Abis, I. mangabis, duduk di bagian depan perahu (solu) sewaktu berlayar dimana raja
mengambil tempat. II. pangabis, hubungan kekerabatan yaitu nenek laki-laki dari
tulang; pangabis, juga: jatah daging (jambar) yang diperuntukkan untuk dia.
Abit, kain, pakaian; marabit, berpakaian; marabithon, dikenakan pakaian; parabiton,
sandang, hal mengenai pakaian; na niabitan, yang ditutup orang: kemaluan; abit ni
hata, kata-kata hormat atau penghalus kata-kata karena dirasa kurang sopan kalau terusterang; parabitan, pinggul pada mana pakaian dapat diikat.
Abor, tanda larangan untuk lewat berupa sepotong kayu atau tolong (gelagah), agar orang
tidak pergi kesana; mangabor, melarang masuk, memasang abor di jalan; abor ni hata,
ucapan atau larangan halus, peringatan halus.
Abot, = abat.
Abu, sebutan yang kurang sopan untuk isteri, perempuan.
Abuan, kulit jagung atau padi (Angk).
Abul, balas, balasan; mangabul, membalas, menuntut pembalasan; parsinabul, sijalahi
abul, pembalas, yang menuntut pembalasan; abul ni, sebagai balas untuk, untuk
membalas msl mata do abul ni mata, mata dibalas dengan mata.
Abur, (kata dasar seperti sabur ?); maraburabur, (mengenai air mata) banyak
bercucuran; mangaburhon, melemparkan sesuatu, berlengkung, menghamburkan.
Abut, = habut, keruh.
Ada, = adong, tersedia, ada (hanya dalam bentuk ingkar); soada, tidak ada, lih. so I.
Adam, ajal, akhir hidup.
Adang, madangadang, keluyuran, berkeliling-keliling, mengembara, bertualang (=
medangedang); mangadang, mengintip, menghadang, menantikan; mangadangi,
mengunjungi satu demi satu msl angka huta; paradang-adang, pengembara, pengelana;
paradangadangan, pengembaraan,pelancongan; niadang ni roha, tujuan, maksud yang
tersirat; na niadang ni hata, cakupan pembicaraan; mangadangadang-hon,
mengelilingkan (msl barang dagangan) kesetiap pedagang atau setiap rumah.
Adang, taradang, tersangka, dicurigai.
Adap, mangadap ari, lih mangalap ari.
Adar, = andar, kelihatan dari kejauhan, tampak jelas; adaran, pelataran, dataran;
mangadar, bertempur di pelataran tanpa perlindungan; mangadar hatana, berbicara
terus terang tanpa tedeng aling-aling.
Adas, I. mantra yang diucapkan oleh datu; manadas, mencoba semua kemungkinan
tetapi tanpa hasil (dikatakan mengenai datu). II. sej rempah.
Adat, adat istiadat, kebiasaan; na so umboto adat, orang yang tidak mengetahui
tatakrama adat; tidak tahu sopan santun, yang tidak mengetahui etiket (= ndang
maradat).
Ade, = rade, (mengenai senjata): telah berisi dan siap untuk ditembakkan.
Adeade, cacing pita.
Adi, I. ini, (kata penunjuk yang hanya dipakai berhubungan dengan orang); baoa adi,
aku, laki-laki ini; boru adi, aku, wanita ini; halak adi, orang yang disana itu. II. maradi,
maradian, beristirahat, berhenti; adian, paradianan, tempat perhentian, tempat
peristirahatan; adian ni hata, orang yang masih perlu didengar pendapatnya (karena
tidak hadir dalam pembicaraan), sebelum suatu keputusan dapat diambil; si anu adian ni
hata, si anu penyebab ditundanya pembicaraan, karena ia harus lebih dahulu datang;
adian ni hata, artinya juga: pembicaraan yang belum berakhir dan masih perlu
dituntaskan nanti.
Ado, madoado, mengembara, ber-kelana; simadoado, pengelana,pengembara.
Adong, ada, berada, tersedia, hadir; adong di ahu, ada padaku; soadadong, ndadong,
tidak ada; paradongan, orang berada, kaya; boru ni tataring paradongan, perempuan
yang kaya; adongna, seadanya; sinadongan, harta kekayaan, milik; juga sering dipakai
sebagai pengantar untuk kalimat bertanya: adong do didok ibana? adakah, betulkah ia
mengatakan ?
Adop, I. berhadapan (= dompak) ; di adopan ni, di muka, di hadapan; di adopanmu, di
muka-mu, hadapanmu; tu adopan ni,kepada, ke hadapan orang; mar-adophon,
terhadap, di muka,di hadapan; msl nunga mardosaahu maradophon damang,
sayasudah berdosa terhadap ayahku;adop bohi be, saling berhadapan muka; adopadop,
berhadap-hadapan; adopan, potongan da-ging ternak yang diperuntukkan bagi raja
seperti kepala, leher dan pinggul; selanjutnya: bea, cukai, upeti, pemberian; siadopan,
suami; mang- adop di, bekerja pada se-seorang hingga lunas hutang; mangadopi,
menghadiri, menghadapi; paadophon, menyerahkan anak untuk dijadikan pekerja orang;
paadopadophon, menghadapkan muka ke; tomboman adopadop, ambang dalam rumah
Batak. II. Adop, payudara anak gadis, sedangkan untuk ibu-ibu disebut bagot.
Ados, siadosan, (And) = lae, atau eda.
Adu, I. mangadu, menahan, menyusul, mengejar, menggembalakan ternak; mangadui,
menggembalakan banyak ternak atau sering; II. maraduadu, marsiadu, berlombalomba; parsiaduan, tempat perlombaan. III. maradu, sampai, sehingga (= rasirasa);
maradu mate, sampai mati; maradu loja, hingga capek, letih; maradu miduk, hingga
berkumpul makin banyak.
Adui, sana, diseberang sana, menunjukkan jarak lebih jauh; di adui, di sadui, jauh di
sana; tu adui, tu sadui, jauh kesana; topot adui, jumpai kesana (untuk mengerjakan
sesuatu); basa adui, hari nanti (yang ditentukan untuk berbuat sesuatu); huta adui,
kampung yang terletak disana.
Adum, mangadum, memanjar uang kepada seseorang.
Ae, mangae, merasakan, menderita, merasa sakit; diae pogosna, diderita kemiskinannya;
marniae, berbaring sakit; parniaean, penderitaan sakit, perasaan sakit; mae, maesa,
menderita, merintih kesakitan; marnaenae, menderita sakit. Aek, I, maraek, basah; aek
na niinum, kencing, air kemih; aek beu, air limfa; aek tabar, air tawar langsung datang
dari sumbernya di hutan; aek anturge, air yang terkumpul di tunggul; martuaek,
mengambil air; partuaek, gadis yang mengambil air; partuaehan, tempat pengambilan
air; mandabuhon aek, mengalirkan air ke sawah; partutuaek, upacara adat membawa
seorang bayi ke sumber air sebagai pendahuluan untuk pemberian nama; antian ni aek,
hari ke delapan menurut penanggalan. II. aek = atik; aek beha = atik beha.
Aga, mangaga, mananduk (mengenai kerbau); paagaaga, melawan, memerangi (=
paaloalo); mangagahon, menaruh kepercayaan, harap akan.
Agak, agak, kira-kira, kurang lebih; mangagak, menaksir msl umur atau padi; diagak
deba, ditimbang dan terdapat terlalu ringan.
Agal, mangagalagal, melingkar, membelit, bergelung (mengenai ular); juga mengenai
orang yang marah; juga orang-orang yang berjalan berlenggang-lenggok, yang mirip
dengan ular yang bergelung.
Agam, mangagam, memikir, menduga, menyangka; huagam, saya pikir, kusangka;
diagam roha, dikira, disangka; bdk tagam.
Agan, agan pe, sungguhpun, walaupun, meskipun, sekalipun; agan so = tagan so.
Aganan, (= tagonan), lebih ba-ik, lebih suka; aganan mate sian mangolu, lebih suka
mati daripada hidup.
Agap, mangagap, tertawa terbahak-bahak.
Agar, cantik, manis, bersih, necis; maragaragar, penampilan orang necis dan bersih.
Agaragar, agaragar, gelatine.
Agas, agas, sej nyamuk berkaki panjang.
Agat, pahat tajam yang dipakai menyadap enau untuk mendapat tuak; maragat,
mangagati, me-nyadap enau untuk mendapat tu-ak; paragat, penyadap tuak;
paragatan, papan, tempat penyadapan; di atasnya duduk penyadap tuak itu; agaton,
yang harus disadap yaitu pohon enau.
Age, mangage, mencari segala macam cara untuk menyakiti dan melukai orang; manang
beha paageage roham, entah bagaimana tipudayamu untuk menyakiti, melukai saya;
diage rohana, dalam batin ia melawan, menentang.
Agi, = anggi; siaginan, nama marga.
Agia, sungguhpun, bahkan, apapun, pun, walaupun, biarpun; agia sada ndang adong,
satu pun tidak ada; agia aha, agiaha, salah satu apapun; agia mangido pe ho, ndang olo
ahu, juga bila engkau memintanya, saya tidak mau; ndang agia aha, apa saja pun tidak.
Agiaha, = agia aha, lih agia
Agiat, = Anggiat, semoga, kiranya, mudah-mudahan. Agin, siaginon, dunia ini, bumi ini
(And).
Ago, mago, menghilang, hilang, berakhir; agoan, kehilangan; agoan raut ibana, dia
kehilangan pisau; agoan uhum, keji, kehilangan hukum; agoan hosa, meninggal, mati,
putus nyawa; agoago, kehilangan; mangago, merusakkan, mencelakakan,
menghancurkan; sipangago, si perusak, si pembinasa, penipu; hinamago, kemalangan,
kecelakaan, kesengsaraan; hahamago, kehancuran; marhinamago, menderita
kesengsaraan, bahaya; parroha mago, busuk hati, tidak bisa lagi diperbaiki; na
magomago, orang melarat, orang miskin; mangago ariari (tingki), membuang-buang
waktu; marmagoan, binasa dalam jumlah besar; sibaen na mago, penyebab
kemalangan, kerusakan atau kesengsaraan.
Agong, arang kayu; simaragongagong, tanaman merambat.
Agoni, Tenggara, lih anggoni.
Agos, orang sial, pembawa sial, orang yang selalu membawakesulitan untuk orang yang
berhubungan dengannya, pada siapa rupanya terkena kutukan.
Aha, kata bertanya: apa? yang mana? manang aha, apa pun? sering dihubungi dengan
kata pe: manang aha pe? apa pun; si aha? siapa? menanyakan nama orang; aha
bahenon? apa bisa diperbuat? aha so, apa tidak, tidak perlu heran bahwa; msl aha so
mabiar ahu? apa tak takut aku? aha i? apa itu ? banyak dipakai bila seorang tidak
mengingat nama sesuatu; msl lehon ma aha i, berikanlah apa itu? dalam mana orang
yang disapa itu mengetahui apa yang dimaksud; demikian juga: ahanghu, apaku, yang
ada padaku, = ugasanku; aham, apamu, yang ada padamu, dsb; parahaan,
perpanjangan dari aha, sebenarnya sesuatu yang ada di dalamnya, tetapi juga untuk hal
yang dimaksud itu sendiri; maraha, mempunyai sesuatu, yang diketahui oleh orang lain
apa yang dimaksud; aha rohana, dia merasa lain, dia tidak setuju dengan itu; umaha (=
numeang), sudah sembuh, dikatakan mengenai penyakit; sebutan numeang tidak boleh
dipakai supaya roh jahat yang menyebabkan penyakit itu jangan datang kembali.
Ahap, I. mangahap, merasa, merasai, mengalami (badaniah); parniahapon, perasaan,
citarasa, peri kehidupan; beha diahap ho? bagaimana perasaanmu ? siahapon, nasib,
tanggungan, penderitaan, untung malang. II. hau ahap, sej pohon, yang buahnya sangat
disenangi anak-anak; juga: haiahap.
Ahasa, dunia ini, = hasiangan on.
Ahit, = Nahit; paahitahithon bada, menggalakkan perselisihan.
Ahobar, Allah adalah besar pada permulaan tabas di waktu membuat obat-obatan.
Ahon, I. mangahon, membawa, mendatangkan, mengantarkan.II. manahonahoni,
membawa makanan ke kuburan orang mati sebagai makanan untuk begunya.
Ahu, orang pertama tunggal: aku, saya, juga: au; manga(h)uhon, menginginkan untuk
dirisendiri; pembukaan surat Batak mulai dari ahu: ahu surat tinongos ni si A, aku,
surat kiriman si A; ahu on, aku ini, aku yang ada disini; pardiahuan, mereka yang
termasuk bilangan seseorang yaitu kaum kerabat atau bawahan.
Ahut, I. mangahuti, mengambil, menarik untuk diri sendiri (mengenai barang-barang
kecil); roha pangahution, sikap me-mikirkan diri sendiri, egois-me; na ahut, egoistis,
loba.II. mangahut na nirabi, untuk kedua kalinya membakar hutan yang sudah ditebang
untuk membersihkan tanah dengan sebaik mungkin; marnipi di ahuton, bermimpi
sesudah pekerjaan membakar sudah selesai yaitu terlambat datang.
Ai, I. kata perangkai: oleh sebab, karena. II. pembuka kalimat tanya: ai aha do na masa?
sebenarnya apa yang terjadi?
Aik, = atik, aik beha, = atik beha, dsb.
Ail, mailail, tagihan piutang yang tak terbayar.
Aili, celeng, babi hutan.
Ain, mangain, mengangkat seseorang menjadi anak sendiri msl oleh keluarga yang tidak
punya anak; anak niain, anak angkat; mangain dongan, mencari kawan sekutu di waktu
perang.
Aing, I.= aning II, bukan? tak benarkah? baikkah? ya kan ? II. marsiaing, memegang
sesua-tu sambil bergantung.
Air, air ni bulu, ujung tunas bambu, panjang dan lengkung di bagian atas.
Ais, I. maisais, bergoyang, goyah. II. puting susu babi, P.B: ais ma di babi, mundala ma
di horbo; tarpasiat ma ariari, molo adong lagu jumolo, 'ais' puting susu babi,
'mundala' puting susu kerbau, oleh karena saya telah membuat baik terhadapmu dulu,
adalah lebih parah lagi bila engkau harus kukutuk.
Ait, mangaithon, menarik sesuatu pada dirinya, mengambil sesuatu untuk dirinya;
diaithon hata i tu ibana, disesuaikan kata itu kepada dirinya sendiri, dihubungkannya
kata itu kepada dirinya sendiri.
Ajak, ajakajak lubuk, tindakan tanpa pemikiran yang matang. Dikatakan tentang
seorang yang terlampau cepat bertindak msl cepat menyerang musuh, tetapi cepat pula
lari.
Ajal, ajal, akhir hidup; ro ajalna, sudah tiba ajalnya.
Ajar, = poda; mangajari, mengajar; mangajarhon, mengajarkan; marsiajar, belajar;
di-parsiajari, dipelajari; parsiajaran, pelajaran, sesuatu yang diperlukan untuk belajar,
msl buku parsiajaran, buku pe-lajaran; parsiajaran, suatu yang dapat dipelajari;
hurang ajar, kurang ajar; hona ajar, diajar; pangajarion, pengajaran, cara mengajarkan;
pangajari, pengajar, guru. Aji, racun, ramuan obat yang diberikan kepada musuh secara
tersembunyi; mandabu aji, mengenakan racun kepada seseorang; manulak aji, mencoba
menangkal dan membalas guna-guna kepada pihak lain; ajiajian, sihir, jampi-jampi,
ramu-ramuan; aji donda, = tunggal pana-luan; siaji teas, penangkalsantet yang
diselipkan pada ikat pinggang; aji turtur lihturtur I; pangajian, keahlian, kepandaian;
olat ni i pangajianmu, sampai disitulah kepandaianmu atau ilmumu, yaitu disini
berakhirlah sudah pengetahuanmu.
Ajihihir, ajihihiron, menderita suatu penyakit sampai gigi rapuh (aji ni na marhihir) lih
hihir.
Ajiringan, sej tikus yang kecil.
Ajo, majoajo, (mengenai air) dalam; lintong majoajo, kolam yang dalam .
Ajuk, mangajuk, menipu, berbohong.
Ajul, mangajulhon, menaruh ke-percayaan pada......
Ak, kelangkang (anggota ba-dan); ak ni dolok, punggung gunung; siganjang ak, suatu
sebutan untuk ular (untuk menghindari memakai kata biasa ulok).
Ala, I. alasan, sebab; dia alana, apa sebabnya? kenapa? dia alana umbahen, apa
sebabnya maka, apa sebabnya hingga, kenapa? mengapa? ala ni, lantaran, sebab, karena;
ala ni aha, kenapa, karena apa ? ala ni ni, karena itu, sebab itu; ndang adong alana,
soada alana, tanpa sebab; on do alana umbaen, inilah sebabnya maka (hingga);
marala, beralasan, bersebab; manungkun ala, menanyakan sebabnya atau alasan; ala,
sebab, karena; siala = ala; sialabane, tanda jual tanah secara menetap, berupa uang yang
diberikan kepada penghulu, lurah, atau kepala kampung oleh sipenjual. II. mangalai,
mangalaalai, menghalau. III. mangala dengke, menangkap ikan dengan jalan
mengalirkan airnya; tali ala, tali pada mana seberkas rumput dan dahan-dahan diikat dan
kemudian dipasang di atas air untuk menghalaukan ikan; ala-an, cara menangkap ikan
seperti itu; P.B.: laos marulu do alaan, menangkap ikan perlu seorang pemimpin, tiap
pekerjaan memerlukan pimpinan; siala, tanda 'o' pada tulisan Batak. IV. siala gundi,
nama pohon yang besar yang kayunya dipakai untuk bangunan.
Alai, tetapi, akan tetapi, na-mun, namun demikian.
Alal, malal, lemas tidak bertenaga karena lapar; sialal, sej amporik, burung sawah.
Alaman, halaman rumah, pekarangan jalan kampung; alaman na marampang na
marjual, sebutan yang lebih terhormat untuk alaman.
Alamat, yang memberitahu, yang mengabarkan, yang menyampaikan; alamat ni surat,
alamat surat; alamat ni roha, pancaindera (yang memberitahukan sesuatu kepada roha);
maralamat, meramalkan dengan memakai sihir; paralamat, ahli meramal, peramal baik
tidaknya hari-hari, paranormal; alamat pandang torus, paranormal, sanggup melihat
alam gaib, bisa meramal sesuatu, orang yang waskita.
Alang, tidak sampai, tanggung, kurang sedikit, tidak cukup; alang garar, tanggung untuk
pembayarnya; alang ulaon, pekerjaan belum selesai; alang bogashu, gantung
pekerjaanku; yang sedang saya kerjakan belum selesai; alang dua, lobi sada, untuk dua
buah tidak cukup, untuk satu buah terlalu banyak; sialangalang, tidak cukup untuk
dijadikannya tetapi terlalu besar untuk dijadikan satu msl pekerjaan kayu; horbo
sialangalang, kerbau yang tanggung untuk dipotong tetapi terlalu kecil untuk bekerja;
alang roha, khawatir, ragu-ragu, tidak mempunyai keberanian untuk sesuatu, segan,
tidak tega.
Alap I, mangalap, mengambil; menjemput; mangalapi, memanggil, menjemput;
mangalap ari (= mangadap ari), mengundang teman-teman untuk bekerja yang
kemudian untuk itu harus dibantu pula, sebenarnya: meminjam harinya, tenaganya; aron,
silih berganti mengerjakan sawah secara bergotong royong; sialap manaruhon, tukang
adu, pengadu, penggunjing;pangalap boru, pihak atau marga pengambil mempelai
perempuan (sesuai dengan hukum adat); pangalapan gogo, tempat atau daya upaya
mengambil kekuatan; holong mangalap holong, cinta kasih menimbulkan, menerbitkan
cinta kasih pula; masialapan roha ma hamu, saling menahan dirilah kamu, pakailah
akal budi masing-masing (dikatakan kepada orang yang berkelahi). II. alap pamereng,
menjuling karena kedengkian. III. malapalap, berunggun, mau mati mengenai api.
Alas,na boru alas, dewa yang padanya dipanjatkan doa.
Alat, mangalat, melihat ke- sekelilingnya, mengamati, memata-matai, memperhatikan;
a-lat matana, matanya sigap msl dikatakan tentang anjing yang mengharapkan mendapat
Alim, sej pohon yang kulitnya dibuat buku kuno Batak yang disebut 'pustaha'.
Alimos, sekilas, hanya sekejap saja kelihatan; maralimos, menghilang cepat-cepat,
melintas sekejap.
Alimot, ndang huboto alimot ni i, hal itu sama sekali tidak saya mengetahui; ndang
huida alimot ni i, aku tak melihat suatupun.
Aling, sindiran, tuduhan terselubung, insinuasi; mangalingi, menyindir seseorang,
melancarkan tuduhan keji terhadap seseorang.
Alis I. mangalis, mengikis dengan pisau; pangalis, pisau pengikis. II. sepotong kayu
yang runcing, yang diunjamkan dalam tanah untuk melindungi diri terhadap musuh atau
pencuri; jojoran na nialis, kawat berduri.
Alit, dililitkan, lingkar; mangalit, berputar, melingkar, melilit; mangalithon, melilitkan,
mengenakan msl kain, sa- rung, baju; taralit, keseleo,terkilir; taralit pat, kakinya
terbelit; juga: terikat, sehingga tidak bisa berge- rak lagi; pangalit ni hata, pembelitan
kata, sindiran; pangalit = dila, lidah hewan; alit hatam, berbelit kata-katamu; alit dalan,
jalan yang memutar, tidak lurus.
Aljuk, mangaljuk, melompat ke atas (mengenai ikan).
Allam, bersifat merendahkan, cacian, penghinaan, pelecehan; allammu do i, itu
merupakan penghinaan pada saya; allamna, penghinaannya, dengkinya.
Allang, mangallang, makan, memakan (dikatakan tentang orang dan binatang);
siallangon, yang bisa dimakan; mangallang gana, menelan sumpah, mengganggap
enteng yaitu bersumpah palsu; siallang gana, orang yang bersumpah palsu;
masiallangan, saling memakan, bertengkar, menipu; api na ma-ngallang, api yang
menghabiskannya.
Allo, mangalloalloi, ikut- ikutan, msl ikut menyanyi padahal belum dapat melakukannya
dengan baik.
Allom, mangallom = manumpol.
Alluk, mallukalluk, bergerak kian kemari, mengerakkan badan naik turun; mengenai
kuda yang membuat penunggangnya sakit; juga: mengenai barang yang dipikul;
marhahalluk, terkial-kial tertawa.
Allung, lih hallung.
Almis, mangalmis, memotong se-dikit, memotong beberapa saya-tan.
Alnge, mangalnge, mengunyah dengan lambat.
Alngit, sej pohon hutan, yang kulitnya berbau keras dan busuk.
Alo, lawan, musuh (lawan: dongan,) mangalo, melawan, menentang, memerangi,
bermusuhan; pangalo, lawan, musuh; maralo, berlawanan, bermusuhan, bertentangan;
maralohon, melawan, berlawanan dengan, juga: sebagai kata depan: bertentangan
dengan; paraloan, perlawanan, pertempuran; pangalo, senjata pertempuran; pangaloan,
tempat perlawanan, nama daerah; masialoan, saling berlawanan; aloalo, saingan, yang
kekuatannya seimbang; aloangin, sokong, siku penunjang pada tiang dan balok yang
menahan angin atau goncangan.
Alo, mangaloalo, = manomunomu (tomu) (Angk).
Aloban, sej pohon kayu yang kayunya dipakai untuk bahan bangunan rumah.
Alogo, angin; hona alogo, terjebak, tersergap angin; paralogoan, tempat banyak angin;
alogo laut, angin laut; alogo dolok, angin gunung; alogo musim, angin musim; dari
alogo, ular dari yang cepat melompat bila terancam.
Aloi, = oloi, kata seru mengakhiri sebuah doa mantera masa dulu, berkenankanlah! Dan
hanya berhubungan dengan: aloi ompung, berkenankanlah kami hai nenek (bdk "amen"
pada o-rang kristen).
Along, alongalong, sej ende (di Angk).
Alop,mangalopalopi, memohon dengan hormat msl kepada raja atau begu.
Alos, mangalosi, melayukan, dijadikan layu; malos, layu, mengenai tumbuh-tumbuhan.
Alpas, = albas, disenggol, disentuh, bergerak kesini kesana.
Alpis, perutnya kempis msl dari tubuh wanita yang tidak hamil lagi.
Altong, I. sej laba-laba yang bersarang di bawah tanah. II. maraltong, mulai masak
mengenai buah-buahan.
Alu,mangalualu, mengadu, mengadukan sesuatu, menyampaikan keluhan, menggugat;
mangaluhon, mengadukan (tu) kepada seseorang; alualu, pengaduan; pangalualuan,
tempat atau orang untuk mengadu, pengayom, penasehat yang bijak, penolong, tempat
minta perlindungan; marpangalualuan tu, mengadukan pengaduan kepada;
pangalualuan so sungkunon, seorang pengadu yang suka menyampaikan sesuatu, tidak
usah ditanya-tanya.
Aluk, I. mangaluhi, menyodorkan sesuatu, tetapi tidak jadi diberikan. II. aluhon,
menderita kekurangan karena tidak mau bekerja.
Alum, I. alum ni ate, kesenangan, merasa puas. II. alumalum, sej rumput untuk
makanan ternak, juga dipakai melawan gatal-gatal pada kulit (kudis). Alun, ombak
(kecil).
Alus, jawab, jawaban; mangalusi, menjawab; pangalusion, paraluson, cara menjawab
baik; mangalushon, menjawabkan; ingkon alusanmu ahu, mesti kau jawab aku.
Alut, mangalutaluti = mangurut II, mengurut, memijit.
Ama, ayah, bapak, tetapi juga saudara ayah yang laki-laki disebut demikian, semua sanak
saudara pihak ayah kira-kira seumur dengan dia; amaama, semua yang disebut ayah;
saama, seayah; nasida na saama, mereka yang seayah; marama, berayah; marama tu
si A, berbapak kepada si A; dongan saama, bersaudara; amang, vocativus: o pak, o
bapak!; amang tua, abang ayah; amang uda, adik ayah; amang boru, suami saudara
ayah perempuan; haamaon, hal ayah, kebapaan; paramaon, yang dianggap ayah,
hubungan anak dengan bapanya; siparamaon, yang berhak dipanggil ama dalam sistem
kekerabatan kecuali ayah kandung;diparamangamang, dipersuamikan secara gelap;
masiamangamang, memanggil "amang" di belakang seorang laki-laki mengenai
seorang perempuan jalang; ama painundun, bapa pengayom, dianggap bapa karena
berjasa, (lih tundun); ama panoroni, bapa tiri; Ama ni A, gelar seorang yang diambil
dari nama anak sulung; ama ni Pintor, pak Pintor; maramaniaha, sudah menjadi ayah,
lalu dapat gelar dari nama anak sulungnya; amanta, bapa kita; amantamuna, amanta
hamu, ayah kalian; amam, bapak kau (agak kasar); mangamai, mewakili sebagai bapak,
menjadi wali; pardiamaon, tanda dengan mana orang mengenal ayahnya; amangmu,
bapak kamu (lebih halus).
Amak, tikar yang dianyam dari kercut; amakamak, lapisan jerami alas bulir padi di
sawah waktu panen, lapisan bawah dari atap ijuk; mangamakamak, mengembangkan
jerami sebagai tikar; siamak pandan = goligoli (And).
Amal, mangamal, mengkhayalkan sesuatu msl memikirkan suatu rencana,
merencanakan, meramal; mangamal bisa, membinasakan bisa ular dengan ilmu gaib.
Amang, lih ama.
Amas, lih omas.
Amba, tamba; mangambahon, = manambahon, menambahkan; mangambai, idem.
Ambal, mambal, mambalambal, oleng-oleng, berayun, terhuyung-huyung;
ambalambal, un-taian, jungkatan, ayunan; ma-ngambalhon, mengunggitkan, mengayunkan, menggoyangkan; me-ngalihkan (hata) pembicaraan kepada sesuatu yang
lain; mangambalambalhon, memperpanjang msl perkara atau perkawinan seorang
perempuan; ambal alus, tidak tepat jawaban; ambal mata, salah lihat, tidak melihat
dengan tepat; mambal gogo, tenaga berkurang.
Amburget = amburuk.
Amburhom, sej merpati yang besar.
Amburhung, sej penyakit ayam (yang gemetaran selalu duduk berdiam); amburhungon,
kena penyakit ini.
Amburuk, kata halus untuk pantat, dubur.
Amin, I. mangamin, memaafkan orang, membela, mendukung; ma-siaminaminan,
saling menyokong, saling mendukung; masiaminaminan songon lampak ni ga-ol,
saling menyokong seperti halnya dengan kulit batang pisang. II. mangamini, menata
dengan halus dan cermat (tentang pakaian, benda-benda). III. amin, amen, amin.
Amis, lapisan kayu yang dibawah kulit, gubal.
Amo, mangamoamo, memperlakukan, memegang dengan hati-hati (benda-benda yang
dapat pecah belah).
Amot, mangamoti, melindungi tondi ladang; niamotan, buah pertama ( = patumonaan,
lih mona).
Ampal, = ambal; ampal tu jae, ampal tu julu songon hotuk ni aili, berguncangguncang hilir mudik seperti ketuk-ketuk pengusir babi hutan: dikatakan tentang orang
yang dihalau kemana-mana dan tidak dapat ketenangan; mangampalampal, tidak
berkaitan, tidak ada hubungan satu sama lain.
Ampang, bakul yang dianyam di bawah, berbentuk empat segi dan di atas bundar, juga
dipakai sebagai takaran beras atau padi; parampangan, bakul besar dimana di dalamnya
disimpan bakul-bakul kecil; na marampang na marjual, = na marpatik na maruhum,
seseorang yang memakai takaran dengan baik dan jujur, menimbang secara adil dan
punya undang-undang dan hukum keadilan; mangihut di ampang, berlangsungnya perkawinan seorang gadis hanya dengan membawa bakul makanan buat pihak mertuanya,
karena mahar (mas kawin) sudah beres sebelumya; marmanuk di ampang, meramalkan
masa depan berdasarkan letak badan ayam yang lehernya dipotong segera ditutup dengan
"ampang" (tentang dukun); parampang ni luat, bagian dari pekan yang dikhususkan
bagi sesuatu daerah untuk menyimpan barang mereka; P.B.: sadampang gogo,
sanjomput tua, tenaga satu ampang banyaknya, keuntungan hanya sejemput, kerja matimatian, hasil minim; manghunti ampang, mempe- lai baru, yang pertama kali membawa
makanan kepada mertuanya; suhi ni ampang na opat, sudut bakul nan empat, sebagai
lambang empat fungsional penerima mas kawin pada adat menikahkan puteri empat;
kerabat yang paling utama, dalam hal ini diingat kepada ampang yang ditutupkan datu
pada ayam sembilahan itu, bila ayam itu menggelepar sampai keranjang jatuh, artinya
celaka. Oleh karena itu keempat sudut keranjang harus diperberat.
Ampangampang, sej rumput; simarampangampang, idem.
An, kata penunjuk: itu (ditempatkan di belakang kata benda); dolok an, gunung itu,
gunung sana. Ana, mangana, menunggu sesuatu, mengintai, melihat-lihat; manganaana,
mengawasi sesuatu untuk diambil atau dijaga; manganahon, mengawasi, mengamati
seseorang.
Anaha, vocativus dari anak, hai ananda, anakku!
Anak, anak laki-laki, anak jantan, anak saudara laki-laki, anak dari semua orang semarga
yang kira-kira seumur; bunga uang; maranak, beranak, berbunga; paranahon, hubungan
bapak terhadap anak; anak mata, laki-laki merdeka (balik: hatoban); anak gajian,
orang yang digaji bekerja; anak singkola, murid, siswa; anak parau, awak kapal; anak
dagang, orang asing; orang yang berasal dari wilayah lain; anak somang, anak semang,
kenek, pelayan; anak hinsu, anak kunci; anak baju, kemeja; anak gampang, anak
pelacur; anak ni tangan, kelingking tangan; anak ni pat, kelingking kaki; anak ni
mata, biji mata, orang yang menjauhkan diri dari teman-temannya, yang memilih
jalannya sendiri; anak ni hau, tunas; anak ni gaol, tunas pisang; anak ni bodil, peluru;
anak ni surat, tanda-tanda bantu buat tulisan Batak; anak ni hepeng, bunga uang;anak
ni manuk, anak ayam; anak ni tangga, anak tangga; anak ni hau api, anak korek api;
anak ni lombu, anak lembu; anak ni gordang, genderang yang terkecil; manganahi,
paanakhon, membungakan duit; (i)anakkon, anak putera atau puteri; anak-anak, yang
kecil, juga: batang kursi tenung; bondar anakanak, tali air kecil. Anang, manganang,
mengasami, mengasini, msl ikan.
Andaliman, tanaman cabai yang tumbuh di hutan.
Andalu, alu, kayu bulat panjang alat penumbuk padi; gas andalu, dikatakan tentang air
mengalir sebegitu hebatnya hingga alu-alu kincir patah; manuk langkalangku andalu,
tentang ayam kecil: begitu besarnya, sehingga bisa melangkahi alu.
Andang, mangandang, lih handang.
Andap, terbuka, jelas, lih tandap.
Andar, jelas kelihatan, tidak tersembunyi, transparan.
Andarahasi, tolahan andarahasi, pada ayam ramalan, pembuluh darah pada ayam
jantan, suatu pertanda jelas.
Andarasi, sej semak.
Andarau, sej pohon kayu.
Ande, mangandehon hata, menyampaikan perkataan, menyambung pembicaraan.
Andigan, kata tanya: kapan, bilamana (menanyakan sesuatu yang akan terjadi);
nandigan, kapan (sudah) (menanyakan se-suatu yang sudah terjadi); an-digan ni
penokoh, orang licik; angkalangkal, kelicikan, tipu daya; juga: sej kumbang yang
nampaknya mati kalau ia dalam bahaya; na angkal, nakal, licik, penuh dengan tipu daya.
Angkar, mangkar, tidak selesai, pertengahan antara tidak masak dan masak; mate
mangkar, meninggal di waktu pekerjaannya belum selesai; juga: sebelum anak-anak
berkeluarga, sebelum peroleh anak; mangkar dope baro i, bisul itu belum masak;
mangkar ulaon, pekerjaan belum siap; gadong na mangkarangkar, ubi yang
dipanggang dan yang dipakai sebagai obat; mangkar mata, orang yang kurang lama
tidur.
Angkat, mangangkat, melompat, melarikan diri mengenai budak atau pelayan;
marangkal jial, beterbangan ke atas mengenai bunga api dan abu; siangkat lombang,
sejenis jangkerik; mate mangangkat, (tentang perempuan) meninggal waktu melahirkan;
tondi perempuan itu pergi dan meninggalkan anak yang baru lahir itu. Menurut pendapat
orang Batak pada zaman dahulu peristiwa ini dianggap jahat, karena tondi perempuan itu
tidak bersedia melindungi anaknya itu. Karena itu penguburan perempuan itu tidak
dilakukan dengan hormat. Langsung dikuburkan pada tanah di bawah rumah;
marniangkat ni hoda, sejauh kuda lompat: aturan perang kuno: kalau kedua belah pihak
yang berperang masih famili satu sama lain, mereka tidak boleh memenggal kepala lawan
mereka itu dan tidak boleh saling memakan, juga: tidak boleh kampung yang dirampas
itu ditahan sebagai miliknya sesudah berdamai. Sebaliknya itu dapat dilakukan kalau
mereka tidak berfamili.
Angkil, suara angkil, suara nyanyi; mangangkilhon, = mangoinghon, berceritera
sambil menyanyi.
Angkin, nanti, menjelang malam; angkining (an), = angkin;nangkin, nangkining,
nangkiningan, tadi, sebelum ini, ba-rusan, baru saja.
Angkip, mangkipangkip, sesak napas, merana hampir mati, tersengal-sengal, (mengenai
o-rang yang mau mati).
Angkis, mangangkis, menyayat sedikit-sedikit, mengerat sedikit dari sesuatu.
Angkon, = ingkon, (Angk).
Angkola, I. = angkora, sapaan santun untuk gadis-gadis, wanita muda, saudari.II. daerah
di Tapanuli Selatan yang mempunyai logatnya sendiri. Angkor, lih angkora.
Angkora, sapaan yang sopan terhadap anak-anak perempuan, hanya sebagai vocativus.
Angkup, teman, kawan, sekutu, rekan, peserta; angkup ni, serta, selain, daripada itu;
udan angkup ni ambolas, hujan serta hujan es (harf hujan rekan hujan es); angkup ni i,
selain dari itu, kemudian dari itu, lagi pula; ibana angkuphu manghatai, dialah
kawanku berbicara; marangkup, berpasangan, ada penyerta; mangangkupi, menemani,
menyertai; ndang angkupan, yang lebih baik tidak dikawani, yang tak berguna dibantu;
jagar angkup, seseorang yang dapat diimbangi mengenai kekayaan dan kemuliaan
kehormatan; mangangkup seimbang, serupa; angkupangkup, di kedua belah, pada
kedua sisi.
Angkur, mangangkur, mengangkat kaki muka ke atas, melompat.
Angkutangkut, sej penyengat.
Angla, lih ahobar.
Angon, sepoi-sepoi; tarangonangon, mengembus dengan perlahan-lahan.
Angor, mangangor, memanaskan, juga: mempengaruhi; diangor api, dipanaskan oleh
api, dihangati; masiangoran, saling menghangatkan, saling mempengaruhi, saling
menolong.
Angsa, = hangso, angsa.
Angur,harum. Angus, pilek; anguson, terkena pilek.
Ani, manganihon, meregangkan benang; mangani, meregangkan benang sebagai
persiapan untuk menenun; anian, alat peregang benang.
Anian, I. tandingan, bandingan; na so ada anian (na): tak ada bandingannya, tidak ada
terbanding. II. alat peregang benang, lih ani.
Aning, I. manganing, menunggu (Angk). II. kata untuk meng-hantar pertanyaan:
gerangan, bukan? III. aninganingan, kabar angin, desas-desus.
Anit, merdu (tentang suara), pianissimo.
Anjak, hal melompat, melonjak; manganjak, (= enjak), melonjak-lonjak, menari;
maranjak, melonjak-lonjak, berlari (tentang kuda); juga: rajin bekerja mendapatkan
uang; manganjahi hangoluan, menjajaki kehidupan, mencari nafkah, mencari
keuntungan secara rajin.
Anjal, = hanjal, tidak beruntung, tidak berhasil, gagal (msl dalam dagang).
Anjat, sej burung.
Anje, = enjak.
Anjing, anjing.
Anjo, simanjoanjo, sangat mis-kin sampai meminta-minta kare-na kelemahan tubuh.
Anju, manganju, berlaku sabar, bersabar hati, toleran, berlapang hati; sianjuon do hami,
bersabarlah atas kami; manganjuanju, selalu bersikap sabar dan toleran; roha na
mangaju, sikap bersabar hati, sikap berhati lapang; masianjuanjuan, saling toleran dan
memaafkan, sabar satu sama lain.
Annon, juga: annon pe, nanti, nanti saja, nannon, tadi, barusan.
Ansa, I. ansaansaan, teka-teki; lih hansa. II. ansa saoak, sej tanaman kecil yang bisa
dimakan sebagai sayur.
Anse, I. Aceh; halak anse, orang Aceh. II. anseanse, sej tumbuhan.
Ansi, mangansi, menipu, berpura-pura, bersikap munafik; pangansi, penipu, orang
munafik; ansiansi, pangansion, penipuan, kemunafikan; marpangansi, bersifat purapura, munafik, tidak jujur, cenderung untuk menipu; roha na marpangansi, sikap
munafik, suka menokoh, berpura-pura.
Ansiat, ansiat ni, seperti, sebagai; (= songon).
Ansim, asin mengenai cita rasa; amsim lahi, (tentang makanan) pas, rasanya sedang,
tidak terlalu asin dan juga tidak terlalu hambar.
Ansimansim, I. sej tumbuhan yang sering dipakai untuk makanan ikan agar lebih enak.
II. moncong kerbau.
Ansimun, timun, mentimun, godanggodang ansimun, cepat tum-buh seperti mentimun
mengenai anak-anak; siansimun, sej eme; andor ansimun, harta yang dengan sendirinya
bertambah msl ternak; (uang yang dibungakan disebut andor ni jelok).
Ansisibang, sej kala yang tidak berbisa (kaki seribu), pandai memanjat tetapi tidak berani
menurun dan dia tangis sebagai anak kecil; Songon ansisibang, seperti ansisibang
dikatakan mengenai anak yang bisa memanjat pohon tetapi tidak berani turun.
Ansising, sej tolong.
Anso, I. mansoanso, berkeliaran, luntang lantung, mengembara kesana kemari,
menganggur; anso, = asa, (Angk).
Ansok, keringat ketiak; ansok ni hata, sentilan, gangguan pembicaraan, interrupsi yang
mengganggu pembicaraan sehingga tidak pernah dapat diselesaikan.
Ansolotan,keselipan daging antara gigi; lih solot.
Ansosohot, ansosohotan, bersedu.
Ansosoit, sej tanaman yang buahnya bulat dan jadi alat mainan anak-anak.
Aol, maolaol, bergoyang kian ke mari tetapi satu sisi terikat msl satu balok yang diikat
sebelah; lih meoleol.
Aor, maor, tidak tenang, bergerak kian ke mari; maoraor, berkeliaran, selalu berpaling
(tentang orang sakit); tidak tenang, ngelitis; juga tentang roh: labil, tidak tetap; lalap
maor ho, ngelitis saja kau; sebentar-sebentar memulai dengan sesuatu tetapi tidak bisa
menyelesaikannya; mangaor eme, mengacau, menggerayangi padi yang sedang dijemur
lih haor, dan paor.
Aos,maos, aus, habis dipakai msl mata uang logam tidak nampak lagi gambarannya; juga
dikatakan tentang peralatan, yang sering dan lama dipakai; hata maos, kata-kata klise.
Aot, maotaot, bertualang, mengembara kemana mana, berkeliling-keliling; paraotaotan,
hal pertualangan; mangaothon tangan, meraihkan tangan, meraba-raba.
Apa = ama dan damang.
Apala, partikel, nafi yang diperkuat. I. apala (ditempatkan pada awal kalimat) samasekali
tidak: seolah-olah; apala donganku ibana: seolah-olah ia temanku, yaitu samasekali
tidak demikian; apala huboto, seolah-olah saya tahu, sama sekali saya tidak tahu. II.
apala (partikel pengeras) sungguh-sungguh, justru; apala ho do mandok i, justru kaulah
yang mengatakan itu; ruma apala na bolon, rumah yang luar biasa besarnya; apala na
uli, cantik sekali; habahaba siapala utus, topan sangat dahsyat.
Apas, mangapasi, menganggap remeh, melecehkan, merendahkan; lih epes.
Ape, daun-daun yang tergantung layu pada batangnya; marapean, layu bergantungan
pada jumlah besar.
Api, api; hau api, apiapi korek api; api naroko, api neraka; marapi, berapi; dolok na
marapi, gunung berapi; kopal api, kapal motor; hureta api, kereta api; parapian,
tempatmasak di dapur; na di api, wanita baru bersalin harus dekat api untuk berpeluh;
huduk api, memunggungi api, yaitu baru melahirkan anak; tulong api, ular api, yang
kepalanya dan ekornya merah warnanya; na so marapidiut, tak padam-padam marah,
benci atau beraninya; dipangan api, terbakar, dimakan api; pagalak api, menyalakan
api; api na so haintopan, api yang tak terpadamkan; apiapi, sej pohon yang kayunya
merah dan dapat dipakai untuk menjadi papan.
Apian, mangapian (di) menginginkan hal seperti orang lain tanpa cemburu; lih hapian.
Apil, mangapil, menghafal, be-lajar; pangapilon, upaya meng-hafal; bilut pangapilon,
ruang belajar.
Apir, mapirapir, tertinggal sendirian.
Apiung, sej tembakau.
Ardom, sej penyakit kulit amat gatal, juga demikian disebut orang yang selalu
menyusahkan orang yang ditemuinya.
Arga, harga, nilai, mahal, berharga; sadia argana? berapa harganya? arga huting, harga
mati yang tak usah ditawar-tawar; lam tu argana, makin mahal; arga hata, bicara itu
mahal, konsekwen, konsisten; mangarga, menawar, menaksir harga; mangargai,
menawar harga; paargahon, meninggikan harga; argana i, betapa mahal; marnaarga,
berbeda mengenai harga; arganan, lebih mahal, lebih baik (sebenarnya argaan) raganan
lih kata ini; arga, kira-kira, sekitar (tentang angka dan nilai barang); arga dua, pal
daona, sekitar dua kilometer jauhnya; arga dua dua puluh lima taon umurna, umurnya
kira-kira (sekitar) dua puluh lima tahun.
Arhar, I. mangarhar, mencari musuh dalam semak-semak. II. pangarhari, ilmu tenung
yang mempergunakan telur rebus, penenung lewat telur masak.
Ari, hari, keadaan cuaca, waktu pada hari, waktu pada tahun; arian, pada siang hari;
narian, tadi siang; ariari, setiap hari; sadarion, (dari sada ari on) hari ini; nantoari,
kemarin; nantoari sada, kemarin dulu; ginjang ari, hari penuh; tingkos ari,matas ari,
tengah hari; guling ari, petang; botari, bodari, sore, malam; saonari (dari sada ari on),
sekarang, saat ini; hos ni ari, pada tengah hari; siapari, sehari-hari; hangoluon siap ari,
nafkah sehari-hari, kehidupan sehari-hari, nafkah setiap hari; harus diingat bahwa satu
hari penuh mulai jam 06.00 pagi sampai dengan jam 18.00 sore, tidak dihitung hari tetapi
malam; torang ni arina i, keesok harinya; ari raya, hari raya; parsadarian, yang
memakan waktu satu hari msl dalan parsadarian, perjalanan sehari; patoluarihon, pada
hari ketiga; manipat ari, sehari penuh, sepanjang hari; marholangholang sadari,
berselang-selang satu hari; arian dohot borngin, siang dan malam; sadarina i, seharian
itu; manjujur ari, meniti, memilih hari; ari logo, musim kering; ari rondo,ari udan,
musim hujan; ari ngali, hari dingin; las ari, hari panas; las ni ari, panasnya hari;
didadang ari, dipanasi matahari; na ro ari, mau datang guruh; tiur ari, dinihari; mata ni
ari, matahari; siulubalang ari, terang harinya; P.B.: masiboan pordana tu langgu ni
sasabi, masiboan rohana tu siulubalang ari, biarlah setiap orang sesuai dengan
perilakunya, setiap orang adalah lain; ido pangalahona di siulubalang ari, itulah
takdirmu di dunia ini; mata ni ari ni pat (tot), mata kaki; ariari ni jolma, usia, umur
manusia; sori ni ari, penderitaan, nasib malang; ndang sadihari (dari: ndang sadia ari),
tak sempat; sadihari (dari sadia ari), kapan ? mangan ari na pitu : terkena hari ketujuh,
yakni satu dari tiap tujuh hari, adalah hari buruk, hendaknya jangan dimulai hal penting
hari itu; napinangan ni ari, termakan hari, naas, sial; bona ni ari, marga yang dari
dulukala merupakan asal bagi nenek perempuan kita, pantas dihormati; boru sadari,
cacian: perempuan murahan, gadis yang gampang diperoleh; pangariarion, merasa sakit
kalau kencing; mangarihon, menginginkan orang lain susah; dua anak na huarihon di
hasiangan on, saya dikaruniai dua orang anak; holan sinamothi na huharihon, hanya
hartakulah yang kupakai; ariari ni tondi, silih roh, korban kepada roh sendiri (ariari,
nasib); marsiariari ni tondina be, mereka mohon penyelamatan roh masing-masing.
Arsik, marsik, kering, kehabisan air, (tentang sungai, anak sungai); mangarsik,
mengeringkan; siarsik ngarngar, sej racun yang bekerjanya lambat dan mengakibatkan
penyakit yang sulit disembuhkan.
Arta, harta benda, milik; mararta, mempunyai harta; na arta, mahal, penuh nilai,
berharga = arga.
Arti, arti ni mata ni ari, sinar matahari; arti ni bagas, cahaya matahari yang masuk
melalui lobang dinding rumah ke dalam kamar. II. mangarti, memahami, mengerti.
Artia, hari pertama pada penanggalan.
Aru, sej pohon yang sangat rindang.
Aruaru, kerongkongan (jambar peniup serunai)
Aruk, mangaruk, menancap; mangarukhon, menancapkan, meng-hujamkan.
Arum, siarum sej sayur sama rupanya dengan bayam; maraek ni siarum, terus-menerus
berair (tentang luka).
Arumas, sabut dalam daging dan di buah-buahan; juga: di dalam kayu, serpih kayu.
Arun, demam, malaria; marun, arunon, mendapat demam; arun hatoban, demam yang
kumat pada malam hari saja.
Arung, alang-alang.
Arur, ende arur, sej nyanyian percintaan, puisi yang bersifat jawab-menjawab antara
pemuda-pemudi; arur ni roha, dugaan, apa yang diduga; mangarur, menduga, menaruh
pengertian pada seseorang.
Arus, I. mangarus, memperbanyak air susu dengan diet pada seorang wanita. II.
mangarus rupa, menerka, mencoba menanda siapa orang ini.
Arut, I. mangarut, mencuri, mencopet, membongkar. II. mangarut, mengurut, memijat
(Angk). III. partalitali haen niarutna, orang yang terang-terangan membawa barang
curian di atas kepalanya; pencuri terang-terangan.
Asa, I. maka, jadi, baru (membuat kesimpulan dan menyimpulkan); di si pe asa, di
situlah baru; dung pe asa, baru sesudah itu msl dung pe ro ho, asa alusanku ho, baru
sesudah kau datang, kujawab; ndang pola leleng asa mardenggan nasida, tak berapa
lama, maka mereka berdamai; asa i do hape alana, maka rupanya itulah sebabnya. II.
agar, supaya, sehingga (menunjuk niat); asa unang, supaya jangan; asa anggiat, agar
supaya; asa tung, agar kiranya, supaya mungkin. III. dari pada (dalam perban-dingan).
IV. mangasahon,di-pangasahon, menganggarkan, mengharapkan akan, percaya;
Asom, asam; masom, masam; mangasomi, memberi asam; na niasoman, yang diasami;
asomasom, asam (wajah) melihat marah; songon na mida asom, bergembira, bersuka
hati (karena keluar air liur dari mulutnya); songon na pinoroan asom, bersusah hati,
bersedih (seperti terhadap siapa asam diperas).
Asta, I. panjangnya lengan bawah, hasta, satu elo; mangastaasta, mengukur dengan elo;
kemudian: menghina, merendahkan orang lain. II. asta, menyatakan keheranan: astaga!
Astu, mangastui, = mangantusi; astuan, makna, arti; marastuan, mempunyai arti
(yang da-lam).
Asu, anjing, asu (kasar, sering kata mencaci); anak ni asu, boru ni asu, anak jahanam
(sebagai vokatif); paasuasu, maki-makian dengan kata asu.
Asung, mangasungi, mangasunghon, menuduh, mencaci, memfitnah; pangasungi,
pengumpat, pencaci, pemfitnah, orang yang suka bergunjing.
Asup, mangasupi, mengancam, menyindir, mengumpat, mengutuk; asupasup, ancaman
dengan kata-kata.
Ata, mangata, makan daging mentah, yang hanya dipanggang sebentar (dari tata).
Atal, maratalatal marutulutul = manggalang.
Atap, bagian bawah periuk.
Atas, = ginjang; di atas, di atas; di atas ni, di atas dari; tu atas, ke atas; tu atas ni, ke
atas dari; matas ari, tengah hari (harf matahari berada di atas); di atas ni ari Minggu,
lewat hari minggu; si Atasbarita, gunung di Silindung; mangatasi, mengatasi, melebihi;
mardiatasditoru, lengkap atas bawah (pakaian), punya harta dirumah, punya ternak di
kandang (bawah rumah), yakni kaya.
Ate, ditambahkan pada pertanyaan: bukan? atehe = ate; juga: dikatakan tale = atehe ale;
ate, juga: dipakai dalam jawaban dan berarti: anda lihat, itulah dia.
Ateate, hati, dalam psychologi Batak pusat penginderaan dan perasaan; karena itu sering
sinonim dengan roha; parateatean, uluhati; mohop ateate, marah, panas hati; lambok
ateate, senang, lemah lembut; hansit ateate, sakit hati, bersedih hati; metmet pe ateate
ni rongit, ummetmet dope ateatengku, kecil hatinya nyamuk, lebih kecil lagi hatiku,
murung sekali; mauliate, terimah kasih, merasa enak; mauliate rohangku, terimakasih;
hamauliateon, rasa, ucapan terimakasih; parateate, pemarah, penaik darah, mudah
tersinggung; atena, (=rohana),terserah dia; marateatehon, memperhatikan, menyimak;
mangate, berani; simarateate, nama sej tumbuhan yang daunnya berbentuk hati.
Atehe, lih ate.
Atek, = atik.
Atena, lih. ateate.
Atik, mana tahu, mungkin, barangkali, entah, kalau-kalau, (juga: atek, aik, aek); atik
boha, siapa tahu, barangkali; atik tung sura, kalau-kalau, boleh jadi; atik sering
dihubungkan dengan kata tung (mungkin); atik tung mate ahu, kalau-kalau aku mati;
atik pe, walaupun, sekalipun.
Atim, mangatim, meminjam, mendapat, beroleh, menikmati; mangatim di sangap ni
raja do na sinuruna, utusan (wakil raja) mendapat kehormatan karena wibawa raja yang
menyuruh dia, menikmati wibawa raja; pangatiman, seseorang yang menguntungkan
orang lain karena mendapat dukungan dari dia.
Atup, I. mangatup, berani menghadapi seseorang; paatupatup, seimbang (kekuasaan
dan kekuatan msl dua kerajaan). II. mangatupi, menyiapkan, mengatuk sekapur sirih,
meramu sirih; sangatup, sebanyak dapat dimasukkan ke dalam mulut, sekapur sirih.
Atur, atur, teratur; mangatur, mengatur; mangaturhon, memerintahkan, mengaturkan;
maratur, teratur, rapi; paratur, keteraturan; aturan, aturan.
Au, = ahu; mangauhon, mengambil, merampas.
Auang, (= marauang), meraung mengenai anjing.
Auga, kuk kerbau; saauga, sepasang kuk; P.B.: ndang tarulahon sada halak dua auga
dibagasan sansogot, tak mungkin satu orang menangani dua kuk kerbau dalam satu pagi,
tidak bisa diharapkan dari orang mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin.
Aum, suap (Angk); sangaum, sesuap.
Aun, mangaun, mengayun; parsiaunan, ayunan, jingkatan.
Aung, maungaung, memanggil-manggil.
Aup, maup, hanyut terbawa oleh aliran air; mate maup, mati hanyut, mati tenggelam;
mangaupi, membuang ke dalam air; menghanyutkan; aupaup, sampah, kotoran yang
terbawa oleh aliran air; aupaup ni Toba, cacian, sampah Toba, yang tidak bisa lagi
dipakai disana.
Aur, maraur, dalam keadaan memanjang.
Aus, mangaus, piutang orang lain tentang mana diketahui, diam-diam diambil dengan
keras; menipu, menyamun.
Aut, sekiranya, seandainya, andaikata, dalam kalimat bersyarat tetapi tidak dipenuhi; aut
na tarbahen au, andaikata aku bisa (tetapi saya tidak bisa); juga dalam kalimat harapan:
aut ahu ma nian raja, andaikata aku raja; aut ni, = aut; aut unang, seandainya tidak.
Ayat, ayat.
Ba, I. kata seru menyatakan keheranan. II. sebagai kata penghubung: dan, seraya, ya;
partikel di tengah kalimat: ia olo ho, ba denggan, kalau kau mau, ya baiklah; sering
digabung dengan kata, da, baba, dong, nah.
Baba, mulut (kasar), moncong, lobang; sering dalam kata-kata cacian; baba pintu,
tempat masuk dan keluar pintu; baba ni liang, mulut gua; baba ni mual, asal sumber air;
sangkababa, sesuap, sepatah kata; marbaba, bermulut; rantei babam, sip babam, tutup
mulutmu, diam kau; pababababa, memaki dengan kata baba; mambabai, mulai
mengajar sesuatu; menggurui; anak sibabaan, pelayan yang selalu harus diberi petunjuk
dulu, baru bisa berbuat; matubaba, membeli beras sebagai persediaan; pambaba, lidi
enau, yang dipakai alat perajut benang tenunan.
Babandir, sibabandir, sej kumbang yang dalam bahaya berpura-pura mati; sej tanaman
paku.
Babap, marbabap, runtuh, roboh.
Babi, babi; sibabi na bolon, racun yang membuat perut kembung; babi di eme,
dikatakan mengenai orang yang berzinah yang tertangkap basah suaminya yang
sebenarnya berhak membunuhnya di tempat itu bagaikan seekor babi yang terdapat di
ladang; boru sibabi jalang, pelacur, lonte; babion dibahen butongna, tidur, bermalasmalas, kekenyangan seperti seekor babi; babibabi, sej lawa-lawa.
Babiat, harimau, macan; babiat sibolang, harimau berloreng; babiat balemun, harimau
besar dan sangat ganas; parbabiatan, sarang, tempat harimau; mangido gogo tu gajah,
mangido tongam tu babiat, mencari kekuatan pada orang yang kuat, kemuliaan pada
raja.
Babo, marbabo, sibuk dengan kegiatan menyiangi di ladang, merumput di sawah pada
waktu padi masih pendek; mambaboi, menyiangi, merumputi; baboan, musim
menyiangi di sawah; di hamamasa ni baboan, di waktu menyiangi (di Silindung pada
bulan Desember dan Januari), menyiangi dulu umumnya tugas kaum perempuan;
parbaboan, ladang dimana orang menyiangi; ndang hababoan rohana, ia tidak dapat
diperbaiki, sulit dibina, payah berubah sikap; parsoro ni ari na so hababoan, seorang
penderita yang tidak lagi dapat dihiburi.
Babolhas, sej pohon perdu yang daunnya dipergunakan untuk penangkal (sipatolhas
begu) sebagai persembahan makanan; bdk bolhas.
marbagasan, disebelah dalam mempunyai pola lain daripada yang di luar (tentang
pakaian); pande bagas, tukang kayu. II. mendalam, dalam, juga dalam arti kiasan;
pabagas, mendalamkan; P.B: patimbo hadabuan, pabagas halonongan, tinggikanlah
tempat kejatuhanmu, dalamkanlah tempat tengge-lammu, keberadaan yang
disombongkan menjadi tulah atau walat kejatuhan seseorang; bagas rohana, dia arif,
bijak; bagas lapatanna, mendalam artinya. Bage, I.= gabe. II. marbagebage, berbagaibagai, bermacam-macam mengenai sifat; mar-bagebage sitaonon ni jolma, penderitaan
orang adalah beraneka ragam.
Bagi, bagi, bagian; sambagi, sebagian; mambagi, membagi; mamagi dua, membagi
dua; marbagi, berbagi; bagian, bagian; sambagian, sebagian, satu bagian; dipambagi,
dibagi-bagikan; parbagi, penyebut pecahan; bagibagian, jatah; parbagian, pembagian;
siak bagina, bagiannya: kemalangan, malang, melarat; marsiak bagi, malang, miskin;
manolsoli bagina, menyesal, menyesali nasibnya; mardua di tangan, marbagi di roha,
membagi secara jujur, sebab berhubungan baik satu sama lain, seimbang, adil, bersikap
sosial.
Bagiaha, = manang aha (Angk).
Baginda, baginda, gelar raja (di Angkola biasa dipakai, di Toba tidak).
Bagot, pohon aren, enau; bagot ni posoposo, buah dada atau tetek ibu, payudara wanita
(halus); mata ni bagot, mayang enau bakal sumber tuak; P.B.: bagot ni tonggi, bagot
sibalbalon, paet na jolo i, ba tu tonggina ma tu joloan on, pohon enau yang manis,
bakal penyadapan tuak, bersakit-sakit dulu, bertambah manis kemudian; P.B.: tinaba
bagot rap dohot pangkona, didok pe hatami, sai adong do bahenonku alona,
ditebang enau bersama batangnya, apapun anda katakan, ada padaku jawabnya, keras
kepala, bandel; bagot ni horbo, susu kerbau; bagot ni ruma, ornamen alas dinding ruma
Batak berupa empat buah payudara wanita perlambang kesejahteraan dan pengayoman.
Bagudung, tikus; anak ni bagudung, anak tikus, cacian, nama bagi pelanggar sumpah,
atau yang bersumpah palsu.
Bagulan, = bolon.
Bagur, sibagur, katak yang besar.
Bagure, sej pohon kayu; sibagure tano, perdu yang keras kayunya, daunnya sering
dibuat jadi sapu halaman.
Bagus, bagus, elok.
Baha, (diwarisi?) sifat, watak, perangai; i nama bahangku, itulah sifat saya; bahana do
i, sifatnya demikian, kepribadiannya demikian.
Bahal, gerbang kampung; bahal batu, sebuah nama desa antara Silindung dan Toba;
jomba bahal, upeti penduduk buat pemenang perang agar desa mereka tidak akan
dihancurkan.
Bahalbahal, bahalbahalon, luka karena sering digosok, msl: hidung diwaktu flu.
Bahat, banyak (Angk).
Bahe, batu-batu kecil yang dipakai anak-anak untuk bermain-main; parsibahean, tempat
anak-anak bermain; sibahe, batu.
Bahen, mambahen, membuat, membikin, memperlakukan; bahen, untuk; bahen aha ?
untuk apa? dialap bosi do bahen rabi, ia mengambil besi buat parang; pambahen,
pembuat; pambahenan, perbuatan; bahenbahenan, ramuan, ulah, pekerjaan msl:
ajiajian; bahen, baik, beres (yang dikerjakan), buatlah; dipambahen, dibuat bermacammacam; aha bahenonku, aku mau bikin apa? beha bahenon, apa boleh buat? tarbahen,
bisa, mungkin; ndang tarbahen, tak bisa, tak mungkin; ala ni aha umbahen? apa
sebabnya maka? karena apa hingga? dia alana umbahen mate ibana, apa sebabnya dia
meninggal? umbahen na mulak ahu, on do, sebabnya maka saya pulang, inilah; dia
umbahen manjua ho? kenapa maka kau menapik? dibahen, dibuat, dikarenakan,
disebabkan; talu ibana dibahen otona, kalah dia karena bodohnya; dibahen hatam
umbahen mago hami, karena omonganmu kami hancur; bahenon ni, = dibahen, tetapi
dibahen menunjukkan suatu peristiwa yang sudah terjadi dan bahenon ni menunjukkan
sebab, yang akibatnya masih dinanti; msl: sega ma hauma binahen ni ari logo, sawah
akan musnah karena kemarau; dibahen i, disebabkan itu, oleh sebab itu, karena; dibahen
i ma, itulah sebabnya, maka itu; dibahen i do, umbahen, oleh karena itulah, dari sebab
itulah; bahenon ni aha? oleh apa, dibuat apa? disebabkan apa?; bahenonmu, akan kau
buat, olehmu; bahenonta, oleh kita, akan kita perbuat, d.l.l.; sibahen na jahat, sibahen
na so uhum, pelaku jahat, pelanggar hukum; sibahen na malum, yang membuat
sembuh, obat; sibahen na horas, apa yang membuat kuat; juga: yang membuat mabuk;
sibahen dame, pembawa damai, pendamai. Bahir, terpisah letaknya, tengah, tepi;
sambahir, setengah; bahir, pada satu sisi; bahir rohana, kelakuannya tidak seperti biasa
msl pada kesedihan; marbahir, pergi kesisi lain, mengasingkan diri; anak bahir, ada
ketidakberesannya, cacat, timpang.
Baho, I. marbaho, mengambil kapur barus. II. baho, sej pohon kayu.
Bahon, mamahoni, membalas, membayar; mamahoni utang, melunasi hutang dengan
bekerja rendah pada yang berpiutang; manjalo pamahoni, menerima kerja untuk
mengganti hutang si pekerja.
Bahota, tondi sibahota, lih tondi.
Bahudung, marbahudung, menarik diri ke hutan dan tinggal sendirian melawan musuh,
bila ia mati dalam perlawanan itu orang tidak akan memperdulikannya dan tidak
diadakan pembalasan; parbahudungan, tempat dalam hutan dimana orang seperti itu
berdiam.
Bahue, sibahue, sej burung hutan.
Bahul, bakul besar dari jerami untuk menyimpan beras atau padi; raja marbahulbahul
na bolon, sikap raja, murah hati, pendengar yang baik, penuh timbang rasa dan berbudi
luhur; bahulbahulhon ma i tu roham, camkanlah dalam hatimu, perhatikanlah itu.
Bahung, sej pohon kecil.
Bahut, I. ikan lele (kecil dan enak). II. bahutbahuton, menderita penyakit kelenjar yang
bengkak, penyakit beguk, diobati dengan sibahut; sibahuton hata dibahen ho,
terganggu pembicaraan gara-gara kau.
Baion, sej pandan yang dipakai untuk menganyam tikar dan bakul.
Bait, baik, cocok.
Baja, sej pohon yang getahnya menjadi bahan penghitam gigi; marbaja, memakai baja;
mamajamajahon, mengoleskan (seperti baja) msl: gambiri pada luka; bajahon tu
roham, camkanlah itu dalam hatimu; lan bajabaja ni rohana, dia adalah penuh dengan
akal muslihat; suhut situtung baja, orang yang memulai bertengkar dan menjadi pokok
pertengkaran itu; sibaja ihur, orang yang kalah dalam persengketaan, bila dua orang
berselisih, maka orang yang kalah itu disebut harus melapukan baja dalam pantatnya.
Bajak, = Batak; sibajak parbinotoan, pengumpul ilmu yang rajin, seseorang yang
karena kerajinannya cepat dapat memperoleh banyak pengetahuan.
Bajan, bagan, rancangan; juga goresan, bekas pola asli yang masih dapat camping;
runtuhan kampung.
Bajang, anak bajang, anak yang lahir cacad, anak keguguran; juga sebagai kata cacian;
aek bajang, air tuban-tuban.
Bajar, masih remaja, muda mengenai manusia dan binatang.
Bajaure, sej tumbuh-tumbuhan yang menyerupai simaremeeme, yang ditaruh dalam
bubu sebagai pemikat bagi ikan.
Baji, bajibaji, baji (untuk memelah kayu); mamaji, membaji; sibaji hau tindang, sibola
aek sasunge, yang membaji pohon tidak rebah dan yang membagi air sungai, yaitu orang
yang mengadakan pecah belah antara orang-orang yang bersatu, pemecah belah.
Bajik, pertanda baik (dipakai dalam pustaha).
Balingbing, belimbing; balingbing hau, sej pohon tamarinde; balingbing andor, sej
kacang tanah.
Balingkas, mamalingkas, memeriksa semua dengan tangan, mengacau-balaukan.
Balingkuhu, tungku dari kayu sebagai pengganti batu.
Balingsu, tarbalingsu (dari baling?), terkilir, keseleo, terpelecok (tentang tangan dan
kaki)
Balintang, kayu pengikat pagar yang dipasang melintang.
Balisa, gelisah, tidak tenang; balisaon mata, mata tidak mau tidur.
Baliung, beliung; habahaba sipoting baliung, pusaran angin (dari baling).
Ballong, lambat, perlahan sewaktu berjalan dan dalam perbuatan.
Balo, balo roha, senang; pabalo roha, (= paombun) menyenangkan orang, membuat
hati senang dengan mendengarkan orang; dipabalo, memberi reaksi atas obat yang
dimakan.
Balobas, tongkat berbentuk belebas yang dipakai sewaktu bertenun, belebas; balobas ni
hata atau ulaon), pokok utama.
Balobat, sej ulos.
Balobung, dalan balobung, jalan besar dan lempang (mungkin ada hubungan dengan
lobung, lempang, terbuka, dimana musuh tidak ditakuti).
Balok, parit yang menandakan batas, batas, watas; marbalokhon, berwataskan;
parbalohan, perbatasan; hotang pamalok, seutas rotan dengan mana orang menarik
garis lurus di ladang untuk membuat parit-parit kecil antara batang-batang padi; hombar
balok, tetangga terdekat, yang berbatasan langsung; paorot balok, menggeser patok
batas; balokbalok, uang atau cincin dari pasien kepada datu agar penyakit itu tidak
menular pada dukun; hau balok, pembidangan dari balok-balok besar di atas mana
rumah dibangun (Angk)
Balom, getah pohon meang.
Balontung, bunga api yang berpui-pui di atas api.
Balope, daun pisang yang dipakai sebagai pembungkus sigaret.
Balos, mamalos, mamaloshon (tu), membalas, membalaskan; marbalos, berbalas,
mendapat balasan; mamalos surat, membalas surat; pamalosan, pembalasan; balos ni,
balasan, akibat dari (baik hal yang baik maupun hal yang jahat); uhum na roa balos ni
uhum na denggan, budi dibalas jahil.
Balsak, marbalsakbalsak, memercik mengenai darah.
Baltang, ulat-ulat lalat yang terdapat di luka-luka.
Baltuk, na baltuhan, besar (hanya di Toba). Balu, I. mabalu, dalam keadaan janda,
duda; na mabalu, janda, duda; manghabaluhon, balu dari mendiang si....; na
hinabaluhon ni si B, janda/duda mendiang si B; sai huhabaluhon ma ho, cacian di
antara suami-isteri; bagusan kau duluan mati. II. ronggur balu, petir dahsyat.
Baluam, sej pundi-pundi tempat uang.
Baluang, ikat pinggang dengan kantongan uang diselipkan.
Baluangja, rantai kecil pengikat tangan.
Balun, mamalun, gulung, menggulung (tikar); balunan ni abit, = balunan, simpul yang
mengikat pakaian, dalam simpul ini disimpan segala sesuatu; paramak so balunon,
seorang yang kaya yang sering kali menerima tamu sehingga tikar untuk tamu tidak
pernah digulung.
Balungbalung, penyakit pada perkencingan anak-anak; balungbalungon, menderita
penyakit balungbalung.
Balungun, begu sibalungun, hantu, penyakit yang berasal dari si Balungun.
Balut, mamalut, memalut, membungkus; mamaluti, membaluti, membungkusi;
mamaluthon, membalutkan; balutan, balutan, bebat; tali balut, tali balut, untuk
membungkus.
Bana, montan bana, = marhangoluan, lih ontan.
Banda, parbandaan, kuburan; mamandahon, mengebumikan, mengubur.
Bandar, pondok tempat bermalam, sering dipakai sebagai nama kampung; Bandar Pulo.
Bandat, lamban, berat, lambat.
Bandaulu, nama semacam tumbuh-tumbuhan yang harum baunya dan menyerupai
banebane.
Bandera, bendera, panji-panji.
Banding, I. agak berjauhan se-dikit, tidak ramah lagi terhadap orang. II. terpisah;
pabanding, menyampingkan.
Bandol, (tentang makanan) ke-ras, alot, kenyal; = bendel.
Bane, I. siala bane, pemberian (jatah) yang teman-teman sekampung menerima kalau
seorang gadis dari kampung itu dinikahkan atau kalau sawah atau ladang dijual. II.
banebane, tumbuhan yang berdaun wangi.
Baneara, tumbuhan yang kalau diaduk dengan arang, menjadi bahan pewarna kain
(ulos).
Banga, lebar, terbuka lebar-lebar.
Bangal, kering tentang air susu wanita; tentang enau yang tidak menghasilkan tuak lagi.
Bangar, besar; lali bangar, elang besar; na bangarbangar, besar (tentang manusia dan
ternak).
Bangbang, lebar, luas, lapang, longgar.
Bange, tano bange, sej batuan putih dan asam (tanah liat) yang halus dan lunak yang
bisa dimakan karena dianggap enak sebagai sedapan.
Bangga, = banggal.
Banggal, besar, kuat; mabanggal, lebar mengenai dada dan muka, bertulang.
Banggang, = banggal.
Banggar, (juga banggal), besar, kuat.
Banggas, kuat, keras hati.
Banggik, sej biawak; rungkung banggik, sej pohon kayu.
Bangging, sambangging, sepotong, segumpal daging.
Banggor, sedikit serak, agak parau.
Banggua, sibanggua, = subang, dilarang.
Banggungbanggungan, sej ampang membawa daging.
Banggur, sedikit panas.
sudah sifatnya itu, tidak dapat diobah-obah, lazim demikian; juga: pangalahona do i,
lazim demikian, tidak dapat diobah-obah.
Bangkol, lamban bergerak, perlahan-lahan, sungkan, enggan, berat hati, tidak suka;
bangkol rohangku, enggan aku, berat hatiku, saya tidak suka (lawan: gigir).
Bangkos, berbau tak enak, berbau busuk (mengenai nafas).
Bangku, bangku; marbangkubangku, berbentuk bangku, berbangku-bangku.
Bangkudu, bengkudu, air akarnya menghasilkan getah warna merah untuk mewarnai
benang tenunan; P.B.: sinuan bangkudu, tigor dangkana, mardalan pangulu,
ditimbang hinatana, bengkudu ditanam, dahannya lurus, kalau pemimpin berjalan,
semuanya yang dikatakannya ia mempertimbangkannya. Bangkurak, = tangkurak,
tengkorak.
Bangkurung, sej jangkrik hitam.
Bango, dewasa, bersifat kelaki-lakian.
Bangsi, sej kampak, beliung.
Bangso, bangsa, kaum.
Bangun, I. = domu, bangunan ni roha, kesayangan teman karib kepada siapa segalagalanya dapat dikatakan (= hasudungan ni roha); sabangunan, sepasang, satu
perlengkapan; ogung sabangunan, seperangkat gendang; ulaula tonun sabangunan,
satu set alat tenun; ulaula ni tungkang sabangunan, seperangkat alat tukang;
mamangunmanguni, mengadopsi secara pesta seorang yatim-piatu dalam marga yang
asal usulnya tak jelas. II. bangunbangun, sej tumbuhan sayur; bangunbangun ni begu,
sej tumbuhan liar; bangunbangun na bara, sej tumbuhan liar.
Baning, kura-kura yang besar.
Banjar, I. deretan, baris; sambanjar, satu deretan, sebaris. II. = huta, kampung; P.B.: tais
pe banjar ginjang, mandapot do i raja huta, bagaimanapun panjangnya sebuah
kampung, terdapat juga pemimpinnya.
Banje, beres, tuntas, komplit; nunga banje, persoalan sudah beres; banjebanje ulaon,
tuntas pekerjaan, beres pelaksanaan tugas tanpa gangguan, tidak terbengkalai. Bansat,
lambat, lamban.
Bansir, terserpih; mamansir, menggoyahkan, mengeping, menyerpih; sambansir,
sekeping; bansir panailina, pandangannya marah, marah kelihatan.
Bansor, iba, kasihan, sedih tetapi tak dapat menolong, menaruh sangat belas kasihan.
Bantal, bantal.
Bante, mamante bodil, menyiapkan bedil untuk ditembakkan; parbantebantean,
sesuatu yang dipakai untuk membalas dendam; bantebante, sisa (uang modal) msl orang
menjual kulit kuda mati, uang kulit yang sedikit itu disebut bantebante.
Banto, jaring untuk menangkap burung.
Banua, negeri, jagad, daerah, benua, dunia wilayah; banuaginjang, kayangan, jagad
atas, benua atas tempat tinggal dewata; banua tonga on, jagad tengah, dunia ini, bumi
ini; banua toru, jagad bawah, benua bawah, tempat tinggal begu; banua banyak dipakai
dalam nama wilayah: Banua Rea, Banua Aji.
Bao, tingkat kekerabatan: isteri saudara laki-laki isteri seseorang; atau : suami saudara
perempuan suami seseorang; juga: menantu laki-laki; dalam adat Batak dilarang keras
menikahi bao, kalau menjadi janda; bao rohana, hatinya agak risih, mulai renggang
yang sebelumnya akrab; anak baobao, semua orang dari marga lain daripada marganya
sendiri, bisa mengawini puterinya, juga putera-putera seorang lelaki yang tinggal di
rumah mertuanya, bao, juga: sapaan untuk seorang laki-laki; baobao ni api, boaboa ni
api, lih boa.
Baoa, lelaki, seorang laki-laki, pria; baoa parhalang ulu, atau baoa parjuluon, pria
sebagai kepala rumahtangga; baoa parbalian, pria, karena dia bekerja di luar (sawah,
ladang); sangkar so baoa, perempuan yang berwatak laki-laki; baoa adi, lih. adi.
Baoang, bawang.
Baor, I. mabaor, hanyut, mengalir, terbawa oleh air; dibaori aek, dihanyutkan air. II.
baorbaor, per di dalam jam, pelantik di dalam bedil, picu perangkap, jerat; baor ni hail,
pelampung pancing, joran; pamaoran, sengkang.
Baot, baotbaoton, salah bicara, mencaci.
Bap, tiruan sesuatu yang rebah; marbabap, rebah.
Bara, I. kolong rumah, tempat tinggal ternak waktu malam, kandang; bara ni hoda,
kandang kuda; pabarahon, memasukkan ternak ke kandang; sijalo bara, nama kerabat
yang pada mengawinkan perempuan menerima bagian yang terbesar setelah parboru;
bagian ini adalah tau pabaraon, yaitu yang dapat dimasukkan ke kandang, jadi ternak,
oleh karena itu orang ini disebut juga pamarai, oleh sebab dia menerima mas kawin (=
yang membawa ke kandang) bagiannya disebut juga upa pamarai. II. na bara, cokelat
(tentang warna kuda dan pakaian); sibara mata, sej burung. III. barabaraon, pertanda
usia anak kecil: berumur satu sampai tiga bulan.
Baragas, babi hutan.
dengan menunggang kuda; habatahon, masalah batak, adat dan hukum suku Batak;
manghabatakhon, menterjemahkan dalam bahasa batak, membahasabatakkan; batahi,
tongkat penggiring ternak; arti kiasan juga: cemeti, cambuk.
Batang, batang kayu, dasar arus sungai, peti mayat; juga: pembantu bilangan; dua
batang, dua buah, dua biji; batang ni hau, pertengahan batang kayu; batang aek,
sungai; batang toru, nama sebuah sungai Batang Toru di Tapanuli Selatan, dimana aek
Sigeaon dan Situmandi, bergabung; pamatang, badan, tubuh, sosok (kata asal: batang).
Batangi, sabatangi, sawah sebesar satu teras; batangi niapus, sumpah, hapus seperti
pematang (lih. gana).
Batarbatar, rumah jaga dari mana orang mengamat-amati musuh juga: panggung bambu
di atas air danau tempat para nelayan duduk sewaktu membuang jalanya.
Batara, I. Batara Guru, salah satu dari tiga dewata Batak. Gelar lengkapnya, batara
guru paniangan, batara guru panungkunan, batara guru pandapotan,
panungkunan ni uhum, pandapotan ni patik di jolma manisia, dalam doa Batara
Guru serentak dipanggil bersama Soripada dan Mangalabulan (Malabulan) dan Mula
Jadi Na Bolon, yang empat ini adalah dewa yang tertinggi; yang tiga pertama hanya
disebut saja dewa yang tiga, ketiga dewa. II. bataraon, ganas, marah sekali; batara
inaina, seorang laki-laki yang bertengkar dengan para perempuan di kampung.
Batas, batas.
Batil, panci masak untuk candu.
Batin, batin, dalam batin, tersembunyi, rahasia.
Bating, cerdik, pandai mengenai datu.
Batis, keping, penggal, kerat, potong; sambatis, sepenggal, sekerat, sepotong (msl
sepotong kayu yang dipotong lu-rus); mamatis, memotong lurus.
Bato, bongkah tanah sebagaimana dipakai untuk mendirikan kubu (galogat); tano bato,
kubu dari tanah; partanobatoan, idem.
Batong, potongan badan yang kuat dan buntak.
Batoran, = aturan.
Batos, I= batas. II. mamatos, mulai, memulai.
Batu, batu, batu timbangan, biji buah; batu garaga, batu yang ditemukan pada daerah
dimana ada air belerang; batu bodil, batu api (hitam); batu rese (rase), batu kersik; batu
ping, batu keras agak licin; batu peo, granit; batu parbue, batu pasir, lapisan tanah yang
lama-lama mengeras; batu ranggisgis, batu apung; batu loting, batu api yang kemerah-
merahan; batu mamak, batu yang sangat keras, batu karang; batu sindor, batu yang
curam ke atas; P.B.: batu sindor na so hasigean, batu mamak na so hagairan, karang
yang curam yang tak didaki, batu karang yang tak bisa digaruk, artinya: tak terkalahkan;
batu arang, batu arang; batu ni manuk, telur ayam; batu harang, batu karang (sakit
ginjal); batu harangon, penyakit ginjal; batubatu, pelir, dakar; batu holing, batu kilat,
batu merah yang digosok buat pewarna ukiran batak; batu ni jala, batu pemberat jala;
sira batu, garam bungkal; batuan = batu ni dasing, batu timbangan; batuan ni uhum,
vonnis, keputusan pengadilan; batu ni sipanganon, uang yang diberikan serta makan
sewaktu mengunjungi sanak saudara; batu ni ruma, hamba yang semenjak nenek lakilakinya berada dalam rumah, satu ungkapan yang kasar; tano na batuon, tanah berbatubatu; mamatui, menimbang dengan batu; juga: meletakkan batu dibawah balok-balok
rumah sebagai alasan.
Batuk, batuk; batuhon, menderita batuk; batukbatuk, terbatuk-batuk terus-menerus;
mamatuk, memberi tanda kepada seseorang dengan jalan berbatuk.
Bau, I. bau, berbau busuk; sibau indahan, seorang yang sangat dibenci sehingga
makanannya berbau busuk; baubauan, segala sesuatu yang enak baunya; bau jobat,
musuh, yang sangat dibenci; juga: tembakau yang berbau busuk. II. mambau,
menganyam dengan kercut atau rotan.
Bauk, bulu pada tubuh, juga: janggut.
Baul, baulbaulon pamanganhu, saya salah kata.
Baunde, sibaunde, sej pohon kayu.
Baung, ikan baung yang menyerupai sibahut.
Baunge, ladang, seorang raja digelari nampuna tombak nampuna baunge.
Baus, sombong, congkak; bausbaus ni igungna, hal menarik hidung ke atas, congkak,
tinggi hati; mambaus igungna, menarik hidung ke atas.
Bauta, I. berakhir, telah selesai hingga tak perlu lagi disebut (dari bau utauta? = bau
busuk, jangan buka lagi). II. bauta ni huta, orang terkucil di satu kampung (dari bau
huta?).
Bawa, lih baoa.
Bayo, orang, bung, lelaki; bayo an, lelaki ini.
Be, I. distributif, setiap, masing-masing, tiap-tiap, ditempatkan di belakang predikat; laho
be ma nasida, masing-masing mereka pergi; dijalo nasida saotik be, mereka masingmasing menerima sedikit; masitopot hutana be, mereka pergi ke kampungnya masingmasing; masidok hatana be, tiap-tiap orang berbicara; asingasing be, tiap-tiap orang
berlainan. II. Dalam kalimat ingkar: lagi; ndang be, tidak lagi; unang be mulak tuson,
jangan pulang lagi kesini; unang be taringoti i, jangan singgung itu lagi.
Bea, = barang, manang, atau, hanya dipakai dalam pustaha.
Bean, bentu be yang diperpanjang.
Beang, pasung; tarbeang, terpasung; beangan, pasungan; mameanghon, memasung.
Beangbeang, tumbuhan air berbunga putih; beangbeang tur, sej tumbuhan yang
daunnya dipakai sebagai sayur.
Bearbear, dubur, anus mengenai manusia dan binatang.
Beasa = boasa, mengapa, kenapa?
Beasi, = beasa.
Beat, sorong mengenai mulut, lih jeat; dipambebeati, menyerongkan mulut.
Bebe, mabebe, diputar, menjadi lembek dengan memutarnya; mambebe, memutar,
memulas, menggulung, msl kulit kerbau; mambebe dihilala, terasa adanya royan;
pambebe, royan; mambebe hoda, menjinakkan kuda dengan memutar kupingnya;
pabebebebe, memutar-mutar kesana-kesini.
Bebeati, mambebeati, menarik mulut yang jelek untuk menunjukkan hinanya, lih. beat.
Bebeng, lih beng.
Bebenesan, = bobonosan, menjadi takut.
Bedu, kambing gunung.
Bege, umbege, mendengar; tarbege, kedengaran, terdengar; parbinegean, indera
pendengaran; marparbinegean, dapat mendengar; marbinege, dapat mendengar;
patubegehon (dipatubegehon), memperdengarkan; holan begena i di ibana, ia hanya
mendengar (tetapi ia tidak melaksanakan apa yang didengarnya); pabegebege,
menguping, mendengar-dengarkan.
Begu, I. roh yang mati, selama manusia hidup rohnya disebut tondi, bila ia mati akan
disebut begu, sebagai begu ia ditakuti; kepada begu dipersalahkan semua penyakit dan
semua malapetaka; oleh sebab itu begu adalah juga: roh jahat, hantu khayal; begu antuk,
penyakit kolera; begu sorposorpo, penyakit yang timbul mendadak; beguladangon,
tiba-tiba sakit sepulang dari ladang (diserang oleh begu yang tinggal di ladang); begu
sorngot, terserang penyakit menular yang payah sembuh; hona begu, jatuh sakit;
dipodomi begu, mimpi tertekan hantu; sipelebegu, animis, penyembah berhala;
parbegu, idem; mamele begu, memberi sesajen pada mahluk gaib; P.B.: taganan do
mangadop di jolma unang mangadop di begu, lebih baik berhutang pada manusia
daripada terhadap hantu: ajakan untuk memberi sesajen; panganan begu, tempat sesajen
di atas kuburan; begu aha, agiaaha, apa-apaan? apapun; begu aha soada, apapun tidak
ada; tu begu aha? untuk apa? ndang huboto manang begu aha i, tidak tahu aku untuk
apa itu; anggara na begu, hari ke-24 dalam bulan; lampulampu ni begu, kupu-kupu
berwarna-warni (karena begu mempunyai yang terbagus). Cara hidup hantu itu dianggap
janggal dibandingkan dengan hidup manusia, msl turun tangga dengan kepala ke bawah,
tidur siang hari dan berjalan-jalan pada malam hari. Apa saja yang janggal; dinyatakan
dengan kata-kata begu; usung begu, membawa barang secara janggal; ompa begu,
menggendong anak secara janggal; tali begu, tali kasut,; macam-macam begu yang
berkonotasi buruk: begu jau, begu toba, begu laos, yang membuat orang sakit tiba-tiba;
begu antuk, begu nurnur, begu ladang, begu siharhar, begu siherut, begu
surpusurpu, begu sorpa, begu pana, begu rojan, begu laut, begu sirumata, hantu
biasa yang tinggal di udara; isaisa, somorsomor, begu namora, dewi air; begu
namoraon, jatuh sakit karena dewi air. II. na begu, gagah berani (mungkin; seperti
begu); habeguon, keberanian.
Beha, bagaimana; juga: boha; manang beha, bagaimanapun; manang beha pe,
bagaimanapun juga; ndang adong beha rohangku, bagiku tak apa-apa, sama saja; beha
do pangalahona umbahen, bagaimana rupanya sehingga....
Behet, marbehetbehet, (tiruan bunyi), mengembik, mengenai kambing dan domba.
Bejek = puspus, mengerjakan sesuatu dengan rajin; sibejek, uang.
Bela, sidang bela, nama begu.
Belbel, = bilbil, mambelbel, melepaskan daging dari tulang; mambelbel hata, bertanyatanya terus-menerus sampai diketahui semuanya.
Belek, kaleng; tungkang belek, tukang kaleng.
Bellong, = bollang.
Belut, tajam mengenai pisau dan senjata; belut hatana, kata-katanya mengena; parhata
belut, orang yang kata-katanya berterima, masuk dalam hati.
Benda, lambat, perlahan; diparbendabendai, lama memahami orang.
Bendat, = benda.
Bendel, (= bandol), kenyal, alot, sulit dikunyah; parroha na bendel, orang yang tidak
ambil pusing dengan tegoran; P.B: hinarat hulinghuling sai bendelbendel, naroa do
halakmanghuling molo sai mengkelengkel, kenyal kulit digigit, jeleknya orang bicara
kalau terus tertawa.
Bendet, lambat.
Bendi, kereta beroda dua.
Bendul, habendulan pat, kaki yang telah lama sakit, tetapi tidak luka, hingga tidak bisa
dipakai.
Bendung, marbendungbendung, berpaling.
Bene, penat, lesuh, letih; bene dihilala, lesuh perasaannya terus-menerus; binene i, lesu
karena; dibene udan, ditimpa hujan non-stop; dibene sahit, dirundung sakit, dibene sori
ni ari, dirundung nasib malang; dibene aek hauma, sawah digenang air terus-menerus
(hingga tanah itu jadi lem-bek); sahit bene, sakit me-nahun.
Benes, = bonos; bebenesan, dalam harapan penuh yang menakuti, putus asa.
Beng, marbebengbebeng, berbunyi bagus mengenai uang, lih bong dan bobong.
Bengar, mamengar, menjadi bengkak karena panas.
Benge, ulat kecil; bengeon, berulat.
Bengel, pertumbuhan lambat (tanaman yang belum berbuah, walaupun sudah tiba
waktunya); bengel tubu, terlambat keluar mengenai biji yang ditanam; bengel roha,
lamban, lambat mengenai pengertian. Benget, sabar, tabah dalam menahan derita; benget
ni roha, ketabahan, kesabaran; habengeton, ketabahan, kesabaran dalam penderitaan;
pabenget roham, tabahkan hatimu, sabar.
Benggol, uang logam 2,5 sen.
Benggor, marbenggoran, = marpeolan, bengkok, miring.
Bengkot, = bengkuk; parbengkotbengkot ni roha, perangai yang tidak tulus, yang
tidak adil.
Bengkuk, bengkok; juga: arti kiasan; pabengkuk, membengkokkan;
marbengkukbengkuk, berbelit-belit, berbengkok-bengkok (kayu); habengkuhon,
kecurangan, perangai yang tidak adil dan jujur.
Bensut, geringsing untuk menangis (anak-anak).
Beo, bea, pajak, retribusi, cukai.
Beom, I. mulai busuk hingga sudah bau. II. mameom, tertawan dalam rumah, menarok
lama dalam mulut.
Beor, marbeorbeor, lari kebingungan tidak mengetahui kemana, menarik diri dari
perkara lantas tak peduli lagi.
Berang, berang, marah.
Berber, I. mamberber, mengambil secara tersembunyi tanpa diketahui orang. II. sej
kalong.
Berbur, bercucuran mengenai air mata. Bere, = ibebere, anak saudara perempuan,
kemanakan laki-laki, kemanakan perempuan, juga: menantu laki-laki, juga: turunan anak
perempuan namboru; bere, vokatif dari ibebere; parbereon, status keponakan, pertalian
seorang laki-laki dengan kemanakannya.
Berek, marberekberek, menceret dengan gemuruh dalam perut.
Bereng, mamereng, melihat; pa-mereng, penglihatan; pamerengon, cara melihat;
masibereng-on, saling memandang; paberengbereng, melihat-lihat, mene-ngok sesuatu.
Berjet, sej burung.
Berjing, = barjing.
Berjit, = barjit.
Bermut, bermutan, geringsing (msl rasa asam).
Berneberne, tanah yang mengandung air.
Bernekbernek, rawa-rawa (bornok).
Bernit (= barnit), sakit, nyeri, sengit; na bernit, yang sakit, memilukan; sitaonon na
bernit, seorang yang menderita sakit, habebernit, kepedihan, sakit; pabernitbernithon,
menyakit-nyakiti; bernit diae, pilu dirasanya, dia amat sakit; bernitna i, alangkah
pedihnya, ah, betapa sakitnya; umbernit, komparatif dari bernit seperti rumaja, yang
lebih mulia; hansit, sakit; humansit, lebih sakit.
Bernut, = bermut. Berut, marberutberut hatana, ia mencari dalih.
Besan, = bao; pinarbesan, = eda.
Besang, sangat lebat, kuat, garang; besang marbada, garang berkelahi.
Besbes, cerdik, sigap, lincah.
Besolot, beslit, surat pengangkatan.
Besteng, benteng.
Beta, sebutan untuk meminta seseorang supaya turut pergi, mari, ayo; beta ma hita,
marilah kita pergi, marbetabeta, mengajak dengan kata beta; mametameta, idem.
Betak, = detak, = atik.
Betet, sibetet, gadis kecil (= sitatap) sebutan yang diberikan kepada anak perempuan
kecil; orang tua menandakan kata manis ini juga anak perempuannya yang telah dewasa.
Beu, I. aek beu, limfa. II. sinuan beu = boru (And).
Beuk, steril, kebal, imun; beuhan ni manuk, telur ayam yang walaupun dieram, tidak
menghasilkan ayam; halak na beuhan, orang yang dimasa penyakit menular tidak
diserang penyakit.
Beul, marbeulbeul = mardandi, nakal, bangkang.
Beur, beurbeur, terlalu masak dimasak, kelewat masak.
Bia, = beha, bagaimana? Biahat, biahaton, ketakutan.
Bian, = binsan.
Biang, anjing; langelange bi-ang, berenang kayak anjing; biangbiang, bibit sej rumput
yang dipakai anak-anak sebagai main-mainan.
Biar, takut; mabiar, takut; parbiar, penakut; manghabiari, menakuti; habiaran, yang
ditakuti, tumagam habiaran, selalu saja takut (mida); ndang mabiar hami mida
musu, bukannya kami takut pada musuh; umbiar, komperatif: lebih takut; mambibiari,
(dipambibiari), menakut-nakuti (ditakut-takuti); marhabiaran, mempunyai rasa takut;
on do biarhu, inilah yang aku kuwatirkan; aha ma habiaranku, apalah yang saya
takutkan.
Bias, rasa benci, rasa bosan, muak; biasan, sangat membenci; marbiasbias (mida),
merasa benci, bosan; parbiasbiason, rasa benci, rasa mual.
Biat, penuh sekali msl tentang payudara wanita.
Biak, = robar, biawak.
Bibi, I. bebek. II. mentah, tidak masak (tentang buah dan padi); bibi ni uma, buah
mentah; bibion, waktu padi dalam bulir dan belum masak; mareme na bibi, (arti
sembunyi) abortus, keguguran. III. pabibi singir, mengingatkan piutang.
Bibir, bibir, pinggir; dipabibirbibir, memaki orang dengan kata bibir msl bibir ni on,
(kasar); na bibir, pengobrol; P.B.: niarit lili bahen pambaba, jolo nidilat bibir asa
nidok hata, lidi diarit buat rajutan, hendaknya jilat bibir sebelum bicara, artinya: jangan
asal ngomong, pikir-pikir dulu baru bicara. P.B.: sineat ni raut gambiri tata do daonna,
sineat ni bibir juhut ma daonna, tersayat pisau diobati dengan kemiri, tersayat
omongan bibir, diobati dengan daging; mambibiri, merajut pinggiran tikar, sumpit,
keranjang dsb.
Bibis, mengalir, mengalir keluar msl air dari periuk.
Bibit, arif, bijak, cerdas, tajam ingatannya; na bibit di hata, yang ingat segala-galanya.
Bidal, bidalbidal, orang yang tak disenangi, yang dibenci orang.
Bidang, lebar, luas, lapang; pabidanghon, melebarkan, melapangkan, meluaskan; sadia
bidangna, berapa bidangnya.
Bide, bidai, tikar yang dianyam dari rotan; balunbalun bide, sej kumbang yang
menggulung dirinya di waktu bahaya.
Biding, tepi (= topi); pabiding, menepi, pinggirkan, menyamping, hingga banyak orang
bisa makan dari satu piring; mamiding, menepi, meminggir; ulok bidingbiding, nama
sej ular.
Bido, parbidoan, rumah (And).
Bidok, terbuka mengenai mata; pabidok mata, membuka mata; umbidokbidok,
mengejapkan mata (tentang seorang yang mau mati).
Bigo, sibigo, sej burung berwarna kuning dan rupanya mirip dengan kepudang;
marsibigo, mulai masak, mulai menguning (tentang buah).
Biha, = buha; pabiha, membuka.
Bihi, sibihi, saksi mata.
Bija, I. menikam, membunuh. II. sibijaon = tulang dan amangboru.
Bijak, bijak, arif, cerdik, cakap.
Biji, nilai uang; 8 duit = setengah uang.
Bikbik, mabikbik, robek, tercabik, koyak-koyak (tentang pakaian); masijarum
bikbikna, masidungkap na tombukna, menjarum pakaian robek, menambal yang
bolong. Nasehat kepada pengantin agar saling memperbaiki dan mengampuni kesalahan;
sambikbik, sepotong kain yang koyak, sekali robek.
Bil, lepas, terlepas; ndang olo bil, tidak mau lepas.
Binanga, (dari: banga?) sungai, wadi; P.B.: metmet binangana, metmet do dengkena,
kecil sungainya, kecil juga ikannya, tak seorang pun dapat memberikan lebih banyak
daripada ia punya.
Binatang, (dari batang?), bandingkan pahan: pinahan; dahan: indahan;binatang
sering juga diserukan untuk memaki-maki.
Binbin, terkumpul, tumpuk; pabinbin, mengumpulkan, menumpukkan.
Binda, daging hewan yang disembelih, yang dibagi-bagikan di kampung; marbinda,
menjual daging hewan.
Bindoran, bunglon.
Bindu, bab, babak, pasal; marbindu songon surat, margalung songon hauma, babak
demi babak seperti tulisan, berpetak-petak seperti sawah; sambindu ma jolo, satu bab
dulu; marbindubindu, berpasal-pasal; bindu matoga, penjuru angin, delapan penjuru,
gambar-gambaran sihir yang digambar dukun di tanah waktu bernujum.
Binga, ulat darimana terjadi lalat; bingaon bugangna, ber-kuman lukanya, di lukanya
adabanyak keremi.
Binggar, I. terbuka lebar-lebar: hudon binggar, periuk besar dari tanah. II. pegunungan
batu karang; binggarbinggar, tempurung lutut. III. binggar sigadingon = batangi na
tigor di tangga hambing, batas yang lurus pada teras ladang.
Bingkang, I. mamingkang, menarik keatas kaki hewan yang diikat. II. mamingkang,
memotong gaji orang untuk membayar hutangnya (= potong).
Bingkas, I. sebab musabab, bermula dari; marbingkas, mempunyai sebab, bersebab,
beralasan; dia bingkasna, apa alasannya?; parbingkasan, mula, sebab-musabab;
marbingkas mago, marbinsir lonong, kejatuhan (kehancuran) ada sebabnya. II.
bingkas, terpicu le-pas; mamingkas, lecot, menembakkan senapan; bingkasing-kas,
bedil-bedilan; bingkasborngin, tembak-menembak diwaktu malam (pada perang
yanghebat); bingkas, = tole, ayomari, maju (istilah perang);bingkas pusupusuna, ia
menjadi marah, hati panas; mamingkasi bada, mencari alasan untuk berkelahi.
Bingke, I. bingke bibirna, komat-kamit bibirnya mau menangis, mulutnya
bergeringsing, karena susah hatinya. II. tangkai daun, pelepah daun.
Bingkis, mamingkis, mengikat erat, ditutup rapat-rapat.
Bingkolang, samban bingkolang, tersandung oleh tanda bahaya, suatu hajatan yang
terganjal oleh tanda buruk dalam ayam alatan yang disimak oleh dukun.
Bingkorang, = bingkolang.
Bingkurung, sej jangkrik.
Binong, terbenam, penuh air mengenai sawah.
Binsakbinsak, sej burung kecil yang berbunyi "isak"; P.B.: aha ma seaton di pat ni
binsakbinsak, apalah mau disayat dari kaki binsakbinsak, artinya: apa mau dimakan
dari orang semiskin itu?
Binsalsal, ulat besar yang berbisa dan berbulu putih.
Binsan, mumpung, selama masih beruntung, selagi, selama; binsan hipas iba, selama
masih sehat walafiat saya ini.
Binsang, batu timbang emas yang bernilai 20 dollar.
Binsar, terbit (matahari); habinsaran, tempat dimana matahari terbit, timur;
parbinsaran, orang-orang di sebelah timur; habibinsar ni mataniari, terbitnya
matahari, ufuk timur; situndali mata ni ari binsar, orang yang membelakangi terbitnya
matahari, seorang yang melawan raja; P.B: sipohol bungabunga, situndali mata ni ari
binsar, idem.
Binsat,permukaan air naik, pasang.
Binsil, klitoris, kelentit.
Binsol, bengkak.
Binsusur, ulat pada tanaman kopi dan kelapa.
Bintang, bintang, lencana kehormatan; parbintangan, perbintangan; bintang
sidongdong, bintang kejora; bintang pariama, lih pariama; te ni bintang, komet;
sabur bintang, ayam yang berbintik-bintik putih.
Bintangur, kayu yang keras.
Bintas, baris, sambintas, sebaris, selajur.
Bintatar, sej pohon yang kayunya dapat dipergunakan; P.B.: bintatar pandingdingan,
simartolu parhongkomna, sidok hata hagigian, soada hinophopna, bintatar
merupakan dinding rumah, simartolu dinding luar, siapa mengatakan kata-kata yang
keras, bagi dia tidak ada manfaatnya, omong kejijikan, apa gunanya?.
Bintoa, = bistoha = halibitongan, pelangi.
Bintuasa, sej ulat yang merusakkan padi, hama padi; ginagat ni bintuasa, ongkos
tambahan pada perkara perselisihan, msl memberi makan kepada raja-raja.
Bintutu, nama sej kayu keras. Biobio, sej tumbuhan yang menjalar.
Biola, biola.
Bira, buah, sej keladi besar dengan daunnya lebar (mirip dengan suhat), umbi-umbinya
dapat dimakan; sibulung bira, = hole (And).
Birak, geram, amarah, keseganan; hehe birakbirak, ia menjadi marah; manombo
birakbirak, kambuh amarahnya.
Birara, biraraon, marah melihat.
Birasak, mamirasak do hatana, ia melibatkan dirinya dalam bantahan.
Birasul, bisul yang besar.
Birat, melimpah mengenai tetek.
Birbir, dan birbir, cendawan yang tumbuh pada kayu yang busuk.
Bire, tepi (= topi); mamire, membuat jalan di tepi; sapsap bire, tepi batu karang yang
curam.
Bires, tepi; mamire, membuat jalan di tepi.
Biribiri, radang, tepi kelopak mata.
Birik, sibirik, birikbirik, sej burung yang suka berombongan.
Biring, luka yang dalam pada kaki dan payah sembuh; biringon, menderita penyakit
seperti itu. Birnat, dibanjiri, kegenangan.
Birong, hitam, gelap, setiap warna gelap, msl langit biru atau laut biru disebut: bi-rong;
marbirong, mamirong, menghitam; tar birong, agak hitam; pabironghon,
menghitamkan; sibirong, si hitam, msl: kuda; sibirongon, penyakit menghitam pada
padi; sibirong mata, simata hitam, bukan: sibontar mata, simata putih (orang Europa).
Birsak, birsak, mamirsak, memercik dengan air; mamirsakhon, memercikkan dengan
air.
Biru, sej palem hutan.
Biribiru, kambing domba, biribiri.
desa yang bertanggungjawab atas setengah bagian kerbau; sangkae horbo, seperempat
kerbau; marbiusbius, secara wilayah desa-desa, menurut bius.
Biut, marbiutbiut, kusut, terpilin-pilin (benang); juga; lari tidak teratur (mengenai
orang-orang pelarian).
Bo, (= ba!), ucapan keheranan; bo di aek, hai yang ada di pe-mandian, teriakan waktu
mau melalui pemandian; marbodiaek, memperingatkan orang-orang yang mandi dengan
seruan yang tersebut di atas.
Boa, paboahon, memberitahukan, mengumumkan, menyiarkan; tanda paboa las ni
roha, pertanda penyampaian sukacita; boaboa, berita, kabar, pengumuman; sipaboana,
sesuatu yang sudah lebih dulu memberitahukan peristiwa, pelopor yang mendahului, msl:
air tuban-tuban pada kelahiran, isyarat, tanda-tanda, msl: kokok ayam pagi pertanda fajar;
marboaboa, minta diri, berpisah; P.B: mangungkor honong bosi, porapora di babana,
marpungu angka dongan masipaboa hatana, burung air menyelam, ikan paitan di
mulutnya, berkumpul kawan-kawan, masing-masing berbicara; boaboa ni api, (=
boaboa ni api), pembayangan udara yang terang merah yang berarti api.
Boan, mamboan, membawa; dipamboan, dibawa bermacam-macam, dibawai;
masiboan rupana, berbeda-beda, harf: masing-masing membawa rupa sendiri;
masiboan rohana, masing-masing membawa pendirian sendiri; tarboan ro-ha, terbawa
kemauan sendiri; diboan rohana ibana, hatinya mendorong dia (walaupun, msl:
tubuhnya lemah dan sakit); mamboan hata, membawa pesan, amanat; mamboan gora,
membawa sengketa, msl: seseorang yang karena kehadirannya di satu desa, desa itu ikut
bersengketa atau karena dia pelarian, maka desa itu terlibat; diparboanhon ibana
sahitna, ditahankannya penyakitnya, sakit tapi berlaku seakan tidak sakit; boanboanon,
macam-macam barang; boan, ternak yang dipotong untuk perhelatan orang meninggal (=
siboanon ni na mate); boan ni boru, barang (pemberian) yang dibawa mempelai
perempuan untuk suaminya dalam pernikahannya (= pauseang).
Boang, hiasan, juga hiasan pada pidato; tanduk boang, sejenis ulos yang dibawa para
ibu di atas kepala; P.B: songon tanduk boang godangan jinujungna, membuat dirinya
hebat tetapi bukan demikian sebenarnya.
Boasa, (dari boha asa = beasa), mengapa, kenapa?; boasa tung? kenapa gerangan?
Bobak, kulit binatang; mambobahi, menguliti; mambobak hurumna, mencerkau
pipinya; mambobak bangkar, mengambil bangkar (dari pohon enau); mambobak di,
berkeuntungan besar pada suatu barang jualan.
Boban, I. beban (= siboanon), muatan, berkas, bungkusan; marbobanboban, mengikat
dalam berkas-berkas; hoda boban, kuda beban. II. boban, = tama.
Bobar, berlimpah mengenai hujan dan hutang.
Bobat, I. ikat pinggang. II. bobat dagingna, tubuhnya pada bagian pinggulnya adalah
lebar.
Bobok, I. mambobok, mengikat bersama-sama; bobohan, berkas msl: kayu; sihalung
bobok, kerbau yang tanduk melengkung ke bawah. II. marbobok, heran, tercengangcengang.
Bobol, mambobol, menyimpan se-suatu untuk dirinya yang sebe-narnya harus diberikan
kepada orang lain.
Bobon, na mate habobonan = na mate sumalin, begu seorang perempuan yang
meninggal sewaktu melahirkan.
Bobong, uring-uring kumbang berdengung; marbobong, suara kayu hampa kalau
dipukuli.
Bobonosan, lih bobos.
Bobor, mambobori, tidak tumbuh lagi, sudah dewasa mengenai tanaman.
Bobos, termangu-mangu, silu, bobonosan, sangat termangu-mangu.
Bodak, sibodak, sej nangka (pinasa) yang tumbuh liar di hutan.
Bodari, (dari: bot ari), malam, pada malam hari; bodari on, malam ini, malam nanti;
bodari sogot, bodari marsogot, besok malam; na bodari, tadi malam; bodarina i,
malamnya itu; bodaribodari, selalu pada malam hari; bodari ni marsogot, nanti malam;
pulang bodari, demikian miskinnya tiada makan pada malam hari; rambon bodari,
senja.
Bodat, sej monyet; mambodatbodat, berlakon seperti monyet msl: naik pohon; ansimun
ni bodat, rambatan yang buahnya dimakan monyet dan anak-anak.
Bodiaek, lih bo.
Bodiar, bodiar mata, (tentang manusia dan kerbau) memutar-mutar mata karena takut
atau marah; bodiaron, mata berputar-putar.
Bodil, bedil, senapan; mambodil, menembak dengan bedil; mamodili, menembaki;
mamodilhon, menembakkan sesuatu msl peluru; bodilbodil, senapan anak-anak, bedilbedilan; bodil aek, semprot air; bodil meriam, meriam; sira bodil, mesiu; masibodilan,
saling menembak; pasibodilan, ajang pertempuran, medan laga; sibodil, sej ikan sungai;
sambinodil, sejauh satu tembakan; duambinodil, sejauh dua tembakan.
Bodo, bodoh; habodohon, kebodohan.
yang menanam belas kasihan kepada sesama manusia akan menjadi sehat walafiat sampai
usia lanjut sekali.
Bombom, I. sej kumbang yang mengeluarkan zat perekat. II. mambombom, menumbuk
terus-menerus tanpa membersihkannya, karena mau cepat. III. mamombom,
menanggung sesuatu yang dibungkus di bara api.
Bombon, lih bonbon.
Bomi, lih bumi.
Bona, bagian bawah pohon, pangkal, sumber, permulaan, awal; bona ni pinasa, tanah
asal, kampung halaman; bona ni alogo, daerah sumber angin; bona ni garar, panjar;
bona taon, awal tahun; bona gordang, seorang yang berdiri paling dekat pada gordang
waktu menari; bonan dolok, (=bona ni dolok) kaki gunung; sian bonana, dari mulanya;
kambona, (kata bantu bilangan untuk tanaman) batang; sangkambona, sebatang;
marbona, berasal, berawal; mamonai, memulai sesuatu; patumona, bdk mona; jabu
bona, bagian utama rumah batak, letaknya di sebelah ujung kanan rumah, kalau kita
masuk rumah.
Bonang, benang, terutama benang untuk menenun; sibonang, sej anjing kurus putih;
bonangbonang, tumbuhan yang harum baunya dan batangnya warna putih seperti
benang.
Bonar, I. jujur, benar, adil, tulus hati; habonaron, kebenaran, ketulusan hati, sej begu
yang dianggap pembawa kebaikan; urang habonaron, sejenis homang. II. gencatan
senjata; tano bonar, daerah netral, tidak boleh berperang; pamonari, orang yang
mengadakan gencatan senjata.
Bonbon, sej lebah kecil; puli bonbon, lih puli. II. mate habonbonan, meninggal
sebelum lepas dilahirkan.
Bonda, benda, harta = arta; bagian kemaluan; marbonda, mempunyai harta;
mangarindangrindanghon bonda, memakai ke-punyaan seseorang sebagai tanda bukti
msl: pakaiannya yang hilang dan terdapat di jalan.
Bondar, selokan, tali air, parit, saluran air ke sawah; mamondari, menggali tali air ke
sawah; bungabondar, sebuah nama wilayah di Sipirok.
Bondil, I. penyakit ternak, daging hewan yang mati; bondilon, berpenyakit ternak. II.
bondilbondil, mata mendelik-delik, mata membeliak-beliak, memutar-mutar.
Bondol, sulit, muskil.
Bondul, I. bondul ni pintu, bendul pintu. II. penghalang, rintangan, apa yang
menghambat; sihite bondul, apa yang menyingkirkan hambatan, titian, jalan atau alat
penyambung berupa uang oleh seseorang yang mau menikahi seorang janda, yang
jumlahnya setengah atau seperempat dari jumlah mahar biasa (kalau masih pamili dekat,
tidak perlu membayar sama sekali).
Bondut, mamondut, menelan; mamondut gana, bersumpah palsu; sibondut gana, yang
bersumpah palsu; sambondut, sesuap, sekali menelan.
Bong, marbobong, berdengung mengenai kumbang; pekak sewaktu mengetuk;
marbobongbobong, gelitik, geli dalam telinga; lih bobong dan beng.
Bongbong, dirintangi, terpalang, diberi penghalang; mambongbong, menahan,
memegang msl: dikatakan tentang pekan yang baru: pekan itu memegang orang, agar
mereka tidak pergi ke pekan lama; si bongbong ari, dua papan pada muka rumah batak,
yang menyokong dinding rumah; batu bongbong, batu besar di mulut keluar air Danau
Toba.
Bonggal, I. = onggal, menjungkit, menjingkat. II. tarbonggal, = tarbarita, terkabar,
termasyhur, terkenal. Bonggang, = banggang, besar, kuat.
Bonggar, I. bonggarbonggar, sej balkon pada bagian depan rumah batak atau sopo. II.
mamonggar, memindahkan rumah dari satu tempat atau desa ke tempat atau desa lain
dengan hidangan indahan pamonggar; pamonggar, uang yang diberikan kapada orangorang desa bila sebuah rumah dijual; bonggaron, = hauma (And), (arti dasar:
mamonggar, membongkar). III. gumpal tanah, bingkah tanah.
Bonggas, sepotong kayu panjang untuk dipakai sebagai gandar; mamonggas,
mengungkit, meng-angkat dengan gandar seperti itu.
Bonggur, hangat, panas; bonggur dihilala, dia merasa panas.
Bongka, sesuatu yang tidak mau disebut, hal: bongka ondeng, hal atau masalah yang
tadi; bongka uju i, hal yang dulu itu; bongka na jolo, hal yang dulu-dulu; bongka
nantoari, hal yang kemarin itu; bongkabongka, yang itu, yang pantang disebut yaitu:
kemaluan.
Bongkak, mamongkak, sebuah parit dibendung setengah agar sebagian air mengalir
keluar.
Bongkik, sibongkihon, isak tangis; urat ni nai bongkihon, ikan (And).
Bongkoan, ujung rotan yang dipegang.
Bongkol, marbongkol, = martingki. Bongkong, terikat pada rumah mengenai orang tua.
Bongkot, = bongot.
Bontar, putih; marbontar, mamontar, memutih; ringgit bontar, ringgit Spanyol, lain
dari ringgit burung (dua setengah gulden); bontar, darah; bontar ni horbo, darah
kerbau potong; bontar ni babi, darah babi potong; juhut na binontaran, daging yang
dibumbui campur darah; parbontaran, tempat masakan daging yang dimasak bersama
darahnya; juhut bontar, beruk.
Bonte, mamonte, angkat senjata, membidik; bontean, jerat dimana senapan
digantungkan, tempat penyimpanan senjata; bontean ni solu, tambatan sampan, tempat
berlabuh, tempat menyimpam sampan (lebih tepat dari pada bontean, bdk botean).
Bontis, I. cekatan, tampan, tangkas, ligat. II. parit kecil di ladang.
Bontor, lurus, tulus, tidak palsu, ikhlas; bontor ni roha, ketulusan, keikhlasan.
Bopbopan, sej ulos.
Bor, bor, alat pembuat lobang dengan putaran.
Bora, bora turun = mora turun, hari ke-9 penanggalan.
Borak, borakborak, berteriak keras-keras mengenai anak-anak.
Borang, borangborang, berang-berang (= silosilo).
Boras, I. hari ke 5 dalam satu bulan. II. boraspati, cicak; boraspati ni tano, roh
pelindung yang terdapat pada cicak.
Borat, berat mengenai muatan orang dan kapal; boratan, penuh muatan (= sorat); borat
dagingna, berat badannya, hamil.
Borbar, lepas dari ikatan mengenai orang-orang muda yang tidak berkeluarga; borbar
hatana, kata-katanya ruwet, kacau.
Borbor, nama marga dan wilayah di Batang Toru.
Borgat, maborgat, tercabut; mamorgat, mencabut tanaman bersama akar-akarnya.
Borgo, dingin, sejuk, segar; paborgo, mendinginkan, menyejukkan.
Borgok, simata borgok, sej mutiara besar.
Borgong, = borgot.
Borgot, terjerat mengenai burung, terperangkap; mamorgot, menangkap burung dengan
jerat.
Borsang (= hopahopa), sepah, ampas; tarborsang, orang yang suka omong secara
kasar; juga: mengeluarkan angin, hingga keluar kotoran sedikit.
Borsi, mengandung banyak alkohol mengenai minuman keras (anggur dan tuak).
Borta, tunas enau, aren, enau muda; dipabortaborta hata (atau singir), menyinggungnyinggung perkara atau piutang.
Borti, bertih; juga: pecah mengenai padi panggangan.
Bortian (dari: borti?), rahim, kandungan ibu; di bortian, dalam kandungan.
Bortik, terbetik, terdengar msl kabar; tarbortik tu pinggol ni...., terbetik beritanya ke
kuping....
Bortu, mabortu, merekah mengenai kulit karena api atau sinar matahari.
Bortung, katak besar, kodok besar.
Boru, anak puteri, anak perempuan, wanita, anak perempuan saudara lelaki dan semua
sanak saudara dari pihak ayah; juga: borua, na boru; anak boru, gadis, perempuan yang
belum kawin; boruboru, perempuan, betina; ompu boru, nenek perempuan; amang
boru, suami dari namboru; namboru, saudari ayah; anak ni namboru, anak dari
saudari ayah, nama timangan: anak kesayangan; anggi boru, isteri adik, adik ipar; haha
boru, isteri abang, kakak ipar; parboru, pemilik mempelai gadis, yang mengawinkan
dan menerima mas kawin; boru ni asu, boru ni aha, cacian yang kasar , perempuan
yang tak dipandang; boru ni halak, gadis hina yang tak mau dikawini; boru sibabi
jalang, lonte, pelacur, wanita tuna susila; kata boru ditempatkan di muka nama marga,
agar diketahui marga asal perempuan itu, perempuan yang sudah kawin tetap memakai
nama marganya; boru sadari, bdk ari; tuan boru, isteri, isteri orang yang terhormat; na
mora boru, = parripe, penghulu menganggap familinya sebagai anak lelaki, tetapi
bawahannya sebagai anak perempuan, artinya: bawahannya mengambil tempat kedua,
karena anak lelaki yang dianggapnya lebih tinggi daripada anak perempuan yang tidak
punya hak warisan; mamoru, mempertunangkan puterinya yang masih kecil agar cepat
mendapatkan mahar; haboruon, adat yang berhubungan dengan parboru; pamoruon =
hata boru; masiboruboruan, saling mengawinkan mengenai dua keluarga, perkawinan
bersilang; mangan tuhor ni boru, memberikan makan, kalau pihak paranak membawa
daging untuk mengatur mahar secara tuntas. Terjadilah marunjuk; si boru, kata ini
ditempatkan mengganti kata Si untuk nama wanita, kalau disapa seorang perempuan,
disebut nama marga dengan di muka kata boru; haboruon, ejaan U dalam tulisan Batak
tradisional.
Borur, mamorur, menelan tanpa lebih dulu dikunyah.
Borus, marborusborus, lari se-cepat-cepatnya, pontang-pan-ting, minggat.
Boto, umboto, tahu, mengetahui; mamoto, idem (di); dipabotohon, diberitahu (tu);
parbinotoan, pengetahuan; so pamotoanna, tak sepengetahuan; hupabotoboto i, mana
aku tahu tentang itu; marpinabotoboto, berbuat seakan tahu, tidak peduli; ndang
botobotoanku i, itu bukan ulahku; pamotoan, pengetahuan; P.B.: napuran tanotano na
sinuan di onan, manumpak ma Debata, dipaganda parbinotoan, tumbuh sirih
ditanam di pekan, semoga dengan pertolongan Allah, pengetahuan itu ditambahkan.
Botohon, lengan bagian atas, as roda; mulakulak songon na mangusa botohon,
diulang-ulang seperti mengeringkan lengan atas.
Botol, botol.
Botul, betul, benar.
Boturan, pikulan.
Bua, bua nona, buah nona (anona muricata); bua pala, buah pala.
Bual, marbualbual, membubung mengenai asap; Bualbuali, nama gunung dekat Sipirok
dengan air belerang.
Buang, mamuanghon, I. membuang, mengasingkan; tarbuang, dibuang, diasingkan,
dikucilkan; habuangan, tempat pengasingan. II. mambuang, memberikan secara
berlimpah; P.B.: binuangbinuang ganda hinolithinolit lonong, memberikan berlimpah
limpah berganda, pe-lit-pelit malah tenggelam. III. sibuangbuangi, rotan yang dipasang
di ladang untuk menggerakkan untuk mengusir burung; sambil buang, jerat.
Buangbaing, terombang-ambing, cemas sekali.
Buangga, keterlaluan, terlampau, tak seimbang, kelewat mengenai hiasan, perkataan;
aha ma laba ni hata na buangga? apalah untungnya berbual? pabuangga, melebihlebihkan.
Buarbuar, sej palem hutan.
Buas, I. royal, tidak hemat, dermawan, murah, suka memberi, tak pelit, suka menjamu
orang; manghabuashon, membagi-bagi secara murah. II. buasbuas, mengeluh,
berkeluh.
Buat, mambuat, mengambil; mambuati, mamuati, mengambil dari sesuatu,
mengambili; roha na marpambuat, tuntutan untuk memperoleh untung, bersikap
mengambil muka, egois; mambuat roha, mengambil hati; pambuatan, tempat
pengambilan sesuatu; pambuatan goar, asal pengambilan nama; marpamuati ma
roham, janganlah marah; dibuati murukna, berkurang marahnya; na binuatna,
isterinya, bininya; parbuaton, harta, kekayaan; tuk parbuatonna, cukup berada; dibuat
na mambuat, diambil orang.
Buhar, mamuhar, menggusur, mengusir musuh dari kampung; buhar, diusir dari
kampung; P.B.: papanpapan butarbutar, martaban hita jala mamuhar, papan kayu
butar, kita manjarah musuh lantas mengusir; pabuhar = buhar.
Buhit, jungjung buhit, jalinan rambut; silanjang buhit, benjol pada usus ayam;
parbuhitan, pertanda buruk pada bagian dalam ayam atau kerbau yang ditemukan
dukun; manilik parbuhitan, mencari tanda nujum pada bagian dalam itu.
Buhu, I. buku, ruas msl ruas bambu, pasal, tulisan; buhu, tiba pada suatu pasal atau akhir
pidato; nunga buhu? sudah selesai pidatomu? marbuhubuhu, berpasal-pasal, berbagibagian; buhubuhu, benjolan-benjolan, ruas, mata buku daging. II. marsibuhu, meratap
di waktu malam.
Buhul, mamuhul, menentukan, memastikan, menetapkan mengenai jangka waktu; ari
na binuhul, waktu atau hari yang ditetapkan.
Bujang, kemaluan perempuan, puki.
Buje, mamuje, = bija, menikam, membunuh.
Bujing, sibujing atau bujingbujing, =gadis perawan (= na marbaju).
Bujogo, marbujogo, angin berdengung, gegar bunyi gendang, menjadi sangat marah.
Bujonggir, sibujonggir, cicak.
Bujuk, I. mamujuk, membujuk. II. sej ikan yang sangat rakus dan memakan anaknya,
kiasan: seorang pemimpin yang menganiaya rakyatnya.
Bujur, baik mengenai arah angin pada pelayaran.
Bukbak, berdebar-debar mengenai jantung karena takut atau penyesalan; mabukbak,
idem; mabukbak taroktok, berdebar-debar jantung karena takut, kalau ini dengan
sendirinya, maka itu dianggap sebagai pertanda yang jelek; na bukbak, takut, ketakutan;
mamukbahi roha ni sianu, menakutkan si anu; dipabukbak, idem.
Bukbuk, I. bulu tubuh. II. pabukbuk, menjadikan banyak, memperbanyak;
manimbukbuk, menjadi sangat besar; begitu dikatakan mengenai kemenangan
(manimbukbuk hamonangan).
Buku, buku, kitab.
Bula, perintah: pergi! Bulaling, mamulaling, melempar ke sesuatu; hata bulaling,
ucapan mengeritik seseorang; ende bulaling, lagu yang mau menembak seseorang.
Bulan, I. bulan (bagian dari tahun), bulan (di langit); bulan mate, bulan mati; bulan
sasabi, bulan sabit; poltak bulan, muncul bulan, bulan timbul; dioro bulan, datang
bulan, haid; oro ni bulan, menstruasi; marsahit bulan, sakit haid; solpot bulanon,
kambuhnya penyakit ayan pada bulan timbul; hu di bulanna, penuh bulannya, mau
melahirkan; dan bulan, cendawan bulan; sinabulan, sej pohon besar; mangalabulan
(malabulan), satu dari tiga dewata tertinggi. II. bulan, perjanjian; marbulan, berjanji
dengan sumpah; sumintak bulan, memperkuat perjanjian dengan sumpah sambil
memegang ganaganaan.
Bulang, mabulang, menutup mata dengan kain; bulangbulang, bulang, kain yang
dipakai meliliti kepala; surik na binulang, bdk surik.
Bulangbaling, lari pontang-panting.
Bulbul, marbulbul, melingkar, naik membubung mengenai asap; mamulbul,
menghembus; dibulbul alogo, angin menghembusnya; bulbulan ni dengke, pemusingmusingan, kumpulan dari banyak ikan atau orang.
Bule, I. mabule, = mahap. II. bulebule, bejana kecil berleher kuncup, mangkok kecil.
Bulele, I. belalai gajah, juga rama-rama. II. sibulele, burung yang mengungkit-ungkit
ekornya.
Bulet, I. banyak, berlimpah; juhut na bulet, gumpalan daging, msl pada pantat. II. hau
bulet, kayu bulat, yang tidak ditetak.
Bulgang, parut, bekas luka; bulgangbalging, tidak rata.
Bulhap = bolhup, pecah.
Bulibuli, buli-buli.
Buliga, I. kekuatan obat mesiu; hona buliga, kena mesiu. II. marbuligabuliga, dikuliti.
Buligan, deretan, barisan; sabuligan, sebaris mengenai benda-benda yang diikat
berderet-deret msl ijuk, benang, sirap.
Bulingga, marbulinggabulingga, lih buliga II.
Bullak, (sebenarnya: burlak), marburlak, membual, memuncrat; juga:
marbullakbullak.
Bullang, gembung mengenai pipi.
Bulle, sej hunik tetapi tidak dipakai sebagai bumbu.
Bundala, = mundala.
Bundar, sikat; mamundar, menyikat.
Bundat, lamban, lambat msl ka-rena keberatan badan.
Bunga, bunga, sewa, rente; juga: bungabunga; marbunga, berbunga; bungabunga ni
hagabeon, hak kesulungan; sampe bunga, dewasa; hoda sibungabunga, kuda merah;
bungabungaon, terserang penyakit dengan akibatnya kulit menjadi merah; bunga
pansur, bunga merah; bunga rus, bunga mawar.
Bungan, bungan tubu, anak kandung (dari: bunga).
Bungar, marbungaran, makmur, meningkat, msl daerah, perdagangan.
Bungbang, berlobang-lobang, tembus.
Bungbung, lobang, tembus; na bungbung, berlobang, terbuka lebar, tidak ada yang
menghalang.
Bunggaling, rebah ke belakang, terpelanting (= tunggaling).
Bungging, mamunggingi, membelakangi, memantati sambil berkata: ndi ma di ho, ini
untukmu; bungging mulak, pulang tanpa hasil, siasia (kasar).
Bungka = buha; mamungka, membuka; sibungka botol, pembuka botol.
Bungkar, mamungkar (= buhar), membongkar, menggusur, merebut desa dan
kemudian dimusnahkan.
Bungkas, pindah tempat diam-diam, minggat; marbungkasan, berpindahan, pindah
dalam jumlah besar, eksodus, pindah bertebaran; pabungkas, memaksa, mengusir
(dengan atau tanpa kekerasan); habungkasan, tempat yang ditinggalkan setelah diusir;
parbungkasan, tempat, yang dituju setelah diusir; habubungkas, perpindahan, hal
pindah, emigrasi.
Bungki, bingkah tanah yang dibalikkan; juga: lempeng tanah yang dipakai untuk
membangun tembok; balikbungki, membalikkan bingkah tanah, menunjukkan suatu
kebiasaan, adat-istiadat, sewaktu membeli tanah ladang: bila seorang membeli tanah
untuk jangka waktu tertentu, maka itu tidak boleh di bawah dua tahun, bingkah tanah
yang dikerjakan itu harus dikembalikan lagi ketempat semula, hal mana terjadi sewaktu
mengerjakannya pada tahun kedua.
Bungkuk, bungkuk, membungkuk ke muka.
Bungkulan, bubungan.
tidak sopan makan; na burangso mamora, tidak sopan kaya, tidak mau
meminjamkannya kepada teman-teman se-desa.
Buranso, seruan karena merasa tidak senang, seolah-olah mengatakan: orang yang
terkutuk ini.
Burbar, = purpar, riuh, membuat ribut; mamburbari, membuat ribut.
Burbur, I. bubuk kayu; buburon, diserang bubuk. II. mamburburi tano, dengan air
membawah tanah ketempat lain.
Burendeng, marburendengan, de-ngan cepat lari tanpa menoleh ke belakang.
Burgat, maburgat = maborgat, lih borgat.
Burhung, menderita sakit sampai tidak dapat berdiri lagi.
Buri, kena cuci; mamuri, mencuci, membasuh; marburi, cuci tangan; parburian,
tempat cuci tangan, kalau mau makan; mengutuk: buriapus ma ho, mudah-mudahan
engkau mati, mampuslah kau; burilengse, burisiapsiap, buripatopato, burilandas,
idem. Buriran, tembolok pada burung.
Burju, tulus, baik hati, jujur, rajin, sungguh-sungguh; hata burju, (lawan: hata gait),
bicara sungguhan; burjungku do i, maksudku baik, sungguhan aku lho; haburjuon,
kejujuran, kebaikan hati; burju ma ho mangula, rajinlah engkau kerja;
manghaburjuhon, mengerjakan dengan tekun dan teliti.
Burlak, bdk bullak.
Burnang, lebar, membengkak, menggembung; pamurnangan, bagian yang paling lebar,
lilit terbesar; paburbanghon, membesarkan diri, menyombongkan, berlagak,
mengembungkan diri.
Burnas, mamurnas, memberi makan berlimpah-limpah; pamurnas, suguhan makanan
yang banyak dan enak.
Burnge, burngeburnge, penyakit bagian bawah tubuh.
Burning, = burnit.
Burnit, (juga: burning), kurus dengan perut kembung; pamurnitmurniton, dirundung
penyakit ini.
Burnung, penyakit bagian bawah tubuh hewan.
Buro, mamuro, mengusir burung dari sawah atau ladang; buroan, musim buro;
mamuroi, memperhatikan/melindungi; manggora pamuro, nampak kehamilan; na
buro, orang asing (sebenarnya: yang diusir).
Bursik, diludahi; mamursikhon, meludahi, memecilkan seseorang; mamursihi,
meludah-ludahi, mengjikkan, menghina; mamursik sude halak mida pangalahona,
semua orang jijik akan kelakuannya; sibursik, siburuk laku, orang hina.
Bursok, sibursok, anak bayi laki-laki (= siunsok) bila orang tidak mau menyebut
namanya atau yang belum punya nama.
Bursung, jatuh tersungkur msl karena sakit; mamursunghon, menjatuhkan,
mencampakkan.
Burta, I. lumpur yang terbawa air sungai dan menyuburkan tanah. II. burtaburta, sej
pohon kayu berdaun lebar dan berbentuk hati.
Burting, bengkak mengenai tubuh.
Burtung, mamurtung, menghantam orang.
Buru, I. marburu, berburu; mamuru, memburu; parburu, pemburu; biang parburu,
anjing pemburu; paburuburu, mengejar-ngejar; paburuon, pengejaran. II. mangiburu,
lih iburu.
Buruk, tua, buruk, jelek; roha buruk, hati buruk, malas, mentalitas buruk; taon na
buruk, tahun yang baru lewat; burukburuk ni abit, kain usang, pakaian bekas;
habuburuk, keburukan, lusuh.
Burung, ringgit burung, gulden Nederland; burung, burung.
Burut, buruton, busuk di dalam mengenai buah dan manusia.
Bus, = bius.Busan, busanbusanan, peralatan kecil yang dapat dipakai dan dibawa
seperti seorang dukun yang selalu membawa peralatan kecil.
Busbas, berlobang-lobang, rusak msl dinding.
Busbus, bersegera, bergopoh-gopoh (bdk puspus).
Busisa, kegusaran, susah, gelisah.
Bustak, lumpur (yang dalam).
Bustang, I. (bostang II), bergelimpang, terentang lurus; pabustang, menggelimpang. II.
sabustang, ikan busuk yang terapung di atas air.
Busuk, busuk; hata na busuk, kata-kata kotor, jelek; habusuhon, kebusukan, kejelekan
hati; busukbusuhan, timbunan jerami di ladang.
Busung, busungon, perut yang gendut karena banyak makan.
Busur, mamusur, membersihkan katun (kapas).
But, luka (Angk).
Buta, I. buta; tunggul buta, sej kayu berdaun kecil .II. mamuta, menutup lobang; nunga
buta, permainan tidak sah. III. buta, bagian lembek pada gigi, kuku, yang gampang
berdarah.
Butar, sirap untuk atap; mamutar, mengatap dengan sirap;
P.B.: butarbutar mataktak, butarbutar maningkii, mate pe amana, adong anakna
maningkii, pohon butar terkelupas, butar yang berganti, kalaupun ayah meninggal, sang
anak jadi pengganti.
Butbut, mambutbut, mencabut msl ubi, rumput, rambut dsb.
Butir, butir-butir karena gigitan nyamuk atau kutu busuk; marbutir daging, berbutir
mengenai kudisan; butir ni roha, keseganan, keengganan, tidak mau, risih; mamuturi,
gigitan semut yang gatal di kulit.
Butong, kenyang; mabutong, idem; butong, layar yang penuh dengan angin; ndang
habutongan, tak kenyang-kenyangnya, terus melahap makanan; pabutonghon,
mengenyangkan, memuaskan; pamutongmutong, tali penggerek tabung tuak.
Butuha, perut, tubuh bagian bawah; butuha bolon, perut besar; butuha metmet, usus;
uhum ni butuha, buang air besar; dongan sabutuha, teman seperut, teman semarga;
pamutuhai, les panjang di bawah atap pada mana urur diikat.
Butuhe (= butuha), mamutuhei, mencuci isi perut binatang, yang disembelih.
Da, = atehe?, bukankah, ya? ditaruh sesudah perintah; laho ma da, pergilah ya, ima da,
ya memang begitulah.
Daba, kata pengerasan; ho da-ba, justru engkau, engkau yang kumaksud.
Dabo,ale.
Daboru, lih boru.
Dabu,madabu, jatuh; mandabu, menjatuhkan, membuang; mandabu sipaingot,
memberi nasehat, menegur; mandabu uhum, mengadili, menjatuhkan vonis; mandabu
aek, mengairi sawah; mandabu dalu, main dadu; mardabudabu, menimbang-nimbang,
Dai, citarasa, rasa makanan; mardai, mempunyai citarasa, enak; daina, rasanya; dumai,
lebih enak; mandai, mencicip, mencoba rasa, merasai; pandaidai, caranya mencicipi,
orang yang suka makan yang enak-enak; hadaian, keenakan, kenikmatan; pandaian,
pengecap, indera perasa; hona pandaian, dicoba mengenai kecap.
Daik = daek; mandaik, mengumpulkan, memungut msl padi waktu mengerik.
Dainang, (dari: ina), ibuku kandung.
Dairi, batak Dairi, kabupaten Dairi.
Dais, disentuh, dijamah, disinggung, ada sangkutan; ndang dais tu ahu, tak ada
sangkutan denganku; mandais, melumas, mengoles, menyapu, menyepuhkan sesuatu
pada; mandaishon, mengoleskan, menutup dengan obat, menyapukan; mandais hata,
menggunjing orang; pandais, kuas, pensil.
Daiung, dayung.
Daji,dajian (= jotjotan), acapkali, lebih sering.
Dak, mandakdak, mengurangkan, menolak, menokok-nokok, meng-hantam habis;
mandakdak batu, memecahkan batu; mandakdak simbora, menuang timah;
mandakdak ugasan, menghabiskan harta milik. mandakdak parbue, memukul buahbuahan agar jatuh; madakdak (bdk madekdek), berjatuhan banyak-banyak mengenai
buah-buahan.
Dakdanak,(dari: danakdanak), anak kecil, anak-anak tanpa membedakan kelamin;
hadakdanahon, masa kanak-kanak, kekanak-kanakan.
Dalahi, lih lahi.
Dalam, mandalamhon, memasukkan, membasmi, membinasakan (tabas).
Dalan, jalan, cara, kesempatan; dia dalanna ? bagaimana itu terjadi; so sian dalanna
atau na so adong dalanna, tanpa sebab; mardalan, berjalan, bepergian; pardalanan,
perjalanan, perederan; pardalan, pejalan kaki; pardalanan ni hata, jalannya
pembicaraan, jalan cerita, pembawa pembicaraan; raja pardalan, pengantara, =
pangulu; pardalanan ni bada, sebab-musabab sengketa; pardalanan ni garar, caracara pembayaran hutang, orang yang membawa uang untuk membayar hutang;
mardalandalan, berjalan-jalan tanpa tujuan tertentu, melancong; mardalani, menjalani;
sadia dao dalanan? berapa jauhnya? hadalanan, dapat dijalani; mandalanhon hepeng,
mengedarkan uang untuk berdagang; padalan, melakukan, melaksanakan; padalan hata,
mengirim kabar; padalan jea, melakukan sesuatu yang berakibat buruk; padalan uli,
melakukan sesuatu yang berakibat baik; padalan aek, memasukkan air ke tali air untuk
mengairi sawah; padalan parkaro, memperkarakan sengketa; padalan tahi, mencari
cara memperoleh kawan untuk suatu rencana atau perkumpulan; padalan juhut,
membagikan daging pada pesta menurut adat; padalan sigalegale, membuat wayang
sigalegale, patung orang, menari yang dikendalikan dengan tali/kawat; hata na
dumalan, gagasan paling baik; mardalan pat, berjalan kaki; mardalan darat, berjalan
melalui darat; sadalan hita, seperjalanan kita, setujuan kita, sependapat kita.
Daldal, I. sej lebah penyengat kecil; situak ni daldal, madu lebah. II. daldal bohina,
suram wajahnya, muka masam. III. tali sidaldal, tali derek, disongket dengan kayu
pengungkit, agar balok yang diangkat keatas bangunan bisa pas letaknya.
Dalhop, mandalhop, melekatkan pada, mengikatkan sesuatu dengan erat; dalhop tu,
melekat pada, erat.
Dali, I. mandali, macet mengenai senapan; mandalihon utang, selalu menunda
pembayaran hutang. II. sidalian, dalih, alasan; P.B: molo soada roha,godang do
sidalian, kapan tak suka banyak dalih; hata sidalian, dalih alasan yang dibuat-buat;
marsidalian, berdalih, mencari alasan; marsidalianhon ulaon, mendalihkan pekerjaan;
horbona diparsidalianhon, kerbaunya dibuat menjadi dalih. III. dali, susu. IV. dalidali,
sej kacang-kacangan; sataon dali, tiga bulan; simardalidali, sej rambatan yang
menyerupai dali-dali.
Dalihan, tiga tungku dari batu di atas mana ditarok periuk; dalihan nantunggu tiga, tiga
tungku yang teguh, diucapkan sebagai doa yang puitis; siholting dalihan, orang kikir,
belit, bdk holting; P.B.: tolu do dalihan paopat sihalsihal, torop pe anakniba, sada do
sihasian: tungku hanya tiga, empat dengan ganjalan, kalaupun banyak anak, satu saja
kesayangan.
Dalimo, delima.
Daling, akar kayu yang kelihatan di atas tanah.
Dalmet, lunak, lembek, lembut.
Dalnat, penyek, (= lisat).
Dalo, mandalo, menyapukan, me-ngoleskan, melabur msl kapur kedinding; pandalo ni
onggang, sesuatu yang dipakai bu-rung enggang untuk menyapukansarangnya .
Dalom, dalam, di dalom laut, dalam kandungan; daloman, (tentang ternak) melahirkan
anak, yang telah mati di kandungan.
Dalpak, mandalpakhon, menempelkan, menaruh di atas, msl: plester di atas luka.
Dalu, I. dadu. manggulang dalu, menggulir, menggelindungkan dadu; dalu ni honas,
batang nenas. II. dalu, babi jantan; manginjam dalu, meminjam pejantan membuahi
babi betina; upa dalu, sewa pejantan yaitu anak babi yang kelima, kalau kurang dari lima
anaknya: seekor ayam; sapelean daludalu, persekutuan persembahan senenek moyang
yang mencakup enam keturunan; daludalu na mokmok, babi jantan tambun, gemuk
yang menjadi kurban; mangondanghon dalu, peresmian anak hamba menjadi anak
sendiri, sedang sihamba hanya melahirkan, dan seterusnya menjadi inang pengasuh. Anak
ini memperoleh marga majikannya.
Damang, bdk ama, ayahku, bapakku sendiri.
Damar, damar, suluh damar, sudip dari pohon cemara; damardamar, tumbuhan
rambatan; mandamari, merekatkan dengan damar, menempelkan dengan damar.
Dambirbir, jamur yang tumbuh pada pohon kayu; dambirbiron, berjamur.
Damdam, parhudamdam, sekte yang bersifat agama dan politik.
Dame, damai, dalam keadaan damai; dame do luat i, negeri itu dalam keadaan damai;
dame rohana, dia berhati damai; mardame, berdamai, mengadakan perdamaian;
pardameon, perdamaian; padamehon, mendamaikan, melerai; mardamedame, hidup
secara rukun dan tenteram.
Damo, halus, merdu, lembut mengenai suara.
Damor,mardamor, merasa sakit di seluruh badan.
Damos, dekat, berdampingan, terkatup rapat-rapat; mandamosi, mengatupkan rapatrapat, mendampingi.
Dampang, sadampang, bdk ampang.
Dampok, mandampok, rebah mengenai binatang buruan yang dibunuh.
Dampol, obat yang digosokkan pada kulit; ubat dampol, ubatpandompul, idem;
mandampolhon,menyapukan obat urut; mandampoli, menyapu obat, memijati,
mengurut-urut; dampol siburuk, sej rumput yang digosokkan pada anggota badan yang
keseleo.
Dampor, terasa membaik sesudah makan obat, enak mengenai citarasa.
Damu, damuan, kain-kainan yang buruk.
Damul, malu, kena fitnah.
Dan, I. cendawan, jamur; danon, bercendawan, penuh dengan jamur, berjamur; dan
pohul, sej cendawan. II. dan, penunjuk waktu, sering dihubungkan dengan kata bertanya;
piga; piga dan, berapa lama; ndang piga dan, tak berapa lama.
Danak, muda, belia, kekanak-kanakan, naif; danak dope dagingna, badannya masih
kanak-kanak, belum dewasa, belum langkas tumbuh.
Dandan, mandandan, memilin, menjalin; mandandan hata, mengacaukan pembicaraan
atau pertengkaran dengan menambah-nambah atau memperbesar-besarnya.
Dandi,mardandi, tidak mau menurut karena keras kepala, merajuk, mengambek,
melawan.
Dando, denda, denda uang; tardando, didenda, terdenda; honadando, kena denda.
Dane, air lelehan mayat yang mengalir dari mayat.
Dangadanga, tuma, kutu.
Dangar, (tentang tanah) kering, tidak berair; na dangaron, kering, gersang;
dangardangar, seseorang yang harus didengar, yang harus dituruti.
Dangdang, denda yang dibayar kalau kejadian itu tidak dapat lagi diperbaiki;
mardangdang, membayar uang sebagai pengganti barang yang hilang atau yang dicuri;
butuha naso hadangdangan, perut lebih banyak menerima makanan daripada yang
diperlukan untuk tenaga kerja msl: pelayan yang malas; sisampe dangdang, penanggung
denda, walau bukan salah sendiri.
Danggol, merasakan, menahan, menderita (=taon); tardanggol, dapat tertahan;
danggoldanggol sisilon, suam-suam kuku, demikian panasnya hingga kuku jari-jari
dapat menahannya.
Danggur, lemparan, terlempar, dibuang; mandanggurhon, mandangguri, melempari;
masidangguran, salimg melempar dengan batu; P.B.: sada nidanggur, dua na hona,
satu yang lempari dua kena. Dua tugas (rencana) dapat diselesaikan sekaligus dalam satu
waktu; danggurdanggur, sesuatu yang dapat dipakai untuk melempari; danggur barat,
melemparan dengan kayu; hona danggur, kena lempar; danggurdanggur toho,
lemparan nasib-nasiban, melempari asal-asal; danggurdanggur borngin, aral, juga
mengenai jawaban yang berdasarkan nasib-nasiban.
Dangiang, lagak, gengsi-geng-sian, angkuh; mardangiang, berlagak, membuat dirinya
seolah-olah penting.
Dangir, dangirdangir, merembes, menetes mengenai air.
Dangis, mandangis, pada saat ini tanpa uang, mengenai pemain-pemain kalau mereka
kalah; mengenai pedagang kalau barang mereka tidak laku.
Dangka, ranting, cabang, dahan, anak sungai; namora di dangka, kera; mandangkai,
memotong dahan pohon; mardangka, bercabang, berdahan; mardangka abarana, ia
mendapat anak; mardangka ubanmu, dalam hari tuamu biarlah ubanmu bercabang-
Dapot, dapat, ketemu, ditemukan; dapot na gogo dibahen na bisuk, si kuat kalah pada
si cerdik; nunga dapot ahu, sudah kudapat; P.B.: di jae dapot bubu, di julu dapot
tanggal, di hulu, di hilir terperangkap pukat; dapot tarida, bisa nampak, dapot taon,
jumpa tahun; dapotan, mujur, menjumpai, mendapat; dapotan laba, mendapat laba,
beroleh untung; p.b. disima hita borhat, disi ma hita dapotan, asal berangkat, pasti kita
mendapat; tardapot, tertangkap basah, terdapat, kedapatan; mandapothon, kepada
(alamat surat), mendapatkan, mengunjungi; mandapothon si anu, kepada si anu;
mandapothon huta i, dekat kampung itu, menuju kampung itu; mandapot di,
tergantung dari, bergantung pada; mandapot di hodo langkangku, terserah kau mau
kemana aku, saya tergantung padamu; mandapot di Debata do parsorion ni jolma,
tergantung dari Allah nasib manusia (saguru di); pandapotan, orang pada siapa
seseorang bergantung, pendapatan; marpandapotan tu, bergantung pada;
mardapotdapot, berturut-turut, terus-menerus; pardapotan, alat penangkap yang
sesuatu msl: jerat atau bubu; pardapotan dagingna, daging sial, gampang sakit,
(mengenai anak kecil).
Dapur, dapur; anak dapur, (= tungkang dapur), juru masak.
Daram, I. mandaram, berjalan berkeliling, mencari nafkah; pandaramdaram, pencari
nafkah. II. mandaramhon, mengandalkan, menganggarkan sesuatu, (= mangasahon);
mandaramhon raja ibana, mentang-mentang raja dia.
Darang, kudis; darangon, ter-kena kudis, kudisan; pabali darang, menggeser kesalahan
pada orang lain, memindahkan kesusahannya kepada orang lain.
Darapati, merpati.
Daras, mardarasdaras, derak, bunyi daun yang diinjak, bunyi roda kereta atau bunyi
padi yang diinjak ( = marderesderes).
Darat, tegalan, darat (lawan: laut); mardalan darat, bepergian lewat jalan darat, berjalan
darat; juga: mandarat; mandarati, membebaskan budak dengan uang tebusan; tardarat,
terluput ke darat, terdampar kedarat, keluar dari keadaan miskin menjadi kaya.
Dardar, madardar, = malala.Dare, = rade; padarehon = paradehon.
Darede, dumarede, mengalir te-rus-menerus, bercucuran mengenai air mata.
Daret, halak Daret, orang Mandailing; tumbutumbu daret, tempat tembakau dari
Mandailing.
Dari, ulok dari, sej ular, jenis-jenisnya: dari alogo, dari sihim, dari tano, dari songka.
Daring = darang, kudis pada ternak; daringon = darangon, berpenyakit ini.
Darnga, darngaon, kering mengenai kerongkongan.
Daro, darah (lazimnya darah haid); daro mata, darah beku;siboan hujur namardaro,
ndang siampinan: pembawa lembing berdarah, jangan diayomi; siapa duluan bersalah
jangan dipihaki atau dilindungi.
Das, = sahat, sampai, tiba, telah disampaikan; padashon, menyampaikan (perkataan,
pesan); sipadas hata, juru bahasa,
Dasar, tempurung kelapa, mangkok, sendok dari batok kelapa.
Dasdas, mandasdas, mendorong terus-menerus, mengajak, menggerakkan,
menyemangati; pandasdas, motivator, penggerak; ubat pandasdas, upaya
menggerakkan, mendorong msl haid.
Dasing, timbangan; dumasing, menimbang; ndang tardasing, tak bisa ditimbang.
Dasip, terkatup rapat-rapat; padasiphon, mengatupkan rapat-rapat.
Dasor, I. dasar, alas onggokan padi, lapis padi di ladang yang paling bawah. II.
mandasor, membuat alas onggokan padi, menumpukkan padi yang paling bawah.
Datang,mandatang, datang, menimpa, terjadi; mandatang tu ahu, kutuk menimpaku;
so dung dumatang, yang tak pernah terjadi; padatanghon, mendatangkan.
Datdat, = jotjot, sering, kerap kali; datdat do i masa, berungkali itu terjadi, sering
terjadi; mandatdati, mengulangi, tak henti-hentinya melakukan, berbuat terus-menerus,
tekun; pardatdatan, sikap ngotot mengulangi, apa yang sering dilakukan.
Date, letih, capek, tidak berdaya, lemah, lunglai; mandate, lesu sekali, sangat lelah, jatuh
pingsan.
Datek =atik, barangkali, mung-kin, boleh jadi.
Datik = datek.
Dating = datek.
Datu, dukun, datu, tukang tenung, ahli sihir, peramal, dokter, ahli pustaha; hadatuon,
kedukunan, keahlian dalam sihir, kepandaian mengobati secara tradisional; ulaula
hadatuon, alat dan ulah kedukunan, perdukunan, santet; mandatui, meneluh, menyantet;
padatuhon, mendukunkan, minta jasa dukun, membawa berobat ke dukun;
padatudatuhon, berlagak dukun, nyatanya ia tidak dukun; datu parosulosul, dukun
tangguh, dukun ulung.
Datulang,(= tulangku), bdk tulang.
Dau, naek daudauna, kemasyhurannya, kekuasaannya, kekaya-annya bertambah.
kemanusiaan; debata di toru, roh-roh yang jahat; dewa-dewa di atas ialah: Ompu Mula
Jadi Na Bolon,Batara Guru, Soripada, Mangalabulan, Debata asiasi; marhata
Debata, berpegang pada sabda Allah, menurut agama kristen; mardebatahon,
dipardebatahon, memuja berhala, mendewakan sesuatu; pinardebata, didewakan,
sesuatu dipuja sebagai allah, harta atau hutang dinomorsatukan; debata sileban, illahillah lain, dewata, berhala; surusuruan ni Debata, malaikat; hadebataon, ketuhanan,
keillahian; mardebatahon ganaganaan, memuja patung.
Dede, air liur yang menetes dari mulut; madede, berliur, mengeluarkan air liur;
dumarede, (mengenai air mata) berlinang-linang, bercucuran.
Dedeng, marsidedeng, bersenandung dendang, bernyanyi dan bersyair secara Batak.
Deder, dederdeder, pekerjaan tanpa berkesudahan.
Dege,mandege, injak, menginjak, pijak, memijak, mengunjungi; mandege huta,
menginjakkan kaki di kampung, ber-kunjung, mudik; mandegei, me- nginjaki, merapah,
melunyah; mandegedege hauma, menginjaki rumput di ladang; mandegedege
sipahataon, menyelidiki, memeriksa perkara perselisihan; mandege singkoram,
melihat-lihat lahan yang digadai menutup hutang; mardege, mengirik, merontok padi
dengan kaki, menginjak padi; pardegean, tempat mengirik padi; pandegean, bekas
injakan; na nidege ni pat, bekas kaki; sidegedegean, injakan, sesuatu yang diinjak msl
sanggurdi; pardege, penggirik padi.
Dehang, mandehangi, tetap memeras susu lembu walaupun anaknya mati.
Dek, tiruan bunyi.
Dekdek, madekdek, (mengenai barang kecil) terjatuh, luruh; (mengenai buah) gugur;
P.P.: madekdek tu bonana do parbue ni hau, buah jatuh ke pangkal; mardekdehan,
berjatuhan, berluluran (mengenai barang kecil atau buah); madekdek mata ni ari,
matahari terbenam, magrib; padekdekhon, menjatuhkan banyak; hadekdehan ni
sanggul, keguguran, abortus.
Delam, mandelam, membujuk atau mengambil hati seseorang dengan kata-kata licik,
merayu; biang simardelam, anjing berlidah hitam.
Dele, mandele, rasa putus asa, putus pengharapan; dele ni roha, putus asa, tawar hati,
tak bersemangat; pandelean, keputusasaan, hilangnya harapan; mandeledele, berjuang
te-rus-menerus walaupun menghancurkan dirinya.
Deledele, kelenjar pada pangkal paha dan dagu; pardeledelean, lipat paha.
Deles, = dele; na deles, putusasa; dipadeles rohana, menjadiputus asa; mardelesdeles,
pu-tus harapan, putus asa.
Delmek, terletak dengan tepat. Demak, damai, sentosa, nyaman; mardemak, hidup
dalam damai, berhenti permusuhan; pademakhon, membuat damai, mendamaikan.
Dembal, mandembal, memukul, menginjak, menumbuk; dembalan ni sasap, kutukan:
kiamat kau!
Demban, = napuran, sirih; mardemban, makan sirih.
Dempar, cerai-berai, tersesat, terdampar; tardempar, = mampar, terdampar, tersesat.
Demut, mademut, lapuk, lusuh mengenai kain.
Dengdeng, dendeng, daging pipih yang diasap; mambir dengdeng, tua sekali, tua
bangka (bdk ambir) matuatua dengdeng, idem.
Denger, denger soara, parau mengenai suara; madengerdenger, berdengung, gemertak.
Denggal, melentuk mengenai jari-jari tangan yang dapat dilengkungkan ke belakang;
mardenggal, membengkok ke belakang, melengkung.
Denggan, baik, oke, bagus; molo songon i, denggan, kalau begitu, baiklah (oke);
dengganna i, betapa baik itu; ari na denggan, hari baik; marnadenggan, berbeda
baiknya, denggan roha, manis budi, baik hati, budiman; denggan do roham disi?
setujukah engkau? cocok itu untukmu?, denggan basa, murah hati; denggan basam,
engkau murah hati (dalam doa), baik budimu; mardenggan, berbaikan, berdamai, rukun,
rujuk sekali; pardengganan, perujukan, kerukunan, perdamaian; padengganhon,
memperbaiki, menengahi (duabelah pihak yang berselisih); hinadenggan, kebaikan; sun
denggan, maha baik, sempurna.
Dengkar, mandengari, mengelak, menangkis msl waktu berpencak (= marmonsak);
kepandaian berpencak dapat dipelajari pada paralemo.
Dengke, ikan; mardengke, menangkap ikan; pardengke, penangkap ikan, nelayan,
peternak ikan.
Depdep, mandepdep, mencincang daging.
Deper, mardeperdeper, = marderesderes,
Dera, deradera ni roha, kesalahan, salah; ndang deradera ni rohangku, itu bukan
kesalahan saya; disandang dera, kuda hitam hanya punya bintik hitam di pahanya.
Derder, (= malala), derder, uang yang diterima tidak sekaligus, tetapi berdikit-dikit;
panderder, orang yang menerima sesuatu secara berdikit-dikit.
Derek, marderekderek, gemertak; udan derek, hujan halus.
Derem, diam, lemah, nyenyak, pulas tidur, tenang, tidak bergerak, tidak panas mengenai
makanan; paderem, membuat te-nang, meredakan; panderem, obat penenang, yang
membuat tenang.
Dereng, marderengdereng, berdering; siderengon, = ringgit.Derep, marderep,
gemertak msl papan bdk dorop.
Deres, marderesderes, menggersak, gemersik.
Deret, tinggal di belakang se-waktu berjalan; deret rohana, ia tidak suka ikut serta;
hupaderet pe, saya akan ikut dari belakang; marderetan, beberapa orang tinggal di
belakang; marderetderet, berturut-turut.
Derhet, memekakkan msl bunyi senapang sebagai tanda celaka sewaktu merampas anak
kecil untuk dijadikan pangulubalang.
Derma, derma, persembahan; pesta derma, perta derma.
Derngas, kurang ajar, nakal.
Derse, manderse, loyo, putus asa, sangat berputus asa (lebih kuat daripada mandele).
Desa, penjuru, mata angin; desa na ualu, delapan penjuru angin.
Deser, mardeser, desir, berdesir.
Detak, =atik, barangkali, entah, mungkin; detak beha = atik beha.
Detar, kain kepala, ikat kepala, surjan, destar.
Deter,tunai, dibayar kontan; mandeteri, membayar tunai; mardeter, berbunyi
gemerencing mengenai uang logam.
Detok, mardetok, tidak berkenan, tidak suka pada; arap ni jae, detok di julu, kau tak
suka padaku, aku juga begitu, balas-berbalas
Detuk, lemah, lembut, sedikit melekuk, bengkok mengenai pisau, sumbing.
Di, I. kata depan: di, pada, kepada, untuk; di ho, untukmu; dibagasan, didalam; di
ruar, di luar; di tongatonga, di tengah; di holangholang, di antara; dison, di sini; disi, di
situ; disan, di sana, disadui, disana itu; na di ahu, untukku. II. awalan di untuk kalimat
pasif: dilehon ibana: diberi oleh dia, diberikannya.
Dia, apa, yang mana, macam apa; horbo dia, kerbau mana? dia do pangalahona? apa
masalahnya? bagaimana letak soalnya? dia ma nidokmi, mana yang kau katakan itu? dia
sahitna, sakit apa dia? di dia? di mana? sian dia, dari mana? songon dia, bagaimana? tu
dia, ke mana? sadia, berapa? manang dia, entah apa, entah mana; manang didia pe,
dimanapun juga: ndang mardia imbar, tak berbeda, sama saja = ndang dia imbarna;
naso mardiadia, tak punya apa-apa; ndang mardiadia, kalau tidak ada jatah daging
sewaktu memotong ternak, walaupun dituntun adat; didiaon, tidak berkeputusan,
kecarian, tak paham, tak tau soal, bingung (bdk bohabohaon)
Diam,diam, tutup mulut, berhenti, tenang; dipadiam ahu, saya disuruh tutup mulut.
Diar, padiarhon ( = pasombuhon), dibiarkan (mand).
Dibahen, bdk bahen.Dideng,mandideng, membuai-buai anak, meninabobokkan; padidengdideng, membuai anak de-ngan berdendang sayang.
E, seruan: hai! hallo! kamu yang disana!
Ea, I. = olo, songon i do hape, ya, memang, benar, begitulah, bagus begitu. II.
marpangea, mengingatkan kebaikan (jasa, pemberian) kepada seseorang dalam
pembicaraan; mangeahon, membuat orang merasakan mengenai ketidaksenangannya.
Eak, mareak, menuju, menjelang (waktu); mareak bot ari, menjelang malam hari,
mareak suda bohalna, hingga menjelang ajalnya; mareakhon, berkunjung, menjelang;
pareakhon, mengunjungi, mendekati seorang perempuan untuk dikawininya; mangeahi,
mengejar, menyusuli, menemui, menjumpai; mangeakeak, me-lontarkan kesalahan
kepada seseorang; dipareahi = diringkoti.
Eal, mangeal, tunduk kesana-kesini, gemulai, melenggang, bdk eol; mangeal daging,
memutar tubuh kesana-kesini; mangeal sambing ho, melenggang saja kau, kau berjalan
tanpa membawa apa-apa.
Eam, mangeami, menyerampang ikan, setelah itu membiarkan lemas ikan itu; arti
kiasan: membiarkan orang kecapean.
Eang, sej penyakit yang membuat kaki menjadi berat; panumbeangon, = eangon,
menderita penyakit itu; siadu hoda na eangon, kakimu sakit berat dan mau berburuburu
kuda yakni: engkau adalah penyombong.
Eap, meapeap, berenang di atas air, terapung-apung, merayap-rayap; pareapeapan, peti
tergantung untuk peletakan sesajen.
Eas, measeas, berenang kian kemari.
Eat, I. elastis msl bambu, karet (lawan: pora); marpangeati, melembut, sesudah tadinya
tegang dengan kemarahan, mengendor. II. meat, hinggap, bertengger mengenai burung;
songon pidong na meat di handang, penjahat yang bebas dibunuh oleh siapapun; eatan,
tenggeran, tempat dimana burung hinggap msl tangga; Meat, nama daerah pada bagian
Selatan Danau Toba; paeat, dudukkan.
Eba, I. (bdk teba), ebaeba, sisa-sisa makanan, kelebihan, restan. II. eba i, = e baoa i,
(kata mencaci) alah dia itu, monyong benar dia itu.
Ebang, mangebang, menunjukkan diri pada kesempatan-kesempatan tertentu di pekan
pada pertunangan atau perceraian; msl seorang perempuan yang cerai dibawa ke pekan
supaya semua orang mengetahui bahwa orang lain boleh mengambilnya sebagai isteri;
pada kesempatan ini dibagi-bagikan daging dan tuak kepada famili; pamer,
mempertontonkan keliling; mangebanghon, memamerkan di pekan msl bayi yang baru
lahir (sah menurut adat), wanita janda untuk sah boleh dipinang, seseorang yang
dipasung, agar ditebus pihak keluarganya (= mangebanghon hulanghulang);
mangebanghon solu, mengelilingkan perahu di danau secara resmi. Ebas, = abas.
Ebat, mebat, bepergian (tu), berkunjung; mangebati, mendatangi, mengunjungi
seseorang atau sesuatu; hamemebat, kunjungan; paebat anak tu ompu, membawa
berkunjung anak pertama ke rumah neneknya dalam kesempatan ini orang tua harus
membawa makanan; parebatebatan, tempat yang sering dikunjungi; pemberian, yang
dibawa bila berkunjung.
Ebeng, ebengebeng, mainan a-nak-anak (= biungbiung).
Eda, begitu disebut isteri saudaranya laki-laki dan demikian juga saudara perempuan
suaminya, saudara sepupu perempuan, sapaan kekerabatan antara sesama perempuan
yang beripar.
Edang, medangedang (bdk madangadang); bertualang, berkeliling-keliling,
mengembara; paredangedang, pelancong, wisatawan, pengembara; edangedang,
permainan, alat main-main.
Edar, edar, keliling, sekitar; mangedar, mencari disekeliling dan mengambil;
pangedaran, tempat atau kesempatan dimana orang dapat merampok dan menipu; P.B.:
pangedaran juji, pangemuran onan, pada permainan ada kesempatan untuk menipu, di
pekan untuk mencuri.
Edek, medehedek, selalu datang kembali, sambil bermain-main berjalan-jalan kesana
kesini.
Edep, medep, mengenai mata tertutup; medepedep, mata tertutup karena kecapean.
Edung, mangedung, memuji, menghargai sesuatu.
Egal, megalegal, melenggak-lenggok ekor ikan, lontang-lanting mengenai orang.
Egar, egaron, sifat yang tak normal, yang luar biasa mengenai air mani laki-laki.
Egol, megolegol, = megalegal; mangegolhon ihur, menggoyangkan ekor; paegol,
menggeser ke samping.
Engkat, I. pisau yang bergagang tanduk yang runcing. II. mengkatengkat, terpincangpincang, berjalan pincang.
Engkel, mengkel, tertawa; mengkelengkel, idem; diparengkeli, ditertawai.
Engkol, mangengkol, ditolak lagi setelah lebih dulu disetujui.
Engkos, mangengkos, memperoleh secara licik, lihai.
Engos, = enges.
Enjak, marenjak, mendua; mangenjak hoda, membuat kuda mendua.
Ensel, engsel, sendi, gantungan pintu atau jendela.
Enseng, mangensengensengi, me-nantang, menjengkelken, memedaskan.
Ensep, = onsop.
Enser, mangenserenser, menyeret dengan kaki.
Enset, enset gaol, sej burung kecil yang bagus (atau ensep gaol?) Ensur, mensur,
berangsur-angsur berkurang, kendor mengecil mengenai modal; mangensuri,
mengangsuri, selalu diambil sedikit.
Ensut, kumbang yang berdengung bunyinya; marngensut, lih ngengsut.
Ente, mangentei, melebihi, me-ngatasi, melampaui, mengungguli.
Eo, kencing, urine; tareoeo, terkencing-kencing.
Eol, (bdk peol) meoleol, bergerak kian kemari terhembus angin, msl daun-daun;
paeolhon, menggerakkan kian kemari.
Eper, mangeper, merayu betina oleh jantan, ayam jago dengan cara mengepak-ngepak
sayap.
Epes,(juga apas), mangepes, meremehkan, memandang remeh, mencerca.
Eput, maeput, lih heput.
Era, mangeraera, (bdk mangelaela), bujuk rayu hantu, penyesatan setan; dieraera begu
i ma ho, persetan kau, tersesat oleh hantulah kau.
Erbas, merbas, mengunjungi.
Esuang, = isuang.
Etak = betak, detak, mungkin, barangkali, boleh jadi.
Etek, kecil; sietehetehon, di masa kecil, di masa kanak-kanak; etehetek, sej burung yang
kecil.
Etem, mangetem, bekerja lama, melakukan pekerjaan yang menyita waktu.
Eteng, = etek.
Etep, metep, (mengenai kain atau tali) mudah robek, sudah lama dipakai.
Etet, sietet, = sibetet, gadis kecil, perempuan balita, belum punya nama.
Etong, maretong, hitung, berhitung, mengadakan perhitungan; etongan, hitungan;
paretongan, perhitungan; mangetongi, menghitungi; etongan ni roha, hitungan dalam
hati, taksiran; buku etongan, buku hitung; etong, hitung; metongetong, melihat dengan
iri, menjuling (mengenai mata).
Eur, mangeur, (mengenai sungai) mengalihkan jalanannya.
Eut, meut, lembut, lunak, memberi hati.
Ga, = da; ga ba, = da ba.
Gabagaba, = maremare, hiasan dan karang bunga dari daun-daun pohon kayu.
Gabe, I. jadi, menjadi sesuatu; na gabe do i? jadikah itu? hasea do i gabe ulaula, cocok
itu jadi perkakas, sering dipakai sebagai akhir kalimat atau kalimat yang berlawanan msl
hudokkon ibana ro, gabe ndang olo, saya bilang dia datang, padahal tak mau. II.
beranak pinak, berbuah lebat, terutama mempunyai banyak keturunan; gabe ma ho,
beranak pinaklah engkau (berkat kepada putra maupun putri menuju pembentukan
keluarga); gabe ma na niula, semoga pekerjaan menghasilkan banyak; na gabe, kaya,
mulia, terberkati dengan banyak keturunan; na so gabe, = na so hasea; hagabeon,
kekayaan, kesejahteraan karena berketurunan; gabegabean, hamil, mengandung;
marsigabegabe, = marsigabean, bersilaturrahim, berkat memberkati, saling
mengucapkan selamat dalam selamatan; mate so gabe, punah, tak berketurunan hingga
mati.
Gabeak, berguna, bermanfaat; hata na so gabeak, kata-kata tak berguna, ucapan yang
tidak pada tempatnya; mate so gabeak, mati nifas, mati karena kusta.
Gabuk, I. gabukgabuhon, gemuk, gepuk, tetapi tidak bertenaga. II. manggabuk hata,
mengumbar kata, bercerita melebihi kenyataan, bernambah-nambah msl desas-desus.
Gadu, gadugadu, tanggul sawah, pematang sawah; gadugadu na limbit, pematang yang
tidak kuat karena pembuatannya jelek-jelek: juga dikatakan mengenai raja yang tak adil;
gadu ni hata, = paradianan ni hata; gadu ni utang, berakhirnya hutang dari mana
tidak diperhitungkan lagi bunga; margadu utang, membatasi hutang, tidak berbunga
lagi; manggadui, membenteng, membuat tembok; gadu, manggadu, bernaung di
tanggul, melindungi dirinya di belakang tembok.
Gadubang, sej pisau.
Gaduk, sombong, congkak; panggadukgaduhon, berlaku sombong, menganggap diri
orang hebat (kaya) tetapi tidak punya apa-apa.
Gaga, manggaga, sombong, tinggi hati, melawan, berkeras kepala; manggagai,
menantang, melawan, menyangkal; martunggaga tu, berontak, menyanggah terhadap.
Gagak, I. pagagak pangalaho, menyombongkan diri atas keberhasilan. II. margagak,
tertawa terbahak-bahak.
Gagan, saat yang tertentu, tepat waktu, tertip, disiplin; margagan, beraturan tetap.
Gagang, mengambil (And).
Gagat, manggagat, makan rumput, merumput mengenai binatang-binatang yang makan
rumput; gagaton, makanan rumput, rerumputan; na ginagat, tahi, kotoran hewan;
manggagat tu holiholi, (atau tu roha), merasa sakit sampai dalam sekali; pagagathon
roha, memperlakukan seseorang dengan sewenang-wenangnya; pagagathon ha-datuon,
habisuhon tu si anu, memperlihatkan kedatuan dan kecerdikan pada orang; hata
gagatgagat, perkara atau persoalan masuknya hewan ke tanaman orang; gagaton imbo,
sej pohon besar di hutan.
Gago, gagap berbicara, tidak lancar, tidak jelas; gago roha, ragu-ragu, mendua hati,
sangsi. Gaguk, dengke gaguk, sej ikan laut.
Gair, I. gairgair, garu, penggaruk dari kayu, sisir. II. gair, = gait, lucu, seloroh, senda
gurau (Angk).
Gais, nakal, tidak tahu malu; na gais marroha, orang pemarah.
Gait, gurau, canda, main-main; seloroh; hata gait, ucapan seloroh, tidak sungguhan;
pargaiton, gurauan; margait, bergurau, bercanda, berseloroh; pargait, suka bercanda,
pelucu, tukang gurau; sipagait, canda, main-main, pura-pura.
Gaja, gajah; rimbur gaja, rimbur yang besar; pahu gaja, sej tanaman paku; gajagaja,
kereta dorong; gaja lumpat, menara kayu di sudut kampung untuk mengintai gelagat
musuh (= jagalumpat); gaja borong, pusaran angin, putar beliung.
Gajagaja, patung-patungan ayam yang digantungkan di ladang; gajagaja ursa, sej pohon
kecil yang daunnya bisa jadi sayur.
Gajambang, sej tumbuhan air.
Gaje, gajean, memperoleh banyak laba dari sesuatu, mujur, berlimpah harta, bermuatan
ba-nyak sekali.
Gaji, upah; anak gaji, orang upahan; mangan gaji, makan gaji; gaji borong, gaji
borongan; manggajihon, menyuruh kerjakan dengan mengupah; pagajihon,
mempekerjakan orang dengan membayar gaji.
Gajut, = hajut.Gak, tiruan bunyi mengenai burung gak; sigak, burung gak.
Gakgak, berdiri tegak lurus mengenai batang padi yang kosong; P.B.: gakgak eme na
lambang, unduk eme na porngis, padi hampa mencongak, padi bernas merunduk;
gakgak, (arti kiasan) kepala mencongak; hata gakgak, ucapan kosong yang
menyombong; pagakgak, bikin tegak; P.B.: unang magakgakhu, so tung tartuktuk
pat, unang maundukhu, so tung paspas bohi, jangan terlalu mencongak, nanti
kesandung kaki, jangan terlampau merunduk, nanti kening terantuk.
Gala, I. galah, batang padi; bonang sagala, benang sebanyak dapat digantungkan pada
galah untuk dijemur; gala jauran, lembing panjang dari bulu laga; manggalahon
bonang, menjemur benang di atas galah; panggalaan, batang penjemuran benang;
manggalahon parau, mendorong perahu dengan menjolokkan galah ke dasar air; sagala,
jarak sejauh dua depa, dipakai menentukan waktu yaitu tingginya matahari; sagala mata
ni ari, matahari telah melewati horison segalah, maka: jam 7 pagi dan petang jam 5; dua
gala, jam 8 dan jam 4; tolu gala, jam 3; galagala ni manuk, tenggorokan yang
membendul pada perut ayam; margala, mengadakan permainan dengan menarik garisgaris seperti gala. II. galagala, sej pohon; mate di galagala, = mate di holangholang,
mati di perang sebagai penonton (kerana itu kematiannya tak bole dibalas dendam).
Galagat, manggalagat, membuat alur, juring atau lekuk pada pohon yang tidak mau
dibelah supaya gampang direkah dengan baji, memasuki mengenai peluru, pisau melukai;
digalagat bodil ni usu i ma ho, kutukan, semoga senapang musuh melukai engkau.
Galak, marak menyala, galak mengenai api atau cahaya, pertempuran atau amarah;
pagalakhon, menggalakkan, menyalakan; pagalakgalakhon, pengipas-ngipas agar
perselisihan menjadi lebih hebat; manggalahi, menyalakan; panggalahi ni soban, kayu
api yang kering dan yang dicampur dengan kayu basah agar terbakar bersama-sama;
parpagalakhon, tandu tempat mesiu; panggalak, mesiu.
Galang, I. manggalang, menghidangkan perjamuan, menjamu makan; panggalang,
penjamu yang suka memberi makan; panggalangon, jamuan makan. II. galang, = alang.
Galanggang, sasaran tembak, keping yang ditembak.
Galapang, roda kayu penutup tiang rumah sopo yang menjadi alas balok pendukung
atap, ia menghindarkan supaya tikus masuk ke dalam, roda pedati.
Galar, gelar, alias.
Galas, I. gelas. II. margalas, membeli bahan-bahan makanan; manggalas hata,
menyiarkan be-rita dengan melebih-lebihkan; manggalasgalas ruhut, mengkaji tata
aturan, adat-istiadat, kebiasaan-kebiasaan orang.
Galasa, margalasa, memukul-mukul dengan kaki ke sekeliling tubuh. Gale, lemah,
lemas, lesu (mengenai jiwa dan raga); pargale, orang yang lemah, orang yang bersifat
lemah dalam sesuatu; hagaleon, kelemahan.
Galeam, gumaleam, beristirahat, mengaso, tidur-tiduran; gumaleamgaleam, mundarmandir tanpa kerja.
Galebut, penjahat.
Galegale, sigalegale, wayang kayu berupa patung orang, yang bisa dikendalikan untuk
menari pada pesta kematian.
Galege, manggalege, membongkar msl dinding; manggalege uhum, melanggar hukum,
memperkosa keadilan; manggalegei, memecah belah orang, membuat orang berbantah,
bercekcok.
Galentang, margalentangi, meronta-ronta berguling-guling (mengenai anak yang nakal);
berguling - guling kesakitan (mengenai orang sakit).
Galetgot, muslihat, akal licik, putar-belit, tipu daya (dari legot?); godang galetgot
dibagasan rohana, ia licik, ia berhati culas, ia penuh dengan akal muslihat.
Galeto, bangkang, degil, gempar.
Galetong, liar mengenai kerbau.
Galgal, manggalgal, melawan, menentang; sabi galgal, sej sayuran agak pahit rasanya.
Galia, baheula, dahulukala; di galia, di masa dahulukala; tingki na galia, zamen
baheula, zaman purba kala.
Galinggang, sej semak yang bunganya bagus berwarna kuning dan dipakai sebagai obat
cacing; hau galinggang, idem; anduhur galinggang, sej punai kecil.
Galit, cukup (permainan kar-tu); cukup baik untuk memenangkan.
Gamat, sej tanaman yang dipakai untuk mencat; selanjutnya, bohong; manggamat,
mencat, memperindah ulos dari luar untuk dijual.
Gamba, sigamba, sej tanaman menjalar yang mirip dengan sirih (napuran) dan yang
disebut orang napuran ni begu.
Gambal, gambalgambal, kain-kain buruk, orang gembel, rakyat jelata, rakyat miskin
yangtidak dapat mengatakan apa-apa.
Gambang, pargambangan, sej kembal yang digantung di dinding tempat menyimpan
barang-barang kecil; P.B.: margambanghon na so gambang, marimbanghon na so
rimbang, melakukan sesuatu yang baru, yang belum pernah didengar.
Gambas, ikan yang dijemur, yang dibawah dari pantai laut ke pedalaman.
Gambir, gambir; gambir di toru, hadiah seorang pemuda pada gadisnya, yang tak boleh
diminta kembali kalau ada perselisihan; hadiah untuk melalukan mesum atau zinah;
persundalan.
Gambiri, kemiri, pohon kemiri.
Gambo, lumpur, rawa-rawa, gambo lisop, lumpur yang dalam; targambo, masuk ke
dalam lumpur, kena lumpur, (juga gambu).
Gambu = gambo.
Gambung (Pahae), busuk mengenai ikan, lih gombung.
Gambura, percikan air yang halus seperti awan pada air terjun.
Gambus, lembut mengenai kayu (lawan: pora, rapuh, keras); juga mengenai buahbuahan yang terlalu masak, daging.
Gamir, gamirgamir, menggeletar, gemetar msl agar-agar (gelatine)
Gampang, anak gampang, anak gampang, anak jadah, anak yang lahir di luar
perkawinan, yang ayahnya tidak diketahui orang; gampangan, punya anak gampang.
Gampit, manggampit, jepit, gapit, menjepit, menggapit; gampit susu, sej serangga
(penjepit, kalau dipukul sengatnya menggigit)
Gampual, sej ikan, yang dipelihara dalam kolam.
Gamu, manggamu, = mambuat; na soada gamuon, = na soada parbuaton, tak ada
mau diramu, tak ada mau diambil, miskin, yang tidak mempunyai apa-apa.
Habot, bersusah hati, berdukacita, putus asa; habot ni roha, berdukacita, kesedihan
karena ditinggal mati; manghaboti, menjadikan orang berdukacita msl sanak saudara
yang berkabung terlalu sering dikunjungi dan selalu membicarakan dukacitanya.
Habu, hapor habu, sej belalang yang besar.
Habuhabu, sej pohon yang menghasilkan sej kapas yang kurang mutunya; nama sebuah
gunung.
Habur, cepat, lekas.
Habut, kabut, samar-samar, ti-dak dapat dilihat terus mengenai lampu, kaca jendela atau
pemandangan.
Hadahada, sej tanaman berdaun panjang.
Hadal, gelisah, tidak diam mengenai tangan dan kaki.
Hadam, kotak kecil dari kaleng menyimpan kapur.
Hadang, manghadang, membawa sesuatu dengan menggantungkan pada bahu;
hadanghadangan, tas atau kantongan yang digantungkan pada bahu dengan tali; songon
hadangan bubu tolu, bagaikan tiga bubu yang digantungkan pada bahu. Artinya:
mengusahakan sesuatu yang tidak mungkin msl mendamaikan dua musuh yang sangat
saling dendam.
Hadap, manghadap, melawat; humadap, berkerumun.
Hadarat, = tardarat, luput ke darat kata "ha" analog dengan "ka" (bdk haduru).
Hading, manghadinghading, menarik ke atas.
Hadio, sej kacang kecil berwarna merah yang dapat dimakan setelah dimasak.
Hadongon, lih adong.
Haduan, lusa, di kemudian ha-ri. Hadudu, sej rumput panjang yang dipakai untuk atap.
Haduk, tidak layak, janggal, tidak pantas untuk diucapkan mengenai kata-kata
berhubungan dengan kelamin, yang orang tidak suka menyebutnya; juga: sulit dibawa
msl: haduk boanon, sulit dibawa.
Hadungan, (dari dung), akhir; sai na mago do hadunganmu, semoga akhirmu buruk,
asyik hilang saja peluangmu.
Hadungdung, sej pohon kayu.
kala, gambaran binatang; parmangan ni hala, waktu terbit gambar binatang kala, tidak
boleh membuat sesuatu; parhalaan, kalender Batak, daftar pertanggalan yang membagi
tahun 12 x 30 hari dengan garis-garis dan atas dasar mana dipilih hari yang baik;
pemberian orang yang kawin kepada yang memiliki pengantin perempuan (di luar uang
mahar). Parboru menerima kembali biaya untuk datu. Dukun itu melihat sewaktu
kelahiran anak-anak parhalaan untuk mengumumkan nasib, takdirnya, mempelai lakilaki harus mengganti kerugian itu kepada ayah mempelai perempuan; di pamaspas ni
hala, hari yang buruk kalau pada hari itu ekor kala terdapat dalam parhalaan; demikian
juga: di baba ni hala, kalau hari itu tepat pada kepala hala.
Halado, marhalado, melayani, mengabdi; parhalado, pelayan, pengabdi.
Halahala, manghalahalahon, membuat tinggi msl kubu.
Halak, orang, manusia, seseorang, banyak dipakai dimuka nama sendiri; halak si Tigar,
Tigor; didok halak, hata ni halak, kata orang; halak Batak, orang Batak, Batak; halak
Jau, orang non-Batak; orang asing yang bukan Batak; halak sibontar mata, orang yang
bermata putih, orang Eropa; halak sibirong mata, orang yang bermata hitam, yaitu
Batak; sahalakku, seorang diri; parhalak, sosok tubuh; halakhalak, kelontang di
ladang, orang-orangan; manghalakhalahi, menempatkan kelontang di ladang;
manghalakhalahi boru, mempertunangkan anak gadis agar tidak dipinang lagi oleh
pihak lain; manghalahi pasigadong, menjaga mereka yang mengambil ubi waktu
perang; manghalahi pamarik, menjaga orang yang membuat kubu; manghalakhon,
menyerukan orang yang dianggap berada di jalanan terlarang; tarhalak, diserukan kalau
orang berada di jalan yang jelek; unang halakhalahi lombang, hotorhotori niulang,
jangan membuat sesuatu yang tak berguna, bagaikan orang yang menempatkan kelontang
di dalam jurang yang tidak ditanami, atau di ladang yang kosong untuk mengusir burung.
Halang, manghalang, disokong, kena sokong; halanghalang, kalang; halang ulu,
bantal kepala; tempat terbaik di rumah Batak di sebelah dinding; parhalangulu, suami
karena ia duduk di halang ulu; manghalang holiholi, menempatkan mayat di atas
panggung di kampung, jadi tidak dikubur; manghalang gordang, menyediakan gendang
yaitu mempersiapkan pesta; halang roha mandok, orang malu mengatakannya (bdk:
alang).
Halanghang, ruang antara kedua kaki, kelangkang kaki; di halanghang, antara kaki.
Halansas, = hansas.
Halaput, tergesa-gesa, buru-buru; humalaput, bergopoh-gopoh, bersegera; nae
humalaput tata indahanna, mamak si humalaput mentah nasinya; manghalaputi,
membuat sesuatu dengan terburu-buru msl pekerjaan. Halas, sej tanaman yang akarnya
dapat dimakan, lengkuas.
Halimata, conjunctivitis, infeksi mata, radang mata; halimataon, menderita penyakit itu;
Halimbagas, sumsum tulang.
Halimbolbol, = salimbolbol.
Halimbubu = salimbubu = ambubu, (sambubu, ubun-ubun. Halimbukbuk, sej pohon
kecil; halimbukbuk solot di peapea, sahali margapgap, ndang be diparsea, pohon
halimbukbuk di tengah rawa-rawa, sekali dapat berdusta, seumur-umur tak dipercaya.
Halimismison, mempunyai mata, yang bengkak dan hitam.
Halimongmong, manghalimongonghon, dengan cepat dibawa jauh-jauh.
Halimontang, marhalimontang, asap dan awan tegak lurus (tidak mau mengeluarkan air
hujan).
Halimunan, sej hantu (begu) yang membuat orang tersesat, guna-guna yang membuat
diri tidak kelihatan, mantel yang membuat orang tidak kelihatan.
Halindo, tidak jelas nampak, kelihatan; marhalindo, menjadi tidak kelihatan,
menghilang.
Haling, terpiuh, dibalikkan mengenai daun; haling roha, bagaikan daun yang terbalik,
daun yang putar, sehingga hanya nampak satu bagian, tersembunyi mengenai perangai,
kurang sabar, suka berkelahi, orang yang aneh bersikap menyendiri; haling be, saling
memaling.
Halingking, kerut, perlipatan di wajah dan pakaian.
Halinghothotan, kelaparan sekali, bukan main laparnya.
Halinu, bayang-bayang, gambar cermin; ndang ditilik ho halinu di pandegean ni
horbo, anda melihat gambar cermin anda di air yang dikeruhi kerbau, artinya anda tidak
mengenal diri anda, walaupun keburukan anda seharusnya anda lihat di air yang paling
kotor; sitangkap haliluna, barang siapa menangkap sesuatu yang tidak berarti selalu
beranggapan bahwa ia akan mendapatkannya, namun dia tidak akan memperolehnya.
Halio, = hadio.
Halioan, tidak mendapat karena terlampaui, terlupakan hingga tak mendapat.
Haliodong, manghaliodonghon, mendekap dan menarik ke bawah mengenai gelombang
dan angin pasaran.
Halipispison, mempunyai kulup yang bengkak.
I, kata penunjuk: itu, situ, sana; ditempatkan di belakang kata benda, kata sifat atau kata
kerja; jabu i, rumah itu; halak na mate, orang yang mati itu; huboto do i, saya tahu itu; i
do, begitulah, ya itulah; i do? apakah demikian? begitukah? ibana do i, dialah itu; i do
ujungna, itulah akhirnya, penghabisannya; di na laho i hami, di saat kami pergi itu.
Ia, I. kalau, jika, bilamana; ia olo ho, jika engkau mau; ia molo, = molo. II. mengenai (=
anggo, ianggo); ia bada i nunga montok, mengenai perselisihan itu, itu sudah berhenti.
III. ibana, ia, dia (Angk). IV. mariaia, bersorak-sorak karena gembira, bersukacita.
Iale, seruan tanda berdukacita, wah, aduh, wahai, alah ya; mariale, mengaduh,
menyerukan "oh".
Ian, mian, bermukim, berdiam, tinggal, berkedudukan; ianian, hal mengenai tinggal,
kediaman; lambas ni roha ni raja do ianian ni jolma di huta, kemurahan hati raja
membuat supaya orang tinggal di desanya (karena merasa kerasan, senang); paian,
membuat agar tinggal; parmianan, tempat orang menginap atau berkediaman,
menumpang, pemukiman.
Ianakkon, anak tanpa membedakan kelamin; marianakhon, beranak, mempunyai anak.
Iang, = sangap.
Ianggo, kalau, mengenai, tentang (= anggo).
Iangiang, pujian, penghormatan, kemasyhuran, kemegahan, kemuliaan; mariangiang,
menggema, menjadi termasyhur, terberita, terpandang.
Iap, cantik, elok, tetapi tidak tahan lama msl bahan pakaian.
Ias, bersih, jernih; ias ni roha, kebersihan hati, rela, ikhlas; haiason, kebersihan,
kejernihan, kesucian; paiashon, membersihkan; mengembiri binatang; ndang tarpaias,
tidak bisa dibersihkan; manariashon (dari tariashon), membenarkan, membuktikan
perkara; ditariashon hatana,ia membenarkan dirinya; sipaias, bintang timur; juga:
ketam yang halus.
Iasa, = na tung, kalau kau sudi, pada permulaan doa persembahan.
Iba, kata pengganti orang, orang, sendiri dalam arti aku, saya, awak; rohaniba,
pikiranku, pikiran diri pribadi; didok rohaniba, saya rasa, sangka, pikir, pikiranku;
hansit rohaniba, sakit hati ini, sakit hati awak, itu menyakitkan hatiku; ibangku, =
diringku, diriku, pribadiku.
Ibana, ia, dia (sebenarnya: dirinya).
Ibebere, keponakan, tapi hanya anak-anak saudari, anak saudara perempuan; (lih: bere).
hiburan untuk orang yang mau meninggalkan pekerjaannya; pangihuti, satu dari empat
(ogung); ihut tusi, sesudah itu, menyusuli, berikutnya.
Ijeng, marijengijeng, melompat-lompat, melonjak-lonjak.
Ijo, hijau.
Ijor, ijorijor, sej ulos; ijorijor lobulobu, ulos seperti keluar dari pertenunan, belum
dipotong menjadi ulos ni tondi.
Ijuk, ijuk.
Ijur, I. lih tijur, liur, air ludah; manghailhon ijur ni deba, merasa dirinya malu bahwa
orang bisa jadi hina di muka orang banyak. II.mijur, turun, direndahkan, diturunkan,
dihinakan; paijurhon, menurunkan, merendahkan, menghina; hamimijur, hal
menurunkan; haijuran, 1, tangga 2. hukuman (uang) yang harus diberikan oleh paranak
bila gadis yang telah bertunangan dan tinggal di rumahnya, tetapi akhirnya tidak
mengawini anaknya laki-laki.
Ila, rasa malu, kemaluan; maila, malu; maila ibana mida amana, malu dia terhadap
bapanya; ndang diboto maila, dia tidak tahu malu, tak tahu malu; tarila, menjadi malu,
memalukan, mendapat malu; hailaon, yang memalukan; hailaan, kemaluan; kata yang
kurang sopan; juga: mereka terhadap siapa orang merasa malu; manghailahon, malu
akan; pailahon, memalukan orang, membuat malu; marhahaila, berperasaan malu; na
so marhahaila, tak merasa malu.
Ilaila, daun bunga dimana bunga berada; juga daun dalam mana orang menampang tuak
sebelum ia menetes ke dalam tabung yang tergantung di bawahnya.
Ilang, mangilang, memeras air dari tebu.
Ilas, mangilas, dengan perubahan tingkah laku menandakan bahwa orang akan segera
mati; menyerbukan diri ke dalam sengsara; pangilason, perubahan tingkah laku yang
mengherankan, tanda telah dekatnya maut; pangilasan, celaka yang dibuat sendiri;
sintak sangilas, mati sekoyong-koyong msl karena kilat atau tembakan.
Ilat, ilat ni on, cacing yang keji (mungkin pendekan dari pilat).
Ili, pemilih, tidak senang dengan apapun msl seorang gadis yang tidak berkenan dengan
seorang pemuda; miliili, suka memilih, tidak senang dengan suatu apapun.
Iligi, mangiligi = ligi, mangaligi, melihat, mengunjungi.
Ilik, cicak, kadal.
Imbo, sej monyet; marimboimbo jalang, luntang-lantung; P.B.: dapot imbo dibahen
soarana, dapot ursa dibahen bogasna, imbo dapat karena suaranya, rusa dapat karena
bekasnya.
Imbul, tarimbul, lih imbulu.
Imbulu, bulu pada tubuh, pada burung; marimbulu, berbulu; parimbulu bosi, pahlawan
dalam dongeng Batak, yang berbulu besi; manindang imbulu, merinding bulu roma,
ketakutan; na imbulu gaburon, bulu-bulu kulit bangkit, tidak letak, suatu tanda bahwa
ada penyakit; tarimbul, tercabut bulu, mendapat malu.
Imbung, = mangibung, lih timbung.
Imbur, = simbur I.
Imburu, cemburu, lih iburu.Imong, marimongimong, berjalan cepat (bdk emong).
Imos, marimosimos, melarikan diri.
Impas, = timpas, lengkap; mangimpas, dalam keadaan lengkap.
Impi, lengkap terkumpul; paimpihon, mengumpulkan.
Impit, mangimpit, memelas-melas minta sampai dapat.
Impol, kepingin, kangen, tergiur; impol matana, ia kepingin (mida), tergiur, kangen
sekali; impol ni mata, keinginan, dambaan; manghaimpolhon, mengingini sesuatu,
mendambakan.
Impola, daging (lawan sop); juga: daging buah-buahan; huahuana di ahu, impolana di
ibana, kuahnya buat aku, dagingnya buat engkau; hata na so marimpola, ucapan tak
berisi, omong kosong
Impot, marimpotimpot, berada di kejauhan, tidak nampak lagi, jauh tak terjangkau;
holom na marimpotimpot, gelap gulita, kegelapan yang luar biasa.
Imbung = imbung; mangimpung, melompat ke bawah, bdk timbung.
Impu, =impi; paimpuimpu, menghimpun, mengumpulkan.
Imput, bulu pada burung, bulu dan wol pada kulit binatang; marimput,mempunyai bulu,
berbulu; P.B.: digulut ho do imput ni leangleang, ditumpul ho alogo, digomak ho do
gubogubo, engkau rebut ekor burung walet, kau pancung angin, kau cengkram buih,
artinya: kau kerjakan kesia-siaan.
Ina, ibu, saudara-saudara perempuan ibu juga disebut demikian, isteri pakcik dari pihak
ibu, anak perempuan pakcik dari pihak ibu; inaina, perempuan-perempuan yang telah
kawin; ina ni surat, ke-19 tanda tulisan Batak (Aksara Batak); ina ni tangan, ibu jari,
jempol; ina ni hata, pokok pembicaraan; ina ni ulaon, yang terpenting pada pekerjaan;
ina ni jambar, bagian daging yang terbesar; ina ni hau api, kotak korek api; marina,
mempunyai ibu, beribu, berinduk; marinahon, beribukan, berindukkan; parinaan,
sepasang binatang, ternak betina; masiparinaan, mencari isteri (kurang halus);
painahon, ternak betina dipakai untuk dipelihara msl ayam, kerbau; siparinaon, setiap
perempuan yang menurut adat harus dianggap sebagai ibu msl isteri pakcik (adik ayah);
inang, = inong, o ibu; dan merupakan seruan tanda susah hati, keheran-heranan;
inanginang, isteri-isterian; isteri (kurang halus); diparinanginang, diperlakukan seperti
isterinya; inang tua, mak tua, isteri abang ayah; juga kakak ibu dan semua ibu dari marga
yang dipanggil abang oleh ayah; si inaina, suami dibawah perintah isteri, pengecut.
Inang, lih ina.
Inda, atau lebih baik: nda: bukan? Dalam kalimat yang mengharapkan jawaban yang
mengiakan, yang membenarkan, bukan?
Indada, tidak = ndada.
Indadong, ndang adong, tidak ada.
Indahan, nasi lih dahan; parindahanan, sumpit nasi, bakul tempat nasi.
Indang, I ndang, tidak; indang adong = indadong. II. indang, mangindangi, mau
kembali lagi, kambuh penyakit; mangindangi isara, terpaksa menyesuaikan diri melalui
kesusahan msl cuaca lain, menderita suasana baru.
Indap, = intap.
Indat, = intap, dalam, selama.
Indeon, ndeon, = (dari: indi on), ini dia, itu dia.
Indi, = ndi, lih ndi.
Indil tidak cukup, tidak berarti, msl sebidang tanah karena kurang luas, mengenai
makanan; tingki na indil, waktu yang singkat sekali, seketika, sebentar.
Inding, minding, tukar tempat; mengalir mengenai air; dituangkan; mindinginding,
bertukar-tukar tempat; painding, menuangkan, memindahkan benda cair dari satu bejana
ke bejana lain.
Ipon, gigi seri, dan pada umumnya: gigi; ipon ni hudali, gigi besi pacul Batak;
mangiponi hudali, membuat gigi besi hudali; iponipon ni lage, tepi tikar jerami yang
dipotong-potong.
Ipos, lipas; iposipos, parut, bopeng, burik, bekas luka; maripos ngolu, bekas luka yang
masih hidup.
Ipu, ipuh, racun, bisa yang dipakai untuk membuat anak sumpitan berbisa.
Ipul, kepul, uap yang keluar dari benda panas (badan, nasi dsb); sipangan ipul, gandrung
atau suka akan kabar angin.
Ira, mangiraira, mengamat-amati dengan tajam, mengikuti msl pencuri yang melihatlihat sesuatu yang dia mau mengambil. Iran, I. mangiran, mengintai binatang, memburu
binatang; pangiran, pemburu; pangiranan, ladang, tanah, rawan. II. suatu benda dimana
benang digulung bersilang; mangiranhon bonang, menggulung benang pada alat
pertenunan.
Irang, mangirangi, mencampuri dirinya dalam sesuatu; unang irangirangi, jangan
engkau campuri itu.
Irdit, = tuit.
Irdong, mirdong, = mordong, pening, pusing kepala.
Irdop, = hirdop; mirdopirdop matana, mengejap mengenai mata.
Irgis, = tanggiling, tenggiling; irgis do ho, cacian, tenggiling engkau; mangirgis,
memecah belah.
Irik, I. mangirikirik, meminta, memohon. II. pairikirik, berturut-turut.
Iring, mangiring, menuntun seseorang dengan menyuruh dia berjalan di muka untuk
melindunginya; mangiring horbo, menghalau kerbau ke muka; pangiringiring,
pelindung, ucapan selamat: sarimatua hita jala pairingiring pahompu, semoga kita
lanjut usia dan mendapat banyak cucu; iringiringon, (dari seorang anak) sudah begitu
besar bahwa ia dapat menghantar adiknya ke tempat mandi.
Iris, mangiris, iris, mengiris; sangiris, sepotong kecil; hurang sangiris so sabalanga,
kurang sedikit supaya mencukupi.
Irisanna, Timur laut.
Irjak, mirjakirjak, melompat-lompat karena kegembiraan, kegirangan.
Irput, mairput, merasa sangat malu; mairput panailina, dia merasa malu; na so
mairput, dia, yang tidak malu.
Iru, hairuan, = harugian.
Irun, mangiruni dalidali, mencabut kacang.
Is, urine (kurang halus).
Isaisa, begu yang jahat; sej burung kecil mirip amporik.
Isang, I. isangisang, rahang bawah, dagu; isang ni bonang, tempat berbonggal-bonggal
pada benang; martungkol isang, duduk bertopang dagu; mangisang, melihat sesuatu
sedang dagu diletakkan di sesuatu. II. tarisang, tidak kena pukulan; songon baliung na
tarisang, sebagai kapak yang tidak kena sasarannya, sangat kecewa.
Isap, isap; marisap, merokok; mangisap, merokok sesuatu; parisapan, apa yang
dirokok msl sigaret, tembakau.
Isara, cara, sifat asli, perangai; ndang taranju ahu isaram, saya tidak bisa membiarkan
caramu; isara di, seperti halnya pada; isara di horbo, seperti halnya pada kerbau; mura
galak rohana isara ni rabuk, hatinya gampang marah seperti pada mesiu; jolo
marbunga asa marparbue isara di suansuanan, lebih dahulu berbunga baru
menghasilkan seperti halnya pada tanam-tanaman.
Isarat, ubat isarat, memakai obat tanpa mantera, tanpa resep dokter.
Ise, kata pengantar tanya: siapa? manang ise, siapa, dalam pertanyaan tidak langsung; ise
goarmu? siapa namamu? isem, bagaimana pertaliannya dengan kau? iseiseon di si anu,
menanyakan seseorang; pangiseon langkahku, ditanya orang apa maksudku, begitulah
kata seseorang pencuri sewaktu ia di tengan jalan ditanyai kawan-kawannya.
Isi, isi, penduduk, penghuni; aha isina? apa isinya? marisi, berisi, mengandung, muat;
marisi aek, berisi air;mangisi, mengisi; mangisi bodil, mengisi senapang; pangisi,
penduduk, penghuni; isian, tong, bejana, tempat menyimpan.
Isin, = idsin, izin.
Isir, misir, berdiri dan pergi; mangisir, memerintahkan pergi; paisir, menjauhkan.
Isok, sej penyakit dada; isihon, menderita 'isok'; siadu hoda ho na eangon, pangarima
ho na isohon, engkau yang berpenyakit kaki, engkau mau mengejar kuda, engkau yang
berpenyakit dada, mau menggali rawan artinya: engkau lebih banyak mengerjakan
daripada engkau sanggupi.
Isu, isuisu, sej burung yang berdiam di pasir, di sungai.
Jabat, tang, sepit pada binatang; manjabat, mencabut; jabatan, pekerjaan, kerja.
Jabijabi, juga: jabijabi aek, pohon beringin, pohon besar berakar bergantung.
Jabiajabia, sej burung; juga: tukang ngadu, pemberi tahu, penghelat.
Jabu, rumah; jabujabu, rumah kecil sebagai main-mainan a-nak-anak; dongan sajabu,
kawan serumah; piga hamu sajabu, berapa orang kalian serumah; marjabu, mempunyai
rumah, mendiami rumah, berumah; bagian-bagian rumah Batak: jabu bona, bagian
belakang sebelah kanan, tempat yang terhormat; jabu sahat, kiri depan, tempat yang
terhormat kedua; soding jolo, kanan depan; soding pudi, sebelah kiri belakang; jambur,
tepat antara tempat api dan dinding; hosa ni ruma, garis pertemuan jabu bona dan
soding pudi; pandiloan, jendela kecil pada dinding; bolat talaga, sambungan hosa ni
ruma dan tangga. Jabung, marah, garang.
Jabut, bulu kulit di atas dada; sabut dalam buah pitola atau sabut pada kulit harambir (=
sabut).
Jadi, manjadi, jadi, menjadi, terbentuk, berhasil, berwujud; manjadihon, menjadikan,
membuat, mencipta; tarjadihon, idem; jadijadian, benda-benda yang dibuat dengan
tangan, barang seni, buatan, ciptaan; pajadijadi hata, menyebarkan kabar angin. II. jadi,
boleh, diperbolehkan, dapat; jadi ma tutu, itu baik; ndang jadi, tidak diperbolehkan,
tidak dapat, jangan. III. jadi, dan, sehingga, menyambung dan juga mengantar kalimatkalimat; ja-di adong ma sada halak, maka, adalah seorang.
Jae, I. hilir (lawan: julu); jaean, daerah yang letaknya ke arah hilir; pahae, nama
wilayah (daerah itu letak ke arah hilir); aek pahae, linta pahulu, air ke hilir, lintah
kehulu; tu julu dapot bubu, tu jae dapot tanggal, kehilir kena pukat, ke hulu kena
bubu. II. manjae, mandiri, otonom, menyendiri, mengurus rumahtangga sendiri, berdirisendiri, berdikari; pajaehon, memandirikan anak baru kawin. III. jae ma i, = nata, sudah
bagus, saya akan mengingatnya, oke.
Jaga, manjaga, menjaga, mengawasi; jumaga, idem; marjaga, berjaga; jaga dirim,
jaga dirimu; jaga, waspada; jagaon, hal-hal yang harus dijaga; parjaga, penjaga;
manjagai, menjagai, marjagajaga, berjaga-jaga, dilindungi oleh seorang penjaga; juga
dukun yang mengusir hantu-hantu; jagalumpat (juga gajalumpat), gerobak sorong,
menara kayu yang dipakai mengintai atau melompati benteng kampung musuh.
Jagal, daging yang disembelih dan dijual pada umumnya; barang dagangan; marjagal,
menjual daging, berdagang.
Jagar, indah, tampan, bagus, elok, dihiasi, penuh hiasan, apik, tertata bagus, bersemarak;
sipajagarjagar, hiasan, penyemarak; jagarjagar, hias kepala, hiasan; pajagarhon,
menghiasi, memperindah; pajagarhon hata, menghiasi kata-kata; jagarna di hunik,
hus-husna di baoang, terlihat cantik macam kunyit, tercium harum kayak bawang,
begitu dikatakan bila orang yang membuat sesuatu yang sederhana, yang telah dihiasi msl
makanan; sijagaron, = gading (And).
Jagir, manjagiri, menyisir rambut.
Jagit, manjagit, = manjalo (Angk).
Jagoa, sijagoa, = sijaga sijagoa, jari manis.
Jagung, jagong; sataon jagung, satu tahun jagung, yaitu tiga bulan.
Jagur, keriting (rambut).
Jaha, manjaha, = jumaha, membaca; jumahai, banyak membaca; pajahajaha, sering
membaca; pajahajaha ni roha, terka, sangkaan; jahajaha ni parmanuhon, membaca
ayam, membaca ramalan; parjahajaha di bibir, parpustaha di tolonan, orang yang
gampang menjawab seolah-olah ia membaca isi hati, seolah-olah berkata-kata berada
dalam kerongkongan seperti buku, sangat fasih berbicara.
Jahat, jahat, keji, juga: jat; hajahaton, kejahatan, kekejian; parjahat,penjahat;
manjahati, membuat kejahatan terhadap orang; sibahen na jahat, penjahat; jahatna i,
jahat kali dia.
Jahur, salah, keliru, yang membuat orang heran mengenai kata-kata.
Jahut, manjahuti, mendahului, memotong bicara, mendahului bicara orang;
manjahutjahut, mendorongkan diri ke muka, mau mengungguli orang dalam pangkat.
Jail, manjail, menyampakkan jerat untuk menangkap sesuatu, mengikat orang dengan
jerat; jailan, diikat dengan jerat.
Jais, kurang ajar, tidak tahu adat, kasar, tidak tahu malu; jais marpangalaho, berlaku
kasar, kurang ajar, congkak; jais mangkuling, kasar dalam perkataan, kurang ajar, bicara
sesumbar; jais marabit, berpakaian tidak senonoh; jais mangalangka, berjalan angkuh.
Jait,I. jahit; manjait, menjahit; tukang panjait, tukang jahit; roda panjait, mesin jahit.
II. jait, rantai dari kuningan pada mana raja membawa tas.
Jaitjaiot, marjaitjaiotan, ku-sut, ruwet. Jajajaja, menggalakkan, mengajak (= juju) msl
seekor anjing; pajajahon, menggalakkan atau mengasut orang atau anjing agar
memburu.
Jajang, manjajang, menyokong seseorang dengan kata-kata dan uang.
Jajap, dahan yang bengkok; manjajap, menarik jalur di ladang dengan pacul melawan
tikus (jalur disebut bontis).
Jantar, = poting, tabung bambu yang besar; P.B.: magopo tuak sajantar dibahen ijuk
sada, siasia tuak sekendi, garagara serambut ijuk.
Janto, jarak, jauh.
Jaoat, = jahat, mengenai ramalan yang buruk; ari jaoat, hari sial.
Jaol, = andul, luas, jauh daripada, (lebih besar, lebih kuat).
Jaor, jaorjaoran, tidak tetap.
Japan, Jepang.
Japjap, manjapjap, makan dengan cepat, menghantam makanan, makan dengan lahap.
Jarajara, binatang mudah yang belum dapat dipersetubuhkan.
Jarak, pohon jarak.
Jarakjuruk, tak sama panjang; marjarak juruk, tidak teratur, serampangan, tidak rapi.
Jaramanggun, alat menyerang tembok kampung musuh.
Jarame, sej anjing. Jarangjang, tiada teratur, berantakan, berserak.
Jarango, burukburuk ni jarango, seorang turunan yang miskin dari keluarga kaya,
yang masih ditolong oleh familinya kaya itu.
Jarar, = jirir, manjarar, menjalar mengenai tanaman, menambah besar mengenai
hutang.
Jarbang, = jarmang.
Jarbe, jarbejarbe, bergantungan ke bawah, bdk harbe.
Jarga, manjargai, membagi, menimbang berapa yang diterima masing-masing.
Jarijari, jari tangan, jari kaki; jarijari ni tangan, jari tangan; jarijari ni pat, jari kaki.
Jarin, jerat untuk menangkap ayam; nunga jarin patna, kakinya sudah kena jerat.
Jaring, jaring untuk menangkap binatang msl burung; manjaring, menjaring,
menangkap dan mengusir binatang ke dalam jaring.
Jaringjaring, puncak gunung.
Jaringkat, sej rumput; P.B: sada jaringkat do hamu sada jarongkat, parsanggul
jabijabi, sada parbongkas do hamu sada parbongkot, na rap partahitahi, kalian
berdua adalah sama bersalah.
Jarir, getah haminjon, kemenyan.
Jarmang, kampak penebang kayu. Jarojak, pasak, kayu atau bambu yang dipancangkan
ke tanah untuk memperkuat bendungan; manjarojak, memancangkan kayu-kayu seperti
itu; pinggan jarojak, piring yang bergambar seperti jarojak.
Jarojo, = hojor, kurang berhati-hatimengenai perkataan/pembicaraan.
Jarongjong, tiada teratur, tidak beraturan, suarsuair.
Jarorap, jumarorap tidak beraturan, campur baur letaknya.
Jaru, manjarujaru, menaksir, menimbang, memeriksa; ndang tarjarujaru rohana,
hatinya tidak tertaksir, tak terselami isi hatinya.
Jarum, jarum; manjarum, menjahit; pajarumhon, menjahitkan; panjarum, benang;
panjaruman, penjaruman, jahitan; parjaruman, tempat penjahitan, keranjang jahitjahitan; pinggol ni jarum, mata jarum; tungkang panjarum, tukang jahit, penjahit;
sitangko jarum, sej burung.
Jarumamis, (dari: jari mamis), jari mamis.
Jarumbun, terpadu, tertutup.
Jarumjam, jumarumjam, makan dengan bunyi keras mengenai banyak orang.
Jarumut, jarumutan, suram, berkerut-kerut mengenai muka yang marah, cemberut,
muka asam.
Jarunjung, (bdk jungjung), jambul helem, hiasan kepala pengantin; tintin
pinarjarungjung, tintin simarjarungjung, cincin jari-jari pakai hiasan relief.
Jat, I. = jahat, jahat, jelek. II. jat, sej penyakit kulit, ruam pada kulit; jaton, berpenyakit
seperti itu.
Jata, manjata, merentangkan diri, mengulurkan tangan untuk menjamah sesuatu;
sinjata, senjata (bdk sinjata).
Jati, jati, sej pohon dengan kayu keras; berkuasa, mulia, besar.
Jau, yang non-Batak; halak jau, orang bukan bangsa Batak; hata jau, bahasa asing;
unte jau, sej jeruk; duhut jau, = baubau, tumbuhan yang berbau busuk yang daunnya
bersama kapur dipakai sebagai obat sakit kepala; tu parajauan, = tu pargadisan.
Jaung, jagung.
Jaur, tidak kena sasaran, meleset, ngaur; jauran, batang besi jala; gala jauran, idem.
Jawa, jawa.
Jea, bala, celaka, untung malang, malapetaka (lawan tua); ari do tua, ari do jea, untung
dan celaka silih berganti; jeana i, sialan; jea pulas, celaka besar, amat sial; marjea,
terkutuk, mendapat celaka, bernasib sial; pajeajea, menyerukan "oh" mengenai
seseorang, menyebut dia celaka, sial; anak jea, anak sial.
Jeat, miring, tidak horisontal, bdk beat.Jebe, = jomba.
Jebu, bertambah, bertambah hebat mengenai pertempuran.
Jegak, saong jegak, payung dari alang-alang dianyam dan dapat digulung.
Jege, manjegehon, menjual dengan berbagai-bagai cara; parjegena, caranya berdagang,
berniaga.
Jeges, indah, apik, bagus, rapi, manis, elok, cantik; jegesna i, bagus sekali; pajegeshon,
membaguskan, memperindah, merapikan; hajegeson, kebagusan, keelokan, daya tarik,
kerapian, keindahan.
Jehe, manjehei, berlaku tak setia kepada seseorang, mengkhianati; manjehehon, idem;
parjehe, pengkhianat; panjehehon, perbuatan mengkhianat; jehejehe, khianat,
perbuatan yang tidak setia.
Jehet, lekat-lekat, bergumpal mengenai tanah yang sulit dikerjakan.
Jeja, humajeja, berjalan cepat, berlari-lari.
Jejep, baik mengenai peringatan.
Jekjek, nakal, kurang ajar, tidak sopan.
Jeljel, manjeljel, mengentak-entak, berjalan cepat mengenai kuda.
Jeleng, manjeleng, menggulingkan, meletakkan di sisi, memalingkan. Jelge, kurang ajar,
tidak suka akan.
Jelhet, kayu yang tidak dapat lagi dibelah karena sudah terlalu lama terletak.
Jelok, I. sej labu; songon andor ni jelok do hepeng maranak, duit itu bagai rambatan
labu beranak pinak. II. jelok, = mura.
Jembar, marjembar, bergegar mengenai langkah (berjalan).
Jemjem, manjemjem, merayu, membujuk untuk memperoleh sesuatu.
Jempek, juga jompok, pendek; pajempek, memendekkan; marnajempek, tidak sama
pendek, tak seragam pendeknya.
Jempul, = jepol, malu.
Jemut, sembunyi (bdk hemut).
Jenang, peti yang berukir berwarna belang.
Jene, marjenejene, koyak sama sekali; manjenejene goar, memburuk-burukkan,
mencela nama orang, bergunjing-gunjing.
Jengjeng, = jingjing.
Jengeng, bandel, suka berbantah-bantah, suka bertengkar, suka berkelahi.
Jenggajengga, buah pinasa yang kecil.
Jenggal, marjenggaljenggal, bungkuk.
Jenggar, jenggarjenggar, menjulur mengenai atap rumah. Jenggeng, membungkuk ke
belakang mengenai punggung.
Jengger, manjengger, memandang dengan tajam.
Jenggong, alat musik menyerupai sagasaga tetapi dari besi, alat ini ditarok di muka
mulut dengan mengembusnya lidah gemetar, keluar bunyi dan sekaligus ditarik talinya.
Jengkar, kekar, tampan, bagus, cantik, manis; manjengkari, berlaku sebagai pesolek.
Jengkat, marsijengkat, agak pincang.
Jengkel, menjengkelkan, suka melawan, nakal, sombong mengenai anak-anak;
jengkelna do i, ia berlaku begitu karena kenakalan, kesombongan; hajengkelon,
kesombongan, kenakalan, kecongkakan, kecengkelan.
Jepjep, manjepjep, mengisap, mencernakan.
Jepol, tarjepol, malu, merasa malu sekali (bdk: tarjimput).
Joljol, segera, cepat, diluar dugaan; joljolna i, kecepatan kali datangnya; joljol
marparbue, cepat berbuah; tarjoljol, mau buang air tetapi tidak ada kesempatan untuk
itu.
Joling, = jorbing; jumalang jumoling, berjurang-jurang, bergunung-gunung.
Jollong, putus asa.
Jolma, manusia, sebagai lawan binatang dan roh; isteri, hamba; marjolma, beristeri,
mempunyai isteri; marjolmahon si A,beristerikan si A; diparjolma, diperisterikan;
jolma manisia, umat manusia sebagai lawan: roh-roh dan dewata; hajolmaon,
kemanusiaan, penghuni bumi ini; simarjolmajolma, orang, seorang; tarjolma, sadar
kembali, sebenarnya: "kembali manusia"; purba jolma, pohon kecil berbunga merah.
Jolo, lebih dulu, dahulu, sebelumnya, dulu, depan, hadapan; ro ma jolo, datanglah dulu;
on jolo, ini dulu; na jolo, dahulu parjolo, yang paling dulu, yang pertama; jumolo, lebih
dulu; di jolo ni, kata depan: di muka (tempat dan waktu) sebelum, di muka; sian jolo,
dari muka; tu jolo (ni), ke muka (arah); tu joloan on, mulai sekarang, di hari kemudian,
selanjutnya; pajolohon, melebihi, mendahului, mengungguli; P.B.: unang pajolo gogo
papudi uhum, tidak boleh memakai kekerasan lebih dulu baru sesudah itu mencari
hukum, cari dulu hukum; patujolo, yang mendahului, apa yang berjalan di muka; hata
patujolo, kata pendahuluan; manjoloani, mendahului, mengungguli; manjolojolo,
datang lebih cepat, lebih dahulu; nilangkahon na tu jolo, sinarihon na di pudi, maju ke
depan, yang di belakang jangan dilupakan.
Jolongjolong, buah pertama.
Huruf 'k' sebagai huruf awal tidak dikenal dalam bahasa Batak ; karena itu disini hanya
disebut perkataan yang berasal dari bahasa Indonesia.
Kabar, kabar, berita; surat kabar, surat kabar, koran; kabar angin, kabar angin, desas
desus.
Kae, lih hae.
Kaling, Keling, orang Keling.
Kamata, lih mata.
Kambiur, lih biur.
Kambona, lih bona.
Kameja, kemeja.
Kamis, Kamis.
Lagi, I. lagilagi, ujung biji padi; na saulu lagi, demikian sedikitnya bagaikan ujung padi;
II. silagi datang silagi ro, celaka, mala petaka, mara, nasib malang.
Lagiada, = gariada; lagia, = gari.
Lagu, murah hati, perbuatan yang ramah, kebaikan; marningot lagu, mengingat
kebaikan hati orang, tahu menerima kasih; manuan lagu, berbuat sesuatu yang baik.
Laguboti, nama daerah di Toba.
Lagut, I. = pungu (Angk); parlagutan, = parpunguan. II. lagut tu, melekat msl
kotoran pada pakaian.
Lahang, mangalahangi, mengambil untuk diri sendiri, merampas yang seharunya harus
dibagi bersama orang lain; na lahang, egois, serakah, tamak.
Lahat, mangalahat borotan, menghiasi tiang persembahan dengan karangan bunga;
lahatan, kisi dari bambu atau lidi yang dilumuri dengan perekat untuk menangkap
burung.
Lahe, mangalahei, menguliti padi dengan kuku, merampas pakaian orang.
Laheu, = heuk, dilubangi, berlubang.
Lahi, lahilahi, laki-laki menandakan kelamin (baoa); lahi, mudah mengenai buah;
halahianna, waktu dimana buah masih muda; silalahian, sej pohon kayu yang hanya
berbunga jantan msl pepaya; Silalahi, nama bagian utara Danau Toba; nama marga.
Lahibini, manuk lahibini, seekor ayam yang baik untuk dipotong.
Laho, pergi, sering ditempatkan dimuka kata waktu dan berarti kondisionil; na mabiar
do jolma laho mate, orang takut kalau ia harus mati; borhat do nasida laho marmusu,
mereka berangkat untuk berperang; na laho mangan ma hami, kami bermaksud pergi
makan; laholaho, kayu lintang yang diikat dan bisa digeser, diatas mana orang duduk
untuk memperbaiki atap ijuk; marlahoro, berdatang pergi; palahohon, mengusir;
pangalaho, duduknya perkara, jenis dan cara; dia pangalahona, bagaimana duduknya?
Apa hubungannya satu sama lain; marpangalaho, berlaku; i dope pangalahona, sudah
demikian halnya, tidak bisa lagi diubah; lumaholaho bergerak.
Lahut, mangalahuti, mengambil untuk dirinya, merampas.
Lai, lailai, bulu ekor yang panjang dari burung; eme na pangalailaion, padi yang tinggi
seperti bulu ekor burung tetapi isinya tidak ada; lai ni posoposo, uri, ariari, tembuni bayi.
Laing, I. pemilih mengenai makanan. II. tidak ada keputusan dalam main dadu.
Lais, lat, les kayu pengikat atap ijuk (sebenarnya: urat ni antunu).
Lambok, lembut, segar, enak, sedap perasaan dan citarasa, mengenai kata-kata dan
pikiran: lembut, ramah; lambok ni roha, kelembutan hati; lambok huhilala, enak dan
lembut perasaanku, sejuk perasaanku; palambok ma roham, lunakkanlah hatimu,
lembutkanlah hatimu; sipalambok ateate, apa yang menyenangkan hati, pelunak hati;
marlambok ni roha, berlaku lemah lembut; halalambok, kelembutan hati; lambok ari,
udara enak, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Lambung, lambung tubuh manusia, umumnya: sisi, samping; di lambung ni, sebagai
kata depan: di sebelah, di sisi; tu lambung, ke sisi, ke samping (sebagai arah); di
samping itu, apalagi yaitu memberikan hadiah, uang kapada famili diluar mas kawin;
mangalambung, keluar dari sisi, meminggir-minggir.
Lambut, malambut, elok, cantik; simalambut, benda-benda yang elok, yang bagus,
yang cantik.
Lamet, I. ketam yang rata dan licin. II. silameton, = ateate, (And).
Lamis, licin, bercahaya, berkilatan mengenai wajah manusia, benda-benda.
Lamlam, I. = hambar, tawar, hambar, tak bercitarasa. II. sej rumput yang dipakai sebagai
makanan ternak; lamlamlamlam, sampah, kotoran.
Lamo, sejuk, enak untuk perasaan, tidak terlampau panas tidak terlampau dingin;
palamohon, menyejukkan, menyegarkan.
Lamosik, sej rotan yang halus, nama daerah di Uluan (Toba).
Lamot, lumat, halus, lembut, lunak, lembek, seperti bubur, licin, tertumbuk halus;
palamothon, menumbuk sehalusnya; P.B.: godang do hulamot, porda do soada,
godang do sipaingot, pangoloina do soada, banyak mau kutumbuk, tak ada alu, banyak
nasehat, tak ada terlaksana.
Lampak, pembalut, kulit buah, sampul buku, kulit; lampak ni gaol, pelepah daun pisang,
kulit pisang; lampak ni bulu, pelepah daun yang mengelilingi tunas bambu yang
kemudian jatuh; mangalampahi, memberi kulit, memberi sampul, mengikat,
membungkus, menyampuli.
Lampang, jarang, berselang, berjarak; lampang marposoposo, masa hamilnya lama,
dengan berselang lama melahirkan mengenai manusia dan binatang (4-5 tahun).
Lampas, panjang, jauh; parlampaslampasan, hal mengembara, luar negeri.
Lampet, lepat kecil dari tepung beras.
Lampiang, sej tumbuhan (bakung).
Lampin, lampin, kain lap, popok; tading di lampin, tinggal dalam popok, artinya
sebagai bayi tidak mempunyai orangtua lagi, yatim.
Lampir, marlampiran, mengenai majalah: terbit, keluar; mangalampirhon, menulis
karangan.
Lampis, lapis; dua lapis, dua lapis; marlampislampis, berlapis-lapis; nilampison
(mangalampisi), dilapisi.
Lampot, masak, lunak, lembut, lembek msl gadong; lumampot, bertambah baik
mengenai penyakit, berangsur sembuh.
Lampu, I. lampu. II. lampu, benda-benda yang berapung-apung di air;
mangalampuhon, memakai sesuatu di air sebagai pegangan agar membuat dirinya tidak
tenggelam; lampu, enteng, ringan sehingga terapung-apung. III. lampulampu, kupukupu.
Lampusung, kepongpong serangga; parlampusung, seorang yang dapat
menyembunyikan maksudnya mengamat-amati orang lain.
Lamu, = lam.
Lamuk, bercampur, mencampuri, berbaur, berfusi.
Lamun, masak, matang, ranum mengenai buah-buahan; malamun, ranum, dalam
keadaan masak mengenai buah-buahan, bisul; lamunlamun, pucat mengenai muka;
lamun dagingna, mukanya pucat masai, dia kekurangan darah.
Lan, apa pun, banyak, banyak sekali; marhulanlan, berbondong-bondong; marhulalan,
idem; silanlan aek Toba, dikatakan mengenai orang yang tidak gampang panas hati,
pemurah seperti air Toba; aek silumanlan, air yang lebar membawa kematian (And).
Lanang, marlananglanang, banyak, berlimpah.
Landak, mangalandak, membereskan, mengatur msl kebun.
Landam, banyak; mangalandandam, sangat banyak, bertambah banyak
Landap, = landam; mangalandap, = mangalandam (juga: lantap).
Landas, rata, datar, tidak bertingkat-tinggkat msl ladang, lawan: tagahambing; landasan
ni panopa, landasan tukang besi.
Landi, panjang msl tali; palandihon, memanjangkan.
Landit, licin; landit parhot, tidak diketahui ataukah licin atau kasar, antara licin dan
kesat; tarsulandit, tergelincir; dipalanditlandit dilana, dilicinkannya lidahnya, dia
bermulut manis, dia membujuk merayu.
Lando, panjangnya; lando, jauh, lebar, luas; silando, sej pohon kecil.
Landong, (bdk: lindang), tahi lalat, bintik hitam pada wajah.
Landuk, silanduk, kancil, pelanduk.
Landus, karang merah; jenis-jenis: landus boruboru dan landus tunggal.
Langa, lengang, sunyi, kosong, tidak ada orang, sedikit penduduk; di langalanga ni
halak, pada waktu tidak banyak orang hadir msl di kampung, karena semua pergi bekerja
di luar kampung (ladang).
Langak, bunyi seperti suara angsa, membuat-buat "ngak".
Langan, tidak berseri, pucat mengenai rupa; marlangan, dalam keadaan pucat.
Langat, menguning mengenai padi kalau sudah mulai masak; marlangat, dalam keadaan
kuning.
Lange, marlange, berenang; mangalangei, merenangi sungai; dapot langean, dapat
direnangi.
Langgak, = laga, kuat, rajin.
Langgatan, altar, tempat persembahan, mimbar.
Langge, I. tidak ada kegiatan apa-apa, tidak berbuat apa-apa; sedikit atau sama sekali
tidak bekerja; marlanggelangge, tidak bekerja; mangalanggelangge, memukul dengan
keras, membanting, menyiksa. II. sej keladi.
Langgorung, = randorung, sej kayu.
Langgu, cincin besi yang dipasang pada tangkai kapak atau lembing untuk mengikat
besinya, ring besi pengerat gagang, besi pengikat gagang sabit.
Langgum, daun untuk menutup luka.
Langgunggung, sej rumput yang baunya tidak enak.
Langgus, gampang lupa, pelupa; marlanggus ni roha, membiarkan sesuatu (tidak
membuat) karena lupa; so tung langgas roham, jangan lupakan.
Langis, = longis, = dao; parjuji langis, seorang pemain judi yang sekian lamanya main
judi sampai habis segala-galanya sampai pakaiannya, penjudi ulung.
Langit, langit, angkasa; langitlangit, plafon, langit-langit, loteng; langit ni langitan,
langit tertinggi; manailihon langit, sombong, congkak; angir langit dianggo, sombong,
congkak, tinggi hati; langiton, berjarak jauh; mengenai kata-kata: jauh berbeda, tidak
cocok; tekateki: sungkot di langitna, rumbar di bahalna, langitnya suntuk, linggar di
ruangnya: lidah.
Langka, langkah; marlangka, melangkah; melangkahi, melangkahi sesuatu; P.B.: tu
jolo nilangkahon, tu pudi sinarihon, melangkah ke depan, pikirkan yang di belakang;
sundat langkangku, batal rencanaku, maksudku tidak terwujud; tiur langkana, beres
rencananya, rencananya berhasil; marlangka pilit, melacur, berbuat serong, berzinah,
berlangka salah.
Langkap, mangalangkap, mendahului lari cepat, mendekap ke depan, melewati.
Langkas, melangkah merenggangkan kaki, begitulah dikatakan kepada kerbau yang mau
diperah susunya.
Langkat, kulit buah atau padi; mangalangkati, menguliti, mengeluarkan kulit, mengupas
kulit.
Langke, malangke, kendur, rusak, tidak bisa dipakai (juga mengenai manusia);
malangke holiholi, merasa dirinya lemah, lesu.
Langkit, = lohot.
Langkitang, kepah, kerang, siput, keong.
Langko, mengucapkan kata-kata yang kurang ajar.
Langkop, tutup peti atau pot, dekap; marlangkop, mempunyai tutup, bertutup;
manglangkopi, menutup sesuatu; mangalangkophon, mempergunakan sesuatu sebagai
tutup; langkop, banyak, sehingga rumah itu menjadi penuh; simarlangkoplangkop, sej
tumbuhan menjalar yang buahnya berwarna merah; langkop ni hata, tambahan
mengenai kata-kata yang dibuat menurut suka hati pembicara.
Langkot, mendekati, datang msl penyakit menular; langkot utang, = dais.
Langku, laku, terjual, laris mengenai barang dan mata uang; palangkuhon boniaga,
membuat barang dagang menjadi laku, dapat dijual msl dengan menggosoknya dengan
baik.
Langkuk, bengkok, bungkuk, lekuk.
lintas. II. laos, dan seterusnya, demikianpun, serta, lantas, masih juga, masih tetap; laos
songon i, begitu juga; laos ibana do na mambuatsa, dialah juga yang mengambilnya,
yaitu yang sama, yang dalam hal lain juga menjadi pelakunya.
Lapa, I. mangalapa, membedah, mengeluarkan isi perut binatang yang disembelih. II.
lapalapa, kulit padi, yang masih tinggal sewaktu menumbuknya; tardege pangalapaan,
kotor karena terinjak tempat dimana dikeluarkan isi perut ternak yang disembelih;
dikatakan mengenai seorang tukang sekongkol: namanya jadi buruk karena ikutserta
dalam pencurian.
Lapak, marlapak, tepuk tangan (tiruan bunyi "pak" sewaktu tepuk tangan).
Lapalopi, lih lopi.
Lapang, I. jalan; selanjutnya: sifat, sebab; lapang-lapang hatuaon, jalan menuju
kebahagiaan. II. lapang, = lambas, (Angk).
Lapas, lapaslapas, orang jembel.
Lapat, malapat, bergoncang karena angin; lumapatlapat, dalam keadaan goyah,
bergoyang; lapatlapat, idem; mangalapat, bergoncang-goncang. II. lapatan, arti,
makna; dia lapatanna? apa artinya?; lapatanna, artinya; marlapatan, mempunyai arti,
berarti; mangalapathon, menterjemahkan, mengatakan dengan kata-kata sederhana,
menafsirkan.
Lape, I. sej kacang tanah. II. lapelape, kemah sederhana yang dipasang dengan beberapa
tongkat diatas tanah dan di atasnya sehelai kain; parlapelapean, pondok yang sangat
sederhana, peristirahatan sementara.
Lapedang, marlapedang, berenang. Lapik, lapik msl alas periuk, piring, alas untuk
menulis; parlapihan, obat penangkal terhadap penyakit, berpenyakit, wadah;
mangalapik, membuat lapik; mangalapik hata, berbicara manis untuk kemudian dapat
mengucapkan kata-kata kasar (captatio benevolentiae); diapus lapik, sej sumpah; lih
gana.
Laplap, sangat banyak, tidak terkira banyaknya; pangalaplapan, hutang pada mana
dikurangi perutangan bunga dan sebagainya lagi, agar penuntut utang memperoleh
sesuatu kembali.
Lapo, kedai, warung, lepau.
Lapu, mangalapu, mencet, melumas; pangalapu, sesuatu yang dipakai untuk mencet,
pensil, kuas.
Lapuk, I. lapuk; lapuhon, berlapuk (juga mengenai pakaian). II. lali lapuk, sej burung
elang.
Lau, jin-jin, roh-roh tertentu yang menyebabkan gerhana bulan dan matahari, pada
gerhana bulan orang serukan: paulak bulan angka lau, kembalikanlah bulan, kalian lau.
Lauat, mangalauati, = mangalahangi.
Laum, mangalaum, merampas, merampok, menyamun.
Laung, naung; marlaung di toru ni hariara na bolon, berdiam di bawah kerajaan raja
yang besar.
Laup, malaup, terkena, seriawan, guam; kutuk yang dikenakan kepada orang karena
tidak mengurus keluarganya; molo ahu na so ra pasusuhon, andurabion ahu, molo
ibana na so ra manusu, malaup ma dilana, bila aku yang tak sudi menetekkannya,
biarlah aku sakit dada, bila dia yang tak mau menetek, biarlah lidahnya kena seriawan.
Laut, laut, danau; di dalam laut, dalam ribaan ibu; lautlautan, pusing kepala di air;
begu laut, penyakit typhus; mangalautlaut, pasir yang datang ke ladang dibawa ombak
menghanyutkan.
Lautu, sej rumput.
Lawas, lebar, luas; ladang lawas, daerah di sebelah selatan tanah Batak = Padang
Bolak.
Layar, layar; rayar, layar; marlayar, berlayar; butong layar, buntal layar karena angin;
na mangan layar, layar itu menangkap angin.
Le, male, lapar; male butuhana, dia lapar; mauas male,haus dan lapar; haleon, musim
paceklik, bala kelaparan; haleonon, menderita kelaparan; ditaha haleon, = hona haleon,
diserang kelaparan.
Lea, kecil, hina, jelek, keji; lea rohana mida ahu, memandang hina dia padaku;
mangaleai, memperlakukan orang dengan rendah, menghina; hona lea, kena hina;
lealea, penghinaan; haleaon, kehinaan, kerendahan, kekejian; palealeahon,
menghinakan, menjelekkan.
Leak, itu adalah tepat; leak ma antong, itu adalah tepat, itu adalah sepantasnya, layaklah
memang; ndang leak alealem ibana, rupanya ia bukan sahabatmu; leak aha do i? apa
itu gerangan? bdk leat.
Leam, leamleam, apung msl batok kelapa atau daun yang ditaruh di air agar air di periuk
yang dibawa di atas kepala tidak terbuang; naga lumeam, dewa air dengan bentuk ular =
boru saniang naga.
Lean, = lehon; mangalean = mangalehon.
Leang, I. gelang; songon injamon leang, bagaikan meminjam gelang, sulit dilepaskan.
Maba (= naba), sembuh kembali; nambura maba, dalam arti sembunyi: dia baru
kelahiran anak.
Mabar, sej pohon kayu yang besar, sej hariara (juga: nabar).
Mabas, jatuh mengenai cacar.
Mabe, panjang; mabeabe, lih abe.
Mabuk, mabuk, pening, bersusah hati; mabuk dibahen ulaon, pening karena terlampau
banyak pekerjaan; mabuk laut, mabuk laut; pamabukhon, memabukkan, memeningkan;
sibahen na mabuk, minuman keras; hamabuhon, kemabukan, hal mabuk; parmabuk,
pemabuk, peminum.
Madat = modat.
Maen, anak perempuan saudara laki-laki isteri seseorang; anak perempuan ipar; juga: suaminya; parmaenon, yang bisa dipanggil 'maen'.
Maga, maha, mulia, besar; magamaga ni sombaon, kebesaran, kemuliaan 'sombaon'
juga: naganaga.
Mago I. bdk ago. II. magomago sep, pelan-pelan hilang, menghilang msl sejumlah uang
kecil. Magopo, percuma, sia-sia, mubazir, sayang; magopona i, sayang sekali.
Mahal, mahal, langka, jarang dan oleh karenanya mahal; mahal dapot, jarang atau sulit
diperoleh.
Mahan, bdk: pahan, marmahan, menggembalakan, memelihara ternak; parmahan,
gembala; di-parmahani, mengembala, membawa sesuatu dipadang rumput; mamahan,
menggembalakan, memelihara, dari pahan.
Mahap, puas, terlalu kenyang, kenyang sekali, jemu, muak; ndang marnamahap, tidak
jemu akan sesuatu, tak kunjung puas; marmahapmahap, jemu akan sesuatu;
manghamahaphon, makan sampai jemu.
Mahara, gambaran bintang kambing, lih mesa.
Mahasa, miak mahasa, minyak buah kemiri yang dipakai oleh datu untuk menggosok.
Mahi, tambahan kata di muka kata kerja yang tertentu msl mahilolong.
Mahir, apik, manis.
Mai, tambahan kata dimuka kata kerja yang tertentu = masi, mengambil sesuatu.
Mallo, nama sej rotan yang besar dan kuat sering dipakai buat rambing, titi gantung;
tubutubu mallo, berganti-ganti memperoleh anak yaitu laki-laki, perempuan, laki-laki
dsb seperti daun pohon mallo yang daunnya berganti-ganti kiri dan kanan.
Malmal,tumpul mengenai alat perkakas.
Malo, cakap, terampil, pintar, pandai; na malo, pandai, cakap; mamalomaaloi, cakap
dalam bermacam-macam hal; manghamalohon, dapat memakai sesuatu dengan
kecakapan walaupun hanya sedikit; hinamalo, kepandaian, kecakapan; marnamalo,
berbeda dalam kepandaian, dalam kecakapan; P.B.: na jumpang gabe na tinangko,
molo so malo, na tinangko gabe jumpang molo malo, yang jumpa jadi yang dicuri, bila
tak pandai, yang dicuri jadi yang dijumpa kalau pandai; malomalo, kecakapan, kelicikan
dalam menipu.
Malos, = melos, layu.
Malsik, = marsik, kurus kering karena miskin.
Malu, malu, malu terhadap sesuatu, tidak suka akan sesuatu; marmalumalu, tidak suka
akan sesuatu; marhamaluan, malu; pamaluhon, mempermalukan, membuat malu;
tarmalu, menjadi malu; masipamaluan, saling melukai perasaan, saling merendahkan.
Malum, sembuh, pulih mengenai penyakit; dingin mengenai makanan, minuman dan
kemarahan; pamalumhon, menyembuhkan, mendinginkan; sibahen na malum, apa
yang menyembuhkan, obat; hamamalum, kesembuhan.
Mam, awalan mem pada kata kerja yang berawal huruf b atau p
Mama, = meme (Angk).
Mamak, lebar, lapang, rata dihamparkan, dikembangkan; mamak rohana, dia mengerti
sesuatu dengan sulit, sulit diartikannya; batu mamak, batu yang lebar dan keras; batu
mamak na so hagairan, batu yang lebar yang tak tercongkel, artinya: orang kuat, yang
kemauannya harus dituruti.
Mambal, bdk ambal.
Mambir, bdk: ambir.
Mambo, simambo, tongkat dari pipa Spanyol.
Mambur, bdk ambur.
Mamis, I. bahaya, penyakit yang ditakuti, yang diramalkan oleh dukun mengenai anak
yang baru lahir. Datu memakai dua cara: 1. panjujuron silimalima, menurut 5 nama
waktu siang hari: sogot, pangului, hos, guling, bot dan lima waktu malam: bodari,
sampinodom, tonga, borngin, tahuak manuk, torang ari. 2. panjujuron sipitupitu:
nama menurut hari-hari yang ketujuh: artia, suma, anggara, muda, boraspati,
singkora, samisara, hal mana dihitung dengan jari-jari: ibu jari (jempol) berarti untung,
jari kelingking cepat meninggal. II. mamis, = manis.
Mampar, bdk ampar, berpencar, terserak, kesasar; mampar roha, berangan-angan,
absent-minded, hilang konsentrasi.
Mampul, telah diambil hasilnya, habis panen; mampul eme on, sesudah panenan ini
selesai, habis panen ini.
Mamue, dari kata: bue, beranak (ternak); pamuean, ternak yang betina.
Mamun, menyelenggarakan jamuan perpisahan.
Mamuretek, lih puretek.
Man, I. pidong imbulu man, burung legendaris dalam ceritera. II. awal men pada kata
kerja yang berhuruf d,t,s.
Mana, seruan: hati-hati, awas! menepi, meminggir; hamusuon na marmanamana,
perang (kelaparan, kecelakaan) yang tidak dapat dielakkan.
Manabia, Tenggara.
Manahan, bdk: tahan.
Manahatang, sendirian, cuma, hanya, tanpa tambahan; indahan manahatang, nasi
tanpa lauk pauk; manahatang ahu do, hanya saya, saya sendiri.
Manaili, bdk: taili.
Manait, bdk: tait.
Manalesehon, bdk: salese.
Manaluhon, bdk: talu.
Manamba, bdk: tamba.
Manambor, bdk: tambor.
Manamuei, bdk: tamue.
Mananap, mananap huida, saya melihat segalanya itu sama saja, saya tidak lihat adanya
perbedaan mengenai kata-kata sihingga tidak dapat membedakannya.
Mansam, jenis, cara, macam, ragam, corak; tolu mansam, tiga caranya, jenis;
samansam, satu macam, sejenis; masiboan mansamna, bermacam-macam jenisnya,
beraneka ragam; marmansam-mansam, berbagai-bagai, beraneka jenis, bermacammacam.
Mansi, mansimansi, ikan cumi-cumi yang kecil lih mengsi.
Mansot, = agia, bahkan, biarpun, walaupun, hingga; mansot ro di hamatean, bahkan
sampai kematian; mansot dua pe, walaupun hanya dua saja. Mantak, bdk antak =
ontok.
Mantap = mantat.
Mantat, membawa sesuatu; ro nasida mantat silehonlehon, mereka datang membawa
hadiah; parmahan so mantat batahi, pamuro so mantat sior, gembala tanpa cambuk,
penjaga tanpa umban, yaitu kepala raja; nipis do mantat neang, hapal do mantat
dokdok, masing-masing menurut padat, beratnya yaitu menurut kemampuannya, masingmasing menurut perbandingan.
Mantega, mentega.
Mantri, mantri, pegawai pemerintah dari golongan rendah, pejabat.
Manuk, ayam; manukmanuk, gambaran ayam yang dibuat oleh anak-anak;
Simanukmanuk, nama gunung di daerah Toba; parmanuhon, kepandaian meramalkan
dengan ayam atau isi perut atau biasanya dari letak ayam yang dipotong di bawah
ampang; marmanuk di ampang, meramal sesuatu dengan ayam mati yang kakinya
digantung; parmanuhan, lokasi menjual ayam di pekan; manuk lahibini, mengenai
ayam yang cocok ukurannya untuk dipotong; manuk simaranduhur, ayam yang
berwarna seperti anduhur; manuk jarajara, ayam yang belum sampai besarnya, ayam
muda; manuk saburbintang, ayam yang bercorak-corak warna putih bulunya; manuk
jarumbosi, ayam yang bulunya berwarna hitam dan putih; manuk na marbaju,
ayamyang belum bertelur; manukmanuk hatopan, sej sumpah, lih gana; sagondang
manuk, pesta gendang menghormati nenek moyang dari empat generasi.
Manus, I. tidak peduli, tidak ambil pusing. II. manus, terlupakan; manghamanushon,
melupakan sesuatu.
Maol, sukar, sulit, mahal, penting, berharga, bernilai; marhamaolhon, (diparhamaol),
menghargai, dihargai, tinggi, menilai; na pinorhamaol ni roha, kekasih; maolna i,
betapa sulit; marnamaol, tidak sama sulitnya; maol bahen, hargailah, buat mahal.
Maon, menunjukkan masa yang akan datang; diboto halak maon, orang akan
mengetahuinya.
puluhan, ratusan, dsb; losung sidua mata, lesung berlobang dua; P.B.: borngin do
jambar ni mata, pada malam hari mata harus beristirahat; mardua di mata, marbagi di
roha, membagi dengan jujur, dengan adil. II. mata, tata, mentah; aek mata, air bersih
dari mata air; anak mata, orang bebas, lawan hamba; daro mata, darah yang mengental,
darah kental. III. manangkothon simata, menetapkan pertunangan karena uang mahar
dibayar pada waktu mana pengantin perempuan di kalungkan mutiara, manik-manik;
sibaramata, sej burung; anak ni mata, orang yang tidak berkawan.
Mataut, sayang, sial, celaka, percuma.
Mate, mati, meninggal; padam mengenai api, berhenti mengenai angin, berakhir
mengenai pertempuran, kering mengenai air; mate so mangan, mati kelaparan; mate
maup (mogap), tenggelam, mati lemas dalam air, mati hanyut; mate gaol, mati karena
lanjut usia; mate mosu, mati mengenai pohon kayu; mate mata ni ari, terbenam
mengenai matahari; bulan mate, bulan mati; satonga mate, setengah mati; matemate
ne, hampir mati; aek simatemate, mata air yang hanya sekali-sekali memberikan air;
pudun mate, simpul yang tidak dapat dilepaskan; lawan; pudun mangolu; mate ma
ahu, seruan tanda sangat berdukacita, mati aku; na mate, orang mati, yang mati; na
matengku (na matena), matiku, matinya; hamamate, hal mati; songon dia parmatena,
bagaimana dia matinya? pamatehon, mematikan, membunuh; matean, kehilangan
seorang karena mati; matean ama, kehilangan ayah karena mati, kematian ayah; na
matean, orang yang masih hidup, yang menghadapi kematian di keluarga; marmatean,
mati dalam jumlah besar; dipamatemate, berpura-pura ma-ti, berlagak mau mati; mate
ma ho, kutukan; sahit hamatean, penyakit yang membawa kematian; manghamatehon,
mati karena sesuatu; mate marsak, mati karena sedih hati.
Maujana, di tongatonga ni maujana, dihadapan hadirin (And).
Maungaung, dari aung, memanggil; maungmaung, memanggil-manggil, berpaling
kepadanya.
Maup, bdk aup.
Meam, main; meammeam, main-main; marmeammeam, bermain-main; parmeaman,
tempat bermain-main.
Meang, I. buah rangkai pohon palem dan pisang, keriting mengenai rambut; meang muli
= meang mauli, rambut keriting. II. marmeang muli, tidak ada hambatan pergi kesana
kesini, masuk keluar; laku mengenai (wanita) karena orang suka mengawini wanita
berambut keriting; marmeang bahir, memihak, memandang bulu. III. sej pohon yang
menghasilkan ramuan kayu yang baik.
Meat, bdk eat.
Mega, kira-kira, agaknya.
Megas, mudah patah, rapuh mengenai padi yang kering dan sewaktu menumbuk pecah;
P.B.: megas na pir, mitak na momo, mengenai seseorang yang mengorbankan semua
harta miliknya untuk dapat membalas dendam: bungkuk atau patah.
Mehet, I. bdk ehet. II. marmehetmehet, mengembik mengenai biri-biri atau kambing.
Meja, meja; uang (ringgit) meja, uang yang harus dibayar di kantor kalau mau
mengajukan pengaduan.
Mejan, = galegale.
Mela, malu, berkeraskepala.
Melam, I. marmelammelam, bercahaya kemerah-merahan msl air sewaktu senja;
sisaelam, luarbiasa bagusnya. II. marmelammelam, masuk dan keluar dari satu tempat
kediamannya.
Mellak, lemah, tidak bertenaga mengenai tangan dan kaki.
Melmel, = metmet.
Melok, lunak, kurang berdaya mengenai rasa hati msl karena penderitaan.
Melos, = malos, menjadi layu.
Meme, kunyah dan langsung masukkan ke mulut, mamah, makanan yang dimamah,
makanan; manaruhon meme, membawa makanan mengenai burung; marmeme
(dimeme), mengunyah untuk anak kecil dan memberikan kepadanya; pangemehon,
membawa anak kepada ibunya agar diberikan makan yang dikunyah; marmemehon,
mengajarkan; meme tu anakna do parange ni inana, anak laki-laki menurut ibunya,
tersadur pada anaklah perangai ibunya; paulak meme, membalas budi terhadap
orangtuanya.
Mena, gambaran bintang: ikan, yang dapat dilihat dalam bulan hurung.
Menak, demak, diam, tenang, tenteram, damai; pamenakhon, mendamaikan,
memenangkan.
Mene, = mana.
Menek, kecil (Angk).
Meneng, bahaya yang ditakuti.
Mengenmengen, = lengenlengen.
Mengo, marmengomengo, berbunyi dalam telinga.
Mengon, marmengonmengon, tidak sadar akan diri = mago rohana.
Mensur, bdk ensur.
Meo, bdk eo.
Meol, bdk eol.
Meom, = beom I.
Meong, I. terbuka mengenai mata; pameong, memuka mata; sitingko meong, piring
kayu yang terletak di atas tiang pintu sopo. II. marmeongmeong, mengeong mengenai
kucing, raungan kucing.
Mepal, sijonggi mepal, lih sanggapati.
Mera, sej ikan laut besar.
Meram, = merham.
Merdep, cincin dan likat; merdep matangku, tertutup mengenai mata, mengantuk.
Merer, licin, rata.
Meret, bdk eret.
Merham, merah padam.
Merjet, sej burung yang kecil.
Mermer, basah, segar, sejuk, senang; pamermer aruaru, membasahi kerongkongan.
Mermur, habis secara perlahan-lahan, menghilang, lenyap secara diam-diam.
Merong, suram mengenai mata.
Merun, bdk erun II.
Merus, bdk erus.
Mesa, gambaran bintang domba jantan, muncul dalam bulan sipahasada; parmesa:
nama-nama 12 bintang yang berasal dari Sanskerta (dipakai sebagai takhyul); mesa,
marsoba, nituna, harahata, singa, hania, tola, martiha, dano, marhara, marhumba,
mena.
Meso, bdk eso.
Mesu = melos; malos, jadi layu.
Metar, mametar, memitar, membidik; mametari, dibidik orang kepada seseorang,
membidik-bidik.
Metep, lapuk, tidak terpakai lagi mengenai tali dan pakaian, lih etep.
Metmet, kecil; metmet rohana, ia menghina, kecil hatinya; marsimetmeti, tidak sama
kecilnya, berbeda kecil; hametmetonna, muda, masa kecil, kerendahan; pametmethon,
mengecilkan, memperkecil; metmetna i, betapa kecil, kecil bangat, kecil amat.
Meut, bdk eut.
Miak, minyak, gemuk; miak tano, minyak tanah; miak ni tano, kekuatan, suburnya
tanah; miak manis, minyak kelapa; miak babi, minyak, lemak babi; marmiak,
berminyak; mamiahi, minyaki.
Mian, lih ian.
Miang, na so hamiangmiangan, lih liap.
Miat, mamiatmiat, berdenyut mengenai bisul, luka.
Mida, bdk ida.
Migor = mamigor, segera, terus, bdk tigor.
Mihim, purapura, munafik; marmihimmihim, berlaku curang, berbuat pura-pura,
berbuat secara diam-diam.
Mil, I. sepotong daging yang bagus sekali. II. berkecambah mengenai padi yang
direndam.
Milas, I. las, panas (Angk); aek milas, air panas. II. air yang keluar dari mata, semuanya
yang keluar dari mata; milason, berair-air mengenai mata; na samilas, sedikit sekali.
Milmil, marmilmil, bersiul de-ngan mulut. Mimir, merembes, tiris; aek mirmir, mata air
yang kecil, air yang merembes, air rembesan.
Minak, = miak.
Munggu, munggumunggu, kayak raksasa, besar sekali mengenai manusia dan binatang.
Mungka, pungka, mula, permulaan, awal; di mungkana, permulaannya, mula-mula,
pada permulaan.
Mungkal, bdk ungkal. Mungkap, bdk ungkap.
Mungkor, mendengkur,bdk ungkor.
Mungkur, unte mungkur, nama sej jeruk; pamungkuri, tulang sayap paling atas
burung.
Mungut, bdk ungut.
Muni, marmuni, berbunyi; munimunian, ramalan dari berbagai desas-desus, tetapi
juga: pada umumnya ramalan; parmunian, pengetahuan mengenai pertanda; asa unang
marusap, unang marmuni, unang saut martahi musu i, agar dengan itu rencana yang
dibuat musuh tidak berdaya.
Munik, berbuah; marmunikmunik, bermenung, memikir-mikirkan.
Muningan, terkejut, cemas.
Munsong, berkumpul mengenai air.
Munsung, baba, moncong; munsung babi, begitulah disebut orang yang mulutnya
menonjol ke muka bagaikan muncung babi; P.B.: tu jolo tarmunsung, tu pudi tarihur,
tidak bisa kemana-mana, tidak dapat masuk atau keluar.
Munung, ornamen dari ukiran rumah atau pisau dengan kepala kerbau; parmunung,
pengukir ornamen ini.
Mur, = mol, semakin (Angk).
Mura, murah, mudah, pantas; pamurahon, membuat gampang, mempermudah;
diparhamura, mennganggap sesuatu dengan enteng. Murak, bdk urak.
Murhing, marah, bermuka masam.
Murik, marmurik, memperoleh anak mengenai binatang.
Muring, marmuringmuring, melawan, merajuk, membantah.
Muris, sisa-sisa, restan.
Murnik, parmurnihmurnihon, penyakit yang menusuk dalam tubuh msl karena cacing.
Murotok, mamurotok, berdetus, gemercik; pamurotok, hal berdetes (bdk purotok).
Muruk, marah, gusar; P.B.: tinutung bulu di dalan parbantoan, molo haroro ni
muruk, ndang niingot hamagoan, bila orang marah dia tidak lagi memikirkan apa-apa;
parmuruk, pemarah, orang yang cepat marah; marmurukmuruk, orang yang suka
marah; mamuruhi, memarahi; manghamurukkon, marah mengenai sesuatu; na ro
murukna, dia menjadi marah.
Musang, tua sekali mengenai sesuatu yang lama terletak msl anggur, padi dan menjadi
semakin baik, bdk usang.
Musar, bdk usar.
Muse, I. lagi, juga. II. muse, kelak, di kemudian hari. III. muse pe, nantilah, lain kali.
Museng, musengani, = muse.
Musim, musim; alogo musim, musim angin pasat.
Musu, musuh, lawan, bermusuh; musu ruar, musuh dari luar; lawan = musuh dalam
kampungnya sendiri; musu tihus, musuh yang terbesar; marmusu, berperang;
parmusuon, perang, peperangan; hamusuon, perang, perbuatan perang; parmusu,
prajurit, serdadu; musu tali, musuh yang cara berperangnya dengan menangkap orang
dan mengikatnya; musu bodil, musu sebenarnya dengan mempergunakan senapang.
Mutiha, mutiara, batu mulia, mestika.
Mutik, kuntum, dari mana buah berkembang.
Mutmut, permulaan, sebab-musabab perlawanan, alasan, sebab, wujud; ndang huboto
mutmutna, saya tidak dapat pemecahan tentang suatu perkara yang rumit.
Mutu, rela, rajin, berusaha sekuat-kuatnya; mutu mangalului, rajin mencari; P.B.: mutu
siborok mangalului guluan, mutu roha ni jolma hangoluan, = siborok rajin mencari
kolam, manusia rajin mencari kehidupan; cebong suntuk mencari kubangan, manusia
bingung mencari nafkah, kehidupan.
Na, I. kata pengganti penghubung; halak na hutanda, orang yang saya kenal; nasa na
adong, semua yang ada, segala sesuatu; na parjolo, yang pertama; na uli, yang bagus,
yang elok; na so uhum, hal yang tidak adil, yang tak menurut hukum; dipaboa nasida,
na so jadi hami ro, diberitahukan mereka, bahwa kami tidak jadi datang; na olo do ahu,
saya mau. II. di muka kata yang menunjukkan waktu masa lampau: na bodari, tadi
malam, semalam; na taon i, tahun yang lewat, tahun yang lampau; na taon sada, tahun
sebelum tahun yang lewat, dua tahun yang lewat; na masa onan, pekan yang terakhir,
yang lampau; nantoari, kemarin; na sogotan, tadi pagi, juga: na sogot narian. III.
akhiran kata pengganti kepunyaan orang ke tiga tunggal. IV. na, ambillah ini (diberikan
sesuatu kepada orang).
Naba = maba.
Nabar, = mabar.
Na bodari, tadi malam,bdk bot.
Nabung, marnabung, mencukur; manganabung, mencukur, menggundul; raut
parnabung, pisau cukur; P.B.: tajom pe raut parnabung, tajoman do butuha na male,
betapapun tajamnya pisau cukur, lebih tajam lagi perut yang lapar.
Nada, = indang, indadong.
Nae, I. (dari ina ni), ibu si; kata ini ditempatkan di muka nama anak tertua untuk
menyebut nama ibu (sama dengan ama); nae Togar, ibu si Togar; sebagai pengganti nae:
nan dan nai.
Naek, naik, mendaki, memanjat; manaek, naik; boru manaek = boru maiturun; naek
sorga, bertambah meningkat mengenai kekayaan dan hormat, bertambah pangkat; lam tu
naekna, menambah terus-menerus, semakin bertambah, semakin meningkat;
panaekhon, menaiki (= dipanaek); hanaehan, tempat naik, tempat yang didaki; sideang
hanaehan, tangga; patimbo hanaehan, pabagas hadabuan, meninggikan kenaikan,
memperdalam kejatuhan; kesombongan; naeknaek, lutut kaki belakang ternak sebagai
tangga anak-anak untuk menunggang kerbau.
Naeng, (juga: naing), akan, mau, hendak, ingin, berniat; naeng ro udan, akan datang
hujan; naeng tudia ho, engkau mau kemana? hendak kemana kau?; naeng neang,
perempuan mau ringan, mau bersalin; naeng tangis, mau menangis; naengnaeng, mau,
sedang, hendak.
Naengan, lih ingan II.
Naga, ular yang legendaris; naga padoha, ular yang menghancurkan bumi setelah baru saja dijadikan dan kemudian dibelenggu di bawah bumi dan
sekarang menimbulkan gempa; Boru Saniang Naga, dewi air (begu legendaris); sisik
nagaon, mempunyai penyakit tertentu pada mana kulit menjadi bersisik.
Nagari, = bangso.
Nagori, I. = nagari. II. sinagori, jari manis.
Nahit, menyala; nahit sahitna, penyakitnya bertambah parah, akut penyakitnya kambuh;
manganahiti, menyalakan, menjangkit; panahit, menjangkit, menyalakan; sinahiton, =
hau (And).
Nahoda, = induk.
Nai, I. = nae. II. dihubungkan = nari msl sadanai, satu lagi; piga nai? berapa lagi?.
Naing, = naeng.
Naingan on, bdk ingan II.
Nala, nyala; marnalanala, bernyala-nyala mengenai api, api yang marak.
Nalnal, terang, jelas, dapat dilihat.
Nalom, merasa senang dengan nasibnya, penuh kepercayaan yang kuat, yakin sekali,
pasrah, tawakal; nalom ni roha, kepercayaan yang kuat, tabah, pasrah;
marhanalomhon, = (diparhanalom), harap akan, merasa senang dengan sesuatu;
mananalom, mengingini sesuatu; mananalom tu indahan, hidup hanya dari nasi, sudah
puas hanya dapat nasi; mananalom tu Debata, hidup hanya atas karunia Tuhan, pasrah
pada Allah, berharap kepada Allah.
Nama, lagi, masih, hanya, sa-ja, cuma, semata; ise nama ta-ding, siapa yang lagi
tinggal? siapa cuma yang tinggal?; tolu nama, hanya tiga lagi; tudia nama ahu, kemana
gerangan saya pergi? kemana aku lagi? Namadu, lih lamadu II.
Namboru, dari ina ni boru, saudara perempuan ayah; anak ni namboru, kekasih.
Demikian dikatakan isteri terhadap suaminya atau seorang gadis kepada seorang pemuda,
yang boleh diambilnya dan yang disukainya.
Nambur, bintik-bintik air yang melekat pada rerumputan di pa-gi hari; hona nambur,
berembun, kena embun.
Nambura, (dari na imbaru), belum lama, belum begitu lama, barusan, baru saja.
Nami, akhiran kata milik orang pertama, jamak, bila yang disapa itu tidak termasuk di
dalamnya, kami.
Namnam, manganamnam, merasai, mencicipi dengan bibir.
Nampuna, yang punya, pemilik; bdk puna.
Namun, I. = asal, namun, bila hanya, asalkan, tetapi. II. = gok, cukup, penuh.
Nan, = nae I, nai.
Ndi, = indi.
Ndingkon, lih ingkon.
Ne, I. hampir, kira-kira; matemate ne, hampir-hampir mati; sahat ne, hampir sampai. II.
cepat! lekas! laho ma ne, pergilah cepat, cepat!
Nean, = nian.
Neang, ringan, gampang dibawa, mudah; roha na neang, kesemberonoan, memandang
enteng, bersikap pandang enteng; neang roha, menganggap enteng; paneanghon,
meringankan, membuat enteng; marsineang di, berlaku semberono dengan; martahi
neang, mau bersalin, hampir tiba saatnya untuk melahirkan. Nehet, marnehetnehet,
menyala, terbakar perlahan-lahan tanpa menyala; juga mengenai pertempuran dan
dendam: perlahan tapi pasti berkembang.
Neme, panemenemeon, marah terhadap seseorang.
Nemnem, tabah, sabar; sinemnem urukuruk, lembut, halus, dikatakan mengenai orang
yang mengetahui memilih kata-katanya sehingga merupakan tulang daun lidi yang
semakin bertambah halus.
Nene, = tongtong; udan nene, hujan perlahan-lahan tetapi terus-menerus dan oleh
karenanya menembus; panenehon, mengerjakan sesuatu tanpa berhenti, terus-menerus.
Nenep, = lelap; tarnenep, = tarlalap, tertidur, terlelap.
Neng, nengneng, = jugul; dinengnengi, berulang-ulang meminta, mengajak.
Nengan = ningan, lih ingan II.
Nenganenga, bdk tenga.
Nengel, tuli, pekak; diparnengelnengeli, berbuat seolah-olah tuli, pura-pura tuli; dipanengelnengel, menyebut orang tuli, menanyakannya apa ia tuli.
Nepnep, panepnephon, membinasakan, merusakkan, menghancur leburkan sampai
habis; mangunepnep, putus harapan, tidak ada lagi yang dapat diharapkan.
Nepo, marneponepo, pening, pusing; menepe, semuanya keli
hatan campur baur.
Ngadol, gigi geraham.
Ngiar, terik, bernyala-nyala, membakar dengan sangat; ngiar ari, matahari membakar,
terik; marngiarngiar mohopna, panas menyala; pangiar soara, menyaringkan soara.
Ngilngil, pangilngil, menampakkan gigi.
Ngilu, perasaan gigi kalau makan sesuatu yang asam; ngilu ipon mangangkupi ho, tidak
enak bergaul dengan engkau.
Ngilut, ngilu, kaku mengenai sendi-sendi; marngilutan dagingna, seluruh badannya
kaku, linu; hangiluton, kekakuan, kelinuan.
Ngingi, gigi; ngingi ni hudali, gigi cangkol Batak dari besi, gigi garut; ngingi ni pen,
pen waja, mata pena.
Nginging, marnginging, berbunyi dalam telinga, bunyi berdesing dalam telinga.
Ngingis, marngingis, berdesar mengenai benda-benda yang dibuang.
Ngiok, marngiokngiok, mengaduh, mengerang karena sakit.
Ngirngir, tua mengenai pohon kayu; ngirngiran, tua.
Ngitngit, ngengat; ngitngiton, dimakan ngengat.
Ngiul, marngiul, bersiul-siul dengan mulut.
Ngiung, marngiungngiung, menangis terngiang-ngiang mengenai anak-anak.
Ngoa, marngoangoa, menangis mengenai anak-anak.
Ngok, tarngok, menjadi tidak sadar, menjadi pingsan, pingsan karena terjatuh.
Ngoli, urat na ngoli, kain sutera (dari Aceh).
Ngolngol, berlangsung lama, berlama-lama, berkepanjangan; na nia ngolngolna, agak
panjang, lumayan panjang; parngolngol, berjalan-jalan kemana-mana dengan perasaan
ragu-ragu; ngolngolan, terpaksa menunggu lama, bosan dan marah karena itu, menunggu
lama-lama.
Ngolu, hidup, kehidupan, kekuatan hidup, hayat; ndang adong ngolu ni baoa, laki-laki
itu adalah impoten, lemah syawat; parngolu, yang memberi hidup, hidup; mangolu,
hidup; nasa na mangolu, segala sesuatu yang hidup; andorang (tagan) di ngoluna, di
masa hayatnya, sewaktu dia hidup; pangoluhon, menghidupkan, membiarkan hidup,
memelihara; sipangolu, yang mengidupkan; hangoluan, kehidupan, nafkah, makanan;
juga dalam arti kiasan: kehamilan; adong do hangoluanna, dia hamil; marhangoluan,
hamil; hangoluan, hidup ini; manghangoluhon, memakai sesuatu sebagai mata
pencaharian, memakai sesuatu dengan itikad kebaikan, menghayati.
Ngumngam, tidak harmonis, tidak serasi bunyinya, juga tentang kata-kata yang tidak
sesuai pada pengadilan.
Ngungu, bisu, membisu, bungkem; mangungu, berbisu, dalam keadaan bisu.
Ngungung, marngungung, bunyi gemertap mengenai hujan yang mendekat.
Ngungus, marngungus, menderam mengenai babi.
Ngurngar, bericara nyaring, membikin ribut. Ngusngus, mangusngus, makan buah dari
tangan.
Ni, I. menunjukkan adanya kaitan dengan genitif; sebagai kata benda atau kata pengganti
yang berbentuk pasip: oleh, dari msl; na nilehon ni raja i, yang diberikan oleh raja itu;
di jolo ni, di muka; di atas ni, di atas; angkup ni i, lagi pula, apa lagi; di balik ni, di
baliknya, lagi pula, apalagi; II. prefiks atau infiks, yaitu awalan gabungan dari na + di,
yang di; nilehon, diberikan; binoan, dibawa, yang dibawa. III. kata penunjuk tempat:
dengan mulut dan bibir ke muka: ni on, yang ini.
Nia, na nia, na ia, agak banyak, lumayan banyak; na nia toropna, lumayan banyak
orangnya; na nia lehetna, bagus betul, baik; na nia lelengna, agak lama, lumayan lama.
Nian, sebenarnya, kiranya, agaknya, sebaiknya (sering ka-ta lawan: alai, = tetapi);
sintong do nian hatam, alai ... yang kaukatakan itu sebenarnya benar, tetapi....; on do
nian lapatanna, ini arti sebenarnya; i ma nian, harusnya itu.
Niang, marniang, kurus; P.B.: marniang inana dionsopi anakna, ibunya menjadi kurus
kalau anak-anaknya menetek, induknya harus dihisapi anaknya; manganiangi,
nampaknya kurus (karena susah pikirannya).
Nida, marnida, lih ida.
Niho, nihoniho, pemberitahuan, pemberitaan, pengumuman; soada
nihoniho, tanpa pemberitaan sebelumnya; panihohon, mengingatkan seseorang
mengenai sesuatu, menegur.
Nilo, marnilonilo, bercahaya, berkilat-kilat, bersinar-sinar, berkilau-kilauan; alamat
parniloniloan, tempat yang sering dikunjungi orang (And).
Nimbur, marnimburnimbur, memperoleh kulit angsa karena kedinginan.
Nimung, manimungnimung, bdk jimung.
Ning, pokok kata dalam bentuk ini tidak dipakai lagi; ningku, kataku; ninmu,
katakanlah, katamu; ninna, katanya; ninta, kata kita; ninna hai, kata kami; ninna hamu,
kata kamu; ninna nasida, kata mereka; ninta ma jolo, kita katakan dulu, mari kita
mengatakan; ningon, begitu harus dikatakan; ninna roha, dipikir orang, orang sangka
begitu, maksud hati; ninna rohangku dibagasan, saya pikir, saya sangka dalam hati,
maksud hatiku; ninna halak, begitu kata orang , dibilang orang.
Ningan, barusan tadi terjadi, lih ingan II.
Ninggala, bajak, luku; marninggala, membajak; P.B.: ndang tarpaninggalahon bara,
tarpoulos sangkotan, tidak bisa membajak kalau kosong kandang, tidak bisa berpakaian
dari gantungan kain yang kosong, artinya: tidak bisa bermegah-megah atas kekayaan
yang hilang.
Ninggiran, tinggiran, tongkol kayu dalam mana gigi dan tangkai hudali diikat.
Ninggolan, sepotong kayu yang kuat keras.
Ninggor, balok yang menopang bubungan; pinoringgor, dihiasi dengan ukiran.
Ningkhon = ningon I.
Ningon, I. ingkon, harus. II. lih ning.
Ningot, marningot, lih ingot.
Nini, cicit, cucu seorang anak laki-laki.
Ninna, bdk ning.
Nipi, mimpi bdk ipi.
Nipis, tipis, halus; marnipis, bertammbah tipis, menipis; hanipisan, kaki yang berluka
karena banyak berjalan; panipishon, menipiskan.
Niru = tuak (Angk).
Nitak, bdk itak.
Nituna, satu dari 12 pormesa (sistem perbintangan).
Nok, terlelap, nyenyak tidur, pulas; nok matana, dia nyenyak tidur.
Noli, = hali (loni), kali, berkali-kali.
Nolnol, pelotot, tertuju, terarah ke; nolnol matana, matanya diarahkan secara lebar-lebar
ke sesuatu; manganolnol, mengamat-amati sesuatu, merenung sesuatu, memelototi.
Noma (lih doma) = nama, hanya (Angk)
Odon, mangodon, menekan supaya keluar msl buang air besar, seorang bayi yang keluar
dari rahim ibunya; mangodonhon, menekan sesuatu dengan keras dari atas ke bawah;
taliodonodon, tali yang menahan muatan yang dibawa menurun gunung. Tali ini diikat di
belakang supaya muatan itu jangan terlalu kuat menarik ke bawah.
Odong, modong, tinggal, bersisa; ndang modong, tidak bersisa; paodong, biarkan;
paodonghon, dibiarkan sebagaimana keadaannya, menjaga, memelihara; raja odong, =
ilik.
Odop, marsiodop, disewakan, sewa-menyewa.
Odor, marodor, dalam keadaan berbaris, beriring, berjalan yang satu di belakang yang
lain bdk udur.
Odot, mangodothon, menekan dengan tangan atau perkakas.
Oe, seruan tanda bersusah hati dan keheran-heranan: oh! aduh!
Oga, mangogai, mengancam seseorang, menantang, membentak-bentak; ogaoga,
ancaman, bentakan; ogaoga, mengancam, menantang.
Ogap, mogap, megap, lemas, ma-ti lemas di air; mogap roha, bingung; mangogapi,
membingungkan seseorang dengan banyak kata, membentak, menghardiki.
Ogol, mogologol, payah maju di jalan buruk.
Ogos, mangogos, menggosok, menggesek; tarogos, tergesek, melukai diri dengan
menggeser, kena gesek kulit.
Ogung, gong, gung, gung terdiri dari: oloan, panonggahi, doal, panggora;
ogungogung, gong kayu untuk anak-anak; mangogungi, memukul gong untuk
menghormati orang mati atau tamu; dao sitopa ogung, daoan ma ho, jauh-jauh penempa
gong, lebih jauh lagi kau.
Ohop, mohop, panas, hangat, kepanasan; ndang tartaon ohopna, (mohopna), tidak
tertahan panasnya; diohopi api, dipanasi api.
Ohot, ohot manghuling, perlahan dan sulit berbicara mengenai orang yang tidak tahu
memulai berbicara.
Oi, seruan: oh!
Oingoing, moingoing, menceriterakan sesuatu dengan jalan menyanyi msl turiturian
(cerita, dongeng) seperti yang dilakukan oleh datu, recitatif.
Ojak, mapan, sudah mendapat tempat pasti, berkediaman, berdiri atas; mangojakhon,
mendirikan msl sebuah desa, harajaon; ojakhon, stop, belalah dirim, patokkan;
paojakhon, mendirikan, menguatkan, menetapkan, membuat fundamen, menempatkan
ojahan, fundamen, tanah kuat, alas, fundasi, alas, basis, dasar; haojahan, idem.
Ojal, mojal, habis tenaga karena keletihan.
Ojap, mojap, mengurut.
Ojot, mojot, tiba-tiba berhenti, mandek; mojotmojot, tersangkut, tidak dapat diteruskan,
tersendat-sendat; paojothon, menghentikan; mangojot, menghambat, menghalanghalangi.
Ojung, parau ojung, solu besar, kapal perang.
Ok, sulit untuk ditelan msl tepung; ok do rohangku, agak sulit untuk saya; ohan, tidak
bisa ditelan karena makanan tidak lincin; juga tong yang sulit diisi karena ada angin di
dalamnya.
Oku mangoku, mengaku.
Ola, bagian; ola ni na mate, daging yang diberikan sewaktu penguburan orang mati;
marolahon (diparola), membagi-bagi.
Olak, molakoak, sulit menarik nafas.
Olang, mangolang, memisahkan, mengecualikan, melepaskan; si anu niolang, kecuali si
anu; olangolang, penceraian, ruangan yang dipisahkan.
Olas, daging ternak yang mati msl karena sakit, bukan karena dipotong; juhut olas,
daging ternak yang mati; mate molas, mati dalam rahim ibunya mengenai manusia dan
binatang.
Olat, I. watas, batas, garis pisah; olatolat, tanda, batas, garis pisah; olat ni, kata depan:
mula dari, sejak, hingga di; olat ni on, mulai dari sini, sampai disini; olat ni on tu
ginjang, (tu joloan on), mulai dari sekarang, hingga nanti; olat ni ari adui, sampai hari
itu; olat ni palak ni patna ro di pakpak uluna, dari telapak kaki sampai ubun-ubun. II.
Mangolati, menghalangi, menahan; mangolat pinahan, menggembalakan ternak,
menggiring ternak, mengusir ternak; pangolat, nama garis kecil pada Aksara Batak yang
menandakan hilangnya bunyi "a" pada huruf mati (= panongon).
Ole, moleole, (= meoleol), tidak tentu, tidak tetap, selalu berubah-ubah; simoleole,
plinplan, orang yang gampang berubah, yang berpendirian ti-dak tetap.
Olgap, molgapmolgap, pendek napas, sulit bernapas, mengenai seorang yang mau mati.
Omar, mangomar, berputar-putar mengenai mata, mata meliar; mata mangomar, mata
yang mengancam; diomarhon matana, diputar-putarkannya matanya, di-sorotkan
matanya kemana-mana.
Omas, emas, = mas.
Omat, tertutup; mangomat, menutup; simbora pangomat, sej ajimat yang dapat
menghindarkan agar senapang musuh tidak mengenai, ajimat kebal.
Omba, I. beristirahat, berhenti; ndang marnaomba alogo, angin tidak berhenti, tidak
henti-hentinya angin; paomba, beristirahat, berhenti. II. ombaomba, pantat (kurang
halus), kata yang lebih halus: hundulan.
Ombak, hudali ombak, mencangkul yang bergigi tiga; mangombak, mencangkul.
Ombar, mangombarombar, melintasi.
Ombas, termin, waktu singkat mengenai pekerjaan selama dapat dikerjakan sekali jalan
tanpa berhenti, jadi beberapa menit; sangombas, sesaat, seketika, sekejap, sekali; tolu
ngombas, tiga kali; marngombasngombas, pada waktu tertentu, tidak selalu terus,
berwaktu-waktu, bergelombang.
Ombik, rawa-rawa yang dalam dan luas, tanah lumpur yang dalam dan luas.
Ombil, mangombil, melindungi, menutup dengan melindunginya; baju ombilan, = baju
bunian, sej rompi pakaian pesta.
Ombis = arbis, menyinggung sesuatu.
Ombongombong, kerabu.
Ombop, pacat yang hidup dalam air.
Ombor, mangombor, meneruskan, berulang-ulang dilakukan.
Ombuk, marombukombuk, panjang dan keriting, berkeriting.
Ombun, embun, awan, mega; mombun, mengembun, menjadi dingin, mendingini
mengenai makanan; tembakau yang tadinya rapuh dan karena air menjadi lembab;
mangombuni rimas, mengurangi kemarahan, mendinginkan kebringasan; paombun
rimas, idem; ombunombun, masuk angin, pilek; ombunombunon, kena pilek, selesma,
diserang dingin.
Ombung, dilemparkan ke atas.
Ombur, sej tanaman di atas air, dipakai sebagai sayur, tumbuhan air yang bisa disayur;
ombur aek, sej rumput; omburombur, rawa-rawa, tanah gambut, tanah lumpur yang
ngembut-ngembut. Ombus, hembus, tiup; mangombus, meniup, menghembus;
ombusombus, pipa yang dipakai untuk mengembus; pangombusan, tempat mengembus,
meniup, nama daerah di Uluan (Toba).
Ombut, mangombutombut, berdenyut-denyut mengenai pergelangan; mangombuti,
berdenyut-denyut; ombutombut, ubun-ubun, fontanel.
Ome, = eme.
Omo, mangomo, berlaba, beruntung, mendapat keuntungan; mangomo tu galung ni
deba, mencari rejeki di ladang orang lain, yaitu: miskin sekali; pangomoan, usaha yang
membuat orang memperoleh nafkah hidup, keuntungan, laba.
Omom, mangomom, mengisap.
Omon, hiasan perempuan pada pesta kawin.
Ompa, marompa, menggendong di punggung; parompaompa, yang satu di punggung
yang lain; mangompa, menggendong anak di punggung.
Ompak, = ompakompak, serpih kayu, ampas kayu.
Ompan, umpan pancing; mangompani, memikat dengan umpan.
Ompap, mangompaphon, mengempapkan, memanaskan sesuatu di atas nasi dalam
periuk yang sebenarnya tidak cocok msl sayur atau telur; kemudian pada hutang:
memperbesar piutang.
Ompas, I. bdk tompas, terhempas, roboh, ambruk; marompas, roboh, terban, bolbol,
ambruk; marompasan, rebah dalam jumlah besar, atau sering terban, pada ambruk;
mangopas, mencampakkan; mangompas dirina, mencampakkan dirinya,
menghempaskan dirinya (dalam arti moril); mangompashon tu tano, menghempaskan
ke tanah. II. mompasompas, tercampak-campak, terhempas-hempas, berkeliling tanpa
tujuan, berkeliaran tidak menentu.
Ompin, siompin, sej eme; siompin tali, sej eme.
Ompo, mangompoi, memasuki rumah secara resmi, dalam mana kawan-kawan
sekampung mendapat hadiah sewaktu membangun rumah itu; mompo, memestakan
memasuki rumah.
Ompon, I. tempat padi yang dibuat dari jerami, bakul besar yang dianyam dari jerami dan
dipakai sebagai tempat padi di sopo; omponompon, bulir padi yang bagus yang
disimpan sebagai simbol keberuntungan atau rejeki. II. (bagot) siompon, sej bagot, yang
besar tetapi tidak tinggi.
Ompong, mangompong, memukul dengan gada; mopongmopong, gada yang berat;
ompong hatana, kata-katanya menyakiti karena dikeluarkan terlampau cepat dan tanpa
berpikir.
Ompot, mangompot, menjemput orang, mengambil untuk dimiliki.
Ompu, nenek laki-laki dan perempuan; ompu ruhut, nenek laki-laki dari pihak ayah,
juga abangnya; ompu bao, nenek laki-laki dan perempuan dari pihak ibu, juga saudara
laki-laki dan saudara perempuan mereka; ompung, panggilan: nenek; ompu doli, nenek
laki-laki; ompu boru, nenek perempuan; ompu parsadaan, nenek moyang, leluhur;
daompung, nenek laki-laki saya; mangompungi, memuja orang sebagai nenek ayah,
nenek moyang; ompu, juga nampuna, pemilik; ompuompu, sej tanaman berbunga
putih; P.B.: ompuompu ni hunik do ahu na tinuhor sian onan, ompu ni na lungun do
ahu na soada tudosan, akulah kerempeng kunyit yang dibeli di pekan, pusat kesedihan
yang tak ada bandingan.
Omun, mangomun, menaruh dendam, mendendam.
On, kata petunjuk: ini; porlak on, kebun ini; halak on, orang ini; ahu on, saya ini; hami
on, kami ini; sadari on, sehari ini; on do dohononku, ini yang saya mau katakan; on do
alana, ini alasannya, ini sebabnya; di on (dison), disini; tu on, = tuson, kesini; sian on,
dari sini; angka on, mereka ini, inilah semuanya, para ini; siboanon on, yang mau
dibawa ini; ala ni on, karena ini; angkup ni on, apalagi, selama ini, disamping itu; on
pe, walaupun demikian, maka, dari sebab itu, jadi, arkian.
Onan, pekan, pasar, tempat pekan; maronan, pergi ke pekan, berpekan, berbelanja di
pasar; paronan, orang yang pergi ke pekan, orang berbelanja; masa (basa) onan, hari
pekan berikutnya, pekan berikut; mata ni onan, saat yang paling ramai di pekan;
maronanonan roha, pikiran menjadi kacau karena ramainya pekan, sampai tidak tahu
lagi, diingat apa yang mau diambilnya disana, kebingungan.
Onda, marondaonda, menari mengelilingi seorang yang mati sambil bergendang.
Ondam, marondamondam, menakut-manuti, menggertak, mengancam seseorang
dengan kata-kata atau pukulan; ondamondam, ancaman; mangondamondamhon tu,
mengancam orang dengan sesuatu, sesuatu dipakai sebagai alat mengancam.
Ondap, ondapondap, kayu busuk yang mengeluarkan terang di waktu gelap.
Ondas, mangondas, pesta orang mati disertai gendang, tari kematian; mangondasi,
menghormati seseorang yang mati dengan pesta seperti itu, menari dalam upacara
kematian seraya mengelilingi jenazah.
Ondeng, onteng, kata pengganti: yang baru disebut, yang diberitakan tadi; hata ondeng,
kata-kata yang barusan disebut; bongka ondeng, masalah, hal tadi, urusan yang baru
disebut itu.
Ondi, mangondihon, mengayomi, menanggung, membela (dalam arti yuridis);
pangondian, pengayoman, pembela, pengacara, seseorang yang dipercayai.
Onding, mangondingi, menyembunyikan, menutupi, sehingga benda itu tidak kelihatan,
melindungi; monding, mati, meninggal; onding, tersembunyi, tertutup, tak nampak;
marondingonding, menyembunyikan di-ri di belakang sesuatu, berlindung-lindung;
ondingonding, sesuatu tempat orang menyembunyikan dirinya atau sesuatu yang
menutup benda; parondingondingan, yang menutupi benda itu; tamondinghon, lih
samonding.
Ondok, I. mondokondok, mengantuk. II. ondokondok, cucu dari anak perempuan
seseorang.
Ondol, terkena sentuhan; mangondolhon, membenarkan, menguatkan, menekankan;
pangondol, pengesahan, tanda bukti, tekanan, sentuhan benda; marpangondol,
ditekankan, bertekankan, mempunyai tekanan.
Ondong, mangondong, menyuap; pangondong, sapaan, sogokan, hal menyogok.
Ondop, teratur, sering, tetap, selalu; na ondop, mereka yang datang secara teratur.
Ondut, mondut, terbenam mengenai bangunan, gedung.
Ong, = olo, ya; juga: ung.
Onggak, anak dalam rahim ibu dan juga: setelah lahir sampai keluar dari ari-ari, anak
yang baru lahir.
Onggal, monggal, terjungkal, menjungkit mengenai timbangan; onggalonggal,
jungkatan, papan jungkatan; mongalonggal, naik turun; mangonggalhon, membuang
sesuatu ke bawah, mencampakkan, menjungkalkan.
Onggang, burung enggang.
Onggik, manggohonggik, ngengap seolah-olah mati. Onggit, simonggitonggit, sedapan,
enak-enakan, yang lezat rasanya.
Onggop, monggop, bersembunyi, mengadang; martaronggop, idem; paonggophon,
menyembunyikan, merondokkan.
Ongkak, mendahak, membatuk panjang, karena salah menelan atau menderita sesak
nafas.
Orot, bdk eret, morot, pergi, berangkat; paorothon, memindahkan, menggeser tempat;
ndang tarorot, tidak bisa ditawar-tawar lagi sewaktu membeli, tak tergeser.
Orpo, morpo, mulai sembuh, berkurang; mangorpoi, mengurangi, mengecilkan,
merendahkan.
Orsong, mangorsong, sebentar kerja demikian kerasnya sehingga harus mengengap;
diorsong ulaon, sesaat dia rajin sekali, menggasak kerja; marorsongorsong, ngengap.
Oru, I. rendah,bdk toru; mo-ru, berkurang; mangorui, mengurangi; mangoruhon,
mengurangkan; paoruhon, memperkecil, merendahkan; mamorumoru, sendirian
membawa pada sisi yang satu bila dibawa beban oleh tiga orang dan dua orang berjalan
pada sisi lain; sampulu moru dua, sepuluh kurang dua. II. oro, kayu yang tumbuh di
pantai.
Oruk, nyaring, ramai, bising dengan banyak ribut; mangoruhi, bikin ribut, meributi,
membuat hiruk pikuk.
Osak, mangosak, menggoncang-goncang, menggoyang-goyang su-paya penuh betul.
Osangosang, = isang, dagu, rahang bawah; pangosang, dikatakan mengenai orang yang
di muka sekali membawa beban, yang diseret oleh banyak orang.
Osar, mosar, lepas, perlahan-lahan lepas mengenai pakaian; mangosari, membuka
pakaian; mangosar eme, memindahkan padi ke bakul yang lebih kecil dengan
menggoyang-goyangkannya.
Osas, mangosas, membersihkan, menumbuk padi untuk tiga kalinya.
Ose, mose, ingkar, berobah, terputus mengenai perjanjian, langgar perjanjian; hata
naung nidok ndang jadi muba ndang jadi mose, ucapan yang telah dikatakan tidak
boleh diubah atau diputuskan; mangose, mengubah, merombak, melanggar; mangose
padan, memutuskan perjanjian, melanggar ikrar; P.B.: pat ni satua tu pat ni lote, mago
ma panguba, mamora na niose, sengsara pelanggar janji, sejahtera yang terlanggar.
Osik, mangosikhon, mengaja, mengusir mengenai binatang.
Osor, mosor, = morot (bdk misir); paosor = paorot.
Osos, mangosos, menggosok, menggesek, menggiling sampai lumat; pangosos, benda
untuk menggesek atau menggosok msl penggesek biola, penggesek.
Otal, motal, erat, kuat, teguh.
Otam, mangotam, mengetam; pangotam, pengetam, orang yang mengetam, pemotong
padi; pangotaman, karung dari perupuk atau rotan untuk padi yang belum cukup masak.
Oto, I. bodoh; otona i, betapa bodohnya, bodoh kali! haotoon, kebodohan; paotootohon,
menipu, memperolok-olok, membodoh-bodohi; sipaotooto, penipu, penipuan, tipu
muslihat; diparotootoi, berpura-pura bodoh, berlagak bodoh; taroto, tertipu, agak bodoh;
maoto menjadi bodoh; sioto, dalam istilah perang: musuh; patanomtanom bisuk,
paullopullop oto, mengubur kearifan, memunculkan kebodohan. II. oto, bisul pada jarijari tangan atau kaki; otoon, berbisul di kaki atau tangan.
Otohotok, sej tanaman berbunga kuning dan berair hitam, yang dipakai untuk mewarnai
ukiran rumah (gorga).
Otol, motolotol, berusaha.
Otom, ketam; mangotom, mengetam; pangotoman, tempat mengetam, pengetaman
kayu.
Otos, = jojor; dipaotos, dibuat berbaris, dideretkan; marotos, berbaris, berderet;
motosotos, mendahak sewaktu mau mati; mangotosi, idem.
Otot, = otos.
Otur,(bdk: atur), marotur, disusun, ditempatkan menurut urutan, beraturan dalam baris.
Pa, awalan kata kerja, berarti: membuat, menjadikan; pabontarhon, menjadikan putih,
memutihkan; paotootohon, menjadikan bodoh yaitu menipu; palahohon, membuat
supaya pergi, sering dengan akhiran "hon"; juga menyatakan kata bilangan pangkat msl;
palimahon, kelima; papituhalihon, untuk ketujuh kalinya.
Paal, = pal.
Pada, guru di ho manang pada hapur manang pada sira bahenonmu, saya berada
dalam kekuasaanmu, engkau dapat memakan atau membunuh saya.
Padam, I. = peam, biasa. II. = mintop.
Padan, persekutuan, janji, ikrar, kaul, aturan, peraturan; Padan na robi, Perjanjian
Lama; Padan na imbaru, Perjanjian Baru; marpadan, berjanji, mengadakan
persekutuan; parpadanan, persekutuan, perjanjian; mamadanhon, membuat sesuatu
menjadi persekutuan; dongan sapadan, kawan sepersekutuan, rekan seperjanjian.
Padang, padang, padang rumput, dataran; Padang Bolak, nama daerah di Tapanuli
Selatan; sering dipakai untuk nama kota msl Padang Sidempuan.
Padar, makanan yang digulai pedas; mamadar, cara memasak dengan membakar dan
mencampur dengan darahnya; mangan na pinadar, makan daging yang digulai seperti
tersebut di atas, makan enak.
Pade, = ture, (Angk). Padeha, seloroh, gurau, lawak; sideak padeha, pelawak.
Padi, padi (eme); mangido bunga padi, memohon padi berbulir dalam doa yang resmi.
Padidit, sej tupai, bajing.
Padodot, beruntun, bersambung, berturut-turut; opat ari padodot, berturut-turut empat
ha-ri; monang padodot, menang secara beruntun, tiap kali menang.
Padoha, naga padoha, naga legendaris yang dianggap menyanggah atau mendukung
bumi dan menyebabkan gempa.
Padot, rajin bekerja, tekun, telaten; padot marulaon, rajin bekerja; manghapadothon,
mencintai dan menekuni bidang kerjanya. II. sipadot, sapu; mamadoti, menyapu di
halaman desa.
Padu, membeku, mengental mengenai susu, dan embrio bayi dalam kandungan.
Paduk, I. batu yang diikat di bawah jala agar jala itu tenggelam. II. sej permainan judi
dengan melempar uang logam mengenai sasaran; marpaduk, main lempar uang logam
mengenai sasaran.
Padung, pinggiran dasar sekeliling lobang lesung.
Paet, pahit; sipaetan, sej ikan; ubat na paet, obat pahit, kina.
Pagabe, sej alat tenun, mistar besar yang dipakai menetak benang waktu menenun.
Pagani, bayonet.
Pagapaga, = ampapaga.
Pagar, penolak bala, penangkal untuk menjauhkan roh-roh jahat dan pengaruhnya;
humunti pagar, menjungjung penangkal yaitu: hamil, sebab para wanita memakai
penangkal waktu itu; parpagaran, tempat penyimpanan penangkal; mamagar, membuat
penangkal; jenis-jenis: pagar mula jadi, penangkal terhadap kehamilan dan dipakai
waktu permulaan hamil; pagar pareme, penangkal yang digantungkan di dalam rumah
sesudah anak lahir; pagar pangorom, penangkal untuk menghindarkan roh yang jahat
(begu).
Pagaran, lapangan di luar kampung dimana kerbau tidur di waktu malam; sering
dihubungkan dengan nama kampung msl Pagaran Julu d.l.l.
Pagi, pagipagian (ni) siari = di laonlaon ni ari; pagian, kemudian, kelak, lama sesudah
itu, sesudah lama berlalu.
Pago, tiang perbatasan, tiang yang dilantak; pago, terlantak, terpancang; mamagohon,
melantak, memancangkan; pagopago, uang bukti yang dibayar kepada kepala-kepala
yang mengadili sebagai tanda bahwa perkara itu selesai; nunga mardalan pago, perkara
itu sudah diselesaikan.
Pagol, sipagol, sarang ulat, kepongpong mengenai ulat belalang; pagol, kuat, tak
tergoyang lagi.
Pagul, rangkai buah siala. Pagut, = pargut.
Pagutpagut, melemparkan kaki muka secara cantik mengenai kuda.
Pahae, hilir, bdk jae.
Pahan, bdk mahan, mamahan, memelihara ternak; pinahan, ternak piaraan, hewan
ternak; pahanon, idem; pahanpahanan, bermacam ternak; mangalului babi pahanon,
dalam arti sembunyi: mencari isteri.
Pahantan, sej padi yang berasal dari daerah Pahantan.
Pahar, dipahar soarana, dinyaringkan suaranya.
Pahe, = mamahe, mengenakan pakaian, berpakaian rapi, berbusana; pahean, hiasan,
pakaian, berbusana, sandang; pamahemahe, pesolek, orang yang suka berpakaian rapi,
cara berpakaian; pahe, tampan; jolma na pahe, orang tampan.
Pahepahe, juga sipahe, sapu ijuk.
Paho, = adat, tatakrama, aturan perilaku menurut adat; marpaho, bertatakrama, bersikap
sopan santun, beradat; na so paho, biadab, tidak tahu sopan santun.
Pahompu, cucu, bdk ompu.
Pahu, tumbuhan semak sej pakis besar, pakupakuan, jenis-jenis: pahu hare, pahu lipan,
pahu gaja, pahu landit, pahu dengke; P.B.: asing do hodong, asing do pahu, asing do
ho, asing do ahu, lain pelepah, lain pakis, lain anda, lain saya.
Pahulu, kehulu, bdk julu.
Pahupahu, bagian pinggir, yang paling pinggir; pahupahu ni suri, gigi sisir yang paling
pinggir; pahupahu ni igung, bagian sempit hidung; pahupahu ni rusuk, rawan iga.
Pail, namail, memanggil agar datang.
Paima, bdk ima.
Paiogon, = indahan (And).
Pais, I kancil, pelanduk. II. pengadu, pembuka rahasia; parpais, pengadu, peleceh.
Pait, = paet.
Paja, cekatan; paja mardalan, cekatan berjalan mengenai anak kecil.
Pajak, pajak; marpajak tu, memajak, mengadakan perjanjian pajak dengan seseorang.
Pajal, kayu yang dilantakkan pada sesuatu; mamajalhon, melantakkan ke sesuatu msl
sepotong kayu, lembing, paku; tarpajal, yang diunjamkan, yang dilantakkan.
Pajok, mamajok, berkediaman, menempatkan di suatu tempat; mamajok hubu, huta,
mendirikan kubu, desa, kampung; mamajok patik, menetapkan undang-undang.
Pajop, memegang; bdk jop.
Pak, depak, bunyi mengenai mengetok atau memukul, tepuk; mamakpak, menampar,
menyapa dengan kata-kata kasar; marlapak, bdk lapak, berdepak.
Pakpak, puncak; pakpak dolok, puncak gunung; pakpak ulu, ubun-ubun, batok kepala;
sian palak ni patna ro di pakpak uluna, dari telapak kaki ke batok kepala; Pakpak,
satu kelompok sub etnis Batak.
Paksa, paksa, perintah; marpaksa, membuat hukum, undang-undang; mamaksa,
memerintahkan, memaksa.
Panahit, (dari: sahit) cacing dalam usus; panahiton, penyakit cacing dalam usus; ubat
panahit, obat anti cacing.
Panangga, na di toru ni tangga, anjing.
Panas, panas, keringat, peluh; panasan, berkeringat, berpeluh, kepanasan; haen panas,
selimut, selimut wol; panaspanas hasian, keringat dingin, peluh dingin.
Pandan, pandan yang daunnya dipakai untuk menganyam, jenis-jenis: pandan misang
(harum), pandan sirabun; pandanpandan, sej ikan laut.
Pandang, mata bidik, pejera pada senapang; mamandang, memandang, melihat,
menilai, menghargai sesuatu; ndang dipandang ho uhum na denggan na binahen tu
ho, engkau tidak menghargai rukun kebaikan yang diperlakukan buatmu.
Pande, pandai, pintar, terampil, tukang, ahli; pande hau, tukang kayu; pande bosi,
tukang besi; pande perak, tukang perak; na pande di hata; yang pandai bicara;
hapandean, kepandaian, kecakapan, pekerjaan tangan, ketrampilan; marhapandean,
mengerjakan pekerjaan tangan, berketrampilan.
Pandis, bersih, murni mengenai barang tenunan.
Pandita, sarjana, pendeta, pastor, misionaris.
Panjang, = leleng; sapanjang, = saleleng, selama.
Pandol, mamandol, menyepak, menerjang orang; mamandol u-tang, berhenti sejenak
pada main judi untuk menentukan utang-utang masing-masing; ma-mandol singkoram,
mengambil gadai msl sebidang tanah ladang.
Pane, kilat dalam bahasa datu, kilasan-kilasan kilat waktu gelap hari; nama sungai yang
datang dari Tanah Batak dan bermuara di pantai Timur Sumatra.
Panepane, demam, typhus; panepaneon, berdemam, sakit typhus, terkena typhus.
Pang, kuat, dewasa, keras, berani; dari minuman: keras, yang dibuat mabuk; siinumon
na pang, minuman keras yaitu tuak yang memakai sej ragi; bola pang, berbelah mulai
dari tengah-tengah.
Pangan, mangan, (hupangan, dipangan), makan; hupangan, saya sedang makan;
dipangan, dimakan sesuatu; sipanganon, makanan; papangan, cara makan; pamangan,
mulut; marsipanganon, dihajap, dilahap, dimakan banyak; sipangan mago, seorang
yang makan nasi orang lain tanpa memberi hasil pekerjaan, untuk mana dia diminta, juga
dikatakan mengenai raja-raja yang makan makanan orang yang bertikai dengan lahapnya
tetapi tidak menyelesaikan perkara pertengkaran mereka;marmanganan, makan
mengenai orang banyak; dipangan rohana, berkenan akan dimasukkan di dalam pikiran;
mamanganihon, banyak makan; tarpangan dai, merasa, merasa enak mengenai sesuatu;
panganan, penganan, piring; dongan sapanganan, teman semeja makan; bilut
panganan, kamar makan; P.B: ianggo rupa ndang tarpanganhon, pangalaho do na
tarpanganhon, yang bisa bukan rupa, melainkan budi pekerti (nasehat kepada pemuda
yang mencari calon isterinya); sapanganan daludalu, masih kerabat pada generasi
keenam yang mempunyai nenek moyang yang sama; sapanganan lombu, masih kerabat
generasi kesepuluh; sapanganan horbo, masih kerabat pada generasi ke tigabelas.
Pangar, terbuka lebar-lebar mengenai lobang.
Panggal, lebih tebal pada ujung dari pada pangkal; P.B: tu tonggina songon panganon
tobu, tu panggalna songon buar-buar, semakin manis seperti halnya makan tebu yang
dimulai dari ujungnya yang paling sedikit manis; bertambah besar sebagai halnya dengan
palem buarbuar, artinya: yang terbaik disimpan terakhir, semakin lama semakin baik.
Panggang, mamanggang, panggang, memanggang di atas api (tu api), mengasapi.
Panggil, mamanggil, panggil, memanggil.
Panggu, rimbas, pacol, cangkul; mamanggu, merimbas, memacol.
Panggul, bagian belakang binatang.
Panggung, tumpukan, bukit; marpanggungpanggung, bertumpuk-tumpuk, bertimbuntimbun, berbukit-bukit.
Pangir, marpangir, berlangir, mencuci diri dengan jeruk purut (terlebih rambut); unte
pangir, jeruk sitrun untuk membersihkan rambut atau kulit; mamangiri, mencuci diri
dengan jeruk ini.
Pangisi, bdk isi.
Pangkal, pokok, bagian bawah pohon kayu atau semak; modal yang dipakai untuk
berusaha; marpangkal, berusaha dengan modal.
Pangkat, I. pangkat, jabatan, status; pangkat harajaon, pangkat seorang raja; manjalo
pangkat, menerima jabatan; mijur sian pangkat, dilepaskan dari jabatan, kena pecat. II.
sej rotan besar.
Pangke, bdk pahe; mamangke, memakai, memanfaatkan; sipangkeon, bisa dipakai; tu
aha pangkeon? untuk apakah itu dapat dipakai, apa kegunaannya? pangke, bagus, elok,
cantik; pamangke (di), pemakaian, cara memakai sesuatu.
Pangko, batang pohon aren yang sangat keras, dari mana dibuat batang lembing;
sipangko tali, sej padi.
pansur na tolu, pansur na pitu, nama tempat; pansur ni bagot, ijuk yang mengarah ke
atas.
Pansut = pago; mamansuthon, melantakkan, meluluh-lantakkan.
Pantang, = subang, pantang, dilarang, larangan; pantang ni abit, haid, menstruasi;
pantangan, sebuah rumah kecil di kampung yang tidak boleh diinjak oleh orang lain
hanya oleh dukun.
Pantar, lantai papan dalam rumah, dibuat dari batang-batang pohon kayu atau bambu,
juga lapik tikar di tempat tidur yang dibuat dari pelepah pohon enau; pantarpantar,
lantai; mamantar, memasang lantai.
Pantas, pantas, cakap, arif, sering dalam kata majemuk; pantas marroha, berakal budi,
arif, berbudi luhur.
Pantik, tertancap terpantak, terhujam msl kapak, pahat atau lembing; mamantikhon,
memantakkan, menancapkan lembing, paku.
Pantil, panggung dari kayu atau tanah, menara jaga terdiri dari bambu.
Pantis, bahan lilin; nama daerah.
Pantom, mamantom, melimbaikan, melembing, melembingkan, melemparkan sesuatu;
mamantomhon, memakai sesuatu untuk dilembingkan, dilambaikan, me-lembingkan,
menombakkan. Pantun, sopan santun, berperangai baik, beradab, beradat, hormat,
kesopanan, berbudi bahasa; pantun hangoluan, tois hamagoan, kesopanan, pangkal
kehidupan, kepongahan pangkal celaka; P.B.: tubu sigiragira sajongkal dua dopa,
molo pantun manghuling, luhut do na lomo roha, tumbuh pohon nira sejengkal dua
depa, apabila berbicara sopan, semua orang menyukainya.
Panunuhon, bdk tuhuk.
Panumbeangan, bdk eang.
Panurirang, bdk surirang.
Panut, jarum besar dari bambu yang dipakai untuk menganyam karung-karung dari bulir;
mamanuti, membuhul, menampal mengenai anyaman atau tikar.
Paor, bdk haor, bergerak secara tidak tenang mengenai tangan dan kaki; balok ni paor,
sangat gelisah, tidak tenang, membuat hiruk pikuk.
Papa, kusut; surat papa = surat lilu.
Papadehor, suatu tanda pada ayam ramalan.
sepihak bersalah, kedua belah pihak mempunyai kekurangan dan karenanya harus
memperbaikinya.
Parduan, bagian, kawanan, (dari parduaan).
Parduli = perduli.
Pare, sej ikan laut; parparean, daerah di Toba, dimana ikan itu dulu diimpor.
Pareman, pereman.
Parenta, perintah.
Pareon, sipareon, telinga, pendengar, kuping (And).
Pareso, periksa; paresohon, memeriksa.
Parespes, kecil sekali, krepos; uang parespes, = getep, ketip, uang kecil.
Pargut, mamarguti mencotok mengenai burung, menerkam mengenai ular, memaguti;
hona pargur, kena gigit (ular).
Parhohas, alat bunyi-bunyian, perkakas tukang kayu, lih hohas. Pari, = pare.
Pariama, bintang pariama, gambaran bintang pleyaden.
Pariban, anak perempuan saudara ibu laki-laki (mamak) atau adik suaminya; anggi
pariban, adik perempuan isteri seseorang; hahapariban, kakek perempuan isteri
seseorang.
Parik, tembok dari tanah; mamarik, membuat tembok, membenteng; mamarihi,
dikelilingi tembok; upa parik, sebidang tanah yang diterima setiap penduduk dari kepala
kampung selama ia tinggal di kampung itu.
Parinse, perisai.
Pariok api, periuk api, periuk besi.
Parir, celaka, sangat menyedihkan, papa, sengsara; hapariron, kemelaratan, kesukaran,
kesakitan, sengsara.
Parira, pohon petai.
Parkaro, perkara, proses, masalah pengadilan.
Paske, andor paske, sej tanaman menjalar berbunga merah dan penyet.
Paspas, terantuk pada, tertumbuk pada, terhempas; mapaspas, rontok mengenai rambut,
botak, habis mengenai modal; mamaspas, menghempaskan pakaian; dipamaspas ni
hala.
Pastap, pukulan dengan telapak tangan, menampar; hona pastap, kena tampar;
mamastapi, menampari.
Pastima, Barat.
Pasu, I. pasuan, marah mengenai begu yang msl marah terhadap orang yang membuat
sumpah palsu. II. pasupasu, berkat; mamasumasu, memberkati; mamasumasuhon tu,
menumbuhkan sesuatu yang menjadi berkat bagi orang, menurunkan berkat kepada;
pinggang pasu, pinggang porselen(mahal dan memakai gambaran biru).
Pasul, tidak hormat, tidak sopan mengenai kata-kata, biadab. Pat, kaki; ulu ni pat,
tempurung lutut; mardalan pat, berjalan kaki; siopat pat, yang berkaki empat; pat ni
emper, kaki emperan, tiang.
Pata simangot, = gohan, bdk gok I.
Patar, jelas dan mudah terlihat, terang, tidak ada yang tersembunyi, terbuka, transparan,
nyata; patar tarida, jelas nampak; mamataratar, memperlihatkan diri dengan terbuka;
papatarhon, menyatakan, mengumumkan secara terbuka; hapataron, kejelasan,
keterbukaan.
Pate, bdk mate, siap, selesai, tidak dapat diubah lagi, berakhir msl perkelahian, perkara;
hampir kena sewaktu menembak, mati; nunga pate, dia sudah mati; pate gora,
perselisihan sudah diselesaikan, selesai sengketa; papatehon, mengakhiri, memutuskan;
hapatean, akhirnya perkara, cara menyelesaikan perkara; marhapatean, berakhir, jalan
keluar, berakhir tuntas; marhapatean tu na roa, berakhir jelek, berakhir dengan tidak
baik, berakhir kearah yang buruk; patelaho, bdk: patilaho.
Pateak, berkotek mengenai ayam, yang mau bertelur; juga bunyi ular yang meniru bunyi
ini; marpateak, = martatageak, berkotek.
Pati, bdk pate, patipatian, peraturan yang membuat perselisihan menjadi berakhir msl
bila persoalan itu diserahkan kepada keputusan Tuhan: siapa di antara kita berdua
meninggal dalam satu bulan ini, dialah yang bersalah.
Ra, I. mau, angin, bersedia; na ro do ahu, saya mau, saya bersedia; api na so ra suda,
api yang tidak mau padam. II. ra, mungkin, barangkali; ra tung, mungkin ya, barangkali
ya.
Raba, mangaraba, mengungsi, lari dari kampung dengan ternak saat ada bahaya yang
mengancam; rabaraba, sej kupu-kupu putih.
Raban, = bangunan; saraban, seperlengkapan, seperangkat, sestel, segala sesuatu yang
masuk satu pasangan msl semua gendang yang diperlukan dalam orkes;
marrabanraban, bertumpuk-tumpuk.
Rabar, mangarabar, merujak, mengolah buah-buahan atau daging dengan
menumbuknya dan kemudian menambahkan sitrum, lada dan garam; mamuji na
nirabar, memuji pekerjaan sendiri, memuji-muji hasil pekerjaan sendiri.
Rabarabu, tewas dalam jumlah besar mengenai tentera dari kedua belah pihak,
bergelimpangan mayat kedua belah pihak yang berperang.
Rabas, mangarabas, merambah, memotong kayu mulai dari bagian atas.
Rabatrabat, berjalan tertatih-tatih, berhuyung-huyung; rumabatrabat, idem.
Rabi, alat pemotong rumput, arit, parang; mangarabi, membersihkan dengan parang
suatu tempat dengan jalan mengebas pohon dan semak untuk dijadikan kebun atau
ladang, memarang.
Rabin, mangarabin, dengan berduaan membawa orang setengah diseret dan setenga
diangkat, menggotong orang sakit.
Rabis, rabis ni gaol, daun-daun pisang yang telah kering dan pada batangnya
bergantungan ke bawah, dahan kering yang mau jatuh ke tanah.
Rabisan, tonggak haluan perahu, tiang kecil, yang tegak dibagian muka perahu (= solu).
Rabu, aek rabu, air abu yang dibuat dari abu yang dibasahi dan dalam mana orang
menyediakan benang.
Rabuk, rabuk; bahan peledak, obat bedil, mesiu.
Rabut, kasar, berbulu mengenai kulit; rabuton, berbulu, kasar.
Rade, siap, sedia, beres, tersedia; mangarade, bersiap-siap, menyiapkan, membereskan,
menyediakan; paradehon, mempersiapkan, menyiapkan, mengatur, menyediakan.
Rading, pelayan perempuan, yang diperoleh seorang pengantin perempuan dari ayahnya.
Radot, mangaradoti, mengawasi, menyimak, memperhatikan, mematuhi msl perintah,
menekuni; mangaradoti ulaon, menekuni pekerjaan; radot di, tekun, rajin, seksama
terhadap (di).
Raga, raga, keranjang yang dijalin jarang tempat membawa ayam; mangaraga,
menyaring msl pasir atau beras, juga melukai seseorang bagaikan lubang raga;
ragaraga, rak dari kayu untuk persembahan yang digantungkan di dalam rumah sesudah
dihiasi dengan bunga; tanggiling ragaraga, sej tenggiling yang besar.
Ragam, ragam, macam, cara, jenis; ragam, beraneka ragam, berbeda; ragamragam,
berbagai-bagai jenis, bermacam-macam, banyak ragamnya, aneka raga;
marragamragam, dari bermacam-macam jenis, beragam-ragam.
Raganan, = tagonan, lebih baik, lebih suka, dari: argaan lih arga.
Ragat, sedang ramainya, sedang sibuk-sibuknya, meluas menjadi umum; berselisih,
berperang; ragat paronan,para pengunjung pekan datang berkumpul; ragat manduda,
waktu para perempuan menumbuk padi yaitu: sore jam 16.00 atau malam jam 20.00;
ragat mardahan, waktu umum memasak yaitu: antara jam 17.00 dan 18.00 sore; ragat
mangan, waktu umum untuk makan yaitu: ja 18.00 sore; ragat bada, pertengkaran
menjadi umum, ramai bersengketa; ragat hamusuon, permusuhan menjadi umum.
Rage, musnah, hancur, binasa, mati dalam jumlah besar, bergelimpangan mengenai
banyak orang yang mati; marragean, berserakan, binasa dalam jumlah besar,
bergelimpangan; mangaragehon, menghancurkan, membinasakan, menghabiskan.
Ragi, bdk sagi, mangaragi, membagi-bagi sedemikian rupa hingga memperolehnya
menurut kemampuannya; ragi ni ulos, model, corak, motif ulos; ragiragi, sej ulos.
Ragian, ganjal, lapik piring untuk meninggikannya; indahan di ragian, perbuatan suka
menjamu orang.
Ragidup, dari ragi idup, sej ulos.
Rago, raga, bola yang dianyam dari rotan dengan mana para pemuda main sepakbola.
Ragu, kacau; ragu idaon, semua kelihatan kacau; ragu pingkiranna, pikirannya kacau.
Rahanan, = raganan, lebih baik, lebih suka; rahanan mate asa mangolu, lebih baik
mati daripada hidup
Rahang, renggang mengenai kaki atau jari-jari, terkangkang; parahanghon,
merenggangkan.
Rahar, hampa tak berbuah, layu, hangus, kering; mangarahar, membuat layu,
melayukan, menghanguskan, menjadi mandul.
Rahat, kikir (besi); mangarahat, mengikir; na rahat, ganas; rahat sahit, penyakit yang
sangat mengganas di sekeliling; gondang ni rahat bulu, cara mengucapkan: seorang
berbuat kesalahan banyak, orang lain kena siksanya.
Rahis, terjal, jurang, curam, mengenai lereng gunung, tepi sungai, tepi jalan; sitimbung
rahis, seorang yang sengaja mencari bahaya, yang terlalu berani berbuat sesuatu,
pemberani, peloncat jurang. Rahot, rahot ni indahan, nasi angus yang melekat pada
daun-daun yang ditarok dalam periuk; mangarahoti, meletakkan daun-daun ke dalam
periuk untuk memasak nasi; pangarahoti, daun-daun seperti itu; rahotrahot, urat-urat,
kerak-kerak.
Rahut, terikat; mangarahuti, mengikat, memberkasi.
Rai, penyakit saraf; raion, sej penyakit pada tangan yang gemetar, penyakit saraf.
Rain, mangarain, membawa serta; masirain donganna, masing-masing membawa
kawannya; masirainan, saling bergantung seperti mata rantai, saling mendukung.
Rair, batang bambu sebagai mana ia tumbuh, serumpun bambu; harair, waktu
menghitung batang bambu; sanghahair, sebatang bambu.
Rais, tersangkut pada (di), hal pekerjaan yang ditinggalkan tidak selesai, mencantel pada;
mangaraishon, menggantungkan sesuatu, mencantelkan; raisan, rotan, yang dipasang di
atas sungai untuk pegangan sewaktu menyeberangi sungai itu; aek raisan, nama sebuah
sungai antara Silindung dan Sibolga, dimana dulu terdapat penyeberangan seperti itu;
marraisan, menyeberang melalui tali seperti itu; marsiraraisan, bergayut, saling
menyantel; siraraisan, tali atau kain yang dipintal pada mana wanita yang melahirkan
berpegangan; mate rais, mati sewaktu lahir.
Rait, I. kait; mangarait, mengait, mengambil sesuatu dengan kaitan; raitrait, gancu,
kaitan yang panjang untuk menurunkan buah. II. rait ni bagas, kerangka atap rumah;
paraithon, memasang konstruksi atap; na rait, perkayuan dalam rumah dikira dari
sumban ke atas, na lolo semua perkayuan dari sumban ke bawah.
Raja, raja, pemimpin, pengawas, penguasa, kepala; rajanami, penyapaan yang hormat:
rajaku; rumaja, raja yang tarafnya lebih tinggi, lebih tinggi dalam kedudukan, lebih
mulia; raja huta, raja yang berdiri sendiri, bukan parripe; harajaon, kerajaan,
kemuliaan; mangarajai, menguasai, memerintah, merajai; mangaraja, gelar:
Singamangaraja, imam raja Batak; raja ho, anda adalah raja saya mohon anda;
diparhurajai, diminta dengan sangat, mengatakan ke-padanya "rajanami"; rajaraja,
memohon, dengan sangat, meminta-minta; diparajarajai, memohon dengan sangat; uju
hinarajahon ni A, sewaktu A memerintah; ompu raja di porlak, = parsili, dalam
bahasa datu.
Rajum, mangarajumi, menghitung, menaksir, mengagak, menimbang, menyangka;
rajuman ho songon raja, orang harus menyangka anda raja; masirajuman, saling
menghitung, saling mengadakan perkiraan.
Rak, paru-paru.
tidak dapat dilihat waktu senja seperti halnya dengan ayam; sirambon, sej tumbuhan air
yang membuat air keruh kelihatan.
Rambong, tidak adil mengenai perkataan; juga: culas, tidak jujur, tidak murni, tidak
bersih mengenai ramalan dengan ayam yang berarti bahaya. Rambu, jimbai, sabut pada
buah-buahan; rambu ni pinasa, daging yang bersabut pada buah nangka dan tidak dapat
dimakan; rambu tola, keputusan sementara untuk menenangkan buat sementara mereka
yang bertempur, kelak diperoleh keputusan terakhir; parrambuan, keranjang sampah,
tabung sampah; sijujung rambu, seorang penolong yang mendampingi dukun, pelayan
dukun; datu pangarambui, dukun yang memberi tanda-tanda bagaimana ayam itu harus
jatuh; rambu, tali yang dipasang sesudah mana orang mengarahkan kayu ke situ;
mangarambuhon, melaksanakan segalanya menurut aturan; beha do
pangarambuhonna, di godang ni ulaonna, bagaimana dia dapat menyelesaikan
segalanya?; pangarambui, daftar untuk memilih hari (mirip dengan parhalaan); rambu
na onom, cara meramal dengan benang untuk mendapat pencuri.
Rambus, = I. mangarambus, menggaruk sampai luka, menyentak, mencerkau;
masirambus hu-rumna, saling mencerkau pipinya sewaktu mengaduh; butuham do
rambusanmu, anda harus cerkau perut anda sendiri, demikian dikatakan kepada
perempuan yang pengaduh terhadap anaknya yang jahat; rambusan, tampuk usus yamg
berlemak, lemak dalam perut. II. rambus, dikerjakan dengan tidak sungguh-sungguh,
tanggung-tanggung; rambu laos, tanggung-tanggung, setengah-setengah cara
mengerjakan.
Rambut, mangarambut, meminjam sesuatu buat sementara saja.
Rambutan, rambutan. Rame, I. ramai, berpenduduk banyak mengenai negeri, kampung.
II. ramerame, rambu-rambu dari bulu kuda dan potongan-potongan kayu, dekorasi yang
dipasang di muka rumah atau kapal: juga hiasan bunga dan seterusnya bermacam-macam
hiasan, hiasan pada pidato.
Rami, ramiramian, menambah kekuatan hidup terutama mengenai perempuan agar
memperoleh banyak anak (gabe tondina).
Ramon, I. = rambon. II. ramonramon, kulit halus yang berada dibawah kulit atas, kulit
ari.
Ramos, banyak sekali mengenai buah, berbuah lebat; ramos parbue ni hau i, pohon
kayu itu berbuah banyak, lebat buahnya pohon itu.
Ramot, cermat, berlaku hati-hati dengan sesuatu (= jamot), berupaya menjaga, agar tidak
rusak atau tidak hilang; mangaramoti, menjaga utuh, melindungi, mengawasi;
mangaramothon, memelihara sesuatu, menjaga agar tidak kesasar, memegang teguh;
siramoti hurungan, penjaga penjara; ramot bahen, perlakukan dengan hati-hati, jaga
agar utuh.
Rangat, aek rangat, air belerang, air hangat bersumber dari alam.
Range, sej pohon kayu.
Ranget, baik, agak, rada, sedang.
Rangga, suka bertikai, suka berbantah, bringas suka berkelahi; rangga juna, sej pisau.
Ranggang, rebah terlentang dengan kedua paha terbuka, jatuh bergelimbang dengan
anggota gerak yang keseleo; bojak siranggang, kodok pada mana orang mengangkat
sumpah, kodok ini dihancurkan di batu dan pada batu itu orang mengatakan demikian:
aku mau dihancurkan jika kata-kataku tidak tidak benar.
Ranggapuri, sej hantu (begu) yang terhadapnya tidak berlaku korban apapun;
ranggapuri matutung, bala kelaparan akibat musim kering yang lama.
Ranggar, langgar; mangaranggar, melanggar perintah.
Ranggas, ranting-ranting kayu mati dan kering; ranggason, tidak berdaun, kering; P.B.:
ranggas tumutungi bonana, api besar dimulai dengan membakar ranting-ranting kayu
kecil, yang kering; sibondut ranggas, dikatakan mengenai perampok atau penyamun
yang menelan sesuatu yang tidak boleh ditelan; sibondut ranggas na gaunggaung,
seorang yang mengambil sesuatu, yang bertujuan menjatuhkannya.
Rangging, = tangging, dibentangkan, dikencangkan; masiranggingan, bersatu mengenai
cincin rantai, rambat-merambat.
Ranggiok, rumanggiok, ramai-ramai menjerit, menangis, meratap, membuat gaduh, riuh
mengenai banyak orang.
Ranggiong, ranggiongon, kurus, juga: mengenai tumbuh-tumbuhan.
Ranggisgis, batu apung; ranggisgis, kering dan pucat seperti batu itu.
Ranggitgit, nama sej tumbuh-tumbuhan di hutan berdaun lebar dan disukai orang untuk
membungkus sesuatu, nama sebuah daerah.
Ranggiting, sej penyengat kecil.
Ranggong, masiranggongan, saling memintal mengenai akar, berjalin-jalin msl akar,
rambatan. Ranggu, = hommbar; parrangguan, kesepakatan; sada parrangguan,
sepasangan, sepaham.
Ranggut, masiranggut, bergumul, bergulat, bergelut; mangarangguthon, menyentak,
ber-kelahi karena sesuatu, menggulat, merenggutkan.
Rangin, sepotong kayu yang secara kasar dipotong dan menggambarkan kuda pada mana
orang menari bila seekor kuda dipersembahkan; ranginrangin ni baoan, rumbu-rumbu
pada tepi anyaman jerami.
Rangkak, berjarak, longgar, renggang, jarang; (lawan: sosot).
Rangkap, sarangkap, rangkap benang yang dikemut kalau menenun.
Rangke, mangarangke, menganyam sekeliiing bejana dengan rotan, sungkup anyaman.
Rangkir, tajam dan panjang mengenai kuku jari-jari.
Rangkit, rakit; mangarangkithon, batang-batang kayu yang diikat bersama-sama dan
membuatnya terkatung-katung di air; juga: rangkit, dikatakan mengenai rotan yang
dipasang di atas air dan melalui mana sebuah keranjang ditarik kesini kemari untuk
menyeberangkan orang.
Rango, rusa jantan.
Rangrang, rangka, kerangka; rangrang ni bagas, kerangka rumah.
Rangrung, berbunyi nyaring msl dua poting yang saling memukul; teka-teki: laho tu
balian rangrung songon boru na mora, laho muli sip songon boru na pogos, kalau
poting dibawa kosong untuk mengambil air, maka ia berbunyi seperti seorang gadis yang
pakai banyak perhiasan; kalau dibawa kembali ke rumah, ia tidak berbunyi lagi, sebab ia
sudah penuh dengan air.
Rangsa, penerangan, keterangan, penjelasan; mangarangsahon, dikatakan mengenai
dukun: memberitahukan nasib seseorang, meramalkan masa depan, memberitahukan
duduknya perkara dengan ramalan; mangarangsai, membilang ramal; mangarangsa
bagas, memeriksa rumah apa ada papan atau balok yang, menimbulkan bahaya;
rangsarangsa tu, mengibaratkan kepada; pangarangsaon, kepandaian berbicara dalam
bahasa yang dipilih dan dihiasi, seni berceritera.
Rano, bingung, lalai, keliru.
Ranjang, keranjang, karung yang dianyam untuk penyimpanan rumput, pupuk dsb.
Ranjar, panjang tetapi tidak tinggi mengenai binatang.
Ranjoranjo, ranjau kayu atau bambu.
Ransan, robek, koyak; mangaransan, mengoyakkan, merobekkan, mencabikkan;
maransan, dalam keadaan koyak, terkoyak.
Ransang, kayu lurus yang dijepit pada tiang-tiang dan sekaligus pengikat tiang-tiang itu,
palang dari kayu untuk menutup pintu; rangsangrangsang, palang penutup pintu;
mangaransang, memalang pintu; pangaransangan, tulang dada.
Ransap, mangaransapi, menghitung, mengira-ngira.
Ransar, lancar, cepat, lekas; tigatiga ransaran, barang dagangan, jual-jualan yang laris
laku; siransar, sej pisang.
Ransim, tajam, menyayat mengenai daun.
Rante, rantai, kekang kuda; mangarante, mangarantei, mengikat dengan rantai,
merantai; rantei babam, kekanglah mulutmu; orang rante, orang rantai, yang terhukum;
ranterante, yang dipasang pada detar sebagai hiasan.
Ranti, sej tumbuh-tumbuhan yang dipakai sebagai sayur.
Ranting, ranting, dahan kecil, cabang.
Rantiti, I. sej pohon kayu kecil yang kayunya menghasilkan potas. II. kata bilangan:
buah, keping, potong; sampulu rantiti mas, sepuluh keping mas.
Ranto, rantau, keluk dalam sungai, lubuk dalam sungai; mangarantoranto, mencari ikan
dalam lubuk; pangarantoan, tempat, daerah, wilayah dimana orang merantau; maranto,
= jalang, pergi merantau, mengembara; anak ranto, = anak jalang.
Rantos, tajam, runcing mengenai pisau atau bambu yang diruncingkan; roha na rantos,
kebijaksanaan berpikir, pertimbangan, cerdas.
Raoan, jeroan, isi perut termasuk jantung, hati dan paru-paru.
Raoang, rawang, rawa-rawa, bencah yang dalam.
Raok, mangaraok, bekerja dengan tidak teratur, bekerja acak-acakan.
Rap, I. rap-rup, tiruan bunyi senapang. II. bersama-sama, bersama, dengan; rap dohot,
bersama dengan, bersama; raphon, disertai, bersama dengan seseorang; rap ma hita,
baiklah kita bersama-sama pergi.
Rapak, I. jembatan, titi. II.
anduri, yang terbelah.
Rapan, sampah, kayu dan rumput yang terapung-apung di atas air; rapanrapan, sampah;
mangarapanhon, mengapungkan.
adalah ibu pengatahuan, repititio est mater studiorum; sirumata bulung = napuran;
parsirataon, penghias untuk mewarnai diri putih atau merah; na pinorsirata, = na rata;
pangaratai, angsuran yang dibayar orang yang berutang sebagai tanda bahwa dia tetap
mengingat utangnya; sirumata langit, langit yang biru.
Ratak, humaratak, humaratik, berdentang-dentang suara mesin, membuat bunyi yang
keras dan teratur msl mesin atau martil tukang besi.
Rati, cocok betul dalam perbandingan yang cocok, proporsional, yang tepat.
Ta, I. bunyi yang dibuat untuk mengusir burung perik. II. ita, awalan orang pertama
jamak, tabahen (= itabahen), kita perbuat. III. -ta, akhiran orang pertama jamak
menandakan milik; donganta, temankita; inanta, ibu kita; amanta, bapa,ayah kita.
Taba, martaba, sedang sibuk menebang kayu; manaba, menebang pohon kayu; sitaba
hauma, suami, penebang kayu.
Taban, rampasan, jarahan, tawanan; martaban, menawan, menjarah, merampas;
partaban, penawan, penjarah, perampas; tartaban, tertawan, direbut; hona taban, kena
rampok, tertawan; martaban duduk, menjarah habis-habisan.
Tabar, I. tawar; aek tabar, air tawar. II. tabartabar, sej perdu; manabari begu,
mengusir begu dari kampung dengan memukulkan tabartabar di dingding rumah dan
menyerukan: "tabartabar"; begu na so hatabaran, = begu yang tidak mau diusir.
Tabas, mantera, jampi disertai dengan tonggotonggo kepada begu, yang sehubungan
dengan itu; manabasi, memanterai, menjampi, mendoakan obat denngan mengucapkan
mantera; mejampii obat; manabashon, melantunkan mantera.
Tabe, I. = tabi. II. sitabean, payudara wanita.
Tabi, (singkatan dari santabi = tabik) perkataan untuk meminta maaf; selanjutnya ucapan
salam: tabi di ho, salam kepadamu; tabi di raja i, saya minta maaf kepada raja bahwa
saya mengambil kebebasan (msl melalui dia atau mengucapkan kata-kata yang kasar);
santabi, maaf, meminta permisi (dipakai untuk semua kata-kata yang menurut adat Batak
tidak halus msl anggota gerak badan, lidah, perut dll; babi, ternak, anjing dsb); manabi,
menyalam orang, mengatakan tabi kepadanya; masitabian, bersalam-salaman, saling
meminta maaf, berdamai; marsantabi, menunjukkan hormat, mengucapkan minta maaf;
parsantabian, cara menyalam; tabina di hamu, salamnya pada kamu, tertitip salamnya
pada kalian.
Tabo, enak, nikmat, empuk, lezat; tabotabo, gajih, lemak; tabotabo ni pinggol, apa yang
suka didengar telinga, janji-janji manis; manabonaboi, membubuhi dengan lemak,
memperlemak.
Tabu, I. anduhur tabu, sej burung tekukur yang liar. II. tabutabu, labu; tading di
tabutabu, seorang yang lahir sesudah ayahnya meninggal.
Tabulan, sitabulan, ubun-ubun, jidat lih bolan.
Tabun, panjang, padat (rambut, bulu).
Tabuni, lih buni.
Tabur, kena resik, berbintik-bintik.
Tabusira, sej pohon yang daunnya dipakai sebagai pembungkus sigaret.
Tada, sepak, terjang, degil,
melawan, bangkang; tada tu rohana, bertentangan dengan pendapatnya; martada,
menyepak dengan kaki (pada permainan); manada, menumbuk, menendang seseorang;
masitadaan, saling menerjang.
Tadatada, sej pohon kayu.
Tading, tertinggal, tidak ikut pergi, ditinggalkan, bersisa; tading di lampin, tinggal
sebagai tidak beribu, sebagai piatu; manadinghon, meninggalkan sesuatu;
manadingnading, meninggalkan seseorang msl isterinya; manadingnading hata,
mengatakan sesuatu sambil pergi, bertinggal kata; tadingtadingan, warisan, harta
peninggalan, orang yang tinggal; martinading, berketurunan; martinading hata,
mengucapkan kata-kata perpisahan; tartading, tinggal di belakang, ketinggalan;
partadingan, tanda mata, kenang-kenangan; P.B.: hulinghuling ni lombu binahen
pargambiran, molo laho ho mardalan bahenonmu partadingan, kulit lembu jadi tas
gambir, bila berangkat bagus kau tinggalkan kenang-kenangan; diparsitadingi,
melampaui seseorang, dilintasi, tidak diperhitungkan; parsitadingan hata, tempat
diadakan pamitan; dipanading ni amana, sewaktu ayahnya meninggal; tumadinghon, =
manadinghon; hatadingan, garis kecil di atas kiri huruf mati yang menandakan 'e'
dalam tulisan Batak tradisional.
Tado, mangintado, duduk di tanah dengan kaki yang direntangkan; sitadoan, sepotong
kayu, pada mana penenun menekan kakinya, tempat kaki bertelekan, sej kuk penahan
kaki penenun.
Taduk, martaduk, menabur; taduhon = saburon, masa menabur.
Tae, miring ke belakang, msl kepala seorang anak yang digendong di belakang.
Taem, tarum, nila.
Taeram, gana sitaeram, sej sumpah, bdk gana.
Tagahanding (dari: tangga hambing), teras seperti yang diperbuat untuk sawah;
martagahambing, bertangg-tangga dibuat.
Tagam, (bdk agam), managam, berharap, waspada terhadap sesuatu, menanti sesuatu
sambil waspada terhadapnya; managam musu, menanti musu, bersiap-siap untuk
bertempur; tagamon, untuk mana orang harus waspada, mungkin, barangkali; ndang
tagamon, barangkali tidak; panagamnagaman, pengharapan, sedang menanti-nanti;
tumagan haroan, menanti kelahiran.
Tagan, I. sej bambu; selapa, tempat kapur dari bambu. II. tagan, sementara, sedang,
sewaktu, semasa; tagan metmet ibana, sewaktu ia kecil; tagan so, sebelum. III.
martagan, kecil, hanya dikatakan untuk mentimun, belum bisa dikutip.
Taganan, mendingan, lebih baik (bdk aganan); taganan mate asa mangolu, lebih suka
mati daripada hidup.
Taganing, (juga: tataganing), perangkat musik ogung, gendang
besar dari kayu yang ditutup dengan kulit, terdiri dari lima buah.
Tagas, ayam jantan besar, nafsu.
Tageak, marta (ta) geak, berkotek mengenai ayam yang sudah menelurkan;
marpapateak, bunyi ular yang meniru kotek ayam; sitatageak (juga: sitalaseak), yang
berkaok-kaok dihadapan umum, yang tidak bisa menyimpan rahasia, comel, bacar mulut.
Tagelleng, lih gelleng, kecil; sitagelleng, anak kecil, si kecil.
Taget, tinggal sedikit, yang sedikit lagi tinggal dikerjakan; langlang di tagetna,
kepalang, tanggung, hanya tinggal sedikit lagi yang masih harus dikerjakan; sapala
nioloan, unang langlang di tagetna, kalau sudah mau, jangan alang kepalang.
Tagi, managi, menjadi biasa, menjadi ketagih; hatagian, biasa, ketagihan, ingin
meneruskan yang sama.
Tagil, managili, memarang sesuatu, menetakkan, menebang berulang.
Tagir, managir, menghapuskan sebagian dari hutang, mengampuni.
Tagonan, = taganan.
Tagu, ndang hatagutaguan, tidak dapat dipercayai; ndang tartagutagu hatana, dia
tidak dapat dipercayai, tak bisa dipegang omongannya. Taguk, managuk, menerima;
taguk, sehelai daun atau pipa bambu kecil tempat menampung air sumber atau dipakai
sebagai corong, juga daun atau tabung bambu melalui mana tuak mengalir ke tabung
yang digantung di bawah; taguktaguk, sej burung yang berbunyi 'guk'; taguhon ni
posoposo, (halus) payudara ibu, susu ibu, buah dada.
Taho, baik, sedang; lumayan, bolehlah; i ma taho, baiklah itu; taho ma, itu baik;
marhatahohon, merasa senang dengan sesuatu; hatahoanna, baik betul, tidak terlampau
besar dan tidak terlampau kecil.
Tahop, menyerang dengan tiba-tiba; tahoptahop ni bodil, picu senapang; manahopi,
menyerang sesuatu, merampasi, menyerbu, mengerumuni.
Tahu, manahu (i), menangguk, menceduk, menimba; tahutahu, timba, gayung;
santahu, satu timba penuh, sebokor, secedukan, sebanyak sekali menimba; tahutahu,
campak (karena seorang berpenyakit campak disiram dengan air dingin); tahutahuon,
berpenyakit campak, kena penyakit campak.
Tahuak, marta(ta)huak, berkokok mengenai ayam jantan; tahuak manuk, penunjuk
waktu: jam 04.00 malam.
Tahul, tahultahul, sej anggrek hutan yang punya kantongan berisi air penjebak serangga.
Tumbuhan yang memakan daging; di dia mate magulang porhis, bagaimana mati semut
dengan berguling ke bawah?
Tahuluk, tengkuluk, peci, kopiah, topi; biang (hoda) sitahuluk, anjing atau kuda
berkepala putih, berbadan hitam atau kepala hitam badan putih.
Tahung, tahungan, alat menulis dari bambu atau tanduk kerbau
untuk pustaha.
Tahur, manahur, mengorok pohon kayu, menoreh; ndang hatahuran, terkorek, tak
tertoreh.
Tahuru, sej semut yang hidup bertumpuk-tumpuk; onan sitahuru,pekan, pasar yang
termasyhur di Silindung dimana orang-orang berkerumun seperti semut.
Tahut, rasa, takut; tahuton, takut; hatahuton, ketakutan; na so matanggak di hata, na
so martahut di bohi, yang tidak malu dan tidak takut.
Tai, seruan untuk mengusir amporik.
Tail, tahil, timbangan emas seberat 16 duit dulu seharga 25 ringgit; satahil, mas seharga
seperti tersebut di atas; manjujur tailna, demikian dihitung sehingga pada setiap 25
ringgit selalu diberikan atau diambil satu; pordua tailan, seharga dua tail.
Taili, manaili, melihat, menoleh, menengok; manailihon, menengok ke, memandang;
panaili, cara memandang, pandangan mengenai pikiran (roha); panailian,
pemandangan, menghiraukan; taili, pandang, hiraukan.
Tair, manair, menarik, menyentak, meregangkan; patair, rentangkan.
Tais, lebar, memanjang; tais soarana, suaranya ditarik panjang, perlahan-lahan; patais
soara, suaranya ditarik panjang; patais, = padao. Tait, manait, menarik, menyentak;
manait hata, memanjangkan kata-katanya dan selalu diobah; pataittait, sering menarik
kesana kesini.
Taja, manaja, memperdulikan suatu urusan, masalah, mengerjakan sesuatu;
manghatajahon, dengan giat mengerjakan suatu hal, merekam di hati untuk
dilaksanakan.
Tajak, sej parang; mate ibana dipanajak ni rohana, ia mati waktu masih kuat.
Tajap, miring dipotong; manajap, memotong sesuatu dengan miring; panajapan, bidang
pemotongan yang miring.
Taji, taji ayam jantan, pisau yang diikatkan pada taji ayam jantan yang sedang bersabung;
P.B.: ndang dope martaji nunga martahuak, belum bertaji sudah berkokok, artinya:
belum apa-apa sudah anggar jago; manaji, memanaskan hati orang, sehingga ia marah,
menghasut supaya marah.
Tajik, penyakit kulit pada telapak kaki.
Tajom, tajam mengenai pisau dsb, menyakiti mengenai kata-kata; manajomi, menajami;
sitajom, uang yang diberikan kepada ulubalang sewaktu ia pergi berperang (asa tajom).
Tajur, takik; martajurtajur, bertakik-takik.
Tak, tiruan bunyi "tak-tak"; marlatak, berdetak; patutaktak ipon, gemeletuh.
Taktak, I. kotoran pada badan,
daki pada tubuh; taktak ni bosi, karat; taktak ni huta pupuk; taktahon, kotor. II.
mataktak (bdk dekdek), jatuh mengenai banyak benda mis butar yang jatuh dari atap;
taktak bulu, sej alat musik dari bambu.
Tala, I. = patar; sitalaseak, bacar mulut, orang yang tidak bisa pegang rahasia; lih
tageak, sitalageak. II. tala, kolam, empangan.
Talaga, ruang tengah dalam rumah, papan lebar yang dipasang dari muka sampai ke
belakang rumah, dianggap tempat itu paling rendah, dimana tak disuruh duduk orang
yang terhormat; partalaga, ibu rumah oleh sebab pekerjaannya dilakukan disana.
Talagoit, sedikit, perkara kecil, secuil.
Talak, terbuka lebar, mengenai pintu, tidak berdinding; patalakhon, membuka,
membiarkan terbuka; talak batu, parit dalam mana tanah dibasahi; talak roha, dapat
diterima mengenai perkataan-perkataan yang baik; talak sae, kutukan: engkau tidak akan
mendapat keturunan.
Talinga, patalinga, sejajar, paralel, serupa jenisnya, sama nilainya; yang satu tidak
kurang dari yang lain.
Talingkas, (bdk balingkas), masitalingkasan, membolak-balikkan; saling bergumul,
terjang-menerjang.
Talisik, manalisik, dalam keadaan sunyi senyap, mati sepi, tenang sekali.
Tallik, manallik, manallihi, menetak, memotong, memarang; tartallik, kena parang
(rabi); hona tallik, idem; masitallihan, saling membacok, saling memarang, parang
merang.
Ua, I. seruan: silahkanlah, baiklah, ayo, mari; Ua lehon di ahu, mari berikanlah
kepadaku. II. manguai, memanas-manasi lawan untuk berkelahi, mengajak musuh untuk
berkelahi; masiuaan, saling menyerukan menurut cara pahlawan-pahlawan Homerus;
mangua, membenarkan diri untuk perlawanan terhadap musuh; ulubalang na so
mangua, seorang yang tidak memberitahukan, pahlawan yang tidak lebih dulu
menunjukkan dirinya kepada musuh, yaitu pembunuh sewaan.
Uak, manguahi, menguak, mengeluarkan kulit pohon kayu, juga mengeluarkan bangkar
dari bagot.
Ualang, sej pohon kayu yang mirip dengan tangki, yang kulitnya dapat dijadikan tali dan
pakaian.
Ualu, delapan; paualuhon, yang kedelapan, kedelapan; sipahaualu, nama bulan ke-8.
Uang, uang lama, uang logam seharga 16 duit; uang tali = 3 uang; uang mini, = 10 sen,
uang harotas, uang kertas; uang mas, uang mas seharga 10 rupiah.
Uap, uap, kepulan, bau; muap, bau, menguap; muap barerang, bau belerang; pauapuap
barita, mengumumkan secara meluas kemasyhuran seseorang, memuji-muji.
Uar, banyak, namun tidak cukup (lawannya: bue).
Uarang, mengembangkan dirinya (bdk tuarang). Uarar, maruarar, berkembang,
meningkat, menjadi makmur, maju.
Uari, ikrar, sumpah; maruari, berikrar, bersumpah; manguarihon, menyumpahi sesuatu.
Uaris, waris, kerabat yang terdekat.
Uas, dahaga, haus; maus, berdahaga, kehausan; mauas male, lapar dan haus;
manghauashon, sangat mendambakan, haus akan sesuatu; sombu uas, merasa puas
(juga: malum), merasa lega.
Uba, muba, ubah, berobah, menjadi lain; muba do ringgasna, kerajinannya berubah, ia
bertambah rajin; manguba, mengobah; manguba padan, merobah janji; paubahon,
mengubah sesuatu; pauba ma roham, berubah sikaplah kau; mubamuba, selalu
berubah, berobah-obah; haubaon, juga hamubaon, perubahan; hamubaon ni roha,
pertobatan, perubahan pikiran; P.B.: ia muba hape dolok, muba do hape duhutna, ia
muba hape huta, muba do hape uhumna, lain gunung, lain rumputnya, lain kampung
lain adatnya; pangubaubaon, cenderung untuk berobah-obah msl pakaian atau cara
berjalan, supaya dilihat orang.
Uban, uban; ubanon, beruban; na ubanon, tua, putih mengenai rambut; sabur uban,
bertabur uban; uban manjoloani, cepat mulai beruban, uban permulaan, yang terlalu
cepat tumbuhnya; mardangka ma ubanmu, semoga anda mencapai umur yang tinggi,
menjadi tua sekali. Ubat, = daon, obat; mesiu (senapan); mangubati, mengobati;
mangubat bodil, mengisi senapan; masiubat, mengambil obat (tu); ndang haubatan,
tidak dapat disembuhkan lagi, tak terobati.
Ube, siubeon, perut (And); boras ni siubeon, buah kandungan, anak kandung.
Ubi, ubi, sej gadong liar, yang hanya dimakan di masa kelaparan.
Ubir, inas.
Ubit, mangubit, memberi tanda dengan gerakan muka atau ernyitan mata; ubitubit,
gerakan bibir, isyarat bibir.
Ubor, I. salah, palsu. II. mangubor, menutupi, menutup msl kapal atau anduri dengan
menyapukan air dan dodak.
Ubung, mangubung, mengubung, menyambung; taoar pangubung, gunaguna untuk
menghidupkan, menyambung nyawa.
Uda, adik laki-laki ayah; amanguda, idem.
Udam, marudam, berbaring di padang bebas (tentang ternak); dipandamhon, ditaruh
ternak di padang terbuka; parudaman, tempat dimana ternak bermalam di padang
terbuka.
Udan, hujan; na ro udan, hujan datang; hona udan, kehujanan, jadi basah karena hujan;
ari udan, musim hujan, hari hujan.
Udang, udang.
Ude, udean, kuburan, tanah pekuburan.
Udengudeng, = sibong, anting-anting.
Ujar, kepandaian, kesenian, kecakapan; ujarujaran, kepandaian dalam hal ajaib; sideak
parujar, orang yang cakap; marujarujaran na roa, bergagasan ilmu hitam, black
magic.
Ujat, mujat, ditolak secara memalukan karena permintaannya tidak dikabulkan;
paujathon, menolak, menampik sesuatu; tarujat, ditolak, ditampik.
Uji, manguji, mencoba, memeriksa, mengadu kekuatan dalam perlawanan; ujiujian,
ujian, percobaan; pangujian, pemeriksaan, percobaan; marsiuji, mengadu dalam hal
kekuatan, berlomba; batu pangujian, batu ujian pada mana orang menguji mas. II. uji,
manguji, mengatur peradilan Tuhan dalam mana diharapkan mukjizat untuk mengetahui
kebenaran; pangujian, hukum melalui peradilan Tuhan; uji ulos, mengenai dua orang
tersangka yang masing-masing menembak ulos lawannya yang dikembangkan, orang
yang ulosnya kena adalah salah; uji gaol, masing-masing menembak gambaran
lawannya dari pisang, orang yang gambarannya kena tembak adalah salah; uji hian,
perang tanding dalam mana lawan saling menembak.
Uju, I. ketika, saat, sewaktu, selama; uju di haposoonna, sewaktu ia masih kecil; uju i,
di waktu itu, pada masa itu; marujuuju, kadang-kadang, sesewaktu, sekali-sekali. II.
manguju, mengadakan jamuan makan untuk seseorang; sipanganon ujuan, perjamuan
pesta.
Ujung, ujung, akhir; marujung, berakhir, selesai, meninggal; dia ma ujungna,
bagaimana akhirnya; mangujungi, mengakhiri sesuatu; paujunghon, idem; ndang
haujungan, tidak terselesaikan.
Ula, mangula, bekerja, mengerjakan ladang; mangulahon, bekerja dengan sesuatu;
mangulahon horbo, bekerja dengan kerbau; dipangulahon, bekerja untuk orang;
pangula, pekerja (di ladang), petani; ulaon, = siulaon, pekerjaan; dia ulaonna? apakah
kegunaannya? apakah manfaatnya? marulaon, sedang bekerja; mulaulaon, bekerja;
marsiulaon, idem; ulaula, perkakas; marniula, berguna, bermanfaat; ndang marniula,
tidak bermanfaat, tidak berfaedah; paula (dipaula), berpura-pura, seolah-olah (dengan
atau tidak dengan songon); dipaula songon na marsak, dibuat seolah-olah ia
berdukacita; sipaulaula, orang berpura-pura, munafik; na niida ni mata pinaula so
binege, berpura-pura tidak dilihat atau didengar.
Ulae, maulae, minta, memohon; lih lae II; paulaean, permintaan, permohonan, tempat
minta sesuatu.
Ulak, mulak, pulang, kembali, datang lagi, dikembalikan, diulangi; marulak, pulang
kembali; marsiulak, idem; mulakmulak, sering kembali, berulang-ulang; mangulahi,
mengulangi; ulahi, buat atau katakanlah sekali lagi; mangulahi ro ibana, dia datang
kembali; mangulakhon, mengulangi membuat sesuatu; paulakhon, mengembalikan,
membawa kembali; paulak une bdk une; marroha ulak, sabar; marpangulahi roha,
sabar, mau mengampuni, sebenarnya: hati kembali; ndang haulahon, tidak dapat lagi
diulangi; P.B.: ndang haulahan songon na tading di adian, tidak bisa diulang seperti
Umpasa, = umpama.
Umpat, mumpat, tercabut; mangumpat, mencabut (paku, gigi, pohon).
Umur, umur, usia; sadia umurmu, umurmu berapa? marumur sampulu taon, berumur
10 tahun.
Unam, simata unam, batu akik.
Unang, jangan, agar tidak, bahwa tidak; asa unang, agar tidak; anggiat unang, agar saja
jangan; asal unang, asal jangan; tung unang, dan tidak; aut unang, jika tidak;unang ho
laho, jangan pergi; unang so, larangan keras; unang olo i, agar engkau menurut,
mentaati; tagonan maporus unang mate, lebih baik lari daripada mati; unang, jangan
buat, jangan lakukan; mangunangi, melarang; hata siunang, larangan.
Unap, simarunapunap, sej rumput melata serata dengan tanah.
Unda, I. = hali; sagunda sekali; dua gunda, dua kali. II. mangunda, memikat, menarik.
Undalap, jala yang menyerupai doton; dengke undalap, sej ikan kecil yang ditangkap
dengan jala ini.
Undang, mangundang, memeriksa, menyimak, mengadu kekuatan, menguji, mencoba;
undang-undang, percobaan, uji, teka-teki berseloroh pada mana orang mau melihat
barang siapa yang paling cocok melawan; marundang-undang, menguji kekuatan dalam
percakapan tetang puisi atau prosa; mangundangi, mau kambuh kembali (penyakit).
Undar, I. mundar, berpaling, berbalik; paundar, dibawah kembali. II. marundar,
bertaruh.
Unde, = ande. Undo, bungkuk, tertunduk kepala; mundoundo, berbungkuk berjalan,
berjalan sambil menunduk-nunduk kepala.
Undot, mundot, gerakan ke atas dan ke bawah, mengungkit, bergoyang; mangundot,
menggoyangkan, dibuat agar ungkang-angkit, tergenjot-genjot.
Unduk, (bdk tunduk), tertunduk, menunduk; unduk roha, rendah hati, menurut, patut;
mangundukhon, mengangguk, mengyakan, menundukkan diri; paundukhon,
menundukkan, merendahkan.
Undungundung, teratak, dangau, kemah, gubuk, pondok sederhana sebagai tempat
penginapan di tengah jalan atau orang yang berpenyakit kusta, kemah teratak.
Undur, I. mundur, berjalan bersama-sama, mundur tu jae, mundur tu julu, selalu
pergi bersama; mangundurhon, mengiringi, menghantar orang dengan jumlah yang
besar, memimpin rombongan. II. paundur ma roham, menyerahlah bdk hondur.
Une, I. baik, wajar, pantas, cocok, beres, oke, kena di kaki; une di rohangku, setuju aku;
jolma une, seseorang yang mengatakan "ya" untuk segala-galanya, yang gampang
bertukar pendapatnya; horbo une, kerbau jinak, kerbau yang suka menurut; pangunena
ma, jika cocok, tergantung cocoknyalah; pauneunehon, mematut-matut, menyerah,
menyesuaikan diri dengan sesuatu; masipauneunean, tenggang-menenggang, saling
menyesuaikan diri, saling mengindahkan; hupauneune songon parpodom ni na
bungkuk, orang yang harus menyesuaikan dirinya seperti cara seorang yang bungkuk
yang harus menyesuaikan bungkuknya agar tidak merasa sakit. II. une, bekas lintasan,
bekas yang ditinggalkan kapal sewaktu berlayar; teka-teki mengenai kapal tu jolo
dilangkahon, tu pudi unena; marune, kembali ke jalan, darimana ia datang; paulak
une, kunjungan partama pada rumah orang tua mengenai perempaun yang baru menikah.
Ung = ong, ya, menyatakan setuju, saya mau.
Ungal, I. mungalungal, membual, membuat banyak omongan, obrolan. II. ungalungal,
potongan-potongan kayu yang terletak pada tiang rumah Batak dan menahan
pangumbari.
Ungarungar, sekat, rongga hidung, dinding hidung.
Unggal, membalik; mangunggalhon, menumbangkan sesuatu (bdk onggal), terjungkatjungkit.
Unggas, sej sikat dari ijuk untuk membersihkan benang; mangunggas, membersihkan
dengan sikat seperti itu; unggasunggas, sikat untuk membersihkan bubu, sikat pukat.
Unggil, munggilunggil, terbalik, terjungkir, sempoyongan, goyah, oleng; unggirunggir,
sej tumbuh-tumbuhan yang pahit rasanya.
Unggir, unggirunggir, sej tumbuhan yang pahit rasanya.
Unggis, marunggisunggis, meneruskan, tidak berhenti, non-stop.
Unggun, mangunggun, mengonggokkan, menimbun sebanyak-banyaknya; unggunan,
timbunan, onggokan.
Ungil, I. keras, keras kepala. II. ungil = ingul, sej pohon.
Ungkal, mungkal, menjungkal, menjungkit keatas (timbangan); mungkal songon
siarari, menjungkal bagai batang besi, sombong.
Ungkap, mungkap, membuka; ungkap, terbuka; mangungkap, membuka.
Ungkil, marungkil, bersaha dengan penuh kesulitan, berlawan, bertengkar, tidak cocok,
berjuang; parungkilan, perselisihan, kesulitan batin, hal yang tidak cocok dengan
pendirian seseorang, penderitaan.
Ungkis, mungkisungkis, datang lagi, terlampau sering, itu-itu lagi.
Ungkit, congkel, jungkit, jungkal; mangungkit, mencongkel, mengungkit, menjungkit,
menjungkal; ungkitungkit, alat pengungkit; mungkit hata, hal yang sudah lewat
terungkap lagi walaupun pembicaraan hampir rampung.
Ungko, mungkoungko, batuk, terbatuk-batuk.
Ungkor, I. mungkor, mendengkur. II. mangungkor, menyelam.
Ungkur, mungkur, ukur, mengukur; ungkuran, ukuran.
Ungurungur, sekat bambu pada jerat anjing, agar tali jerat itu tak putus digigiti anjing.
Ungut, marungutungut, marmungutmungut, bersungut-sungut, mengeluh;
ungutungut, sungutsungut, omelan, keluhan.
Uni, uniunian, kesamaan, ibarat, umpama, percontohan; unian, = todosan.
Uning, I. uninguningan, batang bambu yang bengkok yang diikat bersilang untuk
gagang jala segi empat (sulangat). II. perangkat musik gendang Batak.
Unja, mangunja, mendorong ke luar.
Unjal, munjalunjal, bergerak ke atas dan kebawah, melentur-lentur, melanting-lanting,
tu-run naik secara elastis (tanah yang berair).
Unjang, mangunjangi, menyelidiki sesuatu dengan nujum.
Unjam, mangunjam, mencari perlindungan pada seseorang.
Unjar, = onjar.
Unjom, miring, terhunjam, tunduk mengenai kepala ke bawah.
Unjuk, marunjuk, kawin, nikah, penyerahan uang mahar pada pesta kawin;
parunjuhan, pesta perkawinan, pernikahan; parunjuk, mempelai laki-laki.
Unjun, mangunjun, mencoba, menguji; mangunjungi, menggoda, mencobai, menguji
orang; pangunjunan, percobaan, penggodaan; tarunjun, tergoda; hona pangunjunan,
kena goda; sipangunjungi, penggoda; niunjunan ma, dicobalah.
Unjur, membujur, sepanjang, memanjang, sisa yang panjang; sadia unjurna, berapa
panjangnya; unjur marroha, berpikiran panjang, arif, berhati baik; sisangunjur, lurus
hati, tepat, benar, jujur, yang arif.
Unok, bagian dalam, empelor, hati pada pohon kayu dan tanaman; unok ni tano, tanah
yang gemuk, humus.
Unong, tidak mengalir (air).
Unsal, munsal, melenting, memantul msl papan, bola; mangunsalhon memantulkan,
melemparkan kembali.
Unsat, munsat, minta kembali, berganti tempat, pindah, mengambil kembali, mencabut;
paunsathon, memindahkan, menyuruh pindah; mangunsat, idem; hauunsat,
perpindahan, hal berpindah.
Unsim, sej pisang.
Unsis, penggalak.
Unsok, I. siunsok, sibuyung, sapaan terhadap anak laki-laki yang kecil. II.
mangunsokhon, membuang ingus.
Unsol, munsol, ditahan, mentah, terhenti; mangunsol, menahan, berhenti, menghentikan,
menyetop, menjadi mentok.
Unsong, I. mangunsong, menghempang air, membendung air (bdk unsol);
simangunsong, nama marga. II. mangunsonghon, buang ingus, mengesangkan. Unte,
jeruk manis, limau manis, sitrun; songon na mida unte, bergembira seperti orang yang
mengiler bila ia melihat jeruk; jenis-jenisnya: unte susu.
Until, kuat; manguntil, meneruskan sesuatu dengan kemauan keras.
Unto, unta.
Untor, manguntor, melepaskan tangan dari pegangan orang dengan sekuat tenaga.
Untu, unggul, ulung, yang sebesar-besarnya; untu ni horbo, kerbau yang terbesar,
Untul, muntul, membal, memantul, kembali dengan cepat; tidak membuat sesuatu
apapun, kembali dengan percuma; hauntulan ni mata, untuk mana mata mundur, takut;
taruntul, tinggal tergantung-gantung buah-buahan yang jatuh, terbentur.
Untung, I. untung, laba; maruntung, beruntung, berlaba. II. untunguntung, sej
kumbang.
Untut, kentut.
Unung, mangunung, menyempitkan seseorang, menegurnya di bawah empat mata;
unungunung, membicarakan sesuatu di bawah empat mata, penyelidikan.
Unur, sesuai, cocok.
Uo, burung hantu.
Uohok, maruohok, berdesing, berisik.
Uolol, lih olol. Uot, apa yang sekejap dilihat tentang seseorang.
Upa, upah, balasan; upaloja, upah jerih payah; upa so, uang yang diberikan kepada
orang lain dalam peperangan agar te-tap tinggal netral; mangupa, memberikan
persembahan kepada tondi orang msl orang sakit dan anak yang baru lahir agar tondi
lebih kuat; pangupaon, persembahan menguatkan tondi; mangupaupa, memberikan
makanan kepada perempuan setelah ia melahirkan; mangupai, memberikan upah kepada
seseorang.
Upar, geram, amat gusar, dengan marah mengangkat suara serta menggerak-gerakkan
anggota tubuh dengan hebatnya.
Upet, = upa, upah, gaji.
Upir, mangupir, menggeleng kepala untuk menunjukkan sesuatu penolakan;
mangupirhon, menolak sesuatu.
Upok, patah; mangupokhon, mematahkan; upokupok, pecahan, serpih.
Ura, mangura, mengasamkan makanan dengan air jeruk.
Uraba, lih raba.
Urak, murak, malu, dipermalukan; tarurak, kena malu; haurahon, hal malu, nista;
paurakhon, mempermalukan orang, mencemarkan nama orang.
Uramuram, sayur sebagai tambahan pada daging saat memasak.
Urang, I. saurang, mempunyai seorang anak; piga urang, berapa sudah anakmu? onom
urang, mempunyai 6 orang anak; urang jolma, setiap orang. II. mangurang,
meminjamkan uang dengan bunga; pauranghon, meminjamkan uang pakai bunga.
Uras, I. manguras, membersihkan, menyucikan orang dengan memercikkan tubuhnya
dengan asom dan sanggul; membersihkan diri dengan sumpah; pangurasion,
pembersihan, penyucian, percikan. II. panguras, bedil yang kecil dan tebal.
Urat, akar, pembuluh, urat, tulang daun; marurat, berakar, berurat; mangurati,
mencabut sesuatu dengan akarnya, mencabuti akar-akar.
Urbing, gumpalan tanah, bingkah tanah.
Urbit, mangurbiti, menggeringsing (msl bahu).
Urdot, mangurdot, gerak irama tari, mengalun sewaktu menari (anak-anak yang menari).
Ureure, sej perdu; bunga pohon enau.
Urgas, mangurgas, membersihkan, menyucikan, menggosok bersih.
Uri = rugi; nunga uri ahu, saya sudah rugi.
Uris, I. cacar (Angk). II. sej penyakit ayam.
Urmak, tidak kokoh walaupun kelihatannya kuat.
Urmun, remang senja, samar.
Ursa, rusa. Urtut, mangurtut, mengerutkan dahi, membuat kerut, mengerut.
Uru, pauruuru, berlaku baik terhadap seseorang untuk menistanya atau mengejeknya,
mencerca, mengolok-olok, mengejek.
Uruk, tulang daun; huta uruk, nama daerah dan nama marga.
Urung, timbunan, tumpukan.
Urup, mangurupi, tolong, menolong, membantu; pangurupion, pertolongan, bantuan;
siurupan, membutuhkan bantuan.
Uruporang, = uluporang, kepala, banjar judi, juragan.
Urur, I. kasau. II. urur, mangururi, rugi dalam perniagaan, tekor dalam dagang; sadia
pangururim, berapa kerugianmu?
Urut, saurutan bonang, setungkul benang, tukal benang.
Usa, mangusa, menggosok; songon na mangusa botohon, bagaikan menggosok lengan
(berulang kali).
Usang, tua, kurus; usangan, menjadi kurus; musang, idem mengenai anggur, padi; janji
na usangan, kesatuan orang-orang dulu, janji dari dulu kala.
Usap, mangusaphon, menyebutkan jasa-jasa baik yang telah dibuatnya kepada orang
lain.
Usar, musar, hidup kembali peristiwa-peristiwa lama.
Usat, jalan keluar; ndang huboto usatna, aku tak tahu jalan keluarnya (tidak tahu ujung
pangkal persoalannya).
Use, tumpah, tercurah; mangusehon, menumpahkan, mencurahkan; marusean,
tertumpah, tumpah dalam jumlah besar, berceceran, berbuang-buang.
Usim, I. mangusim, mangusimi, memfitnah, mengumpat; memberikan pesan. II.
timbaho usim, sej payakumbuh.
Usir, I. = tahi. II. permainan dengan batu-batu kecil.
Uso, mangusoi, mencari, menanya; usouso, penanya, pemeriksa; dipausoi, diperiksakan,
diselidiki, menanyakan.
Usop, terbenam, tercelup, menjadi basah; mangusophon, memasukkan sesuatu ke dalam
air, membenamkan, menenggelamkan, mencelupkan.
Usung, mangusung, membawa, memikul; dipausungusung, membawa keliling;
marusung, sedang membawa; ndang tarusung, tidak dapat dibawa.
Usul, datu parusulusul, seorang datu yang cakap sekali, dukun handal.
Ut, bdk uhat; marapi di ut, seperti api dalam ut yang lama
berunggun dan sulit dapat dipadamkan.
Uta, mutauta, muntah; mangutahon, memuntahkan; sipauta, obat muntah.
Utang, hutang; marutang, berutang; parutang, orang yang berutang, debitur;
parutangan, penuntut utang, kreditur; marutang hosa, hukuman mati.
Utaputap, berpidato panjang, berbicara lama, bertele-tele.
Utara, utara.
Utiutian, ulah, perbuatan, pekerjaan (tangan manisia), seni; juga: sihir.
Utim, mangutim, mencuri ikan dari kolam.
Utokutok, otak, sumsum dalam tulang.
Sa, I. satu, se; (sada) sahoda, seekor kuda; sahali, sekali; na sahorbo, sebesar kerbau;
na sa i, sebesar itu. II. ulok sa, ular raksasa. III. suda; nunga sa, sudah cukup, habislah
aku pada permainan, sekarang tidak ada lagi taruhanku, aku kalah. IV. sa, cukup, puas,
bosan; sa rohana, dia telah bosan, dia sudah muak, jemu; pasahon, mengerjakan sesuatu
sampai jemu. V. akhiran sa biasanya dihubungkan dengan kata kerja dan menunjukkan
kembali kepada objek; mangalehonsa, memberikannya (benda dsb yang dihunjuk);
ndang tarbahensa, ia tidak dapat melakukannya; nampunasa, pemiliknya, yang
empunya.
Saba, lahan basah, sawah (lawan hauma tur = ladang); saba langit, sawah yang hanya
diairi oleh hujan, sawah tadah hujan.
Sabam, tawakal, sabar, terhibur, senang, tidak mudah putus asa, tabah, teguh batin;
sabam rohana, dia merasa senang, senang hatinya, tabah dia; pasabamhon,
menghiburkan, menyenangkan hati, menyabarkan, meneguhkan batin; sipasabam roha,
yang menghiburkan, penghibur; manghasabamhon, me-rasa senang dengan, gemar
dengan, berpasrah, menerima sesuatu dengan tawakal, dengan tabah.
Saban, saban ari, = ganup ari.
Sabang, persambungan kayu dalam hal mana dua balok dihubungkan secara memanjang.
Sabar, pagar dari maremare dipasang di dalam air untuk mengusir ikan melalui pagar itu
ke dalam jala; manabar, memasang pagar seperti itu, menghalau ikan masuk jala;
manabar hata, mengucapkan kata-kata dengan hati-hati, dengan lebih dahulu
mengatakan "santabi" untuk menghindarkan segala sesuatu yang dapat menyinggung
parasaan orang, minta permisi dengan ucapan "santabi"; saburan, bendungan yang
dibangun di danau atau kolam serta menutup jalannya ke luar agar kemudian mencari
ikan.
Sabas, puas, menyenangkan.
Sabat, hambatan, halangan, rintangan, kendala; manabati, menghalangi, menghambat,
menahan seseorang, merintangi; tarsabat, terhalang, terhambat.
Sabesabe, selendang, hiasan, dandanan, kain (ulos) yang digantungkan pada bahu, kain
yang disandang di bahu; marsabesabe, mengenakan kain (ulos) yang digantungkan pada
bahu msl sewaktu menari, menyandang selendang; sabesabe ni hata, hiasan pada pidato,
basa basi.
Sabi, I. sawi, tanaman kecil yang dimakan sebagai sayur. II. sabi atau sasabi, sabit, arit,
pemotong rumput; manabi, memotong dengan sabit; bulan sasabi, bulan sabit; sasabi
tur ma dilana manghatai, lidahnya adalah cepat, terburu-buru bagaikan sabit di ladang
kering (dimana lebih baik ia memotong seperti di saba). III. sabi, tajam melihat karena
benci dan dendam, bringas, , menolak dikatakan mengenai mata: sabi matana.
Sabilang, = sapata (bdk bilang).
Sabor = sabar.
Sabtu = sabtu.
Sabuk, cawat, sabuk; marsabuk, bersabuk, memakai sabuk, bercawat, melilitkan sabuk
antara dua paha; diparsabuk (ihurna), menyempitkan ekornya antara dua kaki,
dipersabuk ekornya.
Sabul, sinabul, bukti, kata untuk pembelaan; parsinabul, pembela di pengadilan,
pengacara, penasehat; bdk abul.
Sabun, sabun.
Sabung, I. manabung, melaga, menyabung ayam jantan atau manusia; marsabung,
bertempur, berlaga, berkelahi; panabungon, perkelahian binatang, tempat sabungan
ayam; sabungan, ayam jantan, ayam laga; sabungan ni obuk, rambut kepala yang
terpanjang; huta sabungan, ibukota. II. sabung, mesiu.
Sabur, berserakan, bertaburan, tercecer, terserak-serak, tertabur; sabur bintang, bintangbintang dalam jumlah besar terlihat, bintang bertabur; sabur uban, telah mempunyai
beberapa uban, uban bertabur; manabur, menabur benih; panabur, penabur; saburon,
waktu menabur; panaburi, demikianlah dikatakan mengenai beras yang ditaburkan di
belakang mayat; kutukan = sai panaburim ma i, mudah-mudahan itu berarti
kematianmu: begitulah diucapkan di belakang seseorang pencuri; panaburi, jampi untuk
membuat orang tidur
Saem, pengganti sesuatu yang diberikan kepada begu, msl kerbau sebagai pengganti
orang yang sakit; mangusaem, mausaem, memakai pengganti seperti itu; sumaem, =
humophop, sebagai pengganti untuk.
Saemara, telanjang, bugil, lih sae I.
Saep, putus harapan, tumbal, silih, pengalih, tidak mempunyai harapan lagi, sudah
lampau, sudah lewat; nunga saep roha, mengetahui dengan pasti; saep ladang, mati
haid, mandul rahim, tidak ada harapan lagi beroleh anak, tidak mendapat anak lagi (tidak
mempunyai harapan bahwa di ladang, yaitu rahim ibu, akan tumbuh lagi); saep = ulos
(And).
Saga, ampang, kecil; sagasaga, sej tulila, harmonika mulut terdiri dari lidah dari
hodong yang ditarok di muka mulut dan dengan menariknya menimbulkan getaran,
harmonika bambu.
Sagak, padi, yang tumbuh lagi dari tunggul jerami, tunas yang tumbuh sesudah panen.
Sagal = mahap; sagal mangan juhut, sangat kenyang, puas, sabas (makan daging).
Sagala, semua, segala dalam bahasa datu; nama marga.
Sagan, saganon, bongkah-bongkah, potongan-potongan kayu api yang besar-besar yang
dibakar untuk seorang ibu yang baru bersalin supaya ia tetap panas; P.B: unang pos
roham marhalangulu saganon, janganlah berlaku semberono dengan memakai
potongan kayu api sebagai bantal, mungkin kayu api itu terbakar, dan membakar engkau,
artinya: janganlah membuat seseorang menjadi sahabat yang dapat merugikan engkau,
jangan bersandar pada orang yang tak beres.
Sagang, tidak ada di kampung, senggang, kosong, sepi; sagang ari, kesatuan, penentuan
waktu: pukul 10 pagi di waktu mana mungkin tidak ada orang di dalam kampung; sagang
borngin, pukul 11 malam di waktu mana orang tidak berada di luar; di sagangsagang ni
ari, pada waktu tidak ada orang dalam kampung karena semua bekerja di luar kampung,
di senggang-senggang hari.
Sage, mansage, menyebarkan jerami di ladang agar dipakai sebagai alas padi yang mau
ditebah.
Sagi, dibagi; marsagi (diparsagi), membagi dengan baik sehingga yang satu tidak
menerima segala sesuatu yang baik dan yang lain segala sesuatu yang jelek; managihon,
membagi-bagikan, membagi atau menyusun dengan baik sehingga berkumpul yang sama
sifatnya, memberikan kepada setiap orang apa ia berhak menerima, masing-masing
diletakkan di tempatnya; pasagihon, membagi-bagikan msl pekerjaan; sagisagian ni
pinahan, bermacam-macam ternak; masipasagian, membagi-bagi antara sesama
mereka; marga sagisagian, dari setiap marga ada yang hadir; sagi, sudut, segi, siku; si
opat sagi, empat segi, empat siku.
Sagu, sago, sumsum, tepung tanam-tanaman yang mengandung sagu (rumbia arrouroot
dsb); sagu ni tano, kekuatan tanah; sagusagu, kue-kue dari tepung yang diuapi, suatu
sedapan yang disukai orang Batak; panagunaguan, daun dalam mana sagusagu itu
dibungkus, pembuatan kue sago.
Saguman, semua, masing-masing.
Sahal, tajam, pedas mengenai citarasa, tajam, menusuk rasanya.
Sahala, kemuliaan, kharisma, hikmat, kesaktian, wibawa, kebesaran otoritas, penuh
kesaktian; marsahala, mempunyai kemuliaan, kebesaran, otoritas; ndang marsahala
ibana mangarajai, tak berwibawa dia memerintah.
Sahan, tabung tuak, tanduk tempat minuman dari mana datu menuangkan sesuatu
pemberian dengan menuangkan tuak melalui ujungnya; manahan, menuangkan tuak dari
tanduk ke dalam mulut, menuang air ke dalam mulut.
Sahap, cap, meterai, stempel, segel; manahapi, mencapkan, memateraikan, mensahkan,
menobatkan.
Sahat, I. tiba, sampai, selesai, terwujud, diserahkan; pasahathon, menyampaikan,
menyerahkan; pasahathon daung, = manggondanghon daung; hasahatan, alamat
yang di tuju, tempat penyampaian, alamat, tujuan ; hasahatan ni manuk, isi perut ayam
dekat perut besar; pamahatan, orang kepada siapa sesuatu disampaikan, kepada siapa
sesuatu dikirim; hujur panahatan, denda yang diberikan seorang lelaki yang melarikan
seorang anak perempuan kepada pihak perempuan sebagai bukti bahwa ia mau
membayar segala sesuatu; hasasahat, kedatangan, penyerahan, sampainya; pasahathon
pelean, memberikan persembahan kepada roh-roh yang berhak menerima, menyerahkan
sajian. II. sahaton, sakit pada kaki yang dianggap sebagai tanda sakit kusta; manahat,
menyakitkan kaki orang dengan sihir dengan jalan menyihiri jejaknya; disahat begu,
kakinya dibuat sakit oleh begu.
Sahe, I. manahei, membagi-bagi dalam potongan-potongan, dipotong berkerat-kerat
mengenai binatang yang dipotong. II. marsahe, bersetubuh mengenai binatang; hoda
marsahe, kuda bastar, keledai.
Sahiri, tikus.
Sahit, sakit, penyakit; sahit bali, penyakit menular; marsahit, sakit, menderita,
mengidap penyakit; sahitan, idem; parsahitan, penyakit, keadaan sakit; panahit, dalam
arti sembunyi: cacing dalam usus, mempunyai cacing; manahiti, menyakiti, membuat
seseorang sakit, msl dikatakan mengenai begu; na sinahitan ni begu, sakit dibuat begu
(menurut anggapan orang Batak kuno semua penyakit menular disebabkan begu).
Sahor, tak selera, tidak enak mengenai citarasa, tajam, rasanya menggigit.
Sai, I. selalu saja, sama sekali, tidak dapat tidak, terus-terusan; sai dialo do ahu, selalu
dia melawan saya; sai manjua do raja i, raja itu tetap menolak; sai mulak do sahit i,
penyakit itu selalu kambuh; na sai leleng, sudah lama; na sai laon, dahulu, sebelumnya;
na sai laon, sangat sulit (bdk mansai, sangat). II. kata depan ditarok di depan imperatif
dan optatif, semoga, kiranya, mudah-mudahan; sai ro ma ho, datanglah; sai saut ma
tahim, mudah-mudahan rencanamu terwujud; sai tubu ma torop anakmu, semoga anda
mendapat banyak anak lelaki; sai dao ma begu, semoga jauh penyakit; "sai" ini sering
terdapat pada permulaan doa.
Saing, persaingan, percekcokan, perlawanan; marsaing, berkelahi, berjuang; pasaing,
saling berkelahi, atas mengatasi, dalam keadaan bersaing.
Sait, gigi runcing, taring pada manusia dan binatang; marsait, bertaring msl kuda;
saitan, cantelan, kait besi pada pelana kuda beban; sait ni porhas, batu runcing, sinar
kilat; sait ni huta, nama daerah di Silindung.
Saksak, I. putih bersih, putih metah, putih sekali sehingga menyilaukan mata. II.
manaksakhon tihas, mengumumkan kesalahan, kekeliruan, membongkar habis cacat
orang. Saksi, I. ketenteuan, aturan. II. saksi; manaksihon, menyaksikan.
Sala, I. kesalahan, kekurangan, ketidak adilan, bersalah, dosa, mempunyai kekurangan;
sala ho, kau berbuat salah; salangku, itu adalah salahku, saya berbuat salah; manopoti
sala, mengakui kesalahan; marsala, melakukan perbuatan salah, salah; sala so, salah
oleh sebab ini dan itu tidak ada; sala dohot, salah ikut, salah oleh karena turut
melakukannya; singir sala so, denda yang harus dibayar kampung oleh sebab tidak turut
berpesta; sumala, lebih salah, lebih keliru; dia salana, apa kekurangannya, apa yang
kurang; manalahon, menyalahkan, mempersalahkan dia. II. manalahon, mengingkari,
menyangkal, mengelakkan sesuatu; hasalasalaan, denda, hukuman uang dengan mana
orang mengakui hutangnya; manala, bersalah.
Salae, kodok kecil yang hidup di pohon kayu, kodok hijau.
Salaga, kayu pada kuk tenggala pada mana patil tergantung, cantelan kuk.
Salaha, duri yang dipasang di pohon buah-buahan agar tidak dapat dipanjat orang, kawat
duri keliling pohon agar tak dipanjati.
Salaksak, licin, botak (dari: saksak?); salaksahon, dalam keadaan botak, dalam keadaan
gundul.
Salamat, I. tabik, salam (= tabe); salamat pagi, selamat pagi; salamat taon baru,
selamat tahun baru; salamat dalan, selamat jalan; salamat tinggal, selamat tingggal
(bagi mereka yang tinggal). II. sasaran; marsalamat, menembak sasaran.
Salang, I. marsalang, tidak bertutup, kata yang kurang sopan untuk telanjang;
salangsalang, tidak pakai sarung mengenai pisau, pedang, tidak mengenakan pakaian
mengenai orang telanjang; teka-teki: jolo marabit asa salangsalang, lebih dulu
berpakaian baru telanjang, yaitu bambu yang di waktu bertunas mempunyai pembungkus
yang kemudian jatuh. II. salang, malahan, bahkan, sedangkan.
Salaon, tarum, nila, biru seperti nila; marsalaon, kehitam-hitaman mengenai muka.
Salapa, selapa, kotak cerutu, tempat tembakau dari kuningan atau perak.
Salapsap, I. atap rumah Batak yang menjorok ke depan. II. tanduk kerbau yang dipasang
di puncak atap.
Sale, manale, mengeringkan di atas perapian, mengeringkan sesuatu dekat api,
mengasapi, menganguskan kayu supaya mudah dibawa sebagaimana orang msl membuat
butar sebelum membawanya dari hutan ke rumah; salean, rak yang dipasang atas
perapian untuk mempercepat keringnya kayu, para-para di atas perapian; sisalesale
tarup, yang mengasapi atap, yang nyonya rumah, dia yang memasak. Salempang,
selempang, tempat mesiu dari tanduk, tabung mesiu.
Salempong, = sagasaga.
Salendang, selendang, kain yang disandang kaum wanita.
Salenggam, kayu bulat, rol kayu yang dipakai untuk meratakan, beras/padi dalam solup,
alat perata isi liter.
Salese, (bdk lese), manalesehon, melunasi hutang, menyelesaikan hutang,
mengimpaskan.
Sali, marsali, meminjam, berhutang, menjamin mengenai utang atau benda; pasalihon
(dipasali), membantu orang de-ngan memberi jaminan, menghutangkan; parsalian,
orang yang memberi pinjaman, kreditor, tempat meminjam; dipasalihon, dipinjamkan,
dihutangkan.
Salibon, alis, bulu kening; mengkel salibon, tertawa dengan tidak menggerakkan mulut.
Salik, manalik, menyindir, mengolok, mengucapkan kata-kata yang keji secara sembunyi
sehingga orang yang mengucapkan kata-kata itu tidak dapat ditangkap.
Salimbatuk, sej rumput yang harum yang dipakai untuk bahan obat.
Salimbolbol, sembelit; salimbolbolon, menderita penyakit ini, sembelitan, terkena
sembelit.
Salimpotpot, kunang-kunang; marsalimpotpot diida, pandangannya berkunang-kunang.
Salin, I. manalin, mengganti, mengganti pakaian, mengenakan sesuatu; marsalin,
mengenakan pakaian lain, tukar pakaian; sasalin abit, pakaian yang lengkap; mamalin
(tu), menterjemahkan ke bahasa lain. II. salin, lain, menonjol kelihatan dalam arti jelek;
na sumalin, lain sekali dari seharusnya; sumalin do losokmu sian N., engkau lebih
malas daripada N.; mate sumalin, mati sewaktu hamil mengenai perempuan, yaitu: mati
tidak dengan hormat, mati tercela.
Salipi, tas dari kulit binatang berantai kuningan dan dibawa dengan tangan; tas bergagang
rantai keemasan.
Salisi, selisih, perbedaan; pertengkaran, pertikaian; marsalisi, berbeda, bertengkar, saling
berselisih; parsalisian, perselisihan, pertengkaran, perbedaan; parsalision, jampi, yang
membuat peluru tidak mengenai sasarannya; manalisi, menjauhi diri; marparsalisian,
berbeda, berselisih, bertikai; sadia selisina, berapa selisihnya, berapa perbedaannya.
Salit, sulit, sukar; salit tabaon, sulit untuk ditebang; salit pangkuron, sulit untuk
dicangkul.
Sallak, manallak, memarahi, menyapa seseorang dengan suara yang keras, menegor
keras, memarahi.
Sallot, = sungkot, tercantel, tersangkut; masipasallotan, sangkut-menyangkut;
marsallot-sallot, seperti tangga, menyerupai tangga. Salngam, nyambung, hubungan
antara dua balok yang disambung; masisalngaman, saling nyambung.
Salngit, bau, berbau sengit.
Salobat = salohat.
Salohat, suling yang lobang tiupnya ditengah-tengah.
Salohot, sej rumput yang bunganya mudah melekat (lohot); juga sejenis tumbuhtumbuhan yang dipakai tukang emas untuk menyoldir.
Salong, mansalong, mengutip, memetik daun sayur, mencari sayur, mengambil dari
kebun; mansalong hata, mencari kata-kata sedemikian rupa sehingga sulit bagi lawan
untuk menjawabnya; martunggu ingkau sinalong, mencari keadilan, dikatakan
mengenai paranak yang mengadukan bila isteri anaknya laki-laki lari dengan niat jahat;
anak sinalong, seorang anak yang lahir di luar pernihakan resmi; ingkau sinalong,
denda yang dibayar oleh ayah kepada suami perempuan yang lari daripadanya sebagai
ganti rugi karena tenaga si isteri di kebun telah lama berkekurangan, denda terhadap
pelanggaran akad nikah (sebenarnya: sayur yang dipetik).
Salongkap, manalongkap, sangatbau, pengap, bau tengik yang menyengat hidung.
Salongki, seloki.
Salop, hubungan rahang bawah dengan tulang kepala, sendi rahang. Salosap, = gaja
lumpat.
Salose, = salese.
Salpu, lewat, lampau, lalu, terlewat; salpu sataon, setelah setahun; dung salpu i, setelah
itu; manalpuhon, manalpui, melampaukan, melewatkan, melebih-lebihi, melewati;
masalpuhu, melebihi, melewati, kelewat batas; pasalpuhon, membiarkan sesuatu lewat,
melewatkan sesuatu; sisalpusalpu langka, pekerjaan atau keadaan dalam hal mana orang
terlambat datang; tolu ari salpu, tiga hari yang lampau.
Salsal, I. sej pohon kayu yang getahnya menimbulkan gatal. II. terang, tampak, dapat
dilihat, nampak jelas; salsal ni hamonangan, kemenangan, yang jelas: salsal ulina,
keelokan, kecantikan umumnya tampak; marsinalsal, umumnya dapat dilihat, cemerlang.
Saludang, bunga pohon aren dan pinang.
Saluksuk, manaluksuk, membubung, lih suksuk II.
Salumbung, sarung yang sudah berjahit (mandar).
Salung, I, manalung roha, memahami seseorang, mengambil hati seseorang. II. =
pansung.
Salusu, selusuh, upaya-upaya meringankan penderitaan msl pada kelahiran, pemasungan;
salusu ni hata, perkataan yang membuat permintaan diluluskan; salusu ni bodil, saluran
yang menghubungkan mesiu dan tempat mesiu. Saluran itu dibuat makin lebar pada arah
tempat mesiu, agar api itu dipakai lebih mudah masuk.
Sama, sama, bersama-sama; sama tubu ni namora, mereka bersama-sama adalah anak
orang-orang kaya; sama so alit, sama-sama tidak bisa dikalahkan, sama-sama tidak
mindir; dongan sam dongan, sesama kawan; marbada isi ni huta i sama nasida,
penduduk kampung itu berkelahi sesama mereka.
Samak, kabur, samar-samar, tidak jelas kelihatan, tidak terang, serupa tetapi hanya kirakira tidak dilihat dengan sungguh-sungguh; samak huida, saya lihat semua samar-samar,
sama; manamaknamak, mengganti pakaian, membuat supaya tidak dikenal;
pasamakhon, idem.
Samar, I. tarsamar, keracunan, kena racun, tercamar racun. II. ndang marsamari
pogosna (hamoraonna), kemiskinannya (kekayaannya) adalah luar biasa, tidak
terbandingkan; na pogos so marsamari, sangat miskin tidak terbandingkan.
Sambal, sambal.
Samban, I. penghalang, halangan, ganjal, lintang; so binoto be samban, dia tidak mau
ditahan atau dihentikan sewaktu lari cepat; samban bingkolang, lih bingkolang;
manamban, melintangi. II. sambansamban, sej sampesampe.
Sambang, I. masa tak berbuah, waktu pohon tidak berbuah; sambang ni parbue ni hau
nuaeng, sekarang adalah waktu pohon-pohon kayu tidak berbuah. II. sambangsambang,
sej rumput yang melekat. Sambar, tidak menuruti aturan, tidak pada tempatnya, salah,
tertukar, palsu, tidak normal; sambar do i di rohangku, menurut tanggapan saya itu
adalah salah; marsambar, bertukar, berganti; masipasambaran, saling menukar,
campuraduk, tukar menukar.
Sambil, alat penjerat burung, jerat, perangkap; marsambil, memasang jerat; tarsambil,
tertangkap oleh jerat, kena jerat, terjerat; parsambilan, nama daerah di Toba.
Sambilan, sembilan (Angk); sambilan deso, sej logam.
Sambilu, sembilu, kulit bambu; kulit tajam bambu untuk memotong tali pusat.
Sambing, hanya, saja, melulu, semata-mata, cuma; ho sambing dihaposi rohangku,
engkau saja yang saya percayai; sadari sambing, hanya sehari saja.
Sambok, cambuk, cemeti.
Sambol, manamboli, menyembelih, memotong; tarsambol, kena sembelih, terpotong.
Sambolik, = sambolit.
Sambolit, = sitomu; samboliton, berpenyakit sembelit, khusus mengenai saraf.
Sambong, sahan, baskom, cambung.
Sambor, celaka, buruk, sial, malapetaka mengenai mimpi.
Sambubu, (bdk ambubu), mercu kepala, ubun-ubun; apus-apus sambubu, kekejian,
kejahatan, jahanan, jahat, kejahatannya.
Sambulo, tempat asal, tempat dari mana nenek moyang berasal, tanah leluhur.
Sambuk, = sambok.
Samburan, tiba-tiba sangat terkejut, amat terkejut, kaget.
Sambut, I. marsambut, mengambil panjar, membeli atas dasar panjar, persekot. II.
manambut, sumambut roha, menyambut, mengusahakan untuk mengambil hatinya.
Same, samai, bibit padi yang siap untuk ditanam, padi yang ditaburkan pada tempat
tertentu untuk kelak dipindahkan ke sawah; parsamean, persemaian; P.B.: joloan di
pudi songon panamean, yang pertama sering di belakangkan seperti semaian yang
mula-mula ditaburkan akan tetapi belakangan menjadi besar karena pemindahannya.
Samir, I. manapiri, merampas pakaian orang. II. samir, apa yang dipakai sebagai
penaung msl daun-daun.
Samisara, nama hari ke-tujuh; samisara purnama, nama hari ke-empatbelas; samisara
mora turun, nama hari ke-duapuluh satu; samisara bulan mate, nama hari ke-duapuluh
delapan.
Samo, biasa, sederhana dalam tindakan dan berpakaian; parsamoan, = hatopan.
Samol, masamol, terendam, berupa bubur, lembek betul ditumbuk; manamolhon,
menumbuk sampai lembek betul. Samon, kabur, embun, kabut; samon, kabut, kabur
mengenai cahaya.
Samonding, empat helai papan yang mengelilingi dapur (perapian) dalam rumah.
Samot, manamot, mencari harta; mansamot, mencari nafkah, mencari rejeki; sinamot,
harta, milik, kekayaan, penghasilan, mahar, mas kawin; pansamotan, panamotan, idem;
parsinamot godang, orang kaya; ucapan selamat: tuak na tonggi, bahulbahul
pansalongan, di ruma ma tondi, tiur ma ro panamotan, tuak manis dan sumber rejeki,
tegarlah jiwa, melimpah nafkah.
Sampak, tersirap, tercampak; sampak mudarna, darahnya mendidih msl pada kejutan
tiba-tiba; sapaksampak mudar, darah mengalir ke jantung karena terkejut atau
ketakutan; manampakhon jala, mencampakkan jala; sampak aek, mengumumkan
perang denga resmi karena menembak di muka kampung musuh; sude disampak, semua
diperanginya, semua dilawannya; disampak ngalina do lasna, letih membuat
ketenangan, sesudah merugi timbul laba; sampaksampak, penyakit campak, kerena
orang yang menderita campak disiram dengan air; tarsampak dengke, sewaktu menimba
air dengan tidak sengaja turut ikan terbuang ke dalam air; tarsampak bogas, tertangkap
basah secara tiba-tiba.
Sampal, manampal, = maneat (seat).
Sampang, I. masih cukup, ada waktu, sempat; sampang dope huida nasida, saya masih
sempat melihat mereka; ndang sampang be, tidak sempat lagi; datu sampang, datu
sempalan, bukan dukun professional, hanya bertindak (molo sampang). III.
manampang, dinding ditutup dengan sesuatu, mencat dinding; sampang, cat;
manampanghon hapur tu dorpi, melapukan kapur di dinding. III. sampang, sej pohon
kayu, yang kayunya kuning.
Sampar, epidemi; disoro sampar do huta i, wabah menimpa kampung itu.
mananggul, berkundai; parsanggulan, rahang babi bagian atas. II. sanggulan, cacar;
marsanggulan, berpenyakit cacar.
Sanggum, pakaian lengkap, segala sesuatu yang berpasangan, anggun.
Sangka, I. trompet yang diperbuat dari tanduk kerbau. II. gulo sangka, gula aren. III.
manangka, ndang disangka = ndang dipardulihon.
Sangkak, sangkar, keranjang yang dianyam tempat ayam mengeram; manuk tarhiap
tumopot sangkakna dsb, lih rungrung.
Sangkalan, talenan, landasan kayu untuk mencencang daging; manangkalanhon dirina,
mengurbankan dirinya menolong seseorang.
Sangkalia, jimat terdiri dari tulang yang dibawa datu, dan diselipkan dalam ikat
pinggang.
Sangkam, tepat, akrab, erat, diikat dengan baik, memperlihatkan dirinya secara terangterangan sebagai kawan; panolai gabe sangkam, wasit menjadi memihak, penengah
yang berpihak.
Sangkang, manangkang, memihak, menyebelah, bersikap berat sebelah.
Sangkap, keinginan, rencana, maksud, niat, harapan; sangkap-sangkap ni roha,
keinginan, rencana; marsangkap, bermaksud, berencana; sumangkapi, beranganangan,
merancangrancang, mengingini sesuatu, ber-kehendak, menentukan; na sinangkap ni
roha, keinginan, kerinduan, hasrat; sangkap balik, berputar balik, pemalsuan,
pemutarbalikan.
Sangkar, laki-laki (= baoa); laki-laki yang dewasa tetapi belum kawin;
marnangkarnangkar, manangkarnangkar hidup sendirian, dalam keadaan tanpa isteri
dan tungku sendiri; sangkar ni huta, nama satu daerah di tepi Danau Toba; sangkar so
lahi, seorang perempuan yang berkelakuan seperti seorang laki-laki, banci. Sangke,
kotak yang dianyam dari rotan, sarung rotan, tempat penyimpanan benda-benda yang
berharga; sangke ni ogung, sahan tempat gong, sarung gong; sangke ni pinggan, sarung
pinggan; manangke, meletakkan sesuatu ke dalam sahan seperti itu, menyimpan dalam
sarung rotan.
Sangketo, = sangketa, sengketa, pertengkaran, perselisihan; parsangketoan, idem;
marsangketo, bersengketa, berperkara, bertikai.
Sangkil, I. = lobi, lebih dari, kebanyakan. II. sisangkil, kedipan mata yang berkelebihan
kepada seseorang, sesuatu yang baik tetapi akhirnya tidak diberikan, bersifat pamer tanpa
mau memberikan.
Sangkilik, kutu kerbau; juga: golanggolang, yang diikat sebagai hiasan pada hajut.
Sapadang, sej sorgum yang bijinya kelihatan seperti benih padang dan diperbuat jadi
lampet.
Sapal, sapalsapal ni ulaon, pekerjaan yang paling kotor atau yang paling keji dipakai
sebagai cercaan, limbah kerja.
Sapala, = molo pala, kepalang, mumpung, bila sekali sudah, bila sudah sampai
sedemikian sehingga; sapala na pinungka ingkon sidung, bila sudah memulai dengan
sesuatu, haruslah itu diselesaikan.
Sapang, manapangi, menahan sesuatu dalam perjalanan.
Sapata, kutukan kualat yang letak kepada seseorang karena kejahatan yang
dilakukannya; marsapata tu ho ma i, kutukannya akan jatuh pada engkau; hona sapata,
kena kutuk, terkutuk, terkena hukum karma; papurpur sapata, lih purpur.
Sapi, mirip, serupa, hal kecokcokan, irama; sapi (tu), mirip pada, sesuai; sapi goar
nasida, nama mereka adalah sesuai msl pada orang-orang yang bertunangan, yang
namanya diperiksa oleh datu apakah di antara nama mereka ada persesuaian atau tidak;
pasapihon, membuat serupa, menyesuaikan, menalakan alat bunyi-bunyian; pasapihon
hata, membuat kata-kata supaya berirama.
Sapiri, kalau, jika, bilamana, dipakai pada sumpah; sapiri hubuat, bila saya mengambil
sumpah itu, saya akan kena kutuk; masapiri, = disipirihon, bersumpah.
Sapor, ijuk yang dipakai sebagai penutup tong, tempat menyimpan tuak, sewaktu
menuangkan, tuak itu melalui ijuk itu seolah-olah melalui saringan, ijuk, penyaring tuak.
Saporti, = songon.
Sapot, kelat, tajam, asam mengenai citarasa; sapot nipi, mimpi yang meramalkan sesuatu
celaka, mimpi buruk, menyakiti.
Sapsap, I. curam mengenai bukit; sapsap bire, tebing yang curam, terjal. II. manapsap,
memotong msl telinga pencuri.
Sapu, I. sapu; manapu, menyapu. II. berlumur (= sap); marsapu mudar, berlumur
darah; P.B.: anak ni datu marsapusapu taoar, anak ni naduma margulugulu
indahan, anak datu dapat melapui dirinya dengan obat, anak orang kaya menggulingguling dirinya dalam nasi, karena mereka mempunyai itu; manapu dohot, menyapu,
melumas dengan sesuatu; disapu orbuk bohina, penuh debu mukanya.
Saput, kain pembungkus orang mati; saputsaput, pembungkus, bungkusan, sampul;
manaputi, membungkus, menyelaputi; saputan, bungkusan kecil, paket.
Sar, tersiar, tersebar luas, terberita, diketahui mengenai desas desus; sar dibege, dia
dengar pemberitahuan itu, berita tentang itu.
Sara, berserak, bertaburan, terhambur; marsara, berserak, bertabur; sarasara, sapu yang
kasar; manarai, manarahon, menyapu, mengumpulkan dengan sapu.
Sarak, sama rata, tertabur, tersabur, serak; manarakhon, membagi-bagi sama rata; padi
di ladang ditanam demikian rupa sehingga semua rata tertanam.
Saraksaruk, kacau, tidak teratur, morat-marit, porak-poranda.
Sarama, marsarama, tergoncang tangan oleh senjata, gerakan yang bergoyang-goyang;
manaramahon hujur, mengayunkan lembing; sarama jau, sakratmaut, gerakan terakhir
yang dibuat orang yang mau mati, pertarungan maut; saramasarama, sej burung yang
kecil.
Sarang, I. sarang serangga, sarang semut; sarangan, idem; sarang banua, sej pohon
yang daunnya berbau harum. II. manarang, menangkal hujan, menjauhkan hujan dengan
jampi, menghentikan hujan dengan sihir; panarangon, jampi untuk menjauhkan hujan,
penangkalan hujan.
Sarangsang, manarangsang, menangkap, menyerang, menerkam.
Saraoal, celana, serual.
Sarapa, sej parsili, gambaran orang yang dibuat dari batang pisang secara kasar dan
dibawa keluar sebagai orang mati untuk menggantikan orang sakit.
Sarat, manarat, menyeret, menarik; manaratnarat, idem; manaratnarat hatana,
mengatakan sesuatu lantas ia pergi.
Saratna, = asal (Angk).
Sarbe, terlalu panjang menjulur mengenai atap atau rambut; sarbesarbe, rambu-rambu
yang menjulur ke bawah, terjulur-julur, terjumbai-jumbai.
Sarbut, I. manarbuti, mencabut, menyentak; sarbut panaili, penglihatan yang marah,
cemberut. II. sumarbut, meminjam; sumarbut gade, meminjam sesuatu dari orang
untuk diberikan kepada orang lain sebagai gadai.
Sarea, manarea, menyuruh keluar untuk bekerja, mencari nafkah di luar kampung.
Sarendeng, (bdk endeng), miring, landai, hamparan yang sedikit mereng.
Sarge, bertebaran, gembur mengenai tanah, pasir; pasargehon, menggemburkan sesuatu,
menyerakkan.
Sarondam, sej ular raksasa yang juga dapat berenang di air; dari: asa (lih sa II) dan
rondam.
Sarop, = romba.
Saroso, manaroso, menerkam mengenai binatang buas.
Sarpang, manarpang, menggulung, bergulung; sarampangan, segulungan msl rotan.
Sarsar, I. masarsar, remuk, pecah berkeping-keping, jatuh dalam beberapa potongan;
angka sarsar, idem; manarsar, jatuh berpotong-potong, terbuka, kembang msl bunga
palem. II. sumarsar, berceraiberai, terpecah-belah; sisumarsar, yang cerai berai, yang
tercecer.
Saru, manaru, membuang mimpi buruk dengan melakukan pesta dan kurban. Saruan,
besar.
Sarundang, sej bunga.
Sarudung, sej monyet, kera.
Sarulla, sej siala; nama daerah di lembah Batangtoru.
Sarune, serunai, sej klarinet; juga: nafiri; marsarune, meniup alat musik ini; parsarune,
orang yang meniup, peniup serunai.
Sarung, sarung pisau; sarung ni pat, kaus kaki; manarungi, membuat sarung;
pasarunghon, menyarungkan pisau, memasukkan sesuatu ke dalam sarung; sarung
marnaek, sej pohon kayu yang kayunya lembek; sarung hujur, uang yang diberikan
seseorang yang dikejar-kejar karena perbuatan jahat kepada para pengejarnya agar
perkara itu didamaikan.
Sarungga, obuk sarungga, tokong rambut, seberkas rambut kadang-kadang yang
diketemukan di hutan, rambut homang kata orang.
Sarungkap, manarungkap, mengungkapkan, memberitahukan, mengumumkan (bdk
ungkap); sarungkapon ni bodil, perang akan memberitahukan, akan menentukan oleh
sebab perang dilihat sebagai takhyul; sarungkapon ni raja, ponis raja akan menentukan.
Sarur, menceret, cirit, disentri.
Sarut, manaruti, mencabut rumput dengan gigi mengenai binatang, menggigiti dengan
gigi depan, menggerogoti. Sasa, I. masasa, runtuh mengenai tembok, dinding batu,
merata mengenai rumput yang diduduki atau padi yang rebah; manasa, merebahkan
tumbuh-tumbuhan.II. sasa, sej rotan.
imbalan, menyianyiakan. Seak, sibur, tempurung yang dipakai untuk menimba (= dasar),
cangkir, gayung batok.
Seang, terbuang, diboroskan, tertuang, sayang; paseanghon, memboroskan sesuatu;
(parhaseang, bdk haseang).
Seat, maneat, memotong, menyembelih, menyayat, mengiris; tarseat, kena potong, kena
sayat, tersayat; diseseati = seat; sanseat, sepotong, sekerat; paneatan, berkas
pemotongan; juga: potongan, keratan; sumeat bibir, membakar mulut karena bicara tidak
hati-hati, terlanjur bicara.
Sebar, manebar hata, mengucapkan kata-kata yang muluk-muluk tetapi tidak berisi,
bicara sesumbar.
Sebe, peot bibir, bibir mencong; pasebesebe, sumebesebe, sewaktu berbicara bibir
memencong.
Sebur, marsebursebur, bertebaran; bdk sabur.
Sebut, pasebut, hilir mudik, berjalan kian kemari, mundar-mandir; pasimpar pasebut,
berjalan bersimpang siur, ramai berjalan kian kemari.
Seda, = sega.
Seder, miring, mencong, serong; seder matana, matanya juling, pandangan matanya
mencong.
Sega (= seda), kacau, pecah, rusak; pasegahon, manegai, mansegai, merusakkan,
memecahkan, memarahi; (juga: pasedahon, mansedai); sega rohana, ia marah;
hasesega, kerusakan, kemarahan; panegai, perusak, pengacau.
Sege, marsege, mengayak, menampi, membersihkan beras; segesege = anduri; juga =
monis.
Sego, = sega.
Sehang, kangkang mengenai kaki; pasehanghon pat, mengangkangkan kaki,
merenggangkan kaki.
Sehe, sambil memohon, sambil meminta; manehenehe, meminta, memohon, bermohonmohon.
Sehuk, terkepak tangan, bengkok dan kaku mengenai lengan.
Sekka, seka; sekka tangan, handuk, kain lap tangan.
Seksek, bocor mulut, orang memberitahukan kepada orang segala sesuatu yang
dimilikinya.
Selak, tidak nyambung, tidak sesuai, tidak dapat menyatukan diri; manelak, saling
menghayut, membuat supaya berkelahi; tarselak, tidak terwujud, terbengkalai, tak
terlaksana.
Selasa, ari Selasa, hari Selasa.
Selesele, kertas rombengan, sesuatu yang diberikan sewaktu makan kepada orang-orang
yang datang untuk itu.
Selep, selip, cerdik mengenai orang yang di belakang kata-katanya menyembunyikan arti
rahasia; parselep, orang yang suka menyelipkan kata-kata, seorang cerdik yang
menyusun kata-katanya sedemikian rupa sehingga orang tidak dapat menangkapnya atau
dengan sengaja memutar balikkan kata-kata yang diucapkan msl orang katakan: huseat
amakki, kupotong tikarku dan dia mau mengertikan: huseat amanghi, kupotong ayahku
hal mana diucapkan serupa saja.
Selesele = salapa, tempat sirih.
Selong, mata selong, juling.
Selu, tiba-tiba marah sehingga menyakitkan orang, meledak marah.
Sembat, pengganti, silih (= singkat); marsembat, memberikan pengganti, punya
pengganti; manembat, memanjarkan, mendahulukan persekot.
Seme, seme hubege, tidak jelas saya dengar, samar-samar kedengaran;
dipasemesemehon hatana, dia menyusun kata-katanya sedemikian rupa sehingga orang
ketiga tidak mengerti tujuan kata-kata itu.
Semet, pendek dan padat msl rambut; lombu sisemet, lembu berbulu pendek dan padat;
semetsemet, sej semut kecil.
Semo, parsemosemohon hatana, dia bicara kurang jelas, dipersemusemukan bicaranya.
Semok, sulit diperoleh, sulit untuk dicari mengenai benda-benda kecil.
Sempar, = mampar. Semporong, semprong, kaca lampu.
Semsem, tidak penuh betul, kurang penuh.
Semuk, juga: simuk, semok, datang dengan tiba-tiba.
Sen, sen.
Sendal, melekuk keluar, bingkai yang menahan atap; lebih tepat: latlat yang menahan
bingkai itu.
Sende, selendang sutera, kain sutera memakai pola ular; sende sihulimat, tali kepala,
yang halus; talitali sende, idem; juga: sasende, ular belang.
Senen, ari Senen, hari Senin.
Sengke, sulit ditangani, sulit untuk diperlakukan mengenai orang dan kayu yang
dikerjakan; sengke ajaran, sukar untuk dididik; sengke paulion, sulit untuk dikerjakan.
Sengsang, tidak sah, batal, dihapuskan, tidak berlaku me-ngenai undang-undang;
manengsang, menghapuskan, memperhentikan, membatalkan, mencabut.
Sengseng, gundah, tidak tetap.
Seno, tajam mengenai mata, tajam pandangan.
Sense, manensenense, menghalai-balaikan kaki, menggeser-geserkan kaki.
Seo, biaya, cukai, bea, pajak, sewa, upeti. Seok, bunyi yang dibuat pedang sewaktu
dilayamkan; patuseok, berlayaman, gemerencing pedang.
Seol, sumeolseol, menggoyang-goyang, mengeleng kepala (bdk eol).
Sep, magomago sep, hilang secara perlahan-lahan sampai habis sama sekali.
Sepo, manepo, mengacaukan sesuatu yang telah jelas, membuat sesuatu yang jelas
menjadi kabur; diseposepo alusna, atas pertanyaan yang jelas diberi jawaban yang tidak
jelas.
Sepsep, = sopsop.
Seput = gogot.
Sera, serasera, kutil-kutil, bonggol, yang kecil pada kulit manusia, buah kutil pinasa,
yang sudah membusuk sebelum masak dan menjangkit kepada yang lain; marserasera,
berkutil-kutil msl pada lidah; manindang serasera, kedinginan hingga kulit berkutilkutil, berdiri bulu kulit.
Serak, marserak, berserak; parserahan, berserakan, hal berserak, pertebaran;
haserahan, idem.
Serbeng, melihat dengan sudut mata, mengintip dari samping untuk melihat seseorang
msl gadis-gadis; mata manerbeng, mata yang mengatakan sesuatu kepada seseorang,
mengerling, melirik, main mata.
horbo sitingko tanduk, kerbau yang bertanduk bengkok; sipaingot, teguran, nasehat. II.
juga prefiks gerundium: sibahenon, apa yang harus dibuat; siboanon, apa yang harus
dibawa; muatan; on do sidohononmu, ini yang harus engkau katakan; hata siingoton,
kata yang harus diingat. Sia, I. sembilan; pasiahon, ke-sembilan, yang ke-sembilan;
sipahasia, nama bulan ke-sembilan; siasia, abjad, sebenarnya: dasar, subtansi, mulamula; siasia ni tano on, elemen-elemen: elemen bosi, tombaga, perak, simbora, bosi
na pir (= platina?), sere, batu (batu permata), burta dsb; dan logam-logam seperti
itulah dibuat datu peluru terhadap mana siapapun tidak dapat kebal. II. sej tumbuhan
yang daunnya bila dicampur dengan kapur dipakai sebagai obat mata.
Siak, pedas, pedis, tajam msl cabai; maniak, nyeri, pedih karena sakit; maniak
butuhangku, perutku menggigit artinya: saya lapar; siak ni bagi, kemiskinan, merana,
kemeranaan; marsiak bagi, miskin; pasiaksiakhon, menyakiti, menyiksa.
Sial, orang yang bernasib buruk, tidak mujur, yang sial, yang tidak sedikitpun berhasil;
marnasial tanganna manjama, tangan yang sial.
Siala, I. ala. II. silang kecil pada tulisan Batak yang menandakan bunyi "o"; hasialan,
idem. III. siala, nama sej tumbuhan yang bunganya dapat dimakan.
Sialabane, nama bagian, jatah, peruntukan, yang berlangsung pada upacara sewaktu
menikahkan seorang gadis; sialabane ni na torop, sialabane ni suhut.
Sialak, = singgalak.
Siam, ikan asin yang diimpor dari Siam. Sian, kata depan: dari; sian dia? dari mana?
sian huta an, dari kampung itu; sian na so binotomi, dari tempat yang engkau tidak
tahu, = karena engkau tidak tahu; pada komperatif: daripada; umpintor do ahu sian ho,
saya lebih adil dari pada engkau, lebih jujur dia daripada engkau.
Siang, teduh, reda, terang; buha siang ari, ari fajar, sudah pagi; siang udan, hujan sudah
berhenti; hasiangan, cahaya, sinar; olat ni dung huida hasiangan on, semenjak aku
melihat cahaya, artinya selama hidupku; hasiangan on, dunia terang ini sebagai lawan
tempat orang mati yang gelap.
Siang malam, sej pakaian mahal yang menyerupai sutera.
Siannia galangon = ruma (And).
Siannia tungkolon = sopo (And).
Siap, I. habis, hancur, terkutuk; siap ahu, kutuk, habis aku, hancur kau, saya mau
terkutuk; maniaphon, menghancurkan, menghabisi, membinasakan; marsiapsiap bohi,
berpura-pura; hasisiap, binasa, kehancuran. II. siap ari, setiap hari; hangoluan siap ari,
makanan setiap hari, penghidupan setiap hari, sehari-hari.
Siar, surup, merasuk, turun kemedium mengenai roh (begu) orang yang meninggal,
medium ini menjadi tidak sadar dan dari dialah berbicara roh itu; begu siar, roh yang
turun, hantu surup, hantu yang merasuk kepada seseorang; siarsiaran, kesurupan,
kerasukan roh, kesetanan; hasiaran ni begu, medium yang dihinggapi roh; siar, juga
dikatakan terhadap marah atau kebodohan (siar oto tu ibana); paniaran, semua
perempuan yang termasuk satu horja oleh sebab pada merekalah dapat hinggap roh
nenek moyang hal mana tidak mungkin pada perempuan dari horja lain, isteri, bini
(dalam arti umum).
Siarudan, palang penyokong padi agar tidak rebah, juga: kawan, penyokong, penolong.
Siarum, lih arum.
Siat, muat, mendapat tempat, dapat masuk, mengenai perkataan: diterima, diperhatikan;
parhata siat, orang yang kata-katanya diterima atau mendapat perhatian; hasiatan, muat,
dapat masuk, berlaku; sebagai kata benda: jalan masuk, pintu; pasiathon, membolehkan,
mengijinkan, membuat masuk, memberi izin masuk; ndang siat na sai torop, tidak muat
sekian banyaknya; manghasiati, mempertimbangkan seseorang sehingga ia tidak
terganggu dalam pekerjaannya, memberi peluang agar seseorang tak terganggu
kehidupannya.
Sibak, I. tubis ni bulu, rebung bambu (sayur); ingkau sibak, idem. II. sibak = ribak;
angka sibak, koyak, robek, terkoyak-koyak; sibaksibak, kain-kain sobekan.
Sibar, rupa, bentuk, sosok; sibar ni sior, busur panah; manibar, menyiapkan sesuatu,
memberi bentuk msl kain, sepotong kayu; sibaran, takdir, celaka, nasib yang telah
ditetapkan sebelum kelahiran orang; na so sibar, tidak terkira, luar biasa, sangat.
Sibaso, lih baso IV.
Sibit, manibit, mencubit.
Sibong, anting-anting.
Sibor, pusing, pening; dipastap marsiborbor (mariboribor), dipukulnya ia sehingga
kepalanya pusing, ditampar dengan amat geram.
Sibuk, daging, jasmani; marsibuk, mempunyai daging, berdaging.
Sibursibur, kulup.
Sida-sida = na soada.
Siding, pasidinghon, memulaukan, menyisihkan, mengelakkan seseorang atau perkara,
masalah; pasiding, mengelakkan, menghindari, singkirkan, menepi; dipasiding siding
ho do ahu, dijauhjauhinya aku, dikesampingkan aku; siding, jauh, terpencil letaknya;
tarpasidding, dapat dielakkan; P.B.: bulung ni bulu diparigatrigat halak, molo soada
uhum, dipasidingsiding halak, sidaun bambu dibelahbelah, bila tak berbudi, pasti akan
dihindari siapa saja.
Sidir, salah, keliru.
Sido, manido (bdk silo), menyelidik, pergi ke perangkap untuk melihat apakah telah ada
yang masuk.
Sidung, (dari: si dung), siap, selesai, akhir; pasidunghon, menyiapkan, menyelesaikan,
mengakhiri.
Siga, masiga, cabik, robek, koyak; maniga, merobek; diparsigasiga, mencabik, dirobekrobek.
Sigak, burung gagak, karena bunyi "gak" yang dibuatnya.
Sigat, manigat, membuka untuk meneliti, melihat ke dalam sesuatu; manigati,
memeriksa, menyelidiki; sisagatan, sibak rambut, garis yang membelah rambut.
Sige, bambu panjang, yang togok dahannya dibiarkan supaya dapat dipakai sebagai
tangga; ndang hasigean, tinggi sehingga tidak ada tangga yang dapat dipakai un-tuk
memanjatnya, tidak mampu ditanggai karena tinggi.
Sigop, sigap, tangkas, cepat, lekas; pasigop, mempercepat, cepatkan, percepatlah.
Sigor, air kulit jeruk yang tajam rasanya, yang getir.
Sigulandak, landak; duri landak.
Sigundal, lih gundal.
Sihal, sihalsihal, ganjal periuk, batu pengela.
Sihala, simarsihala, sej tumbuhan menjalar, lengkuas.
Sihalsihal, batu ganjal tungku yang digunakan bila batu tungku terlampau renggang.
Sihap, terbiasa, sigap. Sihar, tegar, ceria, gembira, riang, bersemangat, sering dihubungkan dengan panaili atau bohi; sihar panailina, dia nampaknya gembira.
Sihat, garis-garis pada telapak tangan, sesisir pisang yang menyerupai tangan, kira-kira
10 s/d 25 biji; manjaha sihat ni tangan, garis-garis tangan darimana dibuat ramalan;
manihathon, orang yang mau dibunuh untuk dijadikan pangulubalang mentalkinkan
ka-ta-kata yang dia harus melakukannya dengan sungguh-sungguh; panihat, abu orang
yang dibunuh dengan cara demikian, juga tondinya; panihat, = pangulubalang.
Silang, salib, silang, palang, tongkat-tongkat yang disilangkan sebagai tanda peringatan
dan ditarok di jalan; manilang, memperingatkan dengan cara ini; juga: menghindarkan
sesuatu, suatu perkara, tidak mau mencampurinya, tidak mau terlibat soal; hau na
pinorsilang, silang dari kayu; parsilanghon, menyilangkan, menyalibkan; parsilang,
mengelempang, saling bersilang; na si-nilang, terkecuali.
Silap, silap, keliru mengenai perhitungan uang, salah membilang uang; silap
pamilangna, dia salah mengira, menghitung.
Silat, tergelincir; tarsilat, tersentuh, terantuk; mangunsilat, membersihkan pantatnya
dengan sesuatu.
Silbak, serpih, terserpih, suban, selumbar; masilbak, terbelah; angka silbak, idem;
marsilbahan, berpecahan, semua terbelah, serpihan.
Silbit, tersentuh, sebentar disentuh, terjamah; manilbit, menyentuh, menjamah.
Silet, = monsak.
Silgang, masilgang, koyak, retak dan lepas; angka silgang, = idem.
Sili, = sitik, tidak sesuai, tidak cocok; parsilisili songon hoda na heheamon, tidak
bertutup bersama-sama, tidak bersatu sebagai rahang kuda yang menguap; parsili, silih,
orang-orangan yang dibuat dari batang pisang yang diletakkan oleh dukun di suatu
tempat, supaya begu hinggap kesana sebagai pengganti orang yang sakit itu, pemalih.
Silitonga, lih tonga.
Sillak, putih, metah, terang, jernih, cerah.
Sillam, petir, cahaya yang berkelebat di langit, kilat; sumillamsillam, berkilat-kilat.
Silo, silau; siloan mata, silau ke mata yang menyakitkan. II. manilo, = sido, pergi untuk
melihat jerat; mansilo, idem. III. silosilo, berang-berang.
Silom, I. = silam. II. sej tanaman.
Silon, sisilon, kuku, kuku jari.
Silopate, geraham bungsu, gigi geraham paling terakhir tumbuhnya.
Silpe (bdk lipe) salah mengucapkan, keseleo lidah waktu berbicara (lapsus linquae).
Silpok, masilpok, patah; masilpok holiholi, tulang patah mengenai anggota tubuh.
Silsil, kemaluan laki-laki, pelir.
dikatakan dalam waktu kritis (sebagai juga pada peperangan dan pada penyakit)
kebalikan dari apa yang mau dikatakan dan anak yang baru lahir itu akan tumbuh lebih
baik. II. simbursimbur, gerimis, hujan gerimis, hujan rintik-rintik; parsimburan, =
onan (And).
Siminik (dari si menek), anak kecil.
Simo, silau, samar, tersembunyi; P.B: simo pidong di asarna, molo ditadinghon,
didapothon morana, seekor burung tersembunyi di sarangnya bila itu ditinggalkannya
maka ia dalam bahaya; simosimo, apa yang tersembunyi; hasimoon, rahasia. Simon,
simon ari, senja, hari berkabut tebal.
Simorubun, = orang tua (And).
Simpan, simpan, beres, siap; simpan bahen, siapkan, bereskan, beres bikin.
Simpang, memegang seekor binatang pada kaki belakangnya, menangkap ternak pada
bagian kaki.
Simpar, campur baur, tidak pada tempatnya; pasimbar, tidak teratur, campur baur,
bersimpang siur.
Simpe, tutup tagan (tempat kapur).
Simpir, piring yang ceper sekali, piring ceper.
Simpu, mangunsimpu, berjongkok dengan duduk di tumit, duduk berjongkok, berpeluk
lutut.
Simpul, selesai, berakhir; simpul mangan, sesudah makan, usai makan; simpul gotilon,
setelah pekerjaan menuai berakhir, sehabis panen; panimpulan, akhir, penghabisan,
penyelesaian; panimpuli, yang terakhir lahir, anak bungsu; jamita panimpuli, bagian
terakhir lahir, anak bungsu; jamita panimpuli, bagian terakhir, penghabisan suatu
kejadian atau pembicaraan, khotbah, pidato.
Simsim, = gotap.
Simu, I. bakteri, kuman, ulat kecil dalam daging; reng, kuman kudis. II. keping, pangsa
dalam jeruk; P.B.: marsimu songon unte, martangga songon balatuk, menurut urutan
yang tertentu msl pembagian daging di pesta-pesta; samsimu ringgit, seperempat
ringgit; parsimusimu, pembahagian.
Simung, manimungnimung, lari diam-diam.
Sina, cina.
Sinabulan, sej pohon besar.
Siok, tiruan bunyi: suara anak ayam; sioksiok, mencicit mengenai anak ayam, berciapciap, karena kehilangan induk atau karena lapar.
Siol, I. hampir; siol mate, hampir mati; siol dibunu ahu, hampir saya dibunuhnya (juga:
sior). II. rajin, suka akan, ingin (= sihol?); ndang na siol ho mida jolma, engkau tidak
kepingin melihat orang; na siol mida na tama, orang yang tidak mengingini sesuatu
yang baik, jelek.
Sior, (bdk juga: siol I).
Sip, diam, bungkam, tak buka mulut, tidak berbicara; memerintah: tutup mulut!
pasiphon, membuat orang berdiam diri, mendiamkan; manghasiphon, mendiamkan
sesuatu, mengambil sikap diam saja, merahasiakan, tidak menegur orang lain.
Sipak, manipak, menyepak.
Sipal, celaka, papa, sengsara; marsipal, dalam keadaan sengsara, merana, melarat;
pasipalsipalhon, menyiksa orang. Sipan, tapir, babi gajah.
Sipat, I. sangat, berarti, banyak; na sipat do isaram, kelakuanmu melewati apa yang
diizinkan. II. sipat, manipat, sebanyak masuk ke dalam, banyaknya seperti, sedalam,
selama; sipat jolma, dalamnya setinggi orang; sipat jongjong, sedalam orang berdiri;
sipat bagot, dalamnya setinggi pohon bagot; manipat ari, selama satu hari; manipat
sadarion, sepanjang hari ini.
Sipata, kadang-kadang, sekali-sekali.
Sipatu, sepatu; marsipatu, bersepatu, memakai sepatu.
Sipon, sej baion.
Sipu, sipusipu, sisa kayu bakar, sepotong kayu yang menyala, kayu belahan yang
berkilap; sipusipu na mintop, sej sumpah, bdk gana; P.B.: binsat sipusipu sian tangan
ni dakdanak, aha na so dung sitaonon ni Batak, kayu belahan jatuh dari tangan anak,
apa yang tidak diderita orang Batak.
Sira, garam; sira masiu, sira bodil, sendawa, mesiu; manirai, menggarami;
parsisiraan, tempat garam, sumpit garam; pasirahon, menaikkan batu dengan perlahan
serta menggeser sedikit tanah ke bawahnya seperti garam dengan jari-jari.
Sirabun, abu api (dari: sira rabun?).
Siragong, (sira agong), abu yang halus, debu; diparsiragongi, diperabukan, msl mayat,
dibakar hingga menjadi debu.
Sirang, cerai, menceraikan diri, terpisah; manirang (juga mangirang), menceraikan,
memisahkan; parsirangan, perceraian, apa yang menceraikan; hasisirang, hal perbuatan
bercerai, perpisahan; P.B.: sidangka ni arirang na so tupa sirang, apa yang sudah
bersatu tidak boleh diceraikan laksana ranting arirang.
Sirapege, bumbu, makanan yang enak, karena dibubuhi dengan sira dan pege.
Sirat, pola pada tepi kain (ulos); handang sirat, pagar yang tiang-tiangnya dijalin
dengan rotan.
Sirik, melihat sesuatu dengan miring, juling, mengot; parmata manirik, orang yang
juling, bermata juling.
Sirim, manirimi, memperkosa perempuan, mengendapi binatang buruan.
Sirimani, lih riman.
Sirit, menceret, kotoran cair, berak encer; manirithon, mengeluarkan sesuatu,
memberakkan (binatang).
Sirlak, = sillak; sumirlaksirlak, berkilap-kilap, berkilau-kilauan.
Sirnip, penuh muatan, penuh sampai pinggir bagian atas, sangat berlimpah mengenai
bejana; P.B.: sirnip so gok marlobilobi hurangan, dikatakan mengenai seorang
pembual yang mengatakan sudah melimpah tetapi belum penuh, dikatakan ia sudah
berlebih-lebihan tetapi ia kekurangan.
Sirpang, simpang, perempatan; manirpang, mengambil jalan simpangan, menyimpang.
Sirsir, I. diukur dengan tepat, pas, persis; sirsir sataon, persis setahun, setahun penuh;
manirsiri, kerja dengan betul sehingga cocok, mengakhiri pekerjaan. II. manirsir,
menabur, menghambur; manisirhon, menghamburkan, menaburkan sesuatu,
menyerakkan.
Sirup, manirup, menghirup; manirup sian tangan, minum dari tangan dengan
menyirup, menghirup.
Sise, (sebenarnya: 'ise' bertanya?), manise, menanya, menapa, menegur; sisesan, anak
sisean, murid; sebenarnya: yang harus bertanya; paniseon, tiba-tiba jatuh sakit oleh
karena ada begu yang menyapanya; P.B.: diorong asu na so ompuna, paniseaon na so
padanna, anjing menggonggom terhadap bukan tuannya, dengan siapa ia tidak
berhubungan, dia tanya.
Sisean, lih sise.
Siset, sej burung.
Sisi, sisi, tepi, belahan; sisi ni laut, tepi laut, pantai; sisi ni harugian, besarnya kerugian;
sisi, disampingkan, digeser kesamping, menyisih, menyamping, meminggir; pasisi,
menggeser ke samping, menyamping, mengelak; sumisi, menjauhkan diri, terelak,
tersisih msl awan; mangunsisi, idem. Sisik, I. permukaan, sisik pada ular dan ikan;
manisik, membersihkan kepala dari kutu; P.B.: jolo nisisik asa tinindos, dulu dicari
baru dipijit. II. sisihon, menderita penyakit kurus (terlebih anak-anak). III. marsisiksisik,
tiruan bunyi 'sik'; cepat berjalan, cepat terbang.
Sisilon, kuku pada jari-jari tangan dan jari-jari kaki, cakar pada binatang dan burung;
danggoldanggol sisilon, suam-suam kuku.
Sisip, sesuatu yang tersembunnyi; sisip, selip, sogokan, suapan; padalan sisip, memberi
suap, menyogok, memberi uang pelicin; manisipi, membuat sesuatu secara diam-diam,
merayapi dengan diam-diam; panisipi, penyelinap, orang keroh, penyisip.
Sisir, I. penggaruk; manisir, menggaruk. II. hasisiran, tangan luka disebabkan beling.
III. marsisir imbulu, bulu roma berdiri; parsisir hal masuknya sesuatu dalam jumlah
besar. IV. manisiri, memeriksa, menyusuri, menelusuri.
Sita, cetak biru.
Sitabeon, ikat kepala, kerudung duka (And).
Sitik, tergeliat, keseleo, gampang tersinggung, tidak serasi, tidak sesuai; sitik marroha,
berpikiran salah, tidak sesuai, mudah marah; manjalahi sitik, mencari alasan untuk
membuat sesuatu yang jahat, yang jelek; pasitikhon, salah urat, memisahkan orang yang
tidak serasi; otik sitik, godang sega, sedikit salah, banyak orang binasa karenanya,
sedikit salah, banyak rusak.
Sitamalun, lih talun.
Siuk, bengkok ke belakang dan diikat dengan keadaan demikian seperti gigi hudali;
siuksiuk, sendok besi, sekop sampah, alat penyendok; maniuk, menyendok,
mengangkat, menyedot; siuk, juga: bantuan beras yang diberikan kepada kawan-kawan
bila ia memperoleh banyak tamu.
Siul, maniul, bersiul; bdk ngiul.
Siup, bunyi kenyam yang dibuat oleh lidah bila orang hendak membuat anak kecil
tertawa; juga untuk memulai doa persembahan untuk memanggil roh-roh; marsiupsiup,
berbunyi kenyam, berdecap bibir.
So, I. tidak, bukan, terutama dalam kalimat relatif, syarat dan majemuk pakai "na"; molo
so, ia so, bila tidak, kalau tidak; nasa na so hubege, semua yang saya tidak dengar; ala
so olo ibana, karena dia tidak mau; soada, soadong, tidak, bukan; na so uhum, apa adil,
tidak pantas, tidak senonoh; dongan so haru dongan, bukan kawan bukan musuh, kawan
tak kawan; mansoadahon, memungkiri, berdusta, meniadakan; unang so, perintah yang
diperkuat: asal saja tidak, jangan tidak; sisoada, kata memaki: yang tidak apa-apa, yang
tidak berguna untuk apa-apa saja; na soada, sekurang-kurangnya, paling sedikit;
sampulu halak na soadana, sedikit-sedikitnya sepuluh orang; marsoadahon
(diparsoadahon), meniadakan, menghancurkan, memperkosa wanita. II. berhenti, stop,
tenang, diam; aek na so, air yang tidak mengalir; so jolo, diam dulu, dengarkan, berhenti
dulu; pasohon, mendiamkan, meredakan, menghentikan; marhasoan, berhenti, menjadi
tenang, menetap tingal; ndang marhasoan songon sisada tangan, tidak berhenti, tidak
berakhir, seperti seorang yang berjalan di rambing dan hanya mau memakai suatu tangan
untuk memegangnya dan oleh karena itu ia tidak dapat terus berjalan.
Soada, lih so I.
Soara, suara, bunyi, nada; marsoara na gogo, bersuara keras, berbicara dengan suara
yang kuat; dipagogo ma soarana, dia berbicara dengan suara nyaring, dipernyaringlah
suaranya; didok soarana, jawabnya, ia berkata; marsoara, berkata, berbunyi, bersuara,
berbicara.
Sobal, = mahap.
Soban, kayu bakar, kayu api; marsobansoban, mencari kayu api, mengumpulkan kayu
api; masisoban, mengambil kayu api; parsobanan, tempat pengambilan kayu api atau
tempat penyimpanan kayu api.
Sobasoba, sej kupu-kupu (malam).
Sobo, sembuh, tenang, reda, membaik; sobo rimasna, marahnya sudah reda, reda
kemarahannya; sobo arsakna, kepahitannya, dukacitanya sudah puas; manobonoboi,
menghibur, menenangkan; sobo, juga: tidak jelas dikenal; sobosobo imbulu, penentuan
waktu: senja waktu mana orang tidak dapat lagi melihat dengan terang bulu tangan yang
halus; sobo tulis, berganti mengenai buluh ternak yang mudah; sobosobo, belukar yang
diseret di atas lobang bibit (niordang) untuk menutupinya dengan tanah.
Sobok, sama, serupa, seperti, mirip pada; sobokhon, sama dengan, serupa dengan,
menyerupai; sobokhon alogo dorasna, secepat angin, menyerupai angin kencangnya;
pasobokhon, disamakan, dicocokkan, dipersamakan.
Sobu, hidupkan api, lepas, sibuk, rajin pada sesuatu; manobu api, menutup api dengan
abu, agar jangan padam betul; sobuon, tumpukan kulit padi, sekam, kulit tipis pada padi
yang sewaktu menumbuknya menjadi lepas (ditebarkan pada api agar tidak mati); tano
sobusobu, tanah yang lembek (seperti sobuon).
Sobur, manobur, marsobur, minum dengan rakus mengenai binatang; pasoburhon,
memberi minum; sisobur tuak, peminum tuak; disobur ateate, merasa dirinya kering
dalam hati; soburan, tempat minum, perminuman ternak.
Soda, kapur (Angk).
Solobean, dewa danau, batu di dasar danau Toba yang dipercayai sebagai persemayaman
hantu air dan tak pernah kelihatan.
Solok, sudut, leku, belokan, tikungan.
Solot, terselip, terpaut; manolothon, menyelipkan, memasukkan msl pisau ke dalam
sarungnya; marsolotan, berserakan, berselip-selip; solotsolot ni batu, celah-celah di
antara batu; ansolotan, lih disana.
Solpa, I. kayu busuk yang terdapat di dalam tanah. II. dekat mengenai musuh, berada di
hadapan; manolpai, menyerang, menangkap.
Solpot, epileptis, sawan, penyakit ayan; solpoton, menderita epilepsi, menderita penyakit
ayan.
Solpu, = salpu.
Solsol, I. tobat, sesal; solsol ni roha, sesal, penyesalan; manolsoli, menyesali; husolsoli
rohangku, kusesali diriku, aku menyesal; disolsoli bagina, ia menyesal, disesali
nasibnya; tarsolsol bagi, bersusah hati, penuh sesal, tak hendak mengulangi lagi; nanget
masisungkunan, unang masisolsolan, amit-amit bertanya jawab, jangan sampai saling
menyesal; panolsolion, penyesalan. II. itok solsol, sej ikan yang masuk jala, mati karena
takut dan sakit hati; unang hamu songon itok solsol, jangan hilang keberanianmu.
Solu, kanu, perahu, sampan dibuat dari batang kayu yang dikeruk; solu, dikeruk sebagai
solu; marsolu, berlayar dengan perahu seperti itu, berperahu; P.B.: parsolu siantuang
do ho, engkau tidak berarti dan tidak bermanfaat, seperti orang yang membuat perahu
dari kayu siantuang, adapun kayu ini sangat ringan dan cepat busuk.
Soluk, caplok, tukar tempat, sebagai pengganti seseorang atau sesuatu; soluk, sebagai
penggantinya; manoluk, menggantikan sesuatu atau seseorang; manolukhon,
menggantikan, menukarkan tempat; aek manoluk miak, minyak menggantikan air;
masisoluhan, marsoluksoluhan, saling menggantikan, silih berganti.
Solup, liter ukuran, takaran padi (beras) dari bambu: 3-4 bale; manolupi, mengukur
dengan solup ini, menakari.
Soma, diparsomahon, mengutuki seseorang untuk segera mati, disumpah-sumpah agar
mati.
Somal, biasa, lumrah, sudah biasa, lazim; hasomalan, kebiasaan; pasomalsomal,
membiasakan, melakukan berulang-ulang, membiasa-biasakan; somalna do peamna, lih
peam.
Somang, semang; induk somang, tuan, majikan, induk semang; anak somang, anak
semang, bawahan, kenek.
Somba, sembah, hormat, puja; sombangku di ho, hormatku padamu, sebuah kata dengan
mana orang meminta secara khidmat sekali; marsomba, menyatakan dengan hormat,
bersembah sujud; manomba, menyembah, memuja, menghormati, sembah sujud;
manomba ujung (yaitu: ni jarijari) manomba huasi, memohon dengan rendah hati
dalam hal mana ujung jari-jari diletakkan bersama-sama merentangkan tangan; gaol na
marsomba, batang pisang, yang menghasilkan persis rangkainya; manombahon,
memberikan sesuatu sebagai hadiah sambil memberikan hormat; sombasomba, sepasang
rusuk sebagai terdapat kiri kanan tulang punggung; sombaon, taraf yang tertinggi yang
dapat dicapai roh orang mati. Ya berdiam pada tempat yang istimewa, pada pohon yang
tinggi, pada gunung yang tinggi, jurang yang dalam dsb; tempat-tempat ini juga disebut
sombaon. Sombayong, sembahyang.
Sombob, sosombopon, mengesak-esak, menangis bersedu-sedu karena dukacita.
Sombu, lega, sembu, puas, senang, biar, terpenuhi, mengenai dahaga, balasan, marah,
keinginan; pasombuhon, membiarkan, mengizinkan, memuaskan.
Sombul, manombul, mencet warna gelap; abit na sinombul, kain yang diwarnai gelap.
Sombut, manginsombut, = mangonai, menimpa seseorang msl hukuman, amarah,
pembalasan.
Somong, I. tarsomong, kedapatan, datang secara tiba-tiba dan berbuat sesuatu dengan
tergopoh-gopoh, membuat dirinya terseret, terbawa-bawa. II. batu somong, sej batu.
Somor, marah, gusar, rusuh; manghasomorhon, marah terhadap seseorang atau sesuatu;
somorsomor, sej begu; anak somorsomor, anak yang jahat yang membuat orang tuanya
sakit hati; imbulu somorsomor, bulu pada tubuh manusia dan kuda yang menandakan
bahwa orang itu atau kuda itu tidak berharga; pada umumnya: tidak berharga; hepeng
somorsomor, yang membawa celaka yaitu uang curian.
Somot, semat; mansomot, manomot, menyemat, diikat dengan rotan msl saong;
somotsomot, sej rumput, yang bijinya melekat pada kain.
Sompa, = tompu. Sompit, sempit.
Sompol = sumpol.
Sompong, tiba-tiba, terkejut, tidak diharapkan, mendadak; tamue sompong, tamu yang
mendadak datang.
Sompor, bandel, nakal, kurang ajar, rewel mengenai binatang, walaupun diusir, terus
datang kembali atau mengenai pencuri.
Sompung, terburu-buru, dengan tidak berembuk.
Sopa, sepah = sopasopa, sepah, bungkil, ampas, limbah, bagian yang tak berguna lagi.
Sopar, subur.
Sopit, = gogot.
Sopo, lumbung padi, di bawah atap disimpan padi, di ruang terbuka tempat menerima
tamu serta tempat mengadakan pertemuan, di atas juga tidur para pemuda.
Sopot, manopot, memotong pohon kayu dekat tanah, dekat ke pangkal; sopot so
marama so marina, kehilangan orang tua sewaktu kecil, yatim piatu.
Sopsam, jatuh, rebah, terjatuh, roboh.
Sopsop, manopsop, menghisap; disopsop ateate, merasa diri kekeringan, rasa
menghisap di uluhati; disopsop mudar, lintah, penghisap darah.
Sopu, sepuh; manopu, memadamkan kapur; mengeraskan besi yang hangat dengan
memasukkan ke dalam air.
Sor, rusak mengenai besi yang terlampau lama berada dalam api; tarsor, kedatangan
dengan tiba-tiba menjadi sial, melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai, dengan
tiada pengharapan, terlanjur.
Sora, manorahon, menyerahkan.
Sorang, lahir, turun, menginap, sebagai tamu menumpang, bertempat tinggal mengenai
begu, sumangot, celaka; sorangan, tuan rumah, nyonya rumah; maisorang, berdiam,
menumpang; naeng sorang tamue, menanti, mengharapkan kelahiran anak; sorang, jam
waktu lahir, waktu kelahiran.
Sorat, berat, penuh muatan, bermuatan berat, sarat; P.B.: na sorat di ulu sorat di
butuha, siapa yang telah bekerja keras, ia makan banyak; pasorathon, memberatkan,
dibuat berat; sorat sahalak, beban untuk satu orang, pas untuk dibawa satu orang.
Sorba, tuan sorba di banua, nama nenek moyang orang Batak.
Sorbit, masisorbitan, gemerlapan, berkilau-kilauan, masing-masing memancarkan
cahaya.
Sorbuk, serbuk; bubuk.
Sordak, palang pintu di dalam rumah; manordak, memalang, mengunci, menggeserkan
palang untuk mengunci pintu.
Sordam, serdam, seruling.
Sornop, I. masuk ke dalam air, tercelup air; manornophon, mencelupkan ke dalam air,
membasahi, memasukkan ke dalam air. II. = tole, maju.
Soro, I. manoro, menerkam, merenggut, menangkap, memegang, merampas mengerkah
mengenai binatang buas, menyambar mengenai kilat; manorohon hata, segera
menjawab, juga memajukan kata kepada seseorang; masipansorohon hatana, masingmasing memajukan masalahnya; manorohon langka, bersegera, menggesa; disoro
porhas, disambar petir; sisoro aek, nama sej burung yang hidup dalam air. II. = sori.
Soron, panaroni, selir, gundik; ina panoroni, ibu tiri; ama panoroni, bapa tiri, ayah tiri;
anak na sinoronan, anak tiri yang diambil dari perkawinan lain.
Sorong, manorong, mencoba mengenakan pakaian. Sorop, I. sengat. II. = serep, rendah,
dekat tanah; sumorop, mengunjungi dunia mengenai roh, turun dekat tanah mengenai
awan; manorop begu tu, memasuki sesuatu mengenai roh; disorop ombun, awan turun
ssampai dekat tanah, bergantung rendah (dekat tanah).
Sorpa, manorpa, memegang, menangkap.
Sorpi, manorpi, melipat.
Sorpo, = songgot; manorponorpo, mengejutkan, membuat ter-kejut; begu sorpo,
penyakit tiba-tiba disebabkan sekonyong-konyong melihat begu dan membuat dia
terkejut.
Sorsor, manorsor, menumbuk padi untuk pertama kalinya; manduahali, untuk kedua
kalinya; mangosas, untuk ketiga kalinya, menumbuk sampai semua terkelupas.
Sorta, manis, santun, alim, ramah; dipasorta pangalahona, dia berlaku manis, bersikap
alim, berlaku sopan santun.
Soru, sej perangkap tikus terdiri dari seutas jerat yang digantungkan pada bambu.
Sorur, sesuai, cocok; uli rupana sorur ro di matana, dia cantik sampai pada matanya
yang sesuai dengan kecantikannya; hasoruran ni roha, kawan dengan siapa kita sesuai,
cocok, yang berkenan di hati, teman akrab.
Sosa, = sesa, hapus; manosa, menghapus, merombak msl bendungan; sosa, sikat atau
penyapu dipakai untuk membasahi benang sewaktu bertenun.
Sosak, manosak, merepotkan, mendesak; manosahi, menyesak, menindis orang,
menyempitkan; tarsosak tersesak dalam kesempitan, dalam kesusahan, melarat;
hasosahan, dalam keadaan sulit, kesesahan.
Sosal, manosalhon, mendesak; panosal, desakan.
Sosar, alas, lapik, daun atau ranting tempat meletakkan potongan-potongan daging, yang
dicincang.
Soso, I. garis-garis yang ditarik di atas tikar di bawah ampang sewaktu meramal dengan
ayam, menurut arah ayam jatuh diberikan ramalan. II. manosoi, mendesak meminta
dengan sangat menghimbau. III. tano soso, tanah longsor.
Sosombopon, bdk sombop.
Sosop, manosopi, menutup, memakal menimbun msl lobang; mengarsir gambaran;
sosop, dipenuhi, ditambahi, tertimbun, tertutup.
Sosor, pemukiman, kampung yang baru didirikan dan masih terdiri dari pondok-pondok
primitif; manosor, mendirikan kampung baru, mendirikan pemukiman baru.
Sosot, rapat, padat, dekat satu sama lain; manosoti hata, mengatakan segala-galanya
dengan jelas; marsisosoti, berdiri tidak sama rapat, rapat tak menentu jaraknya.
Soting, marsotingsoting, ber-kilau-kilauan di muka mata, gemerlapan.
Sotok, manotok, menyengat mengenai serangga; disotohi ateatena, = digotili, rasanya
dipijit-pijit dalam badannya, rasa nyeri di uluhati.
Sotop, manotop, menyengat mengenai serangga.
Sotul, nama sej pohon yang berbuah.
Sua, manginsua, lih insua.
Suak, masuak, patah, terkulai msl dahan kayu; P.B.: tarida urat, tambortamboran
masuak dangka rahutan, kalau akarnya kelihatan tanah disekelilingnya harus ditimbun,
kalau dahannya terkulai orang harus mengikatnya, artinya: orang harus menolong mereka
yang berada dalam kesulitan.
Sual, marsual, berdebat, bersoal, menyanggah, berbantah-bantah; manual, memerangi,
membantahi, bertengkar mulut.
Suan, manuan, tanam, menanam; manuan patik membuat undang-undang, menentukan
hukum; manuan hata, mengedarkan berita, desas-desus, menyebarkan berita; manuan
bada, menggalakkan perselisihan, menyebabkan persengketaan; manuan lagu, membuat
baik, melakukan sesuatu yang baik, menanam budi; manuan dengke, memasukkan ikan
ke dalam kolam; suansuanan, tumbuh-tumbuhan, tanam-tanaman; sinuan tunas, putera,
anak laki-laki (And); sinuan beu, = boru (And); na marsinuan, = ama (And).
Suang, kembali, pulih, kembali dengan sia-sia; sumuang, kembali lagi, sekali lagi;
pasuanghon, mengembalikan, mengembalikan kepada keadaan semula; pasuang roha
Sue, = juap.
Suga, duri; tarsuga, terinjak duri, kena duri; marsuga, berduri.
Sugal, = hehe; sugal sahit, kambuh, timbul, bangkit penyakit; sugal rohana, dia
menjadi marah, bangkit amarahnya.
Sugam, resah, sakit hati, jengkel.
Sugapa, bibir pukat atau bubu yang mencuat ke dalam yang diperbuat sedemikian rupa
sehingga ikan tidak dapat keluar lagi.
Sugari, juga bila, andai kata, jikalau, bila sesuatu, sekiranya; sugari sura, = aut sura,
seandainya, bahwa sesuatu.
Sugi, I. manugi, menguliti, menetak kulit pohon, seperti halnya pada haminjon
(kemenyan) untuk memperoleh getahnya; sugisugi, takikan, kayu kecil dan tipis untuk
menguliti pohon. II. = sogo. III. sugisugi, lempangan tembakau.
Sugut, sembunyi, rondok, runtuh, jatuh pada lutut; tarsugut, tersempit, terpojok,
merondok, bersembunyi.
Suha, I. = tu julu, (dikatakan mengenai ikan). II. suha, berlimpah-limpah mengenai
hasil ladang. III. parit di sisi tembok yang terjadi karena dari situ diambil tanah untuk
membangun tembok itu.
Suhar, terbalik; marsuhar, dalam keadaan terbalik; P.B.: hea marsuhar ulu ni na mate
maup, pernah kepala orang yang tenggelam terletak di sebelah hulu (biasanya mayat
hanyut dengan kepala sebelah hilir: biasanya terjadi hal-hal yang bertentangan dengan
kebiasaan); suhar di rohana, menurut tanggapannya adalah salah, bertentangan dengan
perasaannya; pasuhar, memalikkan; manuhar, melawan, menentang seseorang;
panuhari, kebalikannya, yang sifatnya justru sebaliknya.
Suhat, I. sukat, takar, ukuran; suhatsuhat, ukuran; manuhat, menghitung, mengukur
(baik mengenai panjangnya maupun mengenai banyaknya); P.B: ndang piga halak sililit
bolonna sisuhat ginjangna, tidak berapa orang yang mengetahui tentang dirinya sendiri;
marsuhat di ho, itu bergantung kepadamu, terserah kaulah; parsuhatan, cara mengukur;
ndang hasuhatan, tidak dapat di ukur, sangat besar. II. sej tumbuhan, ubi talas, keladi.
III. jabu suhat, kiri muka lantai rumah Batak tradisional.
Suhe, ( = sungke), manuhe, me-ninggikan, meningkatkan, mengangkat.
Suhi, segi, sudut; suhi ni tangan, siku tangan; suhisuhi, segi-segi, sudut-sudut, penjuru;
sitolusuhi, tiga sudut; siopatsuhi, empat sudut; suhi ni ampang na opat, nama bagian
perkawinan perempuan, lih ampang; suhi, diasingkan, dicadangkan, tersendiri, terpencil,
lain bagian; marsuhisuhi, bersudut, bersegi-segi, bersiku-siku.
Sunde, asal, mula; mulak sunde, kembali kepada asalnya msl pembicaraan sesuatu
masalah dikembalikan kepada orang yang memulainya.
Sundung, condong, miring berdirinya, cenderung, teleng; dompak sudungna do
marumpak hau, pohon kayu rebah ke arah ia teleng.
Sundur, manundur, = sumundur, menjajahi, membicarakan, menguraikan suatu
masalah, perkara atau urusan; sumundur pangulu, mengirim seorang penegah untuk
memeriksa perkara itu.
Sundut, terbenam mengenai matahari dan bulan; sundut ajal, ajal sudah dekat, mendekat
ajal; sundut hasudungan, ajalnya menyedihkan, sengsara; hasundutan, barat dimana
matahari dan bulan; sundut ajal, ajal sudah dekat, mendekat ajal; sundut hasudungan,
ajalnya menyedihkan, sengsara; hasundutan, barat dimana matahari terbenam; sundut,
angkatan, generasi; marsundutsundut, turun-temurun; sasundut sige, demikian
tingginya sampai sebuah sige cukup dipakai untuk dipanjat.
Sungar, manungar, mendongak, menarik hidung ke atas mengenai hidung kerbau yang
dilubangi; manungarnungar, menarik hidung ke atas sebagai tanda penghinaan yang
sebesar-besarnya.
Sunge, sungai; sisobur aek sasunge, penyedot air sesungai, sebutan pada orang yang
dapat membelah dirinya terhadap banyak orang; sibola aek sasunge, orang yang
memelah sungai, yang memecah belah orang-orang yang bersahabat, yang menghasut
kaum kerabat satu sama lain.
Sunggam, manunggam, minum langsung dari tabung, membungkukkan diri sewaktu
makan dan minum; manunggam mangan, makan dengan membungkuk;
masisunggaman, dengan saling mengunjungi untuk menyelesaikan suatu perkara,
masalah.
Sunggapa, = sagapa.
Sungging, gampang dijadikan marah.
Sunggu, (bdk runggu), berkumpul dengan lengkap, berkerumun datang; ompu Sunggu,
nama marga.
Sunggul, manunggul, membangunkan orang yang sedang tidur; mengusir binatang,
menimbulkan, menyebabkan kegembiraan, marah, sakit hati, kebencian; tarsunggul,
terbangun, teringat, terkenang; sisunggul singir, orang yang menuntut piutang yang
lama.
Sunggilsunggil, seutas tali yang diikatkan pada hidung kerbau atau lembu yang membuat
dia tidak dapat lari, cucuk hidung kerbau.
Sungka, enggan, sukar untuk dibuat msl membawa air ke atas gunung, sungkan;
manungka, lemah, tidak menyanggupi; sungka roha (di roha), sulit untuk dibuat, untuk
dilaksanakan, sungkan; sinungkasungka, orang harus dicoba walaupun sulit; diharuskan;
ndang tarsungka ahu, saya tidak dapat melaksanakannya, tak sanggup aku. Sungkalit,
berat, sulit, sukar; si Manungkalit, nama daerah dan marga di Silindung.
Sungkap, (bdk ungkap), manungkap, memeriksa seluruhnya, menyelidiki msl ataukah
ada orang yang mencuri.
Sungkar, sukar, sulit, menentang; manungkar menempatkan dengan lain cara, melawan,
menentang.
Sungke, manungke, mengangkat muatan untuk dibawa.
Sungkil, berani, perkasa, terlalu berani.
Sungkit, sej rumput hutan, yang sering dipakai membungkus lampet; parau sungkit,
kapal, yang panjang dan runcing, perahu lonjong memanjang.
Sungko, manungkoi, memeriksa dengan teliti, meneliti.
Sungkot, tersangkut, terbentur, suntuk, sampai, tersentuh pada (di) terlalu besar, tidak
masuk ke dalam, bergantung pada sesuatu; sungkot ni, ukuran tertinggi dalam keadaan
luar biasa mengenai suatu sifat; sungkot ni hinauli, teramat cantik, luar biasa cantiknya,
luar biasa indahnya; sungkot ni langka, perhentian; P.B.: sungkot di langitna, lumbang
di bahalna, terhantuk pada langitnya (loteng), mempunyai tempat yang luas di
gerbangnya yaitu lidah; sungkot di urur pate di ransang, mencapai taraf tingkat
tertinggi mengenai sesuatu sehingga tidak ada orang yang dapat mengatasinya lagi
mengenai amarah, kekejian. Sungku, 1/4 ringgit = hupang, suku 50 sen.
Sungkun, manungkun, menanya, bertanya; sungkunsungkun, pertanyaan;
panungkunon, cara menanya, hal bertanya; panungkunan, orangnya yang ditannya,
tempat bertanya; hujur manungkun (bodil, tangan), segera membalas atas suatu luka
tanpa lebih dahulu memeriksa perkara ini; panungkunan, bagian yang diperoleh sewaktu
mengawinkan anak perempaun; panungkunon, tiba-tiba jatuh sakit karena disapa oleh
begu; masisungkunan, saling bertanya, bermusyawah.
Sungkup, cukup.
Sungkur, piso sungkur, pisau cukur, pangkas; manungkur, mencukur.
Sungsang, tertukar, terbalik posisi, sungsam, runyam; pasungsang, membalikkan
sesuatu; sungsang barani, jampi untuk mengubah keberanian orang menjadi pengecut;
sungsang duri, sej tumbuhan merambat yang durinya mengarah ke bawah; manungsang
tutur, membalikkan pertalian kerabat dengan mengawini anak perempuan dari pihak
perempuan.
Sungseng, humasungseng, bergerak tidak tenang, gelisah tak menentu, mondar mandir,
bingung.
Sungsi, lih sunsi.
Sungsung, ukuran berbentuk corong dari daun pisang yang dipintal yang setiap rumah
harus memberikan satu 'sungsung' beras bila banyak tamu datang ke kampung itu;
corong; manungsung, menghasut, mengajak orang untuk membalas dendam;
halisungsung, pusaran angin, angin olak, angin puting beliung.
Sungu, tanduk rhinoceros, tanduk badak.
Sungut, I. sumunguthon, menceriterakan, memberitakan, memperbincangkan;
sungutan, berita, ceritera, kabar, perbincangan. II. sisungut, kumis, nisai.
Suni, I. buni. II. sunisunian, termasyhur, patut ditiru, keteladanan, terkenal.
Sunsi, manunsi, mencuci (pakaian) (juga sungsi).
Sunting, ulat dalam daun pisang.
Suntut, luar biasa, sangat.
Sunut, tempat ayam dari keranjang yang dijalin; P.B.: molo manuk sabungan
dibagasan sunut, sai na martahuak do, di dalam keranjang ayam jantan berkokok juga,
artinya: orang yang licik dikenal juga bila ia berada dalam kesulitan.
Supak, cupak, liter bambu, tabung dari bambu yang dipakai sebagai takaran untuk tuak
dan garam; manupahi, menakar, menyukat, mengukur banyaknya padi.
Sura, andai, seandainya, jikalau; tung sura, atik tung sura, aut sura, jika, seandainya,
kalau-kalau; manuranura, membayang-bayangkan, memperkirakan, menaksir,
menduga, mengagak-agak; disura roha, diduga, disangka, diagak; surasuraon,
sinurasura, barangkali, mungkin.
Surae, perselisihan, pertengkaran, perbantahan, keras kepala; mambahen tu surae,
membuat sesuatu menjadi pertengkaran; marsurae hosana, dia berada dalam saat untuk
mati; pasuraehon, na pinorsuraean, tentang apa orang berkelahi, memperebutkan,
bertengkar, ba-han pertengkaran; aha na pinorsuraeanmu disi, mengapa engkau
berkelahi mengenai itu.
Surage, marsuragehon (diparsuragehon), mengerkah mengenai binatang buas,
merobek-robek mangsanya.
Surak, marsurak, sorak, menyoraki, bersorak karena gembira; monang di suraksurak
talu di olopolop, orang bersorak-sorak kegembiraan sebab ia beranggapan telah
Susu, susu, buah dada, tetek; manusu, menyusu, menetek; pasusuhon, menyusukan
anak, menyusukan; sirang susu, tidak lagi menyusui, dihentikan menetek; ulu ni susu,
puting susu, tetek perempuan yang diukir pada balok-balok horisontal di atas tangga
rumah, simbol kesuburan dan pertumbuhan.
Susuari, mansusuari, lih suari.
Susuban, kuali, periuk kecil memasak sayur; parsusuban na so olo marsik, seseorang
yang periuknya tidak mau kering, artinya: kaya; susuban, seorang yang memakai periuk
kecil sebagai pengganti periuk biasa, orang kikir.
Susuk, manusuk, cucuk, mencucuk, membariskan, menusuk.
Susun, manusun, menyusun, menumpuk msl kayu, sirop, genteng.
Susur, enak, sedap kedengaran mengenai suara; marsusur, berdesir (suara gorengan).
Susut, = hesut.
Sutan, sutan, pangeran.
Suti, Hasution, nama marga, juga : Nasution.