Anda di halaman 1dari 323

A, (seruan perasaan kurang sabar dan juga perasaan menghina), ah.

Aba, seruan: ah! oh!


Aba, pangabaabaon, lekas berkembang dan tumbuh dan lekas pula layu, msl eme;
sering berubah-ubah pikirannya mengenai orang.
Abad, abad.
Abak, pangabahan, hal mengenai berhasilnya, menjadinya.
Abal, abalan, tempat, tabung untuk menyimpan segala sesuatu; tempat bertemu beramairamai, msl huta abalan ni partigatiga, tempat para pedagang saling bertemu; abalabal,
tabung kecil dari bambu untuk menyimpan segala sesuatu; mangabalabalhon,
memasukkan sesuatu ke dalam tabung seperti itu.
Abang, pangabang, nama tempat dalam sopo Batak, yang terletak disebelah kanan dan
kiri jalan masuk.
Abangabang, sej pohon kayu.
Abap, abu halus, yang tinggal sesudah kayu bakar habis terbakar.
Abar, mengembara msl di dalam hutan untuk mengambil kapur barus; begu abar, = begu
na masa, hantu yang menyebabkan epidemi.
Abara, bahu, pundak; mangabara, memaafkan (=mangampini),
sebenarnya: membawa di atas pundak; pangabaraan, 1. (bagian) kayu pikulan, 2. buah
pisang yang paling atas pada tandan dan yang terbesar.
Abas, mangabas, mengibas, melambai; mangabashon, mengibas, melambaikan msl
dengan ekor atau ulos; mate uluna, mangabasi ihurna, kepalanya sudah mati, ekornya
masih mengibas-ngibas (seperti dengan ular), dikatakan tentang suatu perkara, yang
sebenarnya sudah diselesaikan, tetapi akibatnya masih terasa.
Abat, (= sabat), halangan, aral, rintangan; adong abathu, saya berhalangan, ada
halanganku; mangabati, menghalangi, menghambat; pangabati, segala sesuatu yang
menghalangi, penghalangi, penghambat.
Abe, mabeabe, bertiup kesana kesini.
Abing, mangabing, memangku; melarikan perempuan dengan kekerasan; abingan,
pangkuan, sebenarnya: tempat dimana membawa anak kecil (= ampuan).

Abis, I. mangabis, duduk di bagian depan perahu (solu) sewaktu berlayar dimana raja
mengambil tempat. II. pangabis, hubungan kekerabatan yaitu nenek laki-laki dari
tulang; pangabis, juga: jatah daging (jambar) yang diperuntukkan untuk dia.
Abit, kain, pakaian; marabit, berpakaian; marabithon, dikenakan pakaian; parabiton,
sandang, hal mengenai pakaian; na niabitan, yang ditutup orang: kemaluan; abit ni
hata, kata-kata hormat atau penghalus kata-kata karena dirasa kurang sopan kalau terusterang; parabitan, pinggul pada mana pakaian dapat diikat.
Abor, tanda larangan untuk lewat berupa sepotong kayu atau tolong (gelagah), agar orang
tidak pergi kesana; mangabor, melarang masuk, memasang abor di jalan; abor ni hata,
ucapan atau larangan halus, peringatan halus.
Abot, = abat.
Abu, sebutan yang kurang sopan untuk isteri, perempuan.
Abuan, kulit jagung atau padi (Angk).
Abul, balas, balasan; mangabul, membalas, menuntut pembalasan; parsinabul, sijalahi
abul, pembalas, yang menuntut pembalasan; abul ni, sebagai balas untuk, untuk
membalas msl mata do abul ni mata, mata dibalas dengan mata.
Abur, (kata dasar seperti sabur ?); maraburabur, (mengenai air mata) banyak
bercucuran; mangaburhon, melemparkan sesuatu, berlengkung, menghamburkan.
Abut, = habut, keruh.
Ada, = adong, tersedia, ada (hanya dalam bentuk ingkar); soada, tidak ada, lih. so I.
Adam, ajal, akhir hidup.
Adang, madangadang, keluyuran, berkeliling-keliling, mengembara, bertualang (=
medangedang); mangadang, mengintip, menghadang, menantikan; mangadangi,
mengunjungi satu demi satu msl angka huta; paradang-adang, pengembara, pengelana;
paradangadangan, pengembaraan,pelancongan; niadang ni roha, tujuan, maksud yang
tersirat; na niadang ni hata, cakupan pembicaraan; mangadangadang-hon,
mengelilingkan (msl barang dagangan) kesetiap pedagang atau setiap rumah.
Adang, taradang, tersangka, dicurigai.
Adap, mangadap ari, lih mangalap ari.
Adar, = andar, kelihatan dari kejauhan, tampak jelas; adaran, pelataran, dataran;
mangadar, bertempur di pelataran tanpa perlindungan; mangadar hatana, berbicara
terus terang tanpa tedeng aling-aling.

Adas, I. mantra yang diucapkan oleh datu; manadas, mencoba semua kemungkinan
tetapi tanpa hasil (dikatakan mengenai datu). II. sej rempah.
Adat, adat istiadat, kebiasaan; na so umboto adat, orang yang tidak mengetahui
tatakrama adat; tidak tahu sopan santun, yang tidak mengetahui etiket (= ndang
maradat).
Ade, = rade, (mengenai senjata): telah berisi dan siap untuk ditembakkan.
Adeade, cacing pita.
Adi, I. ini, (kata penunjuk yang hanya dipakai berhubungan dengan orang); baoa adi,
aku, laki-laki ini; boru adi, aku, wanita ini; halak adi, orang yang disana itu. II. maradi,
maradian, beristirahat, berhenti; adian, paradianan, tempat perhentian, tempat
peristirahatan; adian ni hata, orang yang masih perlu didengar pendapatnya (karena
tidak hadir dalam pembicaraan), sebelum suatu keputusan dapat diambil; si anu adian ni
hata, si anu penyebab ditundanya pembicaraan, karena ia harus lebih dahulu datang;
adian ni hata, artinya juga: pembicaraan yang belum berakhir dan masih perlu
dituntaskan nanti.
Ado, madoado, mengembara, ber-kelana; simadoado, pengelana,pengembara.
Adong, ada, berada, tersedia, hadir; adong di ahu, ada padaku; soadadong, ndadong,
tidak ada; paradongan, orang berada, kaya; boru ni tataring paradongan, perempuan
yang kaya; adongna, seadanya; sinadongan, harta kekayaan, milik; juga sering dipakai
sebagai pengantar untuk kalimat bertanya: adong do didok ibana? adakah, betulkah ia
mengatakan ?
Adop, I. berhadapan (= dompak) ; di adopan ni, di muka, di hadapan; di adopanmu, di
muka-mu, hadapanmu; tu adopan ni,kepada, ke hadapan orang; mar-adophon,
terhadap, di muka,di hadapan; msl nunga mardosaahu maradophon damang,
sayasudah berdosa terhadap ayahku;adop bohi be, saling berhadapan muka; adopadop,
berhadap-hadapan; adopan, potongan da-ging ternak yang diperuntukkan bagi raja
seperti kepala, leher dan pinggul; selanjutnya: bea, cukai, upeti, pemberian; siadopan,
suami; mang- adop di, bekerja pada se-seorang hingga lunas hutang; mangadopi,
menghadiri, menghadapi; paadophon, menyerahkan anak untuk dijadikan pekerja orang;
paadopadophon, menghadapkan muka ke; tomboman adopadop, ambang dalam rumah
Batak. II. Adop, payudara anak gadis, sedangkan untuk ibu-ibu disebut bagot.
Ados, siadosan, (And) = lae, atau eda.
Adu, I. mangadu, menahan, menyusul, mengejar, menggembalakan ternak; mangadui,
menggembalakan banyak ternak atau sering; II. maraduadu, marsiadu, berlombalomba; parsiaduan, tempat perlombaan. III. maradu, sampai, sehingga (= rasirasa);
maradu mate, sampai mati; maradu loja, hingga capek, letih; maradu miduk, hingga
berkumpul makin banyak.

Adui, sana, diseberang sana, menunjukkan jarak lebih jauh; di adui, di sadui, jauh di
sana; tu adui, tu sadui, jauh kesana; topot adui, jumpai kesana (untuk mengerjakan
sesuatu); basa adui, hari nanti (yang ditentukan untuk berbuat sesuatu); huta adui,
kampung yang terletak disana.
Adum, mangadum, memanjar uang kepada seseorang.
Ae, mangae, merasakan, menderita, merasa sakit; diae pogosna, diderita kemiskinannya;
marniae, berbaring sakit; parniaean, penderitaan sakit, perasaan sakit; mae, maesa,
menderita, merintih kesakitan; marnaenae, menderita sakit. Aek, I, maraek, basah; aek
na niinum, kencing, air kemih; aek beu, air limfa; aek tabar, air tawar langsung datang
dari sumbernya di hutan; aek anturge, air yang terkumpul di tunggul; martuaek,
mengambil air; partuaek, gadis yang mengambil air; partuaehan, tempat pengambilan
air; mandabuhon aek, mengalirkan air ke sawah; partutuaek, upacara adat membawa
seorang bayi ke sumber air sebagai pendahuluan untuk pemberian nama; antian ni aek,
hari ke delapan menurut penanggalan. II. aek = atik; aek beha = atik beha.
Aga, mangaga, mananduk (mengenai kerbau); paagaaga, melawan, memerangi (=
paaloalo); mangagahon, menaruh kepercayaan, harap akan.
Agak, agak, kira-kira, kurang lebih; mangagak, menaksir msl umur atau padi; diagak
deba, ditimbang dan terdapat terlalu ringan.
Agal, mangagalagal, melingkar, membelit, bergelung (mengenai ular); juga mengenai
orang yang marah; juga orang-orang yang berjalan berlenggang-lenggok, yang mirip
dengan ular yang bergelung.
Agam, mangagam, memikir, menduga, menyangka; huagam, saya pikir, kusangka;
diagam roha, dikira, disangka; bdk tagam.
Agan, agan pe, sungguhpun, walaupun, meskipun, sekalipun; agan so = tagan so.
Aganan, (= tagonan), lebih ba-ik, lebih suka; aganan mate sian mangolu, lebih suka
mati daripada hidup.
Agap, mangagap, tertawa terbahak-bahak.
Agar, cantik, manis, bersih, necis; maragaragar, penampilan orang necis dan bersih.
Agaragar, agaragar, gelatine.
Agas, agas, sej nyamuk berkaki panjang.
Agat, pahat tajam yang dipakai menyadap enau untuk mendapat tuak; maragat,
mangagati, me-nyadap enau untuk mendapat tu-ak; paragat, penyadap tuak;

paragatan, papan, tempat penyadapan; di atasnya duduk penyadap tuak itu; agaton,
yang harus disadap yaitu pohon enau.
Age, mangage, mencari segala macam cara untuk menyakiti dan melukai orang; manang
beha paageage roham, entah bagaimana tipudayamu untuk menyakiti, melukai saya;
diage rohana, dalam batin ia melawan, menentang.
Agi, = anggi; siaginan, nama marga.
Agia, sungguhpun, bahkan, apapun, pun, walaupun, biarpun; agia sada ndang adong,
satu pun tidak ada; agia aha, agiaha, salah satu apapun; agia mangido pe ho, ndang olo
ahu, juga bila engkau memintanya, saya tidak mau; ndang agia aha, apa saja pun tidak.
Agiaha, = agia aha, lih agia
Agiat, = Anggiat, semoga, kiranya, mudah-mudahan. Agin, siaginon, dunia ini, bumi ini
(And).
Ago, mago, menghilang, hilang, berakhir; agoan, kehilangan; agoan raut ibana, dia
kehilangan pisau; agoan uhum, keji, kehilangan hukum; agoan hosa, meninggal, mati,
putus nyawa; agoago, kehilangan; mangago, merusakkan, mencelakakan,
menghancurkan; sipangago, si perusak, si pembinasa, penipu; hinamago, kemalangan,
kecelakaan, kesengsaraan; hahamago, kehancuran; marhinamago, menderita
kesengsaraan, bahaya; parroha mago, busuk hati, tidak bisa lagi diperbaiki; na
magomago, orang melarat, orang miskin; mangago ariari (tingki), membuang-buang
waktu; marmagoan, binasa dalam jumlah besar; sibaen na mago, penyebab
kemalangan, kerusakan atau kesengsaraan.
Agong, arang kayu; simaragongagong, tanaman merambat.
Agoni, Tenggara, lih anggoni.
Agos, orang sial, pembawa sial, orang yang selalu membawakesulitan untuk orang yang
berhubungan dengannya, pada siapa rupanya terkena kutukan.
Aha, kata bertanya: apa? yang mana? manang aha, apa pun? sering dihubungi dengan
kata pe: manang aha pe? apa pun; si aha? siapa? menanyakan nama orang; aha
bahenon? apa bisa diperbuat? aha so, apa tidak, tidak perlu heran bahwa; msl aha so
mabiar ahu? apa tak takut aku? aha i? apa itu ? banyak dipakai bila seorang tidak
mengingat nama sesuatu; msl lehon ma aha i, berikanlah apa itu? dalam mana orang
yang disapa itu mengetahui apa yang dimaksud; demikian juga: ahanghu, apaku, yang
ada padaku, = ugasanku; aham, apamu, yang ada padamu, dsb; parahaan,
perpanjangan dari aha, sebenarnya sesuatu yang ada di dalamnya, tetapi juga untuk hal
yang dimaksud itu sendiri; maraha, mempunyai sesuatu, yang diketahui oleh orang lain
apa yang dimaksud; aha rohana, dia merasa lain, dia tidak setuju dengan itu; umaha (=

numeang), sudah sembuh, dikatakan mengenai penyakit; sebutan numeang tidak boleh
dipakai supaya roh jahat yang menyebabkan penyakit itu jangan datang kembali.
Ahap, I. mangahap, merasa, merasai, mengalami (badaniah); parniahapon, perasaan,
citarasa, peri kehidupan; beha diahap ho? bagaimana perasaanmu ? siahapon, nasib,
tanggungan, penderitaan, untung malang. II. hau ahap, sej pohon, yang buahnya sangat
disenangi anak-anak; juga: haiahap.
Ahasa, dunia ini, = hasiangan on.
Ahit, = Nahit; paahitahithon bada, menggalakkan perselisihan.
Ahobar, Allah adalah besar pada permulaan tabas di waktu membuat obat-obatan.
Ahon, I. mangahon, membawa, mendatangkan, mengantarkan.II. manahonahoni,
membawa makanan ke kuburan orang mati sebagai makanan untuk begunya.
Ahu, orang pertama tunggal: aku, saya, juga: au; manga(h)uhon, menginginkan untuk
dirisendiri; pembukaan surat Batak mulai dari ahu: ahu surat tinongos ni si A, aku,
surat kiriman si A; ahu on, aku ini, aku yang ada disini; pardiahuan, mereka yang
termasuk bilangan seseorang yaitu kaum kerabat atau bawahan.
Ahut, I. mangahuti, mengambil, menarik untuk diri sendiri (mengenai barang-barang
kecil); roha pangahution, sikap me-mikirkan diri sendiri, egois-me; na ahut, egoistis,
loba.II. mangahut na nirabi, untuk kedua kalinya membakar hutan yang sudah ditebang
untuk membersihkan tanah dengan sebaik mungkin; marnipi di ahuton, bermimpi
sesudah pekerjaan membakar sudah selesai yaitu terlambat datang.
Ai, I. kata perangkai: oleh sebab, karena. II. pembuka kalimat tanya: ai aha do na masa?
sebenarnya apa yang terjadi?
Aik, = atik, aik beha, = atik beha, dsb.
Ail, mailail, tagihan piutang yang tak terbayar.
Aili, celeng, babi hutan.
Ain, mangain, mengangkat seseorang menjadi anak sendiri msl oleh keluarga yang tidak
punya anak; anak niain, anak angkat; mangain dongan, mencari kawan sekutu di waktu
perang.
Aing, I.= aning II, bukan? tak benarkah? baikkah? ya kan ? II. marsiaing, memegang
sesua-tu sambil bergantung.
Air, air ni bulu, ujung tunas bambu, panjang dan lengkung di bagian atas.

Ais, I. maisais, bergoyang, goyah. II. puting susu babi, P.B: ais ma di babi, mundala ma
di horbo; tarpasiat ma ariari, molo adong lagu jumolo, 'ais' puting susu babi,
'mundala' puting susu kerbau, oleh karena saya telah membuat baik terhadapmu dulu,
adalah lebih parah lagi bila engkau harus kukutuk.
Ait, mangaithon, menarik sesuatu pada dirinya, mengambil sesuatu untuk dirinya;
diaithon hata i tu ibana, disesuaikan kata itu kepada dirinya sendiri, dihubungkannya
kata itu kepada dirinya sendiri.
Ajak, ajakajak lubuk, tindakan tanpa pemikiran yang matang. Dikatakan tentang
seorang yang terlampau cepat bertindak msl cepat menyerang musuh, tetapi cepat pula
lari.
Ajal, ajal, akhir hidup; ro ajalna, sudah tiba ajalnya.
Ajar, = poda; mangajari, mengajar; mangajarhon, mengajarkan; marsiajar, belajar;
di-parsiajari, dipelajari; parsiajaran, pelajaran, sesuatu yang diperlukan untuk belajar,
msl buku parsiajaran, buku pe-lajaran; parsiajaran, suatu yang dapat dipelajari;
hurang ajar, kurang ajar; hona ajar, diajar; pangajarion, pengajaran, cara mengajarkan;
pangajari, pengajar, guru. Aji, racun, ramuan obat yang diberikan kepada musuh secara
tersembunyi; mandabu aji, mengenakan racun kepada seseorang; manulak aji, mencoba
menangkal dan membalas guna-guna kepada pihak lain; ajiajian, sihir, jampi-jampi,
ramu-ramuan; aji donda, = tunggal pana-luan; siaji teas, penangkalsantet yang
diselipkan pada ikat pinggang; aji turtur lihturtur I; pangajian, keahlian, kepandaian;
olat ni i pangajianmu, sampai disitulah kepandaianmu atau ilmumu, yaitu disini
berakhirlah sudah pengetahuanmu.
Ajihihir, ajihihiron, menderita suatu penyakit sampai gigi rapuh (aji ni na marhihir) lih
hihir.
Ajiringan, sej tikus yang kecil.
Ajo, majoajo, (mengenai air) dalam; lintong majoajo, kolam yang dalam .
Ajuk, mangajuk, menipu, berbohong.
Ajul, mangajulhon, menaruh ke-percayaan pada......
Ak, kelangkang (anggota ba-dan); ak ni dolok, punggung gunung; siganjang ak, suatu
sebutan untuk ular (untuk menghindari memakai kata biasa ulok).
Ala, I. alasan, sebab; dia alana, apa sebabnya? kenapa? dia alana umbahen, apa
sebabnya maka, apa sebabnya hingga, kenapa? mengapa? ala ni, lantaran, sebab, karena;
ala ni aha, kenapa, karena apa ? ala ni ni, karena itu, sebab itu; ndang adong alana,
soada alana, tanpa sebab; on do alana umbaen, inilah sebabnya maka (hingga);
marala, beralasan, bersebab; manungkun ala, menanyakan sebabnya atau alasan; ala,

sebab, karena; siala = ala; sialabane, tanda jual tanah secara menetap, berupa uang yang
diberikan kepada penghulu, lurah, atau kepala kampung oleh sipenjual. II. mangalai,
mangalaalai, menghalau. III. mangala dengke, menangkap ikan dengan jalan
mengalirkan airnya; tali ala, tali pada mana seberkas rumput dan dahan-dahan diikat dan
kemudian dipasang di atas air untuk menghalaukan ikan; ala-an, cara menangkap ikan
seperti itu; P.B.: laos marulu do alaan, menangkap ikan perlu seorang pemimpin, tiap
pekerjaan memerlukan pimpinan; siala, tanda 'o' pada tulisan Batak. IV. siala gundi,
nama pohon yang besar yang kayunya dipakai untuk bangunan.
Alai, tetapi, akan tetapi, na-mun, namun demikian.
Alal, malal, lemas tidak bertenaga karena lapar; sialal, sej amporik, burung sawah.
Alaman, halaman rumah, pekarangan jalan kampung; alaman na marampang na
marjual, sebutan yang lebih terhormat untuk alaman.
Alamat, yang memberitahu, yang mengabarkan, yang menyampaikan; alamat ni surat,
alamat surat; alamat ni roha, pancaindera (yang memberitahukan sesuatu kepada roha);
maralamat, meramalkan dengan memakai sihir; paralamat, ahli meramal, peramal baik
tidaknya hari-hari, paranormal; alamat pandang torus, paranormal, sanggup melihat
alam gaib, bisa meramal sesuatu, orang yang waskita.
Alang, tidak sampai, tanggung, kurang sedikit, tidak cukup; alang garar, tanggung untuk
pembayarnya; alang ulaon, pekerjaan belum selesai; alang bogashu, gantung
pekerjaanku; yang sedang saya kerjakan belum selesai; alang dua, lobi sada, untuk dua
buah tidak cukup, untuk satu buah terlalu banyak; sialangalang, tidak cukup untuk
dijadikannya tetapi terlalu besar untuk dijadikan satu msl pekerjaan kayu; horbo
sialangalang, kerbau yang tanggung untuk dipotong tetapi terlalu kecil untuk bekerja;
alang roha, khawatir, ragu-ragu, tidak mempunyai keberanian untuk sesuatu, segan,
tidak tega.
Alap I, mangalap, mengambil; menjemput; mangalapi, memanggil, menjemput;
mangalap ari (= mangadap ari), mengundang teman-teman untuk bekerja yang
kemudian untuk itu harus dibantu pula, sebenarnya: meminjam harinya, tenaganya; aron,
silih berganti mengerjakan sawah secara bergotong royong; sialap manaruhon, tukang
adu, pengadu, penggunjing;pangalap boru, pihak atau marga pengambil mempelai
perempuan (sesuai dengan hukum adat); pangalapan gogo, tempat atau daya upaya
mengambil kekuatan; holong mangalap holong, cinta kasih menimbulkan, menerbitkan
cinta kasih pula; masialapan roha ma hamu, saling menahan dirilah kamu, pakailah
akal budi masing-masing (dikatakan kepada orang yang berkelahi). II. alap pamereng,
menjuling karena kedengkian. III. malapalap, berunggun, mau mati mengenai api.
Alas,na boru alas, dewa yang padanya dipanjatkan doa.
Alat, mangalat, melihat ke- sekelilingnya, mengamati, memata-matai, memperhatikan;
a-lat matana, matanya sigap msl dikatakan tentang anjing yang mengharapkan mendapat

sesuatu; mangalathon, mangalatalati, mengamat-amati, memperhatikan seseorang,


mengawasi; alat ro-hana, waswas, waspada, takut barangnya diambil orang; alatan,
pertanda, wahyu; maralatan, melihat dalam khayalan, mendapat wahyu; paralatan, orang yang pandai tenung; pera-mal; alaman paralatan, halamanatau tempat dimana
diadakan horja.
Albak, lempeng bersegi empat yang dipakai untuk membangun tembok tanah, tanah bata.
Albang, mangalbang, memukul, lih talbang.
Albas, tersentuh, tersenggol sesuatu msl kain; mangalbas, menyenggol sesuatu, bergerak
ke suatu tempat.
Albing, malbingalbing, tergantung-gantung.
Albuk, sialbukalbuhi, lambung yang lunak pada tubuh manusia atau binatang.
Ale, hai, sebuah interjeksi yang selain berdiri sendiri juga di muka vocativus; ale dongan,
hai kawan-kawan; ale amang, ah bapa, hai ayah; ale,(juga seruan keheranan) oo, ha!
Aleale, kawan, teman karib, sahabat; maraleale, bersahabat; maralealehon, mempunyai
seorang sebagai sahabat; ale-ale ni daging, dalam arti sem-bunyi, penyakit yang ringan
dan tidak berarti.
Alemu, ilmu, pengetahuan yang mengerti ilmu sihir dan berbagai-bagai hal gaib msl tidak
dapat dilukai, untuk menjadi kebal;maralemu, melakukan pengetahuan seperti itu;
marguru alemu, mempelajari pengetahuan seperti itu.
Algip, malgipalgip, mendahak mengenai orang yang menunggu ajalnya; mangalgip,
menelan sesuatu.
Algup, mangalgup, menelan bulat-bulat, lih algip.
Alhe, malhe, kempis mengenai perut.
Alhot, getah pohon kayu, yang menjadi bahan pengental susu; malhot, kental, mengental
(susu, minyak makan dan cairan lain); mangalhoti, mengentalkan; na nialhotan, yang
dikentalkan, susu kental, yang lebih digemari daripada susu manis.
Ali, I. = singkat, ganti, tukar; ali ni, pengganti dari, balasan dari; (=singkat ni);
mangalii, mengganti; mangalihon, membalas sesuatu. II.ali, petaka, kesusahan, nasib
buruk, kesengsaraan; maliali, merasa sangat menderita, karena nasib buruk temannya;
maliali di handang, sangat miskin, hidup melarat.
Aliang, lingkaran leher babi yang dipotong.
Aliklo, manusia harimau.

Alim, sej pohon yang kulitnya dibuat buku kuno Batak yang disebut 'pustaha'.
Alimos, sekilas, hanya sekejap saja kelihatan; maralimos, menghilang cepat-cepat,
melintas sekejap.
Alimot, ndang huboto alimot ni i, hal itu sama sekali tidak saya mengetahui; ndang
huida alimot ni i, aku tak melihat suatupun.
Aling, sindiran, tuduhan terselubung, insinuasi; mangalingi, menyindir seseorang,
melancarkan tuduhan keji terhadap seseorang.
Alis I. mangalis, mengikis dengan pisau; pangalis, pisau pengikis. II. sepotong kayu
yang runcing, yang diunjamkan dalam tanah untuk melindungi diri terhadap musuh atau
pencuri; jojoran na nialis, kawat berduri.
Alit, dililitkan, lingkar; mangalit, berputar, melingkar, melilit; mangalithon, melilitkan,
mengenakan msl kain, sa- rung, baju; taralit, keseleo,terkilir; taralit pat, kakinya
terbelit; juga: terikat, sehingga tidak bisa berge- rak lagi; pangalit ni hata, pembelitan
kata, sindiran; pangalit = dila, lidah hewan; alit hatam, berbelit kata-katamu; alit dalan,
jalan yang memutar, tidak lurus.
Aljuk, mangaljuk, melompat ke atas (mengenai ikan).
Allam, bersifat merendahkan, cacian, penghinaan, pelecehan; allammu do i, itu
merupakan penghinaan pada saya; allamna, penghinaannya, dengkinya.
Allang, mangallang, makan, memakan (dikatakan tentang orang dan binatang);
siallangon, yang bisa dimakan; mangallang gana, menelan sumpah, mengganggap
enteng yaitu bersumpah palsu; siallang gana, orang yang bersumpah palsu;
masiallangan, saling memakan, bertengkar, menipu; api na ma-ngallang, api yang
menghabiskannya.
Allo, mangalloalloi, ikut- ikutan, msl ikut menyanyi padahal belum dapat melakukannya
dengan baik.
Allom, mangallom = manumpol.
Alluk, mallukalluk, bergerak kian kemari, mengerakkan badan naik turun; mengenai
kuda yang membuat penunggangnya sakit; juga: mengenai barang yang dipikul;
marhahalluk, terkial-kial tertawa.
Allung, lih hallung.
Almis, mangalmis, memotong se-dikit, memotong beberapa saya-tan.
Alnge, mangalnge, mengunyah dengan lambat.

Alngit, sej pohon hutan, yang kulitnya berbau keras dan busuk.
Alo, lawan, musuh (lawan: dongan,) mangalo, melawan, menentang, memerangi,
bermusuhan; pangalo, lawan, musuh; maralo, berlawanan, bermusuhan, bertentangan;
maralohon, melawan, berlawanan dengan, juga: sebagai kata depan: bertentangan
dengan; paraloan, perlawanan, pertempuran; pangalo, senjata pertempuran; pangaloan,
tempat perlawanan, nama daerah; masialoan, saling berlawanan; aloalo, saingan, yang
kekuatannya seimbang; aloangin, sokong, siku penunjang pada tiang dan balok yang
menahan angin atau goncangan.
Alo, mangaloalo, = manomunomu (tomu) (Angk).
Aloban, sej pohon kayu yang kayunya dipakai untuk bahan bangunan rumah.
Alogo, angin; hona alogo, terjebak, tersergap angin; paralogoan, tempat banyak angin;
alogo laut, angin laut; alogo dolok, angin gunung; alogo musim, angin musim; dari
alogo, ular dari yang cepat melompat bila terancam.
Aloi, = oloi, kata seru mengakhiri sebuah doa mantera masa dulu, berkenankanlah! Dan
hanya berhubungan dengan: aloi ompung, berkenankanlah kami hai nenek (bdk "amen"
pada o-rang kristen).
Along, alongalong, sej ende (di Angk).
Alop,mangalopalopi, memohon dengan hormat msl kepada raja atau begu.
Alos, mangalosi, melayukan, dijadikan layu; malos, layu, mengenai tumbuh-tumbuhan.
Alpas, = albas, disenggol, disentuh, bergerak kesini kesana.
Alpis, perutnya kempis msl dari tubuh wanita yang tidak hamil lagi.
Altong, I. sej laba-laba yang bersarang di bawah tanah. II. maraltong, mulai masak
mengenai buah-buahan.
Alu,mangalualu, mengadu, mengadukan sesuatu, menyampaikan keluhan, menggugat;
mangaluhon, mengadukan (tu) kepada seseorang; alualu, pengaduan; pangalualuan,
tempat atau orang untuk mengadu, pengayom, penasehat yang bijak, penolong, tempat
minta perlindungan; marpangalualuan tu, mengadukan pengaduan kepada;
pangalualuan so sungkunon, seorang pengadu yang suka menyampaikan sesuatu, tidak
usah ditanya-tanya.
Aluk, I. mangaluhi, menyodorkan sesuatu, tetapi tidak jadi diberikan. II. aluhon,
menderita kekurangan karena tidak mau bekerja.

Alum, I. alum ni ate, kesenangan, merasa puas. II. alumalum, sej rumput untuk
makanan ternak, juga dipakai melawan gatal-gatal pada kulit (kudis). Alun, ombak
(kecil).
Alus, jawab, jawaban; mangalusi, menjawab; pangalusion, paraluson, cara menjawab
baik; mangalushon, menjawabkan; ingkon alusanmu ahu, mesti kau jawab aku.
Alut, mangalutaluti = mangurut II, mengurut, memijit.
Ama, ayah, bapak, tetapi juga saudara ayah yang laki-laki disebut demikian, semua sanak
saudara pihak ayah kira-kira seumur dengan dia; amaama, semua yang disebut ayah;
saama, seayah; nasida na saama, mereka yang seayah; marama, berayah; marama tu
si A, berbapak kepada si A; dongan saama, bersaudara; amang, vocativus: o pak, o
bapak!; amang tua, abang ayah; amang uda, adik ayah; amang boru, suami saudara
ayah perempuan; haamaon, hal ayah, kebapaan; paramaon, yang dianggap ayah,
hubungan anak dengan bapanya; siparamaon, yang berhak dipanggil ama dalam sistem
kekerabatan kecuali ayah kandung;diparamangamang, dipersuamikan secara gelap;
masiamangamang, memanggil "amang" di belakang seorang laki-laki mengenai
seorang perempuan jalang; ama painundun, bapa pengayom, dianggap bapa karena
berjasa, (lih tundun); ama panoroni, bapa tiri; Ama ni A, gelar seorang yang diambil
dari nama anak sulung; ama ni Pintor, pak Pintor; maramaniaha, sudah menjadi ayah,
lalu dapat gelar dari nama anak sulungnya; amanta, bapa kita; amantamuna, amanta
hamu, ayah kalian; amam, bapak kau (agak kasar); mangamai, mewakili sebagai bapak,
menjadi wali; pardiamaon, tanda dengan mana orang mengenal ayahnya; amangmu,
bapak kamu (lebih halus).
Amak, tikar yang dianyam dari kercut; amakamak, lapisan jerami alas bulir padi di
sawah waktu panen, lapisan bawah dari atap ijuk; mangamakamak, mengembangkan
jerami sebagai tikar; siamak pandan = goligoli (And).
Amal, mangamal, mengkhayalkan sesuatu msl memikirkan suatu rencana,
merencanakan, meramal; mangamal bisa, membinasakan bisa ular dengan ilmu gaib.
Amang, lih ama.
Amas, lih omas.
Amba, tamba; mangambahon, = manambahon, menambahkan; mangambai, idem.
Ambal, mambal, mambalambal, oleng-oleng, berayun, terhuyung-huyung;
ambalambal, un-taian, jungkatan, ayunan; ma-ngambalhon, mengunggitkan, mengayunkan, menggoyangkan; me-ngalihkan (hata) pembicaraan kepada sesuatu yang
lain; mangambalambalhon, memperpanjang msl perkara atau perkawinan seorang
perempuan; ambal alus, tidak tepat jawaban; ambal mata, salah lihat, tidak melihat
dengan tepat; mambal gogo, tenaga berkurang.

Ambalang, ali-ali, ketapel ayun; mangambalang, mengali-ali, melempar atau menembak


dengan ali-ali; ambalangan, ali-ali; mangambalanghon, mengali-alikan; marambalang
ha-ta, berserakan dimana-mana, tidak logis berbicara, tidak menentu yaitu percuma; lih
ba-lang.
Ambalungan, renteng ni ambalungan, telur ayam.
Amban, tali pangamban, tali untuk pengikat sesuatu.
Ambang I. mangambang, mengira, menyangka, menduga; huambang, kusangka,
kukira. II. mangambangi, menyembelih lembu; pa- ngambangion, perjamuan
dengandaging lembu. III. ambangm-bang, kurban sajian, yang di-gantung di rumah
Batak.
Ambar, kolam (alamiah atau buatan); ambarambar, kolam kecil.
Ambargo, sej tanaman yang menyerupai suhat.
Ambaroba, burung kecil sej merpati.
Ambasang, embacang (sej mangga).
Ambat,mangambat, mencegat, menghalangi, melintang, meng-hadang; tarambat,
terhambat;ambatabat, penghalang; ambat, bersifat menghalang, melintang; ambatan,
warung tuak di tepi jalan untuk istirahat, dangau di danau untuk nelayan menangkap ikan;
niambat ni sahit, terhalang oleh penyakit.
Ambe, mangambe, mengayunkan tangan sewaktu berjalan; pangambe, pelambai, cara
mengayunkan lengan, lambaian; P.B.: ndang tarpasuman pangambe ni paronan,
ndang tarpasuman na binahen ni dongan, tak tertirukan lambaian orang belanja, tak
tertirukan perbuatan kawan sesama, membuat sesuatu persis sama adalah mustahil;
mangambehon siboanon, membawa barang kecil hal mana hanya mungkin bila yang
dibawa itu enteng; mangambehon hata, meneruskan kabar, menyampaikan perkataan
kepada orang lain; pangambe ni hata, = lapik ni hata, kiasan kata; boru mangambe,
gadis murahan, tidak pakai mahar, dikawini karena cacat, atau kusta atau gadis yang
langsung pergi ke rumah laki-laki.
Ambi, panambi, sesuatu yang ditambahkan, sepotong kain yang dipasang tukang jahit di
bagian atas celana, kalau ia di bawah terlalu pendek; papan kecil yang ditarok di tepi
solu; sesuatu yang dipasang pada sopo untuk memperbesarnya.
Ambil, I. memperdulikan, mengindahkan, memuliakan, meng-hargai; ndang diambil be
ahunanggo saimput ni bisa, sebun-tut ulat pun aku tak diperdu-likannya lagi. II.
mangambilhon, membawa, mengajak orangke pesta atau pergi bertamu. III.
ambilambil, tanaman sa-yur.

Ambila, = begu, hantu jahat, roh jahat.


Ambir, ambirambir, gelambir pada leher lembu, lipatan kulit leher lembu yang
tergantung-gantung; mambirambir, go- yah, ungkangangkit, bergantung terkelepai;
mambir dengdeng, daging itu tidak kuat lagi, artinya: sudah tua sekali; mambir
dengdeng, sungkot gogo, tua bangka, tua renta, kehabisan tenaga karena tua.
Ambit, marambit, menggendong anak di depan; mangambit, menggendong;
pangambit, kain gendongan; na niambit ni hu-ta, orang yang berada dalam
perlindungan desa; niambit ni raja, terlindung, terayomi o-leh raja.
Ambitan = tanggurung, (And).
Ambol, na so marambolambol, yang tidak ada bandingannya, tidak ada taranya.
Ambolas, hujan es; udan ambolas, hujan es; ambolas batu, hujan es yang butir-butirnya
seperti batu keras; ambolas eme, hujan es yang butir-butirnya putih kecil.
Ambolong = bolong, terbuang; mangambolonghon, membuangkan; marambolongan,
berceceran, terbuang-buang dimana-mana da-lam jumlah banyak; siambolong,
apa yang dianggap tidak ber-harga, ampas, sampah masyarakat msl isteri kedua, juga
benda-benda.
Amborgo, dingin; amborgoon, kedinginan, lih borgo.
Ambor, amborion, = ombunombunon.
Ambu, ambuambu ni juhut, bumbu masakan msl garam, bawang; ambuambuan, sej
lauk pauk yang dibuat dari harambir.
Ambuang, marambuang, meraung, menggerung mengenai anjing.
Ambubu = sambubu, ubun-ubun. Ambung, mudah, enteng, ringan; mangambunghon,
menerjunkan se-seorang sambil memegang tangannya.
Ambur, mambur, menghilang, hilang; P.B.: langkitang gabe hapur, na hinilang gabe
mambur, siput air jadi kapur, yang didapat secara tidak adil akan hilang lenyap;
mangambur, melompat; mangamburambur, melonjak-lonjak, melompat-lompat;
mangamburhon, membuang-buang, memboroskan.
Amburat = amburet.
Ambure, mangamburehon, (dipangamburehon), memboroskan, mengaburkan.
Amburet, = amburuk, dubur.

Amburget = amburuk.
Amburhom, sej merpati yang besar.
Amburhung, sej penyakit ayam (yang gemetaran selalu duduk berdiam); amburhungon,
kena penyakit ini.
Amburuk, kata halus untuk pantat, dubur.
Amin, I. mangamin, memaafkan orang, membela, mendukung; ma-siaminaminan,
saling menyokong, saling mendukung; masiaminaminan songon lampak ni ga-ol,
saling menyokong seperti halnya dengan kulit batang pisang. II. mangamini, menata
dengan halus dan cermat (tentang pakaian, benda-benda). III. amin, amen, amin.
Amis, lapisan kayu yang dibawah kulit, gubal.
Amo, mangamoamo, memperlakukan, memegang dengan hati-hati (benda-benda yang
dapat pecah belah).
Amot, mangamoti, melindungi tondi ladang; niamotan, buah pertama ( = patumonaan,
lih mona).
Ampal, = ambal; ampal tu jae, ampal tu julu songon hotuk ni aili, berguncangguncang hilir mudik seperti ketuk-ketuk pengusir babi hutan: dikatakan tentang orang
yang dihalau kemana-mana dan tidak dapat ketenangan; mangampalampal, tidak
berkaitan, tidak ada hubungan satu sama lain.
Ampang, bakul yang dianyam di bawah, berbentuk empat segi dan di atas bundar, juga
dipakai sebagai takaran beras atau padi; parampangan, bakul besar dimana di dalamnya
disimpan bakul-bakul kecil; na marampang na marjual, = na marpatik na maruhum,
seseorang yang memakai takaran dengan baik dan jujur, menimbang secara adil dan
punya undang-undang dan hukum keadilan; mangihut di ampang, berlangsungnya perkawinan seorang gadis hanya dengan membawa bakul makanan buat pihak mertuanya,
karena mahar (mas kawin) sudah beres sebelumya; marmanuk di ampang, meramalkan
masa depan berdasarkan letak badan ayam yang lehernya dipotong segera ditutup dengan
"ampang" (tentang dukun); parampang ni luat, bagian dari pekan yang dikhususkan
bagi sesuatu daerah untuk menyimpan barang mereka; P.B.: sadampang gogo,
sanjomput tua, tenaga satu ampang banyaknya, keuntungan hanya sejemput, kerja matimatian, hasil minim; manghunti ampang, mempe- lai baru, yang pertama kali membawa
makanan kepada mertuanya; suhi ni ampang na opat, sudut bakul nan empat, sebagai
lambang empat fungsional penerima mas kawin pada adat menikahkan puteri empat;
kerabat yang paling utama, dalam hal ini diingat kepada ampang yang ditutupkan datu
pada ayam sembilahan itu, bila ayam itu menggelepar sampai keranjang jatuh, artinya
celaka. Oleh karena itu keempat sudut keranjang harus diperberat.
Ampangampang, sej rumput; simarampangampang, idem.

Ampapaga, sej tanaman merambat.


Ampapaluan, = papaluan.
Ampar, mampar, tersebar, terserak-serak (ternak, manusia, benda, desa, d.l.l); mampar
roha, lalai, lengah; mangamparhon, menghamburkan; mangamparhon hata,
membentangkan perkara, mengumumkan; mangamparhon hepeng, menghambur-hamburkan uang, memboroskan uang; mangampar ruji, mengocok kembali lidi ijuk sesudah
selesai perhitungan (dengan lidi ijuk tadinya).
Ampara, saudara dalam arti luas, kawan semarga.
Amparan, sej tikar lebar (amak)
Ampe, diangkat, terletak di atas sesuatu, diletakkan; mampe, idem; mangampehon,
meletakkan di atas sesuatu msl pundak, meja; pampe, diangkat, dinobatkan, msl
dikatakan tentang seorang raja: pampe gabe raja, diangkat menjadi raja; pampe di
roha, hafal, dipelajari luar kepala, melekat dalam pikiran; ampe di sambubu,peak di
abara, terangkat ke ubun-ubun, terletak pada bahu, dikatakan tentang penderitaan yang
tidak bisa dihindari.
Ampere, maramperean, tersebar mengenai ternak.
Ampihampik, tas, pundi-pundi dari kulit.
Ampilalas, taoar siampilalas, bentuk taoar tertentu yang diberikan kepada penawar
sihir.
Ampilas,angin puting beliung yang keras.
Ampin, I. mangampini, membela seseorang, memaafkan, melindungi; pangampinion,
pembelaan; jolma ampinan, orang yang terus dibela oleh kawan-kawannya karena
kejelekannya tidak diketahui atau tidak dipercayai. II. mangampin, menggulung
tenunan, agar terjangkau tangan penenun; saampin, segulung tenunan, panjangnya
sepenenunan.
Ampipira, sej semak belukar.
Ampir, mangampir, kesemutan, semut-semutan (kaki, tangan); pangampirhon,
merasakan khasiat (dari obat); lih hampir.
Ampit, serasi, selaras, cocok; ampit boruboru i tu anak i, gadis itu cocok dengan lajang
itu; ampit bonang tu itom, benangnya serasi dengan warna nila itu.
Ampitampit, tas dari kulit lembu atau kulit kambing.

Ampodi, tikus besar di bawah rumpun bambu.


Ampolas, daun-daun yang dipakai mengilapkan, melicinkan kayu; juga: alat pengamplas;
kayu untuk mengupam; mangampolas, mengupam, mengamplas, menggosok agar licin.
Ampolu, sej pohon kayu yang buahnya dapat dimakan.
Amporik, burung sawah; amporik silopak, burung perik yang kepalanya berwarna putih;
amporik silolom, burung perik yang berwarna hitam; amporik sijirit, sej burung perik
yang lain.
Amporotan, ada sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan (tulang ikan); lih porot.
Ampot, I. kain, pakaian camping untuk anak-anak, = siantal. II. mangampot, mengikat;
tali pangampot, tali untuk mengikat sesuatu; ampot ni hail, tali kail,tali pancing.
Ampu, mangampu, = mangabing, memangku; kiasan: mengambil tanggungjawab orang
lain, menjamin; msl seorang raja yang menjamini bawahannya; mangampu hasuhuton,
mengambil tanggung jawab dan pimpinan seperti sering dilakukan msl seorang raja untuk
rakyatnya; ampuan, pangkuan, haribaan; mungkin kata parompuan berasal dari kata
parampuan, perempuan, wanita, harf yang mempunyai pangkuan; marpangampu,
mempunyai penjamin; mangampu gana, sebagai pengganti orang lain msl untuk seorang
bawahan bersumpah.
Ampuan, lih. ampu.
Ampudan, lih ampudang, anak laki-laki yang bungsu, termuda; damang siampudan,
adik laki-laki yang bungsu dari nenek laki-laki saya; sian pudian (siampudan), yang
lahir terakhir, anak bungsu.
Ampun, ampun, maaf; mangido ampun, meminta maaf, ampun; mangampun, mengaku
telah bertobat, minta diampuni; pangampunan, pengampunan, maaf.
Ampuna, (dari na dan ampuna), pemilik, yang empunya, kepunyaan; ahu do
nampunasa, aku yang empunya itu (bila objek diketahui); marnampuna, ada yang
mempunyainya.
Ampung, mangampung, melompat untuk menerkam (harimau); pangampungon,
kepandaian melompat terutama karena kekuatan dalam ilmu gaib, (alemu).
Amudi, setir, kemudi; mangamudi, menyetir, mengemudi; pangamudi, juara mudi,
pengemudi, juru mudi; mangamudihon, mengemudikan kapal, menjalankan, memutar
kemudi.
Amun, siamun, kanan; lih hamun.

An, kata penunjuk: itu (ditempatkan di belakang kata benda); dolok an, gunung itu,
gunung sana. Ana, mangana, menunggu sesuatu, mengintai, melihat-lihat; manganaana,
mengawasi sesuatu untuk diambil atau dijaga; manganahon, mengawasi, mengamati
seseorang.
Anaha, vocativus dari anak, hai ananda, anakku!
Anak, anak laki-laki, anak jantan, anak saudara laki-laki, anak dari semua orang semarga
yang kira-kira seumur; bunga uang; maranak, beranak, berbunga; paranahon, hubungan
bapak terhadap anak; anak mata, laki-laki merdeka (balik: hatoban); anak gajian,
orang yang digaji bekerja; anak singkola, murid, siswa; anak parau, awak kapal; anak
dagang, orang asing; orang yang berasal dari wilayah lain; anak somang, anak semang,
kenek, pelayan; anak hinsu, anak kunci; anak baju, kemeja; anak gampang, anak
pelacur; anak ni tangan, kelingking tangan; anak ni pat, kelingking kaki; anak ni
mata, biji mata, orang yang menjauhkan diri dari teman-temannya, yang memilih
jalannya sendiri; anak ni hau, tunas; anak ni gaol, tunas pisang; anak ni bodil, peluru;
anak ni surat, tanda-tanda bantu buat tulisan Batak; anak ni hepeng, bunga uang;anak
ni manuk, anak ayam; anak ni tangga, anak tangga; anak ni hau api, anak korek api;
anak ni lombu, anak lembu; anak ni gordang, genderang yang terkecil; manganahi,
paanakhon, membungakan duit; (i)anakkon, anak putera atau puteri; anak-anak, yang
kecil, juga: batang kursi tenung; bondar anakanak, tali air kecil. Anang, manganang,
mengasami, mengasini, msl ikan.
Andaliman, tanaman cabai yang tumbuh di hutan.
Andalu, alu, kayu bulat panjang alat penumbuk padi; gas andalu, dikatakan tentang air
mengalir sebegitu hebatnya hingga alu-alu kincir patah; manuk langkalangku andalu,
tentang ayam kecil: begitu besarnya, sehingga bisa melangkahi alu.
Andang, mangandang, lih handang.
Andap, terbuka, jelas, lih tandap.
Andar, jelas kelihatan, tidak tersembunyi, transparan.
Andarahasi, tolahan andarahasi, pada ayam ramalan, pembuluh darah pada ayam
jantan, suatu pertanda jelas.
Andarasi, sej semak.
Andarau, sej pohon kayu.
Ande, mangandehon hata, menyampaikan perkataan, menyambung pembicaraan.
Andigan, kata tanya: kapan, bilamana (menanyakan sesuatu yang akan terjadi);
nandigan, kapan (sudah) (menanyakan se-suatu yang sudah terjadi); an-digan ni

andigan, pernah, de-ngan memakai napi: tidak per-nah.


Andihit, sej pohon yang buahnya bisa dimakan.
Andilo, sej rumput. Andohot = andihit.
Andokandok, lih tandok.
Andolok, sej puyuh.
Andor, kata umum untuk tumbuhan menjalar, terlebih dikatakan sebagai pengganti
gadong;andor hoda, caprifolium.
Andora, dada; P.B: mida rupa ndang tinanda roha; aha ma tandaon, dihuphupi
andora, rupanya bisa dilihat, hatinya tidak; betapa tidak karena ditutupi dada.
Andorang, sedang, selama, semasa, selagi, sepanjang; andorang so, sebelum; andorang
i, saat itu, di waktu itu.
Andos, (lih tandos), mangandos tu, bersandar kepada seseorang, bergantung pada
seseorang; andos torang, menjelang pagi; andos potang, menjelang petang; andos
mangan, menjelang waktu makan; mangandoshon, menyampaikan, melaporkan
sesuatu; pangandosan, tempat atau instansi dimana bisa melaporkan sesuatu.
Andu, mahiandu, tinggal dan makan di rumah orang sambil bekerja sebagai pengganti
bi-aya hidupnya.
Anduhur, tekukur, titiran; P.B.: turtu ninna anduhur, tio ninna lote; hata nauli i
unang muba, unang mose,"turtu" su-ara tekukur, anduhur "tio" su-ara puyuh, semua
kata-kata yang bagus kiranya tak meleset takkan luput.
Andul, luar biasa, jauh perbedaannya, lain, jauh lebih; andul hinauli ni dolidoli on,
istimewa cakepnya perjaka ini; selanjutnya juga: sangat jauh, banyak (pada komparatif)
andul umbalga, jauh lebih besar. II. mangandulhon, mengalihkan.
Andulpak, sej pohon kayu yang arangnya dapat dipakai sebagai mesiu untuk bedil.
Andung, ratap tangis, tangis terhadap seseorang yang meninggal (berirama dan bersyair),
dipakai kata-kata tersendiri; hata andung, ungkapan-ungkapan tersembunyi;
mangandung, melakukan ratapan tangis waktu orang mati; mangandungi, mengaduh
mengenai seorang yang meninggal; meratapi; mangandunghon, meratapkan, mengaduh
tentang sesuatu.
Andurabi, penyakit payudara perempuan.
Anduri, nyiru, tampi yang dianyam; marbalikbalik anduri, mudah berubah pendirian
seperti nyiru gampang diputar.

Andurian, landak; lih duri.


Ane, aneane, manuk aneane, ayam yang mulai bertelur.
Angat, I. tipu, muslihat, akal untuk mendapat keuntungan untuk diri sendiri;
mangangati, memperdaya, memperoleh lebih banyak keuntungan dengan jalan tipu
muslihat; parangat, orang licik, suka memperdaya, suka merugikan orang lain untuk
keuntungan pribadi. II. umangat, lebih baik.
Angga, I. Antian ni angga, hari ke-22 pada penanggalan. II. angga roha, berang, risih,
tak sampai hati, kalau orang lain mempunyai sesuatu.
Anggap = gansi; anggaphu do nuaeng, giliranku sekarang.
Anggara, hari ke-3 pada penanggalan; anggara sampulu, hari ke-10 pada penanggalan.
Anggi, adik laki-laki atau perempuan, (laki-laki hanya memanggil adiknya sebagai anggi,
demikian juga perempuan memanggil adiknya yang perempuan sebagai anggi; tetapi
seorang saudara laki-laki memanggil saudaranya perempuan sebagai iboto (ito),
demikian juga saudara perempuan memanggil saudaranya laki-laki sebagai iboto,
ito;hahaanggi, hahanggi, saudara laki-laki yang lebih tua atau yang lebih muda
bersama-sama; marhahamaranggi, bersaudara kandung, berabang adik; sianggian, yang
lebih muda di antara yang bersaudara; anggia, vokatif dari kata anggi, hai adinda!; anggi
ni posoposo, uri, plasenta; anggi juga: kemaluan, juga kata anggi dipakai mengatakan
bahwa sesuatu kurang bernilai daripada yang lain (tentang manusia dan benda);
anggingku do ho taringot tu parbinotoan, engkau masih adik saya dalam hal
pengetahuan; rumah kecil adalah anggi dari rumah yang lebih besar.
Anggia, I. = agia. II. = vokatif dari kata anggi.
Anggiat, semoga, mudah-mudahan, supaya, agar, kiranya, moga-moga; anggiat
ditangihon ibana hatangki, kiranya dia mau mendengarkan bicaraku; maranggiat,
memakai kata anggiat.
Anggil, cadangan tabung bambu untuk menampung kelebihan tuak dari tabung besar.
Anggir, = panggir.
Anggis, memanjang, perlahan-lahan; manggisanggis, berbicara sambil bernyanyi atau
mengaduh sambil menyanyi (tentang datu); manganggis, berteriak, bersuara keluh
kesah, mengaduh.
Anggo, I. = ianggo, tentang, mengenai, kalau, perihal, apapun; anggo i do hape, kalau
hanya demikian rupanya; anggo na nidokmi, tentang apa yang kau bilang; anggo ahu,
lomo do rohangku disi, bagiku, aku suka itu, saya setuju. II. manganggo, mencium;
parnianggoan, indera penciuman; sianggo timus, pencium asap, orang yang pergi ke

mana-mana mencari makanan yang enak; manggoanggo, suka mencium-cium kesana


kemari dan mengemis (tentang pengemis dan anjing).
Anggoni, tenggara, lih agoni.
Anggu, satu pasang, satu set msl ogung; seorang dengan siapa kita gampang sesuai;
parangguan = rabanan.
Angguk, ratap, raung, jerit, tangis yang keras; anggukangguk, menangis, raungan,
jeritan; mangangguk, mangangguhi, tangis keras dan terus msl karena kena pukul;
angguk badar, meraung-raung, menjerit-jerit, manangis keras-keras.
Angguliman, sej kucing liar. Anggun, manganggun, menggoyang, mengayunkan;
anggunang-gun, ayun-ayun, buaian; manggunanggun, berayun-ayun, o-leng-aling,
bergoyang-goyang.
Anggundea, pisang (dalam bahasa kesurupan: begu siar).
Anggur, anggur; hau anggur, pokok anggur; tuak anggur, mi- numan anggur.
Anggus, manggusanggus, harum.
Angin, I. angin, kurang kencang dibandingkan dengan alogo; paranginan, tempat atau
daerah banyak angin; daerah di pegunungan Toba; aloangin, soko guru; hata angin,
kabar angin, desas-desus; simaranginangin, seperti angin, berlalu tanpa apa-apa, sesuatu
yang tidak ada artinya; marangin sipurpuron, (And) meninggal dunia, mati;
manganginangin barita, didengarkan berdasarkan desas-desus. II. ndang anginon, tak
terbandingkan. III. tuhas simaranginangin, tuduhan yang tidak beralasan, yang samarsamar, dakwaan palsu.
Angir, bau busuk; angir langit dianggo, diangkatnya hidungnya ke atas, seolah-olah ia
mencium langit, yaitu ia angkuh, sombong.
Angit, mangangit, menyirat, merajut jala.
Angka, para, tanda majemuk; angka jabu, rumah-rumah; kata angka ini hanya dipakai
untuk memberi tekanan pada majemuknya, biasanya majemuk itu sudah jelas dalam
konteks dan tidak perlu dipakai kata angka; angka on, semua ini; angka i, angka an,
semua itu; angka na, semua yang; angka dia? mana? angka juga dipakai sebagai
penunjuk pengeras sifat, menjadi prefiks di muka kata kerja: angka hitir, bergemetaran
(mungkin asal kata: mangka seperti dalam Bahasa Angkola).
Angkadangan, lih hadang.
Angkal, akal, muslihat, kelicikan, penipuan; marangkal, penuh dengan tipu daya;
angkalna do i, akal-akalan dia itu, akal bulusnya itu; parangkal, orang penghelat,

penokoh, orang licik; angkalangkal, kelicikan, tipu daya; juga: sej kumbang yang
nampaknya mati kalau ia dalam bahaya; na angkal, nakal, licik, penuh dengan tipu daya.
Angkar, mangkar, tidak selesai, pertengahan antara tidak masak dan masak; mate
mangkar, meninggal di waktu pekerjaannya belum selesai; juga: sebelum anak-anak
berkeluarga, sebelum peroleh anak; mangkar dope baro i, bisul itu belum masak;
mangkar ulaon, pekerjaan belum siap; gadong na mangkarangkar, ubi yang
dipanggang dan yang dipakai sebagai obat; mangkar mata, orang yang kurang lama
tidur.
Angkat, mangangkat, melompat, melarikan diri mengenai budak atau pelayan;
marangkal jial, beterbangan ke atas mengenai bunga api dan abu; siangkat lombang,
sejenis jangkerik; mate mangangkat, (tentang perempuan) meninggal waktu melahirkan;
tondi perempuan itu pergi dan meninggalkan anak yang baru lahir itu. Menurut pendapat
orang Batak pada zaman dahulu peristiwa ini dianggap jahat, karena tondi perempuan itu
tidak bersedia melindungi anaknya itu. Karena itu penguburan perempuan itu tidak
dilakukan dengan hormat. Langsung dikuburkan pada tanah di bawah rumah;
marniangkat ni hoda, sejauh kuda lompat: aturan perang kuno: kalau kedua belah pihak
yang berperang masih famili satu sama lain, mereka tidak boleh memenggal kepala lawan
mereka itu dan tidak boleh saling memakan, juga: tidak boleh kampung yang dirampas
itu ditahan sebagai miliknya sesudah berdamai. Sebaliknya itu dapat dilakukan kalau
mereka tidak berfamili.
Angkil, suara angkil, suara nyanyi; mangangkilhon, = mangoinghon, berceritera
sambil menyanyi.
Angkin, nanti, menjelang malam; angkining (an), = angkin;nangkin, nangkining,
nangkiningan, tadi, sebelum ini, ba-rusan, baru saja.
Angkip, mangkipangkip, sesak napas, merana hampir mati, tersengal-sengal, (mengenai
o-rang yang mau mati).
Angkis, mangangkis, menyayat sedikit-sedikit, mengerat sedikit dari sesuatu.
Angkon, = ingkon, (Angk).
Angkola, I. = angkora, sapaan santun untuk gadis-gadis, wanita muda, saudari.II. daerah
di Tapanuli Selatan yang mempunyai logatnya sendiri. Angkor, lih angkora.
Angkora, sapaan yang sopan terhadap anak-anak perempuan, hanya sebagai vocativus.
Angkup, teman, kawan, sekutu, rekan, peserta; angkup ni, serta, selain, daripada itu;
udan angkup ni ambolas, hujan serta hujan es (harf hujan rekan hujan es); angkup ni i,
selain dari itu, kemudian dari itu, lagi pula; ibana angkuphu manghatai, dialah
kawanku berbicara; marangkup, berpasangan, ada penyerta; mangangkupi, menemani,
menyertai; ndang angkupan, yang lebih baik tidak dikawani, yang tak berguna dibantu;

jagar angkup, seseorang yang dapat diimbangi mengenai kekayaan dan kemuliaan
kehormatan; mangangkup seimbang, serupa; angkupangkup, di kedua belah, pada
kedua sisi.
Angkur, mangangkur, mengangkat kaki muka ke atas, melompat.
Angkutangkut, sej penyengat.
Angla, lih ahobar.
Angon, sepoi-sepoi; tarangonangon, mengembus dengan perlahan-lahan.
Angor, mangangor, memanaskan, juga: mempengaruhi; diangor api, dipanaskan oleh
api, dihangati; masiangoran, saling menghangatkan, saling mempengaruhi, saling
menolong.
Angsa, = hangso, angsa.
Angur,harum. Angus, pilek; anguson, terkena pilek.
Ani, manganihon, meregangkan benang; mangani, meregangkan benang sebagai
persiapan untuk menenun; anian, alat peregang benang.
Anian, I. tandingan, bandingan; na so ada anian (na): tak ada bandingannya, tidak ada
terbanding. II. alat peregang benang, lih ani.
Aning, I. manganing, menunggu (Angk). II. kata untuk meng-hantar pertanyaan:
gerangan, bukan? III. aninganingan, kabar angin, desas-desus.
Anit, merdu (tentang suara), pianissimo.
Anjak, hal melompat, melonjak; manganjak, (= enjak), melonjak-lonjak, menari;
maranjak, melonjak-lonjak, berlari (tentang kuda); juga: rajin bekerja mendapatkan
uang; manganjahi hangoluan, menjajaki kehidupan, mencari nafkah, mencari
keuntungan secara rajin.
Anjal, = hanjal, tidak beruntung, tidak berhasil, gagal (msl dalam dagang).
Anjat, sej burung.
Anje, = enjak.
Anjing, anjing.
Anjo, simanjoanjo, sangat mis-kin sampai meminta-minta kare-na kelemahan tubuh.

Anju, manganju, berlaku sabar, bersabar hati, toleran, berlapang hati; sianjuon do hami,
bersabarlah atas kami; manganjuanju, selalu bersikap sabar dan toleran; roha na
mangaju, sikap bersabar hati, sikap berhati lapang; masianjuanjuan, saling toleran dan
memaafkan, sabar satu sama lain.
Annon, juga: annon pe, nanti, nanti saja, nannon, tadi, barusan.
Ansa, I. ansaansaan, teka-teki; lih hansa. II. ansa saoak, sej tanaman kecil yang bisa
dimakan sebagai sayur.
Anse, I. Aceh; halak anse, orang Aceh. II. anseanse, sej tumbuhan.
Ansi, mangansi, menipu, berpura-pura, bersikap munafik; pangansi, penipu, orang
munafik; ansiansi, pangansion, penipuan, kemunafikan; marpangansi, bersifat purapura, munafik, tidak jujur, cenderung untuk menipu; roha na marpangansi, sikap
munafik, suka menokoh, berpura-pura.
Ansiat, ansiat ni, seperti, sebagai; (= songon).
Ansim, asin mengenai cita rasa; amsim lahi, (tentang makanan) pas, rasanya sedang,
tidak terlalu asin dan juga tidak terlalu hambar.
Ansimansim, I. sej tumbuhan yang sering dipakai untuk makanan ikan agar lebih enak.
II. moncong kerbau.
Ansimun, timun, mentimun, godanggodang ansimun, cepat tum-buh seperti mentimun
mengenai anak-anak; siansimun, sej eme; andor ansimun, harta yang dengan sendirinya
bertambah msl ternak; (uang yang dibungakan disebut andor ni jelok).
Ansisibang, sej kala yang tidak berbisa (kaki seribu), pandai memanjat tetapi tidak berani
menurun dan dia tangis sebagai anak kecil; Songon ansisibang, seperti ansisibang
dikatakan mengenai anak yang bisa memanjat pohon tetapi tidak berani turun.
Ansising, sej tolong.
Anso, I. mansoanso, berkeliaran, luntang lantung, mengembara kesana kemari,
menganggur; anso, = asa, (Angk).
Ansok, keringat ketiak; ansok ni hata, sentilan, gangguan pembicaraan, interrupsi yang
mengganggu pembicaraan sehingga tidak pernah dapat diselesaikan.
Ansolotan,keselipan daging antara gigi; lih solot.
Ansosohot, ansosohotan, bersedu.
Ansosoit, sej tanaman yang buahnya bulat dan jadi alat mainan anak-anak.

Ansosoran, ulat yang terdapat dalam bunga yang gigitannya sakit.


Ansoting, sej permainan anak-anak, dengan mencubit kulit tangan atas; maransoting,
bermain ansoting.
Ansuan, tongkat yang dibuat dari batang kayu yang keras sebagai pengumpil untuk
melambuk tanah. Kira-kira empat orang laki-laki bekerja berdampingan, disetiap tangan
sebuah tongkat penggali seperti itu dengan mana mereka mengumpil gumpalan tanah
yang besar.
Ansung,ansungansung, takaran bambu yang dipakai tempat cairan dan benda kering,
isinya kira-kira satu gim; ansung ni tuak, tabung bambu untuk tuak; ansung ni sira,
tabung bambu untuk garam; lih pansung.
Ansur, mangansuri, mengangsur msl upah.
Antahasi, sejenis pohon kayu yang kayunya keras yang menghasilkan balok yang bagus.
Antairir, sej ulat yang bisa di makan, juga: penakut seperti ulat tsb; antairiron, dalam
ketakutan, bersifat penakut.
Antajau, (dari unte jau?) sej pohon yang buahnya berbiji-biji kecil, suka dimakan orang
setelah dimasak atau mentah-mentah.
Antak, mantak, montok (Angk).
Antal, siantal, abit siantal, kain-kainan buruk.
Antaladan, sej tumbuhan, kaladium dipakai menyediakan tuak.
Antalaktak, = talaktak, nama burung; P.B.: antalaktak, jorbingjorbing, indahan ni
mate borngin, malam itu adalah ma-kanan mata (untuk menolak tamu yang datang
malam hari).
Antalme, sej ular kecil dan berbisa, yang pura-pura mati dan tiba-tiba menggigit, karena
itu juga: kemunafikan, kepura-puraan.
Antalobung, sej rumput, yang berdaun lebar, yang dipakai sebagai makanan ternak; pada
manusia menimbulkan rasa gatal dan ruam.
Antan, mangantan, menimbang, menimbang-nimbang di atas tangan, memeriksa
beratnya atau nilainya; mangantan roha, menduga, memeriksa perasaan hati;
mangantan gogo, memeriksa, mencoba kekuatan; parantanan, takaran, bejana untuk
mengukur padi.
Antandongan, cendawan yang dapat dimakan.

Antantu, sej pohon kayu.


Antap, intap, dari dalam, sampai, hingga; ndang marantap unang rohana, tidak
membuat dirinya lagi dibujuk sewaktu marah sekali.
Antar, jelas, demikian letaknya sehingga dapat dilihatnya dengan mudah; = andar;
mangantarhon, mengiringkan tamu ke alaman pada pesta; juga: mengumumkan,
merayakan secara terbuka (msl kemenangan); si antar, kota Siantar; antaran, yang dapat
dilihat dari kejauhan.
Antaran, dua potong kayu yang dipasang sewaktu bertenun untuk menahan tenunan.
Antarasa, sej pohon, yang buahnya dipakai sebagai bumbu masakan. Antatadu, sej ulat
dari lampusung (kupu-kupu).
Anti, sej pohon kayu, yang daunnya agak asam rasanya dan yang dapat dipergunakan
sebagai tambahan pada ikan.
Antian, antian ni aek, hari ke-8 pada penanggalan; antian ni angga, hari ke-22 pada
penanggalan.
Antik, mangantik, memukul sesuatu; mangantik hau, memukul-mukul pohon atau kayu
untuk mengetahui jenisnya dan mutunya; mangantikkon roha, menguji kekuatan diri
sendiri karena pertama kalinya mau membuat sesuatu.
Antimang, sej pohon kayu dalam hutan.
Anting, antinganting, anting-anting.
Antingano, walang sangit yang merusak bunga eme; antinganoon, terserang walang
sangit (tentang eme).
Antirbong, jenis sayuran.
Anto, manganto, memperhatikan, menduga, mengerti, menjaga, membayangkan;
mangantoi, mengerjakan sesuatu, mencampuri, memperdulikan; mangantoi hata,
menarik kata pada dirinya; antoi, anggaplah itu seperti telah dikatakan kepadamu; ndang
manganto rohana, ia ti-dak mengerti, tak menarik ha-tinya; antoanto, terkaan, du-gaan,
persangkaan.
Antolis, cacian; antolis ni on, tidak ada urusanmu dengan itu, tidak perlu kau peduli.
Antong, jadi, kalau begitu, maka, demikian, bahwa sesungguhnya, pula, memang, ayo,
mari; antong borhat ma hita, ayo (mari) berangkat kita; kata antong menyimpulkan
bicara sebelumnya; antong (dalam jawaban): maka, jadi kalau demikian; antong taida
ma, maka, mari kita lihat; juga: ditempatkan di belakang kata sifat untuk

memperkuatnya; na uli antong, cantik memang; sebagai pengganti kata antong


dikatakan juga tong (ucapan kuat huruf t).
Antu, = tua, bahagia, makmur, sejahtera; marantu, berbahagia, makmur; nunga mago
antuna, sudah lenyap kemujurannya.
Antualu, sej burung.
Antuang, sej pohon kayu.
Antu asu, sej anjing serigala.
Antuang, siantuang, sej pohon kayu.
Antuk, pentung, gada yang besar yang dipakai untuk memukul; antukantuk, idem;
mangantuk, memukul; mangantukhon, memukulkan; marantuk, bertubruk,
berhantam, berperang; masiantuhan, pukul-memukul, saling berpukulan; begu antuk,
penyakit menular, msl kolera karena begu berjalan-jalan de- ngan alat pemukul dan
memukulorang (semua penyakit berasaldari begu menurut kepercayaanBatak kuno);
siantuk na risi, gayung untuk menimba air dari sampan (And).
Antul, muntul, memantul (tentang benda yang elastis msl bola); antul ni roha, sesuatu
yang menyebabkan malu.
Antunu, sej pandan yang dipakai sebagai bahan anyaman.
Anturaparon, lih rapar.
Anturbung, sej tumbuhan paku.
Anturge, aek ni anturge, air yang terkumpul dalam tunggul pohon.
Anturmangan, sej pohon cemara yang bergetah banyak.
Antus, mangantusi, mengerti, paham, memaklumi; masiantusan, saling mengerti, saling
memahami; ndang haantusan ahu, tak terpahamiku; pangantusion, da-ya paham;
antusan, dapat di-pahami.
Anu, sianu, anu, sianu, si Polan yang namanya tidak bisa atau tidak mau disebut; si anu
mandok, si anu yang mengatakan.
Aoangaoang, awang-awang, langit, angkasa, udara di atas kita.
Aok, = aek.

Aol, maolaol, bergoyang kian ke mari tetapi satu sisi terikat msl satu balok yang diikat
sebelah; lih meoleol.
Aor, maor, tidak tenang, bergerak kian ke mari; maoraor, berkeliaran, selalu berpaling
(tentang orang sakit); tidak tenang, ngelitis; juga tentang roh: labil, tidak tetap; lalap
maor ho, ngelitis saja kau; sebentar-sebentar memulai dengan sesuatu tetapi tidak bisa
menyelesaikannya; mangaor eme, mengacau, menggerayangi padi yang sedang dijemur
lih haor, dan paor.
Aos,maos, aus, habis dipakai msl mata uang logam tidak nampak lagi gambarannya; juga
dikatakan tentang peralatan, yang sering dan lama dipakai; hata maos, kata-kata klise.
Aot, maotaot, bertualang, mengembara kemana mana, berkeliling-keliling; paraotaotan,
hal pertualangan; mangaothon tangan, meraihkan tangan, meraba-raba.
Apa = ama dan damang.
Apala, partikel, nafi yang diperkuat. I. apala (ditempatkan pada awal kalimat) samasekali
tidak: seolah-olah; apala donganku ibana: seolah-olah ia temanku, yaitu samasekali
tidak demikian; apala huboto, seolah-olah saya tahu, sama sekali saya tidak tahu. II.
apala (partikel pengeras) sungguh-sungguh, justru; apala ho do mandok i, justru kaulah
yang mengatakan itu; ruma apala na bolon, rumah yang luar biasa besarnya; apala na
uli, cantik sekali; habahaba siapala utus, topan sangat dahsyat.
Apas, mangapasi, menganggap remeh, melecehkan, merendahkan; lih epes.
Ape, daun-daun yang tergantung layu pada batangnya; marapean, layu bergantungan
pada jumlah besar.
Api, api; hau api, apiapi korek api; api naroko, api neraka; marapi, berapi; dolok na
marapi, gunung berapi; kopal api, kapal motor; hureta api, kereta api; parapian,
tempatmasak di dapur; na di api, wanita baru bersalin harus dekat api untuk berpeluh;
huduk api, memunggungi api, yaitu baru melahirkan anak; tulong api, ular api, yang
kepalanya dan ekornya merah warnanya; na so marapidiut, tak padam-padam marah,
benci atau beraninya; dipangan api, terbakar, dimakan api; pagalak api, menyalakan
api; api na so haintopan, api yang tak terpadamkan; apiapi, sej pohon yang kayunya
merah dan dapat dipakai untuk menjadi papan.
Apian, mangapian (di) menginginkan hal seperti orang lain tanpa cemburu; lih hapian.
Apil, mangapil, menghafal, be-lajar; pangapilon, upaya meng-hafal; bilut pangapilon,
ruang belajar.
Apir, mapirapir, tertinggal sendirian.
Apiung, sej tembakau.

Apo, mangapoi, mangapoapoi, menegur, mendorong, menyemangati, mengajak supaya


rajin, memotivasikan; apoapo, kata penghibur, dorongan, motivasi, teguran;
pangapoion, hal menegur, motivasi, animasi; ulos pangapo, hadiah dalam bentuk uang
atau tanah yang diberikan oleh parboru kepada adik menantu laki-lakinya karena
bersedia mengawini anak puterinya yang sudah janda; ia menikahi janda itu tanpa mahar,
seolah-olah ia mewarisinya.
Apol, demikian letaknya sehingga orang harus jatuh di atasnya, letaknya mengganjal,
bersifat menghalang; mapol, na apol, terganggu, bersifat menghalang; ndang adong na
apol, mulus, tanpa cela mengenai kulit tubuh.
Apor, maporapor, sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan.
Apul, mangapul, menghibur; mangapuli, menghibur orang; apulapul, penghiburan;
pangapulon, cara atau upaya penghiburan; siapul, pangapul, peng- hibur.
Apus, hapus, terhapus, basmi; apus ahu, (sumpah biasa) mampus aku, kalau aku.....;
apusapus, penghapus, lap, atau apa saja yang dipakai menghapus; mangapusi,
menghapus, membersihkan dengan lap; sai apus ma ho songon tangan binurian,
kutukan; terkutuklah kau seperti kotoran tangan dibersihkan, persetan kamu; mangapus
hoda, hajat syukuran dari satu daerah membasuh dan mengurapi kuda dengan unte
pangir (jeruk purut) demi memohon berkat dewata; kuda itu tidak boleh dijual lagi.
Biasanya seluruh negeri membawa persembahan yang diikuti dengan pesta jamuan
makan.
Ara, mangarahon, mengajak untuk turut bekerja atau pergi ke pesta, lih ara.
Aran, menurun sedikit msl tentang sudut jatuhnya air sungai.
Arang, kayu arang; batu arang, arang; P.B.: suda arang so himpal bosi, arang habis
besi belum tertempa, artinya: usaha besar-besaran tetapi tidak ada hasilnya.
Arap, mangarap, menanti-nantikan. lih arop.
Arar, tongkat, kayu penjolok, galah; mangararhon, memakai tongkat untuk menghalau;
siarari, galah panjang, tongkat panjang.
Aras, I. maras, merasa kasihan, prihatin, bersedih karena melihat, mendengar tentang
kesusahan orang lain. II. tulang punggung dalam bahasa tenung.
Arbab, rebab.
Arbe, marbearbe, bergantung-gantung mengenai benda yang panjang, lih harbe.
Arbis, menyinggung sesuatu, menggerakkan sesuatu; mangarbis, menyinggung tentang;
pangarbis, garis singgung.

Ardom, sej penyakit kulit amat gatal, juga demikian disebut orang yang selalu
menyusahkan orang yang ditemuinya.
Arga, harga, nilai, mahal, berharga; sadia argana? berapa harganya? arga huting, harga
mati yang tak usah ditawar-tawar; lam tu argana, makin mahal; arga hata, bicara itu
mahal, konsekwen, konsisten; mangarga, menawar, menaksir harga; mangargai,
menawar harga; paargahon, meninggikan harga; argana i, betapa mahal; marnaarga,
berbeda mengenai harga; arganan, lebih mahal, lebih baik (sebenarnya argaan) raganan
lih kata ini; arga, kira-kira, sekitar (tentang angka dan nilai barang); arga dua, pal
daona, sekitar dua kilometer jauhnya; arga dua dua puluh lima taon umurna, umurnya
kira-kira (sekitar) dua puluh lima tahun.
Arhar, I. mangarhar, mencari musuh dalam semak-semak. II. pangarhari, ilmu tenung
yang mempergunakan telur rebus, penenung lewat telur masak.
Ari, hari, keadaan cuaca, waktu pada hari, waktu pada tahun; arian, pada siang hari;
narian, tadi siang; ariari, setiap hari; sadarion, (dari sada ari on) hari ini; nantoari,
kemarin; nantoari sada, kemarin dulu; ginjang ari, hari penuh; tingkos ari,matas ari,
tengah hari; guling ari, petang; botari, bodari, sore, malam; saonari (dari sada ari on),
sekarang, saat ini; hos ni ari, pada tengah hari; siapari, sehari-hari; hangoluon siap ari,
nafkah sehari-hari, kehidupan sehari-hari, nafkah setiap hari; harus diingat bahwa satu
hari penuh mulai jam 06.00 pagi sampai dengan jam 18.00 sore, tidak dihitung hari tetapi
malam; torang ni arina i, keesok harinya; ari raya, hari raya; parsadarian, yang
memakan waktu satu hari msl dalan parsadarian, perjalanan sehari; patoluarihon, pada
hari ketiga; manipat ari, sehari penuh, sepanjang hari; marholangholang sadari,
berselang-selang satu hari; arian dohot borngin, siang dan malam; sadarina i, seharian
itu; manjujur ari, meniti, memilih hari; ari logo, musim kering; ari rondo,ari udan,
musim hujan; ari ngali, hari dingin; las ari, hari panas; las ni ari, panasnya hari;
didadang ari, dipanasi matahari; na ro ari, mau datang guruh; tiur ari, dinihari; mata ni
ari, matahari; siulubalang ari, terang harinya; P.B.: masiboan pordana tu langgu ni
sasabi, masiboan rohana tu siulubalang ari, biarlah setiap orang sesuai dengan
perilakunya, setiap orang adalah lain; ido pangalahona di siulubalang ari, itulah
takdirmu di dunia ini; mata ni ari ni pat (tot), mata kaki; ariari ni jolma, usia, umur
manusia; sori ni ari, penderitaan, nasib malang; ndang sadihari (dari: ndang sadia ari),
tak sempat; sadihari (dari sadia ari), kapan ? mangan ari na pitu : terkena hari ketujuh,
yakni satu dari tiap tujuh hari, adalah hari buruk, hendaknya jangan dimulai hal penting
hari itu; napinangan ni ari, termakan hari, naas, sial; bona ni ari, marga yang dari
dulukala merupakan asal bagi nenek perempuan kita, pantas dihormati; boru sadari,
cacian: perempuan murahan, gadis yang gampang diperoleh; pangariarion, merasa sakit
kalau kencing; mangarihon, menginginkan orang lain susah; dua anak na huarihon di
hasiangan on, saya dikaruniai dua orang anak; holan sinamothi na huharihon, hanya
hartakulah yang kupakai; ariari ni tondi, silih roh, korban kepada roh sendiri (ariari,
nasib); marsiariari ni tondina be, mereka mohon penyelamatan roh masing-masing.

Arimbos, = alimos, sesuatu yang hanya samar-samar kelihatan atau sayup-sayup


kedengaran; arimbos hubege, saya dengar selentingan (kabar burung), secara tidak
langsung. Arimo, harimau buluh, macan loreng.
Aring, jaring untuk penangkap ursa.
Ariparip, sej kelelawar.
Arir, mangarirhon, menaburkan, menghamburkan; mangarirhon ha-tana,
menguraikan, memaparkansegala macam dengan kata-kata; mangariri, menimba,
menyendok air.
Arirang, bunga enau jantan; pada pohon enau di tempat ini dibuat irisan untuk
mendapatkan tuak.
Aris, agak mirip, hampir serupa, menyerupai.
Arit, mangarit, mengukir, mengerat dengan pisau, meruncingi.
Aritia, lih artia.
Aritonang, nama daerah tepi Danau Toba.
Arnuarne, tiruan bunyi suling.
Aro, nama sej ikan laut.
Arop, mangarop, mengharap; arop ni roha, harapan, pengha-rapan; pangaropan,
penghadangan; lih arap.
Arpas, marpasarpas, menggelepar-gelepar, menggeragau (burung yang disembelih).
Arpe, mangarpe, melingkar; (lih harpe).
Arsak, arsak ni roha, kesedihan hati, kemurungan hati; marsak, bersedih hati, berduka,
murung; umumnya bersama kata roha, karena mengungkapkan perasaan; marsak
rohangku, sedih hatiku; mangarsakhon, merasa sedih tentang, menyusahkan;
mangarsahi, membuat bersedih hati, menyusahi; paarsakarsak, menyusahkan; diarsak
na mate, diarsak na mangolu, yang mati bikin susah, yang hidup pun bikin susah; mate
marsak, meninggal karena bersedih hati.
Arsam, I.resam, sejenis tumbuhan paku. II. siarsamarsam, dirusakkan, sampah yang
tidak berguna.
Arse, daerah di Angkola.

Arsik, marsik, kering, kehabisan air, (tentang sungai, anak sungai); mangarsik,
mengeringkan; siarsik ngarngar, sej racun yang bekerjanya lambat dan mengakibatkan
penyakit yang sulit disembuhkan.
Arta, harta benda, milik; mararta, mempunyai harta; na arta, mahal, penuh nilai,
berharga = arga.
Arti, arti ni mata ni ari, sinar matahari; arti ni bagas, cahaya matahari yang masuk
melalui lobang dinding rumah ke dalam kamar. II. mangarti, memahami, mengerti.
Artia, hari pertama pada penanggalan.
Aru, sej pohon yang sangat rindang.
Aruaru, kerongkongan (jambar peniup serunai)
Aruk, mangaruk, menancap; mangarukhon, menancapkan, meng-hujamkan.
Arum, siarum sej sayur sama rupanya dengan bayam; maraek ni siarum, terus-menerus
berair (tentang luka).
Arumas, sabut dalam daging dan di buah-buahan; juga: di dalam kayu, serpih kayu.
Arun, demam, malaria; marun, arunon, mendapat demam; arun hatoban, demam yang
kumat pada malam hari saja.
Arung, alang-alang.
Arur, ende arur, sej nyanyian percintaan, puisi yang bersifat jawab-menjawab antara
pemuda-pemudi; arur ni roha, dugaan, apa yang diduga; mangarur, menduga, menaruh
pengertian pada seseorang.
Arus, I. mangarus, memperbanyak air susu dengan diet pada seorang wanita. II.
mangarus rupa, menerka, mencoba menanda siapa orang ini.
Arut, I. mangarut, mencuri, mencopet, membongkar. II. mangarut, mengurut, memijat
(Angk). III. partalitali haen niarutna, orang yang terang-terangan membawa barang
curian di atas kepalanya; pencuri terang-terangan.
Asa, I. maka, jadi, baru (membuat kesimpulan dan menyimpulkan); di si pe asa, di
situlah baru; dung pe asa, baru sesudah itu msl dung pe ro ho, asa alusanku ho, baru
sesudah kau datang, kujawab; ndang pola leleng asa mardenggan nasida, tak berapa
lama, maka mereka berdamai; asa i do hape alana, maka rupanya itulah sebabnya. II.
agar, supaya, sehingga (menunjuk niat); asa unang, supaya jangan; asa anggiat, agar
supaya; asa tung, agar kiranya, supaya mungkin. III. dari pada (dalam perban-dingan).
IV. mangasahon,di-pangasahon, menganggarkan, mengharapkan akan, percaya;

bisukna i dipangasahon, kelicikannya yang dianggarkan. V. mangasaasa, bermulut


besar, menakut-nakuti orang dengan omongan, menantang berkelahi dengan omongan
besar (mengenai orang yang mau membuat musuhnya takut). VI. mangasa gogo,
(mungkin dari marnasagogo) membuat sesuatu dengan sekuat tenaga.
Asaasa, sej ikan laut kecil yang dikeringkan.
Asal, I. asal, asalkan saja; asalma hipas iba, asal awak sehatlah. II. bahan dasar, sumber;
abit do asal ni harotas, kayulah bahan dasar (asal) kertas.
Asam, nilai, harga, berharga; mangasam, menaksir harga, menilai; na so marasam,
tidak berharga, tak bernilai; ndang tarasam, tak ternilai, harga yang tidak dapat ditaksir.
Asang, mangasangasanghon = mangasahon; diasanghon gogona, menganggarkan
tenaga, dia percaya atas tenaganya, mengandalkan.
Asap, I. mangasapi, menghasut, mengajak, menantang. II. mangasap, membakar
kemenyan; mangasap daupa, mendoakan kemenyan. Asar, sarang burung, petiduran
binatang; marasar, bersarang; mangasar, beranak (tentang ternak); asar ni poso-poso,
rahim, kandungan ibu; P.B.: pulik asar ni lali, pulik asa leangleang, pulik na sinali,
pulik na nilehon, lain sarang elang, lain sarang walet, lain hutang, lain pemberian.
Ase, mangase, membuat persembahan di ladang, agar tanam-tanaman di ladang
bertumbuh dengan baik; pangaseon, tempat persembahan, tempat atau panggung untuk
meletakkan persembahan.
Asi, I. kasihan, menaruh belas kasihan, sayang, rahmat; asi ma roham, kasihanilah; asi
ma roha ni Debata, semoga Allah berbelaskasihan (ucapan tetap dan saleh dari orang
yang beragama); asi ni roha, belas kasihan, pengasihan, rahmat; marasi ni roha,
marroha asi, berbelas kasihan; asiasi, anugerah, derma, sedekah; mangasii,
mengasihani; paasiasi, menyayang-nyayang; hasian, (dari na niasian), kekasih; anak
hasian, anak tersayang; manghasiani, diparhasian, menganakmaskan; parasirohaon,
sikap pengasihan, hal berbelas kasih; paasiasi ugasan, menyayang-nyayang benda (msl
kenang-kenangan); huasi, rahmat, karunia; (lih huasi). II. = suhi; mangasi, membuat
bersiku (kayu); na pinarasiasi, yang dibuat bersiku, tidak bulat. III. asiasi, dadu, alat
main yang menguntungkan; asiasi tinimpus, sej sumpah (lih gana).
Asing, asing, lain, berlainan, berbeda (sian, daripada); umasing = asing; asingasing be,
masing-masing berlainan; paasing, membuat lain; dia asingna, apa perbedaanya; na
asing, na muba, yang berlainan, yang berubah; siasingasing, sesuatu yang
disembunyikan, dirahasiakan; songon na asing rohana, ia mulai bersikap lain, agak
gusar, agak lain jalan pikirannya; halak na asing, orang asing, pendatang, orang lain.
Asobe, tasbih, rosario.
Asok, perlahan-lahan, hati-hati (Angk).

Asom, asam; masom, masam; mangasomi, memberi asam; na niasoman, yang diasami;
asomasom, asam (wajah) melihat marah; songon na mida asom, bergembira, bersuka
hati (karena keluar air liur dari mulutnya); songon na pinoroan asom, bersusah hati,
bersedih (seperti terhadap siapa asam diperas).
Asta, I. panjangnya lengan bawah, hasta, satu elo; mangastaasta, mengukur dengan elo;
kemudian: menghina, merendahkan orang lain. II. asta, menyatakan keheranan: astaga!
Astu, mangastui, = mangantusi; astuan, makna, arti; marastuan, mempunyai arti
(yang da-lam).
Asu, anjing, asu (kasar, sering kata mencaci); anak ni asu, boru ni asu, anak jahanam
(sebagai vokatif); paasuasu, maki-makian dengan kata asu.
Asung, mangasungi, mangasunghon, menuduh, mencaci, memfitnah; pangasungi,
pengumpat, pencaci, pemfitnah, orang yang suka bergunjing.
Asup, mangasupi, mengancam, menyindir, mengumpat, mengutuk; asupasup, ancaman
dengan kata-kata.
Ata, mangata, makan daging mentah, yang hanya dipanggang sebentar (dari tata).
Atal, maratalatal marutulutul = manggalang.
Atap, bagian bawah periuk.
Atas, = ginjang; di atas, di atas; di atas ni, di atas dari; tu atas, ke atas; tu atas ni, ke
atas dari; matas ari, tengah hari (harf matahari berada di atas); di atas ni ari Minggu,
lewat hari minggu; si Atasbarita, gunung di Silindung; mangatasi, mengatasi, melebihi;
mardiatasditoru, lengkap atas bawah (pakaian), punya harta dirumah, punya ternak di
kandang (bawah rumah), yakni kaya.
Ate, ditambahkan pada pertanyaan: bukan? atehe = ate; juga: dikatakan tale = atehe ale;
ate, juga: dipakai dalam jawaban dan berarti: anda lihat, itulah dia.
Ateate, hati, dalam psychologi Batak pusat penginderaan dan perasaan; karena itu sering
sinonim dengan roha; parateatean, uluhati; mohop ateate, marah, panas hati; lambok
ateate, senang, lemah lembut; hansit ateate, sakit hati, bersedih hati; metmet pe ateate
ni rongit, ummetmet dope ateatengku, kecil hatinya nyamuk, lebih kecil lagi hatiku,
murung sekali; mauliate, terimah kasih, merasa enak; mauliate rohangku, terimakasih;
hamauliateon, rasa, ucapan terimakasih; parateate, pemarah, penaik darah, mudah
tersinggung; atena, (=rohana),terserah dia; marateatehon, memperhatikan, menyimak;
mangate, berani; simarateate, nama sej tumbuhan yang daunnya berbentuk hati.
Atehe, lih ate.

Atek, = atik.
Atena, lih. ateate.
Atik, mana tahu, mungkin, barangkali, entah, kalau-kalau, (juga: atek, aik, aek); atik
boha, siapa tahu, barangkali; atik tung sura, kalau-kalau, boleh jadi; atik sering
dihubungkan dengan kata tung (mungkin); atik tung mate ahu, kalau-kalau aku mati;
atik pe, walaupun, sekalipun.
Atim, mangatim, meminjam, mendapat, beroleh, menikmati; mangatim di sangap ni
raja do na sinuruna, utusan (wakil raja) mendapat kehormatan karena wibawa raja yang
menyuruh dia, menikmati wibawa raja; pangatiman, seseorang yang menguntungkan
orang lain karena mendapat dukungan dari dia.
Atup, I. mangatup, berani menghadapi seseorang; paatupatup, seimbang (kekuasaan
dan kekuatan msl dua kerajaan). II. mangatupi, menyiapkan, mengatuk sekapur sirih,
meramu sirih; sangatup, sebanyak dapat dimasukkan ke dalam mulut, sekapur sirih.
Atur, atur, teratur; mangatur, mengatur; mangaturhon, memerintahkan, mengaturkan;
maratur, teratur, rapi; paratur, keteraturan; aturan, aturan.
Au, = ahu; mangauhon, mengambil, merampas.
Auang, (= marauang), meraung mengenai anjing.
Auga, kuk kerbau; saauga, sepasang kuk; P.B.: ndang tarulahon sada halak dua auga
dibagasan sansogot, tak mungkin satu orang menangani dua kuk kerbau dalam satu pagi,
tidak bisa diharapkan dari orang mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin.
Aum, suap (Angk); sangaum, sesuap.
Aun, mangaun, mengayun; parsiaunan, ayunan, jingkatan.
Aung, maungaung, memanggil-manggil.
Aup, maup, hanyut terbawa oleh aliran air; mate maup, mati hanyut, mati tenggelam;
mangaupi, membuang ke dalam air; menghanyutkan; aupaup, sampah, kotoran yang
terbawa oleh aliran air; aupaup ni Toba, cacian, sampah Toba, yang tidak bisa lagi
dipakai disana.
Aur, maraur, dalam keadaan memanjang.
Aus, mangaus, piutang orang lain tentang mana diketahui, diam-diam diambil dengan
keras; menipu, menyamun.

Aut, sekiranya, seandainya, andaikata, dalam kalimat bersyarat tetapi tidak dipenuhi; aut
na tarbahen au, andaikata aku bisa (tetapi saya tidak bisa); juga dalam kalimat harapan:
aut ahu ma nian raja, andaikata aku raja; aut ni, = aut; aut unang, seandainya tidak.
Ayat, ayat.
Ba, I. kata seru menyatakan keheranan. II. sebagai kata penghubung: dan, seraya, ya;
partikel di tengah kalimat: ia olo ho, ba denggan, kalau kau mau, ya baiklah; sering
digabung dengan kata, da, baba, dong, nah.
Baba, mulut (kasar), moncong, lobang; sering dalam kata-kata cacian; baba pintu,
tempat masuk dan keluar pintu; baba ni liang, mulut gua; baba ni mual, asal sumber air;
sangkababa, sesuap, sepatah kata; marbaba, bermulut; rantei babam, sip babam, tutup
mulutmu, diam kau; pababababa, memaki dengan kata baba; mambabai, mulai
mengajar sesuatu; menggurui; anak sibabaan, pelayan yang selalu harus diberi petunjuk
dulu, baru bisa berbuat; matubaba, membeli beras sebagai persediaan; pambaba, lidi
enau, yang dipakai alat perajut benang tenunan.
Babandir, sibabandir, sej kumbang yang dalam bahaya berpura-pura mati; sej tanaman
paku.
Babap, marbabap, runtuh, roboh.
Babi, babi; sibabi na bolon, racun yang membuat perut kembung; babi di eme,
dikatakan mengenai orang yang berzinah yang tertangkap basah suaminya yang
sebenarnya berhak membunuhnya di tempat itu bagaikan seekor babi yang terdapat di
ladang; boru sibabi jalang, pelacur, lonte; babion dibahen butongna, tidur, bermalasmalas, kekenyangan seperti seekor babi; babibabi, sej lawa-lawa.
Babiat, harimau, macan; babiat sibolang, harimau berloreng; babiat balemun, harimau
besar dan sangat ganas; parbabiatan, sarang, tempat harimau; mangido gogo tu gajah,
mangido tongam tu babiat, mencari kekuatan pada orang yang kuat, kemuliaan pada
raja.
Babo, marbabo, sibuk dengan kegiatan menyiangi di ladang, merumput di sawah pada
waktu padi masih pendek; mambaboi, menyiangi, merumputi; baboan, musim
menyiangi di sawah; di hamamasa ni baboan, di waktu menyiangi (di Silindung pada
bulan Desember dan Januari), menyiangi dulu umumnya tugas kaum perempuan;
parbaboan, ladang dimana orang menyiangi; ndang hababoan rohana, ia tidak dapat
diperbaiki, sulit dibina, payah berubah sikap; parsoro ni ari na so hababoan, seorang
penderita yang tidak lagi dapat dihiburi.
Babolhas, sej pohon perdu yang daunnya dipergunakan untuk penangkal (sipatolhas
begu) sebagai persembahan makanan; bdk bolhas.

Bada, perkelahian, perlawanan, percekcokan, perbantahan, pertengkaran, perselisihan;


marbada, bertengkar, bercekcok, bersengketa; marbadai, saling berbantah, saling
berkelahi; parbadabada, orang yang suka bertengkar; mamadai, memarahi, mencaci;
pabadabada, menggalakkan orang untuk berkelahi; aha badam tusi, apa perselisihanmu
dengan dia; badabada biang, berkelahi seperti anjing; artinya: sebentar-sebentar
bertengkar, lalu segera berdamai lagi; bada rohana, culas, pendengki, suka mencibirkan
orang, suka mencari pertengkaran.
Badak, binatang badak, rhinoceros.
Badan, tubuh, badan, (manusia, hewan dan benda-benda), dasar arus sungai; marbadan,
berbadan, mempunyai tubuh; badan ni ulos, bagian tengah ulos, sebagai lawan tepi
mengenai ulos.
Badar, I. horbo si badar, kerbau berwarna kemerah-merahan. II. mangangguk badar,
meraung-raung, menangis dengan nyaring.
Badia, kudus, suci, sakti, saleh, sering = sahala; sorur ma ho, ale badia ni gurunghu,
awal dari mantera, berkenanlah dikau hai arwah sang guruku; badia hatahutan, =
tunggal panaluan; habadiaon, kesucian, kekudusan, kesalehan; parbadiai, hormati
(sebagai yang kudus); parbadia, = namarsahala, kudus, mulia, sakti; Tondi Porbadia,
Roh Kudus; ulaon na badia, perjamuan suci, ekaristi kudus, misa; na sangap, na badia,
mulia dan luhur, dipakai untuk Tuhan dan manusia.
Badoar, sej rotan yang menyerupai buarbuar.
Badoatan, goyah, berjalan tidak tentu.
Baen, = bahen.
Baeo = bayo; baean, = bayoan.Baga, bagabaga, sesuatu yang dijanjikan, janji;
parbaga, (diparbaga), menjanjikan sesuatu untuk diri sendiri, mengharapkan, menduga;
parbaga, marbagabagahon, menjanjikan; pabagabaga so mahap, janji yang selalu
diperbaharui, tetapi tidak pernah ditepati.
Bagalbagal, kain topo, sepotong kain yang sudah buruk = siantal.
Baganding, sibaganding, ular yang berloreng dan berbisa; nama daerah dilembah
Batang-Toru; dopa sibaganding, lih. dopa; sibaganding naga mangupar, =
pandingdingan (And).
Bagas, I. rumah; marbagas, punya rumah, artinya berumahtangga; pabagashon,
mengawinkan; pardibagas, = pardihuta, isteri, bini, parbagasan, perumahan, tempat
rumah berdiri atau akan dibangun; mamagashon, meniduri perempuan; di bagasan (ni),
di dalam; tu bagasan, ke dalam; mandok dibagasan roha, memikirkan dalam hati
sendiri; ninna rohana dibagasan, pikirannya dalam hatinya; parbagasan, bagian dalam;

marbagasan, disebelah dalam mempunyai pola lain daripada yang di luar (tentang
pakaian); pande bagas, tukang kayu. II. mendalam, dalam, juga dalam arti kiasan;
pabagas, mendalamkan; P.B: patimbo hadabuan, pabagas halonongan, tinggikanlah
tempat kejatuhanmu, dalamkanlah tempat tengge-lammu, keberadaan yang
disombongkan menjadi tulah atau walat kejatuhan seseorang; bagas rohana, dia arif,
bijak; bagas lapatanna, mendalam artinya. Bage, I.= gabe. II. marbagebage, berbagaibagai, bermacam-macam mengenai sifat; mar-bagebage sitaonon ni jolma, penderitaan
orang adalah beraneka ragam.
Bagi, bagi, bagian; sambagi, sebagian; mambagi, membagi; mamagi dua, membagi
dua; marbagi, berbagi; bagian, bagian; sambagian, sebagian, satu bagian; dipambagi,
dibagi-bagikan; parbagi, penyebut pecahan; bagibagian, jatah; parbagian, pembagian;
siak bagina, bagiannya: kemalangan, malang, melarat; marsiak bagi, malang, miskin;
manolsoli bagina, menyesal, menyesali nasibnya; mardua di tangan, marbagi di roha,
membagi secara jujur, sebab berhubungan baik satu sama lain, seimbang, adil, bersikap
sosial.
Bagiaha, = manang aha (Angk).
Baginda, baginda, gelar raja (di Angkola biasa dipakai, di Toba tidak).
Bagot, pohon aren, enau; bagot ni posoposo, buah dada atau tetek ibu, payudara wanita
(halus); mata ni bagot, mayang enau bakal sumber tuak; P.B.: bagot ni tonggi, bagot
sibalbalon, paet na jolo i, ba tu tonggina ma tu joloan on, pohon enau yang manis,
bakal penyadapan tuak, bersakit-sakit dulu, bertambah manis kemudian; P.B.: tinaba
bagot rap dohot pangkona, didok pe hatami, sai adong do bahenonku alona,
ditebang enau bersama batangnya, apapun anda katakan, ada padaku jawabnya, keras
kepala, bandel; bagot ni horbo, susu kerbau; bagot ni ruma, ornamen alas dinding ruma
Batak berupa empat buah payudara wanita perlambang kesejahteraan dan pengayoman.
Bagudung, tikus; anak ni bagudung, anak tikus, cacian, nama bagi pelanggar sumpah,
atau yang bersumpah palsu.
Bagulan, = bolon.
Bagur, sibagur, katak yang besar.
Bagure, sej pohon kayu; sibagure tano, perdu yang keras kayunya, daunnya sering
dibuat jadi sapu halaman.
Bagus, bagus, elok.
Baha, (diwarisi?) sifat, watak, perangai; i nama bahangku, itulah sifat saya; bahana do
i, sifatnya demikian, kepribadiannya demikian.

Bahal, gerbang kampung; bahal batu, sebuah nama desa antara Silindung dan Toba;
jomba bahal, upeti penduduk buat pemenang perang agar desa mereka tidak akan
dihancurkan.
Bahalbahal, bahalbahalon, luka karena sering digosok, msl: hidung diwaktu flu.
Bahat, banyak (Angk).
Bahe, batu-batu kecil yang dipakai anak-anak untuk bermain-main; parsibahean, tempat
anak-anak bermain; sibahe, batu.
Bahen, mambahen, membuat, membikin, memperlakukan; bahen, untuk; bahen aha ?
untuk apa? dialap bosi do bahen rabi, ia mengambil besi buat parang; pambahen,
pembuat; pambahenan, perbuatan; bahenbahenan, ramuan, ulah, pekerjaan msl:
ajiajian; bahen, baik, beres (yang dikerjakan), buatlah; dipambahen, dibuat bermacammacam; aha bahenonku, aku mau bikin apa? beha bahenon, apa boleh buat? tarbahen,
bisa, mungkin; ndang tarbahen, tak bisa, tak mungkin; ala ni aha umbahen? apa
sebabnya maka? karena apa hingga? dia alana umbahen mate ibana, apa sebabnya dia
meninggal? umbahen na mulak ahu, on do, sebabnya maka saya pulang, inilah; dia
umbahen manjua ho? kenapa maka kau menapik? dibahen, dibuat, dikarenakan,
disebabkan; talu ibana dibahen otona, kalah dia karena bodohnya; dibahen hatam
umbahen mago hami, karena omonganmu kami hancur; bahenon ni, = dibahen, tetapi
dibahen menunjukkan suatu peristiwa yang sudah terjadi dan bahenon ni menunjukkan
sebab, yang akibatnya masih dinanti; msl: sega ma hauma binahen ni ari logo, sawah
akan musnah karena kemarau; dibahen i, disebabkan itu, oleh sebab itu, karena; dibahen
i ma, itulah sebabnya, maka itu; dibahen i do, umbahen, oleh karena itulah, dari sebab
itulah; bahenon ni aha? oleh apa, dibuat apa? disebabkan apa?; bahenonmu, akan kau
buat, olehmu; bahenonta, oleh kita, akan kita perbuat, d.l.l.; sibahen na jahat, sibahen
na so uhum, pelaku jahat, pelanggar hukum; sibahen na malum, yang membuat
sembuh, obat; sibahen na horas, apa yang membuat kuat; juga: yang membuat mabuk;
sibahen dame, pembawa damai, pendamai. Bahir, terpisah letaknya, tengah, tepi;
sambahir, setengah; bahir, pada satu sisi; bahir rohana, kelakuannya tidak seperti biasa
msl pada kesedihan; marbahir, pergi kesisi lain, mengasingkan diri; anak bahir, ada
ketidakberesannya, cacat, timpang.
Baho, I. marbaho, mengambil kapur barus. II. baho, sej pohon kayu.
Bahon, mamahoni, membalas, membayar; mamahoni utang, melunasi hutang dengan
bekerja rendah pada yang berpiutang; manjalo pamahoni, menerima kerja untuk
mengganti hutang si pekerja.
Bahota, tondi sibahota, lih tondi.
Bahudung, marbahudung, menarik diri ke hutan dan tinggal sendirian melawan musuh,
bila ia mati dalam perlawanan itu orang tidak akan memperdulikannya dan tidak

diadakan pembalasan; parbahudungan, tempat dalam hutan dimana orang seperti itu
berdiam.
Bahue, sibahue, sej burung hutan.
Bahul, bakul besar dari jerami untuk menyimpan beras atau padi; raja marbahulbahul
na bolon, sikap raja, murah hati, pendengar yang baik, penuh timbang rasa dan berbudi
luhur; bahulbahulhon ma i tu roham, camkanlah dalam hatimu, perhatikanlah itu.
Bahung, sej pohon kecil.
Bahut, I. ikan lele (kecil dan enak). II. bahutbahuton, menderita penyakit kelenjar yang
bengkak, penyakit beguk, diobati dengan sibahut; sibahuton hata dibahen ho,
terganggu pembicaraan gara-gara kau.
Baion, sej pandan yang dipakai untuk menganyam tikar dan bakul.
Bait, baik, cocok.
Baja, sej pohon yang getahnya menjadi bahan penghitam gigi; marbaja, memakai baja;
mamajamajahon, mengoleskan (seperti baja) msl: gambiri pada luka; bajahon tu
roham, camkanlah itu dalam hatimu; lan bajabaja ni rohana, dia adalah penuh dengan
akal muslihat; suhut situtung baja, orang yang memulai bertengkar dan menjadi pokok
pertengkaran itu; sibaja ihur, orang yang kalah dalam persengketaan, bila dua orang
berselisih, maka orang yang kalah itu disebut harus melapukan baja dalam pantatnya.
Bajak, = Batak; sibajak parbinotoan, pengumpul ilmu yang rajin, seseorang yang
karena kerajinannya cepat dapat memperoleh banyak pengetahuan.
Bajan, bagan, rancangan; juga goresan, bekas pola asli yang masih dapat camping;
runtuhan kampung.
Bajang, anak bajang, anak yang lahir cacad, anak keguguran; juga sebagai kata cacian;
aek bajang, air tuban-tuban.
Bajar, masih remaja, muda mengenai manusia dan binatang.
Bajaure, sej tumbuh-tumbuhan yang menyerupai simaremeeme, yang ditaruh dalam
bubu sebagai pemikat bagi ikan.
Baji, bajibaji, baji (untuk memelah kayu); mamaji, membaji; sibaji hau tindang, sibola
aek sasunge, yang membaji pohon tidak rebah dan yang membagi air sungai, yaitu orang
yang mengadakan pecah belah antara orang-orang yang bersatu, pemecah belah.
Bajik, pertanda baik (dipakai dalam pustaha).

Bajiri, tikus kecil.


Bajo, marbajo, mengintip orang, pergi untuk menyamun orang; mamajo, menyerang
orang; bajoan, tempat penyamun bersembunyi; parbajo, penyamun orang, perampok;
mamajo hata ni si Anu, mengamat-amati perkataan seseorang.
Bajogit, bajogiton, terkejut, merinding ketakutan.
Bajora, I. sej tanaman berduri, serta buahnya yang pahit yang menghasilkan getah seperti
baja. II. bajoraon, sangat terkejut.
Baju, baju, baju luar; bajubaju, = idem; baju partahanan, baju yang disalut dengan
potongan-potongan besi; baju pamodil, baju yang dicat merah dengan dapdap yang
dikenakan orang yang menembak di horja; baju ulubalang, kain panjang dari abit
hasumba yang dikenakan oleh para pahlawan; baju udan, mantel hujan; anak baju,
kemeja; marbaju, berpakaian, berbusana, dikatakan tentang perempuan yang belum
melahirkan, karena selama itu mereka menutup teteknya; bila mereka telah mempunyai
anak, mereka membuka baju itu karena lebih gampang menyusui anaknya; na marbaju,
perawan, gadis, remaja; nunga tanggal bajubajuna, ia telah menanggalkan bajunya,
yakni ia telah mendapat anak, itu juga dikatakan tentang binatang msl ayam; mamajui,
mengawinkan satu pasangan dengan lilitkan mereka bersama dengan sehelai kain; di
Angkola mempelai perempuan menerima baju yang dihias dengan mutiara; ari
pamajuion, hari pernikahan; juhut ungkapan bajubaju, daging bagian dada hewan;
bajubaju ni linta, tumbuhan rawa yang daunnya terapung-apung di atas air.
Bajur, baik, teliti, cermat, rapi mengenai pekerjaan.
Bajut, = hajut, tas.
Bak, gampang dibelah, mudah belahan.
Bakbak, mabakbak, terkelupas, mengalir (tentang air mata); mambakbak, melepas,
mengelupas (kulit kayu); sambakbak ulumanis, sebungkus kulit manis, sebanyak sekali
mengambilnya.
Bala, I. sekutu dalam perang; mamala, kawan-kawan yang diundang untuk perang dan
memberi makanan kepada mereka (marhara); bala Toba, penyakit menular yang berasal
dari Toba, kolera; balajau, penyakit yang berasal dari kejauhan; jambala tua (= longit),
potongan daging yang dikirim kepada musuh sebagai pernyataan perang; pajongjong
jambala tua, pernyataan perang. II. sibala, sej pohon hutan yang lembut, tidak cocok
menjadi bahan bangunan.
Balage, pertikaian, perbantahan; marbalage, bertengkar, tidak sependapat;
masibalagean, tidak cocok satu sama lain, saling menyindir, bertengkar, saling berbeda
pendapat.

Balak, kotoran pada kulup penis.


Balanja, tabung bambu yang bercorot dan memakai tutup.
Balanjo, bekal yang dibawa di perjalanan, pangan, persediaan pangan, balanja (mungkin
dari lanja, = bohal ni parlanja); juga: upah, gaji.
Balang, I. ali-ali, ketapel ayun = ambalangan; ulubalang, ahli bidik dengan ali-ali,
pendekar. II. tidak mengena sasarannya; balang do danggurmu, balang do reongmu,
lemparanmu tidak mengenai, lontaranmu tak kena.
Balanga, belanga, kuali dari besi; balanga saruam, sej kuali yang besar.
Balatuk, tangga; balatuk tunggal, sebatang kayu yang ditakik-takik hingga bisa dipakai
sebagai tangga; santi balatuk, semua laki-laki bertanggungjawab untuk turut bertempur
dalam perang (balatuk disini sebagai pars pro toto untuk seluruh rumah) pengaman
tangga, penanggungjawab keamanan; balatuk sidean parnaehan, tangga yang
mempunyai banyak anak tangganya, nama tangga rumah dalam doa-doa yang beralamat.
Balau, biru; mamalaui, membelau cucian, membirukan.
Balbal, pentung, kayu pemukul, belantan, gimbal, pukul dengan gada, banting;
mambalbal, membanting, memukul, msl bagot yang harus dipukul lama sebelum tuak
keluar; mambalbali, membantingi orang, memukul.
Bale, I. takaran, = 1/4 solup (= tangkar); mamalai, menjual padi dengan bale, maka:
dalam jumlah kecil. II. balai, pondok kecil; bale ni na mate, rumah mayat yang kecil di
atas kuburan; bale ganjang, tempat bermalam; balebale, gubuk-gubuk, pondok, teratak,
dangau.
Baledang, nama sej ikan laut.
Balemun, harimau yang besar.
Balerong, belerong.
Balga, besar, gemuk, kuat; lam tu balgana, semakin besar; balga hatana, omong besar,
membual, pembicaraan kasar dan menyakitkan hati; marsibalga, marnabalga, tidak
sama besarnya, berbeda besar; habalgaon, besarnya; pabalgahon, memperbesar,
memperluas; na balga, orang yang berkuasa, pembesar; balgana i, betapa besar.
Balge, = balga, besar.
Balging, I. sambalging, sekerat, sepotong. II. tidur tanpa selimut atau pakaian, telanjang.

Balguk, na balguhan, = na balga.Bali, diusir, dikeluarkan dari kumpulan, dikucilkan,


menyeberang, menular (penyakit); sahit na olo bali, penyakit yang menular; parbali,
penjangkit; pabalihon, mengusir, mengeluarkan, membuang; marbalibali, bersifat
menular (ten- tang penyakit); habalian ni huahua, tempat pembuangan kuah, tumpuan
ampas, orang yang selalu dituduh.
Balian, (berhubungan dengan bali) bagian luar, luar kampung; di balian, di sawah; di
balian ni, di luar; tu balian, ke sawah, ladang; parbalian, laki-laki (suami) yang bekerja
di luar (baliknya isteri yang disebut pardibagas, pardi-huta); bagian luar;
parbalian,laki-laki yang bekerja di sawah atau ladang; dung salpu parbalian, bila para
lelaki telah meninggalkan kampung.
Baliang, sej tumbuhan merambat.
Baliga, sisir pada perkakas tenun.
Balige, (= baliga?), nama kota pinggir Selatan Danau Toba.
Balik, terbalik, terputar, sisi sebelah, lain dari yang sebenarnya, salah, keliru; pabalik,
memutar balikkan (msl kata-kata); P.B.: molo sipabalik tano, dodak lompanna, molo
sipabalik hata juhut lompanna, pengolah tanah, berlauk dedak, pengolah kata, berlauk
daging; marbalik, berpaling, memutar, murtad; marbalian mata, berputar-putar
mengenai mata; sibalik mata, yang suka menipu, memperdaya seperti tukang sunglap;
sibalik bija, = sibalik mata, juga sej parsili yang membuat penyakit berbalik; sibalik
hunik, merah fajar, langit yang menguning di waktu pagi; balik buhu, unit perapian
dapur yang terbuat dari kayu; marsibalik, mendelik (mata); baliksa, baliksa apala,
apalagi, justru sebaliknya, malahan; di balik ni i, kecuali, sebaliknya; di balik ni pintu,
di belakang pintu; pamalik, tengkulak, pedagang perantara; balikbalik, lapis jerami atau
daun pisang untuk membagi daging; mamalikmalik, (dibalibalik), mengikat tangan
orang di punggungnya; balikbalik angin, pohon yang daunnya putih-putih sebelah
bawah dan nampak bila ditiup angin; balikbalik anduri, sej permainan pada mana
belakang anak-anak satu sama lain mengenai dan tangan mereka saling berpegangan
sehingga mereka terombang-ambing ke atas ke bawah; lih juga: anduri; balik, pisau dua
mata; balik rohana, berobah sikap, berobah pendapat, dikatakan tentang seorang gadis
yang berobah sikap terhadap seorang pemuda; balik tahe, (balik), malah sebaliknya;
balik....balik, baik..., maupun (Angk) : barik.... barik); habalian, baliknya, lainnya,
lawannya.
Balimbingan, motor bis yang kecil.
Baling, baling, berputar, serong karena angin; mamalingi, membengkokkan;
marbalingan, berputar tentang benda-benda; baling, tang pembaling mata gergaji;
balingbaling, baling-baling, msl alat mengusir burung dari sawah; marbalingbaling,
senantiasa berputar-putar.

Balingbing, belimbing; balingbing hau, sej pohon tamarinde; balingbing andor, sej
kacang tanah.
Balingkas, mamalingkas, memeriksa semua dengan tangan, mengacau-balaukan.
Balingkuhu, tungku dari kayu sebagai pengganti batu.
Balingsu, tarbalingsu (dari baling?), terkilir, keseleo, terpelecok (tentang tangan dan
kaki)
Balintang, kayu pengikat pagar yang dipasang melintang.
Balisa, gelisah, tidak tenang; balisaon mata, mata tidak mau tidur.
Baliung, beliung; habahaba sipoting baliung, pusaran angin (dari baling).
Ballong, lambat, perlahan sewaktu berjalan dan dalam perbuatan.
Balo, balo roha, senang; pabalo roha, (= paombun) menyenangkan orang, membuat
hati senang dengan mendengarkan orang; dipabalo, memberi reaksi atas obat yang
dimakan.
Balobas, tongkat berbentuk belebas yang dipakai sewaktu bertenun, belebas; balobas ni
hata atau ulaon), pokok utama.
Balobat, sej ulos.
Balobung, dalan balobung, jalan besar dan lempang (mungkin ada hubungan dengan
lobung, lempang, terbuka, dimana musuh tidak ditakuti).
Balok, parit yang menandakan batas, batas, watas; marbalokhon, berwataskan;
parbalohan, perbatasan; hotang pamalok, seutas rotan dengan mana orang menarik
garis lurus di ladang untuk membuat parit-parit kecil antara batang-batang padi; hombar
balok, tetangga terdekat, yang berbatasan langsung; paorot balok, menggeser patok
batas; balokbalok, uang atau cincin dari pasien kepada datu agar penyakit itu tidak
menular pada dukun; hau balok, pembidangan dari balok-balok besar di atas mana
rumah dibangun (Angk)
Balom, getah pohon meang.
Balontung, bunga api yang berpui-pui di atas api.
Balope, daun pisang yang dipakai sebagai pembungkus sigaret.
Balos, mamalos, mamaloshon (tu), membalas, membalaskan; marbalos, berbalas,
mendapat balasan; mamalos surat, membalas surat; pamalosan, pembalasan; balos ni,

balasan, akibat dari (baik hal yang baik maupun hal yang jahat); uhum na roa balos ni
uhum na denggan, budi dibalas jahil.
Balsak, marbalsakbalsak, memercik mengenai darah.
Baltang, ulat-ulat lalat yang terdapat di luka-luka.
Baltuk, na baltuhan, besar (hanya di Toba). Balu, I. mabalu, dalam keadaan janda,
duda; na mabalu, janda, duda; manghabaluhon, balu dari mendiang si....; na
hinabaluhon ni si B, janda/duda mendiang si B; sai huhabaluhon ma ho, cacian di
antara suami-isteri; bagusan kau duluan mati. II. ronggur balu, petir dahsyat.
Baluam, sej pundi-pundi tempat uang.
Baluang, ikat pinggang dengan kantongan uang diselipkan.
Baluangja, rantai kecil pengikat tangan.
Balun, mamalun, gulung, menggulung (tikar); balunan ni abit, = balunan, simpul yang
mengikat pakaian, dalam simpul ini disimpan segala sesuatu; paramak so balunon,
seorang yang kaya yang sering kali menerima tamu sehingga tikar untuk tamu tidak
pernah digulung.
Balungbalung, penyakit pada perkencingan anak-anak; balungbalungon, menderita
penyakit balungbalung.
Balungun, begu sibalungun, hantu, penyakit yang berasal dari si Balungun.
Balut, mamalut, memalut, membungkus; mamaluti, membaluti, membungkusi;
mamaluthon, membalutkan; balutan, balutan, bebat; tali balut, tali balut, untuk
membungkus.
Bana, montan bana, = marhangoluan, lih ontan.
Banda, parbandaan, kuburan; mamandahon, mengebumikan, mengubur.
Bandar, pondok tempat bermalam, sering dipakai sebagai nama kampung; Bandar Pulo.
Bandat, lamban, berat, lambat.
Bandaulu, nama semacam tumbuh-tumbuhan yang harum baunya dan menyerupai
banebane.
Bandera, bendera, panji-panji.

Banding, I. agak berjauhan se-dikit, tidak ramah lagi terhadap orang. II. terpisah;
pabanding, menyampingkan.
Bandol, (tentang makanan) ke-ras, alot, kenyal; = bendel.
Bane, I. siala bane, pemberian (jatah) yang teman-teman sekampung menerima kalau
seorang gadis dari kampung itu dinikahkan atau kalau sawah atau ladang dijual. II.
banebane, tumbuhan yang berdaun wangi.
Baneara, tumbuhan yang kalau diaduk dengan arang, menjadi bahan pewarna kain
(ulos).
Banga, lebar, terbuka lebar-lebar.
Bangal, kering tentang air susu wanita; tentang enau yang tidak menghasilkan tuak lagi.
Bangar, besar; lali bangar, elang besar; na bangarbangar, besar (tentang manusia dan
ternak).
Bangbang, lebar, luas, lapang, longgar.
Bange, tano bange, sej batuan putih dan asam (tanah liat) yang halus dan lunak yang
bisa dimakan karena dianggap enak sebagai sedapan.
Bangga, = banggal.
Banggal, besar, kuat; mabanggal, lebar mengenai dada dan muka, bertulang.
Banggang, = banggal.
Banggar, (juga banggal), besar, kuat.
Banggas, kuat, keras hati.
Banggik, sej biawak; rungkung banggik, sej pohon kayu.
Bangging, sambangging, sepotong, segumpal daging.
Banggor, sedikit serak, agak parau.
Banggua, sibanggua, = subang, dilarang.
Banggungbanggungan, sej ampang membawa daging.
Banggur, sedikit panas.

Banggura, sibanggura, sibanggua, bdk pungga.


Bangka, (= talha), takik pada balatuk; mamangka, menakik batang kayu supaya bisa
dipanjat; bangka rohana, terluka perasaannya.
Bangkal, I. timbaho bangkal, sej tembakau Batak. II. bangkalbangkal, tidak subur
(tentang tanah).
Bangkang, terlalu besar, terlalu tua; bangkang ompaon, terlampau besar untuk
digendong; bangkang daging, kaku.
Bangkar, kulit pohon enau yang keras yang terdapat pada cabang bawah dan meliliti
ijuk, bersama ijuk ini merupakan bahan yang berharga untuk menutup atap; bangkaran,
bunting (tentang ternak); parsili bangkar, orang-orangan (parsili) yang terbuat dari
pelepah enau, sebagai silih penangkal cedera wanita hamil.
Bangkara, wilayah dan tempat pemukiman Raja Sisingamangaraja di Selatan Danau
Toba.
Bangke, bangkai binatang atau jasad orang yang meninggal; bangke ni duhut, =
bangkiang, arun bangke, demam merana (silupa).
Bangki, sibangkion, air, gulokgulok ni sibangkion, = dengke, udang dan segalagalanya yang hidup di dalam air.
Bangkiang, rumput dan tunggul jerami di sawah yang sewaktu mengerjakan sawah itu
dimasukkan untuk menjadi pupuk.
Bangkin, tidak senang, gundah, suram, murung; bangkin rohana tu ahu, dia tidak
merasa enak pada saya, dia menentang saya.
Bangkir, I. sambangkir, satu rupiah; rupia bangkir, satu rupiah (bukan rupia tali; sada
tali = 25 sen). II. mambangkir, memotong dan memelah hingga sisanya tak berarti;
pabangkirbangkir, membelokkan ke kanan ke kiri; mabangkir, lepas (potonganpotongan kecil dari luka). Bangkiring, tali pengikat, msl kebaya pada pinggang (ganti
kancing).
Bangkirison, kurus kering (tentang orang atau anjing).
Bangkit, bangkit, berdiri, dinobatkan (jadi raja); bangkit raja, dinobatkan jadi raja;
pabangkit, mengangkat seseorang ke kedudukan terhormat; hababangkit, penobatan,
pengangkatan, pelantikan.
Bangko, darah daging, perangai, khasiat, akhlak, tabiat, sifat, watak, perilaku (tentang
manusia dan binatang); bangko hian, sifat alami, asli, sifat yang mendasar; bangkona i,

sudah sifatnya itu, tidak dapat diobah-obah, lazim demikian; juga: pangalahona do i,
lazim demikian, tidak dapat diobah-obah.
Bangkol, lamban bergerak, perlahan-lahan, sungkan, enggan, berat hati, tidak suka;
bangkol rohangku, enggan aku, berat hatiku, saya tidak suka (lawan: gigir).
Bangkos, berbau tak enak, berbau busuk (mengenai nafas).
Bangku, bangku; marbangkubangku, berbentuk bangku, berbangku-bangku.
Bangkudu, bengkudu, air akarnya menghasilkan getah warna merah untuk mewarnai
benang tenunan; P.B.: sinuan bangkudu, tigor dangkana, mardalan pangulu,
ditimbang hinatana, bengkudu ditanam, dahannya lurus, kalau pemimpin berjalan,
semuanya yang dikatakannya ia mempertimbangkannya. Bangkurak, = tangkurak,
tengkorak.
Bangkurung, sej jangkrik hitam.
Bango, dewasa, bersifat kelaki-lakian.
Bangsi, sej kampak, beliung.
Bangso, bangsa, kaum.
Bangun, I. = domu, bangunan ni roha, kesayangan teman karib kepada siapa segalagalanya dapat dikatakan (= hasudungan ni roha); sabangunan, sepasang, satu
perlengkapan; ogung sabangunan, seperangkat gendang; ulaula tonun sabangunan,
satu set alat tenun; ulaula ni tungkang sabangunan, seperangkat alat tukang;
mamangunmanguni, mengadopsi secara pesta seorang yatim-piatu dalam marga yang
asal usulnya tak jelas. II. bangunbangun, sej tumbuhan sayur; bangunbangun ni begu,
sej tumbuhan liar; bangunbangun na bara, sej tumbuhan liar.
Baning, kura-kura yang besar.
Banjar, I. deretan, baris; sambanjar, satu deretan, sebaris. II. = huta, kampung; P.B.: tais
pe banjar ginjang, mandapot do i raja huta, bagaimanapun panjangnya sebuah
kampung, terdapat juga pemimpinnya.
Banje, beres, tuntas, komplit; nunga banje, persoalan sudah beres; banjebanje ulaon,
tuntas pekerjaan, beres pelaksanaan tugas tanpa gangguan, tidak terbengkalai. Bansat,
lambat, lamban.
Bansir, terserpih; mamansir, menggoyahkan, mengeping, menyerpih; sambansir,
sekeping; bansir panailina, pandangannya marah, marah kelihatan.
Bansor, iba, kasihan, sedih tetapi tak dapat menolong, menaruh sangat belas kasihan.

Bantal, bantal.
Bante, mamante bodil, menyiapkan bedil untuk ditembakkan; parbantebantean,
sesuatu yang dipakai untuk membalas dendam; bantebante, sisa (uang modal) msl orang
menjual kulit kuda mati, uang kulit yang sedikit itu disebut bantebante.
Banto, jaring untuk menangkap burung.
Banua, negeri, jagad, daerah, benua, dunia wilayah; banuaginjang, kayangan, jagad
atas, benua atas tempat tinggal dewata; banua tonga on, jagad tengah, dunia ini, bumi
ini; banua toru, jagad bawah, benua bawah, tempat tinggal begu; banua banyak dipakai
dalam nama wilayah: Banua Rea, Banua Aji.
Bao, tingkat kekerabatan: isteri saudara laki-laki isteri seseorang; atau : suami saudara
perempuan suami seseorang; juga: menantu laki-laki; dalam adat Batak dilarang keras
menikahi bao, kalau menjadi janda; bao rohana, hatinya agak risih, mulai renggang
yang sebelumnya akrab; anak baobao, semua orang dari marga lain daripada marganya
sendiri, bisa mengawini puterinya, juga putera-putera seorang lelaki yang tinggal di
rumah mertuanya, bao, juga: sapaan untuk seorang laki-laki; baobao ni api, boaboa ni
api, lih boa.
Baoa, lelaki, seorang laki-laki, pria; baoa parhalang ulu, atau baoa parjuluon, pria
sebagai kepala rumahtangga; baoa parbalian, pria, karena dia bekerja di luar (sawah,
ladang); sangkar so baoa, perempuan yang berwatak laki-laki; baoa adi, lih. adi.
Baoang, bawang.
Baor, I. mabaor, hanyut, mengalir, terbawa oleh air; dibaori aek, dihanyutkan air. II.
baorbaor, per di dalam jam, pelantik di dalam bedil, picu perangkap, jerat; baor ni hail,
pelampung pancing, joran; pamaoran, sengkang.
Baot, baotbaoton, salah bicara, mencaci.
Bap, tiruan sesuatu yang rebah; marbabap, rebah.
Bara, I. kolong rumah, tempat tinggal ternak waktu malam, kandang; bara ni hoda,
kandang kuda; pabarahon, memasukkan ternak ke kandang; sijalo bara, nama kerabat
yang pada mengawinkan perempuan menerima bagian yang terbesar setelah parboru;
bagian ini adalah tau pabaraon, yaitu yang dapat dimasukkan ke kandang, jadi ternak,
oleh karena itu orang ini disebut juga pamarai, oleh sebab dia menerima mas kawin (=
yang membawa ke kandang) bagiannya disebut juga upa pamarai. II. na bara, cokelat
(tentang warna kuda dan pakaian); sibara mata, sej burung. III. barabaraon, pertanda
usia anak kecil: berumur satu sampai tiga bulan.
Baragas, babi hutan.

Barak, barakbarak ni hambing, kandang kambing.


Barakbak, jaring untuk menangkap burung.
Barang, barang, benda, barang dagangan.
Barangan, sej pohon, yang bu- ahnya dapat dimakan.
Barangsi, = na so uhum, tidak pantas, tak senonoh, kurang ajar, kotor; hata barangsi,
kata-kata tak senonoh.
Barani, berani; barani ibana, berani dia; habaranion, keberanian.
Barasbas, terlalu ramah di situasi yang tidak pantas.
Barat, melintang; pabarat, me-lintangkan; pamarati di hata,memutarbalikkan katakata; ba-rat pamerengna, matanya marah;Huta Barat, wilayah di Silindung; mamarat,
melintang, me-malang.
Barbar, mambarbar, mengerjakan kayu atau batu dengan rimbas, menetak, mengampak,
memarang; tungkang pambarbar, pengampak, orang yang ahli dalam merimbas.
Barebe, sej rumput.
Barerang, belerang; nota: sering huruf l dalam bahasa Indonesia menjadi r dalam bahasa
Batak, msl layar - rayar; lapar - rapar; kelambir - harambir; iar - riar; luar - ruar;
tano barerang, tanah belerang.
Bari, I. basi, mengenai rasa msl nasi, juga: citarasa dalam mulut; baribari, basi; daon
bari, (obat terhadap rasa basi) sekapur sirih atau tembakau; manghabarion,
memperdulikan sesuatu. II. bari = asi; bari roha = asi roha.
Baria, peka, mudah merasa sakit, msl tentang mata, juga: arti kiasan, mudah tersinggung.
Bariba, sisi, seberang, sambariba, sebelah, separoh; horbo sambariba, setengah
kerbau; sambariba horbo, satu daerah yang bertanggungjawab untuk setengah kerbau
pada pesta horja; sambariba musu, separoh musuh; parbaribaan, ukuran setengah
hewan; jabu bariba, rumah sebelah; tabo hata sambariba, ucapan sepihak enak
didengar (sebelum didengarkan pihak lain); ndang martopap tangan sambariba, mana
bisa bertepuk tangan sebelah, satu orang saja tidak bisa mulai bertengkar; di bariba on,
di pihak sini; di bariba an, di seberang sana; di bariba, di seberang, di luar negeri; di
bariba ni, di seberang; di bariba ni dolok an, di balik gunung sana; tu bariba, ke balik,
ke seberang.
Baringbing, balung ayam jantan; baringbingon mata, sej penyakit mata (yakni kelopak
mata yang berdaging tumbuh); baringbing ni dolok, punggung gunung. Baringin, I.

pohon beringin; parbaringin, = parsanggul baringin, agama kebatinan Batak, imam


agama kebatinan, yang bersanggulkan daun beringin pada upacara kurban; manjungjung
baringinna, mempertahankan wewenang, otonom, mandiri, tidak tergantung pada orang
lain (dikatakan tentang harajaon atau desa yang mandiri). II. kuda atau ayam jantan
(menunjukkan kelamin); marbaringin, (tentang hewan) bersetubuh; mamaringini,
mengawinkan ternak.
Bariris, (ada hubungan dengan baris), berbaris, baris, teratur, berjejer.
Baririt, = bariris.
Baris, I. baris, jalan yang biasa dijalani hewan; P.B.: barisbaris ni gaja di rura
pangaloan, molo marsuru raja, denggan ma nioloan, ia so nioloan, tumunda
hamagoan, molo oloan, dapotan pangomoan, barisan gajah, di lembah pangaloan, bila
raja bertitah, elok diyakan, bila tak diyakan, berakibat merugikan, bila diyakan, alamat
keberuntungan; marbarisbaris, berbaris-baris, berjejer-jejer; barisan, barisan, jajaran.
II. mamaris, memestakan seseorang yang baru luput dari tangan musuh, menyambut
tamu agung atau orang yang baru dilepaskan dari pasungan.
Barita, berita, kabar, pesan, penghormatan pribadi; barita mago, berita buruk, kabar
jelek; barita gabe, kabar baik, berita sejahtera; barita angin, kabar angin, desas-desus;
barita na uli, Injil, Evangelium; barita las ni roha, berita suka cita; barita, juga:
terkenal, masyhur; sega baritana, rusak nama baik; tarbarita, terkenal, termasyhur;
mamaritahon, mengumumkan, memberitakan; parbarita na uli, atau siboan na uli,
pembawa berita baik; natarbaritaan, amat termasyhur, yang paling terkenal.
Barjing, barjing panaili, marah, melihat dengan tak senang hati; barjing roha, tidak
senang hati, merasa tidak puas.
Barjit, terasa mulai basi sedikit (tentang tuak).
Barnit, (= bernit), berduka cita, bersedih hati, perih, sakit.
Baro, bisul, abses, barah, borok; baroon, berbisul, bisulan; baro buni, disentri amubawi;
baro rarat, kanker; baropapan, bisul yang keras; baro imbulu, bisul pada akar bulu
rambut; baro ulok, radang pada limpah; baro habang, sengal, encok, jerawat; songon
aeon baro, seperti sakitnya bisul, penyakit atau penderitaan yang tak memancing
perhatian orang, sakit tapi tak bahaya (oleh sebab dia yang bisulan itu tidak dikasihani).
Baroba, = ambaroba.
Barobo, mambarobo, mencuri.
Barombom, besar (tentang badan manusia).
Barse, barsebarse, bakul dari jerami yang sudah tua.

Barsi, bersin; barsibarsi, bersin.


Baru, (pendekan dari imbaru), baru; taon baru, tahun baru.
Baruang, beruang; horbo sibaruang, kerbau yang ada bintik putih sekitar matanya dan
punggungnya putih; biang sibarung, anjing yang ada bintik putih sekitar matanya.
Baruas, beruas.
Barubus, tempat dalam mana orang menyaring air abu untuk mendapat mesiu.
Barunjat, ulos barunjat, sej ulos.
Barung, satu duit, duit logam yang dulu berlaku. II. sibarung, burung bangau. III.
barungbarung, gubuk, dangau, pengepungan.
Barungbung, lembah antara dua gunung.
Barunge, sej pohon kayu.
Barur, bekas pikulan, garis, kerut, jalur, balur, gerugut; marbarurbarur, berjalur-jalur,
berbaris, berkerut, bergerugut (msl tanduk rusa); baruran, petak untuk tanaman msl
kebunubi (gadong).
Barut, gondok; baruton, gondokan, bergondok.
Barutu, marbarutu, kasar, tidak rata mengenai permukaan, tidak mulus.
Bas, tiruan bunyi "bas"; marlabas, bunyi tembakan.
Basa, I. ramah, baik, karunia, murah hati, suka memberi; marbasa, berbaik, bermurah
hati; denggan basana, kebaikan, kemurahan hati; mardenggan basa, bermurah hati; asi
roham, denggan basam, doa: berbelaskasihan dan bermurahhatilah Dikau; basabasa,
pemberian, anugerah; mamasamasahon, (dibasabasahon), meng- (di-) anugerahkan;
ngenge basa, cacar air yang kecil dan tidak bahaya; dalmet batu pinasa, lambok soada
basa, lembut batu nangka, berbicara manis tidak suka memberi, budi bahasa baik tanpa
pemberian; uli basa = denggan basa. II. basa (dari =masa) menunjuk waktu yang akan
datang, berikut; basa onan, pekan berikutnya; basa minggu, minggu yang akan datang;
basa adui, kelak di kemudian hari; na basa onan i, hari pekan yang baru lewat; na basa
minggu i, minggu yang baru lewat.
Basahan, = basan, kain yang buruk.
Basan, pakaian bekas pakai, basahan, celana mandi, celana yang dikenakan di waktu
mandi atau pekerjaan kotor.

Basang, nae basangbasuhi, demikian disebut tataring (perapian) pada upacara


persembahan (mangupa) sambil melumaskan makanan pada benda-benda tersebut.
Basar, I. ramah, manis, lemah lembut, suka memberi; basar manamuei, suka menjamui
orang; habasaron, kebiasaan suka memberi dan menjamu orang, bermurah hati. II.
basar, besar, agung; tuan basar, tuan besar. Basbas, mambasbas, mengeluarkan akar
pohon dari tanah dengan memakai kayu dan baji.
Basbason, jerami dari ri atau hadudu yang dipakai sebagai atap.
Base, basebaseon, buruk, tua, usang, aus, lusuh karena sudah lama dipakai.
Basi, sejumlah uang yang masih
perlu dibayarkan untuk menggenapi jumlah itu: (= panendek, lih tendek).
Basiang, sej tanaman yang daunnya dipakai untuk menganyam.
Basiha, = tiang.
Basir, duri, benda tajam seperti bambu runcing yang dimasukkan ke tanah sebagai rancau
terhadap musuh; hona basir, kemasukan duri atau benda tajam; tarbasir, idem;
basirbasir, merasa dirinya seakan-akan ditusuk.
Baso, I. adat istiadat, adat sehubungan dengan apa yang terlarang; na umboto baso,
orang yang tahu aturan, msl dalam pembicaraan; gilogilo baso, gangguan jiwa yang
enteng pikirannya tidak waras. II. baso = hambar, hambar, kehilangan rasa aslinya;
hapur na baso, kapur yang tak ada kekuatan lagi, tawar; baso parbinotoan,
pengetahuan yang tidak tepat lagi, tidak persis. III. baso, bahwa dalam kalimat yang
menegaskan; hudok baso hatangki, kukatakan bahwa ucapanku benar; juga: basa. IV.
sibaso, laki-laki tetapi terlebih wanita yang karasukan roh; juga: bidan yang sekaligus:
dukun; sibaso na bolon, medium; juga: sebutan roh ompu parsadaan ni sada horja,
nenek bersama dari seluruh kesatuan persembahan, dari dia diharapkan berkat kelahiran
anak. V. baso, berkurang mengenai kesaktian dan dukacita.
Basta, = isara; basta baoa, sifat khas lelaki.
Basu, mamasu, mencuci.
Basuhi, lih. basang.
Basung, tangkai kapak.
Batahi, cambuk, cemeti, alat penyiksa, tongkat.
Batak, mamatak, menunggang kuda tunggangan sambil memacunya untuk jalan cepat;
batak hodami, larikan kudamu itu; piga dan batahonmu, berapa lama kau tempuh

dengan menunggang kuda; habatahon, masalah batak, adat dan hukum suku Batak;
manghabatakhon, menterjemahkan dalam bahasa batak, membahasabatakkan; batahi,
tongkat penggiring ternak; arti kiasan juga: cemeti, cambuk.
Batang, batang kayu, dasar arus sungai, peti mayat; juga: pembantu bilangan; dua
batang, dua buah, dua biji; batang ni hau, pertengahan batang kayu; batang aek,
sungai; batang toru, nama sebuah sungai Batang Toru di Tapanuli Selatan, dimana aek
Sigeaon dan Situmandi, bergabung; pamatang, badan, tubuh, sosok (kata asal: batang).
Batangi, sabatangi, sawah sebesar satu teras; batangi niapus, sumpah, hapus seperti
pematang (lih. gana).
Batarbatar, rumah jaga dari mana orang mengamat-amati musuh juga: panggung bambu
di atas air danau tempat para nelayan duduk sewaktu membuang jalanya.
Batara, I. Batara Guru, salah satu dari tiga dewata Batak. Gelar lengkapnya, batara
guru paniangan, batara guru panungkunan, batara guru pandapotan,
panungkunan ni uhum, pandapotan ni patik di jolma manisia, dalam doa Batara
Guru serentak dipanggil bersama Soripada dan Mangalabulan (Malabulan) dan Mula
Jadi Na Bolon, yang empat ini adalah dewa yang tertinggi; yang tiga pertama hanya
disebut saja dewa yang tiga, ketiga dewa. II. bataraon, ganas, marah sekali; batara
inaina, seorang laki-laki yang bertengkar dengan para perempuan di kampung.
Batas, batas.
Batil, panci masak untuk candu.
Batin, batin, dalam batin, tersembunyi, rahasia.
Bating, cerdik, pandai mengenai datu.
Batis, keping, penggal, kerat, potong; sambatis, sepenggal, sekerat, sepotong (msl
sepotong kayu yang dipotong lu-rus); mamatis, memotong lurus.
Bato, bongkah tanah sebagaimana dipakai untuk mendirikan kubu (galogat); tano bato,
kubu dari tanah; partanobatoan, idem.
Batong, potongan badan yang kuat dan buntak.
Batoran, = aturan.
Batos, I= batas. II. mamatos, mulai, memulai.
Batu, batu, batu timbangan, biji buah; batu garaga, batu yang ditemukan pada daerah
dimana ada air belerang; batu bodil, batu api (hitam); batu rese (rase), batu kersik; batu
ping, batu keras agak licin; batu peo, granit; batu parbue, batu pasir, lapisan tanah yang
lama-lama mengeras; batu ranggisgis, batu apung; batu loting, batu api yang kemerah-

merahan; batu mamak, batu yang sangat keras, batu karang; batu sindor, batu yang
curam ke atas; P.B.: batu sindor na so hasigean, batu mamak na so hagairan, karang
yang curam yang tak didaki, batu karang yang tak bisa digaruk, artinya: tak terkalahkan;
batu arang, batu arang; batu ni manuk, telur ayam; batu harang, batu karang (sakit
ginjal); batu harangon, penyakit ginjal; batubatu, pelir, dakar; batu holing, batu kilat,
batu merah yang digosok buat pewarna ukiran batak; batu ni jala, batu pemberat jala;
sira batu, garam bungkal; batuan = batu ni dasing, batu timbangan; batuan ni uhum,
vonnis, keputusan pengadilan; batu ni sipanganon, uang yang diberikan serta makan
sewaktu mengunjungi sanak saudara; batu ni ruma, hamba yang semenjak nenek lakilakinya berada dalam rumah, satu ungkapan yang kasar; tano na batuon, tanah berbatubatu; mamatui, menimbang dengan batu; juga: meletakkan batu dibawah balok-balok
rumah sebagai alasan.
Batuk, batuk; batuhon, menderita batuk; batukbatuk, terbatuk-batuk terus-menerus;
mamatuk, memberi tanda kepada seseorang dengan jalan berbatuk.
Bau, I. bau, berbau busuk; sibau indahan, seorang yang sangat dibenci sehingga
makanannya berbau busuk; baubauan, segala sesuatu yang enak baunya; bau jobat,
musuh, yang sangat dibenci; juga: tembakau yang berbau busuk. II. mambau,
menganyam dengan kercut atau rotan.
Bauk, bulu pada tubuh, juga: janggut.
Baul, baulbaulon pamanganhu, saya salah kata.
Baunde, sibaunde, sej pohon kayu.
Baung, ikan baung yang menyerupai sibahut.
Baunge, ladang, seorang raja digelari nampuna tombak nampuna baunge.
Baus, sombong, congkak; bausbaus ni igungna, hal menarik hidung ke atas, congkak,
tinggi hati; mambaus igungna, menarik hidung ke atas.
Bauta, I. berakhir, telah selesai hingga tak perlu lagi disebut (dari bau utauta? = bau
busuk, jangan buka lagi). II. bauta ni huta, orang terkucil di satu kampung (dari bau
huta?).
Bawa, lih baoa.
Bayo, orang, bung, lelaki; bayo an, lelaki ini.
Be, I. distributif, setiap, masing-masing, tiap-tiap, ditempatkan di belakang predikat; laho
be ma nasida, masing-masing mereka pergi; dijalo nasida saotik be, mereka masingmasing menerima sedikit; masitopot hutana be, mereka pergi ke kampungnya masingmasing; masidok hatana be, tiap-tiap orang berbicara; asingasing be, tiap-tiap orang

berlainan. II. Dalam kalimat ingkar: lagi; ndang be, tidak lagi; unang be mulak tuson,
jangan pulang lagi kesini; unang be taringoti i, jangan singgung itu lagi.
Bea, = barang, manang, atau, hanya dipakai dalam pustaha.
Bean, bentu be yang diperpanjang.
Beang, pasung; tarbeang, terpasung; beangan, pasungan; mameanghon, memasung.
Beangbeang, tumbuhan air berbunga putih; beangbeang tur, sej tumbuhan yang
daunnya dipakai sebagai sayur.
Bearbear, dubur, anus mengenai manusia dan binatang.
Beasa = boasa, mengapa, kenapa?
Beasi, = beasa.
Beat, sorong mengenai mulut, lih jeat; dipambebeati, menyerongkan mulut.
Bebe, mabebe, diputar, menjadi lembek dengan memutarnya; mambebe, memutar,
memulas, menggulung, msl kulit kerbau; mambebe dihilala, terasa adanya royan;
pambebe, royan; mambebe hoda, menjinakkan kuda dengan memutar kupingnya;
pabebebebe, memutar-mutar kesana-kesini.
Bebeati, mambebeati, menarik mulut yang jelek untuk menunjukkan hinanya, lih. beat.
Bebeng, lih beng.
Bebenesan, = bobonosan, menjadi takut.
Bedu, kambing gunung.
Bege, umbege, mendengar; tarbege, kedengaran, terdengar; parbinegean, indera
pendengaran; marparbinegean, dapat mendengar; marbinege, dapat mendengar;
patubegehon (dipatubegehon), memperdengarkan; holan begena i di ibana, ia hanya
mendengar (tetapi ia tidak melaksanakan apa yang didengarnya); pabegebege,
menguping, mendengar-dengarkan.
Begu, I. roh yang mati, selama manusia hidup rohnya disebut tondi, bila ia mati akan
disebut begu, sebagai begu ia ditakuti; kepada begu dipersalahkan semua penyakit dan
semua malapetaka; oleh sebab itu begu adalah juga: roh jahat, hantu khayal; begu antuk,
penyakit kolera; begu sorposorpo, penyakit yang timbul mendadak; beguladangon,
tiba-tiba sakit sepulang dari ladang (diserang oleh begu yang tinggal di ladang); begu
sorngot, terserang penyakit menular yang payah sembuh; hona begu, jatuh sakit;
dipodomi begu, mimpi tertekan hantu; sipelebegu, animis, penyembah berhala;

parbegu, idem; mamele begu, memberi sesajen pada mahluk gaib; P.B.: taganan do
mangadop di jolma unang mangadop di begu, lebih baik berhutang pada manusia
daripada terhadap hantu: ajakan untuk memberi sesajen; panganan begu, tempat sesajen
di atas kuburan; begu aha, agiaaha, apa-apaan? apapun; begu aha soada, apapun tidak
ada; tu begu aha? untuk apa? ndang huboto manang begu aha i, tidak tahu aku untuk
apa itu; anggara na begu, hari ke-24 dalam bulan; lampulampu ni begu, kupu-kupu
berwarna-warni (karena begu mempunyai yang terbagus). Cara hidup hantu itu dianggap
janggal dibandingkan dengan hidup manusia, msl turun tangga dengan kepala ke bawah,
tidur siang hari dan berjalan-jalan pada malam hari. Apa saja yang janggal; dinyatakan
dengan kata-kata begu; usung begu, membawa barang secara janggal; ompa begu,
menggendong anak secara janggal; tali begu, tali kasut,; macam-macam begu yang
berkonotasi buruk: begu jau, begu toba, begu laos, yang membuat orang sakit tiba-tiba;
begu antuk, begu nurnur, begu ladang, begu siharhar, begu siherut, begu
surpusurpu, begu sorpa, begu pana, begu rojan, begu laut, begu sirumata, hantu
biasa yang tinggal di udara; isaisa, somorsomor, begu namora, dewi air; begu
namoraon, jatuh sakit karena dewi air. II. na begu, gagah berani (mungkin; seperti
begu); habeguon, keberanian.
Beha, bagaimana; juga: boha; manang beha, bagaimanapun; manang beha pe,
bagaimanapun juga; ndang adong beha rohangku, bagiku tak apa-apa, sama saja; beha
do pangalahona umbahen, bagaimana rupanya sehingga....
Behet, marbehetbehet, (tiruan bunyi), mengembik, mengenai kambing dan domba.
Bejek = puspus, mengerjakan sesuatu dengan rajin; sibejek, uang.
Bela, sidang bela, nama begu.
Belbel, = bilbil, mambelbel, melepaskan daging dari tulang; mambelbel hata, bertanyatanya terus-menerus sampai diketahui semuanya.
Belek, kaleng; tungkang belek, tukang kaleng.
Bellong, = bollang.
Belut, tajam mengenai pisau dan senjata; belut hatana, kata-katanya mengena; parhata
belut, orang yang kata-katanya berterima, masuk dalam hati.
Benda, lambat, perlahan; diparbendabendai, lama memahami orang.
Bendat, = benda.
Bendel, (= bandol), kenyal, alot, sulit dikunyah; parroha na bendel, orang yang tidak
ambil pusing dengan tegoran; P.B: hinarat hulinghuling sai bendelbendel, naroa do
halakmanghuling molo sai mengkelengkel, kenyal kulit digigit, jeleknya orang bicara
kalau terus tertawa.

Bendet, lambat.
Bendi, kereta beroda dua.
Bendul, habendulan pat, kaki yang telah lama sakit, tetapi tidak luka, hingga tidak bisa
dipakai.
Bendung, marbendungbendung, berpaling.
Bene, penat, lesuh, letih; bene dihilala, lesuh perasaannya terus-menerus; binene i, lesu
karena; dibene udan, ditimpa hujan non-stop; dibene sahit, dirundung sakit, dibene sori
ni ari, dirundung nasib malang; dibene aek hauma, sawah digenang air terus-menerus
(hingga tanah itu jadi lem-bek); sahit bene, sakit me-nahun.
Benes, = bonos; bebenesan, dalam harapan penuh yang menakuti, putus asa.
Beng, marbebengbebeng, berbunyi bagus mengenai uang, lih bong dan bobong.
Bengar, mamengar, menjadi bengkak karena panas.
Benge, ulat kecil; bengeon, berulat.
Bengel, pertumbuhan lambat (tanaman yang belum berbuah, walaupun sudah tiba
waktunya); bengel tubu, terlambat keluar mengenai biji yang ditanam; bengel roha,
lamban, lambat mengenai pengertian. Benget, sabar, tabah dalam menahan derita; benget
ni roha, ketabahan, kesabaran; habengeton, ketabahan, kesabaran dalam penderitaan;
pabenget roham, tabahkan hatimu, sabar.
Benggol, uang logam 2,5 sen.
Benggor, marbenggoran, = marpeolan, bengkok, miring.
Bengkot, = bengkuk; parbengkotbengkot ni roha, perangai yang tidak tulus, yang
tidak adil.
Bengkuk, bengkok; juga: arti kiasan; pabengkuk, membengkokkan;
marbengkukbengkuk, berbelit-belit, berbengkok-bengkok (kayu); habengkuhon,
kecurangan, perangai yang tidak adil dan jujur.
Bensut, geringsing untuk menangis (anak-anak).
Beo, bea, pajak, retribusi, cukai.
Beom, I. mulai busuk hingga sudah bau. II. mameom, tertawan dalam rumah, menarok
lama dalam mulut.

Beor, marbeorbeor, lari kebingungan tidak mengetahui kemana, menarik diri dari
perkara lantas tak peduli lagi.
Berang, berang, marah.
Berber, I. mamberber, mengambil secara tersembunyi tanpa diketahui orang. II. sej
kalong.
Berbur, bercucuran mengenai air mata. Bere, = ibebere, anak saudara perempuan,
kemanakan laki-laki, kemanakan perempuan, juga: menantu laki-laki, juga: turunan anak
perempuan namboru; bere, vokatif dari ibebere; parbereon, status keponakan, pertalian
seorang laki-laki dengan kemanakannya.
Berek, marberekberek, menceret dengan gemuruh dalam perut.
Bereng, mamereng, melihat; pa-mereng, penglihatan; pamerengon, cara melihat;
masibereng-on, saling memandang; paberengbereng, melihat-lihat, mene-ngok sesuatu.
Berjet, sej burung.
Berjing, = barjing.
Berjit, = barjit.
Bermut, bermutan, geringsing (msl rasa asam).
Berneberne, tanah yang mengandung air.
Bernekbernek, rawa-rawa (bornok).
Bernit (= barnit), sakit, nyeri, sengit; na bernit, yang sakit, memilukan; sitaonon na
bernit, seorang yang menderita sakit, habebernit, kepedihan, sakit; pabernitbernithon,
menyakit-nyakiti; bernit diae, pilu dirasanya, dia amat sakit; bernitna i, alangkah
pedihnya, ah, betapa sakitnya; umbernit, komparatif dari bernit seperti rumaja, yang
lebih mulia; hansit, sakit; humansit, lebih sakit.
Bernut, = bermut. Berut, marberutberut hatana, ia mencari dalih.
Besan, = bao; pinarbesan, = eda.
Besang, sangat lebat, kuat, garang; besang marbada, garang berkelahi.
Besbes, cerdik, sigap, lincah.
Besolot, beslit, surat pengangkatan.
Besteng, benteng.

Beta, sebutan untuk meminta seseorang supaya turut pergi, mari, ayo; beta ma hita,
marilah kita pergi, marbetabeta, mengajak dengan kata beta; mametameta, idem.
Betak, = detak, = atik.
Betet, sibetet, gadis kecil (= sitatap) sebutan yang diberikan kepada anak perempuan
kecil; orang tua menandakan kata manis ini juga anak perempuannya yang telah dewasa.
Beu, I. aek beu, limfa. II. sinuan beu = boru (And).
Beuk, steril, kebal, imun; beuhan ni manuk, telur ayam yang walaupun dieram, tidak
menghasilkan ayam; halak na beuhan, orang yang dimasa penyakit menular tidak
diserang penyakit.
Beul, marbeulbeul = mardandi, nakal, bangkang.
Beur, beurbeur, terlalu masak dimasak, kelewat masak.
Bia, = beha, bagaimana? Biahat, biahaton, ketakutan.
Bian, = binsan.
Biang, anjing; langelange bi-ang, berenang kayak anjing; biangbiang, bibit sej rumput
yang dipakai anak-anak sebagai main-mainan.
Biar, takut; mabiar, takut; parbiar, penakut; manghabiari, menakuti; habiaran, yang
ditakuti, tumagam habiaran, selalu saja takut (mida); ndang mabiar hami mida
musu, bukannya kami takut pada musuh; umbiar, komperatif: lebih takut; mambibiari,
(dipambibiari), menakut-nakuti (ditakut-takuti); marhabiaran, mempunyai rasa takut;
on do biarhu, inilah yang aku kuwatirkan; aha ma habiaranku, apalah yang saya
takutkan.
Bias, rasa benci, rasa bosan, muak; biasan, sangat membenci; marbiasbias (mida),
merasa benci, bosan; parbiasbiason, rasa benci, rasa mual.
Biat, penuh sekali msl tentang payudara wanita.
Biak, = robar, biawak.
Bibi, I. bebek. II. mentah, tidak masak (tentang buah dan padi); bibi ni uma, buah
mentah; bibion, waktu padi dalam bulir dan belum masak; mareme na bibi, (arti
sembunyi) abortus, keguguran. III. pabibi singir, mengingatkan piutang.
Bibir, bibir, pinggir; dipabibirbibir, memaki orang dengan kata bibir msl bibir ni on,
(kasar); na bibir, pengobrol; P.B.: niarit lili bahen pambaba, jolo nidilat bibir asa
nidok hata, lidi diarit buat rajutan, hendaknya jilat bibir sebelum bicara, artinya: jangan

asal ngomong, pikir-pikir dulu baru bicara. P.B.: sineat ni raut gambiri tata do daonna,
sineat ni bibir juhut ma daonna, tersayat pisau diobati dengan kemiri, tersayat
omongan bibir, diobati dengan daging; mambibiri, merajut pinggiran tikar, sumpit,
keranjang dsb.
Bibis, mengalir, mengalir keluar msl air dari periuk.
Bibit, arif, bijak, cerdas, tajam ingatannya; na bibit di hata, yang ingat segala-galanya.
Bidal, bidalbidal, orang yang tak disenangi, yang dibenci orang.
Bidang, lebar, luas, lapang; pabidanghon, melebarkan, melapangkan, meluaskan; sadia
bidangna, berapa bidangnya.
Bide, bidai, tikar yang dianyam dari rotan; balunbalun bide, sej kumbang yang
menggulung dirinya di waktu bahaya.
Biding, tepi (= topi); pabiding, menepi, pinggirkan, menyamping, hingga banyak orang
bisa makan dari satu piring; mamiding, menepi, meminggir; ulok bidingbiding, nama
sej ular.
Bido, parbidoan, rumah (And).
Bidok, terbuka mengenai mata; pabidok mata, membuka mata; umbidokbidok,
mengejapkan mata (tentang seorang yang mau mati).
Bigo, sibigo, sej burung berwarna kuning dan rupanya mirip dengan kepudang;
marsibigo, mulai masak, mulai menguning (tentang buah).
Biha, = buha; pabiha, membuka.
Bihi, sibihi, saksi mata.
Bija, I. menikam, membunuh. II. sibijaon = tulang dan amangboru.
Bijak, bijak, arif, cerdik, cakap.
Biji, nilai uang; 8 duit = setengah uang.
Bikbik, mabikbik, robek, tercabik, koyak-koyak (tentang pakaian); masijarum
bikbikna, masidungkap na tombukna, menjarum pakaian robek, menambal yang
bolong. Nasehat kepada pengantin agar saling memperbaiki dan mengampuni kesalahan;
sambikbik, sepotong kain yang koyak, sekali robek.
Bil, lepas, terlepas; ndang olo bil, tidak mau lepas.

Bilalang, rempela, empedal.


Bilang, mamilang, membilang, menghitung; bilangan, bilangan, jumlah; pamilang,
pembilang pada pecahan; habilangan, bisa dihitung; ndang habilangan, tak bisa
dihitung; bilangbilang, potongan kayu kecil untuk menandakan puluhan dan ratusan
sewaktu menghitung, alat peraga untuk berhitung; bilang! pintor bi-lang!, seruan pada
permulaan pertempuran: hitung siap hitung! (sej doa agar Allah menentukan siapa yang
pantas me-nang); marbilangbilang tu dirim ma ho, itu jatuh padamu, terserah kaulah
dengan segala akibatnya; pamilangina ndang tuk, sedikit saja untuk dihitung, sebab
tidak sampai ratusan.
Bilbil, = belbel; mambilbil, mengelupasi daging dari tulang.
Bile, rendah, hina, papa, kecil (hingga tidak bisa dilawan); parbilean, mahluk yang hina,
papa; bile sipasing, umbile ahu, kecil ulat capung, lebih kecil lagi aku, aku adalah lebih
merana daripada ulat; sipasing, dikira sebagai pembunuh diri oleh karena ia sewaktu
menjadi kepongpong menggantungkan diri.
Bilga, = balga.
Bilik, kamar dalam rumah batak dengan menggantungkan tikar-tikar.
Bilok, I. kotoran mata hingga membengkak; billohon, mempunyai mata yang
berpenyakit seperti itu. II. kambing hasil persilangan kambing dan biri-biri (baster).
Bilola, biola, viola.
Bilolang, mata yang berputar-putar; bilolangon matana, memutarkan matanya kemanamana karena takut.
Biltak, mabiltak (tentang kayu, kaca), pecah, memelah, retak. P.B.: mangalipathon
ganjangmu ho umbahen na matimpul, mangompashon bolonmu ho umbahen na
mabiltak, anggar kebesaranmu, hancur kau jadinya, kesombongan mengakibatkan
kehancuran.
Bilulu, abit bilulu, beluderu; hotang bilulu, sej rotan.
Bilut, bilik, kamar; bilut podoman, kamar tidur; bilut panganan, kamar makan;
marbilutbilut, berkamar-kamar; marbilutbilut rohana, pikirannya berbelit-belit,
pikirannya pe-nuh dengan tipu muslihat.
Binaga, binaga ni roha, yang diharapkan dalam hati (dari: baga).
Binahen, lih bahen.

Binanga, (dari: banga?) sungai, wadi; P.B.: metmet binangana, metmet do dengkena,
kecil sungainya, kecil juga ikannya, tak seorang pun dapat memberikan lebih banyak
daripada ia punya.
Binatang, (dari batang?), bandingkan pahan: pinahan; dahan: indahan;binatang
sering juga diserukan untuk memaki-maki.
Binbin, terkumpul, tumpuk; pabinbin, mengumpulkan, menumpukkan.
Binda, daging hewan yang disembelih, yang dibagi-bagikan di kampung; marbinda,
menjual daging hewan.
Bindoran, bunglon.
Bindu, bab, babak, pasal; marbindu songon surat, margalung songon hauma, babak
demi babak seperti tulisan, berpetak-petak seperti sawah; sambindu ma jolo, satu bab
dulu; marbindubindu, berpasal-pasal; bindu matoga, penjuru angin, delapan penjuru,
gambar-gambaran sihir yang digambar dukun di tanah waktu bernujum.
Binga, ulat darimana terjadi lalat; bingaon bugangna, ber-kuman lukanya, di lukanya
adabanyak keremi.
Binggar, I. terbuka lebar-lebar: hudon binggar, periuk besar dari tanah. II. pegunungan
batu karang; binggarbinggar, tempurung lutut. III. binggar sigadingon = batangi na
tigor di tangga hambing, batas yang lurus pada teras ladang.
Bingkang, I. mamingkang, menarik keatas kaki hewan yang diikat. II. mamingkang,
memotong gaji orang untuk membayar hutangnya (= potong).
Bingkas, I. sebab musabab, bermula dari; marbingkas, mempunyai sebab, bersebab,
beralasan; dia bingkasna, apa alasannya?; parbingkasan, mula, sebab-musabab;
marbingkas mago, marbinsir lonong, kejatuhan (kehancuran) ada sebabnya. II.
bingkas, terpicu le-pas; mamingkas, lecot, menembakkan senapan; bingkasing-kas,
bedil-bedilan; bingkasborngin, tembak-menembak diwaktu malam (pada perang
yanghebat); bingkas, = tole, ayomari, maju (istilah perang);bingkas pusupusuna, ia
menjadi marah, hati panas; mamingkasi bada, mencari alasan untuk berkelahi.
Bingke, I. bingke bibirna, komat-kamit bibirnya mau menangis, mulutnya
bergeringsing, karena susah hatinya. II. tangkai daun, pelepah daun.
Bingkis, mamingkis, mengikat erat, ditutup rapat-rapat.
Bingkolang, samban bingkolang, tersandung oleh tanda bahaya, suatu hajatan yang
terganjal oleh tanda buruk dalam ayam alatan yang disimak oleh dukun.

Bingkorang, = bingkolang.
Bingkurung, sej jangkrik.
Binong, terbenam, penuh air mengenai sawah.
Binsakbinsak, sej burung kecil yang berbunyi "isak"; P.B.: aha ma seaton di pat ni
binsakbinsak, apalah mau disayat dari kaki binsakbinsak, artinya: apa mau dimakan
dari orang semiskin itu?
Binsalsal, ulat besar yang berbisa dan berbulu putih.
Binsan, mumpung, selama masih beruntung, selagi, selama; binsan hipas iba, selama
masih sehat walafiat saya ini.
Binsang, batu timbang emas yang bernilai 20 dollar.
Binsar, terbit (matahari); habinsaran, tempat dimana matahari terbit, timur;
parbinsaran, orang-orang di sebelah timur; habibinsar ni mataniari, terbitnya
matahari, ufuk timur; situndali mata ni ari binsar, orang yang membelakangi terbitnya
matahari, seorang yang melawan raja; P.B: sipohol bungabunga, situndali mata ni ari
binsar, idem.
Binsat,permukaan air naik, pasang.
Binsil, klitoris, kelentit.
Binsol, bengkak.
Binsusur, ulat pada tanaman kopi dan kelapa.
Bintang, bintang, lencana kehormatan; parbintangan, perbintangan; bintang
sidongdong, bintang kejora; bintang pariama, lih pariama; te ni bintang, komet;
sabur bintang, ayam yang berbintik-bintik putih.
Bintangur, kayu yang keras.
Bintas, baris, sambintas, sebaris, selajur.
Bintatar, sej pohon yang kayunya dapat dipergunakan; P.B.: bintatar pandingdingan,
simartolu parhongkomna, sidok hata hagigian, soada hinophopna, bintatar
merupakan dinding rumah, simartolu dinding luar, siapa mengatakan kata-kata yang
keras, bagi dia tidak ada manfaatnya, omong kejijikan, apa gunanya?.
Bintoa, = bistoha = halibitongan, pelangi.

Bintuasa, sej ulat yang merusakkan padi, hama padi; ginagat ni bintuasa, ongkos
tambahan pada perkara perselisihan, msl memberi makan kepada raja-raja.
Bintutu, nama sej kayu keras. Biobio, sej tumbuhan yang menjalar.
Biola, biola.
Bira, buah, sej keladi besar dengan daunnya lebar (mirip dengan suhat), umbi-umbinya
dapat dimakan; sibulung bira, = hole (And).
Birak, geram, amarah, keseganan; hehe birakbirak, ia menjadi marah; manombo
birakbirak, kambuh amarahnya.
Birara, biraraon, marah melihat.
Birasak, mamirasak do hatana, ia melibatkan dirinya dalam bantahan.
Birasul, bisul yang besar.
Birat, melimpah mengenai tetek.
Birbir, dan birbir, cendawan yang tumbuh pada kayu yang busuk.
Bire, tepi (= topi); mamire, membuat jalan di tepi; sapsap bire, tepi batu karang yang
curam.
Bires, tepi; mamire, membuat jalan di tepi.
Biribiri, radang, tepi kelopak mata.
Birik, sibirik, birikbirik, sej burung yang suka berombongan.
Biring, luka yang dalam pada kaki dan payah sembuh; biringon, menderita penyakit
seperti itu. Birnat, dibanjiri, kegenangan.
Birong, hitam, gelap, setiap warna gelap, msl langit biru atau laut biru disebut: bi-rong;
marbirong, mamirong, menghitam; tar birong, agak hitam; pabironghon,
menghitamkan; sibirong, si hitam, msl: kuda; sibirongon, penyakit menghitam pada
padi; sibirong mata, simata hitam, bukan: sibontar mata, simata putih (orang Europa).
Birsak, birsak, mamirsak, memercik dengan air; mamirsakhon, memercikkan dengan
air.
Biru, sej palem hutan.
Biribiru, kambing domba, biribiri.

Birungut, marah, berengut, bersungut-sungut, mengenai tampang muka; marbirungut


bohina, cemberut mukanya, melihat dengan muka marah.
Biruru = buriran, lih burur II.
Bisa, racun, bisa (msl ular, harimau, serangga yang beracun); na bisa, yang beracun,
berbisa; marbisa, bisaon, (juga: simaon), mengandung bisa atau racun; roha na bisaon,
hati busuk, jahat, sifat yang berbisa.
Bisara, perkara, pengadilan.
Bisbis, bisbison, mata yang mengeluarkan air, mata yang berair-air.
Bisik, padi yang dihamburkan di kain rambu siporhas (parbisihan) untuk mengetahui
bahaya apa yang akan menimpa.
Bisnu, wisnu, lih mamis.
Bistik, tempat batang bambu pada mana jala berempat segi (sulangat) digantungkan.
Bistoa, lih bintoa.
Bistok, cepat menangkap pelajaran, cerdas, pintar.
Bisuk, licik, cerdik, pandai, arif, licik punya akal (dalam arti positip tetapi terutama arti
negatip); bisukbisuk, perbuatan-perbuatan licik; ha-bisuhon, kelicikan, kecerdikan,
kearifan; marbisuk, licik, licin, bijak.
Biti, bitibiti, hal perbuatan mengadu, hal mengumpat; dibitibiti ahu, dia memanaskan
hatiku dengan kata-kata yang membencikan.
Bitik, cerdik, licik, berpandangan jauh, cermat, prospektif, terarah pikirannya; bitik ma
ho manangihon, timbang apa yang kamu dengar; mamitikkon, memutar kata,
menjawab salah walaupun diketahui jawaban yang tepat; pamitihan, hal memutar kata,
keterangan turunan suatu kata.
Bitis, betis; bitis ni tangan, otot lengan bawah.
Bitong, sibitong, pertengahan, sedang mengenai besarnya sesuatu.
Biungbiung, permainan anak-anak yang terdiri dari serpihan bambu yang dililiti benang
(juga: biurbiur?) Biur, bulir mayang; marbiur, mulai berbulir; sangkambiur, sebulir,
setangkai, sepotong; mamuro biur, mengusik burung bila padi sedang berbulir.
Bius, (juga bus), wilayah desa untuk mempersembahkan kurban, msl: si Lindung tanpa
Si Poholon; bersama-sama mereka menyembelih kerbau; sambariba horbo, wilayah

desa yang bertanggungjawab atas setengah bagian kerbau; sangkae horbo, seperempat
kerbau; marbiusbius, secara wilayah desa-desa, menurut bius.
Biut, marbiutbiut, kusut, terpilin-pilin (benang); juga; lari tidak teratur (mengenai
orang-orang pelarian).
Bo, (= ba!), ucapan keheranan; bo di aek, hai yang ada di pe-mandian, teriakan waktu
mau melalui pemandian; marbodiaek, memperingatkan orang-orang yang mandi dengan
seruan yang tersebut di atas.
Boa, paboahon, memberitahukan, mengumumkan, menyiarkan; tanda paboa las ni
roha, pertanda penyampaian sukacita; boaboa, berita, kabar, pengumuman; sipaboana,
sesuatu yang sudah lebih dulu memberitahukan peristiwa, pelopor yang mendahului, msl:
air tuban-tuban pada kelahiran, isyarat, tanda-tanda, msl: kokok ayam pagi pertanda fajar;
marboaboa, minta diri, berpisah; P.B: mangungkor honong bosi, porapora di babana,
marpungu angka dongan masipaboa hatana, burung air menyelam, ikan paitan di
mulutnya, berkumpul kawan-kawan, masing-masing berbicara; boaboa ni api, (=
boaboa ni api), pembayangan udara yang terang merah yang berarti api.
Boan, mamboan, membawa; dipamboan, dibawa bermacam-macam, dibawai;
masiboan rupana, berbeda-beda, harf: masing-masing membawa rupa sendiri;
masiboan rohana, masing-masing membawa pendirian sendiri; tarboan ro-ha, terbawa
kemauan sendiri; diboan rohana ibana, hatinya mendorong dia (walaupun, msl:
tubuhnya lemah dan sakit); mamboan hata, membawa pesan, amanat; mamboan gora,
membawa sengketa, msl: seseorang yang karena kehadirannya di satu desa, desa itu ikut
bersengketa atau karena dia pelarian, maka desa itu terlibat; diparboanhon ibana
sahitna, ditahankannya penyakitnya, sakit tapi berlaku seakan tidak sakit; boanboanon,
macam-macam barang; boan, ternak yang dipotong untuk perhelatan orang meninggal (=
siboanon ni na mate); boan ni boru, barang (pemberian) yang dibawa mempelai
perempuan untuk suaminya dalam pernikahannya (= pauseang).
Boang, hiasan, juga hiasan pada pidato; tanduk boang, sejenis ulos yang dibawa para
ibu di atas kepala; P.B: songon tanduk boang godangan jinujungna, membuat dirinya
hebat tetapi bukan demikian sebenarnya.
Boasa, (dari boha asa = beasa), mengapa, kenapa?; boasa tung? kenapa gerangan?
Bobak, kulit binatang; mambobahi, menguliti; mambobak hurumna, mencerkau
pipinya; mambobak bangkar, mengambil bangkar (dari pohon enau); mambobak di,
berkeuntungan besar pada suatu barang jualan.
Boban, I. beban (= siboanon), muatan, berkas, bungkusan; marbobanboban, mengikat
dalam berkas-berkas; hoda boban, kuda beban. II. boban, = tama.
Bobar, berlimpah mengenai hujan dan hutang.

Bobat, I. ikat pinggang. II. bobat dagingna, tubuhnya pada bagian pinggulnya adalah
lebar.
Bobok, I. mambobok, mengikat bersama-sama; bobohan, berkas msl: kayu; sihalung
bobok, kerbau yang tanduk melengkung ke bawah. II. marbobok, heran, tercengangcengang.
Bobol, mambobol, menyimpan se-suatu untuk dirinya yang sebe-narnya harus diberikan
kepada orang lain.
Bobon, na mate habobonan = na mate sumalin, begu seorang perempuan yang
meninggal sewaktu melahirkan.
Bobong, uring-uring kumbang berdengung; marbobong, suara kayu hampa kalau
dipukuli.
Bobonosan, lih bobos.
Bobor, mambobori, tidak tumbuh lagi, sudah dewasa mengenai tanaman.
Bobos, termangu-mangu, silu, bobonosan, sangat termangu-mangu.
Bodak, sibodak, sej nangka (pinasa) yang tumbuh liar di hutan.
Bodari, (dari: bot ari), malam, pada malam hari; bodari on, malam ini, malam nanti;
bodari sogot, bodari marsogot, besok malam; na bodari, tadi malam; bodarina i,
malamnya itu; bodaribodari, selalu pada malam hari; bodari ni marsogot, nanti malam;
pulang bodari, demikian miskinnya tiada makan pada malam hari; rambon bodari,
senja.
Bodat, sej monyet; mambodatbodat, berlakon seperti monyet msl: naik pohon; ansimun
ni bodat, rambatan yang buahnya dimakan monyet dan anak-anak.
Bodiaek, lih bo.
Bodiar, bodiar mata, (tentang manusia dan kerbau) memutar-mutar mata karena takut
atau marah; bodiaron, mata berputar-putar.
Bodil, bedil, senapan; mambodil, menembak dengan bedil; mamodili, menembaki;
mamodilhon, menembakkan sesuatu msl peluru; bodilbodil, senapan anak-anak, bedilbedilan; bodil aek, semprot air; bodil meriam, meriam; sira bodil, mesiu; masibodilan,
saling menembak; pasibodilan, ajang pertempuran, medan laga; sibodil, sej ikan sungai;
sambinodil, sejauh satu tembakan; duambinodil, sejauh dua tembakan.
Bodo, bodoh; habodohon, kebodohan.

Bogar, bogarbogar, mandar sederhana, selubung bahu, kain penyelubung, rok


perempuan. Bogas, bekas kaki, jejak, tugas, pekerjaan, usaha meminang gadis; adong
bogasna, maksud untuk kawin; mamogas, mengikuti jejak buruan; marbogas tangan
tu, memukul seseorang dengan tangan; marbogas ulubalang, bekas pahlawan adalah
nyata yaitu ia membunuh seseorang atau melukai; hutanda do bogas ni tanganna, saya
tahu hasil kerjanya; ndang habogasan, tidak terjejaki, tak terpahami; P.B.: munsat so
sae bogasna, teba indahanna so butong butuhana, beranjak sebelum usai kerjanya,
meninggalkan nasi bersisa tak kenyang perutnya.
Bogol, manuk bogol, sej ayam besar.
Bogorbogor, sej mandar.
Boha, = beha; bohabohaon, ra-gu-ragu, gusar, kuatir, ragu, hingga orang selalu bertanya
dengan boha.
Bohal, bekal, nafkah, persediaan makanan, umur hidup; suda bohalna, habis bekalnya
yaitu ia akan mati; mareak suda bohalna, hingga meninggal, menjelang ajalnya;
hasusuda ni bohal, akhir hayat, ajal.
Bohang, lebar; pabohangbohang andora, membusungkan dada.
Bohat, bohat do, seruan geram menyenangi kesusahan orang lain: itu bagus!
Bohi, I. wajah, muka; adop bohi be, berhadapan muka; bohibohi ni bagas, wajah
rumah, bagian muka rumah, roman muka. II. jaminan, cengkeram, panjar, petaruh; bohi
ni garar, panjar pembelian (hutang).
Boho, betul, tepat, memuaskan, meyenangkan, mengena (tentang menghitung); boho
sataon, tepat setahun; mamoho, menetapkan jangka waktu.
Bohom, mamohom, mengisap darah demi pengobatan orang sakit.
Boi, itu boleh, itu baik; boi do? bolehkah? dapatkah?
Bojak, kodok, katak; marbojakbojak, dalam keadaan embrio; bojak siranggan,
sumpah; sumpah pada kodok: yang bersumpah menghancurkan kodok sambil dengan
mengatakan bahwa ia boleh rebah dengan anggota gerak yang patah bila mengatakan
yang tidak benar.
Bojiboji, sej pohon, yang kayunya dipakai sebagai bahan bakar.
Bojok, (biasanya dengan roha), frustrasi, putus asa, murung.
Bojol, kegemukan, berat, gendut, lambat msl: kuda.

Bok, marbobok, heran, tercengang-cengang.


Bola, I. mabola, belah dua, pecah; angka bola, idem; bola dua, terbelah dua; mamola,
membelah; mamolai, memelahi, dijadikan dua; sambola, setengah, sebelah; bolabola,
belahan, pecahan, juga usaha pecahbelah; mamolamola, memecah, menceraikan orang
atau kelompok, berusaha supaya hubungan baik msl: antara suami-isteri retak;
pamolamola, pemecahbelah orang yang bersatu; pamolai, pemecahbelah, pembuat
perselisihan; sibola huta, perusuh kampung; bola panjang sahuta, idem; bola piak,
terbelah di tengah-tengah; marsambola, memelah dirinya dalam dua bagian, berbelah
pihak; sibola monis, pemelah menir, orang kikir, pelit sekali; bola pinang, bandingkan
pinang; tali bolabola, serudung, pengikat kepala kerbau; P.B.: nilompa tiung, angka
silgang angka bola, di jabu pangaririt, di toru pamolamola, memasak tiung yang
terbelah, di rumah berada peminang gadis, di bawah rumah berada pemecah belah; sibola
bubungan, sej ular. II. sibola, sej pohon kayu berdaun merah.
Bolagan, kelompok bulir padi yang baru dipotong yang didirikan di ladang.
Bolak, lebar, lapang, luas; pabolakhon, melebarkan, memperluas, menghamparkan;
silalahi na bolak, nama danau dan pantainya di Utara Danau Toba; padang bolak,
padang luas, nama wilayah di Sipirok Angkola; bolak roha, terkecut, kaget; bolak ni
gaor, yang paling gelisah, teramat ribut (mungkin seperti = sungkot ni); bolak ni
hinadenggan, yang paling cantik, teramat bagus, keelokan.
Bolan, sitabolan (= sitabu-lan), pemisahan, belahan di tengah pada rambut wanita.
Bolang, belang; marbolang, berbelang mengenai binatang; sibolang, kain ulos yang
berbelang; kuda dan anjing yang berbelang. Bolas, itu dapat, itu baik, boleh, sanggup,
bisa; juga: na bolas.
Bolat, pemisahan, batas, sesuatu yang dibatasi; mamolat, memisah, membatas;
bolatbolat, pemisahan; marbolat, berbatas, dipisah.
Bolbol, tumpul, lebar dan tidak runcing; hata bolbol, ucapan yang tak kena di hati,
ngawur, simbolbolon, menderita penyakit sembelit.
Bolean, kain ulos yang bergaris hitam dan putih.
Bolga = balga; si Bolga, kota pantai, pelabuhan di barat Sumatera Utara; marsibolga,
sering pergi ke Sibolga berbelanja.
Balgang, mamolgang, memasak daging atau ikan tanpa garam.
Bolgangbalging, potongan daging yang belum dicincang, bingkah tanah, gumpalan.
Bolhas, = tolhas: habobolhas, sej rumput.

Bolhup, mabolhup (mabulhap) = mabola.


Boli, mahar, mas kawin; pabolihon, menjual seorang gadis, mengawinkan; mangalehon
boli, menyerahkan uang mahar.
Bolis, sibolis, iblis.
Bolit, belit; tigabolit, lih tigabolit.
Bollang, terbuka lebar-lebar, terbelalak mengenai mata; pabollang mata,
membelalakkan mata (kasar).
Bolo, I. = molo. II. bolobolo, umpatan persetan, buras orang ini; bolobolo ni on, ada
saja ini, apa-apaan kau ini; bolobolo ni asu on, asu bangsat kau ini.
Bolon, besar, agung; datu bolon, orang sihir yang besar, dukun besar; marnabolon,
marsiboloni, berbeda besarnya; pabolon, membesarkan; Simbolon (dari: bolon), marga
Simbolon berpusat di Samosir; P.B.: mandungdung bulu godang tu dangka ni bulu
suraton, mardomu angka na bolon, adong do ulu buaton, bila orang-orang besar
bekerja sama, maka orang-orang kecil kena tindih seperti dengan bambu-bambu besar
yang sewaktu rebah menindih bambu-bambu yang kecil-kecil.
Bolong, (bdk ambolong), terbuang; mambolonghon, membuang apa yang tidak
berguna; menceraikan isteri; sibolongbolong, apa saja yang dibuang orang sebagai
sesuatu yang tak berguna.
Bolsom, bengkak sedikit.
Boltok, I. perut (And). II. berbulir mengenai padi; boltohon, waktu padi berbulir. III.
pamoltok, = pamutuhai, lih butuha.
Boluk, I. sej ikan, sej ikan belut. II. akar-akaran yang kecil.
Bolus, I. jala; mambolus, menangkap ikan dengan jala ini. II. mamolus, melewati,
melalui, melintas; tarbolus, terlintasi msl: sungai yang tidak dalam; habolusan, penyakit
pada kelenjar leher, tempat perlintasan; mamolus sian sada dalan, memakai satu jalan;
na binolus ni pangulu, yang di-lintasi penghulu yakni hari gencatan senjata, karena hari
itu penghulu melarangnya; bolusbolus ni uhum, pelanggar, orang yang tidak mematuhi
janji.
Bom, tiruan bunyi "bom"; mardobom, jatuh mendebak.
Bomban, bulu bomban, sej bambu; tolong bomban, sej perupuk; gaol bomban, sej
pisang; P.B.: sinuan tolong bomban tu Dolok Purbatua, hamu na marasiroha di
dongan horas jala sarimatua, orang menanam perupuk di gunung Purbatua, engkau

yang menanam belas kasihan kepada sesama manusia akan menjadi sehat walafiat sampai
usia lanjut sekali.
Bombom, I. sej kumbang yang mengeluarkan zat perekat. II. mambombom, menumbuk
terus-menerus tanpa membersihkannya, karena mau cepat. III. mamombom,
menanggung sesuatu yang dibungkus di bara api.
Bombon, lih bonbon.
Bomi, lih bumi.
Bona, bagian bawah pohon, pangkal, sumber, permulaan, awal; bona ni pinasa, tanah
asal, kampung halaman; bona ni alogo, daerah sumber angin; bona ni garar, panjar;
bona taon, awal tahun; bona gordang, seorang yang berdiri paling dekat pada gordang
waktu menari; bonan dolok, (=bona ni dolok) kaki gunung; sian bonana, dari mulanya;
kambona, (kata bantu bilangan untuk tanaman) batang; sangkambona, sebatang;
marbona, berasal, berawal; mamonai, memulai sesuatu; patumona, bdk mona; jabu
bona, bagian utama rumah batak, letaknya di sebelah ujung kanan rumah, kalau kita
masuk rumah.
Bonang, benang, terutama benang untuk menenun; sibonang, sej anjing kurus putih;
bonangbonang, tumbuhan yang harum baunya dan batangnya warna putih seperti
benang.
Bonar, I. jujur, benar, adil, tulus hati; habonaron, kebenaran, ketulusan hati, sej begu
yang dianggap pembawa kebaikan; urang habonaron, sejenis homang. II. gencatan
senjata; tano bonar, daerah netral, tidak boleh berperang; pamonari, orang yang
mengadakan gencatan senjata.
Bonbon, sej lebah kecil; puli bonbon, lih puli. II. mate habonbonan, meninggal
sebelum lepas dilahirkan.
Bonda, benda, harta = arta; bagian kemaluan; marbonda, mempunyai harta;
mangarindangrindanghon bonda, memakai ke-punyaan seseorang sebagai tanda bukti
msl: pakaiannya yang hilang dan terdapat di jalan.
Bondar, selokan, tali air, parit, saluran air ke sawah; mamondari, menggali tali air ke
sawah; bungabondar, sebuah nama wilayah di Sipirok.
Bondil, I. penyakit ternak, daging hewan yang mati; bondilon, berpenyakit ternak. II.
bondilbondil, mata mendelik-delik, mata membeliak-beliak, memutar-mutar.
Bondol, sulit, muskil.
Bondul, I. bondul ni pintu, bendul pintu. II. penghalang, rintangan, apa yang
menghambat; sihite bondul, apa yang menyingkirkan hambatan, titian, jalan atau alat

penyambung berupa uang oleh seseorang yang mau menikahi seorang janda, yang
jumlahnya setengah atau seperempat dari jumlah mahar biasa (kalau masih pamili dekat,
tidak perlu membayar sama sekali).
Bondut, mamondut, menelan; mamondut gana, bersumpah palsu; sibondut gana, yang
bersumpah palsu; sambondut, sesuap, sekali menelan.
Bong, marbobong, berdengung mengenai kumbang; pekak sewaktu mengetuk;
marbobongbobong, gelitik, geli dalam telinga; lih bobong dan beng.
Bongbong, dirintangi, terpalang, diberi penghalang; mambongbong, menahan,
memegang msl: dikatakan tentang pekan yang baru: pekan itu memegang orang, agar
mereka tidak pergi ke pekan lama; si bongbong ari, dua papan pada muka rumah batak,
yang menyokong dinding rumah; batu bongbong, batu besar di mulut keluar air Danau
Toba.
Bonggal, I. = onggal, menjungkit, menjingkat. II. tarbonggal, = tarbarita, terkabar,
termasyhur, terkenal. Bonggang, = banggang, besar, kuat.
Bonggar, I. bonggarbonggar, sej balkon pada bagian depan rumah batak atau sopo. II.
mamonggar, memindahkan rumah dari satu tempat atau desa ke tempat atau desa lain
dengan hidangan indahan pamonggar; pamonggar, uang yang diberikan kapada orangorang desa bila sebuah rumah dijual; bonggaron, = hauma (And), (arti dasar:
mamonggar, membongkar). III. gumpal tanah, bingkah tanah.
Bonggas, sepotong kayu panjang untuk dipakai sebagai gandar; mamonggas,
mengungkit, meng-angkat dengan gandar seperti itu.
Bonggur, hangat, panas; bonggur dihilala, dia merasa panas.
Bongka, sesuatu yang tidak mau disebut, hal: bongka ondeng, hal atau masalah yang
tadi; bongka uju i, hal yang dulu itu; bongka na jolo, hal yang dulu-dulu; bongka
nantoari, hal yang kemarin itu; bongkabongka, yang itu, yang pantang disebut yaitu:
kemaluan.
Bongkak, mamongkak, sebuah parit dibendung setengah agar sebagian air mengalir
keluar.
Bongkik, sibongkihon, isak tangis; urat ni nai bongkihon, ikan (And).
Bongkoan, ujung rotan yang dipegang.
Bongkol, marbongkol, = martingki. Bongkong, terikat pada rumah mengenai orang tua.
Bongkot, = bongot.

Bongkung, sengkang perangkap atau jerat; juga: punggung kucing.


Bongor, rendah mengenai suara.
Bongot tu, masuk ke; mamongoti, memasuki; pabongothon, memasukkan;
habongotan, tempat masuk; habobongot, masuknya; ringgit bongot, uang dollar pada
mana terdapat tulisan dobol dan disimpan baik-baik sebagai homitan.
Boni, benih; bonian sasolup, sebidang tanah yang dapat ditanami dengan seselup padi
(solup); parbonibonian, bakul berisi dua atau tiga tuhuhan.
Boniaga, barang jualan, dagangan; marboniaga, berjualan, berdagang, berniaga.
Bonjara, mamonjara, menutup erat-erat dengan mengikatnya.
Bonjol, imam bonjol, pendekar perang paderi tahun 1830.
Bonjor, tempat untuk beristirahat atau tidur di bawah langit terbuka; parbonjoran, idem.
Bono, = bonos.
Bonok, sedih, bersusah hati.
Bonom, terbenam.
Bonor, = bonar, benar, jujur, tulus, lurus, berhati lapang.
Bonos, sangat berdukacita; bonosan, bobonosan, berdukacita sekali karena tertimpa
kesengsaraan, musibah, khawatir, gelisah.
Bonsa, berduka, murung, masygul; pabonsa, mendukakan hati, memberatkan hati,
membuat seseorang jadi murung.
Bonsing, bonsingbonsing, cambuk, cemeti.
Bonsir, penyebab, sebab, sebab musabab; mangalului bonsir, mencari dalih berselisih;
parbonsiran, alasan, penyebab.
Bonsot, gemuk, tambun, membengkak tubuh manusia.
Bontan, kembali ke rumah dari pekan dalam keadaan sakit, gelisah dan menangis
mengenai bayi untuk pertama kalinya dibawa ke luar.
Bontang, = bostang.

Bontar, putih; marbontar, mamontar, memutih; ringgit bontar, ringgit Spanyol, lain
dari ringgit burung (dua setengah gulden); bontar, darah; bontar ni horbo, darah
kerbau potong; bontar ni babi, darah babi potong; juhut na binontaran, daging yang
dibumbui campur darah; parbontaran, tempat masakan daging yang dimasak bersama
darahnya; juhut bontar, beruk.
Bonte, mamonte, angkat senjata, membidik; bontean, jerat dimana senapan
digantungkan, tempat penyimpanan senjata; bontean ni solu, tambatan sampan, tempat
berlabuh, tempat menyimpam sampan (lebih tepat dari pada bontean, bdk botean).
Bontis, I. cekatan, tampan, tangkas, ligat. II. parit kecil di ladang.
Bontor, lurus, tulus, tidak palsu, ikhlas; bontor ni roha, ketulusan, keikhlasan.
Bopbopan, sej ulos.
Bor, bor, alat pembuat lobang dengan putaran.
Bora, bora turun = mora turun, hari ke-9 penanggalan.
Borak, borakborak, berteriak keras-keras mengenai anak-anak.
Borang, borangborang, berang-berang (= silosilo).
Boras, I. hari ke 5 dalam satu bulan. II. boraspati, cicak; boraspati ni tano, roh
pelindung yang terdapat pada cicak.
Borat, berat mengenai muatan orang dan kapal; boratan, penuh muatan (= sorat); borat
dagingna, berat badannya, hamil.
Borbar, lepas dari ikatan mengenai orang-orang muda yang tidak berkeluarga; borbar
hatana, kata-katanya ruwet, kacau.
Borbor, nama marga dan wilayah di Batang Toru.
Borgat, maborgat, tercabut; mamorgat, mencabut tanaman bersama akar-akarnya.
Borgo, dingin, sejuk, segar; paborgo, mendinginkan, menyejukkan.
Borgok, simata borgok, sej mutiara besar.
Borgong, = borgot.
Borgot, terjerat mengenai burung, terperangkap; mamorgot, menangkap burung dengan
jerat.

Borhat, berangkat; paborhathon, memberangkatkan; paborhathon boru, mengawinkan


anak perempuan; haborhatan, tempat dari mana orang berangkat; haboborhat,
keberangkatan.
Borhos, mamorhos, mengikat jadi satu berkas, melampini; samborhos, seberkas,
sebalutan, sebungkus.
Borhu, kulit buah kelapa yang paling luar; sanggar borhu, sej gelagah yang batangnya
berongga pendek.
Bori, I. mangamborihon, mencemaskan, mengkuatirkan, takut terhadap sesuatu. II.
mambobori, belum berbuah mengenai pisang dan enau.
Borit, sakit.
Borjaborja, kekejangan, sangat kesakitan.
Borjong, diborjong sahit do ahu, penyakit membuat aku tinggal di rumah.
Borma, Brahma, lih mamis.
Borna, warna; (juga: worna); sampuborna, berwarna-warna me-ngenai pakaian;
sampuborna da-hanon, beras campuran.
Bornga, ulat dalam luka. Borngin, malam; na borngin, tadi malam; na di borngin,
dahulu (kala); uhum na di borngin, hukum dahulu kala; parbornginan, tempat
bermalam, penginapan; marborngin, bermalam, menginap; musu borngin, musuh atau
lawan yang keras sekali, karena juga bertempur waktu malam.
Borno, bornoborno, rawa-rawa yang basah terus-menerus.
Bornok, berair, lembab, basah, lengas, tergenang; pabornokhon, membasahi, mengairi.
Boro, ulat dalam pisang; boroon, berulat-ulat seperti itu.
Borok, siborok, anak kodok; P.B.: nda mutu siborok manjalahi guluan, nda mutu
roha manjalahi hangoluan, takkan anak kodok mencari kubangan, takkan habis akal
kita mencari nafkah.
Borong, I. mamorong, menahan; tarborong, tertahan; ndang haborongan, tak bisa
ditahan. II. mamorong, memborong, mengkontrak; paboronghon, memborongkan,
mengkontrakkan; gaji borong, gaji yang ditentukan sesuai dengan borongan. III.
borongborong, kumbang hitam penggorok kayu.
Borot, terikat, tertambat; mamorothon, mengikatkan; borotan, tiang yang dipakai untuk
mengikat kerbau yang mau disembelih; haborotan, = haboruan, bdk boru.

Borsang (= hopahopa), sepah, ampas; tarborsang, orang yang suka omong secara
kasar; juga: mengeluarkan angin, hingga keluar kotoran sedikit.
Borsi, mengandung banyak alkohol mengenai minuman keras (anggur dan tuak).
Borta, tunas enau, aren, enau muda; dipabortaborta hata (atau singir), menyinggungnyinggung perkara atau piutang.
Borti, bertih; juga: pecah mengenai padi panggangan.
Bortian (dari: borti?), rahim, kandungan ibu; di bortian, dalam kandungan.
Bortik, terbetik, terdengar msl kabar; tarbortik tu pinggol ni...., terbetik beritanya ke
kuping....
Bortu, mabortu, merekah mengenai kulit karena api atau sinar matahari.
Bortung, katak besar, kodok besar.
Boru, anak puteri, anak perempuan, wanita, anak perempuan saudara lelaki dan semua
sanak saudara dari pihak ayah; juga: borua, na boru; anak boru, gadis, perempuan yang
belum kawin; boruboru, perempuan, betina; ompu boru, nenek perempuan; amang
boru, suami dari namboru; namboru, saudari ayah; anak ni namboru, anak dari
saudari ayah, nama timangan: anak kesayangan; anggi boru, isteri adik, adik ipar; haha
boru, isteri abang, kakak ipar; parboru, pemilik mempelai gadis, yang mengawinkan
dan menerima mas kawin; boru ni asu, boru ni aha, cacian yang kasar , perempuan
yang tak dipandang; boru ni halak, gadis hina yang tak mau dikawini; boru sibabi
jalang, lonte, pelacur, wanita tuna susila; kata boru ditempatkan di muka nama marga,
agar diketahui marga asal perempuan itu, perempuan yang sudah kawin tetap memakai
nama marganya; boru sadari, bdk ari; tuan boru, isteri, isteri orang yang terhormat; na
mora boru, = parripe, penghulu menganggap familinya sebagai anak lelaki, tetapi
bawahannya sebagai anak perempuan, artinya: bawahannya mengambil tempat kedua,
karena anak lelaki yang dianggapnya lebih tinggi daripada anak perempuan yang tidak
punya hak warisan; mamoru, mempertunangkan puterinya yang masih kecil agar cepat
mendapatkan mahar; haboruon, adat yang berhubungan dengan parboru; pamoruon =
hata boru; masiboruboruan, saling mengawinkan mengenai dua keluarga, perkawinan
bersilang; mangan tuhor ni boru, memberikan makan, kalau pihak paranak membawa
daging untuk mengatur mahar secara tuntas. Terjadilah marunjuk; si boru, kata ini
ditempatkan mengganti kata Si untuk nama wanita, kalau disapa seorang perempuan,
disebut nama marga dengan di muka kata boru; haboruon, ejaan U dalam tulisan Batak
tradisional.
Borur, mamorur, menelan tanpa lebih dulu dikunyah.
Borus, marborusborus, lari se-cepat-cepatnya, pontang-pan-ting, minggat.

Bosan, keseganan, menjijikkan, merasa asing. Bosar, I. radang, barah, bosaron,


menderita peradangan, berbisul-bisul. II. bosar, subur; napu bosar, amat subur.
Bosbos, gemuk, tanpa rupa.
Bosi, besi; bosi, teguh, keras seperti besi; juga: mengenai roha; tungkang bosi, tukang
besi; bosi barani, habosion ni daging, kebal, kuat, mengenai badan; marhalihali bosi,
memakai banyak akal; parimbulu bosi, yang berbulu basi, mitos batak tentang pendekar
jaya si marimbulu bosi; honong bosi, burung bangau.
Bosik, I. tali yang dihitamkan dengan air jelaga untuk membuat garis lurus menepatkan
balok-balok (= rambu); mamosik, menarik garis dengan cara tersebut di atas. II. bosik
horbo, sej penyengat yang mengganggu kerbau. III. mamosik, memukul-mukul ladang
yang telah siap dikerjakan dengan daun palem supaya bibit masuk ke tanah; bosikbosik
lili, daun-daun palem yang dipakai untuk memukul-mukul itu; mamosihi, berkelahi
dibelakang peti mayat untuk mengusir begu, hal itu juga dilakukan pada pesta horja.
Bosol, membengkak mata karena sakit atau karena menangis.
Bosta, kain berwarna-warni.
Bostang, I. perangkap untuk membunuh. II. bostang, terlentang; mamostang,
mengambil jalan terpendek atau memotong jalan, msl sewaktu menyeberangi sungai.
Bosur, kenyang; pabosur, mengenyangkan; na bosur, yang kenyang; P.B.: otik
hinamokmokhon, godang hinabosurhon, yang sedikit mengemukkan, yang banyak
mengenyangkan. Dikatakan oleh tuan rumah kepada tamu: pemakaian tepat guna, juga
banyak atau sedikit makanan terhidang, kiranya menyenangkan dan terberkati.
Bot (bdk bodari dari: bot ari), sudah gelap, menjelang malam; bot ma ari, hari mulai
gelap, matahari mulai terbenam; nunga bot ari, sudah petang ari; guling bot, menjelang
malam; bot ni ari, sore.
Bota, botabota, biji-biji pa-yang sewaktu menumbuk tidak pecah.
Botang, tegap, dewasa mengenai tubuh.
Botean, tambatan perahu msl di pinggir Danau Toba.
Boti, begitu, begini, demikian; boti ma, sekian, demikianlah pada akhir pidato; bo-ti, siasia belaka; mulak bo-boti, kembali dengan sia-sia, pulang tanpa hasil; lagu boti,
pemberianmu tidak berguna bagiku, isapan jempol, kata-kata manis tanpa bukti;
laguboti, kota kecamatan di wilayah Danau Toba.
Botik, I. pepaya. II. botik (juga sambotik), lembing yang dipasang sedemikian rupa
sehingga ia cepat melecot kalau kena benang yang dipasang.

Boto, umboto, tahu, mengetahui; mamoto, idem (di); dipabotohon, diberitahu (tu);
parbinotoan, pengetahuan; so pamotoanna, tak sepengetahuan; hupabotoboto i, mana
aku tahu tentang itu; marpinabotoboto, berbuat seakan tahu, tidak peduli; ndang
botobotoanku i, itu bukan ulahku; pamotoan, pengetahuan; P.B.: napuran tanotano na
sinuan di onan, manumpak ma Debata, dipaganda parbinotoan, tumbuh sirih
ditanam di pekan, semoga dengan pertolongan Allah, pengetahuan itu ditambahkan.
Botohon, lengan bagian atas, as roda; mulakulak songon na mangusa botohon,
diulang-ulang seperti mengeringkan lengan atas.
Botol, botol.
Botul, betul, benar.
Boturan, pikulan.
Bua, bua nona, buah nona (anona muricata); bua pala, buah pala.
Bual, marbualbual, membubung mengenai asap; Bualbuali, nama gunung dekat Sipirok
dengan air belerang.
Buang, mamuanghon, I. membuang, mengasingkan; tarbuang, dibuang, diasingkan,
dikucilkan; habuangan, tempat pengasingan. II. mambuang, memberikan secara
berlimpah; P.B.: binuangbinuang ganda hinolithinolit lonong, memberikan berlimpah
limpah berganda, pe-lit-pelit malah tenggelam. III. sibuangbuangi, rotan yang dipasang
di ladang untuk menggerakkan untuk mengusir burung; sambil buang, jerat.
Buangbaing, terombang-ambing, cemas sekali.
Buangga, keterlaluan, terlampau, tak seimbang, kelewat mengenai hiasan, perkataan;
aha ma laba ni hata na buangga? apalah untungnya berbual? pabuangga, melebihlebihkan.
Buarbuar, sej palem hutan.
Buas, I. royal, tidak hemat, dermawan, murah, suka memberi, tak pelit, suka menjamu
orang; manghabuashon, membagi-bagi secara murah. II. buasbuas, mengeluh,
berkeluh.
Buat, mambuat, mengambil; mambuati, mamuati, mengambil dari sesuatu,
mengambili; roha na marpambuat, tuntutan untuk memperoleh untung, bersikap
mengambil muka, egois; mambuat roha, mengambil hati; pambuatan, tempat
pengambilan sesuatu; pambuatan goar, asal pengambilan nama; marpamuati ma
roham, janganlah marah; dibuati murukna, berkurang marahnya; na binuatna,
isterinya, bininya; parbuaton, harta, kekayaan; tuk parbuatonna, cukup berada; dibuat
na mambuat, diambil orang.

Bube, perbubean, bakul beras, bdk ube.


Bubi, lih bumi.
Bubu, bubu; marbubu, menangkap ikan dengan bubu; P.B.: tu julu dapot bubu, tu jae
dapot tunggal, ke hulu terpukat, ke hilir terperangkap, lepas dari mulut harimau, masuk
ke mulut buaya.
Bubuk, na so habubuhan, perawan, yang belum pernah bersetubuh.
Bubung, bubung; ulok si bola bubungon, ular hitam besar.
Bubur, I. bubur, bubur nasi. II. marbubur, suara yang berbunyi "bur" msl bunyi
senapang, jatuh ke lobang.
Bubus, bobol, bocor; parau bubus (arti kiasan), pemboros; marbubus, mengalir, terluap
air, bocor.
Bubut, mengembung mengenai tubuh; bubuton, dalam keadaan mengembung mengenai
tubuh.
Budak, cercaan: budak; na budak, berat, lambat.
Budok, sibudok, gambaran anjing yang diukir dari kayu sebagai penangkal dan dipasang
di sudut kampung.
Bue, banyak, cukup, berlebihan mengenai makanan dan padi; sibue, rumput kecil yang
dicucukkan di antara padi dengan kepercayaan padi itu akan berbuah banyak; juga
dimasukkan kayu untuk bonang; mabue, berketurunan banyak; matorop mabue, idem;
parbue, buah; marparbue, berbuah; marparbuehon, menghasilkan; batu parbue, ba-tu
pasir yang lembek, tetapi menjadi keras bila ada di udara.
Buea, buaya; si Buea, marga suku tertentu.
Bugang, luka; mabugang, terluka, luka-luka; mamugangi, melukai.
Bugis, orang Bugis; mandar bugis, sej mandar.Buha, mamuha, membuka (bdk
bungka); buha, terbuka; mamuhai, membuka, memulai, mendahului; pabuha,
membuka; buha baju, bdk baju; buhabuha ijuk, fajar pagi; buha siang hari, mulai
pagi, subuh; buha hata, uang permohonan, agar raja membicarakan dan menimbang
sipemberi uang; buha parhalaan, jatah, (jambar) yang merupakan hak kita pada saat
perkawinan seorang gadis.
Buhal, marbuhaluhal, berbual-bual, muncrat dari dalam tanah, memancar-mancar ke
atas; juga: kata-kata yang mengalir dari mulut.

Buhar, mamuhar, menggusur, mengusir musuh dari kampung; buhar, diusir dari
kampung; P.B.: papanpapan butarbutar, martaban hita jala mamuhar, papan kayu
butar, kita manjarah musuh lantas mengusir; pabuhar = buhar.
Buhit, jungjung buhit, jalinan rambut; silanjang buhit, benjol pada usus ayam;
parbuhitan, pertanda buruk pada bagian dalam ayam atau kerbau yang ditemukan
dukun; manilik parbuhitan, mencari tanda nujum pada bagian dalam itu.
Buhu, I. buku, ruas msl ruas bambu, pasal, tulisan; buhu, tiba pada suatu pasal atau akhir
pidato; nunga buhu? sudah selesai pidatomu? marbuhubuhu, berpasal-pasal, berbagibagian; buhubuhu, benjolan-benjolan, ruas, mata buku daging. II. marsibuhu, meratap
di waktu malam.
Buhul, mamuhul, menentukan, memastikan, menetapkan mengenai jangka waktu; ari
na binuhul, waktu atau hari yang ditetapkan.
Bujang, kemaluan perempuan, puki.
Buje, mamuje, = bija, menikam, membunuh.
Bujing, sibujing atau bujingbujing, =gadis perawan (= na marbaju).
Bujogo, marbujogo, angin berdengung, gegar bunyi gendang, menjadi sangat marah.
Bujonggir, sibujonggir, cicak.
Bujuk, I. mamujuk, membujuk. II. sej ikan yang sangat rakus dan memakan anaknya,
kiasan: seorang pemimpin yang menganiaya rakyatnya.
Bujur, baik mengenai arah angin pada pelayaran.
Bukbak, berdebar-debar mengenai jantung karena takut atau penyesalan; mabukbak,
idem; mabukbak taroktok, berdebar-debar jantung karena takut, kalau ini dengan
sendirinya, maka itu dianggap sebagai pertanda yang jelek; na bukbak, takut, ketakutan;
mamukbahi roha ni sianu, menakutkan si anu; dipabukbak, idem.
Bukbuk, I. bulu tubuh. II. pabukbuk, menjadikan banyak, memperbanyak;
manimbukbuk, menjadi sangat besar; begitu dikatakan mengenai kemenangan
(manimbukbuk hamonangan).
Buku, buku, kitab.
Bula, perintah: pergi! Bulaling, mamulaling, melempar ke sesuatu; hata bulaling,
ucapan mengeritik seseorang; ende bulaling, lagu yang mau menembak seseorang.

Bulan, I. bulan (bagian dari tahun), bulan (di langit); bulan mate, bulan mati; bulan
sasabi, bulan sabit; poltak bulan, muncul bulan, bulan timbul; dioro bulan, datang
bulan, haid; oro ni bulan, menstruasi; marsahit bulan, sakit haid; solpot bulanon,
kambuhnya penyakit ayan pada bulan timbul; hu di bulanna, penuh bulannya, mau
melahirkan; dan bulan, cendawan bulan; sinabulan, sej pohon besar; mangalabulan
(malabulan), satu dari tiga dewata tertinggi. II. bulan, perjanjian; marbulan, berjanji
dengan sumpah; sumintak bulan, memperkuat perjanjian dengan sumpah sambil
memegang ganaganaan.
Bulang, mabulang, menutup mata dengan kain; bulangbulang, bulang, kain yang
dipakai meliliti kepala; surik na binulang, bdk surik.
Bulangbaling, lari pontang-panting.
Bulbul, marbulbul, melingkar, naik membubung mengenai asap; mamulbul,
menghembus; dibulbul alogo, angin menghembusnya; bulbulan ni dengke, pemusingmusingan, kumpulan dari banyak ikan atau orang.
Bule, I. mabule, = mahap. II. bulebule, bejana kecil berleher kuncup, mangkok kecil.
Bulele, I. belalai gajah, juga rama-rama. II. sibulele, burung yang mengungkit-ungkit
ekornya.
Bulet, I. banyak, berlimpah; juhut na bulet, gumpalan daging, msl pada pantat. II. hau
bulet, kayu bulat, yang tidak ditetak.
Bulgang, parut, bekas luka; bulgangbalging, tidak rata.
Bulhap = bolhup, pecah.
Bulibuli, buli-buli.
Buliga, I. kekuatan obat mesiu; hona buliga, kena mesiu. II. marbuligabuliga, dikuliti.
Buligan, deretan, barisan; sabuligan, sebaris mengenai benda-benda yang diikat
berderet-deret msl ijuk, benang, sirap.
Bulingga, marbulinggabulingga, lih buliga II.
Bullak, (sebenarnya: burlak), marburlak, membual, memuncrat; juga:
marbullakbullak.
Bullang, gembung mengenai pipi.
Bulle, sej hunik tetapi tidak dipakai sebagai bumbu.

Bulneng, (juga: bulnang), menggembung.


Bulot, membuat diri gampang ditangkap.
Bulu, buluh, bambu; jenis-jenisnya: bulu godang, sejbambu besar, yang dipakai untuk
tempat mengambil air; bulu duri, buluh duri; bulu suraton, bambu, yang dahulu kala
dibuat untuk menulis; bulu laga, bulu sorik, bulu tolang, jenis-jenis bambu liar di
hutan; bulu hungkung, bulu parapat, bulu tangan, bulu songa; simarbulubulu, sej
rumput yang daunnya menyerupai daun bambu; P.B.: bulu soban, musu dongan, kayu
api dari bambu, kawan bisa jadi musuh; P.B.: sinuan bulu sibahen na las, sinuan uhum
sibahen na horas, tanamlah bambu agar hangat, carilah keadilan biar selamat; urat ni
bulu, akar bambu, jatah raja dari emas kawin; gorit bulu, jatah mahar yang diterima
parboru; bdk gorit.
Buluhat (bulu uhat), bambu yang diatur oleh kaki perempuan penenun pada mana
benang berjalan.
Bulung, daun pohon; juga buku; bulung ni tangan, tangan tanpa lengan bawah; bulung
ni pat, telapak kaki; marsangkot bulung, berpakaian daun, begitu menderita sampai
kehabisan darah; na maulibulung, yang berdaun elok, kaya, dihormati; sambor
bulungna, malang sengsara; ndang ulahan (haulahan) bulung, seperti pohon kayu
yang ranggas yang tidak berdaun, mundur tak bisa diperbaiki lagi; P.B.: nang dope
marbulung, nunga mangalinggomi, belum berdaun sudah menaungi, belum apa-apa,
belum berbuat sudah mau menguasai msl seorang pemuda yang berpura-pura raja;
bulung, pinarbulung, berbentuk daun; pinarbulung gumba, berdaun yang berbentuk
hati.
Bulus, sederhana, mudah, tulus; bulus roha, mudah, tak ada maksud lain, tak akalakalan, polos; bulusan, lebih baik, lebih muda; bulusan nama ahu mate, unang
mangolu, bagusan aku mati daripada hidup.
Bulusan, tikar yang dipakai untuk membungkus diri di waktu tidur, selimut.
Bulut, marbulutbulut, (mengenai benang, rambut), kusut.
Bum, tiruan bunyi "bum"; marbumbum andalu, alu berdegar.
Bumi, tanah, bumi, angkasa. Kata ini sering dipakai dalam bahasa datu; tuan bumi
(juga: bubi) na bolon, juga: taham (= tahan) bumi na bolon = pane na bolon, dewa
astrologis
Bun, (tentang padi di sawah) melimpah, berhasil lebih daripada biasa; habunon,
kelimpahan, pertambahan.
Bunbun, tertumpuk, berkumpul; bunbunan, tumpukan padi yang bundar di ladang untuk
ditebah (dengan mengijaknya); kumpulan, himpunan.

Bundala, = mundala.
Bundar, sikat; mamundar, menyikat.
Bundat, lamban, lambat msl ka-rena keberatan badan.
Bunga, bunga, sewa, rente; juga: bungabunga; marbunga, berbunga; bungabunga ni
hagabeon, hak kesulungan; sampe bunga, dewasa; hoda sibungabunga, kuda merah;
bungabungaon, terserang penyakit dengan akibatnya kulit menjadi merah; bunga
pansur, bunga merah; bunga rus, bunga mawar.
Bungan, bungan tubu, anak kandung (dari: bunga).
Bungar, marbungaran, makmur, meningkat, msl daerah, perdagangan.
Bungbang, berlobang-lobang, tembus.
Bungbung, lobang, tembus; na bungbung, berlobang, terbuka lebar, tidak ada yang
menghalang.
Bunggaling, rebah ke belakang, terpelanting (= tunggaling).
Bungging, mamunggingi, membelakangi, memantati sambil berkata: ndi ma di ho, ini
untukmu; bungging mulak, pulang tanpa hasil, siasia (kasar).
Bungka = buha; mamungka, membuka; sibungka botol, pembuka botol.
Bungkar, mamungkar (= buhar), membongkar, menggusur, merebut desa dan
kemudian dimusnahkan.
Bungkas, pindah tempat diam-diam, minggat; marbungkasan, berpindahan, pindah
dalam jumlah besar, eksodus, pindah bertebaran; pabungkas, memaksa, mengusir
(dengan atau tanpa kekerasan); habungkasan, tempat yang ditinggalkan setelah diusir;
parbungkasan, tempat, yang dituju setelah diusir; habubungkas, perpindahan, hal
pindah, emigrasi.
Bungki, bingkah tanah yang dibalikkan; juga: lempeng tanah yang dipakai untuk
membangun tembok; balikbungki, membalikkan bingkah tanah, menunjukkan suatu
kebiasaan, adat-istiadat, sewaktu membeli tanah ladang: bila seorang membeli tanah
untuk jangka waktu tertentu, maka itu tidak boleh di bawah dua tahun, bingkah tanah
yang dikerjakan itu harus dikembalikan lagi ketempat semula, hal mana terjadi sewaktu
mengerjakannya pada tahun kedua.
Bungkuk, bungkuk, membungkuk ke muka.
Bungkulan, bubungan.

Bungkus, bungkusan; mamungkus, membungkus; bungkusan, bungkusan.


Buni, sembunyi, tersembunyi, terpencil, dirahasiakan; mamunihon, menyembunyikan;
pabunibuni, idem; manabunihon (ditabunihon), menyembunyikan; martabuni,
tersembunyi; marsibuni, merondokkan sesuatu secara sembunyi; sihabunian, rahasia; di
sihabunian, diam-diam lepas dari pengetahuan orang; sibunian, barang rondokan; baro
buni, disentri.
Bunsilak, bunsilat, tegang mengenai penglihatan, juga: mabunsilat.
Bunsohik, bunsohihon, sesuatu masuk kelobang hidung msl air.
Buntal, besar, kuat mengenai badan, bulat; dengke (ihan) buntal, ikan peluru, tetrodon,
berbahaya karena sengatnya yang berbisa; imbulu buntal, sengat ikan ini, dipakai untuk
pencampuran racun, buntalan, buku, tumbuh ganda, tumor.
Buntengbunteng, mengembung me-ngenai pipi; juga: hamil.
Bunti, sajian untuk roh yang terdiri dari sagusagu yang diletakkan di ladang; marbunti,
meletakkan sajian seperti itu.
Buntiting, keras, gendut mengenai tubuh karena terlampau banyak makan.
Buntul, benjol, tinggi; juga: arti kiasan: (= timbul) menonjol ke atas; harajaon adui do
na umbuntul, kerajaan disana paling menonjol; buntulbuntul, bukit-bukit, bukit kecil;
pabuntulhon, menonjolkan, meninggikan; nae buntul malela, begu perempuan yang
tinggal di gunung.
Bunu, bunuh; mamunu, membunuh, memukul; mamunui, membunuh, memukul dalam
jumlah besar; pamunu, pembunuh; pamunuon, pembunuhan; bunubunu, pemukulan
sampai mati; sibunu jolma, pembunuh; pabunubunu, memukul-mukul seseorang;
dibunu na mamunu, dibunuh orang.
Bur, tiruan bunyi segala sesuatu yang jatuh; mardubum (mardobur), kena dobrak.
Bura, kutukan, kualat; burabura, idem; mamurai, mengutuk; marburaburahon,
mengutuk sesuatu atau seseorang; hona bura, kena kutuk; pamuraion, pengutukan.
Buragas, marburagas, memaki-maki, mengumpat-umpat.
Burak, marburakburak, berbual- bual mengenai air; ndang marburak, tidak lagi
membual, yakni tidak mengembung.
Burangir, = napuran, (Angk).
Burangso, tidak sopan, kurang ajar; bdk barangsi; na burangso manghuling, tidak
sopan bertutur; na burangso marabit, tidak sopan berpakaian; na burangso mangan,

tidak sopan makan; na burangso mamora, tidak sopan kaya, tidak mau
meminjamkannya kepada teman-teman se-desa.
Buranso, seruan karena merasa tidak senang, seolah-olah mengatakan: orang yang
terkutuk ini.
Burbar, = purpar, riuh, membuat ribut; mamburbari, membuat ribut.
Burbur, I. bubuk kayu; buburon, diserang bubuk. II. mamburburi tano, dengan air
membawah tanah ketempat lain.
Burendeng, marburendengan, de-ngan cepat lari tanpa menoleh ke belakang.
Burgat, maburgat = maborgat, lih borgat.
Burhung, menderita sakit sampai tidak dapat berdiri lagi.
Buri, kena cuci; mamuri, mencuci, membasuh; marburi, cuci tangan; parburian,
tempat cuci tangan, kalau mau makan; mengutuk: buriapus ma ho, mudah-mudahan
engkau mati, mampuslah kau; burilengse, burisiapsiap, buripatopato, burilandas,
idem. Buriran, tembolok pada burung.
Burju, tulus, baik hati, jujur, rajin, sungguh-sungguh; hata burju, (lawan: hata gait),
bicara sungguhan; burjungku do i, maksudku baik, sungguhan aku lho; haburjuon,
kejujuran, kebaikan hati; burju ma ho mangula, rajinlah engkau kerja;
manghaburjuhon, mengerjakan dengan tekun dan teliti.
Burlak, bdk bullak.
Burnang, lebar, membengkak, menggembung; pamurnangan, bagian yang paling lebar,
lilit terbesar; paburbanghon, membesarkan diri, menyombongkan, berlagak,
mengembungkan diri.
Burnas, mamurnas, memberi makan berlimpah-limpah; pamurnas, suguhan makanan
yang banyak dan enak.
Burnge, burngeburnge, penyakit bagian bawah tubuh.
Burning, = burnit.
Burnit, (juga: burning), kurus dengan perut kembung; pamurnitmurniton, dirundung
penyakit ini.
Burnung, penyakit bagian bawah tubuh hewan.

Buro, mamuro, mengusir burung dari sawah atau ladang; buroan, musim buro;
mamuroi, memperhatikan/melindungi; manggora pamuro, nampak kehamilan; na
buro, orang asing (sebenarnya: yang diusir).
Bursik, diludahi; mamursikhon, meludahi, memecilkan seseorang; mamursihi,
meludah-ludahi, mengjikkan, menghina; mamursik sude halak mida pangalahona,
semua orang jijik akan kelakuannya; sibursik, siburuk laku, orang hina.
Bursok, sibursok, anak bayi laki-laki (= siunsok) bila orang tidak mau menyebut
namanya atau yang belum punya nama.
Bursung, jatuh tersungkur msl karena sakit; mamursunghon, menjatuhkan,
mencampakkan.
Burta, I. lumpur yang terbawa air sungai dan menyuburkan tanah. II. burtaburta, sej
pohon kayu berdaun lebar dan berbentuk hati.
Burting, bengkak mengenai tubuh.
Burtung, mamurtung, menghantam orang.
Buru, I. marburu, berburu; mamuru, memburu; parburu, pemburu; biang parburu,
anjing pemburu; paburuburu, mengejar-ngejar; paburuon, pengejaran. II. mangiburu,
lih iburu.
Buruk, tua, buruk, jelek; roha buruk, hati buruk, malas, mentalitas buruk; taon na
buruk, tahun yang baru lewat; burukburuk ni abit, kain usang, pakaian bekas;
habuburuk, keburukan, lusuh.
Burung, ringgit burung, gulden Nederland; burung, burung.
Burut, buruton, busuk di dalam mengenai buah dan manusia.
Bus, = bius.Busan, busanbusanan, peralatan kecil yang dapat dipakai dan dibawa
seperti seorang dukun yang selalu membawa peralatan kecil.
Busbas, berlobang-lobang, rusak msl dinding.
Busbus, bersegera, bergopoh-gopoh (bdk puspus).
Busisa, kegusaran, susah, gelisah.
Bustak, lumpur (yang dalam).
Bustang, I. (bostang II), bergelimpang, terentang lurus; pabustang, menggelimpang. II.
sabustang, ikan busuk yang terapung di atas air.

Busuk, busuk; hata na busuk, kata-kata kotor, jelek; habusuhon, kebusukan, kejelekan
hati; busukbusuhan, timbunan jerami di ladang.
Busung, busungon, perut yang gendut karena banyak makan.
Busur, mamusur, membersihkan katun (kapas).
But, luka (Angk).
Buta, I. buta; tunggul buta, sej kayu berdaun kecil .II. mamuta, menutup lobang; nunga
buta, permainan tidak sah. III. buta, bagian lembek pada gigi, kuku, yang gampang
berdarah.
Butar, sirap untuk atap; mamutar, mengatap dengan sirap;
P.B.: butarbutar mataktak, butarbutar maningkii, mate pe amana, adong anakna
maningkii, pohon butar terkelupas, butar yang berganti, kalaupun ayah meninggal, sang
anak jadi pengganti.
Butbut, mambutbut, mencabut msl ubi, rumput, rambut dsb.
Butir, butir-butir karena gigitan nyamuk atau kutu busuk; marbutir daging, berbutir
mengenai kudisan; butir ni roha, keseganan, keengganan, tidak mau, risih; mamuturi,
gigitan semut yang gatal di kulit.
Butong, kenyang; mabutong, idem; butong, layar yang penuh dengan angin; ndang
habutongan, tak kenyang-kenyangnya, terus melahap makanan; pabutonghon,
mengenyangkan, memuaskan; pamutongmutong, tali penggerek tabung tuak.
Butuha, perut, tubuh bagian bawah; butuha bolon, perut besar; butuha metmet, usus;
uhum ni butuha, buang air besar; dongan sabutuha, teman seperut, teman semarga;
pamutuhai, les panjang di bawah atap pada mana urur diikat.
Butuhe (= butuha), mamutuhei, mencuci isi perut binatang, yang disembelih.
Da, = atehe?, bukankah, ya? ditaruh sesudah perintah; laho ma da, pergilah ya, ima da,
ya memang begitulah.
Daba, kata pengerasan; ho da-ba, justru engkau, engkau yang kumaksud.
Dabo,ale.
Daboru, lih boru.
Dabu,madabu, jatuh; mandabu, menjatuhkan, membuang; mandabu sipaingot,
memberi nasehat, menegur; mandabu uhum, mengadili, menjatuhkan vonis; mandabu
aek, mengairi sawah; mandabu dalu, main dadu; mardabudabu, menimbang-nimbang,

mengadakan perhitungan, berefleksi, merenungi, mengadakan perhitungan;


dabudabuan, perhitungan, budget, anggaran belanja; malo marsidabu, hemat, irit,
paspasan msl seorang ibu memasak paspasan; hadabuan, tempat kejatuhan; p.b.:
patimbo hadabuan, pabagas halonongan: meninggikan kejatuhan, memperdalam
kehancuran, artinya: kesombongan akan hancur; hadabudabuan ni pansur, tempat
pancuran air jatuh; madabu uhum, hukum menimpa dia; madabu torutoru, kutukan
jatuh padanya; dabu roha, iba, kasihan; sidabu dangka, sej pohon yang dahannya kecil.
Dada,sidada, yang turut ma-kan.
Dadage,mardadage, makan enak-enak, berpesta pora memboroskan uang.
Dadang, mandadang, menyinari sesuatu hingga menjadi panas mengenai matahari dan
api; memanaskan; didadang las ni ari, disinari matahari.
Dadap, mandadap, meraba sesuatu, menggagau, menyeluk; dadapdadap, meraba-raba
tergagau-gagau, mengenai orang buta; hadadapan, dapat diraba.
Dadas,madadas, berjatuhan me-ngenai bauh-buahan; mandadas, menjatuhkan buah
banyak-banyak.
Dadu, = dalu, dadu.
Dae, jelek. buruk, kurang pantas, kurang layak, buruk, msl: seorang bapak yang telah
berumahtangga berlaku sebagai pemuda; P.B.: molo marsuru raja, dae ma so oloan,
kalau bersuruh raja, jangan tidak dipatuhi, kalau raja memerintah, risih rasanya kalu tidak
dipatuhi.
Daek, mandaek, mengumpulkan, memungut.
Daga, dagadaga, gadai, petaruh.
Dagak, mandagakdagak, membantah, menyanggah, menantang, melawan,
mengingkarkan, menengkar.
Dagal, = dugul, mata kayu; p.b. sada dagaldagal, sada duguldugul, sada na tangkang,
sada na jugul, sebuah mata kayu, sebuah buku, yang satu nakal, satu lagi bandel (dua
pihak bersengketa, sama-sama keras kepala)
Dagang, orang asing, pendatang, perantau; mardagang, merantau, mengembara di
negeri asing, halak dagang, pendatang, orang asing; p.b. tanda do sanggar padang,
potang ari marsipusipu, tanda ni anak dagang, potang ari pangapusi ilu, nyata amat
ilalang pimping, petang hari jadi hangus, tandanya perantau asing, di petang hari ia
menangis, karena rindu; napuran dagang, daun sirih paling pangkal, rasanya gurih.
Dagangan, barang dagangan, barang jualan, kain.

Dagar, mandagar, mengupayakan, membuat, dapat mengerjakan; ise mandagar i? siapa


meramu itu? siapa yang mau bersusah-susah menyediakan? hadagaran, dapat
diikhtiarkan, dapat diupayakan, dapat diperbuat.
Dagas, mardagas, berkelahi sedemikian rupa hingga kemenangan tidak tentu.
Dage, I. = doge, seruan tanda keheranan. II. mardagedage, makan (sedapan), makan
berlebih-lebihan.
Daget, dipadagetdaget, membuat sesuatu dengan lambat, bdk nanget.
Daging, (mengenai orang dan binatang) badan; mardaging, berbadan; roha daging,
bersifat duniawi, materialistis, kehendak badaniah, nafsu badani; pardagingon,
kebendaan, kejasmanian, hal mengenai badan; anak ni daging, seorang anak yang tidak
lagi diakui oleh orang tuanya sebagai anak mereka karena anak itu membuat banyak
kejahatan; sada daging sada mudar, sebadan sedarah, seperasaan, sepenanggungan.
Dago, = doge, kata seru menyatakan keheranan.
Dagul,mardaguldagul, (mengenai buah-buahan), berangkai-rangkai, bergugus-gugus.
Dahahang, abang kandungku, ka-kak saya (dari: haha).
Dahal,mandahaldahali, menekuni, mengerjakan sesuatu dengan rajin.
Dahan,mardahan, memasak, menanak nasi; dahanon, yang harus ditanak (kata kerja
bentuk gerundivum), beras; indahan, (sebenarnya nidahan = yang dimasak), nasi;
mangindahani, memberi orang makan; parindahanan, pandahanan, sumpit nasi, bakul
yang dianyam untuk tempat penyimpanan nasi; ucapan selamat: P.B.: tubu boru na
tardahanhon hudon na bolon di si paha ualu, kiranya lahirlah puteri penanak di periuk
besar pada musim menyawah (waktu itu penyawah makan banyak nasi); indahan ni
bonang, bubur nasi yang dilumurkan ke ke benang dan yang dibuat dari beras.
Dahap, dahapdahap, cacian se-orang yang didengarkan.
Dahar, tardahar, bangkrut dalam dagang.
Dahe, mardahedahe, kaku karena kotor.
Dahi, daki, kotoran yang melekat pada tubuh dan pakaian.
Daho, mandaho, mendakwa, menipu, menggelapkan, mengatakan masih berpiutang
padahal tidak; juga mengatakan tak berhutang lagi padahal masih berhutang lagi.
Dahop, serangkulan (= sandahop); mandahop memeluk, mendekap, merangkul;
mandahop parik, menyerbu benteng musuh seolah-olah merangkul musuh, didekap.

Dai, citarasa, rasa makanan; mardai, mempunyai citarasa, enak; daina, rasanya; dumai,
lebih enak; mandai, mencicip, mencoba rasa, merasai; pandaidai, caranya mencicipi,
orang yang suka makan yang enak-enak; hadaian, keenakan, kenikmatan; pandaian,
pengecap, indera perasa; hona pandaian, dicoba mengenai kecap.
Daik = daek; mandaik, mengumpulkan, memungut msl padi waktu mengerik.
Dainang, (dari: ina), ibuku kandung.
Dairi, batak Dairi, kabupaten Dairi.
Dais, disentuh, dijamah, disinggung, ada sangkutan; ndang dais tu ahu, tak ada
sangkutan denganku; mandais, melumas, mengoles, menyapu, menyepuhkan sesuatu
pada; mandaishon, mengoleskan, menutup dengan obat, menyapukan; mandais hata,
menggunjing orang; pandais, kuas, pensil.
Daiung, dayung.
Daji,dajian (= jotjotan), acapkali, lebih sering.
Dak, mandakdak, mengurangkan, menolak, menokok-nokok, meng-hantam habis;
mandakdak batu, memecahkan batu; mandakdak simbora, menuang timah;
mandakdak ugasan, menghabiskan harta milik. mandakdak parbue, memukul buahbuahan agar jatuh; madakdak (bdk madekdek), berjatuhan banyak-banyak mengenai
buah-buahan.
Dakdanak,(dari: danakdanak), anak kecil, anak-anak tanpa membedakan kelamin;
hadakdanahon, masa kanak-kanak, kekanak-kanakan.
Dalahi, lih lahi.
Dalam, mandalamhon, memasukkan, membasmi, membinasakan (tabas).
Dalan, jalan, cara, kesempatan; dia dalanna ? bagaimana itu terjadi; so sian dalanna
atau na so adong dalanna, tanpa sebab; mardalan, berjalan, bepergian; pardalanan,
perjalanan, perederan; pardalan, pejalan kaki; pardalanan ni hata, jalannya
pembicaraan, jalan cerita, pembawa pembicaraan; raja pardalan, pengantara, =
pangulu; pardalanan ni bada, sebab-musabab sengketa; pardalanan ni garar, caracara pembayaran hutang, orang yang membawa uang untuk membayar hutang;
mardalandalan, berjalan-jalan tanpa tujuan tertentu, melancong; mardalani, menjalani;
sadia dao dalanan? berapa jauhnya? hadalanan, dapat dijalani; mandalanhon hepeng,
mengedarkan uang untuk berdagang; padalan, melakukan, melaksanakan; padalan hata,
mengirim kabar; padalan jea, melakukan sesuatu yang berakibat buruk; padalan uli,
melakukan sesuatu yang berakibat baik; padalan aek, memasukkan air ke tali air untuk
mengairi sawah; padalan parkaro, memperkarakan sengketa; padalan tahi, mencari
cara memperoleh kawan untuk suatu rencana atau perkumpulan; padalan juhut,

membagikan daging pada pesta menurut adat; padalan sigalegale, membuat wayang
sigalegale, patung orang, menari yang dikendalikan dengan tali/kawat; hata na
dumalan, gagasan paling baik; mardalan pat, berjalan kaki; mardalan darat, berjalan
melalui darat; sadalan hita, seperjalanan kita, setujuan kita, sependapat kita.
Daldal, I. sej lebah penyengat kecil; situak ni daldal, madu lebah. II. daldal bohina,
suram wajahnya, muka masam. III. tali sidaldal, tali derek, disongket dengan kayu
pengungkit, agar balok yang diangkat keatas bangunan bisa pas letaknya.
Dalhop, mandalhop, melekatkan pada, mengikatkan sesuatu dengan erat; dalhop tu,
melekat pada, erat.
Dali, I. mandali, macet mengenai senapan; mandalihon utang, selalu menunda
pembayaran hutang. II. sidalian, dalih, alasan; P.B: molo soada roha,godang do
sidalian, kapan tak suka banyak dalih; hata sidalian, dalih alasan yang dibuat-buat;
marsidalian, berdalih, mencari alasan; marsidalianhon ulaon, mendalihkan pekerjaan;
horbona diparsidalianhon, kerbaunya dibuat menjadi dalih. III. dali, susu. IV. dalidali,
sej kacang-kacangan; sataon dali, tiga bulan; simardalidali, sej rambatan yang
menyerupai dali-dali.
Dalihan, tiga tungku dari batu di atas mana ditarok periuk; dalihan nantunggu tiga, tiga
tungku yang teguh, diucapkan sebagai doa yang puitis; siholting dalihan, orang kikir,
belit, bdk holting; P.B.: tolu do dalihan paopat sihalsihal, torop pe anakniba, sada do
sihasian: tungku hanya tiga, empat dengan ganjalan, kalaupun banyak anak, satu saja
kesayangan.
Dalimo, delima.
Daling, akar kayu yang kelihatan di atas tanah.
Dalmet, lunak, lembek, lembut.
Dalnat, penyek, (= lisat).
Dalo, mandalo, menyapukan, me-ngoleskan, melabur msl kapur kedinding; pandalo ni
onggang, sesuatu yang dipakai bu-rung enggang untuk menyapukansarangnya .
Dalom, dalam, di dalom laut, dalam kandungan; daloman, (tentang ternak) melahirkan
anak, yang telah mati di kandungan.
Dalpak, mandalpakhon, menempelkan, menaruh di atas, msl: plester di atas luka.
Dalu, I. dadu. manggulang dalu, menggulir, menggelindungkan dadu; dalu ni honas,
batang nenas. II. dalu, babi jantan; manginjam dalu, meminjam pejantan membuahi
babi betina; upa dalu, sewa pejantan yaitu anak babi yang kelima, kalau kurang dari lima
anaknya: seekor ayam; sapelean daludalu, persekutuan persembahan senenek moyang

yang mencakup enam keturunan; daludalu na mokmok, babi jantan tambun, gemuk
yang menjadi kurban; mangondanghon dalu, peresmian anak hamba menjadi anak
sendiri, sedang sihamba hanya melahirkan, dan seterusnya menjadi inang pengasuh. Anak
ini memperoleh marga majikannya.
Damang, bdk ama, ayahku, bapakku sendiri.
Damar, damar, suluh damar, sudip dari pohon cemara; damardamar, tumbuhan
rambatan; mandamari, merekatkan dengan damar, menempelkan dengan damar.
Dambirbir, jamur yang tumbuh pada pohon kayu; dambirbiron, berjamur.
Damdam, parhudamdam, sekte yang bersifat agama dan politik.
Dame, damai, dalam keadaan damai; dame do luat i, negeri itu dalam keadaan damai;
dame rohana, dia berhati damai; mardame, berdamai, mengadakan perdamaian;
pardameon, perdamaian; padamehon, mendamaikan, melerai; mardamedame, hidup
secara rukun dan tenteram.
Damo, halus, merdu, lembut mengenai suara.
Damor,mardamor, merasa sakit di seluruh badan.
Damos, dekat, berdampingan, terkatup rapat-rapat; mandamosi, mengatupkan rapatrapat, mendampingi.
Dampang, sadampang, bdk ampang.
Dampok, mandampok, rebah mengenai binatang buruan yang dibunuh.
Dampol, obat yang digosokkan pada kulit; ubat dampol, ubatpandompul, idem;
mandampolhon,menyapukan obat urut; mandampoli, menyapu obat, memijati,
mengurut-urut; dampol siburuk, sej rumput yang digosokkan pada anggota badan yang
keseleo.
Dampor, terasa membaik sesudah makan obat, enak mengenai citarasa.
Damu, damuan, kain-kainan yang buruk.
Damul, malu, kena fitnah.
Dan, I. cendawan, jamur; danon, bercendawan, penuh dengan jamur, berjamur; dan
pohul, sej cendawan. II. dan, penunjuk waktu, sering dihubungkan dengan kata bertanya;
piga; piga dan, berapa lama; ndang piga dan, tak berapa lama.

Danak, muda, belia, kekanak-kanakan, naif; danak dope dagingna, badannya masih
kanak-kanak, belum dewasa, belum langkas tumbuh.
Dandan, mandandan, memilin, menjalin; mandandan hata, mengacaukan pembicaraan
atau pertengkaran dengan menambah-nambah atau memperbesar-besarnya.
Dandi,mardandi, tidak mau menurut karena keras kepala, merajuk, mengambek,
melawan.
Dando, denda, denda uang; tardando, didenda, terdenda; honadando, kena denda.
Dane, air lelehan mayat yang mengalir dari mayat.
Dangadanga, tuma, kutu.
Dangar, (tentang tanah) kering, tidak berair; na dangaron, kering, gersang;
dangardangar, seseorang yang harus didengar, yang harus dituruti.
Dangdang, denda yang dibayar kalau kejadian itu tidak dapat lagi diperbaiki;
mardangdang, membayar uang sebagai pengganti barang yang hilang atau yang dicuri;
butuha naso hadangdangan, perut lebih banyak menerima makanan daripada yang
diperlukan untuk tenaga kerja msl: pelayan yang malas; sisampe dangdang, penanggung
denda, walau bukan salah sendiri.
Danggol, merasakan, menahan, menderita (=taon); tardanggol, dapat tertahan;
danggoldanggol sisilon, suam-suam kuku, demikian panasnya hingga kuku jari-jari
dapat menahannya.
Danggur, lemparan, terlempar, dibuang; mandanggurhon, mandangguri, melempari;
masidangguran, salimg melempar dengan batu; P.B.: sada nidanggur, dua na hona,
satu yang lempari dua kena. Dua tugas (rencana) dapat diselesaikan sekaligus dalam satu
waktu; danggurdanggur, sesuatu yang dapat dipakai untuk melempari; danggur barat,
melemparan dengan kayu; hona danggur, kena lempar; danggurdanggur toho,
lemparan nasib-nasiban, melempari asal-asal; danggurdanggur borngin, aral, juga
mengenai jawaban yang berdasarkan nasib-nasiban.
Dangiang, lagak, gengsi-geng-sian, angkuh; mardangiang, berlagak, membuat dirinya
seolah-olah penting.
Dangir, dangirdangir, merembes, menetes mengenai air.
Dangis, mandangis, pada saat ini tanpa uang, mengenai pemain-pemain kalau mereka
kalah; mengenai pedagang kalau barang mereka tidak laku.
Dangka, ranting, cabang, dahan, anak sungai; namora di dangka, kera; mandangkai,
memotong dahan pohon; mardangka, bercabang, berdahan; mardangka abarana, ia
mendapat anak; mardangka ubanmu, dalam hari tuamu biarlah ubanmu bercabang-

cabang; mardangka ubanna, limut-limuton tanggurungmu, bercabang-cabanglah


ubanmu, punggungmu ditumbuhi lumut, banyaklah keturunanmu, semoga menjadi tua
sekali; mandangkai hata, membuat pembicaraan berpanjang atau bercabang-cabang,
agar tidak berakhir dengan baik.
Dangol, sengsara, miskin, pi-lu, melarat; dangolna i, alangkah sedihnya; mardangol,
menderita, dalam keadaan melarat; hadangolon,sidangolon, kesedihan, penderitaan,
dukacita, sengsara, kemelaratan.
Dangsa, dansa. Dangsina, Selatan.
Dano, I, kolam besar, tasik; (lebih besar dari ambar). II. gambaran bintang: Penembak.
Dao, jauh, berjarak, kejauhan; sadia dao, berapa jauh; dao ma i, betapa jauh; sapaal
daona, sekilometer jauhnya; dao rohana, tidak ada perhatian, hatinya jauh, pikiran
melayang; hadadao, hinadao, kejauhan, jarak yang jauh; mandaodao, menjauh,
menjauhkan diri dari orang lain; padaohon, menjauhkan; halak simadao, penyendiri,
yang tidak bersikap akrab, walaupun sebenarnya harus dekat; sidao nahinan, julukan
bagi mendiang ibu yang meninggalkan anak-anak yang masih kecil-kecil; padaodao,
berjauhan, tidak serumah lagi, berpisahnya suami isteri namun tidak bercerai; daodao,
sidaodao, burung kecil, manyar mirip dengan amporik yang membuat sarang cantik;
P.B.: habang sidaodao, habang marimpotimpot, hita padaodao, padan paingotingot:
terbanglah burung manyar, jauh nan ke langit, kita yang jauh berpisah janji kan diingat.
Daol, daoldaol, terayun, go-yang, goncang = (duilduil); mandoali,
mengombangambingkan, mengayun, menggoyang-goyangkan kesana-kesini.
Daolat, bdk daulat.
Daompung, buyutku, embahku, moyangku, nenek-kakekku.
Daon, I. obat; daon bari, harfiah: obat terhadap rasa bau dalam mulut yaitu; sirih,
tembakau; daon ni sohol, obat terhadap rindu, yaitu hadiah; mandaoni, mengobati;
pandaoni, dokter kesehatan, tabib. II. mandaon perasaan mati bagian tubuh; mandao
roha, tidak peduli lagi, tidak punya rasa harga diri.
Dapar, mardapar, gemertak; mandapar, menggeletak; dapardapar, kaleng atau bambu
pecah yang diguncang menggertak burung, kelontang untuk mengusir burung.
Dapdap, pohon dedap; bunga dapdap, lembayung.
Dape, lih dope.
Dapok, = dapot.

Dapot, dapat, ketemu, ditemukan; dapot na gogo dibahen na bisuk, si kuat kalah pada
si cerdik; nunga dapot ahu, sudah kudapat; P.B.: di jae dapot bubu, di julu dapot
tanggal, di hulu, di hilir terperangkap pukat; dapot tarida, bisa nampak, dapot taon,
jumpa tahun; dapotan, mujur, menjumpai, mendapat; dapotan laba, mendapat laba,
beroleh untung; p.b. disima hita borhat, disi ma hita dapotan, asal berangkat, pasti kita
mendapat; tardapot, tertangkap basah, terdapat, kedapatan; mandapothon, kepada
(alamat surat), mendapatkan, mengunjungi; mandapothon si anu, kepada si anu;
mandapothon huta i, dekat kampung itu, menuju kampung itu; mandapot di,
tergantung dari, bergantung pada; mandapot di hodo langkangku, terserah kau mau
kemana aku, saya tergantung padamu; mandapot di Debata do parsorion ni jolma,
tergantung dari Allah nasib manusia (saguru di); pandapotan, orang pada siapa
seseorang bergantung, pendapatan; marpandapotan tu, bergantung pada;
mardapotdapot, berturut-turut, terus-menerus; pardapotan, alat penangkap yang
sesuatu msl: jerat atau bubu; pardapotan dagingna, daging sial, gampang sakit,
(mengenai anak kecil).
Dapur, dapur; anak dapur, (= tungkang dapur), juru masak.
Daram, I. mandaram, berjalan berkeliling, mencari nafkah; pandaramdaram, pencari
nafkah. II. mandaramhon, mengandalkan, menganggarkan sesuatu, (= mangasahon);
mandaramhon raja ibana, mentang-mentang raja dia.
Darang, kudis; darangon, ter-kena kudis, kudisan; pabali darang, menggeser kesalahan
pada orang lain, memindahkan kesusahannya kepada orang lain.
Darapati, merpati.
Daras, mardarasdaras, derak, bunyi daun yang diinjak, bunyi roda kereta atau bunyi
padi yang diinjak ( = marderesderes).
Darat, tegalan, darat (lawan: laut); mardalan darat, bepergian lewat jalan darat, berjalan
darat; juga: mandarat; mandarati, membebaskan budak dengan uang tebusan; tardarat,
terluput ke darat, terdampar kedarat, keluar dari keadaan miskin menjadi kaya.
Dardar, madardar, = malala.Dare, = rade; padarehon = paradehon.
Darede, dumarede, mengalir te-rus-menerus, bercucuran mengenai air mata.
Daret, halak Daret, orang Mandailing; tumbutumbu daret, tempat tembakau dari
Mandailing.
Dari, ulok dari, sej ular, jenis-jenisnya: dari alogo, dari sihim, dari tano, dari songka.
Daring = darang, kudis pada ternak; daringon = darangon, berpenyakit ini.
Darnga, darngaon, kering mengenai kerongkongan.

Daro, darah (lazimnya darah haid); daro mata, darah beku;siboan hujur namardaro,
ndang siampinan: pembawa lembing berdarah, jangan diayomi; siapa duluan bersalah
jangan dipihaki atau dilindungi.
Das, = sahat, sampai, tiba, telah disampaikan; padashon, menyampaikan (perkataan,
pesan); sipadas hata, juru bahasa,
Dasar, tempurung kelapa, mangkok, sendok dari batok kelapa.
Dasdas, mandasdas, mendorong terus-menerus, mengajak, menggerakkan,
menyemangati; pandasdas, motivator, penggerak; ubat pandasdas, upaya
menggerakkan, mendorong msl haid.
Dasing, timbangan; dumasing, menimbang; ndang tardasing, tak bisa ditimbang.
Dasip, terkatup rapat-rapat; padasiphon, mengatupkan rapat-rapat.
Dasor, I. dasar, alas onggokan padi, lapis padi di ladang yang paling bawah. II.
mandasor, membuat alas onggokan padi, menumpukkan padi yang paling bawah.
Datang,mandatang, datang, menimpa, terjadi; mandatang tu ahu, kutuk menimpaku;
so dung dumatang, yang tak pernah terjadi; padatanghon, mendatangkan.
Datdat, = jotjot, sering, kerap kali; datdat do i masa, berungkali itu terjadi, sering
terjadi; mandatdati, mengulangi, tak henti-hentinya melakukan, berbuat terus-menerus,
tekun; pardatdatan, sikap ngotot mengulangi, apa yang sering dilakukan.
Date, letih, capek, tidak berdaya, lemah, lunglai; mandate, lesu sekali, sangat lelah, jatuh
pingsan.
Datek =atik, barangkali, mung-kin, boleh jadi.
Datik = datek.
Dating = datek.
Datu, dukun, datu, tukang tenung, ahli sihir, peramal, dokter, ahli pustaha; hadatuon,
kedukunan, keahlian dalam sihir, kepandaian mengobati secara tradisional; ulaula
hadatuon, alat dan ulah kedukunan, perdukunan, santet; mandatui, meneluh, menyantet;
padatuhon, mendukunkan, minta jasa dukun, membawa berobat ke dukun;
padatudatuhon, berlagak dukun, nyatanya ia tidak dukun; datu parosulosul, dukun
tangguh, dukun ulung.
Datulang,(= tulangku), bdk tulang.
Dau, naek daudauna, kemasyhurannya, kekuasaannya, kekaya-annya bertambah.

Daua, sej rumput.


Dauk, lembek, lunak, lentur, lembut (lawan: jogal); dauk dagingna, lemah-gemulai
badannya; padaukhon, melembekkan, melunakkan, melembutkan; dauk rohana,
lembek hatinya, tidak melawan.
Daul, luar biasa, banyak; banyak pada; komperatif: lebih.
Daulat, atau daolat, (= martua), saleh, setia pada Allah, jujur, benar, tulus, sopan; na
daulat na martua, tulus iklas, berbahagia; na daulat tu Debata, tawakal, setia pada
Allah, saleh; hadaulaton, kedaulatan. padaulat, mendaulat, menghormat dengan takjim
(lawan: gait).
Daung, ikan yang busuk.
Daup, = dauk.
Daupa, dupa, kemenyan untuk persembahan; manutung daupa, membakar kemenyan,
berdupa; pardaupaan, altar pembakaran dupa atau kemenyan.
De, = doi, seruan untuk memikat anjing.
Dea, I. mandea, memperoleh sesuatu dengan akal licik. II. deadea, budak belian, budak
yang diperdagangkan.
Deak, banyak; deak ni roha, ketidak benaran, kemalasan dalam hal mana orang
mendalihkan sesuatu yang lain, banyak tingkah; deak hatana, omong banyak, banyak
bicara; sideak hata, tukang koyok, tukang ngobrol; boru Sideak/boru Sideang parujar,
putri Batara Guru, ialah menurut legenda pencipta bumi, juga dinamai Sideak
Ujarujaran, Sideak Halasan, tungku masak, perapian; hinadeak, hadedeak, jumlah,
bilangan yang banyak.
Deang, dayang, anak perempuan yang muda, gadis; deangdeang, gadis muda; boru
Sideak Parujar atau boru Sideang Parujar, Sideang Haijuran, Sideang Panaehan,
(bahasa klassik), putri Penggagas, yang banyak dituruni, banyak dinaiki = tangga.
Dear, I. na dear, yang tidak merasa tenang kemanapun pergi; kucar-kacir, semrawut,
morat-marit; na dear marpangalaho, gelisah. II. padear, = pasombu.
Deba, sebahagian, separoh, orang lain; na deba, sebahagian, yang lain; ditangko de-ba,
dicuri orang (lain); deba... deba, separoh...separoh, sebagian....sebagian; deba na-ri,
sebahagian lagi; ugasan ni deba, barang orang (lain); dia deba, mana lagi? unang deba
roham, jangan bimbang, jangan ragu, jangan marah.
Debal,mendebal, menghantam, memukul (= mambasbas.)Debata, Tuhan, dewa, dewata,
orang Batak membedakan: debata di atas, dewa-dewa sebenarnya, debata di tonga,

kemanusiaan; debata di toru, roh-roh yang jahat; dewa-dewa di atas ialah: Ompu Mula
Jadi Na Bolon,Batara Guru, Soripada, Mangalabulan, Debata asiasi; marhata
Debata, berpegang pada sabda Allah, menurut agama kristen; mardebatahon,
dipardebatahon, memuja berhala, mendewakan sesuatu; pinardebata, didewakan,
sesuatu dipuja sebagai allah, harta atau hutang dinomorsatukan; debata sileban, illahillah lain, dewata, berhala; surusuruan ni Debata, malaikat; hadebataon, ketuhanan,
keillahian; mardebatahon ganaganaan, memuja patung.
Dede, air liur yang menetes dari mulut; madede, berliur, mengeluarkan air liur;
dumarede, (mengenai air mata) berlinang-linang, bercucuran.
Dedeng, marsidedeng, bersenandung dendang, bernyanyi dan bersyair secara Batak.
Deder, dederdeder, pekerjaan tanpa berkesudahan.
Dege,mandege, injak, menginjak, pijak, memijak, mengunjungi; mandege huta,
menginjakkan kaki di kampung, ber-kunjung, mudik; mandegei, me- nginjaki, merapah,
melunyah; mandegedege hauma, menginjaki rumput di ladang; mandegedege
sipahataon, menyelidiki, memeriksa perkara perselisihan; mandege singkoram,
melihat-lihat lahan yang digadai menutup hutang; mardege, mengirik, merontok padi
dengan kaki, menginjak padi; pardegean, tempat mengirik padi; pandegean, bekas
injakan; na nidege ni pat, bekas kaki; sidegedegean, injakan, sesuatu yang diinjak msl
sanggurdi; pardege, penggirik padi.
Dehang, mandehangi, tetap memeras susu lembu walaupun anaknya mati.
Dek, tiruan bunyi.
Dekdek, madekdek, (mengenai barang kecil) terjatuh, luruh; (mengenai buah) gugur;
P.P.: madekdek tu bonana do parbue ni hau, buah jatuh ke pangkal; mardekdehan,
berjatuhan, berluluran (mengenai barang kecil atau buah); madekdek mata ni ari,
matahari terbenam, magrib; padekdekhon, menjatuhkan banyak; hadekdehan ni
sanggul, keguguran, abortus.
Delam, mandelam, membujuk atau mengambil hati seseorang dengan kata-kata licik,
merayu; biang simardelam, anjing berlidah hitam.
Dele, mandele, rasa putus asa, putus pengharapan; dele ni roha, putus asa, tawar hati,
tak bersemangat; pandelean, keputusasaan, hilangnya harapan; mandeledele, berjuang
te-rus-menerus walaupun menghancurkan dirinya.
Deledele, kelenjar pada pangkal paha dan dagu; pardeledelean, lipat paha.
Deles, = dele; na deles, putusasa; dipadeles rohana, menjadiputus asa; mardelesdeles,
pu-tus harapan, putus asa.

Delmek, terletak dengan tepat. Demak, damai, sentosa, nyaman; mardemak, hidup
dalam damai, berhenti permusuhan; pademakhon, membuat damai, mendamaikan.
Dembal, mandembal, memukul, menginjak, menumbuk; dembalan ni sasap, kutukan:
kiamat kau!
Demban, = napuran, sirih; mardemban, makan sirih.
Dempar, cerai-berai, tersesat, terdampar; tardempar, = mampar, terdampar, tersesat.
Demut, mademut, lapuk, lusuh mengenai kain.
Dengdeng, dendeng, daging pipih yang diasap; mambir dengdeng, tua sekali, tua
bangka (bdk ambir) matuatua dengdeng, idem.
Denger, denger soara, parau mengenai suara; madengerdenger, berdengung, gemertak.
Denggal, melentuk mengenai jari-jari tangan yang dapat dilengkungkan ke belakang;
mardenggal, membengkok ke belakang, melengkung.
Denggan, baik, oke, bagus; molo songon i, denggan, kalau begitu, baiklah (oke);
dengganna i, betapa baik itu; ari na denggan, hari baik; marnadenggan, berbeda
baiknya, denggan roha, manis budi, baik hati, budiman; denggan do roham disi?
setujukah engkau? cocok itu untukmu?, denggan basa, murah hati; denggan basam,
engkau murah hati (dalam doa), baik budimu; mardenggan, berbaikan, berdamai, rukun,
rujuk sekali; pardengganan, perujukan, kerukunan, perdamaian; padengganhon,
memperbaiki, menengahi (duabelah pihak yang berselisih); hinadenggan, kebaikan; sun
denggan, maha baik, sempurna.
Dengkar, mandengari, mengelak, menangkis msl waktu berpencak (= marmonsak);
kepandaian berpencak dapat dipelajari pada paralemo.
Dengke, ikan; mardengke, menangkap ikan; pardengke, penangkap ikan, nelayan,
peternak ikan.
Depdep, mandepdep, mencincang daging.
Deper, mardeperdeper, = marderesderes,
Dera, deradera ni roha, kesalahan, salah; ndang deradera ni rohangku, itu bukan
kesalahan saya; disandang dera, kuda hitam hanya punya bintik hitam di pahanya.
Derder, (= malala), derder, uang yang diterima tidak sekaligus, tetapi berdikit-dikit;
panderder, orang yang menerima sesuatu secara berdikit-dikit.
Derek, marderekderek, gemertak; udan derek, hujan halus.

Derem, diam, lemah, nyenyak, pulas tidur, tenang, tidak bergerak, tidak panas mengenai
makanan; paderem, membuat te-nang, meredakan; panderem, obat penenang, yang
membuat tenang.
Dereng, marderengdereng, berdering; siderengon, = ringgit.Derep, marderep,
gemertak msl papan bdk dorop.
Deres, marderesderes, menggersak, gemersik.
Deret, tinggal di belakang se-waktu berjalan; deret rohana, ia tidak suka ikut serta;
hupaderet pe, saya akan ikut dari belakang; marderetan, beberapa orang tinggal di
belakang; marderetderet, berturut-turut.
Derhet, memekakkan msl bunyi senapang sebagai tanda celaka sewaktu merampas anak
kecil untuk dijadikan pangulubalang.
Derma, derma, persembahan; pesta derma, perta derma.
Derngas, kurang ajar, nakal.
Derse, manderse, loyo, putus asa, sangat berputus asa (lebih kuat daripada mandele).
Desa, penjuru, mata angin; desa na ualu, delapan penjuru angin.
Deser, mardeser, desir, berdesir.
Detak, =atik, barangkali, entah, mungkin; detak beha = atik beha.
Detar, kain kepala, ikat kepala, surjan, destar.
Deter,tunai, dibayar kontan; mandeteri, membayar tunai; mardeter, berbunyi
gemerencing mengenai uang logam.
Detok, mardetok, tidak berkenan, tidak suka pada; arap ni jae, detok di julu, kau tak
suka padaku, aku juga begitu, balas-berbalas
Detuk, lemah, lembut, sedikit melekuk, bengkok mengenai pisau, sumbing.
Di, I. kata depan: di, pada, kepada, untuk; di ho, untukmu; dibagasan, didalam; di
ruar, di luar; di tongatonga, di tengah; di holangholang, di antara; dison, di sini; disi, di
situ; disan, di sana, disadui, disana itu; na di ahu, untukku. II. awalan di untuk kalimat
pasif: dilehon ibana: diberi oleh dia, diberikannya.
Dia, apa, yang mana, macam apa; horbo dia, kerbau mana? dia do pangalahona? apa
masalahnya? bagaimana letak soalnya? dia ma nidokmi, mana yang kau katakan itu? dia
sahitna, sakit apa dia? di dia? di mana? sian dia, dari mana? songon dia, bagaimana? tu

dia, ke mana? sadia, berapa? manang dia, entah apa, entah mana; manang didia pe,
dimanapun juga: ndang mardia imbar, tak berbeda, sama saja = ndang dia imbarna;
naso mardiadia, tak punya apa-apa; ndang mardiadia, kalau tidak ada jatah daging
sewaktu memotong ternak, walaupun dituntun adat; didiaon, tidak berkeputusan,
kecarian, tak paham, tak tau soal, bingung (bdk bohabohaon)
Diam,diam, tutup mulut, berhenti, tenang; dipadiam ahu, saya disuruh tutup mulut.
Diar, padiarhon ( = pasombuhon), dibiarkan (mand).
Dibahen, bdk bahen.Dideng,mandideng, membuai-buai anak, meninabobokkan; padidengdideng, membuai anak de-ngan berdendang sayang.
E, seruan: hai! hallo! kamu yang disana!
Ea, I. = olo, songon i do hape, ya, memang, benar, begitulah, bagus begitu. II.
marpangea, mengingatkan kebaikan (jasa, pemberian) kepada seseorang dalam
pembicaraan; mangeahon, membuat orang merasakan mengenai ketidaksenangannya.
Eak, mareak, menuju, menjelang (waktu); mareak bot ari, menjelang malam hari,
mareak suda bohalna, hingga menjelang ajalnya; mareakhon, berkunjung, menjelang;
pareakhon, mengunjungi, mendekati seorang perempuan untuk dikawininya; mangeahi,
mengejar, menyusuli, menemui, menjumpai; mangeakeak, me-lontarkan kesalahan
kepada seseorang; dipareahi = diringkoti.
Eal, mangeal, tunduk kesana-kesini, gemulai, melenggang, bdk eol; mangeal daging,
memutar tubuh kesana-kesini; mangeal sambing ho, melenggang saja kau, kau berjalan
tanpa membawa apa-apa.
Eam, mangeami, menyerampang ikan, setelah itu membiarkan lemas ikan itu; arti
kiasan: membiarkan orang kecapean.
Eang, sej penyakit yang membuat kaki menjadi berat; panumbeangon, = eangon,
menderita penyakit itu; siadu hoda na eangon, kakimu sakit berat dan mau berburuburu
kuda yakni: engkau adalah penyombong.
Eap, meapeap, berenang di atas air, terapung-apung, merayap-rayap; pareapeapan, peti
tergantung untuk peletakan sesajen.
Eas, measeas, berenang kian kemari.
Eat, I. elastis msl bambu, karet (lawan: pora); marpangeati, melembut, sesudah tadinya
tegang dengan kemarahan, mengendor. II. meat, hinggap, bertengger mengenai burung;
songon pidong na meat di handang, penjahat yang bebas dibunuh oleh siapapun; eatan,
tenggeran, tempat dimana burung hinggap msl tangga; Meat, nama daerah pada bagian
Selatan Danau Toba; paeat, dudukkan.

Eba, I. (bdk teba), ebaeba, sisa-sisa makanan, kelebihan, restan. II. eba i, = e baoa i,
(kata mencaci) alah dia itu, monyong benar dia itu.
Ebang, mangebang, menunjukkan diri pada kesempatan-kesempatan tertentu di pekan
pada pertunangan atau perceraian; msl seorang perempuan yang cerai dibawa ke pekan
supaya semua orang mengetahui bahwa orang lain boleh mengambilnya sebagai isteri;
pada kesempatan ini dibagi-bagikan daging dan tuak kepada famili; pamer,
mempertontonkan keliling; mangebanghon, memamerkan di pekan msl bayi yang baru
lahir (sah menurut adat), wanita janda untuk sah boleh dipinang, seseorang yang
dipasung, agar ditebus pihak keluarganya (= mangebanghon hulanghulang);
mangebanghon solu, mengelilingkan perahu di danau secara resmi. Ebas, = abas.
Ebat, mebat, bepergian (tu), berkunjung; mangebati, mendatangi, mengunjungi
seseorang atau sesuatu; hamemebat, kunjungan; paebat anak tu ompu, membawa
berkunjung anak pertama ke rumah neneknya dalam kesempatan ini orang tua harus
membawa makanan; parebatebatan, tempat yang sering dikunjungi; pemberian, yang
dibawa bila berkunjung.
Ebeng, ebengebeng, mainan a-nak-anak (= biungbiung).
Eda, begitu disebut isteri saudaranya laki-laki dan demikian juga saudara perempuan
suaminya, saudara sepupu perempuan, sapaan kekerabatan antara sesama perempuan
yang beripar.
Edang, medangedang (bdk madangadang); bertualang, berkeliling-keliling,
mengembara; paredangedang, pelancong, wisatawan, pengembara; edangedang,
permainan, alat main-main.
Edar, edar, keliling, sekitar; mangedar, mencari disekeliling dan mengambil;
pangedaran, tempat atau kesempatan dimana orang dapat merampok dan menipu; P.B.:
pangedaran juji, pangemuran onan, pada permainan ada kesempatan untuk menipu, di
pekan untuk mencuri.
Edek, medehedek, selalu datang kembali, sambil bermain-main berjalan-jalan kesana
kesini.
Edep, medep, mengenai mata tertutup; medepedep, mata tertutup karena kecapean.
Edung, mangedung, memuji, menghargai sesuatu.
Egal, megalegal, melenggak-lenggok ekor ikan, lontang-lanting mengenai orang.
Egar, egaron, sifat yang tak normal, yang luar biasa mengenai air mani laki-laki.
Egol, megolegol, = megalegal; mangegolhon ihur, menggoyangkan ekor; paegol,
menggeser ke samping.

Ehel, sej burung yang bersarang di sawah.


Ehem, mangehem, memberi tanda dengan berbatuk.
Ehet, mehet, jadi buah bibir, ramai dibicarakan orang, diceritakan berupa desas-desus;
mangehet, menjelek-jelekkan, membeo, meniru; paehet-ehet, membeo, berulang-ulang
mengatakan.
Ejang, pukat besar.
Ejek,(bdk ajak) marejekejek, cepat berobah pendapat, plinplan, plintat-plintut.
Ejeng, mangejengejeng, sindiran membuat sesuatu.
Ela, mangela, menggoda untuk melakukan sesuatu yang negatip; paelaela, mebujukbujuk agar terpancing melakukan sesuatu yang negatip.
Elak, I. elo, hasta, 1/2 meter. II. elak sambing, itu perhiasan saja msl kain yang bagus
tetapi tidak praktis, artifisial msl perhiasan emas palsu, kain tak asli. III. mangelak,
menista, mencela; parmata na elak, orang yang suka mencerca, bermata sinis. IV.
mangelakhon, memainkan sesuatu sewaktu menari msl bedil, lembing, pisau.
Elam, sisaelam (lih melam I) luar biasa bagus.
Elang, ada kurangnya.
Elat, mangelati, menjauhkan dirinya dari seseorang dengan menyakiti hatinya; elat ni
roha, dengki.
Eldep, meldepeldep, (bdk ellep), tidak jelas, redup (cahaya), sayup (suara), seperti mau
padam.
Elek, mangelekelek, membujuk-bujuk, memohon dengan sangat, merendah untuk
membawa sesuatu, membujuk agar sudi; hata na elek, perkataan yang memohon dengan
sangat.
Elel, liat, rekat, lekat; melel, menarik benang menjadi panjang msl lem, tanah liat (=
endat).
Eleng, teleng, miring, menunduk miring, mendekatkan kuping untuk mendengarkan;
paeleng, membungkukkan ke samping; paeleng pinggol, menelengkan telinga untuk
mendengar; paelengeleng, merayu, membujuk ke telinga; sipaeleng pinggol, ceritera
menarik didengarkan telinga.
Eles, ejekan, lecehan, sindiran, cerca; mangelesi, meremehkan, mengejek.

Ellak, mellak, pincang, timpang.


Ellem, mangellem, membujuk, merayu untuk memperoleh maksud.
Ellep, mangellep hata, berbicara tanpa ungkapan jelas; hata na ellep, tak jelas maksud
perkataannya.
Elluk, mellukelluk, timpang, pincang.
Ema, mangemahon, melindungi, mengganti orang dalam perang.
Embal, mangembal, berjalan tanpa membawa sesuatu; pangembal, paling belakang.
Embas, marembas (juga martaembas) tarian mengembas tangan ke pinggul sambil
menghentakkan kaki secara serempak.
Eme, padi; taon eme, tahun padi, seumur padi lokal (enam bulan); matoras emena,
hamil tua dia; mareme na bibi, padi yang tidak masak, keguguran, abortus;
simaremeeme, rumput yang waktu kecil mirip dengan padi; eme soarana, suaranya jelas
tetapi tidak nyaring; jenis-jenis padi: eme sianse (narara dohot na bontar), siansimun,
sidengke, sijame, sijarum, sipendek, sisiam, sigaolgaol, siompin, simpin tali,
sipahantan, sipijoni, sipulut, sirutas, sitamba, sitabmun, sirusa.
Emer, ember.
Emet, maremetemet, kecil mengenai tulisan.
Emon, I. paremon, = pardihuta, yang kerjanya menetap di kampung. II.
maremonemon, pitam, pusing kepala, pening.
Emong, maremongemong, begitu jauh sehingga hilang dari pandangan msl seseorang
yang berjalan.
Empar, mempar, = mampar.
Empe, mahiempe, pergi ke rumah laki-laki untuk tinggal disana, dikatakan terhadap
seseorang gadis. Hal ini sering terjadi kalau laki-laki itu tidak mampu membayar uang
mahar yang ditetapkan. Dalam hal ini parboru menerima saja apa yang dapat dibayar
oleh laki-laki tersebut itu.
Emper, emperan, serambi, beranda.
Empor, mangempor, mencuri.
Emun, emun bohina, berwajah jelek.

Emur, mangemur, mencuri di pekan.


Endat, mangendat, menarik ke atas; mendat, liat, elastis, msl tanah liat; pollung
simendatendat, tidak menentu, obrolan yang tak berpangkal ujung; endat, memanjang,
panjang mengenai bunyi vokal.
Ende, nyanyian, lagu; endeende, idem; marende, bernyanyi; mangendehon,
menyanyikan; mangendei, menyanyii seseorang; marguru ende, belajar nyanyi; surat
ni ende, not lagu; poti marende, harmonium, organ.
Endel, mangendel, meneruskan dengan gigih, diupayakan lama; pola sampulu taon sai
diendel asa dapot, sempat sepuluh tahun diupayakan baru tercapai.
Endeng, lambat mendaki, lama-lama makin tinggi, pelan-pelan bertambah; sarendeng,
idem (dari tar endeng?).
Endep(bdk ondop), endependep, berjalan lambat tetapi gagah.
Eneng, menengeneng, seakan-akan mau pecah mengenai perut yang penuh makanan,
sangat kaya.
Enet, mangenet, menarik keluar secara perlahan supaya jangan putus msl rambut dari
nasi; poti sieneteneton, laci.
Eng, eng banua, nama nenek moyang orang Batak.
Engan, naengan on, barusan, baru-baru ini.
Engen, mangengenengeni, mengganggu orang bertanya terus-menerus.
Enges, manenges, berdesing dekat mengenai peluruh hingga terdengar.
Enggal, menggalenggal, bermalas-malas, luntang-lantung, berkeliling tanpa bekerja.
Enggang, mangenggang, mengancam dengan tanduk mengenai kerbau;
masienggangan, saling menantang, saling mengancam.
Engge, mangengge, merendam di dalam air msl padi sebelum menaburkanya; mengge,
terendam; juga: menjadi lunak (me-ngenai hati). Enggol, menggol, berobah arah, beralih
tujuan; jolma simenggolenggol, orang plinplan, tak konsisten, opportunis, tak tetap
pendirian, gampang berobah pendapat.
Enggung, menggungenggung, ku-rus, tinggal kulit dibalut tulang.
Engkar, ingkar, mengingkari.

Engkat, I. pisau yang bergagang tanduk yang runcing. II. mengkatengkat, terpincangpincang, berjalan pincang.
Engkel, mengkel, tertawa; mengkelengkel, idem; diparengkeli, ditertawai.
Engkol, mangengkol, ditolak lagi setelah lebih dulu disetujui.
Engkos, mangengkos, memperoleh secara licik, lihai.
Engos, = enges.
Enjak, marenjak, mendua; mangenjak hoda, membuat kuda mendua.
Ensel, engsel, sendi, gantungan pintu atau jendela.
Enseng, mangensengensengi, me-nantang, menjengkelken, memedaskan.
Ensep, = onsop.
Enser, mangenserenser, menyeret dengan kaki.
Enset, enset gaol, sej burung kecil yang bagus (atau ensep gaol?) Ensur, mensur,
berangsur-angsur berkurang, kendor mengecil mengenai modal; mangensuri,
mengangsuri, selalu diambil sedikit.
Ensut, kumbang yang berdengung bunyinya; marngensut, lih ngengsut.
Ente, mangentei, melebihi, me-ngatasi, melampaui, mengungguli.
Eo, kencing, urine; tareoeo, terkencing-kencing.
Eol, (bdk peol) meoleol, bergerak kian kemari terhembus angin, msl daun-daun;
paeolhon, menggerakkan kian kemari.
Eper, mangeper, merayu betina oleh jantan, ayam jago dengan cara mengepak-ngepak
sayap.
Epes,(juga apas), mangepes, meremehkan, memandang remeh, mencerca.
Eput, maeput, lih heput.
Era, mangeraera, (bdk mangelaela), bujuk rayu hantu, penyesatan setan; dieraera begu
i ma ho, persetan kau, tersesat oleh hantulah kau.
Erbas, merbas, mengunjungi.

Erdeng, I. (= ordong), erdengerdeng ni sorha, engkol putar jentera pemintal. II.


mangerdeng, merayu orang dengan nyanyian atau kata-kata manis.
Erdep, merdep = medep.
Ere, simangan mangere, orang yang penuh dengan akal muslihat. Ereng, ketam alur;
mangereng, mengetam alur pada sisi papan, supaya pemasangan papan bisa rapat betul.
Erer, pelan-pelan jatuh.
Eret, meret (= orot), bergeser, pindah, beralih tempat; mereteret, bergeser-geser,
berpindah-pindah tempat; paeret, menggeser, membawa sesuatu ketempat lain.
Erget, erget rohana, ia menganggap semua menertawakan.
Erhem, mangerhem, mendekat-dekati seseorang sambil bermanis mulut demi
mengharapkan sesuatu dari padanya.
Erjek, merjekerjek, melompat-lompat karena gembira.
Ernga, kumbang hijau yang sangat nyaring menjerit pada waktu magrib.
Erom, erom ni roha, permusuhan, kebencian.
Eruk, = oruk.
Erun, I. serat labu yang kasar yang ada pada kulit cabangnya. II. merun, menjadi kurus.
Erus, merus, terus menerus bertambah kurus.
Esa, mesa, kena: ketukan; maesa ma ho annon, semoga engkau kena nanti.
Esa, maesa, merasa sakit, menderita (dari ae).
Esek, esekesek, kegembiraan; indahan esekesek, (= indahan olopolop), hidangan buat
kenduri kelahiran anak; esekesek ni tondi, memberikan perjamuan karena luput dari
bahaya atau baru lepas; mangesekesekhon, merasa gembira kerena sesuatu hal.
Eseng, air kencing, urine, air kemih; meseng, buang air kecil, kencing.
Eser, mangeser, menggeser, beralih tempat, memindahkan sedikit msl batas.
Eso, mesoeso, (mengenai mata) memandang kepada sesuatu dengan hati yang sedikit
susah, msl seorang anak yatim melihat anak yang lain menerima sesuatu dari ibunya, atau
mengenai burung yang kena tangkap.

Esuang, = isuang.
Etak = betak, detak, mungkin, barangkali, boleh jadi.
Etek, kecil; sietehetehon, di masa kecil, di masa kanak-kanak; etehetek, sej burung yang
kecil.
Etem, mangetem, bekerja lama, melakukan pekerjaan yang menyita waktu.
Eteng, = etek.
Etep, metep, (mengenai kain atau tali) mudah robek, sudah lama dipakai.
Etet, sietet, = sibetet, gadis kecil, perempuan balita, belum punya nama.
Etong, maretong, hitung, berhitung, mengadakan perhitungan; etongan, hitungan;
paretongan, perhitungan; mangetongi, menghitungi; etongan ni roha, hitungan dalam
hati, taksiran; buku etongan, buku hitung; etong, hitung; metongetong, melihat dengan
iri, menjuling (mengenai mata).
Eur, mangeur, (mengenai sungai) mengalihkan jalanannya.
Eut, meut, lembut, lunak, memberi hati.
Ga, = da; ga ba, = da ba.
Gabagaba, = maremare, hiasan dan karang bunga dari daun-daun pohon kayu.
Gabe, I. jadi, menjadi sesuatu; na gabe do i? jadikah itu? hasea do i gabe ulaula, cocok
itu jadi perkakas, sering dipakai sebagai akhir kalimat atau kalimat yang berlawanan msl
hudokkon ibana ro, gabe ndang olo, saya bilang dia datang, padahal tak mau. II.
beranak pinak, berbuah lebat, terutama mempunyai banyak keturunan; gabe ma ho,
beranak pinaklah engkau (berkat kepada putra maupun putri menuju pembentukan
keluarga); gabe ma na niula, semoga pekerjaan menghasilkan banyak; na gabe, kaya,
mulia, terberkati dengan banyak keturunan; na so gabe, = na so hasea; hagabeon,
kekayaan, kesejahteraan karena berketurunan; gabegabean, hamil, mengandung;
marsigabegabe, = marsigabean, bersilaturrahim, berkat memberkati, saling
mengucapkan selamat dalam selamatan; mate so gabe, punah, tak berketurunan hingga
mati.
Gabeak, berguna, bermanfaat; hata na so gabeak, kata-kata tak berguna, ucapan yang
tidak pada tempatnya; mate so gabeak, mati nifas, mati karena kusta.
Gabuk, I. gabukgabuhon, gemuk, gepuk, tetapi tidak bertenaga. II. manggabuk hata,
mengumbar kata, bercerita melebihi kenyataan, bernambah-nambah msl desas-desus.

Gabung, manggabung, gabung, menggabung, mencampurkan.


Gabur, mudah, gampang dikerjakan; gabur ulaon, mudah dikerjakan; gabuk muruk,
mudah marah, cepat marah.
Gaburgabur, I. nama sej makanan ringan, kue dari tepung. II. tulang muda, rawan.
Gabus, I. dusta, bohong; margabus, berdusta; manggabusi, mendustai, membohongi;
pargabus, pendusta; hata gabus, kata bohong. II. gabus, = gambus, lembek msl tubis.
Gadam, bisa yang menimbulkan penyakit kulit bila itu dilumaskan pada tubuh,
mengakibatkan kegatalan hebat; hona gadam, gadamon, terkena gadam.
Gadap, = peak, jatuh tergeletak, rebah, jatuh tersungkur, terjerembab; gana sigadap, sej
sumpah pada mana diletakkan patung yang menakutkan dan pada mana orang
bersumpah.
Gade, gadai; manggade, menggadaikan, meminjam uang dengan jaminan gadai;
manggadehon, menggadaikan; panggadeon, penggadaian, orang kepada siapa diberikan
gadai.
Gadi, gadis, perawan muda, remaja puteri.
Gading, gading khusus gelang gading pada lengan atas; manggadinggading, ditarik ke
atas pada lengan, membawa sesuatu di lengan; gadinggading, kosen, jenang pintu.
Gadis, manggadis, menjual; juga: margadis; tu gadis, dijual, terjual; hona gadis, idem;
gadis jau, sistem penjualan budak (begitu dijual msl boru sadari); manggadisjauhon,
menjual seseorang sebagai budak; gadisgadisan, barang jualan.
Gado, gada, tongkat pemukul, belantan; manggado, menggada, memukul dengan
tongkat, memukul keras.
Gadoar, rusuh, membuat huruhara, bikin ribut.
Gadol, mati dengan tiba-tiba.
Gadombus, margadombus, memboros; pargadombus, pemboros; pargadombuson,
pemborosan; margadombushon, memboroskan, membuang-buang.
Gadong, ubi, umbi-umbian; manggadong, makan ubi, makan; masigadong, = tu
gadong, mengambil ubi ke ladang; pargadong hau, ubi kayu.
Gador, ampas daging yang tak layak dimakan.
Gadoro, = gadoar.

Gadu, gadugadu, tanggul sawah, pematang sawah; gadugadu na limbit, pematang yang
tidak kuat karena pembuatannya jelek-jelek: juga dikatakan mengenai raja yang tak adil;
gadu ni hata, = paradianan ni hata; gadu ni utang, berakhirnya hutang dari mana
tidak diperhitungkan lagi bunga; margadu utang, membatasi hutang, tidak berbunga
lagi; manggadui, membenteng, membuat tembok; gadu, manggadu, bernaung di
tanggul, melindungi dirinya di belakang tembok.
Gadubang, sej pisau.
Gaduk, sombong, congkak; panggadukgaduhon, berlaku sombong, menganggap diri
orang hebat (kaya) tetapi tidak punya apa-apa.
Gaga, manggaga, sombong, tinggi hati, melawan, berkeras kepala; manggagai,
menantang, melawan, menyangkal; martunggaga tu, berontak, menyanggah terhadap.
Gagak, I. pagagak pangalaho, menyombongkan diri atas keberhasilan. II. margagak,
tertawa terbahak-bahak.
Gagan, saat yang tertentu, tepat waktu, tertip, disiplin; margagan, beraturan tetap.
Gagang, mengambil (And).
Gagat, manggagat, makan rumput, merumput mengenai binatang-binatang yang makan
rumput; gagaton, makanan rumput, rerumputan; na ginagat, tahi, kotoran hewan;
manggagat tu holiholi, (atau tu roha), merasa sakit sampai dalam sekali; pagagathon
roha, memperlakukan seseorang dengan sewenang-wenangnya; pagagathon ha-datuon,
habisuhon tu si anu, memperlihatkan kedatuan dan kecerdikan pada orang; hata
gagatgagat, perkara atau persoalan masuknya hewan ke tanaman orang; gagaton imbo,
sej pohon besar di hutan.
Gago, gagap berbicara, tidak lancar, tidak jelas; gago roha, ragu-ragu, mendua hati,
sangsi. Gaguk, dengke gaguk, sej ikan laut.
Gair, I. gairgair, garu, penggaruk dari kayu, sisir. II. gair, = gait, lucu, seloroh, senda
gurau (Angk).
Gais, nakal, tidak tahu malu; na gais marroha, orang pemarah.
Gait, gurau, canda, main-main; seloroh; hata gait, ucapan seloroh, tidak sungguhan;
pargaiton, gurauan; margait, bergurau, bercanda, berseloroh; pargait, suka bercanda,
pelucu, tukang gurau; sipagait, canda, main-main, pura-pura.
Gaja, gajah; rimbur gaja, rimbur yang besar; pahu gaja, sej tanaman paku; gajagaja,
kereta dorong; gaja lumpat, menara kayu di sudut kampung untuk mengintai gelagat
musuh (= jagalumpat); gaja borong, pusaran angin, putar beliung.

Gajagaja, patung-patungan ayam yang digantungkan di ladang; gajagaja ursa, sej pohon
kecil yang daunnya bisa jadi sayur.
Gajambang, sej tumbuhan air.
Gaje, gajean, memperoleh banyak laba dari sesuatu, mujur, berlimpah harta, bermuatan
ba-nyak sekali.
Gaji, upah; anak gaji, orang upahan; mangan gaji, makan gaji; gaji borong, gaji
borongan; manggajihon, menyuruh kerjakan dengan mengupah; pagajihon,
mempekerjakan orang dengan membayar gaji.
Gajut, = hajut.Gak, tiruan bunyi mengenai burung gak; sigak, burung gak.
Gakgak, berdiri tegak lurus mengenai batang padi yang kosong; P.B.: gakgak eme na
lambang, unduk eme na porngis, padi hampa mencongak, padi bernas merunduk;
gakgak, (arti kiasan) kepala mencongak; hata gakgak, ucapan kosong yang
menyombong; pagakgak, bikin tegak; P.B.: unang magakgakhu, so tung tartuktuk
pat, unang maundukhu, so tung paspas bohi, jangan terlalu mencongak, nanti
kesandung kaki, jangan terlampau merunduk, nanti kening terantuk.
Gala, I. galah, batang padi; bonang sagala, benang sebanyak dapat digantungkan pada
galah untuk dijemur; gala jauran, lembing panjang dari bulu laga; manggalahon
bonang, menjemur benang di atas galah; panggalaan, batang penjemuran benang;
manggalahon parau, mendorong perahu dengan menjolokkan galah ke dasar air; sagala,
jarak sejauh dua depa, dipakai menentukan waktu yaitu tingginya matahari; sagala mata
ni ari, matahari telah melewati horison segalah, maka: jam 7 pagi dan petang jam 5; dua
gala, jam 8 dan jam 4; tolu gala, jam 3; galagala ni manuk, tenggorokan yang
membendul pada perut ayam; margala, mengadakan permainan dengan menarik garisgaris seperti gala. II. galagala, sej pohon; mate di galagala, = mate di holangholang,
mati di perang sebagai penonton (kerana itu kematiannya tak bole dibalas dendam).
Galagat, manggalagat, membuat alur, juring atau lekuk pada pohon yang tidak mau
dibelah supaya gampang direkah dengan baji, memasuki mengenai peluru, pisau melukai;
digalagat bodil ni usu i ma ho, kutukan, semoga senapang musuh melukai engkau.
Galak, marak menyala, galak mengenai api atau cahaya, pertempuran atau amarah;
pagalakhon, menggalakkan, menyalakan; pagalakgalakhon, pengipas-ngipas agar
perselisihan menjadi lebih hebat; manggalahi, menyalakan; panggalahi ni soban, kayu
api yang kering dan yang dicampur dengan kayu basah agar terbakar bersama-sama;
parpagalakhon, tandu tempat mesiu; panggalak, mesiu.
Galang, I. manggalang, menghidangkan perjamuan, menjamu makan; panggalang,
penjamu yang suka memberi makan; panggalangon, jamuan makan. II. galang, = alang.
Galanggang, sasaran tembak, keping yang ditembak.

Galapang, roda kayu penutup tiang rumah sopo yang menjadi alas balok pendukung
atap, ia menghindarkan supaya tikus masuk ke dalam, roda pedati.
Galar, gelar, alias.
Galas, I. gelas. II. margalas, membeli bahan-bahan makanan; manggalas hata,
menyiarkan be-rita dengan melebih-lebihkan; manggalasgalas ruhut, mengkaji tata
aturan, adat-istiadat, kebiasaan-kebiasaan orang.
Galasa, margalasa, memukul-mukul dengan kaki ke sekeliling tubuh. Gale, lemah,
lemas, lesu (mengenai jiwa dan raga); pargale, orang yang lemah, orang yang bersifat
lemah dalam sesuatu; hagaleon, kelemahan.
Galeam, gumaleam, beristirahat, mengaso, tidur-tiduran; gumaleamgaleam, mundarmandir tanpa kerja.
Galebut, penjahat.
Galegale, sigalegale, wayang kayu berupa patung orang, yang bisa dikendalikan untuk
menari pada pesta kematian.
Galege, manggalege, membongkar msl dinding; manggalege uhum, melanggar hukum,
memperkosa keadilan; manggalegei, memecah belah orang, membuat orang berbantah,
bercekcok.
Galentang, margalentangi, meronta-ronta berguling-guling (mengenai anak yang nakal);
berguling - guling kesakitan (mengenai orang sakit).
Galetgot, muslihat, akal licik, putar-belit, tipu daya (dari legot?); godang galetgot
dibagasan rohana, ia licik, ia berhati culas, ia penuh dengan akal muslihat.
Galeto, bangkang, degil, gempar.
Galetong, liar mengenai kerbau.
Galgal, manggalgal, melawan, menentang; sabi galgal, sej sayuran agak pahit rasanya.
Galia, baheula, dahulukala; di galia, di masa dahulukala; tingki na galia, zamen
baheula, zaman purba kala.
Galinggang, sej semak yang bunganya bagus berwarna kuning dan dipakai sebagai obat
cacing; hau galinggang, idem; anduhur galinggang, sej punai kecil.
Galit, cukup (permainan kar-tu); cukup baik untuk memenangkan.

Galjuk, gumaljuk, menderai mengenai air; aek so gumaljuk, ri so humaras, sunyi


senyap.
Gallat, kemaluan laki-laki, aurat.
Gallo, margallogallo, membelit, berguling-guling, geliang-geliut, (mengenai cacing,
anak-anak yang nakal).
Galmit, manggalmit, mencubit; P.B.: godang ginalmit mantat lambokna, otik mantat
hansitna, banyak dicubit dengan kata-kata lemah lembut tidaklah begitu sakit, daripada
sedikit, tetapi dengan kata-kata kasar; pinasa sigalmiton, sej pinasa yang bisa dicubit
tanpa memakai pisau.
Galogat, tanah bata untuk membuat tembok tanah; manggalogati, membangun dengan
tanah bata seperti itu.
Galombung, gelembung, jaringan sel.
Galpa, (= golpa), kemampuan untuk menghasilkan, vital, berdaya hidup, bertenaga,
kesanggupan membuahi indung telur wanita; na so margolpa (= na so marhosa), tak
bertenaga, impoten, lemah syahwat.
Galpang, mengenai ternak sebelihan, jatuh rebah; margalpangan, berjatuhrebahan
dalam perang; mangalpanghon, menjatuhrebahkan binatang untuk di-potong.
Galumang, I. manggalumang, me-megang, meraba; dipargalumang, meraba-raba,
mencoba. II. sej pohon yang besar dalam hutan.
Galumbang, ombak, gelombang; margalumbang, berombak, bergelombang;
margalumbang laut, bergelombang, tidak teratur msl pemberian dari pihak famili.
Galung, I. ladang yang dibuka dari hutan; Huta Galung, nama daerah dan marga; II.
setengah ringgit batak. III. manggalung, meletakkan secara bersama yang bundar msl
kawat, rotan, seperti harpe; sagalungan, satu lingkaran, begitu dihitung msl rotan.
Galunsang, gumalunsang, mengamuk, goncang mengenai laut, bdk gunsang.
Galusak, margalusak, mengentak-entakkan kaki dalam air, gelepar ikan di air.
Galutu, percekcokan, perselisihan, pertengkaran; margalutu, bertengkar, bercekcok.
Gamal, dipegang; manggamal, memegang.
Gamang, I. gumagang, mengerumuni; gamanggamang, tangan menggapai-gapai
mencari pegangan karena ketakutan. II. gamang, tidak memegang; arti kiasan: sangsi,
ragu-ragu.

Gamat, sej tanaman yang dipakai untuk mencat; selanjutnya, bohong; manggamat,
mencat, memperindah ulos dari luar untuk dijual.
Gamba, sigamba, sej tanaman menjalar yang mirip dengan sirih (napuran) dan yang
disebut orang napuran ni begu.
Gambal, gambalgambal, kain-kain buruk, orang gembel, rakyat jelata, rakyat miskin
yangtidak dapat mengatakan apa-apa.
Gambang, pargambangan, sej kembal yang digantung di dinding tempat menyimpan
barang-barang kecil; P.B.: margambanghon na so gambang, marimbanghon na so
rimbang, melakukan sesuatu yang baru, yang belum pernah didengar.
Gambas, ikan yang dijemur, yang dibawah dari pantai laut ke pedalaman.
Gambir, gambir; gambir di toru, hadiah seorang pemuda pada gadisnya, yang tak boleh
diminta kembali kalau ada perselisihan; hadiah untuk melalukan mesum atau zinah;
persundalan.
Gambiri, kemiri, pohon kemiri.
Gambo, lumpur, rawa-rawa, gambo lisop, lumpur yang dalam; targambo, masuk ke
dalam lumpur, kena lumpur, (juga gambu).
Gambu = gambo.
Gambung (Pahae), busuk mengenai ikan, lih gombung.
Gambura, percikan air yang halus seperti awan pada air terjun.
Gambus, lembut mengenai kayu (lawan: pora, rapuh, keras); juga mengenai buahbuahan yang terlalu masak, daging.
Gamir, gamirgamir, menggeletar, gemetar msl agar-agar (gelatine)
Gampang, anak gampang, anak gampang, anak jadah, anak yang lahir di luar
perkawinan, yang ayahnya tidak diketahui orang; gampangan, punya anak gampang.
Gampit, manggampit, jepit, gapit, menjepit, menggapit; gampit susu, sej serangga
(penjepit, kalau dipukul sengatnya menggigit)
Gampual, sej ikan, yang dipelihara dalam kolam.
Gamu, manggamu, = mambuat; na soada gamuon, = na soada parbuaton, tak ada
mau diramu, tak ada mau diambil, miskin, yang tidak mempunyai apa-apa.

Gamuk, lembek, masak mengenai bisul, gemuk mengenai ulat-ulat.


Gana, patung, rupa, gambar, pada mana seseorang bersumpah untuk membersihkan diri:
dikatakan saya bengkok dan kaku seperti gambaran jika; sumpah: sai songon gana on
ma ahu molo ahu na mambuat i, biarlah aku seperti patung ini kalau aku yang
mengambilnya; manggana, membuat patung mirip manusia; margana, bersumpah;
ganagana, ganaganaan, patung, patung pahatan, patung berhala, arca; pargana, bentuk,
rupa wajah; siat gana, menjadikan sumpah, termakan sumpah, kena sumpah; siallang
gana,orang yang membuat sumpah palsu; sibondut gana, idem; P.B.: ujunujung ni
raut solot di peapea, sahali mangallang gana matua tano so porsea, siapa yang sudah
sekali bersumpah palsu dia tidak akan dipercayai lagi selama bumi ini ada; jenis-jenis
sumpah: gana na marbohi, sumpah dengan sembilahan, bila tak benar, si pesumpah akan
ditebus jantungnya seperti jantung hewan yang ditembus; gana simanulus dalan,
sumpah ringan hanya dengan ucapan: bila tak benar ia akan punah bersama keturunan;
gana juhut, juga gana indahan, sumpah makan bersama antara si pendakwa dan
tertuduh, yang bila tak benar si pesumpah akan terkutuk oleh sumangot (roh
moyangnya); pungga leokleok, sumpah batu asah atau gosok, bila tak benar si pesumpah
diasah hingga mati sampai keturunannya; gana sipusipu na mintop, sumpah arang api
padam, bila tak benar, si pesumpah padam seperti arang itu; gana si gadap, gadap =
peak, sumpah mati tersungkur, kalau tak benar (ditujukan buat pencuri ternak); gana
siporhas, sumpah dihadapan patung tanah liat atau kuningan yang bila tak benar,
sipesumpah mati disambar petir; gana tu palangka, sumpah menghadap palung makanan
babi yang ditutup kain kafan, yang bila tak benar, si pesumpah akan mati demikian;
mandilati hepeng, sumpah bagi pedagang yang bila tak benar, ia sejak itu tak akan
menjilat uang dan tidak akan mencicipi garam lagi; lapik diapus, sumpah bagu para
penjudi, yang kalau tak benar, mereka disapu bersih seperti penyapu tikar tempat duduk
berjudi; gana tu asiasi tinimpus, penjudi yang bersumpah sambil menggenggam mata
dadu yang dibungkus, yang kalau tak benar, kelak serupa itu; indahan pinohul,
pesumpah dari sesama keluarga menggenggam nasi, yang kalau tak benar, dia akan
seperti nasi genggam itu; gana tu sumban na tangging, bersumpah yang kalau tak
benar, nasibnya akan seperti penutup tiang yang tegang-regang itu; gana tu pangumbari
na toltol, idem; gana tu manukmanuk hatopan = atau tu ragaraga, sumpah dengan
menggantung ayam atau bisa juga tampah pengayak di depan rumah sambil berseru ke
roh nenek moyang agar dibalas kejahilan pesumpah palsu; gana tu lubang hinali,
sumpah menyangkut perselisihan tanah, dengan menggali lobang, si pesumpah akan
tertelan lobang itu (beserta keturunannya) bila tak benar; gana batangi niapus, sumpah
tentang selisih berbatasan sawah, pesumpah akan seperti tanggul diratakan itu kalau ia
tak benar; tungkotungko na sae, = tungkotungko tinitip, dipotong seperti tunggul kayu
kalau sipesumpah tak benar; batu na mangungu, hal ladang, si pesumpah dungu kayak
batu kalau ia tak benar; gana sihodong, sumpah di depan patung kadal (ilik = raja
odong), si pesumpah akan merayap macam kadal bila ia tak benar; gana sitaeram, hal
kejahatan besar, dengan memotong kerbau, sambil menikam jantung kerbau, pesumpah
akan seperti itu bila tak benar; bojak si ranggang, akan seperti kodok sekarat kalau
pesumpah tak benar, sumpah ini dipandang sebagai yang terberat.
Haba, benar dan canggung tetapi enteng.

Habahaba, angin ribut, angin pusaran, angin badai.


Habalakhabalik (bdk bilik), berkamar banyak, penuh akal mulihat.
Haban, kawan, kawanan mengenai ternak.
Habang, terbang; habanghabang, berkibaran, berkibar me-ngenai bendera;
habanghabang, penyakit yang terbang di udara; baro habang, sakit di dada, permulaan
sakit TBC; unte habang, sitrun yang kekeringan; manghabanghon, menerbangkan, lari
terbang dengan sesuatu; pahabanghon, 1. melepaskan, 2. membiarkan ayam tidak
mengeram, tetapi mengambil telurnya; habangan, kosong, tiada isinya mengenai telur;
juga dikatakan mengenai seekor ayam yang tidak bertelur lagi, juga dari sarang yang
kosong; sihumabang, = pidong, burung (And).
Habangsa, tempat ketinggian, singgasana; marhabangsa, bertahta, bersinggasana.
Habar = abar.
Habaro, sej ikan.
Habia, pengganti, ganti; manghabia, mangabia, mengganti; kemudian mengawini
seseorang janda tanpa membayar untuk dia, demikianlah msl seorang laki-laki mewarisi
isteri saudaranya lelaki, yang sesudah ia dibeli hanya menjadi milik keluarga sipembeli;
famili yang mengawininya menggantikan yang meninggal itu.
Habian, = hian, yang asli; bonang habian, benang halus.
Habir, tergantung ke bawah secara tidak teratur, terseret-seret msl ulos; hubarhabir,
tergantung secara tidak teratur dan berjerabai; selanjutnya terlibih: tidak teratur, cabul.
Habit, manghabit, mempertenggang; dihabit roha, dipertenggang.
Habobolhas, sej rerumputan.
Habodaga, sej kerang laut.
Habolaga, = habodaga.
Habolusan, lih bolus.
Habong, (bdk habang), sayap; marhabong, bersayap; habong, manghabongi,
memegang ujung jala kemana rusa diusir; pang-habongi, orang-orang yang memegang
jala ini.
Haboruan, tanda kait dibawah konsonan "U" huruf Batak.

Habot, bersusah hati, berdukacita, putus asa; habot ni roha, berdukacita, kesedihan
karena ditinggal mati; manghaboti, menjadikan orang berdukacita msl sanak saudara
yang berkabung terlalu sering dikunjungi dan selalu membicarakan dukacitanya.
Habu, hapor habu, sej belalang yang besar.
Habuhabu, sej pohon yang menghasilkan sej kapas yang kurang mutunya; nama sebuah
gunung.
Habur, cepat, lekas.
Habut, kabut, samar-samar, ti-dak dapat dilihat terus mengenai lampu, kaca jendela atau
pemandangan.
Hadahada, sej tanaman berdaun panjang.
Hadal, gelisah, tidak diam mengenai tangan dan kaki.
Hadam, kotak kecil dari kaleng menyimpan kapur.
Hadang, manghadang, membawa sesuatu dengan menggantungkan pada bahu;
hadanghadangan, tas atau kantongan yang digantungkan pada bahu dengan tali; songon
hadangan bubu tolu, bagaikan tiga bubu yang digantungkan pada bahu. Artinya:
mengusahakan sesuatu yang tidak mungkin msl mendamaikan dua musuh yang sangat
saling dendam.
Hadap, manghadap, melawat; humadap, berkerumun.
Hadarat, = tardarat, luput ke darat kata "ha" analog dengan "ka" (bdk haduru).
Hading, manghadinghading, menarik ke atas.
Hadio, sej kacang kecil berwarna merah yang dapat dimakan setelah dimasak.
Hadongon, lih adong.
Haduan, lusa, di kemudian ha-ri. Hadudu, sej rumput panjang yang dipakai untuk atap.
Haduk, tidak layak, janggal, tidak pantas untuk diucapkan mengenai kata-kata
berhubungan dengan kelamin, yang orang tidak suka menyebutnya; juga: sulit dibawa
msl: haduk boanon, sulit dibawa.
Hadungan, (dari dung), akhir; sai na mago do hadunganmu, semoga akhirmu buruk,
asyik hilang saja peluangmu.
Hadungdung, sej pohon kayu.

Haduru, tu duru, tarhaduru, pergi keluar membuang air.


Hae, I. haehae, paha; seperempat dari ternak sembelihan; hae bona, pangkal paha;
sanghae, seperempat bagian dari ternak sembelihan; sanghae horbo, kesatuan
persembahan yang harus memberikan seperempat kerbau; sanghae borngin, seperempat
bagian dari malam; hae tangan, lengan atas; sanghae manuk, setengah ayam (karena seekor ayam hanya punya dua hae); tolonan hae, kerongkongan. II. hae, pahae, lih jae.
Haebo, marhaebo bersorak karena gembira, kegirangan.
Haehe, manghaehe, mempertimbangkan, mengindahkan, menjumpai; marpanghaehe,
bersifat hormat, bersifat memberi hati; marsihaehaean, saling memberi hati, saling
menghormati; unang tujang panghaehe, danggur panomunomu, janganlah menendang
sipenolong, melempar sipenyambut, jangan kurang terima kasih; hatana manghaehe,
rohana manghilhili, perkataannya manis, tetapi dalam hatinya ia menggigit.
Haele, marhahaele, membuat gerakan ke kanan ke kiri sewaktu persembahan.
Haen, kain lenan, selimut, katun; haen panas, selimut dari wol.
Haha, abang, kakak, abang demikian juga disebut seorang laki-laki isteri saudara
abangnya dan isteri saudara kakaknya, saudara tua dalam marga; sihahaan abang, kakak
yang tertua, juga: yang termuka cocok; hatana do sihahaan, perkataannya yang paling
utama; hahanggi, saudara-saudara laki-laki pada umumnya tanpa memperhatikan usia;
na marhahamaranggi, bersaudara laki-laki, bersaudara perempuan; dahahang,
abangku, saudaraku laki-laki yang lebih tua; hahang, panggilan: abang.
Hahak, marhahak, tertawa terbahak-bahak, tertawa gelak-gelak; humahak, idem;
simarhahak, sej burung malam.
Hahang, lih haha.
Hahap, manghahap, mengintip, menyelidik; panghahap, penyelidik, mata-mata,
pengintai.
Haho, gelisah mengenai tangan yang mau menulis; roha haho, hati yang gelisah untuk
mengambil keputusan, perasaan kikuk; hata haho, pembicaraan yang gagap, ucapan
gugup.
Hahombu, I. (= hohombu), sej pohon kayu. II. marhahombu, bakal buah menjadi
kelihatan di bawah bunga, mulai berputik karena musim buah.
Hahu, tanggungjawab; marhahu, memakai kata yang menenangkan; manghahuhon,
menetapkan hati orang; parhahuan, memberikan ketenangan hati.

Hahua, manghahua, mengapakan, memperduli (hanya dipakai dalam kalimat ingkar


atau bertanya); na so hahua, orang yang tidak diindahkan, demikian msl disebut
seseorang laki-laki yang beristeri banyak, terhadap seorang isteri yang tidak disukainya;
hahuhaon? apa boleh buat? mau diapakan? (kata untuk menghibur dirinya pada setiap
kejadian yang sedih); molo mate ibana hahuaon, kalau dia mati, apa boleh buat?
hahuaon on? apa bisa saya perbuat? hahuaon mu ahu? apa rencanamu mengenai saya?
ndang tarhahua, apa boleh buat? orang tidak memperdulikannya, tak bisa diapa-apakan;
bdk juga: hua II.
Haiahap, sej pohon, lih ahop II.
Hail, kail, pancing; manghail, memancing, menangkap ikan dengan kail; bengkuk mata
ni hail, pancing itu bengkok, yaitu untuk mudahnya mendapat sesuatu sering dengan
jalan bengkok; linsinglinsing na marhail, cambuk pakai ruit.
Hailhail, I. tonsil amandel. II. sej tanaman berjalar yang durinya berbentuk kail.
Hais, mangkais, mencari sesuatu dengan mencakarkan kaki, mengais mengenai ayam;
mang-haishon, mengaut msl uang; si-hais, yang tidak dapat dipakai, ternak yang hanya
merugikan pemiliknya.
Hait, kait, terkait, tersangkut, bengkok seperti kait; manghait, mengait, menarik ke
dirinya; hait-hait, kaitan, galah untuk mengambil buah-buahan; bulu hait, sej bambu;
masihaitan, saling mengait; donok do haithait tu serasera, kalau orang mau
mengambil sesuatu untuk dirinya, ia akan mudah memperoleh kait untuk mendapatnya;
hata na marpanghait, kata-kata yang tajam berduri; masihait tu jolona, menarik untuk
dirinya mengenai banyak orang.
Hajang, pondok, gubuk-gubuk untuk menginap di ladang; manghajang, membuat
pondok seperti itu di ladang; hajanghajang, bentangan langit, angkasa.
Hajaran, kuda (And).
Haji, haji.
Hajimat, = parsimboraan, jimat.
Hajo, gunsi, buli-buli, kendi dari tanah, guci.
Hajoran, sej unte, jeruk.
Hajut, kantongan, tas pundi-pundi dari jerami atau kulit; manghajuti, memasukkan
sesuatu ke dalam tas, pundi-pundi.
Hal, I. marhal, menjaga, juga berkawal waktu perang; parhal, penjaga; parhalan,
rumah jaga. II. halhal, terlampau besar, sulit untuk dibawa walaupun tidak berat. Hala,

kala, gambaran binatang; parmangan ni hala, waktu terbit gambar binatang kala, tidak
boleh membuat sesuatu; parhalaan, kalender Batak, daftar pertanggalan yang membagi
tahun 12 x 30 hari dengan garis-garis dan atas dasar mana dipilih hari yang baik;
pemberian orang yang kawin kepada yang memiliki pengantin perempuan (di luar uang
mahar). Parboru menerima kembali biaya untuk datu. Dukun itu melihat sewaktu
kelahiran anak-anak parhalaan untuk mengumumkan nasib, takdirnya, mempelai lakilaki harus mengganti kerugian itu kepada ayah mempelai perempuan; di pamaspas ni
hala, hari yang buruk kalau pada hari itu ekor kala terdapat dalam parhalaan; demikian
juga: di baba ni hala, kalau hari itu tepat pada kepala hala.
Halado, marhalado, melayani, mengabdi; parhalado, pelayan, pengabdi.
Halahala, manghalahalahon, membuat tinggi msl kubu.
Halak, orang, manusia, seseorang, banyak dipakai dimuka nama sendiri; halak si Tigar,
Tigor; didok halak, hata ni halak, kata orang; halak Batak, orang Batak, Batak; halak
Jau, orang non-Batak; orang asing yang bukan Batak; halak sibontar mata, orang yang
bermata putih, orang Eropa; halak sibirong mata, orang yang bermata hitam, yaitu
Batak; sahalakku, seorang diri; parhalak, sosok tubuh; halakhalak, kelontang di
ladang, orang-orangan; manghalakhalahi, menempatkan kelontang di ladang;
manghalakhalahi boru, mempertunangkan anak gadis agar tidak dipinang lagi oleh
pihak lain; manghalahi pasigadong, menjaga mereka yang mengambil ubi waktu
perang; manghalahi pamarik, menjaga orang yang membuat kubu; manghalakhon,
menyerukan orang yang dianggap berada di jalanan terlarang; tarhalak, diserukan kalau
orang berada di jalan yang jelek; unang halakhalahi lombang, hotorhotori niulang,
jangan membuat sesuatu yang tak berguna, bagaikan orang yang menempatkan kelontang
di dalam jurang yang tidak ditanami, atau di ladang yang kosong untuk mengusir burung.
Halang, manghalang, disokong, kena sokong; halanghalang, kalang; halang ulu,
bantal kepala; tempat terbaik di rumah Batak di sebelah dinding; parhalangulu, suami
karena ia duduk di halang ulu; manghalang holiholi, menempatkan mayat di atas
panggung di kampung, jadi tidak dikubur; manghalang gordang, menyediakan gendang
yaitu mempersiapkan pesta; halang roha mandok, orang malu mengatakannya (bdk:
alang).
Halanghang, ruang antara kedua kaki, kelangkang kaki; di halanghang, antara kaki.
Halansas, = hansas.
Halaput, tergesa-gesa, buru-buru; humalaput, bergopoh-gopoh, bersegera; nae
humalaput tata indahanna, mamak si humalaput mentah nasinya; manghalaputi,
membuat sesuatu dengan terburu-buru msl pekerjaan. Halas, sej tanaman yang akarnya
dapat dimakan, lengkuas.

Halasan, pisohalasan, pedang datu.


Halashas = hashas I.
Halembang, sej pohon kecil yang menghasilkan jenis kapuk.
Halengseng, humalengseng, berlaku gelisah msl seekor ayam yang mau bertelur.
Haleon, bala kelaparan (lih le), paceklik.
Haleteng, humaleteng, berjalan mondar-mandir untuk mencari sesuatu.
Halhal, terlalu besar, susah dibawa walaupun tidak berat.
Hali, I. manghali, menggali; manghali bondar, menggali parit, saluran air; manghali
gadong, menggali ubi; P.B.: unang hinali na mate ni deba, asa adong andungan,
janganlah gali kuburan orang untuk ditangisi, janganlah timbulkan perselisihan yang
tidak ada sangkut pautnya dengan kamu; halian aek, parit, selokan; halihali, tongkat
untuk menggali sesuatu. II. hali, kali; dua hali tolu; dua kali tiga; sahali on, sekali ini;
piga hali, berapa kali; ndang piga hali, tidak sering; sahalisahali, sekali-sekali, kadangkadang; marsasahali, idem; sahali, sekali; na bolon sahali, besar sekali; manghali,
memperbanyak; paduahalihon, kedua kalinya; papigahalihon, untuk keberapa kalinya;
halihali, kali-kali; papigahalionku? sampai berapa kali saya lakukan itu?; panduahali,
seseorang yang belaku sebagai orang kedua; panoluhali, yang berbuat seperti orang
ketiga.
Haliadang, tulang selangka.
Haliang, keliling; tali haliang, rencana yang diperbuat untuk mengepung seseorang; juji
haliang, semacam permainan judi dalam mana seorang menurut perjanjian akan ditipu;
humaliang, sebenarnya kata kerja: mengelilingi, kemudian preposisi: di sekeliling;
humaliang huta i, di sekeliling kampung itu; tuk humaliang, semua keliling, sekeliling;
manghaliangi, mengelilingi, dalam arti kiasan: mengingini sesuatu, mengelilingi dengan
pikiran dan keinginan.
Halibutongan, pelangi.
Halili, = lali I.
Halilit, lih rambu.
Halilihonan, sihalihonan, = sihadihonan.
Halilinga, sej semut, yang telurnya dapat dimakan dan terdapat dalam jumlah besar; hira
halilinga, bertimbun-timbun.

Halimata, conjunctivitis, infeksi mata, radang mata; halimataon, menderita penyakit itu;
Halimbagas, sumsum tulang.
Halimbolbol, = salimbolbol.
Halimbubu = salimbubu = ambubu, (sambubu, ubun-ubun. Halimbukbuk, sej pohon
kecil; halimbukbuk solot di peapea, sahali margapgap, ndang be diparsea, pohon
halimbukbuk di tengah rawa-rawa, sekali dapat berdusta, seumur-umur tak dipercaya.
Halimismison, mempunyai mata, yang bengkak dan hitam.
Halimongmong, manghalimongonghon, dengan cepat dibawa jauh-jauh.
Halimontang, marhalimontang, asap dan awan tegak lurus (tidak mau mengeluarkan air
hujan).
Halimunan, sej hantu (begu) yang membuat orang tersesat, guna-guna yang membuat
diri tidak kelihatan, mantel yang membuat orang tidak kelihatan.
Halindo, tidak jelas nampak, kelihatan; marhalindo, menjadi tidak kelihatan,
menghilang.
Haling, terpiuh, dibalikkan mengenai daun; haling roha, bagaikan daun yang terbalik,
daun yang putar, sehingga hanya nampak satu bagian, tersembunyi mengenai perangai,
kurang sabar, suka berkelahi, orang yang aneh bersikap menyendiri; haling be, saling
memaling.
Halingking, kerut, perlipatan di wajah dan pakaian.
Halinghothotan, kelaparan sekali, bukan main laparnya.
Halinu, bayang-bayang, gambar cermin; ndang ditilik ho halinu di pandegean ni
horbo, anda melihat gambar cermin anda di air yang dikeruhi kerbau, artinya anda tidak
mengenal diri anda, walaupun keburukan anda seharusnya anda lihat di air yang paling
kotor; sitangkap haliluna, barang siapa menangkap sesuatu yang tidak berarti selalu
beranggapan bahwa ia akan mendapatkannya, namun dia tidak akan memperolehnya.
Halio, = hadio.
Halioan, tidak mendapat karena terlampaui, terlupakan hingga tak mendapat.
Haliodong, manghaliodonghon, mendekap dan menarik ke bawah mengenai gelombang
dan angin pasaran.
Halipispison, mempunyai kulup yang bengkak.

Halipodomon, terbeliat urat leher karena salah tidur.


Halipompomon, malu, takut, ti-dak berani mengatakan sesuatu.
Halipurpuron, kaku mengenai tengkuk karena angin atau cuaca dingin (hali ini berarti:
keliling, lih haliang).
Halisung, I. lingkaran di air dibuat batu yang dilemparkan; marhalisung, menarik
lingkaran. II. ruas tulang rambut pada rambut dahi manusia.
Halisungsung, angin pusaran, angin puting beliung.
Hallang, gagap, berbicara tidak jelas.
Hallot, gagap, bicara yang tersendat-sendat. Hallung, manghallung, memikul,
membawa, dikatakan mengenai seorang atau dua orang pembawa, pemikul; juga:
mangallung; pangallung, penggandar; hallungan, gandar, batang pikulan.
Halmo, tidak terang, tersembunyi, samar.
Halnut, tidak sopan duduk, karena itu agak sulit untuk berdiri.
Haloat, tidak jelas, tidak bagus ucapannya; haloat dohonon, sulit untuk diucapkan.
Halode, keledai.
Halogas, merasa tidak senang.
Haloho, cahaya di sekeliling matahari atau sinar; pagar bulan; langit na marhaloho,
bentangan langit yang bulat; humaloho, keliling, sekitar.
Halombis, daging, otot kaki kerbau.
Halomong, tarhalomong, tercengang, terkejut, heran.
Halosi, nama sej tanaman.
Halot, limpa kecil yang bengkak; haloton, sakit perut sesudah minum air.
Halpus, terlambat datang, datang belakangan sehingga tidak diperoleh sesuatu apapun.
Halput, sihalput, sej rumput yang kecil sekali; P.B.: habang martongatonga langit,
sihalput do hadabuanna, terbang ke angkasa, jatuh ke rumput jua. Halsuk,
manghalsuk, membuat air kedengaran cebar-cebur jika orang berjalan di dalamnya; aek
so humalsuk, ri so humaras, sunyi senyap.

I, kata penunjuk: itu, situ, sana; ditempatkan di belakang kata benda, kata sifat atau kata
kerja; jabu i, rumah itu; halak na mate, orang yang mati itu; huboto do i, saya tahu itu; i
do, begitulah, ya itulah; i do? apakah demikian? begitukah? ibana do i, dialah itu; i do
ujungna, itulah akhirnya, penghabisannya; di na laho i hami, di saat kami pergi itu.
Ia, I. kalau, jika, bilamana; ia olo ho, jika engkau mau; ia molo, = molo. II. mengenai (=
anggo, ianggo); ia bada i nunga montok, mengenai perselisihan itu, itu sudah berhenti.
III. ibana, ia, dia (Angk). IV. mariaia, bersorak-sorak karena gembira, bersukacita.
Iale, seruan tanda berdukacita, wah, aduh, wahai, alah ya; mariale, mengaduh,
menyerukan "oh".
Ian, mian, bermukim, berdiam, tinggal, berkedudukan; ianian, hal mengenai tinggal,
kediaman; lambas ni roha ni raja do ianian ni jolma di huta, kemurahan hati raja
membuat supaya orang tinggal di desanya (karena merasa kerasan, senang); paian,
membuat agar tinggal; parmianan, tempat orang menginap atau berkediaman,
menumpang, pemukiman.
Ianakkon, anak tanpa membedakan kelamin; marianakhon, beranak, mempunyai anak.
Iang, = sangap.
Ianggo, kalau, mengenai, tentang (= anggo).
Iangiang, pujian, penghormatan, kemasyhuran, kemegahan, kemuliaan; mariangiang,
menggema, menjadi termasyhur, terberita, terpandang.
Iap, cantik, elok, tetapi tidak tahan lama msl bahan pakaian.
Ias, bersih, jernih; ias ni roha, kebersihan hati, rela, ikhlas; haiason, kebersihan,
kejernihan, kesucian; paiashon, membersihkan; mengembiri binatang; ndang tarpaias,
tidak bisa dibersihkan; manariashon (dari tariashon), membenarkan, membuktikan
perkara; ditariashon hatana,ia membenarkan dirinya; sipaias, bintang timur; juga:
ketam yang halus.
Iasa, = na tung, kalau kau sudi, pada permulaan doa persembahan.
Iba, kata pengganti orang, orang, sendiri dalam arti aku, saya, awak; rohaniba,
pikiranku, pikiran diri pribadi; didok rohaniba, saya rasa, sangka, pikir, pikiranku;
hansit rohaniba, sakit hati ini, sakit hati awak, itu menyakitkan hatiku; ibangku, =
diringku, diriku, pribadiku.
Ibana, ia, dia (sebenarnya: dirinya).
Ibebere, keponakan, tapi hanya anak-anak saudari, anak saudara perempuan; (lih: bere).

Ibo, = asi I (Angk). Ibor, = lih sibor.


Iboto, saudara laki-laki seorang perempuan, saudara perempaun seorang laki-laki; anak
perempuan saudara laki-laki ayah; saudara perempuan dari lae (ipar); ito vokatif dari
iboto; pinoribot, = iboto.
Iburu, cemburu; pangiburuon, iri hati, kecemburuan, sifat cemburu; mangiburu,
cemburu, merasa iri, menaruh dengki; masiburuan, saling mencemburui, masing-masing
cemburu.
Ida, mida, marnida, (dari marniida), melihat, menengok; mida, sebagai kata depan:
tentang, terhadap; las rohangku mida nasida, saya bergembira terhadap mereka; muruk
do raja i mida naposona, raja itu marah terhadap hambanya; asi ma roha ni Debata
mida ahu on, semoga Tuhan mengasihani aku; mida disi ma, = niida disi ma, melihat
disitulah; idaon ma, itu harus dilihat dulu; idaidaan ni datu, = alatan;paidaida,
melihat, menonton; parnidaan,penglihatan, penglihat; tarida, kelihatan, dapat terlihat;
ndang tarida, tidak nampak, tidak kelihatan; pataridahon, memperlihatkan, menampakkan, memberitahukan; hataridaan, nampaknya, tampaknya; masipaidaan, saling
melihat, saling melihat kembali; mangidai, ingin melihat sesuatu, meminta; mangidai
sipanganon, mengingini makanan; na so dung songon i mangidai rohangku, semacam
itu belum pernah aku melihatnya; hataridaan, mulai nampak; luhut nasida hataridaan
jambar, mereka semua mempunyai harapan untuk mendapat bagian. Idagoe, lih dago
dan doge, seruan tanda heran.
Idi (bdk didi), maridi, mandi; paridion, tempat mandi, permandian; aek paridian, air
mandi; paridi (diparidi): mandi di sesuatu.
Ido, mangido, meminta, memohon, menagih (dipangido) mengingini; paido, idem;
mangidoido, meminta-minta; simangido, tangan (And); mangido tangan, mau dipukul,
ingin dipukul; pangidoan, permintaan, permohonan, doa, keinginan; siat
pangidoanku,permintaanku berkabul; pangidoan, juga = parsorion, nasib, takdir (apa
yang diminta tondi); mangidohon, meminta sesuatu.
Idop, midopidop, berkedip-kedip, mengedipkan mata, ingin melihat sesuatu yang
diingini; mengenai orang miskin mengingini barang orang kaya.
Idzin, izin.
Iduk, miduk, terkumpul, terhimpun, terkumpul dalam jumlah cukup banyak; pariduhan,
celengan; tempat sampah untuk makanan babi; paidukhon, menghimpun sedikit demi
sedikit, mengumpulkan benda-benda kecil.
Idup, I. paidup, = papungu. II. debataidup, arca kayu dari pasangan suami isteri
leluhur, dua gambaran yang diukir dari kayu, kepada gambaran ini orang menghadap bila
menghendaki anak laki-laki menaruh gambaran wanita itu di punggungnya. Perempuan

mengambil gambaran laki-laki dan dengan demikian mereka mengadakan arak-arakan


keliling rumah. III. idup, = isap; pangidupan, = parisapan.
Idut, mangidut, demikian dikatakan sewaktu main judi dengan uang logam yang bila
dibuang kedua logam tersebut gambar ayam jantan berada di atas.
Iesuang, mariesuang, lih isuang.
Igar, asam, sesuatu yang asam rasanya karena tunas bambu direndam; mangigari,
mengasami rebung; niigaran, diasami; tuak igar, tuak yang asam.
Igil, mangigil, meminta tambahan msl pada pembelian; dipaigiligil saduit, dia tawar
seduit; igiligil, tambahan cuma-cuma pada barang yang dibeli.
Igim, sipanganon na niigimigim, makanan yang diuntukkan.
Igit, benih laki-laki, sperma, air mani (lebih halus ialah boni).
Igung, hidung; mangigungigung, mencium mengenai anjing mencari bekas.
Ihal, pangihalihalan, menyepak-nyepak kebelakang mengenai kuda yang dilepaskan.
Ihan, ikan besar; ihan paus, ikan paus; ihan mera, ikan laut yang besar; ihan habaro,
ikan laut.
Ihe, mariheihe, meringkik mengenai kuda.
Ihit, kata penutup dari ratapan (= andung). Ihot, ikat, pengikat, tali, rantai, simpai, gari;
mangihot, marnihot, mengikat; tarihot, terikat, kena ikat; raja do ihot ni uhum, raja
adalah pengikat hukum; P.B.: hori do ihot ni doton, hata siingoton, rami adalah
pengikat jalan, orang harus mengikat janji, perkataan jadi pegangan; ihotihot, tali yang
mengikat, ikat
pinggang; na so marihot, yang tidak bersiasat; gambalgambal na so marihot, orangorang kecil, masa yang tidak bersiasat, orang kecil tanpa pegangan.
Ihur, ekor; mangihuri hori, memintal rami menjadi tali; simorihurihur ni asu, tumbuhtumbuhan yang daunnya ditarok pada luka; manginjam ihur ni hoda, berpamer dengan
barang orang lain; ihur ni hata, ekor kata, kata tambahan yang licik pada pangkal cerita;
ihur porang, = tunggal ni janji, pemegang kas pada perjudian.
Ihut, ikut, turut; mangihut tu, mengikuti, seturut; mangihuthon, mengikutkan,
menuruti; paihuthon, mengikut sertakan, memberikan terhadap seorang yang mati aneka
barang untuk dibawa ke kuburan; mangihut pinahan, menggembalakan ternak; ihutan,
pemimpin, yang diikuti; raja ihutan, anutan, raja, kepala; mangihuti, (dipangihuti),
mengikuti; pangihut, kata halus untuk anjing; paihutihut rura, mengikuti lembah;
ndang loja aek paihutihut rura, air tidak lelah mengikuti lembah-lembah, artinya: kata

hiburan untuk orang yang mau meninggalkan pekerjaannya; pangihuti, satu dari empat
(ogung); ihut tusi, sesudah itu, menyusuli, berikutnya.
Ijeng, marijengijeng, melompat-lompat, melonjak-lonjak.
Ijo, hijau.
Ijor, ijorijor, sej ulos; ijorijor lobulobu, ulos seperti keluar dari pertenunan, belum
dipotong menjadi ulos ni tondi.
Ijuk, ijuk.
Ijur, I. lih tijur, liur, air ludah; manghailhon ijur ni deba, merasa dirinya malu bahwa
orang bisa jadi hina di muka orang banyak. II.mijur, turun, direndahkan, diturunkan,
dihinakan; paijurhon, menurunkan, merendahkan, menghina; hamimijur, hal
menurunkan; haijuran, 1, tangga 2. hukuman (uang) yang harus diberikan oleh paranak
bila gadis yang telah bertunangan dan tinggal di rumahnya, tetapi akhirnya tidak
mengawini anaknya laki-laki.
Ila, rasa malu, kemaluan; maila, malu; maila ibana mida amana, malu dia terhadap
bapanya; ndang diboto maila, dia tidak tahu malu, tak tahu malu; tarila, menjadi malu,
memalukan, mendapat malu; hailaon, yang memalukan; hailaan, kemaluan; kata yang
kurang sopan; juga: mereka terhadap siapa orang merasa malu; manghailahon, malu
akan; pailahon, memalukan orang, membuat malu; marhahaila, berperasaan malu; na
so marhahaila, tak merasa malu.
Ilaila, daun bunga dimana bunga berada; juga daun dalam mana orang menampang tuak
sebelum ia menetes ke dalam tabung yang tergantung di bawahnya.
Ilang, mangilang, memeras air dari tebu.
Ilas, mangilas, dengan perubahan tingkah laku menandakan bahwa orang akan segera
mati; menyerbukan diri ke dalam sengsara; pangilason, perubahan tingkah laku yang
mengherankan, tanda telah dekatnya maut; pangilasan, celaka yang dibuat sendiri;
sintak sangilas, mati sekoyong-koyong msl karena kilat atau tembakan.
Ilat, ilat ni on, cacing yang keji (mungkin pendekan dari pilat).
Ili, pemilih, tidak senang dengan apapun msl seorang gadis yang tidak berkenan dengan
seorang pemuda; miliili, suka memilih, tidak senang dengan suatu apapun.
Iligi, mangiligi = ligi, mangaligi, melihat, mengunjungi.
Ilik, cicak, kadal.

Iling, cenderung ke samping (bdk eleng); miling, menyenderung ke samping; juga:


disimpangkan mengenai aliran air; pailing, mengalirkan air ke tali air lain.
Illa, marillailla, bersorak-sorai karena orang lain mendapat celaka; na boru illa,
sanggapati na bolon, nama dewa yang memberi kemenangan. Illong, millongillong,
berkilau-kilau, mengeluarkan cahaya dalam kegelapan msl mata kucing.
Ilop, milopilop, bersusah payah kerena pergi dengan tangan hampa.
Ilsop, milsopilsop, tumbuhan yang tidak dipelihara, mau mati.
Ilting, sangilting, sedikit sekali.
Ilu, air mata; marilu-ilu matana, dia tangis; tariluilu matana, ro ibana, idem.
Ilung = aek beu, getah bening.
Ima, maimaima, tunggu, menunggu, menanti; maimaimahon, menantikan seseorang
atau sesuatu; paima, tunggu, sebagai kata depan: sampai mengenai waktu; paima masa
gotilon, sampai panen.
Iman, mangiman, mengintai, mengamat-amati, memperhatikan secara diam-diam.
Imana, = ibana.
Imbabo, susu pendahulu sebelum susu biasa keluar, kolostrom.
Imbahoan, parimahoan, = partimbahoan, (bdk timbaho).
Imbalo, embalau, getah meang, yang dipakai untuk mengikatkan gagang pisau pada
besinya.
Imbang, isteri kedua, madu, hanya isteri pertama memakai istilah ini; marimbang,
bermadu; imbang ni goar, nama kedua, nama julukan; na marimbang goar, mempunyai
nama ke dua, nama julukan.
Imbar, perbedaan, perubahan; ndang dia imbarna, tidak ada perbedaannya, serupa,
sama; mimbar, berubah, menjadi lain; mimbarimbar, sering berubah; paimbarhon,
mengubahkan; paimbarimbar rupa, paubauba tompa, menyamarkan dirinya, bersalin
pakaian; sipaimbar, gambaran manusia yang diperbuat dari tanah dan dipasang pada
suatu tempat agar begu berpikir bahwa gambaran itu adalah orang sakit itu; palaho
sipaimbar, menempatkan gambar manusia (seperti disebut di atas).
Imbaru, baru; paimbaruhon, memperbaiki.

Imbo, sej monyet; marimboimbo jalang, luntang-lantung; P.B.: dapot imbo dibahen
soarana, dapot ursa dibahen bogasna, imbo dapat karena suaranya, rusa dapat karena
bekasnya.
Imbul, tarimbul, lih imbulu.
Imbulu, bulu pada tubuh, pada burung; marimbulu, berbulu; parimbulu bosi, pahlawan
dalam dongeng Batak, yang berbulu besi; manindang imbulu, merinding bulu roma,
ketakutan; na imbulu gaburon, bulu-bulu kulit bangkit, tidak letak, suatu tanda bahwa
ada penyakit; tarimbul, tercabut bulu, mendapat malu.
Imbung, = mangibung, lih timbung.
Imbur, = simbur I.
Imburu, cemburu, lih iburu.Imong, marimongimong, berjalan cepat (bdk emong).
Imos, marimosimos, melarikan diri.
Impas, = timpas, lengkap; mangimpas, dalam keadaan lengkap.
Impi, lengkap terkumpul; paimpihon, mengumpulkan.
Impit, mangimpit, memelas-melas minta sampai dapat.
Impol, kepingin, kangen, tergiur; impol matana, ia kepingin (mida), tergiur, kangen
sekali; impol ni mata, keinginan, dambaan; manghaimpolhon, mengingini sesuatu,
mendambakan.
Impola, daging (lawan sop); juga: daging buah-buahan; huahuana di ahu, impolana di
ibana, kuahnya buat aku, dagingnya buat engkau; hata na so marimpola, ucapan tak
berisi, omong kosong
Impot, marimpotimpot, berada di kejauhan, tidak nampak lagi, jauh tak terjangkau;
holom na marimpotimpot, gelap gulita, kegelapan yang luar biasa.
Imbung = imbung; mangimpung, melompat ke bawah, bdk timbung.
Impu, =impi; paimpuimpu, menghimpun, mengumpulkan.
Imput, bulu pada burung, bulu dan wol pada kulit binatang; marimput,mempunyai bulu,
berbulu; P.B.: digulut ho do imput ni leangleang, ditumpul ho alogo, digomak ho do
gubogubo, engkau rebut ekor burung walet, kau pancung angin, kau cengkram buih,
artinya: kau kerjakan kesia-siaan.

Ina, ibu, saudara-saudara perempuan ibu juga disebut demikian, isteri pakcik dari pihak
ibu, anak perempuan pakcik dari pihak ibu; inaina, perempuan-perempuan yang telah
kawin; ina ni surat, ke-19 tanda tulisan Batak (Aksara Batak); ina ni tangan, ibu jari,
jempol; ina ni hata, pokok pembicaraan; ina ni ulaon, yang terpenting pada pekerjaan;
ina ni jambar, bagian daging yang terbesar; ina ni hau api, kotak korek api; marina,
mempunyai ibu, beribu, berinduk; marinahon, beribukan, berindukkan; parinaan,
sepasang binatang, ternak betina; masiparinaan, mencari isteri (kurang halus);
painahon, ternak betina dipakai untuk dipelihara msl ayam, kerbau; siparinaon, setiap
perempuan yang menurut adat harus dianggap sebagai ibu msl isteri pakcik (adik ayah);
inang, = inong, o ibu; dan merupakan seruan tanda susah hati, keheran-heranan;
inanginang, isteri-isterian; isteri (kurang halus); diparinanginang, diperlakukan seperti
isterinya; inang tua, mak tua, isteri abang ayah; juga kakak ibu dan semua ibu dari marga
yang dipanggil abang oleh ayah; si inaina, suami dibawah perintah isteri, pengecut.
Inang, lih ina.
Inda, atau lebih baik: nda: bukan? Dalam kalimat yang mengharapkan jawaban yang
mengiakan, yang membenarkan, bukan?
Indada, tidak = ndada.
Indadong, ndang adong, tidak ada.
Indahan, nasi lih dahan; parindahanan, sumpit nasi, bakul tempat nasi.
Indang, I ndang, tidak; indang adong = indadong. II. indang, mangindangi, mau
kembali lagi, kambuh penyakit; mangindangi isara, terpaksa menyesuaikan diri melalui
kesusahan msl cuaca lain, menderita suasana baru.
Indap, = intap.
Indat, = intap, dalam, selama.
Indeon, ndeon, = (dari: indi on), ini dia, itu dia.
Indi, = ndi, lih ndi.
Indil tidak cukup, tidak berarti, msl sebidang tanah karena kurang luas, mengenai
makanan; tingki na indil, waktu yang singkat sekali, seketika, sebentar.
Inding, minding, tukar tempat; mengalir mengenai air; dituangkan; mindinginding,
bertukar-tukar tempat; painding, menuangkan, memindahkan benda cair dari satu bejana
ke bejana lain.

Indit, mangindit, berdenyut mengenai pergelangan; dengan menambahkan air memeras


minyak dari buah atau bunga msl pada buah kelapa. Indo, mindo, mengendap ke dalam
air msl kopi; paindohon, mengendapkan.
Indora = andora, dada.
Indot, pohon kayu kecil yang daunnya berminyak, para perempuan melicinkan rambut
mereka dengan minyak itu; dari kulitnya dibuat sej rami.
Induk, kepala, penghulu, majikan, pemimpin, atasan; induk somang, tuan, tuan rumah;
induk ni parangan, panglima, komandan; marinduk, mempunyai kepala, penghulu,
pemimpin; marinduk somang, mempunyai tuan, bertuan, hamba raja.
Indung, mangindung, menyembunyikan diri, bersembunyi.
Ingan, I. maringan, bermukim, berdiam, tinggal; mangingani, mendiami, menjaga msl
seorang anak; mangingani jomur: mangingani boru ni tulang, bekerja pada dan
menunggunya 'boru ni tulang' puteri saudara ibu; mangingani beangon, menemani
seorang yang dipasung msl perempuan yang melarikan dirinya dari suaminya dan
dipasung. Suaminya datang dan tinggal dekatnya; inganan, rumah, tempat, bak, tempat
mengumpulkan sesuatu; maringanan, bertempat tinggal; hainganan, yang dapat
didiami; juga: dapat dihuni; ulos pangingani, pemberian, yang diberikan parboru
kepada menantu laki-laki kalau ia menjaga isterinya yang lari dan dipasung. Hal ini
membuktikan bahwa wanita itu masih milik suaminya; kalau laki-laki itu tidak mau
menerima ulos itu artinya: wanita itu harus kembali kepada parboru dan mas kawin
harus dikembalikan; pangingan, pengunjung tetap msl seekor harimau yang tinggal di
daerah tertentu. II ningan, tadi, waktu yang lewat; naingan on, baru-baru ini; na sai
ingan, di jaman purbakala, dahulu, di masa silam.
Ingar, maringaringar, muncul dengan tenaga penuh; maringaringar ari, keadaan udara
panas serta menusuk.
Inggal, I. maringgal, berjalan cepat sekali; manginggal, membujuk agar lari cepat msl
seekor kuda. II. inggal, manja; hinggalanna, usia anak kecil mulai nakal: 4-6 tahun.
Inggir, inggiringgir, nama tumbuhan yang buahnya dipakai untuk membekukan susu.
Inggo, manginggo, bercerita sambil menyanyi yang dilakukan oleh orang menceritakan
turiturian, berhikayat dengan menyanyi; manginggohon, menceritakan sesuatu dengan
menyanyi.
Inggol, hau inggolan, sej pohon kayu yang kayunya keras dan kulitnya bertukar;
Nainggolan, daerah di sebelah selatan Samosir dan nama marga; P.B.: tanja bulu, tanja
nainggolan; na rahanan punu unang dohot mardongan, lebih baik tanpa anak
daripada tanpa sahabat.

Inggu, ubat inggu, inggu, penangkal, roh-roh jahat.


Inggunginggung, pipa bambu yang menghubungi pengembus angin dengan api. Inggir,
inggiringgir, sej tumbuhan.
Ingkal, mingkal, melompat-lompat berkeliling karena kegirangan.
Ingkat, maringkat, berjalan, lari, berlari, melompat.
Ingkau, laukpauk (sayur dan daging); ingkau rata, sayur hijau, sayur mayur yang segar;
sialap ingkau, lidah.
Ingking, mangingking, menciut, mengerut karena kedinginan atau sudah tua.
Ingkon, harus, mesti, perlu; ndingkon, tidak diharuskan, tidak perlu; marhata ingkon,
mengharuskan, memerintahkan, memaksa.
Ingol, maingol, na ingol, pekak, tuli; ingolingol badak, pekak seperti badak.
Ingor, mingor, pekak karena hiruk pikuk; sering dengan memakai kata pinggol, telinga;
mingor pinggolhu, ributnya bikin pekak kupingku.
Ingot, marningot (diingot), mengingat sesuatu; ingot, ingat; paingot, pasingot,
mengingatkan, menasehati; paingothon, pasingothon, mengingatkan, menasehatkan;
hata sipaingot, ingatan, teguran; parningotan, ingatan, tanda mata tarsingot roha, tibatiba teringat akan sesuatu dengan rasa sayu; taringot tu, tentang, mengenai;
manaringoti, memperingatkan sesuatu, menyinggung; tinaringotan, disinggung,
diingatkan, disebut; taringotna, disebut sambil lalu; martaringot,disinggung, disebut;
marnaingot, lebih sulit atau lebih gampang diingat sesuatu; kata sembunyi: membuang
air besar.
Ingul, sej pohon.
Injak, manginjak, menginjak; tano hinainjahan, hinaonjolan, dalam doa resmi: tanah
yang diinjak.
Injam, meminjam mengenai benda-benda yang harus dikembalikan lagi (marsali,
meminjam benda-benda tetapi dalam bentuk lain dikembalikan msl berupa uang;
manginjam, idem; amang na niinjam, dikatakan oleh seseorang janda terhadap
suaminya bila ia cepat menjanda; manginjam tongam sian babiat, mulia seperti
harimau; painjamhon, meminjamkan (tu).
Ino, marinohon, melihat, diberitahukan; diparinohon Debata ma tu ho
pambahenanmi, Tuhan akan memperlihatkan kepadamu, artinya semoga engkau merasai
dendamnya.

Inong = inang, lih ina; manginongi, lih juga disana.


Insa, begitu dikatakan orang yang menerima teka-teki sebagai jawaban hulinghulingansa juga ansa.
Insak, manginsahi, mengolok-olok, mencela, menghina, melecehkan, mencerca,
mencibiri; insakinsak, cibiran, pelecehan, ejekan, olok-olok; panginsahion, pencibiran,
pelecehan.
Insan, parinsan ni bulan, bulan purnama. Insir, manginsir, melata, merayap, menjalar,
merambat; mangisiri, secara diam-diam menyelinap.
Insop, manginsop, menjelajahi rumah kerabat untuk mendapatkan makanan.
Insor, sej ikan sungai kecil.
Insua, manginsua, tinggal di rumah orang lain, karena tidak berdikari; sebagai orang
luar tinggal bersama famili, menumpang di rumah orang lain; panginsua, orang dagang,
orang asing, orang luar, penumpang; panginsuaon, penumpangan.
Intan, mata intan, permata, manikam; marmataintan manghaliangi ugasan ni
dongan, mengingini.
Intap, = sintap, hingga, sebatas, paling banyak, sampai mengenai ruang, tempat dan
waktu; intap ni on, sampai disini, sebatas ini.
Intar, susu yang dimuntahkan kembali oleh bayi; mintar, memuntahkan susu.
Intas, mangintas, mengusahakan sesuatu dengan gembira, bergairah.
Inte, I painte, = paima, tunggu, harap. II. mangintehon, melihat sesuatu; intehon ma tu
pudi, perhatikanlah ke belakang; intean panuluhan songon nidok ni sibaso,
akhirnyalah akan membenarkan mereka seperti dikatakan sibaso; intean, juga: alatan.
Intop, mintop, padam mengenai api dan cahaya; mangintopi, memadamkan sesuatu;
intop, dihabiskan, habis; paintop, menghabiskan msl uang.
Inu, I, painuinuhon, memelihara, menyayangi, disimpan baik-baik msl peralatan, ternak.
II. inuan, sesuatu yang serupa, persamaan, perbandingan; diparinuanhon,
memperbandingkan, persamakan; diparinuanhon ho na so hombar, engkau persamakan
apa yang tidak sama.
Inum, minum, manginum, minum; minum aek, minum air; mangan minum, makan
dan minum; inumon, minuman; siinumon, dapat diminum; aek inumon, air minum;
painum (dipainum), meminumkan, menyuruh minum; painumhon, memberikan minum

kepada seseorang; panginuman, piala, cangkir, tempat minum; parminum, peminum,


pemabuk; parminumon, hal minum; aek na niinum, urine, air kencing, air kemih.
Ioga, maioga, mengucapkan mantera dalam hal mana datu memakai lembing dan
pedang untuk mengusir begu; mangiogai, mengancam begu dengan mantera, lih juga
oga.
Ioho, wahai! seruan mengaduh dan juga bersorak; marioho, berseru dengan kata 'ioho',
berwahai.
Iok, boru pangiohiok, = boru na mora, lih boru.
Ipa, mangipa, menunggu sambil mengharapkan sesuatu, melihat dengan tajam msl
seekor anjing menunggu makanannya, atau mengenai ikan yang melihat-lihat buahbuahan tergantung di atas permukaan air; paipahon, menyerahkan sesuatu untuk dijaga.
Ipahon, pakan (tenun).
Ipar, seberang, tepi; di ipar ni, di seberang dari; di ipar, di seberang; Sianipar, nama
marga; taripar, menyeberang, pergi keseberang; mangipari, menyeberangi;
manariparhon, menyeberangkan; hatariparan, dapat diseberangi, tempat untuk
menyeberangi; paripar, nyanyian bergilir dalam mana dua orang balas membalas dengan
nyanyian senda gurau, yang pertama memulai: pege sangharimpang, halas
sahadanghadangan, tole marende ta-ripar, nanget masiajarajaran,jahe serumpun,
lengkuas setengtengan, mari bernyanyi keluar, pelan saling belajar; pariparipar,
berhadapan; iparipar, = jambar ni bagas, tempat antara perapian dan dinding rumah
Batak tradisional; baoa sipatariparon, seorang laki-laki yang harus ditolong
menyeberangi sungai, artinya: perangai, sifat yang tidak dapat menolong diri sendiri,
orang yang tidak mandiri.
Ipe, = i pe, I. baru ini, baru saja; i pe ibana laho, baru saja ia pergi. II. maka itu.
Ipi, mimpi; mangipi, marnipi, bermimpi; nipi, mimpi, impian; nipi simarnipinipi,
mimpi yang tidak mempunyai arti; so huipi i, saya tidak dapat memimpikan itu, itu saya
tidak harapkan; na so ipion ni na modom, yang tak akan diimpikan orang tidur;
kemiskinan; marnipinipi, memimpikan sesuatu yang dikerjakan di hari siang; juga:
berkata-kata sewaktu bermimpi; mangipiipihon (niipiipihon), dengan sesuatu mimpi
menentukan sesuatu; manipi, bermimpi tentang sesuatu; parnipian, tempat tidur, tempat
dimana orang bermimpi; parnipinipian, cincin yang diletakkan seorang gadis di bawah
bantalnya dan cincin mana diperolehnya dari seorang pemuda, untuk dimimpikan atau
hubungan mereka itu mendapat kebahagiaan; ndang na jinorot ni nipi, perolehan yang
tak dibayangkan sebelumnya; baoa siparnipi, tukang mimpi.
Ipit, bagian mulut alat tiup; ipitipit, bagian mulut, yang dipakai anak-anak untuk
bermain-main.

Ipon, gigi seri, dan pada umumnya: gigi; ipon ni hudali, gigi besi pacul Batak;
mangiponi hudali, membuat gigi besi hudali; iponipon ni lage, tepi tikar jerami yang
dipotong-potong.
Ipos, lipas; iposipos, parut, bopeng, burik, bekas luka; maripos ngolu, bekas luka yang
masih hidup.
Ipu, ipuh, racun, bisa yang dipakai untuk membuat anak sumpitan berbisa.
Ipul, kepul, uap yang keluar dari benda panas (badan, nasi dsb); sipangan ipul, gandrung
atau suka akan kabar angin.
Ira, mangiraira, mengamat-amati dengan tajam, mengikuti msl pencuri yang melihatlihat sesuatu yang dia mau mengambil. Iran, I. mangiran, mengintai binatang, memburu
binatang; pangiran, pemburu; pangiranan, ladang, tanah, rawan. II. suatu benda dimana
benang digulung bersilang; mangiranhon bonang, menggulung benang pada alat
pertenunan.
Irang, mangirangi, mencampuri dirinya dalam sesuatu; unang irangirangi, jangan
engkau campuri itu.
Irdit, = tuit.
Irdong, mirdong, = mordong, pening, pusing kepala.
Irdop, = hirdop; mirdopirdop matana, mengejap mengenai mata.
Irgis, = tanggiling, tenggiling; irgis do ho, cacian, tenggiling engkau; mangirgis,
memecah belah.
Irik, I. mangirikirik, meminta, memohon. II. pairikirik, berturut-turut.
Iring, mangiring, menuntun seseorang dengan menyuruh dia berjalan di muka untuk
melindunginya; mangiring horbo, menghalau kerbau ke muka; pangiringiring,
pelindung, ucapan selamat: sarimatua hita jala pairingiring pahompu, semoga kita
lanjut usia dan mendapat banyak cucu; iringiringon, (dari seorang anak) sudah begitu
besar bahwa ia dapat menghantar adiknya ke tempat mandi.
Iris, mangiris, iris, mengiris; sangiris, sepotong kecil; hurang sangiris so sabalanga,
kurang sedikit supaya mencukupi.
Irisanna, Timur laut.
Irjak, mirjakirjak, melompat-lompat karena kegembiraan, kegirangan.

Irput, mairput, merasa sangat malu; mairput panailina, dia merasa malu; na so
mairput, dia, yang tidak malu.
Iru, hairuan, = harugian.
Irun, mangiruni dalidali, mencabut kacang.
Is, urine (kurang halus).
Isaisa, begu yang jahat; sej burung kecil mirip amporik.
Isang, I. isangisang, rahang bawah, dagu; isang ni bonang, tempat berbonggal-bonggal
pada benang; martungkol isang, duduk bertopang dagu; mangisang, melihat sesuatu
sedang dagu diletakkan di sesuatu. II. tarisang, tidak kena pukulan; songon baliung na
tarisang, sebagai kapak yang tidak kena sasarannya, sangat kecewa.
Isap, isap; marisap, merokok; mangisap, merokok sesuatu; parisapan, apa yang
dirokok msl sigaret, tembakau.
Isara, cara, sifat asli, perangai; ndang taranju ahu isaram, saya tidak bisa membiarkan
caramu; isara di, seperti halnya pada; isara di horbo, seperti halnya pada kerbau; mura
galak rohana isara ni rabuk, hatinya gampang marah seperti pada mesiu; jolo
marbunga asa marparbue isara di suansuanan, lebih dahulu berbunga baru
menghasilkan seperti halnya pada tanam-tanaman.
Isarat, ubat isarat, memakai obat tanpa mantera, tanpa resep dokter.
Ise, kata pengantar tanya: siapa? manang ise, siapa, dalam pertanyaan tidak langsung; ise
goarmu? siapa namamu? isem, bagaimana pertaliannya dengan kau? iseiseon di si anu,
menanyakan seseorang; pangiseon langkahku, ditanya orang apa maksudku, begitulah
kata seseorang pencuri sewaktu ia di tengan jalan ditanyai kawan-kawannya.
Isi, isi, penduduk, penghuni; aha isina? apa isinya? marisi, berisi, mengandung, muat;
marisi aek, berisi air;mangisi, mengisi; mangisi bodil, mengisi senapang; pangisi,
penduduk, penghuni; isian, tong, bejana, tempat menyimpan.
Isin, = idsin, izin.
Isir, misir, berdiri dan pergi; mangisir, memerintahkan pergi; paisir, menjauhkan.
Isok, sej penyakit dada; isihon, menderita 'isok'; siadu hoda ho na eangon, pangarima
ho na isohon, engkau yang berpenyakit kaki, engkau mau mengejar kuda, engkau yang
berpenyakit dada, mau menggali rawan artinya: engkau lebih banyak mengerjakan
daripada engkau sanggupi.
Isu, isuisu, sej burung yang berdiam di pasir, di sungai.

Isuang, (mungkin dari: e seangna i = e magopona i, percuma) seruan mengenai derita:


wah! aduh! oh! marisuang, berseru: aduh!
Isuisu, sej burung yang berdiam di pasir, di sungai.
Isuk, gusi yang bengkak dan bernanah; isuhon, menderita penyakit isuk.
Ita, kita; itabahen, kita buat.
Itak, tepung beras; mangitak, membuat tepung yaitu menumbuk beras.
Itenang, = atena, seperti ia mau, tidak persoalan untukku, bagiku adalah sama, biarlah.
Iting, miting, membuang air besar, berak.
Itit, clitoris, belentit.
Ito, vakatif dari iboto.
Itok, sej ikan di sawah; songon bubuon itok, seperti menangkap itok dengan bubu; bila
masuk seekor, semua ikan lain
mengikuti dia; artinya: orang-orang yang baik tetapi sedikit bodoh, gampang masuk
perangkap; itokitok, penyakit perut dimana gatal perut seperti ada itokitok di dalamnya.
Itom, warna biru nila, biru tua, hitam dibuat dari team atau salaon; mangitomi, dibuat
berwarna biru tua; mangitom udan, warna langit menjadi hitam, pertanda hujan akan
datang; maritomitom, berwarna biru tua msl laut.
Itu, maitu, berganti gigi mengenai orang dan binatang, rontok mengenai gigi; maitu
ipon mangangkupi si anu, tanggal giginya kalau ia berbicara dengan si anu, artinya: ia
menjemukan.
Iu, ikan hiu.
Iup, mangiup, meniup, mengembus.
Izin = idsin, isin; surat isin, surat izin.
Ja, I. singkatan raja di muka nama-nama msl ja mangaris. II. mauja, berbicara
(mungkin dari kata dasar: ujar).
Jaba, jabajaba, tali yang dimasukkan ke dalam hidung kerbau yang dilubangi dan dibuat
pada tanduknya; manjabajabai, melilitkan tali itu pada kerbau seperti itu; marjabajaba,
memakai tali seperti itu.
Jabang, marjabangjabang, cepat mengalir mengenai air dan darah.

Jabat, tang, sepit pada binatang; manjabat, mencabut; jabatan, pekerjaan, kerja.
Jabijabi, juga: jabijabi aek, pohon beringin, pohon besar berakar bergantung.
Jabiajabia, sej burung; juga: tukang ngadu, pemberi tahu, penghelat.
Jabu, rumah; jabujabu, rumah kecil sebagai main-mainan a-nak-anak; dongan sajabu,
kawan serumah; piga hamu sajabu, berapa orang kalian serumah; marjabu, mempunyai
rumah, mendiami rumah, berumah; bagian-bagian rumah Batak: jabu bona, bagian
belakang sebelah kanan, tempat yang terhormat; jabu sahat, kiri depan, tempat yang
terhormat kedua; soding jolo, kanan depan; soding pudi, sebelah kiri belakang; jambur,
tepat antara tempat api dan dinding; hosa ni ruma, garis pertemuan jabu bona dan
soding pudi; pandiloan, jendela kecil pada dinding; bolat talaga, sambungan hosa ni
ruma dan tangga. Jabung, marah, garang.
Jabut, bulu kulit di atas dada; sabut dalam buah pitola atau sabut pada kulit harambir (=
sabut).
Jadi, manjadi, jadi, menjadi, terbentuk, berhasil, berwujud; manjadihon, menjadikan,
membuat, mencipta; tarjadihon, idem; jadijadian, benda-benda yang dibuat dengan
tangan, barang seni, buatan, ciptaan; pajadijadi hata, menyebarkan kabar angin. II. jadi,
boleh, diperbolehkan, dapat; jadi ma tutu, itu baik; ndang jadi, tidak diperbolehkan,
tidak dapat, jangan. III. jadi, dan, sehingga, menyambung dan juga mengantar kalimatkalimat; ja-di adong ma sada halak, maka, adalah seorang.
Jae, I. hilir (lawan: julu); jaean, daerah yang letaknya ke arah hilir; pahae, nama
wilayah (daerah itu letak ke arah hilir); aek pahae, linta pahulu, air ke hilir, lintah
kehulu; tu julu dapot bubu, tu jae dapot tanggal, kehilir kena pukat, ke hulu kena
bubu. II. manjae, mandiri, otonom, menyendiri, mengurus rumahtangga sendiri, berdirisendiri, berdikari; pajaehon, memandirikan anak baru kawin. III. jae ma i, = nata, sudah
bagus, saya akan mengingatnya, oke.
Jaga, manjaga, menjaga, mengawasi; jumaga, idem; marjaga, berjaga; jaga dirim,
jaga dirimu; jaga, waspada; jagaon, hal-hal yang harus dijaga; parjaga, penjaga;
manjagai, menjagai, marjagajaga, berjaga-jaga, dilindungi oleh seorang penjaga; juga
dukun yang mengusir hantu-hantu; jagalumpat (juga gajalumpat), gerobak sorong,
menara kayu yang dipakai mengintai atau melompati benteng kampung musuh.
Jagal, daging yang disembelih dan dijual pada umumnya; barang dagangan; marjagal,
menjual daging, berdagang.
Jagar, indah, tampan, bagus, elok, dihiasi, penuh hiasan, apik, tertata bagus, bersemarak;
sipajagarjagar, hiasan, penyemarak; jagarjagar, hias kepala, hiasan; pajagarhon,
menghiasi, memperindah; pajagarhon hata, menghiasi kata-kata; jagarna di hunik,
hus-husna di baoang, terlihat cantik macam kunyit, tercium harum kayak bawang,

begitu dikatakan bila orang yang membuat sesuatu yang sederhana, yang telah dihiasi msl
makanan; sijagaron, = gading (And).
Jagir, manjagiri, menyisir rambut.
Jagit, manjagit, = manjalo (Angk).
Jagoa, sijagoa, = sijaga sijagoa, jari manis.
Jagung, jagong; sataon jagung, satu tahun jagung, yaitu tiga bulan.
Jagur, keriting (rambut).
Jaha, manjaha, = jumaha, membaca; jumahai, banyak membaca; pajahajaha, sering
membaca; pajahajaha ni roha, terka, sangkaan; jahajaha ni parmanuhon, membaca
ayam, membaca ramalan; parjahajaha di bibir, parpustaha di tolonan, orang yang
gampang menjawab seolah-olah ia membaca isi hati, seolah-olah berkata-kata berada
dalam kerongkongan seperti buku, sangat fasih berbicara.
Jahat, jahat, keji, juga: jat; hajahaton, kejahatan, kekejian; parjahat,penjahat;
manjahati, membuat kejahatan terhadap orang; sibahen na jahat, penjahat; jahatna i,
jahat kali dia.
Jahur, salah, keliru, yang membuat orang heran mengenai kata-kata.
Jahut, manjahuti, mendahului, memotong bicara, mendahului bicara orang;
manjahutjahut, mendorongkan diri ke muka, mau mengungguli orang dalam pangkat.
Jail, manjail, menyampakkan jerat untuk menangkap sesuatu, mengikat orang dengan
jerat; jailan, diikat dengan jerat.
Jais, kurang ajar, tidak tahu adat, kasar, tidak tahu malu; jais marpangalaho, berlaku
kasar, kurang ajar, congkak; jais mangkuling, kasar dalam perkataan, kurang ajar, bicara
sesumbar; jais marabit, berpakaian tidak senonoh; jais mangalangka, berjalan angkuh.
Jait,I. jahit; manjait, menjahit; tukang panjait, tukang jahit; roda panjait, mesin jahit.
II. jait, rantai dari kuningan pada mana raja membawa tas.
Jaitjaiot, marjaitjaiotan, ku-sut, ruwet. Jajajaja, menggalakkan, mengajak (= juju) msl
seekor anjing; pajajahon, menggalakkan atau mengasut orang atau anjing agar
memburu.
Jajang, manjajang, menyokong seseorang dengan kata-kata dan uang.
Jajap, dahan yang bengkok; manjajap, menarik jalur di ladang dengan pacul melawan
tikus (jalur disebut bontis).

Jajo, marjajo, keluar menjadi pekerjaan.


Jakjak, = gakgak, tegak berdiri mengenai bulir padi dan bunga; panjakjak, membawa
secara tegak lurus.
Jala, I. jala; manjala, menangkap ikan dengan jala; panjala, perbuatan menangkap ikan
dengan jala; manjalajalai, mengikat dengan banyak tali. II. dan sebagai kata
penghubung: sambil, dan juga, lagi pula.
Jalak, manjalahi, mencari; jalakjalak, cari-carian, sibuk dengan mencari. II. sej pohon
kayu berdaun seperti jari-jari.
Jalang, I. pergi merantau, bertualang, menjadi liar mengenai binatang, tanpa tujuan
tertentu mengembara ke negeri asing mengenai pemuda; laho jalang, pergi mengembara,
merantau; parjalangan, negeri asing, daerah asing dimana orang mengembara,
perantauan; horbo jalang, kerbau liar; boruboru sibabi jalang, sundal, pelacur; anak
bodil jalang, peluru yang tersesat, nyasar; dipajalang horbo, dibiarkan kerbau
berkeliaran daripada digembalakan; jalangan, padang rumput, tempat ternak makan
rumput. II. manjalang, menyalam, berjabat tangan sebagai salam atau sebagai tanda
berdamai.
Jalapjap, manjalapjap, menelan sewaktu makan, makan dengan lahap.
Jaljal, manjaljal, mencincang daging; manjaljal hata, mempersiapkan secara konkrit
sampai ke detailnya.
Jalengjeng, bengkak, tipu daya.
Jalihot, marjalihotan, pajalihot, berbelit-belit mengenai sulur-suluran.
Jalimut, masijalimutan, kusut mengenai benang, kusut masai.
Jalin, manjalin, jalin, menjalin, terlilit, kena lilit; panjalinan, hal mengikat kayu atau
pipa, penjalinan; sajalinan, selapisan jerami untuk mengatap, sejalinan; sijalinon = bubu
(And).
Jaliot, marjaliotan, belitan, berbelit-belit mengenai sulur-suluran, kusut.
Jalo, I. manjalo, menerima, mendapat, menyambut; manjalojalo, memungut sesuatu;
manjalo matangkup, menerima sesuatu dengan gembira, dengan dua tangan, senang
sekali menerimanya; masijaloan roha, saling mencintai, cocok satu sama lain, saling
mengerti, saling toleran; jalo suhat, seperempat bagian rumah, muka sebelah kiri; II.
jalojalo, cepat, segera, langsung, tanpa menunggu, tidak berselang.
Jalop, ndang hajalopan, tidak terjawab, tak teratasi.

Jaluju, manjaluju, menguntak suatu pekerjaan membuat jala.


Jaluk, kiri; sijaluk, orang yang kidal; jaluk, canggung dalam arti kiasannya, apa yang
berlawanan dengan keadaan biasa atau alam, salah, berbelit-belit; jaluk ni rohangku,
salah menurut pendapatku, tidak tepat.
Jama, jamah; manjama, menyentuh, menjamah, memegang (mengenai pekerjaan); juga:
jumama, idem; panjama, perkakas; sijamaon, pekerjaan; na soada jamaon, yang tidak
bisa menjamah apa-apa, miskin, tidak punya apa-apa.
Jambak, rambut yang dipangkas istimewa; manjambak, memangkas, menggunting
rambut.
Jambala, bdk bala I.
Jamban, jamban, WC, kakus; marjamban, pergi ke WC.
Jambang, I. besar dan melebar mengenai telinga; jambang ni raut, bagian yang
melintang pada sarung pisau; jumambang-jambang, memutar dengan telinga atau
memukul mengenai binatang. II. keris.
Jambar,bagian, pembagian yang seorang berhak menerima menurut adat; marjambar,
mendapat bagian, dapat jatah; parjambaran, penjatahan bagian daging binatang
sembelihan yang berhak diterima seseorang; manjambari, membagi dalam bagianbagian, menjatah.
Jambatan, jembatan (kata asli untuk jembatan: hite).
Jambe, tergantung-gantung mengenai ranting kayu, ekor ayam jantan; manjambe,
bergantung rendah; jumambejambe, tergantung-gantung rendah mengenai rambut;
sijambe jalang, hantu jahat (begu) yang bisa dikirim oleh dukun membawa penyakit
atau perlawanan.
Jambet, tertangkap dalam jerat, terjerat.
Jambu, jambu.
Jambuang, marjambuang, tumbuh dengan subur mengenai tumbuhan.
Jambulan, jambul di dahi, pemuda perlente.
Jambur, I. kampung di pantai; jambur ni gadu, tanah di pematang yang selalu digenangi
air. II. tempat antara tempat masuk dan dinding rumah Batak.
Jambut, bulu (anjing, kuda; juga pada tongkol jagung); manjambutjambut, menarik,
menyeret seseorang dengan memegang rambutnya.

Jamita, berita, ceritera, khotbah; marjamita, manjamita, berceritera, berkhotbah;


manjamitai, menceritakan sesuatu, berkhotbah untuk seseorang; manjamitahon,
memberitahukan, menceriterakan sesuatu; parjamitaon, hal mengenai khotbah,
perkhotbahan; parjamitaan, mimbar, podium. Jamjam, = laga.
Jamore, manjamorehon, mengakali, mencuri.
Jamot, berhati-hati, waspada, menjaga, memperhatikan; bdk ramot; hajamotan,
kewaspadaan; jamot dibahen, utuh dijaganya, dia anggap itu berharga.
Jampal, manjampal, makan rumput di padang rumput; jampalan, padang rumput;
jampal = hatoban (= sijampal duhut).
Jampang, anting-anting dari emas.
Jampar, jumampar = mampar.
Jampi, I. tebal, keras, padat mengenai lumpur; manjampi tano, membentuk tanah
menjadi tembok, membendung. II. manjampi obat, = manabasi.
Jampor, jamporon, tersesat, tidak nampak jalan waktu malam, tersesat di jalan gelap,
linglung.
Jampurut, = hatoban (Angk).
Jandela, jendela.
Jang, manjanghon, menerima, menyambut menampung; panjanghon, penyambutan,
penerimaan; beha panjanghononta di ibana? bagaimana kita akan menyambut dia?
Jangak, manjangak, mencuri, merampok, menyamun; panjangahan, tempat pencuri,
perampok, penyamun, tempat dimana orang dirampok; pajangakjangak, duduk
bermalas-malas. Jangan, na so hajanganan, = na so haunangon, tidak mau dilarang.
Jangatan, = jabatan, tugas, pekerjaan, usaha.
Jangga, = haleon, bala kelaparan.
Janggaleman, sej tanaman yang merambat yang buahnya besar dan merah.
Janggapuri, janggapuri matutung, begu (hantu) yang menyebabkan bala kelaparan
atau kekeringan; ranggapuru matutung, idem.
Janggar, I. ukiran pada kepala pandingdingan, perhiasan kepala. II. janggarjanggar,
duri.

Janggejangge, terurai mengenai rambut.


Janggele, manjanggelehon utang, tidak membayar utang dengan cara selalu menundanunda pembayaran (bdk gele).
Janggiling, janggilingon, kurus karena penyakit atau kutu; babi na janggilingon, babi
yang berkutu; masijanggilingon, saling bertahan pada pertempuran, perlawanan.
Jangging, manjangginghon, mengikat.
Janggut, janggut; janggut ni jabu, = tali janggut, tali pengikat urur atap pada
tomboman; marjanggut, jangguton, berjanggut.
Jangin, janginon, kurus dan berambut panjang. Jangka, tempat mesiu dari tabung
bambu yang kecil dalam mana dimasukkan mesiu cukup untuk satu tembakan.
Jangkang, keras, tetap, keras dalam hal menolak; na jangkang na juara, seorang yang
tidak mau diperintah, tiada terlawan; mandapothon tuan na jangkang na juara, kepada
tuan yang mulia.
Jangking, manjangking, membuat muatan di punggung dengan mengikatnya pada
kepala.
Jangkit, manjangkit, memanjat mengenai tanaman, orang dan binatang; panjangkitan,
panjatan, sepotong kayu pada mana sebuah tumbuhan memanjat; patujangkit,
memanjat-manjat mengenai monyet.
Jangko, lingkaran, garis petunjuk, pedoman; marjangko, mempunyai waktu yang tetap
dan teratur.
Jangkoal, marjangkoalan, berguling-guling karena sakit atau kebiasaan yang buruk msl
karena penyakit cacing.
Jango, rahang bawah (berbentuk segitiga); tungkol jango, tunggul yang miring;
partungkol jango na dosdos, segitiga yang sudutnya sama besarnya.
Janji, waktu, saat yang dijanjikan, perjanjian; parjanjian, perjanjian, persekutuan;
parjanjian lama, perjanjian lama; parjanjian na imbaru, perjanjian baru; marjanji,
berjanji, mempunyai perjanjian; manjanji, menentukan, menetapkan; di janji ari,
menentukan hari; ari na jinanji, hari yang dijanjikan; janji rompu, orang yang berutang,
yang tidak boleh meninggalkan kampungnya atas perintah yang menuntut utang; Janji
Raja, Janji Maria, Janji Matogu, nama daerah di tanah Batak; janji tu....., bersahabat
dengan.
Jantan, jantan, binatang jantan, penanda kelamin; marjantan, kawin, bersetubuh; urat
jantan, akar tunggang.

Jantar, = poting, tabung bambu yang besar; P.B.: magopo tuak sajantar dibahen ijuk
sada, siasia tuak sekendi, garagara serambut ijuk.
Janto, jarak, jauh.
Jaoat, = jahat, mengenai ramalan yang buruk; ari jaoat, hari sial.
Jaol, = andul, luas, jauh daripada, (lebih besar, lebih kuat).
Jaor, jaorjaoran, tidak tetap.
Japan, Jepang.
Japjap, manjapjap, makan dengan cepat, menghantam makanan, makan dengan lahap.
Jarajara, binatang mudah yang belum dapat dipersetubuhkan.
Jarak, pohon jarak.
Jarakjuruk, tak sama panjang; marjarak juruk, tidak teratur, serampangan, tidak rapi.
Jaramanggun, alat menyerang tembok kampung musuh.
Jarame, sej anjing. Jarangjang, tiada teratur, berantakan, berserak.
Jarango, burukburuk ni jarango, seorang turunan yang miskin dari keluarga kaya,
yang masih ditolong oleh familinya kaya itu.
Jarar, = jirir, manjarar, menjalar mengenai tanaman, menambah besar mengenai
hutang.
Jarbang, = jarmang.
Jarbe, jarbejarbe, bergantungan ke bawah, bdk harbe.
Jarga, manjargai, membagi, menimbang berapa yang diterima masing-masing.
Jarijari, jari tangan, jari kaki; jarijari ni tangan, jari tangan; jarijari ni pat, jari kaki.
Jarin, jerat untuk menangkap ayam; nunga jarin patna, kakinya sudah kena jerat.
Jaring, jaring untuk menangkap binatang msl burung; manjaring, menjaring,
menangkap dan mengusir binatang ke dalam jaring.
Jaringjaring, puncak gunung.

Jaringkat, sej rumput; P.B: sada jaringkat do hamu sada jarongkat, parsanggul
jabijabi, sada parbongkas do hamu sada parbongkot, na rap partahitahi, kalian
berdua adalah sama bersalah.
Jarir, getah haminjon, kemenyan.
Jarmang, kampak penebang kayu. Jarojak, pasak, kayu atau bambu yang dipancangkan
ke tanah untuk memperkuat bendungan; manjarojak, memancangkan kayu-kayu seperti
itu; pinggan jarojak, piring yang bergambar seperti jarojak.
Jarojo, = hojor, kurang berhati-hatimengenai perkataan/pembicaraan.
Jarongjong, tiada teratur, tidak beraturan, suarsuair.
Jarorap, jumarorap tidak beraturan, campur baur letaknya.
Jaru, manjarujaru, menaksir, menimbang, memeriksa; ndang tarjarujaru rohana,
hatinya tidak tertaksir, tak terselami isi hatinya.
Jarum, jarum; manjarum, menjahit; pajarumhon, menjahitkan; panjarum, benang;
panjaruman, penjaruman, jahitan; parjaruman, tempat penjahitan, keranjang jahitjahitan; pinggol ni jarum, mata jarum; tungkang panjarum, tukang jahit, penjahit;
sitangko jarum, sej burung.
Jarumamis, (dari: jari mamis), jari mamis.
Jarumbun, terpadu, tertutup.
Jarumjam, jumarumjam, makan dengan bunyi keras mengenai banyak orang.
Jarumut, jarumutan, suram, berkerut-kerut mengenai muka yang marah, cemberut,
muka asam.
Jarunjung, (bdk jungjung), jambul helem, hiasan kepala pengantin; tintin
pinarjarungjung, tintin simarjarungjung, cincin jari-jari pakai hiasan relief.
Jat, I. = jahat, jahat, jelek. II. jat, sej penyakit kulit, ruam pada kulit; jaton, berpenyakit
seperti itu.
Jata, manjata, merentangkan diri, mengulurkan tangan untuk menjamah sesuatu;
sinjata, senjata (bdk sinjata).
Jati, jati, sej pohon dengan kayu keras; berkuasa, mulia, besar.

Jau, yang non-Batak; halak jau, orang bukan bangsa Batak; hata jau, bahasa asing;
unte jau, sej jeruk; duhut jau, = baubau, tumbuhan yang berbau busuk yang daunnya
bersama kapur dipakai sebagai obat sakit kepala; tu parajauan, = tu pargadisan.
Jaung, jagung.
Jaur, tidak kena sasaran, meleset, ngaur; jauran, batang besi jala; gala jauran, idem.
Jawa, jawa.
Jea, bala, celaka, untung malang, malapetaka (lawan tua); ari do tua, ari do jea, untung
dan celaka silih berganti; jeana i, sialan; jea pulas, celaka besar, amat sial; marjea,
terkutuk, mendapat celaka, bernasib sial; pajeajea, menyerukan "oh" mengenai
seseorang, menyebut dia celaka, sial; anak jea, anak sial.
Jeat, miring, tidak horisontal, bdk beat.Jebe, = jomba.
Jebu, bertambah, bertambah hebat mengenai pertempuran.
Jegak, saong jegak, payung dari alang-alang dianyam dan dapat digulung.
Jege, manjegehon, menjual dengan berbagai-bagai cara; parjegena, caranya berdagang,
berniaga.
Jeges, indah, apik, bagus, rapi, manis, elok, cantik; jegesna i, bagus sekali; pajegeshon,
membaguskan, memperindah, merapikan; hajegeson, kebagusan, keelokan, daya tarik,
kerapian, keindahan.
Jehe, manjehei, berlaku tak setia kepada seseorang, mengkhianati; manjehehon, idem;
parjehe, pengkhianat; panjehehon, perbuatan mengkhianat; jehejehe, khianat,
perbuatan yang tidak setia.
Jehet, lekat-lekat, bergumpal mengenai tanah yang sulit dikerjakan.
Jeja, humajeja, berjalan cepat, berlari-lari.
Jejep, baik mengenai peringatan.
Jekjek, nakal, kurang ajar, tidak sopan.
Jeljel, manjeljel, mengentak-entak, berjalan cepat mengenai kuda.
Jeleng, manjeleng, menggulingkan, meletakkan di sisi, memalingkan. Jelge, kurang ajar,
tidak suka akan.
Jelhet, kayu yang tidak dapat lagi dibelah karena sudah terlalu lama terletak.

Jelok, I. sej labu; songon andor ni jelok do hepeng maranak, duit itu bagai rambatan
labu beranak pinak. II. jelok, = mura.
Jembar, marjembar, bergegar mengenai langkah (berjalan).
Jemjem, manjemjem, merayu, membujuk untuk memperoleh sesuatu.
Jempek, juga jompok, pendek; pajempek, memendekkan; marnajempek, tidak sama
pendek, tak seragam pendeknya.
Jempul, = jepol, malu.
Jemut, sembunyi (bdk hemut).
Jenang, peti yang berukir berwarna belang.
Jene, marjenejene, koyak sama sekali; manjenejene goar, memburuk-burukkan,
mencela nama orang, bergunjing-gunjing.
Jengjeng, = jingjing.
Jengeng, bandel, suka berbantah-bantah, suka bertengkar, suka berkelahi.
Jenggajengga, buah pinasa yang kecil.
Jenggal, marjenggaljenggal, bungkuk.
Jenggar, jenggarjenggar, menjulur mengenai atap rumah. Jenggeng, membungkuk ke
belakang mengenai punggung.
Jengger, manjengger, memandang dengan tajam.
Jenggong, alat musik menyerupai sagasaga tetapi dari besi, alat ini ditarok di muka
mulut dengan mengembusnya lidah gemetar, keluar bunyi dan sekaligus ditarik talinya.
Jengkar, kekar, tampan, bagus, cantik, manis; manjengkari, berlaku sebagai pesolek.
Jengkat, marsijengkat, agak pincang.
Jengkel, menjengkelkan, suka melawan, nakal, sombong mengenai anak-anak;
jengkelna do i, ia berlaku begitu karena kenakalan, kesombongan; hajengkelon,
kesombongan, kenakalan, kecongkakan, kecengkelan.
Jepjep, manjepjep, mengisap, mencernakan.
Jepol, tarjepol, malu, merasa malu sekali (bdk: tarjimput).

Jepjep, mengisap, mencernakan.


Jerbeng, jerbeng matana, juling.
Jerjer, bergeser, tergesa-gesa: seorang yang gampang mencuri.
Jerer, jalan miring, menurun (= erer); jerer ni jea ni halak siparjahat, ah, betapa
jahatnya orang itu.
Jeret, = joro.
Jetun, jaitun. Jia, seruan kepada kuda atau kerbau: berhenti! manjiajiai,
memperhentikan; ndang hajiahajiaan ho jolmam? tidak bisakah engkau
menenteramkan isterimu?
Jial, cetusan api dalam abu; marjialjial, bercetusan mengenai cetusan api, bunga api
beterbangan.
Jilat = dilat.
Jilik, = tilik.
Jilok, sej kayu yang keras.
Jim, berharga, berguna, bermanfaat; ndang marjim, tidak berharga, loyo; ndang
marjim be ahu diida ho, saya tidak berguna lagi untukmu.
Jimat, manjimat, menenteramkan hati, menetapkan hati msl mengenai menantu
perempuan atau budak.
Jimbolang, penyakit takut seperti ketakutan orang gila; jimbolangon, lari terbirit-birit,
lari karena terkejut, lari ketakutan,.
Jimpu, manginjimpu, berjongkok, jongkok.
Jimbur, marjimburjimbur, terbakar, bernyala-nyala, berpijar-pijar; marjimburjimbur
hatana, berpidato secara sombong sekali.
Jimpul, manjimpul, memotong rambut msl pada perempuan karena berzinah, juga:
memotong bulu ayam; sijipul ihur, seekor binatang yang ekornya sudah dipotong.
Jimput, tarjimput, = tarjepol, merasa malu sekali; pajimput, mempermalukan,
memalukan.
Jimung, manjimung, berlangsung amat cepat; piga dan jimungon, berapa detiklah itu
dilalui; manimungnimung, bergopoh-gopoh, bersegera.

Jimut, = jamot, berhati-hati.


Jinak, jinak mengenai binatang; jinakjinak misang, akrab macam kucing, jinak-jinak
merpati.
Jingar, liar, tidak bisa dijinakkan mengenai binatang, juga kadang-kadang mengenai
perempuan-perempuan.
Jingjang, gerakan mengenai ikan; marhajingjang, menari lompat-lompat, melonjaklonjak, menari-nari kegirangan.
Jingjing, mengangkat-angkat; pajingjinghon, menggerakkan, menggalakkan;
parjingjing, penggerak, penggalak; jingjing buhit, tokong rambut yang kusut.
Jinggalu, berkaki bengkok, du-duk dengan kaki dibentangkan; jinggalu patna, dia
berkaki x.
Jinggang, ganjil, tidak genap.
Jinggir, pertengkaran; na jinggir, suka bertengkar.
Jingkal, manjingkal, cepat mengambil, mencuri.
Jingkang, terarah ke atas; manjingkanghon, ke atas diarahkan, ke atas ditunjukkan.
Jingkat, marsijingkat, menjengkang, berjalan di atas jari-jari kaki.
Jingkir, = jungkat, jungking, kurang ajar.
Jintan, jintan.
Jior, sej pohon yang kayunya keras, berwarna gelap.
Jirir, manjirir, merayap mengenai reptil.
Jirit, I. menceret, lih jeret II. II. amporik sijirit, lih amporik.
Jirong, marjirong, kotor mengenai anak-anak (= birong).
Jo, seruan untuk memanggil orang.
Joa, manjoajoa, menyerukan "joa" sebagai tepukan tangan sewaktu menari.
Joang, jelek, tidak pantas dalam hal pakaian atau tingkah laku; joang panghataion,
perkataan yang tidak pantas, yang tidak senonoh (= subang).
Jobak, sej musang yang berbau busuk.

Jobang, perangkap untuk musang dan binatang lain.


Jobar, = robar, biawak.
Jobit, sej ulos.
Jobung, tarjobung, tertangkap basah atas perbuatan yang tidak jujur.
Joga, manjogajoga, melawan dengan kata. Jogal, kaku, keras, alot, tidak mudah putus,
tegar hati, keras kepala, tidak memberi hati; lombu jogal, bertegar hati, degil, seperti
lembu liar; pajogalhon, menegarkan; panjogali, apa yang membuat kaku, degil;
majogal, berlaku bertegar hati.
Jogi, bagus, cantik, ganteng, tampan (Angk).
Jogo, marjogojogo, menderu-deru mengenai air terjun.
jogok, = juguk.
Joha, manjoha, mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Johang = bohang, lebar.
Joi, marjoi, berteriak, bersorak.
Joit, manjoit, berlaba.
Jojak, = ojak; jojahan, = ojahan, alas, dasar, tempat berdiri atau tempat terletak sesuatu;
simanjojak, kaki (And).
Jojal, manjojal, isi senapang ditumbuk dengan tongkat, pengisi senapang supaya padat,
jejal.
Jojang, manjojang, mengajak, mengarah; manjojangjojang, menarikan tari sembah.
Jojo, = uli, cantik, bagus, baik.
Jojong, marjojongjojong, bergegar, bunyi mengenai gordang
Jojop, ditutup dengan tanah; manjojopi, menutupi dengan tanah. Jojor, berbaris menurut
urutan, berjejer, berbaris, teratur, berurutan; pajojorhon, menjejerkan, membariskan,
berceritera dengan teratur; jojoran, benang.
Jok, dipukuli; pajokhon, memukul.
Jola, jolajola, dibagikan secara berbeda-beda.

Joljol, segera, cepat, diluar dugaan; joljolna i, kecepatan kali datangnya; joljol
marparbue, cepat berbuah; tarjoljol, mau buang air tetapi tidak ada kesempatan untuk
itu.
Joling, = jorbing; jumalang jumoling, berjurang-jurang, bergunung-gunung.
Jollong, putus asa.
Jolma, manusia, sebagai lawan binatang dan roh; isteri, hamba; marjolma, beristeri,
mempunyai isteri; marjolmahon si A,beristerikan si A; diparjolma, diperisterikan;
jolma manisia, umat manusia sebagai lawan: roh-roh dan dewata; hajolmaon,
kemanusiaan, penghuni bumi ini; simarjolmajolma, orang, seorang; tarjolma, sadar
kembali, sebenarnya: "kembali manusia"; purba jolma, pohon kecil berbunga merah.
Jolo, lebih dulu, dahulu, sebelumnya, dulu, depan, hadapan; ro ma jolo, datanglah dulu;
on jolo, ini dulu; na jolo, dahulu parjolo, yang paling dulu, yang pertama; jumolo, lebih
dulu; di jolo ni, kata depan: di muka (tempat dan waktu) sebelum, di muka; sian jolo,
dari muka; tu jolo (ni), ke muka (arah); tu joloan on, mulai sekarang, di hari kemudian,
selanjutnya; pajolohon, melebihi, mendahului, mengungguli; P.B.: unang pajolo gogo
papudi uhum, tidak boleh memakai kekerasan lebih dulu baru sesudah itu mencari
hukum, cari dulu hukum; patujolo, yang mendahului, apa yang berjalan di muka; hata
patujolo, kata pendahuluan; manjoloani, mendahului, mengungguli; manjolojolo,
datang lebih cepat, lebih dahulu; nilangkahon na tu jolo, sinarihon na di pudi, maju ke
depan, yang di belakang jangan dilupakan.
Jolongjolong, buah pertama.
Huruf 'k' sebagai huruf awal tidak dikenal dalam bahasa Batak ; karena itu disini hanya
disebut perkataan yang berasal dari bahasa Indonesia.
Kabar, kabar, berita; surat kabar, surat kabar, koran; kabar angin, kabar angin, desas
desus.
Kae, lih hae.
Kaling, Keling, orang Keling.
Kamata, lih mata.
Kambiur, lih biur.
Kambona, lih bona.
Kameja, kemeja.
Kamis, Kamis.

Kampong, kampung; kapala kampung, kepala kampung.


Kanji, kanji.
Kantang, kentang.
Kantor, kantor.
Kapak, kapak.
Kapir, kafir, bukan Islam, bukan Kristen.
Karosi, kursi
Kasar, lih hasar.
Kastang, lih kantang. kasur, lih hasur.
kau, lih hau
Kauat, kawat; tali kawat, kabel tilgram.
Kaus, kaus.
Keju, keju.
Kibung, lih hibung.
Kobun, kebun, perkebunan.
Kolera, kolera.
Kongkang, tali kekang; mangkongkang, mengekang.
Kongsi, kongsi; dongan sakongsi, teman sekongsi.
Kopi, lih hopi.
Korma, kurma.
Kosong, kosong; tano kosong, tanah kosong.
Kuali, kuali.
Kudo, kuda (Angk).

Kulabu, lih hulabu.


Kulambu, lih hulambu.
Kuli, lih huli.
Kuliling, keliling; surat kuliling, surat edaran, majalah.
Kureta, lih hureta.
Kuria, lih huria.
Laba, I. laba, faedah, untung, guna, manfaat, keuntungan, sisa hasil usaha; marlaba,
beruntung, berlaba; dia labana? apakah manfaatnya, apa untungnya? parlabaan, guna,
untung, pendapatan, keuntungan; manghalabahon, mengambil untung atau manfaat dari
sesuatu. II. labalaba = balebale.
Labak, marlabak, mengandung mengenai ternak.
Labang, paku; mangalabanghon, sesuatu dipakai sebagai paku; mangalabangi,
memaku sesuatu, memakui.
Labas, terbuka, tidak tertutup; huta labasan, kampung yang terbuka, tanpa pagar atau
tembok; mangalabas, berdiam di lapangan terbuka tanpa pagar atau tembok, msl orang
yang tinggal dalam hutan.
Labelabe, lembut, lembek; lumabelabe, perlahan-lahan gemetar, perlahan-lahan
bergerak.
Labi, I. labilabi, kura-kura kecil yang hidup di daratan; II. parlabian, kayu (alat) untuk
menjelujur benang.
Labilabi, cacing dalam perut; labilabion, cacingan, sakit cacing.
Labo, = laba I (Angk).
Labu, I. berhimpun, berkumpul; marlabu, berhimpun, berlabuh, menjatuhkan sauh;
labuan, pelabuhan, tempat sauh dijatuhkan; pangalabuan, = pandapotan; mangalabu
roha, membiarkan hatinya bersusah, berdukacita, memusatkan pikirannya pada
dukacitanya. II. labu, = tabutabu.
Lada, lada hitam.
Ladang, ladang; begu ladangon, sakit disebabkan hantu ladang yang nyata dari
kemaruk.

Lading, juga: ladingan, sej pedang berbentuk khusus.


Ladum, mangaladum, tambahan secara penipuan pada barang dagangan agar lebih
banyak msl padi yang ditumbuk ditambahkan pada garam.
Lae, I. ipar, suami saudari, juga saudara laki-laki isteri, juga sapaan orang yang marganya
lain (ipar dalam marga yang sama tidak diizinkan). II. lae = lomo, senang, enak, sedap,
nyaman, berkenan; ndang lae rohana mida dakdanak, tidak suka ia pada anak-anak;
halaean, kesayangan, yang lebih disukai; sipanganon na halaeanna, makanan yang
digemari, disukainya; tuan laen, kesayangan di antara para isteri; malaepusu, =
mauliate, merasa senang, terimakasih, merasa sedap; maulae, meminta kepada orangorang yang lebih berkeadaan (kaya) dari pada diri sendiri; paulaean, orang yang
memberi; ubat pangalaelae, obat penjinak hantu, obat pendahuluan sebelum obat yang
keras.
Laen, lih lae.
Laeng, = naeng.
Laga, tajam mengenai pisau, pedis mengenai makanan, rakus sewaktu makan; laga
mangan, mempunyai selera makan; marah, murka; ro lagana, dia menjadi marah;
marlaga, marah, tajam, geram; bulu laga, sej bambu yang tipis.
Lagam, citarasa yang tidak tajam mengenai kapur yang dipakai sewaktu makan sirih;
tarlagam, terlampau pedis mengenai citarasa kapur.
Lagan, peluruh dari tanah liat, kelereng dengan mana anak-anak bermain; marlagan,
main kelereng.
Lagang, I. = ulas. II. lagang na mora, berpura-pura kaya yang sebenarnya bukan
demikian.
Lagas, = ulas; mangalagas, selalu atau berulang-ulang melakukan sesuatu;
mangalagaslagas bada, sering atau terus menerus berkelahi, tak henti-hentinya
berkelahi.
Lagat, pasombu lagatlagatna, mengikuti keinginannya, nafsunya, memuaskan
hasratnya.
Lage, tikar kecil untuk satu orang (dibuat dari baion); mangalage hata, memperpendek
atau memperpanjang kata-kata menurut kesukaannya artinya gampang berbicara; silage
hata, pembicara yang cakap, tetapi tidak bisa dipercayai; hoda siparlagelage, kuda yang
punggungnya sedemikian lebarnya sehingga dibentangkan tikar dapat diletakkan di
atasnya; lage tiar, tikar terbentang, tikar tergelar.

Lagi, I. lagilagi, ujung biji padi; na saulu lagi, demikian sedikitnya bagaikan ujung padi;
II. silagi datang silagi ro, celaka, mala petaka, mara, nasib malang.
Lagiada, = gariada; lagia, = gari.
Lagu, murah hati, perbuatan yang ramah, kebaikan; marningot lagu, mengingat
kebaikan hati orang, tahu menerima kasih; manuan lagu, berbuat sesuatu yang baik.
Laguboti, nama daerah di Toba.
Lagut, I. = pungu (Angk); parlagutan, = parpunguan. II. lagut tu, melekat msl
kotoran pada pakaian.
Lahang, mangalahangi, mengambil untuk diri sendiri, merampas yang seharunya harus
dibagi bersama orang lain; na lahang, egois, serakah, tamak.
Lahat, mangalahat borotan, menghiasi tiang persembahan dengan karangan bunga;
lahatan, kisi dari bambu atau lidi yang dilumuri dengan perekat untuk menangkap
burung.
Lahe, mangalahei, menguliti padi dengan kuku, merampas pakaian orang.
Laheu, = heuk, dilubangi, berlubang.
Lahi, lahilahi, laki-laki menandakan kelamin (baoa); lahi, mudah mengenai buah;
halahianna, waktu dimana buah masih muda; silalahian, sej pohon kayu yang hanya
berbunga jantan msl pepaya; Silalahi, nama bagian utara Danau Toba; nama marga.
Lahibini, manuk lahibini, seekor ayam yang baik untuk dipotong.
Laho, pergi, sering ditempatkan dimuka kata waktu dan berarti kondisionil; na mabiar
do jolma laho mate, orang takut kalau ia harus mati; borhat do nasida laho marmusu,
mereka berangkat untuk berperang; na laho mangan ma hami, kami bermaksud pergi
makan; laholaho, kayu lintang yang diikat dan bisa digeser, diatas mana orang duduk
untuk memperbaiki atap ijuk; marlahoro, berdatang pergi; palahohon, mengusir;
pangalaho, duduknya perkara, jenis dan cara; dia pangalahona, bagaimana duduknya?
Apa hubungannya satu sama lain; marpangalaho, berlaku; i dope pangalahona, sudah
demikian halnya, tidak bisa lagi diubah; lumaholaho bergerak.
Lahut, mangalahuti, mengambil untuk dirinya, merampas.
Lai, lailai, bulu ekor yang panjang dari burung; eme na pangalailaion, padi yang tinggi
seperti bulu ekor burung tetapi isinya tidak ada; lai ni posoposo, uri, ariari, tembuni bayi.
Laing, I. pemilih mengenai makanan. II. tidak ada keputusan dalam main dadu.
Lais, lat, les kayu pengikat atap ijuk (sebenarnya: urat ni antunu).

Lait, silaiton, kayu api (And).


Lajap, marlajaplajap, mengenyam secara tidak sopan sewaktu makan.
Laklak, kulit kayu; malaklak, jatuh, terkelupas mengenai kulit; mangalaklahi,
menguliti, mengambil, merampas orang dan mengambil semuanya yang ia membawa;
PB: tubuan laklak ma i parumaenhi, tubuan singkoru, tubuan anak ma i tubuan
boru, ucapan selamat dari mertua laki-laki dan mertua perempuan untuk isteri muda.
Lala, malala, hancur, luluh, lebur, cair, meleleh, menjadi lemak msl lemak, logam, nasi,
yang terlalu encer dimasak; mangalala, mencairkan, melebur msl logam.
Lalaen, gila; na lalaen, orang gila; biang na lalaen, anjing gila; PB: unang patuduhon
bungabunga tu na lalaen, jangan perlihatkan bunga kepada orang gila, artinya jangan
memberi hati kepada orang gila (tentu bertambah gila).
Lalahi, lih lahi.
Lalan, marhuhalan, = marhulanlan, lih lan.
Lalang, pupuk ternak yang terdapat di padang rumput.
Lalap, I. = lupa; lalap manghatai, asyik ngobrol, membuang waktu dengan mengobrol;
tarlalap, lengah, terlena; tarlalap modom, tertidur. II. lalap, = leleng; lalap manghatai,
berbicara lama; lalap di parlalapan, sesudah berlalu beberapa waktu, berlena-lena.
Lalas, perhiasan pada borotan;mangalalas borotan, memperhias borotan, tiang
persembahan.
Lali, I. sej burung elang; P.B.: unang lompa lali na habang, jangan masak elang
terbang, jangan perhitungkan yang belum pasti. II. palalihon, meminjamkan dengan
bunga 100 % (sada gabe dua = satu menjadi dua) biasanya padi untuk mana harus
dikembalikan dua kali sebanyak itu; palalian, takaran padi/ beras = ampang;
mangalalihon hata, menjawab panjang lebar. III. marsilalioang, menjerit kayak elang,
berseru o, o....
Lalis, padang lalis, kelana, gelandangan, pengembara, orang yang tidak punyai rumah
tetap.
Lalo, lindu, gempa bumi; lalolalo, gemetar mengenai bumi oleh gempa; lumalolalo,
idem.
Lalu, = sahat; lalu rimasna, bangkit marahnya; lalu uhum, kena hukum; lalu
tanganna, ia memukul dengan tangannya; mangalaluhon, membangkitkan,
menimbulkan msl kemarahan, menghukum; palaluhon, idem.

Lalus, terlupakan; na lalus, lupa, pelupa; mangalalushon, melewatkan dari ingatan,


melupakan, melalaikan.
Lam, semakin, makin, kian, apa lagi; lam tu balgana, semakin besar; lam ganda
sahitna, lam marsak rohana, seakin keras sakitnya, semakin susah hatinya; gari alona
marasi roha di ibana, lam ahu, nda lam asianhu ibana, bahkan lawannya pun
berbelaskasihan dengan dia, terlebih saya makin berbelaskasihan saya dengan dia. Lama,
lama, daluarsa; parkaro lama, perkara lama, yang sudah lalu, yang daluarsa; Parjanjian
Lama, Perjanjian Lama.
Lamadu, I. bulan ke-13 penanggalan Batak (bulan lobilobi, bulan lamadu, bangkirbangkir, bulan na so marama na so marina, bulan parahis). II. lamadu na onom,
juga disebut: namadu dan malu ditarik dari pemilihan hari untuk meminta nasehat. 1.
siala jomburjombur; 2. ihan marlumbalumba; 3. didokhon mainondur; 4. laho
marjumajuma; 5. didokhon maminjam ogung; 6. dipaulak tu ompuna.
Lamak, lebar, luas, lapang, rata, gepeng, ceper.
Laman, lapik yang ditaruh di kepala untuk membawa barang; lembut mengenai rasa hati
atau perkataan; lamanlaman, ambang, jendela atau pintu bagian atas.
Lamari, lemari.
Lambak, lapisan bawah, lapis pakaian; labaklambak, alas, lapik.
Lambang, kosong tidak berisi mengenai bunga dan buah yang tidak berbiji kecil.
Lambas, lebar, luas, lapang mengenai ruangan; lambas roha, lapang dada, murah hati,
sabar; lambas ni roha, kemurahan hati, kesabaran; palambashon, meluaskan,
melapangkan; palambas ma roham, sabarlah.
Lambat, lambat, perlahan; palambat, perlambat. II. lambatlambat, sej burung puyuh.
Lambe, I. daun pohon enau (aren) yang dipakai mengikat muatan msl seekor babi;
selanjutnya: alat untuk membawa sesuatu. II. marlambe, bunting mengenai ternak. III.
lambe, tanda larangan msl pada pohon aren agar orang lain tidak mengambil airnya. IV
lambelambe, papan lebar yang menyambung tiang sopo.
Lambiak, daging pada buah-buahan yang tertentu, msl pinasa, durian; pada daging
tubuh manusia msl daging pada perut.
Lambik, = lambak.
Lambing, menonjol mengenai perut, perut besar; marlambing lambiakna, gemuk sekali
mengenai perut dan pipi kalau berbisul.

Lambok, lembut, segar, enak, sedap perasaan dan citarasa, mengenai kata-kata dan
pikiran: lembut, ramah; lambok ni roha, kelembutan hati; lambok huhilala, enak dan
lembut perasaanku, sejuk perasaanku; palambok ma roham, lunakkanlah hatimu,
lembutkanlah hatimu; sipalambok ateate, apa yang menyenangkan hati, pelunak hati;
marlambok ni roha, berlaku lemah lembut; halalambok, kelembutan hati; lambok ari,
udara enak, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Lambung, lambung tubuh manusia, umumnya: sisi, samping; di lambung ni, sebagai
kata depan: di sebelah, di sisi; tu lambung, ke sisi, ke samping (sebagai arah); di
samping itu, apalagi yaitu memberikan hadiah, uang kapada famili diluar mas kawin;
mangalambung, keluar dari sisi, meminggir-minggir.
Lambut, malambut, elok, cantik; simalambut, benda-benda yang elok, yang bagus,
yang cantik.
Lamet, I. ketam yang rata dan licin. II. silameton, = ateate, (And).
Lamis, licin, bercahaya, berkilatan mengenai wajah manusia, benda-benda.
Lamlam, I. = hambar, tawar, hambar, tak bercitarasa. II. sej rumput yang dipakai sebagai
makanan ternak; lamlamlamlam, sampah, kotoran.
Lamo, sejuk, enak untuk perasaan, tidak terlampau panas tidak terlampau dingin;
palamohon, menyejukkan, menyegarkan.
Lamosik, sej rotan yang halus, nama daerah di Uluan (Toba).
Lamot, lumat, halus, lembut, lunak, lembek, seperti bubur, licin, tertumbuk halus;
palamothon, menumbuk sehalusnya; P.B.: godang do hulamot, porda do soada,
godang do sipaingot, pangoloina do soada, banyak mau kutumbuk, tak ada alu, banyak
nasehat, tak ada terlaksana.
Lampak, pembalut, kulit buah, sampul buku, kulit; lampak ni gaol, pelepah daun pisang,
kulit pisang; lampak ni bulu, pelepah daun yang mengelilingi tunas bambu yang
kemudian jatuh; mangalampahi, memberi kulit, memberi sampul, mengikat,
membungkus, menyampuli.
Lampang, jarang, berselang, berjarak; lampang marposoposo, masa hamilnya lama,
dengan berselang lama melahirkan mengenai manusia dan binatang (4-5 tahun).
Lampas, panjang, jauh; parlampaslampasan, hal mengembara, luar negeri.
Lampet, lepat kecil dari tepung beras.
Lampiang, sej tumbuhan (bakung).

Lampin, lampin, kain lap, popok; tading di lampin, tinggal dalam popok, artinya
sebagai bayi tidak mempunyai orangtua lagi, yatim.
Lampir, marlampiran, mengenai majalah: terbit, keluar; mangalampirhon, menulis
karangan.
Lampis, lapis; dua lapis, dua lapis; marlampislampis, berlapis-lapis; nilampison
(mangalampisi), dilapisi.
Lampot, masak, lunak, lembut, lembek msl gadong; lumampot, bertambah baik
mengenai penyakit, berangsur sembuh.
Lampu, I. lampu. II. lampu, benda-benda yang berapung-apung di air;
mangalampuhon, memakai sesuatu di air sebagai pegangan agar membuat dirinya tidak
tenggelam; lampu, enteng, ringan sehingga terapung-apung. III. lampulampu, kupukupu.
Lampusung, kepongpong serangga; parlampusung, seorang yang dapat
menyembunyikan maksudnya mengamat-amati orang lain.
Lamu, = lam.
Lamuk, bercampur, mencampuri, berbaur, berfusi.
Lamun, masak, matang, ranum mengenai buah-buahan; malamun, ranum, dalam
keadaan masak mengenai buah-buahan, bisul; lamunlamun, pucat mengenai muka;
lamun dagingna, mukanya pucat masai, dia kekurangan darah.
Lan, apa pun, banyak, banyak sekali; marhulanlan, berbondong-bondong; marhulalan,
idem; silanlan aek Toba, dikatakan mengenai orang yang tidak gampang panas hati,
pemurah seperti air Toba; aek silumanlan, air yang lebar membawa kematian (And).
Lanang, marlananglanang, banyak, berlimpah.
Landak, mangalandak, membereskan, mengatur msl kebun.
Landam, banyak; mangalandandam, sangat banyak, bertambah banyak
Landap, = landam; mangalandap, = mangalandam (juga: lantap).
Landas, rata, datar, tidak bertingkat-tinggkat msl ladang, lawan: tagahambing; landasan
ni panopa, landasan tukang besi.
Landi, panjang msl tali; palandihon, memanjangkan.

Landit, licin; landit parhot, tidak diketahui ataukah licin atau kasar, antara licin dan
kesat; tarsulandit, tergelincir; dipalanditlandit dilana, dilicinkannya lidahnya, dia
bermulut manis, dia membujuk merayu.
Lando, panjangnya; lando, jauh, lebar, luas; silando, sej pohon kecil.
Landong, (bdk: lindang), tahi lalat, bintik hitam pada wajah.
Landuk, silanduk, kancil, pelanduk.
Landus, karang merah; jenis-jenis: landus boruboru dan landus tunggal.
Langa, lengang, sunyi, kosong, tidak ada orang, sedikit penduduk; di langalanga ni
halak, pada waktu tidak banyak orang hadir msl di kampung, karena semua pergi bekerja
di luar kampung (ladang).
Langak, bunyi seperti suara angsa, membuat-buat "ngak".
Langan, tidak berseri, pucat mengenai rupa; marlangan, dalam keadaan pucat.
Langat, menguning mengenai padi kalau sudah mulai masak; marlangat, dalam keadaan
kuning.
Lange, marlange, berenang; mangalangei, merenangi sungai; dapot langean, dapat
direnangi.
Langgak, = laga, kuat, rajin.
Langgatan, altar, tempat persembahan, mimbar.
Langge, I. tidak ada kegiatan apa-apa, tidak berbuat apa-apa; sedikit atau sama sekali
tidak bekerja; marlanggelangge, tidak bekerja; mangalanggelangge, memukul dengan
keras, membanting, menyiksa. II. sej keladi.
Langgorung, = randorung, sej kayu.
Langgu, cincin besi yang dipasang pada tangkai kapak atau lembing untuk mengikat
besinya, ring besi pengerat gagang, besi pengikat gagang sabit.
Langgum, daun untuk menutup luka.
Langgunggung, sej rumput yang baunya tidak enak.
Langgus, gampang lupa, pelupa; marlanggus ni roha, membiarkan sesuatu (tidak
membuat) karena lupa; so tung langgas roham, jangan lupakan.

Langis, = longis, = dao; parjuji langis, seorang pemain judi yang sekian lamanya main
judi sampai habis segala-galanya sampai pakaiannya, penjudi ulung.
Langit, langit, angkasa; langitlangit, plafon, langit-langit, loteng; langit ni langitan,
langit tertinggi; manailihon langit, sombong, congkak; angir langit dianggo, sombong,
congkak, tinggi hati; langiton, berjarak jauh; mengenai kata-kata: jauh berbeda, tidak
cocok; tekateki: sungkot di langitna, rumbar di bahalna, langitnya suntuk, linggar di
ruangnya: lidah.
Langka, langkah; marlangka, melangkah; melangkahi, melangkahi sesuatu; P.B.: tu
jolo nilangkahon, tu pudi sinarihon, melangkah ke depan, pikirkan yang di belakang;
sundat langkangku, batal rencanaku, maksudku tidak terwujud; tiur langkana, beres
rencananya, rencananya berhasil; marlangka pilit, melacur, berbuat serong, berzinah,
berlangka salah.
Langkap, mangalangkap, mendahului lari cepat, mendekap ke depan, melewati.
Langkas, melangkah merenggangkan kaki, begitulah dikatakan kepada kerbau yang mau
diperah susunya.
Langkat, kulit buah atau padi; mangalangkati, menguliti, mengeluarkan kulit, mengupas
kulit.
Langke, malangke, kendur, rusak, tidak bisa dipakai (juga mengenai manusia);
malangke holiholi, merasa dirinya lemah, lesu.
Langkit, = lohot.
Langkitang, kepah, kerang, siput, keong.
Langko, mengucapkan kata-kata yang kurang ajar.
Langkop, tutup peti atau pot, dekap; marlangkop, mempunyai tutup, bertutup;
manglangkopi, menutup sesuatu; mangalangkophon, mempergunakan sesuatu sebagai
tutup; langkop, banyak, sehingga rumah itu menjadi penuh; simarlangkoplangkop, sej
tumbuhan menjalar yang buahnya berwarna merah; langkop ni hata, tambahan
mengenai kata-kata yang dibuat menurut suka hati pembicara.
Langkot, mendekati, datang msl penyakit menular; langkot utang, = dais.
Langku, laku, terjual, laris mengenai barang dan mata uang; palangkuhon boniaga,
membuat barang dagang menjadi laku, dapat dijual msl dengan menggosoknya dengan
baik.
Langkuk, bengkok, bungkuk, lekuk.

Langkup, mangalangkup, berzinah, memperkosa; juga yang mengawinkan gadis yang


sudah dibayarkan mas kawin kepada orang lain (= pangalangkup); oleh sebab para
perempuan adalah "dibeli" maka mangalangkup berarti: merusakkan, merugikan lakilaki atas miliknya yang dibelinya dengan berzinah atau dengan melarikannya;
palangkuphon, mengawinkan gadis yang bertunangan kepada orang lain, sebelum mas
kawin dikembalikan.
Langkupa, sej burung elang.
Langlang, sunyi, jauh mengenai suatu daerah, tandus, sepi.
Lango, langu, apak mengenai citarasa; malango, sakit karena makan makanan yang tidak
enak; mangalangoi, membuat sakit dengan makanan seperti itu.
Langsa, = lumangsa, = malala; silumangsa ijur, embryo, tunas pertumbuhan bayi.
Langsio, patung pada mana orang mengangkat sumpah.
Laning, = ulaning.
Lanja, mangalanja, membawa beban dengan memakai pikulan dari kayu yang ditaruh di
bahu sehingga pada setiap sisi tergantung setengah, memikul; lanjaan, pikulan dari kayu;
pangalanja, pengusung, pemikul.
Lanjang, silanjang buhit, usus ayam (hata ni parmanuhon).
Lanlan,lih lan, = aek silumanlan, air yang dalam, Styx (And).
Lanok, lalat.
Lanom, = nalom.
Lansang, luas, lapang; marlangsanglangsang, berjalan-jalan kesini kesana; parlangsanglangsangan, tempat berjalan-jalan.
Lansap, mangalansap, menipu, menyesatkan, melebih-lebihi; lansap, hal mengenai
melebih-lebihkan.
Lansas, = parhalansasan.
Lansat, langsat; silansat, sebutan pada binatang-binatang terlebih kuda, yang berwarna
seperti lansat; na lansat, berwarna kuning pucat.
Lansim, runcing, tajam, mancung; santampul dua lansimna, sekali pancung kena dua
sisi; tarlansim, kena pisau, menginjak duri.

Lansonik, daging di bawah bahu.


Lansum,mangalansumhon, memalsukan barang-barang dagangan, sesuatu yang buruk
dijual seperti yang baik, menipu.
Lansung, marlangsunglansung, pergi berjalan-jalan, melancong.
Lantang, luas, lebar, lapang.
Lantap, mangalantap, banyak, terkumpul banyak-banyak, meluas mengenai air (juga:
landam dan landap).
Lantas, tenang, aman, tidak bahaya.
Lantean, = adian ni hata.
Lanteung, sej semak yang berduri.
Lantik, mangalantik, menghantam; mangalantikhon roha dompak si A, bekerja
melawan A.
Lanting, sej pohon yang buahnya dipakai untuk mengentalkan susu.
Lantom, silantom, sej pohon semak yang daunnya merah, nama sebuah daerah.
Lantuk, malantuk, menjadi lembek dan busuk msl daun-daun yang tua; lantuk, tangkai
tumbuhan yang sudah busuk; lantuk ni gaol, lantuk ni suhat dll; mangalantukhon,
membiarkan busuk, membusukkan.
Lao, lih laho. Laoang, bunga laoang, bunga anyelir.
Laok, marlaok, dicampur, bercampur, gabung, tercampur aduk, tidak murni lagi,
tercemar, tidak jernih, tidak suci, tidak bersih hatinya; mangalaokhon, mencampurkan,
mencemarkan; songon anak ni mata na so halaohan, seperti anak mata yang tidak
mencampuri dirinya dengan sesuatu, artinya: orang yang membuat segala-galanya
sendirian.
Laon, lama, waktu, masa; sadia laon, berapa lama; sataon laonna, setahun lamanya; di
laonlaon ni ari, sesudah lampau beberapa lama, beberapa lama sesudah itu, lama
kemudian; na sai laon, dahulu, sampai sekarang, selama ini.
Laos, I. mangalaosi, melewati, melampui, melalui, melintasi; melanggar perintah,
perjanjian; pangalaosi, pelanggar, yang melanggar; pangalaosion, pelanggaran (hukum);
ndang halaosan, dapat dilampui; ndang laos ahu, tidak tertahan saya, itu adalah terlalu
banyak untuk saya; marlaoslaos, berjalan-jalan; begu laos, hantu yang berkeliaran
mendatangkan penyakit; mangalaoshon, menyampaikan, memberikan sesuatu sewaktu

lintas. II. laos, dan seterusnya, demikianpun, serta, lantas, masih juga, masih tetap; laos
songon i, begitu juga; laos ibana do na mambuatsa, dialah juga yang mengambilnya,
yaitu yang sama, yang dalam hal lain juga menjadi pelakunya.
Lapa, I. mangalapa, membedah, mengeluarkan isi perut binatang yang disembelih. II.
lapalapa, kulit padi, yang masih tinggal sewaktu menumbuknya; tardege pangalapaan,
kotor karena terinjak tempat dimana dikeluarkan isi perut ternak yang disembelih;
dikatakan mengenai seorang tukang sekongkol: namanya jadi buruk karena ikutserta
dalam pencurian.
Lapak, marlapak, tepuk tangan (tiruan bunyi "pak" sewaktu tepuk tangan).
Lapalopi, lih lopi.
Lapang, I. jalan; selanjutnya: sifat, sebab; lapang-lapang hatuaon, jalan menuju
kebahagiaan. II. lapang, = lambas, (Angk).
Lapas, lapaslapas, orang jembel.
Lapat, malapat, bergoncang karena angin; lumapatlapat, dalam keadaan goyah,
bergoyang; lapatlapat, idem; mangalapat, bergoncang-goncang. II. lapatan, arti,
makna; dia lapatanna? apa artinya?; lapatanna, artinya; marlapatan, mempunyai arti,
berarti; mangalapathon, menterjemahkan, mengatakan dengan kata-kata sederhana,
menafsirkan.
Lape, I. sej kacang tanah. II. lapelape, kemah sederhana yang dipasang dengan beberapa
tongkat diatas tanah dan di atasnya sehelai kain; parlapelapean, pondok yang sangat
sederhana, peristirahatan sementara.
Lapedang, marlapedang, berenang. Lapik, lapik msl alas periuk, piring, alas untuk
menulis; parlapihan, obat penangkal terhadap penyakit, berpenyakit, wadah;
mangalapik, membuat lapik; mangalapik hata, berbicara manis untuk kemudian dapat
mengucapkan kata-kata kasar (captatio benevolentiae); diapus lapik, sej sumpah; lih
gana.
Laplap, sangat banyak, tidak terkira banyaknya; pangalaplapan, hutang pada mana
dikurangi perutangan bunga dan sebagainya lagi, agar penuntut utang memperoleh
sesuatu kembali.
Lapo, kedai, warung, lepau.
Lapu, mangalapu, mencet, melumas; pangalapu, sesuatu yang dipakai untuk mencet,
pensil, kuas.
Lapuk, I. lapuk; lapuhon, berlapuk (juga mengenai pakaian). II. lali lapuk, sej burung
elang.

Lapung, sekam padi, padi hampa.


Las, panas, hangat; las roha, gembira riang; las ari, hari panas; las ni ari, panas hari; ari
las, musim kemarau, panas; mangalaslasi, memanaskan msl air; palashon, memanaskan;
laslasan, menjadi panas, merasa panas; las ni roha, kegembiraan, kegirangan; marlas ni
roha, bergembira, suka hati; palashon roha, menggembirakan; halalas ni roha,
kegembiraan; barita halalas ni roha, berita gembira; manghalashon, menggembirakan,
bergembira mengenai sesuatu; sipalas roha, apa yang membuat gembira, apa yang
menggembirakan; halasan ni roha, sesuatu yang menggembirakan hati.
Lasak, cambuk, gada, pentung; mangalasak, memukul, mencemeti.
Lasang, keras, mulia; raja na lasang, raja yang mulia.
Lasiak, cabe.
Lasina, cabai, = lasiak.
Laslas, I. malaslas, terinjak, penyek mengenai tanah atau tikar; malaslas dihunduli,
diduduki sampai penyek. II. mangalaslasi = las.
Laso, = loksa, sepuluh ribu; marlasolaso, berpuluh-puluh ribu, puluh ribuan.
Lasuna, sej bawang, bawang putih.
Lata, bibit, tunas tanaman muda, tumbuhan muda; lata ni hopi, pokok kopi yang muda;
mangalatahon, menanam biji tanaman, meletakkan biji dalam tanah.
Latak, marlataklatak, mengersak, gemertak.
Latam, marlatam, berbunyi mengenai senapang.
Latang, mangalatang = lotong, lotung, lutu.
Latap, sej penyakit pada mana bibir terkelupas dan membuat sudut mulut putih; latapon,
berpenyakit ini.
Latas, lih tas.Late, rasa iri yang jahat, dengki, iri hati, cemburu, marah; late ni roha, iri
hati, cemburu; latelate, idem; marlate ni roha, berdengki, marah; mangalatei, cemburu
kepada seseorang; masilatean, saling cemburuan; malate, kena dengki; retak mengenai
kayu; hau parlate, kayu yang gampang retak; panopa so malate, pekerja yang cakap,
pandai, yang tidak akan merusakkan alat-alat.
Lating, palatinghon, mangalatinghon, memusnahkan dalam kutukan datu.
Latong, sej pohon kayu.

Lau, jin-jin, roh-roh tertentu yang menyebabkan gerhana bulan dan matahari, pada
gerhana bulan orang serukan: paulak bulan angka lau, kembalikanlah bulan, kalian lau.
Lauat, mangalauati, = mangalahangi.
Laum, mangalaum, merampas, merampok, menyamun.
Laung, naung; marlaung di toru ni hariara na bolon, berdiam di bawah kerajaan raja
yang besar.
Laup, malaup, terkena, seriawan, guam; kutuk yang dikenakan kepada orang karena
tidak mengurus keluarganya; molo ahu na so ra pasusuhon, andurabion ahu, molo
ibana na so ra manusu, malaup ma dilana, bila aku yang tak sudi menetekkannya,
biarlah aku sakit dada, bila dia yang tak mau menetek, biarlah lidahnya kena seriawan.
Laut, laut, danau; di dalam laut, dalam ribaan ibu; lautlautan, pusing kepala di air;
begu laut, penyakit typhus; mangalautlaut, pasir yang datang ke ladang dibawa ombak
menghanyutkan.
Lautu, sej rumput.
Lawas, lebar, luas; ladang lawas, daerah di sebelah selatan tanah Batak = Padang
Bolak.
Layar, layar; rayar, layar; marlayar, berlayar; butong layar, buntal layar karena angin;
na mangan layar, layar itu menangkap angin.
Le, male, lapar; male butuhana, dia lapar; mauas male,haus dan lapar; haleon, musim
paceklik, bala kelaparan; haleonon, menderita kelaparan; ditaha haleon, = hona haleon,
diserang kelaparan.
Lea, kecil, hina, jelek, keji; lea rohana mida ahu, memandang hina dia padaku;
mangaleai, memperlakukan orang dengan rendah, menghina; hona lea, kena hina;
lealea, penghinaan; haleaon, kehinaan, kerendahan, kekejian; palealeahon,
menghinakan, menjelekkan.
Leak, itu adalah tepat; leak ma antong, itu adalah tepat, itu adalah sepantasnya, layaklah
memang; ndang leak alealem ibana, rupanya ia bukan sahabatmu; leak aha do i? apa
itu gerangan? bdk leat.
Leam, leamleam, apung msl batok kelapa atau daun yang ditaruh di air agar air di periuk
yang dibawa di atas kepala tidak terbuang; naga lumeam, dewa air dengan bentuk ular =
boru saniang naga.
Lean, = lehon; mangalean = mangalehon.
Leang, I. gelang; songon injamon leang, bagaikan meminjam gelang, sulit dilepaskan.

II. leangleang, burung layang-layang; leangleang mandi, burung layang-layang yang


menurut legenda turut membawa tanah sewaktu menjadikan bumi ini, malaikat dewa;
P.B.: unang gulut imput ni leangleang, jangan rebut buntut layang-layang, jangan
direbutkan sesuatu di awang-awang, siasia; leangleang harotas, layang-layang kertas.
Leap, I. tidak mendalam, picik; marleap ni roha, berpandangan picik, berpandangan
tidak mendalam; mangaleap, menggenangi, membanjiri; marsileapon, = manontor. II.
= leat; sileapon = pamatang, (And).
Leas, kecil, tidak kuat msl gadu; marleas ni roha, memandang rendah terhadap sesuatu,
sepele, tidak penting, remeh, enteng.
Leat, bentuk, rupa; leat ni, rupanya, agaknya; ndang siat hatangku leat ni, tak mempan
ucapanku rasanya.
Leban, na leban, asing, yang lain; huta ni na leban, kampung orang lain; halak
simaleban, orang lain, orang dari suku bangsa lain; lebanleban tutur, kerabat jauh tetapi
satu marga. Lebat, sanghalebat, sebagian dari pidato.
Legat, = dauk; lumegatlegat, lelah, lemah gemulai.
Legot, liku, bengkok, tidak lurus mengenai jalan; marlegotlegot, berbelok-belok, kelokkelok, berliku-liku, berbelit-belit; mangalegot, bergerak dengan berbelok-belok, juga
dipakai dalam arti kiasan: tidak lurus, bengkok, tidak jujur.
Lehang, berjauhan letaknya mengenai tanduk, kangkang.
Lehe, = pilit.
Leheng, keras kepala, degil; masiboan lehengna, masing-masing menurut ketegarannya,
tak sependirian.
Lehet, bagus, baik, cantik; lehet, sebagai jawaban: itu bagus, oke; palehethon,
mengindahkan, membereskan, memperbaiki; parlehetan, = pardengganan;
halehetanna, yang paling baik, tepat sebagai mestinya, ideal; tingki halehetanna, waktu
yang pas; marnalehet, berbeda cantik; lehetna i, cantik sekali.
Lehon, mangalehon, memberikan; silehonlehon, sumbangan, pemberian, kado, hadiah;
pangalehonan, kepada siapa yang diberi sesuatu, alamat pemberian; masilehonan
tangan, saling memberi tangan, bersalaman; diparlehon, dibagi-bagi; lehon, baik, beres;
oke!
Ma, lah, penanda tekanan msl: adong ma sada halak, adalah seorang; ro ma tuson,
datanglah kesini; sai saut ma hatam, jadilah seperti perkataanmu; na ro ma udan, akan
datang hujan.

Maba (= naba), sembuh kembali; nambura maba, dalam arti sembunyi: dia baru
kelahiran anak.
Mabar, sej pohon kayu yang besar, sej hariara (juga: nabar).
Mabas, jatuh mengenai cacar.
Mabe, panjang; mabeabe, lih abe.
Mabuk, mabuk, pening, bersusah hati; mabuk dibahen ulaon, pening karena terlampau
banyak pekerjaan; mabuk laut, mabuk laut; pamabukhon, memabukkan, memeningkan;
sibahen na mabuk, minuman keras; hamabuhon, kemabukan, hal mabuk; parmabuk,
pemabuk, peminum.
Madat = modat.
Maen, anak perempuan saudara laki-laki isteri seseorang; anak perempuan ipar; juga: suaminya; parmaenon, yang bisa dipanggil 'maen'.
Maga, maha, mulia, besar; magamaga ni sombaon, kebesaran, kemuliaan 'sombaon'
juga: naganaga.
Mago I. bdk ago. II. magomago sep, pelan-pelan hilang, menghilang msl sejumlah uang
kecil. Magopo, percuma, sia-sia, mubazir, sayang; magopona i, sayang sekali.
Mahal, mahal, langka, jarang dan oleh karenanya mahal; mahal dapot, jarang atau sulit
diperoleh.
Mahan, bdk: pahan, marmahan, menggembalakan, memelihara ternak; parmahan,
gembala; di-parmahani, mengembala, membawa sesuatu dipadang rumput; mamahan,
menggembalakan, memelihara, dari pahan.
Mahap, puas, terlalu kenyang, kenyang sekali, jemu, muak; ndang marnamahap, tidak
jemu akan sesuatu, tak kunjung puas; marmahapmahap, jemu akan sesuatu;
manghamahaphon, makan sampai jemu.
Mahara, gambaran bintang kambing, lih mesa.
Mahasa, miak mahasa, minyak buah kemiri yang dipakai oleh datu untuk menggosok.
Mahi, tambahan kata di muka kata kerja yang tertentu msl mahilolong.
Mahir, apik, manis.
Mai, tambahan kata dimuka kata kerja yang tertentu = masi, mengambil sesuatu.

Main, main; marmainan, berzinah, bersundal, melacur; dimainani, dizinahi;


parmainan, pelacur; parmainanon, pelacuran, perzinahan.
Maing, marmaing, menarik muka marah, tak selera. Majal, = mahap, muak, bosan;
tumpul mengenai pisau; majal pandaion, rasa apak.
Majop, patut, enak, sedap.
Malabulan = mangalabulan.
Malaek, lih pala II.
Mala, murah hati, memberikan kepada tamu; melayani, suka memberi; na mala, yang
suka memberi, tuan rumah; pitu gaja nilapa, molo soada na mangido, ndang adong na
mala, sembelih tujuh gajah, bila tak ada yang minta, tak ada yang mau kasih; pala, hal
memberi, pemberian.
Malal, merasa diri tidak enak, gelisah, risih, risau.
Malali, bdk: lali II.
Malam, marmalammalam, = marborngin.
Malambut, = uli; simalambut, sesuatu yang manis menyenangkan, benda-benda yang
cantik dan manis.
Malas, merasa dirinya malas, merasa lemah.
Malau, sej unte.
Male, bdk: le.
Malehat, tungkot malehat, tongkat gaib datu.
Malela, juga: malelo, baja; nae buntul malela, hantu (begu) yang berdiam di gunung =
boru na mora.
Malgip, bdk: algip.
Malhot, bdk: alhot. Mali, I. mali tondi, jiwa atau tondi dalam manusia terkejut; tarmali,
terkejut. II. malimali, pohon kecil berbuah merah. III. maliali, bdk: ali.
Malim, imam, muallim; hamalimon, imamat, hal berkenan dengan muallim.
Maling, marmaling, berpaling, menolak; marmaling sumangot ni ompu, nenek
moyang menolak berkat; tarmaling, ditolak; masimalingan, saling mendendam.

Mallo, nama sej rotan yang besar dan kuat sering dipakai buat rambing, titi gantung;
tubutubu mallo, berganti-ganti memperoleh anak yaitu laki-laki, perempuan, laki-laki
dsb seperti daun pohon mallo yang daunnya berganti-ganti kiri dan kanan.
Malmal,tumpul mengenai alat perkakas.
Malo, cakap, terampil, pintar, pandai; na malo, pandai, cakap; mamalomaaloi, cakap
dalam bermacam-macam hal; manghamalohon, dapat memakai sesuatu dengan
kecakapan walaupun hanya sedikit; hinamalo, kepandaian, kecakapan; marnamalo,
berbeda dalam kepandaian, dalam kecakapan; P.B.: na jumpang gabe na tinangko,
molo so malo, na tinangko gabe jumpang molo malo, yang jumpa jadi yang dicuri, bila
tak pandai, yang dicuri jadi yang dijumpa kalau pandai; malomalo, kecakapan, kelicikan
dalam menipu.
Malos, = melos, layu.
Malsik, = marsik, kurus kering karena miskin.
Malu, malu, malu terhadap sesuatu, tidak suka akan sesuatu; marmalumalu, tidak suka
akan sesuatu; marhamaluan, malu; pamaluhon, mempermalukan, membuat malu;
tarmalu, menjadi malu; masipamaluan, saling melukai perasaan, saling merendahkan.
Malum, sembuh, pulih mengenai penyakit; dingin mengenai makanan, minuman dan
kemarahan; pamalumhon, menyembuhkan, mendinginkan; sibahen na malum, apa
yang menyembuhkan, obat; hamamalum, kesembuhan.
Mam, awalan mem pada kata kerja yang berawal huruf b atau p
Mama, = meme (Angk).
Mamak, lebar, lapang, rata dihamparkan, dikembangkan; mamak rohana, dia mengerti
sesuatu dengan sulit, sulit diartikannya; batu mamak, batu yang lebar dan keras; batu
mamak na so hagairan, batu yang lebar yang tak tercongkel, artinya: orang kuat, yang
kemauannya harus dituruti.
Mambal, bdk ambal.
Mambir, bdk: ambir.
Mambo, simambo, tongkat dari pipa Spanyol.
Mambur, bdk ambur.
Mamis, I. bahaya, penyakit yang ditakuti, yang diramalkan oleh dukun mengenai anak
yang baru lahir. Datu memakai dua cara: 1. panjujuron silimalima, menurut 5 nama
waktu siang hari: sogot, pangului, hos, guling, bot dan lima waktu malam: bodari,
sampinodom, tonga, borngin, tahuak manuk, torang ari. 2. panjujuron sipitupitu:

nama menurut hari-hari yang ketujuh: artia, suma, anggara, muda, boraspati,
singkora, samisara, hal mana dihitung dengan jari-jari: ibu jari (jempol) berarti untung,
jari kelingking cepat meninggal. II. mamis, = manis.
Mampar, bdk ampar, berpencar, terserak, kesasar; mampar roha, berangan-angan,
absent-minded, hilang konsentrasi.
Mampul, telah diambil hasilnya, habis panen; mampul eme on, sesudah panenan ini
selesai, habis panen ini.
Mamue, dari kata: bue, beranak (ternak); pamuean, ternak yang betina.
Mamun, menyelenggarakan jamuan perpisahan.
Mamuretek, lih puretek.
Man, I. pidong imbulu man, burung legendaris dalam ceritera. II. awal men pada kata
kerja yang berhuruf d,t,s.
Mana, seruan: hati-hati, awas! menepi, meminggir; hamusuon na marmanamana,
perang (kelaparan, kecelakaan) yang tidak dapat dielakkan.
Manabia, Tenggara.
Manahan, bdk: tahan.
Manahatang, sendirian, cuma, hanya, tanpa tambahan; indahan manahatang, nasi
tanpa lauk pauk; manahatang ahu do, hanya saya, saya sendiri.
Manaili, bdk: taili.
Manait, bdk: tait.
Manalesehon, bdk: salese.
Manaluhon, bdk: talu.
Manamba, bdk: tamba.
Manambor, bdk: tambor.
Manamuei, bdk: tamue.
Mananap, mananap huida, saya melihat segalanya itu sama saja, saya tidak lihat adanya
perbedaan mengenai kata-kata sihingga tidak dapat membedakannya.

Manang, atau, apa, entah; manang...manang..., atau...atau, baik....maupun; manang ise,


siapa juga, barang siapa; manang aha, apa saja; manang ise pe, siapa saja pun; manang
tudia pe, kemana saja pun; manang songon dia pe, betapa juga; manang andigan pe,
kapan saja pun; disungkun do ahu manang na olo ahu, ditanya saya apakah saya mau;
ndang huboto manang hutanda ibana, saya tidak tahu apakah saya mengenalnya;
ndang binoto, manang musu manang dongan, saya tidak tahu apakah ia lawan atau
kawan.
Manat, bdk: nat, hati-hati, cermat, awas, waspada; manat, hati-hatilah, jaga; manat
marpangalaho, berlaku hati-hati; pamanathon, memeriksa sesuatu, meneliti,
mengamati, menyelidiki; dipamanatmanat, idem. Mandar, sarung; marulakulak
songon suhaton mandar, selalu mengulang, ulangi bagaikan sarong yang bulat, dan oleh
karenanya tidak berakhiran.
Mandera, bendera.
Mandi, leangleang mandi, burung layang-layang yang menurut dongeng adalah pesuruh
Batara Guru.
Mandiang, mendiang.
Mandur, mandor, pengawas.
Mang, awalan meng pada kata kerja berawal huruf i,n,r, msl: mangalehon,
manganolnol, mangaririt.
Mangalabulan, nama dewa (yang menggembalakan bulan), adik laki-laki Mula Jadi Na
Bolon dan Soripada, yang menyukai segala keburukan, kejahatan juga: Malabulan.
Mangaraja, bdk: raja.
Mangemange, bunga pohon palem.
Mangga, mangga.
Manggang, bdk: ganggang, lepas, longgar msl dayung; parhata manggang, pembual,
seorang yang membuka mulutnya lebar-lebar, bermulut besar, bermegah-megah, yang
melebih-lebihkan segala sesuatu.
Manggis, I. buah manggis. II. bdk: anggis.
Manggun, bdk: anggun.
Manggus, bdk: anggus.
Mangilhil, sej pohon, yang ku-litnya dijadikan hondang.

Mangir, cantik, manis, jelita.


Mangiring, I. sej ulos tenunan dari kapas. II. bdk iring.
Mangkar, tidak selesai, mentah, belum siap, tanggung; mate mangkar, meninggal dunia
ditengah kerjanya, belum siap; juga: meninggal sebelum anak-anak kawin, meninggal
sebelum mempunyai anak-anak; mangkar ulaon, pekerjaan belum selesai, terbengkalai;
gadong na mangkarangkar, ubi kayu yang dicabut setengah umur dan digoreng
mengenai obat; mangkar mata, mata sayu kurang tidur, tanggung tidurnya.
Mangkuk, mangkok, cangkir, piala; mangkuk bosi, mangkok besi.
Mangmang, dimangmanghon, bersumpah; menguatkan sesuatu dengan sumpah;
parmanganmangan, pemberian kepada dukun supaya ia memberi ramalan;
marmangmang nipi, memintakan mimpi yang sangat berarti untuk sesuatu keputusan
msl seorang pemudah mencari jodoh ingin lebih dahulu memimpikan sesuatu yang
berhubungan dengan menarok ramuan tertentu di bantalnya.
Mangot, simangot, juga: sumangot, arwah moyang yang naik martabat dan yang dipuja;
parsimangotan, tempat keramat dimana diyakini berdiam roh mulia nenek moyang.
Mangsi, warna, terbuat dari unte dan baja.
Mangunsande, bdk = sande. Manis, manis; ulu manis, kulit manis; unte manis, jeruk
manis; jari manis, jari manis.
Manisia, manusia sebagai lawan dewa-dewa dan hantu-hantu; jolma manisia, umat
manusia.
Manjo, I. = loas ma jolo, so ma jolo, biarlah begitu dulu. II. cocok untuk dinikahkan
(Angk).
Manman, I. = manat, perlahan, lambat. II. ummanman dihilala, dia merasa dirinya
bertambah baik.
Mano, parmanomanoan, pemberian; kenangan yang diperoleh oleh anak perempuan
sesudah ayahnya meninggal.
Manombo, bdk tombo.
Manontong, bdk tongtong.
Mansai, (dari: nasa i), amat, sungguh, sangat; mansai bolon, amat besar; mansai
mabiar, takut sekali.

Mansam, jenis, cara, macam, ragam, corak; tolu mansam, tiga caranya, jenis;
samansam, satu macam, sejenis; masiboan mansamna, bermacam-macam jenisnya,
beraneka ragam; marmansam-mansam, berbagai-bagai, beraneka jenis, bermacammacam.
Mansi, mansimansi, ikan cumi-cumi yang kecil lih mengsi.
Mansot, = agia, bahkan, biarpun, walaupun, hingga; mansot ro di hamatean, bahkan
sampai kematian; mansot dua pe, walaupun hanya dua saja. Mantak, bdk antak =
ontok.
Mantap = mantat.
Mantat, membawa sesuatu; ro nasida mantat silehonlehon, mereka datang membawa
hadiah; parmahan so mantat batahi, pamuro so mantat sior, gembala tanpa cambuk,
penjaga tanpa umban, yaitu kepala raja; nipis do mantat neang, hapal do mantat
dokdok, masing-masing menurut padat, beratnya yaitu menurut kemampuannya, masingmasing menurut perbandingan.
Mantega, mentega.
Mantri, mantri, pegawai pemerintah dari golongan rendah, pejabat.
Manuk, ayam; manukmanuk, gambaran ayam yang dibuat oleh anak-anak;
Simanukmanuk, nama gunung di daerah Toba; parmanuhon, kepandaian meramalkan
dengan ayam atau isi perut atau biasanya dari letak ayam yang dipotong di bawah
ampang; marmanuk di ampang, meramal sesuatu dengan ayam mati yang kakinya
digantung; parmanuhan, lokasi menjual ayam di pekan; manuk lahibini, mengenai
ayam yang cocok ukurannya untuk dipotong; manuk simaranduhur, ayam yang
berwarna seperti anduhur; manuk jarajara, ayam yang belum sampai besarnya, ayam
muda; manuk saburbintang, ayam yang bercorak-corak warna putih bulunya; manuk
jarumbosi, ayam yang bulunya berwarna hitam dan putih; manuk na marbaju,
ayamyang belum bertelur; manukmanuk hatopan, sej sumpah, lih gana; sagondang
manuk, pesta gendang menghormati nenek moyang dari empat generasi.
Manus, I. tidak peduli, tidak ambil pusing. II. manus, terlupakan; manghamanushon,
melupakan sesuatu.
Maol, sukar, sulit, mahal, penting, berharga, bernilai; marhamaolhon, (diparhamaol),
menghargai, dihargai, tinggi, menilai; na pinorhamaol ni roha, kekasih; maolna i,
betapa sulit; marnamaol, tidak sama sulitnya; maol bahen, hargailah, buat mahal.
Maon, menunjukkan masa yang akan datang; diboto halak maon, orang akan
mengetahuinya.

Maor, bdk: aor.


Maos, I. bdk aos. II. sej kera.
Maot, bdk: oat.
Mapol, bdk: apol.
Mar, apa yang ditakutkan; hata mar, kabar buruk untuk mana orang menjadi takut.
Mara, mara, bahaya, bencana, malapetaka; soada mara, tidak ada bahaya; marmara,
berbahaya, dalam keadaan bahaya, terancam; parmaraan, bahaya, keadaan berbahaya.
Maradatua, semoga, mudah-mudahan datang tuah, bahagia.
Maradauntung, = maradatua.
Maranti, pohon meranti, jenis-jenis: maranti piangin, maranti bane, maranti hori.
Maras, bdk aras, merasa belaskasihan, kasihan.
Mardeka, merdeka.
Mardung, simardung, kata bilangan (And); anak na tolu simardung, anak laki-laki
yang tiga itu; na dua simardung, dua buah.
Mare, pucat mengenai muka; maremare, perhiasan dari daun-daunan bagot yang
dipasang pada rumah-rumah dan jalan-jalan waktu pesta.
Marga, marga, suku, klan; dongan samarga, kawan semarga; nasida na samarga,
mereka yang semarga; marmargahon, bermarga A; marmargamarga, yang berlainan
marga, dari berbagai-bagai marga, beraneka ragam.
Mari, mari! datang kesini!
Mariam, meriam; bodil mariam, idem.
Maringgo, bulu maringgo, sej bambu.
Maro, surut, berkurang mengenai air.
Marsak, bdk arsak.
Marsik, bdk: arsik.
Marsihala, simarsihala, sej tanaman merambat; tambar simarsihala, ba, anggiat
tarhilala, ungkapan sewaktu memberikan obat.

Martolu, hau simartolu, kayu yang yang sangat keras.


Mas, (= omas), emas, mas tempaan yang dipasang pada telinga; parmasan, karung
anyaman untuk menimpan padi berisi 12 solup; juga dipakai sebagai takaran.
Masa, masa, berlaku, terjadi, biasa dipakai, mode, berjangkit mengenai penyakit
menular; na masa, itu terjadi, mode, faktual; begu masa, sahit masa, epidemi, penyakit
menular; di masa ini, waktu ini atau itu terjadi, di musim, di periode; masa onan, = basa
onan; hamamasa, hal terjadinya kejadian, peristiwa kejadian; pamasahon, menjadikan
sesuatu, mewujudkan, melangsungkan, membuat jadi mode, mengadakan,
meyelenggarakan.
Masak, masak, matang mengenai nasi dan buah-buahan, kering betul mengenai kayu;
mambahen masak, memasak, membuat ranum; satonga masak, setengah masak;
marmasakhon (diparmasak), menyiapkan kebutuhan makanan; parmasak, aneka
ragam bumbu; dipamasak ma tahina, dibuatnyalah perjanjian; pamasakhon,
mengeringkan; ulok masakmasak, sej ular; hatoban masak, hamba yang tidak dapat
lagi menebus dirinya.
Masi, I. awalan kata pada kata benda yang bermakna: mengambil; masitimbaho, pergi
membeli tembakau; masihau, pergi mengambil kayu; pasitimbaho, uang untuk membeli
tembakau. II. masi-an, awalan masi dengan akhiran an pada kata kerja, kata benda dan
kata sifat menghasilkan perbuatan saling, berbalasan; masihosoman, saling membenci;
masitabian, saling memberi salam. III. masi, awalan pada kata kerja dengan tamahan be
pada objek penderitaan menghasilkan makna: masing-masing; masiboan barang na be,
masing-masing membawa bebannya sendiri; masipasangap amana be, masing-masing
memuliakan, menghormati ayahnya.
Masiu, sira masiu, mesiu, salpeter.
Masuk, masuk; masuk tu jabu, masuk ke dalam rumah; ndang masuk, tidak masuk, itu
tidak termasuk di dalamnya, itu tidak dapat diterima; masuk singkola, diterima masuk
sekolah; hamasuhan, tempat jalan masuk, dapat dimasuki; pamasukhon, memasukkan,
membawa ke dalam; masuk tardidi, dipermandikan, dibabtiskan; masuk silom, menjadi
Islam; dimasuhi, dimasuki; masuk, hal perbuatan masuk, pemasukan.
Mata, I. mata; mata ni ari, matahari; mata ni bulan, bulan; mata ni ari ni tot, mata
kaki; mata ni bodil, raras senapang; bodil sidua mata, senapang beraras dua; mata ni
onan, saat yang paling ramai di pekan; mata ni pesta, (hariburon), saat yang paling
ramai pada pesta, mata pesta; mata ni bonang, ujung benang yang dimulai; mata ni
bagot, tempat buah, dimana tuak disadap; mata ni jala, mata jala; mata ni bulu, tempat
pada bambu dimana cabang yang baru keluar; matamata, pengawas, mata kayu;
mamatamatahon, mengawasi, mengamati, memata-matai; simata modom, orang yang
bermata lemah; simata, mutiara, manik-manik; mata intan, intan; mata sormin, kuda
putih yang mempunyai mata putih; parmata, kacamata; juga: orang yang dapat melihat
hantu, peramal; sangkamata, sebagian, sebiji; hamataan, kesatuan sebagai tandingan:

puluhan, ratusan, dsb; losung sidua mata, lesung berlobang dua; P.B.: borngin do
jambar ni mata, pada malam hari mata harus beristirahat; mardua di mata, marbagi di
roha, membagi dengan jujur, dengan adil. II. mata, tata, mentah; aek mata, air bersih
dari mata air; anak mata, orang bebas, lawan hamba; daro mata, darah yang mengental,
darah kental. III. manangkothon simata, menetapkan pertunangan karena uang mahar
dibayar pada waktu mana pengantin perempuan di kalungkan mutiara, manik-manik;
sibaramata, sej burung; anak ni mata, orang yang tidak berkawan.
Mataut, sayang, sial, celaka, percuma.
Mate, mati, meninggal; padam mengenai api, berhenti mengenai angin, berakhir
mengenai pertempuran, kering mengenai air; mate so mangan, mati kelaparan; mate
maup (mogap), tenggelam, mati lemas dalam air, mati hanyut; mate gaol, mati karena
lanjut usia; mate mosu, mati mengenai pohon kayu; mate mata ni ari, terbenam
mengenai matahari; bulan mate, bulan mati; satonga mate, setengah mati; matemate
ne, hampir mati; aek simatemate, mata air yang hanya sekali-sekali memberikan air;
pudun mate, simpul yang tidak dapat dilepaskan; lawan; pudun mangolu; mate ma
ahu, seruan tanda sangat berdukacita, mati aku; na mate, orang mati, yang mati; na
matengku (na matena), matiku, matinya; hamamate, hal mati; songon dia parmatena,
bagaimana dia matinya? pamatehon, mematikan, membunuh; matean, kehilangan
seorang karena mati; matean ama, kehilangan ayah karena mati, kematian ayah; na
matean, orang yang masih hidup, yang menghadapi kematian di keluarga; marmatean,
mati dalam jumlah besar; dipamatemate, berpura-pura ma-ti, berlagak mau mati; mate
ma ho, kutukan; sahit hamatean, penyakit yang membawa kematian; manghamatehon,
mati karena sesuatu; mate marsak, mati karena sedih hati.
Maujana, di tongatonga ni maujana, dihadapan hadirin (And).
Maungaung, dari aung, memanggil; maungmaung, memanggil-manggil, berpaling
kepadanya.
Maup, bdk aup.
Meam, main; meammeam, main-main; marmeammeam, bermain-main; parmeaman,
tempat bermain-main.
Meang, I. buah rangkai pohon palem dan pisang, keriting mengenai rambut; meang muli
= meang mauli, rambut keriting. II. marmeang muli, tidak ada hambatan pergi kesana
kesini, masuk keluar; laku mengenai (wanita) karena orang suka mengawini wanita
berambut keriting; marmeang bahir, memihak, memandang bulu. III. sej pohon yang
menghasilkan ramuan kayu yang baik.
Meat, bdk eat.
Mega, kira-kira, agaknya.

Megas, mudah patah, rapuh mengenai padi yang kering dan sewaktu menumbuk pecah;
P.B.: megas na pir, mitak na momo, mengenai seseorang yang mengorbankan semua
harta miliknya untuk dapat membalas dendam: bungkuk atau patah.
Mehet, I. bdk ehet. II. marmehetmehet, mengembik mengenai biri-biri atau kambing.
Meja, meja; uang (ringgit) meja, uang yang harus dibayar di kantor kalau mau
mengajukan pengaduan.
Mejan, = galegale.
Mela, malu, berkeraskepala.
Melam, I. marmelammelam, bercahaya kemerah-merahan msl air sewaktu senja;
sisaelam, luarbiasa bagusnya. II. marmelammelam, masuk dan keluar dari satu tempat
kediamannya.
Mellak, lemah, tidak bertenaga mengenai tangan dan kaki.
Melmel, = metmet.
Melok, lunak, kurang berdaya mengenai rasa hati msl karena penderitaan.
Melos, = malos, menjadi layu.
Meme, kunyah dan langsung masukkan ke mulut, mamah, makanan yang dimamah,
makanan; manaruhon meme, membawa makanan mengenai burung; marmeme
(dimeme), mengunyah untuk anak kecil dan memberikan kepadanya; pangemehon,
membawa anak kepada ibunya agar diberikan makan yang dikunyah; marmemehon,
mengajarkan; meme tu anakna do parange ni inana, anak laki-laki menurut ibunya,
tersadur pada anaklah perangai ibunya; paulak meme, membalas budi terhadap
orangtuanya.
Mena, gambaran bintang: ikan, yang dapat dilihat dalam bulan hurung.
Menak, demak, diam, tenang, tenteram, damai; pamenakhon, mendamaikan,
memenangkan.
Mene, = mana.
Menek, kecil (Angk).
Meneng, bahaya yang ditakuti.

Mengenmengen, = lengenlengen.
Mengo, marmengomengo, berbunyi dalam telinga.
Mengon, marmengonmengon, tidak sadar akan diri = mago rohana.
Mensur, bdk ensur.
Meo, bdk eo.
Meol, bdk eol.
Meom, = beom I.
Meong, I. terbuka mengenai mata; pameong, memuka mata; sitingko meong, piring
kayu yang terletak di atas tiang pintu sopo. II. marmeongmeong, mengeong mengenai
kucing, raungan kucing.
Mepal, sijonggi mepal, lih sanggapati.
Mera, sej ikan laut besar.
Meram, = merham.
Merdep, cincin dan likat; merdep matangku, tertutup mengenai mata, mengantuk.
Merer, licin, rata.
Meret, bdk eret.
Merham, merah padam.
Merjet, sej burung yang kecil.
Mermer, basah, segar, sejuk, senang; pamermer aruaru, membasahi kerongkongan.
Mermur, habis secara perlahan-lahan, menghilang, lenyap secara diam-diam.
Merong, suram mengenai mata.
Merun, bdk erun II.
Merus, bdk erus.
Mesa, gambaran bintang domba jantan, muncul dalam bulan sipahasada; parmesa:
nama-nama 12 bintang yang berasal dari Sanskerta (dipakai sebagai takhyul); mesa,

marsoba, nituna, harahata, singa, hania, tola, martiha, dano, marhara, marhumba,
mena.
Meso, bdk eso.
Mesu = melos; malos, jadi layu.
Metar, mametar, memitar, membidik; mametari, dibidik orang kepada seseorang,
membidik-bidik.
Metep, lapuk, tidak terpakai lagi mengenai tali dan pakaian, lih etep.
Metmet, kecil; metmet rohana, ia menghina, kecil hatinya; marsimetmeti, tidak sama
kecilnya, berbeda kecil; hametmetonna, muda, masa kecil, kerendahan; pametmethon,
mengecilkan, memperkecil; metmetna i, betapa kecil, kecil bangat, kecil amat.
Meut, bdk eut.
Miak, minyak, gemuk; miak tano, minyak tanah; miak ni tano, kekuatan, suburnya
tanah; miak manis, minyak kelapa; miak babi, minyak, lemak babi; marmiak,
berminyak; mamiahi, minyaki.
Mian, lih ian.
Miang, na so hamiangmiangan, lih liap.
Miat, mamiatmiat, berdenyut mengenai bisul, luka.
Mida, bdk ida.
Migor = mamigor, segera, terus, bdk tigor.
Mihim, purapura, munafik; marmihimmihim, berlaku curang, berbuat pura-pura,
berbuat secara diam-diam.
Mil, I. sepotong daging yang bagus sekali. II. berkecambah mengenai padi yang
direndam.
Milas, I. las, panas (Angk); aek milas, air panas. II. air yang keluar dari mata, semuanya
yang keluar dari mata; milason, berair-air mengenai mata; na samilas, sedikit sekali.
Milmil, marmilmil, bersiul de-ngan mulut. Mimir, merembes, tiris; aek mirmir, mata air
yang kecil, air yang merembes, air rembesan.
Minak, = miak.

Mimis, uang mimis, uang ketip; samismis, seketip.


Minar, bercahaya, ceria mengenai muka.
Mindo, bdk indo.
Minggor, memberi hati, sabar, lunak hati; ndang minggor rohana, dia tidak mau
memberi hati, tidak mau kalah, tidak melunak, keras hatinya.
Minggu, ari minggu, hari minggu; marminggu, merayakan hari minggu, pergi ke
gereja, beribadah; parminggu, orang yang pergi ke gereja; parmingguan, tempat ibadat,
gereja, tempat dimana orang merayakan hari minggu.
Mingguk, menjadi malu, tidak mengerti, tanpa pengertian.
Mingor, mengenai telinga: ribut kedengaran, suara hiruk pikuk, hingga tidak mendengar
dengan jelas.
Mintora, mantera, jampi.
Minum, bdk inum.
Miok, berpaling; ummiokmiok, mudah berpaling, lembut, lemah-lembut; pamiokhon,
memalingkan sesuatu, berpaling.
Mior, buah pohon kelapa, yang masih muda.
Mira, sebutan kapada ayam jantan yang berwarna merah, jago; mira bohi, riang,
gembira, ke-heran-heranan kelihatan, tercengang.
Mis, marmismis, menipu.
Misang, musang.
Misara, hamisaraan, tanda 'ng' dalam aksara Batak.
Mise, misai, kumis (juga pada binatang).
Misti, = ingkon.
Mit, marmitmit, memikirkan se-suatu untuk menipu, memperdayakan; parmitmit,
penipu.
Mitak = songon itak.
Miul, marmiul, bersiul.

Mobe, sej pohon kayu yang buahnya dapat dimakan.


Modang, sej pohon kayu, yang kayunya putih, baik untuk kayu ramuan; modang
sanggar, sej modang.
Modar, babak belur, lemas karena kena pikul.
Modat, madat, opium, candu; marodat, mengisap candu.
Modom, = podom, tidur.
Mogang, Tuktuk Mogang, semenanjung di Danau Toba.
Mogap, megap, mati lemas dalam air, mati lemas; mate mogap, idem.
Mohop, panas; juga dalam arti kiasan; mohop ateate, panas hati, marah lih ohop.
Mojong, marmojongmojong, menurut tetapi dengan rasa enggan, berpura-pura patuh.
Mokmok, gemuk; otik hinamokmokhon, godang hinabutonghon, dengan sedikit orang
menjadi gemuk, dengan banyak orang menjadi kenyang; mokmokna i, gemuk kali.
Mol, = lam, semakin, makin lama makin.
Molngit, mamolngit, membuat supaya sangat diam.
Molo, kalau, jikalau, jika; ia molo, idem; molo tung, jika kadang-kadang, kalaupun.
Moma, bdk mona dan bona; martua mona, memulai kerja di ladang dengan baik.
Momar, melihat dengan mata liar,bdk omar.
Mombang, gambaran ayam dari ijuk dibuat secara kasar dan digantungkan dalam rumah;
mombang boru, sej anggrek, yang tergantung pada pohon kayu.
Mommon = monmon.
Momo, mudah, enteng, lunak, gampang lumat; marsimomo, menumbuk padi yang
kurang kering; momoan, suatu persembahan untuk seorang yang meninggal dan terdiri
dari makanan yang disukainya, makanan yang mudah cerna.
Momong, bodoh.
Momos, kuat, teguh, diikat, tegak, ketat; momos daging, sehat, gempal; pamomoshon,
mengikat dengan kuat, meneguhkan, mengetatkan; momos ditiop, kuat dipegang.

Mompas, bdk ompas.


Mompo, bdk ompo.
Mona, = bona; patumonaan, buah yang mula-mula keluar; juga padi; matumona eme,
mempunyai buah pertama.
Monang, menang dalam permainan atau pembelian; hamonangan, kemenangan;
parmonangan, hal mengenai menang; pamonanghon, memenangkan; siparmonang,
pemenang, orang yang menang; manghamonanghon, membawa kemenangan dari
sesuatu.
Monding,bdk onding.
Mondok, bdk ondok.
Mondut, bdk ondut.
Mong, bunyi ogung.
Monggak, membuka mulut lebar-lebar karena sangat letih msl binatang yang dikejarkejar, menganga karena letih.
Monggo, marmonggomonggo, sangat dalam mengenai air; simonggo, nama lubuk yang
dalam dunia roh; simonggo ni ari (bdk simanggua ni ari), hari sial pada parhalaan.
Monggop, bdk onggop.
Monggor, = hosom.
Mongkol, bdk ongkol; mongkol, mentah, tidak masak mengenai buah-buahan.
Mongkor, tidak masak mengenai buah-buahan. Mongkus, tidak sopan dalam kelakuan
dan makan, melahap apa saja; parpangan na mongkus, seorang yang memakan
semuanya apa yang diperolehnya.
Mongmongan, sej ogung, untuk mengumpulkan orang.
Monis, menir, pecahan beras yang sangat kecil atau sisa-sisa beras; sibola monis,
seorang yang memelah monis, demikian disebut orang kikir, orang pelit; monismonis,
bintil-bintil pada puting payudara karena infeksi.
Monjap, bdk onjap.
Monmon, ingus.

Monsak, marmonsak, berpencak; parmonsak, tukang monsak; parmonsahon, hal atau


perbuatan pencak, pengetahuan mengenai pencak.
Monsi, tikus, mencit.
Monsong, bdk onsong.
Monta, tidak sopan, biadap mengenai anak-anak.
Montok, bdk ontok.
Mora, kaya, berkeadaan; na mora, ratu: isteri raja (penyapaan), juga: orang kaya;
mamora, kaya; hamoraon, kekayaan; na mora jong, kaya sekali; na mora na gok,
idem; Simamora, nama daerah di sebelah utara; nama marga.
Morhara, bintang Capricornus.
Morhumba, bintang Akuarius, sala satu dari 12 pormesa.Mormor, huting mormor, sej
kucing; kiasan untuk orang kikir, orang pelit.
Moror, licin.
Moros, berkeinginan, berhasrat; dipatumorosi, sangat kepingin, sangat berhasrat.
Morot, bdk orot, eret.
Morpo, bdk orpo.
Morsa, sebutan untuk pulau Sumatera.
Morsaboa, nama terakhir dari 8 panggorda, lih gorda II.
Morsik, keras; pamorsik, memperkuat.
Morsoba, gambaran bintang Taurus, lembu jantan, satu dari 12 pormesa.
Mortiha, gambaran bintang Kala, satu dari 12 pormesa.
Moru, bdk oru.
Morur, berkunang-kunang penglihatan; morur huida, berkunang-kunang kulihat.
Morus = hansar, menceret, diare, murus.
Mosal, = termashur, terkenal; na mora na mosal, seorang yang termashur karena
kekayaannya, orang kaya beken.

Mose, bdk ose.


Mosok, hangus, gosong, dimakan api, terbakar; dimosokhon, di-hanguskan, dibuat jadi
arang; ndang mosok papangan api, dengan menyebut 'api' orang tidak akan membakar
mulutnya, artinya: dengan berbohong tidak membahayakan dirinya.
Mostop, gatal; mostop ateatena, dia menjadi degil, dia tidak mau.
Mosu, cepat masak, berulat; mate mosu, mati mengenai tumbuh-tumbuhan.
Motan, na so motan, tidak bisa dipercayai, tidak berguna; so motan, demikian disebut
orang yang membuat semua orang menjadi musuh dan tidak mempunyai kawan.
Motung, sej pohon kayu yang daunnya di bawah sebelah bawah putih; simotung, anjing
putih.
Mu, = mu akhiran orang kedua kata pengganti kepunyaan.
Mual, mata air, sumber; baba ni mual, mulut mata air, tempat air keluar dari tanah;
marmualmual, berbual-bual; mual haroroan, asal, titik keluar; marmual sian, berasal
dari, datang dari.
Muap, bdk uap.
Muara, muara; nama daerah di sebelah selatan Danau Toba; marmuara tu, bermuara di;
muara ni onan, semua daerah yang mempunyai satu pekan bersama.
Muatan, muatan; muatna, bisanya masuk, kelakuan (= pangalahona); parmuatna,
idem.
Muba, lih uba.
Muda, I. mudah; marhamudahon, (diparmuda), enteng; pamudahon, mempermudah.
II. muda, = molo (Angk). III. muda, nama hari ke-4; muda ni mangadop, nama hari ke11; muda ni holom, nama hari ke-18; muda ni mate, nama hari ke-15.
Mudar, darah; marmudar, berdarah; urat ni mudar, pembuluh; mudarmudar, sej
pohon yang kayunya merah.
Mudol, modal, barang-barang, kekayaan; nunga adong mudolna, sudah ada modalnya.
Mudu, marmudumuduhon, membesarkan dan mendidik, memelihara seseorang;
diparmudumudu, idem.
Mugis, nama sej sarung (dari kata: Bugis).

Muhat, bdk uhat.


Muhut, keropas, yang tidak berharga.
Mula, mula, awal, asal; mulamula, mula-mula; di mula ni mulana, pada awal sekali; di
mulana, mula-mula; parmulaan, permulaan; marmula, memulai; marmulahon,
sesuatu sebagai asal mula-mula; Mulajadi Na Bolon, dewa tertinggi yang menjadikan
dunia dan nasib manusia berada dalam tangannya.
Mulak, bdk ulak.
Muli, pulang ke rumah, kawin mengeai perempuan; pamulihon, mengawinkan seorang
anak gadis; pamuli, menyuruh pulang ke rumah, mengusir; hamulian, suaminya;
hamulimulian, sesajen yang dibawa kepada begu agar ia pergi. Mulia, mulia, indah;
marmulia, bermulia pada gelar dan sapaan; hamuliaon, kemuliaan.
Mullop, bdk ullop.
Mulmul, pasir yang halus sekali; ndang tarida mulmul, orang tidak dapat lagi
melihatnya, ia sudah lenyap.
Multik, bdk ultik.
Mumba, = muba.
Mumbang, bdk umbang.
Mumpat, bdk umpat.
Mumut, busuk, basi, msl air laut; holiholi na mumut, tulang-tulang yang mulai busuk:
juga dikatakan tentang mereka yang telah lama sakit.
Muna, mu, kata milik orang kedua jamak.
Mundala, puting susu kerbau.
Mundar, bdk undar.
Mundi, sej monyet.
Mundimundi, sebangsa lembing kecil dari kayu kurujung besi.
Mundot, bdk undot.
Mundur, bdk undur.

Munggu, munggumunggu, kayak raksasa, besar sekali mengenai manusia dan binatang.
Mungka, pungka, mula, permulaan, awal; di mungkana, permulaannya, mula-mula,
pada permulaan.
Mungkal, bdk ungkal. Mungkap, bdk ungkap.
Mungkor, mendengkur,bdk ungkor.
Mungkur, unte mungkur, nama sej jeruk; pamungkuri, tulang sayap paling atas
burung.
Mungut, bdk ungut.
Muni, marmuni, berbunyi; munimunian, ramalan dari berbagai desas-desus, tetapi
juga: pada umumnya ramalan; parmunian, pengetahuan mengenai pertanda; asa unang
marusap, unang marmuni, unang saut martahi musu i, agar dengan itu rencana yang
dibuat musuh tidak berdaya.
Munik, berbuah; marmunikmunik, bermenung, memikir-mikirkan.
Muningan, terkejut, cemas.
Munsong, berkumpul mengenai air.
Munsung, baba, moncong; munsung babi, begitulah disebut orang yang mulutnya
menonjol ke muka bagaikan muncung babi; P.B.: tu jolo tarmunsung, tu pudi tarihur,
tidak bisa kemana-mana, tidak dapat masuk atau keluar.
Munung, ornamen dari ukiran rumah atau pisau dengan kepala kerbau; parmunung,
pengukir ornamen ini.
Mur, = mol, semakin (Angk).
Mura, murah, mudah, pantas; pamurahon, membuat gampang, mempermudah;
diparhamura, mennganggap sesuatu dengan enteng. Murak, bdk urak.
Murhing, marah, bermuka masam.
Murik, marmurik, memperoleh anak mengenai binatang.
Muring, marmuringmuring, melawan, merajuk, membantah.
Muris, sisa-sisa, restan.

Murnik, parmurnihmurnihon, penyakit yang menusuk dalam tubuh msl karena cacing.
Murotok, mamurotok, berdetus, gemercik; pamurotok, hal berdetes (bdk purotok).
Muruk, marah, gusar; P.B.: tinutung bulu di dalan parbantoan, molo haroro ni
muruk, ndang niingot hamagoan, bila orang marah dia tidak lagi memikirkan apa-apa;
parmuruk, pemarah, orang yang cepat marah; marmurukmuruk, orang yang suka
marah; mamuruhi, memarahi; manghamurukkon, marah mengenai sesuatu; na ro
murukna, dia menjadi marah.
Musang, tua sekali mengenai sesuatu yang lama terletak msl anggur, padi dan menjadi
semakin baik, bdk usang.
Musar, bdk usar.
Muse, I. lagi, juga. II. muse, kelak, di kemudian hari. III. muse pe, nantilah, lain kali.
Museng, musengani, = muse.
Musim, musim; alogo musim, musim angin pasat.
Musu, musuh, lawan, bermusuh; musu ruar, musuh dari luar; lawan = musuh dalam
kampungnya sendiri; musu tihus, musuh yang terbesar; marmusu, berperang;
parmusuon, perang, peperangan; hamusuon, perang, perbuatan perang; parmusu,
prajurit, serdadu; musu tali, musuh yang cara berperangnya dengan menangkap orang
dan mengikatnya; musu bodil, musu sebenarnya dengan mempergunakan senapang.
Mutiha, mutiara, batu mulia, mestika.
Mutik, kuntum, dari mana buah berkembang.
Mutmut, permulaan, sebab-musabab perlawanan, alasan, sebab, wujud; ndang huboto
mutmutna, saya tidak dapat pemecahan tentang suatu perkara yang rumit.
Mutu, rela, rajin, berusaha sekuat-kuatnya; mutu mangalului, rajin mencari; P.B.: mutu
siborok mangalului guluan, mutu roha ni jolma hangoluan, = siborok rajin mencari
kolam, manusia rajin mencari kehidupan; cebong suntuk mencari kubangan, manusia
bingung mencari nafkah, kehidupan.
Na, I. kata pengganti penghubung; halak na hutanda, orang yang saya kenal; nasa na
adong, semua yang ada, segala sesuatu; na parjolo, yang pertama; na uli, yang bagus,
yang elok; na so uhum, hal yang tidak adil, yang tak menurut hukum; dipaboa nasida,
na so jadi hami ro, diberitahukan mereka, bahwa kami tidak jadi datang; na olo do ahu,
saya mau. II. di muka kata yang menunjukkan waktu masa lampau: na bodari, tadi
malam, semalam; na taon i, tahun yang lewat, tahun yang lampau; na taon sada, tahun
sebelum tahun yang lewat, dua tahun yang lewat; na masa onan, pekan yang terakhir,

yang lampau; nantoari, kemarin; na sogotan, tadi pagi, juga: na sogot narian. III.
akhiran kata pengganti kepunyaan orang ke tiga tunggal. IV. na, ambillah ini (diberikan
sesuatu kepada orang).
Naba = maba.
Nabar, = mabar.
Na bodari, tadi malam,bdk bot.
Nabung, marnabung, mencukur; manganabung, mencukur, menggundul; raut
parnabung, pisau cukur; P.B.: tajom pe raut parnabung, tajoman do butuha na male,
betapapun tajamnya pisau cukur, lebih tajam lagi perut yang lapar.
Nada, = indang, indadong.
Nae, I. (dari ina ni), ibu si; kata ini ditempatkan di muka nama anak tertua untuk
menyebut nama ibu (sama dengan ama); nae Togar, ibu si Togar; sebagai pengganti nae:
nan dan nai.
Naek, naik, mendaki, memanjat; manaek, naik; boru manaek = boru maiturun; naek
sorga, bertambah meningkat mengenai kekayaan dan hormat, bertambah pangkat; lam tu
naekna, menambah terus-menerus, semakin bertambah, semakin meningkat;
panaekhon, menaiki (= dipanaek); hanaehan, tempat naik, tempat yang didaki; sideang
hanaehan, tangga; patimbo hanaehan, pabagas hadabuan, meninggikan kenaikan,
memperdalam kejatuhan; kesombongan; naeknaek, lutut kaki belakang ternak sebagai
tangga anak-anak untuk menunggang kerbau.
Naeng, (juga: naing), akan, mau, hendak, ingin, berniat; naeng ro udan, akan datang
hujan; naeng tudia ho, engkau mau kemana? hendak kemana kau?; naeng neang,
perempuan mau ringan, mau bersalin; naeng tangis, mau menangis; naengnaeng, mau,
sedang, hendak.
Naengan, lih ingan II.
Naga, ular yang legendaris; naga padoha, ular yang menghancurkan bumi setelah baru saja dijadikan dan kemudian dibelenggu di bawah bumi dan
sekarang menimbulkan gempa; Boru Saniang Naga, dewi air (begu legendaris); sisik
nagaon, mempunyai penyakit tertentu pada mana kulit menjadi bersisik.
Nagari, = bangso.
Nagori, I. = nagari. II. sinagori, jari manis.

Nahit, menyala; nahit sahitna, penyakitnya bertambah parah, akut penyakitnya kambuh;
manganahiti, menyalakan, menjangkit; panahit, menjangkit, menyalakan; sinahiton, =
hau (And).
Nahoda, = induk.
Nai, I. = nae. II. dihubungkan = nari msl sadanai, satu lagi; piga nai? berapa lagi?.
Naing, = naeng.
Naingan on, bdk ingan II.
Nala, nyala; marnalanala, bernyala-nyala mengenai api, api yang marak.
Nalnal, terang, jelas, dapat dilihat.
Nalom, merasa senang dengan nasibnya, penuh kepercayaan yang kuat, yakin sekali,
pasrah, tawakal; nalom ni roha, kepercayaan yang kuat, tabah, pasrah;
marhanalomhon, = (diparhanalom), harap akan, merasa senang dengan sesuatu;
mananalom, mengingini sesuatu; mananalom tu indahan, hidup hanya dari nasi, sudah
puas hanya dapat nasi; mananalom tu Debata, hidup hanya atas karunia Tuhan, pasrah
pada Allah, berharap kepada Allah.
Nama, lagi, masih, hanya, sa-ja, cuma, semata; ise nama ta-ding, siapa yang lagi
tinggal? siapa cuma yang tinggal?; tolu nama, hanya tiga lagi; tudia nama ahu, kemana
gerangan saya pergi? kemana aku lagi? Namadu, lih lamadu II.
Namboru, dari ina ni boru, saudara perempuan ayah; anak ni namboru, kekasih.
Demikian dikatakan isteri terhadap suaminya atau seorang gadis kepada seorang pemuda,
yang boleh diambilnya dan yang disukainya.
Nambur, bintik-bintik air yang melekat pada rerumputan di pa-gi hari; hona nambur,
berembun, kena embun.
Nambura, (dari na imbaru), belum lama, belum begitu lama, barusan, baru saja.
Nami, akhiran kata milik orang pertama, jamak, bila yang disapa itu tidak termasuk di
dalamnya, kami.
Namnam, manganamnam, merasai, mencicipi dengan bibir.
Nampuna, yang punya, pemilik; bdk puna.
Namun, I. = asal, namun, bila hanya, asalkan, tetapi. II. = gok, cukup, penuh.
Nan, = nae I, nai.

Nana, nanah; marnana, bernanah.


Nanam, marnanam, memanah, mengunyah, menggigit; mangananam, mengunyah
sesuatu, makan sesuatu; parnanam, gigi, penggigit.
Nandigan, kapan, menanya sesuatu yang sudah lampau, bdk andigan.
Nang, I. pun, juga, lagi, pula, jikalau, bahkan, biarpun walaupun; nang pe, idem; nang pe hujou ho, ndang ro ho,
walaupun saya memanggilmu, engkau toh tidak datang; nang... nang, baik.... maupun;
nang hangoluan, nang hamatean, baik hidup maupun mati. II. panangnang, banyak
makan.
Nanget, halus, merdu, perlahan, lambat; nangetnanget, perlahan-lahan, hati-hati.
Nanggar, martil besar, pemukul besar; batu nanggar jati, batu ajaib yang legendaris,
dari situ orang dapat menaik ke benua atas.
Nanggaring, kemarau berkepanjangan, keadaan kering terus menerus.
Nanggir, terus-menerus kering mengenai cuaca.
Nanggo, pun, juga, bahkan, walaupun hanya malahan; nanggo sada ndang adong,
satupun tidak ada; lehon ma tu ahu nanggo dua kibung, berikanlah walaupun hanya
dua saja kepadaku.
Nangka, biji dalam buah pinasa; juga pinangka, di Angkola: pinasa; batu nangka =
batu pinangka.
Nangkar, marnangkarnangkar, sendirian, mengenai seseorang, yang tidak dipeduli oleh
siapapun, yang tidak diindahkan, bdk: sangkar.
Nangkat, peluru, sumpitan; parnangkatan, tempat (tas) sumpitan.
Nangkin, tadi, barusan; bdk angkin; nangkiningan, idem.
Nangkir, akal, kecerdikan; masitaon nangkirna, saling melawan dengan kata-kata.
Nangkoda, = nahoda.
Nangkok, mendaki, menaiki, menanjak; manganangkohi, menaiki, mendaki sesuatu;
panangkokhon, membawa ke atas, sesuatu yang mudah dikerjakan, dipersulit lagi;
nangkohan, lereng, tampat yang curam, tanjakan.
Nangon, marnangon, kuat, berguna, bermanfaat, berkhasiat.

Naning, sej penyengat besar.


Nannoing, = nangkin, tadi, barusan.
Nannon, tadi, barusan bdk annon.
Nantalili, = lili.
Nanton = na tu on, mari kesini, berikan kesini.
Nantorabingan = nantuari sada, kemarin dulu.
Nantuari, kemarin, bdk ari.
Nantulang, (dari ina tulang); isteri tulang.
Nantulasi, sej tanaman yang kalau dipegang menimbulkan rasa gatal.
Nantunggutiga, = dalihan na tolu, tiga tungku dalam bahasa datu.
Nanturge = anturge.
Napa, pupuk kandang, kotoran ternak; manganapai, memupuk tanah.
Nape = dape, dope, lagi.
Napnap, manganapnap parmidaan, penglihatan yang kabur, melihat samar-samar.
Napu, subur mengenai tanah; = napa.
Napuran, (dari na hapuran, apa yang dicampur dengan kapur), sirih, daun dirih;
marnapuran, makan sirih; P.B.: napuran tanotano na sinuan di onan, manumpak
Debata dipaganda parbinotoan; napuran huta napuran si Poholon, na hurang rupa
sipaotootoon, sirih pekarangan ditanam di pekan, dengan ridho Allah bertambah
pengetahuan; sirih tanah ada di Sipoholon, yang kurang pandai, biasa jadi objek
penipuan.
Nare, mari, datanglah kesini, seruan kepada anak-anak; nare huabing, mari ke
ampuanku.
Nari, akhiran kata, lagi, juga: nai; sadanari (sadanai), satu lagi; piganari, berapa lagi;
sahalinari, sekali lagi; duahalaknari, dua orang lagi; satongkinnari, sebentar lagi;
duapulu ringgitnari, duapuluh ringgit lagi.
Nariti, selatan daya, barat daya (penjuru angin).
Naroko, api naroko, api neraka.

Naruso, sej pisau.


Nasa, I. seluruh, semua, segala; nasa na, semuanya yang , segala sesuatu yang; nasa na
manggulmit, semuanya yang bergerak, hidup; nasa ragam ni hau, semua jenis pohon
kayu. II. na sa, sebesar; na sahorbo, sebesar kerbau; na sa on (na sa i), sebesar ini,
segini, segitu; na sai laon, beberapa waktu yang lama, dahulu; nasanasa on, sebesar ini,
segini-gini ini, sebegini besar.
Nasi, = indahan, nasi (And); marbunga nasi = na duma, makmur, berkecukupan.
Nasida, kata pengganti orang ketiga jamak: mereka; sebagai kata halus, juga dipakai
untuk kata pengganti orang ketiga tunggal; juga sebagai akhiran kata milik orang ketiga
jamak.
Nat, = manat, hati-hati, cermat.
Nata, lain kali, sekali ini biarlah begitu; nata pe, idem juga: umum, nyata sudah lama
diketahui; so nata, tidak diketahui.
Natar, terbuka, nampak jelas, dapat dilihat dengan terang.
Natarhona, = barani; ise ma natarhona mandok soara di adopan ni raja sangap,
siapa yang sok berani bersuara dihadapan raja itu? ise ma natarhona mandagar
harugian na sai godang, siapa yang sok jago membayar kerugian sebesar itu?
Naung, (dari: na dung) sudah, yang telah, sesudah berlangsung; naung sidung, yang
telah siap dibuat; raja naung pinabangkit, raja yang sudah diangkat, yang telah
dinobatkan;
naung jinalo, apa yang sudah diterima.
Nda, dari inda, I. kan, bukankah, bukan, dalam pertanyaan yang mengharapkan jawaban
positip; nda ho do na hugonghon i, bukankah engkau yang saya undang? nda i? bukan?
bukankah begitu? II. kecuali bila, selain, jika tidak; ndang adong haposanku nda holan
raja, saya tidak punyai perlindungan selain raja; ise na begu nda ulubalang i, siapa
yang berani perkasa, kalau tidak pahlawan itu?
Ndada, = indada, tidak, bukan.
Ndadong, = indang adong.
Ndang, = indang, tidak.
Ndangana, tidak.
Nde on, = indeon.

Ndi, = indi.
Ndingkon, lih ingkon.
Ne, I. hampir, kira-kira; matemate ne, hampir-hampir mati; sahat ne, hampir sampai. II.
cepat! lekas! laho ma ne, pergilah cepat, cepat!
Nean, = nian.
Neang, ringan, gampang dibawa, mudah; roha na neang, kesemberonoan, memandang
enteng, bersikap pandang enteng; neang roha, menganggap enteng; paneanghon,
meringankan, membuat enteng; marsineang di, berlaku semberono dengan; martahi
neang, mau bersalin, hampir tiba saatnya untuk melahirkan. Nehet, marnehetnehet,
menyala, terbakar perlahan-lahan tanpa menyala; juga mengenai pertempuran dan
dendam: perlahan tapi pasti berkembang.
Neme, panemenemeon, marah terhadap seseorang.
Nemnem, tabah, sabar; sinemnem urukuruk, lembut, halus, dikatakan mengenai orang
yang mengetahui memilih kata-katanya sehingga merupakan tulang daun lidi yang
semakin bertambah halus.
Nene, = tongtong; udan nene, hujan perlahan-lahan tetapi terus-menerus dan oleh
karenanya menembus; panenehon, mengerjakan sesuatu tanpa berhenti, terus-menerus.
Nenep, = lelap; tarnenep, = tarlalap, tertidur, terlelap.
Neng, nengneng, = jugul; dinengnengi, berulang-ulang meminta, mengajak.
Nengan = ningan, lih ingan II.
Nenganenga, bdk tenga.
Nengel, tuli, pekak; diparnengelnengeli, berbuat seolah-olah tuli, pura-pura tuli; dipanengelnengel, menyebut orang tuli, menanyakannya apa ia tuli.
Nepnep, panepnephon, membinasakan, merusakkan, menghancur leburkan sampai
habis; mangunepnep, putus harapan, tidak ada lagi yang dapat diharapkan.
Nepo, marneponepo, pening, pusing; menepe, semuanya keli
hatan campur baur.
Ngadol, gigi geraham.

Ngae, berair-air mengenai um-bi-umbian dan buah-buahan: lawan: holpu.


Nangaetan, letih, cape, lelah.
Ngaik, marngaik, menyalak, menggonggong, meraung mengenai anjing.
Ngair, = ngais.
Ngais, rasa dingin pada gigi msl sewaktu menggigit mentimun.
Ngak, marngangak, tertawa terbahak-bahak.
Ngaknguk, berbicara keras tetapi tidak jelas, tak jelas artikulasi.
Ngal, tidak cukup, terbengkalai, tidak sampai, tanggung, gantung; rusuk na ngal, rusukrusuk yang pendek; dolok na ngal, bukit; ulaon na ngal, pekerjaan yang tidak siap,
terbengkalai; ngal hosa, sulit bernafas, tersengal nafas; hangalan, keadaan sesuatu yang
kurang; kekurangan, cacad, ketiadaan; padaohon hangalan, mempersembahkan kurban
untuk seorang pemuda/pemudi, yang tidak berhasil mencari teman hidupnya, membuat
sesajen membuang sial agar cepat kawin.
Ngali, dingin; ngali ni ari, hal dingin, sejuk, kedinginan; ari ngali, musim dingin;
ngalian, kedinginan.
Ngaltok, gampang digigit, mudah dikunyah. Ngalu, marngalu, memamah biak;
dingalungalui, memamah biak berulang-ulang.
Ngalut, berat sekali, lelah sekali, payah dikerjakan; hangaluton, kesakitan, penderitaan, jerih payah, perjuangan.
Ngamngam, marngamngam, mengunyah, menggigit bdk nanam.
Ngangang, terbabang, terbuka lebar-lebar msl kuburan yang kosong, tidak berisi
mengenai padi; panganganghon, membuka lebar-lebar msl mulut.
Ngao, murung, sendu, merasa sepi.
Ngaol, ngaolan, beku, letih mengenai tangan dan kaki.
Ngaor, = ngaur.
Ngarip, tarngarip, kena gores.
Ngarngar, pecah-pecahan.

Ngarok, bergersak gigi msl sewaktu makan ketimun.


Ngatngat, marngatngati, menggerogoti mengenai sesuatu yang belum masak.
Ngauk, marngauk, roboh, jatuh sambil mengeluh.
Ngaur, marngaur, mengaum mengenai harimau.
Ngeat, bengkok, lekuk; marngengeatan, pegal-pegal mengenai anggota gerak badan.
Ngelngel, = jugul.
Ngendul,ngilu, salah urat.
Ngelsu, = ngilsu.
Ngenge, cacar, ruam cacar; marngenge, berpenyakit cacar; ngenge basa, cacar angin,
cacar air; ngenge bajaure, penyakit campak; ngenge godang, poken; ngenge sigundal,
cacar besar dan banyak sekali; ngenge tahutahu, campak.
Ngengeng, marngengeng, berdengung mengenai insek, berdesingan mengenai peluru.
Ngengngeng, = jengkel.
Ngensuk, = ngensut.
Ngensut, marngensutngensut, menggersik.
Ngeok, maengeok, gemuruh dalam perut.
Ngeong, marngeongngeong, mengeong mengenai kucing; parngeong, hal mengeong,
cara mengeong mengenai kucing.
Ngeor, marngeorngeor, mendahak.
Ngeos, tiruan bunyi mengenai desingan peluru; patungeos, berdesingan.
Ngernger, lambat, perlahan-lahan, hati-hati; ngernger adong pinaimana, hatop adong
pinareakna, lambat ada yang mau ditunggu, cepat ada yang mau dikejar, kedua-duanya
ada kegunaan; pangerngerhon, memperlambat mengenai kecepatan.
Ngesnges, ngesngesan, mendesah.
Ngeuk, marngeuk, berdesar, mendesit. Ngiak, marngiakngiak, memeking, berkaingkaing, bunyi yang dibuat babi; menangis me-ngenai anak-anak.

Ngiar, terik, bernyala-nyala, membakar dengan sangat; ngiar ari, matahari membakar,
terik; marngiarngiar mohopna, panas menyala; pangiar soara, menyaringkan soara.
Ngilngil, pangilngil, menampakkan gigi.
Ngilu, perasaan gigi kalau makan sesuatu yang asam; ngilu ipon mangangkupi ho, tidak
enak bergaul dengan engkau.
Ngilut, ngilu, kaku mengenai sendi-sendi; marngilutan dagingna, seluruh badannya
kaku, linu; hangiluton, kekakuan, kelinuan.
Ngingi, gigi; ngingi ni hudali, gigi cangkol Batak dari besi, gigi garut; ngingi ni pen,
pen waja, mata pena.
Nginging, marnginging, berbunyi dalam telinga, bunyi berdesing dalam telinga.
Ngingis, marngingis, berdesar mengenai benda-benda yang dibuang.
Ngiok, marngiokngiok, mengaduh, mengerang karena sakit.
Ngirngir, tua mengenai pohon kayu; ngirngiran, tua.
Ngitngit, ngengat; ngitngiton, dimakan ngengat.
Ngiul, marngiul, bersiul-siul dengan mulut.
Ngiung, marngiungngiung, menangis terngiang-ngiang mengenai anak-anak.
Ngoa, marngoangoa, menangis mengenai anak-anak.
Ngok, tarngok, menjadi tidak sadar, menjadi pingsan, pingsan karena terjatuh.
Ngoli, urat na ngoli, kain sutera (dari Aceh).
Ngolngol, berlangsung lama, berlama-lama, berkepanjangan; na nia ngolngolna, agak
panjang, lumayan panjang; parngolngol, berjalan-jalan kemana-mana dengan perasaan
ragu-ragu; ngolngolan, terpaksa menunggu lama, bosan dan marah karena itu, menunggu
lama-lama.
Ngolu, hidup, kehidupan, kekuatan hidup, hayat; ndang adong ngolu ni baoa, laki-laki
itu adalah impoten, lemah syawat; parngolu, yang memberi hidup, hidup; mangolu,
hidup; nasa na mangolu, segala sesuatu yang hidup; andorang (tagan) di ngoluna, di
masa hayatnya, sewaktu dia hidup; pangoluhon, menghidupkan, membiarkan hidup,
memelihara; sipangolu, yang mengidupkan; hangoluan, kehidupan, nafkah, makanan;
juga dalam arti kiasan: kehamilan; adong do hangoluanna, dia hamil; marhangoluan,
hamil; hangoluan, hidup ini; manghangoluhon, memakai sesuatu sebagai mata
pencaharian, memakai sesuatu dengan itikad kebaikan, menghayati.

Ngombas, bdk ombas.


Ngomngom, = sonson, dekat di hadapan seseorang, ada di depan mata; pangomngom,
mendekatkan.
Ngognar, bunyi gendang yang retak; mengucapkan omong kosong, bingung.
Ngongong, diam, tidak berbuat apa-apa, tidak bergerak, berhenti; nunga ngongong, ia
sudah mati; marngongngong, berdengung mengenai bunyi serangga yang terbang dan
banyak jumlahnya.
Ngongos, marngongos, berdesing mengenai angin.
Ngorik, marngorik, kertak su-ara gigi.
Ngorngor, dengan diam-diam dan perlahan-lahan tetapi terus berjalan, tidak padam msl
kayuyang terbakar selalu; tidak senang, bersungut-sungut karena penderitaan yang tidak
berat; ngorgor do mohopna, mengenai seorang pasien: panas badan sudah stabil;
ngorgor roha, sering resah, selalu murung, merasa prihatin.
Ngorom, patungoromon, mengaum, mengenai binatang-binatang buas.
Ngosngos, tindih menindih; patungosngos, menggigit geraham karena mau mati atau
karena sakit sekali, mendengusdengus.
Ngot, bangun, bangkit.
Ngotngot, berlama-lama menderita, terus menerus sakit mengenai luka kecil tetapi pedih;
P.B: landit porhot gota ni simargalagala, hansit ngotngot, naung adong jumadi
soada, orang tidak tahu ataukah getah dari simargalagala harus disebut licin atau kasar,
tetaplah susah hati kalau menjadi tak berguna apa yang dimiliki; ngotngot partangis,
tersedan-sedan karena susah hati; ngotngotan roha, tidak dapat mengatasi kesedihan
hati, pilu rasa dada.
Nguengue, marnguengue, menguak (kerbau); P.B.: ia marsadasada horbo, nguengue,
ia dung ro donganna, diuge, kalau hanya seekor kerbau maka ia menguak, bila datang
kawannya, maka ia menanduk.
Nguk, dengan kata ini si ibu membantu anaknya membuang air besar; nguknguk,
marnguknguk, membuang air besar yang sulit mengenai anak-anak.
Ngukngak, = ngaknguk.
Nguknguk, menokok.
Ngulngul, berbicara melalui hidung.

Ngumngam, tidak harmonis, tidak serasi bunyinya, juga tentang kata-kata yang tidak
sesuai pada pengadilan.
Ngungu, bisu, membisu, bungkem; mangungu, berbisu, dalam keadaan bisu.
Ngungung, marngungung, bunyi gemertap mengenai hujan yang mendekat.
Ngungus, marngungus, menderam mengenai babi.
Ngurngar, bericara nyaring, membikin ribut. Ngusngus, mangusngus, makan buah dari
tangan.
Ni, I. menunjukkan adanya kaitan dengan genitif; sebagai kata benda atau kata pengganti
yang berbentuk pasip: oleh, dari msl; na nilehon ni raja i, yang diberikan oleh raja itu;
di jolo ni, di muka; di atas ni, di atas; angkup ni i, lagi pula, apa lagi; di balik ni, di
baliknya, lagi pula, apalagi; II. prefiks atau infiks, yaitu awalan gabungan dari na + di,
yang di; nilehon, diberikan; binoan, dibawa, yang dibawa. III. kata penunjuk tempat:
dengan mulut dan bibir ke muka: ni on, yang ini.
Nia, na nia, na ia, agak banyak, lumayan banyak; na nia toropna, lumayan banyak
orangnya; na nia lehetna, bagus betul, baik; na nia lelengna, agak lama, lumayan lama.
Nian, sebenarnya, kiranya, agaknya, sebaiknya (sering ka-ta lawan: alai, = tetapi);
sintong do nian hatam, alai ... yang kaukatakan itu sebenarnya benar, tetapi....; on do
nian lapatanna, ini arti sebenarnya; i ma nian, harusnya itu.
Niang, marniang, kurus; P.B.: marniang inana dionsopi anakna, ibunya menjadi kurus
kalau anak-anaknya menetek, induknya harus dihisapi anaknya; manganiangi,
nampaknya kurus (karena susah pikirannya).
Nida, marnida, lih ida.
Niho, nihoniho, pemberitahuan, pemberitaan, pengumuman; soada
nihoniho, tanpa pemberitaan sebelumnya; panihohon, mengingatkan seseorang
mengenai sesuatu, menegur.
Nilo, marnilonilo, bercahaya, berkilat-kilat, bersinar-sinar, berkilau-kilauan; alamat
parniloniloan, tempat yang sering dikunjungi orang (And).
Nimbur, marnimburnimbur, memperoleh kulit angsa karena kedinginan.
Nimung, manimungnimung, bdk jimung.
Ning, pokok kata dalam bentuk ini tidak dipakai lagi; ningku, kataku; ninmu,
katakanlah, katamu; ninna, katanya; ninta, kata kita; ninna hai, kata kami; ninna hamu,
kata kamu; ninna nasida, kata mereka; ninta ma jolo, kita katakan dulu, mari kita

mengatakan; ningon, begitu harus dikatakan; ninna roha, dipikir orang, orang sangka
begitu, maksud hati; ninna rohangku dibagasan, saya pikir, saya sangka dalam hati,
maksud hatiku; ninna halak, begitu kata orang , dibilang orang.
Ningan, barusan tadi terjadi, lih ingan II.
Ninggala, bajak, luku; marninggala, membajak; P.B.: ndang tarpaninggalahon bara,
tarpoulos sangkotan, tidak bisa membajak kalau kosong kandang, tidak bisa berpakaian
dari gantungan kain yang kosong, artinya: tidak bisa bermegah-megah atas kekayaan
yang hilang.
Ninggiran, tinggiran, tongkol kayu dalam mana gigi dan tangkai hudali diikat.
Ninggolan, sepotong kayu yang kuat keras.
Ninggor, balok yang menopang bubungan; pinoringgor, dihiasi dengan ukiran.
Ningkhon = ningon I.
Ningon, I. ingkon, harus. II. lih ning.
Ningot, marningot, lih ingot.
Nini, cicit, cucu seorang anak laki-laki.
Ninna, bdk ning.
Nipi, mimpi bdk ipi.
Nipis, tipis, halus; marnipis, bertammbah tipis, menipis; hanipisan, kaki yang berluka
karena banyak berjalan; panipishon, menipiskan.
Niru = tuak (Angk).
Nitak, bdk itak.
Nituna, satu dari 12 pormesa (sistem perbintangan).
Nok, terlelap, nyenyak tidur, pulas; nok matana, dia nyenyak tidur.
Noli, = hali (loni), kali, berkali-kali.
Nolnol, pelotot, tertuju, terarah ke; nolnol matana, matanya diarahkan secara lebar-lebar
ke sesuatu; manganolnol, mengamat-amati sesuatu, merenung sesuatu, memelototi.
Noma (lih doma) = nama, hanya (Angk)

Nona, meracau, berfantasi.


Nonang, percakapan, obrolan, perbincangan, omongan yang ramah tamah, cengkerama,
obrolan; marnonangnonang, bercakap-cakap secara ramah tamah, berbincang-bincang.
Nonap, musim penghujan; taon nonap, idem.
Nonar, terang, jelas mengenai kata-kata.
Nongnong, manongnong, terbenam, basah, tenggelam; manganongnong,
membenamkan, menenggelamkan; manganongnongi, ken-cing (kata halus untuk anakanak yang kencing.
Noni, panjang, asyik, berkepanjangan; marnoninoni, berlama-lama, berkepanjangan
bicara; simarnoninoni = tatataganing.
Nono, I. cicit, cucu anak perempuan; marnini marnono, punya cicit dari putera maupun
puteri. II. mengantuk; nono matangku, saya mengantuk, mengantuk mataku; tarnono,
mengantuk; ndang tarnono matangku, saya tidak dapat tidur. III. marnonehon
(diparnonohon), menunjukkan kerja atau jalan kepada seseorang dengan turut menyertainya.
Nonor, persis menurut urutan dan satu katapun tidak boleh diubah.
Nop, = pos; ndang nop rohana, ia tidak senang, puas; hanopan, = haposan. Nosan,
kuat, rajin, berguna; marnosan, rajin, berguna, bermanfaat, telaten, berbobot; parnosan,
daya kerja.
Notnot, panotnoti (dipanotnoti), memandang kepada orang, selalu memandang kepada
seseorang.
Nuaeng, = nuaning, sekarang.
Nuangen, nuangin, sekarang.
Numma, = nunga.
Numaeng, sekarang.
Nung, = dung; nungi (nungni) = dung i; nungma, = nunga.
Nunga, sudah, sekarang, menunjukkan terlaksananya sesuatu yang lampau; nunga sahat
raja i, raja itu sudah tiba; nunga huboto i, saya telah mengetahuinya.
Nungir, manunungiron, bdk tungir.

Nungkarnangkir, ari nungkarnangkir, hari sial pada parhalaan.


Nungnung, manganungnung, menegur seseorang, mengingatkan, menyepitkan orang
yang dicurigai.
Nunu, patununu, berbisik-bisik, mengomel mengenai banyak orang.
Nunut, selalu, bertekun, ulet, tidak terlalu banyak sekaligus; nunut do siraja ni
ompuna, ketekunan pangkal maju; manganunuti (dinunuti), bertekun kerja; ulaon
nunut, pekerjaan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Nurnur, begu nurnur, hantu jahat, roh-roh orang mati yang sewaktu membuat peti mati
tidak diukur tubuhnya. Ya sangat besar dan menakutkan orang terutama perempuanperempuan yang hamil yang membuat mereka ini keguguran.
O, seru tanda heran: oh! juga di muka: ale; o ale.
Oa, maroaoa = marngoangoa, menangis mengenai anak kecil.
Oak, moak, muntah; mangoakhon na pinangan, memuntahkan.
Oat, mudah dibengkokkan mengenai galah yang panjang.
Oban, maroban, = mamboan (Angk).
Obang, penyakit buah pinggang, penyakit ginjal, batu buah pinggang (= sahit raja);
obangon, berpenyakit buah pinggang, bepenyakit ginjal.
Obok, obat penangkal terhadap obat-obatan atau aji, obat penawar; pangobohi,
penangkal; mangobohi, memberikan obat penangkal.
Obol, lih hobol.
Obuk, rambut, rambut kepala; obuhon, berambut; parindahanan na obuhon, arti
sembunyi untuk peracun, orang yang suka meracuni.
Odal, mangodali, menyimpan, disimpan baik-baik; pangodali, baju bagian bawah.
Odangodang, pelapis halus emas yang ditempel di tepi gigi atas.
Odap, gendang kecil yang kedua sisi ditutup dengan kulit; mangodapi, memukul dengan
ke-ras seperti pada gendang odap.
Odo, mangodo, menuntut hak; pangodoan, suatu jumlah uang, yang harus dibayar, agar
orang lain tidak bisa membeli barang itu, uang panjar.

Odon, mangodon, menekan supaya keluar msl buang air besar, seorang bayi yang keluar
dari rahim ibunya; mangodonhon, menekan sesuatu dengan keras dari atas ke bawah;
taliodonodon, tali yang menahan muatan yang dibawa menurun gunung. Tali ini diikat di
belakang supaya muatan itu jangan terlalu kuat menarik ke bawah.
Odong, modong, tinggal, bersisa; ndang modong, tidak bersisa; paodong, biarkan;
paodonghon, dibiarkan sebagaimana keadaannya, menjaga, memelihara; raja odong, =
ilik.
Odop, marsiodop, disewakan, sewa-menyewa.
Odor, marodor, dalam keadaan berbaris, beriring, berjalan yang satu di belakang yang
lain bdk udur.
Odot, mangodothon, menekan dengan tangan atau perkakas.
Oe, seruan tanda bersusah hati dan keheran-heranan: oh! aduh!
Oga, mangogai, mengancam seseorang, menantang, membentak-bentak; ogaoga,
ancaman, bentakan; ogaoga, mengancam, menantang.
Ogap, mogap, megap, lemas, ma-ti lemas di air; mogap roha, bingung; mangogapi,
membingungkan seseorang dengan banyak kata, membentak, menghardiki.
Ogol, mogologol, payah maju di jalan buruk.
Ogos, mangogos, menggosok, menggesek; tarogos, tergesek, melukai diri dengan
menggeser, kena gesek kulit.
Ogung, gong, gung, gung terdiri dari: oloan, panonggahi, doal, panggora;
ogungogung, gong kayu untuk anak-anak; mangogungi, memukul gong untuk
menghormati orang mati atau tamu; dao sitopa ogung, daoan ma ho, jauh-jauh penempa
gong, lebih jauh lagi kau.
Ohop, mohop, panas, hangat, kepanasan; ndang tartaon ohopna, (mohopna), tidak
tertahan panasnya; diohopi api, dipanasi api.
Ohot, ohot manghuling, perlahan dan sulit berbicara mengenai orang yang tidak tahu
memulai berbicara.
Oi, seruan: oh!
Oingoing, moingoing, menceriterakan sesuatu dengan jalan menyanyi msl turiturian
(cerita, dongeng) seperti yang dilakukan oleh datu, recitatif.

Ojak, mapan, sudah mendapat tempat pasti, berkediaman, berdiri atas; mangojakhon,
mendirikan msl sebuah desa, harajaon; ojakhon, stop, belalah dirim, patokkan;
paojakhon, mendirikan, menguatkan, menetapkan, membuat fundamen, menempatkan
ojahan, fundamen, tanah kuat, alas, fundasi, alas, basis, dasar; haojahan, idem.
Ojal, mojal, habis tenaga karena keletihan.
Ojap, mojap, mengurut.
Ojot, mojot, tiba-tiba berhenti, mandek; mojotmojot, tersangkut, tidak dapat diteruskan,
tersendat-sendat; paojothon, menghentikan; mangojot, menghambat, menghalanghalangi.
Ojung, parau ojung, solu besar, kapal perang.
Ok, sulit untuk ditelan msl tepung; ok do rohangku, agak sulit untuk saya; ohan, tidak
bisa ditelan karena makanan tidak lincin; juga tong yang sulit diisi karena ada angin di
dalamnya.
Oku mangoku, mengaku.
Ola, bagian; ola ni na mate, daging yang diberikan sewaktu penguburan orang mati;
marolahon (diparola), membagi-bagi.
Olak, molakoak, sulit menarik nafas.
Olang, mangolang, memisahkan, mengecualikan, melepaskan; si anu niolang, kecuali si
anu; olangolang, penceraian, ruangan yang dipisahkan.
Olas, daging ternak yang mati msl karena sakit, bukan karena dipotong; juhut olas,
daging ternak yang mati; mate molas, mati dalam rahim ibunya mengenai manusia dan
binatang.
Olat, I. watas, batas, garis pisah; olatolat, tanda, batas, garis pisah; olat ni, kata depan:
mula dari, sejak, hingga di; olat ni on, mulai dari sini, sampai disini; olat ni on tu
ginjang, (tu joloan on), mulai dari sekarang, hingga nanti; olat ni ari adui, sampai hari
itu; olat ni palak ni patna ro di pakpak uluna, dari telapak kaki sampai ubun-ubun. II.
Mangolati, menghalangi, menahan; mangolat pinahan, menggembalakan ternak,
menggiring ternak, mengusir ternak; pangolat, nama garis kecil pada Aksara Batak yang
menandakan hilangnya bunyi "a" pada huruf mati (= panongon).
Ole, moleole, (= meoleol), tidak tentu, tidak tetap, selalu berubah-ubah; simoleole,
plinplan, orang yang gampang berubah, yang berpendirian ti-dak tetap.
Olgap, molgapmolgap, pendek napas, sulit bernapas, mengenai seorang yang mau mati.

Olhang, olhangolhang, molhangolhang, membatuk rejan.


Oli,mangoli, kawin mengenai laki-laki; menikahi perempuan; pangoli, mas kawin,
pengantin laki-laki; pangolihon, mengawinkan (putra); na nioli, isteri, bini, yang
dinikahi; na huoli, isteriku, biniku.
Ollip, = holip; marolipolip, bersembunyi.
Ollok, mangollok, bersetubuh, menyetubuhi, bersanggama.
Olo, setuju, menurut, dengan kata ini dinyatakan ya; olo ma tutu, ya benar, benarlah itu;
mangoloi, menuruti, mentaati, menyetujui; diparolooloi, di turutnya; pangoloion, hal
menurut, mentaati, ketaatan, persetujuan; mangolohon, meng-hendaki sesuatu,
menyetujui; parhata oloan, orang yang harus ditaati, pembicara panutan;
masipaolooloan, saling menurut, saling mentaati, saling memahami; ogung oloan, gong
besar dalam orkes Batak, gong pemula.
Olol, I. sej lalat; P.B: olol maranak naning, lalat beranakkan penyengat, artinya: orang
yang kecil beroleh anak laki-laki yang besar. II. maruolol, bunyi pekak mengenai
genderang.
Olom, manolom, memegang, memendam dalam hati.
Olong, dungu, bodoh, tidak pandai, tidak lincah.
Olop, I. tempik sorak, aplus; soara olopolop, seruan gembira, ucapan tanda menyetujui;
mangan indahan olopolop, mengadakan makanan pesta msl pada kelahiran anak lakilaki; mangolophon, menyoraki seseorang, menyetujui. II. olopolop ni suhut, = jambar,
bagian yang diterima kaum kerabat yang terdekat, anak perempuan yang terdekat
sewaktu pernikahannya; indahan olopolop, makanan yang diterima oleh laki-laki
sekampung pada hari lahirnya seorang bayi.
Olos, = iris.
Olsap, molsapolsap, mengantuk mengenai orang yang mau tidur; mati molsap, mati
kelaparan.
Oltik, = moltikoltik, mempunyai hanya sedikit saja lagi kehidupan, dalam keadaan
sekarat. Olting, saolting, sedikit.
Oltuk, moltuholtuk, empuk, enak rasanya (buah-buahan, ubi).
Oma, sej rumput yang cocok makanan kuda; simaromaoma, sej rumput yang rupanya
seperti oma, tetapi kurang baik.
Omang, mangomang, melarang, mendiamkan, merintangi.

Omar, mangomar, berputar-putar mengenai mata, mata meliar; mata mangomar, mata
yang mengancam; diomarhon matana, diputar-putarkannya matanya, di-sorotkan
matanya kemana-mana.
Omas, emas, = mas.
Omat, tertutup; mangomat, menutup; simbora pangomat, sej ajimat yang dapat
menghindarkan agar senapang musuh tidak mengenai, ajimat kebal.
Omba, I. beristirahat, berhenti; ndang marnaomba alogo, angin tidak berhenti, tidak
henti-hentinya angin; paomba, beristirahat, berhenti. II. ombaomba, pantat (kurang
halus), kata yang lebih halus: hundulan.
Ombak, hudali ombak, mencangkul yang bergigi tiga; mangombak, mencangkul.
Ombar, mangombarombar, melintasi.
Ombas, termin, waktu singkat mengenai pekerjaan selama dapat dikerjakan sekali jalan
tanpa berhenti, jadi beberapa menit; sangombas, sesaat, seketika, sekejap, sekali; tolu
ngombas, tiga kali; marngombasngombas, pada waktu tertentu, tidak selalu terus,
berwaktu-waktu, bergelombang.
Ombik, rawa-rawa yang dalam dan luas, tanah lumpur yang dalam dan luas.
Ombil, mangombil, melindungi, menutup dengan melindunginya; baju ombilan, = baju
bunian, sej rompi pakaian pesta.
Ombis = arbis, menyinggung sesuatu.
Ombongombong, kerabu.
Ombop, pacat yang hidup dalam air.
Ombor, mangombor, meneruskan, berulang-ulang dilakukan.
Ombuk, marombukombuk, panjang dan keriting, berkeriting.
Ombun, embun, awan, mega; mombun, mengembun, menjadi dingin, mendingini
mengenai makanan; tembakau yang tadinya rapuh dan karena air menjadi lembab;
mangombuni rimas, mengurangi kemarahan, mendinginkan kebringasan; paombun
rimas, idem; ombunombun, masuk angin, pilek; ombunombunon, kena pilek, selesma,
diserang dingin.
Ombung, dilemparkan ke atas.

Ombur, sej tanaman di atas air, dipakai sebagai sayur, tumbuhan air yang bisa disayur;
ombur aek, sej rumput; omburombur, rawa-rawa, tanah gambut, tanah lumpur yang
ngembut-ngembut. Ombus, hembus, tiup; mangombus, meniup, menghembus;
ombusombus, pipa yang dipakai untuk mengembus; pangombusan, tempat mengembus,
meniup, nama daerah di Uluan (Toba).
Ombut, mangombutombut, berdenyut-denyut mengenai pergelangan; mangombuti,
berdenyut-denyut; ombutombut, ubun-ubun, fontanel.
Ome, = eme.
Omo, mangomo, berlaba, beruntung, mendapat keuntungan; mangomo tu galung ni
deba, mencari rejeki di ladang orang lain, yaitu: miskin sekali; pangomoan, usaha yang
membuat orang memperoleh nafkah hidup, keuntungan, laba.
Omom, mangomom, mengisap.
Omon, hiasan perempuan pada pesta kawin.
Ompa, marompa, menggendong di punggung; parompaompa, yang satu di punggung
yang lain; mangompa, menggendong anak di punggung.
Ompak, = ompakompak, serpih kayu, ampas kayu.
Ompan, umpan pancing; mangompani, memikat dengan umpan.
Ompap, mangompaphon, mengempapkan, memanaskan sesuatu di atas nasi dalam
periuk yang sebenarnya tidak cocok msl sayur atau telur; kemudian pada hutang:
memperbesar piutang.
Ompas, I. bdk tompas, terhempas, roboh, ambruk; marompas, roboh, terban, bolbol,
ambruk; marompasan, rebah dalam jumlah besar, atau sering terban, pada ambruk;
mangopas, mencampakkan; mangompas dirina, mencampakkan dirinya,
menghempaskan dirinya (dalam arti moril); mangompashon tu tano, menghempaskan
ke tanah. II. mompasompas, tercampak-campak, terhempas-hempas, berkeliling tanpa
tujuan, berkeliaran tidak menentu.
Ompin, siompin, sej eme; siompin tali, sej eme.
Ompo, mangompoi, memasuki rumah secara resmi, dalam mana kawan-kawan
sekampung mendapat hadiah sewaktu membangun rumah itu; mompo, memestakan
memasuki rumah.
Ompon, I. tempat padi yang dibuat dari jerami, bakul besar yang dianyam dari jerami dan
dipakai sebagai tempat padi di sopo; omponompon, bulir padi yang bagus yang

disimpan sebagai simbol keberuntungan atau rejeki. II. (bagot) siompon, sej bagot, yang
besar tetapi tidak tinggi.
Ompong, mangompong, memukul dengan gada; mopongmopong, gada yang berat;
ompong hatana, kata-katanya menyakiti karena dikeluarkan terlampau cepat dan tanpa
berpikir.
Ompot, mangompot, menjemput orang, mengambil untuk dimiliki.
Ompu, nenek laki-laki dan perempuan; ompu ruhut, nenek laki-laki dari pihak ayah,
juga abangnya; ompu bao, nenek laki-laki dan perempuan dari pihak ibu, juga saudara
laki-laki dan saudara perempuan mereka; ompung, panggilan: nenek; ompu doli, nenek
laki-laki; ompu boru, nenek perempuan; ompu parsadaan, nenek moyang, leluhur;
daompung, nenek laki-laki saya; mangompungi, memuja orang sebagai nenek ayah,
nenek moyang; ompu, juga nampuna, pemilik; ompuompu, sej tanaman berbunga
putih; P.B.: ompuompu ni hunik do ahu na tinuhor sian onan, ompu ni na lungun do
ahu na soada tudosan, akulah kerempeng kunyit yang dibeli di pekan, pusat kesedihan
yang tak ada bandingan.
Omun, mangomun, menaruh dendam, mendendam.
On, kata petunjuk: ini; porlak on, kebun ini; halak on, orang ini; ahu on, saya ini; hami
on, kami ini; sadari on, sehari ini; on do dohononku, ini yang saya mau katakan; on do
alana, ini alasannya, ini sebabnya; di on (dison), disini; tu on, = tuson, kesini; sian on,
dari sini; angka on, mereka ini, inilah semuanya, para ini; siboanon on, yang mau
dibawa ini; ala ni on, karena ini; angkup ni on, apalagi, selama ini, disamping itu; on
pe, walaupun demikian, maka, dari sebab itu, jadi, arkian.
Onan, pekan, pasar, tempat pekan; maronan, pergi ke pekan, berpekan, berbelanja di
pasar; paronan, orang yang pergi ke pekan, orang berbelanja; masa (basa) onan, hari
pekan berikutnya, pekan berikut; mata ni onan, saat yang paling ramai di pekan;
maronanonan roha, pikiran menjadi kacau karena ramainya pekan, sampai tidak tahu
lagi, diingat apa yang mau diambilnya disana, kebingungan.
Onda, marondaonda, menari mengelilingi seorang yang mati sambil bergendang.
Ondam, marondamondam, menakut-manuti, menggertak, mengancam seseorang
dengan kata-kata atau pukulan; ondamondam, ancaman; mangondamondamhon tu,
mengancam orang dengan sesuatu, sesuatu dipakai sebagai alat mengancam.
Ondap, ondapondap, kayu busuk yang mengeluarkan terang di waktu gelap.
Ondas, mangondas, pesta orang mati disertai gendang, tari kematian; mangondasi,
menghormati seseorang yang mati dengan pesta seperti itu, menari dalam upacara
kematian seraya mengelilingi jenazah.

Ondeng, onteng, kata pengganti: yang baru disebut, yang diberitakan tadi; hata ondeng,
kata-kata yang barusan disebut; bongka ondeng, masalah, hal tadi, urusan yang baru
disebut itu.
Ondi, mangondihon, mengayomi, menanggung, membela (dalam arti yuridis);
pangondian, pengayoman, pembela, pengacara, seseorang yang dipercayai.
Onding, mangondingi, menyembunyikan, menutupi, sehingga benda itu tidak kelihatan,
melindungi; monding, mati, meninggal; onding, tersembunyi, tertutup, tak nampak;
marondingonding, menyembunyikan di-ri di belakang sesuatu, berlindung-lindung;
ondingonding, sesuatu tempat orang menyembunyikan dirinya atau sesuatu yang
menutup benda; parondingondingan, yang menutupi benda itu; tamondinghon, lih
samonding.
Ondok, I. mondokondok, mengantuk. II. ondokondok, cucu dari anak perempuan
seseorang.
Ondol, terkena sentuhan; mangondolhon, membenarkan, menguatkan, menekankan;
pangondol, pengesahan, tanda bukti, tekanan, sentuhan benda; marpangondol,
ditekankan, bertekankan, mempunyai tekanan.
Ondong, mangondong, menyuap; pangondong, sapaan, sogokan, hal menyogok.
Ondop, teratur, sering, tetap, selalu; na ondop, mereka yang datang secara teratur.
Ondut, mondut, terbenam mengenai bangunan, gedung.
Ong, = olo, ya; juga: ung.
Onggak, anak dalam rahim ibu dan juga: setelah lahir sampai keluar dari ari-ari, anak
yang baru lahir.
Onggal, monggal, terjungkal, menjungkit mengenai timbangan; onggalonggal,
jungkatan, papan jungkatan; mongalonggal, naik turun; mangonggalhon, membuang
sesuatu ke bawah, mencampakkan, menjungkalkan.
Onggang, burung enggang.
Onggik, manggohonggik, ngengap seolah-olah mati. Onggit, simonggitonggit, sedapan,
enak-enakan, yang lezat rasanya.
Onggop, monggop, bersembunyi, mengadang; martaronggop, idem; paonggophon,
menyembunyikan, merondokkan.
Ongkak, mendahak, membatuk panjang, karena salah menelan atau menderita sesak
nafas.

Ongkal, mangongkalhon, menggali sesuatu; mangongkal holiholi, menggali tulang


belulang orang yang meninggal dengan maksud untuk dikuburkan dengan upacara pesta.
Ongkap, mongkapongkap, berbatuk-batuk.
Ongkik, mongkihongkik, monggihonggik, pingsan betul.
Ongkit, mongkitongkit, tersedu-sedu.
Ongko,mangongko, menimbun barang agar dapat dijual kelak.
Ongkol, mongkolongkol, terbatuk-batuk; mangongkolhon, membatukkan sesuatu,
mengeluarkan dahak.
Ongkong, mangongkong, kaku, keras, pegal, penyakit rematik.
Ongkos, ongkos, biaya pemakaian sesuatu, biaya perjalanan.
Ongkuk, mangongkuk, mangongkuhi, makan atau minum terlalu banyak.
Ongom, mangongom, menahan barang cair dalam mulut, meraih sesuatu dengan mulut;
pangongus, memboroskan, membuang-buang, pemboros.
Onjap, monjap, menyembunyikan diri dengan menerungkup; mengendapkan mengenai
kopi dalam mangkok, rebah mengenai padi di ladang; mate onjap, mati dalam keadaan
kemiskinan; mangonjap, mengintip, mengintai, mengadang.
Onjar, mangonjar, terdorong, tergeser; mangojarhon, mendesak dengan amat,
mendorongkan; masionjaran, saling mendorong, saling mendesak, berdesakan; nionjar
ni hagogotan, didesak oleh kesempitan; nionjar ni holong, terdorong oleh kasih; talu
onjar, kalah dan tergeser; monjar, digeser, didorong.
Onjat, mangonjat, menggoyang agar penuh, padat msl beras dalam periuk, memamati.
Onjol, berhenti pada sesuatu; maronjol, maronjolan, berdiam, mengambil tempat
kediamannya; onjolan, di atas mana orang berdiri, lapik, kampung, atau tempat
kedudukan, mendiami; sihaonjolan, hinaonjolan, bumi (istilah upacara).
Onjot, = ondol; pinaonjotan, menginjakkan tanda kehormatan bumi dalam pidato pesta.
Onom, enam; paonomhon, keenam; sipahaonom, bulan keenam; maronomonom,
berenam-enam, berkelompok-kelompok yang masing-masing banyaknya enam, msl di
dalam kapal.
On pe, maka, oleh sebab itu; bdk pe I. Onsit, = jora; mangonsit, melarang, menghukum
seseorang agar memperbaiki dirinya, menegur supayah mengubah sikap.

Onsong, monsong, tanpa berhenti pergi kesana kesini, berpusing-pusing kemana-mana


mengenai asap di rumah Batak; mangonsong, mengelilingi.
Onsop, manonsop, mengisap, menyusu; onsop manusu, menyusu pada tetek ibu;
posoposo na onsop di bagotna, anak yang menyusu sebagai petunjuk umur; marniang
inana dionsopi anakna, seorang ibu menjadi kurus karena terhisap anaknya; onsop
mudar, menghisap darah; onsoponsop, puting susu dari karet, sej burung kecil yang
mengisap madu dari bunga; onsoponsop ni lali, sej tumbuhan.
Onsor, monsor, berusaha memikirkan untuk memperoleh sesuatu, berulang-ulang
membuat sesuatu, selalu melakukan suatu pekerjaan.
Onsot, mangonsot, pada pesta (= horja) memanggil para peserta dengan tembakan
senapang yang dijawab dengan tembakan pula; bodil pangonsot, tembakan-tembakan ini
untuk memanggil tamu.
Ontak, mangontahi, berdenyut-denyut mengenai pergelangan dan penyakit dalam bisul;
mangontakontak, berdenyut-denyut mengenai pembuluh.
Ontan, montan, memegang, membawa dengan; montan bana = marhangoluan, hamil.
Ontang, mangontang, mengundang untuk makan. Ontap, montap = mantan, lih ontan.
Onteng = ondeng.
Ontik, marpangontik di, berpantang, ugahari, bersikap hemat.
Ontok, montok, berhenti mengalir: umumnya: berhenti, tak jalan lagi; mangontohi,
menghentikan, mengeringkan, menutup saluran air; paontok, idem.
Ontong, lengkap terkumpul mengenai ramuan-ramuan; niontongan, dipersembahkan
kepada dewa-dewa.
Opan, mangopan, menyalakan api kayu dengan mengambil arang-arang serta
mengembusnya.
Opat, empat; paopathon, yang ke-empat; saparopat, seperempat; diparopat, dibagi
empat; maropatopat, berempat-empat; sipahaopat, bulan keempat.
Opop, mopop, takut; mangopopi, menakut-nakuti.
Opul, mopulopul, harum; barita mopulmopul, kabar baik.
Ora, mangorai, melarang; ndang haoraan ahu i, saya tidak bisa melarangnya; oraora,
larangan; oraora tompuk, larangan pura-pura, larangan yang diharapkan oleh yang
melarang agar tiadak ditaati.

Oran, pangoran, joran.


Orang, orangorangan, sej "sombaon" dalam hutan, keramat hutan. Orbuk, debu,
rabuk.
Ordang, tongkat yang diruncingi untuk membuat lobang di ladang untuk menanam padi
dan jagung, tugal; mangordang, me-naburkan dengan cara ini, menugal; pangordang,
orang yang menaburkan dengan cara ini, penugal; mordang, sedang menaburkan;
ordangon, musim menabur, musim menugal.
Ordong, mordong, berpaling, berpusing, berputar, memutar; ordong, kumparan pada
mana benang dililitkan; mangordong, memutar sesuatu; mordong huida, saya lihat
semua berputar, pening aku, berkunang-kunang pandanganku.
Orgos, = osos.
Ori, bdk hori -II, manoriori, berjalan sepanjang tepi, menepi, meminggir-minggir;
mangoriori dolok, berjalan di tepi gunung.
Ormus, seorang yang selalu bisa makan banyak, rakus, congok; na ormus, pelahap, yang
rakus; haormuson, kerakusan, kecongokan.
Orngak, takut.
Orngot, menimbulkan rasa kasihan mengenai soara seorang anak yang tangis,
mengibakan hati.
Oro, mangoro, bertunangan, me-milih untuk diri sendiri; oroan, tunangan, pengantin perempuan; maroroan, bertunangan; oro ni bulan, menstruasi, haid; na nioro ni bulan,
wanita sedang haid. Orok, marorok, kurang ajar, tidak tahu malu.
Orom, mangorom, menahan diri msl makanan tertentu, berpantang, berpuasa; ndang
tarorom ahu, tak bisa menahan diriku, tak sanggup berpantang; ndang taroro so....,
mesti; harus.
Orong, mangorong, menggonggong, menyalak mengenai anjing; mangorongorong,
meringis, mengeluh kesakitan; mangoronghon, mengaduh mengenai sesuatu,
mengeluhkan; aha di-oronghon, apa yang diadukan, apakah sakitnya mengenai
pertanyaan kepada orang sakit; uluna dioronghon, ia mengaduh mengenai kepalanya.
Oror, moror, berputar, berpusing; moror diida, dilihatnya semua berputar-putar, pening;
morur, idem.
Oros, = iris.

Orot, bdk eret, morot, pergi, berangkat; paorothon, memindahkan, menggeser tempat;
ndang tarorot, tidak bisa ditawar-tawar lagi sewaktu membeli, tak tergeser.
Orpo, morpo, mulai sembuh, berkurang; mangorpoi, mengurangi, mengecilkan,
merendahkan.
Orsong, mangorsong, sebentar kerja demikian kerasnya sehingga harus mengengap;
diorsong ulaon, sesaat dia rajin sekali, menggasak kerja; marorsongorsong, ngengap.
Oru, I. rendah,bdk toru; mo-ru, berkurang; mangorui, mengurangi; mangoruhon,
mengurangkan; paoruhon, memperkecil, merendahkan; mamorumoru, sendirian
membawa pada sisi yang satu bila dibawa beban oleh tiga orang dan dua orang berjalan
pada sisi lain; sampulu moru dua, sepuluh kurang dua. II. oro, kayu yang tumbuh di
pantai.
Oruk, nyaring, ramai, bising dengan banyak ribut; mangoruhi, bikin ribut, meributi,
membuat hiruk pikuk.
Osak, mangosak, menggoncang-goncang, menggoyang-goyang su-paya penuh betul.
Osangosang, = isang, dagu, rahang bawah; pangosang, dikatakan mengenai orang yang
di muka sekali membawa beban, yang diseret oleh banyak orang.
Osar, mosar, lepas, perlahan-lahan lepas mengenai pakaian; mangosari, membuka
pakaian; mangosar eme, memindahkan padi ke bakul yang lebih kecil dengan
menggoyang-goyangkannya.
Osas, mangosas, membersihkan, menumbuk padi untuk tiga kalinya.
Ose, mose, ingkar, berobah, terputus mengenai perjanjian, langgar perjanjian; hata
naung nidok ndang jadi muba ndang jadi mose, ucapan yang telah dikatakan tidak
boleh diubah atau diputuskan; mangose, mengubah, merombak, melanggar; mangose
padan, memutuskan perjanjian, melanggar ikrar; P.B.: pat ni satua tu pat ni lote, mago
ma panguba, mamora na niose, sengsara pelanggar janji, sejahtera yang terlanggar.
Osik, mangosikhon, mengaja, mengusir mengenai binatang.
Osor, mosor, = morot (bdk misir); paosor = paorot.
Osos, mangosos, menggosok, menggesek, menggiling sampai lumat; pangosos, benda
untuk menggesek atau menggosok msl penggesek biola, penggesek.
Otal, motal, erat, kuat, teguh.
Otam, mangotam, mengetam; pangotam, pengetam, orang yang mengetam, pemotong
padi; pangotaman, karung dari perupuk atau rotan untuk padi yang belum cukup masak.

Otan, mangotan, memegang.


Otang, mangotang, tetap, tulus mengenai pollung.
Otap, motap, tidak terlaksana, tidak terwujud; mangotapi, menghalangi, merintangi,
mengurangi, mencegah.
Otas, = osas.
Otik, sedikit; saotik, sedikit; otikotik, hanya sedikit saja, sedikit-sedikit; motikotik,
lebih sedikit; mangotihi, mengurangi, mempersedikit; oting, = otik.

Oto, I. bodoh; otona i, betapa bodohnya, bodoh kali! haotoon, kebodohan; paotootohon,
menipu, memperolok-olok, membodoh-bodohi; sipaotooto, penipu, penipuan, tipu
muslihat; diparotootoi, berpura-pura bodoh, berlagak bodoh; taroto, tertipu, agak bodoh;
maoto menjadi bodoh; sioto, dalam istilah perang: musuh; patanomtanom bisuk,
paullopullop oto, mengubur kearifan, memunculkan kebodohan. II. oto, bisul pada jarijari tangan atau kaki; otoon, berbisul di kaki atau tangan.
Otohotok, sej tanaman berbunga kuning dan berair hitam, yang dipakai untuk mewarnai
ukiran rumah (gorga).
Otol, motolotol, berusaha.
Otom, ketam; mangotom, mengetam; pangotoman, tempat mengetam, pengetaman
kayu.
Otos, = jojor; dipaotos, dibuat berbaris, dideretkan; marotos, berbaris, berderet;
motosotos, mendahak sewaktu mau mati; mangotosi, idem.
Otot, = otos.
Otur,(bdk: atur), marotur, disusun, ditempatkan menurut urutan, beraturan dalam baris.
Pa, awalan kata kerja, berarti: membuat, menjadikan; pabontarhon, menjadikan putih,
memutihkan; paotootohon, menjadikan bodoh yaitu menipu; palahohon, membuat
supaya pergi, sering dengan akhiran "hon"; juga menyatakan kata bilangan pangkat msl;
palimahon, kelima; papituhalihon, untuk ketujuh kalinya.

Paal, = pal.
Pada, guru di ho manang pada hapur manang pada sira bahenonmu, saya berada
dalam kekuasaanmu, engkau dapat memakan atau membunuh saya.
Padam, I. = peam, biasa. II. = mintop.
Padan, persekutuan, janji, ikrar, kaul, aturan, peraturan; Padan na robi, Perjanjian
Lama; Padan na imbaru, Perjanjian Baru; marpadan, berjanji, mengadakan
persekutuan; parpadanan, persekutuan, perjanjian; mamadanhon, membuat sesuatu
menjadi persekutuan; dongan sapadan, kawan sepersekutuan, rekan seperjanjian.
Padang, padang, padang rumput, dataran; Padang Bolak, nama daerah di Tapanuli
Selatan; sering dipakai untuk nama kota msl Padang Sidempuan.
Padar, makanan yang digulai pedas; mamadar, cara memasak dengan membakar dan
mencampur dengan darahnya; mangan na pinadar, makan daging yang digulai seperti
tersebut di atas, makan enak.
Pade, = ture, (Angk). Padeha, seloroh, gurau, lawak; sideak padeha, pelawak.
Padi, padi (eme); mangido bunga padi, memohon padi berbulir dalam doa yang resmi.
Padidit, sej tupai, bajing.
Padodot, beruntun, bersambung, berturut-turut; opat ari padodot, berturut-turut empat
ha-ri; monang padodot, menang secara beruntun, tiap kali menang.
Padoha, naga padoha, naga legendaris yang dianggap menyanggah atau mendukung
bumi dan menyebabkan gempa.
Padot, rajin bekerja, tekun, telaten; padot marulaon, rajin bekerja; manghapadothon,
mencintai dan menekuni bidang kerjanya. II. sipadot, sapu; mamadoti, menyapu di
halaman desa.
Padu, membeku, mengental mengenai susu, dan embrio bayi dalam kandungan.
Paduk, I. batu yang diikat di bawah jala agar jala itu tenggelam. II. sej permainan judi
dengan melempar uang logam mengenai sasaran; marpaduk, main lempar uang logam
mengenai sasaran.
Padung, pinggiran dasar sekeliling lobang lesung.
Paet, pahit; sipaetan, sej ikan; ubat na paet, obat pahit, kina.

Pagabe, sej alat tenun, mistar besar yang dipakai menetak benang waktu menenun.
Pagani, bayonet.
Pagapaga, = ampapaga.
Pagar, penolak bala, penangkal untuk menjauhkan roh-roh jahat dan pengaruhnya;
humunti pagar, menjungjung penangkal yaitu: hamil, sebab para wanita memakai
penangkal waktu itu; parpagaran, tempat penyimpanan penangkal; mamagar, membuat
penangkal; jenis-jenis: pagar mula jadi, penangkal terhadap kehamilan dan dipakai
waktu permulaan hamil; pagar pareme, penangkal yang digantungkan di dalam rumah
sesudah anak lahir; pagar pangorom, penangkal untuk menghindarkan roh yang jahat
(begu).
Pagaran, lapangan di luar kampung dimana kerbau tidur di waktu malam; sering
dihubungkan dengan nama kampung msl Pagaran Julu d.l.l.
Pagi, pagipagian (ni) siari = di laonlaon ni ari; pagian, kemudian, kelak, lama sesudah
itu, sesudah lama berlalu.
Pago, tiang perbatasan, tiang yang dilantak; pago, terlantak, terpancang; mamagohon,
melantak, memancangkan; pagopago, uang bukti yang dibayar kepada kepala-kepala
yang mengadili sebagai tanda bahwa perkara itu selesai; nunga mardalan pago, perkara
itu sudah diselesaikan.
Pagol, sipagol, sarang ulat, kepongpong mengenai ulat belalang; pagol, kuat, tak
tergoyang lagi.
Pagul, rangkai buah siala. Pagut, = pargut.
Pagutpagut, melemparkan kaki muka secara cantik mengenai kuda.
Pahae, hilir, bdk jae.
Pahan, bdk mahan, mamahan, memelihara ternak; pinahan, ternak piaraan, hewan
ternak; pahanon, idem; pahanpahanan, bermacam ternak; mangalului babi pahanon,
dalam arti sembunyi: mencari isteri.
Pahantan, sej padi yang berasal dari daerah Pahantan.
Pahar, dipahar soarana, dinyaringkan suaranya.
Pahe, = mamahe, mengenakan pakaian, berpakaian rapi, berbusana; pahean, hiasan,
pakaian, berbusana, sandang; pamahemahe, pesolek, orang yang suka berpakaian rapi,
cara berpakaian; pahe, tampan; jolma na pahe, orang tampan.
Pahepahe, juga sipahe, sapu ijuk.

Paho, = adat, tatakrama, aturan perilaku menurut adat; marpaho, bertatakrama, bersikap
sopan santun, beradat; na so paho, biadab, tidak tahu sopan santun.
Pahompu, cucu, bdk ompu.
Pahu, tumbuhan semak sej pakis besar, pakupakuan, jenis-jenis: pahu hare, pahu lipan,
pahu gaja, pahu landit, pahu dengke; P.B.: asing do hodong, asing do pahu, asing do
ho, asing do ahu, lain pelepah, lain pakis, lain anda, lain saya.
Pahulu, kehulu, bdk julu.
Pahupahu, bagian pinggir, yang paling pinggir; pahupahu ni suri, gigi sisir yang paling
pinggir; pahupahu ni igung, bagian sempit hidung; pahupahu ni rusuk, rawan iga.
Pail, namail, memanggil agar datang.
Paima, bdk ima.
Paiogon, = indahan (And).
Pais, I kancil, pelanduk. II. pengadu, pembuka rahasia; parpais, pengadu, peleceh.
Pait, = paet.
Paja, cekatan; paja mardalan, cekatan berjalan mengenai anak kecil.
Pajak, pajak; marpajak tu, memajak, mengadakan perjanjian pajak dengan seseorang.
Pajal, kayu yang dilantakkan pada sesuatu; mamajalhon, melantakkan ke sesuatu msl
sepotong kayu, lembing, paku; tarpajal, yang diunjamkan, yang dilantakkan.
Pajok, mamajok, berkediaman, menempatkan di suatu tempat; mamajok hubu, huta,
mendirikan kubu, desa, kampung; mamajok patik, menetapkan undang-undang.
Pajop, memegang; bdk jop.
Pak, depak, bunyi mengenai mengetok atau memukul, tepuk; mamakpak, menampar,
menyapa dengan kata-kata kasar; marlapak, bdk lapak, berdepak.
Pakpak, puncak; pakpak dolok, puncak gunung; pakpak ulu, ubun-ubun, batok kepala;
sian palak ni patna ro di pakpak uluna, dari telapak kaki ke batok kepala; Pakpak,
satu kelompok sub etnis Batak.
Paksa, paksa, perintah; marpaksa, membuat hukum, undang-undang; mamaksa,
memerintahkan, memaksa.

Pal, pal, jarak yang dapat dijalani selama kira-kira 20 menit.


Pala, I. bdk pola. II. bdk mala.
Palait, lembing bermata bengkok.
Palak, telapak, tapak tangan atau kaki; palak ni tangan, telapak tangan; palak ni pat,
telapak kaki.
Palang, bunga rias.
Palangge, tongkat sej bermata pisau.
Palangka, palung yang dibuat dari kayu, tempat makan ternak; suang palangka, sej
hukuman pencurian, kalau seorang mencuri ternak dalam kampungnya sendiri dan
ditangkap, dia harus hanya mengembalikan apa yang dia curi, karena dianggap belajar
mencuri dan bila kelak dia lebih cakap dan mencuri di kampung lain, maka penghuni
kampung memperoleh laba dan kenikmatan dari perbuatannya itu; gana palangka, sej
sumpah, sumpah palung, lih gana.
Palangki, emas tulen, sepuhan emas halus.
Palano, pelana; abit ni palano, kain pelana; mamalanoi, memasang pelana.
Palaspalas, menara.
Pale, mapale, sangat pedih; mamale, bertambah pedih; pinalepale ni sahit, diganggu
penyakit; na pinale = hapas.
Palge, beras yang terpilih, bagus dan besar, beras yang bernas.
Palia, pohon petai.
Palias, lih lias.
Paling, daging ternak yang mati tidak karena disembelih, jadi mati karena sakit.
Palingpalingan, sangat tua, tua bangka, jompo.
Palis, mamalis udan, mengusir hujan dengan ilmu sihir, menangkal hujan.
Palit, parpaliton, plester dari kapur atau baja dan minyak yang dilapukan di pelepis
sewaktu sakit kepala; marpalit, melapukan kepala seperti msl dibuat pencuri agar tidak
dikenal orang; mamalit boru, menerima seorang anak perempuan sebagai pembayaran
utang dalam hal mana ia oleh perutangan dijadikan dia sebagai menantunya.

Palito, pelita, lampu teplok; parpalitoan, perpelitaan, kakidian, kandil.


Pallom, tetap duduk di satu tempat, terduduk terus.
Palnat, lebar, rata.
Palo, bintik-bitik putih di mata; paloon, menderita penyakit ini, menderita keputihan
mata; mata na paloon, mata yang berbintik-bintik putih.
Palok, tondi sipalokpalok, hantu yang menjadikan penyakit.
Palos, tondi sipalospalos.
Palpal, botak mengenai kepala, gundul mengenai gunung atau ladang; palpal ulu, botak
kepala; sipalpal ulu, orang botak; mamalpal, mencukur sampai gundul, membotaki;
dipalpal ari ibana, dia kedatangan guruh, guruh menimpanya.
Palse, tidak sedap mengenai citarasa, hambar.
Palsuk, teronggok, terhimpun, terkumpul, tertumpuk.
Paltak, kuat, gemuk, nyata, terang mengenai garis, juga mengenai kesalahan.
Palti, harmonis, serasi, berpatutan dalam perbandingan satu sama lain msl pada rumah.
Palu, mamalu, membunyikan, memalu, meniup, memukul, memainkan alat musik;
menembakkan senapang; mamalu gordang, memukul gendang; mamalu sarune,
membunyikan sarune; mamalu poti marende, memainkan harmonium; mamaluhon
palupalu ni dongan, membalas aniaya yang dibuat orang; palupalu, kayu-kayu kecil
(pemukul) yang dipakai untuk memukul gendang; paluan, tempat ogung yang dipukul;
pasuang palupalu, membalas perbuatan yang sama; uhum pasuang palupalu, hak
untuk membalas.
Pamangan, mulut (bdk mangan, pangan).
Pamatang, badan, tubuh (dari: batang).
Pampat, mamampat, memberangi. II. sabur pampat, umum mengenai pajak yang
setiap orang harus mengambil bagian secara merata.
Pampe, (bdk ampe), diangkat menjadi raja; pampe tu roha, dihafal; mamampehon,
meninggikan, mengenakan.
Pamurunan, bdk purun, dapur, tungku dapur, pemasangan api.

Panahit, (dari: sahit) cacing dalam usus; panahiton, penyakit cacing dalam usus; ubat
panahit, obat anti cacing.
Panangga, na di toru ni tangga, anjing.
Panas, panas, keringat, peluh; panasan, berkeringat, berpeluh, kepanasan; haen panas,
selimut, selimut wol; panaspanas hasian, keringat dingin, peluh dingin.
Pandan, pandan yang daunnya dipakai untuk menganyam, jenis-jenis: pandan misang
(harum), pandan sirabun; pandanpandan, sej ikan laut.
Pandang, mata bidik, pejera pada senapang; mamandang, memandang, melihat,
menilai, menghargai sesuatu; ndang dipandang ho uhum na denggan na binahen tu
ho, engkau tidak menghargai rukun kebaikan yang diperlakukan buatmu.
Pande, pandai, pintar, terampil, tukang, ahli; pande hau, tukang kayu; pande bosi,
tukang besi; pande perak, tukang perak; na pande di hata; yang pandai bicara;
hapandean, kepandaian, kecakapan, pekerjaan tangan, ketrampilan; marhapandean,
mengerjakan pekerjaan tangan, berketrampilan.
Pandis, bersih, murni mengenai barang tenunan.
Pandita, sarjana, pendeta, pastor, misionaris.
Panjang, = leleng; sapanjang, = saleleng, selama.
Pandol, mamandol, menyepak, menerjang orang; mamandol u-tang, berhenti sejenak
pada main judi untuk menentukan utang-utang masing-masing; ma-mandol singkoram,
mengambil gadai msl sebidang tanah ladang.
Pane, kilat dalam bahasa datu, kilasan-kilasan kilat waktu gelap hari; nama sungai yang
datang dari Tanah Batak dan bermuara di pantai Timur Sumatra.
Panepane, demam, typhus; panepaneon, berdemam, sakit typhus, terkena typhus.
Pang, kuat, dewasa, keras, berani; dari minuman: keras, yang dibuat mabuk; siinumon
na pang, minuman keras yaitu tuak yang memakai sej ragi; bola pang, berbelah mulai
dari tengah-tengah.
Pangan, mangan, (hupangan, dipangan), makan; hupangan, saya sedang makan;
dipangan, dimakan sesuatu; sipanganon, makanan; papangan, cara makan; pamangan,
mulut; marsipanganon, dihajap, dilahap, dimakan banyak; sipangan mago, seorang
yang makan nasi orang lain tanpa memberi hasil pekerjaan, untuk mana dia diminta, juga
dikatakan mengenai raja-raja yang makan makanan orang yang bertikai dengan lahapnya
tetapi tidak menyelesaikan perkara pertengkaran mereka;marmanganan, makan
mengenai orang banyak; dipangan rohana, berkenan akan dimasukkan di dalam pikiran;

mamanganihon, banyak makan; tarpangan dai, merasa, merasa enak mengenai sesuatu;
panganan, penganan, piring; dongan sapanganan, teman semeja makan; bilut
panganan, kamar makan; P.B: ianggo rupa ndang tarpanganhon, pangalaho do na
tarpanganhon, yang bisa bukan rupa, melainkan budi pekerti (nasehat kepada pemuda
yang mencari calon isterinya); sapanganan daludalu, masih kerabat pada generasi
keenam yang mempunyai nenek moyang yang sama; sapanganan lombu, masih kerabat
generasi kesepuluh; sapanganan horbo, masih kerabat pada generasi ke tigabelas.
Pangar, terbuka lebar-lebar mengenai lobang.
Panggal, lebih tebal pada ujung dari pada pangkal; P.B: tu tonggina songon panganon
tobu, tu panggalna songon buar-buar, semakin manis seperti halnya makan tebu yang
dimulai dari ujungnya yang paling sedikit manis; bertambah besar sebagai halnya dengan
palem buarbuar, artinya: yang terbaik disimpan terakhir, semakin lama semakin baik.
Panggang, mamanggang, panggang, memanggang di atas api (tu api), mengasapi.
Panggil, mamanggil, panggil, memanggil.
Panggu, rimbas, pacol, cangkul; mamanggu, merimbas, memacol.
Panggul, bagian belakang binatang.
Panggung, tumpukan, bukit; marpanggungpanggung, bertumpuk-tumpuk, bertimbuntimbun, berbukit-bukit.
Pangir, marpangir, berlangir, mencuci diri dengan jeruk purut (terlebih rambut); unte
pangir, jeruk sitrun untuk membersihkan rambut atau kulit; mamangiri, mencuci diri
dengan jeruk ini.
Pangisi, bdk isi.
Pangkal, pokok, bagian bawah pohon kayu atau semak; modal yang dipakai untuk
berusaha; marpangkal, berusaha dengan modal.
Pangkat, I. pangkat, jabatan, status; pangkat harajaon, pangkat seorang raja; manjalo
pangkat, menerima jabatan; mijur sian pangkat, dilepaskan dari jabatan, kena pecat. II.
sej rotan besar.
Pangke, bdk pahe; mamangke, memakai, memanfaatkan; sipangkeon, bisa dipakai; tu
aha pangkeon? untuk apakah itu dapat dipakai, apa kegunaannya? pangke, bagus, elok,
cantik; pamangke (di), pemakaian, cara memakai sesuatu.
Pangko, batang pohon aren yang sangat keras, dari mana dibuat batang lembing;
sipangko tali, sej padi.

Pangkur, cangkol; mamangkur, mengerjakan ladang dengan cangkol.


Pangkut, mamangkut, memagut, mencangkol.
Pangpang, lumpuh; marpangpang, dalam keadaan lumpuh, menderita lumpuh.
Pangsa, bdk paksa.
Pangulima, = ulubalang, panglima, pelopor, pahlawan.
Pangus, mamangus, menyamun orang dengan menangkap pengunjung, menyamun,
merampok; pamagus, perampok orang, penyamun.
Paniala, kutuk, balas dendam dari hantu (begu).
Paniti, peniti.
Panji, panjipanji, perhiasan dari bulu yang disuntingkan anak-anak di kepalanya; hira
panjipanji, sangat cepat bergerak, ligat, berlari amat cepat. Panjol = pandol dan ponjol.
Panju, panglima perang, komandan peperangan, kepala pasukan, penghulu perang.
Panjut, obat tampal, plester pada luka dan gigi yang berlobang untuk menarik ulat yang
diduga ada disitu; pamanjut, idem; mamanjut, merawat sakit gigi dengan memasukkan
minyak ke gigi dan kemudian menarik ulat-ulat itu.
Panopano, jerawat, bercak hitam di wajah, panu.
Pansa, panggung atau dangau di tengah-tengah ladang sebagai tempat mengusir burung
dari ladang.
Pansang, mamansang, memanggil untuk berkumpul; parpansang, dipanggil untuk
berkumpul mengenai rapat.
Pansar, jauh, luas, sembur; pansar baritana, namanya terberita, tersiar beritanya;
partigatiga pansar, saudagar yang pergi berdagang ke tempat-tempat yang jauh,
pedagang keliling.
Pansing, bersih dibilas; segala-galanya dilaksanakan sehingga tidak ada lagi yang harus
dikerjakan; mamansinghon, disapu bersih, dimusnahkan habis-habisan.
Pansung, = ansung, takaran isi untuk tuak; pansung bahen, potong miring.
Pansur, pancur, mata air; bunga pansur, sej tanaman berbunga putih dan
merah;mamansur, memasang pansur, mengalir, berpansur; hoda sipansur, kuda petak;

pansur na tolu, pansur na pitu, nama tempat; pansur ni bagot, ijuk yang mengarah ke
atas.
Pansut = pago; mamansuthon, melantakkan, meluluh-lantakkan.
Pantang, = subang, pantang, dilarang, larangan; pantang ni abit, haid, menstruasi;
pantangan, sebuah rumah kecil di kampung yang tidak boleh diinjak oleh orang lain
hanya oleh dukun.
Pantar, lantai papan dalam rumah, dibuat dari batang-batang pohon kayu atau bambu,
juga lapik tikar di tempat tidur yang dibuat dari pelepah pohon enau; pantarpantar,
lantai; mamantar, memasang lantai.
Pantas, pantas, cakap, arif, sering dalam kata majemuk; pantas marroha, berakal budi,
arif, berbudi luhur.
Pantik, tertancap terpantak, terhujam msl kapak, pahat atau lembing; mamantikhon,
memantakkan, menancapkan lembing, paku.
Pantil, panggung dari kayu atau tanah, menara jaga terdiri dari bambu.
Pantis, bahan lilin; nama daerah.
Pantom, mamantom, melimbaikan, melembing, melembingkan, melemparkan sesuatu;
mamantomhon, memakai sesuatu untuk dilembingkan, dilambaikan, me-lembingkan,
menombakkan. Pantun, sopan santun, berperangai baik, beradab, beradat, hormat,
kesopanan, berbudi bahasa; pantun hangoluan, tois hamagoan, kesopanan, pangkal
kehidupan, kepongahan pangkal celaka; P.B.: tubu sigiragira sajongkal dua dopa,
molo pantun manghuling, luhut do na lomo roha, tumbuh pohon nira sejengkal dua
depa, apabila berbicara sopan, semua orang menyukainya.
Panunuhon, bdk tuhuk.
Panumbeangan, bdk eang.
Panurirang, bdk surirang.
Panut, jarum besar dari bambu yang dipakai untuk menganyam karung-karung dari bulir;
mamanuti, membuhul, menampal mengenai anyaman atau tikar.
Paor, bdk haor, bergerak secara tidak tenang mengenai tangan dan kaki; balok ni paor,
sangat gelisah, tidak tenang, membuat hiruk pikuk.
Papa, kusut; surat papa = surat lilu.
Papadehor, suatu tanda pada ayam ramalan.

Papak, berhalangan, terhalang.


Papaluan, sej burung yang bersarang di ladang padi.
Papan, papan; papanpapan, papan lantai; pamapan, bagian belakang alat pertenunan;
mamapan, melebar dan mengeras seperti papan, dikatakan mengenai borok pada
punggung kuda atau orang yang tambun; sangkapapan, sebuah parira, petai.
Papateak = pateak.
Papene = penepene, lih pene.
Papi, seksama, insyaf, teliti, teratur dalam pekerjaan, penuh tanggung jawab.
Para, tinggi; marsiparaparai, tidak sama tinggi mengenai padi di ladang; anak para =
dolidoli (na modom di parapara?).
Parak, sisa-sisa yang mengendap dalam segelas tuak, busa tuak, bagian-bagian kental di
tuak.
Parako = parangko.
Parana, anak parana, pemuda.
Parangan, soldadu, prajurit, pasukan.
Parange, perangai, tingkah la-ku, kelakuan, sifat; mamarangehon na tama,
berperangaikan yang pantas, yang baik; marparange, berperangai, berkelakuan.
Parangko, perangko.
Parapara, bdk para, rak kayu dalam rumah Batak yang dipasang sari pintu sepanjang
rumah, parapara.
Parapat, sej bambu, juga: nama marga.
Parar, mamarar, mempergunakan sesuatu, memanfaatkan sesuatu, karena tidak ada yang
lebih baik, marpinarar, memakai kesempatan, menghargai sesuatu biarpun bernilai
rendah. Parasan = tandok.
Parate, tempat tidur.
Parau, perahu, kapal; marparau, naik perahu, berperahu; anak parau, awak perahu,
anak kapal; parau bubus, perahu yang bocor yaitu pemboros; parau hosa, balon udara;
parau kopal, kapal uap; parparauon, perkapalan, pelayaran; P.B.: ndang tarbahen
harom parau samponggol, mana bisa karam sebelah perahu: artinya mana bisa hanya

sepihak bersalah, kedua belah pihak mempunyai kekurangan dan karenanya harus
memperbaikinya.
Parduan, bagian, kawanan, (dari parduaan).
Parduli = perduli.
Pare, sej ikan laut; parparean, daerah di Toba, dimana ikan itu dulu diimpor.
Pareman, pereman.
Parenta, perintah.
Pareon, sipareon, telinga, pendengar, kuping (And).
Pareso, periksa; paresohon, memeriksa.
Parespes, kecil sekali, krepos; uang parespes, = getep, ketip, uang kecil.
Pargut, mamarguti mencotok mengenai burung, menerkam mengenai ular, memaguti;
hona pargur, kena gigit (ular).
Parhohas, alat bunyi-bunyian, perkakas tukang kayu, lih hohas. Pari, = pare.
Pariama, bintang pariama, gambaran bintang pleyaden.
Pariban, anak perempuan saudara ibu laki-laki (mamak) atau adik suaminya; anggi
pariban, adik perempuan isteri seseorang; hahapariban, kakek perempuan isteri
seseorang.
Parik, tembok dari tanah; mamarik, membuat tembok, membenteng; mamarihi,
dikelilingi tembok; upa parik, sebidang tanah yang diterima setiap penduduk dari kepala
kampung selama ia tinggal di kampung itu.
Parinse, perisai.
Pariok api, periuk api, periuk besi.
Parir, celaka, sangat menyedihkan, papa, sengsara; hapariron, kemelaratan, kesukaran,
kesakitan, sengsara.
Parira, pohon petai.
Parkaro, perkara, proses, masalah pengadilan.

Parompuan, bdk ampu.


Parpar, berketurunan banyak.
Parti, teliti dalam pekerjaan, selaras, cermat, akurat, rapi.
Paruparu, = paranak bodilan, tempat peluru.
Parumaen, menantu perempuan; parumaen di losung, = parumaen sinonduk, calon
menantu perempuan, yang sudah diterima dalam rumah sebagai pembantu dan sudah
diberikan mas kawin, mengenai dia dikatakan: hira hatoban siulaon, alai hira raja
nasida anggo di sipanganon, ia harus kerja seperti seorang hamba, tetapi ia peroleh
makanan seperti seorang raja.
Parung, luka, bisul; marparungparung, bisulan, berbisul banyak, kutilan, borokborokan.
Pasa, tali pasa, tali dari kulit kerbau.
Pasak, mamasak, memukul atau menokok dengan martil atau sepotong kayu;
pasakpasak, pe-mukul, martil.
Pasak, lintah, pacet.
Pasal, = tuhe dan tuho, tanda perbatasan.
Pasang, I. pasang; sapasang, sepasang, sestel; sapasang abit, satu pasang pakaian, sestel
pakaian; sapasang, memasang uang taruhan dalam permainan judi; mamasang bodil,
menembakkan senapang; mamasang palito, menyalakan lampu; mamasang hoda,
mengenakan kekang dan pelana (kuda); mamasang hepeng, memasang uang taruhan
dalam permainan; pasang laut, air pasang; pasang surut, air surut. II. pasang, parah
mengenai penyakit.
Pasar, pekan, pasar, pajak.
Pasi, I. pasak, pen, baji, msl pada balok atau pada pisau yang menghubungi pisau dan
gagang; ndang hasigatan pasi dibagasan suhul, puting yang ada pada pegangan pisau
harus diperiksa dengan baik; pasipasi, sisa, restan. II. pasi, awalan pada kata benda yang
berarti: uang pembeli: pasitimbaho, uang untuk membeli tembakau; pasiulos, uang
untuk membeli ulos.
Pasing, sipasing, ulat, capung (rimbur).
Pasir, tepi danau, pantai; topi pasir, tepi pantai, tepian berpasir; gule pasir, gula pasir;
apus pasir, sumpah yang kuat (gabe soada molo...).

Paske, andor paske, sej tanaman menjalar berbunga merah dan penyet.
Paspas, terantuk pada, tertumbuk pada, terhempas; mapaspas, rontok mengenai rambut,
botak, habis mengenai modal; mamaspas, menghempaskan pakaian; dipamaspas ni
hala.
Pastap, pukulan dengan telapak tangan, menampar; hona pastap, kena tampar;
mamastapi, menampari.
Pastima, Barat.
Pasu, I. pasuan, marah mengenai begu yang msl marah terhadap orang yang membuat
sumpah palsu. II. pasupasu, berkat; mamasumasu, memberkati; mamasumasuhon tu,
menumbuhkan sesuatu yang menjadi berkat bagi orang, menurunkan berkat kepada;
pinggang pasu, pinggang porselen(mahal dan memakai gambaran biru).
Pasul, tidak hormat, tidak sopan mengenai kata-kata, biadab. Pat, kaki; ulu ni pat,
tempurung lutut; mardalan pat, berjalan kaki; siopat pat, yang berkaki empat; pat ni
emper, kaki emperan, tiang.
Pata simangot, = gohan, bdk gok I.
Patar, jelas dan mudah terlihat, terang, tidak ada yang tersembunyi, terbuka, transparan,
nyata; patar tarida, jelas nampak; mamataratar, memperlihatkan diri dengan terbuka;
papatarhon, menyatakan, mengumumkan secara terbuka; hapataron, kejelasan,
keterbukaan.
Pate, bdk mate, siap, selesai, tidak dapat diubah lagi, berakhir msl perkelahian, perkara;
hampir kena sewaktu menembak, mati; nunga pate, dia sudah mati; pate gora,
perselisihan sudah diselesaikan, selesai sengketa; papatehon, mengakhiri, memutuskan;
hapatean, akhirnya perkara, cara menyelesaikan perkara; marhapatean, berakhir, jalan
keluar, berakhir tuntas; marhapatean tu na roa, berakhir jelek, berakhir dengan tidak
baik, berakhir kearah yang buruk; patelaho, bdk: patilaho.
Pateak, berkotek mengenai ayam, yang mau bertelur; juga bunyi ular yang meniru bunyi
ini; marpateak, = martatageak, berkotek.
Pati, bdk pate, patipatian, peraturan yang membuat perselisihan menjadi berakhir msl
bila persoalan itu diserahkan kepada keputusan Tuhan: siapa di antara kita berdua
meninggal dalam satu bulan ini, dialah yang bersalah.
Ra, I. mau, angin, bersedia; na ro do ahu, saya mau, saya bersedia; api na so ra suda,
api yang tidak mau padam. II. ra, mungkin, barangkali; ra tung, mungkin ya, barangkali
ya.

Raba, mangaraba, mengungsi, lari dari kampung dengan ternak saat ada bahaya yang
mengancam; rabaraba, sej kupu-kupu putih.
Raban, = bangunan; saraban, seperlengkapan, seperangkat, sestel, segala sesuatu yang
masuk satu pasangan msl semua gendang yang diperlukan dalam orkes;
marrabanraban, bertumpuk-tumpuk.
Rabar, mangarabar, merujak, mengolah buah-buahan atau daging dengan
menumbuknya dan kemudian menambahkan sitrum, lada dan garam; mamuji na
nirabar, memuji pekerjaan sendiri, memuji-muji hasil pekerjaan sendiri.
Rabarabu, tewas dalam jumlah besar mengenai tentera dari kedua belah pihak,
bergelimpangan mayat kedua belah pihak yang berperang.
Rabas, mangarabas, merambah, memotong kayu mulai dari bagian atas.
Rabatrabat, berjalan tertatih-tatih, berhuyung-huyung; rumabatrabat, idem.
Rabi, alat pemotong rumput, arit, parang; mangarabi, membersihkan dengan parang
suatu tempat dengan jalan mengebas pohon dan semak untuk dijadikan kebun atau
ladang, memarang.
Rabin, mangarabin, dengan berduaan membawa orang setengah diseret dan setenga
diangkat, menggotong orang sakit.
Rabis, rabis ni gaol, daun-daun pisang yang telah kering dan pada batangnya
bergantungan ke bawah, dahan kering yang mau jatuh ke tanah.
Rabisan, tonggak haluan perahu, tiang kecil, yang tegak dibagian muka perahu (= solu).
Rabu, aek rabu, air abu yang dibuat dari abu yang dibasahi dan dalam mana orang
menyediakan benang.
Rabuk, rabuk; bahan peledak, obat bedil, mesiu.
Rabut, kasar, berbulu mengenai kulit; rabuton, berbulu, kasar.
Rade, siap, sedia, beres, tersedia; mangarade, bersiap-siap, menyiapkan, membereskan,
menyediakan; paradehon, mempersiapkan, menyiapkan, mengatur, menyediakan.
Rading, pelayan perempuan, yang diperoleh seorang pengantin perempuan dari ayahnya.
Radot, mangaradoti, mengawasi, menyimak, memperhatikan, mematuhi msl perintah,
menekuni; mangaradoti ulaon, menekuni pekerjaan; radot di, tekun, rajin, seksama
terhadap (di).

Raga, raga, keranjang yang dijalin jarang tempat membawa ayam; mangaraga,
menyaring msl pasir atau beras, juga melukai seseorang bagaikan lubang raga;
ragaraga, rak dari kayu untuk persembahan yang digantungkan di dalam rumah sesudah
dihiasi dengan bunga; tanggiling ragaraga, sej tenggiling yang besar.
Ragam, ragam, macam, cara, jenis; ragam, beraneka ragam, berbeda; ragamragam,
berbagai-bagai jenis, bermacam-macam, banyak ragamnya, aneka raga;
marragamragam, dari bermacam-macam jenis, beragam-ragam.
Raganan, = tagonan, lebih baik, lebih suka, dari: argaan lih arga.
Ragat, sedang ramainya, sedang sibuk-sibuknya, meluas menjadi umum; berselisih,
berperang; ragat paronan,para pengunjung pekan datang berkumpul; ragat manduda,
waktu para perempuan menumbuk padi yaitu: sore jam 16.00 atau malam jam 20.00;
ragat mardahan, waktu umum memasak yaitu: antara jam 17.00 dan 18.00 sore; ragat
mangan, waktu umum untuk makan yaitu: ja 18.00 sore; ragat bada, pertengkaran
menjadi umum, ramai bersengketa; ragat hamusuon, permusuhan menjadi umum.
Rage, musnah, hancur, binasa, mati dalam jumlah besar, bergelimpangan mengenai
banyak orang yang mati; marragean, berserakan, binasa dalam jumlah besar,
bergelimpangan; mangaragehon, menghancurkan, membinasakan, menghabiskan.
Ragi, bdk sagi, mangaragi, membagi-bagi sedemikian rupa hingga memperolehnya
menurut kemampuannya; ragi ni ulos, model, corak, motif ulos; ragiragi, sej ulos.
Ragian, ganjal, lapik piring untuk meninggikannya; indahan di ragian, perbuatan suka
menjamu orang.
Ragidup, dari ragi idup, sej ulos.
Rago, raga, bola yang dianyam dari rotan dengan mana para pemuda main sepakbola.
Ragu, kacau; ragu idaon, semua kelihatan kacau; ragu pingkiranna, pikirannya kacau.
Rahanan, = raganan, lebih baik, lebih suka; rahanan mate asa mangolu, lebih baik
mati daripada hidup
Rahang, renggang mengenai kaki atau jari-jari, terkangkang; parahanghon,
merenggangkan.
Rahar, hampa tak berbuah, layu, hangus, kering; mangarahar, membuat layu,
melayukan, menghanguskan, menjadi mandul.
Rahat, kikir (besi); mangarahat, mengikir; na rahat, ganas; rahat sahit, penyakit yang
sangat mengganas di sekeliling; gondang ni rahat bulu, cara mengucapkan: seorang
berbuat kesalahan banyak, orang lain kena siksanya.

Rahis, terjal, jurang, curam, mengenai lereng gunung, tepi sungai, tepi jalan; sitimbung
rahis, seorang yang sengaja mencari bahaya, yang terlalu berani berbuat sesuatu,
pemberani, peloncat jurang. Rahot, rahot ni indahan, nasi angus yang melekat pada
daun-daun yang ditarok dalam periuk; mangarahoti, meletakkan daun-daun ke dalam
periuk untuk memasak nasi; pangarahoti, daun-daun seperti itu; rahotrahot, urat-urat,
kerak-kerak.
Rahut, terikat; mangarahuti, mengikat, memberkasi.
Rai, penyakit saraf; raion, sej penyakit pada tangan yang gemetar, penyakit saraf.
Rain, mangarain, membawa serta; masirain donganna, masing-masing membawa
kawannya; masirainan, saling bergantung seperti mata rantai, saling mendukung.
Rair, batang bambu sebagai mana ia tumbuh, serumpun bambu; harair, waktu
menghitung batang bambu; sanghahair, sebatang bambu.
Rais, tersangkut pada (di), hal pekerjaan yang ditinggalkan tidak selesai, mencantel pada;
mangaraishon, menggantungkan sesuatu, mencantelkan; raisan, rotan, yang dipasang di
atas sungai untuk pegangan sewaktu menyeberangi sungai itu; aek raisan, nama sebuah
sungai antara Silindung dan Sibolga, dimana dulu terdapat penyeberangan seperti itu;
marraisan, menyeberang melalui tali seperti itu; marsiraraisan, bergayut, saling
menyantel; siraraisan, tali atau kain yang dipintal pada mana wanita yang melahirkan
berpegangan; mate rais, mati sewaktu lahir.
Rait, I. kait; mangarait, mengait, mengambil sesuatu dengan kaitan; raitrait, gancu,
kaitan yang panjang untuk menurunkan buah. II. rait ni bagas, kerangka atap rumah;
paraithon, memasang konstruksi atap; na rait, perkayuan dalam rumah dikira dari
sumban ke atas, na lolo semua perkayuan dari sumban ke bawah.
Raja, raja, pemimpin, pengawas, penguasa, kepala; rajanami, penyapaan yang hormat:
rajaku; rumaja, raja yang tarafnya lebih tinggi, lebih tinggi dalam kedudukan, lebih
mulia; raja huta, raja yang berdiri sendiri, bukan parripe; harajaon, kerajaan,
kemuliaan; mangarajai, menguasai, memerintah, merajai; mangaraja, gelar:
Singamangaraja, imam raja Batak; raja ho, anda adalah raja saya mohon anda;
diparhurajai, diminta dengan sangat, mengatakan ke-padanya "rajanami"; rajaraja,
memohon, dengan sangat, meminta-minta; diparajarajai, memohon dengan sangat; uju
hinarajahon ni A, sewaktu A memerintah; ompu raja di porlak, = parsili, dalam
bahasa datu.
Rajum, mangarajumi, menghitung, menaksir, mengagak, menimbang, menyangka;
rajuman ho songon raja, orang harus menyangka anda raja; masirajuman, saling
menghitung, saling mengadakan perkiraan.
Rak, paru-paru.

Raksa, bdk rangsa.


Rama, ramah, hiruk pikuk; dengke ramarama, sej ikan kecil; mangarama, menghalau
ikan di dalam air dan kemudian ditangkap.
Ramang, ramangramang, kangkang mengenai kaki, berjalan dengan kaki yang kurus
panjang msl labah-labah; paturamang, ber-kerumun; rumamang, bergerombolgerombol, berkerumun dalam jumlah besar mengenai binatang.
Ramba, semak-semak, hutan, belukar; ramba na potpot, rawan yang tidak bisa dilalui,
semak belukar yang lebat; jolma ramba, kata yang bersifat memaki-maki;
mangaramba, menyembunyikan diri di semak-semak.
Ramban, kain, benda-benda yang diperdagangkan; tigatiga ramban, barang dagangan,
barang-barang jualan.
Rambang, jaring untuk menangkap burung; rambangrambang, sawang, sarang labahlabah; mangarambang hoda, menangkap kuda dengan jerat yang dipasang; hata
mangarambang, perkataan umum, tidak konkrit, dibicarakan bersifat umum.
Rambar, penolong bilangan, satuan, unit; sangkarambar, sepotong, sebuah, satu lembar
msl dipakai waktu menghitung daun dan pakaian; P.B.: sarambar gogo, sajomput tua,
banyak tenaga yang dipakai tetapi hasilnya sedikit, banyak tenaga, sekelumit nasib.
Rambas, mangarambas, membabat, menyebat, membersihakan hutan dengan menebang
kayu-kayu yang besar untuk mana dipergunakan parang; songon na nirambas duru,
bagaikan membersihkan tepi ladang, untuk menjaga supaya jangan dimasuki tikus.
Rambat, = sungkot, sangkut, tertambat, tinggal tergantung; paturambaton, kaki
terhantuk pada sesuatu; sipaturambat, ilmu sihir datu dengan mana ia menjatuhkan
orang, sihir penghalang.
Rambing, mangarambing, menggantungkan sesuatu msl ogung; rambing, titi gantung
dari sehelai rotan besar (mallo) dan dua helai untuk pegangan; pangarambing, dahandahan yang menghubungkan titi itu; rambingan, sepotong daging, yang dapat dibeli di
pekan/pasar: juga seikatan yang digantungkan seperti jagung.
Rambis, = arbis, menyentuh de- ngan tangan; mangarambis, menyentuh, menyenggol,
menyinggung.
Ramboan, bejana dari bambu untuk menyimpan air pencuci, sekerat bambu sebagai
tabung air.
Rambon, tidak jelas, kabur, remang, samar-samar, rabun; rambon huida, saya melihat
samar-samar, kabur saya lihat; rambon matana, dia melihat samar-samar, matanya
kabur; rambon ni ari, senja; rambon ari, hari sudah senja; rambon manuhon, yang

tidak dapat dilihat waktu senja seperti halnya dengan ayam; sirambon, sej tumbuhan air
yang membuat air keruh kelihatan.
Rambong, tidak adil mengenai perkataan; juga: culas, tidak jujur, tidak murni, tidak
bersih mengenai ramalan dengan ayam yang berarti bahaya. Rambu, jimbai, sabut pada
buah-buahan; rambu ni pinasa, daging yang bersabut pada buah nangka dan tidak dapat
dimakan; rambu tola, keputusan sementara untuk menenangkan buat sementara mereka
yang bertempur, kelak diperoleh keputusan terakhir; parrambuan, keranjang sampah,
tabung sampah; sijujung rambu, seorang penolong yang mendampingi dukun, pelayan
dukun; datu pangarambui, dukun yang memberi tanda-tanda bagaimana ayam itu harus
jatuh; rambu, tali yang dipasang sesudah mana orang mengarahkan kayu ke situ;
mangarambuhon, melaksanakan segalanya menurut aturan; beha do
pangarambuhonna, di godang ni ulaonna, bagaimana dia dapat menyelesaikan
segalanya?; pangarambui, daftar untuk memilih hari (mirip dengan parhalaan); rambu
na onom, cara meramal dengan benang untuk mendapat pencuri.
Rambus, = I. mangarambus, menggaruk sampai luka, menyentak, mencerkau;
masirambus hu-rumna, saling mencerkau pipinya sewaktu mengaduh; butuham do
rambusanmu, anda harus cerkau perut anda sendiri, demikian dikatakan kepada
perempuan yang pengaduh terhadap anaknya yang jahat; rambusan, tampuk usus yamg
berlemak, lemak dalam perut. II. rambus, dikerjakan dengan tidak sungguh-sungguh,
tanggung-tanggung; rambu laos, tanggung-tanggung, setengah-setengah cara
mengerjakan.
Rambut, mangarambut, meminjam sesuatu buat sementara saja.
Rambutan, rambutan. Rame, I. ramai, berpenduduk banyak mengenai negeri, kampung.
II. ramerame, rambu-rambu dari bulu kuda dan potongan-potongan kayu, dekorasi yang
dipasang di muka rumah atau kapal: juga hiasan bunga dan seterusnya bermacam-macam
hiasan, hiasan pada pidato.
Rami, ramiramian, menambah kekuatan hidup terutama mengenai perempuan agar
memperoleh banyak anak (gabe tondina).
Ramon, I. = rambon. II. ramonramon, kulit halus yang berada dibawah kulit atas, kulit
ari.
Ramos, banyak sekali mengenai buah, berbuah lebat; ramos parbue ni hau i, pohon
kayu itu berbuah banyak, lebat buahnya pohon itu.
Ramot, cermat, berlaku hati-hati dengan sesuatu (= jamot), berupaya menjaga, agar tidak
rusak atau tidak hilang; mangaramoti, menjaga utuh, melindungi, mengawasi;
mangaramothon, memelihara sesuatu, menjaga agar tidak kesasar, memegang teguh;
siramoti hurungan, penjaga penjara; ramot bahen, perlakukan dengan hati-hati, jaga
agar utuh.

Rampak, bersama, serempak, sekaligus, kompak, bersamaan; rampak borhat, berangkat


bersama-sama.
Rampas, mangarampas, merampas dengan kekerasan, menyentak dari tangan orang.
Rampat = rambat, sungkot, tidak terang mengenai ucapan (sungkot suarana); tenunan
yang salah karena tidak sama garis-garis.
Ramping, maramping, sobek mengenai telinga karena perhiasan, mengenai mata jarum,
lobang kancing; mangaramping, memelah, memutuskan.
Rampis, tipis mengenai bibir, pesek mengenai hidung.
Rampuk, mangarampukhon, menyentakkan.
Rampus, = rampas, rampas, ambil paksa.
Ramram, berkecambah mengenai padi yang direndam.
Ramuan, = pulungpulungan, bermacam-macam ramuan, adukan obot-obot.
Ramun, najis, kotor, haram; mangaramuni, menajiskan, mencemarkan.
Ran, mangaran, kurang jelas, tidak teratur, simpang siur, ruwet, kusut; mangaran aek,
mengalir kesini kesana, bersimpang siur, air merambat; mangaran hatana, pidatonya
tidak jelas, tidak teratur; ran do bogasmu, engkau mengerjakan sesuatu dengan tidak
teratur, segala-galanya bersimpang siur,
Ranap, mangaranap, memeriksa dengan mata, meninjau, melihat ke kejauhan.
Randam, mangarandam, berbaring karena kenyang.
Rande, itik hutan, bebek rawa, itik liar.
Randorung, sej pohon kayu yang kulitnya dianyam (karena lembek) menjadi tikar; P.B.:
tinallik randorung, bontar gotana dos do anak dohot boru dibahen na pulik do
margana, lantoro ditakik, getahnya putih putra dan putri sama saja kecuali marganya
yang beda.
Randuk, randuk jantan mengenai kambing dan biri-biri.
Ranga, panjang mengenai tanduk kerbau; horbo siranga, kerbau yang lurus tanduknya;
rangaranga, ruji, jentera; rangaranga ni sorha, roda cakra pemintal.
Rangam, rangamrangam, mencari dengan jalan meraba-raba.

Rangat, aek rangat, air belerang, air hangat bersumber dari alam.
Range, sej pohon kayu.
Ranget, baik, agak, rada, sedang.
Rangga, suka bertikai, suka berbantah, bringas suka berkelahi; rangga juna, sej pisau.
Ranggang, rebah terlentang dengan kedua paha terbuka, jatuh bergelimbang dengan
anggota gerak yang keseleo; bojak siranggang, kodok pada mana orang mengangkat
sumpah, kodok ini dihancurkan di batu dan pada batu itu orang mengatakan demikian:
aku mau dihancurkan jika kata-kataku tidak tidak benar.
Ranggapuri, sej hantu (begu) yang terhadapnya tidak berlaku korban apapun;
ranggapuri matutung, bala kelaparan akibat musim kering yang lama.
Ranggar, langgar; mangaranggar, melanggar perintah.
Ranggas, ranting-ranting kayu mati dan kering; ranggason, tidak berdaun, kering; P.B.:
ranggas tumutungi bonana, api besar dimulai dengan membakar ranting-ranting kayu
kecil, yang kering; sibondut ranggas, dikatakan mengenai perampok atau penyamun
yang menelan sesuatu yang tidak boleh ditelan; sibondut ranggas na gaunggaung,
seorang yang mengambil sesuatu, yang bertujuan menjatuhkannya.
Rangging, = tangging, dibentangkan, dikencangkan; masiranggingan, bersatu mengenai
cincin rantai, rambat-merambat.
Ranggiok, rumanggiok, ramai-ramai menjerit, menangis, meratap, membuat gaduh, riuh
mengenai banyak orang.
Ranggiong, ranggiongon, kurus, juga: mengenai tumbuh-tumbuhan.
Ranggisgis, batu apung; ranggisgis, kering dan pucat seperti batu itu.
Ranggitgit, nama sej tumbuh-tumbuhan di hutan berdaun lebar dan disukai orang untuk
membungkus sesuatu, nama sebuah daerah.
Ranggiting, sej penyengat kecil.
Ranggong, masiranggongan, saling memintal mengenai akar, berjalin-jalin msl akar,
rambatan. Ranggu, = hommbar; parrangguan, kesepakatan; sada parrangguan,
sepasangan, sepaham.
Ranggut, masiranggut, bergumul, bergulat, bergelut; mangarangguthon, menyentak,
ber-kelahi karena sesuatu, menggulat, merenggutkan.

Rangin, sepotong kayu yang secara kasar dipotong dan menggambarkan kuda pada mana
orang menari bila seekor kuda dipersembahkan; ranginrangin ni baoan, rumbu-rumbu
pada tepi anyaman jerami.
Rangkak, berjarak, longgar, renggang, jarang; (lawan: sosot).
Rangkap, sarangkap, rangkap benang yang dikemut kalau menenun.
Rangke, mangarangke, menganyam sekeliiing bejana dengan rotan, sungkup anyaman.
Rangkir, tajam dan panjang mengenai kuku jari-jari.
Rangkit, rakit; mangarangkithon, batang-batang kayu yang diikat bersama-sama dan
membuatnya terkatung-katung di air; juga: rangkit, dikatakan mengenai rotan yang
dipasang di atas air dan melalui mana sebuah keranjang ditarik kesini kemari untuk
menyeberangkan orang.
Rango, rusa jantan.
Rangrang, rangka, kerangka; rangrang ni bagas, kerangka rumah.
Rangrung, berbunyi nyaring msl dua poting yang saling memukul; teka-teki: laho tu
balian rangrung songon boru na mora, laho muli sip songon boru na pogos, kalau
poting dibawa kosong untuk mengambil air, maka ia berbunyi seperti seorang gadis yang
pakai banyak perhiasan; kalau dibawa kembali ke rumah, ia tidak berbunyi lagi, sebab ia
sudah penuh dengan air.
Rangsa, penerangan, keterangan, penjelasan; mangarangsahon, dikatakan mengenai
dukun: memberitahukan nasib seseorang, meramalkan masa depan, memberitahukan
duduknya perkara dengan ramalan; mangarangsai, membilang ramal; mangarangsa
bagas, memeriksa rumah apa ada papan atau balok yang, menimbulkan bahaya;
rangsarangsa tu, mengibaratkan kepada; pangarangsaon, kepandaian berbicara dalam
bahasa yang dipilih dan dihiasi, seni berceritera.
Rano, bingung, lalai, keliru.
Ranjang, keranjang, karung yang dianyam untuk penyimpanan rumput, pupuk dsb.
Ranjar, panjang tetapi tidak tinggi mengenai binatang.
Ranjoranjo, ranjau kayu atau bambu.
Ransan, robek, koyak; mangaransan, mengoyakkan, merobekkan, mencabikkan;
maransan, dalam keadaan koyak, terkoyak.

Ransang, kayu lurus yang dijepit pada tiang-tiang dan sekaligus pengikat tiang-tiang itu,
palang dari kayu untuk menutup pintu; rangsangrangsang, palang penutup pintu;
mangaransang, memalang pintu; pangaransangan, tulang dada.
Ransap, mangaransapi, menghitung, mengira-ngira.
Ransar, lancar, cepat, lekas; tigatiga ransaran, barang dagangan, jual-jualan yang laris
laku; siransar, sej pisang.
Ransim, tajam, menyayat mengenai daun.
Rante, rantai, kekang kuda; mangarante, mangarantei, mengikat dengan rantai,
merantai; rantei babam, kekanglah mulutmu; orang rante, orang rantai, yang terhukum;
ranterante, yang dipasang pada detar sebagai hiasan.
Ranti, sej tumbuh-tumbuhan yang dipakai sebagai sayur.
Ranting, ranting, dahan kecil, cabang.
Rantiti, I. sej pohon kayu kecil yang kayunya menghasilkan potas. II. kata bilangan:
buah, keping, potong; sampulu rantiti mas, sepuluh keping mas.
Ranto, rantau, keluk dalam sungai, lubuk dalam sungai; mangarantoranto, mencari ikan
dalam lubuk; pangarantoan, tempat, daerah, wilayah dimana orang merantau; maranto,
= jalang, pergi merantau, mengembara; anak ranto, = anak jalang.
Rantos, tajam, runcing mengenai pisau atau bambu yang diruncingkan; roha na rantos,
kebijaksanaan berpikir, pertimbangan, cerdas.
Raoan, jeroan, isi perut termasuk jantung, hati dan paru-paru.
Raoang, rawang, rawa-rawa, bencah yang dalam.
Raok, mangaraok, bekerja dengan tidak teratur, bekerja acak-acakan.
Rap, I. rap-rup, tiruan bunyi senapang. II. bersama-sama, bersama, dengan; rap dohot,
bersama dengan, bersama; raphon, disertai, bersama dengan seseorang; rap ma hita,
baiklah kita bersama-sama pergi.
Rapak, I. jembatan, titi. II.
anduri, yang terbelah.
Rapan, sampah, kayu dan rumput yang terapung-apung di atas air; rapanrapan, sampah;
mangarapanhon, mengapungkan.

Rapar, tak kebagian makanan, lapar; haraparan, kekurangan, kelaparan; anturaparan,


berada dalam keadaan kelaparan dan kekuarangan; mate anturaparon, mati karena lapar
Rape, = rapet.
Rapet, digabungkan; mangarapet, menggabungkan, menghubungkan, merapatkan,
menyoldir, memakukan; rapet, ketam panjang.
Rapit, = rapet.
Rapot, bdk rapat, perekat, lem, zat untuk menggabungkan; rapot tu sarung, imbalo tu
suhul, dengan rapot sarung pedang dilem; batang rapotan, peti yang terdiri dari dua
bilah papan yang disambung; rapot, rapat, persidangan raja-raja dimana dibicarakan
persoalan hukum; marrapot, bersidang, mengadakan persidangan; parrapotan, tempat
atau rumah dimana diadakan rapat didang; harapotan, tempat pada tanaman dimana
daun-daun pergi cerai.
Raprap, mangaraprap, mengambil daun dari tangkainya; maraprap, direnggut oleh
dahan berduri; maraprap na so magulang, turihon na so marngenge, disentak tanpa
berguling ke bawah, berbekas tanpa berpenyakit cacar, artinya: mendapat celaka tanpa
salah.
Rapu, marapu, patah, koyak, robek; mangarapuhon, mengoyakkan; rapurapu, serpihserpih kayu sebagai mana ia jatuh sewaktu menetak, juga dahan-dahan yang terkumpul;
rapurapu, tunggul yang sewaktu kebakaran hutan tetap berdiri dan hitam karena
kebakaran serta diambil sebagai kayu api.
Rapus, mangarapus, memegang.
Rara, merah, merah jingga; marrara, berwarna merah; tarrara, merah kelihatan, agak
merah; rara matana (mida), ia melihat sesuatu dengan rasa kepingin
memilikinya;sirara, sej penyakit padi sewaktu ia berada di bulir dalam hal mana ia
merah kelihatan; sahit rara, sej penyakit yang membuat kulit berwarna merah.
Rarak, berserakan, berserak-serak, dihamparkan, dikembangkan; mangararakhon,
menghamparkan sesuatu msl padi, menyerakkan; pararak, idem.
Rarang, larang; mangararang, melarang; rarangan, larangan, tempat dari mana orang
tidak boleh mengambil sesuatu.
Raras, mararas, menetes-netes, menitik dalam jumlah besar mengenai benda-benda
kecil; anak raras, hau raras, pohon kayu yang kecil.
Rarat, merambat, ekspansif, menjalar, meluas, menyebar, tersebar; mangurarat, meluas,
menjalar, merambat; mangararati, meneruskan, tidak berhenti dengan sesuatu;

pararathon, memperluas, menyebarkan msl berita, kekuasaan; baro sirarat, penyakit


kanker.
Rari, tak ada ujung pangkal, kusut, tidak beraturan, kosong, tidak dihimpunkan; rarirari
hatana, perkataannya ti-dak teratur, tanpa isinya, kosong bicaranya; rarirari ni roha,
rencana-rencana yang tidak penting, angan-angan; hata sirarion, omong kosong,
obrolan.
Rarik, mangararik, menggores dengan pisau, membuat garis, menoreh; rarik, pisau
untuk menggores, untuk membuat ga-ris; pangararihan, goresan yang dibuat dengan
pisau.
Raru, sej pohon kayu, yang kulitnya dipakai untuk meragi tuak; mangararui, meragikan
dengan kulit ini; dipararu hatana, dibumbui ucapannya.
Rarut, marsirarut, berkelahi tentang apa yang dipertengkarkan.
Ras, tiruan bunyi "ras", gemercik, kerosok mengenai daun.
Rasa, kudis; rasaon, kudisan.
Rase, I. = rage, binasa, hancur, musnah; mangarasehon, menghancurkan,
membinasakan, memusnahkan. II. batu rase, batu kerikil yang kecil.
Rasi, = jujur; mangarasai, menghitung, mengira; rasian, sifat, cara; lipatan dalam
tangan yang dari mana dapat dibuat ramalan; rasian ni goar, ramalan yang dapat dibaca
dari nama; rasi, rasirasa, sampai mengenai waktu; rasirasa nuaeng, sampai sekarang.
Rasip, mangarasiphon, mengiris sesuatu msl tembakau, ubi-ubian.
Raso, I. rasau pandan, sej pohon berdaun panjang dan berduri yang dapat dipergunakan
menjadi beraneka ragam anyaman. II. mangaraso, menggosok emas sampai berkilat
pada batu uji.
Rasras, mangarasras, membongkar, merombak msl rumah.
Rasta, sibolang rasta, sej ulos.
Rasun, racun; mangarasun, meracuni seseorang; hona rasun, kena racun, diracuni.
Rata, segar, hijau mengenai tanaman hijau, daging yang baru, juga biru mengenai langit;
ingkau rata, sayur yang hijau, yang baru; P.B: rata pe bulung ni bulu, rataan do
bulung ni torop, denggan pe uhumna, dengganan do uhum torop, daun bambu adalah
hijau tetapi lebih hijau adalah daun torop, walaupun putusanmu mengenai vonis juga
baik, putusan orang banyak adalah lebih baik; parataratahon, memperbaharui,
mengulangi; mulak rata, diperbaharui; ratarata do ompu ni parbinotoan, mengulangi

adalah ibu pengatahuan, repititio est mater studiorum; sirumata bulung = napuran;
parsirataon, penghias untuk mewarnai diri putih atau merah; na pinorsirata, = na rata;
pangaratai, angsuran yang dibayar orang yang berutang sebagai tanda bahwa dia tetap
mengingat utangnya; sirumata langit, langit yang biru.
Ratak, humaratak, humaratik, berdentang-dentang suara mesin, membuat bunyi yang
keras dan teratur msl mesin atau martil tukang besi.
Rati, cocok betul dalam perbandingan yang cocok, proporsional, yang tepat.
Ta, I. bunyi yang dibuat untuk mengusir burung perik. II. ita, awalan orang pertama
jamak, tabahen (= itabahen), kita perbuat. III. -ta, akhiran orang pertama jamak
menandakan milik; donganta, temankita; inanta, ibu kita; amanta, bapa,ayah kita.
Taba, martaba, sedang sibuk menebang kayu; manaba, menebang pohon kayu; sitaba
hauma, suami, penebang kayu.
Taban, rampasan, jarahan, tawanan; martaban, menawan, menjarah, merampas;
partaban, penawan, penjarah, perampas; tartaban, tertawan, direbut; hona taban, kena
rampok, tertawan; martaban duduk, menjarah habis-habisan.
Tabar, I. tawar; aek tabar, air tawar. II. tabartabar, sej perdu; manabari begu,
mengusir begu dari kampung dengan memukulkan tabartabar di dingding rumah dan
menyerukan: "tabartabar"; begu na so hatabaran, = begu yang tidak mau diusir.
Tabas, mantera, jampi disertai dengan tonggotonggo kepada begu, yang sehubungan
dengan itu; manabasi, memanterai, menjampi, mendoakan obat denngan mengucapkan
mantera; mejampii obat; manabashon, melantunkan mantera.
Tabe, I. = tabi. II. sitabean, payudara wanita.
Tabi, (singkatan dari santabi = tabik) perkataan untuk meminta maaf; selanjutnya ucapan
salam: tabi di ho, salam kepadamu; tabi di raja i, saya minta maaf kepada raja bahwa
saya mengambil kebebasan (msl melalui dia atau mengucapkan kata-kata yang kasar);
santabi, maaf, meminta permisi (dipakai untuk semua kata-kata yang menurut adat Batak
tidak halus msl anggota gerak badan, lidah, perut dll; babi, ternak, anjing dsb); manabi,
menyalam orang, mengatakan tabi kepadanya; masitabian, bersalam-salaman, saling
meminta maaf, berdamai; marsantabi, menunjukkan hormat, mengucapkan minta maaf;
parsantabian, cara menyalam; tabina di hamu, salamnya pada kamu, tertitip salamnya
pada kalian.
Tabo, enak, nikmat, empuk, lezat; tabotabo, gajih, lemak; tabotabo ni pinggol, apa yang
suka didengar telinga, janji-janji manis; manabonaboi, membubuhi dengan lemak,
memperlemak.

Tabu, I. anduhur tabu, sej burung tekukur yang liar. II. tabutabu, labu; tading di
tabutabu, seorang yang lahir sesudah ayahnya meninggal.
Tabulan, sitabulan, ubun-ubun, jidat lih bolan.
Tabun, panjang, padat (rambut, bulu).
Tabuni, lih buni.
Tabur, kena resik, berbintik-bintik.
Tabusira, sej pohon yang daunnya dipakai sebagai pembungkus sigaret.
Tada, sepak, terjang, degil,
melawan, bangkang; tada tu rohana, bertentangan dengan pendapatnya; martada,
menyepak dengan kaki (pada permainan); manada, menumbuk, menendang seseorang;
masitadaan, saling menerjang.
Tadatada, sej pohon kayu.
Tading, tertinggal, tidak ikut pergi, ditinggalkan, bersisa; tading di lampin, tinggal
sebagai tidak beribu, sebagai piatu; manadinghon, meninggalkan sesuatu;
manadingnading, meninggalkan seseorang msl isterinya; manadingnading hata,
mengatakan sesuatu sambil pergi, bertinggal kata; tadingtadingan, warisan, harta
peninggalan, orang yang tinggal; martinading, berketurunan; martinading hata,
mengucapkan kata-kata perpisahan; tartading, tinggal di belakang, ketinggalan;
partadingan, tanda mata, kenang-kenangan; P.B.: hulinghuling ni lombu binahen
pargambiran, molo laho ho mardalan bahenonmu partadingan, kulit lembu jadi tas
gambir, bila berangkat bagus kau tinggalkan kenang-kenangan; diparsitadingi,
melampaui seseorang, dilintasi, tidak diperhitungkan; parsitadingan hata, tempat
diadakan pamitan; dipanading ni amana, sewaktu ayahnya meninggal; tumadinghon, =
manadinghon; hatadingan, garis kecil di atas kiri huruf mati yang menandakan 'e'
dalam tulisan Batak tradisional.
Tado, mangintado, duduk di tanah dengan kaki yang direntangkan; sitadoan, sepotong
kayu, pada mana penenun menekan kakinya, tempat kaki bertelekan, sej kuk penahan
kaki penenun.
Taduk, martaduk, menabur; taduhon = saburon, masa menabur.
Tae, miring ke belakang, msl kepala seorang anak yang digendong di belakang.
Taem, tarum, nila.
Taeram, gana sitaeram, sej sumpah, bdk gana.

Tagahanding (dari: tangga hambing), teras seperti yang diperbuat untuk sawah;
martagahambing, bertangg-tangga dibuat.
Tagam, (bdk agam), managam, berharap, waspada terhadap sesuatu, menanti sesuatu
sambil waspada terhadapnya; managam musu, menanti musu, bersiap-siap untuk
bertempur; tagamon, untuk mana orang harus waspada, mungkin, barangkali; ndang
tagamon, barangkali tidak; panagamnagaman, pengharapan, sedang menanti-nanti;
tumagan haroan, menanti kelahiran.
Tagan, I. sej bambu; selapa, tempat kapur dari bambu. II. tagan, sementara, sedang,
sewaktu, semasa; tagan metmet ibana, sewaktu ia kecil; tagan so, sebelum. III.
martagan, kecil, hanya dikatakan untuk mentimun, belum bisa dikutip.
Taganan, mendingan, lebih baik (bdk aganan); taganan mate asa mangolu, lebih suka
mati daripada hidup.
Taganing, (juga: tataganing), perangkat musik ogung, gendang
besar dari kayu yang ditutup dengan kulit, terdiri dari lima buah.
Tagas, ayam jantan besar, nafsu.
Tageak, marta (ta) geak, berkotek mengenai ayam yang sudah menelurkan;
marpapateak, bunyi ular yang meniru kotek ayam; sitatageak (juga: sitalaseak), yang
berkaok-kaok dihadapan umum, yang tidak bisa menyimpan rahasia, comel, bacar mulut.
Tagelleng, lih gelleng, kecil; sitagelleng, anak kecil, si kecil.
Taget, tinggal sedikit, yang sedikit lagi tinggal dikerjakan; langlang di tagetna,
kepalang, tanggung, hanya tinggal sedikit lagi yang masih harus dikerjakan; sapala
nioloan, unang langlang di tagetna, kalau sudah mau, jangan alang kepalang.
Tagi, managi, menjadi biasa, menjadi ketagih; hatagian, biasa, ketagihan, ingin
meneruskan yang sama.
Tagil, managili, memarang sesuatu, menetakkan, menebang berulang.
Tagir, managir, menghapuskan sebagian dari hutang, mengampuni.
Tagonan, = taganan.
Tagu, ndang hatagutaguan, tidak dapat dipercayai; ndang tartagutagu hatana, dia
tidak dapat dipercayai, tak bisa dipegang omongannya. Taguk, managuk, menerima;
taguk, sehelai daun atau pipa bambu kecil tempat menampung air sumber atau dipakai
sebagai corong, juga daun atau tabung bambu melalui mana tuak mengalir ke tabung
yang digantung di bawah; taguktaguk, sej burung yang berbunyi 'guk'; taguhon ni
posoposo, (halus) payudara ibu, susu ibu, buah dada.

Tagupgup, (bdk gupgup), martagupgup, menutupi muka dengan kain.


Taha, manaha, memotong, menetak, mengampak, memelah kayu; ditaha haleon,
dilumpuhkan paceklik; taha ulungku, terantuk kepalaku; martahaan, saling terantuk,
mis waktu gelap; tahataha, dada burung; batu martaha, batu yang dipakai sebagai
jimat.
Tahak, na pir tahak, keras hati, berani; pir tahakna, dia berani betul; papir tahak,
menyegarkan, memberanikan, mengeraskan hati, menyemangati.
Tahaktahak, cengeng, tangis (anak-anak).
Tahal, manahalhon, menghantamkan, remaskan; tu pansur i tahalhon babami, =
(patongon dompak alogo), ke pancuran remaskan mulutmu dan tidak kepada saya, kata
cacian.
Tahultahul, perang berjalan dahsyat sehingga senapang-senapang berdekatan, makin
sengitnya peperangan.
Taham, = tahan.
Tahan, = taon, manahan, tahan, menahan; manahani, mengambil alih utang orang;
panahani, jaminan, penanggung; na tahan, tahan (menderita); tahan jorat, jaminan;
tartahan, bertahan dalam penjara (mengenai seseorang raja yang dipenjarakan
mengganti bawahannya); ndang manahan, tidak bertahan; ndang tartahan, tidak
tertahan, tidak bisa dibendung, tak bisa diderita.
Tahar, lebar mengenai mulut periuk; panaharan, muara terusan di sungai.
Tahataha, solpa di tahataha, tanda buruk dari ayam tenun yang tak bisa dielakkan;
selanjutnya: pasti betul, tidak bisa dilawan.
Tahe, ya, memang, sebenarnya, kata seru yang memperbaiki: lebih baik, lebih banyak;
opat, lima tahe, empat atau lebih baik lima; i ma tahe, ya, itulah lebih baik; ise tahe,
siapa itu gerangan?
Tahi, keputusan majelis, maksud, tujuan, rencana, keputusan, penentuan, tekad, niat kuat;
tumahi, berencana; satahi, sehati, sepakat, sekata, seia; mambahen tahi, merencanakan
sesuatu, bertekad; partahian, persidangan, perencanaan; martahi, bermaksud, berniat,
membuat rencana; martahi mate, berniat mati; martahi bodari, menjelang malam;
martahi neang, mau bersalin; manuan tahi, berniat; sisuan tahi, perencana.
Tahil, manahil, memotong, mengerat, memenggal, menetakkan. Tahiling, sitahiling,
sebagian dari milik kepunyaan anak somang, bagian dari ladang, kebun, ternak.

Taho, baik, sedang; lumayan, bolehlah; i ma taho, baiklah itu; taho ma, itu baik;
marhatahohon, merasa senang dengan sesuatu; hatahoanna, baik betul, tidak terlampau
besar dan tidak terlampau kecil.
Tahop, menyerang dengan tiba-tiba; tahoptahop ni bodil, picu senapang; manahopi,
menyerang sesuatu, merampasi, menyerbu, mengerumuni.
Tahu, manahu (i), menangguk, menceduk, menimba; tahutahu, timba, gayung;
santahu, satu timba penuh, sebokor, secedukan, sebanyak sekali menimba; tahutahu,
campak (karena seorang berpenyakit campak disiram dengan air dingin); tahutahuon,
berpenyakit campak, kena penyakit campak.
Tahuak, marta(ta)huak, berkokok mengenai ayam jantan; tahuak manuk, penunjuk
waktu: jam 04.00 malam.
Tahul, tahultahul, sej anggrek hutan yang punya kantongan berisi air penjebak serangga.
Tumbuhan yang memakan daging; di dia mate magulang porhis, bagaimana mati semut
dengan berguling ke bawah?
Tahuluk, tengkuluk, peci, kopiah, topi; biang (hoda) sitahuluk, anjing atau kuda
berkepala putih, berbadan hitam atau kepala hitam badan putih.
Tahung, tahungan, alat menulis dari bambu atau tanduk kerbau
untuk pustaha.
Tahur, manahur, mengorok pohon kayu, menoreh; ndang hatahuran, terkorek, tak
tertoreh.
Tahuru, sej semut yang hidup bertumpuk-tumpuk; onan sitahuru,pekan, pasar yang
termasyhur di Silindung dimana orang-orang berkerumun seperti semut.
Tahut, rasa, takut; tahuton, takut; hatahuton, ketakutan; na so matanggak di hata, na
so martahut di bohi, yang tidak malu dan tidak takut.
Tai, seruan untuk mengusir amporik.
Tail, tahil, timbangan emas seberat 16 duit dulu seharga 25 ringgit; satahil, mas seharga
seperti tersebut di atas; manjujur tailna, demikian dihitung sehingga pada setiap 25
ringgit selalu diberikan atau diambil satu; pordua tailan, seharga dua tail.
Taili, manaili, melihat, menoleh, menengok; manailihon, menengok ke, memandang;
panaili, cara memandang, pandangan mengenai pikiran (roha); panailian,
pemandangan, menghiraukan; taili, pandang, hiraukan.
Tair, manair, menarik, menyentak, meregangkan; patair, rentangkan.

Tais, lebar, memanjang; tais soarana, suaranya ditarik panjang, perlahan-lahan; patais
soara, suaranya ditarik panjang; patais, = padao. Tait, manait, menarik, menyentak;
manait hata, memanjangkan kata-katanya dan selalu diobah; pataittait, sering menarik
kesana kesini.
Taja, manaja, memperdulikan suatu urusan, masalah, mengerjakan sesuatu;
manghatajahon, dengan giat mengerjakan suatu hal, merekam di hati untuk
dilaksanakan.
Tajak, sej parang; mate ibana dipanajak ni rohana, ia mati waktu masih kuat.
Tajap, miring dipotong; manajap, memotong sesuatu dengan miring; panajapan, bidang
pemotongan yang miring.
Taji, taji ayam jantan, pisau yang diikatkan pada taji ayam jantan yang sedang bersabung;
P.B.: ndang dope martaji nunga martahuak, belum bertaji sudah berkokok, artinya:
belum apa-apa sudah anggar jago; manaji, memanaskan hati orang, sehingga ia marah,
menghasut supaya marah.
Tajik, penyakit kulit pada telapak kaki.
Tajom, tajam mengenai pisau dsb, menyakiti mengenai kata-kata; manajomi, menajami;
sitajom, uang yang diberikan kepada ulubalang sewaktu ia pergi berperang (asa tajom).
Tajur, takik; martajurtajur, bertakik-takik.
Tak, tiruan bunyi "tak-tak"; marlatak, berdetak; patutaktak ipon, gemeletuh.
Taktak, I. kotoran pada badan,
daki pada tubuh; taktak ni bosi, karat; taktak ni huta pupuk; taktahon, kotor. II.
mataktak (bdk dekdek), jatuh mengenai banyak benda mis butar yang jatuh dari atap;
taktak bulu, sej alat musik dari bambu.
Tala, I. = patar; sitalaseak, bacar mulut, orang yang tidak bisa pegang rahasia; lih
tageak, sitalageak. II. tala, kolam, empangan.
Talaga, ruang tengah dalam rumah, papan lebar yang dipasang dari muka sampai ke
belakang rumah, dianggap tempat itu paling rendah, dimana tak disuruh duduk orang
yang terhormat; partalaga, ibu rumah oleh sebab pekerjaannya dilakukan disana.
Talagoit, sedikit, perkara kecil, secuil.
Talak, terbuka lebar, mengenai pintu, tidak berdinding; patalakhon, membuka,
membiarkan terbuka; talak batu, parit dalam mana tanah dibasahi; talak roha, dapat
diterima mengenai perkataan-perkataan yang baik; talak sae, kutukan: engkau tidak akan
mendapat keturunan.

Talaktak, sej burung.


Talam, lonjong; talam bohi, lebar mengenai muka, anggun.
Talan, martalan, membicarakan soal perang.
Talaoas, lebar, lapang, bidang, longgar.
Talapang, sitalapang, lebar, luas, lapang.
Talasa, martalasa, mengentak-entakkan kaki mengenai binatang yang mau mati, kuda
liar; menerjang-nerjang ke sekelilingnya.
Talbang, manalbanghon, bdk albang, memakai sesuatu untuk memukulnya, juga:
mangalbanghon.
Talbe, serong mengenai mulut, periuk bila lubangnya tidak persis.
Tale, = atehe, ale; = juga: suhat.
Talektek = talaktak; jolma talektek, orang yang sosok tubuhnya kecil.
Talembas, bdk embas; martalembas, menari dengan berbaris dan melambaikan tangan.
Talentes, manalentes (bdk lentes), leluasa, lapang, terbuka, bebas (jalan); langit na
manalentes, terbuka mengenai langit.
Talete, rak dalam rumah untuk menyimpan piring; talete ni parbinanga, rak untuk
menjemur ikan.
Talha, torehan kayu, takik pada balatuk; anak tangga.
Talhis, dapat didengar di kejauhan; talhis soara borngin, pada malam hari jauh
kedengaran.
Tali, tali, benang; tali ni ninggala, cantelan bajak; tali ni hudali (panggu, gairgair),
gagang pacol; ndang tali be
geon, kedengaran bunyinya tidak harmonis (musik); talitali, penutup kepala berupa kain
yang dililitkan; manali, mengikat; patalitalihon, menalakan (ogung, husapi); martali,
mengukur dengan tali; partalian, sebidang tanah yang telah diukur; juga : bagian jalan
yang telah ditetapkan untuk harus dikerjakan oleh keluarga; talian, idem; tali ni biola,
tali biola; tali, nilai uang = 25 sen; uang Batak = 3 uang.
Talindan, masitalindanan, berliku-liku, ke atas ke bawah atau ke kiri ke kanan;
martalindan, berbelit-belit mengenai akar.

Talinga, patalinga, sejajar, paralel, serupa jenisnya, sama nilainya; yang satu tidak
kurang dari yang lain.
Talingkas, (bdk balingkas), masitalingkasan, membolak-balikkan; saling bergumul,
terjang-menerjang.
Talisik, manalisik, dalam keadaan sunyi senyap, mati sepi, tenang sekali.
Tallik, manallik, manallihi, menetak, memotong, memarang; tartallik, kena parang
(rabi); hona tallik, idem; masitallihan, saling membacok, saling memarang, parang
merang.
Ua, I. seruan: silahkanlah, baiklah, ayo, mari; Ua lehon di ahu, mari berikanlah
kepadaku. II. manguai, memanas-manasi lawan untuk berkelahi, mengajak musuh untuk
berkelahi; masiuaan, saling menyerukan menurut cara pahlawan-pahlawan Homerus;
mangua, membenarkan diri untuk perlawanan terhadap musuh; ulubalang na so
mangua, seorang yang tidak memberitahukan, pahlawan yang tidak lebih dulu
menunjukkan dirinya kepada musuh, yaitu pembunuh sewaan.
Uak, manguahi, menguak, mengeluarkan kulit pohon kayu, juga mengeluarkan bangkar
dari bagot.
Ualang, sej pohon kayu yang mirip dengan tangki, yang kulitnya dapat dijadikan tali dan
pakaian.
Ualu, delapan; paualuhon, yang kedelapan, kedelapan; sipahaualu, nama bulan ke-8.
Uang, uang lama, uang logam seharga 16 duit; uang tali = 3 uang; uang mini, = 10 sen,
uang harotas, uang kertas; uang mas, uang mas seharga 10 rupiah.
Uap, uap, kepulan, bau; muap, bau, menguap; muap barerang, bau belerang; pauapuap
barita, mengumumkan secara meluas kemasyhuran seseorang, memuji-muji.
Uar, banyak, namun tidak cukup (lawannya: bue).
Uarang, mengembangkan dirinya (bdk tuarang). Uarar, maruarar, berkembang,
meningkat, menjadi makmur, maju.
Uari, ikrar, sumpah; maruari, berikrar, bersumpah; manguarihon, menyumpahi sesuatu.
Uaris, waris, kerabat yang terdekat.
Uas, dahaga, haus; maus, berdahaga, kehausan; mauas male, lapar dan haus;
manghauashon, sangat mendambakan, haus akan sesuatu; sombu uas, merasa puas
(juga: malum), merasa lega.

Uba, muba, ubah, berobah, menjadi lain; muba do ringgasna, kerajinannya berubah, ia
bertambah rajin; manguba, mengobah; manguba padan, merobah janji; paubahon,
mengubah sesuatu; pauba ma roham, berubah sikaplah kau; mubamuba, selalu
berubah, berobah-obah; haubaon, juga hamubaon, perubahan; hamubaon ni roha,
pertobatan, perubahan pikiran; P.B.: ia muba hape dolok, muba do hape duhutna, ia
muba hape huta, muba do hape uhumna, lain gunung, lain rumputnya, lain kampung
lain adatnya; pangubaubaon, cenderung untuk berobah-obah msl pakaian atau cara
berjalan, supaya dilihat orang.
Uban, uban; ubanon, beruban; na ubanon, tua, putih mengenai rambut; sabur uban,
bertabur uban; uban manjoloani, cepat mulai beruban, uban permulaan, yang terlalu
cepat tumbuhnya; mardangka ma ubanmu, semoga anda mencapai umur yang tinggi,
menjadi tua sekali. Ubat, = daon, obat; mesiu (senapan); mangubati, mengobati;
mangubat bodil, mengisi senapan; masiubat, mengambil obat (tu); ndang haubatan,
tidak dapat disembuhkan lagi, tak terobati.
Ube, siubeon, perut (And); boras ni siubeon, buah kandungan, anak kandung.
Ubi, ubi, sej gadong liar, yang hanya dimakan di masa kelaparan.
Ubir, inas.
Ubit, mangubit, memberi tanda dengan gerakan muka atau ernyitan mata; ubitubit,
gerakan bibir, isyarat bibir.
Ubor, I. salah, palsu. II. mangubor, menutupi, menutup msl kapal atau anduri dengan
menyapukan air dan dodak.
Ubung, mangubung, mengubung, menyambung; taoar pangubung, gunaguna untuk
menghidupkan, menyambung nyawa.
Uda, adik laki-laki ayah; amanguda, idem.
Udam, marudam, berbaring di padang bebas (tentang ternak); dipandamhon, ditaruh
ternak di padang terbuka; parudaman, tempat dimana ternak bermalam di padang
terbuka.
Udan, hujan; na ro udan, hujan datang; hona udan, kehujanan, jadi basah karena hujan;
ari udan, musim hujan, hari hujan.
Udang, udang.
Ude, udean, kuburan, tanah pekuburan.
Udengudeng, = sibong, anting-anting.

Udi, mangudi, membancuh, meramas, mengaduk tepung; na niudi, adukan tepung;


mangudi pollung, memikirkan akal muslihat.
Uding, mudinguding, = mimbarimbar, berbeda-beda, berlain-lainan, tak seragam.
Udo, = dongan, teman; saudoudo, sekutu, sebaya, sekawan.
Udor, mangudor hori atau ijuk, memintal tali dari hori atau ijuk; sindor na so hori,
sigirahon na so bonang, orang yang membicarakan yang tidak benar, tidak pada
tempatnya.
Udur, antri, berjajar, bersama-sama, berturut-turut, yang satu di muka yang lain; udur
mardalan, bersama-sama berjalan, beriring-iringan berjalan; dongan sauduran, kawan
seperjalanan, teman; mangudur, membuat sesuatu berbaris; mangundurhon, membuat
barisan; marudur, berjalan beriring-iring; marudurudur, barisan, berjalan yang satu di
belakang yang lain seperti perjalanan angsa.
Udut, sambungan, penerusan; mangudut, bersambung, meneruskan; manguduti,
meneruskan sesuatu, menyambung.
Ugam, mangugam, mengasah, menajami.
Ugama, agama, kepercayaan; marugama, beragama. Ugan, subur; uganugan, pupuk.
Ugari, lazim, lumrah, kebiasaan, adat istiadat, cara (seperti isara).
Ugasan, milik, harta benda, perabot, barang; ugasanku do i, itu adalah kepunyaan saya;
marugasan, mempunyai, memiliki; parugasan, pemilik.
Uge, manguge, menyungkur, membongkar menyengkur mengenai babi yang sedang
menggembur; menanduk mengenai kerbau; mangugehon, menyerundukkan; uge,
mengenai seorang anak kecil yang lahir dengan mukanya ke bawah mengenai itu takhyul
mengatakan bahwa ia kelak akan menusuk seorang kerabatnya, artinya: bahwa seorang
akan mati karena anak itu.
Uget, ugetuget, = porngapornga, jentik-jentik.
Ugit, mangugit, menyentuh, memegang sesuatu dengan perlahan-lahan (seperti hurtik).
Ugul, mangugul, memeriksa, menyelidiki perkara; pangulugul, berkelahi, bertikai,
bertengkar.
Ugup, marugupugup, berderum-derum, menderu, geger; sampuran na marugupugup,
air terjun, yang gemuruh, yang berderum-derum.

Ugus, mangugus, bersenggolan, menggosok bdk ogos.


Uha, paruhaon, perhubungan ke-rabat, bagaimana pertalian de-ngan orang?
paruhaonmu do i, bagaimana pertalianmu dengan dia (dari parahaon?), apamuitu?
Uhal, I. manguhal, menyedot, gali dari dalam, mengeluarkan, mengorek keluar. II.
menyalin dari buku yang satu ke buku yang lain, menyalin; na niuhal, salinan, kutipan.
Uhat, muhat, mengambil air, menimba; panguhatan, bejana, tempat mengambil air,
guci air.
Uhe, manguhe, menggali, mengorek, mencongkel tanah.
Uhir, manguhir, ukir, mengukir.
Uhom, mauhom, diam, tidak berkata-kata, berdiam diri tanpa berbicara.
Uhor, jaringan tubuh dalam luka yang sudah mati, endapan, kulit mati pada bekas bisul.
Uhot, tertutup, tersembunyi, tidak jujur, licin (tentang perkataan); padua na uhot,
mempunyai dua arti (seperti sering msl ramalan yang terdapat pada datu).
Uhum, hukum, adat, cara, pengetahuan mengenai hukum, ponis; na so uhum, tak patut,
salah; uhum hian, sebagaimana halnya dulu, cara biasa; manguhum, menghukum,
mengadili; manguhumi, menimbang, menghukum orang; panguhum, = paruhum,
hakim; uhum na roa, adat istiadat yang buruk; maruhum na roa, melakukan sesuatu
yang jelek, berzinah; paruhum na denggan, hakim yang adil; hona uhum, terhukum,
dihukum; mandabu uhum, memutuskan hukuman; madabu uhum, hukum telah
dijatuhkan.
Uhummat, = homat, tenang, perlahan-lahan, hati-hati.
Uhup, manguhup, mengaum-aum, meraung (binatang).
Uhur, manguhur, menimbang, menaksir bila letak dadu permainan disangsikan. Harus
diputuskan pemimpin permainan ialah panguhur.
Uhut, dedak, sampah beras sewaktu menumbuk.
Uit, manguituit, mengibas, mengipai; muit, congkak, sombong; panguituiton, datang
dengan sombong; dan tinggi hati, bolak-balik, bdk tuit.
Uja, mauja, berujar, berbicara, bertutur (And); na uja, baik, manis; uja, cakap.

Ujar, kepandaian, kesenian, kecakapan; ujarujaran, kepandaian dalam hal ajaib; sideak
parujar, orang yang cakap; marujarujaran na roa, bergagasan ilmu hitam, black
magic.
Ujat, mujat, ditolak secara memalukan karena permintaannya tidak dikabulkan;
paujathon, menolak, menampik sesuatu; tarujat, ditolak, ditampik.
Uji, manguji, mencoba, memeriksa, mengadu kekuatan dalam perlawanan; ujiujian,
ujian, percobaan; pangujian, pemeriksaan, percobaan; marsiuji, mengadu dalam hal
kekuatan, berlomba; batu pangujian, batu ujian pada mana orang menguji mas. II. uji,
manguji, mengatur peradilan Tuhan dalam mana diharapkan mukjizat untuk mengetahui
kebenaran; pangujian, hukum melalui peradilan Tuhan; uji ulos, mengenai dua orang
tersangka yang masing-masing menembak ulos lawannya yang dikembangkan, orang
yang ulosnya kena adalah salah; uji gaol, masing-masing menembak gambaran
lawannya dari pisang, orang yang gambarannya kena tembak adalah salah; uji hian,
perang tanding dalam mana lawan saling menembak.
Uju, I. ketika, saat, sewaktu, selama; uju di haposoonna, sewaktu ia masih kecil; uju i,
di waktu itu, pada masa itu; marujuuju, kadang-kadang, sesewaktu, sekali-sekali. II.
manguju, mengadakan jamuan makan untuk seseorang; sipanganon ujuan, perjamuan
pesta.
Ujung, ujung, akhir; marujung, berakhir, selesai, meninggal; dia ma ujungna,
bagaimana akhirnya; mangujungi, mengakhiri sesuatu; paujunghon, idem; ndang
haujungan, tidak terselesaikan.
Ula, mangula, bekerja, mengerjakan ladang; mangulahon, bekerja dengan sesuatu;
mangulahon horbo, bekerja dengan kerbau; dipangulahon, bekerja untuk orang;
pangula, pekerja (di ladang), petani; ulaon, = siulaon, pekerjaan; dia ulaonna? apakah
kegunaannya? apakah manfaatnya? marulaon, sedang bekerja; mulaulaon, bekerja;
marsiulaon, idem; ulaula, perkakas; marniula, berguna, bermanfaat; ndang marniula,
tidak bermanfaat, tidak berfaedah; paula (dipaula), berpura-pura, seolah-olah (dengan
atau tidak dengan songon); dipaula songon na marsak, dibuat seolah-olah ia
berdukacita; sipaulaula, orang berpura-pura, munafik; na niida ni mata pinaula so
binege, berpura-pura tidak dilihat atau didengar.
Ulae, maulae, minta, memohon; lih lae II; paulaean, permintaan, permohonan, tempat
minta sesuatu.
Ulak, mulak, pulang, kembali, datang lagi, dikembalikan, diulangi; marulak, pulang
kembali; marsiulak, idem; mulakmulak, sering kembali, berulang-ulang; mangulahi,
mengulangi; ulahi, buat atau katakanlah sekali lagi; mangulahi ro ibana, dia datang
kembali; mangulakhon, mengulangi membuat sesuatu; paulakhon, mengembalikan,
membawa kembali; paulak une bdk une; marroha ulak, sabar; marpangulahi roha,
sabar, mau mengampuni, sebenarnya: hati kembali; ndang haulahon, tidak dapat lagi
diulangi; P.B.: ndang haulahan songon na tading di adian, tidak bisa diulang seperti

yang ketinggalan di halte (tempat penantian); sai mulak ma roham, kasihanilah,


berkasihanilah; hamumulak, pemulangan.
Ulam, marulam, tunas daun setelah musim gugur, mengenai pohon kayu yang
kehilangan daun dan memperoleh daun yang baru; ulam raja, sej pohon kayu.
Ulan, parulan, perilaku, pekerti, tingkah laku, kelakuan, perbuatan; parparulan,
seorang yang kerja dengan setia, orang yang berbudi luhur. Ulang, I. mangulang,
membiarkan tanah tidak dikerjakan, membiarkan bera, melalaikan jalan, pekerjaan;
tarulang, tidak dikerjakan, dilalaikan. II. marulangulang = jalang, mengembara,
bertualang, melanglangbuana.
Ulangalim, sej ukiran (gorga).
Ulangaling, perhiasan telinga.
Ulaning, sebenarnya; dalam pertanyaan: aha do i ulaning, apa itu sebenarnya
(gerangan)?
Ulas, mangulas, mengulang, berulang-ulang dibuat; mangulasulas, memakai atau
membuat lebih sering, mengulang-ulang; paulasulas bada, asyik memperpanjang
perselisihan.
Ulbak, mulbakulbak, naik turun seperti dada sewaktu bernapas.
Ulbas, mulbasulbas, berjalan kian kemari untuk memperlihatkan pakaiannya, berjalan
dengan pakaian gontai.
Ulhung, mulhungulhung, berbatuk-batuk.
Uli, bagus, baik, necis, cantik, indah; untung, rezeki, penghasilan, pendapatan; dapotan
uli, beruntung, mendapat laba; maruli, memperoleh sesuatu, beruntung; taruli, idem;
parulian, keberuntungan, berkat, anugerah, rezeki baik; parsaulian, berkat, hikmah,
rezeki; tusi ma hita laho, dapotan parsaulian, dalam ucapan selamat: dao ma
songgotsonggot donok ma parsaulian, ucapan selamat; maruliuli, semua orang
mendapat sesuatu; uli rohangku, senang aku, cocok menurut pikiranku; na uli basa,
baik hati, pemurah; mauliutus, sempurna; maulibulung, kaya; hutatap halak na
maulibulung, tarilu simalolong, aku melihat orang-orang kaya dan tergenang air mata
(karena miskinanku); hinauli, kebagusan, keindahan; pauli bagas, membangun rumah;
pauliulihon, memelihara, mengurus, merawat orang sakit, anak; ulian, lebih bagus, lebih
cantik, lebih baik; haulian, tanda artikel kecil yang menandakan "i" dalam tulisan Batak.
Ulla, paullaulla, berkasih-kasihan.
Ulle, mullemulle, terhuyung-huyung, tertatih-tatih, tertiup.

Ullom, segera, = tullom.


Ullop, mullop, keterlihatan, bertimbulan, bermunculan; paullophon, menimbulkan,
memperlihatkan.
Ullung, mullungullung, makan dengan rakus.
Ullus, mangullus, meniup, mengembus (angin); paullusullus, mengembus sesuatu msl
kapal; pangullus ni alogo, kecil kelihatan.
Ulming, kecil kelihatan.
Ulok, ular; ulok na bisa, ular berbisa.
Ulon, mangulon, lih sulon.
Ulos, kain tenunan tradisional, pakaian Batak yang ditenun, kain yang dikenakan di atas
dan di bawah tubuh; paruloson, pakaian; mangulosi, menutup dengan ulos; ndang olo
ulosan, ia tidak mau ditutup dengan ulos msl anak kecil atau orang sakit; niulosan
hodohan, pinapurpur ngalian, diselimuti keringatan, dibuka selimut kedinginan:
artinya serba salah; ulos ni tondi, bdk tondi; marulos, berpakaian, ditutup dengan ulos.
Ulpak, mangulpak, memukul, memarang.
Ulpuk, mangulpuk, menujum, menilik nasibnya, memenung, meramalkan; ulpuhan,
tenungan, ramalan, hasil menilik.
Ultik, multik, bergerak kembali, bangkit kembali perkara lama; multikultik, bunyi
kerongkongan yang dibuat oleh orang yang mau mati.
Ultom, mangultom, manahan nafas.
Ultong, mangultong hosa, menahan napas.
Ultop, I. sumpitan; mangultop, menyumpit; mangultophon, meludahkan dengan kuat.
II. daun yang paling dalam, tunas yang termuda (pisang, palem).
Ulu, kepala; ulu ni timbaho, ujung lempeng tembakau yang paling enak rasanya; ulu ni
rihit, gosong, busung pasir; P.B.: madungdung bulu godang tu dangka ni bulu
suraton, molo mardomu angka na bolon, adong do ulu buaton, bambu besar
menyentuh bambu kecil, manakala orang-orang besar bertemu pasti akan ada korban;
manguluhon, memimpin perkara; pangulu, penengah antara dua pihak; pangulului,
telah melihat setengah jalan (matahari); na pangului, jam 09.00 pagi; ulubalang,
hulubalang, pendekar; ulubalang ari = hasiangan on;pangulubalang, patung kecil yang
dipuja yang dimasukkan sedikit pupuk; hauluan = haulian = ulu, hauluan, tanda "i"
dalam tulisan Batak: juga haulian; paulubalanghon, disewa sebagai hulubalang.

Uma, = hauma, sawah, ladang; parumauma, petani; parumaon, pertanian.


Umaha, lih aha.
Uman, paumanumanihon = pasumansumanhon, meniru segala sesuatu.
Umang, = homang.
Umba, I. umbaumba, bangunan di belakang rumah yang dipakai sebagai dapur atau
tempat padi; juga: rumah kecil yang ditambahkan pada rumah yang lebih besar. II. umba,
mumba, = muba.
Umbak, I. ombak. II. umbakumbak, pengisap di embusan yang digerakkan dalam pipa
bambu.
Umbal, marumbalumbal, berbondong-bondong, berduyun-duyun.
Umban, godam, martil kayu yang besar; mangumban, membangun rumah, memugar,
menggodam.
Umbang, mumbang, terapung-apung di atas air; mangumbang, membawa sesuatu
mengenai air, mengapungkan; paumbanghon, mengangkat, menyelidiki.
Umbar, pangumbari na toltol, sej sumpah, lih gana.
Umbe, marumbe, menguak, melenguh (lembu); ucapan selamat: gok eme ma sopo na
bolon, marumbeumbe ma ia bara, semoga lumbung besar penuh dengan padi dan
kolong rumah penuh ternak yang menguak.
Umbol, berkunjung; mangumboli, mengunjungi, mendapatkan seseorang, mendatangi.
Umbuk, tumbuk, cocok, pas, serasi (pakaian); na umbuk di rohana, yang cocok, yang
baik baginya, yang berkenan di hatinya.
Ume, mangumei, mengelola, memperbaiki, memelihara (jala, kebun, atap, tembok);
P.B.: gabur mamungka, mangumei maol, gampang memulai, mengelolanya yang sulit.
Umma, mangumma, mencium pipi; pangummaon, ciuman.
Umpama, perumpamaan, pantun, sanjak, umpama, peribahasa, amsal, persamaan, syair
dari 2-4 baris yang kedua pertama sering dipakai sebagai kiasan saja dan sering berirama;
marumpama, memakai umpama, berpantun, bertutur dengan peribahasa;
mangumpamahon, mengenai umpama tentang sesuatu.
Umpamal, sej burung.

Umpasa, = umpama.
Umpat, mumpat, tercabut; mangumpat, mencabut (paku, gigi, pohon).
Umur, umur, usia; sadia umurmu, umurmu berapa? marumur sampulu taon, berumur
10 tahun.
Unam, simata unam, batu akik.
Unang, jangan, agar tidak, bahwa tidak; asa unang, agar tidak; anggiat unang, agar saja
jangan; asal unang, asal jangan; tung unang, dan tidak; aut unang, jika tidak;unang ho
laho, jangan pergi; unang so, larangan keras; unang olo i, agar engkau menurut,
mentaati; tagonan maporus unang mate, lebih baik lari daripada mati; unang, jangan
buat, jangan lakukan; mangunangi, melarang; hata siunang, larangan.
Unap, simarunapunap, sej rumput melata serata dengan tanah.
Unda, I. = hali; sagunda sekali; dua gunda, dua kali. II. mangunda, memikat, menarik.
Undalap, jala yang menyerupai doton; dengke undalap, sej ikan kecil yang ditangkap
dengan jala ini.
Undang, mangundang, memeriksa, menyimak, mengadu kekuatan, menguji, mencoba;
undang-undang, percobaan, uji, teka-teki berseloroh pada mana orang mau melihat
barang siapa yang paling cocok melawan; marundang-undang, menguji kekuatan dalam
percakapan tetang puisi atau prosa; mangundangi, mau kambuh kembali (penyakit).
Undar, I. mundar, berpaling, berbalik; paundar, dibawah kembali. II. marundar,
bertaruh.
Unde, = ande. Undo, bungkuk, tertunduk kepala; mundoundo, berbungkuk berjalan,
berjalan sambil menunduk-nunduk kepala.
Undot, mundot, gerakan ke atas dan ke bawah, mengungkit, bergoyang; mangundot,
menggoyangkan, dibuat agar ungkang-angkit, tergenjot-genjot.
Unduk, (bdk tunduk), tertunduk, menunduk; unduk roha, rendah hati, menurut, patut;
mangundukhon, mengangguk, mengyakan, menundukkan diri; paundukhon,
menundukkan, merendahkan.
Undungundung, teratak, dangau, kemah, gubuk, pondok sederhana sebagai tempat
penginapan di tengah jalan atau orang yang berpenyakit kusta, kemah teratak.
Undur, I. mundur, berjalan bersama-sama, mundur tu jae, mundur tu julu, selalu
pergi bersama; mangundurhon, mengiringi, menghantar orang dengan jumlah yang
besar, memimpin rombongan. II. paundur ma roham, menyerahlah bdk hondur.

Une, I. baik, wajar, pantas, cocok, beres, oke, kena di kaki; une di rohangku, setuju aku;
jolma une, seseorang yang mengatakan "ya" untuk segala-galanya, yang gampang
bertukar pendapatnya; horbo une, kerbau jinak, kerbau yang suka menurut; pangunena
ma, jika cocok, tergantung cocoknyalah; pauneunehon, mematut-matut, menyerah,
menyesuaikan diri dengan sesuatu; masipauneunean, tenggang-menenggang, saling
menyesuaikan diri, saling mengindahkan; hupauneune songon parpodom ni na
bungkuk, orang yang harus menyesuaikan dirinya seperti cara seorang yang bungkuk
yang harus menyesuaikan bungkuknya agar tidak merasa sakit. II. une, bekas lintasan,
bekas yang ditinggalkan kapal sewaktu berlayar; teka-teki mengenai kapal tu jolo
dilangkahon, tu pudi unena; marune, kembali ke jalan, darimana ia datang; paulak
une, kunjungan partama pada rumah orang tua mengenai perempaun yang baru menikah.
Ung = ong, ya, menyatakan setuju, saya mau.
Ungal, I. mungalungal, membual, membuat banyak omongan, obrolan. II. ungalungal,
potongan-potongan kayu yang terletak pada tiang rumah Batak dan menahan
pangumbari.
Ungarungar, sekat, rongga hidung, dinding hidung.
Unggal, membalik; mangunggalhon, menumbangkan sesuatu (bdk onggal), terjungkatjungkit.
Unggas, sej sikat dari ijuk untuk membersihkan benang; mangunggas, membersihkan
dengan sikat seperti itu; unggasunggas, sikat untuk membersihkan bubu, sikat pukat.
Unggil, munggilunggil, terbalik, terjungkir, sempoyongan, goyah, oleng; unggirunggir,
sej tumbuh-tumbuhan yang pahit rasanya.
Unggir, unggirunggir, sej tumbuhan yang pahit rasanya.
Unggis, marunggisunggis, meneruskan, tidak berhenti, non-stop.
Unggun, mangunggun, mengonggokkan, menimbun sebanyak-banyaknya; unggunan,
timbunan, onggokan.
Ungil, I. keras, keras kepala. II. ungil = ingul, sej pohon.
Ungkal, mungkal, menjungkal, menjungkit keatas (timbangan); mungkal songon
siarari, menjungkal bagai batang besi, sombong.
Ungkap, mungkap, membuka; ungkap, terbuka; mangungkap, membuka.

Ungkil, marungkil, bersaha dengan penuh kesulitan, berlawan, bertengkar, tidak cocok,
berjuang; parungkilan, perselisihan, kesulitan batin, hal yang tidak cocok dengan
pendirian seseorang, penderitaan.
Ungkis, mungkisungkis, datang lagi, terlampau sering, itu-itu lagi.
Ungkit, congkel, jungkit, jungkal; mangungkit, mencongkel, mengungkit, menjungkit,
menjungkal; ungkitungkit, alat pengungkit; mungkit hata, hal yang sudah lewat
terungkap lagi walaupun pembicaraan hampir rampung.
Ungko, mungkoungko, batuk, terbatuk-batuk.
Ungkor, I. mungkor, mendengkur. II. mangungkor, menyelam.
Ungkur, mungkur, ukur, mengukur; ungkuran, ukuran.
Ungurungur, sekat bambu pada jerat anjing, agar tali jerat itu tak putus digigiti anjing.
Ungut, marungutungut, marmungutmungut, bersungut-sungut, mengeluh;
ungutungut, sungutsungut, omelan, keluhan.
Uni, uniunian, kesamaan, ibarat, umpama, percontohan; unian, = todosan.
Uning, I. uninguningan, batang bambu yang bengkok yang diikat bersilang untuk
gagang jala segi empat (sulangat). II. perangkat musik gendang Batak.
Unja, mangunja, mendorong ke luar.
Unjal, munjalunjal, bergerak ke atas dan kebawah, melentur-lentur, melanting-lanting,
tu-run naik secara elastis (tanah yang berair).
Unjang, mangunjangi, menyelidiki sesuatu dengan nujum.
Unjam, mangunjam, mencari perlindungan pada seseorang.
Unjar, = onjar.
Unjom, miring, terhunjam, tunduk mengenai kepala ke bawah.
Unjuk, marunjuk, kawin, nikah, penyerahan uang mahar pada pesta kawin;
parunjuhan, pesta perkawinan, pernikahan; parunjuk, mempelai laki-laki.
Unjun, mangunjun, mencoba, menguji; mangunjungi, menggoda, mencobai, menguji
orang; pangunjunan, percobaan, penggodaan; tarunjun, tergoda; hona pangunjunan,
kena goda; sipangunjungi, penggoda; niunjunan ma, dicobalah.

Unjur, membujur, sepanjang, memanjang, sisa yang panjang; sadia unjurna, berapa
panjangnya; unjur marroha, berpikiran panjang, arif, berhati baik; sisangunjur, lurus
hati, tepat, benar, jujur, yang arif.
Unok, bagian dalam, empelor, hati pada pohon kayu dan tanaman; unok ni tano, tanah
yang gemuk, humus.
Unong, tidak mengalir (air).
Unsal, munsal, melenting, memantul msl papan, bola; mangunsalhon memantulkan,
melemparkan kembali.
Unsat, munsat, minta kembali, berganti tempat, pindah, mengambil kembali, mencabut;
paunsathon, memindahkan, menyuruh pindah; mangunsat, idem; hauunsat,
perpindahan, hal berpindah.
Unsim, sej pisang.
Unsis, penggalak.
Unsok, I. siunsok, sibuyung, sapaan terhadap anak laki-laki yang kecil. II.
mangunsokhon, membuang ingus.
Unsol, munsol, ditahan, mentah, terhenti; mangunsol, menahan, berhenti, menghentikan,
menyetop, menjadi mentok.
Unsong, I. mangunsong, menghempang air, membendung air (bdk unsol);
simangunsong, nama marga. II. mangunsonghon, buang ingus, mengesangkan. Unte,
jeruk manis, limau manis, sitrun; songon na mida unte, bergembira seperti orang yang
mengiler bila ia melihat jeruk; jenis-jenisnya: unte susu.
Until, kuat; manguntil, meneruskan sesuatu dengan kemauan keras.
Unto, unta.
Untor, manguntor, melepaskan tangan dari pegangan orang dengan sekuat tenaga.
Untu, unggul, ulung, yang sebesar-besarnya; untu ni horbo, kerbau yang terbesar,
Untul, muntul, membal, memantul, kembali dengan cepat; tidak membuat sesuatu
apapun, kembali dengan percuma; hauntulan ni mata, untuk mana mata mundur, takut;
taruntul, tinggal tergantung-gantung buah-buahan yang jatuh, terbentur.
Untung, I. untung, laba; maruntung, beruntung, berlaba. II. untunguntung, sej
kumbang.

Untut, kentut.
Unung, mangunung, menyempitkan seseorang, menegurnya di bawah empat mata;
unungunung, membicarakan sesuatu di bawah empat mata, penyelidikan.
Unur, sesuai, cocok.
Uo, burung hantu.
Uohok, maruohok, berdesing, berisik.
Uolol, lih olol. Uot, apa yang sekejap dilihat tentang seseorang.
Upa, upah, balasan; upaloja, upah jerih payah; upa so, uang yang diberikan kepada
orang lain dalam peperangan agar te-tap tinggal netral; mangupa, memberikan
persembahan kepada tondi orang msl orang sakit dan anak yang baru lahir agar tondi
lebih kuat; pangupaon, persembahan menguatkan tondi; mangupaupa, memberikan
makanan kepada perempuan setelah ia melahirkan; mangupai, memberikan upah kepada
seseorang.
Upar, geram, amat gusar, dengan marah mengangkat suara serta menggerak-gerakkan
anggota tubuh dengan hebatnya.
Upet, = upa, upah, gaji.
Upir, mangupir, menggeleng kepala untuk menunjukkan sesuatu penolakan;
mangupirhon, menolak sesuatu.
Upok, patah; mangupokhon, mematahkan; upokupok, pecahan, serpih.
Ura, mangura, mengasamkan makanan dengan air jeruk.
Uraba, lih raba.
Urak, murak, malu, dipermalukan; tarurak, kena malu; haurahon, hal malu, nista;
paurakhon, mempermalukan orang, mencemarkan nama orang.
Uramuram, sayur sebagai tambahan pada daging saat memasak.
Urang, I. saurang, mempunyai seorang anak; piga urang, berapa sudah anakmu? onom
urang, mempunyai 6 orang anak; urang jolma, setiap orang. II. mangurang,
meminjamkan uang dengan bunga; pauranghon, meminjamkan uang pakai bunga.
Uras, I. manguras, membersihkan, menyucikan orang dengan memercikkan tubuhnya
dengan asom dan sanggul; membersihkan diri dengan sumpah; pangurasion,
pembersihan, penyucian, percikan. II. panguras, bedil yang kecil dan tebal.

Urat, akar, pembuluh, urat, tulang daun; marurat, berakar, berurat; mangurati,
mencabut sesuatu dengan akarnya, mencabuti akar-akar.
Urbing, gumpalan tanah, bingkah tanah.
Urbit, mangurbiti, menggeringsing (msl bahu).
Urdot, mangurdot, gerak irama tari, mengalun sewaktu menari (anak-anak yang menari).
Ureure, sej perdu; bunga pohon enau.
Urgas, mangurgas, membersihkan, menyucikan, menggosok bersih.
Uri = rugi; nunga uri ahu, saya sudah rugi.
Uris, I. cacar (Angk). II. sej penyakit ayam.
Urmak, tidak kokoh walaupun kelihatannya kuat.
Urmun, remang senja, samar.
Ursa, rusa. Urtut, mangurtut, mengerutkan dahi, membuat kerut, mengerut.
Uru, pauruuru, berlaku baik terhadap seseorang untuk menistanya atau mengejeknya,
mencerca, mengolok-olok, mengejek.
Uruk, tulang daun; huta uruk, nama daerah dan nama marga.
Urung, timbunan, tumpukan.
Urup, mangurupi, tolong, menolong, membantu; pangurupion, pertolongan, bantuan;
siurupan, membutuhkan bantuan.
Uruporang, = uluporang, kepala, banjar judi, juragan.
Urur, I. kasau. II. urur, mangururi, rugi dalam perniagaan, tekor dalam dagang; sadia
pangururim, berapa kerugianmu?
Urut, saurutan bonang, setungkul benang, tukal benang.
Usa, mangusa, menggosok; songon na mangusa botohon, bagaikan menggosok lengan
(berulang kali).
Usang, tua, kurus; usangan, menjadi kurus; musang, idem mengenai anggur, padi; janji
na usangan, kesatuan orang-orang dulu, janji dari dulu kala.

Usap, mangusaphon, menyebutkan jasa-jasa baik yang telah dibuatnya kepada orang
lain.
Usar, musar, hidup kembali peristiwa-peristiwa lama.
Usat, jalan keluar; ndang huboto usatna, aku tak tahu jalan keluarnya (tidak tahu ujung
pangkal persoalannya).
Use, tumpah, tercurah; mangusehon, menumpahkan, mencurahkan; marusean,
tertumpah, tumpah dalam jumlah besar, berceceran, berbuang-buang.
Usim, I. mangusim, mangusimi, memfitnah, mengumpat; memberikan pesan. II.
timbaho usim, sej payakumbuh.
Usir, I. = tahi. II. permainan dengan batu-batu kecil.
Uso, mangusoi, mencari, menanya; usouso, penanya, pemeriksa; dipausoi, diperiksakan,
diselidiki, menanyakan.
Usop, terbenam, tercelup, menjadi basah; mangusophon, memasukkan sesuatu ke dalam
air, membenamkan, menenggelamkan, mencelupkan.
Usung, mangusung, membawa, memikul; dipausungusung, membawa keliling;
marusung, sedang membawa; ndang tarusung, tidak dapat dibawa.
Usul, datu parusulusul, seorang datu yang cakap sekali, dukun handal.
Ut, bdk uhat; marapi di ut, seperti api dalam ut yang lama
berunggun dan sulit dapat dipadamkan.
Uta, mutauta, muntah; mangutahon, memuntahkan; sipauta, obat muntah.
Utang, hutang; marutang, berutang; parutang, orang yang berutang, debitur;
parutangan, penuntut utang, kreditur; marutang hosa, hukuman mati.
Utaputap, berpidato panjang, berbicara lama, bertele-tele.
Utara, utara.
Utiutian, ulah, perbuatan, pekerjaan (tangan manisia), seni; juga: sihir.
Utim, mangutim, mencuri ikan dari kolam.
Utokutok, otak, sumsum dalam tulang.

Utong, na mora utongutongan, kaya tetapi tidak bermegah diri; parbutuha


utongutong, orang yang berperut gendut.
Utus, sempurna, sangat; mauliutus, amat bagus, sangat elok; na utusan, sempurna;
habahaba siapalautus, angin ribut yang hebat sekali; mangutus, membuat sesuatu
dengan sangat baik; manalutus, sempurna.
Wakil, wakil, pengganti
Wali, pidong rajawali, rajawali.
Wang, uang.
Waringin, baringin, beringin.
Warna, warna; sampurworna, bdk
borna lih sampur.

Sa, I. satu, se; (sada) sahoda, seekor kuda; sahali, sekali; na sahorbo, sebesar kerbau;
na sa i, sebesar itu. II. ulok sa, ular raksasa. III. suda; nunga sa, sudah cukup, habislah
aku pada permainan, sekarang tidak ada lagi taruhanku, aku kalah. IV. sa, cukup, puas,
bosan; sa rohana, dia telah bosan, dia sudah muak, jemu; pasahon, mengerjakan sesuatu
sampai jemu. V. akhiran sa biasanya dihubungkan dengan kata kerja dan menunjukkan
kembali kepada objek; mangalehonsa, memberikannya (benda dsb yang dihunjuk);
ndang tarbahensa, ia tidak dapat melakukannya; nampunasa, pemiliknya, yang
empunya.
Saba, lahan basah, sawah (lawan hauma tur = ladang); saba langit, sawah yang hanya
diairi oleh hujan, sawah tadah hujan.
Sabam, tawakal, sabar, terhibur, senang, tidak mudah putus asa, tabah, teguh batin;
sabam rohana, dia merasa senang, senang hatinya, tabah dia; pasabamhon,
menghiburkan, menyenangkan hati, menyabarkan, meneguhkan batin; sipasabam roha,
yang menghiburkan, penghibur; manghasabamhon, me-rasa senang dengan, gemar
dengan, berpasrah, menerima sesuatu dengan tawakal, dengan tabah.
Saban, saban ari, = ganup ari.
Sabang, persambungan kayu dalam hal mana dua balok dihubungkan secara memanjang.
Sabar, pagar dari maremare dipasang di dalam air untuk mengusir ikan melalui pagar itu
ke dalam jala; manabar, memasang pagar seperti itu, menghalau ikan masuk jala;
manabar hata, mengucapkan kata-kata dengan hati-hati, dengan lebih dahulu
mengatakan "santabi" untuk menghindarkan segala sesuatu yang dapat menyinggung

parasaan orang, minta permisi dengan ucapan "santabi"; saburan, bendungan yang
dibangun di danau atau kolam serta menutup jalannya ke luar agar kemudian mencari
ikan.
Sabas, puas, menyenangkan.
Sabat, hambatan, halangan, rintangan, kendala; manabati, menghalangi, menghambat,
menahan seseorang, merintangi; tarsabat, terhalang, terhambat.
Sabesabe, selendang, hiasan, dandanan, kain (ulos) yang digantungkan pada bahu, kain
yang disandang di bahu; marsabesabe, mengenakan kain (ulos) yang digantungkan pada
bahu msl sewaktu menari, menyandang selendang; sabesabe ni hata, hiasan pada pidato,
basa basi.
Sabi, I. sawi, tanaman kecil yang dimakan sebagai sayur. II. sabi atau sasabi, sabit, arit,
pemotong rumput; manabi, memotong dengan sabit; bulan sasabi, bulan sabit; sasabi
tur ma dilana manghatai, lidahnya adalah cepat, terburu-buru bagaikan sabit di ladang
kering (dimana lebih baik ia memotong seperti di saba). III. sabi, tajam melihat karena
benci dan dendam, bringas, , menolak dikatakan mengenai mata: sabi matana.
Sabilang, = sapata (bdk bilang).
Sabor = sabar.
Sabtu = sabtu.
Sabuk, cawat, sabuk; marsabuk, bersabuk, memakai sabuk, bercawat, melilitkan sabuk
antara dua paha; diparsabuk (ihurna), menyempitkan ekornya antara dua kaki,
dipersabuk ekornya.
Sabul, sinabul, bukti, kata untuk pembelaan; parsinabul, pembela di pengadilan,
pengacara, penasehat; bdk abul.
Sabun, sabun.
Sabung, I. manabung, melaga, menyabung ayam jantan atau manusia; marsabung,
bertempur, berlaga, berkelahi; panabungon, perkelahian binatang, tempat sabungan
ayam; sabungan, ayam jantan, ayam laga; sabungan ni obuk, rambut kepala yang
terpanjang; huta sabungan, ibukota. II. sabung, mesiu.
Sabur, berserakan, bertaburan, tercecer, terserak-serak, tertabur; sabur bintang, bintangbintang dalam jumlah besar terlihat, bintang bertabur; sabur uban, telah mempunyai
beberapa uban, uban bertabur; manabur, menabur benih; panabur, penabur; saburon,
waktu menabur; panaburi, demikianlah dikatakan mengenai beras yang ditaburkan di
belakang mayat; kutukan = sai panaburim ma i, mudah-mudahan itu berarti
kematianmu: begitulah diucapkan di belakang seseorang pencuri; panaburi, jampi untuk
membuat orang tidur

Sabut, sabut ni harambir, sabut kelapa, kulit luar buah kelapa.


Sada, satu, seorang, tunggal, satu-satunya, sesuatu; sasada, tunggal, sendiri, seorang diri;
sasada ibana, dia sendiri, hanya dia; sasadangku, aku sendiri, hanya aku; sasadam,
engkau sendiri, hanya kau; sasadasa (sasadana),dia sendiri, hanya dia; nantuari sada,
kemarin dulu; na taon sada, dua tahun lewat; sadasada, satu demi satu, satu per satu;
sada roha (saroha), sehati, seia, sepakat, dengan suara bulat; sahata saoloan, seia
sekata; dongan sahuta, teman sekampung; dongan sabagas, teman serumah; dongan
saripe, suami; dongan sabangsa, teman sebangsa; pasadahon, menyatukan; pasadahon
roha, membuat supaya sepakat, supaya bersuara bulat, meyatukan pendapat,
memutuskan; sada ma roham, ammbillah keputusan; sumada, lebih bersatu padu;
marhuta sada, berangkat, bepergian; bulan sipahasada, nama bulan pertama
penanggalan Batak; na sada on....na sada an, yang satu....yang lain; marsada ni roha,
marsaroha, bersatu padu, seia, sekata; parsadaan, tentang mana orang sepakat, seia,
persatuan; ompu parsadaan, leluhur, nenek moyang bersama.
Sadi, mansadi, berhenti; marpansadian, mengaso, berhenti, berakhir.
Sadia, berapa? ndang sadia, tidak banyak, sedikit, tidak seberapa; ndang sadia arga,
tidak berapa mahal; sadia argana? berapa harganya?
Sadihari (dari: sadia ari), di waktu mana, kapan? ndang sadihari, tidak cukup itu, tidak
ada waktu untuk itu, tidak sempat.
Sadum, sej ulos.
Sae, I. cukup, lampau, sudah, selesai mengenai proses, lunas mengenai hutang; nunga
sae, sudah cukup; nunga sae hata i, perkara itu sudah selesai, sudah diputuskan; P.B.: uli
pe hata pintor, ulian do hata sae, perkara yang adil itu bagus, tetapi lebih bagus lagi
perkara yang sudah selesai; sae utangna, hutangnya sudah lunas, selesai hutangnya;
pasaehon, menyelesaikan, membayar, menghabisi; marsae mara, (dari: ndang adong
be mara atau malu, kata halus untuk telanjang, bertelanjang. II. tidak dikerjakan, tidak
ada pohon-pohon kayu mengenai tanah, bersih dari rerumputan (arti dasar = ias, bersih);
pasaehon, membersihkan tanah; sae, juga dikatakan mengenai orang yang sudah kebal
(imun) terhadap penyakit menular dan tidak lagi kambuh; saean ngenge, telah pernah
dihinggapi penyakit cacar; sae dagingna, mengenai perempuan: ia tidak hamil, mandul;
saesaean, tidak bertunangan mengenai anak perempuan yang pernah bertunangan, tetapi
sudah bebas dan dapat dipinang lagi, bekas bertunangan sekarang lowong. III. saesae, sej
rumput; sae batu, sej pohon yang daunnya lunak. IV. saesae, pertanda bahwa si isteri
sudah cerai, ia pergi dengan sanggul saesae ke pekan, siapa yang mengambil sanggul itu
menandakan bahwa ia mau mengawininya.
Saelam, sisaelam, lih elam.

Saem, pengganti sesuatu yang diberikan kepada begu, msl kerbau sebagai pengganti
orang yang sakit; mangusaem, mausaem, memakai pengganti seperti itu; sumaem, =
humophop, sebagai pengganti untuk.
Saemara, telanjang, bugil, lih sae I.
Saep, putus harapan, tumbal, silih, pengalih, tidak mempunyai harapan lagi, sudah
lampau, sudah lewat; nunga saep roha, mengetahui dengan pasti; saep ladang, mati
haid, mandul rahim, tidak ada harapan lagi beroleh anak, tidak mendapat anak lagi (tidak
mempunyai harapan bahwa di ladang, yaitu rahim ibu, akan tumbuh lagi); saep = ulos
(And).
Saga, ampang, kecil; sagasaga, sej tulila, harmonika mulut terdiri dari lidah dari
hodong yang ditarok di muka mulut dan dengan menariknya menimbulkan getaran,
harmonika bambu.
Sagak, padi, yang tumbuh lagi dari tunggul jerami, tunas yang tumbuh sesudah panen.
Sagal = mahap; sagal mangan juhut, sangat kenyang, puas, sabas (makan daging).
Sagala, semua, segala dalam bahasa datu; nama marga.
Sagan, saganon, bongkah-bongkah, potongan-potongan kayu api yang besar-besar yang
dibakar untuk seorang ibu yang baru bersalin supaya ia tetap panas; P.B: unang pos
roham marhalangulu saganon, janganlah berlaku semberono dengan memakai
potongan kayu api sebagai bantal, mungkin kayu api itu terbakar, dan membakar engkau,
artinya: janganlah membuat seseorang menjadi sahabat yang dapat merugikan engkau,
jangan bersandar pada orang yang tak beres.
Sagang, tidak ada di kampung, senggang, kosong, sepi; sagang ari, kesatuan, penentuan
waktu: pukul 10 pagi di waktu mana mungkin tidak ada orang di dalam kampung; sagang
borngin, pukul 11 malam di waktu mana orang tidak berada di luar; di sagangsagang ni
ari, pada waktu tidak ada orang dalam kampung karena semua bekerja di luar kampung,
di senggang-senggang hari.
Sage, mansage, menyebarkan jerami di ladang agar dipakai sebagai alas padi yang mau
ditebah.
Sagi, dibagi; marsagi (diparsagi), membagi dengan baik sehingga yang satu tidak
menerima segala sesuatu yang baik dan yang lain segala sesuatu yang jelek; managihon,
membagi-bagikan, membagi atau menyusun dengan baik sehingga berkumpul yang sama
sifatnya, memberikan kepada setiap orang apa ia berhak menerima, masing-masing
diletakkan di tempatnya; pasagihon, membagi-bagikan msl pekerjaan; sagisagian ni
pinahan, bermacam-macam ternak; masipasagian, membagi-bagi antara sesama
mereka; marga sagisagian, dari setiap marga ada yang hadir; sagi, sudut, segi, siku; si
opat sagi, empat segi, empat siku.

Sagu, sago, sumsum, tepung tanam-tanaman yang mengandung sagu (rumbia arrouroot
dsb); sagu ni tano, kekuatan tanah; sagusagu, kue-kue dari tepung yang diuapi, suatu
sedapan yang disukai orang Batak; panagunaguan, daun dalam mana sagusagu itu
dibungkus, pembuatan kue sago.
Saguman, semua, masing-masing.
Sahal, tajam, pedas mengenai citarasa, tajam, menusuk rasanya.
Sahala, kemuliaan, kharisma, hikmat, kesaktian, wibawa, kebesaran otoritas, penuh
kesaktian; marsahala, mempunyai kemuliaan, kebesaran, otoritas; ndang marsahala
ibana mangarajai, tak berwibawa dia memerintah.
Sahan, tabung tuak, tanduk tempat minuman dari mana datu menuangkan sesuatu
pemberian dengan menuangkan tuak melalui ujungnya; manahan, menuangkan tuak dari
tanduk ke dalam mulut, menuang air ke dalam mulut.
Sahap, cap, meterai, stempel, segel; manahapi, mencapkan, memateraikan, mensahkan,
menobatkan.
Sahat, I. tiba, sampai, selesai, terwujud, diserahkan; pasahathon, menyampaikan,
menyerahkan; pasahathon daung, = manggondanghon daung; hasahatan, alamat
yang di tuju, tempat penyampaian, alamat, tujuan ; hasahatan ni manuk, isi perut ayam
dekat perut besar; pamahatan, orang kepada siapa sesuatu disampaikan, kepada siapa
sesuatu dikirim; hujur panahatan, denda yang diberikan seorang lelaki yang melarikan
seorang anak perempuan kepada pihak perempuan sebagai bukti bahwa ia mau
membayar segala sesuatu; hasasahat, kedatangan, penyerahan, sampainya; pasahathon
pelean, memberikan persembahan kepada roh-roh yang berhak menerima, menyerahkan
sajian. II. sahaton, sakit pada kaki yang dianggap sebagai tanda sakit kusta; manahat,
menyakitkan kaki orang dengan sihir dengan jalan menyihiri jejaknya; disahat begu,
kakinya dibuat sakit oleh begu.
Sahe, I. manahei, membagi-bagi dalam potongan-potongan, dipotong berkerat-kerat
mengenai binatang yang dipotong. II. marsahe, bersetubuh mengenai binatang; hoda
marsahe, kuda bastar, keledai.
Sahiri, tikus.
Sahit, sakit, penyakit; sahit bali, penyakit menular; marsahit, sakit, menderita,
mengidap penyakit; sahitan, idem; parsahitan, penyakit, keadaan sakit; panahit, dalam
arti sembunyi: cacing dalam usus, mempunyai cacing; manahiti, menyakiti, membuat
seseorang sakit, msl dikatakan mengenai begu; na sinahitan ni begu, sakit dibuat begu
(menurut anggapan orang Batak kuno semua penyakit menular disebabkan begu).
Sahor, tak selera, tidak enak mengenai citarasa, tajam, rasanya menggigit.

Sai, I. selalu saja, sama sekali, tidak dapat tidak, terus-terusan; sai dialo do ahu, selalu
dia melawan saya; sai manjua do raja i, raja itu tetap menolak; sai mulak do sahit i,
penyakit itu selalu kambuh; na sai leleng, sudah lama; na sai laon, dahulu, sebelumnya;
na sai laon, sangat sulit (bdk mansai, sangat). II. kata depan ditarok di depan imperatif
dan optatif, semoga, kiranya, mudah-mudahan; sai ro ma ho, datanglah; sai saut ma
tahim, mudah-mudahan rencanamu terwujud; sai tubu ma torop anakmu, semoga anda
mendapat banyak anak lelaki; sai dao ma begu, semoga jauh penyakit; "sai" ini sering
terdapat pada permulaan doa.
Saing, persaingan, percekcokan, perlawanan; marsaing, berkelahi, berjuang; pasaing,
saling berkelahi, atas mengatasi, dalam keadaan bersaing.
Sait, gigi runcing, taring pada manusia dan binatang; marsait, bertaring msl kuda;
saitan, cantelan, kait besi pada pelana kuda beban; sait ni porhas, batu runcing, sinar
kilat; sait ni huta, nama daerah di Silindung.
Saksak, I. putih bersih, putih metah, putih sekali sehingga menyilaukan mata. II.
manaksakhon tihas, mengumumkan kesalahan, kekeliruan, membongkar habis cacat
orang. Saksi, I. ketenteuan, aturan. II. saksi; manaksihon, menyaksikan.
Sala, I. kesalahan, kekurangan, ketidak adilan, bersalah, dosa, mempunyai kekurangan;
sala ho, kau berbuat salah; salangku, itu adalah salahku, saya berbuat salah; manopoti
sala, mengakui kesalahan; marsala, melakukan perbuatan salah, salah; sala so, salah
oleh sebab ini dan itu tidak ada; sala dohot, salah ikut, salah oleh karena turut
melakukannya; singir sala so, denda yang harus dibayar kampung oleh sebab tidak turut
berpesta; sumala, lebih salah, lebih keliru; dia salana, apa kekurangannya, apa yang
kurang; manalahon, menyalahkan, mempersalahkan dia. II. manalahon, mengingkari,
menyangkal, mengelakkan sesuatu; hasalasalaan, denda, hukuman uang dengan mana
orang mengakui hutangnya; manala, bersalah.
Salae, kodok kecil yang hidup di pohon kayu, kodok hijau.
Salaga, kayu pada kuk tenggala pada mana patil tergantung, cantelan kuk.
Salaha, duri yang dipasang di pohon buah-buahan agar tidak dapat dipanjat orang, kawat
duri keliling pohon agar tak dipanjati.
Salaksak, licin, botak (dari: saksak?); salaksahon, dalam keadaan botak, dalam keadaan
gundul.
Salamat, I. tabik, salam (= tabe); salamat pagi, selamat pagi; salamat taon baru,
selamat tahun baru; salamat dalan, selamat jalan; salamat tinggal, selamat tingggal
(bagi mereka yang tinggal). II. sasaran; marsalamat, menembak sasaran.
Salang, I. marsalang, tidak bertutup, kata yang kurang sopan untuk telanjang;
salangsalang, tidak pakai sarung mengenai pisau, pedang, tidak mengenakan pakaian

mengenai orang telanjang; teka-teki: jolo marabit asa salangsalang, lebih dulu
berpakaian baru telanjang, yaitu bambu yang di waktu bertunas mempunyai pembungkus
yang kemudian jatuh. II. salang, malahan, bahkan, sedangkan.
Salaon, tarum, nila, biru seperti nila; marsalaon, kehitam-hitaman mengenai muka.
Salapa, selapa, kotak cerutu, tempat tembakau dari kuningan atau perak.
Salapsap, I. atap rumah Batak yang menjorok ke depan. II. tanduk kerbau yang dipasang
di puncak atap.
Sale, manale, mengeringkan di atas perapian, mengeringkan sesuatu dekat api,
mengasapi, menganguskan kayu supaya mudah dibawa sebagaimana orang msl membuat
butar sebelum membawanya dari hutan ke rumah; salean, rak yang dipasang atas
perapian untuk mempercepat keringnya kayu, para-para di atas perapian; sisalesale
tarup, yang mengasapi atap, yang nyonya rumah, dia yang memasak. Salempang,
selempang, tempat mesiu dari tanduk, tabung mesiu.
Salempong, = sagasaga.
Salendang, selendang, kain yang disandang kaum wanita.
Salenggam, kayu bulat, rol kayu yang dipakai untuk meratakan, beras/padi dalam solup,
alat perata isi liter.
Salese, (bdk lese), manalesehon, melunasi hutang, menyelesaikan hutang,
mengimpaskan.
Sali, marsali, meminjam, berhutang, menjamin mengenai utang atau benda; pasalihon
(dipasali), membantu orang de-ngan memberi jaminan, menghutangkan; parsalian,
orang yang memberi pinjaman, kreditor, tempat meminjam; dipasalihon, dipinjamkan,
dihutangkan.
Salibon, alis, bulu kening; mengkel salibon, tertawa dengan tidak menggerakkan mulut.
Salik, manalik, menyindir, mengolok, mengucapkan kata-kata yang keji secara sembunyi
sehingga orang yang mengucapkan kata-kata itu tidak dapat ditangkap.
Salimbatuk, sej rumput yang harum yang dipakai untuk bahan obat.
Salimbolbol, sembelit; salimbolbolon, menderita penyakit ini, sembelitan, terkena
sembelit.
Salimpotpot, kunang-kunang; marsalimpotpot diida, pandangannya berkunang-kunang.
Salin, I. manalin, mengganti, mengganti pakaian, mengenakan sesuatu; marsalin,
mengenakan pakaian lain, tukar pakaian; sasalin abit, pakaian yang lengkap; mamalin

(tu), menterjemahkan ke bahasa lain. II. salin, lain, menonjol kelihatan dalam arti jelek;
na sumalin, lain sekali dari seharusnya; sumalin do losokmu sian N., engkau lebih
malas daripada N.; mate sumalin, mati sewaktu hamil mengenai perempuan, yaitu: mati
tidak dengan hormat, mati tercela.
Salipi, tas dari kulit binatang berantai kuningan dan dibawa dengan tangan; tas bergagang
rantai keemasan.
Salisi, selisih, perbedaan; pertengkaran, pertikaian; marsalisi, berbeda, bertengkar, saling
berselisih; parsalisian, perselisihan, pertengkaran, perbedaan; parsalision, jampi, yang
membuat peluru tidak mengenai sasarannya; manalisi, menjauhi diri; marparsalisian,
berbeda, berselisih, bertikai; sadia selisina, berapa selisihnya, berapa perbedaannya.
Salit, sulit, sukar; salit tabaon, sulit untuk ditebang; salit pangkuron, sulit untuk
dicangkul.
Sallak, manallak, memarahi, menyapa seseorang dengan suara yang keras, menegor
keras, memarahi.
Sallot, = sungkot, tercantel, tersangkut; masipasallotan, sangkut-menyangkut;
marsallot-sallot, seperti tangga, menyerupai tangga. Salngam, nyambung, hubungan
antara dua balok yang disambung; masisalngaman, saling nyambung.
Salngit, bau, berbau sengit.
Salobat = salohat.
Salohat, suling yang lobang tiupnya ditengah-tengah.
Salohot, sej rumput yang bunganya mudah melekat (lohot); juga sejenis tumbuhtumbuhan yang dipakai tukang emas untuk menyoldir.
Salong, mansalong, mengutip, memetik daun sayur, mencari sayur, mengambil dari
kebun; mansalong hata, mencari kata-kata sedemikian rupa sehingga sulit bagi lawan
untuk menjawabnya; martunggu ingkau sinalong, mencari keadilan, dikatakan
mengenai paranak yang mengadukan bila isteri anaknya laki-laki lari dengan niat jahat;
anak sinalong, seorang anak yang lahir di luar pernihakan resmi; ingkau sinalong,
denda yang dibayar oleh ayah kepada suami perempuan yang lari daripadanya sebagai
ganti rugi karena tenaga si isteri di kebun telah lama berkekurangan, denda terhadap
pelanggaran akad nikah (sebenarnya: sayur yang dipetik).
Salongkap, manalongkap, sangatbau, pengap, bau tengik yang menyengat hidung.
Salongki, seloki.

Salop, hubungan rahang bawah dengan tulang kepala, sendi rahang. Salosap, = gaja
lumpat.
Salose, = salese.
Salpu, lewat, lampau, lalu, terlewat; salpu sataon, setelah setahun; dung salpu i, setelah
itu; manalpuhon, manalpui, melampaukan, melewatkan, melebih-lebihi, melewati;
masalpuhu, melebihi, melewati, kelewat batas; pasalpuhon, membiarkan sesuatu lewat,
melewatkan sesuatu; sisalpusalpu langka, pekerjaan atau keadaan dalam hal mana orang
terlambat datang; tolu ari salpu, tiga hari yang lampau.
Salsal, I. sej pohon kayu yang getahnya menimbulkan gatal. II. terang, tampak, dapat
dilihat, nampak jelas; salsal ni hamonangan, kemenangan, yang jelas: salsal ulina,
keelokan, kecantikan umumnya tampak; marsinalsal, umumnya dapat dilihat, cemerlang.
Saludang, bunga pohon aren dan pinang.
Saluksuk, manaluksuk, membubung, lih suksuk II.
Salumbung, sarung yang sudah berjahit (mandar).
Salung, I, manalung roha, memahami seseorang, mengambil hati seseorang. II. =
pansung.
Salusu, selusuh, upaya-upaya meringankan penderitaan msl pada kelahiran, pemasungan;
salusu ni hata, perkataan yang membuat permintaan diluluskan; salusu ni bodil, saluran
yang menghubungkan mesiu dan tempat mesiu. Saluran itu dibuat makin lebar pada arah
tempat mesiu, agar api itu dipakai lebih mudah masuk.
Sama, sama, bersama-sama; sama tubu ni namora, mereka bersama-sama adalah anak
orang-orang kaya; sama so alit, sama-sama tidak bisa dikalahkan, sama-sama tidak
mindir; dongan sam dongan, sesama kawan; marbada isi ni huta i sama nasida,
penduduk kampung itu berkelahi sesama mereka.
Samak, kabur, samar-samar, tidak jelas kelihatan, tidak terang, serupa tetapi hanya kirakira tidak dilihat dengan sungguh-sungguh; samak huida, saya lihat semua samar-samar,
sama; manamaknamak, mengganti pakaian, membuat supaya tidak dikenal;
pasamakhon, idem.
Samar, I. tarsamar, keracunan, kena racun, tercamar racun. II. ndang marsamari
pogosna (hamoraonna), kemiskinannya (kekayaannya) adalah luar biasa, tidak
terbandingkan; na pogos so marsamari, sangat miskin tidak terbandingkan.
Sambal, sambal.

Samban, I. penghalang, halangan, ganjal, lintang; so binoto be samban, dia tidak mau
ditahan atau dihentikan sewaktu lari cepat; samban bingkolang, lih bingkolang;
manamban, melintangi. II. sambansamban, sej sampesampe.
Sambang, I. masa tak berbuah, waktu pohon tidak berbuah; sambang ni parbue ni hau
nuaeng, sekarang adalah waktu pohon-pohon kayu tidak berbuah. II. sambangsambang,
sej rumput yang melekat. Sambar, tidak menuruti aturan, tidak pada tempatnya, salah,
tertukar, palsu, tidak normal; sambar do i di rohangku, menurut tanggapan saya itu
adalah salah; marsambar, bertukar, berganti; masipasambaran, saling menukar,
campuraduk, tukar menukar.
Sambil, alat penjerat burung, jerat, perangkap; marsambil, memasang jerat; tarsambil,
tertangkap oleh jerat, kena jerat, terjerat; parsambilan, nama daerah di Toba.
Sambilan, sembilan (Angk); sambilan deso, sej logam.
Sambilu, sembilu, kulit bambu; kulit tajam bambu untuk memotong tali pusat.
Sambing, hanya, saja, melulu, semata-mata, cuma; ho sambing dihaposi rohangku,
engkau saja yang saya percayai; sadari sambing, hanya sehari saja.
Sambok, cambuk, cemeti.
Sambol, manamboli, menyembelih, memotong; tarsambol, kena sembelih, terpotong.
Sambolik, = sambolit.
Sambolit, = sitomu; samboliton, berpenyakit sembelit, khusus mengenai saraf.
Sambong, sahan, baskom, cambung.
Sambor, celaka, buruk, sial, malapetaka mengenai mimpi.
Sambubu, (bdk ambubu), mercu kepala, ubun-ubun; apus-apus sambubu, kekejian,
kejahatan, jahanan, jahat, kejahatannya.
Sambulo, tempat asal, tempat dari mana nenek moyang berasal, tanah leluhur.
Sambuk, = sambok.
Samburan, tiba-tiba sangat terkejut, amat terkejut, kaget.
Sambut, I. marsambut, mengambil panjar, membeli atas dasar panjar, persekot. II.
manambut, sumambut roha, menyambut, mengusahakan untuk mengambil hatinya.

Same, samai, bibit padi yang siap untuk ditanam, padi yang ditaburkan pada tempat
tertentu untuk kelak dipindahkan ke sawah; parsamean, persemaian; P.B.: joloan di
pudi songon panamean, yang pertama sering di belakangkan seperti semaian yang
mula-mula ditaburkan akan tetapi belakangan menjadi besar karena pemindahannya.
Samir, I. manapiri, merampas pakaian orang. II. samir, apa yang dipakai sebagai
penaung msl daun-daun.
Samisara, nama hari ke-tujuh; samisara purnama, nama hari ke-empatbelas; samisara
mora turun, nama hari ke-duapuluh satu; samisara bulan mate, nama hari ke-duapuluh
delapan.
Samo, biasa, sederhana dalam tindakan dan berpakaian; parsamoan, = hatopan.
Samol, masamol, terendam, berupa bubur, lembek betul ditumbuk; manamolhon,
menumbuk sampai lembek betul. Samon, kabur, embun, kabut; samon, kabut, kabur
mengenai cahaya.
Samonding, empat helai papan yang mengelilingi dapur (perapian) dalam rumah.
Samot, manamot, mencari harta; mansamot, mencari nafkah, mencari rejeki; sinamot,
harta, milik, kekayaan, penghasilan, mahar, mas kawin; pansamotan, panamotan, idem;
parsinamot godang, orang kaya; ucapan selamat: tuak na tonggi, bahulbahul
pansalongan, di ruma ma tondi, tiur ma ro panamotan, tuak manis dan sumber rejeki,
tegarlah jiwa, melimpah nafkah.
Sampak, tersirap, tercampak; sampak mudarna, darahnya mendidih msl pada kejutan
tiba-tiba; sapaksampak mudar, darah mengalir ke jantung karena terkejut atau
ketakutan; manampakhon jala, mencampakkan jala; sampak aek, mengumumkan
perang denga resmi karena menembak di muka kampung musuh; sude disampak, semua
diperanginya, semua dilawannya; disampak ngalina do lasna, letih membuat
ketenangan, sesudah merugi timbul laba; sampaksampak, penyakit campak, kerena
orang yang menderita campak disiram dengan air; tarsampak dengke, sewaktu menimba
air dengan tidak sengaja turut ikan terbuang ke dalam air; tarsampak bogas, tertangkap
basah secara tiba-tiba.
Sampal, manampal, = maneat (seat).
Sampang, I. masih cukup, ada waktu, sempat; sampang dope huida nasida, saya masih
sempat melihat mereka; ndang sampang be, tidak sempat lagi; datu sampang, datu
sempalan, bukan dukun professional, hanya bertindak (molo sampang). III.
manampang, dinding ditutup dengan sesuatu, mencat dinding; sampang, cat;
manampanghon hapur tu dorpi, melapukan kapur di dinding. III. sampang, sej pohon
kayu, yang kayunya kuning.
Sampar, epidemi; disoro sampar do huta i, wabah menimpa kampung itu.

Sampat, manampathon, membuang, mencampakkan, melemparkan.


Sampe, sampai, tiba, penuh, genap; sampe tolu bulan, tiga bulan penuh, hingga tiga
bulan; sampe modom (sampimodom), bila semua sudah tidur, jam 10 malam; dolidoli
sampe bunga, pemuda yang sudah dewasa, perjaka dewasa; hasampaean, kedatangan,
kesampaian; sampe tua, uang atau kain yang diberikan para undangan sewaktu
meresmikan penempatan rumah; sampesampe, kain berlipat digantungkan pada bahu,
selendang.
Sampiar, manampiar, menangis kuat, meraung.
Sampilpil, sej tanaman paku, pakis; P.B.: tubuan sampilpil tano na matolbak,
bertumbuh pakis di tanah yang longsor, bagaimanapun kerusakan, selalu ada harapan
bertumbuh sesuatu.
Sampilulut, tumbuhan yang getahnya dipakai sebagai pewarna benang tenun. Sampinur,
sej pohon cemara, pohon pinus, yang kayunya ber-warna putih; jenis-jenis: sampinur
bunga, sampinur tali.
Sampok, cincin yang dipasang pada gagang pisau untuk mengikat pisau dan gagang
bersama-sama.
Sampu, begu sampu, roh jahat yang menyebabkan kejang; sampusampu, kejang;
sampusampuon, penyakit kejang, penyakit ayan.
Sampur, campur, tercampur, bersanggama, kawin; manampur, mencampurkan msl tuak
dengan air; pasampurhon, mengawinkan; ari raya hasampuran, hari persetubuhan,
perkawinan; sampur worna, 1. kain (ulos) yang pada polanya terdapat berbagai-bagai
warna. 2. nasi yang dibawa para pengunjung janji (borhat janji) kepada orang yang
dikunjungi; sampur pandidion, pesta pada pemberian nama kepada anak.
Sampuraga, sej jeruk yang rasanya asam-manis; juga: nama sebuah gunung.
Sampuran (dari: pansuran), air terjun; P.B.: sitahan sampuran na so ra buruk,
sihunti dolok na so ra tarhapit, penadah air terjun yang tak kunjung mabuk,
menjungjung gunung yang tak terhimpit, artinya: tokoh yang sanggup melawan arus.
Samudora, samudera, nama kerajaan asli dulu di Sumatera Utara. Orang Portugis
mengambil nama ini untuk mengebut seluruh Sumatera; pusat samudora, pusat
samudera, tempat laut yang paling dalam; jalan masuk ke dunia bawah (legenda).
Samuk, haram, najis, pantang msl daging babi untuk orang yang beragama Islam,
pantangan buat orang berdiet; parsaporsamuk, seseorang yang harus menghindarkan
sesuatu.
Samun, manamun, menyamun, merampok; panamun, penyamun, perampok.

Sandang, sandang; manandang, menyandang, mengenakan ulos sedemikian rupa


sehingga seluruh tubuhnya tertutup bila tidak berpakaian dalam; marsandang, hamil
oleh sebab para perempuan sewaktu hamil mengenakan ulos dengan cara ini; sandang
odap, menyandang sesuatu dengan melilit pada dada seperti sebuah tas; sandangan
podang, penunjuk umur: demikian besarnya sehingga dapat membawa pedang tanpa
menyeretnya; disandangodaphon, dibawa sesuatu tergantung pada bahu, membawa
seperti odap.
Sandap, = sintap, intap.
Sandar, hinggap, bersandar msl papan yang disandarkan ke dinding; mangunsandar,
(bdk mangunsande), bersandar di be-lakang; hasandaran ni begu, medium, orang
kepada siapa roh orang mati turun, tempat bersandar atau tempat hinggapnya roh.
Sande, manande, menyokong seseorang, menggunakan dia sebagai penolong untuk
bersandar kepadanya; mangunsande, bersandar; pangunsandean, sesuatu pada mana
seseorang bersandar, sandaran, tumpuan; bagot sisande bona, pohon enau yang
batangnya miring sebelah bawah; sandesande, balok pendek yang menghubungkan
pandingdingan dengan atap, pada mana papan dinding bersandar.
Sanding, parsanding, papan-papan yang dipasang di dinding di mana dapat diletakkan
segala sesuatu.
Sandiri, sendiri; bdk diri.
Sandok, lih dok I.
Sandu, candu, opium; marsandu, mengisap candu; parsandu, pengisap candu.
Sanduduk, sej pohon, tumbuhan semak (oleander yang liar), senduduk.
Sandura, getah pohon kayu berwarna merah.
Sane, hujur sane, sej lembing yang oleh raja dipakai sebagai perhiasan.
Sanga, I. sempat, kata depan: sampai; sanga dope huida ibana, saya masih sempat
melihatnya; sanga tolu hali, sampai tiga kali; sanga pitu borngin, tujuh hari penuh;
ndang sanga be, tidak sempat lagi; sanga ma di hasasangana, setelah tiba waktunya;
pasanga, sempatkan, berilah waktumu. II. sanga, = manang (Angk). III. sangasanga,
periuk kecil untuk memasak sayur.
Sangajo, sengaja; sinangajo, bersengaja.
Sangap, terhormat, berhati mulia, mulia, rajawi, dihormati, patut dihormat, kemuliaan,
kebesaran; hasangapon, kehormatan, kemuliaan, derajat tinggi; marsangap, terhormat,
berwibawa; pasangaphon, memuliakan, menghormati seseorang; diparsangapi,

dimuliakan, dihormati; na sangap, orang mulia, bangsawan; marsisangapi, berbeda


dalam kemuliaan, tidak sama mulia.
Sangar, bagian ujung yang lebar, corong yang mengumandang bunyi pada serunai atau
terompet.
Sange, semua, terbanyak, tersebar luas, bulat; nunga sange nasida masuk, semuanya
mereka sudah masuk.
Sangele, = sanggele.
Sangga, I. manangga, mengabdi, melakukan ibadat; manangga ra-ja, menjamu raja
untuk memujinya; pasanggasanggaon, mengabdi. II. = sanga.
Sanggak, I. terheran, tidak berbuat apa-apa karena keheranan. II. besar mengenai kepala
kuda.
Sanggal, tarsanggal, terdampar mengenai kapal; hasanggalan ni solu, tempat
mendaratkan dan penyimpanan solu.
Sanggalan, bukit antara dua lembah.
Sanggalia, rongga, ruangan yang kosong pada ogung.
Sanggapati, patung dewa yang menyerupai pangulubalang, dengan mana orang hendak
memusnahkan musuh.
Sanggar, I. sej rumput pimping; sanggar lahi, sej rumput pimping kecil; sanggar borhu,
lih borhu; sumanggar, menjadi keras dan kukuh mengenai bulir padi. II.
mananggarnanggar ingkau, memasak sayur bersama garam dan lada dalam air.
Sangge, pundi-pundi yang menyerupai jala kecil.
Sanggele, rintangan, hambatan.
Sanggesangge, I. sej rumput yang tinggi berbau harum. II. potongan-potongan ijuk yang
besar.
Sanggirgir, sej rumput yang berduri.
Sanggo, = anggo.
Sanggul, I. sanggul, konde, perhiasan bunga pada rambut; hatetehan sanggul,
keguguran; sebenarnya: kejatuhan sanggul; sanggulsanggul ni begu, hiasan bunga
sebagai obat terhadap roh-roh jahat; pagar parsanggulan, penangkal bagi orang-orang
yang hamil; parsanggulan, kundai, tempat sanggul, belakang kepala (Angk);

mananggul, berkundai; parsanggulan, rahang babi bagian atas. II. sanggulan, cacar;
marsanggulan, berpenyakit cacar.
Sanggum, pakaian lengkap, segala sesuatu yang berpasangan, anggun.
Sangka, I. trompet yang diperbuat dari tanduk kerbau. II. gulo sangka, gula aren. III.
manangka, ndang disangka = ndang dipardulihon.
Sangkak, sangkar, keranjang yang dianyam tempat ayam mengeram; manuk tarhiap
tumopot sangkakna dsb, lih rungrung.
Sangkalan, talenan, landasan kayu untuk mencencang daging; manangkalanhon dirina,
mengurbankan dirinya menolong seseorang.
Sangkalia, jimat terdiri dari tulang yang dibawa datu, dan diselipkan dalam ikat
pinggang.
Sangkam, tepat, akrab, erat, diikat dengan baik, memperlihatkan dirinya secara terangterangan sebagai kawan; panolai gabe sangkam, wasit menjadi memihak, penengah
yang berpihak.
Sangkang, manangkang, memihak, menyebelah, bersikap berat sebelah.
Sangkap, keinginan, rencana, maksud, niat, harapan; sangkap-sangkap ni roha,
keinginan, rencana; marsangkap, bermaksud, berencana; sumangkapi, beranganangan,
merancangrancang, mengingini sesuatu, ber-kehendak, menentukan; na sinangkap ni
roha, keinginan, kerinduan, hasrat; sangkap balik, berputar balik, pemalsuan,
pemutarbalikan.
Sangkar, laki-laki (= baoa); laki-laki yang dewasa tetapi belum kawin;
marnangkarnangkar, manangkarnangkar hidup sendirian, dalam keadaan tanpa isteri
dan tungku sendiri; sangkar ni huta, nama satu daerah di tepi Danau Toba; sangkar so
lahi, seorang perempuan yang berkelakuan seperti seorang laki-laki, banci. Sangke,
kotak yang dianyam dari rotan, sarung rotan, tempat penyimpanan benda-benda yang
berharga; sangke ni ogung, sahan tempat gong, sarung gong; sangke ni pinggan, sarung
pinggan; manangke, meletakkan sesuatu ke dalam sahan seperti itu, menyimpan dalam
sarung rotan.
Sangketo, = sangketa, sengketa, pertengkaran, perselisihan; parsangketoan, idem;
marsangketo, bersengketa, berperkara, bertikai.
Sangkil, I. = lobi, lebih dari, kebanyakan. II. sisangkil, kedipan mata yang berkelebihan
kepada seseorang, sesuatu yang baik tetapi akhirnya tidak diberikan, bersifat pamer tanpa
mau memberikan.
Sangkilik, kutu kerbau; juga: golanggolang, yang diikat sebagai hiasan pada hajut.

Sangkohok, sukar, sulit.


Sangkop, tudung periuk, tutup periuk, kuali (bdk langkop); pardahandahan di
sangkop, perempuan kikir yang masak sedikit; manangkopi, menutupi, menudungi.
Sangkot, kecantol, sangkut, terikat, terkait, tersangkut, tinggal tergantung-gantung,
tergantung; manangkothon, menggantungkan, menyangkutkan, mencantelkan;
dipansangkothon, menyangkutkan dalam jumlah besar; sangkotan, hanger, cantelan,
sangkutan msl paku; sisangkot, bisa, yang diolah dari mise ni babiat dan pogu ni
gompul. Sangkut, manangkut, menyangkutkan; sangkut, pengait, ka-it, gancu; nunga
sangkut hatana, kata-katanya tersendat, tidak jelas.
Sangsang, masakan daging babi, dicincang halus dan dimasak dengan darahnya.
Sangse, berkeliaran, dicampakkan mengenai kapal di laut, tersesat, terombang-ambing.
Sangsi, manangsi, menentukan, menetapkan, menyita; tano na sinangsi, daerah dimana
tidak boleh berperang; ari na sinangsi, hari yang ditetapkan tidak boleh perang, genjatan
senjata; bdk juga: saksi.
Sangsing, anjing yang bertelinga panjang dan terkulai.
Saniang, boru saniang naga, nama dewi yang hidup di air, saudara perempuan dari
Batara guru; terhadapnya orang memuja air.
Sanihe, = ragian.
Sansan, masansan, koyak, cabik, robek mengenai pakaian; manansanhon,
mengoyakkan, merobekkan, mencabikkan.
Sansar, manansar, mencacar, menyuntik; tungkang sansar, mantri cacar, juru suntik.
Santabi, ucapan hormat: maaf, permisi, lih tabi.
Santan, santan, minyak kelapa; na sinantan, sesuatu yang dimasak dengan santan.
Santi, santisanti, sesajen, kurban, persembahan terdiri dari dahanon, gambir, gambiri,
sirih dan telur ayam; marsanti, merayakan pesta persembahan yang besar dan yang
diadakan oleh horja; santi rea, pesta yang luar biasa besarnya msl diadakan bila roh
nenek moyang akan ditingkatkan menjadi sombaon; marsanti balatuk, berkumpul,
berapat dalam mana semua orang yang ada kaitannya harus datang; mananti, membawa
persembahan.
Santik, = loting; manantik, menyalakan api, batu api, memantik, menggesek batu agar
berapi; manantikhon, membuat api dengan pemantik api; santik parbinegeanna

(parnidaanna), dia mendengar, (melihat) sedikit, tidak tajam pendengarannya, kabur


penglihatannya.
Santua, tikus.
Santun, berbudi bahasa, beradap, sopan.
Santung, I. jantung pisang; santungan, tandan pisang; sasantungan, setandan pisang. II.
santungsantung, menjulang, ujung atap yang menjulang di muka ruma, berlintangan.
Sao, sauh, jangkar; tali sao, rantai jangkar.
Saoan, cawan, mangkok besar, dari mana orang minum.
Saok, manaok, menggonseng, memanggang sesuatu.
Saonari, sekarang.
Saong, tudung, naung, payung yang dianyam dari daun pandan, berbentuk atap kecil;
juga daun yang dipakai sebagai tudung; saong jegak, payung dari pandan yang dapat
digulung; saong tamba, payung yang lebar yang dipakai para perempuan sewaktu
bekerja di ladang; saong boruboru, saong lompit, idem; marsaongsaong, menutup
kepala dengan ulos tetapi muka masih nampak; udan na so hasaongan, hujan deras
terhadap mana payung tidak dapat menolong, hujan lebat; P.B.: udan na so hasaongan,
alogo so hapudian, hujan terhadap mana payung tidak dapat menolong, angin terhadap
mana tidak ada tudung yang menahannya, artinya sesuatu terhadap mana tidak dapat
diberi pertolongan, terhadap mana orang tidak dapat berbuat apa-apa; diparsaong
(pinarsaong), memakai sesuatu sebagai tudung, msl daun pisang yang lebar,
ditudungkan.
Saop, = abit (And), segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh.
Saor, bercampur, mencampur, membaur, bergaul, bersatu, gabung, kawin; manaorhon,
mencampurkan sesuatu; pasaorhon, mencampurkan, menghubungkan satu sama lain;
parsaoran, pencampuran, pergaulan; ruhut parsaoran, aturan pergaulan, penghidupan
sosial; hasaoran, hal bersatu, percampuran; na tonggi saor na paet, yang manis dan
yang pahit dicampur; saor arsak, bercampur susah hati, campur sedih.
Saotik, lih otik.
Sap, berlumuran, belepotan, dikotori, tercemar; sap gambo, dilumuri lumpur; sap
mudar, dilumuri darah, berlumur darah.
Sapa, I. capah, piring kayu. II. terwujud mengenai mimpi buruk sehingga orang tidak
usah takut lagi.

Sapadang, sej sorgum yang bijinya kelihatan seperti benih padang dan diperbuat jadi
lampet.
Sapal, sapalsapal ni ulaon, pekerjaan yang paling kotor atau yang paling keji dipakai
sebagai cercaan, limbah kerja.
Sapala, = molo pala, kepalang, mumpung, bila sekali sudah, bila sudah sampai
sedemikian sehingga; sapala na pinungka ingkon sidung, bila sudah memulai dengan
sesuatu, haruslah itu diselesaikan.
Sapang, manapangi, menahan sesuatu dalam perjalanan.
Sapata, kutukan kualat yang letak kepada seseorang karena kejahatan yang
dilakukannya; marsapata tu ho ma i, kutukannya akan jatuh pada engkau; hona sapata,
kena kutuk, terkutuk, terkena hukum karma; papurpur sapata, lih purpur.
Sapi, mirip, serupa, hal kecokcokan, irama; sapi (tu), mirip pada, sesuai; sapi goar
nasida, nama mereka adalah sesuai msl pada orang-orang yang bertunangan, yang
namanya diperiksa oleh datu apakah di antara nama mereka ada persesuaian atau tidak;
pasapihon, membuat serupa, menyesuaikan, menalakan alat bunyi-bunyian; pasapihon
hata, membuat kata-kata supaya berirama.
Sapiri, kalau, jika, bilamana, dipakai pada sumpah; sapiri hubuat, bila saya mengambil
sumpah itu, saya akan kena kutuk; masapiri, = disipirihon, bersumpah.
Sapor, ijuk yang dipakai sebagai penutup tong, tempat menyimpan tuak, sewaktu
menuangkan, tuak itu melalui ijuk itu seolah-olah melalui saringan, ijuk, penyaring tuak.
Saporti, = songon.
Sapot, kelat, tajam, asam mengenai citarasa; sapot nipi, mimpi yang meramalkan sesuatu
celaka, mimpi buruk, menyakiti.
Sapsap, I. curam mengenai bukit; sapsap bire, tebing yang curam, terjal. II. manapsap,
memotong msl telinga pencuri.
Sapu, I. sapu; manapu, menyapu. II. berlumur (= sap); marsapu mudar, berlumur
darah; P.B.: anak ni datu marsapusapu taoar, anak ni naduma margulugulu
indahan, anak datu dapat melapui dirinya dengan obat, anak orang kaya menggulingguling dirinya dalam nasi, karena mereka mempunyai itu; manapu dohot, menyapu,
melumas dengan sesuatu; disapu orbuk bohina, penuh debu mukanya.
Saput, kain pembungkus orang mati; saputsaput, pembungkus, bungkusan, sampul;
manaputi, membungkus, menyelaputi; saputan, bungkusan kecil, paket.

Sar, tersiar, tersebar luas, terberita, diketahui mengenai desas desus; sar dibege, dia
dengar pemberitahuan itu, berita tentang itu.
Sara, berserak, bertaburan, terhambur; marsara, berserak, bertabur; sarasara, sapu yang
kasar; manarai, manarahon, menyapu, mengumpulkan dengan sapu.
Sarak, sama rata, tertabur, tersabur, serak; manarakhon, membagi-bagi sama rata; padi
di ladang ditanam demikian rupa sehingga semua rata tertanam.
Saraksaruk, kacau, tidak teratur, morat-marit, porak-poranda.
Sarama, marsarama, tergoncang tangan oleh senjata, gerakan yang bergoyang-goyang;
manaramahon hujur, mengayunkan lembing; sarama jau, sakratmaut, gerakan terakhir
yang dibuat orang yang mau mati, pertarungan maut; saramasarama, sej burung yang
kecil.
Sarang, I. sarang serangga, sarang semut; sarangan, idem; sarang banua, sej pohon
yang daunnya berbau harum. II. manarang, menangkal hujan, menjauhkan hujan dengan
jampi, menghentikan hujan dengan sihir; panarangon, jampi untuk menjauhkan hujan,
penangkalan hujan.
Sarangsang, manarangsang, menangkap, menyerang, menerkam.
Saraoal, celana, serual.
Sarapa, sej parsili, gambaran orang yang dibuat dari batang pisang secara kasar dan
dibawa keluar sebagai orang mati untuk menggantikan orang sakit.
Sarat, manarat, menyeret, menarik; manaratnarat, idem; manaratnarat hatana,
mengatakan sesuatu lantas ia pergi.
Saratna, = asal (Angk).
Sarbe, terlalu panjang menjulur mengenai atap atau rambut; sarbesarbe, rambu-rambu
yang menjulur ke bawah, terjulur-julur, terjumbai-jumbai.
Sarbut, I. manarbuti, mencabut, menyentak; sarbut panaili, penglihatan yang marah,
cemberut. II. sumarbut, meminjam; sumarbut gade, meminjam sesuatu dari orang
untuk diberikan kepada orang lain sebagai gadai.
Sarea, manarea, menyuruh keluar untuk bekerja, mencari nafkah di luar kampung.
Sarendeng, (bdk endeng), miring, landai, hamparan yang sedikit mereng.
Sarge, bertebaran, gembur mengenai tanah, pasir; pasargehon, menggemburkan sesuatu,
menyerakkan.

Sargut, I. manargut, banyak. II. = harat (Angk).


Sarhap, 3-5 kayu melintang dari mana gerbang kampung terdiri, beroti yang melintang
pada pintu.
Sari, I. terurus, mengurus; ho ma na sari disi, engkaulah mengurusnya, itu adalah
urusanmu; manarihon, mengurus, memperdulikan, memperhatikan, memikirkan,
mengayomi; pasarisarihon, selalu memikirkan, berupaya mengurus; panarion, urusan,
upaya pengurusan. II. sari, encok; sarion, berpenyakit encok. III. marhusari, lih husari.
Saribungbung, sej tanaman.
Saridondon, lumpur, daki yang menebal, kotoran yang pekat, kumal badan, lih dondon.
Sarimatua, lih tua.
Sarimborbor, serangga sibur-sibur, yang keluar dari tanah pada waktu malam dan hanya
hidup semalam saja, kelekatu.
Sarindan, benalu, tumbuhan parasit pada pohon-pohon kayu; P.B.: mate unte dibahen
sarindan, pohon jeruk mati kerena benalu, artinya: orang asing mempergemuk dirinya
atas tanggungan penduduk.
Saring, saringsaring, insang ikan, sirip, rahang ikan; saringsaring mandolok, gema,
juga: lobang dalam tanah dalam mana terdapat batu yang mengandung besi (meteor?).
Saringan, saringan, penapis; aek saringan, air yang telah disaring, air saringan.
Saringar, pantulan suara, kumandang, gaung, gema; marsaringar, bergema, bergaung;
marsaringar dibagasan pinggol, masih berbunyi di telinga.
Saringgok, sumaringgok, menangis, mengaduh, meraung-raung, meratap ramai-ramai.
Sarintaktak = rintaktak. Sarira, manarira, menyusuri mengenai dukacita, dingin dan
kesusahan.
Sarita, sesal; manarita, menyesal; manaritai, menyesali orang; hona sarita, dimarahi,
kena marah, kena kritik.
Sarnat, terjatuh, rebah, jatuh dengan keras karena berat, tergeletak.
Saro, pondok kecil, pondok tempat orang menginap di luar; marsaro, mengadakan
penjagaan di luar, ronda malam; parsaro, penjaga, peronda, orang yang menjaga; saro
Batak, rumah asli Batak; saro gedung, rumah gedong; parsaroan, perkemahan,
perhentian, rumah penginapan.

Sarondam, sej ular raksasa yang juga dapat berenang di air; dari: asa (lih sa II) dan
rondam.
Sarop, = romba.
Saroso, manaroso, menerkam mengenai binatang buas.
Sarpang, manarpang, menggulung, bergulung; sarampangan, segulungan msl rotan.
Sarsar, I. masarsar, remuk, pecah berkeping-keping, jatuh dalam beberapa potongan;
angka sarsar, idem; manarsar, jatuh berpotong-potong, terbuka, kembang msl bunga
palem. II. sumarsar, berceraiberai, terpecah-belah; sisumarsar, yang cerai berai, yang
tercecer.
Saru, manaru, membuang mimpi buruk dengan melakukan pesta dan kurban. Saruan,
besar.
Sarundang, sej bunga.
Sarudung, sej monyet, kera.
Sarulla, sej siala; nama daerah di lembah Batangtoru.
Sarune, serunai, sej klarinet; juga: nafiri; marsarune, meniup alat musik ini; parsarune,
orang yang meniup, peniup serunai.
Sarung, sarung pisau; sarung ni pat, kaus kaki; manarungi, membuat sarung;
pasarunghon, menyarungkan pisau, memasukkan sesuatu ke dalam sarung; sarung
marnaek, sej pohon kayu yang kayunya lembek; sarung hujur, uang yang diberikan
seseorang yang dikejar-kejar karena perbuatan jahat kepada para pengejarnya agar
perkara itu didamaikan.
Sarungga, obuk sarungga, tokong rambut, seberkas rambut kadang-kadang yang
diketemukan di hutan, rambut homang kata orang.
Sarungkap, manarungkap, mengungkapkan, memberitahukan, mengumumkan (bdk
ungkap); sarungkapon ni bodil, perang akan memberitahukan, akan menentukan oleh
sebab perang dilihat sebagai takhyul; sarungkapon ni raja, ponis raja akan menentukan.
Sarur, menceret, cirit, disentri.
Sarut, manaruti, mencabut rumput dengan gigi mengenai binatang, menggigiti dengan
gigi depan, menggerogoti. Sasa, I. masasa, runtuh mengenai tembok, dinding batu,
merata mengenai rumput yang diduduki atau padi yang rebah; manasa, merebahkan
tumbuh-tumbuhan.II. sasa, sej rotan.

Sasabi, lih sabi.


Sasagun, makanan dari tepung beras, gula dan buah kelapa.
Sasak, marsasak, bunyi gemuruh hujan, menderu mengenai hujan.
Sasap, tulang belikat, bagian bahu; oleh karena tulang belikat ini juga dipakai sebagai
cangkul, maka cangkul-cangkul itu juga disebut sasap dengan mana pematang antar
sawah-sawah ditandai dan dibersihkan; manasapi, mengikis, membersihkan pematangpematang dari rerumputan dengan sekop.
Sasi, I. manasi, menyembah, memohon; aha ma husasi tu ho, saya tidak merasa perlu
menanya engkau. II= saksi.
Sati, = badia.
Satik, = selep; masisatihan, saling membohongi, saling menuduh secara terselubung,
sindir-menyindir.
Saudagar, pedagang, saudagar.
Saudara, darah, sinar muka, wajah berseri, cahaya pada muka orang yang sehat atau
orang yang terkemuka, kemuliaan; hehe ma ho saudara ni gurungku, berdirilah
kemuliaan guruku (datu); babi na marsaudara, babi yang gemuk yang disembelih pada
pesta; saudara adalah juga satu dari ke-7 roh (= tondi) manusia yang sewaktu lahirnya
bersama ari-arinya ditanam dan dari sana kadang-kadang mendatanginya untuk
memperingatkannya.
Saur, = sahat; saur matua, menjadi, mencapai umur tinggi; saur martatahuak,
berkokok dengan kuat mengenai ayam hal mana kadang kala diperlukan pada sihir;
dengke saur, (= dengke sahat), ikan yang dipersembahkan supaya mimpi yang baik
dapat terwujud; manauri, mengucapkan "saur" sewaktu memberikan selamat, artinya:
semoga terwujud (= Amen).
Saut, jadi (lawan: sundat), terlaksana; hata saut, perundingan yang menghasilkan
sesuatu; pudun saut, hasil yang dicapai dari suatu masalah; mangan pudun saut, setelah
diputuskan masalah maka mereka makan bersama untuk memperkuatnya; parhata saut,
orang yang penuh enersinya, yang meneruskan apa yang dihendakinya; pasauthon,
meneruskan sesuatu, melaksanakan, menjadikan; manauthon, mengatakan "saut"
setelah ucapan selamat (= manauri); mansauti, melaksanakan, mengerjakan.
Sea, (bdk seang), maneahon, sumeahon, membuang sesuatu yang tidak berharga, yang
tidak berguna; sumeahon dirina, mencampakkan diri, mengorbankan dirinya,
meniadakan diri, membaktikan diri, menyianyiakan diri untuk kepentingan orang lain;
siseasea, = sibolong-bolong, apa yang dibuang sebagai tidak berguna; pemberian yang
diberikan dari kelebihannya; maneaneahon, memberikan dengan cuma-cuma, tanpa

imbalan, menyianyiakan. Seak, sibur, tempurung yang dipakai untuk menimba (= dasar),
cangkir, gayung batok.
Seang, terbuang, diboroskan, tertuang, sayang; paseanghon, memboroskan sesuatu;
(parhaseang, bdk haseang).
Seat, maneat, memotong, menyembelih, menyayat, mengiris; tarseat, kena potong, kena
sayat, tersayat; diseseati = seat; sanseat, sepotong, sekerat; paneatan, berkas
pemotongan; juga: potongan, keratan; sumeat bibir, membakar mulut karena bicara tidak
hati-hati, terlanjur bicara.
Sebar, manebar hata, mengucapkan kata-kata yang muluk-muluk tetapi tidak berisi,
bicara sesumbar.
Sebe, peot bibir, bibir mencong; pasebesebe, sumebesebe, sewaktu berbicara bibir
memencong.
Sebur, marsebursebur, bertebaran; bdk sabur.
Sebut, pasebut, hilir mudik, berjalan kian kemari, mundar-mandir; pasimpar pasebut,
berjalan bersimpang siur, ramai berjalan kian kemari.
Seda, = sega.
Seder, miring, mencong, serong; seder matana, matanya juling, pandangan matanya
mencong.
Sega (= seda), kacau, pecah, rusak; pasegahon, manegai, mansegai, merusakkan,
memecahkan, memarahi; (juga: pasedahon, mansedai); sega rohana, ia marah;
hasesega, kerusakan, kemarahan; panegai, perusak, pengacau.
Sege, marsege, mengayak, menampi, membersihkan beras; segesege = anduri; juga =
monis.
Sego, = sega.
Sehang, kangkang mengenai kaki; pasehanghon pat, mengangkangkan kaki,
merenggangkan kaki.
Sehe, sambil memohon, sambil meminta; manehenehe, meminta, memohon, bermohonmohon.
Sehuk, terkepak tangan, bengkok dan kaku mengenai lengan.
Sekka, seka; sekka tangan, handuk, kain lap tangan.

Seksek, bocor mulut, orang memberitahukan kepada orang segala sesuatu yang
dimilikinya.
Selak, tidak nyambung, tidak sesuai, tidak dapat menyatukan diri; manelak, saling
menghayut, membuat supaya berkelahi; tarselak, tidak terwujud, terbengkalai, tak
terlaksana.
Selasa, ari Selasa, hari Selasa.
Selesele, kertas rombengan, sesuatu yang diberikan sewaktu makan kepada orang-orang
yang datang untuk itu.
Selep, selip, cerdik mengenai orang yang di belakang kata-katanya menyembunyikan arti
rahasia; parselep, orang yang suka menyelipkan kata-kata, seorang cerdik yang
menyusun kata-katanya sedemikian rupa sehingga orang tidak dapat menangkapnya atau
dengan sengaja memutar balikkan kata-kata yang diucapkan msl orang katakan: huseat
amakki, kupotong tikarku dan dia mau mengertikan: huseat amanghi, kupotong ayahku
hal mana diucapkan serupa saja.
Selesele = salapa, tempat sirih.
Selong, mata selong, juling.
Selu, tiba-tiba marah sehingga menyakitkan orang, meledak marah.
Sembat, pengganti, silih (= singkat); marsembat, memberikan pengganti, punya
pengganti; manembat, memanjarkan, mendahulukan persekot.
Seme, seme hubege, tidak jelas saya dengar, samar-samar kedengaran;
dipasemesemehon hatana, dia menyusun kata-katanya sedemikian rupa sehingga orang
ketiga tidak mengerti tujuan kata-kata itu.
Semet, pendek dan padat msl rambut; lombu sisemet, lembu berbulu pendek dan padat;
semetsemet, sej semut kecil.
Semo, parsemosemohon hatana, dia bicara kurang jelas, dipersemusemukan bicaranya.
Semok, sulit diperoleh, sulit untuk dicari mengenai benda-benda kecil.
Sempar, = mampar. Semporong, semprong, kaca lampu.
Semsem, tidak penuh betul, kurang penuh.
Semuk, juga: simuk, semok, datang dengan tiba-tiba.
Sen, sen.

Sendal, melekuk keluar, bingkai yang menahan atap; lebih tepat: latlat yang menahan
bingkai itu.
Sende, selendang sutera, kain sutera memakai pola ular; sende sihulimat, tali kepala,
yang halus; talitali sende, idem; juga: sasende, ular belang.
Senen, ari Senen, hari Senin.
Sengke, sulit ditangani, sulit untuk diperlakukan mengenai orang dan kayu yang
dikerjakan; sengke ajaran, sukar untuk dididik; sengke paulion, sulit untuk dikerjakan.
Sengsang, tidak sah, batal, dihapuskan, tidak berlaku me-ngenai undang-undang;
manengsang, menghapuskan, memperhentikan, membatalkan, mencabut.
Sengseng, gundah, tidak tetap.
Seno, tajam mengenai mata, tajam pandangan.
Sense, manensenense, menghalai-balaikan kaki, menggeser-geserkan kaki.
Seo, biaya, cukai, bea, pajak, sewa, upeti. Seok, bunyi yang dibuat pedang sewaktu
dilayamkan; patuseok, berlayaman, gemerencing pedang.
Seol, sumeolseol, menggoyang-goyang, mengeleng kepala (bdk eol).
Sep, magomago sep, hilang secara perlahan-lahan sampai habis sama sekali.
Sepo, manepo, mengacaukan sesuatu yang telah jelas, membuat sesuatu yang jelas
menjadi kabur; diseposepo alusna, atas pertanyaan yang jelas diberi jawaban yang tidak
jelas.
Sepsep, = sopsop.
Seput = gogot.
Sera, serasera, kutil-kutil, bonggol, yang kecil pada kulit manusia, buah kutil pinasa,
yang sudah membusuk sebelum masak dan menjangkit kepada yang lain; marserasera,
berkutil-kutil msl pada lidah; manindang serasera, kedinginan hingga kulit berkutilkutil, berdiri bulu kulit.
Serak, marserak, berserak; parserahan, berserakan, hal berserak, pertebaran;
haserahan, idem.
Serbeng, melihat dengan sudut mata, mengintip dari samping untuk melihat seseorang
msl gadis-gadis; mata manerbeng, mata yang mengatakan sesuatu kepada seseorang,
mengerling, melirik, main mata.

Sere, I. emas; parserean, kekayaan. II. manerehon, dipotong berkerat-kerat, membagibagi.


Serep, dekat tanah, di bawah, rendah hati, tidak angkuh (lawan: ginjang); habang
manerep, terbang dekat tanah; serep ni roha, kerendahan hati; haserepon, idem;
marserep ni roha, dengan rendah hati; dipaserep rohana, dia merendahkan hatinya;
manerepnerep hata, dia berbicara ramah, tetapi sedemikian rupa sehingga kata-katanya
berpengaruh, bicaranya merendah.
Seret, cerek, ceret (tempat air).
Serhe, lembut, ramah mengenai kata-kata.
Sernep, mengantuk, lelap, nyenyak tidur.
Serong = detar; saserong, sebesar, destar, surjan.
Serser, manerser, menggesekgesekkan, menggeser kaki sewaktu menginjak padi atau
sewaktu menari; panerser ni hata, permulaan pidato; serser, sedikit, tidak berarti; serser
parangena, perangainya adalah sedang; P.B.: jolo serser asa tortor, jolo tektek asa
gondang, dulu geser kaki baru menari, duluan menata irama baru berdendang, artinya:
yang lebih dulu baru yang lain.
Sesa, hapus, terhapus mengenai tulisan seperti tulisan dari papan tulis; diampuni; sesa
ahu = apus ahu, saya mau dikutuk; manesa, menghapus, mengampuni; tarsesa,
diampuni; hasesaan, pengampunan; pasesahon, mengampunkan; masisesaan dosa,
saling mengampuni kesalahan, saling memaafkan.
Sese, I. sej insek yang pada pagi hari memperdengarkan bu-nyi yang resik, jangkrik;
manghuling sese, saat sepi sehingga terdengar bunyi insek-insek kecil. II. sasese, segala
sesuatu yang dijadikan; ribuan.
Set, cat, pewarna.
Setan = begu; setan ni porhas, cahaya kilat; bodil setan, bedil setan, mengatakan:
hapandean ni begu, kecerdikan setan.
Seto, marseto, tidak dapat dimengerti, dipahami, bingung mengenai sesuatu yang tidak
dimengerti; marseto ma i, itu saya tidak mengerti, kiamatlah itu.
Seur, serong, msl cara menyeberangi arus sungai.
Si, I. penunjuk nama: si Pintor, si anu; juga pada nama daerah, sungai, gunung dsb: si
Lindung, si Geaon, si Tarindak; sibuat na loja, tempat orang beristirahat; siboan
barita, sipembawa berita, umumnya "si" menunjukkan orang dengan kata benda;
siganjang obuk, yang mempunyai rambut panjang; silas ni roha, gembira, girang;

horbo sitingko tanduk, kerbau yang bertanduk bengkok; sipaingot, teguran, nasehat. II.
juga prefiks gerundium: sibahenon, apa yang harus dibuat; siboanon, apa yang harus
dibawa; muatan; on do sidohononmu, ini yang harus engkau katakan; hata siingoton,
kata yang harus diingat. Sia, I. sembilan; pasiahon, ke-sembilan, yang ke-sembilan;
sipahasia, nama bulan ke-sembilan; siasia, abjad, sebenarnya: dasar, subtansi, mulamula; siasia ni tano on, elemen-elemen: elemen bosi, tombaga, perak, simbora, bosi
na pir (= platina?), sere, batu (batu permata), burta dsb; dan logam-logam seperti
itulah dibuat datu peluru terhadap mana siapapun tidak dapat kebal. II. sej tumbuhan
yang daunnya bila dicampur dengan kapur dipakai sebagai obat mata.
Siak, pedas, pedis, tajam msl cabai; maniak, nyeri, pedih karena sakit; maniak
butuhangku, perutku menggigit artinya: saya lapar; siak ni bagi, kemiskinan, merana,
kemeranaan; marsiak bagi, miskin; pasiaksiakhon, menyakiti, menyiksa.
Sial, orang yang bernasib buruk, tidak mujur, yang sial, yang tidak sedikitpun berhasil;
marnasial tanganna manjama, tangan yang sial.
Siala, I. ala. II. silang kecil pada tulisan Batak yang menandakan bunyi "o"; hasialan,
idem. III. siala, nama sej tumbuhan yang bunganya dapat dimakan.
Sialabane, nama bagian, jatah, peruntukan, yang berlangsung pada upacara sewaktu
menikahkan seorang gadis; sialabane ni na torop, sialabane ni suhut.
Sialak, = singgalak.
Siam, ikan asin yang diimpor dari Siam. Sian, kata depan: dari; sian dia? dari mana?
sian huta an, dari kampung itu; sian na so binotomi, dari tempat yang engkau tidak
tahu, = karena engkau tidak tahu; pada komperatif: daripada; umpintor do ahu sian ho,
saya lebih adil dari pada engkau, lebih jujur dia daripada engkau.
Siang, teduh, reda, terang; buha siang ari, ari fajar, sudah pagi; siang udan, hujan sudah
berhenti; hasiangan, cahaya, sinar; olat ni dung huida hasiangan on, semenjak aku
melihat cahaya, artinya selama hidupku; hasiangan on, dunia terang ini sebagai lawan
tempat orang mati yang gelap.
Siang malam, sej pakaian mahal yang menyerupai sutera.
Siannia galangon = ruma (And).
Siannia tungkolon = sopo (And).
Siap, I. habis, hancur, terkutuk; siap ahu, kutuk, habis aku, hancur kau, saya mau
terkutuk; maniaphon, menghancurkan, menghabisi, membinasakan; marsiapsiap bohi,
berpura-pura; hasisiap, binasa, kehancuran. II. siap ari, setiap hari; hangoluan siap ari,
makanan setiap hari, penghidupan setiap hari, sehari-hari.

Siar, surup, merasuk, turun kemedium mengenai roh (begu) orang yang meninggal,
medium ini menjadi tidak sadar dan dari dialah berbicara roh itu; begu siar, roh yang
turun, hantu surup, hantu yang merasuk kepada seseorang; siarsiaran, kesurupan,
kerasukan roh, kesetanan; hasiaran ni begu, medium yang dihinggapi roh; siar, juga
dikatakan terhadap marah atau kebodohan (siar oto tu ibana); paniaran, semua
perempuan yang termasuk satu horja oleh sebab pada merekalah dapat hinggap roh
nenek moyang hal mana tidak mungkin pada perempuan dari horja lain, isteri, bini
(dalam arti umum).
Siarudan, palang penyokong padi agar tidak rebah, juga: kawan, penyokong, penolong.
Siarum, lih arum.
Siat, muat, mendapat tempat, dapat masuk, mengenai perkataan: diterima, diperhatikan;
parhata siat, orang yang kata-katanya diterima atau mendapat perhatian; hasiatan, muat,
dapat masuk, berlaku; sebagai kata benda: jalan masuk, pintu; pasiathon, membolehkan,
mengijinkan, membuat masuk, memberi izin masuk; ndang siat na sai torop, tidak muat
sekian banyaknya; manghasiati, mempertimbangkan seseorang sehingga ia tidak
terganggu dalam pekerjaannya, memberi peluang agar seseorang tak terganggu
kehidupannya.
Sibak, I. tubis ni bulu, rebung bambu (sayur); ingkau sibak, idem. II. sibak = ribak;
angka sibak, koyak, robek, terkoyak-koyak; sibaksibak, kain-kain sobekan.
Sibar, rupa, bentuk, sosok; sibar ni sior, busur panah; manibar, menyiapkan sesuatu,
memberi bentuk msl kain, sepotong kayu; sibaran, takdir, celaka, nasib yang telah
ditetapkan sebelum kelahiran orang; na so sibar, tidak terkira, luar biasa, sangat.
Sibaso, lih baso IV.
Sibit, manibit, mencubit.
Sibong, anting-anting.
Sibor, pusing, pening; dipastap marsiborbor (mariboribor), dipukulnya ia sehingga
kepalanya pusing, ditampar dengan amat geram.
Sibuk, daging, jasmani; marsibuk, mempunyai daging, berdaging.
Sibursibur, kulup.
Sida-sida = na soada.
Siding, pasidinghon, memulaukan, menyisihkan, mengelakkan seseorang atau perkara,
masalah; pasiding, mengelakkan, menghindari, singkirkan, menepi; dipasiding siding
ho do ahu, dijauhjauhinya aku, dikesampingkan aku; siding, jauh, terpencil letaknya;

tarpasidding, dapat dielakkan; P.B.: bulung ni bulu diparigatrigat halak, molo soada
uhum, dipasidingsiding halak, sidaun bambu dibelahbelah, bila tak berbudi, pasti akan
dihindari siapa saja.
Sidir, salah, keliru.
Sido, manido (bdk silo), menyelidik, pergi ke perangkap untuk melihat apakah telah ada
yang masuk.
Sidung, (dari: si dung), siap, selesai, akhir; pasidunghon, menyiapkan, menyelesaikan,
mengakhiri.
Siga, masiga, cabik, robek, koyak; maniga, merobek; diparsigasiga, mencabik, dirobekrobek.
Sigak, burung gagak, karena bunyi "gak" yang dibuatnya.
Sigat, manigat, membuka untuk meneliti, melihat ke dalam sesuatu; manigati,
memeriksa, menyelidiki; sisagatan, sibak rambut, garis yang membelah rambut.
Sige, bambu panjang, yang togok dahannya dibiarkan supaya dapat dipakai sebagai
tangga; ndang hasigean, tinggi sehingga tidak ada tangga yang dapat dipakai un-tuk
memanjatnya, tidak mampu ditanggai karena tinggi.
Sigop, sigap, tangkas, cepat, lekas; pasigop, mempercepat, cepatkan, percepatlah.
Sigor, air kulit jeruk yang tajam rasanya, yang getir.
Sigulandak, landak; duri landak.
Sigundal, lih gundal.
Sihal, sihalsihal, ganjal periuk, batu pengela.
Sihala, simarsihala, sej tumbuhan menjalar, lengkuas.
Sihalsihal, batu ganjal tungku yang digunakan bila batu tungku terlampau renggang.
Sihap, terbiasa, sigap. Sihar, tegar, ceria, gembira, riang, bersemangat, sering dihubungkan dengan panaili atau bohi; sihar panailina, dia nampaknya gembira.
Sihat, garis-garis pada telapak tangan, sesisir pisang yang menyerupai tangan, kira-kira
10 s/d 25 biji; manjaha sihat ni tangan, garis-garis tangan darimana dibuat ramalan;
manihathon, orang yang mau dibunuh untuk dijadikan pangulubalang mentalkinkan
ka-ta-kata yang dia harus melakukannya dengan sungguh-sungguh; panihat, abu orang
yang dibunuh dengan cara demikian, juga tondinya; panihat, = pangulubalang.

Sihe, sej rotan yang daunnya dipakai sebagai atap.


Sihil, melengking suara, tinggi, nyaring mengenai suara.
Sihim, buah mallo yang asam rasanya dan dapat dimakan.
Sihir, I. tepat, persis; manihir mata ni ari, matahari berada tepat pada kaki langit. II.
manihiri, memeriksa dengan cermat, merayapi.
Sihit, miring; sihit tu siamun, miring, condong sedikit ke kanan; manihiti, menyayat
secara berkeping-keping; sansihit, sekeping, sepotong; di-sihiti dagingku, ia
menyayatku, aku memperoleh seram kulit karena itu.
Sihol, rasa rindu, kangen, keinginan, kerinduan, keinginan bertemu; masihol, rindu,
kepingin, kangen; manghasiholhon, merindukan sesuatu, mengingini, mendambakan;
hasihol, tanda mata, kenang-kenangan; daon ni sihol, obat rindu, kenangan, pemberian;
sihol rohana, ia rindu, ia ingin.
Sihorsihor, belat, bebat bambu atau kayu, sepotong kayu yang dipakai untuk membidai
sendi yang patah; manihornihori, membidai, membelat.
Sihupi, lih hupi.
Sik, bunyi yang dibuat untuk mengusirayam, suara mengusik ayam; manikhon,
mengusir,
menghalau.
Sikola, sekolah; anak sikola, anak sekolah, murid sekolah; sikola metmet, sekolah
rendah, sekolah dasar; sikola tinggi, perguruan tinggi; parsikolaan, lokal sekolah,
kompleks sekolah; marsikola, pergi ke sekolah.
Siksak, berkilat, ada kilat, menerang; siksak hilap, cahaya kilat, sekilas lintas.
Siksik, I. masiksik, = maliklik. II. pasiksik, menarik ke atas, mengangkat ke atas.
Sila, I. sila, gampang lepas msl kapur dari dingding; juga: sulit untuk dicampur; sila aek
tu miak, tidak bisa mencampur air dengan minyak. II. sila, daging, yang dibawa oleh
parboru pada acara marunjuk. III. marhombang sila, duduk dengan mengikatkan kain
(ulos) pada kedua lutut, suatu cara duduk yang sangat disukai, duduk berlipat lutut,
duduk bersila.
Silam, Islam, orang beragama Islam; hasilamon, agama Islam,
***
keislaman; masuk silam, menjadi Islam, masuk Islam.

Silang, salib, silang, palang, tongkat-tongkat yang disilangkan sebagai tanda peringatan
dan ditarok di jalan; manilang, memperingatkan dengan cara ini; juga: menghindarkan
sesuatu, suatu perkara, tidak mau mencampurinya, tidak mau terlibat soal; hau na
pinorsilang, silang dari kayu; parsilanghon, menyilangkan, menyalibkan; parsilang,
mengelempang, saling bersilang; na si-nilang, terkecuali.
Silap, silap, keliru mengenai perhitungan uang, salah membilang uang; silap
pamilangna, dia salah mengira, menghitung.
Silat, tergelincir; tarsilat, tersentuh, terantuk; mangunsilat, membersihkan pantatnya
dengan sesuatu.
Silbak, serpih, terserpih, suban, selumbar; masilbak, terbelah; angka silbak, idem;
marsilbahan, berpecahan, semua terbelah, serpihan.
Silbit, tersentuh, sebentar disentuh, terjamah; manilbit, menyentuh, menjamah.
Silet, = monsak.
Silgang, masilgang, koyak, retak dan lepas; angka silgang, = idem.
Sili, = sitik, tidak sesuai, tidak cocok; parsilisili songon hoda na heheamon, tidak
bertutup bersama-sama, tidak bersatu sebagai rahang kuda yang menguap; parsili, silih,
orang-orangan yang dibuat dari batang pisang yang diletakkan oleh dukun di suatu
tempat, supaya begu hinggap kesana sebagai pengganti orang yang sakit itu, pemalih.
Silitonga, lih tonga.
Sillak, putih, metah, terang, jernih, cerah.
Sillam, petir, cahaya yang berkelebat di langit, kilat; sumillamsillam, berkilat-kilat.
Silo, silau; siloan mata, silau ke mata yang menyakitkan. II. manilo, = sido, pergi untuk
melihat jerat; mansilo, idem. III. silosilo, berang-berang.
Silom, I. = silam. II. sej tanaman.
Silon, sisilon, kuku, kuku jari.
Silopate, geraham bungsu, gigi geraham paling terakhir tumbuhnya.
Silpe (bdk lipe) salah mengucapkan, keseleo lidah waktu berbicara (lapsus linquae).
Silpok, masilpok, patah; masilpok holiholi, tulang patah mengenai anggota tubuh.
Silsil, kemaluan laki-laki, pelir.

Siltak, masiltak, angka siltak, pecah, retak.


Silu, hayo, cepat; haru silu, lekas! segerakan! cepatkanlah! maniluhon, bersegera,
mempercepat. Silua, lih dua III.
Silumaksaijur, bibit kandungan, embrio, buah yang belum masak (And) ( bdk langsa).
Silup, = silap.
Sima, sej kuman, bakteri, hama dalam daging manusia; simaon, gatal karena kuman ini
(= rintop).
Simalolong, lih lolong II.
Simangot, (juga sumangot), arwah nenek moyang yang dihormati, roh keluarga yang
meninggal, roh yang lebih tinggi derajatnya dari begu; hanya dengan memberikan pujaan
tertentu oleh orang-orang yang ada pertalian keluarga dengan mereka begu bisa menjadi
sumangot; parsimangotan, = simangot.
Simatua, mertua laki-laki/perempuan, bdk tua I.
Simbaba, diparsimbabahon, banyak berbicara mengenai orang (dari: baba)
dipergunjingkan.
Simbalbal, diparsimbalbal, me-motong sedemikian sehingga mendapat serpih-serpih,
tidak licin dipotong, dikampak dengan kasar sehingga banyak serpihan kasar.
Simbar, = sambar.
Simbar, = sembat.
Simbil, tersimpang, kesamping; pasimbilhon, mengenyampingkan, menyimpang ke
samping, menyimpang dari jalan; dalan panimbilan, jalan simpangan, penyelewengan.
Simbohan, jarum yang diperbuat dari bambu untuk mengerat msl jala, mengenai seorang
yang nakal dikatakan; hori sada hulhulan bulu sada simbohan, pinapurpur ngalian,
niulosan hodohan, serat segulungan, bambu sejarum rajut, kalau diuapkan kedinginan,
diselimuti kepanasan.
Simbora, tembaga, timah, lebih tepat; simbora tano, timah; simbora ranggas, timah
putih; parsimboraan, amulet, jimat dari timah hitam untuk melindungi terhadap roh-roh
jahat dan dibawa sebagai kalung leher.
Simborgo, dingin, sejuk; simborgoon, berpenyakit encok.
Simbur, I. cepat, bertumbuh cepat, mengenai manusia dan tumbuh-tumbuhan;
manimburi, mengunting rambut sewaktu hamil sebagai pengganti memendekkan

dikatakan dalam waktu kritis (sebagai juga pada peperangan dan pada penyakit)
kebalikan dari apa yang mau dikatakan dan anak yang baru lahir itu akan tumbuh lebih
baik. II. simbursimbur, gerimis, hujan gerimis, hujan rintik-rintik; parsimburan, =
onan (And).
Siminik (dari si menek), anak kecil.
Simo, silau, samar, tersembunyi; P.B: simo pidong di asarna, molo ditadinghon,
didapothon morana, seekor burung tersembunyi di sarangnya bila itu ditinggalkannya
maka ia dalam bahaya; simosimo, apa yang tersembunyi; hasimoon, rahasia. Simon,
simon ari, senja, hari berkabut tebal.
Simorubun, = orang tua (And).
Simpan, simpan, beres, siap; simpan bahen, siapkan, bereskan, beres bikin.
Simpang, memegang seekor binatang pada kaki belakangnya, menangkap ternak pada
bagian kaki.
Simpar, campur baur, tidak pada tempatnya; pasimbar, tidak teratur, campur baur,
bersimpang siur.
Simpe, tutup tagan (tempat kapur).
Simpir, piring yang ceper sekali, piring ceper.
Simpu, mangunsimpu, berjongkok dengan duduk di tumit, duduk berjongkok, berpeluk
lutut.
Simpul, selesai, berakhir; simpul mangan, sesudah makan, usai makan; simpul gotilon,
setelah pekerjaan menuai berakhir, sehabis panen; panimpulan, akhir, penghabisan,
penyelesaian; panimpuli, yang terakhir lahir, anak bungsu; jamita panimpuli, bagian
terakhir lahir, anak bungsu; jamita panimpuli, bagian terakhir, penghabisan suatu
kejadian atau pembicaraan, khotbah, pidato.
Simsim, = gotap.
Simu, I. bakteri, kuman, ulat kecil dalam daging; reng, kuman kudis. II. keping, pangsa
dalam jeruk; P.B.: marsimu songon unte, martangga songon balatuk, menurut urutan
yang tertentu msl pembagian daging di pesta-pesta; samsimu ringgit, seperempat
ringgit; parsimusimu, pembahagian.
Simung, manimungnimung, lari diam-diam.
Sina, cina.
Sinabulan, sej pohon besar.

Sinapang, sej senapang model lama.


Sinar, jemur, sinar, tidak ada pohon-pohon kayu atau semak-semak, terbuka ke sinar
matahari; maninar, mansinar, menjemur sesuatu di lapangan terbuka; nunga sininar tu
jolo ni raja hata i, perkara itu sudah diserahkan kepada raja; paninaran ni mata, hal
atau perbuatan yang nyata.
Sinda, suminda, mundur (bdk sindak II).
Sindak, = I. dinaikkan, ke atas diarahkan; pasindakhon, menegakkan, menaikkan,
mengangkat pandangan, membuat menengadah mata; sipasindak panaili (bohi), apa
yang membuat orang gembira. II. sumindak, lari; parsindak, netral, penengah, tidak
berat sebelah.
Sindap, = sintap.
Sindar, sinar terang, sinar, cahaya; sindar ni api, cahaya api; manindar, sumindar,
menyinari, memancarkan sinar, bercahaya.
Sindir, sebab perbantahan, pangkal perkelahian, gara-gara. Sinjata, panjata (bdk jata),
senjata.
Sindom, = suda; diparsimdomhon goarna, sering menyebut namanya, yang sebenarnya
tidak boleh disebut.
Sindor, I. gadai, jual gadai; manindori, memberikan gadai sebagai jaminan hutang. II.
tarsindor mata, silap mata karena menyangka seseorang seperti orang lain;
manghasindorsindorhon, masih melihat seorang yang telah meninggal dalam bayangan.
Singa, harimau, singa, gambaran, sketsa; singa ni ruma, ornamen yang diukir pada
kepala pandingdingan; singa, juga: gambaran bintang yang dilihat dalam bulan
sipahalima; tolak singa = tolak parbadaan; pasingahon gulut tu, mempertimbangkan
perlawanan kepada seseorang; etongan maninga, ilmu mengenai badan, ruang;
Sisingamangaraja, imam tertinggi pada orang Batak, bukan kepala tertinggi dalam
bidang politik sebenarnya.
Singada, pasingada, membungkukkan kepala ke belakang.
Singal, = tongam; hasingalon, kemuliaan, kehormatan, kebesaran, kewibawaan,
kekuatan batin untuk membuat segan orang lain.
Singap, condong ke depan, miring mengenai rumah Batak bagian muka; marsingap,
rumah berdingding miring, condong ke depan.

Singar, maningarhon, memelah di tengah-tengah, memelah dua. Singgalak, jatuh


terlentang, membaring di atas punggung; maninggalak, membungkukkan di-ri ke
belakang, tidur dengan punggung ke bawah.
Singgalu, marsinggaluan, beda, tidak cocok satu sama lain, tidak dapat disesuaikan
mengenai dua potong kayu, juga mengenai orang.
Singgang, marsinggang, berlutut.
Singgapot, perangkap tikus.
Singgar, singgarsinggar, hujan rintik-rintik di siang hari, gerimis sewaktu matahari
bersinar.
Singgip, I. penjepit jenggot; maninggip, mencabut jenggot dengan penjepit. II. singgip,
sedikit sekaligus, dekat pada akhirnya, hampir habis, di tepi sekali.
Singgok, singgohan, termengkelan, tersengguk tenggorokan, tersentak, tersedu-sedu;
sumaringgok, bdk saringgok.
Singgolom, sej pohon kayu.
Singgorar, sej rotan.
Singgorik, marsinggorik, memanjat seperti monyet yaitu dengan mempergunakan
tangan dan kaki tanpa menyentuh pohon kayu itu oleh badan; diparsinggorikhon,
memakai sesuatu (msl tangan) untuk memanjat.
Singik, = singit.
Singir, piutang, kredit; parsingir, perutangan, kreditor; paningir, idem; parsingiran,
orang kepada siapa kita berpiutang, orang utangan, debitor; P.B.: habang ma talaktak di
rondang ni bulan, molo halak na metmet singir gabe utang, burung talaktak terbang
di cahaya bulan, bila seorang tidak berarti atau rendah maka piutangnya menjadi hutang.
Singit, risih, rasa tak enak pada, keseganan; adong singit ni rohana tu ho, ada sesuatu
yang membuat engkau diseganinya, ia merasa kurang enak padamu.
Singkal, suatu perkara kecil yang membuat sesuatu tidak terwujud, penyebab sesuatu tak
jadi.
Singkala, nama sej kartu judi.
Singkalo, cacad, kesalahan, = tihas.
Singkam, sej pohon kayu besar; lobu singkam, nama daerah; singkam mabarbar, =

parbadaan, dalam bahasa begu siar


(= medium).
Singkang, = bingkang.
Singkat, pengganti, alat pengganti, penukar; singkat ni, sebagai pengganti, untuk
menggantikan; maningkati, menggantikan sesuatu atau seorang; maningkathon,
memakai sesuatu sebagai alat pengganti, menggantikan.
Singke, anjing tanah, orong-orong, yang dapat dimakan.
Singki, (juga ginsi), berubah, bertukar, berganti; maningki, mengganti, mengubah,
menukar; pasingki rupa, menukar pakaian, bersalin pakaian.
Singkil, maningkil, menyembelih, memotong ternak.
Singkop, cukup, sampai, selesai dengan baik, memadai, tuntas; pasingkop, cukup
sediakan, cukupkan, bereskan.
Singkor, marsingkor, kurus, papa, merana, celaka, dalam keadaan sengsara.
Singkora, hari ke-6 pada penanggalan Batak; singkora mora turun, hari ke-20;
singkora duduk, hari ke-27; singkora purnama, hari ke-13; singkora, juga tanda 'o'
dalam tulisan Batak (= hasiala).
Singkoram, cengkeram, agunan, jaminan, tahanan, gadai yang harus diberikan sewaktu
meminjam uang msl tanah ladang; maningkoramhon, memberikan se-suatu sebagai
gadai, mencengkeramkan sesuatu, menggadaikan.
Singkoru, enjelai, sej rumput tinggi yang buahnya berbiji-biji; singkoru eme, sej
'sikoru' yang dapat dimakan; singkoru batu, sej 'singkoru' yang tidak dapat dimakan;
ucapan selamat yang bersifat umum; tubuan laklak tubuan singkoru, tubuan anak
tubuan boru.
Singkosingko, = dahanan dalam bahasa persembahan, atau bahasa dukun.
Singkot (bdk sangkot), maningkot, menggantungkan diri, kemudian pada umumnya
membunuh diri; paningkotan, alat dengan mana orang membunuh diri; sumingkothon
tali, melilitkan tali pada sesuatu, menyangkutkan tali, mengikatkan tali pada sesuatu.
Singkup, keranjang bulat pakai tutup dan dianyam rapat dengan rotan.
Singom, katup, rapat tertutup, pas satu sama lain msl tutup.
Singot, lih ingot; tarsingot, tentang, mengenai, teringat akan sesuatu dengan sayu;
singot ni rohana, peringatan yang sayu, terkenang di hatinya; pasingot, = paingot.

Singsing, maningsinghon, mendorong, mendesak.


Sining, mandul mengenai ternak.
Sinok, I. terasa enak, tenang, tetap, puas; sinok modom, nyenyak, tenang tidur, tak
terganggu; manghasinokhon, be-roleh sesuatu yang disukai; sisinoksinok, milik yang
hanya dipunyai seorang yang tidak usah dibagi-bagikan; parhasinok ma i, makanlah itu
sendirian. II. bingkai panjang pada papan rumah Batak.
Sinonangon, obrolan, cengkerama, omongan enteng.
Sinsal, maninsal, memarahi, menghukum, mencela, mencemooh, menegur.
Sinta, I. meminta, mengidam-idamkan, mendambakan, mengingini sesuatu, ingin
mencita-citakan msl mengenai perempuan-perempuan yang hamil (gambaran mengenai
keinginan sewaktu hamil ialah bahwa makanan dalam rahim mengingini makanan yang
ia sukai); parsintasintaon, kesukaan orang yang sedang hamil; sinanta, yang diingini;
diparsinta roha, mengingini sesuatu yang disukai; pinarsinta ni roha, yang disukai,
keinginan, yang diharapkan. II. sej tanaman merambat yang dipakai pada pangir dan
obat.
Sintak, sentak, dicabut, sentak, ditarik ke atas, menyambar mengenai kilat; manintak,
menyentak msl tali lonceng, pedang; sintahan, sentakan, rampasan; sansintak, sekali
menyentak, satu potong pakaian, sekali sentak; ramban sansintak, ulubalang yang
tewas, yang hanya dikubur dengan sehelai sintak abit, oleh sebab ia meninggal sebagai
tenaga upahan; pudun sintak, pancung.
Sintap, sebatas, dalam, intap.
Sintong, benar, tepat, persis, betul; hasintongan, kebenaran; hasisintong, kebenaran,
ketepatan; marhasintonghon (diparhasintong), membenarkan, percaya, mengaku
benar; sintong saratus, persis seratus, betul seratus.
Sintua, (dari si tua, lih tua), yang tertua, pengawas, penatera.
Sinur, bertambah banyak, ber-kembang biak mengenai ternak; ungkapan: sinur na
itapahan, gabe na itaula, mudah-mudahan ternak kita bertambah, pekerjaan kita
berhasil. Sio, tertutup, tak terkena hujan, terlindung terhadap hujan dan matahari, teduh;
manisio, mencari perlindungan terhadap hujan, tempat berteduh; panisioan, tempat
bersembunyi terhadap hujan, untuk berlindung terhadap hujan, tempat berteduh; siosio,
idem; marsiosio, tidak memandang dengan mata karena penyakit atau takut, berkedipkedip.
Sioa, sej pisau penikam, pisau belati.

Siok, tiruan bunyi: suara anak ayam; sioksiok, mencicit mengenai anak ayam, berciapciap, karena kehilangan induk atau karena lapar.
Siol, I. hampir; siol mate, hampir mati; siol dibunu ahu, hampir saya dibunuhnya (juga:
sior). II. rajin, suka akan, ingin (= sihol?); ndang na siol ho mida jolma, engkau tidak
kepingin melihat orang; na siol mida na tama, orang yang tidak mengingini sesuatu
yang baik, jelek.
Sior, (bdk juga: siol I).
Sip, diam, bungkam, tak buka mulut, tidak berbicara; memerintah: tutup mulut!
pasiphon, membuat orang berdiam diri, mendiamkan; manghasiphon, mendiamkan
sesuatu, mengambil sikap diam saja, merahasiakan, tidak menegur orang lain.
Sipak, manipak, menyepak.
Sipal, celaka, papa, sengsara; marsipal, dalam keadaan sengsara, merana, melarat;
pasipalsipalhon, menyiksa orang. Sipan, tapir, babi gajah.
Sipat, I. sangat, berarti, banyak; na sipat do isaram, kelakuanmu melewati apa yang
diizinkan. II. sipat, manipat, sebanyak masuk ke dalam, banyaknya seperti, sedalam,
selama; sipat jolma, dalamnya setinggi orang; sipat jongjong, sedalam orang berdiri;
sipat bagot, dalamnya setinggi pohon bagot; manipat ari, selama satu hari; manipat
sadarion, sepanjang hari ini.
Sipata, kadang-kadang, sekali-sekali.
Sipatu, sepatu; marsipatu, bersepatu, memakai sepatu.
Sipon, sej baion.
Sipu, sipusipu, sisa kayu bakar, sepotong kayu yang menyala, kayu belahan yang
berkilap; sipusipu na mintop, sej sumpah, bdk gana; P.B.: binsat sipusipu sian tangan
ni dakdanak, aha na so dung sitaonon ni Batak, kayu belahan jatuh dari tangan anak,
apa yang tidak diderita orang Batak.
Sira, garam; sira masiu, sira bodil, sendawa, mesiu; manirai, menggarami;
parsisiraan, tempat garam, sumpit garam; pasirahon, menaikkan batu dengan perlahan
serta menggeser sedikit tanah ke bawahnya seperti garam dengan jari-jari.
Sirabun, abu api (dari: sira rabun?).
Siragong, (sira agong), abu yang halus, debu; diparsiragongi, diperabukan, msl mayat,
dibakar hingga menjadi debu.
Sirang, cerai, menceraikan diri, terpisah; manirang (juga mangirang), menceraikan,
memisahkan; parsirangan, perceraian, apa yang menceraikan; hasisirang, hal perbuatan

bercerai, perpisahan; P.B.: sidangka ni arirang na so tupa sirang, apa yang sudah
bersatu tidak boleh diceraikan laksana ranting arirang.
Sirapege, bumbu, makanan yang enak, karena dibubuhi dengan sira dan pege.
Sirat, pola pada tepi kain (ulos); handang sirat, pagar yang tiang-tiangnya dijalin
dengan rotan.
Sirik, melihat sesuatu dengan miring, juling, mengot; parmata manirik, orang yang
juling, bermata juling.
Sirim, manirimi, memperkosa perempuan, mengendapi binatang buruan.
Sirimani, lih riman.
Sirit, menceret, kotoran cair, berak encer; manirithon, mengeluarkan sesuatu,
memberakkan (binatang).
Sirlak, = sillak; sumirlaksirlak, berkilap-kilap, berkilau-kilauan.
Sirnip, penuh muatan, penuh sampai pinggir bagian atas, sangat berlimpah mengenai
bejana; P.B.: sirnip so gok marlobilobi hurangan, dikatakan mengenai seorang
pembual yang mengatakan sudah melimpah tetapi belum penuh, dikatakan ia sudah
berlebih-lebihan tetapi ia kekurangan.
Sirpang, simpang, perempatan; manirpang, mengambil jalan simpangan, menyimpang.
Sirsir, I. diukur dengan tepat, pas, persis; sirsir sataon, persis setahun, setahun penuh;
manirsiri, kerja dengan betul sehingga cocok, mengakhiri pekerjaan. II. manirsir,
menabur, menghambur; manisirhon, menghamburkan, menaburkan sesuatu,
menyerakkan.
Sirup, manirup, menghirup; manirup sian tangan, minum dari tangan dengan
menyirup, menghirup.
Sise, (sebenarnya: 'ise' bertanya?), manise, menanya, menapa, menegur; sisesan, anak
sisean, murid; sebenarnya: yang harus bertanya; paniseon, tiba-tiba jatuh sakit oleh
karena ada begu yang menyapanya; P.B.: diorong asu na so ompuna, paniseaon na so
padanna, anjing menggonggom terhadap bukan tuannya, dengan siapa ia tidak
berhubungan, dia tanya.
Sisean, lih sise.
Siset, sej burung.

Sisi, sisi, tepi, belahan; sisi ni laut, tepi laut, pantai; sisi ni harugian, besarnya kerugian;
sisi, disampingkan, digeser kesamping, menyisih, menyamping, meminggir; pasisi,
menggeser ke samping, menyamping, mengelak; sumisi, menjauhkan diri, terelak,
tersisih msl awan; mangunsisi, idem. Sisik, I. permukaan, sisik pada ular dan ikan;
manisik, membersihkan kepala dari kutu; P.B.: jolo nisisik asa tinindos, dulu dicari
baru dipijit. II. sisihon, menderita penyakit kurus (terlebih anak-anak). III. marsisiksisik,
tiruan bunyi 'sik'; cepat berjalan, cepat terbang.
Sisilon, kuku pada jari-jari tangan dan jari-jari kaki, cakar pada binatang dan burung;
danggoldanggol sisilon, suam-suam kuku.
Sisip, sesuatu yang tersembunnyi; sisip, selip, sogokan, suapan; padalan sisip, memberi
suap, menyogok, memberi uang pelicin; manisipi, membuat sesuatu secara diam-diam,
merayapi dengan diam-diam; panisipi, penyelinap, orang keroh, penyisip.
Sisir, I. penggaruk; manisir, menggaruk. II. hasisiran, tangan luka disebabkan beling.
III. marsisir imbulu, bulu roma berdiri; parsisir hal masuknya sesuatu dalam jumlah
besar. IV. manisiri, memeriksa, menyusuri, menelusuri.
Sita, cetak biru.
Sitabeon, ikat kepala, kerudung duka (And).
Sitik, tergeliat, keseleo, gampang tersinggung, tidak serasi, tidak sesuai; sitik marroha,
berpikiran salah, tidak sesuai, mudah marah; manjalahi sitik, mencari alasan untuk
membuat sesuatu yang jahat, yang jelek; pasitikhon, salah urat, memisahkan orang yang
tidak serasi; otik sitik, godang sega, sedikit salah, banyak orang binasa karenanya,
sedikit salah, banyak rusak.
Sitamalun, lih talun.
Siuk, bengkok ke belakang dan diikat dengan keadaan demikian seperti gigi hudali;
siuksiuk, sendok besi, sekop sampah, alat penyendok; maniuk, menyendok,
mengangkat, menyedot; siuk, juga: bantuan beras yang diberikan kepada kawan-kawan
bila ia memperoleh banyak tamu.
Siul, maniul, bersiul; bdk ngiul.
Siup, bunyi kenyam yang dibuat oleh lidah bila orang hendak membuat anak kecil
tertawa; juga untuk memulai doa persembahan untuk memanggil roh-roh; marsiupsiup,
berbunyi kenyam, berdecap bibir.
So, I. tidak, bukan, terutama dalam kalimat relatif, syarat dan majemuk pakai "na"; molo
so, ia so, bila tidak, kalau tidak; nasa na so hubege, semua yang saya tidak dengar; ala
so olo ibana, karena dia tidak mau; soada, soadong, tidak, bukan; na so uhum, apa adil,
tidak pantas, tidak senonoh; dongan so haru dongan, bukan kawan bukan musuh, kawan

tak kawan; mansoadahon, memungkiri, berdusta, meniadakan; unang so, perintah yang
diperkuat: asal saja tidak, jangan tidak; sisoada, kata memaki: yang tidak apa-apa, yang
tidak berguna untuk apa-apa saja; na soada, sekurang-kurangnya, paling sedikit;
sampulu halak na soadana, sedikit-sedikitnya sepuluh orang; marsoadahon
(diparsoadahon), meniadakan, menghancurkan, memperkosa wanita. II. berhenti, stop,
tenang, diam; aek na so, air yang tidak mengalir; so jolo, diam dulu, dengarkan, berhenti
dulu; pasohon, mendiamkan, meredakan, menghentikan; marhasoan, berhenti, menjadi
tenang, menetap tingal; ndang marhasoan songon sisada tangan, tidak berhenti, tidak
berakhir, seperti seorang yang berjalan di rambing dan hanya mau memakai suatu tangan
untuk memegangnya dan oleh karena itu ia tidak dapat terus berjalan.
Soada, lih so I.
Soara, suara, bunyi, nada; marsoara na gogo, bersuara keras, berbicara dengan suara
yang kuat; dipagogo ma soarana, dia berbicara dengan suara nyaring, dipernyaringlah
suaranya; didok soarana, jawabnya, ia berkata; marsoara, berkata, berbunyi, bersuara,
berbicara.
Sobal, = mahap.
Soban, kayu bakar, kayu api; marsobansoban, mencari kayu api, mengumpulkan kayu
api; masisoban, mengambil kayu api; parsobanan, tempat pengambilan kayu api atau
tempat penyimpanan kayu api.
Sobasoba, sej kupu-kupu (malam).
Sobo, sembuh, tenang, reda, membaik; sobo rimasna, marahnya sudah reda, reda
kemarahannya; sobo arsakna, kepahitannya, dukacitanya sudah puas; manobonoboi,
menghibur, menenangkan; sobo, juga: tidak jelas dikenal; sobosobo imbulu, penentuan
waktu: senja waktu mana orang tidak dapat lagi melihat dengan terang bulu tangan yang
halus; sobo tulis, berganti mengenai buluh ternak yang mudah; sobosobo, belukar yang
diseret di atas lobang bibit (niordang) untuk menutupinya dengan tanah.
Sobok, sama, serupa, seperti, mirip pada; sobokhon, sama dengan, serupa dengan,
menyerupai; sobokhon alogo dorasna, secepat angin, menyerupai angin kencangnya;
pasobokhon, disamakan, dicocokkan, dipersamakan.
Sobu, hidupkan api, lepas, sibuk, rajin pada sesuatu; manobu api, menutup api dengan
abu, agar jangan padam betul; sobuon, tumpukan kulit padi, sekam, kulit tipis pada padi
yang sewaktu menumbuknya menjadi lepas (ditebarkan pada api agar tidak mati); tano
sobusobu, tanah yang lembek (seperti sobuon).
Sobur, manobur, marsobur, minum dengan rakus mengenai binatang; pasoburhon,
memberi minum; sisobur tuak, peminum tuak; disobur ateate, merasa dirinya kering
dalam hati; soburan, tempat minum, perminuman ternak.
Soda, kapur (Angk).

Sodam, manodam, mengenai, membuat kena.


Sodang, tarsodang, tidak cocok, tidak sesuai, tidak pantas pada parmanuhon. Soding,
jauh, tersendiri, terpisah dari yang lain, sunyi, terpencil; na soding, sodingsoding,
kesunyian, tempat yang jauh, terpencil; soding jolo, sudut kanan bagian muka rumah
Batak; soding pudi, sudut kiri bagian belakang rumah Batak.
Sodok, sekop, sendok, keruk.
Sogam, yang membuat sakit hati, bising, kepanasan, gelisah.
Sogan, takut, segan.
Sogar, segar, tegar, sehat, biasanya dipakai dengan panaili.
Sogi, = suhi, segi, sudut.
Sogir, penuh bahaya; berbahaya mengenai manusia terhadap siapa orang harus waspada,
berhati-hati terhadap, waspada, was-was.
Sogit, I. mabiar; manogitnogit, takut. II. bona pasogit = bona pinasa, kampung
halaman, tempat kelahiran, daerah asal-usul nenek moyang.
Sogo, tak enak rasanya, segan, tidak mau, tidak senang, risih, jengkel; sogo rohana, dia
segan, dia tidak mau, dia benci; sogo ni roha, kebencian, kejengkelan, kerisihan;
marsogo ni roha, segan, tidak mau, merasa jengkel pada; manghasogohon, benci
mengenai sesuatu, merasa tak enak pada, tidak menyenangi.
Sogot, I. pagi-pagi benar, pada pagi hari; marsogotna i, keesokan harinya; sumogot,
pagi-pagi benar; sansogot, satu hari pagi sebagai tanda ukuran msl dalan (ulaon)
sansogot; na sogot, na sogotan, tadi pagi; panogotan, apa yang dibuat pagi-pagi
sebelum makan; juga: hal makan pagi-pagi benar; mangan panogotan, serapan pagi;
pasogot, membuat sesuatu lebih pagi; dipasogot hehe, cepat bangun pagi-pagi. II.
marsogot, besok; sadari sogot (marsogot), hari besok; manogot, besok pagi; bodari
sogot, besok malam. III. sogot, = yang akan datang; na masa sogot, apa yang terjadi
pada masa depan; sogotsogot ni ari, hari-hari yang akan datang, kelak di kemudian hari.
Soha, manohanoha, mendiamkan orang.
Sohal, manohal, menyekal mulut dengan nasi (kata yang kasar); sohali, segar, baharu,
hidup baru.
Sohang, tegang, apa yang tidak datang bersama-sama, tidak terdamaikan (bdk sehang).
Sohe, sewa, retribusi, pajak yang dikenakan bangkir kepada setiap pemain, sewa yang
dikenakan kepada pemilik rumah untuk pemakaian lampu dan rumah.

Sohot, I. kawin, nikah, berhenti, selesai, istirahat; mansohot, berhenti; pasohothon,


memperhentikan, mengawinkan; hasohotan, tempat dimana sesuatu berhenti, tinggal,
pernikahan, tempat menetap; marhasohotan = mansohot bogasna, telah berkeluarga,
berumatangga, telah kawin. II. manohoti, memeriksa sedalam-dalamnya, menyelidiki.
Soit, I. ansosoit, sej tumbuhan dengan daun berduri. II. tulang pinggul, tulang pangkal
paha.
Soksok, I. sumber, asal, mula; soksok ni aek, mata air. II. manoksok, hangus, terbakar;
manoksohi, membakar hangus sesuatu.
Sola, = manola, masuk, masuk di antara sesuatu.
Solam, suci, murni, saleh, ta-wakal, alim; na pitu hali so-lam, sangat suci, tujuh kali
alim.
Solang, I. manolang, mengganjal, membaji, menyorong ke dalam, menaruh sesuatu ke
dalam sebagai alas, menyorongkan ke dalam untuk memenuhkan. II. uang sebagai
pinjaman; pasolang, meminjamkan uang.
Solat, = siat; tarsolat, muat, terselip, dapat masuk, terdapat di antara; ndang
tarsolathon, tidak dapat dimasukkan, tak bisa diselipkan; maisolat, menumpang pada
seseorang; paisolatan, tempat menumpang, tempat penumpangan.
Solgap, manolgap, menangkap, melahap.
Solhap, = sohal.
Solhot, dekat, tidak jauh, masih berhubungan dekat, akrab, karib, sanak; solhot tu, erat
pertalian keluarga kepada, dekat pada; na sumolhot, kerabat yang terdekat, famili;
pasolhothon, mendekati, mendekatkan, mengakrabkan; sihasolhotan, seorang yang
famili dekat, anggota keluarga dekat, kerabat.
Soli, gansi do uhum, sisolisoli gogo, sama-sama hak pada kedua belah pihak; sisolisoli,
sama-sama hak duabelah pihak.
Sollop, I. manollophon, mengumbatkan, membenamkan sebahagian, memasukkan,
mencucukkan; manollop, menyisipkan kapal yang bocor, memperbaiki. II. sakit perut
disertai muntah; sollopan, menderita penyakit ini.
Sollut, tidak cocok satu sama lain msl makanan, berlawanan selera.
Solo, I. senang, sangat suka, dikasihi, digemari; hasoloan, yang disenangi, kekasih,
kesayangan. II. olo do ahu manolon solo tutu tano ni daompung, saya mau bersumpah
bahwa tanah itu adalah kepunyaan nenekku.

Solobean, dewa danau, batu di dasar danau Toba yang dipercayai sebagai persemayaman
hantu air dan tak pernah kelihatan.
Solok, sudut, leku, belokan, tikungan.
Solot, terselip, terpaut; manolothon, menyelipkan, memasukkan msl pisau ke dalam
sarungnya; marsolotan, berserakan, berselip-selip; solotsolot ni batu, celah-celah di
antara batu; ansolotan, lih disana.
Solpa, I. kayu busuk yang terdapat di dalam tanah. II. dekat mengenai musuh, berada di
hadapan; manolpai, menyerang, menangkap.
Solpot, epileptis, sawan, penyakit ayan; solpoton, menderita epilepsi, menderita penyakit
ayan.
Solpu, = salpu.
Solsol, I. tobat, sesal; solsol ni roha, sesal, penyesalan; manolsoli, menyesali; husolsoli
rohangku, kusesali diriku, aku menyesal; disolsoli bagina, ia menyesal, disesali
nasibnya; tarsolsol bagi, bersusah hati, penuh sesal, tak hendak mengulangi lagi; nanget
masisungkunan, unang masisolsolan, amit-amit bertanya jawab, jangan sampai saling
menyesal; panolsolion, penyesalan. II. itok solsol, sej ikan yang masuk jala, mati karena
takut dan sakit hati; unang hamu songon itok solsol, jangan hilang keberanianmu.
Solu, kanu, perahu, sampan dibuat dari batang kayu yang dikeruk; solu, dikeruk sebagai
solu; marsolu, berlayar dengan perahu seperti itu, berperahu; P.B.: parsolu siantuang
do ho, engkau tidak berarti dan tidak bermanfaat, seperti orang yang membuat perahu
dari kayu siantuang, adapun kayu ini sangat ringan dan cepat busuk.
Soluk, caplok, tukar tempat, sebagai pengganti seseorang atau sesuatu; soluk, sebagai
penggantinya; manoluk, menggantikan sesuatu atau seseorang; manolukhon,
menggantikan, menukarkan tempat; aek manoluk miak, minyak menggantikan air;
masisoluhan, marsoluksoluhan, saling menggantikan, silih berganti.
Solup, liter ukuran, takaran padi (beras) dari bambu: 3-4 bale; manolupi, mengukur
dengan solup ini, menakari.
Soma, diparsomahon, mengutuki seseorang untuk segera mati, disumpah-sumpah agar
mati.
Somal, biasa, lumrah, sudah biasa, lazim; hasomalan, kebiasaan; pasomalsomal,
membiasakan, melakukan berulang-ulang, membiasa-biasakan; somalna do peamna, lih
peam.
Somang, semang; induk somang, tuan, majikan, induk semang; anak somang, anak
semang, bawahan, kenek.

Somba, sembah, hormat, puja; sombangku di ho, hormatku padamu, sebuah kata dengan
mana orang meminta secara khidmat sekali; marsomba, menyatakan dengan hormat,
bersembah sujud; manomba, menyembah, memuja, menghormati, sembah sujud;
manomba ujung (yaitu: ni jarijari) manomba huasi, memohon dengan rendah hati
dalam hal mana ujung jari-jari diletakkan bersama-sama merentangkan tangan; gaol na
marsomba, batang pisang, yang menghasilkan persis rangkainya; manombahon,
memberikan sesuatu sebagai hadiah sambil memberikan hormat; sombasomba, sepasang
rusuk sebagai terdapat kiri kanan tulang punggung; sombaon, taraf yang tertinggi yang
dapat dicapai roh orang mati. Ya berdiam pada tempat yang istimewa, pada pohon yang
tinggi, pada gunung yang tinggi, jurang yang dalam dsb; tempat-tempat ini juga disebut
sombaon. Sombayong, sembahyang.
Sombob, sosombopon, mengesak-esak, menangis bersedu-sedu karena dukacita.
Sombu, lega, sembu, puas, senang, biar, terpenuhi, mengenai dahaga, balasan, marah,
keinginan; pasombuhon, membiarkan, mengizinkan, memuaskan.
Sombul, manombul, mencet warna gelap; abit na sinombul, kain yang diwarnai gelap.
Sombut, manginsombut, = mangonai, menimpa seseorang msl hukuman, amarah,
pembalasan.
Somong, I. tarsomong, kedapatan, datang secara tiba-tiba dan berbuat sesuatu dengan
tergopoh-gopoh, membuat dirinya terseret, terbawa-bawa. II. batu somong, sej batu.
Somor, marah, gusar, rusuh; manghasomorhon, marah terhadap seseorang atau sesuatu;
somorsomor, sej begu; anak somorsomor, anak yang jahat yang membuat orang tuanya
sakit hati; imbulu somorsomor, bulu pada tubuh manusia dan kuda yang menandakan
bahwa orang itu atau kuda itu tidak berharga; pada umumnya: tidak berharga; hepeng
somorsomor, yang membawa celaka yaitu uang curian.
Somot, semat; mansomot, manomot, menyemat, diikat dengan rotan msl saong;
somotsomot, sej rumput, yang bijinya melekat pada kain.
Sompa, = tompu. Sompit, sempit.
Sompol = sumpol.
Sompong, tiba-tiba, terkejut, tidak diharapkan, mendadak; tamue sompong, tamu yang
mendadak datang.
Sompor, bandel, nakal, kurang ajar, rewel mengenai binatang, walaupun diusir, terus
datang kembali atau mengenai pencuri.
Sompung, terburu-buru, dengan tidak berembuk.

Sona, sej pohon kayu yang getahnya berwarna merah darah.


Sonak, pasang naik, datang mengenai gelombang laut.
Sonang, bahagia, senang; marsonangsonang, hidup tenang dan damai, bersenangsenang; pasonanghon, menyenangkan, dibuat tenang; hasonangan, kesenangan,
ketenangan.
Sondang, cahaya, sinar, terang; panondang, cahaya, sinar; manondangi, =
sumondangi, menerangi sesuatu, menyinari; marsinondang, bercahaya, bersinar;
manondanghon, menyinari sesuatu.
Sonduk, senduk; manonduk, menyendok, memberi orang makan sebagai penumpang di
rumah; marsonduk hela, menantu laki-laki yang tinggal di rumahnya, makan dan
bekerja; hela sonduhan, menantu seperti itu; parsonduk, ibu rumah, nyonya rumah, bini
(pengusaha dapur); ndang diboto marsonduk, ia tidak dapat mengatur rumah tangga
dengan baik; sinonduk, sinonduk mangan, suami, laki yaitu orang untuk siapa si isteri
menyendok; sonduhan, anak sonduk, pesuruh atau pelayan perempuan yang diberi
makanan dan harus bekerja untuknya.
Songa, sej bambu yang dipakai untuk menganyam anduri.
Songe, seram, menakutkan, menimbulkan rasa takut, angker.
Songgak, I. manonggak, manonggahi, menyenggak, membentak, menghardik, menyapa
dengan perkataan yang keras. II. sej pohon kayu.
Songgop, turun dari langit, hinggap, bertengger mengenai begu, burung, hormat,
kekayaan; hasonggopan, tempat hinggap msl burung, tempat bertengger; pasonggophon
tu, membuat pergi ke sesuatu, menghinggapkan, dikenakan kepada seseorang msl
hukuman, mengalamatkan (sesuatu yang kurang kurang baik) kepada.
Songgot, terkejut, tiba-tiba, mendadak; manonggoti, mengejutkan orang; tarsonggot,
terkejut, kaget; songgotsonggot, kekuatiran, kuatir, kejutan.
Songik, berbau busuk, tengik, tajam mengenai bau, sengit.
Songka, I. ular yang berbisa. II. karang.
Songkal, penuh wibawa, tak terhampiri, tidak dapat didekati, mulia, sering dipakai dalam
hubungan: na songkal nabadia msl mengenai sombaon.
Songkar, mistar yang menghubungi kasau; manongkar, merenggangkan sesuatu.
Songke, cukai, sejumlah uang yang diterima bangkir pada permainan.
Songkik, (bdk pongkik), mamongkihi, mencekik seseorang; tarsongkik, tercekik.

Songkir, gagang, tangkai alat perkakas msl kapak.


Songkong, manongkong, memegang, mencengkeram, menahan, tidak dibenarkan pergi
msl orang yang berutang.
Songkor, penyakit yang berat.
Songkung, mulia, terhormat, dihormati (Angk).
Songon, seperti, bagai (memperbandingkan); songon api, seperti api; songon dia?
bagaimana? seperti apa? songon on, songon i, seperti ini, begitu; sisongon on, yang
seperti ini, seperti cara ini; songon na, seolah-olah, seakan-akan; dipalua songon na so
ditanda ahu, dibuatnya seolah-olah ia tidak mengenal saya; tarsongon, kira-kira seperti,
bagaikan; songon songon i, begitu-begitulah, begitu itu sajalah.
Songsang, luntur mengenai warna.
Sonsong, hambat, hembang, tutup jalan, tersumbat; manongsong, menghambat,
menyumbat; songsong rak, batas antara dada dan badan bagian bawah dekat rongga
badan P.B.: ndang tarsongsong mata ni ari binsar, orang tidak dapat meng- hambat
matahari terbit, artinya: bila seorang naik msl naik pangkat, kedudukannya bertambah
tinggi, tidak suatu pun yang dapat menghalangi membuat dia cemburu.
Sonsongultop, penyengat.
Songti, kesaktian; hasontion, idem.
Sono, manonoi, merusakkan sesuatu, mengacau-balaukan, mengganggu.
Sonom, sangat rindu akan, sangat kepingin kepada, kangen sekali.
Sonsam, terban dan tarbalik.
Sonson, tersodor di hadapan seseorang, berada dekat di muka orang; sonson di jolom,
ada di hadapanmu; manonsonhon, memaksa masuk, menggeser; manonsonhon baru,
menyodorkan anaknya perempuan untuk membayar hutang.
Sontang, sej pohon kayu.
Sonti, terawat baik, baik tersimpan, tetap mengenai undang-undang; sonti di patik, tetap,
tidak dapat diobah-obah, tak tergugat; sonti marugasan, berlaku hati-hati dengan
pekerjaan, dengan urusan, rawat betul akan barang milik.
Sonting, = sunting II; parsontingan, persuntingan.
Sop, mansop, memasukkan benang
tenung ke cet untuk mewarnainya, mencelup benang ke dalam pewarna nila.

Sopa, sepah = sopasopa, sepah, bungkil, ampas, limbah, bagian yang tak berguna lagi.
Sopar, subur.
Sopit, = gogot.
Sopo, lumbung padi, di bawah atap disimpan padi, di ruang terbuka tempat menerima
tamu serta tempat mengadakan pertemuan, di atas juga tidur para pemuda.
Sopot, manopot, memotong pohon kayu dekat tanah, dekat ke pangkal; sopot so
marama so marina, kehilangan orang tua sewaktu kecil, yatim piatu.
Sopsam, jatuh, rebah, terjatuh, roboh.
Sopsop, manopsop, menghisap; disopsop ateate, merasa diri kekeringan, rasa
menghisap di uluhati; disopsop mudar, lintah, penghisap darah.
Sopu, sepuh; manopu, memadamkan kapur; mengeraskan besi yang hangat dengan
memasukkan ke dalam air.
Sor, rusak mengenai besi yang terlampau lama berada dalam api; tarsor, kedatangan
dengan tiba-tiba menjadi sial, melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai, dengan
tiada pengharapan, terlanjur.
Sora, manorahon, menyerahkan.
Sorang, lahir, turun, menginap, sebagai tamu menumpang, bertempat tinggal mengenai
begu, sumangot, celaka; sorangan, tuan rumah, nyonya rumah; maisorang, berdiam,
menumpang; naeng sorang tamue, menanti, mengharapkan kelahiran anak; sorang, jam
waktu lahir, waktu kelahiran.
Sorat, berat, penuh muatan, bermuatan berat, sarat; P.B.: na sorat di ulu sorat di
butuha, siapa yang telah bekerja keras, ia makan banyak; pasorathon, memberatkan,
dibuat berat; sorat sahalak, beban untuk satu orang, pas untuk dibawa satu orang.
Sorba, tuan sorba di banua, nama nenek moyang orang Batak.
Sorbit, masisorbitan, gemerlapan, berkilau-kilauan, masing-masing memancarkan
cahaya.
Sorbuk, serbuk; bubuk.
Sordak, palang pintu di dalam rumah; manordak, memalang, mengunci, menggeserkan
palang untuk mengunci pintu.
Sordam, serdam, seruling.

Sordit, enak, cocok satu sama lain mengnai lauk pauk.


Sorga, surga; naik sorga, meningkat, bertambah mengenai kekayaan dan kemuliaan.
Sorgang, manorgang, membentak supaya jera, membantah, mempertakutkan,
menggerantang; panorgangon, cara menggerantang seseorang dsb, juga: jimat dengan
maksud seperti ini.
Sorha, roda; alat atau jentera untuk memintal kapas jadi benang, jentera pemintal, rahat.
Sori, untung, nasib, takdir; sori ni ari (juga soro), nasib buruk, celaka; aha na so taonon
pandokhon ni sori ni ari, betapa tidak ditahan segala sesuatu bila nasib buruk
menghendakinya (sori ni ari sudah ditentukan sebelum manusia lahir); sori ni aringku,
nasibku yang buruk ini, ah sialku ini; sori gabe, bahagia, untung baik, berkat; sori mago,
sial, celaka, nasib buruk, nasib malang; sori dangol, idem; parsorion, takdir, nasib
dalam arti celaka, sial, kemalangan; marsori ni ari, dalam keadaan sial, bernasib malang.
Soribalanga, buku panggul.
Soridadu, = soldadu, serdadu, prajurit.
Soridandan, sej penyakit, yang membuat anggota gerak bengkok, pengkor.
Sorigala, serigala.
Sorik, bulu sorik, sej bambu.
Sorin, manorin, menggantikan, menggilir, mengambil tempat dengan menggantikan
orang la-in; pasorin, berganti; masorinsorin, berganti-ganti, bergiliran, saling bergilir,
silih berganti.
Soring, manoringi, mengucapkan mantera.
Soripada, nama dewa saudara laki-laki Batara guru dan Mangalabulan: juga kata halus
untuk isteri (Angk); inanta soripada, isteri-isteri kita, para wanita; P.B.: ndang olo tuk
ulaon, ia so soripada patukhon, tidak sesuatu pekerjaan akan terlaksana tanpa bantuan
para isteri. Sormin, cermin; sorminan, idem, jendela kaca.
Sorna, pemberian, berupa beras yang diberikan kepada sanak saudara yang
menyelenggarakan pesta; mangido sorna, meminta bantuan kepada kaum kerabat bila
hendak mengadakan pesta; sornasorna ni Debata, anugerah, karunia.
Sornga, tiba-tiba, tidak disangka, saling menubruk, bertabrakan.
Sorngot, mendadak, tiba-tiba; sahit sorngot, penyakit yang tiba-tiba muncul, penyakit
mendadak.

Sornop, I. masuk ke dalam air, tercelup air; manornophon, mencelupkan ke dalam air,
membasahi, memasukkan ke dalam air. II. = tole, maju.
Soro, I. manoro, menerkam, merenggut, menangkap, memegang, merampas mengerkah
mengenai binatang buas, menyambar mengenai kilat; manorohon hata, segera
menjawab, juga memajukan kata kepada seseorang; masipansorohon hatana, masingmasing memajukan masalahnya; manorohon langka, bersegera, menggesa; disoro
porhas, disambar petir; sisoro aek, nama sej burung yang hidup dalam air. II. = sori.
Soron, panaroni, selir, gundik; ina panoroni, ibu tiri; ama panoroni, bapa tiri, ayah tiri;
anak na sinoronan, anak tiri yang diambil dari perkawinan lain.
Sorong, manorong, mencoba mengenakan pakaian. Sorop, I. sengat. II. = serep, rendah,
dekat tanah; sumorop, mengunjungi dunia mengenai roh, turun dekat tanah mengenai
awan; manorop begu tu, memasuki sesuatu mengenai roh; disorop ombun, awan turun
ssampai dekat tanah, bergantung rendah (dekat tanah).
Sorpa, manorpa, memegang, menangkap.
Sorpi, manorpi, melipat.
Sorpo, = songgot; manorponorpo, mengejutkan, membuat ter-kejut; begu sorpo,
penyakit tiba-tiba disebabkan sekonyong-konyong melihat begu dan membuat dia
terkejut.
Sorsor, manorsor, menumbuk padi untuk pertama kalinya; manduahali, untuk kedua
kalinya; mangosas, untuk ketiga kalinya, menumbuk sampai semua terkelupas.
Sorta, manis, santun, alim, ramah; dipasorta pangalahona, dia berlaku manis, bersikap
alim, berlaku sopan santun.
Soru, sej perangkap tikus terdiri dari seutas jerat yang digantungkan pada bambu.
Sorur, sesuai, cocok; uli rupana sorur ro di matana, dia cantik sampai pada matanya
yang sesuai dengan kecantikannya; hasoruran ni roha, kawan dengan siapa kita sesuai,
cocok, yang berkenan di hati, teman akrab.
Sosa, = sesa, hapus; manosa, menghapus, merombak msl bendungan; sosa, sikat atau
penyapu dipakai untuk membasahi benang sewaktu bertenun.
Sosak, manosak, merepotkan, mendesak; manosahi, menyesak, menindis orang,
menyempitkan; tarsosak tersesak dalam kesempitan, dalam kesusahan, melarat;
hasosahan, dalam keadaan sulit, kesesahan.
Sosal, manosalhon, mendesak; panosal, desakan.

Sosar, alas, lapik, daun atau ranting tempat meletakkan potongan-potongan daging, yang
dicincang.
Soso, I. garis-garis yang ditarik di atas tikar di bawah ampang sewaktu meramal dengan
ayam, menurut arah ayam jatuh diberikan ramalan. II. manosoi, mendesak meminta
dengan sangat menghimbau. III. tano soso, tanah longsor.
Sosombopon, bdk sombop.
Sosop, manosopi, menutup, memakal menimbun msl lobang; mengarsir gambaran;
sosop, dipenuhi, ditambahi, tertimbun, tertutup.
Sosor, pemukiman, kampung yang baru didirikan dan masih terdiri dari pondok-pondok
primitif; manosor, mendirikan kampung baru, mendirikan pemukiman baru.
Sosot, rapat, padat, dekat satu sama lain; manosoti hata, mengatakan segala-galanya
dengan jelas; marsisosoti, berdiri tidak sama rapat, rapat tak menentu jaraknya.
Soting, marsotingsoting, ber-kilau-kilauan di muka mata, gemerlapan.
Sotok, manotok, menyengat mengenai serangga; disotohi ateatena, = digotili, rasanya
dipijit-pijit dalam badannya, rasa nyeri di uluhati.
Sotop, manotop, menyengat mengenai serangga.
Sotul, nama sej pohon yang berbuah.
Sua, manginsua, lih insua.
Suak, masuak, patah, terkulai msl dahan kayu; P.B.: tarida urat, tambortamboran
masuak dangka rahutan, kalau akarnya kelihatan tanah disekelilingnya harus ditimbun,
kalau dahannya terkulai orang harus mengikatnya, artinya: orang harus menolong mereka
yang berada dalam kesulitan.
Sual, marsual, berdebat, bersoal, menyanggah, berbantah-bantah; manual, memerangi,
membantahi, bertengkar mulut.
Suan, manuan, tanam, menanam; manuan patik membuat undang-undang, menentukan
hukum; manuan hata, mengedarkan berita, desas-desus, menyebarkan berita; manuan
bada, menggalakkan perselisihan, menyebabkan persengketaan; manuan lagu, membuat
baik, melakukan sesuatu yang baik, menanam budi; manuan dengke, memasukkan ikan
ke dalam kolam; suansuanan, tumbuh-tumbuhan, tanam-tanaman; sinuan tunas, putera,
anak laki-laki (And); sinuan beu, = boru (And); na marsinuan, = ama (And).
Suang, kembali, pulih, kembali dengan sia-sia; sumuang, kembali lagi, sekali lagi;
pasuanghon, mengembalikan, mengembalikan kepada keadaan semula; pasuang roha

tu bagasan, memperhatikan, memusatkan pikiran terhadap sesuatu; suang le, suang


songon i, pula, begitu juga, serupa dengan; suangsa on (suang songon on), pada hari
yang sama seperti hari ini, dalam delapan hari mendatang; suangsa marsogot, besok
dalam delapan hari mendatang.
Suap, marsuap, mencuci muka dengan tangan; parsuapan, tempat cuci muka.
Suara, = soara, suara.
Suari, marsusuari, berjemur di panas matahari.
Suasa, cincin suasa.
Suasae, mansuasaehon, dipansuasaehon, memboroskan, membuang-buang, menyianyiakan, menghambur-hamburkan.
Subang, terlarang, tak boleh, haram, pantang, msl lauk pauk atau sayur sewaktu makan
obat, dilarang menyebut msl kaum kerabat (ayah); dia subangna, apa pantangannya?
manubanghon, sumubanghon, melarang, memantangkan, berpantangkan.
Subo, manubo, mencoba.
Subut, I. diperintahkan, ditetapkan oleh datu; panubut, persembahan yang dituntut oleh
begu; tarsubut simangot ni ompuna, roh nenek moyang yan gditunjuk oleh ramalan
untuk diberikan persembahan. II. manubut, membujuk, berbuat baik kepada orang,
mengambil hati, mengajuk; manubuti, merestui, menggairahkan.
Suda, habis, berakhir, habis dimakan, tak bersisa; mansudahon, menghabiskan,
memakan habis; pasudahon, idem; hasusuda, akhir, hal habis dimakan; suda bohalna,
persediaan makanannya di tengah jalan sudah habis, artinya: dia meninggal; nasa na
sudasa, idem.
Sude, semua, semuanya; sudena, semua, semuanya; sasude, semua mereka; sude hami,
semuanya kami; mansudehon, = mansudahon.
Sudol, sudolsudol, kedendaman, pembalasan; pasudolhon, membalas sesuatu,
membalaskan, membalas kejahatan.
Sudu, mansudusudu, berdiang, memanaskan diri dekat api; marsidudu, idem;
pansudusuduan, perdiangan, tempat api, kotak besi tempat memelihara api; mansusuari
(dari mansudu tu ari), berjemur di panas hari.
Sudung, manudung, meminta, menanya; hasudungan ni roha, kekasih, kesayangan,
kesenangan hati, yang tercinta; P.B.: topot raja ni uhum, sudung raja ni patik,
tanyalah hukum kepada raja.

Sue, = juap.
Suga, duri; tarsuga, terinjak duri, kena duri; marsuga, berduri.
Sugal, = hehe; sugal sahit, kambuh, timbul, bangkit penyakit; sugal rohana, dia
menjadi marah, bangkit amarahnya.
Sugam, resah, sakit hati, jengkel.
Sugapa, bibir pukat atau bubu yang mencuat ke dalam yang diperbuat sedemikian rupa
sehingga ikan tidak dapat keluar lagi.
Sugari, juga bila, andai kata, jikalau, bila sesuatu, sekiranya; sugari sura, = aut sura,
seandainya, bahwa sesuatu.
Sugi, I. manugi, menguliti, menetak kulit pohon, seperti halnya pada haminjon
(kemenyan) untuk memperoleh getahnya; sugisugi, takikan, kayu kecil dan tipis untuk
menguliti pohon. II. = sogo. III. sugisugi, lempangan tembakau.
Sugut, sembunyi, rondok, runtuh, jatuh pada lutut; tarsugut, tersempit, terpojok,
merondok, bersembunyi.
Suha, I. = tu julu, (dikatakan mengenai ikan). II. suha, berlimpah-limpah mengenai
hasil ladang. III. parit di sisi tembok yang terjadi karena dari situ diambil tanah untuk
membangun tembok itu.
Suhar, terbalik; marsuhar, dalam keadaan terbalik; P.B.: hea marsuhar ulu ni na mate
maup, pernah kepala orang yang tenggelam terletak di sebelah hulu (biasanya mayat
hanyut dengan kepala sebelah hilir: biasanya terjadi hal-hal yang bertentangan dengan
kebiasaan); suhar di rohana, menurut tanggapannya adalah salah, bertentangan dengan
perasaannya; pasuhar, memalikkan; manuhar, melawan, menentang seseorang;
panuhari, kebalikannya, yang sifatnya justru sebaliknya.
Suhat, I. sukat, takar, ukuran; suhatsuhat, ukuran; manuhat, menghitung, mengukur
(baik mengenai panjangnya maupun mengenai banyaknya); P.B: ndang piga halak sililit
bolonna sisuhat ginjangna, tidak berapa orang yang mengetahui tentang dirinya sendiri;
marsuhat di ho, itu bergantung kepadamu, terserah kaulah; parsuhatan, cara mengukur;
ndang hasuhatan, tidak dapat di ukur, sangat besar. II. sej tumbuhan, ubi talas, keladi.
III. jabu suhat, kiri muka lantai rumah Batak tradisional.
Suhe, ( = sungke), manuhe, me-ninggikan, meningkatkan, mengangkat.
Suhi, segi, sudut; suhi ni tangan, siku tangan; suhisuhi, segi-segi, sudut-sudut, penjuru;
sitolusuhi, tiga sudut; siopatsuhi, empat sudut; suhi ni ampang na opat, nama bagian
perkawinan perempuan, lih ampang; suhi, diasingkan, dicadangkan, tersendiri, terpencil,
lain bagian; marsuhisuhi, bersudut, bersegi-segi, bersiku-siku.

Suhu, suku, kelompok, pembagian menurut perwakilan, masing-masing, semua,


semuanya, semua yang bersangkutan; marsuhusuhu, satu dari setiap keluarga, pamili,
berperwakilan; na tolu suhu, yang tiga jenis, tiga kelompok, tiga suku. Suhul, gagang,
pemegang pisau, pedang; juga: gempa bumi oleh sebab orang memanggil suhul pada
gempa bumi untuk mengingatkan gagang pedang naga padoha (penyebab gempa bumi)
yang tersisip di badannya; ndang hasigatan pasi dibagasan suhul, orang tidak dapat
melihat pasak di dalam gagang, artinya: orang tidak dapat melihat kehendak hati;
suhulsuhul, sej pohon kayu.
Suhun, manuhuni, menyiapkan, mengucapkan kata-kata yang terakhir dan terpenting.
Suhung, membungkuk, bengkok, tangan dan kaki diikat bersama-sama; manuhung,
mengikat orang secara ini.
Suhut, tuan rumah, penyelenggara pesta; hasuhuton, bertindak sebagai tuan rumah,
pimpinan, pemimpin, penanggung jawab; manghasuhuthon, memimpin sebagai tuan
rumah, memegang peran sebagai suhut.
Suksuk, (bdk gukguk), padat berisi, penuh dengan melebihi ukuran, sangat penuh,
melimpah mengenai benda-benda bukan cairan; manusukhon, membuat berkepala,
ditakar dengan melimpah, memadati penuh, mengisi sepenuh-penuhnya; manaluksuk,
membubung, meningkat.
Sulak, berbalas, berbalik.
Sulam, manulam, memberi jawaban atas pollung; sulambak, sej kucing liar, yang
menurut kepercayaan orang ada begu di dalamnya; sulambak golanggolang, sej
cerpelai.
Sulandak, sikulandak. Sulandit, lih landit.
Sulang, manulangi, menyuapi, memberi seseorang makanan dari tangan; manulanghon,
menyuapkan, memberi makan seperti ini; sulangsulang, makanan yang diberikan kepada
orang khusus juga makanan persembahan.
Sulangat, jala yang bersegi empat yang dipegang pada sebuah batang besi; sulangat
durung, berbentuk empat segi seperti jala itu; marsulangat, menyampakkan jala,
menjala.
Sulangsalik, hiruk-pikuk seperti orang di pasar.
Sulasi, pohon selasih.
Sulean, lebih dari kenyang, sedemikian banyaknya diterima sehingga tidak ada satupun
yang tinggal, beruntung.
Sulhut, manulhut, membakar.

Suligi, lembing dari bambu.


Suling, suling.
Sulingkit, manulingkit, meneliti, menyelidiki, menduga, menginterrogasi, menanyai
sampai hal sekecil-kecilnya.
Sulon, berhenti dalam perjalanan, tertahan; manulon memperhentikan, menahan;
mangulon, beristirahat, berhenti.
Sulu, I. suluh, obor; sulusulu, idem; manulu, menyuluh, menerangi. II. buah yang
pertama pada tandan pisang yang lebih dulu masak.
Sulum, sej ikan kecil. Sulung, manulung, memberi persembahan kepada begu, memberi
sajian kepada roh.
Sulup, manulup, mencat benang jadi hitam.
Suma, nama hari ke-2 penanggalan Batak; P.B.: disi suma disi anggara, disi suda disi
soada, jika habis berakhirlah; suma ni mangadop, nama hari ke-9 penanggalan Batak;
suma ni holom, nama hari ke-16; suma ni mate, nama hari ke-23.
Suman, serupa, cocok, mirip, sama dengan, menyerupai; sumansumanan, gambaran,
peniruan, kemiripan, patung; pasumanhon, meniru, dibuat sama bentuknya, membuat
serupa; manuman, meniru, mencocokkan dengan, mengikuti jejak.
Sumanggo, bumi (And).
Sumangot, = simangot.
Sumar, luar biasa, meluap, kelewatan, berlimpah-limpah mengenai hasil padi, berlebihlebihan; aek na sumar, air bah, air yang bukan main banyaknya, banjir besar;
mamusarhu do pangalahom, kelakuanmu ada keterlaluan, kelewatan perangaimu.
Sumba, nama sebuah induk marga.
Sumban, balok-balok atasan yang memanjang pada rumah dalam mana tiang-tiang
dihubungkan dengan pasak dan lubang dan di atas mana atap terletak; sumban na
tangging, sej sumpah, lih gana.
Sumbang, sumbang, ganjil, janggal; marsumbang, kawin menurut adat seperti disebut di
atas; sumbang tutur, mengganti, menukar pertalian kerabat.
Sumbat, manumbat, menyumbat; tarsumbat, tersumbat.
Sumbia, anak pelanting, peluru ketapel; hasumbiaan, dilukai juga dengan kata-kata,
terluka perasaan, terserang perkataan.

Sumbing, sumbingsumbing, serpihan, penuh serpih dan pecahan-pecahan mengenai


sesuatu yang pecah; sumbing rohana, rasa hatinya mempunyai segi-segi yang tajam.
Sumbu, sumbu; sumbu ni pedati, as, gandar kereta pedati.
Sumbung, pas, cocok, gampang masuk msl cincin pada tangan; tarsumbung, masuk
keranjang atau kandang yang salah.
Sumpa, sumpah; marsumpa, bersumpah.
Sumpangsamping, penuh dengan luka-luka.
Sumpat, enggan, segan, tidak mau, yang dapat dirasakan dari nada suaranya.
Sumpit, manumpit, menyumpit.
Sumpol, tersumbat, tertahan arus, tak jalan aliran; manumpol, menumpatkan,
membendung, menyumbat.
Sumung, manumung, memegang, menangkap.
Sumur, sumur, perigi, mata air, sumber. Sumurung, lih surung.
Sumurut, lih surut.
Sun, siap, selesai, habis; hasunan, penyelesaian masalah, perkara atau urusan;
marhasunan, berakhir, berkesudahan, selesai, berkeputusan; pasunhon, menyiapkan
sesuatu, menyelesaikan sesuatu; sun juga menandakan superlatif: sun gogo, luar biasa
kuat, sangat kuat, mahakuat; sun bisuk, sangat cerdik, sangat bijaksana; sun denggan,
sempurna, paling baik; hasusun, penghancuran, pembinasaan.
Suna, I. manuna, menyatakan sesuatu yang sebenarnya kebalikan yang dimaksud. II.
suna, terlampau banyak sekaligus, membludak.
Sunan, masisunanan, saling mendahulukan dengan mengatakan: engkau dahulu; tidak,
engkau dahulu.
Sunat, manunat, menyunat; tarsunat, telah disunat; parsunatan, penyunatan,
persunatan.
Sundar, kembali, mundur, surut, berbalik; paundar, pasundar, membawa kembali,
kembalikan; manundarhon, mengembalikan kata, memberi jawaban.
Sundat, batal, dikansel, tidak jadi, berhalangan; manundati, mencegah, menggagalkan,
menghalangi, menghambat, membatalkan, menangguhkan; sundat hami masipaidaan,
tidak jadi kami saling melihat, batal kami bertemu.

Sunde, asal, mula; mulak sunde, kembali kepada asalnya msl pembicaraan sesuatu
masalah dikembalikan kepada orang yang memulainya.
Sundung, condong, miring berdirinya, cenderung, teleng; dompak sudungna do
marumpak hau, pohon kayu rebah ke arah ia teleng.
Sundur, manundur, = sumundur, menjajahi, membicarakan, menguraikan suatu
masalah, perkara atau urusan; sumundur pangulu, mengirim seorang penegah untuk
memeriksa perkara itu.
Sundut, terbenam mengenai matahari dan bulan; sundut ajal, ajal sudah dekat, mendekat
ajal; sundut hasudungan, ajalnya menyedihkan, sengsara; hasundutan, barat dimana
matahari dan bulan; sundut ajal, ajal sudah dekat, mendekat ajal; sundut hasudungan,
ajalnya menyedihkan, sengsara; hasundutan, barat dimana matahari terbenam; sundut,
angkatan, generasi; marsundutsundut, turun-temurun; sasundut sige, demikian
tingginya sampai sebuah sige cukup dipakai untuk dipanjat.
Sungar, manungar, mendongak, menarik hidung ke atas mengenai hidung kerbau yang
dilubangi; manungarnungar, menarik hidung ke atas sebagai tanda penghinaan yang
sebesar-besarnya.
Sunge, sungai; sisobur aek sasunge, penyedot air sesungai, sebutan pada orang yang
dapat membelah dirinya terhadap banyak orang; sibola aek sasunge, orang yang
memelah sungai, yang memecah belah orang-orang yang bersahabat, yang menghasut
kaum kerabat satu sama lain.
Sunggam, manunggam, minum langsung dari tabung, membungkukkan diri sewaktu
makan dan minum; manunggam mangan, makan dengan membungkuk;
masisunggaman, dengan saling mengunjungi untuk menyelesaikan suatu perkara,
masalah.
Sunggapa, = sagapa.
Sungging, gampang dijadikan marah.
Sunggu, (bdk runggu), berkumpul dengan lengkap, berkerumun datang; ompu Sunggu,
nama marga.
Sunggul, manunggul, membangunkan orang yang sedang tidur; mengusir binatang,
menimbulkan, menyebabkan kegembiraan, marah, sakit hati, kebencian; tarsunggul,
terbangun, teringat, terkenang; sisunggul singir, orang yang menuntut piutang yang
lama.
Sunggilsunggil, seutas tali yang diikatkan pada hidung kerbau atau lembu yang membuat
dia tidak dapat lari, cucuk hidung kerbau.

Sungka, enggan, sukar untuk dibuat msl membawa air ke atas gunung, sungkan;
manungka, lemah, tidak menyanggupi; sungka roha (di roha), sulit untuk dibuat, untuk
dilaksanakan, sungkan; sinungkasungka, orang harus dicoba walaupun sulit; diharuskan;
ndang tarsungka ahu, saya tidak dapat melaksanakannya, tak sanggup aku. Sungkalit,
berat, sulit, sukar; si Manungkalit, nama daerah dan marga di Silindung.
Sungkap, (bdk ungkap), manungkap, memeriksa seluruhnya, menyelidiki msl ataukah
ada orang yang mencuri.
Sungkar, sukar, sulit, menentang; manungkar menempatkan dengan lain cara, melawan,
menentang.
Sungke, manungke, mengangkat muatan untuk dibawa.
Sungkil, berani, perkasa, terlalu berani.
Sungkit, sej rumput hutan, yang sering dipakai membungkus lampet; parau sungkit,
kapal, yang panjang dan runcing, perahu lonjong memanjang.
Sungko, manungkoi, memeriksa dengan teliti, meneliti.
Sungkot, tersangkut, terbentur, suntuk, sampai, tersentuh pada (di) terlalu besar, tidak
masuk ke dalam, bergantung pada sesuatu; sungkot ni, ukuran tertinggi dalam keadaan
luar biasa mengenai suatu sifat; sungkot ni hinauli, teramat cantik, luar biasa cantiknya,
luar biasa indahnya; sungkot ni langka, perhentian; P.B.: sungkot di langitna, lumbang
di bahalna, terhantuk pada langitnya (loteng), mempunyai tempat yang luas di
gerbangnya yaitu lidah; sungkot di urur pate di ransang, mencapai taraf tingkat
tertinggi mengenai sesuatu sehingga tidak ada orang yang dapat mengatasinya lagi
mengenai amarah, kekejian. Sungku, 1/4 ringgit = hupang, suku 50 sen.
Sungkun, manungkun, menanya, bertanya; sungkunsungkun, pertanyaan;
panungkunon, cara menanya, hal bertanya; panungkunan, orangnya yang ditannya,
tempat bertanya; hujur manungkun (bodil, tangan), segera membalas atas suatu luka
tanpa lebih dahulu memeriksa perkara ini; panungkunan, bagian yang diperoleh sewaktu
mengawinkan anak perempaun; panungkunon, tiba-tiba jatuh sakit karena disapa oleh
begu; masisungkunan, saling bertanya, bermusyawah.
Sungkup, cukup.
Sungkur, piso sungkur, pisau cukur, pangkas; manungkur, mencukur.
Sungsang, tertukar, terbalik posisi, sungsam, runyam; pasungsang, membalikkan
sesuatu; sungsang barani, jampi untuk mengubah keberanian orang menjadi pengecut;
sungsang duri, sej tumbuhan merambat yang durinya mengarah ke bawah; manungsang
tutur, membalikkan pertalian kerabat dengan mengawini anak perempuan dari pihak
perempuan.

Sungseng, humasungseng, bergerak tidak tenang, gelisah tak menentu, mondar mandir,
bingung.
Sungsi, lih sunsi.
Sungsung, ukuran berbentuk corong dari daun pisang yang dipintal yang setiap rumah
harus memberikan satu 'sungsung' beras bila banyak tamu datang ke kampung itu;
corong; manungsung, menghasut, mengajak orang untuk membalas dendam;
halisungsung, pusaran angin, angin olak, angin puting beliung.
Sungu, tanduk rhinoceros, tanduk badak.
Sungut, I. sumunguthon, menceriterakan, memberitakan, memperbincangkan;
sungutan, berita, ceritera, kabar, perbincangan. II. sisungut, kumis, nisai.
Suni, I. buni. II. sunisunian, termasyhur, patut ditiru, keteladanan, terkenal.
Sunsi, manunsi, mencuci (pakaian) (juga sungsi).
Sunting, ulat dalam daun pisang.
Suntut, luar biasa, sangat.
Sunut, tempat ayam dari keranjang yang dijalin; P.B.: molo manuk sabungan
dibagasan sunut, sai na martahuak do, di dalam keranjang ayam jantan berkokok juga,
artinya: orang yang licik dikenal juga bila ia berada dalam kesulitan.
Supak, cupak, liter bambu, tabung dari bambu yang dipakai sebagai takaran untuk tuak
dan garam; manupahi, menakar, menyukat, mengukur banyaknya padi.
Sura, andai, seandainya, jikalau; tung sura, atik tung sura, aut sura, jika, seandainya,
kalau-kalau; manuranura, membayang-bayangkan, memperkirakan, menaksir,
menduga, mengagak-agak; disura roha, diduga, disangka, diagak; surasuraon,
sinurasura, barangkali, mungkin.
Surae, perselisihan, pertengkaran, perbantahan, keras kepala; mambahen tu surae,
membuat sesuatu menjadi pertengkaran; marsurae hosana, dia berada dalam saat untuk
mati; pasuraehon, na pinorsuraean, tentang apa orang berkelahi, memperebutkan,
bertengkar, ba-han pertengkaran; aha na pinorsuraeanmu disi, mengapa engkau
berkelahi mengenai itu.
Surage, marsuragehon (diparsuragehon), mengerkah mengenai binatang buas,
merobek-robek mangsanya.
Surak, marsurak, sorak, menyoraki, bersorak karena gembira; monang di suraksurak
talu di olopolop, orang bersorak-sorak kegembiraan sebab ia beranggapan telah

mencapai msl kemenangan akan tetapi ia silap; manurahi, menyoraki seseorang,


mencela, mengejek, menjelekkan, mengecam, menyalahkan sesuatu pada seseorang;
ndang hasurahan, tidak ada yang dapat dipersalahkan, tidak dapat dicela; surak seruk,
sorak, teriakan, kacau, tidak beraturan, = burak-beruk.
Surambi, I. tiang kandang di bawah sopo. II. sej pisau yang pendek dan bengkok.
Surang, sisurang, anak tunggal, satu-satunya.
Surangkir, perbantahan, perselisihan, pertikaian. Suranti, ulos yang tidak lebar yang
dipakai sebagai tali pinggang atau tali kepala, surjan.
Surat, surat, aksara, tulisan, naskah; manurat, menulis, menyurati; manurathon,
menulis sesuatu, menuliskan, mencatatkan; surat tangan, tulisan tangan; surat
rongkom, tulisan yang dicetak, huruf cetak; na so surat, tidak tertuliskan, tidak
terkatakan; tarsurat, tertulis, tercatat; panurat, alat menulis, gerip, dsb; meja
panuratan, meja tulis; juhut panuratan, daging yang diberikan sebagai pancar tanda
peringatan; surat agong, tulisan arang, sesuatu yang tertulis dan yang gampang diubah,
yang tidak tahan lama; surat tombaga holing, tulisan yang tetap, yang tidak diobah-obah
lagi; ina ni surat, ke-19 huruf Batak; anak ni surat, tanda pembantu pada tulisan Batak
untuk, e, i, o, u, penutup ng dan pangolat.
Suratan, gusi, lapisan daging pembungkus gigi.
Surbit, = sorbit.
Surbot, masam, susah hati biasanya dihubungkan dengan panaili; surbot langit, penuh
awan mengenai langit, langit mendung.
Surbu, manurbu, membakar, membakar habis; hasurbuan, terbakar habis, kena bakar,
mendapat celaka menjadi arang.
Surdu, manurduhon, menyampaikan, menyodorkan msl tas atau bakul, tembakau, sirih.
Surduk, manurdukhon, merentangkan tangan, mengejarkan tangan, menyerudukkan.
Surgo, surga.
Surham, manurham, tegak mengenai rambut atau bulu, berdiri bulu roma, berdiri bulu
kuduk.
Suri, I. jala besar, yang diatur oleh beberapa orang. II. sisir. III. surisuri, sej kain (ulos).
Surik, sej pisau atau pedang; surik na binulang, pisau yang bertutup, yaitu raja yang
didiamkan karena sogokan.
Surintik, gelap, samar-samar, masih belum jelas mengenai desas-desus.

Surirang, manuriranghon, meramalkan, merenungkan, menujumkan sesuatu, masuk


kewajiban pangarunding; panurirang, na-bi, penubuat.
Surpu, prematur, tergesa-gesa, tergopoh-gopoh, tanpa berpikir, lekas; begu surpu,
seorang anak yang sekonyong-konyong turun ke medium.
Surpung, jatuh tersungkur, tiba-tiba jatuh sakit dan berbaring.
Sursar, kacau-balau, berantakan, lepas mengenai sesuatu yang tadinya terikat; angka
sursar, idem; manursar, melepaskan sesuatu yang tadinya bersatu, membuyarkan,
membuat berantakan.
Sursur, longsor, runtuh mengenai tanah pasir. Sursuran, pandai, cakap (baik perkataan
maupun tulisan).
Surta, sutera.
Suru, marsuru (disuru), suruh, menyuruh, mengirim, memerintah; sisuruon, suruhan,
utusan, pesuruh, pelayan; surusuruan, suruhan, utusan dalam istilah kristen: malaikat.
Suruhan, sej ikan.
Suruk, manuruk, menyuruk, menyusup ke dalam sesuatu; manuruk liang, menyuruk
liang, masuk ke dalam liang dengan jalan merangkak; manurukhon, menyurukkan;
manuruk tanoman, merangkak kedalam kuburan, meninggal; na hasuruhan, cara salah
dalam menenun bila terlalu banyak benang berjalan ke atas atau ke bawah; mata
manuruk, tunduk mengenai mata tetapi mengintip ke segala jurusan.
Surung, utama, unggul, suka akan, prioritas, istimewa; sumurung, lebih baik, lebih
unggul dari, lebih banyak memperoleh; hasurungan, kelebihan, keunggulan,
keistimewaan; hasusurung, idem; marhasurungan, mempunyai kelebihan,
mengungguli; marnasumurung, berbeda mengenai keunggulan; hupasurung mate,
kutukan: dapatlah aku hendaknya membunuhmu.
Surut, = sumurut, manginsurut, mundur ke belakang, surut, kembali, beringsut; lam tu
surutna, semakin mundur, makin melorot; manuruti, mengambil sesuatu; dipasurut,
mengundurkan diri; hasusurut, hal perbuatan mundur, kemunduran.
Susa, susah, keberatan, sulit, tidak enak, tidak sedap; hasusaan, kesusahan, kesempitan;
manusai, menyusahkan, membetatkan orang, menyulitkan orang; dipasusasusa, idem;
hamasusa, penuh kesusahan, dalam kesusahan; manghasusahon, menderita kesusahan
mengenai sesuatu, merasa sulit akan.
Susat, manusat, memicit, memampatkan, menekan.

Susu, susu, buah dada, tetek; manusu, menyusu, menetek; pasusuhon, menyusukan
anak, menyusukan; sirang susu, tidak lagi menyusui, dihentikan menetek; ulu ni susu,
puting susu, tetek perempuan yang diukir pada balok-balok horisontal di atas tangga
rumah, simbol kesuburan dan pertumbuhan.
Susuari, mansusuari, lih suari.

Susuban, kuali, periuk kecil memasak sayur; parsusuban na so olo marsik, seseorang
yang periuknya tidak mau kering, artinya: kaya; susuban, seorang yang memakai periuk
kecil sebagai pengganti periuk biasa, orang kikir.
Susuk, manusuk, cucuk, mencucuk, membariskan, menusuk.
Susun, manusun, menyusun, menumpuk msl kayu, sirop, genteng.
Susur, enak, sedap kedengaran mengenai suara; marsusur, berdesir (suara gorengan).
Susut, = hesut.
Sutan, sutan, pangeran.
Suti, Hasution, nama marga, juga : Nasution.

Anda mungkin juga menyukai