), kenyal, alot, sulit dikunyah; parroha na bendel, orang yang tidak
ambil pusing dengan tegoran; P.B: hinarat hulinghuling sai bendelbendel, naroa do
halakmanghuling molo sai mengkelengkel, kenyal kulit digigit, jeleknya orang bicara
kalau terus tertawa.
Bendet, lambat.
Bendul, habendulan pat, kaki yang telah lama sakit, tetapi tidak luka, hingga tidak bisa
dipakai.
Bene, penat, lesuh, letih; bene dihilala, lesuh perasaannya terus-menerus; binene i,
lesu karena; dibene udan, ditimpa hujan non-stop; dibene sahit, dirundung sakit,
dibene sori ni ari, dirundung nasib malang; dibene aek hauma, sawah digenang air
terus-menerus (hingga tanah itu jadi lem-bek); sahit bene, sakit me-nahun.
Benes, = bonos; bebenesan, dalam harapan penuh yang menakuti, putus asa.
Beng, marbebengbebeng, berbunyi bagus mengenai uang, lih bong dan bobong.
Bengar, mamengar, menjadi bengkak karena panas.
Bengel, pertumbuhan lambat (tanaman yang belum berbuah, walaupun sudah tiba
waktunya); bengel tubu, terlambat keluar mengenai biji yang ditanam; bengel roha,
lamban, lambat mengenai pengertian. Benget, sabar, tabah dalam menahan derita;
benget ni roha, ketabahan, kesabaran; habengeton, ketabahan, kesabaran dalam
penderitaan; pabenget roham, tabahkan hatimu, sabar.
Beom, I. mulai busuk hingga sudah bau. II. mameom, tertawan dalam rumah, menarok
lama dalam mulut.
Beor, marbeorbeor, lari kebingungan tidak mengetahui kemana, menarik diri dari
perkara lantas tak peduli lagi.
Berber, I. mamberber, mengambil secara tersembunyi tanpa diketahui orang. II. sej
kalong.
Berbur, bercucuran mengenai air mata. Bere, = ibebere, anak saudara perempuan,
kemanakan laki-laki, kemanakan perempuan, juga: menantu laki-laki, juga: turunan anak
perempuan namboru; bere, vokatif dari ibebere; parbereon, status keponakan,
pertalian seorang laki-laki dengan kemanakannya.
Berjing, = barjing.
Berjit, = barjit.
Bermut, bermutan, geringsing (msl rasa asam).
Bernit (= barnit), sakit, nyeri, sengit; na bernit, yang sakit, memilukan; sitaonon na
bernit, seorang yang menderita sakit, habebernit, kepedihan, sakit; pabernitbernithon,
menyakit-nyakiti; bernit diae, pilu dirasanya, dia amat sakit; bernitna i, alangkah
pedihnya, ah, betapa sakitnya; umbernit, komparatif dari bernit seperti rumaja, yang
lebih mulia; hansit, sakit; humansit, lebih sakit.
Besteng, benteng.
Beta, sebutan untuk meminta seseorang supaya turut pergi, mari, ayo; beta ma hita,
marilah kita pergi, marbetabeta, mengajak dengan kata beta; mametameta, idem.
Betet, sibetet, gadis kecil (= sitatap) sebutan yang diberikan kepada anak perempuan
kecil; orang tua menandakan kata manis ini juga anak perempuannya yang telah
dewasa.
Beuk, steril, kebal, imun; beuhan ni manuk, telur ayam yang walaupun dieram, tidak
menghasilkan ayam; halak na beuhan, orang yang dimasa penyakit menular tidak
diserang penyakit.
Bian, = binsan.
Biang, anjing; langelange bi-ang, berenang kayak anjing; biangbiang, bibit sej rumput
Biar, takut; mabiar, takut; parbiar, penakut; manghabiari, menakuti; habiaran, yang
ditakuti, tumagam habiaran, selalu saja takut (mida); ndang mabiar hami mida
musu, bukannya kami takut pada musuh; umbiar, komperatif: lebih takut; mambibiari,
(dipambibiari), menakut-nakuti (ditakut-takuti); marhabiaran, mempunyai rasa takut; on
do biarhu, inilah yang aku kuwatirkan; aha ma habiaranku, apalah yang saya takutkan.
Bias, rasa benci, rasa bosan, muak; biasan, sangat membenci; marbiasbias (mida),
merasa benci, bosan; parbiasbiason, rasa benci, rasa mual.
Bibi, I. bebek. II. mentah, tidak masak (tentang buah dan padi); bibi ni uma, buah
mentah; bibion, waktu padi dalam bulir dan belum masak; mareme na bibi, (arti
sembunyi) abortus, keguguran. III. pabibi singir, mengingatkan piutang.
Bibir, bibir, pinggir; dipabibirbibir, memaki orang dengan kata bibir msl bibir ni on,
(kasar); na bibir, pengobrol; P.B.: niarit lili bahen pambaba, jolo nidilat bibir asa
nidok hata, lidi diarit buat rajutan, hendaknya jilat bibir sebelum bicara, artinya: jangan
asal ngomong, pikir-pikir dulu baru bicara. P.B.: sineat ni raut gambiri tata do daonna,
sineat ni bibir juhut ma daonna, tersayat pisau diobati dengan kemiri, tersayat
omongan bibir, diobati dengan daging; mambibiri, merajut pinggiran tikar, sumpit,
keranjang dsb.
Bibit, arif, bijak, cerdas, tajam ingatannya; na bibit di hata, yang ingat segala-galanya.
Bide, bidai, tikar yang dianyam dari rotan; balunbalun bide, sej kumbang yang
menggulung dirinya di waktu bahaya.
Biding, tepi (= topi); pabiding, menepi, pinggirkan, menyamping, hingga banyak orang
bisa makan dari satu piring; mamiding, menepi, meminggir; ulok bidingbiding, nama
sej ular.
Bigo, sibigo, sej burung berwarna kuning dan rupanya mirip dengan kepudang;
marsibigo, mulai masak, mulai menguning (tentang buah).
Bile, rendah, hina, papa, kecil (hingga tidak bisa dilawan); parbilean, mahluk yang hina,
papa; bile sipasing, umbile ahu, kecil ulat capung, lebih kecil lagi aku, aku adalah lebih
merana daripada ulat; sipasing, dikira sebagai pembunuh diri oleh karena ia sewaktu
menjadi kepongpong menggantungkan diri.
Bilga, = balga.
Bilik, kamar dalam rumah batak dengan menggantungkan tikar-tikar.
Biltak, mabiltak (tentang kayu, kaca), pecah, memelah, retak. P.B.: mangalipathon
ganjangmu ho umbahen na matimpul, mangompashon bolonmu ho umbahen na
mabiltak, anggar kebesaranmu, hancur kau jadinya, kesombongan mengakibatkan
kehancuran.
Bilut, bilik, kamar; bilut podoman, kamar tidur; bilut panganan, kamar makan;
marbilutbilut, berkamar-kamar; marbilutbilut rohana, pikirannya berbelit-belit,
pikirannya pe-nuh dengan tipu muslihat.
Binanga, (dari: banga?) sungai, wadi; P.B.: metmet binangana, metmet do dengkena,
kecil sungainya, kecil juga ikannya, tak seorang pun dapat memberikan lebih banyak
daripada ia punya.
Bindoran, bunglon.
Bindu, bab, babak, pasal; marbindu songon surat, margalung songon hauma, babak
demi babak seperti tulisan, berpetak-petak seperti sawah; sambindu ma jolo, satu bab
dulu; marbindubindu, berpasal-pasal; bindu matoga, penjuru angin, delapan penjuru,
gambar-gambaran sihir yang digambar dukun di tanah waktu bernujum.
Binga, ulat darimana terjadi lalat; bingaon bugangna, ber-kuman lukanya, di lukanya
adabanyak keremi.
Binggar, I. terbuka lebar-lebar: hudon binggar, periuk besar dari tanah. II. pegunungan
batu karang; binggarbinggar, tempurung lutut. III. binggar sigadingon = batangi na
tigor di tangga hambing, batas yang lurus pada teras ladang.
Bingkang, I. mamingkang, menarik keatas kaki hewan yang diikat. II. mamingkang,
memotong gaji orang untuk membayar hutangnya (= potong).
Bingkolang, samban bingkolang, tersandung oleh tanda bahaya, suatu hajatan yang
terganjal oleh tanda buruk dalam ayam alatan yang disimak oleh dukun.
Bingkorang, = bingkolang.
Bingkurung, sej jangkrik.
Binsakbinsak, sej burung kecil yang berbunyi "isak"; P.B.: aha ma seaton di pat ni
binsakbinsak, apalah mau disayat dari kaki binsakbinsak, artinya: apa mau dimakan
dari orang semiskin itu?
Binsan, mumpung, selama masih beruntung, selagi, selama; binsan hipas iba, selama
masih sehat walafiat saya ini.
Binsol, bengkak.
Bintatar, sej pohon yang kayunya dapat dipergunakan; P.B.: bintatar pandingdingan,
simartolu parhongkomna, sidok hata hagigian, soada hinophopna, bintatar
merupakan dinding rumah, simartolu dinding luar, siapa mengatakan kata-kata yang
keras, bagi dia tidak ada manfaatnya, omong kejijikan, apa gunanya?.
Bintuasa, sej ulat yang merusakkan padi, hama padi; ginagat ni bintuasa, ongkos
tambahan pada perkara perselisihan, msl memberi makan kepada raja-raja.
Bintutu, nama sej kayu keras. Biobio, sej tumbuhan yang menjalar.
Biola, biola.
Bira, buah, sej keladi besar dengan daunnya lebar (mirip dengan suhat), umbi-umbinya
dapat dimakan; sibulung bira, = hole (And).
Birbir, dan birbir, cendawan yang tumbuh pada kayu yang busuk.
Bire, tepi (= topi); mamire, membuat jalan di tepi; sapsap bire, tepi batu karang yang
curam.
Biring, luka yang dalam pada kaki dan payah sembuh; biringon, menderita penyakit
seperti itu. Birnat, dibanjiri, kegenangan.
Birong, hitam, gelap, setiap warna gelap, msl langit biru atau laut biru disebut: bi-rong;
marbirong, mamirong, menghitam; tar birong, agak hitam; pabironghon,
menghitamkan; sibirong, si hitam, msl: kuda; sibirongon, penyakit menghitam pada
padi; sibirong mata, simata hitam, bukan: sibontar mata, simata putih (orang Europa).
Bisa, racun, bisa (msl ular, harimau, serangga yang beracun); na bisa, yang beracun,
berbisa; marbisa, bisaon, (juga: simaon), mengandung bisa atau racun; roha na
bisaon, hati busuk, jahat, sifat yang berbisa.
Bisik, padi yang dihamburkan di kain rambu siporhas (parbisihan) untuk mengetahui
bahaya apa yang akan menimpa.
------------------------------------------------------------C--------------------------------------------------------------------------
--- ------------------------------------------------------------D--------------------------------------------------------------------------
Da, = atehe?, bukankah, ya? ditaruh sesudah perintah; laho ma da, pergilah ya, ima da, ya
memang begitulah.
Dabo,ale.
Daboru, lih boru.
Dadang, mandadang, menyinari sesuatu hingga menjadi panas mengenai matahari dan
api; memanaskan; didadang las ni ari, disinari matahari.
Dadap, mandadap, meraba sesuatu, menggagau, menyeluk; dadapdadap, merabaraba tergagau-gagau, mengenai orang buta; hadadapan, dapat diraba.
Dae, jelek. buruk, kurang pantas, kurang layak, buruk, msl: seorang bapak yang telah
berumahtangga berlaku sebagai pemuda; P.B.: molo marsuru raja, dae ma so oloan,
kalau bersuruh raja, jangan tidak dipatuhi, kalau raja memerintah, risih rasanya kalu tidak
dipatuhi.
Dagal, = dugul, mata kayu; p.b. sada dagaldagal, sada duguldugul, sada na
tangkang, sada na jugul, sebuah mata kayu, sebuah buku, yang satu nakal, satu lagi
bandel (dua pihak bersengketa, sama-sama keras kepala)
menangis, karena rindu; napuran dagang, daun sirih paling pangkal, rasanya gurih.
Dage, I. = doge, seruan tanda keheranan. II. mardagedage, makan (sedapan), makan
berlebih-lebihan.
Daging, (mengenai orang dan binatang) badan; mardaging, berbadan; roha daging,
bersifat duniawi, materialistis, kehendak badaniah, nafsu badani; pardagingon,
kebendaan, kejasmanian, hal mengenai badan; anak ni daging, seorang anak yang
tidak lagi diakui oleh orang tuanya sebagai anak mereka karena anak itu membuat
banyak kejahatan; sada daging sada mudar, sebadan sedarah, seperasaan,
sepenanggungan.
Dahan,mardahan, memasak, menanak nasi; dahanon, yang harus ditanak (kata kerja
bentuk gerundivum), beras; indahan, (sebenarnya nidahan = yang dimasak), nasi;
mangindahani, memberi orang makan; parindahanan, pandahanan, sumpit nasi, bakul
yang dianyam untuk tempat penyimpanan nasi; ucapan selamat: P.B.: tubu boru na
tardahanhon hudon na bolon di si paha ualu, kiranya lahirlah puteri penanak di periuk
besar pada musim menyawah (waktu itu penyawah makan banyak nasi); indahan ni
bonang, bubur nasi yang dilumurkan ke ke benang dan yang dibuat dari beras.
Dai, citarasa, rasa makanan; mardai, mempunyai citarasa, enak; daina, rasanya;
dumai, lebih enak; mandai, mencicip, mencoba rasa, merasai; pandaidai, caranya
mencicipi, orang yang suka makan yang enak-enak; hadaian, keenakan, kenikmatan;
pandaian, pengecap, indera perasa; hona pandaian, dicoba mengenai kecap.
Dais, disentuh, dijamah, disinggung, ada sangkutan; ndang dais tu ahu, tak ada
sangkutan denganku; mandais, melumas, mengoles, menyapu, menyepuhkan sesuatu
pada; mandaishon, mengoleskan, menutup dengan obat, menyapukan; mandais hata,
menggunjing orang; pandais, kuas, pensil.
Daiung, dayung.
Dalan, jalan, cara, kesempatan; dia dalanna ? bagaimana itu terjadi; so sian dalanna
atau na so adong dalanna, tanpa sebab; mardalan, berjalan, bepergian; pardalanan,
perjalanan, perederan; pardalan, pejalan kaki; pardalanan ni hata, jalannya
pembicaraan, jalan cerita, pembawa pembicaraan; raja pardalan, pengantara, =
pangulu; pardalanan ni bada, sebab-musabab sengketa; pardalanan ni garar, caracara pembayaran hutang, orang yang membawa uang untuk membayar hutang;
mardalandalan, berjalan-jalan tanpa tujuan tertentu, melancong; mardalani, menjalani;
sadia dao dalanan? berapa jauhnya? hadalanan, dapat dijalani; mandalanhon
hepeng, mengedarkan uang untuk berdagang; padalan, melakukan, melaksanakan;
padalan hata, mengirim kabar; padalan jea, melakukan sesuatu yang berakibat buruk;
padalan uli, melakukan sesuatu yang berakibat baik; padalan aek, memasukkan air ke
tali air untuk mengairi sawah; padalan parkaro, memperkarakan sengketa; padalan
tahi, mencari cara memperoleh kawan untuk suatu rencana atau perkumpulan; padalan
juhut, membagikan daging pada pesta menurut adat; padalan sigalegale, membuat
wayang sigalegale, patung orang, menari yang dikendalikan dengan tali/kawat; hata na
dumalan, gagasan paling baik; mardalan pat, berjalan kaki; mardalan darat, berjalan
melalui darat; sadalan hita, seperjalanan kita, setujuan kita, sependapat kita.
Daldal, I. sej lebah penyengat kecil; situak ni daldal, madu lebah. II. daldal bohina,
suram wajahnya, muka masam. III. tali sidaldal, tali derek, disongket dengan kayu
pengungkit, agar balok yang diangkat keatas bangunan bisa pas letaknya.
Dalhop, mandalhop, melekatkan pada, mengikatkan sesuatu dengan erat; dalhop tu,
melekat pada, erat.
pembayaran hutang. II. sidalian, dalih, alasan; P.B: molo soada roha,godang do
sidalian, kapan tak suka banyak dalih; hata sidalian, dalih alasan yang dibuat-buat;
marsidalian, berdalih, mencari alasan; marsidalianhon ulaon, mendalihkan pekerjaan;
horbona diparsidalianhon, kerbaunya dibuat menjadi dalih. III. dali, susu. IV. dalidali,
sej kacang-kacangan; sataon dali, tiga bulan; simardalidali, sej rambatan yang
menyerupai dali-dali.
Dalihan, tiga tungku dari batu di atas mana ditarok periuk; dalihan nantunggu tiga, tiga
tungku yang teguh, diucapkan sebagai doa yang puitis; siholting dalihan, orang kikir,
belit, bdk holting; P.B.: tolu do dalihan paopat sihalsihal, torop pe anakniba, sada
do sihasian: tungku hanya tiga, empat dengan ganjalan, kalaupun banyak anak, satu
saja kesayangan.
Dalimo, delima.
Dalom, dalam, di dalom laut, dalam kandungan; daloman, (tentang ternak) melahirkan
anak, yang telah mati di kandungan.
Damar, damar, suluh damar, sudip dari pohon cemara; damardamar, tumbuhan
rambatan; mandamari, merekatkan dengan damar, menempelkan dengan damar.
Dame, damai, dalam keadaan damai; dame do luat i, negeri itu dalam keadaan damai;
dame rohana, dia berhati damai; mardame, berdamai, mengadakan perdamaian;
pardameon, perdamaian; padamehon, mendamaikan, melerai; mardamedame, hidup
secara rukun dan tenteram.
Dampol, obat yang digosokkan pada kulit; ubat dampol, ubatpandompul, idem;
mandampolhon,menyapukan obat urut; mandampoli, menyapu obat, memijati,
mengurut-urut; dampol siburuk, sej rumput yang digosokkan pada anggota badan yang
keseleo.
Dan, I. cendawan, jamur; danon, bercendawan, penuh dengan jamur, berjamur; dan
pohul, sej cendawan. II. dan, penunjuk waktu, sering dihubungkan dengan kata
bertanya; piga; piga dan, berapa lama; ndang piga dan, tak berapa lama.
Danak, muda, belia, kekanak-kanakan, naif; danak dope dagingna, badannya masih
kanak-kanak, belum dewasa, belum langkas tumbuh.
Dando, denda, denda uang; tardando, didenda, terdenda; honadando, kena denda.
Dangdang, denda yang dibayar kalau kejadian itu tidak dapat lagi diperbaiki;
mardangdang, membayar uang sebagai pengganti barang yang hilang atau yang dicuri;
butuha naso hadangdangan, perut lebih banyak menerima makanan daripada yang
diperlukan untuk tenaga kerja msl: pelayan yang malas; sisampe dangdang,
penanggung denda, walau bukan salah sendiri.
Dangis, mandangis, pada saat ini tanpa uang, mengenai pemain-pemain kalau mereka
kalah; mengenai pedagang kalau barang mereka tidak laku.
Dangka, ranting, cabang, dahan, anak sungai; namora di dangka, kera; mandangkai,
memotong dahan pohon; mardangka, bercabang, berdahan; mardangka abarana, ia
mendapat anak; mardangka ubanmu, dalam hari tuamu biarlah ubanmu bercabangcabang; mardangka ubanna, limut-limuton tanggurungmu, bercabang-cabanglah
ubanmu, punggungmu ditumbuhi lumut, banyaklah keturunanmu, semoga menjadi tua
sekali; mandangkai hata, membuat pembicaraan berpanjang atau bercabang-cabang,
agar tidak berakhir dengan baik.
Dano, I, kolam besar, tasik; (lebih besar dari ambar). II. gambaran bintang: Penembak.
Dao, jauh, berjarak, kejauhan; sadia dao, berapa jauh; dao ma i, betapa jauh; sapaal
daona, sekilometer jauhnya; dao rohana, tidak ada perhatian, hatinya jauh, pikiran
melayang; hadadao, hinadao, kejauhan, jarak yang jauh; mandaodao, menjauh,
menjauhkan diri dari orang lain; padaohon, menjauhkan; halak simadao, penyendiri,
yang tidak bersikap akrab, walaupun sebenarnya harus dekat; sidao nahinan, julukan
bagi mendiang ibu yang meninggalkan anak-anak yang masih kecil-kecil; padaodao,
berjauhan, tidak serumah lagi, berpisahnya suami isteri namun tidak bercerai; daodao,
sidaodao, burung kecil, manyar mirip dengan amporik yang membuat sarang cantik;
P.B.: habang sidaodao, habang marimpotimpot, hita padaodao, padan
paingotingot: terbanglah burung manyar, jauh nan ke langit, kita yang jauh berpisah
janji kan diingat.
Daon, I. obat; daon bari, harfiah: obat terhadap rasa bau dalam mulut yaitu; sirih,
tembakau; daon ni sohol, obat terhadap rindu, yaitu hadiah; mandaoni, mengobati;
pandaoni, dokter kesehatan, tabib. II. mandaon perasaan mati bagian tubuh; mandao
roha, tidak peduli lagi, tidak punya rasa harga diri.
Dapot, dapat, ketemu, ditemukan; dapot na gogo dibahen na bisuk, si kuat kalah pada
si cerdik; nunga dapot ahu, sudah kudapat; P.B.: di jae dapot bubu, di julu dapot
tanggal, di hulu, di hilir terperangkap pukat; dapot tarida, bisa nampak, dapot taon,
jumpa tahun; dapotan, mujur, menjumpai, mendapat; dapotan laba, mendapat laba,
beroleh untung; p.b. disima hita borhat, disi ma hita dapotan, asal berangkat, pasti
kita mendapat; tardapot, tertangkap basah, terdapat, kedapatan; mandapothon,
kepada (alamat surat), mendapatkan, mengunjungi; mandapothon si anu, kepada si
anu; mandapothon huta i, dekat kampung itu, menuju kampung itu; mandapot di,
tergantung dari, bergantung pada; mandapot di hodo langkangku, terserah kau mau
kemana aku, saya tergantung padamu; mandapot di Debata do parsorion ni jolma,
tergantung dari Allah nasib manusia (saguru di); pandapotan, orang pada siapa
seseorang bergantung, pendapatan; marpandapotan tu, bergantung pada;
mardapotdapot, berturut-turut, terus-menerus; pardapotan, alat penangkap yang
sesuatu msl: jerat atau bubu; pardapotan dagingna, daging sial, gampang sakit,
(mengenai anak kecil).
Darapati, merpati.
Daras, mardarasdaras, derak, bunyi daun yang diinjak, bunyi roda kereta atau bunyi
padi yang diinjak ( = marderesderes).
Darat, tegalan, darat (lawan: laut); mardalan darat, bepergian lewat jalan darat, berjalan
darat; juga: mandarat; mandarati, membebaskan budak dengan uang tebusan;
tardarat, terluput ke darat, terdampar kedarat, keluar dari keadaan miskin menjadi kaya.
Daret, halak Daret, orang Mandailing; tumbutumbu daret, tempat tembakau dari
Mandailing.
Dari, ulok dari, sej ular, jenis-jenisnya: dari alogo, dari sihim, dari tano, dari songka.
Daro, darah (lazimnya darah haid); daro mata, darah beku;siboan hujur namardaro,
ndang siampinan: pembawa lembing berdarah, jangan diayomi; siapa duluan bersalah
jangan dipihaki atau dilindungi.
Dasor, I. dasar, alas onggokan padi, lapis padi di ladang yang paling bawah. II.
mandasor, membuat alas onggokan padi, menumpukkan padi yang paling bawah.
Datdat, = jotjot, sering, kerap kali; datdat do i masa, berungkali itu terjadi, sering
terjadi; mandatdati, mengulangi, tak henti-hentinya melakukan, berbuat terus-menerus,
tekun; pardatdatan, sikap ngotot mengulangi, apa yang sering dilakukan.
Date, letih, capek, tidak berdaya, lemah, lunglai; mandate, lesu sekali, sangat lelah,
jatuh pingsan.
Datik = datek.
Dating = datek.
Datu, dukun, datu, tukang tenung, ahli sihir, peramal, dokter, ahli pustaha; hadatuon,
kedukunan, keahlian dalam sihir, kepandaian mengobati secara tradisional; ulaula
hadatuon, alat dan ulah kedukunan, perdukunan, santet; mandatui, meneluh,
menyantet; padatuhon, mendukunkan, minta jasa dukun, membawa berobat ke dukun;
padatudatuhon, berlagak dukun, nyatanya ia tidak dukun; datu parosulosul, dukun
tangguh, dukun ulung.
Dauk, lembek, lunak, lentur, lembut (lawan: jogal); dauk dagingna, lemah-gemulai
badannya; padaukhon, melembekkan, melunakkan, melembutkan; dauk rohana,
lembek hatinya, tidak melawan.
Daulat, atau daolat, (= martua), saleh, setia pada Allah, jujur, benar, tulus, sopan; na
daulat na martua, tulus iklas, berbahagia; na daulat tu Debata, tawakal, setia pada
Allah, saleh; hadaulaton, kedaulatan. padaulat, mendaulat, menghormat dengan takjim
(lawan: gait).
Daup, = dauk.
Dea, I. mandea, memperoleh sesuatu dengan akal licik. II. deadea, budak belian, budak
yang diperdagangkan.
Deak, banyak; deak ni roha, ketidak benaran, kemalasan dalam hal mana orang
mendalihkan sesuatu yang lain, banyak tingkah; deak hatana, omong banyak, banyak
bicara; sideak hata, tukang koyok, tukang ngobrol; boru Sideak/boru Sideang parujar,
putri Batara Guru, ialah menurut legenda pencipta bumi, juga dinamai Sideak
Ujarujaran, Sideak Halasan, tungku masak, perapian; hinadeak, hadedeak, jumlah,
bilangan yang banyak.
Deang, dayang, anak perempuan yang muda, gadis; deangdeang, gadis muda; boru
Sideak Parujar atau boru Sideang Parujar, Sideang Haijuran, Sideang Panaehan,
(bahasa klassik), putri Penggagas, yang banyak dituruni, banyak dinaiki = tangga.
Dear, I. na dear, yang tidak merasa tenang kemanapun pergi; kucar-kacir, semrawut,
morat-marit; na dear marpangalaho, gelisah. II. padear, = pasombu.
Deba, sebahagian, separoh, orang lain; na deba, sebahagian, yang lain; ditangko deba, dicuri orang (lain); deba... deba, separoh...separoh, sebagian....sebagian; deba nari, sebahagian lagi; ugasan ni deba, barang orang (lain); dia deba, mana lagi? unang
deba roham, jangan bimbang, jangan ragu, jangan marah.
Dede, air liur yang menetes dari mulut; madede, berliur, mengeluarkan air liur;
dumarede, (mengenai air mata) berlinang-linang, bercucuran.
Dekdek, madekdek, (mengenai barang kecil) terjatuh, luruh; (mengenai buah) gugur;
P.P.: madekdek tu bonana do parbue ni hau, buah jatuh ke pangkal; mardekdehan,
berjatuhan, berluluran (mengenai barang kecil atau buah); madekdek mata ni ari,
matahari terbenam, magrib; padekdekhon, menjatuhkan banyak; hadekdehan ni
sanggul, keguguran, abortus.
Delam, mandelam, membujuk atau mengambil hati seseorang dengan kata-kata licik,
merayu; biang simardelam, anjing berlidah hitam.
Dele, mandele, rasa putus asa, putus pengharapan; dele ni roha, putus asa, tawar hati,
tak bersemangat; pandelean, keputusasaan, hilangnya harapan; mandeledele,
berjuang te-rus-menerus walaupun menghancurkan dirinya.
Deledele, kelenjar pada pangkal paha dan dagu; pardeledelean, lipat paha.
Delmek, terletak dengan tepat. Demak, damai, sentosa, nyaman; mardemak, hidup
dalam damai, berhenti permusuhan; pademakhon, membuat damai, mendamaikan.
Dengdeng, dendeng, daging pipih yang diasap; mambir dengdeng, tua sekali, tua
bangka (bdk ambir) matuatua dengdeng, idem.
Denggan, baik, oke, bagus; molo songon i, denggan, kalau begitu, baiklah (oke);
dengganna i, betapa baik itu; ari na denggan, hari baik; marnadenggan, berbeda
baiknya, denggan roha, manis budi, baik hati, budiman; denggan do roham disi?
setujukah engkau? cocok itu untukmu?, denggan basa, murah hati; denggan basam,
engkau murah hati (dalam doa), baik budimu; mardenggan, berbaikan, berdamai, rukun,
rujuk sekali; pardengganan, perujukan, kerukunan, perdamaian; padengganhon,
memperbaiki, menengahi (duabelah pihak yang berselisih); hinadenggan, kebaikan;
sun denggan, maha baik, sempurna.
peternak ikan.
Dera, deradera ni roha, kesalahan, salah; ndang deradera ni rohangku, itu bukan
kesalahan saya; disandang dera, kuda hitam hanya punya bintik hitam di pahanya.
Derder, (= malala), derder, uang yang diterima tidak sekaligus, tetapi berdikit-dikit;
panderder, orang yang menerima sesuatu secara berdikit-dikit.
Derem, diam, lemah, nyenyak, pulas tidur, tenang, tidak bergerak, tidak panas mengenai
makanan; paderem, membuat te-nang, meredakan; panderem, obat penenang, yang
membuat tenang.
Deret, tinggal di belakang se-waktu berjalan; deret rohana, ia tidak suka ikut serta;
hupaderet pe, saya akan ikut dari belakang; marderetan, beberapa orang tinggal di
belakang; marderetderet, berturut-turut.
Derhet, memekakkan msl bunyi senapang sebagai tanda celaka sewaktu merampas
anak kecil untuk dijadikan pangulubalang.
Derma, derma, persembahan; pesta derma, perta derma.
Derse, manderse, loyo, putus asa, sangat berputus asa (lebih kuat daripada mandele).
Detok, mardetok, tidak berkenan, tidak suka pada; arap ni jae, detok di julu, kau tak
suka padaku, aku juga begitu, balas-berbalas
Di, I. kata depan: di, pada, kepada, untuk; di ho, untukmu; dibagasan, didalam; di ruar,
di luar; di tongatonga, di tengah; di holangholang, di antara; dison, di sini; disi, di situ;
disan, di sana, disadui, disana itu; na di ahu, untukku. II. awalan di untuk kalimat pasif:
dilehon ibana: diberi oleh dia, diberikannya.
Dia, apa, yang mana, macam apa; horbo dia, kerbau mana? dia do pangalahona? apa
masalahnya? bagaimana letak soalnya? dia ma nidokmi, mana yang kau katakan itu?
dia sahitna, sakit apa dia? di dia? di mana? sian dia, dari mana? songon dia,
bagaimana? tu dia, ke mana? sadia, berapa? manang dia, entah apa, entah mana;
manang didia pe, dimanapun juga: ndang mardia imbar, tak berbeda, sama saja =
ndang dia imbarna; naso mardiadia, tak punya apa-apa; ndang mardiadia, kalau
tidak ada jatah daging sewaktu memotong ternak, walaupun dituntun adat; didiaon, tidak
berkeputusan, kecarian, tak paham, tak tau soal, bingung (bdk bohabohaon)
Diam,diam, tutup mulut, berhenti, tenang; dipadiam ahu, saya disuruh tutup mulut.
Dibahen, bdk bahen.Dideng,mandideng, membuai-buai anak, meninabobokkan; padidengdideng, membuai anak de-ngan berdendang sayang.
Dila, lidah; dila ni pat, buah betis; dila ni tano, delta; dila ni rihit, goseng; dila ni api,
nyala api; na dila, orang yang tidak bisa menyimpan rahasia orang lain, ceriwis,
pembual, suka bergunjing; dila paung, perhiasan kayu berukir lidah panjang di rumah
batak; diladila, pola segi tiga untuk corak utama "ulos" (kain tenun); mandilati, menjilati;
pandilati, penjilat (= simanggoanggo); mandiladila, berceloteh, panjang lidah, omong
besar; dila mangalit, orang yang lidahnya bengkok seperti lidah kerbau yang makan
rumput, membelit kata, ucapan berkait, keseleo lidah.
Dilat, (bdk dila), mandilati, jilat, menjilati; P.B.: jolo nidilat bibir asa nidok hata, jilat
bibir dulu baru bicara, pikir dulu baru bicara, sesal kemudian tidak berguna; mandilat
hepeng, mandilat sira, menjilat uang atau garam mengenai sumpah, bdk gana.
Dilmut, di atas saja, tidak dalam, bdk dulmut.
Dilo, mandilo, menjenguk, meninjau, memandang, melihat ke; pandiloan, jendela kecil
di belakang rumah batak, bdk dulo.
Dimpan, = simpan.
Dimpos, I. rapi, paten, tak rusak, tertutup rapat, tidak renggang. II. simardimpos, jenis
pohon kecil.
Dingin, dingin, sejuk, tenteram, bahagia, makmur; madingin, sehat walafiat dipakai
dengan horas; horas tondi madingin, selamat sejahtera, sentosa; pandingini, apa
yang membuat sehat walafiat, sitawar sidingin, penyejuk, obat penawar; dingindingin,
sej tumbuhan yang mirip dengan hapalhapal.
Dingkal, mandingkal, tegak berdiri, jungkal, menjungkal, cuat mencuat, seperti ekor
lembu kalau mau berak; dingkal, tegang, tegak, mencongak.
Dingkan, = (tungkan) kata depan: terhadap, ke, ke arah; dingkan pudi, ke belakang;
dingkan dia, arah sebelah mana; manang dingkan dia pe, arah manapun jadi, entah
sebelah manapun; mardingkan, memihak, berat sebelah menganakemaskan, pilih
kasih; dingkan i rohana, berpihak kesitu dia; mandingkani, melebihi orang, memihak
pada; pardingkanon, pemihakan, sikap berat sebelah.
Dior, mandiori (= riori), mencari sesuatu; mandior hepeng, mencari uang; diordior
matana, matanya kecarian kemana-mana.
Diri, = iba, pribadi, diri, diri sendiri, awak ini; diringku, diri saya, pribadiku; dirim, dirimu,
diri anda, pribadimu; diri niba, diri sendiri, pribadi sendiri, diri saya; diriniba ma
nisarihon, diri sendirilah pikirkan (di-riniba, diri umum, bukan dirisaya); sandiri (dari
sada diri), handiri, sendiri, secara pribadi; ahu sandiri, saya pribadi, saya sendiri;
pandirihon, dirikan, berdirikan.
Disan, (dari di an) di sana; disadui, (dari di adui), disana itu; disi (di i), disitu; bentuk
panjang: disi ni, di situ itu.
Disir, mardisir, I. berdesir. II. mardisir, berdiri, merinding (bulu roma, bulu kuduk).
Do, memberi penegasan: -lah, -kah, -nya; ahu do na laho, sayalah yang pergi; na laho
do ahu, yang perginya saya; sian dia do ho? dari manakah kau? i do, itulah; on do
alana umbahen na ro hami, inilah sebabnya mengapa kami datang; ndada torop na
marpungu, otik do, tak banyak yang berkumpul, sedikitnya.
Doa, = tabas.
Doal, gong kecil yang dengan tiga lainnya membuat orkes batak; mandoali, main doal,
khusus pada pesta orang meninggal; pardoaldoalan, rak gantungan gendang di balkon
rumah batak.
Dobur, mardobur, debur, berdebur, mendebur (mengenai kayu yang jatuh atau
tembakan).
Doda, bunyi yang dibuat memanggil anjing; P.B.: agoan asu do halak na hurang doda,
yang kurang rajin memanggil anjingnya, akan kehilangan anjing, barang siapa tidak
menjaga hartanya akan kehilangan hartanya.
Dodak, dedak; simardodakdodak, sej pohon kayu berbuah merah dan yang dipakai
sebagai obat cacing.
Dodal, disapukan, melekat pada dinding mengenai kapur, tanah; mandodal, melekatkan
pada, mengediami; mandodalhon, melekatkan sesuatu; mandodalhon utang,
menumpuk hutang kepada orang kaya dengan mengajukan diri sebagai pekerjanya;
mandodal songon hare jagung, melekat seperti bubur jagung, bergelimang hutang;
mandodal ingkau, menotak lauk-pauk dalam panci dengan sendok supaya diratakan
lauk pauk dengan sendok di piring itu.
Dodo, mandodo, membuang batu duga, menduga dalamnya sesuatu; mandodo roha,
membaca isi hati, menduga maksud; ndang tardodo, ndang hadodoan, tak bisa
diduga, tak terduga, tak tertebak sesuatu maksud.
Dogil, mandogil, pijit, memijit, meremas dengan jari; mandogildogil, memijit-mijit, meremas-remas, mengurut.
Dogor, kurang ajar; madogor soarana, suaranya sangat ke-ras, luar biasa keras
suaranya.
Dohor, = donok.
Dohot, dan, ikut, dengan, serta, ikut serta (menghubungi subjek dan kata sifat);
marsidohot, berpartisipasi, ikut serta, turut ambil bagian; parsidohot, peserta, orang
yang mengikuti, yang ikut berperan; padohot, termasuk, inklusip; so padohot, ekslusip,
tidak termasuk, tanpa; pandohot, bingkai yang empat pada tepi tampi.
Dohung, I. mandohung, bungkuk karena tua, uzur. II. dohungdohung, sej rumput
berdaun lebar.
Dohur, = dobur
Doi, bunyi yang dibuat untuk memanggil anjing; mandoi bi-ang, memanggil anjing.
kalimat; mandok, kata depan: sampai di, tentang, kepada; didok ma mandok halak i,
katanyalah kepada mereka; didok rohangku, saya kira, menurut perasaanku; ndang
tardok, tak terkatakan; dohonon, yang mau dikatakan. II. (= dokdok), sedih, berat; dok
rohangku, bersedih hati; dok ni roha, kesedihan, kemurungan.
Dolgi, tidak rata, kasar, keras mengenai tempat tidur, rasa menusuk, mengganjal, tidak
datar; dolgi mata, mata menjadi sakit karena sesuatu benda, rasa kesat di mata;
dolgidolgi hatana, pedas-pedas perkataanya, menusuk perasaan; P.B.: dolgidolgi
ranggas diingani bodat, ngali aek diingani dengke, ranggas mengeras dihuni kera, air
yang dingin namun ikan berdiam disitu, artinya: kampung sendiri lebih baik, masingmasing merasa dirinya senang di tempat yang biasa.
Doli, lelaki, kuat; ompu doli, nenek laki-laki; simatua doli: mertua laki-laki; simatua boru, mertua perempuan; dolidoli, anak muda, pemuda, perjaka; marsiajar dolidoli,
menjelang pemuda berumur 14-16 tahun.
Domdom, I. marsidomdom, bunyi pekak yang dibuat gemuruh atau gendang yang
besar; sidomdom, deru dibawah tanah, atau bunyi guruh di kejauhan di waktu malam. II.
domdom, berkelakuan tanpa cela.
Domia, dunia ini; pangiasan domia, biar dunia mampus, haram mampus (sumpah
serapah untuk membenarkan diri)
Domu, berkumpul, cocok, kompak, rujuk, temu, rapat, serasi, sesuai, bergabung bdk
tomu; ndang domu hata nasida, tidak cocok pembicaraan mereka; dia domuna, apa
titik pertemuannya; domuna, titik temu; mardomu, berkumpul, bersatu, rujuk kembali,
cocok; padomuhon, mengumpulkan, mencokcokkan, mendamaikan, mempertemukan;
upa domudomu, upah perantara (jual-beli, perjodohan dsb); domudomu, orang
penengah dalam usaha mengawinkan, perantara jodoh; ndang na so tuk dohonon ni
domudomu, mana ada yang suntuk bagi mak comblang, (suka melebih-lebihkan cerita); pardomuan, perdamaian, musyawarah, permufatan, pertemuan, perserikatan.
Donda, I. lembut, tak banyak berbicara, sikap merendah tapi berwibawa; siaji donda
hatahuton, tunggal panaluan, tongkat gaib datu besar (bdk talu). II. tali donda,
pemberat, batu timbangan, perum.
Dondang, tameng, perisai, yang dikapuri warna putih. Dondon, I. mandondon, membeli
ladang padi dengan syarat bahwa sipenjual baru boleh membelinya kembali setelah dua
tahun; padondonhon, menjual ladang dengan cara ini, menjualgadaikan. II. dondon,
mandondoni, menimpa, menekan sesuatu ke bawah, menindih, menghimpit dari atas;
mandondoni anak, menindih anak waktu tidur; mandondon parsingiran, menambah
piutang, yang nanti dibayar dengan bekerja pada kreditor; sari dondon, dekil, daki
badan; dondon tua, pemberian sawah pada cucu paling sulung dari putra, seorang lakilaki yang menuangkan air suci pada pesta dihadapan perempuan-perempuan agar dapat
banyak keturunan.
Dongan, kawan, teman, sahabat; dongan saripe, suami, isteri; mardongan saripe,
berkeluarga, berumahtangga; pardongansaripeon, perkawinan, kekeluargaan; dongan
sabutuha, kawan seperut, semarga; dongan sahuta, sejiran, kawan sekampung;
dongan sajabu, kawan serumah; dongan sabangso, kawan sebangsa; dongan
saulaon, rekan sekerja, teman sejawat; dongan sasingkola, teman sekolah; dongan
tubu, kawan sebuyut, semarga; dongan torbang, seusia, teman sebaya; dongan
jolma, sesama manusia; dongan sa-ama, bersaudara; mardongan, berkawan,
berteman; indahan mardongan ingkau, nasi dengan sayur; mardonganhon, bersamasama dengan, berteman dengan; pardonganon, persahabatan, persatuan;
mardongandongan, berteman; mandongani, menemani, mendampingi, mengawani,
menyertai; beha pandonganina di ho, bagaimana ia menemani engkau; hula dongan,
kerabat mertua.
Dongar, na so hadongaran, yang tidak tertahankan, tak tergoyahkan, tak tergugat, tak
bisa dilawan.
Donguk, sai dogukdoguk do ho, = dongakdongak, kata cerca yang diucapkan orang
terkemuka kepada bawahannya juga: kalau ia mengatakan yang benar.
Donok,(bdk jonok), dekat; jonok tu, dekat pada; parroha na donok, pendek
pandangan, pikiran sempit; alus na donok, jawaban sederhana atau ringkas;
mardonokhon, dekat pada; mandonohi,padonok, mendekati; padonokhon,
mendekatkan; hadodonok, hinadonok, hal yang dekat; masipadonohan, saling
mendekati.
Dop, mandophon, menutupi, tidak berani menghukum oleh sebab diri sendiri
melakukan serupa itu (dalam keadaan terkutuk yang sama).
Dopa, depa, ukuran serentang kedua lengan; dopa simanuhi, (dari: suhi), depa dari
ujung jari tangan yang satu ke siku; dopa golom, mulai dikira dari jari-jari yang dikepal;
dopa simarhilap, depa ruas jari-jari yang paling luar tidak turut dikira; dopa simanusu,
depa dari ujung jari tangan yang satu sampai tetek sebelah (susu); dopa sibaganding,
dikira dari ujung jari tangan yang satu sampai tempat antara siku dan pangkal tangan
lain; mandopai mendepa, mengukur dengan depa; mandopadopa, mengikat orang
pada kayu dengan tangannya terentang msl orang yang berhutang.
Dope, lagi, masih; ndang dope, belum; dua dope, baru dua, sampulu sia taon dope
umurna, dia baru berumur 19 tahun.
Dopena, = dope,
Doran, sej jala panjang yang diseret; dorandoran ni lombu, lipatan kulit kerongkongaan
lembu, gelambir.
Dorgak, bdk dirgak, kepala mencongak; dorgak ulu ni ulok, mencongak kepala ular;
mandorgak, mengangkat kepala.
Dorma, obat pengasih, pekasih, jimat pemanis, jimat agar lawan jenis jatuh cinta, atau
siapa saja dihadapi, bisa lembek sikapnya dan tunduk; mandormai, memberikan
seseorang obat pengasih; lawannya: sipanutupi = jimat penangkis atau penangkal
dorma.
Dorop, mardorop, gemertak, berderap, bunyi sesuatu yang keras dikerkah, seperti
kerupuk dikerkah anak-anak, atau tulang diremuk anjing.
Dorun, susah, merana, menderita; dorun sori ni arina, nasibnya amat buruk, sangat
merana.
Dos, sama, serupa jenisnya, merata (pembagian); doshon, serupa dengan, seperti;
tudos tu, sama seperti, serupa dengan; tudosan, contoh, ibarat, bahan perbandingan;
na so ada tudosan, tanpa tara, tak ada bandingnya; na so hatudosan, tidak
terbandingkan; dosdos, sama besar dalam hal pembagian, rata; dos ni roha,
kesepakatan, kerukunan; padoshon, meratakan, membuat datar; mandosdos, merata,
datar, tak bervariasi, monoton, membosankan; mandosdosi, menyamakan, meratai;
patudoshon tu, membandingkan dengan; hadosan, persamaan, apa yang sama.
Dotir = dosir.
Doton, jala penangkap ikan, alat penjaring ikan; P.B.: tali ihot ni doton, hata do
siingoton: tali simpul jala, kata harus diingat, ingat akan janji.
Dotuk = dotak.
Dua, dua; duansa, keduanya; paduahon, yang kedua, kedua dalam urutan angka;
paidua, yang kedua, (anak kedua, bapak adik ayah, wakil tuan rumah); semua posisi
nomor dua; raja paidua, raja kedua, wakil raja; pardua, bagi dua; paduahalihon, ulangi
sampai dua kali; padua-arihon, pada hari kedua; bagi dua, mambagi dua, membagi
dua; parduaan, setengah dari harta warisan; manduai, mempunyai dua, kawin lagi;
jolma panduai, isteri kedua, gundik; panduai, bagian kedua; marsiduadua,
berduaduaan, beristeri dua; duadua, masing-masing dua; sipaha dua, bulan kedua
(parhalaan); haduan, (dari: haduaan), lusa; marsiduanan roha, berselisih paham;
tonga dua, setengah dua; mardua roha, dua macam pikiran; paduadua, berduaan;
manduahali, menumbuk padi untuk kedua kalinya; manginduan, idem; mangindua,
(tentang wanita) bekerja sambil menggendong anaknya dipunggung.
Duatdait, bermulut besar, berlagak besar, mengacau; pardila siduatdait, orang yang
bermulut besar, yang menimbulkan permusuhan.
Dubur = dobur.
menutup buku; manduduk pat, menarik kaki sewaktu duduk, melipat kaki, duduk bersila;
manduduk paung, melipat payung; manduduk tigatiga, menutup jualan, menghimpun
barang jualan; manduduk bodil, menghentikan perang; manduduk parbadaan,
mengakhiri perselisihan; siduduk na ganjang, sibahen na bolak, yang panjang
dipendekkan, yang sempit diperlebar, juru damai mengenai seorang raja; singkora
duduk, hari ke 27 dalam bulan.
Dugu, mardugu, saling menanduk mengenai kerbau, saling berkelahi mengenai orang;
mandugu, melumat, menggiling; mandugu bangunbangun, menggiling (tidak dimasak)
nilan sayur untuk orang yang baru bersalin; padugu, menggalakkan perselisihan;
parduguan, ajang pertarungan, tempat dimana sesuatu bertumbukan msl peluru dari
dua pihak.
Dugul, buku-buku atau benjol-benjol besar pada kayu atau daging; bdk dagal; dugul ni
bulu, buku-buku pada bambu; dugul ni pat, tempurung lutut; dugul ni tangan, siku,
sikut.
Dugus, mandugus, menggesekkan badan seperti kerbau ke pohon, msl babi ke tiang.
Dugus, mandugus, menggosokkan diri pada sesuatu msl seekor babi pada tiang
rumah.
Duit, duit, uang logam paling kecil, 4 untuk 1 hepeng, ( = satu sen).
Dulo, mandulo, membesuk, melihat msl orang sakit, menjenguk, meninjau, menilik;
mandulodulo, memeriksai, melihat-lihat, meninjau; panduloan, (juga pandiloan),
tempat mengamati, jendela kecil.
Dung, I. pernah; na so dung, yang tak pernah terjadi; ndang dung, tidak pernah;
padunghon na so dung, membuat sesuatu yang belum pernah terjadi. II. dung,
sesudah, setelah; dung i, sesudah itu; dung songon i, setelah demikian; dung pe asa,
setelah itu, baru; hadungon, ujungnya, akhirnya; sai tu peutna do hadungan ni jolma
pangoseose, yang ingkar janji pasti akan melarat. III. mardung, = dongan, teman;
kepala (And).
Dungdang, kata-kata yang tidak berisi, obrolan, omong kosong; pardungdang, yang
pandai berbicara; na so mahap ditortor, na so loja di dungdang, menari tak puaspuas, berdendang tembang tak kunjung capek.
Dungdung, I. ikan belut. II. madungdung, lunglai mengenai dahan-dahan yang penuh
buah-buahan; mandungdung, meraih keatas, menjulurkan tangan untuk mencapai,
menjangkau, menggapai. III. mardungdung, berbicara mengenai medium (begu siar).
Dungkon, (dari dung), kata depan, selain itu, setelah; dungkon ni i, selain dari pada itu,
sesudah itu, maka, lagi pula.
Duri, duri, onak; bulu duri, bambu yang berduri yang melindungi keliling kampung;
tarduri, luka ditempat yang tidak berbahaya; durian, durian; parduridurian, tempat
banyak duri; P.B.: ndang na niajaran unte marduri, jeruk tidak perlu diajar berduri, itu
sudah sifatnya.
Duro, jerami.
Duru, sisi, tepi; di duru, di luar; tarduru, tersisi, tersingkir, tak terpakai dalam
kebersamaan; manduruduru, mengasingkan diri, bersikap menyendiri; paduru,
disisikan; laho tu duru, pergi keluar, pergi buang air, (juga haduru).
Duruk, jatuh terungkap, tersungkur, jatuh dengan posisi kepala duluan; manduruk,
menuntut, meminta; duruhon, permintaan; duruhon sialabane, jatah daging untuk
penduduk kampung bila seorang gadis menikah.
------------------------------------------------------------E--------------------------------------------------------------------------
Ea, I. = olo, songon i do hape, ya, memang, benar, begitulah, bagus begitu. II.
marpangea, mengingatkan kebaikan (jasa, pemberian) kepada seseorang dalam
pembicaraan; mangeahon, membuat orang merasakan mengenai ketidaksenangannya.
Eak, mareak, menuju, menjelang (waktu); mareak bot ari, menjelang malam hari,
mareak suda bohalna, hingga menjelang ajalnya; mareakhon, berkunjung, menjelang;
pareakhon, mengunjungi, mendekati seorang perempuan untuk dikawininya; mangeahi,
mengejar, menyusuli, menemui, menjumpai; mangeakeak, me-lontarkan kesalahan
kepada seseorang; dipareahi = diringkoti.
Eal, mangeal, tunduk kesana-kesini, gemulai, melenggang, bdk eol; mangeal daging,
memutar tubuh kesana-kesini; mangeal sambing ho, melenggang saja kau, kau
berjalan tanpa membawa apa-apa.
Eam, mangeami, menyerampang ikan, setelah itu membiarkan lemas ikan itu; arti
kiasan: membiarkan orang kecapean.
Eang, sej penyakit yang membuat kaki menjadi berat; panumbeangon, = eangon,
menderita penyakit itu; siadu hoda na eangon, kakimu sakit berat dan mau berburuburu
kuda yakni: engkau adalah penyombong.
Eat, I. elastis msl bambu, karet (lawan: pora); marpangeati, melembut, sesudah tadinya
tegang dengan kemarahan, mengendor. II. meat, hinggap, bertengger mengenai burung;
songon pidong na meat di handang, penjahat yang bebas dibunuh oleh siapapun;
eatan, tenggeran, tempat dimana burung hinggap msl tangga; Meat, nama daerah pada
bagian Selatan Danau Toba; paeat, dudukkan.
Eba, I. (bdk teba), ebaeba, sisa-sisa makanan, kelebihan, restan. II. eba i, = e baoa i,
(kata mencaci) alah dia itu, monyong benar dia itu.
Eda, begitu disebut isteri saudaranya laki-laki dan demikian juga saudara perempuan
suaminya, saudara sepupu perempuan, sapaan kekerabatan antara sesama perempuan
yang beripar.
Edep, medep, mengenai mata tertutup; medepedep, mata tertutup karena kecapean.
Edung, mangedung, memuji, menghargai sesuatu.
Egar, egaron, sifat yang tak normal, yang luar biasa mengenai air mani laki-laki.
Ehet, mehet, jadi buah bibir, ramai dibicarakan orang, diceritakan berupa desas-desus;
mangehet, menjelek-jelekkan, membeo, meniru; paehet-ehet, membeo, berulang-ulang
mengatakan.
Ela, mangela, menggoda untuk melakukan sesuatu yang negatip; paelaela, mebujukbujuk agar terpancing melakukan sesuatu yang negatip.
Elak, I. elo, hasta, 1/2 meter. II. elak sambing, itu perhiasan saja msl kain yang bagus
tetapi tidak praktis, artifisial msl perhiasan emas palsu, kain tak asli. III. mangelak,
menista, mencela; parmata na elak, orang yang suka mencerca, bermata sinis. IV.
mangelakhon, memainkan sesuatu sewaktu menari msl bedil, lembing, pisau.
Elat, mangelati, menjauhkan dirinya dari seseorang dengan menyakiti hatinya; elat ni
roha, dengki.
Eldep, meldepeldep, (bdk ellep), tidak jelas, redup (cahaya), sayup (suara), seperti
mau padam.
Elel, liat, rekat, lekat; melel, menarik benang menjadi panjang msl lem, tanah liat (=
endat).
Ellep, mangellep hata, berbicara tanpa ungkapan jelas; hata na ellep, tak jelas maksud
perkataannya.
Eme, padi; taon eme, tahun padi, seumur padi lokal (enam bulan); matoras emena,
hamil tua dia; mareme na bibi, padi yang tidak masak, keguguran, abortus;
simaremeeme, rumput yang waktu kecil mirip dengan padi; eme soarana, suaranya
jelas tetapi tidak nyaring; jenis-jenis padi: eme sianse (narara dohot na bontar),
siansimun, sidengke, sijame, sijarum, sipendek, sisiam, sigaolgaol, siompin,
simpin tali, sipahantan, sipijoni, sipulut, sirutas, sitamba, sitabmun, sirusa.
Emer, ember.
Emong, maremongemong, begitu jauh sehingga hilang dari pandangan msl seseorang
yang berjalan.
Empe, mahiempe, pergi ke rumah laki-laki untuk tinggal disana, dikatakan terhadap
seseorang gadis. Hal ini sering terjadi kalau laki-laki itu tidak mampu membayar uang
mahar yang ditetapkan. Dalam hal ini parboru menerima saja apa yang dapat dibayar
oleh laki-laki tersebut itu.
Endat, mangendat, menarik ke atas; mendat, liat, elastis, msl tanah liat; pollung
simendatendat, tidak menentu, obrolan yang tak berpangkal ujung; endat, memanjang,
panjang mengenai bunyi vokal.
Endel, mangendel, meneruskan dengan gigih, diupayakan lama; pola sampulu taon
sai diendel asa dapot, sempat sepuluh tahun diupayakan baru tercapai.
Eneng, menengeneng, seakan-akan mau pecah mengenai perut yang penuh makanan,
sangat kaya.
Enet, mangenet, menarik keluar secara perlahan supaya jangan putus msl rambut dari
nasi; poti sieneteneton, laci.
Engkat, I. pisau yang bergagang tanduk yang runcing. II. mengkatengkat, terpincangpincang, berjalan pincang.
Engos, = enges.
Ensep, = onsop.
Enset, enset gaol, sej burung kecil yang bagus (atau ensep gaol?) Ensur, mensur,
berangsur-angsur berkurang, kendor mengecil mengenai modal; mangensuri,
mengangsuri, selalu diambil sedikit.
Eol, (bdk peol) meoleol, bergerak kian kemari terhembus angin, msl daun-daun;
paeolhon, menggerakkan kian kemari.
Eper, mangeper, merayu betina oleh jantan, ayam jago dengan cara mengepak-ngepak
sayap.
Era, mangeraera, (bdk mangelaela), bujuk rayu hantu, penyesatan setan; dieraera
begu i ma ho, persetan kau, tersesat oleh hantulah kau.
Ere, simangan mangere, orang yang penuh dengan akal muslihat. Ereng, ketam alur;
mangereng, mengetam alur pada sisi papan, supaya pemasangan papan bisa rapat
betul.
Ernga, kumbang hijau yang sangat nyaring menjerit pada waktu magrib.
Eruk, = oruk.
Erun, I. serat labu yang kasar yang ada pada kulit cabangnya. II. merun, menjadi kurus.
Esa, mesa, kena: ketukan; maesa ma ho annon, semoga engkau kena nanti.
dari bahaya atau baru lepas; mangesekesekhon, merasa gembira kerena sesuatu hal.
Eseng, air kencing, urine, air kemih; meseng, buang air kecil, kencing.
Eso, mesoeso, (mengenai mata) memandang kepada sesuatu dengan hati yang sedikit
susah, msl seorang anak yatim melihat anak yang lain menerima sesuatu dari ibunya,
atau mengenai burung yang kena tangkap.
Esuang, = isuang.
Etek, kecil; sietehetehon, di masa kecil, di masa kanak-kanak; etehetek, sej burung
yang kecil.
Eteng, = etek.
Etep, metep, (mengenai kain atau tali) mudah robek, sudah lama dipakai.
Etet, sietet, = sibetet, gadis kecil, perempuan balita, belum punya nama.
------------------------------------------------------------F--------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------G--------------------------------------------------------------------------
Gabagaba, = maremare, hiasan dan karang bunga dari daun-daun pohon kayu.
Gabe, I. jadi, menjadi sesuatu; na gabe do i? jadikah itu? hasea do i gabe ulaula,
cocok itu jadi perkakas, sering dipakai sebagai akhir kalimat atau kalimat yang
berlawanan msl hudokkon ibana ro, gabe ndang olo, saya bilang dia datang, padahal
tak mau. II. beranak pinak, berbuah lebat, terutama mempunyai banyak keturunan; gabe
ma ho, beranak pinaklah engkau (berkat kepada putra maupun putri menuju
pembentukan keluarga); gabe ma na niula, semoga pekerjaan menghasilkan banyak;
na gabe, kaya, mulia, terberkati dengan banyak keturunan; na so gabe, = na so hasea;
hagabeon, kekayaan, kesejahteraan karena berketurunan; gabegabean, hamil,
mengandung; marsigabegabe, = marsigabean, bersilaturrahim, berkat memberkati,
saling mengucapkan selamat dalam selamatan; mate so gabe, punah, tak berketurunan
hingga mati.
Gabeak, berguna, bermanfaat; hata na so gabeak, kata-kata tak berguna, ucapan yang
tidak pada tempatnya; mate so gabeak, mati nifas, mati karena kusta.
Gabuk, I. gabukgabuhon, gemuk, gepuk, tetapi tidak bertenaga. II. manggabuk hata,
mengumbar kata, bercerita melebihi kenyataan, bernambah-nambah msl desas-desus.
Gabur, mudah, gampang dikerjakan; gabur ulaon, mudah dikerjakan; gabuk muruk,
mudah marah, cepat marah.
Gaburgabur, I. nama sej makanan ringan, kue dari tepung. II. tulang muda, rawan.
Gadam, bisa yang menimbulkan penyakit kulit bila itu dilumaskan pada tubuh,
mengakibatkan kegatalan hebat; hona gadam, gadamon, terkena gadam.
Gadap, = peak, jatuh tergeletak, rebah, jatuh tersungkur, terjerembab; gana sigadap,
sej sumpah pada mana diletakkan patung yang menakutkan dan pada mana orang
bersumpah.
Gading, gading khusus gelang gading pada lengan atas; manggadinggading, ditarik ke
atas pada lengan, membawa sesuatu di lengan; gadinggading, kosen, jenang pintu.
Gadis, manggadis, menjual; juga: margadis; tu gadis, dijual, terjual; hona gadis,
idem; gadis jau, sistem penjualan budak (begitu dijual msl boru sadari);
manggadisjauhon, menjual seseorang sebagai budak; gadisgadisan, barang jualan.
Gadoro, = gadoar.
yang tidak kuat karena pembuatannya jelek-jelek: juga dikatakan mengenai raja yang tak
adil; gadu ni hata, = paradianan ni hata; gadu ni utang, berakhirnya hutang dari mana
tidak diperhitungkan lagi bunga; margadu utang, membatasi hutang, tidak berbunga
lagi; manggadui, membenteng, membuat tembok; gadu, manggadu, bernaung di
tanggul, melindungi dirinya di belakang tembok.
Gagan, saat yang tertentu, tepat waktu, tertip, disiplin; margagan, beraturan tetap.
Gago, gagap berbicara, tidak lancar, tidak jelas; gago roha, ragu-ragu, mendua hati,
sangsi. Gaguk, dengke gaguk, sej ikan laut.
Gair, I. gairgair, garu, penggaruk dari kayu, sisir. II. gair, = gait, lucu, seloroh, senda
gurau (Angk).
Gait, gurau, canda, main-main; seloroh; hata gait, ucapan seloroh, tidak sungguhan;
pargaiton, gurauan; margait, bergurau, bercanda, berseloroh; pargait, suka bercanda,
pelucu, tukang gurau; sipagait, canda, main-main, pura-pura.
Gaja, gajah; rimbur gaja, rimbur yang besar; pahu gaja, sej tanaman paku; gajagaja,
kereta dorong; gaja lumpat, menara kayu di sudut kampung untuk mengintai gelagat
musuh (= jagalumpat); gaja borong, pusaran angin, putar beliung.
Gaje, gajean, memperoleh banyak laba dari sesuatu, mujur, berlimpah harta, bermuatan
ba-nyak sekali.
Gaji, upah; anak gaji, orang upahan; mangan gaji, makan gaji; gaji borong, gaji
borongan; manggajihon, menyuruh kerjakan dengan mengupah; pagajihon,
Gajut, = hajut.Gak, tiruan bunyi mengenai burung gak; sigak, burung gak.
Gakgak, berdiri tegak lurus mengenai batang padi yang kosong; P.B.: gakgak eme na
lambang, unduk eme na porngis, padi hampa mencongak, padi bernas merunduk;
gakgak, (arti kiasan) kepala mencongak; hata gakgak, ucapan kosong yang
menyombong; pagakgak, bikin tegak; P.B.: unang magakgakhu, so tung tartuktuk
pat, unang maundukhu, so tung paspas bohi, jangan terlalu mencongak, nanti
kesandung kaki, jangan terlampau merunduk, nanti kening terantuk.
Gala, I. galah, batang padi; bonang sagala, benang sebanyak dapat digantungkan pada
galah untuk dijemur; gala jauran, lembing panjang dari bulu laga; manggalahon
bonang, menjemur benang di atas galah; panggalaan, batang penjemuran benang;
manggalahon parau, mendorong perahu dengan menjolokkan galah ke dasar air;
sagala, jarak sejauh dua depa, dipakai menentukan waktu yaitu tingginya matahari;
sagala mata ni ari, matahari telah melewati horison segalah, maka: jam 7 pagi dan
petang jam 5; dua gala, jam 8 dan jam 4; tolu gala, jam 3; galagala ni manuk,
tenggorokan yang membendul pada perut ayam; margala, mengadakan permainan
dengan menarik garis-garis seperti gala. II. galagala, sej pohon; mate di galagala, =
mate di holangholang, mati di perang sebagai penonton (kerana itu kematiannya tak
bole dibalas dendam).
Galagat, manggalagat, membuat alur, juring atau lekuk pada pohon yang tidak mau
dibelah supaya gampang direkah dengan baji, memasuki mengenai peluru, pisau
melukai; digalagat bodil ni usu i ma ho, kutukan, semoga senapang musuh melukai
engkau.
Galak, marak menyala, galak mengenai api atau cahaya, pertempuran atau amarah;
pagalakhon, menggalakkan, menyalakan; pagalakgalakhon, pengipas-ngipas agar
perselisihan menjadi lebih hebat; manggalahi, menyalakan; panggalahi ni soban, kayu
api yang kering dan yang dicampur dengan kayu basah agar terbakar bersama-sama;
parpagalakhon, tandu tempat mesiu; panggalak, mesiu.
Galapang, roda kayu penutup tiang rumah sopo yang menjadi alas balok pendukung
atap, ia menghindarkan supaya tikus masuk ke dalam, roda pedati.
Galebut, penjahat.
Galegale, sigalegale, wayang kayu berupa patung orang, yang bisa dikendalikan untuk
menari pada pesta kematian.
Galetgot, muslihat, akal licik, putar-belit, tipu daya (dari legot?); godang galetgot
dibagasan rohana, ia licik, ia berhati culas, ia penuh dengan akal muslihat.
Galgal, manggalgal, melawan, menentang; sabi galgal, sej sayuran agak pahit
rasanya.
Galinggang, sej semak yang bunganya bagus berwarna kuning dan dipakai sebagai
obat cacing; hau galinggang, idem; anduhur galinggang, sej punai kecil.
Galmit, manggalmit, mencubit; P.B.: godang ginalmit mantat lambokna, otik mantat
hansitna, banyak dicubit dengan kata-kata lemah lembut tidaklah begitu sakit, daripada
sedikit, tetapi dengan kata-kata kasar; pinasa sigalmiton, sej pinasa yang bisa dicubit
tanpa memakai pisau.
Galogat, tanah bata untuk membuat tembok tanah; manggalogati, membangun dengan
tanah bata seperti itu.
Galung, I. ladang yang dibuka dari hutan; Huta Galung, nama daerah dan marga; II.
setengah ringgit batak. III. manggalung, meletakkan secara bersama yang bundar msl
kawat, rotan, seperti harpe; sagalungan, satu lingkaran, begitu dihitung msl rotan.
Gamat, sej tanaman yang dipakai untuk mencat; selanjutnya, bohong; manggamat,
mencat, memperindah ulos dari luar untuk dijual.
Gamba, sigamba, sej tanaman menjalar yang mirip dengan sirih (napuran) dan yang
disebut orang napuran ni begu.
Gambal, gambalgambal, kain-kain buruk, orang gembel, rakyat jelata, rakyat miskin
yangtidak dapat mengatakan apa-apa.
Gambas, ikan yang dijemur, yang dibawah dari pantai laut ke pedalaman.
Gambir, gambir; gambir di toru, hadiah seorang pemuda pada gadisnya, yang tak
boleh diminta kembali kalau ada perselisihan; hadiah untuk melalukan mesum atau
zinah; persundalan.
Gambo, lumpur, rawa-rawa, gambo lisop, lumpur yang dalam; targambo, masuk ke
dalam lumpur, kena lumpur, (juga gambu).
Gambu = gambo.
Gambung (Pahae), busuk mengenai ikan, lih gombung.
Gambura, percikan air yang halus seperti awan pada air terjun.
Gambus, lembut mengenai kayu (lawan: pora, rapuh, keras); juga mengenai buahbuahan yang terlalu masak, daging.
Gampang, anak gampang, anak gampang, anak jadah, anak yang lahir di luar
perkawinan, yang ayahnya tidak diketahui orang; gampangan, punya anak gampang.
Gampit, manggampit, jepit, gapit, menjepit, menggapit; gampit susu, sej serangga
(penjepit, kalau dipukul sengatnya menggigit)
Gana, patung, rupa, gambar, pada mana seseorang bersumpah untuk membersihkan
diri: dikatakan saya bengkok dan kaku seperti gambaran jika; sumpah: sai songon gana
on ma ahu molo ahu na mambuat i, biarlah aku seperti patung ini kalau aku yang
mengambilnya; manggana, membuat patung mirip manusia; margana, bersumpah;
ganagana, ganaganaan, patung, patung pahatan, patung berhala, arca; pargana,
bentuk, rupa wajah; siat gana, menjadikan sumpah, termakan sumpah, kena sumpah;
siallang gana,orang yang membuat sumpah palsu; sibondut gana, idem; P.B.:
ujunujung ni raut solot di peapea, sahali mangallang gana matua tano so porsea,
siapa yang sudah sekali bersumpah palsu dia tidak akan dipercayai lagi selama bumi ini
ada; jenis-jenis sumpah: gana na marbohi, sumpah dengan sembilahan, bila tak benar,
si pesumpah akan ditebus jantungnya seperti jantung hewan yang ditembus; gana
simanulus dalan, sumpah ringan hanya dengan ucapan: bila tak benar ia akan punah
bersama keturunan; gana juhut, juga gana indahan, sumpah makan bersama antara si
pendakwa dan tertuduh, yang bila tak benar si pesumpah akan terkutuk oleh sumangot
(roh moyangnya); pungga leokleok, sumpah batu asah atau gosok, bila tak benar si
pesumpah diasah hingga mati sampai keturunannya; gana sipusipu na mintop,
sumpah arang api padam, bila tak benar, si pesumpah padam seperti arang itu; gana si
gadap, gadap = peak, sumpah mati tersungkur, kalau tak benar (ditujukan buat pencuri
ternak); gana siporhas, sumpah dihadapan patung tanah liat atau kuningan yang bila
tak benar, sipesumpah mati disambar petir; gana tu palangka, sumpah menghadap
palung makanan babi yang ditutup kain kafan, yang bila tak benar, si pesumpah akan
mati demikian; mandilati hepeng, sumpah bagi pedagang yang bila tak benar, ia sejak
itu tak akan menjilat uang dan tidak akan mencicipi garam lagi; lapik diapus, sumpah
bagu para penjudi, yang kalau tak benar, mereka disapu bersih seperti penyapu tikar
tempat duduk berjudi; gana tu asiasi tinimpus, penjudi yang bersumpah sambil
menggenggam mata dadu yang dibungkus, yang kalau tak benar, kelak serupa itu;
indahan pinohul, pesumpah dari sesama keluarga menggenggam nasi, yang kalau tak
benar, dia akan seperti nasi genggam itu; gana tu sumban na tangging, bersumpah
yang kalau tak benar, nasibnya akan seperti penutup tiang yang tegang-regang itu; gana
tu pangumbari na toltol, idem; gana tu manukmanuk hatopan = atau tu ragaraga,
sumpah dengan menggantung ayam atau bisa juga tampah pengayak di depan rumah
sambil berseru ke roh nenek moyang agar dibalas kejahilan pesumpah palsu; gana tu
lubang hinali, sumpah menyangkut perselisihan tanah, dengan menggali lobang, si
pesumpah akan tertelan lobang itu (beserta keturunannya) bila tak benar; gana batangi
niapus, sumpah tentang selisih berbatasan sawah, pesumpah akan seperti tanggul
diratakan itu kalau ia tak benar; tungkotungko na sae, = tungkotungko tinitip,
dipotong seperti tunggul kayu kalau sipesumpah tak benar; batu na mangungu, hal
ladang, si pesumpah dungu kayak batu kalau ia tak benar; gana sihodong, sumpah di
depan patung kadal (ilik = raja odong), si pesumpah akan merayap macam kadal bila ia
tak benar; gana sitaeram, hal kejahatan besar, dengan memotong kerbau, sambil
menikam jantung kerbau, pesumpah akan seperti itu bila tak benar; bojak si ranggang,
akan seperti kodok sekarat kalau pesumpah tak benar, sumpah ini dipandang sebagai
yang terberat.
Ganda,ganda, bertambah banyak; manggandai, paganda, memperbanyak, melipatduakan; P.B.: ndang piga halak sipaganda sidabuan, sipaganda hata do torop, tak
banyak yang menggandakan perbekalan, menggandakan omongan banyak, yang
menimbulkan pertikaian; manggandai sidabuan, menggandakan, memperbanyak
perbekalan, nafkah; hagaganda, hal perbuatan menambah, kebergandaan;
manggandahon, menggandakan, melipat duakan, menambahkan.
Gandal, pakaian seorang mis-kin, compang camping, kain buruk (bdk sigundal).
Gandar, pipa besi; P.B.: tulpang na balga, gandar na metmet, pajumpang na balga
tarhapit na metmet, gajah berlagah, pelanduk terlindas.
Ganggu, sangsi, ragu-ragu, khawatir, tidak percaya; ganggu ni roha, syak wasangka,
kesangsian; parroha ganggu, orang yang bimbang, yang ragu-ragu, yang menaruh
syak.
Gani, pemilih, mengenai seorang gadis yang terus-menerus menolak tawaran pemuda;
parganigani, orang yang selalu bersungut-sungut; paganigani, pu-ra-pura berlaku
seperti orang yang ramah.
Ganis = gadis.
Gansar, = hansar.
Gansi, urutan, aplusan, berganti giliran; margansi, membuat sesutu menurut urutan
yang teratur msl berganti giliran, bergilir, bertukar jaga, aplusan; pargansi, yang
mendapat giliran, penggilir, pengganti giliran; ise pargansi? siapa pengganti giliran,
giliran siapa?
Gansip, tang jepit, kakaktua; manggansip, mencabut dengan tang; ringgit sigansip,
ringgit palsu, diperlukan sebagai homitan = jimat.
Gantal, makanan yang dijual di penjudian; para pemain diberi makanan sebagai
pengganti hutang judi, karena pemenang takut memasukkan orang yang kalah ke dalam
pasung (= manggantali). Dihitung satu tanggo juhut = satu ringgit, maka untuk setiap
ringgit yang ditunggu oleh si penuntut hutang mendapat satu tanggo.
Gantang, gantang, dua cupak (Angk); takaran sebesar dua solup, kemudian: nasib,
takdir yang ditetapkan Tuhan untuk manusia; tiung gantung, sej tiung.
Ganup (= gonop), tiap-tiap, masing-masing, setiap orang; ganup nasida, setiap orang
dari mereka; mangganupi, memberikan sesuatu kepada setiap orang; ganup ro ahu,
setiap kali aku datang.
Gao, manggao, berenang dengan mengayuhkan tangan; horbo gao, = horbo une,
kerbau yang terlatih baik, pembajak yang baik; na umboto margao, orang yang bisa
bekerja; ndang targaohonsa, tak terlakukan olehnya, itu tidak dapat dikerjakannya.
Gaol, pisang; anak ni gaol, tunas pisang; tambirik ni ga-ol, anak hamba; sionsop
gaol, burung kecil dengan cotok yang panjang penghisap bunga pisang; si gaol, nama
daerah di tepi danau Toba.
Gaor, kacau balau mengenai benda-benda dan manusia; juga: rusuh, ribut, recok; na
gaor, idem; manggaori, meributi, membuat kerusuhan, mengacau; gaorgaor, alat
pengacau, alat pengarih; gaorna i, betapa kacau.
Gape, tak kukuh, tak kuat msl tembok, simpul. Gapgap, dusta, bohong; margapgap,
berbohong, berdusta; pargapgap, pendusta; manggapgapi, mendustai; hata gapgap,
dusta, kata dusta; panurirang pargapgap, nabi palsu.
Gara, bara, arang yang hangat menyala-nyala, berpijar-pijar mengenai logam; gara
roha, panas hati; gara hamusuon, permusuhan membara; manggarahon,
menghangatkan sesuatu; bosi na ginarahon, besi yang berpijar-pijar; garagara,
potongan-potongan kayu api yang besar pada mana wanita yang baru bersalin
Garaga, batu garaga, batu gunung berapi yang terdapat di kawasan air belerang;
Lumban Garaga, nama daerah di lembah Batang Toru.
Garam, mate garam, mati karena sakit, kecelakaan, jadi bukan karena sengaja
dipotong.
Garang, I. gampang terbakar msl mesiu; na garang, panas, berani, suka berkelahi, tidak
tahu takut; na garang marbada, cepat siap untuk berkelahi; manggarang rabuk,
mengeringkan mesiu; juga: meloloskan diri dari pertempuran. II. garanggarang, sej
rumput yang dimakan sebagai sayur. III. matugarang, merangkak mengenai anak-anak;
manugarangi, merayapi, mengintai.
Garantung, xylofon dari kayu, alat musik dari lima bilah-bilah kayu yang bunyinya sudah
disetel dan meniru tataganing.
Garar, bayaran, sesuatu yang dibayarkan; garar ni utang, bayar hutang; manggarar,
membayar; manggararhon, membayarkan; margarar, lunas, berbayar.
Garege, = galege; garege, sej rumput yang hanya tumbuh di tanah subur.
Garembong, tidak teratur, simpang siur, campur aduk msl rimbur beterbangan secara
kacau balau; hamusuhon garembong, perang saudara, revolusi; masigarembongan,
saling mencuri dan saling menipu.
Garembor, = garembong.
Garentung, = garantung.
Gargar, jatuh pecah, terbelah; magargar, runtuh msl tembok, pecah dalam ribuan
potongan mengenai periuk; manggargari, menghancur luluh, memecahi.
Gari, sedangkan, bahkan, malahan; gari raja i tartangkap do, sedangkan raja pun
tertangkap; juga diulangi: gari arian gari ro do panangko, siang-siang pun datang
pencuri; anakna garina dibunu ibana do, sedangkan anaknya pun dibunuhnya.
Gariada,dari: gari ada (= adong), ada, bahkan, sebaliknya, terlebih lagi, padahal;
ndang adong ninmu, gariada opat, kau bilang tak ada, padahal empat.
Garimur, gumarimur, tidak tertip, tidak sopan, ribut, membuat ribut, huru hara.
Garobak, gerobak.
Garodi, gurdi, bor, pencabut sumbat botol; jelek, jahat mengenai orang.
Garodo, kasar mengenai orang yang tak tahu adat, biadap, kurang ajar.
Garpa, kata cacian: = sisoada, ampas, sesuatu yang tak berguna sama sekali; garpa ni
deba on, = hatoban.
Garpu,garpu.
Garudar, tak teratur, tak tertip, tak tentu. Garudo, garuda, sej burung elang dalam
ceritera.
Garunggang, I. sej pohon kayu. II. sej rumput yang harum baunya.
Garut, garut, batu asah; manggarut, mengasah; juga: menggaruk; panggarutan, bekas
menggaruk; juga umumnya: bekas, tanda, bukti.
Gas, magas, belah dua, patah mengenai kayu; manggashon, membelah, mematahkan,
memotong.
Gasang, = garang I.
Gasip, perangkap untuk binatang kecil; dalam arti kiasan: apa yang menjadi perangkap
untuk orang yang menyakitkan hati, apa yang mengecilkan hati orang; manggasip,
manggasipi, membuat seseorang terperangkap atau terjebak; targasip, terjebak atau
terperangkap.
Gastang = gantang.
Gatal, I. gatal; arti kiasan: suka seks, gasang, dukana. II. yang tidak bisa ditahan atau
dikendalikan mengenai kerbau yang selalu mencoba melepaskan diri.
Gea, cacing hujan; aek sigeaon, anak sungai Batang Toru; margeai, geliang-geliut,
berjungkir balik, membelit-belit seperti cacing; ndang targeahon, = ndang marguna.
Geanggeang, bakul atau keranjang yang digantung di rumah, tidak bisa digapai oleh
kucing.
kesana kesini.
Geder, damar lendir yang keluar dari pohon enau; seterusnya: lendir = godir.
Geduk, berbelit, bengkok, tidak jujur, tak lurus, curang, tak adil; uhum na geduk, hukum
yang tak adil; panguhum na geduk, hakim curang; pargeduk, orang yang tak jujur,
penjahat; hageduhon, ketidak tulusan, ketidak adilan; pagedukhon uhum,membelit
hukum, memutarbalik hukum.
Gege, magege, (mengenai tembok) roboh, runtuh, kemudian: letih, capek; ginege ni,
yang dilelahkan oleh; digege dihilala, saya merasa lelah.
Gele, lamban, bimbang, tidak lincah, lambat, gundah; pargele, orang yang lambat kerja,
hampir tidak membuat apa-apa; galena i, kok lamban kali.
Gelleng, kecil, anak kecil; tagelleng, idem; margelleng, mempunyai anak kecil.
Gellok, I. tenaga; ndang adong gellokna, tak bertenaga; margellok, kuat. II.
margellokgellok, berliuk-liuk, mengeliat-geliat; = margallo.
Gelsok, = gellok I.
Gendat, magendat, runduk, tergenjot, keberatan beban (mengenai berbuah lebat atau
titi).
Gendi, kendi.
Gensong, campur aduk, tak teratur, tak menentu, mengenai benda-benda sehingga
tidak di-ketemukan; kacau balau.
Geok, geokgeok, geli, gatal, gelitik, lucu; manggeokgeohi, menggeli; geok, enak
didengar; geokgeok ni pinggol, enak didengar kuping; pageokgeok pinggol,
mengatakan sesuatu yang enak untuk telinga.
Gerdek, manggerdekgerdehi, bertingkah untuk menarik hati seorang gadis, bermacammacam cara untuk merayu hati seorang gadis.
Gere, = gait, sendau gurau, lelucon, ucapan-ucapan seloroh; gerenghu do i, itu adalah
gurau saya, ucapanku berseloroh.
Gertep, gertep ni ende, kata-kata hiasan, yang tak mengandung arti, yang dibuat-buat,
yang bagus kedengaran tetapi tak berisi.
Getem, mudah loyak msl daging busuk; magetem, lapuk, lusuh mengenai kain.
Getep, I. uang getep, ketip, sepuluh sen. II. mangetep, putus mengenai jerat (atau tali).
Geto, margetogeto roha, berbelit pikiran, tak mulus atau tak lurus pikiran, berliku-liku,
penuh tipu.
Giak, mual, jijik, memuakkan; sigiak, seseorang untuk siapa orang merasa muak;
giakgiak, merasa muak sampai mau muntah; giakgiak ateate, mau muntah karena
perasaan muak.
Gial, lamban, lesu; gialgial mangan, tak ada rasanya; gial mulamulaon, malas bekerja;
gialon, tidak ada selera makan karena perut terganggu, mau mual.
Gigi, I. = ngingi, ujung tenggala dan hudali; panggigian ni singke, lobang dikorek
kumbang dalam tanah; panggigian ni gadam, bekas keracunan pada tangan;
panggigian ni simu, binatang-binatang kecil dalam luka, kudis. II. magigi, benci
kepada, tak menyukai, ngeri akan; hagigian, kejijikan, kengerian akan, benci;
manghagigihon, menjauhi, membencii, merasa jijik, benci terhadap sesuatu.
Gil, tergantung-gantung pada sesuatu; juga: membuat diri tertahan; gil di hail i, kail
tersangkut pada sesuatu.
Gilgil, menghina, melukai, me-nyakitkan hati; gilgil hata begeon ni pinggol, menusuk
kedengaran kata itu.
Gilok, = gulok.
Gimur, = gaor.
Gine, ginegine, memuakkan, benci kepada; pagine ateate, menimbulkan rasa mual,
kebencian.
Ginis, jenis pekerti; ginisna, itu adalah cara dan sifat perbuatannya; ginisanna,
ibaratnya, buktinya.
Ginjang, tinggi, atas; di ginjang, di atas; banua ginjang, benua atas, surga, langit; di
ginjang ni, ke atas; parginjang, yang paling atas; paginjanghon, meninggikan,
ditinggikan; roha ginjang, ginjang ni roha, kesombongan; manghaginjanghon,
bermegah diri, menyombongkan; ginjang ni umur, umur panjang; patuginjang,
meninggikan, mempertinggi.
Ginsip, buruk, semberono, asal-asalan, tidak paten msl diikat sedemikian rupa hingga
tetapi gampang lepas.
Gioang, mutiara.
Giot, I. Angk. = ringkot, gi-at, rajin; giot marulaon, rajin kerja, suka kerja. II. giot, =
sior, hampir, kira-kira; giot hona, hampir kena.
Gira, cepat, segera; hurang gira, kurang cepat, terlambat; gira tudia? mau buru apa?
buru-buru amat, mau kemana begitu cepat? pagirahon, mempercepat.
Giragira, sigiragira, daun pohon perdu warna coklat, digunakan menjadi pewarna ulos;
manggirahon, mencelup benang ulos dengan sigiragira.
Girga, hati-hati sekali, terlalu banyak pertimbangan, tak mudah diputuskan, canggung.
Girgir, suka, cepat bersedia, ketagihan, rajin mengerjakannya; lawan: bangkol, enggan.
Girik, manggirik, membor; sigirik, orang yang membor; manggirik pinggol, membor
sesuatu ke dalam telinga dengan mengucapkan kata-kata yang menjengkelkan.
Giringan, juga guringan, lembing yang pendek dari bambu dan tanpa bermata besi.
Gisik,juga: gising, anggota badan yang mulia; targasik bugangna, terluka dia pada
anggota badan yang mulia; pargisihan, anggota-anggota badan yang mulia.
Gising, = gisik.
Gitong, gitonggitong, jelaga yang disapukan pada ujung hidung dan kening perempuan
sewaktu melahirkan untuk menolak begu.
Giun, tali giun, tali pada mana penenun wanita menarik benang rantai ke atas; disintak
ma ahu songon giun, disentak aku bagai benang tenunan, semoga aku tiba-tiba mati.
Goar, nama; ise goarmu? siapa namamu? margoar, bernama; manggoari, menyebut
nama; manggoarhon, bernamakan; sagoar, senama; dongan sagoar, kawan senama;
manggoargoari, menyebut nama ayah yang seharusnya tak boleh (pada perselisihan);
na margoar di juhut, nama-nama potongan daging menurut pembagian adat disebut
jambar, jatah menurut jenjang kedudukan; panggoaran, alias, panggilan terhadap
seorang bapa atau ibu yang diambil dari nama anak sulungnya: msl nai poltak = mak,
ibu Poltak; amani poltak, Pak Poltak, karena anak sulungnya bernama Poltak; ise
panggoaranmu? siapa gelarmu? siapa anak sulungmu sebagai pengambilan namamu?
panggoaranku si Dangol, anak sulung panggilan namaku si Dangol. Dengan itu dia
bernama: nan Dangol (ibu), aman Dangol (bapa); na margoar ni babi, potongan
daging babi untuk jambar (jatah); panggoari, penyebut pada pecahan, dalam ilmu
hitung; goar ndang jadi mago, dalam kedaan perang, sipengunjung tak boleh diganggu
demi nama orang yang dikunjungi; nama orang lain itu melindungi dia.
Godang, banyak, besar; magodang, dewasa; na godang, orang tua; godang ni roha,
keramahan, kekasih; godangan, kebanyakan; marnagodang, berbeda banyaknya;
pagodanggodang, membesarkan, memelihara, mendidik; pagodanghon, mengawini
janda kakak laki-laki; godanggodang ansimun, bertumbuh seperti timun, cepat besar;
panggodangi, penambah, sekedar penambah daging yang sudah ada; tano
hagodangan, tempat dibesarkan, kampung halaman.
Godung, I. lobang; tergodung, terjerumus lobang, jatuh kedalam lobang. II. gedung,
komplek gedung; saro godung, rumah gedung.
Gogo, kuat, berkuasa, daya, tenaga, kuasa; margogo, ber-kuasa, bertenaga; bahen
nasagogom, pakai segala kekuatanmu; gogogogo, kuat, tampan; hagogoon,
kekuatan; hinagogo, idem; marhagogoon, berkekuatan, berkuasa; manggogo,
berusaha kuat; digogo mangalo, ia berusaha melawan; manggogoi, menyokong,
memperkuat, memperkosa (wanita); margogoihon (dipargogoi), memperkuat;
marnagumogo, tak sama kuat, berbeda tenaga; pargogo, yang berkekuatan; pargogo
na so hatudosan, yang empunya kekuatan tanpa tara, maha perkasa, yang mahakuat;
pargogoan, bagian-bagian tubuh yang halus, bagian yang terberat pada beban;
Gogop, I. benar, tepat mengenai bilangan. II. takut, malu, gugup, bingung.
Goit, manggoit, mengguit, menyentuh seseorang dengan ujung jari sambil berbisik
minta perhatian; digoit do dugul ni totna, disebarkan desas-desus, penasaran.
Gojok, = gojong.
Gojong, kembung mengenai perut karena terlalu banyak makan; na gojong, kaya.
Golap, gelap, amat gelap; hagolapon, kegelapan; golap, tiba-tiba datang; golap huida,
saya menjadi tanpa daya, tidak berkuasa.
Golat, batas tanah pusaka, sebidang sawah warisan dari kakek atau ayah; pargolatan,
idem; juga: perkara mengenai tanah seperti itu; manggolat, diambil sepotong, mengiris.
Gomal, alat perekat, jepitan dari besi, dipakukan untuk merapatkan papan pada
sampan; manggomal, merapatkan papan dengan gomal.Gomba, pemalsuan piutang,
manipulasi piutang; manggombaon singgir, memalsukan piutang.
Gombit, bahaya yang harus ditakuti; gombiton, ketakutan; gombit ni hata, ancaman,
peringatan; manggombiti, menakut-nakuti dengan ancaman.
Gombo, = gumbu.
Gomir, = gamir.
Gompar, = gumpar.
Gomu, tidak simpatik mengenai rupa, kelakuan berpakaian dan bicara, juga mengenai
pekerjaan yang tidak disenangi, sikap yang merisihkan, cuek, tidak enak.
Gondong, gondongon, mempunyai tubuh yang gelembung; bdk gojong dan gorjong.
Gong, lekat, tetap ada di tempat, tidak bergerak; manggonghon, mengundang, diminta
kepada orang agar jangan pergi pada hari tertentu tetapi tinggal di kampung karena akan
diadakan pesta; P.B.: gonghon paimahon, joujou alusan, undangan harus ditunggu,
panggilan harus dijawab; gonggong, tanpa gerakan, tidak berdaya.
Gongon, manggongonhon salaon, merendam daun nila (warna biru tua untuk
benang); panggogonan, periuk besar pencelupan nila dan benang.
Goni, goni.
Gonop, I. = ganup, setiap, masing-masing; sigonop ari, setiap hari. II. betul, persis,
genap mengenai bilangan.
Gonsi, musik tradisional yang berinduk pada tataganing; margonsi, bermusik orkestra
tradisionil batak; pargonsi, orkes pemusik; pargual pargonsi, para pemusik.
Gonting, tidak lebar, sempit, genting karena itu: pinggang, jurang; tano gonting, tanah
genting; laut genting, selat; panggontingan, tempat sempit. II. kuat, pertahanan kuat
mengenai tembok, desa.
Gopas, erat terikat pada pinggul; siap untuk berangkat, persiapan baik; gopas
marmusu, siap berperang; gopas mardalan, keras berjalan.
Gopu, magopu, meremah, remuk, hancur, merapih hati; gopugopu ni timbaho, ampas
tembakau yang sudah hancur.
Gor, nyala, marak, termakan api, terbakar; magor, terbakar mengenai kayu; gorgor,
menyala terus, menyala-nyala; masigorgor, menyala-nyala (karena kemarahan);
hagoran, habis terbakar; manggorgori, memanasi dengan api. Gora, teriakan,
pertikaian yang berakhir dengan perang; P.B.: pate gora tano, gora imbang ndang
pate, sengketa tanah sudah usai, sengketa soal madu (isteri muda) tak akan usai;
manggora, meneriakkan, menggera untuk mengusir burung dari ladang; manggorahon,
menyerukan, mengumumkan; manggora pamuro, ungkapan tersembuyi: hamil hingga
mulai nampak; panggora, nama gedung yang terkecil; manggoragora, bayi yang mulai
bergumam, mulai berbicara.
Gorak, denyut, debaran jantung, gerak; gorakgorak, denyut nadi; gorakgorahon, tanda
khusus pada ayam, yang diperiksa dukun; pargorahon, gerenjet nadi yang tiba-tiba dan
dianggap pertanda yang buruk; bila seorang berangkat untuk suatu usaha dan tiba-tiba
ia bergerenjet, maka ia harus kembali; perasaan hati, batin.
Gordang, gendang dari kayu bertutup kulit sapi; manggordangi, menabuh gordang
dalam pesta; gordang na polpol, ceritera yang dimulai tetapi tidak dapat diakhiri;
sipungka gordang na polpol, seseorang yang memulai sesuatu tetapi tidak dapat
menyelesaikannya; gantung gordang, P.B: yang dimaksudkan jalan tengah sebagai
kaidah, sebenarnya gendang tidak tergantung, juga: tidak berdiri, tetapi setengahsetengah berdiri dan bergantung msl orang yang tidak lapar tetapi juga tidak kenyang;
buha gordang, pada pesta gendang suhut memberikan tanda untuk memulai
memainkan gendang.
Gorga, ragam ukiran, pewarnaan dinding rumah dengan tiga warna dasar: merah, hitam,
putih; manggorga, mengukir; manggorgai, mencorat-coret; panggorga, pengukir;
manggorga hata, memilih kata-kata indah waktu mau membuat jahat.
Gorit, = gurit; gorit bulu, nama jambar (jatah) kalau dikawinkan puterinya. Gorjong,
gembung, menggembung mengenai perut, tubuh.
Gorok, margorok (juga: patugorok), gerontak dalm perut; juga: membelahak mengenai
yang mau mati; gorokgorok langit, perlahan-lahan gemuruh; margorok mas, emas
campur, yang tidak asli.
Gortap, kabar tentang sesuatu peristiwa yang akan terjadi; manggortap, memberitakan
lebih dahulu; ndang marpanggortap, tak memberitahukan apapun sebelumnya.
Gosi, gusi.
Gostong, = sintong, benar, adil, tulus, iklas; parroha na gostong, orang yang berhati
tulus, adil, lurus.
Gota, getah pohon, air buah; targota, kehilangan getah karena terluka mengenai pohon
kayu; P.B.: molo dung tartallik, targota, sudah ditetak parang, keluar getah; molo
dung tinoktok, pinorsan, sudah diangkat harus didukung terus, harus konsekwenlah,
siapa mengatakan A, ia harus juga mengatakan B.
Gotil, manggotil, mencubit dengan kuku, menuai, memetik; gotil rohana, dia merasa
sakit yang menusuk-nusuk; manggotili dihilala, idem; gotilon, musim menuai, masa
panen; panggotil, penuai.
Gotip, = gotap, berakhir; ju-ga: singkat dan lucu. Gotok = gorok; margotokgotok =
margorokgorok.
Gotom, pisau kecil; manggotom, membersihkan kulit binatang dengan pisau kecil;
gotom, juga: cemar, berlumur, kotor.
Gotos(bdk tos), tidak sabar mengenai orang yang cepat memutuskan janjinya, putus,
cepat-cepat tanpa pikir lama.
Gu, bungkuk di kuduk atau di punggung pada manusia dan pada lembu; margu,
mempunyai bungkuk; ucapan selamat: gu ni lombu tabo hinarambiran, gabe boru asa
adong panailian, tengkuk lembu enak disantap, sejahteralah puteri, agar ada jadi
tumpangan.
Gudang, gudang.
Guder, guderan, kata kasar untuk gemuk mengenai manusia dan binatang.
Guga, campur baur, kacau, tak teratur, berantakan; mangguga, mengaduk, mencampur,
mengacau; gugaguga, sendok untuk mengarau, mengaduk untuk mencampur sesuatu.
Gugut, gigi seri; siduagugut, tikus yang punya dua gigi se-ri; manggugut, mencicip,
menggigit sedikit msl pada garam.
Guit, mangguit, mengangkat da-ri bawah, mengangkat dengan jari-jari atau batangbatang kecil; mangguit batu, mengangkat batu, mencongkel sedikit; mangguit bada,
menimbulkan perselisihan; mangguitguit, berdetak-detak mengenai sakit; guitna, picu
penggerak; saotik do guitna i, sedikit saja pemicu, alasan sedikit saja sudah akan
terjadi.
Gule, gulai, gula; gule pasir, gula pasir; gule tuak, gula aren; gule tobu, gula tebu;
manggulai, menaruh gula kedalam kue msl pada lampet; guleguleon, menderita
penyakit yang membuat mulut lembek karena terlalu banyak makan gula.
Guliman, = angguliman.
Guling, guling, mengguling kesamping; guling ari, matahari condong ke barat antara
jam 13. - 15; guling dao, 15. - 17; sangguling, sekali mengguling.
Gulma, banyak sekali, melimpah, mewah tidak irit; gulma be do, setiap orang kebagian
banyak; pagulma, membuat melimpah.
Gulsak, guna, faedah, untung; ndang adong guksak ni i, tak ada gunanya, sia-sia.
Gulu, margulu, (mengenai kerbau) berkubang; margulu mudar, berlumur darah seperti
orang yang berkubang di darah; mangguluhon tu gambo, melumurkan lumpur,
berkubang ke dalam lumpur; guluan, kubangan, lumpur dalam mana ternak berkubang.
Gumba, I. sej tumbuhan semak, yang daunnya berbentuk hati. II. gumba dagingna,
berobah tubuhnya msl karena sakit. III. rajin kerja, telatan bdk juma.
Gumbok, raja gombok na bolon, dalam istilah hobatan nama tumbuhan ingolingol,
yang kalau dikerat-kerat, diparang dan ditokok halus dipakai sebagai dorma huta.
Gumbot, pohon yang daunnya hijau sebelah dan putih di baliknya (motung); P.B.:
bulung gumbot na tarbalik di sipahatolu, seperti tergoncangnya daun gumbot di
masa panen (mu-sim angin), dimaksud untuk pendirian yang gampang berobah.
Gumpar, gempar, alat (msl kaleng) yang digoncang-goncang mengusir burung dari
sawah; gumpar aek, gumpar gantung, berbagai-bagai jenis alat yang disebut di atas;
manggumpari, membuat gempar, mengeluarkan bunyi keras dengan memukul kayu;
gumpargumpar, idem.
Guna, guna, faedah, untung, kepentingan; dia gunana? apa gunanya? untuk apa itu
dipakai? marguna, berguna; ndang marguna, tak berguna, tidak berharga;
margunahon, mempergunakan, memanfaatkan; dipargunahon, dipergunakan;
gunaguna, kesibukan, usaha yang membuat orang menyelimpang; pagunaguna,
mengusahakan, mengerjakan; gunagunaan, buatan.
Gundal, sigundal, kain buruk, kain tambal; sigundal bolon, kain topo yang sudah
sering ditambal; ngenge sigundal, cacar besar.
Gundok, = gondok.
Gundung, dua buah logam yang dipakai untuk berjudi pengganti dadu; bergantung pada
gambarnya ke atas atau kebawah sewaktu melambungkannya.
Gundur, kundur, sej labu; sigundur, sej kerbau yang bertampang besar.
Gunggung, I. manggunggung, membawa. II. cincin dari kerang yang dapat dipakai
untuk mencari racun dalam makanan, racun itu bergerak kalau disentuh cincin itu.
Gurasa, bunga-bunga api, cetusan api yang terbang; mangurasa bohi, berwajah
marah.
Gurat, (bdk gurit), garis, co-retan, goret, koret, gores; parguraton, bekas, jejak;
guratgurat ni roha, rekarekaan hati, angan-angan, keinginan, tipudaya; paguratgurat,
memikirkan akal muslihat.
Gurguak, sej burung yang hidup di rawa-rawa. Gurgur, I. mendidih (air pa-nas),
mengembang, bertambah, melimpah (hagabean); pagugurhon aek, mendidih air,
tekateki: gugur so ginorgoran, marsik so niariran, kembang mendidih tak dijeram,
mengering tak diperas: pekan; mangguguri onan, mengumumkan hari pekan;
simangguguri udan, = udan, hujan, gerimis yang berkepanjangan waktu malam. II.
gurgur, penuh sekali; na gugur sian solup, na lompo sian hatian, yang limpah takaran
cupak, yang meluap dari timbangan, melebihi ukuran, yang diizinkan.
Guriguri, gentong, tempat obat dari tanah; guriguri sijonggi, sej tempat obat ini tetapi
lebih besar.
Guringan, = giringan.
Gurit, gores, garis, titik; manggurit, menggores; manggurit bulu, menulis pada bambu
dengan menggores hurufnya dengan pisau, menggores bambu; manggurithon raut,
menggores dengan memakai pisau.
Guru, guru, guru sekolah, pengajar dalam hadatuon; ho do guru, kaulah yang guru; ho
do guru, bergantung padamu, terserah padamulah; marguru, belajar; mangguruhon,
mempelajari; parguru, pelajar, orang yang belajar; parguruan, perguruan; parguruon,
masa belajar; huparguru tu si anu, kupelajari dari si anu; dipaguruhon anakna tu si
anu, anaknya disuruh belajar pada si anu; guruguruan, apa yang telah dipelajari;
marguru tu, bergantung pada, menurut; pangguruan, sesuatu orang terhadap siapa
orang merasa dirinya terikat, teladan, yang me-nentukan, pusat orientasi.
Gusgus, manggusgus, menggosok; targusgus, tergesek kulit pada sesuatu msl tali.
Guntung, I. sej pohon kayu. II. kumbang yang kecil dan mirip dengan borongborong.
Gutam, kotor.
------------------------------------------------------------H--------------------------------------------------------------------------
Habar = abar.
Habir, tergantung ke bawah secara tidak teratur, terseret-seret msl ulos; hubarhabir,
tergantung secara tidak teratur dan berjerabai; selanjutnya terlibih: tidak teratur, cabul.
Habolaga, = habodaga.
Habot, bersusah hati, berdukacita, putus asa; habot ni roha, berdukacita, kesedihan
karena ditinggal mati; manghaboti, menjadikan orang berdukacita msl sanak saudara
yang berkabung terlalu sering dikunjungi dan selalu membicarakan dukacitanya.
Habuhabu, sej pohon yang menghasilkan sej kapas yang kurang mutunya; nama
sebuah gunung.
Habut, kabut, samar-samar, ti-dak dapat dilihat terus mengenai lampu, kaca jendela atau
pemandangan.
Hadarat, = tardarat, luput ke darat kata "ha" analog dengan "ka" (bdk haduru).
Hadio, sej kacang kecil berwarna merah yang dapat dimakan setelah dimasak.
Haduan, lusa, di kemudian ha-ri. Hadudu, sej rumput panjang yang dipakai untuk atap.
Haduk, tidak layak, janggal, tidak pantas untuk diucapkan mengenai kata-kata
berhubungan dengan kelamin, yang orang tidak suka menyebutnya; juga: sulit dibawa
msl: haduk boanon, sulit dibawa.
Hadungan, (dari dung), akhir; sai na mago do hadunganmu, semoga akhirmu buruk,
Hae, I. haehae, paha; seperempat dari ternak sembelihan; hae bona, pangkal paha;
sanghae, seperempat bagian dari ternak sembelihan; sanghae horbo, kesatuan
persembahan yang harus memberikan seperempat kerbau; sanghae borngin,
seperempat bagian dari malam; hae tangan, lengan atas; sanghae manuk, setengah
ayam (karena se-ekor ayam hanya punya dua hae); tolonan hae, kerongkongan. II. hae,
pahae, lih jae.
Haen, kain lenan, selimut, katun; haen panas, selimut dari wol.
Haha, abang, kakak, abang demikian juga disebut seorang laki-laki isteri saudara
abangnya dan isteri saudara kakaknya, saudara tua dalam marga; sihahaan abang,
kakak yang tertua, juga: yang termuka cocok; hatana do sihahaan, perkataannya yang
paling utama; hahanggi, saudara-saudara laki-laki pada umumnya tanpa
memperhatikan usia; na marhahamaranggi, bersaudara laki-laki, bersaudara
perempuan; dahahang, abangku, saudaraku laki-laki yang lebih tua; hahang, panggilan:
abang.
Haho, gelisah mengenai tangan yang mau menulis; roha haho, hati yang gelisah untuk
mengambil keputusan, perasaan kikuk; hata haho, pembicaraan yang gagap, ucapan
gugup.
Hahombu, I. (= hohombu), sej pohon kayu. II. marhahombu, bakal buah menjadi
kelihatan di bawah bunga, mulai berputik karena musim buah.
hahuhaon? apa boleh buat? mau diapakan? (kata untuk menghibur dirinya pada setiap
kejadian yang sedih); molo mate ibana hahuaon, kalau dia mati, apa boleh buat?
hahuaon on? apa bisa saya perbuat? hahuaon mu ahu? apa rencanamu mengenai
saya? ndang tarhahua, apa boleh buat? orang tidak memperdulikannya, tak bisa diapaapakan; bdk juga: hua II.
Hail, kail, pancing; manghail, memancing, menangkap ikan dengan kail; bengkuk mata
ni hail, pancing itu bengkok, yaitu untuk mudahnya mendapat sesuatu sering dengan
jalan bengkok; linsinglinsing na marhail, cambuk pakai ruit.
Hailhail, I. tonsil amandel. II. sej tanaman berjalar yang durinya berbentuk kail.
Hais, mangkais, mencari sesuatu dengan mencakarkan kaki, mengais mengenai ayam;
mang-haishon, mengaut msl uang; si-hais, yang tidak dapat dipakai, ternak yang hanya
merugikan pemiliknya.
Hait, kait, terkait, tersangkut, bengkok seperti kait; manghait, mengait, menarik ke
dirinya; hait-hait, kaitan, galah untuk mengambil buah-buahan; bulu hait, sej bambu;
masihaitan, saling mengait; donok do haithait tu serasera, kalau orang mau
mengambil sesuatu untuk dirinya, ia akan mudah memperoleh kait untuk mendapatnya;
hata na marpanghait, kata-kata yang tajam berduri; masihait tu jolona, menarik untuk
dirinya mengenai banyak orang.
Haji, haji.
Hajut, kantongan, tas pundi-pundi dari jerami atau kulit; manghajuti, memasukkan
sesuatu ke dalam tas, pundi-pundi.
Hal, I. marhal, menjaga, juga berkawal waktu perang; parhal, penjaga; parhalan, rumah
jaga. II. halhal, terlampau besar, sulit untuk dibawa walaupun tidak berat. Hala, kala,
gambaran binatang; parmangan ni hala, waktu terbit gambar binatang kala, tidak boleh
membuat sesuatu; parhalaan, kalender Batak, daftar pertanggalan yang membagi tahun
12 x 30 hari dengan garis-garis dan atas dasar mana dipilih hari yang baik; pemberian
orang yang kawin kepada yang memiliki pengantin perempuan (di luar uang mahar).
Parboru menerima kembali biaya untuk datu. Dukun itu melihat sewaktu kelahiran anakanak parhalaan untuk mengumumkan nasib, takdirnya, mempelai laki-laki harus
mengganti kerugian itu kepada ayah mempelai perempuan; di pamaspas ni hala, hari
yang buruk kalau pada hari itu ekor kala terdapat dalam parhalaan; demikian juga: di
baba ni hala, kalau hari itu tepat pada kepala hala.
Halak, orang, manusia, seseorang, banyak dipakai dimuka nama sendiri; halak si Tigar,
Tigor; didok halak, hata ni halak, kata orang; halak Batak, orang Batak, Batak; halak
Jau, orang non-Batak; orang asing yang bukan Batak; halak sibontar mata, orang yang
bermata putih, orang Eropa; halak sibirong mata, orang yang bermata hitam, yaitu
Batak; sahalakku, seorang diri; parhalak, sosok tubuh; halakhalak, kelontang di
ladang, orang-orangan; manghalakhalahi, menempatkan kelontang di ladang;
manghalakhalahi boru, mempertunangkan anak gadis agar tidak dipinang lagi oleh
pihak lain; manghalahi pasigadong, menjaga mereka yang mengambil ubi waktu
perang; manghalahi pamarik, menjaga orang yang membuat kubu; manghalakhon,
menyerukan orang yang dianggap berada di jalanan terlarang; tarhalak, diserukan kalau
orang berada di jalan yang jelek; unang halakhalahi lombang, hotorhotori niulang,
jangan membuat sesuatu yang tak berguna, bagaikan orang yang menempatkan
kelontang di dalam jurang yang tidak ditanami, atau di ladang yang kosong untuk
mengusir burung.
Halanghang, ruang antara kedua kaki, kelangkang kaki; di halanghang, antara kaki.
Halansas, = hansas.
Halengseng, humalengseng, berlaku gelisah msl seekor ayam yang mau bertelur.
Hali, I. manghali, menggali; manghali bondar, menggali parit, saluran air; manghali
gadong, menggali ubi; P.B.: unang hinali na mate ni deba, asa adong andungan,
janganlah gali kuburan orang untuk ditangisi, janganlah timbulkan perselisihan yang tidak
ada sangkut pautnya dengan kamu; halian aek, parit, selokan; halihali, tongkat untuk
menggali sesuatu. II. hali, kali; dua hali tolu; dua kali tiga; sahali on, sekali ini; piga
hali, berapa kali; ndang piga hali, tidak sering; sahalisahali, sekali-sekali, kadangkadang; marsasahali, idem; sahali, sekali; na bolon sahali, besar sekali; manghali,
Haliang, keliling; tali haliang, rencana yang diperbuat untuk mengepung seseorang; juji
haliang, semacam permainan judi dalam mana seorang menurut perjanjian akan ditipu;
humaliang, sebenarnya kata kerja: mengelilingi, kemudian preposisi: di sekeliling;
humaliang huta i, di sekeliling kampung itu; tuk humaliang, semua keliling, sekeliling;
manghaliangi, mengelilingi, dalam arti kiasan: mengingini sesuatu, mengelilingi dengan
pikiran dan keinginan.
Halibutongan, pelangi.
Halili, = lali I.
Halimata, conjunctivitis, infeksi mata, radang mata; halimataon, menderita penyakit itu;
Halimbolbol, = salimbolbol.
Halimbubu = salimbubu = ambubu, (sambubu, ubun-ubun. Halimbukbuk, sej pohon
kecil; halimbukbuk solot di peapea, sahali margapgap, ndang be diparsea, pohon
halimbukbuk di tengah rawa-rawa, sekali dapat berdusta, seumur-umur tak dipercaya.
Halimontang, marhalimontang, asap dan awan tegak lurus (tidak mau mengeluarkan
air hujan).
Halimunan, sej hantu (begu) yang membuat orang tersesat, guna-guna yang membuat
diri tidak kelihatan, mantel yang membuat orang tidak kelihatan.
Haling, terpiuh, dibalikkan mengenai daun; haling roha, bagaikan daun yang terbalik,
daun yang putar, sehingga hanya nampak satu bagian, tersembunyi mengenai perangai,
kurang sabar, suka berkelahi, orang yang aneh bersikap menyendiri; haling be, saling
memaling.
Halio, = hadio.
Halipurpuron, kaku mengenai tengkuk karena angin atau cuaca dingin (hali ini berarti:
keliling, lih haliang).
Halnut, tidak sopan duduk, karena itu agak sulit untuk berdiri.
Haloat, tidak jelas, tidak bagus ucapannya; haloat dohonon, sulit untuk diucapkan.
Halode, keledai.
Haloho, cahaya di sekeliling matahari atau sinar; pagar bulan; langit na marhaloho,
bentangan langit yang bulat; humaloho, keliling, sekitar.
Halot, limpa kecil yang bengkak; haloton, sakit perut sesudah minum air.
Halpus, terlambat datang, datang belakangan sehingga tidak diperoleh sesuatu apapun.
Halput, sihalput, sej rumput yang kecil sekali; P.B.: habang martongatonga langit,
sihalput do hadabuanna, terbang ke angkasa, jatuh ke rumput jua. Halsuk,
manghalsuk, membuat air kedengaran cebar-cebur jika orang berjalan di dalamnya; aek
so humalsuk, ri so humaras, sunyi senyap.
Halto, buah pohon enau, kolang-kaling; mata halto, mata besar seperti halto, mata
yang melotot; humalto, gatal pada kulit seperti halto yang menimbulkan gatal.
Halu, I haluhalu, sepotong kayu yang dipakai beberapa orang secara bersama-sama
membawa beban; manghaluhalu, manghaluhalui, bersama beberapa orang membawa
beban. II. halu, sej ikan laut.
Halubat, manghalubat, makan secara tidak sopan, ingin mengambil dengan rakus.
Halus, I. = salpu, salah, gagal, tidak tepat; lewat, terlambat; manghalushon utang,
mengatakan bahwa utang sudah dilunasi. II. halus mengenai kata-kata dan ungkapan,
kain, pekerjaan, pasir, emas dsb.
Halute, tarhalute, sebentar tidak sabar, tanpa daya. Hamansan, sihamansan, sej padi.
Hambalian, = hambiling.
Hambar, ambar, tawar, hilang mengenai citarasa dan berbumbu msl garam, obat;
manghambari, membuat supaya ambar, menghilangkan rasa tajam, memberikan obat
penangkal.
Hambiling, pengganti yang bernilai rendah untuk sesuatu yang lebih baik; simbora
hambiling ni perak, timah sebagai pengganti yang kurang bernilai untuk perak;
hambiling ni indahan gadong, ubi sebagai pengganti nasi; hambiling ni tali andor,
tanaman menjalar sebagai pengganti tali, berarti: orang harus bersedia menolong dirinya
dengan sesuatu yang kurang bernilai, tak ada rotan, akar pun berguna.
Hami, kami, saya (pluralis majestalis); hanami, idem; hami on, kami ini; hami na
saripe, kami sekeluarga; hami dohot raja i, saya (kami) dan raja itu; manghamihon,
dalam orang pertama jamak berbicara dengan mengkamikan.
Hamo, takut; hamo tangan, tangan gemetar, tangan gamang mengerjakan sesuatu
yang tidak biasa.
Hampar, = mampar.
Hamu, kalian, kamu, kata pengganti orang kedua jamak, dalam kata hormat juga untuk
engkau, para wanita dan orang-orang terkemuka disapakan dengan hamu; hamuna,
idem.
Hamuna, = hamu.
Hanapa, berkas ijuk sebanyak yang ada pada tangkai daun; sanghanapa, seberkas.
Handang, kandang, pagar; juga: disebut mengenai tubis yang dimakan sebab orang
tidak suka menyebut itu; manghandang, memagari; dihandang roharoha, upaya
menjauhkan penderitaan atau penyakit.
Hangso, angsa.
Hanjal, = anjal.
Hansa,(bdk ansa), jawaban atas pertanyaan seseorang yang berteka-teki yang bertanya
mengatakan: hutinsa, jawabnya hansa; hansahansaan, tekateki.
Hansar, cakar, menceret, diare; hansar butuhana, dia menceret; ubat panghansar,
memudahkan berak, pencahar.
Hansas, tempat yang tidak cocok diduduki; parhansasan, parhalansasan, tempat yang
tidak cocok untuk duduk msl pada atau dekat pintu.
Hansing, kancing, semua benda-benda kecil untuk mengikat se-suatu, alat pengunci;
hansing baju, kancing baju atau semacamnya; manghansinghon, ditutup dengan
kancing, mengancingkan, menutup.
Hansit, sakit, nyeri, pedih; hansitan, sakit, kesakitan; hansitna i, o betapa sakitnya;
sibahen na hansit, apa yang menyebabkan sakit; marhansit, kesakitan, dalam
kesusahan; parhansitan, penderitaan, kesakitan, kesukaran; juga: bagian tubuh yang
Hantor, berat (kata hantor dipakai ganti kata dokdok untuk anak yang berat, karena
kata dokdok bisa menyebabkan kematian anak itu).
Hanuhon, dalam mimpi, kisah menurut mimpi; marhanuhon, seperti mimpi (dikatakan
mengenai kata); marhanuhon ma hata tu ho, perkataan itu untukmu seperti mimpi,
engkau tidak mengingat itu.
Haor (bdk aor), tidak mau diam mengenai anggota gerak tubuh; humaor, idem;
manghaori, bermain-main dengan sesuatu, membuat gelisah; humaorhaor, gugup,
gelisah, bergerak-gerak.
Hapal, tebal mengenai benda; marhapal tangan, tangan yang punyai belulang;
marhapal daging, merasa dirinya keras, berbelulang; nunga hapal parikna, dikatakan
dari laki-laki yang sudah memperoleh anaknya dan oleh karena itu menempati tempat
lain terhadap mertuanya laki-laki.
Hapalang, hanya dipakai kata ini berhubungan dengan kata lain, msl ndang hapalang
ulina, luar biasa bagusnya.
Hapang, abuk yang jatuh dari lobang yang dibuat burbur, kumbang kayu.
Hapas, tumbuhan kapas; P.B.: humatop jumpang sian na manutung hapas, lebih
cepat memperoleh daripada membakar kapas; sihapas pili, kuda yang putih
samasekali; hapashapas, sej pohon kayu di hutan.
Hapengani, = hape.
Hapian, manghapian, menyukai sesuatu, ingin akan, kepingin; dihapian roha, orang
ingin; mangapian di, mengingini sesuatu yang dimiliki orang lain; na hinapian ni roha,
apa yang diingini.
Hapogan, cepat-cepat, buru-buru; manghapogani, membuat sesuatu dengan tergesagesa, memburu-buru, cepat-cepat.
Hapor, I. sihapor, belalang; hapor sonduk, belalang sendok. II. hapor di aruaru, gatal
rasanya dalam kerongkongan. Haporas, sej ikan kecil.
Hapot, tidak jelas mengenai suara; panghulingna hapot, cara bicara yang tidak jelas.
Hapur, kapur; hapur baros, kapur barus; hapursia, kapur barus (karena dulu harganya
9 duit); hapur batu, kapur dari batu kapur; hapur langkitang, hapur dari kulit kerang;
tarhapur, kepanasan mulut karena terlampau banyak kapur dalam sirih, kedapatan
berdusta; sihapur, seorang yang ditandai dengan kapur karena ia kalah; manghapur,
mengapuri, melabur dengan kapur; batu hapur, batu karang.
Hara,(bdk ara), marhara, mengajak, mengundang, meminta tolong untuk bekerja atau
berperang; parhara, = parbaringin; harahara, undangan, pengarahan massa ke pesta;
simangara dongan, seseorang yang mengundang kawan-kawan.
Harahata, gambaran bintang udang gala yaitu: satu dari ke 12 parmesa. Hahahiri,
pertanda baik dalam ramalan ayam yaitu kalau seterip darah berada paralel dengan
tulang dada dan serentak mencapai silanjang buhit tepat disekitar perut.
Harajo, pekerjaan.
Haram, = subang; mate haram, ternak yang mati (bukan karena disembelih, tetapi
karenamati lemas atau mati karena tua).
Harambar, sangharambar, kata pembantu bilangan: sehelai msl ulos, kertas, daun.
Haramonting, karamunting.
Harang, I. batu karang, karang; harangan, daerah berbatu, tanah tandus yang
ditumbuhi semak-semak; tarharang, kena karang, juga: sangat miskin; batu harangon,
berpenyakit karang. II. karung yang dianyam dari rotan tempat mengambil makanan
kuda.
Harangan, hutan.
Hare, bubur, nasi yang dimasak lembek; hare ni hau, bengkok, lekuk pada tiang;
harehare, jamur yang lengket pada kayu; simarharehare, parasit pada bagot;
harehareon, penuh dengan parasit; batang hare, bisul memanjang di punggung.
Harejo, kerja, pekerjaan (Angk); markarejo, bekerja (bdk horja). Hareok, tidak baik,
salah; ha-reok langkalangkam, salah langkah kau ini, terlanjur kau ini.
Harhar, I. dilepaskan, lepas dari ikatan; mangharhari, melepaskan msl simpul; manilik
pangharhari, memeriksa telor yang dibelah untuk melihat ataukah orang beruntung;
siharsihar, malu, gelisah sebagai halnya pada perempuan yang mau melahirkan. II. nae
harhar hurape, hantu perempuan yang tinggal di lembah-lembah.
Hariara, sej pohon kayu; goje hariara, karet yang terbaik; hariara goje, pohon karet.
Harojor, tidak hati-hati, tergesa-gesa; P.B.: nae humarojor angka bola hudonna, nae
humalaput tata indahanna, ibu yang tidak hati-hati memecahkan periuknya, ibu yang
tergesa-gesa memasak nasi tidak masak nasinya, yang ceroboh kepecahan periuknya,
yang tergopoh-gopoh mentah nasinya.
Harop, tidak dapat mengucapkan "r", orang Batak antara Baros dan Silindung
mengucapkan "r" ini di belakang kerongkongan, canggung menyebut "r".
Harpe, ring, lingkaran rotan anyam sebagai alas periuk; pinggol harpe, orang yang tak
peka akan kritikan, kuping tebal; mangarpe, mengguling diri seperti harpe, mengenai
ular; silangkai harpe na ambat, orang yang melangkahi harpe yang menghambat
orang berjalan yang seharusnya diambilnya dan menaroknya di tem-pat, yaitu tidak
teratur; mangharpehon, meletakkan seperti harpe; mangharpei, menarok harpe atas
lobang lesung agar tidak ada yang hilang; P.B.: ujungna do panuluhan songon
pandean harpe, kerajinan harpe berakhir dengan sisipan ujung rotan: hasil sesuatu
kerja akan ditentukan babak berakhir.
Harsap, = sarhap.
Harse, kering mengenai tanah; harsean, seram kulit, dingin dan panas serentak.
Haru, I. dorongan: cepat! ayo! maju! haru laho ma, pergi cepat! ayo, pergilah! II. haru
so haru, acuh tak acuh, setengah begini setengah begitu, tanggung-tanggung; so haru
las, so haru ngali, tidak persis panas tidak persis dingin, suam; burju so haru burju,
setia dan tidak setia, tidak pasti (berita); III. gari, bahkan, malahan, sedangkan.
Haruhut, = harehut.
Has, lekas, gampang, mudah; has mabola, mudah dibelah mengenai kayu.
Hasak, I. marhasak, menderu mengenai air; hasakhasak, parhasak, bunyi menderu. II.
panghasak ni bodil, pengasak.
Hasambe, sej tumbuhan menjalar yang daunnya dapat dimakan dan asam rasanya.
Hasang, kering mengenai tanah atau bibir; hasang bohi, = ndang marsaudara,
gersang wajahnya, tidak bersinar.
Hasar, I. kasar mengenai perkataan dan kain (lawan: ha-lus). II. hasarhasar =
hesekhesek, gong yang retak dimainkan dalam orkes.
Hase, hase ni manuk, tikar jerami yang dipakai sebagai lapik keranjang ayam;
hasehase, Debata hasehase, = Debata Asiasi; mangase, mempersembahkan kurban
di ladang; pangasean, tempat suci di ladang dimana orang mempersembahkan kurban.
Hasea, berguna, berfaedah, berhasil, bermanfaat; ndang hasea, tidak berguna, tidak
dapat dipakai; tudia hasea? untuk apa itu dipakai? dia haseana? untuk apa itu dipakai?
haseaan, lebuh berguna, lebih bermanfaat; manghaseahon, memakai,
mempergunakan; hasea, demikian juga disebut ramalan yang dipergunakan oleh dukun
sebagai pulungpulungan.
Hashas, = hansas.
Hasinga, = hohos suranti, kain ikat pinggang parbaringin pada pesta persembahan.
Hasior, sej tanaman yang keras baunya dan akar-akarnya dipakai sebagai obat.
Hasobe, sej tumbuhan yang buahnya kecil dan bulat menyerupai singkoru.
Hasoli, I. pokok berbunga kuning. II. turak, = tungkai pemintal benang; manghasoli,
memintal benang.
Hasur, I. kasur. II. sihasur, sej tumbuh-tumbuhan yang rasanya asam dan disukai orang
untuk bumbu ikan.
Hata, kata, perkataan, pembicaraan, percakapan, bahasa, perkara, protes; hata Batak,
bahasa Batak; hata jau, bahasa asing; hatahata, cibiran, omongan, pergunjingan; hata
binoan na tubu, bahasa ibu, bahasa asal; marhata, bermufakat; membicarakan perkara
oleh raja; marhata Batak, berbicara bahasa Batak; manghatai, bercakap-cakap,
berbincang, berbicara; marhatahata, memberitahukan sesuatu (mengenai hasandaran,
= medium); marhatahata, berpanjang-panjang berbicara, mengeluarkan isi hati dengan
memaki-maki; manghatahatai, berbincang-bincang; panghataion, pembicaraan;
parhataon, perkara yang bakal dibicarakan; manghatahon, membicarakan sesuatu,
bermusyawarah mengenai sesuatu; dipahatahata, diperguncingkan, di-cibirkan; sahata
= saroha, se-kata, semufakat; marsahata, bermufakat; sahata-saoloan, seia-sekata,
rumusan yang dipakai dalam doa persembahan; parhata sada, yang berkeras hati,
orang yang berkemauan keras; hata na uli, kata-kata selamat yang elok, kata-kata
berkat; marhata na uli, berkata-kata sambutan; na malo marhata, pembicara mahir;
marhata na roa, bicara kotor, mengumpat, mengucapkan kata-kata yang kotor; marhata
tundal, memfitnah, mengumpat, membicarakan orang di belakang punggungnya.
Hatapang, ketapang.
Hati, I. kati, 1/100 pikul, maka 1 1/4 pon; manghatihati, menimbang menurut pon,
menghemat; na malo manghatihati, hemat; hatian, timbangan. II. hatiha, nujum yang
dipakai untuk mencari pencuri; mangatiha, memakai hatiha untuk mencari sesuatu yang
hilang atau dicuri; pahatihahonsa tu panangko, menyatakan kepada pencuri apakah
yang dicuri itu akan dapat kembali; artinya: meminta bantuan kepada musuh, yang tidak
akan diperoleh.
Hatindi, sej rumput; hatinditindi, sej tanaman menjalar yang dipakai untuk mencat
Hatirangga, sej tubuhan yang daunnya dipakai untuk mencet kuku tangan menjadi
merah; sej ikan.
Hatitioran, ulat yang mengeluarkan cahaya dan berkaki kecil dan banyak.
Hatubang, sanghatubang, dua genggaman tangan, dua tangan penuh. Hatuit, sej
burung kecil.
Hatumbar, ketumbar.
Hatupet, ketupat.
Hau, kayu, pohon kayu; sang-hau, selembar mengenai kertas; P.B.: songon parbue ni
hau sai madekdek tu bonana, songon i do jolma maniru pangalaho ni amana,
rebung tidak ada jauh dari rumpun, anak harimau tak jadi anak kambing, buah jatuh ke
pangkal, begitu manusia selalu mirip tabiat ayahnya; marhau, menebang kayu untuk
membangun rumah; parhau, bahan kayu untuk bangunan; pandehau, tukang kayu; hau
tanggurung, tulang punggung; hau api, korek api; hau bulet, kayu bulat; marhau hata,
pembicaraan yang bertangan dan berkaki, artinya hasil yang nyata.
Hauma = uma, ladang, terutama tanah penanaman padi; hauma saba, sawah; hauma
tur, ladang yang tidak diairi hujan, sawah tadah; parhauma, pemilik sawah, petani,
pemilik tanah atau ladang.
He = atehe, (Angk).
Hea, I. pernah, suatu waktu; ndang hea, tidak pernah; pahea na so dung, lakukan apa
yang belum terjadi. II. marheahea, membelahak. Heal, letih, capek, lemah karena
memakan makanan yang asam; mate heal, mati karena pembisuan.
Heas, sej cacing di dalam usus; heason, cacingan mengenai ternak; siheas, rumput
kuda yang kurang baik untuk makanan kuda.
Heat, I. sej kumbang. II. mate heaton, meninggal dengan tiada diperdulikan orang.
Hebur, tidak teratur, tidak pantas, tidak sopan mengenai pakaian; hebur parabitonna, ia
berpakaian acak-acakan, tidak rapi, tidak teratur, tidak sopan.
Hede, membuat dirinya sebagai orang penting karena dipikir itu menyenangkan orang,
walaupun sebenarnya tidak.
Hedek, dikatakan mengenai yang melagakkan urusannya tetapi tidak mau memberikan
apa-apa kepada orang lain.
Hehe, bangun, bangkit berdiri; dalam arti kiasan: cepat bangkit; humehe,
membangkitkan diri; manghehe, menghalau binatang buruan mengenai anjing;
manghehei, membangkitkan, membangunkan, mengejutkan mengenai buruan; P.B.:
songon hehean lombu, seperti lembu diangkat; sudah ditolong malah ditanduk, tidak
tahu berterima kasih; pahehehon, membangkitkan; haheheon, kebangkitan,
kebangunan; pahehe roha, penyemangat jiwa, menegakkan orang; pahehe bada,
menimbulkan, menggalakkan perkelahian; pahehe tahi, menjalankan renca na; pahehe
hamusuon, menggalakkan permusuhan.
Heheamon, menguap.
Heje, damar.
Hela, I. menantu laki-laki; P.B.: sada talim dua hodam, sada borum naeng dua helam,
engkau mau bermenantu dua laki-laki untuk puterimu yang satu; demikian dikatakan
kepada seseorang yang mau lagi mendapat uang untuk puterinya itu walaupun ia telah
bertunangan; marsonduk hela, mempunyai menantu laki-laki di rumahnya; baik ia telah
kawin maupun masih bertunangan dalam hal seperti itu pemuda harus bekerja untuk
mertuanya laki-laki; manghela, membuat orang menjadi menantu laki-laki; pahelahon,
membuat anaknya menjadi menantu seseorang. II. manghelai, manghehelai, memakai
kata-kata menghina terhadap seseorang, mengumpat.
Hele, = atehe.
Hella, = atehe.
Helpus, = halpus, lampau, terlambat sehingga tidak mendapat apapun sesuatu lagi.
Hepeng, I. uang, khusus uang logam; sahepeng, 4 duit; hepeng linsim, uang logam;
na so marhepenghepeng, miskin sekali; sihepengan, yang harus dibeli dengan uang,
tidak bisa ditukar dengan barang. II. marhepenghepeng, panau bulat pada kulit msl
sakit kusta.
lengan, sayap.
Hernep, = hornop.
Hersut, = hesut.
Hertuk, humertuk, bergerak, bergersik; hata hertuk, kacau, tidak tentu bicara, terputusputus, bicara tak berarti.
Hesek, hesekhesek, perkussi, sej gong yang retak dan oleh karenanya berbunyi resik,
alat semacam ini memberikan detak-detak irama permainan orkes.
Heserheser, = hesekhesek.
Hesut, marhesut, susut, bertambah kecil msl buah yang dimasak; humesuthesut,
kembang-kempis seperti jantung.
Hetek, menjual lagak mengenai orang yang menyebutkan semuanya yang dimilikinya.
Heu, maheu, menjadi lemah mengenai daun; selanjutnya: letih, lemah, lesu, lelah.
Hia, I. hiahia, sej ikan laut. II. = tarhiahia, rindu akan, mengingini, tergila-gila akan
sesuatu.
Hian(bdk: hinan), tadinya, sebelumnya, dahulu, asal, asli, sebetulnya, sebenarnya; hau
hian, kayu asli (tidak dikerjakan); bangko hian, sifat sebenarnya; musu hian, musuh
sejak dulu; tanonami hian, dari dulu, sejak dulu tanah kami; hudok hian tu ho, aku
telah mengatakannya kepada anda semenjak mulanya; buatonku hian, dulu aku mau
mengambilnya; paboa hian tu ahu sijaloonku, beritahukanlah kepadaku apa yang
bakal kuterima.
Hiaphiap, kipas, kipas angin; hiaphiap, berkibar; humiap, idem; tarhiap, lari mengenai
Hias, manghias, melicinkan msl baion; mengeluarkan msl nanah; dihiashias dihilala,
ia merasa diperas, artinya: lapar sekali; hiashias, alat untuk melicinkan baion.
Hibul, bulat, seluruh, tidak terbagi, utuh, seluruhnya; hau hibul, kayu bulat, kayu
berbentuk silinder; hibul diboan, dibawa seluruhnya, tanpa dibagi-bagi, utuh
dibawahnya; pahibulhon, mengumpulkan, membulatkan, mengutuhkan; mangibul,
dikumpulkan, membulat; pangibulan, ichtisar, ringkasan, rangkuman, sari pati. Hibung,
kata bantu bilangan, buah, potong, biji; sanghibung, sepotong, sebuah; diwaktu
mengira: satu hibung; tolu hibung (kibung), tiga buah, tiga potong.
Hihir, kikir; manghihir, mengkikir gigi; marhihir, mempunyai gigi yang berkikir;
ajihihiron, berjatuhan mengenai gigi pada suatu penyakit.
Hilala, manghilala, merasa; merasakan; mangilala, merasa dalam arti kiasan: melihat,
memperhatikan, menunjukkan dampak; panghilalaan, perasaan, indera perasa; beha
pang-hilalaanmuna, bagaimana perasaanmu; manghilalahon (dipang-hilalahon),
memerasakan orang.
Hilap, kilat, terang kilat; manghilap, memberi tanda dengan tangan, melambai;
mangkirap, idem; sihilap, sej alang-alang yang akarnya karena harumnya dicampurkan
ke tembakau.
Hilas(juga hiras), gembira, riang, sukacita; tarhilas ro-ha, bergembira, bersuka hati; api
sihumilas, api yang terang dengan itu dipersamakan dengan kemarahan.
Hima, kima, karang berwarna putih dari mana orang perbuat gelang lengan.
Himpal, kempal, tidak terbagi, bergumpal, padat, beku mengenai benda-benda yan
seharusnya cair; suda arang ndang hipal bosi, sudah habis arang, tetapi besi itu belum
kempal, artinya: usaha yang percuma; manghimpal bosi, mengimpal besi; pahimpal,
membeli seekor ternak seluruhnya. Selama ini hanya mempunyai sebahagian saja;
panghimpalan, seekor ternak yang bulat dimiliki; marhimpalhimpal, bergumpalgumpal.
Himpang = himpal.
Himpu, = humpu.
Hinal, peluru senapan (seperti diperbuat dahulu dari kayu bagot); hira hinal do ho
manghuling, engkau berbicara kayak senapan meledak.
Hinan, na hinan, dahulu kala, dahulu di waktu sebelum pembicara lahir; sianu na
hinan, mendiang; adat na hinan, adat yang dahulu.
Hingkit, I. kikir, pelit. II. sihingkit, sej tumbuhan yang daunnya lebar dan berduri.
Hinsu (= hunsi), manghinsu, mengunci; anak hinsu, kunci; hinsuhinsu, pintu; hinsu,
tertutup, terkunci.
Hio, sej lotek; hiohio, damar lotek yang mengikatkan pisau ke gagangnya.
Hipas, sehat, segar; hipas be ma hita, semoga kita masing-masing sehat, ucapan
salam yang diucapkan sewaktu datang dan pergi; marhipashipas, berselamat jalan;
hahipason, kesehatan; pahipas, menyehatkan.
Hir, kuat mengenai peluh; hir hodokna, hir panasna, dia berpeluh hebat.
Hiras(bdk horas), tegar, berani, dengan penuh kepercayaan, yakin; hiras ni roha,
keberanian, keyakinan.
Hire, = hira.
Hirehire, sikat rongga badan; seterusnya: kelambu dibuat dari tikar-tikar; manghirei,
menggantungkan tikar disekeliling sesuatu; pahirehon, mengembangkan,
menghamparkan, mengelampai tirai; marhirehire hatana, kata-katanya tidak
berkehabisan; marhirean, bergantungan pada tali dalam jumlah besar.
Hirjop, = hirdop.
Hirput, sihirput, I. sej tumbuh-tumbuhan yang daunnya terus menutupkan diri kalau
kena sentuh, putri malu. II. sej kumbang yang terus menggulungkan dirinya seperti
peluru kalau disentuh; sihirput do ho, engkau adalah seperti sihirput, mudah berkecil
hati, pengecut, tidak berani melawan; mangirput, mengalah.
Hirtang, bergelimpangan mengenai orang yang mati; pahirtang, memasang msl jerat;
sanghirtang, seutas penuh msl manik-manik.
Hirtap, = hatop.
Hisap, keinginan tubuh, serakah, nafsu; hisaphisap, keinginan-keinginan yang buruk;
hisapon, mengingini; hahisapon, keserakahan, kerakusan; marhisap ni roha,
bernafsu; hisap ni daging, ia kurus kering.
Hishis, manghishis, mengikis dengan pisau; nunga hishis, = nunga suda, semuanya
telah dikikis, ludes, habis.
Hit, serat ijuk pohon enau yang dipakai sebagai tali kail. Hita, kita; kata halus untuk
orang yang disapa; tudia hita? kemana anda pergi.
Hite, titi, jembatan kecil terdiri dari satu atau dua potong bambu, titian; seterusnya: alat,
supaya yang membuat sesuatu terjadi; parhitean, perantaraan; hitehite, perantara;
marhitehon, memakai sesuatu sebagai alat atau titi; marhitehite, marhite sian, oleh,
sebab, karena, melalui; mangite sian, sesuatu yang dipakai sebagai perantara,
perantaraan.
Hitir, angka hitir, getar, gemetar; humitir, idem; mang-hitir, membuat gemetar,
menggoncang.
Hitong, humitonghitong, berkeliaran tanpa tujuan dan mencari sesuatu.
Hobahoba, kain yang dipakai dukun sebagai selempang, sabuk kain; manghobahobai,
memasang selempang, sabuk kain.
Hobo, humobohobo, sulit melahirkan (bdk hodo II, harop, huru II).
Hobol, kebal, tidak bisa dilukai; marhobol, kebal; parhobol balutan, orang yang lahir
bersama selaput, dari selaput dibuat sediaan yang membuat dia selama hidupnya kebal;
parhobolon, pengetahuan untuk membuat dirinya kebal; manghoboli, membuat kebal;
manghobol ulok, mementerai ular agar ia tidak menggigit; mangobol, kena tetapi tanpa
melukai.
Hobon, peti bulat dari kulit kayu yang sangat besar untuk penyimpanan padi.
Hoda, kuda; hodahoda, gambar kuda, wayang kuda; marhoda, berkuda, mempunyai
kuda; P.B.: unang lehon ulu ni hoda tu dakdanak, jangan berikan kepala kuda kepada
anak-anak; berikanlah yang pantas; na hoda, nakhoda, juragan, mualim; panulpang
gabe na hoda, penumpang menjadi nakhoda, mualim, warga menjadi penghulu.
Hodong, pelepah, tulang daun mengenai kelapa, enau atau semua jenis palem;
hodonghodong ni bagas, dua potong kayu yang dipasang berbentuk silang untuk
menyokong atap.
Hohal, manghohal, mengganggu tidak mau berhenti sebelum memenuhi atau memberi
hati msl kalau bertanya-tanya dan tagihan utang.
Hohombu, = hahombu I.
Hohos, ikat pinggang; manghohosi, I. menyisipkan sesuatu ke dalam ikat pinggang. II.
mengenakan ikat pinggang.
Hohot,(bdk hot), marsihohot di, berpegang pada, stabil, tidak goyah, berketetapan hati.
Hoin, = holan, hanya, saja, cuma; hoin hami na dua, hanya kami berdua.
Hojal, marhojal, bergumpal, jejal msl tanah liat; juga: kuat, teguh mengenai daging
(orang yang kuat).
Hojok, tergesa-gesa, bergegas, bersegera; manghojok, bertindak segera, tergesagesa; panghojok, orang yang bertindak terlalu buru-buru.
Hojor, cepat dalam hal bicara. Hol, tidak subur mengenai perempuan, mandul.
Hola, langit-langit.
Holahola, liang mulut, rongga mulut mengenai binatang; cacian pada orang; husuakhon
holaholami, kupatahkan nanti rahangmu.
Holak, depa, sejauh orang dapat mengukur dengan kedua lengannya; sangholak,
sedepa.
Holang, berjarak, jauh, antara; sadia holang, berapa jauh? dua dopa holangna, dua
dopa jauhnya; holangholang, jarak antara; di holangholang ni, di antara; holang
sadari, selang satu hari; paholanghon, menjauhkan; parholangan, kejauhan, juga: apa
yang membuat dua orang menjauhkan diri; tarholang, tepat antara dua, ditengahtengah; nunga tarholang partaonon, persis di pertengahan tahun yaitu antara dua
panen sewaktu mana orang tidak mempunyai sesuatu makanan; dalam hal ini orang
memberikan beberapa potong sanggar sebagai pengganti beras bila kelak orang mau
memberikan karung berisi beras.
Holat, tidak enak mengenai citarasa, sulit ditelan; holat inumon, getir untuk diminum.
Holbung, melekuk, cekung, jurang, berlembah; Toba Holbung, lembah Toba, Toba
cekung (dikelilingi Bukit Barisan). Hole, I. pendayung. II. sayap serangga yang terdapat
di bagian dalam sekali. III. hau hole, sej kayu yang keras.
Holiholi, tulang, tulang belulang; mangongkal holi, menggali tulang belulang nenek
moyang; simarholiholi, nama sej rumput.
Holing, I. batu holing, berkilat-kilat di waktu malam. II. andor holing, sej pohon kayu.
Holit, pelit, kikir; holit ni roha, kikiran; marholit, kikir; parholit, orang kikir; holit di mula
ni sipeopon, kikir mula dari harta benda, kikir pangkal tabungan; mangholit, berlaku
kikir; ndang holit gogona, ia tidak kikir dengan tenaganya; P.B.: binuang ganda,
hinolit lonong, buang-buang ganda, pelit-pelit tenggelam; bermewah makin jaya,
berpelit makin hancur; marnahumolit, sedikit banyaknya kikir.
Holong, kasih, cinta, menaruh hati; holong ni roha, kasih, cinta kasih; marholong ni
roha, mencintai, kasih akan, punya kasih sayang; manghaholongi, mencintai; holong
rohana di ahu, atau mida ahu, dia sayang padaku, dia cinta padaku; masihaholongan,
saling mencintai; haholongan ni roha, kekasih; holong mangalap holong, kasih
berbalas kasih.
Holuk, mangholuk, (bdk: ho-ruk), menarik sesuatu dengan jari-jari dari rongga; bdk
horuk.
Homang, siamang, hantu mengenai siapa orang percaya bahwa ia memikat ke hutan
dan menahannya berhari-hari lamanya; diluahon homang, dilarikan hantu siamang;
homangon, mempunyai penyakit dan orang sakit itu takut pada orang dan
Homat, I. manghomat, waspada, ingat diri, menjaga sikap; homat papanganmu, hatihatilah dan beradap sewaktu makan; homat ateatem, ingat dirimu, harus berjaga-jaga.
II. mang-homat, mangomat, = menutupi, membuat reaksi mengadakan perlawanan;
simbora pangomat, ajimat pertahanan, jimat yang menutup pemiliknya terhadap
tembakan musuh.
Homban, mata air di ladang yang dipelihara dengan baik sebagai tempat persembahan,
disekitarnya ditanami bunga-bungaan; patiur homban, membersihkan mata air di
ladang dengan mengadakan persembahan di ladang.
Hombang, rata dan lebar, dikembangkan; manghombang, mengembangkan; memukulmukul hingga rata (bdk hembang); hombang ni podang, bagian mata pedang yang
rata; sihombang, orang yang kepalanya pada sisi telinganya adalah rata; napuran na
hombang, kata halus untuk napuran pada ucapan-ucapan pidato; marhombangsila,
jongkok dengan mengikatkan ulos sehingga lutut melekat pada tubuh.
Hombar, dekat, berdampingan, sesuai, berkaitan, paralel; hombar hundul, yang duduk
dekat seseorang; hombar bagas, tetangga; hombar tu, menurut, sesuai dengan;
hombar tusi, sesuai dengan itu; hombar, boleh diterima, baik (mengenai perkataan);
manghombar tu, mendekati, menghampiri orang; manghombar na mora, mendekati
orang kaya; pahombar, mendekatkan, merapatkan.
Hombingan, batu yang ditarok antara api dan embusan agar embusan ini jangan
dimakan api.
Homit, manghomit, menguasai, memerintah orang-orang yang berasal dari daerah lain;
na hinomit, yang diperintah, yang dikuasai, yang diayomi; parhinomitan, mengenai
perhubungan antara rakyat satu sama lain; anak hinomit, rakyat; homitan, sej jimat,
wasiat, benda yang dikeramatkan dan disimpan dengan baik.
Hompaba, = hompa.
Hompawa = hompa.
Homur, I. keruh mengenai air, pudar, kabur mengenai mata; tu na homur do jolma
dapotan dengke, orang harus menangkap ikan dalam air keruh. II. manghomurhomur,
mencari tempat yang paling tenang dalam air msl anak kerbau yang berjalan di belakang
induknya. III. manghomur, membuat gambar, patung dari orang mati dan
menyerahkannya secara mewah.
Hona, kena, terkena, juga dalam arti kiasan; hona tangan, dipukul dengan tangan;
hona toru, kena kutuk, terkutuk; hona hata, ditegur, dimarahi, kena marah, kena
pergunjingan; hona todos, terbunuh, mati konyol; hona udan, kena hujan, ditimpa
hujan, kehujanan; hona sahit, kena sakit dengan tiba-tiba, terserang penyakit; hona
rasun, keracunan; hona titi, dijatuhi putusan; hona liga, tersisih, dikucilkan; hona
uhum, terhukum, kena hukum, jatuh vonis; hona danggur, kena lempar; hona tangke,
dilukai kapak; mangonai, mengenai; manginona tu, terkena pada, terpengaruh pada;
mangonai hata, memaki-maki; manghonahon tu, mengenakan orang; pahonahon,
membuat kena; hahonaan, hal mengenai, hal menterapkan; marhahonaan tu,
diterapkan pada, diwujudkan pada, menujukan pada; honahona hatana, kata-katanya
disusun dengan baik; pangonai, hal perbuatan mengenai, akibat.
Honohonoon = loahon.
Hontor, humontor, gemetar, gentar, turut berbunyi mengenai kayu sewaktu memainkan
bunyi-bunyian, pengaruh, berpengaruh; hinontor ni, pengaruh dari.
Hontot, kental mengenai susu atau sup (lawan: lio); hontot roha, suka akan, berkenan
di hati.
Honuk, mudah dilubangi seperti piring kayu (sapa); melengkung mengenai dada.
Hopahopa, endapan, ampas, sisa-sisa pemakaian, apa yang dibuang pada buahbuahan yang diperas, sepah sirih yang diludahkan, lih sopa-sopa.
Hopal, kapal, kapal besar (sebagai lawan parau atau solu); hopal api, kapal api.
Hopi, kopi.
Hopo, tumbuh-tumbuhan menjalar berdaun lebar seperti daun pokok anggur, yang
dipakai orang sebagai penggera burung.
Hopok, keputusan ilahi, hukum percobaan yang ditentukan datu bagi mereka yang
tersangka melakukan pencurian, mereka harus mengunyah beras dan mereka yang
tidak dapat menelannya adalah bukti yang nyata mengenai kesalahannya atau mereka
harus memegang timah yang hangat; marhopok, menjalani hukuman ilahi; manghopok,
menyuruh melakukan keputusan ilahi, cara melakukan: hopok dahanon, yang
tersangka harus mengunyah beras kering dan barang siapa tidak dapat menelan beras
itu adalah yang salah; hopok simbora, mereka harus mencelupkan jari-jari ke dalam
timah yang dilebur; hopok bosi, mereka harus menginjak besi yang hangat.
Hopong, sej pohon kayu dengan buahnya masam dan dapat dimakan. Hopos, sempit;
manghopos, melilit dengan lengan msl pohon kayu; hoposon balgana, sebesar yang
lengan dapat melilitnya.
Hopuk = hobon, tempat padi yang besar dan bundar.
Horas, I. keras mengenai perkataan, ucapan; hata na horas, kata yang keras. II. sehat,
senang, makmur; marhorashoras, merasa senang; menyerukan selamat-selamat;
horas ma ho, semoga engkau senang, bahagia; parhorason, kemakmuran,
kesenangan, kesehatan; manghorasi, menyehatkan orang, merestui, meridoi.
Horbangan, = harbangan.
Hori, I. sej rami yang serbutnya ditenun; kain tenunan yang kasar, kain kasar. II.
horihori, tepi, pinggir; marhorihori dingding, meraba-raba pada dinding mengenai
anak kecil yang belajar berjalan; mangoriori dolok, berjalan di pinggir gunung.
Horis, I. hampir kena sewaktu melalui sesuatu; manghorisi, menyusuri tepi sungai
daripada di lautan terbuka; horisan, tepi, pantai, pesisir; marhorishoris, melalui
sesuatu; = horis, kerabat dekat-dekat. II. horis, keris; jambang ni horis, gagang lintang
horis pada sarang.
Horja, pesta persembahan yang besar, pesta dengan upacara keagamaan; sahorja
lombu, pesta kurban lembu (8 generasi satu nenek moyang); sahorja horbo, pesta
kurban kerbau (10 generasi satu nenek moyang); marhorja, merayakan pesta kurban
yang besar.
Horloji, arloji. Hormat, bersifat hormat, sopan terhadap wanita dan sewaktu makan;
hahormatan, tahu adat, sopan, kehormatan; manghormat, berlaku sopan terhadap
seseorang, juga: mengawasi pemuda dan pemudi agar mereka tidak menyalahi adat
sopan santun yang baik.
Horong, golongan, kekerabatan, pertalian keluarga, semua yang masuk satu ompu
(Angk).
Horsang, gersang, kersang, ke-ring, panas mengenai udara, kersang mengenai tanah.
Horsik, kersik, pasir; manghorsik, menabur dengan pasir; parhorsihan, gurun pasir,
padang gurun.
Hos, tinggi matahari, kulminasi matahari, titik tertinggi matahari; hos ni ari, terik
panasnya hari; hos ari, tengah hari, siang hari; di na hos ari, pada tengah hari, pada
saat matahari sudah siang; marhira hos, agak siang, kira-kira jam 11.00.
Hosa, nafas, nyawa, kehidupan, udara; tos hosa, putus nyawa yaitu meninggal dunia;
marhosa, bernafas, hidup; nasa na marhosa, segala sesuatu yang hidup; marutang
hosa, dihukum mati; na so marhosa, impoten mengenai laki-laki humosa, marhumosa,
bernafas, mengambil nafas; pahosahon, berhenti, melepaskan lelah; manghosai,
meniup, menghembusi; hosa ni ruma, jendela kecil pada dingding belakang rumah
Batak traditional tempat memasukkan udara tetapi tidak cukup.
Hosom, bermusuh, rasa dendam, penuh dendam, kebencian; hosom ni roha, dendam
hati; marhosom ni roha, menaruh dendam, mendendam; manghosomi, menaruh
dendam terhadap seseorang, membencii.
Hosong, penyakit sesak nafas, asma; hosongon, berpenyakit sesak nafas, menderita
sesak nafas; hosong tano, asma yang terus menerus.
Hot, kukuh, teguh, erat, stabil, mantap, tak goyah; pahothon, mempererat, menguatkan;
marhahotan, bertempat tinggal tetap, menetap tinggal; marsihohot di, berpegang pada,
bersandar pada.
Hoting, I. sej pohon, yang menghasilkan kayu bangunan yang baik; hoting balanga, sej
pohon hoting; hoting parbue, sej pohon hoting. II. manghoting, memutar (bdk:
hosing.)
Hotor, tali dari rotan yang dipasang di ladang di atas padi yang yang telah masak untuk
mengusir burung; P.B.: sinintak hotorhotor, humutur halakhalak, asing ditimbang
dongan, asing ditimbang halak, disentak tali pajangan, tergerak orang-orangan, lain
pertimbangan kawan, lain pula perkataan orang; manghotori, memasang tali seperti itu.
Hu, I. kata possessif dari ahu, bagashu, rumah saya, bahenonhu, yang saya harus
buat. II. memandang rendah, mengejek, menghina, meremehkan, melecehkan; hu do
rohana mida ahu, ia menghina saya; hu ni roha, ejek, hina; marhu ni roha,
berkelakuan rendah. III. terwujud, penuh mengenai waktu; hu ma dibulanna, gok ma di
taonna, telah tiba waktunya, mengenai perempuan yang akan melahirkan. IV. akhiran
yang menandakan sesuatu yang bersifat terlalu; maulihu, terlampau bagus.
Hua, I. sup, kaldu, kuah; juga: huahua; seterusnya: bunga uang; pahuahon,
membungakan; manghuai, idem. II. marhua, bagaimana? apa yang terjadi untuk apa?
terkena apa, kenapa; marhua ho dison? mengapa engkau disini? ndang pola marhua,
tidak apa-apa, tidak jadi soal; mahua, bertanya ada apa? sakit apa? ndang mahua,
tidak apa-apa, tidak persoalan, bdk: huahua.
Huasi, marhuhuasi, (dari: asi), minta maaf kalau ada sesuatu yang kurang pada
makanan; masihuhuasian, saling minta maaf dengan perkataan bagus; marsomba
ujung (yaitu: ni jarijari) marsomba huhuasi, dengan rendah hati mohon sesuatu
dengan tangan yang dilipat.
Huat, I. kuat, cepat, msl kuasa. II. huathuat, bilah pijar yang dipakai sebagai suluh di
waktu malam; hira huathuat do hatopna, cepatnya adalah seperti suluh yang dilambailambaikan.
Hubang, abu jerami yang dipakai sebagai pupuk dan oleh karenanya disimpan dengan
baik; parhubangan, pondok kecil untuk menyimpan abu itu.
Hube, unok, daun hati, tunas yang masih putih dan yang paling dalam; manghube,
mengambil tunas muda itu.
Hudali, pacul, cangkul, bergigi tiga dari besi; juga: uang mahar, hanya dikatakan pada
hela sonduhan pada siapa uang maharnya adalah kurang.
Hudi, tempayak, ulat kumbang yang berdiam di bagot dan dianggap sebagai makanan
sedap.
Hudon, periuk; tano hudon, tanah liat; tumutung hudonna, membuat periuknya sendiri
yaitu berdikari mengenai mengurus rumahtangga (= manjae); hudon bohina, mukanya
seram, tidak bercahaya, pertanda kurang sehat msl karena penderitaan atau utang.
Hudu, huduhudu ampang, bungkusan yang dianyam untuk tempat nasi keperluan kirakira dua orang.
Huduk, sesuatu dibelakangkan; huduk api, duduk membelakangkan api, yaitu seorang
perempuan yang baru melahirkan; manghudukhon, membelakangkan orang; pahompu
huduk, kemenakan dari anak perempuan; huduk ruma, ruangan di belakang rumah
Batak.
Huhang, kukang; balbalon huhang, bagaikan orang memukul huhang artinya: tidak
ada gunanya, makin lama makin buruk.
Huhu, I. balik huhu, balik kuku, menjungkir periuk sebagai pengganti tungku batu. II.
patuhu, gemetar mengenai orang yang sakit demam.
Hula, I. batu hula, batu merah yang dipakai untuk mencet warna merah. II. hulahula,
kelompok marga pemberi mempelai wanita; huladongan, sapaan yang hormat terhadap
semua ragam famili.
Hulabu, kelabu, abu-abu; sihulabu, kuda kelabu, kuda abu-abu; hulabu jati, nama
ayam, dari telurnya keluar manusia pertama.
Hulang, hulanghulang, tali untuk mengikat tangan orang, mengikat rotan untuk
membawa muatan, beban.
Hulbab, bilah kayu yang terlampau besar dibelah; sewaktu memelah pada tempat dahan
terlalu banyak dipotong lebih daripada dikehendaki; manghulbapon, mengambil lebih
banyak daripada yang mau diberikan si pemberi.
Huli, kuli, pekerja harian; parhuli, mengerjakan sesuatu dengan gaji harian; dalan hudi,
jalan umum.
Hulishulis, bunyi lali; hulishulis pangkoli pangko, sai mago ni mago ma ho, na so
manuboli hulinghulinganhi, itulah cacian terhadap seseorang yang tidak tahu memberi
Hullang, = hurlang.
Humala, kumala, batu yang memberi untung (menurut orang batu itu ditemui dalam
kepala ular).
Humbar, kendi dari kayu, tempat penyimpanan ingkau; mang-hubar, melekungi; juga
memperbaiki solu (perahu) dengan menampal kayu; pangumbari, rak kayu dimana
bermacam benda diletakkan msl persembahan.
Humus, serat halus yang dicabut dari bangkar pohon enau dan dipergunakan sebagai
tali kecapi.
Hungkam, bagian tengah, sumsum batang pisang; P.B.: bontar hungkam, ngalingali
do i, birong parsisiraan, tao do sian bagasan, hungkam adalah putih namun dingin,
tempat garam dari luar hitam namun isinya enak, yaitu tidak boleh menentukan sesuatu
hanya dari bentuk luar saja.
Hunsi, hinsu, kunci; anak hunsi, = anak hinsu, anak kunci; hunsihunsi, pintu.
Hupi, sihupi, tanaman merambat yang berduri; sihupi tastas, sej yang serupa dengan
tanaman tersebut; parsihupian, tempat dimana sihupi tumbuh.
Hur, kur, bunyi yang dipakai untuk mendatangkan angin; hur ro! idem.
Hura, I. kura, cacing tambang dalam perut; II. hurahura, kura-kura; hurahura do ho,
kura-kura kau, dikatakan mengenai orang yang suka mempunyai sesuatu, tetapi karena
ia memperolehnya, ia berlaku seolah-olah ia tidak memperdulikannya seperti kura-kura
yang mau keluar dari air tetapi tidak bisa.
Huraba, manguraba, lari dari kampung dengan ternak di waktu bahaya yang
mengancam; pangurabaan, pondok dimana orang berpenyakit lepra ditempatkan.
Hurabot, tali dari kulit untuk mengikat besi baliung pada tangkainya (= hulamot).
Huranda, datu huranda bosi, kaki ayam bagian kiri pada manuk di ampang.
Hurang, kurang, terlalu sedikit, tidak cukup; hurang balga, tidak cukup besarnya;
hurangan, dalam keadaan kekurangan (dengan atau tanpa di); manghurangi,
dikatakan mengenai seseorang bahwa kelakuannya adalah tidak baik, jadi menegur dia;
manghurangi ibana mida donganna, ia menegur teman-temannya karena ada hal
yang tidak disenanginya; marparhurangi, idem; marhurangnai rohana, tidak
menyenangi hatinya, dia merasa tidak senang; hurangnai, tidak cukup;
huranghurangan abarangku, diucapkan oleh seorang ibu yang letih karena
menggendong anaknya, kata loja dijauhkannya, kalau tidak ia akan takut tidak akan
memperoleh anak lagi atau anaknya akan mati; marnahurang, tidak mencukupi, tetap
saja kurang; hurang pe so jadi, lobi pe so jadi, tidak terlampau banyak, tidak
terlampau sedikit.
Hurbe, menjadi nampak, terbuka; sibuat na humurbe, seorang yang mau memiliki
segala-galanya yang dilihatnya.
Huria, I. huria rohana, caranya berpikir adalah kekanakanakan. II. perkumpulan politik
atau jemaat Gereja; kepala huria, kepala raja yang menguasai negeri; jamita huria,
sejarah Gereja.
Huring, sihuring, nama yang diberikan kepada binatang-binatang yang berloreng msl
harimau atau kucing.
Hurla = ulla.
Hurlang, nama daerah antara pantai Barat dan Silindung; juga: hullang.
Hurtik, manghurtik, menyentuh sedikit, menyenggol sesuatu msl ikan yang menyentuh
umpan, itu menyebabkan pancing bergerak; humurtik, bergerak, digoyang, digetar.
Hurtut, humurtut, berkerut msl kulit, daun yang layu; mangurtut, takut, menyeramkan,
menciut ketakutan.
Huru, huruhuruan, sangkar burung.
Huruk, gemuk; huruhan, gemuk mengenai ayam; marhuruk manuk, ayam itu mau
mengeram; simarhuruk, ayam (And).
Hurum, rahang, pipi, pelipis; hurumhurumon, sakit tulang rahang, sakit pada pipi;
mangan di balian di hurumna, membeli sesuatu dengan uang pinjaman.
Hurung, I. nama bulan ke-12; hari ke-29 pada penanggalan. II. kurungan, penjara,
rumah tahanan; manghurunghon, memenjarakan, menangkap; tarhurung, tertangkap,
terkurung, tertahan, terpenjara; hurungan, penjara.
Husari, marhusari, dari: sari, berpikir, menimbang dalam ha-ti, berenung, berefleksi,
berjuang dalam hati.
kampung; Huta Raja, Huta Talun, Huta Pea, nama desa, nama kampung.
Huting, kucing.
Hutu, kutu; manghutui, mencari kutu orang; hutu ni asu, kutu anjing.
Hutuk, = husuk.
------------------------------------------------------------I--------------------------------------------------------------------------
I, kata penunjuk: itu, situ, sana; ditempatkan di belakang kata benda, kata sifat atau kata kerja;
jabu i, rumah itu; halak na mate, orang yang mati itu; huboto do i, saya tahu itu; i do, begitulah,
ya itulah; i do? apakah demikian? begitukah? ibana do i, dialah itu; i do ujungna, itulah akhirnya,
penghabisannya; di na laho i hami, di saat kami pergi itu.
Ia, I. kalau, jika, bilamana; ia olo ho, jika engkau mau; ia molo, = molo. II. mengenai (=
anggo, ianggo); ia bada i nunga montok, mengenai perselisihan itu, itu sudah
berhenti. III. ibana, ia, dia (Angk). IV. mariaia, bersorak-sorak karena gembira,
bersukacita.
Iale, seruan tanda berdukacita, wah, aduh, wahai, alah ya; mariale, mengaduh,
menyerukan "oh".
Ian, mian, bermukim, berdiam, tinggal, berkedudukan; ianian, hal mengenai tinggal,
kediaman; lambas ni roha ni raja do ianian ni jolma di huta, kemurahan hati raja
membuat supaya orang tinggal di desanya (karena merasa kerasan, senang); paian,
membuat agar tinggal; parmianan, tempat orang menginap atau berkediaman,
menumpang, pemukiman.
Iang, = sangap.
Iap, cantik, elok, tetapi tidak tahan lama msl bahan pakaian.
Ias, bersih, jernih; ias ni roha, kebersihan hati, rela, ikhlas; haiason, kebersihan,
kejernihan, kesucian; paiashon, membersihkan; mengembiri binatang; ndang tarpaias,
tidak bisa dibersihkan; manariashon (dari tariashon), membenarkan, membuktikan
perkara; ditariashon hatana,ia membenarkan dirinya; sipaias, bintang timur; juga:
ketam yang halus.
Iba, kata pengganti orang, orang, sendiri dalam arti aku, saya, awak; rohaniba,
pikiranku, pikiran diri pribadi; didok rohaniba, saya rasa, sangka, pikir, pikiranku; hansit
rohaniba, sakit hati ini, sakit hati awak, itu menyakitkan hatiku; ibangku, = diringku,
diriku, pribadiku.
Ibebere, keponakan, tapi hanya anak-anak saudari, anak saudara perempuan; (lih:
bere).
Iboto, saudara laki-laki seorang perempuan, saudara perempaun seorang laki-laki; anak
perempuan saudara laki-laki ayah; saudara perempuan dari lae (ipar); ito vokatif dari
iboto; pinoribot, = iboto.
Ida, mida, marnida, (dari marniida), melihat, menengok; mida, sebagai kata depan:
tentang, terhadap; las rohangku mida nasida, saya bergembira terhadap mereka;
muruk do raja i mida naposona, raja itu marah terhadap hambanya; asi ma roha ni
Debata mida ahu on, semoga Tuhan mengasihani aku; mida disi ma, = niida disi ma,
melihat disitulah; idaon ma, itu harus dilihat dulu; idaidaan ni datu, = alatan;paidaida,
melihat, menonton; parnidaan,penglihatan, penglihat; tarida, kelihatan, dapat terlihat;
ndang tarida, tidak nampak, tidak kelihatan; pataridahon, memperlihatkan, menampakkan, memberitahukan; hataridaan, nampaknya, tampaknya; masipaidaan,
saling melihat, saling melihat kembali; mangidai, ingin melihat sesuatu, meminta;
mangidai sipanganon, mengingini makanan; na so dung songon i mangidai
rohangku, semacam itu belum pernah aku melihatnya; hataridaan, mulai nampak;
luhut nasida hataridaan jambar, mereka semua mempunyai harapan untuk mendapat
bagian. Idagoe, lih dago dan doge, seruan tanda heran.
Idi (bdk didi), maridi, mandi; paridion, tempat mandi, permandian; aek paridian, air
mandi; paridi (diparidi): mandi di sesuatu.
Idzin, izin.
Iduk, miduk, terkumpul, terhimpun, terkumpul dalam jumlah cukup banyak; pariduhan,
celengan; tempat sampah untuk makanan babi; paidukhon, menghimpun sedikit demi
sedikit, mengumpulkan benda-benda kecil.
Idup, I. paidup, = papungu. II. debataidup, arca kayu dari pasangan suami isteri
leluhur, dua gambaran yang diukir dari kayu, kepada gambaran ini orang menghadap
bila menghendaki anak laki-laki menaruh gambaran wanita itu di punggungnya.
Perempuan mengambil gambaran laki-laki dan dengan demikian mereka mengadakan
arak-arakan keliling rumah. III. idup, = isap; pangidupan, = parisapan.
Idut, mangidut, demikian dikatakan sewaktu main judi dengan uang logam yang bila
dibuang kedua logam tersebut gambar ayam jantan berada di atas.
Igar, asam, sesuatu yang asam rasanya karena tunas bambu direndam; mangigari,
mengasami rebung; niigaran, diasami; tuak igar, tuak yang asam.
Igil, mangigil, meminta tambahan msl pada pembelian; dipaigiligil saduit, dia tawar
seduit; igiligil, tambahan cuma-cuma pada barang yang dibeli.
Igit, benih laki-laki, sperma, air mani (lebih halus ialah boni).
Ihan, ikan besar; ihan paus, ikan paus; ihan mera, ikan laut yang besar; ihan habaro,
ikan laut.
Ihit, kata penutup dari ratapan (= andung). Ihot, ikat, pengikat, tali, rantai, simpai, gari;
mangihot, marnihot, mengikat; tarihot, terikat, kena ikat; raja do ihot ni uhum, raja
adalah pengikat hukum; P.B.: hori do ihot ni doton, hata siingoton, rami adalah
pengikat jalan, orang harus mengikat janji, perkataan jadi pegangan; ihotihot, tali yang
mengikat, ikat
pinggang; na so marihot, yang tidak bersiasat; gambalgambal na so marihot, orangorang kecil, masa yang tidak bersiasat, orang kecil tanpa pegangan.
Ihur, ekor; mangihuri hori, memintal rami menjadi tali; simorihurihur ni asu, tumbuhtumbuhan yang daunnya ditarok pada luka; manginjam ihur ni hoda, berpamer dengan
barang orang lain; ihur ni hata, ekor kata, kata tambahan yang licik pada pangkal cerita;
ihur porang, = tunggal ni janji, pemegang kas pada perjudian.
Ihut, ikut, turut; mangihut tu, mengikuti, seturut; mangihuthon, mengikutkan, menuruti;
paihuthon, mengikut sertakan, memberikan terhadap seorang yang mati aneka barang
untuk dibawa ke kuburan; mangihut pinahan, menggembalakan ternak; ihutan,
pemimpin, yang diikuti; raja ihutan, anutan, raja, kepala; mangihuti, (dipangihuti),
mengikuti; pangihut, kata halus untuk anjing; paihutihut rura, mengikuti lembah; ndang
loja aek paihutihut rura, air tidak lelah mengikuti lembah-lembah, artinya: kata hiburan
untuk orang yang mau meninggalkan pekerjaannya; pangihuti, satu dari empat
(ogung); ihut tusi, sesudah itu, menyusuli, berikutnya.
Ijo, hijau.
Ijor, ijorijor, sej ulos; ijorijor lobulobu, ulos seperti keluar dari pertenunan, belum
dipotong menjadi ulos ni tondi.
Ijuk, ijuk.
Ijur, I. lih tijur, liur, air ludah; manghailhon ijur ni deba, merasa dirinya malu bahwa
orang bisa jadi hina di muka orang banyak. II.mijur, turun, direndahkan, diturunkan,
dihinakan; paijurhon, menurunkan, merendahkan, menghina; hamimijur, hal
menurunkan; haijuran, 1, tangga 2. hukuman (uang) yang harus diberikan oleh paranak
bila gadis yang telah bertunangan dan tinggal di rumahnya, tetapi akhirnya tidak
mengawini anaknya laki-laki.
Ila, rasa malu, kemaluan; maila, malu; maila ibana mida amana, malu dia terhadap
bapanya; ndang diboto maila, dia tidak tahu malu, tak tahu malu; tarila, menjadi malu,
memalukan, mendapat malu; hailaon, yang memalukan; hailaan, kemaluan; kata yang
kurang sopan; juga: mereka terhadap siapa orang merasa malu; manghailahon, malu
akan; pailahon, memalukan orang, membuat malu; marhahaila, berperasaan malu; na
so marhahaila, tak merasa malu.
Ilaila, daun bunga dimana bunga berada; juga daun dalam mana orang menampang
tuak sebelum ia menetes ke dalam tabung yang tergantung di bawahnya.
Ilas, mangilas, dengan perubahan tingkah laku menandakan bahwa orang akan segera
mati; menyerbukan diri ke dalam sengsara; pangilason, perubahan tingkah laku yang
mengherankan, tanda telah dekatnya maut; pangilasan, celaka yang dibuat sendiri;
sintak sangilas, mati sekoyong-koyong msl karena kilat atau tembakan.
Ilat, ilat ni on, cacing yang keji (mungkin pendekan dari pilat).
Ili, pemilih, tidak senang dengan apapun msl seorang gadis yang tidak berkenan dengan
seorang pemuda; miliili, suka memilih, tidak senang dengan suatu apapun.
Illa, marillailla, bersorak-sorai karena orang lain mendapat celaka; na boru illa,
sanggapati na bolon, nama dewa yang memberi kemenangan. Illong, millongillong,
berkilau-kilau, mengeluarkan cahaya dalam kegelapan msl mata kucing.
Ilu, air mata; marilu-ilu matana, dia tangis; tariluilu matana, ro ibana, idem.
Imana, = ibana.
Imbalo, embalau, getah meang, yang dipakai untuk mengikatkan gagang pisau pada
besinya.
Imbang, isteri kedua, madu, hanya isteri pertama memakai istilah ini; marimbang,
bermadu; imbang ni goar, nama kedua, nama julukan; na marimbang goar,
mempunyai nama ke dua, nama julukan.
Imbar, perbedaan, perubahan; ndang dia imbarna, tidak ada perbedaannya, serupa,
sama; mimbar, berubah, menjadi lain; mimbarimbar, sering berubah; paimbarhon,
mengubahkan; paimbarimbar rupa, paubauba tompa, menyamarkan dirinya, bersalin
pakaian; sipaimbar, gambaran manusia yang diperbuat dari tanah dan dipasang pada
suatu tempat agar begu berpikir bahwa gambaran itu adalah orang sakit itu; palaho
sipaimbar, menempatkan gambar manusia (seperti disebut di atas).
Imbo, sej monyet; marimboimbo jalang, luntang-lantung; P.B.: dapot imbo dibahen
soarana, dapot ursa dibahen bogasna, imbo dapat karena suaranya, rusa dapat
karena bekasnya.
Imbulu, bulu pada tubuh, pada burung; marimbulu, berbulu; parimbulu bosi, pahlawan
dalam dongeng Batak, yang berbulu besi; manindang imbulu, merinding bulu roma,
ketakutan; na imbulu gaburon, bulu-bulu kulit bangkit, tidak letak, suatu tanda bahwa
ada penyakit; tarimbul, tercabut bulu, mendapat malu.
Imbur, = simbur I.
Impol, kepingin, kangen, tergiur; impol matana, ia kepingin (mida), tergiur, kangen
sekali; impol ni mata, keinginan, dambaan; manghaimpolhon, mengingini sesuatu,
mendambakan.
Impola, daging (lawan sop); juga: daging buah-buahan; huahuana di ahu, impolana di
ibana, kuahnya buat aku, dagingnya buat engkau; hata na so marimpola, ucapan tak
berisi, omong kosong
Impot, marimpotimpot, berada di kejauhan, tidak nampak lagi, jauh tak terjangkau;
holom na marimpotimpot, gelap gulita, kegelapan yang luar biasa.
Imput, bulu pada burung, bulu dan wol pada kulit binatang; marimput,mempunyai bulu,
berbulu; P.B.: digulut ho do imput ni leangleang, ditumpul ho alogo, digomak ho do
gubogubo, engkau rebut ekor burung walet, kau pancung angin, kau cengkram buih,
artinya: kau kerjakan kesia-siaan.
Ina, ibu, saudara-saudara perempuan ibu juga disebut demikian, isteri pakcik dari pihak
ibu, anak perempuan pakcik dari pihak ibu; inaina, perempuan-perempuan yang telah
kawin; ina ni surat, ke-19 tanda tulisan Batak (Aksara Batak); ina ni tangan, ibu jari,
jempol; ina ni hata, pokok pembicaraan; ina ni ulaon, yang terpenting pada pekerjaan;
ina ni jambar, bagian daging yang terbesar; ina ni hau api, kotak korek api; marina,
mempunyai ibu, beribu, berinduk; marinahon, beribukan, berindukkan; parinaan,
sepasang binatang, ternak betina; masiparinaan, mencari isteri (kurang halus);
painahon, ternak betina dipakai untuk dipelihara msl ayam, kerbau; siparinaon, setiap
perempuan yang menurut adat harus dianggap sebagai ibu msl isteri pakcik (adik ayah);
inang, = inong, o ibu; dan merupakan seruan tanda susah hati, keheran-heranan;
inanginang, isteri-isterian; isteri (kurang halus); diparinanginang, diperlakukan seperti
isterinya; inang tua, mak tua, isteri abang ayah; juga kakak ibu dan semua ibu dari
marga yang dipanggil abang oleh ayah; si inaina, suami dibawah perintah isteri,
pengecut.
Inda, atau lebih baik: nda: bukan? Dalam kalimat yang mengharapkan jawaban yang
mengiakan, yang membenarkan, bukan?
Indahan, nasi lih dahan; parindahanan, sumpit nasi, bakul tempat nasi.
Indang, I ndang, tidak; indang adong = indadong. II. indang, mangindangi, mau
kembali lagi, kambuh penyakit; mangindangi isara, terpaksa menyesuaikan diri melalui
kesusahan msl cuaca lain, menderita suasana baru.
Indap, = intap.
Indil tidak cukup, tidak berarti, msl sebidang tanah karena kurang luas, mengenai
makanan; tingki na indil, waktu yang singkat sekali, seketika, sebentar.
Indot, pohon kayu kecil yang daunnya berminyak, para perempuan melicinkan rambut
mereka dengan minyak itu; dari kulitnya dibuat sej rami.
Induk, kepala, penghulu, majikan, pemimpin, atasan; induk somang, tuan, tuan rumah;
induk ni parangan, panglima, komandan; marinduk, mempunyai kepala, penghulu,
pemimpin; marinduk somang, mempunyai tuan, bertuan, hamba raja.
Ingar, maringaringar, muncul dengan tenaga penuh; maringaringar ari, keadaan udara
panas serta menusuk.
Inggal, I. maringgal, berjalan cepat sekali; manginggal, membujuk agar lari cepat msl
seekor kuda. II. inggal, manja; hinggalanna, usia anak kecil mulai nakal: 4-6 tahun.
Inggir, inggiringgir, nama tumbuhan yang buahnya dipakai untuk membekukan susu.
Inggo, manginggo, bercerita sambil menyanyi yang dilakukan oleh orang menceritakan
turiturian, berhikayat dengan menyanyi; manginggohon, menceritakan sesuatu dengan
menyanyi.
Inggol, hau inggolan, sej pohon kayu yang kayunya keras dan kulitnya bertukar;
Nainggolan, daerah di sebelah selatan Samosir dan nama marga; P.B.: tanja bulu,
tanja nainggolan; na rahanan punu unang dohot mardongan, lebih baik tanpa anak
Ingkau, laukpauk (sayur dan daging); ingkau rata, sayur hijau, sayur mayur yang segar;
sialap ingkau, lidah.
Ingkon, harus, mesti, perlu; ndingkon, tidak diharuskan, tidak perlu; marhata ingkon,
mengharuskan, memerintahkan, memaksa.
Ingol, maingol, na ingol, pekak, tuli; ingolingol badak, pekak seperti badak.
Ingor, mingor, pekak karena hiruk pikuk; sering dengan memakai kata pinggol, telinga;
mingor pinggolhu, ributnya bikin pekak kupingku.
Injak, manginjak, menginjak; tano hinainjahan, hinaonjolan, dalam doa resmi: tanah
yang diinjak.
Insa, begitu dikatakan orang yang menerima teka-teki sebagai jawaban hulinghulingansa juga ansa.
Insan, parinsan ni bulan, bulan purnama. Insir, manginsir, melata, merayap, menjalar,
merambat; mangisiri, secara diam-diam menyelinap.
Insua, manginsua, tinggal di rumah orang lain, karena tidak berdikari; sebagai orang
luar tinggal bersama famili, menumpang di rumah orang lain; panginsua, orang dagang,
orang asing, orang luar, penumpang; panginsuaon, penumpangan.
Intap, = sintap, hingga, sebatas, paling banyak, sampai mengenai ruang, tempat dan
waktu; intap ni on, sampai disini, sebatas ini.
Intar, susu yang dimuntahkan kembali oleh bayi; mintar, memuntahkan susu.
Inte, I painte, = paima, tunggu, harap. II. mangintehon, melihat sesuatu; intehon ma
tu pudi, perhatikanlah ke belakang; intean panuluhan songon nidok ni sibaso,
akhirnyalah akan membenarkan mereka seperti dikatakan sibaso; intean, juga: alatan.
Intop, mintop, padam mengenai api dan cahaya; mangintopi, memadamkan sesuatu;
intop, dihabiskan, habis; paintop, menghabiskan msl uang.
Inum, minum, manginum, minum; minum aek, minum air; mangan minum, makan
dan minum; inumon, minuman; siinumon, dapat diminum; aek inumon, air minum;
painum (dipainum), meminumkan, menyuruh minum; painumhon, memberikan minum
kepada seseorang; panginuman, piala, cangkir, tempat minum; parminum, peminum,
pemabuk; parminumon, hal minum; aek na niinum, urine, air kencing, air kemih.
Ioga, maioga, mengucapkan mantera dalam hal mana datu memakai lembing dan
pedang untuk mengusir begu; mangiogai, mengancam begu dengan mantera, lih juga
oga.
Ioho, wahai! seruan mengaduh dan juga bersorak; marioho, berseru dengan kata
'ioho', berwahai.
Ipa, mangipa, menunggu sambil mengharapkan sesuatu, melihat dengan tajam msl
seekor anjing menunggu makanannya, atau mengenai ikan yang melihat-lihat buahbuahan tergantung di atas permukaan air; paipahon, menyerahkan sesuatu untuk
dijaga.
Ipar, seberang, tepi; di ipar ni, di seberang dari; di ipar, di seberang; Sianipar, nama
Ipe, = i pe, I. baru ini, baru saja; i pe ibana laho, baru saja ia pergi. II. maka itu.
Ipi, mimpi; mangipi, marnipi, bermimpi; nipi, mimpi, impian; nipi simarnipinipi, mimpi
yang tidak mempunyai arti; so huipi i, saya tidak dapat memimpikan itu, itu saya tidak
harapkan; na so ipion ni na modom, yang tak akan diimpikan orang tidur; kemiskinan;
marnipinipi, memimpikan sesuatu yang dikerjakan di hari siang; juga: berkata-kata
sewaktu bermimpi; mangipiipihon (niipiipihon), dengan sesuatu mimpi menentukan
sesuatu; manipi, bermimpi tentang sesuatu; parnipian, tempat tidur, tempat dimana
orang bermimpi; parnipinipian, cincin yang diletakkan seorang gadis di bawah
bantalnya dan cincin mana diperolehnya dari seorang pemuda, untuk dimimpikan atau
hubungan mereka itu mendapat kebahagiaan; ndang na jinorot ni nipi, perolehan yang
tak dibayangkan sebelumnya; baoa siparnipi, tukang mimpi.
Ipit, bagian mulut alat tiup; ipitipit, bagian mulut, yang dipakai anak-anak untuk bermainmain.
Ipon, gigi seri, dan pada umumnya: gigi; ipon ni hudali, gigi besi pacul Batak;
mangiponi hudali, membuat gigi besi hudali; iponipon ni lage, tepi tikar jerami yang
dipotong-potong.
Ipos, lipas; iposipos, parut, bopeng, burik, bekas luka; maripos ngolu, bekas luka yang
masih hidup.
Ipu, ipuh, racun, bisa yang dipakai untuk membuat anak sumpitan berbisa.
Ipul, kepul, uap yang keluar dari benda panas (badan, nasi dsb); sipangan ipul,
gandrung atau suka akan kabar angin.
Ira, mangiraira, mengamat-amati dengan tajam, mengikuti msl pencuri yang melihatlihat sesuatu yang dia mau mengambil. Iran, I. mangiran, mengintai binatang, memburu
binatang; pangiran, pemburu; pangiranan, ladang, tanah, rawan. II. suatu benda
dimana benang digulung bersilang; mangiranhon bonang, menggulung benang pada
alat pertenunan.
Irdit, = tuit.
Iring, mangiring, menuntun seseorang dengan menyuruh dia berjalan di muka untuk
melindunginya; mangiring horbo, menghalau kerbau ke muka; pangiringiring,
pelindung, ucapan selamat: sarimatua hita jala pairingiring pahompu, semoga kita
lanjut usia dan mendapat banyak cucu; iringiringon, (dari seorang anak) sudah begitu
besar bahwa ia dapat menghantar adiknya ke tempat mandi.
Iris, mangiris, iris, mengiris; sangiris, sepotong kecil; hurang sangiris so sabalanga,
kurang sedikit supaya mencukupi.
Irput, mairput, merasa sangat malu; mairput panailina, dia merasa malu; na so
mairput, dia, yang tidak malu.
Isang, I. isangisang, rahang bawah, dagu; isang ni bonang, tempat berbonggalbonggal pada benang; martungkol isang, duduk bertopang dagu; mangisang, melihat
sesuatu sedang dagu diletakkan di sesuatu. II. tarisang, tidak kena pukulan; songon
baliung na tarisang, sebagai kapak yang tidak kena sasarannya, sangat kecewa.
Isap, isap; marisap, merokok; mangisap, merokok sesuatu; parisapan, apa yang
dirokok msl sigaret, tembakau.
Isara, cara, sifat asli, perangai; ndang taranju ahu isaram, saya tidak bisa membiarkan
caramu; isara di, seperti halnya pada; isara di horbo, seperti halnya pada kerbau; mura
galak rohana isara ni rabuk, hatinya gampang marah seperti pada mesiu; jolo
marbunga asa marparbue isara di suansuanan, lebih dahulu berbunga baru
menghasilkan seperti halnya pada tanam-tanaman.
Isarat, ubat isarat, memakai obat tanpa mantera, tanpa resep dokter.
Ise, kata pengantar tanya: siapa? manang ise, siapa, dalam pertanyaan tidak langsung;
ise goarmu? siapa namamu? isem, bagaimana pertaliannya dengan kau? iseiseon di
si anu, menanyakan seseorang; pangiseon langkahku, ditanya orang apa maksudku,
begitulah kata seseorang pencuri sewaktu ia di tengan jalan ditanyai kawan-kawannya.
Isi, isi, penduduk, penghuni; aha isina? apa isinya? marisi, berisi, mengandung, muat;
marisi aek, berisi air;mangisi, mengisi; mangisi bodil, mengisi senapang; pangisi,
penduduk, penghuni; isian, tong, bejana, tempat menyimpan.
Isir, misir, berdiri dan pergi; mangisir, memerintahkan pergi; paisir, menjauhkan.
Isok, sej penyakit dada; isihon, menderita 'isok'; siadu hoda ho na eangon,
pangarima ho na isohon, engkau yang berpenyakit kaki, engkau mau mengejar kuda,
engkau yang berpenyakit dada, mau menggali rawan artinya: engkau lebih banyak
mengerjakan daripada engkau sanggupi.
Isuk, gusi yang bengkak dan bernanah; isuhon, menderita penyakit isuk.
Itenang, = atena, seperti ia mau, tidak persoalan untukku, bagiku adalah sama, biarlah.
Itok, sej ikan di sawah; songon bubuon itok, seperti menangkap itok dengan bubu;
bila masuk seekor, semua ikan lain
mengikuti dia; artinya: orang-orang yang baik tetapi sedikit bodoh, gampang masuk
perangkap; itokitok, penyakit perut dimana gatal perut seperti ada itokitok di dalamnya.
Itom, warna biru nila, biru tua, hitam dibuat dari team atau salaon; mangitomi, dibuat
berwarna biru tua; mangitom udan, warna langit menjadi hitam, pertanda hujan akan
datang; maritomitom, berwarna biru tua msl laut.
Itu, maitu, berganti gigi mengenai orang dan binatang, rontok mengenai gigi; maitu ipon
mangangkupi si anu, tanggal giginya kalau ia berbicara dengan si anu, artinya: ia
menjemukan.
------------------------------------------------------------J--------------------------------------------------------------------------
Ja, I. singkatan raja di muka nama-nama msl ja mangaris. II. mauja, berbicara (mungkin dari kata
dasar: ujar).
Jaba, jabajaba, tali yang dimasukkan ke dalam hidung kerbau yang dilubangi dan dibuat
pada tanduknya; manjabajabai, melilitkan tali itu pada kerbau seperti itu; marjabajaba,
memakai tali seperti itu.
Jabat, tang, sepit pada binatang; manjabat, mencabut; jabatan, pekerjaan, kerja.
Jabijabi, juga: jabijabi aek, pohon beringin, pohon besar berakar bergantung.
Jabu, rumah; jabujabu, rumah kecil sebagai main-mainan a-nak-anak; dongan sajabu,
kawan serumah; piga hamu sajabu, berapa orang kalian serumah; marjabu,
mempunyai rumah, mendiami rumah, berumah; bagian-bagian rumah Batak: jabu bona,
bagian belakang sebelah kanan, tempat yang terhormat; jabu sahat, kiri depan, tempat
yang terhormat kedua; soding jolo, kanan depan; soding pudi, sebelah kiri belakang;
jambur, tepat antara tempat api dan dinding; hosa ni ruma, garis pertemuan jabu bona
dan soding pudi; pandiloan, jendela kecil pada dinding; bolat talaga, sambungan
hosa ni ruma dan tangga. Jabung, marah, garang.
Jabut, bulu kulit di atas dada; sabut dalam buah pitola atau sabut pada kulit harambir
(= sabut).
Jae, I. hilir (lawan: julu); jaean, daerah yang letaknya ke arah hilir; pahae, nama wilayah
(daerah itu letak ke arah hilir); aek pahae, linta pahulu, air ke hilir, lintah kehulu; tu julu
dapot bubu, tu jae dapot tanggal, kehilir kena pukat, ke hulu kena bubu. II. manjae,
mandiri, otonom, menyendiri, mengurus rumahtangga sendiri, berdiri-sendiri, berdikari;
pajaehon, memandirikan anak baru kawin. III. jae ma i, = nata, sudah bagus, saya akan
mengingatnya, oke.
Jaga, manjaga, menjaga, mengawasi; jumaga, idem; marjaga, berjaga; jaga dirim,
jaga dirimu; jaga, waspada; jagaon, hal-hal yang harus dijaga; parjaga, penjaga;
manjagai, menjagai, marjagajaga, berjaga-jaga, dilindungi oleh seorang penjaga; juga
dukun yang mengusir hantu-hantu; jagalumpat (juga gajalumpat), gerobak sorong,
menara kayu yang dipakai mengintai atau melompati benteng kampung musuh.
Jagal, daging yang disembelih dan dijual pada umumnya; barang dagangan; marjagal,
menjual daging, berdagang.
Jagar, indah, tampan, bagus, elok, dihiasi, penuh hiasan, apik, tertata bagus,
bersemarak; sipajagarjagar, hiasan, penyemarak; jagarjagar, hias kepala, hiasan;
pajagarhon, menghiasi, memperindah; pajagarhon hata, menghiasi kata-kata; jagarna
di hunik, hus-husna di baoang, terlihat cantik macam kunyit, tercium harum kayak
bawang, begitu dikatakan bila orang yang membuat sesuatu yang sederhana, yang telah
dihiasi msl makanan; sijagaron, = gading (And).
Jagung, jagong; sataon jagung, satu tahun jagung, yaitu tiga bulan.
Jail, manjail, menyampakkan jerat untuk menangkap sesuatu, mengikat orang dengan
jerat; jailan, diikat dengan jerat.
Jais, kurang ajar, tidak tahu adat, kasar, tidak tahu malu; jais marpangalaho, berlaku
kasar, kurang ajar, congkak; jais mangkuling, kasar dalam perkataan, kurang ajar,
bicara sesumbar; jais marabit, berpakaian tidak senonoh; jais mangalangka, berjalan
angkuh.
Jait,I. jahit; manjait, menjahit; tukang panjait, tukang jahit; roda panjait, mesin jahit. II.
jait, rantai dari kuningan pada mana raja membawa tas.
Jajap, dahan yang bengkok; manjajap, menarik jalur di ladang dengan pacul melawan
tikus (jalur disebut bontis).
Jakjak, = gakgak, tegak berdiri mengenai bulir padi dan bunga; panjakjak, membawa
secara tegak lurus.
Jala, I. jala; manjala, menangkap ikan dengan jala; panjala, perbuatan menangkap ikan
dengan jala; manjalajalai, mengikat dengan banyak tali. II. dan sebagai kata
penghubung: sambil, dan juga, lagi pula.
Jalak, manjalahi, mencari; jalakjalak, cari-carian, sibuk dengan mencari. II. sej pohon
kayu berdaun seperti jari-jari.
Jalang, I. pergi merantau, bertualang, menjadi liar mengenai binatang, tanpa tujuan
tertentu mengembara ke negeri asing mengenai pemuda; laho jalang, pergi
mengembara, merantau; parjalangan, negeri asing, daerah asing dimana orang
mengembara, perantauan; horbo jalang, kerbau liar; boruboru sibabi jalang, sundal,
pelacur; anak bodil jalang, peluru yang tersesat, nyasar; dipajalang horbo, dibiarkan
kerbau berkeliaran daripada digembalakan; jalangan, padang rumput, tempat ternak
makan rumput. II. manjalang, menyalam, berjabat tangan sebagai salam atau sebagai
tanda berdamai.
Jalin, manjalin, jalin, menjalin, terlilit, kena lilit; panjalinan, hal mengikat kayu atau pipa,
penjalinan; sajalinan, selapisan jerami untuk mengatap, sejalinan; sijalinon = bubu
(And).
Jaluk, kiri; sijaluk, orang yang kidal; jaluk, canggung dalam arti kiasannya, apa yang
berlawanan dengan keadaan biasa atau alam, salah, berbelit-belit; jaluk ni rohangku,
salah menurut pendapatku, tidak tepat.
Jambang, I. besar dan melebar mengenai telinga; jambang ni raut, bagian yang
melintang pada sarung pisau; jumambang-jambang, memutar dengan telinga atau
memukul mengenai binatang. II. keris.
Jambu, jambu.
Jambut, bulu (anjing, kuda; juga pada tongkol jagung); manjambutjambut, menarik,
menyeret seseorang dengan memegang rambutnya.
Jampi, I. tebal, keras, padat mengenai lumpur; manjampi tano, membentuk tanah
menjadi tembok, membendung. II. manjampi obat, = manabasi.
Jampor, jamporon, tersesat, tidak nampak jalan waktu malam, tersesat di jalan gelap,
linglung.
Jandela, jendela.
Janggaleman, sej tanaman yang merambat yang buahnya besar dan merah.
Janggiling, janggilingon, kurus karena penyakit atau kutu; babi na janggilingon, babi
yang berkutu; masijanggilingon, saling bertahan pada pertempuran, perlawanan.
Janggut, janggut; janggut ni jabu, = tali janggut, tali pengikat urur atap pada
tomboman; marjanggut, jangguton, berjanggut.
Jangin, janginon, kurus dan berambut panjang. Jangka, tempat mesiu dari tabung
bambu yang kecil dalam mana dimasukkan mesiu cukup untuk satu tembakan.
Jangkang, keras, tetap, keras dalam hal menolak; na jangkang na juara, seorang yang
tidak mau diperintah, tiada terlawan; mandapothon tuan na jangkang na juara, kepada
tuan yang mulia.
Jangko, lingkaran, garis petunjuk, pedoman; marjangko, mempunyai waktu yang tetap
dan teratur.
Jangkoal, marjangkoalan, berguling-guling karena sakit atau kebiasaan yang buruk msl
karena penyakit cacing.
Jango, rahang bawah (berbentuk segitiga); tungkol jango, tunggul yang miring;
partungkol jango na dosdos, segitiga yang sudutnya sama besarnya.
Jantan, jantan, binatang jantan, penanda kelamin; marjantan, kawin, bersetubuh; urat
jantan, akar tunggang.
Jantar, = poting, tabung bambu yang besar; P.B.: magopo tuak sajantar dibahen ijuk
sada, siasia tuak sekendi, garagara serambut ijuk.
Jaoat, = jahat, mengenai ramalan yang buruk; ari jaoat, hari sial.
Japan, Jepang.
Jarakjuruk, tak sama panjang; marjarak juruk, tidak teratur, serampangan, tidak rapi.
Jarango, burukburuk ni jarango, seorang turunan yang miskin dari keluarga kaya,
yang masih ditolong oleh familinya kaya itu.
Jarbang, = jarmang.
Jarbe, jarbejarbe, bergantungan ke bawah, bdk harbe.
Jarijari, jari tangan, jari kaki; jarijari ni tangan, jari tangan; jarijari ni pat, jari kaki.
Jarin, jerat untuk menangkap ayam; nunga jarin patna, kakinya sudah kena jerat.
Jaringkat, sej rumput; P.B: sada jaringkat do hamu sada jarongkat, parsanggul
jabijabi, sada parbongkas do hamu sada parbongkot, na rap partahitahi, kalian
berdua adalah sama bersalah.
Jarmang, kampak penebang kayu. Jarojak, pasak, kayu atau bambu yang
dipancangkan ke tanah untuk memperkuat bendungan; manjarojak, memancangkan
kayu-kayu seperti itu; pinggan jarojak, piring yang bergambar seperti jarojak.
Jat, I. = jahat, jahat, jelek. II. jat, sej penyakit kulit, ruam pada kulit; jaton, berpenyakit
seperti itu.
Jati, jati, sej pohon dengan kayu keras; berkuasa, mulia, besar.
Jau, yang non-Batak; halak jau, orang bukan bangsa Batak; hata jau, bahasa asing;
unte jau, sej jeruk; duhut jau, = baubau, tumbuhan yang berbau busuk yang daunnya
bersama kapur dipakai sebagai obat sakit kepala; tu parajauan, = tu pargadisan.
Jaung, jagung.
Jaur, tidak kena sasaran, meleset, ngaur; jauran, batang besi jala; gala jauran, idem.
Jawa, jawa.
Jea, bala, celaka, untung malang, malapetaka (lawan tua); ari do tua, ari do jea, untung
dan celaka silih berganti; jeana i, sialan; jea pulas, celaka besar, amat sial; marjea,
terkutuk, mendapat celaka, bernasib sial; pajeajea, menyerukan "oh" mengenai
seseorang, menyebut dia celaka, sial; anak jea, anak sial.
Jegak, saong jegak, payung dari alang-alang dianyam dan dapat digulung.
Jeges, indah, apik, bagus, rapi, manis, elok, cantik; jegesna i, bagus sekali;
Jehe, manjehei, berlaku tak setia kepada seseorang, mengkhianati; manjehehon, idem;
parjehe, pengkhianat; panjehehon, perbuatan mengkhianat; jehejehe, khianat,
perbuatan yang tidak setia.
Jelhet, kayu yang tidak dapat lagi dibelah karena sudah terlalu lama terletak.
Jelok, I. sej labu; songon andor ni jelok do hepeng maranak, duit itu bagai rambatan
labu beranak pinak. II. jelok, = mura.
Jengjeng, = jingjing.
Jenggong, alat musik menyerupai sagasaga tetapi dari besi, alat ini ditarok di muka
mulut dengan mengembusnya lidah gemetar, keluar bunyi dan sekaligus ditarik talinya.
Jengkar, kekar, tampan, bagus, cantik, manis; manjengkari, berlaku sebagai pesolek.
Jerer, jalan miring, menurun (= erer); jerer ni jea ni halak siparjahat, ah, betapa
jahatnya orang itu.
Jeret, = joro.
Jetun, jaitun. Jia, seruan kepada kuda atau kerbau: berhenti! manjiajiai,
memperhentikan; ndang hajiahajiaan ho jolmam? tidak bisakah engkau
menenteramkan isterimu?
Jial, cetusan api dalam abu; marjialjial, bercetusan mengenai cetusan api, bunga api
beterbangan.
Jilat = dilat.
Jilik, = tilik.
Jim, berharga, berguna, bermanfaat; ndang marjim, tidak berharga, loyo; ndang
marjim be ahu diida ho, saya tidak berguna lagi untukmu.
Jimbolang, penyakit takut seperti ketakutan orang gila; jimbolangon, lari terbirit-birit,
lari karena terkejut, lari ketakutan,.
Jimpul, manjimpul, memotong rambut msl pada perempuan karena berzinah, juga:
memotong bulu ayam; sijipul ihur, seekor binatang yang ekornya sudah dipotong.
Jimput, tarjimput, = tarjepol, merasa malu sekali; pajimput, mempermalukan,
memalukan.
Jimung, manjimung, berlangsung amat cepat; piga dan jimungon, berapa detiklah itu
dilalui; manimungnimung, bergopoh-gopoh, bersegera.
Jinak, jinak mengenai binatang; jinakjinak misang, akrab macam kucing, jinak-jinak
merpati.
Jingar, liar, tidak bisa dijinakkan mengenai binatang, juga kadang-kadang mengenai
perempuan-perempuan.
Jingjang, gerakan mengenai ikan; marhajingjang, menari lompat-lompat, melonjaklonjak, menari-nari kegirangan.
Jinggalu, berkaki bengkok, du-duk dengan kaki dibentangkan; jinggalu patna, dia
berkaki x.
Jintan, jintan.
Jirit, I. menceret, lih jeret II. II. amporik sijirit, lih amporik.
Joang, jelek, tidak pantas dalam hal pakaian atau tingkah laku; joang panghataion,
perkataan yang tidak pantas, yang tidak senonoh (= subang).
Joga, manjogajoga, melawan dengan kata. Jogal, kaku, keras, alot, tidak mudah putus,
tegar hati, keras kepala, tidak memberi hati; lombu jogal, bertegar hati, degil, seperti
lembu liar; pajogalhon, menegarkan; panjogali, apa yang membuat kaku, degil;
majogal, berlaku bertegar hati.
jogok, = juguk.
Jojak, = ojak; jojahan, = ojahan, alas, dasar, tempat berdiri atau tempat terletak
sesuatu; simanjojak, kaki (And).
Jojal, manjojal, isi senapang ditumbuk dengan tongkat, pengisi senapang supaya
padat, jejal.
Jojop, ditutup dengan tanah; manjojopi, menutupi dengan tanah. Jojor, berbaris
menurut urutan, berjejer, berbaris, teratur, berurutan; pajojorhon, menjejerkan,
membariskan, berceritera dengan teratur; jojoran, benang.
Joljol, segera, cepat, diluar dugaan; joljolna i, kecepatan kali datangnya; joljol
marparbue, cepat berbuah; tarjoljol, mau buang air tetapi tidak ada kesempatan untuk
itu.
Jolma, manusia, sebagai lawan binatang dan roh; isteri, hamba; marjolma, beristeri,
mempunyai isteri; marjolmahon si A,beristerikan si A; diparjolma, diperisterikan; jolma
manisia, umat manusia sebagai lawan: roh-roh dan dewata; hajolmaon, kemanusiaan,
penghuni bumi ini; simarjolmajolma, orang, seorang; tarjolma, sadar kembali,
sebenarnya: "kembali manusia"; purba jolma, pohon kecil berbunga merah.
Jolo, lebih dulu, dahulu, sebelumnya, dulu, depan, hadapan; ro ma jolo, datanglah dulu;
on jolo, ini dulu; na jolo, dahulu parjolo, yang paling dulu, yang pertama; jumolo, lebih
dulu; di jolo ni, kata depan: di muka (tempat dan waktu) sebelum, di muka; sian jolo,
dari muka; tu jolo (ni), ke muka (arah); tu joloan on, mulai sekarang, di hari kemudian,
selanjutnya; pajolohon, melebihi, mendahului, mengungguli; P.B.: unang pajolo gogo
papudi uhum, tidak boleh memakai kekerasan lebih dulu baru sesudah itu mencari
hukum, cari dulu hukum; patujolo, yang mendahului, apa yang berjalan di muka; hata
patujolo, kata pendahuluan; manjoloani, mendahului, mengungguli; manjolojolo,
datang lebih cepat, lebih dahulu; nilangkahon na tu jolo, sinarihon na di pudi, maju ke
depan, yang di belakang jangan dilupakan.
Jolongjolong, buah pertama.
Jomak, gomak; manjomahi, meraih dengan kedua belah tangan; jomakjomak, sej
pohon kayu.
Jombeng, terkejut, bingung. Jombing, sijombing, laba-laba kecil yang dapat berjalan di
atas air.
Jomput, manjomput, mengangkat sesuatu dengan dua atau tiga jari, menjemput,
memungut; manjomput rihit tu ulu, menaburkan pasir ke atas kepala (sesudah
diselamatkan dari bahaya besar); manjomput dahanon, menaburkan beras ke atas
kepala, sambil mengatakan: pirma ho, ale tondinghu, semoga engkau kuat, hai jiwaku;
marsijomput na sinurat, mengangkat apa yang tertulis, yaitu meloterekan (diangkat
potongan-potongan kayu dengan tanda yang berbeda-beda); manjomput parbue,
menaburkan beras ke atas kepala pengantin memohon kesuburan; sajomput, sebanyak
dapat dipegang ke tiga jari sekaligus , sejumput; sadampang gogo, sanjomput tua,
satu ampang (bakul) penuh tenaga, sanjomput hasilnya berarti memboroskan tenaga
Jomuk, I. marjomuk, cuci tangan; jomuhan, tabung bambu dari mana dituangkan air
mencuci tangan. II. jomuk = bulus, sederhana, mulus.
Jomur, manjomur, menjemur padi di matahari; jomur, padi yang harus dijemur; P.B.:
las ari soada jomurjomur, bot ari soada lompalompaon, pada siang hari tidak ada
padi untuk dijemur, pada sore hari tak ada apa-apa untuk dimasak, berarti malang benar.
Jonjon, ada dalam jumlah besar, berlimpah-limpah mengenai barang atau buah-buahan.
Jongjong, berdiri; manjongjong, sesuatu yang berdiri tegak yang diangkat di atas bahu;
marsijongjong, berdiri lurus msl api dan timus, bertegak; jongjong mata, mata bular;
manghajongjonghon, menetapkan, menyatakan, menerangkan, menyaksikan;
hajongjongan, tempat berdiri sesuatu; pajongjong, mendirikan msl rumah; pajongjong
hata, menyatakan sesuatu; pajongjong luhutan, mengadakan pertemuan; pajongjong
judi, mengadakan permainan judi; pajongjong bada, memulai perselisihan; pajongjong
onan, membuka pekan yang baru; pajongjong pongkok, mengumpulkan modal
kembali; pajongjong datu, meminta nasehat dari dukun; pajongjong parik,
membangun kubu; pajongjong hubu, mengadakan pengepungan; pajongjong
mandera, mendirikan bendera sebagai tanda aneksasi; manjongjongi, mengerjakan
tanah; sipajongjongi, seorang yang mengerjakan ladangnya pada waktunya.
Jonggar, penuh pertentangan; masijonggaran, berkelahi satu sama lain dengan hebat
sekali.
Jongkas, licik, penuh daya tipu; manjongkas, memperoleh sesuatu dengan akal dan
penipuan, menipu.
Jongok, terburu-buru.
Jonong, gendut mengenai perut anak-anak; boltok jonong, perut yang terus-menerus
bisa menerima makanan, perut buncit.
Jop, lengkap, habis, ludes; mambahen jop, menghabiskan; pajophon, menyimpan; jop
bahen, habiskanlah; jop roha, = las roha (Angk).
Jora, jera, memperbaiki diri, bertobat; jora ma ahu, saya tidak akan melakukannya lagi;
mandok jora, berjanji akan bertobat; jorajora, memberikan hadiah sebagai bukti
pertobatan; panjoraan, pelajaran pahit; tiruan panjoraan, contoh yang mengejutkan.
Joran, takut pada sesuatu yang pernah dialami; joranjoranon na hona tangan, idaida
na mangonai tangan, yang kena pukul selalu takut akan pukulan, yang memukul selalu
mencari kesempatan untuk memukul.
Jorat, tali pengikat binatang; jorat ni hoda, tali kuda; manjorat, mengikat, menjerat.
Jorba, = jomba.
Jorhu, kasar dalam perkataan, kurang ajar; jorhu-jorhu ma hata ni begu, torpatorpa
ma hata ni ulubalang, kasar perkataan begu, dusta perkataan ulubalang berarti semua
dibohongi, dilebih-lebihkan.
Jorngang, duduk dengan kedua posisi kaki, yang kurang sopan. Joro, rumah yang tidak
ditempati orang, tetapi mempunyai tujuan tertentu; bagas joro, rumah kecil untuk orang
mati, candi, kuil, kenisah; joro di onan, rumah persembahan di pekan; joro ni
parmahan, pondok gembala.
Jorot, manjorot, memperoleh ramalan yang baik; ndang jinou ni tua manang jinorot
ni nipi, tidak lebih dulu dinyatakan dengan mimpi, tidak disangka, sekali-kali tidak
diharapkan memperoleh keuntungan besar; ndang jinorot ni tua, tidak disangka dan
cuma-cuma; manjorot manuk, ayam dari mana peramal membaca tanda-tanda
memberi ramalan yang baik.
Joruk, makanan terdiri dari daging durian dan dimasak dalam tabung dengan asam.
Jotan, buah dari sej tanaman merambat, yang menghasilkan getah; andor jotan, nama
tanaman tersebut.
Jotjot, sering, kerap, acap kali; jotjotan, lebih sering; manjotjoti, membuat sesuatu
dengan sering, berulang-ulang.
Joue, = o inang. Jua, manjua, tidak dilakukan apa yang diperintahkan, menampik, tak
menurut; panjua, penolakan, penampikan; ndang tarjua, tak tertampik, tak terhindarkan
msl kematian orang; molo ro panjou ni Debata, ndang tarjua, jika Allah memanggil
tidak bisa ditolak; ndang tarjua so...., harus, mesti, tak bisa tidak.
Juang, marjuang, I. perlawanan yang tidak tentu, duabelah pihak sama kerugiannya. II.
juang di langit, amat termasyhur; na so juangon, tidak terlawan.
Juara, pandai, jagoan, cakap, ahli, unggul; matangkang majuara, pandai dan tetap
(mengenai seorang raja); tubu ma baringin, mardangka hariara, matorop madingin,
matangkang majuara, ucapan selamat; juara ni juji, pemegang keuangan dalam
permainan judi; juara monang, pemain yang menang; marjuara, mempunyai kepala,
pemimpin; juara = juru; juara tulis, juru tulis; juara mudi, jurumudi; juara bagas,
pengurus.
Jubajabi, sijubajabi, orang yang bermulut besar dan sombong, tukang mengobrol.
Jugia, hiasan pinggir pada ulos; jugia na so pipot, lukisan gamblang pada pinggir ulos;
juga: nama bagian.
Jugul, I. keras hati, tekun, tetap keras kepala, bandel; manjagulhon, membuat sesuatu
dengan tekun = manghajugulhon; juguljugul te, bandelmu kayak tai (ucapan marah);
jugul ni roha, ketekunan, kemauan keras. II. pajugul, melawan dengan kata-kata.
Juhut, daging; juhut bontar, orang utan, mawas; juhuton, muak, kebanyakan makan
daging; juhutjuhuton, mengelupas pada kulit kuku; manjuhuti, menyediakan lauk
daging; panjahuti, daging yang dibawa ayah mempelai laki-laki pada marunjuk.
Juji, judi, permainan uang dengan memakai kartu dan dadu; marjuji, berjudi, main judi;
parjuji, pemain judi, penjudi; manjujihon, menjudikan sesuatu; pajujihon, mengajak
main judi; juji haliang, sej judi pada mana semua menyerang satu orang; juji maradum,
sej permainan judi, dalam hal mana uang diterima dari kasir dan tidak dari orang kalah;
parjudi langis, bdk: langis.
Juju, pajuju, mengarahkan, mengajak, membujuk; jujuan, orang yang diajak atau
didorong.
Jujung, manjujung, bawa di atas kepala, jujung, menjujung sesuatu msl topi atau
hiasan; manjujung harajaon, memangku jabatan kerajaan yaitu memerintah;
manjujung baringinna, menguasai dirinya, merdeka, tidak tergantung, bebas;
jumujung hunik (= humunti pagar), hamil, karena wanita hamil suka menyematkan
jimat dari kunyit atau gambir di kepalanya; simanjujung, kepala (And); marjujungan
sada, mempunyai seorang sebagai raja; jujungan ni begu, penjungjung roh,
pengantara manusia dengan roh; jujunganon, berlaku seperti orang yang kerasukan,
mengamuk, histeris; jujung, = tama; jujungjujung ni tataring, dikatakan mengenai
sesuatu yang disembelih dan dimakan sewaktu meresmikan rumah, biasanya seekor
babi atau ayam.
Juk, bunyi dari benda-benda yang jatuh ke dalam air, lih lujuk.
Jul, = jut.
Jule, manjule, undur; parik na majule, tembok yang diruntuhkan, benteng yang
longsor; jule, mengalah, berbalik.
Jullut, = julluk.
Julu, menghulu, ke arah gunung (lawan: jae); tu julu, ke atas, ke hulu, ke mudik; tu julu
dapot bubu, tu jae dapot tanggal (bdk: bubu); tu jae tu julu, kemanamana; juluon,
tempat yang terbaik, yang terhormat pada pesta atau pertemuan; pahulu, membawa ke
hulu; pahae pahulu, hilir mudik.
Juma, = hauma; majumahu, begitu sibuknya dengan pekerjaan ladang sehingga tidak
ingat lagi membuat sesuatu yang lain; unang magumbahu, disalong deba tabutabu,
unang majumahu, disoluk deba tonga jabu, suatu peringatan bagi orang yang terlalu
banyak keluar rumah karena orang mungkin mengambil hasil kebunmu, jangan terlalu
banyak bekerja di ladang karena boleh jadi pada suatu waktu orang memasuki
rumahmu.
Jumaat, Jumat.
Jumpa, jumpang, jumpa, bertemu, terjadi; jumpang ahu, saya mendapat, saya jumpai,
saya didapati; jumpangan, jumpa; ndang jumpangsa, tidak dapat ditemukannya;
jumpa, tiba pada; jumpa ari udan, sampai musim hujan; jumpa onan, kalau pekan,
pada saat hari pekan; pajumpang, berjumpa, saling bertemu; marsijumpang, idem;
manjumpanghon = mandapothon, mengunjungi, menemui; ndang tarjumpanghon,
ndang taralo, tidak terlawan; marjumpajumpa, = mardapotdapot; sijumpangon, tibatiba jatuh pingsan; hajujumpang, hal kejadian, terjumpanya, terjadinya suatu peristiwa.
Jumpang, = jumpa.
Junal, = dolnal.
Junggar, tidak sama, tidak teratur mengenai orang yang belum bisa mengerjakan
sesuatu.
Jungkat, kasar, nakal, kurang ajar, marah, keji, tidak tahu malu; hajungkaton,
kenakalan, kemarahan; jungkatna do i, nakalnya itu; manjungkati, memprelakukan
kasar, mengasari orang, berbuat nakal terhadap.
Jungkit, I. manjungkiti, memetik msl buah pohon kayu, mencabut msl gigi, membuka
bisul; jungkitjungkit, galah untuk menjatuhkan buah, alat untuk mengambil sesuatu. II.
= jungkat, kurang ajar.
Jurangga, anjing.
Jurbe, cenderung.
Juruk, melompat ke muka, menjorok; hata na juruk, kata-kata yang melebihi; unang
marhandang na buruk, unang adong solotan sogot, unang marhata na juruk, unag
adong solsolan sogot, jangan pasang kandang yang buruk repot besok menyisipnya,
jangan ngomong terlanjur, menyesal kelak nantinya.
Jut, terintang, buntu mengenai jalan; jut roha, suntuk perasaan, tidak mengetahui lagi
jalan keluar; jut alus, tidak
tahu apa yang harus dijawab; jut bajibaji, bahkan tidak ada lagi baji yang masuk, berarti
tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat; maradu jut bajibajiniba, sampai orang tidak
tahu menolong dirinya.
Juta, juta.
------------------------------------------------------------K--------------------------------------------------------------------------
Huruf 'k' sebagai huruf awal tidak dikenal dalam bahasa Batak ; karena itu disini hanya disebut
perkataan yang berasal dari bahasa Indonesia.
Kabar, kabar, berita; surat kabar, surat kabar, koran; kabar angin, kabar angin, desas
desus.
Kameja, kemeja.
Kamis, Kamis.
Kanji, kanji.
Kantang, kentang.
Kantor, kantor.
Kapak, kapak.
Karosi, kursi
Kaus, kaus.
Keju, keju.
Kolera, kolera.
Korma, kurma.
Kuali, kuali.
------------------------------------------------------------L--------------------------------------------------------------------------
Laba, I. laba, faedah, untung, guna, manfaat, keuntungan, sisa hasil usaha; marlaba, beruntung,
berlaba; dia labana? apakah manfaatnya, apa untungnya? parlabaan, guna, untung, pendapatan,
keuntungan; manghalabahon, mengambil untung atau manfaat dari sesuatu. II. labalaba =
balebale.
Labak, marlabak, mengandung mengenai ternak.
Labas, terbuka, tidak tertutup; huta labasan, kampung yang terbuka, tanpa pagar atau
tembok; mangalabas, berdiam di lapangan terbuka tanpa pagar atau tembok, msl orang
yang tinggal dalam hutan.
Labi, I. labilabi, kura-kura kecil yang hidup di daratan; II. parlabian, kayu (alat) untuk
menjelujur benang.
Ladang, ladang; begu ladangon, sakit disebabkan hantu ladang yang nyata dari
kemaruk.
Ladum, mangaladum, tambahan secara penipuan pada barang dagangan agar lebih
banyak msl padi yang ditumbuk ditambahkan pada garam.
Lae, I. ipar, suami saudari, juga saudara laki-laki isteri, juga sapaan orang yang
marganya lain (ipar dalam marga yang sama tidak diizinkan). II. lae = lomo, senang,
enak, sedap, nyaman, berkenan; ndang lae rohana mida dakdanak, tidak suka ia pada
anak-anak; halaean, kesayangan, yang lebih disukai; sipanganon na halaeanna,
makanan yang digemari, disukainya; tuan laen, kesayangan di antara para isteri;
malaepusu, = mauliate, merasa senang, terimakasih, merasa sedap; maulae, meminta
kepada orang-orang yang lebih berkeadaan (kaya) dari pada diri sendiri; paulaean,
orang yang memberi; ubat pangalaelae, obat penjinak hantu, obat pendahuluan
sebelum obat yang keras.
Laeng, = naeng.
Laga, tajam mengenai pisau, pedis mengenai makanan, rakus sewaktu makan; laga
mangan, mempunyai selera makan; marah, murka; ro lagana, dia menjadi marah;
marlaga, marah, tajam, geram; bulu laga, sej bambu yang tipis.
Lagam, citarasa yang tidak tajam mengenai kapur yang dipakai sewaktu makan sirih;
tarlagam, terlampau pedis mengenai citarasa kapur.
Lagan, peluruh dari tanah liat, kelereng dengan mana anak-anak bermain; marlagan,
main kelereng.
Lagang, I. = ulas. II. lagang na mora, berpura-pura kaya yang sebenarnya bukan
demikian.
Lage, tikar kecil untuk satu orang (dibuat dari baion); mangalage hata, memperpendek
atau memperpanjang kata-kata menurut kesukaannya artinya gampang berbicara;
silage hata, pembicara yang cakap, tetapi tidak bisa dipercayai; hoda siparlagelage,
Lagi, I. lagilagi, ujung biji padi; na saulu lagi, demikian sedikitnya bagaikan ujung padi;
II. silagi datang silagi ro, celaka, mala petaka, mara, nasib malang.
Lagut, I. = pungu (Angk); parlagutan, = parpunguan. II. lagut tu, melekat msl kotoran
pada pakaian.
Lahang, mangalahangi, mengambil untuk diri sendiri, merampas yang seharunya harus
dibagi bersama orang lain; na lahang, egois, serakah, tamak.
Lahi, lahilahi, laki-laki menandakan kelamin (baoa); lahi, mudah mengenai buah;
halahianna, waktu dimana buah masih muda; silalahian, sej pohon kayu yang hanya
berbunga jantan msl pepaya; Silalahi, nama bagian utara Danau Toba; nama marga.
Lahibini, manuk lahibini, seekor ayam yang baik untuk dipotong.
Laho, pergi, sering ditempatkan dimuka kata waktu dan berarti kondisionil; na mabiar
do jolma laho mate, orang takut kalau ia harus mati; borhat do nasida laho marmusu,
mereka berangkat untuk berperang; na laho mangan ma hami, kami bermaksud pergi
makan; laholaho, kayu lintang yang diikat dan bisa digeser, diatas mana orang duduk
untuk memperbaiki atap ijuk; marlahoro, berdatang pergi; palahohon, mengusir;
pangalaho, duduknya perkara, jenis dan cara; dia pangalahona, bagaimana duduknya?
Apa hubungannya satu sama lain; marpangalaho, berlaku; i dope pangalahona, sudah
demikian halnya, tidak bisa lagi diubah; lumaholaho bergerak.
Lai, lailai, bulu ekor yang panjang dari burung; eme na pangalailaion, padi yang tinggi
seperti bulu ekor burung tetapi isinya tidak ada; lai ni posoposo, uri, ariari, tembuni
bayi.
Laing, I. pemilih mengenai makanan. II. tidak ada keputusan dalam main dadu.
Lais, lat, les kayu pengikat atap ijuk (sebenarnya: urat ni antunu).
Laklak, kulit kayu; malaklak, jatuh, terkelupas mengenai kulit; mangalaklahi, menguliti,
mengambil, merampas orang dan mengambil semuanya yang ia membawa; PB: tubuan
laklak ma i parumaenhi, tubuan singkoru, tubuan anak ma i tubuan boru, ucapan
selamat dari mertua laki-laki dan mertua perempuan untuk isteri muda.
Lala, malala, hancur, luluh, lebur, cair, meleleh, menjadi lemak msl lemak, logam, nasi,
yang terlalu encer dimasak; mangalala, mencairkan, melebur msl logam.
Lalaen, gila; na lalaen, orang gila; biang na lalaen, anjing gila; PB: unang patuduhon
bungabunga tu na lalaen, jangan perlihatkan bunga kepada orang gila, artinya jangan
memberi hati kepada orang gila (tentu bertambah gila).
Lalap, I. = lupa; lalap manghatai, asyik ngobrol, membuang waktu dengan mengobrol;
tarlalap, lengah, terlena; tarlalap modom, tertidur. II. lalap, = leleng; lalap manghatai,
berbicara lama; lalap di parlalapan, sesudah berlalu beberapa waktu, berlena-lena.
Lali, I. sej burung elang; P.B.: unang lompa lali na habang, jangan masak elang
terbang, jangan perhitungkan yang belum pasti. II. palalihon, meminjamkan dengan
bunga 100 % (sada gabe dua = satu menjadi dua) biasanya padi untuk mana harus
dikembalikan dua kali sebanyak itu; palalian, takaran padi/ beras = ampang;
mangalalihon hata, menjawab panjang lebar. III. marsilalioang, menjerit kayak elang,
berseru o, o....
Lalis, padang lalis, kelana, gelandangan, pengembara, orang yang tidak punyai rumah
tetap.
Lalo, lindu, gempa bumi; lalolalo, gemetar mengenai bumi oleh gempa; lumalolalo,
idem.
Lalu, = sahat; lalu rimasna, bangkit marahnya; lalu uhum, kena hukum; lalu
tanganna, ia memukul dengan tangannya; mangalaluhon, membangkitkan,
menimbulkan msl kemarahan, menghukum; palaluhon, idem.
Lam, semakin, makin, kian, apa lagi; lam tu balgana, semakin besar; lam ganda
sahitna, lam marsak rohana, seakin keras sakitnya, semakin susah hatinya; gari alona
marasi roha di ibana, lam ahu, nda lam asianhu ibana, bahkan lawannya pun
berbelaskasihan dengan dia, terlebih saya makin berbelaskasihan saya dengan dia.
Lama, lama, daluarsa; parkaro lama, perkara lama, yang sudah lalu, yang daluarsa;
Parjanjian Lama, Perjanjian Lama.
Lamadu, I. bulan ke-13 penanggalan Batak (bulan lobilobi, bulan lamadu, bangkirbangkir, bulan na so marama na so marina, bulan parahis). II. lamadu na onom,
juga disebut: namadu dan malu ditarik dari pemilihan hari untuk meminta nasehat. 1.
siala jomburjombur; 2. ihan marlumbalumba; 3. didokhon mainondur; 4. laho
Laman, lapik yang ditaruh di kepala untuk membawa barang; lembut mengenai rasa hati
atau perkataan; lamanlaman, ambang, jendela atau pintu bagian atas.
Lamari, lemari.
Lambang, kosong tidak berisi mengenai bunga dan buah yang tidak berbiji kecil.
Lambas, lebar, luas, lapang mengenai ruangan; lambas roha, lapang dada, murah hati,
sabar; lambas ni roha, kemurahan hati, kesabaran; palambashon, meluaskan,
melapangkan; palambas ma roham, sabarlah.
Lambat, lambat, perlahan; palambat, perlambat. II. lambatlambat, sej burung puyuh.
Lambe, I. daun pohon enau (aren) yang dipakai mengikat muatan msl seekor babi;
selanjutnya: alat untuk membawa sesuatu. II. marlambe, bunting mengenai ternak. III.
lambe, tanda larangan msl pada pohon aren agar orang lain tidak mengambil airnya. IV
lambelambe, papan lebar yang menyambung tiang sopo.
Lambiak, daging pada buah-buahan yang tertentu, msl pinasa, durian; pada daging
tubuh manusia msl daging pada perut.
Lambik, = lambak.
Lambing, menonjol mengenai perut, perut besar; marlambing lambiakna, gemuk sekali
mengenai perut dan pipi kalau berbisul.
Lambok, lembut, segar, enak, sedap perasaan dan citarasa, mengenai kata-kata dan
pikiran: lembut, ramah; lambok ni roha, kelembutan hati; lambok huhilala, enak dan
lembut perasaanku, sejuk perasaanku; palambok ma roham, lunakkanlah hatimu,
lembutkanlah hatimu; sipalambok ateate, apa yang menyenangkan hati, pelunak hati;
marlambok ni roha, berlaku lemah lembut; halalambok, kelembutan hati; lambok ari,
udara enak, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Lambung, lambung tubuh manusia, umumnya: sisi, samping; di lambung ni, sebagai
kata depan: di sebelah, di sisi; tu lambung, ke sisi, ke samping (sebagai arah); di
samping itu, apalagi yaitu memberikan hadiah, uang kapada famili diluar mas kawin;
mangalambung, keluar dari sisi, meminggir-minggir.
Lambut, malambut, elok, cantik; simalambut, benda-benda yang elok, yang bagus,
yang cantik.
Lamet, I. ketam yang rata dan licin. II. silameton, = ateate, (And).
Lamlam, I. = hambar, tawar, hambar, tak bercitarasa. II. sej rumput yang dipakai
sebagai makanan ternak; lamlamlamlam, sampah, kotoran.
Lamo, sejuk, enak untuk perasaan, tidak terlampau panas tidak terlampau dingin;
palamohon, menyejukkan, menyegarkan.
Lamot, lumat, halus, lembut, lunak, lembek, seperti bubur, licin, tertumbuk halus;
palamothon, menumbuk sehalusnya; P.B.: godang do hulamot, porda do soada,
godang do sipaingot, pangoloina do soada, banyak mau kutumbuk, tak ada alu,
banyak nasehat, tak ada terlaksana.
Lampak, pembalut, kulit buah, sampul buku, kulit; lampak ni gaol, pelepah daun pisang,
kulit pisang; lampak ni bulu, pelepah daun yang mengelilingi tunas bambu yang
kemudian jatuh; mangalampahi, memberi kulit, memberi sampul, mengikat,
membungkus, menyampuli.
Lampin, lampin, kain lap, popok; tading di lampin, tinggal dalam popok, artinya sebagai
bayi tidak mempunyai orangtua lagi, yatim.
Lampot, masak, lunak, lembut, lembek msl gadong; lumampot, bertambah baik
mengenai penyakit, berangsur sembuh.
Lamu, = lam.
Lamuk, bercampur, mencampuri, berbaur, berfusi.
Landit, licin; landit parhot, tidak diketahui ataukah licin atau kasar, antara licin dan
kesat; tarsulandit, tergelincir; dipalanditlandit dilana, dilicinkannya lidahnya, dia
bermulut manis, dia membujuk merayu.
Lando, panjangnya; lando, jauh, lebar, luas; silando, sej pohon kecil.
Langan, tidak berseri, pucat mengenai rupa; marlangan, dalam keadaan pucat.
Langat, menguning mengenai padi kalau sudah mulai masak; marlangat, dalam
keadaan kuning.
Langge, I. tidak ada kegiatan apa-apa, tidak berbuat apa-apa; sedikit atau sama sekali
tidak bekerja; marlanggelangge, tidak bekerja; mangalanggelangge, memukul dengan
keras, membanting, menyiksa. II. sej keladi.
Langgu, cincin besi yang dipasang pada tangkai kapak atau lembing untuk mengikat
besinya, ring besi pengerat gagang, besi pengikat gagang sabit.
Langis, = longis, = dao; parjuji langis, seorang pemain judi yang sekian lamanya main
judi sampai habis segala-galanya sampai pakaiannya, penjudi ulung.
Langkat, kulit buah atau padi; mangalangkati, menguliti, mengeluarkan kulit, mengupas
kulit.
Langke, malangke, kendur, rusak, tidak bisa dipakai (juga mengenai manusia);
malangke holiholi, merasa dirinya lemah, lesu.
Langkit, = lohot.
Langkitang, kepah, kerang, siput, keong.
Langkop, tutup peti atau pot, dekap; marlangkop, mempunyai tutup, bertutup;
manglangkopi, menutup sesuatu; mangalangkophon, mempergunakan sesuatu
sebagai tutup; langkop, banyak, sehingga rumah itu menjadi penuh;
simarlangkoplangkop, sej tumbuhan menjalar yang buahnya berwarna merah;
langkop ni hata, tambahan mengenai kata-kata yang dibuat menurut suka hati
pembicara.
Lango, langu, apak mengenai citarasa; malango, sakit karena makan makanan yang
tidak enak; mangalangoi, membuat sakit dengan makanan seperti itu.
Laning, = ulaning.
Lanja, mangalanja, membawa beban dengan memakai pikulan dari kayu yang ditaruh di
bahu sehingga pada setiap sisi tergantung setengah, memikul; lanjaan, pikulan dari
kayu; pangalanja, pengusung, pemikul.
Lanok, lalat.
Lanom, = nalom.
Lansang, luas, lapang; marlangsanglangsang, berjalan-jalan kesini kesana; parlangsanglangsangan, tempat berjalan-jalan.
Lansas, = parhalansasan.
Lansat, langsat; silansat, sebutan pada binatang-binatang terlebih kuda, yang berwarna
seperti lansat; na lansat, berwarna kuning pucat.
Lansim, runcing, tajam, mancung; santampul dua lansimna, sekali pancung kena dua
sisi; tarlansim, kena pisau, menginjak duri.
Lantom, silantom, sej pohon semak yang daunnya merah, nama sebuah daerah.
Lantuk, malantuk, menjadi lembek dan busuk msl daun-daun yang tua; lantuk, tangkai
tumbuhan yang sudah busuk; lantuk ni gaol, lantuk ni suhat dll; mangalantukhon,
membiarkan busuk, membusukkan.
Laok, marlaok, dicampur, bercampur, gabung, tercampur aduk, tidak murni lagi,
tercemar, tidak jernih, tidak suci, tidak bersih hatinya; mangalaokhon, mencampurkan,
mencemarkan; songon anak ni mata na so halaohan, seperti anak mata yang tidak
mencampuri dirinya dengan sesuatu, artinya: orang yang membuat segala-galanya
sendirian.
Laon, lama, waktu, masa; sadia laon, berapa lama; sataon laonna, setahun lamanya;
di laonlaon ni ari, sesudah lampau beberapa lama, beberapa lama sesudah itu, lama
kemudian; na sai laon, dahulu, sampai sekarang, selama ini.
Lapa, I. mangalapa, membedah, mengeluarkan isi perut binatang yang disembelih. II.
lapalapa, kulit padi, yang masih tinggal sewaktu menumbuknya; tardege pangalapaan,
kotor karena terinjak tempat dimana dikeluarkan isi perut ternak yang disembelih;
dikatakan mengenai seorang tukang sekongkol: namanya jadi buruk karena ikutserta
dalam pencurian.
Lapak, marlapak, tepuk tangan (tiruan bunyi "pak" sewaktu tepuk tangan).
Lape, I. sej kacang tanah. II. lapelape, kemah sederhana yang dipasang dengan
beberapa tongkat diatas tanah dan di atasnya sehelai kain; parlapelapean, pondok yang
sangat sederhana, peristirahatan sementara.
Lapedang, marlapedang, berenang. Lapik, lapik msl alas periuk, piring, alas untuk
menulis; parlapihan, obat penangkal terhadap penyakit, berpenyakit, wadah;
mangalapik, membuat lapik; mangalapik hata, berbicara manis untuk kemudian dapat
mengucapkan kata-kata kasar (captatio benevolentiae); diapus lapik, sej sumpah; lih
gana.
Laplap, sangat banyak, tidak terkira banyaknya; pangalaplapan, hutang pada mana
dikurangi perutangan bunga dan sebagainya lagi, agar penuntut utang memperoleh
sesuatu kembali.
Lapu, mangalapu, mencet, melumas; pangalapu, sesuatu yang dipakai untuk mencet,
pensil, kuas.
Lapuk, I. lapuk; lapuhon, berlapuk (juga mengenai pakaian). II. lali lapuk, sej burung
elang.
Las, panas, hangat; las roha, gembira riang; las ari, hari panas; las ni ari, panas hari;
ari las, musim kemarau, panas; mangalaslasi, memanaskan msl air; palashon,
memanaskan; laslasan, menjadi panas, merasa panas; las ni roha, kegembiraan,
kegirangan; marlas ni roha, bergembira, suka hati; palashon roha, menggembirakan;
halalas ni roha, kegembiraan; barita halalas ni roha, berita gembira; manghalashon,
menggembirakan, bergembira mengenai sesuatu; sipalas roha, apa yang membuat
gembira, apa yang menggembirakan; halasan ni roha, sesuatu yang menggembirakan
hati.
Lasiak, cabe.
Lata, bibit, tunas tanaman muda, tumbuhan muda; lata ni hopi, pokok kopi yang muda;
mangalatahon, menanam biji tanaman, meletakkan biji dalam tanah.
Latas, lih tas.Late, rasa iri yang jahat, dengki, iri hati, cemburu, marah; late ni roha, iri
hati, cemburu; latelate, idem; marlate ni roha, berdengki, marah; mangalatei, cemburu
kepada seseorang; masilatean, saling cemburuan; malate, kena dengki; retak
mengenai kayu; hau parlate, kayu yang gampang retak; panopa so malate, pekerja
yang cakap, pandai, yang tidak akan merusakkan alat-alat.
Lau, jin-jin, roh-roh tertentu yang menyebabkan gerhana bulan dan matahari, pada
gerhana bulan orang serukan: paulak bulan angka lau, kembalikanlah bulan, kalian lau.
Laung, naung; marlaung di toru ni hariara na bolon, berdiam di bawah kerajaan raja
yang besar.
Laup, malaup, terkena, seriawan, guam; kutuk yang dikenakan kepada orang karena
tidak mengurus keluarganya; molo ahu na so ra pasusuhon, andurabion ahu, molo
ibana na so ra manusu, malaup ma dilana, bila aku yang tak sudi menetekkannya,
biarlah aku sakit dada, bila dia yang tak mau menetek, biarlah lidahnya kena seriawan.
Laut, laut, danau; di dalam laut, dalam ribaan ibu; lautlautan, pusing kepala di air;
begu laut, penyakit typhus; mangalautlaut, pasir yang datang ke ladang dibawa ombak
menghanyutkan.
Lawas, lebar, luas; ladang lawas, daerah di sebelah selatan tanah Batak = Padang
Bolak.
Layar, layar; rayar, layar; marlayar, berlayar; butong layar, buntal layar karena angin;
na mangan layar, layar itu menangkap angin.
Le, male, lapar; male butuhana, dia lapar; mauas male,haus dan lapar; haleon, musim
paceklik, bala kelaparan; haleonon, menderita kelaparan; ditaha haleon, = hona
haleon, diserang kelaparan.
Lea, kecil, hina, jelek, keji; lea rohana mida ahu, memandang hina dia padaku;
mangaleai, memperlakukan orang dengan rendah, menghina; hona lea, kena hina;
lealea, penghinaan; haleaon, kehinaan, kerendahan, kekejian; palealeahon,
menghinakan, menjelekkan.
Leak, itu adalah tepat; leak ma antong, itu adalah tepat, itu adalah sepantasnya,
layaklah memang; ndang leak alealem ibana, rupanya ia bukan sahabatmu; leak aha
do i? apa itu gerangan? bdk leat.
Leam, leamleam, apung msl batok kelapa atau daun yang ditaruh di air agar air di
periuk yang dibawa di atas kepala tidak terbuang; naga lumeam, dewa air dengan
bentuk ular = boru saniang naga.
Leang, I. gelang; songon injamon leang, bagaikan meminjam gelang, sulit dilepaskan.
II. leangleang, burung layang-layang; leangleang mandi, burung layang-layang yang
menurut legenda turut membawa tanah sewaktu menjadikan bumi ini, malaikat dewa;
P.B.: unang gulut imput ni leangleang, jangan rebut buntut layang-layang, jangan
direbutkan sesuatu di awang-awang, siasia; leangleang harotas, layang-layang kertas.
Leas, kecil, tidak kuat msl gadu; marleas ni roha, memandang rendah terhadap
sesuatu, sepele, tidak penting, remeh, enteng.
Leat, bentuk, rupa; leat ni, rupanya, agaknya; ndang siat hatangku leat ni, tak
mempan ucapanku rasanya.
Leban, na leban, asing, yang lain; huta ni na leban, kampung orang lain; halak
simaleban, orang lain, orang dari suku bangsa lain; lebanleban tutur, kerabat jauh
tetapi satu marga. Lebat, sanghalebat, sebagian dari pidato.
Legot, liku, bengkok, tidak lurus mengenai jalan; marlegotlegot, berbelok-belok, kelokkelok, berliku-liku, berbelit-belit; mangalegot, bergerak dengan berbelok-belok, juga
dipakai dalam arti kiasan: tidak lurus, bengkok, tidak jujur.
Lehe, = pilit.
Leheng, keras kepala, degil; masiboan lehengna, masing-masing menurut
ketegarannya, tak sependirian.
Lehet, bagus, baik, cantik; lehet, sebagai jawaban: itu bagus, oke; palehethon,
mengindahkan, membereskan, memperbaiki; parlehetan, = pardengganan;
halehetanna, yang paling baik, tepat sebagai mestinya, ideal; tingki halehetanna,
waktu yang pas; marnalehet, berbeda cantik; lehetna i, cantik sekali.
Lehu, liku-lku, lengkung pada sungai; mangalehu, berkelok lewat mengalir mengenai
sungaiLehung, melengkung, bengkok.
Lekluk, = geduk.
Lela, I. pangalehon mata, tidak dilihat dengan betul-betul, silap. II. lela, = basar;
mangalelahon, memperlakukan seseorang dengan ramah dan murah.
Leleng, lama; sadia leleng, berapa lama? ndang pola sadia leleng, tidak berapa lama,
tidak lama sekali; saleleng ni lelengna, lama sekali, selama-lamanya; saleleng,
selama; saleleng hutanda ho, selama saya kenal engkau; marsilelengi, =
marnaleleng, berbeda mengenai jangka waktu; palelenghon, menunda; lelengna i,
lamanya, lama kali!
Lelep, = leleng.
Lelo, lelo ni bodil, engkol bedil.
Lemba, marlemba, tak ambil pusing, tidak perduli, tidak menaruh perhatian; lemba ni
roha, kelalaian, tidak perduli; tarlemba, terlalai, tidak ada perhatian.
Lemes, halus, rata, licin; dipalemeslemes hatana, dia mengeluarkan katanya (yang
bermaksud jahat) dengan manis.
Lendes, bdk lentes, rata, bersih elok mengenai jalan; mangalendes, membersihkan;
palendes, idem.
Lengket, = lehet.
Lengkot, = legot.
Lengkus, mundur, binasa mengenai orang, usaha. Lengleng, malengleng ateatengku,
meratap hatiku.
Lentes, bebas, terbuka mengenai jalan: manalentes, bebas, nampak dengan jelas (dari
talentes).
Lentuk, = lantuk.
Leo, sej tanaman rawa yang dapat merusakkan padi, diimpor dari Asahan.
Lepe, bengkok ke bawah, melengkung; silepe, binatang yang tanduknya luar biasa
bengkok; lumebe-lepe, bergerak ke sana ke sini msl telinga kuda; P.B: jumpang silepe
dohot sihalung, kerbau bertanduk bengkok dan bertanduk tergantung-gantung bertemu:
artinya: dua orang lemah, yang keduanya tidak bisa berbuat apa-apa.
Li, I. bulan ke-11 kalender Batak. II. seruan untuk mengusir ayam.
Lia, jarang.
Liang, liang, lobang, gua; tolu liang bugangna, tiga lobang lukanya.
Liap, mangaliap, mengenai sebentar, menyentuh msl kilat, api; mangaliap dohot mas,
membubuhkan mas pada, menyadur; mangaliap dohot perak, menyadur perak; P.b.:
na so haliapliapan, na so halipurpuron, na so hamiangmiangan, dikatakan dari
orang yang tidak dapat dihukum dan sama sekali tidak salah; liapliapon, =
ombunombunon.
Lias, bebas dari kesalahan, bebas dari sangka; palias, mudah-mudahan itu jauh,
demikian dikatakan mengenai celaka; palias hatam, apa yang engkau mengatakan itu,
semoga tidak kena pada saya; palias, kata untuk makanan waktu perang.
Liat, I. tano liat, tanah liat. II. liat, keliling, sekitar (bdk: haliang); liat portibion, seluruh
dunia; liat huta on, seluruh desa ini; mangaliati, mengelilingi.
Libe, ganti rugi yang dibayar untuk barang-barang hilang atau yang dirampas, tukar;
mangalibe, membayar ganti rugi; marlibe (di), bertukar barang.
Lidi, = lili.
Liga, kucil, terpisah, tersingkir, terasing; hona liga, tersingkir; mangaliga, mengucilkan,
menyingkirkan, mengasingkan, memisahkan, membedakan.
Ligan, = liga.
Ligi, mangaligi (juga mangiligi), memandang, mengunjungi, menengok.
Lili, I. lidi; parsipitulili, perempuan yang dapat menenun dengan 7 lidi; jadi sangat
cepat; cakap dan pintar mengenai raja. II. lilian, tertawan perhatiannya oleh, membuat
diri tertawan, tertarik oleh sesuatu dan oleh karenanya melupakan sesuatu; lilian ni
hata, enghabiskan waktu dengan beromong-omong; lilian mardalan, menghabiskan
waktu dengan berjalan-jalan; lilian, halilian, perintang-rintang waktu; daon halilian,
permainan untuk mengisi waktu; mangaliliani, menahan orang, menawan perhatian.
Lilin, lilin.
Lilis, I. menetes, tiris, bo-cor; ndang lilis, tidak mengeluarkan sesuatu. II. lilis, kayu
yang tua dan baik.
Lilit, besarnya sesuatu, garis lingkar; mangalilit, memeluk, meliliti msl tanaman
merambat yang meliliti pohon; mangaliliti, membaluti, mengikat, membungkus; juga:
menangkap orang dengan tipu daya; P.B.: ndang dope marandor nunga mangaliliti,
belum mempunyai sulur tetapi sudah mau melilit, artinya: membuat lebih banyak
daripada disanggupinya; mangalilit, mengikat; pangulilitan, bekas deram yang tinggal
setelah diikat dengan rotan; mangalilit, menguliti sepotong kulit kayu pohon di hutan
sebagai tanda pohon itu adalah miliknya.
Lilu, sesat, tersesat, salah langkah, kesasar, keliru; haliluon, kesesatan; mangaliluhon,
menyesatkan; paliluhon, menyesatkan seseorang; pangaliluon, alat, jalan untuk
menyesatkan seseorang.
Lilung, kata; malilung, bertutur kata, berkata, berbicara (And); na lambok malilung,
yang berbicara ramah dan lemah-lembut, bertutur kata ma-nis; palilung, keramahan,
kebaikan.
Lima, lima; palimahon, yang kelima; sipahalima, bulan ke-5; diparlima, dibagi lima, dibagi dalam lima bagian; mangalimai, melahirkan lima ekor anak mengenai babi.
Limbit, kurang baik dibuat, tidak lama tahan; sangat kurang lebar (gadu);
margadugadu na limbit, marbondar siangkatangkaton, pematang sawahnya lembek,
limpa, limpa.
Limpun, mangalimpun, meninggi mengenai suara yang bagus; juga: luar biasa
bersedih.
Limus, licin.
Lindak, lumindak, mundur; lumindaklindak, naik surut, bergelombang, berombakombak; mangalindakhon, membuang kesamping, menuangkan kesamping;
mangalindakhon na gok, dikatakan dari seorang kaya yang tidak peduli kalau ada
sesuatu yang hilang; silindaklindak na gok, kaya. II. lindak, gemerlap, berkilap;
palindakhon, membuat berkilap, bersinar.
Lindang, noda, cemar, cacad, cela, salah, cacad susila; marlindang, bernoda; na so
marlindang, tanpa noda, tidak bercela, tak cemar.
Lindi, I. = tindi, ditambahkan; ndang adong na lindi, ndang adong na lampis, sama
sekali tidak ditambahkan; mangalindihon, menambahkan, memperbesar msl piutang. II.
lindi, sej ulat yang membinasakan gadu.
Linjuang, silinjuang, tumbuhan berdaum merah dan ditanam sebagai penghias.
Linggom, teduh, berlindung dari sinar matahari, naung; linggoman, idem; marlinggom,
bernaung, mendapat naung, duduk di naung, berteduh; mangalinggomi, menaungi,
berhak atas sesuatu; ndang dope marbulung, nunga mangalinggomi (= ndang dope
Lingka = langka.
Lingkang, = tanggal, lekang, lepas, terkelupas, melepaskan diri; lingkang poda sian
ateatem, engkau lupa ajaran itu; lingkang utang, hutang sudah hapus, lunas;
sallingkang, satu lilitan mengenai gelang tangan, selingkar gelang.
Lintom, gelap, hitam; hoda silintom, kuda hitam; mangalintom, kelihatan gelap
mengenai air dan langit.
Lintong, telaga, kolam yang dalam; lintong majoajo, air yang dalam; Lumban Lintong,
lintong ni huta, nama-nama daerah.
Lintun, lari mengenai hamba; mangalintunhon utang, lari kerena hutang. Lio, tidak
berisi, encer mengenai susu, darah; halioan, berangkat dengan tangan kosong.
Lipan, lipan; lipan tano, lipat tanah berwarna hitam; lipan api, lipan berwarna merah.
Lipat, mangalipat, melecut, memukul; lipatlipat, sebilah kayu yang dipakai untuk
memukul, cemeti.
Lipe, keliru, bertentangan dengan kebiasaan, salah, palsu; lipe do hubege, salah saya
dengar; palipehon, memutar-balikkan msl kata-kata, mengalihkan arti; parpoda na lipe,
pengajar yang salah, yang palsu, orang yang memberikan ajaran palsu
Liplip, mangaliplip, mengucilkan orang dari adat; hona liplip, dibuang, disingkirkan,
terkucil; mambuat pangaliplipan, mengadakan perjamuan, untuk memberitahukan
kepada familinya bahwa ia tidak mau lagi mencampuri apa-apa dengan seseorang,
mengumumkan pengucilan.
Liput, mangaliputhon, melantas dengan dalam; liput di taon, liput di bulan, sudah
bertahun dan berbulan-bulan, lama sekali.
Litok, keruh, kabur mengenai air dan mata; mangalitohi, mengeruhkan; unang litohi
baba ni mualmu, jangan keruhkan mata airmu, artinya: jangan buat jahat terhadap
orang yang berbuat baik terhadapmu.
Liup, lumiup, dalam jumlah besar pergi atau bergerak ke satu jurusan, msl ikan, daundaun dihembus angin.
Loba, I. lebah; situak ni loba, air lebah, madu. II. sej kayu.
Lobang, lobang di antara gigi; lobangon, mempunyai lobang di antara gigi, ompong;
jagung na lobangon, songkol jagung pada mana banyak terdapat lobang-lobang karena
tidak berbiji; mas na lobangon, mas yang tua, baik; ihan na lobangon, ikan yang besar
dan tua.
Lobe, lobelobe, sej kayu pengelobangi tanah untuk menanam; pinggol malobe,
seorang yang mendengar setiap orang, tanpa kemauan sendiri, kuping menampung.
Lobi, lebih, terlalu banyak bersisa; lumobi, lebih, terlebih; lobilobi, kelebihan, apa yang
tinggal, sisa, limbah; marlobilobi, berlimpah-limpah, berkelimpahan, berlebihan; lobian
(di), berkelebihan mengenai; tarlobi, dalam hubungan dengan kata sifat: berlebihlebihan, terlalu banyak, sangat banyak, terlebih; tarlobi oto, terlampau bodoh; tarlobi
barani, terlampau barani.
Lobu, I. tempat kampung yang ditandai oleh empat tembok keliling; halaman desa yang
ditinggalkan orang tetapi masih ditandai dari temboknya; lobu ni babi, kandang babi;
lobulobu, pinggir pintu masuk ruma; mamungka lobu, mendirikan kampung dengan
lebih dahulu membuat memasang temboknya; hauma lobu, ladang pada suatu tempat
dimana dulu ada kampung; lobuan, tempat perkumpulan msl raja-raja, pemain-pemain
judi; marlobuon, mengelilingi; lobu, dimuka nama desa berarti: kampung, desa. II.
halobuan, terlupa, tidak diingat; ulos lobulobu, ulos yang diberikan kepada mempelai
waktu perkawinan.
Lobuk, mallobuk (marlobuk) taroktok, berdebar jantung pada denyut nadi yang tepat
dari sudut takhyul dianggap sebagai peringatan.
Lobung, terbuka, lepas dari kerongkongan sesuatu yang tadinya melekat di dalamnya;
me-ngenai jalan yang terbuka, yang dapat dilalui karena tidak ada musuh;
mangalobung, menembuskan, memotong, membukaLoga, = liga; mangaloga,
memisahkan.
Logam, logam.
Logo, kemarau, cuaca kering; ari logo, udara kering, musim kering, kemarau; logo ni
ari, kering, panas; pangalogologoon, retak mengenai tanah di musim kering;
silogologo, nama sej burung elang, nama sej kuda.
Logu, lagu, irama lagu, melodi; marlogu dua, tolu, berlagu dua, tiga.
Lohan, lokan.
Lohap, merenung.
Lohot, lengket, lekat, melekat (di); palohothon, melekatkan, mengikat; pira ni manuk
na halohotan, sisa telur ayam yang tak menetas; halohotan, dipegang, dihalanghalangi; salohot, rumput jarum, jarum-jarum.
Lohuk, lekung msl dalam kain, layar; lohuklohuk, lekung, akal, tipu daya.
Loja, letih, lelah; nunga loja ahu, saya sudah letih; saya tidak suka lagi, jemu, bosan;
halojaon, kelelahan; ndang marnaloja, tidak kunjung lelah, tidak letih, tidak lelah, tak
capek-capek; mangalojai, membuat capek, mempersulit; palojahon, idem;
manghalojahon, membuat sesuatu dengan bersusah payah.
Lolap, lebat, gelap; ramba lolap, semak belukar yang lebat; tombak lolap, hutan lebat.
Lolo, I. semua tiang kayu rumah; lolo sadari, apa yang bisa didirikan kerangka rumah
dalam satu hari; atas dasar itulah diperkirakan besarnya rumah (yang sedang besarnya
atau kecil); palolohon, mendirikan kerangka rumah yang telah bersedia. II. mangalolo,
mengelilingi; tarlolo, dikelilingi, dikerumuni; loloan, rapat, pada mana orang duduk
berkeliling.
Lolom, silolom, sej amporik berkepala hitam; silolom ni robean, = lombu (And).
Lolong, I. mahilolong, enggan kepada suaminya atau isteri, pengantin perempuan; bila
terjadi perceraian karena itu dikatakan: sidangka sidangkua sidangka ni singgolom,
na sada gabe dua utang ni sipahilolong, berangkai cabang singgolom, berganda
hutang sipahilolong, artinya: harus dikembalikan sebanyak dua kali uang mahar. II.
simalolong, mata (And). III. silolonghon, sej rumput.
Lolos, lalai, lupa, kelupaan, terlena, lupa luput; lolos ahu, saya lupa; parlolos, pelupa;
tarlolos, lupa, lalai, terlena.
Lomak, lemak, subur dan rimbun mengenai tanam-tanaman dan padang rumput.
Lombang, jurang, lembang, lembah yang dalam antara dua gunung, tebing curam;
lombang liung, jurang, terjal, tebing terjal; mangalombang, membuat tubir, berdeling,
Lombu, lembu, lembu Benggala yang kecil; lombulombu, perisai dua kulit lembu, juga:
tembok yang kuat dan tetap; sipantom lombulombu, sipenancap perisai, seorang yang
pertama melemparkan lembingnya pada perisai musuh dalam keadaan perang; perintis
pembuka jalan untuk kepentingan orang lain, orang yang berani membela hak orang lain.
Loming, mangaloming, memasukkan sesuatu dalam tabung bambu untuk dibawa msl
daging; lomingan, tabung bambu tempat memasak sesuatu di hutan.
Lomo, berkenan, suka, ingin, senang; lomo rohangku disi, ia berkenan pada saya,
saya suka itu; lomo rohana mida donganna, dia suka kepada teman-temannya;
lomom, seperti engaku suka, sebagaimana engkau mau; lomo ni roha, kesukaan hati,
kesenangan, kesayangan; marlomo ni roha, suka, senang, ingin; manghalomohon,
menyukai sesuatu; lomolomo ni roha, apa yang sangat disukai, diingini.
Lompit, terlipat; dua lompit, rangkap dua, lipat dua; mangalompit, melipat,
memperbanyak.
Lompitlompit, lipatan; lompit, terlipat; marlompitlompit, berganda-ganda, berlipatlipat; mangalompiti, membengkokkan msl lutut; silompit sampulu, lipat sepuluh,
rangkap sepuluh, sepuluh kali lipat; mangalompit musu, menangkap musuh pada jalanjalan persembunyian; lompitan, jalan persembunyian.
Lompo, lampau, luar biasa, berbuat terlampau jauh, terlampau, keterlaluan, melebihi
timbangan; na lompo do pambahenmi, kelakuanmu melebihi yang diizinkannya;
mangalompoi, kelakuanu melewati apa yang diizinkan; na so halompoan, yang tidak
dapat dilebihi oleh siapapun, tak dapat diungguli; na gurgur sian solup, na lompo sian
hatian, meluber daru cupak, lebih dari timbangan, lebih dari patut.
Lomuk, empuk, lunak, lembek, enteng, mudah, jinak; lomuk ma jumpang ho, semoga
mudah engkau jumpai; mangalomuk ingkau, melembekkan, melembutkan sayur
dengan melulutnya; marnalomuk tanganna, dia bertangan dingin.
Lonap, buta, terbenam pada lumpur; mangalonaphon, mengorok, membor dalam tanah
untuk menyimpan sesuatu supaya orang tidak melihatnya lagi.
Longa, I. lenga, semacam tumbuhan (sesamun). II. kurang, tidak utuh, tidak penuh; pitu
longa tolu, dari tujuh kurang tiga; longa, terlampau sedikit, tidak penuh.
Longe, longeanna, bekas-bekas di dalam periuk, pada mana dapat dilihat sampai
dimana periuk tadinya penuh; pada ukuran isi: kira-kira banyaknya isi sesuatu; na so on
longeanna, kira-kira sekian banyaknya; mangalongeanhon, menaksir sesuatu.
Longing, bunyi "nging" yang terdengar dalam telinga; manghuling silonging, adalah
demikian sunyinya hingga bunyi "nging" dapat didengar di telinga; marsilonging, tibatiba diam mengenai suara, mendiam, sunyi senyap.
Longit, I. daging yang dikirim kepada seseorang untuk menunjukkan bahwa ia adalah
musuhnya; manutung longit, mengirim pernyataan perang kepada musuh. II. longit,
kurang; malongit, berkurang, menyusut, surut.
Longkot, = lohot.
Longlang, berhenti, tidak diselesaikan msl pembangunan rumah, terbengkalai,
tanggung; masilonglangan, saling mengganggu, saling merintangi, saling menghalangi.
Longo, lengang, sepi, jauh di dalam kelihatan, jauh kedengaran msl suara; tombak
longlongo, hutan rimba, hutan belantara, rimba raya.
Loni (juga: noli) = hali, kali; saloni, apa yang sekali saja dibawa, sekali lewat;
Lonsa, mangalonsa, dengan menginjak-injak membuat lembek msl sawah oleh kerbau,
melumat tanah liat dengan menginjak-injak.
Lontik, pahat kecil, terlebih dipakai untuk menetak gigi; mangalontik, mengikir,
memahat gigi dengan pahat kecil seperti itu; marlontik, bergigi yang sudah dipahat.
Lontung, nama daerah di tepi Danau Toba; nama marga.
Lopa, melekat satu sama lain; dengan cita rasa menandakan dalam mulut setelah lama
menderita lapar atau mengenai orang yang sakit ingin lagi makan.
Lopak, putih; amporik silopak, sej gelatik berkepala putih; lali silopak, burung elang
berkepala putih; marsilopak, kelihatan putih kerana kekurangan hujan, mengenai
ladang, keputih-putihan.
Lopot, mangalopot, melompati, melangkahi sesuatu; lopotlopot, cara melompatlompat; berselang-seling, berantara.
Lopuk, marlopuk, gemertak msl senapang, bambu yang sedang terbakar; marlupuhan,
lebih termasyhur, lebih terkenal, sebenarnya: lebih gemertak; parlopuk ni barita,
kemasyhuran, tersiarnya berita.
Lopus, sampai (tempat, jauh, jaraknya); lopus dope, masih jauh; mangalopushon,
meneruskan, terus sampai, berjalan terus sampai.
Losap, (kata kasar) buta; menderita kerugian dalam perniagaan; nunga dilosaphon
tigatiga i hami, barang dagangan itu telah membuat kami rugi; mangalosaphon,
membenamkan, menyurukkan kepala ke air.
Losok, malas, lambat, enggan; na ro losokhu, saya malas, enggan; marro ni losok,
menjadi malas; halosohon, kemalasan.
Lota, tidak jalan mengenai jerat (lota do sambil) tidak meletus karena takut atau karena
bodoh; lota boti: tidak maju, kalangkabut.
Lote, sej burung puyuh; turtu ninna anduhur, tio ninna lote, hata na uli unang muba
unang mose, 'turtu' bunyi burung tekukur, 'tio' bunyi burung puyuh; perkataan-perkataan
yang baik tidak boleh diubah atau diputuskan; diparlotelote, selalu menang dalam
beberapa perang.
Loting, macis, alat pembuat api, pemantik api, baja dengan mana orang membuat api;
loting bulu, pemantik api dari bambu; batu loting, batu api; lotingloting, sepotong kayu
yang di-potong seperti pemantik api; masilotingan haleon, amat berat mengenai
bahaya kelaparan.
Lotop, melekuk, cekung mengenai mata (sesudah sakit atau menjaga malam); lotop do
eme, hanya sedikit padi yang ada dibandingkan dengan dulu (lawan: suha, = banyak),
berlimpah-limpah; marlotop, gemertak.
Lotung, andung lotingloting, ratap karena meninggal seorang raja, ada gendang dan
ratapan. Lotup, ruam, borok di atas kepala anak-anak.
Lotus, marlotus, detus, cetus mengenai bunyi senapang kalau obat bodil itu basah.
Lua, I malua, bebas, lepas, lolos, mati; otik na dapot, godang na lua, apa yang
diperoleh, dianggap sedikit; tetapi bila hilang dianggap banyak; paluahon,
membebaskan, menyelamatkan, melepaskan, memerdekakan; sipalua, orang yang
memerdekakan, penebus; haluaon, pembebasan. II. mangaluahon, melarikan, msl
seorang perempuan atau barang; mangalua jolma, melarikan perempuan;
mangalualua, menipu orang, dan kemudian melarikan diri secara diam-diam. III. silua,
pemberian, hadiah, kado; maniluahon, memberi sesuatu sebagai pemberian,
menghadiahkan.
Luak, maluak, beset, terkelupas msl kulit, kapur, cat; mangaluak, mengelupas;
manjalahi luakluak, mencari alasan atau sebab untuk bertempur; luakluak, apa yang
terkelupas dan jatuh; pangaluahon, tempat sesuatu terkelupas, pengelupasan.
Luam, luam mata (roha), degil, tidak mau, tidak enak perasaan.
Luas, = puas; paluas, = papuas; luasluas, senda gurau yang tidak enak, lawak yang
tidak lucu; marhaluasan, = marhapuasan.
Luat, daerah, wilayah, negeri; dongan saluat, teman sedaerah, orang senegeri;
marluatluat, menurut negeri, daerah, berdaerah-daerah.
Lubis, nama daerah di Toba; alogo Lubis, angin kuat (dari Lubis).
Lubu, = pungu.
Lubuk, lubuk; lubuk raya, nama gunung yang tinggi di Angkola; lubuk pandabuan,
kerugian yang dibuat untuk mencegah kerugian yang lebih besar; msl dengan menjual
barang di bahwa harga supaya tidak tinggal tidak terjual.
Lugu, gulu.
Luha, maluha, berluka, berlobang, rusak, binasa, musnah, transitip mengenai harajaon
dan hasangapon; P.B.: patuduhon luha tu panopaan, mengumumkan suatu
kesalahan; ndang piga songon ogung na paboahon luhana, tidak banyak orang
mengakui dosanya seperti 'ogung', bila gong retak, orang terus mendengar bunyinya.
Luhon, tidak berisi, kosong mengenai bunga-bungaan; tidak berakibat, tidak mendapat
apa-apa.
Luis, gampang roboh msl pagar; mangaluishon, menghancurkan msl, air yang
menghancurkan tembok, bendungan.
Lujuk, I. mallujuk, jatuh ke dalam air msl buah pohon kayu yang berada di tepi danau;
kedempung, mendebuk msl buah-buahan yang jatuh ke air; bunyinya seperti 'juk'. II.
lujuk, tidak dipikirkan, terlampau berani, terlampau percaya, tidak ditimbang-timbang,
terlalu berani tanpa pikir.
Lukluk, I. marlukluk, keriting mengenai rambut, tidak cocok satu sama lain mengenai
pakaian, tidak tepat mengenai jahitan. II. mangalukluhi, me-rancap, menggosok-gosok,
onani.
Luli, I. segumpal kapas untuk memintal benang. II. sipaluli, bisa, racun untuk membuat
seorang laki-laki impoten.
Luluk, rabuk 'bagot' (obat) jamur yang halus yang terdapat pada pohon aren, cocok
sebagai bahan batu api.
Lumang, kosong: tidak menangkap sesuatu apapun msl nelayan; lumang muli, pulang
tanpa hasil, pulang dengan tangan kosong; silumang = sigumang, sej kumbang air.
Lumbung, tabu lumbung, sej labu manis; juga: jarang, renggang mengenai mata jala.
Lumok, gemuk.
Lumut, = limut.
Lunak, lembek mengenai tanah; bosi lunak, timah.
Lunda, rusak, terbelah msl tembok kebun, barang dagangan, tidak laku; mengenai
peraturan undang-undang yang tidak lagi berlaku.
Lungam, hilang; lungam matana, dia tidak dapat mencarinya; na jotjot ma lungam
mata ni nampuna i marnida ugasanna, molo dung dapot halak tangkoanna, sering
pemiliknya baru kehilangan sesuatu bila orang mencurinya.
Lungga, = lumbang.
Lungguk, terkumpul, tertumpuk; mangalunggukhon, mengumpulkan, menumpukkan,
mengonggokkan; dipangalunggukhon, idem.
Lunglung, tempat menangkap ikan di sungai; lunglungan, tikar yang dipasang berupa
kelambu di tempat tidur; masuk lunglungan, menjadi pengantin lelaki, kawin.
Lungun, sunyi, sedih, sepi, kepiluan hati, lengang mengenai tempat dan jalan, rindu,
sayu karena kerinduan; na lungun, kesunyian, shahdu; dalan na lungun, jalan yang
sepi; lungun ni roha, kesayuan, dukacita, tersinggung (sedih); malungun di, rindu
akan, dalam keadaan rindu; lungunan, merasa diri kesepian, sendirian;
manghalungunhon, mengingini sesuatu, merindukan, menanti-nantikan; parlungun,
Lupa, lupa, pelupa; lupa ahu disi, saya lupa; nunga lupa raja i di utangna, = raja itu
sudah lupa akan utangnya; lupa sian paringotan, lupa; mangalupahon, mangalupai,
melupakan sesuatu; silupa, demam, panas, sebutan yang dipakai sebagai pengganti
arun karena kepercayaan kepada takhyul; silupaon, beroleh demam panas, malaria.
Lupak, sebidang tanah yang tidak seharusnya mempunyai bentuk tertentu, satu teras di
ladang padi; lupaklupak, lobang dalam parit untuk menangkap ikan setelah dikeluarkan
air.
Lusim, lusin terutama dipakai sebagai ukuran panjang: selusin elak = 6 meter.
Luslus,
------------------------------------------------------------M--------------------------------------------------------------------------
Ma, lah, penanda tekanan msl: adong ma sada halak, adalah seorang; ro ma tuson, datanglah
kesini; sai saut ma hatam, jadilah seperti perkataanmu; na ro ma udan, akan datang hujan.
Maba (= naba), sembuh kembali; nambura maba, dalam arti sembunyi: dia baru
kelahiran anak.
Mabar, sej pohon kayu yang besar, sej hariara (juga: nabar).
Mabas, jatuh mengenai cacar.
Mabuk, mabuk, pening, bersusah hati; mabuk dibahen ulaon, pening karena terlampau
banyak pekerjaan; mabuk laut, mabuk laut; pamabukhon, memabukkan,
memeningkan; sibahen na mabuk, minuman keras; hamabuhon, kemabukan, hal
mabuk; parmabuk, pemabuk, peminum.
Madat = modat.
Maen, anak perempuan saudara laki-laki isteri seseorang; anak perempuan ipar; juga:
su-aminya; parmaenon, yang bisa dipanggil 'maen'.
Maga, maha, mulia, besar; magamaga ni sombaon, kebesaran, kemuliaan 'sombaon'
juga: naganaga.
Mago I. bdk ago. II. magomago sep, pelan-pelan hilang, menghilang msl sejumlah uang
kecil. Magopo, percuma, sia-sia, mubazir, sayang; magopona i, sayang sekali.
Mahal, mahal, langka, jarang dan oleh karenanya mahal; mahal dapot, jarang atau sulit
diperoleh.
Mahi, tambahan kata di muka kata kerja yang tertentu msl mahilolong.
Mahir, apik, manis.
Mai, tambahan kata dimuka kata kerja yang tertentu = masi, mengambil sesuatu.
Maing, marmaing, menarik muka marah, tak selera. Majal, = mahap, muak, bosan;
tumpul mengenai pisau; majal pandaion, rasa apak.
Malabulan = mangalabulan.
Malaek, lih pala II.
Mala, murah hati, memberikan kepada tamu; melayani, suka memberi; na mala, yang
suka memberi, tuan rumah; pitu gaja nilapa, molo soada na mangido, ndang adong
na mala, sembelih tujuh gajah, bila tak ada yang minta, tak ada yang mau kasih; pala,
hal memberi, pemberian.
Mallo, nama sej rotan yang besar dan kuat sering dipakai buat rambing, titi gantung;
tubutubu mallo, berganti-ganti memperoleh anak yaitu laki-laki, perempuan, laki-laki
dsb seperti daun pohon mallo yang daunnya berganti-ganti kiri dan kanan.
Malo, cakap, terampil, pintar, pandai; na malo, pandai, cakap; mamalomaaloi, cakap
dalam bermacam-macam hal; manghamalohon, dapat memakai sesuatu dengan
kecakapan walaupun hanya sedikit; hinamalo, kepandaian, kecakapan; marnamalo,
berbeda dalam kepandaian, dalam kecakapan; P.B.: na jumpang gabe na tinangko,
molo so malo, na tinangko gabe jumpang molo malo, yang jumpa jadi yang dicuri,
bila tak pandai, yang dicuri jadi yang dijumpa kalau pandai; malomalo, kecakapan,
kelicikan dalam menipu.
Malu, malu, malu terhadap sesuatu, tidak suka akan sesuatu; marmalumalu, tidak suka
akan sesuatu; marhamaluan, malu; pamaluhon, mempermalukan, membuat malu;
tarmalu, menjadi malu; masipamaluan, saling melukai perasaan, saling merendahkan.
Malum, sembuh, pulih mengenai penyakit; dingin mengenai makanan, minuman dan
kemarahan; pamalumhon, menyembuhkan, mendinginkan; sibahen na malum, apa
Mam, awalan mem pada kata kerja yang berawal huruf b atau p
Mama, = meme (Angk).
Mamak, lebar, lapang, rata dihamparkan, dikembangkan; mamak rohana, dia mengerti
sesuatu dengan sulit, sulit diartikannya; batu mamak, batu yang lebar dan keras; batu
mamak na so hagairan, batu yang lebar yang tak tercongkel, artinya: orang kuat, yang
kemauannya harus dituruti.
Mampul, telah diambil hasilnya, habis panen; mampul eme on, sesudah panenan ini
selesai, habis panen ini.
Mamue, dari kata: bue, beranak (ternak); pamuean, ternak yang betina.
Manabia, Tenggara.
Manat, bdk: nat, hati-hati, cermat, awas, waspada; manat, hati-hatilah, jaga; manat
marpangalaho, berlaku hati-hati; pamanathon, memeriksa sesuatu, meneliti,
mengamati, menyelidiki; dipamanatmanat, idem. Mandar, sarung; marulakulak
songon suhaton mandar, selalu mengulang, ulangi bagaikan sarong yang bulat, dan
oleh karenanya tidak berakhiran.
Mandera, bendera.
Mandiang, mendiang.
Mang, awalan meng pada kata kerja berawal huruf i,n,r, msl: mangalehon,
manganolnol, mangaririt.
Mangalabulan, nama dewa (yang menggembalakan bulan), adik laki-laki Mula Jadi Na
Bolon dan Soripada, yang menyukai segala keburukan, kejahatan juga: Malabulan.
Mangaraja, bdk: raja.
Mangemange, bunga pohon palem.
Mangga, mangga.
Manggang, bdk: ganggang, lepas, longgar msl dayung; parhata manggang, pembual,
seorang yang membuka mulutnya lebar-lebar, bermulut besar, bermegah-megah, yang
melebih-lebihkan segala sesuatu.
Mangot, simangot, juga: sumangot, arwah moyang yang naik martabat dan yang
dipuja; parsimangotan, tempat keramat dimana diyakini berdiam roh mulia nenek
moyang.
Manisia, manusia sebagai lawan dewa-dewa dan hantu-hantu; jolma manisia, umat
manusia.
Manjo, I. = loas ma jolo, so ma jolo, biarlah begitu dulu. II. cocok untuk dinikahkan
(Angk).
Manman, I. = manat, perlahan, lambat. II. ummanman dihilala, dia merasa dirinya
bertambah baik.
Mansam, jenis, cara, macam, ragam, corak; tolu mansam, tiga caranya, jenis;
samansam, satu macam, sejenis; masiboan mansamna, bermacam-macam jenisnya,
beraneka ragam; marmansam-mansam, berbagai-bagai, beraneka jenis, bermacammacam.
Mantega, mentega.
Manus, I. tidak peduli, tidak ambil pusing. II. manus, terlupakan; manghamanushon,
melupakan sesuatu.
Maon, menunjukkan masa yang akan datang; diboto halak maon, orang akan
mengetahuinya.
Mar, apa yang ditakutkan; hata mar, kabar buruk untuk mana orang menjadi takut.
Mara, mara, bahaya, bencana, malapetaka; soada mara, tidak ada bahaya; marmara,
berbahaya, dalam keadaan bahaya, terancam; parmaraan, bahaya, keadaan
berbahaya.
Maradauntung, = maradatua.
Maranti, pohon meranti, jenis-jenis: maranti piangin, maranti bane, maranti hori.
Maras, bdk aras, merasa belaskasihan, kasihan.
Mardeka, merdeka.
Mardung, simardung, kata bilangan (And); anak na tolu simardung, anak laki-laki
yang tiga itu; na dua simardung, dua buah.
Mare, pucat mengenai muka; maremare, perhiasan dari daun-daunan bagot yang
dipasang pada rumah-rumah dan jalan-jalan waktu pesta.
Marga, marga, suku, klan; dongan samarga, kawan semarga; nasida na samarga,
mereka yang semarga; marmargahon, bermarga A; marmargamarga, yang berlainan
marga, dari berbagai-bagai marga, beraneka ragam.
Mas, (= omas), emas, mas tempaan yang dipasang pada telinga; parmasan, karung
anyaman untuk menimpan padi berisi 12 solup; juga dipakai sebagai takaran.
Masa, masa, berlaku, terjadi, biasa dipakai, mode, berjangkit mengenai penyakit
menular; na masa, itu terjadi, mode, faktual; begu masa, sahit masa, epidemi, penyakit
menular; di masa ini, waktu ini atau itu terjadi, di musim, di periode; masa onan, = basa
onan; hamamasa, hal terjadinya kejadian, peristiwa kejadian; pamasahon, menjadikan
sesuatu, mewujudkan, melangsungkan, membuat jadi mode, mengadakan,
meyelenggarakan.
Masak, masak, matang mengenai nasi dan buah-buahan, kering betul mengenai kayu;
mambahen masak, memasak, membuat ranum; satonga masak, setengah masak;
marmasakhon (diparmasak), menyiapkan kebutuhan makanan; parmasak, aneka
Masi, I. awalan kata pada kata benda yang bermakna: mengambil; masitimbaho, pergi
membeli tembakau; masihau, pergi mengambil kayu; pasitimbaho, uang untuk membeli
tembakau. II. masi-an, awalan masi dengan akhiran an pada kata kerja, kata benda dan
kata sifat menghasilkan perbuatan saling, berbalasan; masihosoman, saling membenci;
masitabian, saling memberi salam. III. masi, awalan pada kata kerja dengan tamahan
be pada objek penderitaan menghasilkan makna: masing-masing; masiboan barang na
be, masing-masing membawa bebannya sendiri; masipasangap amana be, masingmasing memuliakan, menghormati ayahnya.
Masuk, masuk; masuk tu jabu, masuk ke dalam rumah; ndang masuk, tidak masuk, itu
tidak termasuk di dalamnya, itu tidak dapat diterima; masuk singkola, diterima masuk
sekolah; hamasuhan, tempat jalan masuk, dapat dimasuki; pamasukhon,
memasukkan, membawa ke dalam; masuk tardidi, dipermandikan, dibabtiskan; masuk
silom, menjadi Islam; dimasuhi, dimasuki; masuk, hal perbuatan masuk, pemasukan.
Mata, I. mata; mata ni ari, matahari; mata ni bulan, bulan; mata ni ari ni tot, mata kaki;
mata ni bodil, raras senapang; bodil sidua mata, senapang beraras dua; mata ni
onan, saat yang paling ramai di pekan; mata ni pesta, (hariburon), saat yang paling
ramai pada pesta, mata pesta; mata ni bonang, ujung benang yang dimulai; mata ni
bagot, tempat buah, dimana tuak disadap; mata ni jala, mata jala; mata ni bulu, tempat
pada bambu dimana cabang yang baru keluar; matamata, pengawas, mata kayu;
mamatamatahon, mengawasi, mengamati, memata-matai; simata modom, orang yang
bermata lemah; simata, mutiara, manik-manik; mata intan, intan; mata sormin, kuda
putih yang mempunyai mata putih; parmata, kacamata; juga: orang yang dapat melihat
hantu, peramal; sangkamata, sebagian, sebiji; hamataan, kesatuan sebagai tandingan:
puluhan, ratusan, dsb; losung sidua mata, lesung berlobang dua; P.B.: borngin do
jambar ni mata, pada malam hari mata harus beristirahat; mardua di mata, marbagi di
roha, membagi dengan jujur, dengan adil. II. mata, tata, mentah; aek mata, air bersih
dari mata air; anak mata, orang bebas, lawan hamba; daro mata, darah yang
mengental, darah kental. III. manangkothon simata, menetapkan pertunangan karena
uang mahar dibayar pada waktu mana pengantin perempuan di kalungkan mutiara,
manik-manik; sibaramata, sej burung; anak ni mata, orang yang tidak berkawan.
Mate, mati, meninggal; padam mengenai api, berhenti mengenai angin, berakhir
mengenai pertempuran, kering mengenai air; mate so mangan, mati kelaparan; mate
maup (mogap), tenggelam, mati lemas dalam air, mati hanyut; mate gaol, mati karena
lanjut usia; mate mosu, mati mengenai pohon kayu; mate mata ni ari, terbenam
mengenai matahari; bulan mate, bulan mati; satonga mate, setengah mati; matemate
ne, hampir mati; aek simatemate, mata air yang hanya sekali-sekali memberikan air;
pudun mate, simpul yang tidak dapat dilepaskan; lawan; pudun mangolu; mate ma
ahu, seruan tanda sangat berdukacita, mati aku; na mate, orang mati, yang mati; na
matengku (na matena), matiku, matinya; hamamate, hal mati; songon dia parmatena,
bagaimana dia matinya? pamatehon, mematikan, membunuh; matean, kehilangan
seorang karena mati; matean ama, kehilangan ayah karena mati, kematian ayah; na
matean, orang yang masih hidup, yang menghadapi kematian di keluarga; marmatean,
mati dalam jumlah besar; dipamatemate, berpura-pura ma-ti, berlagak mau mati; mate
ma ho, kutukan; sahit hamatean, penyakit yang membawa kematian;
manghamatehon, mati karena sesuatu; mate marsak, mati karena sedih hati.
Meang, I. buah rangkai pohon palem dan pisang, keriting mengenai rambut; meang
muli = meang mauli, rambut keriting. II. marmeang muli, tidak ada hambatan pergi
kesana kesini, masuk keluar; laku mengenai (wanita) karena orang suka mengawini
wanita berambut keriting; marmeang bahir, memihak, memandang bulu. III. sej pohon
yang menghasilkan ramuan kayu yang baik.
Megas, mudah patah, rapuh mengenai padi yang kering dan sewaktu menumbuk pecah;
P.B.: megas na pir, mitak na momo, mengenai seseorang yang mengorbankan semua
harta miliknya untuk dapat membalas dendam: bungkuk atau patah.
Mehet, I. bdk ehet. II. marmehetmehet, mengembik mengenai biri-biri atau kambing.
Meja, meja; uang (ringgit) meja, uang yang harus dibayar di kantor kalau mau
mengajukan pengaduan.
Mejan, = galegale.
Mela, malu, berkeraskepala.
Melmel, = metmet.
Melok, lunak, kurang berdaya mengenai rasa hati msl karena penderitaan.
Meme, kunyah dan langsung masukkan ke mulut, mamah, makanan yang dimamah,
makanan; manaruhon meme, membawa makanan mengenai burung; marmeme
(dimeme), mengunyah untuk anak kecil dan memberikan kepadanya; pangemehon,
membawa anak kepada ibunya agar diberikan makan yang dikunyah; marmemehon,
mengajarkan; meme tu anakna do parange ni inana, anak laki-laki menurut ibunya,
tersadur pada anaklah perangai ibunya; paulak meme, membalas budi terhadap
orangtuanya.
Mena, gambaran bintang: ikan, yang dapat dilihat dalam bulan hurung.
Menak, demak, diam, tenang, tenteram, damai; pamenakhon, mendamaikan,
memenangkan.
Mene, = mana.
Menek, kecil (Angk).
Mengenmengen, = lengenlengen.
Mengo, marmengomengo, berbunyi dalam telinga.
Meram, = merham.
Merdep, cincin dan likat; merdep matangku, tertutup mengenai mata, mengantuk.
Metep, lapuk, tidak terpakai lagi mengenai tali dan pakaian, lih etep.
Metmet, kecil; metmet rohana, ia menghina, kecil hatinya; marsimetmeti, tidak sama
kecilnya, berbeda kecil; hametmetonna, muda, masa kecil, kerendahan; pametmethon,
mengecilkan, memperkecil; metmetna i, betapa kecil, kecil bangat, kecil amat.
Mil, I. sepotong daging yang bagus sekali. II. berkecambah mengenai padi yang
direndam.
Milas, I. las, panas (Angk); aek milas, air panas. II. air yang keluar dari mata, semuanya
yang keluar dari mata; milason, berair-air mengenai mata; na samilas, sedikit sekali.
Milmil, marmilmil, bersiul de-ngan mulut. Mimir, merembes, tiris; aek mirmir, mata air
yang kecil, air yang merembes, air rembesan.
Minak, = miak.
Minggu, ari minggu, hari minggu; marminggu, merayakan hari minggu, pergi ke gereja,
beribadah; parminggu, orang yang pergi ke gereja; parmingguan, tempat ibadat,
gereja, tempat dimana orang merayakan hari minggu.
Mingor, mengenai telinga: ribut kedengaran, suara hiruk pikuk, hingga tidak mendengar
dengan jelas.
Mira, sebutan kapada ayam jantan yang berwarna merah, jago; mira bohi, riang,
gembira, ke-heran-heranan kelihatan, tercengang.
Misang, musang.
Misti, = ingkon.
Mit, marmitmit, memikirkan se-suatu untuk menipu, memperdayakan; parmitmit,
penipu.
Modang, sej pohon kayu, yang kayunya putih, baik untuk kayu ramuan; modang
sanggar, sej modang.
Modar, babak belur, lemas karena kena pikul.
Mogap, megap, mati lemas dalam air, mati lemas; mate mogap, idem.
Mohop, panas; juga dalam arti kiasan; mohop ateate, panas hati, marah lih ohop.
Mojong, marmojongmojong, menurut tetapi dengan rasa enggan, berpura-pura patuh.
Molo, kalau, jikalau, jika; ia molo, idem; molo tung, jika kadang-kadang, kalaupun.
Moma, bdk mona dan bona; martua mona, memulai kerja di ladang dengan baik.
Mommon = monmon.
Momo, mudah, enteng, lunak, gampang lumat; marsimomo, menumbuk padi yang
kurang kering; momoan, suatu persembahan untuk seorang yang meninggal dan terdiri
dari makanan yang disukainya, makanan yang mudah cerna.
Momong, bodoh.
Momos, kuat, teguh, diikat, tegak, ketat; momos daging, sehat, gempal;
pamomoshon, mengikat dengan kuat, meneguhkan, mengetatkan; momos ditiop, kuat
dipegang.
Monding,bdk onding.
Mondok, bdk ondok.
Mondut, bdk ondut.
Mong, bunyi ogung.
Monggak, membuka mulut lebar-lebar karena sangat letih msl binatang yang dikejar-
Mongkor, tidak masak mengenai buah-buahan. Mongkus, tidak sopan dalam kelakuan
dan makan, melahap apa saja; parpangan na mongkus, seorang yang memakan
semuanya apa yang diperolehnya.
Monis, menir, pecahan beras yang sangat kecil atau sisa-sisa beras; sibola monis,
seorang yang memelah monis, demikian disebut orang kikir, orang pelit; monismonis,
bintil-bintil pada puting payudara karena infeksi.
Morhumba, bintang Akuarius, sala satu dari 12 pormesa.Mormor, huting mormor, sej
kucing; kiasan untuk orang kikir, orang pelit.
Moror, licin.
Mostop, gatal; mostop ateatena, dia menjadi degil, dia tidak mau.
Motan, na so motan, tidak bisa dipercayai, tidak berguna; so motan, demikian disebut
orang yang membuat semua orang menjadi musuh dan tidak mempunyai kawan.
Motung, sej pohon kayu yang daunnya di bawah sebelah bawah putih; simotung, anjing
putih.
Mual, mata air, sumber; baba ni mual, mulut mata air, tempat air keluar dari tanah;
marmualmual, berbual-bual; mual haroroan, asal, titik keluar; marmual sian, berasal
dari, datang dari.
Mudar, darah; marmudar, berdarah; urat ni mudar, pembuluh; mudarmudar, sej pohon
yang kayunya merah.
Mula, mula, awal, asal; mulamula, mula-mula; di mula ni mulana, pada awal sekali; di
mulana, mula-mula; parmulaan, permulaan; marmula, memulai; marmulahon, sesuatu
sebagai asal mula-mula; Mulajadi Na Bolon, dewa tertinggi yang menjadikan dunia dan
nasib manusia berada dalam tangannya.
Munsung, baba, moncong; munsung babi, begitulah disebut orang yang mulutnya
menonjol ke muka bagaikan muncung babi; P.B.: tu jolo tarmunsung, tu pudi tarihur,
tidak bisa kemana-mana, tidak dapat masuk atau keluar.
Munung, ornamen dari ukiran rumah atau pisau dengan kepala kerbau; parmunung,
pengukir ornamen ini.
Murnik, parmurnihmurnihon, penyakit yang menusuk dalam tubuh msl karena cacing.
Muruk, marah, gusar; P.B.: tinutung bulu di dalan parbantoan, molo haroro ni
muruk, ndang niingot hamagoan, bila orang marah dia tidak lagi memikirkan apa-apa;
parmuruk, pemarah, orang yang cepat marah; marmurukmuruk, orang yang suka
marah; mamuruhi, memarahi; manghamurukkon, marah mengenai sesuatu; na ro
murukna, dia menjadi marah.
Musang, tua sekali mengenai sesuatu yang lama terletak msl anggur, padi dan menjadi
semakin baik, bdk usang.
Musar, bdk usar.
Muse, I. lagi, juga. II. muse, kelak, di kemudian hari. III. muse pe, nantilah, lain kali.
Musu, musuh, lawan, bermusuh; musu ruar, musuh dari luar; lawan = musuh dalam
kampungnya sendiri; musu tihus, musuh yang terbesar; marmusu, berperang;
parmusuon, perang, peperangan; hamusuon, perang, perbuatan perang; parmusu,
prajurit, serdadu; musu tali, musuh yang cara berperangnya dengan menangkap orang
dan mengikatnya; musu bodil, musu sebenarnya dengan mempergunakan senapang.
Mutu, rela, rajin, berusaha sekuat-kuatnya; mutu mangalului, rajin mencari; P.B.: mutu
siborok mangalului guluan, mutu roha ni jolma hangoluan, = siborok rajin mencari
kolam, manusia rajin mencari kehidupan; cebong suntuk mencari kubangan, manusia
bingung mencari nafkah, kehidupan.
------------------------------------------------------------N--------------------------------------------------------------------------
Na, I. kata pengganti penghubung; halak na hutanda, orang yang saya kenal; nasa na adong,
semua yang ada, segala sesuatu; na parjolo, yang pertama; na uli, yang bagus, yang elok; na so
uhum, hal yang tidak adil, yang tak menurut hukum; dipaboa nasida, na so jadi hami ro,
diberitahukan mereka, bahwa kami tidak jadi datang; na olo do ahu, saya mau. II. di muka kata
yang menunjukkan waktu masa lampau: na bodari, tadi malam, semalam; na taon i, tahun yang
lewat, tahun yang lampau; na taon sada, tahun sebelum tahun yang lewat, dua tahun yang lewat;
na masa onan, pekan yang terakhir, yang lampau; nantoari, kemarin; na sogotan, tadi pagi, juga:
na sogot narian. III. akhiran kata pengganti kepunyaan orang ke tiga tunggal. IV. na, ambillah ini
(diberikan sesuatu kepada orang).
Naba = maba.
Nabar, = mabar.
Na bodari, tadi malam,bdk bot.
Nabung, marnabung, mencukur; manganabung, mencukur, menggundul; raut
parnabung, pisau cukur; P.B.: tajom pe raut parnabung, tajoman do butuha na male,
betapapun tajamnya pisau cukur, lebih tajam lagi perut yang lapar.
Naek, naik, mendaki, memanjat; manaek, naik; boru manaek = boru maiturun; naek
sorga, bertambah meningkat mengenai kekayaan dan hormat, bertambah pangkat; lam
tu naekna, menambah terus-menerus, semakin bertambah, semakin meningkat;
panaekhon, menaiki (= dipanaek); hanaehan, tempat naik, tempat yang didaki;
sideang hanaehan, tangga; patimbo hanaehan, pabagas hadabuan, meninggikan
kenaikan, memperdalam kejatuhan; kesombongan; naeknaek, lutut kaki belakang ternak
sebagai tangga anak-anak untuk menunggang kerbau.
Naeng, (juga: naing), akan, mau, hendak, ingin, berniat; naeng ro udan, akan datang
hujan; naeng tudia ho, engkau mau kemana? hendak kemana kau?; naeng neang,
perempuan mau ringan, mau bersalin; naeng tangis, mau menangis; naengnaeng,
mau, sedang, hendak.
Naga, ular yang legendaris; naga padoha, ular yang menghancurkan bumi setelah baru saja dijadikan dan kemudian dibelenggu di bawah bumi
dan sekarang menimbulkan gempa; Boru Saniang Naga, dewi air (begu legendaris);
sisik nagaon, mempunyai penyakit tertentu pada mana kulit menjadi bersisik.
Nagari, = bangso.
Nagori, I. = nagari. II. sinagori, jari manis.
Nahoda, = induk.
Nai, I. = nae. II. dihubungkan = nari msl sadanai, satu lagi; piga nai? berapa lagi?.
Naing, = naeng.
Naingan on, bdk ingan II.
Nala, nyala; marnalanala, bernyala-nyala mengenai api, api yang marak.
Nalom, merasa senang dengan nasibnya, penuh kepercayaan yang kuat, yakin sekali,
pasrah, tawakal; nalom ni roha, kepercayaan yang kuat, tabah, pasrah;
marhanalomhon, = (diparhanalom), harap akan, merasa senang dengan sesuatu;
mananalom, mengingini sesuatu; mananalom tu indahan, hidup hanya dari nasi,
sudah puas hanya dapat nasi; mananalom tu Debata, hidup hanya atas karunia Tuhan,
pasrah pada Allah, berharap kepada Allah.
Nama, lagi, masih, hanya, sa-ja, cuma, semata; ise nama ta-ding, siapa yang lagi
tinggal? siapa cuma yang tinggal?; tolu nama, hanya tiga lagi; tudia nama ahu, kemana
gerangan saya pergi? kemana aku lagi? Namadu, lih lamadu II.
Namboru, dari ina ni boru, saudara perempuan ayah; anak ni namboru, kekasih.
Demikian dikatakan isteri terhadap suaminya atau seorang gadis kepada seorang
pemuda, yang boleh diambilnya dan yang disukainya.
Nambur, bintik-bintik air yang melekat pada rerumputan di pa-gi hari; hona nambur,
berembun, kena embun.
Nambura, (dari na imbaru), belum lama, belum begitu lama, barusan, baru saja.
Nami, akhiran kata milik orang pertama, jamak, bila yang disapa itu tidak termasuk di
dalamnya, kami.
Nanggar, martil besar, pemukul besar; batu nanggar jati, batu ajaib yang legendaris,
dari situ orang dapat menaik ke benua atas.
Nanggo, pun, juga, bahkan, walaupun hanya malahan; nanggo sada ndang adong,
satupun tidak ada; lehon ma tu ahu nanggo dua kibung, berikanlah walaupun hanya
dua saja kepadaku.
Nangka, biji dalam buah pinasa; juga pinangka, di Angkola: pinasa; batu nangka =
batu pinangka.
Nangkar, marnangkarnangkar, sendirian, mengenai seseorang, yang tidak dipeduli
oleh siapapun, yang tidak diindahkan, bdk: sangkar.
Nangkoda, = nahoda.
Nangkok, mendaki, menaiki, menanjak; manganangkohi, menaiki, mendaki sesuatu;
panangkokhon, membawa ke atas, sesuatu yang mudah dikerjakan, dipersulit lagi;
nangkohan, lereng, tampat yang curam, tanjakan.
Nantalili, = lili.
Nanton = na tu on, mari kesini, berikan kesini.
Nare, mari, datanglah kesini, seruan kepada anak-anak; nare huabing, mari ke
ampuanku.
Nari, akhiran kata, lagi, juga: nai; sadanari (sadanai), satu lagi; piganari, berapa lagi;
sahalinari, sekali lagi; duahalaknari, dua orang lagi; satongkinnari, sebentar lagi;
duapulu ringgitnari, duapuluh ringgit lagi.
Nasa, I. seluruh, semua, segala; nasa na, semuanya yang , segala sesuatu yang; nasa
na manggulmit, semuanya yang bergerak, hidup; nasa ragam ni hau, semua jenis
pohon kayu. II. na sa, sebesar; na sahorbo, sebesar kerbau; na sa on (na sa i),
sebesar ini, segini, segitu; na sai laon, beberapa waktu yang lama, dahulu; nasanasa
on, sebesar ini, segini-gini ini, sebegini besar.
Nasida, kata pengganti orang ketiga jamak: mereka; sebagai kata halus, juga dipakai
untuk kata pengganti orang ketiga tunggal; juga sebagai akhiran kata milik orang ketiga
jamak.
Nat, = manat, hati-hati, cermat.
Nata, lain kali, sekali ini biarlah begitu; nata pe, idem juga: umum, nyata sudah lama
diketahui; so nata, tidak diketahui.
Naung, (dari: na dung) sudah, yang telah, sesudah berlangsung; naung sidung, yang
telah siap dibuat; raja naung pinabangkit, raja yang sudah diangkat, yang telah
dinobatkan;
naung jinalo, apa yang sudah diterima.
Nda, dari inda, I. kan, bukankah, bukan, dalam pertanyaan yang mengharapkan
jawaban positip; nda ho do na hugonghon i, bukankah engkau yang saya undang?
nda i? bukan? bukankah begitu? II. kecuali bila, selain, jika tidak; ndang adong
haposanku nda holan raja, saya tidak punyai perlindungan selain raja; ise na begu
nda ulubalang i, siapa yang berani perkasa, kalau tidak pahlawan itu?
Ndangana, tidak.
Ndi, = indi.
Nean, = nian.
Nemnem, tabah, sabar; sinemnem urukuruk, lembut, halus, dikatakan mengenai orang
yang mengetahui memilih kata-katanya sehingga merupakan tulang daun lidi yang
semakin bertambah halus.
Nene, = tongtong; udan nene, hujan perlahan-lahan tetapi terus-menerus dan oleh
karenanya menembus; panenehon, mengerjakan sesuatu tanpa berhenti, terusmenerus.
Ngair, = ngais.
Ngais, rasa dingin pada gigi msl sewaktu menggigit mentimun.
Ngal, tidak cukup, terbengkalai, tidak sampai, tanggung, gantung; rusuk na ngal, rusukrusuk yang pendek; dolok na ngal, bukit; ulaon na ngal, pekerjaan yang tidak siap,
terbengkalai; ngal hosa, sulit bernafas, tersengal nafas; hangalan, keadaan sesuatu
yang kurang; kekurangan, cacad, ketiadaan; padaohon hangalan, mempersembahkan
kurban untuk seorang pemuda/pemudi, yang tidak berhasil mencari teman hidupnya,
membuat sesajen membuang sial agar cepat kawin.
Ngali, dingin; ngali ni ari, hal dingin, sejuk, kedinginan; ari ngali, musim dingin;
ngalian, kedinginan.
Ngalut, berat sekali, lelah sekali, payah dikerjakan; hangaluton, kesakitan, penderitaan, jerih payah, perjuangan.
Ngangang, terbabang, terbuka lebar-lebar msl kuburan yang kosong, tidak berisi
mengenai padi; panganganghon, membuka lebar-lebar msl mulut.
Ngao, murung, sendu, merasa sepi.
Ngaor, = ngaur.
Ngarngar, pecah-pecahan.
Ngelngel, = jugul.
Ngendul,ngilu, salah urat.
Ngelsu, = ngilsu.
Ngenge, cacar, ruam cacar; marngenge, berpenyakit cacar; ngenge basa, cacar angin,
cacar air; ngenge bajaure, penyakit campak; ngenge godang, poken; ngenge
sigundal, cacar besar dan banyak sekali; ngenge tahutahu, campak.
Ngengngeng, = jengkel.
Ngensuk, = ngensut.
Ngensut, marngensutngensut, menggersik.
Ngeuk, marngeuk, berdesar, mendesit. Ngiak, marngiakngiak, memeking, berkaingkaing, bunyi yang dibuat babi; menangis me-ngenai anak-anak.
Ngiar, terik, bernyala-nyala, membakar dengan sangat; ngiar ari, matahari membakar,
terik; marngiarngiar mohopna, panas menyala; pangiar soara, menyaringkan soara.
Ngilu, perasaan gigi kalau makan sesuatu yang asam; ngilu ipon mangangkupi ho,
tidak enak bergaul dengan engkau.
Ngingi, gigi; ngingi ni hudali, gigi cangkol Batak dari besi, gigi garut; ngingi ni pen,
pen waja, mata pena.
Ngok, tarngok, menjadi tidak sadar, menjadi pingsan, pingsan karena terjatuh.
Ngolu, hidup, kehidupan, kekuatan hidup, hayat; ndang adong ngolu ni baoa, laki-laki
itu adalah impoten, lemah syawat; parngolu, yang memberi hidup, hidup; mangolu,
hidup; nasa na mangolu, segala sesuatu yang hidup; andorang (tagan) di ngoluna, di
masa hayatnya, sewaktu dia hidup; pangoluhon, menghidupkan, membiarkan hidup,
memelihara; sipangolu, yang mengidupkan; hangoluan, kehidupan, nafkah, makanan;
juga dalam arti kiasan: kehamilan; adong do hangoluanna, dia hamil; marhangoluan,
hamil; hangoluan, hidup ini; manghangoluhon, memakai sesuatu sebagai mata
pencaharian, memakai sesuatu dengan itikad kebaikan, menghayati.
Ngongong, diam, tidak berbuat apa-apa, tidak bergerak, berhenti; nunga ngongong, ia
sudah mati; marngongngong, berdengung mengenai bunyi serangga yang terbang dan
banyak jumlahnya.
Ngorngor, dengan diam-diam dan perlahan-lahan tetapi terus berjalan, tidak padam msl
kayuyang terbakar selalu; tidak senang, bersungut-sungut karena penderitaan yang tidak
berat; ngorgor do mohopna, mengenai seorang pasien: panas badan sudah stabil;
ngorgor roha, sering resah, selalu murung, merasa prihatin.
Ngosngos, tindih menindih; patungosngos, menggigit geraham karena mau mati atau
karena sakit sekali, mendengusdengus.
Ngotngot, berlama-lama menderita, terus menerus sakit mengenai luka kecil tetapi
pedih; P.B: landit porhot gota ni simargalagala, hansit ngotngot, naung adong
jumadi
soada, orang tidak tahu ataukah getah dari simargalagala harus disebut licin atau
kasar, tetaplah susah hati kalau menjadi tak berguna apa yang dimiliki; ngotngot
partangis, tersedan-sedan karena susah hati; ngotngotan roha, tidak dapat mengatasi
kesedihan hati, pilu rasa dada.
Nguk, dengan kata ini si ibu membantu anaknya membuang air besar; nguknguk,
Ngukngak, = ngaknguk.
Nguknguk, menokok.
Ngumngam, tidak harmonis, tidak serasi bunyinya, juga tentang kata-kata yang tidak
sesuai pada pengadilan.
Ngurngar, bericara nyaring, membikin ribut. Ngusngus, mangusngus, makan buah dari
tangan.
Ni, I. menunjukkan adanya kaitan dengan genitif; sebagai kata benda atau kata
pengganti yang berbentuk pasip: oleh, dari msl; na nilehon ni raja i, yang diberikan oleh
raja itu; di jolo ni, di muka; di atas ni, di atas; angkup ni i, lagi pula, apa lagi; di balik
ni, di baliknya, lagi pula, apalagi; II. prefiks atau infiks, yaitu awalan gabungan dari na +
di, yang di; nilehon, diberikan; binoan, dibawa, yang dibawa. III. kata penunjuk tempat:
dengan mulut dan bibir ke muka: ni on, yang ini.
Nia, na nia, na ia, agak banyak, lumayan banyak; na nia toropna, lumayan banyak
orangnya; na nia lehetna, bagus betul, baik; na nia lelengna, agak lama, lumayan
lama.
Nian, sebenarnya, kiranya, agaknya, sebaiknya (sering ka-ta lawan: alai, = tetapi);
sintong do nian hatam, alai ... yang kaukatakan itu sebenarnya benar, tetapi....; on do
nian lapatanna, ini arti sebenarnya; i ma nian, harusnya itu.
Niang, marniang, kurus; P.B.: marniang inana dionsopi anakna, ibunya menjadi kurus
kalau anak-anaknya menetek, induknya harus dihisapi anaknya; manganiangi,
nampaknya kurus (karena susah pikirannya).
ningon, begitu harus dikatakan; ninna roha, dipikir orang, orang sangka begitu, maksud
hati; ninna rohangku dibagasan, saya pikir, saya sangka dalam hati, maksud hatiku;
ninna halak, begitu kata orang , dibilang orang.
Ninggiran, tinggiran, tongkol kayu dalam mana gigi dan tangkai hudali diikat.
Ningkhon = ningon I.
Ningon, I. ingkon, harus. II. lih ning.
Ningot, marningot, lih ingot.
Nipis, tipis, halus; marnipis, bertammbah tipis, menipis; hanipisan, kaki yang berluka
karena banyak berjalan; panipishon, menipiskan.
Nok, terlelap, nyenyak tidur, pulas; nok matana, dia nyenyak tidur.
Nolnol, pelotot, tertuju, terarah ke; nolnol matana, matanya diarahkan secara lebarlebar ke sesuatu; manganolnol, mengamat-amati sesuatu, merenung sesuatu,
memelototi.
Noma (lih doma) = nama, hanya (Angk)
Nonor, persis menurut urutan dan satu katapun tidak boleh diubah.
Nop, = pos; ndang nop rohana, ia tidak senang, puas; hanopan, = haposan. Nosan,
kuat, rajin, berguna; marnosan, rajin, berguna, bermanfaat, telaten, berbobot;
parnosan, daya kerja.
Numma, = nunga.
Numaeng, sekarang.
Nung, = dung; nungi (nungni) = dung i; nungma, = nunga.
Nunga, sudah, sekarang, menunjukkan terlaksananya sesuatu yang lampau; nunga
sahat raja i, raja itu sudah tiba; nunga huboto i, saya telah mengetahuinya.
Nunut, selalu, bertekun, ulet, tidak terlalu banyak sekaligus; nunut do siraja ni
ompuna, ketekunan pangkal maju; manganunuti (dinunuti), bertekun kerja; ulaon
nunut, pekerjaan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Nurnur, begu nurnur, hantu jahat, roh-roh orang mati yang sewaktu membuat peti mati
tidak diukur tubuhnya. Ya sangat besar dan menakutkan orang terutama perempuanperempuan yang hamil yang membuat mereka ini keguguran.
------------------------------------------------------------O--------------------------------------------------------------------------
Obok, obat penangkal terhadap obat-obatan atau aji, obat penawar; pangobohi,
penangkal; mangobohi, memberikan obat penangkal.
Odap, gendang kecil yang kedua sisi ditutup dengan kulit; mangodapi, memukul
dengan ke-ras seperti pada gendang odap.
Odo, mangodo, menuntut hak; pangodoan, suatu jumlah uang, yang harus dibayar,
agar orang lain tidak bisa membeli barang itu, uang panjar.
Odon, mangodon, menekan supaya keluar msl buang air besar, seorang bayi yang
keluar dari rahim ibunya; mangodonhon, menekan sesuatu dengan keras dari atas ke
bawah; taliodonodon, tali yang menahan muatan yang dibawa menurun gunung. Tali ini
diikat di belakang supaya muatan itu jangan terlalu kuat menarik ke bawah.
Odong, modong, tinggal, bersisa; ndang modong, tidak bersisa; paodong, biarkan;
paodonghon, dibiarkan sebagaimana keadaannya, menjaga, memelihara; raja odong,
= ilik.
Odop, marsiodop, disewakan, sewa-menyewa.
Odor, marodor, dalam keadaan berbaris, beriring, berjalan yang satu di belakang yang
lain bdk udur.
Odot, mangodothon, menekan dengan tangan atau perkakas.
Ogap, mogap, megap, lemas, ma-ti lemas di air; mogap roha, bingung; mangogapi,
membingungkan seseorang dengan banyak kata, membentak, menghardiki.
Ogung, gong, gung, gung terdiri dari: oloan, panonggahi, doal, panggora;
ogungogung, gong kayu untuk anak-anak; mangogungi, memukul gong untuk
menghormati orang mati atau tamu; dao sitopa ogung, daoan ma ho, jauh-jauh
penempa gong, lebih jauh lagi kau.
Ohop, mohop, panas, hangat, kepanasan; ndang tartaon ohopna, (mohopna), tidak
tertahan panasnya; diohopi api, dipanasi api.
Ohot, ohot manghuling, perlahan dan sulit berbicara mengenai orang yang tidak tahu
memulai berbicara.
Ojak, mapan, sudah mendapat tempat pasti, berkediaman, berdiri atas; mangojakhon,
mendirikan msl sebuah desa, harajaon; ojakhon, stop, belalah dirim, patokkan;
paojakhon, mendirikan, menguatkan, menetapkan, membuat fundamen, menempatkan
ojahan, fundamen, tanah kuat, alas, fundasi, alas, basis, dasar; haojahan, idem.
Ojot, mojot, tiba-tiba berhenti, mandek; mojotmojot, tersangkut, tidak dapat diteruskan,
tersendat-sendat; paojothon, menghentikan; mangojot, menghambat, menghalanghalangi.
Ok, sulit untuk ditelan msl tepung; ok do rohangku, agak sulit untuk saya; ohan, tidak
bisa ditelan karena makanan tidak lincin; juga tong yang sulit diisi karena ada angin di
dalamnya.
Ola, bagian; ola ni na mate, daging yang diberikan sewaktu penguburan orang mati;
marolahon (diparola), membagi-bagi.
Olas, daging ternak yang mati msl karena sakit, bukan karena dipotong; juhut olas,
daging ternak yang mati; mate molas, mati dalam rahim ibunya mengenai manusia dan
binatang.
Olat, I. watas, batas, garis pisah; olatolat, tanda, batas, garis pisah; olat ni, kata depan:
mula dari, sejak, hingga di; olat ni on, mulai dari sini, sampai disini; olat ni on tu
ginjang, (tu joloan on), mulai dari sekarang, hingga nanti; olat ni ari adui, sampai hari
itu; olat ni palak ni patna ro di pakpak uluna, dari telapak kaki sampai ubun-ubun. II.
Mangolati, menghalangi, menahan; mangolat pinahan, menggembalakan ternak,
menggiring ternak, mengusir ternak; pangolat, nama garis kecil pada Aksara Batak yang
menandakan hilangnya bunyi "a" pada huruf mati (= panongon).
Ole, moleole, (= meoleol), tidak tentu, tidak tetap, selalu berubah-ubah; simoleole,
plinplan, orang yang gampang berubah, yang berpendirian ti-dak tetap.
Olgap, molgapmolgap, pendek napas, sulit bernapas, mengenai seorang yang mau
mati.
Olo, setuju, menurut, dengan kata ini dinyatakan ya; olo ma tutu, ya benar, benarlah itu;
mangoloi, menuruti, mentaati, menyetujui; diparolooloi, di turutnya; pangoloion, hal
menurut, mentaati, ketaatan, persetujuan; mangolohon, meng-hendaki sesuatu,
menyetujui; parhata oloan, orang yang harus ditaati, pembicara panutan;
masipaolooloan, saling menurut, saling mentaati, saling memahami; ogung oloan,
gong besar dalam orkes Batak, gong pemula.
Olol, I. sej lalat; P.B: olol maranak naning, lalat beranakkan penyengat, artinya: orang
yang kecil beroleh anak laki-laki yang besar. II. maruolol, bunyi pekak mengenai
genderang.
Olop, I. tempik sorak, aplus; soara olopolop, seruan gembira, ucapan tanda
menyetujui; mangan indahan olopolop, mengadakan makanan pesta msl pada
kelahiran anak laki-laki; mangolophon, menyoraki seseorang, menyetujui. II. olopolop
ni suhut, = jambar, bagian yang diterima kaum kerabat yang terdekat, anak perempuan
yang terdekat sewaktu pernikahannya; indahan olopolop, makanan yang diterima oleh
laki-laki sekampung pada hari lahirnya seorang bayi.
Olos, = iris.
Olsap, molsapolsap, mengantuk mengenai orang yang mau tidur; mati molsap, mati
kelaparan.
Oltik, = moltikoltik, mempunyai hanya sedikit saja lagi kehidupan, dalam keadaan
sekarat. Olting, saolting, sedikit.
Oma, sej rumput yang cocok makanan kuda; simaromaoma, sej rumput yang rupanya
Omar, mangomar, berputar-putar mengenai mata, mata meliar; mata mangomar, mata
yang mengancam; diomarhon matana, diputar-putarkannya matanya, di-sorotkan
matanya kemana-mana.
Omba, I. beristirahat, berhenti; ndang marnaomba alogo, angin tidak berhenti, tidak
henti-hentinya angin; paomba, beristirahat, berhenti. II. ombaomba, pantat (kurang
halus), kata yang lebih halus: hundulan.
Ombak, hudali ombak, mencangkul yang bergigi tiga; mangombak, mencangkul.
Ombas, termin, waktu singkat mengenai pekerjaan selama dapat dikerjakan sekali jalan
tanpa berhenti, jadi beberapa menit; sangombas, sesaat, seketika, sekejap, sekali; tolu
ngombas, tiga kali; marngombasngombas, pada waktu tertentu, tidak selalu terus,
berwaktu-waktu, bergelombang.
Ombik, rawa-rawa yang dalam dan luas, tanah lumpur yang dalam dan luas.
Ombongombong, kerabu.
Ombur, sej tanaman di atas air, dipakai sebagai sayur, tumbuhan air yang bisa disayur;
ombur aek, sej rumput; omburombur, rawa-rawa, tanah gambut, tanah lumpur yang
ngembut-ngembut. Ombus, hembus, tiup; mangombus, meniup, menghembus;
ombusombus, pipa yang dipakai untuk mengembus; pangombusan, tempat
mengembus, meniup, nama daerah di Uluan (Toba).
Ome, = eme.
Ompas, I. bdk tompas, terhempas, roboh, ambruk; marompas, roboh, terban, bolbol,
ambruk; marompasan, rebah dalam jumlah besar, atau sering terban, pada ambruk;
mangopas, mencampakkan; mangompas dirina, mencampakkan dirinya,
menghempaskan dirinya (dalam arti moril); mangompashon tu tano, menghempaskan
ke tanah. II. mompasompas, tercampak-campak, terhempas-hempas, berkeliling tanpa
tujuan, berkeliaran tidak menentu.
Ompin, siompin, sej eme; siompin tali, sej eme.
Ompon, I. tempat padi yang dibuat dari jerami, bakul besar yang dianyam dari jerami
dan dipakai sebagai tempat padi di sopo; omponompon, bulir padi yang bagus yang
disimpan sebagai simbol keberuntungan atau rejeki. II. (bagot) siompon, sej bagot,
yang besar tetapi tidak tinggi.
Ompu, nenek laki-laki dan perempuan; ompu ruhut, nenek laki-laki dari pihak ayah,
juga abangnya; ompu bao, nenek laki-laki dan perempuan dari pihak ibu, juga saudara
laki-laki dan saudara perempuan mereka; ompung, panggilan: nenek; ompu doli, nenek
laki-laki; ompu boru, nenek perempuan; ompu parsadaan, nenek moyang, leluhur;
daompung, nenek laki-laki saya; mangompungi, memuja orang sebagai nenek ayah,
nenek moyang; ompu, juga nampuna, pemilik; ompuompu, sej tanaman berbunga
putih; P.B.: ompuompu ni hunik do ahu na tinuhor sian onan, ompu ni na lungun do
ahu na soada tudosan, akulah kerempeng kunyit yang dibeli di pekan, pusat kesedihan
On, kata petunjuk: ini; porlak on, kebun ini; halak on, orang ini; ahu on, saya ini; hami
on, kami ini; sadari on, sehari ini; on do dohononku, ini yang saya mau katakan; on do
alana, ini alasannya, ini sebabnya; di on (dison), disini; tu on, = tuson, kesini; sian on,
dari sini; angka on, mereka ini, inilah semuanya, para ini; siboanon on, yang mau
dibawa ini; ala ni on, karena ini; angkup ni on, apalagi, selama ini, disamping itu; on
pe, walaupun demikian, maka, dari sebab itu, jadi, arkian.
Onan, pekan, pasar, tempat pekan; maronan, pergi ke pekan, berpekan, berbelanja di
pasar; paronan, orang yang pergi ke pekan, orang berbelanja; masa (basa) onan, hari
pekan berikutnya, pekan berikut; mata ni onan, saat yang paling ramai di pekan;
maronanonan roha, pikiran menjadi kacau karena ramainya pekan, sampai tidak tahu
lagi, diingat apa yang mau diambilnya disana, kebingungan.
Ondas, mangondas, pesta orang mati disertai gendang, tari kematian; mangondasi,
menghormati seseorang yang mati dengan pesta seperti itu, menari dalam upacara
kematian seraya mengelilingi jenazah.
Ondeng, onteng, kata pengganti: yang baru disebut, yang diberitakan tadi; hata
ondeng, kata-kata yang barusan disebut; bongka ondeng, masalah, hal tadi, urusan
yang baru disebut itu.
Ondop, teratur, sering, tetap, selalu; na ondop, mereka yang datang secara teratur.
Ongkak, mendahak, membatuk panjang, karena salah menelan atau menderita sesak
nafas.
Ongom, mangongom, menahan barang cair dalam mulut, meraih sesuatu dengan
mulut; pangongus, memboroskan, membuang-buang, pemboros.
Onjat, mangonjat, menggoyang agar penuh, padat msl beras dalam periuk, memamati.
On pe, maka, oleh sebab itu; bdk pe I. Onsit, = jora; mangonsit, melarang,
menghukum seseorang agar memperbaiki dirinya, menegur supayah mengubah sikap.
Onsong, monsong, tanpa berhenti pergi kesana kesini, berpusing-pusing kemanamana mengenai asap di rumah Batak; mangonsong, mengelilingi.
Onsop, manonsop, mengisap, menyusu; onsop manusu, menyusu pada tetek ibu;
posoposo na onsop di bagotna, anak yang menyusu sebagai petunjuk umur;
marniang inana dionsopi anakna, seorang ibu menjadi kurus karena terhisap anaknya;
onsop mudar, menghisap darah; onsoponsop, puting susu dari karet, sej burung kecil
yang mengisap madu dari bunga; onsoponsop ni lali, sej tumbuhan.
Onsot, mangonsot, pada pesta (= horja) memanggil para peserta dengan tembakan
senapang yang dijawab dengan tembakan pula; bodil pangonsot, tembakan-tembakan
ini untuk memanggil tamu.
Ontok, montok, berhenti mengalir: umumnya: berhenti, tak jalan lagi; mangontohi,
menghentikan, mengeringkan, menutup saluran air; paontok, idem.
Ora, mangorai, melarang; ndang haoraan ahu i, saya tidak bisa melarangnya; oraora,
larangan; oraora tompuk, larangan pura-pura, larangan yang diharapkan oleh yang
melarang agar tiadak ditaati.
Orang, orangorangan, sej "sombaon" dalam hutan, keramat hutan. Orbuk, debu,
rabuk.
Ordang, tongkat yang diruncingi untuk membuat lobang di ladang untuk menanam padi
dan jagung, tugal; mangordang, me-naburkan dengan cara ini, menugal; pangordang,
orang yang menaburkan dengan cara ini, penugal; mordang, sedang menaburkan;
ordangon, musim menabur, musim menugal.
Orgos, = osos.
Ori, bdk hori -II, manoriori, berjalan sepanjang tepi, menepi, meminggir-minggir;
mangoriori dolok, berjalan di tepi gunung.
Ormus, seorang yang selalu bisa makan banyak, rakus, congok; na ormus, pelahap,
yang rakus; haormuson, kerakusan, kecongokan.
Orngak, takut.
Orngot, menimbulkan rasa kasihan mengenai soara seorang anak yang tangis,
mengibakan hati.
Oro, mangoro, bertunangan, me-milih untuk diri sendiri; oroan, tunangan, pengantin perempuan; maroroan, bertunangan; oro ni bulan, menstruasi, haid; na nioro ni bulan,
wanita sedang haid. Orok, marorok, kurang ajar, tidak tahu malu.
Orom, mangorom, menahan diri msl makanan tertentu, berpantang, berpuasa; ndang
tarorom ahu, tak bisa menahan diriku, tak sanggup berpantang; ndang taroro so....,
mesti; harus.
Oror, moror, berputar, berpusing; moror diida, dilihatnya semua berputar-putar, pening;
morur, idem.
Oros, = iris.
Orot, bdk eret, morot, pergi, berangkat; paorothon, memindahkan, menggeser tempat;
ndang tarorot, tidak bisa ditawar-tawar lagi sewaktu membeli, tak tergeser.
merendahkan.
Oruk, nyaring, ramai, bising dengan banyak ribut; mangoruhi, bikin ribut, meributi,
membuat hiruk pikuk.
Ose, mose, ingkar, berobah, terputus mengenai perjanjian, langgar perjanjian; hata
naung nidok ndang jadi muba ndang jadi mose, ucapan yang telah dikatakan tidak
boleh diubah atau diputuskan; mangose, mengubah, merombak, melanggar; mangose
padan, memutuskan perjanjian, melanggar ikrar; P.B.: pat ni satua tu pat ni lote, mago
ma panguba, mamora na niose, sengsara pelanggar janji, sejahtera yang terlanggar.
Otas, = osas.
Otik, sedikit; saotik, sedikit; otikotik, hanya sedikit saja, sedikit-sedikit; motikotik, lebih
sedikit; mangotihi, mengurangi, mempersedikit; oting, = otik.
Otohotok, sej tanaman berbunga kuning dan berair hitam, yang dipakai untuk mewarnai
ukiran rumah (gorga).
Otol, motolotol, berusaha.
Otot, = otos.
Otur,(bdk: atur), marotur, disusun, ditempatkan menurut urutan, beraturan dalam baris.
------------------------------------------------------------P--------------------------------------------------------------------------
Pa, awalan kata kerja, berarti: membuat, menjadikan; pabontarhon, menjadikan putih,
memutihkan; paotootohon, menjadikan bodoh yaitu menipu; palahohon, membuat supaya pergi,
sering dengan akhiran "hon"; juga menyatakan kata bilangan pangkat msl; palimahon, kelima;
papituhalihon, untuk ketujuh kalinya.
Paal, = pal.
Pada, guru di ho manang pada hapur manang pada sira bahenonmu, saya berada
dalam kekuasaanmu, engkau dapat memakan atau membunuh saya.
Padang, padang, padang rumput, dataran; Padang Bolak, nama daerah di Tapanuli
Selatan; sering dipakai untuk nama kota msl Padang Sidempuan.
Padar, makanan yang digulai pedas; mamadar, cara memasak dengan membakar dan
mencampur dengan darahnya; mangan na pinadar, makan daging yang digulai seperti
tersebut di atas, makan enak.
Pade, = ture, (Angk). Padeha, seloroh, gurau, lawak; sideak padeha, pelawak.
Padi, padi (eme); mangido bunga padi, memohon padi berbulir dalam doa yang resmi.
Padoha, naga padoha, naga legendaris yang dianggap menyanggah atau mendukung
bumi dan menyebabkan gempa.
Padot, rajin bekerja, tekun, telaten; padot marulaon, rajin bekerja; manghapadothon,
mencintai dan menekuni bidang kerjanya. II. sipadot, sapu; mamadoti, menyapu di
halaman desa.
Padu, membeku, mengental mengenai susu, dan embrio bayi dalam kandungan.
Paduk, I. batu yang diikat di bawah jala agar jala itu tenggelam. II. sej permainan judi
dengan melempar uang logam mengenai sasaran; marpaduk, main lempar uang logam
mengenai sasaran.
Paet, pahit; sipaetan, sej ikan; ubat na paet, obat pahit, kina.
Pagabe, sej alat tenun, mistar besar yang dipakai menetak benang waktu menenun.
Pagani, bayonet.
Pagapaga, = ampapaga.
Pagar, penolak bala, penangkal untuk menjauhkan roh-roh jahat dan pengaruhnya;
humunti pagar, menjungjung penangkal yaitu: hamil, sebab para wanita memakai
penangkal waktu itu; parpagaran, tempat penyimpanan penangkal; mamagar, membuat
penangkal; jenis-jenis: pagar mula jadi, penangkal terhadap kehamilan dan dipakai
waktu permulaan hamil; pagar pareme, penangkal yang digantungkan di dalam rumah
sesudah anak lahir; pagar pangorom, penangkal untuk menghindarkan roh yang jahat
(begu).
Pagaran, lapangan di luar kampung dimana kerbau tidur di waktu malam; sering
dihubungkan dengan nama kampung msl Pagaran Julu d.l.l.
Pagi, pagipagian (ni) siari = di laonlaon ni ari; pagian, kemudian, kelak, lama
sesudah itu, sesudah lama berlalu.
Pago, tiang perbatasan, tiang yang dilantak; pago, terlantak, terpancang; mamagohon,
melantak, memancangkan; pagopago, uang bukti yang dibayar kepada kepala-kepala
yang mengadili sebagai tanda bahwa perkara itu selesai; nunga mardalan pago,
perkara itu sudah diselesaikan.
Pagol, sipagol, sarang ulat, kepongpong mengenai ulat belalang; pagol, kuat, tak
tergoyang lagi.
Pahan, bdk mahan, mamahan, memelihara ternak; pinahan, ternak piaraan, hewan
ternak; pahanon, idem; pahanpahanan, bermacam ternak; mangalului babi pahanon,
dalam arti sembunyi: mencari isteri.
Pahu, tumbuhan semak sej pakis besar, pakupakuan, jenis-jenis: pahu hare, pahu
lipan, pahu gaja, pahu landit, pahu dengke; P.B.: asing do hodong, asing do pahu,
asing do ho, asing do ahu, lain pelepah, lain pakis, lain anda, lain saya.
Pahupahu, bagian pinggir, yang paling pinggir; pahupahu ni suri, gigi sisir yang paling
pinggir; pahupahu ni igung, bagian sempit hidung; pahupahu ni rusuk, rawan iga.
Pais, I kancil, pelanduk. II. pengadu, pembuka rahasia; parpais, pengadu, peleceh.
Pait, = paet.
Pajak, pajak; marpajak tu, memajak, mengadakan perjanjian pajak dengan seseorang.
Pajal, kayu yang dilantakkan pada sesuatu; mamajalhon, melantakkan ke sesuatu msl
sepotong kayu, lembing, paku; tarpajal, yang diunjamkan, yang dilantakkan.
Pak, depak, bunyi mengenai mengetok atau memukul, tepuk; mamakpak, menampar,
menyapa dengan kata-kata kasar; marlapak, bdk lapak, berdepak.
Pakpak, puncak; pakpak dolok, puncak gunung; pakpak ulu, ubun-ubun, batok kepala;
sian palak ni patna ro di pakpak uluna, dari telapak kaki ke batok kepala; Pakpak,
satu kelompok sub etnis Batak.
Palak, telapak, tapak tangan atau kaki; palak ni tangan, telapak tangan; palak ni pat,
telapak kaki.
Palangka, palung yang dibuat dari kayu, tempat makan ternak; suang palangka, sej
hukuman pencurian, kalau seorang mencuri ternak dalam kampungnya sendiri dan
ditangkap, dia harus hanya mengembalikan apa yang dia curi, karena dianggap belajar
mencuri dan bila kelak dia lebih cakap dan mencuri di kampung lain, maka penghuni
kampung memperoleh laba dan kenikmatan dari perbuatannya itu; gana palangka, sej
sumpah, sumpah palung, lih gana.
Palaspalas, menara.
Pale, mapale, sangat pedih; mamale, bertambah pedih; pinalepale ni sahit, diganggu
penyakit; na pinale = hapas.
Palge, beras yang terpilih, bagus dan besar, beras yang bernas.
Palis, mamalis udan, mengusir hujan dengan ilmu sihir, menangkal hujan.
Palit, parpaliton, plester dari kapur atau baja dan minyak yang dilapukan di pelepis
sewaktu sakit kepala; marpalit, melapukan kepala seperti msl dibuat pencuri agar tidak
dikenal orang; mamalit boru, menerima seorang anak perempuan sebagai pembayaran
utang dalam hal mana ia oleh perutangan dijadikan dia sebagai menantunya.
Palo, bintik-bitik putih di mata; paloon, menderita penyakit ini, menderita keputihan
mata; mata na paloon, mata yang berbintik-bintik putih.
Palpal, botak mengenai kepala, gundul mengenai gunung atau ladang; palpal ulu, botak
kepala; sipalpal ulu, orang botak; mamalpal, mencukur sampai gundul, membotaki;
dipalpal ari ibana, dia kedatangan guruh, guruh menimpanya.
Paltak, kuat, gemuk, nyata, terang mengenai garis, juga mengenai kesalahan.
Palti, harmonis, serasi, berpatutan dalam perbandingan satu sama lain msl pada rumah.
Pampe, (bdk ampe), diangkat menjadi raja; pampe tu roha, dihafal; mamampehon,
meninggikan, mengenakan.
Panahit, (dari: sahit) cacing dalam usus; panahiton, penyakit cacing dalam usus; ubat
panahit, obat anti cacing.
Pandan, pandan yang daunnya dipakai untuk menganyam, jenis-jenis: pandan misang
(harum), pandan sirabun; pandanpandan, sej ikan laut.
Pande, pandai, pintar, terampil, tukang, ahli; pande hau, tukang kayu; pande bosi,
tukang besi; pande perak, tukang perak; na pande di hata; yang pandai bicara;
hapandean, kepandaian, kecakapan, pekerjaan tangan, ketrampilan; marhapandean,
mengerjakan pekerjaan tangan, berketrampilan.
Pane, kilat dalam bahasa datu, kilasan-kilasan kilat waktu gelap hari; nama sungai yang
datang dari Tanah Batak dan bermuara di pantai Timur Sumatra.
Pang, kuat, dewasa, keras, berani; dari minuman: keras, yang dibuat mabuk; siinumon
na pang, minuman keras yaitu tuak yang memakai sej ragi; bola pang, berbelah mulai
dari tengah-tengah.
Panggal, lebih tebal pada ujung dari pada pangkal; P.B: tu tonggina songon
panganon tobu, tu panggalna songon buar-buar, semakin manis seperti halnya
makan tebu yang dimulai dari ujungnya yang paling sedikit manis; bertambah besar
sebagai halnya dengan palem buarbuar, artinya: yang terbaik disimpan terakhir,
semakin lama semakin baik.
Pangir, marpangir, berlangir, mencuci diri dengan jeruk purut (terlebih rambut); unte
pangir, jeruk sitrun untuk membersihkan rambut atau kulit; mamangiri, mencuci diri
dengan jeruk ini.
Pangkat, I. pangkat, jabatan, status; pangkat harajaon, pangkat seorang raja; manjalo
pangkat, menerima jabatan; mijur sian pangkat, dilepaskan dari jabatan, kena pecat. II.
sej rotan besar.
Pangko, batang pohon aren yang sangat keras, dari mana dibuat batang lembing;
sipangko tali, sej padi.
Panji, panjipanji, perhiasan dari bulu yang disuntingkan anak-anak di kepalanya; hira
panjipanji, sangat cepat bergerak, ligat, berlari amat cepat. Panjol = pandol dan
ponjol.
Panjut, obat tampal, plester pada luka dan gigi yang berlobang untuk menarik ulat yang
diduga ada disitu; pamanjut, idem; mamanjut, merawat sakit gigi dengan memasukkan
minyak ke gigi dan kemudian menarik ulat-ulat itu.
Pansar, jauh, luas, sembur; pansar baritana, namanya terberita, tersiar beritanya;
partigatiga pansar, saudagar yang pergi berdagang ke tempat-tempat yang jauh,
pedagang keliling.
Pansing, bersih dibilas; segala-galanya dilaksanakan sehingga tidak ada lagi yang harus
dikerjakan; mamansinghon, disapu bersih, dimusnahkan habis-habisan.
Pansung, = ansung, takaran isi untuk tuak; pansung bahen, potong miring.
Pansur, pancur, mata air; bunga pansur, sej tanaman berbunga putih dan
merah;mamansur, memasang pansur, mengalir, berpansur; hoda sipansur, kuda petak;
pansur na tolu, pansur na pitu, nama tempat; pansur ni bagot, ijuk yang mengarah ke
atas.
Pantar, lantai papan dalam rumah, dibuat dari batang-batang pohon kayu atau bambu,
juga lapik tikar di tempat tidur yang dibuat dari pelepah pohon enau; pantarpantar,
lantai; mamantar, memasang lantai.
Pantas, pantas, cakap, arif, sering dalam kata majemuk; pantas marroha, berakal budi,
arif, berbudi luhur.
Pantik, tertancap terpantak, terhujam msl kapak, pahat atau lembing; mamantikhon,
memantakkan, menancapkan lembing, paku.
Pantil, panggung dari kayu atau tanah, menara jaga terdiri dari bambu.
Panut, jarum besar dari bambu yang dipakai untuk menganyam karung-karung dari bulir;
mamanuti, membuhul, menampal mengenai anyaman atau tikar.
Paor, bdk haor, bergerak secara tidak tenang mengenai tangan dan kaki; balok ni paor,
sangat gelisah, tidak tenang, membuat hiruk pikuk.
Papa, kusut; surat papa = surat lilu.
Papadehor, suatu tanda pada ayam ramalan.
Papan, papan; papanpapan, papan lantai; pamapan, bagian belakang alat pertenunan;
mamapan, melebar dan mengeras seperti papan, dikatakan mengenai borok pada
punggung kuda atau orang yang tambun; sangkapapan, sebuah parira, petai.
Papateak = pateak.
Papene = penepene, lih pene.
Papi, seksama, insyaf, teliti, teratur dalam pekerjaan, penuh tanggung jawab.
Para, tinggi; marsiparaparai, tidak sama tinggi mengenai padi di ladang; anak para =
dolidoli (na modom di parapara?).
Parak, sisa-sisa yang mengendap dalam segelas tuak, busa tuak, bagian-bagian kental
di tuak.
Parako = parangko.
Parana, anak parana, pemuda.
Parangko, perangko.
Parapara, bdk para, rak kayu dalam rumah Batak yang dipasang sari pintu sepanjang
rumah, parapara.
Parau, perahu, kapal; marparau, naik perahu, berperahu; anak parau, awak perahu,
anak kapal; parau bubus, perahu yang bocor yaitu pemboros; parau hosa, balon udara;
parau kopal, kapal uap; parparauon, perkapalan, pelayaran; P.B.: ndang tarbahen
harom parau samponggol, mana bisa karam sebelah perahu: artinya mana bisa hanya
sepihak bersalah, kedua belah pihak mempunyai kekurangan dan karenanya harus
memperbaikinya.
Pare, sej ikan laut; parparean, daerah di Toba, dimana ikan itu dulu diimpor.
Pareman, pereman.
Parenta, perintah.
Parespes, kecil sekali, krepos; uang parespes, = getep, ketip, uang kecil.
Parhohas, alat bunyi-bunyian, perkakas tukang kayu, lih hohas. Pari, = pare.
Pariama, bintang pariama, gambaran bintang pleyaden.
Pariban, anak perempuan saudara ibu laki-laki (mamak) atau adik suaminya; anggi
pariban, adik perempuan isteri seseorang; hahapariban, kakek perempuan isteri
seseorang.
Parinse, perisai.
diberikan mas kawin, mengenai dia dikatakan: hira hatoban siulaon, alai hira raja
nasida anggo di sipanganon, ia harus kerja seperti seorang hamba, tetapi ia peroleh
makanan seperti seorang raja.
Pasak, mamasak, memukul atau menokok dengan martil atau sepotong kayu;
pasakpasak, pe-mukul, martil.
Pasang, I. pasang; sapasang, sepasang, sestel; sapasang abit, satu pasang pakaian,
sestel pakaian; sapasang, memasang uang taruhan dalam permainan judi; mamasang
bodil, menembakkan senapang; mamasang palito, menyalakan lampu; mamasang
hoda, mengenakan kekang dan pelana (kuda); mamasang hepeng, memasang uang
taruhan dalam permainan; pasang laut, air pasang; pasang surut, air surut. II. pasang,
parah mengenai penyakit.
Pasi, I. pasak, pen, baji, msl pada balok atau pada pisau yang menghubungi pisau dan
gagang; ndang hasigatan pasi dibagasan suhul, puting yang ada pada pegangan
pisau harus diperiksa dengan baik; pasipasi, sisa, restan. II. pasi, awalan pada kata
benda yang berarti: uang pembeli: pasitimbaho, uang untuk membeli tembakau;
pasiulos, uang untuk membeli ulos.
Pasing, sipasing, ulat, capung (rimbur).
Pasir, tepi danau, pantai; topi pasir, tepi pantai, tepian berpasir; gule pasir, gula pasir;
apus pasir, sumpah yang kuat (gabe soada molo...).
Paske, andor paske, sej tanaman menjalar berbunga merah dan penyet.
Pastap, pukulan dengan telapak tangan, menampar; hona pastap, kena tampar;
mamastapi, menampari.
Pastima, Barat.
Pasu, I. pasuan, marah mengenai begu yang msl marah terhadap orang yang membuat
sumpah palsu. II. pasupasu, berkat; mamasumasu, memberkati; mamasumasuhon tu,
menumbuhkan sesuatu yang menjadi berkat bagi orang, menurunkan berkat kepada;
pinggang pasu, pinggang porselen(mahal dan memakai gambaran biru).
Pasul, tidak hormat, tidak sopan mengenai kata-kata, biadab. Pat, kaki; ulu ni pat,
tempurung lutut; mardalan pat, berjalan kaki; siopat pat, yang berkaki empat; pat ni
Pate, bdk mate, siap, selesai, tidak dapat diubah lagi, berakhir msl perkelahian, perkara;
hampir kena sewaktu menembak, mati; nunga pate, dia sudah mati; pate gora,
perselisihan sudah diselesaikan, selesai sengketa; papatehon, mengakhiri,
memutuskan; hapatean, akhirnya perkara, cara menyelesaikan perkara; marhapatean,
berakhir, jalan keluar, berakhir tuntas; marhapatean tu na roa, berakhir jelek, berakhir
dengan tidak baik, berakhir kearah yang buruk; patelaho, bdk: patilaho.
Pateak, berkotek mengenai ayam, yang mau bertelur; juga bunyi ular yang meniru bunyi
ini; marpateak, = martatageak, berkotek.
Pati, bdk pate, patipatian, peraturan yang membuat perselisihan menjadi berakhir msl
bila persoalan itu diserahkan kepada keputusan Tuhan: siapa di antara kita berdua
meninggal dalam satu bulan ini, dialah yang bersalah.
Patia, burung kecil yang bercorak-corak yang dalam dongeng bertindak sebagai raja
burung.
Patihala, pening, sakit kepala, migrain; patihalaon, menderita nyeri kepala sebelah.
Patilaho, pemberian berupa uang yang diberikan parboru kepada paranak sebagai
tanda bukti bahwa yang cerai atau menjanda itu boleh kawin lagi, tentunya bahwa tidak
ada orang lain yang menaruh hak atasnya, ini merupakan juga pertanda semua uang
mahar harus dikembalikan.
Pato, = mago.
Pator, = pantar.
Patpat, mamatpat, menaruh air ke kapur untuk memadamkannya.
Patu, dikalahkan, tunduk, tahluk, patuh; mangoloi patu, menaklukkan diri; papatuhon,
menundukkan, menaklukkan, memperhambakan, mengalahkan dalam peperangan.
Patung, makanan kenduri yang diadakan oleh para pedagang sebelum mereka
bepergian.
Patut, patut, wajar, apa yang pantas dan layak; na patut, yang patut, yang pantas.
Pauk, I. mamauk, melambaikan cangkol, melemparkan kaki ke atas (kuda). II. sipauk,
sej burung hantu.
Paut, mamaut, mengikat; tali papaut, tali untuk mengikat sesuatu; P.B.: tali papaut tali
panggongan, taripar laut tinanda rupa ni dongan, tali simpul tali ketat, biar seberang
laut namun kawan tetap ingat.
Pe, I. pun, juga, bahkan; didok ho pe songon i, jika engkau bicara begitu juga; raja i pe
ndang olo, juga raja itu tidak mau; nuaeng pe, sekarang pun; songon i pe
pangalahona, walaupun demikian halnya; atik pe, agan pe, walaupun, meskipun,
sekalipun; i pe, itupun, barusan, oleh sebab itulah; on pe, inipun jadi, demikian; dung
pe...asa, barulah, sesudah itu maka; dung pe ro donganna asa borhat ibana, baru
setelah temannya datang, ia baru berangkat; i pe asa huboto, baru sekaranglah saya
tahu; nuaeng pe asa huida ho, baru sekaranglah engkau kulihat; nang pe, walaupun,
sungguhpun; ia...pe, walaupun; manang didia pe, dimanapun juga; manang ise pe,
siapapun juga; pe...pe, baik...maupun; tu siamun pe taho, tu hambirang pe taho, baik
ke kanan maupun ke kiri adalah baik; baoa pe, boruboru pe, baik laki-laki maupun
wanita. II. menunjuk waktu mendatang; ro pe ahu, saya akan datang; huingot pe, saya
akan ingat; marsogot pe, besok.
Pea, dataran rendah, rata, datar, lembab; tano pea, tanah datar; sering dihubungkan
dengan nama daerah: Hutapea, Pea raja, Pea na jagar, Pea Talun dll.
Peak, terbaring, terletak, tertidur, tergeletak; marpeahan, bergeletakan, berletakan
disekeliling mengenai benda-benda atau orang; peak roha, rendah hati; mameakhon,
meletakkan, membaringkan; papeakhon, idem; dipampeakhon, semua digeletakkan,
semua dibaringkan; mameakhon uhum, menjatuhkan hukum, mengadili; mameakhon
rujiruji, meletakkan kayu-kayu hitung yaitu memperhitungkan; hapeahan, tempat
dimana sesuatu terletak; parpeak, bagaimana letaknya sesuatu, letaknya. Peam,
terbiasa; papeam, membiasakan (dirinya); somalna do peamna, lambat laun orang
akan menjadi biasa juga, karena terbiasa jadi kerasan; mameami (dipeami),
membiasakan.
Pear = parar.
Pedan, teman, sahabat, kawan, rekan; marpedan, berteman, bersahabat, mempunyai
sahabat; peden, panggilan "kawan".
Pede, juling; pede matana, matanya menjuling; simata pede, orang yang juling, simata
juling.
Pege, jahe; mangan pegepege, makan daging dengan upacara sewaktu hendak
memulai perang.
Peltek, marpeltekpeltek, dalam tumpukan-tumpukan kecil, bertebaran, tercecer sedikitsedikit. Peltok, kata-kata yang menentang suatu keputusan protes; mameltok, dengan
kata-kata menentang keputusan, memprotes, berlawanan dengan kata.
Pen, pena; mata ni pen, pen, mata pena; tangke pen, tangkai pena.
Penggang, pinggang.
Pengka, mamengkai, enggan, tidak mau turut; sipamengkai, orang yang menolak,
penyegan.
Pengkuk = bengkuk.
Pengkur, bengkok mengenai anggota gerak; marpengkuran, bengkok, berpengkoran.
Peol, bengkok, tidak lurus, terputar, terbalik, peot; mameol, memalik; papeolhon,
memutarbalikkan sesuatu; papeol uhum, memutar hukum; sipapeol uhum, hakim yang
tidak adil, orang curang.
Pepe, mapepe, terpukul ke tanah mengenai padi disebabkan hujan lebat; rata
tertumbang mengenai rambut.
Perek, perlahan-lahan menetes mengenai air mata; perek iluna, meleleh air mata.
Pestol, pistol.
Peto, benar.
Peus, = baus.
Peut, jatuh karena ada sesuatu yang lepas, terlepas; mameuthon, menjatuhkan,
melepaskan; marpeutan, berjatuhan mengenai banyak benda.
Pia, I. pia mata, iri, ingin, kepingin, tergiur. II. piapia, buah pinggang, ginjal.
Piak, I. bola piak, pecah di tengah-tengah, terbelah dua. II. piakpiak, = borakborak.
Pial, mamial, mengebiri.
Pias, I. = balga. II. mamias, memikat burung dengan meniru bunyinya; marpias,
mengikhtiarkan supaya musuh keluar dengan membuat ribut; mencoba mengetahui
pikiran orang dengan memperlakukan diri sebagai temannya.
Pidari, keadaan Batak dahulu kala sewaktu perang merajalela; waktu dimana orang
terkuat mempunyai hak.
Pido, hanya dipakai sebagai perpanjangan kata msl alaman parpidoan, jabu
parpidoan (And).
Pidom, padam, celaka, binasa, hancur, musnah; pidom ahu, saya binasa;
mamidomhon, menghancurkan, membinasakan.
Pidong, burung; pidong rajawali, burung rajawali, burung elang; pidong sigak, sej
burung gagak; pidong na mangeat di handang, orang yang tanpa perlindungan, yang
tak punya hak.
Pidoras, alat sihir yang membuat orang menjadi kuat dan cekatan. Piga? berapa?
ndang piga, tidak berapa, sedikit, tidak banyak; piga na ro i, berapa banyak yang
datang itu? berapa yang datang itu? ndang piga dan, tidak lama kemudian, tak berapa
lama; papigahon, yang keberapa? papigahon gogom sian donganmu, berapa
kelebihan kekuatanmu dari temanmu? papigahon ho, yang keberapakah engkau dari
yang kuat; piga hali, berapa kali? papigahalihon, yang keberapa kali; ndang piga hali,
tidak sering, tidak selalu, tidak berapa kali.
Pihit, kikir; hemat, cara menetes mengenai jawaban; na pihit, parpihit, orang kikir;
hapihiton, kikiran.
Pijom, tuli.
Pilhot, liat, tangguh, keras, bergumpal msl tanah liat; juga bila orang membuang air
besar.
Pili, = pillit; marpili, terpilih; marhapili, memihak; sihapas pili, kapas yang terpilih,
nama kuda yang putih sama sekali.
Pilit, tidak kena, salah, diputarbalikkan, bertentangan dengan sifat, tak kena sasaran;
pilit di rohangku, tak kena di hatiku, salah menurut pikiranku; pilitpilit, bersalahan;
papilithon, menyalahkan, menjalankan ke arah yang lain, mengalihkan sasaran;
marlangka pilit, melakukan perbuatan yang salah dalam bidang susila, melacur,
bersundal; sipilit, sej tumbuhan yang dipakai sebagai penangkal untuk mengusir hantu
(begu).
Pillit, mamillit, memilih; na pinillit, yang terpilih; papillithon tu, meletakkan sesuatu
dihadapan seseorang untuk dipilih, memilihkan pada.
Pilngas, terik mengenai panas, sinar matahari, mengenai suara; pilngas ni las ni ari,
panas mengenai matahari; mamilngas mata ni ari, terik benar matahari.
Pilo, pilopilo, = balingbaling, kincir-kinciran, baling-baling kecil yang diputar oleh angin
dan dipakai untuk mengusir burung; pilopilo ni bagot, tunas pohon bagot yang daundaunnya berputar sebagai kincir-kincir angin kecil. Pilpil, mamilpil, mengucilkan
seseorang dari adat, bdk liplip.
Pinjil, terasingkan, sendirian, terpisah dari yang lain, terisolasi, tersendiri; tarpinjil,
terpisah, tersendiri karena tersesat; papinjilhon dirina, mengasingkan diri.
Ping, keras; batu ping, batu yang keras; marping roha, tetap hati, tabah hati.
Pinggan, piring, piring porselen; simarpinggan, (ingkau ni hudon), sej tumbuhan; nai
pinggan matio, = begu perempuan penghuni mata air, peri.
Pinggil, picu jerat, pemicu; sipinggil, idem; pinggil ni hata, sepatah kata yang
menyebabkan pertengkaran besar; maminggil bada, menyebabkan perselisihan,
pertengkaran; maminggil, membangkitkan; paminggil = hamisaraan, bdk misara.
Pinggol, telinga, kuping, mata kaitan; pinggol ni harpe, pegangan pada harpe; pinggol
ni balanga, kuping belanga; pinggol ni bodil, tempat mesiu pada senapang, juga nama
gunung; pinggol ni dalan, tepi jalan, trotoar; marpinggol linta, berpendengaran yang
tajam seperti lintah yang dari jauh mendengarkan langkah orang; marpinggol badak,
pekek, bengal; paminggol, penguping, seorang yang mengerti arti kata yang dalam,
yang membaca antara garis-garis.
Pingkal, melompat keatas, menyingsing tepi celana atau topi, melekukkan keatas,
menghidupkan kembali sesuatu yang telah lampau; mamingkal, menaikkan dengan
cepat; mamingkali hata, membangkitkan kembali perkara atau urusan yang telah
selesai; pingkal roha, menjadi marah; pingkal ni pusupusu, geram, marah, panas hati.
Pinsur, runcing.
Pinta, maminta, dipakai mengenai untung, yang seolah-olah memanggil manusia yang
disukainya (bdk jinou ni tua), meminta, mengingini; dipinta tuana do i, berkat nasib
baiknya itu; pininta ni, karena, sebab, berkat dari.
Pintor, = tigor, jujur, lurus, betul, benar, adil; juga: dengan segera, langsung; mamintor,
dengan segera, langsung; mamintori,membenarkan; hapintoran, kebenaran,
kelurusan, kejujuran; hata pintor, hal yang benar, adil; parpintor, orang yang adil, yang
benar, orang jujur.
Pintu, pintu; sahali mamintu, sekali putar mengenai permainan kartu, permainan.
Piopio, sej burung. Pior, mamior, dengan sej panji-panji berjalan di muka untuk
menyemangati orang lain; piorpior, panji-panji.
Piotok = piongot.
Pipi, = bohi, muka, wajah; marrara pipina, mukanya menjadi merah karena kemarahan;
tarpipi, menjadi marah.
Pipil, biji-biji yang lepas; mapipil, lepas; mamipili, mengapik biji-biji dari sekam; pipil
pusok, sebagai bayi tidak berorangtua, menjadi yatim.
Pipir, lada.
Pir, keras, liat, tetap; marpir, mengeras; parroha pir, tegar hati, keras kepala, degil; pir
ma tondim, kuat batinmu, panjang umurmu; papirhon, mengeraskan.
Pira, telur; pira ni manuk, telur ayam; na rara ni pira, kuning telur; marpira, bertelur;
pirapira, = batubatu, buah pelir.
Pirabun, = pirambon.
Pirak, = perak.
Pirambat, (dari: ambat) alat sihir menyandung kaki musuh.
Pirang, marpirang, merana, gersang, kering mengenai muka manusia dan tanaman;
marpirang, mengering, kering kelihatan.
Piring, piring ceper, makanan yang dibawa kepada famili waktu pesta; mamiringhon,
mengirim sesuatu kepada orang lain.
Piruang, (dari: ruang), alat sihir yang membuat peluru senapang menimbulkan banyak
luka-luka besar, mencederai musuh.
Pis, terpejam, leceh, memandang rendah (sebenarnya: bertutup mengenai mata); pis
matana, dia memandang rendah, pandang hina terhadap; manghapishon, menghina
orang, memandang seseorang dengan rendah, melecehkan.
Pisak, lap yang diletakkan di antara kedua kaki celana untuk memperkuatnya, pesak,
pantat celana.
Pisang, pisang.
Pisar, pecah dan mengeluarkan air, diperas; ditekan sehingga keluar airnya msl cacing;
Piso, pisau; pisopiso, pemberian berupa uang yang diterima keluarga pengantin di
waktu nikah, pemberian uang yang diterima seorang raja sebagai tanda bahwa perkara
perselisihan telah diselesaikan.
Pistar, pintar, pandai, berbudi, arif, cerdik; hapistaran, kepintaran, kecerdikan, budi;
parhapistaran, sarjana, cendekiawan; parhapistaran godang, sarjana besar, cerdik,
cendekia.
Pita, murni, bernas mengenai mas, bersih mengenai padi; mamita, membersihkan
dengan jalan memilih, memilih; papitahon, membersihkan, memurnikan; sere na
pinapita, emas yang telah dibersihkan, dimurnikan.
Pitik, tercampak, terbuang sehingga letaknya terpisah dari yang lain, tercecer; mamitik,
memisahkan diri, menyendiri, kececer; mamatikhon, dilemparkan tersendiri.
Pitola, petola, sej mentimun yang buahnya yang nampaknya dari luar penuh daging,
tetapi hanya terdiri dari jaringan serat; sijabut ni pitola, orang munafik, orang pura-pura
yaitu: orang menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk akan tetapi tidak berisi apa-apa.
Pitor, = putor; pitor diida, pening, semua kelihatan berputar-putar msl sebagai akibat
dari pukulan; haleon pitor, bala kelaparan yang membuat kepening-peningan.
Pitpit, pejam, tertutup mengenai mata; mamitpit, dalam keadaan tertutup; papitpit
mata, menutup mata, katupkan mata; mamitmit maremare, daun palem yang terdapat
paling dalam, tunas baru yang belum kembang; marsalasala pitpit, dengan marah
sekali dan dengan mata tertutup melambaikan parang disekelilingnya sewaktu
pertempuran; membabibuta, mengamuk.
Pitumang, alat sihir yang membuat orang pemarah menjadi manis, ajimat pemanis.
Pitung, buta; mapitung, buta; mamitung, membutakan; papitung, membuat jadi buta.
Podang, pedang; mata ni podang, baba ni podang, mata pedang; podang sidua
baba, pedang bermata dua; dali podang, sej kacang yang besar, kacang kedele besar.
Podi, ndang adong podina, tidak ada gunanya, tidak akan berhasil.
Podom, modom, berbaring, tidur, mengeram; podoman, tempat tidur; bilut podoman,
kamar tidur; tarpodom, tertidur, me-ngantuk; papodom, tidurkan, e-ramkan;
modomhon (dipodomhon), mengerami; papodompodom jolma, membiarkan orang
tidur, seperti dibuat oleh seorang pencuri sebelum ia pergi mencuri; ndang
tarpodomhon ahu, = ndang hapodoman ahu, saya tidak bisa tidur atau tenang karena
hal itu; halipodoman, kejang otot mengenai anggota gerak badan; sampinodom,
permulaan untuk tidur: jam 22.00 (juga: sampimodom dari sampe modom;
podompodom, tumbuhan yang daunnya mengatup kalau disentuh; P.B: sahit ni ulu
hinapodomhon, sahit ni pat hinahundulhon, pening (sakit kepala) disembuhkan
dengan tidur, sakit kaki disembuhkan dengan duduk.
Poga, sej tumbuhan dengan buahnya merah dan terasa asam; hira poga pinulsik
matana, matanya merah karena marah; pogapoga, daki kumal, kudis di kepala anakanak.
Pogang, mamogang, pegang, memegang; ndang hapogangan ho, tidak bisa dikuasai
kau, tidak bisa diselesaikan msl kuda, senapang, anak yang manja; songkar pogang,
lesplang, papan pemegang kaso.
Pogas, pegas.
Pogo, mamogo, tidak menyampaikan, menahan atau tidak mengembalikan hak orang
msl sesuatu yang dipinjamkan.
Pogong, tertinggal di belakang; boasa pogong ho di, kenapa tertinggal kau disitu?
mamogong, menyendiri di belakang.
Pogu, empedu, pusat; pogu ni alaman, tengah halaman, pusat; pogu ni tataring,
tengah tungku dapur; pogu ni tano i, pusat tanah; P.B.: mangido pogu, tarihut ateate,
minta empedu, masih ada potongan hati melekat di situ.
Pohonan, I. sej kayu. II. sej adat yang berasal dari nenek moyang.
Pojam, pejam, buta mengenai mata, gelap; pojam ni bulan, bulan gelap, tidak kelihatan
mengenai bulan.
Pola, I. = palu, cukup diperlukan, perlu, bahkan; pola do ahu sandiri laho, apakah aku
harus pergi sendiri? perlukah saya sendiri yang pergi? ndang pola, tidak perlu, tidak
usah; ndang pola sadia, tidak perlu banyak, tak seberapa; pola dipastap ahu, bahkan
ia memukul saya, malahan saya ditamparnya; molo pola mate raja i, kalau raja itu
harus mati juga; ndatung pola, tidak sekali-kali. II. pola, = tuak.
Polan, = holan.
Polang, sepotong kayu yang diikatkan pada pohon kemenyan untuk dipakai sebagai
tangga; sijama polang, orang-orang yang hidup dari hasil pohon kemenyan, pengumpul
kemenyan.
Polin, murni, tidak bercampur, bersih; mamolin, bersih, murni, tulen; aek mamolin, air
bersih, tidak bercampur; hapolinon, kebersihan, kemurnian, kejernihan.
Pollak, = porlak.
Pollong, tersembunyi, tidak ada jalan keluar, tersumbat; mamollung, menyembunyikan,
me-numpatkan.
Polong, tepung asam terdiri dari campuran tuak dan timun dan sitrun.
Poltak, mulai kelihatan mengenai bulan, terbit; poltak ni bulan, permulaan bulan baru;
hapoltahan, Timur.
Poltong, tersumbat mengenai tubuh, mentok perasaan; poltong langkana, tidak jadi
apa-apa mengenai rencananya, suntuk langkahnya; pamoltong, apa yang menyumbat,
apa yang membuat darah jadi beku, penyumbat; hapoltongan, mengelas mengenai
darah pada perempuan yang melahirkan anak.
Polut, = tos, dilepaskan, lepas; polut hosana, ia mati, putus nyawanya; mamolut,
melepaskan, memutuskan.
Pondia, buah merah yang dipakai sebagai hiasan kuping; pondia saga, idem.
Ponding, ikat pinggang pakai pelat-pelat emas, ikat pinggang dari mas, ikat pinggang
dari perak.
Pondok, I. = pendek, pendek, rendah. II. gubuk, pondok khusus, kedai yang dipasang di
jalanan. III. pondok, = babi.
Pondom, kuburan, pendam; mate di pondom, mati sedemikian rupa sehingga tidak
dapat terjadi perkara.
Pongkal, simpai pada bubu atau tong; mamongkal, menyatukan sesuatu dengan
simpai.
Pongkar, I. baji untuk membuka mulut seseorang karena giginya harus dikikir;
mamongkar, membuka mulut. II. pongkar, = songkar.
Pongki, sej pohon; P.B.: situmbur ni pongki, parindahanan pansalongan, pir ma
tondi, sai ro ma parsamotan, serat pongki jadi sumpit berejeki, panjang umur kiranya,
murah rejeki.
Ponji, kapok.
Ponjot, sempit, sesak; ponjot huhilala, sesak perasaanku; ponjot rohana, dia merasa
dirinya dalam keadaan kesesatan, sesak perasaannya; ponjot hosana, sesak nafasnya,
sesak nafas ia; ponjot ulaon, pekerjaan mendesak, sibuk.
Pontas, pentas, sej serambi kecil tempat duduk para raja; pentas kecil yang dipasang
dalam rumah untuk memberikan persembahan.
Ponu, penyu.
Popa, pendiam mengenai orang yang jarang berbicara, tetapi kalau ia berbicara, maka
apa yang dikatakannya itu adalah berarti; mamopai, mendiamkan.
Popas, I. mamopashon, menyelesaikan, mengatur laba dan rugi, membuat pas antar
keuntungan dan kerugian. II. popas, kail, pancing; mamopas, menangkap ikan dengan
pancing; marpopas, mengacaukan seseorang dengan berbagai-bagai cara agar dia
tidak bisa berpikir lagi dengan teratur.
Popat, = totap.
Popo, mapopo, terlanda, rebah mengenai padi; mamopoi, membuat jalan di tempat
dimana belum ada jalan; popo imbulu, cara mengurut dengan perlahan-lahan sehingga
rambut terletak pada kulit.
Por, I. keras, lebat mengenai hujan; udan na por, hujan yang deras sekali; por roha,
sangat mengingini sesuatu. II. por, = par: prepiks msl: mardengke, pardengke;
diparlehon, diparulos.
Pora, garing, kering mengenai makanan, tembakau, kayu, kerongkongan; rapuh; ama ni
pora, sej kayu yang ringan; porapora, ikan-ikan kecil, ikan paitan, ikan tawes.
Porda, gagang pisau, hulu gergaji, tangkai; godang do porda, ndang sadia hulamot,
godang do roha, ndang sadia sinamot, tangkai panjang, sedikit tali untuk mengikat
sesuatu; cukup kepandaian tetapi tidak ada uang untuk melaksanakannya, artinya: tanpa
uang, kepandaian dan kecerdikan juga tidak dapat banyak menolong seseorang.
Pordut, mamordut, menyakiti orang dengan jawaban yang tajam, menantang keras.
Porhas, geledek, petir, guntur yang menyambar; disoro porhas, disambar petir; tubu
marporhas, lahir anak kembar yang terdiri dari kedua macam kelamin, dianggap
sebagai tanda celaka; siporhas, nama sej tanaman; siporhas pea, sej rumput yang
dipakai sebagai penangkal racun; siporhas hau, sej pohon yang kayunya dan daunnya
dibuat penangkal (hanya untuk laki-laki, karena perempuan menjadi mandul karenanya);
gana siporhas, sej sumpah, lih gana.
Porhis, semut; matemate porhis, begitu cepatnya berjalan sehingga menyebabkan
semut mati terinjak oleh karena dia tidak dapat lagi menyingkirkan diri, artinya: terus saja
berjalan.
Porhot, kasar, kesat, tidak licin, tidak rata msl tanah waktu musim kering; siporhot, kain
dan bunga yang dipasang perempuan di dalam sanggul rambutnya agar kuat;
parsiporhotan, belakang kepala.
Poriama, gambar bintang, Pleyaden; bulan pariama, nama bulan yang ke-10.
Porngis, tumbuh dengan baik, bermas, padat berisi mengenai padi (juga: porhis).
Poro, I. mamoro, memerah, memeras, memerah air susu; horbo siporoon, kerbau
perahan. II. marporo, serak, parau.
Porpor, maporpor, menabrak sesuatu msl kuda yang lari dan tiba-tiba menabrak
seseorang; mamorpori, menginjak-injak sesuatu sampai rusak, mengenai ayam yang
menginjak-injak telurnya, yang telah dieram, kalau waktu mengeram sudah lewat;
dipaporporhon, = dipatondonghon.
Porsan, mamorsan, memikul, memanggul, menanggung; paporsanhon, menyuruh
orang untuk memikul sesuatu; porsanon, beban.
Portibi, dunia, bumi, daerah, negeri; portibion, dunia ini, bumi ini; liat portibi on,
seluruh dunia ini, seantero dunia.
Pos, tetap, teguh, senang, percaya, tidak bimbang, yakin, sering dihubungkan dengan
roha; pos roha, yakin, penuh kepercayaan; pos rohana di ahu, dia percaya saya; pos
ni roha, kepercayaan, pengharapan, keyakinan; roha na pos, rasa penuh kepercayaan;
manghaposi, mempercayai orang, percaya pada; haposan ni roha, orang yang
dipercayai, perlindungan; marpos ni roha, berpengharapan, percaya, berkeyakinan;
pos ma roham, percayalah kepadaku, yakinlah kau.
Poso, muda; na pos, orang muda, pemuda; haposoon, masa muda; naposo,kenek,
bawahan, pesuruh; posoposo, = pesepese, bayi, anak kecil; posoposo ni rusuk,
tulang muda di ujung rusuk; mulak poso, kembali muda; tarposo, prematurus
melahirkan anak sebelum waktunya, tetapi bayi masih dapat hidup; P.B.: ramba na
poso so tubuan lata, angka na poso na so umboto hata, semak muda yang belum
tumbuh kecambah, orang muda yang belum paham bicara.
Potang, petang; potang ari, malam; sipotang, sej cacing yang hidup dalam air.
Poti, peti; poti marende, harmonium, organ; mamalu poti marende, memainkan
harmonium.
Poting, I. wadah, perian, kendi, tabung bambu untuk menyimpan air. II. poting baliung,
puting beliung, angin pusar. III. perangkap pakai senapang otomat yang msl dipasang
menangkap harimau.
Potir, dahsyat, parah, mengerikan, keras, hebat mengenai hujan dan bahaya kelaparan
(haleon potir).
Potlot, = potelot, pensil.
Potpot, lebat, penuh ditumbuhi, rimbun, rapat tumbuhnya; ramba na potpot, penuh
dengan rerumputan
------------------------------------------------------------Q--------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------R-------------------------------------------------------------------------
Ra, I. mau, angin, bersedia; na ro do ahu, saya mau, saya bersedia; api na so ra suda, api yang
tidak mau padam. II. ra, mungkin, barangkali; ra tung, mungkin ya, barangkali ya.
Raba, mangaraba, mengungsi, lari dari kampung dengan ternak saat ada bahaya yang
mengancam; rabaraba, sej kupu-kupu putih.
Rabarabu, tewas dalam jumlah besar mengenai tentera dari kedua belah pihak,
bergelimpangan mayat kedua belah pihak yang berperang.
Rabi, alat pemotong rumput, arit, parang; mangarabi, membersihkan dengan parang
suatu tempat dengan jalan mengebas pohon dan semak untuk dijadikan kebun atau
ladang, memarang.
Rabin, mangarabin, dengan berduaan membawa orang setengah diseret dan setenga
diangkat, menggotong orang sakit.
Rabis, rabis ni gaol, daun-daun pisang yang telah kering dan pada batangnya
bergantungan ke bawah, dahan kering yang mau jatuh ke tanah.
Rabisan, tonggak haluan perahu, tiang kecil, yang tegak dibagian muka perahu (= solu).
Rabu, aek rabu, air abu yang dibuat dari abu yang dibasahi dan dalam mana orang
menyediakan benang.
Raga, raga, keranjang yang dijalin jarang tempat membawa ayam; mangaraga,
menyaring msl pasir atau beras, juga melukai seseorang bagaikan lubang raga;
ragaraga, rak dari kayu untuk persembahan yang digantungkan di dalam rumah
sesudah dihiasi dengan bunga; tanggiling ragaraga, sej tenggiling yang besar.
Ragam, ragam, macam, cara, jenis; ragam, beraneka ragam, berbeda; ragamragam,
berbagai-bagai jenis, bermacam-macam, banyak ragamnya, aneka raga;
marragamragam, dari bermacam-macam jenis, beragam-ragam.
Raganan, = tagonan, lebih baik, lebih suka, dari: argaan lih arga.
Ragat, sedang ramainya, sedang sibuk-sibuknya, meluas menjadi umum; berselisih,
berperang; ragat paronan,para pengunjung pekan datang berkumpul; ragat manduda,
waktu para perempuan menumbuk padi yaitu: sore jam 16.00 atau malam jam 20.00;
ragat mardahan, waktu umum memasak yaitu: antara jam 17.00 dan 18.00 sore; ragat
mangan, waktu umum untuk makan yaitu: ja 18.00 sore; ragat bada, pertengkaran
menjadi umum, ramai bersengketa; ragat hamusuon, permusuhan menjadi umum.
Rage, musnah, hancur, binasa, mati dalam jumlah besar, bergelimpangan mengenai
banyak orang yang mati; marragean, berserakan, binasa dalam jumlah besar,
bergelimpangan; mangaragehon, menghancurkan, membinasakan, menghabiskan.
Rago, raga, bola yang dianyam dari rotan dengan mana para pemuda main sepakbola.
Ragu, kacau; ragu idaon, semua kelihatan kacau; ragu pingkiranna, pikirannya kacau.
Rahanan, = raganan, lebih baik, lebih suka; rahanan mate asa mangolu, lebih baik
mati daripada hidup
Rahar, hampa tak berbuah, layu, hangus, kering; mangarahar, membuat layu,
melayukan, menghanguskan, menjadi mandul.
Rahat, kikir (besi); mangarahat, mengikir; na rahat, ganas; rahat sahit, penyakit yang
sangat mengganas di sekeliling; gondang ni rahat bulu, cara mengucapkan: seorang
berbuat kesalahan banyak, orang lain kena siksanya.
Rahis, terjal, jurang, curam, mengenai lereng gunung, tepi sungai, tepi jalan; sitimbung
rahis, seorang yang sengaja mencari bahaya, yang terlalu berani berbuat sesuatu,
pemberani, peloncat jurang. Rahot, rahot ni indahan, nasi angus yang melekat pada
daun-daun yang ditarok dalam periuk; mangarahoti, meletakkan daun-daun ke dalam
periuk untuk memasak nasi; pangarahoti, daun-daun seperti itu; rahotrahot, urat-urat,
kerak-kerak.
Rai, penyakit saraf; raion, sej penyakit pada tangan yang gemetar, penyakit saraf.
Rair, batang bambu sebagai mana ia tumbuh, serumpun bambu; harair, waktu
menghitung batang bambu; sanghahair, sebatang bambu.
Rais, tersangkut pada (di), hal pekerjaan yang ditinggalkan tidak selesai, mencantel
pada; mangaraishon, menggantungkan sesuatu, mencantelkan; raisan, rotan, yang
dipasang di atas sungai untuk pegangan sewaktu menyeberangi sungai itu; aek raisan,
nama sebuah sungai antara Silindung dan Sibolga, dimana dulu terdapat
penyeberangan seperti itu; marraisan, menyeberang melalui tali seperti itu;
marsiraraisan, bergayut, saling menyantel; siraraisan, tali atau kain yang dipintal pada
mana wanita yang melahirkan berpegangan; mate rais, mati sewaktu lahir.
Rait, I. kait; mangarait, mengait, mengambil sesuatu dengan kaitan; raitrait, gancu,
kaitan yang panjang untuk menurunkan buah. II. rait ni bagas, kerangka atap rumah;
paraithon, memasang konstruksi atap; na rait, perkayuan dalam rumah dikira dari
sumban ke atas, na lolo semua perkayuan dari sumban ke bawah.
Raja, raja, pemimpin, pengawas, penguasa, kepala; rajanami, penyapaan yang hormat:
rajaku; rumaja, raja yang tarafnya lebih tinggi, lebih tinggi dalam kedudukan, lebih mulia;
raja huta, raja yang berdiri sendiri, bukan parripe; harajaon, kerajaan, kemuliaan;
mangarajai, menguasai, memerintah, merajai; mangaraja, gelar: Singamangaraja,
imam raja Batak; raja ho, anda adalah raja saya mohon anda; diparhurajai, diminta
dengan sangat, mengatakan ke-padanya "rajanami"; rajaraja, memohon, dengan
sangat, meminta-minta; diparajarajai, memohon dengan sangat; uju hinarajahon ni A,
sewaktu A memerintah; ompu raja di porlak, = parsili, dalam bahasa datu.
Rajum, mangarajumi, menghitung, menaksir, mengagak, menimbang, menyangka;
rajuman ho songon raja, orang harus menyangka anda raja; masirajuman, saling
menghitung, saling mengadakan perkiraan.
Rak, paru-paru.
Ramang, ramangramang, kangkang mengenai kaki, berjalan dengan kaki yang kurus
panjang msl labah-labah; paturamang, ber-kerumun; rumamang, bergerombolgerombol, berkerumun dalam jumlah besar mengenai binatang.
Ramba, semak-semak, hutan, belukar; ramba na potpot, rawan yang tidak bisa dilalui,
semak belukar yang lebat; jolma ramba, kata yang bersifat memaki-maki;
mangaramba, menyembunyikan diri di semak-semak.
Rambang, jaring untuk menangkap burung; rambangrambang, sawang, sarang labahlabah; mangarambang hoda, menangkap kuda dengan jerat yang dipasang; hata
mangarambang, perkataan umum, tidak konkrit, dibicarakan bersifat umum.
Ramboan, bejana dari bambu untuk menyimpan air pencuci, sekerat bambu sebagai
tabung air.
Rambon, tidak jelas, kabur, remang, samar-samar, rabun; rambon huida, saya melihat
samar-samar, kabur saya lihat; rambon matana, dia melihat samar-samar, matanya
kabur; rambon ni ari, senja; rambon ari, hari sudah senja; rambon manuhon, yang
tidak dapat dilihat waktu senja seperti halnya dengan ayam; sirambon, sej tumbuhan air
yang membuat air keruh kelihatan.
Rambong, tidak adil mengenai perkataan; juga: culas, tidak jujur, tidak murni, tidak
bersih mengenai ramalan dengan ayam yang berarti bahaya. Rambu, jimbai, sabut pada
buah-buahan; rambu ni pinasa, daging yang bersabut pada buah nangka dan tidak
dapat dimakan; rambu tola, keputusan sementara untuk menenangkan buat sementara
mereka yang bertempur, kelak diperoleh keputusan terakhir; parrambuan, keranjang
sampah, tabung sampah; sijujung rambu, seorang penolong yang mendampingi dukun,
pelayan dukun; datu pangarambui, dukun yang memberi tanda-tanda bagaimana ayam
itu harus jatuh; rambu, tali yang dipasang sesudah mana orang mengarahkan kayu ke
situ; mangarambuhon, melaksanakan segalanya menurut aturan; beha do
pangarambuhonna, di godang ni ulaonna, bagaimana dia dapat menyelesaikan
segalanya?; pangarambui, daftar untuk memilih hari (mirip dengan parhalaan); rambu
na onom, cara meramal dengan benang untuk mendapat pencuri.
Ramon, I. = rambon. II. ramonramon, kulit halus yang berada dibawah kulit atas, kulit
ari.
Ramos, banyak sekali mengenai buah, berbuah lebat; ramos parbue ni hau i, pohon
kayu itu berbuah banyak, lebat buahnya pohon itu.
Ramot, cermat, berlaku hati-hati dengan sesuatu (= jamot), berupaya menjaga, agar
tidak rusak atau tidak hilang; mangaramoti, menjaga utuh, melindungi, mengawasi;
mangaramothon, memelihara sesuatu, menjaga agar tidak kesasar, memegang teguh;
siramoti hurungan, penjaga penjara; ramot bahen, perlakukan dengan hati-hati, jaga
agar utuh.
Ran, mangaran, kurang jelas, tidak teratur, simpang siur, ruwet, kusut; mangaran aek,
mengalir kesini kesana, bersimpang siur, air merambat; mangaran hatana, pidatonya
tidak jelas, tidak teratur; ran do bogasmu, engkau mengerjakan sesuatu dengan tidak
teratur, segala-galanya bersimpang siur,
Randorung, sej pohon kayu yang kulitnya dianyam (karena lembek) menjadi tikar; P.B.:
tinallik randorung, bontar gotana dos do anak dohot boru dibahen na pulik do
margana, lantoro ditakik, getahnya putih putra dan putri sama saja kecuali marganya
yang beda.
Ranga, panjang mengenai tanduk kerbau; horbo siranga, kerbau yang lurus tanduknya;
rangaranga, ruji, jentera; rangaranga ni sorha, roda cakra pemintal.
Rangat, aek rangat, air belerang, air hangat bersumber dari alam.
Rangga, suka bertikai, suka berbantah, bringas suka berkelahi; rangga juna, sej pisau.
Ranggang, rebah terlentang dengan kedua paha terbuka, jatuh bergelimbang dengan
anggota gerak yang keseleo; bojak siranggang, kodok pada mana orang mengangkat
sumpah, kodok ini dihancurkan di batu dan pada batu itu orang mengatakan demikian:
aku mau dihancurkan jika kata-kataku tidak tidak benar.
Ranggapuri, sej hantu (begu) yang terhadapnya tidak berlaku korban apapun;
ranggapuri matutung, bala kelaparan akibat musim kering yang lama.
Ranggas, ranting-ranting kayu mati dan kering; ranggason, tidak berdaun, kering; P.B.:
ranggas tumutungi bonana, api besar dimulai dengan membakar ranting-ranting kayu
kecil, yang kering; sibondut ranggas, dikatakan mengenai perampok atau penyamun
yang menelan sesuatu yang tidak boleh ditelan; sibondut ranggas na gaunggaung,
seorang yang mengambil sesuatu, yang bertujuan menjatuhkannya.
Ranggisgis, batu apung; ranggisgis, kering dan pucat seperti batu itu.
Ranggitgit, nama sej tumbuh-tumbuhan di hutan berdaun lebar dan disukai orang untuk
membungkus sesuatu, nama sebuah daerah.
Ranggiting, sej penyengat kecil.
Rangin, sepotong kayu yang secara kasar dipotong dan menggambarkan kuda pada
mana orang menari bila seekor kuda dipersembahkan; ranginrangin ni baoan, rumburumbu pada tepi anyaman jerami.
Rangrung, berbunyi nyaring msl dua poting yang saling memukul; teka-teki: laho tu
balian rangrung songon boru na mora, laho muli sip songon boru na pogos, kalau
poting dibawa kosong untuk mengambil air, maka ia berbunyi seperti seorang gadis yang
pakai banyak perhiasan; kalau dibawa kembali ke rumah, ia tidak berbunyi lagi, sebab ia
sudah penuh dengan air.
Ranjang, keranjang, karung yang dianyam untuk penyimpanan rumput, pupuk dsb.
Ransang, kayu lurus yang dijepit pada tiang-tiang dan sekaligus pengikat tiang-tiang itu,
palang dari kayu untuk menutup pintu; rangsangrangsang, palang penutup pintu;
mangaransang, memalang pintu; pangaransangan, tulang dada.
Ransar, lancar, cepat, lekas; tigatiga ransaran, barang dagangan, jual-jualan yang laris
Rantiti, I. sej pohon kayu kecil yang kayunya menghasilkan potas. II. kata bilangan:
buah, keping, potong; sampulu rantiti mas, sepuluh keping mas.
Ranto, rantau, keluk dalam sungai, lubuk dalam sungai; mangarantoranto, mencari
ikan dalam lubuk; pangarantoan, tempat, daerah, wilayah dimana orang merantau;
maranto, = jalang, pergi merantau, mengembara; anak ranto, = anak jalang.
Rantos, tajam, runcing mengenai pisau atau bambu yang diruncingkan; roha na rantos,
kebijaksanaan berpikir, pertimbangan, cerdas.
Rap, I. rap-rup, tiruan bunyi senapang. II. bersama-sama, bersama, dengan; rap dohot,
bersama dengan, bersama; raphon, disertai, bersama dengan seseorang; rap ma hita,
baiklah kita bersama-sama pergi.
Rapan, sampah, kayu dan rumput yang terapung-apung di atas air; rapanrapan,
sampah; mangarapanhon, mengapungkan.
Rape, = rapet.
Rapet, digabungkan; mangarapet, menggabungkan, menghubungkan, merapatkan,
menyoldir, memakukan; rapet, ketam panjang.
Rapit, = rapet.
Rapot, bdk rapat, perekat, lem, zat untuk menggabungkan; rapot tu sarung, imbalo tu
suhul, dengan rapot sarung pedang dilem; batang rapotan, peti yang terdiri dari dua
bilah papan yang disambung; rapot, rapat, persidangan raja-raja dimana dibicarakan
persoalan hukum; marrapot, bersidang, mengadakan persidangan; parrapotan, tempat
atau rumah dimana diadakan rapat didang; harapotan, tempat pada tanaman dimana
daun-daun pergi cerai.
Rapu, marapu, patah, koyak, robek; mangarapuhon, mengoyakkan; rapurapu, serpihserpih kayu sebagai mana ia jatuh sewaktu menetak, juga dahan-dahan yang terkumpul;
rapurapu, tunggul yang sewaktu kebakaran hutan tetap berdiri dan hitam karena
kebakaran serta diambil sebagai kayu api.
Rara, merah, merah jingga; marrara, berwarna merah; tarrara, merah kelihatan, agak
merah; rara matana (mida), ia melihat sesuatu dengan rasa kepingin
memilikinya;sirara, sej penyakit padi sewaktu ia berada di bulir dalam hal mana ia merah
kelihatan; sahit rara, sej penyakit yang membuat kulit berwarna merah.
Rarang, larang; mangararang, melarang; rarangan, larangan, tempat dari mana orang
tidak boleh mengambil sesuatu.
Rari, tak ada ujung pangkal, kusut, tidak beraturan, kosong, tidak dihimpunkan; rarirari
hatana, perkataannya ti-dak teratur, tanpa isinya, kosong bicaranya; rarirari ni roha,
rencana-rencana yang tidak penting, angan-angan; hata sirarion, omong kosong,
obrolan.
Rarik, mangararik, menggores dengan pisau, membuat garis, menoreh; rarik, pisau
untuk menggores, untuk membuat ga-ris; pangararihan, goresan yang dibuat dengan
pisau.
Raru, sej pohon kayu, yang kulitnya dipakai untuk meragi tuak; mangararui, meragikan
dengan kulit ini; dipararu hatana, dibumbui ucapannya.
Rarut, marsirarut, berkelahi tentang apa yang dipertengkarkan.
Rasi, = jujur; mangarasai, menghitung, mengira; rasian, sifat, cara; lipatan dalam
tangan yang dari mana dapat dibuat ramalan; rasian ni goar, ramalan yang dapat
dibaca dari nama; rasi, rasirasa, sampai mengenai waktu; rasirasa nuaeng, sampai
sekarang.
Raso, I. rasau pandan, sej pohon berdaun panjang dan berduri yang dapat
dipergunakan menjadi beraneka ragam anyaman. II. mangaraso, menggosok emas
sampai berkilat pada batu uji.
Rasun, racun; mangarasun, meracuni seseorang; hona rasun, kena racun, diracuni.
Rata, segar, hijau mengenai tanaman hijau, daging yang baru, juga biru mengenai langit;
ingkau rata, sayur yang hijau, yang baru; P.B: rata pe bulung ni bulu, rataan do
bulung ni torop, denggan pe uhumna, dengganan do uhum torop, daun bambu
adalah hijau tetapi lebih hijau adalah daun torop, walaupun putusanmu mengenai vonis
juga baik, putusan orang banyak adalah lebih baik; parataratahon, memperbaharui,
mengulangi; mulak rata, diperbaharui; ratarata do ompu ni parbinotoan, mengulangi
adalah ibu pengatahuan, repititio est mater studiorum; sirumata bulung = napuran;
parsirataon, penghias untuk mewarnai diri putih atau merah; na pinorsirata, = na rata;
pangaratai, angsuran yang dibayar orang yang berutang sebagai tanda bahwa dia tetap
mengingat utangnya; sirumata langit, langit yang biru.
Rati, cocok betul dalam perbandingan yang cocok, proporsional, yang tepat.
Rating, habis dimakan api, hangus termakan api; mangaratinghon, dimusnahkan api,
menghanguskan.
Rau, sej pohon kayu yang lembut dan buahnya dapat dimakan.
Raus, tidak mendalam, serampangan, tidak teratur, tidak hati-hati mengenai ucapan dan
perbuatan, semberono, teledor, asal-asalan, tidak rapi, tidak teliti, bersikap tidak peduli.
Raut, pisau kecil; P.B.: unang parmeammeam raut, ai maila do raut so dapotan,
jangan bermain pisau karena pisau malu tak makan; raut parnabung, pisau cukur.
Raya, = rea, raya, besar; ari raya, hari raya; pintu raya, pintu utama; patik raya,
perintah utama.
Rea, = raya, besar; dalan rea, jalan besar, jalan raya; banua rea, nama daerah; santi
rea, bdk santi.
Reak, sej penyakit kuda; reahon, menderita penyakit kuda seperti itu; reak mardalan,
berjalan pincang.
Redem, nyenyak tidur, terpulas tidur; juga dikatakan mengenai tumbuh-tumbuhan yang
menjadi kering karena musim kering yang lama.
Rembat, = rambat.
Rembe, mangarembe, mengguling-gulingkan diri dalam air mengenai kerbau;
parembehon, memandikan kerbau.
Remengremeng, segala jenis perhiasan dan hiasan msl pada rumah Batak, pada
upacara; tetek bengek, keropas, kerapis juga: kalimat-kalimat yang dihiasi dalam pidato;
mangaremengi, memakai segala macam dari sesuatu.
Renda, renda.
Renge, berat, keras mengenai pekerjaan; renge ni ulaon, kesibukan kerja; renge
modom, nyenyak, lelap tidur. Rengget, mangarenggetrengget, meminta-minta.
Reong, sepotong kayu pendek yang dilemparkan msl ke buah pohon kayu;
mangareonghon, melemparkan buah dengan sesuatu; dipangareonghon,
melemparkan sesuatu dengan jumlah besar, berjatuhan dilempari.
Rere, tikar yang buruk, yang lusuh; manjalo mas sian toru ni rere, menerima uang
dibawah tikar, artinya: kena sogok.
Reruk, I. sej burung hitam yang datang dalam jumlah besar (berkawan-kawan). II. sej
pohon berbuah.
Res, I. tiruan bunyi kerosok atau menderas; marderes, membuat bunyi seperti itu. II.
res, = ris; mangareshon, mengenakan sesuatu menurut kemampauan, kesanggupan
msl pajak; mangaresres, idem.
Resan, = pesan.
Rese, = batu rese, = rase, batu kerikil, batu halus.
Ria, I. datang bersama-sama, hadir banyak, berkumpul dalam jumlah besar, bersamasama; ria ma hita, kita semua bersama-sama; marria, merapat, bermusyawarah;
marriaria, umum, beramai-ramai; ria ni roha, kegirangan bersama, keceriahan hati
bersama; sai tubu ma siria martata, mudah-mudahan datang suka cita. II. sej
alangalang berdaun tajam.
Riak, permainan, guyon, kelakar, seloroh, senda gurau; lalap siriahon, berseloroh
dengan kawan-kawan dan menyebabkan tidak tidak menghasilkan apa-apa;
parsiriahon, permainan, seloroh, senda gurau; marsituriak, tertawa (And); hata
siriahon, senda gurau.
Riang, = ria; riang ni ate, kegembiraan, gembira hati; riangriang, sej tanaman
menjalar.
Riap, I. kedal, sej penyakit kulit yang menyebabkan bintik-bintik putih. II. riap ni jala, hal
mencampakkan jala; mangariaphon, jala mencampakkan jala. III. rumiap rumontom,
berkerumunan, berkeliaran.
Riar, = ringgit (ringgit Spanyol). II. liar, galak mengenai binatang, laut dan manusia;
riar pangalaho, kelakuanmu liar, galak; pariarhon, menjadikan liar; horbo riar, kerbau
liar; mangariari tondi, mempersembahkan sajian untuk memperoleh kembali tondi
orang sakit setelah meninggalkan tubuh manusia orang sakit itu.
Rias, sej tumbuh-tumbuhan, yang bunganya suka dimakan orang; rias, panjang dan
kering; mangariasi, menjadi ramping, langsing. Ribak, maribak, koyak, robek;
mangaribakhon, merobekkan; mangaribakhon bada, mencetuskan, membesarkan
perselisihan; ribakribak ni abit, sobekan kain.
Riban, lebar; pinggan riban, pinggan yang besar; sapinggan riban, sepinggan besar
penuh.
Ribur, meriah, ramai, ria karena adanya gerakan penghidupan msl pasar, pekan yang
Ribut, = gaor; ribut ulaonku, kacau kerjaku; manongon ribut, mengeja, melafal.
Rigo, lemak pada sup; marrigorigo, bercahaya lemak mengenai muka, berlemak,
berlemak-lemak.
Riha, cela, retak pada pot; bersalahan, kesalahan yang kecil yang tidak dilihat dengan
segera.
Rihit, pasir; matua tano matorang rihit, artinya: kekal, abadi; nang matua pe tano on
matoras pe rihit, ndang olo ahu, selamanya aku tak mau.
Rikrik, marrikrik, cacad, kekurangan mengenai binatang, pot, tanda bekas dipakai
mengenai kuda.
Riman, sej bagot; tali halus yang ditarik dari padanya; pembelian perangkap yang
membuat ia tertutup bila diusik.
Rimba, sebidang tanah yang baru pertama kali dikerjakan tertapi secara kasar sekali;
mangarimba, membuat pekerjaan pertama ini, membersihkan tanah dari rumput; rimba
gasgas, mencangkuli untuk kedua kalinya; rimba oma, mengerjakan kembali mengenai
tanah yang enam tahun kosong; pagodang rimbaanna, banyak berusaha, banyak
berikhtiar.
Rimbang, sej pohon kecil yang buahnya dapat dimakan; rimbang, margambanghon na
so gambang, marimbanghon na so rimbang, memulai sesuatu yang baru, membuat
sesuatu yang belum pernah dibuat.
Rimbas, kapak yang lebar; mangarimbas, mengapak dengan kapak ini. Rimberimbe,
kelambu atau tenda dari tikar yang dibuat dalam rumah msl untuk melindungi orang
sakit.
Rimbor, kabur, sekilas saja nampak, tidak terang, samar-samar dilihat; juga: marimbor.
Rimbur, sibur-sibur, capung; jenis-jenis: rimbur gaja, rimbur na rara, rimbur teteng;
rimbur ni hotang, ujung rotan dimana terdapat duri; unang angkupi ibana, na pasaratsarat rimbur ni hotang do i, jangan campuri, nanti anda akan dilukai durinya, jangan
kawani dia itu, karena sama halnya seperti menarik ujung rotan berduri jadinya.
Rimpas, sangat, sempurna, tuntas; rimpas dengganna, baik sekali, terlaksana dengan
tuntas; harimpason, kesempurnaan, ketuntasan.
Rimpu, mangarimpu, memikir, menyangka; hurimpu, saya pikir, saya sangka; P.B.:
hurimpu parhunihan, hape pargadongan, nirimpu parulian, hape hamagoan,
sangka ladang kunyit ternyata lahan ubi, sangka nasib mujur, rupanya sial.
Rimpur, rimbun, lurus, panjang, lampai mengenai kayu dan orang; sirimpur jarijari,
orang yang berjari-jari panjang, berjari panjang lampai.
Rimuk, = ribur.
dibakar sebagai anak lelaki, artinya: tidak mempunyai anak, tak berketurunan.
Ring, tiruan bunyi "ring", bunyi emas atau perak jika dipukuli; mardiring, berbunyi
nyaring.
Ringan, senang hati, sebentar gembira sehingga kesedihan ha-ti, kepahitan sebentar
dilupakan.
Ringgarung, kijang.
Ringgas, rajin, dengan kemauan sendiri (lawan: losok); ro ringgasna, dia rajin;
ringgas ni roha, kerajinan, semangat; haringgason, kerajinan, hal berkenaan dengan
rajin; mamaringgas, berbeda mengenai kerajinan, tidak serupa kerajinannya, rajin
sewaktu-waktu; mangharinggashon, melakukan sesuatu dengan rajin, dengan gembira;
siringgas, sej pohon kayu.
Ringgo, = rongit.
Ringis, hujur siringis, sej lembing kecil, tombak kecil.
Ringkang, terkelupas, lepas, lekang msl kapur dari dinding, kulit bekas luka.
Ringkir (bdk singkir) mamuringkir, menjenguk, menengok dengan teliti, menyelidiki secara teliti, mengamati; ringkiron, dapat diperiksa, dapat ditengok, yang mau dijenguk.
Ringkot, perlu, mendesak, penting, rajin; ringkot do i di ahu, itu sangat perlu bagi saya;
ringkot ulaon, pekerjaan mendesak, penting; on do na rumingkot, inilah yang paling
utama; di ringkot ni ulaon, di waktu pekerjaan (pekerjaan di ladang) mendesak; ringkot
ni roha, kerajinan, rasa penting; ringkot na i, betapa penting itu; marnaringkot, tidak
sama pentingnya, berbeda dalam kepentingan; mangaringkoti, melakukan sesuatu
dengan rajin; mangharingkothon, melaksanakan, mengurus sesuatu dengan rajin,
seperti penting, merajinkan diri, mengusahakan diri dengan rajin.
Ringo, riuh, ribut, membuat hiruk pikuk; ringo pinggol, hiruk pikuk kedengaran, ribut di
kuping.
Ringring, sendi badan, persendian; mangaringring, menggerakkan sendisendi;diringringi huhilala, merasa sakit pada persendian. Rino, diparinohon,
dikenakan, dibalaskan; diparinohon Debata ma tu ho pambahenanmi, kiranya Allah
membalaskan padamu perbuatanmu.
Rinsan, iring, damping, yang satu dibelakang yang lain, berbaris; rinsan tu toru,
kebawah berbaris.
Rinsir, ringan, dapat bergerak, cepat meluncur; hepeng rinsir, uang kecil dari tembaga
(= hepeng linsir); siparinsir, daya untuk memperlancar penjualan barang-barang;
siruminsir, = solu (And).
Rintaktak, air hujan yang tinggal di daun-daun dan dari sana menetes ke bawah.
Rintar, tidak kusut mengenai rambut dan benang; suri pangarintari, sisir pemilah, sisir
perapi rambut.
Rinte, baris, deret; marrinterinte, berbaris-beris, berderet-deret; marsasarinte, satupersatu kelompok baris, selalu dalam satu baris.
Rintik, I. gila, tolol; na rintik, orang tolol, orang gila. II. bergaris; marrintikrintik,
bergaris, bercorak.
Rintua, sej perdu yang daunya berwarna hijau dan putih bunganya berwarna jingga.
Rio, I. jarang, tidak rapat mengenai pagar, tenunan; ulos suri-suri rio ditongatonga,
parlagu nauli so lupa sian roha, kain suri-suri adalah bening di tengah-tengah, seorang
yang berbuat baik tidak dilupakan orang, juga bila orang tidak selalu mengingatnya. II.
Gadong rio, sej ubi kayu yang enak rasanya, berasal dari Riou.
Ripe, I. famili, keluarga; dongan saripe, suami, isteri, kawan sekeluarga; mardongan
saripe, berkeluarga, berlaki-bini, bersuami, beristeri, telah kawin; pardongan saripeon,
pernikahan, perkawinan, kekeluargaan; parripe, kawan serumah, rakyat; hami na
saripe, kami sekeluarga; riperipe, milik bersama, kongsi. II. ripe, hanya, cuma, saja;
ripe manjalo ma hami, kami hanya menerima. Riprip, rak dinding yang diperbuat dari
hodong ni bagot.
Ripuk (= ropuk), remuk, pecah.
Ripur, punah, mati semua, binasa; sumpah: ripur ahu, saya mau jadi binasa bila....
Riris, dalam satu baris, berjejer, terbagi merata, berderet; ucapan selamat: bintang na
rumiris, ombun na sumorop, anak pe riris, boru pe antong torop, bintang-bintang
berbaris, anak-anak lelaki berbaris-baris, anak perempuan banyak; paririshon,
menghitung menurut urutan, menjejerkan.
Risi, kasar, tidak rata; hata na risi, kata-kata yang keras dan kasar; risirisi hata ni
jolma, lamot hata ni begu, kata-kata orang adalah kasar (oleh karena selalu tersimpul
kebenaran di dalamnya), kata-kata hantu yang jahat adalah licin (untuk menggoda,
membujuk, dan membinasakan: pangarisirisian do ateate, hati adalah mudah pilu msl
setelah sakit, segera setelah bangun; risirisi, perdu yang daunnya kasar.
Risik, hati-hati, teliti, betul; lawan: raus; mangarisihi, menyelidiki, memeriksa dengan
teliti, menanyakan segala se,gi, membahas.
Riste, = rinte.
Ristop = rintop.
Riting, bringas, bersifat pe-marah, marah, geram, gusar, suka berkelahi; riting ni roha,
marah, geram, gusar, hati geram; parriting, pemarah, orang yang suka bringas.
Rito, ritorito, gila tetapi tidak berbahaya, sinting; ritoritoon, gila, edan, kesintingsintingan.
Ro, datang, tiba, turun; ro di, kata depan: sampai; ro di ari patoluhon, sampai hari ke
Roa, jelek, buruk, jahat; haroaon, keburukan, kejelekan; roana i, jelek sekali;
paroaroahon, menjelekkan, memburukkan, membuat bertambah jelek, memfitnah.
Roba, I. robaroba, bagian tanah yang paling jelek; mangarobahon, berdesak ke muka;
mangarobahon boniaga, mengobralkan jualan. II. robaroba = ambaroba.
Robar, = jobar, biawak.
Robi, lama, dulu kala, baheula; tingki na robi, dahulu kala, masa silam; Padan na
Robi, Perjanjian Lama; di na robi, di waktu dulu kala; na robirobian, pada waktu dulu
sekali, zaman baheula.
Robo, marobo, rebah, tumbang, roboh; mangarobo manuk, merobohkan ayam yang
dipotong supaya dapat meramal dari letaknya; mangaroboroboi, melipur, sebenarnya
menjatuhkan kesedihan hati, menghibur.
Robu, pantang diperbuat, sesuatu yang dilarang (sitongka) oleh karena pantang msl
bekerja pada hari tertentu, tabu; robu di pahae, dilarang pergi ke Pahae karena disana
masa penyakit cacar; robu, tabu, pantang; robu api, perang yang tidak membenarkan
membakar kampung-kampung (lawan: musu api); mangarobuhon, melarang sesuatu,
menabukan perbedaannya dengan subang adalah mengenai makanan, sedang robu
mengenai perbuatan.
Robung, I. rebung, tunas yang paling dalam, daun yang paling dalam msl pada pisang,
rebung pada bambu; marpusuk robung, empat helai daun yang berlintangan msl pada
pohon paku (tandiang). II. robungrobung, lobang, lekuk; tarrobung, masuk kedalam
lobang, terjerumus dalam lobang.
Roda, roda, mesin jahit; mangaroda, menjahit pada mesin jahit; roda uap, mesin uap.
Rodop, rendah mengenai letak, pendek; mate hau na bolon dibahen hau na rodop,
pohon-pohon kayu besar mati dibuat pohon-pohon yang rendah dan kecil.
Rodot, subur melahirkan, begitu dikatakan mengenai perempuan yang setiap tahun
melahirkan anak (lawan: lampang); subur juga mengenai binatang.
Rogas, rogasrogas, senapang tua yang tidak dapat dipakai, bedil usang.
Rogo, cangkul bergigi 6-7 buah. Rogon, I. = rintop; rumogon, diganggu oleh rasa
gatal. II. = rugun; marrogonrogon, bertimbunan, bertimbun-timbun
Roha, hati, perasaan, pikiran, penghidupan batin seluruhnya (disamping: tondi, jiwa)
akal budi, kemauan; marsak rohangku, hatiku susah, sedih hatiku; las rohana, dia
gembira; sipatindit roha, apa yang mengejutkan orang, yang membuat hati kejut;
sipalas roha, apa yang membuat orang gembira; tarpedem rohana, dia mengantuk;
tarsunggul rohana, teringat, dia memberanikan diri; roham, sukamu; rohana ma disi,
sukanyalah disitu, terserah dialah; di rohangku, pendapatku, dalam hatiku; di roham,
menurut pendapatmu, huroha, saya pikir, kusangka, sering pada pertanyaan: tudia ho
huroha, engkau mau kemana? saya akan duga? dalam jawaban: i do huroha, saya
duga itulah rupanya; raja i do i huroha, saya pikir bahwa itulah raja itu; pingkiran ni
rohangku, pikiranku, pendapatku; roha, sering dikaitkan dengan kata-kata berkenaan
dengan hawa nafsu, perasaan hati dan kehendak hati; las roha, gembira; dok roha,
tertekan, berat hati; asi roha, kasihan; holong roha, mengasihani, menyukai; ginjang
roha, tinggi hati, sombong; lambok roha, lemah lembut; serep roha, berhati rendah;
ringgas roha, rajin; mampar roha, lalai; ninna roha, begitu pikiran orang, begitu
dugaan orang, menurut orang; ninna roha dibagasan, begitulah pikirannya
dalamhatinya; roharoha, akal-akalan, dengan sewenang-wenang; parrohaon, kehendak
hati, semangat; marroha, berakal, berpikir sehat, berpikiran; na lambok marroha,
berhati lembut; parroha na daulat, berhati saleh; marrohahon (diparrohahon),
mempunyai semangat; marrohahon haginjangon, bersifat sombong, tinggi hati;
mangarohai, memperdayakan orang; marrohai (diparrohai), membuat orang berbudi;
na hurang roha, kurang akal, agak bodoh, tidak mau; roha juga artinya berkemauan
baik: molo soada roha, godang do sidalian, dimana kemauan baik itu tidak ada, selalu
mendapat dalih, alasan; ndang adong rohana, tak mau dia, dia tidak suka; beha ma
roham disi, bagaimana pendapatmu tentang itu? sukakah engkau itu? umboto roha,
berbudi, berakal, arif; na so umboto roha, tidak berbudi, tidak cerdik; mambahen
rohana, bercabul; parroha, berbudi, budiman; harohaon, kehendak hati, semangat.
Rohop, dekat.
Rohor, = rahar.
Rohot, = dorhot.
Rojan, sakit rejan, disentri (lebih disukai dikatakan: baro buni); rojanon, berpenyakit
disenteri, disenterian.
Rojang, rejang.
Rombang, sesuai, serasi, jenis; rombang ni rohana, sesuatu yang sesuai, yang
mengenangkan hati seseorang, kegemaran hatinya; sarombang dohot, sesuai dengan;
dongan sarombang, kawan yang mempunyai perasaan yang sama; juga: yang
mempunyai rupa yang sama.
Rompas, sepotong kayu yang terbalik pada perangkap; marompas (bdk tompas),
runtuh mengenai rumah; sirompas, pencahar; pangarompas, idem.
Rompe, rompean, bungkus rotan buat gung; jerat dari rotan untuk menggantungkan
senapang dsb; mangarompehon, membuat jerat seperti itu; mangarompeanhon,
menyimpan atau menggantungkan sesuatu dalam jerat seperti itu.
Rompu, pengikat atau cincin dari rotan yang dijalin untuk mengikat sesuatu msl kedua
belahan sarung pisau yang tidak dilem tetapi diikat dengan cincin yang dijalin atau
pengikat yang dipasang pada pustaka agar jangan bercerai-berai; rompu silima-lima,
pengikat seperti itu yang diperbuat dari lima rotan; rompu singolngol, pengikat yang
dapat dipanjangkan menurut kemauan; mangarompu, mengikat sesuatu dengan
membuat cincin seperti itu; rompo so siat, kesamaan sesuatu yang tidak cocok,
perhubungan yang tidak cocok.
Ronda, rumondaronda, bergerak kesana kesini secara teratur mengenai banyak orang
yang mengikuti gerak-gerik penari secara tidak sengaja, bergerak menari dalam satu
irama.
Rondang, I. (bdk sondang), rondang ni bulan, terang bulan, cahaya bulan; rondang
hatana, kata-katanya adalah terbuka untuk umum, tidak sembunyi-sembunyi;
mangarondanghon, mengumumkan. II. padi yang dipanggang; juga: rondang marsulu,
kata halus untuk bunga.
Rondo, I. ari rondo, musim penghujan; rondo ari, sudah hujan, banyak hujan;
mangarondoi, menenangkan hati, menghiburkan. II. = rodop; tano rondo, tanah
rendah.
Rondop, = rendep.
Rondos, = ronsot.
Rongos, marongos, patah sebagian mengenai pisau.
Ronggang, retak tanah, liang-liang di tepi sungai yang suka dimasuki ikan;
mangaronggang, memasuki liang-liang tersebut mengenai ikan; ronggangon, penuh
dengan lobang-lobang mengenai kayu.
Rongkap, ramuan yang dipakai agar bagot itu menghasilkan tuak; tidak gampang
mengambil tuak karena macam-macam hal dibutuhkan; seterusnya pada umumnya:
sehati, keserasian; rongkapna, yang serasi dengan dia; rongkapna gabe, jodohnya
jadi, pasangan yang sejahtera; rongkap ni tondi, pilihan, jodoh yang ditakdirkan, sudah
ditentukan sebelum tondi lahir, jodoh sejiwa.
mendapat penyakit itu lagi; ndang sae rongkosna, belum cukup umurnya untuk
menikah mengenai perempuan; tarrongkos, terlalu lekas kawin mengenai gadis;
tarrongkos baoa, ia melewati, melebihi persetubuhan; tarrongkos anak ni horbo,
terlalu lekas menjauhkan anak kerbau dari indungnya bila terlalu pagi susunya diperas;
tarrongkos suansuanan, tanam-tanaman yang dipindahkan sewaktu masih terlalu kecil
dan menyebabkan tidak dapat hidup; mambahen rongkos tu dakdanak, memperkosa
seorang anak yang belum cukup umur; mansegahon rongkos ni boruboru, terlalu pagi
memakai perempuan.
Rongse, I. = rotak. II. sepotong batang kayu kecil untuk menandakan uang pada
permainan.
untuk lebih muda menipunya; sironuan, orang yang ditipu dengan cara ini, mangsa
tipuan.
Ropo, I. tali, belenggu. II. mangaropohon, menjual barang-barang dengan harga yang
bisa dibayar sipembeli (harga murah) supaya lekas habis.
Rosu, akrab, dekat dalam pergaulan, beramah-ramahan, jatuh cinta, lembut, suka;
marharosuan, akrab sekali, bergemaran; parosurosu, membuat seolah-olah jatuh
cinta, berpura-pura jatuh cinta; harosuon, keberahian, kegemaran, kesukaan.
Rotak, kotor, cemar, noda, tahi; marnarotak, mengotori diri, mencemari diri;
parotakrotakkan, mencemarkan, menodai.
Rotap, jalan yang dibuka di hutan tetapi belum selesai; lobang; mangarotap, membuka
jalan dengan menebas pohon-pohon; marotap, terputus.
Rotos = gotos.
Ruap, ruapruap, tanah lembek, elastis spt lumut di hutan, berhumus tebal.
Ruar, luar, keluar; haruar, keluar; paruarhon, mengeluarkan; di ruar, di luar; tu ru-ar,
keluar; mangharuari, membuang air besar, berak; mangharuarhon, mengeluarkan msl
berak.
Ruas, ruas, anggota, suhu, bagian bambu atau rumput antara dua buku; marsasaruas,
berpotong-potong.
Ruerue, tidak terikat pada gagang peralatan; labil, tidak stabil mengenai hati.
Rugi, rugi, kerugian, kerusakan; rugi ahu, saya rugi; harugian, kerugian, kerusakan;
mangharugihon, mendapat rugi, kerusakan; marharugian, menderita rugi.
Rugirugi, tanaman paku yang harum dan berdaun halus, pakis; jenis-jenis: rugirugi
babi, rugirugi manuk.
Rugun, rimbun, lebat, bertimbun-timbun tersedia; hau na rugun, rindang mengenai
daun pohon kayu; marrugunrugun, datang berduyun-duyun, berbondong-bondong
mengenai orang.
Ruham, sej pohon kayu yang berduri dan buahnya dapat dimakan.
Ruhot, ruhotruhot, goyang, tidak mantap tertancap, tidak kokoh mengenai gigi, tiang.
Ruhut, I. sifat dan cara, tatanan, kaidah, adat istiadat, tata aturan; ruhut ni sipelebegu,
adat istiadat penyembah berhala; ruhut ni bagas, bentuk rumah; mangaruhut,
membuat rencana rumah; ruhut, persis, betul; ruhut sada be, persis satu seorang. II.
mangaruhut, membidik.
Rujak, I. makanan yang dimasak terdiri dari tarutung dan santan ni harambir. II.
mangarujak, menikam, penusuk.
Ruji, rujiruji, batang kecil atau kayu kecil yang dipergunakan untuk menjelaskan pidato
atau sesuatu lainnya, juga dipakai waktu meramal menjumlahkan; madabu rujiruji,
menghitung dengan bantuan kayu kecil seperti itu, menghitung jumlah sesuatu.
Rukrek, = rekruk.
Rukruk, mangarukruk, membersihkan parit, selokan.
Ruma, rumah adat, terutama rumah Batak yang diukir; pardiruma, isteriku, nyonya
rumah; di ruma, di nifas; ruma sahit, rumah sakit; dipaturuma, memanggil begu ke
dalam rumah; ruma bolon, penjaga modal bersama, yang bertanggung jawab untuk itu.
Rumbak, ada dalam jumlah besar; rumbak songon boniaga bangkudu, ada terlalu
banyak dan oleh karenanya tidak mahal.
Rumbar = lumbang.
Rumbat, sej rumputan.
Rumbi, peti bulat dari kayu pakai tutup dan dua engselnya.
Rumbuk = tumbuk.
Rumbun, rumpun, padat ditumbuhi; rumbunrumbun, semak-semak, belukar;
manarumbun, rimbun; di rumbunrumbun, sembunyi, didiamkan, di semak belukar,
merondok.
Rumbung, gelang tangan; rumbungan, tabung bambu tempat menyimpan macammacam barang; hujur mago, rumbungan jinalahan, lembing yang hilang harus dicari
dalam tabung bambunya artinya dalam keadaan kesulitannya melihat kebodohankebodohan.
Rumput, rumput yang diambil sebagai makanan kuda; masirumput, mengabil rumput,
merumput; parrumputan, tempat diana rumput itu tumbuh atau disimpan, pengambilan
rumput.
Rundut, kacau, campur baur, rumit, kusut mengenai benang, mengenai pidato,
mengenai perhitungan; mangarunduti, mengusutkan, meruwetkan.
Rungit, rasa asing; rungit ni roha tu, rasa asing, tidak akrab.
Rungka, lepas, timbul, bermula; rungka bada, pertempuran, pertarungan mulai; rungka
sori ni ari, bahaya, celaka timbul; rungka roha, rasa hati terbuka, terbuka pikiran;
marsirungkaon, terbuka.
Rungkisa, sej burung enggang mirip dengan rhinoceros tetapi tanpa tanduk pada
paruhnya.
Rungkung, leher.
Runjat, renggang, tidak rapat, nama ulos; runjat uhum, hukum itu tidak tetap, tidak
dipelihara dengan baik; hirang runjat, keranjang yang jarang anyamannya; ulos
barunjat, sej ulos.
Runsi, kulit yang membungkus beras; runsi obuk, rambut yang keriting.
Runsing, senjata.
Runta, mangarunta, meronta untuk melepaskan diri dari kekangan, melepaskan diri
mengenai kuda, meronta-ronta.
Rupia, rupiah.
Rusrus, I. mangarusrus, membuang, mencampakkan; marusrus, dengan perlahanlahan meluncur ke bawah. II. rusrus, sej rotan.
Rusuk, tusuk, rusuk, iga; rusuk na ngol, rusuk pendek; rusuk, ditusuk pada lembing,
ditombak; pangarusukrusuhon, merasa ngeri di lambung, merasa ditusuk-tusuk di
lambung; mangarusuk, menusuk pada sehelai tali, menombak; P.B: dapotan bubu
mangarusuk sunggapa, pukat mendapat ikan, tapi pacak atau tonggak pukat
mencucuk bikin luka-luka, nampaknya
beruntung ternyata celaka; rusuhan, tali, tusukan; sarusuhan dengke, setusukan ikan;
rusuk bara, palang penutup kolong ruah (kandang).
Rutu, buhul, buku, mata kayu; marruturutu, berbuhul-buhul msl kulit pada banyak
sitrun.
------------------------------------------------------------S--------------------------------------------------------------------------
Sa, I. satu, se; (sada) sahoda, seekor kuda; sahali, sekali; na sahorbo, sebesar kerbau; na sa i,
sebesar itu. II. ulok sa, ular raksasa. III. suda; nunga sa, sudah cukup, habislah aku pada
permainan, sekarang tidak ada lagi taruhanku, aku kalah. IV. sa, cukup, puas, bosan; sa rohana,
dia telah bosan, dia sudah muak, jemu; pasahon, mengerjakan sesuatu sampai jemu. V. akhiran
sa biasanya dihubungkan dengan kata kerja dan menunjukkan kembali kepada objek;
mangalehonsa, memberikannya (benda dsb yang dihunjuk); ndang tarbahensa, ia tidak dapat
melakukannya; nampunasa, pemiliknya, yang empunya.
Saba, lahan basah, sawah (lawan hauma tur = ladang); saba langit, sawah yang hanya
diairi oleh hujan, sawah tadah hujan.
Sabam, tawakal, sabar, terhibur, senang, tidak mudah putus asa, tabah, teguh batin;
sabam rohana, dia merasa senang, senang hatinya, tabah dia; pasabamhon,
menghiburkan, menyenangkan hati, menyabarkan, meneguhkan batin; sipasabam roha,
yang menghiburkan, penghibur; manghasabamhon, me-rasa senang dengan, gemar
dengan, berpasrah, menerima sesuatu dengan tawakal, dengan tabah.
Sabesabe, selendang, hiasan, dandanan, kain (ulos) yang digantungkan pada bahu,
kain yang disandang di bahu; marsabesabe, mengenakan kain (ulos) yang
digantungkan pada bahu msl sewaktu menari, menyandang selendang; sabesabe ni
hata, hiasan pada pidato, basa basi.
Sabi, I. sawi, tanaman kecil yang dimakan sebagai sayur. II. sabi atau sasabi, sabit, arit,
pemotong rumput; manabi, memotong dengan sabit; bulan sasabi, bulan sabit; sasabi
tur ma dilana manghatai, lidahnya adalah cepat, terburu-buru bagaikan sabit di ladang
kering (dimana lebih baik ia memotong seperti di saba). III. sabi, tajam melihat karena
benci dan dendam, bringas, , menolak dikatakan mengenai mata: sabi matana.
Sabilang, = sapata (bdk bilang).
Sabor = sabar.
Sabtu = sabtu.
Sabuk, cawat, sabuk; marsabuk, bersabuk, memakai sabuk, bercawat, melilitkan sabuk
antara dua paha; diparsabuk (ihurna), menyempitkan ekornya antara dua kaki,
dipersabuk ekornya.
Sada, satu, seorang, tunggal, satu-satunya, sesuatu; sasada, tunggal, sendiri, seorang
diri; sasada ibana, dia sendiri, hanya dia; sasadangku, aku sendiri, hanya aku;
sasadam, engkau sendiri, hanya kau; sasadasa (sasadana),dia sendiri, hanya dia;
nantuari sada, kemarin dulu; na taon sada, dua tahun lewat; sadasada, satu demi
satu, satu per satu; sada roha (saroha), sehati, seia, sepakat, dengan suara bulat;
sahata saoloan, seia sekata; dongan sahuta, teman sekampung; dongan sabagas,
teman serumah; dongan saripe, suami; dongan sabangsa, teman sebangsa;
pasadahon, menyatukan; pasadahon roha, membuat supaya sepakat, supaya
bersuara bulat, meyatukan pendapat, memutuskan; sada ma roham, ammbillah
keputusan; sumada, lebih bersatu padu; marhuta sada, berangkat, bepergian; bulan
sipahasada, nama bulan pertama penanggalan Batak; na sada on....na sada an, yang
satu....yang lain; marsada ni roha, marsaroha, bersatu padu, seia, sekata; parsadaan,
tentang mana orang sepakat, seia, persatuan; ompu parsadaan, leluhur, nenek moyang
bersama.
Sadia, berapa? ndang sadia, tidak banyak, sedikit, tidak seberapa; ndang sadia arga,
tidak berapa mahal; sadia argana? berapa harganya?
Sadihari (dari: sadia ari), di waktu mana, kapan? ndang sadihari, tidak cukup itu, tidak
ada waktu untuk itu, tidak sempat.
Saem, pengganti sesuatu yang diberikan kepada begu, msl kerbau sebagai pengganti
orang yang sakit; mangusaem, mausaem, memakai pengganti seperti itu; sumaem, =
humophop, sebagai pengganti untuk.
Saga, ampang, kecil; sagasaga, sej tulila, harmonika mulut terdiri dari lidah dari
hodong yang ditarok di muka mulut dan dengan menariknya menimbulkan getaran,
harmonika bambu.
Sagak, padi, yang tumbuh lagi dari tunggul jerami, tunas yang tumbuh sesudah panen.
Sagal = mahap; sagal mangan juhut, sangat kenyang, puas, sabas (makan daging).
Sagang, tidak ada di kampung, senggang, kosong, sepi; sagang ari, kesatuan,
penentuan waktu: pukul 10 pagi di waktu mana mungkin tidak ada orang di dalam
kampung; sagang borngin, pukul 11 malam di waktu mana orang tidak berada di luar;
di sagangsagang ni ari, pada waktu tidak ada orang dalam kampung karena semua
bekerja di luar kampung, di senggang-senggang hari.
Sage, mansage, menyebarkan jerami di ladang agar dipakai sebagai alas padi yang
mau ditebah.
Sagi, dibagi; marsagi (diparsagi), membagi dengan baik sehingga yang satu tidak
menerima segala sesuatu yang baik dan yang lain segala sesuatu yang jelek;
managihon, membagi-bagikan, membagi atau menyusun dengan baik sehingga
berkumpul yang sama sifatnya, memberikan kepada setiap orang apa ia berhak
menerima, masing-masing diletakkan di tempatnya; pasagihon, membagi-bagikan msl
pekerjaan; sagisagian ni pinahan, bermacam-macam ternak; masipasagian,
membagi-bagi antara sesama mereka; marga sagisagian, dari setiap marga ada yang
hadir; sagi, sudut, segi, siku; si opat sagi, empat segi, empat siku.
Sahan, tabung tuak, tanduk tempat minuman dari mana datu menuangkan sesuatu
pemberian dengan menuangkan tuak melalui ujungnya; manahan, menuangkan tuak
dari tanduk ke dalam mulut, menuang air ke dalam mulut.
Sahiri, tikus.
Sahit, sakit, penyakit; sahit bali, penyakit menular; marsahit, sakit, menderita,
mengidap penyakit; sahitan, idem; parsahitan, penyakit, keadaan sakit; panahit, dalam
arti sembunyi: cacing dalam usus, mempunyai cacing; manahiti, menyakiti, membuat
seseorang sakit, msl dikatakan mengenai begu; na sinahitan ni begu, sakit dibuat
begu (menurut anggapan orang Batak kuno semua penyakit menular disebabkan begu).
Sahor, tak selera, tidak enak mengenai citarasa, tajam, rasanya menggigit.
Sai, I. selalu saja, sama sekali, tidak dapat tidak, terus-terusan; sai dialo do ahu, selalu
dia melawan saya; sai manjua do raja i, raja itu tetap menolak; sai mulak do sahit i,
penyakit itu selalu kambuh; na sai leleng, sudah lama; na sai laon, dahulu,
sebelumnya; na sai laon, sangat sulit (bdk mansai, sangat). II. kata depan ditarok di
depan imperatif dan optatif, semoga, kiranya, mudah-mudahan; sai ro ma ho,
datanglah; sai saut ma tahim, mudah-mudahan rencanamu terwujud; sai tubu ma
torop anakmu, semoga anda mendapat banyak anak lelaki; sai dao ma begu, semoga
jauh penyakit; "sai" ini sering terdapat pada permulaan doa.
Sait, gigi runcing, taring pada manusia dan binatang; marsait, bertaring msl kuda;
saitan, cantelan, kait besi pada pelana kuda beban; sait ni porhas, batu runcing, sinar
kilat; sait ni huta, nama daerah di Silindung.
Saksak, I. putih bersih, putih metah, putih sekali sehingga menyilaukan mata. II.
manaksakhon tihas, mengumumkan kesalahan, kekeliruan, membongkar habis cacat
orang. Saksi, I. ketenteuan, aturan. II. saksi; manaksihon, menyaksikan.
Salaga, kayu pada kuk tenggala pada mana patil tergantung, cantelan kuk.
Salaha, duri yang dipasang di pohon buah-buahan agar tidak dapat dipanjat orang,
kawat duri keliling pohon agar tak dipanjati.
Salaksak, licin, botak (dari: saksak?); salaksahon, dalam keadaan botak, dalam
keadaan gundul.
Salamat, I. tabik, salam (= tabe); salamat pagi, selamat pagi; salamat taon baru,
selamat tahun baru; salamat dalan, selamat jalan; salamat tinggal, selamat tingggal
(bagi mereka yang tinggal). II. sasaran; marsalamat, menembak sasaran.
Salang, I. marsalang, tidak bertutup, kata yang kurang sopan untuk telanjang;
salangsalang, tidak pakai sarung mengenai pisau, pedang, tidak mengenakan pakaian
mengenai orang telanjang; teka-teki: jolo marabit asa salangsalang, lebih dulu
berpakaian baru telanjang, yaitu bambu yang di waktu bertunas mempunyai
pembungkus yang kemudian jatuh. II. salang, malahan, bahkan, sedangkan.
Salaon, tarum, nila, biru seperti nila; marsalaon, kehitam-hitaman mengenai muka.
Salapa, selapa, kotak cerutu, tempat tembakau dari kuningan atau perak.
Salapsap, I. atap rumah Batak yang menjorok ke depan. II. tanduk kerbau yang
dipasang di puncak atap.
Salempong, = sagasaga.
Salenggam, kayu bulat, rol kayu yang dipakai untuk meratakan, beras/padi dalam
solup, alat perata isi liter.
Sali, marsali, meminjam, berhutang, menjamin mengenai utang atau benda; pasalihon
(dipasali), membantu orang de-ngan memberi jaminan, menghutangkan; parsalian,
orang yang memberi pinjaman, kreditor, tempat meminjam; dipasalihon, dipinjamkan,
dihutangkan.
Salibon, alis, bulu kening; mengkel salibon, tertawa dengan tidak menggerakkan mulut.
Salimbatuk, sej rumput yang harum yang dipakai untuk bahan obat.
Salimpotpot, kunang-kunang; marsalimpotpot diida, pandangannya berkunangkunang. Salin, I. manalin, mengganti, mengganti pakaian, mengenakan sesuatu;
marsalin, mengenakan pakaian lain, tukar pakaian; sasalin abit, pakaian yang lengkap;
mamalin (tu), menterjemahkan ke bahasa lain. II. salin, lain, menonjol kelihatan dalam
arti jelek; na sumalin, lain sekali dari seharusnya; sumalin do losokmu sian N., engkau
lebih malas daripada N.; mate sumalin, mati sewaktu hamil mengenai perempuan, yaitu:
mati tidak dengan hormat, mati tercela.
Salipi, tas dari kulit binatang berantai kuningan dan dibawa dengan tangan; tas
bergagang rantai keemasan.
Salit, sulit, sukar; salit tabaon, sulit untuk ditebang; salit pangkuron, sulit untuk
dicangkul.
Sallak, manallak, memarahi, menyapa seseorang dengan suara yang keras, menegor
keras, memarahi.
Salobat = salohat.
Salohat, suling yang lobang tiupnya ditengah-tengah.
Salohot, sej rumput yang bunganya mudah melekat (lohot); juga sejenis tumbuhtumbuhan yang dipakai tukang emas untuk menyoldir.
Salong, mansalong, mengutip, memetik daun sayur, mencari sayur, mengambil dari
kebun; mansalong hata, mencari kata-kata sedemikian rupa sehingga sulit bagi lawan
untuk menjawabnya; martunggu ingkau sinalong, mencari keadilan, dikatakan
mengenai paranak yang mengadukan bila isteri anaknya laki-laki lari dengan niat jahat;
anak sinalong, seorang anak yang lahir di luar pernihakan resmi; ingkau sinalong,
denda yang dibayar oleh ayah kepada suami perempuan yang lari daripadanya sebagai
ganti rugi karena tenaga si isteri di kebun telah lama berkekurangan, denda terhadap
pelanggaran akad nikah (sebenarnya: sayur yang dipetik).
Salongki, seloki.
Salop, hubungan rahang bawah dengan tulang kepala, sendi rahang. Salosap, = gaja
lumpat.
Salose, = salese.
Salpu, lewat, lampau, lalu, terlewat; salpu sataon, setelah setahun; dung salpu i,
setelah itu; manalpuhon, manalpui, melampaukan, melewatkan, melebih-lebihi,
melewati; masalpuhu, melebihi, melewati, kelewat batas; pasalpuhon, membiarkan
sesuatu lewat, melewatkan sesuatu; sisalpusalpu langka, pekerjaan atau keadaan
dalam hal mana orang terlambat datang; tolu ari salpu, tiga hari yang lampau.
Salsal, I. sej pohon kayu yang getahnya menimbulkan gatal. II. terang, tampak, dapat
dilihat, nampak jelas; salsal ni hamonangan, kemenangan, yang jelas: salsal ulina,
keelokan, kecantikan umumnya tampak; marsinalsal, umumnya dapat dilihat,
cemerlang.
Samak, kabur, samar-samar, tidak jelas kelihatan, tidak terang, serupa tetapi hanya kira-
kira tidak dilihat dengan sungguh-sungguh; samak huida, saya lihat semua samarsamar, sama; manamaknamak, mengganti pakaian, membuat supaya tidak dikenal;
pasamakhon, idem.
Samar, I. tarsamar, keracunan, kena racun, tercamar racun. II. ndang marsamari
pogosna (hamoraonna), kemiskinannya (kekayaannya) adalah luar biasa, tidak
terbandingkan; na pogos so marsamari, sangat miskin tidak terbandingkan.
Sambal, sambal.
Samban, I. penghalang, halangan, ganjal, lintang; so binoto be samban, dia tidak mau
ditahan atau dihentikan sewaktu lari cepat; samban bingkolang, lih bingkolang;
manamban, melintangi. II. sambansamban, sej sampesampe.
Sambang, I. masa tak berbuah, waktu pohon tidak berbuah; sambang ni parbue ni hau
nuaeng, sekarang adalah waktu pohon-pohon kayu tidak berbuah. II.
sambangsambang, sej rumput yang melekat. Sambar, tidak menuruti aturan, tidak
pada tempatnya, salah, tertukar, palsu, tidak normal; sambar do i di rohangku, menurut
tanggapan saya itu adalah salah; marsambar, bertukar, berganti; masipasambaran,
saling menukar, campuraduk, tukar menukar.
Sambil, alat penjerat burung, jerat, perangkap; marsambil, memasang jerat; tarsambil,
tertangkap oleh jerat, kena jerat, terjerat; parsambilan, nama daerah di Toba.
Sambilu, sembilu, kulit bambu; kulit tajam bambu untuk memotong tali pusat.
Sambolik, = sambolit.
Sambolit, = sitomu; samboliton, berpenyakit sembelit, khusus mengenai saraf.
Sambulo, tempat asal, tempat dari mana nenek moyang berasal, tanah leluhur.
Sambuk, = sambok.
Sambut, I. marsambut, mengambil panjar, membeli atas dasar panjar, persekot. II.
manambut, sumambut roha, menyambut, mengusahakan untuk mengambil hatinya.
Same, samai, bibit padi yang siap untuk ditanam, padi yang ditaburkan pada tempat
Samir, I. manapiri, merampas pakaian orang. II. samir, apa yang dipakai sebagai
penaung msl daun-daun.
Samisara, nama hari ke-tujuh; samisara purnama, nama hari ke-empatbelas; samisara
mora turun, nama hari ke-duapuluh satu; samisara bulan mate, nama hari ke-duapuluh
delapan.
Samonding, empat helai papan yang mengelilingi dapur (perapian) dalam rumah.
Samot, manamot, mencari harta; mansamot, mencari nafkah, mencari rejeki; sinamot,
harta, milik, kekayaan, penghasilan, mahar, mas kawin; pansamotan, panamotan,
idem; parsinamot godang, orang kaya; ucapan selamat: tuak na tonggi, bahulbahul
pansalongan, di ruma ma tondi, tiur ma ro panamotan, tuak manis dan sumber rejeki,
tegarlah jiwa, melimpah nafkah.
Sampak, tersirap, tercampak; sampak mudarna, darahnya mendidih msl pada kejutan
tiba-tiba; sapaksampak mudar, darah mengalir ke jantung karena terkejut atau
ketakutan; manampakhon jala, mencampakkan jala; sampak aek, mengumumkan
perang denga resmi karena menembak di muka kampung musuh; sude disampak,
semua diperanginya, semua dilawannya; disampak ngalina do lasna, letih membuat
ketenangan, sesudah merugi timbul laba; sampaksampak, penyakit campak, kerena
orang yang menderita campak disiram dengan air; tarsampak dengke, sewaktu
menimba air dengan tidak sengaja turut ikan terbuang ke dalam air; tarsampak bogas,
tertangkap basah secara tiba-tiba.
Sampe, sampai, tiba, penuh, genap; sampe tolu bulan, tiga bulan penuh, hingga tiga
bulan; sampe modom (sampimodom), bila semua sudah tidur, jam 10 malam; dolidoli
sampe bunga, pemuda yang sudah dewasa, perjaka dewasa; hasampaean,
kedatangan, kesampaian; sampe tua, uang atau kain yang diberikan para undangan
sewaktu meresmikan penempatan rumah; sampesampe, kain berlipat digantungkan
Sampilpil, sej tanaman paku, pakis; P.B.: tubuan sampilpil tano na matolbak,
bertumbuh pakis di tanah yang longsor, bagaimanapun kerusakan, selalu ada harapan
bertumbuh sesuatu.
Sampu, begu sampu, roh jahat yang menyebabkan kejang; sampusampu, kejang;
sampusampuon, penyakit kejang, penyakit ayan.
Sampuraga, sej jeruk yang rasanya asam-manis; juga: nama sebuah gunung.
Samudora, samudera, nama kerajaan asli dulu di Sumatera Utara. Orang Portugis
mengambil nama ini untuk mengebut seluruh Sumatera; pusat samudora, pusat
samudera, tempat laut yang paling dalam; jalan masuk ke dunia bawah (legenda).
Samuk, haram, najis, pantang msl daging babi untuk orang yang beragama Islam,
pantangan buat orang berdiet; parsaporsamuk, seseorang yang harus menghindarkan
sesuatu.
Sane, hujur sane, sej lembing yang oleh raja dipakai sebagai perhiasan.
Sanga, I. sempat, kata depan: sampai; sanga dope huida ibana, saya masih sempat
melihatnya; sanga tolu hali, sampai tiga kali; sanga pitu borngin, tujuh hari penuh;
ndang sanga be, tidak sempat lagi; sanga ma di hasasangana, setelah tiba waktunya;
pasanga, sempatkan, berilah waktumu. II. sanga, = manang (Angk). III. sangasanga,
periuk kecil untuk memasak sayur.
Sangap, terhormat, berhati mulia, mulia, rajawi, dihormati, patut dihormat, kemuliaan,
kebesaran; hasangapon, kehormatan, kemuliaan, derajat tinggi; marsangap, terhormat,
berwibawa; pasangaphon, memuliakan, menghormati seseorang; diparsangapi,
dimuliakan, dihormati; na sangap, orang mulia, bangsawan; marsisangapi, berbeda
dalam kemuliaan, tidak sama mulia.
Sangar, bagian ujung yang lebar, corong yang mengumandang bunyi pada serunai atau
terompet.
Sange, semua, terbanyak, tersebar luas, bulat; nunga sange nasida masuk, semuanya
mereka sudah masuk.
Sangele, = sanggele.
Sangga, I. manangga, mengabdi, melakukan ibadat; manangga ra-ja, menjamu raja
untuk memujinya; pasanggasanggaon, mengabdi. II. = sanga.
Sanggak, I. terheran, tidak berbuat apa-apa karena keheranan. II. besar mengenai
kepala kuda.
Sanggar, I. sej rumput pimping; sanggar lahi, sej rumput pimping kecil; sanggar borhu,
lih borhu; sumanggar, menjadi keras dan kukuh mengenai bulir padi. II.
mananggarnanggar ingkau, memasak sayur bersama garam dan lada dalam air.
Sanggesangge, I. sej rumput yang tinggi berbau harum. II. potongan-potongan ijuk yang
besar.
Sanggo, = anggo.
Sanggul, I. sanggul, konde, perhiasan bunga pada rambut; hatetehan sanggul,
keguguran; sebenarnya: kejatuhan sanggul; sanggulsanggul ni begu, hiasan bunga
sebagai obat terhadap roh-roh jahat; pagar parsanggulan, penangkal bagi orang-orang
yang hamil; parsanggulan, kundai, tempat sanggul, belakang kepala (Angk);
mananggul, berkundai; parsanggulan, rahang babi bagian atas. II. sanggulan, cacar;
marsanggulan, berpenyakit cacar.
Sangka, I. trompet yang diperbuat dari tanduk kerbau. II. gulo sangka, gula aren. III.
manangka, ndang disangka = ndang dipardulihon.
Sangkak, sangkar, keranjang yang dianyam tempat ayam mengeram; manuk tarhiap
tumopot sangkakna dsb, lih rungrung.
Sangkalan, talenan, landasan kayu untuk mencencang daging; manangkalanhon
dirina, mengurbankan dirinya menolong seseorang.
Sangkalia, jimat terdiri dari tulang yang dibawa datu, dan diselipkan dalam ikat
pinggang.
Sangkam, tepat, akrab, erat, diikat dengan baik, memperlihatkan dirinya secara terangterangan sebagai kawan; panolai gabe sangkam, wasit menjadi memihak, penengah
yang berpihak.
Sangkil, I. = lobi, lebih dari, kebanyakan. II. sisangkil, kedipan mata yang berkelebihan
kepada seseorang, sesuatu yang baik tetapi akhirnya tidak diberikan, bersifat pamer
tanpa mau memberikan.
Sangkilik, kutu kerbau; juga: golanggolang, yang diikat sebagai hiasan pada hajut.
Sangsang, masakan daging babi, dicincang halus dan dimasak dengan darahnya.
Saniang, boru saniang naga, nama dewi yang hidup di air, saudara perempuan dari
Batara guru; terhadapnya orang memuja air.
Sanihe, = ragian.
Sansan, masansan, koyak, cabik, robek mengenai pakaian; manansanhon,
mengoyakkan, merobekkan, mencabikkan.
Sansar, manansar, mencacar, menyuntik; tungkang sansar, mantri cacar, juru suntik.
Santi, santisanti, sesajen, kurban, persembahan terdiri dari dahanon, gambir, gambiri,
sirih dan telur ayam; marsanti, merayakan pesta persembahan yang besar dan yang
diadakan oleh horja; santi rea, pesta yang luar biasa besarnya msl diadakan bila roh
nenek moyang akan ditingkatkan menjadi sombaon; marsanti balatuk, berkumpul,
berapat dalam mana semua orang yang ada kaitannya harus datang; mananti,
membawa persembahan.
Santik, = loting; manantik, menyalakan api, batu api, memantik, menggesek batu agar
berapi; manantikhon, membuat api dengan pemantik api; santik parbinegeanna
(parnidaanna), dia mendengar, (melihat) sedikit, tidak tajam pendengarannya, kabur
penglihatannya.
Santua, tikus.
Saonari, sekarang.
Saong, tudung, naung, payung yang dianyam dari daun pandan, berbentuk atap kecil;
juga daun yang dipakai sebagai tudung; saong jegak, payung dari pandan yang dapat
digulung; saong tamba, payung yang lebar yang dipakai para perempuan sewaktu
bekerja di ladang; saong boruboru, saong lompit, idem; marsaongsaong, menutup
kepala dengan ulos tetapi muka masih nampak; udan na so hasaongan, hujan deras
terhadap mana payung tidak dapat menolong, hujan lebat; P.B.: udan na so
hasaongan, alogo so hapudian, hujan terhadap mana payung tidak dapat menolong,
angin terhadap mana tidak ada tudung yang menahannya, artinya sesuatu terhadap
mana tidak dapat diberi pertolongan, terhadap mana orang tidak dapat berbuat apa-apa;
diparsaong (pinarsaong), memakai sesuatu sebagai tudung, msl daun pisang yang
lebar, ditudungkan.
Sapa, I. capah, piring kayu. II. terwujud mengenai mimpi buruk sehingga orang tidak
usah takut lagi.
Sapadang, sej sorgum yang bijinya kelihatan seperti benih padang dan diperbuat jadi
lampet.
Sapal, sapalsapal ni ulaon, pekerjaan yang paling kotor atau yang paling keji dipakai
sebagai cercaan, limbah kerja.
Sapala, = molo pala, kepalang, mumpung, bila sekali sudah, bila sudah sampai
sedemikian sehingga; sapala na pinungka ingkon sidung, bila sudah memulai dengan
sesuatu, haruslah itu diselesaikan.
Sapata, kutukan kualat yang letak kepada seseorang karena kejahatan yang
dilakukannya; marsapata tu ho ma i, kutukannya akan jatuh pada engkau; hona
sapata, kena kutuk, terkutuk, terkena hukum karma; papurpur sapata, lih purpur.
Sapi, mirip, serupa, hal kecokcokan, irama; sapi (tu), mirip pada, sesuai; sapi goar
nasida, nama mereka adalah sesuai msl pada orang-orang yang bertunangan, yang
namanya diperiksa oleh datu apakah di antara nama mereka ada persesuaian atau
tidak; pasapihon, membuat serupa, menyesuaikan, menalakan alat bunyi-bunyian;
pasapihon hata, membuat kata-kata supaya berirama.
Sapiri, kalau, jika, bilamana, dipakai pada sumpah; sapiri hubuat, bila saya mengambil
sumpah itu, saya akan kena kutuk; masapiri, = disipirihon, bersumpah.
Sapor, ijuk yang dipakai sebagai penutup tong, tempat menyimpan tuak, sewaktu
menuangkan, tuak itu melalui ijuk itu seolah-olah melalui saringan, ijuk, penyaring tuak.
Saporti, = songon.
Sapot, kelat, tajam, asam mengenai citarasa; sapot nipi, mimpi yang meramalkan
sesuatu celaka, mimpi buruk, menyakiti.
Sapsap, I. curam mengenai bukit; sapsap bire, tebing yang curam, terjal. II. manapsap,
memotong msl telinga pencuri.
Sapu, I. sapu; manapu, menyapu. II. berlumur (= sap); marsapu mudar, berlumur
darah; P.B.: anak ni datu marsapusapu taoar, anak ni naduma margulugulu
indahan, anak datu dapat melapui dirinya dengan obat, anak orang kaya menggulingguling dirinya dalam nasi, karena mereka mempunyai itu; manapu dohot, menyapu,
melumas dengan sesuatu; disapu orbuk bohina, penuh debu mukanya.
Sar, tersiar, tersebar luas, terberita, diketahui mengenai desas desus; sar dibege, dia
dengar pemberitahuan itu, berita tentang itu.
Sarak, sama rata, tertabur, tersabur, serak; manarakhon, membagi-bagi sama rata; padi
di ladang ditanam demikian rupa sehingga semua rata tertanam.
Sarang, I. sarang serangga, sarang semut; sarangan, idem; sarang banua, sej pohon
yang daunnya berbau harum. II. manarang, menangkal hujan, menjauhkan hujan
dengan jampi, menghentikan hujan dengan sihir; panarangon, jampi untuk menjauhkan
hujan, penangkalan hujan.
Sarapa, sej parsili, gambaran orang yang dibuat dari batang pisang secara kasar dan
dibawa keluar sebagai orang mati untuk menggantikan orang sakit.
Sarbe, terlalu panjang menjulur mengenai atap atau rambut; sarbesarbe, rambu-rambu
yang menjulur ke bawah, terjulur-julur, terjumbai-jumbai.
Sarea, manarea, menyuruh keluar untuk bekerja, mencari nafkah di luar kampung.
Sarhap, 3-5 kayu melintang dari mana gerbang kampung terdiri, beroti yang melintang
pada pintu.
Saridondon, lumpur, daki yang menebal, kotoran yang pekat, kumal badan, lih dondon.
Sarimatua, lih tua.
Sarimborbor, serangga sibur-sibur, yang keluar dari tanah pada waktu malam dan
hanya hidup semalam saja, kelekatu.
Sarindan, benalu, tumbuhan parasit pada pohon-pohon kayu; P.B.: mate unte dibahen
sarindan, pohon jeruk mati kerena benalu, artinya: orang asing mempergemuk dirinya
atas tanggungan penduduk.
Saring, saringsaring, insang ikan, sirip, rahang ikan; saringsaring mandolok, gema,
juga: lobang dalam tanah dalam mana terdapat batu yang mengandung besi (meteor?).
Saringan, saringan, penapis; aek saringan, air yang telah disaring, air saringan.
Sarita, sesal; manarita, menyesal; manaritai, menyesali orang; hona sarita, dimarahi,
kena marah, kena kritik.
Saro, pondok kecil, pondok tempat orang menginap di luar; marsaro, mengadakan
penjagaan di luar, ronda malam; parsaro, penjaga, peronda, orang yang menjaga; saro
Batak, rumah asli Batak; saro gedung, rumah gedong; parsaroan, perkemahan,
perhentian, rumah penginapan.
Sarondam, sej ular raksasa yang juga dapat berenang di air; dari: asa (lih sa II) dan
rondam.
Sarop, = romba.
Saroso, manaroso, menerkam mengenai binatang buas.
Saru, manaru, membuang mimpi buruk dengan melakukan pesta dan kurban. Saruan,
besar.
Sarune, serunai, sej klarinet; juga: nafiri; marsarune, meniup alat musik ini; parsarune,
orang yang meniup, peniup serunai.
Sarung, sarung pisau; sarung ni pat, kaus kaki; manarungi, membuat sarung;
pasarunghon, menyarungkan pisau, memasukkan sesuatu ke dalam sarung; sarung
marnaek, sej pohon kayu yang kayunya lembek; sarung hujur, uang yang diberikan
seseorang yang dikejar-kejar karena perbuatan jahat kepada para pengejarnya agar
Sarut, manaruti, mencabut rumput dengan gigi mengenai binatang, menggigiti dengan
gigi depan, menggerogoti. Sasa, I. masasa, runtuh mengenai tembok, dinding batu,
merata mengenai rumput yang diduduki atau padi yang rebah; manasa, merebahkan
tumbuh-tumbuhan.II. sasa, sej rotan.
Sasap, tulang belikat, bagian bahu; oleh karena tulang belikat ini juga dipakai sebagai
cangkul, maka cangkul-cangkul itu juga disebut sasap dengan mana pematang antar
sawah-sawah ditandai dan dibersihkan; manasapi, mengikis, membersihkan pematangpematang dari rerumputan dengan sekop.
Sasi, I. manasi, menyembah, memohon; aha ma husasi tu ho, saya tidak merasa perlu
menanya engkau. II= saksi.
Sati, = badia.
Satik, = selep; masisatihan, saling membohongi, saling menuduh secara terselubung,
sindir-menyindir.
Saudara, darah, sinar muka, wajah berseri, cahaya pada muka orang yang sehat atau
orang yang terkemuka, kemuliaan; hehe ma ho saudara ni gurungku, berdirilah
kemuliaan guruku (datu); babi na marsaudara, babi yang gemuk yang disembelih pada
pesta; saudara adalah juga satu dari ke-7 roh (= tondi) manusia yang sewaktu lahirnya
bersama ari-arinya ditanam dan dari sana kadang-kadang mendatanginya untuk
memperingatkannya.
Saur, = sahat; saur matua, menjadi, mencapai umur tinggi; saur martatahuak,
berkokok dengan kuat mengenai ayam hal mana kadang kala diperlukan pada sihir;
dengke saur, (= dengke sahat), ikan yang dipersembahkan supaya mimpi yang baik
dapat terwujud; manauri, mengucapkan "saur" sewaktu memberikan selamat, artinya:
semoga terwujud (= Amen).
Saut, jadi (lawan: sundat), terlaksana; hata saut, perundingan yang menghasilkan
sesuatu; pudun saut, hasil yang dicapai dari suatu masalah; mangan pudun saut,
setelah diputuskan masalah maka mereka makan bersama untuk memperkuatnya;
parhata saut, orang yang penuh enersinya, yang meneruskan apa yang dihendakinya;
pasauthon, meneruskan sesuatu, melaksanakan, menjadikan; manauthon,
mengatakan "saut" setelah ucapan selamat (= manauri); mansauti, melaksanakan,
mengerjakan.
Sea, (bdk seang), maneahon, sumeahon, membuang sesuatu yang tidak berharga,
yang tidak berguna; sumeahon dirina, mencampakkan diri, mengorbankan dirinya,
meniadakan diri, membaktikan diri, menyianyiakan diri untuk kepentingan orang lain;
siseasea, = sibolong-bolong, apa yang dibuang sebagai tidak berguna; pemberian
yang diberikan dari kelebihannya; maneaneahon, memberikan dengan cuma-cuma,
tanpa imbalan, menyianyiakan. Seak, sibur, tempurung yang dipakai untuk menimba (=
dasar), cangkir, gayung batok.
Sebar, manebar hata, mengucapkan kata-kata yang muluk-muluk tetapi tidak berisi,
bicara sesumbar.
Sebe, peot bibir, bibir mencong; pasebesebe, sumebesebe, sewaktu berbicara bibir
memencong.
Sebut, pasebut, hilir mudik, berjalan kian kemari, mundar-mandir; pasimpar pasebut,
berjalan bersimpang siur, ramai berjalan kian kemari.
Seda, = sega.
Seder, miring, mencong, serong; seder matana, matanya juling, pandangan matanya
mencong.
Seksek, bocor mulut, orang memberitahukan kepada orang segala sesuatu yang
dimilikinya.
Selak, tidak nyambung, tidak sesuai, tidak dapat menyatukan diri; manelak, saling
menghayut, membuat supaya berkelahi; tarselak, tidak terwujud, terbengkalai, tak
terlaksana.
Selesele, kertas rombengan, sesuatu yang diberikan sewaktu makan kepada orangorang yang datang untuk itu.
Semet, pendek dan padat msl rambut; lombu sisemet, lembu berbulu pendek dan
padat; semetsemet, sej semut kecil.
Sen, sen.
Sendal, melekuk keluar, bingkai yang menahan atap; lebih tepat: latlat yang menahan
bingkai itu.
Sende, selendang sutera, kain sutera memakai pola ular; sende sihulimat, tali kepala,
yang halus; talitali sende, idem; juga: sasende, ular belang.
Sengke, sulit ditangani, sulit untuk diperlakukan mengenai orang dan kayu yang
dikerjakan; sengke ajaran, sukar untuk dididik; sengke paulion, sulit untuk dikerjakan.
Seo, biaya, cukai, bea, pajak, sewa, upeti. Seok, bunyi yang dibuat pedang sewaktu
dilayamkan; patuseok, berlayaman, gemerencing pedang.
Sep, magomago sep, hilang secara perlahan-lahan sampai habis sama sekali.
Sepo, manepo, mengacaukan sesuatu yang telah jelas, membuat sesuatu yang jelas
menjadi kabur; diseposepo alusna, atas pertanyaan yang jelas diberi jawaban yang
tidak jelas.
Sepsep, = sopsop.
Seput = gogot.
Sera, serasera, kutil-kutil, bonggol, yang kecil pada kulit manusia, buah kutil pinasa,
yang sudah membusuk sebelum masak dan menjangkit kepada yang lain; marserasera,
berkutil-kutil msl pada lidah; manindang serasera, kedinginan hingga kulit berkutil-kutil,
berdiri bulu kulit.
Serbeng, melihat dengan sudut mata, mengintip dari samping untuk melihat seseorang
msl gadis-gadis; mata manerbeng, mata yang mengatakan sesuatu kepada seseorang,
mengerling, melirik, main mata.
Serep, dekat tanah, di bawah, rendah hati, tidak angkuh (lawan: ginjang); habang
manerep, terbang dekat tanah; serep ni roha, kerendahan hati; haserepon, idem;
marserep ni roha, dengan rendah hati; dipaserep rohana, dia merendahkan hatinya;
manerepnerep hata, dia berbicara ramah, tetapi sedemikian rupa sehingga katakatanya berpengaruh, bicaranya merendah.
Sesa, hapus, terhapus mengenai tulisan seperti tulisan dari papan tulis; diampuni; sesa
ahu = apus ahu, saya mau dikutuk; manesa, menghapus, mengampuni; tarsesa,
diampuni; hasesaan, pengampunan; pasesahon, mengampunkan; masisesaan dosa,
saling mengampuni kesalahan, saling memaafkan.
Sese, I. sej insek yang pada pagi hari memperdengarkan bu-nyi yang resik, jangkrik;
manghuling sese, saat sepi sehingga terdengar bunyi insek-insek kecil. II. sasese,
segala sesuatu yang dijadikan; ribuan.
Setan = begu; setan ni porhas, cahaya kilat; bodil setan, bedil setan, mengatakan:
hapandean ni begu, kecerdikan setan.
Seto, marseto, tidak dapat dimengerti, dipahami, bingung mengenai sesuatu yang tidak
dimengerti; marseto ma i, itu saya tidak mengerti, kiamatlah itu.
Si, I. penunjuk nama: si Pintor, si anu; juga pada nama daerah, sungai, gunung dsb: si
Lindung, si Geaon, si Tarindak; sibuat na loja, tempat orang beristirahat; siboan
barita, sipembawa berita, umumnya "si" menunjukkan orang dengan kata benda;
siganjang obuk, yang mempunyai rambut panjang; silas ni roha, gembira, girang;
horbo sitingko tanduk, kerbau yang bertanduk bengkok; sipaingot, teguran, nasehat.
II. juga prefiks gerundium: sibahenon, apa yang harus dibuat; siboanon, apa yang
harus dibawa; muatan; on do sidohononmu, ini yang harus engkau katakan; hata
siingoton, kata yang harus diingat. Sia, I. sembilan; pasiahon, ke-sembilan, yang kesembilan; sipahasia, nama bulan ke-sembilan; siasia, abjad, sebenarnya: dasar,
subtansi, mula-mula; siasia ni tano on, elemen-elemen: elemen bosi, tombaga, perak,
simbora, bosi na pir (= platina?), sere, batu (batu permata), burta dsb; dan logamlogam seperti itulah dibuat datu peluru terhadap mana siapapun tidak dapat kebal. II. sej
tumbuhan yang daunnya bila dicampur dengan kapur dipakai sebagai obat mata.
Siak, pedas, pedis, tajam msl cabai; maniak, nyeri, pedih karena sakit; maniak
butuhangku, perutku menggigit artinya: saya lapar; siak ni bagi, kemiskinan, merana,
kemeranaan; marsiak bagi, miskin; pasiaksiakhon, menyakiti, menyiksa.
Sial, orang yang bernasib buruk, tidak mujur, yang sial, yang tidak sedikitpun berhasil;
marnasial tanganna manjama, tangan yang sial.
Siala, I. ala. II. silang kecil pada tulisan Batak yang menandakan bunyi "o"; hasialan,
idem. III. siala, nama sej tumbuhan yang bunganya dapat dimakan.
Sialabane, nama bagian, jatah, peruntukan, yang berlangsung pada upacara sewaktu
menikahkan seorang gadis; sialabane ni na torop, sialabane ni suhut.
Sialak, = singgalak.
Siam, ikan asin yang diimpor dari Siam. Sian, kata depan: dari; sian dia? dari mana?
sian huta an, dari kampung itu; sian na so binotomi, dari tempat yang engkau tidak
tahu, = karena engkau tidak tahu; pada komperatif: daripada; umpintor do ahu sian ho,
saya lebih adil dari pada engkau, lebih jujur dia daripada engkau.
Siang, teduh, reda, terang; buha siang ari, ari fajar, sudah pagi; siang udan, hujan
sudah berhenti; hasiangan, cahaya, sinar; olat ni dung huida hasiangan on, semenjak
aku melihat cahaya, artinya selama hidupku; hasiangan on, dunia terang ini sebagai
lawan tempat orang mati yang gelap.
Siap, I. habis, hancur, terkutuk; siap ahu, kutuk, habis aku, hancur kau, saya mau
terkutuk; maniaphon, menghancurkan, menghabisi, membinasakan; marsiapsiap bohi,
berpura-pura; hasisiap, binasa, kehancuran. II. siap ari, setiap hari; hangoluan siap
ari, makanan setiap hari, penghidupan setiap hari, sehari-hari.
Siar, surup, merasuk, turun kemedium mengenai roh (begu) orang yang meninggal,
medium ini menjadi tidak sadar dan dari dialah berbicara roh itu; begu siar, roh yang
turun, hantu surup, hantu yang merasuk kepada seseorang; siarsiaran, kesurupan,
kerasukan roh, kesetanan; hasiaran ni begu, medium yang dihinggapi roh; siar, juga
dikatakan terhadap marah atau kebodohan (siar oto tu ibana); paniaran, semua
perempuan yang termasuk satu horja oleh sebab pada merekalah dapat hinggap roh
nenek moyang hal mana tidak mungkin pada perempuan dari horja lain, isteri, bini
(dalam arti umum).
Siarudan, palang penyokong padi agar tidak rebah, juga: kawan, penyokong, penolong.
Sibak, I. tubis ni bulu, rebung bambu (sayur); ingkau sibak, idem. II. sibak = ribak;
angka sibak, koyak, robek, terkoyak-koyak; sibaksibak, kain-kain sobekan.
Sibar, rupa, bentuk, sosok; sibar ni sior, busur panah; manibar, menyiapkan sesuatu,
memberi bentuk msl kain, sepotong kayu; sibaran, takdir, celaka, nasib yang telah
ditetapkan sebelum kelahiran orang; na so sibar, tidak terkira, luar biasa, sangat.
Sibong, anting-anting.
Sibursibur, kulup.
Sida-sida = na soada.
Siding, pasidinghon, memulaukan, menyisihkan, mengelakkan seseorang atau
perkara, masalah; pasiding, mengelakkan, menghindari, singkirkan, menepi; dipasiding
siding ho do ahu, dijauhjauhinya aku, dikesampingkan aku; siding, jauh, terpencil
letaknya; tarpasidding, dapat dielakkan; P.B.: bulung ni bulu diparigatrigat halak,
molo soada uhum, dipasidingsiding halak, sidaun bambu dibelahbelah, bila tak
berbudi, pasti akan dihindari siapa saja.
Sido, manido (bdk silo), menyelidik, pergi ke perangkap untuk melihat apakah telah ada
yang masuk.
Sige, bambu panjang, yang togok dahannya dibiarkan supaya dapat dipakai sebagai
tangga; ndang hasigean, tinggi sehingga tidak ada tangga yang dapat dipakai un-tuk
memanjatnya, tidak mampu ditanggai karena tinggi.
Sihalsihal, batu ganjal tungku yang digunakan bila batu tungku terlampau renggang.
Sihap, terbiasa, sigap. Sihar, tegar, ceria, gembira, riang, bersemangat, sering dihubungkan dengan panaili atau bohi; sihar panailina, dia nampaknya gembira.
Sihat, garis-garis pada telapak tangan, sesisir pisang yang menyerupai tangan, kira-kira
10 s/d 25 biji; manjaha sihat ni tangan, garis-garis tangan darimana dibuat ramalan;
manihathon, orang yang mau dibunuh untuk dijadikan pangulubalang mentalkinkan ka-
ta-kata yang dia harus melakukannya dengan sungguh-sungguh; panihat, abu orang
yang dibunuh dengan cara demikian, juga tondinya; panihat, = pangulubalang.
Sihe, sej rotan yang daunnya dipakai sebagai atap.
Sihir, I. tepat, persis; manihir mata ni ari, matahari berada tepat pada kaki langit. II.
manihiri, memeriksa dengan cermat, merayapi.
Sihit, miring; sihit tu siamun, miring, condong sedikit ke kanan; manihiti, menyayat
secara berkeping-keping; sansihit, sekeping, sepotong; di-sihiti dagingku, ia
menyayatku, aku memperoleh seram kulit karena itu.
Sihol, rasa rindu, kangen, keinginan, kerinduan, keinginan bertemu; masihol, rindu,
kepingin, kangen; manghasiholhon, merindukan sesuatu, mengingini, mendambakan;
hasihol, tanda mata, kenang-kenangan; daon ni sihol, obat rindu, kenangan,
pemberian; sihol rohana, ia rindu, ia ingin.
Sihorsihor, belat, bebat bambu atau kayu, sepotong kayu yang dipakai untuk membidai
sendi yang patah; manihornihori, membidai, membelat.
Sikola, sekolah; anak sikola, anak sekolah, murid sekolah; sikola metmet, sekolah
rendah, sekolah dasar; sikola tinggi, perguruan tinggi; parsikolaan, lokal sekolah,
kompleks sekolah; marsikola, pergi ke sekolah.
Siksak, berkilat, ada kilat, menerang; siksak hilap, cahaya kilat, sekilas lintas.
Siksik, I. masiksik, = maliklik. II. pasiksik, menarik ke atas, mengangkat ke atas.
Sila, I. sila, gampang lepas msl kapur dari dingding; juga: sulit untuk dicampur; sila aek
tu miak, tidak bisa mencampur air dengan minyak. II. sila, daging, yang dibawa oleh
parboru pada acara marunjuk. III. marhombang sila, duduk dengan mengikatkan kain
(ulos) pada kedua lutut, suatu cara duduk yang sangat disukai, duduk berlipat lutut,
duduk bersila.
***
keislaman; masuk silam, menjadi Islam, masuk Islam.
Silang, salib, silang, palang, tongkat-tongkat yang disilangkan sebagai tanda peringatan
dan ditarok di jalan; manilang, memperingatkan dengan cara ini; juga: menghindarkan
sesuatu, suatu perkara, tidak mau mencampurinya, tidak mau terlibat soal; hau na
pinorsilang, silang dari kayu; parsilanghon, menyilangkan, menyalibkan; parsilang,
mengelempang, saling bersilang; na si-nilang, terkecuali.
Silap, silap, keliru mengenai perhitungan uang, salah membilang uang; silap
pamilangna, dia salah mengira, menghitung.
Silbak, serpih, terserpih, suban, selumbar; masilbak, terbelah; angka silbak, idem;
marsilbahan, berpecahan, semua terbelah, serpihan.
Silet, = monsak.
Silgang, masilgang, koyak, retak dan lepas; angka silgang, = idem.
Sili, = sitik, tidak sesuai, tidak cocok; parsilisili songon hoda na heheamon, tidak
bertutup bersama-sama, tidak bersatu sebagai rahang kuda yang menguap; parsili, silih,
orang-orangan yang dibuat dari batang pisang yang diletakkan oleh dukun di suatu
tempat, supaya begu hinggap kesana sebagai pengganti orang yang sakit itu, pemalih.
Silo, silau; siloan mata, silau ke mata yang menyakitkan. II. manilo, = sido, pergi untuk
melihat jerat; mansilo, idem. III. silosilo, berang-berang.
Silpe (bdk lipe) salah mengucapkan, keseleo lidah waktu berbicara (lapsus linquae).
Silpok, masilpok, patah; masilpok holiholi, tulang patah mengenai anggota tubuh.
Silu, hayo, cepat; haru silu, lekas! segerakan! cepatkanlah! maniluhon, bersegera,
mempercepat. Silua, lih dua III.
Silumaksaijur, bibit kandungan, embrio, buah yang belum masak (And) ( bdk langsa).
Silup, = silap.
Sima, sej kuman, bakteri, hama dalam daging manusia; simaon, gatal karena kuman ini
(= rintop).
Simalolong, lih lolong II.
Simangot, (juga sumangot), arwah nenek moyang yang dihormati, roh keluarga yang
meninggal, roh yang lebih tinggi derajatnya dari begu; hanya dengan memberikan
pujaan tertentu oleh orang-orang yang ada pertalian keluarga dengan mereka begu bisa
menjadi sumangot; parsimangotan, = simangot.
Simatua, mertua laki-laki/perempuan, bdk tua I.
Simbaba, diparsimbabahon, banyak berbicara mengenai orang (dari: baba)
dipergunjingkan.
Simbar, = sambar.
Simbar, = sembat.
Simbil, tersimpang, kesamping; pasimbilhon, mengenyampingkan, menyimpang ke
samping, menyimpang dari jalan; dalan panimbilan, jalan simpangan, penyelewengan.
Simbohan, jarum yang diperbuat dari bambu untuk mengerat msl jala, mengenai
seorang yang nakal dikatakan; hori sada hulhulan bulu sada simbohan, pinapurpur
ngalian, niulosan hodohan, serat segulungan, bambu sejarum rajut, kalau diuapkan
kedinginan, diselimuti kepanasan.
Simbora, tembaga, timah, lebih tepat; simbora tano, timah; simbora ranggas, timah
putih; parsimboraan, amulet, jimat dari timah hitam untuk melindungi terhadap roh-roh
jahat dan dibawa sebagai kalung leher.
Simo, silau, samar, tersembunyi; P.B: simo pidong di asarna, molo ditadinghon,
didapothon morana, seekor burung tersembunyi di sarangnya bila itu ditinggalkannya
maka ia dalam bahaya; simosimo, apa yang tersembunyi; hasimoon, rahasia. Simon,
simon ari, senja, hari berkabut tebal.
Simpan, simpan, beres, siap; simpan bahen, siapkan, bereskan, beres bikin.
Simpang, memegang seekor binatang pada kaki belakangnya, menangkap ternak pada
bagian kaki.
Simpar, campur baur, tidak pada tempatnya; pasimbar, tidak teratur, campur baur,
bersimpang siur.
Simpul, selesai, berakhir; simpul mangan, sesudah makan, usai makan; simpul
gotilon, setelah pekerjaan menuai berakhir, sehabis panen; panimpulan, akhir,
penghabisan, penyelesaian; panimpuli, yang terakhir lahir, anak bungsu; jamita
panimpuli, bagian terakhir lahir, anak bungsu; jamita panimpuli, bagian terakhir,
penghabisan suatu kejadian atau pembicaraan, khotbah, pidato.
Simsim, = gotap.
Simu, I. bakteri, kuman, ulat kecil dalam daging; reng, kuman kudis. II. keping, pangsa
dalam jeruk; P.B.: marsimu songon unte, martangga songon balatuk, menurut urutan
yang tertentu msl pembagian daging di pesta-pesta; samsimu ringgit, seperempat
ringgit; parsimusimu, pembahagian.
Sina, cina.
Sinar, jemur, sinar, tidak ada pohon-pohon kayu atau semak-semak, terbuka ke sinar
matahari; maninar, mansinar, menjemur sesuatu di lapangan terbuka; nunga sininar tu
jolo ni raja hata i, perkara itu sudah diserahkan kepada raja; paninaran ni mata, hal
atau perbuatan yang nyata.
Sindap, = sintap.
Sindar, sinar terang, sinar, cahaya; sindar ni api, cahaya api; manindar, sumindar,
menyinari, memancarkan sinar, bercahaya.
Sindir, sebab perbantahan, pangkal perkelahian, gara-gara. Sinjata, panjata (bdk jata),
senjata.
Sindor, I. gadai, jual gadai; manindori, memberikan gadai sebagai jaminan hutang. II.
tarsindor mata, silap mata karena menyangka seseorang seperti orang lain;
manghasindorsindorhon, masih melihat seorang yang telah meninggal dalam
bayangan.
Singa, harimau, singa, gambaran, sketsa; singa ni ruma, ornamen yang diukir pada
kepala pandingdingan; singa, juga: gambaran bintang yang dilihat dalam bulan
Singap, condong ke depan, miring mengenai rumah Batak bagian muka; marsingap,
rumah berdingding miring, condong ke depan.
Singgalu, marsinggaluan, beda, tidak cocok satu sama lain, tidak dapat disesuaikan
mengenai dua potong kayu, juga mengenai orang.
Singgip, I. penjepit jenggot; maninggip, mencabut jenggot dengan penjepit. II. singgip,
sedikit sekaligus, dekat pada akhirnya, hampir habis, di tepi sekali.
Singik, = singit.
Singir, piutang, kredit; parsingir, perutangan, kreditor; paningir, idem; parsingiran,
orang kepada siapa kita berpiutang, orang utangan, debitor; P.B.: habang ma talaktak
di rondang ni bulan, molo halak na metmet singir gabe utang, burung talaktak
terbang di cahaya bulan, bila seorang tidak berarti atau rendah maka piutangnya menjadi
hutang.
Singit, risih, rasa tak enak pada, keseganan; adong singit ni rohana tu ho, ada
sesuatu yang membuat engkau diseganinya, ia merasa kurang enak padamu.
Singkal, suatu perkara kecil yang membuat sesuatu tidak terwujud, penyebab sesuatu
tak jadi.
Singkang, = bingkang.
Singkat, pengganti, alat pengganti, penukar; singkat ni, sebagai pengganti, untuk
menggantikan; maningkati, menggantikan sesuatu atau seorang; maningkathon,
memakai sesuatu sebagai alat pengganti, menggantikan.
Singke, anjing tanah, orong-orong, yang dapat dimakan.
Singkop, cukup, sampai, selesai dengan baik, memadai, tuntas; pasingkop, cukup
sediakan, cukupkan, bereskan.
Singkora, hari ke-6 pada penanggalan Batak; singkora mora turun, hari ke-20;
singkora duduk, hari ke-27; singkora purnama, hari ke-13; singkora, juga tanda 'o'
dalam tulisan Batak (= hasiala).
Singkoram, cengkeram, agunan, jaminan, tahanan, gadai yang harus diberikan sewaktu
meminjam uang msl tanah ladang; maningkoramhon, memberikan se-suatu sebagai
gadai, mencengkeramkan sesuatu, menggadaikan.
Singkoru, enjelai, sej rumput tinggi yang buahnya berbiji-biji; singkoru eme, sej 'sikoru'
yang dapat dimakan; singkoru batu, sej 'singkoru' yang tidak dapat dimakan; ucapan
selamat yang bersifat umum; tubuan laklak tubuan singkoru, tubuan anak tubuan
boru.
Singkosingko, = dahanan dalam bahasa persembahan, atau bahasa dukun.
Singkup, keranjang bulat pakai tutup dan dianyam rapat dengan rotan.
Singom, katup, rapat tertutup, pas satu sama lain msl tutup.
Singot, lih ingot; tarsingot, tentang, mengenai, teringat akan sesuatu dengan sayu;
singot ni rohana, peringatan yang sayu, terkenang di hatinya; pasingot, = paingot.
Singsing, maningsinghon, mendorong, mendesak.
Sinok, I. terasa enak, tenang, tetap, puas; sinok modom, nyenyak, tenang tidur, tak
terganggu; manghasinokhon, be-roleh sesuatu yang disukai; sisinoksinok, milik yang
hanya dipunyai seorang yang tidak usah dibagi-bagikan; parhasinok ma i, makanlah itu
sendirian. II. bingkai panjang pada papan rumah Batak.
Sintak, sentak, dicabut, sentak, ditarik ke atas, menyambar mengenai kilat; manintak,
menyentak msl tali lonceng, pedang; sintahan, sentakan, rampasan; sansintak, sekali
menyentak, satu potong pakaian, sekali sentak; ramban sansintak, ulubalang yang
tewas, yang hanya dikubur dengan sehelai sintak abit, oleh sebab ia meninggal sebagai
tenaga upahan; pudun sintak, pancung.
Siok, tiruan bunyi: suara anak ayam; sioksiok, mencicit mengenai anak ayam, berciapciap, karena kehilangan induk atau karena lapar.
Siol, I. hampir; siol mate, hampir mati; siol dibunu ahu, hampir saya dibunuhnya (juga:
sior). II. rajin, suka akan, ingin (= sihol?); ndang na siol ho mida jolma, engkau tidak
kepingin melihat orang; na siol mida na tama, orang yang tidak mengingini sesuatu
yang baik, jelek.
Sip, diam, bungkam, tak buka mulut, tidak berbicara; memerintah: tutup mulut!
pasiphon, membuat orang berdiam diri, mendiamkan; manghasiphon, mendiamkan
sesuatu, mengambil sikap diam saja, merahasiakan, tidak menegur orang lain.
Sipak, manipak, menyepak.
Sipal, celaka, papa, sengsara; marsipal, dalam keadaan sengsara, merana, melarat;
pasipalsipalhon, menyiksa orang. Sipan, tapir, babi gajah.
Sipat, I. sangat, berarti, banyak; na sipat do isaram, kelakuanmu melewati apa yang
diizinkan. II. sipat, manipat, sebanyak masuk ke dalam, banyaknya seperti, sedalam,
selama; sipat jolma, dalamnya setinggi orang; sipat jongjong, sedalam orang berdiri;
sipat bagot, dalamnya setinggi pohon bagot; manipat ari, selama satu hari; manipat
sadarion, sepanjang hari ini.
Sira, garam; sira masiu, sira bodil, sendawa, mesiu; manirai, menggarami;
parsisiraan, tempat garam, sumpit garam; pasirahon, menaikkan batu dengan perlahan
serta menggeser sedikit tanah ke bawahnya seperti garam dengan jari-jari.
Sirik, melihat sesuatu dengan miring, juling, mengot; parmata manirik, orang yang
juling, bermata juling.
Sirnip, penuh muatan, penuh sampai pinggir bagian atas, sangat berlimpah mengenai
bejana; P.B.: sirnip so gok marlobilobi hurangan, dikatakan mengenai seorang
pembual yang mengatakan sudah melimpah tetapi belum penuh, dikatakan ia sudah
Sirsir, I. diukur dengan tepat, pas, persis; sirsir sataon, persis setahun, setahun penuh;
manirsiri, kerja dengan betul sehingga cocok, mengakhiri pekerjaan. II. manirsir,
menabur, menghambur; manisirhon, menghamburkan, menaburkan sesuatu,
menyerakkan.
Sirup, manirup, menghirup; manirup sian tangan, minum dari tangan dengan
menyirup, menghirup.
Sisi, sisi, tepi, belahan; sisi ni laut, tepi laut, pantai; sisi ni harugian, besarnya
kerugian; sisi, disampingkan, digeser kesamping, menyisih, menyamping, meminggir;
pasisi, menggeser ke samping, menyamping, mengelak; sumisi, menjauhkan diri,
terelak, tersisih msl awan; mangunsisi, idem. Sisik, I. permukaan, sisik pada ular dan
ikan; manisik, membersihkan kepala dari kutu; P.B.: jolo nisisik asa tinindos, dulu
dicari baru dipijit. II. sisihon, menderita penyakit kurus (terlebih anak-anak). III.
marsisiksisik, tiruan bunyi 'sik'; cepat berjalan, cepat terbang.
Sisilon, kuku pada jari-jari tangan dan jari-jari kaki, cakar pada binatang dan burung;
danggoldanggol sisilon, suam-suam kuku.
Sisip, sesuatu yang tersembunnyi; sisip, selip, sogokan, suapan; padalan sisip,
memberi suap, menyogok, memberi uang pelicin; manisipi, membuat sesuatu secara
diam-diam, merayapi dengan diam-diam; panisipi, penyelinap, orang keroh, penyisip.
Sisir, I. penggaruk; manisir, menggaruk. II. hasisiran, tangan luka disebabkan beling.
III. marsisir imbulu, bulu roma berdiri; parsisir hal masuknya sesuatu dalam jumlah
besar. IV. manisiri, memeriksa, menyusuri, menelusuri.
Sitik, tergeliat, keseleo, gampang tersinggung, tidak serasi, tidak sesuai; sitik marroha,
berpikiran salah, tidak sesuai, mudah marah; manjalahi sitik, mencari alasan untuk
membuat sesuatu yang jahat, yang jelek; pasitikhon, salah urat, memisahkan orang
yang tidak serasi; otik sitik, godang sega, sedikit salah, banyak orang binasa
karenanya, sedikit salah, banyak rusak.
So, I. tidak, bukan, terutama dalam kalimat relatif, syarat dan majemuk pakai "na"; molo
so, ia so, bila tidak, kalau tidak; nasa na so hubege, semua yang saya tidak dengar;
ala so olo ibana, karena dia tidak mau; soada, soadong, tidak, bukan; na so uhum,
apa adil, tidak pantas, tidak senonoh; dongan so haru dongan, bukan kawan bukan
musuh, kawan tak kawan; mansoadahon, memungkiri, berdusta, meniadakan; unang
so, perintah yang diperkuat: asal saja tidak, jangan tidak; sisoada, kata memaki: yang
tidak apa-apa, yang tidak berguna untuk apa-apa saja; na soada, sekurang-kurangnya,
paling sedikit; sampulu halak na soadana, sedikit-sedikitnya sepuluh orang;
marsoadahon (diparsoadahon), meniadakan, menghancurkan, memperkosa wanita. II.
berhenti, stop, tenang, diam; aek na so, air yang tidak mengalir; so jolo, diam dulu,
dengarkan, berhenti dulu; pasohon, mendiamkan, meredakan, menghentikan;
marhasoan, berhenti, menjadi tenang, menetap tingal; ndang marhasoan songon
sisada tangan, tidak berhenti, tidak berakhir, seperti seorang yang berjalan di rambing
dan hanya mau memakai suatu tangan untuk memegangnya dan oleh karena itu ia tidak
dapat terus berjalan.
Soada, lih so I.
Soara, suara, bunyi, nada; marsoara na gogo, bersuara keras, berbicara dengan suara
yang kuat; dipagogo ma soarana, dia berbicara dengan suara nyaring, dipernyaringlah
suaranya; didok soarana, jawabnya, ia berkata; marsoara, berkata, berbunyi, bersuara,
berbicara.
Sobal, = mahap.
Soban, kayu bakar, kayu api; marsobansoban, mencari kayu api, mengumpulkan kayu
api; masisoban, mengambil kayu api; parsobanan, tempat pengambilan kayu api atau
tempat penyimpanan kayu api.
Sobok, sama, serupa, seperti, mirip pada; sobokhon, sama dengan, serupa dengan,
menyerupai; sobokhon alogo dorasna, secepat angin, menyerupai angin kencangnya;
pasobokhon, disamakan, dicocokkan, dipersamakan.
Sobu, hidupkan api, lepas, sibuk, rajin pada sesuatu; manobu api, menutup api dengan
abu, agar jangan padam betul; sobuon, tumpukan kulit padi, sekam, kulit tipis pada padi
yang sewaktu menumbuknya menjadi lepas (ditebarkan pada api agar tidak mati); tano
sobusobu, tanah yang lembek (seperti sobuon).
Sobur, manobur, marsobur, minum dengan rakus mengenai binatang; pasoburhon,
memberi minum; sisobur tuak, peminum tuak; disobur ateate, merasa dirinya kering
dalam hati; soburan, tempat minum, perminuman ternak.
Sodang, tarsodang, tidak cocok, tidak sesuai, tidak pantas pada parmanuhon.
Soding, jauh, tersendiri, terpisah dari yang lain, sunyi, terpencil; na soding,
sodingsoding, kesunyian, tempat yang jauh, terpencil; soding jolo, sudut kanan bagian
muka rumah Batak; soding pudi, sudut kiri bagian belakang rumah Batak.
Sogir, penuh bahaya; berbahaya mengenai manusia terhadap siapa orang harus
waspada, berhati-hati terhadap, waspada, was-was.
Sogit, I. mabiar; manogitnogit, takut. II. bona pasogit = bona pinasa, kampung
halaman, tempat kelahiran, daerah asal-usul nenek moyang.
Sogo, tak enak rasanya, segan, tidak mau, tidak senang, risih, jengkel; sogo rohana,
dia segan, dia tidak mau, dia benci; sogo ni roha, kebencian, kejengkelan, kerisihan;
marsogo ni roha, segan, tidak mau, merasa jengkel pada; manghasogohon, benci
mengenai sesuatu, merasa tak enak pada, tidak menyenangi.
Sogot, I. pagi-pagi benar, pada pagi hari; marsogotna i, keesokan harinya; sumogot,
pagi-pagi benar; sansogot, satu hari pagi sebagai tanda ukuran msl dalan (ulaon)
sansogot; na sogot, na sogotan, tadi pagi; panogotan, apa yang dibuat pagi-pagi
sebelum makan; juga: hal makan pagi-pagi benar; mangan panogotan, serapan pagi;
pasogot, membuat sesuatu lebih pagi; dipasogot hehe, cepat bangun pagi-pagi. II.
marsogot, besok; sadari sogot (marsogot), hari besok; manogot, besok pagi; bodari
sogot, besok malam. III. sogot, = yang akan datang; na masa sogot, apa yang terjadi
pada masa depan; sogotsogot ni ari, hari-hari yang akan datang, kelak di kemudian
hari.
Sohal, manohal, menyekal mulut dengan nasi (kata yang kasar); sohali, segar, baharu,
hidup baru.
Sohang, tegang, apa yang tidak datang bersama-sama, tidak terdamaikan (bdk
sehang).
Sohe, sewa, retribusi, pajak yang dikenakan bangkir kepada setiap pemain, sewa yang
dikenakan kepada pemilik rumah untuk pemakaian lampu dan rumah.
Soksok, I. sumber, asal, mula; soksok ni aek, mata air. II. manoksok, hangus,
terbakar; manoksohi, membakar hangus sesuatu.
Solam, suci, murni, saleh, ta-wakal, alim; na pitu hali so-lam, sangat suci, tujuh kali
alim.
Solat, = siat; tarsolat, muat, terselip, dapat masuk, terdapat di antara; ndang
tarsolathon, tidak dapat dimasukkan, tak bisa diselipkan; maisolat, menumpang pada
seseorang; paisolatan, tempat menumpang, tempat penumpangan.
Solhap, = sohal.
Solhot, dekat, tidak jauh, masih berhubungan dekat, akrab, karib, sanak; solhot tu, erat
pertalian keluarga kepada, dekat pada; na sumolhot, kerabat yang terdekat, famili;
pasolhothon, mendekati, mendekatkan, mengakrabkan; sihasolhotan, seorang yang
famili dekat, anggota keluarga dekat, kerabat.
Soli, gansi do uhum, sisolisoli gogo, sama-sama hak pada kedua belah pihak;
sisolisoli, sama-sama hak duabelah pihak.
Sollut, tidak cocok satu sama lain msl makanan, berlawanan selera.
Solo, I. senang, sangat suka, dikasihi, digemari; hasoloan, yang disenangi, kekasih,
kesayangan. II. olo do ahu manolon solo tutu tano ni daompung, saya mau
bersumpah bahwa tanah itu adalah kepunyaan nenekku.
Solobean, dewa danau, batu di dasar danau Toba yang dipercayai sebagai
persemayaman hantu air dan tak pernah kelihatan.
Solpa, I. kayu busuk yang terdapat di dalam tanah. II. dekat mengenai musuh, berada di
hadapan; manolpai, menyerang, menangkap.
Solpu, = salpu.
Solsol, I. tobat, sesal; solsol ni roha, sesal, penyesalan; manolsoli, menyesali;
husolsoli rohangku, kusesali diriku, aku menyesal; disolsoli bagina, ia menyesal,
disesali nasibnya; tarsolsol bagi, bersusah hati, penuh sesal, tak hendak mengulangi
lagi; nanget masisungkunan, unang masisolsolan, amit-amit bertanya jawab, jangan
sampai saling menyesal; panolsolion, penyesalan. II. itok solsol, sej ikan yang masuk
jala, mati karena takut dan sakit hati; unang hamu songon itok solsol, jangan hilang
keberanianmu.
Solu, kanu, perahu, sampan dibuat dari batang kayu yang dikeruk; solu, dikeruk sebagai
solu; marsolu, berlayar dengan perahu seperti itu, berperahu; P.B.: parsolu siantuang
do ho, engkau tidak berarti dan tidak bermanfaat, seperti orang yang membuat perahu
dari kayu siantuang, adapun kayu ini sangat ringan dan cepat busuk.
Soluk, caplok, tukar tempat, sebagai pengganti seseorang atau sesuatu; soluk, sebagai
penggantinya; manoluk, menggantikan sesuatu atau seseorang; manolukhon,
menggantikan, menukarkan tempat; aek manoluk miak, minyak menggantikan air;
masisoluhan, marsoluksoluhan, saling menggantikan, silih berganti.
Solup, liter ukuran, takaran padi (beras) dari bambu: 3-4 bale; manolupi, mengukur
dengan solup ini, menakari.
Somba, sembah, hormat, puja; sombangku di ho, hormatku padamu, sebuah kata
dengan mana orang meminta secara khidmat sekali; marsomba, menyatakan dengan
hormat, bersembah sujud; manomba, menyembah, memuja, menghormati, sembah
sujud; manomba ujung (yaitu: ni jarijari) manomba huasi, memohon dengan rendah
hati dalam hal mana ujung jari-jari diletakkan bersama-sama merentangkan tangan; gaol
na marsomba, batang pisang, yang menghasilkan persis rangkainya; manombahon,
memberikan sesuatu sebagai hadiah sambil memberikan hormat; sombasomba,
sepasang rusuk sebagai terdapat kiri kanan tulang punggung; sombaon, taraf yang
tertinggi yang dapat dicapai roh orang mati. Ya berdiam pada tempat yang istimewa,
pada pohon yang tinggi, pada gunung yang tinggi, jurang yang dalam dsb; tempattempat ini juga disebut sombaon. Sombayong, sembahyang.
Sombu, lega, sembu, puas, senang, biar, terpenuhi, mengenai dahaga, balasan, marah,
keinginan; pasombuhon, membiarkan, mengizinkan, memuaskan.
Sombul, manombul, mencet warna gelap; abit na sinombul, kain yang diwarnai gelap.
Somot, semat; mansomot, manomot, menyemat, diikat dengan rotan msl saong;
somotsomot, sej rumput, yang bijinya melekat pada kain.
Sompol = sumpol.
Sompong, tiba-tiba, terkejut, tidak diharapkan, mendadak; tamue sompong, tamu yang
mendadak datang.
Sompor, bandel, nakal, kurang ajar, rewel mengenai binatang, walaupun diusir, terus
datang kembali atau mengenai pencuri.
Sonang, bahagia, senang; marsonangsonang, hidup tenang dan damai, bersenangsenang; pasonanghon, menyenangkan, dibuat tenang; hasonangan, kesenangan,
ketenangan.
Songgop, turun dari langit, hinggap, bertengger mengenai begu, burung, hormat,
kekayaan; hasonggopan, tempat hinggap msl burung, tempat bertengger;
pasonggophon tu, membuat pergi ke sesuatu, menghinggapkan, dikenakan kepada
seseorang msl hukuman, mengalamatkan (sesuatu yang kurang kurang baik) kepada.
Songon, seperti, bagai (memperbandingkan); songon api, seperti api; songon dia?
bagaimana? seperti apa? songon on, songon i, seperti ini, begitu; sisongon on, yang
seperti ini, seperti cara ini; songon na, seolah-olah, seakan-akan; dipalua songon na
so ditanda ahu, dibuatnya seolah-olah ia tidak mengenal saya; tarsongon, kira-kira
seperti, bagaikan; songon songon i, begitu-begitulah, begitu itu sajalah.
Sonsongultop, penyengat.
Sonti, terawat baik, baik tersimpan, tetap mengenai undang-undang; sonti di patik,
tetap, tidak dapat diobah-obah, tak tergugat; sonti marugasan, berlaku hati-hati dengan
pekerjaan, dengan urusan, rawat betul akan barang milik.
Sopa, sepah = sopasopa, sepah, bungkil, ampas, limbah, bagian yang tak berguna lagi.
Sopar, subur.
Sopit, = gogot.
Sopo, lumbung padi, di bawah atap disimpan padi, di ruang terbuka tempat menerima
tamu serta tempat mengadakan pertemuan, di atas juga tidur para pemuda.
Sopot, manopot, memotong pohon kayu dekat tanah, dekat ke pangkal; sopot so
marama so marina, kehilangan orang tua sewaktu kecil, yatim piatu.
Sopu, sepuh; manopu, memadamkan kapur; mengeraskan besi yang hangat dengan
memasukkan ke dalam air.
Sor, rusak mengenai besi yang terlampau lama berada dalam api; tarsor, kedatangan
dengan tiba-tiba menjadi sial, melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai,
dengan tiada pengharapan, terlanjur.
Sorang, lahir, turun, menginap, sebagai tamu menumpang, bertempat tinggal mengenai
begu, sumangot, celaka; sorangan, tuan rumah, nyonya rumah; maisorang, berdiam,
menumpang; naeng sorang tamue, menanti, mengharapkan kelahiran anak; sorang,
jam waktu lahir, waktu kelahiran.
Sorat, berat, penuh muatan, bermuatan berat, sarat; P.B.: na sorat di ulu sorat di
butuha, siapa yang telah bekerja keras, ia makan banyak; pasorathon, memberatkan,
dibuat berat; sorat sahalak, beban untuk satu orang, pas untuk dibawa satu orang.
cahaya.
Sorga, surga; naik sorga, meningkat, bertambah mengenai kekayaan dan kemuliaan.
Sorha, roda; alat atau jentera untuk memintal kapas jadi benang, jentera pemintal, rahat.
Sori, untung, nasib, takdir; sori ni ari (juga soro), nasib buruk, celaka; aha na so
taonon pandokhon ni sori ni ari, betapa tidak ditahan segala sesuatu bila nasib buruk
menghendakinya (sori ni ari sudah ditentukan sebelum manusia lahir); sori ni aringku,
nasibku yang buruk ini, ah sialku ini; sori gabe, bahagia, untung baik, berkat; sori
mago, sial, celaka, nasib buruk, nasib malang; sori dangol, idem; parsorion, takdir,
nasib dalam arti celaka, sial, kemalangan; marsori ni ari, dalam keadaan sial, bernasib
malang.
Sorigala, serigala.
Soripada, nama dewa saudara laki-laki Batara guru dan Mangalabulan: juga kata halus
untuk isteri (Angk); inanta soripada, isteri-isteri kita, para wanita; P.B.: ndang olo tuk
ulaon, ia so soripada patukhon, tidak sesuatu pekerjaan akan terlaksana tanpa
bantuan para isteri. Sormin, cermin; sorminan, idem, jendela kaca.
Sorna, pemberian, berupa beras yang diberikan kepada sanak saudara yang
menyelenggarakan pesta; mangido sorna, meminta bantuan kepada kaum kerabat bila
hendak mengadakan pesta; sornasorna ni Debata, anugerah, karunia.
Sorngot, mendadak, tiba-tiba; sahit sorngot, penyakit yang tiba-tiba muncul, penyakit
mendadak.
Sornop, I. masuk ke dalam air, tercelup air; manornophon, mencelupkan ke dalam air,
membasahi, memasukkan ke dalam air. II. = tole, maju.
Sorsor, manorsor, menumbuk padi untuk pertama kalinya; manduahali, untuk kedua
kalinya; mangosas, untuk ketiga kalinya, menumbuk sampai semua terkelupas.
Sorta, manis, santun, alim, ramah; dipasorta pangalahona, dia berlaku manis, bersikap
alim, berlaku sopan santun.
Soru, sej perangkap tikus terdiri dari seutas jerat yang digantungkan pada bambu.
Sorur, sesuai, cocok; uli rupana sorur ro di matana, dia cantik sampai pada matanya
yang sesuai dengan kecantikannya; hasoruran ni roha, kawan dengan siapa kita
sesuai, cocok, yang berkenan di hati, teman akrab.
Sosa, = sesa, hapus; manosa, menghapus, merombak msl bendungan; sosa, sikat
atau penyapu dipakai untuk membasahi benang sewaktu bertenun.
Sosar, alas, lapik, daun atau ranting tempat meletakkan potongan-potongan daging,
yang dicincang.
Soso, I. garis-garis yang ditarik di atas tikar di bawah ampang sewaktu meramal dengan
ayam, menurut arah ayam jatuh diberikan ramalan. II. manosoi, mendesak meminta
dengan sangat menghimbau. III. tano soso, tanah longsor.
Sosor, pemukiman, kampung yang baru didirikan dan masih terdiri dari pondok-pondok
primitif; manosor, mendirikan kampung baru, mendirikan pemukiman baru.
Sosot, rapat, padat, dekat satu sama lain; manosoti hata, mengatakan segala-galanya
dengan jelas; marsisosoti, berdiri tidak sama rapat, rapat tak menentu jaraknya.
Suang, kembali, pulih, kembali dengan sia-sia; sumuang, kembali lagi, sekali lagi;
pasuanghon, mengembalikan, mengembalikan kepada keadaan semula; pasuang roha
tu bagasan, memperhatikan, memusatkan pikiran terhadap sesuatu; suang le, suang
songon i, pula, begitu juga, serupa dengan; suangsa on (suang songon on), pada hari
yang sama seperti hari ini, dalam delapan hari mendatang; suangsa marsogot, besok
dalam delapan hari mendatang.
Suap, marsuap, mencuci muka dengan tangan; parsuapan, tempat cuci muka.
Subang, terlarang, tak boleh, haram, pantang, msl lauk pauk atau sayur sewaktu makan
obat, dilarang menyebut msl kaum kerabat (ayah); dia subangna, apa pantangannya?
manubanghon, sumubanghon, melarang, memantangkan, berpantangkan.
Subut, I. diperintahkan, ditetapkan oleh datu; panubut, persembahan yang dituntut oleh
begu; tarsubut simangot ni ompuna, roh nenek moyang yan gditunjuk oleh ramalan
untuk diberikan persembahan. II. manubut, membujuk, berbuat baik kepada orang,
mengambil hati, mengajuk; manubuti, merestui, menggairahkan.
Sude, semua, semuanya; sudena, semua, semuanya; sasude, semua mereka; sude
hami, semuanya kami; mansudehon, = mansudahon.
Sudol, sudolsudol, kedendaman, pembalasan; pasudolhon, membalas sesuatu,
membalaskan, membalas kejahatan.
Sue, = juap.
Suga, duri; tarsuga, terinjak duri, kena duri; marsuga, berduri.
Sugal, = hehe; sugal sahit, kambuh, timbul, bangkit penyakit; sugal rohana, dia
menjadi marah, bangkit amarahnya.
Sugapa, bibir pukat atau bubu yang mencuat ke dalam yang diperbuat sedemikian rupa
sehingga ikan tidak dapat keluar lagi.
Sugari, juga bila, andai kata, jikalau, bila sesuatu, sekiranya; sugari sura, = aut sura,
seandainya, bahwa sesuatu.
Sugi, I. manugi, menguliti, menetak kulit pohon, seperti halnya pada haminjon
(kemenyan) untuk memperoleh getahnya; sugisugi, takikan, kayu kecil dan tipis untuk
menguliti pohon. II. = sogo. III. sugisugi, lempangan tembakau.
Sugut, sembunyi, rondok, runtuh, jatuh pada lutut; tarsugut, tersempit, terpojok,
merondok, bersembunyi.
Suha, I. = tu julu, (dikatakan mengenai ikan). II. suha, berlimpah-limpah mengenai hasil
ladang. III. parit di sisi tembok yang terjadi karena dari situ diambil tanah untuk
membangun tembok itu.
Suhar, terbalik; marsuhar, dalam keadaan terbalik; P.B.: hea marsuhar ulu ni na mate
maup, pernah kepala orang yang tenggelam terletak di sebelah hulu (biasanya mayat
hanyut dengan kepala sebelah hilir: biasanya terjadi hal-hal yang bertentangan dengan
kebiasaan); suhar di rohana, menurut tanggapannya adalah salah, bertentangan
dengan perasaannya; pasuhar, memalikkan; manuhar, melawan, menentang
seseorang; panuhari, kebalikannya, yang sifatnya justru sebaliknya.
Suhi, segi, sudut; suhi ni tangan, siku tangan; suhisuhi, segi-segi, sudut-sudut,
penjuru; sitolusuhi, tiga sudut; siopatsuhi, empat sudut; suhi ni ampang na opat,
nama bagian perkawinan perempuan, lih ampang; suhi, diasingkan, dicadangkan,
tersendiri, terpencil, lain bagian; marsuhisuhi, bersudut, bersegi-segi, bersiku-siku.
Suhut, tuan rumah, penyelenggara pesta; hasuhuton, bertindak sebagai tuan rumah,
pimpinan, pemimpin, penanggung jawab; manghasuhuthon, memimpin sebagai tuan
rumah, memegang peran sebagai suhut.
Suksuk, (bdk gukguk), padat berisi, penuh dengan melebihi ukuran, sangat penuh,
melimpah mengenai benda-benda bukan cairan; manusukhon, membuat berkepala,
ditakar dengan melimpah, memadati penuh, mengisi sepenuh-penuhnya; manaluksuk,
membubung, meningkat.
Sulangat, jala yang bersegi empat yang dipegang pada sebuah batang besi; sulangat
durung, berbentuk empat segi seperti jala itu; marsulangat, menyampakkan jala,
menjala.
Sulean, lebih dari kenyang, sedemikian banyaknya diterima sehingga tidak ada satupun
yang tinggal, beruntung.
Suling, suling.
Sulu, I. suluh, obor; sulusulu, idem; manulu, menyuluh, menerangi. II. buah yang
pertama pada tandan pisang yang lebih dulu masak.
Sulum, sej ikan kecil. Sulung, manulung, memberi persembahan kepada begu,
memberi sajian kepada roh.
Suma, nama hari ke-2 penanggalan Batak; P.B.: disi suma disi anggara, disi suda
disi soada, jika habis berakhirlah; suma ni mangadop, nama hari ke-9 penanggalan
Batak; suma ni holom, nama hari ke-16; suma ni mate, nama hari ke-23.
Sumangot, = simangot.
Sumar, luar biasa, meluap, kelewatan, berlimpah-limpah mengenai hasil padi, berlebihlebihan; aek na sumar, air bah, air yang bukan main banyaknya, banjir besar;
mamusarhu do pangalahom, kelakuanmu ada keterlaluan, kelewatan perangaimu.
Sumbia, anak pelanting, peluru ketapel; hasumbiaan, dilukai juga dengan kata-kata,
terluka perasaan, terserang perkataan.
Sumbung, pas, cocok, gampang masuk msl cincin pada tangan; tarsumbung, masuk
keranjang atau kandang yang salah.
Sumpat, enggan, segan, tidak mau, yang dapat dirasakan dari nada suaranya.
Suna, I. manuna, menyatakan sesuatu yang sebenarnya kebalikan yang dimaksud. II.
suna, terlampau banyak sekaligus, membludak.
Sunde, asal, mula; mulak sunde, kembali kepada asalnya msl pembicaraan sesuatu
masalah dikembalikan kepada orang yang memulainya.
Sundut, terbenam mengenai matahari dan bulan; sundut ajal, ajal sudah dekat,
mendekat ajal; sundut hasudungan, ajalnya menyedihkan, sengsara; hasundutan,
barat dimana matahari dan bulan; sundut ajal, ajal sudah dekat, mendekat ajal; sundut
hasudungan, ajalnya menyedihkan, sengsara; hasundutan, barat dimana matahari
terbenam; sundut, angkatan, generasi; marsundutsundut, turun-temurun; sasundut
sige, demikian tingginya sampai sebuah sige cukup dipakai untuk dipanjat.
Sungar, manungar, mendongak, menarik hidung ke atas mengenai hidung kerbau yang
dilubangi; manungarnungar, menarik hidung ke atas sebagai tanda penghinaan yang
sebesar-besarnya.
Sunge, sungai; sisobur aek sasunge, penyedot air sesungai, sebutan pada orang yang
dapat membelah dirinya terhadap banyak orang; sibola aek sasunge, orang yang
memelah sungai, yang memecah belah orang-orang yang bersahabat, yang menghasut
kaum kerabat satu sama lain.
Sunggapa, = sagapa.
Sungging, gampang dijadikan marah.
Sunggilsunggil, seutas tali yang diikatkan pada hidung kerbau atau lembu yang
membuat dia tidak dapat lari, cucuk hidung kerbau.
Sungka, enggan, sukar untuk dibuat msl membawa air ke atas gunung, sungkan;
manungka, lemah, tidak menyanggupi; sungka roha (di roha), sulit untuk dibuat, untuk
dilaksanakan, sungkan; sinungkasungka, orang harus dicoba walaupun sulit;
diharuskan; ndang tarsungka ahu, saya tidak dapat melaksanakannya, tak sanggup
aku. Sungkalit, berat, sulit, sukar; si Manungkalit, nama daerah dan marga di
Silindung.
Sungkit, sej rumput hutan, yang sering dipakai membungkus lampet; parau sungkit,
kapal, yang panjang dan runcing, perahu lonjong memanjang.
Sungkot, tersangkut, terbentur, suntuk, sampai, tersentuh pada (di) terlalu besar, tidak
masuk ke dalam, bergantung pada sesuatu; sungkot ni, ukuran tertinggi dalam keadaan
luar biasa mengenai suatu sifat; sungkot ni hinauli, teramat cantik, luar biasa cantiknya,
luar biasa indahnya; sungkot ni langka, perhentian; P.B.: sungkot di langitna,
lumbang di bahalna, terhantuk pada langitnya (loteng), mempunyai tempat yang luas di
gerbangnya yaitu lidah; sungkot di urur pate di ransang, mencapai taraf tingkat
tertinggi mengenai sesuatu sehingga tidak ada orang yang dapat mengatasinya lagi
mengenai amarah, kekejian. Sungku, 1/4 ringgit = hupang, suku 50 sen.
Sungkup, cukup.
Sunut, tempat ayam dari keranjang yang dijalin; P.B.: molo manuk sabungan
dibagasan sunut, sai na martahuak do, di dalam keranjang ayam jantan berkokok
juga, artinya: orang yang licik dikenal juga bila ia berada dalam kesulitan.
Supak, cupak, liter bambu, tabung dari bambu yang dipakai sebagai takaran untuk tuak
dan garam; manupahi, menakar, menyukat, mengukur banyaknya padi.
Sura, andai, seandainya, jikalau; tung sura, atik tung sura, aut sura, jika, seandainya,
kalau-kalau; manuranura, membayang-bayangkan, memperkirakan, menaksir,
menduga, mengagak-agak; disura roha, diduga, disangka, diagak; surasuraon,
sinurasura, barangkali, mungkin.
Surambi, I. tiang kandang di bawah sopo. II. sej pisau yang pendek dan bengkok.
Surangkir, perbantahan, perselisihan, pertikaian. Suranti, ulos yang tidak lebar yang
dipakai sebagai tali pinggang atau tali kepala, surjan.
Surbit, = sorbit.
Surbot, masam, susah hati biasanya dihubungkan dengan panaili; surbot langit,
penuh awan mengenai langit, langit mendung.
Surbu, manurbu, membakar, membakar habis; hasurbuan, terbakar habis, kena bakar,
mendapat celaka menjadi arang.
Surdu, manurduhon, menyampaikan, menyodorkan msl tas atau bakul, tembakau, sirih.
Surduk, manurdukhon, merentangkan tangan, mengejarkan tangan, menyerudukkan.
Surgo, surga.
Surham, manurham, tegak mengenai rambut atau bulu, berdiri bulu roma, berdiri bulu
kuduk.
Suri, I. jala besar, yang diatur oleh beberapa orang. II. sisir. III. surisuri, sej kain (ulos).
Surik, sej pisau atau pedang; surik na binulang, pisau yang bertutup, yaitu raja yang
didiamkan karena sogokan.
Sursar, kacau-balau, berantakan, lepas mengenai sesuatu yang tadinya terikat; angka
sursar, idem; manursar, melepaskan sesuatu yang tadinya bersatu, membuyarkan,
membuat berantakan.
Sursur, longsor, runtuh mengenai tanah pasir. Sursuran, pandai, cakap (baik perkataan
maupun tulisan).
Surta, sutera.
Susa, susah, keberatan, sulit, tidak enak, tidak sedap; hasusaan, kesusahan,
kesempitan; manusai, menyusahkan, membetatkan orang, menyulitkan orang;
dipasusasusa, idem; hamasusa, penuh kesusahan, dalam kesusahan;
manghasusahon, menderita kesusahan mengenai sesuatu, merasa sulit akan.
Susu, susu, buah dada, tetek; manusu, menyusu, menetek; pasusuhon, menyusukan
anak, menyusukan; sirang susu, tidak lagi menyusui, dihentikan menetek; ulu ni susu,
puting susu, tetek perempuan yang diukir pada balok-balok horisontal di atas tangga
rumah, simbol kesuburan dan pertumbuhan.
Susur, enak, sedap kedengaran mengenai suara; marsusur, berdesir (suara gorengan).
Susut, = hesut.
Sutan, sutan, pangeran.
------------------------------------------------------------T--------------------------------------------------------------------------
Ta, I. bunyi yang dibuat untuk mengusir burung perik. II. ita, awalan orang pertama jamak,
tabahen (= itabahen), kita perbuat. III. -ta, akhiran orang pertama jamak menandakan milik;
donganta, temankita; inanta, ibu kita; amanta, bapa,ayah kita.
Taba, martaba, sedang sibuk menebang kayu; manaba, menebang pohon kayu; sitaba hauma,
suami, penebang kayu.
Tabar, I. tawar; aek tabar, air tawar. II. tabartabar, sej perdu; manabari begu, mengusir begu dari
kampung dengan memukulkan tabartabar di dingding rumah dan menyerukan: "tabartabar";
begu na so hatabaran, = begu yang tidak mau diusir.
Tabas, mantera, jampi disertai dengan tonggotonggo kepada begu, yang sehubungan dengan
itu; manabasi, memanterai, menjampi, mendoakan obat denngan mengucapkan mantera;
mejampii obat; manabashon, melantunkan mantera.
Tabi, (singkatan dari santabi = tabik) perkataan untuk meminta maaf; selanjutnya ucapan salam:
tabi di ho, salam kepadamu; tabi di raja i, saya minta maaf kepada raja bahwa saya mengambil
kebebasan (msl melalui dia atau mengucapkan kata-kata yang kasar); santabi, maaf, meminta
permisi (dipakai untuk semua kata-kata yang menurut adat Batak tidak halus msl anggota gerak
badan, lidah, perut dll; babi, ternak, anjing dsb); manabi, menyalam orang, mengatakan tabi
kepadanya; masitabian, bersalam-salaman, saling meminta maaf, berdamai; marsantabi,
menunjukkan hormat, mengucapkan minta maaf; parsantabian, cara menyalam; tabina di hamu,
salamnya pada kamu, tertitip salamnya pada kalian.
Tabo, enak, nikmat, empuk, lezat; tabotabo, gajih, lemak; tabotabo ni pinggol, apa yang suka
didengar telinga, janji-janji manis; manabonaboi, membubuhi dengan lemak, memperlemak.
Tabu, I. anduhur tabu, sej burung tekukur yang liar. II. tabutabu, labu; tading di tabutabu,
seorang yang lahir sesudah ayahnya meninggal.
Tading, tertinggal, tidak ikut pergi, ditinggalkan, bersisa; tading di lampin, tinggal sebagai tidak
beribu, sebagai piatu; manadinghon, meninggalkan sesuatu; manadingnading, meninggalkan
seseorang msl isterinya; manadingnading hata, mengatakan sesuatu sambil pergi, bertinggal
kata; tadingtadingan, warisan, harta peninggalan, orang yang tinggal; martinading,
berketurunan; martinading hata, mengucapkan kata-kata perpisahan; tartading, tinggal di
belakang, ketinggalan; partadingan, tanda mata, kenang-kenangan; P.B.: hulinghuling ni lombu
binahen pargambiran, molo laho ho mardalan bahenonmu partadingan, kulit lembu jadi tas
gambir, bila berangkat bagus kau tinggalkan kenang-kenangan; diparsitadingi, melampaui
seseorang, dilintasi, tidak diperhitungkan; parsitadingan hata, tempat diadakan pamitan;
dipanading ni amana, sewaktu ayahnya meninggal; tumadinghon, = manadinghon;
hatadingan, garis kecil di atas kiri huruf mati yang menandakan 'e' dalam tulisan Batak tradisional.
Tado, mangintado, duduk di tanah dengan kaki yang direntangkan; sitadoan, sepotong kayu,
pada mana penenun menekan kakinya, tempat kaki bertelekan, sej kuk penahan kaki penenun.
Tae, miring ke belakang, msl kepala seorang anak yang digendong di belakang.
teras
seperti
yang
diperbuat
untuk
sawah;
Tagam, (bdk agam), managam, berharap, waspada terhadap sesuatu, menanti sesuatu sambil
waspada terhadapnya; managam musu, menanti musu, bersiap-siap untuk bertempur; tagamon,
untuk mana orang harus waspada, mungkin, barangkali; ndang tagamon, barangkali tidak;
panagamnagaman, pengharapan, sedang menanti-nanti; tumagan haroan, menanti kelahiran.
Tagan, I. sej bambu; selapa, tempat kapur dari bambu. II. tagan, sementara, sedang, sewaktu,
semasa; tagan metmet ibana, sewaktu ia kecil; tagan so, sebelum. III. martagan, kecil, hanya
dikatakan untuk mentimun, belum bisa dikutip.
Taganan, mendingan, lebih baik (bdk aganan); taganan mate asa mangolu, lebih suka mati
daripada hidup.
Tageak, marta (ta) geak, berkotek mengenai ayam yang sudah menelurkan; marpapateak, bunyi
ular yang meniru kotek ayam; sitatageak (juga: sitalaseak), yang berkaok-kaok dihadapan umum,
yang tidak bisa menyimpan rahasia, comel, bacar mulut.
Taget, tinggal sedikit, yang sedikit lagi tinggal dikerjakan; langlang di tagetna, kepalang,
tanggung, hanya tinggal sedikit lagi yang masih harus dikerjakan; sapala nioloan, unang
langlang di tagetna, kalau sudah mau, jangan alang kepalang.
Tagi, managi, menjadi biasa, menjadi ketagih; hatagian, biasa, ketagihan, ingin meneruskan yang
sama.
Tagonan, = taganan.
Tagu, ndang hatagutaguan, tidak dapat dipercayai; ndang tartagutagu hatana, dia tidak dapat
dipercayai, tak bisa dipegang omongannya. Taguk, managuk, menerima; taguk, sehelai daun
atau pipa bambu kecil tempat menampung air sumber atau dipakai sebagai corong, juga daun
atau tabung bambu melalui mana tuak mengalir ke tabung yang digantung di bawah; taguktaguk,
sej burung yang berbunyi 'guk'; taguhon ni posoposo, (halus) payudara ibu, susu ibu, buah
dada.
Taha, manaha, memotong, menetak, mengampak, memelah kayu; ditaha haleon, dilumpuhkan
paceklik; taha ulungku, terantuk kepalaku; martahaan, saling terantuk, mis waktu gelap;
tahataha, dada burung; batu martaha, batu yang dipakai sebagai jimat.
Tahak, na pir tahak, keras hati, berani; pir tahakna, dia berani betul; papir tahak, menyegarkan,
memberanikan, mengeraskan hati, menyemangati.
Taham, = tahan.
Tahan, = taon, manahan, tahan, menahan; manahani, mengambil alih utang orang; panahani,
jaminan, penanggung; na tahan, tahan (menderita); tahan jorat, jaminan; tartahan, bertahan
dalam penjara (mengenai seseorang raja yang dipenjarakan mengganti bawahannya); ndang
manahan, tidak bertahan; ndang tartahan, tidak tertahan, tidak bisa dibendung, tak bisa diderita.
Tahataha, solpa di tahataha, tanda buruk dari ayam tenun yang tak bisa dielakkan; selanjutnya:
pasti betul, tidak bisa dilawan.
Tahe, ya, memang, sebenarnya, kata seru yang memperbaiki: lebih baik, lebih banyak; opat, lima
tahe, empat atau lebih baik lima; i ma tahe, ya, itulah lebih baik; ise tahe, siapa itu gerangan?
Tahi, keputusan majelis, maksud, tujuan, rencana, keputusan, penentuan, tekad, niat kuat;
tumahi, berencana; satahi, sehati, sepakat, sekata, seia; mambahen tahi, merencanakan
sesuatu, bertekad; partahian, persidangan, perencanaan; martahi, bermaksud, berniat, membuat
rencana; martahi mate, berniat mati; martahi bodari, menjelang malam; martahi neang, mau
bersalin; manuan tahi, berniat; sisuan tahi, perencana.
Taho, baik, sedang; lumayan, bolehlah; i ma taho, baiklah itu; taho ma, itu baik; marhatahohon,
merasa senang dengan sesuatu; hatahoanna, baik betul, tidak terlampau besar dan tidak
terlampau kecil.
Tahop, menyerang dengan tiba-tiba; tahoptahop ni bodil, picu senapang; manahopi, menyerang
sesuatu, merampasi, menyerbu, mengerumuni.
Tahu, manahu (i), menangguk, menceduk, menimba; tahutahu, timba, gayung; santahu, satu
timba penuh, sebokor, secedukan, sebanyak sekali menimba; tahutahu, campak (karena seorang
berpenyakit campak disiram dengan air dingin); tahutahuon, berpenyakit campak, kena penyakit
campak.
Tahuak, marta(ta)huak, berkokok mengenai ayam jantan; tahuak manuk, penunjuk waktu: jam
04.00 malam.
Tahul, tahultahul, sej anggrek hutan yang punya kantongan berisi air penjebak serangga.
Tumbuhan yang memakan daging; di dia mate magulang porhis, bagaimana mati semut dengan
berguling ke bawah?
Tahuluk, tengkuluk, peci, kopiah, topi; biang (hoda) sitahuluk, anjing atau kuda berkepala putih,
berbadan hitam atau kepala hitam badan putih.
Tahur, manahur, mengorok pohon kayu, menoreh; ndang hatahuran, terkorek, tak tertoreh.
Tahuru, sej semut yang hidup bertumpuk-tumpuk; onan sitahuru,pekan, pasar yang termasyhur
di Silindung dimana orang-orang berkerumun seperti semut.
Tail, tahil, timbangan emas seberat 16 duit dulu seharga 25 ringgit; satahil, mas seharga seperti
tersebut di atas; manjujur tailna, demikian dihitung sehingga pada setiap 25 ringgit selalu
diberikan atau diambil satu; pordua tailan, seharga dua tail.
Taili, manaili, melihat, menoleh, menengok; manailihon, menengok ke, memandang; panaili,
cara memandang, pandangan mengenai pikiran (roha); panailian, pemandangan, menghiraukan;
taili, pandang, hiraukan.
Tais, lebar, memanjang; tais soarana, suaranya ditarik panjang, perlahan-lahan; patais soara,
suaranya ditarik panjang; patais, = padao. Tait, manait, menarik, menyentak; manait hata,
memanjangkan kata-katanya dan selalu diobah; pataittait, sering menarik kesana kesini.
Tajak, sej parang; mate ibana dipanajak ni rohana, ia mati waktu masih kuat.
Tajap, miring dipotong; manajap, memotong sesuatu dengan miring; panajapan, bidang
pemotongan yang miring.
Taji, taji ayam jantan, pisau yang diikatkan pada taji ayam jantan yang sedang bersabung; P.B.:
ndang dope martaji nunga martahuak, belum bertaji sudah berkokok, artinya: belum apa-apa
sudah anggar jago; manaji, memanaskan hati orang, sehingga ia marah, menghasut supaya
marah.
Tajom, tajam mengenai pisau dsb, menyakiti mengenai kata-kata; manajomi, menajami; sitajom,
uang yang diberikan kepada ulubalang sewaktu ia pergi berperang (asa tajom).
Tajur, takik; martajurtajur, bertakik-takik.
Tala, I. = patar; sitalaseak, bacar mulut, orang yang tidak bisa pegang rahasia; lih tageak,
sitalageak. II. tala, kolam, empangan.
Talaga, ruang tengah dalam rumah, papan lebar yang dipasang dari muka sampai ke belakang
rumah, dianggap tempat itu paling rendah, dimana tak disuruh duduk orang yang terhormat;
partalaga, ibu rumah oleh sebab pekerjaannya dilakukan disana.
Talak, terbuka lebar, mengenai pintu, tidak berdinding; patalakhon, membuka, membiarkan
terbuka; talak batu, parit dalam mana tanah dibasahi; talak roha, dapat diterima mengenai
perkataan-perkataan yang baik; talak sae, kutukan: engkau tidak akan mendapat keturunan.
Talasa, martalasa, mengentak-entakkan kaki mengenai binatang yang mau mati, kuda liar;
menerjang-nerjang ke sekelilingnya.
Talbang, manalbanghon,
mangalbanghon.
bdk
albang,
memakai
sesuatu
untuk
memukulnya,
juga:
Talembas, bdk embas; martalembas, menari dengan berbaris dan melambaikan tangan.
Talentes, manalentes (bdk lentes), leluasa, lapang, terbuka, bebas (jalan); langit na
manalentes, terbuka mengenai langit.
Talete, rak dalam rumah untuk menyimpan piring; talete ni parbinanga, rak untuk menjemur ikan.
Talhis, dapat didengar di kejauhan; talhis soara borngin, pada malam hari jauh kedengaran.
Tali, tali, benang; tali ni ninggala, cantelan bajak; tali ni hudali (panggu, gairgair), gagang
pacol; ndang tali be
geon, kedengaran bunyinya tidak harmonis (musik); talitali, penutup kepala berupa kain yang
dililitkan; manali, mengikat; patalitalihon, menalakan (ogung, husapi); martali, mengukur
dengan tali; partalian, sebidang tanah yang telah diukur; juga : bagian jalan yang telah ditetapkan
untuk harus dikerjakan oleh keluarga; talian, idem; tali ni biola, tali biola; tali, nilai uang = 25 sen;
uang Batak = 3 uang.
Talindan, masitalindanan, berliku-liku, ke atas ke bawah atau ke kiri ke kanan; martalindan,
berbelit-belit mengenai akar.
Talinga, patalinga, sejajar, paralel, serupa jenisnya, sama nilainya; yang satu tidak kurang dari
yang lain.
Talisik, manalisik, dalam keadaan sunyi senyap, mati sepi, tenang sekali.
Tallik, manallik, manallihi, menetak, memotong, memarang; tartallik, kena parang (rabi); hona
tallik, idem; masitallihan, saling membacok, saling memarang, parang merang.
Tallus, membebaskan diri, melepaskan; tallus sian roha, hilang dari ingatan; manalushon,
menolak , melupakan, menampik, mengenyahkan.
Talpas, = sahat.
Talpe, tersedia dan mudah diambil, letaknya dekat; manalpenalpe, meminggir-minggir;
patalpehon, meletakkan dekat.
Taltal, manaltal, mencincang, memukul, memarang; menjawab orang sekasar ia sendiri berbicara.
Talu, I. kalah, takluk; manaluhon, mengalahkan; hataluan, kekalahan; partaluan, orang yang
selalu kalah; marsitalu gogo, berlomba untuk menang; pataluhon roha, bersikap mengalah;
tunggal panaluan, tongkat ajaib; na so ra talu,
yang tidak dikalahkan; nama sej kayu yang keras. II. bonang manalu, benang berwarna tiga yaitu:
putih, merah dan hitam.
Talun, tanah tandus yang dulu telah dikerjakan dan ditanami; situmalun, = tano, tanah (And);
manaluni, membuka perladangan.
Talungkup, = huphup.
Talup, = tama; martalup ni roha, demikian baik hatinya sehingga setiap orang dihunjuknya apa
yang akan diperbuatnya, hak apa bakal baginya, tau diri, merasa mampu tanpa sombong, bersifat
semestinya.
Talutuk, tiang penyembelihan orang yang dipakai untuk mengikat orang untuk dibunuh; harhar
talutuk, uang penebus orang yang mau dibunuh pada tiang itu; manalutukhon, mengikat orang
dengan punggungnya pada tiang itu.
Tama, patut, wajar, layak; na tama, yang patut; tumama, lebih patut; adong na tama, mengenai
seorang perempuan: dia telah hamil; sipatamatama, dikatakan mengenai orang yang berbuat
seolah-olah keadaannya baik dan kaya msl saudagar yang berpakaian indah dan bertindak
sebagai orang kaya supaya orang akan membeli kepadanya, berpura-pura berbuat baik.
Tamba, tambah, apa yang ditambah; manambai, menambah, ditambahkan sesuatu; tamba ni,
Tambak, makam, kuburan di tempat yang agak tinggi dan biasanya ada ditanam bunga.
Tambang, lebar, melintang; mengganggu; gadu tambang, bendungan yang dipasang melintang
untuk menahan air.
Tambe, sej anyaman mirip dengan tikar, yang dapat digulung dan ditarok di punggung untuk
dibawa.
Tambing, I. manambing, menanduk; tambing, = duri sibahut. II. benjol mengenai mulut.
Tambirik, kuku ternak; bola tambirik, setengah kuku yaitu seperdelapan kerbau yang menjadi
milik bersama beberapa orang; tambirik ni gaol, tunas pisang yang muda.
Tambos, besar mengenai tubuh, tegap dan sekaligus kuat, kuat tampan.
Tambul, makanan yang dipakai sewaktu minum tuak, sangsang disantap sambil minum tuak.
Tambun, I. = tamba, banyak. II. tambun, timbunan, bukit kubur; manambun, membuat kuburan;
panambun, menggali kuburan; tambunan, timbunan, tembok, yang dipasang dalam air untuk
menangkap ikan, kalau turun air itu; nama marga; patambunhon, menimbunkan.
Tambus, manambusi, membawa persembahan pada orang mati dengan menarok daging di
kuburan dan mengucapkan kata-kata berkat (jambar ni begu dan jambar ni na mate).
Tami, tamitami, pemberian, hadiah; marsitamitami, mempersembahkan, memberikan,
menghadiahkan; martamitami, idem; manami, membagi-bagi daging karena suatu peristiwa yang
menggembirakan.
Tamiang, = tangiang.
Tamis, manamisi, mencairkan; ditamisi bage, begu telah membunuh anak di rahim ibu dengan
mencairkannya.
Tampak, I. puntung lebar, tidak runcing pada ujungnya; manampahi, menumpulkan msl pada
andalu yang menjadi runcing karena sering dipakai; tampahan, ujung benda-benda, akhirnya
kejadian, kesempatan, perkara; tampahan ni butuha, usus dekat dubur; ruar tampahan ni
butuha, duburnya keluar; martampahan, berakhir. II. tambak, kompak, serentak, bersama,
berkumpul; tampakna do tajomna, bersatu kita teguh.
Tampar, galah yang ujungnya lebar untuk mematikan burung; manamparhon, menangkis
pukulan, menahan pukulan; sinjata manamparhon, senjata untuk membela diri; mate ditampar
lali, mati sewaktu lahir, mati bersalin.
Tampetampe, pemberian hadiah yang dikirim kepada famili melalui orang ketiga.
Tampis, tidak bocor, disusun padu, rapat msl atap; rapat dianyam, tertutup.
Tampuk, tangkai (daun atau buah); martampuk, jatuh dari tangkainya; manampuhi,
mengeluarkan tangkai dari buah; urat ni ateate, tampuk ni pusupusu, aorta, urat nadi,
kesayangan.
Tampurus, manampurus, mengambil sedikit dan sisanya dihancurkan msl memetik buah dikebun
dan selainnya dihancurkan.
Tamue, tamu; manamuei, menjamu, menamui; partamue, tuan rumah; partamuean, hal
menamui, penjamuan; partamueon, perjamuan, hal menamui; na ro tamue, ada anak lahir.
Tan, = sian.
Tanak, banyak sekali, mantap, mewah, melimpah, lengkap; patanakhon, melimpahkan,
memperbanyak, menambah hingga lengkap.
Tanda, kenal, bukti, tanda; tanda, terang dapat dikenal, dapat dilihat; tanda paboa, tanda bahwa;
mananda, mengennal, mengakui, mengetahui; tumanda, idem; tandatanda, cindera mata, tanda
pengenal; masitandaan, saling mengenal; tanda tangan, tanda tangan; martanda, membubuh
tanda tangan; partinandaan, tanda, ci-ri, perkenalan; patandahon,
memperkenalkan, menjelaskan.
Tandan, tandan.
Tandap, (bdk andap), terang, mantap, tegas, jelas, nyata; patandaphon, menyatakan;
mamandap, hanya, saja, cuma; manandap tu eme saluhut, segala-galanya dibeli hanya dari
hasil padinya.
Tandi, jelas terlihat bedanya, mencolok, menonjol, baik sekali dalam arti positip dan negatip;
tumandi sian, lebih menonjol dari, samasekali lain daripada; situmandi, salah satu dari sungai
Batang Toru.
Tandos, (bdk andos), tandas, tertumbu pada sesuatu, tiba; masitandosan soara, saling
menyapa; patandoshon, menyampaikan sesuatu, menandaskan.
Tandu, tandu.
Tanduk, tanduk; tanduk ni ruma, tanduk kerbau yang dipasang orang-orang kaya di atas rumah
mereka; sitanduk, sej pisang; marbau tanduk, marah, murung msl mengenai bau tanduk yang
dibakar; pamunu tanduk, hobatan yang membuat orang dapat membunuh dari jarak jauh; P.B.:
unang pinortanduk na so tanduk niba, orang tidak boleh terlalu bangga mengenai sesuatu yang
tidak dimiliki, tidak boleh memperagakan dirinya dengan milik orang lain.
Tane, I. martane, mandi uap. II. martane, membagi-bagi tuak kepada teman-temannya;
partanean, tempat pembagian tuak.
Tang, matang, kukuh, kuat, dewasa mengenai orang dan binatang; kukuh mengenai tembok; tang
marsinjata, demikian besarnya sehingga ia bisa membawa senjata; tang marsoban, demikian
besarnya sehingga ia bisa mengambil kayu bakar; tang marmahan, demikian besarnya sehingga
bisa menggem
balakan; tang haumana, ladangnya luas; tang indahan, nasi ada banyak.
Tangan, tangan; mardua di tangan, membagi dalam dua bagian yang sama; partanganan,
lengan pakaian; manangannangan, memandu, membawa dengan tangan; tinangantangan,
hanya dapat dibawa dengan tangan; martanganhon (dipartangan), membagi-bagikan dengan
tangan; juga: menyimpan; ina ni tangan, ibu tangan, jempol; anak ni tangan, kelingking.
Tangasan, gadis yang harus lama menunggu kekasih, gelisah menanti ibarat seorang gadis
menunggu kedatangan kekasih.
Tangga, tangga; tanggatangga, tangga; tangga ni ari, bilangan hari pada peraturan; tangga
sideak haijuran, tangga (dalam doa dukun); martanggatangga, bertangga-tangga; anak ni
tangga, anak tangga; manangga ari, menentukan hari (tanggal) pada persetujuan; panangga,
anjing (kata halus); tangga hambing (= tagahambing), teras.
Tanggak, segan, bersikap hormat, enggan terhadap yang lebih tua, yang atasan.
Tanggiling, tenggiling; hira dila ni tanggiling, penipu, munafik, bak lidah tenggiling: seperti
tenggiling manis hingga semut berkumpul untuk ditelan.
Tanggir, = tangging.
Tanggis, sitanggis, tumbuhan berbau wangi, setanggi.
Tanggo, I. liat, teguh, solid; juhut satanggo, sekarat daging; tanggotanggo, idem; mananggoi,
mencincang, memotong-motong daging; martanggotanggo, berbentuk potongan halus;
martinanggo, melangsungkan perhelatan dengan hidangan daging. II. tanggo, teguh, kuat, tidak
mudah putus mengenai tali.
Tanggulon, = tanggule.
Tangi,
manangihon,
mendengarkan;
tumangihon,
idem;
mananginangi,
menguping;
patangitangi,
mendengarkan;
martinangi,
sudi
Tangka, takik pada tangga (= balatuk) atau pohon kelapa; manangka, menakik.
Tangkap, = tangkup.
Tangkar, muk, takar (an); manangkar, memberi makan, memelihara; na tinangkaran, seorang
yang dipelihara.
Tangkas, I. tangkas, terang, nyata; tangkas huboto, saya tahu betul; tangkas tarida, nampak
jelas, dapat terang dilihat; manangkasi, menjelaskan, menegaskan, menyelidiki; patangkashon,
menerangkan dengan jelas, diterangkan persis; manangkas, tidak beralas; podoman
manangkas tu papan, mempunyai papan melulu sebagai tempat tidur; manangkas songon i
modom, tidur dengan tidak memakai tempat tidur. II.tuak tangkasan, tuak persembahan.
Tangki, pakaian yang diolah dari kulit kayu, seperti dulu dipakai sebagai ikat kepala; ulos tangki,
pakaian dari kulit kayu, selimut kulit kayu.
Tangkok, = nangkok.
Tangkurak, tengkorak.
Tanjung, tanjung; pulo tanjung, semenanjung; martanjungi, melompat ke dalam air; P.B.: lilian
martanjungi lupa mangusa, siapa menghabiskan waktu dengan melompat-lompat ke dalam air,
akan lupa akan membersihkan badannya.
Tano, tanah, negeri, bumi, daerah; tano hudon, tanah pekat; tano liat, tanah liat; tano tangko,
tanah liat; tano tako, batu-batu; liat tano on, seluruh dunia; tano hagodangan, tanah air; pinggol
tano, pekak labang; manano pinggol, mengeraskan pendengaran seperti tanah; tanotano, daun
yang terkecil tumbuhan sirih; tano bohina, mukanya suram, bersusah hati.
Tanom, mananom, tanam, mengubur, dikubur, dimasukkan ke dalam tanah; mananom roha,
membiarkan segala sesuatu melampui diri, menerima saja tanpa komentar; tartanom, dikuburkan,
tertanam; tanoman, makam, kuburan; patanomtanom bisuk, paullopullop oto, memperbodohbodoh diri untuk menipu orang, berlagak pilon.
Tanta, mananta, anak yang belum dapat berjalan dipimpin dengan dua tangan, menata tangan
anak untuk belajar melangkah.
Tao, danau; palugapataohon, melayar jauh dengan orang di danau untuk membunuh dia; pada
permulaan menolong orang, sesudah itu dibunuh; mendayungi jauh seseorang dan kemudian
membinasakannya, mula-mula di-tolong lantas mematikannya.
Taoar (juga taor), obat penawar, obat terhadap racun; manaoar, mengobati orang; panaoaran,
tempat yang mematikan pada binatang buruan.
Taoas, tawas.
Taon, I. tahun; sataon eme, setahun padi (7 bulan); taon jagung, tahun jagung (3 bulan); taon
bolon, 12 bulan; ak ni taon periode di waktu mana tidak ada padi di ladang; sitombuk taon,
orang yang mula-mula menaburkan padi; na taon i, tahun yang lewat; taon i, tahun yang akan
datang; partaonan, musim; martaontaon, bertahun-tahun. II. manaon, merasakan, menanggung,
menahan, menderita; sitaonon, penderitaan; manaon na porsuk, menderita (celaka);
manaonhon, menanggung sesuatu; manaoni utang, menanggung utang orang lain; pataonhon
utang, memindahkan utangnya kepada orang lain. III. manaoni, menjerat, menangkap,
memasang perangkap; taontaonan, jerat, perangkap; taonan ulok, cara bagaimana menangkap
ular; taon, terpasang mengenai perangkap; taon be bodilna dompak musu, semua mereka telah
mengarahkan bedil ke arah musuh.
Tapak, sandal; tapak ni pat, telapak kaki; tapak ni tangan, telapak tangan.
Tapang, siap, sedia; boru tapang, seorang gadis yang sudah disediakan untuk seorang laki-laki,
artinya: sebelum lahir gadis itu, sudah dijanjikan kepada pria tertentu; sitapangi, arus air dari
kolam.
Tapar, = patar.
Tape, tapean, sepotong kayu pada mana dibuat benang yang kusut untuk diuraikan, kayu runcing
alat pengurai benang.
Tapettapet, kena, persis, tepat (= topettopet).
Tapi, I. tetapi. II. kucing (halus) = sitapi. III. sitapitapi, sej burung.
Tapian, air tempat mandi; air minum; martapian, mandi; tapian na uli, teluk Sibolga.
Tapilulus = sapilulus.
Tapol, tapolon, mempunyai gigi berlapis-lapis, gigi dobol oleh karena karena gigi yang baru
tumbuh di samping yang lama; manapolhon, mengenakan pakaian di atas pakaian yang lain;
tapoltapol, mengenakan pakaian di atas yang lain untuk menghematkan kain itu; martapoltapol,
mengenakan pakaian di atas yang lain.
Tapongan, bakul, keranjang kecil (berisi 2 solup); ucapan selamat waktu menabur; sangkambiur
ma satapongan, semoga sebulir padi dapat membuat penuh satu tapongan; horbo sitapongan,
kerbau yang kecil dan yang gemuk, raksasa.
Tapor, (bdk topar), matapor, patah, pecah mengenai periuk; na matapor, retak; manapori,
memecahkan, mematahkan sesuatu.
Tapu, I. matapu, terpetik, terkulit msl mengenai cacar, daun; manapu, memetik buah, daun-daun;
II. taputapu, ulos yang dipakai sebagai pelindung terhadap sinar matahari dengan cara
melilitkannya pada kepala, kain peneduh yang dipakai terhadap matahari.
Tar, kira-kira, seolah-olah, agak; tar songon, kira-kira, seperti; tar rara, kemerah-merahan; tar
lunjung, agak me-manjang.
Tara, loba, tamak; daon tara, makanan untuk memuaskan kerakusan; taratara, kemarahan;
pasombu taratara, memuaskan hawa nafsu; tarataraon, memarahi karena tamaknya.
Taragu, daging yang dimakan pada pesta marunjuk, daging perhelatan pesta kawin.
Tarahuak, I. sitarahuak, sej tumbuhan yang daunnya dijadikan obat mata. II. mangan
sitarahuak, makan upa suhut pada suatu pesta (= mangan sipitu dai).
Tarajuan, sitarajuan, sisik/
lapis keras pada remplo ayam.
Tarak, sitarak, sej pohon; la-jur parhalaan, se-per duabelas dari parhalaan; sitarak na sampulu
dua, sistim perbintangan (parhalaan) yakni satu lajur dari duabelas sistim perbintangan;
penerimaan (u-ang) oleh orang tua pengantin puteri sebagi ganti rugi yang dikeluarkan buat
penitian ha-ri, yang dibayar oleh orang tua pengantin pria.
Taram (= tagam), manaram, menyangka, waswas, berjaga diri, mawas diri; molo masa taram di
jae, masa ma arap di julu, bila orang berjaga-jaga di hilir, dengan sendirinya cemas juga orang
yang di hulu = sama-sama waspada, kedua belah pihak, mawas diri; masitaraman, saling berjaga.
Taran (= tagan), ketika waktu, semasa, sewaktu, selama; taran so, sebelum.
Taraoang, terawang lobang kecil dalam pola kain tenun, rajut merajut, menyulam.
Tardas, jelas kelihatan, datar, terbuka, tanpa semak atau penutup; tardas di dadang ari, kuat
disinari matahari; tardas di ombus alogo, terbuka kena hembusan angin.
Tare, manarehon, tadah, menadah, siap menerima, tampung, menampung; manarehon pinggol,
mengarahkan kuping; panarean, tampungan, alat penadah; simanare, = badan (And); manare,
duduk di bawah pohon, menunggu sampai jatuh buah.
Tarhap, lahap, rakus; tarhap mangan, rakus sewaktu makan, makan congok.
Taring, duri-duri yang terdapat pada ikan tertentu seperti sibahut; manaring, menusuk dengan
duri-duri itu.
Tarantin, jerat (tali) pada perangkap; juga: cincin pada kaki ayam, pembebat kaki ayam.
Taris, manaris hata, meminta maaf dengan kata-kata yang bagus sewaktu memberikan hadiah
(yang sebenarnya tidak cukup), berlagak pemurah padahal tidak.
Tarisopo, lantai balai, bagian bawah balai (sopo), dimana orang berkumpul.
Taritis, limpah.
Taroktok, denyut jantung yang terasa memukul-mukul; mabukbak taroktok, mallobuk taroktok,
Tarugi, lidi, serabut ijuk yang keras; P.B.: niarit tarugi, sai tong porapora, molo tinean na uli,
teanon do gora, bila diarit lidi ijuk, selalu saja suka patah, kalau sesuatu diemban, bersiaplah
menanggung risiko.
Tarupuk, tunas padi yang belum membuka lipatan daun, kuncup tunas padi yang belum berdaun.
Tarus, manarus, mengambil tuak dari pohon enau dan meminumnya (siang hari perbuatan ini
dibolehkan malam dilarang); panarus, pencuri tuak; panangko paragoan, panarus
pangarungga, kata pencuri dia kehilangan, pencuri bahwa ia kena pencurian tuak membuat duriduri ke-liling pohon enau (untuk melindungi dia dari pencuri); manarus, menyusu; panarusan, ibu
yang masih menyusui; patarushon, menyusukan, memberi bayi menetek, menyusui.
Tarusopo, ruangan dalam sopo tempat penyimpanan padi dan disana juga tidur para pemuda
kampung; partarusopo, pemuda.
abu; manasak luluk, disiapkan, dibereskan; patasakhon, menyiapkan apa yang masih kurang
beres, membereskan.
Tasik, karat; martasik, tartasik, tasihon, berkarat; siboru tasik, sej burung elang, bangau putih.
Tataring, perapian, dapur, tungku; satataring, yang termasuk satu tungku yaitu satu keluarga;
piga tataring, berapa keluarga; di tataring, di perapian yaitu perempuan yang sedang melahirkan
anak; partataring di tangkuhukna, yang mengusung perapian di atas tengkuknya yaitu seorang
yang sering pindah; tataring na basang basuhi, tataring sideak halasan, tungku yang berjasa
banyak dipakai, tungku sangat istimewa banyak rezeki (dalam tonggotonggo = doa mantera).
Tating, I. manating, menjinjing, membawa sesuatu di atas telapak tangan; tatingan, jinjingan, apa
yang dibawa pada telapak tangan msl makanan usungan bagi orang yang tidak dapat dipikul. II.
tating, semua ada, ada berlimpah-limpah, semua familinya masih hidup; tating hamoraon di
nasida, mereka mempunyai semua kekayaan, kekayaan langgeng menyertai mereka.
Taup, manaup, mengambil untuk diri sendiri; manjalo mataup, menerima dan menjadikan
miliknya.
Te, tahi, tai; te ni horba, tai kerbau; te ni api, jelaga; te ni bintang, komit; te ni pinggol, tahi
telinga; te ni hudon, jelaga pada periuk, kerak abu pada periuk.
Tea, manea, mengangkat, membidikkan senapang; diteatea begu, semoga begu memikat anda
untuk dibinasakan; gondang paneanea, gendang keserupan, gendang dengan mana orang
memanggil begu agar ia turun ke medium; teatea, sej tumbuhan; pateatea, memegang dihadapan
msl senapang dengan kedua tangan; maneanea, menyampaikan sesuatu, satu piring dengan
makanan persembahan; ulos untuk memperoleh berkat datu.
Teal, miring, timpang, berat sebelah, oleng, menunjuk ke bawah mengenai daun timbangan; na
teal songon hinallung, membuat dirinya seolah-olah besar tetapi tanpa sesuatu yang terjadi; na
teal pangkulingmu, caramu berbicara tidak pantas; na teal martigatiga, tidak cakap untuk
berdagang; manealhon, menarik orang ke bawah, menggoda; manealneal, mengusung daging
yang digantungkan pada tali.
Team, percaya (kata yang lebih halus daripada pos), yakin; ndang team, sama sekali tidak
percaya lagi; team ni roha ma na so sibahenon, jangan sekali-sekali bersifat angkuh.
Tean, manean, mewarisi; tumean, idem; teanteanan, siteanon, warisan, peninggalan; panean
pewaris; na tinean, idem; paneanan, warisan, pewarisan.
Teas, tidak sopan mengenai berpakaian; mangunteas, memandang enteng, tidak cukup
dipersiapkan msl dalam perang; siaji teas, jimat dari logam yang diletakkan dalam ikat pinggang
dan membuat pemakainya kebal, jimat kekebalan.
Teba, (= eba), tebateba, sisa- sisa makanan, restan; manebahon, menyisakan sesuatu.
Tedak, = tedek.
Tedek, ceper mengenai piring; terbuka (tangan), telapak tangan terbuka ke atas; tedek di jolo,
terletak di muka seseorang yang terluka; manedek, minta dengan mengulurkan tangan,
merentangkan tangan dengan terbuka untuk menerima sesuatu; manedeknedek, selalu
merentangkan tangan, mengemis; panedeknedek, pengemis; panedeknedek di ingkau do ahu,
pangidoido di indahan, saya
harus mengemis nasi dan lauk pauk; manedekhon, merentangkan sesuatu dihadapan,
mengulurkan tangan; patedekhon, mengulurkan sesuatu, merentangkan sesuatu; patedek buku,
membuka buku; tedek rohana, terbuka hatinya, rela.
Tegel, manegel, dikatakan mengenai seorang penjual: menunggu sampai yang diminta itu
diberikan kepadanya, berusaha mendapatkan.
Teleng, (bdk eleng), miring ke samping, oleng; maneleng, menurunkan harga; tarteleng, tinggal
di belakang; tumelengteleng, tunduk keduabelah pihak waktu pergi, membungkukkan diri ke dua
sisi sewaktu berjalan; sangsi, ragu-ragu; tumelengteleng pinggol, mendengar ke dua jurusan.
Telhang, = jungkat.
Telluk, diserondol mengenai lutut; telluktelluk, menyerondol lutut; manelluk, menyerondol lutut
orang dari belakang sehingga ia menjadi terperosok; tartelluk, terperosok; telluk, juga: = torluk.
Telmek, seimbang mengenai rasa hati: senang; manguntelmek, duduk bersila.
Telpang, manelpang, timpang, pincang, sewaktu membayar hutang meminta kepada perutangan
agar sebahagian bunga dibebaskan dari pembayaran.
Telsu, kehabisan, tiba-tiba habis; nunga telsu hepeng sian tanganhu, uangku sudah habis; di
ise ma na so hea telsu, siapa gerangan yang tak pernah kehabisan stok?
Telus, martelus, meminta hadiah dari famili; masitelusan, saling meminta hadiah sebagai tanda
persahabatan.
Tembe, manembe bada, mencari perselisihan; manembei, mencari alasan untuk berkelahi
dengan orang, memanaskan hatinya.
Tembes, saling menutup mengenai hutang dan piutang, juga mengenai pendapatan dan
pengeluaran.
Tempang, = timpang.
Tendek, manendek, menambahkan uang pada perdagangan tukar menukar, bila sebuah ringgit
palsu diberikan tambahan sedikit supaya lepas dari padanya.
Tenga, angkuh, bersifat pamer, suka memperagakan, megah; manengahon, mengagungkan diri,
memperagakan diri; manenganenga, memperagakan, melagak, memamerkan keunggulan.
Tengka, patengka, berbeda, tidak cocok satu sama lain; tengka, tidak terwujud; masitengkaan,
saling mengganggu.
Teok, maneok, memohon berkat untuk memperoleh anak; rap tineok do anak dohot boru, putra
dan putri sama didambakan: karena itu harus dicintai sama besarnya pula.
Teong, tumeongteong, dikatakan mengenai mata dengan sayu melihat ke sekelilingnya mls
mengenai orang yang dipenjarakan, burung, matanya sedih seolah-olah minta dikasihani.
Tepal, = tebal.
Tepos, kencing (kata kasar); bangkol tepos, tidak bisa membuang air kecil, sulit kencing.
Ter, meniru bunyi; mardeter, gemerencing msl uang logam; mardeteri, membayar dengan uang
logam; mamerter, idem.
Terngas, = derngas.
Terter, manerter, kontan dibayar.
Tetep, suka ngomong, suka ngobrol; hatetepanna, cara menjawab semua pertanyaan-pertanyaan
dengan tulus hati dan mengatakan semuanya; petunjuk umur anak waktu mana ia mulai berbicara.
Teus, = tois.
Tia, terbelah, koyak; maniahon, memelah, mengoyak; angka tia, pada koyak, robek-robek msl
daun pisang karena angin.
Tiala, menolak, bertentangan, keberatan, menyalahkan; ndang tiala iba, tidak ada yang saya mau
menentang; paniala ni begu do i, begitulah kata datu ke pada orang yang sakit: itu adalah oleh
sebab begu marah, karena ia tidak dipersembahkan kurban kepadanya, ulah hantu itu.
Tian, = sian.
Tiang, = tiang, tiang rumah; tiang ni sopo, tiang balai (= sopo); tiang partunggal, balok
penyokong yang utama, tiang tumpuan.
Tiar, terang, jernih mengenai suara; licin mengenai rambut; lage tiar, tikar tergelar, tikar yang lincin
dan bersih (bdk tiur).
Tiarap, sakit paru-paru; tiarapon, berpenyakit paru-paru.
Tias, tak suka, malu; sada tias, sada malu, yang satu malu, yang lain tidak suka.
Tibal, terletak; manibalhon, meletakkan; meletakkan sesuatu dalam piring untuk dipersembahkan;
tibaltibal, sesajen, persembahan makanan yang dimakan oleh yang memberi persembahan;
tibalhon, menyendoki makanan; manimbalnimbal, menyelenggarakan persembahan; timbalan,
berkas sebenarnya apa yang disimpan dari pemberian persembahan.
Tibas, sifat, watak, tabiat, perangai, pekerti; tibasna nama i, = bangkona do i, itu sudah sifatnya.
Tibu, cepat, segera, dini, pagi-pagi, pada waktunya; hurang tibu, terlambat; patibuhon,
mempercepat, diselesaikan dengan cepat; tibuna i, betapa cepatnya.
Tidas, tewas, tiba-tiba cepat mati; manidashon, membunuh orang sedemikian rupa sehingga ia
serta merta mati, menikam mati.
Tidor, partidor, = parmata, seorang yang bisa melihat begu, yang mempunyai kemampuan
melihat sesuatu yang bagi o
rang lain adalah tersembunyi, paranormal.
Tiga, pasar, pekan, pajak; tigatiga, barang dagangan; martigatiga, berniaga, berdagang;
partigatiga, pedagang, saudagar; maniganigahon, memperdagangkan sesuatu, menjualkan.
Tigabolit, = talitali, surjan, serban yang dibuat dengan memintalkan tiga warna kain yaitu: merah,
hitam, putih.
Tigor, lurus, jujur, adil, tulus, pantas, patut; hau na togor, sepotong kayu yang lurus, pohon kayu
yang lurus; raja na tigor, raja yang adil; hatigoran keadilan, ketulusan; patigorhon, meluruskan;
panigoran, jalan yang lurus dan lebih pendek; partigor, orang yang adil, tulus iklas; manigor,
terus, dengan segera; manigorhon, pergi terus, langsung.
Tiha, I tuduh, sangsi, sangka, curiga; tiha rohangku do ho, saya curigai engkau; manihai,
mencela, menuduh, mencurigai tanpa cukup alasan; panihai, suami yang selalu mencurigai
isterinya dengan cara yang tidak adil. II. tiha, maniha, menambah uang bila orang menunjukkan
suatu barang tertentu pada pembelian; paniha, apa yang diberikan extra pada jualan atau
pembelian; sisi lain yang baik dibandingkan dengan waktu buruk; marpaniha, mempunyai sesuatu
yang ditambahkan seseorang sebagai imbalan; P.B.: martihas na uli, marpaniha na roa, yang
buruk selalu ada hikmahnya, yang baik ada saja cacatnya. Tihak, panihaknihahon, merasa
badan ditusuk-tusuk msl tusukan pada lambung.
Tihas, cacad, aib, kekurangan-kekurangan baik dari segi badaniah maupun susila; martihas,
bercacad, beraib, mempunyai kekurangan.
Tihus, tikus; musu tihus, musuh bebuyutan, selera turun temurun dimana perdamaian tidak
mungkin terjadi, seperti permusuhan antara tikus dan kucing; tihus, dikatakan bila seorang
tersesak; ulok tolong tihus, ular yang bisa makan tikus; panihus, pencuri yang terus mengambil
sesuatu bila ia tidak dilihat orang; panihusnihuson, kaku mengenai jari-jari tangan dan jari-jari
kaki.
Tijur, ludah, liur; marsitijur, berludah; P.B.: marsitijur dompak langit sai na madabu do tu
ampuan, kejahatan
yang dibuat terhadap orang lain, berbalik kepadamu sendiri; manijurhon, meludahkan sesuatu;
parsitijuran, tempat orang meludahkan, tempat ludah; mardais tijur, membayar langsung utang
yang timbul dari permainan judi.
Tiktik, (bdk tuktuk), maniktik, mengetok msl uang logam untuk memeriksa keasliannya, menokok
pintu, menokok tempat kapur untuk menjatuhkan kapur itu; tiktik surat, sej pohon hutan.
Tilaha, anak meninggal, bencana terutama mengenai anak yang mati; tilaha goar ni halak,
(panggoaron), anak sulung seseorang yang memakai namanya meninggal dunia (ayah orang
Batak menyebut dirinya menurut anaknya yang tertua); tilahaon, kehilangan anak karena
kematian; matilaha, idem.
Tilhang, = telhang.
Tilik, manilik, tilik, menilik, melihat dari jendela atau lubang, memantau.
Tilil, bawaan untuk satu orang; manilinili, membawa sesuatu oleh seorang diri; tilil, diasingkan,
disisikan untuk diri sendiri; martilil, membuat sesuatu hanya untuk dirinya sendiri.
Tilla, girang, rasa gembira atas penderitaan orang lain; martilla, merasa gembira atas penderitaan
orang lain; manillahon, menimbulkan rasa senang atas penderitaan orang lain. Tilpok, matilpok,
pecah, dalam keadaan pecah, mati; manilpokhon, memecahkan, menghancurkan, membunuh,
mematahkan.
Tima, timah.
Timbaho, tembakau, jenisnya: timbaho usin, timbaho bangkal, timbaho tanduk, timbaho tali,
timbaho jau, timbaho sina, timbaho rano; partimbahoan, tempat tembakau; timbaho modat,
candu.
Timbas, manimbas, atau manimbasnimbas, menghempaskan diri karena putus asa atau sedih.
Timbo, tinggi, ketinggian; sadia timbona, berapa tingginya; hatimboon, tingginya, ketinggiannya;
patimbohon, meninggikan; manimboi, membuat kuburan yang tinggi; marnatimbo, berbeda
mengenai tingginya, tidak sama tinggi.
Timbor, = timburak.
Timbul, meninggi, mulia, luhur; hatimbulon, kemuliaan; patimbulhon, meninggikan, memuliakan,
meluhurkan, memuji-muji, mengagungkan, menjungjung tinggi.
Timburak, debu, abu (api); martimburak, berasap dengan abu yang beterbangan kesana kesini,
beterbangan bunga api dan debunya.
membuat,
melompat;
Timpas, lengkap, komplet, seluruhnya; manimpas, cukup, lengkap; manimpas gogona, ia telah
mencapai tenaga sepenuhnya.
Timpor, = pintor.
Timpul, kepul, asap, uap; timpul ni aek, uap air; timpul ni barerang, uap belerang; martimpul,
berasap, beruap, mengepul.
Tinda, patinda rupa, menukar pakaian, menyamarkan; sitindaon, sakit dan kurus, krempeng.
Tindang, berdiri, tegak berdiri; patindang luhutan, memanggil rapat; patindang judi,
mengorganisir permainan judi; manindang, tegak mengenai rambut; manindangi, menjadi saksi,
menyaksikan; manghatindanghon, menyaksikan sesuatu, menerangkan; sitindangi, saksi;
panindangion, kesaksian; marpanindangion, memberi kesaksian; sitindang ni bagas, dinding
muka rumah Batak tradisional.
Tindi, tindih, timpa, tertumpuk, tertimbun tinggi; martinditindi, tersusun yang satu di
atas yang lain; martindi, melebihi, melampaui; tumindi, lebih unggul, lebih ulung;
masitinditindian, saling melebihi, saling mengungguli, saling bertindih.
Tindo, manindo, memandang, melihat di kejauhan; selanjutnya: meninggal sewaktu masih kuat
betul; tartindo tu na dao, dapat dilihat di kejauhan; tindoan, tempat dimana orang dapat melihat
di kejauhan; nama yang disukai untuk gunung; panindoan, pekerjaan terakhir yang
diselenggarakan sebelum mati; seorang pencuri dikutuk; panindoanmu ma i, mudah-mudahan
iulah pekerjaanmu terkahir, mudah-mudahan engkau mati.
Tindos, manindos, memencet, memijit kutu sampai mati dengan kuku, menindas kutu.
Tinggi, tinggi; huta tinggi, nama tempat; sikola tinggi, sekolah tinggi; anak sikola tinggi,
mahasiswa.
Tinggil, I. nyaring mengenai suara, tajam; soara na tinggil, soara yang nyaring; patinggilhon,
menyaringkan. II. peka pendengaran, tanggap, mendengarkan dengan baik-baik, memperhatikan
dengan sungguh-sungguh; tinggil pinggolna, pendengarannya tajam; patinggilhon pinggol,
mendengarkan dengan baik-baik.
Tinjang, = tindang.
Tinjo, maninjo singir, alih piutang untuk mana debitur hanya membayar sebahagian dari jumlah
piutang itu dan seterusnya menanggung sendiri resikonya.
Tingki, masa, jaman, jangka waktu tertentu, waktu, saat; martingki, telah ditetapkan; ndang
tartingki, tidak dapat dipastikan mengenai waktu; tiningki, tertentu, yang ditetapkan.
Tingkir, maningkir, mengunjungi, pergi ke suatu tempat untuk melihat sesuatu.
Tingko, bulat, bundar; martingko, bulat kelihatan, duduk berkeliling; santingko, = saringgit;
horbo sitingko tanduk, kerbau bertanduk bulat.
Tingkos, tegak lurus, lurus, bergaris lurus; benar, tepat, betul; tingkos do na nidokmi, apa yang
anda katakan itu adalah benar; tingkos ari, sore (bila matahari berada tepat di tengah-tengah);
patingkoshon, meluruskan, membetulkan.
Tinta, tinta.
Tio, jernih, bening mengenai air, mata, suara; patiohon, menjernihkan; dengke sitiotio, ikan yang
dipakai dalam upacara adat; nama daerah.
Tiop, maniop, pegang, memegang; maniopi, memegang sesuatu; patioptiop, memegang dalam
tangan.
Tipa, I. manipa, menimpa, menindih; tartipa, tertimpa; ditipa udan, ditimpa hujan. II. tindih,
menindih, sehingga pinggir-pinggirnya cocok. III. sej pohon besar berbunga merah dan buahnya
melekat pada daunnya. IV. manipanipa, memanggang beras basah dan menumbuknya; dahanon
tipatipa, beras yang dibuat seperti itu.
Tipo, udan tipotipo, hujan lebat; habahaba na martipotipo, puting beliung yang menakutkan.
Tiptip, dipotong rata; manitip, memotong, merantingi; ndang ditiptip ganjangna, ndang diarit
balgana, tidak seorangpun memburukkan, menjelekkan dirinya; tiptip raja, ini dikatakan
mengenai makanan yang harus dulu diberikan parboru sebelum membicarakan mengenai
perempuan, yang melarikan dirinya dari suaminya.
Tirdi, tidak cocok, janggal, menyolok mengenai cara berpakaian dan cara berjalan.
Tirjak, = dirgak.
Tiri, manirihon, membuang, mencampakkan msl tanah dari cangkul.
Tiris, tiris, bocor; maniris, idem; panirisan, tempat dimana menetes air, tepi dari atap.
Tiro, maniroi, merawat, mengawasi, memperdulikan, sangat berhati-hati dengan sesuatu.
Tiru, maniru, tiru, meniru; manirui, meniru seseorang; tiruan, tiruan, contoh; maniruanhon,
mengambil seseorang atau sesuatu sebagai tiruan; paniruan, meja tempat menulis untuk meniru
sesuatu; paniru, peniru, penyontek.
Tis, I. kencing mengenai anak-anak. II. marhatishon (diparhatis), menghargai sesuatu, menilai
sesuatu.
Titang, manitang, mengangkat ke atas, memegang tinggi-tinggi untuk meperlihatkan. Titi, maniti,
menentukan = titik; na tiniti, = na tiningki, yang ditetapkan, yang ditentukan, yang ditetapkan
dengan cermat.
Titik, manitik, menetapkan jangka waktu sesuatu; titik ni ari, jangka waktu yang telah ditetapkan.
Tiur, terang, cerah, tanpa gangguan; tiur ari, hari sudah siang, udara tidak cerah; tiur ma
langkam, semoga perjalanan anda tanpa rintangan dan kesulitan; tiur matana, matanya terang;
nunga tiur, dikatakan bila kelahiran berjalan baik; hatiuron, terang, kecerahan; patiurhon,
membuat terang, membuat cerah; tiur ni ari, terang hari.
Toba, dikatakan mengenai daerah yang terletak di tepi Danau Toba; tu toba, ke seberang Danau
Toba; martoba, bekerja di tepi danau menangkap ikan; partoba, penangkap ikan; hatobaon,
orang-orang dari Toba.
Tobang, I. tua, dewasa; matobang, sudah tua, dewasa; na matobang, orang-orang yang
dewasa. II. manobang, sendirian, hanya; manobang hau, saya sendiri; manobang indahan,
hanya nasi tanpa lauk pauk; manobang porlak, membuka kebun baru.
Tobing, tebing sungai, tepi air; santua tobing, nama sej tikus yang hidup dalam air; lumban
tobing, nama marga.
Tobo, I. = bagian, bagian tamu, yang diundang makan. II. tobo, dari siapa kita selalu membeli
atau kepada siapa kita menjual; manobo, menjual atau membeli dengan cara itu.
Tobok, lugu, tidak banyak tingkah, tulus, iklas, jujur; tobok marroha, bersifat tulus iklas.
Todang, = subang; todang marparange (marpangkuling), tidak berlaku senonoh mengenai cara
berbicara.
Toding, I. = sian dalam turiturian dan andung-andung. II. alatan toding langlang, ramalan
pertanda; toding = luat (And). III. daerah (And); toding sihadaoan, daerah yang jauh.
Todo, manodo, menguji, menentukan, menunjuk, memilih; todoan, pilihan, bagian dalam bentuk
uang atau ulos yang diterima kaum kerabat pihak parboru pada perkawinan; manodohon,
beradikkan, mempunyai saudara laki-laki atau perempuan yang lebih muda menurut umur; na
tinodohon, saudara laki-laki atau perempaun seseorang yang lebih muda; na tumodohon on,
saudara atau saudari yang mendahuluinya lahir; na hutodohon, saudara atau saudari lahir
sesudah aku; na martinodohon, abang-adik (lahir paling rapat).
Todul, manodul, melantak msl paku di dinding dengan dalam sampai tidak kelihatan lagi;
manodulhon, membuat ukiran dalam logam.
Todung, I. ulok todung, sej ular. II. todung, kapur barus; martodung, mengambil kapur barus.
Toga, berkuasa karena pertalian famili atau kelahiran; martogahon, percaya atas kekuasaannya;
hatotoga, kekuatan, kekuasaan.
Togar, segar, bugar, kuat, sehat mengenai tubuh; tumogar, sesudah sakit merasa lebih se-hat;
manogari, menolong orang dalam perang.
Togatogu, = togu; dongan sabutuha togatogu, tondong pangatahut, kerabat dekat membuat
kuat tapi kerabat jauh membuat orang takut.
Togos, kuat, suci; horbo togos, kerbau yang disucikan untuk persembahan.
Togu, I. teguh, erat, kukuh, kuat; patoguhon, meneguhkan, menguatkan, memperkuat ikatan. II.
manogu, manogunogu, memimpin, menarik, menggiring, menuntun (ternak atau anak; menarik
kereta).
Tohal, tohal ni gaol, bagian yang paling dalam batang pisang dll.
Tohang, ambang; tohang ni bagas, balok yang melintang dibagian atas sekali dan yang
menghubungkan balok-balok rumah ke arah lebarnya.
Tohap, bagian, jatah, perolehan, porsi; martohap, mempunyai bagian; dongan satohap, orang
yang berhak mendapat bagian dari bagiannya itu dibagi-bagikan; partohap, pemilik bagian,
pemegang bagian, pewaris.
Toho, I. = tutu; i ma toho, itulah dia, itu adalah benar; marhatohohon, membenarkan; dipatoho,
dibetulkan, menerangkan bahwa itu benar. II. sitohotoho, bagian orang yang berhak
menerimanya.
Tois, pongah, angkuh, biadap, kurang ajar, nakal, ceroboh, suka melawan, bangkang; toisna do i,
ia membuat itu karena bangkang; manoisi, berlaku kurang ajar, bangkang terhadap seseorang,
menjahili.
Tojak, = bojak.
Tojo, menerka, mengagak.
Tok, pening, bunyi menokok; tok ni ulu, pusing, sakit kepala; tok ulungku, kepalaku sakit.
Toktok, manoktok, memotong kayu; P.B.: molo dung tinoktok, ba pinorsan, molo dung
niusung, ba binoan, bila sudah dipotong, maka pikullah, setelah dipikul harus dibawa, artinya:
kerja yang sempat dimulai harus diselesaikan; toktok, bagian, potongan; manoktohi,
mencincang, memotong kayu, mengerat.
Tola, I. gambaran bintang neraca. II. manolai, melerai, menyelesaikan perselisihan, memisahkan
orang yang berkelahi; panolai, orang yang menengahi, pengantara, pelerai; sidabu tola, orang
yang menyelesaikan suatu perselisihan, penengah, pelerai, arbitrator yang memutuskan perkara.
Tolak, terpisah, terlerai msl orang-orang yang berkelahi; manolak, membagi, memisah; tolak sae,
selesai mengenai pertengkaran; tolak singa, sama kuat = horas be.
Tolang, manolang, dibuat asing-asing, sendiri-sendiri, mengasingkan; bulu tolang, sej bambu
yang dapat dijalin menjadi dinding rumah.
Tolap, sanggup, mampu, bisa, dapat, berani, boleh; tolap ho do, engkau sanggup untuk itu,
mampu kau.
Tolbak, matolbak, terban, jebol, longsor mengenai tanah, runtuh; matolbak gadu, pecah
mengenai tanggul atau tambak padi.
Tolbok, tiba-tiba, tidak diharapkan (mengenai hal-hal yang tidak enak); tolbok madabu jea, tibatiba datang mara.
Tole, kata yang dipakai untuk menggalakkan, mengajak, ayo; tole ma hamu, cepatkan; tole be do
nasida, mereka semua berusaha; martoletole, rajin berusaha; mamungka tole, orang mulai
bekerja dengan sungguh-sungguh; tole sering: juga; P.B.: digadis abit tole bosi tole hau, dijual
pakaian juga besi dan juga kayu; manolehon, mulai bekerja.
Tolhas, = sahat, sampai, ti-ba; manolhas tobat, mengalirkan air kolam; patolhashon,
menyampaikan, menyeberangkan msl pesan, kata-kata; partolhasan, 1). makanan yang dimakan
seorang yang mau mati. 2). makanan yang diletakkan di kuburan (boan ni na mate) msl rahang
dan ekor ternak yang disembelih.
Tollang (bdk holang), berselang, tersendat-sendat, dalam jangka waktu yang lama; tollang ibana
ro, dia jarang datang; tumollang, agak jarang, lebih jarang.
Tollas, partollasan, santapan perpisahan seseorang yang mau meninggal; makanan yang
diberikan kepada yang meninggal sebagai bekal ke negeri begu.
Tolmok, gemuk, tambun, pendek berisi, montok.
Tolon, manolon, telan, menelan; tolonan, tenggorokan; tolonan hae, kerongkongan; manolon,
mengangkat sumpah, sebenarnya menelan; dukun menyuruh orang yang diangkat sumpahnya itu
menelan sesuatu msl tepung dan membuat dia tidak dapat menelannya bila tidak benar; manolon
tu na tutu, membuat sumpah palsu; patolonhon, menyumpahkan, menyuruh orang bersumpah
dengan sesuatu; sibondut gana, = siallang gana; ditolon dalan, dikatakan mengenai ular: yang
bila ia disuruh datu menjalar di jalan yang gundul ia tidak dapat meneruskannya dan tinggal
terletak disitu; ditolon bagas, kesasar dalam rumah karena gelap; panolon, yang bersumpah.
Tolong, I. gelagah; dolok tolong, nama gunung di Balige; P.B.: binuat tolong na so ada garana,
binuat ni gogo na soada labana, diambil gelagah tetapi tidak mau terbakar, terhadap apa yang
diambil dengan kekerasan tidak ada gunanya. II. tolong, tolong; manolong, menolong; panolong,
penolong; panolongion, pertolongan, hal membantu.
Tolping, pinggir curam, tepi, lereng; tolping juguk, duduk di tepi, duduk di pinggir curam.
Tolsu, = talsu.
Toltol, regang, lurus kaku, tegak-tegang; patoltolhon, me-rentangkan msl tangan, kaki atau
tongkat; menarik orang untuk membuat mereka menjadi hamba.
Tolu, tiga; patoluhon, yang ketiga; patoluna, lusa; sipahatolu, nama bula ketiga; paitolu, nomor
tiga; sapartolu, sepertiga; hau simartolu, sej kayu yang kuat.
Toman, sopan, rendah hati, alim, patut, senonoh mengenai kelakuan, suci; hatomanon,
Tombaga, tembaga, kuningan; tombaga holing, apa yang digores pada tembaga, tembaga;
tulisan yang tidak dapat dihapuskan.
Tombak, hutan, semak-semak; manombahi, menebang hutan; tombahan, hutan yang ditebang;
tombahan ni daompung, lahan rambahan kakekku; tombak longolongo, hutan rimba.
Tombara, = taumbara.
Tombil = tombal.
Tombis, siku, senggol, tanjung, ujung tanah; manombis, menyikt, membenturkan sikut pada.
Tombo, manombo, datang berselang msl demam, kemarahan, kambuh; aha ma tombo di
ateatem, apa sih yang menggelitik pikirannya; marpanombo, timbul berselang-seling, kambuhan;
panombo, serangan penyakit, kambuhnya, kumatnya.
Tombol, gemuk, kuat mengenai binatang dan orang. Tombom, bentur, jatuh dengan keras,
tertubruk pada sesuatu, terantuk; manombomhon, membenturkan, menumbukkan;
masitomboman, bertabrakan, saling menubruk dengan keras, saling membentur; tomboman ni
urur, beroti paling bawah bagian atap pada mana urur diikatkan.
Tombur, manombur, membasahi, mengairi msl sawah, nasi, tinta; tomburan, tempat ikan yang
ditangkap nelayan; patomburtombur roha, mengajak, mendorong untuk melakukan yang baik,
membiasakan; sebenarnya: membasahi.
Tompas, matompas, terjatuh dan rusak, amblas, jatuh, runtuh (bdk ompas); manompas,
merombak, membuang; manompas patik, membuat undang-undang tak berlaku, membatalkan
undang-undang; matompas tataring, tungku telah rubuh, yaitu: menjadi janda; tompastompas
tataring, status janda, dalam keadaan janda.
Tompi, I. gendong, muatan yang dibawa di punggung; martompi, membawa sesuatu yang
dibungkus di punggung; si tompion sagusagu, kue persembahan. II. tali rotan yang dianyam
dengan mana kuk kerbau diikat; marpinggol tompi, tidak mau mendengar.
Tompo, udan sitompo langit, hujan yang sangat lebat, deras sekali.
Tompul, = dame; tompul rohana, berhati damai, pencinta damai; sitompul, nama marga dan
daerah.
Tondi, roh, jiwa, sukma manusial kepribadiannya (tondi terjadi sewaktu manusia masih berada
dalam rahim ibu dan menentukan takdir, nasibnya kemudian sewaktu ini; tondi ini terdiri disamping
tubuh yang sering ditinggalkan yang menyebabkan manusia menjadi sakit; itulah sebabnya orang
memberikan persembahan kepada tondi ini dan berikhtiarkan agar dia berbaik hati); partondion,
nasib untung, malang; partondion na denggan, nasib, untung; partondion na mago, nasib
buruk; mangalap tondi, mencari tondi orang yang sakit yang meninggalkannya dan dengan
persembahan mengajaknya supaya datang kembali; ulos ni tondi, sehelai ulos yang
dipersembahkan kepada tondi disimpan sebagai ulos yang berharga; manusia mempunyai tujuh
tondi: tondi sigomgom, semangat sebenarnya yang tidak bo-leh meninggalkan manusia bila ia
hendak hidup; tondi sijungjung, tondi yang melindungi manusia; tondi sipalospalos, roh jahat
yang menyebabkan sakit; tondi dibahota, yang bekerja (?); tondi sipalilohot, tondi yang
membuat orang gabe; tondi siparorot, = pangulubalang?; tondi saudara, (juga saudara
marorot, saudara sanggapati), tondi ini berkediaman di tempat ari-ari ditanam dan selalu
memperingati manusia.
Tondit, manondit, takut hingga, menakutkan, gemetar, kecut; sipatondit, daya upaya untuk
mengagetkan orang; barita sipatondit, berita yang mengagetkan, yang mengejutkan, berita
menakutkan.
Tondolan, bagian yang dalam, lantai, dasar laut; tondolan pira ni manuk, tempat pada telur,
dimana anak ayam mencotok untuk keluar.
Tondong, I. kerabat, famili dalam arti luas sekali; martondong, berkerabat, berfamili. II.
manondong, menantang, menyentuh, menghadapi perkara; manondong parmaraan,
menghadapi bahaya; manondong dalanna, meneruskan perjalanannya; ndang tartondong ahu,
saya tidak dapat menghadapinya; di tondong ni, di hadapan tondongna, = lawannya. Tondung,
nujum, tenung, alat peramal; martondung, bernujum, meramalkan cara magis; mandabu
tondung, membuang undi.
Tong, I. (bdk tongtong), selalu, terus, tetap, namun; tong do manjua ahu, saya tetap
mengingkarinya. II. singkatan dari antong. III. tong, tempat air, minyak.
Tonga, tengah; satonga, setengah; tongatonga, tengah-tengah; di tongatonga ni, di tengahtengah; di tongan dalan, di tengah jalan; parsitongaan, pertengahan, tempat yang terletak di
tengah-tengah; dos tonga, dalam dua bagian yang sama besarnya; di pardos tonga, membagi
dua; panonga, menengah; martongatonga langit, melayang-layang di langit; partonga, yang di
tengah; paitonga, anak yang ditengah-tengah; silitonga, idem; juga: nama marga.
Tongam, mulia, megah, berwibawa, anggun, terhormat, besar; hatongamon, kemuliaan, hal
wibawa, kebesaran; tongam na i, betapa mulianya, betapa anggunnya.
Tonggal, besar, terkemuka, elit, penting, kaya; patonggaltonggal, berlomba-lomba siapa yang
paling kaya.
Tonggi, manis; tonggi asom, antara manis dan asam; tonggitonggi tong, rumusan yang dapakai
untuk mengakhiri cerita.
Tonggo, martonggo, berdoa dalam agama animisme, berdoa kepada dewa; martonggo raja,
mengundang raja-raja untuk turut berpesta; tonggotonggo, doa-doa bersifat agama.
Tonggol, panji, bendera satu warna, tunggul; partonggolan, panji, alamat perang.
Tonggong, kaku, kelu, tegang mengenai anggota gerak; urat tonggongtonggong, urat besar
pada kaki, urat kuduk.
Tonggung = sangap; tonggung ni bauta ni huta, roh pelindung dalam bentuk cicak kampung.
Tongka, pantang, pamali, tabu, jangan sebut, tidak boleh disebut atau dibuat; dengan kata ini
orang menjawab, bila seseorang mengatakan sesuatu yang tidak senonoh.
Tongke, = totongkea. Tongkin, saat; satongkin, sebentar; sitongkin, idem; tongkin on, baru
saja; mate satongkin, cepat meninggal, mati mendadak.
Tongkonan, = solobean, tempat bahaya dan ngeri dalam laut dimana berdiam begu yang jahat,
keramat laut.
Tongon, I. persis, tepat, bidik, benar; tongon do, itu benar, tepat, cocok; tongon dua taon, persis
dua tahun; marhatongonhon (diparhatongon), membenarkan; manongon, mengeja;
patongonhon tu, mencocokkan, mengarahkan ke sasaran, menyesuaikan; martongontongon,
kebetulan, nasib-nasiban. II. panongon, garis miring pada tulisan Batak untuk menghilangkan
bunyi "A"; manongon, membuat garis tersebut.
Tongtong, (bdk tong I), selalu, menetap, senantiasa; manongtong, tidak berubah, tetap sama,
selalu; parsitongtongan, mereka yang selalu datang.
Tonja, martonja, mengunjungi; mengunjungi orang yang tidak mau turut bekerja bersama.
Tonjol, = tonja.
menokok
dengan
martil;
Tonor, parbue tonor, beras yang dibawa ke janji untuk ditaburkan ke atas kepala kedua belah
pihak dengan ucapan pir tondim.
Tontor = tortor.
Tontot, sitontot, sej perdu.
Tontu, tentu, tetap, pasti, siap, beres; nunga tontu sipanganon, makanan sudah siap;
patontuhon singir, mengatur piutang.
Topa, manopa, bentuk, tempa, menempa msl periuk, barang besi; sitopa hudon, tukang periuk;
sitopa mas, tukang mas; panopa, tukang besi, penempa; panopaon, penempaan.
Topap, lebar tangan; santopap, selebar tangan; manopap, memukul dengan telapak tangan;
martopap roha, sehati, setuju, sesuai; martopaptopap tangan, bertepuk tangan; ndang
tarbahen martopap tangan sambariba, tak mungkin bertepuk dengan sebelah tangan.
Topas, I. manopas, mengerjakan bambu atau kayu palem untuk dijadikan dinding rumah. II.
topas, puntung sigaret, rokok.
Topi, tepi; topi aek, tepi air; topi laut, pantai laut; martopihon, berada, terletak di tepi sesuatu.
Topik, pecahan, potongan kecil; santopik, satu potongan kecil; matopik, pecah, dalam keadaan
pecah; manopik utang, mengurangi utang; topiktopik, potongan-potongan pecah-pecahan;
topihon, mempunyai bibir sumbing.
Toping, = topeng.
Topis, manopis, berjalan menepi.
Topong, sitopong, nama sej padi; topong, tabung bambu yang dibawa kepada orang yang
menyadap tuak.
Toptop, manoptopi, menumpang batang pohon pada pucuknya; sitoptop, sej tanaman
merambat.
Topu, sitopu, suj pohon kayu yang daunnya dimakan sebagai sayur.
Tor, I. gunung, pegunungan. II. rantai pada perkakas tenun. III. manorhon, mengarahkan diri ke
sesuatu tempat di jalan, yang tidak betul diketahui.
Torang, terang, jelas, cerah; torang ari, hari sudah cerah; torang ni arina, keesokan harinya;
hatorangan, keterangan; patoranghon, menerangkan, menjelaskan, mencerahkan; hatorangan
ari, mengerjakan sesuatu pada hari terang; kesiangan msl waktu mencuri; situmorang, nama
marga; marnatorang, tidak sama cerah.
Toras, teras pohon kayu; matoras, matang, masak, dewasa, tua; matoras emena, sudah
waktunya anaknya lahir, bersalin; ramba toras, belukar yang lebat, hutan lebat; natoras,
orangtua; manorasi, mengeraskan bejana dengan membakarnya; patorashon, memanjangkan
rambut sampai anak lahir, mematangkan, mendewasakan.
Torban, matorban, terban, amblas, runtuh, longsor mengenai tanah; manorbani, meruntuhkan,
menerbani; P.B.: hea do tubuan lata na martorban, tubuan dangka masuak, dapatkah sesuatu
yang hilang digantikan kembali?
Tording, berjajar, tata aturan, berbaris yang satu dibelakang yang lain; sitording, peraturan,
urutan, tertib; patordinghon, diatur menurut urutan.
Torjang, I. santorjang, setingkatan sawah. II. manorjang, membuat garis dengan kaki yang
diseret.
Torjun, = ture; ndang adong na torjun jamaon ni on, tidak satupun pekerjaan orang ini beres,
yang siap dikerjakan.
Torkis, = torhis.
Torla, gembira terhadap nestapa; manorlahon, merasa gembira terhadap mara yang diderita
sesuatu, bersuka ria akan penderitaan orang lain.
Torngap, = torngak.
Torngom, sitorngom, sej pohon kayu besar.
Torop, orang banyak, banyak, banyak sekali; na torop, orang banyak, rakyat, massa, hadirin,
publik; hatoropon, orang banyak; situan na torop, publik (kata halus); marnatorop, tak sama
banyaknya; matorop, dalam jumlah banyak; matorop mabue, berkembang biak, berketurunan
banyak; patorophon, memperbanyak; sitorop, sej pohon kayu.
Torpa, memiring ke muka; pinatorpa, bagian rumah Batak yang menonjol ke muka; manorpai,
menyerang, menangkap; manorpanorpa, menyerang, menangkap; masitorpaan, saling tidak
sependapat mengenai jumlah hutang atau piutang; manorpahon, menerpakan; torpana do i,
omong kosongnya itu; torpatorpa, meledak-ledak bicara; P.B.: manindi hata ni ulubalang,
torpatorpa hata ni begu, meninggi omongan pendekar, meledak-ledak omongan hantu.
Torsa, cerita rakyat, cerita (perumpamaan), cerita yang berisi pengajaran; manorsahon,
menceriterakan sesuatu.
Torse, = ture.
Tortor, tarian adat, tari Batak tradisional terdiri dari gerakan tangan dan kaki yang berirama,
sedang penari tinggal di tempatnya sendiri; manortor (juga manontor), menari; manortori,
menari dengan mengelilingi sesuatu msl kerbau sebelum disembelih; patortorhon, membuat
menari orang dan sigale-gale.
Toru, I. kutukan; torutoru, kutukan; manorui, mengutuk orang; hona toru, terkutuk. II. bawah; di
toru, di bawah; di toru ni, kata depan di bawah; tu toru ni, ke bawah (arah); partoru, yang paling
rendah; nai toru (na di toru), tikus; parditoru, anjing; toruan, daerah, negeri yang letaknya ke
arah yang rendah, ke hilir; patutoru, merendahkan; sitorutorui, lobang kecil di bawah suling
orang Batak (selain yang 7 di atas) yang memperdengarkan setengah nada.
Torus, terus, berjalan terus; manorus, dingin terasa sampai ke tulang sumsum, dingin sekali;
manorus patna, kakinya dingin; manorusi, meneruskan, menerusi, memasuki sesuatu;
manorushon, idem; marnipi torus, bermimpi tentang sesuatu, tentang apa yang telah dialami
pada hari siang dan membicarakan itu dengan nyaring; patorushon, diteruskan.
Tos, retas, putus mengenai benang; matos, koyak, robek; tos hosana, dia meninggal; naeng tos,
saat hendak meninggal; tarhatos, hampir mati karena takut; tos ni roha, tos ni ate, perpisahan
batin; P.B.: pangkuling tos ni ate, papangan hasisirang, ucapan bisa menyebalkan, kerakusan
makan pangkal perpisahan; manostosi, mengoyak, merobek-robek; hatostosan hail, bersusah
hati bagaimana seorang pengail yang tali kailnya putus pada saat ikan bergantung padanya.
Tot, kaki; ulu ni tot, dengkul, lutut, buku lutut; mata ni ari ni tot, mata kaki.
Tota, murni, tertata rapi, teratur, dengan aturan; patotahon, menyusun urutan yang tertentu.
Totap, patotap, menatar, menetapkan, memisahkan orang-orang yang berkelahi untuk waktu tidak
lama.
Totar, I. manotar, membuat benang-benang sama kuat sewaktu membilasnya; manotar urur,
mengikat urur demikian kuatnya sehingga satu sama lain sama jauhnya. II. siala manotari, senja
pagi dan malam (And).
Totas, manotas, mempersiapkan; merintis, membuka jalan dimana itu belum ada; manotas ijuk,
untuk pertama kalinya mengambil ijuk dari pohon; manotas hata, membuat kata pendahuluan;
sitotas dalan, pembuka jalan.
Toto, patok, tanda yang dibuat orang bahwa ia telah memiliki tanah itu msl hutan, semak-semak
dengan memasukkan sepotong kayu ke dalam tanah; martoto, membuat tanda seperti itu.
Totong, heran, putus asa, duduk termangu-mangu; tarhatotong, tercengang, terpelongo, heran,
putus asa, tidak mengetahui jalan keluar.
Totop, tetap, selalu, tidak berobah; totop ro, tetap datang tanpa berkeputusan. Totoran, tangkai
lembing.
Tu, kata depan: terhadap, ke, menuju, kepada; tuson, kesini; tusan, kesana; tudia, kemana; tu
aek, pergi ke sungai; tu gadis, dijual; tu huta, ke kampung; lam tu pogosna, bertambah miskin;
tu dolok, ke arah gunung.
Tua, I. matua, berumur, tua, sudah tua; na tuatua, usia, tua; orangtua; boruboru na tuatua,
perempuan tua; sarimatua, tua sekali; simatua, mertua laki-laki, mertua perempuan, juga saudara
laki-laki dan saudara perempuan mertua dan kaum kerabatnya; sintua, tertua, pejabat gereja;
hasintuaon, jabatan tertua; matua tano, selama di dunia ada, selalu; matua i do, selalu itu saja;
matua soada, senantiasa tidak ada; pangintuai, orang tua-tua; manuai, membuat pot tua atau
keras dengan memasukkan dodak didalamnya dan kemudian dinyalakan; patuahon ama,
mengurus ayah sewaktu ia tua tidak lama sebelum ia meninggal;' amang tua, abang ayah. II.
keberuntungan, tuah, berkat; martua, berbahagia, bertuah, beruntung; martuanihon,
marhatuahon (diparhatua), memuji seseorang karena bertuah, karena berbahagia; dipatuatua,
idem; hatuaon, kebahagiaan, ketuahan, keberuntungan; tuani ma, untunglah, mujurlah; na jinou
ni tua, beruntung, bertuah; martua sombaon, = sombaon yang keramat; martua Debata, Tuhan
yang kudus; ditua deba na tama di boru A, orang memuji si A sebab ia hamil; panuai ni dorma,
memperkuat dorma sehingga tidak bisa menangkalnya dengan panutupi.
Tuagos, sej kumbang kecil yang memakan padi (didakdak tuagos).
Tuak, I. tuak dari bagot; tuak tangkasan, tuak yang disucikan untuk dipersembahkan; situak ni
loba, madu lebah; situak ni juhut, sej gula yang terdapat dalam daging yang digoreng; situak ni
daldal, madu tawon; tuahon, mabuk karena tuak. II. manuak, menggendong anak di bahu;
patuakhon, idem.
Tualang, situalang, jari tengah; tualang, kayu dimana banyak lebah bersarang dan yang menjadi
sombaon.
Tuan, orang terhormat, tuan; situan na torop, orang banyak, publik (lih torop); tuan laen, isteri
kesayangan; tuan boru, isteri; situan ni na tabo, yang paling enak; pinartuan bulung, sej
lampet dibungkus dalam daun.
Tuarang, manuarang, tenar, populer, mengembang, berkembang pesat msl perdagangan, famili,
berita yang baik.
Tuat, turun, menurun; tuatan, panuatan, hal turun, penurunan; patuathon, menurunkan. Tuba, I.
tuba; manuba, memasukkan tuba ke dalam air untuk membunuh ikan; manutu tuba, menumbuk
tuba; tuba saba, sej tumbuhan, bunganya dipergunakan sebagai umpan untuk ikan. II. sej pohon
kayu yang besar. III. sej sayur. IV. patubahon api, mengembus api sambil menarok kayu api;
patubahon bada, menggalakkan perbantahan, pertengkaran.
Tubar, manubar, mewarnai benang tenun dengan bangkudu menjadi merah; menembakkan
senapang dari jarak dekat.
Tubis, rebung; marhalihali tubis, memperoleh sesuatu dengan mudah tanpa banyak jerih payah
seperti orang yang menggali rebung yang lembek; P.B.: sai jonok do tubis tu bonana, rebung tak
jauh dari rumpunnya.
Tubol, balas dendam, orang yang membunuh seseorang sebagai balasan atas orang yang tewas;
tuboltubol, pembalasan; manubulhon, membalas dendam; martubol, berbalas; tubol ni,
sebagai pembalasan atas. Tubu, terjadi, dilahirkan, tumbuh; apa yang lahir: anak, kecambah;
tubuan, melahirkan, menghasilkan, menjadikan; tubuan anak tubuan boru, memperoleh anak
laki-laki dan anak perempuan; manubuhon, melahirkan, menghasilkan (= tumubuhon);
mangintubu, melahirkan; hatutubu, kelahiran; ari hatutubu, hari lahir; hatubuan, tempat orang
lahir, tempat sesuatu tumbuh; huta hatubuan, kampung lahir, tempat lahir; tubutubu mallo, lahir
dalam jumlah besar (bdk mallo); tubutubuan, memperoleh anak; dipantubuhon, menghasilkan
dalam jumlah besar; tubutubu ni roha, pikiran; tubutubu ni tano, tumbuh-tumbuhan.
Tudos, (bdk dos), persis, mirip, serupa, sama (tu); tudos tu aha? menyerupai apa? patudoshon,
menyamakan, diperbandingkan dengan; tudosan, gambaran, ibarat, perbandingan; na so
hatudosan, yang tidak bisa diperbandingkan, tanpa tara.
Tudu, manudu, menunjuk kepada sesuatu, menunjuk; manuduhon, memakai sesuatu untuk
menunjuk msl tangan; tudutudu, jarum jam, petunjuk; situmudu, jari telunjuk; patuduhon,
menunjukkan sesuatu; tinudu ni, terhadap sesuatu; martudutudu (tu), menunjuk kepada;
sipatudu, tanda peringatan; basir na marsipatudu, ranjau pada mana dipasang peringatan;
situdu langit, nama sej kercut; tudu hata, (pada pembelian) pemberitahuan tanpa memeriksa,
membeli kucing dalam karung.
Tugan, manugan, memandang orang dengan hati cemburu; masituganan, saling mencemburui.
Tugo, makanan siang, makanan tambahan, yang dibawa sewaktu bepergian atau untuk bekerja.
Tuhak, lubang, lekuk, lekukan msl dalam bambu; manuhak, melubang, melekukkan; manuhak
hangoluan, menasihati bagaimana mencari nafkah.
Tuhas, tuduh, sangka, curiga; manuhasi, menuduh, menyangka, mencurigai, mencari sesuatu
pada seseorang ; manuhas manuk, memeriksa ayam apakah di dalamnya masih ada telur;
martuhas, berada dalam kecurigaan; tartuhas, berada dalam kecurigaan; hona tuhas, idem.
Tuhe, patokan, warisan, peninggalan yang diwarisi dari nenek moyang; tanda perbatasan.
Tuhil, pahat; tuhil do ahu, saya hanya alat, suruhan; manuhil, memahat.
Tuho, I. tanda perbatasan; santuho, sebagian; manuhoi, membagi; tuhotuho, pondok nelayan
pada air surut. II. masituhotuhoan, (dari tu ho-tu ho), saling menggeser sesuatu.
Tuhu, tuhutuhu, benar, betul; bdk tutu; sumangot ni ompu situhutuhu, nenek moyang sendiri
sebagai lawan nenek moyang suku bangsa (sombaon).
Tuhul, manuhul, mencidik air dengan ember, menyodorkan sesuatu untuk diisi (serupa dengan
tahal, tetapi tuhul adalah lebih halus).
Tuit, suka pamer, bertingkah, lente, perlente, orang yang berpakaian bagus-bagus; panguituiton,
orang yang ingin memamerkan.
Tuju, I. tuju, ditujukan ke sesuatu; manuju, menuju; na tinuju ni roha, apa yang dimaksud,
maksud, tujuan. II. tuju, perkara, perselisihan yang mau dibuat sama orang yang tidak bersalah;
partuju, seorang yang suka mengadu, berperkara.
Tujung, kain selubung untuk menutup kepala sebagai tanda berkabung; martujung, kepala yang
tertutup; pasae tujung, upacara membuka kerudung duka, menghentikan masa berkabung; sae
tujung, selesai masa berkabung.
Tuk, sampai, cukup; tuk jouon, demikian jauhnya sehingga masih dapat didengar; ndang tuk
gogo, tak cukup kekuatan; P.B.: tuk ninna botohon, ndang tuk ninna pargolangan, tuk do
anggo dohonon, alai ndang tuk dibahen tangan, sampai kata lengan, tidak, kata pergelangan,
cukup kalau omongan, tak sampai oleh tangan, artinya: lebih banyak menjanjikan daripada
mengerjakannya.
burung pelatuk.
Tul, tidak dapat ditentukan mengenai perselisihan, permainan bila seseorang akhirnya mempunyai
sebanyak yang dibawanya; tul be, sama kuat, berimbang.
Tula, I. hari ke-15 bulan; bulan purnama; manula, menceraikan suami-isteri; manulahon,
menceraikan satu pasangan (suami-isteri) dalam hal mana pihak perempuan mengembalikan mas
kawin yang diterimanya; panulaan, uang yang diberikan pada perceraian. II. patulahon,
menggembalai ternak; panulaan, jamuan makan yang diberikan bila pasangan suami-isteri akan
diceraikan.
Tulading, jauh dari jalan; tulading marpangkuling (marparange), tidak senonoh berperangai,
berkelakuan, tidak sopan bicara.
Tulan, = soit; situlan, nama sej pohon; simartulan, nama sej pohon besar; tulan tombuk,
pangkal paha.
Tulang, I. saudara laki-laki ibu, paman; datulang, tulang saya. II. tulangtulangon, luka pada
sudut mulut.
Tulbe, I. kayu keras berujung besi atau tidak untuk melepaskan tanah (seperti ansuan); manulbe,
mengungkit, mencongkel tanah, melepaskan tanah; manulbehon, sesudah dipakai sebagai tulbe.
II. menang pada suatu permainan lari.
Tulbu, obor jerami, seberkas jerami yang dipakai sebagai suluh; manulbu, saling melempar
dengan tulbu pada panenan; manubulhon, sesuatu yang dipakai sebagai suluh.
Tuli, mampir, singgah; sewaktu bepergian singgah sebentar pada seseorang; manulihon,
membawa sesuatu sewaktu melintas, menyinggahkan.
Tulinda, = hulinda.
Tulis, I. belang, loreng, garis-garis di kulit binatang; martulis, bergaris-garis. II. situlison, buku
(And).
Tullit, tidak tahu malu, brutal, selamba, kurang ajar; soara tullit, ucapan brutal, kata-kata yang
kurang ajar, omongan yang tak bermalu; manullit, menjawab secara kurang ajar, dengan
sombong; ndang marlaba tullit di jolma na mangolu, perbuatan kurang ajar tidak membawa
laba bagi manusia.
Tullom, langsung, lurus, terus; tullom sian on tusi, terus dari sini kesitu; patullom, persis, cocok
satu sama lain.
Tulluk, manulluk, menusuk, mencelupkan, menyentuh, menyerondol sesuatu dengan jari-jari atau
dengan tongkat; manullukhon, mencelupkan sesuatu; tartulluk mata, ada sesuatu yang masuk
ke dalam mata dan menyentuhnya; santulluk, satu sentuhan, sekali; situlluk na marbosar, siapa
yang menyentuh bisul yaitu yang memperbesar sakit hatinya bila ia mengingatkannya.
Tulngom, berada dekat sekali, dengan membungkuk dekat sekali melihat ke dalam sesuatu;
patulngom, idem.
Tulong, tulong api, sej ular yang sangat berbisa. Tulpak, manulpak, menolak; sipatulpak, alat
penolak untuk menjauhkan roh-roh yang jahat.
Tulpang, I. congklang, pipa tembakau, rokok. II. manulpang, = tompang, tinggal pada seseorang,
menumpang; panulpang gabe na hoda, penyewa menjadi tuan.
Tultul, I. agas, lalat, serangga halus yang kecil sekali dan datang berkerumun. II. manultul,
terhantuk, tersandung; matultuli, memotongi, memarang dahan-dahan; na tultul, tumpul, majal.
III. sambungan kelejar pada usus buntu, pemamah biak.
Tulus, (= saut), berlangsung, tercapai, mulus, jadi; manulus, mengakhiri, meneruskan; gana
manulus, sumpah sederhana tanpa saksi dan tidak perlu memberi makanan oleh orang yang
mengangkat sumpah; patulushon, mengabulkan permintaan, mengadakan, menjadikan; manulus
dalanna, melanjutkan perjalanannya.
Tulut, tumuluttulut, melihat seseorang dengan hati yang sedih; mata tumuluttulut, pat so malo
hehe, mata melihat dengan hati yang sedih, kaki tak dapat berdiri (dikatakan mengenai seseorang
Tumba, I. tumbatumba, literan, tabung bambu pakai tutup. II. simartumbatumba, nama sej
rumput. III. martumba, sewaktu menyanyi memukul punggung dengan tangan sebagaimana
dilakukan orang perempuan.
Tumbang, I. manumbang, menukarkan sesuatu dengan (tu); boniaga tumbang, barang tukaran;
parboniagaon tumbang, perdagangan tukar menukar. II. tumbang, sej sakit kulit.
Tumbuk, cocok, sesuai, serasi, pas mengenai pakaian; tumbuk di rohana, cocok pada
pikirannya; patumbukhon, mencocokkan, menyerasikan.
Tumbung, kecambah buah kelapa; sej penyakit rahim, penyakit kelamin wanita.
Tumbur, trubus, kecambah, tunas yang muda; martumbur, bertunas, tumbuh; manumbur
daging, bulu roma berdiri karena kedinginan; tumburtumbur ni arung, babi kecil dalam istilah
kurban; manombur imbulu, mendapat seram kulit.
Tumpa, manumpa, membentuk, menuangkan logam yang telah hancur; panumpaan, bentuk
tempat penuangan logam; tumpatumpa, sej lampet, ketupat.
Tumpol, berhadapan muka, lurus, langsung, dihadapan (lawannya: hata tundal); patumpol,
langsung berhadapan.
Tumpur, manumpur, menyeruduk, menangkap, membidik mengenai orang yang ditujukan kepada
seseorang.
Tumtum, manumtumi, membuat jadi berkas, mengikat dalam satu berkas; santumtum,
seberkas, satu ikat; tumtuman, sej detar.
Tumur, manumur, datang dengan jumlah besar, berkerumun.
Tunas, tunas; martunas, bertunas; sinuan tunas, anak laki-laki (And); martunas beangan,
beroleh anak dipasung bila seorang perempaun lari dari suaminya maka sering ayahnya
memasungnya dan tidak dilepaskan sebelum ia beroleh anak.
Tunda, kerugian yang diperbuat ternak bila memasuki ladang orang; manunda, makan rumput di
ladang menimbulkan kerugian; sada do pananda, luhut halak tumolatola, seorang yang
menimbulkan kerugian, banyak orang terhindar karenanya; tunda ni anakna, hutang judi anak
yang harus dibayar oleh ayahnya; mangan panundai, makan bersama-sama sebelum horja dan
membicarakan bagaimana dibagi-bagi biaya; tunda ni boru, jumlah uang yang harus dibayar
parboru kalau tidak jadi perkawinan.
Tunduk, bdk unduk, tunduk, patuh, mengalah, dihempaskan; tunduk ma ho, serahkan dirimu;
patundukhon, menundukkan, menaklukkan, mengalahkan; ndang tarpatunduk, tidak dapat
tertundukkan.
Tundun, belakang pisau; tundun api, duduk dengan di belakangnya api; manundunhon,
memegang bayi yang baru lahir dekat api memanasinya yang dianggap sebagai perbuatan
persahabatan; ama, ina painundun, seseorang yang dihormati sebagai ayah dan ibu oleh sebab
sangat berterima kasih kepadanya, bapa, ibu pengayom.
Tung, bagaimanapun, rupanya, kiranya, sungguh, amat, terutama dalam kalimat pertanyaan dan
kalimat bersyarat; tung olo do ho mamunu ahu, apakah anda barangkali mau membunuh aku;
molo tung, sekalipun, bila kira-kira; aut tung sura, bila seandainya; boasa tung, kenapa
gerangan; so tung, agar tidak (perintah yang mendesak); sotung laho ho, agar engkau tidak
pergi; simalutung, = ogung (berbunyi tung).
Tungar, dewasa, tua.
Tunggane, saudara laki-laki isteri; putera dari tulang; tua, dewasa (mulai 40 tahun ke atas);
matunggane, tua; angka na tumunggane, orangtua tua; panungganei, orang tua tua;
tungganenta, demikian dikatakan orang terhadap isterinya; tunggane hapur, kepala pedagang
kapur barus; tunggane boru, sebutan hormat terhadap isteri yang terhormat; tunggane doli, idem
terhadap tuan rumah.
Tunggar, kayu terapung, kayu-kayu hanyut, potongan-potongan kayu yang di bawa arus air
sungai.
Tunggik, situnggik, tiruan bunyi tataganing; situnggik ninna dakdanak, sitongka ninna na
tuatua, bila anak-anak meniru gendang kematian, maka orang yang lebih tua harus melarangnya
karena takhyul.
Tungguk, situngguk, daun napuran muda; disi situngguk, disi sitata, disi hita hundul disi
Debata; situngguk, juga: sej tumbuhan menjalar.
Tunggul, utama, kepala, pemimpin; tunggul ni juji, pemimpin judi, pemegang uang; tiang
partunggul, tiang yang kuat sekali dipasang pada bangunan-bangunan dari kayu msl gereja, tiang
utama; tunggul buta, lih buta.
Tungil, tandus, gersang, tidak subur mengenai tanah.
Tungir, semut merah yang kecil; manunungiri, mencari keropas-kerapis, mencari hal-hal kecil.
Tungkan (= dingkan), ke, ke arah, menunjukkan arah; tungkan utara, ke Utara; tartungkan, kirakira ke arah.
Tungkang, tukang, tukang kayu; tukang hau, tukang kayu; tukang bosi, tukang besi;
martungkang, bertukang; manungkangi, menukangi; hatukangon, pertukangan; partukangan,
tempat bekerja, bengkel tukang kayu; dipatungkanghon, menukangkan (tu).
Tungkap, bungkuk ke muka, tertelungkup; manungkap, menelungkup, membungkuk ke muka;
dipatungkap, membungkukkan ke depan; tungkaptungkap ni ladang, bekerja di ladang;
martungkap, bungkuk; tungkap hudon, petunjuk waktu: 21.00.
Tungkik, nanah, leleran, bisul dalam telinga; tungkihon, berbisul di dalam telinga.
Tungkis, kosong mengenai tong karena isinya mengalir keluar; patungkis, mengosongkan.
Tungko, tungkotungko, tunggul, bonggol kayu, bagian bawah batang kayu berkumpul;
partungkoan, tempat di muka kampung di bawah pohon kayu yang tinggi dimana orang suka
duduk-duduk, tempat musyawarah.
Tungkol, I. topang, tiang, kayu penyokong; martungkol, menumpang pada sesuatu; manungkoli,
menyokong seseorang; tartungkol, ditolong; martungkol isang, menupang dagu dengan tangan.
II. gigi yang berlobang; tungkolon, mempunyai gigi yang berlobang, sakit gigi, bengkak gusi.
Tungkot, tongkat; martungkot, bersandar pada tongkat; tungkot di dalan na landit, sulusulu di
dalan na holom, tongkat di jalan licin, sulu di jalan yang gelap dikatakan mengenai raja yang adil.
Tungkus, manungkus, menyelipkan, membawa sesuatu dengan ulos yang diangkat; tungkus,
tertahan, terhenti mengenai air.
Tungtung, kentong dari kayu; tungtung bulu, kentongan dari bambu. Tuni, gambaran bintang
kembar, nampak dalam bulan sipahatolu.
Tunik, sinamot, harta, warisan; na so martuniktunik, se-orang yang miskin tidak punya apa-apa,
miskin sekali.
Tuntun, manuntun, bertekad, membuat sesuatu dengan sengaja, diteruskan dengan sengaja; na
tinuntun, apa yang diperbuat dengan sengaja, yang disengaja.
Tuntut (bdk suntut), tumuntut malumalu, melakukan sesuatu agar jangan memalukan karena
cercaan.
Tup, martup, bertangas, mandi uap untuk berkeringat; partupon, pemandian uap, penangasan.
Tupa, tersedia, siap sedia, disetujui, baik, mungkin, terjadi; tupa mate, tupa mangolu, mungkin
mati mungkin hidup; na so tupa, tidak boleh; na so tupa idaonmu ahu, engkau tidak boleh
melihat saya; situpatupa, = sitantan; patupahon, menyelenggarakan, membuat sesuatu,
melaksanakan, melakukan; ndang tarpatupa, itu tidak mungkin diperbuat, tidak mungkin.
Tupang, bertemu secara bersilang msl persimpangan; hatupangan, pertemuan dua sungai;
Simatupang, nama marga.
Tupuk, manupuk, mencucuk ke dalam; tupuk, tercucuk, kemasukan, masuk, tertusuk, terpantak.
Tupung, ada bersama, berhimpun, berkumpul, saling menemui; tupung ma hita holan na pogos,
kita orang-orang miskin berkumpullah sekali.
Tur, darat, tegalan, tanah daratan yang kering; na tur, daratan; hauma tur, ladang daratan tanpa
pengairan; mardalan tur, perjalanan di darat; tartur, menjadi kaya; paturhon, mengambil kayu
dari air dan menjemurkannya.
Tura, manurai, menusuk, menikami, menembuskan sesuatu; turatura, penusuk sesuatu yang
dipakai untuk menembus.
Turak, parturak, torak, perkakas tenun; ndang tarbahen turak nunga satonga tangan, ndang
olo ahu mulak nunga satonga dalan, sudah jadi tabung mana bisa lagi torak, sudah kadung
setengah jalan, untuk apa lagi pulang.
memberitahukan, mengumumkan.
Turba, praktis, cepat habis dikerjakan; paturbahon, meringankan pekerjaan, membuat pekerjaan
jadi praktis.
Turbung, sangkar yang dianyam dan berbentuk kerucut untuk ditutupkan pada ayam; juga:
pengait buah-buahan, galah berkait, kisi-kisi berujung runcing.
Turdak, tidak bersatu satu sama lain mengenai dahan kayu; mengenai tetek: tegak berdiri, tidak
bergantung, juga: tidak senonoh.
Ture, teratur, rapi, apik, sudah diatur, selesai, layak, wajar, beres, siap; paturehon, mengatur,
membereskan, menyelesaikan; parturena, hal keberesan, hal teraturnya; manurei, mengamatamati bahwa sesuatu berjalan dengan beres, memperhatikan agar sesuatu itu beres.
Turgas tugas, saran, upaya, nasehat baik, daya penolong; manurgas, memikirkan daya upaya,
memberi nasehat, menasehati; panurgasi, pemberi nasehat, orang yang memberi nasehat,
pelaksana, petugas.
Turi, I. turiturian, ceritera berdasarkan historis, hikayat lama marturi, mencerita ceritera historis;
manurihon, idem. II. turituri, kayu yang dipakai untuk membangun.
Turik, parut, bekas luka, bopeng, bekas cacar; turikturihon, berjerawat, bopengan.
Turtur, I. kelemumur, ketombe pada kulit, pada kepala; siaji turtur, jampi yang membuat orang
kakinya berlobang. II. maturtur, menyisik, meruntuh, pecah dan turun, berluruhan.
Turun, turun; turun ma ho begu, seruan kepada begu: turunlah begu; manurun tu balian,
membagikan;
keluar dari rumah mengenai anak yang mengejar orang tuanya ke ladang; maiturun, (gadis): pergi
ke rumah pemuda (turun dari rumahnya sendiri); horbo manurun, seekor kerbau yang dijual,
kembali ke kandangnya; turun, pesta mayat; paturunhon, menurunkan jenazah sesudah lama
disemayamkan di kampung, di bawa ke kuburan; singkora mora turun, hari ke-20 bulan Batak.
Turut, turut, sesuai, cocok; ndang turut, tidak cocok, tidak sesuai; na so turut = na so patut;
manuruti, selalu memberikan tanpa menuntut sesuatu; na haoloan na haturutan, seorang yang
ditaati dalam segala hal.
Tustus, kayu yang menghubungi tiang-tiang rumah Batak tradisional. Di atasnya: gulanggulang.
Tusuk, = tiham, menikam, menusuk, mencucuk.
Tutu, I. benar, tidak salah, pasti, betul; tutu situtu, sungguh benar; na uli situtu, luarbiasa
cantiknya; marhatutuhon (diparhatutu), dibenarkan; hatutuon, kebenaran. II. manutu,
menggiling, menumbuk msl lada, cabai; panutuan, tempat cabai ditumbuk; tutu pege, pedang
bergagang tanduk rusa.
Tutung, manutung, membakar sesuatu; matutung, terbakar; lobi tutungon hurang lompaon,
apa yang dipanggang adalah lebih, sedangkan apa yang dimasak tidak ada, yaitu: seorang
pemuda yang punyai uang untuk memberi hadiah kepada seorang gadis tetapi tidak bisa
membayar mas kawin; panutungnutungon, kelihatan seperti yang terbakar; tartutung, terbakar,
kena bakar.
Tutup, tutup, tertutup; tutup ni meja, taplak meja; manutup, menutup; tartutup, tertutup;
sipanutupi, guna-guna yang membuat perempuan tebal terhadap minuman yang membuat dia
jatuh cinta (dorma).
Tutur, I. tersusun rapi, teratur, menurut deretan; manuturhon, mengatur, membuat deretan;
patutur, dibariskan; manuturi, memberikan pengajaran yang teratur; panuturi, penasehat;
manuturhon, mempelajari sesuatu secara teratur; tuturan, pengajaran, ajaran; ndang tuturan
datu ajaran na marroha, seorang datu tidak perlu dinasehati, seorang yang berbudi tidak perlu
diajar. II. tutur, handai tolan, sanak keluarga, tingkat pertalian famili, kerabat; martutur, berfamili;
partuturan, pertalian famili; martuturtutur, saling menerangkan pertalian famili; pasambat tutur,
meniadakan kekerabatan (seorang yang kerasukan iblis dan menyebut nama familinya atau
melawan adat kekerabatan), memungkiri pertalian famili, demikian dikatakan mengenai seseorang
yang dihinggapi roh dan menyebut seseorang ompu yang barangkali adalah ayahnya dan
melakukan sesuatu yang berlawanan dengan adat kekerabatan.
------------------------------------------------------------U--------------------------------------------------------------------------
Ua, I. seruan: silahkanlah, baiklah, ayo, mari; Ua lehon di ahu, mari berikanlah kepadaku. II.
manguai, memanas-manasi lawan untuk berkelahi, mengajak musuh untuk berkelahi; masiuaan,
saling menyerukan menurut cara pahlawan-pahlawan Homerus; mangua, membenarkan diri untuk
perlawanan terhadap musuh; ulubalang na so mangua, seorang yang tidak memberitahukan,
pahlawan yang tidak lebih dulu menunjukkan dirinya kepada musuh, yaitu pembunuh sewaan.
Uak, manguahi, menguak, mengeluarkan kulit pohon kayu, juga mengeluarkan bangkar
dari bagot.
Ualang, sej pohon kayu yang mirip dengan tangki, yang kulitnya dapat dijadikan tali dan
pakaian.
Ualu, delapan; paualuhon, yang kedelapan, kedelapan; sipahaualu, nama bulan ke-8.
Uang, uang lama, uang logam seharga 16 duit; uang tali = 3 uang; uang mini, = 10
sen, uang harotas, uang kertas; uang mas, uang mas seharga 10 rupiah.
Uap, uap, kepulan, bau; muap, bau, menguap; muap barerang, bau belerang;
pauapuap barita, mengumumkan secara meluas kemasyhuran seseorang, memuji-muji.
Uas, dahaga, haus; maus, berdahaga, kehausan; mauas male, lapar dan haus;
manghauashon, sangat mendambakan, haus akan sesuatu; sombu uas, merasa puas
(juga: malum), merasa lega.
Uba, muba, ubah, berobah, menjadi lain; muba do ringgasna, kerajinannya berubah, ia
bertambah rajin; manguba, mengobah; manguba padan, merobah janji; paubahon,
mengubah sesuatu; pauba ma roham, berubah sikaplah kau; mubamuba, selalu
berubah, berobah-obah; haubaon, juga hamubaon, perubahan; hamubaon ni roha,
pertobatan, perubahan pikiran; P.B.: ia muba hape dolok, muba do hape duhutna, ia
muba hape huta, muba do hape uhumna, lain gunung, lain rumputnya, lain kampung
lain adatnya; pangubaubaon, cenderung untuk berobah-obah msl pakaian atau cara
berjalan, supaya dilihat orang.
Uban, uban; ubanon, beruban; na ubanon, tua, putih mengenai rambut; sabur uban,
bertabur uban; uban manjoloani, cepat mulai beruban, uban permulaan, yang terlalu
cepat tumbuhnya; mardangka ma ubanmu, semoga anda mencapai umur yang tinggi,
menjadi tua sekali. Ubat, = daon, obat; mesiu (senapan); mangubati, mengobati;
mangubat bodil, mengisi senapan; masiubat, mengambil obat (tu); ndang haubatan,
tidak dapat disembuhkan lagi, tak terobati.
Ube, siubeon, perut (And); boras ni siubeon, buah kandungan, anak kandung.
Ubi, ubi, sej gadong liar, yang hanya dimakan di masa kelaparan.
Ubir, inas.
Ubit, mangubit, memberi tanda dengan gerakan muka atau ernyitan mata; ubitubit,
gerakan bibir, isyarat bibir.
Ubor, I. salah, palsu. II. mangubor, menutupi, menutup msl kapal atau anduri dengan
menyapukan air dan dodak.
Ubung, mangubung, mengubung, menyambung; taoar pangubung, gunaguna untuk
menghidupkan, menyambung nyawa.
Udan, hujan; na ro udan, hujan datang; hona udan, kehujanan, jadi basah karena
hujan; ari udan, musim hujan, hari hujan.
Udang, udang.
Udor, mangudor hori atau ijuk, memintal tali dari hori atau ijuk; sindor na so hori,
sigirahon na so bonang, orang yang membicarakan yang tidak benar, tidak pada
tempatnya.
Udur, antri, berjajar, bersama-sama, berturut-turut, yang satu di muka yang lain; udur
mardalan, bersama-sama berjalan, beriring-iringan berjalan; dongan sauduran, kawan
seperjalanan, teman; mangudur, membuat sesuatu berbaris; mangundurhon, membuat
barisan; marudur, berjalan beriring-iring; marudurudur, barisan, berjalan yang satu di
belakang yang lain seperti perjalanan angsa.
Ugasan, milik, harta benda, perabot, barang; ugasanku do i, itu adalah kepunyaan
saya; marugasan, mempunyai, memiliki; parugasan, pemilik.
Uhal, I. manguhal, menyedot, gali dari dalam, mengeluarkan, mengorek keluar. II.
menyalin dari buku yang satu ke buku yang lain, menyalin; na niuhal, salinan, kutipan.
Uhat, muhat, mengambil air, menimba; panguhatan, bejana, tempat mengambil air,
guci air.
Uhor, jaringan tubuh dalam luka yang sudah mati, endapan, kulit mati pada bekas bisul.
Uhot, tertutup, tersembunyi, tidak jujur, licin (tentang perkataan); padua na uhot,
mempunyai dua arti (seperti sering msl ramalan yang terdapat pada datu).
Uhum, hukum, adat, cara, pengetahuan mengenai hukum, ponis; na so uhum, tak
patut, salah; uhum hian, sebagaimana halnya dulu, cara biasa; manguhum,
menghukum, mengadili; manguhumi, menimbang, menghukum orang; panguhum, =
paruhum, hakim; uhum na roa, adat istiadat yang buruk; maruhum na roa, melakukan
sesuatu yang jelek, berzinah; paruhum na denggan, hakim yang adil; hona uhum,
terhukum, dihukum; mandabu uhum, memutuskan hukuman; madabu uhum, hukum
telah dijatuhkan.
Uhur, manguhur, menimbang, menaksir bila letak dadu permainan disangsikan. Harus
diputuskan pemimpin permainan ialah panguhur.
Uhut, dedak, sampah beras sewaktu menumbuk.
Uja, mauja, berujar, berbicara, bertutur (And); na uja, baik, manis; uja, cakap.
Ujar, kepandaian, kesenian, kecakapan; ujarujaran, kepandaian dalam hal ajaib; sideak
parujar, orang yang cakap; marujarujaran na roa, bergagasan ilmu hitam, black magic.
Uju, I. ketika, saat, sewaktu, selama; uju di haposoonna, sewaktu ia masih kecil; uju i,
di waktu itu, pada masa itu; marujuuju, kadang-kadang, sesewaktu, sekali-sekali. II.
manguju, mengadakan jamuan makan untuk seseorang; sipanganon ujuan, perjamuan
pesta.
Ulae, maulae, minta, memohon; lih lae II; paulaean, permintaan, permohonan, tempat
minta sesuatu.
Ulak, mulak, pulang, kembali, datang lagi, dikembalikan, diulangi; marulak, pulang
kembali; marsiulak, idem; mulakmulak, sering kembali, berulang-ulang; mangulahi,
mengulangi; ulahi, buat atau katakanlah sekali lagi; mangulahi ro ibana, dia datang
kembali; mangulakhon, mengulangi membuat sesuatu; paulakhon, mengembalikan,
membawa kembali; paulak une bdk une; marroha ulak, sabar; marpangulahi roha,
sabar, mau mengampuni, sebenarnya: hati kembali; ndang haulahon, tidak dapat lagi
diulangi; P.B.: ndang haulahan songon na tading di adian, tidak bisa diulang seperti
yang ketinggalan di halte (tempat penantian); sai mulak ma roham, kasihanilah,
berkasihanilah; hamumulak, pemulangan.
Ulam, marulam, tunas daun setelah musim gugur, mengenai pohon kayu yang
kehilangan daun dan memperoleh daun yang baru; ulam raja, sej pohon kayu.
Ulan, parulan, perilaku, pekerti, tingkah laku, kelakuan, perbuatan; parparulan, seorang
yang kerja dengan setia, orang yang berbudi luhur. Ulang, I. mangulang, membiarkan
tanah tidak dikerjakan, membiarkan bera, melalaikan jalan, pekerjaan; tarulang, tidak
dikerjakan, dilalaikan. II. marulangulang = jalang, mengembara, bertualang,
melanglangbuana.
Uli, bagus, baik, necis, cantik, indah; untung, rezeki, penghasilan, pendapatan; dapotan
uli, beruntung, mendapat laba; maruli, memperoleh sesuatu, beruntung; taruli, idem;
parulian, keberuntungan, berkat, anugerah, rezeki baik; parsaulian, berkat, hikmah,
rezeki; tusi ma hita laho, dapotan parsaulian, dalam ucapan selamat: dao ma
songgotsonggot donok ma parsaulian, ucapan selamat; maruliuli, semua orang
mendapat sesuatu; uli rohangku, senang aku, cocok menurut pikiranku; na uli basa,
baik hati, pemurah; mauliutus, sempurna; maulibulung, kaya; hutatap halak na
maulibulung, tarilu simalolong, aku melihat orang-orang kaya dan tergenang air mata
(karena miskinanku); hinauli, kebagusan, keindahan; pauli bagas, membangun rumah;
pauliulihon, memelihara, mengurus, merawat orang sakit, anak; ulian, lebih bagus,
lebih cantik, lebih baik; haulian, tanda artikel kecil yang menandakan "i" dalam tulisan
Batak.
Ultik, multik, bergerak kembali, bangkit kembali perkara lama; multikultik, bunyi
kerongkongan yang dibuat oleh orang yang mau mati.
Ulu, kepala; ulu ni timbaho, ujung lempeng tembakau yang paling enak rasanya; ulu ni
rihit, gosong, busung pasir; P.B.: madungdung bulu godang tu dangka ni bulu
suraton, molo mardomu angka na bolon, adong do ulu buaton, bambu besar
menyentuh bambu kecil, manakala orang-orang besar bertemu pasti akan ada korban;
manguluhon, memimpin perkara; pangulu, penengah antara dua pihak; pangulului,
telah melihat setengah jalan (matahari); na pangului, jam 09.00 pagi; ulubalang,
hulubalang, pendekar; ulubalang ari = hasiangan on;pangulubalang, patung kecil
yang dipuja yang dimasukkan sedikit pupuk; hauluan = haulian = ulu, hauluan, tanda
"i" dalam tulisan Batak: juga haulian; paulubalanghon, disewa sebagai hulubalang.
Umang, = homang.
Umba, I. umbaumba, bangunan di belakang rumah yang dipakai sebagai dapur atau
tempat padi; juga: rumah kecil yang ditambahkan pada rumah yang lebih besar. II.
umba, mumba, = muba.
Umbak, I. ombak. II. umbakumbak, pengisap di embusan yang digerakkan dalam pipa
bambu.
Umban, godam, martil kayu yang besar; mangumban, membangun rumah, memugar,
menggodam.
Umbuk, tumbuk, cocok, pas, serasi (pakaian); na umbuk di rohana, yang cocok, yang
baik baginya, yang berkenan di hatinya.
Umpasa, = umpama.
Umur, umur, usia; sadia umurmu, umurmu berapa? marumur sampulu taon, berumur
10 tahun.
Unang, jangan, agar tidak, bahwa tidak; asa unang, agar tidak; anggiat unang, agar
saja jangan; asal unang, asal jangan; tung unang, dan tidak; aut unang, jika
tidak;unang ho laho, jangan pergi; unang so, larangan keras; unang olo i, agar engkau
menurut, mentaati; tagonan maporus unang mate, lebih baik lari daripada mati; unang,
jangan buat, jangan lakukan; mangunangi, melarang; hata siunang, larangan.
Unda, I. = hali; sagunda sekali; dua gunda, dua kali. II. mangunda, memikat, menarik.
Undalap, jala yang menyerupai doton; dengke undalap, sej ikan kecil yang ditangkap
dengan jala ini.
undang-undang, percobaan, uji, teka-teki berseloroh pada mana orang mau melihat
barang siapa yang paling cocok melawan; marundang-undang, menguji kekuatan
dalam percakapan tetang puisi atau prosa; mangundangi, mau kambuh kembali
(penyakit).
Unduk, (bdk tunduk), tertunduk, menunduk; unduk roha, rendah hati, menurut, patut;
mangundukhon, mengangguk, mengyakan, menundukkan diri; paundukhon,
menundukkan, merendahkan.
Undur, I. mundur, berjalan bersama-sama, mundur tu jae, mundur tu julu, selalu pergi
bersama; mangundurhon, mengiringi, menghantar orang dengan jumlah yang besar,
memimpin rombongan. II. paundur ma roham, menyerahlah bdk hondur.
Une, I. baik, wajar, pantas, cocok, beres, oke, kena di kaki; une di rohangku, setuju
aku; jolma une, seseorang yang mengatakan "ya" untuk segala-galanya, yang gampang
bertukar pendapatnya; horbo une, kerbau jinak, kerbau yang suka menurut; pangunena
ma, jika cocok, tergantung cocoknyalah; pauneunehon, mematut-matut, menyerah,
menyesuaikan diri dengan sesuatu; masipauneunean, tenggang-menenggang, saling
menyesuaikan diri, saling mengindahkan; hupauneune songon parpodom ni na
bungkuk, orang yang harus menyesuaikan dirinya seperti cara seorang yang bungkuk
yang harus menyesuaikan bungkuknya agar tidak merasa sakit. II. une, bekas lintasan,
bekas yang ditinggalkan kapal sewaktu berlayar; teka-teki mengenai kapal tu jolo
dilangkahon, tu pudi unena; marune, kembali ke jalan, darimana ia datang; paulak
une, kunjungan partama pada rumah orang tua mengenai perempaun yang baru
menikah.
Unggas, sej sikat dari ijuk untuk membersihkan benang; mangunggas, membersihkan
dengan sikat seperti itu; unggasunggas, sikat untuk membersihkan bubu, sikat pukat.
Ungkil, marungkil, bersaha dengan penuh kesulitan, berlawan, bertengkar, tidak cocok,
berjuang; parungkilan, perselisihan, kesulitan batin, hal yang tidak cocok dengan
pendirian seseorang, penderitaan.
Ungurungur, sekat bambu pada jerat anjing, agar tali jerat itu tak putus digigiti anjing.
Unjar, = onjar.
Unjom, miring, terhunjam, tunduk mengenai kepala ke bawah.
Unjuk, marunjuk, kawin, nikah, penyerahan uang mahar pada pesta kawin;
parunjuhan, pesta perkawinan, pernikahan; parunjuk, mempelai laki-laki.
Unjur, membujur, sepanjang, memanjang, sisa yang panjang; sadia unjurna, berapa
panjangnya; unjur marroha, berpikiran panjang, arif, berhati baik; sisangunjur, lurus
hati, tepat, benar, jujur, yang arif.
Unok, bagian dalam, empelor, hati pada pohon kayu dan tanaman; unok ni tano, tanah
yang gemuk, humus.
Unsat, munsat, minta kembali, berganti tempat, pindah, mengambil kembali, mencabut;
paunsathon, memindahkan, menyuruh pindah; mangunsat, idem; hauunsat,
perpindahan, hal berpindah.
Unsis, penggalak.
Unsok, I. siunsok, sibuyung, sapaan terhadap anak laki-laki yang kecil. II.
mangunsokhon, membuang ingus.
Unto, unta.
Untor, manguntor, melepaskan tangan dari pegangan orang dengan sekuat tenaga.
Untu, unggul, ulung, yang sebesar-besarnya; untu ni horbo, kerbau yang terbesar,
Untul, muntul, membal, memantul, kembali dengan cepat; tidak membuat sesuatu
apapun, kembali dengan percuma; hauntulan ni mata, untuk mana mata mundur, takut;
taruntul, tinggal tergantung-gantung buah-buahan yang jatuh, terbentur.
Untut, kentut.
Uolol, lih olol. Uot, apa yang sekejap dilihat tentang seseorang.
Upa, upah, balasan; upaloja, upah jerih payah; upa so, uang yang diberikan kepada
orang lain dalam peperangan agar te-tap tinggal netral; mangupa, memberikan
persembahan kepada tondi orang msl orang sakit dan anak yang baru lahir agar tondi
lebih kuat; pangupaon, persembahan menguatkan tondi; mangupaupa, memberikan
makanan kepada perempuan setelah ia melahirkan; mangupai, memberikan upah
kepada seseorang.
Upar, geram, amat gusar, dengan marah mengangkat suara serta menggerak-gerakkan
anggota tubuh dengan hebatnya.
Urang, I. saurang, mempunyai seorang anak; piga urang, berapa sudah anakmu?
onom urang, mempunyai 6 orang anak; urang jolma, setiap orang. II. mangurang,
meminjamkan uang dengan bunga; pauranghon, meminjamkan uang pakai bunga.
Urat, akar, pembuluh, urat, tulang daun; marurat, berakar, berurat; mangurati,
mencabut sesuatu dengan akarnya, mencabuti akar-akar.
Urdot, mangurdot, gerak irama tari, mengalun sewaktu menari (anak-anak yang
menari).
Uru, pauruuru, berlaku baik terhadap seseorang untuk menistanya atau mengejeknya,
mencerca, mengolok-olok, mengejek.
Uruk, tulang daun; huta uruk, nama daerah dan nama marga.
Urur, I. kasau. II. urur, mangururi, rugi dalam perniagaan, tekor dalam dagang; sadia
pangururim, berapa kerugianmu?
Usang, tua, kurus; usangan, menjadi kurus; musang, idem mengenai anggur, padi;
janji na usangan, kesatuan orang-orang dulu, janji dari dulu kala.
Usap, mangusaphon, menyebutkan jasa-jasa baik yang telah dibuatnya kepada orang
lain.
Usat, jalan keluar; ndang huboto usatna, aku tak tahu jalan keluarnya (tidak tahu ujung
pangkal persoalannya).
Usul, datu parusulusul, seorang datu yang cakap sekali, dukun handal.
Ut, bdk uhat; marapi di ut, seperti api dalam ut yang lama
Wang, uang.
-------------------------------------------------------------V---------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------W--------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------X---------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------Y---------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------Z---------------------------------------------------------