Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN

KOMODITAS CABAI BESAR


Ditulis untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Dosen: Ir. Lilik Setyobudi, MS. PhD.

KELAS A

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013

Nama anggota Kelas A:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.

Yunita Erlina
Amirul Ghoffar
Borhan Setiabudi
Berbadeth Shita
Rugun Pasaribu
Setia Sidabutar
Nur Afifah
Azeri Gautama Arifin
Nur Fisca Pratiwi
Faris Fikardian
Innez Candri Gilang
Akhmad Hadi Faqih
Intan Dwi Putri
Ike Novitasari
Zaim Dzoel Hazmi
Fajar Handayani
Andi Kurniawan
Wibowo Dwi Saputro
Nimas Ayu Kinarsih
Delvi Violita
Nurlaili Hayati
Mistik Dwi Wilujeng
Risky Anggraeni
Derra Marhaendar
Riza Anissatul Fitri
Atik Winarsih
Novi Bagus Pratama
Fadhila Inggita
Haryati Br Siboro
Frelyta A.Z.
Indah Nur Khulillah
Nur Izzatul Maulidah
Anella Retna Kumala
Mukhih Bhatul Husna
Aminatus Sholikah

115040200111003
115040200111048
115040200111052
115040200111067
115040200111093
115040200111121
115040200111133
115040200111174
115040200111177
115040201111029
115040201111044
115040201111067
115040201111084
115040201111069
115040201111084
115040201111108
115040201111128
115040201111142
115040201111157
115040201111173
115040201111175
115040201111208
115040201111214
115040201111242
115040201111254
115040201111257
115040201111258
115040201111260
115040201111275
115040201111290
115040201111302
115040201111339
115040207111018
115040213111032
115040213111035

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

ii

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan business plan ini.
Business plan yang berjudul May-be.
Business plan ini dapat terwujud berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Allah SWT atas semua nikmat dan karunia yang diberikan.
2. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberi dukungan dalam
pembuatan karya tulis ini.
3. Ir. Lilik Setyobudi, MS., PhD. selaku dosen pembimbing kelas A.
4. Asisten kewirausahaan yang selalu memberi dukungan dan membimbing kami.
5. Semua teman-teman yang telah memberikan motivasi dan dorongan yang tidak
ternilai hingga terselesaikannya business plan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan business plan ini masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
demi kesempurnaan dalam pembuatan business plan di masa mendatang.

Malang, 5 Desember 2013

Penulis

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

iii

DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................... i
Nama Anggota Kelas .......................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................. iv
I. Pendahuluan ....................................................................................................... 1
1.1 Data Perusahaan ............................................................................................. 1
1.2 Visi dan Misi ................................................................................................... 1
II. Pembahasan ........................................................................................................ 2
2.1 Profil Perusahaan ............................................................................................ 2
2.2 Manajemen Organisasi ................................................................................... 3
2.3 Manajemen Pemasaran ................................................................................... 4
2.4 Manajemen Produksi ...................................................................................... 6
2.5 Manajemen Keuangan .................................................................................... 9
III. Rencana Desain dan Pengembangan .............................................................. 14
3.1 Tujuan Usaha Jangka Panjang ........................................................................ 14
3.2 Evaluasi Resiko .............................................................................................. 14
3.3 Pengendalian Persediaan ................................................................................ 15
3.4 Pasokan dan Distribusi ...................................................................................
Lampiran
1. Logo Perusahaan
2. Brosur, dll (Alat Pemasaran)
3. Dokumentasi

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

iv

I. PENDAHULUAN
1.1 Data Perusahaan
Nama perusahaan
Jenis produk
Bentuk produk
Tahun berdiri

: May-be
: Cabai Isi Rasa-rasa
: olahan berbentuk cabai besar lonjong yang diiris-iris
: 2013

1.2 Visi dan Misi


Cabai Isi Rasa-Rasa adalah UKM yang bergerak di bidang pangan olahan
cabai. Selain meningkatkan nilai dari cabai merah besar, juga meningkatkan
variasi baru dalam panganan cabai. Outlet yang dibuka didaerah strategis seperti
daerah ITN dan Sumbersari, denga satu karwayan tiap outlet.
1. Visi
Menjadi produk olahan cabai yang unik, sehat, bernilai ekonomis, dan bergizi
bagi masyarakat dan mampu bersaing dengan produk lainnya.
2. Misi
Memproduksi cabai isi dengan rasa berkualitas, higienis, dan sehat
Menjadi produk olahan cabai utama di Indonesia
Menciptakan lapangan kerja sebesar-besarnya

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

II. PEMBAHASAN
1.3 Profil Perusahaan
1.3.1 Berdirinya Perusahaan
Saat ini menjadi pegawai biasa sudah hal biasa, tuntutan menjadi
entrepeneur atau seorang pengusaha menjadi pilihan banyak orang yang
ingin leih maju dan bermanfaat. Sehingga banyak sekali bisnis baru yang
mulai muncul, dari properti, jasa, hingga makanan. Bisnis tersebut
memiliki khas dan karya masing masing, khususnya bisnis makanan di
Indonesia sangat memberi peluang besar untuk dikembangkan.
Indonesia memiliki budaya yang unik dalam makanan, yaitu rasa
pedas dan variatif. Hampir seluruh masyarakat Indonesia memiliki
makanan khas daerah masing masing, dan banyak yang rasanya pedas.
Meskipun pada dasarnya rasa pedas tidak hanya berasal dari cabai, namun
sebagian besar olahan makanan pedas menggunakan cabai. Alasan
pemilihan cabai karena selain warnanya yang merah segar, didukung juga
oleh kemudahan dalam mendapatkan di pasaran.
Cabai merupakan salah satu komoditas yang cukup diminati oleh
masyarakat Indonesia dan beberapa negara asing. Rasa pedas dan panas
membuat masakan menjadi semakin diminati. Saat ini banyak produk
olahan cabai, mulai dari kripik, bakso, mie dan produk lainnya. Produk
yang telah beredar dipasaran hampir sama, mengandalkan level kepedasan.
Selama ini banyak produk olahan yang menjadikan cabai sebagai sambal
atau bumbu, bukan menjadi bahan utama. Alhasil, banyak sekali produk
yang sejenis dan sama. Sehingga sudah menjadi hal biasa bagi para
konsumen.
Oleh karena itu, kami menciptakan produk olahan cabai terbaru yang
menggunakan cabai sebagai bahan utama. MayBe (Somay Cabe)
merupakan inovasi terbaru dengan menggunakan cabai besar merah
sebagai kulit luar, dipadukan dengan isi somay, bakso, daging dan isi
lainnnya yang rasanya pedas, ditambahkan saus rasa rasa yang juga
variatif. Produk ini memiliki keunggulan lain, yaitu dibakar, rasa dan
aroma khas kulit cabai bakar akan memberikan sensasi unik di lidah dan

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

hidung. Produk ini memiliki harga yang sangat terjangkau Rp. 5000 per
bungkus, sehingga sangat sesuai untuk masyarakat terutama mahasiswa.
1.3.2 Gambaran Produk
Cabai Isi Rasa-Rasa ini terdiri dari kulit cabai sebagai kulit isi, isi
somay yang terdiri dari berbagai rasa, dan saus yang terdiri dari berbagai
macam rasa. Isi cabai ini bisa dari ayam, ikan, sayur dan lainnya. Sauspun
juga variatif, dari saus mangga cabai, jahe cabai, dan yang lainnya. Produk
ini dikemas dalam kemasan sedang, dengan harga sekitar Rp. 5000. Bahan
baku diperoleh dari petani cabai yang ada di malang dan pasar di Malang.
Cabai merah yang digunakan harus fresh, secara fisik bagus, dan bebas
dari penyakit. Produk ini diberi brand MayBe dengan label unik
berbentuk cabai, sehingga tampil menarik dan unik. Bisnis ini dijalankan
oleh 5 (lima) eksekutor utama dan banyak karyawan pendukung. Target
utama adalah golongan masyarakat menengah, siswa, dan mahasiswa yang
berada di sekitar kampus Brawijaya.
1.4 Manajemen Organisasi
1.4.1 Struktur Organisasi
Pengelolaan sumber daya perusahaan makanan ringan ini dilakukan
secara mandiri, dalam artian bahwa seluruh proses produksi dikelola
sendiri oleh karyawan dan bahan baku berasal dari kerjasama dengan
petani cabai besar di daerah Malang dan sekitarnya. Sedangkan bahan
baku untuk tambahan mudah diperoleh dari daerah sekitar perusahaan,
terutama dari pasar atau supermarket. MayBe merupakan produk baru
yang harus dikelola dengan baik dan benar, agar mampu bersaing di
pasaran dengan produk olahan makanan sejenis. Karyawan perusahaan ini
ialah mahasiswa dengan skema manajemen yang diterapkan sebagai
berikut:
Direktur

Manajemen
Produksi

Manajemen
Pemasaran

Manajemen
Keuangan

Manajemen
RnD

1.4.2 Job Description

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka masing-masing elemen


diharapkan mempunyai karakter dan peran seperti berikut:
1. Direktur
Memiliki konsep-konsep yang revolusioner dan inovatif dalam
memimpin serta melakukan kontrol keuangan yang akan dan telah
digunakan.
2. Manajer Produksi
Memiliki pemikiran keatif dalam berinovasi untuk pengembangan
produk secara kualitas maupun kuantitas dengan kinerja yang optimal
sesuai target.
3. Manajer Pemasaran
Memiliki pemikiran yang cerdas dan kreatif dalam strategi pemasaran
produk serta memiliki jaringan luas.
4. Manajer Keuangan
Memiliki kecermatan dalam memanajemen keuangan perusahaan.
5. Manajer Research and Development (RnD)
Memiliki kemampuan untuk melakukan uji dan pengembangan produk
sehingga terus mendapatkan produk dengan kualitas-kualitas terbaik.
1.5 Manajemen Pemasaran
1.5.1 Gambaran Umum Pasar
a. Segmenting
Ekonomi: Produk MayBe dapat berperan sebagai camilan maupun
pengganti makan saat lapar sehingga dapat dijual pada seluruh lapisan
masyarakat yang tertarik produk olahan ini.
Wilayah: tahap awal di sekitar kampus Brawijaya, Malang
b. Targeting
Target utama: Pelajar dan Mahasiswa yang selalu penasaran dengan
produk-produk baru serta selalu memiliki keinginan atau semangat untuk
membeli camilan.
c. Positioning
MayBe ini dapat berperan sebagai camilan maupun sebagai menu
pengganti makan ketika lapar. Dengan isi cabai yang lebih variatif dan
memiliki kandungan gizi serta penawaran terhadap berbagai level pedas
ditambah harga yang relatif murah, maka produk ini akan cepat menarik
hati para peminat kuliner.
1.5.2 Strategi Pemasaran Perusahaan Dan Pesaing (7p+Swot)
1. Product
Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

MayBe adalah produk inovasi olahan cabai merah terbaru yang


memanfaatkan kulit cabai merah sebagai tempat meletakkan bakso.
Dimana bakso ini merupakan campuran dari berbagai bahan seperti
bumbu-bumbu, tepung, sayur-sayuran, dan lauk atau ikan yang telah
dihaluskan sepertihalnya isi siomay. Bentuk cabai merah yang indah
memberi kesan tersendiri bagi konsumen karena selain unik juga belum
pernah ada sejauh ini. Selain itu juga memberikan sensasi pedas yang lebih
jika dibandingkan dengan bakso atau siomay pada umumnya. MayBe ini
disajikan dengan lumuran bumbu khas cabai Isi Rasa-rasa yang dapat
dipilih sesuai selera. Saus yang dapat dipilih adalah saus kacang original,
saus cabai pedas, saus tomat, dan sambal bawang kecap. Selain
dihidangkan secara langsung kepada konsumen yang membeli, MayBe
juga dikemas dengan konsep packaging yang menarik dengan desain dan
warna yang simple bertema cabai agar produk memiliki ciri khas di mata
konsumen.
2. Price

MayBe ditetapkan sebesar Rp. 1000 per porsi (1 batang cabe). Dengan
harga yang relatih murah tersebut maka konsumen lebih terdorong untuk
membeli lebih dari satu porsi jika konsumen merasa tertarik dengan
produk ini. Selain itu, harga yang relatif murah dengan rasa yang unik dan
cocok dengan kantong konsumen semakin membuat produk laris untuk
dibeli.
3. Place

Tempat pemasaran Cabai Isi rasa-rasa meliputi stan-stan bazar atau


pujasera, dan tempat-tempat strategis lainnya yang berada di wilayah Kota
Malang, khususnya di daerah sekitar kampus Brawijaya. Tempat-tempat
tersebut merupakan tempat awal perintisan usaha kuliner Cabai Isi rasarasa ini.
4. Promotion

Join Bazar
Untuk memperkenalkan produk.

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

Media sosial dan selebaran-selebaran pamflet, leaflet, atau poster.


Untuk mempublikasikan produk, contact person yang bisa dihubungi
dan bisnis opportunity.
Bekerjasama dengan organisasi mahasiswa di kampus.
Tergabung dalam program pengembangan wirausaha mahasiswa yang
dilaksanakan

oleh

lembaga-lembaga

kemahasiswaan

di

bidang

wirausaha.
Delivery-order
Untuk lebih menjangkau konsumen yang berminat membeli tanpa harus
datang ke outlet, maka delivery-order menjadi pilihan yang sangat tepat
untuk mempermudah konsumen menikmati prooduk Cabai Isi Rasarasa.
1.6 Manajemen Produksi
1.6.1 Alat dan Bahan
Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan Cabai Isi secara
umum adalah sama, namun secara khusus tergantung pada perbedaan rasa
yang diunggulkan. Bahan-bahan untuk membuat Cabai Isi adalah sebagai
berikut :
Tepung terigu, sebagai bahan adonan
Tepung kanji, sebagai bahan adonan
Cabai rawit, sebagai bumbu adonan
Merica bubuk, sebagai bumbu adonan
Garam, sebagai bumbu adonan
Gula, sebagai bumbu adonan
Air, sebagai bahan adonan
Penyedap rasa, sebagai bumbu adonan
Bawang daun, sebagai bumbu adonan
Bawang merah, sebagai bumbu adonan
Bawang putih, sebagai bumbu adonan
Daging sapi, sebagai bahan adonan
Cabai merah besar, sebagai kulit adonan
Perasa makanan : Lobster, Sapi panggang, Rumput laut dan ayam
bawang
Saus cabai, sebagai saus Cabai Isi yang telah jadi
Pada pembuatan Cabai Isi, alat-alat yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

Kompor gas, sebagai alat penanak Cabai isi


Gas LPG, sebagai alat penanak Cabai isi
Panci penanak nasi, sebagai alat penanak Cabai isi
Piring, sebagai wadah bahan-bahan yang akan digunakan
Baskom, sebagai wadah adonan
Sendok, sebagai alat mencampur adonan
Cobek, sebagai alat membuat bumbu
Penggerus, sebagai alat membuat bumbu
Pisau, sebagai alat pemotongbahan
Loyang, sebagai wadah hasil jadi Cabai isi
Mika plastik, untuk mengemas Cabai isi
Daun pisang, untuk mengemas Cabai isi
Staples, untuk mengemas Cabai isi

1.6.2 Alur Proses Produksi


Proses pengolahan produk cabai Isi terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
Persiapan alat-alatdan bahan-bahan
Membersihkan alat dan bahan dari kotoran-kotoran
Menyiapkan bahan dan bumbu adonan
Pembuatan bumbu adonan
Pembuatan adonan
Adonan dipisah-pisah
Dicampur dengan perasa makanan yang ingin digunakan
Memasukkan adonan ke dalam cabai merah besar
Cabai Isi ditanak dalam panci selama 30 menit hingga matang.
1.6.3 Penjelasan (Dari Alur Proses Produksi)
Proses pengolahan produk cabai Isi terdiri dari tiga tahapan, yaitu :

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

1. Persiapan alat-alatdan bahan-bahan sesuai keperluan tersebut di atas.


2. Membersihkan alat dan bahan dari kotoran-kotoran.
3. Menyiapkan bahan dan bumbu adonan dengan langkah sebagai berikut :
Pembuatan bumbu adonan
Untuk membuat bumbu adonan, setelah bahan-bahan seperti gula,
garam, bawang merah, bawang putih, merica, cabai rawit siap, maka
kemudian digerus menggunakan dalam wadah cobek hingga halus dan
siap digunakan sebagai bumbu adonan.
Pembuatan adonan
Pembuatan adonan dimulai dari menimbang tepung terigu, tepung kanji
dan daging sapi secukupnya, kemudian bumbu dimasukkan dan
dicampur rata menggunakan air secukupnya

hingga adonan siap

digunakan.
4. Adonan dipisah-pisah kemudian dicampur dengan perasa makanan yang
ingin digunakan.
5. Memasukkan adonan yang telah jadi kedalam cabai merah besar yang
telah dibelah dan dihilangkan isi cabainya.
6. Cabai Isi ditanak dalam panci selama 30 menit hingga matang.
1.7 Manajemen Keuangan
1. Sumber dana
Dana yang digunakan untuk proses produksi perusahaan berasal dari swadaya
seluruh

anggota,

artinya

semua

anggota

ikut

berpartisipasi

dalam

menyumbangkan sejumlah uang sebagai modal awal pembelian bahan dan


peralatan yang diperlukan untuk membuat MayBe. Karyawan perusahaan
berjumlah 39 orang dan masing-masing orang menyumbang uang sebesar Rp
10.000 sebagai dana awal produksi MayBe.
2. Permintaan, penawaran, rencana penjualan dan pangsa pasar
Permintaan berasal dari konsumen yang berniat membeli produk yang
ditawarkan oleh perusahaan. Permintaan tersebut berasal dari masyarakat
menengah ke bawah, mahasiswa dan pelajar yang berada di sekitar kampus
Brawijaya.

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

Penawaran perusahaan dilakukan melalui berbagai strategi yang telah


diuraikan pada bab sebelumnya, yaitu dengan cara join bazar, media sosial,
kerjasama dengan berbagai organisasi dan delivery-order.
Rencana penjualan produk yang kami tawarkan kepada konsumen dengan
harga sebesar Rp 1000 per porsi. Dalam waktu sehari perusahaan dapat
memproduksi 100 porsi Cabai Isi rasa-rasa, serta mampu berproduksi 6 kali
seminggu, sehingga didapatkan pemasukan sebagai berikut:
Pemasukan
= Rp 1.000 x 500 porsi x 6 hari x 4 kali
= Rp 12.000.000
3. Inventarisasi perusahan
Tanah dan bangunan
Ruangan yang diperlukan terdiri dari ruang kantor untuk keperluan
administrasi perusahaan, gudang bahan, ruang proses produksi, ruang
pengemasan, ruang pengecekan kualitas produksi, gudang penyimpanan
produk dan gerobak dan ruang karyawan. Selama proses uji coba dan
produksi diperlukan waktu selama 1 bulan, sehingga perusahaan menyewa
tempat tersebut dengan biaya Rp 300.000/bulan.
Biaya Investasi Alat (TFC)
Berikut adalah biaya investasi awal untuk pembelian alat yang digunakan
untuk membuat cabai isi tersebut :

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

No

Barang

Kompor
gas

98.000

3 tahun

Biaya
penyusutan/
bulan (Rp)
1.611

Gas LPG

180.000

3 tahun

3.611

Panci

45.000

3 tahun

833

Piring

20.000

3 tahun

278

Baskom

25.000

3 tahun

417

Sendok

3.000

3 bulan

56

Cobek

25.000

3 tahun

278

Penggerus

10.000

3 tahun

69

Pisau

8.000

6 bulan

667

10

Loyang

10.000

7 bulan

857

11

Mika
plastik

5.000

1 bulan

400

12

Staples

7.000

1 tahun

333

Harga (Rp)

Daun
pisang
Total (Rupiah)

13

25.000

Lama
pemakaian

25.000
34.410

4. Biaya produksi (TVC)


Biaya Bahan
No

Bahan

Harga/produksi

Tepung terigu

6.000

Biaya/bulan (Rp)
180.000

Tepung kanji

6.000

180.000

Cabai rawit

10.000

300.000

Merica bubuk

4.000

120.000

Garam

6.000

180.000

Gula

12.000

360.000

Air

24.000

720.000

Penyedap rasa

15.000

450.000

Bawang daun

4.000

120.000

10

Bawang merah

6.000

180.000

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

10

10.000

300.000

170.000

5100.000

Cabai merah besar

20.000

600.000

Saus cabai

14.000

420.000

307.000

9.210.000

11

Bawang putih

12

Daging sapi

13
14
Total

Biaya Lain-lain

1 bulan

Jumlah Biaya
(Rp)
200.000

1 bulan

600.000

1 bulan

100.000

Biaya Promosi

200.000

Biaya penelitian

1 bulan

250.000

Uraian

Satuan

Biaya Listrik
Upah Tenaga Kerja Rp.
25.000/hari
Transportasi

Total

1.350.000

Total pengeluaran
Jenis biaya

Jumlah

Keterangan

Sewa bangunan

300.000

Biaya alat

34.410

Biaya bahan

9.210.000

Biaya lain-lain

1.350.000

Total pengeluaran

TFC
TVC

TFC
TVC

10.894.410

= 334.410
= 10.560.000

5. Analisis kelayakan usaha


Perhitungan keuntungan
Keuntungan
= pemasukan - biaya yang dikeluarkan
= 12.000.000 - 10.894.410
= 1.105.590
R/C rasio

= Pq x Q/ (TFC+TVC)
= 5.000 x 2.400/ 10.894.410
= 12.000.000/ 10.894.410
= 1,1

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

11

R/C rasio > 1, maka usaha tersebut efisien dan menguntungkan. Artinya
dengan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar 1 rupiah, maka
perusahaan akan mendapatkan pendapatan sebesar 1,1 rupiah.
BEP
BEP produksi

=
= 115,793
BEP penerimaan

=
=
=
= 2.786.750

BEP harga

=
=

= 4.539,34
III. RENCANA DESAIN DAN PENGEMBANGAN
3.1 Tujuan Usaha Jangka Panjang
Sejalan dengan visi dan misi perusahaan untuk dapat memberikan manfaat
yang efektif dan keuntungan yang optimal bagi semua pihak, maka dalam jangka
panjang ialah merealisasikan legalitas status dari perusahaan ini sebagai CV
(Comanditaire Vennootschap), memperoleh kualifikasi kualitas produk dari
BPOM dan memperluas jangkauan pemasaran hingga menembus batas nasional
dan internasional dengan mengembangkan riset dan teknologi perusahaan skala
besar.

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

12

3.2 Evaluasi Risiko


Adapun analisis dampak dan risiko yang mungkin muncul dari beberapa sudut
pandang, di antaranya sebagai berikut :

1. Dampak pada masyarakat


Dampak pada masyarakat untuk produk MayBe ini adalah mudahnya
konsumen untuk mencari makanan sehat dan inovatif dalam kemasan yang
dapat dinikmati oleh semua kalangan. MayBe juga dapat menambah variasi
pilihan makanan bagi masyarakat pecinta olahan makanan pedas. Dampak
positif yang telah disebutkan di atas ditambah dengan harga terjangkau oleh
semua kalangan, maka diharapkan penjualan MayBe ini dapat meningkat
secara fluktuatif.
2. Dampak pada lingkungan
Dampak Lingkungan salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan petani
cabai besar. Pada kehidupan sehari-hari cabai besar hanya digunakan sebagai
bumbu dapur atau pewarna makanan, dengan inovasi seperti ini maka
kebutuhan akan cabai besar semakin bertambah.
3. Analisis resiko usaha
Analisis resiko usaha pada MayBe ini adalah persaingan yang ketat pada
produk-produk olahan makanan lainnya contohnya gorengan (tahu isi, pisang
aroma, ote-ote, dll). Keberadaan gorengan selalu berkembang bervariatif
setiap tahunnya, tetapi ada beberapa konsumen yang sangat suka gorengan
pedas sampai menghabiskan beberapa buah cabai. MayBe memiliki
keunggulan produk dengan rasa yang pedas dan tersedia dengan beberapa
level yang dapat dipilih sesuai dengan selera konsumen. Bahan utama yang
digunakan untuk membuat MayBe adalah cabai besar yang dibeli dari petani
di daerah Malang dan sekitarnya. MayBe dapat mengoptimalkan olahan yang
terbuat dari cabai merah dengan harga murah dan rasa yang unik sehingga
akan mampu bersaing dengan kompetitor yang sudah ada sebelumnya dan
kompetitor baru yang akan muncul. Akan tetapi, produk Cabai Isi yang
memiliki rasa pedas tidak cocok dikonsumsi oleh anak-anak atau konsumen
yang tidak suka makanan pedas, sehingga konsumen harus selektif dengan
produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

13

3.3 Pengendalian Persediaan


Pemenuhan persediaan bahan baku produksi khususnya cabai sebagai
bahan utama dilakukan dengan cara bekerjasama dengan 6 orang petani cabai
pemasok cabai. Kami menerima pasokan cabai dari salah satu petani setiap
harinya dan berganti pemasok setiap harinya dalam 6 hari sesuai dengan
jumlah petani yang diajak untuk kerjasama. Misalnya hari senin mendapat
pasokan cabai dari petani A, hari selasa dari petani B dan seterusnya selama 6
hari(1 minggu) lalu berulang pada minggu selanjutnya. Dengan menerapkan
sistem kerjasama ini maka persediaan bahan baku dalam pembuatan MayBe
yaitu cabai merah besar akan terpenuhi setiap harinya sehingga tetap bisa
berproduksi.
3.4 Pasokan dan Distribusi
Produksi MayBe yang kami hasilkan setiap harinya adalah sebanyak 500
porsi. Sedangkan kegiatan produksi dilakukan selama 6 hari dalam 1 pekan
sehingga pasokan MayBe selama seminggu sebanyak 3000 porsi. Hasil
produksi tersebut didistibusikan ke warung-warung yang ada di sekitar
Universitas Brawijaya khususnya. Kami memasok ke 10 warung dan setiap
warung dipasok sekitar 50 porsi MayBe. Selain memasok secara rutin di
warung setiap harinya, kami juga menerima pesanan serta mengikuti bazarbazar bila ada. Distribusi dilakukan dengan mengantar produk ke warung yang
dipasok secara langsung.

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

14

LAMPIRAN
1.
2.
3.

Logo Perusahaan
Brosur, dll (Alat Pemasaran)
Dokumentasi

Bahan MayBe

Pembuatan isi

Pembersiahan isi cabai

Hasil pengisian

Pengisian MayBe

Pengukusan

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

15

Hasil Pengukusan

Penggorengan

Hasil Penggorengan

Kewirausahaan | Komoditas Cabai Merah

16

Anda mungkin juga menyukai