-------------------------------------------------------------A--------------------------------------------------------------------------
Aba, pangabaabaon, lekas berkembang dan tumbuh dan lekas pula layu, msl eme; sering
berubah-ubah pikirannya mengenai orang.
Abad, abad.
Abal, abalan, tempat, tabung untuk menyimpan segala sesuatu; tempat bertemu beramai-ramai,
msl huta abalan ni partigatiga, tempat para pedagang saling bertemu; abalabal, tabung kecil
dari bambu untuk menyimpan segala sesuatu; mangabalabalhon, memasukkan sesuatu ke
dalam tabung seperti itu.
Abang, pangabang, nama tempat dalam sopo Batak, yang terletak disebelah kanan dan kiri
jalan masuk.
Abap, abu halus, yang tinggal sesudah kayu bakar habis terbakar.
Abar, mengembara msl di dalam hutan untuk mengambil kapur barus; begu abar, = begu na
masa, hantu yang menyebabkan epidemi.
Abat, (= sabat), halangan, aral, rintangan; adong abathu, saya berhalangan, ada halanganku;
mangabati, menghalangi, menghambat; pangabati, segala sesuatu yang menghalangi,
penghalangi, penghambat.
Abis, I. mangabis, duduk di bagian depan perahu (solu) sewaktu berlayar dimana raja
mengambil tempat. II. pangabis, hubungan kekerabatan yaitu nenek laki-laki dari tulang;
pangabis, juga: jatah daging (jambar) yang diperuntukkan untuk dia.
Abit, kain, pakaian; marabit, berpakaian; marabithon, dikenakan pakaian; parabiton, sandang,
hal mengenai pakaian; na niabitan, yang ditutup orang: kemaluan; abit ni hata, kata-kata
hormat atau penghalus kata-kata karena dirasa kurang sopan kalau terus-terang; parabitan,
pinggul pada mana pakaian dapat diikat.
Abor, tanda larangan untuk lewat berupa sepotong kayu atau tolong (gelagah), agar orang tidak
pergi kesana; mangabor, melarang masuk, memasang abor di jalan; abor ni hata, ucapan atau
larangan halus, peringatan halus.
Abot, = abat.
Abul, balas, balasan; mangabul, membalas, menuntut pembalasan; parsinabul, sijalahi abul,
pembalas, yang menuntut pembalasan; abul ni, sebagai balas untuk, untuk membalas msl mata
do abul ni mata, mata dibalas dengan mata.
Abur, (kata dasar seperti sabur ?); maraburabur, (mengenai air mata) banyak bercucuran;
mangaburhon, melemparkan sesuatu, berlengkung, menghamburkan.
Ada, = adong, tersedia, ada (hanya dalam bentuk ingkar); soada, tidak ada, lih. so I.
Adar, = andar, kelihatan dari kejauhan, tampak jelas; adaran, pelataran, dataran; mangadar,
bertempur di pelataran tanpa perlindungan; mangadar hatana, berbicara terus terang tanpa
tedeng aling-aling.
Adas, I. mantra yang diucapkan oleh datu; manadas, mencoba semua kemungkinan tetapi
tanpa hasil (dikatakan mengenai datu). II. sej rempah.
Adat, adat istiadat, kebiasaan; na so umboto adat, orang yang tidak mengetahui tatakrama
adat; tidak tahu sopan santun, yang tidak mengetahui etiket (= ndang maradat).
Ade, = rade, (mengenai senjata): telah berisi dan siap untuk ditembakkan.
Adi, I. ini, (kata penunjuk yang hanya dipakai berhubungan dengan orang); baoa adi, aku, lakilaki ini; boru adi, aku, wanita ini; halak adi, orang yang disana itu. II. maradi, maradian,
beristirahat, berhenti; adian, paradianan, tempat perhentian, tempat peristirahatan; adian ni
hata, orang yang masih perlu didengar pendapatnya (karena tidak hadir dalam pembicaraan),
sebelum suatu keputusan dapat diambil; si anu adian ni hata, si anu penyebab ditundanya
pembicaraan, karena ia harus lebih dahulu datang; adian ni hata, artinya juga: pembicaraan
yang belum berakhir dan masih perlu dituntaskan nanti.
Adong, ada, berada, tersedia, hadir; adong di ahu, ada padaku; soadadong, ndadong, tidak
ada; paradongan, orang berada, kaya; boru ni tataring paradongan, perempuan yang kaya;
adongna, seadanya; sinadongan, harta kekayaan, milik; juga sering dipakai sebagai pengantar
untuk kalimat bertanya: adong do didok ibana? adakah, betulkah ia mengatakan ?
Adop, I. berhadapan (= dompak) ; di adopan ni, di muka, di hadapan; di adopanmu, di mukamu, hadapanmu; tu adopan ni,kepada, ke hadapan orang; mar-adophon, terhadap, di muka,di
hadapan; msl nunga mardosaahu maradophon damang, sayasudah berdosa terhadap
ayahku;adop bohi be, saling berhadapan muka; adopadop, berhadap-hadapan; adopan,
potongan da-ging ternak yang diperuntukkan bagi raja seperti kepala, leher dan pinggul;
selanjutnya: bea, cukai, upeti, pemberian; siadopan, suami; mang- adop di, bekerja pada seseorang hingga lunas hutang; mangadopi, menghadiri, menghadapi; paadophon, menyerahkan
anak untuk dijadikan pekerja orang; paadopadophon, menghadapkan muka ke; tomboman
adopadop, ambang dalam rumah Batak. II. Adop, payudara anak gadis, sedangkan untuk ibuibu disebut bagot.
Adui, sana, diseberang sana, menunjukkan jarak lebih jauh; di adui, di sadui, jauh di sana; tu
adui, tu sadui, jauh kesana; topot adui, jumpai kesana (untuk mengerjakan sesuatu); basa
adui, hari nanti (yang ditentukan untuk berbuat sesuatu); huta adui, kampung yang terletak
disana.
Ae, mangae, merasakan, menderita, merasa sakit; diae pogosna, diderita kemiskinannya;
marniae, berbaring sakit; parniaean, penderitaan sakit, perasaan sakit; mae, maesa, menderita,
merintih kesakitan; marnaenae, menderita sakit. Aek, I, maraek, basah; aek na niinum,
kencing, air kemih; aek beu, air limfa; aek tabar, air tawar langsung datang dari sumbernya di
hutan; aek anturge, air yang terkumpul di tunggul; martuaek, mengambil air; partuaek, gadis
yang mengambil air; partuaehan, tempat pengambilan air; mandabuhon aek, mengalirkan air ke
sawah; partutuaek, upacara adat membawa seorang bayi ke sumber air sebagai pendahuluan
untuk pemberian nama; antian ni aek, hari ke delapan menurut penanggalan. II. aek = atik; aek
beha = atik beha.
Agak, agak, kira-kira, kurang lebih; mangagak, menaksir msl umur atau padi; diagak deba,
ditimbang dan terdapat terlalu ringan.
Agal, mangagalagal, melingkar, membelit, bergelung (mengenai ular); juga mengenai orang
yang marah; juga orang-orang yang berjalan berlenggang-lenggok, yang mirip dengan ular yang
bergelung.
Agam, mangagam, memikir, menduga, menyangka; huagam, saya pikir, kusangka; diagam
roha, dikira, disangka; bdk tagam.
Agan, agan pe, sungguhpun, walaupun, meskipun, sekalipun; agan so = tagan so.
Aganan, (= tagonan), lebih ba-ik, lebih suka; aganan mate sian mangolu, lebih suka mati
daripada hidup.
Agar, cantik, manis, bersih, necis; maragaragar, penampilan orang necis dan bersih.
Agat, pahat tajam yang dipakai menyadap enau untuk mendapat tuak; maragat, mangagati,
me-nyadap enau untuk mendapat tu-ak; paragat, penyadap tuak; paragatan, papan, tempat
penyadapan; di atasnya duduk penyadap tuak itu; agaton, yang harus disadap yaitu pohon enau.
Age, mangage, mencari segala macam cara untuk menyakiti dan melukai orang; manang beha
paageage roham, entah bagaimana tipudayamu untuk menyakiti, melukai saya; diage rohana,
dalam batin ia melawan, menentang.
Agia, sungguhpun, bahkan, apapun, pun, walaupun, biarpun; agia sada ndang adong, satu pun
tidak ada; agia aha, agiaha, salah satu apapun; agia mangido pe ho, ndang olo ahu, juga bila
engkau memintanya, saya tidak mau; ndang agia aha, apa saja pun tidak.
Agiat, = Anggiat, semoga, kiranya, mudah-mudahan. Agin, siaginon, dunia ini, bumi ini (And).
Ago, mago, menghilang, hilang, berakhir; agoan, kehilangan; agoan raut ibana, dia kehilangan
pisau; agoan uhum, keji, kehilangan hukum; agoan hosa, meninggal, mati, putus nyawa;
agoago, kehilangan; mangago, merusakkan, mencelakakan, menghancurkan; sipangago, si
perusak, si pembinasa, penipu; hinamago, kemalangan, kecelakaan, kesengsaraan; hahamago,
kehancuran; marhinamago, menderita kesengsaraan, bahaya; parroha mago, busuk hati, tidak
bisa lagi diperbaiki; na magomago, orang melarat, orang miskin; mangago ariari (tingki),
membuang-buang waktu; marmagoan, binasa dalam jumlah besar; sibaen na mago, penyebab
kemalangan, kerusakan atau kesengsaraan.
Agos, orang sial, pembawa sial, orang yang selalu membawakesulitan untuk orang yang
berhubungan dengannya, pada siapa rupanya terkena kutukan.
Aha, kata bertanya: apa? yang mana? manang aha, apa pun? sering dihubungi dengan kata pe:
manang aha pe? apa pun; si aha? siapa? menanyakan nama orang; aha bahenon? apa bisa
diperbuat? aha so, apa tidak, tidak perlu heran bahwa; msl aha so mabiar ahu? apa tak takut
aku? aha i? apa itu ? banyak dipakai bila seorang tidak mengingat nama sesuatu; msl lehon ma
aha i, berikanlah apa itu? dalam mana orang yang disapa itu mengetahui apa yang dimaksud;
demikian juga: ahanghu, apaku, yang ada padaku, = ugasanku; aham, apamu, yang ada
padamu, dsb; parahaan, perpanjangan dari aha, sebenarnya sesuatu yang ada di dalamnya,
tetapi juga untuk hal yang dimaksud itu sendiri; maraha, mempunyai sesuatu, yang diketahui
oleh orang lain apa yang dimaksud; aha rohana, dia merasa lain, dia tidak setuju dengan itu;
umaha (= numeang), sudah sembuh, dikatakan mengenai penyakit; sebutan numeang tidak
boleh dipakai supaya roh jahat yang menyebabkan penyakit itu jangan datang kembali.
Ahobar, Allah adalah besar pada permulaan tabas di waktu membuat obat-obatan.
Ahu, orang pertama tunggal: aku, saya, juga: au; manga(h)uhon, menginginkan untuk
dirisendiri; pembukaan surat Batak mulai dari ahu: ahu surat tinongos ni si A, aku, surat
kiriman si A; ahu on, aku ini, aku yang ada disini; pardiahuan, mereka yang termasuk bilangan
seseorang yaitu kaum kerabat atau bawahan.
Ahut, I. mangahuti, mengambil, menarik untuk diri sendiri (mengenai barang-barang kecil); roha
pangahution, sikap me-mikirkan diri sendiri, egois-me; na ahut, egoistis, loba.II. mangahut na
nirabi, untuk kedua kalinya membakar hutan yang sudah ditebang untuk membersihkan tanah
dengan sebaik mungkin; marnipi di ahuton, bermimpi sesudah pekerjaan membakar sudah
selesai yaitu terlambat datang.
Ai, I. kata perangkai: oleh sebab, karena. II. pembuka kalimat tanya: ai aha do na masa?
sebenarnya apa yang terjadi?
Ain, mangain, mengangkat seseorang menjadi anak sendiri msl oleh keluarga yang tidak punya
anak; anak niain, anak angkat; mangain dongan, mencari kawan sekutu di waktu perang.
Aing, I.= aning II, bukan? tak benarkah? baikkah? ya kan ? II. marsiaing, memegang sesua-tu
sambil bergantung.
Air, air ni bulu, ujung tunas bambu, panjang dan lengkung di bagian atas.
Ais, I. maisais, bergoyang, goyah. II. puting susu babi, P.B: ais ma di babi, mundala ma di
horbo; tarpasiat ma ariari, molo adong lagu jumolo, 'ais' puting susu babi, 'mundala' puting
susu kerbau, oleh karena saya telah membuat baik terhadapmu dulu, adalah lebih parah lagi bila
engkau harus kukutuk.
Ait, mangaithon, menarik sesuatu pada dirinya, mengambil sesuatu untuk dirinya; diaithon hata
i tu ibana, disesuaikan kata itu kepada dirinya sendiri, dihubungkannya kata itu kepada dirinya
sendiri.
Ajak, ajakajak lubuk, tindakan tanpa pemikiran yang matang. Dikatakan tentang seorang yang
terlampau cepat bertindak msl cepat menyerang musuh, tetapi cepat pula lari.
Ajar, = poda; mangajari, mengajar; mangajarhon, mengajarkan; marsiajar, belajar; diparsiajari, dipelajari; parsiajaran, pelajaran, sesuatu yang diperlukan untuk belajar, msl buku
parsiajaran, buku pe-lajaran; parsiajaran, suatu yang dapat dipelajari; hurang ajar, kurang ajar;
hona ajar, diajar; pangajarion, pengajaran, cara mengajarkan; pangajari, pengajar, guru. Aji,
racun, ramuan obat yang diberikan kepada musuh secara tersembunyi; mandabu aji,
mengenakan racun kepada seseorang; manulak aji, mencoba menangkal dan membalas gunaguna kepada pihak lain; ajiajian, sihir, jampi-jampi, ramu-ramuan; aji donda, = tunggal panaluan; siaji teas, penangkalsantet yang diselipkan pada ikat pinggang; aji turtur lihturtur I;
pangajian, keahlian, kepandaian; olat ni i pangajianmu, sampai disitulah kepandaianmu atau
ilmumu, yaitu disini berakhirlah sudah pengetahuanmu.
Ajihihir, ajihihiron, menderita suatu penyakit sampai gigi rapuh (aji ni na marhihir) lih hihir.
Ajiringan, sej tikus yang kecil.
Ajo, majoajo, (mengenai air) dalam; lintong majoajo, kolam yang dalam .
Ak, kelangkang (anggota ba-dan); ak ni dolok, punggung gunung; siganjang ak, suatu sebutan
untuk ular (untuk menghindari memakai kata biasa ulok).
Ala, I. alasan, sebab; dia alana, apa sebabnya? kenapa? dia alana umbahen, apa sebabnya
maka, apa sebabnya hingga, kenapa? mengapa? ala ni, lantaran, sebab, karena; ala ni aha,
kenapa, karena apa ? ala ni ni, karena itu, sebab itu; ndang adong alana, soada alana, tanpa
sebab; on do alana umbaen, inilah sebabnya maka (hingga); marala, beralasan, bersebab;
manungkun ala, menanyakan sebabnya atau alasan; ala, sebab, karena; siala = ala;
sialabane, tanda jual tanah secara menetap, berupa uang yang diberikan kepada penghulu,
lurah, atau kepala kampung oleh sipenjual. II. mangalai, mangalaalai, menghalau. III. mangala
dengke, menangkap ikan dengan jalan mengalirkan airnya; tali ala, tali pada mana seberkas
rumput dan dahan-dahan diikat dan kemudian dipasang di atas air untuk menghalaukan ikan;
ala-an, cara menangkap ikan seperti itu; P.B.: laos marulu do alaan, menangkap ikan perlu
seorang pemimpin, tiap pekerjaan memerlukan pimpinan; siala, tanda 'o' pada tulisan Batak. IV.
siala gundi, nama pohon yang besar yang kayunya dipakai untuk bangunan.
Alal, malal, lemas tidak bertenaga karena lapar; sialal, sej amporik, burung sawah.
Alamat, yang memberitahu, yang mengabarkan, yang menyampaikan; alamat ni surat, alamat
surat; alamat ni roha, pancaindera (yang memberitahukan sesuatu kepada roha); maralamat,
meramalkan dengan memakai sihir; paralamat, ahli meramal, peramal baik tidaknya hari-hari,
paranormal; alamat pandang torus, paranormal, sanggup melihat alam gaib, bisa meramal
sesuatu, orang yang waskita.
Alang, tidak sampai, tanggung, kurang sedikit, tidak cukup; alang garar, tanggung untuk
pembayarnya; alang ulaon, pekerjaan belum selesai; alang bogashu, gantung pekerjaanku;
yang sedang saya kerjakan belum selesai; alang dua, lobi sada, untuk dua buah tidak cukup,
untuk satu buah terlalu banyak; sialangalang, tidak cukup untuk dijadikannya tetapi terlalu besar
untuk dijadikan satu msl pekerjaan kayu; horbo sialangalang, kerbau yang tanggung untuk
dipotong tetapi terlalu kecil untuk bekerja; alang roha, khawatir, ragu-ragu, tidak mempunyai
keberanian untuk sesuatu, segan, tidak tega.
Albak, lempeng bersegi empat yang dipakai untuk membangun tembok tanah, tanah bata.
Albas, tersentuh, tersenggol sesuatu msl kain; mangalbas, menyenggol sesuatu, bergerak ke
suatu tempat.
Albuk, sialbukalbuhi, lambung yang lunak pada tubuh manusia atau binatang.
Ale, hai, sebuah interjeksi yang selain berdiri sendiri juga di muka vocativus; ale dongan, hai
kawan-kawan; ale amang, ah bapa, hai ayah; ale,(juga seruan keheranan) oo, ha!
Alemu, ilmu, pengetahuan yang mengerti ilmu sihir dan berbagai-bagai hal gaib msl tidak dapat
dilukai, untuk menjadi kebal;maralemu, melakukan pengetahuan seperti itu; marguru alemu,
mempelajari pengetahuan seperti itu.
Algip, malgipalgip, mendahak mengenai orang yang menunggu ajalnya; mangalgip, menelan
sesuatu.
Alhot, getah pohon kayu, yang menjadi bahan pengental susu; malhot, kental, mengental (susu,
minyak makan dan cairan lain); mangalhoti, mengentalkan; na nialhotan, yang dikentalkan,
susu kental, yang lebih digemari daripada susu manis.
Ali, I. = singkat, ganti, tukar; ali ni, pengganti dari, balasan dari; (=singkat ni); mangalii,
mengganti; mangalihon, membalas sesuatu. II.ali, petaka, kesusahan, nasib buruk,
kesengsaraan; maliali, merasa sangat menderita, karena nasib buruk temannya; maliali di
handang, sangat miskin, hidup melarat.
Alim, sej pohon yang kulitnya dibuat buku kuno Batak yang disebut 'pustaha'.
Alimos, sekilas, hanya sekejap saja kelihatan; maralimos, menghilang cepat-cepat, melintas
sekejap.
Alimot, ndang huboto alimot ni i, hal itu sama sekali tidak saya mengetahui; ndang huida
alimot ni i, aku tak melihat suatupun.
Alis I. mangalis, mengikis dengan pisau; pangalis, pisau pengikis. II. sepotong kayu yang
runcing, yang diunjamkan dalam tanah untuk melindungi diri terhadap musuh atau pencuri;
jojoran na nialis, kawat berduri.
Allang, mangallang, makan, memakan (dikatakan tentang orang dan binatang); siallangon,
yang bisa dimakan; mangallang gana, menelan sumpah, mengganggap enteng yaitu
bersumpah palsu; siallang gana, orang yang bersumpah palsu; masiallangan, saling memakan,
bertengkar, menipu; api na ma-ngallang, api yang menghabiskannya.
Allo, mangalloalloi, ikut- ikutan, msl ikut menyanyi padahal belum dapat melakukannya dengan
baik.
Alluk, mallukalluk, bergerak kian kemari, mengerakkan badan naik turun; mengenai kuda yang
membuat penunggangnya sakit; juga: mengenai barang yang dipikul; marhahalluk, terkial-kial
tertawa.
Alngit, sej pohon hutan, yang kulitnya berbau keras dan busuk.
Alo, lawan, musuh (lawan: dongan,) mangalo, melawan, menentang, memerangi, bermusuhan;
pangalo, lawan, musuh; maralo, berlawanan, bermusuhan, bertentangan; maralohon, melawan,
berlawanan dengan, juga: sebagai kata depan: bertentangan dengan; paraloan, perlawanan,
pertempuran; pangalo, senjata pertempuran; pangaloan, tempat perlawanan, nama daerah;
masialoan, saling berlawanan; aloalo, saingan, yang kekuatannya seimbang; aloangin, sokong,
siku penunjang pada tiang dan balok yang menahan angin atau goncangan.
Aloban, sej pohon kayu yang kayunya dipakai untuk bahan bangunan rumah.
Alogo, angin; hona alogo, terjebak, tersergap angin; paralogoan, tempat banyak angin; alogo
laut, angin laut; alogo dolok, angin gunung; alogo musim, angin musim; dari alogo, ular dari
yang cepat melompat bila terancam.
Aloi, = oloi, kata seru mengakhiri sebuah doa mantera masa dulu, berkenankanlah! Dan hanya
berhubungan dengan: aloi ompung, berkenankanlah kami hai nenek (bdk "amen" pada o-rang
kristen).
Alpis, perutnya kempis msl dari tubuh wanita yang tidak hamil lagi.
Altong, I. sej laba-laba yang bersarang di bawah tanah. II. maraltong, mulai masak mengenai
buah-buahan.
Aluk, I. mangaluhi, menyodorkan sesuatu, tetapi tidak jadi diberikan. II. aluhon, menderita
kekurangan karena tidak mau bekerja.
Alum, I. alum ni ate, kesenangan, merasa puas. II. alumalum, sej rumput untuk makanan
ternak, juga dipakai melawan gatal-gatal pada kulit (kudis). Alun, ombak (kecil).
Alus, jawab, jawaban; mangalusi, menjawab; pangalusion, paraluson, cara menjawab baik;
mangalushon, menjawabkan; ingkon alusanmu ahu, mesti kau jawab aku.
Ama, ayah, bapak, tetapi juga saudara ayah yang laki-laki disebut demikian, semua sanak
saudara pihak ayah kira-kira seumur dengan dia; amaama, semua yang disebut ayah; saama,
seayah; nasida na saama, mereka yang seayah; marama, berayah; marama tu si A, berbapak
kepada si A; dongan saama, bersaudara; amang, vocativus: o pak, o bapak!; amang tua, abang
ayah; amang uda, adik ayah; amang boru, suami saudara ayah perempuan; haamaon, hal
ayah, kebapaan; paramaon, yang dianggap ayah, hubungan anak dengan bapanya;
siparamaon, yang berhak dipanggil ama dalam sistem kekerabatan kecuali ayah
kandung;diparamangamang, dipersuamikan secara gelap; masiamangamang, memanggil
"amang" di belakang seorang laki-laki mengenai seorang perempuan jalang; ama painundun,
bapa pengayom, dianggap bapa karena berjasa, (lih tundun); ama panoroni, bapa tiri; Ama ni
A, gelar seorang yang diambil dari nama anak sulung; ama ni Pintor, pak Pintor; maramaniaha,
sudah menjadi ayah, lalu dapat gelar dari nama anak sulungnya; amanta, bapa kita;
amantamuna, amanta hamu, ayah kalian; amam, bapak kau (agak kasar); mangamai, mewakili
sebagai bapak, menjadi wali; pardiamaon, tanda dengan mana orang mengenal ayahnya;
amangmu, bapak kamu (lebih halus).
Amak, tikar yang dianyam dari kercut; amakamak, lapisan jerami alas bulir padi di sawah waktu
panen, lapisan bawah dari atap ijuk; mangamakamak, mengembangkan jerami sebagai tikar;
siamak pandan = goligoli (And).
Ambal, mambal, mambalambal, oleng-oleng, berayun, terhuyung-huyung; ambalambal, untaian, jungkatan, ayunan; ma-ngambalhon, mengunggitkan, me-ngayunkan, menggoyangkan;
me-ngalihkan (hata) pembicaraan kepada sesuatu yang lain; mangambalambalhon,
memperpanjang msl perkara atau perkawinan seorang perempuan; ambal alus, tidak tepat
jawaban; ambal mata, salah lihat, tidak melihat dengan tepat; mambal gogo, tenaga berkurang.
Ambi, panambi, sesuatu yang ditambahkan, sepotong kain yang dipasang tukang jahit di bagian
atas celana, kalau ia di bawah terlalu pendek; papan kecil yang ditarok di tepi solu; sesuatu yang
dipasang pada sopo untuk memperbesarnya.
10
Ambir, ambirambir, gelambir pada leher lembu, lipatan kulit leher lembu yang tergantunggantung; mambirambir, go- yah, ungkangangkit, bergantung terkelepai; mambir dengdeng,
daging itu tidak kuat lagi, artinya: sudah tua sekali; mambir dengdeng, sungkot gogo, tua
bangka, tua renta, kehabisan tenaga karena tua.
Ambolas, hujan es; udan ambolas, hujan es; ambolas batu, hujan es yang butir-butirnya
seperti batu keras; ambolas eme, hujan es yang butir-butirnya putih kecil.
Ambu, ambuambu ni juhut, bumbu masakan msl garam, bawang; ambuambuan, sej lauk pauk
yang dibuat dari harambir.
Ambur, mambur, menghilang, hilang; P.B.: langkitang gabe hapur, na hinilang gabe mambur,
siput air jadi kapur, yang didapat secara tidak adil akan hilang lenyap; mangambur, melompat;
mangamburambur, melonjak-lonjak, melompat-lompat; mangamburhon, membuang-buang,
memboroskan.
Amburat = amburet.
Amburget = amburuk.
Amburhung, sej penyakit ayam (yang gemetaran selalu duduk berdiam); amburhungon, kena
penyakit ini.
11
Amot, mangamoti, melindungi tondi ladang; niamotan, buah pertama ( = patumonaan, lih
mona).
Ampal, = ambal; ampal tu jae, ampal tu julu songon hotuk ni aili, berguncang-guncang hilir
mudik seperti ketuk-ketuk pengusir babi hutan: dikatakan tentang orang yang dihalau kemanamana dan tidak dapat ketenangan; mangampalampal, tidak berkaitan, tidak ada hubungan satu
sama lain.
Ampang, bakul yang dianyam di bawah, berbentuk empat segi dan di atas bundar, juga dipakai
sebagai takaran beras atau padi; parampangan, bakul besar dimana di dalamnya disimpan
bakul-bakul kecil; na marampang na marjual, = na marpatik na maruhum, seseorang yang
memakai takaran dengan baik dan jujur, menimbang secara adil dan punya undang-undang dan
hukum keadilan; mangihut di ampang, berlangsungnya per-kawinan seorang gadis hanya
dengan membawa bakul makanan buat pihak mertuanya, karena mahar (mas kawin) sudah
beres sebelumya; marmanuk di ampang, meramalkan masa depan berdasarkan letak badan
ayam yang lehernya dipotong segera ditutup dengan "ampang" (tentang dukun); parampang ni
luat, bagian dari pekan yang dikhususkan bagi sesuatu daerah untuk menyimpan barang
mereka; P.B.: sadampang gogo, sanjomput tua, tenaga satu ampang banyaknya, keuntungan
hanya sejemput, kerja mati-matian, hasil minim; manghunti ampang, mempe- lai baru, yang
pertama kali membawa makanan kepada mertuanya; suhi ni ampang na opat, sudut bakul nan
empat, sebagai lambang empat fungsional penerima mas kawin pada adat menikahkan puteri
empat; kerabat yang paling utama, dalam hal ini diingat kepada ampang yang ditutupkan datu
pada ayam sembilahan itu, bila ayam itu menggelepar sampai keranjang jatuh, artinya celaka.
Oleh karena itu keempat sudut keranjang harus diperberat.
Ampapaluan, = papaluan.
Ampar, mampar, tersebar, terserak-serak (ternak, manusia, benda, desa, d.l.l); mampar roha,
lalai, lengah; mangamparhon, menghamburkan; mangamparhon hata, membentangkan
perkara, mengumumkan; mangamparhon hepeng, menghambur-ham-burkan uang,
memboroskan uang; mangampar ruji, mengocok kembali lidi ijuk sesudah selesai perhitungan
(dengan lidi ijuk tadinya).
Ampe, diangkat, terletak di atas sesuatu, diletakkan; mampe, idem; mangampehon, meletakkan
di atas sesuatu msl pundak, meja; pampe, diangkat, dinobatkan, msl dikatakan tentang seorang
raja: pampe gabe raja, diangkat menjadi raja; pampe di roha, hafal, dipelajari luar kepala,
melekat dalam pikiran; ampe di sambubu,peak di abara, terangkat ke ubun-ubun, terletak pada
bahu, dikatakan tentang penderitaan yang tidak bisa dihindari.
Ampilalas, taoar siampilalas, bentuk taoar tertentu yang diberikan kepada penawar sihir.
12
Ampit, serasi, selaras, cocok; ampit boruboru i tu anak i, gadis itu cocok dengan lajang itu;
ampit bonang tu itom, benangnya serasi dengan warna nila itu.
Ampolas, daun-daun yang dipakai mengilapkan, melicinkan kayu; juga: alat pengamplas; kayu
untuk mengupam; mangampolas, mengupam, mengamplas, menggosok agar licin.
Amporik, burung sawah; amporik silopak, burung perik yang kepalanya berwarna putih;
amporik silolom, burung perik yang berwarna hitam; amporik sijirit, sej burung perik yang lain.
Amporotan, ada sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan (tulang ikan); lih porot.
Ampot, I. kain, pakaian camping untuk anak-anak, = siantal. II. mangampot, mengikat; tali
pangampot, tali untuk mengikat sesuatu; ampot ni hail, tali kail,tali pancing.
Ampudan, lih ampudang, anak laki-laki yang bungsu, termuda; damang siampudan, adik lakilaki yang bungsu dari nenek laki-laki saya; sian pudian (siampudan), yang lahir terakhir, anak
bungsu.
Ampun, ampun, maaf; mangido ampun, meminta maaf, ampun; mangampun, mengaku telah
bertobat, minta diampuni; pangampunan, pengampunan, maaf.
Ampuna, (dari na dan ampuna), pemilik, yang empunya, kepunyaan; ahu do nampunasa, aku
yang empunya itu (bila objek diketahui); marnampuna, ada yang mempunyainya.
Amudi, setir, kemudi; mangamudi, menyetir, mengemudi; pangamudi, juara mudi, pengemudi,
juru mudi; mangamudihon, mengemudikan kapal, menjalankan, memutar kemudi.
13
An, kata penunjuk: itu (ditempatkan di belakang kata benda); dolok an, gunung itu, gunung
sana. Ana, mangana, menunggu sesuatu, mengintai, melihat-lihat; manganaana, mengawasi
sesuatu untuk diambil atau dijaga; manganahon, mengawasi, mengamati seseorang.
Anak, anak laki-laki, anak jantan, anak saudara laki-laki, anak dari semua orang semarga yang
kira-kira seumur; bunga uang; maranak, beranak, berbunga; paranahon, hubungan bapak
terhadap anak; anak mata, laki-laki merdeka (balik: hatoban); anak gajian, orang yang digaji
bekerja; anak singkola, murid, siswa; anak parau, awak kapal; anak dagang, orang asing;
orang yang berasal dari wilayah lain; anak somang, anak semang, kenek, pelayan; anak hinsu,
anak kunci; anak baju, kemeja; anak gampang, anak pelacur; anak ni tangan, kelingking
tangan; anak ni pat, kelingking kaki; anak ni mata, biji mata, orang yang menjauhkan diri dari
teman-temannya, yang memilih jalannya sendiri; anak ni hau, tunas; anak ni gaol, tunas pisang;
anak ni bodil, peluru; anak ni surat, tanda-tanda bantu buat tulisan Batak; anak ni hepeng,
bunga uang;anak ni manuk, anak ayam; anak ni tangga, anak tangga; anak ni hau api, anak
korek api; anak ni lombu, anak lembu; anak ni gordang, genderang yang terkecil; manganahi,
paanakhon, membungakan duit; (i)anakkon, anak putera atau puteri; anak-anak, yang kecil,
juga: batang kursi tenung; bondar anakanak, tali air kecil. Anang, manganang, mengasami,
mengasini, msl ikan.
Andalu, alu, kayu bulat panjang alat penumbuk padi; gas andalu, dikatakan tentang air mengalir
sebegitu hebatnya hingga alu-alu kincir patah; manuk langkalangku andalu, tentang ayam
kecil: begitu besarnya, sehingga bisa melangkahi alu.
Andarahasi, tolahan andarahasi, pada ayam ramalan, pembuluh darah pada ayam jantan,
suatu pertanda jelas.
Andigan, kata tanya: kapan, bilamana (menanyakan sesuatu yang akan terjadi); nandigan,
kapan (sudah) (menanyakan se-suatu yang sudah terjadi); an-digan ni andigan, pernah, dengan memakai napi: tidak per-nah.
Andihit, sej pohon yang buahnya bisa dimakan.
Andor, kata umum untuk tumbuhan menjalar, terlebih dikatakan sebagai pengganti
gadong;andor hoda, caprifolium.
Andora, dada; P.B: mida rupa ndang tinanda roha; aha ma tandaon, dihuphupi andora,
rupanya bisa dilihat, hatinya tidak; betapa tidak karena ditutupi dada.
14
Andorang, sedang, selama, semasa, selagi, sepanjang; andorang so, sebelum; andorang i,
saat itu, di waktu itu.
Andos, (lih tandos), mangandos tu, bersandar kepada seseorang, bergantung pada seseorang;
andos torang, menjelang pagi; andos potang, menjelang petang; andos mangan, menjelang
waktu makan; mangandoshon, menyampaikan, melaporkan sesuatu; pangandosan, tempat
atau instansi dimana bisa melaporkan sesuatu.
Andu, mahiandu, tinggal dan makan di rumah orang sambil bekerja sebagai pengganti bi-aya
hidupnya.
Anduhur, tekukur, titiran; P.B.: turtu ninna anduhur, tio ninna lote; hata nauli i unang muba,
unang mose,"turtu" su-ara tekukur, anduhur "tio" su-ara puyuh, semua kata-kata yang bagus
kiranya tak meleset takkan luput.
Andul, luar biasa, jauh perbedaannya, lain, jauh lebih; andul hinauli ni dolidoli on, istimewa
cakepnya perjaka ini; selanjutnya juga: sangat jauh, banyak (pada komparatif) andul umbalga,
jauh lebih besar. II. mangandulhon, mengalihkan.
Andulpak, sej pohon kayu yang arangnya dapat dipakai sebagai mesiu untuk bedil.
Andung, ratap tangis, tangis terhadap seseorang yang meninggal (berirama dan bersyair),
dipakai kata-kata tersendiri; hata andung, ungkapan-ungkapan tersembunyi; mangandung,
melakukan ratapan tangis waktu orang mati; mangandungi, mengaduh mengenai seorang yang
meninggal; meratapi; mangandunghon, meratapkan, mengaduh tentang sesuatu.
Anduri, nyiru, tampi yang dianyam; marbalikbalik anduri, mudah berubah pendirian seperti
nyiru gampang diputar.
Angat, I. tipu, muslihat, akal untuk mendapat keuntungan untuk diri sendiri; mangangati,
memperdaya, memperoleh lebih banyak keuntungan dengan jalan tipu muslihat; parangat, orang
licik, suka memperdaya, suka merugikan orang lain untuk keuntungan pribadi. II. umangat, lebih
baik.
Angga, I. Antian ni angga, hari ke-22 pada penanggalan. II. angga roha, berang, risih, tak
sampai hati, kalau orang lain mempunyai sesuatu.
Anggara, hari ke-3 pada penanggalan; anggara sampulu, hari ke-10 pada penanggalan.
Anggi, adik laki-laki atau perempuan, (laki-laki hanya memanggil adiknya sebagai anggi,
demikian juga perempuan memanggil adiknya yang perempuan sebagai anggi; tetapi seorang
saudara laki-laki memanggil saudaranya perempuan sebagai iboto (ito), demikian juga saudara
perempuan memanggil saudaranya laki-laki sebagai iboto, ito;hahaanggi, hahanggi, saudara
laki-laki yang lebih tua atau yang lebih muda bersama-sama; marhahamaranggi, bersaudara
kandung, berabang adik; sianggian, yang lebih muda di antara yang bersaudara; anggia, vokatif
dari kata anggi, hai adinda!; anggi ni posoposo, uri, plasenta; anggi juga: kemaluan, juga kata
anggi dipakai mengatakan bahwa sesuatu kurang bernilai daripada yang lain (tentang manusia
dan benda); anggingku do ho taringot tu parbinotoan, engkau masih adik saya dalam hal
pengetahuan; rumah kecil adalah anggi dari rumah yang lebih besar.
15
Anggil, cadangan tabung bambu untuk menampung kelebihan tuak dari tabung besar.
Anggir, = panggir.
Anggo, I. = ianggo, tentang, mengenai, kalau, perihal, apapun; anggo i do hape, kalau hanya
demikian rupanya; anggo na nidokmi, tentang apa yang kau bilang; anggo ahu, lomo do
rohangku disi, bagiku, aku suka itu, saya setuju. II. manganggo, mencium; parnianggoan,
indera penciuman; sianggo timus, pencium asap, orang yang pergi ke mana-mana mencari
makanan yang enak; manggoanggo, suka mencium-cium kesana kemari dan mengemis
(tentang pengemis dan anjing).
Anggu, satu pasang, satu set msl ogung; seorang dengan siapa kita gampang sesuai;
parangguan = rabanan.
Angguk, ratap, raung, jerit, tangis yang keras; anggukangguk, menangis, raungan, jeritan;
mangangguk, mangangguhi, tangis keras dan terus msl karena kena pukul; angguk badar,
meraung-raung, menjerit-jerit, manangis keras-keras.
Angguliman, sej kucing liar. Anggun, manganggun, menggoyang, mengayunkan; anggunanggun, ayun-ayun, buaian; manggunanggun, berayun-ayun, o-leng-aling, bergoyang-goyang.
Anggur, anggur; hau anggur, pokok anggur; tuak anggur, mi- numan anggur.
Angin, I. angin, kurang kencang dibandingkan dengan alogo; paranginan, tempat atau daerah
banyak angin; daerah di pegunungan Toba; aloangin, soko guru; hata angin, kabar angin,
desas-desus; simaranginangin, seperti angin, berlalu tanpa apa-apa, sesuatu yang tidak ada
artinya; marangin sipurpuron, (And) meninggal dunia, mati; manganginangin barita,
didengarkan berdasarkan desas-desus. II. ndang anginon, tak terbandingkan. III. tuhas
simaranginangin, tuduhan yang tidak beralasan, yang samar-samar, dakwaan palsu.
Angir, bau busuk; angir langit dianggo, diangkatnya hidungnya ke atas, seolah-olah ia
mencium langit, yaitu ia angkuh, sombong.
Angka, para, tanda majemuk; angka jabu, rumah-rumah; kata angka ini hanya dipakai untuk
memberi tekanan pada majemuknya, biasanya majemuk itu sudah jelas dalam konteks dan tidak
perlu dipakai kata angka; angka on, semua ini; angka i, angka an, semua itu; angka na, semua
yang; angka dia? mana? angka juga dipakai sebagai penunjuk pengeras sifat, menjadi prefiks di
muka kata kerja: angka hitir, bergemetaran (mungkin asal kata: mangka seperti dalam Bahasa
Angkola).
16
Angkal, akal, muslihat, kelicikan, penipuan; marangkal, penuh dengan tipu daya; angkalna do i,
akal-akalan dia itu, akal bulusnya itu; parangkal, orang penghelat, penokoh, orang licik;
angkalangkal, kelicikan, tipu daya; juga: sej kumbang yang nampaknya mati kalau ia dalam
bahaya; na angkal, nakal, licik, penuh dengan tipu daya.
Angkar, mangkar, tidak selesai, pertengahan antara tidak masak dan masak; mate mangkar,
meninggal di waktu pekerjaannya belum selesai; juga: sebelum anak-anak berkeluarga, sebelum
peroleh anak; mangkar dope baro i, bisul itu belum masak; mangkar ulaon, pekerjaan belum
siap; gadong na mangkarangkar, ubi yang dipanggang dan yang dipakai sebagai obat;
mangkar mata, orang yang kurang lama tidur.
Angkat, mangangkat, melompat, melarikan diri mengenai budak atau pelayan; marangkal jial,
beterbangan ke atas mengenai bunga api dan abu; siangkat lombang, sejenis jangkerik; mate
mangangkat, (tentang perempuan) meninggal waktu melahirkan; tondi perempuan itu pergi dan
meninggalkan anak yang baru lahir itu. Menurut pendapat orang Batak pada zaman dahulu
peristiwa ini dianggap jahat, karena tondi perempuan itu tidak bersedia melindungi anaknya itu.
Karena itu penguburan perempuan itu tidak dilakukan dengan hormat. Langsung dikuburkan
pada tanah di bawah rumah; marniangkat ni hoda, sejauh kuda lompat: aturan perang kuno:
kalau kedua belah pihak yang berperang masih famili satu sama lain, mereka tidak boleh
memenggal kepala lawan mereka itu dan tidak boleh saling memakan, juga: tidak boleh kampung
yang dirampas itu ditahan sebagai miliknya sesudah berdamai. Sebaliknya itu dapat dilakukan
kalau mereka tidak berfamili.
Angkip, mangkipangkip, sesak napas, merana hampir mati, tersengal-sengal, (mengenai orang yang mau mati).
Angkola, I. = angkora, sapaan santun untuk gadis-gadis, wanita muda, saudari.II. daerah di
Tapanuli Selatan yang mempunyai logatnya sendiri. Angkor, lih angkora.
Angkora, sapaan yang sopan terhadap anak-anak perempuan, hanya sebagai vocativus.
Angkup, teman, kawan, sekutu, rekan, peserta; angkup ni, serta, selain, daripada itu; udan
angkup ni ambolas, hujan serta hujan es (harf hujan rekan hujan es); angkup ni i, selain dari
itu, kemudian dari itu, lagi pula; ibana angkuphu manghatai, dialah kawanku berbicara;
marangkup, berpasangan, ada penyerta; mangangkupi, menemani, menyertai; ndang
angkupan, yang lebih baik tidak dikawani, yang tak berguna dibantu; jagar angkup, seseorang
yang dapat diimbangi mengenai kekayaan dan kemuliaan kehormatan; mangangkup seimbang,
serupa; angkupangkup, di kedua belah, pada kedua sisi.
17
Angor, mangangor, memanaskan, juga: mempengaruhi; diangor api, dipanaskan oleh api,
dihangati; masiangoran, saling menghangatkan, saling mempengaruhi, saling menolong.
Anian, I. tandingan, bandingan; na so ada anian (na): tak ada bandingannya, tidak ada
terbanding. II. alat peregang benang, lih ani.
Aning, I. manganing, menunggu (Angk). II. kata untuk meng-hantar pertanyaan: gerangan,
bukan? III. aninganingan, kabar angin, desas-desus.
Anjal, = hanjal, tidak beruntung, tidak berhasil, gagal (msl dalam dagang).
Anje, = enjak.
Anjing, anjing.
Anju, manganju, berlaku sabar, bersabar hati, toleran, berlapang hati; sianjuon do hami,
bersabarlah atas kami; manganjuanju, selalu bersikap sabar dan toleran; roha na mangaju,
sikap bersabar hati, sikap berhati lapang; masianjuanjuan, saling toleran dan memaafkan, sabar
satu sama lain.
Annon, juga: annon pe, nanti, nanti saja, nannon, tadi, barusan.
Ansa, I. ansaansaan, teka-teki; lih hansa. II. ansa saoak, sej tanaman kecil yang bisa dimakan
sebagai sayur.
Anse, I. Aceh; halak anse, orang Aceh. II. anseanse, sej tumbuhan.
Ansi, mangansi, menipu, berpura-pura, bersikap munafik; pangansi, penipu, orang munafik;
ansiansi, pangansion, penipuan, kemunafikan; marpangansi, bersifat pura-pura, munafik, tidak
jujur, cenderung untuk menipu; roha na marpangansi, sikap munafik, suka menokoh, berpurapura.
Ansim, asin mengenai cita rasa; amsim lahi, (tentang makanan) pas, rasanya sedang, tidak
terlalu asin dan juga tidak terlalu hambar.
Ansimansim, I. sej tumbuhan yang sering dipakai untuk makanan ikan agar lebih enak. II.
moncong kerbau.
18
Ansisibang, sej kala yang tidak berbisa (kaki seribu), pandai memanjat tetapi tidak berani
menurun dan dia tangis sebagai anak kecil; Songon ansisibang, seperti ansisibang dikatakan
mengenai anak yang bisa memanjat pohon tetapi tidak berani turun.
Ansok, keringat ketiak; ansok ni hata, sentilan, gangguan pembicaraan, interrupsi yang
mengganggu pembicaraan sehingga tidak pernah dapat diselesaikan.
Ansosoit, sej tanaman yang buahnya bulat dan jadi alat mainan anak-anak.
Ansoting, sej permainan anak-anak, dengan mencubit kulit tangan atas; maransoting, bermain
ansoting.
Ansuan, tongkat yang dibuat dari batang kayu yang keras sebagai pengumpil untuk melambuk
tanah. Kira-kira empat orang laki-laki bekerja berdampingan, disetiap tangan sebuah tongkat
penggali seperti itu dengan mana mereka mengumpil gumpalan tanah yang besar.
Ansung,ansungansung, takaran bambu yang dipakai tempat cairan dan benda kering, isinya
kira-kira satu gim; ansung ni tuak, tabung bambu untuk tuak; ansung ni sira, tabung bambu
untuk garam; lih pansung.
Antahasi, sejenis pohon kayu yang kayunya keras yang menghasilkan balok yang bagus.
Antairir, sej ulat yang bisa di makan, juga: penakut seperti ulat tsb; antairiron, dalam ketakutan,
bersifat penakut.
Antajau, (dari unte jau?) sej pohon yang buahnya berbiji-biji kecil, suka dimakan orang setelah
dimasak atau mentah-mentah.
Antalme, sej ular kecil dan berbisa, yang pura-pura mati dan tiba-tiba menggigit, karena itu juga:
kemunafikan, kepura-puraan.
Antalobung, sej rumput, yang berdaun lebar, yang dipakai sebagai makanan ternak; pada
manusia menimbulkan rasa gatal dan ruam.
19
Antap, intap, dari dalam, sampai, hingga; ndang marantap unang rohana, tidak membuat
dirinya lagi dibujuk sewaktu marah sekali.
Antar, jelas, demikian letaknya sehingga dapat dilihatnya dengan mudah; = andar;
mangantarhon, mengiringkan tamu ke alaman pada pesta; juga: mengumumkan, merayakan
secara terbuka (msl kemenangan); si antar, kota Siantar; antaran, yang dapat dilihat dari
kejauhan.
Antaran, dua potong kayu yang dipasang sewaktu bertenun untuk menahan tenunan.
Antarasa, sej pohon, yang buahnya dipakai sebagai bumbu masakan. Antatadu, sej ulat dari
lampusung (kupu-kupu).
Anti, sej pohon kayu, yang daunnya agak asam rasanya dan yang dapat dipergunakan sebagai
tambahan pada ikan.
Antian, antian ni aek, hari ke-8 pada penanggalan; antian ni angga, hari ke-22 pada
penanggalan.
Antik, mangantik, memukul sesuatu; mangantik hau, memukul-mukul pohon atau kayu untuk
mengetahui jenisnya dan mutunya; mangantikkon roha, menguji kekuatan diri sendiri karena
pertama kalinya mau membuat sesuatu.
Antingano, walang sangit yang merusak bunga eme; antinganoon, terserang walang sangit
(tentang eme).
Antolis, cacian; antolis ni on, tidak ada urusanmu dengan itu, tidak perlu kau peduli. Antong,
jadi, kalau begitu, maka, demikian, bahwa sesungguhnya, pula, memang, ayo, mari; antong
borhat ma hita, ayo (mari) berangkat kita; kata antong menyimpulkan bicara sebelumnya;
antong (dalam jawaban): maka, jadi kalau demikian; antong taida ma, maka, mari kita lihat;
juga: ditempatkan di belakang kata sifat untuk memperkuatnya; na uli antong, cantik memang;
sebagai pengganti kata antong dikatakan juga tong (ucapan kuat huruf t).
Antu, = tua, bahagia, makmur, sejahtera; marantu, berbahagia, makmur; nunga mago antuna,
sudah lenyap kemujurannya.
20
Antuk, pentung, gada yang besar yang dipakai untuk memukul; antukantuk, idem; mangantuk,
memukul; mangantukhon, memukulkan; marantuk, bertubruk, berhantam, berperang;
masiantuhan, pukul-memukul, saling berpukulan; begu antuk, penyakit menular, msl kolera
karena begu berjalan-jalan de- ngan alat pemukul dan memukulorang (semua penyakit
berasaldari begu menurut kepercayaanBatak kuno); siantuk na risi, gayung untuk menimba air
dari sampan (And).
Antul, muntul, memantul (tentang benda yang elastis msl bola); antul ni roha, sesuatu yang
menyebabkan malu.
Anu, sianu, anu, sianu, si Polan yang namanya tidak bisa atau tidak mau disebut; si anu
mandok, si anu yang mengatakan.
Aok, = aek.
Aol, maolaol, bergoyang kian ke mari tetapi satu sisi terikat msl satu balok yang diikat sebelah;
lih meoleol.
Aor, maor, tidak tenang, bergerak kian ke mari; maoraor, berkeliaran, selalu berpaling (tentang
orang sakit); tidak tenang, ngelitis; juga tentang roh: labil, tidak tetap; lalap maor ho, ngelitis saja
kau; sebentar-sebentar memulai dengan sesuatu tetapi tidak bisa menyelesaikannya; mangaor
eme, mengacau, menggerayangi padi yang sedang dijemur lih haor, dan paor.
Aos,maos, aus, habis dipakai msl mata uang logam tidak nampak lagi gambarannya; juga
dikatakan tentang peralatan, yang sering dan lama dipakai; hata maos, kata-kata klise.
Apala, partikel, nafi yang diperkuat. I. apala (ditempatkan pada awal kalimat) samasekali tidak:
seolah-olah; apala donganku ibana: seolah-olah ia temanku, yaitu samasekali tidak demikian;
apala huboto, seolah-olah saya tahu, sama sekali saya tidak tahu. II. apala (partikel pengeras)
sungguh-sungguh, justru; apala ho do mandok i, justru kaulah yang mengatakan itu; ruma
apala na bolon, rumah yang luar biasa besarnya; apala na uli, cantik sekali; habahaba siapala
utus, topan sangat dahsyat.
Ape, daun-daun yang tergantung layu pada batangnya; marapean, layu bergantungan pada
21
jumlah besar.
Api, api; hau api, apiapi korek api; api naroko, api neraka; marapi, berapi; dolok na marapi,
gunung berapi; kopal api, kapal motor; hureta api, kereta api; parapian, tempatmasak di dapur;
na di api, wanita baru bersalin harus dekat api untuk berpeluh; huduk api, memunggungi api,
yaitu baru melahirkan anak; tulong api, ular api, yang kepalanya dan ekornya merah warnanya;
na so marapidiut, tak padam-padam marah, benci atau beraninya; dipangan api, terbakar,
dimakan api; pagalak api, menyalakan api; api na so haintopan, api yang tak terpadamkan;
apiapi, sej pohon yang kayunya merah dan dapat dipakai untuk menjadi papan.
Apian, mangapian (di) menginginkan hal seperti orang lain tanpa cemburu; lih hapian.
Apil, mangapil, menghafal, be-lajar; pangapilon, upaya meng-hafal; bilut pangapilon, ruang
belajar.
Apol, demikian letaknya sehingga orang harus jatuh di atasnya, letaknya mengganjal, bersifat
menghalang; mapol, na apol, terganggu, bersifat menghalang; ndang adong na apol, mulus,
tanpa cela mengenai kulit tubuh.
Apus, hapus, terhapus, basmi; apus ahu, (sumpah biasa) mampus aku, kalau aku.....;
apusapus, penghapus, lap, atau apa saja yang dipakai menghapus; mangapusi, menghapus,
membersihkan dengan lap; sai apus ma ho songon tangan binurian, kutukan; terkutuklah kau
seperti kotoran tangan dibersihkan, persetan kamu; mangapus hoda, hajat syukuran dari satu
daerah membasuh dan mengurapi kuda dengan unte pangir (jeruk purut) demi memohon berkat
dewata; kuda itu tidak boleh dijual lagi. Biasanya seluruh negeri membawa persembahan yang
diikuti dengan pesta jamuan makan.
Ara, mangarahon, mengajak untuk turut bekerja atau pergi ke pesta, lih ara.
Arang, kayu arang; batu arang, arang; P.B.: suda arang so himpal bosi, arang habis besi
belum tertempa, artinya: usaha besar-besaran tetapi tidak ada hasilnya.
Arar, tongkat, kayu penjolok, galah; mangararhon, memakai tongkat untuk menghalau; siarari,
galah panjang, tongkat panjang.
Aras, I. maras, merasa kasihan, prihatin, bersedih karena melihat, mendengar tentang
kesusahan orang lain. II. tulang punggung dalam bahasa tenung.
Arbab, rebab.
22
Ardom, sej penyakit kulit amat gatal, juga demikian disebut orang yang selalu menyusahkan
orang yang ditemuinya.
Arga, harga, nilai, mahal, berharga; sadia argana? berapa harganya? arga huting, harga mati
yang tak usah ditawar-tawar; lam tu argana, makin mahal; arga hata, bicara itu mahal,
konsekwen, konsisten; mangarga, menawar, menaksir harga; mangargai, menawar harga;
paargahon, meninggikan harga; argana i, betapa mahal; marnaarga, berbeda mengenai harga;
arganan, lebih mahal, lebih baik (sebenarnya argaan) raganan lih kata ini; arga, kira-kira,
sekitar (tentang angka dan nilai barang); arga dua, pal daona, sekitar dua kilometer jauhnya;
arga dua dua puluh lima taon umurna, umurnya kira-kira (sekitar) dua puluh lima tahun.
Arhar, I. mangarhar, mencari musuh dalam semak-semak. II. pangarhari, ilmu tenung yang
mempergunakan telur rebus, penenung lewat telur masak.
Ari, hari, keadaan cuaca, waktu pada hari, waktu pada tahun; arian, pada siang hari; narian, tadi
siang; ariari, setiap hari; sadarion, (dari sada ari on) hari ini; nantoari, kemarin; nantoari sada,
kemarin dulu; ginjang ari, hari penuh; tingkos ari,matas ari, tengah hari; guling ari, petang;
botari, bodari, sore, malam; saonari (dari sada ari on), sekarang, saat ini; hos ni ari, pada
tengah hari; siapari, sehari-hari; hangoluon siap ari, nafkah sehari-hari, kehidupan sehari-hari,
nafkah setiap hari; harus diingat bahwa satu hari penuh mulai jam 06.00 pagi sampai dengan jam
18.00 sore, tidak dihitung hari tetapi malam; torang ni arina i, keesok harinya; ari raya, hari
raya; parsadarian, yang memakan waktu satu hari msl dalan parsadarian, perjalanan sehari;
patoluarihon, pada hari ketiga; manipat ari, sehari penuh, sepanjang hari; marholangholang
sadari, berselang-selang satu hari; arian dohot borngin, siang dan malam; sadarina i, seharian
itu; manjujur ari, meniti, memilih hari; ari logo, musim kering; ari rondo,ari udan, musim hujan;
ari ngali, hari dingin; las ari, hari panas; las ni ari, panasnya hari; didadang ari, dipanasi
matahari; na ro ari, mau datang guruh; tiur ari, dinihari; mata ni ari, matahari; siulubalang ari,
terang harinya; P.B.: masiboan pordana tu langgu ni sasabi, masiboan rohana tu
siulubalang ari, biarlah setiap orang sesuai dengan perilakunya, setiap orang adalah lain; ido
pangalahona di siulubalang ari, itulah takdirmu di dunia ini; mata ni ari ni pat (tot), mata kaki;
ariari ni jolma, usia, umur manusia; sori ni ari, penderitaan, nasib malang; ndang sadihari
(dari: ndang sadia ari), tak sempat; sadihari (dari sadia ari), kapan ? mangan ari na pitu :
terkena hari ketujuh, yakni satu dari tiap tujuh hari, adalah hari buruk, hendaknya jangan dimulai
hal penting hari itu; napinangan ni ari, termakan hari, naas, sial; bona ni ari, marga yang dari
dulukala merupakan asal bagi nenek perempuan kita, pantas dihormati; boru sadari, cacian:
perempuan murahan, gadis yang gampang diperoleh; pangariarion, merasa sakit kalau kencing;
mangarihon, menginginkan orang lain susah; dua anak na huarihon di hasiangan on, saya
dikaruniai dua orang anak; holan sinamothi na huharihon, hanya hartakulah yang kupakai;
ariari ni tondi, silih roh, korban kepada roh sendiri (ariari, nasib); marsiariari ni tondina be,
mereka mohon penyelamatan roh masing-masing.
Arimbos, = alimos, sesuatu yang hanya samar-samar kelihatan atau sayup-sayup kedengaran;
arimbos hubege, saya dengar selentingan (kabar burung), secara tidak langsung. Arimo,
harimau buluh, macan loreng.
23
Arirang, bunga enau jantan; pada pohon enau di tempat ini dibuat irisan untuk mendapatkan
tuak.
Arsak, arsak ni roha, kesedihan hati, kemurungan hati; marsak, bersedih hati, berduka,
murung; umumnya bersama kata roha, karena mengungkapkan perasaan; marsak rohangku,
sedih hatiku; mangarsakhon, merasa sedih tentang, menyusahkan; mangarsahi, membuat
bersedih hati, menyusahi; paarsakarsak, menyusahkan; diarsak na mate, diarsak na mangolu,
yang mati bikin susah, yang hidup pun bikin susah; mate marsak, meninggal karena bersedih
hati.
Arsam, I.resam, sejenis tumbuhan paku. II. siarsamarsam, dirusakkan, sampah yang tidak
berguna.
Arsik, marsik, kering, kehabisan air, (tentang sungai, anak sungai); mangarsik, mengeringkan;
siarsik ngarngar, sej racun yang bekerjanya lambat dan mengakibatkan penyakit yang sulit
disembuhkan.
Arta, harta benda, milik; mararta, mempunyai harta; na arta, mahal, penuh nilai, berharga =
arga.
Arti, arti ni mata ni ari, sinar matahari; arti ni bagas, cahaya matahari yang masuk melalui
lobang dinding rumah ke dalam kamar. II. mangarti, memahami, mengerti.
Arum, siarum sej sayur sama rupanya dengan bayam; maraek ni siarum, terus-menerus berair
(tentang luka).
Arumas, sabut dalam daging dan di buah-buahan; juga: di dalam kayu, serpih kayu.
Arun, demam, malaria; marun, arunon, mendapat demam; arun hatoban, demam yang kumat
24
Arung, alang-alang.
Arur, ende arur, sej nyanyian percintaan, puisi yang bersifat jawab-menjawab antara pemudapemudi; arur ni roha, dugaan, apa yang diduga; mangarur, menduga, menaruh pengertian pada
seseorang.
Arus, I. mangarus, memperbanyak air susu dengan diet pada seorang wanita. II. mangarus
rupa, menerka, mencoba menanda siapa orang ini.
Arut, I. mangarut, mencuri, mencopet, membongkar. II. mangarut, mengurut, memijat (Angk).
III. partalitali haen niarutna, orang yang terang-terangan membawa barang curian di atas
kepalanya; pencuri terang-terangan.
Asa, I. maka, jadi, baru (membuat kesimpulan dan menyimpulkan); di si pe asa, di situlah baru;
dung pe asa, baru sesudah itu msl dung pe ro ho, asa alusanku ho, baru sesudah kau datang,
kujawab; ndang pola leleng asa mardenggan nasida, tak berapa lama, maka mereka
berdamai; asa i do hape alana, maka rupanya itulah sebabnya. II. agar, supaya, sehingga
(menunjuk niat); asa unang, supaya jangan; asa anggiat, agar supaya; asa tung, agar kiranya,
supaya mungkin. III. dari pada (dalam perban-dingan). IV. mangasahon,di-pangasahon,
menganggarkan, mengharapkan akan, percaya; bisukna i dipangasahon, kelicikannya yang
dianggarkan. V. mangasaasa, bermulut besar, menakut-nakuti orang dengan omongan,
menantang berkelahi dengan omongan besar (mengenai orang yang mau membuat musuhnya
takut). VI. mangasa gogo, (mungkin dari marnasagogo) membuat sesuatu dengan sekuat
tenaga.
Asal, I. asal, asalkan saja; asalma hipas iba, asal awak sehatlah. II. bahan dasar, sumber; abit
do asal ni harotas, kayulah bahan dasar (asal) kertas.
Asam, nilai, harga, berharga; mangasam, menaksir harga, menilai; na so marasam, tidak
berharga, tak bernilai; ndang tarasam, tak ternilai, harga yang tidak dapat ditaksir.
Asi, I. kasihan, menaruh belas kasihan, sayang, rahmat; asi ma roham, kasihanilah; asi ma
roha ni Debata, semoga Allah berbelaskasihan (ucapan tetap dan saleh dari orang yang
beragama); asi ni roha, belas kasihan, pengasihan, rahmat; marasi ni roha, marroha asi,
berbelas kasihan; asiasi, anugerah, derma, sedekah; mangasii, mengasihani; paasiasi,
menyayang-nyayang; hasian, (dari na niasian), kekasih; anak hasian, anak tersayang;
manghasiani, diparhasian, menganakmaskan; parasirohaon, sikap pengasihan, hal berbelas
kasih; paasiasi ugasan, menyayang-nyayang benda (msl kenang-kenangan); huasi, rahmat,
karunia; (lih huasi). II. = suhi; mangasi, membuat bersiku (kayu); na pinarasiasi, yang dibuat
25
bersiku, tidak bulat. III. asiasi, dadu, alat main yang menguntungkan; asiasi tinimpus, sej
sumpah (lih gana).
Asing, asing, lain, berlainan, berbeda (sian, daripada); umasing = asing; asingasing be,
masing-masing berlainan; paasing, membuat lain; dia asingna, apa perbedaanya; na asing, na
muba, yang berlainan, yang berubah; siasingasing, sesuatu yang disembunyikan, dirahasiakan;
songon na asing rohana, ia mulai bersikap lain, agak gusar, agak lain jalan pikirannya; halak
na asing, orang asing, pendatang, orang lain.
Asom, asam; masom, masam; mangasomi, memberi asam; na niasoman, yang diasami;
asomasom, asam (wajah) melihat marah; songon na mida asom, bergembira, bersuka hati
(karena keluar air liur dari mulutnya); songon na pinoroan asom, bersusah hati, bersedih
(seperti terhadap siapa asam diperas).
Asta, I. panjangnya lengan bawah, hasta, satu elo; mangastaasta, mengukur dengan elo;
kemudian: menghina, merendahkan orang lain. II. asta, menyatakan keheranan: astaga!
Astu, mangastui, = mangantusi; astuan, makna, arti; marastuan, mempunyai arti (yang dalam).
Asu, anjing, asu (kasar, sering kata mencaci); anak ni asu, boru ni asu, anak jahanam (sebagai
vokatif); paasuasu, maki-makian dengan kata asu.
Ata, mangata, makan daging mentah, yang hanya dipanggang sebentar (dari tata).
Atas, = ginjang; di atas, di atas; di atas ni, di atas dari; tu atas, ke atas; tu atas ni, ke atas
dari; matas ari, tengah hari (harf matahari berada di atas); di atas ni ari Minggu, lewat hari
minggu; si Atasbarita, gunung di Silindung; mangatasi, mengatasi, melebihi; mardiatasditoru,
lengkap atas bawah (pakaian), punya harta dirumah, punya ternak di kandang (bawah rumah),
yakni kaya.
Ate, ditambahkan pada pertanyaan: bukan? atehe = ate; juga: dikatakan tale = atehe ale; ate,
juga: dipakai dalam jawaban dan berarti: anda lihat, itulah dia.
Ateate, hati, dalam psychologi Batak pusat penginderaan dan perasaan; karena itu sering
sinonim dengan roha; parateatean, uluhati; mohop ateate, marah, panas hati; lambok ateate,
senang, lemah lembut; hansit ateate, sakit hati, bersedih hati; metmet pe ateate ni rongit,
ummetmet dope ateatengku, kecil hatinya nyamuk, lebih kecil lagi hatiku, murung sekali;
mauliate, terimah kasih, merasa enak; mauliate rohangku, terimakasih; hamauliateon, rasa,
ucapan terimakasih; parateate, pemarah, penaik darah, mudah tersinggung; atena,
(=rohana),terserah dia; marateatehon, memperhatikan, menyimak; mangate, berani;
simarateate, nama sej tumbuhan yang daunnya berbentuk hati.
26
Atek, = atik.
Atik, mana tahu, mungkin, barangkali, entah, kalau-kalau, (juga: atek, aik, aek); atik boha, siapa
tahu, barangkali; atik tung sura, kalau-kalau, boleh jadi; atik sering dihubungkan dengan kata
tung (mungkin); atik tung mate ahu, kalau-kalau aku mati; atik pe, walaupun, sekalipun.
Auga, kuk kerbau; saauga, sepasang kuk; P.B.: ndang tarulahon sada halak dua auga
dibagasan sansogot, tak mungkin satu orang menangani dua kuk kerbau dalam satu pagi, tidak
bisa diharapkan dari orang mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin.
Aup, maup, hanyut terbawa oleh aliran air; mate maup, mati hanyut, mati tenggelam;
mangaupi, membuang ke dalam air; menghanyutkan; aupaup, sampah, kotoran yang terbawa
oleh aliran air; aupaup ni Toba, cacian, sampah Toba, yang tidak bisa lagi dipakai disana.
Aus, mangaus, piutang orang lain tentang mana diketahui, diam-diam diambil dengan keras;
menipu, menyamun.
Aut, sekiranya, seandainya, andaikata, dalam kalimat bersyarat tetapi tidak dipenuhi; aut na
tarbahen au, andaikata aku bisa (tetapi saya tidak bisa); juga dalam kalimat harapan: aut ahu
ma nian raja, andaikata aku raja; aut ni, = aut; aut unang, seandainya tidak.
Ayat, ayat.
-------------------------------------------------------------B--------------------------------------------------------------------------
Ba, I. kata seru menyatakan keheranan. II. sebagai kata penghubung: dan, seraya, ya; partikel di tengah
kalimat: ia olo ho, ba denggan, kalau kau mau, ya baiklah; sering digabung dengan kata, da, baba, dong,
nah.
Baba, mulut (kasar), moncong, lobang; sering dalam kata-kata cacian; baba pintu, tempat
masuk dan keluar pintu; baba ni liang, mulut gua; baba ni mual, asal sumber air; sangkababa,
sesuap, sepatah kata; marbaba, bermulut; rantei babam, sip babam, tutup mulutmu, diam kau;
27
pababababa, memaki dengan kata baba; mambabai, mulai mengajar sesuatu; menggurui; anak
sibabaan, pelayan yang selalu harus diberi petunjuk dulu, baru bisa berbuat; matubaba,
membeli beras sebagai persediaan; pambaba, lidi enau, yang dipakai alat perajut benang
tenunan.
Babandir, sibabandir, sej kumbang yang dalam bahaya berpura-pura mati; sej tanaman paku.
Babi, babi; sibabi na bolon, racun yang membuat perut kembung; babi di eme, dikatakan
mengenai orang yang berzinah yang tertangkap basah suaminya yang sebenarnya berhak
membunuhnya di tempat itu bagaikan seekor babi yang terdapat di ladang; boru sibabi jalang,
pelacur, lonte; babion dibahen butongna, tidur, bermalas-malas, kekenyangan seperti seekor
babi; babibabi, sej lawa-lawa.
Babiat, harimau, macan; babiat sibolang, harimau berloreng; babiat balemun, harimau besar
dan sangat ganas; parbabiatan, sarang, tempat harimau; mangido gogo tu gajah, mangido
tongam tu babiat, mencari kekuatan pada orang yang kuat, kemuliaan pada raja.
Babo, marbabo, sibuk dengan kegiatan menyiangi di ladang, merumput di sawah pada waktu
padi masih pendek; mambaboi, menyiangi, merumputi; baboan, musim menyiangi di sawah; di
hamamasa ni baboan, di waktu menyiangi (di Silindung pada bulan Desember dan Januari),
menyiangi dulu umumnya tugas kaum perempuan; parbaboan, ladang dimana orang menyiangi;
ndang hababoan rohana, ia tidak dapat diperbaiki, sulit dibina, payah berubah sikap; parsoro
ni ari na so hababoan, seorang penderita yang tidak lagi dapat dihiburi.
Babolhas, sej pohon perdu yang daunnya dipergunakan untuk penangkal (sipatolhas begu)
sebagai persembahan makanan; bdk bolhas.
Badan, tubuh, badan, (manusia, hewan dan benda-benda), dasar arus sungai; marbadan,
berbadan, mempunyai tubuh; badan ni ulos, bagian tengah ulos, sebagai lawan tepi mengenai
ulos.
Badia, kudus, suci, sakti, saleh, sering = sahala; sorur ma ho, ale badia ni gurunghu, awal
dari mantera, berkenanlah dikau hai arwah sang guruku; badia hatahutan, = tunggal panaluan;
habadiaon, kesucian, kekudusan, kesalehan; parbadiai, hormati (sebagai yang kudus);
parbadia, = namarsahala, kudus, mulia, sakti; Tondi Porbadia, Roh Kudus; ulaon na badia,
perjamuan suci, ekaristi kudus, misa; na sangap, na badia, mulia dan luhur, dipakai untuk Tuhan
dan manusia.
28
Baen, = bahen.
Baeo = bayo; baean, = bayoan.Baga, bagabaga, sesuatu yang dijanjikan, janji; parbaga,
(diparbaga), menjanjikan sesuatu untuk diri sendiri, mengharapkan, menduga; parbaga,
marbagabagahon, menjanjikan; pabagabaga so mahap, janji yang selalu diperbaharui, tetapi
tidak pernah ditepati.
Baganding, sibaganding, ular yang berloreng dan berbisa; nama daerah dilembah BatangToru; dopa sibaganding, lih. dopa; sibaganding naga mangupar, = pandingdingan (And).
Bagi, bagi, bagian; sambagi, sebagian; mambagi, membagi; mamagi dua, membagi dua;
marbagi, berbagi; bagian, bagian; sambagian, sebagian, satu bagian; dipambagi, dibagibagikan; parbagi, penyebut pecahan; bagibagian, jatah; parbagian, pembagian; siak bagina,
bagiannya: kemalangan, malang, melarat; marsiak bagi, malang, miskin; manolsoli bagina,
menyesal, menyesali nasibnya; mardua di tangan, marbagi di roha, membagi secara jujur,
sebab berhubungan baik satu sama lain, seimbang, adil, bersikap sosial.
Baginda, baginda, gelar raja (di Angkola biasa dipakai, di Toba tidak).
Bagot, pohon aren, enau; bagot ni posoposo, buah dada atau tetek ibu, payudara wanita
(halus); mata ni bagot, mayang enau bakal sumber tuak; P.B.: bagot ni tonggi, bagot
sibalbalon, paet na jolo i, ba tu tonggina ma tu joloan on, pohon enau yang manis, bakal
penyadapan tuak, bersakit-sakit dulu, bertambah manis kemudian; P.B.: tinaba bagot rap dohot
pangkona, didok pe hatami, sai adong do bahenonku alona, ditebang enau bersama
batangnya, apapun anda katakan, ada padaku jawabnya, keras kepala, bandel; bagot ni horbo,
susu kerbau; bagot ni ruma, ornamen alas dinding ruma Batak berupa empat buah payudara
wanita perlambang kesejahteraan dan pengayoman.
Bagudung, tikus; anak ni bagudung, anak tikus, cacian, nama bagi pelanggar sumpah, atau
yang bersumpah palsu.
Bagulan, = bolon.
Bagure, sej pohon kayu; sibagure tano, perdu yang keras kayunya, daunnya sering dibuat jadi
sapu halaman.
29
Baha, (diwarisi?) sifat, watak, perangai; i nama bahangku, itulah sifat saya; bahana do i,
sifatnya demikian, kepribadiannya demikian.
Bahal, gerbang kampung; bahal batu, sebuah nama desa antara Silindung dan Toba; jomba
bahal, upeti penduduk buat pemenang perang agar desa mereka tidak akan dihancurkan.
Bahalbahal, bahalbahalon, luka karena sering digosok, msl: hidung diwaktu flu.
Bahe, batu-batu kecil yang dipakai anak-anak untuk bermain-main; parsibahean, tempat anakanak bermain; sibahe, batu.
Bahen, mambahen, membuat, membikin, memperlakukan; bahen, untuk; bahen aha ? untuk
apa? dialap bosi do bahen rabi, ia mengambil besi buat parang; pambahen, pembuat;
pambahenan, perbuatan; bahenbahenan, ramuan, ulah, pekerjaan msl: ajiajian; bahen, baik,
beres (yang dikerjakan), buatlah; dipambahen, dibuat bermacam-macam; aha bahenonku, aku
mau bikin apa? beha bahenon, apa boleh buat? tarbahen, bisa, mungkin; ndang tarbahen, tak
bisa, tak mungkin; ala ni aha umbahen? apa sebabnya maka? karena apa hingga? dia alana
umbahen mate ibana, apa sebabnya dia meninggal? umbahen na mulak ahu, on do,
sebabnya maka saya pulang, inilah; dia umbahen manjua ho? kenapa maka kau menapik?
dibahen, dibuat, dikarenakan, disebabkan; talu ibana dibahen otona, kalah dia karena
bodohnya; dibahen hatam umbahen mago hami, karena omonganmu kami hancur; bahenon
ni, = dibahen, tetapi dibahen menunjukkan suatu peristiwa yang sudah terjadi dan bahenon ni
menunjukkan sebab, yang akibatnya masih dinanti; msl: sega ma hauma binahen ni ari logo,
sawah akan musnah karena kemarau; dibahen i, disebabkan itu, oleh sebab itu, karena;
dibahen i ma, itulah sebabnya, maka itu; dibahen i do, umbahen, oleh karena itulah, dari sebab
itulah; bahenon ni aha? oleh apa, dibuat apa? disebabkan apa?; bahenonmu, akan kau buat,
olehmu; bahenonta, oleh kita, akan kita perbuat, d.l.l.; sibahen na jahat, sibahen na so uhum,
pelaku jahat, pelanggar hukum; sibahen na malum, yang membuat sembuh, obat; sibahen na
horas, apa yang membuat kuat; juga: yang membuat mabuk; sibahen dame, pembawa damai,
pendamai. Bahir, terpisah letaknya, tengah, tepi; sambahir, setengah; bahir, pada satu sisi;
bahir rohana, kelakuannya tidak seperti biasa msl pada kesedihan; marbahir, pergi kesisi lain,
mengasingkan diri; anak bahir, ada ketidakberesannya, cacat, timpang.
Baho, I. marbaho, mengambil kapur barus. II. baho, sej pohon kayu.
Bahon, mamahoni, membalas, membayar; mamahoni utang, melunasi hutang dengan bekerja
rendah pada yang berpiutang; manjalo pamahoni, menerima kerja untuk mengganti hutang si
pekerja.
Bahudung, marbahudung, menarik diri ke hutan dan tinggal sendirian melawan musuh, bila ia
mati dalam perlawanan itu orang tidak akan memperdulikannya dan tidak diadakan pembalasan;
parbahudungan, tempat dalam hutan dimana orang seperti itu berdiam.
Bahul, bakul besar dari jerami untuk menyimpan beras atau padi; raja marbahulbahul na
bolon, sikap raja, murah hati, pendengar yang baik, penuh timbang rasa dan berbudi luhur;
bahulbahulhon ma i tu roham, camkanlah dalam hatimu, perhatikanlah itu.
Bahut, I. ikan lele (kecil dan enak). II. bahutbahuton, menderita penyakit kelenjar yang bengkak,
penyakit beguk, diobati dengan sibahut; sibahuton hata dibahen ho, terganggu pembicaraan
30
gara-gara kau.
Baion, sej pandan yang dipakai untuk menganyam tikar dan bakul.
Baja, sej pohon yang getahnya menjadi bahan penghitam gigi; marbaja, memakai baja;
mamajamajahon, mengoleskan (seperti baja) msl: gambiri pada luka; bajahon tu roham,
camkanlah itu dalam hatimu; lan bajabaja ni rohana, dia adalah penuh dengan akal muslihat;
suhut situtung baja, orang yang memulai bertengkar dan menjadi pokok pertengkaran itu;
sibaja ihur, orang yang kalah dalam persengketaan, bila dua orang berselisih, maka orang yang
kalah itu disebut harus melapukan baja dalam pantatnya.
Bajak, = Batak; sibajak parbinotoan, pengumpul ilmu yang rajin, seseorang yang karena
kerajinannya cepat dapat memperoleh banyak pengetahuan.
Bajan, bagan, rancangan; juga goresan, bekas pola asli yang masih dapat camping; runtuhan
kampung.
Bajang, anak bajang, anak yang lahir cacad, anak keguguran; juga sebagai kata cacian; aek
bajang, air tuban-tuban.
Bajaure, sej tumbuh-tumbuhan yang menyerupai simaremeeme, yang ditaruh dalam bubu
sebagai pemikat bagi ikan.
Baji, bajibaji, baji (untuk memelah kayu); mamaji, membaji; sibaji hau tindang, sibola aek
sasunge, yang membaji pohon tidak rebah dan yang membagi air sungai, yaitu orang yang
mengadakan pecah belah antara orang-orang yang bersatu, pemecah belah.
Bajo, marbajo, mengintip orang, pergi untuk menyamun orang; mamajo, menyerang orang;
bajoan, tempat penyamun bersembunyi; parbajo, penyamun orang, perampok; mamajo hata ni
si Anu, mengamat-amati perkataan seseorang.
Bajora, I. sej tanaman berduri, serta buahnya yang pahit yang menghasilkan getah seperti baja.
II. bajoraon, sangat terkejut.
Baju, baju, baju luar; bajubaju, = idem; baju partahanan, baju yang disalut dengan potonganpotongan besi; baju pamodil, baju yang dicat merah dengan dapdap yang dikenakan orang
yang menembak di horja; baju ulubalang, kain panjang dari abit hasumba yang dikenakan
oleh para pahlawan; baju udan, mantel hujan; anak baju, kemeja; marbaju, berpakaian,
berbusana, dikatakan tentang perempuan yang belum melahirkan, karena selama itu mereka
menutup teteknya; bila mereka telah mempunyai anak, mereka membuka baju itu karena lebih
gampang menyusui anaknya; na marbaju, perawan, gadis, remaja; nunga tanggal bajubajuna,
ia telah menanggalkan bajunya, yakni ia telah mendapat anak, itu juga dikatakan tentang
binatang msl ayam; mamajui, mengawinkan satu pasangan dengan lilitkan mereka bersama
dengan sehelai kain; di Angkola mempelai perempuan menerima baju yang dihias dengan
mutiara; ari pamajuion, hari pernikahan; juhut ungkapan bajubaju, daging bagian dada hewan;
bajubaju ni linta, tumbuhan rawa yang daunnya terapung-apung di atas air.
31
Bala, I. sekutu dalam perang; mamala, kawan-kawan yang diundang untuk perang dan memberi
makanan kepada mereka (marhara); bala Toba, penyakit menular yang berasal dari Toba,
kolera; balajau, penyakit yang berasal dari kejauhan; jambala tua (= longit), potongan daging
yang dikirim kepada musuh sebagai pernyataan perang; pajongjong jambala tua, pernyataan
perang. II. sibala, sej pohon hutan yang lembut, tidak cocok menjadi bahan bangunan.
Balanjo, bekal yang dibawa di perjalanan, pangan, persediaan pangan, balanja (mungkin dari
lanja, = bohal ni parlanja); juga: upah, gaji.
Balang, I. ali-ali, ketapel ayun = ambalangan; ulubalang, ahli bidik dengan ali-ali, pendekar. II.
tidak mengena sasarannya; balang do danggurmu, balang do reongmu, lemparanmu tidak
mengenai, lontaranmu tak kena.
Balanga, belanga, kuali dari besi; balanga saruam, sej kuali yang besar.
Balatuk, tangga; balatuk tunggal, sebatang kayu yang ditakik-takik hingga bisa dipakai sebagai
tangga; santi balatuk, semua laki-laki bertanggungjawab untuk turut bertempur dalam perang
(balatuk disini sebagai pars pro toto untuk seluruh rumah) pengaman tangga, penanggungjawab
keamanan; balatuk sidean parnaehan, tangga yang mempunyai banyak anak tangganya, nama
tangga rumah dalam doa-doa yang beralamat.
Balbal, pentung, kayu pemukul, belantan, gimbal, pukul dengan gada, banting; mambalbal,
membanting, memukul, msl bagot yang harus dipukul lama sebelum tuak keluar; mambalbali,
membantingi orang, memukul.
Bale, I. takaran, = 1/4 solup (= tangkar); mamalai, menjual padi dengan bale, maka: dalam
jumlah kecil. II. balai, pondok kecil; bale ni na mate, rumah mayat yang kecil di atas kuburan;
bale ganjang, tempat bermalam; balebale, gubuk-gubuk, pondok, teratak, dangau.
Balerong, belerong.
Balga, besar, gemuk, kuat; lam tu balgana, semakin besar; balga hatana, omong besar,
membual, pembicaraan kasar dan menyakitkan hati; marsibalga, marnabalga, tidak sama
besarnya, berbeda besar; habalgaon, besarnya; pabalgahon, memperbesar, memperluas; na
balga, orang yang berkuasa, pembesar; balgana i, betapa besar.
32
Balging, I. sambalging, sekerat, sepotong. II. tidur tanpa selimut atau pakaian, telanjang.
Balian, (berhubungan dengan bali) bagian luar, luar kampung; di balian, di sawah; di balian ni,
di luar; tu balian, ke sawah, ladang; parbalian, laki-laki (suami) yang bekerja di luar (baliknya
isteri yang disebut pardibagas, pardi-huta); bagian luar; parbalian,laki-laki yang bekerja di
sawah atau ladang; dung salpu parbalian, bila para lelaki telah meninggalkan kampung.
Balik, terbalik, terputar, sisi sebelah, lain dari yang sebenarnya, salah, keliru; pabalik, memutar
balikkan (msl kata-kata); P.B.: molo sipabalik tano, dodak lompanna, molo sipabalik hata
juhut lompanna, pengolah tanah, berlauk dedak, pengolah kata, berlauk daging; marbalik,
berpaling, memutar, murtad; marbalian mata, berputar-putar mengenai mata; sibalik mata,
yang suka menipu, memperdaya seperti tukang sunglap; sibalik bija, = sibalik mata, juga sej
parsili yang membuat penyakit berbalik; sibalik hunik, merah fajar, langit yang menguning di
waktu pagi; balik buhu, unit perapian dapur yang terbuat dari kayu; marsibalik, mendelik (mata);
baliksa, baliksa apala, apalagi, justru sebaliknya, malahan; di balik ni i, kecuali, sebaliknya; di
balik ni pintu, di belakang pintu; pamalik, tengkulak, pedagang perantara; balikbalik, lapis
jerami atau daun pisang untuk membagi daging; mamalikmalik, (dibalibalik), mengikat tangan
orang di punggungnya; balikbalik angin, pohon yang daunnya putih-putih sebelah bawah dan
nampak bila ditiup angin; balikbalik anduri, sej permainan pada mana belakang anak-anak satu
sama lain mengenai dan tangan mereka saling berpegangan sehingga mereka terombangambing ke atas ke bawah; lih juga: anduri; balik, pisau dua mata; balik rohana, berobah sikap,
berobah pendapat, dikatakan tentang seorang gadis yang berobah sikap terhadap seorang
pemuda; balik tahe, (balik), malah sebaliknya; balik....balik, baik..., maupun (Angk) : barik....
barik); habalian, baliknya, lainnya, lawannya.
Balingbing, belimbing; balingbing hau, sej pohon tamarinde; balingbing andor, sej kacang
tanah.
Balingsu, tarbalingsu (dari baling?), terkilir, keseleo, terpelecok (tentang tangan dan kaki)
Balisa, gelisah, tidak tenang; balisaon mata, mata tidak mau tidur.
33
Balo, balo roha, senang; pabalo roha, (= paombun) menyenangkan orang, membuat hati
senang dengan mendengarkan orang; dipabalo, memberi reaksi atas obat yang dimakan.
Balobas, tongkat berbentuk belebas yang dipakai sewaktu bertenun, belebas; balobas ni hata
atau ulaon), pokok utama.
Balobung, dalan balobung, jalan besar dan lempang (mungkin ada hubungan dengan lobung,
lempang, terbuka, dimana musuh tidak ditakuti).
Balok, parit yang menandakan batas, batas, watas; marbalokhon, berwataskan; parbalohan,
perbatasan; hotang pamalok, seutas rotan dengan mana orang menarik garis lurus di ladang
untuk membuat parit-parit kecil antara batang-batang padi; hombar balok, tetangga terdekat,
yang berbatasan langsung; paorot balok, menggeser patok batas; balokbalok, uang atau cincin
dari pasien kepada datu agar penyakit itu tidak menular pada dukun; hau balok, pembidangan
dari balok-balok besar di atas mana rumah dibangun (Angk)
Baltuk, na baltuhan, besar (hanya di Toba). Balu, I. mabalu, dalam keadaan janda, duda; na
mabalu, janda, duda; manghabaluhon, balu dari mendiang si....; na hinabaluhon ni si B,
janda/duda mendiang si B; sai huhabaluhon ma ho, cacian di antara suami-isteri; bagusan kau
duluan mati. II. ronggur balu, petir dahsyat.
Balun, mamalun, gulung, menggulung (tikar); balunan ni abit, = balunan, simpul yang
mengikat pakaian, dalam simpul ini disimpan segala sesuatu; paramak so balunon, seorang
yang kaya yang sering kali menerima tamu sehingga tikar untuk tamu tidak pernah digulung.
34
Bandar, pondok tempat bermalam, sering dipakai sebagai nama kampung; Bandar Pulo.
Bandaulu, nama semacam tumbuh-tumbuhan yang harum baunya dan menyerupai banebane.
Banding, I. agak berjauhan se-dikit, tidak ramah lagi terhadap orang. II. terpisah; pabanding,
menyampingkan.
Bane, I. siala bane, pemberian (jatah) yang teman-teman sekampung menerima kalau seorang
gadis dari kampung itu dinikahkan atau kalau sawah atau ladang dijual. II. banebane, tumbuhan
yang berdaun wangi.
Baneara, tumbuhan yang kalau diaduk dengan arang, menjadi bahan pewarna kain (ulos).
Bangal, kering tentang air susu wanita; tentang enau yang tidak menghasilkan tuak lagi.
Bangar, besar; lali bangar, elang besar; na bangarbangar, besar (tentang manusia dan ternak).
Bange, tano bange, sej batuan putih dan asam (tanah liat) yang halus dan lunak yang bisa
dimakan karena dianggap enak sebagai sedapan.
Bangga, = banggal.
Banggal, besar, kuat; mabanggal, lebar mengenai dada dan muka, bertulang.
Banggang, = banggal.
Bangka, (= talha), takik pada balatuk; mamangka, menakik batang kayu supaya bisa dipanjat;
bangka rohana, terluka perasaannya.
Bangkal, I. timbaho bangkal, sej tembakau Batak. II. bangkalbangkal, tidak subur (tentang
tanah).
35
Bangkang, terlalu besar, terlalu tua; bangkang ompaon, terlampau besar untuk digendong;
bangkang daging, kaku.
Bangkar, kulit pohon enau yang keras yang terdapat pada cabang bawah dan meliliti ijuk,
bersama ijuk ini merupakan bahan yang berharga untuk menutup atap; bangkaran, bunting
(tentang ternak); parsili bangkar, orang-orangan (parsili) yang terbuat dari pelepah enau,
sebagai silih penangkal cedera wanita hamil.
Bangkara, wilayah dan tempat pemukiman Raja Sisingamangaraja di Selatan Danau Toba.
Bangke, bangkai binatang atau jasad orang yang meninggal; bangke ni duhut, = bangkiang,
arun bangke, demam merana (silupa).
Bangkiang, rumput dan tunggul jerami di sawah yang sewaktu mengerjakan sawah itu
dimasukkan untuk menjadi pupuk.
Bangkin, tidak senang, gundah, suram, murung; bangkin rohana tu ahu, dia tidak merasa enak
pada saya, dia menentang saya.
Bangkir, I. sambangkir, satu rupiah; rupia bangkir, satu rupiah (bukan rupia tali; sada tali = 25
sen). II. mambangkir, memotong dan memelah hingga sisanya tak berarti; pabangkirbangkir,
membelokkan ke kanan ke kiri; mabangkir, lepas (potongan-potongan kecil dari luka).
Bangkiring, tali pengikat, msl kebaya pada pinggang (ganti kancing).
Bangkit, bangkit, berdiri, dinobatkan (jadi raja); bangkit raja, dinobatkan jadi raja; pabangkit,
mengangkat seseorang ke kedudukan terhormat; hababangkit, penobatan, pengangkatan,
pelantikan.
Bangko, darah daging, perangai, khasiat, akhlak, tabiat, sifat, watak, perilaku (tentang manusia
dan binatang); bangko hian, sifat alami, asli, sifat yang mendasar; bangkona i, sudah sifatnya
itu, tidak dapat diobah-obah, lazim demikian; juga: pangalahona do i, lazim demikian, tidak
dapat diobah-obah.
Bangkol, lamban bergerak, perlahan-lahan, sungkan, enggan, berat hati, tidak suka; bangkol
rohangku, enggan aku, berat hatiku, saya tidak suka (lawan: gigir).
Bangkudu, bengkudu, air akarnya menghasilkan getah warna merah untuk mewarnai benang
tenunan; P.B.: sinuan bangkudu, tigor dangkana, mardalan pangulu, ditimbang hinatana,
bengkudu ditanam, dahannya lurus, kalau pemimpin berjalan, semuanya yang dikatakannya ia
mempertimbangkannya. Bangkurak, = tangkurak, tengkorak.
Bangun, I. = domu, bangunan ni roha, kesayangan teman karib kepada siapa segala-galanya
36
Banjar, I. deretan, baris; sambanjar, satu deretan, sebaris. II. = huta, kampung; P.B.: tais pe
banjar ginjang, mandapot do i raja huta, bagaimanapun panjangnya sebuah kampung,
terdapat juga pemimpinnya.
Banje, beres, tuntas, komplit; nunga banje, persoalan sudah beres; banjebanje ulaon, tuntas
pekerjaan, beres pelaksanaan tugas tanpa gangguan, tidak terbengkalai. Bansat, lambat,
lamban.
Bansor, iba, kasihan, sedih tetapi tak dapat menolong, menaruh sangat belas kasihan.
Bantal, bantal.
Bante, mamante bodil, menyiapkan bedil untuk ditembakkan; parbantebantean, sesuatu yang
dipakai untuk membalas dendam; bantebante, sisa (uang modal) msl orang menjual kulit kuda
mati, uang kulit yang sedikit itu disebut bantebante.
Banua, negeri, jagad, daerah, benua, dunia wilayah; banuaginjang, kayangan, jagad atas,
benua atas tempat tinggal dewata; banua tonga on, jagad tengah, dunia ini, bumi ini; banua
toru, jagad bawah, benua bawah, tempat tinggal begu; banua banyak dipakai dalam nama
wilayah: Banua Rea, Banua Aji.
Bao, tingkat kekerabatan: isteri saudara laki-laki isteri seseorang; atau : suami saudara
perempuan suami seseorang; juga: menantu laki-laki; dalam adat Batak dilarang keras menikahi
bao, kalau menjadi janda; bao rohana, hatinya agak risih, mulai renggang yang sebelumnya
akrab; anak baobao, semua orang dari marga lain daripada marganya sendiri, bisa mengawini
puterinya, juga putera-putera seorang lelaki yang tinggal di rumah mertuanya, bao, juga: sapaan
untuk seorang laki-laki; baobao ni api, boaboa ni api, lih boa.
Baoa, lelaki, seorang laki-laki, pria; baoa parhalang ulu, atau baoa parjuluon, pria sebagai
kepala rumahtangga; baoa parbalian, pria, karena dia bekerja di luar (sawah, ladang); sangkar
so baoa, perempuan yang berwatak laki-laki; baoa adi, lih. adi.
Baoang, bawang.
Baor, I. mabaor, hanyut, mengalir, terbawa oleh air; dibaori aek, dihanyutkan air. II. baorbaor,
per di dalam jam, pelantik di dalam bedil, picu perangkap, jerat; baor ni hail, pelampung pancing,
joran; pamaoran, sengkang.
Bara, I. kolong rumah, tempat tinggal ternak waktu malam, kandang; bara ni hoda, kandang
kuda; pabarahon, memasukkan ternak ke kandang; sijalo bara, nama kerabat yang pada
37
mengawinkan perempuan menerima bagian yang terbesar setelah parboru; bagian ini adalah
tau pabaraon, yaitu yang dapat dimasukkan ke kandang, jadi ternak, oleh karena itu orang ini
disebut juga pamarai, oleh sebab dia menerima mas kawin (= yang membawa ke kandang)
bagiannya disebut juga upa pamarai. II. na bara, cokelat (tentang warna kuda dan pakaian);
sibara mata, sej burung. III. barabaraon, pertanda usia anak kecil: berumur satu sampai tiga
bulan.
Barangsi, = na so uhum, tidak pantas, tak senonoh, kurang ajar, kotor; hata barangsi, katakata tak senonoh.
Barbar, mambarbar, mengerjakan kayu atau batu dengan rimbas, menetak, mengampak,
memarang; tungkang pambarbar, pengampak, orang yang ahli dalam merimbas.
Barerang, belerang; nota: sering huruf l dalam bahasa Indonesia menjadi r dalam bahasa Batak,
msl layar - rayar; lapar - rapar; kelambir - harambir; iar - riar; luar - ruar; tano barerang, tanah
belerang.
Bari, I. basi, mengenai rasa msl nasi, juga: citarasa dalam mulut; baribari, basi; daon bari, (obat
terhadap rasa basi) sekapur sirih atau tembakau; manghabarion, memperdulikan sesuatu. II.
bari = asi; bari roha = asi roha.
Baria, peka, mudah merasa sakit, msl tentang mata, juga: arti kiasan, mudah tersinggung.
Bariba, sisi, seberang, sambariba, sebelah, separoh; horbo sambariba, setengah kerbau;
sambariba horbo, satu daerah yang bertanggungjawab untuk setengah kerbau pada pesta
horja; sambariba musu, separoh musuh; parbaribaan, ukuran setengah hewan; jabu bariba,
rumah sebelah; tabo hata sambariba, ucapan sepihak enak didengar (sebelum didengarkan
pihak lain); ndang martopap tangan sambariba, mana bisa bertepuk tangan sebelah, satu
orang saja tidak bisa mulai bertengkar; di bariba on, di pihak sini; di bariba an, di seberang
sana; di bariba, di seberang, di luar negeri; di bariba ni, di seberang; di bariba ni dolok an, di
balik gunung sana; tu bariba, ke balik, ke seberang.
Baringbing, balung ayam jantan; baringbingon mata, sej penyakit mata (yakni kelopak mata
yang berdaging tumbuh); baringbing ni dolok, punggung gunung. Baringin, I. pohon beringin;
parbaringin, = parsanggul baringin, agama kebatinan Batak, imam agama kebatinan, yang
bersanggulkan daun beringin pada upacara kurban; manjungjung baringinna, mempertahankan
wewenang, otonom, mandiri, tidak tergantung pada orang lain (dikatakan tentang harajaon atau
desa yang mandiri). II. kuda atau ayam jantan (menunjukkan kelamin); marbaringin, (tentang
38
Baririt, = bariris.
Baris, I. baris, jalan yang biasa dijalani hewan; P.B.: barisbaris ni gaja di rura pangaloan, molo
marsuru raja, denggan ma nioloan, ia so nioloan, tumunda hamagoan, molo oloan,
dapotan pangomoan, barisan gajah, di lembah pangaloan, bila raja bertitah, elok diyakan, bila
tak diyakan, berakibat merugikan, bila diyakan, alamat keberuntungan; marbarisbaris, berbarisbaris, berjejer-jejer; barisan, barisan, jajaran. II. mamaris, memestakan seseorang yang baru
luput dari tangan musuh, menyambut tamu agung atau orang yang baru dilepaskan dari
pasungan.
Barita, berita, kabar, pesan, penghormatan pribadi; barita mago, berita buruk, kabar jelek; barita
gabe, kabar baik, berita sejahtera; barita angin, kabar angin, desas-desus; barita na uli, Injil,
Evangelium; barita las ni roha, berita suka cita; barita, juga: terkenal, masyhur; sega baritana,
rusak nama baik; tarbarita, terkenal, termasyhur; mamaritahon, mengumumkan, memberitakan;
parbarita na uli, atau siboan na uli, pembawa berita baik; natarbaritaan, amat termasyhur,
yang paling terkenal.
Barjing, barjing panaili, marah, melihat dengan tak senang hati; barjing roha, tidak senang
hati, merasa tidak puas.
Baro, bisul, abses, barah, borok; baroon, berbisul, bisulan; baro buni, disentri amubawi; baro
rarat, kanker; baropapan, bisul yang keras; baro imbulu, bisul pada akar bulu rambut; baro
ulok, radang pada limpah; baro habang, sengal, encok, jerawat; songon aeon baro, seperti
sakitnya bisul, penyakit atau penderitaan yang tak memancing perhatian orang, sakit tapi tak
bahaya (oleh sebab dia yang bisulan itu tidak dikasihani).
Baroba, = ambaroba.
Baruang, beruang; horbo sibaruang, kerbau yang ada bintik putih sekitar matanya dan
punggungnya putih; biang sibarung, anjing yang ada bintik putih sekitar matanya.
Baruas, beruas.
Barubus, tempat dalam mana orang menyaring air abu untuk mendapat mesiu.
Barung, satu duit, duit logam yang dulu berlaku. II. sibarung, burung bangau. III.
barungbarung, gubuk, dangau, pengepungan.
39
Barur, bekas pikulan, garis, kerut, jalur, balur, gerugut; marbarurbarur, berjalur-jalur, berbaris,
berkerut, bergerugut (msl tanduk rusa); baruran, petak untuk tanaman msl kebunubi (gadong).
Basa, I. ramah, baik, karunia, murah hati, suka memberi; marbasa, berbaik, bermurah hati;
denggan basana, kebaikan, kemurahan hati; mardenggan basa, bermurah hati; asi roham,
denggan basam, doa: berbelaskasihan dan bermurahhatilah Dikau; basabasa, pemberian,
anugerah; mamasamasahon, (dibasabasahon), meng- (di-) anugerahkan; ngenge basa, cacar
air yang kecil dan tidak bahaya; dalmet batu pinasa, lambok soada basa, lembut batu nangka,
berbicara manis tidak suka memberi, budi bahasa baik tanpa pemberian; uli basa = denggan
basa. II. basa (dari =masa) menunjuk waktu yang akan datang, berikut; basa onan, pekan
berikutnya; basa minggu, minggu yang akan datang; basa adui, kelak di kemudian hari; na
basa onan i, hari pekan yang baru lewat; na basa minggu i, minggu yang baru lewat.
Basan, pakaian bekas pakai, basahan, celana mandi, celana yang dikenakan di waktu mandi
atau pekerjaan kotor.
Basang, nae basangbasuhi, demikian disebut tataring (perapian) pada upacara persembahan
(mangupa) sambil melumaskan makanan pada benda-benda tersebut.
Basar, I. ramah, manis, lemah lembut, suka memberi; basar manamuei, suka menjamui orang;
habasaron, kebiasaan suka memberi dan menjamu orang, bermurah hati. II. basar, besar,
agung; tuan basar, tuan besar. Basbas, mambasbas, mengeluarkan akar pohon dari tanah
dengan memakai kayu dan baji.
Base, basebaseon, buruk, tua, usang, aus, lusuh karena sudah lama dipakai.
Basiha, = tiang.
Basir, duri, benda tajam seperti bambu runcing yang dimasukkan ke tanah sebagai rancau
terhadap musuh; hona basir, kemasukan duri atau benda tajam; tarbasir, idem; basirbasir,
merasa dirinya seakan-akan ditusuk.
Baso, I. adat istiadat, adat sehubungan dengan apa yang terlarang; na umboto baso, orang
yang tahu aturan, msl dalam pembicaraan; gilogilo baso, gangguan jiwa yang enteng pikirannya
tidak waras. II. baso = hambar, hambar, kehilangan rasa aslinya; hapur na baso, kapur yang tak
ada kekuatan lagi, tawar; baso parbinotoan, pengetahuan yang tidak tepat lagi, tidak persis. III.
baso, bahwa dalam kalimat yang menegaskan; hudok baso hatangki, kukatakan bahwa
ucapanku benar; juga: basa. IV. sibaso, laki-laki tetapi terlebih wanita yang karasukan roh; juga:
bidan yang sekaligus: dukun; sibaso na bolon, medium; juga: sebutan roh ompu parsadaan ni
sada horja, nenek bersama dari seluruh kesatuan persembahan, dari dia diharapkan berkat
kelahiran anak. V. baso, berkurang mengenai kesaktian dan dukacita.
40
Batak, mamatak, menunggang kuda tunggangan sambil memacunya untuk jalan cepat; batak
hodami, larikan kudamu itu; piga dan batahonmu, berapa lama kau tempuh dengan
menunggang kuda; habatahon, masalah batak, adat dan hukum suku Batak;
manghabatakhon, menterjemahkan dalam bahasa batak, membahasabatakkan; batahi, tongkat
penggiring ternak; arti kiasan juga: cemeti, cambuk.
Batang, batang kayu, dasar arus sungai, peti mayat; juga: pembantu bilangan; dua batang, dua
buah, dua biji; batang ni hau, pertengahan batang kayu; batang aek, sungai; batang toru,
nama sebuah sungai Batang Toru di Tapanuli Selatan, dimana aek Sigeaon dan Situmandi,
bergabung; pamatang, badan, tubuh, sosok (kata asal: batang).
Batangi, sabatangi, sawah sebesar satu teras; batangi niapus, sumpah, hapus seperti
pematang (lih. gana).
Batarbatar, rumah jaga dari mana orang mengamat-amati musuh juga: panggung bambu di atas
air danau tempat para nelayan duduk sewaktu membuang jalanya.
Batara, I. Batara Guru, salah satu dari tiga dewata Batak. Gelar lengkapnya, batara guru
paniangan, batara guru panungkunan, batara guru pandapotan, panungkunan ni uhum,
pandapotan ni patik di jolma manisia, dalam doa Batara Guru serentak dipanggil bersama
Soripada dan Mangalabulan (Malabulan) dan Mula Jadi Na Bolon, yang empat ini adalah
dewa yang tertinggi; yang tiga pertama hanya disebut saja dewa yang tiga, ketiga dewa. II.
bataraon, ganas, marah sekali; batara inaina, seorang laki-laki yang bertengkar dengan para
perempuan di kampung.
Batas, batas.
Batis, keping, penggal, kerat, potong; sambatis, sepenggal, sekerat, sepotong (msl sepotong
kayu yang dipotong lu-rus); mamatis, memotong lurus.
Bato, bongkah tanah sebagaimana dipakai untuk mendirikan kubu (galogat); tano bato, kubu
dari tanah; partanobatoan, idem.
Batoran, = aturan.
Batu, batu, batu timbangan, biji buah; batu garaga, batu yang ditemukan pada daerah dimana
ada air belerang; batu bodil, batu api (hitam); batu rese (rase), batu kersik; batu ping, batu
keras agak licin; batu peo, granit; batu parbue, batu pasir, lapisan tanah yang lama-lama
mengeras; batu ranggisgis, batu apung; batu loting, batu api yang kemerah-merahan; batu
41
mamak, batu yang sangat keras, batu karang; batu sindor, batu yang curam ke atas; P.B.: batu
sindor na so hasigean, batu mamak na so hagairan, karang yang curam yang tak didaki, batu
karang yang tak bisa digaruk, artinya: tak terkalahkan; batu arang, batu arang; batu ni manuk,
telur ayam; batu harang, batu karang (sakit ginjal); batu harangon, penyakit ginjal; batubatu,
pelir, dakar; batu holing, batu kilat, batu merah yang digosok buat pewarna ukiran batak; batu
ni jala, batu pemberat jala; sira batu, garam bungkal; batuan = batu ni dasing, batu timbangan;
batuan ni uhum, vonnis, keputusan pengadilan; batu ni sipanganon, uang yang diberikan serta
makan sewaktu mengunjungi sanak saudara; batu ni ruma, hamba yang semenjak nenek lakilakinya berada dalam rumah, satu ungkapan yang kasar; tano na batuon, tanah berbatu-batu;
mamatui, menimbang dengan batu; juga: meletakkan batu dibawah balok-balok rumah sebagai
alasan.
Bau, I. bau, berbau busuk; sibau indahan, seorang yang sangat dibenci sehingga makanannya
berbau busuk; baubauan, segala sesuatu yang enak baunya; bau jobat, musuh, yang sangat
dibenci; juga: tembakau yang berbau busuk. II. mambau, menganyam dengan kercut atau rotan.
Baus, sombong, congkak; bausbaus ni igungna, hal menarik hidung ke atas, congkak, tinggi
hati; mambaus igungna, menarik hidung ke atas.
Bauta, I. berakhir, telah selesai hingga tak perlu lagi disebut (dari bau utauta? = bau busuk,
jangan buka lagi). II. bauta ni huta, orang terkucil di satu kampung (dari bau huta?).
Beangbeang, tumbuhan air berbunga putih; beangbeang tur, sej tumbuhan yang daunnya
dipakai sebagai sayur.
42
Beasi, = beasa.
Bebe, mabebe, diputar, menjadi lembek dengan memutarnya; mambebe, memutar, memulas,
menggulung, msl kulit kerbau; mambebe dihilala, terasa adanya royan; pambebe, royan;
mambebe hoda, menjinakkan kuda dengan memutar kupingnya; pabebebebe, memutar-mutar
kesana-kesini.
Bebeati, mambebeati, menarik mulut yang jelek untuk menunjukkan hinanya, lih. beat.
Begu, I. roh yang mati, selama manusia hidup rohnya disebut tondi, bila ia mati akan disebut
begu, sebagai begu ia ditakuti; kepada begu dipersalahkan semua penyakit dan semua
malapetaka; oleh sebab itu begu adalah juga: roh jahat, hantu khayal; begu antuk, penyakit
kolera; begu sorposorpo, penyakit yang timbul mendadak; beguladangon, tiba-tiba sakit
sepulang dari ladang (diserang oleh begu yang tinggal di ladang); begu sorngot, terserang
penyakit menular yang payah sembuh; hona begu, jatuh sakit; dipodomi begu, mimpi tertekan
hantu; sipelebegu, animis, penyembah berhala; parbegu, idem; mamele begu, memberi
sesajen pada mahluk gaib; P.B.: taganan do mangadop di jolma unang mangadop di begu,
lebih baik berhutang pada manusia daripada terhadap hantu: ajakan untuk memberi sesajen;
panganan begu, tempat sesajen di atas kuburan; begu aha, agiaaha, apa-apaan? apapun;
begu aha soada, apapun tidak ada; tu begu aha? untuk apa? ndang huboto manang begu
aha i, tidak tahu aku untuk apa itu; anggara na begu, hari ke-24 dalam bulan; lampulampu ni
begu, kupu-kupu berwarna-warni (karena begu mempunyai yang terbagus). Cara hidup hantu itu
dianggap janggal dibandingkan dengan hidup manusia, msl turun tangga dengan kepala ke
bawah, tidur siang hari dan berjalan-jalan pada malam hari. Apa saja yang janggal; dinyatakan
dengan kata-kata begu; usung begu, membawa barang secara janggal; ompa begu,
menggendong anak secara janggal; tali begu, tali kasut,; macam-macam begu yang berkonotasi
buruk: begu jau, begu toba, begu laos, yang membuat orang sakit tiba-tiba; begu antuk, begu
nurnur, begu ladang, begu siharhar, begu siherut, begu surpusurpu, begu sorpa, begu
pana, begu rojan, begu laut, begu sirumata, hantu biasa yang tinggal di udara; isaisa,
somorsomor, begu namora, dewi air; begu namoraon, jatuh sakit karena dewi air. II. na begu,
gagah berani (mungkin; seperti begu); habeguon, keberanian.
Beha, bagaimana; juga: boha; manang beha, bagaimanapun; manang beha pe, bagaimanapun
juga; ndang adong beha rohangku, bagiku tak apa-apa, sama saja; beha do pangalahona
umbahen, bagaimana rupanya sehingga....
Belbel, = bilbil, mambelbel, melepaskan daging dari tulang; mambelbel hata, bertanya-tanya
43
Bellong, = bollang.
Belut, tajam mengenai pisau dan senjata; belut hatana, kata-katanya mengena; parhata belut,
orang yang kata-katanya berterima, masuk dalam hati.
Bendat, = benda.
Bendel, (= bandol), kenyal, alot, sulit dikunyah; parroha na bendel, orang yang tidak ambil
pusing dengan tegoran; P.B: hinarat hulinghuling sai bendelbendel, naroa do
halakmanghuling molo sai mengkelengkel, kenyal kulit digigit, jeleknya orang bicara kalau
terus tertawa.
Bendet, lambat.
Bendul, habendulan pat, kaki yang telah lama sakit, tetapi tidak luka, hingga tidak bisa dipakai.
Bene, penat, lesuh, letih; bene dihilala, lesuh perasaannya terus-menerus; binene i, lesu
karena; dibene udan, ditimpa hujan non-stop; dibene sahit, dirundung sakit, dibene sori ni ari,
dirundung nasib malang; dibene aek hauma, sawah digenang air terus-menerus (hingga tanah
itu jadi lem-bek); sahit bene, sakit me-nahun.
Benes, = bonos; bebenesan, dalam harapan penuh yang menakuti, putus asa.
Beng, marbebengbebeng, berbunyi bagus mengenai uang, lih bong dan bobong.
Bengar, mamengar, menjadi bengkak karena panas.
Bengel, pertumbuhan lambat (tanaman yang belum berbuah, walaupun sudah tiba waktunya);
bengel tubu, terlambat keluar mengenai biji yang ditanam; bengel roha, lamban, lambat
mengenai pengertian. Benget, sabar, tabah dalam menahan derita; benget ni roha, ketabahan,
kesabaran; habengeton, ketabahan, kesabaran dalam penderitaan; pabenget roham, tabahkan
hatimu, sabar.
Bengkot, = bengkuk; parbengkotbengkot ni roha, perangai yang tidak tulus, yang tidak adil.
Beom, I. mulai busuk hingga sudah bau. II. mameom, tertawan dalam rumah, menarok lama
44
dalam mulut.
Beor, marbeorbeor, lari kebingungan tidak mengetahui kemana, menarik diri dari perkara lantas
tak peduli lagi.
Berber, I. mamberber, mengambil secara tersembunyi tanpa diketahui orang. II. sej kalong.
Berbur, bercucuran mengenai air mata. Bere, = ibebere, anak saudara perempuan, kemanakan
laki-laki, kemanakan perempuan, juga: menantu laki-laki, juga: turunan anak perempuan
namboru; bere, vokatif dari ibebere; parbereon, status keponakan, pertalian seorang laki-laki
dengan kemanakannya.
Berjing, = barjing.
Berjit, = barjit.
Bermut, bermutan, geringsing (msl rasa asam).
Bernit (= barnit), sakit, nyeri, sengit; na bernit, yang sakit, memilukan; sitaonon na bernit,
seorang yang menderita sakit, habebernit, kepedihan, sakit; pabernitbernithon, menyakitnyakiti; bernit diae, pilu dirasanya, dia amat sakit; bernitna i, alangkah pedihnya, ah, betapa
sakitnya; umbernit, komparatif dari bernit seperti rumaja, yang lebih mulia; hansit, sakit;
humansit, lebih sakit.
Besteng, benteng.
Beta, sebutan untuk meminta seseorang supaya turut pergi, mari, ayo; beta ma hita, marilah kita
pergi, marbetabeta, mengajak dengan kata beta; mametameta, idem.
Betet, sibetet, gadis kecil (= sitatap) sebutan yang diberikan kepada anak perempuan kecil;
orang tua menandakan kata manis ini juga anak perempuannya yang telah dewasa.
Beuk, steril, kebal, imun; beuhan ni manuk, telur ayam yang walaupun dieram, tidak
menghasilkan ayam; halak na beuhan, orang yang dimasa penyakit menular tidak diserang
45
penyakit.
Bian, = binsan.
Biang, anjing; langelange bi-ang, berenang kayak anjing; biangbiang, bibit sej rumput yang
dipakai anak-anak sebagai main-mainan.
Biar, takut; mabiar, takut; parbiar, penakut; manghabiari, menakuti; habiaran, yang ditakuti,
tumagam habiaran, selalu saja takut (mida); ndang mabiar hami mida musu, bukannya kami
takut pada musuh; umbiar, komperatif: lebih takut; mambibiari, (dipambibiari), menakut-nakuti
(ditakut-takuti); marhabiaran, mempunyai rasa takut; on do biarhu, inilah yang aku kuwatirkan;
aha ma habiaranku, apalah yang saya takutkan.
Bias, rasa benci, rasa bosan, muak; biasan, sangat membenci; marbiasbias (mida), merasa
benci, bosan; parbiasbiason, rasa benci, rasa mual.
Bibi, I. bebek. II. mentah, tidak masak (tentang buah dan padi); bibi ni uma, buah mentah;
bibion, waktu padi dalam bulir dan belum masak; mareme na bibi, (arti sembunyi) abortus,
keguguran. III. pabibi singir, mengingatkan piutang.
Bibir, bibir, pinggir; dipabibirbibir, memaki orang dengan kata bibir msl bibir ni on, (kasar); na
bibir, pengobrol; P.B.: niarit lili bahen pambaba, jolo nidilat bibir asa nidok hata, lidi diarit
buat rajutan, hendaknya jilat bibir sebelum bicara, artinya: jangan asal ngomong, pikir-pikir dulu
baru bicara. P.B.: sineat ni raut gambiri tata do daonna, sineat ni bibir juhut ma daonna,
tersayat pisau diobati dengan kemiri, tersayat omongan bibir, diobati dengan daging; mambibiri,
merajut pinggiran tikar, sumpit, keranjang dsb.
Bibit, arif, bijak, cerdas, tajam ingatannya; na bibit di hata, yang ingat segala-galanya.
Bide, bidai, tikar yang dianyam dari rotan; balunbalun bide, sej kumbang yang menggulung
dirinya di waktu bahaya.
Biding, tepi (= topi); pabiding, menepi, pinggirkan, menyamping, hingga banyak orang bisa
makan dari satu piring; mamiding, menepi, meminggir; ulok bidingbiding, nama sej ular.
Bidok, terbuka mengenai mata; pabidok mata, membuka mata; umbidokbidok, mengejapkan
mata (tentang seorang yang mau mati).
Bigo, sibigo, sej burung berwarna kuning dan rupanya mirip dengan kepudang; marsibigo,
mulai masak, mulai menguning (tentang buah).
46
Bile, rendah, hina, papa, kecil (hingga tidak bisa dilawan); parbilean, mahluk yang hina, papa;
bile sipasing, umbile ahu, kecil ulat capung, lebih kecil lagi aku, aku adalah lebih merana
daripada ulat; sipasing, dikira sebagai pembunuh diri oleh karena ia sewaktu menjadi
kepongpong menggantungkan diri.
Bilga, = balga.
Bilik, kamar dalam rumah batak dengan menggantungkan tikar-tikar.
Bilok, I. kotoran mata hingga membengkak; billohon, mempunyai mata yang berpenyakit seperti
itu. II. kambing hasil persilangan kambing dan biri-biri (baster).
Biltak, mabiltak (tentang kayu, kaca), pecah, memelah, retak. P.B.: mangalipathon ganjangmu
ho umbahen na matimpul, mangompashon bolonmu ho umbahen na mabiltak, anggar
kebesaranmu, hancur kau jadinya, kesombongan mengakibatkan kehancuran.
Bilut, bilik, kamar; bilut podoman, kamar tidur; bilut panganan, kamar makan; marbilutbilut,
berkamar-kamar; marbilutbilut rohana, pikirannya berbelit-belit, pikirannya pe-nuh dengan tipu
muslihat.
47
Binanga, (dari: banga?) sungai, wadi; P.B.: metmet binangana, metmet do dengkena, kecil
sungainya, kecil juga ikannya, tak seorang pun dapat memberikan lebih banyak daripada ia
punya.
Binatang, (dari batang?), bandingkan pahan: pinahan; dahan: indahan;binatang sering juga
diserukan untuk memaki-maki.
Binda, daging hewan yang disembelih, yang dibagi-bagikan di kampung; marbinda, menjual
daging hewan.
Bindoran, bunglon.
Bindu, bab, babak, pasal; marbindu songon surat, margalung songon hauma, babak demi
babak seperti tulisan, berpetak-petak seperti sawah; sambindu ma jolo, satu bab dulu;
marbindubindu, berpasal-pasal; bindu matoga, penjuru angin, delapan penjuru, gambargambaran sihir yang digambar dukun di tanah waktu bernujum.
Binga, ulat darimana terjadi lalat; bingaon bugangna, ber-kuman lukanya, di lukanya
adabanyak keremi.
Binggar, I. terbuka lebar-lebar: hudon binggar, periuk besar dari tanah. II. pegunungan batu
karang; binggarbinggar, tempurung lutut. III. binggar sigadingon = batangi na tigor di tangga
hambing, batas yang lurus pada teras ladang.
Bingkang, I. mamingkang, menarik keatas kaki hewan yang diikat. II. mamingkang, memotong
gaji orang untuk membayar hutangnya (= potong).
Bingke, I. bingke bibirna, komat-kamit bibirnya mau menangis, mulutnya bergeringsing, karena
susah hatinya. II. tangkai daun, pelepah daun.
Bingkolang, samban bingkolang, tersandung oleh tanda bahaya, suatu hajatan yang terganjal
oleh tanda buruk dalam ayam alatan yang disimak oleh dukun.
Bingkorang, = bingkolang.
Bingkurung, sej jangkrik.
Binsakbinsak, sej burung kecil yang berbunyi "isak"; P.B.: aha ma seaton di pat ni
binsakbinsak, apalah mau disayat dari kaki binsakbinsak, artinya: apa mau dimakan dari orang
semiskin itu?
48
Binsan, mumpung, selama masih beruntung, selagi, selama; binsan hipas iba, selama masih
sehat walafiat saya ini.
Binsar, terbit (matahari); habinsaran, tempat dimana matahari terbit, timur; parbinsaran, orangorang di sebelah timur; habibinsar ni mataniari, terbitnya matahari, ufuk timur; situndali mata
ni ari binsar, orang yang membelakangi terbitnya matahari, seorang yang melawan raja; P.B:
sipohol bungabunga, situndali mata ni ari binsar, idem.
Binsol, bengkak.
Bintatar, sej pohon yang kayunya dapat dipergunakan; P.B.: bintatar pandingdingan,
simartolu parhongkomna, sidok hata hagigian, soada hinophopna, bintatar merupakan
dinding rumah, simartolu dinding luar, siapa mengatakan kata-kata yang keras, bagi dia tidak
ada manfaatnya, omong kejijikan, apa gunanya?.
Bintuasa, sej ulat yang merusakkan padi, hama padi; ginagat ni bintuasa, ongkos tambahan
pada perkara perselisihan, msl memberi makan kepada raja-raja.
Bintutu, nama sej kayu keras. Biobio, sej tumbuhan yang menjalar.
Biola, biola.
Bira, buah, sej keladi besar dengan daunnya lebar (mirip dengan suhat), umbi-umbinya dapat
dimakan; sibulung bira, = hole (And).
Birak, geram, amarah, keseganan; hehe birakbirak, ia menjadi marah; manombo birakbirak,
kambuh amarahnya.
Birbir, dan birbir, cendawan yang tumbuh pada kayu yang busuk.
Bire, tepi (= topi); mamire, membuat jalan di tepi; sapsap bire, tepi batu karang yang curam.
49
Biring, luka yang dalam pada kaki dan payah sembuh; biringon, menderita penyakit seperti itu.
Birnat, dibanjiri, kegenangan.
Birong, hitam, gelap, setiap warna gelap, msl langit biru atau laut biru disebut: bi-rong;
marbirong, mamirong, menghitam; tar birong, agak hitam; pabironghon, menghitamkan;
sibirong, si hitam, msl: kuda; sibirongon, penyakit menghitam pada padi; sibirong mata,
simata hitam, bukan: sibontar mata, simata putih (orang Europa).
Birsak, birsak, mamirsak, memercik dengan air; mamirsakhon, memercikkan dengan air.
Bisa, racun, bisa (msl ular, harimau, serangga yang beracun); na bisa, yang beracun, berbisa;
marbisa, bisaon, (juga: simaon), mengandung bisa atau racun; roha na bisaon, hati busuk,
jahat, sifat yang berbisa.
Bisik, padi yang dihamburkan di kain rambu siporhas (parbisihan) untuk mengetahui bahaya
apa yang akan menimpa.
-------------------------------------------------------------C--------------------------------------------------------------------------
---
-------------------------------------------------------------D--------------------------------------------------------------------------
Da, = atehe?, bukankah, ya? ditaruh sesudah perintah; laho ma da, pergilah ya, ima da, ya memang
begitulah.
Dabo,ale.
Daboru, lih boru.
50
budget, anggaran belanja; malo marsidabu, hemat, irit, paspasan msl seorang ibu memasak
paspasan; hadabuan, tempat kejatuhan; p.b.: patimbo hadabuan, pabagas halonongan:
meninggikan kejatuhan, memperdalam kehancuran, artinya: kesombongan akan hancur;
hadabudabuan ni pansur, tempat pancuran air jatuh; madabu uhum, hukum menimpa dia;
madabu torutoru, kutukan jatuh padanya; dabu roha, iba, kasihan; sidabu dangka, sej pohon
yang dahannya kecil.
Dadang, mandadang, menyinari sesuatu hingga menjadi panas mengenai matahari dan api;
memanaskan; didadang las ni ari, disinari matahari.
Dae, jelek. buruk, kurang pantas, kurang layak, buruk, msl: seorang bapak yang telah
berumahtangga berlaku sebagai pemuda; P.B.: molo marsuru raja, dae ma so oloan, kalau
bersuruh raja, jangan tidak dipatuhi, kalau raja memerintah, risih rasanya kalu tidak dipatuhi.
Dagal, = dugul, mata kayu; p.b. sada dagaldagal, sada duguldugul, sada na tangkang, sada
na jugul, sebuah mata kayu, sebuah buku, yang satu nakal, satu lagi bandel (dua pihak
bersengketa, sama-sama keras kepala)
Dage, I. = doge, seruan tanda keheranan. II. mardagedage, makan (sedapan), makan berlebihlebihan.
Daging, (mengenai orang dan binatang) badan; mardaging, berbadan; roha daging, bersifat
duniawi, materialistis, kehendak badaniah, nafsu badani; pardagingon, kebendaan,
51
kejasmanian, hal mengenai badan; anak ni daging, seorang anak yang tidak lagi diakui oleh
orang tuanya sebagai anak mereka karena anak itu membuat banyak kejahatan; sada daging
sada mudar, sebadan sedarah, seperasaan, sepenanggungan.
Dahan,mardahan, memasak, menanak nasi; dahanon, yang harus ditanak (kata kerja bentuk
gerundivum), beras; indahan, (sebenarnya nidahan = yang dimasak), nasi; mangindahani,
memberi orang makan; parindahanan, pandahanan, sumpit nasi, bakul yang dianyam untuk
tempat penyimpanan nasi; ucapan selamat: P.B.: tubu boru na tardahanhon hudon na bolon
di si paha ualu, kiranya lahirlah puteri penanak di periuk besar pada musim menyawah (waktu
itu penyawah makan banyak nasi); indahan ni bonang, bubur nasi yang dilumurkan ke ke
benang dan yang dibuat dari beras.
Dai, citarasa, rasa makanan; mardai, mempunyai citarasa, enak; daina, rasanya; dumai, lebih
enak; mandai, mencicip, mencoba rasa, merasai; pandaidai, caranya mencicipi, orang yang
suka makan yang enak-enak; hadaian, keenakan, kenikmatan; pandaian, pengecap, indera
perasa; hona pandaian, dicoba mengenai kecap.
Dais, disentuh, dijamah, disinggung, ada sangkutan; ndang dais tu ahu, tak ada sangkutan
denganku; mandais, melumas, mengoles, menyapu, menyepuhkan sesuatu pada; mandaishon,
mengoleskan, menutup dengan obat, menyapukan; mandais hata, menggunjing orang; pandais,
kuas, pensil.
Daiung, dayung.
52
Dalan, jalan, cara, kesempatan; dia dalanna ? bagaimana itu terjadi; so sian dalanna atau na
so adong dalanna, tanpa sebab; mardalan, berjalan, bepergian; pardalanan, perjalanan,
perederan; pardalan, pejalan kaki; pardalanan ni hata, jalannya pembicaraan, jalan cerita,
pembawa pembicaraan; raja pardalan, pengantara, = pangulu; pardalanan ni bada, sebabmusabab sengketa; pardalanan ni garar, cara-cara pembayaran hutang, orang yang membawa
uang untuk membayar hutang; mardalandalan, berjalan-jalan tanpa tujuan tertentu, melancong;
mardalani, menjalani; sadia dao dalanan? berapa jauhnya? hadalanan, dapat dijalani;
mandalanhon hepeng, mengedarkan uang untuk berdagang; padalan, melakukan,
melaksanakan; padalan hata, mengirim kabar; padalan jea, melakukan sesuatu yang berakibat
buruk; padalan uli, melakukan sesuatu yang berakibat baik; padalan aek, memasukkan air ke
tali air untuk mengairi sawah; padalan parkaro, memperkarakan sengketa; padalan tahi,
mencari cara memperoleh kawan untuk suatu rencana atau perkumpulan; padalan juhut,
membagikan daging pada pesta menurut adat; padalan sigalegale, membuat wayang
sigalegale, patung orang, menari yang dikendalikan dengan tali/kawat; hata na dumalan,
gagasan paling baik; mardalan pat, berjalan kaki; mardalan darat, berjalan melalui darat;
sadalan hita, seperjalanan kita, setujuan kita, sependapat kita.
Daldal, I. sej lebah penyengat kecil; situak ni daldal, madu lebah. II. daldal bohina, suram
wajahnya, muka masam. III. tali sidaldal, tali derek, disongket dengan kayu pengungkit, agar
balok yang diangkat keatas bangunan bisa pas letaknya.
Dalhop, mandalhop, melekatkan pada, mengikatkan sesuatu dengan erat; dalhop tu, melekat
pada, erat.
Dali, I. mandali, macet mengenai senapan; mandalihon utang, selalu menunda pembayaran
hutang. II. sidalian, dalih, alasan; P.B: molo soada roha,godang do sidalian, kapan tak suka
banyak dalih; hata sidalian, dalih alasan yang dibuat-buat; marsidalian, berdalih, mencari
alasan; marsidalianhon ulaon, mendalihkan pekerjaan; horbona diparsidalianhon, kerbaunya
dibuat menjadi dalih. III. dali, susu. IV. dalidali, sej kacang-kacangan; sataon dali, tiga bulan;
simardalidali, sej rambatan yang menyerupai dali-dali.
Dalihan, tiga tungku dari batu di atas mana ditarok periuk; dalihan nantunggu tiga, tiga tungku
yang teguh, diucapkan sebagai doa yang puitis; siholting dalihan, orang kikir, belit, bdk holting;
P.B.: tolu do dalihan paopat sihalsihal, torop pe anakniba, sada do sihasian: tungku hanya
tiga, empat dengan ganjalan, kalaupun banyak anak, satu saja kesayangan.
Dalimo, delima.
Dalom, dalam, di dalom laut, dalam kandungan; daloman, (tentang ternak) melahirkan anak,
yang telah mati di kandungan.
53
Dalu, I. dadu. manggulang dalu, menggulir, menggelindungkan dadu; dalu ni honas, batang
nenas. II. dalu, babi jantan; manginjam dalu, meminjam pejantan membuahi babi betina; upa
dalu, sewa pejantan yaitu anak babi yang kelima, kalau kurang dari lima anaknya: seekor ayam;
sapelean daludalu, persekutuan persembahan senenek moyang yang mencakup enam
keturunan; daludalu na mokmok, babi jantan tambun, gemuk yang menjadi kurban;
mangondanghon dalu, peresmian anak hamba menjadi anak sendiri, sedang sihamba hanya
melahirkan, dan seterusnya menjadi inang pengasuh. Anak ini memperoleh marga majikannya.
Damar, damar, suluh damar, sudip dari pohon cemara; damardamar, tumbuhan rambatan;
mandamari, merekatkan dengan damar, menempelkan dengan damar.
Dame, damai, dalam keadaan damai; dame do luat i, negeri itu dalam keadaan damai; dame
rohana, dia berhati damai; mardame, berdamai, mengadakan perdamaian; pardameon,
perdamaian; padamehon, mendamaikan, melerai; mardamedame, hidup secara rukun dan
tenteram.
Dampol, obat yang digosokkan pada kulit; ubat dampol, ubatpandompul, idem;
mandampolhon,menyapukan obat urut; mandampoli, menyapu obat, memijati, mengurut-urut;
dampol siburuk, sej rumput yang digosokkan pada anggota badan yang keseleo.
Dan, I. cendawan, jamur; danon, bercendawan, penuh dengan jamur, berjamur; dan pohul, sej
cendawan. II. dan, penunjuk waktu, sering dihubungkan dengan kata bertanya; piga; piga dan,
berapa lama; ndang piga dan, tak berapa lama.
Danak, muda, belia, kekanak-kanakan, naif; danak dope dagingna, badannya masih kanakkanak, belum dewasa, belum langkas tumbuh.
Dando, denda, denda uang; tardando, didenda, terdenda; honadando, kena denda.
54
Dangar, (tentang tanah) kering, tidak berair; na dangaron, kering, gersang; dangardangar,
seseorang yang harus didengar, yang harus dituruti.
Dangdang, denda yang dibayar kalau kejadian itu tidak dapat lagi diperbaiki; mardangdang,
membayar uang sebagai pengganti barang yang hilang atau yang dicuri; butuha naso
hadangdangan, perut lebih banyak menerima makanan daripada yang diperlukan untuk tenaga
kerja msl: pelayan yang malas; sisampe dangdang, penanggung denda, walau bukan salah
sendiri.
Dangiang, lagak, gengsi-geng-sian, angkuh; mardangiang, berlagak, membuat dirinya seolaholah penting.
Dangis, mandangis, pada saat ini tanpa uang, mengenai pemain-pemain kalau mereka kalah;
mengenai pedagang kalau barang mereka tidak laku.
Dangka, ranting, cabang, dahan, anak sungai; namora di dangka, kera; mandangkai,
memotong dahan pohon; mardangka, bercabang, berdahan; mardangka abarana, ia mendapat
anak; mardangka ubanmu, dalam hari tuamu biarlah ubanmu bercabang-cabang; mardangka
ubanna, limut-limuton tanggurungmu, bercabang-cabanglah ubanmu, punggungmu ditumbuhi
lumut, banyaklah keturunanmu, semoga menjadi tua sekali; mandangkai hata, membuat
pembicaraan berpanjang atau bercabang-cabang, agar tidak berakhir dengan baik.
Dangol, sengsara, miskin, pi-lu, melarat; dangolna i, alangkah sedihnya; mardangol, menderita,
dalam keadaan melarat; hadangolon,sidangolon, kesedihan, penderitaan, dukacita, sengsara,
kemelaratan.
Dano, I, kolam besar, tasik; (lebih besar dari ambar). II. gambaran bintang: Penembak.
Dao, jauh, berjarak, kejauhan; sadia dao, berapa jauh; dao ma i, betapa jauh; sapaal daona,
sekilometer jauhnya; dao rohana, tidak ada perhatian, hatinya jauh, pikiran melayang; hadadao,
hinadao, kejauhan, jarak yang jauh; mandaodao, menjauh, menjauhkan diri dari orang lain;
padaohon, menjauhkan; halak simadao, penyendiri, yang tidak bersikap akrab, walaupun
sebenarnya harus dekat; sidao nahinan, julukan bagi mendiang ibu yang meninggalkan anakanak yang masih kecil-kecil; padaodao, berjauhan, tidak serumah lagi, berpisahnya suami isteri
namun tidak bercerai; daodao, sidaodao, burung kecil, manyar mirip dengan amporik yang
membuat sarang cantik; P.B.: habang sidaodao, habang marimpotimpot, hita padaodao,
padan paingotingot: terbanglah burung manyar, jauh nan ke langit, kita yang jauh berpisah janji
kan diingat.
55
Daon, I. obat; daon bari, harfiah: obat terhadap rasa bau dalam mulut yaitu; sirih, tembakau;
daon ni sohol, obat terhadap rindu, yaitu hadiah; mandaoni, mengobati; pandaoni, dokter
kesehatan, tabib. II. mandaon perasaan mati bagian tubuh; mandao roha, tidak peduli lagi, tidak
punya rasa harga diri.
Dapar, mardapar, gemertak; mandapar, menggeletak; dapardapar, kaleng atau bambu pecah
yang diguncang menggertak burung, kelontang untuk mengusir burung.
Dapot, dapat, ketemu, ditemukan; dapot na gogo dibahen na bisuk, si kuat kalah pada si
cerdik; nunga dapot ahu, sudah kudapat; P.B.: di jae dapot bubu, di julu dapot tanggal, di
hulu, di hilir terperangkap pukat; dapot tarida, bisa nampak, dapot taon, jumpa tahun; dapotan,
mujur, menjumpai, mendapat; dapotan laba, mendapat laba, beroleh untung; p.b. disima hita
borhat, disi ma hita dapotan, asal berangkat, pasti kita mendapat; tardapot, tertangkap basah,
terdapat, kedapatan; mandapothon, kepada (alamat surat), mendapatkan, mengunjungi;
mandapothon si anu, kepada si anu; mandapothon huta i, dekat kampung itu, menuju
kampung itu; mandapot di, tergantung dari, bergantung pada; mandapot di hodo langkangku,
terserah kau mau kemana aku, saya tergantung padamu; mandapot di Debata do parsorion ni
jolma, tergantung dari Allah nasib manusia (saguru di); pandapotan, orang pada siapa
seseorang bergantung, pendapatan; marpandapotan tu, bergantung pada; mardapotdapot,
berturut-turut, terus-menerus; pardapotan, alat penangkap yang sesuatu msl: jerat atau bubu;
pardapotan dagingna, daging sial, gampang sakit, (mengenai anak kecil).
Daram, I. mandaram, berjalan berkeliling, mencari nafkah; pandaramdaram, pencari nafkah. II.
mandaramhon, mengandalkan, menganggarkan sesuatu, (= mangasahon); mandaramhon
raja ibana, mentang-mentang raja dia.
Darang, kudis; darangon, ter-kena kudis, kudisan; pabali darang, menggeser kesalahan pada
orang lain, memindahkan kesusahannya kepada orang lain.
Darapati, merpati.
Daras, mardarasdaras, derak, bunyi daun yang diinjak, bunyi roda kereta atau bunyi padi yang
diinjak ( = marderesderes).
Darat, tegalan, darat (lawan: laut); mardalan darat, bepergian lewat jalan darat, berjalan darat;
juga: mandarat; mandarati, membebaskan budak dengan uang tebusan; tardarat, terluput ke
darat, terdampar kedarat, keluar dari keadaan miskin menjadi kaya.
Daret, halak Daret, orang Mandailing; tumbutumbu daret, tempat tembakau dari Mandailing.
56
Dari, ulok dari, sej ular, jenis-jenisnya: dari alogo, dari sihim, dari tano, dari songka.
Daro, darah (lazimnya darah haid); daro mata, darah beku;siboan hujur namardaro, ndang
siampinan: pembawa lembing berdarah, jangan diayomi; siapa duluan bersalah jangan dipihaki
atau dilindungi.
Das, = sahat, sampai, tiba, telah disampaikan; padashon, menyampaikan (perkataan, pesan);
sipadas hata, juru bahasa,
Dasing, timbangan; dumasing, menimbang; ndang tardasing, tak bisa ditimbang. Dasip,
terkatup rapat-rapat; padasiphon, mengatupkan rapat-rapat.
Dasor, I. dasar, alas onggokan padi, lapis padi di ladang yang paling bawah. II. mandasor,
membuat alas onggokan padi, menumpukkan padi yang paling bawah.
Datdat, = jotjot, sering, kerap kali; datdat do i masa, berungkali itu terjadi, sering terjadi;
mandatdati, mengulangi, tak henti-hentinya melakukan, berbuat terus-menerus, tekun;
pardatdatan, sikap ngotot mengulangi, apa yang sering dilakukan.
Date, letih, capek, tidak berdaya, lemah, lunglai; mandate, lesu sekali, sangat lelah, jatuh
pingsan.
Datik = datek.
Dating = datek.
Datu, dukun, datu, tukang tenung, ahli sihir, peramal, dokter, ahli pustaha; hadatuon,
kedukunan, keahlian dalam sihir, kepandaian mengobati secara tradisional; ulaula hadatuon,
alat dan ulah kedukunan, perdukunan, santet; mandatui, meneluh, menyantet; padatuhon,
mendukunkan, minta jasa dukun, membawa berobat ke dukun; padatudatuhon, berlagak dukun,
nyatanya ia tidak dukun; datu parosulosul, dukun tangguh, dukun ulung.
Dauk, lembek, lunak, lentur, lembut (lawan: jogal); dauk dagingna, lemah-gemulai badannya;
padaukhon, melembekkan, melunakkan, melembutkan; dauk rohana, lembek hatinya, tidak
melawan.
57
Daulat, atau daolat, (= martua), saleh, setia pada Allah, jujur, benar, tulus, sopan; na daulat na
martua, tulus iklas, berbahagia; na daulat tu Debata, tawakal, setia pada Allah, saleh;
hadaulaton, kedaulatan. padaulat, mendaulat, menghormat dengan takjim (lawan: gait).
Daup, = dauk.
Dea, I. mandea, memperoleh sesuatu dengan akal licik. II. deadea, budak belian, budak yang
diperdagangkan.
Deak, banyak; deak ni roha, ketidak benaran, kemalasan dalam hal mana orang mendalihkan
sesuatu yang lain, banyak tingkah; deak hatana, omong banyak, banyak bicara; sideak hata,
tukang koyok, tukang ngobrol; boru Sideak/boru Sideang parujar, putri Batara Guru, ialah
menurut legenda pencipta bumi, juga dinamai Sideak Ujarujaran, Sideak Halasan, tungku
masak, perapian; hinadeak, hadedeak, jumlah, bilangan yang banyak.
Deang, dayang, anak perempuan yang muda, gadis; deangdeang, gadis muda; boru Sideak
Parujar atau boru Sideang Parujar, Sideang Haijuran, Sideang Panaehan, (bahasa klassik),
putri Penggagas, yang banyak dituruni, banyak dinaiki = tangga.
Dear, I. na dear, yang tidak merasa tenang kemanapun pergi; kucar-kacir, semrawut, moratmarit; na dear marpangalaho, gelisah. II. padear, = pasombu.
Deba, sebahagian, separoh, orang lain; na deba, sebahagian, yang lain; ditangko de-ba, dicuri
orang (lain); deba... deba, separoh...separoh, sebagian....sebagian; deba na-ri, sebahagian lagi;
ugasan ni deba, barang orang (lain); dia deba, mana lagi? unang deba roham, jangan
bimbang, jangan ragu, jangan marah.
Dede, air liur yang menetes dari mulut; madede, berliur, mengeluarkan air liur; dumarede,
(mengenai air mata) berlinang-linang, bercucuran.
58
Dekdek, madekdek, (mengenai barang kecil) terjatuh, luruh; (mengenai buah) gugur; P.P.:
madekdek tu bonana do parbue ni hau, buah jatuh ke pangkal; mardekdehan, berjatuhan,
berluluran (mengenai barang kecil atau buah); madekdek mata ni ari, matahari terbenam,
magrib; padekdekhon, menjatuhkan banyak; hadekdehan ni sanggul, keguguran, abortus.
Delam, mandelam, membujuk atau mengambil hati seseorang dengan kata-kata licik, merayu;
biang simardelam, anjing berlidah hitam.
Dele, mandele, rasa putus asa, putus pengharapan; dele ni roha, putus asa, tawar hati, tak
bersemangat; pandelean, keputusasaan, hilangnya harapan; mandeledele, berjuang te-rusmenerus walaupun menghancurkan dirinya.
Deledele, kelenjar pada pangkal paha dan dagu; pardeledelean, lipat paha.
Deles, = dele; na deles, putusasa; dipadeles rohana, menjadiputus asa; mardelesdeles, putus harapan, putus asa.
Delmek, terletak dengan tepat. Demak, damai, sentosa, nyaman; mardemak, hidup dalam
damai, berhenti permusuhan; pademakhon, membuat damai, mendamaikan.
Dengdeng, dendeng, daging pipih yang diasap; mambir dengdeng, tua sekali, tua bangka (bdk
ambir) matuatua dengdeng, idem.
Denggan, baik, oke, bagus; molo songon i, denggan, kalau begitu, baiklah (oke); dengganna i,
betapa baik itu; ari na denggan, hari baik; marnadenggan, berbeda baiknya, denggan roha,
manis budi, baik hati, budiman; denggan do roham disi? setujukah engkau? cocok itu
untukmu?, denggan basa, murah hati; denggan basam, engkau murah hati (dalam doa), baik
budimu; mardenggan, berbaikan, berdamai, rukun, rujuk sekali; pardengganan, perujukan,
kerukunan, perdamaian; padengganhon, memperbaiki, menengahi (duabelah pihak yang
berselisih); hinadenggan, kebaikan; sun denggan, maha baik, sempurna.
Dengke, ikan; mardengke, menangkap ikan; pardengke, penangkap ikan, nelayan, peternak
ikan.
59
Dera, deradera ni roha, kesalahan, salah; ndang deradera ni rohangku, itu bukan kesalahan
saya; disandang dera, kuda hitam hanya punya bintik hitam di pahanya.
Derder, (= malala), derder, uang yang diterima tidak sekaligus, tetapi berdikit-dikit; panderder,
orang yang menerima sesuatu secara berdikit-dikit.
Derem, diam, lemah, nyenyak, pulas tidur, tenang, tidak bergerak, tidak panas mengenai
makanan; paderem, membuat te-nang, meredakan; panderem, obat penenang, yang membuat
tenang.
Deret, tinggal di belakang se-waktu berjalan; deret rohana, ia tidak suka ikut serta; hupaderet
pe, saya akan ikut dari belakang; marderetan, beberapa orang tinggal di belakang;
marderetderet, berturut-turut.
Derhet, memekakkan msl bunyi senapang sebagai tanda celaka sewaktu merampas anak kecil
untuk dijadikan pangulubalang.
Derma, derma, persembahan; pesta derma, perta derma.
Derse, manderse, loyo, putus asa, sangat berputus asa (lebih kuat daripada mandele).
Detok, mardetok, tidak berkenan, tidak suka pada; arap ni jae, detok di julu, kau tak suka
padaku, aku juga begitu, balas-berbalas
Di, I. kata depan: di, pada, kepada, untuk; di ho, untukmu; dibagasan, didalam; di ruar, di luar;
di tongatonga, di tengah; di holangholang, di antara; dison, di sini; disi, di situ; disan, di sana,
disadui, disana itu; na di ahu, untukku. II. awalan di untuk kalimat pasif: dilehon ibana: diberi
oleh dia, diberikannya.
Dia, apa, yang mana, macam apa; horbo dia, kerbau mana? dia do pangalahona? apa
masalahnya? bagaimana letak soalnya? dia ma nidokmi, mana yang kau katakan itu? dia
sahitna, sakit apa dia? di dia? di mana? sian dia, dari mana? songon dia, bagaimana? tu dia,
ke mana? sadia, berapa? manang dia, entah apa, entah mana; manang didia pe, dimanapun
juga: ndang mardia imbar, tak berbeda, sama saja = ndang dia imbarna; naso mardiadia, tak
punya apa-apa; ndang mardiadia, kalau tidak ada jatah daging sewaktu memotong ternak,
walaupun dituntun adat; didiaon, tidak berkeputusan, kecarian, tak paham, tak tau soal, bingung
60
(bdk bohabohaon)
Diam,diam, tutup mulut, berhenti, tenang; dipadiam ahu, saya disuruh tutup mulut.
Dibahen, bdk bahen.Dideng,mandideng, membuai-buai anak, meninabobokkan; padidengdideng, membuai anak de-ngan berdendang sayang.
Didi, bdk idi; mandidi (hon), memandikan, mencucikan, mempermandikan; pandidion, hal
memandikan, permandian, upacara pembabtisan; pandidi, pembabtis, pemandi, yang
mempermandikan; padidihon, memandikan, membabtiskan; tardidi, dicuci, terbabtis,
dipermandikan; mandidi huting, memandikan kucing (percaya) agar hujan turun; maridi, bdk
idi.
Diha, dihana, kata pertanyaan;bagian tubuh mana, apanya, kekerabatan yang bagaimana?
bagian; pardihaon, kerabat macam mana? panggil apa? pardiham, apamu dia, panggil apa kau
padanya, kerabat bagaimana? na so mardihadiha, yang tidak bersanak pamili; tu dihangku,
buat apaku; ndang tu dihana, tak usah ya, untuk apanyalah itu;ndang tu dihangku, saya tidak
bisa memakai itu.
Dila, lidah; dila ni pat, buah betis; dila ni tano, delta; dila ni rihit, goseng; dila ni api, nyala api;
na dila, orang yang tidak bisa menyimpan rahasia orang lain, ceriwis, pembual, suka bergunjing;
dila paung, perhiasan kayu berukir lidah panjang di rumah batak; diladila, pola segi tiga untuk
corak utama "ulos" (kain tenun); mandilati, menjilati; pandilati, penjilat (= simanggoanggo);
mandiladila, berceloteh, panjang lidah, omong besar; dila mangalit, orang yang lidahnya
bengkok seperti lidah kerbau yang makan rumput, membelit kata, ucapan berkait, keseleo lidah.
Dilat, (bdk dila), mandilati, jilat, menjilati; P.B.: jolo nidilat bibir asa nidok hata, jilat bibir dulu
baru bicara, pikir dulu baru bicara, sesal kemudian tidak berguna; mandilat hepeng, mandilat
sira, menjilat uang atau garam mengenai sumpah, bdk gana.
Dilmut, di atas saja, tidak dalam, bdk dulmut.
Dilo, mandilo, menjenguk, meninjau, memandang, melihat ke; pandiloan, jendela kecil di
belakang rumah batak, bdk dulo.
Dimpan, = simpan.
Dimpos, I. rapi, paten, tak rusak, tertutup rapat, tidak renggang. II. simardimpos, jenis pohon
kecil.
Dimpu, I. mandimpu, menumpukkan (msl nasi di piring), menimbun; dimpuan, tumpukan kecil.
II. dimpu = rimpu, kira, sangka, menduga, mengira.
61
Dingin, dingin, sejuk, tenteram, bahagia, makmur; madingin, sehat walafiat dipakai dengan
horas; horas tondi madingin, selamat sejahtera, sentosa; pandingini, apa yang membuat
sehat walafiat, sitawar sidingin, penyejuk, obat penawar; dingindingin, sej tumbuhan yang mirip
dengan hapalhapal.
Dingkal, mandingkal, tegak berdiri, jungkal, menjungkal, cuat mencuat, seperti ekor lembu kalau
mau berak; dingkal, tegang, tegak, mencongak.
Dingkan, = (tungkan) kata depan: terhadap, ke, ke arah; dingkan pudi, ke belakang; dingkan
dia, arah sebelah mana; manang dingkan dia pe, arah manapun jadi, entah sebelah manapun;
mardingkan, memihak, berat sebelah menganakemaskan, pilih kasih; dingkan i rohana,
berpihak kesitu dia; mandingkani, melebihi orang, memihak pada; pardingkanon, pemihakan,
sikap berat sebelah.
Dior, mandiori (= riori), mencari sesuatu; mandior hepeng, mencari uang; diordior matana,
matanya kecarian kemana-mana.
Diri, = iba, pribadi, diri, diri sendiri, awak ini; diringku, diri saya, pribadiku; dirim, dirimu, diri
anda, pribadimu; diri niba, diri sendiri, pribadi sendiri, diri saya; diriniba ma nisarihon, diri
sendirilah pikirkan (di-riniba, diri umum, bukan dirisaya); sandiri (dari sada diri), handiri,
sendiri, secara pribadi; ahu sandiri, saya pribadi, saya sendiri; pandirihon, dirikan, berdirikan.
Disan, (dari di an) di sana; disadui, (dari di adui), disana itu; disi (di i), disitu; bentuk panjang:
disi ni, di situ itu.
Disir, mardisir, I. berdesir. II. mardisir, berdiri, merinding (bulu roma, bulu kuduk).
Do, memberi penegasan: -lah, -kah, -nya; ahu do na laho, sayalah yang pergi; na laho do ahu,
yang perginya saya; sian dia do ho? dari manakah kau? i do, itulah; on do alana umbahen na
ro hami, inilah sebabnya mengapa kami datang; ndada torop na marpungu, otik do, tak
banyak yang berkumpul, sedikitnya.
Doa, = tabas.
62
Doal, gong kecil yang dengan tiga lainnya membuat orkes batak; mandoali, main doal, khusus
pada pesta orang meninggal; pardoaldoalan, rak gantungan gendang di balkon rumah batak.
Dobur, mardobur, debur, berdebur, mendebur (mengenai kayu yang jatuh atau tembakan).
Doda, bunyi yang dibuat memanggil anjing; P.B.: agoan asu do halak na hurang doda, yang
kurang rajin memanggil anjingnya, akan kehilangan anjing, barang siapa tidak menjaga hartanya
akan kehilangan hartanya.
Dodak, dedak; simardodakdodak, sej pohon kayu berbuah merah dan yang dipakai sebagai
obat cacing.
Dodal, disapukan, melekat pada dinding mengenai kapur, tanah; mandodal, melekatkan pada,
mengediami; mandodalhon, melekatkan sesuatu; mandodalhon utang, menumpuk hutang
kepada orang kaya dengan mengajukan diri sebagai pekerjanya; mandodal songon hare
jagung, melekat seperti bubur jagung, bergelimang hutang; mandodal ingkau, menotak laukpauk dalam panci dengan sendok supaya diratakan lauk pauk dengan sendok di piring itu.
Dodo, mandodo, membuang batu duga, menduga dalamnya sesuatu; mandodo roha,
membaca isi hati, menduga maksud; ndang tardodo, ndang hadodoan, tak bisa diduga, tak
terduga, tak tertebak sesuatu maksud.
Dodot, padodot, beruntun, ber-kesinambungan, berturut-turut, non stop; padotdot tolu ari,
beruntun tiga hari; ari rondo lima ari padodot, hujan lima hari berturut-turut, nonstop.
Dogil, mandogil, pijit, memijit, meremas dengan jari; mandogildogil, memijit-mijit, me-remasremas, mengurut.
Dogor, kurang ajar; madogor soarana, suaranya sangat ke-ras, luar biasa keras suaranya.
Dohar, mujur, bernasib baik, peruntungan; mardohar, mendapat banyak rezeki, beruntung;
hadoharon, kelimpahan rezeki; ari na mardohar, hari mujur yang ditetapkan oleh datu;
pandoharan, sumber nafkah, sumber rezeki, yang membawa kemujuran, keuntungan.
Doho, marhadohoan, mempunyai milik tertentu, diasingkan untuk tujuan tertentu, khusus.
63
Dohor, = donok.
Dohot, dan, ikut, dengan, serta, ikut serta (menghubungi subjek dan kata sifat); marsidohot,
berpartisipasi, ikut serta, turut ambil bagian; parsidohot, peserta, orang yang mengikuti, yang
ikut berperan; padohot, termasuk, inklusip; so padohot, ekslusip, tidak termasuk, tanpa;
pandohot, bingkai yang empat pada tepi tampi.
Dohung, I. mandohung, bungkuk karena tua, uzur. II. dohungdohung, sej rumput berdaun
lebar.
Dohur, = dobur
Doi, bunyi yang dibuat untuk memanggil anjing; mandoi bi-ang, memanggil anjing.
Doit, menyengat mengenai serangga; pandoit, penyengat, (nyamuk, kutu, serangga); hata na
marpandoit, ucapan menggigit, yang melukai walau kedengaran halus.
Dokdak, bunyi pukulan martil-martil; mandokdak, = memikat udang dengan membuat bunyi
dengan lidah; simardokdak ni nambur = babi (And).
Dokdok, berat mengenai timbangan, penting, sungguh mengenai perkataan; dokdok patna,
hamil mengenai perempuan; pandokdokhi, sesuatu yang memberatkan, pemberat, tolak bara,
marnadokdok, berbeda mengenai berat; dokdokna i, alangkah beratnya; mardokdok, makin
berat, memberatkan, amat berat, sangat keras.
Dolgi, tidak rata, kasar, keras mengenai tempat tidur, rasa menusuk, mengganjal, tidak datar;
dolgi mata, mata menjadi sakit karena sesuatu benda, rasa kesat di mata; dolgidolgi hatana,
pedas-pedas perkataanya, menusuk perasaan; P.B.: dolgidolgi ranggas diingani bodat, ngali
aek diingani dengke, ranggas mengeras dihuni kera, air yang dingin namun ikan berdiam disitu,
artinya: kampung sendiri lebih baik, masing-masing merasa dirinya senang di tempat yang biasa.
Doli, lelaki, kuat; ompu doli, nenek laki-laki; simatua doli: mertua laki-laki; simatua bo-ru,
mertua perempuan; dolidoli, anak muda, pemuda, perjaka; marsiajar dolidoli, menjelang
pemuda berumur 14-16 tahun.
Dolnal, kontroversial, isi bi-cara yang bertentangan; dolnal ni on manghatai, ngawur kau ini
bicara, asyik bertentangan isi omonganmu.
64
Dolok, gunung, pegunungan; dolokdolok, bukit, perbukitan; pardolok, penduduk gunung, juga:
terletak di gunung; pardolohan, pegunungan.
Domdom, I. marsidomdom, bunyi pekak yang dibuat gemuruh atau gendang yang besar;
sidomdom, deru dibawah tanah, atau bunyi guruh di kejauhan di waktu malam. II. domdom,
berkelakuan tanpa cela.
Domia, dunia ini; pangiasan domia, biar dunia mampus, haram mampus (sumpah serapah
untuk membenarkan diri)
Dompak, berhadapan dengan, ke arah, menghadapkan muka kepada sesuatu, kata depan:
berhadapan dengan, ke arah; mandompakhon, menoleh diri ke suatu, menghadapkan,
mengarahkan ke, memalingkan muka; mardompak, terhadap, berhadapan, menentang
seseorang; padompakdompak, bertatap muka, saling berhadapan, berhadap-hadapan;
pardompahan, jidad, kening, dahi; P.B: tubu anak na dompak pujion, na tundal hataon:
kiranya lahir putra, yang dimuka disanjung, di belakang digunjing; orang berwibawa, berbobot;
hata dompak, bahasa terus terang (lawannya hata tundal); padompakhon, memperhadapkan,
frontasi, mempertemukan; jaga dompak, sepotong timah hitam yang dibawa pada ikat pinggang
sebagai jimat dalam perang; barang siapa membawanya tidak dapat melarikan diri, timah jimat,
jimat kekebalan.
Domu, berkumpul, cocok, kompak, rujuk, temu, rapat, serasi, sesuai, bergabung bdk tomu;
ndang domu hata nasida, tidak cocok pembicaraan mereka; dia domuna, apa titik
pertemuannya; domuna, titik temu; mardomu, berkumpul, bersatu, rujuk kembali, cocok;
padomuhon, mengumpulkan, mencokcokkan, mendamaikan, mempertemukan; upa
domudomu, upah perantara (jual-beli, perjodohan dsb); domudomu, orang penengah dalam
usaha mengawinkan, perantara jodoh; ndang na so tuk dohonon ni domudomu, mana ada
yang suntuk bagi mak comblang, (suka melebih-lebihkan ceri-ta); pardomuan, perdamaian,
musyawarah, permufatan, pertemuan, perserikatan.
65
Donda, I. lembut, tak banyak berbicara, sikap merendah tapi berwibawa; siaji donda hatahuton,
tunggal panaluan, tongkat gaib datu besar (bdk talu). II. tali donda, pemberat, batu timbangan,
perum.
Dondang, tameng, perisai, yang dikapuri warna putih. Dondon, I. mandondon, membeli ladang
padi dengan syarat bahwa sipenjual baru boleh membelinya kembali setelah dua tahun;
padondonhon, menjual ladang dengan cara ini, menjualgadaikan. II. dondon, mandondoni,
menimpa, menekan sesuatu ke bawah, menindih, menghimpit dari atas; mandondoni anak,
menindih anak waktu tidur; mandondon parsingiran, menambah piutang, yang nanti dibayar
dengan bekerja pada kreditor; sari dondon, dekil, daki badan; dondon tua, pemberian sawah
pada cucu paling sulung dari putra, seorang laki-laki yang menuangkan air suci pada pesta
dihadapan perempuan-perempuan agar dapat banyak keturunan.
Dongan, kawan, teman, sahabat; dongan saripe, suami, isteri; mardongan saripe,
berkeluarga, berumahtangga; pardongansaripeon, perkawinan, kekeluargaan; dongan
sabutuha, kawan seperut, semarga; dongan sahuta, sejiran, kawan sekampung; dongan
sajabu, kawan serumah; dongan sabangso, kawan sebangsa; dongan saulaon, rekan sekerja,
teman sejawat; dongan sasingkola, teman sekolah; dongan tubu, kawan sebuyut, semarga;
dongan torbang, seusia, teman sebaya; dongan jolma, sesama manusia; dongan sa-ama,
bersaudara; mardongan, berkawan, berteman; indahan mardongan ingkau, nasi dengan
sayur; mardonganhon, bersama-sama dengan, berteman dengan; pardonganon,
persahabatan, persatuan; mardongandongan, berteman; mandongani, menemani,
mendampingi, mengawani, menyertai; beha pandonganina di ho, bagaimana ia menemani
engkau; hula dongan, kerabat mertua.
Dongar, na so hadongaran, yang tidak tertahankan, tak tergoyahkan, tak tergugat, tak bisa
dilawan.
Donguk, sai dogukdoguk do ho, = dongakdongak, kata cerca yang diucapkan orang
terkemuka kepada bawahannya juga: kalau ia mengatakan yang benar.
Donok,(bdk jonok), dekat; jonok tu, dekat pada; parroha na donok, pendek pandangan, pikiran
sempit; alus na donok, jawaban sederhana atau ringkas; mardonokhon, dekat pada;
mandonohi,padonok, mendekati; padonokhon, mendekatkan; hadodonok, hinadonok, hal
yang dekat; masipadonohan, saling mendekati.
Dop, mandophon, menutupi, tidak berani menghukum oleh sebab diri sendiri melakukan serupa
itu (dalam keadaan terkutuk yang sama).
Dopa, depa, ukuran serentang kedua lengan; dopa simanuhi, (dari: suhi), depa dari ujung jari
tangan yang satu ke siku; dopa golom, mulai dikira dari jari-jari yang dikepal; dopa simarhilap,
66
depa ruas jari-jari yang paling luar tidak turut dikira; dopa simanusu, depa dari ujung jari tangan
yang satu sampai tetek sebelah (susu); dopa sibaganding, dikira dari ujung jari tangan yang
satu sampai tempat antara siku dan pangkal tangan lain; mandopai mendepa, mengukur dengan
depa; mandopadopa, mengikat orang pada kayu dengan tangannya terentang msl orang yang
berhutang.
Dope, lagi, masih; ndang dope, belum; dua dope, baru dua, sampulu sia taon dope umurna,
dia baru berumur 19 tahun.
Dopena, = dope,
Doran, sej jala panjang yang diseret; dorandoran ni lombu, lipatan kulit kerongkongaan lembu,
gelambir.
Dorgak, bdk dirgak, kepala mencongak; dorgak ulu ni ulok, mencongak kepala ular;
mandorgak, mengangkat kepala.
Dorma, obat pengasih, pekasih, jimat pemanis, jimat agar lawan jenis jatuh cinta, atau siapa saja
dihadapi, bisa lembek sikapnya dan tunduk; mandormai, memberikan seseorang obat pengasih;
lawannya: sipanutupi = jimat penangkis atau penangkal dorma.
Dorong, I. mandorong, menerkam, menyerang mengenai binatang. II. mardorongdorong, gemertak, berderik.
67
Dorop, mardorop, gemertak, berderap, bunyi sesuatu yang keras dikerkah, seperti kerupuk
dikerkah anak-anak, atau tulang diremuk anjing.
Dorun, susah, merana, menderita; dorun sori ni arina, nasibnya amat buruk, sangat merana.
Dos, sama, serupa jenisnya, merata (pembagian); doshon, serupa dengan, seperti; tudos tu,
sama seperti, serupa dengan; tudosan, contoh, ibarat, bahan perbandingan; na so ada
tudosan, tanpa tara, tak ada bandingnya; na so hatudosan, tidak terbandingkan; dosdos, sama
besar dalam hal pembagian, rata; dos ni roha, kesepakatan, kerukunan; padoshon, meratakan,
membuat datar; mandosdos, merata, datar, tak bervariasi, monoton, membosankan;
mandosdosi, menyamakan, meratai; patudoshon tu, membandingkan dengan; hadosan,
persamaan, apa yang sama.
Dosa, dosa; mardosa, berdosa; pardosa, pendosa; dosanghu do i, salahku itu; pardosaon,
ke-dosaan, keadaan berdosa; pardosaan, (komparatif) lebih berdosa.
Dotir = dosir.
Doton, jala penangkap ikan, alat penjaring ikan; P.B.: tali ihot ni doton, hata do siingoton: tali
simpul jala, kata harus diingat, ingat akan janji.
Dotuk = dotak.
Dua, dua; duansa, keduanya; paduahon, yang kedua, kedua dalam urutan angka; paidua, yang
kedua, (anak kedua, bapak adik ayah, wakil tuan rumah); semua posisi nomor dua; raja paidua,
raja kedua, wakil raja; pardua, bagi dua; paduahalihon, ulangi sampai dua kali; padua-arihon,
pada hari kedua; bagi dua, mambagi dua, membagi dua; parduaan, setengah dari harta
warisan; manduai, mempunyai dua, kawin lagi; jolma panduai, isteri kedua, gundik; panduai,
bagian kedua; marsiduadua, berduaduaan, beristeri dua; duadua, masing-masing dua; sipaha
dua, bulan kedua (parhalaan); haduan, (dari: haduaan), lusa; marsiduanan roha, berselisih
paham; tonga dua, setengah dua; mardua roha, dua macam pikiran; paduadua, berduaan;
manduahali, menumbuk padi untuk kedua kalinya; manginduan, idem; mangindua, (tentang
wanita) bekerja sambil menggendong anaknya dipunggung.
Duatdait, bermulut besar, berlagak besar, mengacau; pardila siduatdait, orang yang bermulut
besar, yang menimbulkan permusuhan.
Dubur = dobur.
68
Duduk, manduduk, mengumpulkan msl alat-alat yang tersebar; manduduk buku, menutup
buku; manduduk pat, menarik kaki sewaktu duduk, melipat kaki, duduk bersila; manduduk
paung, melipat payung; manduduk tigatiga, menutup jualan, menghimpun barang jualan;
manduduk bodil, menghentikan perang; manduduk parbadaan, mengakhiri perselisihan;
siduduk na ganjang, sibahen na bolak, yang panjang dipendekkan, yang sempit diperlebar,
juru damai mengenai seorang raja; singkora duduk, hari ke 27 dalam bulan.
Dudus, mandudus, berjatuhan, jatuh dalam jumlah besar; mandudus, menggugurkan anak.
Dugu, mardugu, saling menanduk mengenai kerbau, saling berkelahi mengenai orang;
mandugu, melumat, menggiling; mandugu bangunbangun, menggiling (tidak dimasak) nilan
sayur untuk orang yang baru bersalin; padugu, menggalakkan perselisihan; parduguan, ajang
pertarungan, tempat dimana sesuatu bertumbukan msl peluru dari dua pihak.
Dugul, buku-buku atau benjol-benjol besar pada kayu atau daging; bdk dagal; dugul ni bulu,
buku-buku pada bambu; dugul ni pat, tempurung lutut; dugul ni tangan, siku, sikut.
Dugus, mandugus, menggesekkan badan seperti kerbau ke pohon, msl babi ke tiang.
Dugus, mandugus, menggosokkan diri pada sesuatu msl seekor babi pada tiang rumah.
Duit, duit, uang logam paling kecil, 4 untuk 1 hepeng, ( = satu sen).
Dulo, mandulo, membesuk, melihat msl orang sakit, menjenguk, meninjau, menilik;
mandulodulo, memeriksai, melihat-lihat, meninjau; panduloan, (juga pandiloan), tempat
mengamati, jendela kecil.
69
Duma, kaya, makmur, berkecukupan, manduma, kaya; na duma mangan, yang berkecukupan
ma-kan; hadumaon, kemakmuran, ke-cukupan; marsidumaduma, bertutur kata, bersambutan
kata sehabis perjamuan.
Dumon, I. mardumondumon, makan beras kering; mandumon, makan tanpa dimasak, makan
tanpa lauk pauk. II. sidumondumon, sej pohon kayu.
Dumpas, terlalu banyak sekaligus, tetapi tidak teratur; dumpasdumpas do pangalehonna, cara
memberikan tak teratur.
Dung, I. pernah; na so dung, yang tak pernah terjadi; ndang dung, tidak pernah; padunghon
na so dung, membuat sesuatu yang belum pernah terjadi. II. dung, sesudah, setelah; dung i,
sesudah itu; dung songon i, setelah demikian; dung pe asa, setelah itu, baru; hadungon,
ujungnya, akhirnya; sai tu peutna do hadungan ni jolma pangoseose, yang ingkar janji pasti
akan melarat. III. mardung, = dongan, teman; kepala (And).
Dungdang, kata-kata yang tidak berisi, obrolan, omong kosong; pardungdang, yang pandai
berbicara; na so mahap ditortor, na so loja di dungdang, menari tak puas-puas, berdendang
tembang tak kunjung capek.
Dungdung, I. ikan belut. II. madungdung, lunglai mengenai dahan-dahan yang penuh buahbuahan; mandungdung, meraih keatas, menjulurkan tangan untuk mencapai, menjangkau,
menggapai. III. mardungdung, berbicara mengenai medium (begu siar).
Dungkon, (dari dung), kata depan, selain itu, setelah; dungkon ni i, selain dari pada itu,
sesudah itu, maka, lagi pula.
70
Duri, duri, onak; bulu duri, bambu yang berduri yang melindungi keliling kampung; tarduri, luka
ditempat yang tidak berbahaya; durian, durian; parduridurian, tempat banyak duri; P.B.: ndang
na niajaran unte marduri, jeruk tidak perlu diajar berduri, itu sudah sifatnya.
Duro, jerami.
Duru, sisi, tepi; di duru, di luar; tarduru, tersisi, tersingkir, tak terpakai dalam kebersamaan;
manduruduru, mengasingkan diri, bersikap menyendiri; paduru, disisikan; laho tu duru, pergi
keluar, pergi buang air, (juga haduru).
Duruk, jatuh terungkap, tersungkur, jatuh dengan posisi kepala duluan; manduruk, menuntut,
meminta; duruhon, permintaan; duruhon sialabane, jatah daging untuk penduduk kampung bila
seorang gadis menikah.
Durus, tumpah, meleleh, tertuang, tercurah mengenai air, darah; mandurushon, menuangkan,
mencurahkan, menumpahkan; dipandurushon, dicurahkan berlimpah.
-------------------------------------------------------------E--------------------------------------------------------------------------
Ea, I. = olo, songon i do hape, ya, memang, benar, begitulah, bagus begitu. II. marpangea,
mengingatkan kebaikan (jasa, pemberian) kepada seseorang dalam pembicaraan; mangeahon,
membuat orang merasakan mengenai ketidaksenangannya.
Eak, mareak, menuju, menjelang (waktu); mareak bot ari, menjelang malam hari, mareak suda
bohalna, hingga menjelang ajalnya; mareakhon, berkunjung, menjelang; pareakhon,
mengunjungi, mendekati seorang perempuan untuk dikawininya; mangeahi, mengejar,
menyusuli, menemui, menjumpai; mangeakeak, me-lontarkan kesalahan kepada seseorang;
dipareahi = diringkoti.
Eal, mangeal, tunduk kesana-kesini, gemulai, melenggang, bdk eol; mangeal daging, memutar
tubuh kesana-kesini; mangeal sambing ho, melenggang saja kau, kau berjalan tanpa membawa
apa-apa.
Eam, mangeami, menyerampang ikan, setelah itu membiarkan lemas ikan itu; arti kiasan:
membiarkan orang kecapean.
Eang, sej penyakit yang membuat kaki menjadi berat; panumbeangon, = eangon, menderita
penyakit itu; siadu hoda na eangon, kakimu sakit berat dan mau berburuburu kuda yakni:
engkau adalah penyombong.
71
Eat, I. elastis msl bambu, karet (lawan: pora); marpangeati, melembut, sesudah tadinya tegang
dengan kemarahan, mengendor. II. meat, hinggap, bertengger mengenai burung; songon
pidong na meat di handang, penjahat yang bebas dibunuh oleh siapapun; eatan, tenggeran,
tempat dimana burung hinggap msl tangga; Meat, nama daerah pada bagian Selatan Danau
Toba; paeat, dudukkan.
Eba, I. (bdk teba), ebaeba, sisa-sisa makanan, kelebihan, restan. II. eba i, = e baoa i, (kata
mencaci) alah dia itu, monyong benar dia itu.
Ebat, mebat, bepergian (tu), berkunjung; mangebati, mendatangi, mengunjungi seseorang atau
sesuatu; hamemebat, kunjungan; paebat anak tu ompu, membawa berkunjung anak pertama
ke rumah neneknya dalam kesempatan ini orang tua harus membawa makanan; parebatebatan,
tempat yang sering dikunjungi; pemberian, yang dibawa bila berkunjung.
Eda, begitu disebut isteri saudaranya laki-laki dan demikian juga saudara perempuan suaminya,
saudara sepupu perempuan, sapaan kekerabatan antara sesama perempuan yang beripar.
Edar, edar, keliling, sekitar; mangedar, mencari disekeliling dan mengambil; pangedaran,
tempat atau kesempatan dimana orang dapat merampok dan menipu; P.B.: pangedaran juji,
pangemuran onan, pada permainan ada kesempatan untuk menipu, di pekan untuk mencuri.
Edek, medehedek, selalu datang kembali, sambil bermain-main berjalan-jalan kesana kesini.
Edep, medep, mengenai mata tertutup; medepedep, mata tertutup karena kecapean. Edung,
mangedung, memuji, menghargai sesuatu.
Egar, egaron, sifat yang tak normal, yang luar biasa mengenai air mani laki-laki.
Ehet, mehet, jadi buah bibir, ramai dibicarakan orang, diceritakan berupa desas-desus;
mangehet, menjelek-jelekkan, membeo, meniru; paehet-ehet, membeo, berulang-ulang
mengatakan.
72
Ela, mangela, menggoda untuk melakukan sesuatu yang negatip; paelaela, mebujuk-bujuk agar
terpancing melakukan sesuatu yang negatip.
Elak, I. elo, hasta, 1/2 meter. II. elak sambing, itu perhiasan saja msl kain yang bagus tetapi
tidak praktis, artifisial msl perhiasan emas palsu, kain tak asli. III. mangelak, menista, mencela;
parmata na elak, orang yang suka mencerca, bermata sinis. IV. mangelakhon, memainkan
sesuatu sewaktu menari msl bedil, lembing, pisau.
Elat, mangelati, menjauhkan dirinya dari seseorang dengan menyakiti hatinya; elat ni roha,
dengki.
Eldep, meldepeldep, (bdk ellep), tidak jelas, redup (cahaya), sayup (suara), seperti mau padam.
Elel, liat, rekat, lekat; melel, menarik benang menjadi panjang msl lem, tanah liat (= endat).
Eleng, teleng, miring, menunduk miring, mendekatkan kuping untuk mendengarkan; paeleng,
membungkukkan ke samping; paeleng pinggol, menelengkan telinga untuk mendengar;
paelengeleng, merayu, membujuk ke telinga; sipaeleng pinggol, ceritera menarik didengarkan
telinga.
Ellep, mangellep hata, berbicara tanpa ungkapan jelas; hata na ellep, tak jelas maksud
perkataannya.
Eme, padi; taon eme, tahun padi, seumur padi lokal (enam bulan); matoras emena, hamil tua
dia; mareme na bibi, padi yang tidak masak, keguguran, abortus; simaremeeme, rumput yang
waktu kecil mirip dengan padi; eme soarana, suaranya jelas tetapi tidak nyaring; jenis-jenis padi:
eme sianse (narara dohot na bontar), siansimun, sidengke, sijame, sijarum, sipendek,
sisiam, sigaolgaol, siompin, simpin tali, sipahantan, sipijoni, sipulut, sirutas, sitamba,
sitabmun, sirusa.
Emer, ember.
73
Emon, I. paremon, = pardihuta, yang kerjanya menetap di kampung. II. maremonemon, pitam,
pusing kepala, pening.
Emong, maremongemong, begitu jauh sehingga hilang dari pandangan msl seseorang yang
berjalan.
Empe, mahiempe, pergi ke rumah laki-laki untuk tinggal disana, dikatakan terhadap seseorang
gadis. Hal ini sering terjadi kalau laki-laki itu tidak mampu membayar uang mahar yang
ditetapkan. Dalam hal ini parboru menerima saja apa yang dapat dibayar oleh laki-laki tersebut
itu.
Endat, mangendat, menarik ke atas; mendat, liat, elastis, msl tanah liat; pollung
simendatendat, tidak menentu, obrolan yang tak berpangkal ujung; endat, memanjang, panjang
mengenai bunyi vokal.
Endel, mangendel, meneruskan dengan gigih, diupayakan lama; pola sampulu taon sai
diendel asa dapot, sempat sepuluh tahun diupayakan baru tercapai.
Endeng, lambat mendaki, lama-lama makin tinggi, pelan-pelan bertambah; sarendeng, idem
(dari tar endeng?).
Eneng, menengeneng, seakan-akan mau pecah mengenai perut yang penuh makanan, sangat
kaya.
Enet, mangenet, menarik keluar secara perlahan supaya jangan putus msl rambut dari nasi; poti
sieneteneton, laci.
Engge, mangengge, merendam di dalam air msl padi sebelum menaburkanya; mengge,
terendam; juga: menjadi lunak (me-ngenai hati). Enggol, menggol, berobah arah, beralih tujuan;
jolma simenggolenggol, orang plinplan, tak konsisten, opportunis, tak tetap pendirian, gampang
74
berobah pendapat.
Engkat, I. pisau yang bergagang tanduk yang runcing. II. mengkatengkat, terpincang-pincang,
berjalan pincang.
Engos, = enges.
Ensep, = onsop.
Enset, enset gaol, sej burung kecil yang bagus (atau ensep gaol?) Ensur, mensur, berangsurangsur berkurang, kendor mengecil mengenai modal; mangensuri, mengangsuri, selalu diambil
sedikit.
Eol, (bdk peol) meoleol, bergerak kian kemari terhembus angin, msl daun-daun; paeolhon,
menggerakkan kian kemari.
Eper, mangeper, merayu betina oleh jantan, ayam jago dengan cara mengepak-ngepak sayap.
Era, mangeraera, (bdk mangelaela), bujuk rayu hantu, penyesatan setan; dieraera begu i ma
ho, persetan kau, tersesat oleh hantulah kau.
Erdeng, I. (= ordong), erdengerdeng ni sorha, engkol putar jentera pemintal. II. mangerdeng,
merayu orang dengan nyanyian atau kata-kata manis.
Ere, simangan mangere, orang yang penuh dengan akal muslihat. Ereng, ketam alur;
mangereng, mengetam alur pada sisi papan, supaya pemasangan papan bisa rapat betul.
Eret, meret (= orot), bergeser, pindah, beralih tempat; mereteret, bergeser-geser, berpindah-
75
Ernga, kumbang hijau yang sangat nyaring menjerit pada waktu magrib.
Eruk, = oruk.
Erun, I. serat labu yang kasar yang ada pada kulit cabangnya. II. merun, menjadi kurus.
Esa, mesa, kena: ketukan; maesa ma ho annon, semoga engkau kena nanti.
Eseng, air kencing, urine, air kemih; meseng, buang air kecil, kencing.
Eso, mesoeso, (mengenai mata) memandang kepada sesuatu dengan hati yang sedikit susah,
msl seorang anak yatim melihat anak yang lain menerima sesuatu dari ibunya, atau mengenai
burung yang kena tangkap.
Esuang, = isuang.
Etek, kecil; sietehetehon, di masa kecil, di masa kanak-kanak; etehetek, sej burung yang kecil.
Eteng, = etek.
Etep, metep, (mengenai kain atau tali) mudah robek, sudah lama dipakai.
Etet, sietet, = sibetet, gadis kecil, perempuan balita, belum punya nama.
-------------------------------------------------------------F--------------------------------------------------------------------------
76
-------------------------------------------------------------G--------------------------------------------------------------------------
Gabagaba, = maremare, hiasan dan karang bunga dari daun-daun pohon kayu.
Gabe, I. jadi, menjadi sesuatu; na gabe do i? jadikah itu? hasea do i gabe ulaula, cocok itu jadi
perkakas, sering dipakai sebagai akhir kalimat atau kalimat yang berlawanan msl hudokkon
ibana ro, gabe ndang olo, saya bilang dia datang, padahal tak mau. II. beranak pinak, berbuah
lebat, terutama mempunyai banyak keturunan; gabe ma ho, beranak pinaklah engkau (berkat
kepada putra maupun putri menuju pembentukan keluarga); gabe ma na niula, semoga
pekerjaan menghasilkan banyak; na gabe, kaya, mulia, terberkati dengan banyak keturunan; na
so gabe, = na so hasea; hagabeon, kekayaan, kesejahteraan karena berketurunan;
gabegabean, hamil, mengandung; marsigabegabe, = marsigabean, bersilaturrahim, berkat
memberkati, saling mengucapkan selamat dalam selamatan; mate so gabe, punah, tak
berketurunan hingga mati.
Gabeak, berguna, bermanfaat; hata na so gabeak, kata-kata tak berguna, ucapan yang tidak
pada tempatnya; mate so gabeak, mati nifas, mati karena kusta.
Gabuk, I. gabukgabuhon, gemuk, gepuk, tetapi tidak bertenaga. II. manggabuk hata,
mengumbar kata, bercerita melebihi kenyataan, bernambah-nambah msl desas-desus.
Gabur, mudah, gampang dikerjakan; gabur ulaon, mudah dikerjakan; gabuk muruk, mudah
marah, cepat marah.
Gaburgabur, I. nama sej makanan ringan, kue dari tepung. II. tulang muda, rawan.
Gadam, bisa yang menimbulkan penyakit kulit bila itu dilumaskan pada tubuh, mengakibatkan
kegatalan hebat; hona gadam, gadamon, terkena gadam.
Gadap, = peak, jatuh tergeletak, rebah, jatuh tersungkur, terjerembab; gana sigadap, sej
sumpah pada mana diletakkan patung yang menakutkan dan pada mana orang bersumpah.
Gading, gading khusus gelang gading pada lengan atas; manggadinggading, ditarik ke atas
pada lengan, membawa sesuatu di lengan; gadinggading, kosen, jenang pintu.
Gadis, manggadis, menjual; juga: margadis; tu gadis, dijual, terjual; hona gadis, idem; gadis
jau, sistem penjualan budak (begitu dijual msl boru sadari); manggadisjauhon, menjual
seseorang sebagai budak; gadisgadisan, barang jualan.
Gado, gada, tongkat pemukul, belantan; manggado, menggada, memukul dengan tongkat,
memukul keras.
77
Gadoro, = gadoar.
Gadu, gadugadu, tanggul sawah, pematang sawah; gadugadu na limbit, pematang yang tidak
kuat karena pembuatannya jelek-jelek: juga dikatakan mengenai raja yang tak adil; gadu ni hata,
= paradianan ni hata; gadu ni utang, berakhirnya hutang dari mana tidak diperhitungkan lagi
bunga; margadu utang, membatasi hutang, tidak berbunga lagi; manggadui, membenteng,
membuat tembok; gadu, manggadu, bernaung di tanggul, melindungi dirinya di belakang
tembok.
Gaga, manggaga, sombong, tinggi hati, melawan, berkeras kepala; manggagai, menantang,
melawan, menyangkal; martunggaga tu, berontak, menyanggah terhadap.
Gagak, I. pagagak pangalaho, menyombongkan diri atas keberhasilan. II. margagak, tertawa
terbahak-bahak.
Gagan, saat yang tertentu, tepat waktu, tertip, disiplin; margagan, beraturan tetap.
Gagat, manggagat, makan rumput, merumput mengenai binatang-binatang yang makan rumput;
gagaton, makanan rumput, rerumputan; na ginagat, tahi, kotoran hewan; manggagat tu
holiholi, (atau tu roha), merasa sakit sampai dalam sekali; pagagathon roha, memperlakukan
seseorang dengan sewenang-wenangnya; pagagathon ha-datuon, habisuhon tu si anu,
memperlihatkan kedatuan dan kecerdikan pada orang; hata gagatgagat, perkara atau persoalan
masuknya hewan ke tanaman orang; gagaton imbo, sej pohon besar di hutan.
Gago, gagap berbicara, tidak lancar, tidak jelas; gago roha, ragu-ragu, mendua hati, sangsi.
Gaguk, dengke gaguk, sej ikan laut.
Gair, I. gairgair, garu, penggaruk dari kayu, sisir. II. gair, = gait, lucu, seloroh, senda gurau
(Angk).
Gait, gurau, canda, main-main; seloroh; hata gait, ucapan seloroh, tidak sungguhan; pargaiton,
gurauan; margait, bergurau, bercanda, berseloroh; pargait, suka bercanda, pelucu, tukang
gurau; sipagait, canda, main-main, pura-pura.
Gaja, gajah; rimbur gaja, rimbur yang besar; pahu gaja, sej tanaman paku; gajagaja, kereta
dorong; gaja lumpat, menara kayu di sudut kampung untuk mengintai gelagat musuh (=
jagalumpat); gaja borong, pusaran angin, putar beliung.
78
Gajagaja, patung-patungan ayam yang digantungkan di ladang; gajagaja ursa, sej pohon kecil
yang daunnya bisa jadi sayur.
Gaje, gajean, memperoleh banyak laba dari sesuatu, mujur, berlimpah harta, bermuatan ba-nyak
sekali.
Gaji, upah; anak gaji, orang upahan; mangan gaji, makan gaji; gaji borong, gaji borongan;
manggajihon, menyuruh kerjakan dengan mengupah; pagajihon, mempekerjakan orang
dengan membayar gaji.
Gajut, = hajut.Gak, tiruan bunyi mengenai burung gak; sigak, burung gak.
Gakgak, berdiri tegak lurus mengenai batang padi yang kosong; P.B.: gakgak eme na lambang,
unduk eme na porngis, padi hampa mencongak, padi bernas merunduk; gakgak, (arti kiasan)
kepala mencongak; hata gakgak, ucapan kosong yang menyombong; pagakgak, bikin tegak;
P.B.: unang magakgakhu, so tung tartuktuk pat, unang maundukhu, so tung paspas bohi,
jangan terlalu mencongak, nanti kesandung kaki, jangan terlampau merunduk, nanti kening
terantuk.
Gala, I. galah, batang padi; bonang sagala, benang sebanyak dapat digantungkan pada galah
untuk dijemur; gala jauran, lembing panjang dari bulu laga; manggalahon bonang, menjemur
benang di atas galah; panggalaan, batang penjemuran benang; manggalahon parau,
mendorong perahu dengan menjolokkan galah ke dasar air; sagala, jarak sejauh dua depa,
dipakai menentukan waktu yaitu tingginya matahari; sagala mata ni ari, matahari telah melewati
horison segalah, maka: jam 7 pagi dan petang jam 5; dua gala, jam 8 dan jam 4; tolu gala, jam
3; galagala ni manuk, tenggorokan yang membendul pada perut ayam; margala, mengadakan
permainan dengan menarik garis-garis seperti gala. II. galagala, sej pohon; mate di galagala, =
mate di holangholang, mati di perang sebagai penonton (kerana itu kematiannya tak bole
dibalas dendam).
Galagat, manggalagat, membuat alur, juring atau lekuk pada pohon yang tidak mau dibelah
supaya gampang direkah dengan baji, memasuki mengenai peluru, pisau melukai; digalagat
bodil ni usu i ma ho, kutukan, semoga senapang musuh melukai engkau.
Galak, marak menyala, galak mengenai api atau cahaya, pertempuran atau amarah;
pagalakhon, menggalakkan, menyalakan; pagalakgalakhon, pengipas-ngipas agar perselisihan
menjadi lebih hebat; manggalahi, menyalakan; panggalahi ni soban, kayu api yang kering dan
yang dicampur dengan kayu basah agar terbakar bersama-sama; parpagalakhon, tandu tempat
mesiu; panggalak, mesiu.
Galapang, roda kayu penutup tiang rumah sopo yang menjadi alas balok pendukung atap, ia
menghindarkan supaya tikus masuk ke dalam, roda pedati.
Galas, I. gelas. II. margalas, membeli bahan-bahan makanan; manggalas hata, menyiarkan berita dengan melebih-lebihkan; manggalasgalas ruhut, mengkaji tata aturan, adat-istiadat,
kebiasaan-kebiasaan orang.
Galasa, margalasa, memukul-mukul dengan kaki ke sekeliling tubuh. Gale, lemah, lemas, lesu
79
(mengenai jiwa dan raga); pargale, orang yang lemah, orang yang bersifat lemah dalam sesuatu;
hagaleon, kelemahan.
Galebut, penjahat.
Galegale, sigalegale, wayang kayu berupa patung orang, yang bisa dikendalikan untuk menari
pada pesta kematian.
Galetgot, muslihat, akal licik, putar-belit, tipu daya (dari legot?); godang galetgot dibagasan
rohana, ia licik, ia berhati culas, ia penuh dengan akal muslihat.
Galgal, manggalgal, melawan, menentang; sabi galgal, sej sayuran agak pahit rasanya.
Galia, baheula, dahulukala; di galia, di masa dahulukala; tingki na galia, zamen baheula,
zaman purba kala.
Galinggang, sej semak yang bunganya bagus berwarna kuning dan dipakai sebagai obat cacing;
hau galinggang, idem; anduhur galinggang, sej punai kecil.
Galjuk, gumaljuk, menderai mengenai air; aek so gumaljuk, ri so humaras, sunyi senyap.
Galmit, manggalmit, mencubit; P.B.: godang ginalmit mantat lambokna, otik mantat
hansitna, banyak dicubit dengan kata-kata lemah lembut tidaklah begitu sakit, daripada sedikit,
tetapi dengan kata-kata kasar; pinasa sigalmiton, sej pinasa yang bisa dicubit tanpa memakai
pisau.
Galogat, tanah bata untuk membuat tembok tanah; manggalogati, membangun dengan tanah
bata seperti itu.
80
Galung, I. ladang yang dibuka dari hutan; Huta Galung, nama daerah dan marga; II. setengah
ringgit batak. III. manggalung, meletakkan secara bersama yang bundar msl kawat, rotan,
seperti harpe; sagalungan, satu lingkaran, begitu dihitung msl rotan.
Gamat, sej tanaman yang dipakai untuk mencat; selanjutnya, bohong; manggamat, mencat,
memperindah ulos dari luar untuk dijual.
Gamba, sigamba, sej tanaman menjalar yang mirip dengan sirih (napuran) dan yang disebut
orang napuran ni begu.
Gambal, gambalgambal, kain-kain buruk, orang gembel, rakyat jelata, rakyat miskin yangtidak
dapat mengatakan apa-apa.
Gambang, pargambangan, sej kembal yang digantung di dinding tempat menyimpan barangbarang kecil; P.B.: margambanghon na so gambang, marimbanghon na so rimbang,
melakukan sesuatu yang baru, yang belum pernah didengar.
Gambas, ikan yang dijemur, yang dibawah dari pantai laut ke pedalaman.
Gambir, gambir; gambir di toru, hadiah seorang pemuda pada gadisnya, yang tak boleh diminta
kembali kalau ada perselisihan; hadiah untuk melalukan mesum atau zinah; persundalan.
Gambo, lumpur, rawa-rawa, gambo lisop, lumpur yang dalam; targambo, masuk ke dalam
lumpur, kena lumpur, (juga gambu).
Gambu = gambo.
Gambung (Pahae), busuk mengenai ikan, lih gombung.
Gambura, percikan air yang halus seperti awan pada air terjun.
Gambus, lembut mengenai kayu (lawan: pora, rapuh, keras); juga mengenai buah-buahan yang
terlalu masak, daging.
Gampang, anak gampang, anak gampang, anak jadah, anak yang lahir di luar perkawinan,
yang ayahnya tidak diketahui orang; gampangan, punya anak gampang.
Gampit, manggampit, jepit, gapit, menjepit, menggapit; gampit susu, sej serangga (penjepit,
81
Gamu, manggamu, = mambuat; na soada gamuon, = na soada parbuaton, tak ada mau
diramu, tak ada mau diambil, miskin, yang tidak mempunyai apa-apa.
Gana, patung, rupa, gambar, pada mana seseorang bersumpah untuk membersihkan diri:
dikatakan saya bengkok dan kaku seperti gambaran jika; sumpah: sai songon gana on ma ahu
molo ahu na mambuat i, biarlah aku seperti patung ini kalau aku yang mengambilnya;
manggana, membuat patung mirip manusia; margana, bersumpah; ganagana, ganaganaan,
patung, patung pahatan, patung berhala, arca; pargana, bentuk, rupa wajah; siat gana,
menjadikan sumpah, termakan sumpah, kena sumpah; siallang gana,orang yang membuat
sumpah palsu; sibondut gana, idem; P.B.: ujunujung ni raut solot di peapea, sahali
mangallang gana matua tano so porsea, siapa yang sudah sekali bersumpah palsu dia tidak
akan dipercayai lagi selama bumi ini ada; jenis-jenis sumpah: gana na marbohi, sumpah dengan
sembilahan, bila tak benar, si pesumpah akan ditebus jantungnya seperti jantung hewan yang
ditembus; gana simanulus dalan, sumpah ringan hanya dengan ucapan: bila tak benar ia akan
punah bersama keturunan; gana juhut, juga gana indahan, sumpah makan bersama antara si
pendakwa dan tertuduh, yang bila tak benar si pesumpah akan terkutuk oleh sumangot (roh
moyangnya); pungga leokleok, sumpah batu asah atau gosok, bila tak benar si pesumpah
diasah hingga mati sampai keturunannya; gana sipusipu na mintop, sumpah arang api padam,
bila tak benar, si pesumpah padam seperti arang itu; gana si gadap, gadap = peak, sumpah
mati tersungkur, kalau tak benar (ditujukan buat pencuri ternak); gana siporhas, sumpah
dihadapan patung tanah liat atau kuningan yang bila tak benar, sipesumpah mati disambar petir;
gana tu palangka, sumpah menghadap palung makanan babi yang ditutup kain kafan, yang bila
tak benar, si pesumpah akan mati demikian; mandilati hepeng, sumpah bagi pedagang yang
bila tak benar, ia sejak itu tak akan menjilat uang dan tidak akan mencicipi garam lagi; lapik
diapus, sumpah bagu para penjudi, yang kalau tak benar, mereka disapu bersih seperti penyapu
tikar tempat duduk berjudi; gana tu asiasi tinimpus, penjudi yang bersumpah sambil
menggenggam mata dadu yang dibungkus, yang kalau tak benar, kelak serupa itu; indahan
pinohul, pesumpah dari sesama keluarga menggenggam nasi, yang kalau tak benar, dia akan
seperti nasi genggam itu; gana tu sumban na tangging, bersumpah yang kalau tak benar,
nasibnya akan seperti penutup tiang yang tegang-regang itu; gana tu pangumbari na toltol,
idem; gana tu manukmanuk hatopan = atau tu ragaraga, sumpah dengan menggantung ayam
atau bisa juga tampah pengayak di depan rumah sambil berseru ke roh nenek moyang agar
dibalas kejahilan pesumpah palsu; gana tu lubang hinali, sumpah menyangkut perselisihan
tanah, dengan menggali lobang, si pesumpah akan tertelan lobang itu (beserta keturunannya)
bila tak benar; gana batangi niapus, sumpah tentang selisih berbatasan sawah, pesumpah akan
seperti tanggul diratakan itu kalau ia tak benar; tungkotungko na sae, = tungkotungko tinitip,
dipotong seperti tunggul kayu kalau sipesumpah tak benar; batu na mangungu, hal ladang, si
pesumpah dungu kayak batu kalau ia tak benar; gana sihodong, sumpah di depan patung kadal
(ilik = raja odong), si pesumpah akan merayap macam kadal bila ia tak benar; gana sitaeram,
hal kejahatan besar, dengan memotong kerbau, sambil menikam jantung kerbau, pesumpah
akan seperti itu bila tak benar; bojak si ranggang, akan seperti kodok sekarat kalau pesumpah
tak benar, sumpah ini dipandang sebagai yang terberat.
82
Gandal, pakaian seorang mis-kin, compang camping, kain buruk (bdk sigundal).
Gandar, pipa besi; P.B.: tulpang na balga, gandar na metmet, pajumpang na balga tarhapit
na metmet, gajah berlagah, pelanduk terlindas.
Ganggu, sangsi, ragu-ragu, khawatir, tidak percaya; ganggu ni roha, syak wasangka,
kesangsian; parroha ganggu, orang yang bimbang, yang ragu-ragu, yang menaruh syak.
Gani, pemilih, mengenai seorang gadis yang terus-menerus menolak tawaran pemuda;
parganigani, orang yang selalu bersungut-sungut; paganigani, pu-ra-pura berlaku seperti orang
yang ramah.
Ganis = gadis.
Gansar, = hansar.
Gansi, urutan, aplusan, berganti giliran; margansi, membuat sesutu menurut urutan yang teratur
msl berganti giliran, bergilir, bertukar jaga, aplusan; pargansi, yang mendapat giliran, penggilir,
pengganti giliran; ise pargansi? siapa pengganti giliran, giliran siapa?
Gansip, tang jepit, kakaktua; manggansip, mencabut dengan tang; ringgit sigansip, ringgit
palsu, diperlukan sebagai homitan = jimat.
Gantal, makanan yang dijual di penjudian; para pemain diberi makanan sebagai pengganti
hutang judi, karena pemenang takut memasukkan orang yang kalah ke dalam pasung (=
manggantali). Dihitung satu tanggo juhut = satu ringgit, maka untuk setiap ringgit yang
ditunggu oleh si penuntut hutang mendapat satu tanggo.
Gantang, gantang, dua cupak (Angk); takaran sebesar dua solup, kemudian: nasib, takdir yang
ditetapkan Tuhan untuk manusia; tiung gantung, sej tiung.
83
Ganti, mangganti, memintal benang kapas; P.B.: mangganti na so luli, mangudor na so tali,
memintal yang bukan benang, memilin yang bukan tali; memikirkan sesuatu yang tidak benar
terhadap seseorang; sihalung ganti, kerbau yang salah satu tanduknya melengkung ke bawah.
Ganup (= gonop), tiap-tiap, masing-masing, setiap orang; ganup nasida, setiap orang dari
mereka; mangganupi, memberikan sesuatu kepada setiap orang; ganup ro ahu, setiap kali aku
datang.
Gao, manggao, berenang dengan mengayuhkan tangan; horbo gao, = horbo une, kerbau yang
terlatih baik, pembajak yang baik; na umboto margao, orang yang bisa bekerja; ndang
targaohonsa, tak terlakukan olehnya, itu tidak dapat dikerjakannya.
Gaol, pisang; anak ni gaol, tunas pisang; tambirik ni ga-ol, anak hamba; sionsop gaol, burung
kecil dengan cotok yang panjang penghisap bunga pisang; si gaol, nama daerah di tepi danau
Toba.
Gaor, kacau balau mengenai benda-benda dan manusia; juga: rusuh, ribut, recok; na gaor, idem;
manggaori, meributi, membuat kerusuhan, mengacau; gaorgaor, alat pengacau, alat pengarih;
gaorna i, betapa kacau.
Gape, tak kukuh, tak kuat msl tembok, simpul. Gapgap, dusta, bohong; margapgap, berbohong,
berdusta; pargapgap, pendusta; manggapgapi, mendustai; hata gapgap, dusta, kata dusta;
panurirang pargapgap, nabi palsu.
Gara, bara, arang yang hangat menyala-nyala, berpijar-pijar mengenai logam; gara roha, panas
hati; gara hamusuon, permusuhan membara; manggarahon, menghangatkan sesuatu; bosi na
ginarahon, besi yang berpijar-pijar; garagara, potongan-potongan kayu api yang besar pada
mana wanita yang baru bersalin memanaskan dirinya; garagara pusu, kebencian membara;
pagarahon, menggalakkan; sigara ni api, sej pinasa; juga: pemarah; P.B.: unang
parmeammeam gara, janganlah bermain dengan gara yang hangat.
Garaga, batu garaga, batu gunung berapi yang terdapat di kawasan air belerang; Lumban
Garaga, nama daerah di lembah Batang Toru.
Garam, mate garam, mati karena sakit, kecelakaan, jadi bukan karena sengaja dipotong.
Garang, I. gampang terbakar msl mesiu; na garang, panas, berani, suka berkelahi, tidak tahu
takut; na garang marbada, cepat siap untuk berkelahi; manggarang rabuk, mengeringkan
mesiu; juga: meloloskan diri dari pertempuran. II. garanggarang, sej rumput yang dimakan
sebagai sayur. III. matugarang, merangkak mengenai anak-anak; manugarangi, merayapi,
mengintai.
Garantung, xylofon dari kayu, alat musik dari lima bilah-bilah kayu yang bunyinya sudah disetel
dan meniru tataganing.
84
Garar, bayaran, sesuatu yang dibayarkan; garar ni utang, bayar hutang; manggarar,
membayar; manggararhon, membayarkan; margarar, lunas, berbayar.
Garege, = galege; garege, sej rumput yang hanya tumbuh di tanah subur.
Garembong, tidak teratur, simpang siur, campur aduk msl rimbur beterbangan secara kacau
balau; hamusuhon garembong, perang saudara, revolusi; masigarembongan, saling mencuri
dan saling menipu.
Garembor, = garembong.
Garenggeng, manggarenggeng, membuat belot atau murtad orang dengan cara manipu.
Garentung, = garantung.
Gargar, jatuh pecah, terbelah; magargar, runtuh msl tembok, pecah dalam ribuan potongan
mengenai periuk; manggargari, menghancur luluh, memecahi.
Gari, sedangkan, bahkan, malahan; gari raja i tartangkap do, sedangkan raja pun tertangkap;
juga diulangi: gari arian gari ro do panangko, siang-siang pun datang pencuri; anakna garina
dibunu ibana do, sedangkan anaknya pun dibunuhnya.
Gariada,dari: gari ada (= adong), ada, bahkan, sebaliknya, terlebih lagi, padahal; ndang adong
ninmu, gariada opat, kau bilang tak ada, padahal empat.
Gariang, I. manggariang, mencakar, kuas-kais, mencerkau; masigariangan, saling bercakarcakaran msl perempuan-perempuan sedang bertengkar; panggariangan ni babiat, bekas
cakaran harimau. II. gariang, tanah yang tidak subur.
Garimur, gumarimur, tidak tertip, tidak sopan, ribut, membuat ribut, huru hara.
Garis, disapukan, sepintas lalu; kemudian: tidak menaruh perhatian; manghagarishon, ti-dak
menghiraukan, tak mengindahkan, menyepelekan; garis ni roha, ketidak pedulian.
Garobak, gerobak.
Garodi, gurdi, bor, pencabut sumbat botol; jelek, jahat mengenai orang.
85
Garodo, kasar mengenai orang yang tak tahu adat, biadap, kurang ajar.
Garpa, kata cacian: = sisoada, ampas, sesuatu yang tak berguna sama sekali; garpa ni deba
on, = hatoban.
Garpu,garpu.
Garudar, tak teratur, tak tertip, tak tentu. Garudo, garuda, sej burung elang dalam ceritera.
Garunggang, I. sej pohon kayu. II. sej rumput yang harum baunya.
Garut, garut, batu asah; manggarut, mengasah; juga: menggaruk; panggarutan, bekas
menggaruk; juga umumnya: bekas, tanda, bukti.
Gas, magas, belah dua, patah mengenai kayu; manggashon, membelah, mematahkan,
memotong.
Gasang, = garang I.
Gasip, perangkap untuk binatang kecil; dalam arti kiasan: apa yang menjadi perangkap untuk
orang yang menyakitkan hati, apa yang mengecilkan hati orang; manggasip, manggasipi,
membuat seseorang terperangkap atau terjebak; targasip, terjebak atau terperangkap.
Gastang = gantang.
Gatal, I. gatal; arti kiasan: suka seks, gasang, dukana. II. yang tidak bisa ditahan atau
dikendalikan mengenai kerbau yang selalu mencoba melepaskan diri.
Gatgat, manggatgati, memukul dalam potongan-potongan kecil msl tanah, mencincang, meng-
86
Gea, cacing hujan; aek sigeaon, anak sungai Batang Toru; margeai, geliang-geliut, berjungkir
balik, membelit-belit seperti cacing; ndang targeahon, = ndang marguna.
Geanggeang, bakul atau keranjang yang digantung di rumah, tidak bisa digapai oleh kucing.
Geas, dipanggeashon na marsahit i dagingna, orang yang sakit itu mengguling-geling kesana
kesini.
Geder, damar lendir yang keluar dari pohon enau; seterusnya: lendir = godir.
Geduk, berbelit, bengkok, tidak jujur, tak lurus, curang, tak adil; uhum na geduk, hukum yang
tak adil; panguhum na geduk, hakim curang; pargeduk, orang yang tak jujur, penjahat;
hageduhon, ketidak tulusan, ketidak adilan; pagedukhon uhum,membelit hukum, memutarbalik
hukum.
Gege, magege, (mengenai tembok) roboh, runtuh, kemudian: letih, capek; ginege ni, yang
dilelahkan oleh; digege dihilala, saya merasa lelah.
Gele, lamban, bimbang, tidak lincah, lambat, gundah; pargele, orang yang lambat kerja, hampir
tidak membuat apa-apa; galena i, kok lamban kali.
Gelleng, kecil, anak kecil; tagelleng, idem; margelleng, mempunyai anak kecil.
Gellok, I. tenaga; ndang adong gellokna, tak bertenaga; margellok, kuat. II. margellokgellok,
berliuk-liuk, mengeliat-geliat; = margallo.
Gelsok, = gellok I.
Gembar, manggembar, mendekati (bdk hombar); masigembaran, saling menukar lahan demi
kecocokan karena berdekatan.
Gendat, magendat, runduk, tergenjot, keberatan beban (mengenai berbuah lebat atau titi).
87
hata, kau tidak mengindahkan apa yang orang katakan kepada anda.
Gendi, kendi.
Gensong, campur aduk, tak teratur, tak menentu, mengenai benda-benda sehingga tidak diketemukan; kacau balau.
Geok, geokgeok, geli, gatal, gelitik, lucu; manggeokgeohi, menggeli; geok, enak didengar;
geokgeok ni pinggol, enak didengar kuping; pageokgeok pinggol, mengatakan sesuatu yang
enak untuk telinga.
Gere, = gait, sendau gurau, lelucon, ucapan-ucapan seloroh; gerenghu do i, itu adalah gurau
saya, ucapanku berseloroh.
Gertep, gertep ni ende, kata-kata hiasan, yang tak mengandung arti, yang dibuat-buat, yang
bagus kedengaran tetapi tak berisi.
Gete, I. magete, meremah, cabik, tercabik-cabik; manggetegetei, meremukkan, memecah belah msl gumpalan tanah; manggetehon, mencabikkan, menjual barang-barang tersendiri, per biji
dijual. II. manggetegetei, menghasut, memecah-belah persatuan; panggetegete, peng-hasut,
pemecahbelah, orang yang mencari perselisihan.
Getem, mudah loyak msl daging busuk; magetem, lapuk, lusuh mengenai kain.
Getep, I. uang getep, ketip, sepuluh sen. II. mangetep, putus mengenai jerat (atau tali).
Geto, margetogeto roha, berbelit pikiran, tak mulus atau tak lurus pikiran, berliku-liku, penuh
tipu.
Giak, mual, jijik, memuakkan; sigiak, seseorang untuk siapa orang merasa muak; giakgiak,
merasa muak sampai mau muntah; giakgiak ateate, mau muntah karena perasaan muak.
Gial, lamban, lesu; gialgial mangan, tak ada rasanya; gial mulamulaon, malas bekerja; gialon,
tidak ada selera makan karena perut terganggu, mau mual.
88
Gigi, I. = ngingi, ujung tenggala dan hudali; panggigian ni singke, lobang dikorek kumbang
dalam tanah; panggigian ni gadam, bekas keracunan pada tangan; panggigian ni simu,
binatang-binatang kecil dalam luka, kudis. II. magigi, benci kepada, tak menyukai, ngeri akan;
hagigian, kejijikan, kengerian akan, benci; manghagigihon, menjauhi, membencii, merasa jijik,
benci terhadap sesuatu.
Gil, tergantung-gantung pada sesuatu; juga: membuat diri tertahan; gil di hail i, kail tersangkut
pada sesuatu.
Gilang, gundah, berpaling kesana kesini dalam keadaan gundah; sigilanggilangi, pangkal hati.
Gilgil, menghina, melukai, me-nyakitkan hati; gilgil hata begeon ni pinggol, menusuk
kedengaran kata itu.
Giling, manggiling, guling, mengguling, menggilingkan hutang kepada orang lain, menangkap
ikan dengan pilinan jerami; margiling, berguling-guling karena sakit atau nakal; gilinggiling,
roda gilingan; gumilinggiling, berguling-guling, memutar - mutar; gilinggilingan, karung besar
untuk penyimpanan beras, berisi 6-10 tuhuhan.
Gilo, lari; gilogilo baso, me-langgar adat, menyelewengkan adat kebiasaan; manggilohon,
menyelewengkan uang orang, yang seharusnya disampaikankannya.
Gilok, = gulok.
Gimur, = gaor.
Gine, ginegine, memuakkan, benci kepada; pagine ateate, menimbulkan rasa mual, kebencian.
Ginis, jenis pekerti; ginisna, itu adalah cara dan sifat perbuatannya; ginisanna, ibaratnya,
buktinya.
Ginjang, tinggi, atas; di ginjang, di atas; banua ginjang, benua atas, surga, langit; di ginjang
ni, ke atas; parginjang, yang paling atas; paginjanghon, meninggikan, ditinggikan; roha
ginjang, ginjang ni roha, kesombongan; manghaginjanghon, bermegah diri, menyombongkan;
ginjang ni umur, umur panjang; patuginjang, meninggikan, mempertinggi.
Ginsip, buruk, semberono, asal-asalan, tidak paten msl diikat sedemikian rupa hingga tetapi
89
gampang lepas.
Ginsir, gunting; mangginsir, menggunting; mangginsir dila, menghukum orang yang kelewat
banyak bicara; siginsir dila, kata-kata pedas teradap orang yang kalah dalam berkelahi.
Gioang, mutiara.
Giot, I. Angk. = ringkot, gi-at, rajin; giot marulaon, rajin kerja, suka kerja. II. giot, = sior,
hampir, kira-kira; giot hona, hampir kena.
Gira, cepat, segera; hurang gira, kurang cepat, terlambat; gira tudia? mau buru apa? buru-buru
amat, mau kemana begitu cepat? pagirahon, mempercepat.
Giragira, sigiragira, daun pohon perdu warna coklat, digunakan menjadi pewarna ulos;
manggirahon, mencelup benang ulos dengan sigiragira.
Girga, hati-hati sekali, terlalu banyak pertimbangan, tak mudah diputuskan, canggung.
Girgar, tidak terwujud, terbengkalai, terlantar; panggirgari, orang yang merintangi, menghalangi,
yang merusakkan permainan.
Girgir, suka, cepat bersedia, ketagihan, rajin mengerjakannya; lawan: bangkol, enggan.
Girik, manggirik, membor; sigirik, orang yang membor; manggirik pinggol, membor sesuatu
ke dalam telinga dengan mengucapkan kata-kata yang menjengkelkan.
Giringan, juga guringan, lembing yang pendek dari bambu dan tanpa bermata besi.
Gisik,juga: gising, anggota badan yang mulia; targasik bugangna, terluka dia pada anggota
badan yang mulia; pargisihan, anggota-anggota badan yang mulia.
Gising, = gisik.
Gistang, direntangkan, bergelimpang menutur panjangnya msl orang yang berbaring, tali;
pagistanghon, membentangkan; sanggistang, mutiara seutas.
90
Gitong, gitonggitong, jelaga yang disapukan pada ujung hidung dan kening perempuan
sewaktu melahirkan untuk menolak begu.
Giun, tali giun, tali pada mana penenun wanita menarik benang rantai ke atas; disintak ma ahu
songon giun, disentak aku bagai benang tenunan, semoga aku tiba-tiba mati.
Goar, nama; ise goarmu? siapa namamu? margoar, bernama; manggoari, menyebut nama;
manggoarhon, bernamakan; sagoar, senama; dongan sagoar, kawan senama;
manggoargoari, menyebut nama ayah yang seharusnya tak boleh (pada perselisihan); na
margoar di juhut, nama-nama potongan daging menurut pembagian adat disebut jambar, jatah
menurut jenjang kedudukan; panggoaran, alias, panggilan terhadap seorang bapa atau ibu yang
diambil dari nama anak sulungnya: msl nai poltak = mak, ibu Poltak; amani poltak, Pak Poltak,
karena anak sulungnya bernama Poltak; ise panggoaranmu? siapa gelarmu? siapa anak
sulungmu sebagai pengambilan namamu? panggoaranku si Dangol, anak sulung panggilan
namaku si Dangol. Dengan itu dia bernama: nan Dangol (ibu), aman Dangol (bapa); na
margoar ni babi, potongan daging babi untuk jambar (jatah); panggoari, penyebut pada
pecahan, dalam ilmu hitung; goar ndang jadi mago, dalam kedaan perang, sipengunjung tak
boleh diganggu demi nama orang yang dikunjungi; nama orang lain itu melindungi dia.
Godang, banyak, besar; magodang, dewasa; na godang, orang tua; godang ni roha,
keramahan, kekasih; godangan, kebanyakan; marnagodang, berbeda banyaknya;
pagodanggodang, membesarkan, memelihara, mendidik; pagodanghon, mengawini janda
kakak laki-laki; godanggodang ansimun, bertumbuh seperti timun, cepat besar; panggodangi,
penambah, sekedar penambah daging yang sudah ada; tano hagodangan, tempat dibesarkan,
kampung halaman.
Godol, (= dogol), manggodol, meremah halus, memarut; ingkau na ginodol, sayur yang
diremah halus-halus.
Godung, I. lobang; tergodung, terjerumus lobang, jatuh kedalam lobang. II. gedung, komplek
gedung; saro godung, rumah gedung.
Gogo, kuat, berkuasa, daya, tenaga, kuasa; margogo, ber-kuasa, bertenaga; bahen
nasagogom, pakai segala kekuatanmu; gogogogo, kuat, tampan; hagogoon, kekuatan;
hinagogo, idem; marhagogoon, berkekuatan, berkuasa; manggogo, berusaha kuat; digogo
mangalo, ia berusaha melawan; manggogoi, menyokong, memperkuat, memperkosa (wanita);
margogoihon (dipargogoi), memperkuat; marnagumogo, tak sama kuat, berbeda tenaga;
pargogo, yang berkekuatan; pargogo na so hatudosan, yang empunya kekuatan tanpa tara,
maha perkasa, yang mahakuat; pargogoan, bagian-bagian tubuh yang halus, bagian yang
terberat pada beban; dipagogo ma soarana, dinyaringkan suaranya.
91
Gogop, I. benar, tepat mengenai bilangan. II. takut, malu, gugup, bingung.
Goit, manggoit, mengguit, menyentuh seseorang dengan ujung jari sambil berbisik minta
perhatian; digoit do dugul ni totna, disebarkan desas-desus, penasaran.
Gojok, = gojong.
Gojong, kembung mengenai perut karena terlalu banyak makan; na gojong, kaya.
Golap, gelap, amat gelap; hagolapon, kegelapan; golap, tiba-tiba datang; golap huida, saya
menjadi tanpa daya, tidak berkuasa.
Golat, batas tanah pusaka, sebidang sawah warisan dari kakek atau ayah; pargolatan, idem;
juga: perkara mengenai tanah seperti itu; manggolat, diambil sepotong, mengiris.
Gole, manggole, mengerjakan tanah pertama kalinya dengan membalikkan tanah secara
berbaris; manggolegolehon, membuat barisan-barisan tanah seperti itu; goleon, waktu untuk
mengadakan pekerjaan manggole.
Goli, I = buhu, tanda pembahagian, kepastian atau bersifat sementara mengenai akhirnya
perkara; manggoli, menetapkan, menentukan, mengakhiri; margoli, ditetapkan, ditentukan,
diakhiri sesuatu betapapun juga; P.B.: marbuhu songon sanggar, margadu songon hauma,
margoli songon utang, punya ruas macam pimping, bertanggul seperti sawah, selesai serupa
hutang = segala sesuatu sudah jelas dan tuntas. II. goligoli, kayu tipis tempat duduk pengayuh
dalam perahu Batak.
92
Gomal, alat perekat, jepitan dari besi, dipakukan untuk merapatkan papan pada sampan;
manggomal, merapatkan papan dengan gomal.Gomba, pemalsuan piutang, manipulasi
piutang; manggombaon singgir, memalsukan piutang.
Gombit, bahaya yang harus ditakuti; gombiton, ketakutan; gombit ni hata, ancaman,
peringatan; manggombiti, menakut-nakuti dengan ancaman.
Gombo, = gumbu.
Gombur, keruh, berlumpur; di gombur ni aek pandapotan pandurung, di air keruh penangguk
mendapat ikan; manggombur aek, mengeruhkan air; turun gombur, perhelatan sehari buat
orang mati.
Gombut, gombut ni hata, ucapan untuk menakutkan orang; manggombut hata, melancarkan
intimidasi, menakut-nakuti lewat penyebaran ancaman.
Gomir, = gamir.
Gompang, manggompang, berjongkok, siap untuk meloncat dan menerkam msl harimau;
gompang di tano, rondok di tanah; na gompang di jabu, tinggal di rumah saja; gompang di
ulaon, lengket pada pekerjaan, rajin; manggompang dihilala, dia merasa penyakit itu pada satu
tempat; gompangan, bilahan kayu penetak benang tenun.
93
Gompar, = gumpar.
Gompol, pas, persis, mengenai bilangan. Gompul, beruang; manggompuli, mengakhiri tari dan
gendang; si gompul, nama wilayah di lembah Batang Toru.
Gomu, tidak simpatik mengenai rupa, kelakuan berpakaian dan bicara, juga mengenai pekerjaan
yang tidak disenangi, sikap yang merisihkan, cuek, tidak enak.
Gondit, I. batas waktu, termin; manggondit, menjadwalkan, menetapkan (bdk buhul, titi, titik).
II. ikat pinggang, sabuk (dari goda). Gondok, margondokpong, margundokpong, bersedih
hati, murung, bersusah hati.
Gondong, gondongon, mempunyai tubuh yang gelembung; bdk gojong dan gorjong.
Gong, lekat, tetap ada di tempat, tidak bergerak; manggonghon, mengundang, diminta kepada
orang agar jangan pergi pada hari tertentu tetapi tinggal di kampung karena akan diadakan
pesta; P.B.: gonghon paimahon, joujou alusan, undangan harus ditunggu, panggilan harus
dijawab; gonggong, tanpa gerakan, tidak berdaya.
Gongon, manggongonhon salaon, merendam daun nila (warna biru tua untuk benang);
panggogonan, periuk besar pencelupan nila dan benang.
Goni, goni.
Gonop, I. = ganup, setiap, masing-masing; sigonop ari, setiap hari. II. betul, persis, genap
mengenai bilangan.
Gonsi, musik tradisional yang berinduk pada tataganing; margonsi, bermusik orkestra
tradisionil batak; pargonsi, orkes pemusik; pargual pargonsi, para pemusik.
Gonti, ganti, pengganti; manggonti, mengganti, menggantikan orang; margontigonti, bergantiganti, silih berganti.
94
Gonting, tidak lebar, sempit, genting karena itu: pinggang, jurang; tano gonting, tanah genting;
laut genting, selat; panggontingan, tempat sempit. II. kuat, pertahanan kuat mengenai tembok,
desa.
Gopas, erat terikat pada pinggul; siap untuk berangkat, persiapan baik; gopas marmusu, siap
berperang; gopas mardalan, keras berjalan.
Gopo, mangopo, sia-sia, percuma, betapa ruginya; magopona i, sayang mengenai usaha yang
sia-sia.
Gopu, magopu, meremah, remuk, hancur, merapih hati; gopugopu ni timbaho, ampas
tembakau yang sudah hancur.
Gor, nyala, marak, termakan api, terbakar; magor, terbakar mengenai kayu; gorgor, menyala
terus, menyala-nyala; masigorgor, menyala-nyala (karena kemarahan); hagoran, habis
terbakar; manggorgori, memanasi dengan api. Gora, teriakan, pertikaian yang berakhir dengan
perang; P.B.: pate gora tano, gora imbang ndang pate, sengketa tanah sudah usai, sengketa
soal madu (isteri muda) tak akan usai; manggora, meneriakkan, menggera untuk mengusir
burung dari ladang; manggorahon, menyerukan, mengumumkan; manggora pamuro,
ungkapan tersembuyi: hamil hingga mulai nampak; panggora, nama gedung yang terkecil;
manggoragora, bayi yang mulai bergumam, mulai berbicara.
Gorak, denyut, debaran jantung, gerak; gorakgorak, denyut nadi; gorakgorahon, tanda khusus
pada ayam, yang diperiksa dukun; pargorahon, gerenjet nadi yang tiba-tiba dan dianggap
pertanda yang buruk; bila seorang berangkat untuk suatu usaha dan tiba-tiba ia bergerenjet,
maka ia harus kembali; perasaan hati, batin.
Gordang, gendang dari kayu bertutup kulit sapi; manggordangi, menabuh gordang dalam
pesta; gordang na polpol, ceritera yang dimulai tetapi tidak dapat diakhiri; sipungka gordang
na polpol, seseorang yang memulai sesuatu tetapi tidak dapat menyelesaikannya; gantung
gordang, P.B: yang dimaksudkan jalan tengah sebagai kaidah, sebenarnya gendang tidak
tergantung, juga: tidak berdiri, tetapi setengah-setengah berdiri dan bergantung msl orang yang
tidak lapar tetapi juga tidak kenyang; buha gordang, pada pesta gendang suhut memberikan
tanda untuk memulai memainkan gendang.
95
Gorga, ragam ukiran, pewarnaan dinding rumah dengan tiga warna dasar: merah, hitam, putih;
manggorga, mengukir; manggorgai, mencorat-coret; panggorga, pengukir; manggorga hata,
memilih kata-kata indah waktu mau membuat jahat.
Gorit, = gurit; gorit bulu, nama jambar (jatah) kalau dikawinkan puterinya. Gorjong, gembung,
menggembung mengenai perut, tubuh.
Gorok, margorok (juga: patugorok), gerontak dalm perut; juga: membelahak mengenai yang
mau mati; gorokgorok langit, perlahan-lahan gemuruh; margorok mas, emas campur, yang
tidak asli.
Gortap, kabar tentang sesuatu peristiwa yang akan terjadi; manggortap, memberitakan lebih
dahulu; ndang marpanggortap, tak memberitahukan apapun sebelumnya.
Gosi, gusi.
Gostong, = sintong, benar, adil, tulus, iklas; parroha na gostong, orang yang berhati tulus, adil,
lurus.
Gota, getah pohon, air buah; targota, kehilangan getah karena terluka mengenai pohon kayu;
P.B.: molo dung tartallik, targota, sudah ditetak parang, keluar getah; molo dung tinoktok,
pinorsan, sudah diangkat harus didukung terus, harus konsekwenlah, siapa mengatakan A, ia
harus juga mengatakan B.
Gotil, manggotil, mencubit dengan kuku, menuai, memetik; gotil rohana, dia merasa sakit yang
menusuk-nusuk; manggotili dihilala, idem; gotilon, musim menuai, masa panen; panggotil,
96
penuai.
Gotip, = gotap, berakhir; ju-ga: singkat dan lucu. Gotok = gorok; margotokgotok =
margorokgorok.
Gotom, pisau kecil; manggotom, membersihkan kulit binatang dengan pisau kecil; gotom, juga:
cemar, berlumur, kotor.
Gotos(bdk tos), tidak sabar mengenai orang yang cepat memutuskan janjinya, putus, cepatcepat tanpa pikir lama.
Gu, bungkuk di kuduk atau di punggung pada manusia dan pada lembu; margu, mempunyai
bungkuk; ucapan selamat: gu ni lombu tabo hinarambiran, gabe boru asa adong panailian,
tengkuk lembu enak disantap, sejahteralah puteri, agar ada jadi tumpangan.
Gudang, gudang.
Guder, guderan, kata kasar untuk gemuk mengenai manusia dan binatang.
Guga, campur baur, kacau, tak teratur, berantakan; mangguga, mengaduk, mencampur,
mengacau; gugaguga, sendok untuk mengarau, mengaduk untuk mencampur sesuatu.
Gugung, I. tumpukan, timbunan kecil; gugungan, tumpukan daging yang mau dibagikan. II.
(And) manggunggung, mengambil, menghancurkan mengenai kematian; suda digunggung
pinomparna, kematian menyingkirkan semua keturunannya.
Gugut, gigi seri; siduagugut, tikus yang punya dua gigi se-ri; manggugut, mencicip, menggigit
sedikit msl pada garam.
97
Guit, mangguit, mengangkat da-ri bawah, mengangkat dengan jari-jari atau batang-batang kecil;
mangguit batu, mengangkat batu, mencongkel sedikit; mangguit bada, menimbulkan
perselisihan; mangguitguit, berdetak-detak mengenai sakit; guitna, picu penggerak; saotik do
guitna i, sedikit saja pemicu, alasan sedikit saja sudah akan terjadi.
Gukguk, I. naik, membendul ke atas, menggunung mengenai gunung; juga: penuh berlimpah
(bdk gakgak); manggukguhi, pa-gukguk, menumpukkan, menimbunkan; sigukguhi, gambar
ukiran yang dipsasang di atas bangunan rumah. II. gukguk, suara burung lali; patugukguk,
berteriak mengenai suara burung lali.
Gule, gulai, gula; gule pasir, gula pasir; gule tuak, gula aren; gule tobu, gula tebu; manggulai,
menaruh gula kedalam kue msl pada lampet; guleguleon, menderita penyakit yang membuat
mulut lembek karena terlalu banyak makan gula.
Guliman, = angguliman.
Guling, guling, mengguling kesamping; guling ari, matahari condong ke barat antara jam 13. 15; guling dao, 15. - 17; sangguling, sekali mengguling.
Gulma, banyak sekali, melimpah, mewah tidak irit; gulma be do, setiap orang kebagian banyak;
pagulma, membuat melimpah.
Gulmit, manggulmit, bergerak, berkutik; nasa na manggulmit, segala sesuatu yang bergerak,
semua yang bernyawa; ndang targulmit ho i, tak bisa kau sentuh itu; matua so manggulmit
ho, tak sedikit pun kau bergerak (malas betul); manggulmithon, menggerakkan anggota
bergerak, menyentuh supaya bergerak; na so margulmit, yang tak berdaya, yang tidak bergerak
atau hidup.
Gulsak, guna, faedah, untung; ndang adong guksak ni i, tak ada gunanya, sia-sia.
Gulu, margulu, (mengenai kerbau) berkubang; margulu mudar, berlumur darah seperti orang
yang berkubang di darah; mangguluhon tu gambo, melumurkan lumpur, berkubang ke dalam
lumpur; guluan, kubangan, lumpur dalam mana ternak berkubang.
98
Gumba, I. sej tumbuhan semak, yang daunnya berbentuk hati. II. gumba dagingna, berobah
tubuhnya msl karena sakit. III. rajin kerja, telatan bdk juma.
Gumbang, I. sej tabutabu. II. margumbang, membengkak, menjadi gemuk. III. pargumbangan,
tiang kayu yang membingkai pintu, gerbang. Gumbit, takut, khawatir; gumbiton, ketakutan,
khawatir; manggumbiti, menakut-nakuti.
Gumbok, raja gombok na bolon, dalam istilah hobatan nama tumbuhan ingolingol, yang kalau
dikerat-kerat, diparang dan ditokok halus dipakai sebagai dorma huta.
Gumbot, pohon yang daunnya hijau sebelah dan putih di baliknya (motung); P.B.: bulung
gumbot na tarbalik di sipahatolu, seperti tergoncangnya daun gumbot di masa panen (mu-sim
angin), dimaksud untuk pendirian yang gampang berobah.
Gumis, = pangalaho; i nama gumismu, begitu saja kelakuanmu, sifatmu; pargumis, rupa,
gambar, bentuk, bagan.
Gumpar, gempar, alat (msl kaleng) yang digoncang-goncang mengusir burung dari sawah;
gumpar aek, gumpar gantung, berbagai-bagai jenis alat yang disebut di atas; manggumpari,
membuat gempar, mengeluarkan bunyi keras dengan memukul kayu; gumpargumpar, idem.
Gumul, I. karung panjang tempat penyimpanan garam. II. bulat, bergumpal; manggumul,
bergumpal, membuat sesuatu jadi bulat; gumulgumul, sedap-sedapan.
Guna, guna, faedah, untung, kepentingan; dia gunana? apa gunanya? untuk apa itu dipakai?
marguna, berguna; ndang marguna, tak berguna, tidak berharga; margunahon,
mempergunakan, memanfaatkan; dipargunahon, dipergunakan; gunaguna, kesibukan, usaha
yang membuat orang menyelimpang; pagunaguna, mengusahakan, mengerjakan;
gunagunaan, buatan.
Gundal, sigundal, kain buruk, kain tambal; sigundal bolon, kain topo yang sudah sering
ditambal; ngenge sigundal, cacar besar.
Gunde, manggunde, melelahkan, membuat gundah. Gundi, sialagundi, sej pohon kayu.
Gundok, = gondok.
99
Gundung, dua buah logam yang dipakai untuk berjudi pengganti dadu; bergantung pada
gambarnya ke atas atau kebawah sewaktu melambungkannya.
Gundur, kundur, sej labu; sigundur, sej kerbau yang bertampang besar.
Gunggung, I. manggunggung, membawa. II. cincin dari kerang yang dapat dipakai untuk
mencari racun dalam makanan, racun itu bergerak kalau disentuh cincin itu.
Gunja, sigunja, sej penyakit wanita yang kebanyakan mengakibatkan keguguran; sigunjaon,
menderita penyakit ini.
Gurampang, kepiting; margurampang, berjalan seperti kepiting, yaitu berjalan dengan empat
kaki di jalan yang sulit; P.B.: ahu do mangungkit batu, tung ho dapotan sigurampang, aku
yang ungkit batu, kau yang dapat kepiting.
100
Gurasa, bunga-bunga api, cetusan api yang terbang; mangurasa bohi, berwajah marah.
Gurat, (bdk gurit), garis, co-retan, goret, koret, gores; parguraton, bekas, jejak; guratgurat ni
roha, rekarekaan hati, angan-angan, keinginan, tipudaya; paguratgurat, memikirkan akal
muslihat.
Gurguak, sej burung yang hidup di rawa-rawa. Gurgur, I. mendidih (air pa-nas), mengembang,
bertambah, melimpah (hagabean); pagugurhon aek, mendidih air, tekateki: gugur so
ginorgoran, marsik so niariran, kembang mendidih tak dijeram, mengering tak diperas: pekan;
mangguguri onan, mengumumkan hari pekan; simangguguri udan, = udan, hujan, gerimis
yang berkepanjangan waktu malam. II. gurgur, penuh sekali; na gugur sian solup, na lompo
sian hatian, yang limpah takaran cupak, yang meluap dari timbangan, melebihi ukuran, yang
diizinkan.
Guriguri, gentong, tempat obat dari tanah; guriguri sijonggi, sej tempat obat ini tetapi lebih
besar.
Guringan, = giringan.
Guris, penggaruk, koretan, besi pengikis; panggurisan, idem; mangguris, membersihkan kulit
kayu dengan mengikis jamur dsb; menyadap karet.
Gurit, gores, garis, titik; manggurit, menggores; manggurit bulu, menulis pada bambu dengan
menggores hurufnya dengan pisau, menggores bambu; manggurithon raut, menggores dengan
memakai pisau.
Guru, guru, guru sekolah, pengajar dalam hadatuon; ho do guru, kaulah yang guru; ho do
guru, bergantung padamu, terserah padamulah; marguru, belajar; mangguruhon, mempelajari;
parguru, pelajar, orang yang belajar; parguruan, perguruan; parguruon, masa belajar;
huparguru tu si anu, kupelajari dari si anu; dipaguruhon anakna tu si anu, anaknya disuruh
belajar pada si anu; guruguruan, apa yang telah dipelajari; marguru tu, bergantung pada,
101
menurut; pangguruan, sesuatu orang terhadap siapa orang merasa dirinya terikat, teladan, yang
me-nentukan, pusat orientasi.
Gusar, I. marah, gusar (Angk); manggusari, menjengkelkan, me-nyakiti. II. gusar, gusar
hauumana, berhasil banyak sawahnya; sigusari, daging bagian pinggang, pada binatang sembe
Gusgus, manggusgus, menggosok; targusgus, tergesek kulit pada sesuatu msl tali.
Guntung, I. sej pohon kayu. II. kumbang yang kecil dan mirip dengan borongborong.
Gutam, kotor.
-------------------------------------------------------------H--------------------------------------------------------------------------
Habar = abar.
102
Habir, tergantung ke bawah secara tidak teratur, terseret-seret msl ulos; hubarhabir, tergantung
secara tidak teratur dan berjerabai; selanjutnya terlibih: tidak teratur, cabul.
Habolaga, = habodaga.
Habot, bersusah hati, berdukacita, putus asa; habot ni roha, berdukacita, kesedihan karena
ditinggal mati; manghaboti, menjadikan orang berdukacita msl sanak saudara yang berkabung
terlalu sering dikunjungi dan selalu membicarakan dukacitanya.
Habuhabu, sej pohon yang menghasilkan sej kapas yang kurang mutunya; nama sebuah
gunung.
Habut, kabut, samar-samar, ti-dak dapat dilihat terus mengenai lampu, kaca jendela atau
pemandangan.
Hadarat, = tardarat, luput ke darat kata "ha" analog dengan "ka" (bdk haduru).
Hadio, sej kacang kecil berwarna merah yang dapat dimakan setelah dimasak.
Haduan, lusa, di kemudian ha-ri. Hadudu, sej rumput panjang yang dipakai untuk atap.
Haduk, tidak layak, janggal, tidak pantas untuk diucapkan mengenai kata-kata berhubungan
dengan kelamin, yang orang tidak suka menyebutnya; juga: sulit dibawa msl: haduk boanon,
sulit dibawa.
103
Hadungan, (dari dung), akhir; sai na mago do hadunganmu, semoga akhirmu buruk, asyik
hilang saja peluangmu.
Hae, I. haehae, paha; seperempat dari ternak sembelihan; hae bona, pangkal paha; sanghae,
seperempat bagian dari ternak sembelihan; sanghae horbo, kesatuan persembahan yang harus
memberikan seperempat kerbau; sanghae borngin, seperempat bagian dari malam; hae
tangan, lengan atas; sanghae manuk, setengah ayam (karena se-ekor ayam hanya punya dua
hae); tolonan hae, kerongkongan. II. hae, pahae, lih jae.
Haen, kain lenan, selimut, katun; haen panas, selimut dari wol.
Haha, abang, kakak, abang demikian juga disebut seorang laki-laki isteri saudara abangnya dan
isteri saudara kakaknya, saudara tua dalam marga; sihahaan abang, kakak yang tertua, juga:
yang termuka cocok; hatana do sihahaan, perkataannya yang paling utama; hahanggi,
saudara-saudara laki-laki pada umumnya tanpa memperhatikan usia; na marhahamaranggi,
bersaudara laki-laki, bersaudara perempuan; dahahang, abangku, saudaraku laki-laki yang lebih
tua; hahang, panggilan: abang.
Haho, gelisah mengenai tangan yang mau menulis; roha haho, hati yang gelisah untuk
mengambil keputusan, perasaan kikuk; hata haho, pembicaraan yang gagap, ucapan gugup.
Hahombu, I. (= hohombu), sej pohon kayu. II. marhahombu, bakal buah menjadi kelihatan di
bawah bunga, mulai berputik karena musim buah.
Hahua, manghahua, mengapakan, memperduli (hanya dipakai dalam kalimat ingkar atau
bertanya); na so hahua, orang yang tidak diindahkan, demikian msl disebut seseorang laki-laki
yang beristeri banyak, terhadap seorang isteri yang tidak disukainya; hahuhaon? apa boleh
buat? mau diapakan? (kata untuk menghibur dirinya pada setiap kejadian yang sedih); molo
mate ibana hahuaon, kalau dia mati, apa boleh buat? hahuaon on? apa bisa saya perbuat?
hahuaon mu ahu? apa rencanamu mengenai saya? ndang tarhahua, apa boleh buat? orang
tidak memperdulikannya, tak bisa diapa-apakan; bdk juga: hua II.
104
Hail, kail, pancing; manghail, memancing, menangkap ikan dengan kail; bengkuk mata ni hail,
pancing itu bengkok, yaitu untuk mudahnya mendapat sesuatu sering dengan jalan bengkok;
linsinglinsing na marhail, cambuk pakai ruit.
Hailhail, I. tonsil amandel. II. sej tanaman berjalar yang durinya berbentuk kail.
Hais, mangkais, mencari sesuatu dengan mencakarkan kaki, mengais mengenai ayam; manghaishon, mengaut msl uang; si-hais, yang tidak dapat dipakai, ternak yang hanya merugikan
pemiliknya.
Hait, kait, terkait, tersangkut, bengkok seperti kait; manghait, mengait, menarik ke dirinya; haithait, kaitan, galah untuk mengambil buah-buahan; bulu hait, sej bambu; masihaitan, saling
mengait; donok do haithait tu serasera, kalau orang mau mengambil sesuatu untuk dirinya, ia
akan mudah memperoleh kait untuk mendapatnya; hata na marpanghait, kata-kata yang tajam
berduri; masihait tu jolona, menarik untuk dirinya mengenai banyak orang.
Haji, haji.
Hajut, kantongan, tas pundi-pundi dari jerami atau kulit; manghajuti, memasukkan sesuatu ke
dalam tas, pundi-pundi.
Hal, I. marhal, menjaga, juga berkawal waktu perang; parhal, penjaga; parhalan, rumah jaga. II.
halhal, terlampau besar, sulit untuk dibawa walaupun tidak berat. Hala, kala, gambaran binatang;
parmangan ni hala, waktu terbit gambar binatang kala, tidak boleh membuat sesuatu;
parhalaan, kalender Batak, daftar pertanggalan yang membagi tahun 12 x 30 hari dengan garisgaris dan atas dasar mana dipilih hari yang baik; pemberian orang yang kawin kepada yang
memiliki pengantin perempuan (di luar uang mahar). Parboru menerima kembali biaya untuk
datu. Dukun itu melihat sewaktu kelahiran anak-anak parhalaan untuk mengumumkan nasib,
takdirnya, mempelai laki-laki harus mengganti kerugian itu kepada ayah mempelai perempuan; di
pamaspas ni hala, hari yang buruk kalau pada hari itu ekor kala terdapat dalam parhalaan;
demikian juga: di baba ni hala, kalau hari itu tepat pada kepala hala.
Halak, orang, manusia, seseorang, banyak dipakai dimuka nama sendiri; halak si Tigar, Tigor;
didok halak, hata ni halak, kata orang; halak Batak, orang Batak, Batak; halak Jau, orang nonBatak; orang asing yang bukan Batak; halak sibontar mata, orang yang bermata putih, orang
Eropa; halak sibirong mata, orang yang bermata hitam, yaitu Batak; sahalakku, seorang diri;
parhalak, sosok tubuh; halakhalak, kelontang di ladang, orang-orangan; manghalakhalahi,
menempatkan kelontang di ladang; manghalakhalahi boru, mempertunangkan anak gadis agar
tidak dipinang lagi oleh pihak lain; manghalahi pasigadong, menjaga mereka yang mengambil
ubi waktu perang; manghalahi pamarik, menjaga orang yang membuat kubu; manghalakhon,
menyerukan orang yang dianggap berada di jalanan terlarang; tarhalak, diserukan kalau orang
berada di jalan yang jelek; unang halakhalahi lombang, hotorhotori niulang, jangan membuat
105
sesuatu yang tak berguna, bagaikan orang yang menempatkan kelontang di dalam jurang yang
tidak ditanami, atau di ladang yang kosong untuk mengusir burung.
Halang, manghalang, disokong, kena sokong; halanghalang, kalang; halang ulu, bantal
kepala; tempat terbaik di rumah Batak di sebelah dinding; parhalangulu, suami karena ia duduk
di halang ulu; manghalang holiholi, menempatkan mayat di atas panggung di kampung, jadi
tidak dikubur; manghalang gordang, menyediakan gendang yaitu mempersiapkan pesta;
halang roha mandok, orang malu mengatakannya (bdk: alang).
Halanghang, ruang antara kedua kaki, kelangkang kaki; di halanghang, antara kaki.
Halansas, = hansas.
Halengseng, humalengseng, berlaku gelisah msl seekor ayam yang mau bertelur.
Hali, I. manghali, menggali; manghali bondar, menggali parit, saluran air; manghali gadong,
menggali ubi; P.B.: unang hinali na mate ni deba, asa adong andungan, janganlah gali
kuburan orang untuk ditangisi, janganlah timbulkan perselisihan yang tidak ada sangkut pautnya
dengan kamu; halian aek, parit, selokan; halihali, tongkat untuk menggali sesuatu. II. hali, kali;
dua hali tolu; dua kali tiga; sahali on, sekali ini; piga hali, berapa kali; ndang piga hali, tidak
sering; sahalisahali, sekali-sekali, kadang-kadang; marsasahali, idem; sahali, sekali; na bolon
sahali, besar sekali; manghali, memperbanyak; paduahalihon, kedua kalinya; papigahalihon,
untuk keberapa kalinya; halihali, kali-kali; papigahalionku? sampai berapa kali saya lakukan
itu?; panduahali, seseorang yang belaku sebagai orang kedua; panoluhali, yang berbuat seperti
orang ketiga.
Haliang, keliling; tali haliang, rencana yang diperbuat untuk mengepung seseorang; juji
haliang, semacam permainan judi dalam mana seorang menurut perjanjian akan ditipu;
humaliang, sebenarnya kata kerja: mengelilingi, kemudian preposisi: di sekeliling; humaliang
huta i, di sekeliling kampung itu; tuk humaliang, semua keliling, sekeliling; manghaliangi,
mengelilingi, dalam arti kiasan: mengingini sesuatu, mengelilingi dengan pikiran dan keinginan.
Halibutongan, pelangi.
Halili, = lali I.
106
Halilinga, sej semut, yang telurnya dapat dimakan dan terdapat dalam jumlah besar; hira
halilinga, bertimbun-timbun.
Halimata, conjunctivitis, infeksi mata, radang mata; halimataon, menderita penyakit itu;
Halimbolbol, = salimbolbol.
Halimbubu = salimbubu = ambubu, (sambubu, ubun-ubun. Halimbukbuk, sej pohon kecil;
halimbukbuk solot di peapea, sahali margapgap, ndang be diparsea, pohon halimbukbuk di
tengah rawa-rawa, sekali dapat berdusta, seumur-umur tak dipercaya.
Halimontang, marhalimontang, asap dan awan tegak lurus (tidak mau mengeluarkan air hujan).
Halimunan, sej hantu (begu) yang membuat orang tersesat, guna-guna yang membuat diri tidak
kelihatan, mantel yang membuat orang tidak kelihatan.
Halindo, tidak jelas nampak, kelihatan; marhalindo, menjadi tidak kelihatan, menghilang.
Haling, terpiuh, dibalikkan mengenai daun; haling roha, bagaikan daun yang terbalik, daun yang
putar, sehingga hanya nampak satu bagian, tersembunyi mengenai perangai, kurang sabar, suka
berkelahi, orang yang aneh bersikap menyendiri; haling be, saling memaling.
Halinu, bayang-bayang, gambar cermin; ndang ditilik ho halinu di pandegean ni horbo, anda
melihat gambar cermin anda di air yang dikeruhi kerbau, artinya anda tidak mengenal diri anda,
walaupun keburukan anda seharusnya anda lihat di air yang paling kotor; sitangkap haliluna,
barang siapa menangkap sesuatu yang tidak berarti selalu beranggapan bahwa ia akan
mendapatkannya, namun dia tidak akan memperolehnya.
Halio, = hadio.
Halipurpuron, kaku mengenai tengkuk karena angin atau cuaca dingin (hali ini berarti: keliling,
lih haliang).
Halisung, I. lingkaran di air dibuat batu yang dilemparkan; marhalisung, menarik lingkaran. II.
ruas tulang rambut pada rambut dahi manusia.
107
Halnut, tidak sopan duduk, karena itu agak sulit untuk berdiri.
Haloat, tidak jelas, tidak bagus ucapannya; haloat dohonon, sulit untuk diucapkan.
Halode, keledai.
Haloho, cahaya di sekeliling matahari atau sinar; pagar bulan; langit na marhaloho, bentangan
langit yang bulat; humaloho, keliling, sekitar.
Halot, limpa kecil yang bengkak; haloton, sakit perut sesudah minum air.
Halpus, terlambat datang, datang belakangan sehingga tidak diperoleh sesuatu apapun.
Halput, sihalput, sej rumput yang kecil sekali; P.B.: habang martongatonga langit, sihalput
do hadabuanna, terbang ke angkasa, jatuh ke rumput jua. Halsuk, manghalsuk, membuat air
kedengaran cebar-cebur jika orang berjalan di dalamnya; aek so humalsuk, ri so humaras,
sunyi senyap.
Halto, buah pohon enau, kolang-kaling; mata halto, mata besar seperti halto, mata yang
melotot; humalto, gatal pada kulit seperti halto yang menimbulkan gatal.
Halu, I haluhalu, sepotong kayu yang dipakai beberapa orang secara bersama-sama membawa
beban; manghaluhalu, manghaluhalui, bersama beberapa orang membawa beban. II. halu, sej
ikan laut.
Halubat, manghalubat, makan secara tidak sopan, ingin mengambil dengan rakus.
Halus, I. = salpu, salah, gagal, tidak tepat; lewat, terlambat; manghalushon utang, mengatakan
bahwa utang sudah dilunasi. II. halus mengenai kata-kata dan ungkapan, kain, pekerjaan, pasir,
emas dsb.
Halute, tarhalute, sebentar tidak sabar, tanpa daya. Hamansan, sihamansan, sej padi.
Hamat, pahamat, menganggap, menyangkakan dalam hati seolah-olah sesuatu adalah lain,
membuat seolah-olah; pinahamat, seolah-olah ada, seandainya.
108
Hambalian, = hambiling.
Hambar, ambar, tawar, hilang mengenai citarasa dan berbumbu msl garam, obat; manghambari,
membuat supaya ambar, menghilangkan rasa tajam, memberikan obat penangkal.
Hambiling, pengganti yang bernilai rendah untuk sesuatu yang lebih baik; simbora hambiling ni
perak, timah sebagai pengganti yang kurang bernilai untuk perak; hambiling ni indahan
gadong, ubi sebagai pengganti nasi; hambiling ni tali andor, tanaman menjalar sebagai
pengganti tali, berarti: orang harus bersedia menolong dirinya dengan sesuatu yang kurang
bernilai, tak ada rotan, akar pun berguna.
Hambirang, kiri; tu hambirang, ke kiri; tangan sihambirang, tangan kiri; parhambirang, yang
terletak di sebelah kiri; pahambirang, mengambil bagian kiri; pahambiranghon, menempatkan
sesuatu ke kiri; mang-hambiranghon, memegang sesuatu dalam tangan kiri; juga: membuat
pekerjaan sampingan; hinambiranghon, dikerjakan sebagai kerja sampingan; P.B.: dia ma
imbar ni anak ni tangan siamun sian anak ni tangan hambirang, harus memperlakukan sama
sebagaimana dengan kedua tangan yang sama itu.
Hami, kami, saya (pluralis majestalis); hanami, idem; hami on, kami ini; hami na saripe, kami
sekeluarga; hami dohot raja i, saya (kami) dan raja itu; manghamihon, dalam orang pertama
jamak berbicara dengan mengkamikan.
Hamo, takut; hamo tangan, tangan gemetar, tangan gamang mengerjakan sesuatu yang tidak
biasa.
Hampar, = mampar.
Hampi, manghampi, menggantikan, sebagai pengganti mengawini seorang janda (bdk habia).
Hampir, (bdk ampir), manghampir, mengenai, mempengaruhi mengenai perbuatan atau kutuk;
humampir tu, idem; manghampir tu pinomparna, berpengaruh kepada keturunannya;
sihampir, sej rumput yang dipakai membuat obat bedil; tarhampir, kena kutukan; sihampir
gabe gambir, tandiang gabe toras, tudia pe ahu so tampil, tudia pe so bolas, dikatakan dari
seorang yang karena kejahatannya dikucilkan dari masyarakat.
Hamu, kalian, kamu, kata pengganti orang kedua jamak, dalam kata hormat juga untuk engkau,
para wanita dan orang-orang terkemuka disapakan dengan hamu; hamuna, idem.
Hamun(bdk amun), siamun, kanan; tangan siamun, tangan kanan; pangamun, sebelah kanan;
109
pahamun, ke kanan.
Hamuna, = hamu.
Hanapa, berkas ijuk sebanyak yang ada pada tangkai daun; sanghanapa, seberkas.
Handang, kandang, pagar; juga: disebut mengenai tubis yang dimakan sebab orang tidak suka
menyebut itu; manghandang, memagari; dihandang roharoha, upaya menjauhkan penderitaan
atau penyakit.
Hangso, angsa.
Hanjal, = anjal.
Hansa,(bdk ansa), jawaban atas pertanyaan seseorang yang berteka-teki yang bertanya
mengatakan: hutinsa, jawabnya hansa; hansahansaan, tekateki.
Hansar, cakar, menceret, diare; hansar butuhana, dia menceret; ubat panghansar,
memudahkan berak, pencahar.
Hansas, tempat yang tidak cocok diduduki; parhansasan, parhalansasan, tempat yang tidak
110
Hansing, kancing, semua benda-benda kecil untuk mengikat se-suatu, alat pengunci; hansing
baju, kancing baju atau semacamnya; manghansinghon, ditutup dengan kancing,
mengancingkan, menutup.
Hansit, sakit, nyeri, pedih; hansitan, sakit, kesakitan; hansitna i, o betapa sakitnya; sibahen na
hansit, apa yang menyebabkan sakit; marhansit, kesakitan, dalam kesusahan; parhansitan,
penderitaan, kesakitan, kesukaran; juga: bagian tubuh yang sakit; marnahansit, tidak sama
sakitnya. Hantarhantar, sej rumput.
Hantor, berat (kata hantor dipakai ganti kata dokdok untuk anak yang berat, karena kata
dokdok bisa menyebabkan kematian anak itu).
Hanuhon, dalam mimpi, kisah menurut mimpi; marhanuhon, seperti mimpi (dikatakan mengenai
kata); marhanuhon ma hata tu ho, perkataan itu untukmu seperti mimpi, engkau tidak
mengingat itu.
Haor (bdk aor), tidak mau diam mengenai anggota gerak tubuh; humaor, idem; manghaori,
bermain-main dengan sesuatu, membuat gelisah; humaorhaor, gugup, gelisah, bergerak-gerak.
Hapal, tebal mengenai benda; marhapal tangan, tangan yang punyai belulang; marhapal
daging, merasa dirinya keras, berbelulang; nunga hapal parikna, dikatakan dari laki-laki yang
sudah memperoleh anaknya dan oleh karena itu menempati tempat lain terhadap mertuanya lakilaki.
Hapalang, hanya dipakai kata ini berhubungan dengan kata lain, msl ndang hapalang ulina,
luar biasa bagusnya.
Hapang, abuk yang jatuh dari lobang yang dibuat burbur, kumbang kayu.
Hapas, tumbuhan kapas; P.B.: humatop jumpang sian na manutung hapas, lebih cepat
memperoleh daripada membakar kapas; sihapas pili, kuda yang putih samasekali; hapashapas,
sej pohon kayu di hutan.
111
Hape, tetapi, walaupun demikian, rupanya, padahal, sementara (memberitahukan sesuatu yang
tidak disangka); hurimpu dongan ho, alai musu, saya sangka engkau teman, tetapi ternyata
engkau lawan; i do hape, o demikianlah, begitulah rupanya; adong do hape, ternyata ada, ada
rupanya; na uli hape, bagus betul itu; molo i do hape pangalahona, kalau demikian
kelakuannya.
Hapengani, = hape.
Hapian, manghapian, menyukai sesuatu, ingin akan, kepingin; dihapian roha, orang ingin;
mangapian di, mengingini sesuatu yang dimiliki orang lain; na hinapian ni roha, apa yang
diingini.
Hapor, I. sihapor, belalang; hapor sonduk, belalang sendok. II. hapor di aruaru, gatal rasanya
dalam kerongkongan. Haporas, sej ikan kecil.
Hapot, tidak jelas mengenai suara; panghulingna hapot, cara bicara yang tidak jelas.
Hapur, kapur; hapur baros, kapur barus; hapursia, kapur barus (karena dulu harganya 9 duit);
hapur batu, kapur dari batu kapur; hapur langkitang, hapur dari kulit kerang; tarhapur,
kepanasan mulut karena terlampau banyak kapur dalam sirih, kedapatan berdusta; sihapur,
seorang yang ditandai dengan kapur karena ia kalah; manghapur, mengapuri, melabur dengan
kapur; batu hapur, batu karang.
Hara,(bdk ara), marhara, mengajak, mengundang, meminta tolong untuk bekerja atau
berperang; parhara, = parbaringin; harahara, undangan, pengarahan massa ke pesta;
simangara dongan, seseorang yang mengundang kawan-kawan.
Harahata, gambaran bintang udang gala yaitu: satu dari ke 12 parmesa. Hahahiri, pertanda baik
112
dalam ramalan ayam yaitu kalau seterip darah berada paralel dengan tulang dada dan serentak
mencapai silanjang buhit tepat disekitar perut.
Harajo, pekerjaan.
Haram, = subang; mate haram, ternak yang mati (bukan karena disembelih, tetapi karenamati
lemas atau mati karena tua).
Harambar, sangharambar, kata pembantu bilangan: sehelai msl ulos, kertas, daun.
Haramonting, karamunting.
Harang, I. batu karang, karang; harangan, daerah berbatu, tanah tandus yang ditumbuhi semaksemak; tarharang, kena karang, juga: sangat miskin; batu harangon, berpenyakit karang. II.
karung yang dianyam dari rotan tempat mengambil makanan kuda.
Harangan, hutan.
Haras, humaras, menggerik, ge-merisik mengenai ilalang, bambu, daun; haras timbaho,
tembakau menggerisik karena kekeringan; mangharas, memasukkan ranting kedalam tanah
agar terdengar orang datang.
Harasinga, hidung berdarah, mimisan. Harat, I. mangharat, menggigit, juga dihaharati; P.B.:
hinarat jari-jari mangampir ma botohon, tergigit jari-jari yang sakit kesemutan lengan, artinya:
siapa yang menyakiti orang, menyakiti juga keluarganya (karena seperasaan); tarharat
ngarngar, sangat mis-kin, sebenarnya: tergigit pecahan periuk, kandas perbelanjaan; pangkarat,
penggigit, tajam; harat taji, sej pohon besar. II. harat, siharati, dalam istilah perburu dan
ulubalang: lauk pauk sewaktu berburu kata-kata biasa dalam kehidupan sehari-hari tidak boleh
dipakai, sebagai pengganti hehe disebut mate, sebagai pengganti palua: padapot; sebagai
pengganti harhari, pamomos, dsb.
Harbe, terlampau panjang menggantung, tergantung; marbearbe, bergantungan dari bendabenda yang panjang; paharbehon, memperpanjang.
Hare, bubur, nasi yang dimasak lembek; hare ni hau, bengkok, lekuk pada tiang; harehare,
jamur yang lengket pada kayu; simarharehare, parasit pada bagot; harehareon, penuh dengan
parasit; batang hare, bisul memanjang di punggung.
Harejo, kerja, pekerjaan (Angk); markarejo, bekerja (bdk horja). Hareok, tidak baik, salah; hareok langkalangkam, salah langkah kau ini, terlanjur kau ini.
Harhar, I. dilepaskan, lepas dari ikatan; mangharhari, melepaskan msl simpul; manilik
pangharhari, memeriksa telor yang dibelah untuk melihat ataukah orang beruntung; siharsihar,
113
malu, gelisah sebagai halnya pada perempuan yang mau melahirkan. II. nae harhar hurape,
hantu perempuan yang tinggal di lembah-lembah.
Hariara, sej pohon kayu; goje hariara, karet yang terbaik; hariara goje, pohon karet.
Harihir, cincin rotan yang dimasukkan ke hidung kerbau; mangharihiri, mengikatkan cincin rotan
seperti itu; harihir, juga: pembayaran angsuran hutang, cicilan hutang.
Harnat,(lih sarnat), jatuh seperti pohon kayu; mangharnathon, menjatuhkan. Haro, Batak Karo
di Utara Danau Toba; haroharo, idem.
Harojor, tidak hati-hati, tergesa-gesa; P.B.: nae humarojor angka bola hudonna, nae
humalaput tata indahanna, ibu yang tidak hati-hati memecahkan periuknya, ibu yang tergesagesa memasak nasi tidak masak nasinya, yang ceroboh kepecahan periuknya, yang tergopohgopoh mentah nasinya.
Harop, tidak dapat mengucapkan "r", orang Batak antara Baros dan Silindung mengucapkan "r"
ini di belakang kerongkongan, canggung menyebut "r".
Harpe, ring, lingkaran rotan anyam sebagai alas periuk; pinggol harpe, orang yang tak peka
akan kritikan, kuping tebal; mangarpe, mengguling diri seperti harpe, mengenai ular; silangkai
harpe na ambat, orang yang melangkahi harpe yang menghambat orang berjalan yang
seharusnya diambilnya dan menaroknya di tem-pat, yaitu tidak teratur; mangharpehon,
meletakkan seperti harpe; mangharpei, menarok harpe atas lobang lesung agar tidak ada yang
hilang; P.B.: ujungna do panuluhan songon pandean harpe, kerajinan harpe berakhir dengan
sisipan ujung rotan: hasil sesuatu kerja akan ditentukan babak berakhir.
Harsap, = sarhap.
Harse, kering mengenai tanah; harsean, seram kulit, dingin dan panas serentak.
114
Haru, I. dorongan: cepat! ayo! maju! haru laho ma, pergi cepat! ayo, pergilah! II. haru so haru,
acuh tak acuh, setengah begini setengah begitu, tanggung-tanggung; so haru las, so haru
ngali, tidak persis panas tidak persis dingin, suam; burju so haru burju, setia dan tidak setia,
tidak pasti (berita); III. gari, bahkan, malahan, sedangkan.
Haruhut, = harehut.
Has, lekas, gampang, mudah; has mabola, mudah dibelah mengenai kayu.
Hasak, I. marhasak, menderu mengenai air; hasakhasak, parhasak, bunyi menderu. II.
panghasak ni bodil, pengasak.
Hasambe, sej tumbuhan menjalar yang daunnya dapat dimakan dan asam rasanya.
Hasang, kering mengenai tanah atau bibir; hasang bohi, = ndang marsaudara, gersang
wajahnya, tidak bersinar.
Hasar, I. kasar mengenai perkataan dan kain (lawan: ha-lus). II. hasarhasar = hesekhesek,
gong yang retak dimainkan dalam orkes.
Hase, hase ni manuk, tikar jerami yang dipakai sebagai lapik keranjang ayam; hasehase,
Debata hasehase, = Debata Asiasi; mangase, mempersembahkan kurban di ladang;
pangasean, tempat suci di ladang dimana orang mempersembahkan kurban.
Hasea, berguna, berfaedah, berhasil, bermanfaat; ndang hasea, tidak berguna, tidak dapat
dipakai; tudia hasea? untuk apa itu dipakai? dia haseana? untuk apa itu dipakai? haseaan,
lebuh berguna, lebih bermanfaat; manghaseahon, memakai, mempergunakan; hasea, demikian
juga disebut ramalan yang dipergunakan oleh dukun sebagai pulungpulungan.
Hashas, = hansas.
115
Hasian,(dari niasian), kekasih, kesayangan; anak hasian, anak kesayangan; juga: hamba
kesayangan; hasian ni daging, keterangan mengenai penyakit karena sebutan sahit tidak suka
dipakai (menurut kepercayaan kuno); bdk aleale ni daging, ahaumaha; manghasiani,
menyayangi; mengasihi, lebih menyukai; marhasianhon (diparhasian), memilih, lebih suka,
mengutamakan, pilih kasih terhadap.
Hasinga, = hohos suranti, kain ikat pinggang parbaringin pada pesta persembahan.
Hasior, sej tanaman yang keras baunya dan akar-akarnya dipakai sebagai obat.
Hasobe, sej tumbuhan yang buahnya kecil dan bulat menyerupai singkoru.
Hasoli, I. pokok berbunga kuning. II. turak, = tungkai pemintal benang; manghasoli, memintal
benang.
Hasungseng, humasungseng, dengan gelisah begerak kesana kesini, tidak berhenti, lih
hunseng.
Hasur, I. kasur. II. sihasur, sej tumbuh-tumbuhan yang rasanya asam dan disukai orang untuk
bumbu ikan.
Hata, kata, perkataan, pembicaraan, percakapan, bahasa, perkara, protes; hata Batak, bahasa
Batak; hata jau, bahasa asing; hatahata, cibiran, omongan, pergunjingan; hata binoan na tubu,
bahasa ibu, bahasa asal; marhata, bermufakat; membicarakan perkara oleh raja; marhata
Batak, berbicara bahasa Batak; manghatai, bercakap-cakap, berbincang, berbicara;
marhatahata, memberitahukan sesuatu (mengenai hasandaran, = medium); marhatahata,
berpanjang-panjang berbicara, mengeluarkan isi hati dengan memaki-maki; manghatahatai,
berbincang-bincang; panghataion, pembicaraan; parhataon, perkara yang bakal dibicarakan;
manghatahon, membicarakan sesuatu, bermusyawarah mengenai sesuatu; dipahatahata,
diperguncingkan, di-cibirkan; sahata = saroha, se-kata, semufakat; marsahata, bermufakat;
sahata-saoloan, seia-sekata, rumusan yang dipakai dalam doa persembahan; parhata sada,
yang berkeras hati, orang yang berkemauan keras; hata na uli, kata-kata selamat yang elok,
kata-kata berkat; marhata na uli, berkata-kata sambutan; na malo marhata, pembicara mahir;
marhata na roa, bicara kotor, mengumpat, mengucapkan kata-kata yang kotor; marhata tundal,
memfitnah, mengumpat, membicarakan orang di belakang punggungnya.
Hatapang, ketapang.
Hati, I. kati, 1/100 pikul, maka 1 1/4 pon; manghatihati, menimbang menurut pon, menghemat;
na malo manghatihati, hemat; hatian, timbangan. II. hatiha, nujum yang dipakai untuk mencari
pencuri; mangatiha, memakai hatiha untuk mencari sesuatu yang hilang atau dicuri;
pahatihahonsa tu panangko, menyatakan kepada pencuri apakah yang dicuri itu akan dapat
kembali; artinya: meminta bantuan kepada musuh, yang tidak akan diperoleh.
116
Hatindi, sej rumput; hatinditindi, sej tanaman menjalar yang dipakai untuk mencat
Hationg, humationg, juga hatitiongon, berputar-putar tanpa keluar dari tempatnya, berpusing;
manghationgi, mencari di sekeliling.
Hatirangga, sej tubuhan yang daunnya dipakai untuk mencet kuku tangan menjadi merah; sej
ikan.
Hatitioran, ulat yang mengeluarkan cahaya dan berkaki kecil dan banyak.
Hatop, cepat, bersegera, kencang; humatop, lebih cepat; pahatop, percepatlah, lekaskanlah!
Hatubang, sanghatubang, dua genggaman tangan, dua tangan penuh. Hatuit, sej burung kecil.
Hatumbar, ketumbar.
Hatupet, ketupat.
Hau, kayu, pohon kayu; sang-hau, selembar mengenai kertas; P.B.: songon parbue ni hau sai
madekdek tu bonana, songon i do jolma maniru pangalaho ni amana, rebung tidak ada jauh
dari rumpun, anak harimau tak jadi anak kambing, buah jatuh ke pangkal, begitu manusia selalu
mirip tabiat ayahnya; marhau, menebang kayu untuk membangun rumah; parhau, bahan kayu
untuk bangunan; pandehau, tukang kayu; hau tanggurung, tulang punggung; hau api, korek
api; hau bulet, kayu bulat; marhau hata, pembicaraan yang bertangan dan berkaki, artinya hasil
yang nyata.
Hauma = uma, ladang, terutama tanah penanaman padi; hauma saba, sawah; hauma tur,
ladang yang tidak diairi hujan, sawah tadah; parhauma, pemilik sawah, petani, pemilik tanah
atau ladang.
He = atehe, (Angk).
Hea, I. pernah, suatu waktu; ndang hea, tidak pernah; pahea na so dung, lakukan apa yang
belum terjadi. II. marheahea, membelahak. Heal, letih, capek, lemah karena memakan makanan
yang asam; mate heal, mati karena pembisuan.
117
Heas, sej cacing di dalam usus; heason, cacingan mengenai ternak; siheas, rumput kuda yang
kurang baik untuk makanan kuda.
Heat, I. sej kumbang. II. mate heaton, meninggal dengan tiada diperdulikan orang.
Hebur, tidak teratur, tidak pantas, tidak sopan mengenai pakaian; hebur parabitonna, ia
berpakaian acak-acakan, tidak rapi, tidak teratur, tidak sopan.
Hede, membuat dirinya sebagai orang penting karena dipikir itu menyenangkan orang, walaupun
sebenarnya tidak.
Hedek, dikatakan mengenai yang melagakkan urusannya tetapi tidak mau memberikan apa-apa
kepada orang lain.
Hehe, bangun, bangkit berdiri; dalam arti kiasan: cepat bangkit; humehe, membangkitkan diri;
manghehe, menghalau binatang buruan mengenai anjing; manghehei, membangkitkan,
membangunkan, mengejutkan mengenai buruan; P.B.: songon hehean lombu, seperti lembu
diangkat; sudah ditolong malah ditanduk, tidak tahu berterima kasih; pahehehon,
membangkitkan; haheheon, kebangkitan, kebangunan; pahehe roha, penyemangat jiwa,
menegakkan orang; pahehe bada, menimbulkan, menggalakkan perkelahian; pahehe tahi,
menjalankan renca na; pahehe hamusuon, menggalakkan permusuhan.
Heheamon, menguap.
Heje, damar.
Hela, I. menantu laki-laki; P.B.: sada talim dua hodam, sada borum naeng dua helam, engkau
mau bermenantu dua laki-laki untuk puterimu yang satu; demikian dikatakan kepada seseorang
yang mau lagi mendapat uang untuk puterinya itu walaupun ia telah bertunangan; marsonduk
hela, mempunyai menantu laki-laki di rumahnya; baik ia telah kawin maupun masih bertunangan
dalam hal seperti itu pemuda harus bekerja untuk mertuanya laki-laki; manghela, membuat
orang menjadi menantu laki-laki; pahelahon, membuat anaknya menjadi menantu seseorang. II.
manghelai, manghehelai, memakai kata-kata menghina terhadap seseorang, mengumpat.
Hele, = atehe.
Hella, = atehe.
Helpus, = halpus, lampau, terlambat sehingga tidak mendapat apapun sesuatu lagi.
118
Hene, I. lamban, berlambat-lambat. II. sihenehene = halehetanna, begitulah baik, sedikit tetapi
baik.
Hepeng, I. uang, khusus uang logam; sahepeng, 4 duit; hepeng linsim, uang logam; na so
marhepenghepeng, miskin sekali; sihepengan, yang harus dibeli dengan uang, tidak bisa
ditukar dengan barang. II. marhepenghepeng, panau bulat pada kulit msl sakit kusta.
Hepor, = hapor, gatal di kerongkongan; hepor hatana, kata-katanya menyakiti hati, ucapanucapannya menunjukkan siapa dia sebenarnya; marheporhepor, terhuyung-huyung berjalan dan
mau jatuh mengenai orang yang kena tikam, peluru.
Hernep, = hornop.
Hersut, = hesut.
Hertuk, humertuk, bergerak, bergersik; hata hertuk, kacau, tidak tentu bicara, terputus-putus,
bicara tak berarti.
Hesek, hesekhesek, perkussi, sej gong yang retak dan oleh karenanya berbunyi resik, alat
semacam ini memberikan detak-detak irama permainan orkes.
Heserheser, = hesekhesek.
119
Hesut, marhesut, susut, bertambah kecil msl buah yang dimasak; humesuthesut, kembangkempis seperti jantung.
Hetek, menjual lagak mengenai orang yang menyebutkan semuanya yang dimilikinya.
Heu, maheu, menjadi lemah mengenai daun; selanjutnya: letih, lemah, lesu, lelah.
Hia, I. hiahia, sej ikan laut. II. = tarhiahia, rindu akan, mengingini, tergila-gila akan sesuatu.
Hian(bdk: hinan), tadinya, sebelumnya, dahulu, asal, asli, sebetulnya, sebenarnya; hau hian,
kayu asli (tidak dikerjakan); bangko hian, sifat sebenarnya; musu hian, musuh sejak dulu;
tanonami hian, dari dulu, sejak dulu tanah kami; hudok hian tu ho, aku telah mengatakannya
kepada anda semenjak mulanya; buatonku hian, dulu aku mau mengambilnya; paboa hian tu
ahu sijaloonku, beritahukanlah kepadaku apa yang bakal kuterima.
Hiang, kering; mahiang, dalam keadaan kering; pahianghon, mengeringkan; hiang lampak,
hanya kering pada permukaannya mengenai kayu.
Hiaphiap, kipas, kipas angin; hiaphiap, berkibar; humiap, idem; tarhiap, lari mengenai ayam
seolah-olah dihembuskan.
Hias, manghias, melicinkan msl baion; mengeluarkan msl nanah; dihiashias dihilala, ia
merasa diperas, artinya: lapar sekali; hiashias, alat untuk melicinkan baion.
Hibul, bulat, seluruh, tidak terbagi, utuh, seluruhnya; hau hibul, kayu bulat, kayu berbentuk
silinder; hibul diboan, dibawa seluruhnya, tanpa dibagi-bagi, utuh dibawahnya; pahibulhon,
mengumpulkan, membulatkan, mengutuhkan; mangibul, dikumpulkan, membulat; pangibulan,
ichtisar, ringkasan, rangkuman, sari pati. Hibung, kata bantu bilangan, buah, potong, biji;
sanghibung, sepotong, sebuah; diwaktu mengira: satu hibung; tolu hibung (kibung), tiga
buah, tiga potong.
Hidop, manghidop, kejap, mengejapkan mata, memberi tanda (dengan mata); masihidopan,
berkejapan mata mengenai muda-mudi yang berkasih-kasihan, berkomunikasi dengan main mata; sanghidop mata, sekejap mata.
Hihir, kikir; manghihir, mengkikir gigi; marhihir, mempunyai gigi yang berkikir; ajihihiron,
berjatuhan mengenai gigi pada suatu penyakit.
120
Hilala, manghilala, merasa; merasakan; mangilala, merasa dalam arti kiasan: melihat,
memperhatikan, menunjukkan dampak; panghilalaan, perasaan, indera perasa; beha panghilalaanmuna, bagaimana perasaanmu; manghilalahon (dipang-hilalahon), memerasakan
orang.
Hilang, penipuan, ketidak jujuran; marhilang, menipu, bertindak menipu; tarhilang, diperlakukan
secara tulus, kena tipu; parhilangon, penipuan, hal menipu; parhilangan, penyebab untuk
menipu.
Hilap, kilat, terang kilat; manghilap, memberi tanda dengan tangan, melambai; mangkirap,
idem; sihilap, sej alang-alang yang akarnya karena harumnya dicampurkan ke tembakau.
Hilas(juga hiras), gembira, riang, sukacita; tarhilas ro-ha, bergembira, bersuka hati; api
sihumilas, api yang terang dengan itu dipersamakan dengan kemarahan.
Hima, kima, karang berwarna putih dari mana orang perbuat gelang lengan.
Himpal, kempal, tidak terbagi, bergumpal, padat, beku mengenai benda-benda yan seharusnya
cair; suda arang ndang hipal bosi, sudah habis arang, tetapi besi itu belum kempal, artinya:
usaha yang percuma; manghimpal bosi, mengimpal besi; pahimpal, membeli seekor ternak
seluruhnya. Selama ini hanya mempunyai sebahagian saja; panghimpalan, seekor ternak yang
bulat dimiliki; marhimpalhimpal, bergumpal-gumpal.
Himpang = himpal.
Himpu, = humpu.
Hinal, peluru senapan (seperti diperbuat dahulu dari kayu bagot); hira hinal do ho manghuling,
engkau berbicara kayak senapan meledak.
Hinan, na hinan, dahulu kala, dahulu di waktu sebelum pembicara lahir; sianu na hinan,
mendiang; adat na hinan, adat yang dahulu.
121
Hingkit, I. kikir, pelit. II. sihingkit, sej tumbuhan yang daunnya lebar dan berduri.
Hinsu (= hunsi), manghinsu, mengunci; anak hinsu, kunci; hinsuhinsu, pintu; hinsu, tertutup,
terkunci.
Hio, sej lotek; hiohio, damar lotek yang mengikatkan pisau ke gagangnya.
Hipas, sehat, segar; hipas be ma hita, semoga kita masing-masing sehat, ucapan salam yang
diucapkan sewaktu datang dan pergi; marhipashipas, berselamat jalan; hahipason, kesehatan;
pahipas, menyehatkan.
Hir, kuat mengenai peluh; hir hodokna, hir panasna, dia berpeluh hebat.
Hira, I. sakirakira, kira-ki-ra, agak, sesuatu untuk mengurangi perbandingan atau ungkapan
yang keras; hira tombak, seperti hutan, kira-kira seperti hutan; hira babiat, seperti harimau. II.
manghirahon, menakar dengan baik msl beras dalam periuk sehingga cukup untuk semua
orang tetapi tidak ada yang hilang, berhemat; hirahira, ditimbang degan baik, diukur dengan
baik; hirahira papanganmu, cara makananmu harus ditimbang dengan baik, jangan terlampau
banyak dan jangan terlampau sedikit; hirahira panghulingna, perkataannya telah ditimbang
dengan baik; lului di ahu sada hau hirahira, sadopa ganjangna haposon balgana, carilah
untukku sepotong kayu kirakira sedepa panjangnya dan sedemikian besar, sehingga dapat dililit.
Demikian diungkapkan orang yang mencari seorang isteri yaitu yang dapat menimbang dengan
baik, artinya: yang mengurus rumahtangga dengan baik; hirahira parangea, perbuatannya
adalah ditimbang dengan baik. III. hirahira, sej tumbuhan jalar.
Hirap, = hilap, manghirap, melambai, memberi tanda dengan tangan; manghirap tondi,
memberi tanda kepada tondi orang yang sakit dengan kain putih agar ia kembali supaya orang
yang sakit menjadi sembuh; manghiraphon, memberi tanda dengan sesuatu.
Hiras(bdk horas), tegar, berani, dengan penuh kepercayaan, yakin; hiras ni roha, keberanian,
keyakinan.
Hire, = hira.
Hirehire, sikat rongga badan; seterusnya: kelambu dibuat dari tikar-tikar; manghirei,
menggantungkan tikar disekeliling sesuatu; pahirehon, mengembangkan, menghamparkan,
mengelampai tirai; marhirehire hatana, kata-katanya tidak berkehabisan; marhirean,
122
Hirhir, dihirhir ho ma panghulingmu tu ahu, engkau bicara sejelek mungkin mengenai aku.
Hirjop, = hirdop.
Hirpas, manghirpas, memikul pinggul sambil melompat-lompat, yang msl dilakukan para
perempuan di waktu perang bila mereka melihat pertempuran itu dari tembok desa.
Hirput, sihirput, I. sej tumbuh-tumbuhan yang daunnya terus menutupkan diri kalau kena
sentuh, putri malu. II. sej kumbang yang terus menggulungkan dirinya seperti peluru kalau
disentuh; sihirput do ho, engkau adalah seperti sihirput, mudah berkecil hati, pengecut, tidak
berani melawan; mangirput, mengalah.
Hirtang, bergelimpangan mengenai orang yang mati; pahirtang, memasang msl jerat;
sanghirtang, seutas penuh msl manik-manik.
Hirtap, = hatop.
Hisap, keinginan tubuh, serakah, nafsu; hisaphisap, keinginan-keinginan yang buruk; hisapon,
mengingini; hahisapon, keserakahan, kerakusan; marhisap ni roha, bernafsu; hisap ni daging,
ia kurus kering.
Hishis, manghishis, mengikis dengan pisau; nunga hishis, = nunga suda, semuanya telah
dikikis, ludes, habis.
Hit, serat ijuk pohon enau yang dipakai sebagai tali kail. Hita, kita; kata halus untuk orang yang
disapa; tudia hita? kemana anda pergi.
Hite, titi, jembatan kecil terdiri dari satu atau dua potong bambu, titian; seterusnya: alat, supaya
yang membuat sesuatu terjadi; parhitean, perantaraan; hitehite, perantara; marhitehon,
memakai sesuatu sebagai alat atau titi; marhitehite, marhite sian, oleh, sebab, karena, melalui;
mangite sian, sesuatu yang dipakai sebagai perantara, perantaraan.
Hitir, angka hitir, getar, gemetar; humitir, idem; mang-hitir, membuat gemetar, menggoncang.
Hitong, humitonghitong, berkeliaran tanpa tujuan dan mencari sesuatu.
123
Hobahoba, kain yang dipakai dukun sebagai selempang, sabuk kain; manghobahobai,
memasang selempang, sabuk kain.
Hobo, humobohobo, sulit melahirkan (bdk hodo II, harop, huru II).
Hobol, kebal, tidak bisa dilukai; marhobol, kebal; parhobol balutan, orang yang lahir bersama
selaput, dari selaput dibuat sediaan yang membuat dia selama hidupnya kebal; parhobolon,
pengetahuan untuk membuat dirinya kebal; manghoboli, membuat kebal; manghobol ulok,
mementerai ular agar ia tidak menggigit; mangobol, kena tetapi tanpa melukai.
Hobon, peti bulat dari kulit kayu yang sangat besar untuk penyimpanan padi.
Hoda, kuda; hodahoda, gambar kuda, wayang kuda; marhoda, berkuda, mempunyai kuda;
P.B.: unang lehon ulu ni hoda tu dakdanak, jangan berikan kepala kuda kepada anak-anak;
berikanlah yang pantas; na hoda, nakhoda, juragan, mualim; panulpang gabe na hoda,
penumpang menjadi nakhoda, mualim, warga menjadi penghulu.
Hodar, I. jorok, kotor, cemar, najis; hahodaron, kekotoran, kecemaran; parhodar, pengotor,
orang kotor. II. takut; talu hodarhodar, monang hodarhodar, ataukah ia menang ataupun kalah,
selalu ia takut (dikatakan mengenai seorang kecil terhadap yang besar).
Hodo, diletakkan di atas tungku mengenai periuk; manghodohon, meletakkan di atas tungku;
marsihodo, panas, dipanaskan; juga: dimasak; dua hali hodo, dua kali dimasak, mengenai
perkara dua kali diterangkan.
Hodok, keringat, peluh, panas; hodohan, berkeringat, berpeluh, keringatan; hodok dagingna,
dalam keadaan hamil.
Hodong, pelepah, tulang daun mengenai kelapa, enau atau semua jenis palem; hodonghodong
ni bagas, dua potong kayu yang dipasang berbentuk silang untuk menyokong atap.
Hohal, manghohal, mengganggu tidak mau berhenti sebelum memenuhi atau memberi hati msl
kalau bertanya-tanya dan tagihan utang.
124
Hohombu, = hahombu I.
Hohop, marhohop, memakai ulos seperti dilakukan para perempuan dengan mengikatnya di
dada sebagaimana diperbuat oleh orang-orang yang memberi persembahan; manghohopi,
membawa sesuatu di punggung dengan ulos yang diikatkan di dada.
Hohos, ikat pinggang; manghohosi, I. menyisipkan sesuatu ke dalam ikat pinggang. II.
mengenakan ikat pinggang.
Hohot,(bdk hot), marsihohot di, berpegang pada, stabil, tidak goyah, berketetapan hati.
Hoin, = holan, hanya, saja, cuma; hoin hami na dua, hanya kami berdua.
Hojal, marhojal, bergumpal, jejal msl tanah liat; juga: kuat, teguh mengenai daging (orang yang
kuat).
Hojor, cepat dalam hal bicara. Hol, tidak subur mengenai perempuan, mandul.
Hola, langit-langit.
Holahola, liang mulut, rongga mulut mengenai binatang; cacian pada orang; husuakhon
holaholami, kupatahkan nanti rahangmu.
Holak, depa, sejauh orang dapat mengukur dengan kedua lengannya; sangholak, sedepa.
Holang, berjarak, jauh, antara; sadia holang, berapa jauh? dua dopa holangna, dua dopa
jauhnya; holangholang, jarak antara; di holangholang ni, di antara; holang sadari, selang satu
hari; paholanghon, menjauhkan; parholangan, kejauhan, juga: apa yang membuat dua orang
menjauhkan diri; tarholang, tepat antara dua, ditengah-tengah; nunga tarholang partaonon,
persis di pertengahan tahun yaitu antara dua panen sewaktu mana orang tidak mempunyai
sesuatu makanan; dalam hal ini orang memberikan beberapa potong sanggar sebagai pengganti
beras bila kelak orang mau memberikan karung berisi beras.
Holat, tidak enak mengenai citarasa, sulit ditelan; holat inumon, getir untuk diminum.
Holbung, melekuk, cekung, jurang, berlembah; Toba Holbung, lembah Toba, Toba cekung
(dikelilingi Bukit Barisan). Hole, I. pendayung. II. sayap serangga yang terdapat di bagian dalam
sekali. III. hau hole, sej kayu yang keras.
Holiholi, tulang, tulang belulang; mangongkal holi, menggali tulang belulang nenek moyang;
simarholiholi, nama sej rumput.
Holing, I. batu holing, berkilat-kilat di waktu malam. II. andor holing, sej pohon kayu.
125
Holit, pelit, kikir; holit ni roha, kikiran; marholit, kikir; parholit, orang kikir; holit di mula ni
sipeopon, kikir mula dari harta benda, kikir pangkal tabungan; mangholit, berlaku kikir; ndang
holit gogona, ia tidak kikir dengan tenaganya; P.B.: binuang ganda, hinolit lonong, buangbuang ganda, pelit-pelit tenggelam; bermewah makin jaya, berpelit makin hancur; marnahumolit,
sedikit banyaknya kikir.
Holom, kelam, gelap; na holom, kegelapan; haholomon, idem; mangholom, menjadi gelap,
gelap gulita; mangholom mata ni ari, ada gerhana matahari; holom marimpotimpot, gelap
gulita; suma ni holom, nama hari ke- 16; anggara ni holom, nama hari ke- 17; muda ni holom,
nama hari ke- 18; boraspati ni holom, nama hari ke- 19.
Holong, kasih, cinta, menaruh hati; holong ni roha, kasih, cinta kasih; marholong ni roha,
mencintai, kasih akan, punya kasih sayang; manghaholongi, mencintai; holong rohana di ahu,
atau mida ahu, dia sayang padaku, dia cinta padaku; masihaholongan, saling mencintai;
haholongan ni roha, kekasih; holong mangalap holong, kasih berbalas kasih.
Holso, holso ni roha, cemas, kekuatiran, kerisauan, kesusahan hati; holsoan, mencemaskan,
gusar; humolso, idem; haholsoan, kecemasan, kerisauan; mangholsohon, merisaukan,
mencemaskan, mengeluhkan; na hinolso ni roha, hal yang dikuatirkan, disusahkan; mangholsoi, membuat orang susah karena banyaknya teguran.
Holting, mangholting, mengirit, mengikat, memalut; siholting dalihan, sipembelit tungku, orang
kikir, yang mengikat tungku dengan rami pada tungku agar tak seorangpun dapat memasak.
Holuk, mangholuk, (bdk: ho-ruk), menarik sesuatu dengan jari-jari dari rongga; bdk horuk.
Holung, lengkung, kembang mengenai layar kapal. Homa, manghoma, menyuruh orang
berdiam diri.
Homang, siamang, hantu mengenai siapa orang percaya bahwa ia memikat ke hutan dan
menahannya berhari-hari lamanya; diluahon homang, dilarikan hantu siamang; homangon,
mempunyai penyakit dan orang sakit itu takut pada orang dan menyembunyikan dirinya dan
orang menganggap bahwa homang yang mengejarnya.
Homat, I. manghomat, waspada, ingat diri, menjaga sikap; homat papanganmu, hati-hatilah
dan beradap sewaktu makan; homat ateatem, ingat dirimu, harus berjaga-jaga. II. mang-homat,
mangomat, = menutupi, membuat reaksi mengadakan perlawanan; simbora pangomat, ajimat
pertahanan, jimat yang menutup pemiliknya terhadap tembakan musuh.
Homban, mata air di ladang yang dipelihara dengan baik sebagai tempat persembahan,
disekitarnya ditanami bunga-bungaan; patiur homban, membersihkan mata air di ladang dengan
mengadakan persembahan di ladang.
126
hingga rata (bdk hembang); hombang ni podang, bagian mata pedang yang rata; sihombang,
orang yang kepalanya pada sisi telinganya adalah rata; napuran na hombang, kata halus untuk
napuran pada ucapan-ucapan pidato; marhombangsila, jongkok dengan mengikatkan ulos
sehingga lutut melekat pada tubuh.
Hombar, dekat, berdampingan, sesuai, berkaitan, paralel; hombar hundul, yang duduk dekat
seseorang; hombar bagas, tetangga; hombar tu, menurut, sesuai dengan; hombar tusi, sesuai
dengan itu; hombar, boleh diterima, baik (mengenai perkataan); manghombar tu, mendekati,
menghampiri orang; manghombar na mora, mendekati orang kaya; pahombar, mendekatkan,
merapatkan.
Hombingan, batu yang ditarok antara api dan embusan agar embusan ini jangan dimakan api.
Homit, manghomit, menguasai, memerintah orang-orang yang berasal dari daerah lain; na
hinomit, yang diperintah, yang dikuasai, yang diayomi; parhinomitan, mengenai perhubungan
antara rakyat satu sama lain; anak hinomit, rakyat; homitan, sej jimat, wasiat, benda yang
dikeramatkan dan disimpan dengan baik.
Hompaba, = hompa.
Hompawa = hompa.
Homur, I. keruh mengenai air, pudar, kabur mengenai mata; tu na homur do jolma dapotan
dengke, orang harus menangkap ikan dalam air keruh. II. manghomurhomur, mencari tempat
yang paling tenang dalam air msl anak kerbau yang berjalan di belakang induknya. III.
manghomur, membuat gambar, patung dari orang mati dan menyerahkannya secara mewah.
Hona, kena, terkena, juga dalam arti kiasan; hona tangan, dipukul dengan tangan; hona toru,
kena kutuk, terkutuk; hona hata, ditegur, dimarahi, kena marah, kena pergunjingan; hona todos,
terbunuh, mati konyol; hona udan, kena hujan, ditimpa hujan, kehujanan; hona sahit, kena sakit
dengan tiba-tiba, terserang penyakit; hona rasun, keracunan; hona titi, dijatuhi putusan; hona
liga, tersisih, dikucilkan; hona uhum, terhukum, kena hukum, jatuh vonis; hona danggur, kena
lempar; hona tangke, dilukai kapak; mangonai, mengenai; manginona tu, terkena pada,
terpengaruh pada; mangonai hata, memaki-maki; manghonahon tu, mengenakan orang;
pahonahon, membuat kena; hahonaan, hal mengenai, hal menterapkan; marhahonaan tu,
diterapkan pada, diwujudkan pada, menujukan pada; honahona hatana, kata-katanya disusun
dengan baik; pangonai, hal perbuatan mengenai, akibat.
127
Hondo, marhondohondo, marhinamago, merasa kehilangan, diam karena putus asa; hondo
rohana, ia bersedih hati, murung.
Hongkom, manghongkom, menutup mulut dengan tangan; hongkom baba, larangan untuk
mengucapkan kata tertentu, agar jangan diucapkan orang: msl: hatoban (= huntam baba);
parhongkom, papan lebar di muka rumah Batak dimana terdapat susu ni ruma.
Honohonoon = loahon.
Honong, marhonong, menyelam dalam air; manghonongi, mengambil sesuatu dengan jalan
menyelam; honong bosi, sej burung air.
Honsa, segera, setelah, dipakai dengan menghubungkan kata mamintor; jumpang honsa,
mamintor dipastap, setelah ia bertemu dengan dia terus memukul; mate honsa, manigor
dibuat ugasanna, segera setelah ia mati, terus diambil barangnya.
Hontas, marhontas, mengadakan makanan persiapan; mempersiapkan diri msl soldadu yang
akan berangkat ke lapangan perang, saudagar yang berangkat ke daerah yang jauh, biasa
dipersiapkan makanan keselamatan.
Hontor, humontor, gemetar, gentar, turut berbunyi mengenai kayu sewaktu memainkan bunyibunyian, pengaruh, berpengaruh; hinontor ni, pengaruh dari.
Hontot, kental mengenai susu atau sup (lawan: lio); hontot roha, suka akan, berkenan di hati.
Honuk, mudah dilubangi seperti piring kayu (sapa); melengkung mengenai dada.
Hopahopa, endapan, ampas, sisa-sisa pemakaian, apa yang dibuang pada buah-buahan yang
diperas, sepah sirih yang diludahkan, lih sopa-sopa.
Hopal, kapal, kapal besar (sebagai lawan parau atau solu); hopal api, kapal api.
Hophop, manghophop, berkorban, berlelah, mengorbankan diri untuk sesuatu atau seseorang
dan oleh karenanya menderita; humophop, idem; sebagai kata depan: untuk, karena, sebab; na
hinophop, kekasih yang untuknya bersedia menderita, yang diperjuangkan.
Hopi, kopi.
Hopo, tumbuh-tumbuhan menjalar berdaun lebar seperti daun pokok anggur, yang dipakai orang
sebagai penggera burung.
Hopok, keputusan ilahi, hukum percobaan yang ditentukan datu bagi mereka yang tersangka
melakukan pencurian, mereka harus mengunyah beras dan mereka yang tidak dapat
128
menelannya adalah bukti yang nyata mengenai kesalahannya atau mereka harus memegang
timah yang hangat; marhopok, menjalani hukuman ilahi; manghopok, menyuruh melakukan
keputusan ilahi, cara melakukan: hopok dahanon, yang tersangka harus mengunyah beras
kering dan barang siapa tidak dapat menelan beras itu adalah yang salah; hopok simbora,
mereka harus mencelupkan jari-jari ke dalam timah yang dilebur; hopok bosi, mereka harus
menginjak besi yang hangat.
Hopong, sej pohon kayu dengan buahnya masam dan dapat dimakan. Hopos, sempit;
manghopos, melilit dengan lengan msl pohon kayu; hoposon balgana, sebesar yang lengan
dapat melilitnya.
Hopuk = hobon, tempat padi yang besar dan bundar.
Horas, I. keras mengenai perkataan, ucapan; hata na horas, kata yang keras. II. sehat, senang,
makmur; marhorashoras, merasa senang; menyerukan selamat-selamat; horas ma ho,
semoga engkau senang, bahagia; parhorason, kemakmuran, kesenangan, kesehatan;
manghorasi, menyehatkan orang, merestui, meridoi.
Horbangan, = harbangan.
Hordit, humordit, gentar, gemetar; panghorditon, tiba-tiba gemetar karena terkejut, gemetaran
secara tiba-tiba.
Horhor, panjang mengenai leher; pahorhor, memanjangkan leher; sihorhor, sej tumbuhtumbuhan; sihorhor = siborok.
Hori, I. sej rami yang serbutnya ditenun; kain tenunan yang kasar, kain kasar. II. horihori, tepi,
pinggir; marhorihori dingding, meraba-raba pada dinding mengenai anak kecil yang belajar
berjalan; mangoriori dolok, berjalan di pinggir gunung.
Horis, I. hampir kena sewaktu melalui sesuatu; manghorisi, menyusuri tepi sungai daripada di
lautan terbuka; horisan, tepi, pantai, pesisir; marhorishoris, melalui sesuatu; = horis, kerabat
dekat-dekat. II. horis, keris; jambang ni horis, gagang lintang horis pada sarang.
Horja, pesta persembahan yang besar, pesta dengan upacara keagamaan; sahorja lombu,
pesta kurban lembu (8 generasi satu nenek moyang); sahorja horbo, pesta kurban kerbau (10
generasi satu nenek moyang); marhorja, merayakan pesta kurban yang besar.
129
Horloji, arloji. Hormat, bersifat hormat, sopan terhadap wanita dan sewaktu makan;
hahormatan, tahu adat, sopan, kehormatan; manghormat, berlaku sopan terhadap seseorang,
juga: mengawasi pemuda dan pemudi agar mereka tidak menyalahi adat sopan santun yang
baik.
Hornop,juga hernep, rata, datar; di dolok pinggol tubu, tu na hornop dipareahi, telinga
berada di pegunungan dan mendengar juga: kedataran, artinya: orang sering mengambil jalan
yang bengkok untuk mencapai sesuatu yang baik; pahornophon, meratakan, mendatarkan;
pangornopan, keadilan dalam peradilan hukum.
Horong, golongan, kekerabatan, pertalian keluarga, semua yang masuk satu ompu (Angk).
Horsang, gersang, kersang, ke-ring, panas mengenai udara, kersang mengenai tanah.
Horsik, kersik, pasir; manghorsik, menabur dengan pasir; parhorsihan, gurun pasir, padang
gurun.
Hos, tinggi matahari, kulminasi matahari, titik tertinggi matahari; hos ni ari, terik panasnya hari;
hos ari, tengah hari, siang hari; di na hos ari, pada tengah hari, pada saat matahari sudah
siang; marhira hos, agak siang, kira-kira jam 11.00.
Hosa, nafas, nyawa, kehidupan, udara; tos hosa, putus nyawa yaitu meninggal dunia; marhosa,
bernafas, hidup; nasa na marhosa, segala sesuatu yang hidup; marutang hosa, dihukum mati;
na so marhosa, impoten mengenai laki-laki humosa, marhumosa, bernafas, mengambil nafas;
pahosahon, berhenti, melepaskan lelah; manghosai, meniup, menghembusi; hosa ni ruma,
jendela kecil pada dingding belakang rumah Batak traditional tempat memasukkan udara tetapi
tidak cukup.
130
Hosom, bermusuh, rasa dendam, penuh dendam, kebencian; hosom ni roha, dendam hati;
marhosom ni roha, menaruh dendam, mendendam; manghosomi, menaruh dendam terhadap
seseorang, membencii.
Hosong, penyakit sesak nafas, asma; hosongon, berpenyakit sesak nafas, menderita sesak
nafas; hosong tano, asma yang terus menerus.
Hot, kukuh, teguh, erat, stabil, mantap, tak goyah; pahothon, mempererat, menguatkan;
marhahotan, bertempat tinggal tetap, menetap tinggal; marsihohot di, berpegang pada,
bersandar pada.
Hoting, I. sej pohon, yang menghasilkan kayu bangunan yang baik; hoting balanga, sej pohon
hoting; hoting parbue, sej pohon hoting. II. manghoting, memutar (bdk: hosing.)
Hotor, tali dari rotan yang dipasang di ladang di atas padi yang yang telah masak untuk mengusir
burung; P.B.: sinintak hotorhotor, humutur halakhalak, asing ditimbang dongan, asing
ditimbang halak, disentak tali pajangan, tergerak orang-orangan, lain pertimbangan kawan, lain
pula perkataan orang; manghotori, memasang tali seperti itu.
Houk, manghouk, menarik dengan kaitan. Houm, kaum, kelompok, kekerabatan, hubungan
darah kerabat, perkumpulan.
Hu, I. kata possessif dari ahu, bagashu, rumah saya, bahenonhu, yang saya harus buat. II.
memandang rendah, mengejek, menghina, meremehkan, melecehkan; hu do rohana mida ahu,
ia menghina saya; hu ni roha, ejek, hina; marhu ni roha, berkelakuan rendah. III. terwujud,
penuh mengenai waktu; hu ma dibulanna, gok ma di taonna, telah tiba waktunya, mengenai
perempuan yang akan melahirkan. IV. akhiran yang menandakan sesuatu yang bersifat terlalu;
maulihu, terlampau bagus.
Hua, I. sup, kaldu, kuah; juga: huahua; seterusnya: bunga uang; pahuahon, membungakan;
manghuai, idem. II. marhua, bagaimana? apa yang terjadi untuk apa? terkena apa, kenapa;
marhua ho dison? mengapa engkau disini? ndang pola marhua, tidak apa-apa, tidak jadi soal;
mahua, bertanya ada apa? sakit apa? ndang mahua, tidak apa-apa, tidak persoalan, bdk:
huahua.
131
Huang, huanghuang, kotoran da-lam hidung; manghuangi, gerenyot, menarik muka terhadap
seseorang dengan seolah-olah memberikan kotoran hidungnya kepadanya.
Huasi, marhuhuasi, (dari: asi), minta maaf kalau ada sesuatu yang kurang pada makanan;
masihuhuasian, saling minta maaf dengan perkataan bagus; marsomba ujung (yaitu: ni
jarijari) marsomba huhuasi, dengan rendah hati mohon sesuatu dengan tangan yang dilipat.
Huat, I. kuat, cepat, msl kuasa. II. huathuat, bilah pijar yang dipakai sebagai suluh di waktu
malam; hira huathuat do hatopna, cepatnya adalah seperti suluh yang dilambai-lambaikan.
Hubang, abu jerami yang dipakai sebagai pupuk dan oleh karenanya disimpan dengan baik;
parhubangan, pondok kecil untuk menyimpan abu itu.
Hube, unok, daun hati, tunas yang masih putih dan yang paling dalam; manghube, mengambil
tunas muda itu.
Hudali, pacul, cangkul, bergigi tiga dari besi; juga: uang mahar, hanya dikatakan pada hela
sonduhan pada siapa uang maharnya adalah kurang.
Hudi, tempayak, ulat kumbang yang berdiam di bagot dan dianggap sebagai makanan sedap.
Hudon, periuk; tano hudon, tanah liat; tumutung hudonna, membuat periuknya sendiri yaitu
berdikari mengenai mengurus rumahtangga (= manjae); hudon bohina, mukanya seram, tidak
bercahaya, pertanda kurang sehat msl karena penderitaan atau utang.
Hudu, huduhudu ampang, bungkusan yang dianyam untuk tempat nasi keperluan kira-kira dua
orang.
Huduk, sesuatu dibelakangkan; huduk api, duduk membelakangkan api, yaitu seorang
perempuan yang baru melahirkan; manghudukhon, membelakangkan orang; pahompu huduk,
kemenakan dari anak perempuan; huduk ruma, ruangan di belakang rumah Batak.
Hudus, segera, desak; manghudus, membuat sesuatu dengan tergesa-gesa, memburu waktu.
Huhang, kukang; balbalon huhang, bagaikan orang memukul huhang artinya: tidak ada
gunanya, makin lama makin buruk.
132
Huhu, I. balik huhu, balik kuku, menjungkir periuk sebagai pengganti tungku batu. II. patuhu,
gemetar mengenai orang yang sakit demam.
Hula, I. batu hula, batu merah yang dipakai untuk mencet warna merah. II. hulahula, kelompok
marga pemberi mempelai wanita; huladongan, sapaan yang hormat terhadap semua ragam
famili.
Hulabu, kelabu, abu-abu; sihulabu, kuda kelabu, kuda abu-abu; hulabu jati, nama ayam, dari
telurnya keluar manusia pertama.
Hulang, hulanghulang, tali untuk mengikat tangan orang, mengikat rotan untuk membawa
muatan, beban.
Hulbab, bilah kayu yang terlampau besar dibelah; sewaktu memelah pada tempat dahan terlalu
banyak dipotong lebih daripada dikehendaki; manghulbapon, mengambil lebih banyak daripada
yang mau diberikan si pemberi.
Huli, kuli, pekerja harian; parhuli, mengerjakan sesuatu dengan gaji harian; dalan hudi, jalan
umum.
Hulimpas, manghulimpas, sekaligus semua diambil msl semua tanam-tanaman dari kebun.
Huling, I. manghuling, berbicara, bercakap, berbunyi juga mengenai benda-benda yang tidak
bernyawa dan binatang; manghuling, dipanghulingi, me-nyapa, menegur; manghulingihon,
menyapa; panghuling, su-ara, cara bercakap; na uli do halak na roa pinadenggan ni
panghulingna, orang-orang yang tidak penting menjadi kebilangan bila mereka tahu berbicara;
hulinghulingan, teka-teki; hulinghulingansa, demikian dikatakan orang yang memberikan tekateki, atas nama orang lain menjawab: hutinsa (atau ansa). II. hulinghuling, kulit, jangat.
Hulishulis, bunyi lali; hulishulis pangkoli pangko, sai mago ni mago ma ho, na so manuboli
133
hulinghulinganhi, itulah cacian terhadap seseorang yang tidak tahu memberi jawab teka-teki itu.
Hullang, = hurlang.
Hum, I. tega, berani, perkasa; na hum do ho manahopi ahu? beranikah engkau menangkap
saya? na gok na hum, kaya dan berkuasa. II. hum, hanya, saja (Angk).
Humala, kumala, batu yang memberi untung (menurut orang batu itu ditemui dalam kepala ular).
Humbar, kendi dari kayu, tempat penyimpanan ingkau; mang-hubar, melekungi; juga
memperbaiki solu (perahu) dengan menampal kayu; pangumbari, rak kayu dimana bermacam
benda diletakkan msl persembahan.
Humbil, sej rumput. Hume, marhumehume, bermenung-menung, memikir-mikir msl bila susah.
Humpol, manghumpol, semuanya diambil untuk diri sendiri; pahumpol, mengambil untuk diri
sendiri.
Humus, serat halus yang dicabut dari bangkar pohon enau dan dipergunakan sebagai tali
kecapi.
Hundul, duduk, pergi duduk; marsihundul, duduk; marsihundul di hoda, menunggang kuda;
martahi hundul, dikatakan mengenai perempuan yang mau melahirkan, waktu untuk melahirkan
sudah tiba; nunga hundul, dikatakan bila anak sudah lahir dan ibu siap duduk untuk dimandikan;
hundulhundul, duduk-duduk; manghunduli, menduduki; hundulan, tempat duduk, pantat;
pahundul, menyuruh duduk; pahundul datu, memanggil dukun untuk memperoleh nasehatnya;
P.B.: tangga ni balatuk dalandalan tu jabu, molo goar tahi, tole ma pahundul datu, anak
tangga adalah jalan masuk rumah, bila timbul perselisihan dipanggil datu; manghundulhon
boniaga, menduduki barang dagangan yaitu berdagang dengan itu; manghundulhon
gora,memimpin perselisihan sebagai suhut; harugian sahali hundul, biaya yang timbul dalam
perkara itu yaitu menjamu makan raja-raja yang mengadili.
Hungkam, bagian tengah, sumsum batang pisang; P.B.: bontar hungkam, ngalingali do i,
birong parsisiraan, tao do sian bagasan, hungkam adalah putih namun dingin, tempat garam
dari luar hitam namun isinya enak, yaitu tidak boleh menentukan sesuatu hanya dari bentuk luar
134
saja.
Hunik, kunyit, kurkuma, kuning; sibalik hunik, senjakala; dipajagarjagar hatana songon na
marlompan hunik, mengindahkan kata-katanya seperti orang yang menaruh hunik pada laukpauknya; indahan na hinunihan, nasi yang dikunyiti; jumujung hunik, hamil (ka-rena waktu ini
para perempuan yang hamil itu membawa dahanon na hinunihan dam gambiri, di atas kepala
mereka sebagai penangkal begu (hantu).
Hunsi, hinsu, kunci; anak hunsi, = anak hinsu, anak kunci; hunsihunsi, pintu.
Huntal, humuntal, bergoyang, bergetar, gentar, gemetar, goncang mengenai tanah di waktu ada
gempa bumi.
Hupi, sihupi, tanaman merambat yang berduri; sihupi tastas, sej yang serupa dengan tanaman
tersebut; parsihupian, tempat dimana sihupi tumbuh.
Hur, kur, bunyi yang dipakai untuk mendatangkan angin; hur ro! idem.
Hura, I. kura, cacing tambang dalam perut; II. hurahura, kura-kura; hurahura do ho, kura-kura
kau, dikatakan mengenai orang yang suka mempunyai sesuatu, tetapi karena ia memperolehnya,
ia berlaku seolah-olah ia tidak memperdulikannya seperti kura-kura yang mau keluar dari air
tetapi tidak bisa.
Huraba, manguraba, lari dari kampung dengan ternak di waktu bahaya yang mengancam;
pangurabaan, pondok dimana orang berpenyakit lepra ditempatkan.
Hurabot, tali dari kulit untuk mengikat besi baliung pada tangkainya (= hulamot).
Huraja, marhurajai, pembicara sopan yang sering menyebut mitra bicaranya "rajanami".
135
Huranda, datu huranda bosi, kaki ayam bagian kiri pada manuk di ampang.
Hurang, kurang, terlalu sedikit, tidak cukup; hurang balga, tidak cukup besarnya; hurangan,
dalam keadaan kekurangan (dengan atau tanpa di); manghurangi, dikatakan mengenai
seseorang bahwa kelakuannya adalah tidak baik, jadi menegur dia; manghurangi ibana mida
donganna, ia menegur teman-temannya karena ada hal yang tidak disenanginya;
marparhurangi, idem; marhurangnai rohana, tidak menyenangi hatinya, dia merasa tidak
senang; hurangnai, tidak cukup; huranghurangan abarangku, diucapkan oleh seorang ibu
yang letih karena menggendong anaknya, kata loja dijauhkannya, kalau tidak ia akan takut tidak
akan memperoleh anak lagi atau anaknya akan mati; marnahurang, tidak mencukupi, tetap saja
kurang; hurang pe so jadi, lobi pe so jadi, tidak terlampau banyak, tidak terlampau sedikit.
Hurbe, menjadi nampak, terbuka; sibuat na humurbe, seorang yang mau memiliki segalagalanya yang dilihatnya.
Hurdo, bunyi untuk menenteramkan anak; panghurdohurdoan, keranjang yang digantung untuk
menenangkan bayi, ayunan; manghurdohurdo, meninabobokan.
Huria, I. huria rohana, caranya berpikir adalah kekanakanakan. II. perkumpulan politik atau
jemaat Gereja; kepala huria, kepala raja yang menguasai negeri; jamita huria, sejarah Gereja.
Huring, sihuring, nama yang diberikan kepada binatang-binatang yang berloreng msl harimau
atau kucing.
Hurla = ulla.
Hurlang, nama daerah antara pantai Barat dan Silindung; juga: hullang.
Hurmuk, denderung mengenai sayap ayam sedang mengeram; manghurmuk, menutupi anak
ayam atau telur dengan sayap.
Hurtik, manghurtik, menyentuh sedikit, menyenggol sesuatu msl ikan yang menyentuh umpan,
itu menyebabkan pancing bergerak; humurtik, bergerak, digoyang, digetar. Hurtut, humurtut,
berkerut msl kulit, daun yang layu; mangurtut, takut, menyeramkan, menciut ketakutan.
Huru, huruhuruan, sangkar burung.
136
Huruk, gemuk; huruhan, gemuk mengenai ayam; marhuruk manuk, ayam itu mau mengeram;
simarhuruk, ayam (And).
Hurum, rahang, pipi, pelipis; hurumhurumon, sakit tulang rahang, sakit pada pipi; mangan di
balian di hurumna, membeli sesuatu dengan uang pinjaman.
Hurung, I. nama bulan ke-12; hari ke-29 pada penanggalan. II. kurungan, penjara, rumah
tahanan; manghurunghon, memenjarakan, menangkap; tarhurung, tertangkap, terkurung,
tertahan, terpenjara; hurungan, penjara.
Husa, I. marhusa = humosa, siuman. II. marhusa, humusa, mempersiapkan diri, mengadakan
persiapan.
Husari, marhusari, dari: sari, berpikir, menimbang dalam ha-ti, berenung, berefleksi, berjuang
dalam hati.
Husuk, manghusuk, menggoncang-goncang msl buah kelapa ataukah ia baik atau tidak.
Huta, desa, kota; marhuta, berkediaman di kampung; marhuta sada, berjalan-jalan, tidak tinggal
di kampung, keluar kota, bepergian; huta sabungan, ibu kota, kampung induk; parhutaan,
pemukiman, perkampungan; pardihuta, bini, isteri, yang bertugas di desa, (lawan parbalian);
tarhuta, diketahui orang didesa bahwa orang berutang banyak; marhutahuta, mainan anak-anak
bangun kampung-kampungan; raja hutam sesepuh kampung; Huta Raja, Huta Talun, Huta
Pea, nama desa, nama kampung.
Huting, kucing.
Hutu, kutu; manghutui, mencari kutu orang; hutu ni asu, kutu anjing.
Hutuk, = husuk.
-------------------------------------------------------------I--------------------------------------------------------------------------
137
I, kata penunjuk: itu, situ, sana; ditempatkan di belakang kata benda, kata sifat atau kata kerja; jabu i,
rumah itu; halak na mate, orang yang mati itu; huboto do i, saya tahu itu; i do, begitulah, ya itulah; i do?
apakah demikian? begitukah? ibana do i, dialah itu; i do ujungna, itulah akhirnya, penghabisannya; di na
laho i hami, di saat kami pergi itu.
Ia, I. kalau, jika, bilamana; ia olo ho, jika engkau mau; ia molo, = molo. II. mengenai (= anggo,
ianggo); ia bada i nunga montok, mengenai perselisihan itu, itu sudah berhenti. III. ibana, ia,
dia (Angk). IV. mariaia, bersorak-sorak karena gembira, bersukacita.
Iale, seruan tanda berdukacita, wah, aduh, wahai, alah ya; mariale, mengaduh, menyerukan
"oh".
Ian, mian, bermukim, berdiam, tinggal, berkedudukan; ianian, hal mengenai tinggal, kediaman;
lambas ni roha ni raja do ianian ni jolma di huta, kemurahan hati raja membuat supaya orang
tinggal di desanya (karena merasa kerasan, senang); paian, membuat agar tinggal; parmianan,
tempat orang menginap atau berkediaman, menumpang, pemukiman.
Iang, = sangap.
Iap, cantik, elok, tetapi tidak tahan lama msl bahan pakaian.
Ias, bersih, jernih; ias ni roha, kebersihan hati, rela, ikhlas; haiason, kebersihan, kejernihan,
kesucian; paiashon, membersihkan; mengembiri binatang; ndang tarpaias, tidak bisa
dibersihkan; manariashon (dari tariashon), membenarkan, membuktikan perkara; ditariashon
hatana,ia membenarkan dirinya; sipaias, bintang timur; juga: ketam yang halus.
Iba, kata pengganti orang, orang, sendiri dalam arti aku, saya, awak; rohaniba, pikiranku, pikiran
diri pribadi; didok rohaniba, saya rasa, sangka, pikir, pikiranku; hansit rohaniba, sakit hati ini,
sakit hati awak, itu menyakitkan hatiku; ibangku, = diringku, diriku, pribadiku.
Ibebere, keponakan, tapi hanya anak-anak saudari, anak saudara perempuan; (lih: bere).
Iboto, saudara laki-laki seorang perempuan, saudara perempaun seorang laki-laki; anak
perempuan saudara laki-laki ayah; saudara perempuan dari lae (ipar); ito vokatif dari iboto;
pinoribot, = iboto.
Iburu, cemburu; pangiburuon, iri hati, kecemburuan, sifat cemburu; mangiburu, cemburu,
merasa iri, menaruh dengki; masiburuan, saling mencemburui, masing-masing cemburu.
Ida, mida, marnida, (dari marniida), melihat, menengok; mida, sebagai kata depan: tentang,
terhadap; las rohangku mida nasida, saya bergembira terhadap mereka; muruk do raja i mida
naposona, raja itu marah terhadap hambanya; asi ma roha ni Debata mida ahu on, semoga
Tuhan mengasihani aku; mida disi ma, = niida disi ma, melihat disitulah; idaon ma, itu harus
dilihat dulu; idaidaan ni datu, = alatan;paidaida, melihat, menonton; parnidaan,penglihatan,
penglihat; tarida, kelihatan, dapat terlihat; ndang tarida, tidak nampak, tidak kelihatan;
138
Idi (bdk didi), maridi, mandi; paridion, tempat mandi, permandian; aek paridian, air mandi;
paridi (diparidi): mandi di sesuatu.
Idop, midopidop, berkedip-kedip, mengedipkan mata, ingin melihat sesuatu yang diingini;
mengenai orang miskin mengingini barang orang kaya.
Idzin, izin.
Iduk, miduk, terkumpul, terhimpun, terkumpul dalam jumlah cukup banyak; pariduhan,
celengan; tempat sampah untuk makanan babi; paidukhon, menghimpun sedikit demi sedikit,
mengumpulkan benda-benda kecil.
Idup, I. paidup, = papungu. II. debataidup, arca kayu dari pasangan suami isteri leluhur, dua
gambaran yang diukir dari kayu, kepada gambaran ini orang menghadap bila menghendaki anak
laki-laki menaruh gambaran wanita itu di punggungnya. Perempuan mengambil gambaran lakilaki dan dengan demikian mereka mengadakan arak-arakan keliling rumah. III. idup, = isap;
pangidupan, = parisapan.
Idut, mangidut, demikian dikatakan sewaktu main judi dengan uang logam yang bila dibuang
kedua logam tersebut gambar ayam jantan berada di atas.
Igar, asam, sesuatu yang asam rasanya karena tunas bambu direndam; mangigari, mengasami
rebung; niigaran, diasami; tuak igar, tuak yang asam.
Igil, mangigil, meminta tambahan msl pada pembelian; dipaigiligil saduit, dia tawar seduit;
igiligil, tambahan cuma-cuma pada barang yang dibeli.
Igit, benih laki-laki, sperma, air mani (lebih halus ialah boni).
Ihan, ikan besar; ihan paus, ikan paus; ihan mera, ikan laut yang besar; ihan habaro, ikan laut.
Ihit, kata penutup dari ratapan (= andung). Ihot, ikat, pengikat, tali, rantai, simpai, gari;
mangihot, marnihot, mengikat; tarihot, terikat, kena ikat; raja do ihot ni uhum, raja adalah
pengikat hukum; P.B.: hori do ihot ni doton, hata siingoton, rami adalah pengikat jalan, orang
harus mengikat janji, perkataan jadi pegangan; ihotihot, tali yang mengikat, ikat
139
Ihur, ekor; mangihuri hori, memintal rami menjadi tali; simorihurihur ni asu, tumbuh-tumbuhan
yang daunnya ditarok pada luka; manginjam ihur ni hoda, berpamer dengan barang orang lain;
ihur ni hata, ekor kata, kata tambahan yang licik pada pangkal cerita; ihur porang, = tunggal ni
janji, pemegang kas pada perjudian.
Ihut, ikut, turut; mangihut tu, mengikuti, seturut; mangihuthon, mengikutkan, menuruti;
paihuthon, mengikut sertakan, memberikan terhadap seorang yang mati aneka barang untuk
dibawa ke kuburan; mangihut pinahan, menggembalakan ternak; ihutan, pemimpin, yang
diikuti; raja ihutan, anutan, raja, kepala; mangihuti, (dipangihuti), mengikuti; pangihut, kata
halus untuk anjing; paihutihut rura, mengikuti lembah; ndang loja aek paihutihut rura, air tidak
lelah mengikuti lembah-lembah, artinya: kata hiburan untuk orang yang mau meninggalkan
pekerjaannya; pangihuti, satu dari empat (ogung); ihut tusi, sesudah itu, menyusuli, berikutnya.
Ijo, hijau.
Ijor, ijorijor, sej ulos; ijorijor lobulobu, ulos seperti keluar dari pertenunan, belum dipotong
menjadi ulos ni tondi.
Ijuk, ijuk.
Ijur, I. lih tijur, liur, air ludah; manghailhon ijur ni deba, merasa dirinya malu bahwa orang bisa
jadi hina di muka orang banyak. II.mijur, turun, direndahkan, diturunkan, dihinakan; paijurhon,
menurunkan, merendahkan, menghina; hamimijur, hal menurunkan; haijuran, 1, tangga 2.
hukuman (uang) yang harus diberikan oleh paranak bila gadis yang telah bertunangan dan
tinggal di rumahnya, tetapi akhirnya tidak mengawini anaknya laki-laki.
Ila, rasa malu, kemaluan; maila, malu; maila ibana mida amana, malu dia terhadap bapanya;
ndang diboto maila, dia tidak tahu malu, tak tahu malu; tarila, menjadi malu, memalukan,
mendapat malu; hailaon, yang memalukan; hailaan, kemaluan; kata yang kurang sopan; juga:
mereka terhadap siapa orang merasa malu; manghailahon, malu akan; pailahon, memalukan
orang, membuat malu; marhahaila, berperasaan malu; na so marhahaila, tak merasa malu.
Ilaila, daun bunga dimana bunga berada; juga daun dalam mana orang menampang tuak
sebelum ia menetes ke dalam tabung yang tergantung di bawahnya.
Ilas, mangilas, dengan perubahan tingkah laku menandakan bahwa orang akan segera mati;
menyerbukan diri ke dalam sengsara; pangilason, perubahan tingkah laku yang mengherankan,
tanda telah dekatnya maut; pangilasan, celaka yang dibuat sendiri; sintak sangilas, mati
sekoyong-koyong msl karena kilat atau tembakan.
Ilat, ilat ni on, cacing yang keji (mungkin pendekan dari pilat).
Ili, pemilih, tidak senang dengan apapun msl seorang gadis yang tidak berkenan dengan
seorang pemuda; miliili, suka memilih, tidak senang dengan suatu apapun.
140
Illa, marillailla, bersorak-sorai karena orang lain mendapat celaka; na boru illa, sanggapati na
bolon, nama dewa yang memberi kemenangan. Illong, millongillong, berkilau-kilau,
mengeluarkan cahaya dalam kegelapan msl mata kucing.
Ilu, air mata; marilu-ilu matana, dia tangis; tariluilu matana, ro ibana, idem.
Imana, = ibana.
Imbalo, embalau, getah meang, yang dipakai untuk mengikatkan gagang pisau pada besinya.
Imbang, isteri kedua, madu, hanya isteri pertama memakai istilah ini; marimbang, bermadu;
imbang ni goar, nama kedua, nama julukan; na marimbang goar, mempunyai nama ke dua,
nama julukan.
Imbar, perbedaan, perubahan; ndang dia imbarna, tidak ada perbedaannya, serupa, sama;
mimbar, berubah, menjadi lain; mimbarimbar, sering berubah; paimbarhon, mengubahkan;
paimbarimbar rupa, paubauba tompa, menyamarkan dirinya, bersalin pakaian; sipaimbar,
gambaran manusia yang diperbuat dari tanah dan dipasang pada suatu tempat agar begu
berpikir bahwa gambaran itu adalah orang sakit itu; palaho sipaimbar, menempatkan gambar
manusia (seperti disebut di atas).
Imbo, sej monyet; marimboimbo jalang, luntang-lantung; P.B.: dapot imbo dibahen soarana,
dapot ursa dibahen bogasna, imbo dapat karena suaranya, rusa dapat karena bekasnya.
Imbulu, bulu pada tubuh, pada burung; marimbulu, berbulu; parimbulu bosi, pahlawan dalam
dongeng Batak, yang berbulu besi; manindang imbulu, merinding bulu roma, ketakutan; na
imbulu gaburon, bulu-bulu kulit bangkit, tidak letak, suatu tanda bahwa ada penyakit; tarimbul,
tercabut bulu, mendapat malu.
Imbur, = simbur I.
141
Impol, kepingin, kangen, tergiur; impol matana, ia kepingin (mida), tergiur, kangen sekali; impol
ni mata, keinginan, dambaan; manghaimpolhon, mengingini sesuatu, mendambakan.
Impola, daging (lawan sop); juga: daging buah-buahan; huahuana di ahu, impolana di ibana,
kuahnya buat aku, dagingnya buat engkau; hata na so marimpola, ucapan tak berisi, omong
kosong
Impot, marimpotimpot, berada di kejauhan, tidak nampak lagi, jauh tak terjangkau; holom na
marimpotimpot, gelap gulita, kegelapan yang luar biasa.
Imput, bulu pada burung, bulu dan wol pada kulit binatang; marimput,mempunyai bulu, berbulu;
P.B.: digulut ho do imput ni leangleang, ditumpul ho alogo, digomak ho do gubogubo,
engkau rebut ekor burung walet, kau pancung angin, kau cengkram buih, artinya: kau kerjakan
kesia-siaan.
Ina, ibu, saudara-saudara perempuan ibu juga disebut demikian, isteri pakcik dari pihak ibu, anak
perempuan pakcik dari pihak ibu; inaina, perempuan-perempuan yang telah kawin; ina ni surat,
ke-19 tanda tulisan Batak (Aksara Batak); ina ni tangan, ibu jari, jempol; ina ni hata, pokok
pembicaraan; ina ni ulaon, yang terpenting pada pekerjaan; ina ni jambar, bagian daging yang
terbesar; ina ni hau api, kotak korek api; marina, mempunyai ibu, beribu, berinduk; marinahon,
beribukan, berindukkan; parinaan, sepasang binatang, ternak betina; masiparinaan, mencari
isteri (kurang halus); painahon, ternak betina dipakai untuk dipelihara msl ayam, kerbau;
siparinaon, setiap perempuan yang menurut adat harus dianggap sebagai ibu msl isteri pakcik
(adik ayah); inang, = inong, o ibu; dan merupakan seruan tanda susah hati, keheran-heranan;
inanginang, isteri-isterian; isteri (kurang halus); diparinanginang, diperlakukan seperti isterinya;
inang tua, mak tua, isteri abang ayah; juga kakak ibu dan semua ibu dari marga yang dipanggil
abang oleh ayah; si inaina, suami dibawah perintah isteri, pengecut.
Inda, atau lebih baik: nda: bukan? Dalam kalimat yang mengharapkan jawaban yang mengiakan,
yang membenarkan, bukan?
Indahan, nasi lih dahan; parindahanan, sumpit nasi, bakul tempat nasi.
Indang, I ndang, tidak; indang adong = indadong. II. indang, mangindangi, mau kembali lagi,
kambuh penyakit; mangindangi isara, terpaksa menyesuaikan diri melalui kesusahan msl cuaca
lain, menderita suasana baru.
Indap, = intap.
142
Indil tidak cukup, tidak berarti, msl sebidang tanah karena kurang luas, mengenai makanan;
tingki na indil, waktu yang singkat sekali, seketika, sebentar.
Inding, minding, tukar tempat; mengalir mengenai air; dituangkan; mindinginding, bertukartukar tempat; painding, menuangkan, memindahkan benda cair dari satu bejana ke bejana lain.
Indit, mangindit, berdenyut mengenai pergelangan; dengan menambahkan air memeras minyak
dari buah atau bunga msl pada buah kelapa. Indo, mindo, mengendap ke dalam air msl kopi;
paindohon, mengendapkan.
Indot, pohon kayu kecil yang daunnya berminyak, para perempuan melicinkan rambut mereka
dengan minyak itu; dari kulitnya dibuat sej rami.
Induk, kepala, penghulu, majikan, pemimpin, atasan; induk somang, tuan, tuan rumah; induk ni
parangan, panglima, komandan; marinduk, mempunyai kepala, penghulu, pemimpin; marinduk
somang, mempunyai tuan, bertuan, hamba raja.
Ingan, I. maringan, bermukim, berdiam, tinggal; mangingani, mendiami, menjaga msl seorang
anak; mangingani jomur: mangingani boru ni tulang, bekerja pada dan menunggunya 'boru
ni tulang' puteri saudara ibu; mangingani beangon, menemani seorang yang dipasung msl
perempuan yang melarikan dirinya dari suaminya dan dipasung. Suaminya datang dan tinggal
dekatnya; inganan, rumah, tempat, bak, tempat mengumpulkan sesuatu; maringanan,
bertempat tinggal; hainganan, yang dapat didiami; juga: dapat dihuni; ulos pangingani,
pemberian, yang diberikan parboru kepada menantu laki-laki kalau ia menjaga isterinya yang lari
dan dipasung. Hal ini membuktikan bahwa wanita itu masih milik suaminya; kalau laki-laki itu
tidak mau menerima ulos itu artinya: wanita itu harus kembali kepada parboru dan mas kawin
harus dikembalikan; pangingan, pengunjung tetap msl seekor harimau yang tinggal di daerah
tertentu. II ningan, tadi, waktu yang lewat; naingan on, baru-baru ini; na sai ingan, di jaman
purbakala, dahulu, di masa silam.
Ingar, maringaringar, muncul dengan tenaga penuh; maringaringar ari, keadaan udara panas
serta menusuk.
Inggal, I. maringgal, berjalan cepat sekali; manginggal, membujuk agar lari cepat msl seekor
kuda. II. inggal, manja; hinggalanna, usia anak kecil mulai nakal: 4-6 tahun.
Inggir, inggiringgir, nama tumbuhan yang buahnya dipakai untuk membekukan susu.
Inggo, manginggo, bercerita sambil menyanyi yang dilakukan oleh orang menceritakan
turiturian, berhikayat dengan menyanyi; manginggohon, menceritakan sesuatu dengan
menyanyi.
Inggol, hau inggolan, sej pohon kayu yang kayunya keras dan kulitnya bertukar; Nainggolan,
daerah di sebelah selatan Samosir dan nama marga; P.B.: tanja bulu, tanja nainggolan; na
rahanan punu unang dohot mardongan, lebih baik tanpa anak daripada tanpa sahabat.
Inggunginggung, pipa bambu yang menghubungi pengembus angin dengan api. Inggir,
inggiringgir, sej tumbuhan.
143
Ingkau, laukpauk (sayur dan daging); ingkau rata, sayur hijau, sayur mayur yang segar; sialap
ingkau, lidah.
Ingkon, harus, mesti, perlu; ndingkon, tidak diharuskan, tidak perlu; marhata ingkon,
mengharuskan, memerintahkan, memaksa.
Ingol, maingol, na ingol, pekak, tuli; ingolingol badak, pekak seperti badak.
Ingor, mingor, pekak karena hiruk pikuk; sering dengan memakai kata pinggol, telinga; mingor
pinggolhu, ributnya bikin pekak kupingku.
Ingot, marningot (diingot), mengingat sesuatu; ingot, ingat; paingot, pasingot, mengingatkan,
menasehati; paingothon, pasingothon, mengingatkan, menasehatkan; hata sipaingot, ingatan,
teguran; parningotan, ingatan, tanda mata tarsingot roha, tiba-tiba teringat akan sesuatu
dengan rasa sayu; taringot tu, tentang, mengenai; manaringoti, memperingatkan sesuatu,
menyinggung; tinaringotan, disinggung, diingatkan, disebut; taringotna, disebut sambil lalu;
martaringot,disinggung, disebut; marnaingot, lebih sulit atau lebih gampang diingat sesuatu;
kata sembunyi: membuang air besar.
Injak, manginjak, menginjak; tano hinainjahan, hinaonjolan, dalam doa resmi: tanah yang
diinjak.
Injam, meminjam mengenai benda-benda yang harus dikembalikan lagi (marsali, meminjam
benda-benda tetapi dalam bentuk lain dikembalikan msl berupa uang; manginjam, idem; amang
na niinjam, dikatakan oleh seseorang janda terhadap suaminya bila ia cepat menjanda;
manginjam tongam sian babiat, mulia seperti harimau; painjamhon, meminjamkan (tu).
Insa, begitu dikatakan orang yang menerima teka-teki sebagai jawaban huling-hulingansa juga
ansa.
Insan, parinsan ni bulan, bulan purnama. Insir, manginsir, melata, merayap, menjalar,
merambat; mangisiri, secara diam-diam menyelinap.
Insua, manginsua, tinggal di rumah orang lain, karena tidak berdikari; sebagai orang luar tinggal
bersama famili, menumpang di rumah orang lain; panginsua, orang dagang, orang asing, orang
luar, penumpang; panginsuaon, penumpangan.
Intap, = sintap, hingga, sebatas, paling banyak, sampai mengenai ruang, tempat dan waktu;
intap ni on, sampai disini, sebatas ini.
144
Intar, susu yang dimuntahkan kembali oleh bayi; mintar, memuntahkan susu.
Inte, I painte, = paima, tunggu, harap. II. mangintehon, melihat sesuatu; intehon ma tu pudi,
perhatikanlah ke belakang; intean panuluhan songon nidok ni sibaso, akhirnyalah akan
membenarkan mereka seperti dikatakan sibaso; intean, juga: alatan.
Intop, mintop, padam mengenai api dan cahaya; mangintopi, memadamkan sesuatu; intop,
dihabiskan, habis; paintop, menghabiskan msl uang.
Inu, I, painuinuhon, memelihara, menyayangi, disimpan baik-baik msl peralatan, ternak. II.
inuan, sesuatu yang serupa, persamaan, perbandingan; diparinuanhon, memperbandingkan,
persamakan; diparinuanhon ho na so hombar, engkau persamakan apa yang tidak sama.
Inum, minum, manginum, minum; minum aek, minum air; mangan minum, makan dan minum;
inumon, minuman; siinumon, dapat diminum; aek inumon, air minum; painum (dipainum),
meminumkan, menyuruh minum; painumhon, memberikan minum kepada seseorang;
panginuman, piala, cangkir, tempat minum; parminum, peminum, pemabuk; parminumon, hal
minum; aek na niinum, urine, air kencing, air kemih.
Ioga, maioga, mengucapkan mantera dalam hal mana datu memakai lembing dan pedang untuk
mengusir begu; mangiogai, mengancam begu dengan mantera, lih juga oga.
Ioho, wahai! seruan mengaduh dan juga bersorak; marioho, berseru dengan kata 'ioho',
berwahai.
Ipa, mangipa, menunggu sambil mengharapkan sesuatu, melihat dengan tajam msl seekor
anjing menunggu makanannya, atau mengenai ikan yang melihat-lihat buah-buahan tergantung
di atas permukaan air; paipahon, menyerahkan sesuatu untuk dijaga.
Ipar, seberang, tepi; di ipar ni, di seberang dari; di ipar, di seberang; Sianipar, nama marga;
taripar, menyeberang, pergi keseberang; mangipari, menyeberangi; manariparhon,
menyeberangkan; hatariparan, dapat diseberangi, tempat untuk menyeberangi; paripar,
nyanyian bergilir dalam mana dua orang balas membalas dengan nyanyian senda gurau, yang
pertama memulai: pege sangharimpang, halas sahadanghadangan, tole marende ta-ripar,
nanget masiajarajaran,jahe serumpun, lengkuas setengtengan, mari bernyanyi keluar, pelan
saling belajar; pariparipar, berhadapan; iparipar, = jambar ni bagas, tempat antara perapian
dan dinding rumah Batak tradisional; baoa sipatariparon, seorang laki-laki yang harus ditolong
menyeberangi sungai, artinya: perangai, sifat yang tidak dapat menolong diri sendiri, orang yang
tidak mandiri.
Ipe, = i pe, I. baru ini, baru saja; i pe ibana laho, baru saja ia pergi. II. maka itu.
Ipi, mimpi; mangipi, marnipi, bermimpi; nipi, mimpi, impian; nipi simarnipinipi, mimpi yang
tidak mempunyai arti; so huipi i, saya tidak dapat memimpikan itu, itu saya tidak harapkan; na
so ipion ni na modom, yang tak akan diimpikan orang tidur; kemiskinan; marnipinipi,
memimpikan sesuatu yang dikerjakan di hari siang; juga: berkata-kata sewaktu bermimpi;
mangipiipihon (niipiipihon), dengan sesuatu mimpi menentukan sesuatu; manipi, bermimpi
tentang sesuatu; parnipian, tempat tidur, tempat dimana orang bermimpi; parnipinipian, cincin
yang diletakkan seorang gadis di bawah bantalnya dan cincin mana diperolehnya dari seorang
pemuda, untuk dimimpikan atau hubungan mereka itu mendapat kebahagiaan; ndang na jinorot
ni nipi, perolehan yang tak dibayangkan sebelumnya; baoa siparnipi, tukang mimpi.
145
Ipit, bagian mulut alat tiup; ipitipit, bagian mulut, yang dipakai anak-anak untuk bermain-main.
Ipon, gigi seri, dan pada umumnya: gigi; ipon ni hudali, gigi besi pacul Batak; mangiponi
hudali, membuat gigi besi hudali; iponipon ni lage, tepi tikar jerami yang dipotong-potong.
Ipos, lipas; iposipos, parut, bopeng, burik, bekas luka; maripos ngolu, bekas luka yang masih
hidup.
Ipu, ipuh, racun, bisa yang dipakai untuk membuat anak sumpitan berbisa.
Ipul, kepul, uap yang keluar dari benda panas (badan, nasi dsb); sipangan ipul, gandrung atau
suka akan kabar angin.
Ira, mangiraira, mengamat-amati dengan tajam, mengikuti msl pencuri yang melihat-lihat
sesuatu yang dia mau mengambil. Iran, I. mangiran, mengintai binatang, memburu binatang;
pangiran, pemburu; pangiranan, ladang, tanah, rawan. II. suatu benda dimana benang digulung
bersilang; mangiranhon bonang, menggulung benang pada alat pertenunan.
Irang, mangirangi, mencampuri dirinya dalam sesuatu; unang irangirangi, jangan engkau
campuri itu.
Irdit, = tuit.
Irgis, = tanggiling, tenggiling; irgis do ho, cacian, tenggiling engkau; mangirgis, memecah
belah.
Iring, mangiring, menuntun seseorang dengan menyuruh dia berjalan di muka untuk
melindunginya; mangiring horbo, menghalau kerbau ke muka; pangiringiring, pelindung,
ucapan selamat: sarimatua hita jala pairingiring pahompu, semoga kita lanjut usia dan
mendapat banyak cucu; iringiringon, (dari seorang anak) sudah begitu besar bahwa ia dapat
menghantar adiknya ke tempat mandi.
Iris, mangiris, iris, mengiris; sangiris, sepotong kecil; hurang sangiris so sabalanga, kurang
sedikit supaya mencukupi.
Irput, mairput, merasa sangat malu; mairput panailina, dia merasa malu; na so mairput, dia,
yang tidak malu.
Isang, I. isangisang, rahang bawah, dagu; isang ni bonang, tempat berbonggal-bonggal pada
benang; martungkol isang, duduk bertopang dagu; mangisang, melihat sesuatu sedang dagu
diletakkan di sesuatu. II. tarisang, tidak kena pukulan; songon baliung na tarisang, sebagai
146
Isap, isap; marisap, merokok; mangisap, merokok sesuatu; parisapan, apa yang dirokok msl
sigaret, tembakau.
Isara, cara, sifat asli, perangai; ndang taranju ahu isaram, saya tidak bisa membiarkan caramu;
isara di, seperti halnya pada; isara di horbo, seperti halnya pada kerbau; mura galak rohana
isara ni rabuk, hatinya gampang marah seperti pada mesiu; jolo marbunga asa marparbue
isara di suansuanan, lebih dahulu berbunga baru menghasilkan seperti halnya pada tanamtanaman.
Isarat, ubat isarat, memakai obat tanpa mantera, tanpa resep dokter.
Ise, kata pengantar tanya: siapa? manang ise, siapa, dalam pertanyaan tidak langsung; ise
goarmu? siapa namamu? isem, bagaimana pertaliannya dengan kau? iseiseon di si anu,
menanyakan seseorang; pangiseon langkahku, ditanya orang apa maksudku, begitulah kata
seseorang pencuri sewaktu ia di tengan jalan ditanyai kawan-kawannya.
Isi, isi, penduduk, penghuni; aha isina? apa isinya? marisi, berisi, mengandung, muat; marisi
aek, berisi air;mangisi, mengisi; mangisi bodil, mengisi senapang; pangisi, penduduk,
penghuni; isian, tong, bejana, tempat menyimpan.
Isir, misir, berdiri dan pergi; mangisir, memerintahkan pergi; paisir, menjauhkan.
Isok, sej penyakit dada; isihon, menderita 'isok'; siadu hoda ho na eangon, pangarima ho na
isohon, engkau yang berpenyakit kaki, engkau mau mengejar kuda, engkau yang berpenyakit
dada, mau menggali rawan artinya: engkau lebih banyak mengerjakan daripada engkau
sanggupi.
Isuang, (mungkin dari: e seangna i = e magopona i, percuma) seruan mengenai derita: wah!
aduh! oh! marisuang, berseru: aduh!
Isuisu, sej burung yang berdiam di pasir, di sungai.
Isuk, gusi yang bengkak dan bernanah; isuhon, menderita penyakit isuk.
Itenang, = atena, seperti ia mau, tidak persoalan untukku, bagiku adalah sama, biarlah.
Itok, sej ikan di sawah; songon bubuon itok, seperti menangkap itok dengan bubu; bila masuk
seekor, semua ikan lain
mengikuti dia; artinya: orang-orang yang baik tetapi sedikit bodoh, gampang masuk perangkap;
itokitok, penyakit perut dimana gatal perut seperti ada itokitok di dalamnya.
Itom, warna biru nila, biru tua, hitam dibuat dari team atau salaon; mangitomi, dibuat berwarna
biru tua; mangitom udan, warna langit menjadi hitam, pertanda hujan akan datang;
147
Itu, maitu, berganti gigi mengenai orang dan binatang, rontok mengenai gigi; maitu ipon
mangangkupi si anu, tanggal giginya kalau ia berbicara dengan si anu, artinya: ia menjemukan.
-------------------------------------------------------------J--------------------------------------------------------------------------
Ja, I. singkatan raja di muka nama-nama msl ja mangaris. II. mauja, berbicara (mungkin dari kata dasar:
ujar).
Jaba, jabajaba, tali yang dimasukkan ke dalam hidung kerbau yang dilubangi dan dibuat pada
tanduknya; manjabajabai, melilitkan tali itu pada kerbau seperti itu; marjabajaba, memakai tali
seperti itu.
Jabat, tang, sepit pada binatang; manjabat, mencabut; jabatan, pekerjaan, kerja.
Jabijabi, juga: jabijabi aek, pohon beringin, pohon besar berakar bergantung.
Jabu, rumah; jabujabu, rumah kecil sebagai main-mainan a-nak-anak; dongan sajabu, kawan
serumah; piga hamu sajabu, berapa orang kalian serumah; marjabu, mempunyai rumah,
mendiami rumah, berumah; bagian-bagian rumah Batak: jabu bona, bagian belakang sebelah
kanan, tempat yang terhormat; jabu sahat, kiri depan, tempat yang terhormat kedua; soding
jolo, kanan depan; soding pudi, sebelah kiri belakang; jambur, tepat antara tempat api dan
dinding; hosa ni ruma, garis pertemuan jabu bona dan soding pudi; pandiloan, jendela kecil
pada dinding; bolat talaga, sambungan hosa ni ruma dan tangga. Jabung, marah, garang.
Jabut, bulu kulit di atas dada; sabut dalam buah pitola atau sabut pada kulit harambir (= sabut).
Jadi, manjadi, jadi, menjadi, terbentuk, berhasil, berwujud; manjadihon, menjadikan, membuat,
mencipta; tarjadihon, idem; jadijadian, benda-benda yang dibuat dengan tangan, barang seni,
buatan, ciptaan; pajadijadi hata, menyebarkan kabar angin. II. jadi, boleh, diperbolehkan, dapat;
jadi ma tutu, itu baik; ndang jadi, tidak diperbolehkan, tidak dapat, jangan. III. jadi, dan,
sehingga, menyambung dan juga mengantar kalimat-kalimat; ja-di adong ma sada halak, maka,
adalah seorang.
Jae, I. hilir (lawan: julu); jaean, daerah yang letaknya ke arah hilir; pahae, nama wilayah (daerah
itu letak ke arah hilir); aek pahae, linta pahulu, air ke hilir, lintah kehulu; tu julu dapot bubu, tu
jae dapot tanggal, kehilir kena pukat, ke hulu kena bubu. II. manjae, mandiri, otonom,
menyendiri, mengurus rumahtangga sendiri, berdiri-sendiri, berdikari; pajaehon, memandirikan
anak baru kawin. III. jae ma i, = nata, sudah bagus, saya akan mengingatnya, oke.
Jaga, manjaga, menjaga, mengawasi; jumaga, idem; marjaga, berjaga; jaga dirim, jaga dirimu;
jaga, waspada; jagaon, hal-hal yang harus dijaga; parjaga, penjaga; manjagai, menjagai,
marjagajaga, berjaga-jaga, dilindungi oleh seorang penjaga; juga dukun yang mengusir hantuhantu; jagalumpat (juga gajalumpat), gerobak sorong, menara kayu yang dipakai mengintai
atau melompati benteng kampung musuh.
148
Jagal, daging yang disembelih dan dijual pada umumnya; barang dagangan; marjagal, menjual
daging, berdagang.
Jagar, indah, tampan, bagus, elok, dihiasi, penuh hiasan, apik, tertata bagus, bersemarak;
sipajagarjagar, hiasan, penyemarak; jagarjagar, hias kepala, hiasan; pajagarhon, menghiasi,
memperindah; pajagarhon hata, menghiasi kata-kata; jagarna di hunik, hus-husna di baoang,
terlihat cantik macam kunyit, tercium harum kayak bawang, begitu dikatakan bila orang yang
membuat sesuatu yang sederhana, yang telah dihiasi msl makanan; sijagaron, = gading (And).
Jagung, jagong; sataon jagung, satu tahun jagung, yaitu tiga bulan.
Jahat, jahat, keji, juga: jat; hajahaton, kejahatan, kekejian; parjahat,penjahat; manjahati,
membuat kejahatan terhadap orang; sibahen na jahat, penjahat; jahatna i, jahat kali dia.
Jail, manjail, menyampakkan jerat untuk menangkap sesuatu, mengikat orang dengan jerat;
jailan, diikat dengan jerat.
Jais, kurang ajar, tidak tahu adat, kasar, tidak tahu malu; jais marpangalaho, berlaku kasar,
kurang ajar, congkak; jais mangkuling, kasar dalam perkataan, kurang ajar, bicara sesumbar;
jais marabit, berpakaian tidak senonoh; jais mangalangka, berjalan angkuh.
Jait,I. jahit; manjait, menjahit; tukang panjait, tukang jahit; roda panjait, mesin jahit. II. jait,
rantai dari kuningan pada mana raja membawa tas.
Jaitjaiot, marjaitjaiotan, ku-sut, ruwet. Jajajaja, menggalakkan, mengajak (= juju) msl seekor
anjing; pajajahon, menggalakkan atau mengasut orang atau anjing agar memburu.
Jajap, dahan yang bengkok; manjajap, menarik jalur di ladang dengan pacul melawan tikus
(jalur disebut bontis).
Jakjak, = gakgak, tegak berdiri mengenai bulir padi dan bunga; panjakjak, membawa secara
tegak lurus.
Jala, I. jala; manjala, menangkap ikan dengan jala; panjala, perbuatan menangkap ikan dengan
jala; manjalajalai, mengikat dengan banyak tali. II. dan sebagai kata penghubung: sambil, dan
juga, lagi pula.
149
Jalak, manjalahi, mencari; jalakjalak, cari-carian, sibuk dengan mencari. II. sej pohon kayu
berdaun seperti jari-jari.
Jalang, I. pergi merantau, bertualang, menjadi liar mengenai binatang, tanpa tujuan tertentu
mengembara ke negeri asing mengenai pemuda; laho jalang, pergi mengembara, merantau;
parjalangan, negeri asing, daerah asing dimana orang mengembara, perantauan; horbo jalang,
kerbau liar; boruboru sibabi jalang, sundal, pelacur; anak bodil jalang, peluru yang tersesat,
nyasar; dipajalang horbo, dibiarkan kerbau berkeliaran daripada digembalakan; jalangan,
padang rumput, tempat ternak makan rumput. II. manjalang, menyalam, berjabat tangan sebagai
salam atau sebagai tanda berdamai.
Jaljal, manjaljal, mencincang daging; manjaljal hata, mempersiapkan secara konkrit sampai ke
detailnya.
Jalin, manjalin, jalin, menjalin, terlilit, kena lilit; panjalinan, hal mengikat kayu atau pipa,
penjalinan; sajalinan, selapisan jerami untuk mengatap, sejalinan; sijalinon = bubu (And).
Jaluk, kiri; sijaluk, orang yang kidal; jaluk, canggung dalam arti kiasannya, apa yang
berlawanan dengan keadaan biasa atau alam, salah, berbelit-belit; jaluk ni rohangku, salah
menurut pendapatku, tidak tepat.
Jambang, I. besar dan melebar mengenai telinga; jambang ni raut, bagian yang melintang pada
sarung pisau; jumambang-jambang, memutar dengan telinga atau memukul mengenai
binatang. II. keris.
150
Jambe, tergantung-gantung mengenai ranting kayu, ekor ayam jantan; manjambe, bergantung
rendah; jumambejambe, tergantung-gantung rendah mengenai rambut; sijambe jalang, hantu
jahat (begu) yang bisa dikirim oleh dukun membawa penyakit atau perlawanan.
Jambu, jambu.
Jambur, I. kampung di pantai; jambur ni gadu, tanah di pematang yang selalu digenangi air. II.
tempat antara tempat masuk dan dinding rumah Batak.
Jambut, bulu (anjing, kuda; juga pada tongkol jagung); manjambutjambut, menarik, menyeret
seseorang dengan memegang rambutnya.
Jampal, manjampal, makan rumput di padang rumput; jampalan, padang rumput; jampal =
hatoban (= sijampal duhut).
Jampi, I. tebal, keras, padat mengenai lumpur; manjampi tano, membentuk tanah menjadi
tembok, membendung. II. manjampi obat, = manabasi.
Jampor, jamporon, tersesat, tidak nampak jalan waktu malam, tersesat di jalan gelap, linglung.
Jandela, jendela.
Janggaleman, sej tanaman yang merambat yang buahnya besar dan merah.
Janggapuri, janggapuri matutung, begu (hantu) yang menyebabkan bala kelaparan atau
151
Janggar, I. ukiran pada kepala pandingdingan, perhiasan kepala. II. janggarjanggar, duri.
Janggele, manjanggelehon utang, tidak membayar utang dengan cara selalu menunda-nunda
pembayaran (bdk gele).
Janggiling, janggilingon, kurus karena penyakit atau kutu; babi na janggilingon, babi yang
berkutu; masijanggilingon, saling bertahan pada pertempuran, perlawanan.
Janggut, janggut; janggut ni jabu, = tali janggut, tali pengikat urur atap pada tomboman;
marjanggut, jangguton, berjanggut.
Jangin, janginon, kurus dan berambut panjang. Jangka, tempat mesiu dari tabung bambu yang
kecil dalam mana dimasukkan mesiu cukup untuk satu tembakan.
Jangkang, keras, tetap, keras dalam hal menolak; na jangkang na juara, seorang yang tidak
mau diperintah, tiada terlawan; mandapothon tuan na jangkang na juara, kepada tuan yang
mulia.
Jangko, lingkaran, garis petunjuk, pedoman; marjangko, mempunyai waktu yang tetap dan
teratur.
Jangkoal, marjangkoalan, berguling-guling karena sakit atau kebiasaan yang buruk msl karena
penyakit cacing.
Jango, rahang bawah (berbentuk segitiga); tungkol jango, tunggul yang miring; partungkol
jango na dosdos, segitiga yang sudutnya sama besarnya.
Janji, waktu, saat yang dijanjikan, perjanjian; parjanjian, perjanjian, persekutuan; parjanjian
lama, perjanjian lama; parjanjian na imbaru, perjanjian baru; marjanji, berjanji, mempunyai
perjanjian; manjanji, menentukan, menetapkan; di janji ari, menentukan hari; ari na jinanji, hari
yang dijanjikan; janji rompu, orang yang berutang, yang tidak boleh meninggalkan kampungnya
atas perintah yang menuntut utang; Janji Raja, Janji Maria, Janji Matogu, nama daerah di
tanah Batak; janji tu....., bersahabat dengan.
Jantan, jantan, binatang jantan, penanda kelamin; marjantan, kawin, bersetubuh; urat jantan,
akar tunggang.
Jantar, = poting, tabung bambu yang besar; P.B.: magopo tuak sajantar dibahen ijuk sada,
siasia tuak sekendi, garagara serambut ijuk.
Jaoat, = jahat, mengenai ramalan yang buruk; ari jaoat, hari sial.
152
Japan, Jepang.
Japjap, manjapjap, makan dengan cepat, menghantam makanan, makan dengan lahap.
Jarakjuruk, tak sama panjang; marjarak juruk, tidak teratur, serampangan, tidak rapi.
Jarango, burukburuk ni jarango, seorang turunan yang miskin dari keluarga kaya, yang masih
ditolong oleh familinya kaya itu.
Jarar, = jirir, manjarar, menjalar mengenai tanaman, menambah besar mengenai hutang.
Jarbang, = jarmang.
Jarbe, jarbejarbe, bergantungan ke bawah, bdk harbe.
Jarijari, jari tangan, jari kaki; jarijari ni tangan, jari tangan; jarijari ni pat, jari kaki.
Jarin, jerat untuk menangkap ayam; nunga jarin patna, kakinya sudah kena jerat.
Jaring, jaring untuk menangkap binatang msl burung; manjaring, menjaring, menangkap dan
mengusir binatang ke dalam jaring.
Jaringkat, sej rumput; P.B: sada jaringkat do hamu sada jarongkat, parsanggul jabijabi,
sada parbongkas do hamu sada parbongkot, na rap partahitahi, kalian berdua adalah sama
bersalah.
Jarmang, kampak penebang kayu. Jarojak, pasak, kayu atau bambu yang dipancangkan ke
tanah untuk memperkuat bendungan; manjarojak, memancangkan kayu-kayu seperti itu;
pinggan jarojak, piring yang bergambar seperti jarojak.
Jaru, manjarujaru, menaksir, menimbang, memeriksa; ndang tarjarujaru rohana, hatinya tidak
tertaksir, tak terselami isi hatinya.
153
Jarumut, jarumutan, suram, berkerut-kerut mengenai muka yang marah, cemberut, muka asam.
Jarunjung, (bdk jungjung), jambul helem, hiasan kepala pengantin; tintin pinarjarungjung,
tintin simarjarungjung, cincin jari-jari pakai hiasan relief.
Jat, I. = jahat, jahat, jelek. II. jat, sej penyakit kulit, ruam pada kulit; jaton, berpenyakit seperti itu.
Jata, manjata, merentangkan diri, mengulurkan tangan untuk menjamah sesuatu; sinjata,
senjata (bdk sinjata).
Jati, jati, sej pohon dengan kayu keras; berkuasa, mulia, besar.
Jau, yang non-Batak; halak jau, orang bukan bangsa Batak; hata jau, bahasa asing; unte jau,
sej jeruk; duhut jau, = baubau, tumbuhan yang berbau busuk yang daunnya bersama kapur
dipakai sebagai obat sakit kepala; tu parajauan, = tu pargadisan.
Jaung, jagung.
Jaur, tidak kena sasaran, meleset, ngaur; jauran, batang besi jala; gala jauran, idem.
Jawa, jawa.
Jea, bala, celaka, untung malang, malapetaka (lawan tua); ari do tua, ari do jea, untung dan
celaka silih berganti; jeana i, sialan; jea pulas, celaka besar, amat sial; marjea, terkutuk,
mendapat celaka, bernasib sial; pajeajea, menyerukan "oh" mengenai seseorang, menyebut dia
celaka, sial; anak jea, anak sial.
Jegak, saong jegak, payung dari alang-alang dianyam dan dapat digulung.
Jeges, indah, apik, bagus, rapi, manis, elok, cantik; jegesna i, bagus sekali; pajegeshon,
membaguskan, memperindah, merapikan; hajegeson, kebagusan, keelokan, daya tarik,
kerapian, keindahan.
Jehe, manjehei, berlaku tak setia kepada seseorang, mengkhianati; manjehehon, idem;
parjehe, pengkhianat; panjehehon, perbuatan mengkhianat; jehejehe, khianat, perbuatan yang
tidak setia.
Jeleng, manjeleng, menggulingkan, meletakkan di sisi, memalingkan. Jelge, kurang ajar, tidak
suka akan.
154
Jelhet, kayu yang tidak dapat lagi dibelah karena sudah terlalu lama terletak.
Jelok, I. sej labu; songon andor ni jelok do hepeng maranak, duit itu bagai rambatan labu
beranak pinak. II. jelok, = mura.
Jempek, juga jompok, pendek; pajempek, memendekkan; marnajempek, tidak sama pendek,
tak seragam pendeknya.
Jengjeng, = jingjing.
Jenggong, alat musik menyerupai sagasaga tetapi dari besi, alat ini ditarok di muka mulut
dengan mengembusnya lidah gemetar, keluar bunyi dan sekaligus ditarik talinya.
Jengkar, kekar, tampan, bagus, cantik, manis; manjengkari, berlaku sebagai pesolek.
Jerer, jalan miring, menurun (= erer); jerer ni jea ni halak siparjahat, ah, betapa jahatnya orang
itu.
Jeret, = joro.
Jetun, jaitun. Jia, seruan kepada kuda atau kerbau: berhenti! manjiajiai, memperhentikan;
155
Jial, cetusan api dalam abu; marjialjial, bercetusan mengenai cetusan api, bunga api
beterbangan.
Jilat = dilat.
Jilik, = tilik.
Jim, berharga, berguna, bermanfaat; ndang marjim, tidak berharga, loyo; ndang marjim be ahu
diida ho, saya tidak berguna lagi untukmu.
Jimat, manjimat, menenteramkan hati, menetapkan hati msl mengenai menantu perempuan
atau budak.
Jimbolang, penyakit takut seperti ketakutan orang gila; jimbolangon, lari terbirit-birit, lari karena
terkejut, lari ketakutan,.
Jimpul, manjimpul, memotong rambut msl pada perempuan karena berzinah, juga: memotong
bulu ayam; sijipul ihur, seekor binatang yang ekornya sudah dipotong. Jimput, tarjimput, =
tarjepol, merasa malu sekali; pajimput, mempermalukan, memalukan.
Jimung, manjimung, berlangsung amat cepat; piga dan jimungon, berapa detiklah itu dilalui;
manimungnimung, bergopoh-gopoh, bersegera.
Jinak, jinak mengenai binatang; jinakjinak misang, akrab macam kucing, jinak-jinak merpati.
Jingar, liar, tidak bisa dijinakkan mengenai binatang, juga kadang-kadang mengenai perempuanperempuan.
Jinggalu, berkaki bengkok, du-duk dengan kaki dibentangkan; jinggalu patna, dia berkaki x.
Jintan, jintan.
156
Jirit, I. menceret, lih jeret II. II. amporik sijirit, lih amporik.
Joang, jelek, tidak pantas dalam hal pakaian atau tingkah laku; joang panghataion, perkataan
yang tidak pantas, yang tidak senonoh (= subang).
Joga, manjogajoga, melawan dengan kata. Jogal, kaku, keras, alot, tidak mudah putus, tegar
hati, keras kepala, tidak memberi hati; lombu jogal, bertegar hati, degil, seperti lembu liar;
pajogalhon, menegarkan; panjogali, apa yang membuat kaku, degil; majogal, berlaku bertegar
hati.
jogok, = juguk.
Jojak, = ojak; jojahan, = ojahan, alas, dasar, tempat berdiri atau tempat terletak sesuatu;
simanjojak, kaki (And).
Jojal, manjojal, isi senapang ditumbuk dengan tongkat, pengisi senapang supaya padat, jejal.
Jojop, ditutup dengan tanah; manjojopi, menutupi dengan tanah. Jojor, berbaris menurut
urutan, berjejer, berbaris, teratur, berurutan; pajojorhon, menjejerkan, membariskan, berceritera
dengan teratur; jojoran, benang.
157
Joljol, segera, cepat, diluar dugaan; joljolna i, kecepatan kali datangnya; joljol marparbue,
cepat berbuah; tarjoljol, mau buang air tetapi tidak ada kesempatan untuk itu.
Jolma, manusia, sebagai lawan binatang dan roh; isteri, hamba; marjolma, beristeri, mempunyai
isteri; marjolmahon si A,beristerikan si A; diparjolma, diperisterikan; jolma manisia, umat
manusia sebagai lawan: roh-roh dan dewata; hajolmaon, kemanusiaan, penghuni bumi ini;
simarjolmajolma, orang, seorang; tarjolma, sadar kembali, sebenarnya: "kembali manusia";
purba jolma, pohon kecil berbunga merah.
Jolo, lebih dulu, dahulu, sebelumnya, dulu, depan, hadapan; ro ma jolo, datanglah dulu; on jolo,
ini dulu; na jolo, dahulu parjolo, yang paling dulu, yang pertama; jumolo, lebih dulu; di jolo ni,
kata depan: di muka (tempat dan waktu) sebelum, di muka; sian jolo, dari muka; tu jolo (ni), ke
muka (arah); tu joloan on, mulai sekarang, di hari kemudian, selanjutnya; pajolohon, melebihi,
mendahului, mengungguli; P.B.: unang pajolo gogo papudi uhum, tidak boleh memakai
kekerasan lebih dulu baru sesudah itu mencari hukum, cari dulu hukum; patujolo, yang
mendahului, apa yang berjalan di muka; hata patujolo, kata pendahuluan; manjoloani,
mendahului, mengungguli; manjolojolo, datang lebih cepat, lebih dahulu; nilangkahon na tu
jolo, sinarihon na di pudi, maju ke depan, yang di belakang jangan dilupakan.
Jolongjolong, buah pertama.
Jomak, gomak; manjomahi, meraih dengan kedua belah tangan; jomakjomak, sej pohon kayu.
Jombeng, terkejut, bingung. Jombing, sijombing, laba-laba kecil yang dapat berjalan di atas
air.
Jombit, marjombitjombit, penuh terhias, banyak hiasannya mengenai rumah dan orang;
margujombit, idem.
Jombur, = guntur, rusuh, ribut; jombur-jombur, pertempuran, perlawanan; lih juga: lamadu II.
Jombut, I. kartu mainan (dicetak berwarna hitam). II. marjombutjombut, berkilat-kilat mengenai
bintang.
158
Jompak, = dompak; marjompak, berhadapan dengan orang lain; jompak bohi be = adop bohi
be;jompahan, tempat dimana orang berkelahi saling bertemu untuk menyelesaikan perkarannya,
tempat berhadapan.
Jomput, manjomput, mengangkat sesuatu dengan dua atau tiga jari, menjemput, memungut;
manjomput rihit tu ulu, menaburkan pasir ke atas kepala (sesudah diselamatkan dari bahaya
besar); manjomput dahanon, menaburkan beras ke atas kepala, sambil mengatakan: pirma ho,
ale tondinghu, semoga engkau kuat, hai jiwaku; marsijomput na sinurat, mengangkat apa
yang tertulis, yaitu meloterekan (diangkat potongan-potongan kayu dengan tanda yang berbedabeda); manjomput parbue, menaburkan beras ke atas kepala pengantin memohon kesuburan;
sajomput, sebanyak dapat dipegang ke tiga jari sekaligus , sejumput; sadampang gogo,
sanjomput tua, satu ampang (bakul) penuh tenaga, sanjomput hasilnya berarti memboroskan
tenaga tanpa hasil, sebakul tenaga hanya sekelumit berkah.
Jomuk, I. marjomuk, cuci tangan; jomuhan, tabung bambu dari mana dituangkan air mencuci
tangan. II. jomuk = bulus, sederhana, mulus.
Jomur, manjomur, menjemur padi di matahari; jomur, padi yang harus dijemur; P.B.: las ari
soada jomurjomur, bot ari soada lompalompaon, pada siang hari tidak ada padi untuk
dijemur, pada sore hari tak ada apa-apa untuk dimasak, berarti malang benar.
Jonap, pisau, keris; manjonap, menyerang dengan pisau; manjonapan, saling menyerang
dengan pisau.
Jonjon, ada dalam jumlah besar, berlimpah-limpah mengenai barang atau buah-buahan.
Jongjong, berdiri; manjongjong, sesuatu yang berdiri tegak yang diangkat di atas bahu;
marsijongjong, berdiri lurus msl api dan timus, bertegak; jongjong mata, mata bular;
manghajongjonghon, menetapkan, menyatakan, menerangkan, menyaksikan; hajongjongan,
tempat berdiri sesuatu; pajongjong, mendirikan msl rumah; pajongjong hata, menyatakan
sesuatu; pajongjong luhutan, mengadakan pertemuan; pajongjong judi, mengadakan
permainan judi; pajongjong bada, memulai perselisihan; pajongjong onan, membuka pekan
yang baru; pajongjong pongkok, mengumpulkan modal kembali; pajongjong datu, meminta
nasehat dari dukun; pajongjong parik, membangun kubu; pajongjong hubu, mengadakan
pengepungan; pajongjong mandera, mendirikan bendera sebagai tanda aneksasi;
manjongjongi, mengerjakan tanah; sipajongjongi, seorang yang mengerjakan ladangnya pada
waktunya.
Jonggar, penuh pertentangan; masijonggaran, berkelahi satu sama lain dengan hebat sekali.
159
Jongkas, licik, penuh daya tipu; manjongkas, memperoleh sesuatu dengan akal dan penipuan,
menipu.
Jongok, terburu-buru.
Jonong, gendut mengenai perut anak-anak; boltok jonong, perut yang terus-menerus bisa
menerima makanan, perut buncit.
Jop, lengkap, habis, ludes; mambahen jop, menghabiskan; pajophon, menyimpan; jop bahen,
habiskanlah; jop roha, = las roha (Angk).
Jora, jera, memperbaiki diri, bertobat; jora ma ahu, saya tidak akan melakukannya lagi; mandok
jora, berjanji akan bertobat; jorajora, memberikan hadiah sebagai bukti pertobatan; panjoraan,
pelajaran pahit; tiruan panjoraan, contoh yang mengejutkan.
Joran, takut pada sesuatu yang pernah dialami; joranjoranon na hona tangan, idaida na
mangonai tangan, yang kena pukul selalu takut akan pukulan, yang memukul selalu mencari
kesempatan untuk memukul.
Jorat, tali pengikat binatang; jorat ni hoda, tali kuda; manjorat, mengikat, menjerat.
Jorba, = jomba.
Jorbing, miring, menepi; pajorbing, membaringkan di sisi; jorbing anak ni mata, na tingkos do
dipanotnoti, walaupun mata juling, pandang benar yaitu walaupun perbuatan orang sering
nampak tidak baik, namun ia mencari haknya di dalamnya
Jorhu, kasar dalam perkataan, kurang ajar; jorhu-jorhu ma hata ni begu, torpatorpa ma hata
ni ulubalang, kasar perkataan begu, dusta perkataan ulubalang berarti semua dibohongi,
dilebih-lebihkan.
Jorjor, tidak senonoh mengenai perkataan, tidak teratur, serampangan; lambiak ni pinasa
tinuhor sian onan, molo jorjor marbada, jumpangan hamagoan, daging nangka yang dibeli di
pekan, kalau kasar dalam pertengkaran, maka timbullah bahaya.
Jorngang, duduk dengan kedua posisi kaki, yang kurang sopan. Joro, rumah yang tidak
ditempati orang, tetapi mempunyai tujuan tertentu; bagas joro, rumah kecil untuk orang mati,
candi, kuil, kenisah; joro di onan, rumah persembahan di pekan; joro ni parmahan, pondok
gembala.
Jorot, manjorot, memperoleh ramalan yang baik; ndang jinou ni tua manang jinorot ni nipi,
tidak lebih dulu dinyatakan dengan mimpi, tidak disangka, sekali-kali tidak diharapkan
memperoleh keuntungan besar; ndang jinorot ni tua, tidak disangka dan cuma-cuma; manjorot
manuk, ayam dari mana peramal membaca tanda-tanda memberi ramalan yang baik.
160
Joruk, makanan terdiri dari daging durian dan dimasak dalam tabung dengan asam.
Jotan, buah dari sej tanaman merambat, yang menghasilkan getah; andor jotan, nama tanaman
tersebut.
Jotjot, sering, kerap, acap kali; jotjotan, lebih sering; manjotjoti, membuat sesuatu dengan
sering, berulang-ulang.
Joue, = o inang. Jua, manjua, tidak dilakukan apa yang diperintahkan, menampik, tak menurut;
panjua, penolakan, penampikan; ndang tarjua, tak tertampik, tak terhindarkan msl kematian
orang; molo ro panjou ni Debata, ndang tarjua, jika Allah memanggil tidak bisa ditolak; ndang
tarjua so...., harus, mesti, tak bisa tidak.
Juang, marjuang, I. perlawanan yang tidak tentu, duabelah pihak sama kerugiannya. II. juang di
langit, amat termasyhur; na so juangon, tidak terlawan.
Juara, pandai, jagoan, cakap, ahli, unggul; matangkang majuara, pandai dan tetap (mengenai
seorang raja); tubu ma baringin, mardangka hariara, matorop madingin, matangkang
majuara, ucapan selamat; juara ni juji, pemegang keuangan dalam permainan judi; juara
monang, pemain yang menang; marjuara, mempunyai kepala, pemimpin; juara = juru; juara
tulis, juru tulis; juara mudi, jurumudi; juara bagas, pengurus.
Jubajabi, sijubajabi, orang yang bermulut besar dan sombong, tukang mengobrol.
Jugia, hiasan pinggir pada ulos; jugia na so pipot, lukisan gamblang pada pinggir ulos; juga:
nama bagian.
Jugul, I. keras hati, tekun, tetap keras kepala, bandel; manjagulhon, membuat sesuatu dengan
tekun = manghajugulhon; juguljugul te, bandelmu kayak tai (ucapan marah); jugul ni roha,
ketekunan, kemauan keras. II. pajugul, melawan dengan kata-kata.
Juhut, daging; juhut bontar, orang utan, mawas; juhuton, muak, kebanyakan makan daging;
juhutjuhuton, mengelupas pada kulit kuku; manjuhuti, menyediakan lauk daging; panjahuti,
daging yang dibawa ayah mempelai laki-laki pada marunjuk.
Juit, bodoh, sombong, menantang dalam perbuatan; manjuit, berlaku menantang, berlaku
161
Juji, judi, permainan uang dengan memakai kartu dan dadu; marjuji, berjudi, main judi; parjuji,
pemain judi, penjudi; manjujihon, menjudikan sesuatu; pajujihon, mengajak main judi; juji
haliang, sej judi pada mana semua menyerang satu orang; juji maradum, sej permainan judi,
dalam hal mana uang diterima dari kasir dan tidak dari orang kalah; parjudi langis, bdk: langis.
Juju, pajuju, mengarahkan, mengajak, membujuk; jujuan, orang yang diajak atau didorong.
Jujung, manjujung, bawa di atas kepala, jujung, menjujung sesuatu msl topi atau hiasan;
manjujung harajaon, memangku jabatan kerajaan yaitu memerintah; manjujung baringinna,
menguasai dirinya, merdeka, tidak tergantung, bebas; jumujung hunik (= humunti pagar),
hamil, karena wanita hamil suka menyematkan jimat dari kunyit atau gambir di kepalanya;
simanjujung, kepala (And); marjujungan sada, mempunyai seorang sebagai raja; jujungan ni
begu, penjungjung roh, pengantara manusia dengan roh; jujunganon, berlaku seperti orang
yang kerasukan, mengamuk, histeris; jujung, = tama; jujungjujung ni tataring, dikatakan
mengenai sesuatu yang disembelih dan dimakan sewaktu meresmikan rumah, biasanya seekor
babi atau ayam.
Juk, bunyi dari benda-benda yang jatuh ke dalam air, lih lujuk.
Jukjuk, melebihi, menonjol, menjulang; jujuk tu jolo, menjongang msl mulut; manjukjukhon,
menusukkan, mencucukkan.
Jul, = jut.
Juljul, = jukjuk; na juljul, menjulang, berdiri di atas, menonjol, menjorok; manjuljul hata, sering
kembali mengemukakan sesuatu masalah; manjuljulhon anak, menolong anaknya agar maju,
menampil-nampilkan anak; manjuljulhon, menyorong sesuatu ke dalam.
Jule, manjule, undur; parik na majule, tembok yang diruntuhkan, benteng yang longsor; jule,
mengalah, berbalik.
Julluk, manjulluk, menjolok, masuk ke dalam, menembus; tungkot manjulluk mata do i, asi
manjadi dosa, tongkat menjolok mata, belas kasih menjadi dosa, bila kesalahan dilupakan.
Jullut, = julluk.
Julu, menghulu, ke arah gunung (lawan: jae); tu julu, ke atas, ke hulu, ke mudik; tu julu dapot
bubu, tu jae dapot tanggal (bdk: bubu); tu jae tu julu, kemanamana; juluon, tempat yang
terbaik, yang terhormat pada pesta atau pertemuan; pahulu, membawa ke hulu; pahae pahulu,
hilir mudik.
162
Juma, = hauma; majumahu, begitu sibuknya dengan pekerjaan ladang sehingga tidak ingat lagi
membuat sesuatu yang lain; unang magumbahu, disalong deba tabutabu, unang majumahu,
disoluk deba tonga jabu, suatu peringatan bagi orang yang terlalu banyak keluar rumah karena
orang mungkin mengambil hasil kebunmu, jangan terlalu banyak bekerja di ladang karena boleh
jadi pada suatu waktu orang memasuki rumahmu.
Jumaat, Jumat.
Jumola, = tumpol; pajumola, memperhadapkan penagih utang dan orang yang berutang.
Jumpa, jumpang, jumpa, bertemu, terjadi; jumpang ahu, saya mendapat, saya jumpai, saya
didapati; jumpangan, jumpa; ndang jumpangsa, tidak dapat ditemukannya; jumpa, tiba pada;
jumpa ari udan, sampai musim hujan; jumpa onan, kalau pekan, pada saat hari pekan;
pajumpang, berjumpa, saling bertemu; marsijumpang, idem; manjumpanghon =
mandapothon, mengunjungi, menemui; ndang tarjumpanghon, ndang taralo, tidak terlawan;
marjumpajumpa, = mardapotdapot; sijumpangon, tiba-tiba jatuh pingsan; hajujumpang, hal
kejadian, terjumpanya, terjadinya suatu peristiwa.
Jumpang, = jumpa.
Jumung, manjumungjumung, tiba-tiba datang sendiri karena sebenarnya harus ada temannya.
Junal, = dolnal.
Junggar, tidak sama, tidak teratur mengenai orang yang belum bisa mengerjakan sesuatu.
Jungjung, jungjungan, yang paling tampil ke muka, pemimpin; jungjungan ni harajaon, yang
terkemuka dalam kerajaan; jungjungan ni horja, yang terkemuka pada pesta horja;
jungjungan ni dolok, gunung yang tertinggi.
Jungkat, kasar, nakal, kurang ajar, marah, keji, tidak tahu malu; hajungkaton, kenakalan,
163
Jungkit, I. manjungkiti, memetik msl buah pohon kayu, mencabut msl gigi, membuka bisul;
jungkitjungkit, galah untuk menjatuhkan buah, alat untuk mengambil sesuatu. II. = jungkat,
kurang ajar.
Jurang, ranjau-ranjau yang ditanam terhadap musuh dan pencuri; manjurang, menanam ranjau
di tanah; jurangjurangon, merasa sakit yang menusuk pada dalam tubuh; marjurang obukna,
rambutnya tidak terjalin, terjurai.
Jurangga, anjing.
Jurbe, cenderung.
Juruk, melompat ke muka, menjorok; hata na juruk, kata-kata yang melebihi; unang
marhandang na buruk, unang adong solotan sogot, unang marhata na juruk, unag adong
solsolan sogot, jangan pasang kandang yang buruk repot besok menyisipnya, jangan ngomong
terlanjur, menyesal kelak nantinya.
Jurur, manjururi, merangkak, merayap; merambat; manjirir, idem; P.B.: manjurur so marbaris,
mangangkat do marbogas, menjalar tak punya bekas, meloncat tak punya jejak, berarti:
membuat sesuatu secara tersembunyi; jurur, apa yang gampang bisa ditelan.
Jut, terintang, buntu mengenai jalan; jut roha, suntuk perasaan, tidak mengetahui lagi jalan
keluar; jut alus, tidak
tahu apa yang harus dijawab; jut bajibaji, bahkan tidak ada lagi baji yang masuk, berarti tidak
tahu lagi apa yang harus diperbuat; maradu jut bajibajiniba, sampai orang tidak tahu menolong
dirinya.
Juta, juta.
-------------------------------------------------------------K--------------------------------------------------------------------------
Huruf 'k' sebagai huruf awal tidak dikenal dalam bahasa Batak ; karena itu disini hanya disebut perkataan
yang berasal dari bahasa Indonesia.
Kabar, kabar, berita; surat kabar, surat kabar, koran; kabar angin, kabar angin, desas desus.
164
Kameja, kemeja.
Kamis, Kamis.
Kanji, kanji.
Kantang, kentang.
Kantor, kantor.
Kapak, kapak.
Karosi, kursi
Kaus, kaus.
Keju, keju.
Kolera, kolera.
Korma, kurma.
Kuali, kuali.
165
-------------------------------------------------------------L--------------------------------------------------------------------------
Laba, I. laba, faedah, untung, guna, manfaat, keuntungan, sisa hasil usaha; marlaba, beruntung, berlaba;
dia labana? apakah manfaatnya, apa untungnya? parlabaan, guna, untung, pendapatan, keuntungan;
manghalabahon, mengambil untung atau manfaat dari sesuatu. II. labalaba = balebale.
Labak, marlabak, mengandung mengenai ternak.
Labas, terbuka, tidak tertutup; huta labasan, kampung yang terbuka, tanpa pagar atau tembok;
mangalabas, berdiam di lapangan terbuka tanpa pagar atau tembok, msl orang yang tinggal
dalam hutan.
Labi, I. labilabi, kura-kura kecil yang hidup di daratan; II. parlabian, kayu (alat) untuk menjelujur
benang.
Ladang, ladang; begu ladangon, sakit disebabkan hantu ladang yang nyata dari kemaruk.
Ladum, mangaladum, tambahan secara penipuan pada barang dagangan agar lebih banyak
msl padi yang ditumbuk ditambahkan pada garam.
Lae, I. ipar, suami saudari, juga saudara laki-laki isteri, juga sapaan orang yang marganya lain
(ipar dalam marga yang sama tidak diizinkan). II. lae = lomo, senang, enak, sedap, nyaman,
berkenan; ndang lae rohana mida dakdanak, tidak suka ia pada anak-anak; halaean,
kesayangan, yang lebih disukai; sipanganon na halaeanna, makanan yang digemari,
disukainya; tuan laen, kesayangan di antara para isteri; malaepusu, = mauliate, merasa
senang, terimakasih, merasa sedap; maulae, meminta kepada orang-orang yang lebih
berkeadaan (kaya) dari pada diri sendiri; paulaean, orang yang memberi; ubat pangalaelae,
obat penjinak hantu, obat pendahuluan sebelum obat yang keras.
166
Laeng, = naeng.
Laga, tajam mengenai pisau, pedis mengenai makanan, rakus sewaktu makan; laga mangan,
mempunyai selera makan; marah, murka; ro lagana, dia menjadi marah; marlaga, marah, tajam,
geram; bulu laga, sej bambu yang tipis.
Lagam, citarasa yang tidak tajam mengenai kapur yang dipakai sewaktu makan sirih; tarlagam,
terlampau pedis mengenai citarasa kapur.
Lagan, peluruh dari tanah liat, kelereng dengan mana anak-anak bermain; marlagan, main
kelereng.
Lagang, I. = ulas. II. lagang na mora, berpura-pura kaya yang sebenarnya bukan demikian.
Lage, tikar kecil untuk satu orang (dibuat dari baion); mangalage hata, memperpendek atau
memperpanjang kata-kata menurut kesukaannya artinya gampang berbicara; silage hata,
pembicara yang cakap, tetapi tidak bisa dipercayai; hoda siparlagelage, kuda yang
punggungnya sedemikian lebarnya sehingga dibentangkan tikar dapat diletakkan di atasnya;
lage tiar, tikar terbentang, tikar tergelar.
Lagi, I. lagilagi, ujung biji padi; na saulu lagi, demikian sedikitnya bagaikan ujung padi; II. silagi
datang silagi ro, celaka, mala petaka, mara, nasib malang.
Lagut, I. = pungu (Angk); parlagutan, = parpunguan. II. lagut tu, melekat msl kotoran pada
pakaian.
Lahang, mangalahangi, mengambil untuk diri sendiri, merampas yang seharunya harus dibagi
bersama orang lain; na lahang, egois, serakah, tamak.
Lahat, mangalahat borotan, menghiasi tiang persembahan dengan karangan bunga; lahatan,
kisi dari bambu atau lidi yang dilumuri dengan perekat untuk menangkap burung.
Lahi, lahilahi, laki-laki menandakan kelamin (baoa); lahi, mudah mengenai buah; halahianna,
waktu dimana buah masih muda; silalahian, sej pohon kayu yang hanya berbunga jantan msl
pepaya; Silalahi, nama bagian utara Danau Toba; nama marga. Lahibini, manuk lahibini,
seekor ayam yang baik untuk dipotong.
Laho, pergi, sering ditempatkan dimuka kata waktu dan berarti kondisionil; na mabiar do jolma
laho mate, orang takut kalau ia harus mati; borhat do nasida laho marmusu, mereka
berangkat untuk berperang; na laho mangan ma hami, kami bermaksud pergi makan; laholaho,
kayu lintang yang diikat dan bisa digeser, diatas mana orang duduk untuk memperbaiki atap ijuk;
marlahoro, berdatang pergi; palahohon, mengusir; pangalaho, duduknya perkara, jenis dan
167
cara; dia pangalahona, bagaimana duduknya? Apa hubungannya satu sama lain;
marpangalaho, berlaku; i dope pangalahona, sudah demikian halnya, tidak bisa lagi diubah;
lumaholaho bergerak.
Lai, lailai, bulu ekor yang panjang dari burung; eme na pangalailaion, padi yang tinggi seperti
bulu ekor burung tetapi isinya tidak ada; lai ni posoposo, uri, ariari, tembuni bayi.
Laing, I. pemilih mengenai makanan. II. tidak ada keputusan dalam main dadu.
Lais, lat, les kayu pengikat atap ijuk (sebenarnya: urat ni antunu).
Laklak, kulit kayu; malaklak, jatuh, terkelupas mengenai kulit; mangalaklahi, menguliti,
mengambil, merampas orang dan mengambil semuanya yang ia membawa; PB: tubuan laklak
ma i parumaenhi, tubuan singkoru, tubuan anak ma i tubuan boru, ucapan selamat dari
mertua laki-laki dan mertua perempuan untuk isteri muda.
Lala, malala, hancur, luluh, lebur, cair, meleleh, menjadi lemak msl lemak, logam, nasi, yang
terlalu encer dimasak; mangalala, mencairkan, melebur msl logam.
Lalaen, gila; na lalaen, orang gila; biang na lalaen, anjing gila; PB: unang patuduhon
bungabunga tu na lalaen, jangan perlihatkan bunga kepada orang gila, artinya jangan memberi
hati kepada orang gila (tentu bertambah gila).
Lalap, I. = lupa; lalap manghatai, asyik ngobrol, membuang waktu dengan mengobrol; tarlalap,
lengah, terlena; tarlalap modom, tertidur. II. lalap, = leleng; lalap manghatai, berbicara lama;
lalap di parlalapan, sesudah berlalu beberapa waktu, berlena-lena.
Lali, I. sej burung elang; P.B.: unang lompa lali na habang, jangan masak elang terbang,
jangan perhitungkan yang belum pasti. II. palalihon, meminjamkan dengan bunga 100 % (sada
gabe dua = satu menjadi dua) biasanya padi untuk mana harus dikembalikan dua kali sebanyak
itu; palalian, takaran padi/ beras = ampang; mangalalihon hata, menjawab panjang lebar. III.
marsilalioang, menjerit kayak elang, berseru o, o....
Lalis, padang lalis, kelana, gelandangan, pengembara, orang yang tidak punyai rumah tetap.
Lalo, lindu, gempa bumi; lalolalo, gemetar mengenai bumi oleh gempa; lumalolalo, idem.
Lalu, = sahat; lalu rimasna, bangkit marahnya; lalu uhum, kena hukum; lalu tanganna, ia
memukul dengan tangannya; mangalaluhon, membangkitkan, menimbulkan msl kemarahan,
menghukum; palaluhon, idem.
Lalus, terlupakan; na lalus, lupa, pelupa; mangalalushon, melewatkan dari ingatan, melupakan,
melalaikan.
168
Lam, semakin, makin, kian, apa lagi; lam tu balgana, semakin besar; lam ganda sahitna, lam
marsak rohana, seakin keras sakitnya, semakin susah hatinya; gari alona marasi roha di
ibana, lam ahu, nda lam asianhu ibana, bahkan lawannya pun berbelaskasihan dengan dia,
terlebih saya makin berbelaskasihan saya dengan dia. Lama, lama, daluarsa; parkaro lama,
perkara lama, yang sudah lalu, yang daluarsa; Parjanjian Lama, Perjanjian Lama.
Lamadu, I. bulan ke-13 penanggalan Batak (bulan lobilobi, bulan lamadu, bangkir-bangkir,
bulan na so marama na so marina, bulan parahis). II. lamadu na onom, juga disebut:
namadu dan malu ditarik dari pemilihan hari untuk meminta nasehat. 1. siala jomburjombur; 2.
ihan marlumbalumba; 3. didokhon mainondur; 4. laho marjumajuma; 5. didokhon
maminjam ogung; 6. dipaulak tu ompuna.
Laman, lapik yang ditaruh di kepala untuk membawa barang; lembut mengenai rasa hati atau
perkataan; lamanlaman, ambang, jendela atau pintu bagian atas.
Lamari, lemari.
Lambang, kosong tidak berisi mengenai bunga dan buah yang tidak berbiji kecil.
Lambas, lebar, luas, lapang mengenai ruangan; lambas roha, lapang dada, murah hati, sabar;
lambas ni roha, kemurahan hati, kesabaran; palambashon, meluaskan, melapangkan;
palambas ma roham, sabarlah.
Lambat, lambat, perlahan; palambat, perlambat. II. lambatlambat, sej burung puyuh. Lambe, I.
daun pohon enau (aren) yang dipakai mengikat muatan msl seekor babi; selanjutnya: alat untuk
membawa sesuatu. II. marlambe, bunting mengenai ternak. III. lambe, tanda larangan msl pada
pohon aren agar orang lain tidak mengambil airnya. IV lambelambe, papan lebar yang
menyambung tiang sopo.
Lambiak, daging pada buah-buahan yang tertentu, msl pinasa, durian; pada daging tubuh
manusia msl daging pada perut.
Lambik, = lambak.
Lambing, menonjol mengenai perut, perut besar; marlambing lambiakna, gemuk sekali
mengenai perut dan pipi kalau berbisul.
Lambok, lembut, segar, enak, sedap perasaan dan citarasa, mengenai kata-kata dan pikiran:
lembut, ramah; lambok ni roha, kelembutan hati; lambok huhilala, enak dan lembut
perasaanku, sejuk perasaanku; palambok ma roham, lunakkanlah hatimu, lembutkanlah hatimu;
sipalambok ateate, apa yang menyenangkan hati, pelunak hati; marlambok ni roha, berlaku
lemah lembut; halalambok, kelembutan hati; lambok ari, udara enak, tidak terlalu panas dan
tidak terlalu dingin.
Lambung, lambung tubuh manusia, umumnya: sisi, samping; di lambung ni, sebagai kata
depan: di sebelah, di sisi; tu lambung, ke sisi, ke samping (sebagai arah); di samping itu, apalagi
yaitu memberikan hadiah, uang kapada famili diluar mas kawin; mangalambung, keluar dari sisi,
meminggir-minggir.
Lambut, malambut, elok, cantik; simalambut, benda-benda yang elok, yang bagus, yang cantik.
Lamet, I. ketam yang rata dan licin. II. silameton, = ateate, (And).
169
Lamlam, I. = hambar, tawar, hambar, tak bercitarasa. II. sej rumput yang dipakai sebagai
makanan ternak; lamlamlamlam, sampah, kotoran.
Lamo, sejuk, enak untuk perasaan, tidak terlampau panas tidak terlampau dingin; palamohon,
menyejukkan, menyegarkan.
Lamot, lumat, halus, lembut, lunak, lembek, seperti bubur, licin, tertumbuk halus; palamothon,
menumbuk sehalusnya; P.B.: godang do hulamot, porda do soada, godang do sipaingot,
pangoloina do soada, banyak mau kutumbuk, tak ada alu, banyak nasehat, tak ada terlaksana.
Lampak, pembalut, kulit buah, sampul buku, kulit; lampak ni gaol, pelepah daun pisang, kulit
pisang; lampak ni bulu, pelepah daun yang mengelilingi tunas bambu yang kemudian jatuh;
mangalampahi, memberi kulit, memberi sampul, mengikat, membungkus, menyampuli.
Lampang, jarang, berselang, berjarak; lampang marposoposo, masa hamilnya lama, dengan
berselang lama melahirkan mengenai manusia dan binatang (4-5 tahun).
Lampin, lampin, kain lap, popok; tading di lampin, tinggal dalam popok, artinya sebagai bayi
tidak mempunyai orangtua lagi, yatim.
Lampot, masak, lunak, lembut, lembek msl gadong; lumampot, bertambah baik mengenai
penyakit, berangsur sembuh.
Lamu, = lam.
Lamuk, bercampur, mencampuri, berbaur, berfusi.
Lamun, masak, matang, ranum mengenai buah-buahan; malamun, ranum, dalam keadaan
masak mengenai buah-buahan, bisul; lamunlamun, pucat mengenai muka; lamun dagingna,
mukanya pucat masai, dia kekurangan darah.
Lan, apa pun, banyak, banyak sekali; marhulanlan, berbondong-bondong; marhulalan, idem;
silanlan aek Toba, dikatakan mengenai orang yang tidak gampang panas hati, pemurah seperti
air Toba; aek silumanlan, air yang lebar membawa kematian (And).
170
Landas, rata, datar, tidak bertingkat-tinggkat msl ladang, lawan: tagahambing; landasan ni
panopa, landasan tukang besi.
Landit, licin; landit parhot, tidak diketahui ataukah licin atau kasar, antara licin dan kesat;
tarsulandit, tergelincir; dipalanditlandit dilana, dilicinkannya lidahnya, dia bermulut manis, dia
membujuk merayu.
Lando, panjangnya; lando, jauh, lebar, luas; silando, sej pohon kecil.
Langan, tidak berseri, pucat mengenai rupa; marlangan, dalam keadaan pucat.
Langat, menguning mengenai padi kalau sudah mulai masak; marlangat, dalam keadaan
kuning.
Lange, marlange, berenang; mangalangei, merenangi sungai; dapot langean, dapat direnangi.
Langge, I. tidak ada kegiatan apa-apa, tidak berbuat apa-apa; sedikit atau sama sekali tidak
bekerja; marlanggelangge, tidak bekerja; mangalanggelangge, memukul dengan keras,
membanting, menyiksa. II. sej keladi.
Langgu, cincin besi yang dipasang pada tangkai kapak atau lembing untuk mengikat besinya,
ring besi pengerat gagang, besi pengikat gagang sabit.
Langgus, gampang lupa, pelupa; marlanggus ni roha, membiarkan sesuatu (tidak membuat)
karena lupa; so tung langgas roham, jangan lupakan.
Langis, = longis, = dao; parjuji langis, seorang pemain judi yang sekian lamanya main judi
sampai habis segala-galanya sampai pakaiannya, penjudi ulung.
Langit, langit, angkasa; langitlangit, plafon, langit-langit, loteng; langit ni langitan, langit
171
tertinggi; manailihon langit, sombong, congkak; angir langit dianggo, sombong, congkak,
tinggi hati; langiton, berjarak jauh; mengenai kata-kata: jauh berbeda, tidak cocok; tekateki:
sungkot di langitna, rumbar di bahalna, langitnya suntuk, linggar di ruangnya: lidah.
Langkas, melangkah merenggangkan kaki, begitulah dikatakan kepada kerbau yang mau
diperah susunya.
Langkat, kulit buah atau padi; mangalangkati, menguliti, mengeluarkan kulit, mengupas kulit.
Langke, malangke, kendur, rusak, tidak bisa dipakai (juga mengenai manusia); malangke
holiholi, merasa dirinya lemah, lesu.
Langkit, = lohot.
Langkitang, kepah, kerang, siput, keong.
Langkop, tutup peti atau pot, dekap; marlangkop, mempunyai tutup, bertutup; manglangkopi,
menutup sesuatu; mangalangkophon, mempergunakan sesuatu sebagai tutup; langkop,
banyak, sehingga rumah itu menjadi penuh; simarlangkoplangkop, sej tumbuhan menjalar yang
buahnya berwarna merah; langkop ni hata, tambahan mengenai kata-kata yang dibuat menurut
suka hati pembicara.
Langkup, mangalangkup, berzinah, memperkosa; juga yang mengawinkan gadis yang sudah
dibayarkan mas kawin kepada orang lain (= pangalangkup); oleh sebab para perempuan adalah
"dibeli" maka mangalangkup berarti: merusakkan, merugikan laki-laki atas miliknya yang
dibelinya dengan berzinah atau dengan melarikannya; palangkuphon, mengawinkan gadis yang
bertunangan kepada orang lain, sebelum mas kawin dikembalikan.
Lango, langu, apak mengenai citarasa; malango, sakit karena makan makanan yang tidak enak;
mangalangoi, membuat sakit dengan makanan seperti itu.
Laning, = ulaning.
Lanja, mangalanja, membawa beban dengan memakai pikulan dari kayu yang ditaruh di bahu
172
sehingga pada setiap sisi tergantung setengah, memikul; lanjaan, pikulan dari kayu; pangalanja,
pengusung, pemikul.
Lanok, lalat.
Lanom, = nalom.
Lansang, luas, lapang; marlangsanglangsang, berjalan-jalan kesini kesana; parlangsanglangsangan, tempat berjalan-jalan.
Lansas, = parhalansasan.
Lansat, langsat; silansat, sebutan pada binatang-binatang terlebih kuda, yang berwarna seperti
lansat; na lansat, berwarna kuning pucat.
Lansim, runcing, tajam, mancung; santampul dua lansimna, sekali pancung kena dua sisi;
tarlansim, kena pisau, menginjak duri.
Lantap, mangalantap, banyak, terkumpul banyak-banyak, meluas mengenai air (juga: landam
dan landap).
Lantom, silantom, sej pohon semak yang daunnya merah, nama sebuah daerah.
Lantuk, malantuk, menjadi lembek dan busuk msl daun-daun yang tua; lantuk, tangkai
tumbuhan yang sudah busuk; lantuk ni gaol, lantuk ni suhat dll; mangalantukhon,
membiarkan busuk, membusukkan.
Laok, marlaok, dicampur, bercampur, gabung, tercampur aduk, tidak murni lagi, tercemar, tidak
jernih, tidak suci, tidak bersih hatinya; mangalaokhon, mencampurkan, mencemarkan; songon
anak ni mata na so halaohan, seperti anak mata yang tidak mencampuri dirinya dengan
sesuatu, artinya: orang yang membuat segala-galanya sendirian.
173
Laon, lama, waktu, masa; sadia laon, berapa lama; sataon laonna, setahun lamanya; di
laonlaon ni ari, sesudah lampau beberapa lama, beberapa lama sesudah itu, lama kemudian;
na sai laon, dahulu, sampai sekarang, selama ini.
Lapa, I. mangalapa, membedah, mengeluarkan isi perut binatang yang disembelih. II. lapalapa,
kulit padi, yang masih tinggal sewaktu menumbuknya; tardege pangalapaan, kotor karena
terinjak tempat dimana dikeluarkan isi perut ternak yang disembelih; dikatakan mengenai
seorang tukang sekongkol: namanya jadi buruk karena ikutserta dalam pencurian.
Lapak, marlapak, tepuk tangan (tiruan bunyi "pak" sewaktu tepuk tangan).
Lapat, malapat, bergoncang karena angin; lumapatlapat, dalam keadaan goyah, bergoyang;
lapatlapat, idem; mangalapat, bergoncang-goncang. II. lapatan, arti, makna; dia lapatanna?
apa artinya?; lapatanna, artinya; marlapatan, mempunyai arti, berarti; mangalapathon,
menterjemahkan, mengatakan dengan kata-kata sederhana, menafsirkan.
Lape, I. sej kacang tanah. II. lapelape, kemah sederhana yang dipasang dengan beberapa
tongkat diatas tanah dan di atasnya sehelai kain; parlapelapean, pondok yang sangat
sederhana, peristirahatan sementara.
Lapedang, marlapedang, berenang. Lapik, lapik msl alas periuk, piring, alas untuk menulis;
parlapihan, obat penangkal terhadap penyakit, berpenyakit, wadah; mangalapik, membuat
lapik; mangalapik hata, berbicara manis untuk kemudian dapat mengucapkan kata-kata kasar
(captatio benevolentiae); diapus lapik, sej sumpah; lih gana.
Laplap, sangat banyak, tidak terkira banyaknya; pangalaplapan, hutang pada mana dikurangi
perutangan bunga dan sebagainya lagi, agar penuntut utang memperoleh sesuatu kembali.
Lapu, mangalapu, mencet, melumas; pangalapu, sesuatu yang dipakai untuk mencet, pensil,
kuas.
Lapuk, I. lapuk; lapuhon, berlapuk (juga mengenai pakaian). II. lali lapuk, sej burung elang.
Las, panas, hangat; las roha, gembira riang; las ari, hari panas; las ni ari, panas hari; ari las,
musim kemarau, panas; mangalaslasi, memanaskan msl air; palashon, memanaskan;
laslasan, menjadi panas, merasa panas; las ni roha, kegembiraan, kegirangan; marlas ni roha,
bergembira, suka hati; palashon roha, menggembirakan; halalas ni roha, kegembiraan; barita
174
Lasiak, cabe.
Lata, bibit, tunas tanaman muda, tumbuhan muda; lata ni hopi, pokok kopi yang muda;
mangalatahon, menanam biji tanaman, meletakkan biji dalam tanah.
Latas, lih tas.Late, rasa iri yang jahat, dengki, iri hati, cemburu, marah; late ni roha, iri hati,
cemburu; latelate, idem; marlate ni roha, berdengki, marah; mangalatei, cemburu kepada
seseorang; masilatean, saling cemburuan; malate, kena dengki; retak mengenai kayu; hau
parlate, kayu yang gampang retak; panopa so malate, pekerja yang cakap, pandai, yang tidak
akan merusakkan alat-alat.
Lau, jin-jin, roh-roh tertentu yang menyebabkan gerhana bulan dan matahari, pada gerhana
bulan orang serukan: paulak bulan angka lau, kembalikanlah bulan, kalian lau.
Laung, naung; marlaung di toru ni hariara na bolon, berdiam di bawah kerajaan raja yang
besar.
Laup, malaup, terkena, seriawan, guam; kutuk yang dikenakan kepada orang karena tidak
mengurus keluarganya; molo ahu na so ra pasusuhon, andurabion ahu, molo ibana na so ra
manusu, malaup ma dilana, bila aku yang tak sudi menetekkannya, biarlah aku sakit dada, bila
dia yang tak mau menetek, biarlah lidahnya kena seriawan. Laut, laut, danau; di dalam laut,
dalam ribaan ibu; lautlautan, pusing kepala di air; begu laut, penyakit typhus; mangalautlaut,
pasir yang datang ke ladang dibawa ombak menghanyutkan.
175
Lawas, lebar, luas; ladang lawas, daerah di sebelah selatan tanah Batak = Padang Bolak.
Layar, layar; rayar, layar; marlayar, berlayar; butong layar, buntal layar karena angin; na
mangan layar, layar itu menangkap angin.
Le, male, lapar; male butuhana, dia lapar; mauas male,haus dan lapar; haleon, musim
paceklik, bala kelaparan; haleonon, menderita kelaparan; ditaha haleon, = hona haleon,
diserang kelaparan.
Lea, kecil, hina, jelek, keji; lea rohana mida ahu, memandang hina dia padaku; mangaleai,
memperlakukan orang dengan rendah, menghina; hona lea, kena hina; lealea, penghinaan;
haleaon, kehinaan, kerendahan, kekejian; palealeahon, menghinakan, menjelekkan.
Leak, itu adalah tepat; leak ma antong, itu adalah tepat, itu adalah sepantasnya, layaklah
memang; ndang leak alealem ibana, rupanya ia bukan sahabatmu; leak aha do i? apa itu
gerangan? bdk leat.
Leam, leamleam, apung msl batok kelapa atau daun yang ditaruh di air agar air di periuk yang
dibawa di atas kepala tidak terbuang; naga lumeam, dewa air dengan bentuk ular = boru
saniang naga.
Leap, I. tidak mendalam, picik; marleap ni roha, berpandangan picik, berpandangan tidak
mendalam; mangaleap, menggenangi, membanjiri; marsileapon, = manontor. II. = leat;
sileapon = pamatang, (And).
Leas, kecil, tidak kuat msl gadu; marleas ni roha, memandang rendah terhadap sesuatu,
sepele, tidak penting, remeh, enteng.
Leat, bentuk, rupa; leat ni, rupanya, agaknya; ndang siat hatangku leat ni, tak mempan
ucapanku rasanya.
Leban, na leban, asing, yang lain; huta ni na leban, kampung orang lain; halak simaleban,
orang lain, orang dari suku bangsa lain; lebanleban tutur, kerabat jauh tetapi satu marga. Lebat,
sanghalebat, sebagian dari pidato.
Legot, liku, bengkok, tidak lurus mengenai jalan; marlegotlegot, berbelok-belok, kelok-kelok,
berliku-liku, berbelit-belit; mangalegot, bergerak dengan berbelok-belok, juga dipakai dalam arti
kiasan: tidak lurus, bengkok, tidak jujur.
Lehe, = pilit.
Leheng, keras kepala, degil; masiboan lehengna, masing-masing menurut ketegarannya, tak
sependirian.
176
Lehet, bagus, baik, cantik; lehet, sebagai jawaban: itu bagus, oke; palehethon, mengindahkan,
membereskan, memperbaiki; parlehetan, = pardengganan; halehetanna, yang paling baik,
tepat sebagai mestinya, ideal; tingki halehetanna, waktu yang pas; marnalehet, berbeda cantik;
lehetna i, cantik sekali.
Lehu, liku-lku, lengkung pada sungai; mangalehu, berkelok lewat mengalir mengenai
sungaiLehung, melengkung, bengkok.
Lekluk, = geduk.
Lela, I. pangalehon mata, tidak dilihat dengan betul-betul, silap. II. lela, = basar;
mangalelahon, memperlakukan seseorang dengan ramah dan murah.
Leleng, lama; sadia leleng, berapa lama? ndang pola sadia leleng, tidak berapa lama, tidak
lama sekali; saleleng ni lelengna, lama sekali, selama-lamanya; saleleng, selama; saleleng
hutanda ho, selama saya kenal engkau; marsilelengi, = marnaleleng, berbeda mengenai
jangka waktu; palelenghon, menunda; lelengna i, lamanya, lama kali!
Lelep, = leleng.
Lelo, lelo ni bodil, engkol bedil.
Lemba, marlemba, tak ambil pusing, tidak perduli, tidak menaruh perhatian; lemba ni roha,
kelalaian, tidak perduli; tarlemba, terlalai, tidak ada perhatian.
Lemes, halus, rata, licin; dipalemeslemes hatana, dia mengeluarkan katanya (yang bermaksud
jahat) dengan manis.
Lena, mangalenahon, melalaikan, tidak menaruh perhatian; pangalenaon di mata, obat yang
memebuat mata menyimpang dari bahaya yang mengancam, lih lenga.
Lendes, bdk lentes, rata, bersih elok mengenai jalan; mangalendes, membersihkan; palendes,
idem.
177
Lengket, = lehet.
Lengkot, = legot.
Lengkus, mundur, binasa mengenai orang, usaha. Lengleng, malengleng ateatengku, meratap
hatiku.
Lentes, bebas, terbuka mengenai jalan: manalentes, bebas, nampak dengan jelas (dari
talentes).
Lentuk, = lantuk.
Leo, sej tanaman rawa yang dapat merusakkan padi, diimpor dari Asahan.
Leok, paleokhon, membinasakan, menghabiskan; punggu leokleok, sej sumpah, lih gana.
Leong, marleongleong, berkilap, mengkilat mengenai logam yang digosok.
Lepe, bengkok ke bawah, melengkung; silepe, binatang yang tanduknya luar biasa bengkok;
lumebe-lepe, bergerak ke sana ke sini msl telinga kuda; P.B: jumpang silepe dohot sihalung,
kerbau bertanduk bengkok dan bertanduk tergantung-gantung bertemu: artinya: dua orang
lemah, yang keduanya tidak bisa berbuat apa-apa.
178
Li, I. bulan ke-11 kalender Batak. II. seruan untuk mengusir ayam.
Lia, jarang.
Liang, liang, lobang, gua; tolu liang bugangna, tiga lobang lukanya.
Liap, mangaliap, mengenai sebentar, menyentuh msl kilat, api; mangaliap dohot mas,
membubuhkan mas pada, menyadur; mangaliap dohot perak, menyadur perak; P.b.: na so
haliapliapan, na so halipurpuron, na so hamiangmiangan, dikatakan dari orang yang tidak
dapat dihukum dan sama sekali tidak salah; liapliapon, = ombunombunon.
Lias, bebas dari kesalahan, bebas dari sangka; palias, mudah-mudahan itu jauh, demikian
dikatakan mengenai celaka; palias hatam, apa yang engkau mengatakan itu, semoga tidak kena
pada saya; palias, kata untuk makanan waktu perang.
Liat, I. tano liat, tanah liat. II. liat, keliling, sekitar (bdk: haliang); liat portibion, seluruh dunia;
liat huta on, seluruh desa ini; mangaliati, mengelilingi.
Libe, ganti rugi yang dibayar untuk barang-barang hilang atau yang dirampas, tukar; mangalibe,
membayar ganti rugi; marlibe (di), bertukar barang.
Lidi, = lili.
Liga, kucil, terpisah, tersingkir, terasing; hona liga, tersingkir; mangaliga, mengucilkan,
menyingkirkan, mengasingkan, memisahkan, membedakan.
Ligan, = liga.
179
Lili, I. lidi; parsipitulili, perempuan yang dapat menenun dengan 7 lidi; jadi sangat cepat; cakap
dan pintar mengenai raja. II. lilian, tertawan perhatiannya oleh, membuat diri tertawan, tertarik
oleh sesuatu dan oleh karenanya melupakan sesuatu; lilian ni hata, enghabiskan waktu dengan
beromong-omong; lilian mardalan, menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan; lilian, halilian,
perintang-rintang waktu; daon halilian, permainan untuk mengisi waktu; mangaliliani, menahan
orang, menawan perhatian.
Lilin, lilin.
Lilis, I. menetes, tiris, bo-cor; ndang lilis, tidak mengeluarkan sesuatu. II. lilis, kayu yang tua
dan baik.
Lilit, besarnya sesuatu, garis lingkar; mangalilit, memeluk, meliliti msl tanaman merambat yang
meliliti pohon; mangaliliti, membaluti, mengikat, membungkus; juga: menangkap orang dengan
tipu daya; P.B.: ndang dope marandor nunga mangaliliti, belum mempunyai sulur tetapi sudah
mau melilit, artinya: membuat lebih banyak daripada disanggupinya; mangalilit, mengikat;
pangulilitan, bekas deram yang tinggal setelah diikat dengan rotan; mangalilit, menguliti
sepotong kulit kayu pohon di hutan sebagai tanda pohon itu adalah miliknya.
Lilu, sesat, tersesat, salah langkah, kesasar, keliru; haliluon, kesesatan; mangaliluhon,
menyesatkan; paliluhon, menyesatkan seseorang; pangaliluon, alat, jalan untuk menyesatkan
seseorang.
Lilung, kata; malilung, bertutur kata, berkata, berbicara (And); na lambok malilung, yang
berbicara ramah dan lemah-lembut, bertutur kata ma-nis; palilung, keramahan, kebaikan.
Lima, lima; palimahon, yang kelima; sipahalima, bulan ke-5; diparlima, dibagi lima, di-bagi
dalam lima bagian; mangalimai, melahirkan lima ekor anak mengenai babi.
180
yang mau membelinya, maka rumah itu tidak boleh dijual kapada orang di luar kampung.
Limbit, kurang baik dibuat, tidak lama tahan; sangat kurang lebar (gadu); margadugadu na
limbit, marbondar siangkatangkaton, pematang sawahnya lembek, tali air gampang diloncati;
limbit do pansamotan di si A, A tidak mempunyai banyak harta, dia miskin; limbit partubuna,
asalnya miskin.
limpa, limpa.
Limpun, mangalimpun, meninggi mengenai suara yang bagus; juga: luar biasa bersedih.
Limus, licin.
Lindang, noda, cemar, cacad, cela, salah, cacad susila; marlindang, bernoda; na so
marlindang, tanpa noda, tidak bercela, tak cemar.
Lindi, I. = tindi, ditambahkan; ndang adong na lindi, ndang adong na lampis, sama sekali
tidak ditambahkan; mangalindihon, menambahkan, memperbesar msl piutang. II. lindi, sej ulat
yang membinasakan gadu.
Linjuang, silinjuang, tumbuhan berdaum merah dan ditanam sebagai penghias.
Lindung, lindung, sesat, tidak tahu jalan lagi; mangalindung, mengacaukan perhitungan;
silindung, temapt dimanan orang sesat atau tersembunyi?
Ling, I. mendengar dengan penuh perhatian; marpinggol ling, mendengar sesuatu dengan
penuh perhatian. II. lingling, sunyi, jauh.
Linggom, teduh, berlindung dari sinar matahari, naung; linggoman, idem; marlinggom,
bernaung, mendapat naung, duduk di naung, berteduh; mangalinggomi, menaungi, berhak atas
sesuatu; ndang dope marbulung, nunga mangalinggomi (= ndang dope marandor, nunga
mangaliliti), belum berdaun, sudah menaungi, mau membuat sesuatu sebelum waktunya untuk
181
Lingka = langka.
Lingkang, = tanggal, lekang, lepas, terkelupas, melepaskan diri; lingkang poda sian ateatem,
engkau lupa ajaran itu; lingkang utang, hutang sudah hapus, lunas; sallingkang, satu lilitan
mengenai gelang tangan, selingkar gelang.
Lingo, bunyi yang kurang terang, sayup-sayup, tidak jelas, desas-desus; pangalingolingoan,
menyangka mendengar sesuatu tetapi tidak jelas; lingo, kabar yang tidak jelas; lingo hubege,
saya mendengar sesuatu berbunyi; pangalingolingoon do pinggol, mendengarkan berita tetapi
tidak bisa ditentukan apa isinya.
Linsing, mangalinsing (i), mendera, memukul dengan sepotong kayu; linsinglinsing, cambuk,
pecut, cemeti.
Lintom, gelap, hitam; hoda silintom, kuda hitam; mangalintom, kelihatan gelap mengenai air
dan langit.
Lintong, telaga, kolam yang dalam; lintong majoajo, air yang dalam; Lumban Lintong, lintong
ni huta, nama-nama daerah.
Lintun, lari mengenai hamba; mangalintunhon utang, lari kerena hutang. Lio, tidak berisi,
encer mengenai susu, darah; halioan, berangkat dengan tangan kosong.
Lipan, lipan; lipan tano, lipat tanah berwarna hitam; lipan api, lipan berwarna merah.
Lipat, mangalipat, melecut, memukul; lipatlipat, sebilah kayu yang dipakai untuk memukul,
cemeti.
Lipe, keliru, bertentangan dengan kebiasaan, salah, palsu; lipe do hubege, salah saya dengar;
palipehon, memutar-balikkan msl kata-kata, mengalihkan arti; parpoda na lipe, pengajar yang
salah, yang palsu, orang yang memberikan ajaran palsu
Liplip, mangaliplip, mengucilkan orang dari adat; hona liplip, dibuang, disingkirkan, terkucil;
182
Liput, mangaliputhon, melantas dengan dalam; liput di taon, liput di bulan, sudah bertahun
dan berbulan-bulan, lama sekali.
Lisik, marlisiklisik, berdesis, berdesing; parlisik ni ulok, perbuatan mendesis mengenai ular;
mangalisik, memukul, mengibas sehingga berdesing; sisisik, sej amporik.
Lislis, = lias, bersih mengenai perkara; mangalislis dirina, membakar dirinya secara murni;
lislis ho sian i, tidak ada urusanmu dengan itu, jauhkan dirimu dari situ; lislis, juga: dilampui.
Litok, keruh, kabur mengenai air dan mata; mangalitohi, mengeruhkan; unang litohi baba ni
mualmu, jangan keruhkan mata airmu, artinya: jangan buat jahat terhadap orang yang berbuat
baik terhadapmu.
Litonga, Silitonga, lih tonga. Liun, marliunliun, berlimpat, berlilit-lilit, kusut; mangaliun,
menjadi kacau, ruwet, berpilin-pilin.
Liup, lumiup, dalam jumlah besar pergi atau bergerak ke satu jurusan, msl ikan, daun-daun
dihembus angin.
Loas, mangaloas, membiarkan, mengijinkan, membolehkan; loas jolo, biarlah, izinkanlah dulu.
Loba, I. lebah; situak ni loba, air lebah, madu. II. sej kayu.
Lobang, lobang di antara gigi; lobangon, mempunyai lobang di antara gigi, ompong; jagung na
lobangon, songkol jagung pada mana banyak terdapat lobang-lobang karena tidak berbiji; mas
na lobangon, mas yang tua, baik; ihan na lobangon, ikan yang besar dan tua.
Lobe, lobelobe, sej kayu pengelobangi tanah untuk menanam; pinggol malobe, seorang yang
mendengar setiap orang, tanpa kemauan sendiri, kuping menampung.
Lobi, lebih, terlalu banyak bersisa; lumobi, lebih, terlebih; lobilobi, kelebihan, apa yang tinggal,
sisa, limbah; marlobilobi, berlimpah-limpah, berkelimpahan, berlebihan; lobian (di),
berkelebihan mengenai; tarlobi, dalam hubungan dengan kata sifat: berlebih-lebihan, terlalu
banyak, sangat banyak, terlebih; tarlobi oto, terlampau bodoh; tarlobi barani, terlampau barani.
183
Lobu, I. tempat kampung yang ditandai oleh empat tembok keliling; halaman desa yang
ditinggalkan orang tetapi masih ditandai dari temboknya; lobu ni babi, kandang babi; lobulobu,
pinggir pintu masuk ruma; mamungka lobu, mendirikan kampung dengan lebih dahulu
membuat memasang temboknya; hauma lobu, ladang pada suatu tempat dimana dulu ada
kampung; lobuan, tempat perkumpulan msl raja-raja, pemain-pemain judi; marlobuon,
mengelilingi; lobu, dimuka nama desa berarti: kampung, desa. II. halobuan, terlupa, tidak
diingat; ulos lobulobu, ulos yang diberikan kepada mempelai waktu perkawinan.
Lobuk, mallobuk (marlobuk) taroktok, berdebar jantung pada denyut nadi yang tepat dari
sudut takhyul dianggap sebagai peringatan.
Lobung, terbuka, lepas dari kerongkongan sesuatu yang tadinya melekat di dalamnya; mengenai jalan yang terbuka, yang dapat dilalui karena tidak ada musuh; mangalobung,
menembuskan, memotong, membukaLoga, = liga; mangaloga, memisahkan.
Logam, logam.
Logo, kemarau, cuaca kering; ari logo, udara kering, musim kering, kemarau; logo ni ari,
kering, panas; pangalogologoon, retak mengenai tanah di musim kering; silogologo, nama sej
burung elang, nama sej kuda.
Logu, lagu, irama lagu, melodi; marlogu dua, tolu, berlagu dua, tiga.
Lohan, lokan.
Lohap, merenung.
Lohot, lengket, lekat, melekat (di); palohothon, melekatkan, mengikat; pira ni manuk na
halohotan, sisa telur ayam yang tak menetas; halohotan, dipegang, dihalang-halangi; salohot,
rumput jarum, jarum-jarum.
Lohuk, lekung msl dalam kain, layar; lohuklohuk, lekung, akal, tipu daya.
Loja, letih, lelah; nunga loja ahu, saya sudah letih; saya tidak suka lagi, jemu, bosan; halojaon,
kelelahan; ndang marnaloja, tidak kunjung lelah, tidak letih, tidak lelah, tak capek-capek;
mangalojai, membuat capek, mempersulit; palojahon, idem; manghalojahon, membuat
sesuatu dengan bersusah payah.
184
Lojong, marlojong, mengejar, cepat lari, berlari; mangalojonghon, berlari karena sesuatu hal
msl karena hutang.
Lola, rintangan, halangan, terganggu, dihalang-halangi; lola ahu, saya dirintangi, dihalanghalangi; mangalolai, mengganggu, merintangi, menghalang-halangi seseorang; dilolai
hamatean ibana, terhalang dia karena kematian; halolaan, rintangan, sebab rintangan,
halangan, alasan sebab berhalangan.
Lolap, lebat, gelap; ramba lolap, semak belukar yang lebat; tombak lolap, hutan lebat. Lolo, I.
semua tiang kayu rumah; lolo sadari, apa yang bisa didirikan kerangka rumah dalam satu hari;
atas dasar itulah diperkirakan besarnya rumah (yang sedang besarnya atau kecil); palolohon,
mendirikan kerangka rumah yang telah bersedia. II. mangalolo, mengelilingi; tarlolo, dikelilingi,
dikerumuni; loloan, rapat, pada mana orang duduk berkeliling.
Lolom, silolom, sej amporik berkepala hitam; silolom ni robean, = lombu (And).
Lolong, I. mahilolong, enggan kepada suaminya atau isteri, pengantin perempuan; bila terjadi
perceraian karena itu dikatakan: sidangka sidangkua sidangka ni singgolom, na sada gabe
dua utang ni sipahilolong, berangkai cabang singgolom, berganda hutang sipahilolong,
artinya: harus dikembalikan sebanyak dua kali uang mahar. II. simalolong, mata (And). III.
silolonghon, sej rumput.
Lolos, lalai, lupa, kelupaan, terlena, lupa luput; lolos ahu, saya lupa; parlolos, pelupa; tarlolos,
lupa, lalai, terlena.
Lomak, lemak, subur dan rimbun mengenai tanam-tanaman dan padang rumput.
Lombang, jurang, lembang, lembah yang dalam antara dua gunung, tebing curam; lombang
liung, jurang, terjal, tebing terjal; mangalombang, membuat tubir, berdeling, berjurang.
Lombing, = hujur lombing, lembing berujung tiga.
Lombu, lembu, lembu Benggala yang kecil; lombulombu, perisai dua kulit lembu, juga: tembok
yang kuat dan tetap; sipantom lombulombu, sipenancap perisai, seorang yang pertama
melemparkan lembingnya pada perisai musuh dalam keadaan perang; perintis pembuka jalan
untuk kepentingan orang lain, orang yang berani membela hak orang lain.
Loming, mangaloming, memasukkan sesuatu dalam tabung bambu untuk dibawa msl daging;
lomingan, tabung bambu tempat memasak sesuatu di hutan.
Lomo, berkenan, suka, ingin, senang; lomo rohangku disi, ia berkenan pada saya, saya suka
itu; lomo rohana mida donganna, dia suka kepada teman-temannya; lomom, seperti engaku
suka, sebagaimana engkau mau; lomo ni roha, kesukaan hati, kesenangan, kesayangan;
marlomo ni roha, suka, senang, ingin; manghalomohon, menyukai sesuatu; lomolomo ni
roha, apa yang sangat disukai, diingini.
185
Lomos, gamang, takut, cemas, kuatir; lomos ni roha, ketakutan, kecemasan, kekuatiran;
manghalomoshon, takut pada sesuatu, mencemaskan. Lompa, mangalompa, memasak;
pangalompaan, tempat memasak, periuk, rebusan; pangalompa, pemasak, juru masak, kok,
perebus.
Lompit, terlipat; dua lompit, rangkap dua, lipat dua; mangalompit, melipat, memperbanyak.
Lompo, lampau, luar biasa, berbuat terlampau jauh, terlampau, keterlaluan, melebihi timbangan;
na lompo do pambahenmi, kelakuanmu melebihi yang diizinkannya; mangalompoi, kelakuanu
melewati apa yang diizinkan; na so halompoan, yang tidak dapat dilebihi oleh siapapun, tak
dapat diungguli; na gurgur sian solup, na lompo sian hatian, meluber daru cupak, lebih dari
timbangan, lebih dari patut.
Lomuk, empuk, lunak, lembek, enteng, mudah, jinak; lomuk ma jumpang ho, semoga mudah
engkau jumpai; mangalomuk ingkau, melembekkan, melembutkan sayur dengan melulutnya;
marnalomuk tanganna, dia bertangan dingin.
Lonap, buta, terbenam pada lumpur; mangalonaphon, mengorok, membor dalam tanah untuk
menyimpan sesuatu supaya orang tidak melihatnya lagi.
Londut, teluk, keluk; londut, dikelukkan, direndahkan; londutlondut, rawa-rawa, daerah rendah
yang berair.
Longa, I. lenga, semacam tumbuhan (sesamun). II. kurang, tidak utuh, tidak penuh; pitu longa
tolu, dari tujuh kurang tiga; longa, terlampau sedikit, tidak penuh.
Longas, malongas, meninggal tiba-tiba sewaktu badannya masih kuat; masilongasan, saling
membunuh.
Longe, longeanna, bekas-bekas di dalam periuk, pada mana dapat dilihat sampai dimana periuk
tadinya penuh; pada ukuran isi: kira-kira banyaknya isi sesuatu; na so on longeanna, kira-kira
sekian banyaknya; mangalongeanhon, menaksir sesuatu.
Longing, bunyi "nging" yang terdengar dalam telinga; manghuling silonging, adalah demikian
sunyinya hingga bunyi "nging" dapat didengar di telinga; marsilonging, tiba-tiba diam mengenai
186
Longit, I. daging yang dikirim kepada seseorang untuk menunjukkan bahwa ia adalah
musuhnya; manutung longit, mengirim pernyataan perang kepada musuh. II. longit, kurang;
malongit, berkurang, menyusut, surut.
Longkot, = lohot.
Longlang, berhenti, tidak diselesaikan msl pembangunan rumah, terbengkalai, tanggung;
masilonglangan, saling mengganggu, saling merintangi, saling menghalangi.
Longo, lengang, sepi, jauh di dalam kelihatan, jauh kedengaran msl suara; tombak longlongo,
hutan rimba, hutan belantara, rimba raya.
Loni (juga: noli) = hali, kali; saloni, apa yang sekali saja dibawa, sekali lewat; diparlonilonihon,
selalu pergi bolak-balik untuk mengambil sesuatu, berungkali lewat.
Lonsa, mangalonsa, dengan menginjak-injak membuat lembek msl sawah oleh kerbau,
melumat tanah liat dengan menginjak-injak.
Lontik, pahat kecil, terlebih dipakai untuk menetak gigi; mangalontik, mengikir, memahat gigi
dengan pahat kecil seperti itu; marlontik, bergigi yang sudah dipahat. Lontung, nama daerah di
tepi Danau Toba; nama marga.
Lopa, melekat satu sama lain; dengan cita rasa menandakan dalam mulut setelah lama
menderita lapar atau mengenai orang yang sakit ingin lagi makan.
Lopak, putih; amporik silopak, sej gelatik berkepala putih; lali silopak, burung elang berkepala
putih; marsilopak, kelihatan putih kerana kekurangan hujan, mengenai ladang, keputih-putihan.
187
Lopuk, marlopuk, gemertak msl senapang, bambu yang sedang terbakar; marlupuhan, lebih
termasyhur, lebih terkenal, sebenarnya: lebih gemertak; parlopuk ni barita, kemasyhuran,
tersiarnya berita.
Lopus, sampai (tempat, jauh, jaraknya); lopus dope, masih jauh; mangalopushon,
meneruskan, terus sampai, berjalan terus sampai.
Losap, (kata kasar) buta; menderita kerugian dalam perniagaan; nunga dilosaphon tigatiga i
hami, barang dagangan itu telah membuat kami rugi; mangalosaphon, membenamkan,
menyurukkan kepala ke air.
Losok, malas, lambat, enggan; na ro losokhu, saya malas, enggan; marro ni losok, menjadi
malas; halosohon, kemalasan.
Losu, (= uru), mangalosu, mencerca, dengan marah mengulangi perkataan seseorang sambil
mengobah suaranya; yang satu mengatakan 'beta' yang lain mengulangi: beta, beta, nimmu.
Losung, lesung; losung aek, kincir air; marlosunglosung, bergelombang, berombak-ombak.
Lota, tidak jalan mengenai jerat (lota do sambil) tidak meletus karena takut atau karena bodoh;
lota boti: tidak maju, kalangkabut.
Lotak, mangalotak, mengetok, memukul dengan sesuatu yang keras, membalun, menggasak;
lotaklotak, kayu, pentung yang dipakai untuk memukul; mangalotakhon, memakai sesuatu
untuk memukul.
Lote, sej burung puyuh; turtu ninna anduhur, tio ninna lote, hata na uli unang muba unang
mose, 'turtu' bunyi burung tekukur, 'tio' bunyi burung puyuh; perkataan-perkataan yang baik tidak
boleh diubah atau diputuskan; diparlotelote, selalu menang dalam beberapa perang.
Loting, macis, alat pembuat api, pemantik api, baja dengan mana orang membuat api; loting
bulu, pemantik api dari bambu; batu loting, batu api; lotingloting, sepotong kayu yang dipotong seperti pemantik api; masilotingan haleon, amat berat mengenai bahaya kelaparan.
188
Lotop, melekuk, cekung mengenai mata (sesudah sakit atau menjaga malam); lotop do eme,
hanya sedikit padi yang ada dibandingkan dengan dulu (lawan: suha, = banyak), berlimpahlimpah; marlotop, gemertak.
Lotung, andung lotingloting, ratap karena meninggal seorang raja, ada gendang dan ratapan.
Lotup, ruam, borok di atas kepala anak-anak.
Lotus, marlotus, detus, cetus mengenai bunyi senapang kalau obat bodil itu basah.
Lua, I malua, bebas, lepas, lolos, mati; otik na dapot, godang na lua, apa yang diperoleh,
dianggap sedikit; tetapi bila hilang dianggap banyak; paluahon, membebaskan, menyelamatkan,
melepaskan, memerdekakan; sipalua, orang yang memerdekakan, penebus; haluaon,
pembebasan. II. mangaluahon, melarikan, msl seorang perempuan atau barang; mangalua
jolma, melarikan perempuan; mangalualua, menipu orang, dan kemudian melarikan diri secara
diam-diam. III. silua, pemberian, hadiah, kado; maniluahon, memberi sesuatu sebagai
pemberian, menghadiahkan.
Luak, maluak, beset, terkelupas msl kulit, kapur, cat; mangaluak, mengelupas; manjalahi
luakluak, mencari alasan atau sebab untuk bertempur; luakluak, apa yang terkelupas dan jatuh;
pangaluahon, tempat sesuatu terkelupas, pengelupasan.
Luam, luam mata (roha), degil, tidak mau, tidak enak perasaan.
Luang, = lubang, kosong, berlobang-lobang, mata-mata besar mengenai jala; luangan, tidak
dapat bagian, tidak memperoleh apa-apa, tak beroleh; na luang, tidak memperoleh.
Luas, = puas; paluas, = papuas; luasluas, senda gurau yang tidak enak, lawak yang tidak lucu;
marhaluasan, = marhapuasan.
Luat, daerah, wilayah, negeri; dongan saluat, teman sedaerah, orang senegeri; marluatluat,
menurut negeri, daerah, berdaerah-daerah.
Lubis, nama daerah di Toba; alogo Lubis, angin kuat (dari Lubis).
Lubu, = pungu.
Lubuk, lubuk; lubuk raya, nama gunung yang tinggi di Angkola; lubuk pandabuan, kerugian
yang dibuat untuk mencegah kerugian yang lebih besar; msl dengan menjual barang di bahwa
harga supaya tidak tinggal tidak terjual.
Lugu, gulu.
189
Luha, maluha, berluka, berlobang, rusak, binasa, musnah, transitip mengenai harajaon dan
hasangapon; P.B.: patuduhon luha tu panopaan, mengumumkan suatu kesalahan; ndang
piga songon ogung na paboahon luhana, tidak banyak orang mengakui dosanya seperti
'ogung', bila gong retak, orang terus mendengar bunyinya.
Luhon, tidak berisi, kosong mengenai bunga-bungaan; tidak berakibat, tidak mendapat apa-apa.
Luhut, semua sekalian, berkumpul, bersama, seluruh; luhutna, mereka semua, seluruhnya;
saluhut, saluhutna, semua, semuanya; marluhut, terkumpul, berkumpul; paluhuthon,
mengumpulkan, menghimpunkan; luhutan, berkas, ikat, tumpukan; parluhutan, rapat umum,
perkumpulan, perhimpunan, tempat berkumpul; silumuhut, = duhut, (And).
Luis, gampang roboh msl pagar; mangaluishon, menghancurkan msl, air yang menghancurkan
tembok, bendungan.
Lujuk, I. mallujuk, jatuh ke dalam air msl buah pohon kayu yang berada di tepi danau;
kedempung, mendebuk msl buah-buahan yang jatuh ke air; bunyinya seperti 'juk'. II. lujuk, tidak
dipikirkan, terlampau berani, terlampau percaya, tidak ditimbang-timbang, terlalu berani tanpa
pikir.
Lukluk, I. marlukluk, keriting mengenai rambut, tidak cocok satu sama lain mengenai pakaian,
tidak tepat mengenai jahitan. II. mangalukluhi, me-rancap, menggosok-gosok, onani.
Luli, I. segumpal kapas untuk memintal benang. II. sipaluli, bisa, racun untuk membuat seorang
laki-laki impoten.
Luluk, rabuk 'bagot' (obat) jamur yang halus yang terdapat pada pohon aren, cocok sebagai
bahan batu api.
Lumang, kosong: tidak menangkap sesuatu apapun msl nelayan; lumang muli, pulang tanpa
hasil, pulang dengan tangan kosong; silumang = sigumang, sej kumbang air.
190
Lumbang, longgar, lapang, terlampau longgar mengenai benda-benda yang seharusnya pas;
palumbanghon, melapangkan, me-longgarkan.
Lumbung, tabu lumbung, sej labu manis; juga: jarang, renggang mengenai mata jala.
Lumok, gemuk.
Lumut, = limut.
Lunak, lembek mengenai tanah; bosi lunak, timah.
Lunda, rusak, terbelah msl tembok kebun, barang dagangan, tidak laku; mengenai peraturan
undang-undang yang tidak lagi berlaku.
Lungam, hilang; lungam matana, dia tidak dapat mencarinya; na jotjot ma lungam mata ni
nampuna i marnida ugasanna, molo dung dapot halak tangkoanna, sering pemiliknya baru
kehilangan sesuatu bila orang mencurinya.
Lungga, = lumbang.
Lungguk, terkumpul, tertumpuk; mangalunggukhon, mengumpulkan, menumpukkan,
mengonggokkan; dipangalunggukhon, idem.
Lunglung, tempat menangkap ikan di sungai; lunglungan, tikar yang dipasang berupa kelambu
di tempat tidur; masuk lunglungan, menjadi pengantin lelaki, kawin.
Lungun, sunyi, sedih, sepi, kepiluan hati, lengang mengenai tempat dan jalan, rindu, sayu
karena kerinduan; na lungun, kesunyian, shahdu; dalan na lungun, jalan yang sepi; lungun ni
191
roha, kesayuan, dukacita, tersinggung (sedih); malungun di, rindu akan, dalam keadaan rindu;
lungunan, merasa diri kesepian, sendirian; manghalungunhon, mengingini sesuatu,
merindukan, menanti-nantikan; parlungun, berkecil hati, marah, peka; halongonan, (dari
halungunan) gurun pasir.
Lupa, lupa, pelupa; lupa ahu disi, saya lupa; nunga lupa raja i di utangna, = raja itu sudah
lupa akan utangnya; lupa sian paringotan, lupa; mangalupahon, mangalupai, melupakan
sesuatu; silupa, demam, panas, sebutan yang dipakai sebagai pengganti arun karena
kepercayaan kepada takhyul; silupaon, beroleh demam panas, malaria.
Lupak, sebidang tanah yang tidak seharusnya mempunyai bentuk tertentu, satu teras di ladang
padi; lupaklupak, lobang dalam parit untuk menangkap ikan setelah dikeluarkan air.
Lusak, mangalusak, mencuci sesuatu dalam air dengan memasukkan serta menggoncanggoncang keranjang.
Lusim, lusin terutama dipakai sebagai ukuran panjang: selusin elak = 6 meter.
Luslus,
-------------------------------------------------------------M--------------------------------------------------------------------------
Ma, lah, penanda tekanan msl: adong ma sada halak, adalah seorang; ro ma tuson, datanglah kesini; sai
saut ma hatam, jadilah seperti perkataanmu; na ro ma udan, akan datang hujan.
Maba (= naba), sembuh kembali; nambura maba, dalam arti sembunyi: dia baru kelahiran anak.
Mabar, sej pohon kayu yang besar, sej hariara (juga: nabar).
Mabas, jatuh mengenai cacar.
192
Madat = modat.
Maen, anak perempuan saudara laki-laki isteri seseorang; anak perempuan ipar; juga: suaminya; parmaenon, yang bisa dipanggil 'maen'.
Maga, maha, mulia, besar; magamaga ni sombaon, kebesaran, kemuliaan 'sombaon' juga:
naganaga.
Mago I. bdk ago. II. magomago sep, pelan-pelan hilang, menghilang msl sejumlah uang kecil.
Magopo, percuma, sia-sia, mubazir, sayang; magopona i, sayang sekali.
Mahal, mahal, langka, jarang dan oleh karenanya mahal; mahal dapot, jarang atau sulit
diperoleh.
Mahi, tambahan kata di muka kata kerja yang tertentu msl mahilolong.
Mahir, apik, manis.
Mai, tambahan kata dimuka kata kerja yang tertentu = masi, mengambil sesuatu.
Maing, marmaing, menarik muka marah, tak selera. Majal, = mahap, muak, bosan; tumpul
mengenai pisau; majal pandaion, rasa apak.
Malabulan = mangalabulan.
Malaek, lih pala II.
Mala, murah hati, memberikan kepada tamu; melayani, suka memberi; na mala, yang suka
memberi, tuan rumah; pitu gaja nilapa, molo soada na mangido, ndang adong na mala,
sembelih tujuh gajah, bila tak ada yang minta, tak ada yang mau kasih; pala, hal memberi,
pemberian.
193
Mallo, nama sej rotan yang besar dan kuat sering dipakai buat rambing, titi gantung; tubutubu
mallo, berganti-ganti memperoleh anak yaitu laki-laki, perempuan, laki-laki dsb seperti daun
pohon mallo yang daunnya berganti-ganti kiri dan kanan.
Malo, cakap, terampil, pintar, pandai; na malo, pandai, cakap; mamalomaaloi, cakap dalam
bermacam-macam hal; manghamalohon, dapat memakai sesuatu dengan kecakapan walaupun
hanya sedikit; hinamalo, kepandaian, kecakapan; marnamalo, berbeda dalam kepandaian,
dalam kecakapan; P.B.: na jumpang gabe na tinangko, molo so malo, na tinangko gabe
jumpang molo malo, yang jumpa jadi yang dicuri, bila tak pandai, yang dicuri jadi yang dijumpa
kalau pandai; malomalo, kecakapan, kelicikan dalam menipu.
Malu, malu, malu terhadap sesuatu, tidak suka akan sesuatu; marmalumalu, tidak suka akan
sesuatu; marhamaluan, malu; pamaluhon, mempermalukan, membuat malu; tarmalu, menjadi
malu; masipamaluan, saling melukai perasaan, saling merendahkan.
Malum, sembuh, pulih mengenai penyakit; dingin mengenai makanan, minuman dan kemarahan;
pamalumhon, menyembuhkan, mendinginkan; sibahen na malum, apa yang menyembuhkan,
obat; hamamalum, kesembuhan.
Mam, awalan mem pada kata kerja yang berawal huruf b atau p
Mama, = meme (Angk).
Mamak, lebar, lapang, rata dihamparkan, dikembangkan; mamak rohana, dia mengerti sesuatu
dengan sulit, sulit diartikannya; batu mamak, batu yang lebar dan keras; batu mamak na so
hagairan, batu yang lebar yang tak tercongkel, artinya: orang kuat, yang kemauannya harus
dituruti.
194
Mampul, telah diambil hasilnya, habis panen; mampul eme on, sesudah panenan ini selesai,
habis panen ini.
Mamue, dari kata: bue, beranak (ternak); pamuean, ternak yang betina.
Manabia, Tenggara.
Manang, atau, apa, entah; manang...manang..., atau...atau, baik....maupun; manang ise, siapa
195
juga, barang siapa; manang aha, apa saja; manang ise pe, siapa saja pun; manang tudia pe,
kemana saja pun; manang songon dia pe, betapa juga; manang andigan pe, kapan saja pun;
disungkun do ahu manang na olo ahu, ditanya saya apakah saya mau; ndang huboto
manang hutanda ibana, saya tidak tahu apakah saya mengenalnya; ndang binoto, manang
musu manang dongan, saya tidak tahu apakah ia lawan atau kawan.
Manat, bdk: nat, hati-hati, cermat, awas, waspada; manat, hati-hatilah, jaga; manat
marpangalaho, berlaku hati-hati; pamanathon, memeriksa sesuatu, meneliti, mengamati,
menyelidiki; dipamanatmanat, idem. Mandar, sarung; marulakulak songon suhaton mandar,
selalu mengulang, ulangi bagaikan sarong yang bulat, dan oleh karenanya tidak berakhiran.
Mandera, bendera.
Mandi, leangleang mandi, burung layang-layang yang menurut dongeng adalah pesuruh Batara
Guru.
Mandiang, mendiang.
Mang, awalan meng pada kata kerja berawal huruf i,n,r, msl: mangalehon, manganolnol,
mangaririt.
Mangalabulan, nama dewa (yang menggembalakan bulan), adik laki-laki Mula Jadi Na Bolon
dan Soripada, yang menyukai segala keburukan, kejahatan juga: Malabulan.
Mangaraja, bdk: raja.
Mangemange, bunga pohon palem.
Mangga, mangga.
Manggang, bdk: ganggang, lepas, longgar msl dayung; parhata manggang, pembual, seorang
yang membuka mulutnya lebar-lebar, bermulut besar, bermegah-megah, yang melebih-lebihkan
segala sesuatu.
196
Mangot, simangot, juga: sumangot, arwah moyang yang naik martabat dan yang dipuja;
parsimangotan, tempat keramat dimana diyakini berdiam roh mulia nenek moyang.
Manisia, manusia sebagai lawan dewa-dewa dan hantu-hantu; jolma manisia, umat manusia.
Manjo, I. = loas ma jolo, so ma jolo, biarlah begitu dulu. II. cocok untuk dinikahkan (Angk).
Manman, I. = manat, perlahan, lambat. II. ummanman dihilala, dia merasa dirinya bertambah
baik.
Mano, parmanomanoan, pemberian; kenangan yang diperoleh oleh anak perempuan sesudah
ayahnya meninggal.
Mansam, jenis, cara, macam, ragam, corak; tolu mansam, tiga caranya, jenis; samansam, satu
macam, sejenis; masiboan mansamna, bermacam-macam jenisnya, beraneka ragam;
marmansam-mansam, berbagai-bagai, beraneka jenis, bermacam-macam.
Mansot, = agia, bahkan, biarpun, walaupun, hingga; mansot ro di hamatean, bahkan sampai
kematian; mansot dua pe, walaupun hanya dua saja. Mantak, bdk antak = ontok.
Mantap = mantat.
Mantat, membawa sesuatu; ro nasida mantat silehonlehon, mereka datang membawa hadiah;
parmahan so mantat batahi, pamuro so mantat sior, gembala tanpa cambuk, penjaga tanpa
umban, yaitu kepala raja; nipis do mantat neang, hapal do mantat dokdok, masing-masing
menurut padat, beratnya yaitu menurut kemampuannya, masing-masing menurut perbandingan.
Mantega, mentega.
Manuk, ayam; manukmanuk, gambaran ayam yang dibuat oleh anak-anak; Simanukmanuk,
nama gunung di daerah Toba; parmanuhon, kepandaian meramalkan dengan ayam atau isi
perut atau biasanya dari letak ayam yang dipotong di bawah ampang; marmanuk di ampang,
meramal sesuatu dengan ayam mati yang kakinya digantung; parmanuhan, lokasi menjual ayam
di pekan; manuk lahibini, mengenai ayam yang cocok ukurannya untuk dipotong; manuk
simaranduhur, ayam yang berwarna seperti anduhur; manuk jarajara, ayam yang belum
197
sampai besarnya, ayam muda; manuk saburbintang, ayam yang bercorak-corak warna putih
bulunya; manuk jarumbosi, ayam yang bulunya berwarna hitam dan putih; manuk na marbaju,
ayamyang belum bertelur; manukmanuk hatopan, sej sumpah, lih gana; sagondang manuk,
pesta gendang menghormati nenek moyang dari empat generasi.
Manus, I. tidak peduli, tidak ambil pusing. II. manus, terlupakan; manghamanushon, melupakan
sesuatu.
Maon, menunjukkan masa yang akan datang; diboto halak maon, orang akan mengetahuinya.
Mara, mara, bahaya, bencana, malapetaka; soada mara, tidak ada bahaya; marmara,
berbahaya, dalam keadaan bahaya, terancam; parmaraan, bahaya, keadaan berbahaya.
Maradauntung, = maradatua.
Maranti, pohon meranti, jenis-jenis: maranti piangin, maranti bane, maranti hori. Maras, bdk
aras, merasa belaskasihan, kasihan.
Mardeka, merdeka.
Mardung, simardung, kata bilangan (And); anak na tolu simardung, anak laki-laki yang tiga itu;
na dua simardung, dua buah.
Mare, pucat mengenai muka; maremare, perhiasan dari daun-daunan bagot yang dipasang
pada rumah-rumah dan jalan-jalan waktu pesta.
Marga, marga, suku, klan; dongan samarga, kawan semarga; nasida na samarga, mereka
yang semarga; marmargahon, bermarga A; marmargamarga, yang berlainan marga, dari
berbagai-bagai marga, beraneka ragam.
198
Marsihala, simarsihala, sej tanaman merambat; tambar simarsihala, ba, anggiat tarhilala,
ungkapan sewaktu memberikan obat.
Mas, (= omas), emas, mas tempaan yang dipasang pada telinga; parmasan, karung anyaman
untuk menimpan padi berisi 12 solup; juga dipakai sebagai takaran.
Masa, masa, berlaku, terjadi, biasa dipakai, mode, berjangkit mengenai penyakit menular; na
masa, itu terjadi, mode, faktual; begu masa, sahit masa, epidemi, penyakit menular; di masa
ini, waktu ini atau itu terjadi, di musim, di periode; masa onan, = basa onan; hamamasa, hal
terjadinya kejadian, peristiwa kejadian; pamasahon, menjadikan sesuatu, mewujudkan,
melangsungkan, membuat jadi mode, mengadakan, meyelenggarakan.
Masak, masak, matang mengenai nasi dan buah-buahan, kering betul mengenai kayu;
mambahen masak, memasak, membuat ranum; satonga masak, setengah masak;
marmasakhon (diparmasak), menyiapkan kebutuhan makanan; parmasak, aneka ragam
bumbu; dipamasak ma tahina, dibuatnyalah perjanjian; pamasakhon, mengeringkan; ulok
masakmasak, sej ular; hatoban masak, hamba yang tidak dapat lagi menebus dirinya.
Masi, I. awalan kata pada kata benda yang bermakna: mengambil; masitimbaho, pergi membeli
tembakau; masihau, pergi mengambil kayu; pasitimbaho, uang untuk membeli tembakau. II.
masi-an, awalan masi dengan akhiran an pada kata kerja, kata benda dan kata sifat
menghasilkan perbuatan saling, berbalasan; masihosoman, saling membenci; masitabian,
saling memberi salam. III. masi, awalan pada kata kerja dengan tamahan be pada objek
penderitaan menghasilkan makna: masing-masing; masiboan barang na be, masing-masing
membawa bebannya sendiri; masipasangap amana be, masing-masing memuliakan,
menghormati ayahnya.
Masuk, masuk; masuk tu jabu, masuk ke dalam rumah; ndang masuk, tidak masuk, itu tidak
termasuk di dalamnya, itu tidak dapat diterima; masuk singkola, diterima masuk sekolah;
hamasuhan, tempat jalan masuk, dapat dimasuki; pamasukhon, memasukkan, membawa ke
dalam; masuk tardidi, dipermandikan, dibabtiskan; masuk silom, menjadi Islam; dimasuhi,
dimasuki; masuk, hal perbuatan masuk, pemasukan.
Mata, I. mata; mata ni ari, matahari; mata ni bulan, bulan; mata ni ari ni tot, mata kaki; mata ni
bodil, raras senapang; bodil sidua mata, senapang beraras dua; mata ni onan, saat yang
paling ramai di pekan; mata ni pesta, (hariburon), saat yang paling ramai pada pesta, mata
pesta; mata ni bonang, ujung benang yang dimulai; mata ni bagot, tempat buah, dimana tuak
disadap; mata ni jala, mata jala; mata ni bulu, tempat pada bambu dimana cabang yang baru
keluar; matamata, pengawas, mata kayu; mamatamatahon, mengawasi, mengamati, mematamatai; simata modom, orang yang bermata lemah; simata, mutiara, manik-manik; mata intan,
intan; mata sormin, kuda putih yang mempunyai mata putih; parmata, kacamata; juga: orang
yang dapat melihat hantu, peramal; sangkamata, sebagian, sebiji; hamataan, kesatuan sebagai
tandingan: puluhan, ratusan, dsb; losung sidua mata, lesung berlobang dua; P.B.: borngin do
jambar ni mata, pada malam hari mata harus beristirahat; mardua di mata, marbagi di roha,
membagi dengan jujur, dengan adil. II. mata, tata, mentah; aek mata, air bersih dari mata air;
anak mata, orang bebas, lawan hamba; daro mata, darah yang mengental, darah kental. III.
manangkothon simata, menetapkan pertunangan karena uang mahar dibayar pada waktu
mana pengantin perempuan di kalungkan mutiara, manik-manik; sibaramata, sej burung; anak
ni mata, orang yang tidak berkawan.
199
Mate, mati, meninggal; padam mengenai api, berhenti mengenai angin, berakhir mengenai
pertempuran, kering mengenai air; mate so mangan, mati kelaparan; mate maup (mogap),
tenggelam, mati lemas dalam air, mati hanyut; mate gaol, mati karena lanjut usia; mate mosu,
mati mengenai pohon kayu; mate mata ni ari, terbenam mengenai matahari; bulan mate, bulan
mati; satonga mate, setengah mati; matemate ne, hampir mati; aek simatemate, mata air yang
hanya sekali-sekali memberikan air; pudun mate, simpul yang tidak dapat dilepaskan; lawan;
pudun mangolu; mate ma ahu, seruan tanda sangat berdukacita, mati aku; na mate, orang
mati, yang mati; na matengku (na matena), matiku, matinya; hamamate, hal mati; songon dia
parmatena, bagaimana dia matinya? pamatehon, mematikan, membunuh; matean, kehilangan
seorang karena mati; matean ama, kehilangan ayah karena mati, kematian ayah; na matean,
orang yang masih hidup, yang menghadapi kematian di keluarga; marmatean, mati dalam
jumlah besar; dipamatemate, berpura-pura ma-ti, berlagak mau mati; mate ma ho, kutukan;
sahit hamatean, penyakit yang membawa kematian; manghamatehon, mati karena sesuatu;
mate marsak, mati karena sedih hati.
Meang, I. buah rangkai pohon palem dan pisang, keriting mengenai rambut; meang muli =
meang mauli, rambut keriting. II. marmeang muli, tidak ada hambatan pergi kesana kesini,
masuk keluar; laku mengenai (wanita) karena orang suka mengawini wanita berambut keriting;
marmeang bahir, memihak, memandang bulu. III. sej pohon yang menghasilkan ramuan kayu
yang baik.
Megas, mudah patah, rapuh mengenai padi yang kering dan sewaktu menumbuk pecah; P.B.:
megas na pir, mitak na momo, mengenai seseorang yang mengorbankan semua harta miliknya
untuk dapat membalas dendam: bungkuk atau patah.
Mehet, I. bdk ehet. II. marmehetmehet, mengembik mengenai biri-biri atau kambing.
Meja, meja; uang (ringgit) meja, uang yang harus dibayar di kantor kalau mau mengajukan
pengaduan.
Mejan, = galegale.
Mela, malu, berkeraskepala.
Melmel, = metmet.
Melok, lunak, kurang berdaya mengenai rasa hati msl karena penderitaan.
200
Meme, kunyah dan langsung masukkan ke mulut, mamah, makanan yang dimamah, makanan;
manaruhon meme, membawa makanan mengenai burung; marmeme (dimeme), mengunyah
untuk anak kecil dan memberikan kepadanya; pangemehon, membawa anak kepada ibunya
agar diberikan makan yang dikunyah; marmemehon, mengajarkan; meme tu anakna do
parange ni inana, anak laki-laki menurut ibunya, tersadur pada anaklah perangai ibunya; paulak
meme, membalas budi terhadap orangtuanya.
Mena, gambaran bintang: ikan, yang dapat dilihat dalam bulan hurung.
Menak, demak, diam, tenang, tenteram, damai; pamenakhon, mendamaikan, memenangkan.
Mene, = mana.
Menek, kecil (Angk).
Mengenmengen, = lengenlengen.
Mengo, marmengomengo, berbunyi dalam telinga.
Meram, = merham.
Merdep, cincin dan likat; merdep matangku, tertutup mengenai mata, mengantuk.
201
Metar, mametar, memitar, membidik; mametari, dibidik orang kepada seseorang, membidikbidik.
Metep, lapuk, tidak terpakai lagi mengenai tali dan pakaian, lih etep.
Metmet, kecil; metmet rohana, ia menghina, kecil hatinya; marsimetmeti, tidak sama kecilnya,
berbeda kecil; hametmetonna, muda, masa kecil, kerendahan; pametmethon, mengecilkan,
memperkecil; metmetna i, betapa kecil, kecil bangat, kecil amat.
Mil, I. sepotong daging yang bagus sekali. II. berkecambah mengenai padi yang direndam.
Milas, I. las, panas (Angk); aek milas, air panas. II. air yang keluar dari mata, semuanya yang
keluar dari mata; milason, berair-air mengenai mata; na samilas, sedikit sekali.
Milmil, marmilmil, bersiul de-ngan mulut. Mimir, merembes, tiris; aek mirmir, mata air yang
kecil, air yang merembes, air rembesan.
Minak, = miak.
202
Minggu, ari minggu, hari minggu; marminggu, merayakan hari minggu, pergi ke gereja,
beribadah; parminggu, orang yang pergi ke gereja; parmingguan, tempat ibadat, gereja, tempat
dimana orang merayakan hari minggu.
Mingor, mengenai telinga: ribut kedengaran, suara hiruk pikuk, hingga tidak mendengar dengan
jelas.
Mira, sebutan kapada ayam jantan yang berwarna merah, jago; mira bohi, riang, gembira, keheran-heranan kelihatan, tercengang.
Misang, musang.
Misti, = ingkon.
Mit, marmitmit, memikirkan se-suatu untuk menipu, memperdayakan; parmitmit, penipu.
Modang, sej pohon kayu, yang kayunya putih, baik untuk kayu ramuan; modang sanggar, sej
modang.
Modar, babak belur, lemas karena kena pikul.
Mogap, megap, mati lemas dalam air, mati lemas; mate mogap, idem.
Mohop, panas; juga dalam arti kiasan; mohop ateate, panas hati, marah lih ohop. Mojong,
marmojongmojong, menurut tetapi dengan rasa enggan, berpura-pura patuh.
203
Molo, kalau, jikalau, jika; ia molo, idem; molo tung, jika kadang-kadang, kalaupun.
Moma, bdk mona dan bona; martua mona, memulai kerja di ladang dengan baik.
Mommon = monmon.
Momo, mudah, enteng, lunak, gampang lumat; marsimomo, menumbuk padi yang kurang
kering; momoan, suatu persembahan untuk seorang yang meninggal dan terdiri dari makanan
yang disukainya, makanan yang mudah cerna.
Momong, bodoh.
Momos, kuat, teguh, diikat, tegak, ketat; momos daging, sehat, gempal; pamomoshon,
mengikat dengan kuat, meneguhkan, mengetatkan; momos ditiop, kuat dipegang.
Monding,bdk onding.
Mondok, bdk ondok.
Mondut, bdk ondut.
Mong, bunyi ogung.
Monggak, membuka mulut lebar-lebar karena sangat letih msl binatang yang dikejar-kejar,
menganga karena letih.
Monggo, marmonggomonggo, sangat dalam mengenai air; simonggo, nama lubuk yang
dalam dunia roh; simonggo ni ari (bdk simanggua ni ari), hari sial pada parhalaan.
Mongkor, tidak masak mengenai buah-buahan. Mongkus, tidak sopan dalam kelakuan dan
makan, melahap apa saja; parpangan na mongkus, seorang yang memakan semuanya apa
yang diperolehnya.
204
Monis, menir, pecahan beras yang sangat kecil atau sisa-sisa beras; sibola monis, seorang
yang memelah monis, demikian disebut orang kikir, orang pelit; monismonis, bintil-bintil pada
puting payudara karena infeksi.
Morhumba, bintang Akuarius, sala satu dari 12 pormesa.Mormor, huting mormor, sej kucing;
kiasan untuk orang kikir, orang pelit.
Moror, licin.
Mosal, = termashur, terkenal; na mora na mosal, seorang yang termashur karena kekayaannya,
orang kaya beken.
205
Mosok, hangus, gosong, dimakan api, terbakar; dimosokhon, di-hanguskan, dibuat jadi arang;
ndang mosok papangan api, dengan menyebut 'api' orang tidak akan membakar mulutnya,
artinya: dengan berbohong tidak membahayakan dirinya.
Mostop, gatal; mostop ateatena, dia menjadi degil, dia tidak mau.
Motan, na so motan, tidak bisa dipercayai, tidak berguna; so motan, demikian disebut orang
yang membuat semua orang menjadi musuh dan tidak mempunyai kawan.
Motung, sej pohon kayu yang daunnya di bawah sebelah bawah putih; simotung, anjing putih.
Mual, mata air, sumber; baba ni mual, mulut mata air, tempat air keluar dari tanah;
marmualmual, berbual-bual; mual haroroan, asal, titik keluar; marmual sian, berasal dari,
datang dari.
Mudar, darah; marmudar, berdarah; urat ni mudar, pembuluh; mudarmudar, sej pohon yang
kayunya merah.
Mudol, modal, barang-barang, kekayaan; nunga adong mudolna, sudah ada modalnya.
Mula, mula, awal, asal; mulamula, mula-mula; di mula ni mulana, pada awal sekali; di mulana,
mula-mula; parmulaan, permulaan; marmula, memulai; marmulahon, sesuatu sebagai asal
mula-mula; Mulajadi Na Bolon, dewa tertinggi yang menjadikan dunia dan nasib manusia
berada dalam tangannya.
206
Munsung, baba, moncong; munsung babi, begitulah disebut orang yang mulutnya menonjol ke
muka bagaikan muncung babi; P.B.: tu jolo tarmunsung, tu pudi tarihur, tidak bisa kemanamana, tidak dapat masuk atau keluar.
207
Munung, ornamen dari ukiran rumah atau pisau dengan kepala kerbau; parmunung, pengukir
ornamen ini.
Murnik, parmurnihmurnihon, penyakit yang menusuk dalam tubuh msl karena cacing.
Muruk, marah, gusar; P.B.: tinutung bulu di dalan parbantoan, molo haroro ni muruk, ndang
niingot hamagoan, bila orang marah dia tidak lagi memikirkan apa-apa; parmuruk, pemarah,
orang yang cepat marah; marmurukmuruk, orang yang suka marah; mamuruhi, memarahi;
manghamurukkon, marah mengenai sesuatu; na ro murukna, dia menjadi marah.
Musang, tua sekali mengenai sesuatu yang lama terletak msl anggur, padi dan menjadi semakin
baik, bdk usang.
Musar, bdk usar.
Muse, I. lagi, juga. II. muse, kelak, di kemudian hari. III. muse pe, nantilah, lain kali.
Musu, musuh, lawan, bermusuh; musu ruar, musuh dari luar; lawan = musuh dalam
kampungnya sendiri; musu tihus, musuh yang terbesar; marmusu, berperang; parmusuon,
perang, peperangan; hamusuon, perang, perbuatan perang; parmusu, prajurit, serdadu; musu
tali, musuh yang cara berperangnya dengan menangkap orang dan mengikatnya; musu bodil,
musu sebenarnya dengan mempergunakan senapang.
Mutu, rela, rajin, berusaha sekuat-kuatnya; mutu mangalului, rajin mencari; P.B.: mutu siborok
mangalului guluan, mutu roha ni jolma hangoluan, = siborok rajin mencari kolam, manusia
rajin mencari kehidupan; cebong suntuk mencari kubangan, manusia bingung mencari nafkah,
kehidupan.
-------------------------------------------------------------N--------------------------------------------------------------------------
Na, I. kata pengganti penghubung; halak na hutanda, orang yang saya kenal; nasa na adong, semua yang
208
ada, segala sesuatu; na parjolo, yang pertama; na uli, yang bagus, yang elok; na so uhum, hal yang tidak
adil, yang tak menurut hukum; dipaboa nasida, na so jadi hami ro, diberitahukan mereka, bahwa kami
tidak jadi datang; na olo do ahu, saya mau. II. di muka kata yang menunjukkan waktu masa lampau: na
bodari, tadi malam, semalam; na taon i, tahun yang lewat, tahun yang lampau; na taon sada, tahun
sebelum tahun yang lewat, dua tahun yang lewat; na masa onan, pekan yang terakhir, yang lampau;
nantoari, kemarin; na sogotan, tadi pagi, juga: na sogot narian. III. akhiran kata pengganti kepunyaan
orang ke tiga tunggal. IV. na, ambillah ini (diberikan sesuatu kepada orang).
Naba = maba.
Nabar, = mabar.
Na bodari, tadi malam,bdk bot.
Nabung, marnabung, mencukur; manganabung, mencukur, menggundul; raut parnabung,
pisau cukur; P.B.: tajom pe raut parnabung, tajoman do butuha na male, betapapun tajamnya
pisau cukur, lebih tajam lagi perut yang lapar.
Naek, naik, mendaki, memanjat; manaek, naik; boru manaek = boru maiturun; naek sorga,
bertambah meningkat mengenai kekayaan dan hormat, bertambah pangkat; lam tu naekna,
menambah terus-menerus, semakin bertambah, semakin meningkat; panaekhon, menaiki (=
dipanaek); hanaehan, tempat naik, tempat yang didaki; sideang hanaehan, tangga; patimbo
hanaehan, pabagas hadabuan, meninggikan kenaikan, memperdalam kejatuhan;
kesombongan; naeknaek, lutut kaki belakang ternak sebagai tangga anak-anak untuk
menunggang kerbau.
Naeng, (juga: naing), akan, mau, hendak, ingin, berniat; naeng ro udan, akan datang hujan;
naeng tudia ho, engkau mau kemana? hendak kemana kau?; naeng neang, perempuan mau
ringan, mau bersalin; naeng tangis, mau menangis; naengnaeng, mau, sedang, hendak.
Naga, ular yang legendaris; naga padoha, ular yang menghancurkan bumi setelah baru saja dijadikan dan kemudian dibelenggu di bawah bumi dan
sekarang menimbulkan gempa; Boru Saniang Naga, dewi air (begu legendaris); sisik nagaon,
mempunyai penyakit tertentu pada mana kulit menjadi bersisik.
Nagari, = bangso.
Nagori, I. = nagari. II. sinagori, jari manis.
Nahit, menyala; nahit sahitna, penyakitnya bertambah parah, akut penyakitnya kambuh;
manganahiti, menyalakan, menjangkit; panahit, menjangkit, menyalakan; sinahiton, = hau
(And).
Nahoda, = induk.
Nai, I. = nae. II. dihubungkan = nari msl sadanai, satu lagi; piga nai? berapa lagi?.
Naing, = naeng.
209
Nalom, merasa senang dengan nasibnya, penuh kepercayaan yang kuat, yakin sekali, pasrah,
tawakal; nalom ni roha, kepercayaan yang kuat, tabah, pasrah; marhanalomhon, =
(diparhanalom), harap akan, merasa senang dengan sesuatu; mananalom, mengingini sesuatu;
mananalom tu indahan, hidup hanya dari nasi, sudah puas hanya dapat nasi; mananalom tu
Debata, hidup hanya atas karunia Tuhan, pasrah pada Allah, berharap kepada Allah.
Nama, lagi, masih, hanya, sa-ja, cuma, semata; ise nama ta-ding, siapa yang lagi tinggal? siapa
cuma yang tinggal?; tolu nama, hanya tiga lagi; tudia nama ahu, kemana gerangan saya pergi?
kemana aku lagi? Namadu, lih lamadu II.
Namboru, dari ina ni boru, saudara perempuan ayah; anak ni namboru, kekasih. Demikian
dikatakan isteri terhadap suaminya atau seorang gadis kepada seorang pemuda, yang boleh
diambilnya dan yang disukainya.
Nambur, bintik-bintik air yang melekat pada rerumputan di pa-gi hari; hona nambur, berembun,
kena embun.
Nambura, (dari na imbaru), belum lama, belum begitu lama, barusan, baru saja.
Nami, akhiran kata milik orang pertama, jamak, bila yang disapa itu tidak termasuk di dalamnya,
kami.
Nanggar, martil besar, pemukul besar; batu nanggar jati, batu ajaib yang legendaris, dari situ
orang dapat menaik ke benua atas.
Nanggo, pun, juga, bahkan, walaupun hanya malahan; nanggo sada ndang adong, satupun
210
tidak ada; lehon ma tu ahu nanggo dua kibung, berikanlah walaupun hanya dua saja
kepadaku.
Nangka, biji dalam buah pinasa; juga pinangka, di Angkola: pinasa; batu nangka = batu
pinangka.
Nangkar, marnangkarnangkar, sendirian, mengenai seseorang, yang tidak dipeduli oleh
siapapun, yang tidak diindahkan, bdk: sangkar.
Nangkat, peluru, sumpitan; parnangkatan, tempat (tas) sumpitan.
Nangkoda, = nahoda.
Nangkok, mendaki, menaiki, menanjak; manganangkohi, menaiki, mendaki sesuatu;
panangkokhon, membawa ke atas, sesuatu yang mudah dikerjakan, dipersulit lagi; nangkohan,
lereng, tampat yang curam, tanjakan.
Nantalili, = lili.
Nanton = na tu on, mari kesini, berikan kesini.
211
Nare, mari, datanglah kesini, seruan kepada anak-anak; nare huabing, mari ke ampuanku.
Nari, akhiran kata, lagi, juga: nai; sadanari (sadanai), satu lagi; piganari, berapa lagi;
sahalinari, sekali lagi; duahalaknari, dua orang lagi; satongkinnari, sebentar lagi; duapulu
ringgitnari, duapuluh ringgit lagi.
Nasa, I. seluruh, semua, segala; nasa na, semuanya yang , segala sesuatu yang; nasa na
manggulmit, semuanya yang bergerak, hidup; nasa ragam ni hau, semua jenis pohon kayu. II.
na sa, sebesar; na sahorbo, sebesar kerbau; na sa on (na sa i), sebesar ini, segini, segitu; na
sai laon, beberapa waktu yang lama, dahulu; nasanasa on, sebesar ini, segini-gini ini, sebegini
besar.
Nasida, kata pengganti orang ketiga jamak: mereka; sebagai kata halus, juga dipakai untuk kata
pengganti orang ketiga tunggal; juga sebagai akhiran kata milik orang ketiga jamak.
Nat, = manat, hati-hati, cermat.
Nata, lain kali, sekali ini biarlah begitu; nata pe, idem juga: umum, nyata sudah lama diketahui;
so nata, tidak diketahui.
Natarhona, = barani; ise ma natarhona mandok soara di adopan ni raja sangap, siapa yang
sok berani bersuara dihadapan raja itu? ise ma natarhona mandagar harugian na sai godang,
siapa yang sok jago membayar kerugian sebesar itu?
Naung, (dari: na dung) sudah, yang telah, sesudah berlangsung; naung sidung, yang telah siap
dibuat; raja naung pinabangkit, raja yang sudah diangkat, yang telah dinobatkan;
naung jinalo, apa yang sudah diterima.
Nda, dari inda, I. kan, bukankah, bukan, dalam pertanyaan yang mengharapkan jawaban positip;
nda ho do na hugonghon i, bukankah engkau yang saya undang? nda i? bukan? bukankah
begitu? II. kecuali bila, selain, jika tidak; ndang adong haposanku nda holan raja, saya tidak
punyai perlindungan selain raja; ise na begu nda ulubalang i, siapa yang berani perkasa, kalau
tidak pahlawan itu?
Ndangana, tidak.
Ndi, = indi.
212
Nean, = nian.
Neang, ringan, gampang dibawa, mudah; roha na neang, kesemberonoan, memandang enteng,
bersikap pandang enteng; neang roha, menganggap enteng; paneanghon, meringankan,
membuat enteng; marsineang di, berlaku semberono dengan; martahi neang, mau bersalin,
hampir tiba saatnya untuk melahirkan. Nehet, marnehetnehet, menyala, terbakar perlahan-lahan
tanpa menyala; juga mengenai pertempuran dan dendam: perlahan tapi pasti berkembang.
Nemnem, tabah, sabar; sinemnem urukuruk, lembut, halus, dikatakan mengenai orang yang
mengetahui memilih kata-katanya sehingga merupakan tulang daun lidi yang semakin bertambah
halus.
Nene, = tongtong; udan nene, hujan perlahan-lahan tetapi terus-menerus dan oleh karenanya
menembus; panenehon, mengerjakan sesuatu tanpa berhenti, terus-menerus.
Ngair, = ngais.
Ngais, rasa dingin pada gigi msl sewaktu menggigit mentimun.
Ngal, tidak cukup, terbengkalai, tidak sampai, tanggung, gantung; rusuk na ngal, rusuk-rusuk
213
yang pendek; dolok na ngal, bukit; ulaon na ngal, pekerjaan yang tidak siap, terbengkalai; ngal
hosa, sulit bernafas, tersengal nafas; hangalan, keadaan sesuatu yang kurang; kekurangan,
cacad, ketiadaan; padaohon hangalan, mempersembahkan kurban untuk seorang
pemuda/pemudi, yang tidak berhasil mencari teman hidupnya, membuat sesajen membuang sial
agar cepat kawin.
Ngali, dingin; ngali ni ari, hal dingin, sejuk, kedinginan; ari ngali, musim dingin; ngalian,
kedinginan.
Ngaltok, gampang digigit, mudah dikunyah. Ngalu, marngalu, memamah biak; dingalungalui,
memamah biak berulang-ulang.
Ngalut, berat sekali, lelah sekali, payah dikerjakan; hangaluton, kesakitan, penderitaan, jerih payah, perjuangan.
Ngangang, terbabang, terbuka lebar-lebar msl kuburan yang kosong, tidak berisi mengenai padi;
panganganghon, membuka lebar-lebar msl mulut.
Ngao, murung, sendu, merasa sepi.
Ngaor, = ngaur.
Ngarngar, pecah-pecahan.
Ngelngel, = jugul.
Ngendul,ngilu, salah urat.
Ngelsu, = ngilsu.
Ngenge, cacar, ruam cacar; marngenge, berpenyakit cacar; ngenge basa, cacar angin, cacar
air; ngenge bajaure, penyakit campak; ngenge godang, poken; ngenge sigundal, cacar besar
dan banyak sekali; ngenge tahutahu, campak.
Ngengngeng, = jengkel.
Ngensuk, = ngensut.
Ngensut, marngensutngensut, menggersik.
214
Ngiar, terik, bernyala-nyala, membakar dengan sangat; ngiar ari, matahari membakar, terik;
marngiarngiar mohopna, panas menyala; pangiar soara, menyaringkan soara.
Ngilu, perasaan gigi kalau makan sesuatu yang asam; ngilu ipon mangangkupi ho, tidak enak
bergaul dengan engkau.
Ngilut, ngilu, kaku mengenai sendi-sendi; marngilutan dagingna, seluruh badannya kaku, linu;
hangiluton, kekakuan, kelinuan.
Ngingi, gigi; ngingi ni hudali, gigi cangkol Batak dari besi, gigi garut; ngingi ni pen, pen waja,
mata pena.
Ngok, tarngok, menjadi tidak sadar, menjadi pingsan, pingsan karena terjatuh.
Ngolu, hidup, kehidupan, kekuatan hidup, hayat; ndang adong ngolu ni baoa, laki-laki itu
adalah impoten, lemah syawat; parngolu, yang memberi hidup, hidup; mangolu, hidup; nasa na
mangolu, segala sesuatu yang hidup; andorang (tagan) di ngoluna, di masa hayatnya,
sewaktu dia hidup; pangoluhon, menghidupkan, membiarkan hidup, memelihara; sipangolu,
yang mengidupkan; hangoluan, kehidupan, nafkah, makanan; juga dalam arti kiasan: kehamilan;
adong do hangoluanna, dia hamil; marhangoluan, hamil; hangoluan, hidup ini;
215
Ngongong, diam, tidak berbuat apa-apa, tidak bergerak, berhenti; nunga ngongong, ia sudah
mati; marngongngong, berdengung mengenai bunyi serangga yang terbang dan banyak
jumlahnya.
Ngorngor, dengan diam-diam dan perlahan-lahan tetapi terus berjalan, tidak padam msl
kayuyang terbakar selalu; tidak senang, bersungut-sungut karena penderitaan yang tidak berat;
ngorgor do mohopna, mengenai seorang pasien: panas badan sudah stabil; ngorgor roha,
sering resah, selalu murung, merasa prihatin.
Ngosngos, tindih menindih; patungosngos, menggigit geraham karena mau mati atau karena
sakit sekali, mendengusdengus.
Ngotngot, berlama-lama menderita, terus menerus sakit mengenai luka kecil tetapi pedih; P.B:
landit porhot gota ni simargalagala, hansit ngotngot, naung adong jumadi
soada, orang tidak tahu ataukah getah dari simargalagala harus disebut licin atau kasar,
tetaplah susah hati kalau menjadi tak berguna apa yang dimiliki; ngotngot partangis, tersedansedan karena susah hati; ngotngotan roha, tidak dapat mengatasi kesedihan hati, pilu rasa
dada.
Nguk, dengan kata ini si ibu membantu anaknya membuang air besar; nguknguk,
marnguknguk, membuang air besar yang sulit mengenai anak-anak.
Ngukngak, = ngaknguk.
Nguknguk, menokok.
Ngumngam, tidak harmonis, tidak serasi bunyinya, juga tentang kata-kata yang tidak sesuai
pada pengadilan.
216
Ngurngar, bericara nyaring, membikin ribut. Ngusngus, mangusngus, makan buah dari tangan.
Ni, I. menunjukkan adanya kaitan dengan genitif; sebagai kata benda atau kata pengganti yang
berbentuk pasip: oleh, dari msl; na nilehon ni raja i, yang diberikan oleh raja itu; di jolo ni, di
muka; di atas ni, di atas; angkup ni i, lagi pula, apa lagi; di balik ni, di baliknya, lagi pula,
apalagi; II. prefiks atau infiks, yaitu awalan gabungan dari na + di, yang di; nilehon, diberikan;
binoan, dibawa, yang dibawa. III. kata penunjuk tempat: dengan mulut dan bibir ke muka: ni on,
yang ini.
Nia, na nia, na ia, agak banyak, lumayan banyak; na nia toropna, lumayan banyak orangnya;
na nia lehetna, bagus betul, baik; na nia lelengna, agak lama, lumayan lama.
Nian, sebenarnya, kiranya, agaknya, sebaiknya (sering ka-ta lawan: alai, = tetapi); sintong do
nian hatam, alai ... yang kaukatakan itu sebenarnya benar, tetapi....; on do nian lapatanna, ini
arti sebenarnya; i ma nian, harusnya itu.
Niang, marniang, kurus; P.B.: marniang inana dionsopi anakna, ibunya menjadi kurus kalau
anak-anaknya menetek, induknya harus dihisapi anaknya; manganiangi, nampaknya kurus
(karena susah pikirannya).
Ninggiran, tinggiran, tongkol kayu dalam mana gigi dan tangkai hudali diikat.
Ningkhon = ningon I.
Ningon, I. ingkon, harus. II. lih ning.
Ningot, marningot, lih ingot.
217
Nipis, tipis, halus; marnipis, bertammbah tipis, menipis; hanipisan, kaki yang berluka karena
banyak berjalan; panipishon, menipiskan.
Nok, terlelap, nyenyak tidur, pulas; nok matana, dia nyenyak tidur.
Nolnol, pelotot, tertuju, terarah ke; nolnol matana, matanya diarahkan secara lebar-lebar ke
sesuatu; manganolnol, mengamat-amati sesuatu, merenung sesuatu, memelototi.
Noma (lih doma) = nama, hanya (Angk)
Nonor, persis menurut urutan dan satu katapun tidak boleh diubah.
Nop, = pos; ndang nop rohana, ia tidak senang, puas; hanopan, = haposan. Nosan, kuat,
rajin, berguna; marnosan, rajin, berguna, bermanfaat, telaten, berbobot; parnosan, daya kerja.
Numma, = nunga.
Numaeng, sekarang.
218
Nunut, selalu, bertekun, ulet, tidak terlalu banyak sekaligus; nunut do siraja ni ompuna,
ketekunan pangkal maju; manganunuti (dinunuti), bertekun kerja; ulaon nunut, pekerjaan yang
membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Nurnur, begu nurnur, hantu jahat, roh-roh orang mati yang sewaktu membuat peti mati tidak
diukur tubuhnya. Ya sangat besar dan menakutkan orang terutama perempuan-perempuan yang
hamil yang membuat mereka ini keguguran.
-------------------------------------------------------------O--------------------------------------------------------------------------
Obok, obat penangkal terhadap obat-obatan atau aji, obat penawar; pangobohi, penangkal;
mangobohi, memberikan obat penangkal.
Odap, gendang kecil yang kedua sisi ditutup dengan kulit; mangodapi, memukul dengan ke-ras
seperti pada gendang odap.
Odo, mangodo, menuntut hak; pangodoan, suatu jumlah uang, yang harus dibayar, agar orang
lain tidak bisa membeli barang itu, uang panjar.
Odon, mangodon, menekan supaya keluar msl buang air besar, seorang bayi yang keluar dari
rahim ibunya; mangodonhon, menekan sesuatu dengan keras dari atas ke bawah;
219
taliodonodon, tali yang menahan muatan yang dibawa menurun gunung. Tali ini diikat di
belakang supaya muatan itu jangan terlalu kuat menarik ke bawah.
Odong, modong, tinggal, bersisa; ndang modong, tidak bersisa; paodong, biarkan;
paodonghon, dibiarkan sebagaimana keadaannya, menjaga, memelihara; raja odong, = ilik.
Odop, marsiodop, disewakan, sewa-menyewa.
Odor, marodor, dalam keadaan berbaris, beriring, berjalan yang satu di belakang yang lain bdk
udur.
Odot, mangodothon, menekan dengan tangan atau perkakas.
Ogap, mogap, megap, lemas, ma-ti lemas di air; mogap roha, bingung; mangogapi,
membingungkan seseorang dengan banyak kata, membentak, menghardiki.
Ogos, mangogos, menggosok, menggesek; tarogos, tergesek, melukai diri dengan menggeser,
kena gesek kulit.
Ogung, gong, gung, gung terdiri dari: oloan, panonggahi, doal, panggora; ogungogung, gong
kayu untuk anak-anak; mangogungi, memukul gong untuk menghormati orang mati atau tamu;
dao sitopa ogung, daoan ma ho, jauh-jauh penempa gong, lebih jauh lagi kau.
Ohop, mohop, panas, hangat, kepanasan; ndang tartaon ohopna, (mohopna), tidak tertahan
panasnya; diohopi api, dipanasi api.
Ohot, ohot manghuling, perlahan dan sulit berbicara mengenai orang yang tidak tahu memulai
berbicara.
Oingoing, moingoing, menceriterakan sesuatu dengan jalan menyanyi msl turiturian (cerita,
dongeng) seperti yang dilakukan oleh datu, recitatif.
Ojak, mapan, sudah mendapat tempat pasti, berkediaman, berdiri atas; mangojakhon,
mendirikan msl sebuah desa, harajaon; ojakhon, stop, belalah dirim, patokkan; paojakhon,
mendirikan, menguatkan, menetapkan, membuat fundamen, menempatkan ojahan, fundamen,
tanah kuat, alas, fundasi, alas, basis, dasar; haojahan, idem.
Ojot, mojot, tiba-tiba berhenti, mandek; mojotmojot, tersangkut, tidak dapat diteruskan,
tersendat-sendat; paojothon, menghentikan; mangojot, menghambat, menghalang-halangi.
Ok, sulit untuk ditelan msl tepung; ok do rohangku, agak sulit untuk saya; ohan, tidak bisa
ditelan karena makanan tidak lincin; juga tong yang sulit diisi karena ada angin di dalamnya.
220
Ola, bagian; ola ni na mate, daging yang diberikan sewaktu penguburan orang mati; marolahon
(diparola), membagi-bagi.
Olas, daging ternak yang mati msl karena sakit, bukan karena dipotong; juhut olas, daging
ternak yang mati; mate molas, mati dalam rahim ibunya mengenai manusia dan binatang.
Olat, I. watas, batas, garis pisah; olatolat, tanda, batas, garis pisah; olat ni, kata depan: mula
dari, sejak, hingga di; olat ni on, mulai dari sini, sampai disini; olat ni on tu ginjang, (tu joloan
on), mulai dari sekarang, hingga nanti; olat ni ari adui, sampai hari itu; olat ni palak ni patna ro
di pakpak uluna, dari telapak kaki sampai ubun-ubun. II. Mangolati, menghalangi, menahan;
mangolat pinahan, menggembalakan ternak, menggiring ternak, mengusir ternak; pangolat,
nama garis kecil pada Aksara Batak yang menandakan hilangnya bunyi "a" pada huruf mati (=
panongon).
Ole, moleole, (= meoleol), tidak tentu, tidak tetap, selalu berubah-ubah; simoleole, plinplan,
orang yang gampang berubah, yang berpendirian ti-dak tetap.
Olgap, molgapmolgap, pendek napas, sulit bernapas, mengenai seorang yang mau mati.
Oli,mangoli, kawin mengenai laki-laki; menikahi perempuan; pangoli, mas kawin, pengantin lakilaki; pangolihon, mengawinkan (putra); na nioli, isteri, bini, yang dinikahi; na huoli, isteriku,
biniku.
Olo, setuju, menurut, dengan kata ini dinyatakan ya; olo ma tutu, ya benar, benarlah itu;
mangoloi, menuruti, mentaati, menyetujui; diparolooloi, di turutnya; pangoloion, hal menurut,
mentaati, ketaatan, persetujuan; mangolohon, meng-hendaki sesuatu, menyetujui; parhata
oloan, orang yang harus ditaati, pembicara panutan; masipaolooloan, saling menurut, saling
mentaati, saling memahami; ogung oloan, gong besar dalam orkes Batak, gong pemula.
Olol, I. sej lalat; P.B: olol maranak naning, lalat beranakkan penyengat, artinya: orang yang
kecil beroleh anak laki-laki yang besar. II. maruolol, bunyi pekak mengenai genderang.
Olop, I. tempik sorak, aplus; soara olopolop, seruan gembira, ucapan tanda menyetujui;
mangan indahan olopolop, mengadakan makanan pesta msl pada kelahiran anak laki-laki;
mangolophon, menyoraki seseorang, menyetujui. II. olopolop ni suhut, = jambar, bagian yang
diterima kaum kerabat yang terdekat, anak perempuan yang terdekat sewaktu pernikahannya;
indahan olopolop, makanan yang diterima oleh laki-laki sekampung pada hari lahirnya seorang
bayi.
Olos, = iris.
Olsap, molsapolsap, mengantuk mengenai orang yang mau tidur; mati molsap, mati kelaparan.
221
Oltik, = moltikoltik, mempunyai hanya sedikit saja lagi kehidupan, dalam keadaan sekarat.
Olting, saolting, sedikit.
Oma, sej rumput yang cocok makanan kuda; simaromaoma, sej rumput yang rupanya seperti
oma, tetapi kurang baik.
Omar, mangomar, berputar-putar mengenai mata, mata meliar; mata mangomar, mata yang
mengancam; diomarhon matana, diputar-putarkannya matanya, di-sorotkan matanya kemanamana.
Omba, I. beristirahat, berhenti; ndang marnaomba alogo, angin tidak berhenti, tidak hentihentinya angin; paomba, beristirahat, berhenti. II. ombaomba, pantat (kurang halus), kata yang
lebih halus: hundulan.
Ombak, hudali ombak, mencangkul yang bergigi tiga; mangombak, mencangkul.
Ombas, termin, waktu singkat mengenai pekerjaan selama dapat dikerjakan sekali jalan tanpa
berhenti, jadi beberapa menit; sangombas, sesaat, seketika, sekejap, sekali; tolu ngombas, tiga
kali; marngombasngombas, pada waktu tertentu, tidak selalu terus, berwaktu-waktu,
bergelombang.
Ombik, rawa-rawa yang dalam dan luas, tanah lumpur yang dalam dan luas.
Ombil, mangombil, melindungi, menutup dengan melindunginya; baju ombilan, = baju bunian,
sej rompi pakaian pesta.
Ombongombong, kerabu.
Ombun, embun, awan, mega; mombun, mengembun, menjadi dingin, mendingini mengenai
makanan; tembakau yang tadinya rapuh dan karena air menjadi lembab; mangombuni rimas,
mengurangi kemarahan, mendinginkan kebringasan; paombun rimas, idem; ombunombun,
masuk angin, pilek; ombunombunon, kena pilek, selesma, diserang dingin.
Ombur, sej tanaman di atas air, dipakai sebagai sayur, tumbuhan air yang bisa disayur; ombur
aek, sej rumput; omburombur, rawa-rawa, tanah gambut, tanah lumpur yang ngembut-ngembut.
Ombus, hembus, tiup; mangombus, meniup, menghembus; ombusombus, pipa yang dipakai
untuk mengembus; pangombusan, tempat mengembus, meniup, nama daerah di Uluan (Toba).
222
Ome, = eme.
Ompas, I. bdk tompas, terhempas, roboh, ambruk; marompas, roboh, terban, bolbol, ambruk;
marompasan, rebah dalam jumlah besar, atau sering terban, pada ambruk; mangopas,
mencampakkan; mangompas dirina, mencampakkan dirinya, menghempaskan dirinya (dalam
arti moril); mangompashon tu tano, menghempaskan ke tanah. II. mompasompas, tercampakcampak, terhempas-hempas, berkeliling tanpa tujuan, berkeliaran tidak menentu.
Ompin, siompin, sej eme; siompin tali, sej eme.
Ompo, mangompoi, memasuki rumah secara resmi, dalam mana kawan-kawan sekampung
mendapat hadiah sewaktu membangun rumah itu; mompo, memestakan memasuki rumah.
Ompon, I. tempat padi yang dibuat dari jerami, bakul besar yang dianyam dari jerami dan dipakai
sebagai tempat padi di sopo; omponompon, bulir padi yang bagus yang disimpan sebagai
simbol keberuntungan atau rejeki. II. (bagot) siompon, sej bagot, yang besar tetapi tidak tinggi.
Ompong, mangompong, memukul dengan gada; mopongmopong, gada yang berat; ompong
hatana, kata-katanya menyakiti karena dikeluarkan terlampau cepat dan tanpa berpikir.
Ompu, nenek laki-laki dan perempuan; ompu ruhut, nenek laki-laki dari pihak ayah, juga
abangnya; ompu bao, nenek laki-laki dan perempuan dari pihak ibu, juga saudara laki-laki dan
saudara perempuan mereka; ompung, panggilan: nenek; ompu doli, nenek laki-laki; ompu
boru, nenek perempuan; ompu parsadaan, nenek moyang, leluhur; daompung, nenek laki-laki
saya; mangompungi, memuja orang sebagai nenek ayah, nenek moyang; ompu, juga
nampuna, pemilik; ompuompu, sej tanaman berbunga putih; P.B.: ompuompu ni hunik do ahu
na tinuhor sian onan, ompu ni na lungun do ahu na soada tudosan, akulah kerempeng
kunyit yang dibeli di pekan, pusat kesedihan yang tak ada bandingan.
On, kata petunjuk: ini; porlak on, kebun ini; halak on, orang ini; ahu on, saya ini; hami on, kami
ini; sadari on, sehari ini; on do dohononku, ini yang saya mau katakan; on do alana, ini
alasannya, ini sebabnya; di on (dison), disini; tu on, = tuson, kesini; sian on, dari sini; angka
223
on, mereka ini, inilah semuanya, para ini; siboanon on, yang mau dibawa ini; ala ni on, karena
ini; angkup ni on, apalagi, selama ini, disamping itu; on pe, walaupun demikian, maka, dari
sebab itu, jadi, arkian.
Onan, pekan, pasar, tempat pekan; maronan, pergi ke pekan, berpekan, berbelanja di pasar;
paronan, orang yang pergi ke pekan, orang berbelanja; masa (basa) onan, hari pekan
berikutnya, pekan berikut; mata ni onan, saat yang paling ramai di pekan; maronanonan roha,
pikiran menjadi kacau karena ramainya pekan, sampai tidak tahu lagi, diingat apa yang mau
diambilnya disana, kebingungan.
Ondas, mangondas, pesta orang mati disertai gendang, tari kematian; mangondasi,
menghormati seseorang yang mati dengan pesta seperti itu, menari dalam upacara kematian
seraya mengelilingi jenazah.
Ondeng, onteng, kata pengganti: yang baru disebut, yang diberitakan tadi; hata ondeng, katakata yang barusan disebut; bongka ondeng, masalah, hal tadi, urusan yang baru disebut itu.
Ondop, teratur, sering, tetap, selalu; na ondop, mereka yang datang secara teratur.
224
Ongkak, mendahak, membatuk panjang, karena salah menelan atau menderita sesak nafas.
Ongom, mangongom, menahan barang cair dalam mulut, meraih sesuatu dengan mulut;
pangongus, memboroskan, membuang-buang, pemboros.
Onjat, mangonjat, menggoyang agar penuh, padat msl beras dalam periuk, memamati.
Onjol, berhenti pada sesuatu; maronjol, maronjolan, berdiam, mengambil tempat kediamannya;
onjolan, di atas mana orang berdiri, lapik, kampung, atau tempat kedudukan, mendiami;
sihaonjolan, hinaonjolan, bumi (istilah upacara).
Onjot, = ondol; pinaonjotan, menginjakkan tanda kehormatan bumi dalam pidato pesta.
Onom, enam; paonomhon, keenam; sipahaonom, bulan keenam; maronomonom, berenamenam, berkelompok-kelompok yang masing-masing banyaknya enam, msl di dalam kapal.
On pe, maka, oleh sebab itu; bdk pe I. Onsit, = jora; mangonsit, melarang, menghukum
seseorang agar memperbaiki dirinya, menegur supayah mengubah sikap.
Onsop, manonsop, mengisap, menyusu; onsop manusu, menyusu pada tetek ibu; posoposo
na onsop di bagotna, anak yang menyusu sebagai petunjuk umur; marniang inana dionsopi
225
anakna, seorang ibu menjadi kurus karena terhisap anaknya; onsop mudar, menghisap darah;
onsoponsop, puting susu dari karet, sej burung kecil yang mengisap madu dari bunga;
onsoponsop ni lali, sej tumbuhan.
Onsot, mangonsot, pada pesta (= horja) memanggil para peserta dengan tembakan senapang
yang dijawab dengan tembakan pula; bodil pangonsot, tembakan-tembakan ini untuk
memanggil tamu.
Ontang, mangontang, mengundang untuk makan. Ontap, montap = mantan, lih ontan.
Onteng = ondeng.
Ontok, montok, berhenti mengalir: umumnya: berhenti, tak jalan lagi; mangontohi,
menghentikan, mengeringkan, menutup saluran air; paontok, idem.
Opan, mangopan, menyalakan api kayu dengan mengambil arang-arang serta mengembusnya.
Opat, empat; paopathon, yang ke-empat; saparopat, seperempat; diparopat, dibagi empat;
maropatopat, berempat-empat; sipahaopat, bulan keempat.
Ora, mangorai, melarang; ndang haoraan ahu i, saya tidak bisa melarangnya; oraora,
larangan; oraora tompuk, larangan pura-pura, larangan yang diharapkan oleh yang melarang
agar tiadak ditaati.
Orang, orangorangan, sej "sombaon" dalam hutan, keramat hutan. Orbuk, debu, rabuk.
Ordang, tongkat yang diruncingi untuk membuat lobang di ladang untuk menanam padi dan
jagung, tugal; mangordang, me-naburkan dengan cara ini, menugal; pangordang, orang yang
menaburkan dengan cara ini, penugal; mordang, sedang menaburkan; ordangon, musim
menabur, musim menugal.
Ordong, mordong, berpaling, berpusing, berputar, memutar; ordong, kumparan pada mana
benang dililitkan; mangordong, memutar sesuatu; mordong huida, saya lihat semua berputar,
pening aku, berkunang-kunang pandanganku.
Orgos, = osos.
Ori, bdk hori -II, manoriori, berjalan sepanjang tepi, menepi, meminggir-minggir; mangoriori
dolok, berjalan di tepi gunung.
226
Ormus, seorang yang selalu bisa makan banyak, rakus, congok; na ormus, pelahap, yang
rakus; haormuson, kerakusan, kecongokan.
Orngak, takut.
Orngot, menimbulkan rasa kasihan mengenai soara seorang anak yang tangis, mengibakan hati.
Oro, mangoro, bertunangan, me-milih untuk diri sendiri; oroan, tunangan, pengantin perempuan; maroroan, bertunangan; oro ni bulan, menstruasi, haid; na nioro ni bulan, wanita
sedang haid. Orok, marorok, kurang ajar, tidak tahu malu.
Orom, mangorom, menahan diri msl makanan tertentu, berpantang, berpuasa; ndang tarorom
ahu, tak bisa menahan diriku, tak sanggup berpantang; ndang taroro so...., mesti; harus.
Oror, moror, berputar, berpusing; moror diida, dilihatnya semua berputar-putar, pening; morur,
idem.
Oros, = iris.
Orot, bdk eret, morot, pergi, berangkat; paorothon, memindahkan, menggeser tempat; ndang
tarorot, tidak bisa ditawar-tawar lagi sewaktu membeli, tak tergeser.
Orsong, mangorsong, sebentar kerja demikian kerasnya sehingga harus mengengap; diorsong
ulaon, sesaat dia rajin sekali, menggasak kerja; marorsongorsong, ngengap.
Oruk, nyaring, ramai, bising dengan banyak ribut; mangoruhi, bikin ribut, meributi, membuat
hiruk pikuk.
Osangosang, = isang, dagu, rahang bawah; pangosang, dikatakan mengenai orang yang di
muka sekali membawa beban, yang diseret oleh banyak orang.
Osar, mosar, lepas, perlahan-lahan lepas mengenai pakaian; mangosari, membuka pakaian;
mangosar eme, memindahkan padi ke bakul yang lebih kecil dengan menggoyanggoyangkannya.
Ose, mose, ingkar, berobah, terputus mengenai perjanjian, langgar perjanjian; hata naung
nidok ndang jadi muba ndang jadi mose, ucapan yang telah dikatakan tidak boleh diubah atau
diputuskan; mangose, mengubah, merombak, melanggar; mangose padan, memutuskan
perjanjian, melanggar ikrar; P.B.: pat ni satua tu pat ni lote, mago ma panguba, mamora na
niose, sengsara pelanggar janji, sejahtera yang terlanggar.
227
Otam, mangotam, mengetam; pangotam, pengetam, orang yang mengetam, pemotong padi;
pangotaman, karung dari perupuk atau rotan untuk padi yang belum cukup masak.
Otas, = osas.
Otik, sedikit; saotik, sedikit; otikotik, hanya sedikit saja, sedikit-sedikit; motikotik, lebih sedikit;
mangotihi, mengurangi, mempersedikit; oting, = otik.
Oto, I. bodoh; otona i, betapa bodohnya, bodoh kali! haotoon, kebodohan; paotootohon,
menipu, memperolok-olok, membodoh-bodohi; sipaotooto, penipu, penipuan, tipu muslihat;
diparotootoi, berpura-pura bodoh, berlagak bodoh; taroto, tertipu, agak bodoh; maoto menjadi
bodoh; sioto, dalam istilah perang: musuh; patanomtanom bisuk, paullopullop oto, mengubur
kearifan, memunculkan kebodohan. II. oto, bisul pada jari-jari tangan atau kaki; otoon, berbisul
di kaki atau tangan.
Otohotok, sej tanaman berbunga kuning dan berair hitam, yang dipakai untuk mewarnai ukiran
rumah (gorga).
Otol, motolotol, berusaha.
Otos, = jojor; dipaotos, dibuat berbaris, dideretkan; marotos, berbaris, berderet; motosotos,
mendahak sewaktu mau mati; mangotosi, idem.
Otot, = otos.
Otur,(bdk: atur), marotur, disusun, ditempatkan menurut urutan, beraturan dalam baris.
-------------------------------------------------------------P--------------------------------------------------------------------------
Pa, awalan kata kerja, berarti: membuat, menjadikan; pabontarhon, menjadikan putih, memutihkan;
paotootohon, menjadikan bodoh yaitu menipu; palahohon, membuat supaya pergi, sering dengan akhiran
"hon"; juga menyatakan kata bilangan pangkat msl; palimahon, kelima; papituhalihon, untuk ketujuh
228
kalinya.
Paal, = pal.
Pada, guru di ho manang pada hapur manang pada sira bahenonmu, saya berada dalam
kekuasaanmu, engkau dapat memakan atau membunuh saya.
Padang, padang, padang rumput, dataran; Padang Bolak, nama daerah di Tapanuli Selatan;
sering dipakai untuk nama kota msl Padang Sidempuan.
Padar, makanan yang digulai pedas; mamadar, cara memasak dengan membakar dan
mencampur dengan darahnya; mangan na pinadar, makan daging yang digulai seperti tersebut
di atas, makan enak.
Pade, = ture, (Angk). Padeha, seloroh, gurau, lawak; sideak padeha, pelawak.
Padi, padi (eme); mangido bunga padi, memohon padi berbulir dalam doa yang resmi.
Padodot, beruntun, bersambung, berturut-turut; opat ari padodot, berturut-turut empat ha-ri;
monang padodot, menang secara beruntun, tiap kali menang.
Padoha, naga padoha, naga legendaris yang dianggap menyanggah atau mendukung bumi dan
menyebabkan gempa.
Padot, rajin bekerja, tekun, telaten; padot marulaon, rajin bekerja; manghapadothon, mencintai
dan menekuni bidang kerjanya. II. sipadot, sapu; mamadoti, menyapu di halaman desa.
Padu, membeku, mengental mengenai susu, dan embrio bayi dalam kandungan.
Paduk, I. batu yang diikat di bawah jala agar jala itu tenggelam. II. sej permainan judi dengan
melempar uang logam mengenai sasaran; marpaduk, main lempar uang logam mengenai
sasaran.
Paet, pahit; sipaetan, sej ikan; ubat na paet, obat pahit, kina.
Pagabe, sej alat tenun, mistar besar yang dipakai menetak benang waktu menenun. Pagani,
bayonet.
Pagapaga, = ampapaga.
Pagar, penolak bala, penangkal untuk menjauhkan roh-roh jahat dan pengaruhnya; humunti
pagar, menjungjung penangkal yaitu: hamil, sebab para wanita memakai penangkal waktu itu;
parpagaran, tempat penyimpanan penangkal; mamagar, membuat penangkal; jenis-jenis: pagar
mula jadi, penangkal terhadap kehamilan dan dipakai waktu permulaan hamil; pagar pareme,
penangkal yang digantungkan di dalam rumah sesudah anak lahir; pagar pangorom, penangkal
untuk menghindarkan roh yang jahat (begu).
229
Pagaran, lapangan di luar kampung dimana kerbau tidur di waktu malam; sering dihubungkan
dengan nama kampung msl Pagaran Julu d.l.l.
Pagi, pagipagian (ni) siari = di laonlaon ni ari; pagian, kemudian, kelak, lama sesudah itu,
sesudah lama berlalu.
Pago, tiang perbatasan, tiang yang dilantak; pago, terlantak, terpancang; mamagohon,
melantak, memancangkan; pagopago, uang bukti yang dibayar kepada kepala-kepala yang
mengadili sebagai tanda bahwa perkara itu selesai; nunga mardalan pago, perkara itu sudah
diselesaikan.
Pagol, sipagol, sarang ulat, kepongpong mengenai ulat belalang; pagol, kuat, tak tergoyang
lagi.
Pahan, bdk mahan, mamahan, memelihara ternak; pinahan, ternak piaraan, hewan ternak;
pahanon, idem; pahanpahanan, bermacam ternak; mangalului babi pahanon, dalam arti
sembunyi: mencari isteri.
Pahe, = mamahe, mengenakan pakaian, berpakaian rapi, berbusana; pahean, hiasan, pakaian,
berbusana, sandang; pamahemahe, pesolek, orang yang suka berpakaian rapi, cara berpakaian;
pahe, tampan; jolma na pahe, orang tampan.
Paho, = adat, tatakrama, aturan perilaku menurut adat; marpaho, bertatakrama, bersikap sopan
santun, beradat; na so paho, biadab, tidak tahu sopan santun.
Pahu, tumbuhan semak sej pakis besar, pakupakuan, jenis-jenis: pahu hare, pahu lipan, pahu
gaja, pahu landit, pahu dengke; P.B.: asing do hodong, asing do pahu, asing do ho, asing
do ahu, lain pelepah, lain pakis, lain anda, lain saya.
Pahupahu, bagian pinggir, yang paling pinggir; pahupahu ni suri, gigi sisir yang paling pinggir;
pahupahu ni igung, bagian sempit hidung; pahupahu ni rusuk, rawan iga.
Pais, I kancil, pelanduk. II. pengadu, pembuka rahasia; parpais, pengadu, peleceh.
Pait, = paet.
230
Pajak, pajak; marpajak tu, memajak, mengadakan perjanjian pajak dengan seseorang.
Pajal, kayu yang dilantakkan pada sesuatu; mamajalhon, melantakkan ke sesuatu msl sepotong
kayu, lembing, paku; tarpajal, yang diunjamkan, yang dilantakkan.
Pakpak, puncak; pakpak dolok, puncak gunung; pakpak ulu, ubun-ubun, batok kepala; sian
palak ni patna ro di pakpak uluna, dari telapak kaki ke batok kepala; Pakpak, satu kelompok
sub etnis Batak.
Palak, telapak, tapak tangan atau kaki; palak ni tangan, telapak tangan; palak ni pat, telapak
kaki.
Palangka, palung yang dibuat dari kayu, tempat makan ternak; suang palangka, sej hukuman
pencurian, kalau seorang mencuri ternak dalam kampungnya sendiri dan ditangkap, dia harus
hanya mengembalikan apa yang dia curi, karena dianggap belajar mencuri dan bila kelak dia
lebih cakap dan mencuri di kampung lain, maka penghuni kampung memperoleh laba dan
kenikmatan dari perbuatannya itu; gana palangka, sej sumpah, sumpah palung, lih gana.
Palaspalas, menara.
Pale, mapale, sangat pedih; mamale, bertambah pedih; pinalepale ni sahit, diganggu penyakit;
na pinale = hapas.
Palge, beras yang terpilih, bagus dan besar, beras yang bernas.
Palis, mamalis udan, mengusir hujan dengan ilmu sihir, menangkal hujan.
231
Palit, parpaliton, plester dari kapur atau baja dan minyak yang dilapukan di pelepis sewaktu
sakit kepala; marpalit, melapukan kepala seperti msl dibuat pencuri agar tidak dikenal orang;
mamalit boru, menerima seorang anak perempuan sebagai pembayaran utang dalam hal mana
ia oleh perutangan dijadikan dia sebagai menantunya.
Palo, bintik-bitik putih di mata; paloon, menderita penyakit ini, menderita keputihan mata; mata
na paloon, mata yang berbintik-bintik putih.
Palpal, botak mengenai kepala, gundul mengenai gunung atau ladang; palpal ulu, botak kepala;
sipalpal ulu, orang botak; mamalpal, mencukur sampai gundul, membotaki; dipalpal ari ibana,
dia kedatangan guruh, guruh menimpanya.
Paltak, kuat, gemuk, nyata, terang mengenai garis, juga mengenai kesalahan.
Palti, harmonis, serasi, berpatutan dalam perbandingan satu sama lain msl pada rumah.
Pampe, (bdk ampe), diangkat menjadi raja; pampe tu roha, dihafal; mamampehon,
meninggikan, mengenakan.
Panahit, (dari: sahit) cacing dalam usus; panahiton, penyakit cacing dalam usus; ubat panahit,
obat anti cacing.
Panas, panas, keringat, peluh; panasan, berkeringat, berpeluh, kepanasan; haen panas,
selimut, selimut wol; panaspanas hasian, keringat dingin, peluh dingin.
Pandan, pandan yang daunnya dipakai untuk menganyam, jenis-jenis: pandan misang (harum),
pandan sirabun; pandanpandan, sej ikan laut.
232
Pandang, mata bidik, pejera pada senapang; mamandang, memandang, melihat, menilai,
menghargai sesuatu; ndang dipandang ho uhum na denggan na binahen tu ho, engkau tidak
menghargai rukun kebaikan yang diperlakukan buatmu.
Pande, pandai, pintar, terampil, tukang, ahli; pande hau, tukang kayu; pande bosi, tukang besi;
pande perak, tukang perak; na pande di hata; yang pandai bicara; hapandean, kepandaian,
kecakapan, pekerjaan tangan, ketrampilan; marhapandean, mengerjakan pekerjaan tangan,
berketrampilan.
Pandol, mamandol, menyepak, menerjang orang; mamandol u-tang, berhenti sejenak pada
main judi untuk menentukan utang-utang masing-masing; ma-mandol singkoram, mengambil
gadai msl sebidang tanah ladang.
Pane, kilat dalam bahasa datu, kilasan-kilasan kilat waktu gelap hari; nama sungai yang datang
dari Tanah Batak dan bermuara di pantai Timur Sumatra.
Pang, kuat, dewasa, keras, berani; dari minuman: keras, yang dibuat mabuk; siinumon na
pang, minuman keras yaitu tuak yang memakai sej ragi; bola pang, berbelah mulai dari tengahtengah.
Pangan, mangan, (hupangan, dipangan), makan; hupangan, saya sedang makan; dipangan,
dimakan sesuatu; sipanganon, makanan; papangan, cara makan; pamangan, mulut;
marsipanganon, dihajap, dilahap, dimakan banyak; sipangan mago, seorang yang makan nasi
orang lain tanpa memberi hasil pekerjaan, untuk mana dia diminta, juga dikatakan mengenai rajaraja yang makan makanan orang yang bertikai dengan lahapnya tetapi tidak menyelesaikan
perkara pertengkaran mereka;marmanganan, makan mengenai orang banyak; dipangan
rohana, berkenan akan dimasukkan di dalam pikiran; mamanganihon, banyak makan;
tarpangan dai, merasa, merasa enak mengenai sesuatu; panganan, penganan, piring; dongan
sapanganan, teman semeja makan; bilut panganan, kamar makan; P.B: ianggo rupa ndang
tarpanganhon, pangalaho do na tarpanganhon, yang bisa bukan rupa, melainkan budi pekerti
(nasehat kepada pemuda yang mencari calon isterinya); sapanganan daludalu, masih kerabat
pada generasi keenam yang mempunyai nenek moyang yang sama; sapanganan lombu, masih
kerabat generasi kesepuluh; sapanganan horbo, masih kerabat pada generasi ke tigabelas.
Panggal, lebih tebal pada ujung dari pada pangkal; P.B: tu tonggina songon panganon tobu,
tu panggalna songon buar-buar, semakin manis seperti halnya makan tebu yang dimulai dari
ujungnya yang paling sedikit manis; bertambah besar sebagai halnya dengan palem buarbuar,
artinya: yang terbaik disimpan terakhir, semakin lama semakin baik.
233
berbukit-bukit.
Pangir, marpangir, berlangir, mencuci diri dengan jeruk purut (terlebih rambut); unte pangir,
jeruk sitrun untuk membersihkan rambut atau kulit; mamangiri, mencuci diri dengan jeruk ini.
Pangkat, I. pangkat, jabatan, status; pangkat harajaon, pangkat seorang raja; manjalo
pangkat, menerima jabatan; mijur sian pangkat, dilepaskan dari jabatan, kena pecat. II. sej
rotan besar.
Pangke, bdk pahe; mamangke, memakai, memanfaatkan; sipangkeon, bisa dipakai; tu aha
pangkeon? untuk apakah itu dapat dipakai, apa kegunaannya? pangke, bagus, elok, cantik;
pamangke (di), pemakaian, cara memakai sesuatu.
Pangko, batang pohon aren yang sangat keras, dari mana dibuat batang lembing; sipangko tali,
sej padi.
Panji, panjipanji, perhiasan dari bulu yang disuntingkan anak-anak di kepalanya; hira
panjipanji, sangat cepat bergerak, ligat, berlari amat cepat. Panjol = pandol dan ponjol.
Panjut, obat tampal, plester pada luka dan gigi yang berlobang untuk menarik ulat yang diduga
ada disitu; pamanjut, idem; mamanjut, merawat sakit gigi dengan memasukkan minyak ke gigi
dan kemudian menarik ulat-ulat itu.
Pansa, panggung atau dangau di tengah-tengah ladang sebagai tempat mengusir burung dari
ladang.
Pansar, jauh, luas, sembur; pansar baritana, namanya terberita, tersiar beritanya; partigatiga
pansar, saudagar yang pergi berdagang ke tempat-tempat yang jauh, pedagang keliling.
Pansing, bersih dibilas; segala-galanya dilaksanakan sehingga tidak ada lagi yang harus
234
Pansung, = ansung, takaran isi untuk tuak; pansung bahen, potong miring.
Pansur, pancur, mata air; bunga pansur, sej tanaman berbunga putih dan merah;mamansur,
memasang pansur, mengalir, berpansur; hoda sipansur, kuda petak; pansur na tolu, pansur na
pitu, nama tempat; pansur ni bagot, ijuk yang mengarah ke atas.
Pantang, = subang, pantang, dilarang, larangan; pantang ni abit, haid, menstruasi; pantangan,
sebuah rumah kecil di kampung yang tidak boleh diinjak oleh orang lain hanya oleh dukun.
Pantar, lantai papan dalam rumah, dibuat dari batang-batang pohon kayu atau bambu, juga lapik
tikar di tempat tidur yang dibuat dari pelepah pohon enau; pantarpantar, lantai; mamantar,
memasang lantai.
Pantas, pantas, cakap, arif, sering dalam kata majemuk; pantas marroha, berakal budi, arif,
berbudi luhur.
Pantik, tertancap terpantak, terhujam msl kapak, pahat atau lembing; mamantikhon,
memantakkan, menancapkan lembing, paku.
Pantil, panggung dari kayu atau tanah, menara jaga terdiri dari bambu.
Paor, bdk haor, bergerak secara tidak tenang mengenai tangan dan kaki; balok ni paor, sangat
gelisah, tidak tenang, membuat hiruk pikuk.
Papa, kusut; surat papa = surat lilu.
Papadehor, suatu tanda pada ayam ramalan.
Papan, papan; papanpapan, papan lantai; pamapan, bagian belakang alat pertenunan;
mamapan, melebar dan mengeras seperti papan, dikatakan mengenai borok pada punggung
235
Papateak = pateak.
Papene = penepene, lih pene.
Papi, seksama, insyaf, teliti, teratur dalam pekerjaan, penuh tanggung jawab.
Para, tinggi; marsiparaparai, tidak sama tinggi mengenai padi di ladang; anak para = dolidoli
(na modom di parapara?).
Parak, sisa-sisa yang mengendap dalam segelas tuak, busa tuak, bagian-bagian kental di tuak.
Parako = parangko.
Parana, anak parana, pemuda.
Parangko, perangko.
Parapara, bdk para, rak kayu dalam rumah Batak yang dipasang sari pintu sepanjang rumah,
parapara.
Parar, mamarar, mempergunakan sesuatu, memanfaatkan sesuatu, karena tidak ada yang lebih
baik, marpinarar, memakai kesempatan, menghargai sesuatu biarpun bernilai rendah. Parasan
= tandok.
Parate, tempat tidur.
Parau, perahu, kapal; marparau, naik perahu, berperahu; anak parau, awak perahu, anak
kapal; parau bubus, perahu yang bocor yaitu pemboros; parau hosa, balon udara; parau kopal,
kapal uap; parparauon, perkapalan, pelayaran; P.B.: ndang tarbahen harom parau
samponggol, mana bisa karam sebelah perahu: artinya mana bisa hanya sepihak bersalah,
kedua belah pihak mempunyai kekurangan dan karenanya harus memperbaikinya.
Pare, sej ikan laut; parparean, daerah di Toba, dimana ikan itu dulu diimpor.
Pareman, pereman.
Parenta, perintah.
Parespes, kecil sekali, krepos; uang parespes, = getep, ketip, uang kecil.
Pargut, mamarguti mencotok mengenai burung, menerkam mengenai ular, memaguti; hona
pargur, kena gigit (ular).
236
Parhohas, alat bunyi-bunyian, perkakas tukang kayu, lih hohas. Pari, = pare.
Pariama, bintang pariama, gambaran bintang pleyaden.
Pariban, anak perempuan saudara ibu laki-laki (mamak) atau adik suaminya; anggi pariban,
adik perempuan isteri seseorang; hahapariban, kakek perempuan isteri seseorang.
Parik, tembok dari tanah; mamarik, membuat tembok, membenteng; mamarihi, dikelilingi
tembok; upa parik, sebidang tanah yang diterima setiap penduduk dari kepala kampung selama
ia tinggal di kampung itu.
Parinse, perisai.
Pasak, mamasak, memukul atau menokok dengan martil atau sepotong kayu; pasakpasak, pemukul, martil.
Pasang, I. pasang; sapasang, sepasang, sestel; sapasang abit, satu pasang pakaian, sestel
pakaian; sapasang, memasang uang taruhan dalam permainan judi; mamasang bodil,
menembakkan senapang; mamasang palito, menyalakan lampu; mamasang hoda,
mengenakan kekang dan pelana (kuda); mamasang hepeng, memasang uang taruhan dalam
permainan; pasang laut, air pasang; pasang surut, air surut. II. pasang, parah mengenai
penyakit.
Pasi, I. pasak, pen, baji, msl pada balok atau pada pisau yang menghubungi pisau dan gagang;
ndang hasigatan pasi dibagasan suhul, puting yang ada pada pegangan pisau harus diperiksa
dengan baik; pasipasi, sisa, restan. II. pasi, awalan pada kata benda yang berarti: uang pembeli:
237
pasitimbaho, uang untuk membeli tembakau; pasiulos, uang untuk membeli ulos.
Pasing, sipasing, ulat, capung (rimbur).
Pasir, tepi danau, pantai; topi pasir, tepi pantai, tepian berpasir; gule pasir, gula pasir; apus
pasir, sumpah yang kuat (gabe soada molo...).
Paske, andor paske, sej tanaman menjalar berbunga merah dan penyet.
Paspas, terantuk pada, tertumbuk pada, terhempas; mapaspas, rontok mengenai rambut, botak,
habis mengenai modal; mamaspas, menghempaskan pakaian; dipamaspas ni hala.
Pastap, pukulan dengan telapak tangan, menampar; hona pastap, kena tampar; mamastapi,
menampari.
Pastima, Barat.
Pasu, I. pasuan, marah mengenai begu yang msl marah terhadap orang yang membuat sumpah
palsu. II. pasupasu, berkat; mamasumasu, memberkati; mamasumasuhon tu, menumbuhkan
sesuatu yang menjadi berkat bagi orang, menurunkan berkat kepada; pinggang pasu, pinggang
porselen(mahal dan memakai gambaran biru).
Pasul, tidak hormat, tidak sopan mengenai kata-kata, biadab. Pat, kaki; ulu ni pat, tempurung
lutut; mardalan pat, berjalan kaki; siopat pat, yang berkaki empat; pat ni emper, kaki emperan,
tiang.
Pate, bdk mate, siap, selesai, tidak dapat diubah lagi, berakhir msl perkelahian, perkara; hampir
kena sewaktu menembak, mati; nunga pate, dia sudah mati; pate gora, perselisihan sudah
diselesaikan, selesai sengketa; papatehon, mengakhiri, memutuskan; hapatean, akhirnya
perkara, cara menyelesaikan perkara; marhapatean, berakhir, jalan keluar, berakhir tuntas;
marhapatean tu na roa, berakhir jelek, berakhir dengan tidak baik, berakhir kearah yang buruk;
patelaho, bdk: patilaho.
Pateak, berkotek mengenai ayam, yang mau bertelur; juga bunyi ular yang meniru bunyi ini;
marpateak, = martatageak, berkotek.
Pati, bdk pate, patipatian, peraturan yang membuat perselisihan menjadi berakhir msl bila
persoalan itu diserahkan kepada keputusan Tuhan: siapa di antara kita berdua meninggal dalam
satu bulan ini, dialah yang bersalah.
Patia, burung kecil yang bercorak-corak yang dalam dongeng bertindak sebagai raja burung.
Patihala, pening, sakit kepala, migrain; patihalaon, menderita nyeri kepala sebelah.
Patik, aturan larangan yang disepakati bersama, aturan, hukum, undang-undang; manuan patik,
membuat undang-undang; mangalaosi patik, melanggar undang-undang; mamatikhon,
mengundang-undangkan; pamatik, pembuat undang-undang, penegak undang-undang; sisuan
238
patik, idem.
Patilaho, pemberian berupa uang yang diberikan parboru kepada paranak sebagai tanda bukti
bahwa yang cerai atau menjanda itu boleh kawin lagi, tentunya bahwa tidak ada orang lain yang
menaruh hak atasnya, ini merupakan juga pertanda semua uang mahar harus dikembalikan.
Pato, = mago.
Pator, = pantar.
Patpat, mamatpat, menaruh air ke kapur untuk memadamkannya.
Patu, dikalahkan, tunduk, tahluk, patuh; mangoloi patu, menaklukkan diri; papatuhon,
menundukkan, menaklukkan, memperhambakan, mengalahkan dalam peperangan.
Patut, patut, wajar, apa yang pantas dan layak; na patut, yang patut, yang pantas.
Pauk, I. mamauk, melambaikan cangkol, melemparkan kaki ke atas (kuda). II. sipauk, sej
burung hantu.
Paut, mamaut, mengikat; tali papaut, tali untuk mengikat sesuatu; P.B.: tali papaut tali
panggongan, taripar laut tinanda rupa ni dongan, tali simpul tali ketat, biar seberang laut
namun kawan tetap ingat.
Pe, I. pun, juga, bahkan; didok ho pe songon i, jika engkau bicara begitu juga; raja i pe ndang
olo, juga raja itu tidak mau; nuaeng pe, sekarang pun; songon i pe pangalahona, walaupun
demikian halnya; atik pe, agan pe, walaupun, meskipun, sekalipun; i pe, itupun, barusan, oleh
sebab itulah; on pe, inipun jadi, demikian; dung pe...asa, barulah, sesudah itu maka; dung pe ro
donganna asa borhat ibana, baru setelah temannya datang, ia baru berangkat; i pe asa
huboto, baru sekaranglah saya tahu; nuaeng pe asa huida ho, baru sekaranglah engkau
kulihat; nang pe, walaupun, sungguhpun; ia...pe, walaupun; manang didia pe, dimanapun juga;
manang ise pe, siapapun juga; pe...pe, baik...maupun; tu siamun pe taho, tu hambirang pe
taho, baik ke kanan maupun ke kiri adalah baik; baoa pe, boruboru pe, baik laki-laki maupun
wanita. II. menunjuk waktu mendatang; ro pe ahu, saya akan datang; huingot pe, saya akan
ingat; marsogot pe, besok.
Pea, dataran rendah, rata, datar, lembab; tano pea, tanah datar; sering dihubungkan dengan
nama daerah: Hutapea, Pea raja, Pea na jagar, Pea Talun dll.
Peak, terbaring, terletak, tertidur, tergeletak; marpeahan, bergeletakan, berletakan disekeliling
mengenai benda-benda atau orang; peak roha, rendah hati; mameakhon, meletakkan,
membaringkan; papeakhon, idem; dipampeakhon, semua digeletakkan, semua dibaringkan;
239
mameakhon uhum, menjatuhkan hukum, mengadili; mameakhon rujiruji, meletakkan kayukayu hitung yaitu memperhitungkan; hapeahan, tempat dimana sesuatu terletak; parpeak,
bagaimana letaknya sesuatu, letaknya. Peam, terbiasa; papeam, membiasakan (dirinya);
somalna do peamna, lambat laun orang akan menjadi biasa juga, karena terbiasa jadi kerasan;
mameami (dipeami), membiasakan.
Pear = parar.
Pedan, teman, sahabat, kawan, rekan; marpedan, berteman, bersahabat, mempunyai sahabat;
peden, panggilan "kawan".
Pede, juling; pede matana, matanya menjuling; simata pede, orang yang juling, simata juling.
Pege, jahe; mangan pegepege, makan daging dengan upacara sewaktu hendak memulai
perang.
Pele, mamele, umpele, menyajikan, mempersembahkan sajian, kurban kepada dewata atau roh;
mamelehon, mempersembahkan sebagai kurban; pelean, persembahan, kurban sajian;
mamele begu, memberi persembahan kepada nenek moyang, kepada roh-roh, menyembah roh;
sipelebegu, orang kafir, pemuja nenek moyang, penyembah arwah.
Peleng, bdk eleng, serong, mereng, miring, bungkuk; papelengpeleng, memerengkan kepala,
menundukkan kepala, menggoyangkan kepala.
240
Peltok, kata-kata yang menentang suatu keputusan protes; mameltok, dengan kata-kata
menentang keputusan, memprotes, berlawanan dengan kata.
Pen, pena; mata ni pen, pen, mata pena; tangke pen, tangkai pena.
Penggang, pinggang.
Pengka, mamengkai, enggan, tidak mau turut; sipamengkai, orang yang menolak, penyegan.
Pengkuk = bengkuk.
Pengkur, bengkok mengenai anggota gerak; marpengkuran, bengkok, berpengkoran.
Peol, bengkok, tidak lurus, terputar, terbalik, peot; mameol, memalik; papeolhon,
memutarbalikkan sesuatu; papeol uhum, memutar hukum; sipapeol uhum, hakim yang tidak
adil, orang curang.
Pepe, mapepe, terpukul ke tanah mengenai padi disebabkan hujan lebat; rata tertumbang
mengenai rambut.
Perek, perlahan-lahan menetes mengenai air mata; perek iluna, meleleh air mata.
Perper, mamerper, bergoyang mengenai burung yang bangun; maperper sanggulna, bunga
pada rambut atau rambut sendiri digoyang-goyangkan kesana kesini.
241
kejatuhan, kekendoran.
Pestol, pistol.
Peto, benar.
Peus, = baus.
Peut, jatuh karena ada sesuatu yang lepas, terlepas; mameuthon, menjatuhkan, melepaskan;
marpeutan, berjatuhan mengenai banyak benda.
Pia, I. pia mata, iri, ingin, kepingin, tergiur. II. piapia, buah pinggang, ginjal.
Piak, I. bola piak, pecah di tengah-tengah, terbelah dua. II. piakpiak, = borakborak.
Pial, mamial, mengebiri.
Piar, I. mamiari, menampi beras di anduri untuk membersihkannya. II. piarpiar, marpiarpiar,
timbul marah, geram dan kekesalan; piarpiar ni murukna, bangkit amarahnya. III. piarpiar,
pembungkus tebal yang menutup ruas bambu muda yang jatuh kemudian.
Pias, I. = balga. II. mamias, memikat burung dengan meniru bunyinya; marpias, mengikhtiarkan
supaya musuh keluar dengan membuat ribut; mencoba mengetahui pikiran orang dengan
memperlakukan diri sebagai temannya.
Pidari, keadaan Batak dahulu kala sewaktu perang merajalela; waktu dimana orang terkuat
mempunyai hak.
Pido, hanya dipakai sebagai perpanjangan kata msl alaman parpidoan, jabu parpidoan (And).
Pidom, padam, celaka, binasa, hancur, musnah; pidom ahu, saya binasa; mamidomhon,
menghancurkan, membinasakan.
Pidong, burung; pidong rajawali, burung rajawali, burung elang; pidong sigak, sej burung
gagak; pidong na mangeat di handang, orang yang tanpa perlindungan, yang tak punya hak.
Pidoras, alat sihir yang membuat orang menjadi kuat dan cekatan. Piga? berapa? ndang piga,
tidak berapa, sedikit, tidak banyak; piga na ro i, berapa banyak yang datang itu? berapa yang
datang itu? ndang piga dan, tidak lama kemudian, tak berapa lama; papigahon, yang
keberapa? papigahon gogom sian donganmu, berapa kelebihan kekuatanmu dari temanmu?
242
papigahon ho, yang keberapakah engkau dari yang kuat; piga hali, berapa kali?
papigahalihon, yang keberapa kali; ndang piga hali, tidak sering, tidak selalu, tidak berapa kali.
Pihit, kikir; hemat, cara menetes mengenai jawaban; na pihit, parpihit, orang kikir; hapihiton,
kikiran.
Pijom, tuli.
Pilhot, liat, tangguh, keras, bergumpal msl tanah liat; juga bila orang membuang air besar.
Pili, = pillit; marpili, terpilih; marhapili, memihak; sihapas pili, kapas yang terpilih, nama kuda
yang putih sama sekali.
Pilit, tidak kena, salah, diputarbalikkan, bertentangan dengan sifat, tak kena sasaran; pilit di
rohangku, tak kena di hatiku, salah menurut pikiranku; pilitpilit, bersalahan; papilithon,
menyalahkan, menjalankan ke arah yang lain, mengalihkan sasaran; marlangka pilit, melakukan
perbuatan yang salah dalam bidang susila, melacur, bersundal; sipilit, sej tumbuhan yang
dipakai sebagai penangkal untuk mengusir hantu (begu).
Pillit, mamillit, memilih; na pinillit, yang terpilih; papillithon tu, meletakkan sesuatu dihadapan
seseorang untuk dipilih, memilihkan pada.
Pilngas, terik mengenai panas, sinar matahari, mengenai suara; pilngas ni las ni ari, panas
mengenai matahari; mamilngas mata ni ari, terik benar matahari.
Pilo, pilopilo, = balingbaling, kincir-kinciran, baling-baling kecil yang diputar oleh angin dan
dipakai untuk mengusir burung; pilopilo ni bagot, tunas pohon bagot yang daun-daunnya
berputar sebagai kincir-kincir angin kecil. Pilpil, mamilpil, mengucilkan seseorang dari adat, bdk
liplip.
Pilsak, = pinsar, memancar keluar.
243
mamola pinang, menyewakan ladang dengan cara sebagai tersebut di atas; pabolapinanghon,
idem.
Pinjil, terasingkan, sendirian, terpisah dari yang lain, terisolasi, tersendiri; tarpinjil, terpisah,
tersendiri karena tersesat; papinjilhon dirina, mengasingkan diri.
Ping, keras; batu ping, batu yang keras; marping roha, tetap hati, tabah hati.
Pinggan, piring, piring porselen; simarpinggan, (ingkau ni hudon), sej tumbuhan; nai pinggan
matio, = begu perempuan penghuni mata air, peri.
Pinggil, picu jerat, pemicu; sipinggil, idem; pinggil ni hata, sepatah kata yang menyebabkan
pertengkaran besar; maminggil bada, menyebabkan perselisihan, pertengkaran; maminggil,
membangkitkan; paminggil = hamisaraan, bdk misara.
Pinggol, telinga, kuping, mata kaitan; pinggol ni harpe, pegangan pada harpe; pinggol ni
balanga, kuping belanga; pinggol ni bodil, tempat mesiu pada senapang, juga nama gunung;
pinggol ni dalan, tepi jalan, trotoar; marpinggol linta, berpendengaran yang tajam seperti lintah
yang dari jauh mendengarkan langkah orang; marpinggol badak, pekek, bengal; paminggol,
penguping, seorang yang mengerti arti kata yang dalam, yang membaca antara garis-garis.
Pingkal, melompat keatas, menyingsing tepi celana atau topi, melekukkan keatas,
menghidupkan kembali sesuatu yang telah lampau; mamingkal, menaikkan dengan cepat;
mamingkali hata, membangkitkan kembali perkara atau urusan yang telah selesai; pingkal
roha, menjadi marah; pingkal ni pusupusu, geram, marah, panas hati.
244
Pinsang, maminsang, menegur agar tidak berbuat lagi, menghukum, memarahi; maminsangi,
menghukum seseorang; hona pinsang, dihukum, dimarahi; pinsangpinsang, hukuman;
pamingsangon, hal menghukum, cara menghukum, peneguran.
Pinsur, runcing.
Pinta, maminta, dipakai mengenai untung, yang seolah-olah memanggil manusia yang
disukainya (bdk jinou ni tua), meminta, mengingini; dipinta tuana do i, berkat nasib baiknya itu;
pininta ni, karena, sebab, berkat dari.
Pintor, = tigor, jujur, lurus, betul, benar, adil; juga: dengan segera, langsung; mamintor, dengan
segera, langsung; mamintori,membenarkan; hapintoran, kebenaran, kelurusan, kejujuran; hata
pintor, hal yang benar, adil; parpintor, orang yang adil, yang benar, orang jujur.
Pintu, pintu; sahali mamintu, sekali putar mengenai permainan kartu, permainan.
Piopio, sej burung. Pior, mamior, dengan sej panji-panji berjalan di muka untuk menyemangati
orang lain; piorpior, panji-panji.
Piotok = piongot.
Pipi, = bohi, muka, wajah; marrara pipina, mukanya menjadi merah karena kemarahan; tarpipi,
menjadi marah.
Pipil, biji-biji yang lepas; mapipil, lepas; mamipili, mengapik biji-biji dari sekam; pipil pusok,
sebagai bayi tidak berorangtua, menjadi yatim.
Pipir, lada.
Pipis, I. mamipis, memeras, menggiling, melumati, memipih; pipisan, bilangan Batak yang kecil
dalam mana kapas digiling; pamipisan, tempat memipih, menggiling. II. pemikat yang dibuat dari
jagung dan bawang.
Pipot, noda, cacat, salah, kesalahan; marpipot, bernoda, bersalah, membuat kesalahan; na so
marpipot, tanpa kesalahan, tak bersalah.
Pir, keras, liat, tetap; marpir, mengeras; parroha pir, tegar hati, keras kepala, degil; pir ma
tondim, kuat batinmu, panjang umurmu; papirhon, mengeraskan.
Pira, telur; pira ni manuk, telur ayam; na rara ni pira, kuning telur; marpira, bertelur; pirapira, =
batubatu, buah pelir.
Pirabun, = pirambon.
245
Pirak, = perak.
Pirambat, (dari: ambat) alat sihir menyandung kaki musuh.
Pirang, marpirang, merana, gersang, kering mengenai muka manusia dan tanaman;
marpirang, mengering, kering kelihatan.
Piring, piring ceper, makanan yang dibawa kepada famili waktu pesta; mamiringhon, mengirim
sesuatu kepada orang lain.
Piruang, (dari: ruang), alat sihir yang membuat peluru senapang menimbulkan banyak luka-luka
besar, mencederai musuh.
Pis, terpejam, leceh, memandang rendah (sebenarnya: bertutup mengenai mata); pis matana,
dia memandang rendah, pandang hina terhadap; manghapishon, menghina orang, memandang
seseorang dengan rendah, melecehkan.
Pisak, lap yang diletakkan di antara kedua kaki celana untuk memperkuatnya, pesak, pantat
celana.
Pisang, pisang.
Pisar, pecah dan mengeluarkan air, diperas; ditekan sehingga keluar airnya msl cacing; mapisar,
memencar keluar dengan memijaknya, pecah terhimpit, lenyet; mamisarhon, memijaknya
sedemikian sehingga mengeluarkan cairan, menghimpit hingga gepeng.
Pisat, mamisat, meremas, memijit, mencubit, menekan mati; tarpisat, tertekan, tertindih, dilukai,
terjepit; mate tarpisat, mati lemas, mati terjepit; mamisati, menekan sampai mati.
Pisik, I. mapisik, jatuh, hilang, meremah; mamisikhon, memotong, mengerat dalam potonganpotongan kecil; sampisik, sepotong dari benda-benda kecil msl beras, sebutir; papisikhon,
memotong, mengerat dalam potongan-potongan kecil, memisahkan beberapa butir; pisikpisik,
ampas, remah-remah, butiran remah; tarpisik, jatuh, meremah; dipampisikhon, memotong
dalam jumlah besar. II. ganjil, tidak genap.
Piso, pisau; pisopiso, pemberian berupa uang yang diterima keluarga pengantin di waktu nikah,
pemberian uang yang diterima seorang raja sebagai tanda bahwa perkara perselisihan telah
diselesaikan.
Pispis, mamispis, membasahi, memerciki dengan air; mamispishon, memakai sesuatu untuk
memerciki, memercikkan; pispisan, mamispisan, talang atap kemana air hujan menetes, parit
pembuangan air hujan atap; pispis ri, sebidang tanah terletak antara hutan dan alang-alang,
daerah pinggiran.
Pistar, pintar, pandai, berbudi, arif, cerdik; hapistaran, kepintaran, kecerdikan, budi;
246
Pistik, mamistik, mereciki dengan jari-jari, memicukan jari; mamistikhon, membuat sesuatu
memercik dengan cara ini, membuang sesuatu dengan jari-jari; na pistik uban, mulai beruban,
uban mulai muncul.
Pita, murni, bernas mengenai mas, bersih mengenai padi; mamita, membersihkan dengan jalan
memilih, memilih; papitahon, membersihkan, memurnikan; sere na pinapita, emas yang telah
dibersihkan, dimurnikan.
Pitik, tercampak, terbuang sehingga letaknya terpisah dari yang lain, tercecer; mamitik,
memisahkan diri, menyendiri, kececer; mamatikhon, dilemparkan tersendiri.
Pitola, petola, sej mentimun yang buahnya yang nampaknya dari luar penuh daging, tetapi hanya
terdiri dari jaringan serat; sijabut ni pitola, orang munafik, orang pura-pura yaitu: orang
menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk akan tetapi tidak berisi apa-apa.
Pitor, = putor; pitor diida, pening, semua kelihatan berputar-putar msl sebagai akibat dari
pukulan; haleon pitor, bala kelaparan yang membuat kepening-peningan.
Pitpit, pejam, tertutup mengenai mata; mamitpit, dalam keadaan tertutup; papitpit mata,
menutup mata, katupkan mata; mamitmit maremare, daun palem yang terdapat paling dalam,
tunas baru yang belum kembang; marsalasala pitpit, dengan marah sekali dan dengan mata
tertutup melambaikan parang disekelilingnya sewaktu pertempuran; membabibuta, mengamuk.
Pitumang, alat sihir yang membuat orang pemarah menjadi manis, ajimat pemanis.
Pitung, buta; mapitung, buta; mamitung, membutakan; papitung, membuat jadi buta.
Poda, saran, ajaran, pengajaran, nasehat, amanat; mamodai, mengajari, mengajar seseorang,
menasehati; mamodahon, mengajarkan sesuatu, menasehatkan; hona poda, diajar; marpoda,
memperoleh pelajaran, bernasehat.
Podang, pedang; mata ni podang, baba ni podang, mata pedang; podang sidua baba,
pedang bermata dua; dali podang, sej kacang yang besar, kacang kedele besar.
Podi, ndang adong podina, tidak ada gunanya, tidak akan berhasil.
Podom, modom, berbaring, tidur, mengeram; podoman, tempat tidur; bilut podoman, kamar
247
Poga, sej tumbuhan dengan buahnya merah dan terasa asam; hira poga pinulsik matana,
matanya merah karena marah; pogapoga, daki kumal, kudis di kepala anak-anak.
Pogang, mamogang, pegang, memegang; ndang hapogangan ho, tidak bisa dikuasai kau,
tidak bisa diselesaikan msl kuda, senapang, anak yang manja; songkar pogang, lesplang,
papan pemegang kaso.
Pogas, pegas.
Pogi, terlipat, tersungkur, babakbelur; marpogipogi, remuk redam kena hajar; mamogihon,
melipat; sipogi, sej semak.
Pogo, mamogo, tidak menyampaikan, menahan atau tidak mengembalikan hak orang msl
sesuatu yang dipinjamkan.
Pogong, tertinggal di belakang; boasa pogong ho di, kenapa tertinggal kau disitu? mamogong,
menyendiri di belakang.
Pogu, empedu, pusat; pogu ni alaman, tengah halaman, pusat; pogu ni tataring, tengah
tungku dapur; pogu ni tano i, pusat tanah; P.B.: mangido pogu, tarihut ateate, minta empedu,
masih ada potongan hati melekat di situ.
Pohonan, I. sej kayu. II. sej adat yang berasal dari nenek moyang.
Pohul, mamohul, menggenggam, mengepal, mengambil sesuatu dengan kepalan tangan dan
menekannya msl nasi sewaktu makan, menggenggam; sampohul, segenggam; dan pohul,
nama sej cendawan; indahan pinohul, sej sumpah, lih gana.
Pohung, patung berhala (ganaganaan) yang ditempatkan di kebun untuk menolak hantu-hantu
jahat.
Pojam, pejam, buta mengenai mata, gelap; pojam ni bulan, bulan gelap, tidak kelihatan
mengenai bulan.
Pola, I. = palu, cukup diperlukan, perlu, bahkan; pola do ahu sandiri laho, apakah aku harus
248
pergi sendiri? perlukah saya sendiri yang pergi? ndang pola, tidak perlu, tidak usah; ndang pola
sadia, tidak perlu banyak, tak seberapa; pola dipastap ahu, bahkan ia memukul saya, malahan
saya ditamparnya; molo pola mate raja i, kalau raja itu harus mati juga; ndatung pola, tidak
sekali-kali. II. pola, = tuak.
Polan, = holan.
Polang, sepotong kayu yang diikatkan pada pohon kemenyan untuk dipakai sebagai tangga;
sijama polang, orang-orang yang hidup dari hasil pohon kemenyan, pengumpul kemenyan.
Polin, murni, tidak bercampur, bersih; mamolin, bersih, murni, tulen; aek mamolin, air bersih,
tidak bercampur; hapolinon, kebersihan, kemurnian, kejernihan.
Pollak, = porlak.
Pollong, tersembunyi, tidak ada jalan keluar, tersumbat; mamollung, menyembunyikan, menumpatkan.
Polngit, mamolngit, sunyi sekali, sepi; pamolngit, kesunyian di tempat-tempat sunyi, keadaan
sepi.
Polong, tepung asam terdiri dari campuran tuak dan timun dan sitrun.
Poltak, mulai kelihatan mengenai bulan, terbit; poltak ni bulan, permulaan bulan baru;
hapoltahan, Timur.
Poltong, tersumbat mengenai tubuh, mentok perasaan; poltong langkana, tidak jadi apa-apa
mengenai rencananya, suntuk langkahnya; pamoltong, apa yang menyumbat, apa yang
membuat darah jadi beku, penyumbat; hapoltongan, mengelas mengenai darah pada
perempuan yang melahirkan anak.
Poluk, mamoluk, mengeluarkan sesuatu dengan tangan, mengambil hati-hati dengan tangan.
Polut, = tos, dilepaskan, lepas; polut hosana, ia mati, putus nyawanya; mamolut, melepaskan,
memutuskan.
249
Pompom, mamompomi, mendiamkan, menyuruh agar diam; mate hapompoman, mati tanpa
mengatakan apa-apa, mati bungkem, mati tak berpesan.
Pondia, buah merah yang dipakai sebagai hiasan kuping; pondia saga, idem.
Ponding, ikat pinggang pakai pelat-pelat emas, ikat pinggang dari mas, ikat pinggang dari perak.
Pondok, I. = pendek, pendek, rendah. II. gubuk, pondok khusus, kedai yang dipasang di jalanan.
III. pondok, = babi.
Pondom, kuburan, pendam; mate di pondom, mati sedemikian rupa sehingga tidak dapat terjadi
perkara.
Ponggol, penggal, patah, potong, keping, pecahan, bagian, bab; samponggol, sepotong,
sebagian, sepenggal; ponggolponggol, keping, pecahan, patah-patahan; marponggolponggol,
menurut keping, berpenggal-penggal, berpotong-potong; mamonggoli, memotong,
mematahkan; maponggol, patah, pecah; angka ponggol, dipotong dalam banyak potongan,
pada patah, patah-patahan.
Pongkal, simpai pada bubu atau tong; mamongkal, menyatukan sesuatu dengan simpai.
Pongkar, I. baji untuk membuka mulut seseorang karena giginya harus dikikir; mamongkar,
membuka mulut. II. pongkar, = songkar.
Pongki, sej pohon; P.B.: situmbur ni pongki, parindahanan pansalongan, pir ma tondi, sai
ro ma parsamotan, serat pongki jadi sumpit berejeki, panjang umur kiranya, murah rejeki.
Ponjal, diinjak-injak keras; mamonjali, menginjaki sesuatu dengan keras, membanting kaki pada
sesuatu, menginjak- injak supaya padat.
Ponji, kapok.
Ponjot, sempit, sesak; ponjot huhilala, sesak perasaanku; ponjot rohana, dia merasa dirinya
dalam keadaan kesesatan, sesak perasaannya; ponjot hosana, sesak nafasnya, sesak nafas ia;
ponjot ulaon, pekerjaan mendesak, sibuk.
250
Pontas, pentas, sej serambi kecil tempat duduk para raja; pentas kecil yang dipasang dalam
rumah untuk memberikan persembahan.
Ponu, penyu.
Popa, pendiam mengenai orang yang jarang berbicara, tetapi kalau ia berbicara, maka apa yang
dikatakannya itu adalah berarti; mamopai, mendiamkan.
Popas, I. mamopashon, menyelesaikan, mengatur laba dan rugi, membuat pas antar
keuntungan dan kerugian. II. popas, kail, pancing; mamopas, menangkap ikan dengan pancing;
marpopas, mengacaukan seseorang dengan berbagai-bagai cara agar dia tidak bisa berpikir lagi
dengan teratur.
Popat, = totap.
Popo, mapopo, terlanda, rebah mengenai padi; mamopoi, membuat jalan di tempat dimana
belum ada jalan; popo imbulu, cara mengurut dengan perlahan-lahan sehingga rambut terletak
pada kulit.
Por, I. keras, lebat mengenai hujan; udan na por, hujan yang deras sekali; por roha, sangat
mengingini sesuatu. II. por, = par: prepiks msl: mardengke, pardengke; diparlehon, diparulos.
Pora, garing, kering mengenai makanan, tembakau, kayu, kerongkongan; rapuh; ama ni pora,
sej kayu yang ringan; porapora, ikan-ikan kecil, ikan paitan, ikan tawes.
Porda, gagang pisau, hulu gergaji, tangkai; godang do porda, ndang sadia hulamot, godang
do roha, ndang sadia sinamot, tangkai panjang, sedikit tali untuk mengikat sesuatu; cukup
kepandaian tetapi tidak ada uang untuk melaksanakannya, artinya: tanpa uang, kepandaian dan
kecerdikan juga tidak dapat banyak menolong seseorang.
Pordut, mamordut, menyakiti orang dengan jawaban yang tajam, menantang keras.
Porhas, geledek, petir, guntur yang menyambar; disoro porhas, disambar petir; tubu
marporhas, lahir anak kembar yang terdiri dari kedua macam kelamin, dianggap sebagai tanda
celaka; siporhas, nama sej tanaman; siporhas pea, sej rumput yang dipakai sebagai penangkal
racun; siporhas hau, sej pohon yang kayunya dan daunnya dibuat penangkal (hanya untuk lakilaki, karena perempuan menjadi mandul karenanya); gana siporhas, sej sumpah, lih gana.
Porhis, semut; matemate porhis, begitu cepatnya berjalan sehingga menyebabkan semut mati
terinjak oleh karena dia tidak dapat lagi menyingkirkan diri, artinya: terus saja berjalan.
Porhot, kasar, kesat, tidak licin, tidak rata msl tanah waktu musim kering; siporhot, kain dan
bunga yang dipasang perempuan di dalam sanggul rambutnya agar kuat; parsiporhotan,
belakang kepala.
Poriama, gambar bintang, Pleyaden; bulan pariama, nama bulan yang ke-10.
251
Porngis, tumbuh dengan baik, bermas, padat berisi mengenai padi (juga: porhis).
Poro, I. mamoro, memerah, memeras, memerah air susu; horbo siporoon, kerbau perahan. II.
marporo, serak, parau.
Poros, mamoros, menekan hingga padat, peras, memeras; paporosporos, sering diperas dan
kuat.
Porot, tersangkut, kesat, sesuatu yang sangkut di kerongkongan; amporotan, sesuatu yang
sangkut di kerongkongan, tersekal.
Porpor, maporpor, menabrak sesuatu msl kuda yang lari dan tiba-tiba menabrak seseorang;
mamorpori, menginjak-injak sesuatu sampai rusak, mengenai ayam yang menginjak-injak
telurnya, yang telah dieram, kalau waktu mengeram sudah lewat; dipaporporhon, =
dipatondonghon.
Porsan, mamorsan, memikul, memanggul, menanggung; paporsanhon, menyuruh orang untuk
memikul sesuatu; porsanon, beban.
Porsuk, pedih, melarat, sangat menyedihkan, sengsara, merana, menderita, mara; haporsuhon,
sengsara, penderitaan, kemeranaan; na porsuk, sengsara, merana, tersiksa; sitaonon na
porsuk, penderita yang merana yang sengsara, penanggung derita; paporsukporsukhon,
menyiksa, mengganggu, menyengsarakan, menyakiti.
Portibi, dunia, bumi, daerah, negeri; portibion, dunia ini, bumi ini; liat portibi on, seluruh dunia
ini, seantero dunia.
252
Porut, mamorut, menarik sesuatu dengan tangan, mencabut; porutporut ni saraoal, tali
pengikat celana pada pinggul, pengikat kolor.
Pos, tetap, teguh, senang, percaya, tidak bimbang, yakin, sering dihubungkan dengan roha; pos
roha, yakin, penuh kepercayaan; pos rohana di ahu, dia percaya saya; pos ni roha,
kepercayaan, pengharapan, keyakinan; roha na pos, rasa penuh kepercayaan; manghaposi,
mempercayai orang, percaya pada; haposan ni roha, orang yang dipercayai, perlindungan;
marpos ni roha, berpengharapan, percaya, berkeyakinan; pos ma roham, percayalah
kepadaku, yakinlah kau.
Poso, muda; na pos, orang muda, pemuda; haposoon, masa muda; naposo,kenek, bawahan,
pesuruh; posoposo, = pesepese, bayi, anak kecil; posoposo ni rusuk, tulang muda di ujung
rusuk; mulak poso, kembali muda; tarposo, prematurus melahirkan anak sebelum waktunya,
tetapi bayi masih dapat hidup; P.B.: ramba na poso so tubuan lata, angka na poso na so
umboto hata, semak muda yang belum tumbuh kecambah, orang muda yang belum paham
bicara.
Potang, petang; potang ari, malam; sipotang, sej cacing yang hidup dalam air.
Poti, peti; poti marende, harmonium, organ; mamalu poti marende, memainkan harmonium.
Potik, mamotik, memalang, mengunci pintu; potihan ni bodil, picu senapang; potikpotik,
tombol, kenop, palang, grendel.
Poting, I. wadah, perian, kendi, tabung bambu untuk menyimpan air. II. poting baliung, puting
beliung, angin pusar. III. perangkap pakai senapang otomat yang msl dipasang menangkap
harimau.
Potir, dahsyat, parah, mengerikan, keras, hebat mengenai hujan dan bahaya kelaparan (haleon
potir).
Potlot, = potelot, pensil.
Potpot, lebat, penuh ditumbuhi, rimbun, rapat tumbuhnya; ramba na potpot, penuh dengan
rerumputan
-------------------------------------------------------------Q--------------------------------------------------------------------------
253
-------------------------------------------------------------R--------------------------------------------------------------------------
Ra, I. mau, angin, bersedia; na ro do ahu, saya mau, saya bersedia; api na so ra suda, api yang tidak mau
padam. II. ra, mungkin, barangkali; ra tung, mungkin ya, barangkali ya.
Raba, mangaraba, mengungsi, lari dari kampung dengan ternak saat ada bahaya yang
mengancam; rabaraba, sej kupu-kupu putih.
Rabar, mangarabar, merujak, mengolah buah-buahan atau daging dengan menumbuknya dan
kemudian menambahkan sitrum, lada dan garam; mamuji na nirabar, memuji pekerjaan sendiri,
memuji-muji hasil pekerjaan sendiri.
Rabarabu, tewas dalam jumlah besar mengenai tentera dari kedua belah pihak, bergelimpangan
mayat kedua belah pihak yang berperang.
Rabi, alat pemotong rumput, arit, parang; mangarabi, membersihkan dengan parang suatu
tempat dengan jalan mengebas pohon dan semak untuk dijadikan kebun atau ladang,
memarang.
Rabin, mangarabin, dengan berduaan membawa orang setengah diseret dan setenga diangkat,
menggotong orang sakit.
Rabis, rabis ni gaol, daun-daun pisang yang telah kering dan pada batangnya bergantungan ke
bawah, dahan kering yang mau jatuh ke tanah.
Rabisan, tonggak haluan perahu, tiang kecil, yang tegak dibagian muka perahu (= solu).
Rabu, aek rabu, air abu yang dibuat dari abu yang dibasahi dan dalam mana orang
menyediakan benang.
Rading, pelayan perempuan, yang diperoleh seorang pengantin perempuan dari ayahnya.
Ragam, ragam, macam, cara, jenis; ragam, beraneka ragam, berbeda; ragamragam, berbagai-
254
Raganan, = tagonan, lebih baik, lebih suka, dari: argaan lih arga.
Ragat, sedang ramainya, sedang sibuk-sibuknya, meluas menjadi umum; berselisih, berperang;
ragat paronan,para pengunjung pekan datang berkumpul; ragat manduda, waktu para
perempuan menumbuk padi yaitu: sore jam 16.00 atau malam jam 20.00; ragat mardahan,
waktu umum memasak yaitu: antara jam 17.00 dan 18.00 sore; ragat mangan, waktu umum
untuk makan yaitu: ja 18.00 sore; ragat bada, pertengkaran menjadi umum, ramai bersengketa;
ragat hamusuon, permusuhan menjadi umum.
Rage, musnah, hancur, binasa, mati dalam jumlah besar, bergelimpangan mengenai banyak
orang yang mati; marragean, berserakan, binasa dalam jumlah besar, bergelimpangan;
mangaragehon, menghancurkan, membinasakan, menghabiskan.
Ragi, bdk sagi, mangaragi, membagi-bagi sedemikian rupa hingga memperolehnya menurut
kemampuannya; ragi ni ulos, model, corak, motif ulos; ragiragi, sej ulos.
Ragian, ganjal, lapik piring untuk meninggikannya; indahan di ragian, perbuatan suka menjamu
orang.
Rago, raga, bola yang dianyam dari rotan dengan mana para pemuda main sepakbola.
Ragu, kacau; ragu idaon, semua kelihatan kacau; ragu pingkiranna, pikirannya kacau.
Rahanan, = raganan, lebih baik, lebih suka; rahanan mate asa mangolu, lebih baik mati
daripada hidup
Rahar, hampa tak berbuah, layu, hangus, kering; mangarahar, membuat layu, melayukan,
menghanguskan, menjadi mandul.
Rahat, kikir (besi); mangarahat, mengikir; na rahat, ganas; rahat sahit, penyakit yang sangat
mengganas di sekeliling; gondang ni rahat bulu, cara mengucapkan: seorang berbuat
kesalahan banyak, orang lain kena siksanya.
Rahis, terjal, jurang, curam, mengenai lereng gunung, tepi sungai, tepi jalan; sitimbung rahis,
seorang yang sengaja mencari bahaya, yang terlalu berani berbuat sesuatu, pemberani, peloncat
jurang. Rahot, rahot ni indahan, nasi angus yang melekat pada daun-daun yang ditarok dalam
periuk; mangarahoti, meletakkan daun-daun ke dalam periuk untuk memasak nasi;
pangarahoti, daun-daun seperti itu; rahotrahot, urat-urat, kerak-kerak.
Rai, penyakit saraf; raion, sej penyakit pada tangan yang gemetar, penyakit saraf.
Rair, batang bambu sebagai mana ia tumbuh, serumpun bambu; harair, waktu menghitung
batang bambu; sanghahair, sebatang bambu.
Rais, tersangkut pada (di), hal pekerjaan yang ditinggalkan tidak selesai, mencantel pada;
mangaraishon, menggantungkan sesuatu, mencantelkan; raisan, rotan, yang dipasang di atas
255
sungai untuk pegangan sewaktu menyeberangi sungai itu; aek raisan, nama sebuah sungai
antara Silindung dan Sibolga, dimana dulu terdapat penyeberangan seperti itu; marraisan,
menyeberang melalui tali seperti itu; marsiraraisan, bergayut, saling menyantel; siraraisan, tali
atau kain yang dipintal pada mana wanita yang melahirkan berpegangan; mate rais, mati
sewaktu lahir.
Rait, I. kait; mangarait, mengait, mengambil sesuatu dengan kaitan; raitrait, gancu, kaitan yang
panjang untuk menurunkan buah. II. rait ni bagas, kerangka atap rumah; paraithon, memasang
konstruksi atap; na rait, perkayuan dalam rumah dikira dari sumban ke atas, na lolo semua
perkayuan dari sumban ke bawah.
Raja, raja, pemimpin, pengawas, penguasa, kepala; rajanami, penyapaan yang hormat: rajaku;
rumaja, raja yang tarafnya lebih tinggi, lebih tinggi dalam kedudukan, lebih mulia; raja huta, raja
yang berdiri sendiri, bukan parripe; harajaon, kerajaan, kemuliaan; mangarajai, menguasai,
memerintah, merajai; mangaraja, gelar: Singamangaraja, imam raja Batak; raja ho, anda
adalah raja saya mohon anda; diparhurajai, diminta dengan sangat, mengatakan ke-padanya
"rajanami"; rajaraja, memohon, dengan sangat, meminta-minta; diparajarajai, memohon
dengan sangat; uju hinarajahon ni A, sewaktu A memerintah; ompu raja di porlak, = parsili,
dalam bahasa datu.
Rajum, mangarajumi, menghitung, menaksir, mengagak, menimbang, menyangka; rajuman ho
songon raja, orang harus menyangka anda raja; masirajuman, saling menghitung, saling
mengadakan perkiraan.
Rak, paru-paru.
Ramang, ramangramang, kangkang mengenai kaki, berjalan dengan kaki yang kurus panjang
msl labah-labah; paturamang, ber-kerumun; rumamang, bergerombol-gerombol, berkerumun
dalam jumlah besar mengenai binatang.
Ramba, semak-semak, hutan, belukar; ramba na potpot, rawan yang tidak bisa dilalui, semak
belukar yang lebat; jolma ramba, kata yang bersifat memaki-maki; mangaramba,
menyembunyikan diri di semak-semak.
Ramban, kain, benda-benda yang diperdagangkan; tigatiga ramban, barang dagangan, barangbarang jualan.
Rambar, penolong bilangan, satuan, unit; sangkarambar, sepotong, sebuah, satu lembar msl
dipakai waktu menghitung daun dan pakaian; P.B.: sarambar gogo, sajomput tua, banyak
tenaga yang dipakai tetapi hasilnya sedikit, banyak tenaga, sekelumit nasib.
Rambat, = sungkot, sangkut, tertambat, tinggal tergantung; paturambaton, kaki terhantuk pada
sesuatu; sipaturambat, ilmu sihir datu dengan mana ia menjatuhkan orang, sihir penghalang.
256
Rambing, mangarambing, menggantungkan sesuatu msl ogung; rambing, titi gantung dari
sehelai rotan besar (mallo) dan dua helai untuk pegangan; pangarambing, dahan-dahan yang
menghubungkan titi itu; rambingan, sepotong daging, yang dapat dibeli di pekan/pasar: juga
seikatan yang digantungkan seperti jagung.
Ramboan, bejana dari bambu untuk menyimpan air pencuci, sekerat bambu sebagai tabung air.
Rambon, tidak jelas, kabur, remang, samar-samar, rabun; rambon huida, saya melihat samarsamar, kabur saya lihat; rambon matana, dia melihat samar-samar, matanya kabur; rambon ni
ari, senja; rambon ari, hari sudah senja; rambon manuhon, yang tidak dapat dilihat waktu senja
seperti halnya dengan ayam; sirambon, sej tumbuhan air yang membuat air keruh kelihatan.
Rambong, tidak adil mengenai perkataan; juga: culas, tidak jujur, tidak murni, tidak bersih
mengenai ramalan dengan ayam yang berarti bahaya. Rambu, jimbai, sabut pada buah-buahan;
rambu ni pinasa, daging yang bersabut pada buah nangka dan tidak dapat dimakan; rambu
tola, keputusan sementara untuk menenangkan buat sementara mereka yang bertempur, kelak
diperoleh keputusan terakhir; parrambuan, keranjang sampah, tabung sampah; sijujung rambu,
seorang penolong yang mendampingi dukun, pelayan dukun; datu pangarambui, dukun yang
memberi tanda-tanda bagaimana ayam itu harus jatuh; rambu, tali yang dipasang sesudah mana
orang mengarahkan kayu ke situ; mangarambuhon, melaksanakan segalanya menurut aturan;
beha do pangarambuhonna, di godang ni ulaonna, bagaimana dia dapat menyelesaikan
segalanya?; pangarambui, daftar untuk memilih hari (mirip dengan parhalaan); rambu na
onom, cara meramal dengan benang untuk mendapat pencuri.
Rambutan, rambutan. Rame, I. ramai, berpenduduk banyak mengenai negeri, kampung. II.
ramerame, rambu-rambu dari bulu kuda dan potongan-potongan kayu, dekorasi yang dipasang
di muka rumah atau kapal: juga hiasan bunga dan seterusnya bermacam-macam hiasan, hiasan
pada pidato.
Ramon, I. = rambon. II. ramonramon, kulit halus yang berada dibawah kulit atas, kulit ari.
Ramos, banyak sekali mengenai buah, berbuah lebat; ramos parbue ni hau i, pohon kayu itu
berbuah banyak, lebat buahnya pohon itu.
Ramot, cermat, berlaku hati-hati dengan sesuatu (= jamot), berupaya menjaga, agar tidak rusak
atau tidak hilang; mangaramoti, menjaga utuh, melindungi, mengawasi; mangaramothon,
memelihara sesuatu, menjaga agar tidak kesasar, memegang teguh; siramoti hurungan,
penjaga penjara; ramot bahen, perlakukan dengan hati-hati, jaga agar utuh.
257
Rampat = rambat, sungkot, tidak terang mengenai ucapan (sungkot suarana); tenunan yang
salah karena tidak sama garis-garis.
Ramping, maramping, sobek mengenai telinga karena perhiasan, mengenai mata jarum, lobang
kancing; mangaramping, memelah, memutuskan.
Ran, mangaran, kurang jelas, tidak teratur, simpang siur, ruwet, kusut; mangaran aek, mengalir
kesini kesana, bersimpang siur, air merambat; mangaran hatana, pidatonya tidak jelas, tidak
teratur; ran do bogasmu, engkau mengerjakan sesuatu dengan tidak teratur, segala-galanya
bersimpang siur,
Randorung, sej pohon kayu yang kulitnya dianyam (karena lembek) menjadi tikar; P.B.: tinallik
randorung, bontar gotana dos do anak dohot boru dibahen na pulik do margana, lantoro
ditakik, getahnya putih putra dan putri sama saja kecuali marganya yang beda.
Ranga, panjang mengenai tanduk kerbau; horbo siranga, kerbau yang lurus tanduknya;
rangaranga, ruji, jentera; rangaranga ni sorha, roda cakra pemintal.
Rangat, aek rangat, air belerang, air hangat bersumber dari alam.
Rangga, suka bertikai, suka berbantah, bringas suka berkelahi; rangga juna, sej pisau.
Ranggang, rebah terlentang dengan kedua paha terbuka, jatuh bergelimbang dengan anggota
gerak yang keseleo; bojak siranggang, kodok pada mana orang mengangkat sumpah, kodok ini
dihancurkan di batu dan pada batu itu orang mengatakan demikian: aku mau dihancurkan jika
kata-kataku tidak tidak benar.
Ranggapuri, sej hantu (begu) yang terhadapnya tidak berlaku korban apapun; ranggapuri
matutung, bala kelaparan akibat musim kering yang lama.
258
Ranggas, ranting-ranting kayu mati dan kering; ranggason, tidak berdaun, kering; P.B.: ranggas
tumutungi bonana, api besar dimulai dengan membakar ranting-ranting kayu kecil, yang kering;
sibondut ranggas, dikatakan mengenai perampok atau penyamun yang menelan sesuatu yang
tidak boleh ditelan; sibondut ranggas na gaunggaung, seorang yang mengambil sesuatu, yang
bertujuan menjatuhkannya.
Ranggisgis, batu apung; ranggisgis, kering dan pucat seperti batu itu.
Ranggitgit, nama sej tumbuh-tumbuhan di hutan berdaun lebar dan disukai orang untuk
membungkus sesuatu, nama sebuah daerah.
Ranggiting, sej penyengat kecil.
Ranggong, masiranggongan, saling memintal mengenai akar, berjalin-jalin msl akar, rambatan.
Ranggu, = hommbar; parrangguan, kesepakatan; sada parrangguan, sepasangan, sepaham.
Ranggut, masiranggut, bergumul, bergulat, bergelut; mangarangguthon, menyentak, berkelahi karena sesuatu, menggulat, merenggutkan.
Rangin, sepotong kayu yang secara kasar dipotong dan menggambarkan kuda pada mana
orang menari bila seekor kuda dipersembahkan; ranginrangin ni baoan, rumbu-rumbu pada tepi
anyaman jerami.
Rangrung, berbunyi nyaring msl dua poting yang saling memukul; teka-teki: laho tu balian
rangrung songon boru na mora, laho muli sip songon boru na pogos, kalau poting dibawa
kosong untuk mengambil air, maka ia berbunyi seperti seorang gadis yang pakai banyak
perhiasan; kalau dibawa kembali ke rumah, ia tidak berbunyi lagi, sebab ia sudah penuh dengan
air.
259
Ranjang, keranjang, karung yang dianyam untuk penyimpanan rumput, pupuk dsb.
Ransang, kayu lurus yang dijepit pada tiang-tiang dan sekaligus pengikat tiang-tiang itu, palang
dari kayu untuk menutup pintu; rangsangrangsang, palang penutup pintu; mangaransang,
memalang pintu; pangaransangan, tulang dada.
Ransar, lancar, cepat, lekas; tigatiga ransaran, barang dagangan, jual-jualan yang laris laku;
siransar, sej pisang.
Rante, rantai, kekang kuda; mangarante, mangarantei, mengikat dengan rantai, merantai;
rantei babam, kekanglah mulutmu; orang rante, orang rantai, yang terhukum; ranterante, yang
dipasang pada detar sebagai hiasan.
Rantiti, I. sej pohon kayu kecil yang kayunya menghasilkan potas. II. kata bilangan: buah,
keping, potong; sampulu rantiti mas, sepuluh keping mas.
Ranto, rantau, keluk dalam sungai, lubuk dalam sungai; mangarantoranto, mencari ikan dalam
lubuk; pangarantoan, tempat, daerah, wilayah dimana orang merantau; maranto, = jalang,
pergi merantau, mengembara; anak ranto, = anak jalang.
Rantos, tajam, runcing mengenai pisau atau bambu yang diruncingkan; roha na rantos,
kebijaksanaan berpikir, pertimbangan, cerdas.
Rap, I. rap-rup, tiruan bunyi senapang. II. bersama-sama, bersama, dengan; rap dohot,
bersama dengan, bersama; raphon, disertai, bersama dengan seseorang; rap ma hita, baiklah
kita bersama-sama pergi.
Rapan, sampah, kayu dan rumput yang terapung-apung di atas air; rapanrapan, sampah;
mangarapanhon, mengapungkan.
Rapar, tak kebagian makanan, lapar; haraparan, kekurangan, kelaparan; anturaparan, berada
dalam keadaan kelaparan dan kekuarangan; mate anturaparon, mati karena lapar
260
Rape, = rapet.
Rapet, digabungkan; mangarapet, menggabungkan, menghubungkan, merapatkan, menyoldir,
memakukan; rapet, ketam panjang.
Rapit, = rapet.
Rapot, bdk rapat, perekat, lem, zat untuk menggabungkan; rapot tu sarung, imbalo tu suhul,
dengan rapot sarung pedang dilem; batang rapotan, peti yang terdiri dari dua bilah papan yang
disambung; rapot, rapat, persidangan raja-raja dimana dibicarakan persoalan hukum; marrapot,
bersidang, mengadakan persidangan; parrapotan, tempat atau rumah dimana diadakan rapat
didang; harapotan, tempat pada tanaman dimana daun-daun pergi cerai.
Raprap, mangaraprap, mengambil daun dari tangkainya; maraprap, direnggut oleh dahan
berduri; maraprap na so magulang, turihon na so marngenge, disentak tanpa berguling ke
bawah, berbekas tanpa berpenyakit cacar, artinya: mendapat celaka tanpa salah.
Rara, merah, merah jingga; marrara, berwarna merah; tarrara, merah kelihatan, agak merah;
rara matana (mida), ia melihat sesuatu dengan rasa kepingin memilikinya;sirara, sej penyakit
padi sewaktu ia berada di bulir dalam hal mana ia merah kelihatan; sahit rara, sej penyakit yang
membuat kulit berwarna merah.
Rarang, larang; mangararang, melarang; rarangan, larangan, tempat dari mana orang tidak
boleh mengambil sesuatu.
Raras, mararas, menetes-netes, menitik dalam jumlah besar mengenai benda-benda kecil; anak
raras, hau raras, pohon kayu yang kecil.
Rari, tak ada ujung pangkal, kusut, tidak beraturan, kosong, tidak dihimpunkan; rarirari hatana,
perkataannya ti-dak teratur, tanpa isinya, kosong bicaranya; rarirari ni roha, rencana-rencana
yang tidak penting, angan-angan; hata sirarion, omong kosong, obrolan.
Rarik, mangararik, menggores dengan pisau, membuat garis, menoreh; rarik, pisau untuk
menggores, untuk membuat ga-ris; pangararihan, goresan yang dibuat dengan pisau.
Raru, sej pohon kayu, yang kulitnya dipakai untuk meragi tuak; mangararui, meragikan dengan
kulit ini; dipararu hatana, dibumbui ucapannya.
Rarut, marsirarut, berkelahi tentang apa yang dipertengkarkan.
261
Rasi, = jujur; mangarasai, menghitung, mengira; rasian, sifat, cara; lipatan dalam tangan yang
dari mana dapat dibuat ramalan; rasian ni goar, ramalan yang dapat dibaca dari nama; rasi,
rasirasa, sampai mengenai waktu; rasirasa nuaeng, sampai sekarang.
Raso, I. rasau pandan, sej pohon berdaun panjang dan berduri yang dapat dipergunakan
menjadi beraneka ragam anyaman. II. mangaraso, menggosok emas sampai berkilat pada batu
uji.
Rasun, racun; mangarasun, meracuni seseorang; hona rasun, kena racun, diracuni.
Rata, segar, hijau mengenai tanaman hijau, daging yang baru, juga biru mengenai langit; ingkau
rata, sayur yang hijau, yang baru; P.B: rata pe bulung ni bulu, rataan do bulung ni torop,
denggan pe uhumna, dengganan do uhum torop, daun bambu adalah hijau tetapi lebih hijau
adalah daun torop, walaupun putusanmu mengenai vonis juga baik, putusan orang banyak
adalah lebih baik; parataratahon, memperbaharui, mengulangi; mulak rata, diperbaharui;
ratarata do ompu ni parbinotoan, mengulangi adalah ibu pengatahuan, repititio est mater
studiorum; sirumata bulung = napuran; parsirataon, penghias untuk mewarnai diri putih atau
merah; na pinorsirata, = na rata; pangaratai, angsuran yang dibayar orang yang berutang
sebagai tanda bahwa dia tetap mengingat utangnya; sirumata langit, langit yang biru.
Ratak, humaratak, humaratik, berdentang-dentang suara mesin, membuat bunyi yang keras
dan teratur msl mesin atau martil tukang besi.
Rati, cocok betul dalam perbandingan yang cocok, proporsional, yang tepat.
Rating, habis dimakan api, hangus termakan api; mangaratinghon, dimusnahkan api,
menghanguskan.
Rau, sej pohon kayu yang lembut dan buahnya dapat dimakan.
Raus, tidak mendalam, serampangan, tidak teratur, tidak hati-hati mengenai ucapan dan
perbuatan, semberono, teledor, asal-asalan, tidak rapi, tidak teliti, bersikap tidak peduli.
Raut, pisau kecil; P.B.: unang parmeammeam raut, ai maila do raut so dapotan, jangan
bermain pisau karena pisau malu tak makan; raut parnabung, pisau cukur.
Raya, = rea, raya, besar; ari raya, hari raya; pintu raya, pintu utama; patik raya, perintah
utama.
Rea, = raya, besar; dalan rea, jalan besar, jalan raya; banua rea, nama daerah; santi rea, bdk
262
santi.
Reak, sej penyakit kuda; reahon, menderita penyakit kuda seperti itu; reak mardalan, berjalan
pincang.
Redem, nyenyak tidur, terpulas tidur; juga dikatakan mengenai tumbuh-tumbuhan yang menjadi
kering karena musim kering yang lama.
Rek, marderek, tiruan bunyi yang menggambarkan bunyi benda-benda, gemerencing, gemertak.
Rekrek, mangarekrek, merentangkan kuat-kuat, memanjangkan apa yang elastis msl karet,
menarik ke dua arah, menyiksa tahanan.
Rembat, = rambat.
Rembe, mangarembe, mengguling-gulingkan diri dalam air mengenai kerbau; parembehon,
memandikan kerbau.
Remengremeng, segala jenis perhiasan dan hiasan msl pada rumah Batak, pada upacara; tetek
bengek, keropas, kerapis juga: kalimat-kalimat yang dihiasi dalam pidato; mangaremengi,
memakai segala macam dari sesuatu.
Rempe, letih, penat; mangarempe, melelahkan, meletihkan; dirempe huhilala, saya merasa
diriku letih.
263
Renda, renda.
Renge, berat, keras mengenai pekerjaan; renge ni ulaon, kesibukan kerja; renge modom,
nyenyak, lelap tidur. Rengget, mangarenggetrengget, meminta-minta.
Rentuk, barang-barang kecil, hal-hal sepele; ulaon rentuk, pekerjaan-pekerjaan yang kecil.
Reong, sepotong kayu pendek yang dilemparkan msl ke buah pohon kayu; mangareonghon,
melemparkan buah dengan sesuatu; dipangareonghon, melemparkan sesuatu dengan jumlah
besar, berjatuhan dilempari.
Rere, tikar yang buruk, yang lusuh; manjalo mas sian toru ni rere, menerima uang dibawah
tikar, artinya: kena sogok.
Reruk, I. sej burung hitam yang datang dalam jumlah besar (berkawan-kawan). II. sej pohon
berbuah.
Res, I. tiruan bunyi kerosok atau menderas; marderes, membuat bunyi seperti itu. II. res, = ris;
mangareshon, mengenakan sesuatu menurut kemampauan, kesanggupan msl pajak;
mangaresres, idem.
Resan, = pesan.
Rese, = batu rese, = rase, batu kerikil, batu halus.
Reso, = rose; paresohon, memeriksa, menyiapkan, menyediakan; reso, siap, selesai, diperiksa
dengan teliti.
264
Ria, I. datang bersama-sama, hadir banyak, berkumpul dalam jumlah besar, bersama-sama; ria
ma hita, kita semua bersama-sama; marria, merapat, bermusyawarah; marriaria, umum,
beramai-ramai; ria ni roha, kegirangan bersama, keceriahan hati bersama; sai tubu ma siria
martata, mudah-mudahan datang suka cita. II. sej alangalang berdaun tajam.
Riak, permainan, guyon, kelakar, seloroh, senda gurau; lalap siriahon, berseloroh dengan
kawan-kawan dan menyebabkan tidak tidak menghasilkan apa-apa; parsiriahon, permainan,
seloroh, senda gurau; marsituriak, tertawa (And); hata siriahon, senda gurau.
Riang, = ria; riang ni ate, kegembiraan, gembira hati; riangriang, sej tanaman menjalar.
Riap, I. kedal, sej penyakit kulit yang menyebabkan bintik-bintik putih. II. riap ni jala, hal
mencampakkan jala; mangariaphon, jala mencampakkan jala. III. rumiap rumontom,
berkerumunan, berkeliaran.
Riar, = ringgit (ringgit Spanyol). II. liar, galak mengenai binatang, laut dan manusia; riar
pangalaho, kelakuanmu liar, galak; pariarhon, menjadikan liar; horbo riar, kerbau liar;
mangariari tondi, mempersembahkan sajian untuk memperoleh kembali tondi orang sakit
setelah meninggalkan tubuh manusia orang sakit itu.
Rias, sej tumbuh-tumbuhan, yang bunganya suka dimakan orang; rias, panjang dan kering;
mangariasi, menjadi ramping, langsing. Ribak, maribak, koyak, robek; mangaribakhon,
merobekkan; mangaribakhon bada, mencetuskan, membesarkan perselisihan; ribakribak ni
abit, sobekan kain.
Riban, lebar; pinggan riban, pinggan yang besar; sapinggan riban, sepinggan besar penuh.
Ribu, ribu; saribu, seribu; marriburibu, ribuan; marratusratusribu, ratusan ribu; Pangaribuan,
nama sebuah daerah; Pasaribu, nama marga; bagot riburibu, sej bagot, yang berdahan.
Ribur, meriah, ramai, ria karena adanya gerakan penghidupan msl pasar, pekan yang ramai
dikunjungi; riburan, ramai; hariburon, keramaian; marhariburan, merencanakan, mengatur
pesta; siriburon, sej permainan.
Ribut, = gaor; ribut ulaonku, kacau kerjaku; manongon ribut, mengeja, melafal.
Rigo, lemak pada sup; marrigorigo, bercahaya lemak mengenai muka, berlemak, berlemaklemak.
265
Riha, cela, retak pada pot; bersalahan, kesalahan yang kecil yang tidak dilihat dengan segera.
Rihit, pasir; matua tano matorang rihit, artinya: kekal, abadi; nang matua pe tano on matoras
pe rihit, ndang olo ahu, selamanya aku tak mau.
Rikrik, marrikrik, cacad, kekurangan mengenai binatang, pot, tanda bekas dipakai mengenai
kuda.
Riman, sej bagot; tali halus yang ditarik dari padanya; pembelian perangkap yang membuat ia
tertutup bila diusik.
Rimas, amarah, geram; marrimas, marah, berang, mengamuk; tarrimas, idem; na ro rimasna,
dia menjadi marah; marro ni rimas, menjadi marah; mangarimasi, marah terhadap seseorang;
hona rimas, kena marah, dimarahi; mombon rimas, turun marahnya; manombo rimasna,
kambuh; parrimas, pemarah.
Rimba, sebidang tanah yang baru pertama kali dikerjakan tertapi secara kasar sekali;
mangarimba, membuat pekerjaan pertama ini, membersihkan tanah dari rumput; rimba gasgas,
mencangkuli untuk kedua kalinya; rimba oma, mengerjakan kembali mengenai tanah yang enam
tahun kosong; pagodang rimbaanna, banyak berusaha, banyak berikhtiar.
Rimbang, sej pohon kecil yang buahnya dapat dimakan; rimbang, margambanghon na so
gambang, marimbanghon na so rimbang, memulai sesuatu yang baru, membuat sesuatu yang
belum pernah dibuat.
Rimbas, kapak yang lebar; mangarimbas, mengapak dengan kapak ini. Rimberimbe, kelambu
atau tenda dari tikar yang dibuat dalam rumah msl untuk melindungi orang sakit.
Rimbor, kabur, sekilas saja nampak, tidak terang, samar-samar dilihat; juga: marimbor.
Rimbur, sibur-sibur, capung; jenis-jenis: rimbur gaja, rimbur na rara, rimbur teteng; rimbur ni
hotang, ujung rotan dimana terdapat duri; unang angkupi ibana, na pasarat-sarat rimbur ni
hotang do i, jangan campuri, nanti anda akan dilukai durinya, jangan kawani dia itu, karena
sama halnya seperti menarik ujung rotan berduri jadinya.
266
Rimpas, sangat, sempurna, tuntas; rimpas dengganna, baik sekali, terlaksana dengan tuntas;
harimpason, kesempurnaan, ketuntasan.
Rimpu, mangarimpu, memikir, menyangka; hurimpu, saya pikir, saya sangka; P.B.: hurimpu
parhunihan, hape pargadongan, nirimpu parulian, hape hamagoan, sangka ladang kunyit
ternyata lahan ubi, sangka nasib mujur, rupanya sial.
Rimpur, rimbun, lurus, panjang, lampai mengenai kayu dan orang; sirimpur jarijari, orang yang
berjari-jari panjang, berjari panjang lampai.
Rimuk, = ribur.
Ring, tiruan bunyi "ring", bunyi emas atau perak jika dipukuli; mardiring, berbunyi nyaring.
Ringan, senang hati, sebentar gembira sehingga kesedihan ha-ti, kepahitan sebentar dilupakan.
Ringgarung, kijang.
Ringgas, rajin, dengan kemauan sendiri (lawan: losok); ro ringgasna, dia rajin; ringgas ni
roha, kerajinan, semangat; haringgason, kerajinan, hal berkenaan dengan rajin; mamaringgas,
berbeda mengenai kerajinan, tidak serupa kerajinannya, rajin sewaktu-waktu;
mangharinggashon, melakukan sesuatu dengan rajin, dengan gembira; siringgas, sej pohon
kayu.
Ringgit, ringgit; mangaringgithon, menukarkan uang jadi ringgit; siringgiton = dahanon (And);
ringgit burung, gulden; ringgit bontar, dolar (ringgit) Spanyol.
Ringgo, = rongit.
Ringis, hujur siringis, sej lembing kecil, tombak kecil.
267
Ringkang, terkelupas, lepas, lekang msl kapur dari dinding, kulit bekas luka.
Ringkir (bdk singkir) mamuringkir, menjenguk, menengok dengan teliti, menyelidiki se-cara
teliti, mengamati; ringkiron, dapat diperiksa, dapat ditengok, yang mau dijenguk.
Ringkot, perlu, mendesak, penting, rajin; ringkot do i di ahu, itu sangat perlu bagi saya; ringkot
ulaon, pekerjaan mendesak, penting; on do na rumingkot, inilah yang paling utama; di ringkot
ni ulaon, di waktu pekerjaan (pekerjaan di ladang) mendesak; ringkot ni roha, kerajinan, rasa
penting; ringkot na i, betapa penting itu; marnaringkot, tidak sama pentingnya, berbeda dalam
kepentingan; mangaringkoti, melakukan sesuatu dengan rajin; mangharingkothon,
melaksanakan, mengurus sesuatu dengan rajin, seperti penting, merajinkan diri, mengusahakan
diri dengan rajin.
Ringo, riuh, ribut, membuat hiruk pikuk; ringo pinggol, hiruk pikuk kedengaran, ribut di kuping.
Rinsan, iring, damping, yang satu dibelakang yang lain, berbaris; rinsan tu toru, kebawah
berbaris.
Rinsir, ringan, dapat bergerak, cepat meluncur; hepeng rinsir, uang kecil dari tembaga (=
hepeng linsir); siparinsir, daya untuk memperlancar penjualan barang-barang; siruminsir, =
solu (And).
Rintaktak, air hujan yang tinggal di daun-daun dan dari sana menetes ke bawah.
Rintar, tidak kusut mengenai rambut dan benang; suri pangarintari, sisir pemilah, sisir perapi
rambut.
Rintik, I. gila, tolol; na rintik, orang tolol, orang gila. II. bergaris; marrintikrintik, bergaris,
bercorak.
Rintop, gatal, membuat gatal; rumintop, gatal; rumintop aru-aru, gatal di kerongkongan;
mangarintopi, membuat gatal, menyebabkan gatal.
Rintua, sej perdu yang daunya berwarna hijau dan putih bunganya berwarna jingga.
Rio, I. jarang, tidak rapat mengenai pagar, tenunan; ulos suri-suri rio ditongatonga, parlagu
268
nauli so lupa sian roha, kain suri-suri adalah bening di tengah-tengah, seorang yang berbuat
baik tidak dilupakan orang, juga bila orang tidak selalu mengingatnya. II. Gadong rio, sej ubi
kayu yang enak rasanya, berasal dari Riou.
Riong, riongriong, tembus lihat, tembus pandang, menembus, berkilauan mengenai mata
harimau, kucing.
Ripe, I. famili, keluarga; dongan saripe, suami, isteri, kawan sekeluarga; mardongan saripe,
berkeluarga, berlaki-bini, bersuami, beristeri, telah kawin; pardongan saripeon, pernikahan,
perkawinan, kekeluargaan; parripe, kawan serumah, rakyat; hami na saripe, kami sekeluarga;
riperipe, milik bersama, kongsi. II. ripe, hanya, cuma, saja; ripe manjalo ma hami, kami hanya
menerima. Riprip, rak dinding yang diperbuat dari hodong ni bagot.
Ripuk (= ropuk), remuk, pecah.
Ripur, punah, mati semua, binasa; sumpah: ripur ahu, saya mau jadi binasa bila....
Riris, dalam satu baris, berjejer, terbagi merata, berderet; ucapan selamat: bintang na rumiris,
ombun na sumorop, anak pe riris, boru pe antong torop, bintang-bintang berbaris, anak-anak
lelaki berbaris-baris, anak perempuan banyak; paririshon, menghitung menurut urutan,
menjejerkan.
Ririt, mangaririt, mencari, mencari jodoh, memilih, meminang; mangaririt boru, meminang
gadis, mencari perempuan untuk dijadikan isteri, mencari mempelai perempuan dikatakan
mengenai pemuda-pemuda yang berniat kawin; jolo ririt asa dok, pikir dulu baru katakan;
ndang diririt ho hata sidohononmu, engkau tidak memikirkan perkataanmu; mangaririti
gambir, memilih yang terbaik, sebagai memilih gambir yang terbaik untuk merokok; saririt,
sekuntum, setumpukan, setimbunan benda-benda kecil yang terpilih; riritan, kuntuman gambir,
sebungkus gambir yang dipakai sebagai pelupuk sigaret; diparirithon, menyuruh pilih.
Ris, terbagi rata, masing-masing dapat sesuatu, terjatah; parishon, membagi sedemikian rupa
sehingga masing-masing mendapat sama banyaknya, membagi rata.
Risi, kasar, tidak rata; hata na risi, kata-kata yang keras dan kasar; risirisi hata ni jolma, lamot
hata ni begu, kata-kata orang adalah kasar (oleh karena selalu tersimpul kebenaran di
dalamnya), kata-kata hantu yang jahat adalah licin (untuk menggoda, membujuk, dan
membinasakan: pangarisirisian do ateate, hati adalah mudah pilu msl setelah sakit, segera
setelah bangun; risirisi, perdu yang daunnya kasar.
Risik, hati-hati, teliti, betul; lawan: raus; mangarisihi, menyelidiki, memeriksa dengan teliti,
menanyakan segala se,gi, membahas.
Riste, = rinte.
269
Ristop = rintop.
Riting, bringas, bersifat pe-marah, marah, geram, gusar, suka berkelahi; riting ni roha, marah,
geram, gusar, hati geram; parriting, pemarah, orang yang suka bringas.
Rito, ritorito, gila tetapi tidak berbahaya, sinting; ritoritoon, gila, edan, kesinting-sintingan.
Ro, datang, tiba, turun; ro di, kata depan: sampai; ro di ari patoluhon, sampai hari ke tiga; ro di
pinomparna, sampai ke turunannya; ro di dia? sampai di mana? ro rimasna, marahnya datang,
lagi geram; marro ni rimas, marah, geram; ro losokna, sedang malas dia; parohon,
mendatangkan; dipaturo, idem; siparo jea, yang mendatangkan celaka, bahaya; haroro,
kedatangan, hal mengenai datang; haroro ni na niula, panen; haroroan, tempat dari mana
sesuatu datang, sebab yang menjadikan sesuatu, asal, sumber; haroroan ni sahit, asalnya,
sebabnya penyakit; haroan, kelahiran, pesta pada kelahiran anak umumnya: pesta syukuran;
mangharoani, memestakan seseorang atau sesuatu, mengendurikan; marharoan, membuat
pesta gembira; marharoan pinggolna, telinga bergembira tentang berita yang penuh gembira;
marroan, datang berduyun-duyun, berdatangan.
Roa, jelek, buruk, jahat; haroaon, keburukan, kejelekan; roana i, jelek sekali; paroaroahon,
menjelekkan, memburukkan, membuat bertambah jelek, memfitnah.
Roba, I. robaroba, bagian tanah yang paling jelek; mangarobahon, berdesak ke muka;
mangarobahon boniaga, mengobralkan jualan. II. robaroba = ambaroba.
Robar, = jobar, biawak.
Robe, miring, condong; mangaroberobe, naik gunung secara berliku-liku; robean, lereng yang
curam; begu robeanon, sakit karena lapar, karena kelaparan tidak berdaya.
Robi, lama, dulu kala, baheula; tingki na robi, dahulu kala, masa silam; Padan na Robi,
Perjanjian Lama; di na robi, di waktu dulu kala; na robirobian, pada waktu dulu sekali, zaman
baheula.
Robo, marobo, rebah, tumbang, roboh; mangarobo manuk, merobohkan ayam yang dipotong
supaya dapat meramal dari letaknya; mangaroboroboi, melipur, sebenarnya menjatuhkan
kesedihan hati, menghibur.
Robu, pantang diperbuat, sesuatu yang dilarang (sitongka) oleh karena pantang msl bekerja
pada hari tertentu, tabu; robu di pahae, dilarang pergi ke Pahae karena disana masa penyakit
cacar; robu, tabu, pantang; robu api, perang yang tidak membenarkan membakar kampungkampung (lawan: musu api); mangarobuhon, melarang sesuatu, menabukan perbedaannya
dengan subang adalah mengenai makanan, sedang robu mengenai perbuatan.
Robung, I. rebung, tunas yang paling dalam, daun yang paling dalam msl pada pisang, rebung
pada bambu; marpusuk robung, empat helai daun yang berlintangan msl pada pohon paku
(tandiang). II. robungrobung, lobang, lekuk; tarrobung, masuk kedalam lobang, terjerumus
dalam lobang.
Robur, marobur, terjerumus, mati, meninggal, berguling ke bawah; ma tompas marobur, mati,
meninggal; dalan haroburan, jalan kematian; mangaroburhon, mengaburkan, memboroskan,
270
menjerumuskan.
Roda, roda, mesin jahit; mangaroda, menjahit pada mesin jahit; roda uap, mesin uap.
Rodi, perintah, rodi, kerja paksa; mangarodihon, memerintah, menyuruh; marrodi, bekerja rodi
yaitu pekerjaan jalan, bekerja jalan.
Rodop, rendah mengenai letak, pendek; mate hau na bolon dibahen hau na rodop, pohonpohon kayu besar mati dibuat pohon-pohon yang rendah dan kecil.
Rodot, subur melahirkan, begitu dikatakan mengenai perempuan yang setiap tahun melahirkan
anak (lawan: lampang); subur juga mengenai binatang.
Rogas, rogasrogas, senapang tua yang tidak dapat dipakai, bedil usang.
Rogo, cangkul bergigi 6-7 buah. Rogon, I. = rintop; rumogon, diganggu oleh rasa gatal. II. =
rugun; marrogonrogon, bertimbunan, bertimbun-timbun
Roha, hati, perasaan, pikiran, penghidupan batin seluruhnya (disamping: tondi, jiwa) akal budi,
kemauan; marsak rohangku, hatiku susah, sedih hatiku; las rohana, dia gembira; sipatindit
roha, apa yang mengejutkan orang, yang membuat hati kejut; sipalas roha, apa yang membuat
orang gembira; tarpedem rohana, dia mengantuk; tarsunggul rohana, teringat, dia
memberanikan diri; roham, sukamu; rohana ma disi, sukanyalah disitu, terserah dialah; di
rohangku, pendapatku, dalam hatiku; di roham, menurut pendapatmu, huroha, saya pikir,
kusangka, sering pada pertanyaan: tudia ho huroha, engkau mau kemana? saya akan duga?
dalam jawaban: i do huroha, saya duga itulah rupanya; raja i do i huroha, saya pikir bahwa
itulah raja itu; pingkiran ni rohangku, pikiranku, pendapatku; roha, sering dikaitkan dengan
kata-kata berkenaan dengan hawa nafsu, perasaan hati dan kehendak hati; las roha, gembira;
dok roha, tertekan, berat hati; asi roha, kasihan; holong roha, mengasihani, menyukai; ginjang
roha, tinggi hati, sombong; lambok roha, lemah lembut; serep roha, berhati rendah; ringgas
roha, rajin; mampar roha, lalai; ninna roha, begitu pikiran orang, begitu dugaan orang, menurut
orang; ninna roha dibagasan, begitulah pikirannya dalamhatinya; roharoha, akal-akalan,
dengan sewenang-wenang; parrohaon, kehendak hati, semangat; marroha, berakal, berpikir
sehat, berpikiran; na lambok marroha, berhati lembut; parroha na daulat, berhati saleh;
marrohahon (diparrohahon), mempunyai semangat; marrohahon haginjangon, bersifat
sombong, tinggi hati; mangarohai, memperdayakan orang; marrohai (diparrohai), membuat
orang berbudi; na hurang roha, kurang akal, agak bodoh, tidak mau; roha juga artinya
berkemauan baik: molo soada roha, godang do sidalian, dimana kemauan baik itu tidak ada,
selalu mendapat dalih, alasan; ndang adong rohana, tak mau dia, dia tidak suka; beha ma
roham disi, bagaimana pendapatmu tentang itu? sukakah engkau itu? umboto roha, berbudi,
berakal, arif; na so umboto roha, tidak berbudi, tidak cerdik; mambahen rohana, bercabul;
parroha, berbudi, budiman; harohaon, kehendak hati, semangat.
Rohop, dekat.
Rohor, = rahar.
Rohot, = dorhot.
271
Rojan, sakit rejan, disentri (lebih disukai dikatakan: baro buni); rojanon, berpenyakit disenteri,
disenterian.
Rojang, rejang.
Rombang, sesuai, serasi, jenis; rombang ni rohana, sesuatu yang sesuai, yang mengenangkan
hati seseorang, kegemaran hatinya; sarombang dohot, sesuai dengan; dongan sarombang,
kawan yang mempunyai perasaan yang sama; juga: yang mempunyai rupa yang sama.
Rompas, sepotong kayu yang terbalik pada perangkap; marompas (bdk tompas), runtuh
mengenai rumah; sirompas, pencahar; pangarompas, idem.
Rompe, rompean, bungkus rotan buat gung; jerat dari rotan untuk menggantungkan senapang
dsb; mangarompehon, membuat jerat seperti itu; mangarompeanhon, menyimpan atau
menggantungkan sesuatu dalam jerat seperti itu.
Rompu, pengikat atau cincin dari rotan yang dijalin untuk mengikat sesuatu msl kedua belahan
sarung pisau yang tidak dilem tetapi diikat dengan cincin yang dijalin atau pengikat yang
dipasang pada pustaka agar jangan bercerai-berai; rompu silima-lima, pengikat seperti itu yang
diperbuat dari lima rotan; rompu singolngol, pengikat yang dapat dipanjangkan menurut
kemauan; mangarompu, mengikat sesuatu dengan membuat cincin seperti itu; rompo so siat,
kesamaan sesuatu yang tidak cocok, perhubungan yang tidak cocok.
Ronda, rumondaronda, bergerak kesana kesini secara teratur mengenai banyak orang yang
mengikuti gerak-gerik penari secara tidak sengaja, bergerak menari dalam satu irama.
Rondam, mangarondam, merendamkan, merawat orang sakit dengan air dingin. Rondang, I.
(bdk sondang), rondang ni bulan, terang bulan, cahaya bulan; rondang hatana, kata-katanya
adalah terbuka untuk umum, tidak sembunyi-sembunyi; mangarondanghon, mengumumkan. II.
272
padi yang dipanggang; juga: rondang marsulu, kata halus untuk bunga.
Rondo, I. ari rondo, musim penghujan; rondo ari, sudah hujan, banyak hujan; mangarondoi,
menenangkan hati, menghiburkan. II. = rodop; tano rondo, tanah rendah.
Rondop, = rendep.
Rondos, = ronsot.
Rongos, marongos, patah sebagian mengenai pisau.
Ronggang, retak tanah, liang-liang di tepi sungai yang suka dimasuki ikan; mangaronggang,
memasuki liang-liang tersebut mengenai ikan; ronggangon, penuh dengan lobang-lobang
mengenai kayu.
Ronggur, guruh, geledek, petir, guntur; manghuling ronggur, menggeledek, gemuruh, ada
gemuruh; ronggur balu, guruh malam.
Rongkap, ramuan yang dipakai agar bagot itu menghasilkan tuak; tidak gampang mengambil
tuak karena macam-macam hal dibutuhkan; seterusnya pada umumnya: sehati, keserasian;
rongkapna, yang serasi dengan dia; rongkapna gabe, jodohnya jadi, pasangan yang sejahtera;
rongkap ni tondi, pilihan, jodoh yang ditakdirkan, sudah ditentukan sebelum tondi lahir, jodoh
sejiwa.
Rongkos, nunga sae rongkosna, ia telah mengatasi penyakitnya, ia tidak akan mendapat
penyakit itu lagi; ndang sae rongkosna, belum cukup umurnya untuk menikah mengenai
perempuan; tarrongkos, terlalu lekas kawin mengenai gadis; tarrongkos baoa, ia melewati,
melebihi persetubuhan; tarrongkos anak ni horbo, terlalu lekas menjauhkan anak kerbau dari
indungnya bila terlalu pagi susunya diperas; tarrongkos suansuanan, tanam-tanaman yang
dipindahkan sewaktu masih terlalu kecil dan menyebabkan tidak dapat hidup; mambahen
rongkos tu dakdanak, memperkosa seorang anak yang belum cukup umur; mansegahon
rongkos ni boruboru, terlalu pagi memakai perempuan.
273
Rongse, I. = rotak. II. sepotong batang kayu kecil untuk menandakan uang pada permainan.
Ronsam, kotor, najis, berlumpur, becek; paronsamronsam, mengotori, sama sekali kotor.
Rontom, rumontom, berdatangan dalam jumlah besar, datang berkerumun; rumiap rumontom,
lih riap III.
Ronton, mangarontoni, mengebiri binatang; babi ronton, babi yang dikebiri.
Ronu, mangaronui, memanaskan hati seseorang yang mudah dipanaskan hatinya untuk lebih
muda menipunya; sironuan, orang yang ditipu dengan cara ini, mangsa tipuan.
Ropo, I. tali, belenggu. II. mangaropohon, menjual barang-barang dengan harga yang bisa
dibayar sipembeli (harga murah) supaya lekas habis.
Roprop, mangaroprop, menggigit, mengunyah; maroprop, patah, pecah karena terlalu berat
msl balok.
274
Rorang, cabul, sundal, lacur, gasang, porno; harorangon, persundalan, pelacuran, kecabulan,
pornografi; marharorangon, melakukan pencabulan, berbuat cabul.
Rosak, I. marosak, pecah, patah, rusak; mangarosahi, mematahkan, merusak. II. kencing
sewaktu tidur mengenai anak-anak, ngompol, kencing di tempat tidur.
Rose (bdk reso), siap, beres, terbenahi; parosehon, menyiapkan, membereskan, membenahi.
Rosu, akrab, dekat dalam pergaulan, beramah-ramahan, jatuh cinta, lembut, suka;
marharosuan, akrab sekali, bergemaran; parosurosu, membuat seolah-olah jatuh cinta,
berpura-pura jatuh cinta; harosuon, keberahian, kegemaran, kesukaan.
Rotak, kotor, cemar, noda, tahi; marnarotak, mengotori diri, mencemari diri; parotakrotakkan,
mencemarkan, menodai.
Rotap, jalan yang dibuka di hutan tetapi belum selesai; lobang; mangarotap, membuka jalan
dengan menebas pohon-pohon; marotap, terputus.
Roto, I. usungan mayat.II. rotoroto, tiba-tiba, sekonyong-konyong mengenai hati yang gusar,
lekas marah; parotoroto, orang yang berpenyakit murung, yang menderita penyakit kepala
sebelah yang menyebabkan dia marah dan murung.
Rotos = gotos.
Rotrot, marotrot, turun, mangarotrot, menarik ke bawah.
Ruap, ruapruap, tanah lembek, elastis spt lumut di hutan, berhumus tebal.
Ruang, lobang, liang, ruang, rongga; ruangon, berlubang, berongga; marruang, mempunyai
lobang, berlobang; mangaruangi, melobangi.
Ruar, luar, keluar; haruar, keluar; paruarhon, mengeluarkan; di ruar, di luar; tu ru-ar, keluar;
mangharuari, membuang air besar, berak; mangharuarhon, mengeluarkan msl berak.
Ruas, ruas, anggota, suhu, bagian bambu atau rumput antara dua buku; marsasaruas,
berpotong-potong.
275
Rubu, mangarubuhon, memerintah, memberi perintah. Rudang, bunga pepaya berjenis jantan;
sampe rudang, penunjuk umur seorang pemuda, pemuda yang dewasa, perjak, jejaka.
Ruerue, tidak terikat pada gagang peralatan; labil, tidak stabil mengenai hati.
Rugi, rugi, kerugian, kerusakan; rugi ahu, saya rugi; harugian, kerugian, kerusakan;
mangharugihon, mendapat rugi, kerusakan; marharugian, menderita rugi.
Rugirugi, tanaman paku yang harum dan berdaun halus, pakis; jenis-jenis: rugirugi babi,
rugirugi manuk.
Rugun, rimbun, lebat, bertimbun-timbun tersedia; hau na rugun, rindang mengenai daun pohon
kayu; marrugunrugun, datang berduyun-duyun, berbondong-bondong mengenai orang.
Ruham, sej pohon kayu yang berduri dan buahnya dapat dimakan.
Ruhot, ruhotruhot, goyang, tidak mantap tertancap, tidak kokoh mengenai gigi, tiang.
Ruhut, I. sifat dan cara, tatanan, kaidah, adat istiadat, tata aturan; ruhut ni sipelebegu, adat
istiadat penyembah berhala; ruhut ni bagas, bentuk rumah; mangaruhut, membuat rencana
rumah; ruhut, persis, betul; ruhut sada be, persis satu seorang. II. mangaruhut, membidik.
Rujak, I. makanan yang dimasak terdiri dari tarutung dan santan ni harambir. II. mangarujak,
menikam, penusuk.
Ruji, rujiruji, batang kecil atau kayu kecil yang dipergunakan untuk menjelaskan pidato atau
sesuatu lainnya, juga dipakai waktu meramal menjumlahkan; madabu rujiruji, menghitung
dengan bantuan kayu kecil seperti itu, menghitung jumlah sesuatu.
Rukrek, = rekruk.
Rukruk, mangarukruk, membersihkan parit, selokan.
Ruma, rumah adat, terutama rumah Batak yang diukir; pardiruma, isteriku, nyonya rumah; di
ruma, di nifas; ruma sahit, rumah sakit; dipaturuma, memanggil begu ke dalam rumah; ruma
bolon, penjaga modal bersama, yang bertanggung jawab untuk itu.
Rumbak, ada dalam jumlah besar; rumbak songon boniaga bangkudu, ada terlalu banyak dan
oleh karenanya tidak mahal.
276
Rumbar = lumbang.
Rumbat, sej rumputan.
Rumbi, peti bulat dari kayu pakai tutup dan dua engselnya.
Rumbuk = tumbuk.
Rumbun, rumpun, padat ditumbuhi; rumbunrumbun, semak-semak, belukar; manarumbun,
rimbun; di rumbunrumbun, sembunyi, didiamkan, di semak belukar, merondok.
Rumput, rumput yang diambil sebagai makanan kuda; masirumput, mengabil rumput,
merumput; parrumputan, tempat diana rumput itu tumbuh atau disimpan, pengambilan rumput.
Rundut, kacau, campur baur, rumit, kusut mengenai benang, mengenai pidato, mengenai
perhitungan; mangarunduti, mengusutkan, meruwetkan.
Rungga, ranting-ranting kayu runcing, benda-benda tajam, duri yang dimasukkan ke dalam
tanah untuk melindungi diri terhadap musuh dan pencuri; mangarungga, mengamankan sesuatu
dengan duri.
277
ulos dengan memakai banyak pola yang direncanakan datu di waktu bencana karena di antara
pola yang banyak itu mungkin ada yang satu yang disukai tondi.
Rungguk, sirungguk, sej tanaman merambat yang elok; P.B.: disi sirungguk disi sitata, ia disi
hita hundul, disi ompunta Debata, dimana ada sirungguk disana ada juga sitata, dimana kita
raja-raja duduk (berapat) disitu juga ada Tuhan, artinya: ya mendengar kita berapat; P.B.: Tubu
ma sirungguk di bona ni tadatada, nunga muba uhum, dung ro sibontar mata, sirungguk
tumbuh di batang sitadatada, sekarang hukum sudah berubah oleh sebab orang bermata putih
sudah datang.
Rungit, rasa asing; rungit ni roha tu, rasa asing, tidak akrab.
Rungka, lepas, timbul, bermula; rungka bada, pertempuran, pertarungan mulai; rungka sori ni
ari, bahaya, celaka timbul; rungka roha, rasa hati terbuka, terbuka pikiran; marsirungkaon,
terbuka.
Rungkisa, sej burung enggang mirip dengan rhinoceros tetapi tanpa tanduk pada paruhnya.
Rungkung, leher.
Runjat, renggang, tidak rapat, nama ulos; runjat uhum, hukum itu tidak tetap, tidak dipelihara
dengan baik; hirang runjat, keranjang yang jarang anyamannya; ulos barunjat, sej ulos.
Runsi, kulit yang membungkus beras; runsi obuk, rambut yang keriting.
Runsing, senjata.
Runta, mangarunta, meronta untuk melepaskan diri dari kekangan, melepaskan diri mengenai
278
kuda, meronta-ronta.
Runtus, tergesa-gesa, cepat, segera; mangaruntus, menyegerakan, memperlekas, tergesagesa pergi. Rup, = rap.
Rupa, wajah, sosok, penampilan, rupa, bentuk, kemunculan, rupanya; juga: barangkali; rupa ho
do na ro, rupanya engkaulah yang datang (= songon rupa ni ho); rupani, misalnya;
marrupahon, mempunyai rupa..., berbentuk...; mangarupa, memperlakukan seseorang dengan
sewenang-wenang; marpangarupai, menilai atas dasar potongan badan dan roman muka, msl
pada para tamu.
Rupia, rupiah.
Rurus, marurus, berjatuhan, rontok, gugur mengenai daun, rambut; mangarurus, menjatuhkan,
menggugurkan, buah-buahan.
Rusuk, tusuk, rusuk, iga; rusuk na ngol, rusuk pendek; rusuk, ditusuk pada lembing, ditombak;
pangarusukrusuhon, merasa ngeri di lambung, merasa ditusuk-tusuk di lambung;
mangarusuk, menusuk pada sehelai tali, menombak; P.B: dapotan bubu mangarusuk
sunggapa, pukat mendapat ikan, tapi pacak atau tonggak pukat mencucuk bikin luka-luka,
nampaknya
beruntung ternyata celaka; rusuhan, tali, tusukan; sarusuhan dengke, setusukan ikan; rusuk
bara, palang penutup kolong ruah (kandang).
Rutu, buhul, buku, mata kayu; marruturutu, berbuhul-buhul msl kulit pada banyak sitrun.
-------------------------------------------------------------S--------------------------------------------------------------------------
279
Sa, I. satu, se; (sada) sahoda, seekor kuda; sahali, sekali; na sahorbo, sebesar kerbau; na sa i, sebesar
itu. II. ulok sa, ular raksasa. III. suda; nunga sa, sudah cukup, habislah aku pada permainan, sekarang
tidak ada lagi taruhanku, aku kalah. IV. sa, cukup, puas, bosan; sa rohana, dia telah bosan, dia sudah
muak, jemu; pasahon, mengerjakan sesuatu sampai jemu. V. akhiran sa biasanya dihubungkan dengan
kata kerja dan menunjukkan kembali kepada objek; mangalehonsa, memberikannya (benda dsb yang
dihunjuk); ndang tarbahensa, ia tidak dapat melakukannya; nampunasa, pemiliknya, yang empunya.
Saba, lahan basah, sawah (lawan hauma tur = ladang); saba langit, sawah yang hanya diairi
oleh hujan, sawah tadah hujan.
Sabam, tawakal, sabar, terhibur, senang, tidak mudah putus asa, tabah, teguh batin; sabam
rohana, dia merasa senang, senang hatinya, tabah dia; pasabamhon, menghiburkan,
menyenangkan hati, menyabarkan, meneguhkan batin; sipasabam roha, yang menghiburkan,
penghibur; manghasabamhon, me-rasa senang dengan, gemar dengan, berpasrah, menerima
sesuatu dengan tawakal, dengan tabah.
Sabesabe, selendang, hiasan, dandanan, kain (ulos) yang digantungkan pada bahu, kain yang
disandang di bahu; marsabesabe, mengenakan kain (ulos) yang digantungkan pada bahu msl
sewaktu menari, menyandang selendang; sabesabe ni hata, hiasan pada pidato, basa basi.
Sabi, I. sawi, tanaman kecil yang dimakan sebagai sayur. II. sabi atau sasabi, sabit, arit,
pemotong rumput; manabi, memotong dengan sabit; bulan sasabi, bulan sabit; sasabi tur ma
dilana manghatai, lidahnya adalah cepat, terburu-buru bagaikan sabit di ladang kering (dimana
lebih baik ia memotong seperti di saba). III. sabi, tajam melihat karena benci dan dendam,
bringas, , menolak dikatakan mengenai mata: sabi matana.
Sabilang, = sapata (bdk bilang).
Sabor = sabar.
Sabtu = sabtu.
Sabuk, cawat, sabuk; marsabuk, bersabuk, memakai sabuk, bercawat, melilitkan sabuk antara
dua paha; diparsabuk (ihurna), menyempitkan ekornya antara dua kaki, dipersabuk ekornya.
Sabul, sinabul, bukti, kata untuk pembelaan; parsinabul, pembela di pengadilan, pengacara,
penasehat; bdk abul.
280
Sabun, sabun.
Sabung, I. manabung, melaga, menyabung ayam jantan atau manusia; marsabung, bertempur,
berlaga, berkelahi; panabungon, perkelahian binatang, tempat sabungan ayam; sabungan,
ayam jantan, ayam laga; sabungan ni obuk, rambut kepala yang terpanjang; huta sabungan,
ibukota. II. sabung, mesiu.
Sabur, berserakan, bertaburan, tercecer, terserak-serak, tertabur; sabur bintang, bintangbintang dalam jumlah besar terlihat, bintang bertabur; sabur uban, telah mempunyai beberapa
uban, uban bertabur; manabur, menabur benih; panabur, penabur; saburon, waktu menabur;
panaburi, demikianlah dikatakan mengenai beras yang ditaburkan di belakang mayat; kutukan =
sai panaburim ma i, mudah-mudahan itu berarti kematianmu: begitulah diucapkan di belakang
seseorang pencuri; panaburi, jampi untuk membuat orang tidur
Sada, satu, seorang, tunggal, satu-satunya, sesuatu; sasada, tunggal, sendiri, seorang diri;
sasada ibana, dia sendiri, hanya dia; sasadangku, aku sendiri, hanya aku; sasadam, engkau
sendiri, hanya kau; sasadasa (sasadana),dia sendiri, hanya dia; nantuari sada, kemarin dulu;
na taon sada, dua tahun lewat; sadasada, satu demi satu, satu per satu; sada roha (saroha),
sehati, seia, sepakat, dengan suara bulat; sahata saoloan, seia sekata; dongan sahuta, teman
sekampung; dongan sabagas, teman serumah; dongan saripe, suami; dongan sabangsa,
teman sebangsa; pasadahon, menyatukan; pasadahon roha, membuat supaya sepakat,
supaya bersuara bulat, meyatukan pendapat, memutuskan; sada ma roham, ammbillah
keputusan; sumada, lebih bersatu padu; marhuta sada, berangkat, bepergian; bulan
sipahasada, nama bulan pertama penanggalan Batak; na sada on....na sada an, yang
satu....yang lain; marsada ni roha, marsaroha, bersatu padu, seia, sekata; parsadaan, tentang
mana orang sepakat, seia, persatuan; ompu parsadaan, leluhur, nenek moyang bersama.
Sadia, berapa? ndang sadia, tidak banyak, sedikit, tidak seberapa; ndang sadia arga, tidak
berapa mahal; sadia argana? berapa harganya?
Sadihari (dari: sadia ari), di waktu mana, kapan? ndang sadihari, tidak cukup itu, tidak ada
waktu untuk itu, tidak sempat.
281
Saem, pengganti sesuatu yang diberikan kepada begu, msl kerbau sebagai pengganti orang
yang sakit; mangusaem, mausaem, memakai pengganti seperti itu; sumaem, = humophop,
sebagai pengganti untuk.
Saga, ampang, kecil; sagasaga, sej tulila, harmonika mulut terdiri dari lidah dari hodong yang
ditarok di muka mulut dan dengan menariknya menimbulkan getaran, harmonika bambu.
Sagak, padi, yang tumbuh lagi dari tunggul jerami, tunas yang tumbuh sesudah panen.
Sagal = mahap; sagal mangan juhut, sangat kenyang, puas, sabas (makan daging).
Sagang, tidak ada di kampung, senggang, kosong, sepi; sagang ari, kesatuan, penentuan
waktu: pukul 10 pagi di waktu mana mungkin tidak ada orang di dalam kampung; sagang
borngin, pukul 11 malam di waktu mana orang tidak berada di luar; di sagangsagang ni ari,
pada waktu tidak ada orang dalam kampung karena semua bekerja di luar kampung, di
senggang-senggang hari.
Sage, mansage, menyebarkan jerami di ladang agar dipakai sebagai alas padi yang mau
ditebah.
Sagi, dibagi; marsagi (diparsagi), membagi dengan baik sehingga yang satu tidak menerima
segala sesuatu yang baik dan yang lain segala sesuatu yang jelek; managihon, membagibagikan, membagi atau menyusun dengan baik sehingga berkumpul yang sama sifatnya,
memberikan kepada setiap orang apa ia berhak menerima, masing-masing diletakkan di
tempatnya; pasagihon, membagi-bagikan msl pekerjaan; sagisagian ni pinahan, bermacammacam ternak; masipasagian, membagi-bagi antara sesama mereka; marga sagisagian, dari
setiap marga ada yang hadir; sagi, sudut, segi, siku; si opat sagi, empat segi, empat siku.
Sagu, sago, sumsum, tepung tanam-tanaman yang mengandung sagu (rumbia arrouroot dsb);
sagu ni tano, kekuatan tanah; sagusagu, kue-kue dari tepung yang diuapi, suatu sedapan yang
disukai orang Batak; panagunaguan, daun dalam mana sagusagu itu dibungkus, pembuatan
kue sago.
Sahala, kemuliaan, kharisma, hikmat, kesaktian, wibawa, kebesaran otoritas, penuh kesaktian;
marsahala, mempunyai kemuliaan, kebesaran, otoritas; ndang marsahala ibana mangarajai,
tak berwibawa dia memerintah.
282
Sahan, tabung tuak, tanduk tempat minuman dari mana datu menuangkan sesuatu pemberian
dengan menuangkan tuak melalui ujungnya; manahan, menuangkan tuak dari tanduk ke dalam
mulut, menuang air ke dalam mulut.
Sahiri, tikus.
Sahit, sakit, penyakit; sahit bali, penyakit menular; marsahit, sakit, menderita, mengidap
penyakit; sahitan, idem; parsahitan, penyakit, keadaan sakit; panahit, dalam arti sembunyi:
cacing dalam usus, mempunyai cacing; manahiti, menyakiti, membuat seseorang sakit, msl
dikatakan mengenai begu; na sinahitan ni begu, sakit dibuat begu (menurut anggapan orang
Batak kuno semua penyakit menular disebabkan begu).
Sahor, tak selera, tidak enak mengenai citarasa, tajam, rasanya menggigit.
Sai, I. selalu saja, sama sekali, tidak dapat tidak, terus-terusan; sai dialo do ahu, selalu dia
melawan saya; sai manjua do raja i, raja itu tetap menolak; sai mulak do sahit i, penyakit itu
selalu kambuh; na sai leleng, sudah lama; na sai laon, dahulu, sebelumnya; na sai laon,
sangat sulit (bdk mansai, sangat). II. kata depan ditarok di depan imperatif dan optatif, semoga,
kiranya, mudah-mudahan; sai ro ma ho, datanglah; sai saut ma tahim, mudah-mudahan
rencanamu terwujud; sai tubu ma torop anakmu, semoga anda mendapat banyak anak lelaki;
sai dao ma begu, semoga jauh penyakit; "sai" ini sering terdapat pada permulaan doa.
Sait, gigi runcing, taring pada manusia dan binatang; marsait, bertaring msl kuda; saitan,
cantelan, kait besi pada pelana kuda beban; sait ni porhas, batu runcing, sinar kilat; sait ni
huta, nama daerah di Silindung.
Saksak, I. putih bersih, putih metah, putih sekali sehingga menyilaukan mata. II. manaksakhon
tihas, mengumumkan kesalahan, kekeliruan, membongkar habis cacat orang. Saksi, I.
ketenteuan, aturan. II. saksi; manaksihon, menyaksikan.
Sala, I. kesalahan, kekurangan, ketidak adilan, bersalah, dosa, mempunyai kekurangan; sala ho,
kau berbuat salah; salangku, itu adalah salahku, saya berbuat salah; manopoti sala, mengakui
kesalahan; marsala, melakukan perbuatan salah, salah; sala so, salah oleh sebab ini dan itu
tidak ada; sala dohot, salah ikut, salah oleh karena turut melakukannya; singir sala so, denda
283
yang harus dibayar kampung oleh sebab tidak turut berpesta; sumala, lebih salah, lebih keliru;
dia salana, apa kekurangannya, apa yang kurang; manalahon, menyalahkan, mempersalahkan
dia. II. manalahon, mengingkari, menyangkal, mengelakkan sesuatu; hasalasalaan, denda,
hukuman uang dengan mana orang mengakui hutangnya; manala, bersalah.
Salaga, kayu pada kuk tenggala pada mana patil tergantung, cantelan kuk.
Salaha, duri yang dipasang di pohon buah-buahan agar tidak dapat dipanjat orang, kawat duri
keliling pohon agar tak dipanjati.
Salaksak, licin, botak (dari: saksak?); salaksahon, dalam keadaan botak, dalam keadaan
gundul.
Salamat, I. tabik, salam (= tabe); salamat pagi, selamat pagi; salamat taon baru, selamat
tahun baru; salamat dalan, selamat jalan; salamat tinggal, selamat tingggal (bagi mereka yang
tinggal). II. sasaran; marsalamat, menembak sasaran.
Salang, I. marsalang, tidak bertutup, kata yang kurang sopan untuk telanjang; salangsalang,
tidak pakai sarung mengenai pisau, pedang, tidak mengenakan pakaian mengenai orang
telanjang; teka-teki: jolo marabit asa salangsalang, lebih dulu berpakaian baru telanjang, yaitu
bambu yang di waktu bertunas mempunyai pembungkus yang kemudian jatuh. II. salang,
malahan, bahkan, sedangkan.
Salaon, tarum, nila, biru seperti nila; marsalaon, kehitam-hitaman mengenai muka.
Salapa, selapa, kotak cerutu, tempat tembakau dari kuningan atau perak.
Salapsap, I. atap rumah Batak yang menjorok ke depan. II. tanduk kerbau yang dipasang di
puncak atap.
Sale, manale, mengeringkan di atas perapian, mengeringkan sesuatu dekat api, mengasapi,
menganguskan kayu supaya mudah dibawa sebagaimana orang msl membuat butar sebelum
membawanya dari hutan ke rumah; salean, rak yang dipasang atas perapian untuk
mempercepat keringnya kayu, para-para di atas perapian; sisalesale tarup, yang mengasapi
atap, yang nyonya rumah, dia yang memasak. Salempang, selempang, tempat mesiu dari
tanduk, tabung mesiu.
Salempong, = sagasaga.
Salendang, selendang, kain yang disandang kaum wanita.
Salenggam, kayu bulat, rol kayu yang dipakai untuk meratakan, beras/padi dalam solup, alat
perata isi liter.
Sali, marsali, meminjam, berhutang, menjamin mengenai utang atau benda; pasalihon
(dipasali), membantu orang de-ngan memberi jaminan, menghutangkan; parsalian, orang yang
memberi pinjaman, kreditor, tempat meminjam; dipasalihon, dipinjamkan, dihutangkan.
Salibon, alis, bulu kening; mengkel salibon, tertawa dengan tidak menggerakkan mulut.
Salik, manalik, menyindir, mengolok, mengucapkan kata-kata yang keji secara sembunyi
sehingga orang yang mengucapkan kata-kata itu tidak dapat ditangkap.
Salimbatuk, sej rumput yang harum yang dipakai untuk bahan obat.
284
Salipi, tas dari kulit binatang berantai kuningan dan dibawa dengan tangan; tas bergagang rantai
keemasan.
Salit, sulit, sukar; salit tabaon, sulit untuk ditebang; salit pangkuron, sulit untuk dicangkul.
Sallak, manallak, memarahi, menyapa seseorang dengan suara yang keras, menegor keras,
memarahi.
Sallot, = sungkot, tercantel, tersangkut; masipasallotan, sangkut-menyangkut; marsallotsallot, seperti tangga, menyerupai tangga. Salngam, nyambung, hubungan antara dua balok
yang disambung; masisalngaman, saling nyambung.
Salobat = salohat.
Salohat, suling yang lobang tiupnya ditengah-tengah.
Salohot, sej rumput yang bunganya mudah melekat (lohot); juga sejenis tumbuh-tumbuhan yang
dipakai tukang emas untuk menyoldir.
Salong, mansalong, mengutip, memetik daun sayur, mencari sayur, mengambil dari kebun;
mansalong hata, mencari kata-kata sedemikian rupa sehingga sulit bagi lawan untuk
menjawabnya; martunggu ingkau sinalong, mencari keadilan, dikatakan mengenai paranak
yang mengadukan bila isteri anaknya laki-laki lari dengan niat jahat; anak sinalong, seorang
anak yang lahir di luar pernihakan resmi; ingkau sinalong, denda yang dibayar oleh ayah
kepada suami perempuan yang lari daripadanya sebagai ganti rugi karena tenaga si isteri di
kebun telah lama berkekurangan, denda terhadap pelanggaran akad nikah (sebenarnya: sayur
yang dipetik).
Salongki, seloki.
Salop, hubungan rahang bawah dengan tulang kepala, sendi rahang. Salosap, = gaja lumpat.
Salose, = salese.
Salpu, lewat, lampau, lalu, terlewat; salpu sataon, setelah setahun; dung salpu i, setelah itu;
manalpuhon, manalpui, melampaukan, melewatkan, melebih-lebihi, melewati; masalpuhu,
melebihi, melewati, kelewat batas; pasalpuhon, membiarkan sesuatu lewat, melewatkan
sesuatu; sisalpusalpu langka, pekerjaan atau keadaan dalam hal mana orang terlambat datang;
285
Salsal, I. sej pohon kayu yang getahnya menimbulkan gatal. II. terang, tampak, dapat dilihat,
nampak jelas; salsal ni hamonangan, kemenangan, yang jelas: salsal ulina, keelokan,
kecantikan umumnya tampak; marsinalsal, umumnya dapat dilihat, cemerlang.
Sama, sama, bersama-sama; sama tubu ni namora, mereka bersama-sama adalah anak
orang-orang kaya; sama so alit, sama-sama tidak bisa dikalahkan, sama-sama tidak mindir;
dongan sam dongan, sesama kawan; marbada isi ni huta i sama nasida, penduduk kampung
itu berkelahi sesama mereka.
Samak, kabur, samar-samar, tidak jelas kelihatan, tidak terang, serupa tetapi hanya kira-kira
tidak dilihat dengan sungguh-sungguh; samak huida, saya lihat semua samar-samar, sama;
manamaknamak, mengganti pakaian, membuat supaya tidak dikenal; pasamakhon, idem.
Samar, I. tarsamar, keracunan, kena racun, tercamar racun. II. ndang marsamari pogosna
(hamoraonna), kemiskinannya (kekayaannya) adalah luar biasa, tidak terbandingkan; na pogos
so marsamari, sangat miskin tidak terbandingkan.
Sambal, sambal.
Samban, I. penghalang, halangan, ganjal, lintang; so binoto be samban, dia tidak mau ditahan
atau dihentikan sewaktu lari cepat; samban bingkolang, lih bingkolang; manamban,
melintangi. II. sambansamban, sej sampesampe.
Sambang, I. masa tak berbuah, waktu pohon tidak berbuah; sambang ni parbue ni hau
nuaeng, sekarang adalah waktu pohon-pohon kayu tidak berbuah. II. sambangsambang, sej
rumput yang melekat. Sambar, tidak menuruti aturan, tidak pada tempatnya, salah, tertukar,
palsu, tidak normal; sambar do i di rohangku, menurut tanggapan saya itu adalah salah;
marsambar, bertukar, berganti; masipasambaran, saling menukar, campuraduk, tukar menukar.
Sambil, alat penjerat burung, jerat, perangkap; marsambil, memasang jerat; tarsambil,
tertangkap oleh jerat, kena jerat, terjerat; parsambilan, nama daerah di Toba.
Sambilu, sembilu, kulit bambu; kulit tajam bambu untuk memotong tali pusat.
Sambing, hanya, saja, melulu, semata-mata, cuma; ho sambing dihaposi rohangku, engkau
saja yang saya percayai; sadari sambing, hanya sehari saja.
286
Sambolik, = sambolit.
Sambolit, = sitomu; samboliton, berpenyakit sembelit, khusus mengenai saraf.
Sambubu, (bdk ambubu), mercu kepala, ubun-ubun; apus-apus sambubu, kekejian, kejahatan,
jahanan, jahat, kejahatannya.
Sambulo, tempat asal, tempat dari mana nenek moyang berasal, tanah leluhur.
Sambuk, = sambok.
Sambut, I. marsambut, mengambil panjar, membeli atas dasar panjar, persekot. II. manambut,
sumambut roha, menyambut, mengusahakan untuk mengambil hatinya.
Same, samai, bibit padi yang siap untuk ditanam, padi yang ditaburkan pada tempat tertentu
untuk kelak dipindahkan ke sawah; parsamean, persemaian; P.B.: joloan di pudi songon
panamean, yang pertama sering di belakangkan seperti semaian yang mula-mula ditaburkan
akan tetapi belakangan menjadi besar karena pemindahannya.
Samir, I. manapiri, merampas pakaian orang. II. samir, apa yang dipakai sebagai penaung msl
daun-daun.
Samisara, nama hari ke-tujuh; samisara purnama, nama hari ke-empatbelas; samisara mora
turun, nama hari ke-duapuluh satu; samisara bulan mate, nama hari ke-duapuluh delapan.
Samonding, empat helai papan yang mengelilingi dapur (perapian) dalam rumah.
Samot, manamot, mencari harta; mansamot, mencari nafkah, mencari rejeki; sinamot, harta,
milik, kekayaan, penghasilan, mahar, mas kawin; pansamotan, panamotan, idem; parsinamot
godang, orang kaya; ucapan selamat: tuak na tonggi, bahulbahul pansalongan, di ruma ma
tondi, tiur ma ro panamotan, tuak manis dan sumber rejeki, tegarlah jiwa, melimpah nafkah.
Sampak, tersirap, tercampak; sampak mudarna, darahnya mendidih msl pada kejutan tiba-tiba;
sapaksampak mudar, darah mengalir ke jantung karena terkejut atau ketakutan;
manampakhon jala, mencampakkan jala; sampak aek, mengumumkan perang denga resmi
karena menembak di muka kampung musuh; sude disampak, semua diperanginya, semua
dilawannya; disampak ngalina do lasna, letih membuat ketenangan, sesudah merugi timbul
laba; sampaksampak, penyakit campak, kerena orang yang menderita campak disiram dengan
air; tarsampak dengke, sewaktu menimba air dengan tidak sengaja turut ikan terbuang ke dalam
air; tarsampak bogas, tertangkap basah secara tiba-tiba.
287
dengan sesuatu, mencat dinding; sampang, cat; manampanghon hapur tu dorpi, melapukan
kapur di dinding. III. sampang, sej pohon kayu, yang kayunya kuning.
Sampe, sampai, tiba, penuh, genap; sampe tolu bulan, tiga bulan penuh, hingga tiga bulan;
sampe modom (sampimodom), bila semua sudah tidur, jam 10 malam; dolidoli sampe bunga,
pemuda yang sudah dewasa, perjaka dewasa; hasampaean, kedatangan, kesampaian; sampe
tua, uang atau kain yang diberikan para undangan sewaktu meresmikan penempatan rumah;
sampesampe, kain berlipat digantungkan pada bahu, selendang.
Sampilpil, sej tanaman paku, pakis; P.B.: tubuan sampilpil tano na matolbak, bertumbuh pakis
di tanah yang longsor, bagaimanapun kerusakan, selalu ada harapan bertumbuh sesuatu.
Sampilulut, tumbuhan yang getahnya dipakai sebagai pewarna benang tenun. Sampinur, sej
pohon cemara, pohon pinus, yang kayunya ber-warna putih; jenis-jenis: sampinur bunga,
sampinur tali.
Sampok, cincin yang dipasang pada gagang pisau untuk mengikat pisau dan gagang bersamasama.
Sampu, begu sampu, roh jahat yang menyebabkan kejang; sampusampu, kejang;
sampusampuon, penyakit kejang, penyakit ayan.
Sampur, campur, tercampur, bersanggama, kawin; manampur, mencampurkan msl tuak dengan
air; pasampurhon, mengawinkan; ari raya hasampuran, hari persetubuhan, perkawinan;
sampur worna, 1. kain (ulos) yang pada polanya terdapat berbagai-bagai warna. 2. nasi yang
dibawa para pengunjung janji (borhat janji) kepada orang yang dikunjungi; sampur pandidion,
pesta pada pemberian nama kepada anak.
Sampuraga, sej jeruk yang rasanya asam-manis; juga: nama sebuah gunung.
Sampuran (dari: pansuran), air terjun; P.B.: sitahan sampuran na so ra buruk, sihunti dolok
na so ra tarhapit, penadah air terjun yang tak kunjung mabuk, menjungjung gunung yang tak
terhimpit, artinya: tokoh yang sanggup melawan arus.
Samudora, samudera, nama kerajaan asli dulu di Sumatera Utara. Orang Portugis mengambil
nama ini untuk mengebut seluruh Sumatera; pusat samudora, pusat samudera, tempat laut
yang paling dalam; jalan masuk ke dunia bawah (legenda).
Samuk, haram, najis, pantang msl daging babi untuk orang yang beragama Islam, pantangan
buat orang berdiet; parsaporsamuk, seseorang yang harus menghindarkan sesuatu.
288
Sandar, hinggap, bersandar msl papan yang disandarkan ke dinding; mangunsandar, (bdk
mangunsande), bersandar di be-lakang; hasandaran ni begu, medium, orang kepada siapa roh
orang mati turun, tempat bersandar atau tempat hinggapnya roh.
Sande, manande, menyokong seseorang, menggunakan dia sebagai penolong untuk bersandar
kepadanya; mangunsande, bersandar; pangunsandean, sesuatu pada mana seseorang
bersandar, sandaran, tumpuan; bagot sisande bona, pohon enau yang batangnya miring
sebelah bawah; sandesande, balok pendek yang menghubungkan pandingdingan dengan
atap, pada mana papan dinding bersandar.
Sanding, parsanding, papan-papan yang dipasang di dinding di mana dapat diletakkan segala
sesuatu.
Sane, hujur sane, sej lembing yang oleh raja dipakai sebagai perhiasan.
Sanga, I. sempat, kata depan: sampai; sanga dope huida ibana, saya masih sempat
melihatnya; sanga tolu hali, sampai tiga kali; sanga pitu borngin, tujuh hari penuh; ndang
sanga be, tidak sempat lagi; sanga ma di hasasangana, setelah tiba waktunya; pasanga,
sempatkan, berilah waktumu. II. sanga, = manang (Angk). III. sangasanga, periuk kecil untuk
memasak sayur.
Sangap, terhormat, berhati mulia, mulia, rajawi, dihormati, patut dihormat, kemuliaan, kebesaran;
hasangapon, kehormatan, kemuliaan, derajat tinggi; marsangap, terhormat, berwibawa;
pasangaphon, memuliakan, menghormati seseorang; diparsangapi, dimuliakan, dihormati; na
sangap, orang mulia, bangsawan; marsisangapi, berbeda dalam kemuliaan, tidak sama mulia.
Sangar, bagian ujung yang lebar, corong yang mengumandang bunyi pada serunai atau
terompet.
Sange, semua, terbanyak, tersebar luas, bulat; nunga sange nasida masuk, semuanya mereka
sudah masuk.
Sangele, = sanggele.
Sangga, I. manangga, mengabdi, melakukan ibadat; manangga ra-ja, menjamu raja untuk
memujinya; pasanggasanggaon, mengabdi. II. = sanga.
Sanggak, I. terheran, tidak berbuat apa-apa karena keheranan. II. besar mengenai kepala kuda.
289
Sanggar, I. sej rumput pimping; sanggar lahi, sej rumput pimping kecil; sanggar borhu, lih
borhu; sumanggar, menjadi keras dan kukuh mengenai bulir padi. II. mananggarnanggar
ingkau, memasak sayur bersama garam dan lada dalam air.
Sanggesangge, I. sej rumput yang tinggi berbau harum. II. potongan-potongan ijuk yang besar.
Sanggo, = anggo.
Sanggul, I. sanggul, konde, perhiasan bunga pada rambut; hatetehan sanggul, keguguran;
sebenarnya: kejatuhan sanggul; sanggulsanggul ni begu, hiasan bunga sebagai obat terhadap
roh-roh jahat; pagar parsanggulan, penangkal bagi orang-orang yang hamil; parsanggulan,
kundai, tempat sanggul, belakang kepala (Angk); mananggul, berkundai; parsanggulan, rahang
babi bagian atas. II. sanggulan, cacar; marsanggulan, berpenyakit cacar.
Sangka, I. trompet yang diperbuat dari tanduk kerbau. II. gulo sangka, gula aren. III. manangka,
ndang disangka = ndang dipardulihon.
Sangkak, sangkar, keranjang yang dianyam tempat ayam mengeram; manuk tarhiap tumopot
sangkakna dsb, lih rungrung.
Sangkalan, talenan, landasan kayu untuk mencencang daging; manangkalanhon dirina,
mengurbankan dirinya menolong seseorang.
Sangkalia, jimat terdiri dari tulang yang dibawa datu, dan diselipkan dalam ikat pinggang.
Sangkam, tepat, akrab, erat, diikat dengan baik, memperlihatkan dirinya secara terang-terangan
sebagai kawan; panolai gabe sangkam, wasit menjadi memihak, penengah yang berpihak.
Sangkar, laki-laki (= baoa); laki-laki yang dewasa tetapi belum kawin; marnangkarnangkar,
manangkarnangkar hidup sendirian, dalam keadaan tanpa isteri dan tungku sendiri; sangkar ni
huta, nama satu daerah di tepi Danau Toba; sangkar so lahi, seorang perempuan yang
berkelakuan seperti seorang laki-laki, banci. Sangke, kotak yang dianyam dari rotan, sarung
rotan, tempat penyimpanan benda-benda yang berharga; sangke ni ogung, sahan tempat gong,
sarung gong; sangke ni pinggan, sarung pinggan; manangke, meletakkan sesuatu ke dalam
sahan seperti itu, menyimpan dalam sarung rotan.
290
Sangkil, I. = lobi, lebih dari, kebanyakan. II. sisangkil, kedipan mata yang berkelebihan kepada
seseorang, sesuatu yang baik tetapi akhirnya tidak diberikan, bersifat pamer tanpa mau
memberikan.
Sangkilik, kutu kerbau; juga: golanggolang, yang diikat sebagai hiasan pada hajut.
Sangkop, tudung periuk, tutup periuk, kuali (bdk langkop); pardahandahan di sangkop,
perempuan kikir yang masak sedikit; manangkopi, menutupi, menudungi.
Sangsang, masakan daging babi, dicincang halus dan dimasak dengan darahnya.
Sangsi, manangsi, menentukan, menetapkan, menyita; tano na sinangsi, daerah dimana tidak
boleh berperang; ari na sinangsi, hari yang ditetapkan tidak boleh perang, genjatan senjata; bdk
juga: saksi.
Sangsing, anjing yang bertelinga panjang dan terkulai.
Saniang, boru saniang naga, nama dewi yang hidup di air, saudara perempuan dari Batara
guru; terhadapnya orang memuja air.
Sanihe, = ragian.
Sansan, masansan, koyak, cabik, robek mengenai pakaian; manansanhon, mengoyakkan,
merobekkan, mencabikkan.
Sansar, manansar, mencacar, menyuntik; tungkang sansar, mantri cacar, juru suntik.
Santi, santisanti, sesajen, kurban, persembahan terdiri dari dahanon, gambir, gambiri, sirih
dan telur ayam; marsanti, merayakan pesta persembahan yang besar dan yang diadakan oleh
horja; santi rea, pesta yang luar biasa besarnya msl diadakan bila roh nenek moyang akan
ditingkatkan menjadi sombaon; marsanti balatuk, berkumpul, berapat dalam mana semua
orang yang ada kaitannya harus datang; mananti, membawa persembahan.
Santik, = loting; manantik, menyalakan api, batu api, memantik, menggesek batu agar berapi;
manantikhon, membuat api dengan pemantik api; santik parbinegeanna (parnidaanna), dia
mendengar, (melihat) sedikit, tidak tajam pendengarannya, kabur penglihatannya.
Santua, tikus.
291
Santung, I. jantung pisang; santungan, tandan pisang; sasantungan, setandan pisang. II.
santungsantung, menjulang, ujung atap yang menjulang di muka ruma, berlintangan.
Saonari, sekarang.
Saong, tudung, naung, payung yang dianyam dari daun pandan, berbentuk atap kecil; juga daun
yang dipakai sebagai tudung; saong jegak, payung dari pandan yang dapat digulung; saong
tamba, payung yang lebar yang dipakai para perempuan sewaktu bekerja di ladang; saong
boruboru, saong lompit, idem; marsaongsaong, menutup kepala dengan ulos tetapi muka
masih nampak; udan na so hasaongan, hujan deras terhadap mana payung tidak dapat
menolong, hujan lebat; P.B.: udan na so hasaongan, alogo so hapudian, hujan terhadap mana
payung tidak dapat menolong, angin terhadap mana tidak ada tudung yang menahannya, artinya
sesuatu terhadap mana tidak dapat diberi pertolongan, terhadap mana orang tidak dapat berbuat
apa-apa; diparsaong (pinarsaong), memakai sesuatu sebagai tudung, msl daun pisang yang
lebar, ditudungkan.
Sapa, I. capah, piring kayu. II. terwujud mengenai mimpi buruk sehingga orang tidak usah takut
lagi.
Sapadang, sej sorgum yang bijinya kelihatan seperti benih padang dan diperbuat jadi lampet.
Sapal, sapalsapal ni ulaon, pekerjaan yang paling kotor atau yang paling keji dipakai sebagai
cercaan, limbah kerja.
Sapala, = molo pala, kepalang, mumpung, bila sekali sudah, bila sudah sampai sedemikian
sehingga; sapala na pinungka ingkon sidung, bila sudah memulai dengan sesuatu, haruslah
itu diselesaikan.
Sapata, kutukan kualat yang letak kepada seseorang karena kejahatan yang dilakukannya;
marsapata tu ho ma i, kutukannya akan jatuh pada engkau; hona sapata, kena kutuk, terkutuk,
terkena hukum karma; papurpur sapata, lih purpur.
Sapi, mirip, serupa, hal kecokcokan, irama; sapi (tu), mirip pada, sesuai; sapi goar nasida,
nama mereka adalah sesuai msl pada orang-orang yang bertunangan, yang namanya diperiksa
oleh datu apakah di antara nama mereka ada persesuaian atau tidak; pasapihon, membuat
serupa, menyesuaikan, menalakan alat bunyi-bunyian; pasapihon hata, membuat kata-kata
292
supaya berirama.
Sapiri, kalau, jika, bilamana, dipakai pada sumpah; sapiri hubuat, bila saya mengambil sumpah
itu, saya akan kena kutuk; masapiri, = disipirihon, bersumpah.
Sapor, ijuk yang dipakai sebagai penutup tong, tempat menyimpan tuak, sewaktu menuangkan,
tuak itu melalui ijuk itu seolah-olah melalui saringan, ijuk, penyaring tuak.
Saporti, = songon.
Sapot, kelat, tajam, asam mengenai citarasa; sapot nipi, mimpi yang meramalkan sesuatu
celaka, mimpi buruk, menyakiti.
Sapsap, I. curam mengenai bukit; sapsap bire, tebing yang curam, terjal. II. manapsap,
memotong msl telinga pencuri.
Sapu, I. sapu; manapu, menyapu. II. berlumur (= sap); marsapu mudar, berlumur darah; P.B.:
anak ni datu marsapusapu taoar, anak ni naduma margulugulu indahan, anak datu dapat
melapui dirinya dengan obat, anak orang kaya mengguling-guling dirinya dalam nasi, karena
mereka mempunyai itu; manapu dohot, menyapu, melumas dengan sesuatu; disapu orbuk
bohina, penuh debu mukanya.
Saput, kain pembungkus orang mati; saputsaput, pembungkus, bungkusan, sampul; manaputi,
membungkus, menyelaputi; saputan, bungkusan kecil, paket.
Sar, tersiar, tersebar luas, terberita, diketahui mengenai desas desus; sar dibege, dia dengar
pemberitahuan itu, berita tentang itu.
Sara, berserak, bertaburan, terhambur; marsara, berserak, bertabur; sarasara, sapu yang kasar;
manarai, manarahon, menyapu, mengumpulkan dengan sapu.
Sarak, sama rata, tertabur, tersabur, serak; manarakhon, membagi-bagi sama rata; padi di
ladang ditanam demikian rupa sehingga semua rata tertanam.
Sarang, I. sarang serangga, sarang semut; sarangan, idem; sarang banua, sej pohon yang
daunnya berbau harum. II. manarang, menangkal hujan, menjauhkan hujan dengan jampi,
menghentikan hujan dengan sihir; panarangon, jampi untuk menjauhkan hujan, penangkalan
hujan.
Sarapa, sej parsili, gambaran orang yang dibuat dari batang pisang secara kasar dan dibawa
keluar sebagai orang mati untuk menggantikan orang sakit.
Sarbe, terlalu panjang menjulur mengenai atap atau rambut; sarbesarbe, rambu-rambu yang
293
Sarbut, I. manarbuti, mencabut, menyentak; sarbut panaili, penglihatan yang marah, cemberut.
II. sumarbut, meminjam; sumarbut gade, meminjam sesuatu dari orang untuk diberikan kepada
orang lain sebagai gadai.
Sarea, manarea, menyuruh keluar untuk bekerja, mencari nafkah di luar kampung.
Sarhap, 3-5 kayu melintang dari mana gerbang kampung terdiri, beroti yang melintang pada
pintu.
Sari, I. terurus, mengurus; ho ma na sari disi, engkaulah mengurusnya, itu adalah urusanmu;
manarihon, mengurus, memperdulikan, memperhatikan, memikirkan, mengayomi;
pasarisarihon, selalu memikirkan, berupaya mengurus; panarion, urusan, upaya pengurusan. II.
sari, encok; sarion, berpenyakit encok. III. marhusari, lih husari.
Saribungbung, sej tanaman.
Saridondon, lumpur, daki yang menebal, kotoran yang pekat, kumal badan, lih dondon.
Sarimatua, lih tua.
Sarimborbor, serangga sibur-sibur, yang keluar dari tanah pada waktu malam dan hanya hidup
semalam saja, kelekatu.
Sarindan, benalu, tumbuhan parasit pada pohon-pohon kayu; P.B.: mate unte dibahen
sarindan, pohon jeruk mati kerena benalu, artinya: orang asing mempergemuk dirinya atas
tanggungan penduduk.
Saring, saringsaring, insang ikan, sirip, rahang ikan; saringsaring mandolok, gema, juga:
lobang dalam tanah dalam mana terdapat batu yang mengandung besi (meteor?).
Saringan, saringan, penapis; aek saringan, air yang telah disaring, air saringan.
Sarita, sesal; manarita, menyesal; manaritai, menyesali orang; hona sarita, dimarahi, kena
marah, kena kritik.
Saro, pondok kecil, pondok tempat orang menginap di luar; marsaro, mengadakan penjagaan di
luar, ronda malam; parsaro, penjaga, peronda, orang yang menjaga; saro Batak, rumah asli
Batak; saro gedung, rumah gedong; parsaroan, perkemahan, perhentian, rumah penginapan.
294
Sarondam, sej ular raksasa yang juga dapat berenang di air; dari: asa (lih sa II) dan rondam.
Sarop, = romba.
Saroso, manaroso, menerkam mengenai binatang buas.
Sarsar, I. masarsar, remuk, pecah berkeping-keping, jatuh dalam beberapa potongan; angka
sarsar, idem; manarsar, jatuh berpotong-potong, terbuka, kembang msl bunga palem. II.
sumarsar, berceraiberai, terpecah-belah; sisumarsar, yang cerai berai, yang tercecer.
Saru, manaru, membuang mimpi buruk dengan melakukan pesta dan kurban. Saruan, besar.
Sarune, serunai, sej klarinet; juga: nafiri; marsarune, meniup alat musik ini; parsarune, orang
yang meniup, peniup serunai.
Sarung, sarung pisau; sarung ni pat, kaus kaki; manarungi, membuat sarung; pasarunghon,
menyarungkan pisau, memasukkan sesuatu ke dalam sarung; sarung marnaek, sej pohon kayu
yang kayunya lembek; sarung hujur, uang yang diberikan seseorang yang dikejar-kejar karena
perbuatan jahat kepada para pengejarnya agar perkara itu didamaikan.
Sarungga, obuk sarungga, tokong rambut, seberkas rambut kadang-kadang yang diketemukan
di hutan, rambut homang kata orang.
Sarut, manaruti, mencabut rumput dengan gigi mengenai binatang, menggigiti dengan gigi
depan, menggerogoti. Sasa, I. masasa, runtuh mengenai tembok, dinding batu, merata
mengenai rumput yang diduduki atau padi yang rebah; manasa, merebahkan tumbuhtumbuhan.II. sasa, sej rotan.
Sasap, tulang belikat, bagian bahu; oleh karena tulang belikat ini juga dipakai sebagai cangkul,
maka cangkul-cangkul itu juga disebut sasap dengan mana pematang antar sawah-sawah
ditandai dan dibersihkan; manasapi, mengikis, membersihkan pematang-pematang dari
rerumputan dengan sekop.
Sasi, I. manasi, menyembah, memohon; aha ma husasi tu ho, saya tidak merasa perlu
menanya engkau. II= saksi.
Sati, = badia.
295
Satik, = selep; masisatihan, saling membohongi, saling menuduh secara terselubung, sindirmenyindir.
Saudara, darah, sinar muka, wajah berseri, cahaya pada muka orang yang sehat atau orang
yang terkemuka, kemuliaan; hehe ma ho saudara ni gurungku, berdirilah kemuliaan guruku
(datu); babi na marsaudara, babi yang gemuk yang disembelih pada pesta; saudara adalah
juga satu dari ke-7 roh (= tondi) manusia yang sewaktu lahirnya bersama ari-arinya ditanam dan
dari sana kadang-kadang mendatanginya untuk memperingatkannya.
Saur, = sahat; saur matua, menjadi, mencapai umur tinggi; saur martatahuak, berkokok
dengan kuat mengenai ayam hal mana kadang kala diperlukan pada sihir; dengke saur, (=
dengke sahat), ikan yang dipersembahkan supaya mimpi yang baik dapat terwujud; manauri,
mengucapkan "saur" sewaktu memberikan selamat, artinya: semoga terwujud (= Amen).
Saut, jadi (lawan: sundat), terlaksana; hata saut, perundingan yang menghasilkan sesuatu;
pudun saut, hasil yang dicapai dari suatu masalah; mangan pudun saut, setelah diputuskan
masalah maka mereka makan bersama untuk memperkuatnya; parhata saut, orang yang penuh
enersinya, yang meneruskan apa yang dihendakinya; pasauthon, meneruskan sesuatu,
melaksanakan, menjadikan; manauthon, mengatakan "saut" setelah ucapan selamat (=
manauri); mansauti, melaksanakan, mengerjakan.
Sea, (bdk seang), maneahon, sumeahon, membuang sesuatu yang tidak berharga, yang tidak
berguna; sumeahon dirina, mencampakkan diri, mengorbankan dirinya, meniadakan diri,
membaktikan diri, menyianyiakan diri untuk kepentingan orang lain; siseasea, = sibolongbolong, apa yang dibuang sebagai tidak berguna; pemberian yang diberikan dari kelebihannya;
maneaneahon, memberikan dengan cuma-cuma, tanpa imbalan, menyianyiakan. Seak, sibur,
tempurung yang dipakai untuk menimba (= dasar), cangkir, gayung batok.
Sebar, manebar hata, mengucapkan kata-kata yang muluk-muluk tetapi tidak berisi, bicara
sesumbar.
Sebe, peot bibir, bibir mencong; pasebesebe, sumebesebe, sewaktu berbicara bibir
memencong.
Sebut, pasebut, hilir mudik, berjalan kian kemari, mundar-mandir; pasimpar pasebut, berjalan
bersimpang siur, ramai berjalan kian kemari.
Seda, = sega.
Seder, miring, mencong, serong; seder matana, matanya juling, pandangan matanya mencong.
Sege, marsege, mengayak, menampi, membersihkan beras; segesege = anduri; juga = monis.
296
Sego, = sega.
Sehang, kangkang mengenai kaki; pasehanghon pat, mengangkangkan kaki, merenggangkan
kaki.
Seksek, bocor mulut, orang memberitahukan kepada orang segala sesuatu yang dimilikinya.
Selak, tidak nyambung, tidak sesuai, tidak dapat menyatukan diri; manelak, saling menghayut,
membuat supaya berkelahi; tarselak, tidak terwujud, terbengkalai, tak terlaksana.
Selesele, kertas rombengan, sesuatu yang diberikan sewaktu makan kepada orang-orang yang
datang untuk itu.
Selep, selip, cerdik mengenai orang yang di belakang kata-katanya menyembunyikan arti
rahasia; parselep, orang yang suka menyelipkan kata-kata, seorang cerdik yang menyusun katakatanya sedemikian rupa sehingga orang tidak dapat menangkapnya atau dengan sengaja
memutar balikkan kata-kata yang diucapkan msl orang katakan: huseat amakki, kupotong
tikarku dan dia mau mengertikan: huseat amanghi, kupotong ayahku hal mana diucapkan
serupa saja.
Seme, seme hubege, tidak jelas saya dengar, samar-samar kedengaran; dipasemesemehon
hatana, dia menyusun kata-katanya sedemikian rupa sehingga orang ketiga tidak mengerti
tujuan kata-kata itu.
Semet, pendek dan padat msl rambut; lombu sisemet, lembu berbulu pendek dan padat;
semetsemet, sej semut kecil.
Sen, sen.
Sendal, melekuk keluar, bingkai yang menahan atap; lebih tepat: latlat yang menahan bingkai itu.
Sende, selendang sutera, kain sutera memakai pola ular; sende sihulimat, tali kepala, yang
297
Sengke, sulit ditangani, sulit untuk diperlakukan mengenai orang dan kayu yang dikerjakan;
sengke ajaran, sukar untuk dididik; sengke paulion, sulit untuk dikerjakan.
Seo, biaya, cukai, bea, pajak, sewa, upeti. Seok, bunyi yang dibuat pedang sewaktu dilayamkan;
patuseok, berlayaman, gemerencing pedang.
Sep, magomago sep, hilang secara perlahan-lahan sampai habis sama sekali.
Sepo, manepo, mengacaukan sesuatu yang telah jelas, membuat sesuatu yang jelas menjadi
kabur; diseposepo alusna, atas pertanyaan yang jelas diberi jawaban yang tidak jelas.
Sepsep, = sopsop.
Seput = gogot.
Sera, serasera, kutil-kutil, bonggol, yang kecil pada kulit manusia, buah kutil pinasa, yang sudah
membusuk sebelum masak dan menjangkit kepada yang lain; marserasera, berkutil-kutil msl
pada lidah; manindang serasera, kedinginan hingga kulit berkutil-kutil, berdiri bulu kulit.
Serbeng, melihat dengan sudut mata, mengintip dari samping untuk melihat seseorang msl
gadis-gadis; mata manerbeng, mata yang mengatakan sesuatu kepada seseorang, mengerling,
melirik, main mata.
Serep, dekat tanah, di bawah, rendah hati, tidak angkuh (lawan: ginjang); habang manerep,
terbang dekat tanah; serep ni roha, kerendahan hati; haserepon, idem; marserep ni roha,
dengan rendah hati; dipaserep rohana, dia merendahkan hatinya; manerepnerep hata, dia
berbicara ramah, tetapi sedemikian rupa sehingga kata-katanya berpengaruh, bicaranya
merendah.
Serser, manerser, menggesekgesekkan, menggeser kaki sewaktu menginjak padi atau sewaktu
menari; panerser ni hata, permulaan pidato; serser, sedikit, tidak berarti; serser parangena,
298
perangainya adalah sedang; P.B.: jolo serser asa tortor, jolo tektek asa gondang, dulu geser
kaki baru menari, duluan menata irama baru berdendang, artinya: yang lebih dulu baru yang lain.
Sesa, hapus, terhapus mengenai tulisan seperti tulisan dari papan tulis; diampuni; sesa ahu =
apus ahu, saya mau dikutuk; manesa, menghapus, mengampuni; tarsesa, diampuni;
hasesaan, pengampunan; pasesahon, mengampunkan; masisesaan dosa, saling mengampuni
kesalahan, saling memaafkan.
Sese, I. sej insek yang pada pagi hari memperdengarkan bu-nyi yang resik, jangkrik;
manghuling sese, saat sepi sehingga terdengar bunyi insek-insek kecil. II. sasese, segala
sesuatu yang dijadikan; ribuan.
Setan = begu; setan ni porhas, cahaya kilat; bodil setan, bedil setan, mengatakan:
hapandean ni begu, kecerdikan setan.
Seto, marseto, tidak dapat dimengerti, dipahami, bingung mengenai sesuatu yang tidak
dimengerti; marseto ma i, itu saya tidak mengerti, kiamatlah itu.
Si, I. penunjuk nama: si Pintor, si anu; juga pada nama daerah, sungai, gunung dsb: si
Lindung, si Geaon, si Tarindak; sibuat na loja, tempat orang beristirahat; siboan barita,
sipembawa berita, umumnya "si" menunjukkan orang dengan kata benda; siganjang obuk, yang
mempunyai rambut panjang; silas ni roha, gembira, girang; horbo sitingko tanduk, kerbau
yang bertanduk bengkok; sipaingot, teguran, nasehat. II. juga prefiks gerundium: sibahenon,
apa yang harus dibuat; siboanon, apa yang harus dibawa; muatan; on do sidohononmu, ini
yang harus engkau katakan; hata siingoton, kata yang harus diingat. Sia, I. sembilan;
pasiahon, ke-sembilan, yang ke-sembilan; sipahasia, nama bulan ke-sembilan; siasia, abjad,
sebenarnya: dasar, subtansi, mula-mula; siasia ni tano on, elemen-elemen: elemen bosi,
tombaga, perak, simbora, bosi na pir (= platina?), sere, batu (batu permata), burta dsb; dan
logam-logam seperti itulah dibuat datu peluru terhadap mana siapapun tidak dapat kebal. II. sej
tumbuhan yang daunnya bila dicampur dengan kapur dipakai sebagai obat mata.
Siak, pedas, pedis, tajam msl cabai; maniak, nyeri, pedih karena sakit; maniak butuhangku,
perutku menggigit artinya: saya lapar; siak ni bagi, kemiskinan, merana, kemeranaan; marsiak
bagi, miskin; pasiaksiakhon, menyakiti, menyiksa.
Sial, orang yang bernasib buruk, tidak mujur, yang sial, yang tidak sedikitpun berhasil; marnasial
tanganna manjama, tangan yang sial.
Siala, I. ala. II. silang kecil pada tulisan Batak yang menandakan bunyi "o"; hasialan, idem. III.
siala, nama sej tumbuhan yang bunganya dapat dimakan.
Sialabane, nama bagian, jatah, peruntukan, yang berlangsung pada upacara sewaktu
menikahkan seorang gadis; sialabane ni na torop, sialabane ni suhut.
Sialak, = singgalak.
Siam, ikan asin yang diimpor dari Siam. Sian, kata depan: dari; sian dia? dari mana? sian huta
an, dari kampung itu; sian na so binotomi, dari tempat yang engkau tidak tahu, = karena
engkau tidak tahu; pada komperatif: daripada; umpintor do ahu sian ho, saya lebih adil dari
pada engkau, lebih jujur dia daripada engkau.
Siang, teduh, reda, terang; buha siang ari, ari fajar, sudah pagi; siang udan, hujan sudah
299
berhenti; hasiangan, cahaya, sinar; olat ni dung huida hasiangan on, semenjak aku melihat
cahaya, artinya selama hidupku; hasiangan on, dunia terang ini sebagai lawan tempat orang
mati yang gelap.
Siap, I. habis, hancur, terkutuk; siap ahu, kutuk, habis aku, hancur kau, saya mau terkutuk;
maniaphon, menghancurkan, menghabisi, membinasakan; marsiapsiap bohi, berpura-pura;
hasisiap, binasa, kehancuran. II. siap ari, setiap hari; hangoluan siap ari, makanan setiap hari,
penghidupan setiap hari, sehari-hari.
Siar, surup, merasuk, turun kemedium mengenai roh (begu) orang yang meninggal, medium ini
menjadi tidak sadar dan dari dialah berbicara roh itu; begu siar, roh yang turun, hantu surup,
hantu yang merasuk kepada seseorang; siarsiaran, kesurupan, kerasukan roh, kesetanan;
hasiaran ni begu, medium yang dihinggapi roh; siar, juga dikatakan terhadap marah atau
kebodohan (siar oto tu ibana); paniaran, semua perempuan yang termasuk satu horja oleh
sebab pada merekalah dapat hinggap roh nenek moyang hal mana tidak mungkin pada
perempuan dari horja lain, isteri, bini (dalam arti umum).
Siarudan, palang penyokong padi agar tidak rebah, juga: kawan, penyokong, penolong.
Sibak, I. tubis ni bulu, rebung bambu (sayur); ingkau sibak, idem. II. sibak = ribak; angka
sibak, koyak, robek, terkoyak-koyak; sibaksibak, kain-kain sobekan.
Sibar, rupa, bentuk, sosok; sibar ni sior, busur panah; manibar, menyiapkan sesuatu, memberi
bentuk msl kain, sepotong kayu; sibaran, takdir, celaka, nasib yang telah ditetapkan sebelum
kelahiran orang; na so sibar, tidak terkira, luar biasa, sangat.
Sibong, anting-anting.
Sibursibur, kulup.
Sida-sida = na soada.
Siding, pasidinghon, memulaukan, menyisihkan, mengelakkan seseorang atau perkara,
300
Sido, manido (bdk silo), menyelidik, pergi ke perangkap untuk melihat apakah telah ada yang
masuk.
Siga, masiga, cabik, robek, koyak; maniga, merobek; diparsigasiga, mencabik, dirobek-robek.
Sigat, manigat, membuka untuk meneliti, melihat ke dalam sesuatu; manigati, memeriksa,
menyelidiki; sisagatan, sibak rambut, garis yang membelah rambut.
Sige, bambu panjang, yang togok dahannya dibiarkan supaya dapat dipakai sebagai tangga;
ndang hasigean, tinggi sehingga tidak ada tangga yang dapat dipakai un-tuk memanjatnya,
tidak mampu ditanggai karena tinggi.
Sihalsihal, batu ganjal tungku yang digunakan bila batu tungku terlampau renggang.
Sihap, terbiasa, sigap. Sihar, tegar, ceria, gembira, riang, bersemangat, sering di-hubungkan
dengan panaili atau bohi; sihar panailina, dia nampaknya gembira.
Sihat, garis-garis pada telapak tangan, sesisir pisang yang menyerupai tangan, kira-kira 10 s/d
25 biji; manjaha sihat ni tangan, garis-garis tangan darimana dibuat ramalan; manihathon,
orang yang mau dibunuh untuk dijadikan pangulubalang mentalkinkan ka-ta-kata yang dia harus
melakukannya dengan sungguh-sungguh; panihat, abu orang yang dibunuh dengan cara
demikian, juga tondinya; panihat, = pangulubalang.
Sihe, sej rotan yang daunnya dipakai sebagai atap.
Sihir, I. tepat, persis; manihir mata ni ari, matahari berada tepat pada kaki langit. II. manihiri,
memeriksa dengan cermat, merayapi.
Sihit, miring; sihit tu siamun, miring, condong sedikit ke kanan; manihiti, menyayat secara
berkeping-keping; sansihit, sekeping, sepotong; di-sihiti dagingku, ia menyayatku, aku
301
Sihol, rasa rindu, kangen, keinginan, kerinduan, keinginan bertemu; masihol, rindu, kepingin,
kangen; manghasiholhon, merindukan sesuatu, mengingini, mendambakan; hasihol, tanda
mata, kenang-kenangan; daon ni sihol, obat rindu, kenangan, pemberian; sihol rohana, ia
rindu, ia ingin.
Sihorsihor, belat, bebat bambu atau kayu, sepotong kayu yang dipakai untuk membidai sendi
yang patah; manihornihori, membidai, membelat.
Sikola, sekolah; anak sikola, anak sekolah, murid sekolah; sikola metmet, sekolah rendah,
sekolah dasar; sikola tinggi, perguruan tinggi; parsikolaan, lokal sekolah, kompleks sekolah;
marsikola, pergi ke sekolah.
Siksak, berkilat, ada kilat, menerang; siksak hilap, cahaya kilat, sekilas lintas.
Siksik, I. masiksik, = maliklik. II. pasiksik, menarik ke atas, mengangkat ke atas.
Sila, I. sila, gampang lepas msl kapur dari dingding; juga: sulit untuk dicampur; sila aek tu miak,
tidak bisa mencampur air dengan minyak. II. sila, daging, yang dibawa oleh parboru pada acara
marunjuk. III. marhombang sila, duduk dengan mengikatkan kain (ulos) pada kedua lutut,
suatu cara duduk yang sangat disukai, duduk berlipat lutut, duduk bersila.
***
keislaman; masuk silam, menjadi Islam, masuk Islam.
Silang, salib, silang, palang, tongkat-tongkat yang disilangkan sebagai tanda peringatan dan
ditarok di jalan; manilang, memperingatkan dengan cara ini; juga: menghindarkan sesuatu, suatu
perkara, tidak mau mencampurinya, tidak mau terlibat soal; hau na pinorsilang, silang dari kayu;
parsilanghon, menyilangkan, menyalibkan; parsilang, mengelempang, saling bersilang; na sinilang, terkecuali.
Silap, silap, keliru mengenai perhitungan uang, salah membilang uang; silap pamilangna, dia
salah mengira, menghitung.
Silbak, serpih, terserpih, suban, selumbar; masilbak, terbelah; angka silbak, idem;
marsilbahan, berpecahan, semua terbelah, serpihan.
Silet, = monsak.
Silgang, masilgang, koyak, retak dan lepas; angka silgang, = idem.
Sili, = sitik, tidak sesuai, tidak cocok; parsilisili songon hoda na heheamon, tidak bertutup
bersama-sama, tidak bersatu sebagai rahang kuda yang menguap; parsili, silih, orang-orangan
yang dibuat dari batang pisang yang diletakkan oleh dukun di suatu tempat, supaya begu
302
Silo, silau; siloan mata, silau ke mata yang menyakitkan. II. manilo, = sido, pergi untuk melihat
jerat; mansilo, idem. III. silosilo, berang-berang.
Silpe (bdk lipe) salah mengucapkan, keseleo lidah waktu berbicara (lapsus linquae).
Silpok, masilpok, patah; masilpok holiholi, tulang patah mengenai anggota tubuh.
Silu, hayo, cepat; haru silu, lekas! segerakan! cepatkanlah! maniluhon, bersegera,
mempercepat. Silua, lih dua III.
Silumaksaijur, bibit kandungan, embrio, buah yang belum masak (And) ( bdk langsa).
Silup, = silap.
Sima, sej kuman, bakteri, hama dalam daging manusia; simaon, gatal karena kuman ini (=
rintop).
Simalolong, lih lolong II.
Simangot, (juga sumangot), arwah nenek moyang yang dihormati, roh keluarga yang
meninggal, roh yang lebih tinggi derajatnya dari begu; hanya dengan memberikan pujaan
tertentu oleh orang-orang yang ada pertalian keluarga dengan mereka begu bisa menjadi
sumangot; parsimangotan, = simangot.
Simatua, mertua laki-laki/perempuan, bdk tua I.
Simbaba, diparsimbabahon, banyak berbicara mengenai orang (dari: baba) dipergunjingkan.
Simbar, = sambar.
Simbar, = sembat.
Simbil, tersimpang, kesamping; pasimbilhon, mengenyampingkan, menyimpang ke samping,
menyimpang dari jalan; dalan panimbilan, jalan simpangan, penyelewengan. Simbohan, jarum
yang diperbuat dari bambu untuk mengerat msl jala, mengenai seorang yang nakal dikatakan;
hori sada hulhulan bulu sada simbohan, pinapurpur ngalian, niulosan hodohan, serat
303
Simbora, tembaga, timah, lebih tepat; simbora tano, timah; simbora ranggas, timah putih;
parsimboraan, amulet, jimat dari timah hitam untuk melindungi terhadap roh-roh jahat dan
dibawa sebagai kalung leher.
Simo, silau, samar, tersembunyi; P.B: simo pidong di asarna, molo ditadinghon, didapothon
morana, seekor burung tersembunyi di sarangnya bila itu ditinggalkannya maka ia dalam
bahaya; simosimo, apa yang tersembunyi; hasimoon, rahasia. Simon, simon ari, senja, hari
berkabut tebal.
Simpan, simpan, beres, siap; simpan bahen, siapkan, bereskan, beres bikin.
Simpang, memegang seekor binatang pada kaki belakangnya, menangkap ternak pada bagian
kaki.
Simpar, campur baur, tidak pada tempatnya; pasimbar, tidak teratur, campur baur, bersimpang
siur.
Simpu, mangunsimpu, berjongkok dengan duduk di tumit, duduk berjongkok, berpeluk lutut.
Simpul, selesai, berakhir; simpul mangan, sesudah makan, usai makan; simpul gotilon,
setelah pekerjaan menuai berakhir, sehabis panen; panimpulan, akhir, penghabisan,
penyelesaian; panimpuli, yang terakhir lahir, anak bungsu; jamita panimpuli, bagian terakhir
lahir, anak bungsu; jamita panimpuli, bagian terakhir, penghabisan suatu kejadian atau
pembicaraan, khotbah, pidato.
Simsim, = gotap.
Simu, I. bakteri, kuman, ulat kecil dalam daging; reng, kuman kudis. II. keping, pangsa dalam
jeruk; P.B.: marsimu songon unte, martangga songon balatuk, menurut urutan yang tertentu
msl pembagian daging di pesta-pesta; samsimu ringgit, seperempat ringgit; parsimusimu,
pembahagian.
Sina, cina.
Sinar, jemur, sinar, tidak ada pohon-pohon kayu atau semak-semak, terbuka ke sinar matahari;
maninar, mansinar, menjemur sesuatu di lapangan terbuka; nunga sininar tu jolo ni raja hata
304
i, perkara itu sudah diserahkan kepada raja; paninaran ni mata, hal atau perbuatan yang nyata.
Sindap, = sintap.
Sindar, sinar terang, sinar, cahaya; sindar ni api, cahaya api; manindar, sumindar, menyinari,
memancarkan sinar, bercahaya.
Sindir, sebab perbantahan, pangkal perkelahian, gara-gara. Sinjata, panjata (bdk jata), senjata.
Sindom, = suda; diparsimdomhon goarna, sering menyebut namanya, yang sebenarnya tidak
boleh disebut.
Sindor, I. gadai, jual gadai; manindori, memberikan gadai sebagai jaminan hutang. II. tarsindor
mata, silap mata karena menyangka seseorang seperti orang lain; manghasindorsindorhon,
masih melihat seorang yang telah meninggal dalam bayangan.
Singa, harimau, singa, gambaran, sketsa; singa ni ruma, ornamen yang diukir pada kepala
pandingdingan; singa, juga: gambaran bintang yang dilihat dalam bulan sipahalima; tolak
singa = tolak parbadaan; pasingahon gulut tu, mempertimbangkan perlawanan kepada
seseorang; etongan maninga, ilmu mengenai badan, ruang; Sisingamangaraja, imam tertinggi
pada orang Batak, bukan kepala tertinggi dalam bidang politik sebenarnya.
Singap, condong ke depan, miring mengenai rumah Batak bagian muka; marsingap, rumah
berdingding miring, condong ke depan.
Singgalu, marsinggaluan, beda, tidak cocok satu sama lain, tidak dapat disesuaikan mengenai
dua potong kayu, juga mengenai orang.
Singgar, singgarsinggar, hujan rintik-rintik di siang hari, gerimis sewaktu matahari bersinar.
Singgip, I. penjepit jenggot; maninggip, mencabut jenggot dengan penjepit. II. singgip, sedikit
sekaligus, dekat pada akhirnya, hampir habis, di tepi sekali.
305
Singgorik, marsinggorik, memanjat seperti monyet yaitu dengan mempergunakan tangan dan
kaki tanpa menyentuh pohon kayu itu oleh badan; diparsinggorikhon, memakai sesuatu (msl
tangan) untuk memanjat.
Singik, = singit.
Singir, piutang, kredit; parsingir, perutangan, kreditor; paningir, idem; parsingiran, orang
kepada siapa kita berpiutang, orang utangan, debitor; P.B.: habang ma talaktak di rondang ni
bulan, molo halak na metmet singir gabe utang, burung talaktak terbang di cahaya bulan, bila
seorang tidak berarti atau rendah maka piutangnya menjadi hutang.
Singit, risih, rasa tak enak pada, keseganan; adong singit ni rohana tu ho, ada sesuatu yang
membuat engkau diseganinya, ia merasa kurang enak padamu.
Singkal, suatu perkara kecil yang membuat sesuatu tidak terwujud, penyebab sesuatu tak jadi.
Singkang, = bingkang.
Singkat, pengganti, alat pengganti, penukar; singkat ni, sebagai pengganti, untuk
menggantikan; maningkati, menggantikan sesuatu atau seorang; maningkathon, memakai
sesuatu sebagai alat pengganti, menggantikan.
Singke, anjing tanah, orong-orong, yang dapat dimakan.
Singki, (juga ginsi), berubah, bertukar, berganti; maningki, mengganti, mengubah, menukar;
pasingki rupa, menukar pakaian, bersalin pakaian.
Singkop, cukup, sampai, selesai dengan baik, memadai, tuntas; pasingkop, cukup sediakan,
cukupkan, bereskan.
Singkora, hari ke-6 pada penanggalan Batak; singkora mora turun, hari ke-20; singkora
duduk, hari ke-27; singkora purnama, hari ke-13; singkora, juga tanda 'o' dalam tulisan Batak
(= hasiala).
Singkoram, cengkeram, agunan, jaminan, tahanan, gadai yang harus diberikan sewaktu
meminjam uang msl tanah ladang; maningkoramhon, memberikan se-suatu sebagai gadai,
mencengkeramkan sesuatu, menggadaikan.
Singkoru, enjelai, sej rumput tinggi yang buahnya berbiji-biji; singkoru eme, sej 'sikoru' yang
dapat dimakan; singkoru batu, sej 'singkoru' yang tidak dapat dimakan; ucapan selamat yang
bersifat umum; tubuan laklak tubuan singkoru, tubuan anak tubuan boru.
Singkosingko, = dahanan dalam bahasa persembahan, atau bahasa dukun.
Singkot (bdk sangkot), maningkot, menggantungkan diri, kemudian pada umumnya membunuh
diri; paningkotan, alat dengan mana orang membunuh diri; sumingkothon tali, melilitkan tali
306
Singkup, keranjang bulat pakai tutup dan dianyam rapat dengan rotan.
Singom, katup, rapat tertutup, pas satu sama lain msl tutup.
Singot, lih ingot; tarsingot, tentang, mengenai, teringat akan sesuatu dengan sayu; singot ni
rohana, peringatan yang sayu, terkenang di hatinya; pasingot, = paingot.
Singsing, maningsinghon, mendorong, mendesak.
Sinok, I. terasa enak, tenang, tetap, puas; sinok modom, nyenyak, tenang tidur, tak terganggu;
manghasinokhon, be-roleh sesuatu yang disukai; sisinoksinok, milik yang hanya dipunyai
seorang yang tidak usah dibagi-bagikan; parhasinok ma i, makanlah itu sendirian. II. bingkai
panjang pada papan rumah Batak.
Sintak, sentak, dicabut, sentak, ditarik ke atas, menyambar mengenai kilat; manintak,
menyentak msl tali lonceng, pedang; sintahan, sentakan, rampasan; sansintak, sekali
menyentak, satu potong pakaian, sekali sentak; ramban sansintak, ulubalang yang tewas, yang
hanya dikubur dengan sehelai sintak abit, oleh sebab ia meninggal sebagai tenaga upahan;
pudun sintak, pancung.
Sinur, bertambah banyak, ber-kembang biak mengenai ternak; ungkapan: sinur na itapahan,
gabe na itaula, mudah-mudahan ternak kita bertambah, pekerjaan kita berhasil. Sio, tertutup,
tak terkena hujan, terlindung terhadap hujan dan matahari, teduh; manisio, mencari
perlindungan terhadap hujan, tempat berteduh; panisioan, tempat bersembunyi terhadap hujan,
untuk berlindung terhadap hujan, tempat berteduh; siosio, idem; marsiosio, tidak memandang
dengan mata karena penyakit atau takut, berkedip-kedip.
Siok, tiruan bunyi: suara anak ayam; sioksiok, mencicit mengenai anak ayam, berciap-ciap,
karena kehilangan induk atau karena lapar.
Siol, I. hampir; siol mate, hampir mati; siol dibunu ahu, hampir saya dibunuhnya (juga: sior). II.
rajin, suka akan, ingin (= sihol?); ndang na siol ho mida jolma, engkau tidak kepingin melihat
orang; na siol mida na tama, orang yang tidak mengingini sesuatu yang baik, jelek.
307
Sip, diam, bungkam, tak buka mulut, tidak berbicara; memerintah: tutup mulut! pasiphon,
membuat orang berdiam diri, mendiamkan; manghasiphon, mendiamkan sesuatu, mengambil
sikap diam saja, merahasiakan, tidak menegur orang lain.
Sipak, manipak, menyepak.
Sipal, celaka, papa, sengsara; marsipal, dalam keadaan sengsara, merana, melarat;
pasipalsipalhon, menyiksa orang. Sipan, tapir, babi gajah.
Sipat, I. sangat, berarti, banyak; na sipat do isaram, kelakuanmu melewati apa yang diizinkan.
II. sipat, manipat, sebanyak masuk ke dalam, banyaknya seperti, sedalam, selama; sipat jolma,
dalamnya setinggi orang; sipat jongjong, sedalam orang berdiri; sipat bagot, dalamnya setinggi
pohon bagot; manipat ari, selama satu hari; manipat sadarion, sepanjang hari ini.
Sira, garam; sira masiu, sira bodil, sendawa, mesiu; manirai, menggarami; parsisiraan,
tempat garam, sumpit garam; pasirahon, menaikkan batu dengan perlahan serta menggeser
sedikit tanah ke bawahnya seperti garam dengan jari-jari.
Sirik, melihat sesuatu dengan miring, juling, mengot; parmata manirik, orang yang juling,
bermata juling.
Sirnip, penuh muatan, penuh sampai pinggir bagian atas, sangat berlimpah mengenai bejana;
308
P.B.: sirnip so gok marlobilobi hurangan, dikatakan mengenai seorang pembual yang
mengatakan sudah melimpah tetapi belum penuh, dikatakan ia sudah berlebih-lebihan tetapi ia
kekurangan.
Sirsir, I. diukur dengan tepat, pas, persis; sirsir sataon, persis setahun, setahun penuh;
manirsiri, kerja dengan betul sehingga cocok, mengakhiri pekerjaan. II. manirsir, menabur,
menghambur; manisirhon, menghamburkan, menaburkan sesuatu, menyerakkan.
Sirup, manirup, menghirup; manirup sian tangan, minum dari tangan dengan menyirup,
menghirup.
Sise, (sebenarnya: 'ise' bertanya?), manise, menanya, menapa, menegur; sisesan, anak
sisean, murid; sebenarnya: yang harus bertanya; paniseon, tiba-tiba jatuh sakit oleh karena ada
begu yang menyapanya; P.B.: diorong asu na so ompuna, paniseaon na so padanna, anjing
menggonggom terhadap bukan tuannya, dengan siapa ia tidak berhubungan, dia tanya.
Sisi, sisi, tepi, belahan; sisi ni laut, tepi laut, pantai; sisi ni harugian, besarnya kerugian; sisi,
disampingkan, digeser kesamping, menyisih, menyamping, meminggir; pasisi, menggeser ke
samping, menyamping, mengelak; sumisi, menjauhkan diri, terelak, tersisih msl awan;
mangunsisi, idem. Sisik, I. permukaan, sisik pada ular dan ikan; manisik, membersihkan kepala
dari kutu; P.B.: jolo nisisik asa tinindos, dulu dicari baru dipijit. II. sisihon, menderita penyakit
kurus (terlebih anak-anak). III. marsisiksisik, tiruan bunyi 'sik'; cepat berjalan, cepat terbang.
Sisilon, kuku pada jari-jari tangan dan jari-jari kaki, cakar pada binatang dan burung;
danggoldanggol sisilon, suam-suam kuku.
Sisip, sesuatu yang tersembunnyi; sisip, selip, sogokan, suapan; padalan sisip, memberi suap,
menyogok, memberi uang pelicin; manisipi, membuat sesuatu secara diam-diam, merayapi
dengan diam-diam; panisipi, penyelinap, orang keroh, penyisip.
Sisir, I. penggaruk; manisir, menggaruk. II. hasisiran, tangan luka disebabkan beling. III.
marsisir imbulu, bulu roma berdiri; parsisir hal masuknya sesuatu dalam jumlah besar. IV.
manisiri, memeriksa, menyusuri, menelusuri.
Sitik, tergeliat, keseleo, gampang tersinggung, tidak serasi, tidak sesuai; sitik marroha,
berpikiran salah, tidak sesuai, mudah marah; manjalahi sitik, mencari alasan untuk membuat
sesuatu yang jahat, yang jelek; pasitikhon, salah urat, memisahkan orang yang tidak serasi; otik
sitik, godang sega, sedikit salah, banyak orang binasa karenanya, sedikit salah, banyak rusak.
309
Siup, bunyi kenyam yang dibuat oleh lidah bila orang hendak membuat anak kecil tertawa; juga
untuk memulai doa persembahan untuk memanggil roh-roh; marsiupsiup, berbunyi kenyam,
berdecap bibir.
So, I. tidak, bukan, terutama dalam kalimat relatif, syarat dan majemuk pakai "na"; molo so, ia
so, bila tidak, kalau tidak; nasa na so hubege, semua yang saya tidak dengar; ala so olo ibana,
karena dia tidak mau; soada, soadong, tidak, bukan; na so uhum, apa adil, tidak pantas, tidak
senonoh; dongan so haru dongan, bukan kawan bukan musuh, kawan tak kawan;
mansoadahon, memungkiri, berdusta, meniadakan; unang so, perintah yang diperkuat: asal
saja tidak, jangan tidak; sisoada, kata memaki: yang tidak apa-apa, yang tidak berguna untuk
apa-apa saja; na soada, sekurang-kurangnya, paling sedikit; sampulu halak na soadana,
sedikit-sedikitnya sepuluh orang; marsoadahon (diparsoadahon), meniadakan,
menghancurkan, memperkosa wanita. II. berhenti, stop, tenang, diam; aek na so, air yang tidak
mengalir; so jolo, diam dulu, dengarkan, berhenti dulu; pasohon, mendiamkan, meredakan,
menghentikan; marhasoan, berhenti, menjadi tenang, menetap tingal; ndang marhasoan
songon sisada tangan, tidak berhenti, tidak berakhir, seperti seorang yang berjalan di rambing
dan hanya mau memakai suatu tangan untuk memegangnya dan oleh karena itu ia tidak dapat
terus berjalan.
Soada, lih so I.
Soara, suara, bunyi, nada; marsoara na gogo, bersuara keras, berbicara dengan suara yang
kuat; dipagogo ma soarana, dia berbicara dengan suara nyaring, dipernyaringlah suaranya;
didok soarana, jawabnya, ia berkata; marsoara, berkata, berbunyi, bersuara, berbicara.
Sobal, = mahap.
Soban, kayu bakar, kayu api; marsobansoban, mencari kayu api, mengumpulkan kayu api;
masisoban, mengambil kayu api; parsobanan, tempat pengambilan kayu api atau tempat
penyimpanan kayu api.
Sobok, sama, serupa, seperti, mirip pada; sobokhon, sama dengan, serupa dengan,
menyerupai; sobokhon alogo dorasna, secepat angin, menyerupai angin kencangnya;
pasobokhon, disamakan, dicocokkan, dipersamakan.
Sobu, hidupkan api, lepas, sibuk, rajin pada sesuatu; manobu api, menutup api dengan abu,
agar jangan padam betul; sobuon, tumpukan kulit padi, sekam, kulit tipis pada padi yang
sewaktu menumbuknya menjadi lepas (ditebarkan pada api agar tidak mati); tano sobusobu,
tanah yang lembek (seperti sobuon).
Sobur, manobur, marsobur, minum dengan rakus mengenai binatang; pasoburhon, memberi
minum; sisobur tuak, peminum tuak; disobur ateate, merasa dirinya kering dalam hati;
soburan, tempat minum, perminuman ternak.
310
Sodang, tarsodang, tidak cocok, tidak sesuai, tidak pantas pada parmanuhon. Soding, jauh,
tersendiri, terpisah dari yang lain, sunyi, terpencil; na soding, sodingsoding, kesunyian, tempat
yang jauh, terpencil; soding jolo, sudut kanan bagian muka rumah Batak; soding pudi, sudut
kiri bagian belakang rumah Batak.
Sogir, penuh bahaya; berbahaya mengenai manusia terhadap siapa orang harus waspada,
berhati-hati terhadap, waspada, was-was.
Sogit, I. mabiar; manogitnogit, takut. II. bona pasogit = bona pinasa, kampung halaman,
tempat kelahiran, daerah asal-usul nenek moyang.
Sogo, tak enak rasanya, segan, tidak mau, tidak senang, risih, jengkel; sogo rohana, dia segan,
dia tidak mau, dia benci; sogo ni roha, kebencian, kejengkelan, kerisihan; marsogo ni roha,
segan, tidak mau, merasa jengkel pada; manghasogohon, benci mengenai sesuatu, merasa tak
enak pada, tidak menyenangi.
Sogot, I. pagi-pagi benar, pada pagi hari; marsogotna i, keesokan harinya; sumogot, pagi-pagi
benar; sansogot, satu hari pagi sebagai tanda ukuran msl dalan (ulaon) sansogot; na sogot,
na sogotan, tadi pagi; panogotan, apa yang dibuat pagi-pagi sebelum makan; juga: hal makan
pagi-pagi benar; mangan panogotan, serapan pagi; pasogot, membuat sesuatu lebih pagi;
dipasogot hehe, cepat bangun pagi-pagi. II. marsogot, besok; sadari sogot (marsogot), hari
besok; manogot, besok pagi; bodari sogot, besok malam. III. sogot, = yang akan datang; na
masa sogot, apa yang terjadi pada masa depan; sogotsogot ni ari, hari-hari yang akan datang,
kelak di kemudian hari.
Sohal, manohal, menyekal mulut dengan nasi (kata yang kasar); sohali, segar, baharu, hidup
baru.
Sohang, tegang, apa yang tidak datang bersama-sama, tidak terdamaikan (bdk sehang).
Sohe, sewa, retribusi, pajak yang dikenakan bangkir kepada setiap pemain, sewa yang
dikenakan kepada pemilik rumah untuk pemakaian lampu dan rumah.
Soksok, I. sumber, asal, mula; soksok ni aek, mata air. II. manoksok, hangus, terbakar;
manoksohi, membakar hangus sesuatu.
Solam, suci, murni, saleh, ta-wakal, alim; na pitu hali so-lam, sangat suci, tujuh kali alim.
311
Solat, = siat; tarsolat, muat, terselip, dapat masuk, terdapat di antara; ndang tarsolathon, tidak
dapat dimasukkan, tak bisa diselipkan; maisolat, menumpang pada seseorang; paisolatan,
tempat menumpang, tempat penumpangan.
Solhap, = sohal.
Solhot, dekat, tidak jauh, masih berhubungan dekat, akrab, karib, sanak; solhot tu, erat
pertalian keluarga kepada, dekat pada; na sumolhot, kerabat yang terdekat, famili;
pasolhothon, mendekati, mendekatkan, mengakrabkan; sihasolhotan, seorang yang famili
dekat, anggota keluarga dekat, kerabat.
Soli, gansi do uhum, sisolisoli gogo, sama-sama hak pada kedua belah pihak; sisolisoli,
sama-sama hak duabelah pihak.
Sollut, tidak cocok satu sama lain msl makanan, berlawanan selera.
Solo, I. senang, sangat suka, dikasihi, digemari; hasoloan, yang disenangi, kekasih,
kesayangan. II. olo do ahu manolon solo tutu tano ni daompung, saya mau bersumpah
bahwa tanah itu adalah kepunyaan nenekku.
Solobean, dewa danau, batu di dasar danau Toba yang dipercayai sebagai persemayaman
hantu air dan tak pernah kelihatan.
Solot, terselip, terpaut; manolothon, menyelipkan, memasukkan msl pisau ke dalam sarungnya;
marsolotan, berserakan, berselip-selip; solotsolot ni batu, celah-celah di antara batu;
ansolotan, lih disana.
Solpa, I. kayu busuk yang terdapat di dalam tanah. II. dekat mengenai musuh, berada di
hadapan; manolpai, menyerang, menangkap.
Solpot, epileptis, sawan, penyakit ayan; solpoton, menderita epilepsi, menderita penyakit ayan.
Solpu, = salpu.
Solsol, I. tobat, sesal; solsol ni roha, sesal, penyesalan; manolsoli, menyesali; husolsoli
rohangku, kusesali diriku, aku menyesal; disolsoli bagina, ia menyesal, disesali nasibnya;
tarsolsol bagi, bersusah hati, penuh sesal, tak hendak mengulangi lagi; nanget
masisungkunan, unang masisolsolan, amit-amit bertanya jawab, jangan sampai saling
menyesal; panolsolion, penyesalan. II. itok solsol, sej ikan yang masuk jala, mati karena takut
dan sakit hati; unang hamu songon itok solsol, jangan hilang keberanianmu.
Solu, kanu, perahu, sampan dibuat dari batang kayu yang dikeruk; solu, dikeruk sebagai solu;
marsolu, berlayar dengan perahu seperti itu, berperahu; P.B.: parsolu siantuang do ho,
engkau tidak berarti dan tidak bermanfaat, seperti orang yang membuat perahu dari kayu
siantuang, adapun kayu ini sangat ringan dan cepat busuk.
312
Soluk, caplok, tukar tempat, sebagai pengganti seseorang atau sesuatu; soluk, sebagai
penggantinya; manoluk, menggantikan sesuatu atau seseorang; manolukhon, menggantikan,
menukarkan tempat; aek manoluk miak, minyak menggantikan air; masisoluhan,
marsoluksoluhan, saling menggantikan, silih berganti.
Solup, liter ukuran, takaran padi (beras) dari bambu: 3-4 bale; manolupi, mengukur dengan
solup ini, menakari.
Soma, diparsomahon, mengutuki seseorang untuk segera mati, disumpah-sumpah agar mati.
Somba, sembah, hormat, puja; sombangku di ho, hormatku padamu, sebuah kata dengan
mana orang meminta secara khidmat sekali; marsomba, menyatakan dengan hormat,
bersembah sujud; manomba, menyembah, memuja, menghormati, sembah sujud; manomba
ujung (yaitu: ni jarijari) manomba huasi, memohon dengan rendah hati dalam hal mana ujung
jari-jari diletakkan bersama-sama merentangkan tangan; gaol na marsomba, batang pisang,
yang menghasilkan persis rangkainya; manombahon, memberikan sesuatu sebagai hadiah
sambil memberikan hormat; sombasomba, sepasang rusuk sebagai terdapat kiri kanan tulang
punggung; sombaon, taraf yang tertinggi yang dapat dicapai roh orang mati. Ya berdiam pada
tempat yang istimewa, pada pohon yang tinggi, pada gunung yang tinggi, jurang yang dalam dsb;
tempat-tempat ini juga disebut sombaon. Sombayong, sembahyang.
Sombu, lega, sembu, puas, senang, biar, terpenuhi, mengenai dahaga, balasan, marah,
keinginan; pasombuhon, membiarkan, mengizinkan, memuaskan.
Sombul, manombul, mencet warna gelap; abit na sinombul, kain yang diwarnai gelap.
Somong, I. tarsomong, kedapatan, datang secara tiba-tiba dan berbuat sesuatu dengan
tergopoh-gopoh, membuat dirinya terseret, terbawa-bawa. II. batu somong, sej batu.
Somor, marah, gusar, rusuh; manghasomorhon, marah terhadap seseorang atau sesuatu;
somorsomor, sej begu; anak somorsomor, anak yang jahat yang membuat orang tuanya sakit
hati; imbulu somorsomor, bulu pada tubuh manusia dan kuda yang menandakan bahwa orang
itu atau kuda itu tidak berharga; pada umumnya: tidak berharga; hepeng somorsomor, yang
membawa celaka yaitu uang curian.
Somot, semat; mansomot, manomot, menyemat, diikat dengan rotan msl saong;
somotsomot, sej rumput, yang bijinya melekat pada kain.
Sompol = sumpol.
Sompong, tiba-tiba, terkejut, tidak diharapkan, mendadak; tamue sompong, tamu yang
mendadak datang.
Sompor, bandel, nakal, kurang ajar, rewel mengenai binatang, walaupun diusir, terus datang
kembali atau mengenai pencuri.
313
Sonduk, senduk; manonduk, menyendok, memberi orang makan sebagai penumpang di rumah;
marsonduk hela, menantu laki-laki yang tinggal di rumahnya, makan dan bekerja; hela
sonduhan, menantu seperti itu; parsonduk, ibu rumah, nyonya rumah, bini (pengusaha dapur);
ndang diboto marsonduk, ia tidak dapat mengatur rumah tangga dengan baik; sinonduk,
sinonduk mangan, suami, laki yaitu orang untuk siapa si isteri menyendok; sonduhan, anak
sonduk, pesuruh atau pelayan perempuan yang diberi makanan dan harus bekerja untuknya.
Songgop, turun dari langit, hinggap, bertengger mengenai begu, burung, hormat, kekayaan;
hasonggopan, tempat hinggap msl burung, tempat bertengger; pasonggophon tu, membuat
pergi ke sesuatu, menghinggapkan, dikenakan kepada seseorang msl hukuman, mengalamatkan
(sesuatu yang kurang kurang baik) kepada.
Songon, seperti, bagai (memperbandingkan); songon api, seperti api; songon dia?
bagaimana? seperti apa? songon on, songon i, seperti ini, begitu; sisongon on, yang seperti
314
ini, seperti cara ini; songon na, seolah-olah, seakan-akan; dipalua songon na so ditanda ahu,
dibuatnya seolah-olah ia tidak mengenal saya; tarsongon, kira-kira seperti, bagaikan; songon
songon i, begitu-begitulah, begitu itu sajalah.
Sonsongultop, penyengat.
Sonson, tersodor di hadapan seseorang, berada dekat di muka orang; sonson di jolom, ada di
hadapanmu; manonsonhon, memaksa masuk, menggeser; manonsonhon baru, menyodorkan
anaknya perempuan untuk membayar hutang.
Sonti, terawat baik, baik tersimpan, tetap mengenai undang-undang; sonti di patik, tetap, tidak
dapat diobah-obah, tak tergugat; sonti marugasan, berlaku hati-hati dengan pekerjaan, dengan
urusan, rawat betul akan barang milik.
Sopa, sepah = sopasopa, sepah, bungkil, ampas, limbah, bagian yang tak berguna lagi.
Sopar, subur.
Sopit, = gogot.
Sopo, lumbung padi, di bawah atap disimpan padi, di ruang terbuka tempat menerima tamu serta
tempat mengadakan pertemuan, di atas juga tidur para pemuda.
Sopot, manopot, memotong pohon kayu dekat tanah, dekat ke pangkal; sopot so marama so
marina, kehilangan orang tua sewaktu kecil, yatim piatu.
Sopsop, manopsop, menghisap; disopsop ateate, merasa diri kekeringan, rasa menghisap di
uluhati; disopsop mudar, lintah, penghisap darah.
Sopu, sepuh; manopu, memadamkan kapur; mengeraskan besi yang hangat dengan
memasukkan ke dalam air.
Sor, rusak mengenai besi yang terlampau lama berada dalam api; tarsor, kedatangan dengan
tiba-tiba menjadi sial, melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai, dengan tiada
pengharapan, terlanjur.
315
Sorang, lahir, turun, menginap, sebagai tamu menumpang, bertempat tinggal mengenai begu,
sumangot, celaka; sorangan, tuan rumah, nyonya rumah; maisorang, berdiam, menumpang;
naeng sorang tamue, menanti, mengharapkan kelahiran anak; sorang, jam waktu lahir, waktu
kelahiran.
Sorat, berat, penuh muatan, bermuatan berat, sarat; P.B.: na sorat di ulu sorat di butuha,
siapa yang telah bekerja keras, ia makan banyak; pasorathon, memberatkan, dibuat berat; sorat
sahalak, beban untuk satu orang, pas untuk dibawa satu orang.
Sordak, palang pintu di dalam rumah; manordak, memalang, mengunci, menggeserkan palang
untuk mengunci pintu.
Sorga, surga; naik sorga, meningkat, bertambah mengenai kekayaan dan kemuliaan.
Sorha, roda; alat atau jentera untuk memintal kapas jadi benang, jentera pemintal, rahat.
Sori, untung, nasib, takdir; sori ni ari (juga soro), nasib buruk, celaka; aha na so taonon
pandokhon ni sori ni ari, betapa tidak ditahan segala sesuatu bila nasib buruk menghendakinya
(sori ni ari sudah ditentukan sebelum manusia lahir); sori ni aringku, nasibku yang buruk ini, ah
sialku ini; sori gabe, bahagia, untung baik, berkat; sori mago, sial, celaka, nasib buruk, nasib
malang; sori dangol, idem; parsorion, takdir, nasib dalam arti celaka, sial, kemalangan; marsori
ni ari, dalam keadaan sial, bernasib malang.
Sorigala, serigala.
Sorin, manorin, menggantikan, menggilir, mengambil tempat dengan menggantikan orang la-in;
pasorin, berganti; masorinsorin, berganti-ganti, bergiliran, saling bergilir, silih berganti.
Soripada, nama dewa saudara laki-laki Batara guru dan Mangalabulan: juga kata halus untuk
isteri (Angk); inanta soripada, isteri-isteri kita, para wanita; P.B.: ndang olo tuk ulaon, ia so
soripada patukhon, tidak sesuatu pekerjaan akan terlaksana tanpa bantuan para isteri. Sormin,
cermin; sorminan, idem, jendela kaca.
Sorna, pemberian, berupa beras yang diberikan kepada sanak saudara yang menyelenggarakan
316
pesta; mangido sorna, meminta bantuan kepada kaum kerabat bila hendak mengadakan pesta;
sornasorna ni Debata, anugerah, karunia.
Sorngot, mendadak, tiba-tiba; sahit sorngot, penyakit yang tiba-tiba muncul, penyakit
mendadak.
Sornop, I. masuk ke dalam air, tercelup air; manornophon, mencelupkan ke dalam air,
membasahi, memasukkan ke dalam air. II. = tole, maju.
Sorong, manorong, mencoba mengenakan pakaian. Sorop, I. sengat. II. = serep, rendah, dekat
tanah; sumorop, mengunjungi dunia mengenai roh, turun dekat tanah mengenai awan;
manorop begu tu, memasuki sesuatu mengenai roh; disorop ombun, awan turun ssampai
dekat tanah, bergantung rendah (dekat tanah).
Sorsor, manorsor, menumbuk padi untuk pertama kalinya; manduahali, untuk kedua kalinya;
mangosas, untuk ketiga kalinya, menumbuk sampai semua terkelupas.
Sorta, manis, santun, alim, ramah; dipasorta pangalahona, dia berlaku manis, bersikap alim,
berlaku sopan santun.
Soru, sej perangkap tikus terdiri dari seutas jerat yang digantungkan pada bambu.
Sorur, sesuai, cocok; uli rupana sorur ro di matana, dia cantik sampai pada matanya yang
sesuai dengan kecantikannya; hasoruran ni roha, kawan dengan siapa kita sesuai, cocok, yang
berkenan di hati, teman akrab.
Sosa, = sesa, hapus; manosa, menghapus, merombak msl bendungan; sosa, sikat atau
penyapu dipakai untuk membasahi benang sewaktu bertenun.
Sosar, alas, lapik, daun atau ranting tempat meletakkan potongan-potongan daging, yang
dicincang.
Soso, I. garis-garis yang ditarik di atas tikar di bawah ampang sewaktu meramal dengan ayam,
menurut arah ayam jatuh diberikan ramalan. II. manosoi, mendesak meminta dengan sangat
317
Sosor, pemukiman, kampung yang baru didirikan dan masih terdiri dari pondok-pondok primitif;
manosor, mendirikan kampung baru, mendirikan pemukiman baru.
Sosot, rapat, padat, dekat satu sama lain; manosoti hata, mengatakan segala-galanya dengan
jelas; marsisosoti, berdiri tidak sama rapat, rapat tak menentu jaraknya.
Sotok, manotok, menyengat mengenai serangga; disotohi ateatena, = digotili, rasanya dipijitpijit dalam badannya, rasa nyeri di uluhati.
Suang, kembali, pulih, kembali dengan sia-sia; sumuang, kembali lagi, sekali lagi; pasuanghon,
mengembalikan, mengembalikan kepada keadaan semula; pasuang roha tu bagasan,
memperhatikan, memusatkan pikiran terhadap sesuatu; suang le, suang songon i, pula, begitu
juga, serupa dengan; suangsa on (suang songon on), pada hari yang sama seperti hari ini,
dalam delapan hari mendatang; suangsa marsogot, besok dalam delapan hari mendatang.
Suap, marsuap, mencuci muka dengan tangan; parsuapan, tempat cuci muka.
Subang, terlarang, tak boleh, haram, pantang, msl lauk pauk atau sayur sewaktu makan obat,
dilarang menyebut msl kaum kerabat (ayah); dia subangna, apa pantangannya?
318
Subut, I. diperintahkan, ditetapkan oleh datu; panubut, persembahan yang dituntut oleh begu;
tarsubut simangot ni ompuna, roh nenek moyang yan gditunjuk oleh ramalan untuk diberikan
persembahan. II. manubut, membujuk, berbuat baik kepada orang, mengambil hati, mengajuk;
manubuti, merestui, menggairahkan.
Suda, habis, berakhir, habis dimakan, tak bersisa; mansudahon, menghabiskan, memakan
habis; pasudahon, idem; hasusuda, akhir, hal habis dimakan; suda bohalna, persediaan
makanannya di tengah jalan sudah habis, artinya: dia meninggal; nasa na sudasa, idem.
Sude, semua, semuanya; sudena, semua, semuanya; sasude, semua mereka; sude hami,
semuanya kami; mansudehon, = mansudahon.
Sudol, sudolsudol, kedendaman, pembalasan; pasudolhon, membalas sesuatu,
membalaskan, membalas kejahatan.
Sue, = juap.
Suga, duri; tarsuga, terinjak duri, kena duri; marsuga, berduri.
Sugal, = hehe; sugal sahit, kambuh, timbul, bangkit penyakit; sugal rohana, dia menjadi
marah, bangkit amarahnya.
Sugapa, bibir pukat atau bubu yang mencuat ke dalam yang diperbuat sedemikian rupa
sehingga ikan tidak dapat keluar lagi.
Sugari, juga bila, andai kata, jikalau, bila sesuatu, sekiranya; sugari sura, = aut sura,
seandainya, bahwa sesuatu.
Sugi, I. manugi, menguliti, menetak kulit pohon, seperti halnya pada haminjon (kemenyan)
untuk memperoleh getahnya; sugisugi, takikan, kayu kecil dan tipis untuk menguliti pohon. II. =
sogo. III. sugisugi, lempangan tembakau.
Sugut, sembunyi, rondok, runtuh, jatuh pada lutut; tarsugut, tersempit, terpojok, merondok,
bersembunyi.
Suha, I. = tu julu, (dikatakan mengenai ikan). II. suha, berlimpah-limpah mengenai hasil ladang.
III. parit di sisi tembok yang terjadi karena dari situ diambil tanah untuk membangun tembok itu.
Suhar, terbalik; marsuhar, dalam keadaan terbalik; P.B.: hea marsuhar ulu ni na mate maup,
pernah kepala orang yang tenggelam terletak di sebelah hulu (biasanya mayat hanyut dengan
kepala sebelah hilir: biasanya terjadi hal-hal yang bertentangan dengan kebiasaan); suhar di
rohana, menurut tanggapannya adalah salah, bertentangan dengan perasaannya; pasuhar,
memalikkan; manuhar, melawan, menentang seseorang; panuhari, kebalikannya, yang sifatnya
319
justru sebaliknya.
Suhat, I. sukat, takar, ukuran; suhatsuhat, ukuran; manuhat, menghitung, mengukur (baik
mengenai panjangnya maupun mengenai banyaknya); P.B: ndang piga halak sililit bolonna
sisuhat ginjangna, tidak berapa orang yang mengetahui tentang dirinya sendiri; marsuhat di
ho, itu bergantung kepadamu, terserah kaulah; parsuhatan, cara mengukur; ndang hasuhatan,
tidak dapat di ukur, sangat besar. II. sej tumbuhan, ubi talas, keladi. III. jabu suhat, kiri muka
lantai rumah Batak tradisional.
Suhi, segi, sudut; suhi ni tangan, siku tangan; suhisuhi, segi-segi, sudut-sudut, penjuru;
sitolusuhi, tiga sudut; siopatsuhi, empat sudut; suhi ni ampang na opat, nama bagian
perkawinan perempuan, lih ampang; suhi, diasingkan, dicadangkan, tersendiri, terpencil, lain
bagian; marsuhisuhi, bersudut, bersegi-segi, bersiku-siku.
Suhung, membungkuk, bengkok, tangan dan kaki diikat bersama-sama; manuhung, mengikat
orang secara ini.
Suhut, tuan rumah, penyelenggara pesta; hasuhuton, bertindak sebagai tuan rumah, pimpinan,
pemimpin, penanggung jawab; manghasuhuthon, memimpin sebagai tuan rumah, memegang
peran sebagai suhut.
Suksuk, (bdk gukguk), padat berisi, penuh dengan melebihi ukuran, sangat penuh, melimpah
mengenai benda-benda bukan cairan; manusukhon, membuat berkepala, ditakar dengan
melimpah, memadati penuh, mengisi sepenuh-penuhnya; manaluksuk, membubung, meningkat.
Sulangat, jala yang bersegi empat yang dipegang pada sebuah batang besi; sulangat durung,
berbentuk empat segi seperti jala itu; marsulangat, menyampakkan jala, menjala.
Sulean, lebih dari kenyang, sedemikian banyaknya diterima sehingga tidak ada satupun yang
tinggal, beruntung.
320
Suling, suling.
Sulu, I. suluh, obor; sulusulu, idem; manulu, menyuluh, menerangi. II. buah yang pertama pada
tandan pisang yang lebih dulu masak.
Sulum, sej ikan kecil. Sulung, manulung, memberi persembahan kepada begu, memberi sajian
kepada roh.
Suma, nama hari ke-2 penanggalan Batak; P.B.: disi suma disi anggara, disi suda disi soada,
jika habis berakhirlah; suma ni mangadop, nama hari ke-9 penanggalan Batak; suma ni holom,
nama hari ke-16; suma ni mate, nama hari ke-23.
Suman, serupa, cocok, mirip, sama dengan, menyerupai; sumansumanan, gambaran, peniruan,
kemiripan, patung; pasumanhon, meniru, dibuat sama bentuknya, membuat serupa; manuman,
meniru, mencocokkan dengan, mengikuti jejak.
Sumangot, = simangot.
Sumar, luar biasa, meluap, kelewatan, berlimpah-limpah mengenai hasil padi, berlebih-lebihan;
aek na sumar, air bah, air yang bukan main banyaknya, banjir besar; mamusarhu do
pangalahom, kelakuanmu ada keterlaluan, kelewatan perangaimu.
Sumbia, anak pelanting, peluru ketapel; hasumbiaan, dilukai juga dengan kata-kata, terluka
perasaan, terserang perkataan.
Sumbung, pas, cocok, gampang masuk msl cincin pada tangan; tarsumbung, masuk keranjang
atau kandang yang salah.
321
Sumpat, enggan, segan, tidak mau, yang dapat dirasakan dari nada suaranya.
Sumpol, tersumbat, tertahan arus, tak jalan aliran; manumpol, menumpatkan, membendung,
menyumbat.
Suna, I. manuna, menyatakan sesuatu yang sebenarnya kebalikan yang dimaksud. II. suna,
terlampau banyak sekaligus, membludak.
Sunan, masisunanan, saling mendahulukan dengan mengatakan: engkau dahulu; tidak, engkau
dahulu.
Sundar, kembali, mundur, surut, berbalik; paundar, pasundar, membawa kembali, kembalikan;
manundarhon, mengembalikan kata, memberi jawaban.
Sunde, asal, mula; mulak sunde, kembali kepada asalnya msl pembicaraan sesuatu masalah
dikembalikan kepada orang yang memulainya.
Sundut, terbenam mengenai matahari dan bulan; sundut ajal, ajal sudah dekat, mendekat ajal;
sundut hasudungan, ajalnya menyedihkan, sengsara; hasundutan, barat dimana matahari dan
bulan; sundut ajal, ajal sudah dekat, mendekat ajal; sundut hasudungan, ajalnya
menyedihkan, sengsara; hasundutan, barat dimana matahari terbenam; sundut, angkatan,
generasi; marsundutsundut, turun-temurun; sasundut sige, demikian tingginya sampai sebuah
sige cukup dipakai untuk dipanjat.
Sungar, manungar, mendongak, menarik hidung ke atas mengenai hidung kerbau yang
dilubangi; manungarnungar, menarik hidung ke atas sebagai tanda penghinaan yang sebesarbesarnya.
Sunge, sungai; sisobur aek sasunge, penyedot air sesungai, sebutan pada orang yang dapat
322
membelah dirinya terhadap banyak orang; sibola aek sasunge, orang yang memelah sungai,
yang memecah belah orang-orang yang bersahabat, yang menghasut kaum kerabat satu sama
lain.
Sunggam, manunggam, minum langsung dari tabung, membungkukkan diri sewaktu makan dan
minum; manunggam mangan, makan dengan membungkuk; masisunggaman, dengan saling
mengunjungi untuk menyelesaikan suatu perkara, masalah.
Sunggapa, = sagapa.
Sungging, gampang dijadikan marah.
Sunggu, (bdk runggu), berkumpul dengan lengkap, berkerumun datang; ompu Sunggu, nama
marga.
Sunggilsunggil, seutas tali yang diikatkan pada hidung kerbau atau lembu yang membuat dia
tidak dapat lari, cucuk hidung kerbau.
Sungka, enggan, sukar untuk dibuat msl membawa air ke atas gunung, sungkan; manungka,
lemah, tidak menyanggupi; sungka roha (di roha), sulit untuk dibuat, untuk dilaksanakan,
sungkan; sinungkasungka, orang harus dicoba walaupun sulit; diharuskan; ndang tarsungka
ahu, saya tidak dapat melaksanakannya, tak sanggup aku. Sungkalit, berat, sulit, sukar; si
Manungkalit, nama daerah dan marga di Silindung.
Sungkap, (bdk ungkap), manungkap, memeriksa seluruhnya, menyelidiki msl ataukah ada
orang yang mencuri.
Sungkar, sukar, sulit, menentang; manungkar menempatkan dengan lain cara, melawan,
menentang.
Sungkit, sej rumput hutan, yang sering dipakai membungkus lampet; parau sungkit, kapal,
yang panjang dan runcing, perahu lonjong memanjang.
Sungkot, tersangkut, terbentur, suntuk, sampai, tersentuh pada (di) terlalu besar, tidak masuk ke
dalam, bergantung pada sesuatu; sungkot ni, ukuran tertinggi dalam keadaan luar biasa
mengenai suatu sifat; sungkot ni hinauli, teramat cantik, luar biasa cantiknya, luar biasa
indahnya; sungkot ni langka, perhentian; P.B.: sungkot di langitna, lumbang di bahalna,
terhantuk pada langitnya (loteng), mempunyai tempat yang luas di gerbangnya yaitu lidah;
sungkot di urur pate di ransang, mencapai taraf tingkat tertinggi mengenai sesuatu sehingga
tidak ada orang yang dapat mengatasinya lagi mengenai amarah, kekejian. Sungku, 1/4 ringgit
= hupang, suku 50 sen.
323
bermusyawah.
Sungkup, cukup.
Sunut, tempat ayam dari keranjang yang dijalin; P.B.: molo manuk sabungan dibagasan
sunut, sai na martahuak do, di dalam keranjang ayam jantan berkokok juga, artinya: orang
yang licik dikenal juga bila ia berada dalam kesulitan.
Supak, cupak, liter bambu, tabung dari bambu yang dipakai sebagai takaran untuk tuak dan
garam; manupahi, menakar, menyukat, mengukur banyaknya padi.
Sura, andai, seandainya, jikalau; tung sura, atik tung sura, aut sura, jika, seandainya, kalaukalau; manuranura, membayang-bayangkan, memperkirakan, menaksir, menduga, mengagakagak; disura roha, diduga, disangka, diagak; surasuraon, sinurasura, barangkali, mungkin.
Surak, marsurak, sorak, menyoraki, bersorak karena gembira; monang di suraksurak talu di
olopolop, orang bersorak-sorak kegembiraan sebab ia beranggapan telah mencapai msl
kemenangan akan tetapi ia silap; manurahi, menyoraki seseorang, mencela, mengejek,
menjelekkan, mengecam, menyalahkan sesuatu pada seseorang; ndang hasurahan, tidak ada
yang dapat dipersalahkan, tidak dapat dicela; surak seruk, sorak, teriakan, kacau, tidak
324
beraturan, = burak-beruk.
Surambi, I. tiang kandang di bawah sopo. II. sej pisau yang pendek dan bengkok.
Surangkir, perbantahan, perselisihan, pertikaian. Suranti, ulos yang tidak lebar yang dipakai
sebagai tali pinggang atau tali kepala, surjan.
Surat, surat, aksara, tulisan, naskah; manurat, menulis, menyurati; manurathon, menulis
sesuatu, menuliskan, mencatatkan; surat tangan, tulisan tangan; surat rongkom, tulisan yang
dicetak, huruf cetak; na so surat, tidak tertuliskan, tidak terkatakan; tarsurat, tertulis, tercatat;
panurat, alat menulis, gerip, dsb; meja panuratan, meja tulis; juhut panuratan, daging yang
diberikan sebagai pancar tanda peringatan; surat agong, tulisan arang, sesuatu yang tertulis dan
yang gampang diubah, yang tidak tahan lama; surat tombaga holing, tulisan yang tetap, yang
tidak diobah-obah lagi; ina ni surat, ke-19 huruf Batak; anak ni surat, tanda pembantu pada
tulisan Batak untuk, e, i, o, u, penutup ng dan pangolat.
Suratan, gusi, lapisan daging pembungkus gigi.
Surbit, = sorbit.
Surbot, masam, susah hati biasanya dihubungkan dengan panaili; surbot langit, penuh awan
mengenai langit, langit mendung.
Surbu, manurbu, membakar, membakar habis; hasurbuan, terbakar habis, kena bakar,
mendapat celaka menjadi arang.
Surdu, manurduhon, menyampaikan, menyodorkan msl tas atau bakul, tembakau, sirih.
Surduk, manurdukhon, merentangkan tangan, mengejarkan tangan, menyerudukkan.
Surgo, surga.
Surham, manurham, tegak mengenai rambut atau bulu, berdiri bulu roma, berdiri bulu kuduk.
Suri, I. jala besar, yang diatur oleh beberapa orang. II. sisir. III. surisuri, sej kain (ulos).
Surik, sej pisau atau pedang; surik na binulang, pisau yang bertutup, yaitu raja yang didiamkan
karena sogokan.
Surpu, prematur, tergesa-gesa, tergopoh-gopoh, tanpa berpikir, lekas; begu surpu, seorang
anak yang sekonyong-konyong turun ke medium.
Sursar, kacau-balau, berantakan, lepas mengenai sesuatu yang tadinya terikat; angka sursar,
idem; manursar, melepaskan sesuatu yang tadinya bersatu, membuyarkan, membuat
berantakan.
Sursur, longsor, runtuh mengenai tanah pasir. Sursuran, pandai, cakap (baik perkataan maupun
tulisan).
Surta, sutera.
325
Suru, marsuru (disuru), suruh, menyuruh, mengirim, memerintah; sisuruon, suruhan, utusan,
pesuruh, pelayan; surusuruan, suruhan, utusan dalam istilah kristen: malaikat.
Suruk, manuruk, menyuruk, menyusup ke dalam sesuatu; manuruk liang, menyuruk liang,
masuk ke dalam liang dengan jalan merangkak; manurukhon, menyurukkan; manuruk
tanoman, merangkak kedalam kuburan, meninggal; na hasuruhan, cara salah dalam menenun
bila terlalu banyak benang berjalan ke atas atau ke bawah; mata manuruk, tunduk mengenai
mata tetapi mengintip ke segala jurusan.
Surung, utama, unggul, suka akan, prioritas, istimewa; sumurung, lebih baik, lebih unggul dari,
lebih banyak memperoleh; hasurungan, kelebihan, keunggulan, keistimewaan; hasusurung,
idem; marhasurungan, mempunyai kelebihan, mengungguli; marnasumurung, berbeda
mengenai keunggulan; hupasurung mate, kutukan: dapatlah aku hendaknya membunuhmu.
Susa, susah, keberatan, sulit, tidak enak, tidak sedap; hasusaan, kesusahan, kesempitan;
manusai, menyusahkan, membetatkan orang, menyulitkan orang; dipasusasusa, idem;
hamasusa, penuh kesusahan, dalam kesusahan; manghasusahon, menderita kesusahan
mengenai sesuatu, merasa sulit akan.
Susu, susu, buah dada, tetek; manusu, menyusu, menetek; pasusuhon, menyusukan anak,
menyusukan; sirang susu, tidak lagi menyusui, dihentikan menetek; ulu ni susu, puting susu,
tetek perempuan yang diukir pada balok-balok horisontal di atas tangga rumah, simbol kesuburan
dan pertumbuhan.
Susur, enak, sedap kedengaran mengenai suara; marsusur, berdesir (suara gorengan).
Susut, = hesut.
Sutan, sutan, pangeran.
-------------------------------------------------------------T--------------------------------------------------------------------------
Ta, I. bunyi yang dibuat untuk mengusir burung perik. II. ita, awalan orang pertama jamak, tabahen (=
itabahen), kita perbuat. III. -ta, akhiran orang pertama jamak menandakan milik; donganta, temankita;
inanta, ibu kita; amanta, bapa,ayah kita.
326
Taba, martaba, sedang sibuk menebang kayu; manaba, menebang pohon kayu; sitaba hauma, suami,
penebang kayu.
Taban, rampasan, jarahan, tawanan; martaban, menawan, menjarah, merampas; partaban, penawan,
penjarah, perampas; tartaban, tertawan, direbut; hona taban, kena rampok, tertawan; martaban duduk,
menjarah habis-habisan.
Tabar, I. tawar; aek tabar, air tawar. II. tabartabar, sej perdu; manabari begu, mengusir begu dari
kampung dengan memukulkan tabartabar di dingding rumah dan menyerukan: "tabartabar"; begu na so
hatabaran, = begu yang tidak mau diusir.
Tabas, mantera, jampi disertai dengan tonggotonggo kepada begu, yang sehubungan dengan itu;
manabasi, memanterai, menjampi, mendoakan obat denngan mengucapkan mantera; mejampii obat;
manabashon, melantunkan mantera.
Tabi, (singkatan dari santabi = tabik) perkataan untuk meminta maaf; selanjutnya ucapan salam: tabi di ho,
salam kepadamu; tabi di raja i, saya minta maaf kepada raja bahwa saya mengambil kebebasan (msl
melalui dia atau mengucapkan kata-kata yang kasar); santabi, maaf, meminta permisi (dipakai untuk semua
kata-kata yang menurut adat Batak tidak halus msl anggota gerak badan, lidah, perut dll; babi, ternak, anjing
dsb); manabi, menyalam orang, mengatakan tabi kepadanya; masitabian, bersalam-salaman, saling
meminta maaf, berdamai; marsantabi, menunjukkan hormat, mengucapkan minta maaf; parsantabian,
cara menyalam; tabina di hamu, salamnya pada kamu, tertitip salamnya pada kalian.
Tabo, enak, nikmat, empuk, lezat; tabotabo, gajih, lemak; tabotabo ni pinggol, apa yang suka didengar
telinga, janji-janji manis; manabonaboi, membubuhi dengan lemak, memperlemak.
Tabu, I. anduhur tabu, sej burung tekukur yang liar. II. tabutabu, labu; tading di tabutabu, seorang yang
lahir sesudah ayahnya meninggal.
Tading, tertinggal, tidak ikut pergi, ditinggalkan, bersisa; tading di lampin, tinggal sebagai tidak beribu,
sebagai piatu; manadinghon, meninggalkan sesuatu; manadingnading, meninggalkan seseorang msl
isterinya; manadingnading hata, mengatakan sesuatu sambil pergi, bertinggal kata; tadingtadingan,
warisan, harta peninggalan, orang yang tinggal; martinading, berketurunan; martinading hata,
mengucapkan kata-kata perpisahan; tartading, tinggal di belakang, ketinggalan; partadingan, tanda mata,
327
Tado, mangintado, duduk di tanah dengan kaki yang direntangkan; sitadoan, sepotong kayu, pada mana
penenun menekan kakinya, tempat kaki bertelekan, sej kuk penahan kaki penenun.
Tae, miring ke belakang, msl kepala seorang anak yang digendong di belakang.
Tagam, (bdk agam), managam, berharap, waspada terhadap sesuatu, menanti sesuatu sambil waspada
terhadapnya; managam musu, menanti musu, bersiap-siap untuk bertempur; tagamon, untuk mana orang
harus waspada, mungkin, barangkali; ndang tagamon, barangkali tidak; panagamnagaman, pengharapan,
sedang menanti-nanti; tumagan haroan, menanti kelahiran.
Tagan, I. sej bambu; selapa, tempat kapur dari bambu. II. tagan, sementara, sedang, sewaktu, semasa;
tagan metmet ibana, sewaktu ia kecil; tagan so, sebelum. III. martagan, kecil, hanya dikatakan untuk
mentimun, belum bisa dikutip.
Taganan, mendingan, lebih baik (bdk aganan); taganan mate asa mangolu, lebih suka mati daripada
hidup.
Tageak, marta (ta) geak, berkotek mengenai ayam yang sudah menelurkan; marpapateak, bunyi ular yang
meniru kotek ayam; sitatageak (juga: sitalaseak), yang berkaok-kaok dihadapan umum, yang tidak bisa
menyimpan rahasia, comel, bacar mulut.
Taget, tinggal sedikit, yang sedikit lagi tinggal dikerjakan; langlang di tagetna, kepalang, tanggung, hanya
tinggal sedikit lagi yang masih harus dikerjakan; sapala nioloan, unang langlang di tagetna, kalau sudah
mau, jangan alang kepalang.
Tagi, managi, menjadi biasa, menjadi ketagih; hatagian, biasa, ketagihan, ingin meneruskan yang sama.
328
Tagonan, = taganan.
Tagu, ndang hatagutaguan, tidak dapat dipercayai; ndang tartagutagu hatana, dia tidak dapat
dipercayai, tak bisa dipegang omongannya. Taguk, managuk, menerima; taguk, sehelai daun atau pipa
bambu kecil tempat menampung air sumber atau dipakai sebagai corong, juga daun atau tabung bambu
melalui mana tuak mengalir ke tabung yang digantung di bawah; taguktaguk, sej burung yang berbunyi
'guk'; taguhon ni posoposo, (halus) payudara ibu, susu ibu, buah dada.
Taha, manaha, memotong, menetak, mengampak, memelah kayu; ditaha haleon, dilumpuhkan paceklik;
taha ulungku, terantuk kepalaku; martahaan, saling terantuk, mis waktu gelap; tahataha, dada burung;
batu martaha, batu yang dipakai sebagai jimat.
Tahak, na pir tahak, keras hati, berani; pir tahakna, dia berani betul; papir tahak, menyegarkan,
memberanikan, mengeraskan hati, menyemangati.
Taham, = tahan.
Tahan, = taon, manahan, tahan, menahan; manahani, mengambil alih utang orang; panahani, jaminan,
penanggung; na tahan, tahan (menderita); tahan jorat, jaminan; tartahan, bertahan dalam penjara
(mengenai seseorang raja yang dipenjarakan mengganti bawahannya); ndang manahan, tidak bertahan;
ndang tartahan, tidak tertahan, tidak bisa dibendung, tak bisa diderita.
Tahataha, solpa di tahataha, tanda buruk dari ayam tenun yang tak bisa dielakkan; selanjutnya: pasti
betul, tidak bisa dilawan.
Tahe, ya, memang, sebenarnya, kata seru yang memperbaiki: lebih baik, lebih banyak; opat, lima tahe,
empat atau lebih baik lima; i ma tahe, ya, itulah lebih baik; ise tahe, siapa itu gerangan?
Tahi, keputusan majelis, maksud, tujuan, rencana, keputusan, penentuan, tekad, niat kuat; tumahi,
berencana; satahi, sehati, sepakat, sekata, seia; mambahen tahi, merencanakan sesuatu, bertekad;
partahian, persidangan, perencanaan; martahi, bermaksud, berniat, membuat rencana; martahi mate,
berniat mati; martahi bodari, menjelang malam; martahi neang, mau bersalin; manuan tahi, berniat;
sisuan tahi, perencana.
Tahil, manahil, memotong, mengerat, memenggal, menetakkan. Tahiling, sitahiling, sebagian dari milik
kepunyaan anak somang, bagian dari ladang, kebun, ternak.
Taho, baik, sedang; lumayan, bolehlah; i ma taho, baiklah itu; taho ma, itu baik; marhatahohon, merasa
senang dengan sesuatu; hatahoanna, baik betul, tidak terlampau besar dan tidak terlampau kecil.
329
Tahop, menyerang dengan tiba-tiba; tahoptahop ni bodil, picu senapang; manahopi, menyerang sesuatu,
merampasi, menyerbu, mengerumuni.
Tahu, manahu (i), menangguk, menceduk, menimba; tahutahu, timba, gayung; santahu, satu timba
penuh, sebokor, secedukan, sebanyak sekali menimba; tahutahu, campak (karena seorang berpenyakit
campak disiram dengan air dingin); tahutahuon, berpenyakit campak, kena penyakit campak.
Tahuak, marta(ta)huak, berkokok mengenai ayam jantan; tahuak manuk, penunjuk waktu: jam 04.00
malam.
Tahul, tahultahul, sej anggrek hutan yang punya kantongan berisi air penjebak serangga. Tumbuhan yang
memakan daging; di dia mate magulang porhis, bagaimana mati semut dengan berguling ke bawah?
Tahuluk, tengkuluk, peci, kopiah, topi; biang (hoda) sitahuluk, anjing atau kuda berkepala putih, berbadan
hitam atau kepala hitam badan putih.
Tahur, manahur, mengorok pohon kayu, menoreh; ndang hatahuran, terkorek, tak tertoreh.
Tahuru, sej semut yang hidup bertumpuk-tumpuk; onan sitahuru,pekan, pasar yang termasyhur di
Silindung dimana orang-orang berkerumun seperti semut.
Tahut, rasa, takut; tahuton, takut; hatahuton, ketakutan; na so matanggak di hata, na so martahut di
bohi, yang tidak malu dan tidak takut.
Tail, tahil, timbangan emas seberat 16 duit dulu seharga 25 ringgit; satahil, mas seharga seperti tersebut di
atas; manjujur tailna, demikian dihitung sehingga pada setiap 25 ringgit selalu diberikan atau diambil satu;
pordua tailan, seharga dua tail.
Taili, manaili, melihat, menoleh, menengok; manailihon, menengok ke, memandang; panaili, cara
memandang, pandangan mengenai pikiran (roha); panailian, pemandangan, menghiraukan; taili, pandang,
hiraukan.
Tais, lebar, memanjang; tais soarana, suaranya ditarik panjang, perlahan-lahan; patais soara, suaranya
ditarik panjang; patais, = padao. Tait, manait, menarik, menyentak; manait hata, memanjangkan katakatanya dan selalu diobah; pataittait, sering menarik kesana kesini.
Taja, manaja, memperdulikan suatu urusan, masalah, mengerjakan sesuatu; manghatajahon, dengan giat
mengerjakan suatu hal, merekam di hati untuk dilaksanakan.
Tajak, sej parang; mate ibana dipanajak ni rohana, ia mati waktu masih kuat.
Tajap, miring dipotong; manajap, memotong sesuatu dengan miring; panajapan, bidang pemotongan yang
miring.
330
Taji, taji ayam jantan, pisau yang diikatkan pada taji ayam jantan yang sedang bersabung; P.B.: ndang
dope martaji nunga martahuak, belum bertaji sudah berkokok, artinya: belum apa-apa sudah anggar jago;
manaji, memanaskan hati orang, sehingga ia marah, menghasut supaya marah.
Tajom, tajam mengenai pisau dsb, menyakiti mengenai kata-kata; manajomi, menajami; sitajom, uang
yang diberikan kepada ulubalang sewaktu ia pergi berperang (asa tajom).
Tajur, takik; martajurtajur, bertakik-takik.
Tala, I. = patar; sitalaseak, bacar mulut, orang yang tidak bisa pegang rahasia; lih tageak, sitalageak. II.
tala, kolam, empangan.
Talaga, ruang tengah dalam rumah, papan lebar yang dipasang dari muka sampai ke belakang rumah,
dianggap tempat itu paling rendah, dimana tak disuruh duduk orang yang terhormat; partalaga, ibu rumah
oleh sebab pekerjaannya dilakukan disana.
Talak, terbuka lebar, mengenai pintu, tidak berdinding; patalakhon, membuka, membiarkan terbuka; talak
batu, parit dalam mana tanah dibasahi; talak roha, dapat diterima mengenai perkataan-perkataan yang
baik; talak sae, kutukan: engkau tidak akan mendapat keturunan.
Talasa, martalasa, mengentak-entakkan kaki mengenai binatang yang mau mati, kuda liar; menerjangnerjang ke sekelilingnya.
Talbang, manalbanghon, bdk albang, memakai sesuatu untuk memukulnya, juga: mangalbanghon.
Talbe, serong mengenai mulut, periuk bila lubangnya tidak persis.
331
Talembas, bdk embas; martalembas, menari dengan berbaris dan melambaikan tangan.
Talentes, manalentes (bdk lentes), leluasa, lapang, terbuka, bebas (jalan); langit na manalentes, terbuka
mengenai langit.
Talete, rak dalam rumah untuk menyimpan piring; talete ni parbinanga, rak untuk menjemur ikan.
Talhis, dapat didengar di kejauhan; talhis soara borngin, pada malam hari jauh kedengaran.
Tali, tali, benang; tali ni ninggala, cantelan bajak; tali ni hudali (panggu, gairgair), gagang pacol; ndang
tali be
geon, kedengaran bunyinya tidak harmonis (musik); talitali, penutup kepala berupa kain yang dililitkan;
manali, mengikat; patalitalihon, menalakan (ogung, husapi); martali, mengukur dengan tali; partalian,
sebidang tanah yang telah diukur; juga : bagian jalan yang telah ditetapkan untuk harus dikerjakan oleh
keluarga; talian, idem; tali ni biola, tali biola; tali, nilai uang = 25 sen; uang Batak = 3 uang.
Talindan, masitalindanan, berliku-liku, ke atas ke bawah atau ke kiri ke kanan; martalindan, berbelit-belit
mengenai akar.
Talinga, patalinga, sejajar, paralel, serupa jenisnya, sama nilainya; yang satu tidak kurang dari yang lain.
Talisik, manalisik, dalam keadaan sunyi senyap, mati sepi, tenang sekali.
Tallik, manallik, manallihi, menetak, memotong, memarang; tartallik, kena parang (rabi); hona tallik,
idem; masitallihan, saling membacok, saling memarang, parang merang.
Tallus, membebaskan diri, melepaskan; tallus sian roha, hilang dari ingatan; manalushon, menolak ,
melupakan, menampik, mengenyahkan.
Talpas, = sahat.
Talpe, tersedia dan mudah diambil, letaknya dekat; manalpenalpe, meminggir-minggir; patalpehon,
meletakkan dekat.
332
Taltal, manaltal, mencincang, memukul, memarang; menjawab orang sekasar ia sendiri berbicara.
Talu, I. kalah, takluk; manaluhon, mengalahkan; hataluan, kekalahan; partaluan, orang yang selalu kalah;
marsitalu gogo, berlomba untuk menang; pataluhon roha, bersikap mengalah; tunggal panaluan, tongkat
ajaib; na so ra talu,
yang tidak dikalahkan; nama sej kayu yang keras. II. bonang manalu, benang berwarna tiga yaitu: putih,
merah dan hitam.
Talun, tanah tandus yang dulu telah dikerjakan dan ditanami; situmalun, = tano, tanah (And); manaluni,
membuka perladangan.
Talungkup, = huphup.
Talup, = tama; martalup ni roha, demikian baik hatinya sehingga setiap orang dihunjuknya apa yang akan
diperbuatnya, hak apa bakal baginya, tau diri, merasa mampu tanpa sombong, bersifat semestinya.
Talutuk, tiang penyembelihan orang yang dipakai untuk mengikat orang untuk dibunuh; harhar talutuk,
uang penebus orang yang mau dibunuh pada tiang itu; manalutukhon, mengikat orang dengan
punggungnya pada tiang itu.
Tama, patut, wajar, layak; na tama, yang patut; tumama, lebih patut; adong na tama, mengenai seorang
perempuan: dia telah hamil; sipatamatama, dikatakan mengenai orang yang berbuat seolah-olah
keadaannya baik dan kaya msl saudagar yang berpakaian indah dan bertindak sebagai orang kaya supaya
orang akan membeli kepadanya, berpura-pura berbuat baik.
Tamba, tambah, apa yang ditambah; manambai, menambah, ditambahkan sesuatu; tamba ni, lagi pula;
panambai, tambahan; sitamba, sej padi.
Tambak, makam, kuburan di tempat yang agak tinggi dan biasanya ada ditanam bunga.
Tambang, lebar, melintang; mengganggu; gadu tambang, bendungan yang dipasang melintang untuk
menahan air.
333
Tambe, sej anyaman mirip dengan tikar, yang dapat digulung dan ditarok di punggung untuk dibawa.
Tambing, I. manambing, menanduk; tambing, = duri sibahut. II. benjol mengenai mulut.
Tambirik, kuku ternak; bola tambirik, setengah kuku yaitu seperdelapan kerbau yang menjadi milik
bersama beberapa orang; tambirik ni gaol, tunas pisang yang muda.
Tambos, besar mengenai tubuh, tegap dan sekaligus kuat, kuat tampan.
Tambul, makanan yang dipakai sewaktu minum tuak, sangsang disantap sambil minum tuak.
Tambun, I. = tamba, banyak. II. tambun, timbunan, bukit kubur; manambun, membuat kuburan;
panambun, menggali kuburan; tambunan, timbunan, tembok, yang dipasang dalam air untuk menangkap
ikan, kalau turun air itu; nama marga; patambunhon, menimbunkan.
Tambus, manambusi, membawa persembahan pada orang mati dengan menarok daging di kuburan dan
mengucapkan kata-kata berkat (jambar ni begu dan jambar ni na mate).
Tami, tamitami, pemberian, hadiah; marsitamitami, mempersembahkan, memberikan, menghadiahkan;
martamitami, idem; manami, membagi-bagi daging karena suatu peristiwa yang menggembirakan.
Tamiang, = tangiang.
Tamis, manamisi, mencairkan; ditamisi bage, begu telah membunuh anak di rahim ibu dengan
mencairkannya.
334
Tampak, I. puntung lebar, tidak runcing pada ujungnya; manampahi, menumpulkan msl pada andalu yang
menjadi runcing karena sering dipakai; tampahan, ujung benda-benda, akhirnya kejadian, kesempatan,
perkara; tampahan ni butuha, usus dekat dubur; ruar tampahan ni butuha, duburnya keluar;
martampahan, berakhir. II. tambak, kompak, serentak, bersama, berkumpul; tampakna do tajomna,
bersatu kita teguh.
Tampar, galah yang ujungnya lebar untuk mematikan burung; manamparhon, menangkis pukulan,
menahan pukulan; sinjata manamparhon, senjata untuk membela diri; mate ditampar lali, mati sewaktu
lahir, mati bersalin.
Tampetampe, pemberian hadiah yang dikirim kepada famili melalui orang ketiga.
Tampis, tidak bocor, disusun padu, rapat msl atap; rapat dianyam, tertutup.
Tampuk, tangkai (daun atau buah); martampuk, jatuh dari tangkainya; manampuhi, mengeluarkan tangkai
dari buah; urat ni ateate, tampuk ni pusupusu, aorta, urat nadi, kesayangan.
Tampurus, manampurus, mengambil sedikit dan sisanya dihancurkan msl memetik buah dikebun dan
selainnya dihancurkan.
335
Tamue, tamu; manamuei, menjamu, menamui; partamue, tuan rumah; partamuean, hal menamui,
penjamuan; partamueon, perjamuan, hal menamui; na ro tamue, ada anak lahir.
Tan, = sian.
Tanak, banyak sekali, mantap, mewah, melimpah, lengkap; patanakhon, melimpahkan, memperbanyak,
menambah hingga lengkap.
Tanda, kenal, bukti, tanda; tanda, terang dapat dikenal, dapat dilihat; tanda paboa, tanda bahwa;
mananda, mengennal, mengakui, mengetahui; tumanda, idem; tandatanda, cindera mata, tanda pengenal;
masitandaan, saling mengenal; tanda tangan, tanda tangan; martanda, membubuh tanda tangan;
partinandaan, tanda, ci-ri, perkenalan; patandahon,
memperkenalkan, menjelaskan.
Tandak, manandak, menyepak ke belakang mengenai kuda, menendang ke belakang dengan kaki
belakang.
Tandan, tandan.
Tandap, (bdk andap), terang, mantap, tegas, jelas, nyata; patandaphon, menyatakan; mamandap, hanya,
saja, cuma; manandap tu eme saluhut, segala-galanya dibeli hanya dari hasil padinya.
Tandi, jelas terlihat bedanya, mencolok, menonjol, baik sekali dalam arti positip dan negatip; tumandi sian,
lebih menonjol dari, samasekali lain daripada; situmandi, salah satu dari sungai Batang Toru.
Tandos, (bdk andos), tandas, tertumbu pada sesuatu, tiba; masitandosan soara, saling menyapa;
patandoshon, menyampaikan sesuatu, menandaskan.
Tandu, tandu.
Tanduk, tanduk; tanduk ni ruma, tanduk kerbau yang dipasang orang-orang kaya di atas rumah mereka;
sitanduk, sej pisang; marbau tanduk, marah, murung msl mengenai bau tanduk yang dibakar; pamunu
tanduk, hobatan yang membuat orang dapat membunuh dari jarak jauh; P.B.: unang pinortanduk na so
tanduk niba, orang tidak boleh terlalu bangga mengenai sesuatu yang tidak dimiliki, tidak boleh
memperagakan dirinya dengan milik orang lain.
336
Tane, I. martane, mandi uap. II. martane, membagi-bagi tuak kepada teman-temannya; partanean, tempat
pembagian tuak.
Tang, matang, kukuh, kuat, dewasa mengenai orang dan binatang; kukuh mengenai tembok; tang
marsinjata, demikian besarnya sehingga ia bisa membawa senjata; tang marsoban, demikian besarnya
sehingga ia bisa mengambil kayu bakar; tang marmahan, demikian besarnya sehingga bisa menggem
balakan; tang haumana, ladangnya luas; tang indahan, nasi ada banyak.
Tangan, tangan; mardua di tangan, membagi dalam dua bagian yang sama; partanganan, lengan
pakaian; manangannangan, memandu, membawa dengan tangan; tinangantangan, hanya dapat dibawa
dengan tangan; martanganhon (dipartangan), membagi-bagikan dengan tangan; juga: menyimpan; ina ni
tangan, ibu tangan, jempol; anak ni tangan, kelingking.
Tangasan, gadis yang harus lama menunggu kekasih, gelisah menanti ibarat seorang gadis menunggu
kedatangan kekasih.
Tangga, tangga; tanggatangga, tangga; tangga ni ari, bilangan hari pada peraturan; tangga sideak
haijuran, tangga (dalam doa dukun); martanggatangga, bertangga-tangga; anak ni tangga, anak tangga;
manangga ari, menentukan hari (tanggal) pada persetujuan; panangga, anjing (kata halus); tangga
hambing (= tagahambing), teras.
Tanggak, segan, bersikap hormat, enggan terhadap yang lebih tua, yang atasan.
Tanggal, I. tanggal, terbuka, terhapus, lepas ikatan (tali); mananggal, menanggal; tanggaltanggal, bekas
ikatan; tanggal bajuna, (dari seorang ibu): bersalin, melahirkan. II. sej bubu ikan. Tanggam, = tagam; datu
tanggam di langit, = pane na bolon.
Tanggiling, tenggiling; hira dila ni tanggiling, penipu, munafik, bak lidah tenggiling: seperti tenggiling
manis hingga semut berkumpul untuk ditelan.
Tanggir, = tangging.
Tanggis, sitanggis, tumbuhan berbau wangi, setanggi.
Tanggo, I. liat, teguh, solid; juhut satanggo, sekarat daging; tanggotanggo, idem; mananggoi,
mencincang, memotong-motong daging; martanggotanggo, berbentuk potongan halus; martinanggo,
melangsungkan perhelatan dengan hidangan daging. II. tanggo, teguh, kuat, tidak mudah putus mengenai
tali.
337
Tanggulon, = tanggule.
Tangka, takik pada tangga (= balatuk) atau pohon kelapa; manangka, menakik.
Tangkal, I. sampah-sampah busuk, timbunan pupuk kandang; panangkalan, idem. II. manangkal,
mencegah kebinasaan; panangkalon, daya-upaya untuk mencegah kebinasaan, yang jahat.
Tangkang, bandel, tegar, keras kepala; patangkang, menegarkan; dipatangkang rohana, dikeraskan
hatinya, bersifat menentang.
Tangkap, = tangkup.
Tangkar, muk, takar (an); manangkar, memberi makan, memelihara; na tinangkaran, seorang yang
dipelihara.
Tangkas, I. tangkas, terang, nyata; tangkas huboto, saya tahu betul; tangkas tarida, nampak jelas, dapat
terang dilihat; manangkasi, menjelaskan, menegaskan, menyelidiki; patangkashon, menerangkan dengan
jelas, diterangkan persis; manangkas, tidak beralas; podoman manangkas tu papan, mempunyai papan
melulu sebagai tempat tidur; manangkas songon i modom, tidur dengan tidak memakai tempat tidur.
II.tuak tangkasan, tuak persembahan.
Tangki, pakaian yang diolah dari kulit kayu, seperti dulu dipakai sebagai ikat kepala; ulos tangki, pakaian
dari kulit kayu, selimut kulit kayu.
Tangkihik, manangkihik, menggigit tulang rasanya, menerus; manangkihik ngalina, dingin betul-betul,
338
menggigit dinginnya.
Tangkok, = nangkok.
Tangkol, enggan, tidak rela, tidak mau.
Tangkurak, tengkorak.
Tanjung, tanjung; pulo tanjung, semenanjung; martanjungi, melompat ke dalam air; P.B.: lilian
martanjungi lupa mangusa, siapa menghabiskan waktu dengan melompat-lompat ke dalam air, akan lupa
akan membersihkan badannya.
Tano, tanah, negeri, bumi, daerah; tano hudon, tanah pekat; tano liat, tanah liat; tano tangko, tanah liat;
tano tako, batu-batu; liat tano on, seluruh dunia; tano hagodangan, tanah air; pinggol tano, pekak
labang; manano pinggol, mengeraskan pendengaran seperti tanah; tanotano, daun yang terkecil
tumbuhan sirih; tano bohina, mukanya suram, bersusah hati.
Tanom, mananom, tanam, mengubur, dikubur, dimasukkan ke dalam tanah; mananom roha, membiarkan
segala sesuatu melampui diri, menerima saja tanpa komentar; tartanom, dikuburkan, tertanam; tanoman,
makam, kuburan; patanomtanom bisuk, paullopullop oto, memperbodoh-bodoh diri untuk menipu orang,
berlagak pilon.
339
Tanta, mananta, anak yang belum dapat berjalan dipimpin dengan dua tangan, menata tangan anak untuk
belajar melangkah.
Tao, danau; palugapataohon, melayar jauh dengan orang di danau untuk membunuh dia; pada permulaan
menolong orang, sesudah itu dibunuh; mendayungi jauh seseorang dan kemudian membinasakannya,
mula-mula di-tolong lantas mematikannya.
Taoar (juga taor), obat penawar, obat terhadap racun; manaoar, mengobati orang; panaoaran, tempat
yang mematikan pada binatang buruan.
Taoas, tawas.
Taon, I. tahun; sataon eme, setahun padi (7 bulan); taon jagung, tahun jagung (3 bulan); taon bolon, 12
bulan; ak ni taon periode di waktu mana tidak ada padi di ladang; sitombuk taon, orang yang mula-mula
menaburkan padi; na taon i, tahun yang lewat; taon i, tahun yang akan datang; partaonan, musim;
martaontaon, bertahun-tahun. II. manaon, merasakan, menanggung, menahan, menderita; sitaonon,
penderitaan; manaon na porsuk, menderita (celaka); manaonhon, menanggung sesuatu; manaoni utang,
menanggung utang orang lain; pataonhon utang, memindahkan utangnya kepada orang lain. III. manaoni,
menjerat, menangkap, memasang perangkap; taontaonan, jerat, perangkap; taonan ulok, cara bagaimana
menangkap ular; taon, terpasang mengenai perangkap; taon be bodilna dompak musu, semua mereka
telah mengarahkan bedil ke arah musuh.
Tapak, sandal; tapak ni pat, telapak kaki; tapak ni tangan, telapak tangan.
Tapang, siap, sedia; boru tapang, seorang gadis yang sudah disediakan untuk seorang laki-laki, artinya:
sebelum lahir gadis itu, sudah dijanjikan kepada pria tertentu; sitapangi, arus air dari kolam.
Tapar, = patar.
Tape, tapean, sepotong kayu pada mana dibuat benang yang kusut untuk diuraikan, kayu runcing alat
pengurai benang.
Tapettapet, kena, persis, tepat (= topettopet).
Tapi, I. tetapi. II. kucing (halus) = sitapi. III. sitapitapi, sej burung.
Tapian, air tempat mandi; air minum; martapian, mandi; tapian na uli, teluk Sibolga.
Tapilulus = sapilulus.
340
pangan tapis, termakan racun; tapis ni hata, berbicara secara berselubung, kata sindiran.
Tapol, tapolon, mempunyai gigi berlapis-lapis, gigi dobol oleh karena karena gigi yang baru tumbuh di
samping yang lama; manapolhon, mengenakan pakaian di atas pakaian yang lain; tapoltapol,
mengenakan pakaian di atas yang lain untuk menghematkan kain itu; martapoltapol, mengenakan pakaian
di atas yang lain.
Tapongan, bakul, keranjang kecil (berisi 2 solup); ucapan selamat waktu menabur; sangkambiur ma
satapongan, semoga sebulir padi dapat membuat penuh satu tapongan; horbo sitapongan, kerbau yang
kecil dan yang gemuk, raksasa.
Tapor, (bdk topar), matapor, patah, pecah mengenai periuk; na matapor, retak; manapori, memecahkan,
mematahkan sesuatu.
Tapu, I. matapu, terpetik, terkulit msl mengenai cacar, daun; manapu, memetik buah, daun-daun; II.
taputapu, ulos yang dipakai sebagai pelindung terhadap sinar matahari dengan cara melilitkannya pada
kepala, kain peneduh yang dipakai terhadap matahari.
Tar, kira-kira, seolah-olah, agak; tar songon, kira-kira, seperti; tar rara, kemerah-merahan; tar lunjung,
agak me-manjang.
Tara, loba, tamak; daon tara, makanan untuk memuaskan kerakusan; taratara, kemarahan; pasombu
taratara, memuaskan hawa nafsu; tarataraon, memarahi karena tamaknya.
Taragu, daging yang dimakan pada pesta marunjuk, daging perhelatan pesta kawin.
Tarahuak, I. sitarahuak, sej tumbuhan yang daunnya dijadikan obat mata. II. mangan sitarahuak, makan
upa suhut pada suatu pesta (= mangan sipitu dai).
Tarajuan, sitarajuan, sisik/
lapis keras pada remplo ayam.
Tarak, sitarak, sej pohon; la-jur parhalaan, se-per duabelas dari parhalaan; sitarak na sampulu dua,
sistim perbintangan (parhalaan) yakni satu lajur dari duabelas sistim perbintangan; penerimaan (u-ang)
oleh orang tua pengantin puteri sebagi ganti rugi yang dikeluarkan buat penitian ha-ri, yang dibayar oleh
orang tua pengantin pria.
Taram (= tagam), manaram, menyangka, waswas, berjaga diri, mawas diri; molo masa taram di jae,
masa ma arap di julu, bila orang berjaga-jaga di hilir, dengan sendirinya cemas juga orang yang di hulu =
sama-sama waspada, kedua belah pihak, mawas diri; masitaraman, saling berjaga.
Taran (= tagan), ketika waktu, semasa, sewaktu, selama; taran so, sebelum.
Taraoang, terawang lobang kecil dalam pola kain tenun, rajut merajut, menyulam.
341
Tardas, jelas kelihatan, datar, terbuka, tanpa semak atau penutup; tardas di dadang ari, kuat disinari
matahari; tardas di ombus alogo, terbuka kena hembusan angin.
Tare, manarehon, tadah, menadah, siap menerima, tampung, menampung; manarehon pinggol,
mengarahkan kuping; panarean, tampungan, alat penadah; simanare, = badan (And); manare, duduk di
bawah pohon, menunggu sampai jatuh buah.
Tarhap, lahap, rakus; tarhap mangan, rakus sewaktu makan, makan congok.
Tarima, manarima, memberi, membagi-bagi; na manarima, yang membagi, tuan rumah, pembagi.
Taring, duri-duri yang terdapat pada ikan tertentu seperti sibahut; manaring, menusuk dengan duri-duri itu.
Tarantin, jerat (tali) pada perangkap; juga: cincin pada kaki ayam, pembebat kaki ayam.
Taris, manaris hata, meminta maaf dengan kata-kata yang bagus sewaktu memberikan hadiah (yang
sebenarnya tidak cukup), berlagak pemurah padahal tidak.
Tarisopo, lantai balai, bagian bawah balai (sopo), dimana orang berkumpul.
Taritis, limpah.
Taroktok, denyut jantung yang terasa memukul-mukul; mabukbak taroktok, mallobuk taroktok, jantung
342
Tarugi, lidi, serabut ijuk yang keras; P.B.: niarit tarugi, sai tong porapora, molo tinean na uli, teanon do
gora, bila diarit lidi ijuk, selalu saja suka patah, kalau sesuatu diemban, bersiaplah menanggung risiko.
Tarumbara, tempat di bawah rumah = taruma, juga taumbara. Tarungtung, tarungtung ni hudali, kayu
yang diikatkan disebelah tangkai hudali dan dibawah gigi.
Tarupuk, tunas padi yang belum membuka lipatan daun, kuncup tunas padi yang belum berdaun.
Tarus, manarus, mengambil tuak dari pohon enau dan meminumnya (siang hari perbuatan ini dibolehkan
malam dilarang); panarus, pencuri tuak; panangko paragoan, panarus pangarungga, kata pencuri dia
kehilangan, pencuri bahwa ia kena pencurian tuak membuat duri-duri ke-liling pohon enau (untuk
melindungi dia dari pencuri); manarus, menyusu; panarusan, ibu yang masih menyusui; patarushon,
menyusukan, memberi bayi menetek, menyusui.
Tarusopo, ruangan dalam sopo tempat penyimpanan padi dan disana juga tidur para pemuda kampung;
partarusopo, pemuda.
Tasik, karat; martasik, tartasik, tasihon, berkarat; siboru tasik, sej burung elang, bangau putih.
343
Tastas, manastas, menebas, membongkar, menjebol, mematahkan, mengoyak; sitastas nambur, yang
pertama berangkat pagi-pagi mulai berjalan dan oleh karenanya mengambil semua embun (air embun),
perintis embun, orang yang pertama lintas, perintis perjuangan/perjalanan; patutastas, lih tas.
Tata, I. mentah mengenai buah-buahan, belum matang mengenai apa yang mau dimasak; aek tata, air
mentah; mangata, makan mentah; sitata, sej pisang liar yang dapat di hutan. II. martata, ketawa;
dipartatai, menertawai.
Tataring, perapian, dapur, tungku; satataring, yang termasuk satu tungku yaitu satu keluarga; piga
tataring, berapa keluarga; di tataring, di perapian yaitu perempuan yang sedang melahirkan anak;
partataring di tangkuhukna, yang mengusung perapian di atas tengkuknya yaitu seorang yang sering
pindah; tataring na basang basuhi, tataring sideak halasan, tungku yang berjasa banyak dipakai, tungku
sangat istimewa banyak rezeki (dalam tonggotonggo = doa mantera).
Tating, I. manating, menjinjing, membawa sesuatu di atas telapak tangan; tatingan, jinjingan, apa yang
dibawa pada telapak tangan msl makanan usungan bagi orang yang tidak dapat dipikul. II. tating, semua
ada, ada berlimpah-limpah, semua familinya masih hidup; tating hamoraon di nasida, mereka mempunyai
semua kekayaan, kekayaan langgeng menyertai mereka.
Tatuan, singgasana, takhta; nyanyian para wanita: di huta ibotonta sisingamangaraja, na hundul di
tatuan, na malo marhatahata.
Tau, sanggup, pantas, sesuai, cocok, serasi untuk sesuatu; tau bahen (gabe) sulusulu, cocok untuk
dipakai sebagai suluh; tau poda, pantas untuk dipelajari; hatauon, kecakapan, kesanggupan; patauhon,
menyeleraskan, mencocokkan; sitautau (lulut na tau di ibana), orang yang tidak berperangai, yang mudah
menyesuaikan dirinya dalam segala hal asal
kan berkenaan dengan keuntungannya sendiri; pangatauan ni roha, orang yang dipercayai;
marpangatauan tu, percaya kepada, mengandalkan pada.
Taup, manaup, mengambil untuk diri sendiri; manjalo mataup, menerima dan menjadikan miliknya.
Te, tahi, tai; te ni horba, tai kerbau; te ni api, jelaga; te ni bintang, komit; te ni pinggol, tahi telinga; te ni
hudon, jelaga pada periuk, kerak abu pada periuk.
Tea, manea, mengangkat, membidikkan senapang; diteatea begu, semoga begu memikat anda untuk
dibinasakan; gondang paneanea, gendang keserupan, gendang dengan mana orang memanggil begu
344
agar ia turun ke medium; teatea, sej tumbuhan; pateatea, memegang dihadapan msl senapang dengan
kedua tangan; maneanea, menyampaikan sesuatu, satu piring dengan makanan persembahan; ulos untuk
memperoleh berkat datu.
Teal, miring, timpang, berat sebelah, oleng, menunjuk ke bawah mengenai daun timbangan; na teal
songon hinallung, membuat dirinya seolah-olah besar tetapi tanpa sesuatu yang terjadi; na teal
pangkulingmu, caramu berbicara tidak pantas; na teal martigatiga, tidak cakap untuk berdagang;
manealhon, menarik orang ke bawah, menggoda; manealneal, mengusung daging yang digantungkan
pada tali.
Team, percaya (kata yang lebih halus daripada pos), yakin; ndang team, sama sekali tidak percaya lagi;
team ni roha ma na so sibahenon, jangan sekali-sekali bersifat angkuh.
Tean, manean, mewarisi; tumean, idem; teanteanan, siteanon, warisan, peninggalan; panean pewaris; na
tinean, idem; paneanan, warisan, pewarisan.
Teas, tidak sopan mengenai berpakaian; mangunteas, memandang enteng, tidak cukup dipersiapkan msl
dalam perang; siaji teas, jimat dari logam yang diletakkan dalam ikat pinggang dan membuat pemakainya
kebal, jimat kekebalan.
Teba, (= eba), tebateba, sisa- sisa makanan, restan; manebahon, menyisakan sesuatu.
Tedak, = tedek.
Tedek, ceper mengenai piring; terbuka (tangan), telapak tangan terbuka ke atas; tedek di jolo, terletak di
muka seseorang yang terluka; manedek, minta dengan mengulurkan tangan, merentangkan tangan dengan
terbuka untuk menerima sesuatu; manedeknedek, selalu merentangkan tangan, mengemis;
panedeknedek, pengemis; panedeknedek di ingkau do ahu, pangidoido di indahan, saya
harus mengemis nasi dan lauk pauk; manedekhon, merentangkan sesuatu dihadapan, mengulurkan
tangan; patedekhon, mengulurkan sesuatu, merentangkan sesuatu; patedek buku, membuka buku; tedek
rohana, terbuka hatinya, rela.
Tegel, manegel, dikatakan mengenai seorang penjual: menunggu sampai yang diminta itu diberikan
kepadanya, berusaha mendapatkan.
345
Teleng, (bdk eleng), miring ke samping, oleng; maneleng, menurunkan harga; tarteleng, tinggal di
belakang; tumelengteleng, tunduk keduabelah pihak waktu pergi, membungkukkan diri ke dua sisi sewaktu
berjalan; sangsi, ragu-ragu; tumelengteleng pinggol, mendengar ke dua jurusan.
Telhang, = jungkat.
Telluk, diserondol mengenai lutut; telluktelluk, menyerondol lutut; manelluk, menyerondol lutut orang dari
belakang sehingga ia menjadi terperosok; tartelluk, terperosok; telluk, juga: = torluk.
Telmek, seimbang mengenai rasa hati: senang; manguntelmek, duduk bersila.
Telpang, manelpang, timpang, pincang, sewaktu membayar hutang meminta kepada perutangan agar
sebahagian bunga dibebaskan dari pembayaran.
Telsu, kehabisan, tiba-tiba habis; nunga telsu hepeng sian tanganhu, uangku sudah habis; di ise ma na
so hea telsu, siapa gerangan yang tak pernah kehabisan stok?
Telus, martelus, meminta hadiah dari famili; masitelusan, saling meminta hadiah sebagai tanda
persahabatan.
Tembak, tembak; martembak, membidik, bermaksud sesuatu, menghendaki; manembak, idem; tembak,
sasaran; na tinembak ni roha, maksud; manembahi, membidik sesuatu; partembak, penembak.
Tembal, manembal, membagi semuanya sama rata; patembaltembal, membagi-bagi sama banyaknya,
seimbang.
Tembe, manembe bada, mencari perselisihan; manembei, mencari alasan untuk berkelahi dengan orang,
memanaskan hatinya.
Tembes, saling menutup mengenai hutang dan piutang, juga mengenai pendapatan dan pengeluaran.
Tempang, = timpang.
Tendek, manendek, menambahkan uang pada perdagangan tukar menukar, bila sebuah ringgit palsu
diberikan tambahan sedikit supaya lepas dari padanya.
Tenga, angkuh, bersifat pamer, suka memperagakan, megah; manengahon, mengagungkan diri,
memperagakan diri; manenganenga, memperagakan, melagak, memamerkan keunggulan.
346
Tengka, patengka, berbeda, tidak cocok satu sama lain; tengka, tidak terwujud; masitengkaan, saling
mengganggu.
Teok, maneok, memohon berkat untuk memperoleh anak; rap tineok do anak dohot boru, putra dan putri
sama didambakan: karena itu harus dicintai sama besarnya pula.
Teong, tumeongteong, dikatakan mengenai mata dengan sayu melihat ke sekelilingnya mls mengenai
orang yang dipenjarakan, burung, matanya sedih seolah-olah minta dikasihani.
Tepal, = tebal.
Tepos, kencing (kata kasar); bangkol tepos, tidak bisa membuang air kecil, sulit kencing.
Ter, meniru bunyi; mardeter, gemerencing msl uang logam; mardeteri, membayar dengan uang logam;
mamerter, idem.
Terge, I. manerge, merasakan, memperdulikan, mengacuhkan; ndang diterge, tidak diperdulikan, tak
diacuhkan. II. tergetergean, bersendawa.
Terngas, = derngas.
Terter, manerter, kontan dibayar.
Tetep, suka ngomong, suka ngobrol; hatetepanna, cara menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dengan
tulus hati dan mengatakan semuanya; petunjuk umur anak waktu mana ia mulai berbicara.
Teus, = tois.
Tia, terbelah, koyak; maniahon, memelah, mengoyak; angka tia, pada koyak, robek-robek msl daun pisang
347
karena angin.
Tiala, menolak, bertentangan, keberatan, menyalahkan; ndang tiala iba, tidak ada yang saya mau
menentang; paniala ni begu do i, begitulah kata datu ke pada orang yang sakit: itu adalah oleh sebab
begu marah, karena ia tidak dipersembahkan kurban kepadanya, ulah hantu itu.
Tian, = sian.
Tiang, = tiang, tiang rumah; tiang ni sopo, tiang balai (= sopo); tiang partunggal, balok penyokong yang
utama, tiang tumpuan.
Tiar, terang, jernih mengenai suara; licin mengenai rambut; lage tiar, tikar tergelar, tikar yang lincin dan
bersih (bdk tiur).
Tiarap, sakit paru-paru; tiarapon, berpenyakit paru-paru.
Tias, tak suka, malu; sada tias, sada malu, yang satu malu, yang lain tidak suka.
Tibal, terletak; manibalhon, meletakkan; meletakkan sesuatu dalam piring untuk dipersembahkan;
tibaltibal, sesajen, persembahan makanan yang dimakan oleh yang memberi persembahan; tibalhon,
menyendoki makanan; manimbalnimbal, menyelenggarakan persembahan; timbalan, berkas sebenarnya
apa yang disimpan dari pemberian persembahan.
Tibas, sifat, watak, tabiat, perangai, pekerti; tibasna nama i, = bangkona do i, itu sudah sifatnya.
Tibu, cepat, segera, dini, pagi-pagi, pada waktunya; hurang tibu, terlambat; patibuhon, mempercepat,
diselesaikan dengan cepat; tibuna i, betapa cepatnya.
Tidas, tewas, tiba-tiba cepat mati; manidashon, membunuh orang sedemikian rupa sehingga ia serta merta
mati, menikam mati.
Tidor, partidor, = parmata, seorang yang bisa melihat begu, yang mempunyai kemampuan melihat
sesuatu yang bagi o
rang lain adalah tersembunyi, paranormal.
Tiga, pasar, pekan, pajak; tigatiga, barang dagangan; martigatiga, berniaga, berdagang; partigatiga,
pedagang, saudagar; maniganigahon, memperdagangkan sesuatu, menjualkan.
Tigabolit, = talitali, surjan, serban yang dibuat dengan memintalkan tiga warna kain yaitu: merah, hitam,
putih.
Tigor, lurus, jujur, adil, tulus, pantas, patut; hau na togor, sepotong kayu yang lurus, pohon kayu yang
lurus; raja na tigor, raja yang adil; hatigoran keadilan, ketulusan; patigorhon, meluruskan; panigoran,
jalan yang lurus dan lebih pendek; partigor, orang yang adil, tulus iklas; manigor, terus, dengan segera;
manigorhon, pergi terus, langsung.
Tiha, I tuduh, sangsi, sangka, curiga; tiha rohangku do ho, saya curigai engkau; manihai, mencela,
348
menuduh, mencurigai tanpa cukup alasan; panihai, suami yang selalu mencurigai isterinya dengan cara
yang tidak adil. II. tiha, maniha, menambah uang bila orang menunjukkan suatu barang tertentu pada
pembelian; paniha, apa yang diberikan extra pada jualan atau pembelian; sisi lain yang baik dibandingkan
dengan waktu buruk; marpaniha, mempunyai sesuatu yang ditambahkan seseorang sebagai imbalan; P.B.:
martihas na uli, marpaniha na roa, yang buruk selalu ada hikmahnya, yang baik ada saja cacatnya.
Tihak, panihaknihahon, merasa badan ditusuk-tusuk msl tusukan pada lambung.
Tiham, maniham, tikam, menikam, membunuh; manihamhon, menikam dengan sesuatu, membunuh
dengan sesuatu; angka tiham, koyak berpotong-potong.
Tihar, lage tihar, tikar yang anyamannya halus, lih juga: tiar.
Tihas, cacad, aib, kekurangan-kekurangan baik dari segi badaniah maupun susila; martihas, bercacad,
beraib, mempunyai kekurangan.
Tihus, tikus; musu tihus, musuh bebuyutan, selera turun temurun dimana perdamaian tidak mungkin
terjadi, seperti permusuhan antara tikus dan kucing; tihus, dikatakan bila seorang tersesak; ulok tolong
tihus, ular yang bisa makan tikus; panihus, pencuri yang terus mengambil sesuatu bila ia tidak dilihat
orang; panihusnihuson, kaku mengenai jari-jari tangan dan jari-jari kaki.
Tijur, ludah, liur; marsitijur, berludah; P.B.: marsitijur dompak langit sai na madabu do tu ampuan,
kejahatan
yang dibuat terhadap orang lain, berbalik kepadamu sendiri; manijurhon, meludahkan sesuatu;
parsitijuran, tempat orang meludahkan, tempat ludah; mardais tijur, membayar langsung utang yang
timbul dari permainan judi.
Tiktik, (bdk tuktuk), maniktik, mengetok msl uang logam untuk memeriksa keasliannya, menokok pintu,
menokok tempat kapur untuk menjatuhkan kapur itu; tiktik surat, sej pohon hutan.
Tilaha, anak meninggal, bencana terutama mengenai anak yang mati; tilaha goar ni halak, (panggoaron),
anak sulung seseorang yang memakai namanya meninggal dunia (ayah orang Batak menyebut dirinya
menurut anaknya yang tertua); tilahaon, kehilangan anak karena kematian; matilaha, idem.
Tilhang, = telhang.
Tilik, manilik, tilik, menilik, melihat dari jendela atau lubang, memantau.
Tilil, bawaan untuk satu orang; manilinili, membawa sesuatu oleh seorang diri; tilil, diasingkan, disisikan
untuk diri sendiri; martilil, membuat sesuatu hanya untuk dirinya sendiri.
Tilla, girang, rasa gembira atas penderitaan orang lain; martilla, merasa gembira atas penderitaan orang
lain; manillahon, menimbulkan rasa senang atas penderitaan orang lain. Tilpok, matilpok, pecah, dalam
keadaan pecah, mati; manilpokhon, memecahkan, menghancurkan, membunuh, mematahkan.
Tima, timah.
349
Timbaho, tembakau, jenisnya: timbaho usin, timbaho bangkal, timbaho tanduk, timbaho tali, timbaho
jau, timbaho sina, timbaho rano; partimbahoan, tempat tembakau; timbaho modat, candu.
Timbas, manimbas, atau manimbasnimbas, menghempaskan diri karena putus asa atau sedih.
Timbo, tinggi, ketinggian; sadia timbona, berapa tingginya; hatimboon, tingginya, ketinggiannya;
patimbohon, meninggikan; manimboi, membuat kuburan yang tinggi; marnatimbo, berbeda mengenai
tingginya, tidak sama tinggi.
Timbor, = timburak.
Timbul, meninggi, mulia, luhur; hatimbulon, kemuliaan; patimbulhon, meninggikan, memuliakan,
meluhurkan, memuji-muji, mengagungkan, menjungjung tinggi.
Timburak, debu, abu (api); martimburak, berasap dengan abu yang beterbangan kesana kesini,
beterbangan bunga api dan debunya.
Timpas, lengkap, komplet, seluruhnya; manimpas, cukup, lengkap; manimpas gogona, ia telah mencapai
tenaga sepenuhnya.
Timpor, = pintor.
Timpul, kepul, asap, uap; timpul ni aek, uap air; timpul ni barerang, uap belerang; martimpul, berasap,
beruap, mengepul.
350
Tinda, patinda rupa, menukar pakaian, menyamarkan; sitindaon, sakit dan kurus, krempeng.
Tindang, berdiri, tegak berdiri; patindang luhutan, memanggil rapat; patindang judi, mengorganisir
permainan judi; manindang, tegak mengenai rambut; manindangi, menjadi saksi, menyaksikan;
manghatindanghon, menyaksikan sesuatu, menerangkan; sitindangi, saksi; panindangion, kesaksian;
marpanindangion, memberi kesaksian; sitindang ni bagas, dinding muka rumah Batak tradisional.
Tindi, tindih, timpa, tertumpuk, tertimbun tinggi; martinditindi, tersusun yang satu di
atas yang lain; martindi, melebihi, melampaui; tumindi, lebih unggul, lebih ulung; masitinditindian, saling
melebihi, saling mengungguli, saling bertindih.
Tindo, manindo, memandang, melihat di kejauhan; selanjutnya: meninggal sewaktu masih kuat betul;
tartindo tu na dao, dapat dilihat di kejauhan; tindoan, tempat dimana orang dapat melihat di kejauhan;
nama yang disukai untuk gunung; panindoan, pekerjaan terakhir yang diselenggarakan sebelum mati;
seorang pencuri dikutuk; panindoanmu ma i, mudah-mudahan iulah pekerjaanmu terkahir, mudahmudahan engkau mati.
Tindos, manindos, memencet, memijit kutu sampai mati dengan kuku, menindas kutu.
Tinggi, tinggi; huta tinggi, nama tempat; sikola tinggi, sekolah tinggi; anak sikola tinggi, mahasiswa.
Tinggil, I. nyaring mengenai suara, tajam; soara na tinggil, soara yang nyaring; patinggilhon,
menyaringkan. II. peka pendengaran, tanggap, mendengarkan dengan baik-baik, memperhatikan dengan
sungguh-sungguh; tinggil pinggolna, pendengarannya tajam; patinggilhon pinggol, mendengarkan
dengan baik-baik.
Tinjang, = tindang.
Tinjo, maninjo singir, alih piutang untuk mana debitur hanya membayar sebahagian dari jumlah piutang itu
351
Tingka, terbuka dihadapan umum; maningkahon, yang meninggal dalam pertempuran dipertunjukkan di
hadapan umum dan pada mayat itu diatur permainan; tingkatingka, bukit.
Tingki, masa, jaman, jangka waktu tertentu, waktu, saat; martingki, telah ditetapkan; ndang tartingki,
tidak dapat dipastikan mengenai waktu; tiningki, tertentu, yang ditetapkan.
Tingkir, maningkir, mengunjungi, pergi ke suatu tempat untuk melihat sesuatu.
Tingko, bulat, bundar; martingko, bulat kelihatan, duduk berkeliling; santingko, = saringgit; horbo
sitingko tanduk, kerbau bertanduk bulat.
Tingkos, tegak lurus, lurus, bergaris lurus; benar, tepat, betul; tingkos do na nidokmi, apa yang anda
katakan itu adalah benar; tingkos ari, sore (bila matahari berada tepat di tengah-tengah); patingkoshon,
meluruskan, membetulkan.
Tinta, tinta.
Tio, jernih, bening mengenai air, mata, suara; patiohon, menjernihkan; dengke sitiotio, ikan yang dipakai
dalam upacara adat; nama daerah.
Tiop, maniop, pegang, memegang; maniopi, memegang sesuatu; patioptiop, memegang dalam tangan.
Tipa, I. manipa, menimpa, menindih; tartipa, tertimpa; ditipa udan, ditimpa hujan. II. tindih, menindih,
sehingga pinggir-pinggirnya cocok. III. sej pohon besar berbunga merah dan buahnya melekat pada
daunnya. IV. manipanipa, memanggang beras basah dan menumbuknya; dahanon tipatipa, beras yang
dibuat seperti itu.
Tipo, udan tipotipo, hujan lebat; habahaba na martipotipo, puting beliung yang menakutkan.
352
Tiptip, dipotong rata; manitip, memotong, merantingi; ndang ditiptip ganjangna, ndang diarit balgana,
tidak seorangpun memburukkan, menjelekkan dirinya; tiptip raja, ini dikatakan mengenai makanan yang
harus dulu diberikan parboru sebelum membicarakan mengenai perempuan, yang melarikan dirinya dari
suaminya.
Tirdi, tidak cocok, janggal, menyolok mengenai cara berpakaian dan cara berjalan.
Tirjak, = dirgak.
Tiri, manirihon, membuang, mencampakkan msl tanah dari cangkul.
Tiris, tiris, bocor; maniris, idem; panirisan, tempat dimana menetes air, tepi dari atap.
Tiro, maniroi, merawat, mengawasi, memperdulikan, sangat berhati-hati dengan sesuatu.
Tiru, maniru, tiru, meniru; manirui, meniru seseorang; tiruan, tiruan, contoh; maniruanhon, mengambil
seseorang atau sesuatu sebagai tiruan; paniruan, meja tempat menulis untuk meniru sesuatu; paniru,
peniru, penyontek.
Tis, I. kencing mengenai anak-anak. II. marhatishon (diparhatis), menghargai sesuatu, menilai sesuatu.
Titang, manitang, mengangkat ke atas, memegang tinggi-tinggi untuk meperlihatkan. Titi, maniti,
menentukan = titik; na tiniti, = na tiningki, yang ditetapkan, yang ditentukan, yang ditetapkan dengan
cermat.
Titik, manitik, menetapkan jangka waktu sesuatu; titik ni ari, jangka waktu yang telah ditetapkan.
Titikhada, manitikhada, menetukan tujuan, menetapkan waktu; di tinitikhada ni roha, pada waktu yang
ditentukan; yang dimaksudkan, yang diingini.
353
Tiur, terang, cerah, tanpa gangguan; tiur ari, hari sudah siang, udara tidak cerah; tiur ma langkam,
semoga perjalanan anda tanpa rintangan dan kesulitan; tiur matana, matanya terang; nunga tiur,
dikatakan bila kelahiran berjalan baik; hatiuron, terang, kecerahan; patiurhon, membuat terang, membuat
cerah; tiur ni ari, terang hari.
Toba, dikatakan mengenai daerah yang terletak di tepi Danau Toba; tu toba, ke seberang Danau Toba;
martoba, bekerja di tepi danau menangkap ikan; partoba, penangkap ikan; hatobaon, orang-orang dari
Toba.
Tobang, I. tua, dewasa; matobang, sudah tua, dewasa; na matobang, orang-orang yang dewasa. II.
manobang, sendirian, hanya; manobang hau, saya sendiri; manobang indahan, hanya nasi tanpa lauk
pauk; manobang porlak, membuka kebun baru.
Tobing, tebing sungai, tepi air; santua tobing, nama sej tikus yang hidup dalam air; lumban tobing, nama
marga.
Tobo, I. = bagian, bagian tamu, yang diundang makan. II. tobo, dari siapa kita selalu membeli atau kepada
siapa kita menjual; manobo, menjual atau membeli dengan cara itu.
Tobok, lugu, tidak banyak tingkah, tulus, iklas, jujur; tobok marroha, bersifat tulus iklas.
Todang, = subang; todang marparange (marpangkuling), tidak berlaku senonoh mengenai cara
berbicara.
Toding, I. = sian dalam turiturian dan andung-andung. II. alatan toding langlang, ramalan pertanda;
toding = luat (And). III. daerah (And); toding sihadaoan, daerah yang jauh.
Todo, manodo, menguji, menentukan, menunjuk, memilih; todoan, pilihan, bagian dalam bentuk uang atau
ulos yang diterima kaum kerabat pihak parboru pada perkawinan; manodohon, beradikkan, mempunyai
saudara laki-laki atau perempuan yang lebih muda menurut umur; na tinodohon, saudara laki-laki atau
354
perempaun seseorang yang lebih muda; na tumodohon on, saudara atau saudari yang mendahuluinya
lahir; na hutodohon, saudara atau saudari lahir sesudah aku; na martinodohon, abang-adik (lahir paling
rapat).
Todos, manodos, membunuh; partodos, pembunuh; hona todos, terbunuh; todostodos, pembunuhan;
na todos, berani, perkasa, gigih; na todos di ari, sangat perkasa (nang di sori ni ari, juga dalam keadaan
bahaya).
Todul, manodul, melantak msl paku di dinding dengan dalam sampai tidak kelihatan lagi; manodulhon,
membuat ukiran dalam logam.
Todung, I. ulok todung, sej ular. II. todung, kapur barus; martodung, mengambil kapur barus.
Toga, berkuasa karena pertalian famili atau kelahiran; martogahon, percaya atas kekuasaannya;
hatotoga, kekuatan, kekuasaan.
Togar, segar, bugar, kuat, sehat mengenai tubuh; tumogar, sesudah sakit merasa lebih se-hat; manogari,
menolong orang dalam perang.
Togatogu, = togu; dongan sabutuha togatogu, tondong pangatahut, kerabat dekat membuat kuat tapi
kerabat jauh membuat orang takut.
Togos, kuat, suci; horbo togos, kerbau yang disucikan untuk persembahan.
Togu, I. teguh, erat, kukuh, kuat; patoguhon, meneguhkan, menguatkan, memperkuat ikatan. II. manogu,
manogunogu, memimpin, menarik, menggiring, menuntun (ternak atau anak; menarik kereta).
Tohal, tohal ni gaol, bagian yang paling dalam batang pisang dll.
Tohang, ambang; tohang ni bagas, balok yang melintang dibagian atas sekali dan yang menghubungkan
balok-balok rumah ke arah lebarnya.
Tohap, bagian, jatah, perolehan, porsi; martohap, mempunyai bagian; dongan satohap, orang yang
berhak mendapat bagian dari bagiannya itu dibagi-bagikan; partohap, pemilik bagian, pemegang bagian,
pewaris.
Toho, I. = tutu; i ma toho, itulah dia, itu adalah benar; marhatohohon, membenarkan; dipatoho,
dibetulkan, menerangkan bahwa itu benar. II. sitohotoho, bagian orang yang berhak menerimanya.
355
Tois, pongah, angkuh, biadap, kurang ajar, nakal, ceroboh, suka melawan, bangkang; toisna do i, ia
membuat itu karena bangkang; manoisi, berlaku kurang ajar, bangkang terhadap seseorang, menjahili.
Tojak, = bojak.
Tojo, menerka, mengagak.
Tok, pening, bunyi menokok; tok ni ulu, pusing, sakit kepala; tok ulungku, kepalaku sakit.
Toktok, manoktok, memotong kayu; P.B.: molo dung tinoktok, ba pinorsan, molo dung niusung, ba
binoan, bila sudah dipotong, maka pikullah, setelah dipikul harus dibawa, artinya: kerja yang sempat
dimulai harus diselesaikan; toktok, bagian, potongan; manoktohi, mencincang, memotong kayu, mengerat.
Tola, I. gambaran bintang neraca. II. manolai, melerai, menyelesaikan perselisihan, memisahkan orang
yang berkelahi; panolai, orang yang menengahi, pengantara, pelerai; sidabu tola, orang yang
menyelesaikan suatu perselisihan, penengah, pelerai, arbitrator yang memutuskan perkara.
Tolak, terpisah, terlerai msl orang-orang yang berkelahi; manolak, membagi, memisah; tolak sae, selesai
mengenai pertengkaran; tolak singa, sama kuat = horas be.
Tolang, manolang, dibuat asing-asing, sendiri-sendiri, mengasingkan; bulu tolang, sej bambu yang dapat
dijalin menjadi dinding rumah.
Tolap, sanggup, mampu, bisa, dapat, berani, boleh; tolap ho do, engkau sanggup untuk itu, mampu kau.
Tolbak, matolbak, terban, jebol, longsor mengenai tanah, runtuh; matolbak gadu, pecah mengenai
tanggul atau tambak padi.
Tolbok, tiba-tiba, tidak diharapkan (mengenai hal-hal yang tidak enak); tolbok madabu jea, tiba-tiba datang
mara.
Tole, kata yang dipakai untuk menggalakkan, mengajak, ayo; tole ma hamu, cepatkan; tole be do nasida,
mereka semua berusaha; martoletole, rajin berusaha; mamungka tole, orang mulai bekerja dengan
sungguh-sungguh; tole sering: juga; P.B.: digadis abit tole bosi tole hau, dijual pakaian juga besi dan juga
kayu; manolehon, mulai bekerja.
Tolhas, = sahat, sampai, ti-ba; manolhas tobat, mengalirkan air kolam; patolhashon, menyampaikan,
menyeberangkan msl pesan, kata-kata; partolhasan, 1). makanan yang dimakan seorang yang mau mati.
2). makanan yang diletakkan di kuburan (boan ni na mate) msl rahang dan ekor ternak yang disembelih.
356
Tollang (bdk holang), berselang, tersendat-sendat, dalam jangka waktu yang lama; tollang ibana ro, dia
jarang datang; tumollang, agak jarang, lebih jarang.
Tollas, partollasan, santapan perpisahan seseorang yang mau meninggal; makanan yang diberikan
kepada yang meninggal sebagai bekal ke negeri begu.
Tolmok, gemuk, tambun, pendek berisi, montok.
Tolon, manolon, telan, menelan; tolonan, tenggorokan; tolonan hae, kerongkongan; manolon,
mengangkat sumpah, sebenarnya menelan; dukun menyuruh orang yang diangkat sumpahnya itu menelan
sesuatu msl tepung dan membuat dia tidak dapat menelannya bila tidak benar; manolon tu na tutu,
membuat sumpah palsu; patolonhon, menyumpahkan, menyuruh orang bersumpah dengan sesuatu;
sibondut gana, = siallang gana; ditolon dalan, dikatakan mengenai ular: yang bila ia disuruh datu
menjalar di jalan yang gundul ia tidak dapat meneruskannya dan tinggal terletak disitu; ditolon bagas,
kesasar dalam rumah karena gelap; panolon, yang bersumpah.
Tolong, I. gelagah; dolok tolong, nama gunung di Balige; P.B.: binuat tolong na so ada garana, binuat
ni gogo na soada labana, diambil gelagah tetapi tidak mau terbakar, terhadap apa yang diambil dengan
kekerasan tidak ada gunanya. II. tolong, tolong; manolong, menolong; panolong, penolong; panolongion,
pertolongan, hal membantu.
Tolping, pinggir curam, tepi, lereng; tolping juguk, duduk di tepi, duduk di pinggir curam.
Tolsu, = talsu.
Toltol, regang, lurus kaku, tegak-tegang; patoltolhon, me-rentangkan msl tangan, kaki atau tongkat;
menarik orang untuk membuat mereka menjadi hamba.
Tolu, tiga; patoluhon, yang ketiga; patoluna, lusa; sipahatolu, nama bula ketiga; paitolu, nomor tiga;
sapartolu, sepertiga; hau simartolu, sej kayu yang kuat.
Toman, sopan, rendah hati, alim, patut, senonoh mengenai kelakuan, suci; hatomanon, kesopanan,
kesucian, kepatuhan, kealiman.
Tombaga, tembaga, kuningan; tombaga holing, apa yang digores pada tembaga, tembaga; tulisan yang
tidak dapat dihapuskan.
Tombak, hutan, semak-semak; manombahi, menebang hutan; tombahan, hutan yang ditebang;
tombahan ni daompung, lahan rambahan kakekku; tombak longolongo, hutan rimba.
357
Tombara, = taumbara.
Tombil = tombal.
Tombis, siku, senggol, tanjung, ujung tanah; manombis, menyikt, membenturkan sikut pada.
Tombo, manombo, datang berselang msl demam, kemarahan, kambuh; aha ma tombo di ateatem, apa
sih yang menggelitik pikirannya; marpanombo, timbul berselang-seling, kambuhan; panombo, serangan
penyakit, kambuhnya, kumatnya.
Tombol, gemuk, kuat mengenai binatang dan orang. Tombom, bentur, jatuh dengan keras, tertubruk pada
sesuatu, terantuk; manombomhon, membenturkan, menumbukkan; masitomboman, bertabrakan, saling
menubruk dengan keras, saling membentur; tomboman ni urur, beroti paling bawah bagian atap pada
mana urur diikatkan.
Tombur, manombur, membasahi, mengairi msl sawah, nasi, tinta; tomburan, tempat ikan yang ditangkap
nelayan; patomburtombur roha, mengajak, mendorong untuk melakukan yang baik, membiasakan;
sebenarnya: membasahi.
Tompas, matompas, terjatuh dan rusak, amblas, jatuh, runtuh (bdk ompas); manompas, merombak,
membuang; manompas patik, membuat undang-undang tak berlaku, membatalkan undang-undang;
matompas tataring, tungku telah rubuh, yaitu: menjadi janda; tompastompas tataring, status janda,
dalam keadaan janda.
Tompi, I. gendong, muatan yang dibawa di punggung; martompi, membawa sesuatu yang dibungkus di
punggung; si tompion sagusagu, kue persembahan. II. tali rotan yang dianyam dengan mana kuk kerbau
diikat; marpinggol tompi, tidak mau mendengar.
Tompo, udan sitompo langit, hujan yang sangat lebat, deras sekali.
358
Tompuk, manompuk, menepuk, memukul sesuatu dengan kepalan tangan; masitompuk andorana,
masing-masing memukul dadanya karena kesedihan; oraora tompuk, larangan, tetapi tidak sungguh oleh
karena merasa gembira secara diam-diam atas apa orang melarang, larangan pura-pura.
Tompul, = dame; tompul rohana, berhati damai, pencinta damai; sitompul, nama marga dan daerah.
Tona, perintah, anjuran, pesan; manonahon, memerintahkan, memesan; panona, perintah; manonai,
memerintahkan seseorang memesan sesuatu, menyuruh datang.
Tondi, roh, jiwa, sukma manusial kepribadiannya (tondi terjadi sewaktu manusia masih berada dalam rahim
ibu dan menentukan takdir, nasibnya kemudian sewaktu ini; tondi ini terdiri disamping tubuh yang sering
ditinggalkan yang menyebabkan manusia menjadi sakit; itulah sebabnya orang memberikan persembahan
kepada tondi ini dan berikhtiarkan agar dia berbaik hati); partondion, nasib untung, malang; partondion
na denggan, nasib, untung; partondion na mago, nasib buruk; mangalap tondi, mencari tondi orang yang
sakit yang meninggalkannya dan dengan persembahan mengajaknya supaya datang kembali; ulos ni
tondi, sehelai ulos yang dipersembahkan kepada tondi disimpan sebagai ulos yang berharga; manusia
mempunyai tujuh tondi: tondi sigomgom, semangat sebenarnya yang tidak bo-leh meninggalkan manusia
bila ia hendak hidup; tondi sijungjung, tondi yang melindungi manusia; tondi sipalospalos, roh jahat
yang menyebabkan sakit; tondi dibahota, yang bekerja (?); tondi sipalilohot, tondi yang membuat orang
gabe; tondi siparorot, = pangulubalang?; tondi saudara, (juga saudara marorot, saudara sanggapati),
tondi ini berkediaman di tempat ari-ari ditanam dan selalu memperingati manusia.
Tondit, manondit, takut hingga, menakutkan, gemetar, kecut; sipatondit, daya upaya untuk mengagetkan
orang; barita sipatondit, berita yang mengagetkan, yang mengejutkan, berita menakutkan.
Tondolan, bagian yang dalam, lantai, dasar laut; tondolan pira ni manuk, tempat pada telur, dimana anak
ayam mencotok untuk keluar.
Tondong, I. kerabat, famili dalam arti luas sekali; martondong, berkerabat, berfamili. II. manondong,
menantang, menyentuh, menghadapi perkara; manondong parmaraan, menghadapi bahaya; manondong
dalanna, meneruskan perjalanannya; ndang tartondong ahu, saya tidak dapat menghadapinya; di
tondong ni, di hadapan tondongna, = lawannya. Tondung, nujum, tenung, alat peramal; martondung,
bernujum, meramalkan cara magis; mandabu tondung, membuang undi.
Tondur, manondur, menonton, melihat; sitotonduron, pertunjukan; maninondur (dari tinondur), jadi
penonton pada pesta; paninondur, penonton, pemirsa.
Tong, I. (bdk tongtong), selalu, terus, tetap, namun; tong do manjua ahu, saya tetap mengingkarinya. II.
359
Tongam, mulia, megah, berwibawa, anggun, terhormat, besar; hatongamon, kemuliaan, hal wibawa,
kebesaran; tongam na i, betapa mulianya, betapa anggunnya.
Tonggal, besar, terkemuka, elit, penting, kaya; patonggaltonggal, berlomba-lomba siapa yang paling kaya.
Tonggi, manis; tonggi asom, antara manis dan asam; tonggitonggi tong, rumusan yang dapakai untuk
mengakhiri cerita.
Tonggo, martonggo, berdoa dalam agama animisme, berdoa kepada dewa; martonggo raja,
mengundang raja-raja untuk turut berpesta; tonggotonggo, doa-doa bersifat agama.
Tonggol, panji, bendera satu warna, tunggul; partonggolan, panji, alamat perang.
Tonggong, kaku, kelu, tegang mengenai anggota gerak; urat tonggongtonggong, urat besar pada kaki,
urat kuduk.
Tonggor, terang, mengerahkan penglihatan dengan cermat, tajam mengenai penglihatan; patonggor
parnidaan, mempertajam penglihatan; sipanonggor, mata.
Tonggung = sangap; tonggung ni bauta ni huta, roh pelindung dalam bentuk cicak kampung.
Tongka, pantang, pamali, tabu, jangan sebut, tidak boleh disebut atau dibuat; dengan kata ini orang
menjawab, bila seseorang mengatakan sesuatu yang tidak senonoh.
Tongke, = totongkea. Tongkin, saat; satongkin, sebentar; sitongkin, idem; tongkin on, baru saja; mate
satongkin, cepat meninggal, mati mendadak.
Tongkok, martil, tokok; manongkok, memalu, memukul, menokok dengan martil; panongkokhon,
mengingatkan seseorang terhadap sesuatu.
Tongkonan, = solobean, tempat bahaya dan ngeri dalam laut dimana berdiam begu yang jahat, keramat
laut.
Tongon, I. persis, tepat, bidik, benar; tongon do, itu benar, tepat, cocok; tongon dua taon, persis dua
tahun; marhatongonhon (diparhatongon), membenarkan; manongon, mengeja; patongonhon tu,
360
Tongtong, (bdk tong I), selalu, menetap, senantiasa; manongtong, tidak berubah, tetap sama, selalu;
parsitongtongan, mereka yang selalu datang.
Tonja, martonja, mengunjungi; mengunjungi orang yang tidak mau turut bekerja bersama.
Tonjol, = tonja.
Tonjolan, = tondolan; panonjolan ni rihit, busung pasir.
Tonor, parbue tonor, beras yang dibawa ke janji untuk ditaburkan ke atas kepala kedua belah pihak
dengan ucapan pir tondim.
Tontor = tortor.
Tontot, sitontot, sej perdu.
Tontu, tentu, tetap, pasti, siap, beres; nunga tontu sipanganon, makanan sudah siap; patontuhon singir,
mengatur piutang.
Tonun, tenun; martonun, bertenun; partonunan, perkakas tenun; manonun, menenun; martonun roha,
bersepakat, sehati; masitonunan roha nasida, mereka saling seia, mereka bersesuaian pendapat.
Top, menjadi satu, kumpul, bersama; patophon, mengumpulkan; patophon mangan, mangawinkan;
mempersatukan satu pasangan dalam hal mana mereka disuruh makan bersama-sama; hatopan, milik
bersama.
Topa, manopa, bentuk, tempa, menempa msl periuk, barang besi; sitopa hudon, tukang periuk; sitopa
mas, tukang mas; panopa, tukang besi, penempa; panopaon, penempaan.
Topap, lebar tangan; santopap, selebar tangan; manopap, memukul dengan telapak tangan; martopap
roha, sehati, setuju, sesuai; martopaptopap tangan, bertepuk tangan; ndang tarbahen martopap tangan
sambariba, tak mungkin bertepuk dengan sebelah tangan.
Topas, I. manopas, mengerjakan bambu atau kayu palem untuk dijadikan dinding rumah. II. topas,
puntung sigaret, rokok.
361
Topi, tepi; topi aek, tepi air; topi laut, pantai laut; martopihon, berada, terletak di tepi sesuatu.
Topik, pecahan, potongan kecil; santopik, satu potongan kecil; matopik, pecah, dalam keadaan pecah;
manopik utang, mengurangi utang; topiktopik, potongan-potongan pecah-pecahan; topihon, mempunyai
bibir sumbing.
Toping, = topeng.
Topis, manopis, berjalan menepi.
Topong, sitopong, nama sej padi; topong, tabung bambu yang dibawa kepada orang yang menyadap
tuak.
Toptop, manoptopi, menumpang batang pohon pada pucuknya; sitoptop, sej tanaman merambat.
Topu, sitopu, suj pohon kayu yang daunnya dimakan sebagai sayur.
Tor, I. gunung, pegunungan. II. rantai pada perkakas tenun. III. manorhon, mengarahkan diri ke sesuatu
tempat di jalan, yang tidak betul diketahui.
Torang, terang, jelas, cerah; torang ari, hari sudah cerah; torang ni arina, keesokan harinya; hatorangan,
keterangan; patoranghon, menerangkan, menjelaskan, mencerahkan; hatorangan ari, mengerjakan
sesuatu pada hari terang; kesiangan msl waktu mencuri; situmorang, nama marga; marnatorang, tidak
sama cerah.
Toras, teras pohon kayu; matoras, matang, masak, dewasa, tua; matoras emena, sudah waktunya
anaknya lahir, bersalin; ramba toras, belukar yang lebat, hutan lebat; natoras, orangtua; manorasi,
mengeraskan bejana dengan membakarnya; patorashon, memanjangkan rambut sampai anak lahir,
mematangkan, mendewasakan.
Torban, matorban, terban, amblas, runtuh, longsor mengenai tanah; manorbani, meruntuhkan, menerbani;
P.B.: hea do tubuan lata na martorban, tubuan dangka masuak, dapatkah sesuatu yang hilang
digantikan kembali?
Torbang, I. terlintas, melewati tujuan melebihi ukuran; matorbangku, terlampau, keterlaluan; papangan na
matorbangku, makanan yang keterlaluan; manorbangi, melampui, melebih-lebihkan; manorbangi isara
hian, melebih-lebihkan ukuran yang biasa. II. dongan torbang, kawan seumur, teman sebaya.
362
Tording, berjajar, tata aturan, berbaris yang satu dibelakang yang lain; sitording, peraturan, urutan, tertib;
patordinghon, diatur menurut urutan.
Torjang, I. santorjang, setingkatan sawah. II. manorjang, membuat garis dengan kaki yang diseret.
Torjun, = ture; ndang adong na torjun jamaon ni on, tidak satupun pekerjaan orang ini beres, yang siap
dikerjakan.
Torkis, = torhis.
Torla, gembira terhadap nestapa; manorlahon, merasa gembira terhadap mara yang diderita sesuatu,
bersuka ria akan penderitaan orang lain.
Torngap, = torngak.
Torngom, sitorngom, sej pohon kayu besar.
Torop, orang banyak, banyak, banyak sekali; na torop, orang banyak, rakyat, massa, hadirin, publik;
hatoropon, orang banyak; situan na torop, publik (kata halus); marnatorop, tak sama banyaknya;
matorop, dalam jumlah banyak; matorop mabue, berkembang biak, berketurunan banyak; patorophon,
memperbanyak; sitorop, sej pohon kayu.
Torpa, memiring ke muka; pinatorpa, bagian rumah Batak yang menonjol ke muka; manorpai, menyerang,
menangkap; manorpanorpa, menyerang, menangkap; masitorpaan, saling tidak sependapat mengenai
jumlah hutang atau piutang; manorpahon, menerpakan; torpana do i, omong kosongnya itu; torpatorpa,
meledak-ledak bicara; P.B.: manindi hata ni ulubalang, torpatorpa hata ni begu, meninggi omongan
pendekar, meledak-ledak omongan hantu.
Torsa, cerita rakyat, cerita (perumpamaan), cerita yang berisi pengajaran; manorsahon, menceriterakan
sesuatu.
Torse, = ture.
363
Tortor, tarian adat, tari Batak tradisional terdiri dari gerakan tangan dan kaki yang berirama, sedang penari
tinggal di tempatnya sendiri; manortor (juga manontor), menari; manortori, menari dengan mengelilingi
sesuatu msl kerbau sebelum disembelih; patortorhon, membuat menari orang dan sigale-gale.
Toru, I. kutukan; torutoru, kutukan; manorui, mengutuk orang; hona toru, terkutuk. II. bawah; di toru, di
bawah; di toru ni, kata depan di bawah; tu toru ni, ke bawah (arah); partoru, yang paling rendah; nai toru
(na di toru), tikus; parditoru, anjing; toruan, daerah, negeri yang letaknya ke arah yang rendah, ke hilir;
patutoru, merendahkan; sitorutorui, lobang kecil di bawah suling orang Batak (selain yang 7 di atas) yang
memperdengarkan setengah nada.
Torus, terus, berjalan terus; manorus, dingin terasa sampai ke tulang sumsum, dingin sekali; manorus
patna, kakinya dingin; manorusi, meneruskan, menerusi, memasuki sesuatu; manorushon, idem; marnipi
torus, bermimpi tentang sesuatu, tentang apa yang telah dialami pada hari siang dan membicarakan itu
dengan nyaring; patorushon, diteruskan.
Tos, retas, putus mengenai benang; matos, koyak, robek; tos hosana, dia meninggal; naeng tos, saat
hendak meninggal; tarhatos, hampir mati karena takut; tos ni roha, tos ni ate, perpisahan batin; P.B.:
pangkuling tos ni ate, papangan hasisirang, ucapan bisa menyebalkan, kerakusan makan pangkal
perpisahan; manostosi, mengoyak, merobek-robek; hatostosan hail, bersusah hati bagaimana seorang
pengail yang tali kailnya putus pada saat ikan bergantung padanya.
Tot, kaki; ulu ni tot, dengkul, lutut, buku lutut; mata ni ari ni tot, mata kaki.
Tota, murni, tertata rapi, teratur, dengan aturan; patotahon, menyusun urutan yang tertentu.
Totap, patotap, menatar, menetapkan, memisahkan orang-orang yang berkelahi untuk waktu tidak lama.
Totar, I. manotar, membuat benang-benang sama kuat sewaktu membilasnya; manotar urur, mengikat
urur demikian kuatnya sehingga satu sama lain sama jauhnya. II. siala manotari, senja pagi dan malam
(And).
Totas, manotas, mempersiapkan; merintis, membuka jalan dimana itu belum ada; manotas ijuk, untuk
pertama kalinya mengambil ijuk dari pohon; manotas hata, membuat kata pendahuluan; sitotas dalan,
pembuka jalan.
Toto, patok, tanda yang dibuat orang bahwa ia telah memiliki tanah itu msl hutan, semak-semak dengan
memasukkan sepotong kayu ke dalam tanah; martoto, membuat tanda seperti itu.
Totong, heran, putus asa, duduk termangu-mangu; tarhatotong, tercengang, terpelongo, heran, putus asa,
tidak mengetahui jalan keluar.
Totop, tetap, selalu, tidak berobah; totop ro, tetap datang tanpa berkeputusan. Totoran, tangkai lembing.
364
Tu, kata depan: terhadap, ke, menuju, kepada; tuson, kesini; tusan, kesana; tudia, kemana; tu aek, pergi
ke sungai; tu gadis, dijual; tu huta, ke kampung; lam tu pogosna, bertambah miskin; tu dolok, ke arah
gunung.
Tua, I. matua, berumur, tua, sudah tua; na tuatua, usia, tua; orangtua; boruboru na tuatua, perempuan
tua; sarimatua, tua sekali; simatua, mertua laki-laki, mertua perempuan, juga saudara laki-laki dan saudara
perempuan mertua dan kaum kerabatnya; sintua, tertua, pejabat gereja; hasintuaon, jabatan tertua; matua
tano, selama di dunia ada, selalu; matua i do, selalu itu saja; matua soada, senantiasa tidak ada;
pangintuai, orang tua-tua; manuai, membuat pot tua atau keras dengan memasukkan dodak didalamnya
dan kemudian dinyalakan; patuahon ama, mengurus ayah sewaktu ia tua tidak lama sebelum ia
meninggal;' amang tua, abang ayah. II. keberuntungan, tuah, berkat; martua, berbahagia, bertuah,
beruntung; martuanihon, marhatuahon (diparhatua), memuji seseorang karena bertuah, karena
berbahagia; dipatuatua, idem; hatuaon, kebahagiaan, ketuahan, keberuntungan; tuani ma, untunglah,
mujurlah; na jinou ni tua, beruntung, bertuah; martua sombaon, = sombaon yang keramat; martua
Debata, Tuhan yang kudus; ditua deba na tama di boru A, orang memuji si A sebab ia hamil; panuai ni
dorma, memperkuat dorma sehingga tidak bisa menangkalnya dengan panutupi.
Tuagos, sej kumbang kecil yang memakan padi (didakdak tuagos).
Tuak, I. tuak dari bagot; tuak tangkasan, tuak yang disucikan untuk dipersembahkan; situak ni loba,
madu lebah; situak ni juhut, sej gula yang terdapat dalam daging yang digoreng; situak ni daldal, madu
tawon; tuahon, mabuk karena tuak. II. manuak, menggendong anak di bahu; patuakhon, idem.
Tualang, situalang, jari tengah; tualang, kayu dimana banyak lebah bersarang dan yang menjadi
sombaon.
Tuan, orang terhormat, tuan; situan na torop, orang banyak, publik (lih torop); tuan laen, isteri
kesayangan; tuan boru, isteri; situan ni na tabo, yang paling enak; pinartuan bulung, sej lampet
dibungkus dalam daun.
Tuarang, manuarang, tenar, populer, mengembang, berkembang pesat msl perdagangan, famili, berita
yang baik.
Tuat, turun, menurun; tuatan, panuatan, hal turun, penurunan; patuathon, menurunkan. Tuba, I. tuba;
manuba, memasukkan tuba ke dalam air untuk membunuh ikan; manutu tuba, menumbuk tuba; tuba
saba, sej tumbuhan, bunganya dipergunakan sebagai umpan untuk ikan. II. sej pohon kayu yang besar. III.
sej sayur. IV. patubahon api, mengembus api sambil menarok kayu api; patubahon bada, menggalakkan
perbantahan, pertengkaran.
Tubar, manubar, mewarnai benang tenun dengan bangkudu menjadi merah; menembakkan senapang
dari jarak dekat.
Tubi, I. martubi, berlaga, berkelahi mengenai ayam jantan, bersabung; patubihon, menyabungkan,
menghasut; tubitubi, gadong tubitubi, ubi yang sudah tua dan telah berkecambah.
365
Tubir, martubir, mencotok buah, memakan buah pohon kayu mengenai burung; tubiran, pohon kayu
dimana burung-burung mencari makanan.
Tubis, rebung; marhalihali tubis, memperoleh sesuatu dengan mudah tanpa banyak jerih payah seperti
orang yang menggali rebung yang lembek; P.B.: sai jonok do tubis tu bonana, rebung tak jauh dari
rumpunnya.
Tubol, balas dendam, orang yang membunuh seseorang sebagai balasan atas orang yang tewas;
tuboltubol, pembalasan; manubulhon, membalas dendam; martubol, berbalas; tubol ni, sebagai
pembalasan atas. Tubu, terjadi, dilahirkan, tumbuh; apa yang lahir: anak, kecambah; tubuan, melahirkan,
menghasilkan, menjadikan; tubuan anak tubuan boru, memperoleh anak laki-laki dan anak perempuan;
manubuhon, melahirkan, menghasilkan (= tumubuhon); mangintubu, melahirkan; hatutubu, kelahiran;
ari hatutubu, hari lahir; hatubuan, tempat orang lahir, tempat sesuatu tumbuh; huta hatubuan, kampung
lahir, tempat lahir; tubutubu mallo, lahir dalam jumlah besar (bdk mallo); tubutubuan, memperoleh anak;
dipantubuhon, menghasilkan dalam jumlah besar; tubutubu ni roha, pikiran; tubutubu ni tano, tumbuhtumbuhan.
Tudos, (bdk dos), persis, mirip, serupa, sama (tu); tudos tu aha? menyerupai apa? patudoshon,
menyamakan, diperbandingkan dengan; tudosan, gambaran, ibarat, perbandingan; na so hatudosan,
yang tidak bisa diperbandingkan, tanpa tara.
Tudu, manudu, menunjuk kepada sesuatu, menunjuk; manuduhon, memakai sesuatu untuk menunjuk msl
tangan; tudutudu, jarum jam, petunjuk; situmudu, jari telunjuk; patuduhon, menunjukkan sesuatu; tinudu
ni, terhadap sesuatu; martudutudu (tu), menunjuk kepada; sipatudu, tanda peringatan; basir na
marsipatudu, ranjau pada mana dipasang peringatan; situdu langit, nama sej kercut; tudu hata, (pada
pembelian) pemberitahuan tanpa memeriksa, membeli kucing dalam karung.
Tuduk, martuduk, mencocor butir-butiran, memagut, makan mengenai burung; patudukhon memberi
makan kepada ayam; tuduhon ni manuk, makanan ayam, pakan ayam.
Tugan, manugan, memandang orang dengan hati cemburu; masituganan, saling mencemburui.
Tugo, makanan siang, makanan tambahan, yang dibawa sewaktu bepergian atau untuk bekerja.
Tuhak, lubang, lekuk, lekukan msl dalam bambu; manuhak, melubang, melekukkan; manuhak hangoluan,
menasihati bagaimana mencari nafkah.
366
Tuhas, tuduh, sangka, curiga; manuhasi, menuduh, menyangka, mencurigai, mencari sesuatu pada
seseorang ; manuhas manuk, memeriksa ayam apakah di dalamnya masih ada telur; martuhas, berada
dalam kecurigaan; tartuhas, berada dalam kecurigaan; hona tuhas, idem.
Tuhe, patokan, warisan, peninggalan yang diwarisi dari nenek moyang; tanda perbatasan.
Tuhil, pahat; tuhil do ahu, saya hanya alat, suruhan; manuhil, memahat.
Tuho, I. tanda perbatasan; santuho, sebagian; manuhoi, membagi; tuhotuho, pondok nelayan pada air
surut. II. masituhotuhoan, (dari tu ho-tu ho), saling menggeser sesuatu.
Tuhor, harga pembelian; panuhor, pembeli; manuhor, membeli; panuhori, pembeli; tuhortuhoran, apa
yang dibeli orang terutama buah-buahan yang dimakan langsung; manuhorhon, membayar dengan
sesuatu sewaktu membeli; tartuhor, dapat dibeli, terbeli; na hutuhor, isteriku (yang telah kubeli); na
tinuhor, isteri.
Tuhu, tuhutuhu, benar, betul; bdk tutu; sumangot ni ompu situhutuhu, nenek moyang sendiri sebagai
lawan nenek moyang suku bangsa (sombaon).
Tuhuk, manuhuk, memundak, memikul, membawa di atas bahu; satuhuhan, sepikulan, sebanyak padi
atau beras yang bisa dipikul orang, kira-kira 5 parmasan; panuhuhan, karung, bakul tempat membawa
padi atau beras.
Tuhul, manuhul, mencidik air dengan ember, menyodorkan sesuatu untuk diisi (serupa dengan tahal,
tetapi tuhul adalah lebih halus).
Tuit, suka pamer, bertingkah, lente, perlente, orang yang berpakaian bagus-bagus; panguituiton, orang
yang ingin memamerkan.
Tuju, I. tuju, ditujukan ke sesuatu; manuju, menuju; na tinuju ni roha, apa yang dimaksud, maksud, tujuan.
II. tuju, perkara, perselisihan yang mau dibuat sama orang yang tidak bersalah; partuju, seorang yang suka
mengadu, berperkara.
Tujung, kain selubung untuk menutup kepala sebagai tanda berkabung; martujung, kepala yang tertutup;
pasae tujung, upacara membuka kerudung duka, menghentikan masa berkabung; sae tujung, selesai
masa berkabung.
Tuk, sampai, cukup; tuk jouon, demikian jauhnya sehingga masih dapat didengar; ndang tuk gogo, tak
cukup kekuatan; P.B.: tuk ninna botohon, ndang tuk ninna pargolangan, tuk do anggo dohonon, alai
ndang tuk dibahen tangan, sampai kata lengan, tidak, kata pergelangan, cukup kalau omongan, tak
sampai oleh tangan, artinya: lebih banyak menjanjikan daripada mengerjakannya.
Tul, tidak dapat ditentukan mengenai perselisihan, permainan bila seseorang akhirnya mempunyai
sebanyak yang dibawanya; tul be, sama kuat, berimbang.
367
Tula, I. hari ke-15 bulan; bulan purnama; manula, menceraikan suami-isteri; manulahon, menceraikan satu
pasangan (suami-isteri) dalam hal mana pihak perempuan mengembalikan mas kawin yang diterimanya;
panulaan, uang yang diberikan pada perceraian. II. patulahon, menggembalai ternak; panulaan, jamuan
makan yang diberikan bila pasangan suami-isteri akan diceraikan.
Tulading, jauh dari jalan; tulading marpangkuling (marparange), tidak senonoh berperangai,
berkelakuan, tidak sopan bicara.
Tulak, tolak, ditolak; manulak, mengembalikan, menolak, menampik; manulakhon, menggeser sesuatu
kepada seseorang; tulak mara, untuk risikomu msl pada pembelian; tartulak, ditolak, ditampik.
Tulan, = soit; situlan, nama sej pohon; simartulan, nama sej pohon besar; tulan tombuk, pangkal paha.
Tulang, I. saudara laki-laki ibu, paman; datulang, tulang saya. II. tulangtulangon, luka pada sudut mulut.
Tulbe, I. kayu keras berujung besi atau tidak untuk melepaskan tanah (seperti ansuan); manulbe,
mengungkit, mencongkel tanah, melepaskan tanah; manulbehon, sesudah dipakai sebagai tulbe. II.
menang pada suatu permainan lari.
Tulbu, obor jerami, seberkas jerami yang dipakai sebagai suluh; manulbu, saling melempar dengan tulbu
pada panenan; manubulhon, sesuatu yang dipakai sebagai suluh.
Tuli, mampir, singgah; sewaktu bepergian singgah sebentar pada seseorang; manulihon, membawa
sesuatu sewaktu melintas, menyinggahkan.
Tulinda, = hulinda.
Tuling, jungkir, rebah; manulinghon, menjungkirkan, merebahkan.
Tulis, I. belang, loreng, garis-garis di kulit binatang; martulis, bergaris-garis. II. situlison, buku (And).
Tullit, tidak tahu malu, brutal, selamba, kurang ajar; soara tullit, ucapan brutal, kata-kata yang kurang ajar,
omongan yang tak bermalu; manullit, menjawab secara kurang ajar, dengan sombong; ndang marlaba
tullit di jolma na mangolu, perbuatan kurang ajar tidak membawa laba bagi manusia.
368
Tullom, langsung, lurus, terus; tullom sian on tusi, terus dari sini kesitu; patullom, persis, cocok satu
sama lain.
Tulluk, manulluk, menusuk, mencelupkan, menyentuh, menyerondol sesuatu dengan jari-jari atau dengan
tongkat; manullukhon, mencelupkan sesuatu; tartulluk mata, ada sesuatu yang masuk ke dalam mata dan
menyentuhnya; santulluk, satu sentuhan, sekali; situlluk na marbosar, siapa yang menyentuh bisul yaitu
yang memperbesar sakit hatinya bila ia mengingatkannya.
Tulngom, berada dekat sekali, dengan membungkuk dekat sekali melihat ke dalam sesuatu; patulngom,
idem.
Tulong, tulong api, sej ular yang sangat berbisa. Tulpak, manulpak, menolak; sipatulpak, alat penolak
untuk menjauhkan roh-roh yang jahat.
Tulpang, I. congklang, pipa tembakau, rokok. II. manulpang, = tompang, tinggal pada seseorang,
menumpang; panulpang gabe na hoda, penyewa menjadi tuan.
Tultul, I. agas, lalat, serangga halus yang kecil sekali dan datang berkerumun. II. manultul, terhantuk,
tersandung; matultuli, memotongi, memarang dahan-dahan; na tultul, tumpul, majal. III. sambungan
kelejar pada usus buntu, pemamah biak.
Tuluk, manuluk, mengukur, mencoba; manulukhon, memakai sesuatu untuk mengukur, mencoba;
tuluktuluk, alat mengukur; ujungna panuluhan, akhirnya akan jadi jelas, akhirnya orang akan menimbang,
memutuskan; tartulluk, dicoba, di-uji.
Tulus, (= saut), berlangsung, tercapai, mulus, jadi; manulus, mengakhiri, meneruskan; gana manulus,
sumpah sederhana tanpa saksi dan tidak perlu memberi makanan oleh orang yang mengangkat sumpah;
patulushon, mengabulkan permintaan, mengadakan, menjadikan; manulus dalanna, melanjutkan
perjalanannya.
Tulut, tumuluttulut, melihat seseorang dengan hati yang sedih; mata tumuluttulut, pat so malo hehe,
mata melihat dengan hati yang sedih, kaki tak dapat berdiri (dikatakan mengenai seseorang yang
dipasung); manaluthon, melihat ke sesuatu, memata-matai; patulut, perhatikan, ikuti dengan mata; goar
tulut, nama yang diberikan berdasarkan sesuatu yang telah terjadi; patulutullut, melihat dengan keheranheranan; diparhatulut, diurus dengan sabar.
Tumba, I. tumbatumba, literan, tabung bambu pakai tutup. II. simartumbatumba, nama sej rumput. III.
369
martumba, sewaktu menyanyi memukul punggung dengan tangan sebagaimana dilakukan orang
perempuan.
Tumbang, I. manumbang, menukarkan sesuatu dengan (tu); boniaga tumbang, barang tukaran;
parboniagaon tumbang, perdagangan tukar menukar. II. tumbang, sej sakit kulit.
Tumbuk, cocok, sesuai, serasi, pas mengenai pakaian; tumbuk di rohana, cocok pada pikirannya;
patumbukhon, mencocokkan, menyerasikan.
Tumbung, kecambah buah kelapa; sej penyakit rahim, penyakit kelamin wanita.
Tumbur, trubus, kecambah, tunas yang muda; martumbur, bertunas, tumbuh; manumbur daging, bulu
roma berdiri karena kedinginan; tumburtumbur ni arung, babi kecil dalam istilah kurban; manombur
imbulu, mendapat seram kulit.
Tumpa, manumpa, membentuk, menuangkan logam yang telah hancur; panumpaan, bentuk tempat
penuangan logam; tumpatumpa, sej lampet, ketupat.
Tumpol, berhadapan muka, lurus, langsung, dihadapan (lawannya: hata tundal); patumpol, langsung
berhadapan.
Tumpur, manumpur, menyeruduk, menangkap, membidik mengenai orang yang ditujukan kepada
seseorang.
Tumtum, manumtumi, membuat jadi berkas, mengikat dalam satu berkas; santumtum, seberkas, satu
ikat; tumtuman, sej detar.
Tumur, manumur, datang dengan jumlah besar, berkerumun.
Tunas, tunas; martunas, bertunas; sinuan tunas, anak laki-laki (And); martunas beangan, beroleh anak
dipasung bila seorang perempaun lari dari suaminya maka sering ayahnya memasungnya dan tidak
dilepaskan sebelum ia beroleh anak.
370
Tunda, kerugian yang diperbuat ternak bila memasuki ladang orang; manunda, makan rumput di ladang
menimbulkan kerugian; sada do pananda, luhut halak tumolatola, seorang yang menimbulkan kerugian,
banyak orang terhindar karenanya; tunda ni anakna, hutang judi anak yang harus dibayar oleh ayahnya;
mangan panundai, makan bersama-sama sebelum horja dan membicarakan bagaimana dibagi-bagi biaya;
tunda ni boru, jumlah uang yang harus dibayar parboru kalau tidak jadi perkawinan.
Tundal, berpaling, membelakangkan sesuatu; hata tundal, pembicaraan di belakang seseorang; marhata
tundal, mengomong di belakang seseorang tentang dia; manundali, membelakangi orang; manundalhon,
membelakangi sesuatu; P.B.: talu hata tundal dibahen hata dompak, perkataan yang terbuka menang
atas omongan di belakang punggung.
Tunduk, bdk unduk, tunduk, patuh, mengalah, dihempaskan; tunduk ma ho, serahkan dirimu;
patundukhon, menundukkan, menaklukkan, mengalahkan; ndang tarpatunduk, tidak dapat tertundukkan.
Tundun, belakang pisau; tundun api, duduk dengan di belakangnya api; manundunhon, memegang bayi
yang baru lahir dekat api memanasinya yang dianggap sebagai perbuatan persahabatan; ama, ina
painundun, seseorang yang dihormati sebagai ayah dan ibu oleh sebab sangat berterima kasih kepadanya,
bapa, ibu pengayom.
Tung, bagaimanapun, rupanya, kiranya, sungguh, amat, terutama dalam kalimat pertanyaan dan kalimat
bersyarat; tung olo do ho mamunu ahu, apakah anda barangkali mau membunuh aku; molo tung,
sekalipun, bila kira-kira; aut tung sura, bila seandainya; boasa tung, kenapa gerangan; so tung, agar tidak
(perintah yang mendesak); sotung laho ho, agar engkau tidak pergi; simalutung, = ogung (berbunyi
tung).
Tungar, dewasa, tua.
Tunggaling, jatuh terguling, jatuh terbalik, terpelantung ke belakang, tercampak, rebah; maninggalinghon,
mencampakkan, merebahkan, menyungkirbalikkan; patunggalinghon, mencampakkan.
Tunggane, saudara laki-laki isteri; putera dari tulang; tua, dewasa (mulai 40 tahun ke atas); matunggane,
tua; angka na tumunggane, orangtua tua; panungganei, orang tua tua; tungganenta, demikian dikatakan
orang terhadap isterinya; tunggane hapur, kepala pedagang kapur barus; tunggane boru, sebutan hormat
terhadap isteri yang terhormat; tunggane doli, idem terhadap tuan rumah.
Tunggar, kayu terapung, kayu-kayu hanyut, potongan-potongan kayu yang di bawa arus air sungai.
Tunggere, manunggere, nakal mengenai anak-anak yang menangis dan mengentak-entakkan kakinya,
merengek-rengek sambil mengempas-empas kaki.
Tunggik, situnggik, tiruan bunyi tataganing; situnggik ninna dakdanak, sitongka ninna na tuatua, bila
anak-anak meniru gendang kematian, maka orang yang lebih tua harus melarangnya karena takhyul.
371
Tunggu, martunggu, menuntut pembayaran utang, menagih; manunggu, menuntut; tunggu tolu, nan
tunggu tolu, tungku yang tiga (dalam upacara resmi) mengenai Tuhan dikatakan: ditunggu hosa ni jolma,
ia menuntut nyawa manusia.
Tungguk, situngguk, daun napuran muda; disi situngguk, disi sitata, disi hita hundul disi Debata;
situngguk, juga: sej tumbuhan menjalar.
Tunggul, utama, kepala, pemimpin; tunggul ni juji, pemimpin judi, pemegang uang; tiang partunggul,
tiang yang kuat sekali dipasang pada bangunan-bangunan dari kayu msl gereja, tiang utama; tunggul buta,
lih buta.
Tungil, tandus, gersang, tidak subur mengenai tanah.
Tungir, semut merah yang kecil; manunungiri, mencari keropas-kerapis, mencari hal-hal kecil.
Tunja, manunja, berdesakan, mendesak orang, menyenggol, menggeser; panunjanunjaan ni aek, tempat
dimana air dari pipa mengalir, pembuluh air, saluran air.
Tunjang, manunjang, menerjang, menendang, menyepak, memberi sepakan; tartunjang, kena tendang;
manunjang, membuat jalur-jalur kecil di ladang yang ditutup dengan kaki setelah ditaburi. Tunjul,
berbonggol, menjulur, besar di ujungnya.
Tungkan (= dingkan), ke, ke arah, menunjukkan arah; tungkan utara, ke Utara; tartungkan, kira-kira ke
arah.
Tungkang, tukang, tukang kayu; tukang hau, tukang kayu; tukang bosi, tukang besi; martungkang,
bertukang; manungkangi, menukangi; hatukangon, pertukangan; partukangan, tempat bekerja, bengkel
tukang kayu; dipatungkanghon, menukangkan (tu).
Tungkap, bungkuk ke muka, tertelungkup; manungkap, menelungkup, membungkuk ke muka;
dipatungkap, membungkukkan ke depan; tungkaptungkap ni ladang, bekerja di ladang; martungkap,
bungkuk; tungkap hudon, petunjuk waktu: 21.00.
Tungki, melihat ke bawah, tunduk sedih, bungkuk, membungkuk; tungkitungki, membungkukkan diri;
martungkian, dalam keadaan membungkuk, dirundung kesedihan; dipatungki, dibungkukkan diri.
Tungkik, nanah, leleran, bisul dalam telinga; tungkihon, berbisul di dalam telinga.
Tungkis, kosong mengenai tong karena isinya mengalir keluar; patungkis, mengosongkan. Tungko,
tungkotungko, tunggul, bonggol kayu, bagian bawah batang kayu berkumpul; partungkoan, tempat di
muka kampung di bawah pohon kayu yang tinggi dimana orang suka duduk-duduk, tempat musyawarah.
372
Tungkol, I. topang, tiang, kayu penyokong; martungkol, menumpang pada sesuatu; manungkoli,
menyokong seseorang; tartungkol, ditolong; martungkol isang, menupang dagu dengan tangan. II. gigi
yang berlobang; tungkolon, mempunyai gigi yang berlobang, sakit gigi, bengkak gusi.
Tungkot, tongkat; martungkot, bersandar pada tongkat; tungkot di dalan na landit, sulusulu di dalan na
holom, tongkat di jalan licin, sulu di jalan yang gelap dikatakan mengenai raja yang adil.
Tungkus, manungkus, menyelipkan, membawa sesuatu dengan ulos yang diangkat; tungkus, tertahan,
terhenti mengenai air.
Tungtung, kentong dari kayu; tungtung bulu, kentongan dari bambu. Tuni, gambaran bintang kembar,
nampak dalam bulan sipahatolu.
Tunik, sinamot, harta, warisan; na so martuniktunik, se-orang yang miskin tidak punya apa-apa, miskin
sekali.
Tuntun, manuntun, bertekad, membuat sesuatu dengan sengaja, diteruskan dengan sengaja; na tinuntun,
apa yang diperbuat dengan sengaja, yang disengaja.
Tuntut (bdk suntut), tumuntut malumalu, melakukan sesuatu agar jangan memalukan karena cercaan.
Tup, martup, bertangas, mandi uap untuk berkeringat; partupon, pemandian uap, penangasan.
Tupa, tersedia, siap sedia, disetujui, baik, mungkin, terjadi; tupa mate, tupa mangolu, mungkin mati
mungkin hidup; na so tupa, tidak boleh; na so tupa idaonmu ahu, engkau tidak boleh melihat saya;
situpatupa, = sitantan; patupahon, menyelenggarakan, membuat sesuatu, melaksanakan, melakukan;
ndang tarpatupa, itu tidak mungkin diperbuat, tidak mungkin.
Tupang, bertemu secara bersilang msl persimpangan; hatupangan, pertemuan dua sungai; Simatupang,
nama marga.
Tupuk, manupuk, mencucuk ke dalam; tupuk, tercucuk, kemasukan, masuk, tertusuk, terpantak.
Tupung, ada bersama, berhimpun, berkumpul, saling menemui; tupung ma hita holan na pogos, kita
orang-orang miskin berkumpullah sekali.
373
Tur, darat, tegalan, tanah daratan yang kering; na tur, daratan; hauma tur, ladang daratan tanpa pengairan;
mardalan tur, perjalanan di darat; tartur, menjadi kaya; paturhon, mengambil kayu dari air dan
menjemurkannya.
Tura, manurai, menusuk, menikami, menembuskan sesuatu; turatura, penusuk sesuatu yang dipakai
untuk menembus.
Turak, parturak, torak, perkakas tenun; ndang tarbahen turak nunga satonga tangan, ndang olo ahu
mulak nunga satonga dalan, sudah jadi tabung mana bisa lagi torak, sudah kadung setengah jalan, untuk
apa lagi pulang.
Turba, praktis, cepat habis dikerjakan; paturbahon, meringankan pekerjaan, membuat pekerjaan jadi
praktis.
Turbung, sangkar yang dianyam dan berbentuk kerucut untuk ditutupkan pada ayam; juga: pengait buahbuahan, galah berkait, kisi-kisi berujung runcing.
Turdak, tidak bersatu satu sama lain mengenai dahan kayu; mengenai tetek: tegak berdiri, tidak
bergantung, juga: tidak senonoh.
Ture, teratur, rapi, apik, sudah diatur, selesai, layak, wajar, beres, siap; paturehon, mengatur,
membereskan, menyelesaikan; parturena, hal keberesan, hal teraturnya; manurei, mengamat-amati bahwa
sesuatu berjalan dengan beres, memperhatikan agar sesuatu itu beres.
Turgas tugas, saran, upaya, nasehat baik, daya penolong; manurgas, memikirkan daya upaya, memberi
nasehat, menasehati; panurgasi, pemberi nasehat, orang yang memberi nasehat, pelaksana, petugas.
Turgis, manurgis, mencucuk, menyuntik; manurgis suga, mengeluarkan duri; tungkang manurgis,
mantri cacar.
Turi, I. turiturian, ceritera berdasarkan historis, hikayat lama marturi, mencerita ceritera historis;
manurihon, idem. II. turituri, kayu yang dipakai untuk membangun.
Turik, parut, bekas luka, bopeng, bekas cacar; turikturihon, berjerawat, bopengan.
374
Turtur, I. kelemumur, ketombe pada kulit, pada kepala; siaji turtur, jampi yang membuat orang kakinya
berlobang. II. maturtur, menyisik, meruntuh, pecah dan turun, berluruhan.
Turun, turun; turun ma ho begu, seruan kepada begu: turunlah begu; manurun tu balian, keluar dari
rumah mengenai anak yang mengejar orang tuanya ke ladang; maiturun, (gadis): pergi ke rumah pemuda
(turun dari rumahnya sendiri); horbo manurun, seekor kerbau yang dijual, kembali ke kandangnya; turun,
pesta mayat; paturunhon, menurunkan jenazah sesudah lama disemayamkan di kampung, di bawa ke
kuburan; singkora mora turun, hari ke-20 bulan Batak.
Turut, turut, sesuai, cocok; ndang turut, tidak cocok, tidak sesuai; na so turut = na so patut; manuruti,
selalu memberikan tanpa menuntut sesuatu; na haoloan na haturutan, seorang yang ditaati dalam segala
hal.
Tustus, kayu yang menghubungi tiang-tiang rumah Batak tradisional. Di atasnya: gulanggulang.
Tusuk, = tiham, menikam, menusuk, mencucuk.
Tutu, I. benar, tidak salah, pasti, betul; tutu situtu, sungguh benar; na uli situtu, luarbiasa cantiknya;
marhatutuhon (diparhatutu), dibenarkan; hatutuon, kebenaran. II. manutu, menggiling, menumbuk msl
lada, cabai; panutuan, tempat cabai ditumbuk; tutu pege, pedang bergagang tanduk rusa.
Tutung, manutung, membakar sesuatu; matutung, terbakar; lobi tutungon hurang lompaon, apa yang
dipanggang adalah lebih, sedangkan apa yang dimasak tidak ada, yaitu: seorang pemuda yang punyai uang
untuk memberi hadiah kepada seorang gadis tetapi tidak bisa membayar mas kawin; panutungnutungon,
kelihatan seperti yang terbakar; tartutung, terbakar, kena bakar.
Tutup, tutup, tertutup; tutup ni meja, taplak meja; manutup, menutup; tartutup, tertutup; sipanutupi,
guna-guna yang membuat perempuan tebal terhadap minuman yang membuat dia jatuh cinta (dorma).
375
Tutur, I. tersusun rapi, teratur, menurut deretan; manuturhon, mengatur, membuat deretan; patutur,
dibariskan; manuturi, memberikan pengajaran yang teratur; panuturi, penasehat; manuturhon,
mempelajari sesuatu secara teratur; tuturan, pengajaran, ajaran; ndang tuturan datu ajaran na marroha,
seorang datu tidak perlu dinasehati, seorang yang berbudi tidak perlu diajar. II. tutur, handai tolan, sanak
keluarga, tingkat pertalian famili, kerabat; martutur, berfamili; partuturan, pertalian famili; martuturtutur,
saling menerangkan pertalian famili; pasambat tutur, meniadakan kekerabatan (seorang yang kerasukan
iblis dan menyebut nama familinya atau melawan adat kekerabatan), memungkiri pertalian famili, demikian
dikatakan mengenai seseorang yang dihinggapi roh dan menyebut seseorang ompu yang barangkali
adalah ayahnya dan melakukan sesuatu yang berlawanan dengan adat kekerabatan.
-------------------------------------------------------------U--------------------------------------------------------------------------
Ua, I. seruan: silahkanlah, baiklah, ayo, mari; Ua lehon di ahu, mari berikanlah kepadaku. II. manguai,
memanas-manasi lawan untuk berkelahi, mengajak musuh untuk berkelahi; masiuaan, saling menyerukan
menurut cara pahlawan-pahlawan Homerus; mangua, membenarkan diri untuk perlawanan terhadap
musuh; ulubalang na so mangua, seorang yang tidak memberitahukan, pahlawan yang tidak lebih dulu
menunjukkan dirinya kepada musuh, yaitu pembunuh sewaan.
Uak, manguahi, menguak, mengeluarkan kulit pohon kayu, juga mengeluarkan bangkar dari
bagot.
Ualang, sej pohon kayu yang mirip dengan tangki, yang kulitnya dapat dijadikan tali dan
pakaian.
Ualu, delapan; paualuhon, yang kedelapan, kedelapan; sipahaualu, nama bulan ke-8.
Uang, uang lama, uang logam seharga 16 duit; uang tali = 3 uang; uang mini, = 10 sen, uang
harotas, uang kertas; uang mas, uang mas seharga 10 rupiah.
Uap, uap, kepulan, bau; muap, bau, menguap; muap barerang, bau belerang; pauapuap
barita, mengumumkan secara meluas kemasyhuran seseorang, memuji-muji.
Uas, dahaga, haus; maus, berdahaga, kehausan; mauas male, lapar dan haus;
manghauashon, sangat mendambakan, haus akan sesuatu; sombu uas, merasa puas (juga:
malum), merasa lega.
Uba, muba, ubah, berobah, menjadi lain; muba do ringgasna, kerajinannya berubah, ia
bertambah rajin; manguba, mengobah; manguba padan, merobah janji; paubahon, mengubah
sesuatu; pauba ma roham, berubah sikaplah kau; mubamuba, selalu berubah, berobah-obah;
haubaon, juga hamubaon, perubahan; hamubaon ni roha, pertobatan, perubahan pikiran; P.B.:
ia muba hape dolok, muba do hape duhutna, ia muba hape huta, muba do hape uhumna,
lain gunung, lain rumputnya, lain kampung lain adatnya; pangubaubaon, cenderung untuk
berobah-obah msl pakaian atau cara berjalan, supaya dilihat orang.
Uban, uban; ubanon, beruban; na ubanon, tua, putih mengenai rambut; sabur uban, bertabur
376
uban; uban manjoloani, cepat mulai beruban, uban permulaan, yang terlalu cepat tumbuhnya;
mardangka ma ubanmu, semoga anda mencapai umur yang tinggi, menjadi tua sekali. Ubat, =
daon, obat; mesiu (senapan); mangubati, mengobati; mangubat bodil, mengisi senapan;
masiubat, mengambil obat (tu); ndang haubatan, tidak dapat disembuhkan lagi, tak terobati.
Ube, siubeon, perut (And); boras ni siubeon, buah kandungan, anak kandung.
Ubi, ubi, sej gadong liar, yang hanya dimakan di masa kelaparan.
Ubir, inas.
Ubit, mangubit, memberi tanda dengan gerakan muka atau ernyitan mata; ubitubit, gerakan
bibir, isyarat bibir.
Ubor, I. salah, palsu. II. mangubor, menutupi, menutup msl kapal atau anduri dengan
menyapukan air dan dodak.
Ubung, mangubung, mengubung, menyambung; taoar pangubung, gunaguna untuk
menghidupkan, menyambung nyawa.
Udam, marudam, berbaring di padang bebas (tentang ternak); dipandamhon, ditaruh ternak di
padang terbuka; parudaman, tempat dimana ternak bermalam di padang terbuka.
Udan, hujan; na ro udan, hujan datang; hona udan, kehujanan, jadi basah karena hujan; ari
udan, musim hujan, hari hujan.
Udang, udang.
Udi, mangudi, membancuh, meramas, mengaduk tepung; na niudi, adukan tepung; mangudi
pollung, memikirkan akal muslihat.
Udor, mangudor hori atau ijuk, memintal tali dari hori atau ijuk; sindor na so hori, sigirahon
na so bonang, orang yang membicarakan yang tidak benar, tidak pada tempatnya.
Udur, antri, berjajar, bersama-sama, berturut-turut, yang satu di muka yang lain; udur mardalan,
bersama-sama berjalan, beriring-iringan berjalan; dongan sauduran, kawan seperjalanan,
teman; mangudur, membuat sesuatu berbaris; mangundurhon, membuat barisan; marudur,
berjalan beriring-iring; marudurudur, barisan, berjalan yang satu di belakang yang lain seperti
perjalanan angsa.
377
Ugasan, milik, harta benda, perabot, barang; ugasanku do i, itu adalah kepunyaan saya;
marugasan, mempunyai, memiliki; parugasan, pemilik.
Uhal, I. manguhal, menyedot, gali dari dalam, mengeluarkan, mengorek keluar. II. menyalin dari
buku yang satu ke buku yang lain, menyalin; na niuhal, salinan, kutipan.
Uhat, muhat, mengambil air, menimba; panguhatan, bejana, tempat mengambil air, guci air.
Uhor, jaringan tubuh dalam luka yang sudah mati, endapan, kulit mati pada bekas bisul.
Uhot, tertutup, tersembunyi, tidak jujur, licin (tentang perkataan); padua na uhot, mempunyai
dua arti (seperti sering msl ramalan yang terdapat pada datu).
Uhum, hukum, adat, cara, pengetahuan mengenai hukum, ponis; na so uhum, tak patut, salah;
uhum hian, sebagaimana halnya dulu, cara biasa; manguhum, menghukum, mengadili;
manguhumi, menimbang, menghukum orang; panguhum, = paruhum, hakim; uhum na roa,
adat istiadat yang buruk; maruhum na roa, melakukan sesuatu yang jelek, berzinah; paruhum
na denggan, hakim yang adil; hona uhum, terhukum, dihukum; mandabu uhum, memutuskan
hukuman; madabu uhum, hukum telah dijatuhkan.
Uhur, manguhur, menimbang, menaksir bila letak dadu permainan disangsikan. Harus
diputuskan pemimpin permainan ialah panguhur.
Uhut, dedak, sampah beras sewaktu menumbuk.
Uit, manguituit, mengibas, mengipai; muit, congkak, sombong; panguituiton, datang dengan
sombong; dan tinggi hati, bolak-balik, bdk tuit.
378
Uja, mauja, berujar, berbicara, bertutur (And); na uja, baik, manis; uja, cakap.
Ujar, kepandaian, kesenian, kecakapan; ujarujaran, kepandaian dalam hal ajaib; sideak
parujar, orang yang cakap; marujarujaran na roa, bergagasan ilmu hitam, black magic.
Ujat, mujat, ditolak secara memalukan karena permintaannya tidak dikabulkan; paujathon,
menolak, menampik sesuatu; tarujat, ditolak, ditampik.
Uji, manguji, mencoba, memeriksa, mengadu kekuatan dalam perlawanan; ujiujian, ujian,
percobaan; pangujian, pemeriksaan, percobaan; marsiuji, mengadu dalam hal kekuatan,
berlomba; batu pangujian, batu ujian pada mana orang menguji mas. II. uji, manguji, mengatur
peradilan Tuhan dalam mana diharapkan mukjizat untuk mengetahui kebenaran; pangujian,
hukum melalui peradilan Tuhan; uji ulos, mengenai dua orang tersangka yang masing-masing
menembak ulos lawannya yang dikembangkan, orang yang ulosnya kena adalah salah; uji
gaol, masing-masing menembak gambaran lawannya dari pisang, orang yang gambarannya
kena tembak adalah salah; uji hian, perang tanding dalam mana lawan saling menembak.
Uju, I. ketika, saat, sewaktu, selama; uju di haposoonna, sewaktu ia masih kecil; uju i, di waktu
itu, pada masa itu; marujuuju, kadang-kadang, sesewaktu, sekali-sekali. II. manguju,
mengadakan jamuan makan untuk seseorang; sipanganon ujuan, perjamuan pesta.
Ujung, ujung, akhir; marujung, berakhir, selesai, meninggal; dia ma ujungna, bagaimana
akhirnya; mangujungi, mengakhiri sesuatu; paujunghon, idem; ndang haujungan, tidak
terselesaikan.
Ulae, maulae, minta, memohon; lih lae II; paulaean, permintaan, permohonan, tempat minta
sesuatu.
Ulak, mulak, pulang, kembali, datang lagi, dikembalikan, diulangi; marulak, pulang kembali;
marsiulak, idem; mulakmulak, sering kembali, berulang-ulang; mangulahi, mengulangi; ulahi,
buat atau katakanlah sekali lagi; mangulahi ro ibana, dia datang kembali; mangulakhon,
mengulangi membuat sesuatu; paulakhon, mengembalikan, membawa kembali; paulak une bdk
une; marroha ulak, sabar; marpangulahi roha, sabar, mau mengampuni, sebenarnya: hati
kembali; ndang haulahon, tidak dapat lagi diulangi; P.B.: ndang haulahan songon na tading di
adian, tidak bisa diulang seperti yang ketinggalan di halte (tempat penantian); sai mulak ma
roham, kasihanilah, berkasihanilah; hamumulak, pemulangan.
Ulam, marulam, tunas daun setelah musim gugur, mengenai pohon kayu yang kehilangan daun
dan memperoleh daun yang baru; ulam raja, sej pohon kayu.
Ulan, parulan, perilaku, pekerti, tingkah laku, kelakuan, perbuatan; parparulan, seorang yang
kerja dengan setia, orang yang berbudi luhur. Ulang, I. mangulang, membiarkan tanah tidak
dikerjakan, membiarkan bera, melalaikan jalan, pekerjaan; tarulang, tidak dikerjakan, dilalaikan.
II. marulangulang = jalang, mengembara, bertualang, melanglangbuana.
379
Ulaning, sebenarnya; dalam pertanyaan: aha do i ulaning, apa itu sebenarnya (gerangan)?
Ulbas, mulbasulbas, berjalan kian kemari untuk memperlihatkan pakaiannya, berjalan dengan
pakaian gontai.
Uli, bagus, baik, necis, cantik, indah; untung, rezeki, penghasilan, pendapatan; dapotan uli,
beruntung, mendapat laba; maruli, memperoleh sesuatu, beruntung; taruli, idem; parulian,
keberuntungan, berkat, anugerah, rezeki baik; parsaulian, berkat, hikmah, rezeki; tusi ma hita
laho, dapotan parsaulian, dalam ucapan selamat: dao ma songgotsonggot donok ma
parsaulian, ucapan selamat; maruliuli, semua orang mendapat sesuatu; uli rohangku, senang
aku, cocok menurut pikiranku; na uli basa, baik hati, pemurah; mauliutus, sempurna;
maulibulung, kaya; hutatap halak na maulibulung, tarilu simalolong, aku melihat orangorang kaya dan tergenang air mata (karena miskinanku); hinauli, kebagusan, keindahan; pauli
bagas, membangun rumah; pauliulihon, memelihara, mengurus, merawat orang sakit, anak;
ulian, lebih bagus, lebih cantik, lebih baik; haulian, tanda artikel kecil yang menandakan "i"
dalam tulisan Batak.
Ullus, mangullus, meniup, mengembus (angin); paullusullus, mengembus sesuatu msl kapal;
pangullus ni alogo, kecil kelihatan.
Ultik, multik, bergerak kembali, bangkit kembali perkara lama; multikultik, bunyi kerongkongan
380
Ultop, I. sumpitan; mangultop, menyumpit; mangultophon, meludahkan dengan kuat. II. daun
yang paling dalam, tunas yang termuda (pisang, palem).
Ulu, kepala; ulu ni timbaho, ujung lempeng tembakau yang paling enak rasanya; ulu ni rihit,
gosong, busung pasir; P.B.: madungdung bulu godang tu dangka ni bulu suraton, molo
mardomu angka na bolon, adong do ulu buaton, bambu besar menyentuh bambu kecil,
manakala orang-orang besar bertemu pasti akan ada korban; manguluhon, memimpin perkara;
pangulu, penengah antara dua pihak; pangulului, telah melihat setengah jalan (matahari); na
pangului, jam 09.00 pagi; ulubalang, hulubalang, pendekar; ulubalang ari = hasiangan
on;pangulubalang, patung kecil yang dipuja yang dimasukkan sedikit pupuk; hauluan =
haulian = ulu, hauluan, tanda "i" dalam tulisan Batak: juga haulian; paulubalanghon, disewa
sebagai hulubalang.
Umang, = homang.
Umba, I. umbaumba, bangunan di belakang rumah yang dipakai sebagai dapur atau tempat
padi; juga: rumah kecil yang ditambahkan pada rumah yang lebih besar. II. umba, mumba, =
muba.
Umbak, I. ombak. II. umbakumbak, pengisap di embusan yang digerakkan dalam pipa bambu.
Umban, godam, martil kayu yang besar; mangumban, membangun rumah, memugar,
menggodam.
Umbuk, tumbuk, cocok, pas, serasi (pakaian); na umbuk di rohana, yang cocok, yang baik
baginya, yang berkenan di hatinya.
Ume, mangumei, mengelola, memperbaiki, memelihara (jala, kebun, atap, tembok); P.B.: gabur
mamungka, mangumei maol, gampang memulai, mengelolanya yang sulit.
Umpama, perumpamaan, pantun, sanjak, umpama, peribahasa, amsal, persamaan, syair dari 2-
381
4 baris yang kedua pertama sering dipakai sebagai kiasan saja dan sering berirama;
marumpama, memakai umpama, berpantun, bertutur dengan peribahasa; mangumpamahon,
mengenai umpama tentang sesuatu.
Umpasa, = umpama.
Umur, umur, usia; sadia umurmu, umurmu berapa? marumur sampulu taon, berumur 10
tahun.
Unang, jangan, agar tidak, bahwa tidak; asa unang, agar tidak; anggiat unang, agar saja
jangan; asal unang, asal jangan; tung unang, dan tidak; aut unang, jika tidak;unang ho laho,
jangan pergi; unang so, larangan keras; unang olo i, agar engkau menurut, mentaati; tagonan
maporus unang mate, lebih baik lari daripada mati; unang, jangan buat, jangan lakukan;
mangunangi, melarang; hata siunang, larangan.
Unda, I. = hali; sagunda sekali; dua gunda, dua kali. II. mangunda, memikat, menarik.
Undalap, jala yang menyerupai doton; dengke undalap, sej ikan kecil yang ditangkap dengan
jala ini.
Undar, I. mundar, berpaling, berbalik; paundar, dibawah kembali. II. marundar, bertaruh.
Unde, = ande. Undo, bungkuk, tertunduk kepala; mundoundo, berbungkuk berjalan, berjalan
sambil menunduk-nunduk kepala.
Unduk, (bdk tunduk), tertunduk, menunduk; unduk roha, rendah hati, menurut, patut;
mangundukhon, mengangguk, mengyakan, menundukkan diri; paundukhon, menundukkan,
merendahkan.
Undur, I. mundur, berjalan bersama-sama, mundur tu jae, mundur tu julu, selalu pergi
bersama; mangundurhon, mengiringi, menghantar orang dengan jumlah yang besar, memimpin
rombongan. II. paundur ma roham, menyerahlah bdk hondur.
Une, I. baik, wajar, pantas, cocok, beres, oke, kena di kaki; une di rohangku, setuju aku; jolma
une, seseorang yang mengatakan "ya" untuk segala-galanya, yang gampang bertukar
pendapatnya; horbo une, kerbau jinak, kerbau yang suka menurut; pangunena ma, jika cocok,
tergantung cocoknyalah; pauneunehon, mematut-matut, menyerah, menyesuaikan diri dengan
sesuatu; masipauneunean, tenggang-menenggang, saling menyesuaikan diri, saling
mengindahkan; hupauneune songon parpodom ni na bungkuk, orang yang harus
382
menyesuaikan dirinya seperti cara seorang yang bungkuk yang harus menyesuaikan bungkuknya
agar tidak merasa sakit. II. une, bekas lintasan, bekas yang ditinggalkan kapal sewaktu berlayar;
teka-teki mengenai kapal tu jolo dilangkahon, tu pudi unena; marune, kembali ke jalan,
darimana ia datang; paulak une, kunjungan partama pada rumah orang tua mengenai
perempaun yang baru menikah.
Unggas, sej sikat dari ijuk untuk membersihkan benang; mangunggas, membersihkan dengan
sikat seperti itu; unggasunggas, sikat untuk membersihkan bubu, sikat pukat.
Ungkil, marungkil, bersaha dengan penuh kesulitan, berlawan, bertengkar, tidak cocok,
berjuang; parungkilan, perselisihan, kesulitan batin, hal yang tidak cocok dengan pendirian
seseorang, penderitaan.
Ungurungur, sekat bambu pada jerat anjing, agar tali jerat itu tak putus digigiti anjing.
383
Unjar, = onjar.
Unjom, miring, terhunjam, tunduk mengenai kepala ke bawah.
Unjuk, marunjuk, kawin, nikah, penyerahan uang mahar pada pesta kawin; parunjuhan, pesta
perkawinan, pernikahan; parunjuk, mempelai laki-laki.
Unjur, membujur, sepanjang, memanjang, sisa yang panjang; sadia unjurna, berapa
panjangnya; unjur marroha, berpikiran panjang, arif, berhati baik; sisangunjur, lurus hati, tepat,
benar, jujur, yang arif.
Unok, bagian dalam, empelor, hati pada pohon kayu dan tanaman; unok ni tano, tanah yang
gemuk, humus.
Unsat, munsat, minta kembali, berganti tempat, pindah, mengambil kembali, mencabut;
paunsathon, memindahkan, menyuruh pindah; mangunsat, idem; hauunsat, perpindahan, hal
berpindah.
Unsis, penggalak.
Unsok, I. siunsok, sibuyung, sapaan terhadap anak laki-laki yang kecil. II. mangunsokhon,
membuang ingus.
Unto, unta.
Untor, manguntor, melepaskan tangan dari pegangan orang dengan sekuat tenaga.
384
Untu, unggul, ulung, yang sebesar-besarnya; untu ni horbo, kerbau yang terbesar,
Untul, muntul, membal, memantul, kembali dengan cepat; tidak membuat sesuatu apapun,
kembali dengan percuma; hauntulan ni mata, untuk mana mata mundur, takut; taruntul, tinggal
tergantung-gantung buah-buahan yang jatuh, terbentur.
Untung, I. untung, laba; maruntung, beruntung, berlaba. II. untunguntung, sej kumbang.
Untut, kentut.
Uolol, lih olol. Uot, apa yang sekejap dilihat tentang seseorang.
Upa, upah, balasan; upaloja, upah jerih payah; upa so, uang yang diberikan kepada orang lain
dalam peperangan agar te-tap tinggal netral; mangupa, memberikan persembahan kepada tondi
orang msl orang sakit dan anak yang baru lahir agar tondi lebih kuat; pangupaon, persembahan
menguatkan tondi; mangupaupa, memberikan makanan kepada perempuan setelah ia
melahirkan; mangupai, memberikan upah kepada seseorang.
Upar, geram, amat gusar, dengan marah mengangkat suara serta menggerak-gerakkan anggota
tubuh dengan hebatnya.
Urang, I. saurang, mempunyai seorang anak; piga urang, berapa sudah anakmu? onom
urang, mempunyai 6 orang anak; urang jolma, setiap orang. II. mangurang, meminjamkan
uang dengan bunga; pauranghon, meminjamkan uang pakai bunga.
Urat, akar, pembuluh, urat, tulang daun; marurat, berakar, berurat; mangurati, mencabut
sesuatu dengan akarnya, mencabuti akar-akar.
385
Urdot, mangurdot, gerak irama tari, mengalun sewaktu menari (anak-anak yang menari).
Uru, pauruuru, berlaku baik terhadap seseorang untuk menistanya atau mengejeknya,
mencerca, mengolok-olok, mengejek.
Uruk, tulang daun; huta uruk, nama daerah dan nama marga.
Urur, I. kasau. II. urur, mangururi, rugi dalam perniagaan, tekor dalam dagang; sadia
pangururim, berapa kerugianmu?
Usang, tua, kurus; usangan, menjadi kurus; musang, idem mengenai anggur, padi; janji na
usangan, kesatuan orang-orang dulu, janji dari dulu kala.
Usap, mangusaphon, menyebutkan jasa-jasa baik yang telah dibuatnya kepada orang lain.
Usat, jalan keluar; ndang huboto usatna, aku tak tahu jalan keluarnya (tidak tahu ujung pangkal
persoalannya).
386
Usop, terbenam, tercelup, menjadi basah; mangusophon, memasukkan sesuatu ke dalam air,
membenamkan, menenggelamkan, mencelupkan.
Usul, datu parusulusul, seorang datu yang cakap sekali, dukun handal.
Ut, bdk uhat; marapi di ut, seperti api dalam ut yang lama
Utang, hutang; marutang, berutang; parutang, orang yang berutang, debitur; parutangan,
penuntut utang, kreditur; marutang hosa, hukuman mati.
Utong, na mora utongutongan, kaya tetapi tidak bermegah diri; parbutuha utongutong, orang
yang berperut gendut.
Utus, sempurna, sangat; mauliutus, amat bagus, sangat elok; na utusan, sempurna; habahaba
siapalautus, angin ribut yang hebat sekali; mangutus, membuat sesuatu dengan sangat baik;
manalutus, sempurna.
Wang, uang.
387
-------------------------------------------------------------V--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------W--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------X--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------Y--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------Z--------------------------------------------------------------------------
388