Banyak orang batak di perantauan, bahkan di Medan sendiri, tidak terlalu mengetahui
martutur (bertutur sapa) kepada orang Batak lainnya, apalagi kepada yang lebih tua.
Akibatnya, bisa2 dibilang tidak tahu adat (na so maradat do ho jappurut!)
Ada ratusan sapaan kekerabatan masyarakat Batak yang sering dan kadang kala kita
dengar. Kesalahan dalam sapaan ini bagi masyarakat Batak yang memahami adat dapat
mengakibatkan ketersinggungan dan komunikasi yang tidak baik kepada lawan bicara. Oleh
sebab itu masyarakat Batak wajib memahaminya. Semoga berguna!
12. Angkang boru, isteri abang. Kakak yang boru tulang kita.
13. Anggi, adik kita (lk), adik (pr) boru tulang kita.
14. Anggi doli, suami dari anggiboru. Adik (lk) sudah kawin.
24. Bere, semua anak (lk + prp) dari kakak atau adik prp kita.
35. Damang, sebutan kasih sayang dari anak kepada ayah mereka.
44. Dongan sahuta, kekerabatan akrab karena tinggal dalam satu huta.
61. Ho, kau, terhadap satu orang tertentu, tutur bawah kita.
64. Ito, iboto, kakak atau adik perempuan kita, serupa marga.
65. Ito, tutur sapa awal dari lk terhadap prp atau sebaliknya.
73. Inanta soripada, kaum ibu yang lebih dihormati dalam acara.
74. Inanguda, isteri dari adik ayah. Ada juga inanguda marpariban.
76. Inangbaju, semua adik prp dari ibu kita, belum kawin.
78. Indik-indik, cucu dari cucu prp kita. Sudah amat jarang ada.
80. Lae, tutur sapa anak laki-laki tulang dengan kita (lk).
82. Lae, suami dari kakak atau adik kita sendiri (lk)
86. Namboru, kakak atau adik ayah kita. Sudah kawin atau belum.
106. Pariban, anak prp yang sudah kawin, dari pariban mertua prp.
108. Pamarai, abang atau adik dari suhut utama, orang kedua.
119. Tunggane, semua abang dan adik (lk) dari isteri kita.
123. Tunggane huta, raja dalam sebuah huta, kelompok pendiri huta.
126. Pariban Mangulahi = Bere Naimarata, oppung borunya dari pihak BAPAK
adalah salah satu marga2 di Naimarata
127. Pariban Malango = Bere Naimarata, oppung borunya dari pihak IBU adalah
salah satu marga2 di Naimarata.