Aba, pangabaabaon, lekas berkembang dan tumbuh dan lekas pula layu, msl eme; sering berubah-ubah
pikirannya mengenai orang.
Abad, abad.
Abal, abalan, tempat, tabung untuk menyimpan segala sesuatu; tempat bertemu beramai-ramai, msl huta
abalan ni partigatiga, tempat para pedagang saling bertemu; abalabal, tabung kecil dari bambu untuk
menyimpan segala sesuatu; mangabalabalhon, memasukkan sesuatu ke dalam tabung seperti itu.
Abang, pangabang, nama tempat dalam sopo Batak, yang terletak disebelah kanan dan kiri jalan masuk.
Abap, abu halus, yang tinggal sesudah kayu bakar habis terbakar.
Abar, mengembara msl di dalam hutan untuk mengambil kapur barus; begu abar, = begu na masa, hantu
yang menyebabkan epidemi.
Abas, mangabas, mengibas, melambai; mangabashon, mengibas, melambaikan msl dengan ekor
atau ulos; mate uluna, mangabasi ihurna, kepalanya sudah mati, ekornya masih mengibas-ngibas
(seperti dengan ular), dikatakan tentang suatu perkara, yang sebenarnya sudah diselesaikan, tetapi
akibatnya masih terasa.
Abat, (= sabat), halangan, aral, rintangan; adong abathu, saya berhalangan, ada
halanganku; mangabati, menghalangi, menghambat; pangabati, segala sesuatu yang menghalangi,
penghalangi, penghambat.
Abis, I. mangabis, duduk di bagian depan perahu (solu) sewaktu berlayar dimana raja mengambil
tempat. II. pangabis, hubungan kekerabatan yaitu nenek laki-laki dari tulang; pangabis, juga: jatah
daging (jambar) yang diperuntukkan untuk dia.
Abit, kain, pakaian; marabit, berpakaian; marabithon, dikenakan pakaian; parabiton, sandang, hal
mengenai pakaian; na niabitan, yang ditutup orang: kemaluan; abit ni hata, kata-kata hormat atau
penghalus kata-kata karena dirasa kurang sopan kalau terus-terang; parabitan, pinggul pada mana
pakaian dapat diikat.
Abor, tanda larangan untuk lewat berupa sepotong kayu atau tolong (gelagah), agar orang tidak pergi
kesana; mangabor, melarang masuk, memasang abor di jalan; abor ni hata, ucapan atau larangan halus,
peringatan halus.
Abot, = abat.
Abul, balas, balasan; mangabul, membalas, menuntut pembalasan; parsinabul, sijalahi abul, pembalas,
yang menuntut pembalasan; abul ni, sebagai balas untuk, untuk membalas msl mata do abul ni
mata, mata dibalas dengan mata.
Abur, (kata dasar seperti sabur ?); maraburabur, (mengenai air mata) banyak
bercucuran; mangaburhon, melemparkan sesuatu, berlengkung, menghamburkan.
Ada, = adong, tersedia, ada (hanya dalam bentuk ingkar); soada, tidak ada, lih. so I.
Adar, = andar, kelihatan dari kejauhan, tampak jelas; adaran, pelataran, dataran; mangadar, bertempur
di pelataran tanpa perlindungan; mangadar hatana, berbicara terus terang tanpa tedeng aling-aling.
Adas, I. mantra yang diucapkan oleh datu; manadas, mencoba semua kemungkinan tetapi tanpa hasil
(dikatakan mengenai datu). II. sej rempah.
Adat, adat istiadat, kebiasaan; na so umboto adat, orang yang tidak mengetahui tatakrama adat; tidak
tahu sopan santun, yang tidak mengetahui etiket (= ndang maradat).
Ade, = rade, (mengenai senjata): telah berisi dan siap untuk ditembakkan.
Adong, ada, berada, tersedia, hadir; adong di ahu, ada padaku; soadadong, ndadong, tidak
ada; paradongan, orang berada, kaya; boru ni tataring paradongan, perempuan yang
kaya; adongna, seadanya; sinadongan, harta kekayaan, milik; juga sering dipakai sebagai pengantar
untuk kalimat bertanya: adong do didok ibana? adakah, betulkah ia mengatakan ?
Adui, sana, diseberang sana, menunjukkan jarak lebih jauh; di adui, di sadui, jauh di sana; tu adui, tu
sadui, jauh kesana; topot adui, jumpai kesana (untuk mengerjakan sesuatu); basa adui, hari nanti (yang
ditentukan untuk berbuat sesuatu); huta adui, kampung yang terletak disana.
Agal, mangagalagal, melingkar, membelit, bergelung (mengenai ular); juga mengenai orang yang marah;
juga orang-orang yang berjalan berlenggang-lenggok, yang mirip dengan ular yang bergelung.
Agam, mangagam, memikir, menduga, menyangka; huagam, saya pikir, kusangka; diagam roha, dikira,
disangka; bdk tagam.
Agan, agan pe, sungguhpun, walaupun, meskipun, sekalipun; agan so = tagan so.
Aganan, (= tagonan), lebih ba-ik, lebih suka; aganan mate sian mangolu, lebih suka mati daripada
hidup.
Agar, cantik, manis, bersih, necis; maragaragar, penampilan orang necis dan bersih.
Agat, pahat tajam yang dipakai menyadap enau untuk mendapat tuak; maragat, mangagati, me-nyadap
enau untuk mendapat tu-ak; paragat, penyadap tuak; paragatan, papan, tempat penyadapan; di atasnya
duduk penyadap tuak itu; agaton, yang harus disadap yaitu pohon enau.
Age, mangage, mencari segala macam cara untuk menyakiti dan melukai orang; manang beha paageage
roham, entah bagaimana tipudayamu untuk menyakiti, melukai saya; diage rohana, dalam batin ia
melawan, menentang.
Agia, sungguhpun, bahkan, apapun, pun, walaupun, biarpun; agia sada ndang adong, satu pun tidak
ada; agia aha, agiaha, salah satu apapun; agia mangido pe ho, ndang olo ahu, juga bila engkau
memintanya, saya tidak mau; ndang agia aha, apa saja pun tidak.
Agiat, = Anggiat, semoga, kiranya, mudah-mudahan. Agin, siaginon, dunia ini, bumi ini (And).
Ago, mago, menghilang, hilang, berakhir; agoan, kehilangan; agoan raut ibana, dia kehilangan
pisau; agoan uhum, keji, kehilangan hukum; agoan hosa, meninggal, mati, putus
nyawa; agoago, kehilangan; mangago, merusakkan, mencelakakan, menghancurkan; sipangago, si
perusak, si pembinasa, penipu; hinamago, kemalangan, kecelakaan,
kesengsaraan; hahamago, kehancuran; marhinamago, menderita kesengsaraan, bahaya; parroha
mago, busuk hati, tidak bisa lagi diperbaiki; na magomago, orang melarat, orang miskin; mangago
ariari (tingki), membuang-buang waktu; marmagoan, binasa dalam jumlah besar; sibaen na
mago, penyebab kemalangan, kerusakan atau kesengsaraan.
Agong, arang kayu; simaragongagong, tanaman merambat.
Agos, orang sial, pembawa sial, orang yang selalu membawakesulitan untuk orang yang berhubungan
dengannya, pada siapa rupanya terkena kutukan.
Aha, kata bertanya: apa? yang mana? manang aha, apa pun? sering dihubungi dengan kata pe: manang
aha pe? apa pun; si aha? siapa? menanyakan nama orang; aha bahenon? apa bisa diperbuat? aha so, apa
tidak, tidak perlu heran bahwa; msl aha so mabiar ahu? apa tak takut aku? aha i? apa itu ? banyak
dipakai bila seorang tidak mengingat nama sesuatu; msl lehon ma aha i, berikanlah apa itu? dalam mana
orang yang disapa itu mengetahui apa yang dimaksud; demikian juga: ahanghu, apaku, yang ada padaku,
= ugasanku; aham, apamu, yang ada padamu, dsb; parahaan, perpanjangan dari aha, sebenarnya
sesuatu yang ada di dalamnya, tetapi juga untuk hal yang dimaksud itu sendiri; maraha, mempunyai
sesuatu, yang diketahui oleh orang lain apa yang dimaksud; aha rohana, dia merasa lain, dia tidak setuju
dengan itu; umaha (= numeang), sudah sembuh, dikatakan mengenai penyakit; sebutan numeang tidak
boleh dipakai supaya roh jahat yang menyebabkan penyakit itu jangan datang kembali.
Ahap, I. mangahap, merasa, merasai, mengalami (badaniah); parniahapon, perasaan, citarasa, peri
kehidupan; beha diahap ho? bagaimana perasaanmu ? siahapon, nasib, tanggungan, penderitaan, untung
malang. II. hau ahap, sej pohon, yang buahnya sangat disenangi anak-anak; juga: haiahap.
Ahobar, Allah adalah besar pada permulaan tabas di waktu membuat obat-obatan.
Ahu, orang pertama tunggal: aku, saya, juga: au; manga(h)uhon, menginginkan untuk dirisendiri;
pembukaan surat Batak mulai dari ahu: ahu surat tinongos ni si A, aku, surat kiriman si A; ahu on, aku
ini, aku yang ada disini; pardiahuan, mereka yang termasuk bilangan seseorang yaitu kaum kerabat atau
bawahan.
Ahut, I. mangahuti, mengambil, menarik untuk diri sendiri (mengenai barang-barang kecil); roha
pangahution, sikap me-mikirkan diri sendiri, egois-me; na ahut, egoistis, loba.II. mangahut na
nirabi, untuk kedua kalinya membakar hutan yang sudah ditebang untuk membersihkan tanah dengan
sebaik mungkin; marnipi di ahuton, bermimpi sesudah pekerjaan membakar sudah selesai yaitu
terlambat datang.
Ai, I. kata perangkai: oleh sebab, karena. II. pembuka kalimat tanya: ai aha do na masa? sebenarnya apa
yang terjadi?
Ain, mangain, mengangkat seseorang menjadi anak sendiri msl oleh keluarga yang tidak punya
anak; anak niain, anak angkat; mangain dongan, mencari kawan sekutu di waktu perang.
Aing, I.= aning II, bukan? tak benarkah? baikkah? ya kan ? II. marsiaing, memegang sesua-tu sambil
bergantung.
Air, air ni bulu, ujung tunas bambu, panjang dan lengkung di bagian atas.
Ais, I. maisais, bergoyang, goyah. II. puting susu babi, P.B: ais ma di babi, mundala ma di horbo;
tarpasiat ma ariari, molo adong lagu jumolo, 'ais' puting susu babi, 'mundala' puting susu kerbau,
oleh karena saya telah membuat baik terhadapmu dulu, adalah lebih parah lagi bila engkau harus kukutuk.
Ait, mangaithon, menarik sesuatu pada dirinya, mengambil sesuatu untuk dirinya; diaithon hata i tu
ibana, disesuaikan kata itu kepada dirinya sendiri, dihubungkannya kata itu kepada dirinya sendiri.
Ajak, ajakajak lubuk, tindakan tanpa pemikiran yang matang. Dikatakan tentang seorang yang
terlampau cepat bertindak msl cepat menyerang musuh, tetapi cepat pula lari.
Ajihihir, ajihihiron, menderita suatu penyakit sampai gigi rapuh (aji ni na marhihir) lih hihir.
Ajo, majoajo, (mengenai air) dalam; lintong majoajo, kolam yang dalam .
Ak, kelangkang (anggota ba-dan); ak ni dolok, punggung gunung; siganjang ak, suatu sebutan untuk
ular (untuk menghindari memakai kata biasa ulok).
Ala, I. alasan, sebab; dia alana, apa sebabnya? kenapa? dia alana umbahen, apa sebabnya maka, apa
sebabnya hingga, kenapa? mengapa? ala ni, lantaran, sebab, karena; ala ni aha, kenapa, karena apa ? ala
ni ni, karena itu, sebab itu; ndang adong alana, soada alana, tanpa sebab; on do alana umbaen, inilah
sebabnya maka (hingga); marala, beralasan, bersebab; manungkun ala, menanyakan sebabnya atau
alasan; ala, sebab, karena; siala = ala; sialabane, tanda jual tanah secara menetap, berupa uang yang
diberikan kepada penghulu, lurah, atau kepala kampung oleh sipenjual. II. mangalai,
mangalaalai, menghalau. III. mangala dengke, menangkap ikan dengan jalan mengalirkan airnya; tali
ala, tali pada mana seberkas rumput dan dahan-dahan diikat dan kemudian dipasang di atas air untuk
menghalaukan ikan; ala-an, cara menangkap ikan seperti itu; P.B.: laos marulu do alaan, menangkap
ikan perlu seorang pemimpin, tiap pekerjaan memerlukan pimpinan; siala, tanda 'o' pada tulisan Batak.
IV. siala gundi, nama pohon yang besar yang kayunya dipakai untuk bangunan.
Alal, malal, lemas tidak bertenaga karena lapar; sialal, sej amporik, burung sawah.
Alaman, halaman rumah, pekarangan jalan kampung; alaman na marampang na marjual, sebutan yang
lebih terhormat untuk alaman.
Alamat, yang memberitahu, yang mengabarkan, yang menyampaikan; alamat ni surat, alamat
surat; alamat ni roha, pancaindera (yang memberitahukan sesuatu
kepada roha); maralamat, meramalkan dengan memakai sihir; paralamat, ahli meramal, peramal baik
tidaknya hari-hari, paranormal; alamat pandang torus, paranormal, sanggup melihat alam gaib, bisa
meramal sesuatu, orang yang waskita.
Alang, tidak sampai, tanggung, kurang sedikit, tidak cukup; alang garar, tanggung untuk
pembayarnya; alang ulaon, pekerjaan belum selesai; alang bogashu, gantung pekerjaanku; yang sedang
saya kerjakan belum selesai; alang dua, lobi sada, untuk dua buah tidak cukup, untuk satu buah terlalu
banyak; sialangalang, tidak cukup untuk dijadikannya tetapi terlalu besar untuk dijadikan satu msl
pekerjaan kayu; horbo sialangalang, kerbau yang tanggung untuk dipotong tetapi terlalu kecil untuk
bekerja; alang roha, khawatir, ragu-ragu, tidak mempunyai keberanian untuk sesuatu, segan, tidak tega.
Albak, lempeng bersegi empat yang dipakai untuk membangun tembok tanah, tanah bata.
Albang, mangalbang, memukul, lih talbang.
Albas, tersentuh, tersenggol sesuatu msl kain; mangalbas, menyenggol sesuatu, bergerak ke suatu
tempat.
Albuk, sialbukalbuhi, lambung yang lunak pada tubuh manusia atau binatang.
Ale, hai, sebuah interjeksi yang selain berdiri sendiri juga di muka vocativus; ale dongan, hai kawan-
kawan; ale amang, ah bapa, hai ayah; ale,(juga seruan keheranan) oo, ha!
Aleale, kawan, teman karib, sahabat; maraleale, bersahabat; maralealehon, mempunyai seorang sebagai
sahabat; ale-ale ni daging, dalam arti sem-bunyi, penyakit yang ringan dan tidak berarti.
Alemu, ilmu, pengetahuan yang mengerti ilmu sihir dan berbagai-bagai hal gaib msl tidak dapat dilukai,
untuk menjadi kebal;maralemu, melakukan pengetahuan seperti itu; marguru alemu, mempelajari
pengetahuan seperti itu.
Algip, malgipalgip, mendahak mengenai orang yang menunggu ajalnya; mangalgip, menelan sesuatu.
Alhot, getah pohon kayu, yang menjadi bahan pengental susu; malhot, kental, mengental (susu, minyak
makan dan cairan lain); mangalhoti, mengentalkan; na nialhotan, yang dikentalkan, susu kental, yang
lebih digemari daripada susu manis.
Ali, I. = singkat, ganti, tukar; ali ni, pengganti dari, balasan dari; (=singkat
ni); mangalii, mengganti; mangalihon, membalas sesuatu. II.ali, petaka, kesusahan, nasib buruk,
kesengsaraan; maliali, merasa sangat menderita, karena nasib buruk temannya; maliali di
handang, sangat miskin, hidup melarat.
Alim, sej pohon yang kulitnya dibuat buku kuno Batak yang disebut 'pustaha'.
Alimos, sekilas, hanya sekejap saja kelihatan; maralimos, menghilang cepat-cepat, melintas sekejap.
Alimot, ndang huboto alimot ni i, hal itu sama sekali tidak saya mengetahui; ndang huida alimot ni
i, aku tak melihat suatupun.
Aling, sindiran, tuduhan terselubung, insinuasi; mangalingi, menyindir seseorang, melancarkan tuduhan
keji terhadap seseorang.
Alis I. mangalis, mengikis dengan pisau; pangalis, pisau pengikis. II. sepotong kayu yang runcing, yang
diunjamkan dalam tanah untuk melindungi diri terhadap musuh atau pencuri; jojoran na nialis, kawat
berduri.
Alit, dililitkan, lingkar; mangalit, berputar, melingkar, melilit; mangalithon, melilitkan, mengenakan msl
kain, sa- rung, baju; taralit, keseleo,terkilir; taralit pat, kakinya terbelit; juga: terikat, sehingga tidak bisa
berge- rak lagi; pangalit ni hata, pembelitan kata, sindiran; pangalit = dila, lidah hewan; alit
hatam, berbelit kata-katamu; alit dalan, jalan yang memutar, tidak lurus.
Allam, bersifat merendahkan, cacian, penghinaan, pelecehan; allammu do i, itu merupakan penghinaan
pada saya; allamna, penghinaannya, dengkinya.
Allang, mangallang, makan, memakan (dikatakan tentang orang dan binatang); siallangon, yang bisa
dimakan; mangallang gana, menelan sumpah, mengganggap enteng yaitu bersumpah palsu; siallang
gana, orang yang bersumpah palsu; masiallangan, saling memakan, bertengkar, menipu; api na ma-
ngallang, api yang menghabiskannya.
Allo, mangalloalloi, ikut- ikutan, msl ikut menyanyi padahal belum dapat melakukannya dengan baik.
Alluk, mallukalluk, bergerak kian kemari, mengerakkan badan naik turun; mengenai kuda yang
membuat penunggangnya sakit; juga: mengenai barang yang dipikul; marhahalluk, terkial-kial tertawa.
Alngit, sej pohon hutan, yang kulitnya berbau keras dan busuk.
Aloban, sej pohon kayu yang kayunya dipakai untuk bahan bangunan rumah.
Alogo, angin; hona alogo, terjebak, tersergap angin; paralogoan, tempat banyak angin; alogo laut, angin
laut; alogo dolok, angin gunung; alogo musim, angin musim; dari alogo, ular dari yang cepat melompat
bila terancam.
Aloi, = oloi, kata seru mengakhiri sebuah doa mantera masa dulu, berkenankanlah! Dan hanya
berhubungan dengan: aloi ompung, berkenankanlah kami hai nenek (bdk "amen" pada o-rang kristen).
Alpis, perutnya kempis msl dari tubuh wanita yang tidak hamil lagi.
Altong, I. sej laba-laba yang bersarang di bawah tanah. II. maraltong, mulai masak mengenai buah-
buahan.
Aluk, I. mangaluhi, menyodorkan sesuatu, tetapi tidak jadi diberikan. II. aluhon, menderita kekurangan
karena tidak mau bekerja.
Alum, I. alum ni ate, kesenangan, merasa puas. II. alumalum, sej rumput untuk makanan ternak, juga
dipakai melawan gatal-gatal pada kulit (kudis). Alun, ombak (kecil).
Ama, ayah, bapak, tetapi juga saudara ayah yang laki-laki disebut demikian, semua sanak saudara pihak
ayah kira-kira seumur dengan dia; amaama, semua yang disebut ayah; saama, seayah; nasida na
saama, mereka yang seayah; marama, berayah; marama tu si A, berbapak kepada si A; dongan
saama, bersaudara; amang, vocativus: o pak, o bapak!; amang tua, abang ayah; amang uda, adik
ayah; amang boru, suami saudara ayah perempuan; haamaon, hal ayah, kebapaan; paramaon, yang
dianggap ayah, hubungan anak dengan bapanya; siparamaon, yang berhak dipanggil ama dalam sistem
kekerabatan kecuali ayah kandung;diparamangamang, dipersuamikan secara
gelap; masiamangamang, memanggil "amang" di belakang seorang laki-laki mengenai seorang
perempuan jalang; ama painundun, bapa pengayom, dianggap bapa karena berjasa, (lih tundun); ama
panoroni, bapa tiri; Ama ni A, gelar seorang yang diambil dari nama anak sulung; ama ni Pintor, pak
Pintor; maramaniaha, sudah menjadi ayah, lalu dapat gelar dari nama anak sulungnya; amanta, bapa
kita; amantamuna, amanta hamu, ayah kalian; amam, bapak kau (agak kasar); mangamai, mewakili
sebagai bapak, menjadi wali; pardiamaon, tanda dengan mana orang mengenal
ayahnya; amangmu, bapak kamu (lebih halus).
Amak, tikar yang dianyam dari kercut; amakamak, lapisan jerami alas bulir padi di sawah waktu panen,
lapisan bawah dari atap ijuk; mangamakamak, mengembangkan jerami sebagai tikar; siamak pandan =
goligoli (And).
Ambalang, ali-ali, ketapel ayun; mangambalang, mengali-ali, melempar atau menembak dengan ali-
ali; ambalangan, ali-ali; mangambalanghon, mengali-alikan; marambalang ha-ta, berserakan dimana-
mana, tidak logis berbicara, tidak menentu yaitu percuma; lih ba-lang.
Ambe, mangambe, mengayunkan tangan sewaktu berjalan; pangambe, pelambai, cara mengayunkan
lengan, lambaian; P.B.: ndang tarpasuman pangambe ni paronan, ndang tarpasuman na binahen ni
dongan, tak tertirukan lambaian orang belanja, tak tertirukan perbuatan kawan sesama, membuat sesuatu
persis sama adalah mustahil; mangambehon siboanon, membawa barang kecil hal mana hanya mungkin
bila yang dibawa itu enteng; mangambehon hata, meneruskan kabar, menyampaikan perkataan kepada
orang lain; pangambe ni hata, = lapik ni hata, kiasan kata; boru mangambe, gadis murahan, tidak
pakai mahar, dikawini karena cacat, atau kusta atau gadis yang langsung pergi ke rumah laki-laki.
Ambi, panambi, sesuatu yang ditambahkan, sepotong kain yang dipasang tukang jahit di bagian atas
celana, kalau ia di bawah terlalu pendek; papan kecil yang ditarok di tepi solu; sesuatu yang dipasang
pada sopo untuk memperbesarnya.
Ambir, ambirambir, gelambir pada leher lembu, lipatan kulit leher lembu yang tergantung-
gantung; mambirambir, go- yah, ungkangangkit, bergantung terkelepai; mambir dengdeng, daging itu
tidak kuat lagi, artinya: sudah tua sekali; mambir dengdeng, sungkot gogo, tua bangka, tua renta,
kehabisan tenaga karena tua.
Ambolas, hujan es; udan ambolas, hujan es; ambolas batu, hujan es yang butir-butirnya seperti batu
keras; ambolas eme, hujan es yang butir-butirnya putih kecil.
Ambu, ambuambu ni juhut, bumbu masakan msl garam, bawang; ambuambuan, sej lauk pauk yang
dibuat dari harambir.
Ambubu = sambubu, ubun-ubun. Ambung, mudah, enteng, ringan; mangambunghon, menerjunkan se-
seorang sambil memegang tangannya.
Ambur, mambur, menghilang, hilang; P.B.: langkitang gabe hapur, na hinilang gabe mambur, siput
air jadi kapur, yang didapat secara tidak adil akan hilang
lenyap; mangambur, melompat; mangamburambur, melonjak-lonjak, melompat-
lompat; mangamburhon, membuang-buang, memboroskan.
Amburat = amburet.
Amburget = amburuk.
Amburhung, sej penyakit ayam (yang gemetaran selalu duduk berdiam); amburhungon, kena penyakit
ini.
Amo, mangamoamo, memperlakukan, memegang dengan hati-hati (benda-benda yang dapat pecah
belah).
Amot, mangamoti, melindungi tondi ladang; niamotan, buah pertama ( = patumonaan, lih mona).
Ampal, = ambal; ampal tu jae, ampal tu julu songon hotuk ni aili, berguncang-guncang hilir mudik
seperti ketuk-ketuk pengusir babi hutan: dikatakan tentang orang yang dihalau kemana-mana dan tidak
dapat ketenangan; mangampalampal, tidak berkaitan, tidak ada hubungan satu sama lain.
Ampang, bakul yang dianyam di bawah, berbentuk empat segi dan di atas bundar, juga dipakai sebagai
takaran beras atau padi; parampangan, bakul besar dimana di dalamnya disimpan bakul-bakul kecil; na
marampang na marjual, = na marpatik na maruhum, seseorang yang memakai takaran dengan baik
dan jujur, menimbang secara adil dan punya undang-undang dan hukum keadilan; mangihut di
ampang, berlangsungnya per-kawinan seorang gadis hanya dengan membawa bakul makanan buat pihak
mertuanya, karena mahar (mas kawin) sudah beres sebelumya; marmanuk di ampang, meramalkan
masa depan berdasarkan letak badan ayam yang lehernya dipotong segera ditutup
dengan "ampang" (tentang dukun); parampang ni luat, bagian dari pekan yang dikhususkan bagi
sesuatu daerah untuk menyimpan barang mereka; P.B.: sadampang gogo, sanjomput tua, tenaga
satu ampang banyaknya, keuntungan hanya sejemput, kerja mati-matian, hasil minim; manghunti
ampang, mempe- lai baru, yang pertama kali membawa makanan kepada mertuanya; suhi ni ampang na
opat, sudut bakul nan empat, sebagai lambang empat fungsional penerima mas kawin pada adat
menikahkan puteri empat; kerabat yang paling utama, dalam hal ini diingat kepada ampang yang
ditutupkan datu pada ayam sembilahan itu, bila ayam itu menggelepar sampai keranjang jatuh, artinya
celaka. Oleh karena itu keempat sudut keranjang harus diperberat.
Ampapaluan, = papaluan.
Ampar, mampar, tersebar, terserak-serak (ternak, manusia, benda, desa, d.l.l); mampar roha, lalai,
lengah; mangamparhon, menghamburkan; mangamparhon hata, membentangkan perkara,
mengumumkan; mangamparhon hepeng, menghambur-ham-burkan uang, memboroskan
uang; mangampar ruji, mengocok kembali lidi ijuk sesudah selesai perhitungan (dengan lidi ijuk
tadinya).
Ampe, diangkat, terletak di atas sesuatu, diletakkan; mampe, idem; mangampehon, meletakkan di atas
sesuatu msl pundak, meja; pampe, diangkat, dinobatkan, msl dikatakan tentang seorang raja: pampe
gabe raja, diangkat menjadi raja; pampe di roha, hafal, dipelajari luar kepala, melekat dalam
pikiran; ampe di sambubu,peak di abara, terangkat ke ubun-ubun, terletak pada bahu, dikatakan tentang
penderitaan yang tidak bisa dihindari.
Ampilalas, taoar siampilalas, bentuk taoar tertentu yang diberikan kepada penawar sihir.
Ampir, mangampir, kesemutan, semut-semutan (kaki, tangan); pangampirhon, merasakan khasiat (dari
obat); lih hampir.
Ampit, serasi, selaras, cocok; ampit boruboru i tu anak i, gadis itu cocok dengan lajang itu; ampit
bonang tu itom, benangnya serasi dengan warna nila itu.
Ampolas, daun-daun yang dipakai mengilapkan, melicinkan kayu; juga: alat pengamplas; kayu untuk
mengupam; mangampolas, mengupam, mengamplas, menggosok agar licin.
Amporotan, ada sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan (tulang ikan); lih porot.
Ampot, I. kain, pakaian camping untuk anak-anak, = siantal. II. mangampot, mengikat; tali
pangampot, tali untuk mengikat sesuatu; ampot ni hail, tali kail,tali pancing.
Ampu, mangampu, = mangabing, memangku; kiasan: mengambil tanggungjawab orang lain, menjamin;
msl seorang raja yang menjamini bawahannya; mangampu hasuhuton, mengambil tanggung jawab dan
pimpinan seperti sering dilakukan msl seorang raja untuk rakyatnya; ampuan, pangkuan, haribaan;
mungkin kata parompuan berasal dari kata parampuan, perempuan, wanita, harf yang mempunyai
pangkuan; marpangampu, mempunyai penjamin; mangampu gana, sebagai pengganti orang lain msl
untuk seorang bawahan bersumpah.
Ampudan, lih ampudang, anak laki-laki yang bungsu, termuda; damang siampudan, adik laki-laki yang
bungsu dari nenek laki-laki saya; sian pudian (siampudan), yang lahir terakhir, anak bungsu.
Ampun, ampun, maaf; mangido ampun, meminta maaf, ampun; mangampun, mengaku telah bertobat,
minta diampuni; pangampunan, pengampunan, maaf.
Ampuna, (dari na dan ampuna), pemilik, yang empunya, kepunyaan; ahu do nampunasa, aku yang
empunya itu (bila objek diketahui); marnampuna, ada yang mempunyainya.
Amudi, setir, kemudi; mangamudi, menyetir, mengemudi; pangamudi, juara mudi, pengemudi, juru
mudi; mangamudihon, mengemudikan kapal, menjalankan, memutar kemudi.
An, kata penunjuk: itu (ditempatkan di belakang kata benda); dolok an, gunung itu, gunung
sana. Ana, mangana, menunggu sesuatu, mengintai, melihat-lihat; manganaana, mengawasi sesuatu
untuk diambil atau dijaga; manganahon, mengawasi, mengamati seseorang.
Anak, anak laki-laki, anak jantan, anak saudara laki-laki, anak dari semua orang semarga yang kira-kira
seumur; bunga uang; maranak, beranak, berbunga; paranahon, hubungan bapak terhadap anak; anak
mata, laki-laki merdeka (balik: hatoban); anak gajian, orang yang digaji bekerja; anak singkola, murid,
siswa; anak parau, awak kapal; anak dagang, orang asing; orang yang berasal dari wilayah lain; anak
somang, anak semang, kenek, pelayan; anak hinsu, anak kunci; anak baju, kemeja; anak
gampang, anak pelacur; anak ni tangan, kelingking tangan; anak ni pat, kelingking kaki; anak ni
mata, biji mata, orang yang menjauhkan diri dari teman-temannya, yang memilih jalannya sendiri; anak
ni hau, tunas; anak ni gaol, tunas pisang; anak ni bodil, peluru; anak ni surat, tanda-tanda bantu buat
tulisan Batak; anak ni hepeng, bunga uang;anak ni manuk, anak ayam; anak ni tangga, anak
tangga; anak ni hau api, anak korek api; anak ni lombu, anak lembu; anak ni gordang, genderang yang
terkecil; manganahi, paanakhon, membungakan duit; (i)anakkon, anak putera atau puteri; anak-
anak, yang kecil, juga: batang kursi tenung; bondar anakanak, tali air
kecil. Anang, manganang, mengasami, mengasini, msl ikan.
Andalu, alu, kayu bulat panjang alat penumbuk padi; gas andalu, dikatakan tentang air mengalir sebegitu
hebatnya hingga alu-alu kincir patah; manuk langkalangku andalu, tentang ayam kecil: begitu
besarnya, sehingga bisa melangkahi alu.
Andarahasi, tolahan andarahasi, pada ayam ramalan, pembuluh darah pada ayam jantan, suatu pertanda
jelas.
Andigan, kata tanya: kapan, bilamana (menanyakan sesuatu yang akan terjadi); nandigan, kapan (sudah)
(menanyakan se-suatu yang sudah terjadi); an-digan ni andigan, pernah, de-ngan memakai napi: tidak
per-nah.
Andihit, sej pohon yang buahnya bisa dimakan.
Andor, kata umum untuk tumbuhan menjalar, terlebih dikatakan sebagai pengganti gadong;andor
hoda, caprifolium.
Andora, dada; P.B: mida rupa ndang tinanda roha; aha ma tandaon, dihuphupi andora, rupanya bisa
dilihat, hatinya tidak; betapa tidak karena ditutupi dada.
Andorang, sedang, selama, semasa, selagi, sepanjang; andorang so, sebelum; andorang i, saat itu, di
waktu itu.
Andos, (lih tandos), mangandos tu, bersandar kepada seseorang, bergantung pada seseorang; andos
torang, menjelang pagi; andos potang, menjelang petang; andos mangan, menjelang waktu
makan; mangandoshon, menyampaikan, melaporkan sesuatu; pangandosan, tempat atau instansi
dimana bisa melaporkan sesuatu.
Andu, mahiandu, tinggal dan makan di rumah orang sambil bekerja sebagai pengganti bi-aya hidupnya.
Anduhur, tekukur, titiran; P.B.: turtu ninna anduhur, tio ninna lote; hata nauli i unang muba, unang
mose,"turtu" su-ara tekukur, anduhur "tio" su-ara puyuh, semua kata-kata yang bagus kiranya tak
meleset takkan luput.
Andul, luar biasa, jauh perbedaannya, lain, jauh lebih; andul hinauli ni dolidoli on, istimewa cakepnya
perjaka ini; selanjutnya juga: sangat jauh, banyak (pada komparatif) andul umbalga, jauh lebih besar.
II. mangandulhon, mengalihkan.
Andulpak, sej pohon kayu yang arangnya dapat dipakai sebagai mesiu untuk bedil.
Andung, ratap tangis, tangis terhadap seseorang yang meninggal (berirama dan bersyair), dipakai kata-
kata tersendiri; hata andung, ungkapan-ungkapan tersembunyi; mangandung, melakukan ratapan tangis
waktu orang mati; mangandungi, mengaduh mengenai seorang yang meninggal;
meratapi; mangandunghon, meratapkan, mengaduh tentang sesuatu.
Anduri, nyiru, tampi yang dianyam; marbalikbalik anduri, mudah berubah pendirian seperti nyiru
gampang diputar.
Angat, I. tipu, muslihat, akal untuk mendapat keuntungan untuk diri sendiri; mangangati, memperdaya,
memperoleh lebih banyak keuntungan dengan jalan tipu muslihat; parangat, orang licik, suka
memperdaya, suka merugikan orang lain untuk keuntungan pribadi. II. umangat, lebih baik.
Angga, I. Antian ni angga, hari ke-22 pada penanggalan. II. angga roha, berang, risih, tak sampai hati,
kalau orang lain mempunyai sesuatu.
Anggara, hari ke-3 pada penanggalan; anggara sampulu, hari ke-10 pada penanggalan.
Anggi, adik laki-laki atau perempuan, (laki-laki hanya memanggil adiknya sebagai anggi, demikian juga
perempuan memanggil adiknya yang perempuan sebagai anggi; tetapi seorang saudara laki-laki
memanggil saudaranya perempuan sebagai iboto (ito), demikian juga saudara perempuan memanggil
saudaranya laki-laki sebagai iboto, ito;hahaanggi, hahanggi, saudara laki-laki yang lebih tua atau yang
lebih muda bersama-sama; marhahamaranggi, bersaudara kandung, berabang adik; sianggian, yang
lebih muda di antara yang bersaudara; anggia, vokatif dari kata anggi, hai adinda!; anggi ni
posoposo, uri, plasenta; anggi juga: kemaluan, juga kata anggi dipakai mengatakan bahwa sesuatu
kurang bernilai daripada yang lain (tentang manusia dan benda); anggingku do ho taringot tu
parbinotoan, engkau masih adik saya dalam hal pengetahuan; rumah kecil adalah anggi dari rumah yang
lebih besar.
Anggiat, semoga, mudah-mudahan, supaya, agar, kiranya, moga-moga; anggiat ditangihon ibana
hatangki, kiranya dia mau mendengarkan bicaraku; maranggiat, memakai kata anggiat.
Anggil, cadangan tabung bambu untuk menampung kelebihan tuak dari tabung besar.
Anggir, = panggir.
Anggis, memanjang, perlahan-lahan; manggisanggis, berbicara sambil bernyanyi atau mengaduh sambil
menyanyi (tentang datu); manganggis, berteriak, bersuara keluh kesah, mengaduh.
Anggo, I. = ianggo, tentang, mengenai, kalau, perihal, apapun; anggo i do hape, kalau hanya demikian
rupanya; anggo na nidokmi, tentang apa yang kau bilang; anggo ahu, lomo do rohangku disi, bagiku,
aku suka itu, saya setuju. II. manganggo, mencium; parnianggoan, indera penciuman; sianggo
timus, pencium asap, orang yang pergi ke mana-mana mencari makanan yang enak; manggoanggo, suka
mencium-cium kesana kemari dan mengemis (tentang pengemis dan anjing).
Anggu, satu pasang, satu set msl ogung; seorang dengan siapa kita gampang sesuai; parangguan =
rabanan.
Angguk, ratap, raung, jerit, tangis yang keras; anggukangguk, menangis, raungan, jeritan; mangangguk,
mangangguhi, tangis keras dan terus msl karena kena pukul; angguk badar, meraung-raung, menjerit-
jerit, manangis keras-keras.
Anggur, anggur; hau anggur, pokok anggur; tuak anggur, mi- numan anggur.
Angin, I. angin, kurang kencang dibandingkan dengan alogo; paranginan, tempat atau daerah banyak
angin; daerah di pegunungan Toba; aloangin, soko guru; hata angin, kabar angin, desas-
desus; simaranginangin, seperti angin, berlalu tanpa apa-apa, sesuatu yang tidak ada artinya; marangin
sipurpuron, (And) meninggal dunia, mati; manganginangin barita, didengarkan berdasarkan desas-
desus. II. ndang anginon, tak terbandingkan. III. tuhas simaranginangin, tuduhan yang tidak beralasan,
yang samar-samar, dakwaan palsu.
Angir, bau busuk; angir langit dianggo, diangkatnya hidungnya ke atas, seolah-olah ia mencium langit,
yaitu ia angkuh, sombong.
Angit, mangangit, menyirat, merajut jala.
Angka, para, tanda majemuk; angka jabu, rumah-rumah; kata angka ini hanya dipakai untuk memberi
tekanan pada majemuknya, biasanya majemuk itu sudah jelas dalam konteks dan tidak perlu dipakai
kata angka; angka on, semua ini; angka i, angka an, semua itu; angka na, semua yang; angka
dia? mana? angka juga dipakai sebagai penunjuk pengeras sifat, menjadi prefiks di muka kata
kerja: angka hitir, bergemetaran (mungkin asal kata: mangka seperti dalam Bahasa Angkola).
Angkal, akal, muslihat, kelicikan, penipuan; marangkal, penuh dengan tipu daya; angkalna do i, akal-
akalan dia itu, akal bulusnya itu; parangkal, orang penghelat, penokoh, orang
licik; angkalangkal, kelicikan, tipu daya; juga: sej kumbang yang nampaknya mati kalau ia dalam
bahaya; na angkal, nakal, licik, penuh dengan tipu daya.
Angkar, mangkar, tidak selesai, pertengahan antara tidak masak dan masak; mate mangkar, meninggal
di waktu pekerjaannya belum selesai; juga: sebelum anak-anak berkeluarga, sebelum peroleh
anak; mangkar dope baro i, bisul itu belum masak; mangkar ulaon, pekerjaan belum siap; gadong na
mangkarangkar, ubi yang dipanggang dan yang dipakai sebagai obat; mangkar mata, orang yang
kurang lama tidur.
Angkat, mangangkat, melompat, melarikan diri mengenai budak atau pelayan; marangkal
jial, beterbangan ke atas mengenai bunga api dan abu; siangkat lombang, sejenis jangkerik; mate
mangangkat, (tentang perempuan) meninggal waktu melahirkan; tondi perempuan itu pergi dan
meninggalkan anak yang baru lahir itu. Menurut pendapat orang Batak pada zaman dahulu peristiwa ini
dianggap jahat, karena tondi perempuan itu tidak bersedia melindungi anaknya itu. Karena itu
penguburan perempuan itu tidak dilakukan dengan hormat. Langsung dikuburkan pada tanah di bawah
rumah; marniangkat ni hoda, sejauh kuda lompat: aturan perang kuno: kalau kedua belah pihak yang
berperang masih famili satu sama lain, mereka tidak boleh memenggal kepala lawan mereka itu dan tidak
boleh saling memakan, juga: tidak boleh kampung yang dirampas itu ditahan sebagai miliknya sesudah
berdamai. Sebaliknya itu dapat dilakukan kalau mereka tidak berfamili.
Angkil, suara angkil, suara nyanyi; mangangkilhon, = mangoinghon, berceritera sambil menyanyi.
Angkin, nanti, menjelang malam; angkining (an), = angkin;nangkin, nangkining, nangkiningan, tadi,
sebelum ini, ba-rusan, baru saja.
Angkip, mangkipangkip, sesak napas, merana hampir mati, tersengal-sengal, (mengenai o-rang yang
mau mati).
Angkola, I. = angkora, sapaan santun untuk gadis-gadis, wanita muda, saudari.II. daerah di Tapanuli
Selatan yang mempunyai logatnya sendiri. Angkor, lih angkora.
Angkora, sapaan yang sopan terhadap anak-anak perempuan, hanya sebagai vocativus.
Angkup, teman, kawan, sekutu, rekan, peserta; angkup ni, serta, selain, daripada itu; udan angkup ni
ambolas, hujan serta hujan es (harf hujan rekan hujan es); angkup ni i, selain dari itu, kemudian dari itu,
lagi pula; ibana angkuphu manghatai, dialah kawanku berbicara; marangkup, berpasangan, ada
penyerta; mangangkupi, menemani, menyertai; ndang angkupan, yang lebih baik tidak dikawani, yang
tak berguna dibantu; jagar angkup, seseorang yang dapat diimbangi mengenai kekayaan dan kemuliaan
kehormatan; mangangkup seimbang, serupa; angkupangkup, di kedua belah, pada kedua sisi.
Angor, mangangor, memanaskan, juga: mempengaruhi; diangor api, dipanaskan oleh api,
dihangati; masiangoran, saling menghangatkan, saling mempengaruhi, saling menolong.
Ani, manganihon, meregangkan benang; mangani, meregangkan benang sebagai persiapan untuk
menenun; anian, alat peregang benang.
Anian, I. tandingan, bandingan; na so ada anian (na): tak ada bandingannya, tidak ada terbanding. II.
alat peregang benang, lih ani.
Aning, I. manganing, menunggu (Angk). II. kata untuk meng-hantar pertanyaan: gerangan, bukan?
III. aninganingan, kabar angin, desas-desus.
Anjak, hal melompat, melonjak; manganjak, (= enjak), melonjak-lonjak, menari; maranjak, melonjak-
lonjak, berlari (tentang kuda); juga: rajin bekerja mendapatkan uang; manganjahi hangoluan, menjajaki
kehidupan, mencari nafkah, mencari keuntungan secara rajin.
Anjal, = hanjal, tidak beruntung, tidak berhasil, gagal (msl dalam dagang).
Anje, = enjak.
Anjing, anjing.
Annon, juga: annon pe, nanti, nanti saja, nannon, tadi, barusan.
Ansa, I. ansaansaan, teka-teki; lih hansa. II. ansa saoak, sej tanaman kecil yang bisa dimakan sebagai
sayur.
Anse, I. Aceh; halak anse, orang Aceh. II. anseanse, sej tumbuhan.
Ansi, mangansi, menipu, berpura-pura, bersikap munafik; pangansi, penipu, orang munafik; ansiansi,
pangansion, penipuan, kemunafikan; marpangansi, bersifat pura-pura, munafik, tidak jujur, cenderung
untuk menipu; roha na marpangansi, sikap munafik, suka menokoh, berpura-pura.
Ansim, asin mengenai cita rasa; amsim lahi, (tentang makanan) pas, rasanya sedang, tidak terlalu asin
dan juga tidak terlalu hambar.
Ansimansim, I. sej tumbuhan yang sering dipakai untuk makanan ikan agar lebih enak. II. moncong
kerbau.
Ansimun, timun, mentimun, godanggodang ansimun, cepat tum-buh seperti mentimun mengenai anak-
anak; siansimun, sej eme; andor ansimun, harta yang dengan sendirinya bertambah msl ternak; (uang
yang dibungakan disebut andor ni jelok).
Ansisibang, sej kala yang tidak berbisa (kaki seribu), pandai memanjat tetapi tidak berani menurun dan
dia tangis sebagai anak kecil; Songon ansisibang, seperti ansisibang dikatakan mengenai anak yang bisa
memanjat pohon tetapi tidak berani turun.
Anso, I. mansoanso, berkeliaran, luntang lantung, mengembara kesana kemari, menganggur; anso, =
asa, (Angk).
Ansok, keringat ketiak; ansok ni hata, sentilan, gangguan pembicaraan, interrupsi yang mengganggu
pembicaraan sehingga tidak pernah dapat diselesaikan.
Ansosoit, sej tanaman yang buahnya bulat dan jadi alat mainan anak-anak.
Ansoting, sej permainan anak-anak, dengan mencubit kulit tangan atas; maransoting, bermain ansoting.
Ansuan, tongkat yang dibuat dari batang kayu yang keras sebagai pengumpil untuk melambuk tanah.
Kira-kira empat orang laki-laki bekerja berdampingan, disetiap tangan sebuah tongkat penggali seperti itu
dengan mana mereka mengumpil gumpalan tanah yang besar.
Ansung,ansungansung, takaran bambu yang dipakai tempat cairan dan benda kering, isinya kira-kira
satu gim; ansung ni tuak, tabung bambu untuk tuak; ansung ni sira, tabung bambu untuk garam;
lih pansung.
Antahasi, sejenis pohon kayu yang kayunya keras yang menghasilkan balok yang bagus.
Antairir, sej ulat yang bisa di makan, juga: penakut seperti ulat tsb; antairiron, dalam ketakutan, bersifat
penakut.
Antajau, (dari unte jau?) sej pohon yang buahnya berbiji-biji kecil, suka dimakan orang setelah dimasak
atau mentah-mentah.
Antalme, sej ular kecil dan berbisa, yang pura-pura mati dan tiba-tiba menggigit, karena itu juga:
kemunafikan, kepura-puraan.
Antalobung, sej rumput, yang berdaun lebar, yang dipakai sebagai makanan ternak; pada manusia
menimbulkan rasa gatal dan ruam.
Antap, intap, dari dalam, sampai, hingga; ndang marantap unang rohana, tidak membuat dirinya lagi
dibujuk sewaktu marah sekali.
Antar, jelas, demikian letaknya sehingga dapat dilihatnya dengan mudah; = andar;
mangantarhon, mengiringkan tamu ke alaman pada pesta; juga: mengumumkan, merayakan secara
terbuka (msl kemenangan); si antar, kota Siantar; antaran, yang dapat dilihat dari kejauhan.
Antaran, dua potong kayu yang dipasang sewaktu bertenun untuk menahan tenunan.
Antarasa, sej pohon, yang buahnya dipakai sebagai bumbu masakan. Antatadu, sej ulat
dari lampusung (kupu-kupu).
Anti, sej pohon kayu, yang daunnya agak asam rasanya dan yang dapat dipergunakan sebagai tambahan
pada ikan.
Antian, antian ni aek, hari ke-8 pada penanggalan; antian ni angga, hari ke-22 pada penanggalan.
Antik, mangantik, memukul sesuatu; mangantik hau, memukul-mukul pohon atau kayu untuk
mengetahui jenisnya dan mutunya; mangantikkon roha, menguji kekuatan diri sendiri karena pertama
kalinya mau membuat sesuatu.
Antingano, walang sangit yang merusak bunga eme; antinganoon, terserang walang sangit
(tentang eme).
Antolis, cacian; antolis ni on, tidak ada urusanmu dengan itu, tidak perlu kau peduli. Antong, jadi, kalau
begitu, maka, demikian, bahwa sesungguhnya, pula, memang, ayo, mari; antong borhat ma hita, ayo
(mari) berangkat kita; kata antong menyimpulkan bicara sebelumnya; antong (dalam jawaban): maka,
jadi kalau demikian; antong taida ma, maka, mari kita lihat; juga: ditempatkan di belakang kata sifat
untuk memperkuatnya; na uli antong, cantik memang; sebagai pengganti kata antong dikatakan
juga tong (ucapan kuat huruf t).
Antu, = tua, bahagia, makmur, sejahtera; marantu, berbahagia, makmur; nunga mago antuna, sudah
lenyap kemujurannya.
Antul, muntul, memantul (tentang benda yang elastis msl bola); antul ni roha, sesuatu yang
menyebabkan malu.
Anu, sianu, anu, sianu, si Polan yang namanya tidak bisa atau tidak mau disebut; si anu mandok, si anu
yang mengatakan.
Aok, = aek.
Aol, maolaol, bergoyang kian ke mari tetapi satu sisi terikat msl satu balok yang diikat sebelah;
lih meoleol.
Aor, maor, tidak tenang, bergerak kian ke mari; maoraor, berkeliaran, selalu berpaling (tentang orang
sakit); tidak tenang, ngelitis; juga tentang roh: labil, tidak tetap; lalap maor ho, ngelitis saja kau;
sebentar-sebentar memulai dengan sesuatu tetapi tidak bisa menyelesaikannya; mangaor eme, mengacau,
menggerayangi padi yang sedang dijemur lih haor, dan paor.
Aos,maos, aus, habis dipakai msl mata uang logam tidak nampak lagi gambarannya; juga dikatakan
tentang peralatan, yang sering dan lama dipakai; hata maos, kata-kata klise.
Apala, partikel, nafi yang diperkuat. I. apala (ditempatkan pada awal kalimat) samasekali tidak: seolah-
olah; apala donganku ibana: seolah-olah ia temanku, yaitu samasekali tidak demikian; apala
huboto, seolah-olah saya tahu, sama sekali saya tidak tahu. II. apala (partikel pengeras) sungguh-
sungguh, justru; apala ho do mandok i, justru kaulah yang mengatakan itu; ruma apala na
bolon, rumah yang luar biasa besarnya; apala na uli, cantik sekali; habahaba siapala utus, topan sangat
dahsyat.
Apas, mangapasi, menganggap remeh, melecehkan, merendahkan; lih epes.
Ape, daun-daun yang tergantung layu pada batangnya; marapean, layu bergantungan pada jumlah besar.
Api, api; hau api, apiapi korek api; api naroko, api neraka; marapi, berapi; dolok na marapi, gunung
berapi; kopal api, kapal motor; hureta api, kereta api; parapian, tempatmasak di dapur; na di
api, wanita baru bersalin harus dekat api untuk berpeluh; huduk api, memunggungi api, yaitu baru
melahirkan anak; tulong api, ular api, yang kepalanya dan ekornya merah warnanya; na so
marapidiut, tak padam-padam marah, benci atau beraninya; dipangan api, terbakar, dimakan
api; pagalak api, menyalakan api; api na so haintopan, api yang tak terpadamkan; apiapi, sej pohon
yang kayunya merah dan dapat dipakai untuk menjadi papan.
Apian, mangapian (di) menginginkan hal seperti orang lain tanpa cemburu; lih hapian.
Apil, mangapil, menghafal, be-lajar; pangapilon, upaya meng-hafal; bilut pangapilon, ruang belajar.
Apol, demikian letaknya sehingga orang harus jatuh di atasnya, letaknya mengganjal, bersifat
menghalang; mapol, na apol, terganggu, bersifat menghalang; ndang adong na apol, mulus, tanpa cela
mengenai kulit tubuh.
Apul, mangapul, menghibur; mangapuli, menghibur orang; apulapul, penghiburan; pangapulon, cara
atau upaya penghiburan; siapul, pangapul, peng- hibur.
Apus, hapus, terhapus, basmi; apus ahu, (sumpah biasa) mampus aku, kalau
aku.....; apusapus, penghapus, lap, atau apa saja yang dipakai menghapus; mangapusi, menghapus,
membersihkan dengan lap; sai apus ma ho songon tangan binurian, kutukan; terkutuklah kau seperti
kotoran tangan dibersihkan, persetan kamu; mangapus hoda, hajat syukuran dari satu daerah membasuh
dan mengurapi kuda dengan unte pangir (jeruk purut) demi memohon berkat dewata; kuda itu tidak
boleh dijual lagi. Biasanya seluruh negeri membawa persembahan yang diikuti dengan pesta jamuan
makan.
Ara, mangarahon, mengajak untuk turut bekerja atau pergi ke pesta, lih ara.
Arang, kayu arang; batu arang, arang; P.B.: suda arang so himpal bosi, arang habis besi belum
tertempa, artinya: usaha besar-besaran tetapi tidak ada hasilnya.
Arap, mangarap, menanti-nantikan. lih arop.
Arar, tongkat, kayu penjolok, galah; mangararhon, memakai tongkat untuk menghalau; siarari, galah
panjang, tongkat panjang.
Aras, I. maras, merasa kasihan, prihatin, bersedih karena melihat, mendengar tentang kesusahan orang
lain. II. tulang punggung dalam bahasa tenung.
Arbab, rebab.
Arbis, menyinggung sesuatu, menggerakkan sesuatu; mangarbis, menyinggung tentang; pangarbis, garis
singgung.
Ardom, sej penyakit kulit amat gatal, juga demikian disebut orang yang selalu menyusahkan orang yang
ditemuinya.
Arga, harga, nilai, mahal, berharga; sadia argana? berapa harganya? arga huting, harga mati yang tak
usah ditawar-tawar; lam tu argana, makin mahal; arga hata, bicara itu mahal, konsekwen,
konsisten; mangarga, menawar, menaksir harga; mangargai, menawar harga; paargahon, meninggikan
harga; argana i, betapa mahal; marnaarga, berbeda mengenai harga; arganan, lebih mahal, lebih baik
(sebenarnya argaan) raganan lih kata ini; arga, kira-kira, sekitar (tentang angka dan nilai barang); arga
dua, pal daona, sekitar dua kilometer jauhnya; arga dua dua puluh lima taon umurna, umurnya kira-
kira (sekitar) dua puluh lima tahun.
Arhar, I. mangarhar, mencari musuh dalam semak-semak. II. pangarhari, ilmu tenung yang
mempergunakan telur rebus, penenung lewat telur masak.
Ari, hari, keadaan cuaca, waktu pada hari, waktu pada tahun; arian, pada siang hari; narian, tadi
siang; ariari, setiap hari; sadarion, (dari sada ari on) hari ini; nantoari, kemarin; nantoari
sada, kemarin dulu; ginjang ari, hari penuh; tingkos ari,matas ari, tengah hari; guling
ari, petang; botari, bodari, sore, malam; saonari (dari sada ari on), sekarang, saat ini; hos ni ari, pada
tengah hari; siapari, sehari-hari; hangoluon siap ari, nafkah sehari-hari, kehidupan sehari-hari, nafkah
setiap hari; harus diingat bahwa satu hari penuh mulai jam 06.00 pagi sampai dengan jam 18.00 sore,
tidak dihitung hari tetapi malam; torang ni arina i, keesok harinya; ari raya, hari
raya; parsadarian, yang memakan waktu satu hari msl dalan parsadarian, perjalanan
sehari; patoluarihon, pada hari ketiga; manipat ari, sehari penuh, sepanjang hari; marholangholang
sadari, berselang-selang satu hari; arian dohot borngin, siang dan malam; sadarina i, seharian
itu; manjujur ari, meniti, memilih hari; ari logo, musim kering; ari rondo,ari udan, musim hujan; ari
ngali, hari dingin; las ari, hari panas; las ni ari, panasnya hari; didadang ari, dipanasi matahari; na ro
ari, mau datang guruh; tiur ari, dinihari; mata ni ari, matahari; siulubalang ari, terang harinya;
P.B.: masiboan pordana tu langgu ni sasabi, masiboan rohana tu siulubalang ari, biarlah setiap
orang sesuai dengan perilakunya, setiap orang adalah lain; ido pangalahona di siulubalang ari, itulah
takdirmu di dunia ini; mata ni ari ni pat (tot), mata kaki; ariari ni jolma, usia, umur manusia; sori ni
ari, penderitaan, nasib malang; ndang sadihari (dari: ndang sadia ari), tak sempat; sadihari (dari sadia
ari), kapan ? mangan ari na pitu : terkena hari ketujuh, yakni satu dari tiap tujuh hari, adalah hari buruk,
hendaknya jangan dimulai hal penting hari itu; napinangan ni ari, termakan hari, naas, sial; bona ni
ari, marga yang dari dulukala merupakan asal bagi nenek perempuan kita, pantas dihormati; boru
sadari, cacian: perempuan murahan, gadis yang gampang diperoleh; pangariarion, merasa sakit kalau
kencing; mangarihon, menginginkan orang lain susah; dua anak na huarihon di hasiangan on, saya
dikaruniai dua orang anak; holan sinamothi na huharihon, hanya hartakulah yang kupakai; ariari ni
tondi, silih roh, korban kepada roh sendiri (ariari, nasib); marsiariari ni tondina be, mereka mohon
penyelamatan roh masing-masing.
Arimbos, = alimos, sesuatu yang hanya samar-samar kelihatan atau sayup-sayup kedengaran; arimbos
hubege, saya dengar selentingan (kabar burung), secara tidak langsung. Arimo, harimau buluh, macan
loreng.
Arirang, bunga enau jantan; pada pohon enau di tempat ini dibuat irisan untuk mendapatkan tuak.
Arsak, arsak ni roha, kesedihan hati, kemurungan hati; marsak, bersedih hati, berduka, murung;
umumnya bersama kata roha, karena mengungkapkan perasaan; marsak rohangku, sedih
hatiku; mangarsakhon, merasa sedih tentang, menyusahkan; mangarsahi, membuat bersedih hati,
menyusahi; paarsakarsak, menyusahkan; diarsak na mate, diarsak na mangolu, yang mati bikin
susah, yang hidup pun bikin susah; mate marsak, meninggal karena bersedih hati.
Arsam, I.resam, sejenis tumbuhan paku. II. siarsamarsam, dirusakkan, sampah yang tidak berguna.
Arsik, marsik, kering, kehabisan air, (tentang sungai, anak sungai); mangarsik, mengeringkan; siarsik
ngarngar, sej racun yang bekerjanya lambat dan mengakibatkan penyakit yang sulit disembuhkan.
Arta, harta benda, milik; mararta, mempunyai harta; na arta, mahal, penuh nilai, berharga = arga.
Arti, arti ni mata ni ari, sinar matahari; arti ni bagas, cahaya matahari yang masuk melalui lobang
dinding rumah ke dalam kamar. II. mangarti, memahami, mengerti.
Arum, siarum sej sayur sama rupanya dengan bayam; maraek ni siarum, terus-menerus berair (tentang
luka).
Arumas, sabut dalam daging dan di buah-buahan; juga: di dalam kayu, serpih kayu.
Arun, demam, malaria; marun, arunon, mendapat demam; arun hatoban, demam yang kumat pada
malam hari saja.
Arung, alang-alang.
Arur, ende arur, sej nyanyian percintaan, puisi yang bersifat jawab-menjawab antara pemuda-
pemudi; arur ni roha, dugaan, apa yang diduga; mangarur, menduga, menaruh pengertian pada
seseorang.
Arus, I. mangarus, memperbanyak air susu dengan diet pada seorang wanita. II. mangarus
rupa, menerka, mencoba menanda siapa orang ini.
Arut, I. mangarut, mencuri, mencopet, membongkar. II. mangarut, mengurut, memijat (Angk).
III. partalitali haen niarutna, orang yang terang-terangan membawa barang curian di atas kepalanya;
pencuri terang-terangan.
Asa, I. maka, jadi, baru (membuat kesimpulan dan menyimpulkan); di si pe asa, di situlah baru; dung pe
asa, baru sesudah itu msl dung pe ro ho, asa alusanku ho, baru sesudah kau datang, kujawab; ndang
pola leleng asa mardenggan nasida, tak berapa lama, maka mereka berdamai; asa i do hape
alana, maka rupanya itulah sebabnya. II. agar, supaya, sehingga (menunjuk niat); asa unang, supaya
jangan; asa anggiat, agar supaya; asa tung, agar kiranya, supaya mungkin. III. dari pada (dalam perban-
dingan). IV. mangasahon,di-pangasahon, menganggarkan, mengharapkan akan, percaya; bisukna i
dipangasahon, kelicikannya yang dianggarkan. V. mangasaasa, bermulut besar, menakut-nakuti orang
dengan omongan, menantang berkelahi dengan omongan besar (mengenai orang yang mau membuat
musuhnya takut). VI. mangasa gogo, (mungkin dari marnasagogo) membuat sesuatu dengan sekuat
tenaga.
Asal, I. asal, asalkan saja; asalma hipas iba, asal awak sehatlah. II. bahan dasar, sumber; abit do asal ni
harotas, kayulah bahan dasar (asal) kertas.
Asam, nilai, harga, berharga; mangasam, menaksir harga, menilai; na so marasam, tidak berharga, tak
bernilai; ndang tarasam, tak ternilai, harga yang tidak dapat ditaksir.
Asap, I. mangasapi, menghasut, mengajak, menantang. II. mangasap, membakar kemenyan; mangasap
daupa, mendoakan kemenyan. Asar, sarang burung, petiduran
binatang; marasar, bersarang; mangasar, beranak (tentang ternak); asar ni poso-poso, rahim,
kandungan ibu; P.B.: pulik asar ni lali, pulik asa leangleang, pulik na sinali, pulik na nilehon, lain
sarang elang, lain sarang walet, lain hutang, lain pemberian.
Ase, mangase, membuat persembahan di ladang, agar tanam-tanaman di ladang bertumbuh dengan
baik; pangaseon, tempat persembahan, tempat atau panggung untuk meletakkan persembahan.
Asi, I. kasihan, menaruh belas kasihan, sayang, rahmat; asi ma roham, kasihanilah; asi ma roha ni
Debata, semoga Allah berbelaskasihan (ucapan tetap dan saleh dari orang yang beragama); asi ni
roha, belas kasihan, pengasihan, rahmat; marasi ni roha, marroha asi, berbelas
kasihan; asiasi, anugerah, derma, sedekah; mangasii, mengasihani; paasiasi, menyayang-
nyayang; hasian, (dari na niasian), kekasih; anak hasian, anak tersayang; manghasiani,
diparhasian, menganakmaskan; parasirohaon, sikap pengasihan, hal berbelas kasih; paasiasi
ugasan, menyayang-nyayang benda (msl kenang-kenangan); huasi, rahmat, karunia; (lih huasi). II.
= suhi; mangasi, membuat bersiku (kayu); na pinarasiasi, yang dibuat bersiku, tidak bulat.
III. asiasi, dadu, alat main yang menguntungkan; asiasi tinimpus, sej sumpah (lih gana).
Asing, asing, lain, berlainan, berbeda (sian, daripada); umasing = asing; asingasing be, masing-masing
berlainan; paasing, membuat lain; dia asingna, apa perbedaanya; na asing, na muba, yang berlainan,
yang berubah; siasingasing, sesuatu yang disembunyikan, dirahasiakan; songon na asing rohana, ia
mulai bersikap lain, agak gusar, agak lain jalan pikirannya; halak na asing, orang asing, pendatang,
orang lain.
Asta, I. panjangnya lengan bawah, hasta, satu elo; mangastaasta, mengukur dengan elo; kemudian:
menghina, merendahkan orang lain. II. asta, menyatakan keheranan: astaga!
Astu, mangastui, = mangantusi; astuan, makna, arti; marastuan, mempunyai arti (yang da-lam).
Asu, anjing, asu (kasar, sering kata mencaci); anak ni asu, boru ni asu, anak jahanam (sebagai
vokatif); paasuasu, maki-makian dengan kata asu.
Asung, mangasungi, mangasunghon, menuduh, mencaci, memfitnah; pangasungi, pengumpat, pencaci,
pemfitnah, orang yang suka bergunjing.
Asup, mangasupi, mengancam, menyindir, mengumpat, mengutuk; asupasup, ancaman dengan kata-
kata.
Ata, mangata, makan daging mentah, yang hanya dipanggang sebentar (dari tata).
Atas, = ginjang; di atas, di atas; di atas ni, di atas dari; tu atas, ke atas; tu atas ni, ke atas dari; matas
ari, tengah hari (harf matahari berada di atas); di atas ni ari Minggu, lewat hari minggu; si
Atasbarita, gunung di Silindung; mangatasi, mengatasi, melebihi; mardiatasditoru, lengkap atas
bawah (pakaian), punya harta dirumah, punya ternak di kandang (bawah rumah), yakni kaya.
Ate, ditambahkan pada pertanyaan: bukan? atehe = ate; juga: dikatakan tale = atehe ale; ate, juga:
dipakai dalam jawaban dan berarti: anda lihat, itulah dia.
Ateate, hati, dalam psychologi Batak pusat penginderaan dan perasaan; karena itu sering sinonim
dengan roha; parateatean, uluhati; mohop ateate, marah, panas hati; lambok ateate, senang, lemah
lembut; hansit ateate, sakit hati, bersedih hati; metmet pe ateate ni rongit, ummetmet dope
ateatengku, kecil hatinya nyamuk, lebih kecil lagi hatiku, murung sekali; mauliate, terimah kasih,
merasa enak; mauliate rohangku, terimakasih; hamauliateon, rasa, ucapan
terimakasih; parateate, pemarah, penaik darah, mudah tersinggung; atena, (=rohana),terserah
dia; marateatehon, memperhatikan, menyimak; mangate, berani; simarateate, nama sej tumbuhan yang
daunnya berbentuk hati.
Atek, = atik.
Atik, mana tahu, mungkin, barangkali, entah, kalau-kalau, (juga: atek, aik, aek); atik boha, siapa tahu,
barangkali; atik tung sura, kalau-kalau, boleh jadi; atik sering dihubungkan dengan
kata tung (mungkin); atik tung mate ahu, kalau-kalau aku mati; atik pe, walaupun, sekalipun.
Atup, I. mangatup, berani menghadapi seseorang; paatupatup, seimbang (kekuasaan dan kekuatan msl
dua kerajaan). II. mangatupi, menyiapkan, mengatuk sekapur sirih, meramu sirih; sangatup, sebanyak
dapat dimasukkan ke dalam mulut, sekapur
sirih. Atur, atur, teratur; mangatur, mengatur; mangaturhon, memerintahkan,
mengaturkan; maratur, teratur, rapi; paratur, keteraturan; aturan, aturan.
Au, = ahu; mangauhon, mengambil, merampas.
Auga, kuk kerbau; saauga, sepasang kuk; P.B.: ndang tarulahon sada halak dua auga dibagasan
sansogot, tak mungkin satu orang menangani dua kuk kerbau dalam satu pagi, tidak bisa diharapkan dari
orang mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin.
Aup, maup, hanyut terbawa oleh aliran air; mate maup, mati hanyut, mati
tenggelam; mangaupi, membuang ke dalam air; menghanyutkan; aupaup, sampah, kotoran yang terbawa
oleh aliran air; aupaup ni Toba, cacian, sampah Toba, yang tidak bisa lagi dipakai disana.
Aus, mangaus, piutang orang lain tentang mana diketahui, diam-diam diambil dengan keras; menipu,
menyamun.
Aut, sekiranya, seandainya, andaikata, dalam kalimat bersyarat tetapi tidak dipenuhi; aut na tarbahen
au, andaikata aku bisa (tetapi saya tidak bisa); juga dalam kalimat harapan: aut ahu ma nian
raja, andaikata aku raja; aut ni, = aut; aut unang, seandainya tidak.
Ayat, ayat.
Ba, I. kata seru menyatakan keheranan. II. sebagai kata penghubung: dan, seraya, ya; partikel di tengah
kalimat: ia olo ho, ba denggan, kalau kau mau, ya baiklah; sering digabung dengan kata, da, baba, dong,
nah.
Baba, mulut (kasar), moncong, lobang; sering dalam kata-kata cacian; baba pintu, tempat masuk dan
keluar pintu; baba ni liang, mulut gua; baba ni mual, asal sumber air; sangkababa, sesuap, sepatah
kata; marbaba, bermulut; rantei babam, sip babam, tutup mulutmu, diam kau; pababababa, memaki
dengan kata baba; mambabai, mulai mengajar sesuatu; menggurui; anak sibabaan, pelayan yang selalu
harus diberi petunjuk dulu, baru bisa berbuat; matubaba, membeli beras sebagai
persediaan; pambaba, lidi enau, yang dipakai alat perajut benang tenunan.
Babandir, sibabandir, sej kumbang yang dalam bahaya berpura-pura mati; sej tanaman paku.
Babi, babi; sibabi na bolon, racun yang membuat perut kembung; babi di eme, dikatakan mengenai
orang yang berzinah yang tertangkap basah suaminya yang sebenarnya berhak membunuhnya di tempat
itu bagaikan seekor babi yang terdapat di ladang; boru sibabi jalang, pelacur, lonte; babion dibahen
butongna, tidur, bermalas-malas, kekenyangan seperti seekor babi; babibabi, sej lawa-lawa.
Babiat, harimau, macan; babiat sibolang, harimau berloreng; babiat balemun, harimau besar dan sangat
ganas; parbabiatan, sarang, tempat harimau; mangido gogo tu gajah, mangido tongam tu
babiat, mencari kekuatan pada orang yang kuat, kemuliaan pada raja.
Babo, marbabo, sibuk dengan kegiatan menyiangi di ladang, merumput di sawah pada waktu padi masih
pendek; mambaboi, menyiangi, merumputi; baboan, musim menyiangi di sawah; di hamamasa ni
baboan, di waktu menyiangi (di Silindung pada bulan Desember dan Januari), menyiangi dulu umumnya
tugas kaum perempuan; parbaboan, ladang dimana orang menyiangi; ndang hababoan rohana, ia tidak
dapat diperbaiki, sulit dibina, payah berubah sikap; parsoro ni ari na so hababoan, seorang penderita
yang tidak lagi dapat dihiburi.
Babolhas, sej pohon perdu yang daunnya dipergunakan untuk penangkal (sipatolhas begu) sebagai
persembahan makanan; bdk bolhas.
Badan, tubuh, badan, (manusia, hewan dan benda-benda), dasar arus sungai; marbadan, berbadan,
mempunyai tubuh; badan ni ulos, bagian tengah ulos, sebagai lawan tepi mengenai ulos.
Badar, I. horbo si badar, kerbau berwarna kemerah-merahan. II. mangangguk badar, meraung-raung,
menangis dengan nyaring.
Badia, kudus, suci, sakti, saleh, sering = sahala; sorur ma ho, ale badia ni gurunghu, awal dari
mantera, berkenanlah dikau hai arwah sang guruku; badia hatahutan, = tunggal panaluan;
habadiaon, kesucian, kekudusan, kesalehan; parbadiai, hormati (sebagai yang kudus); parbadia, =
namarsahala, kudus, mulia, sakti; Tondi Porbadia, Roh Kudus; ulaon na badia, perjamuan suci,
ekaristi kudus, misa; na sangap, na badia, mulia dan luhur, dipakai untuk Tuhan dan manusia.
Baen, = bahen.
Baeo = bayo; baean, = bayoan.Baga, bagabaga, sesuatu yang dijanjikan, janji; parbaga,
(diparbaga), menjanjikan sesuatu untuk diri sendiri, mengharapkan, menduga; parbaga,
marbagabagahon, menjanjikan; pabagabaga so mahap, janji yang selalu diperbaharui, tetapi tidak
pernah ditepati.
Bagi, bagi, bagian; sambagi, sebagian; mambagi, membagi; mamagi dua, membagi
dua; marbagi, berbagi; bagian, bagian; sambagian, sebagian, satu bagian; dipambagi, dibagi-
bagikan; parbagi, penyebut pecahan; bagibagian, jatah; parbagian, pembagian; siak bagina, bagiannya:
kemalangan, malang, melarat; marsiak bagi, malang, miskin; manolsoli bagina, menyesal, menyesali
nasibnya; mardua di tangan, marbagi di roha, membagi secara jujur, sebab berhubungan baik satu
sama lain, seimbang, adil, bersikap sosial.
Baginda, baginda, gelar raja (di Angkola biasa dipakai, di Toba tidak).
Bagot, pohon aren, enau; bagot ni posoposo, buah dada atau tetek ibu, payudara wanita (halus); mata ni
bagot, mayang enau bakal sumber tuak; P.B.: bagot ni tonggi, bagot sibalbalon, paet na jolo i, ba tu
tonggina ma tu joloan on, pohon enau yang manis, bakal penyadapan tuak, bersakit-sakit dulu,
bertambah manis kemudian; P.B.: tinaba bagot rap dohot pangkona, didok pe hatami, sai adong do
bahenonku alona, ditebang enau bersama batangnya, apapun anda katakan, ada padaku jawabnya, keras
kepala, bandel; bagot ni horbo, susu kerbau; bagot ni ruma, ornamen alas dinding ruma Batak berupa
empat buah payudara wanita perlambang kesejahteraan dan pengayoman.
Bagudung, tikus; anak ni bagudung, anak tikus, cacian, nama bagi pelanggar sumpah, atau yang
bersumpah palsu.
Bagulan, = bolon.
Bagure, sej pohon kayu; sibagure tano, perdu yang keras kayunya, daunnya sering dibuat jadi sapu
halaman.
Baha, (diwarisi?) sifat, watak, perangai; i nama bahangku, itulah sifat saya; bahana do i, sifatnya
demikian, kepribadiannya demikian.
Bahal, gerbang kampung; bahal batu, sebuah nama desa antara Silindung dan Toba; jomba bahal, upeti
penduduk buat pemenang perang agar desa mereka tidak akan dihancurkan.
Bahalbahal, bahalbahalon, luka karena sering digosok, msl: hidung diwaktu flu.
Bahe, batu-batu kecil yang dipakai anak-anak untuk bermain-main; parsibahean, tempat anak-anak
bermain; sibahe, batu.
Bahen, mambahen, membuat, membikin, memperlakukan; bahen, untuk; bahen aha ? untuk
apa? dialap bosi do bahen rabi, ia mengambil besi buat
parang; pambahen, pembuat; pambahenan, perbuatan; bahenbahenan, ramuan, ulah, pekerjaan
msl: ajiajian; bahen, baik, beres (yang dikerjakan), buatlah; dipambahen, dibuat bermacam-
macam; aha bahenonku, aku mau bikin apa? beha bahenon, apa boleh buat? tarbahen, bisa,
mungkin; ndang tarbahen, tak bisa, tak mungkin; ala ni aha umbahen? apa sebabnya maka? karena apa
hingga? dia alana umbahen mate ibana, apa sebabnya dia meninggal? umbahen na mulak ahu, on
do, sebabnya maka saya pulang, inilah; dia umbahen manjua ho? kenapa maka kau
menapik? dibahen, dibuat, dikarenakan, disebabkan; talu ibana dibahen otona, kalah dia karena
bodohnya; dibahen hatam umbahen mago hami, karena omonganmu kami hancur; bahenon ni, =
dibahen, tetapi dibahen menunjukkan suatu peristiwa yang sudah terjadi dan bahenon ni menunjukkan
sebab, yang akibatnya masih dinanti; msl: sega ma hauma binahen ni ari logo, sawah akan musnah
karena kemarau; dibahen i, disebabkan itu, oleh sebab itu, karena; dibahen i ma, itulah sebabnya, maka
itu; dibahen i do, umbahen, oleh karena itulah, dari sebab itulah; bahenon ni aha? oleh apa, dibuat apa?
disebabkan apa?; bahenonmu, akan kau buat, olehmu; bahenonta, oleh kita, akan kita perbuat,
d.l.l.; sibahen na jahat, sibahen na so uhum, pelaku jahat, pelanggar hukum; sibahen na malum, yang
membuat sembuh, obat; sibahen na horas, apa yang membuat kuat; juga: yang membuat
mabuk; sibahen dame, pembawa damai, pendamai. Bahir, terpisah letaknya, tengah,
tepi; sambahir, setengah; bahir, pada satu sisi; bahir rohana, kelakuannya tidak seperti biasa msl pada
kesedihan; marbahir, pergi kesisi lain, mengasingkan diri; anak bahir, ada ketidakberesannya, cacat,
timpang.
Baho, I. marbaho, mengambil kapur barus. II. baho, sej pohon kayu.
Bahon, mamahoni, membalas, membayar; mamahoni utang, melunasi hutang dengan bekerja rendah
pada yang berpiutang; manjalo pamahoni, menerima kerja untuk mengganti hutang si pekerja.
Bahudung, marbahudung, menarik diri ke hutan dan tinggal sendirian melawan musuh, bila ia mati
dalam perlawanan itu orang tidak akan memperdulikannya dan tidak diadakan
pembalasan; parbahudungan, tempat dalam hutan dimana orang seperti itu berdiam.
Bahul, bakul besar dari jerami untuk menyimpan beras atau padi; raja marbahulbahul na bolon, sikap
raja, murah hati, pendengar yang baik, penuh timbang rasa dan berbudi luhur; bahulbahulhon ma i tu
roham, camkanlah dalam hatimu, perhatikanlah itu.
Baion, sej pandan yang dipakai untuk menganyam tikar dan bakul.
Baja, sej pohon yang getahnya menjadi bahan penghitam gigi; marbaja, memakai baja;
mamajamajahon, mengoleskan (seperti baja) msl: gambiri pada luka; bajahon tu roham, camkanlah
itu dalam hatimu; lan bajabaja ni rohana, dia adalah penuh dengan akal muslihat; suhut situtung
baja, orang yang memulai bertengkar dan menjadi pokok pertengkaran itu; sibaja ihur, orang yang kalah
dalam persengketaan, bila dua orang berselisih, maka orang yang kalah itu disebut harus
melapukan baja dalam pantatnya.
Bajak, = Batak; sibajak parbinotoan, pengumpul ilmu yang rajin, seseorang yang karena kerajinannya
cepat dapat memperoleh banyak pengetahuan.
Bajan, bagan, rancangan; juga goresan, bekas pola asli yang masih dapat camping; runtuhan kampung.
Bajang, anak bajang, anak yang lahir cacad, anak keguguran; juga sebagai kata cacian; aek bajang, air
tuban-tuban.
Bajaure, sej tumbuh-tumbuhan yang menyerupai simaremeeme, yang ditaruh dalam bubu sebagai
pemikat bagi ikan.
Baji, bajibaji, baji (untuk memelah kayu); mamaji, membaji; sibaji hau tindang, sibola aek
sasunge, yang membaji pohon tidak rebah dan yang membagi air sungai, yaitu orang yang mengadakan
pecah belah antara orang-orang yang bersatu, pemecah belah.
Bajo, marbajo, mengintip orang, pergi untuk menyamun orang; mamajo, menyerang
orang; bajoan, tempat penyamun bersembunyi; parbajo, penyamun orang, perampok; mamajo hata ni
si Anu, mengamat-amati perkataan seseorang.
Bajora, I. sej tanaman berduri, serta buahnya yang pahit yang menghasilkan getah seperti baja. II.
bajoraon, sangat terkejut.
Baju, baju, baju luar; bajubaju, = idem; baju partahanan, baju yang disalut dengan potongan-potongan
besi; baju pamodil, baju yang dicat merah dengan dapdap yang dikenakan orang yang menembak di
horja; baju ulubalang, kain panjang dari abit hasumba yang dikenakan oleh para pahlawan; baju
udan, mantel hujan; anak baju, kemeja; marbaju, berpakaian, berbusana, dikatakan tentang perempuan
yang belum melahirkan, karena selama itu mereka menutup teteknya; bila mereka telah mempunyai anak,
mereka membuka baju itu karena lebih gampang menyusui anaknya; na marbaju, perawan, gadis,
remaja; nunga tanggal bajubajuna, ia telah menanggalkan bajunya, yakni ia telah mendapat anak, itu
juga dikatakan tentang binatang msl ayam; mamajui, mengawinkan satu pasangan dengan lilitkan
mereka bersama dengan sehelai kain; di Angkola mempelai perempuan menerima baju yang dihias
dengan mutiara; ari pamajuion, hari pernikahan; juhut ungkapan bajubaju, daging bagian dada
hewan; bajubaju ni linta, tumbuhan rawa yang daunnya terapung-apung di atas air.
Bakbak, mabakbak, terkelupas, mengalir (tentang air mata); mambakbak, melepas, mengelupas (kulit
kayu); sambakbak ulumanis, sebungkus kulit manis, sebanyak sekali mengambilnya.
Bala, I. sekutu dalam perang; mamala, kawan-kawan yang diundang untuk perang dan memberi
makanan kepada mereka (marhara); bala Toba, penyakit menular yang berasal dari Toba,
kolera; balajau, penyakit yang berasal dari kejauhan; jambala tua (= longit), potongan daging yang
dikirim kepada musuh sebagai pernyataan perang; pajongjong jambala tua, pernyataan perang.
II. sibala, sej pohon hutan yang lembut, tidak cocok menjadi bahan bangunan.
Balage, pertikaian, perbantahan; marbalage, bertengkar, tidak sependapat; masibalagean, tidak cocok
satu sama lain, saling menyindir, bertengkar, saling berbeda pendapat.
Balanjo, bekal yang dibawa di perjalanan, pangan, persediaan pangan, balanja (mungkin dari lanja, =
bohal ni parlanja); juga: upah, gaji.
Balang, I. ali-ali, ketapel ayun = ambalangan; ulubalang, ahli bidik dengan ali-ali, pendekar. II. tidak
mengena sasarannya; balang do danggurmu, balang do reongmu, lemparanmu tidak mengenai,
lontaranmu tak kena.
Balanga, belanga, kuali dari besi; balanga saruam, sej kuali yang besar.
Balatuk, tangga; balatuk tunggal, sebatang kayu yang ditakik-takik hingga bisa dipakai sebagai
tangga; santi balatuk, semua laki-laki bertanggungjawab untuk turut bertempur dalam perang
(balatuk disini sebagai pars pro toto untuk seluruh rumah) pengaman tangga, penanggungjawab
keamanan; balatuk sidean parnaehan, tangga yang mempunyai banyak anak tangganya, nama tangga
rumah dalam doa-doa yang beralamat.
Bale, I. takaran, = 1/4 solup (= tangkar); mamalai, menjual padi dengan bale, maka: dalam jumlah
kecil. II. balai, pondok kecil; bale ni na mate, rumah mayat yang kecil di atas kuburan; bale
ganjang, tempat bermalam; balebale, gubuk-gubuk, pondok, teratak, dangau.
Balerong, belerong.
Balga, besar, gemuk, kuat; lam tu balgana, semakin besar; balga hatana, omong besar, membual,
pembicaraan kasar dan menyakitkan hati; marsibalga, marnabalga, tidak sama besarnya, berbeda
besar; habalgaon, besarnya; pabalgahon, memperbesar, memperluas; na balga, orang yang berkuasa,
pembesar; balgana i, betapa besar.
Balging, I. sambalging, sekerat, sepotong. II. tidur tanpa selimut atau pakaian, telanjang.
Balian, (berhubungan dengan bali) bagian luar, luar kampung; di balian, di sawah; di balian ni, di
luar; tu balian, ke sawah, ladang; parbalian, laki-laki (suami) yang bekerja di luar (baliknya isteri yang
disebut pardibagas, pardi-huta); bagian luar; parbalian,laki-laki yang bekerja di sawah atau
ladang; dung salpu parbalian, bila para lelaki telah meninggalkan kampung.
Balik, terbalik, terputar, sisi sebelah, lain dari yang sebenarnya, salah, keliru; pabalik, memutar balikkan
(msl kata-kata); P.B.: molo sipabalik tano, dodak lompanna, molo sipabalik hata juhut
lompanna, pengolah tanah, berlauk dedak, pengolah kata, berlauk daging; marbalik, berpaling,
memutar, murtad; marbalian mata, berputar-putar mengenai mata; sibalik mata, yang suka menipu,
memperdaya seperti tukang sunglap; sibalik bija, = sibalik mata, juga sej parsili yang membuat
penyakit berbalik; sibalik hunik, merah fajar, langit yang menguning di waktu pagi; balik buhu, unit
perapian dapur yang terbuat dari kayu; marsibalik, mendelik (mata); baliksa, baliksa apala, apalagi,
justru sebaliknya, malahan; di balik ni i, kecuali, sebaliknya; di balik ni pintu, di belakang
pintu; pamalik, tengkulak, pedagang perantara; balikbalik, lapis jerami atau daun pisang untuk membagi
daging; mamalikmalik, (dibalibalik), mengikat tangan orang di punggungnya; balikbalik angin, pohon
yang daunnya putih-putih sebelah bawah dan nampak bila ditiup angin; balikbalik anduri, sej permainan
pada mana belakang anak-anak satu sama lain mengenai dan tangan mereka saling berpegangan sehingga
mereka terombang-ambing ke atas ke bawah; lih juga: anduri; balik, pisau dua mata; balik
rohana, berobah sikap, berobah pendapat, dikatakan tentang seorang gadis yang berobah sikap terhadap
seorang pemuda; balik tahe, (balik), malah sebaliknya; balik....balik, baik..., maupun (Angk) : barik....
barik); habalian, baliknya, lainnya, lawannya.
Baling, baling, berputar, serong karena angin; mamalingi, membengkokkan; marbalingan, berputar
tentang benda-benda; baling, tang pembaling mata gergaji; balingbaling, baling-baling, msl alat
mengusir burung dari sawah; marbalingbaling, senantiasa berputar-putar.
Balingbing, belimbing; balingbing hau, sej pohon tamarinde; balingbing andor, sej kacang tanah.
Balingsu, tarbalingsu (dari baling?), terkilir, keseleo, terpelecok (tentang tangan dan kaki)
Balisa, gelisah, tidak tenang; balisaon mata, mata tidak mau tidur.
Balo, balo roha, senang; pabalo roha, (= paombun) menyenangkan orang, membuat hati senang dengan
mendengarkan orang; dipabalo, memberi reaksi atas obat yang dimakan.
Balobas, tongkat berbentuk belebas yang dipakai sewaktu bertenun, belebas; balobas ni
hata atau ulaon), pokok utama.
Balobung, dalan balobung, jalan besar dan lempang (mungkin ada hubungan dengan lobung, lempang,
terbuka, dimana musuh tidak ditakuti).
Baltuk, na baltuhan, besar (hanya di Toba). Balu, I. mabalu, dalam keadaan janda, duda; na
mabalu, janda, duda; manghabaluhon, balu dari mendiang si....; na hinabaluhon ni si B, janda/duda
mendiang si B; sai huhabaluhon ma ho, cacian di antara suami-isteri; bagusan kau duluan mati.
II. ronggur balu, petir dahsyat.
Balun, mamalun, gulung, menggulung (tikar); balunan ni abit, = balunan, simpul yang mengikat
pakaian, dalam simpul ini disimpan segala sesuatu; paramak so balunon, seorang yang kaya yang sering
kali menerima tamu sehingga tikar untuk tamu tidak pernah digulung.
Bandar, pondok tempat bermalam, sering dipakai sebagai nama kampung; Bandar Pulo.
Bandaulu, nama semacam tumbuh-tumbuhan yang harum baunya dan menyerupai banebane.
Banding, I. agak berjauhan se-dikit, tidak ramah lagi terhadap orang. II.
terpisah; pabanding, menyampingkan.
Bandol, (tentang makanan) ke-ras, alot, kenyal; = bendel.
Bane, I. siala bane, pemberian (jatah) yang teman-teman sekampung menerima kalau seorang gadis dari
kampung itu dinikahkan atau kalau sawah atau ladang dijual. II. banebane, tumbuhan yang berdaun
wangi.
Baneara, tumbuhan yang kalau diaduk dengan arang, menjadi bahan pewarna kain (ulos).
Bangal, kering tentang air susu wanita; tentang enau yang tidak menghasilkan tuak lagi.
Bangar, besar; lali bangar, elang besar; na bangarbangar, besar (tentang manusia dan ternak).
Bange, tano bange, sej batuan putih dan asam (tanah liat) yang halus dan lunak yang bisa dimakan
karena dianggap enak sebagai sedapan.
Bangga, = banggal.
Banggal, besar, kuat; mabanggal, lebar mengenai dada dan muka, bertulang.
Banggang, = banggal.
Bangka, (= talha), takik pada balatuk; mamangka, menakik batang kayu supaya bisa dipanjat; bangka
rohana, terluka perasaannya.
Bangkal, I. timbaho bangkal, sej tembakau Batak. II. bangkalbangkal, tidak subur (tentang tanah).
Bangkang, terlalu besar, terlalu tua; bangkang ompaon, terlampau besar untuk digendong; bangkang
daging, kaku.
Bangkar, kulit pohon enau yang keras yang terdapat pada cabang bawah dan meliliti ijuk,
bersama ijuk ini merupakan bahan yang berharga untuk menutup atap; bangkaran, bunting (tentang
ternak); parsili bangkar, orang-orangan (parsili) yang terbuat dari pelepah enau, sebagai silih penangkal
cedera wanita hamil.
Bangkara, wilayah dan tempat pemukiman Raja Sisingamangaraja di Selatan Danau Toba.
Bangke, bangkai binatang atau jasad orang yang meninggal; bangke ni duhut, = bangkiang, arun
bangke, demam merana (silupa).
Bangki, sibangkion, air, gulokgulok ni sibangkion, = dengke, udang dan segala-galanya yang hidup di
dalam air.
Bangkiang, rumput dan tunggul jerami di sawah yang sewaktu mengerjakan sawah itu dimasukkan untuk
menjadi pupuk.
Bangkin, tidak senang, gundah, suram, murung; bangkin rohana tu ahu, dia tidak merasa enak pada
saya, dia menentang saya.
Bangkir, I. sambangkir, satu rupiah; rupia bangkir, satu rupiah (bukan rupia tali; sada tali = 25 sen).
II. mambangkir, memotong dan memelah hingga sisanya tak berarti; pabangkirbangkir, membelokkan
ke kanan ke kiri; mabangkir, lepas (potongan-potongan kecil dari luka). Bangkiring, tali pengikat, msl
kebaya pada pinggang (ganti kancing).
Bangkit, bangkit, berdiri, dinobatkan (jadi raja); bangkit raja, dinobatkan jadi
raja; pabangkit, mengangkat seseorang ke kedudukan terhormat; hababangkit, penobatan,
pengangkatan, pelantikan.
Bangko, darah daging, perangai, khasiat, akhlak, tabiat, sifat, watak, perilaku (tentang manusia dan
binatang); bangko hian, sifat alami, asli, sifat yang mendasar; bangkona i, sudah sifatnya itu, tidak dapat
diobah-obah, lazim demikian; juga: pangalahona do i, lazim demikian, tidak dapat diobah-obah.
Bangkol, lamban bergerak, perlahan-lahan, sungkan, enggan, berat hati, tidak suka; bangkol
rohangku, enggan aku, berat hatiku, saya tidak suka (lawan: gigir).
Bangkudu, bengkudu, air akarnya menghasilkan getah warna merah untuk mewarnai benang tenunan;
P.B.: sinuan bangkudu, tigor dangkana, mardalan pangulu, ditimbang hinatana, bengkudu ditanam,
dahannya lurus, kalau pemimpin berjalan, semuanya yang dikatakannya ia
mempertimbangkannya. Bangkurak, = tangkurak, tengkorak.
Bangkurung, sej jangkrik hitam.
Bangun, I. = domu, bangunan ni roha, kesayangan teman karib kepada siapa segala-galanya dapat
dikatakan (= hasudungan ni roha); sabangunan, sepasang, satu perlengkapan; ogung
sabangunan, seperangkat gendang; ulaula tonun sabangunan, satu set alat tenun; ulaula ni tungkang
sabangunan, seperangkat alat tukang; mamangunmanguni, mengadopsi secara pesta seorang yatim-
piatu dalam marga yang asal usulnya tak jelas. II. bangunbangun, sej tumbuhan sayur; bangunbangun
ni begu, sej tumbuhan liar; bangunbangun na bara, sej tumbuhan liar.
Banjar, I. deretan, baris; sambanjar, satu deretan, sebaris. II. = huta, kampung; P.B.: tais pe banjar
ginjang, mandapot do i raja huta, bagaimanapun panjangnya sebuah kampung, terdapat juga
pemimpinnya.
Banje, beres, tuntas, komplit; nunga banje, persoalan sudah beres; banjebanje ulaon, tuntas pekerjaan,
beres pelaksanaan tugas tanpa gangguan, tidak terbengkalai. Bansat, lambat, lamban.
Bansor, iba, kasihan, sedih tetapi tak dapat menolong, menaruh sangat belas kasihan.
Bantal, bantal.
Bante, mamante bodil, menyiapkan bedil untuk ditembakkan; parbantebantean, sesuatu yang dipakai
untuk membalas dendam; bantebante, sisa (uang modal) msl orang menjual kulit kuda mati, uang kulit
yang sedikit itu disebut bantebante.
Banua, negeri, jagad, daerah, benua, dunia wilayah; banuaginjang, kayangan, jagad atas, benua atas
tempat tinggal dewata; banua tonga on, jagad tengah, dunia ini, bumi ini; banua toru, jagad bawah,
benua bawah, tempat tinggal begu; banua banyak dipakai dalam nama wilayah: Banua Rea, Banua Aji.
Bao, tingkat kekerabatan: isteri saudara laki-laki isteri seseorang; atau : suami saudara perempuan suami
seseorang; juga: menantu laki-laki; dalam adat Batak dilarang keras menikahi bao, kalau menjadi
janda; bao rohana, hatinya agak risih, mulai renggang yang sebelumnya akrab; anak baobao, semua
orang dari marga lain daripada marganya sendiri, bisa mengawini puterinya, juga putera-putera seorang
lelaki yang tinggal di rumah mertuanya, bao, juga: sapaan untuk seorang laki-laki; baobao ni api,
boaboa ni api, lih boa.
Baoa, lelaki, seorang laki-laki, pria; baoa parhalang ulu, atau baoa parjuluon, pria sebagai kepala
rumahtangga; baoa parbalian, pria, karena dia bekerja di luar (sawah, ladang); sangkar so
baoa, perempuan yang berwatak laki-laki; baoa adi, lih. adi.
Baoang, bawang.
Baor, I. mabaor, hanyut, mengalir, terbawa oleh air; dibaori aek, dihanyutkan air. II. baorbaor, per di
dalam jam, pelantik di dalam bedil, picu perangkap, jerat; baor ni hail, pelampung pancing,
joran; pamaoran, sengkang.
Bara, I. kolong rumah, tempat tinggal ternak waktu malam, kandang; bara ni hoda, kandang
kuda; pabarahon, memasukkan ternak ke kandang; sijalo bara, nama kerabat yang pada mengawinkan
perempuan menerima bagian yang terbesar setelah parboru; bagian ini adalah tau pabaraon, yaitu yang
dapat dimasukkan ke kandang, jadi ternak, oleh karena itu orang ini disebut juga pamarai, oleh sebab dia
menerima mas kawin (= yang membawa ke kandang) bagiannya disebut juga upa pamarai. II. na
bara, cokelat (tentang warna kuda dan pakaian); sibara mata, sej burung. III. barabaraon, pertanda usia
anak kecil: berumur satu sampai tiga bulan.
Barangsi, = na so uhum, tidak pantas, tak senonoh, kurang ajar, kotor; hata barangsi, kata-kata tak
senonoh.
Barbar, mambarbar, mengerjakan kayu atau batu dengan rimbas, menetak, mengampak,
memarang; tungkang pambarbar, pengampak, orang yang ahli dalam merimbas.
Barerang, belerang; nota: sering huruf l dalam bahasa Indonesia menjadi r dalam bahasa Batak, msl layar
- rayar; lapar - rapar; kelambir - harambir; iar - riar; luar - ruar; tano barerang, tanah belerang.
Bari, I. basi, mengenai rasa msl nasi, juga: citarasa dalam mulut; baribari, basi; daon bari, (obat
terhadap rasa basi) sekapur sirih atau tembakau; manghabarion, memperdulikan sesuatu. II. bari = asi;
bari roha = asi roha.
Baria, peka, mudah merasa sakit, msl tentang mata, juga: arti kiasan, mudah tersinggung.
Bariba, sisi, seberang, sambariba, sebelah, separoh; horbo sambariba, setengah kerbau; sambariba
horbo, satu daerah yang bertanggungjawab untuk setengah kerbau pada pesta horja; sambariba
musu, separoh musuh; parbaribaan, ukuran setengah hewan; jabu bariba, rumah sebelah; tabo hata
sambariba, ucapan sepihak enak didengar (sebelum didengarkan pihak lain); ndang martopap tangan
sambariba, mana bisa bertepuk tangan sebelah, satu orang saja tidak bisa mulai bertengkar; di bariba
on, di pihak sini; di bariba an, di seberang sana; di bariba, di seberang, di luar negeri; di bariba ni, di
seberang; di bariba ni dolok an, di balik gunung sana; tu bariba, ke balik, ke seberang.
Baringbing, balung ayam jantan; baringbingon mata, sej penyakit mata (yakni kelopak mata yang
berdaging tumbuh); baringbing ni dolok, punggung gunung. Baringin, I. pohon beringin; parbaringin,
= parsanggul baringin, agama kebatinan Batak, imam agama kebatinan, yang bersanggulkan daun
beringin pada upacara kurban; manjungjung baringinna, mempertahankan wewenang, otonom, mandiri,
tidak tergantung pada orang lain (dikatakan tentang harajaon atau desa yang mandiri). II. kuda atau ayam
jantan (menunjukkan kelamin); marbaringin, (tentang hewan) bersetubuh; mamaringini, mengawinkan
ternak.
Baririt, = bariris.
Baris, I. baris, jalan yang biasa dijalani hewan; P.B.: barisbaris ni gaja di rura pangaloan, molo
marsuru raja, denggan ma nioloan, ia so nioloan, tumunda hamagoan, molo oloan, dapotan
pangomoan, barisan gajah, di lembah pangaloan, bila raja bertitah, elok diyakan, bila tak diyakan,
berakibat merugikan, bila diyakan, alamat keberuntungan; marbarisbaris, berbaris-baris, berjejer-
jejer; barisan, barisan, jajaran. II. mamaris, memestakan seseorang yang baru luput dari tangan musuh,
menyambut tamu agung atau orang yang baru dilepaskan dari pasungan.
Barita, berita, kabar, pesan, penghormatan pribadi; barita mago, berita buruk, kabar jelek; barita
gabe, kabar baik, berita sejahtera; barita angin, kabar angin, desas-desus; barita na uli, Injil,
Evangelium; barita las ni roha, berita suka cita; barita, juga: terkenal, masyhur; sega baritana, rusak
nama baik; tarbarita, terkenal, termasyhur; mamaritahon, mengumumkan, memberitakan; parbarita na
uli, atau siboan na uli, pembawa berita baik; natarbaritaan, amat termasyhur, yang paling terkenal.
Barjing, barjing panaili, marah, melihat dengan tak senang hati; barjing roha, tidak senang hati, merasa
tidak puas.
Baro, bisul, abses, barah, borok; baroon, berbisul, bisulan; baro buni, disentri amubawi; baro
rarat, kanker; baropapan, bisul yang keras; baro imbulu, bisul pada akar bulu rambut; baro
ulok, radang pada limpah; baro habang, sengal, encok, jerawat; songon aeon baro, seperti sakitnya
bisul, penyakit atau penderitaan yang tak memancing perhatian orang, sakit tapi tak bahaya (oleh sebab
dia yang bisulan itu tidak dikasihani).
Baroba, = ambaroba.
Baruang, beruang; horbo sibaruang, kerbau yang ada bintik putih sekitar matanya dan punggungnya
putih; biang sibarung, anjing yang ada bintik putih sekitar matanya.
Baruas, beruas.
Barubus, tempat dalam mana orang menyaring air abu untuk mendapat mesiu.
Barung, satu duit, duit logam yang dulu berlaku. II. sibarung, burung bangau.
III. barungbarung, gubuk, dangau, pengepungan.
Barur, bekas pikulan, garis, kerut, jalur, balur, gerugut; marbarurbarur, berjalur-jalur, berbaris,
berkerut, bergerugut (msl tanduk rusa); baruran, petak untuk tanaman msl kebunubi (gadong).
Basa, I. ramah, baik, karunia, murah hati, suka memberi; marbasa, berbaik, bermurah hati; denggan
basana, kebaikan, kemurahan hati; mardenggan basa, bermurah hati; asi roham, denggan basam, doa:
berbelaskasihan dan bermurahhatilah Dikau; basabasa, pemberian, anugerah; mamasamasahon,
(dibasabasahon), meng- (di-) anugerahkan; ngenge basa, cacar air yang kecil dan tidak bahaya; dalmet
batu pinasa, lambok soada basa, lembut batu nangka, berbicara manis tidak suka memberi, budi bahasa
baik tanpa pemberian; uli basa = denggan basa. II. basa (dari =masa) menunjuk waktu yang akan
datang, berikut; basa onan, pekan berikutnya; basa minggu, minggu yang akan datang; basa adui, kelak
di kemudian hari; na basa onan i, hari pekan yang baru lewat; na basa minggu i, minggu yang baru
lewat.
Basahan, = basan, kain yang buruk.
Basan, pakaian bekas pakai, basahan, celana mandi, celana yang dikenakan di waktu mandi atau
pekerjaan kotor.
Basang, nae basangbasuhi, demikian disebut tataring (perapian) pada upacara persembahan
(mangupa) sambil melumaskan makanan pada benda-benda tersebut.
Basar, I. ramah, manis, lemah lembut, suka memberi; basar manamuei, suka menjamui
orang; habasaron, kebiasaan suka memberi dan menjamu orang, bermurah hati. II. basar, besar,
agung; tuan basar, tuan besar. Basbas, mambasbas, mengeluarkan akar pohon dari tanah dengan
memakai kayu dan baji.
Base, basebaseon, buruk, tua, usang, aus, lusuh karena sudah lama dipakai.
Basiha, = tiang.
Basir, duri, benda tajam seperti bambu runcing yang dimasukkan ke tanah sebagai rancau terhadap
musuh; hona basir, kemasukan duri atau benda tajam; tarbasir, idem; basirbasir, merasa dirinya
seakan-akan ditusuk.
Baso, I. adat istiadat, adat sehubungan dengan apa yang terlarang; na umboto baso, orang
yang tahu aturan, msl dalam pembicaraan; gilogilo baso, gangguan jiwa yang enteng pikirannya tidak
waras. II. baso = hambar, hambar, kehilangan rasa aslinya; hapur na baso, kapur yang tak ada kekuatan
lagi, tawar; baso parbinotoan, pengetahuan yang tidak tepat lagi, tidak persis. III. baso, bahwa dalam
kalimat yang menegaskan; hudok baso hatangki, kukatakan bahwa ucapanku benar;
juga: basa. IV. sibaso, laki-laki tetapi terlebih wanita yang karasukan roh; juga: bidan yang sekaligus:
dukun; sibaso na bolon, medium; juga: sebutan roh ompu parsadaan ni sada horja, nenek bersama dari
seluruh kesatuan persembahan, dari dia diharapkan berkat kelahiran anak. V. baso, berkurang mengenai
kesaktian dan dukacita.
Batang, batang kayu, dasar arus sungai, peti mayat; juga: pembantu bilangan; dua batang, dua buah, dua
biji; batang ni hau, pertengahan batang kayu; batang aek, sungai; batang toru, nama sebuah sungai
Batang Toru di Tapanuli Selatan, dimana aek Sigeaon dan Situmandi, bergabung; pamatang, badan,
tubuh, sosok (kata asal: batang).
Batangi, sabatangi, sawah sebesar satu teras; batangi niapus, sumpah, hapus seperti pematang
(lih. gana).
Batarbatar, rumah jaga dari mana orang mengamat-amati musuh juga: panggung bambu di atas air danau
tempat para nelayan duduk sewaktu membuang jalanya.
Batara, I. Batara Guru, salah satu dari tiga dewata Batak. Gelar lengkapnya, batara guru paniangan,
batara guru panungkunan, batara guru pandapotan, panungkunan ni uhum, pandapotan ni patik
di jolma manisia, dalam doa Batara Guru serentak dipanggil bersama Soripada dan Mangalabulan
(Malabulan) dan Mula Jadi Na Bolon, yang empat ini adalah dewa yang tertinggi; yang tiga pertama
hanya disebut saja dewa yang tiga, ketiga dewa. II. bataraon, ganas, marah sekali; batara
inaina, seorang laki-laki yang bertengkar dengan para perempuan di kampung.
Batas, batas.
Batis, keping, penggal, kerat, potong; sambatis, sepenggal, sekerat, sepotong (msl sepotong kayu yang
dipotong lu-rus); mamatis, memotong lurus.
Bato, bongkah tanah sebagaimana dipakai untuk mendirikan kubu (galogat); tano bato, kubu dari
tanah; partanobatoan, idem.
Batoran, = aturan.
Batu, batu, batu timbangan, biji buah; batu garaga, batu yang ditemukan pada daerah dimana ada air
belerang; batu bodil, batu api (hitam); batu rese (rase), batu kersik; batu ping, batu keras agak
licin; batu peo, granit; batu parbue, batu pasir, lapisan tanah yang lama-lama mengeras; batu
ranggisgis, batu apung; batu loting, batu api yang kemerah-merahan; batu mamak, batu yang sangat
keras, batu karang; batu sindor, batu yang curam ke atas; P.B.: batu sindor na so hasigean, batu
mamak na so hagairan, karang yang curam yang tak didaki, batu karang yang tak bisa digaruk, artinya:
tak terkalahkan; batu arang, batu arang; batu ni manuk, telur ayam; batu harang, batu karang (sakit
ginjal); batu harangon, penyakit ginjal; batubatu, pelir, dakar; batu holing, batu kilat, batu merah yang
digosok buat pewarna ukiran batak; batu ni jala, batu pemberat jala; sira batu, garam bungkal; batuan
= batu ni dasing, batu timbangan; batuan ni uhum, vonnis, keputusan pengadilan; batu ni
sipanganon, uang yang diberikan serta makan sewaktu mengunjungi sanak saudara; batu ni
ruma, hamba yang semenjak nenek laki-lakinya berada dalam rumah, satu ungkapan yang kasar; tano na
batuon, tanah berbatu-batu; mamatui, menimbang dengan batu; juga: meletakkan batu dibawah balok-
balok rumah sebagai alasan.
Bau, I. bau, berbau busuk; sibau indahan, seorang yang sangat dibenci sehingga makanannya berbau
busuk; baubauan, segala sesuatu yang enak baunya; bau jobat, musuh, yang sangat dibenci; juga:
tembakau yang berbau busuk. II. mambau, menganyam dengan kercut atau rotan.
Baus, sombong, congkak; bausbaus ni igungna, hal menarik hidung ke atas, congkak, tinggi
hati; mambaus igungna, menarik hidung ke atas.
Bauta, I. berakhir, telah selesai hingga tak perlu lagi disebut (dari bau utauta? = bau busuk, jangan buka
lagi). II. bauta ni huta, orang terkucil di satu kampung (dari bau huta?).
Beasi, = beasa.
Bebe, mabebe, diputar, menjadi lembek dengan memutarnya; mambebe, memutar, memulas,
menggulung, msl kulit kerbau; mambebe dihilala, terasa adanya royan; pambebe, royan; mambebe
hoda, menjinakkan kuda dengan memutar kupingnya; pabebebebe, memutar-mutar kesana-kesini.
Bebeati, mambebeati, menarik mulut yang jelek untuk menunjukkan hinanya, lih. beat.
Begu, I. roh yang mati, selama manusia hidup rohnya disebut tondi, bila ia mati akan
disebut begu, sebagai begu ia ditakuti; kepada begu dipersalahkan semua penyakit dan semua
malapetaka; oleh sebab itu begu adalah juga: roh jahat, hantu khayal; begu antuk, penyakit kolera; begu
sorposorpo, penyakit yang timbul mendadak; beguladangon, tiba-tiba sakit sepulang dari ladang
(diserang oleh begu yang tinggal di ladang); begu sorngot, terserang penyakit menular yang payah
sembuh; hona begu, jatuh sakit; dipodomi begu, mimpi tertekan hantu; sipelebegu, animis, penyembah
berhala; parbegu, idem; mamele begu, memberi sesajen pada mahluk gaib; P.B.: taganan do
mangadop di jolma unang mangadop di begu, lebih baik berhutang pada manusia daripada terhadap
hantu: ajakan untuk memberi sesajen; panganan begu, tempat sesajen di atas kuburan; begu aha,
agiaaha, apa-apaan? apapun; begu aha soada, apapun tidak ada; tu begu aha? untuk apa? ndang
huboto manang begu aha i, tidak tahu aku untuk apa itu; anggara na begu, hari ke-24 dalam
bulan; lampulampu ni begu, kupu-kupu berwarna-warni (karena begu mempunyai yang terbagus). Cara
hidup hantu itu dianggap janggal dibandingkan dengan hidup manusia, msl turun tangga dengan kepala ke
bawah, tidur siang hari dan berjalan-jalan pada malam hari. Apa saja yang janggal; dinyatakan dengan
kata-kata begu; usung begu, membawa barang secara janggal; ompa begu, menggendong anak secara
janggal; tali begu, tali kasut,; macam-macam begu yang berkonotasi buruk: begu jau, begu toba, begu
laos, yang membuat orang sakit tiba-tiba; begu antuk, begu nurnur, begu ladang, begu siharhar, begu
siherut, begu surpusurpu, begu sorpa, begu pana, begu rojan, begu laut, begu sirumata, hantu biasa
yang tinggal di udara; isaisa, somorsomor, begu namora, dewi air; begu namoraon, jatuh sakit karena
dewi air. II. na begu, gagah berani (mungkin; seperti begu); habeguon, keberanian.
Beha, bagaimana; juga: boha; manang beha, bagaimanapun; manang beha pe, bagaimanapun
juga; ndang adong beha rohangku, bagiku tak apa-apa, sama saja; beha do pangalahona
umbahen, bagaimana rupanya sehingga....
Belbel, = bilbil, mambelbel, melepaskan daging dari tulang; mambelbel hata, bertanya-tanya terus-
menerus sampai diketahui semuanya.
Bellong, = bollang.
Belut, tajam mengenai pisau dan senjata; belut hatana, kata-katanya mengena; parhata belut, orang
yang kata-katanya berterima, masuk dalam hati.
Bendat, = benda.
Bendel, (= bandol), kenyal, alot, sulit dikunyah; parroha na bendel, orang yang tidak ambil pusing
dengan tegoran; P.B: hinarat hulinghuling sai bendelbendel, naroa do halakmanghuling molo sai
mengkelengkel, kenyal kulit digigit, jeleknya orang bicara kalau terus tertawa.
Bendet, lambat.
Bendul, habendulan pat, kaki yang telah lama sakit, tetapi tidak luka, hingga tidak bisa dipakai.
Bene, penat, lesuh, letih; bene dihilala, lesuh perasaannya terus-menerus; binene i, lesu karena; dibene
udan, ditimpa hujan non-stop; dibene sahit, dirundung sakit, dibene sori ni ari, dirundung nasib
malang; dibene aek hauma, sawah digenang air terus-menerus (hingga tanah itu jadi lem-bek); sahit
bene, sakit me-nahun.
Benes, = bonos; bebenesan, dalam harapan penuh yang menakuti, putus asa.
Beng, marbebengbebeng, berbunyi bagus mengenai uang, lih bong dan bobong.
Bengkot, = bengkuk; parbengkotbengkot ni roha, perangai yang tidak tulus, yang tidak adil.
Beom, I. mulai busuk hingga sudah bau. II. mameom, tertawan dalam rumah, menarok lama dalam
mulut.
Beor, marbeorbeor, lari kebingungan tidak mengetahui kemana, menarik diri dari perkara lantas tak
peduli lagi.
Berber, I. mamberber, mengambil secara tersembunyi tanpa diketahui orang. II. sej kalong.
Berbur, bercucuran mengenai air mata. Bere, = ibebere, anak saudara perempuan, kemanakan laki-laki,
kemanakan perempuan, juga: menantu laki-laki, juga: turunan anak perempuan namboru; bere, vokatif
dari ibebere; parbereon, status keponakan, pertalian seorang laki-laki dengan kemanakannya.
Berjing, = barjing.
Berjit, = barjit.
Besteng, benteng.
Beta, sebutan untuk meminta seseorang supaya turut pergi, mari, ayo; beta ma hita, marilah kita
pergi, marbetabeta, mengajak dengan kata beta; mametameta, idem.
Betet, sibetet, gadis kecil (= sitatap) sebutan yang diberikan kepada anak perempuan kecil; orang tua
menandakan kata manis ini juga anak perempuannya yang telah dewasa.
Beuk, steril, kebal, imun; beuhan ni manuk, telur ayam yang walaupun dieram, tidak menghasilkan
ayam; halak na beuhan, orang yang dimasa penyakit menular tidak diserang penyakit.
Bian, = binsan.
Biang, anjing; langelange bi-ang, berenang kayak anjing; biangbiang, bibit sej rumput yang dipakai
anak-anak sebagai main-mainan.
Biar, takut; mabiar, takut; parbiar, penakut; manghabiari, menakuti; habiaran, yang ditakuti,
tumagam habiaran, selalu saja takut (mida); ndang mabiar hami mida musu, bukannya kami takut
pada musuh; umbiar, komperatif: lebih takut; mambibiari, (dipambibiari), menakut-nakuti (ditakut-
takuti); marhabiaran, mempunyai rasa takut; on do biarhu, inilah yang aku kuwatirkan; aha ma
habiaranku, apalah yang saya takutkan.
Bias, rasa benci, rasa bosan, muak; biasan, sangat membenci; marbiasbias (mida), merasa benci,
bosan; parbiasbiason, rasa benci, rasa mual.
Biat, penuh sekali msl tentang payudara wanita.
Bibi, I. bebek. II. mentah, tidak masak (tentang buah dan padi); bibi ni uma, buah mentah; bibion, waktu
padi dalam bulir dan belum masak; mareme na bibi, (arti sembunyi) abortus, keguguran. III. pabibi
singir, mengingatkan piutang.
Bibir, bibir, pinggir; dipabibirbibir, memaki orang dengan kata bibir msl bibir ni on, (kasar); na
bibir, pengobrol; P.B.: niarit lili bahen pambaba, jolo nidilat bibir asa nidok hata, lidi diarit buat
rajutan, hendaknya jilat bibir sebelum bicara, artinya: jangan asal ngomong, pikir-pikir dulu baru bicara.
P.B.: sineat ni raut gambiri tata do daonna, sineat ni bibir juhut ma daonna, tersayat pisau diobati
dengan kemiri, tersayat omongan bibir, diobati dengan daging; mambibiri, merajut pinggiran tikar,
sumpit, keranjang dsb.
Bibit, arif, bijak, cerdas, tajam ingatannya; na bibit di hata, yang ingat segala-galanya.
Bide, bidai, tikar yang dianyam dari rotan; balunbalun bide, sej kumbang yang menggulung dirinya di
waktu bahaya.
Biding, tepi (= topi); pabiding, menepi, pinggirkan, menyamping, hingga banyak orang bisa makan dari
satu piring; mamiding, menepi, meminggir; ulok bidingbiding, nama sej ular.
Bidok, terbuka mengenai mata; pabidok mata, membuka mata; umbidokbidok, mengejapkan mata
(tentang seorang yang mau mati).
Bigo, sibigo, sej burung berwarna kuning dan rupanya mirip dengan kepudang; marsibigo, mulai masak,
mulai menguning (tentang buah).
Bilang, mamilang, membilang, menghitung; bilangan, bilangan, jumlah; pamilang, pembilang pada
pecahan; habilangan, bisa dihitung; ndang habilangan, tak bisa dihitung; bilangbilang, potongan kayu
kecil untuk menandakan puluhan dan ratusan sewaktu menghitung, alat peraga untuk berhitung; bilang!
pintor bi-lang!, seruan pada permulaan pertempuran: hitung siap hitung! (sej doa agar Allah menentukan
siapa yang pantas me-nang); marbilangbilang tu dirim ma ho, itu jatuh padamu, terserah kaulah dengan
segala akibatnya; pamilangina ndang tuk, sedikit saja untuk dihitung, sebab tidak sampai ratusan.
Bile, rendah, hina, papa, kecil (hingga tidak bisa dilawan); parbilean, mahluk yang hina, papa; bile
sipasing, umbile ahu, kecil ulat capung, lebih kecil lagi aku, aku adalah lebih merana daripada
ulat; sipasing, dikira sebagai pembunuh diri oleh karena ia sewaktu menjadi kepongpong
menggantungkan diri.
Bilga, = balga.
Bilok, I. kotoran mata hingga membengkak; billohon, mempunyai mata yang berpenyakit seperti itu. II.
kambing hasil persilangan kambing dan biri-biri (baster).
Bilolang, mata yang berputar-putar; bilolangon matana, memutarkan matanya kemana-mana karena
takut.
Biltak, mabiltak (tentang kayu, kaca), pecah, memelah, retak. P.B.: mangalipathon ganjangmu ho
umbahen na matimpul, mangompashon bolonmu ho umbahen na mabiltak, anggar kebesaranmu,
hancur kau jadinya, kesombongan mengakibatkan kehancuran.
Bilut, bilik, kamar; bilut podoman, kamar tidur; bilut panganan, kamar
makan; marbilutbilut, berkamar-kamar; marbilutbilut rohana, pikirannya berbelit-belit, pikirannya pe-
nuh dengan tipu muslihat.
Binatang, (dari batang?), bandingkan pahan: pinahan; dahan: indahan;binatang sering juga
diserukan untuk memaki-maki.
Binda, daging hewan yang disembelih, yang dibagi-bagikan di kampung; marbinda, menjual daging
hewan.
Bindoran, bunglon.
Bindu, bab, babak, pasal; marbindu songon surat, margalung songon hauma, babak demi babak
seperti tulisan, berpetak-petak seperti sawah; sambindu ma jolo, satu bab
dulu; marbindubindu, berpasal-pasal; bindu matoga, penjuru angin, delapan penjuru, gambar-gambaran
sihir yang digambar dukun di tanah waktu bernujum.
Binga, ulat darimana terjadi lalat; bingaon bugangna, ber-kuman lukanya, di lukanya adabanyak keremi.
Binggar, I. terbuka lebar-lebar: hudon binggar, periuk besar dari tanah. II. pegunungan batu
karang; binggarbinggar, tempurung lutut. III. binggar sigadingon = batangi na tigor di tangga
hambing, batas yang lurus pada teras ladang.
Bingkang, I. mamingkang, menarik keatas kaki hewan yang diikat. II. mamingkang, memotong gaji
orang untuk membayar hutangnya (= potong).
Bingkas, I. sebab musabab, bermula dari; marbingkas, mempunyai sebab, bersebab, beralasan; dia
bingkasna, apa alasannya?; parbingkasan, mula, sebab-musabab; marbingkas mago, marbinsir
lonong, kejatuhan (kehancuran) ada sebabnya. II. bingkas, terpicu le-pas; mamingkas, lecot,
menembakkan senapan; bingkasing-kas, bedil-bedilan; bingkasborngin, tembak-menembak diwaktu
malam (pada perang yanghebat); bingkas, = tole, ayomari, maju (istilah perang);bingkas pusupusuna, ia
menjadi marah, hati panas; mamingkasi bada, mencari alasan untuk berkelahi.
Bingke, I. bingke bibirna, komat-kamit bibirnya mau menangis, mulutnya bergeringsing, karena susah
hatinya. II. tangkai daun, pelepah daun.
Bingkolang, samban bingkolang, tersandung oleh tanda bahaya, suatu hajatan yang terganjal oleh tanda
buruk dalam ayam alatan yang disimak oleh dukun.
Bingkorang, = bingkolang.
Binsan, mumpung, selama masih beruntung, selagi, selama; binsan hipas iba, selama masih sehat
walafiat saya ini.
Binsar, terbit (matahari); habinsaran, tempat dimana matahari terbit, timur; parbinsaran, orang-orang
di sebelah timur; habibinsar ni mataniari, terbitnya matahari, ufuk timur; situndali mata ni ari
binsar, orang yang membelakangi terbitnya matahari, seorang yang melawan raja; P.B: sipohol
bungabunga, situndali mata ni ari binsar, idem.
Binsol, bengkak.
Bintatar, sej pohon yang kayunya dapat dipergunakan; P.B.: bintatar pandingdingan, simartolu
parhongkomna, sidok hata hagigian, soada hinophopna, bintatar merupakan dinding
rumah, simartolu dinding luar, siapa mengatakan kata-kata yang keras, bagi dia tidak ada manfaatnya,
omong kejijikan, apa gunanya?.
Bintuasa, sej ulat yang merusakkan padi, hama padi; ginagat ni bintuasa, ongkos tambahan pada
perkara perselisihan, msl memberi makan kepada raja-raja.
Bintutu, nama sej kayu keras. Biobio, sej tumbuhan yang menjalar.
Biola, biola.
Bira, buah, sej keladi besar dengan daunnya lebar (mirip dengan suhat), umbi-umbinya dapat
dimakan; sibulung bira, = hole (And).
Birak, geram, amarah, keseganan; hehe birakbirak, ia menjadi marah; manombo birakbirak, kambuh
amarahnya.
Birbir, dan birbir, cendawan yang tumbuh pada kayu yang busuk.
Bire, tepi (= topi); mamire, membuat jalan di tepi; sapsap bire, tepi batu karang yang curam.
Biring, luka yang dalam pada kaki dan payah sembuh; biringon, menderita penyakit seperti
itu. Birnat, dibanjiri, kegenangan.
Birong, hitam, gelap, setiap warna gelap, msl langit biru atau laut biru disebut: bi-rong; marbirong,
mamirong, menghitam; tar birong, agak hitam; pabironghon, menghitamkan; sibirong, si hitam, msl:
kuda; sibirongon, penyakit menghitam pada padi; sibirong mata, simata hitam, bukan: sibontar
mata, simata putih (orang Europa).
Birsak, birsak, mamirsak, memercik dengan air; mamirsakhon, memercikkan dengan air.
Birungut, marah, berengut, bersungut-sungut, mengenai tampang muka; marbirungut bohina, cemberut
mukanya, melihat dengan muka marah.
Bisa, racun, bisa (msl ular, harimau, serangga yang beracun); na bisa, yang beracun, berbisa; marbisa,
bisaon, (juga: simaon), mengandung bisa atau racun; roha na bisaon, hati busuk, jahat, sifat yang
berbisa.
Bistik, tempat batang bambu pada mana jala berempat segi (sulangat) digantungkan.
Bisuk, licik, cerdik, pandai, arif, licik punya akal (dalam arti positip tetapi terutama arti
negatip); bisukbisuk, perbuatan-perbuatan licik; ha-bisuhon, kelicikan, kecerdikan,
kearifan; marbisuk, licik, licin, bijak.
Biti, bitibiti, hal perbuatan mengadu, hal mengumpat; dibitibiti ahu, dia memanaskan hatiku dengan
kata-kata yang membencikan.
Bitik, cerdik, licik, berpandangan jauh, cermat, prospektif, terarah pikirannya; bitik ma ho
manangihon, timbang apa yang kamu dengar; mamitikkon, memutar kata, menjawab salah walaupun
diketahui jawaban yang tepat; pamitihan, hal memutar kata, keterangan turunan suatu kata.
Biungbiung, permainan anak-anak yang terdiri dari serpihan bambu yang dililiti benang
(juga: biurbiur?) Biur, bulir mayang; marbiur, mulai berbulir; sangkambiur, sebulir, setangkai,
sepotong; mamuro biur, mengusik burung bila padi sedang berbulir.
Bius, (juga bus), wilayah desa untuk mempersembahkan kurban, msl: si Lindung tanpa Si
Poholon; bersama-sama mereka menyembelih kerbau; sambariba horbo, wilayah desa yang
bertanggungjawab atas setengah bagian kerbau; sangkae horbo, seperempat kerbau; marbiusbius, secara
wilayah desa-desa, menurut bius.
Biut, marbiutbiut, kusut, terpilin-pilin (benang); juga; lari tidak teratur (mengenai orang-orang pelarian).
Bo, (= ba!), ucapan keheranan; bo di aek, hai yang ada di pe-mandian, teriakan waktu mau melalui
pemandian; marbodiaek, memperingatkan orang-orang yang mandi dengan seruan yang tersebut di atas.
Boa, paboahon, memberitahukan, mengumumkan, menyiarkan; tanda paboa las ni roha, pertanda
penyampaian sukacita; boaboa, berita, kabar, pengumuman; sipaboana, sesuatu yang sudah lebih dulu
memberitahukan peristiwa, pelopor yang mendahului, msl: air tuban-tuban pada kelahiran, isyarat, tanda-
tanda, msl: kokok ayam pagi pertanda fajar; marboaboa, minta diri, berpisah; P.B: mangungkor honong
bosi, porapora di babana, marpungu angka dongan masipaboa hatana, burung air menyelam, ikan
paitan di mulutnya, berkumpul kawan-kawan, masing-masing berbicara; boaboa ni api, (= boaboa ni
api), pembayangan udara yang terang merah yang berarti api.
Boan, mamboan, membawa; dipamboan, dibawa bermacam-macam, dibawai; masiboan
rupana, berbeda-beda, harf: masing-masing membawa rupa sendiri; masiboan rohana, masing-masing
membawa pendirian sendiri; tarboan ro-ha, terbawa kemauan sendiri; diboan rohana ibana, hatinya
mendorong dia (walaupun, msl: tubuhnya lemah dan sakit); mamboan hata, membawa pesan,
amanat; mamboan gora, membawa sengketa, msl: seseorang yang karena kehadirannya di satu desa,
desa itu ikut bersengketa atau karena dia pelarian, maka desa itu terlibat; diparboanhon ibana
sahitna, ditahankannya penyakitnya, sakit tapi berlaku seakan tidak sakit; boanboanon, macam-macam
barang; boan, ternak yang dipotong untuk perhelatan orang meninggal (= siboanon ni na mate); boan ni
boru, barang (pemberian) yang dibawa mempelai perempuan untuk suaminya dalam pernikahannya (=
pauseang).
Boang, hiasan, juga hiasan pada pidato; tanduk boang, sejenis ulos yang dibawa para ibu di atas kepala;
P.B: songon tanduk boang godangan jinujungna, membuat dirinya hebat tetapi bukan demikian
sebenarnya.
Boasa, (dari boha asa = beasa), mengapa, kenapa?; boasa tung? kenapa gerangan?
Bobak, kulit binatang; mambobahi, menguliti; mambobak hurumna, mencerkau pipinya; mambobak
bangkar, mengambil bangkar (dari pohon enau); mambobak di, berkeuntungan besar pada suatu
barang jualan.
Boban, I. beban (= siboanon), muatan, berkas, bungkusan; marbobanboban, mengikat dalam berkas-
berkas; hoda boban, kuda beban. II. boban, = tama.
Bobat, I. ikat pinggang. II. bobat dagingna, tubuhnya pada bagian pinggulnya adalah lebar.
Bobok, I. mambobok, mengikat bersama-sama; bobohan, berkas msl: kayu; sihalung bobok, kerbau
yang tanduk melengkung ke bawah. II. marbobok, heran, tercengang-cengang.
Bobol, mambobol, menyimpan se-suatu untuk dirinya yang sebe-narnya harus diberikan kepada orang
lain.
Bobon, na mate habobonan = na mate sumalin, begu seorang perempuan yang meninggal sewaktu
melahirkan.
Bobong, uring-uring kumbang berdengung; marbobong, suara kayu hampa kalau dipukuli.
Bodari, (dari: bot ari), malam, pada malam hari; bodari on, malam ini, malam nanti; bodari sogot,
bodari marsogot, besok malam; na bodari, tadi malam; bodarina i, malamnya itu; bodaribodari, selalu
pada malam hari; bodari ni marsogot, nanti malam; pulang bodari, demikian miskinnya tiada makan
pada malam hari; rambon bodari, senja.
Bodat, sej monyet; mambodatbodat, berlakon seperti monyet msl: naik pohon; ansimun ni
bodat, rambatan yang buahnya dimakan monyet dan anak-anak.
Bodiar, bodiar mata, (tentang manusia dan kerbau) memutar-mutar mata karena takut atau
marah; bodiaron, mata berputar-putar.
Bogar, bogarbogar, mandar sederhana, selubung bahu, kain penyelubung, rok perempuan. Bogas, bekas
kaki, jejak, tugas, pekerjaan, usaha meminang gadis; adong bogasna, maksud untuk
kawin; mamogas, mengikuti jejak buruan; marbogas tangan tu, memukul seseorang dengan
tangan; marbogas ulubalang, bekas pahlawan adalah nyata yaitu ia membunuh seseorang atau
melukai; hutanda do bogas ni tanganna, saya tahu hasil kerjanya; ndang habogasan, tidak terjejaki, tak
terpahami; P.B.: munsat so sae bogasna, teba indahanna so butong butuhana, beranjak sebelum usai
kerjanya, meninggalkan nasi bersisa tak kenyang perutnya.
Boha, = beha; bohabohaon, ra-gu-ragu, gusar, kuatir, ragu, hingga orang selalu bertanya dengan boha.
Bohal, bekal, nafkah, persediaan makanan, umur hidup; suda bohalna, habis bekalnya yaitu ia akan
mati; mareak suda bohalna, hingga meninggal, menjelang ajalnya; hasusuda ni bohal, akhir hayat, ajal.
Bohat, bohat do, seruan geram menyenangi kesusahan orang lain: itu bagus!
Bohi, I. wajah, muka; adop bohi be, berhadapan muka; bohibohi ni bagas, wajah rumah, bagian muka
rumah, roman muka. II. jaminan, cengkeram, panjar, petaruh; bohi ni garar, panjar pembelian (hutang).
Boho, betul, tepat, memuaskan, meyenangkan, mengena (tentang menghitung); boho sataon, tepat
setahun; mamoho, menetapkan jangka waktu.
Bola, I. mabola, belah dua, pecah; angka bola, idem; bola dua, terbelah
dua; mamola, membelah; mamolai, memelahi, dijadikan dua; sambola, setengah,
sebelah; bolabola, belahan, pecahan, juga usaha pecahbelah; mamolamola, memecah, menceraikan
orang atau kelompok, berusaha supaya hubungan baik msl: antara suami-isteri
retak; pamolamola, pemecahbelah orang yang bersatu; pamolai, pemecahbelah, pembuat
perselisihan; sibola huta, perusuh kampung; bola panjang sahuta, idem; bola piak, terbelah di tengah-
tengah; marsambola, memelah dirinya dalam dua bagian, berbelah pihak; sibola monis, pemelah menir,
orang kikir, pelit sekali; bola pinang, bandingkan pinang; tali bolabola, serudung, pengikat kepala
kerbau; P.B.: nilompa tiung, angka silgang angka bola, di jabu pangaririt, di toru
pamolamola, memasak tiung yang terbelah, di rumah berada peminang gadis, di bawah rumah berada
pemecah belah; sibola bubungan, sej ular. II. sibola, sej pohon kayu berdaun merah.
Bolagan, kelompok bulir padi yang baru dipotong yang didirikan di ladang.
Bolang, belang; marbolang, berbelang mengenai binatang; sibolang, kain ulos yang berbelang; kuda dan
anjing yang berbelang. Bolas, itu dapat, itu baik, boleh, sanggup, bisa; juga: na bolas.
Bolbol, tumpul, lebar dan tidak runcing; hata bolbol, ucapan yang tak kena di hati,
ngawur, simbolbolon, menderita penyakit sembelit.
Bolga = balga; si Bolga, kota pantai, pelabuhan di barat Sumatera Utara; marsibolga, sering pergi ke
Sibolga berbelanja.
Boli, mahar, mas kawin; pabolihon, menjual seorang gadis, mengawinkan; mangalehon
boli, menyerahkan uang mahar.
Bollang, terbuka lebar-lebar, terbelalak mengenai mata; pabollang mata, membelalakkan mata (kasar).
Bolo, I. = molo. II. bolobolo, umpatan persetan, buras orang ini; bolobolo ni on, ada saja ini, apa-apaan
kau ini; bolobolo ni asu on, asu bangsat kau ini.
Bolon, besar, agung; datu bolon, orang sihir yang besar, dukun besar; marnabolon,
marsiboloni, berbeda besarnya; pabolon, membesarkan; Simbolon (dari: bolon), marga Simbolon
berpusat di Samosir; P.B.: mandungdung bulu godang tu dangka ni bulu suraton, mardomu angka
na bolon, adong do ulu buaton, bila orang-orang besar bekerja sama, maka orang-orang kecil kena
tindih seperti dengan bambu-bambu besar yang sewaktu rebah menindih bambu-bambu yang kecil-kecil.
Bolong, (bdk ambolong), terbuang; mambolonghon, membuang apa yang tidak berguna; menceraikan
isteri; sibolongbolong, apa saja yang dibuang orang sebagai sesuatu yang tak berguna.
Boltok, I. perut (And). II. berbulir mengenai padi; boltohon, waktu padi berbulir. III. pamoltok, =
pamutuhai, lih butuha.
Boluk, I. sej ikan, sej ikan belut. II. akar-akaran yang kecil.
Bolus, I. jala; mambolus, menangkap ikan dengan jala ini. II. mamolus, melewati, melalui,
melintas; tarbolus, terlintasi msl: sungai yang tidak dalam; habolusan, penyakit pada kelenjar leher,
tempat perlintasan; mamolus sian sada dalan, memakai satu jalan; na binolus ni pangulu, yang di-
lintasi penghulu yakni hari gencatan senjata, karena hari itu penghulu melarangnya; bolusbolus ni
uhum, pelanggar, orang yang tidak mematuhi janji.
Bomban, bulu bomban, sej bambu; tolong bomban, sej perupuk; gaol bomban, sej pisang; P.B.:
sinuan tolong bomban tu Dolok Purbatua, hamu na marasiroha di dongan horas jala
sarimatua, orang menanam perupuk di gunung Purbatua, engkau yang menanam belas kasihan kepada
sesama manusia akan menjadi sehat walafiat sampai usia lanjut sekali.
Bombom, I. sej kumbang yang mengeluarkan zat perekat. II. mambombom, menumbuk terus-menerus
tanpa membersihkannya, karena mau cepat. III. mamombom, menanggung sesuatu yang dibungkus di
bara api.
Bona, bagian bawah pohon, pangkal, sumber, permulaan, awal; bona ni pinasa, tanah asal, kampung
halaman; bona ni alogo, daerah sumber angin; bona ni garar, panjar; bona taon, awal tahun; bona
gordang, seorang yang berdiri paling dekat pada gordang waktu menari; bonan dolok, (=bona ni
dolok) kaki gunung; sian bonana, dari mulanya; kambona, (kata bantu bilangan untuk tanaman)
batang; sangkambona, sebatang; marbona, berasal, berawal; mamonai, memulai
sesuatu; patumona, bdk mona; jabu bona, bagian utama rumah batak, letaknya di sebelah ujung kanan
rumah, kalau kita masuk rumah.
Bonang, benang, terutama benang untuk menenun; sibonang, sej anjing kurus
putih; bonangbonang, tumbuhan yang harum baunya dan batangnya warna putih seperti benang.
Bonar, I. jujur, benar, adil, tulus hati; habonaron, kebenaran, ketulusan hati, sej begu yang dianggap
pembawa kebaikan; urang habonaron, sejenis homang. II. gencatan senjata; tano bonar, daerah netral,
tidak boleh berperang; pamonari, orang yang mengadakan gencatan senjata.
Bonbon, sej lebah kecil; puli bonbon, lih puli. II. mate habonbonan, meninggal sebelum lepas
dilahirkan.
Bondar, selokan, tali air, parit, saluran air ke sawah; mamondari, menggali tali air ke
sawah; bungabondar, sebuah nama wilayah di Sipirok.
Bondil, I. penyakit ternak, daging hewan yang mati; bondilon, berpenyakit ternak. II. bondilbondil, mata
mendelik-delik, mata membeliak-beliak, memutar-mutar.
Bondul, I. bondul ni pintu, bendul pintu. II. penghalang, rintangan, apa yang menghambat; sihite
bondul, apa yang menyingkirkan hambatan, titian, jalan atau alat penyambung berupa uang oleh
seseorang yang mau menikahi seorang janda, yang jumlahnya setengah atau seperempat dari jumlah
mahar biasa (kalau masih pamili dekat, tidak perlu membayar sama sekali).
Bondut, mamondut, menelan; mamondut gana, bersumpah palsu; sibondut gana, yang bersumpah
palsu; sambondut, sesuap, sekali menelan.
Bonggar, I. bonggarbonggar, sej balkon pada bagian depan rumah batak atau sopo. II.
mamonggar, memindahkan rumah dari satu tempat atau desa ke tempat atau desa lain dengan
hidangan indahan pamonggar; pamonggar, uang yang diberikan kapada orang-orang desa bila sebuah
rumah dijual; bonggaron, = hauma (And), (arti dasar: mamonggar, membongkar). III. gumpal tanah,
bingkah tanah.
Bonggas, sepotong kayu panjang untuk dipakai sebagai gandar; mamonggas, mengungkit, meng-angkat
dengan gandar seperti itu.
Bongka, sesuatu yang tidak mau disebut, hal: bongka ondeng, hal atau masalah yang tadi; bongka uju
i, hal yang dulu itu; bongka na jolo, hal yang dulu-dulu; bongka nantoari, hal yang kemarin
itu; bongkabongka, yang itu, yang pantang disebut yaitu: kemaluan.
Bongkak, mamongkak, sebuah parit dibendung setengah agar sebagian air mengalir keluar.
Bongkol, marbongkol, = martingki. Bongkong, terikat pada rumah mengenai orang tua.
Bongkot, = bongot.
Bongot tu, masuk ke; mamongoti, memasuki; pabongothon, memasukkan; habongotan, tempat
masuk; habobongot, masuknya; ringgit bongot, uang dollar pada mana terdapat tulisan dobol dan
disimpan baik-baik sebagai homitan.
Boni, benih; bonian sasolup, sebidang tanah yang dapat ditanami dengan seselup padi (solup);
parbonibonian, bakul berisi dua atau tiga tuhuhan.
Bono, = bonos.
Bonom, terbenam.
Bonos, sangat berdukacita; bonosan, bobonosan, berdukacita sekali karena tertimpa kesengsaraan,
musibah, khawatir, gelisah.
Bonsa, berduka, murung, masygul; pabonsa, mendukakan hati, memberatkan hati, membuat seseorang
jadi murung.
Bontan, kembali ke rumah dari pekan dalam keadaan sakit, gelisah dan menangis mengenai bayi untuk
pertama kalinya dibawa ke luar.
Bontang, = bostang.
Bontar, putih; marbontar, mamontar, memutih; ringgit bontar, ringgit Spanyol, lain dari ringgit
burung (dua setengah gulden); bontar, darah; bontar ni horbo, darah kerbau potong; bontar ni
babi, darah babi potong; juhut na binontaran, daging yang dibumbui campur
darah; parbontaran, tempat masakan daging yang dimasak bersama darahnya; juhut bontar, beruk.
Bonte, mamonte, angkat senjata, membidik; bontean, jerat dimana senapan digantungkan, tempat
penyimpanan senjata; bontean ni solu, tambatan sampan, tempat berlabuh, tempat menyimpam sampan
(lebih tepat dari pada bontean, bdk botean).
Bontor, lurus, tulus, tidak palsu, ikhlas; bontor ni roha, ketulusan, keikhlasan.
Boras, I. hari ke 5 dalam satu bulan. II. boraspati, cicak; boraspati ni tano, roh pelindung yang terdapat
pada cicak.
Borat, berat mengenai muatan orang dan kapal; boratan, penuh muatan (= sorat); borat dagingna, berat
badannya, hamil.
Borbar, lepas dari ikatan mengenai orang-orang muda yang tidak berkeluarga; borbar hatana, kata-
katanya ruwet, kacau.
Borgong, = borgot.
Borgot, terjerat mengenai burung, terperangkap; mamorgot, menangkap burung dengan jerat.
Borhos, mamorhos, mengikat jadi satu berkas, melampini; samborhos, seberkas, sebalutan, sebungkus.
Borhu, kulit buah kelapa yang paling luar; sanggar borhu, sej gelagah yang batangnya berongga pendek.
Bori, I. mangamborihon, mencemaskan, mengkuatirkan, takut terhadap sesuatu. II. mambobori, belum
berbuah mengenai pisang dan enau.
Borit, sakit.
Borna, warna; (juga: worna); sampuborna, berwarna-warna me-ngenai pakaian; sampuborna da-
hanon, beras campuran.
Bornga, ulat dalam luka. Borngin, malam; na borngin, tadi malam; na di borngin, dahulu (kala); uhum
na di borngin, hukum dahulu kala; parbornginan, tempat bermalam,
penginapan; marborngin, bermalam, menginap; musu borngin, musuh atau lawan yang keras sekali,
karena juga bertempur waktu malam.
Borno, bornoborno, rawa-rawa yang basah terus-menerus.
Borok, siborok, anak kodok; P.B.: nda mutu siborok manjalahi guluan, nda mutu roha manjalahi
hangoluan, takkan anak kodok mencari kubangan, takkan habis akal kita mencari nafkah.
Borong, I. mamorong, menahan; tarborong, tertahan; ndang haborongan, tak bisa ditahan.
II. mamorong, memborong, mengkontrak; paboronghon, memborongkan, mengkontrakkan; gaji
borong, gaji yang ditentukan sesuai dengan borongan. III. borongborong, kumbang hitam penggorok
kayu.
Borot, terikat, tertambat; mamorothon, mengikatkan; borotan, tiang yang dipakai untuk mengikat
kerbau yang mau disembelih; haborotan, = haboruan, bdk boru.
Borsang (= hopahopa), sepah, ampas; tarborsang, orang yang suka omong secara kasar; juga:
mengeluarkan angin, hingga keluar kotoran sedikit.
Borsi, mengandung banyak alkohol mengenai minuman keras (anggur dan tuak).
Borta, tunas enau, aren, enau muda; dipabortaborta hata (atau singir), menyinggung-nyinggung perkara
atau piutang.
Bortik, terbetik, terdengar msl kabar; tarbortik tu pinggol ni...., terbetik beritanya ke kuping....
Bortu, mabortu, merekah mengenai kulit karena api atau sinar matahari.
Boru, anak puteri, anak perempuan, wanita, anak perempuan saudara lelaki dan semua sanak saudara dari
pihak ayah; juga: borua, na boru; anak boru, gadis, perempuan yang belum
kawin; boruboru, perempuan, betina; ompu boru, nenek perempuan; amang boru, suami
dari namboru; namboru, saudari ayah; anak ni namboru, anak dari saudari ayah, nama timangan: anak
kesayangan; anggi boru, isteri adik, adik ipar; haha boru, isteri abang, kakak ipar; parboru, pemilik
mempelai gadis, yang mengawinkan dan menerima mas kawin; boru ni asu, boru ni aha, cacian yang
kasar , perempuan yang tak dipandang; boru ni halak, gadis hina yang tak mau dikawini; boru sibabi
jalang, lonte, pelacur, wanita tuna susila; kata boru ditempatkan di muka nama marga, agar diketahui
marga asal perempuan itu, perempuan yang sudah kawin tetap memakai nama marganya; boru
sadari, bdk ari; tuan boru, isteri, isteri orang yang terhormat; na mora boru, = parripe, penghulu
menganggap familinya sebagai anak lelaki, tetapi bawahannya sebagai anak perempuan, artinya:
bawahannya mengambil tempat kedua, karena anak lelaki yang dianggapnya lebih tinggi daripada anak
perempuan yang tidak punya hak warisan; mamoru, mempertunangkan puterinya yang masih kecil agar
cepat mendapatkan mahar; haboruon, adat yang berhubungan dengan parboru; pamoruon = hata boru;
masiboruboruan, saling mengawinkan mengenai dua keluarga, perkawinan bersilang; mangan tuhor ni
boru, memberikan makan, kalau pihak paranak membawa daging untuk mengatur mahar secara tuntas.
Terjadilah marunjuk; si boru, kata ini ditempatkan mengganti kata Si untuk nama wanita, kalau disapa
seorang perempuan, disebut nama marga dengan di muka kata boru; haboruon, ejaan U dalam tulisan
Batak tradisional.
Bosan, keseganan, menjijikkan, merasa asing. Bosar, I. radang, barah, bosaron, menderita peradangan,
berbisul-bisul. II. bosar, subur; napu bosar, amat subur.
Bosi, besi; bosi, teguh, keras seperti besi; juga: mengenai roha; tungkang bosi, tukang besi; bosi barani,
habosion ni daging, kebal, kuat, mengenai badan; marhalihali bosi, memakai banyak akal; parimbulu
bosi, yang berbulu basi, mitos batak tentang pendekar jaya si marimbulu bosi; honong bosi, burung
bangau.
Bosik, I. tali yang dihitamkan dengan air jelaga untuk membuat garis lurus menepatkan balok-balok
(= rambu); mamosik, menarik garis dengan cara tersebut di atas. II. bosik horbo, sej penyengat yang
mengganggu kerbau. III. mamosik, memukul-mukul ladang yang telah siap dikerjakan dengan daun
palem supaya bibit masuk ke tanah; bosikbosik lili, daun-daun palem yang dipakai untuk memukul-
mukul itu; mamosihi, berkelahi dibelakang peti mayat untuk mengusir begu, hal itu juga dilakukan pada
pesta horja.
Bostang, I. perangkap untuk membunuh. II. bostang, terlentang; mamostang, mengambil jalan terpendek
atau memotong jalan, msl sewaktu menyeberangi sungai.
Bosur, kenyang; pabosur, mengenyangkan; na bosur, yang kenyang; P.B.: otik hinamokmokhon,
godang hinabosurhon, yang sedikit mengemukkan, yang banyak mengenyangkan. Dikatakan oleh tuan
rumah kepada tamu: pemakaian tepat guna, juga banyak atau sedikit makanan terhidang, kiranya
menyenangkan dan terberkati.
Bot (bdk bodari dari: bot ari), sudah gelap, menjelang malam; bot ma ari, hari mulai gelap, matahari
mulai terbenam; nunga bot ari, sudah petang ari; guling bot, menjelang malam; bot ni ari, sore.
Botik, I. pepaya. II. botik (juga sambotik), lembing yang dipasang sedemikian rupa sehingga ia cepat
melecot kalau kena benang yang dipasang.
Boto, umboto, tahu, mengetahui; mamoto, idem (di); dipabotohon, diberitahu (tu);
parbinotoan, pengetahuan; so pamotoanna, tak sepengetahuan; hupabotoboto i, mana aku tahu tentang
itu; marpinabotoboto, berbuat seakan tahu, tidak peduli; ndang botobotoanku i, itu bukan
ulahku; pamotoan, pengetahuan; P.B.: napuran tanotano na sinuan di onan, manumpak ma Debata,
dipaganda parbinotoan, tumbuh sirih ditanam di pekan, semoga dengan pertolongan Allah, pengetahuan
itu ditambahkan.
Botohon, lengan bagian atas, as roda; mulakulak songon na mangusa botohon, diulang-ulang seperti
mengeringkan lengan atas.
Botol, botol.
Boturan, pikulan.
Bua, bua nona, buah nona (anona muricata); bua pala, buah pala.
Bual, marbualbual, membubung mengenai asap; Bualbuali, nama gunung dekat Sipirok dengan air
belerang.
Buangga, keterlaluan, terlampau, tak seimbang, kelewat mengenai hiasan, perkataan; aha ma laba ni
hata na buangga? apalah untungnya berbual? pabuangga, melebih-lebihkan.
Buas, I. royal, tidak hemat, dermawan, murah, suka memberi, tak pelit, suka menjamu
orang; manghabuashon, membagi-bagi secara murah. II. buasbuas, mengeluh, berkeluh.
Buat, mambuat, mengambil; mambuati, mamuati, mengambil dari sesuatu, mengambili; roha na
marpambuat, tuntutan untuk memperoleh untung, bersikap mengambil muka, egois; mambuat
roha, mengambil hati; pambuatan, tempat pengambilan sesuatu; pambuatan goar, asal pengambilan
nama; marpamuati ma roham, janganlah marah; dibuati murukna, berkurang marahnya; na
binuatna, isterinya, bininya; parbuaton, harta, kekayaan; tuk parbuatonna, cukup berada; dibuat na
mambuat, diambil orang.
Bubu, bubu; marbubu, menangkap ikan dengan bubu; P.B.: tu julu dapot bubu, tu jae dapot
tunggal, ke hulu terpukat, ke hilir terperangkap, lepas dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya.
Bubur, I. bubur, bubur nasi. II. marbubur, suara yang berbunyi "bur" msl bunyi senapang, jatuh ke
lobang.
Bubus, bobol, bocor; parau bubus (arti kiasan), pemboros; marbubus, mengalir, terluap air, bocor.
Bubut, mengembung mengenai tubuh; bubuton, dalam keadaan mengembung mengenai tubuh.
Budok, sibudok, gambaran anjing yang diukir dari kayu sebagai penangkal dan dipasang di sudut
kampung.
Bue, banyak, cukup, berlebihan mengenai makanan dan padi; sibue, rumput kecil yang dicucukkan di
antara padi dengan kepercayaan padi itu akan berbuah banyak; juga dimasukkan kayu untuk bonang;
mabue, berketurunan banyak; matorop
mabue, idem; parbue, buah; marparbue, berbuah; marparbuehon, menghasilkan; batu parbue, ba-tu
pasir yang lembek, tetapi menjadi keras bila ada di udara.
Bugis, orang Bugis; mandar bugis, sej mandar.Buha, mamuha, membuka (bdk bungka);
buha, terbuka; mamuhai, membuka, memulai, mendahului; pabuha, membuka; buha baju, bdk baju;
buhabuha ijuk, fajar pagi; buha siang hari, mulai pagi, subuh; buha hata, uang permohonan, agar raja
membicarakan dan menimbang sipemberi uang; buha parhalaan, jatah, (jambar) yang merupakan hak
kita pada saat perkawinan seorang gadis.
Buhal, marbuhaluhal, berbual-bual, muncrat dari dalam tanah, memancar-mancar ke atas; juga: kata-
kata yang mengalir dari mulut.
Buhar, mamuhar, menggusur, mengusir musuh dari kampung; buhar, diusir dari kampung;
P.B.: papanpapan butarbutar, martaban hita jala mamuhar, papan kayu butar, kita manjarah musuh
lantas mengusir; pabuhar = buhar.
Buhit, jungjung buhit, jalinan rambut; silanjang buhit, benjol pada usus ayam; parbuhitan, pertanda
buruk pada bagian dalam ayam atau kerbau yang ditemukan dukun; manilik parbuhitan, mencari tanda
nujum pada bagian dalam itu.
Buhu, I. buku, ruas msl ruas bambu, pasal, tulisan; buhu, tiba pada suatu pasal atau akhir pidato; nunga
buhu? sudah selesai pidatomu? marbuhubuhu, berpasal-pasal, berbagi-bagian; buhubuhu, benjolan-
benjolan, ruas, mata buku daging. II. marsibuhu, meratap di waktu malam.
Bujogo, marbujogo, angin berdengung, gegar bunyi gendang, menjadi sangat marah.
Bujuk, I. mamujuk, membujuk. II. sej ikan yang sangat rakus dan memakan anaknya, kiasan: seorang
pemimpin yang menganiaya rakyatnya.
Bukbak, berdebar-debar mengenai jantung karena takut atau penyesalan; mabukbak, idem; mabukbak
taroktok, berdebar-debar jantung karena takut, kalau ini dengan sendirinya, maka itu dianggap sebagai
pertanda yang jelek; na bukbak, takut, ketakutan; mamukbahi roha ni sianu, menakutkan si
anu; dipabukbak, idem.
Bukbuk, I. bulu tubuh. II. pabukbuk, menjadikan banyak, memperbanyak; manimbukbuk, menjadi
sangat besar; begitu dikatakan mengenai kemenangan (manimbukbuk hamonangan).
Bula, perintah: pergi! Bulaling, mamulaling, melempar ke sesuatu; hata bulaling, ucapan mengeritik
seseorang; ende bulaling, lagu yang mau menembak seseorang.
Bulan, I. bulan (bagian dari tahun), bulan (di langit); bulan mate, bulan mati; bulan sasabi, bulan
sabit; poltak bulan, muncul bulan, bulan timbul; dioro bulan, datang bulan, haid; oro ni
bulan, menstruasi; marsahit bulan, sakit haid; solpot bulanon, kambuhnya penyakit ayan pada bulan
timbul; hu di bulanna, penuh bulannya, mau melahirkan; dan bulan, cendawan bulan; sinabulan, sej
pohon besar; mangalabulan (malabulan), satu dari tiga dewata tertinggi.
II. bulan, perjanjian; marbulan, berjanji dengan sumpah; sumintak bulan, memperkuat perjanjian
dengan sumpah sambil memegang ganaganaan.
Bulang, mabulang, menutup mata dengan kain; bulangbulang, bulang, kain yang dipakai meliliti
kepala; surik na binulang, bdk surik.
Bulangbaling, lari pontang-panting.
Bulbul, marbulbul, melingkar, naik membubung mengenai asap; mamulbul, menghembus; dibulbul
alogo, angin menghembusnya; bulbulan ni dengke, pemusing-musingan, kumpulan dari banyak ikan
atau orang.
Bule, I. mabule, = mahap. II. bulebule, bejana kecil berleher kuncup, mangkok kecil.
Bulele, I. belalai gajah, juga rama-rama. II. sibulele, burung yang mengungkit-ungkit ekornya.
Bulet, I. banyak, berlimpah; juhut na bulet, gumpalan daging, msl pada pantat. II. hau bulet, kayu bulat,
yang tidak ditetak.
Bulibuli, buli-buli.
Buliga, I. kekuatan obat mesiu; hona buliga, kena mesiu. II. marbuligabuliga, dikuliti.
Buligan, deretan, barisan; sabuligan, sebaris mengenai benda-benda yang diikat berderet-deret
msl ijuk, benang, sirap.
Bulu, buluh, bambu; jenis-jenisnya: bulu godang, sejbambu besar, yang dipakai untuk tempat
mengambil air; bulu duri, buluh duri; bulu suraton, bambu, yang dahulu kala dibuat untuk
menulis; bulu laga, bulu sorik, bulu tolang, jenis-jenis bambu liar di hutan; bulu hungkung, bulu
parapat, bulu tangan, bulu songa; simarbulubulu, sej rumput yang daunnya menyerupai daun bambu;
P.B.: bulu soban, musu dongan, kayu api dari bambu, kawan bisa jadi musuh; P.B.: sinuan bulu
sibahen na las, sinuan uhum sibahen na horas, tanamlah bambu agar hangat, carilah keadilan biar
selamat; urat ni bulu, akar bambu, jatah raja dari emas kawin; gorit bulu, jatah mahar yang
diterima parboru; bdk gorit.
Buluhat (bulu uhat), bambu yang diatur oleh kaki perempuan penenun pada mana benang berjalan.
Bulung, daun pohon; juga buku; bulung ni tangan, tangan tanpa lengan bawah; bulung ni pat, telapak
kaki; marsangkot bulung, berpakaian daun, begitu menderita sampai kehabisan darah; na
maulibulung, yang berdaun elok, kaya, dihormati; sambor bulungna, malang sengsara; ndang ulahan
(haulahan) bulung, seperti pohon kayu yang ranggas yang tidak berdaun, mundur tak bisa diperbaiki
lagi; P.B.: nang dope marbulung, nunga mangalinggomi, belum berdaun sudah menaungi, belum apa-
apa, belum berbuat sudah mau menguasai msl seorang pemuda yang berpura-pura raja; bulung,
pinarbulung, berbentuk daun; pinarbulung gumba, berdaun yang berbentuk hati.
Bulus, sederhana, mudah, tulus; bulus roha, mudah, tak ada maksud lain, tak akal-akalan,
polos; bulusan, lebih baik, lebih muda; bulusan nama ahu mate, unang mangolu, bagusan aku mati
daripada hidup.
Bulusan, tikar yang dipakai untuk membungkus diri di waktu tidur, selimut.
Bumi, tanah, bumi, angkasa. Kata ini sering dipakai dalam bahasa datu; tuan bumi (juga: bubi) na
bolon, juga: taham (= tahan) bumi na bolon = pane na bolon, dewa astrologis
Bun, (tentang padi di sawah) melimpah, berhasil lebih daripada biasa; habunon, kelimpahan,
pertambahan.
Bunbun, tertumpuk, berkumpul; bunbunan, tumpukan padi yang bundar di ladang untuk ditebah
(dengan mengijaknya); kumpulan, himpunan.
Bundala, = mundala.
Bunga, bunga, sewa, rente; juga: bungabunga; marbunga, berbunga; bungabunga ni hagabeon, hak
kesulungan; sampe bunga, dewasa; hoda sibungabunga, kuda merah; bungabungaon, terserang
penyakit dengan akibatnya kulit menjadi merah; bunga pansur, bunga merah; bunga rus, bunga mawar.
Bungbung, lobang, tembus; na bungbung, berlobang, terbuka lebar, tidak ada yang menghalang.
Bungkas, pindah tempat diam-diam, minggat; marbungkasan, berpindahan, pindah dalam jumlah besar,
eksodus, pindah bertebaran; pabungkas, memaksa, mengusir (dengan atau tanpa
kekerasan); habungkasan, tempat yang ditinggalkan setelah diusir; parbungkasan, tempat, yang dituju
setelah diusir; habubungkas, perpindahan, hal pindah, emigrasi.
Bungki, bingkah tanah yang dibalikkan; juga: lempeng tanah yang dipakai untuk membangun
tembok; balikbungki, membalikkan bingkah tanah, menunjukkan suatu kebiasaan, adat-istiadat, sewaktu
membeli tanah ladang: bila seorang membeli tanah untuk jangka waktu tertentu, maka itu tidak boleh di
bawah dua tahun, bingkah tanah yang dikerjakan itu harus dikembalikan lagi ketempat semula, hal mana
terjadi sewaktu mengerjakannya pada tahun kedua.
Bungkulan, bubungan.
Bunti, sajian untuk roh yang terdiri dari sagusagu yang diletakkan di ladang; marbunti, meletakkan
sajian seperti itu.
Buntul, benjol, tinggi; juga: arti kiasan: (= timbul) menonjol ke atas; harajaon adui do na
umbuntul, kerajaan disana paling menonjol; buntulbuntul, bukit-bukit, bukit
kecil; pabuntulhon, menonjolkan, meninggikan; nae buntul malela, begu perempuan yang tinggal di
gunung.
Bunu, bunuh; mamunu, membunuh, memukul; mamunui, membunuh, memukul dalam jumlah
besar; pamunu, pembunuh; pamunuon, pembunuhan; bunubunu, pemukulan sampai mati; sibunu
jolma, pembunuh; pabunubunu, memukul-mukul seseorang; dibunu na mamunu, dibunuh orang.
Bur, tiruan bunyi segala sesuatu yang jatuh; mardubum (mardobur), kena dobrak.
Bura, kutukan, kualat; burabura, idem; mamurai, mengutuk; marburaburahon, mengutuk sesuatu atau
seseorang; hona bura, kena kutuk; pamuraion, pengutukan.
Burak, marburakburak, berbual- bual mengenai air; ndang marburak, tidak lagi membual, yakni tidak
mengembung.
Burangso, tidak sopan, kurang ajar; bdk barangsi; na burangso manghuling, tidak sopan bertutur; na
burangso marabit, tidak sopan berpakaian; na burangso mangan, tidak sopan makan; na burangso
mamora, tidak sopan kaya, tidak mau meminjamkannya kepada teman-teman se-desa.
Buranso, seruan karena merasa tidak senang, seolah-olah mengatakan: orang yang terkutuk ini.
Burbur, I. bubuk kayu; buburon, diserang bubuk. II. mamburburi tano, dengan air membawah tanah
ketempat lain.
Buri, kena cuci; mamuri, mencuci, membasuh; marburi, cuci tangan; parburian, tempat cuci tangan,
kalau mau makan; mengutuk: buriapus ma ho, mudah-mudahan engkau mati, mampuslah
kau; burilengse, burisiapsiap, buripatopato, burilandas, idem. Buriran, tembolok pada burung.
Burju, tulus, baik hati, jujur, rajin, sungguh-sungguh; hata burju, (lawan: hata gait), bicara
sungguhan; burjungku do i, maksudku baik, sungguhan aku lho; haburjuon, kejujuran, kebaikan
hati; burju ma ho mangula, rajinlah engkau kerja; manghaburjuhon, mengerjakan dengan tekun dan
teliti.
Burnang, lebar, membengkak, menggembung; pamurnangan, bagian yang paling lebar, lilit
terbesar; paburbanghon, membesarkan diri, menyombongkan, berlagak, mengembungkan diri.
Burnas, mamurnas, memberi makan berlimpah-limpah; pamurnas, suguhan makanan yang banyak dan
enak.
Burning, = burnit.
Burnit, (juga: burning), kurus dengan perut kembung; pamurnitmurniton, dirundung penyakit ini.
Burnung, penyakit bagian bawah tubuh hewan.
Buro, mamuro, mengusir burung dari sawah atau ladang; buroan, musim buro;
mamuroi, memperhatikan/melindungi; manggora pamuro, nampak kehamilan; na buro, orang asing
(sebenarnya: yang diusir).
Bursok, sibursok, anak bayi laki-laki (= siunsok) bila orang tidak mau menyebut namanya atau yang
belum punya nama.
Burta, I. lumpur yang terbawa air sungai dan menyuburkan tanah. II. burtaburta, sej pohon kayu
berdaun lebar dan berbentuk hati.
Buru, I. marburu, berburu; mamuru, memburu; parburu, pemburu; biang parburu, anjing
pemburu; paburuburu, mengejar-ngejar; paburuon, pengejaran. II. mangiburu, lih iburu.
Buruk, tua, buruk, jelek; roha buruk, hati buruk, malas, mentalitas buruk; taon na buruk, tahun yang
baru lewat; burukburuk ni abit, kain usang, pakaian bekas; habuburuk, keburukan, lusuh.
Bus, = bius.Busan, busanbusanan, peralatan kecil yang dapat dipakai dan dibawa seperti seorang dukun
yang selalu membawa peralatan kecil.
Busuk, busuk; hata na busuk, kata-kata kotor, jelek; habusuhon, kebusukan, kejelekan
hati; busukbusuhan, timbunan jerami di ladang.
Buta, I. buta; tunggul buta, sej kayu berdaun kecil .II. mamuta, menutup lobang; nunga
buta, permainan tidak sah. III. buta, bagian lembek pada gigi, kuku, yang gampang berdarah.
Butir, butir-butir karena gigitan nyamuk atau kutu busuk; marbutir daging, berbutir mengenai
kudisan; butir ni roha, keseganan, keengganan, tidak mau, risih; mamuturi, gigitan semut yang gatal di
kulit.
Butong, kenyang; mabutong, idem; butong, layar yang penuh dengan angin; ndang habutongan, tak
kenyang-kenyangnya, terus melahap makanan; pabutonghon, mengenyangkan,
memuaskan; pamutongmutong, tali penggerek tabung tuak.
Butuha, perut, tubuh bagian bawah; butuha bolon, perut besar; butuha metmet, usus; uhum ni
butuha, buang air besar; dongan sabutuha, teman seperut, teman semarga; pamutuhai, les panjang di
bawah atap pada mana urur diikat.
Da, = atehe?, bukankah, ya? ditaruh sesudah perintah; laho ma da, pergilah ya, ima da, ya memang
begitulah.
Dabo,ale.
Dae, jelek. buruk, kurang pantas, kurang layak, buruk, msl: seorang bapak yang telah berumahtangga
berlaku sebagai pemuda; P.B.: molo marsuru raja, dae ma so oloan, kalau bersuruh raja, jangan tidak
dipatuhi, kalau raja memerintah, risih rasanya kalu tidak dipatuhi.
Dagal, = dugul, mata kayu; p.b. sada dagaldagal, sada duguldugul, sada na tangkang, sada na
jugul, sebuah mata kayu, sebuah buku, yang satu nakal, satu lagi bandel (dua pihak bersengketa, sama-
sama keras kepala)
Dagang, orang asing, pendatang, perantau; mardagang, merantau, mengembara di negeri asing, halak
dagang, pendatang, orang asing; p.b. tanda do sanggar padang, potang ari marsipusipu, tanda ni
anak dagang, potang ari pangapusi ilu, nyata amat ilalang pimping, petang hari jadi hangus, tandanya
perantau asing, di petang hari ia menangis, karena rindu; napuran dagang, daun sirih paling pangkal,
rasanya gurih.
Dagar, mandagar, mengupayakan, membuat, dapat mengerjakan; ise mandagar i? siapa meramu itu?
siapa yang mau bersusah-susah menyediakan? hadagaran, dapat diikhtiarkan, dapat diupayakan, dapat
diperbuat.
Dage, I. = doge, seruan tanda keheranan. II. mardagedage, makan (sedapan), makan berlebih-lebihan.
Daging, (mengenai orang dan binatang) badan; mardaging, berbadan; roha daging, bersifat duniawi,
materialistis, kehendak badaniah, nafsu badani; pardagingon, kebendaan, kejasmanian, hal mengenai
badan; anak ni daging, seorang anak yang tidak lagi diakui oleh orang tuanya sebagai anak mereka
karena anak itu membuat banyak kejahatan; sada daging sada mudar, sebadan sedarah, seperasaan,
sepenanggungan.
Dahan,mardahan, memasak, menanak nasi; dahanon, yang harus ditanak (kata kerja bentuk
gerundivum), beras; indahan, (sebenarnya nidahan = yang dimasak), nasi; mangindahani, memberi
orang makan; parindahanan, pandahanan, sumpit nasi, bakul yang dianyam untuk tempat penyimpanan
nasi; ucapan selamat: P.B.: tubu boru na tardahanhon hudon na bolon di si paha ualu, kiranya
lahirlah puteri penanak di periuk besar pada musim menyawah (waktu itu penyawah makan banyak
nasi); indahan ni bonang, bubur nasi yang dilumurkan ke ke benang dan yang dibuat dari beras.
Daho, mandaho, mendakwa, menipu, menggelapkan, mengatakan masih berpiutang padahal tidak; juga
mengatakan tak berhutang lagi padahal masih berhutang lagi.
Dai, citarasa, rasa makanan; mardai, mempunyai citarasa, enak; daina, rasanya; dumai, lebih
enak; mandai, mencicip, mencoba rasa, merasai; pandaidai, caranya mencicipi, orang yang suka makan
yang enak-enak; hadaian, keenakan, kenikmatan; pandaian, pengecap, indera perasa; hona
pandaian, dicoba mengenai kecap.
Dais, disentuh, dijamah, disinggung, ada sangkutan; ndang dais tu ahu, tak ada sangkutan
denganku; mandais, melumas, mengoles, menyapu, menyepuhkan sesuatu
pada; mandaishon, mengoleskan, menutup dengan obat, menyapukan; mandais hata, menggunjing
orang; pandais, kuas, pensil.
Daiung, dayung.
Dalan, jalan, cara, kesempatan; dia dalanna ? bagaimana itu terjadi; so sian dalanna atau na so adong
dalanna, tanpa sebab; mardalan, berjalan, bepergian; pardalanan, perjalanan,
perederan; pardalan, pejalan kaki; pardalanan ni hata, jalannya pembicaraan, jalan cerita, pembawa
pembicaraan; raja pardalan, pengantara, = pangulu; pardalanan ni bada, sebab-musabab
sengketa; pardalanan ni garar, cara-cara pembayaran hutang, orang yang membawa uang untuk
membayar hutang; mardalandalan, berjalan-jalan tanpa tujuan tertentu,
melancong; mardalani, menjalani; sadia dao dalanan? berapa jauhnya? hadalanan, dapat
dijalani; mandalanhon hepeng, mengedarkan uang untuk berdagang; padalan, melakukan,
melaksanakan; padalan hata, mengirim kabar; padalan jea, melakukan sesuatu yang berakibat
buruk; padalan uli, melakukan sesuatu yang berakibat baik; padalan aek, memasukkan air ke tali air
untuk mengairi sawah; padalan parkaro, memperkarakan sengketa; padalan tahi, mencari cara
memperoleh kawan untuk suatu rencana atau perkumpulan; padalan juhut, membagikan daging pada
pesta menurut adat; padalan sigalegale, membuat wayang sigalegale, patung orang, menari yang
dikendalikan dengan tali/kawat; hata na dumalan, gagasan paling baik; mardalan pat, berjalan
kaki; mardalan darat, berjalan melalui darat; sadalan hita, seperjalanan kita, setujuan kita, sependapat
kita.
Daldal, I. sej lebah penyengat kecil; situak ni daldal, madu lebah. II. daldal bohina, suram wajahnya,
muka masam. III. tali sidaldal, tali derek, disongket dengan kayu pengungkit, agar balok yang diangkat
keatas bangunan bisa pas letaknya.
Dalhop, mandalhop, melekatkan pada, mengikatkan sesuatu dengan erat; dalhop tu, melekat pada, erat.
Dali, I. mandali, macet mengenai senapan; mandalihon utang, selalu menunda pembayaran hutang.
II. sidalian, dalih, alasan; P.B: molo soada roha,godang do sidalian, kapan tak suka banyak dalih; hata
sidalian, dalih alasan yang dibuat-buat; marsidalian, berdalih, mencari alasan; marsidalianhon
ulaon, mendalihkan pekerjaan; horbona diparsidalianhon, kerbaunya dibuat menjadi dalih. III. dali,
susu. IV. dalidali, sej kacang-kacangan; sataon dali, tiga bulan; simardalidali, sej rambatan yang
menyerupai dali-dali.
Dalihan, tiga tungku dari batu di atas mana ditarok periuk; dalihan nantunggu tiga, tiga tungku yang
teguh, diucapkan sebagai doa yang puitis; siholting dalihan, orang kikir, belit, bdk holting; P.B.: tolu do
dalihan paopat sihalsihal, torop pe anakniba, sada do sihasian: tungku hanya tiga, empat dengan
ganjalan, kalaupun banyak anak, satu saja kesayangan.
Dalimo, delima.
Dalom, dalam, di dalom laut, dalam kandungan; daloman, (tentang ternak) melahirkan anak, yang telah
mati di kandungan.
Dalu, I. dadu. manggulang dalu, menggulir, menggelindungkan dadu; dalu ni honas, batang nenas.
II. dalu, babi jantan; manginjam dalu, meminjam pejantan membuahi babi betina; upa dalu, sewa
pejantan yaitu anak babi yang kelima, kalau kurang dari lima anaknya: seekor ayam; sapelean
daludalu, persekutuan persembahan senenek moyang yang mencakup enam keturunan; daludalu na
mokmok, babi jantan tambun, gemuk yang menjadi kurban; mangondanghon dalu, peresmian anak
hamba menjadi anak sendiri, sedang sihamba hanya melahirkan, dan seterusnya menjadi inang pengasuh.
Anak ini memperoleh marga majikannya.
Damar, damar, suluh damar, sudip dari pohon cemara; damardamar, tumbuhan
rambatan; mandamari, merekatkan dengan damar, menempelkan dengan damar.
Dame, damai, dalam keadaan damai; dame do luat i, negeri itu dalam keadaan damai; dame rohana, dia
berhati damai; mardame, berdamai, mengadakan
perdamaian; pardameon, perdamaian; padamehon, mendamaikan, melerai; mardamedame, hidup
secara rukun dan tenteram.
Dan, I. cendawan, jamur; danon, bercendawan, penuh dengan jamur, berjamur; dan pohul, sej
cendawan. II. dan, penunjuk waktu, sering dihubungkan dengan kata bertanya; piga; piga dan, berapa
lama; ndang piga dan, tak berapa lama.
Danak, muda, belia, kekanak-kanakan, naif; danak dope dagingna, badannya masih kanak-kanak, belum
dewasa, belum langkas tumbuh.
Dando, denda, denda uang; tardando, didenda, terdenda; honadando, kena denda.
Dangar, (tentang tanah) kering, tidak berair; na dangaron, kering, gersang; dangardangar, seseorang
yang harus didengar, yang harus dituruti.
Dangdang, denda yang dibayar kalau kejadian itu tidak dapat lagi diperbaiki; mardangdang, membayar
uang sebagai pengganti barang yang hilang atau yang dicuri; butuha naso hadangdangan, perut lebih
banyak menerima makanan daripada yang diperlukan untuk tenaga kerja msl: pelayan yang
malas; sisampe dangdang, penanggung denda, walau bukan salah sendiri.
Dangis, mandangis, pada saat ini tanpa uang, mengenai pemain-pemain kalau mereka kalah; mengenai
pedagang kalau barang mereka tidak laku.
Dangka, ranting, cabang, dahan, anak sungai; namora di dangka, kera; mandangkai, memotong dahan
pohon; mardangka, bercabang, berdahan; mardangka abarana, ia mendapat anak; mardangka
ubanmu, dalam hari tuamu biarlah ubanmu bercabang-cabang; mardangka ubanna, limut-limuton
tanggurungmu, bercabang-cabanglah ubanmu, punggungmu ditumbuhi lumut, banyaklah keturunanmu,
semoga menjadi tua sekali; mandangkai hata, membuat pembicaraan berpanjang atau bercabang-cabang,
agar tidak berakhir dengan baik.
Dangol, sengsara, miskin, pi-lu, melarat; dangolna i, alangkah sedihnya; mardangol, menderita, dalam
keadaan melarat; hadangolon,sidangolon, kesedihan, penderitaan, dukacita, sengsara, kemelaratan.
Dano, I, kolam besar, tasik; (lebih besar dari ambar). II. gambaran bintang: Penembak.
Dao, jauh, berjarak, kejauhan; sadia dao, berapa jauh; dao ma i, betapa jauh; sapaal daona, sekilometer
jauhnya; dao rohana, tidak ada perhatian, hatinya jauh, pikiran melayang; hadadao, hinadao, kejauhan,
jarak yang jauh; mandaodao, menjauh, menjauhkan diri dari orang lain; padaohon, menjauhkan; halak
simadao, penyendiri, yang tidak bersikap akrab, walaupun sebenarnya harus dekat; sidao
nahinan, julukan bagi mendiang ibu yang meninggalkan anak-anak yang masih kecil-
kecil; padaodao, berjauhan, tidak serumah lagi, berpisahnya suami isteri namun tidak bercerai; daodao,
sidaodao, burung kecil, manyar mirip dengan amporik yang membuat sarang cantik; P.B.: habang
sidaodao, habang marimpotimpot, hita padaodao, padan paingotingot: terbanglah burung manyar,
jauh nan ke langit, kita yang jauh berpisah janji kan diingat.
Daon, I. obat; daon bari, harfiah: obat terhadap rasa bau dalam mulut yaitu; sirih, tembakau; daon ni
sohol, obat terhadap rindu, yaitu hadiah; mandaoni, mengobati; pandaoni, dokter kesehatan, tabib.
II. mandaon perasaan mati bagian tubuh; mandao roha, tidak peduli lagi, tidak punya rasa harga diri.
Dapar, mardapar, gemertak; mandapar, menggeletak; dapardapar, kaleng atau bambu pecah yang
diguncang menggertak burung, kelontang untuk mengusir burung.
Dapok, = dapot.
Dapot, dapat, ketemu, ditemukan; dapot na gogo dibahen na bisuk, si kuat kalah pada si cerdik; nunga
dapot ahu, sudah kudapat; P.B.: di jae dapot bubu, di julu dapot tanggal, di hulu, di hilir terperangkap
pukat; dapot tarida, bisa nampak, dapot taon, jumpa tahun; dapotan, mujur, menjumpai,
mendapat; dapotan laba, mendapat laba, beroleh untung; p.b. disima hita borhat, disi ma hita
dapotan, asal berangkat, pasti kita mendapat; tardapot, tertangkap basah, terdapat,
kedapatan; mandapothon, kepada (alamat surat), mendapatkan, mengunjungi; mandapothon si
anu, kepada si anu; mandapothon huta i, dekat kampung itu, menuju kampung itu; mandapot
di, tergantung dari, bergantung pada; mandapot di hodo langkangku, terserah kau mau kemana aku,
saya tergantung padamu; mandapot di Debata do parsorion ni jolma, tergantung dari Allah nasib
manusia (saguru di); pandapotan, orang pada siapa seseorang bergantung,
pendapatan; marpandapotan tu, bergantung pada; mardapotdapot, berturut-turut, terus-
menerus; pardapotan, alat penangkap yang sesuatu msl: jerat atau bubu; pardapotan dagingna, daging
sial, gampang sakit, (mengenai anak kecil).
Darang, kudis; darangon, ter-kena kudis, kudisan; pabali darang, menggeser kesalahan pada orang lain,
memindahkan kesusahannya kepada orang lain.
Darapati, merpati.
Daras, mardarasdaras, derak, bunyi daun yang diinjak, bunyi roda kereta atau bunyi padi yang diinjak (
= marderesderes).
Darat, tegalan, darat (lawan: laut); mardalan darat, bepergian lewat jalan darat, berjalan darat;
juga: mandarat; mandarati, membebaskan budak dengan uang tebusan; tardarat, terluput ke darat,
terdampar kedarat, keluar dari keadaan miskin menjadi kaya.
Daret, halak Daret, orang Mandailing; tumbutumbu daret, tempat tembakau dari Mandailing.
Dari, ulok dari, sej ular, jenis-jenisnya: dari alogo, dari sihim, dari tano, dari songka.
Daro, darah (lazimnya darah haid); daro mata, darah beku;siboan hujur namardaro, ndang
siampinan: pembawa lembing berdarah, jangan diayomi; siapa duluan bersalah jangan dipihaki atau
dilindungi.
Das, = sahat, sampai, tiba, telah disampaikan; padashon, menyampaikan (perkataan, pesan); sipadas
hata, juru bahasa,
Dasor, I. dasar, alas onggokan padi, lapis padi di ladang yang paling bawah. II. mandasor, membuat alas
onggokan padi, menumpukkan padi yang paling bawah.
Datdat, = jotjot, sering, kerap kali; datdat do i masa, berungkali itu terjadi, sering
terjadi; mandatdati, mengulangi, tak henti-hentinya melakukan, berbuat terus-menerus,
tekun; pardatdatan, sikap ngotot mengulangi, apa yang sering dilakukan.
Date, letih, capek, tidak berdaya, lemah, lunglai; mandate, lesu sekali, sangat lelah, jatuh pingsan.
Datik = datek.
Dating = datek.
Datu, dukun, datu, tukang tenung, ahli sihir, peramal, dokter, ahli pustaha; hadatuon, kedukunan,
keahlian dalam sihir, kepandaian mengobati secara tradisional; ulaula hadatuon, alat dan ulah
kedukunan, perdukunan, santet; mandatui, meneluh, menyantet; padatuhon, mendukunkan, minta jasa
dukun, membawa berobat ke dukun; padatudatuhon, berlagak dukun, nyatanya ia tidak dukun; datu
parosulosul, dukun tangguh, dukun ulung.
Dauk, lembek, lunak, lentur, lembut (lawan: jogal); dauk dagingna, lemah-gemulai
badannya; padaukhon, melembekkan, melunakkan, melembutkan; dauk rohana, lembek hatinya, tidak
melawan.
Daulat, atau daolat, (= martua), saleh, setia pada Allah, jujur, benar, tulus, sopan; na daulat na
martua, tulus iklas, berbahagia; na daulat tu Debata, tawakal, setia pada Allah,
saleh; hadaulaton, kedaulatan. padaulat, mendaulat, menghormat dengan takjim (lawan: gait).
Daup, = dauk.
Dea, I. mandea, memperoleh sesuatu dengan akal licik. II. deadea, budak belian, budak yang
diperdagangkan.
Deak, banyak; deak ni roha, ketidak benaran, kemalasan dalam hal mana orang mendalihkan sesuatu
yang lain, banyak tingkah; deak hatana, omong banyak, banyak bicara; sideak hata, tukang koyok,
tukang ngobrol; boru Sideak/boru Sideang parujar, putri Batara Guru, ialah menurut legenda pencipta
bumi, juga dinamai Sideak Ujarujaran, Sideak Halasan, tungku masak, perapian; hinadeak,
hadedeak, jumlah, bilangan yang banyak.
Deang, dayang, anak perempuan yang muda, gadis; deangdeang, gadis muda; boru Sideak
Parujar atau boru Sideang Parujar, Sideang Haijuran, Sideang Panaehan, (bahasa klassik), putri
Penggagas, yang banyak dituruni, banyak dinaiki = tangga.
Dear, I. na dear, yang tidak merasa tenang kemanapun pergi; kucar-kacir, semrawut, morat-marit; na
dear marpangalaho, gelisah. II. padear, = pasombu.
Deba, sebahagian, separoh, orang lain; na deba, sebahagian, yang lain; ditangko de-ba, dicuri orang
(lain); deba... deba, separoh...separoh, sebagian....sebagian; deba na-ri, sebahagian lagi; ugasan ni
deba, barang orang (lain); dia deba, mana lagi? unang deba roham, jangan bimbang, jangan ragu,
jangan marah.
Dede, air liur yang menetes dari mulut; madede, berliur, mengeluarkan air liur; dumarede, (mengenai air
mata) berlinang-linang, bercucuran.
Dege,mandege, injak, menginjak, pijak, memijak, mengunjungi; mandege huta, menginjakkan kaki di
kampung, ber-kunjung, mudik; mandegei, me- nginjaki, merapah, melunyah; mandegedege
hauma, menginjaki rumput di ladang; mandegedege sipahataon, menyelidiki, memeriksa perkara
perselisihan; mandege singkoram, melihat-lihat lahan yang digadai menutup
hutang; mardege, mengirik, merontok padi dengan kaki, menginjak padi; pardegean, tempat mengirik
padi; pandegean, bekas injakan; na nidege ni pat, bekas kaki; sidegedegean, injakan, sesuatu yang
diinjak msl sanggurdi; pardege, penggirik padi.
Dekdek, madekdek, (mengenai barang kecil) terjatuh, luruh; (mengenai buah) gugur; P.P.: madekdek tu
bonana do parbue ni hau, buah jatuh ke pangkal; mardekdehan, berjatuhan, berluluran (mengenai
barang kecil atau buah); madekdek mata ni ari, matahari terbenam,
magrib; padekdekhon, menjatuhkan banyak; hadekdehan ni sanggul, keguguran, abortus.
Delam, mandelam, membujuk atau mengambil hati seseorang dengan kata-kata licik, merayu; biang
simardelam, anjing berlidah hitam.
Dele, mandele, rasa putus asa, putus pengharapan; dele ni roha, putus asa, tawar hati, tak
bersemangat; pandelean, keputusasaan, hilangnya harapan; mandeledele, berjuang te-rus-menerus
walaupun menghancurkan dirinya.
Deledele, kelenjar pada pangkal paha dan dagu; pardeledelean, lipat paha.
Deles, = dele; na deles, putusasa; dipadeles rohana, menjadiputus asa; mardelesdeles, pu-tus harapan,
putus asa.
Delmek, terletak dengan tepat. Demak, damai, sentosa, nyaman; mardemak, hidup dalam damai,
berhenti permusuhan; pademakhon, membuat damai, mendamaikan.
Dembal, mandembal, memukul, menginjak, menumbuk; dembalan ni sasap, kutukan: kiamat kau!
Dengdeng, dendeng, daging pipih yang diasap; mambir dengdeng, tua sekali, tua bangka
(bdk ambir) matuatua dengdeng, idem.
Denggan, baik, oke, bagus; molo songon i, denggan, kalau begitu, baiklah (oke); dengganna i, betapa
baik itu; ari na denggan, hari baik; marnadenggan, berbeda baiknya, denggan roha, manis budi, baik
hati, budiman; denggan do roham disi? setujukah engkau? cocok itu untukmu?, denggan basa, murah
hati; denggan basam, engkau murah hati (dalam doa), baik budimu; mardenggan, berbaikan, berdamai,
rukun, rujuk sekali; pardengganan, perujukan, kerukunan, perdamaian; padengganhon, memperbaiki,
menengahi (duabelah pihak yang berselisih); hinadenggan, kebaikan; sun denggan, maha baik,
sempurna.
Dera, deradera ni roha, kesalahan, salah; ndang deradera ni rohangku, itu bukan kesalahan
saya; disandang dera, kuda hitam hanya punya bintik hitam di pahanya.
Derder, (= malala), derder, uang yang diterima tidak sekaligus, tetapi berdikit-dikit; panderder, orang
yang menerima sesuatu secara berdikit-dikit.
Derem, diam, lemah, nyenyak, pulas tidur, tenang, tidak bergerak, tidak panas mengenai
makanan; paderem, membuat te-nang, meredakan; panderem, obat penenang, yang membuat tenang.
Deret, tinggal di belakang se-waktu berjalan; deret rohana, ia tidak suka ikut serta; hupaderet pe, saya
akan ikut dari belakang; marderetan, beberapa orang tinggal di belakang; marderetderet, berturut-turut.
Derhet, memekakkan msl bunyi senapang sebagai tanda celaka sewaktu merampas anak kecil untuk
dijadikan pangulubalang.
Derse, manderse, loyo, putus asa, sangat berputus asa (lebih kuat daripada mandele).
Deter,tunai, dibayar kontan; mandeteri, membayar tunai; mardeter, berbunyi gemerencing mengenai
uang logam.
Detok, mardetok, tidak berkenan, tidak suka pada; arap ni jae, detok di julu, kau tak suka padaku, aku
juga begitu, balas-berbalas
Dia, apa, yang mana, macam apa; horbo dia, kerbau mana? dia do pangalahona? apa masalahnya?
bagaimana letak soalnya? dia ma nidokmi, mana yang kau katakan itu? dia sahitna, sakit apa dia? di
dia? di mana? sian dia, dari mana? songon dia, bagaimana? tu dia, ke mana? sadia, berapa? manang
dia, entah apa, entah mana; manang didia pe, dimanapun juga: ndang mardia imbar, tak berbeda, sama
saja = ndang dia imbarna; naso mardiadia, tak punya apa-apa; ndang mardiadia, kalau tidak ada jatah
daging sewaktu memotong ternak, walaupun dituntun adat; didiaon, tidak berkeputusan, kecarian, tak
paham, tak tau soal, bingung (bdk bohabohaon)
Diam,diam, tutup mulut, berhenti, tenang; dipadiam ahu, saya disuruh tutup mulut.
Didi, bdk idi; mandidi (hon), memandikan, mencucikan, mempermandikan; pandidion, hal
memandikan, permandian, upacara pembabtisan; pandidi, pembabtis, pemandi, yang
mempermandikan; padidihon, memandikan, membabtiskan; tardidi, dicuci, terbabtis,
dipermandikan; mandidi huting, memandikan kucing (percaya) agar hujan turun; maridi, bdk idi.
Diha, dihana, kata pertanyaan;bagian tubuh mana, apanya, kekerabatan yang bagaimana?
bagian; pardihaon, kerabat macam mana? panggil apa? pardiham, apamu dia, panggil apa kau padanya,
kerabat bagaimana? na so mardihadiha, yang tidak bersanak pamili; tu dihangku, buat apaku; ndang tu
dihana, tak usah ya, untuk apanyalah itu;ndang tu dihangku, saya tidak bisa memakai itu.
Dila, lidah; dila ni pat, buah betis; dila ni tano, delta; dila ni rihit, goseng; dila ni api, nyala api; na
dila, orang yang tidak bisa menyimpan rahasia orang lain, ceriwis, pembual, suka bergunjing; dila
paung, perhiasan kayu berukir lidah panjang di rumah batak; diladila, pola segi tiga untuk corak utama
"ulos" (kain tenun); mandilati, menjilati; pandilati, penjilat (= simanggoanggo);
mandiladila, berceloteh, panjang lidah, omong besar; dila mangalit, orang yang lidahnya bengkok
seperti lidah kerbau yang makan rumput, membelit kata, ucapan berkait, keseleo lidah.
Dilat, (bdk dila), mandilati, jilat, menjilati; P.B.: jolo nidilat bibir asa nidok hata, jilat bibir dulu baru
bicara, pikir dulu baru bicara, sesal kemudian tidak berguna; mandilat hepeng, mandilat sira, menjilat
uang atau garam mengenai sumpah, bdk gana.
Dilo, mandilo, menjenguk, meninjau, memandang, melihat ke; pandiloan, jendela kecil di belakang
rumah batak, bdk dulo.
Dimpal, mandimpal, menyuburkan ladang dengan pupuk kandang.
Dimpan, = simpan.
Dimpos, I. rapi, paten, tak rusak, tertutup rapat, tidak renggang. II. simardimpos, jenis pohon kecil.
Dimpu, I. mandimpu, menumpukkan (msl nasi di piring), menimbun; dimpuan, tumpukan kecil. II.
dimpu = rimpu, kira, sangka, menduga, mengira.
Dimun, mandimuni, melindungi seseorang, terhadap bahaya; padimundimunhon, mengenai orang dan
barang, menjaga sesuatu tetap utuh, memperlakukan dengan hati-hati. Dingding, dinding; ndang
tarporsan sada halak sada pandingdingan, begitu besar dan berat padingdingan, alas dinding, tak
mungkin terangkat satu orang; mandingdingi, mendinding; marhorihori dingding, meniti dinding,
meraba dinding mengenai anak belajar berjalan. II. mandingding, jadi hamba, membayar hutang dengan
tenaga kerja sambil menumpang tinggal, tanpa jadi budak; sidingding ari = sibombong
ari, bdk bongbong.
Dingin, dingin, sejuk, tenteram, bahagia, makmur; madingin, sehat walafiat dipakai dengan horas;
horas tondi madingin, selamat sejahtera, sentosa; pandingini, apa yang membuat sehat walafiat, sitawar
sidingin, penyejuk, obat penawar; dingindingin, sej tumbuhan yang mirip dengan hapalhapal.
Dingkal, mandingkal, tegak berdiri, jungkal, menjungkal, cuat mencuat, seperti ekor lembu kalau mau
berak; dingkal, tegang, tegak, mencongak.
Dingkan, = (tungkan) kata depan: terhadap, ke, ke arah; dingkan pudi, ke belakang; dingkan dia, arah
sebelah mana; manang dingkan dia pe, arah manapun jadi, entah sebelah
manapun; mardingkan, memihak, berat sebelah menganakemaskan, pilih kasih; dingkan i
rohana, berpihak kesitu dia; mandingkani, melebihi orang, memihak pada; pardingkanon, pemihakan,
sikap berat sebelah.
Dior, mandiori (= riori), mencari sesuatu; mandior hepeng, mencari uang; diordior matana, matanya
kecarian kemana-mana.
Diri, = iba, pribadi, diri, diri sendiri, awak ini; diringku, diri saya, pribadiku; dirim, dirimu, diri anda,
pribadimu; diri niba, diri sendiri, pribadi sendiri, diri saya; diriniba ma nisarihon, diri sendirilah
pikirkan (di-riniba, diri umum, bukan dirisaya); sandiri (dari sada diri), handiri, sendiri, secara
pribadi; ahu sandiri, saya pribadi, saya sendiri; pandirihon, dirikan, berdirikan.
Diring,mardiringdiring, bunyi berdering, mengenai uang.
Disan, (dari di an) di sana; disadui, (dari di adui), disana itu; disi (di i), disitu; bentuk panjang: disi
ni, di situ itu.
Disir, mardisir, I. berdesir. II. mardisir, berdiri, merinding (bulu roma, bulu kuduk).
Do, memberi penegasan: -lah, -kah, -nya; ahu do na laho, sayalah yang pergi; na laho do ahu, yang
perginya saya; sian dia do ho? dari manakah kau? i do, itulah; on do alana umbahen na ro hami, inilah
sebabnya mengapa kami datang; ndada torop na marpungu, otik do, tak banyak yang berkumpul,
sedikitnya.
Doa, = tabas.
Doal, gong kecil yang dengan tiga lainnya membuat orkes batak; mandoali, main doal, khusus pada
pesta orang meninggal; pardoaldoalan, rak gantungan gendang di balkon rumah batak.
Dobur, mardobur, debur, berdebur, mendebur (mengenai kayu yang jatuh atau tembakan).
Doda, bunyi yang dibuat memanggil anjing; P.B.: agoan asu do halak na hurang doda, yang kurang
rajin memanggil anjingnya, akan kehilangan anjing, barang siapa tidak menjaga hartanya akan kehilangan
hartanya.
Dodak, dedak; simardodakdodak, sej pohon kayu berbuah merah dan yang dipakai sebagai obat cacing.
Dodal, disapukan, melekat pada dinding mengenai kapur, tanah; mandodal, melekatkan pada,
mengediami; mandodalhon, melekatkan sesuatu; mandodalhon utang, menumpuk hutang kepada orang
kaya dengan mengajukan diri sebagai pekerjanya; mandodal songon hare jagung, melekat seperti bubur
jagung, bergelimang hutang; mandodal ingkau, menotak lauk-pauk dalam panci dengan sendok supaya
diratakan lauk pauk dengan sendok di piring itu.
Dodo, mandodo, membuang batu duga, menduga dalamnya sesuatu; mandodo roha, membaca isi hati,
menduga maksud; ndang tardodo, ndang hadodoan, tak bisa diduga, tak terduga, tak tertebak sesuatu
maksud.
Dodot, padodot, beruntun, ber-kesinambungan, berturut-turut, non stop; padotdot tolu ari, beruntun tiga
hari; ari rondo lima ari padodot, hujan lima hari berturut-turut, nonstop.
Dogil, mandogil, pijit, memijit, meremas dengan jari; mandogildogil, memijit-mijit, me-remas-remas,
mengurut.
Dogor, kurang ajar; madogor soarana, suaranya sangat ke-ras, luar biasa keras suaranya.
Doho, marhadohoan, mempunyai milik tertentu, diasingkan untuk tujuan tertentu, khusus.
Dohor, = donok.
Dohot, dan, ikut, dengan, serta, ikut serta (menghubungi subjek dan kata
sifat); marsidohot, berpartisipasi, ikut serta, turut ambil bagian; parsidohot, peserta, orang yang
mengikuti, yang ikut berperan; padohot, termasuk, inklusip; so padohot, ekslusip, tidak termasuk,
tanpa; pandohot, bingkai yang empat pada tepi tampi.
Dohung, I. mandohung, bungkuk karena tua, uzur. II. dohungdohung, sej rumput berdaun lebar.
Dohur, = dobur
Doi, bunyi yang dibuat untuk memanggil anjing; mandoi bi-ang, memanggil anjing.
Doit, menyengat mengenai serangga; pandoit, penyengat, (nyamuk, kutu, serangga); hata na
marpandoit, ucapan menggigit, yang melukai walau kedengaran halus.
Dokdak, bunyi pukulan martil-martil; mandokdak, = memikat udang dengan membuat bunyi dengan
lidah; simardokdak ni nambur = babi (And).
Dokdok, berat mengenai timbangan, penting, sungguh mengenai perkataan; dokdok patna, hamil
mengenai perempuan; pandokdokhi, sesuatu yang memberatkan, pemberat, tolak
bara, marnadokdok, berbeda mengenai berat; dokdokna i, alangkah beratnya; mardokdok, makin berat,
memberatkan, amat berat, sangat keras.
Dolgi, tidak rata, kasar, keras mengenai tempat tidur, rasa menusuk, mengganjal, tidak datar; dolgi
mata, mata menjadi sakit karena sesuatu benda, rasa kesat di mata; dolgidolgi hatana, pedas-pedas
perkataanya, menusuk perasaan; P.B.: dolgidolgi ranggas diingani bodat, ngali aek diingani
dengke, ranggas mengeras dihuni kera, air yang dingin namun ikan berdiam disitu, artinya: kampung
sendiri lebih baik, masing-masing merasa dirinya senang di tempat yang biasa.
Doli, lelaki, kuat; ompu doli, nenek laki-laki; simatua doli: mertua laki-laki; simatua bo-ru, mertua
perempuan; dolidoli, anak muda, pemuda, perjaka; marsiajar dolidoli, menjelang pemuda berumur 14-
16 tahun.
Dolnal, kontroversial, isi bi-cara yang bertentangan; dolnal ni on manghatai, ngawur kau ini bicara,
asyik bertentangan isi omonganmu.
Dolok, gunung, pegunungan; dolokdolok, bukit, perbukitan; pardolok, penduduk gunung, juga: terletak
di gunung; pardolohan, pegunungan.
Dolon, mardolondolon, harmonis, serasi mengenai bunyi alat-alat gendang.
Domdom, I. marsidomdom, bunyi pekak yang dibuat gemuruh atau gendang yang
besar; sidomdom, deru dibawah tanah, atau bunyi guruh di kejauhan di waktu malam.
II. domdom, berkelakuan tanpa cela.
Domia, dunia ini; pangiasan domia, biar dunia mampus, haram mampus (sumpah serapah untuk
membenarkan diri)
Dompak, berhadapan dengan, ke arah, menghadapkan muka kepada sesuatu, kata depan: berhadapan
dengan, ke arah; mandompakhon, menoleh diri ke suatu, menghadapkan, mengarahkan ke,
memalingkan muka; mardompak, terhadap, berhadapan, menentang
seseorang; padompakdompak, bertatap muka, saling berhadapan, berhadap-
hadapan; pardompahan, jidad, kening, dahi; P.B: tubu anak na dompak pujion, na tundal
hataon: kiranya lahir putra, yang dimuka disanjung, di belakang digunjing; orang berwibawa,
berbobot; hata dompak, bahasa terus terang (lawannya hata tundal); padompakhon, memperhadapkan,
frontasi, mempertemukan; jaga dompak, sepotong timah hitam yang dibawa pada ikat pinggang sebagai
jimat dalam perang; barang siapa membawanya tidak dapat melarikan diri, timah jimat, jimat kekebalan.
Domu, berkumpul, cocok, kompak, rujuk, temu, rapat, serasi, sesuai, bergabung bdk tomu; ndang domu
hata nasida, tidak cocok pembicaraan mereka; dia domuna, apa titik pertemuannya; domuna, titik
temu; mardomu, berkumpul, bersatu, rujuk kembali, cocok; padomuhon, mengumpulkan,
mencokcokkan, mendamaikan, mempertemukan; upa domudomu, upah perantara (jual-beli, perjodohan
dsb); domudomu, orang penengah dalam usaha mengawinkan, perantara jodoh; ndang na so tuk
dohonon ni domudomu, mana ada yang suntuk bagi mak comblang, (suka melebih-lebihkan ceri-
ta); pardomuan, perdamaian, musyawarah, permufatan, pertemuan, perserikatan.
Dondang, tameng, perisai, yang dikapuri warna putih. Dondon, I. mandondon, membeli ladang padi
dengan syarat bahwa sipenjual baru boleh membelinya kembali setelah dua
tahun; padondonhon, menjual ladang dengan cara ini, menjualgadaikan. II. dondon,
mandondoni, menimpa, menekan sesuatu ke bawah, menindih, menghimpit dari atas; mandondoni
anak, menindih anak waktu tidur; mandondon parsingiran, menambah piutang, yang nanti dibayar
dengan bekerja pada kreditor; sari dondon, dekil, daki badan; dondon tua, pemberian sawah pada cucu
paling sulung dari putra, seorang laki-laki yang menuangkan air suci pada pesta dihadapan perempuan-
perempuan agar dapat banyak keturunan.
Dongan, kawan, teman, sahabat; dongan saripe, suami, isteri; mardongan saripe, berkeluarga,
berumahtangga; pardongansaripeon, perkawinan, kekeluargaan; dongan sabutuha, kawan seperut,
semarga; dongan sahuta, sejiran, kawan sekampung; dongan sajabu, kawan serumah; dongan
sabangso, kawan sebangsa; dongan saulaon, rekan sekerja, teman sejawat; dongan sasingkola, teman
sekolah; dongan tubu, kawan sebuyut, semarga; dongan torbang, seusia, teman sebaya; dongan
jolma, sesama manusia; dongan sa-ama, bersaudara; mardongan, berkawan, berteman; indahan
mardongan ingkau, nasi dengan sayur; mardonganhon, bersama-sama dengan, berteman
dengan; pardonganon, persahabatan, persatuan; mardongandongan, berteman; mandongani,
menemani, mendampingi, mengawani, menyertai; beha pandonganina di ho, bagaimana ia menemani
engkau; hula dongan, kerabat mertua.
Dongar, na so hadongaran, yang tidak tertahankan, tak tergoyahkan, tak tergugat, tak bisa dilawan.
Donguk, sai dogukdoguk do ho, = dongakdongak, kata cerca yang diucapkan orang terkemuka kepada
bawahannya juga: kalau ia mengatakan yang benar.
Donok,(bdk jonok), dekat; jonok tu, dekat pada; parroha na donok, pendek pandangan, pikiran
sempit; alus na donok, jawaban sederhana atau ringkas; mardonokhon, dekat
pada; mandonohi,padonok, mendekati; padonokhon, mendekatkan; hadodonok, hinadonok, hal yang
dekat; masipadonohan, saling mendekati.
Dop, mandophon, menutupi, tidak berani menghukum oleh sebab diri sendiri melakukan serupa itu
(dalam keadaan terkutuk yang sama).
Dopa, depa, ukuran serentang kedua lengan; dopa simanuhi, (dari: suhi), depa dari ujung jari tangan
yang satu ke siku; dopa golom, mulai dikira dari jari-jari yang dikepal; dopa simarhilap, depa ruas jari-
jari yang paling luar tidak turut dikira; dopa simanusu, depa dari ujung jari tangan yang satu sampai
tetek sebelah (susu); dopa sibaganding, dikira dari ujung jari tangan yang satu sampai tempat antara siku
dan pangkal tangan lain; mandopai mendepa, mengukur dengan depa; mandopadopa, mengikat orang
pada kayu dengan tangannya terentang msl orang yang berhutang.
Dopdop, mandopdop, mengetukngetuk tampi supaya dedak terkumpul; pandopdopan, ayak, sekam,
ampas dedak sesudah ditampi; dopdopan, ayakan, saringan.
Dope, lagi, masih; ndang dope, belum; dua dope, baru dua, sampulu sia taon dope umurna, dia baru
berumur 19 tahun.
Dopena, = dope,
Doran, sej jala panjang yang diseret; dorandoran ni lombu, lipatan kulit kerongkongaan lembu,
gelambir.
Dorgak, bdk dirgak, kepala mencongak; dorgak ulu ni ulok, mencongak kepala
ular; mandorgak, mengangkat kepala.
Dorguk, teguk; sandorguk, seteguk; mandorguk, meneguk, menelan air; pandorguhon, merasa kecewa
mengenai orang kepada siapa disodorkan makanan, tetapi ditarik kembali dan dia dengan tidak sengaja
meneguk.
Dorma, obat pengasih, pekasih, jimat pemanis, jimat agar lawan jenis jatuh cinta, atau siapa saja
dihadapi, bisa lembek sikapnya dan tunduk; mandormai, memberikan seseorang obat pengasih;
lawannya: sipanutupi = jimat penangkis atau penangkal dorma.
Dorop, mardorop, gemertak, berderap, bunyi sesuatu yang keras dikerkah, seperti kerupuk dikerkah
anak-anak, atau tulang diremuk anjing.
Dorun, susah, merana, menderita; dorun sori ni arina, nasibnya amat buruk, sangat merana.
Dos, sama, serupa jenisnya, merata (pembagian); doshon, serupa dengan, seperti; tudos tu, sama seperti,
serupa dengan; tudosan, contoh, ibarat, bahan perbandingan; na so ada tudosan, tanpa tara, tak ada
bandingnya; na so hatudosan, tidak terbandingkan; dosdos, sama besar dalam hal pembagian, rata; dos
ni roha, kesepakatan, kerukunan; padoshon, meratakan, membuat datar; mandosdos, merata, datar, tak
bervariasi, monoton, membosankan; mandosdosi, menyamakan, meratai; patudoshon
tu, membandingkan dengan; hadosan, persamaan, apa yang sama.
Dosa, dosa; mardosa, berdosa; pardosa, pendosa; dosanghu do i, salahku itu; pardosaon, ke-dosaan,
keadaan berdosa; pardosaan, (komparatif) lebih berdosa.
Dotir = dosir.
Doton, jala penangkap ikan, alat penjaring ikan; P.B.: tali ihot ni doton, hata do siingoton: tali simpul
jala, kata harus diingat, ingat akan janji.
Dotuk = dotak.
Dua, dua; duansa, keduanya; paduahon, yang kedua, kedua dalam urutan angka; paidua, yang kedua,
(anak kedua, bapak adik ayah, wakil tuan rumah); semua posisi nomor dua; raja paidua, raja kedua,
wakil raja; pardua, bagi dua; paduahalihon, ulangi sampai dua kali; padua-arihon, pada hari
kedua; bagi dua, mambagi dua, membagi dua; parduaan, setengah dari harta
warisan; manduai, mempunyai dua, kawin lagi; jolma panduai, isteri kedua, gundik; panduai, bagian
kedua; marsiduadua, berduaduaan, beristeri dua; duadua, masing-masing dua; sipaha dua, bulan
kedua (parhalaan); haduan, (dari: haduaan), lusa; marsiduanan roha, berselisih paham; tonga
dua, setengah dua; mardua roha, dua macam pikiran; paduadua, berduaan; manduahali, menumbuk
padi untuk kedua kalinya; manginduan, idem; mangindua, (tentang wanita) bekerja sambil
menggendong anaknya dipunggung.
Duatdait, bermulut besar, berlagak besar, mengacau; pardila siduatdait, orang yang bermulut besar,
yang menimbulkan permusuhan.
Dubur = dobur.
Duda manduda, menumbuk biasanya dikatakan mengenai padi; pandudaan, lesung; pandudaan
aek, kincir air; P.B.: na dung nilompa, sitongka i dudaon, na dung nidok sitongka i ubaon, yang
sudah masak jangan tumbuk lagi, yang sudah dibilang jangan robah lagi.
Duduk, manduduk, mengumpulkan msl alat-alat yang tersebar; manduduk buku, menutup
buku; manduduk pat, menarik kaki sewaktu duduk, melipat kaki, duduk bersila; manduduk
paung, melipat payung; manduduk tigatiga, menutup jualan, menghimpun barang jualan; manduduk
bodil, menghentikan perang; manduduk parbadaan, mengakhiri perselisihan; siduduk na ganjang,
sibahen na bolak, yang panjang dipendekkan, yang sempit diperlebar, juru damai mengenai seorang
raja; singkora duduk, hari ke 27 dalam bulan.
Dudus, mandudus, berjatuhan, jatuh dalam jumlah besar; mandudus, menggugurkan anak.
Dugus, mandugus, menggesekkan badan seperti kerbau ke pohon, msl babi ke tiang.
Dugus, mandugus, menggosokkan diri pada sesuatu msl seekor babi pada tiang rumah.
Duit, duit, uang logam paling kecil, 4 untuk 1 hepeng, ( = satu sen).
Duli,mardulihon (diparduli), memperdulikan, diperdulikan; parduli di, peduli akan; ndang parduli
ahu disi, tak peduli aku itu.
Duma, kaya, makmur, berkecukupan, manduma, kaya; na duma mangan, yang berkecukupan ma-
kan; hadumaon, kemakmuran, ke-cukupan; marsidumaduma, bertutur kata, bersambutan kata sehabis
perjamuan.
Dumon, I. mardumondumon, makan beras kering; mandumon, makan tanpa dimasak, makan tanpa
lauk pauk. II. sidumondumon, sej pohon kayu.
Dumpas, terlalu banyak sekaligus, tetapi tidak teratur; dumpasdumpas do pangalehonna, cara
memberikan tak teratur.
Dung, I. pernah; na so dung, yang tak pernah terjadi; ndang dung, tidak pernah; padunghon na so
dung, membuat sesuatu yang belum pernah terjadi. II. dung, sesudah, setelah; dung i, sesudah itu; dung
songon i, setelah demikian; dung pe asa, setelah itu, baru; hadungon, ujungnya, akhirnya; sai tu peutna
do hadungan ni jolma pangoseose, yang ingkar janji pasti akan melarat.
III. mardung, = dongan, teman; kepala (And).
Dungdang, kata-kata yang tidak berisi, obrolan, omong kosong; pardungdang, yang pandai
berbicara; na so mahap ditortor, na so loja di dungdang, menari tak puas-puas, berdendang tembang
tak kunjung capek.
Dungdung, I. ikan belut. II. madungdung, lunglai mengenai dahan-dahan yang penuh buah-
buahan; mandungdung, meraih keatas, menjulurkan tangan untuk mencapai, menjangkau, menggapai.
III. mardungdung, berbicara mengenai medium (begu siar).
Dungkon, (dari dung), kata depan, selain itu, setelah; dungkon ni i, selain dari pada itu, sesudah itu,
maka, lagi pula.
Dungo, bangun, bangun tidur; dungodungo, berjaga-jaga, waspada, melek-melek mata; hadudungo, hal
bangun, keterjagaan, keadaan melek; mardungodungo, sebentar-sebentar bangun; pandungoi, makanan
berjaga bagi pelayat orang mati.
Dupang, topang; (juga dupangdupang); P.B.: ndang dangkadangka dupangdupang, ndang hatahata
manggarari utang, bukan cabang jadi topang, bukan kata-kata membayar
utang; mandupang, menyerang orang dengan topang; mandupang bonang, menopang benang.
Duri, duri, onak; bulu duri, bambu yang berduri yang melindungi keliling kampung; tarduri, luka
ditempat yang tidak berbahaya; durian, durian; parduridurian, tempat banyak duri; P.B.: ndang na
niajaran unte marduri, jeruk tidak perlu diajar berduri, itu sudah sifatnya.
Duro, jerami.
Duru, sisi, tepi; di duru, di luar; tarduru, tersisi, tersingkir, tak terpakai dalam
kebersamaan; manduruduru, mengasingkan diri, bersikap menyendiri; paduru, disisikan; laho tu
duru, pergi keluar, pergi buang air, (juga haduru).
Duruk, jatuh terungkap, tersungkur, jatuh dengan posisi kepala duluan; manduruk, menuntut,
meminta; duruhon, permintaan; duruhon sialabane, jatah daging untuk penduduk kampung bila seorang
gadis menikah.
Durus, tumpah, meleleh, tertuang, tercurah mengenai air, darah; mandurushon, menuangkan,
mencurahkan, menumpahkan; dipandurushon, dicurahkan berlimpah.
Ea, I. = olo, songon i do hape, ya, memang, benar, begitulah, bagus begitu.
II. marpangea, mengingatkan kebaikan (jasa, pemberian) kepada seseorang dalam
pembicaraan; mangeahon, membuat orang merasakan mengenai ketidaksenangannya.
Eak, mareak, menuju, menjelang (waktu); mareak bot ari, menjelang malam hari, mareak suda
bohalna, hingga menjelang ajalnya; mareakhon, berkunjung, menjelang; pareakhon, mengunjungi,
mendekati seorang perempuan untuk dikawininya; mangeahi, mengejar, menyusuli, menemui,
menjumpai; mangeakeak, me-lontarkan kesalahan kepada seseorang; dipareahi = diringkoti.
Eal, mangeal, tunduk kesana-kesini, gemulai, melenggang, bdk eol; mangeal daging, memutar tubuh
kesana-kesini; mangeal sambing ho, melenggang saja kau, kau berjalan tanpa membawa apa-apa.
Eam, mangeami, menyerampang ikan, setelah itu membiarkan lemas ikan itu; arti kiasan: membiarkan
orang kecapean.
Eang, sej penyakit yang membuat kaki menjadi berat; panumbeangon, = eangon, menderita penyakit
itu; siadu hoda na eangon, kakimu sakit berat dan mau berburuburu kuda yakni: engkau adalah
penyombong.
Eap, meapeap, berenang di atas air, terapung-apung, merayap-rayap; pareapeapan, peti tergantung
untuk peletakan sesajen.
Eat, I. elastis msl bambu, karet (lawan: pora); marpangeati, melembut, sesudah tadinya tegang dengan
kemarahan, mengendor. II. meat, hinggap, bertengger mengenai burung; songon pidong na meat di
handang, penjahat yang bebas dibunuh oleh siapapun; eatan, tenggeran, tempat dimana burung hinggap
msl tangga; Meat, nama daerah pada bagian Selatan Danau Toba; paeat, dudukkan.
Eba, I. (bdk teba), ebaeba, sisa-sisa makanan, kelebihan, restan. II. eba i, = e baoa i, (kata mencaci) alah
dia itu, monyong benar dia itu.
Ebang, mangebang, menunjukkan diri pada kesempatan-kesempatan tertentu di pekan pada pertunangan
atau perceraian; msl seorang perempuan yang cerai dibawa ke pekan supaya semua orang mengetahui
bahwa orang lain boleh mengambilnya sebagai isteri; pada kesempatan ini dibagi-bagikan daging dan
tuak kepada famili; pamer, mempertontonkan keliling; mangebanghon, memamerkan di pekan msl bayi
yang baru lahir (sah menurut adat), wanita janda untuk sah boleh dipinang, seseorang yang dipasung, agar
ditebus pihak keluarganya (= mangebanghon hulanghulang); mangebanghon solu, mengelilingkan
perahu di danau secara resmi. Ebas, = abas.
Ebat, mebat, bepergian (tu), berkunjung; mangebati, mendatangi, mengunjungi seseorang atau
sesuatu; hamemebat, kunjungan; paebat anak tu ompu, membawa berkunjung anak pertama ke rumah
neneknya dalam kesempatan ini orang tua harus membawa makanan; parebatebatan, tempat yang sering
dikunjungi; pemberian, yang dibawa bila berkunjung.
Eda, begitu disebut isteri saudaranya laki-laki dan demikian juga saudara perempuan suaminya, saudara
sepupu perempuan, sapaan kekerabatan antara sesama perempuan yang beripar.
Edar, edar, keliling, sekitar; mangedar, mencari disekeliling dan mengambil; pangedaran, tempat atau
kesempatan dimana orang dapat merampok dan menipu; P.B.: pangedaran juji, pangemuran
onan, pada permainan ada kesempatan untuk menipu, di pekan untuk mencuri.
Edek, medehedek, selalu datang kembali, sambil bermain-main berjalan-jalan kesana kesini.
Egar, egaron, sifat yang tak normal, yang luar biasa mengenai air mani laki-laki.
Ela, mangela, menggoda untuk melakukan sesuatu yang negatip; paelaela, mebujuk-bujuk agar
terpancing melakukan sesuatu yang negatip.
Elak, I. elo, hasta, 1/2 meter. II. elak sambing, itu perhiasan saja msl kain yang bagus tetapi tidak praktis,
artifisial msl perhiasan emas palsu, kain tak asli. III. mangelak, menista, mencela; parmata na
elak, orang yang suka mencerca, bermata sinis. IV. mangelakhon, memainkan sesuatu sewaktu menari
msl bedil, lembing, pisau.
Elat, mangelati, menjauhkan dirinya dari seseorang dengan menyakiti hatinya; elat ni roha, dengki.
Eldep, meldepeldep, (bdk ellep), tidak jelas, redup (cahaya), sayup (suara), seperti mau padam.
Elek, mangelekelek, membujuk-bujuk, memohon dengan sangat, merendah untuk membawa sesuatu,
membujuk agar sudi; hata na elek, perkataan yang memohon dengan sangat.
Elel, liat, rekat, lekat; melel, menarik benang menjadi panjang msl lem, tanah liat (= endat).
Ellep, mangellep hata, berbicara tanpa ungkapan jelas; hata na ellep, tak jelas maksud perkataannya.
Eme, padi; taon eme, tahun padi, seumur padi lokal (enam bulan); matoras emena, hamil tua
dia; mareme na bibi, padi yang tidak masak, keguguran, abortus; simaremeeme, rumput yang waktu
kecil mirip dengan padi; eme soarana, suaranya jelas tetapi tidak nyaring; jenis-jenis padi: eme sianse
(narara dohot na bontar), siansimun, sidengke, sijame, sijarum, sipendek, sisiam, sigaolgaol,
siompin, simpin tali, sipahantan, sipijoni, sipulut, sirutas, sitamba, sitabmun, sirusa.
Emer, ember.
Emon, I. paremon, = pardihuta, yang kerjanya menetap di kampung. II. maremonemon, pitam, pusing
kepala, pening.
Emong, maremongemong, begitu jauh sehingga hilang dari pandangan msl seseorang yang berjalan.
Empe, mahiempe, pergi ke rumah laki-laki untuk tinggal disana, dikatakan terhadap seseorang gadis. Hal
ini sering terjadi kalau laki-laki itu tidak mampu membayar uang mahar yang ditetapkan. Dalam hal
ini parboru menerima saja apa yang dapat dibayar oleh laki-laki tersebut itu.
Endat, mangendat, menarik ke atas; mendat, liat, elastis, msl tanah liat; pollung simendatendat, tidak
menentu, obrolan yang tak berpangkal ujung; endat, memanjang, panjang mengenai bunyi vokal.
Ende, nyanyian,
lagu; endeende, idem; marende, bernyanyi; mangendehon, menyanyikan; mangendei, menyanyii
seseorang; marguru ende, belajar nyanyi; surat ni ende, not lagu; poti marende, harmonium, organ.
Endel, mangendel, meneruskan dengan gigih, diupayakan lama; pola sampulu taon sai diendel asa
dapot, sempat sepuluh tahun diupayakan baru tercapai.
Endeng, lambat mendaki, lama-lama makin tinggi, pelan-pelan bertambah; sarendeng, idem (dari tar
endeng?).
Eneng, menengeneng, seakan-akan mau pecah mengenai perut yang penuh makanan, sangat kaya.
Enet, mangenet, menarik keluar secara perlahan supaya jangan putus msl rambut dari nasi; poti
sieneteneton, laci.
Engge, mangengge, merendam di dalam air msl padi sebelum menaburkanya; mengge, terendam; juga:
menjadi lunak (me-ngenai hati). Enggol, menggol, berobah arah, beralih tujuan; jolma
simenggolenggol, orang plinplan, tak konsisten, opportunis, tak tetap pendirian, gampang berobah
pendapat.
Engkat, I. pisau yang bergagang tanduk yang runcing. II. mengkatengkat, terpincang-pincang, berjalan
pincang.
Engos, = enges.
Ensep, = onsop.
Enset, enset gaol, sej burung kecil yang bagus (atau ensep gaol?) Ensur, mensur, berangsur-angsur
berkurang, kendor mengecil mengenai modal; mangensuri, mengangsuri, selalu diambil sedikit.
Ensut, kumbang yang berdengung bunyinya; marngensut, lih ngengsut.
Eol, (bdk peol) meoleol, bergerak kian kemari terhembus angin, msl daun-
daun; paeolhon, menggerakkan kian kemari.
Eper, mangeper, merayu betina oleh jantan, ayam jago dengan cara mengepak-ngepak sayap.
Era, mangeraera, (bdk mangelaela), bujuk rayu hantu, penyesatan setan; dieraera begu i ma
ho, persetan kau, tersesat oleh hantulah kau.
Erdeng, I. (= ordong), erdengerdeng ni sorha, engkol putar jentera pemintal. II. mangerdeng, merayu
orang dengan nyanyian atau kata-kata manis.
Ere, simangan mangere, orang yang penuh dengan akal muslihat. Ereng, ketam
alur; mangereng, mengetam alur pada sisi papan, supaya pemasangan papan bisa rapat betul.
Eret, meret (= orot), bergeser, pindah, beralih tempat; mereteret, bergeser-geser, berpindah-pindah
tempat; paeret, menggeser, membawa sesuatu ketempat lain.
Erhem, mangerhem, mendekat-dekati seseorang sambil bermanis mulut demi mengharapkan sesuatu
dari padanya.
Ernga, kumbang hijau yang sangat nyaring menjerit pada waktu magrib.
Eruk, = oruk.
Erun, I. serat labu yang kasar yang ada pada kulit cabangnya. II. merun, menjadi kurus.
Erus, merus, terus menerus bertambah kurus.
Esa, mesa, kena: ketukan; maesa ma ho annon, semoga engkau kena nanti.
Esek, esekesek, kegembiraan; indahan esekesek, (= indahan olopolop), hidangan buat kenduri
kelahiran anak; esekesek ni tondi, memberikan perjamuan karena luput dari bahaya atau baru
lepas; mangesekesekhon, merasa gembira kerena sesuatu hal.
Eseng, air kencing, urine, air kemih; meseng, buang air kecil, kencing.
Eso, mesoeso, (mengenai mata) memandang kepada sesuatu dengan hati yang sedikit susah, msl seorang
anak yatim melihat anak yang lain menerima sesuatu dari ibunya, atau mengenai burung yang kena
tangkap.
Esuang, = isuang.
Etek, kecil; sietehetehon, di masa kecil, di masa kanak-kanak; etehetek, sej burung yang kecil.
Eteng, = etek.
Etep, metep, (mengenai kain atau tali) mudah robek, sudah lama dipakai.
Etet, sietet, = sibetet, gadis kecil, perempuan balita, belum punya nama.
Gabagaba, = maremare, hiasan dan karang bunga dari daun-daun pohon kayu.
Gabe, I. jadi, menjadi sesuatu; na gabe do i? jadikah itu? hasea do i gabe ulaula, cocok itu jadi
perkakas, sering dipakai sebagai akhir kalimat atau kalimat yang berlawanan msl hudokkon ibana ro,
gabe ndang olo, saya bilang dia datang, padahal tak mau. II. beranak pinak, berbuah lebat, terutama
mempunyai banyak keturunan; gabe ma ho, beranak pinaklah engkau (berkat kepada putra maupun putri
menuju pembentukan keluarga); gabe ma na niula, semoga pekerjaan menghasilkan banyak; na
gabe, kaya, mulia, terberkati dengan banyak keturunan; na so gabe, = na so hasea; hagabeon, kekayaan,
kesejahteraan karena berketurunan; gabegabean, hamil, mengandung; marsigabegabe, =
marsigabean, bersilaturrahim, berkat memberkati, saling mengucapkan selamat dalam selamatan; mate
so gabe, punah, tak berketurunan hingga mati.
Gabeak, berguna, bermanfaat; hata na so gabeak, kata-kata tak berguna, ucapan yang tidak pada
tempatnya; mate so gabeak, mati nifas, mati karena kusta.
Gabuk, I. gabukgabuhon, gemuk, gepuk, tetapi tidak bertenaga. II. manggabuk hata, mengumbar kata,
bercerita melebihi kenyataan, bernambah-nambah msl desas-desus.
Gabur, mudah, gampang dikerjakan; gabur ulaon, mudah dikerjakan; gabuk muruk, mudah marah,
cepat marah.
Gaburgabur, I. nama sej makanan ringan, kue dari tepung. II. tulang muda, rawan.
Gadam, bisa yang menimbulkan penyakit kulit bila itu dilumaskan pada tubuh, mengakibatkan kegatalan
hebat; hona gadam, gadamon, terkena gadam.
Gadap, = peak, jatuh tergeletak, rebah, jatuh tersungkur, terjerembab; gana sigadap, sej sumpah pada
mana diletakkan patung yang menakutkan dan pada mana orang bersumpah.
Gading, gading khusus gelang gading pada lengan atas; manggadinggading, ditarik ke atas pada lengan,
membawa sesuatu di lengan; gadinggading, kosen, jenang pintu.
Gadis, manggadis, menjual; juga: margadis; tu gadis, dijual, terjual; hona gadis, idem; gadis
jau, sistem penjualan budak (begitu dijual msl boru sadari); manggadisjauhon, menjual seseorang
sebagai budak; gadisgadisan, barang jualan.
Gado, gada, tongkat pemukul, belantan; manggado, menggada, memukul dengan tongkat, memukul
keras.
Gadoro, = gadoar.
Gadu, gadugadu, tanggul sawah, pematang sawah; gadugadu na limbit, pematang yang tidak kuat
karena pembuatannya jelek-jelek: juga dikatakan mengenai raja yang tak adil; gadu ni hata, =
paradianan ni hata; gadu ni utang, berakhirnya hutang dari mana tidak diperhitungkan lagi
bunga; margadu utang, membatasi hutang, tidak berbunga lagi; manggadui, membenteng, membuat
tembok; gadu, manggadu, bernaung di tanggul, melindungi dirinya di belakang tembok.
Gaduk, sombong, congkak; panggadukgaduhon, berlaku sombong, menganggap diri orang hebat (kaya)
tetapi tidak punya apa-apa.
Gaga, manggaga, sombong, tinggi hati, melawan, berkeras kepala; manggagai, menantang, melawan,
menyangkal; martunggaga tu, berontak, menyanggah terhadap.
Gagak, I. pagagak pangalaho, menyombongkan diri atas keberhasilan. II. margagak, tertawa terbahak-
bahak.
Gagan, saat yang tertentu, tepat waktu, tertip, disiplin; margagan, beraturan tetap.
Gago, gagap berbicara, tidak lancar, tidak jelas; gago roha, ragu-ragu, mendua hati,
sangsi. Gaguk, dengke gaguk, sej ikan laut.
Gair, I. gairgair, garu, penggaruk dari kayu, sisir. II. gair, = gait, lucu, seloroh, senda gurau (Angk).
Gait, gurau, canda, main-main; seloroh; hata gait, ucapan seloroh, tidak
sungguhan; pargaiton, gurauan; margait, bergurau, bercanda, berseloroh; pargait, suka bercanda,
pelucu, tukang gurau; sipagait, canda, main-main, pura-pura.
Gaja, gajah; rimbur gaja, rimbur yang besar; pahu gaja, sej tanaman paku; gajagaja, kereta
dorong; gaja lumpat, menara kayu di sudut kampung untuk mengintai gelagat musuh (= jagalumpat);
gaja borong, pusaran angin, putar beliung.
Gajagaja, patung-patungan ayam yang digantungkan di ladang; gajagaja ursa, sej pohon kecil yang
daunnya bisa jadi sayur.
Gaje, gajean, memperoleh banyak laba dari sesuatu, mujur, berlimpah harta, bermuatan ba-nyak sekali.
Gaji, upah; anak gaji, orang upahan; mangan gaji, makan gaji; gaji borong, gaji
borongan; manggajihon, menyuruh kerjakan dengan mengupah; pagajihon, mempekerjakan orang
dengan membayar gaji.
Gajut, = hajut.Gak, tiruan bunyi mengenai burung gak; sigak, burung gak.
Gakgak, berdiri tegak lurus mengenai batang padi yang kosong; P.B.: gakgak eme na lambang, unduk
eme na porngis, padi hampa mencongak, padi bernas merunduk; gakgak, (arti kiasan) kepala
mencongak; hata gakgak, ucapan kosong yang menyombong; pagakgak, bikin tegak; P.B.: unang
magakgakhu, so tung tartuktuk pat, unang maundukhu, so tung paspas bohi, jangan terlalu
mencongak, nanti kesandung kaki, jangan terlampau merunduk, nanti kening terantuk.
Gala, I. galah, batang padi; bonang sagala, benang sebanyak dapat digantungkan pada galah untuk
dijemur; gala jauran, lembing panjang dari bulu laga; manggalahon bonang, menjemur benang di atas
galah; panggalaan, batang penjemuran benang; manggalahon parau, mendorong perahu dengan
menjolokkan galah ke dasar air; sagala, jarak sejauh dua depa, dipakai menentukan waktu yaitu tingginya
matahari; sagala mata ni ari, matahari telah melewati horison segalah, maka: jam 7 pagi dan petang jam
5; dua gala, jam 8 dan jam 4; tolu gala, jam 3; galagala ni manuk, tenggorokan yang membendul pada
perut ayam; margala, mengadakan permainan dengan menarik garis-garis seperti gala. II. galagala, sej
pohon; mate di galagala, = mate di holangholang, mati di perang sebagai penonton (kerana itu
kematiannya tak bole dibalas dendam).
Galagat, manggalagat, membuat alur, juring atau lekuk pada pohon yang tidak mau dibelah supaya
gampang direkah dengan baji, memasuki mengenai peluru, pisau melukai; digalagat bodil ni usu i ma
ho, kutukan, semoga senapang musuh melukai engkau.
Galak, marak menyala, galak mengenai api atau cahaya, pertempuran atau
amarah; pagalakhon, menggalakkan, menyalakan; pagalakgalakhon, pengipas-ngipas agar perselisihan
menjadi lebih hebat; manggalahi, menyalakan; panggalahi ni soban, kayu api yang kering dan yang
dicampur dengan kayu basah agar terbakar bersama-sama; parpagalakhon, tandu tempat
mesiu; panggalak, mesiu.
Galang, I. manggalang, menghidangkan perjamuan, menjamu makan; panggalang, penjamu yang suka
memberi makan; panggalangon, jamuan makan. II. galang, = alang.
Galapang, roda kayu penutup tiang rumah sopo yang menjadi alas balok pendukung atap, ia
menghindarkan supaya tikus masuk ke dalam, roda pedati.
Galasa, margalasa, memukul-mukul dengan kaki ke sekeliling tubuh. Gale, lemah, lemas, lesu
(mengenai jiwa dan raga); pargale, orang yang lemah, orang yang bersifat lemah dalam
sesuatu; hagaleon, kelemahan.
Galebut, penjahat.
Galegale, sigalegale, wayang kayu berupa patung orang, yang bisa dikendalikan untuk menari pada pesta
kematian.
Galege, manggalege, membongkar msl dinding; manggalege uhum, melanggar hukum, memperkosa
keadilan; manggalegei, memecah belah orang, membuat orang berbantah, bercekcok.
Galetgot, muslihat, akal licik, putar-belit, tipu daya (dari legot?); godang galetgot dibagasan rohana, ia
licik, ia berhati culas, ia penuh dengan akal muslihat.
Galgal, manggalgal, melawan, menentang; sabi galgal, sej sayuran agak pahit rasanya.
Galia, baheula, dahulukala; di galia, di masa dahulukala; tingki na galia, zamen baheula, zaman purba
kala.
Galinggang, sej semak yang bunganya bagus berwarna kuning dan dipakai sebagai obat cacing; hau
galinggang, idem; anduhur galinggang, sej punai kecil.
Galjuk, gumaljuk, menderai mengenai air; aek so gumaljuk, ri so humaras, sunyi senyap.
Galmit, manggalmit, mencubit; P.B.: godang ginalmit mantat lambokna, otik mantat
hansitna, banyak dicubit dengan kata-kata lemah lembut tidaklah begitu sakit, daripada sedikit, tetapi
dengan kata-kata kasar; pinasa sigalmiton, sej pinasa yang bisa dicubit tanpa memakai pisau.
Galogat, tanah bata untuk membuat tembok tanah; manggalogati, membangun dengan tanah bata seperti
itu.
Galpa, (= golpa), kemampuan untuk menghasilkan, vital, berdaya hidup, bertenaga, kesanggupan
membuahi indung telur wanita; na so margolpa (= na so marhosa), tak bertenaga, impoten, lemah
syahwat.
Galung, I. ladang yang dibuka dari hutan; Huta Galung, nama daerah dan marga; II. setengah ringgit
batak. III. manggalung, meletakkan secara bersama yang bundar msl kawat, rotan, seperti harpe;
sagalungan, satu lingkaran, begitu dihitung msl rotan.
Gamat, sej tanaman yang dipakai untuk mencat; selanjutnya, bohong; manggamat, mencat,
memperindah ulos dari luar untuk dijual.
Gamba, sigamba, sej tanaman menjalar yang mirip dengan sirih (napuran) dan yang disebut
orang napuran ni begu.
Gambal, gambalgambal, kain-kain buruk, orang gembel, rakyat jelata, rakyat miskin yangtidak dapat
mengatakan apa-apa.
Gambang, pargambangan, sej kembal yang digantung di dinding tempat menyimpan barang-barang
kecil; P.B.: margambanghon na so gambang, marimbanghon na so rimbang, melakukan sesuatu yang
baru, yang belum pernah didengar.
Gambas, ikan yang dijemur, yang dibawah dari pantai laut ke pedalaman.
Gambir, gambir; gambir di toru, hadiah seorang pemuda pada gadisnya, yang tak boleh diminta kembali
kalau ada perselisihan; hadiah untuk melalukan mesum atau zinah; persundalan.
Gambo, lumpur, rawa-rawa, gambo lisop, lumpur yang dalam; targambo, masuk ke dalam lumpur, kena
lumpur, (juga gambu).
Gambu = gambo.
Gambura, percikan air yang halus seperti awan pada air terjun.
Gambus, lembut mengenai kayu (lawan: pora, rapuh, keras); juga mengenai buah-buahan yang terlalu
masak, daging.
Gampang, anak gampang, anak gampang, anak jadah, anak yang lahir di luar perkawinan, yang ayahnya
tidak diketahui orang; gampangan, punya anak gampang.
Gampit, manggampit, jepit, gapit, menjepit, menggapit; gampit susu, sej serangga (penjepit, kalau
dipukul sengatnya menggigit)
Gamu, manggamu, = mambuat; na soada gamuon, = na soada parbuaton, tak ada mau diramu, tak
ada mau diambil, miskin, yang tidak mempunyai apa-apa.
Gana, patung, rupa, gambar, pada mana seseorang bersumpah untuk membersihkan diri: dikatakan saya
bengkok dan kaku seperti gambaran jika; sumpah: sai songon gana on ma ahu molo ahu na mambuat
i, biarlah aku seperti patung ini kalau aku yang mengambilnya; manggana, membuat patung mirip
manusia; margana, bersumpah; ganagana, ganaganaan, patung, patung pahatan, patung berhala,
arca; pargana, bentuk, rupa wajah; siat gana, menjadikan sumpah, termakan sumpah, kena
sumpah; siallang gana,orang yang membuat sumpah palsu; sibondut gana, idem; P.B.: ujunujung ni
raut solot di peapea, sahali mangallang gana matua tano so porsea, siapa yang sudah sekali
bersumpah palsu dia tidak akan dipercayai lagi selama bumi ini ada; jenis-jenis sumpah: gana na
marbohi, sumpah dengan sembilahan, bila tak benar, si pesumpah akan ditebus jantungnya seperti
jantung hewan yang ditembus; gana simanulus dalan, sumpah ringan hanya dengan ucapan: bila tak
benar ia akan punah bersama keturunan; gana juhut, juga gana indahan, sumpah makan bersama antara
si pendakwa dan tertuduh, yang bila tak benar si pesumpah akan terkutuk oleh sumangot (roh
moyangnya); pungga leokleok, sumpah batu asah atau gosok, bila tak benar si pesumpah diasah hingga
mati sampai keturunannya; gana sipusipu na mintop, sumpah arang api padam, bila tak benar, si
pesumpah padam seperti arang itu; gana si gadap, gadap = peak, sumpah mati tersungkur, kalau tak
benar (ditujukan buat pencuri ternak); gana siporhas, sumpah dihadapan patung tanah liat atau kuningan
yang bila tak benar, sipesumpah mati disambar petir; gana tu palangka, sumpah menghadap palung
makanan babi yang ditutup kain kafan, yang bila tak benar, si pesumpah akan mati demikian; mandilati
hepeng, sumpah bagi pedagang yang bila tak benar, ia sejak itu tak akan menjilat uang dan tidak akan
mencicipi garam lagi; lapik diapus, sumpah bagu para penjudi, yang kalau tak benar, mereka disapu
bersih seperti penyapu tikar tempat duduk berjudi; gana tu asiasi tinimpus, penjudi yang bersumpah
sambil menggenggam mata dadu yang dibungkus, yang kalau tak benar, kelak serupa itu; indahan
pinohul, pesumpah dari sesama keluarga menggenggam nasi, yang kalau tak benar, dia akan seperti nasi
genggam itu; gana tu sumban na tangging, bersumpah yang kalau tak benar, nasibnya akan seperti
penutup tiang yang tegang-regang itu; gana tu pangumbari na toltol, idem; gana tu manukmanuk
hatopan = atau tu ragaraga, sumpah dengan menggantung ayam atau bisa juga tampah pengayak di
depan rumah sambil berseru ke roh nenek moyang agar dibalas kejahilan pesumpah palsu; gana tu
lubang hinali, sumpah menyangkut perselisihan tanah, dengan menggali lobang, si pesumpah akan
tertelan lobang itu (beserta keturunannya) bila tak benar; gana batangi niapus, sumpah tentang selisih
berbatasan sawah, pesumpah akan seperti tanggul diratakan itu kalau ia tak benar; tungkotungko na sae,
= tungkotungko tinitip, dipotong seperti tunggul kayu kalau sipesumpah tak benar; batu na
mangungu, hal ladang, si pesumpah dungu kayak batu kalau ia tak benar; gana sihodong, sumpah di
depan patung kadal (ilik = raja odong), si pesumpah akan merayap macam kadal bila ia tak benar; gana
sitaeram, hal kejahatan besar, dengan memotong kerbau, sambil menikam jantung kerbau, pesumpah
akan seperti itu bila tak benar; bojak si ranggang, akan seperti kodok sekarat kalau pesumpah tak benar,
sumpah ini dipandang sebagai yang terberat.
Gandal, pakaian seorang mis-kin, compang camping, kain buruk (bdk sigundal).
Gandar, pipa besi; P.B.: tulpang na balga, gandar na metmet, pajumpang na balga tarhapit na
metmet, gajah berlagah, pelanduk terlindas.
Ganggu, sangsi, ragu-ragu, khawatir, tidak percaya; ganggu ni roha, syak wasangka,
kesangsian; parroha ganggu, orang yang bimbang, yang ragu-ragu, yang menaruh syak.
Gani, pemilih, mengenai seorang gadis yang terus-menerus menolak tawaran
pemuda; parganigani, orang yang selalu bersungut-sungut; paganigani, pu-ra-pura berlaku seperti orang
yang ramah.
Ganis = gadis.
Ganjang, panjang; sadia ganjangna? berapa panjangnya? paganjang dila, berdusta, berbohong,
memanjang lidah, mengumbar kata, bicara mengada-ada; ganjangna i, betapa
panjangnya; hinaganjang, kepanjangan, panjangnya; mangalotakhon hinabolonna, mangalibashon
hinaganjangna tu dongan, mencemetikan kebesarannya, melibaskan panjangnya pada sesama, anggar
jago.
Gansar, = hansar.
Gansi, urutan, aplusan, berganti giliran; margansi, membuat sesutu menurut urutan yang teratur msl
berganti giliran, bergilir, bertukar jaga, aplusan; pargansi, yang mendapat giliran, penggilir, pengganti
giliran; ise pargansi? siapa pengganti giliran, giliran siapa?
Gansip, tang jepit, kakaktua; manggansip, mencabut dengan tang; ringgit sigansip, ringgit palsu,
diperlukan sebagai homitan = jimat.
Gantal, makanan yang dijual di penjudian; para pemain diberi makanan sebagai pengganti hutang judi,
karena pemenang takut memasukkan orang yang kalah ke dalam pasung (= manggantali). Dihitung
satu tanggo juhut = satu ringgit, maka untuk setiap ringgit yang ditunggu oleh si penuntut hutang
mendapat satu tanggo.
Gantang, gantang, dua cupak (Angk); takaran sebesar dua solup, kemudian: nasib, takdir yang ditetapkan
Tuhan untuk manusia; tiung gantung, sej tiung.
Ganti, mangganti, memintal benang kapas; P.B.: mangganti na so luli, mangudor na so tali, memintal
yang bukan benang, memilin yang bukan tali; memikirkan sesuatu yang tidak benar terhadap
seseorang; sihalung ganti, kerbau yang salah satu tanduknya melengkung ke bawah.
Ganup (= gonop), tiap-tiap, masing-masing, setiap orang; ganup nasida, setiap orang dari
mereka; mangganupi, memberikan sesuatu kepada setiap orang; ganup ro ahu, setiap kali aku datang.
Gao, manggao, berenang dengan mengayuhkan tangan; horbo gao, = horbo une, kerbau yang terlatih
baik, pembajak yang baik; na umboto margao, orang yang bisa bekerja; ndang targaohonsa, tak
terlakukan olehnya, itu tidak dapat dikerjakannya.
Gaol, pisang; anak ni gaol, tunas pisang; tambirik ni ga-ol, anak hamba; sionsop gaol, burung kecil
dengan cotok yang panjang penghisap bunga pisang; si gaol, nama daerah di tepi danau Toba.
Gaor, kacau balau mengenai benda-benda dan manusia; juga: rusuh, ribut, recok; na
gaor, idem; manggaori, meributi, membuat kerusuhan, mengacau; gaorgaor, alat pengacau, alat
pengarih; gaorna i, betapa kacau.
Gape, tak kukuh, tak kuat msl tembok, simpul. Gapgap, dusta, bohong; margapgap, berbohong,
berdusta; pargapgap, pendusta; manggapgapi, mendustai; hata gapgap, dusta, kata dusta; panurirang
pargapgap, nabi palsu.
Gara, bara, arang yang hangat menyala-nyala, berpijar-pijar mengenai logam; gara roha, panas
hati; gara hamusuon, permusuhan membara; manggarahon, menghangatkan sesuatu; bosi na
ginarahon, besi yang berpijar-pijar; garagara, potongan-potongan kayu api yang besar pada mana
wanita yang baru bersalin memanaskan dirinya; garagara pusu, kebencian
membara; pagarahon, menggalakkan; sigara ni api, sej pinasa; juga: pemarah; P.B.: unang
parmeammeam gara, janganlah bermain dengan gara yang hangat.
Garaga, batu garaga, batu gunung berapi yang terdapat di kawasan air belerang; Lumban
Garaga, nama daerah di lembah Batang Toru.
Garam, mate garam, mati karena sakit, kecelakaan, jadi bukan karena sengaja dipotong.
Garang, I. gampang terbakar msl mesiu; na garang, panas, berani, suka berkelahi, tidak tahu takut; na
garang marbada, cepat siap untuk berkelahi; manggarang rabuk, mengeringkan mesiu; juga:
meloloskan diri dari pertempuran. II. garanggarang, sej rumput yang dimakan sebagai sayur.
III. matugarang, merangkak mengenai anak-anak; manugarangi, merayapi, mengintai.
Garantung, xylofon dari kayu, alat musik dari lima bilah-bilah kayu yang bunyinya sudah disetel dan
meniru tataganing.
Garapak, margarapak, gumarapak, mengentak-entakkan kaki oleh banyak binatang atau manusia.
Garege, = galege; garege, sej rumput yang hanya tumbuh di tanah subur.
Garembong, tidak teratur, simpang siur, campur aduk msl rimbur beterbangan secara kacau
balau; hamusuhon garembong, perang saudara, revolusi; masigarembongan, saling mencuri dan saling
menipu.
Garembor, = garembong.
Garenggeng, manggarenggeng, membuat belot atau murtad orang dengan cara manipu.
Garentung, = garantung.
Gargar, jatuh pecah, terbelah; magargar, runtuh msl tembok, pecah dalam ribuan potongan mengenai
periuk; manggargari, menghancur luluh, memecahi.
Gari, sedangkan, bahkan, malahan; gari raja i tartangkap do, sedangkan raja pun tertangkap; juga
diulangi: gari arian gari ro do panangko, siang-siang pun datang pencuri; anakna garina dibunu
ibana do, sedangkan anaknya pun dibunuhnya.
Gariada,dari: gari ada (= adong), ada, bahkan, sebaliknya, terlebih lagi, padahal; ndang adong ninmu,
gariada opat, kau bilang tak ada, padahal empat.
Garimur, gumarimur, tidak tertip, tidak sopan, ribut, membuat ribut, huru hara.
Garis, disapukan, sepintas lalu; kemudian: tidak menaruh perhatian; manghagarishon, ti-dak
menghiraukan, tak mengindahkan, menyepelekan; garis ni roha, ketidak pedulian.
Garobak, gerobak.
Garodo, kasar mengenai orang yang tak tahu adat, biadap, kurang ajar.
Garpa, kata cacian: = sisoada, ampas, sesuatu yang tak berguna sama sekali; garpa ni deba on, =
hatoban.
Garpu,garpu.
Garudar, tak teratur, tak tertip, tak tentu. Garudo, garuda, sej burung elang dalam ceritera.
Garunggang, I. sej pohon kayu. II. sej rumput yang harum baunya.
Garut, garut, batu asah; manggarut, mengasah; juga: menggaruk; panggarutan, bekas menggaruk; juga
umumnya: bekas, tanda, bukti.
Gas, magas, belah dua, patah mengenai kayu; manggashon, membelah, mematahkan, memotong.
Gasa, sangka, kecurigaan,membuat tidak ada kepercayaan lagi, kesalahan; gasagasaon, mengamuk,
marah sekali, geram.
Gasang, = garang I.
Gasgas, peladangan yang tidak digarap; manggasgas, mengerjakan peladangan, menggarap tanah; rimba
gasgas, ladang yang selama ini tidak diolah, mulai kembali diolah; ende gasgas, nyanyian seloroh, yang
kurang senonoh. Gasing, = peak, terletak, terbaring; manggasinghon indahan, memasak nasi di atas
arang bukan di atas api; gasingan, rak untuk periuk di sebelah perapian; mate gasing, meninggal tanpa
ada yang mengurus jenazahnya, mati konyol.
Gasip, perangkap untuk binatang kecil; dalam arti kiasan: apa yang menjadi perangkap untuk orang yang
menyakitkan hati, apa yang mengecilkan hati orang; manggasip, manggasipi, membuat seseorang
terperangkap atau terjebak; targasip, terjebak atau terperangkap.
Gastang = gantang.
Gatal, I. gatal; arti kiasan: suka seks, gasang, dukana. II. yang tidak bisa ditahan atau dikendalikan
mengenai kerbau yang selalu mencoba melepaskan diri.
Gatgat, manggatgati, memukul dalam potongan-potongan kecil msl tanah, mencincang, meng-hancurkan
musuh, memotong halus; magatgat, berlobang-lo-bang, tercabikcabik mengenai pakaian; hudali
gatgat, penggaruk kecil.
Gea, cacing hujan; aek sigeaon, anak sungai Batang Toru; margeai, geliang-geliut, berjungkir balik,
membelit-belit seperti cacing; ndang targeahon, = ndang marguna.
Geanggeang, bakul atau keranjang yang digantung di rumah, tidak bisa digapai oleh kucing.
Geas, dipanggeashon na marsahit i dagingna, orang yang sakit itu mengguling-geling kesana kesini.
Geder, damar lendir yang keluar dari pohon enau; seterusnya: lendir = godir.
Geduk, berbelit, bengkok, tidak jujur, tak lurus, curang, tak adil; uhum na geduk, hukum yang tak
adil; panguhum na geduk, hakim curang; pargeduk, orang yang tak jujur,
penjahat; hageduhon, ketidak tulusan, ketidak adilan; pagedukhon uhum,membelit hukum,
memutarbalik hukum.
Gege, magege, (mengenai tembok) roboh, runtuh, kemudian: letih, capek; ginege ni, yang dilelahkan
oleh; digege dihilala, saya merasa lelah.
Gele, lamban, bimbang, tidak lincah, lambat, gundah; pargele, orang yang lambat kerja, hampir tidak
membuat apa-apa; galena i, kok lamban kali.
Gelleng, kecil, anak kecil; tagelleng, idem; margelleng, mempunyai anak kecil.
Gellok, I. tenaga; ndang adong gellokna, tak bertenaga; margellok, kuat. II. margellokgellok, berliuk-
liuk, mengeliat-geliat; = margallo.
Gelsok, = gellok I.
Gembar, manggembar, mendekati (bdk hombar); masigembaran, saling menukar lahan demi
kecocokan karena berdekatan.
Gendat, magendat, runduk, tergenjot, keberatan beban (mengenai berbuah lebat atau titi).
Gendi, kendi.
Gensong, campur aduk, tak teratur, tak menentu, mengenai benda-benda sehingga tidak di-ketemukan;
kacau balau.
Geok, geokgeok, geli, gatal, gelitik, lucu; manggeokgeohi, menggeli; geok, enak didengar; geokgeok ni
pinggol, enak didengar kuping; pageokgeok pinggol, mengatakan sesuatu yang enak untuk telinga.
Gerdek, manggerdekgerdehi, bertingkah untuk menarik hati seorang gadis, bermacam-macam cara
untuk merayu hati seorang gadis.
Gerek, margerekgerek, berbual-bual mengenai air yang mendidih; ndang digerekhon,tak dirasa, tak
ambil pusing, tak diperdulikannya, tak diindahkannya.
Gertep, gertep ni ende, kata-kata hiasan, yang tak mengandung arti, yang dibuat-buat, yang bagus
kedengaran tetapi tak berisi.
Gete, I. magete, meremah, cabik, tercabik-cabik; manggetegetei, meremukkan, memecah be-lah msl
gumpalan tanah; manggetehon, mencabikkan, menjual barang-barang tersendiri, per biji dijual.
II. manggetegetei, menghasut, memecah-belah persatuan; panggetegete, peng-hasut, pemecahbelah,
orang yang mencari perselisihan.
Getem, mudah loyak msl daging busuk; magetem, lapuk, lusuh mengenai kain.
Getep, I. uang getep, ketip, sepuluh sen. II. mangetep, putus mengenai jerat (atau tali).
Geto, margetogeto roha, berbelit pikiran, tak mulus atau tak lurus pikiran, berliku-liku, penuh tipu.
Giak, mual, jijik, memuakkan; sigiak, seseorang untuk siapa orang merasa muak; giakgiak, merasa muak
sampai mau muntah; giakgiak ateate, mau muntah karena perasaan muak.
Gial, lamban, lesu; gialgial mangan, tak ada rasanya; gial mulamulaon, malas bekerja; gialon, tidak ada
selera makan karena perut terganggu, mau mual.
Gigi, I. = ngingi, ujung tenggala dan hudali; panggigian ni singke, lobang dikorek kumbang dalam
tanah; panggigian ni gadam, bekas keracunan pada tangan; panggigian ni simu, binatang-binatang kecil
dalam luka, kudis. II. magigi, benci kepada, tak menyukai, ngeri akan; hagigian, kejijikan, kengerian
akan, benci; manghagigihon, menjauhi, membencii, merasa jijik, benci terhadap sesuatu.
Gil, tergantung-gantung pada sesuatu; juga: membuat diri tertahan; gil di hail i, kail tersangkut pada
sesuatu.
Gilang, gundah, berpaling kesana kesini dalam keadaan gundah; sigilanggilangi, pangkal hati.
Gilgil, menghina, melukai, me-nyakitkan hati; gilgil hata begeon ni pinggol, menusuk kedengaran kata
itu.
Giling, manggiling, guling, mengguling, menggilingkan hutang kepada orang lain, menangkap ikan
dengan pilinan jerami; margiling, berguling-guling karena sakit atau nakal; gilinggiling, roda
gilingan; gumilinggiling, berguling-guling, memutar - mutar; gilinggilingan, karung besar untuk
penyimpanan beras, berisi 6-10 tuhuhan.
Gilok, = gulok.
Gimur, = gaor.
Gine, ginegine, memuakkan, benci kepada; pagine ateate, menimbulkan rasa mual, kebencian.
Ginis, jenis pekerti; ginisna, itu adalah cara dan sifat perbuatannya; ginisanna, ibaratnya, buktinya.
Ginjang, tinggi, atas; di ginjang, di atas; banua ginjang, benua atas, surga, langit; di ginjang ni, ke
atas; parginjang, yang paling atas; paginjanghon, meninggikan, ditinggikan; roha ginjang, ginjang ni
roha, kesombongan; manghaginjanghon, bermegah diri, menyombongkan; ginjang ni umur, umur
panjang; patuginjang, meninggikan, mempertinggi.
Ginsip, buruk, semberono, asal-asalan, tidak paten msl diikat sedemikian rupa hingga tetapi gampang
lepas.
Ginsir, gunting; mangginsir, menggunting; mangginsir dila, menghukum orang yang kelewat banyak
bicara; siginsir dila, kata-kata pedas teradap orang yang kalah dalam berkelahi.
Gintal, manggintali, meransang berahi, membangkitkan kemauan; pagintalhon, menggalakkan yang
jelek tertidur pada manusia.
Gioang, mutiara.
Giot, I. Angk. = ringkot, gi-at, rajin; giot marulaon, rajin kerja, suka kerja. II. giot, = sior, hampir, kira-
kira; giot hona, hampir kena.
Gira, cepat, segera; hurang gira, kurang cepat, terlambat; gira tudia? mau buru apa? buru-buru amat,
mau kemana begitu cepat? pagirahon, mempercepat.
Giragira, sigiragira, daun pohon perdu warna coklat, digunakan menjadi pewarna ulos;
manggirahon, mencelup benang ulos dengan sigiragira.
Girga, hati-hati sekali, terlalu banyak pertimbangan, tak mudah diputuskan, canggung.
Girgar, tidak terwujud, terbengkalai, terlantar; panggirgari, orang yang merintangi, menghalangi, yang
merusakkan permainan.
Girgir, suka, cepat bersedia, ketagihan, rajin mengerjakannya; lawan: bangkol, enggan.
Girik, manggirik, membor; sigirik, orang yang membor; manggirik pinggol, membor sesuatu ke dalam
telinga dengan mengucapkan kata-kata yang menjengkelkan.
Giringan, juga guringan, lembing yang pendek dari bambu dan tanpa bermata besi.
Girtik, manggirtik, memicu perkelahian, memanas-manaskan hati berkelahi. Gisal, manggisal, menjadi
ku-at, menguatkan.
Gisik,juga: gising, anggota badan yang mulia; targasik bugangna, terluka dia pada anggota badan yang
mulia; pargisihan, anggota-anggota badan yang mulia.
Gising, = gisik.
Gitong, gitonggitong, jelaga yang disapukan pada ujung hidung dan kening perempuan sewaktu
melahirkan untuk menolak begu.
Giun, tali giun, tali pada mana penenun wanita menarik benang rantai ke atas; disintak ma ahu songon
giun, disentak aku bagai benang tenunan, semoga aku tiba-tiba mati.
Goar, nama; ise goarmu? siapa namamu? margoar, bernama; manggoari, menyebut
nama; manggoarhon, bernamakan; sagoar, senama; dongan sagoar, kawan
senama; manggoargoari, menyebut nama ayah yang seharusnya tak boleh (pada perselisihan); na
margoar di juhut, nama-nama potongan daging menurut pembagian adat disebut jambar, jatah menurut
jenjang kedudukan; panggoaran, alias, panggilan terhadap seorang bapa atau ibu yang diambil dari nama
anak sulungnya: msl nai poltak = mak, ibu Poltak; amani poltak, Pak Poltak, karena anak sulungnya
bernama Poltak; ise panggoaranmu? siapa gelarmu? siapa anak sulungmu sebagai pengambilan
namamu? panggoaranku si Dangol, anak sulung panggilan namaku si Dangol. Dengan itu dia
bernama: nan Dangol (ibu), aman Dangol (bapa); na margoar ni babi, potongan daging babi
untuk jambar (jatah); panggoari, penyebut pada pecahan, dalam ilmu hitung; goar ndang jadi
mago, dalam kedaan perang, sipengunjung tak boleh diganggu demi nama orang yang dikunjungi; nama
orang lain itu melindungi dia.
Godang, banyak, besar; magodang, dewasa; na godang, orang tua; godang ni roha, keramahan,
kekasih; godangan, kebanyakan; marnagodang, berbeda banyaknya; pagodanggodang, membesarkan,
memelihara, mendidik; pagodanghon, mengawini janda kakak laki-laki; godanggodang
ansimun, bertumbuh seperti timun, cepat besar; panggodangi, penambah, sekedar penambah daging
yang sudah ada; tano hagodangan, tempat dibesarkan, kampung halaman.
Godol, (= dogol), manggodol, meremah halus, memarut; ingkau na ginodol, sayur yang diremah halus-
halus.
Godung, I. lobang; tergodung, terjerumus lobang, jatuh kedalam lobang. II. gedung, komplek
gedung; saro godung, rumah gedung.
Goga, = gogo; ndang targogahonsa, tidak dapat melawannya dengan kekerasan; na so margoga, = na
so margogo.
Gogo, kuat, berkuasa, daya, tenaga, kuasa; margogo, ber-kuasa, bertenaga; bahen nasagogom, pakai
segala kekuatanmu; gogogogo, kuat,
tampan; hagogoon, kekuatan; hinagogo, idem; marhagogoon, berkekuatan,
berkuasa; manggogo, berusaha kuat; digogo mangalo, ia berusaha melawan; manggogoi, menyokong,
memperkuat, memperkosa (wanita); margogoihon (dipargogoi), memperkuat; marnagumogo, tak sama
kuat, berbeda tenaga; pargogo, yang berkekuatan; pargogo na so hatudosan, yang empunya kekuatan
tanpa tara, maha perkasa, yang mahakuat; pargogoan, bagian-bagian tubuh yang halus, bagian yang
terberat pada beban; dipagogo ma soarana, dinyaringkan suaranya.
Gogop, I. benar, tepat mengenai bilangan. II. takut, malu, gugup, bingung.
Goit, manggoit, mengguit, menyentuh seseorang dengan ujung jari sambil berbisik minta
perhatian; digoit do dugul ni totna, disebarkan desas-desus, penasaran.
Gojok, = gojong.
Gojong, kembung mengenai perut karena terlalu banyak makan; na gojong, kaya.
Gok, I. penuh, berisi, sempurna; manggohi, mengisi, memenuhi; hagogok, kepenuhan, kegenapan; gok
di ibana, bergantung dari dia; gok ni hatangku, kata-kataku yang terakhir; gok bulan, bulan
purnama; gohan (= pata simangot), nama pesta, yang dirayakan setelah merumput, sebab tahun batak
penuh (taon gok); manggohi, merayakan pesta tersebut di atas; boras pati ni gok, hari ke 26 menurut
penanggalan. II. manggokhon, harus ditulis; manggonghon, lih gong.
Golap, gelap, amat gelap; hagolapon, kegelapan; golap, tiba-tiba datang; golap huida, saya menjadi
tanpa daya, tidak berkuasa.
Golat, batas tanah pusaka, sebidang sawah warisan dari kakek atau ayah; pargolatan, idem; juga: perkara
mengenai tanah seperti itu; manggolat, diambil sepotong, mengiris.
Gole, manggole, mengerjakan tanah pertama kalinya dengan membalikkan tanah secara
berbaris; manggolegolehon, membuat barisan-barisan tanah seperti itu; goleon, waktu untuk mengadakan
pekerjaan manggole.
Goli, I = buhu, tanda pembahagian, kepastian atau bersifat sementara mengenai akhirnya
perkara; manggoli, menetapkan, menentukan, mengakhiri; margoli, ditetapkan, ditentukan, diakhiri
sesuatu betapapun juga; P.B.: marbuhu songon sanggar, margadu songon hauma, margoli songon
utang, punya ruas macam pimping, bertanggul seperti sawah, selesai serupa hutang = segala sesuatu
sudah jelas dan tuntas. II. goligoli, kayu tipis tempat duduk pengayuh dalam perahu Batak.
Golpa, I. galpa, berkemampuan untuk pembuahan, untuk membiakkan; baoa na so margolpa, laki-laki
yang impoten. II. golpa, terpuruk, terperosok, terpater, melekat.
Gomak, memegang, memungut, de-ngan telapak tangan memungut, mengambil; digomahi ateateng-
hu, hatiku terasa diretas, dicengkeram ulu atiku; P.B.: sanggomak gogo, santulluk tua = sadampang
gogo, sanjomput tua, buat apa tenaga kalau tidak ada rejeki? tenaga bisa siasia kalau tidak disertai
berkat, banyak ribut karena sesuatu yang tidak berarti.
Gomal, alat perekat, jepitan dari besi, dipakukan untuk merapatkan papan pada
sampan; manggomal, merapatkan papan dengan gomal.Gomba, pemalsuan piutang, manipulasi
piutang; manggombaon singgir, memalsukan piutang.
Gombit, bahaya yang harus ditakuti; gombiton, ketakutan; gombit ni hata, ancaman,
peringatan; manggombiti, menakut-nakuti dengan ancaman.
Gombo, = gumbu.
Gombut, gombut ni hata, ucapan untuk menakutkan orang; manggombut hata, melancarkan intimidasi,
menakut-nakuti lewat penyebaran ancaman.
Gomir, = gamir.
Gompang, manggompang, berjongkok, siap untuk meloncat dan menerkam msl harimau; gompang di
tano, rondok di tanah; na gompang di jabu, tinggal di rumah saja; gompang di ulaon, lengket pada
pekerjaan, rajin; manggompang dihilala, dia merasa penyakit itu pada satu tempat; gompangan, bilahan
kayu penetak benang tenun.
Gompar, = gumpar.
Gompol, pas, persis, mengenai bilangan. Gompul, beruang; manggompuli, mengakhiri tari dan
gendang; si gompul, nama wilayah di lembah Batang Toru.
Gomu, tidak simpatik mengenai rupa, kelakuan berpakaian dan bicara, juga mengenai pekerjaan yang
tidak disenangi, sikap yang merisihkan, cuek, tidak enak.
Gondong, gondongon, mempunyai tubuh yang gelembung; bdk gojong dan gorjong.
Gong, lekat, tetap ada di tempat, tidak bergerak; manggonghon, mengundang, diminta kepada orang agar
jangan pergi pada hari tertentu tetapi tinggal di kampung karena akan diadakan pesta; P.B.: gonghon
paimahon, joujou alusan, undangan harus ditunggu, panggilan harus dijawab; gonggong, tanpa gerakan,
tidak berdaya.
Gongon, manggongonhon salaon, merendam daun nila (warna biru tua untuk
benang); panggogonan, periuk besar pencelupan nila dan benang.
Goni, goni.
Gonop, I. = ganup, setiap, masing-masing; sigonop ari, setiap hari. II. betul, persis, genap mengenai
bilangan.
Gonsi, musik tradisional yang berinduk pada tataganing; margonsi, bermusik orkestra tradisionil
batak; pargonsi, orkes pemusik; pargual pargonsi, para pemusik.
Gonting, tidak lebar, sempit, genting karena itu: pinggang, jurang; tano gonting, tanah genting; laut
genting, selat; panggontingan, tempat sempit. II. kuat, pertahanan kuat mengenai tembok, desa.
Gopas, erat terikat pada pinggul; siap untuk berangkat, persiapan baik; gopas marmusu, siap
berperang; gopas mardalan, keras berjalan.
Gopo, mangopo, sia-sia, percuma, betapa ruginya; magopona i, sayang mengenai usaha yang sia-sia.
Gopu, magopu, meremah, remuk, hancur, merapih hati; gopugopu ni timbaho, ampas tembakau yang
sudah hancur.
Gopuk, tabung besar dari kulit kayu tempat penjual tembakau.
Gor, nyala, marak, termakan api, terbakar; magor, terbakar mengenai kayu; gorgor, menyala terus,
menyala-nyala; masigorgor, menyala-nyala (karena kemarahan); hagoran, habis
terbakar; manggorgori, memanasi dengan api. Gora, teriakan, pertikaian yang berakhir dengan perang;
P.B.: pate gora tano, gora imbang ndang pate, sengketa tanah sudah usai, sengketa soal madu (isteri
muda) tak akan usai; manggora, meneriakkan, menggera untuk mengusir burung dari
ladang; manggorahon, menyerukan, mengumumkan; manggora pamuro, ungkapan tersembuyi: hamil
hingga mulai nampak; panggora, nama gedung yang terkecil; manggoragora, bayi yang mulai
bergumam, mulai berbicara.
Gorak, denyut, debaran jantung, gerak; gorakgorak, denyut nadi; gorakgorahon, tanda khusus pada
ayam, yang diperiksa dukun; pargorahon, gerenjet nadi yang tiba-tiba dan dianggap pertanda yang
buruk; bila seorang berangkat untuk suatu usaha dan tiba-tiba ia bergerenjet, maka ia harus kembali;
perasaan hati, batin.
Gorda, manggorda, melarang, tidak mengijinkan; panggorda, penujuman waktu yang menentukan
boleh tidaknya dilakukan sesuatu.
Gordang, gendang dari kayu bertutup kulit sapi; manggordangi, menabuh gordang dalam
pesta; gordang na polpol, ceritera yang dimulai tetapi tidak dapat diakhiri; sipungka gordang na
polpol, seseorang yang memulai sesuatu tetapi tidak dapat menyelesaikannya; gantung gordang, P.B:
yang dimaksudkan jalan tengah sebagai kaidah, sebenarnya gendang tidak tergantung, juga: tidak berdiri,
tetapi setengah-setengah berdiri dan bergantung msl orang yang tidak lapar tetapi juga tidak
kenyang; buha gordang, pada pesta gendang suhut memberikan tanda untuk memulai memainkan
gendang.
Gorga, ragam ukiran, pewarnaan dinding rumah dengan tiga warna dasar: merah, hitam,
putih; manggorga, mengukir; manggorgai, mencorat-coret; panggorga, pengukir; manggorga
hata, memilih kata-kata indah waktu mau membuat jahat.
Gorgor, lih gor.
Gorit, = gurit; gorit bulu, nama jambar (jatah) kalau dikawinkan puterinya. Gorjong, gembung,
menggembung mengenai perut, tubuh.
Gorok, margorok (juga: patugorok), gerontak dalm perut; juga: membelahak mengenai yang mau
mati; gorokgorok langit, perlahan-lahan gemuruh; margorok mas, emas campur, yang tidak asli.
Gortap, kabar tentang sesuatu peristiwa yang akan terjadi; manggortap, memberitakan lebih
dahulu; ndang marpanggortap, tak memberitahukan apapun sebelumnya.
Gosi, gusi.
Gostagosta, genta, lonceng. Gostang, pagostang, merentangkan lengan, mengepalkan tangan; uhum
sigostang botohon, hukum kekuatan lengan, main hakim sendiri; ndang tarbahen guru di gostang ni
botohon dohot tombol ni bitis, tak bisa anggar otot tangan dan betis, orang tidak hanya dapat
mengharapkan kekerasan.
Gostong, = sintong, benar, adil, tulus, iklas; parroha na gostong, orang yang berhati tulus, adil, lurus.
Gota, getah pohon, air buah; targota, kehilangan getah karena terluka mengenai pohon kayu; P.B.: molo
dung tartallik, targota, sudah ditetak parang, keluar getah; molo dung tinoktok, pinorsan, sudah
diangkat harus didukung terus, harus konsekwenlah, siapa mengatakan A, ia harus juga mengatakan B.
Gotap, manggotap, memenggal, memutuskan, memotong; gotap, sobek, potong, putus, terpotong; gotap
rohana, tidak dapat didamaikan; gotapgotap, terpotong-potong; manghagotap, berputusan, patah dalam
banyak potongan; magotap, terputus.
Gotip, = gotap, berakhir; ju-ga: singkat dan lucu. Gotok = gorok; margotokgotok = margorokgorok.
Gotom, pisau kecil; manggotom, membersihkan kulit binatang dengan pisau kecil; gotom, juga: cemar,
berlumur, kotor.
Gotos(bdk tos), tidak sabar mengenai orang yang cepat memutuskan janjinya, putus, cepat-cepat tanpa
pikir lama.
Gu, bungkuk di kuduk atau di punggung pada manusia dan pada lembu; margu, mempunyai bungkuk;
ucapan selamat: gu ni lombu tabo hinarambiran, gabe boru asa adong panailian, tengkuk lembu enak
disantap, sejahteralah puteri, agar ada jadi tumpangan.
Gual, manggual, memalu gendang bunyi-bunyian; gualgual, alat pamalu bunyi-bunyian; sanggual, satu
set gendang, sepukulan msl serangan perang; pola piga gual, berapa kali banting, lawan supaya
tumbang; targulasa, sesuatu menjadi terkabar, karena itu harus menjadi perang; pargual
pargonsi, penabuh bunyi-bunyian, para pemain gendang; manggual, = mamalu, memalu,
memberitahukan; manggual sampak aek, tembakan di perbatasan musuh yang memaklumkan
perang. Guam, seriawan dalam mulut, busa mengembang di atas sewaktu masuk
nasi; guamon, memperoleh ruam dalam mulut; na saguam, sebanyak ruam, artinya banyak sekali.
Gudang, gudang.
Guder, guderan, kata kasar untuk gemuk mengenai manusia dan binatang.
Guga, campur baur, kacau, tak teratur, berantakan; mangguga, mengaduk, mencampur,
mengacau; gugaguga, sendok untuk mengarau, mengaduk untuk mencampur sesuatu.
Gugu, margugu, menyumbang, mengumpulkan; manggugu, pajak sesuatu dikumpulkan; guguan pajak,
iuran; guguan eme, iuran berupa padi.
Gugun, bertumpuk-tumpuk, berlonggok-longgok; gugun, = gugung, tumpukan yang besarnya tidak
tertentu.
Gugung, I. tumpukan, timbunan kecil; gugungan, tumpukan daging yang mau dibagikan. II.
(And) manggunggung, mengambil, menghancurkan mengenai kematian; suda digunggung
pinomparna, kematian menyingkirkan semua keturunannya.
Gugut, gigi seri; siduagugut, tikus yang punya dua gigi se-ri; manggugut, mencicip, menggigit sedikit
msl pada garam.
Guit, mangguit, mengangkat da-ri bawah, mengangkat dengan jari-jari atau batang-batang
kecil; mangguit batu, mengangkat batu, mencongkel sedikit; mangguit bada, menimbulkan
perselisihan; mangguitguit, berdetak-detak mengenai sakit; guitna, picu penggerak; saotik do guitna
i, sedikit saja pemicu, alasan sedikit saja sudah akan terjadi.
Gukguk, I. naik, membendul ke atas, menggunung mengenai gunung; juga: penuh berlimpah
(bdk gakgak); manggukguhi, pa-gukguk, menumpukkan, menimbunkan; sigukguhi, gambar ukiran
yang dipsasang di atas bangunan rumah. II. gukguk, suara burung lali; patugukguk, berteriak mengenai
suara burung lali.
Gulang, manggulang, giling, jatuh dengan berguling, terjatuh ke jurang; margulanggulang, berguling-
guling kesana-kesini; manggulangi, menggulingkan sesuatu; gulangan
rondang, puncak; gulanggulang, potongan kayu yang diletakkan untuk lantai, balok untuk loteng.
Gule, gulai, gula; gule pasir, gula pasir; gule tuak, gula aren; gule tobu, gula tebu; manggulai, menaruh
gula kedalam kue msl pada lampet; guleguleon, menderita penyakit yang membuat mulut lembek karena
terlalu banyak makan gula.
Guliman, = angguliman.
Guling, guling, mengguling kesamping; guling ari, matahari condong ke barat antara jam 13. -
15; guling dao, 15. - 17; sangguling, sekali mengguling.
Gulma, banyak sekali, melimpah, mewah tidak irit; gulma be do, setiap orang kebagian
banyak; pagulma, membuat melimpah.
Gulmit, manggulmit, bergerak, berkutik; nasa na manggulmit, segala sesuatu yang bergerak, semua
yang bernyawa; ndang targulmit ho i, tak bisa kau sentuh itu; matua so manggulmit ho, tak sedikit pun
kau bergerak (malas betul); manggulmithon, menggerakkan anggota bergerak, menyentuh supaya
bergerak; na so margulmit, yang tak berdaya, yang tidak bergerak atau hidup.
Gulo, gula (= gule).
Gulsak, guna, faedah, untung; ndang adong guksak ni i, tak ada gunanya, sia-sia.
Gulu, margulu, (mengenai kerbau) berkubang; margulu mudar, berlumur darah seperti orang yang
berkubang di darah; mangguluhon tu gambo, melumurkan lumpur, berkubang ke dalam
lumpur; guluan, kubangan, lumpur dalam mana ternak berkubang.
Gumba, I. sej tumbuhan semak, yang daunnya berbentuk hati. II. gumba dagingna, berobah tubuhnya
msl karena sakit. III. rajin kerja, telatan bdk juma.
Gumbang, I. sej tabutabu. II. margumbang, membengkak, menjadi gemuk. III. pargumbangan, tiang
kayu yang membingkai pintu, gerbang. Gumbit, takut, khawatir; gumbiton, ketakutan,
khawatir; manggumbiti, menakut-nakuti.
Gumbok, raja gombok na bolon, dalam istilah hobatan nama tumbuhan ingolingol, yang kalau dikerat-
kerat, diparang dan ditokok halus dipakai sebagai dorma huta.
Gumbot, pohon yang daunnya hijau sebelah dan putih di baliknya (motung); P.B.: bulung gumbot na
tarbalik di sipahatolu, seperti tergoncangnya daun gumbot di masa panen (mu-sim angin), dimaksud
untuk pendirian yang gampang berobah.
Gumis, = pangalaho; i nama gumismu, begitu saja kelakuanmu, sifatmu; pargumis, rupa, gambar,
bentuk, bagan.
Gumpar, gempar, alat (msl kaleng) yang digoncang-goncang mengusir burung dari sawah; gumpar aek,
gumpar gantung, berbagai-bagai jenis alat yang disebut di atas; manggumpari, membuat gempar,
mengeluarkan bunyi keras dengan memukul kayu; gumpargumpar, idem.
Gumul, I. karung panjang tempat penyimpanan garam. II. bulat, bergumpal; manggumul, bergumpal,
membuat sesuatu jadi bulat; gumulgumul, sedap-sedapan.
Guna, guna, faedah, untung, kepentingan; dia gunana? apa gunanya? untuk apa itu
dipakai? marguna, berguna; ndang marguna, tak berguna, tidak
berharga; margunahon, mempergunakan,
memanfaatkan; dipargunahon, dipergunakan; gunaguna, kesibukan, usaha yang membuat orang
menyelimpang; pagunaguna, mengusahakan, mengerjakan; gunagunaan, buatan.
Gundal, sigundal, kain buruk, kain tambal; sigundal bolon, kain topo yang sudah sering
ditambal; ngenge sigundal, cacar besar.
Gunde, manggunde, melelahkan, membuat gundah. Gundi, sialagundi, sej pohon kayu.
Gundok, = gondok.
Gunduk, bungkuk mengenai orang, bengkok mengenai kayu; pagundukhon, menundukkan; pagunduk
baor, melengkukkan yaitu mempermudah orang dengan menolongnya membawa, menyongsong.
Gundung, dua buah logam yang dipakai untuk berjudi pengganti dadu; bergantung pada gambarnya ke
atas atau kebawah sewaktu melambungkannya.
Gundur, kundur, sej labu; sigundur, sej kerbau yang bertampang besar.
Gunggung, I. manggunggung, membawa. II. cincin dari kerang yang dapat dipakai untuk mencari racun
dalam makanan, racun itu bergerak kalau disentuh cincin itu.
Gunja, sigunja, sej penyakit wanita yang kebanyakan mengakibatkan keguguran; sigunjaon, menderita
penyakit ini.
Gunjal, manggunjal, berguling-guling, bergerak, mengguncang, meronta, menggeletar msl ikan yang
dipegang atau anak dalam kandungan; targunjal, memantul seperti bola; targunjal sitomu, terserang
penyakit menceret. Gunjo = andurian, landak.
Gunom, jatuh dengan kepala kebawah; manggunomhon, menenggelamkan kepala, menekan orang
dengan kepalanya ke bawah.
Gurampang, kepiting; margurampang, berjalan seperti kepiting, yaitu berjalan dengan empat kaki di
jalan yang sulit; P.B.: ahu do mangungkit batu, tung ho dapotan sigurampang, aku yang ungkit batu,
kau yang dapat kepiting.
Gurasa, bunga-bunga api, cetusan api yang terbang; mangurasa bohi, berwajah marah.
Gurat, (bdk gurit), garis, co-retan, goret, koret, gores; parguraton, bekas, jejak; guratgurat ni
roha, rekarekaan hati, angan-angan, keinginan, tipudaya; paguratgurat, memikirkan akal muslihat.
Gurdak, manggurdak, memasukkan sesuatu msl ke dalam sarung; gurdakgurdak, potongan kayu yang
dipakai untuk memasukkan hal itu.
Gurguak, sej burung yang hidup di rawa-rawa. Gurgur, I. mendidih (air pa-nas), mengembang,
bertambah, melimpah (hagabean); pagugurhon aek, mendidih air, tekateki: gugur so ginorgoran,
marsik so niariran, kembang mendidih tak dijeram, mengering tak diperas: pekan; mangguguri
onan, mengumumkan hari pekan; simangguguri udan, = udan, hujan, gerimis yang berkepanjangan
waktu malam. II. gurgur, penuh sekali; na gugur sian solup, na lompo sian hatian, yang limpah
takaran cupak, yang meluap dari timbangan, melebihi ukuran, yang diizinkan.
Guriguri, gentong, tempat obat dari tanah; guriguri sijonggi, sej tempat obat ini tetapi lebih besar.
Guringan, = giringan.
Guris, penggaruk, koretan, besi pengikis; panggurisan, idem; mangguris, membersihkan kulit kayu
dengan mengikis jamur dsb; menyadap karet.
Gurit, gores, garis, titik; manggurit, menggores; manggurit bulu, menulis pada bambu dengan
menggores hurufnya dengan pisau, menggores bambu; manggurithon raut, menggores dengan memakai
pisau.
Guru, guru, guru sekolah, pengajar dalam hadatuon; ho do guru, kaulah yang guru; ho do
guru, bergantung padamu, terserah
padamulah; marguru, belajar; mangguruhon, mempelajari; parguru, pelajar, orang yang
belajar; parguruan, perguruan; parguruon, masa belajar; huparguru tu si anu, kupelajari dari si
anu; dipaguruhon anakna tu si anu, anaknya disuruh belajar pada si anu; guruguruan, apa yang telah
dipelajari; marguru tu, bergantung pada, menurut; pangguruan, sesuatu orang terhadap siapa orang
merasa dirinya terikat, teladan, yang me-nentukan, pusat orientasi.
Gusar, I. marah, gusar (Angk); manggusari, menjengkelkan, me-nyakiti. II. gusar, gusar
hauumana, berhasil banyak sawahnya; sigusari, daging bagian pinggang, pada binatang sembe
Gusgus, manggusgus, menggosok; targusgus, tergesek kulit pada sesuatu msl tali.
Gusting, gunting, gunting; manggusting, menggunting dengan gunting; pargustingan, kain bekas
guntingan; gustingan, klipan tulisan, sifat tulisan tangan dari mana orang mengetahui watak
penulisannya.
Guntung, I. sej pohon kayu. II. kumbang yang kecil dan mirip dengan borongborong.
Gutam, kotor.
Habar = abar.
Habia, pengganti, ganti; manghabia, mangabia, mengganti; kemudian mengawini seseorang janda tanpa
membayar untuk dia, demikianlah msl seorang laki-laki mewarisi isteri saudaranya lelaki, yang sesudah ia
dibeli hanya menjadi milik keluarga sipembeli; famili yang mengawininya menggantikan yang meninggal
itu.
Habian, = hian, yang asli; bonang habian, benang halus.
Habir, tergantung ke bawah secara tidak teratur, terseret-seret msl ulos; hubarhabir, tergantung secara
tidak teratur dan berjerabai; selanjutnya terlibih: tidak teratur, cabul.
Habolaga, = habodaga.
Habong, (bdk habang), sayap; marhabong, bersayap; habong, manghabongi, memegang ujung jala
kemana rusa diusir; pang-habongi, orang-orang yang memegang jala ini.
Habot, bersusah hati, berdukacita, putus asa; habot ni roha, berdukacita, kesedihan karena ditinggal
mati; manghaboti, menjadikan orang berdukacita msl sanak saudara yang berkabung terlalu sering
dikunjungi dan selalu membicarakan dukacitanya.
Habuhabu, sej pohon yang menghasilkan sej kapas yang kurang mutunya; nama sebuah gunung.
Habut, kabut, samar-samar, ti-dak dapat dilihat terus mengenai lampu, kaca jendela atau pemandangan.
Hadang, manghadang, membawa sesuatu dengan menggantungkan pada bahu; hadanghadangan, tas
atau kantongan yang digantungkan pada bahu dengan tali; songon hadangan bubu tolu, bagaikan tiga
bubu yang digantungkan pada bahu. Artinya: mengusahakan sesuatu yang tidak mungkin msl
mendamaikan dua musuh yang sangat saling dendam.
Hadarat, = tardarat, luput ke darat kata "ha" analog dengan "ka" (bdk haduru).
Haduan, lusa, di kemudian ha-ri. Hadudu, sej rumput panjang yang dipakai untuk atap.
Haduk, tidak layak, janggal, tidak pantas untuk diucapkan mengenai kata-kata berhubungan dengan
kelamin, yang orang tidak suka menyebutnya; juga: sulit dibawa msl: haduk boanon, sulit dibawa.
Hadungan, (dari dung), akhir; sai na mago do hadunganmu, semoga akhirmu buruk, asyik hilang saja
peluangmu.
Hae, I. haehae, paha; seperempat dari ternak sembelihan; hae bona, pangkal paha; sanghae, seperempat
bagian dari ternak sembelihan; sanghae horbo, kesatuan persembahan yang harus memberikan
seperempat kerbau; sanghae borngin, seperempat bagian dari malam; hae tangan, lengan atas; sanghae
manuk, setengah ayam (karena se-ekor ayam hanya punya dua hae); tolonan hae, kerongkongan. II. hae,
pahae, lih jae.
Haen, kain lenan, selimut, katun; haen panas, selimut dari wol.
Haha, abang, kakak, abang demikian juga disebut seorang laki-laki isteri saudara abangnya dan isteri
saudara kakaknya, saudara tua dalam marga; sihahaan abang, kakak yang tertua, juga: yang termuka
cocok; hatana do sihahaan, perkataannya yang paling utama; hahanggi, saudara-saudara laki-laki pada
umumnya tanpa memperhatikan usia; na marhahamaranggi, bersaudara laki-laki, bersaudara
perempuan; dahahang, abangku, saudaraku laki-laki yang lebih tua; hahang, panggilan: abang.
Hahak, marhahak, tertawa terbahak-bahak, tertawa gelak-gelak; humahak, idem; simarhahak, sej
burung malam.
Haho, gelisah mengenai tangan yang mau menulis; roha haho, hati yang gelisah untuk mengambil
keputusan, perasaan kikuk; hata haho, pembicaraan yang gagap, ucapan gugup.
Hahombu, I. (= hohombu), sej pohon kayu. II. marhahombu, bakal buah menjadi kelihatan di bawah
bunga, mulai berputik karena musim buah.
Hahu, tanggungjawab; marhahu, memakai kata yang menenangkan; manghahuhon, menetapkan hati
orang; parhahuan, memberikan ketenangan hati.
Hahua, manghahua, mengapakan, memperduli (hanya dipakai dalam kalimat ingkar atau bertanya); na
so hahua, orang yang tidak diindahkan, demikian msl disebut seseorang laki-laki yang beristeri banyak,
terhadap seorang isteri yang tidak disukainya; hahuhaon? apa boleh buat? mau diapakan? (kata untuk
menghibur dirinya pada setiap kejadian yang sedih); molo mate ibana hahuaon, kalau dia mati, apa
boleh buat? hahuaon on? apa bisa saya perbuat? hahuaon mu ahu? apa rencanamu mengenai
saya? ndang tarhahua, apa boleh buat? orang tidak memperdulikannya, tak bisa diapa-apakan; bdk
juga: hua II.
Hail, kail, pancing; manghail, memancing, menangkap ikan dengan kail; bengkuk mata ni hail, pancing
itu bengkok, yaitu untuk mudahnya mendapat sesuatu sering dengan jalan bengkok; linsinglinsing na
marhail, cambuk pakai ruit.
Hailhail, I. tonsil amandel. II. sej tanaman berjalar yang durinya berbentuk kail.
Hais, mangkais, mencari sesuatu dengan mencakarkan kaki, mengais mengenai ayam; mang-
haishon, mengaut msl uang; si-hais, yang tidak dapat dipakai, ternak yang hanya merugikan pemiliknya.
Hait, kait, terkait, tersangkut, bengkok seperti kait; manghait, mengait, menarik ke dirinya; hait-
hait, kaitan, galah untuk mengambil buah-buahan; bulu hait, sej bambu; masihaitan, saling
mengait; donok do haithait tu serasera, kalau orang mau mengambil sesuatu untuk dirinya, ia akan
mudah memperoleh kait untuk mendapatnya; hata na marpanghait, kata-kata yang tajam
berduri; masihait tu jolona, menarik untuk dirinya mengenai banyak orang.
Hajang, pondok, gubuk-gubuk untuk menginap di ladang; manghajang, membuat pondok seperti itu di
ladang; hajanghajang, bentangan langit, angkasa.
Haji, haji.
Hajut, kantongan, tas pundi-pundi dari jerami atau kulit; manghajuti, memasukkan sesuatu ke dalam tas,
pundi-pundi.
Hal, I. marhal, menjaga, juga berkawal waktu perang; parhal, penjaga; parhalan, rumah jaga.
II. halhal, terlampau besar, sulit untuk dibawa walaupun tidak berat. Hala, kala, gambaran
binatang; parmangan ni hala, waktu terbit gambar binatang kala, tidak boleh membuat
sesuatu; parhalaan, kalender Batak, daftar pertanggalan yang membagi tahun 12 x 30 hari dengan garis-
garis dan atas dasar mana dipilih hari yang baik; pemberian orang yang kawin kepada yang memiliki
pengantin perempuan (di luar uang mahar). Parboru menerima kembali biaya untuk datu. Dukun itu
melihat sewaktu kelahiran anak-anak parhalaan untuk mengumumkan nasib, takdirnya, mempelai laki-
laki harus mengganti kerugian itu kepada ayah mempelai perempuan; di pamaspas ni hala, hari yang
buruk kalau pada hari itu ekor kala terdapat dalam parhalaan; demikian juga: di baba ni hala, kalau hari
itu tepat pada kepala hala.
Halak, orang, manusia, seseorang, banyak dipakai dimuka nama sendiri; halak si Tigar, Tigor; didok
halak, hata ni halak, kata orang; halak Batak, orang Batak, Batak; halak Jau, orang non-Batak; orang
asing yang bukan Batak; halak sibontar mata, orang yang bermata putih, orang Eropa; halak sibirong
mata, orang yang bermata hitam, yaitu Batak; sahalakku, seorang diri; parhalak, sosok
tubuh; halakhalak, kelontang di ladang, orang-orangan; manghalakhalahi, menempatkan kelontang di
ladang; manghalakhalahi boru, mempertunangkan anak gadis agar tidak dipinang lagi oleh pihak
lain; manghalahi pasigadong, menjaga mereka yang mengambil ubi waktu perang; manghalahi
pamarik, menjaga orang yang membuat kubu; manghalakhon, menyerukan orang yang dianggap berada
di jalanan terlarang; tarhalak, diserukan kalau orang berada di jalan yang jelek; unang halakhalahi
lombang, hotorhotori niulang, jangan membuat sesuatu yang tak berguna, bagaikan orang yang
menempatkan kelontang di dalam jurang yang tidak ditanami, atau di ladang yang kosong untuk mengusir
burung.
Halang, manghalang, disokong, kena sokong; halanghalang, kalang; halang ulu, bantal kepala; tempat
terbaik di rumah Batak di sebelah dinding; parhalangulu, suami karena ia duduk di halang ulu;
manghalang holiholi, menempatkan mayat di atas panggung di kampung, jadi tidak
dikubur; manghalang gordang, menyediakan gendang yaitu mempersiapkan pesta; halang roha
mandok, orang malu mengatakannya (bdk: alang).
Halanghang, ruang antara kedua kaki, kelangkang kaki; di halanghang, antara kaki.
Halansas, = hansas.
Halashas = hashas I.
Halengseng, humalengseng, berlaku gelisah msl seekor ayam yang mau bertelur.
Hali, I. manghali, menggali; manghali bondar, menggali parit, saluran air; manghali gadong, menggali
ubi; P.B.: unang hinali na mate ni deba, asa adong andungan, janganlah gali kuburan orang untuk
ditangisi, janganlah timbulkan perselisihan yang tidak ada sangkut pautnya dengan kamu; halian
aek, parit, selokan; halihali, tongkat untuk menggali sesuatu. II. hali, kali; dua hali tolu; dua kali
tiga; sahali on, sekali ini; piga hali, berapa kali; ndang piga hali, tidak sering; sahalisahali, sekali-
sekali, kadang-kadang; marsasahali, idem; sahali, sekali; na bolon sahali, besar
sekali; manghali, memperbanyak; paduahalihon, kedua kalinya; papigahalihon, untuk keberapa
kalinya; halihali, kali-kali; papigahalionku? sampai berapa kali saya lakukan
itu?; panduahali, seseorang yang belaku sebagai orang kedua; panoluhali, yang berbuat seperti orang
ketiga.
Haliang, keliling; tali haliang, rencana yang diperbuat untuk mengepung seseorang; juji
haliang, semacam permainan judi dalam mana seorang menurut perjanjian akan
ditipu; humaliang, sebenarnya kata kerja: mengelilingi, kemudian preposisi: di sekeliling; humaliang
huta i, di sekeliling kampung itu; tuk humaliang, semua keliling,
sekeliling; manghaliangi, mengelilingi, dalam arti kiasan: mengingini sesuatu, mengelilingi dengan
pikiran dan keinginan.
Halibutongan, pelangi.
Halili, = lali I.
Halilinga, sej semut, yang telurnya dapat dimakan dan terdapat dalam jumlah besar; hira
halilinga, bertimbun-timbun.
Halimata, conjunctivitis, infeksi mata, radang mata; halimataon, menderita penyakit itu;
Halimbolbol, = salimbolbol.
Halimunan, sej hantu (begu) yang membuat orang tersesat, guna-guna yang membuat diri tidak
kelihatan, mantel yang membuat orang tidak kelihatan.
Halindo, tidak jelas nampak, kelihatan; marhalindo, menjadi tidak kelihatan, menghilang.
Haling, terpiuh, dibalikkan mengenai daun; haling roha, bagaikan daun yang terbalik, daun yang putar,
sehingga hanya nampak satu bagian, tersembunyi mengenai perangai, kurang sabar, suka berkelahi, orang
yang aneh bersikap menyendiri; haling be, saling memaling.
Halinu, bayang-bayang, gambar cermin; ndang ditilik ho halinu di pandegean ni horbo, anda melihat
gambar cermin anda di air yang dikeruhi kerbau, artinya anda tidak mengenal diri anda, walaupun
keburukan anda seharusnya anda lihat di air yang paling kotor; sitangkap haliluna, barang siapa
menangkap sesuatu yang tidak berarti selalu beranggapan bahwa ia akan mendapatkannya, namun dia
tidak akan memperolehnya.
Halio, = hadio.
Haliodong, manghaliodonghon, mendekap dan menarik ke bawah mengenai gelombang dan angin
pasaran.
Halipurpuron, kaku mengenai tengkuk karena angin atau cuaca dingin (hali ini berarti: keliling,
lih haliang).
Halisung, I. lingkaran di air dibuat batu yang dilemparkan; marhalisung, menarik lingkaran. II. ruas
tulang rambut pada rambut dahi manusia.
Hallot, gagap, bicara yang tersendat-sendat. Hallung, manghallung, memikul, membawa, dikatakan
mengenai seorang atau dua orang pembawa, pemikul; juga: mangallung;
pangallung, penggandar; hallungan, gandar, batang pikulan.
Haloat, tidak jelas, tidak bagus ucapannya; haloat dohonon, sulit untuk diucapkan.
Halode, keledai.
Haloho, cahaya di sekeliling matahari atau sinar; pagar bulan; langit na marhaloho, bentangan langit
yang bulat; humaloho, keliling, sekitar.
Halot, limpa kecil yang bengkak; haloton, sakit perut sesudah minum air.
Halpus, terlambat datang, datang belakangan sehingga tidak diperoleh sesuatu apapun.
Halput, sihalput, sej rumput yang kecil sekali; P.B.: habang martongatonga langit, sihalput do
hadabuanna, terbang ke angkasa, jatuh ke rumput jua. Halsuk, manghalsuk, membuat air kedengaran
cebar-cebur jika orang berjalan di dalamnya; aek so humalsuk, ri so humaras, sunyi senyap.
Halto, buah pohon enau, kolang-kaling; mata halto, mata besar seperti halto, mata yang
melotot; humalto, gatal pada kulit seperti halto yang menimbulkan gatal.
Halu, I haluhalu, sepotong kayu yang dipakai beberapa orang secara bersama-sama membawa
beban; manghaluhalu, manghaluhalui, bersama beberapa orang membawa beban. II. halu, sej ikan laut.
Halubat, manghalubat, makan secara tidak sopan, ingin mengambil dengan rakus.
Halus, I. = salpu, salah, gagal, tidak tepat; lewat, terlambat; manghalushon utang, mengatakan bahwa
utang sudah dilunasi. II. halus mengenai kata-kata dan ungkapan, kain, pekerjaan, pasir, emas dsb.
Halute, tarhalute, sebentar tidak sabar, tanpa daya. Hamansan, sihamansan, sej padi.
Hamat, pahamat, menganggap, menyangkakan dalam hati seolah-olah sesuatu adalah lain, membuat
seolah-olah; pinahamat, seolah-olah ada, seandainya.
Hambalian, = hambiling.
Hambar, ambar, tawar, hilang mengenai citarasa dan berbumbu msl garam,
obat; manghambari, membuat supaya ambar, menghilangkan rasa tajam, memberikan obat penangkal.
Hambiling, pengganti yang bernilai rendah untuk sesuatu yang lebih baik; simbora hambiling ni
perak, timah sebagai pengganti yang kurang bernilai untuk perak; hambiling ni indahan gadong, ubi
sebagai pengganti nasi; hambiling ni tali andor, tanaman menjalar sebagai pengganti tali, berarti: orang
harus bersedia menolong dirinya dengan sesuatu yang kurang bernilai, tak ada rotan, akar pun berguna.
Hambirang, kiri; tu hambirang, ke kiri; tangan sihambirang, tangan kiri; parhambirang, yang terletak
di sebelah kiri; pahambirang, mengambil bagian kiri; pahambiranghon, menempatkan sesuatu ke
kiri; mang-hambiranghon, memegang sesuatu dalam tangan kiri; juga: membuat pekerjaan
sampingan; hinambiranghon, dikerjakan sebagai kerja sampingan; P.B.: dia ma imbar ni anak ni
tangan siamun sian anak ni tangan hambirang, harus memperlakukan sama sebagaimana dengan
kedua tangan yang sama itu.
Hami, kami, saya (pluralis majestalis); hanami, idem; hami on, kami ini; hami na saripe, kami
sekeluarga; hami dohot raja i, saya (kami) dan raja itu; manghamihon, dalam orang pertama jamak
berbicara dengan mengkamikan.
Hamo, takut; hamo tangan, tangan gemetar, tangan gamang mengerjakan sesuatu yang tidak biasa.
Hampar, = mampar.
Hampi, manghampi, menggantikan, sebagai pengganti mengawini seorang janda (bdk habia).
Hamu, kalian, kamu, kata pengganti orang kedua jamak, dalam kata hormat juga untuk engkau, para
wanita dan orang-orang terkemuka disapakan dengan hamu; hamuna, idem.
Hamun(bdk amun), siamun, kanan; tangan siamun, tangan kanan; pangamun, sebelah
kanan; pahamun, ke kanan.
Hamuna, = hamu.
Hanapa, berkas ijuk sebanyak yang ada pada tangkai daun; sanghanapa, seberkas.
Handang, kandang, pagar; juga: disebut mengenai tubis yang dimakan sebab orang tidak suka menyebut
itu; manghandang, memagari; dihandang roharoha, upaya menjauhkan penderitaan atau penyakit.
Handit, manghandit, mengangkat; dihandit goargoar susuban, sendok periuk mengangkat periuk
karena sendok itu tinggal tergantung pada periuk itu; sihandit dolok, angin (juga: hindat); handit
gana, uang untuk menebus diri dari sumpah.
Hangkang, I manghangkangi, memegang sesuatu dalam kaki; bdk halangkang. II. = mangalahangi.
Hangso, angsa.
Hanjal, = anjal.
Hansa,(bdk ansa), jawaban atas pertanyaan seseorang yang berteka-teki yang bertanya
mengatakan: hutinsa, jawabnya hansa; hansahansaan, tekateki.
Hansar, cakar, menceret, diare; hansar butuhana, dia menceret; ubat panghansar, memudahkan berak,
pencahar.
Hansas, tempat yang tidak cocok diduduki; parhansasan, parhalansasan, tempat yang tidak cocok
untuk duduk msl pada atau dekat pintu.
Hansing, kancing, semua benda-benda kecil untuk mengikat se-suatu, alat pengunci; hansing
baju, kancing baju atau semacamnya; manghansinghon, ditutup dengan kancing, mengancingkan,
menutup.
Hansit, sakit, nyeri, pedih; hansitan, sakit, kesakitan; hansitna i, o betapa sakitnya; sibahen na
hansit, apa yang menyebabkan sakit; marhansit, kesakitan, dalam kesusahan; parhansitan, penderitaan,
kesakitan, kesukaran; juga: bagian tubuh yang sakit; marnahansit, tidak sama
sakitnya. Hantarhantar, sej rumput.
Hantor, berat (kata hantor dipakai ganti kata dokdok untuk anak yang berat, karena kata dokdok bisa
menyebabkan kematian anak itu).
Hanuhon, dalam mimpi, kisah menurut mimpi; marhanuhon, seperti mimpi (dikatakan mengenai
kata); marhanuhon ma hata tu ho, perkataan itu untukmu seperti mimpi, engkau tidak mengingat itu.
Haol, manghaol, memeluk, merangkul, mendekap; sanghinaol, penunjuk ukuran: demikian gemuknya
sehingga dapat dicengkang (dengan kedua lengan).
Haop, segera, lekas.
Haor (bdk aor), tidak mau diam mengenai anggota gerak tubuh; humaor, idem; manghaori, bermain-
main dengan sesuatu, membuat gelisah; humaorhaor, gugup, gelisah, bergerak-gerak.
Hapa, tarhapahapa = tarhirim.Hapadan, sej tanaman menjalar; P.B.: sarindan ni pinasa tanotano ni
hapadan, na manginjam di hosa, tano do nampuna badan, benalu nangka, kerak cempedak, kita
hanya pinjam nyawa, karena yang punya adalah tanah.
Hapal, tebal mengenai benda; marhapal tangan, tangan yang punyai belulang; marhapal
daging, merasa dirinya keras, berbelulang; nunga hapal parikna, dikatakan dari laki-laki yang sudah
memperoleh anaknya dan oleh karena itu menempati tempat lain terhadap mertuanya laki-laki.
Hapalang, hanya dipakai kata ini berhubungan dengan kata lain, msl ndang hapalang ulina, luar biasa
bagusnya.
Hapang, abuk yang jatuh dari lobang yang dibuat burbur, kumbang kayu.
Hapas, tumbuhan kapas; P.B.: humatop jumpang sian na manutung hapas, lebih cepat memperoleh
daripada membakar kapas; sihapas pili, kuda yang putih samasekali; hapashapas, sej pohon kayu di
hutan.
Hape, tetapi, walaupun demikian, rupanya, padahal, sementara (memberitahukan sesuatu yang tidak
disangka); hurimpu dongan ho, alai musu, saya sangka engkau teman, tetapi ternyata engkau lawan; i
do hape, o demikianlah, begitulah rupanya; adong do hape, ternyata ada, ada rupanya; na uli
hape, bagus betul itu; molo i do hape pangalahona, kalau demikian kelakuannya.
Hapengani, = hape.
Hapian, manghapian, menyukai sesuatu, ingin akan, kepingin; dihapian roha, orang ingin; mangapian
di, mengingini sesuatu yang dimiliki orang lain; na hinapian ni roha, apa yang diingini.
Hapit, I. manghapit, menjepit, mengapit, menghimpit; tarhapit, terjepit, terhimpit; panghapit, jepitan,
gapit, kilangan. II. hapit, alas jepitan benang tenunan.
Hapiung, cepat, segera; humapiung, bersegera, berlekas.
Hapor, I. sihapor, belalang; hapor sonduk, belalang sendok. II. hapor di aruaru, gatal rasanya dalam
kerongkongan. Haporas, sej ikan kecil.
Hapot, tidak jelas mengenai suara; panghulingna hapot, cara bicara yang tidak jelas.
Hapur, kapur; hapur baros, kapur barus; hapursia, kapur barus (karena dulu harganya 9 duit); hapur
batu, kapur dari batu kapur; hapur langkitang, hapur dari kulit kerang; tarhapur, kepanasan mulut
karena terlampau banyak kapur dalam sirih, kedapatan berdusta; sihapur, seorang yang ditandai dengan
kapur karena ia kalah; manghapur, mengapuri, melabur dengan kapur; batu hapur, batu karang.
Hara,(bdk ara), marhara, mengajak, mengundang, meminta tolong untuk bekerja atau
berperang; parhara, = parbaringin; harahara, undangan, pengarahan massa ke pesta; simangara
dongan, seseorang yang mengundang kawan-kawan.
Harahata, gambaran bintang udang gala yaitu: satu dari ke 12 parmesa. Hahahiri, pertanda baik dalam
ramalan ayam yaitu kalau seterip darah berada paralel dengan tulang dada dan serentak
mencapai silanjang buhit tepat disekitar perut.
Harajo, pekerjaan.
Haram, = subang; mate haram, ternak yang mati (bukan karena disembelih, tetapi karenamati lemas
atau mati karena tua).
Harambar, sangharambar, kata pembantu bilangan: sehelai msl ulos, kertas, daun.
Harang, I. batu karang, karang; harangan, daerah berbatu, tanah tandus yang ditumbuhi semak-
semak; tarharang, kena karang, juga: sangat miskin; batu harangon, berpenyakit karang. II. karung
yang dianyam dari rotan tempat mengambil makanan kuda.
Harangan, hutan.
Haras, humaras, menggerik, ge-merisik mengenai ilalang, bambu, daun; haras timbaho, tembakau
menggerisik karena kekeringan; mangharas, memasukkan ranting kedalam tanah agar terdengar orang
datang.
Harasinga, hidung berdarah, mimisan. Harat, I. mangharat, menggigit, juga dihaharati; P.B.: hinarat
jari-jari mangampir ma botohon, tergigit jari-jari yang sakit kesemutan lengan, artinya: siapa yang
menyakiti orang, menyakiti juga keluarganya (karena seperasaan); tarharat ngarngar, sangat mis-kin,
sebenarnya: tergigit pecahan periuk, kandas perbelanjaan; pangkarat, penggigit, tajam; harat taji, sej
pohon besar. II. harat, siharati, dalam istilah perburu dan ulubalang: lauk pauk sewaktu berburu kata-
kata biasa dalam kehidupan sehari-hari tidak boleh dipakai, sebagai pengganti hehe disebut mate, sebagai
pengganti palua: padapot; sebagai pengganti harhari, pamomos, dsb.
Harbe, terlampau panjang menggantung, tergantung; marbearbe, bergantungan dari benda-benda yang
panjang; paharbehon, memperpanjang.
Hare, bubur, nasi yang dimasak lembek; hare ni hau, bengkok, lekuk pada tiang; harehare, jamur yang
lengket pada kayu; simarharehare, parasit pada bagot; harehareon, penuh dengan parasit; batang
hare, bisul memanjang di punggung.
Harejo, kerja, pekerjaan (Angk); markarejo, bekerja (bdk horja). Hareok, tidak baik, salah; ha-reok
langkalangkam, salah langkah kau ini, terlanjur kau ini.
Harhar, I. dilepaskan, lepas dari ikatan; mangharhari, melepaskan msl simpul; manilik
pangharhari, memeriksa telor yang dibelah untuk melihat ataukah orang beruntung; siharsihar, malu,
gelisah sebagai halnya pada perempuan yang mau melahirkan. II. nae harhar hurape, hantu perempuan
yang tinggal di lembah-lembah.
Harihir, cincin rotan yang dimasukkan ke hidung kerbau; mangharihiri, mengikatkan cincin rotan
seperti itu; harihir, juga: pembayaran angsuran hutang, cicilan hutang.
Harnat,(lih sarnat), jatuh seperti pohon kayu; mangharnathon, menjatuhkan. Haro, Batak Karo di
Utara Danau Toba; haroharo, idem.
Harojor, tidak hati-hati, tergesa-gesa; P.B.: nae humarojor angka bola hudonna, nae humalaput tata
indahanna, ibu yang tidak hati-hati memecahkan periuknya, ibu yang tergesa-gesa memasak nasi tidak
masak nasinya, yang ceroboh kepecahan periuknya, yang tergopoh-gopoh mentah nasinya.
Harop, tidak dapat mengucapkan "r", orang Batak antara Baros dan Silindung mengucapkan "r" ini di
belakang kerongkongan, canggung menyebut "r".
Harpe, ring, lingkaran rotan anyam sebagai alas periuk; pinggol harpe, orang yang tak peka akan
kritikan, kuping tebal; mangarpe, mengguling diri seperti harpe, mengenai ular; silangkai harpe na
ambat, orang yang melangkahi harpe yang menghambat orang berjalan yang seharusnya diambilnya dan
menaroknya di tem-pat, yaitu tidak teratur; mangharpehon, meletakkan seperti harpe;
mangharpei, menarok harpe atas lobang lesung agar tidak ada yang hilang; P.B.: ujungna do
panuluhan songon pandean harpe, kerajinan harpe berakhir dengan sisipan ujung rotan: hasil sesuatu
kerja akan ditentukan babak berakhir.
Harsap, = sarhap.
Harse, kering mengenai tanah; harsean, seram kulit, dingin dan panas serentak.
Haru, I. dorongan: cepat! ayo! maju! haru laho ma, pergi cepat! ayo, pergilah! II. haru so haru, acuh
tak acuh, setengah begini setengah begitu, tanggung-tanggung; so haru las, so haru ngali, tidak persis
panas tidak persis dingin, suam; burju so haru burju, setia dan tidak setia, tidak pasti (berita);
III. gari, bahkan, malahan, sedangkan.
Haruhut, = harehut.
Has, lekas, gampang, mudah; has mabola, mudah dibelah mengenai kayu.
Hasak, I. marhasak, menderu mengenai air; hasakhasak, parhasak, bunyi menderu. II. panghasak ni
bodil, pengasak.
Hasambe, sej tumbuhan menjalar yang daunnya dapat dimakan dan asam rasanya.
Hasang, kering mengenai tanah atau bibir; hasang bohi, = ndang marsaudara, gersang wajahnya, tidak
bersinar.
Hasar, I. kasar mengenai perkataan dan kain (lawan: ha-lus). II. hasarhasar = hesekhesek, gong yang
retak dimainkan dalam orkes.
Hase, hase ni manuk, tikar jerami yang dipakai sebagai lapik keranjang ayam; hasehase, Debata
hasehase, = Debata Asiasi; mangase, mempersembahkan kurban di ladang; pangasean, tempat suci di
ladang dimana orang mempersembahkan kurban.
Hasea, berguna, berfaedah, berhasil, bermanfaat; ndang hasea, tidak berguna, tidak dapat dipakai; tudia
hasea? untuk apa itu dipakai? dia haseana? untuk apa itu dipakai? haseaan, lebuh berguna, lebih
bermanfaat; manghaseahon, memakai, mempergunakan; hasea, demikian juga disebut ramalan yang
dipergunakan oleh dukun sebagai pulungpulungan.
Haseang, = hasea, dalam hubungan dengan kata lain; marhaseanghon, mamakai, mempergunakan,
memanfaatkan, menyayang; diparhaseanghon ariarina, dipergunakan waktunya dengan ba-
ik; parhaseangon do i, itu harus orang pergunakan, itu harus dimanfaatkan.
Hashas, = hansas.
Hasian,(dari niasian), kekasih, kesayangan; anak hasian, anak kesayangan; juga: hamba
kesayangan; hasian ni daging, keterangan mengenai penyakit karena sebutan sahit tidak suka dipakai
(menurut kepercayaan kuno); bdk aleale ni daging, ahaumaha; manghasiani, menyayangi; mengasihi,
lebih menyukai; marhasianhon (diparhasian), memilih, lebih suka, mengutamakan, pilih kasih
terhadap.
Hasinga, = hohos suranti, kain ikat pinggang parbaringin pada pesta persembahan.
Hasior, sej tanaman yang keras baunya dan akar-akarnya dipakai sebagai obat.
Hasobe, sej tumbuhan yang buahnya kecil dan bulat menyerupai singkoru.
Hasoli, I. pokok berbunga kuning. II. turak, = tungkai pemintal benang; manghasoli, memintal benang.
Hasungseng, humasungseng, dengan gelisah begerak kesana kesini, tidak berhenti, lih hunseng.
Hasur, I. kasur. II. sihasur, sej tumbuh-tumbuhan yang rasanya asam dan disukai orang untuk bumbu
ikan.
Hata, kata, perkataan, pembicaraan, percakapan, bahasa, perkara, protes; hata Batak, bahasa Batak; hata
jau, bahasa asing; hatahata, cibiran, omongan, pergunjingan; hata binoan na tubu, bahasa ibu, bahasa
asal; marhata, bermufakat; membicarakan perkara oleh raja; marhata Batak, berbicara bahasa
Batak; manghatai, bercakap-cakap, berbincang, berbicara; marhatahata, memberitahukan sesuatu
(mengenai hasandaran, = medium); marhatahata, berpanjang-panjang berbicara, mengeluarkan isi hati
dengan memaki-maki; manghatahatai, berbincang-
bincang; panghataion, pembicaraan; parhataon, perkara yang bakal
dibicarakan; manghatahon, membicarakan sesuatu, bermusyawarah mengenai
sesuatu; dipahatahata, diperguncingkan, di-cibirkan; sahata = saroha, se-kata, semufakat; marsahata,
bermufakat; sahata-saoloan, seia-sekata, rumusan yang dipakai dalam doa persembahan; parhata
sada, yang berkeras hati, orang yang berkemauan keras; hata na uli, kata-kata selamat yang elok, kata-
kata berkat; marhata na uli, berkata-kata sambutan; na malo marhata, pembicara mahir; marhata na
roa, bicara kotor, mengumpat, mengucapkan kata-kata yang kotor; marhata tundal, memfitnah,
mengumpat, membicarakan orang di belakang punggungnya.
Hatapang, ketapang.
Hati, I. kati, 1/100 pikul, maka 1 1/4 pon; manghatihati, menimbang menurut pon, menghemat; na malo
manghatihati, hemat; hatian, timbangan. II. hatiha, nujum yang dipakai untuk mencari
pencuri; mangatiha, memakai hatiha untuk mencari sesuatu yang hilang atau dicuri; pahatihahonsa tu
panangko, menyatakan kepada pencuri apakah yang dicuri itu akan dapat kembali; artinya: meminta
bantuan kepada musuh, yang tidak akan diperoleh.
Hatindi, sej rumput; hatinditindi, sej tanaman menjalar yang dipakai untuk mencat
Hatirangga, sej tubuhan yang daunnya dipakai untuk mencet kuku tangan menjadi merah; sej ikan.
Hatitioran, ulat yang mengeluarkan cahaya dan berkaki kecil dan banyak.
Hatop, cepat, bersegera, kencang; humatop, lebih cepat; pahatop, percepatlah, lekaskanlah!
Hatubang, sanghatubang, dua genggaman tangan, dua tangan penuh. Hatuit, sej burung kecil.
Hatumbar, ketumbar.
Hatunggal, sej semak yang daunnya berwarna merah.
Hatupet, ketupat.
Hau, kayu, pohon kayu; sang-hau, selembar mengenai kertas; P.B.: songon parbue ni hau sai
madekdek tu bonana, songon i do jolma maniru pangalaho ni amana, rebung tidak ada jauh dari
rumpun, anak harimau tak jadi anak kambing, buah jatuh ke pangkal, begitu manusia selalu mirip tabiat
ayahnya; marhau, menebang kayu untuk membangun rumah; parhau, bahan kayu untuk
bangunan; pandehau, tukang kayu; hau tanggurung, tulang punggung; hau api, korek api; hau
bulet, kayu bulat; marhau hata, pembicaraan yang bertangan dan berkaki, artinya hasil yang nyata.
Hauma = uma, ladang, terutama tanah penanaman padi; hauma saba, sawah; hauma tur, ladang yang
tidak diairi hujan, sawah tadah; parhauma, pemilik sawah, petani, pemilik tanah atau ladang.
He = atehe, (Angk).
Hea, I. pernah, suatu waktu; ndang hea, tidak pernah; pahea na so dung, lakukan apa yang belum
terjadi. II. marheahea, membelahak. Heal, letih, capek, lemah karena memakan makanan yang
asam; mate heal, mati karena pembisuan.
Heas, sej cacing di dalam usus; heason, cacingan mengenai ternak; siheas, rumput kuda yang kurang
baik untuk makanan kuda.
Heat, I. sej kumbang. II. mate heaton, meninggal dengan tiada diperdulikan orang.
Hebur, tidak teratur, tidak pantas, tidak sopan mengenai pakaian; hebur parabitonna, ia berpakaian
acak-acakan, tidak rapi, tidak teratur, tidak sopan.
Hede, membuat dirinya sebagai orang penting karena dipikir itu menyenangkan orang, walaupun
sebenarnya tidak.
Hedek, dikatakan mengenai yang melagakkan urusannya tetapi tidak mau memberikan apa-apa kepada
orang lain.
Heder, lendir; marhederheder, berlendir; marhederheder hatana, perkataannya adalah berpanjangan,
tak berhenti bicara.
Hehe, bangun, bangkit berdiri; dalam arti kiasan: cepat bangkit; humehe, membangkitkan
diri; manghehe, menghalau binatang buruan mengenai anjing; manghehei, membangkitkan,
membangunkan, mengejutkan mengenai buruan; P.B.: songon hehean lombu, seperti lembu diangkat;
sudah ditolong malah ditanduk, tidak tahu berterima
kasih; pahehehon, membangkitkan; haheheon, kebangkitan, kebangunan; pahehe roha, penyemangat
jiwa, menegakkan orang; pahehe bada, menimbulkan, menggalakkan perkelahian; pahehe
tahi, menjalankan renca na; pahehe hamusuon, menggalakkan permusuhan.
Heheamon, menguap.
Heje, damar.
Hela, I. menantu laki-laki; P.B.: sada talim dua hodam, sada borum naeng dua helam, engkau mau
bermenantu dua laki-laki untuk puterimu yang satu; demikian dikatakan kepada seseorang yang mau lagi
mendapat uang untuk puterinya itu walaupun ia telah bertunangan; marsonduk hela, mempunyai
menantu laki-laki di rumahnya; baik ia telah kawin maupun masih bertunangan dalam hal seperti itu
pemuda harus bekerja untuk mertuanya laki-laki; manghela, membuat orang menjadi menantu laki-
laki; pahelahon, membuat anaknya menjadi menantu seseorang. II. manghelai, manghehelai, memakai
kata-kata menghina terhadap seseorang, mengumpat.
Hele, = atehe.
Hella, = atehe.
Helpus, = halpus, lampau, terlambat sehingga tidak mendapat apapun sesuatu lagi.
Hemat, menghemat, meredakan kemarahan orang-orang yang berkelahi; hahematon, perhentian perang,
gencatan senjata.
Hene, I. lamban, berlambat-lambat. II. sihenehene = halehetanna, begitulah baik, sedikit tetapi baik.
Hepeng, I. uang, khusus uang logam; sahepeng, 4 duit; hepeng linsim, uang logam; na so
marhepenghepeng, miskin sekali; sihepengan, yang harus dibeli dengan uang, tidak bisa ditukar dengan
barang. II. marhepenghepeng, panau bulat pada kulit msl sakit kusta.
Hepor, = hapor, gatal di kerongkongan; hepor hatana, kata-katanya menyakiti hati, ucapan-ucapannya
menunjukkan siapa dia sebenarnya; marheporhepor, terhuyung-huyung berjalan dan mau jatuh
mengenai orang yang kena tikam, peluru.
Herbang,(bdk: hembang), paherbang, mengebangkan ke kiri dan ke kanan mengenai lengan, sayap.
Hernep, = hornop.
Hersut, = hesut.
Hertuk, humertuk, bergerak, bergersik; hata hertuk, kacau, tidak tentu bicara, terputus-putus, bicara tak
berarti.
Hesek, hesekhesek, perkussi, sej gong yang retak dan oleh karenanya berbunyi resik, alat semacam ini
memberikan detak-detak irama permainan orkes.
Heserheser, = hesekhesek.
Hesut, marhesut, susut, bertambah kecil msl buah yang dimasak; humesuthesut, kembang-kempis
seperti jantung.
Hetek, menjual lagak mengenai orang yang menyebutkan semuanya yang dimilikinya.
Heu, maheu, menjadi lemah mengenai daun; selanjutnya: letih, lemah, lesu, lelah.
Hia, I. hiahia, sej ikan laut. II. = tarhiahia, rindu akan, mengingini, tergila-gila akan sesuatu.
Hian(bdk: hinan), tadinya, sebelumnya, dahulu, asal, asli, sebetulnya, sebenarnya; hau hian, kayu asli
(tidak dikerjakan); bangko hian, sifat sebenarnya; musu hian, musuh sejak dulu; tanonami hian, dari
dulu, sejak dulu tanah kami; hudok hian tu ho, aku telah mengatakannya kepada anda semenjak
mulanya; buatonku hian, dulu aku mau mengambilnya; paboa hian tu ahu sijaloonku, beritahukanlah
kepadaku apa yang bakal kuterima.
Hiang, kering; mahiang, dalam keadaan kering; pahianghon, mengeringkan; hiang lampak, hanya
kering pada permukaannya mengenai kayu.
Hiap, manghiap, mengipas, mengembus; manghiapi, mengembusi; manghiaphon, sesuatu yang dipakai
sebagai pengipas api.
Hiaphiap, kipas, kipas angin; hiaphiap, berkibar; humiap, idem; tarhiap, lari mengenai ayam seolah-
olah dihembuskan.
Hias, manghias, melicinkan msl baion; mengeluarkan msl nanah; dihiashias dihilala, ia merasa diperas,
artinya: lapar sekali; hiashias, alat untuk melicinkan baion.
Hibul, bulat, seluruh, tidak terbagi, utuh, seluruhnya; hau hibul, kayu bulat, kayu berbentuk
silinder; hibul diboan, dibawa seluruhnya, tanpa dibagi-bagi, utuh
dibawahnya; pahibulhon, mengumpulkan, membulatkan, mengutuhkan; mangibul, dikumpulkan,
membulat; pangibulan, ichtisar, ringkasan, rangkuman, sari pati. Hibung, kata bantu bilangan, buah,
potong, biji; sanghibung, sepotong, sebuah; diwaktu mengira: satu hibung; tolu hibung (kibung), tiga
buah, tiga potong.
Hidop, manghidop, kejap, mengejapkan mata, memberi tanda (dengan mata); masihidopan, berkejapan
mata mengenai muda-mudi yang berkasih-kasihan, berkomunikasi dengan main ma-ta; sanghidop
mata, sekejap mata.
Hilala, manghilala, merasa; merasakan; mangilala, merasa dalam arti kiasan: melihat, memperhatikan,
menunjukkan dampak; panghilalaan, perasaan, indera perasa; beha pang-hilalaanmuna, bagaimana
perasaanmu; manghilalahon (dipang-hilalahon), memerasakan orang.
Hilang, penipuan, ketidak jujuran; marhilang, menipu, bertindak menipu; tarhilang, diperlakukan secara
tulus, kena tipu; parhilangon, penipuan, hal menipu; parhilangan, penyebab untuk menipu.
Hilas(juga hiras), gembira, riang, sukacita; tarhilas ro-ha, bergembira, bersuka hati; api sihumilas, api
yang terang dengan itu dipersamakan dengan kemarahan.
Hima, kima, karang berwarna putih dari mana orang perbuat gelang lengan.
Himpal, kempal, tidak terbagi, bergumpal, padat, beku mengenai benda-benda yan seharusnya cair; suda
arang ndang hipal bosi, sudah habis arang, tetapi besi itu belum kempal, artinya: usaha yang
percuma; manghimpal bosi, mengimpal besi; pahimpal, membeli seekor ternak seluruhnya. Selama ini
hanya mempunyai sebahagian saja; panghimpalan, seekor ternak yang bulat
dimiliki; marhimpalhimpal, bergumpal-gumpal.
Himpang = himpal.
Himpu, = humpu.
Hinal, peluru senapan (seperti diperbuat dahulu dari kayu bagot); hira hinal do ho manghuling, engkau
berbicara kayak senapan meledak.
Hinaloan, parhinaloan, sebutan yang mencakup semua bunyi-bunyian musik.
Hinan, na hinan, dahulu kala, dahulu di waktu sebelum pembicara lahir; sianu na
hinan, mendiang; adat na hinan, adat yang dahulu.
Hingking, mangingking, mengerut mengenai jaringan tubuh, pergelangan, hati dsb; mangingking
roha, cepat merasa sakit hati.
Hingkit, I. kikir, pelit. II. sihingkit, sej tumbuhan yang daunnya lebar dan berduri.
Hinsu (= hunsi), manghinsu, mengunci; anak hinsu, kunci; hinsuhinsu, pintu; hinsu, tertutup, terkunci.
Hio, sej lotek; hiohio, damar lotek yang mengikatkan pisau ke gagangnya.
Hipas, sehat, segar; hipas be ma hita, semoga kita masing-masing sehat, ucapan salam yang diucapkan
sewaktu datang dan pergi; marhipashipas, berselamat
jalan; hahipason, kesehatan; pahipas, menyehatkan.
Hir, kuat mengenai peluh; hir hodokna, hir panasna, dia berpeluh hebat.
Hira, I. sakirakira, kira-ki-ra, agak, sesuatu untuk mengurangi perbandingan atau ungkapan yang
keras; hira tombak, seperti hutan, kira-kira seperti hutan; hira babiat, seperti harimau.
II. manghirahon, menakar dengan baik msl beras dalam periuk sehingga cukup untuk semua orang tetapi
tidak ada yang hilang, berhemat; hirahira, ditimbang degan baik, diukur dengan baik; hirahira
papanganmu, cara makananmu harus ditimbang dengan baik, jangan terlampau banyak dan jangan
terlampau sedikit; hirahira panghulingna, perkataannya telah ditimbang dengan baik; lului di ahu sada
hau hirahira, sadopa ganjangna haposon balgana, carilah untukku sepotong kayu kirakira sedepa
panjangnya dan sedemikian besar, sehingga dapat dililit. Demikian diungkapkan orang yang mencari
seorang isteri yaitu yang dapat menimbang dengan baik, artinya: yang mengurus rumahtangga dengan
baik; hirahira parangea, perbuatannya adalah ditimbang dengan baik. III. hirahira, sej tumbuhan jalar.
Hirap, = hilap, manghirap, melambai, memberi tanda dengan tangan; manghirap tondi, memberi tanda
kepada tondi orang yang sakit dengan kain putih agar ia kembali supaya orang yang sakit menjadi
sembuh; manghiraphon, memberi tanda dengan sesuatu.
Hiras(bdk horas), tegar, berani, dengan penuh kepercayaan, yakin; hiras ni roha, keberanian, keyakinan.
Hire, = hira.
Hirehire, sikat rongga badan; seterusnya: kelambu dibuat dari tikar-tikar; manghirei, menggantungkan
tikar disekeliling sesuatu; pahirehon, mengembangkan, menghamparkan, mengelampai
tirai; marhirehire hatana, kata-katanya tidak berkehabisan; marhirean, bergantungan pada tali dalam
jumlah besar.
Hirhir, dihirhir ho ma panghulingmu tu ahu, engkau bicara sejelek mungkin mengenai aku.
Hirjop, = hirdop.
Hirpas, manghirpas, memikul pinggul sambil melompat-lompat, yang msl dilakukan para perempuan di
waktu perang bila mereka melihat pertempuran itu dari tembok desa.
Hirput, sihirput, I. sej tumbuh-tumbuhan yang daunnya terus menutupkan diri kalau kena sentuh, putri
malu. II. sej kumbang yang terus menggulungkan dirinya seperti peluru kalau disentuh; sihirput do
ho, engkau adalah seperti sihirput, mudah berkecil hati, pengecut, tidak berani
melawan; mangirput, mengalah.
Hirta, kotoran berwarna merah yang terapung-apung di atas air.
Hirtap, = hatop.
Hishis, manghishis, mengikis dengan pisau; nunga hishis, = nunga suda, semuanya telah dikikis, ludes,
habis.
Hit, serat ijuk pohon enau yang dipakai sebagai tali kail. Hita, kita; kata halus untuk orang yang
disapa; tudia hita? kemana anda pergi.
Hite, titi, jembatan kecil terdiri dari satu atau dua potong bambu, titian; seterusnya: alat, supaya yang
membuat sesuatu terjadi; parhitean, perantaraan; hitehite, perantara; marhitehon, memakai sesuatu
sebagai alat atau titi; marhitehite, marhite sian, oleh, sebab, karena, melalui; mangite sian, sesuatu
yang dipakai sebagai perantara, perantaraan.
Hitir, angka hitir, getar, gemetar; humitir, idem; mang-hitir, membuat gemetar, menggoncang.
Hobahoba, kain yang dipakai dukun sebagai selempang, sabuk kain; manghobahobai, memasang
selempang, sabuk kain.
Hobas, siap sedia; marhobas, menyiapkan diri; manghobas, membereskan, menyiapkan; mang-
hobasi, melayani, mempersiapkan; parhobas, pelayan; ari parhobason, hari persiapan.
Hobo, humobohobo, sulit melahirkan (bdk hodo II, harop, huru II).
Hobol, kebal, tidak bisa dilukai; marhobol, kebal; parhobol balutan, orang yang lahir bersama selaput,
dari selaput dibuat sediaan yang membuat dia selama hidupnya kebal; parhobolon, pengetahuan untuk
membuat dirinya kebal; manghoboli, membuat kebal; manghobol ulok, mementerai ular agar ia tidak
menggigit; mangobol, kena tetapi tanpa melukai.
Hobon, peti bulat dari kulit kayu yang sangat besar untuk penyimpanan padi.
Hoda, kuda; hodahoda, gambar kuda, wayang kuda; marhoda, berkuda, mempunyai kuda; P.B.: unang
lehon ulu ni hoda tu dakdanak, jangan berikan kepala kuda kepada anak-anak; berikanlah yang
pantas; na hoda, nakhoda, juragan, mualim; panulpang gabe na hoda, penumpang menjadi nakhoda,
mualim, warga menjadi penghulu.
Hodar, I. jorok, kotor, cemar, najis; hahodaron, kekotoran, kecemaran; parhodar, pengotor, orang
kotor. II. takut; talu hodarhodar, monang hodarhodar, ataukah ia menang ataupun kalah, selalu ia takut
(dikatakan mengenai seorang kecil terhadap yang besar).
Hodok, keringat, peluh, panas; hodohan, berkeringat, berpeluh, keringatan; hodok dagingna, dalam
keadaan hamil.
Hodong, pelepah, tulang daun mengenai kelapa, enau atau semua jenis palem; hodonghodong ni
bagas, dua potong kayu yang dipasang berbentuk silang untuk menyokong atap.
Hohal, manghohal, mengganggu tidak mau berhenti sebelum memenuhi atau memberi hati msl kalau
bertanya-tanya dan tagihan utang.
Hohombu, = hahombu I.
Hohop, marhohop, memakai ulos seperti dilakukan para perempuan dengan mengikatnya di dada
sebagaimana diperbuat oleh orang-orang yang memberi persembahan; manghohopi, membawa sesuatu di
punggung dengan ulos yang diikatkan di dada.
Hohos, ikat pinggang; manghohosi, I. menyisipkan sesuatu ke dalam ikat pinggang. II. mengenakan ikat
pinggang.
Hohot,(bdk hot), marsihohot di, berpegang pada, stabil, tidak goyah, berketetapan hati.
Hoin, = holan, hanya, saja, cuma; hoin hami na dua, hanya kami berdua.
Hojal, marhojal, bergumpal, jejal msl tanah liat; juga: kuat, teguh mengenai daging (orang yang kuat).
Hojok, tergesa-gesa, bergegas, bersegera; manghojok, bertindak segera, tergesa-gesa; panghojok, orang
yang bertindak terlalu buru-buru.
Hojor, cepat dalam hal bicara. Hol, tidak subur mengenai perempuan, mandul.
Hola, langit-langit.
Holahola, liang mulut, rongga mulut mengenai binatang; cacian pada orang; husuakhon
holaholami, kupatahkan nanti rahangmu.
Holak, depa, sejauh orang dapat mengukur dengan kedua lengannya; sangholak, sedepa.
Holang, berjarak, jauh, antara; sadia holang, berapa jauh? dua dopa holangna, dua dopa
jauhnya; holangholang, jarak antara; di holangholang ni, di antara; holang sadari, selang satu
hari; paholanghon, menjauhkan; parholangan, kejauhan, juga: apa yang membuat dua orang
menjauhkan diri; tarholang, tepat antara dua, ditengah-tengah; nunga tarholang partaonon, persis di
pertengahan tahun yaitu antara dua panen sewaktu mana orang tidak mempunyai sesuatu makanan; dalam
hal ini orang memberikan beberapa potong sanggar sebagai pengganti beras bila kelak orang mau
memberikan karung berisi beras.
Holat, tidak enak mengenai citarasa, sulit ditelan; holat inumon, getir untuk diminum.
Holiholi, tulang, tulang belulang; mangongkal holi, menggali tulang belulang nenek
moyang; simarholiholi, nama sej rumput.
Holing, I. batu holing, berkilat-kilat di waktu malam. II. andor holing, sej pohon kayu.
Holit, pelit, kikir; holit ni roha, kikiran; marholit, kikir; parholit, orang kikir; holit di mula ni
sipeopon, kikir mula dari harta benda, kikir pangkal tabungan; mangholit, berlaku kikir; ndang holit
gogona, ia tidak kikir dengan tenaganya; P.B.: binuang ganda, hinolit lonong, buang-buang ganda,
pelit-pelit tenggelam; bermewah makin jaya, berpelit makin hancur; marnahumolit, sedikit banyaknya
kikir.
Holom, kelam, gelap; na holom, kegelapan; haholomon, idem; mangholom, menjadi gelap, gelap
gulita; mangholom mata ni ari, ada gerhana matahari; holom marimpotimpot, gelap gulita; suma ni
holom, nama hari ke- 16; anggara ni holom, nama hari ke- 17; muda ni holom, nama hari ke-
18; boraspati ni holom, nama hari ke- 19.
Holong, kasih, cinta, menaruh hati; holong ni roha, kasih, cinta kasih; marholong ni roha, mencintai,
kasih akan, punya kasih sayang; manghaholongi, mencintai; holong rohana di ahu, atau mida ahu, dia
sayang padaku, dia cinta padaku; masihaholongan, saling mencintai; haholongan ni
roha, kekasih; holong mangalap holong, kasih berbalas kasih.
Holso, holso ni roha, cemas, kekuatiran, kerisauan, kesusahan hati; holsoan, mencemaskan,
gusar; humolso, idem; haholsoan, kecemasan, kerisauan; mangholsohon, merisaukan, mencemaskan,
mengeluhkan; na hinolso ni roha, hal yang dikuatirkan, disusahkan; mang-holsoi, membuat orang susah
karena banyaknya teguran.
Holting, mangholting, mengirit, mengikat, memalut; siholting dalihan, sipembelit tungku, orang kikir,
yang mengikat tungku dengan rami pada tungku agar tak seorangpun dapat memasak.
Holuk, mangholuk, (bdk: ho-ruk), menarik sesuatu dengan jari-jari dari rongga; bdk horuk.
Holung, lengkung, kembang mengenai layar kapal. Homa, manghoma, menyuruh orang berdiam diri.
Homang, siamang, hantu mengenai siapa orang percaya bahwa ia memikat ke hutan dan menahannya
berhari-hari lamanya; diluahon homang, dilarikan hantu siamang; homangon, mempunyai penyakit dan
orang sakit itu takut pada orang dan menyembunyikan dirinya dan orang menganggap
bahwa homang yang mengejarnya.
Homat, I. manghomat, waspada, ingat diri, menjaga sikap; homat papanganmu, hati-hatilah dan
beradap sewaktu makan; homat ateatem, ingat dirimu, harus berjaga-jaga. II. mang-homat, mangomat,
= menutupi, membuat reaksi mengadakan perlawanan; simbora pangomat, ajimat pertahanan, jimat
yang menutup pemiliknya terhadap tembakan musuh.
Homban, mata air di ladang yang dipelihara dengan baik sebagai tempat persembahan, disekitarnya
ditanami bunga-bungaan; patiur homban, membersihkan mata air di ladang dengan mengadakan
persembahan di ladang.
Hombar, dekat, berdampingan, sesuai, berkaitan, paralel; hombar hundul, yang duduk dekat
seseorang; hombar bagas, tetangga; hombar tu, menurut, sesuai dengan; hombar tusi, sesuai dengan
itu; hombar, boleh diterima, baik (mengenai perkataan); manghombar tu, mendekati, menghampiri
orang; manghombar na mora, mendekati orang kaya; pahombar, mendekatkan, merapatkan.
Hombingan, batu yang ditarok antara api dan embusan agar embusan ini jangan dimakan api.
Homit, manghomit, menguasai, memerintah orang-orang yang berasal dari daerah lain; na hinomit, yang
diperintah, yang dikuasai, yang diayomi; parhinomitan, mengenai perhubungan antara rakyat satu sama
lain; anak hinomit, rakyat; homitan, sej jimat, wasiat, benda yang dikeramatkan dan disimpan dengan
baik.
Homol, manghomolhomol, manghomolhon, menyimpan sesuatu untuk diri sendiri, tidak diberitahukan
sedikitpun kepada orang lain.
Hompawa = hompa.
Homur, I. keruh mengenai air, pudar, kabur mengenai mata; tu na homur do jolma dapotan
dengke, orang harus menangkap ikan dalam air keruh. II. manghomurhomur, mencari tempat yang
paling tenang dalam air msl anak kerbau yang berjalan di belakang induknya. III. manghomur, membuat
gambar, patung dari orang mati dan menyerahkannya secara mewah.
Hona, kena, terkena, juga dalam arti kiasan; hona tangan, dipukul dengan tangan; hona toru, kena
kutuk, terkutuk; hona hata, ditegur, dimarahi, kena marah, kena pergunjingan; hona todos, terbunuh,
mati konyol; hona udan, kena hujan, ditimpa hujan, kehujanan; hona sahit, kena sakit dengan tiba-tiba,
terserang penyakit; hona rasun, keracunan; hona titi, dijatuhi putusan; hona liga, tersisih,
dikucilkan; hona uhum, terhukum, kena hukum, jatuh vonis; hona danggur, kena lempar; hona
tangke, dilukai kapak; mangonai, mengenai; manginona tu, terkena pada, terpengaruh pada; mangonai
hata, memaki-maki; manghonahon tu, mengenakan orang; pahonahon, membuat kena; hahonaan, hal
mengenai, hal menterapkan; marhahonaan tu, diterapkan pada, diwujudkan pada, menujukan
pada; honahona hatana, kata-katanya disusun dengan baik; pangonai, hal perbuatan mengenai, akibat.
Hondo, marhondohondo, marhinamago, merasa kehilangan, diam karena putus asa; hondo rohana, ia
bersedih hati, murung.
Hongkom, manghongkom, menutup mulut dengan tangan; hongkom baba, larangan untuk
mengucapkan kata tertentu, agar jangan diucapkan orang: msl: hatoban (= huntam baba);
parhongkom, papan lebar di muka rumah Batak dimana terdapat susu ni ruma.
Honohonoon = loahon.
Honong, marhonong, menyelam dalam air; manghonongi, mengambil sesuatu dengan jalan
menyelam; honong bosi, sej burung air.
Honsa, segera, setelah, dipakai dengan menghubungkan kata mamintor; jumpang honsa, mamintor
dipastap, setelah ia bertemu dengan dia terus memukul; mate honsa, manigor dibuat ugasanna, segera
setelah ia mati, terus diambil barangnya.
Hontas, marhontas, mengadakan makanan persiapan; mempersiapkan diri msl soldadu yang akan
berangkat ke lapangan perang, saudagar yang berangkat ke daerah yang jauh, biasa dipersiapkan makanan
keselamatan.
Hontor, humontor, gemetar, gentar, turut berbunyi mengenai kayu sewaktu memainkan bunyi-bunyian,
pengaruh, berpengaruh; hinontor ni, pengaruh dari.
Hontot, kental mengenai susu atau sup (lawan: lio); hontot roha, suka akan, berkenan di hati.
Honuk, mudah dilubangi seperti piring kayu (sapa); melengkung mengenai dada.
Hopahopa, endapan, ampas, sisa-sisa pemakaian, apa yang dibuang pada buah-buahan yang diperas,
sepah sirih yang diludahkan, lih sopa-sopa.
Hopal, kapal, kapal besar (sebagai lawan parau atau solu); hopal api, kapal api.
Hophop, manghophop, berkorban, berlelah, mengorbankan diri untuk sesuatu atau seseorang dan oleh
karenanya menderita; humophop, idem; sebagai kata depan: untuk, karena, sebab; na hinophop, kekasih
yang untuknya bersedia menderita, yang diperjuangkan.
Hopi, kopi.
Hopo, tumbuh-tumbuhan menjalar berdaun lebar seperti daun pokok anggur, yang dipakai orang sebagai
penggera burung.
Hopok, keputusan ilahi, hukum percobaan yang ditentukan datu bagi mereka yang tersangka melakukan
pencurian, mereka harus mengunyah beras dan mereka yang tidak dapat menelannya adalah bukti yang
nyata mengenai kesalahannya atau mereka harus memegang timah yang hangat; marhopok, menjalani
hukuman ilahi; manghopok, menyuruh melakukan keputusan ilahi, cara melakukan: hopok
dahanon, yang tersangka harus mengunyah beras kering dan barang siapa tidak dapat menelan beras itu
adalah yang salah; hopok simbora, mereka harus mencelupkan jari-jari ke dalam timah yang
dilebur; hopok bosi, mereka harus menginjak besi yang hangat.
Hopong, sej pohon kayu dengan buahnya masam dan dapat dimakan. Hopos, sempit; manghopos, melilit
dengan lengan msl pohon kayu; hoposon balgana, sebesar yang lengan dapat melilitnya.
Hopuk = hobon, tempat padi yang besar dan bundar.
Horas, I. keras mengenai perkataan, ucapan; hata na horas, kata yang keras. II. sehat, senang,
makmur; marhorashoras, merasa senang; menyerukan selamat-selamat; horas ma ho, semoga engkau
senang, bahagia; parhorason, kemakmuran, kesenangan, kesehatan; manghorasi, menyehatkan orang,
merestui, meridoi.
Horbangan, = harbangan.
Horbo, kerbau; horbo pangalotlot, = horbo pangambat, seekorkerbau yang dipersembahkan pada
penyakit menular atas perintah Sisingamangaraja; horbo jalang, kerbau liar, kerbau bebas tak
dijaga; marhorbohorbo, ombak-ombak besar mengenai laut; horbohorbo = hodahoda, laba-laba kecil
yang berjalan di atas air; P.B.: ndang loja horbo mangusung tandukna: tidak capeh kerbau membawa
tanduknya, artinya: membujuk orang untuk membawa barang yang ringan.
Hordit, humordit, gentar, gemetar; panghorditon, tiba-tiba gemetar karena terkejut, gemetaran secara
tiba-tiba.
Horhon, manghorhon, menyebabkan, menimbulkan, mengakibatkan; hinorhon ni, akibat dari, karena,
disebabkan, terpengaruh oleh; horhonon ni, idem (untuk masa mendatang); pang-horhon, dampak,
pengaruh, akibat; marpanghorhon tu, berpengaruh kepada, yang mengakibatkan, berkhasiat.
Horhor, panjang mengenai leher; pahorhor, memanjangkan leher; sihorhor, sej tumbuh-
tumbuhan; sihorhor = siborok.
Hori, I. sej rami yang serbutnya ditenun; kain tenunan yang kasar, kain kasar. II. horihori, tepi,
pinggir; marhorihori dingding, meraba-raba pada dinding mengenai anak kecil yang belajar
berjalan; mangoriori dolok, berjalan di pinggir gunung.
Horis, I. hampir kena sewaktu melalui sesuatu; manghorisi, menyusuri tepi sungai daripada di lautan
terbuka; horisan, tepi, pantai, pesisir; marhorishoris, melalui sesuatu; = horis, kerabat dekat-dekat.
II. horis, keris; jambang ni horis, gagang lintang horis pada sarang.
Horja, pesta persembahan yang besar, pesta dengan upacara keagamaan; sahorja lombu, pesta kurban
lembu (8 generasi satu nenek moyang); sahorja horbo, pesta kurban kerbau (10 generasi satu nenek
moyang); marhorja, merayakan pesta kurban yang besar.
Horloji, arloji. Hormat, bersifat hormat, sopan terhadap wanita dan sewaktu makan; hahormatan, tahu
adat, sopan, kehormatan; manghormat, berlaku sopan terhadap seseorang, juga: mengawasi pemuda dan
pemudi agar mereka tidak menyalahi adat sopan santun yang baik.
Hornop,juga hernep, rata, datar; di dolok pinggol tubu, tu na hornop dipareahi, telinga berada di
pegunungan dan mendengar juga: kedataran, artinya: orang sering mengambil jalan yang bengkok untuk
mencapai sesuatu yang baik; pahornophon, meratakan, mendatarkan; pangornopan, keadilan dalam
peradilan hukum.
Horo, = poro III, lagi; ndang horo, belum lagi.
Horong, golongan, kekerabatan, pertalian keluarga, semua yang masuk satu ompu (Angk).
Horot, I. manghorot, memotong, mengerat, menakik, menoreh; manghoroti, dipotong dalam potongan-
potongan kecil, menorehi; sanghorot, sepotong, sekerat; II. takik, seperti dibuat pada pohon kayu,
iris; marhorothorot, bertakik, juga dikatakan mengenai lipatan kulit orang gemuk. Horpak, usaha,
tenaga; masibahen horpakna, memakai segala tenaga mengenai pihak-pihak yang berperang.
Horsang, gersang, kersang, ke-ring, panas mengenai udara, kersang mengenai tanah.
Horsik, kersik, pasir; manghorsik, menabur dengan pasir; parhorsihan, gurun pasir, padang gurun.
Hos, tinggi matahari, kulminasi matahari, titik tertinggi matahari; hos ni ari, terik panasnya hari; hos
ari, tengah hari, siang hari; di na hos ari, pada tengah hari, pada saat matahari sudah siang; marhira
hos, agak siang, kira-kira jam 11.00.
Hosa, nafas, nyawa, kehidupan, udara; tos hosa, putus nyawa yaitu meninggal dunia; marhosa, bernafas,
hidup; nasa na marhosa, segala sesuatu yang hidup; marutang hosa, dihukum mati; na so
marhosa, impoten mengenai laki-laki humosa, marhumosa, bernafas, mengambil
nafas; pahosahon, berhenti, melepaskan lelah; manghosai, meniup, menghembusi; hosa ni
ruma, jendela kecil pada dingding belakang rumah Batak traditional tempat memasukkan udara tetapi
tidak cukup.
Hosom, bermusuh, rasa dendam, penuh dendam, kebencian; hosom ni roha, dendam hati; marhosom ni
roha, menaruh dendam, mendendam; manghosomi, menaruh dendam terhadap seseorang, membencii.
Hosong, penyakit sesak nafas, asma; hosongon, berpenyakit sesak nafas, menderita sesak nafas; hosong
tano, asma yang terus menerus.
Hot, kukuh, teguh, erat, stabil, mantap, tak goyah; pahothon, mempererat,
menguatkan; marhahotan, bertempat tinggal tetap, menetap tinggal; marsihohot di, berpegang pada,
bersandar pada.
Hotanghotang, manghotanghotang, menjalin pinggir ulos; panghotanghotangi, tepi kelim pada ulos.
Hoting, I. sej pohon, yang menghasilkan kayu bangunan yang baik; hoting balanga, sej pohon hoting;
hoting parbue, sej pohon hoting. II. manghoting, memutar (bdk: hosing.)
Hotor, tali dari rotan yang dipasang di ladang di atas padi yang yang telah masak untuk mengusir
burung; P.B.: sinintak hotorhotor, humutur halakhalak, asing ditimbang dongan, asing ditimbang
halak, disentak tali pajangan, tergerak orang-orangan, lain pertimbangan kawan, lain pula perkataan
orang; manghotori, memasang tali seperti itu.
Houk, manghouk, menarik dengan kaitan. Houm, kaum, kelompok, kekerabatan, hubungan darah
kerabat, perkumpulan.
Hu, I. kata possessif dari ahu, bagashu, rumah saya, bahenonhu, yang saya harus buat. II. memandang
rendah, mengejek, menghina, meremehkan, melecehkan; hu do rohana mida ahu, ia menghina saya; hu
ni roha, ejek, hina; marhu ni roha, berkelakuan rendah. III. terwujud, penuh mengenai waktu; hu ma
dibulanna, gok ma di taonna, telah tiba waktunya, mengenai perempuan yang akan melahirkan. IV.
akhiran yang menandakan sesuatu yang bersifat terlalu; maulihu, terlampau bagus.
Huasi, marhuhuasi, (dari: asi), minta maaf kalau ada sesuatu yang kurang pada
makanan; masihuhuasian, saling minta maaf dengan perkataan bagus; marsomba ujung (yaitu: ni
jarijari) marsomba huhuasi, dengan rendah hati mohon sesuatu dengan tangan yang dilipat.
Huat, I. kuat, cepat, msl kuasa. II. huathuat, bilah pijar yang dipakai sebagai suluh di waktu malam; hira
huathuat do hatopna, cepatnya adalah seperti suluh yang dilambai-lambaikan.
Hubang, abu jerami yang dipakai sebagai pupuk dan oleh karenanya disimpan dengan
baik; parhubangan, pondok kecil untuk menyimpan abu itu.
Hube, unok, daun hati, tunas yang masih putih dan yang paling dalam; manghube, mengambil tunas
muda itu.
Hudali, pacul, cangkul, bergigi tiga dari besi; juga: uang mahar, hanya dikatakan pada hela
sonduhan pada siapa uang maharnya adalah kurang.
Hudi, tempayak, ulat kumbang yang berdiam di bagot dan dianggap sebagai makanan sedap.
Hudon, periuk; tano hudon, tanah liat; tumutung hudonna, membuat periuknya sendiri yaitu berdikari
mengenai mengurus rumahtangga (= manjae); hudon bohina, mukanya seram, tidak bercahaya,
pertanda kurang sehat msl karena penderitaan atau utang.
Hudu, huduhudu ampang, bungkusan yang dianyam untuk tempat nasi keperluan kira-kira dua orang.
Huduk, sesuatu dibelakangkan; huduk api, duduk membelakangkan api, yaitu seorang perempuan yang
baru melahirkan; manghudukhon, membelakangkan orang; pahompu huduk, kemenakan dari anak
perempuan; huduk ruma, ruangan di belakang rumah Batak.
Hudus, segera, desak; manghudus, membuat sesuatu dengan tergesa-gesa, memburu waktu.
Huhang, kukang; balbalon huhang, bagaikan orang memukul huhang artinya: tidak ada gunanya,
makin lama makin buruk.
Huhu, I. balik huhu, balik kuku, menjungkir periuk sebagai pengganti tungku batu. II. patuhu, gemetar
mengenai orang yang sakit demam.
Hujur, lembing; manghujurhujur, mengejar dengan lembing; masijuran, saling melemparkan dengan
lembing; marhujurhujur eme, padi telah bertunas tetapi belum menjadi daun; teka-teki: hujur ni
ompunta na so habilangan, yaitu hujan.
Hula, I. batu hula, batu merah yang dipakai untuk mencet warna merah. II. hulahula, kelompok marga
pemberi mempelai wanita; huladongan, sapaan yang hormat terhadap semua ragam famili.
Hulabu, kelabu, abu-abu; sihulabu, kuda kelabu, kuda abu-abu; hulabu jati, nama ayam, dari telurnya
keluar manusia pertama.
Hulang, hulanghulang, tali untuk mengikat tangan orang, mengikat rotan untuk membawa muatan,
beban.
Hulbab, bilah kayu yang terlampau besar dibelah; sewaktu memelah pada tempat dahan terlalu banyak
dipotong lebih daripada dikehendaki; manghulbapon, mengambil lebih banyak daripada yang mau
diberikan si pemberi.
Huli, kuli, pekerja harian; parhuli, mengerjakan sesuatu dengan gaji harian; dalan hudi, jalan umum.
Hulihap, sej monyet.
Hulimpas, manghulimpas, sekaligus semua diambil msl semua tanam-tanaman dari kebun.
Huling, I. manghuling, berbicara, bercakap, berbunyi juga mengenai benda-benda yang tidak bernyawa
dan binatang; manghuling, dipanghulingi, me-nyapa,
menegur; manghulingihon, menyapa; panghuling, su-ara, cara bercakap; na uli do halak na roa
pinadenggan ni panghulingna, orang-orang yang tidak penting menjadi kebilangan bila mereka tahu
berbicara; hulinghulingan, teka-teki; hulinghulingansa, demikian dikatakan orang yang memberikan
teka-teki, atas nama orang lain menjawab: hutinsa (atau ansa). II. hulinghuling, kulit, jangat.
Hulishulis, bunyi lali; hulishulis pangkoli pangko, sai mago ni mago ma ho, na so manuboli
hulinghulinganhi, itulah cacian terhadap seseorang yang tidak tahu memberi jawab teka-teki itu.
Hullang, = hurlang.
Hum, I. tega, berani, perkasa; na hum do ho manahopi ahu? beranikah engkau menangkap saya? na
gok na hum, kaya dan berkuasa. II. hum, hanya, saja (Angk).
Humala, kumala, batu yang memberi untung (menurut orang batu itu ditemui dalam kepala ular).
Humbar, kendi dari kayu, tempat penyimpanan ingkau; mang-hubar, melekungi; juga
memperbaiki solu (perahu) dengan menampal kayu; pangumbari, rak kayu dimana bermacam benda
diletakkan msl persembahan.
Humbil, sej rumput. Hume, marhumehume, bermenung-menung, memikir-mikir msl bila susah.
Humpol, manghumpol, semuanya diambil untuk diri sendiri; pahumpol, mengambil untuk diri sendiri.
Hundul, duduk, pergi duduk; marsihundul, duduk; marsihundul di hoda, menunggang kuda; martahi
hundul, dikatakan mengenai perempuan yang mau melahirkan, waktu untuk melahirkan sudah
tiba; nunga hundul, dikatakan bila anak sudah lahir dan ibu siap duduk untuk
dimandikan; hundulhundul, duduk-duduk; manghunduli, menduduki; hundulan, tempat duduk,
pantat; pahundul, menyuruh duduk; pahundul datu, memanggil dukun untuk memperoleh
nasehatnya; P.B.: tangga ni balatuk dalandalan tu jabu, molo goar tahi, tole ma pahundul datu, anak
tangga adalah jalan masuk rumah, bila timbul perselisihan dipanggil datu; manghundulhon
boniaga, menduduki barang dagangan yaitu berdagang dengan itu; manghundulhon gora,memimpin
perselisihan sebagai suhut; harugian sahali hundul, biaya yang timbul dalam perkara itu yaitu menjamu
makan raja-raja yang mengadili.
Hungkam, bagian tengah, sumsum batang pisang; P.B.: bontar hungkam, ngalingali do i, birong
parsisiraan, tao do sian bagasan, hungkam adalah putih namun dingin, tempat garam dari luar hitam
namun isinya enak, yaitu tidak boleh menentukan sesuatu hanya dari bentuk luar saja.
Hungkung, I. manghungkung, mengepung sewaktu perang, memblokade; sihungkung, sej burung air.
II. bulu hungkung, sej bambu.
Hunik, kunyit, kurkuma, kuning; sibalik hunik, senjakala; dipajagarjagar hatana songon na
marlompan hunik, mengindahkan kata-katanya seperti orang yang menaruh hunik pada lauk-
pauknya; indahan na hinunihan, nasi yang dikunyiti; jumujung hunik, hamil (ka-rena waktu ini para
perempuan yang hamil itu membawa dahanon na hinunihan dam gambiri, di atas kepala mereka
sebagai penangkal begu (hantu).
Hunsi, hinsu, kunci; anak hunsi, = anak hinsu, anak kunci; hunsihunsi, pintu.
Huntal, humuntal, bergoyang, bergetar, gentar, gemetar, goncang mengenai tanah di waktu ada gempa
bumi.
Hunti, manghunti, humunti, menjungjung; humunti pagar, menjungjung penangkal yaitu: hamil,
bunting; P.B: sitahan sampuran na so ra mabuk, sihunti dolok na so ra tarhapit, dikatakan terhadap
orang yang melawan banyak orang, yang melawan arus; sihunti garar, mereka yang memikul
pembayaran yaitu seorang gadis, puteri dari seorang yang berutang; mas kawin akan dibayarkan menutup
utangnya bila yang berutang tidak segera dapat membayarnya.
Hupi, sihupi, tanaman merambat yang berduri; sihupi tastas, sej yang serupa dengan tanaman
tersebut; parsihupian, tempat dimana sihupi tumbuh.
Hur, kur, bunyi yang dipakai untuk mendatangkan angin; hur ro! idem.
Hura, I. kura, cacing tambang dalam perut; II. hurahura, kura-kura; hurahura do ho, kura-kura kau,
dikatakan mengenai orang yang suka mempunyai sesuatu, tetapi karena ia memperolehnya, ia berlaku
seolah-olah ia tidak memperdulikannya seperti kura-kura yang mau keluar dari air tetapi tidak bisa.
Huraba, manguraba, lari dari kampung dengan ternak di waktu bahaya yang
mengancam; pangurabaan, pondok dimana orang berpenyakit lepra ditempatkan.
Hurabot, tali dari kulit untuk mengikat besi baliung pada tangkainya (= hulamot).
Huraja, marhurajai, pembicara sopan yang sering menyebut mitra bicaranya "rajanami".
Huranda, datu huranda bosi, kaki ayam bagian kiri pada manuk di ampang.
Hurang, kurang, terlalu sedikit, tidak cukup; hurang balga, tidak cukup besarnya; hurangan, dalam
keadaan kekurangan (dengan atau tanpa di); manghurangi, dikatakan mengenai seseorang bahwa
kelakuannya adalah tidak baik, jadi menegur dia; manghurangi ibana mida donganna, ia menegur
teman-temannya karena ada hal yang tidak disenanginya; marparhurangi, idem; marhurangnai
rohana, tidak menyenangi hatinya, dia merasa tidak senang; hurangnai, tidak cukup; huranghurangan
abarangku, diucapkan oleh seorang ibu yang letih karena menggendong anaknya,
kata loja dijauhkannya, kalau tidak ia akan takut tidak akan memperoleh anak lagi atau anaknya akan
mati; marnahurang, tidak mencukupi, tetap saja kurang; hurang pe so jadi, lobi pe so jadi, tidak
terlampau banyak, tidak terlampau sedikit.
Hurbe, menjadi nampak, terbuka; sibuat na humurbe, seorang yang mau memiliki segala-galanya yang
dilihatnya.
Hurdo, bunyi untuk menenteramkan anak; panghurdohurdoan, keranjang yang digantung untuk
menenangkan bayi, ayunan; manghurdohurdo, meninabobokan.
Huria, I. huria rohana, caranya berpikir adalah kekanakanakan. II. perkumpulan politik atau jemaat
Gereja; kepala huria, kepala raja yang menguasai negeri; jamita huria, sejarah Gereja.
Huring, sihuring, nama yang diberikan kepada binatang-binatang yang berloreng msl harimau atau
kucing.
Hurla = ulla.
Hurlang, nama daerah antara pantai Barat dan Silindung; juga: hullang.
Hurmuk, denderung mengenai sayap ayam sedang mengeram; manghurmuk, menutupi anak ayam atau
telur dengan sayap.
Hurtik, manghurtik, menyentuh sedikit, menyenggol sesuatu msl ikan yang menyentuh umpan, itu
menyebabkan pancing bergerak; humurtik, bergerak, digoyang, digetar. Hurtut, humurtut, berkerut msl
kulit, daun yang layu; mangurtut, takut, menyeramkan, menciut ketakutan.
Huru, huruhuruan, sangkar burung.
Huruk, gemuk; huruhan, gemuk mengenai ayam; marhuruk manuk, ayam itu mau
mengeram; simarhuruk, ayam (And).
Hurum, rahang, pipi, pelipis; hurumhurumon, sakit tulang rahang, sakit pada pipi; mangan di balian di
hurumna, membeli sesuatu dengan uang pinjaman.
Hurung, I. nama bulan ke-12; hari ke-29 pada penanggalan. II. kurungan, penjara, rumah
tahanan; manghurunghon, memenjarakan, menangkap; tarhurung, tertangkap, terkurung, tertahan,
terpenjara; hurungan, penjara.
Husa, I. marhusa = humosa, siuman. II. marhusa, humusa, mempersiapkan diri, mengadakan
persiapan.
Husari, marhusari, dari: sari, berpikir, menimbang dalam ha-ti, berenung, berefleksi, berjuang dalam
hati.
Husip, marhusip, membuat sesuatu dengan diam-diam; manghusiphon, membisikkan sesuatu dengan
diam-diam; hau na husipon, kayu yang berulat.
Husom, kehitam-hitaman, kotor; cemar; mukanya sedih, muram.
Husor, humusor, berputar-putar, berpaling; panghusor, hal berpaling, berbalik; pahusor, memutar,
membalikkan; dipahusor dibagasan rohana, ditimbang, dipikir dalam hatinya; marhusor, bergeser,
berputar, berkisar, berpusing-pusing me-ngenai air.
Husuk, manghusuk, menggoncang-goncang msl buah kelapa ataukah ia baik atau tidak.
Huta, desa, kota; marhuta, berkediaman di kampung; marhuta sada, berjalan-jalan, tidak tinggal di
kampung, keluar kota, bepergian; huta sabungan, ibu kota, kampung induk; parhutaan, pemukiman,
perkampungan; pardihuta, bini, isteri, yang bertugas di desa, (lawan parbalian); tarhuta, diketahui
orang didesa bahwa orang berutang banyak; marhutahuta, mainan anak-anak bangun kampung-
kampungan; raja hutam sesepuh kampung; Huta Raja, Huta Talun, Huta Pea, nama desa, nama
kampung.
Hutik, humutik, bergerak); na saramba na humutik, sebanyak semak-semak yang bergerak (karena
angin); artinya: tidak terhitung banyaknya; ndang tarhutik, tidak bisa digerakkan, tidak bisa dibawa.
Huting, kucing.
Hutu, kutu; manghutui, mencari kutu orang; hutu ni asu, kutu anjing.
Hutuk, = husuk.
Ia, I. kalau, jika, bilamana; ia olo ho, jika engkau mau; ia molo, = molo. II. mengenai (= anggo, ianggo);
ia bada i nunga montok, mengenai perselisihan itu, itu sudah berhenti. III. ibana, ia, dia (Angk).
IV. mariaia, bersorak-sorak karena gembira, bersukacita.
Iale, seruan tanda berdukacita, wah, aduh, wahai, alah ya; mariale, mengaduh, menyerukan "oh".
Ian, mian, bermukim, berdiam, tinggal, berkedudukan; ianian, hal mengenai tinggal, kediaman; lambas
ni roha ni raja do ianian ni jolma di huta, kemurahan hati raja membuat supaya orang tinggal di
desanya (karena merasa kerasan, senang); paian, membuat agar tinggal; parmianan, tempat orang
menginap atau berkediaman, menumpang, pemukiman.
Iang, = sangap.
Iap, cantik, elok, tetapi tidak tahan lama msl bahan pakaian.
Ias, bersih, jernih; ias ni roha, kebersihan hati, rela, ikhlas; haiason, kebersihan, kejernihan,
kesucian; paiashon, membersihkan; mengembiri binatang; ndang tarpaias, tidak bisa
dibersihkan; manariashon (dari tariashon), membenarkan, membuktikan perkara; ditariashon
hatana,ia membenarkan dirinya; sipaias, bintang timur; juga: ketam yang halus.
Iba, kata pengganti orang, orang, sendiri dalam arti aku, saya, awak; rohaniba, pikiranku, pikiran diri
pribadi; didok rohaniba, saya rasa, sangka, pikir, pikiranku; hansit rohaniba, sakit hati ini, sakit hati
awak, itu menyakitkan hatiku; ibangku, = diringku, diriku, pribadiku.
Ibebere, keponakan, tapi hanya anak-anak saudari, anak saudara perempuan; (lih: bere).
Iboto, saudara laki-laki seorang perempuan, saudara perempaun seorang laki-laki; anak perempuan
saudara laki-laki ayah; saudara perempuan dari lae (ipar); ito vokatif dari iboto; pinoribot, = iboto.
Iburu, cemburu; pangiburuon, iri hati, kecemburuan, sifat cemburu; mangiburu, cemburu, merasa iri,
menaruh dengki; masiburuan, saling mencemburui, masing-masing cemburu.
Ida, mida, marnida, (dari marniida), melihat, menengok; mida, sebagai kata depan: tentang,
terhadap; las rohangku mida nasida, saya bergembira terhadap mereka; muruk do raja i mida
naposona, raja itu marah terhadap hambanya; asi ma roha ni Debata mida ahu on, semoga Tuhan
mengasihani aku; mida disi ma, = niida disi ma, melihat disitulah; idaon ma, itu harus dilihat
dulu; idaidaan ni datu, = alatan;paidaida, melihat, menonton; parnidaan,penglihatan,
penglihat; tarida, kelihatan, dapat terlihat; ndang tarida, tidak nampak, tidak
kelihatan; pataridahon, memperlihatkan, me-nampakkan, memberitahukan; hataridaan, nampaknya,
tampaknya; masipaidaan, saling melihat, saling melihat kembali; mangidai, ingin melihat sesuatu,
meminta; mangidai sipanganon, mengingini makanan; na so dung songon i mangidai
rohangku, semacam itu belum pernah aku melihatnya; hataridaan, mulai nampak; luhut nasida
hataridaan jambar, mereka semua mempunyai harapan untuk mendapat
bagian. Idagoe, lih dago dan doge, seruan tanda heran.
Idi (bdk didi), maridi, mandi; paridion, tempat mandi, permandian; aek paridian, air mandi; paridi
(diparidi): mandi di sesuatu.
Idop, midopidop, berkedip-kedip, mengedipkan mata, ingin melihat sesuatu yang diingini; mengenai
orang miskin mengingini barang orang kaya.
Idzin, izin.
Iduk, miduk, terkumpul, terhimpun, terkumpul dalam jumlah cukup banyak; pariduhan, celengan;
tempat sampah untuk makanan babi; paidukhon, menghimpun sedikit demi sedikit, mengumpulkan
benda-benda kecil.
Idup, I. paidup, = papungu. II. debataidup, arca kayu dari pasangan suami isteri leluhur, dua gambaran
yang diukir dari kayu, kepada gambaran ini orang menghadap bila menghendaki anak laki-laki menaruh
gambaran wanita itu di punggungnya. Perempuan mengambil gambaran laki-laki dan dengan demikian
mereka mengadakan arak-arakan keliling rumah. III. idup, = isap; pangidupan, = parisapan.
Idut, mangidut, demikian dikatakan sewaktu main judi dengan uang logam yang bila dibuang kedua
logam tersebut gambar ayam jantan berada di atas.
Igar, asam, sesuatu yang asam rasanya karena tunas bambu direndam; mangigari, mengasami
rebung; niigaran, diasami; tuak igar, tuak yang asam.
Igil, mangigil, meminta tambahan msl pada pembelian; dipaigiligil saduit, dia tawar
seduit; igiligil, tambahan cuma-cuma pada barang yang dibeli.
Ihan, ikan besar; ihan paus, ikan paus; ihan mera, ikan laut yang besar; ihan habaro, ikan laut.
Ihit, kata penutup dari ratapan (= andung). Ihot, ikat, pengikat, tali, rantai, simpai, gari; mangihot,
marnihot, mengikat; tarihot, terikat, kena ikat; raja do ihot ni uhum, raja adalah pengikat hukum; P.B.:
hori do ihot ni doton, hata siingoton, rami adalah pengikat jalan, orang harus mengikat janji, perkataan
jadi pegangan; ihotihot, tali yang mengikat, ikat
pinggang; na so marihot, yang tidak bersiasat; gambalgambal na so marihot, orang-orang kecil, masa
yang tidak bersiasat, orang kecil tanpa pegangan.
Ihur, ekor; mangihuri hori, memintal rami menjadi tali; simorihurihur ni asu, tumbuh-tumbuhan yang
daunnya ditarok pada luka; manginjam ihur ni hoda, berpamer dengan barang orang lain; ihur ni
hata, ekor kata, kata tambahan yang licik pada pangkal cerita; ihur porang, = tunggal ni
janji, pemegang kas pada perjudian.
Ijo, hijau.
Ijor, ijorijor, sej ulos; ijorijor lobulobu, ulos seperti keluar dari pertenunan, belum dipotong
menjadi ulos ni tondi.
Ijuk, ijuk.
Ijur, I. lih tijur, liur, air ludah; manghailhon ijur ni deba, merasa dirinya malu bahwa orang bisa jadi
hina di muka orang banyak. II.mijur, turun, direndahkan, diturunkan,
dihinakan; paijurhon, menurunkan, merendahkan, menghina; hamimijur, hal menurunkan; haijuran, 1,
tangga 2. hukuman (uang) yang harus diberikan oleh paranak bila gadis yang telah bertunangan dan
tinggal di rumahnya, tetapi akhirnya tidak mengawini anaknya laki-laki.
Ila, rasa malu, kemaluan; maila, malu; maila ibana mida amana, malu dia terhadap bapanya; ndang
diboto maila, dia tidak tahu malu, tak tahu malu; tarila, menjadi malu, memalukan, mendapat
malu; hailaon, yang memalukan; hailaan, kemaluan; kata yang kurang sopan; juga: mereka terhadap
siapa orang merasa malu; manghailahon, malu akan; pailahon, memalukan orang, membuat
malu; marhahaila, berperasaan malu; na so marhahaila, tak merasa malu.
Ilaila, daun bunga dimana bunga berada; juga daun dalam mana orang menampang tuak sebelum ia
menetes ke dalam tabung yang tergantung di bawahnya.
Ilas, mangilas, dengan perubahan tingkah laku menandakan bahwa orang akan segera mati; menyerbukan
diri ke dalam sengsara; pangilason, perubahan tingkah laku yang mengherankan, tanda telah dekatnya
maut; pangilasan, celaka yang dibuat sendiri; sintak sangilas, mati sekoyong-koyong msl karena kilat
atau tembakan.
Ilat, ilat ni on, cacing yang keji (mungkin pendekan dari pilat).
Ili, pemilih, tidak senang dengan apapun msl seorang gadis yang tidak berkenan dengan seorang
pemuda; miliili, suka memilih, tidak senang dengan suatu apapun.
Iling, cenderung ke samping (bdk eleng); miling, menyenderung ke samping; juga: disimpangkan
mengenai aliran air; pailing, mengalirkan air ke tali air lain.
Illa, marillailla, bersorak-sorai karena orang lain mendapat celaka; na boru illa, sanggapati na
bolon, nama dewa yang memberi kemenangan. Illong, millongillong, berkilau-kilau, mengeluarkan
cahaya dalam kegelapan msl mata kucing.
Ilu, air mata; marilu-ilu matana, dia tangis; tariluilu matana, ro ibana, idem.
Imana, = ibana.
Imbalo, embalau, getah meang, yang dipakai untuk mengikatkan gagang pisau pada besinya.
Imbang, isteri kedua, madu, hanya isteri pertama memakai istilah ini; marimbang, bermadu; imbang ni
goar, nama kedua, nama julukan; na marimbang goar, mempunyai nama ke dua, nama julukan.
Imbar, perbedaan, perubahan; ndang dia imbarna, tidak ada perbedaannya, serupa,
sama; mimbar, berubah, menjadi lain; mimbarimbar, sering
berubah; paimbarhon, mengubahkan; paimbarimbar rupa, paubauba tompa, menyamarkan dirinya,
bersalin pakaian; sipaimbar, gambaran manusia yang diperbuat dari tanah dan dipasang pada suatu
tempat agar begu berpikir bahwa gambaran itu adalah orang sakit itu; palaho sipaimbar, menempatkan
gambar manusia (seperti disebut di atas).
Imbo, sej monyet; marimboimbo jalang, luntang-lantung; P.B.: dapot imbo dibahen soarana, dapot
ursa dibahen bogasna, imbo dapat karena suaranya, rusa dapat karena bekasnya.
Imbulu, bulu pada tubuh, pada burung; marimbulu, berbulu; parimbulu bosi, pahlawan dalam dongeng
Batak, yang berbulu besi; manindang imbulu, merinding bulu roma, ketakutan; na imbulu
gaburon, bulu-bulu kulit bangkit, tidak letak, suatu tanda bahwa ada penyakit; tarimbul, tercabut bulu,
mendapat malu.
Imbur, = simbur I.
Impol, kepingin, kangen, tergiur; impol matana, ia kepingin (mida), tergiur, kangen sekali; impol ni
mata, keinginan, dambaan; manghaimpolhon, mengingini sesuatu, mendambakan.
Impola, daging (lawan sop); juga: daging buah-buahan; huahuana di ahu, impolana di ibana, kuahnya
buat aku, dagingnya buat engkau; hata na so marimpola, ucapan tak berisi, omong kosong
Impot, marimpotimpot, berada di kejauhan, tidak nampak lagi, jauh tak terjangkau; holom na
marimpotimpot, gelap gulita, kegelapan yang luar biasa.
Imbung = imbung; mangimpung, melompat ke bawah, bdk timbung.
Imput, bulu pada burung, bulu dan wol pada kulit binatang; marimput,mempunyai bulu, berbulu; P.B.:
digulut ho do imput ni leangleang, ditumpul ho alogo, digomak ho do gubogubo, engkau rebut ekor
burung walet, kau pancung angin, kau cengkram buih, artinya: kau kerjakan kesia-siaan.
Ina, ibu, saudara-saudara perempuan ibu juga disebut demikian, isteri pakcik dari pihak ibu, anak
perempuan pakcik dari pihak ibu; inaina, perempuan-perempuan yang telah kawin; ina ni surat, ke-19
tanda tulisan Batak (Aksara Batak); ina ni tangan, ibu jari, jempol; ina ni hata, pokok pembicaraan; ina
ni ulaon, yang terpenting pada pekerjaan; ina ni jambar, bagian daging yang terbesar; ina ni hau
api, kotak korek api; marina, mempunyai ibu, beribu, berinduk; marinahon, beribukan,
berindukkan; parinaan, sepasang binatang, ternak betina; masiparinaan, mencari isteri (kurang
halus); painahon, ternak betina dipakai untuk dipelihara msl ayam, kerbau; siparinaon, setiap
perempuan yang menurut adat harus dianggap sebagai ibu msl isteri pakcik (adik ayah); inang, = inong, o
ibu; dan merupakan seruan tanda susah hati, keheran-heranan; inanginang, isteri-isterian; isteri (kurang
halus); diparinanginang, diperlakukan seperti isterinya; inang tua, mak tua, isteri abang ayah; juga
kakak ibu dan semua ibu dari marga yang dipanggil abang oleh ayah; si inaina, suami dibawah perintah
isteri, pengecut.
Inda, atau lebih baik: nda: bukan? Dalam kalimat yang mengharapkan jawaban yang mengiakan, yang
membenarkan, bukan?
Indahan, nasi lih dahan; parindahanan, sumpit nasi, bakul tempat nasi.
Indang, I ndang, tidak; indang adong = indadong. II. indang, mangindangi, mau kembali lagi,
kambuh penyakit; mangindangi isara, terpaksa menyesuaikan diri melalui kesusahan msl cuaca lain,
menderita suasana baru.
Indap, = intap.
Indil tidak cukup, tidak berarti, msl sebidang tanah karena kurang luas, mengenai makanan; tingki na
indil, waktu yang singkat sekali, seketika, sebentar.
Inding, minding, tukar tempat; mengalir mengenai air; dituangkan; mindinginding, bertukar-tukar
tempat; painding, menuangkan, memindahkan benda cair dari satu bejana ke bejana lain.
Indit, mangindit, berdenyut mengenai pergelangan; dengan menambahkan air memeras minyak dari
buah atau bunga msl pada buah kelapa. Indo, mindo, mengendap ke dalam air msl
kopi; paindohon, mengendapkan.
Indot, pohon kayu kecil yang daunnya berminyak, para perempuan melicinkan rambut mereka dengan
minyak itu; dari kulitnya dibuat sej rami.
Induk, kepala, penghulu, majikan, pemimpin, atasan; induk somang, tuan, tuan rumah; induk ni
parangan, panglima, komandan; marinduk, mempunyai kepala, penghulu, pemimpin; marinduk
somang, mempunyai tuan, bertuan, hamba raja.
Ingan, I. maringan, bermukim, berdiam, tinggal; mangingani, mendiami, menjaga msl seorang
anak; mangingani jomur: mangingani boru ni tulang, bekerja pada dan menunggunya 'boru ni
tulang' puteri saudara ibu; mangingani beangon, menemani seorang yang dipasung msl perempuan yang
melarikan dirinya dari suaminya dan dipasung. Suaminya datang dan tinggal dekatnya; inganan, rumah,
tempat, bak, tempat mengumpulkan sesuatu; maringanan, bertempat tinggal; hainganan, yang dapat
didiami; juga: dapat dihuni; ulos pangingani, pemberian, yang diberikan parboru kepada menantu laki-
laki kalau ia menjaga isterinya yang lari dan dipasung. Hal ini membuktikan bahwa wanita itu masih
milik suaminya; kalau laki-laki itu tidak mau menerima ulos itu artinya: wanita itu harus kembali
kepada parboru dan mas kawin harus dikembalikan; pangingan, pengunjung tetap msl seekor harimau
yang tinggal di daerah tertentu. II ningan, tadi, waktu yang lewat; naingan on, baru-baru ini; na sai
ingan, di jaman purbakala, dahulu, di masa silam.
Ingar, maringaringar, muncul dengan tenaga penuh; maringaringar ari, keadaan udara panas serta
menusuk.
Inggal, I. maringgal, berjalan cepat sekali; manginggal, membujuk agar lari cepat msl seekor kuda.
II. inggal, manja; hinggalanna, usia anak kecil mulai nakal: 4-6 tahun.
Inggir, inggiringgir, nama tumbuhan yang buahnya dipakai untuk membekukan susu.
Inggol, hau inggolan, sej pohon kayu yang kayunya keras dan kulitnya bertukar; Nainggolan, daerah di
sebelah selatan Samosir dan nama marga; P.B.: tanja bulu, tanja nainggolan; na rahanan punu unang
dohot mardongan, lebih baik tanpa anak daripada tanpa sahabat.
Inggunginggung, pipa bambu yang menghubungi pengembus angin dengan api. Inggir, inggiringgir, sej
tumbuhan.
Ingkau, laukpauk (sayur dan daging); ingkau rata, sayur hijau, sayur mayur yang segar; sialap
ingkau, lidah.
Ingkon, harus, mesti, perlu; ndingkon, tidak diharuskan, tidak perlu; marhata ingkon, mengharuskan,
memerintahkan, memaksa.
Ingol, maingol, na ingol, pekak, tuli; ingolingol badak, pekak seperti badak.
Ingor, mingor, pekak karena hiruk pikuk; sering dengan memakai kata pinggol, telinga; mingor
pinggolhu, ributnya bikin pekak kupingku.
Ingot, marningot (diingot), mengingat sesuatu; ingot, ingat; paingot, pasingot, mengingatkan,
menasehati; paingothon, pasingothon, mengingatkan, menasehatkan; hata sipaingot, ingatan,
teguran; parningotan, ingatan, tanda mata tarsingot roha, tiba-tiba teringat akan sesuatu dengan rasa
sayu; taringot tu, tentang, mengenai; manaringoti, memperingatkan sesuatu,
menyinggung; tinaringotan, disinggung, diingatkan, disebut; taringotna, disebut sambil
lalu; martaringot,disinggung, disebut; marnaingot, lebih sulit atau lebih gampang diingat sesuatu; kata
sembunyi: membuang air besar.
Injak, manginjak, menginjak; tano hinainjahan, hinaonjolan, dalam doa resmi: tanah yang diinjak.
Injam, meminjam mengenai benda-benda yang harus dikembalikan lagi (marsali, meminjam benda-
benda tetapi dalam bentuk lain dikembalikan msl berupa uang; manginjam, idem; amang na
niinjam, dikatakan oleh seseorang janda terhadap suaminya bila ia cepat menjanda; manginjam tongam
sian babiat, mulia seperti harimau; painjamhon, meminjamkan (tu).
Insa, begitu dikatakan orang yang menerima teka-teki sebagai jawaban huling-hulingansa juga ansa.
Insan, parinsan ni bulan, bulan purnama. Insir, manginsir, melata, merayap, menjalar,
merambat; mangisiri, secara diam-diam menyelinap.
Intan, mata intan, permata, manikam; marmataintan manghaliangi ugasan ni dongan, mengingini.
Intap, = sintap, hingga, sebatas, paling banyak, sampai mengenai ruang, tempat dan waktu; intap ni
on, sampai disini, sebatas ini.
Intar, susu yang dimuntahkan kembali oleh bayi; mintar, memuntahkan susu.
Inte, I painte, = paima, tunggu, harap. II. mangintehon, melihat sesuatu; intehon ma tu
pudi, perhatikanlah ke belakang; intean panuluhan songon nidok ni sibaso, akhirnyalah akan
membenarkan mereka seperti dikatakan sibaso; intean, juga: alatan.
Intop, mintop, padam mengenai api dan cahaya; mangintopi, memadamkan sesuatu; intop, dihabiskan,
habis; paintop, menghabiskan msl uang.
Inum, minum, manginum, minum; minum aek, minum air; mangan minum, makan dan
minum; inumon, minuman; siinumon, dapat diminum; aek inumon, air minum; painum
(dipainum), meminumkan, menyuruh minum; painumhon, memberikan minum kepada
seseorang; panginuman, piala, cangkir, tempat minum; parminum, peminum,
pemabuk; parminumon, hal minum; aek na niinum, urine, air kencing, air kemih.
Ioga, maioga, mengucapkan mantera dalam hal mana datu memakai lembing dan pedang untuk
mengusir begu; mangiogai, mengancam begu dengan mantera, lih juga oga.
Ioho, wahai! seruan mengaduh dan juga bersorak; marioho, berseru dengan kata 'ioho', berwahai.
Ipa, mangipa, menunggu sambil mengharapkan sesuatu, melihat dengan tajam msl seekor anjing
menunggu makanannya, atau mengenai ikan yang melihat-lihat buah-buahan tergantung di atas
permukaan air; paipahon, menyerahkan sesuatu untuk dijaga.
Ipar, seberang, tepi; di ipar ni, di seberang dari; di ipar, di seberang; Sianipar, nama
marga; taripar, menyeberang, pergi
keseberang; mangipari, menyeberangi; manariparhon, menyeberangkan; hatariparan, dapat
diseberangi, tempat untuk menyeberangi; paripar, nyanyian bergilir dalam mana dua orang balas
membalas dengan nyanyian senda gurau, yang pertama memulai: pege sangharimpang, halas
sahadanghadangan, tole marende ta-ripar, nanget masiajarajaran,jahe serumpun, lengkuas
setengtengan, mari bernyanyi keluar, pelan saling belajar; pariparipar, berhadapan; iparipar, = jambar
ni bagas, tempat antara perapian dan dinding rumah Batak tradisional; baoa sipatariparon, seorang laki-
laki yang harus ditolong menyeberangi sungai, artinya: perangai, sifat yang tidak dapat menolong diri
sendiri, orang yang tidak mandiri.
Ipe, = i pe, I. baru ini, baru saja; i pe ibana laho, baru saja ia pergi. II. maka itu.
Ipi, mimpi; mangipi, marnipi, bermimpi; nipi, mimpi, impian; nipi simarnipinipi, mimpi yang tidak
mempunyai arti; so huipi i, saya tidak dapat memimpikan itu, itu saya tidak harapkan; na so ipion ni na
modom, yang tak akan diimpikan orang tidur; kemiskinan; marnipinipi, memimpikan sesuatu yang
dikerjakan di hari siang; juga: berkata-kata sewaktu bermimpi; mangipiipihon (niipiipihon), dengan
sesuatu mimpi menentukan sesuatu; manipi, bermimpi tentang sesuatu; parnipian, tempat tidur, tempat
dimana orang bermimpi; parnipinipian, cincin yang diletakkan seorang gadis di bawah bantalnya dan
cincin mana diperolehnya dari seorang pemuda, untuk dimimpikan atau hubungan mereka itu mendapat
kebahagiaan; ndang na jinorot ni nipi, perolehan yang tak dibayangkan sebelumnya; baoa
siparnipi, tukang mimpi.
Ipit, bagian mulut alat tiup; ipitipit, bagian mulut, yang dipakai anak-anak untuk bermain-main.
Ipon, gigi seri, dan pada umumnya: gigi; ipon ni hudali, gigi besi pacul Batak; mangiponi
hudali, membuat gigi besi hudali; iponipon ni lage, tepi tikar jerami yang dipotong-potong.
Ipos, lipas; iposipos, parut, bopeng, burik, bekas luka; maripos ngolu, bekas luka yang masih hidup.
Ipu, ipuh, racun, bisa yang dipakai untuk membuat anak sumpitan berbisa.
Ipul, kepul, uap yang keluar dari benda panas (badan, nasi dsb); sipangan ipul, gandrung atau suka akan
kabar angin.
Ira, mangiraira, mengamat-amati dengan tajam, mengikuti msl pencuri yang melihat-lihat sesuatu yang
dia mau mengambil. Iran, I. mangiran, mengintai binatang, memburu
binatang; pangiran, pemburu; pangiranan, ladang, tanah, rawan. II. suatu benda dimana benang
digulung bersilang; mangiranhon bonang, menggulung benang pada alat pertenunan.
Irang, mangirangi, mencampuri dirinya dalam sesuatu; unang irangirangi, jangan engkau campuri itu.
Irdit, = tuit.
Irgis, = tanggiling, tenggiling; irgis do ho, cacian, tenggiling engkau; mangirgis, memecah belah.
Iring, mangiring, menuntun seseorang dengan menyuruh dia berjalan di muka untuk
melindunginya; mangiring horbo, menghalau kerbau ke muka; pangiringiring, pelindung, ucapan
selamat: sarimatua hita jala pairingiring pahompu, semoga kita lanjut usia dan mendapat banyak
cucu; iringiringon, (dari seorang anak) sudah begitu besar bahwa ia dapat menghantar adiknya ke tempat
mandi.
Iris, mangiris, iris, mengiris; sangiris, sepotong kecil; hurang sangiris so sabalanga, kurang sedikit
supaya mencukupi.
Irput, mairput, merasa sangat malu; mairput panailina, dia merasa malu; na so mairput, dia, yang
tidak malu.
Isang, I. isangisang, rahang bawah, dagu; isang ni bonang, tempat berbonggal-bonggal pada
benang; martungkol isang, duduk bertopang dagu; mangisang, melihat sesuatu sedang dagu diletakkan
di sesuatu. II. tarisang, tidak kena pukulan; songon baliung na tarisang, sebagai kapak yang tidak kena
sasarannya, sangat kecewa.
Isap, isap; marisap, merokok; mangisap, merokok sesuatu; parisapan, apa yang dirokok msl sigaret,
tembakau.
Isara, cara, sifat asli, perangai; ndang taranju ahu isaram, saya tidak bisa membiarkan caramu; isara
di, seperti halnya pada; isara di horbo, seperti halnya pada kerbau; mura galak rohana isara ni
rabuk, hatinya gampang marah seperti pada mesiu; jolo marbunga asa marparbue isara di
suansuanan, lebih dahulu berbunga baru menghasilkan seperti halnya pada tanam-tanaman.
Isarat, ubat isarat, memakai obat tanpa mantera, tanpa resep dokter.
Ise, kata pengantar tanya: siapa? manang ise, siapa, dalam pertanyaan tidak langsung; ise goarmu? siapa
namamu? isem, bagaimana pertaliannya dengan kau? iseiseon di si anu, menanyakan
seseorang; pangiseon langkahku, ditanya orang apa maksudku, begitulah kata seseorang pencuri
sewaktu ia di tengan jalan ditanyai kawan-kawannya.
Isi, isi, penduduk, penghuni; aha isina? apa isinya? marisi, berisi, mengandung, muat; marisi aek, berisi
air;mangisi, mengisi; mangisi bodil, mengisi senapang; pangisi, penduduk, penghuni; isian, tong,
bejana, tempat menyimpan.
Isir, misir, berdiri dan pergi; mangisir, memerintahkan pergi; paisir, menjauhkan.
Isok, sej penyakit dada; isihon, menderita 'isok'; siadu hoda ho na eangon, pangarima ho na
isohon, engkau yang berpenyakit kaki, engkau mau mengejar kuda, engkau yang berpenyakit dada, mau
menggali rawan artinya: engkau lebih banyak mengerjakan daripada engkau sanggupi.
Isuang, (mungkin dari: e seangna i = e magopona i, percuma) seruan mengenai derita: wah! aduh!
oh! marisuang, berseru: aduh!
Isuisu, sej burung yang berdiam di pasir, di sungai.
Isuk, gusi yang bengkak dan bernanah; isuhon, menderita penyakit isuk.
Itenang, = atena, seperti ia mau, tidak persoalan untukku, bagiku adalah sama, biarlah.
Itok, sej ikan di sawah; songon bubuon itok, seperti menangkap itok dengan bubu; bila masuk seekor,
semua ikan lain
mengikuti dia; artinya: orang-orang yang baik tetapi sedikit bodoh, gampang masuk
perangkap; itokitok, penyakit perut dimana gatal perut seperti ada itokitok di dalamnya.
Itom, warna biru nila, biru tua, hitam dibuat dari team atau salaon; mangitomi, dibuat berwarna biru
tua; mangitom udan, warna langit menjadi hitam, pertanda hujan akan datang; maritomitom, berwarna
biru tua msl laut.
Itu, maitu, berganti gigi mengenai orang dan binatang, rontok mengenai gigi; maitu ipon mangangkupi
si anu, tanggal giginya kalau ia berbicara dengan si anu, artinya: ia menjemukan.
Ja, I. singkatan raja di muka nama-nama msl ja mangaris. II. mauja, berbicara (mungkin dari kata
dasar: ujar).
Jaba, jabajaba, tali yang dimasukkan ke dalam hidung kerbau yang dilubangi dan dibuat pada
tanduknya; manjabajabai, melilitkan tali itu pada kerbau seperti itu; marjabajaba, memakai tali seperti
itu.
Jabang, marjabangjabang, cepat mengalir mengenai air dan darah.
Jabat, tang, sepit pada binatang; manjabat, mencabut; jabatan, pekerjaan, kerja.
Jabijabi, juga: jabijabi aek, pohon beringin, pohon besar berakar bergantung.
Jabu, rumah; jabujabu, rumah kecil sebagai main-mainan a-nak-anak; dongan sajabu, kawan
serumah; piga hamu sajabu, berapa orang kalian serumah; marjabu, mempunyai rumah, mendiami
rumah, berumah; bagian-bagian rumah Batak: jabu bona, bagian belakang sebelah kanan, tempat yang
terhormat; jabu sahat, kiri depan, tempat yang terhormat kedua; soding jolo, kanan depan; soding
pudi, sebelah kiri belakang; jambur, tepat antara tempat api dan dinding; hosa ni ruma, garis
pertemuan jabu bona dan soding pudi; pandiloan, jendela kecil pada dinding; bolat
talaga, sambungan hosa ni ruma dan tangga. Jabung, marah, garang.
Jabut, bulu kulit di atas dada; sabut dalam buah pitola atau sabut pada kulit harambir (= sabut).
Jadi, manjadi, jadi, menjadi, terbentuk, berhasil, berwujud; manjadihon, menjadikan, membuat,
mencipta; tarjadihon, idem; jadijadian, benda-benda yang dibuat dengan tangan, barang seni, buatan,
ciptaan; pajadijadi hata, menyebarkan kabar angin. II. jadi, boleh, diperbolehkan, dapat; jadi ma
tutu, itu baik; ndang jadi, tidak diperbolehkan, tidak dapat, jangan. III. jadi, dan, sehingga,
menyambung dan juga mengantar kalimat-kalimat; ja-di adong ma sada halak, maka, adalah seorang.
Jae, I. hilir (lawan: julu); jaean, daerah yang letaknya ke arah hilir; pahae, nama wilayah (daerah itu
letak ke arah hilir); aek pahae, linta pahulu, air ke hilir, lintah kehulu; tu julu dapot bubu, tu jae dapot
tanggal, kehilir kena pukat, ke hulu kena bubu. II. manjae, mandiri, otonom, menyendiri, mengurus
rumahtangga sendiri, berdiri-sendiri, berdikari; pajaehon, memandirikan anak baru kawin. III. jae ma i,
= nata, sudah bagus, saya akan mengingatnya, oke.
Jaga, manjaga, menjaga, mengawasi; jumaga, idem; marjaga, berjaga; jaga dirim, jaga
dirimu; jaga, waspada; jagaon, hal-hal yang harus
dijaga; parjaga, penjaga; manjagai, menjagai, marjagajaga, berjaga-jaga, dilindungi oleh seorang
penjaga; juga dukun yang mengusir hantu-hantu; jagalumpat (juga gajalumpat), gerobak sorong,
menara kayu yang dipakai mengintai atau melompati benteng kampung musuh.
Jagal, daging yang disembelih dan dijual pada umumnya; barang dagangan; marjagal, menjual daging,
berdagang.
Jagar, indah, tampan, bagus, elok, dihiasi, penuh hiasan, apik, tertata bagus,
bersemarak; sipajagarjagar, hiasan, penyemarak; jagarjagar, hias kepala,
hiasan; pajagarhon, menghiasi, memperindah; pajagarhon hata, menghiasi kata-kata; jagarna di
hunik, hus-husna di baoang, terlihat cantik macam kunyit, tercium harum kayak bawang, begitu
dikatakan bila orang yang membuat sesuatu yang sederhana, yang telah dihiasi msl makanan; sijagaron,
= gading (And).
Jagung, jagong; sataon jagung, satu tahun jagung, yaitu tiga bulan.
Jahat, jahat, keji, juga: jat; hajahaton, kejahatan, kekejian; parjahat,penjahat; manjahati, membuat
kejahatan terhadap orang; sibahen na jahat, penjahat; jahatna i, jahat kali dia.
Jail, manjail, menyampakkan jerat untuk menangkap sesuatu, mengikat orang dengan jerat; jailan, diikat
dengan jerat.
Jais, kurang ajar, tidak tahu adat, kasar, tidak tahu malu; jais marpangalaho, berlaku kasar, kurang ajar,
congkak; jais mangkuling, kasar dalam perkataan, kurang ajar, bicara sesumbar; jais
marabit, berpakaian tidak senonoh; jais mangalangka, berjalan angkuh.
Jait,I. jahit; manjait, menjahit; tukang panjait, tukang jahit; roda panjait, mesin jahit. II. jait, rantai
dari kuningan pada mana raja membawa tas.
Jaitjaiot, marjaitjaiotan, ku-sut, ruwet. Jajajaja, menggalakkan, mengajak (= juju) msl seekor
anjing; pajajahon, menggalakkan atau mengasut orang atau anjing agar memburu.
Jajap, dahan yang bengkok; manjajap, menarik jalur di ladang dengan pacul melawan tikus (jalur
disebut bontis).
Jakjak, = gakgak, tegak berdiri mengenai bulir padi dan bunga; panjakjak, membawa secara tegak
lurus.
Jala, I. jala; manjala, menangkap ikan dengan jala; panjala, perbuatan menangkap ikan dengan
jala; manjalajalai, mengikat dengan banyak tali. II. dan sebagai kata penghubung: sambil, dan juga, lagi
pula.
Jalak, manjalahi, mencari; jalakjalak, cari-carian, sibuk dengan mencari. II. sej pohon kayu berdaun
seperti jari-jari.
Jalang, I. pergi merantau, bertualang, menjadi liar mengenai binatang, tanpa tujuan tertentu mengembara
ke negeri asing mengenai pemuda; laho jalang, pergi mengembara, merantau; parjalangan, negeri asing,
daerah asing dimana orang mengembara, perantauan; horbo jalang, kerbau liar; boruboru sibabi
jalang, sundal, pelacur; anak bodil jalang, peluru yang tersesat, nyasar; dipajalang horbo, dibiarkan
kerbau berkeliaran daripada digembalakan; jalangan, padang rumput, tempat ternak makan rumput.
II. manjalang, menyalam, berjabat tangan sebagai salam atau sebagai tanda berdamai.
Jaljal, manjaljal, mencincang daging; manjaljal hata, mempersiapkan secara konkrit sampai ke
detailnya.
Jalin, manjalin, jalin, menjalin, terlilit, kena lilit; panjalinan, hal mengikat kayu atau pipa,
penjalinan; sajalinan, selapisan jerami untuk mengatap, sejalinan; sijalinon = bubu (And).
Jaluk, kiri; sijaluk, orang yang kidal; jaluk, canggung dalam arti kiasannya, apa yang berlawanan
dengan keadaan biasa atau alam, salah, berbelit-belit; jaluk ni rohangku, salah menurut pendapatku,
tidak tepat.
Jambang, I. besar dan melebar mengenai telinga; jambang ni raut, bagian yang melintang pada sarung
pisau; jumambang-jambang, memutar dengan telinga atau memukul mengenai binatang. II. keris.
Jambar,bagian, pembagian yang seorang berhak menerima menurut adat; marjambar, mendapat bagian,
dapat jatah; parjambaran, penjatahan bagian daging binatang sembelihan yang berhak diterima
seseorang; manjambari, membagi dalam bagian-bagian, menjatah.
Jambe, tergantung-gantung mengenai ranting kayu, ekor ayam jantan; manjambe, bergantung
rendah; jumambejambe, tergantung-gantung rendah mengenai rambut; sijambe jalang, hantu
jahat (begu) yang bisa dikirim oleh dukun membawa penyakit atau perlawanan.
Jambu, jambu.
Jambur, I. kampung di pantai; jambur ni gadu, tanah di pematang yang selalu digenangi air. II. tempat
antara tempat masuk dan dinding rumah Batak.
Jambut, bulu (anjing, kuda; juga pada tongkol jagung); manjambutjambut, menarik, menyeret
seseorang dengan memegang rambutnya.
Jamot, berhati-hati, waspada, menjaga, memperhatikan; bdk ramot; hajamotan, kewaspadaan; jamot
dibahen, utuh dijaganya, dia anggap itu berharga.
Jampal, manjampal, makan rumput di padang rumput; jampalan, padang rumput; jampal = hatoban (=
sijampal duhut).
Jampi, I. tebal, keras, padat mengenai lumpur; manjampi tano, membentuk tanah menjadi tembok,
membendung. II. manjampi obat, = manabasi.
Jampor, jamporon, tersesat, tidak nampak jalan waktu malam, tersesat di jalan gelap, linglung.
Jandela, jendela.
Jang, manjanghon, menerima, menyambut menampung; panjanghon, penyambutan, penerimaan; beha
panjanghononta di ibana? bagaimana kita akan menyambut dia?
Janggaleman, sej tanaman yang merambat yang buahnya besar dan merah.
Janggapuri, janggapuri matutung, begu (hantu) yang menyebabkan bala kelaparan atau
kekeringan; ranggapuru matutung, idem.
Janggar, I. ukiran pada kepala pandingdingan, perhiasan kepala. II. janggarjanggar, duri.
Janggele, manjanggelehon utang, tidak membayar utang dengan cara selalu menunda-nunda
pembayaran (bdk gele).
Janggiling, janggilingon, kurus karena penyakit atau kutu; babi na janggilingon, babi yang
berkutu; masijanggilingon, saling bertahan pada pertempuran, perlawanan.
Janggut, janggut; janggut ni jabu, = tali janggut, tali pengikat urur atap pada tomboman;
marjanggut, jangguton, berjanggut.
Jangin, janginon, kurus dan berambut panjang. Jangka, tempat mesiu dari tabung bambu yang kecil
dalam mana dimasukkan mesiu cukup untuk satu tembakan.
Jangkang, keras, tetap, keras dalam hal menolak; na jangkang na juara, seorang yang tidak mau
diperintah, tiada terlawan; mandapothon tuan na jangkang na juara, kepada tuan yang mulia.
Jangkit, manjangkit, memanjat mengenai tanaman, orang dan binatang; panjangkitan, panjatan,
sepotong kayu pada mana sebuah tumbuhan memanjat; patujangkit, memanjat-manjat mengenai monyet.
Jangko, lingkaran, garis petunjuk, pedoman; marjangko, mempunyai waktu yang tetap dan teratur.
Jangkoal, marjangkoalan, berguling-guling karena sakit atau kebiasaan yang buruk msl karena penyakit
cacing.
Jango, rahang bawah (berbentuk segitiga); tungkol jango, tunggul yang miring; partungkol jango na
dosdos, segitiga yang sudutnya sama besarnya.
Janji, waktu, saat yang dijanjikan, perjanjian; parjanjian, perjanjian, persekutuan; parjanjian
lama, perjanjian lama; parjanjian na imbaru, perjanjian baru; marjanji, berjanji, mempunyai
perjanjian; manjanji, menentukan, menetapkan; di janji ari, menentukan hari; ari na jinanji, hari yang
dijanjikan; janji rompu, orang yang berutang, yang tidak boleh meninggalkan kampungnya atas perintah
yang menuntut utang; Janji Raja, Janji Maria, Janji Matogu, nama daerah di tanah Batak; janji
tu....., bersahabat dengan.
Jantan, jantan, binatang jantan, penanda kelamin; marjantan, kawin, bersetubuh; urat jantan, akar
tunggang.
Jantar, = poting, tabung bambu yang besar; P.B.: magopo tuak sajantar dibahen ijuk sada, siasia tuak
sekendi, garagara serambut ijuk.
Jaoat, = jahat, mengenai ramalan yang buruk; ari jaoat, hari sial.
Japan, Jepang.
Japjap, manjapjap, makan dengan cepat, menghantam makanan, makan dengan lahap.
Jarakjuruk, tak sama panjang; marjarak juruk, tidak teratur, serampangan, tidak rapi.
Jarango, burukburuk ni jarango, seorang turunan yang miskin dari keluarga kaya, yang masih ditolong
oleh familinya kaya itu.
Jarar, = jirir, manjarar, menjalar mengenai tanaman, menambah besar mengenai hutang.
Jarbang, = jarmang.
Jarijari, jari tangan, jari kaki; jarijari ni tangan, jari tangan; jarijari ni pat, jari kaki.
Jarin, jerat untuk menangkap ayam; nunga jarin patna, kakinya sudah kena jerat.
Jaring, jaring untuk menangkap binatang msl burung; manjaring, menjaring, menangkap dan mengusir
binatang ke dalam jaring.
Jaringkat, sej rumput; P.B: sada jaringkat do hamu sada jarongkat, parsanggul jabijabi, sada
parbongkas do hamu sada parbongkot, na rap partahitahi, kalian berdua adalah sama bersalah.
Jarmang, kampak penebang kayu. Jarojak, pasak, kayu atau bambu yang dipancangkan ke tanah untuk
memperkuat bendungan; manjarojak, memancangkan kayu-kayu seperti itu; pinggan jarojak, piring
yang bergambar seperti jarojak.
Jaru, manjarujaru, menaksir, menimbang, memeriksa; ndang tarjarujaru rohana, hatinya tidak
tertaksir, tak terselami isi hatinya.
Jarum, jarum; manjarum, menjahit; pajarumhon, menjahitkan; panjarum, benang; panjaruman, penj
aruman, jahitan; parjaruman, tempat penjahitan, keranjang jahit-jahitan; pinggol ni jarum, mata
jarum; tungkang panjarum, tukang jahit, penjahit; sitangko jarum, sej burung.
Jarumut, jarumutan, suram, berkerut-kerut mengenai muka yang marah, cemberut, muka asam.
Jarunjung, (bdk jungjung), jambul helem, hiasan kepala pengantin; tintin pinarjarungjung, tintin
simarjarungjung, cincin jari-jari pakai hiasan relief.
Jat, I. = jahat, jahat, jelek. II. jat, sej penyakit kulit, ruam pada kulit; jaton, berpenyakit seperti itu.
Jata, manjata, merentangkan diri, mengulurkan tangan untuk menjamah sesuatu; sinjata, senjata
(bdk sinjata).
Jati, jati, sej pohon dengan kayu keras; berkuasa, mulia, besar.
Jau, yang non-Batak; halak jau, orang bukan bangsa Batak; hata jau, bahasa asing; unte jau, sej
jeruk; duhut jau, = baubau, tumbuhan yang berbau busuk yang daunnya bersama kapur dipakai sebagai
obat sakit kepala; tu parajauan, = tu pargadisan.
Jaung, jagung.
Jaur, tidak kena sasaran, meleset, ngaur; jauran, batang besi jala; gala jauran, idem.
Jawa, jawa.
Jea, bala, celaka, untung malang, malapetaka (lawan tua); ari do tua, ari do jea, untung dan celaka silih
berganti; jeana i, sialan; jea pulas, celaka besar, amat sial; marjea, terkutuk, mendapat celaka, bernasib
sial; pajeajea, menyerukan "oh" mengenai seseorang, menyebut dia celaka, sial; anak jea, anak sial.
Jegak, saong jegak, payung dari alang-alang dianyam dan dapat digulung.
Jege, manjegehon, menjual dengan berbagai-bagai cara; parjegena, caranya berdagang, berniaga.
Jeges, indah, apik, bagus, rapi, manis, elok, cantik; jegesna i, bagus sekali; pajegeshon, membaguskan,
memperindah, merapikan; hajegeson, kebagusan, keelokan, daya tarik, kerapian, keindahan.
Jeleng, manjeleng, menggulingkan, meletakkan di sisi, memalingkan. Jelge, kurang ajar, tidak suka
akan.
Jelhet, kayu yang tidak dapat lagi dibelah karena sudah terlalu lama terletak.
Jelok, I. sej labu; songon andor ni jelok do hepeng maranak, duit itu bagai rambatan labu beranak
pinak. II. jelok, = mura.
Jempek, juga jompok, pendek; pajempek, memendekkan; marnajempek, tidak sama pendek, tak
seragam pendeknya.
Jempul, = jepol, malu.
Jene, marjenejene, koyak sama sekali; manjenejene goar, memburuk-burukkan, mencela nama orang,
bergunjing-gunjing.
Jengjeng, = jingjing.
Jenggong, alat musik menyerupai sagasaga tetapi dari besi, alat ini ditarok di muka mulut dengan
mengembusnya lidah gemetar, keluar bunyi dan sekaligus ditarik talinya.
Jengkar, kekar, tampan, bagus, cantik, manis; manjengkari, berlaku sebagai pesolek.
Jengkel, menjengkelkan, suka melawan, nakal, sombong mengenai anak-anak; jengkelna do i, ia berlaku
begitu karena kenakalan, kesombongan; hajengkelon, kesombongan, kenakalan, kecongkakan,
kecengkelan.
Jerer, jalan miring, menurun (= erer); jerer ni jea ni halak siparjahat, ah, betapa jahatnya orang itu.
Jeret, = joro.
Jetun, jaitun. Jia, seruan kepada kuda atau kerbau: berhenti! manjiajiai, memperhentikan; ndang
hajiahajiaan ho jolmam? tidak bisakah engkau menenteramkan isterimu?
Jial, cetusan api dalam abu; marjialjial, bercetusan mengenai cetusan api, bunga api beterbangan.
Jilat = dilat.
Jilik, = tilik.
Jim, berharga, berguna, bermanfaat; ndang marjim, tidak berharga, loyo; ndang marjim be ahu diida
ho, saya tidak berguna lagi untukmu.
Jimat, manjimat, menenteramkan hati, menetapkan hati msl mengenai menantu perempuan atau budak.
Jimbolang, penyakit takut seperti ketakutan orang gila; jimbolangon, lari terbirit-birit, lari karena
terkejut, lari ketakutan,.
Jimpul, manjimpul, memotong rambut msl pada perempuan karena berzinah, juga: memotong bulu
ayam; sijipul ihur, seekor binatang yang ekornya sudah dipotong. Jimput, tarjimput, = tarjepol, merasa
malu sekali; pajimput, mempermalukan, memalukan.
Jimung, manjimung, berlangsung amat cepat; piga dan jimungon, berapa detiklah itu
dilalui; manimungnimung, bergopoh-gopoh, bersegera.
Jinak, jinak mengenai binatang; jinakjinak misang, akrab macam kucing, jinak-jinak merpati.
Jingar, liar, tidak bisa dijinakkan mengenai binatang, juga kadang-kadang mengenai perempuan-
perempuan.
Jinggalu, berkaki bengkok, du-duk dengan kaki dibentangkan; jinggalu patna, dia berkaki x.
Jintan, jintan.
Jirit, I. menceret, lih jeret II. II. amporik sijirit, lih amporik.
Joang, jelek, tidak pantas dalam hal pakaian atau tingkah laku; joang panghataion, perkataan yang tidak
pantas, yang tidak senonoh (= subang).
Joga, manjogajoga, melawan dengan kata. Jogal, kaku, keras, alot, tidak mudah putus, tegar hati, keras
kepala, tidak memberi hati; lombu jogal, bertegar hati, degil, seperti lembu
liar; pajogalhon, menegarkan; panjogali, apa yang membuat kaku, degil; majogal, berlaku bertegar hati.
jogok, = juguk.
Jojak, = ojak; jojahan, = ojahan, alas, dasar, tempat berdiri atau tempat terletak
sesuatu; simanjojak, kaki (And).
Jojal, manjojal, isi senapang ditumbuk dengan tongkat, pengisi senapang supaya padat, jejal.
Jojop, ditutup dengan tanah; manjojopi, menutupi dengan tanah. Jojor, berbaris menurut urutan, berjejer,
berbaris, teratur, berurutan; pajojorhon, menjejerkan, membariskan, berceritera dengan
teratur; jojoran, benang.
Joljol, segera, cepat, diluar dugaan; joljolna i, kecepatan kali datangnya; joljol marparbue, cepat
berbuah; tarjoljol, mau buang air tetapi tidak ada kesempatan untuk itu.
Jolma, manusia, sebagai lawan binatang dan roh; isteri, hamba; marjolma, beristeri, mempunyai
isteri; marjolmahon si A,beristerikan si A; diparjolma, diperisterikan; jolma manisia, umat manusia
sebagai lawan: roh-roh dan dewata; hajolmaon, kemanusiaan, penghuni bumi
ini; simarjolmajolma, orang, seorang; tarjolma, sadar kembali, sebenarnya: "kembali manusia"; purba
jolma, pohon kecil berbunga merah.
Jolo, lebih dulu, dahulu, sebelumnya, dulu, depan, hadapan; ro ma jolo, datanglah dulu; on jolo, ini
dulu; na jolo, dahulu parjolo, yang paling dulu, yang pertama; jumolo, lebih dulu; di jolo ni, kata depan:
di muka (tempat dan waktu) sebelum, di muka; sian jolo, dari muka; tu jolo (ni), ke muka (arah); tu
joloan on, mulai sekarang, di hari kemudian, selanjutnya; pajolohon, melebihi, mendahului,
mengungguli; P.B.: unang pajolo gogo papudi uhum, tidak boleh memakai kekerasan lebih dulu baru
sesudah itu mencari hukum, cari dulu hukum; patujolo, yang mendahului, apa yang berjalan di
muka; hata patujolo, kata pendahuluan; manjoloani, mendahului, mengungguli; manjolojolo, datang
lebih cepat, lebih dahulu; nilangkahon na tu jolo, sinarihon na di pudi, maju ke depan, yang di
belakang jangan dilupakan.
Jolongjolong, buah pertama.
Jolung, perangkap tikus; manjolungi, memasang perangkap; tarjolung, kena perangkap, terperangkap.
Jom, jam; sajom, sejam; jom tangan, jam tangan, arloji.
Jomak, gomak; manjomahi, meraih dengan kedua belah tangan; jomakjomak, sej pohon kayu.
Jombeng, terkejut, bingung. Jombing, sijombing, laba-laba kecil yang dapat berjalan di atas air.
Jombur, = guntur, rusuh, ribut; jombur-jombur, pertempuran, perlawanan; lih juga: lamadu II.
Jombut, I. kartu mainan (dicetak berwarna hitam). II. marjombutjombut, berkilat-kilat mengenai
bintang.
Jompak, = dompak; marjompak, berhadapan dengan orang lain; jompak bohi be = adop bohi
be;jompahan, tempat dimana orang berkelahi saling bertemu untuk menyelesaikan perkarannya, tempat
berhadapan.
Jomput, manjomput, mengangkat sesuatu dengan dua atau tiga jari, menjemput,
memungut; manjomput rihit tu ulu, menaburkan pasir ke atas kepala (sesudah diselamatkan dari bahaya
besar); manjomput dahanon, menaburkan beras ke atas kepala, sambil mengatakan: pirma ho, ale
tondinghu, semoga engkau kuat, hai jiwaku; marsijomput na sinurat, mengangkat apa yang tertulis,
yaitu meloterekan (diangkat potongan-potongan kayu dengan tanda yang berbeda-beda); manjomput
parbue, menaburkan beras ke atas kepala pengantin memohon kesuburan; sajomput, sebanyak dapat
dipegang ke tiga jari sekaligus , sejumput; sadampang gogo, sanjomput tua, satu ampang (bakul)
penuh tenaga, sanjomput hasilnya berarti memboroskan tenaga tanpa hasil, sebakul tenaga hanya
sekelumit berkah.
Jomuk, I. marjomuk, cuci tangan; jomuhan, tabung bambu dari mana dituangkan air mencuci tangan.
II. jomuk = bulus, sederhana, mulus.
Jomur, manjomur, menjemur padi di matahari; jomur, padi yang harus dijemur; P.B.: las ari soada
jomurjomur, bot ari soada lompalompaon, pada siang hari tidak ada padi untuk dijemur, pada sore hari
tak ada apa-apa untuk dimasak, berarti malang benar.
Jonap, pisau, keris; manjonap, menyerang dengan pisau; manjonapan, saling menyerang dengan pisau.
Jonjon, ada dalam jumlah besar, berlimpah-limpah mengenai barang atau buah-buahan.
Jongjong, berdiri; manjongjong, sesuatu yang berdiri tegak yang diangkat di atas
bahu; marsijongjong, berdiri lurus msl api dan timus, bertegak; jongjong mata, mata
bular; manghajongjonghon, menetapkan, menyatakan, menerangkan,
menyaksikan; hajongjongan, tempat berdiri sesuatu; pajongjong, mendirikan msl rumah; pajongjong
hata, menyatakan sesuatu; pajongjong luhutan, mengadakan pertemuan; pajongjong judi, mengadakan
permainan judi; pajongjong bada, memulai perselisihan; pajongjong onan, membuka pekan yang
baru; pajongjong pongkok, mengumpulkan modal kembali; pajongjong datu, meminta nasehat dari
dukun; pajongjong parik, membangun kubu; pajongjong hubu, mengadakan pengepungan; pajongjong
mandera, mendirikan bendera sebagai tanda aneksasi; manjongjongi, mengerjakan
tanah; sipajongjongi, seorang yang mengerjakan ladangnya pada waktunya.
Jonggar, penuh pertentangan; masijonggaran, berkelahi satu sama lain dengan hebat sekali.
Jongkal, jengkal; sajongkal, sejengkal; manjongkal, mengukur, menaksir dengan menjengkal; jongkal
rea, jengkalan dari ibu jari dan jari tengah; jongkal tunduk, jengkalan dari ibu jari dan jari
telunjuk; jongkaljongkal, ulat pengisap darah; manjongkal, bergerak mengenai ulat pengisap darah.
Jongkas, licik, penuh daya tipu; manjongkas, memperoleh sesuatu dengan akal dan penipuan, menipu.
Jongok, terburu-buru.
Jonong, gendut mengenai perut anak-anak; boltok jonong, perut yang terus-menerus bisa menerima
makanan, perut buncit.
Jop, lengkap, habis, ludes; mambahen jop, menghabiskan; pajophon, menyimpan; jop
bahen, habiskanlah; jop roha, = las roha (Angk).
Jora, jera, memperbaiki diri, bertobat; jora ma ahu, saya tidak akan melakukannya lagi; mandok
jora, berjanji akan bertobat; jorajora, memberikan hadiah sebagai bukti
pertobatan; panjoraan, pelajaran pahit; tiruan panjoraan, contoh yang mengejutkan.
Joran, takut pada sesuatu yang pernah dialami; joranjoranon na hona tangan, idaida na mangonai
tangan, yang kena pukul selalu takut akan pukulan, yang memukul selalu mencari kesempatan untuk
memukul.
Jorat, tali pengikat binatang; jorat ni hoda, tali kuda; manjorat, mengikat, menjerat.
Jorba, = jomba.
Jorbing, miring, menepi; pajorbing, membaringkan di sisi; jorbing anak ni mata, na tingkos do
dipanotnoti, walaupun mata juling, pandang benar yaitu walaupun perbuatan orang sering nampak tidak
baik, namun ia mencari haknya di dalamnya
Jorhu, kasar dalam perkataan, kurang ajar; jorhu-jorhu ma hata ni begu, torpatorpa ma hata ni
ulubalang, kasar perkataan begu, dusta perkataan ulubalang berarti semua dibohongi, dilebih-lebihkan.
Jorjor, tidak senonoh mengenai perkataan, tidak teratur, serampangan; lambiak ni pinasa tinuhor sian
onan, molo jorjor marbada, jumpangan hamagoan, daging nangka yang dibeli di pekan, kalau kasar
dalam pertengkaran, maka timbullah bahaya.
Jorngang, duduk dengan kedua posisi kaki, yang kurang sopan. Joro, rumah yang tidak ditempati orang,
tetapi mempunyai tujuan tertentu; bagas joro, rumah kecil untuk orang mati, candi, kuil, kenisah; joro di
onan, rumah persembahan di pekan; joro ni parmahan, pondok gembala.
Jorot, manjorot, memperoleh ramalan yang baik; ndang jinou ni tua manang jinorot ni nipi, tidak
lebih dulu dinyatakan dengan mimpi, tidak disangka, sekali-kali tidak diharapkan memperoleh
keuntungan besar; ndang jinorot ni tua, tidak disangka dan cuma-cuma; manjorot manuk, ayam dari
mana peramal membaca tanda-tanda memberi ramalan yang baik.
Joruk, makanan terdiri dari daging durian dan dimasak dalam tabung dengan asam.
Jotan, buah dari sej tanaman merambat, yang menghasilkan getah; andor jotan, nama tanaman tersebut.
Joue, = o inang. Jua, manjua, tidak dilakukan apa yang diperintahkan, menampik, tak
menurut; panjua, penolakan, penampikan; ndang tarjua, tak tertampik, tak terhindarkan msl kematian
orang; molo ro panjou ni Debata, ndang tarjua, jika Allah memanggil tidak bisa ditolak; ndang tarjua
so...., harus, mesti, tak bisa tidak.
Juang, marjuang, I. perlawanan yang tidak tentu, duabelah pihak sama kerugiannya. II. juang di
langit, amat termasyhur; na so juangon, tidak terlawan.
Juap, I. manjuaphon hata = patumpolhon; pajuap = patumpol; marjuap, saling berhadapan. II. sama
kuat.
Juara, pandai, jagoan, cakap, ahli, unggul; matangkang majuara, pandai dan tetap (mengenai seorang
raja); tubu ma baringin, mardangka hariara, matorop madingin, matangkang majuara, ucapan
selamat; juara ni juji, pemegang keuangan dalam permainan judi; juara monang, pemain yang
menang; marjuara, mempunyai kepala, pemimpin; juara = juru; juara tulis, juru tulis; juara
mudi, jurumudi; juara bagas, pengurus.
Jubajabi, sijubajabi, orang yang bermulut besar dan sombong, tukang mengobrol.
Jugia, hiasan pinggir pada ulos; jugia na so pipot, lukisan gamblang pada pinggir ulos; juga: nama
bagian.
Jugul, I. keras hati, tekun, tetap keras kepala, bandel; manjagulhon, membuat sesuatu dengan tekun
= manghajugulhon; juguljugul te, bandelmu kayak tai (ucapan marah); jugul ni roha, ketekunan,
kemauan keras. II. pajugul, melawan dengan kata-kata.
Juhut, daging; juhut bontar, orang utan, mawas; juhuton, muak, kebanyakan makan
daging; juhutjuhuton, mengelupas pada kulit kuku; manjuhuti, menyediakan lauk
daging; panjahuti, daging yang dibawa ayah mempelai laki-laki pada marunjuk.
Juit, bodoh, sombong, menantang dalam perbuatan; manjuit, berlaku menantang, berlaku seperti orang
besar.
Juji, judi, permainan uang dengan memakai kartu dan dadu; marjuji, berjudi, main judi; parjuji, pemain
judi, penjudi; manjujihon, menjudikan sesuatu; pajujihon, mengajak main judi; juji haliang, sej judi
pada mana semua menyerang satu orang; juji maradum, sej permainan judi, dalam hal mana uang
diterima dari kasir dan tidak dari orang kalah; parjudi langis, bdk: langis.
Juju, pajuju, mengarahkan, mengajak, membujuk; jujuan, orang yang diajak atau didorong.
Jujung, manjujung, bawa di atas kepala, jujung, menjujung sesuatu msl topi atau hiasan; manjujung
harajaon, memangku jabatan kerajaan yaitu memerintah; manjujung baringinna, menguasai dirinya,
merdeka, tidak tergantung, bebas; jumujung hunik (= humunti pagar), hamil, karena wanita hamil suka
menyematkan jimat dari kunyit atau gambir di kepalanya; simanjujung, kepala (And); marjujungan
sada, mempunyai seorang sebagai raja; jujungan ni begu, penjungjung roh, pengantara manusia dengan
roh; jujunganon, berlaku seperti orang yang kerasukan, mengamuk, histeris; jujung, = tama;
jujungjujung ni tataring, dikatakan mengenai sesuatu yang disembelih dan dimakan sewaktu
meresmikan rumah, biasanya seekor babi atau ayam.
Jujur, manjujur, menghitung, memilih, mempersalahkan, memberatkan utang atau kesalahan; manjujur
ari, memilih hari yang baik; manjujur nipi, menerangkan arti mimpi; manjujur uangna, menjual
sesuatu dengan memakai uang, satu uang diperkirakan satu potong; manjujur solupna, untuk
setiap solup diminta satu uang, satu solup bibit diperkirakan satu tuhukan hasil panen; jujur jolma
satangkar, untuk setiap orang dimasak satu tangkar beras; manjujur pollung, menjawab dengan cara
licik; jujur ari, bagian tertentu yang diberikan mempelai laki-laki kepada parboru (sebenarnya uang
yang harus diberikan untuk memilih hari); manjujur tailna, dari setiap 25 ringgit diperkirakan
satu; jujur, = ganup.
Juk, bunyi dari benda-benda yang jatuh ke dalam air, lih lujuk.
Jul, = jut.
Juljul, = jukjuk; na juljul, menjulang, berdiri di atas, menonjol, menjorok; manjuljul hata, sering
kembali mengemukakan sesuatu masalah; manjuljulhon anak, menolong anaknya agar maju, menampil-
nampilkan anak; manjuljulhon, menyorong sesuatu ke dalam.
Jule, manjule, undur; parik na majule, tembok yang diruntuhkan, benteng yang
longsor; jule, mengalah, berbalik.
Julluk, manjulluk, menjolok, masuk ke dalam, menembus; tungkot manjulluk mata do i, asi manjadi
dosa, tongkat menjolok mata, belas kasih menjadi dosa, bila kesalahan dilupakan.
Jullut, = julluk.
Julu, menghulu, ke arah gunung (lawan: jae); tu julu, ke atas, ke hulu, ke mudik; tu julu dapot bubu, tu
jae dapot tanggal (bdk: bubu); tu jae tu julu, kemanamana; juluon, tempat yang terbaik, yang
terhormat pada pesta atau pertemuan; pahulu, membawa ke hulu; pahae pahulu, hilir mudik.
Juma, = hauma; majumahu, begitu sibuknya dengan pekerjaan ladang sehingga tidak ingat lagi
membuat sesuatu yang lain; unang magumbahu, disalong deba tabutabu, unang majumahu, disoluk
deba tonga jabu, suatu peringatan bagi orang yang terlalu banyak keluar rumah karena orang mungkin
mengambil hasil kebunmu, jangan terlalu banyak bekerja di ladang karena boleh jadi pada suatu waktu
orang memasuki rumahmu.
Jumaat, Jumat.
Jumola, = tumpol; pajumola, memperhadapkan penagih utang dan orang yang berutang.
Jumpa, jumpang, jumpa, bertemu, terjadi; jumpang ahu, saya mendapat, saya jumpai, saya
didapati; jumpangan, jumpa; ndang jumpangsa, tidak dapat ditemukannya; jumpa, tiba pada; jumpa
ari udan, sampai musim hujan; jumpa onan, kalau pekan, pada saat hari pekan; pajumpang, berjumpa,
saling bertemu; marsijumpang, idem; manjumpanghon = mandapothon, mengunjungi,
menemui; ndang tarjumpanghon, ndang taralo, tidak terlawan; marjumpajumpa, = mardapotdapot;
sijumpangon, tiba-tiba jatuh pingsan; hajujumpang, hal kejadian, terjumpanya, terjadinya suatu
peristiwa.
Jumpang, = jumpa.
Jumung, manjumungjumung, tiba-tiba datang sendiri karena sebenarnya harus ada temannya.
Junal, = dolnal.
Junggar, tidak sama, tidak teratur mengenai orang yang belum bisa mengerjakan sesuatu.
Jungjung, jungjungan, yang paling tampil ke muka, pemimpin; jungjungan ni harajaon, yang
terkemuka dalam kerajaan; jungjungan ni horja, yang terkemuka pada pesta horja; jungjungan ni
dolok, gunung yang tertinggi.
Jungkang, manjungkanghon pat, menerjang orang dengan kaki, membelah diri, mempertahankan diri.
Jungkat, kasar, nakal, kurang ajar, marah, keji, tidak tahu malu; hajungkaton, kenakalan,
kemarahan; jungkatna do i, nakalnya itu; manjungkati, memprelakukan kasar, mengasari orang, berbuat
nakal terhadap.
Jungkit, I. manjungkiti, memetik msl buah pohon kayu, mencabut msl gigi, membuka
bisul; jungkitjungkit, galah untuk menjatuhkan buah, alat untuk mengambil sesuatu. II.
= jungkat, kurang ajar.
Jurang, ranjau-ranjau yang ditanam terhadap musuh dan pencuri; manjurang, menanam ranjau di
tanah; jurangjurangon, merasa sakit yang menusuk pada dalam tubuh; marjurang obukna, rambutnya
tidak terjalin, terjurai.
Jurangga, anjing.
Jurbe, cenderung.
Jurur, manjururi, merangkak, merayap; merambat; manjirir, idem; P.B.: manjurur so marbaris,
mangangkat do marbogas, menjalar tak punya bekas, meloncat tak punya jejak, berarti: membuat
sesuatu secara tersembunyi; jurur, apa yang gampang bisa ditelan.
Jut, terintang, buntu mengenai jalan; jut roha, suntuk perasaan, tidak mengetahui lagi jalan keluar; jut
alus, tidak
tahu apa yang harus dijawab; jut bajibaji, bahkan tidak ada lagi baji yang masuk, berarti tidak tahu lagi
apa yang harus diperbuat; maradu jut bajibajiniba, sampai orang tidak tahu menolong dirinya.
Juta, juta.
Huruf 'k' sebagai huruf awal tidak dikenal dalam bahasa Batak ; karena itu disini hanya disebut perkataan
yang berasal dari bahasa Indonesia.
Kabar, kabar, berita; surat kabar, surat kabar, koran; kabar angin, kabar angin, desas desus.
Kameja, kemeja.
Kamis, Kamis.
Kanji, kanji.
Kantang, kentang.
Kantor, kantor.
Kapak, kapak.
Kaus, kaus.
Keju, keju.
Kolera, kolera.
Korma, kurma.
Kuali, kuali.
Laba, I. laba, faedah, untung, guna, manfaat, keuntungan, sisa hasil usaha; marlaba, beruntung,
berlaba; dia labana? apakah manfaatnya, apa untungnya? parlabaan, guna, untung, pendapatan,
keuntungan; manghalabahon, mengambil untung atau manfaat dari sesuatu. II. labalaba = balebale.
Labang, paku; mangalabanghon, sesuatu dipakai sebagai paku; mangalabangi, memaku sesuatu,
memakui.
Labas, terbuka, tidak tertutup; huta labasan, kampung yang terbuka, tanpa pagar atau
tembok; mangalabas, berdiam di lapangan terbuka tanpa pagar atau tembok, msl orang yang tinggal
dalam hutan.
Labi, I. labilabi, kura-kura kecil yang hidup di daratan; II. parlabian, kayu (alat) untuk menjelujur
benang.
Labu, I. berhimpun, berkumpul; marlabu, berhimpun, berlabuh, menjatuhkan sauh; labuan, pelabuhan,
tempat sauh dijatuhkan; pangalabuan, = pandapotan; mangalabu roha, membiarkan hatinya bersusah,
berdukacita, memusatkan pikirannya pada dukacitanya. II. labu, = tabutabu.
Ladang, ladang; begu ladangon, sakit disebabkan hantu ladang yang nyata dari kemaruk.
Ladum, mangaladum, tambahan secara penipuan pada barang dagangan agar lebih banyak msl padi yang
ditumbuk ditambahkan pada garam.
Lae, I. ipar, suami saudari, juga saudara laki-laki isteri, juga sapaan orang yang marganya lain (ipar dalam
marga yang sama tidak diizinkan). II. lae = lomo, senang, enak, sedap, nyaman, berkenan; ndang lae
rohana mida dakdanak, tidak suka ia pada anak-anak; halaean, kesayangan, yang lebih
disukai; sipanganon na halaeanna, makanan yang digemari, disukainya; tuan laen, kesayangan di
antara para isteri; malaepusu, = mauliate, merasa senang, terimakasih, merasa sedap; maulae, meminta
kepada orang-orang yang lebih berkeadaan (kaya) dari pada diri sendiri; paulaean, orang yang
memberi; ubat pangalaelae, obat penjinak hantu, obat pendahuluan sebelum obat yang keras.
Laeng, = naeng.
Laga, tajam mengenai pisau, pedis mengenai makanan, rakus sewaktu makan; laga mangan, mempunyai
selera makan; marah, murka; ro lagana, dia menjadi marah; marlaga, marah, tajam, geram; bulu
laga, sej bambu yang tipis.
Lagam, citarasa yang tidak tajam mengenai kapur yang dipakai sewaktu makan
sirih; tarlagam, terlampau pedis mengenai citarasa kapur.
Lagan, peluruh dari tanah liat, kelereng dengan mana anak-anak bermain; marlagan, main kelereng.
Lagang, I. = ulas. II. lagang na mora, berpura-pura kaya yang sebenarnya bukan demikian.
Lage, tikar kecil untuk satu orang (dibuat dari baion); mangalage hata, memperpendek atau
memperpanjang kata-kata menurut kesukaannya artinya gampang berbicara; silage hata, pembicara yang
cakap, tetapi tidak bisa dipercayai; hoda siparlagelage, kuda yang punggungnya sedemikian lebarnya
sehingga dibentangkan tikar dapat diletakkan di atasnya; lage tiar, tikar terbentang, tikar tergelar.
Lagi, I. lagilagi, ujung biji padi; na saulu lagi, demikian sedikitnya bagaikan ujung padi; II. silagi
datang silagi ro, celaka, mala petaka, mara, nasib malang.
Lagu, murah hati, perbuatan yang ramah, kebaikan; marningot lagu, mengingat kebaikan hati orang,
tahu menerima kasih; manuan lagu, berbuat sesuatu yang baik.
Lagut, I. = pungu (Angk); parlagutan, = parpunguan. II. lagut tu, melekat msl kotoran pada pakaian.
Lahang, mangalahangi, mengambil untuk diri sendiri, merampas yang seharunya harus dibagi bersama
orang lain; na lahang, egois, serakah, tamak.
Lahat, mangalahat borotan, menghiasi tiang persembahan dengan karangan bunga; lahatan, kisi dari
bambu atau lidi yang dilumuri dengan perekat untuk menangkap burung.
Lahi, lahilahi, laki-laki menandakan kelamin (baoa); lahi, mudah mengenai buah; halahianna, waktu
dimana buah masih muda; silalahian, sej pohon kayu yang hanya berbunga jantan msl
pepaya; Silalahi, nama bagian utara Danau Toba; nama marga. Lahibini, manuk lahibini, seekor ayam
yang baik untuk dipotong.
Laho, pergi, sering ditempatkan dimuka kata waktu dan berarti kondisionil; na mabiar do jolma laho
mate, orang takut kalau ia harus mati; borhat do nasida laho marmusu, mereka berangkat untuk
berperang; na laho mangan ma hami, kami bermaksud pergi makan; laholaho, kayu lintang yang diikat
dan bisa digeser, diatas mana orang duduk untuk memperbaiki atap ijuk; marlahoro, berdatang
pergi; palahohon, mengusir; pangalaho, duduknya perkara, jenis dan cara; dia pangalahona, bagaimana
duduknya? Apa hubungannya satu sama lain; marpangalaho, berlaku; i dope pangalahona, sudah
demikian halnya, tidak bisa lagi diubah; lumaholaho bergerak.
Lai, lailai, bulu ekor yang panjang dari burung; eme na pangalailaion, padi yang tinggi seperti bulu ekor
burung tetapi isinya tidak ada; lai ni posoposo, uri, ariari, tembuni bayi.
Laing, I. pemilih mengenai makanan. II. tidak ada keputusan dalam main dadu.
Lais, lat, les kayu pengikat atap ijuk (sebenarnya: urat ni antunu).
Laklak, kulit kayu; malaklak, jatuh, terkelupas mengenai kulit; mangalaklahi, menguliti, mengambil,
merampas orang dan mengambil semuanya yang ia membawa; PB: tubuan laklak ma i parumaenhi,
tubuan singkoru, tubuan anak ma i tubuan boru, ucapan selamat dari mertua laki-laki dan mertua
perempuan untuk isteri muda.
Lala, malala, hancur, luluh, lebur, cair, meleleh, menjadi lemak msl lemak, logam, nasi, yang terlalu
encer dimasak; mangalala, mencairkan, melebur msl logam.
Lalaen, gila; na lalaen, orang gila; biang na lalaen, anjing gila; PB: unang patuduhon bungabunga tu
na lalaen, jangan perlihatkan bunga kepada orang gila, artinya jangan memberi hati kepada orang gila
(tentu bertambah gila).
Lalap, I. = lupa; lalap manghatai, asyik ngobrol, membuang waktu dengan mengobrol; tarlalap,
lengah, terlena; tarlalap modom, tertidur. II. lalap, = leleng; lalap manghatai, berbicara lama; lalap di
parlalapan, sesudah berlalu beberapa waktu, berlena-lena.
Lali, I. sej burung elang; P.B.: unang lompa lali na habang, jangan masak elang terbang, jangan
perhitungkan yang belum pasti. II. palalihon, meminjamkan dengan bunga 100 % (sada gabe dua = satu
menjadi dua) biasanya padi untuk mana harus dikembalikan dua kali sebanyak itu; palalian, takaran padi/
beras = ampang; mangalalihon hata, menjawab panjang lebar. III. marsilalioang, menjerit kayak elang,
berseru o, o....
Lalis, padang lalis, kelana, gelandangan, pengembara, orang yang tidak punyai rumah tetap.
Lalo, lindu, gempa bumi; lalolalo, gemetar mengenai bumi oleh gempa; lumalolalo, idem.
Lalu, = sahat; lalu rimasna, bangkit marahnya; lalu uhum, kena hukum; lalu tanganna, ia memukul
dengan tangannya; mangalaluhon, membangkitkan, menimbulkan msl kemarahan,
menghukum; palaluhon, idem.
Lalus, terlupakan; na lalus, lupa, pelupa; mangalalushon, melewatkan dari ingatan, melupakan,
melalaikan.
Lam, semakin, makin, kian, apa lagi; lam tu balgana, semakin besar; lam ganda sahitna, lam marsak
rohana, seakin keras sakitnya, semakin susah hatinya; gari alona marasi roha di ibana, lam ahu, nda
lam asianhu ibana, bahkan lawannya pun berbelaskasihan dengan dia, terlebih saya makin
berbelaskasihan saya dengan dia. Lama, lama, daluarsa; parkaro lama, perkara lama, yang sudah lalu,
yang daluarsa; Parjanjian Lama, Perjanjian Lama.
Lamadu, I. bulan ke-13 penanggalan Batak (bulan lobilobi, bulan lamadu, bangkir-bangkir, bulan na
so marama na so marina, bulan parahis). II. lamadu na onom, juga disebut: namadu dan malu ditarik
dari pemilihan hari untuk meminta nasehat. 1. siala jomburjombur; 2. ihan marlumbalumba; 3.
didokhon mainondur; 4. laho marjumajuma; 5. didokhon maminjam ogung; 6. dipaulak tu
ompuna.
Laman, lapik yang ditaruh di kepala untuk membawa barang; lembut mengenai rasa hati atau
perkataan; lamanlaman, ambang, jendela atau pintu bagian atas.
Lamari, lemari.
Lambang, kosong tidak berisi mengenai bunga dan buah yang tidak berbiji kecil.
Lambas, lebar, luas, lapang mengenai ruangan; lambas roha, lapang dada, murah hati, sabar; lambas ni
roha, kemurahan hati, kesabaran; palambashon, meluaskan, melapangkan; palambas ma
roham, sabarlah.
Lambat, lambat, perlahan; palambat, perlambat. II. lambatlambat, sej burung puyuh. Lambe, I. daun
pohon enau (aren) yang dipakai mengikat muatan msl seekor babi; selanjutnya: alat untuk membawa
sesuatu. II. marlambe, bunting mengenai ternak. III. lambe, tanda larangan msl pada pohon aren agar
orang lain tidak mengambil airnya. IV lambelambe, papan lebar yang menyambung tiang sopo.
Lambiak, daging pada buah-buahan yang tertentu, msl pinasa, durian; pada daging tubuh manusia msl
daging pada perut.
Lambik, = lambak.
Lambing, menonjol mengenai perut, perut besar; marlambing lambiakna, gemuk sekali mengenai perut
dan pipi kalau berbisul.
Lambok, lembut, segar, enak, sedap perasaan dan citarasa, mengenai kata-kata dan pikiran: lembut,
ramah; lambok ni roha, kelembutan hati; lambok huhilala, enak dan lembut perasaanku, sejuk
perasaanku; palambok ma roham, lunakkanlah hatimu, lembutkanlah hatimu; sipalambok ateate, apa
yang menyenangkan hati, pelunak hati; marlambok ni roha, berlaku lemah
lembut; halalambok, kelembutan hati; lambok ari, udara enak, tidak terlalu panas dan tidak terlalu
dingin.
Lambung, lambung tubuh manusia, umumnya: sisi, samping; di lambung ni, sebagai kata depan: di
sebelah, di sisi; tu lambung, ke sisi, ke samping (sebagai arah); di samping itu, apalagi yaitu memberikan
hadiah, uang kapada famili diluar mas kawin; mangalambung, keluar dari sisi, meminggir-minggir.
Lambut, malambut, elok, cantik; simalambut, benda-benda yang elok, yang bagus, yang cantik.
Lamet, I. ketam yang rata dan licin. II. silameton, = ateate, (And).
Lamlam, I. = hambar, tawar, hambar, tak bercitarasa. II. sej rumput yang dipakai sebagai makanan
ternak; lamlamlamlam, sampah, kotoran.
Lamo, sejuk, enak untuk perasaan, tidak terlampau panas tidak terlampau
dingin; palamohon, menyejukkan, menyegarkan.
Lamot, lumat, halus, lembut, lunak, lembek, seperti bubur, licin, tertumbuk
halus; palamothon, menumbuk sehalusnya; P.B.: godang do hulamot, porda do soada, godang do
sipaingot, pangoloina do soada, banyak mau kutumbuk, tak ada alu, banyak nasehat, tak ada terlaksana.
Lampak, pembalut, kulit buah, sampul buku, kulit; lampak ni gaol, pelepah daun pisang, kulit
pisang; lampak ni bulu, pelepah daun yang mengelilingi tunas bambu yang kemudian
jatuh; mangalampahi, memberi kulit, memberi sampul, mengikat, membungkus, menyampuli.
Lampang, jarang, berselang, berjarak; lampang marposoposo, masa hamilnya lama, dengan berselang
lama melahirkan mengenai manusia dan binatang (4-5 tahun).
Lampin, lampin, kain lap, popok; tading di lampin, tinggal dalam popok, artinya sebagai bayi tidak
mempunyai orangtua lagi, yatim.
Lampu, I. lampu. II. lampu, benda-benda yang berapung-apung di air; mangalampuhon, memakai
sesuatu di air sebagai pegangan agar membuat dirinya tidak tenggelam; lampu, enteng, ringan sehingga
terapung-apung. III. lampulampu, kupu-kupu.
Lamu, = lam.
Lamun, masak, matang, ranum mengenai buah-buahan; malamun, ranum, dalam keadaan masak
mengenai buah-buahan, bisul; lamunlamun, pucat mengenai muka; lamun dagingna, mukanya pucat
masai, dia kekurangan darah.
Lan, apa pun, banyak, banyak sekali; marhulanlan, berbondong-bondong; marhulalan, idem; silanlan
aek Toba, dikatakan mengenai orang yang tidak gampang panas hati, pemurah seperti air Toba; aek
silumanlan, air yang lebar membawa kematian (And).
Landas, rata, datar, tidak bertingkat-tinggkat msl ladang, lawan: tagahambing; landasan ni
panopa, landasan tukang besi.
Landit, licin; landit parhot, tidak diketahui ataukah licin atau kasar, antara licin dan
kesat; tarsulandit, tergelincir; dipalanditlandit dilana, dilicinkannya lidahnya, dia bermulut manis, dia
membujuk merayu.
Lando, panjangnya; lando, jauh, lebar, luas; silando, sej pohon kecil.
Langa, lengang, sunyi, kosong, tidak ada orang, sedikit penduduk; di langalanga ni halak, pada waktu
tidak banyak orang hadir msl di kampung, karena semua pergi bekerja di luar kampung (ladang).
Langak, bunyi seperti suara angsa, membuat-buat "ngak".
Langan, tidak berseri, pucat mengenai rupa; marlangan, dalam keadaan pucat.
Langat, menguning mengenai padi kalau sudah mulai masak; marlangat, dalam keadaan kuning.
Lange, marlange, berenang; mangalangei, merenangi sungai; dapot langean, dapat direnangi.
Langge, I. tidak ada kegiatan apa-apa, tidak berbuat apa-apa; sedikit atau sama sekali tidak
bekerja; marlanggelangge, tidak bekerja; mangalanggelangge, memukul dengan keras, membanting,
menyiksa. II. sej keladi.
Langgu, cincin besi yang dipasang pada tangkai kapak atau lembing untuk mengikat besinya, ring besi
pengerat gagang, besi pengikat gagang sabit.
Langgus, gampang lupa, pelupa; marlanggus ni roha, membiarkan sesuatu (tidak membuat) karena
lupa; so tung langgas roham, jangan lupakan.
Langis, = longis, = dao; parjuji langis, seorang pemain judi yang sekian lamanya main judi sampai
habis segala-galanya sampai pakaiannya, penjudi ulung.
Langit, langit, angkasa; langitlangit, plafon, langit-langit, loteng; langit ni langitan, langit
tertinggi; manailihon langit, sombong, congkak; angir langit dianggo, sombong, congkak, tinggi
hati; langiton, berjarak jauh; mengenai kata-kata: jauh berbeda, tidak cocok; tekateki: sungkot di
langitna, rumbar di bahalna, langitnya suntuk, linggar di ruangnya: lidah.
Langka, langkah; marlangka, melangkah; melangkahi, melangkahi sesuatu; P.B.: tu jolo nilangkahon,
tu pudi sinarihon, melangkah ke depan, pikirkan yang di belakang; sundat langkangku, batal
rencanaku, maksudku tidak terwujud; tiur langkana, beres rencananya, rencananya berhasil; marlangka
pilit, melacur, berbuat serong, berzinah, berlangka salah.
Langkas, melangkah merenggangkan kaki, begitulah dikatakan kepada kerbau yang mau diperah
susunya.
Langkat, kulit buah atau padi; mangalangkati, menguliti, mengeluarkan kulit, mengupas kulit.
Langke, malangke, kendur, rusak, tidak bisa dipakai (juga mengenai manusia); malangke
holiholi, merasa dirinya lemah, lesu.
Langkit, = lohot.
Langkop, tutup peti atau pot, dekap; marlangkop, mempunyai tutup, bertutup; manglangkopi, menutup
sesuatu; mangalangkophon, mempergunakan sesuatu sebagai tutup; langkop, banyak, sehingga rumah
itu menjadi penuh; simarlangkoplangkop, sej tumbuhan menjalar yang buahnya berwarna
merah; langkop ni hata, tambahan mengenai kata-kata yang dibuat menurut suka hati pembicara.
Langku, laku, terjual, laris mengenai barang dan mata uang; palangkuhon boniaga, membuat barang
dagang menjadi laku, dapat dijual msl dengan menggosoknya dengan baik.
Langkup, mangalangkup, berzinah, memperkosa; juga yang mengawinkan gadis yang sudah dibayarkan
mas kawin kepada orang lain (= pangalangkup); oleh sebab para perempuan adalah "dibeli"
maka mangalangkup berarti: merusakkan, merugikan laki-laki atas miliknya yang dibelinya dengan
berzinah atau dengan melarikannya; palangkuphon, mengawinkan gadis yang bertunangan kepada orang
lain, sebelum mas kawin dikembalikan.
Lango, langu, apak mengenai citarasa; malango, sakit karena makan makanan yang tidak
enak; mangalangoi, membuat sakit dengan makanan seperti itu.
Laning, = ulaning.
Lanja, mangalanja, membawa beban dengan memakai pikulan dari kayu yang ditaruh di bahu sehingga
pada setiap sisi tergantung setengah, memikul; lanjaan, pikulan dari kayu; pangalanja, pengusung,
pemikul.
Lanok, lalat.
Lanom, = nalom.
Lansas, = parhalansasan.
Lansat, langsat; silansat, sebutan pada binatang-binatang terlebih kuda, yang berwarna seperti lansat; na
lansat, berwarna kuning pucat.
Lansim, runcing, tajam, mancung; santampul dua lansimna, sekali pancung kena dua
sisi; tarlansim, kena pisau, menginjak duri.
Lantom, silantom, sej pohon semak yang daunnya merah, nama sebuah daerah.
Lantuk, malantuk, menjadi lembek dan busuk msl daun-daun yang tua; lantuk, tangkai tumbuhan yang
sudah busuk; lantuk ni gaol, lantuk ni suhat dll; mangalantukhon, membiarkan busuk, membusukkan.
Laok, marlaok, dicampur, bercampur, gabung, tercampur aduk, tidak murni lagi, tercemar, tidak jernih,
tidak suci, tidak bersih hatinya; mangalaokhon, mencampurkan, mencemarkan; songon anak ni mata
na so halaohan, seperti anak mata yang tidak mencampuri dirinya dengan sesuatu, artinya: orang yang
membuat segala-galanya sendirian.
Laon, lama, waktu, masa; sadia laon, berapa lama; sataon laonna, setahun lamanya; di laonlaon ni
ari, sesudah lampau beberapa lama, beberapa lama sesudah itu, lama kemudian; na sai laon, dahulu,
sampai sekarang, selama ini.
Lapa, I. mangalapa, membedah, mengeluarkan isi perut binatang yang disembelih. II. lapalapa, kulit
padi, yang masih tinggal sewaktu menumbuknya; tardege pangalapaan, kotor karena terinjak tempat
dimana dikeluarkan isi perut ternak yang disembelih; dikatakan mengenai seorang tukang sekongkol:
namanya jadi buruk karena ikutserta dalam pencurian.
Lapak, marlapak, tepuk tangan (tiruan bunyi "pak" sewaktu tepuk tangan).
Lapang, I. jalan; selanjutnya: sifat, sebab; lapang-lapang hatuaon, jalan menuju kebahagiaan.
II. lapang, = lambas, (Angk).
Lape, I. sej kacang tanah. II. lapelape, kemah sederhana yang dipasang dengan beberapa tongkat diatas
tanah dan di atasnya sehelai kain; parlapelapean, pondok yang sangat sederhana, peristirahatan
sementara.
Lapedang, marlapedang, berenang. Lapik, lapik msl alas periuk, piring, alas untuk
menulis; parlapihan, obat penangkal terhadap penyakit, berpenyakit, wadah; mangalapik, membuat
lapik; mangalapik hata, berbicara manis untuk kemudian dapat mengucapkan kata-kata kasar (captatio
benevolentiae); diapus lapik, sej sumpah; lih gana.
Laplap, sangat banyak, tidak terkira banyaknya; pangalaplapan, hutang pada mana dikurangi perutangan
bunga dan sebagainya lagi, agar penuntut utang memperoleh sesuatu kembali.
Lapu, mangalapu, mencet, melumas; pangalapu, sesuatu yang dipakai untuk mencet, pensil, kuas.
Lapuk, I. lapuk; lapuhon, berlapuk (juga mengenai pakaian). II. lali lapuk, sej burung elang.
Lapung, sekam padi, padi hampa.
Las, panas, hangat; las roha, gembira riang; las ari, hari panas; las ni ari, panas hari; ari las, musim
kemarau, panas; mangalaslasi, memanaskan msl air; palashon, memanaskan; laslasan, menjadi panas,
merasa panas; las ni roha, kegembiraan, kegirangan; marlas ni roha, bergembira, suka hati; palashon
roha, menggembirakan; halalas ni roha, kegembiraan; barita halalas ni roha, berita
gembira; manghalashon, menggembirakan, bergembira mengenai sesuatu; sipalas roha, apa yang
membuat gembira, apa yang menggembirakan; halasan ni roha, sesuatu yang menggembirakan hati.
Lasiak, cabe.
Laslas, I. malaslas, terinjak, penyek mengenai tanah atau tikar; malaslas dihunduli, diduduki sampai
penyek. II. mangalaslasi = las.
Lata, bibit, tunas tanaman muda, tumbuhan muda; lata ni hopi, pokok kopi yang
muda; mangalatahon, menanam biji tanaman, meletakkan biji dalam tanah.
Latap, sej penyakit pada mana bibir terkelupas dan membuat sudut mulut putih; latapon, berpenyakit ini.
Latas, lih tas.Late, rasa iri yang jahat, dengki, iri hati, cemburu, marah; late ni roha, iri hati,
cemburu; latelate, idem; marlate ni roha, berdengki, marah; mangalatei, cemburu kepada
seseorang; masilatean, saling cemburuan; malate, kena dengki; retak mengenai kayu; hau parlate, kayu
yang gampang retak; panopa so malate, pekerja yang cakap, pandai, yang tidak akan merusakkan alat-
alat.
Lau, jin-jin, roh-roh tertentu yang menyebabkan gerhana bulan dan matahari, pada gerhana bulan orang
serukan: paulak bulan angka lau, kembalikanlah bulan, kalian lau.
Lauat, mangalauati, = mangalahangi.
Laung, naung; marlaung di toru ni hariara na bolon, berdiam di bawah kerajaan raja yang besar.
Laup, malaup, terkena, seriawan, guam; kutuk yang dikenakan kepada orang karena tidak mengurus
keluarganya; molo ahu na so ra pasusuhon, andurabion ahu, molo ibana na so ra manusu, malaup
ma dilana, bila aku yang tak sudi menetekkannya, biarlah aku sakit dada, bila dia yang tak mau menetek,
biarlah lidahnya kena seriawan. Laut, laut, danau; di dalam laut, dalam ribaan ibu; lautlautan, pusing
kepala di air; begu laut, penyakit typhus; mangalautlaut, pasir yang datang ke ladang dibawa ombak
menghanyutkan.
Lawas, lebar, luas; ladang lawas, daerah di sebelah selatan tanah Batak = Padang Bolak.
Layar, layar; rayar, layar; marlayar, berlayar; butong layar, buntal layar karena angin; na mangan
layar, layar itu menangkap angin.
Le, male, lapar; male butuhana, dia lapar; mauas male,haus dan lapar; haleon, musim paceklik, bala
kelaparan; haleonon, menderita kelaparan; ditaha haleon, = hona haleon, diserang kelaparan.
Lea, kecil, hina, jelek, keji; lea rohana mida ahu, memandang hina dia
padaku; mangaleai, memperlakukan orang dengan rendah, menghina; hona lea, kena
hina; lealea, penghinaan; haleaon, kehinaan, kerendahan, kekejian; palealeahon, menghinakan,
menjelekkan.
Leak, itu adalah tepat; leak ma antong, itu adalah tepat, itu adalah sepantasnya, layaklah
memang; ndang leak alealem ibana, rupanya ia bukan sahabatmu; leak aha do i? apa itu gerangan?
bdk leat.
Leam, leamleam, apung msl batok kelapa atau daun yang ditaruh di air agar air di periuk yang dibawa di
atas kepala tidak terbuang; naga lumeam, dewa air dengan bentuk ular = boru saniang naga.
Leang, I. gelang; songon injamon leang, bagaikan meminjam gelang, sulit dilepaskan.
II. leangleang, burung layang-layang; leangleang mandi, burung layang-layang yang menurut legenda
turut membawa tanah sewaktu menjadikan bumi ini, malaikat dewa; P.B.: unang gulut imput ni
leangleang, jangan rebut buntut layang-layang, jangan direbutkan sesuatu di awang-awang,
siasia; leangleang harotas, layang-layang kertas.
Leap, I. tidak mendalam, picik; marleap ni roha, berpandangan picik, berpandangan tidak
mendalam; mangaleap, menggenangi, membanjiri; marsileapon, = manontor. II. = leat; sileapon =
pamatang, (And).
Leas, kecil, tidak kuat msl gadu; marleas ni roha, memandang rendah terhadap sesuatu, sepele, tidak
penting, remeh, enteng.
Leat, bentuk, rupa; leat ni, rupanya, agaknya; ndang siat hatangku leat ni, tak mempan ucapanku
rasanya.
Leban, na leban, asing, yang lain; huta ni na leban, kampung orang lain; halak simaleban, orang lain,
orang dari suku bangsa lain; lebanleban tutur, kerabat jauh tetapi satu
marga. Lebat, sanghalebat, sebagian dari pidato.
Legot, liku, bengkok, tidak lurus mengenai jalan; marlegotlegot, berbelok-belok, kelok-kelok, berliku-
liku, berbelit-belit; mangalegot, bergerak dengan berbelok-belok, juga dipakai dalam arti kiasan: tidak
lurus, bengkok, tidak jujur.
Lehe, = pilit.
Leheng, keras kepala, degil; masiboan lehengna, masing-masing menurut ketegarannya, tak sependirian.
Lehet, bagus, baik, cantik; lehet, sebagai jawaban: itu bagus, oke; palehethon, mengindahkan,
membereskan, memperbaiki; parlehetan, = pardengganan; halehetanna, yang paling baik, tepat
sebagai mestinya, ideal; tingki halehetanna, waktu yang pas; marnalehet, berbeda cantik; lehetna
i, cantik sekali.
Lehu, liku-lku, lengkung pada sungai; mangalehu, berkelok lewat mengalir mengenai
sungaiLehung, melengkung, bengkok.
Lekluk, = geduk.
Lela, I. pangalehon mata, tidak dilihat dengan betul-betul, silap. II. lela, =
basar; mangalelahon, memperlakukan seseorang dengan ramah dan murah.
Lelang, lelang; mangalelanghon, membeli sesuatu di lelang; palelanghon, menjual sesuatu di lelang.
Lele, mangalele, mengejar, mengusir; mangalelei, idem; pangaleleon, pengejaran, pengusiran; hola
lele, kena kejar, dikejar.
Leleng, lama; sadia leleng, berapa lama? ndang pola sadia leleng, tidak berapa lama, tidak lama
sekali; saleleng ni lelengna, lama sekali, selama-lamanya; saleleng, selama; saleleng hutanda
ho, selama saya kenal engkau; marsilelengi, = marnaleleng, berbeda mengenai jangka
waktu; palelenghon, menunda; lelengna i, lamanya, lama kali!
Lelep, = leleng.
Lemba, marlemba, tak ambil pusing, tidak perduli, tidak menaruh perhatian; lemba ni roha, kelalaian,
tidak perduli; tarlemba, terlalai, tidak ada perhatian.
Lemes, halus, rata, licin; dipalemeslemes hatana, dia mengeluarkan katanya (yang bermaksud jahat)
dengan manis.
Lena, mangalenahon, melalaikan, tidak menaruh perhatian; pangalenaon di mata, obat yang memebuat
mata menyimpang dari bahaya yang mengancam, lih lenga.
Lendes, bdk lentes, rata, bersih elok mengenai jalan; mangalendes, membersihkan; palendes, idem.
Lenduk, kendur, tidak tegang mengenai lengan; palendukhon, mengendurkan, melepaskan sesuatu yang
tegang.
Lengket, = lehet.
Lengkot, = legot.
Lengkus, mundur, binasa mengenai orang, usaha. Lengleng, malengleng ateatengku, meratap hatiku.
Lentuk, = lantuk.
Leo, sej tanaman rawa yang dapat merusakkan padi, diimpor dari Asahan.
Leok, paleokhon, membinasakan, menghabiskan; punggu leokleok, sej sumpah, lih gana.
Lepe, bengkok ke bawah, melengkung; silepe, binatang yang tanduknya luar biasa bengkok; lumebe-
lepe, bergerak ke sana ke sini msl telinga kuda; P.B: jumpang silepe dohot sihalung, kerbau bertanduk
bengkok dan bertanduk tergantung-gantung bertemu: artinya: dua orang lemah, yang keduanya tidak bisa
berbuat apa-apa.
Lepek, marlepek, lepeklepek, menggertakkan jari-jari; silepeklepehan, orang yang selalu dihormati
orang lain (= parbilean).
Leplap, indo, anak kawin campuran asing dan warga asli (ayah: orang Eropah, ibu: pribumi).
Lereng, sepeda.
Leseng, sileseng, tikus yang ditangkap pada gangguan tikus dan dimasukkan ke dalam ampang bersama
padi; ampang yang dihiasi itu dibuang ke sungai = manguap sileseng; songon na manguap sileseng do
dibahen pamuli boruna, dikatakan dari seorang yang hanya memperdulikan puterinya pada kesempatan
ini. Selesai urusan itu tidak peduli lagi (main gampang).
Li, I. bulan ke-11 kalender Batak. II. seruan untuk mengusir ayam.
Lia, jarang.
Liang, liang, lobang, gua; tolu liang bugangna, tiga lobang lukanya.
Liap, mangaliap, mengenai sebentar, menyentuh msl kilat, api; mangaliap dohot mas, membubuhkan
mas pada, menyadur; mangaliap dohot perak, menyadur perak; P.b.: na so haliapliapan, na so
halipurpuron, na so hamiangmiangan, dikatakan dari orang yang tidak dapat dihukum dan sama sekali
tidak salah; liapliapon, = ombunombunon.
Lias, bebas dari kesalahan, bebas dari sangka; palias, mudah-mudahan itu jauh, demikian dikatakan
mengenai celaka; palias hatam, apa yang engkau mengatakan itu, semoga tidak kena pada
saya; palias, kata untuk makanan waktu perang.
Liat, I. tano liat, tanah liat. II. liat, keliling, sekitar (bdk: haliang); liat portibion, seluruh dunia; liat
huta on, seluruh desa ini; mangaliati, mengelilingi.
Libe, ganti rugi yang dibayar untuk barang-barang hilang atau yang dirampas,
tukar; mangalibe, membayar ganti rugi; marlibe (di), bertukar barang.
Lidi, = lili.
Liga, kucil, terpisah, tersingkir, terasing; hona liga, tersingkir; mangaliga, mengucilkan, menyingkirkan,
mengasingkan, memisahkan, membedakan.
Ligan, = liga.
Lihi, langsing, ramping mengenai tubuh manusia dan pohon kayu; pangalihilihion, dikatakan mengenai
pokok pisang yang tinggi dan kering, jadi krempeng.
Lilin, lilin.
Lilis, I. menetes, tiris, bo-cor; ndang lilis, tidak mengeluarkan sesuatu. II. lilis, kayu yang tua dan baik.
Lilit, besarnya sesuatu, garis lingkar; mangalilit, memeluk, meliliti msl tanaman merambat yang meliliti
pohon; mangaliliti, membaluti, mengikat, membungkus; juga: menangkap orang dengan tipu daya; P.B.:
ndang dope marandor nunga mangaliliti, belum mempunyai sulur tetapi sudah mau melilit, artinya:
membuat lebih banyak daripada disanggupinya; mangalilit, mengikat; pangulilitan, bekas deram yang
tinggal setelah diikat dengan rotan; mangalilit, menguliti sepotong kulit kayu pohon di hutan sebagai
tanda pohon itu adalah miliknya.
Lilung, kata; malilung, bertutur kata, berkata, berbicara (And); na lambok malilung, yang berbicara
ramah dan lemah-lembut, bertutur kata ma-nis; palilung, keramahan, kebaikan.
Lima, lima; palimahon, yang kelima; sipahalima, bulan ke-5; diparlima, dibagi lima, di-bagi dalam
lima bagian; mangalimai, melahirkan lima ekor anak mengenai babi.
limpa, limpa.
Limpun, mangalimpun, meninggi mengenai suara yang bagus; juga: luar biasa bersedih.
Limus, licin.
Limut, lumut, jamur; limutlimuton tanggurungmu, ucapan selamat: lelumutan punggungnya, semoga
engkau menjadi tua sehingga tumbuh lumut di punggungmu. Linang, marlinang, berkilau, bercahaya,
kilap, berkilat, gemerlapan, glamour.
Lindang, noda, cemar, cacad, cela, salah, cacad susila; marlindang, bernoda; na so marlindang, tanpa
noda, tidak bercela, tak cemar.
Lindi, I. = tindi, ditambahkan; ndang adong na lindi, ndang adong na lampis, sama sekali tidak
ditambahkan; mangalindihon, menambahkan, memperbesar msl piutang. II. lindi, sej ulat yang
membinasakan gadu.
Lindong, = lindang.
Ling, I. mendengar dengan penuh perhatian; marpinggol ling, mendengar sesuatu dengan penuh
perhatian. II. lingling, sunyi, jauh.
Linggom, teduh, berlindung dari sinar matahari, naung; linggoman, idem; marlinggom, bernaung,
mendapat naung, duduk di naung, berteduh; mangalinggomi, menaungi, berhak atas sesuatu; ndang
dope marbulung, nunga mangalinggomi (= ndang dope marandor, nunga mangaliliti), belum
berdaun, sudah menaungi, mau membuat sesuatu sebelum waktunya untuk membuatnya, suka menjadi
besar.
Lingka = langka.
Lingkang, = tanggal, lekang, lepas, terkelupas, melepaskan diri; lingkang poda sian ateatem, engkau
lupa ajaran itu; lingkang utang, hutang sudah hapus, lunas; sallingkang, satu lilitan mengenai gelang
tangan, selingkar gelang.
Lingkohot, mate halingkoton (juga: halingkothoton), mati kelemahan dan kelaparan. Lingkup, lingkup,
tertutup; mangalingkuphon, menutupkan.
Lingo, bunyi yang kurang terang, sayup-sayup, tidak jelas, desas-desus; pangalingolingoan, menyangka
mendengar sesuatu tetapi tidak jelas; lingo, kabar yang tidak jelas; lingo hubege, saya mendengar sesuatu
berbunyi; pangalingolingoon do pinggol, mendengarkan berita tetapi tidak bisa ditentukan apa isinya.
Linsing, mangalinsing (i), mendera, memukul dengan sepotong kayu; linsinglinsing, cambuk, pecut,
cemeti.
Lintom, gelap, hitam; hoda silintom, kuda hitam; mangalintom, kelihatan gelap mengenai air dan langit.
Lintong, telaga, kolam yang dalam; lintong majoajo, air yang dalam; Lumban Lintong, lintong ni
huta, nama-nama daerah.
Lintun, lari mengenai hamba; mangalintunhon utang, lari kerena hutang. Lio, tidak berisi, encer
mengenai susu, darah; halioan, berangkat dengan tangan kosong.
Lipan, lipan; lipan tano, lipat tanah berwarna hitam; lipan api, lipan berwarna merah.
Lipat, mangalipat, melecut, memukul; lipatlipat, sebilah kayu yang dipakai untuk memukul, cemeti.
Lipe, keliru, bertentangan dengan kebiasaan, salah, palsu; lipe do hubege, salah saya
dengar; palipehon, memutar-balikkan msl kata-kata, mengalihkan arti; parpoda na lipe, pengajar yang
salah, yang palsu, orang yang memberikan ajaran palsu
Liplip, mangaliplip, mengucilkan orang dari adat; hona liplip, dibuang, disingkirkan,
terkucil; mambuat pangaliplipan, mengadakan perjamuan, untuk memberitahukan kepada familinya
bahwa ia tidak mau lagi mencampuri apa-apa dengan seseorang, mengumumkan pengucilan.
Lipung, murni, bersih, suci; mangalipung, mencukur dengan beling; palipunghon, membersihkan.
Liput, mangaliputhon, melantas dengan dalam; liput di taon, liput di bulan, sudah bertahun dan
berbulan-bulan, lama sekali.
Lisat, malisat, diinjak-injak, pipih, penyet (hidung); mangalisathon, menginjak, memipih, menghimpit
sampai penyek.
Lislis, = lias, bersih mengenai perkara; mangalislis dirina, membakar dirinya secara murni; lislis ho sian
i, tidak ada urusanmu dengan itu, jauhkan dirimu dari situ; lislis, juga: dilampui.
Litok, keruh, kabur mengenai air dan mata; mangalitohi, mengeruhkan; unang litohi baba ni
mualmu, jangan keruhkan mata airmu, artinya: jangan buat jahat terhadap orang yang berbuat baik
terhadapmu.
Litonga, Silitonga, lih tonga. Liun, marliunliun, berlimpat, berlilit-lilit, kusut; mangaliun, menjadi
kacau, ruwet, berpilin-pilin.
Liup, lumiup, dalam jumlah besar pergi atau bergerak ke satu jurusan, msl ikan, daun-daun dihembus
angin.
Loas, mangaloas, membiarkan, mengijinkan, membolehkan; loas jolo, biarlah, izinkanlah dulu.
Loba, I. lebah; situak ni loba, air lebah, madu. II. sej kayu.
Lobang, lobang di antara gigi; lobangon, mempunyai lobang di antara gigi, ompong; jagung na
lobangon, songkol jagung pada mana banyak terdapat lobang-lobang karena tidak berbiji; mas na
lobangon, mas yang tua, baik; ihan na lobangon, ikan yang besar dan tua.
Lobe, lobelobe, sej kayu pengelobangi tanah untuk menanam; pinggol malobe, seorang yang mendengar
setiap orang, tanpa kemauan sendiri, kuping menampung.
Lobi, lebih, terlalu banyak bersisa; lumobi, lebih, terlebih; lobilobi, kelebihan, apa yang tinggal, sisa,
limbah; marlobilobi, berlimpah-limpah, berkelimpahan, berlebihan; lobian (di), berkelebihan
mengenai; tarlobi, dalam hubungan dengan kata sifat: berlebih-lebihan, terlalu banyak, sangat banyak,
terlebih; tarlobi oto, terlampau bodoh; tarlobi barani, terlampau barani.
Lobong, satu biji; sanlobong, sepotong kayu; lobang yang dibikin dalam tanah untuk menanam jagung,
padi; mamuro lobong, = mamuro hauma na sinabur; mangalobong, memotong kayu dengan parang.
Lobu, I. tempat kampung yang ditandai oleh empat tembok keliling; halaman desa yang ditinggalkan
orang tetapi masih ditandai dari temboknya; lobu ni babi, kandang babi; lobulobu, pinggir pintu
masuk ruma; mamungka lobu, mendirikan kampung dengan lebih dahulu membuat memasang
temboknya; hauma lobu, ladang pada suatu tempat dimana dulu ada kampung; lobuan, tempat
perkumpulan msl raja-raja, pemain-pemain judi; marlobuon, mengelilingi; lobu, dimuka nama desa
berarti: kampung, desa. II. halobuan, terlupa, tidak diingat; ulos lobulobu, ulos yang diberikan kepada
mempelai waktu perkawinan.
Lobuk, mallobuk (marlobuk) taroktok, berdebar jantung pada denyut nadi yang tepat dari sudut takhyul
dianggap sebagai peringatan.
Lobung, terbuka, lepas dari kerongkongan sesuatu yang tadinya melekat di dalamnya; me-ngenai jalan
yang terbuka, yang dapat dilalui karena tidak ada musuh; mangalobung, menembuskan, memotong,
membukaLoga, = liga; mangaloga, memisahkan.
Logam, logam.
Logo, kemarau, cuaca kering; ari logo, udara kering, musim kering, kemarau; logo ni ari, kering,
panas; pangalogologoon, retak mengenai tanah di musim kering; silogologo, nama sej burung elang,
nama sej kuda.
Logu, lagu, irama lagu, melodi; marlogu dua, tolu, berlagu dua, tiga.
Loha, maloha, runtuh mengenai tambak, rumah; mangalohai, meruntuhkan, mendobrak, merombak,
membongkar, memecahkan.
Lohan, lokan.
Lohap, merenung.
Lohot, lengket, lekat, melekat (di); palohothon, melekatkan, mengikat; pira ni manuk na
halohotan, sisa telur ayam yang tak menetas; halohotan, dipegang, dihalang-halangi; salohot, rumput
jarum, jarum-jarum.
Lohuk, lekung msl dalam kain, layar; lohuklohuk, lekung, akal, tipu daya.
Loja, letih, lelah; nunga loja ahu, saya sudah letih; saya tidak suka lagi, jemu,
bosan; halojaon, kelelahan; ndang marnaloja, tidak kunjung lelah, tidak letih, tidak lelah, tak capek-
capek; mangalojai, membuat capek, mempersulit; palojahon, idem; manghalojahon, membuat sesuatu
dengan bersusah payah.
Lojong, marlojong, mengejar, cepat lari, berlari; mangalojonghon, berlari karena sesuatu hal msl karena
hutang.
Lola, rintangan, halangan, terganggu, dihalang-halangi; lola ahu, saya dirintangi, dihalang-
halangi; mangalolai, mengganggu, merintangi, menghalang-halangi seseorang; dilolai hamatean
ibana, terhalang dia karena kematian; halolaan, rintangan, sebab rintangan, halangan, alasan sebab
berhalangan.
Lolap, lebat, gelap; ramba lolap, semak belukar yang lebat; tombak lolap, hutan lebat. Lolo, I. semua
tiang kayu rumah; lolo sadari, apa yang bisa didirikan kerangka rumah dalam satu hari; atas dasar itulah
diperkirakan besarnya rumah (yang sedang besarnya atau kecil); palolohon, mendirikan kerangka rumah
yang telah bersedia. II. mangalolo, mengelilingi; tarlolo, dikelilingi, dikerumuni; loloan, rapat, pada
mana orang duduk berkeliling.
Lolom, silolom, sej amporik berkepala hitam; silolom ni robean, = lombu (And).
Lolong, I. mahilolong, enggan kepada suaminya atau isteri, pengantin perempuan; bila terjadi perceraian
karena itu dikatakan: sidangka sidangkua sidangka ni singgolom, na sada gabe dua utang ni
sipahilolong, berangkai cabang singgolom, berganda hutang sipahilolong, artinya: harus dikembalikan
sebanyak dua kali uang mahar. II. simalolong, mata (And). III. silolonghon, sej rumput.
Lolos, lalai, lupa, kelupaan, terlena, lupa luput; lolos ahu, saya lupa; parlolos, pelupa; tarlolos, lupa,
lalai, terlena.
Lomak, lemak, subur dan rimbun mengenai tanam-tanaman dan padang rumput.
Lombang, jurang, lembang, lembah yang dalam antara dua gunung, tebing curam; lombang
liung, jurang, terjal, tebing terjal; mangalombang, membuat tubir, berdeling, berjurang. Lombing, =
hujur lombing, lembing berujung tiga.
Lombu, lembu, lembu Benggala yang kecil; lombulombu, perisai dua kulit lembu, juga: tembok yang
kuat dan tetap; sipantom lombulombu, sipenancap perisai, seorang yang pertama melemparkan
lembingnya pada perisai musuh dalam keadaan perang; perintis pembuka jalan untuk kepentingan orang
lain, orang yang berani membela hak orang lain.
Lombut,mangalombut, memukul dengan sesuatu yang keras; lombutlombut, pentung untuk memukul,
alat pemukul.
Loming, mangaloming, memasukkan sesuatu dalam tabung bambu untuk dibawa msl
daging; lomingan, tabung bambu tempat memasak sesuatu di hutan.
Lomo, berkenan, suka, ingin, senang; lomo rohangku disi, ia berkenan pada saya, saya suka itu; lomo
rohana mida donganna, dia suka kepada teman-temannya; lomom, seperti engaku suka, sebagaimana
engkau mau; lomo ni roha, kesukaan hati, kesenangan, kesayangan; marlomo ni roha, suka, senang,
ingin; manghalomohon, menyukai sesuatu; lomolomo ni roha, apa yang sangat disukai, diingini.
Lompo, lampau, luar biasa, berbuat terlampau jauh, terlampau, keterlaluan, melebihi timbangan; na
lompo do pambahenmi, kelakuanmu melebihi yang diizinkannya; mangalompoi, kelakuanu melewati
apa yang diizinkan; na so halompoan, yang tidak dapat dilebihi oleh siapapun, tak dapat diungguli; na
gurgur sian solup, na lompo sian hatian, meluber daru cupak, lebih dari timbangan, lebih dari patut.
Lomuk, empuk, lunak, lembek, enteng, mudah, jinak; lomuk ma jumpang ho, semoga mudah engkau
jumpai; mangalomuk ingkau, melembekkan, melembutkan sayur dengan melulutnya; marnalomuk
tanganna, dia bertangan dingin.
Lonap, buta, terbenam pada lumpur; mangalonaphon, mengorok, membor dalam tanah untuk
menyimpan sesuatu supaya orang tidak melihatnya lagi.
Londut, teluk, keluk; londut, dikelukkan, direndahkan; londutlondut, rawa-rawa, daerah rendah yang
berair.
Longa, I. lenga, semacam tumbuhan (sesamun). II. kurang, tidak utuh, tidak penuh; pitu longa tolu, dari
tujuh kurang tiga; longa, terlampau sedikit, tidak penuh.
Longas, malongas, meninggal tiba-tiba sewaktu badannya masih kuat; masilongasan, saling membunuh.
Longe, longeanna, bekas-bekas di dalam periuk, pada mana dapat dilihat sampai dimana periuk tadinya
penuh; pada ukuran isi: kira-kira banyaknya isi sesuatu; na so on longeanna, kira-kira sekian
banyaknya; mangalongeanhon, menaksir sesuatu.
Longing, bunyi "nging" yang terdengar dalam telinga; manghuling silonging, adalah demikian
sunyinya hingga bunyi "nging" dapat didengar di telinga; marsilonging, tiba-tiba diam mengenai suara,
mendiam, sunyi senyap.
Longkot, = lohot.
Longo, lengang, sepi, jauh di dalam kelihatan, jauh kedengaran msl suara; tombak longlongo, hutan
rimba, hutan belantara, rimba raya.
Loni (juga: noli) = hali, kali; saloni, apa yang sekali saja dibawa, sekali lewat; diparlonilonihon, selalu
pergi bolak-balik untuk mengambil sesuatu, berungkali lewat.
Lonsa, mangalonsa, dengan menginjak-injak membuat lembek msl sawah oleh kerbau, melumat tanah
liat dengan menginjak-injak.
Lontik, pahat kecil, terlebih dipakai untuk menetak gigi; mangalontik, mengikir, memahat gigi dengan
pahat kecil seperti itu; marlontik, bergigi yang sudah dipahat. Lontung, nama daerah di tepi Danau Toba;
nama marga.
Lopa, melekat satu sama lain; dengan cita rasa menandakan dalam mulut setelah lama menderita lapar
atau mengenai orang yang sakit ingin lagi makan.
Lopak, putih; amporik silopak, sej gelatik berkepala putih; lali silopak, burung elang berkepala
putih; marsilopak, kelihatan putih kerana kekurangan hujan, mengenai ladang, keputih-putihan.
Lopuk, marlopuk, gemertak msl senapang, bambu yang sedang terbakar; marlupuhan, lebih
termasyhur, lebih terkenal, sebenarnya: lebih gemertak; parlopuk ni barita, kemasyhuran, tersiarnya
berita.
Lopus, sampai (tempat, jauh, jaraknya); lopus dope, masih jauh; mangalopushon, meneruskan, terus
sampai, berjalan terus sampai.
Losap, (kata kasar) buta; menderita kerugian dalam perniagaan; nunga dilosaphon tigatiga i
hami, barang dagangan itu telah membuat kami rugi; mangalosaphon, membenamkan, menyurukkan
kepala ke air.
Losi, = jora; losi ma ho = jora ma ho; losi do iba, saya sudah lelah, bosan.
Losok, malas, lambat, enggan; na ro losokhu, saya malas, enggan; marro ni losok, menjadi
malas; halosohon, kemalasan.
Losu, (= uru), mangalosu, mencerca, dengan marah mengulangi perkataan seseorang sambil mengobah
suaranya; yang satu mengatakan 'beta' yang lain mengulangi: beta, beta, nimmu.
Lota, tidak jalan mengenai jerat (lota do sambil) tidak meletus karena takut atau karena bodoh; lota
boti: tidak maju, kalangkabut.
Loting, macis, alat pembuat api, pemantik api, baja dengan mana orang membuat api; loting
bulu, pemantik api dari bambu; batu loting, batu api; lotingloting, sepotong kayu yang di-potong seperti
pemantik api; masilotingan haleon, amat berat mengenai bahaya kelaparan.
Lotlot, mangalotlot, melanjak dengan kaki, mengentak-entak kaki, mengadun dengan menginjak-
injak; horbo pangalotlot, kerbau yang disembelih ini berarti bahwa ia akan menginjak musuh, juga pada
penyakit menular; santabi lotlot, kata-kata mencaci yang diucapkannya dengan
ucapan "santabi" terhadap yang dicaci.
Lotop, melekuk, cekung mengenai mata (sesudah sakit atau menjaga malam); lotop do eme, hanya
sedikit padi yang ada dibandingkan dengan dulu (lawan: suha, = banyak), berlimpah-
limpah; marlotop, gemertak.
Lotung, andung lotingloting, ratap karena meninggal seorang raja, ada gendang dan
ratapan. Lotup, ruam, borok di atas kepala anak-anak.
Lotus, marlotus, detus, cetus mengenai bunyi senapang kalau obat bodil itu basah.
Lua, I malua, bebas, lepas, lolos, mati; otik na dapot, godang na lua, apa yang diperoleh, dianggap
sedikit; tetapi bila hilang dianggap banyak; paluahon, membebaskan, menyelamatkan, melepaskan,
memerdekakan; sipalua, orang yang memerdekakan, penebus; haluaon, pembebasan.
II. mangaluahon, melarikan, msl seorang perempuan atau barang; mangalua jolma, melarikan
perempuan; mangalualua, menipu orang, dan kemudian melarikan diri secara diam-diam.
III. silua, pemberian, hadiah, kado; maniluahon, memberi sesuatu sebagai pemberian, menghadiahkan.
Luak, maluak, beset, terkelupas msl kulit, kapur, cat; mangaluak, mengelupas; manjalahi
luakluak, mencari alasan atau sebab untuk bertempur; luakluak, apa yang terkelupas dan
jatuh; pangaluahon, tempat sesuatu terkelupas, pengelupasan.
Luam, luam mata (roha), degil, tidak mau, tidak enak perasaan.
Luang, = lubang, kosong, berlobang-lobang, mata-mata besar mengenai jala; luangan, tidak dapat
bagian, tidak memperoleh apa-apa, tak beroleh; na luang, tidak memperoleh.
Luas, = puas; paluas, = papuas; luasluas, senda gurau yang tidak enak, lawak yang tidak
lucu; marhaluasan, = marhapuasan.
Luat, daerah, wilayah, negeri; dongan saluat, teman sedaerah, orang senegeri; marluatluat, menurut
negeri, daerah, berdaerah-daerah.
Lubis, nama daerah di Toba; alogo Lubis, angin kuat (dari Lubis).
Lubu, = pungu.
Lubuk, lubuk; lubuk raya, nama gunung yang tinggi di Angkola; lubuk pandabuan, kerugian yang
dibuat untuk mencegah kerugian yang lebih besar; msl dengan menjual barang di bahwa harga supaya
tidak tinggal tidak terjual.
Lugu, gulu.
Luhon, tidak berisi, kosong mengenai bunga-bungaan; tidak berakibat, tidak mendapat apa-apa.
Luhut, semua sekalian, berkumpul, bersama, seluruh; luhutna, mereka semua, seluruhnya; saluhut,
saluhutna, semua, semuanya; marluhut, terkumpul, berkumpul; paluhuthon, mengumpulkan,
menghimpunkan; luhutan, berkas, ikat, tumpukan; parluhutan, rapat umum, perkumpulan,
perhimpunan, tempat berkumpul; silumuhut, = duhut, (And).
Luis, gampang roboh msl pagar; mangaluishon, menghancurkan msl, air yang menghancurkan tembok,
bendungan.
Lujuk, I. mallujuk, jatuh ke dalam air msl buah pohon kayu yang berada di tepi danau; kedempung,
mendebuk msl buah-buahan yang jatuh ke air; bunyinya seperti 'juk'. II. lujuk, tidak dipikirkan,
terlampau berani, terlampau percaya, tidak ditimbang-timbang, terlalu berani tanpa pikir.
Luli, I. segumpal kapas untuk memintal benang. II. sipaluli, bisa, racun untuk membuat seorang laki-laki
impoten.
Luluk, rabuk 'bagot' (obat) jamur yang halus yang terdapat pada pohon aren, cocok sebagai bahan batu
api.
Lulus, mangalulus, mengeringkan, menaruk sesuatu dekat api msl kayu yang mau
dibengkokkan. Lulut, siluluton, kutukan; mandabudabu siluluton, menimpakan kutuk pada seseorang.
Lumang, kosong: tidak menangkap sesuatu apapun msl nelayan; lumang muli, pulang tanpa hasil,
pulang dengan tangan kosong; silumang = sigumang, sej kumbang air.
Lumbung, tabu lumbung, sej labu manis; juga: jarang, renggang mengenai mata jala.
Lume, palumehon, melimpahkan, mempercayakan sesuatu kepada orang untuk menyimpan/menjaga msl
uang, ternak; parlumean, orangnya yang dipercayakan se-suatu, pelimpahan kepercayaanakan harta
benda; siparlumean (= na pinalumehon, lume), benda yang dipercayakan. Lumlam, ruwet, kacau, tidak
teratur, campur aduk; mangalumlamhon, mengacaukan, mencampuradukkan; lumlam papangan, tidak
teratur mengenai cara makan; halumlamon, kekacauan, keruwetan, kebalauan, ketidak teraturan.
Lumok, gemuk.
Lumpat, mangalumpat, lompat, melompat; mangalumpatlumpat, congklang, berlari mendua; gaja
lumpat, alat pengepungan dengan memakai roda.
Lumut, = limut.
Lunda, rusak, terbelah msl tembok kebun, barang dagangan, tidak laku; mengenai peraturan undang-
undang yang tidak lagi berlaku.
Lungam, hilang; lungam matana, dia tidak dapat mencarinya; na jotjot ma lungam mata ni nampuna
i marnida ugasanna, molo dung dapot halak tangkoanna, sering pemiliknya baru kehilangan sesuatu
bila orang mencurinya.
Lungga, = lumbang.
Lunglung, tempat menangkap ikan di sungai; lunglungan, tikar yang dipasang berupa kelambu di tempat
tidur; masuk lunglungan, menjadi pengantin lelaki, kawin.
Lungun, sunyi, sedih, sepi, kepiluan hati, lengang mengenai tempat dan jalan, rindu, sayu karena
kerinduan; na lungun, kesunyian, shahdu; dalan na lungun, jalan yang sepi; lungun ni roha, kesayuan,
dukacita, tersinggung (sedih); malungun di, rindu akan, dalam keadaan rindu; lungunan, merasa diri
kesepian, sendirian; manghalungunhon, mengingini sesuatu, merindukan, menanti-
nantikan; parlungun, berkecil hati, marah, peka; halongonan, (dari halungunan) gurun pasir.
Lupa, lupa, pelupa; lupa ahu disi, saya lupa; nunga lupa raja i di utangna, = raja itu sudah lupa akan
utangnya; lupa sian paringotan, lupa; mangalupahon, mangalupai, melupakan
sesuatu; silupa, demam, panas, sebutan yang dipakai sebagai pengganti arun karena kepercayaan kepada
takhyul; silupaon, beroleh demam panas, malaria.
Lupak, sebidang tanah yang tidak seharusnya mempunyai bentuk tertentu, satu teras di ladang
padi; lupaklupak, lobang dalam parit untuk menangkap ikan setelah dikeluarkan air.
Lupung, cerah mengenai langit, juga mengenai pipa karena orang dapat melihat melalui itu dengan baik.
Lusak, mangalusak, mencuci sesuatu dalam air dengan memasukkan serta menggoncang-goncang
keranjang.
Lusim, lusin terutama dipakai sebagai ukuran panjang: selusin elak = 6 meter.
Luslus, pinggir tikar yang dua kali dianyam; mangaluslus, menjalin sebuah pola di atas yang lain.
Luso, mangalusoi, membersihkan sesuatu dengan membasuh; mangalusohon, memakai sesuatu untuk
membasuh.
Luta, lumutaluta, berjalan kesini kesana sewaktu mengejar, berjalan bolak balik.
Lutik, mangalutik, memotong serpih kayu untuk memeriksa kayunya; malutik, sedikit dicotok mengenai
telur.
Lutlut, mangalutlut, mengejar musuh; dalam arti kiasannya: mengikuti segala tipu dayanya dan tingkah
lakunya sampai situasinya diketahui benar-benar.
Maba (= naba), sembuh kembali; nambura maba, dalam arti sembunyi: dia baru kelahiran anak.
Mabar, sej pohon kayu yang besar, sej hariara (juga: nabar).
Mabuk, mabuk, pening, bersusah hati; mabuk dibahen ulaon, pening karena terlampau banyak
pekerjaan; mabuk laut, mabuk laut; pamabukhon, memabukkan, memeningkan; sibahen na
mabuk, minuman keras; hamabuhon, kemabukan, hal mabuk; parmabuk, pemabuk, peminum.
Madat = modat.
Maen, anak perempuan saudara laki-laki isteri seseorang; anak perempuan ipar; juga: su-
aminya; parmaenon, yang bisa dipanggil 'maen'.
Maga, maha, mulia, besar; magamaga ni sombaon, kebesaran, kemuliaan 'sombaon' juga: naganaga.
Mago I. bdk ago. II. magomago sep, pelan-pelan hilang, menghilang msl sejumlah uang
kecil. Magopo, percuma, sia-sia, mubazir, sayang; magopona i, sayang sekali.
Mahal, mahal, langka, jarang dan oleh karenanya mahal; mahal dapot, jarang atau sulit diperoleh.
Mahan, bdk: pahan, marmahan, menggembalakan, memelihara ternak; parmahan, gembala; di-
parmahani, mengembala, membawa sesuatu dipadang rumput; mamahan, menggembalakan,
memelihara, dari pahan.
Mahap, puas, terlalu kenyang, kenyang sekali, jemu, muak; ndang marnamahap, tidak jemu akan
sesuatu, tak kunjung puas; marmahapmahap, jemu akan sesuatu; manghamahaphon, makan sampai
jemu.
Mahasa, miak mahasa, minyak buah kemiri yang dipakai oleh datu untuk menggosok.
Mahi, tambahan kata di muka kata kerja yang tertentu msl mahilolong.
Mai, tambahan kata dimuka kata kerja yang tertentu = masi, mengambil sesuatu.
Malabulan = mangalabulan.
Mala, murah hati, memberikan kepada tamu; melayani, suka memberi; na mala, yang suka memberi,
tuan rumah; pitu gaja nilapa, molo soada na mangido, ndang adong na mala, sembelih tujuh gajah,
bila tak ada yang minta, tak ada yang mau kasih; pala, hal memberi, pemberian.
Malambut, = uli; simalambut, sesuatu yang manis menyenangkan, benda-benda yang cantik dan manis.
Malela, juga: malelo, baja; nae buntul malela, hantu (begu) yang berdiam di gunung = boru na mora.
Malhot, bdk: alhot. Mali, I. mali tondi, jiwa atau tondi dalam manusia terkejut; tarmali, terkejut.
II. malimali, pohon kecil berbuah merah. III. maliali, bdk: ali.
Maling, marmaling, berpaling, menolak; marmaling sumangot ni ompu, nenek moyang menolak
berkat; tarmaling, ditolak; masimalingan, saling mendendam.
Mallo, nama sej rotan yang besar dan kuat sering dipakai buat rambing, titi gantung; tubutubu
mallo, berganti-ganti memperoleh anak yaitu laki-laki, perempuan, laki-laki dsb seperti daun
pohon mallo yang daunnya berganti-ganti kiri dan kanan.
Malo, cakap, terampil, pintar, pandai; na malo, pandai, cakap; mamalomaaloi, cakap dalam bermacam-
macam hal; manghamalohon, dapat memakai sesuatu dengan kecakapan walaupun hanya
sedikit; hinamalo, kepandaian, kecakapan; marnamalo, berbeda dalam kepandaian, dalam
kecakapan; P.B.: na jumpang gabe na tinangko, molo so malo, na tinangko gabe jumpang molo
malo, yang jumpa jadi yang dicuri, bila tak pandai, yang dicuri jadi yang dijumpa kalau
pandai; malomalo, kecakapan, kelicikan dalam menipu.
Malu, malu, malu terhadap sesuatu, tidak suka akan sesuatu; marmalumalu, tidak suka akan
sesuatu; marhamaluan, malu; pamaluhon, mempermalukan, membuat malu; tarmalu, menjadi
malu; masipamaluan, saling melukai perasaan, saling merendahkan.
Malum, sembuh, pulih mengenai penyakit; dingin mengenai makanan, minuman dan
kemarahan; pamalumhon, menyembuhkan, mendinginkan; sibahen na malum, apa yang
menyembuhkan, obat; hamamalum, kesembuhan.
Mam, awalan mem pada kata kerja yang berawal huruf b atau p
Mama, = meme (Angk).
Mamak, lebar, lapang, rata dihamparkan, dikembangkan; mamak rohana, dia mengerti sesuatu dengan
sulit, sulit diartikannya; batu mamak, batu yang lebar dan keras; batu mamak na so hagairan, batu
yang lebar yang tak tercongkel, artinya: orang kuat, yang kemauannya harus dituruti.
Mamis, I. bahaya, penyakit yang ditakuti, yang diramalkan oleh dukun mengenai anak yang baru lahir.
Datu memakai dua cara: 1. panjujuron silimalima, menurut 5 nama waktu siang hari: sogot, pangului,
hos, guling, bot dan lima waktu malam: bodari, sampinodom, tonga, borngin, tahuak manuk, torang
ari. 2. panjujuron sipitupitu: nama menurut hari-hari yang ketujuh: artia, suma, anggara, muda,
boraspati, singkora, samisara, hal mana dihitung dengan jari-jari: ibu jari (jempol) berarti untung, jari
kelingking cepat meninggal. II. mamis, = manis.
Mampar, bdk ampar, berpencar, terserak, kesasar; mampar roha, berangan-angan, absent-minded,
hilang konsentrasi.
Mampul, telah diambil hasilnya, habis panen; mampul eme on, sesudah panenan ini selesai, habis panen
ini.
Mamue, dari kata: bue, beranak (ternak); pamuean, ternak yang betina.
Man, I. pidong imbulu man, burung legendaris dalam ceritera. II. awal men pada kata kerja yang
berhuruf d,t,s.
Mana, seruan: hati-hati, awas! menepi, meminggir; hamusuon na marmanamana, perang (kelaparan,
kecelakaan) yang tidak dapat dielakkan.
Manabia, Tenggara.
Manahatang, sendirian, cuma, hanya, tanpa tambahan; indahan manahatang, nasi tanpa lauk
pauk; manahatang ahu do, hanya saya, saya sendiri.
Mananap, mananap huida, saya melihat segalanya itu sama saja, saya tidak lihat adanya perbedaan
mengenai kata-kata sihingga tidak dapat membedakannya.
Manang, atau, apa, entah; manang...manang..., atau...atau, baik....maupun; manang ise, siapa juga,
barang siapa; manang aha, apa saja; manang ise pe, siapa saja pun; manang tudia pe, kemana saja
pun; manang songon dia pe, betapa juga; manang andigan pe, kapan saja pun; disungkun do ahu
manang na olo ahu, ditanya saya apakah saya mau; ndang huboto manang hutanda ibana, saya tidak
tahu apakah saya mengenalnya; ndang binoto, manang musu manang dongan, saya tidak tahu apakah
ia lawan atau kawan.
Manat, bdk: nat, hati-hati, cermat, awas, waspada; manat, hati-hatilah, jaga; manat
marpangalaho, berlaku hati-hati; pamanathon, memeriksa sesuatu, meneliti, mengamati,
menyelidiki; dipamanatmanat, idem. Mandar, sarung; marulakulak songon suhaton mandar, selalu
mengulang, ulangi bagaikan sarong yang bulat, dan oleh karenanya tidak berakhiran.
Mandera, bendera.
Mandi, leangleang mandi, burung layang-layang yang menurut dongeng adalah pesuruh Batara Guru.
Mandiang, mendiang.
Mandur, mandor, pengawas.
Mang, awalan meng pada kata kerja berawal huruf i,n,r, msl: mangalehon, manganolnol, mangaririt.
Mangalabulan, nama dewa (yang menggembalakan bulan), adik laki-laki Mula Jadi Na
Bolon dan Soripada, yang menyukai segala keburukan, kejahatan juga: Malabulan.
Mangga, mangga.
Manggang, bdk: ganggang, lepas, longgar msl dayung; parhata manggang, pembual, seorang yang
membuka mulutnya lebar-lebar, bermulut besar, bermegah-megah, yang melebih-lebihkan segala sesuatu.
Mangkar, tidak selesai, mentah, belum siap, tanggung; mate mangkar, meninggal dunia ditengah
kerjanya, belum siap; juga: meninggal sebelum anak-anak kawin, meninggal sebelum mempunyai anak-
anak; mangkar ulaon, pekerjaan belum selesai, terbengkalai; gadong na mangkarangkar, ubi kayu
yang dicabut setengah umur dan digoreng mengenai obat; mangkar mata, mata sayu kurang tidur,
tanggung tidurnya.
Mangot, simangot, juga: sumangot, arwah moyang yang naik martabat dan yang
dipuja; parsimangotan, tempat keramat dimana diyakini berdiam roh mulia nenek moyang.
Mangunsande, bdk = sande. Manis, manis; ulu manis, kulit manis; unte manis, jeruk manis; jari
manis, jari manis.
Manisia, manusia sebagai lawan dewa-dewa dan hantu-hantu; jolma manisia, umat manusia.
Manjo, I. = loas ma jolo, so ma jolo, biarlah begitu dulu. II. cocok untuk dinikahkan (Angk).
Manman, I. = manat, perlahan, lambat. II. ummanman dihilala, dia merasa dirinya bertambah baik.
Mano, parmanomanoan, pemberian; kenangan yang diperoleh oleh anak perempuan sesudah ayahnya
meninggal.
Mansai, (dari: nasa i), amat, sungguh, sangat; mansai bolon, amat besar; mansai mabiar, takut sekali.
Mansam, jenis, cara, macam, ragam, corak; tolu mansam, tiga caranya, jenis; samansam, satu macam,
sejenis; masiboan mansamna, bermacam-macam jenisnya, beraneka ragam; marmansam-
mansam, berbagai-bagai, beraneka jenis, bermacam-macam.
Mansot, = agia, bahkan, biarpun, walaupun, hingga; mansot ro di hamatean, bahkan sampai
kematian; mansot dua pe, walaupun hanya dua saja. Mantak, bdk antak = ontok.
Mantap = mantat.
Mantega, mentega.
Manuk, ayam; manukmanuk, gambaran ayam yang dibuat oleh anak-anak; Simanukmanuk, nama
gunung di daerah Toba; parmanuhon, kepandaian meramalkan dengan ayam atau isi perut atau biasanya
dari letak ayam yang dipotong di bawah ampang; marmanuk di ampang, meramal sesuatu dengan
ayam mati yang kakinya digantung; parmanuhan, lokasi menjual ayam di pekan; manuk
lahibini, mengenai ayam yang cocok ukurannya untuk dipotong; manuk simaranduhur, ayam yang
berwarna seperti anduhur; manuk jarajara, ayam yang belum sampai besarnya, ayam muda; manuk
saburbintang, ayam yang bercorak-corak warna putih bulunya; manuk jarumbosi, ayam yang bulunya
berwarna hitam dan putih; manuk na marbaju, ayamyang belum bertelur; manukmanuk hatopan, sej
sumpah, lih gana; sagondang manuk, pesta gendang menghormati nenek moyang dari empat generasi.
Manus, I. tidak peduli, tidak ambil pusing. II. manus, terlupakan; manghamanushon, melupakan
sesuatu.
Maol, sukar, sulit, mahal, penting, berharga, bernilai; marhamaolhon, (diparhamaol), menghargai,
dihargai, tinggi, menilai; na pinorhamaol ni roha, kekasih; maolna i, betapa sulit; marnamaol, tidak
sama sulitnya; maol bahen, hargailah, buat mahal.
Maon, menunjukkan masa yang akan datang; diboto halak maon, orang akan mengetahuinya.
Mar, apa yang ditakutkan; hata mar, kabar buruk untuk mana orang menjadi takut.
Mara, mara, bahaya, bencana, malapetaka; soada mara, tidak ada bahaya; marmara, berbahaya, dalam
keadaan bahaya, terancam; parmaraan, bahaya, keadaan berbahaya.
Maradauntung, = maradatua.
Mardeka, merdeka.
Mardung, simardung, kata bilangan (And); anak na tolu simardung, anak laki-laki yang tiga itu; na
dua simardung, dua buah.
Mare, pucat mengenai muka; maremare, perhiasan dari daun-daunan bagot yang dipasang pada rumah-
rumah dan jalan-jalan waktu pesta.
Marga, marga, suku, klan; dongan samarga, kawan semarga; nasida na samarga, mereka yang
semarga; marmargahon, bermarga A; marmargamarga, yang berlainan marga, dari berbagai-bagai
marga, beraneka ragam.
Mas, (= omas), emas, mas tempaan yang dipasang pada telinga; parmasan, karung anyaman untuk
menimpan padi berisi 12 solup; juga dipakai sebagai takaran.
Masa, masa, berlaku, terjadi, biasa dipakai, mode, berjangkit mengenai penyakit menular; na masa, itu
terjadi, mode, faktual; begu masa, sahit masa, epidemi, penyakit menular; di masa ini, waktu ini atau itu
terjadi, di musim, di periode; masa onan, = basa onan; hamamasa, hal terjadinya kejadian, peristiwa
kejadian; pamasahon, menjadikan sesuatu, mewujudkan, melangsungkan, membuat jadi mode,
mengadakan, meyelenggarakan.
Masak, masak, matang mengenai nasi dan buah-buahan, kering betul mengenai kayu; mambahen
masak, memasak, membuat ranum; satonga masak, setengah masak; marmasakhon
(diparmasak), menyiapkan kebutuhan makanan; parmasak, aneka ragam bumbu; dipamasak ma
tahina, dibuatnyalah perjanjian; pamasakhon, mengeringkan; ulok masakmasak, sej ular; hatoban
masak, hamba yang tidak dapat lagi menebus dirinya.
Masi, I. awalan kata pada kata benda yang bermakna: mengambil; masitimbaho, pergi membeli
tembakau; masihau, pergi mengambil kayu; pasitimbaho, uang untuk membeli tembakau. II. masi-
an, awalan masi dengan akhiran an pada kata kerja, kata benda dan kata sifat menghasilkan perbuatan
saling, berbalasan; masihosoman, saling membenci; masitabian, saling memberi salam.
III. masi, awalan pada kata kerja dengan tamahan be pada objek penderitaan menghasilkan makna:
masing-masing; masiboan barang na be, masing-masing membawa bebannya sendiri; masipasangap
amana be, masing-masing memuliakan, menghormati ayahnya.
Masuk, masuk; masuk tu jabu, masuk ke dalam rumah; ndang masuk, tidak masuk, itu tidak termasuk
di dalamnya, itu tidak dapat diterima; masuk singkola, diterima masuk sekolah; hamasuhan, tempat
jalan masuk, dapat dimasuki; pamasukhon, memasukkan, membawa ke dalam; masuk
tardidi, dipermandikan, dibabtiskan; masuk silom, menjadi Islam; dimasuhi, dimasuki; masuk, hal
perbuatan masuk, pemasukan.
Mata, I. mata; mata ni ari, matahari; mata ni bulan, bulan; mata ni ari ni tot, mata kaki; mata ni
bodil, raras senapang; bodil sidua mata, senapang beraras dua; mata ni onan, saat yang paling ramai di
pekan; mata ni pesta, (hariburon), saat yang paling ramai pada pesta, mata pesta; mata ni
bonang, ujung benang yang dimulai; mata ni bagot, tempat buah, dimana tuak disadap; mata ni
jala, mata jala; mata ni bulu, tempat pada bambu dimana cabang yang baru
keluar; matamata, pengawas, mata kayu; mamatamatahon, mengawasi, mengamati, memata-
matai; simata modom, orang yang bermata lemah; simata, mutiara, manik-manik; mata
intan, intan; mata sormin, kuda putih yang mempunyai mata putih; parmata, kacamata; juga: orang
yang dapat melihat hantu, peramal; sangkamata, sebagian, sebiji; hamataan, kesatuan sebagai
tandingan: puluhan, ratusan, dsb; losung sidua mata, lesung berlobang dua; P.B.: borngin do jambar ni
mata, pada malam hari mata harus beristirahat; mardua di mata, marbagi di roha, membagi dengan
jujur, dengan adil. II. mata, tata, mentah; aek mata, air bersih dari mata air; anak mata, orang bebas,
lawan hamba; daro mata, darah yang mengental, darah kental. III. manangkothon simata, menetapkan
pertunangan karena uang mahar dibayar pada waktu mana pengantin perempuan di kalungkan mutiara,
manik-manik; sibaramata, sej burung; anak ni mata, orang yang tidak berkawan.
Mate, mati, meninggal; padam mengenai api, berhenti mengenai angin, berakhir mengenai pertempuran,
kering mengenai air; mate so mangan, mati kelaparan; mate maup (mogap), tenggelam, mati lemas
dalam air, mati hanyut; mate gaol, mati karena lanjut usia; mate mosu, mati mengenai pohon kayu; mate
mata ni ari, terbenam mengenai matahari; bulan mate, bulan mati; satonga mate, setengah
mati; matemate ne, hampir mati; aek simatemate, mata air yang hanya sekali-sekali memberikan
air; pudun mate, simpul yang tidak dapat dilepaskan; lawan; pudun mangolu; mate ma ahu, seruan
tanda sangat berdukacita, mati aku; na mate, orang mati, yang mati; na matengku (na matena), matiku,
matinya; hamamate, hal mati; songon dia parmatena, bagaimana dia matinya? pamatehon, mematikan,
membunuh; matean, kehilangan seorang karena mati; matean ama, kehilangan ayah karena mati,
kematian ayah; na matean, orang yang masih hidup, yang menghadapi kematian di
keluarga; marmatean, mati dalam jumlah besar; dipamatemate, berpura-pura ma-ti, berlagak mau
mati; mate ma ho, kutukan; sahit hamatean, penyakit yang membawa kematian; manghamatehon, mati
karena sesuatu; mate marsak, mati karena sedih hati.
Meang, I. buah rangkai pohon palem dan pisang, keriting mengenai rambut; meang muli = meang
mauli, rambut keriting. II. marmeang muli, tidak ada hambatan pergi kesana kesini, masuk keluar; laku
mengenai (wanita) karena orang suka mengawini wanita berambut keriting; marmeang bahir, memihak,
memandang bulu. III. sej pohon yang menghasilkan ramuan kayu yang baik.
Megas, mudah patah, rapuh mengenai padi yang kering dan sewaktu menumbuk pecah; P.B.: megas na
pir, mitak na momo, mengenai seseorang yang mengorbankan semua harta miliknya untuk dapat
membalas dendam: bungkuk atau patah.
Mehet, I. bdk ehet. II. marmehetmehet, mengembik mengenai biri-biri atau kambing.
Meja, meja; uang (ringgit) meja, uang yang harus dibayar di kantor kalau mau mengajukan pengaduan.
Mejan, = galegale.
Melmel, = metmet.
Melok, lunak, kurang berdaya mengenai rasa hati msl karena penderitaan.
Meme, kunyah dan langsung masukkan ke mulut, mamah, makanan yang dimamah,
makanan; manaruhon meme, membawa makanan mengenai burung; marmeme (dimeme), mengunyah
untuk anak kecil dan memberikan kepadanya; pangemehon, membawa anak kepada ibunya agar
diberikan makan yang dikunyah; marmemehon, mengajarkan; meme tu anakna do parange ni
inana, anak laki-laki menurut ibunya, tersadur pada anaklah perangai ibunya; paulak meme, membalas
budi terhadap orangtuanya.
Mena, gambaran bintang: ikan, yang dapat dilihat dalam bulan hurung.
Mene, = mana.
Mengenmengen, = lengenlengen.
Meom, = beom I.
Meong, I. terbuka mengenai mata; pameong, memuka mata; sitingko meong, piring kayu yang terletak
di atas tiang pintu sopo. II. marmeongmeong, mengeong mengenai kucing, raungan kucing.
Merdep, cincin dan likat; merdep matangku, tertutup mengenai mata, mengantuk.
Mesa, gambaran bintang domba jantan, muncul dalam bulan sipahasada; parmesa: nama-nama 12
bintang yang berasal dari Sanskerta (dipakai sebagai takhyul); mesa, marsoba, nituna, harahata, singa,
hania, tola, martiha, dano, marhara, marhumba, mena.
Metar, mametar, memitar, membidik; mametari, dibidik orang kepada seseorang, membidik-bidik.
Metep, lapuk, tidak terpakai lagi mengenai tali dan pakaian, lih etep.
Metmet, kecil; metmet rohana, ia menghina, kecil hatinya; marsimetmeti, tidak sama kecilnya, berbeda
kecil; hametmetonna, muda, masa kecil, kerendahan; pametmethon, mengecilkan,
memperkecil; metmetna i, betapa kecil, kecil bangat, kecil amat.
Miak, minyak, gemuk; miak tano, minyak tanah; miak ni tano, kekuatan, suburnya tanah; miak
manis, minyak kelapa; miak babi, minyak, lemak babi; marmiak, berminyak; mamiahi, minyaki.
Mihim, purapura, munafik; marmihimmihim, berlaku curang, berbuat pura-pura, berbuat secara diam-
diam.
Mil, I. sepotong daging yang bagus sekali. II. berkecambah mengenai padi yang direndam.
Milas, I. las, panas (Angk); aek milas, air panas. II. air yang keluar dari mata, semuanya yang keluar dari
mata; milason, berair-air mengenai mata; na samilas, sedikit sekali.
Milmil, marmilmil, bersiul de-ngan mulut. Mimir, merembes, tiris; aek mirmir, mata air yang kecil, air
yang merembes, air rembesan.
Minak, = miak.
Minggor, memberi hati, sabar, lunak hati; ndang minggor rohana, dia tidak mau memberi hati, tidak
mau kalah, tidak melunak, keras hatinya.
Minggu, ari minggu, hari minggu; marminggu, merayakan hari minggu, pergi ke gereja,
beribadah; parminggu, orang yang pergi ke gereja; parmingguan, tempat ibadat, gereja, tempat dimana
orang merayakan hari minggu.
Mingor, mengenai telinga: ribut kedengaran, suara hiruk pikuk, hingga tidak mendengar dengan jelas.
Mira, sebutan kapada ayam jantan yang berwarna merah, jago; mira bohi, riang, gembira, ke-heran-
heranan kelihatan, tercengang.
Misang, musang.
Misara, hamisaraan, tanda 'ng' dalam aksara Batak.
Misti, = ingkon.
Modang, sej pohon kayu, yang kayunya putih, baik untuk kayu ramuan; modang sanggar, sej modang.
Mogap, megap, mati lemas dalam air, mati lemas; mate mogap, idem.
Mohop, panas; juga dalam arti kiasan; mohop ateate, panas hati, marah
lih ohop. Mojong, marmojongmojong, menurut tetapi dengan rasa enggan, berpura-pura patuh.
Mokmok, gemuk; otik hinamokmokhon, godang hinabutonghon, dengan sedikit orang menjadi gemuk,
dengan banyak orang menjadi kenyang; mokmokna i, gemuk kali.
Molo, kalau, jikalau, jika; ia molo, idem; molo tung, jika kadang-kadang, kalaupun.
Moma, bdk mona dan bona; martua mona, memulai kerja di ladang dengan baik.
Mombang, gambaran ayam dari ijuk dibuat secara kasar dan digantungkan dalam rumah; mombang
boru, sej anggrek, yang tergantung pada pohon kayu.
Mommon = monmon.
Momo, mudah, enteng, lunak, gampang lumat; marsimomo, menumbuk padi yang kurang
kering; momoan, suatu persembahan untuk seorang yang meninggal dan terdiri dari makanan yang
disukainya, makanan yang mudah cerna.
Momong, bodoh.
Momos, kuat, teguh, diikat, tegak, ketat; momos daging, sehat, gempal; pamomoshon, mengikat dengan
kuat, meneguhkan, mengetatkan; momos ditiop, kuat dipegang.
Mona, = bona; patumonaan, buah yang mula-mula keluar; juga padi; matumona eme, mempunyai
buah pertama.
Monang, menang dalam permainan atau pembelian; hamonangan, kemenangan; parmonangan, hal
mengenai menang; pamonanghon, memenangkan; siparmonang, pemenang, orang yang
menang; manghamonanghon, membawa kemenangan dari sesuatu.
Monding,bdk onding.
Monggak, membuka mulut lebar-lebar karena sangat letih msl binatang yang dikejar-kejar, menganga
karena letih.
Monggo, marmonggomonggo, sangat dalam mengenai air; simonggo, nama lubuk yang dalam dunia
roh; simonggo ni ari (bdk simanggua ni ari), hari sial pada parhalaan.
Monggor, = hosom.
Mongkor, tidak masak mengenai buah-buahan. Mongkus, tidak sopan dalam kelakuan dan makan,
melahap apa saja; parpangan na mongkus, seorang yang memakan semuanya apa yang diperolehnya.
Monis, menir, pecahan beras yang sangat kecil atau sisa-sisa beras; sibola monis, seorang yang
memelah monis, demikian disebut orang kikir, orang pelit; monismonis, bintil-bintil pada puting
payudara karena infeksi.
Monjap, bdk onjap.
Monmon, ingus.
Monsak, marmonsak, berpencak; parmonsak, tukang monsak; parmonsahon, hal atau perbuatan
pencak, pengetahuan mengenai pencak.
Mora, kaya, berkeadaan; na mora, ratu: isteri raja (penyapaan), juga: orang
kaya; mamora, kaya; hamoraon, kekayaan; na mora jong, kaya sekali; na mora na
gok, idem; Simamora, nama daerah di sebelah utara; nama marga.
Morhumba, bintang Akuarius, sala satu dari 12 pormesa.Mormor, huting mormor, sej kucing; kiasan
untuk orang kikir, orang pelit.
Moror, licin.
Mosok, hangus, gosong, dimakan api, terbakar; dimosokhon, di-hanguskan, dibuat jadi arang; ndang
mosok papangan api, dengan menyebut 'api' orang tidak akan membakar mulutnya, artinya: dengan
berbohong tidak membahayakan dirinya.
Mostop, gatal; mostop ateatena, dia menjadi degil, dia tidak mau.
Motan, na so motan, tidak bisa dipercayai, tidak berguna; so motan, demikian disebut orang yang
membuat semua orang menjadi musuh dan tidak mempunyai kawan.
Motung, sej pohon kayu yang daunnya di bawah sebelah bawah putih; simotung, anjing putih.
Mual, mata air, sumber; baba ni mual, mulut mata air, tempat air keluar dari
tanah; marmualmual, berbual-bual; mual haroroan, asal, titik keluar; marmual sian, berasal dari,
datang dari.
Muara, muara; nama daerah di sebelah selatan Danau Toba; marmuara tu, bermuara di; muara ni
onan, semua daerah yang mempunyai satu pekan bersama.
Mudar, darah; marmudar, berdarah; urat ni mudar, pembuluh; mudarmudar, sej pohon yang kayunya
merah.
Mudol, modal, barang-barang, kekayaan; nunga adong mudolna, sudah ada modalnya.
Mula, mula, awal, asal; mulamula, mula-mula; di mula ni mulana, pada awal sekali; di mulana, mula-
mula; parmulaan, permulaan; marmula, memulai; marmulahon, sesuatu sebagai asal mula-
mula; Mulajadi Na Bolon, dewa tertinggi yang menjadikan dunia dan nasib manusia berada dalam
tangannya.
Muli, pulang ke rumah, kawin mengeai perempuan; pamulihon, mengawinkan seorang anak
gadis; pamuli, menyuruh pulang ke rumah, mengusir; hamulian, suaminya; hamulimulian, sesajen yang
dibawa kepada begu agar ia pergi. Mulia, mulia, indah; marmulia, bermulia pada gelar dan
sapaan; hamuliaon, kemuliaan.
Mulmul, pasir yang halus sekali; ndang tarida mulmul, orang tidak dapat lagi melihatnya, ia sudah
lenyap.
Mumba, = muba.
Mumut, busuk, basi, msl air laut; holiholi na mumut, tulang-tulang yang mulai busuk: juga dikatakan
tentang mereka yang telah lama sakit.
Munggu, munggumunggu, kayak raksasa, besar sekali mengenai manusia dan binatang.
Mungka, pungka, mula, permulaan, awal; di mungkana, permulaannya, mula-mula, pada permulaan.
Mungkal, bdk ungkal. Mungkap, bdk ungkap.
Mungkur, unte mungkur, nama sej jeruk; pamungkuri, tulang sayap paling atas burung.
Muni, marmuni, berbunyi; munimunian, ramalan dari berbagai desas-desus, tetapi juga: pada umumnya
ramalan; parmunian, pengetahuan mengenai pertanda; asa unang marusap, unang marmuni, unang
saut martahi musu i, agar dengan itu rencana yang dibuat musuh tidak berdaya.
Munsung, baba, moncong; munsung babi, begitulah disebut orang yang mulutnya menonjol ke muka
bagaikan muncung babi; P.B.: tu jolo tarmunsung, tu pudi tarihur, tidak bisa kemana-mana, tidak
dapat masuk atau keluar.
Munung, ornamen dari ukiran rumah atau pisau dengan kepala kerbau; parmunung, pengukir ornamen
ini.
Murnik, parmurnihmurnihon, penyakit yang menusuk dalam tubuh msl karena cacing.
Muruk, marah, gusar; P.B.: tinutung bulu di dalan parbantoan, molo haroro ni muruk, ndang
niingot hamagoan, bila orang marah dia tidak lagi memikirkan apa-apa; parmuruk, pemarah, orang
yang cepat marah; marmurukmuruk, orang yang suka
marah; mamuruhi, memarahi; manghamurukkon, marah mengenai sesuatu; na ro murukna, dia
menjadi marah.
Musang, tua sekali mengenai sesuatu yang lama terletak msl anggur, padi dan menjadi semakin baik,
bdk usang.
Muse, I. lagi, juga. II. muse, kelak, di kemudian hari. III. muse pe, nantilah, lain kali.
Musu, musuh, lawan, bermusuh; musu ruar, musuh dari luar; lawan = musuh dalam kampungnya
sendiri; musu tihus, musuh yang terbesar; marmusu, berperang; parmusuon, perang,
peperangan; hamusuon, perang, perbuatan perang; parmusu, prajurit, serdadu; musu tali, musuh yang
cara berperangnya dengan menangkap orang dan mengikatnya; musu bodil, musu sebenarnya dengan
mempergunakan senapang.
Mutmut, permulaan, sebab-musabab perlawanan, alasan, sebab, wujud; ndang huboto mutmutna, saya
tidak dapat pemecahan tentang suatu perkara yang rumit.
Mutu, rela, rajin, berusaha sekuat-kuatnya; mutu mangalului, rajin mencari; P.B.: mutu siborok
mangalului guluan, mutu roha ni jolma hangoluan, = siborok rajin mencari kolam, manusia rajin
mencari kehidupan; cebong suntuk mencari kubangan, manusia bingung mencari nafkah, kehidupan.
Na, I. kata pengganti penghubung; halak na hutanda, orang yang saya kenal; nasa na adong, semua
yang ada, segala sesuatu; na parjolo, yang pertama; na uli, yang bagus, yang elok; na so uhum, hal yang
tidak adil, yang tak menurut hukum; dipaboa nasida, na so jadi hami ro, diberitahukan mereka, bahwa
kami tidak jadi datang; na olo do ahu, saya mau. II. di muka kata yang menunjukkan waktu masa
lampau: na bodari, tadi malam, semalam; na taon i, tahun yang lewat, tahun yang lampau; na taon
sada, tahun sebelum tahun yang lewat, dua tahun yang lewat; na masa onan, pekan yang terakhir, yang
lampau; nantoari, kemarin; na sogotan, tadi pagi, juga: na sogot narian. III. akhiran kata pengganti
kepunyaan orang ke tiga tunggal. IV. na, ambillah ini (diberikan sesuatu kepada orang).
Naba = maba.
Nabar, = mabar.
Naek, naik, mendaki, memanjat; manaek, naik; boru manaek = boru maiturun; naek sorga, bertambah
meningkat mengenai kekayaan dan hormat, bertambah pangkat; lam tu naekna, menambah terus-
menerus, semakin bertambah, semakin meningkat; panaekhon, menaiki (= dipanaek);
hanaehan, tempat naik, tempat yang didaki; sideang hanaehan, tangga; patimbo hanaehan, pabagas
hadabuan, meninggikan kenaikan, memperdalam kejatuhan; kesombongan; naeknaek, lutut kaki
belakang ternak sebagai tangga anak-anak untuk menunggang kerbau.
Naeng, (juga: naing), akan, mau, hendak, ingin, berniat; naeng ro udan, akan datang hujan; naeng tudia
ho, engkau mau kemana? hendak kemana kau?; naeng neang, perempuan mau ringan, mau
bersalin; naeng tangis, mau menangis; naengnaeng, mau, sedang, hendak.
Nagari, = bangso.
Nagori, I. = nagari. II. sinagori, jari manis.
Nahoda, = induk.
Nai, I. = nae. II. dihubungkan = nari msl sadanai, satu lagi; piga nai? berapa lagi?.
Naing, = naeng.
Nalom, merasa senang dengan nasibnya, penuh kepercayaan yang kuat, yakin sekali, pasrah,
tawakal; nalom ni roha, kepercayaan yang kuat, tabah, pasrah; marhanalomhon, =
(diparhanalom), harap akan, merasa senang dengan sesuatu; mananalom, mengingini
sesuatu; mananalom tu indahan, hidup hanya dari nasi, sudah puas hanya dapat nasi; mananalom tu
Debata, hidup hanya atas karunia Tuhan, pasrah pada Allah, berharap kepada Allah.
Nama, lagi, masih, hanya, sa-ja, cuma, semata; ise nama ta-ding, siapa yang lagi tinggal? siapa cuma
yang tinggal?; tolu nama, hanya tiga lagi; tudia nama ahu, kemana gerangan saya pergi? kemana aku
lagi? Namadu, lih lamadu II.
Namboru, dari ina ni boru, saudara perempuan ayah; anak ni namboru, kekasih. Demikian dikatakan
isteri terhadap suaminya atau seorang gadis kepada seorang pemuda, yang boleh diambilnya dan yang
disukainya.
Nambur, bintik-bintik air yang melekat pada rerumputan di pa-gi hari; hona nambur, berembun, kena
embun.
Nambura, (dari na imbaru), belum lama, belum begitu lama, barusan, baru saja.
Nami, akhiran kata milik orang pertama, jamak, bila yang disapa itu tidak termasuk di dalamnya, kami.
Namun, I. = asal, namun, bila hanya, asalkan, tetapi. II. = gok, cukup, penuh.
Nanggar, martil besar, pemukul besar; batu nanggar jati, batu ajaib yang legendaris, dari situ orang
dapat menaik ke benua atas.
Nanggo, pun, juga, bahkan, walaupun hanya malahan; nanggo sada ndang adong, satupun tidak
ada; lehon ma tu ahu nanggo dua kibung, berikanlah walaupun hanya dua saja kepadaku.
Nangka, biji dalam buah pinasa; juga pinangka, di Angkola: pinasa; batu nangka = batu pinangka.
Nangkar, marnangkarnangkar, sendirian, mengenai seseorang, yang tidak dipeduli oleh siapapun, yang
tidak diindahkan, bdk: sangkar.
Nangkoda, = nahoda.
Nantalili, = lili.
Nanturge = anturge.
Napa, pupuk kandang, kotoran ternak; manganapai, memupuk tanah.
Napuran, (dari na hapuran, apa yang dicampur dengan kapur), sirih, daun dirih; marnapuran, makan
sirih; P.B.: napuran tanotano na sinuan di onan, manumpak Debata dipaganda parbinotoan;
napuran huta napuran si Poholon, na hurang rupa sipaotootoon, sirih pekarangan ditanam di pekan,
dengan ridho Allah bertambah pengetahuan; sirih tanah ada di Sipoholon, yang kurang pandai, biasa jadi
objek penipuan.
Nare, mari, datanglah kesini, seruan kepada anak-anak; nare huabing, mari ke ampuanku.
Nari, akhiran kata, lagi, juga: nai; sadanari (sadanai), satu lagi; piganari, berapa lagi; sahalinari, sekali
lagi; duahalaknari, dua orang lagi; satongkinnari, sebentar lagi; duapulu ringgitnari, duapuluh ringgit
lagi.
Nasa, I. seluruh, semua, segala; nasa na, semuanya yang , segala sesuatu yang; nasa na
manggulmit, semuanya yang bergerak, hidup; nasa ragam ni hau, semua jenis pohon kayu. II. na
sa, sebesar; na sahorbo, sebesar kerbau; na sa on (na sa i), sebesar ini, segini, segitu; na sai
laon, beberapa waktu yang lama, dahulu; nasanasa on, sebesar ini, segini-gini ini, sebegini besar.
Nasida, kata pengganti orang ketiga jamak: mereka; sebagai kata halus, juga dipakai untuk kata pengganti
orang ketiga tunggal; juga sebagai akhiran kata milik orang ketiga jamak.
Nata, lain kali, sekali ini biarlah begitu; nata pe, idem juga: umum, nyata sudah lama diketahui; so
nata, tidak diketahui.
Natarhona, = barani; ise ma natarhona mandok soara di adopan ni raja sangap, siapa yang sok
berani bersuara dihadapan raja itu? ise ma natarhona mandagar harugian na sai godang, siapa yang
sok jago membayar kerugian sebesar itu?
Naung, (dari: na dung) sudah, yang telah, sesudah berlangsung; naung sidung, yang telah siap
dibuat; raja naung pinabangkit, raja yang sudah diangkat, yang telah dinobatkan;
naung jinalo, apa yang sudah diterima.
Nda, dari inda, I. kan, bukankah, bukan, dalam pertanyaan yang mengharapkan jawaban positip; nda ho
do na hugonghon i, bukankah engkau yang saya undang? nda i? bukan? bukankah begitu? II. kecuali
bila, selain, jika tidak; ndang adong haposanku nda holan raja, saya tidak punyai perlindungan selain
raja; ise na begu nda ulubalang i, siapa yang berani perkasa, kalau tidak pahlawan itu?
Ndangana, tidak.
Ne, I. hampir, kira-kira; matemate ne, hampir-hampir mati; sahat ne, hampir sampai. II. cepat!
lekas! laho ma ne, pergilah cepat, cepat!
Nean, = nian.
Neang, ringan, gampang dibawa, mudah; roha na neang, kesemberonoan, memandang enteng, bersikap
pandang enteng; neang roha, menganggap enteng; paneanghon, meringankan, membuat
enteng; marsineang di, berlaku semberono dengan; martahi neang, mau bersalin, hampir tiba saatnya
untuk melahirkan. Nehet, marnehetnehet, menyala, terbakar perlahan-lahan tanpa menyala; juga
mengenai pertempuran dan dendam: perlahan tapi pasti berkembang.
Nemnem, tabah, sabar; sinemnem urukuruk, lembut, halus, dikatakan mengenai orang yang mengetahui
memilih kata-katanya sehingga merupakan tulang daun lidi yang semakin bertambah halus.
Nene, = tongtong; udan nene, hujan perlahan-lahan tetapi terus-menerus dan oleh karenanya
menembus; panenehon, mengerjakan sesuatu tanpa berhenti, terus-menerus.
Nengel, tuli, pekak; diparnengelnengeli, berbuat seolah-olah tuli, pura-pura tuli; di-
panengelnengel, menyebut orang tuli, menanyakannya apa ia tuli.
Ngal, tidak cukup, terbengkalai, tidak sampai, tanggung, gantung; rusuk na ngal, rusuk-rusuk yang
pendek; dolok na ngal, bukit; ulaon na ngal, pekerjaan yang tidak siap, terbengkalai; ngal hosa, sulit
bernafas, tersengal nafas; hangalan, keadaan sesuatu yang kurang; kekurangan, cacad,
ketiadaan; padaohon hangalan, mempersembahkan kurban untuk seorang pemuda/pemudi, yang tidak
berhasil mencari teman hidupnya, membuat sesajen membuang sial agar cepat kawin.
Ngali, dingin; ngali ni ari, hal dingin, sejuk, kedinginan; ari ngali, musim dingin; ngalian, kedinginan.
Ngangang, terbabang, terbuka lebar-lebar msl kuburan yang kosong, tidak berisi mengenai
padi; panganganghon, membuka lebar-lebar msl mulut.
Ngaor, = ngaur.
Ngarngar, pecah-pecahan.
Ngelngel, = jugul.
Ngendul,ngilu, salah urat.
Ngelsu, = ngilsu.
Ngenge, cacar, ruam cacar; marngenge, berpenyakit cacar; ngenge basa, cacar angin, cacar air; ngenge
bajaure, penyakit campak; ngenge godang, poken; ngenge sigundal, cacar besar dan banyak
sekali; ngenge tahutahu, campak.
Ngengngeng, = jengkel.
Ngensuk, = ngensut.
Ngeong, marngeongngeong, mengeong mengenai kucing; parngeong, hal mengeong, cara mengeong
mengenai kucing.
Ngeuk, marngeuk, berdesar, mendesit. Ngiak, marngiakngiak, memeking, berkaing-kaing, bunyi yang
dibuat babi; menangis me-ngenai anak-anak.
Ngiar, terik, bernyala-nyala, membakar dengan sangat; ngiar ari, matahari membakar,
terik; marngiarngiar mohopna, panas menyala; pangiar soara, menyaringkan soara.
Ngilu, perasaan gigi kalau makan sesuatu yang asam; ngilu ipon mangangkupi ho, tidak enak bergaul
dengan engkau.
Ngilut, ngilu, kaku mengenai sendi-sendi; marngilutan dagingna, seluruh badannya kaku,
linu; hangiluton, kekakuan, kelinuan.
Ngingi, gigi; ngingi ni hudali, gigi cangkol Batak dari besi, gigi garut; ngingi ni pen, pen waja, mata
pena.
Ngok, tarngok, menjadi tidak sadar, menjadi pingsan, pingsan karena terjatuh.
Ngolngol, berlangsung lama, berlama-lama, berkepanjangan; na nia ngolngolna, agak panjang, lumayan
panjang; parngolngol, berjalan-jalan kemana-mana dengan perasaan ragu-ragu; ngolngolan, terpaksa
menunggu lama, bosan dan marah karena itu, menunggu lama-lama.
Ngolu, hidup, kehidupan, kekuatan hidup, hayat; ndang adong ngolu ni baoa, laki-laki itu adalah
impoten, lemah syawat; parngolu, yang memberi hidup, hidup; mangolu, hidup; nasa na
mangolu, segala sesuatu yang hidup; andorang (tagan) di ngoluna, di masa hayatnya, sewaktu dia
hidup; pangoluhon, menghidupkan, membiarkan hidup, memelihara; sipangolu, yang
mengidupkan; hangoluan, kehidupan, nafkah, makanan; juga dalam arti kiasan: kehamilan; adong do
hangoluanna, dia hamil; marhangoluan, hamil; hangoluan, hidup ini; manghangoluhon, memakai
sesuatu sebagai mata pencaharian, memakai sesuatu dengan itikad kebaikan, menghayati.
Ngongong, diam, tidak berbuat apa-apa, tidak bergerak, berhenti; nunga ngongong, ia sudah
mati; marngongngong, berdengung mengenai bunyi serangga yang terbang dan banyak jumlahnya.
Ngorngor, dengan diam-diam dan perlahan-lahan tetapi terus berjalan, tidak padam msl kayuyang
terbakar selalu; tidak senang, bersungut-sungut karena penderitaan yang tidak berat; ngorgor do
mohopna, mengenai seorang pasien: panas badan sudah stabil; ngorgor roha, sering resah, selalu
murung, merasa prihatin.
Ngotngot, berlama-lama menderita, terus menerus sakit mengenai luka kecil tetapi pedih; P.B: landit
porhot gota ni simargalagala, hansit ngotngot, naung adong jumadi
soada, orang tidak tahu ataukah getah dari simargalagala harus disebut licin atau kasar, tetaplah susah
hati kalau menjadi tak berguna apa yang dimiliki; ngotngot partangis, tersedan-sedan karena susah
hati; ngotngotan roha, tidak dapat mengatasi kesedihan hati, pilu rasa dada.
Nguk, dengan kata ini si ibu membantu anaknya membuang air besar; nguknguk,
marnguknguk, membuang air besar yang sulit mengenai anak-anak.
Ngukngak, = ngaknguk.
Nguknguk, menokok.
Ngumngam, tidak harmonis, tidak serasi bunyinya, juga tentang kata-kata yang tidak sesuai pada
pengadilan.
Ngurngar, bericara nyaring, membikin ribut. Ngusngus, mangusngus, makan buah dari tangan.
Ni, I. menunjukkan adanya kaitan dengan genitif; sebagai kata benda atau kata pengganti yang berbentuk
pasip: oleh, dari msl; na nilehon ni raja i, yang diberikan oleh raja itu; di jolo ni, di muka; di atas ni, di
atas; angkup ni i, lagi pula, apa lagi; di balik ni, di baliknya, lagi pula, apalagi; II. prefiks atau infiks,
yaitu awalan gabungan dari na + di, yang di; nilehon, diberikan; binoan, dibawa, yang dibawa. III. kata
penunjuk tempat: dengan mulut dan bibir ke muka: ni on, yang ini.
Nia, na nia, na ia, agak banyak, lumayan banyak; na nia toropna, lumayan banyak orangnya; na nia
lehetna, bagus betul, baik; na nia lelengna, agak lama, lumayan lama.
Nian, sebenarnya, kiranya, agaknya, sebaiknya (sering ka-ta lawan: alai, = tetapi); sintong do nian
hatam, alai ... yang kaukatakan itu sebenarnya benar, tetapi....; on do nian lapatanna, ini arti
sebenarnya; i ma nian, harusnya itu.
Niang, marniang, kurus; P.B.: marniang inana dionsopi anakna, ibunya menjadi kurus kalau anak-
anaknya menetek, induknya harus dihisapi anaknya; manganiangi, nampaknya kurus (karena susah
pikirannya).
Ning, pokok kata dalam bentuk ini tidak dipakai lagi; ningku, kataku; ninmu, katakanlah,
katamu; ninna, katanya; ninta, kata kita; ninna hai, kata kami; ninna hamu, kata kamu; ninna
nasida, kata mereka; ninta ma jolo, kita katakan dulu, mari kita mengatakan; ningon, begitu harus
dikatakan; ninna roha, dipikir orang, orang sangka begitu, maksud hati; ninna rohangku
dibagasan, saya pikir, saya sangka dalam hati, maksud hatiku; ninna halak, begitu kata orang , dibilang
orang.
Ninggala, bajak, luku; marninggala, membajak; P.B.: ndang tarpaninggalahon bara, tarpoulos
sangkotan, tidak bisa membajak kalau kosong kandang, tidak bisa berpakaian dari gantungan kain yang
kosong, artinya: tidak bisa bermegah-megah atas kekayaan yang hilang.
Ninggiran, tinggiran, tongkol kayu dalam mana gigi dan tangkai hudali diikat.
Ningkhon = ningon I.
Nok, terlelap, nyenyak tidur, pulas; nok matana, dia nyenyak tidur.
Nolnol, pelotot, tertuju, terarah ke; nolnol matana, matanya diarahkan secara lebar-lebar ke
sesuatu; manganolnol, mengamat-amati sesuatu, merenung sesuatu, memelototi.
Noma (lih doma) = nama, hanya (Angk)
Nono, I. cicit, cucu anak perempuan; marnini marnono, punya cicit dari putera maupun puteri. II.
mengantuk; nono matangku, saya mengantuk, mengantuk mataku; tarnono, mengantuk; ndang tarnono
matangku, saya tidak dapat tidur. III. marnonehon (diparnono-
hon), menunjukkan kerja atau jalan kepada seseorang dengan turut menyertainya.
Nonor, persis menurut urutan dan satu katapun tidak boleh diubah.
Nop, = pos; ndang nop rohana, ia tidak senang, puas; hanopan, = haposan. Nosan, kuat, rajin,
berguna; marnosan, rajin, berguna, bermanfaat, telaten, berbobot; parnosan, daya kerja.
Notnot, panotnoti (dipanotnoti), memandang kepada orang, selalu memandang kepada seseorang.
Numma, = nunga.
Numaeng, sekarang.
Nunga, sudah, sekarang, menunjukkan terlaksananya sesuatu yang lampau; nunga sahat raja i, raja itu
sudah tiba; nunga huboto i, saya telah mengetahuinya.
Nunut, selalu, bertekun, ulet, tidak terlalu banyak sekaligus; nunut do siraja ni ompuna, ketekunan
pangkal maju; manganunuti (dinunuti), bertekun kerja; ulaon nunut, pekerjaan yang membutuhkan
kesabaran dan ketekunan.
Nurnur, begu nurnur, hantu jahat, roh-roh orang mati yang sewaktu membuat peti mati tidak diukur
tubuhnya. Ya sangat besar dan menakutkan orang terutama perempuan-perempuan yang hamil yang
membuat mereka ini keguguran.
Obang, penyakit buah pinggang, penyakit ginjal, batu buah pinggang (= sahit raja);
obangon, berpenyakit buah pinggang, bepenyakit ginjal.
Obuk, rambut, rambut kepala; obuhon, berambut; parindahanan na obuhon, arti sembunyi untuk
peracun, orang yang suka meracuni.
Odo, mangodo, menuntut hak; pangodoan, suatu jumlah uang, yang harus dibayar, agar orang lain tidak
bisa membeli barang itu, uang panjar.
Odon, mangodon, menekan supaya keluar msl buang air besar, seorang bayi yang keluar dari rahim
ibunya; mangodonhon, menekan sesuatu dengan keras dari atas ke bawah; taliodonodon, tali yang
menahan muatan yang dibawa menurun gunung. Tali ini diikat di belakang supaya muatan itu jangan
terlalu kuat menarik ke bawah.
Odor, marodor, dalam keadaan berbaris, beriring, berjalan yang satu di belakang yang lain bdk udur.
Ogap, mogap, megap, lemas, ma-ti lemas di air; mogap roha, bingung; mangogapi, membingungkan
seseorang dengan banyak kata, membentak, menghardiki.
Ogos, mangogos, menggosok, menggesek; tarogos, tergesek, melukai diri dengan menggeser, kena gesek
kulit.
Ogung, gong, gung, gung terdiri dari: oloan, panonggahi, doal, panggora; ogungogung, gong kayu
untuk anak-anak; mangogungi, memukul gong untuk menghormati orang mati atau tamu; dao sitopa
ogung, daoan ma ho, jauh-jauh penempa gong, lebih jauh lagi kau.
Ohop, mohop, panas, hangat, kepanasan; ndang tartaon ohopna, (mohopna), tidak tertahan
panasnya; diohopi api, dipanasi api.
Ohot, ohot manghuling, perlahan dan sulit berbicara mengenai orang yang tidak tahu memulai berbicara.
Oingoing, moingoing, menceriterakan sesuatu dengan jalan menyanyi msl turiturian (cerita, dongeng)
seperti yang dilakukan oleh datu, recitatif.
Ojak, mapan, sudah mendapat tempat pasti, berkediaman, berdiri atas; mangojakhon, mendirikan msl
sebuah desa, harajaon; ojakhon, stop, belalah dirim, patokkan; paojakhon, mendirikan, menguatkan,
menetapkan, membuat fundamen, menempatkan ojahan, fundamen, tanah kuat, alas, fundasi, alas, basis,
dasar; haojahan, idem.
Ojot, mojot, tiba-tiba berhenti, mandek; mojotmojot, tersangkut, tidak dapat diteruskan, tersendat-
sendat; paojothon, menghentikan; mangojot, menghambat, menghalang-halangi.
Ok, sulit untuk ditelan msl tepung; ok do rohangku, agak sulit untuk saya; ohan, tidak bisa ditelan
karena makanan tidak lincin; juga tong yang sulit diisi karena ada angin di dalamnya.
Ola, bagian; ola ni na mate, daging yang diberikan sewaktu penguburan orang mati; marolahon
(diparola), membagi-bagi.
Olas, daging ternak yang mati msl karena sakit, bukan karena dipotong; juhut olas, daging ternak yang
mati; mate molas, mati dalam rahim ibunya mengenai manusia dan binatang.
Olat, I. watas, batas, garis pisah; olatolat, tanda, batas, garis pisah; olat ni, kata depan: mula dari, sejak,
hingga di; olat ni on, mulai dari sini, sampai disini; olat ni on tu ginjang, (tu joloan on), mulai dari
sekarang, hingga nanti; olat ni ari adui, sampai hari itu; olat ni palak ni patna ro di pakpak uluna, dari
telapak kaki sampai ubun-ubun. II. Mangolati, menghalangi, menahan; mangolat
pinahan, menggembalakan ternak, menggiring ternak, mengusir ternak; pangolat, nama garis kecil pada
Aksara Batak yang menandakan hilangnya bunyi "a" pada huruf mati (= panongon).
Ole, moleole, (= meoleol), tidak tentu, tidak tetap, selalu berubah-ubah; simoleole, plinplan, orang yang
gampang berubah, yang berpendirian ti-dak tetap.
Olgap, molgapmolgap, pendek napas, sulit bernapas, mengenai seorang yang mau mati.
Oli,mangoli, kawin mengenai laki-laki; menikahi perempuan; pangoli, mas kawin, pengantin laki-
laki; pangolihon, mengawinkan (putra); na nioli, isteri, bini, yang dinikahi; na huoli, isteriku, biniku.
Olo, setuju, menurut, dengan kata ini dinyatakan ya; olo ma tutu, ya benar, benarlah
itu; mangoloi, menuruti, mentaati, menyetujui; diparolooloi, di turutnya; pangoloion, hal menurut,
mentaati, ketaatan, persetujuan; mangolohon, meng-hendaki sesuatu, menyetujui; parhata oloan, orang
yang harus ditaati, pembicara panutan; masipaolooloan, saling menurut, saling mentaati, saling
memahami; ogung oloan, gong besar dalam orkes Batak, gong pemula.
Olol, I. sej lalat; P.B: olol maranak naning, lalat beranakkan penyengat, artinya: orang yang kecil
beroleh anak laki-laki yang besar. II. maruolol, bunyi pekak mengenai genderang.
Olop, I. tempik sorak, aplus; soara olopolop, seruan gembira, ucapan tanda menyetujui; mangan
indahan olopolop, mengadakan makanan pesta msl pada kelahiran anak laki-
laki; mangolophon, menyoraki seseorang, menyetujui. II. olopolop ni suhut, = jambar, bagian yang
diterima kaum kerabat yang terdekat, anak perempuan yang terdekat sewaktu pernikahannya; indahan
olopolop, makanan yang diterima oleh laki-laki sekampung pada hari lahirnya seorang bayi.
Olos, = iris.
Olsap, molsapolsap, mengantuk mengenai orang yang mau tidur; mati molsap, mati kelaparan.
Oltik, = moltikoltik, mempunyai hanya sedikit saja lagi kehidupan, dalam keadaan
sekarat. Olting, saolting, sedikit.
Oma, sej rumput yang cocok makanan kuda; simaromaoma, sej rumput yang rupanya seperti oma, tetapi
kurang baik.
Omar, mangomar, berputar-putar mengenai mata, mata meliar; mata mangomar, mata yang
mengancam; diomarhon matana, diputar-putarkannya matanya, di-sorotkan matanya kemana-mana.
Omat, tertutup; mangomat, menutup; simbora pangomat, sej ajimat yang dapat menghindarkan agar
senapang musuh tidak mengenai, ajimat kebal.
Omba, I. beristirahat, berhenti; ndang marnaomba alogo, angin tidak berhenti, tidak henti-hentinya
angin; paomba, beristirahat, berhenti. II. ombaomba, pantat (kurang halus), kata yang lebih
halus: hundulan.
Ombas, termin, waktu singkat mengenai pekerjaan selama dapat dikerjakan sekali jalan tanpa berhenti,
jadi beberapa menit; sangombas, sesaat, seketika, sekejap, sekali; tolu ngombas, tiga
kali; marngombasngombas, pada waktu tertentu, tidak selalu terus, berwaktu-waktu, bergelombang.
Ombik, rawa-rawa yang dalam dan luas, tanah lumpur yang dalam dan luas.
Ombil, mangombil, melindungi, menutup dengan melindunginya; baju ombilan, = baju bunian, sej
rompi pakaian pesta.
Ombongombong, kerabu.
Ombun, embun, awan, mega; mombun, mengembun, menjadi dingin, mendingini mengenai makanan;
tembakau yang tadinya rapuh dan karena air menjadi lembab; mangombuni rimas, mengurangi
kemarahan, mendinginkan kebringasan; paombun rimas, idem; ombunombun, masuk angin,
pilek; ombunombunon, kena pilek, selesma, diserang dingin.
Ombur, sej tanaman di atas air, dipakai sebagai sayur, tumbuhan air yang bisa disayur; ombur aek, sej
rumput; omburombur, rawa-rawa, tanah gambut, tanah lumpur yang ngembut-
ngembut. Ombus, hembus, tiup; mangombus, meniup, menghembus; ombusombus, pipa yang dipakai
untuk mengembus; pangombusan, tempat mengembus, meniup, nama daerah di Uluan (Toba).
Ome, = eme.
Omo, mangomo, berlaba, beruntung, mendapat keuntungan; mangomo tu galung ni deba, mencari
rejeki di ladang orang lain, yaitu: miskin sekali; pangomoan, usaha yang membuat orang memperoleh
nafkah hidup, keuntungan, laba.
Ompap, mangompaphon, mengempapkan, memanaskan sesuatu di atas nasi dalam periuk yang
sebenarnya tidak cocok msl sayur atau telur; kemudian pada hutang: memperbesar piutang.
Ompas, I. bdk tompas, terhempas, roboh, ambruk; marompas, roboh, terban, bolbol,
ambruk; marompasan, rebah dalam jumlah besar, atau sering terban, pada
ambruk; mangopas, mencampakkan; mangompas dirina, mencampakkan dirinya, menghempaskan
dirinya (dalam arti moril); mangompashon tu tano, menghempaskan ke tanah.
II. mompasompas, tercampak-campak, terhempas-hempas, berkeliling tanpa tujuan, berkeliaran tidak
menentu.
Ompo, mangompoi, memasuki rumah secara resmi, dalam mana kawan-kawan sekampung mendapat
hadiah sewaktu membangun rumah itu; mompo, memestakan memasuki rumah.
Ompon, I. tempat padi yang dibuat dari jerami, bakul besar yang dianyam dari jerami dan dipakai sebagai
tempat padi di sopo; omponompon, bulir padi yang bagus yang disimpan sebagai simbol keberuntungan
atau rejeki. II. (bagot) siompon, sej bagot, yang besar tetapi tidak tinggi.
Ompong, mangompong, memukul dengan gada; mopongmopong, gada yang berat; ompong
hatana, kata-katanya menyakiti karena dikeluarkan terlampau cepat dan tanpa berpikir.
Ompu, nenek laki-laki dan perempuan; ompu ruhut, nenek laki-laki dari pihak ayah, juga
abangnya; ompu bao, nenek laki-laki dan perempuan dari pihak ibu, juga saudara laki-laki dan saudara
perempuan mereka; ompung, panggilan: nenek; ompu doli, nenek laki-laki; ompu boru, nenek
perempuan; ompu parsadaan, nenek moyang, leluhur; daompung, nenek laki-laki
saya; mangompungi, memuja orang sebagai nenek ayah, nenek
moyang; ompu, juga nampuna, pemilik; ompuompu, sej tanaman berbunga putih; P.B.: ompuompu ni
hunik do ahu na tinuhor sian onan, ompu ni na lungun do ahu na soada tudosan, akulah kerempeng
kunyit yang dibeli di pekan, pusat kesedihan yang tak ada bandingan.
On, kata petunjuk: ini; porlak on, kebun ini; halak on, orang ini; ahu on, saya ini; hami on, kami
ini; sadari on, sehari ini; on do dohononku, ini yang saya mau katakan; on do alana, ini alasannya, ini
sebabnya; di on (dison), disini; tu on, = tuson, kesini; sian on, dari sini; angka on, mereka ini, inilah
semuanya, para ini; siboanon on, yang mau dibawa ini; ala ni on, karena ini; angkup ni on, apalagi,
selama ini, disamping itu; on pe, walaupun demikian, maka, dari sebab itu, jadi, arkian.
Onan, pekan, pasar, tempat pekan; maronan, pergi ke pekan, berpekan, berbelanja di
pasar; paronan, orang yang pergi ke pekan, orang berbelanja; masa (basa) onan, hari pekan berikutnya,
pekan berikut; mata ni onan, saat yang paling ramai di pekan; maronanonan roha, pikiran menjadi
kacau karena ramainya pekan, sampai tidak tahu lagi, diingat apa yang mau diambilnya disana,
kebingungan.
Onda, marondaonda, menari mengelilingi seorang yang mati sambil bergendang.
Ondas, mangondas, pesta orang mati disertai gendang, tari kematian; mangondasi, menghormati
seseorang yang mati dengan pesta seperti itu, menari dalam upacara kematian seraya mengelilingi
jenazah.
Ondeng, onteng, kata pengganti: yang baru disebut, yang diberitakan tadi; hata ondeng, kata-kata yang
barusan disebut; bongka ondeng, masalah, hal tadi, urusan yang baru disebut itu.
Ondok, I. mondokondok, mengantuk. II. ondokondok, cucu dari anak perempuan seseorang.
Ondop, teratur, sering, tetap, selalu; na ondop, mereka yang datang secara teratur.
Onggak, anak dalam rahim ibu dan juga: setelah lahir sampai keluar dari ari-ari, anak yang baru lahir.
Ongkak, mendahak, membatuk panjang, karena salah menelan atau menderita sesak nafas.
Ongkal, mangongkalhon, menggali sesuatu; mangongkal holiholi, menggali tulang belulang orang yang
meninggal dengan maksud untuk dikuburkan dengan upacara pesta.
Ongom, mangongom, menahan barang cair dalam mulut, meraih sesuatu dengan
mulut; pangongus, memboroskan, membuang-buang, pemboros.
Onjap, monjap, menyembunyikan diri dengan menerungkup; mengendapkan mengenai kopi dalam
mangkok, rebah mengenai padi di ladang; mate onjap, mati dalam keadaan
kemiskinan; mangonjap, mengintip, mengintai, mengadang.
Onjat, mangonjat, menggoyang agar penuh, padat msl beras dalam periuk, memamati.
Onjot, = ondol; pinaonjotan, menginjakkan tanda kehormatan bumi dalam pidato pesta.
On pe, maka, oleh sebab itu; bdk pe I. Onsit, = jora; mangonsit, melarang, menghukum seseorang agar
memperbaiki dirinya, menegur supayah mengubah sikap.
Onsong, monsong, tanpa berhenti pergi kesana kesini, berpusing-pusing kemana-mana mengenai asap di
rumah Batak; mangonsong, mengelilingi.
Onsop, manonsop, mengisap, menyusu; onsop manusu, menyusu pada tetek ibu; posoposo na onsop di
bagotna, anak yang menyusu sebagai petunjuk umur; marniang inana dionsopi anakna, seorang ibu
menjadi kurus karena terhisap anaknya; onsop mudar, menghisap darah; onsoponsop, puting susu dari
karet, sej burung kecil yang mengisap madu dari bunga; onsoponsop ni lali, sej tumbuhan.
Onsor, monsor, berusaha memikirkan untuk memperoleh sesuatu, berulang-ulang membuat sesuatu,
selalu melakukan suatu pekerjaan.
Onsot, mangonsot, pada pesta (= horja) memanggil para peserta dengan tembakan senapang yang
dijawab dengan tembakan pula; bodil pangonsot, tembakan-tembakan ini untuk memanggil tamu.
Ontang, mangontang, mengundang untuk makan. Ontap, montap = mantan, lih ontan.
Onteng = ondeng.
Ontok, montok, berhenti mengalir: umumnya: berhenti, tak jalan lagi; mangontohi, menghentikan,
mengeringkan, menutup saluran air; paontok, idem.
Opan, mangopan, menyalakan api kayu dengan mengambil arang-arang serta mengembusnya.
Ora, mangorai, melarang; ndang haoraan ahu i, saya tidak bisa melarangnya; oraora, larangan; oraora
tompuk, larangan pura-pura, larangan yang diharapkan oleh yang melarang agar tiadak ditaati.
Orang, orangorangan, sej "sombaon" dalam hutan, keramat hutan. Orbuk, debu, rabuk.
Ordang, tongkat yang diruncingi untuk membuat lobang di ladang untuk menanam padi dan jagung,
tugal; mangordang, me-naburkan dengan cara ini, menugal; pangordang, orang yang menaburkan
dengan cara ini, penugal; mordang, sedang menaburkan; ordangon, musim menabur, musim menugal.
Ordong, mordong, berpaling, berpusing, berputar, memutar; ordong, kumparan pada mana benang
dililitkan; mangordong, memutar sesuatu; mordong huida, saya lihat semua berputar, pening aku,
berkunang-kunang pandanganku.
Orgos, = osos.
Ori, bdk hori -II, manoriori, berjalan sepanjang tepi, menepi, meminggir-minggir; mangoriori
dolok, berjalan di tepi gunung.
Ormus, seorang yang selalu bisa makan banyak, rakus, congok; na ormus, pelahap, yang
rakus; haormuson, kerakusan, kecongokan.
Orngak, takut.
Orngot, menimbulkan rasa kasihan mengenai soara seorang anak yang tangis, mengibakan hati.
Oro, mangoro, bertunangan, me-milih untuk diri sendiri; oroan, tunangan, pengantin pe-
rempuan; maroroan, bertunangan; oro ni bulan, menstruasi, haid; na nioro ni bulan, wanita sedang
haid. Orok, marorok, kurang ajar, tidak tahu malu.
Orom, mangorom, menahan diri msl makanan tertentu, berpantang, berpuasa; ndang tarorom ahu, tak
bisa menahan diriku, tak sanggup berpantang; ndang taroro so...., mesti; harus.
Oror, moror, berputar, berpusing; moror diida, dilihatnya semua berputar-putar, pening; morur, idem.
Oros, = iris.
Orot, bdk eret, morot, pergi, berangkat; paorothon, memindahkan, menggeser tempat; ndang
tarorot, tidak bisa ditawar-tawar lagi sewaktu membeli, tak tergeser.
Orsong, mangorsong, sebentar kerja demikian kerasnya sehingga harus mengengap; diorsong
ulaon, sesaat dia rajin sekali, menggasak kerja; marorsongorsong, ngengap.
Oruk, nyaring, ramai, bising dengan banyak ribut; mangoruhi, bikin ribut, meributi, membuat hiruk
pikuk.
Osak, mangosak, menggoncang-goncang, menggoyang-goyang su-paya penuh betul.
Osangosang, = isang, dagu, rahang bawah; pangosang, dikatakan mengenai orang yang di muka sekali
membawa beban, yang diseret oleh banyak orang.
Osar, mosar, lepas, perlahan-lahan lepas mengenai pakaian; mangosari, membuka pakaian; mangosar
eme, memindahkan padi ke bakul yang lebih kecil dengan menggoyang-goyangkannya.
Ose, mose, ingkar, berobah, terputus mengenai perjanjian, langgar perjanjian; hata naung nidok ndang
jadi muba ndang jadi mose, ucapan yang telah dikatakan tidak boleh diubah atau
diputuskan; mangose, mengubah, merombak, melanggar; mangose padan, memutuskan perjanjian,
melanggar ikrar; P.B.: pat ni satua tu pat ni lote, mago ma panguba, mamora na niose, sengsara
pelanggar janji, sejahtera yang terlanggar.
Osos, mangosos, menggosok, menggesek, menggiling sampai lumat; pangosos, benda untuk menggesek
atau menggosok msl penggesek biola, penggesek.
Otap, motap, tidak terlaksana, tidak terwujud; mangotapi, menghalangi, merintangi, mengurangi,
mencegah.
Otas, = osas.
Otik, sedikit; saotik, sedikit; otikotik, hanya sedikit saja, sedikit-sedikit; motikotik, lebih
sedikit; mangotihi, mengurangi, mempersedikit; oting, = otik.
Oto, I. bodoh; otona i, betapa bodohnya, bodoh kali! haotoon, kebodohan; paotootohon, menipu,
memperolok-olok, membodoh-bodohi; sipaotooto, penipu, penipuan, tipu
muslihat; diparotootoi, berpura-pura bodoh, berlagak bodoh; taroto, tertipu, agak bodoh; maoto menjadi
bodoh; sioto, dalam istilah perang: musuh; patanomtanom bisuk, paullopullop oto, mengubur kearifan,
memunculkan kebodohan. II. oto, bisul pada jari-jari tangan atau kaki; otoon, berbisul di kaki atau
tangan.
Otohotok, sej tanaman berbunga kuning dan berair hitam, yang dipakai untuk mewarnai ukiran
rumah (gorga).
Otos, = jojor; dipaotos, dibuat berbaris, dideretkan; marotos, berbaris, berderet; motosotos, mendahak
sewaktu mau mati; mangotosi, idem.
Otot, = otos.
Otur,(bdk: atur), marotur, disusun, ditempatkan menurut urutan, beraturan dalam baris.
Pa, awalan kata kerja, berarti: membuat, menjadikan; pabontarhon, menjadikan putih,
memutihkan; paotootohon, menjadikan bodoh yaitu menipu; palahohon, membuat supaya pergi, sering
dengan akhiran "hon"; juga menyatakan kata bilangan pangkat
msl; palimahon, kelima; papituhalihon, untuk ketujuh kalinya.
Paal, = pal.
Pada, guru di ho manang pada hapur manang pada sira bahenonmu, saya berada dalam
kekuasaanmu, engkau dapat memakan atau membunuh saya.
Padan, persekutuan, janji, ikrar, kaul, aturan, peraturan; Padan na robi, Perjanjian Lama; Padan na
imbaru, Perjanjian Baru; marpadan, berjanji, mengadakan persekutuan; parpadanan, persekutuan,
perjanjian; mamadanhon, membuat sesuatu menjadi persekutuan; dongan sapadan, kawan
sepersekutuan, rekan seperjanjian.
Padang, padang, padang rumput, dataran; Padang Bolak, nama daerah di Tapanuli Selatan; sering
dipakai untuk nama kota msl Padang Sidempuan.
Padar, makanan yang digulai pedas; mamadar, cara memasak dengan membakar dan mencampur
dengan darahnya; mangan na pinadar, makan daging yang digulai seperti tersebut di atas, makan enak.
Pade, = ture, (Angk). Padeha, seloroh, gurau, lawak; sideak padeha, pelawak.
Padi, padi (eme); mangido bunga padi, memohon padi berbulir dalam doa yang resmi.
Padodot, beruntun, bersambung, berturut-turut; opat ari padodot, berturut-turut empat ha-ri; monang
padodot, menang secara beruntun, tiap kali menang.
Padoha, naga padoha, naga legendaris yang dianggap menyanggah atau mendukung bumi dan
menyebabkan gempa.
Padot, rajin bekerja, tekun, telaten; padot marulaon, rajin bekerja; manghapadothon, mencintai dan
menekuni bidang kerjanya. II. sipadot, sapu; mamadoti, menyapu di halaman desa.
Padu, membeku, mengental mengenai susu, dan embrio bayi dalam kandungan.
Paduk, I. batu yang diikat di bawah jala agar jala itu tenggelam. II. sej permainan judi dengan melempar
uang logam mengenai sasaran; marpaduk, main lempar uang logam mengenai sasaran.
Paet, pahit; sipaetan, sej ikan; ubat na paet, obat pahit, kina.
Pagabe, sej alat tenun, mistar besar yang dipakai menetak benang waktu menenun. Pagani, bayonet.
Pagapaga, = ampapaga.
Pagar, penolak bala, penangkal untuk menjauhkan roh-roh jahat dan pengaruhnya; humunti
pagar, menjungjung penangkal yaitu: hamil, sebab para wanita memakai penangkal waktu
itu; parpagaran, tempat penyimpanan penangkal; mamagar, membuat penangkal; jenis-jenis: pagar
mula jadi, penangkal terhadap kehamilan dan dipakai waktu permulaan hamil; pagar pareme, penangkal
yang digantungkan di dalam rumah sesudah anak lahir; pagar pangorom, penangkal untuk
menghindarkan roh yang jahat (begu).
Pagaran, lapangan di luar kampung dimana kerbau tidur di waktu malam; sering dihubungkan dengan
nama kampung msl Pagaran Julu d.l.l.
Pagi, pagipagian (ni) siari = di laonlaon ni ari; pagian, kemudian, kelak, lama sesudah itu, sesudah
lama berlalu.
Pago, tiang perbatasan, tiang yang dilantak; pago, terlantak, terpancang; mamagohon, melantak,
memancangkan; pagopago, uang bukti yang dibayar kepada kepala-kepala yang mengadili sebagai tanda
bahwa perkara itu selesai; nunga mardalan pago, perkara itu sudah diselesaikan.
Pagol, sipagol, sarang ulat, kepongpong mengenai ulat belalang; pagol, kuat, tak tergoyang lagi.
Pahan, bdk mahan, mamahan, memelihara ternak; pinahan, ternak piaraan, hewan
ternak; pahanon, idem; pahanpahanan, bermacam ternak; mangalului babi pahanon, dalam arti
sembunyi: mencari isteri.
Pahe, = mamahe, mengenakan pakaian, berpakaian rapi, berbusana; pahean, hiasan, pakaian, berbusana,
sandang; pamahemahe, pesolek, orang yang suka berpakaian rapi, cara berpakaian; pahe, tampan; jolma
na pahe, orang tampan.
Paho, = adat, tatakrama, aturan perilaku menurut adat; marpaho, bertatakrama, bersikap sopan santun,
beradat; na so paho, biadab, tidak tahu sopan santun.
Pahu, tumbuhan semak sej pakis besar, pakupakuan, jenis-jenis: pahu hare, pahu lipan, pahu gaja,
pahu landit, pahu dengke; P.B.: asing do hodong, asing do pahu, asing do ho, asing do ahu, lain
pelepah, lain pakis, lain anda, lain saya.
Pahupahu, bagian pinggir, yang paling pinggir; pahupahu ni suri, gigi sisir yang paling
pinggir; pahupahu ni igung, bagian sempit hidung; pahupahu ni rusuk, rawan iga.
Pais, I kancil, pelanduk. II. pengadu, pembuka rahasia; parpais, pengadu, peleceh.
Pait, = paet.
Pajak, pajak; marpajak tu, memajak, mengadakan perjanjian pajak dengan seseorang.
Pajal, kayu yang dilantakkan pada sesuatu; mamajalhon, melantakkan ke sesuatu msl sepotong kayu,
lembing, paku; tarpajal, yang diunjamkan, yang dilantakkan.
Pajok, mamajok, berkediaman, menempatkan di suatu tempat; mamajok hubu, huta, mendirikan kubu,
desa, kampung; mamajok patik, menetapkan undang-undang.
Pak, depak, bunyi mengenai mengetok atau memukul, tepuk; mamakpak, menampar, menyapa dengan
kata-kata kasar; marlapak, bdk lapak, berdepak.
Pakpak, puncak; pakpak dolok, puncak gunung; pakpak ulu, ubun-ubun, batok kepala; sian palak ni
patna ro di pakpak uluna, dari telapak kaki ke batok kepala; Pakpak, satu kelompok sub etnis Batak.
Paksa, paksa, perintah; marpaksa, membuat hukum, undang-undang; mamaksa, memerintahkan,
memaksa.
Palak, telapak, tapak tangan atau kaki; palak ni tangan, telapak tangan; palak ni pat, telapak kaki.
Palangka, palung yang dibuat dari kayu, tempat makan ternak; suang palangka, sej hukuman pencurian,
kalau seorang mencuri ternak dalam kampungnya sendiri dan ditangkap, dia harus hanya mengembalikan
apa yang dia curi, karena dianggap belajar mencuri dan bila kelak dia lebih cakap dan mencuri di
kampung lain, maka penghuni kampung memperoleh laba dan kenikmatan dari perbuatannya itu; gana
palangka, sej sumpah, sumpah palung, lih gana.
Palaspalas, menara.
Pale, mapale, sangat pedih; mamale, bertambah pedih; pinalepale ni sahit, diganggu penyakit; na
pinale = hapas.
Palge, beras yang terpilih, bagus dan besar, beras yang bernas.
Paling, daging ternak yang mati tidak karena disembelih, jadi mati karena sakit.
Palis, mamalis udan, mengusir hujan dengan ilmu sihir, menangkal hujan.
Palit, parpaliton, plester dari kapur atau baja dan minyak yang dilapukan di pelepis sewaktu sakit
kepala; marpalit, melapukan kepala seperti msl dibuat pencuri agar tidak dikenal orang; mamalit
boru, menerima seorang anak perempuan sebagai pembayaran utang dalam hal mana ia oleh perutangan
dijadikan dia sebagai menantunya.
Palo, bintik-bitik putih di mata; paloon, menderita penyakit ini, menderita keputihan mata; mata na
paloon, mata yang berbintik-bintik putih.
Palpal, botak mengenai kepala, gundul mengenai gunung atau ladang; palpal ulu, botak kepala; sipalpal
ulu, orang botak; mamalpal, mencukur sampai gundul, membotaki; dipalpal ari ibana, dia kedatangan
guruh, guruh menimpanya.
Paltak, kuat, gemuk, nyata, terang mengenai garis, juga mengenai kesalahan.
Palti, harmonis, serasi, berpatutan dalam perbandingan satu sama lain msl pada rumah.
Palu, mamalu, membunyikan, memalu, meniup, memukul, memainkan alat musik; menembakkan
senapang; mamalu gordang, memukul gendang; mamalu sarune, membunyikan sarune; mamalu poti
marende, memainkan harmonium; mamaluhon palupalu ni dongan, membalas aniaya yang dibuat
orang; palupalu, kayu-kayu kecil (pemukul) yang dipakai untuk memukul
gendang; paluan, tempat ogung yang dipukul; pasuang palupalu, membalas perbuatan yang
sama; uhum pasuang palupalu, hak untuk membalas.
Pampat, mamampat, memberangi. II. sabur pampat, umum mengenai pajak yang setiap orang harus
mengambil bagian secara merata.
Pampe, (bdk ampe), diangkat menjadi raja; pampe tu roha, dihafal; mamampehon, meninggikan,
mengenakan.
Panahit, (dari: sahit) cacing dalam usus; panahiton, penyakit cacing dalam usus; ubat panahit, obat anti
cacing.
Panas, panas, keringat, peluh; panasan, berkeringat, berpeluh, kepanasan; haen panas, selimut, selimut
wol; panaspanas hasian, keringat dingin, peluh dingin.
Pandan, pandan yang daunnya dipakai untuk menganyam, jenis-jenis: pandan misang (harum), pandan
sirabun; pandanpandan, sej ikan laut.
Pandang, mata bidik, pejera pada senapang; mamandang, memandang, melihat, menilai, menghargai
sesuatu; ndang dipandang ho uhum na denggan na binahen tu ho, engkau tidak menghargai rukun
kebaikan yang diperlakukan buatmu.
Pande, pandai, pintar, terampil, tukang, ahli; pande hau, tukang kayu; pande bosi, tukang besi; pande
perak, tukang perak; na pande di hata; yang pandai bicara; hapandean, kepandaian, kecakapan,
pekerjaan tangan, ketrampilan; marhapandean, mengerjakan pekerjaan tangan, berketrampilan.
Pandol, mamandol, menyepak, menerjang orang; mamandol u-tang, berhenti sejenak pada main judi
untuk menentukan utang-utang masing-masing; ma-mandol singkoram, mengambil gadai msl sebidang
tanah ladang.
Pane, kilat dalam bahasa datu, kilasan-kilasan kilat waktu gelap hari; nama sungai yang datang dari
Tanah Batak dan bermuara di pantai Timur Sumatra.
Pang, kuat, dewasa, keras, berani; dari minuman: keras, yang dibuat mabuk; siinumon na
pang, minuman keras yaitu tuak yang memakai sej ragi; bola pang, berbelah mulai dari tengah-tengah.
Pangan, mangan, (hupangan, dipangan), makan; hupangan, saya sedang makan; dipangan, dimakan
sesuatu; sipanganon, makanan; papangan, cara makan; pamangan, mulut; marsipanganon, dihajap,
dilahap, dimakan banyak; sipangan mago, seorang yang makan nasi orang lain tanpa memberi hasil
pekerjaan, untuk mana dia diminta, juga dikatakan mengenai raja-raja yang makan makanan orang yang
bertikai dengan lahapnya tetapi tidak menyelesaikan perkara pertengkaran
mereka;marmanganan, makan mengenai orang banyak; dipangan rohana, berkenan akan dimasukkan
di dalam pikiran; mamanganihon, banyak makan; tarpangan dai, merasa, merasa enak mengenai
sesuatu; panganan, penganan, piring; dongan sapanganan, teman semeja makan; bilut
panganan, kamar makan; P.B: ianggo rupa ndang tarpanganhon, pangalaho do na
tarpanganhon, yang bisa bukan rupa, melainkan budi pekerti (nasehat kepada pemuda yang mencari
calon isterinya); sapanganan daludalu, masih kerabat pada generasi keenam yang mempunyai nenek
moyang yang sama; sapanganan lombu, masih kerabat generasi kesepuluh; sapanganan horbo, masih
kerabat pada generasi ke tigabelas.
Panggal, lebih tebal pada ujung dari pada pangkal; P.B: tu tonggina songon panganon tobu, tu
panggalna songon buar-buar, semakin manis seperti halnya makan tebu yang dimulai dari ujungnya
yang paling sedikit manis; bertambah besar sebagai halnya dengan palem buarbuar, artinya: yang terbaik
disimpan terakhir, semakin lama semakin baik.
Panggang, mamanggang, panggang, memanggang di atas api (tu api), mengasapi.
Pangir, marpangir, berlangir, mencuci diri dengan jeruk purut (terlebih rambut); unte pangir, jeruk
sitrun untuk membersihkan rambut atau kulit; mamangiri, mencuci diri dengan jeruk ini.
Pangkal, pokok, bagian bawah pohon kayu atau semak; modal yang dipakai untuk
berusaha; marpangkal, berusaha dengan modal.
Pangkat, I. pangkat, jabatan, status; pangkat harajaon, pangkat seorang raja; manjalo
pangkat, menerima jabatan; mijur sian pangkat, dilepaskan dari jabatan, kena pecat. II. sej rotan besar.
Pangke, bdk pahe; mamangke, memakai, memanfaatkan; sipangkeon, bisa dipakai; tu aha
pangkeon? untuk apakah itu dapat dipakai, apa kegunaannya? pangke, bagus, elok, cantik; pamangke
(di), pemakaian, cara memakai sesuatu.
Pangko, batang pohon aren yang sangat keras, dari mana dibuat batang lembing; sipangko tali, sej padi.
Paniti, peniti.
Panji, panjipanji, perhiasan dari bulu yang disuntingkan anak-anak di kepalanya; hira
panjipanji, sangat cepat bergerak, ligat, berlari amat cepat. Panjol = pandol dan ponjol.
Pansa, panggung atau dangau di tengah-tengah ladang sebagai tempat mengusir burung dari ladang.
Pansang, mamansang, memanggil untuk berkumpul; parpansang, dipanggil untuk berkumpul mengenai
rapat.
Pansar, jauh, luas, sembur; pansar baritana, namanya terberita, tersiar beritanya; partigatiga
pansar, saudagar yang pergi berdagang ke tempat-tempat yang jauh, pedagang keliling.
Pansing, bersih dibilas; segala-galanya dilaksanakan sehingga tidak ada lagi yang harus
dikerjakan; mamansinghon, disapu bersih, dimusnahkan habis-habisan.
Pansung, = ansung, takaran isi untuk tuak; pansung bahen, potong miring.
Pansur, pancur, mata air; bunga pansur, sej tanaman berbunga putih dan merah;mamansur, memasang
pansur, mengalir, berpansur; hoda sipansur, kuda petak; pansur na tolu, pansur na pitu, nama
tempat; pansur ni bagot, ijuk yang mengarah ke atas.
Pantang, = subang, pantang, dilarang, larangan; pantang ni abit, haid, menstruasi; pantangan, sebuah
rumah kecil di kampung yang tidak boleh diinjak oleh orang lain hanya oleh dukun.
Pantar, lantai papan dalam rumah, dibuat dari batang-batang pohon kayu atau bambu, juga lapik tikar di
tempat tidur yang dibuat dari pelepah pohon enau; pantarpantar, lantai; mamantar, memasang lantai.
Pantas, pantas, cakap, arif, sering dalam kata majemuk; pantas marroha, berakal budi, arif, berbudi
luhur.
Pantik, tertancap terpantak, terhujam msl kapak, pahat atau lembing; mamantikhon, memantakkan,
menancapkan lembing, paku.
Pantil, panggung dari kayu atau tanah, menara jaga terdiri dari bambu.
Panut, jarum besar dari bambu yang dipakai untuk menganyam karung-karung dari
bulir; mamanuti, membuhul, menampal mengenai anyaman atau tikar.
Paor, bdk haor, bergerak secara tidak tenang mengenai tangan dan kaki; balok ni paor, sangat gelisah,
tidak tenang, membuat hiruk pikuk.
Papateak = pateak.
Papi, seksama, insyaf, teliti, teratur dalam pekerjaan, penuh tanggung jawab.
Para, tinggi; marsiparaparai, tidak sama tinggi mengenai padi di ladang; anak para = dolidoli (na
modom di parapara?).
Parak, sisa-sisa yang mengendap dalam segelas tuak, busa tuak, bagian-bagian kental di tuak.
Parako = parangko.
Parange, perangai, tingkah la-ku, kelakuan, sifat; mamarangehon na tama, berperangaikan yang pantas,
yang baik; marparange, berperangai, berkelakuan.
Parangko, perangko.
Parapara, bdk para, rak kayu dalam rumah Batak yang dipasang sari pintu sepanjang rumah, parapara.
Parau, perahu, kapal; marparau, naik perahu, berperahu; anak parau, awak perahu, anak kapal; parau
bubus, perahu yang bocor yaitu pemboros; parau hosa, balon udara; parau kopal, kapal
uap; parparauon, perkapalan, pelayaran; P.B.: ndang tarbahen harom parau samponggol, mana bisa
karam sebelah perahu: artinya mana bisa hanya sepihak bersalah, kedua belah pihak mempunyai
kekurangan dan karenanya harus memperbaikinya.
Parduli = perduli.
Pare, sej ikan laut; parparean, daerah di Toba, dimana ikan itu dulu diimpor.
Pareman, pereman.
Parenta, perintah.
Parespes, kecil sekali, krepos; uang parespes, = getep, ketip, uang kecil.
Pargut, mamarguti mencotok mengenai burung, menerkam mengenai ular, memaguti; hona
pargur, kena gigit (ular).
Parhohas, alat bunyi-bunyian, perkakas tukang kayu, lih hohas. Pari, = pare.
Pariban, anak perempuan saudara ibu laki-laki (mamak) atau adik suaminya; anggi pariban, adik
perempuan isteri seseorang; hahapariban, kakek perempuan isteri seseorang.
Parik, tembok dari tanah; mamarik, membuat tembok, membenteng; mamarihi, dikelilingi tembok; upa
parik, sebidang tanah yang diterima setiap penduduk dari kepala kampung selama ia tinggal di kampung
itu.
Parinse, perisai.
Parir, celaka, sangat menyedihkan, papa, sengsara; hapariron, kemelaratan, kesukaran, kesakitan,
sengsara.
Parira, pohon petai.
Pasak, mamasak, memukul atau menokok dengan martil atau sepotong kayu; pasakpasak, pe-mukul,
martil.
Pasang, I. pasang; sapasang, sepasang, sestel; sapasang abit, satu pasang pakaian, sestel
pakaian; sapasang, memasang uang taruhan dalam permainan judi; mamasang bodil, menembakkan
senapang; mamasang palito, menyalakan lampu; mamasang hoda, mengenakan kekang dan pelana
(kuda); mamasang hepeng, memasang uang taruhan dalam permainan; pasang laut, air pasang; pasang
surut, air surut. II. pasang, parah mengenai penyakit.
Pasi, I. pasak, pen, baji, msl pada balok atau pada pisau yang menghubungi pisau dan gagang; ndang
hasigatan pasi dibagasan suhul, puting yang ada pada pegangan pisau harus diperiksa dengan
baik; pasipasi, sisa, restan. II. pasi, awalan pada kata benda yang berarti: uang
pembeli: pasitimbaho, uang untuk membeli tembakau; pasiulos, uang untuk membeli ulos.
Pasir, tepi danau, pantai; topi pasir, tepi pantai, tepian berpasir; gule pasir, gula pasir; apus
pasir, sumpah yang kuat (gabe soada molo...).
Paske, andor paske, sej tanaman menjalar berbunga merah dan penyet.
Paspas, terantuk pada, tertumbuk pada, terhempas; mapaspas, rontok mengenai rambut, botak, habis
mengenai modal; mamaspas, menghempaskan pakaian; dipamaspas ni hala.
Pastap, pukulan dengan telapak tangan, menampar; hona pastap, kena tampar; mamastapi, menampari.
Pastima, Barat.
Pasu, I. pasuan, marah mengenai begu yang msl marah terhadap orang yang membuat sumpah palsu.
II. pasupasu, berkat; mamasumasu, memberkati; mamasumasuhon tu, menumbuhkan sesuatu yang
menjadi berkat bagi orang, menurunkan berkat kepada; pinggang pasu, pinggang porselen(mahal dan
memakai gambaran biru).
Pasul, tidak hormat, tidak sopan mengenai kata-kata, biadab. Pat, kaki; ulu ni pat, tempurung
lutut; mardalan pat, berjalan kaki; siopat pat, yang berkaki empat; pat ni emper, kaki emperan, tiang.
Patar, jelas dan mudah terlihat, terang, tidak ada yang tersembunyi, terbuka, transparan, nyata; patar
tarida, jelas nampak; mamataratar, memperlihatkan diri dengan terbuka; papatarhon, menyatakan,
mengumumkan secara terbuka; hapataron, kejelasan, keterbukaan.
Pate, bdk mate, siap, selesai, tidak dapat diubah lagi, berakhir msl perkelahian, perkara; hampir kena
sewaktu menembak, mati; nunga pate, dia sudah mati; pate gora, perselisihan sudah diselesaikan, selesai
sengketa; papatehon, mengakhiri, memutuskan; hapatean, akhirnya perkara, cara menyelesaikan
perkara; marhapatean, berakhir, jalan keluar, berakhir tuntas; marhapatean tu na roa, berakhir jelek,
berakhir dengan tidak baik, berakhir kearah yang buruk; patelaho, bdk: patilaho.
Pateak, berkotek mengenai ayam, yang mau bertelur; juga bunyi ular yang meniru bunyi ini; marpateak,
= martatageak, berkotek.
Pati, bdk pate, patipatian, peraturan yang membuat perselisihan menjadi berakhir msl bila persoalan itu
diserahkan kepada keputusan Tuhan: siapa di antara kita berdua meninggal dalam satu bulan ini, dialah
yang bersalah.
Patia, burung kecil yang bercorak-corak yang dalam dongeng bertindak sebagai raja burung.
Patihala, pening, sakit kepala, migrain; patihalaon, menderita nyeri kepala sebelah.
Patik, aturan larangan yang disepakati bersama, aturan, hukum, undang-undang; manuan
patik, membuat undang-undang; mangalaosi patik, melanggar undang-
undang; mamatikhon, mengundang-undangkan; pamatik, pembuat undang-undang, penegak undang-
undang; sisuan patik, idem.
Patilaho, pemberian berupa uang yang diberikan parboru kepada paranak sebagai tanda bukti bahwa
yang cerai atau menjanda itu boleh kawin lagi, tentunya bahwa tidak ada orang lain yang menaruh hak
atasnya, ini merupakan juga pertanda semua uang mahar harus dikembalikan.
Pato, = mago.
Pator, = pantar.
Patu, dikalahkan, tunduk, tahluk, patuh; mangoloi patu, menaklukkan diri; papatuhon, menundukkan,
menaklukkan, memperhambakan, mengalahkan dalam peperangan.
Patung, makanan kenduri yang diadakan oleh para pedagang sebelum mereka bepergian.
Patut, patut, wajar, apa yang pantas dan layak; na patut, yang patut, yang pantas.
Pauk, I. mamauk, melambaikan cangkol, melemparkan kaki ke atas (kuda). II. sipauk, sej burung hantu.
Pauseang, pemberian, kebanyakan terdiri dari sebidang tanah yang diberikan ayah kepada puterinya yang
kawin; pada orang-orang kaya hal ini adalah penting sekali dalam hal mana pengantin laki-laki hampir
seluruh mas kawin dengan jalan ini diterima kembali.
Paut, mamaut, mengikat; tali papaut, tali untuk mengikat sesuatu; P.B.: tali papaut tali panggongan,
taripar laut tinanda rupa ni dongan, tali simpul tali ketat, biar seberang laut namun kawan tetap ingat.
Pe, I. pun, juga, bahkan; didok ho pe songon i, jika engkau bicara begitu juga; raja i pe ndang olo, juga
raja itu tidak mau; nuaeng pe, sekarang pun; songon i pe pangalahona, walaupun demikian halnya; atik
pe, agan pe, walaupun, meskipun, sekalipun; i pe, itupun, barusan, oleh sebab itulah; on pe, inipun jadi,
demikian; dung pe...asa, barulah, sesudah itu maka; dung pe ro donganna asa borhat ibana, baru
setelah temannya datang, ia baru berangkat; i pe asa huboto, baru sekaranglah saya tahu; nuaeng pe asa
huida ho, baru sekaranglah engkau kulihat; nang pe, walaupun, sungguhpun; ia...pe, walaupun; manang
didia pe, dimanapun juga; manang ise pe, siapapun juga; pe...pe, baik...maupun; tu siamun pe taho, tu
hambirang pe taho, baik ke kanan maupun ke kiri adalah baik; baoa pe, boruboru pe, baik laki-laki
maupun wanita. II. menunjuk waktu mendatang; ro pe ahu, saya akan datang; huingot pe, saya akan
ingat; marsogot pe, besok.
Pea, dataran rendah, rata, datar, lembab; tano pea, tanah datar; sering dihubungkan dengan nama
daerah: Hutapea, Pea raja, Pea na jagar, Pea Talun dll.
Peak, terbaring, terletak, tertidur, tergeletak; marpeahan, bergeletakan, berletakan disekeliling mengenai
benda-benda atau orang; peak roha, rendah hati; mameakhon, meletakkan,
membaringkan; papeakhon, idem; dipampeakhon, semua digeletakkan, semua
dibaringkan; mameakhon uhum, menjatuhkan hukum, mengadili; mameakhon rujiruji, meletakkan
kayu-kayu hitung yaitu memperhitungkan; hapeahan, tempat dimana sesuatu
terletak; parpeak, bagaimana letaknya sesuatu, letaknya. Peam, terbiasa; papeam, membiasakan
(dirinya); somalna do peamna, lambat laun orang akan menjadi biasa juga, karena terbiasa jadi
kerasan; mameami (dipeami), membiasakan.
Pear = parar.
Pede, juling; pede matana, matanya menjuling; simata pede, orang yang juling, simata juling.
Pege, jahe; mangan pegepege, makan daging dengan upacara sewaktu hendak memulai perang.
Pehet, =pihit, berhemat-hemat.Pehu, pehu na pitu, dewa-dewa astrologi seperti panggorda na ualu,
lamadu na onom, nama-nama ketujuh pehu adalah: artia sanggasti, soma simonang barita, anggara
patimosna, muda sampe tua, boraspati pidoras, singkora sunggu sori, samisara sunggu raja.
Pele, mamele, umpele, menyajikan, mempersembahkan sajian, kurban kepada dewata atau
roh; mamelehon, mempersembahkan sebagai kurban; pelean, persembahan, kurban sajian; mamele
begu, memberi persembahan kepada nenek moyang, kepada roh-roh, menyembah roh; sipelebegu, orang
kafir, pemuja nenek moyang, penyembah arwah.
Peleng, bdk eleng, serong, mereng, miring, bungkuk; papelengpeleng, memerengkan kepala,
menundukkan kepala, menggoyangkan kepala.
Peles, kotak kaleng.
Pen, pena; mata ni pen, pen, mata pena; tangke pen, tangkai pena.
Penggang, pinggang.
Pengka, mamengkai, enggan, tidak mau turut; sipamengkai, orang yang menolak, penyegan.
Pengkuk = bengkuk.
Peol, bengkok, tidak lurus, terputar, terbalik, peot; mameol, memalik; papeolhon, memutarbalikkan
sesuatu; papeol uhum, memutar hukum; sipapeol uhum, hakim yang tidak adil, orang curang.
Pepe, mapepe, terpukul ke tanah mengenai padi disebabkan hujan lebat; rata tertumbang mengenai
rambut.
Perek, perlahan-lahan menetes mengenai air mata; perek iluna, meleleh air mata.
Perper, mamerper, bergoyang mengenai burung yang bangun; maperper sanggulna, bunga pada
rambut atau rambut sendiri digoyang-goyangkan kesana kesini.
Pestol, pistol.
Peta, = hopok.
Peto, benar.
Peus, = baus.
Peut, jatuh karena ada sesuatu yang lepas, terlepas; mameuthon, menjatuhkan,
melepaskan; marpeutan, berjatuhan mengenai banyak benda.
Pia, I. pia mata, iri, ingin, kepingin, tergiur. II. piapia, buah pinggang, ginjal.
Piak, I. bola piak, pecah di tengah-tengah, terbelah dua. II. piakpiak, = borakborak.
Piar, I. mamiari, menampi beras di anduri untuk membersihkannya. II. piarpiar, marpiarpiar, timbul
marah, geram dan kekesalan; piarpiar ni murukna, bangkit amarahnya. III. piarpiar, pembungkus tebal
yang menutup ruas bambu muda yang jatuh kemudian.
Pias, I. = balga. II. mamias, memikat burung dengan meniru bunyinya; marpias, mengikhtiarkan supaya
musuh keluar dengan membuat ribut; mencoba mengetahui pikiran orang dengan memperlakukan diri
sebagai temannya.
Pidari, keadaan Batak dahulu kala sewaktu perang merajalela; waktu dimana orang terkuat mempunyai
hak.
Pido, hanya dipakai sebagai perpanjangan kata msl alaman parpidoan, jabu parpidoan (And).
Pidong, burung; pidong rajawali, burung rajawali, burung elang; pidong sigak, sej burung
gagak; pidong na mangeat di handang, orang yang tanpa perlindungan, yang tak punya hak.
Pidoras, alat sihir yang membuat orang menjadi kuat dan cekatan. Piga? berapa? ndang piga, tidak
berapa, sedikit, tidak banyak; piga na ro i, berapa banyak yang datang itu? berapa yang datang
itu? ndang piga dan, tidak lama kemudian, tak berapa lama; papigahon, yang keberapa? papigahon
gogom sian donganmu, berapa kelebihan kekuatanmu dari temanmu? papigahon ho, yang keberapakah
engkau dari yang kuat; piga hali, berapa kali? papigahalihon, yang keberapa kali; ndang piga hali, tidak
sering, tidak selalu, tidak berapa kali.
Pihit, kikir; hemat, cara menetes mengenai jawaban; na pihit, parpihit, orang kikir; hapihiton, kikiran.
Pihul, keseleo mengenai kaki; juga berbelit, dalam arti sembunyi mengenai kata-
kata; manihul, berputar; marnapihul hepeng di tangan, tidak ada uang dalam tangan.
Pijom, tuli.
Pili, = pillit; marpili, terpilih; marhapili, memihak; sihapas pili, kapas yang terpilih, nama kuda yang
putih sama sekali.
Pilit, tidak kena, salah, diputarbalikkan, bertentangan dengan sifat, tak kena sasaran; pilit di
rohangku, tak kena di hatiku, salah menurut pikiranku; pilitpilit, bersalahan; papilithon, menyalahkan,
menjalankan ke arah yang lain, mengalihkan sasaran; marlangka pilit, melakukan perbuatan yang salah
dalam bidang susila, melacur, bersundal; sipilit, sej tumbuhan yang dipakai sebagai penangkal untuk
mengusir hantu (begu).
Pillit, mamillit, memilih; na pinillit, yang terpilih; papillithon tu, meletakkan sesuatu dihadapan
seseorang untuk dipilih, memilihkan pada.
Pilngas, terik mengenai panas, sinar matahari, mengenai suara; pilngas ni las ni ari, panas mengenai
matahari; mamilngas mata ni ari, terik benar matahari.
Pilo, pilopilo, = balingbaling, kincir-kinciran, baling-baling kecil yang diputar oleh angin dan dipakai
untuk mengusir burung; pilopilo ni bagot, tunas pohon bagot yang daun-daunnya berputar sebagai
kincir-kincir angin kecil. Pilpil, mamilpil, mengucilkan seseorang dari adat, bdk liplip.
Piltik, mamiltik, menjingkat, memetik, membunyikan dengan jari-jari; sampiltik, sepukulan dengan
jarijari; mamiltik, melecut, terpencar, jatuh terpencar-pencar; marpiltihan, berhamburan, dibuang msl
biji, butir, air; mamiltik hasapi, memainkan hasapi, memetik hasapi.
Pinang, pinang, yang menghasilkan buah pinang yang dikunyah bersama sirih; bola pinang, sewa ladang
dalam arti bahwa setengah dari hasil ladang dipakai untuk membayar sewa ladang; mamola
pinang, menyewakan ladang dengan cara sebagai tersebut di atas; pabolapinanghon, idem.
Pinangka, = nangka, biji buah pinasa.
Pinasa, sej pohon yang menghasilkan buah nangka, yang buahnya berdaging dan sangat disukai orang
untuk dimakan, kayunya yang keras itu dipakai sebagai tiang sopo; bona ni pinasa, tempat lahir nenek
moyang, hanya orang kaya yang mau tetap tinggal di tempatnya itu, menanam pohon seperti itu.
Pinjil, terasingkan, sendirian, terpisah dari yang lain, terisolasi, tersendiri; tarpinjil, terpisah, tersendiri
karena tersesat; papinjilhon dirina, mengasingkan diri.
Ping, keras; batu ping, batu yang keras; marping roha, tetap hati, tabah hati.
Pinggan, piring, piring porselen; simarpinggan, (ingkau ni hudon), sej tumbuhan; nai pinggan matio,
= begu perempuan penghuni mata air, peri.
Pinggil, picu jerat, pemicu; sipinggil, idem; pinggil ni hata, sepatah kata yang menyebabkan
pertengkaran besar; maminggil bada, menyebabkan perselisihan,
pertengkaran; maminggil, membangkitkan; paminggil = hamisaraan, bdk misara.
Pinggol, telinga, kuping, mata kaitan; pinggol ni harpe, pegangan pada harpe; pinggol ni
balanga, kuping belanga; pinggol ni bodil, tempat mesiu pada senapang, juga nama gunung; pinggol ni
dalan, tepi jalan, trotoar; marpinggol linta, berpendengaran yang tajam seperti lintah yang dari jauh
mendengarkan langkah orang; marpinggol badak, pekek, bengal; paminggol, penguping, seorang yang
mengerti arti kata yang dalam, yang membaca antara garis-garis.
Pingkal, melompat keatas, menyingsing tepi celana atau topi, melekukkan keatas, menghidupkan kembali
sesuatu yang telah lampau; mamingkal, menaikkan dengan cepat; mamingkali hata, membangkitkan
kembali perkara atau urusan yang telah selesai; pingkal roha, menjadi marah; pingkal ni
pusupusu, geram, marah, panas hati.
Pinondang, panondang, kilat, cahaya, pijar; pinondang ni hasahalaon, cahaya kemuliaan, pengaruh
kewibawaan.
Pinsur, runcing.
Pinta, maminta, dipakai mengenai untung, yang seolah-olah memanggil manusia yang disukainya
(bdk jinou ni tua), meminta, mengingini; dipinta tuana do i, berkat nasib baiknya itu; pininta
ni, karena, sebab, berkat dari.
Pintor, = tigor, jujur, lurus, betul, benar, adil; juga: dengan segera, langsung; mamintor, dengan segera,
langsung; mamintori,membenarkan; hapintoran, kebenaran, kelurusan, kejujuran; hata pintor, hal yang
benar, adil; parpintor, orang yang adil, yang benar, orang jujur.
Pintu, pintu; sahali mamintu, sekali putar mengenai permainan kartu, permainan.
Piopio, sej burung. Pior, mamior, dengan sej panji-panji berjalan di muka untuk menyemangati orang
lain; piorpior, panji-panji.
Piotok = piongot.
Pipi, = bohi, muka, wajah; marrara pipina, mukanya menjadi merah karena
kemarahan; tarpipi, menjadi marah.
Pipil, biji-biji yang lepas; mapipil, lepas; mamipili, mengapik biji-biji dari sekam; pipil pusok, sebagai
bayi tidak berorangtua, menjadi yatim.
Pipir, lada.
Pipis, I. mamipis, memeras, menggiling, melumati, memipih; pipisan, bilangan Batak yang kecil dalam
mana kapas digiling; pamipisan, tempat memipih, menggiling. II. pemikat yang dibuat dari jagung dan
bawang.
Pipot, noda, cacat, salah, kesalahan; marpipot, bernoda, bersalah, membuat kesalahan; na so
marpipot, tanpa kesalahan, tak bersalah.
Pir, keras, liat, tetap; marpir, mengeras; parroha pir, tegar hati, keras kepala, degil; pir ma
tondim, kuat batinmu, panjang umurmu; papirhon, mengeraskan.
Pira, telur; pira ni manuk, telur ayam; na rara ni pira, kuning telur; marpira, bertelur; pirapira, =
batubatu, buah pelir.
Pirabun, = pirambon.
Pirak, = perak.
Piring, piring ceper, makanan yang dibawa kepada famili waktu pesta; mamiringhon, mengirim sesuatu
kepada orang lain.
Piruang, (dari: ruang), alat sihir yang membuat peluru senapang menimbulkan banyak luka-luka besar,
mencederai musuh.
Pis, terpejam, leceh, memandang rendah (sebenarnya: bertutup mengenai mata); pis matana, dia
memandang rendah, pandang hina terhadap; manghapishon, menghina orang, memandang seseorang
dengan rendah, melecehkan.
Pisak, lap yang diletakkan di antara kedua kaki celana untuk memperkuatnya, pesak, pantat celana.
Pisang, pisang.
Pisar, pecah dan mengeluarkan air, diperas; ditekan sehingga keluar airnya msl
cacing; mapisar, memencar keluar dengan memijaknya, pecah terhimpit,
lenyet; mamisarhon, memijaknya sedemikian sehingga mengeluarkan cairan, menghimpit hingga
gepeng.
Pisat, mamisat, meremas, memijit, mencubit, menekan mati; tarpisat, tertekan, tertindih, dilukai,
terjepit; mate tarpisat, mati lemas, mati terjepit; mamisati, menekan sampai mati.
Pisik, I. mapisik, jatuh, hilang, meremah; mamisikhon, memotong, mengerat dalam potongan-potongan
kecil; sampisik, sepotong dari benda-benda kecil msl beras, sebutir; papisikhon, memotong, mengerat
dalam potongan-potongan kecil, memisahkan beberapa butir; pisikpisik, ampas, remah-remah, butiran
remah; tarpisik, jatuh, meremah; dipampisikhon, memotong dalam jumlah besar. II. ganjil, tidak genap.
Piso, pisau; pisopiso, pemberian berupa uang yang diterima keluarga pengantin di waktu nikah,
pemberian uang yang diterima seorang raja sebagai tanda bahwa perkara perselisihan telah diselesaikan.
Pispis, mamispis, membasahi, memerciki dengan air; mamispishon, memakai sesuatu untuk memerciki,
memercikkan; pispisan, mamispisan, talang atap kemana air hujan menetes, parit pembuangan air hujan
atap; pispis ri, sebidang tanah terletak antara hutan dan alang-alang, daerah pinggiran.
Pistik, mamistik, mereciki dengan jari-jari, memicukan jari; mamistikhon, membuat sesuatu memercik
dengan cara ini, membuang sesuatu dengan jari-jari; na pistik uban, mulai beruban, uban mulai muncul.
Pita, murni, bernas mengenai mas, bersih mengenai padi; mamita, membersihkan dengan jalan memilih,
memilih; papitahon, membersihkan, memurnikan; sere na pinapita, emas yang telah dibersihkan,
dimurnikan.
Pitik, tercampak, terbuang sehingga letaknya terpisah dari yang lain, tercecer; mamitik, memisahkan diri,
menyendiri, kececer; mamatikhon, dilemparkan tersendiri.
Pitola, petola, sej mentimun yang buahnya yang nampaknya dari luar penuh daging, tetapi hanya terdiri
dari jaringan serat; sijabut ni pitola, orang munafik, orang pura-pura yaitu: orang menjanjikan sesuatu
yang muluk-muluk akan tetapi tidak berisi apa-apa.
Pitor, = putor; pitor diida, pening, semua kelihatan berputar-putar msl sebagai akibat dari
pukulan; haleon pitor, bala kelaparan yang membuat kepening-peningan.
Pitpit, pejam, tertutup mengenai mata; mamitpit, dalam keadaan tertutup; papitpit mata, menutup mata,
katupkan mata; mamitmit maremare, daun palem yang terdapat paling dalam, tunas baru yang belum
kembang; marsalasala pitpit, dengan marah sekali dan dengan mata tertutup melambaikan parang
disekelilingnya sewaktu pertempuran; membabibuta, mengamuk.
Pitumang, alat sihir yang membuat orang pemarah menjadi manis, ajimat pemanis.
Pitung, buta; mapitung, buta; mamitung, membutakan; papitung, membuat jadi buta.
Pitut, sempit; mapitut, dalam keadaan sempit, ciut.
Poda, saran, ajaran, pengajaran, nasehat, amanat; mamodai, mengajari, mengajar seseorang,
menasehati; mamodahon, mengajarkan sesuatu, menasehatkan; hona
poda, diajar; marpoda, memperoleh pelajaran, bernasehat.
Podang, pedang; mata ni podang, baba ni podang, mata pedang; podang sidua baba, pedang bermata
dua; dali podang, sej kacang yang besar, kacang kedele besar.
Podi, ndang adong podina, tidak ada gunanya, tidak akan berhasil.
Podom, modom, berbaring, tidur, mengeram; podoman, tempat tidur; bilut podoman, kamar
tidur; tarpodom, tertidur, me-ngantuk; papodom, tidurkan, e-ramkan; modomhon
(dipodomhon), mengerami; papodompodom jolma, membiarkan orang tidur, seperti dibuat oleh
seorang pencuri sebelum ia pergi mencuri; ndang tarpodomhon ahu, = ndang hapodoman ahu, saya
tidak bisa tidur atau tenang karena hal itu; halipodoman, kejang otot mengenai anggota gerak
badan; sampinodom, permulaan untuk tidur: jam 22.00 (juga: sampimodom dari sampe modom;
podompodom, tumbuhan yang daunnya mengatup kalau disentuh; P.B: sahit ni ulu hinapodomhon,
sahit ni pat hinahundulhon, pening (sakit kepala) disembuhkan dengan tidur, sakit kaki disembuhkan
dengan duduk.
Poga, sej tumbuhan dengan buahnya merah dan terasa asam; hira poga pinulsik matana, matanya merah
karena marah; pogapoga, daki kumal, kudis di kepala anak-anak.
Pogang, mamogang, pegang, memegang; ndang hapogangan ho, tidak bisa dikuasai kau, tidak bisa
diselesaikan msl kuda, senapang, anak yang manja; songkar pogang, lesplang, papan pemegang kaso.
Pogas, pegas.
Pogo, mamogo, tidak menyampaikan, menahan atau tidak mengembalikan hak orang msl sesuatu yang
dipinjamkan.
Pogos, miskin; na pogos, yang miskin; sipogospogos, si miskin; hapogoson, kemiskinan; pogosna
i, betapa miskinnya.
Pogu, empedu, pusat; pogu ni alaman, tengah halaman, pusat; pogu ni tataring, tengah tungku
dapur; pogu ni tano i, pusat tanah; P.B.: mangido pogu, tarihut ateate, minta empedu, masih ada
potongan hati melekat di situ.
Pohol, mamoholi, menyapukan pada, menggosokkan, mengusuk; si Poholon, nama desa dekat Tarutung.
Pohonan, I. sej kayu. II. sej adat yang berasal dari nenek moyang.
Pohul, mamohul, menggenggam, mengepal, mengambil sesuatu dengan kepalan tangan dan menekannya
msl nasi sewaktu makan, menggenggam; sampohul, segenggam; dan pohul, nama sej
cendawan; indahan pinohul, sej sumpah, lih gana.
Pohung, patung berhala (ganaganaan) yang ditempatkan di kebun untuk menolak hantu-hantu jahat.
Pojam, pejam, buta mengenai mata, gelap; pojam ni bulan, bulan gelap, tidak kelihatan mengenai bulan.
Pola, I. = palu, cukup diperlukan, perlu, bahkan; pola do ahu sandiri laho, apakah aku harus pergi
sendiri? perlukah saya sendiri yang pergi? ndang pola, tidak perlu, tidak usah; ndang pola sadia, tidak
perlu banyak, tak seberapa; pola dipastap ahu, bahkan ia memukul saya, malahan saya
ditamparnya; molo pola mate raja i, kalau raja itu harus mati juga; ndatung pola, tidak sekali-kali.
II. pola, = tuak.
Polan, = holan.
Polang, sepotong kayu yang diikatkan pada pohon kemenyan untuk dipakai sebagai tangga; sijama
polang, orang-orang yang hidup dari hasil pohon kemenyan, pengumpul kemenyan.
Polin, murni, tidak bercampur, bersih; mamolin, bersih, murni, tulen; aek mamolin, air bersih, tidak
bercampur; hapolinon, kebersihan, kemurnian, kejernihan.
Pollak, = porlak.
Pollong, tersembunyi, tidak ada jalan keluar, tersumbat; mamollung, menyembunyikan, me-numpatkan.
Polong, tepung asam terdiri dari campuran tuak dan timun dan sitrun.
Poltak, mulai kelihatan mengenai bulan, terbit; poltak ni bulan, permulaan bulan
baru; hapoltahan, Timur.
Poltong, tersumbat mengenai tubuh, mentok perasaan; poltong langkana, tidak jadi apa-apa mengenai
rencananya, suntuk langkahnya; pamoltong, apa yang menyumbat, apa yang membuat darah jadi beku,
penyumbat; hapoltongan, mengelas mengenai darah pada perempuan yang melahirkan anak.
Poluk, mamoluk, mengeluarkan sesuatu dengan tangan, mengambil hati-hati dengan tangan.
Polut, = tos, dilepaskan, lepas; polut hosana, ia mati, putus nyawanya; mamolut, melepaskan,
memutuskan.
Pompom, mamompomi, mendiamkan, menyuruh agar diam; mate hapompoman, mati tanpa
mengatakan apa-apa, mati bungkem, mati tak berpesan.
Pondia, buah merah yang dipakai sebagai hiasan kuping; pondia saga, idem.
Ponding, ikat pinggang pakai pelat-pelat emas, ikat pinggang dari mas, ikat pinggang dari perak.
Pondok, I. = pendek, pendek, rendah. II. gubuk, pondok khusus, kedai yang dipasang di jalanan.
III. pondok, = babi.
Pondom, kuburan, pendam; mate di pondom, mati sedemikian rupa sehingga tidak dapat terjadi perkara.
Ponggol, penggal, patah, potong, keping, pecahan, bagian, bab; samponggol, sepotong, sebagian,
sepenggal; ponggolponggol, keping, pecahan, patah-patahan; marponggolponggol, menurut keping,
berpenggal-penggal, berpotong-potong; mamonggoli, memotong, mematahkan; maponggol, patah,
pecah; angka ponggol, dipotong dalam banyak potongan, pada patah, patah-patahan.
Pongkal, simpai pada bubu atau tong; mamongkal, menyatukan sesuatu dengan simpai.
Pongkar, I. baji untuk membuka mulut seseorang karena giginya harus dikikir; mamongkar, membuka
mulut. II. pongkar, = songkar.
Pongki, sej pohon; P.B.: situmbur ni pongki, parindahanan pansalongan, pir ma tondi, sai ro ma
parsamotan, serat pongki jadi sumpit berejeki, panjang umur kiranya, murah rejeki.
Ponjal, diinjak-injak keras; mamonjali, menginjaki sesuatu dengan keras, membanting kaki pada
sesuatu, menginjak- injak supaya padat.
Ponji, kapok.
Ponjot, sempit, sesak; ponjot huhilala, sesak perasaanku; ponjot rohana, dia merasa dirinya dalam
keadaan kesesatan, sesak perasaannya; ponjot hosana, sesak nafasnya, sesak nafas ia; ponjot
ulaon, pekerjaan mendesak, sibuk.
Pontas, pentas, sej serambi kecil tempat duduk para raja; pentas kecil yang dipasang dalam rumah untuk
memberikan persembahan.
Ponu, penyu.
Popa, pendiam mengenai orang yang jarang berbicara, tetapi kalau ia berbicara, maka apa yang
dikatakannya itu adalah berarti; mamopai, mendiamkan.
Popar, mamopar, menghitung; poparan, perhitungan, perkiraan.
Popas, I. mamopashon, menyelesaikan, mengatur laba dan rugi, membuat pas antar keuntungan dan
kerugian. II. popas, kail, pancing; mamopas, menangkap ikan dengan pancing; marpopas, mengacaukan
seseorang dengan berbagai-bagai cara agar dia tidak bisa berpikir lagi dengan teratur.
Popat, = totap.
Popo, mapopo, terlanda, rebah mengenai padi; mamopoi, membuat jalan di tempat dimana belum ada
jalan; popo imbulu, cara mengurut dengan perlahan-lahan sehingga rambut terletak pada kulit.
Por, I. keras, lebat mengenai hujan; udan na por, hujan yang deras sekali; por roha, sangat mengingini
sesuatu. II. por, = par: prepiks msl: mardengke, pardengke; diparlehon, diparulos.
Pora, garing, kering mengenai makanan, tembakau, kayu, kerongkongan; rapuh; ama ni pora, sej kayu
yang ringan; porapora, ikan-ikan kecil, ikan paitan, ikan tawes.
Porang, perang; marporang, berperang, bertempur; mamorangi, memerangi, menjadi kasir pada
permainan judi; laho porang, pergi berperang, pergi bertempur; parangan, prajurit, soldadu, angkatan
perang.
Porda, gagang pisau, hulu gergaji, tangkai; godang do porda, ndang sadia hulamot, godang do roha,
ndang sadia sinamot, tangkai panjang, sedikit tali untuk mengikat sesuatu; cukup kepandaian tetapi tidak
ada uang untuk melaksanakannya, artinya: tanpa uang, kepandaian dan kecerdikan juga tidak dapat
banyak menolong seseorang.
Pordut, mamordut, menyakiti orang dengan jawaban yang tajam, menantang keras.
Porhas, geledek, petir, guntur yang menyambar; disoro porhas, disambar petir; tubu marporhas, lahir
anak kembar yang terdiri dari kedua macam kelamin, dianggap sebagai tanda celaka; siporhas, nama sej
tanaman; siporhas pea, sej rumput yang dipakai sebagai penangkal racun; siporhas hau, sej pohon yang
kayunya dan daunnya dibuat penangkal (hanya untuk laki-laki, karena perempuan menjadi mandul
karenanya); gana siporhas, sej sumpah, lih gana.
Porhis, semut; matemate porhis, begitu cepatnya berjalan sehingga menyebabkan semut mati terinjak
oleh karena dia tidak dapat lagi menyingkirkan diri, artinya: terus saja berjalan.
Porhot, kasar, kesat, tidak licin, tidak rata msl tanah waktu musim kering; siporhot, kain dan bunga yang
dipasang perempuan di dalam sanggul rambutnya agar kuat; parsiporhotan, belakang kepala.
Poriama, gambar bintang, Pleyaden; bulan pariama, nama bulan yang ke-10.
Porngis, tumbuh dengan baik, bermas, padat berisi mengenai padi (juga: porhis).
Poro, I. mamoro, memerah, memeras, memerah air susu; horbo siporoon, kerbau perahan.
II. marporo, serak, parau.
Poros, mamoros, menekan hingga padat, peras, memeras; paporosporos, sering diperas dan kuat.
Porot, tersangkut, kesat, sesuatu yang sangkut di kerongkongan; amporotan, sesuatu yang sangkut di
kerongkongan, tersekal.
Porpor, maporpor, menabrak sesuatu msl kuda yang lari dan tiba-tiba menabrak
seseorang; mamorpori, menginjak-injak sesuatu sampai rusak, mengenai ayam yang menginjak-injak
telurnya, yang telah dieram, kalau waktu mengeram sudah lewat; dipaporporhon, = dipatondonghon.
Porsan, mamorsan, memikul, memanggul, menanggung; paporsanhon, menyuruh orang untuk memikul
sesuatu; porsanon, beban.
Porsuk, pedih, melarat, sangat menyedihkan, sengsara, merana, menderita, mara; haporsuhon, sengsara,
penderitaan, kemeranaan; na porsuk, sengsara, merana, tersiksa; sitaonon na porsuk, penderita yang
merana yang sengsara, penanggung derita; paporsukporsukhon, menyiksa, mengganggu,
menyengsarakan, menyakiti.
Portibi, dunia, bumi, daerah, negeri; portibion, dunia ini, bumi ini; liat portibi on, seluruh dunia ini,
seantero dunia.
Portu, keras, tidak suka dilawan, penting, cepat; portu las ni ari, matahari membakar. Porus, I.
maporus, mengungsi, melarikan diri, lari, terbirit-birit; hapoporus, larinya; haporusan, tempat kemana
orang lari, pelarian, perlindungan. II. mamorus, mencuri hasil ladang; pamorus, pencuri padi.
Porut, mamorut, menarik sesuatu dengan tangan, mencabut; porutporut ni saraoal, tali pengikat celana
pada pinggul, pengikat kolor.
Pos, tetap, teguh, senang, percaya, tidak bimbang, yakin, sering dihubungkan dengan roha; pos
roha, yakin, penuh kepercayaan; pos rohana di ahu, dia percaya saya; pos ni roha, kepercayaan,
pengharapan, keyakinan; roha na pos, rasa penuh kepercayaan; manghaposi, mempercayai orang,
percaya pada; haposan ni roha, orang yang dipercayai, perlindungan; marpos ni roha, berpengharapan,
percaya, berkeyakinan; pos ma roham, percayalah kepadaku, yakinlah kau.
Posi, pedas, keras, berat, sungguh-sungguh mengenai penyakit, pengadilan, perkataan; posi uhumna, ia
keras dalam pendapatnya, dalam hukumnya; hata na posi, perkataan yang keras, kata-kata
pedas; timbaho na posi, tembakau yang keras.
Poso, muda; na pos, orang muda, pemuda; haposoon, masa muda; naposo,kenek, bawahan,
pesuruh; posoposo, = pesepese, bayi, anak kecil; posoposo ni rusuk, tulang muda di ujung rusuk; mulak
poso, kembali muda; tarposo, prematurus melahirkan anak sebelum waktunya, tetapi bayi masih dapat
hidup; P.B.: ramba na poso so tubuan lata, angka na poso na so umboto hata, semak muda yang
belum tumbuh kecambah, orang muda yang belum paham bicara.
Potang, petang; potang ari, malam; sipotang, sej cacing yang hidup dalam air.
Poti, peti; poti marende, harmonium, organ; mamalu poti marende, memainkan harmonium.
Potik, mamotik, memalang, mengunci pintu; potihan ni bodil, picu senapang; potikpotik, tombol,
kenop, palang, grendel.
Poting, I. wadah, perian, kendi, tabung bambu untuk menyimpan air. II. poting baliung, puting beliung,
angin pusar. III. perangkap pakai senapang otomat yang msl dipasang menangkap harimau.
Potir, dahsyat, parah, mengerikan, keras, hebat mengenai hujan dan bahaya kelaparan (haleon potir).
Potpot, lebat, penuh ditumbuhi, rimbun, rapat tumbuhnya; ramba na potpot, penuh dengan rerumputan,
semak belukar yang lebat.
Potuk, mamotuk, memukul dengan sesuatu, memukul kepala dengan kepalan tangan.
Puang, kawan, sobat, suami; marpuang, bersuami, mempunyai suami; pada menyapa: ale puang, o
sobat! hai kawan!.
Puas, mengalir keluar, tembus, datang keluar, tersalur; tu dia puas dalan i, kemana tembusnya jalan
itu; hapuasan, tempat dimana keluar sesuatu msl air mengalir, tembusan; papuashon, mengeluarkan msl
mengucapkan kata-kata; puas roha, merasa senang, sudah tersalur isi hati.
Puasa, I. puasa; marpuasa, berpuasa. II. puasa, bangun, terbuka mengenai mata yang tidur; puasa
bintang, nampak banyak bintang, bertabur bintang.
Puaspais, sibuk, tak menentu, menyibukkan diri dengan berjalan kesini kesana.
Pudi, belakang, sesudah; di pudi, di belakang; di pudi ni, kata depan: di belakang dari; tu pudi ni, ke
belakang, belakangan; parpudi, yang terbelakang, yang terakhir; parpudi sahali, yang terakhir
sekali; tarpudi, tinggal di belakang; pangapudian, apa yang datang belakangan, akhirnya, penghabisan,
masa depan; umpudi, kemudian, lebih jauh di belakang.
Pudun, simpul pada tali; pusat ikatan; mamadun, menyimpul, mengikat simpul; pudun mangolu, jerat,
buhul; pudun mate, sipul yang baik; pudun saut, jamuan makan yang diberikan parboru bila dengan
sungguh-sungguh membicarakan usul perkawinan dan juga dibicarakan mas kawin.
Puhot, = jut, dalam kesempitan, tidak tahu jalan keluar, terasa sesak; puhot alusna, dia tidak tahu
menjawab, jawabannya tak jelas; puhot dabudabuanna, dia sudah bankrut, gawat ekonominya.
Puhul, mamuhul, melemparkan mengenai benda-benda yang besar; puhulpuhul, benda yang dipakai
untuk melempar, alat pelempar.
Puhut, selalu, telaten, tekun; mamuhuti, bekerja selalu dan lambat akan tetapi terus-menerus, menekuni,
mengerjakan sedikit demi sedikit dengan sabar, bekerja setahap demi setahap.
Puji, mamuji, memuji; mamujimuji, memujimuji; pujipujian, pujipujian; pamujion, hal memuji,
pemujian.
Pukpuk, mapukpuk, sangat letih, capek; mapukpuk, menyibukkan diri dengan sesuatu sampai
capeh; dipukpuk udan, hujan membuat dia basah sama sekali; mamukpukhon, menghancurkan
mengenai sesuatu untuk mana orang menjadi jaminan; dipukpuk hamusuon, perang membinasakan
dia; mamukpuhi, memukuli seseorang; tagonan holiholi mapukpuk sian mata midopidop, lebih baik
letih karena kerja daripada miskin.
Pukul, = pungkul.
Pul, letus (bedil), berbunyi mengenai senapang; mulai...., mengenai perselisihan, kerja.
Pulang, kembali dengan tangan hampa; pulang bodari, bdk bodari; pulang sae, habis, sej kutuk; mate
ma ho na pulang sae atau juga: pulang buli, mudah-mudahan engkau mati tanpa keturunan.
Pulha, = mapulha, jebol ambruk, terban, terbuka, pecah mengenai bendungan, jalan,
barisan; mamulha, membuka sesuatu, terjebol.
Puli, perekat, lem, damar, semen, dempul, segala sesuatu yang melekat msl kapur dengan
darah; mamuli, merekatkan, mendempul; aek puli, anak sungai Batang Toru.
Pulik, terasing, tidak menggabung, khas, terpisah, istimewa; na pulik marga, orang dari lain
marga; papulikhon, mengasingkan, memisahkan, mengistimewakan, menyisihkan.
Pullang, membesar karena berisi udara, kembung mengenai mulut; mamullang, mengembungkan,
meletus; gogo pullang, sesuatu kekuatan tenaga yang saat ini bekerja tetapi cepat menghilang.
Pulo, pulau; angka pulopulo, kepulauan, banyak pulau; pulo tanjung, semenanjung.
Pulogos, sej rotan. Pulos, pintal, pulas, pilin; mamulos, memintal, menggulung msl
sigaret; pamulosi, rambu-rambu ulos yang dipintal; pulos rohana, hatinya terhadap seseorang sudah
berobah.
Pulsit, = pulsik.
Pultak, mapultak, meletus, merekah, pecah; dolok na mapultak, gunung meletus; P.B.: hatana
mapultak gambiri, dugul ni patna na so malo hehe, menurut ucapannya dia dapat melakukan segala-
galanya tetapi bila sudah tiba waktunya kakinya tidak dapat berdiri yaitu: orang yang bermulut besar,
penyombong.
Pultong, = poltong.
Pulu, puluh,
puluhan; sampulu, sepuluh; duapulu, duapuluh; sampulusada, sebelas; sampululima, limabelas; pasa
mpuluhalihon, yang kesepuluh kali; pasampululimahon, yang kelimabelas
kali; puluan, puluhan; diparsampulu, dibagi sepuluh; sipahasampulu, nama bulan ke-10.
Pulung, I. ramu, terhimpun, terkumpul; mamulung, mengumpulkan, apa cocok satu sama
lain; pulungpulungan, sesuatu yang satu sama lain ada hubungannya msl obat, pujaan, ramu-
ramuan; pamulung, pengumpul ramu-ramuan. II. pulung, bunga palia.
Pulut, getah, pulut perekat, segala sesuatu yang melekat; marpulut, menangkap burung dengan
pulut; mamulut, merekat, mengelem, memulut; sipulut, padi pulut, ketan.
Pun, apa yang tinggal, sisa, restan (bdk bantebante); punna, akhir yang celaka, setelah permulaan yang
hebat; juga: apa yang sekurang-kurangnya harus dibuat untuk menghindarkan msl perselisihan atau
perang.
Puna, nampuna, empunya; ise nampuna pinahan i, ? siapa yang punya ternak itu? ahu do
nampunasa, saya yang punya itu; marnampuna, berpunya.
Pundia, = pandia.
Pune, punai.
Pungga, batu asah, batu gosok, seperti ditemukan dalam sungai; mamungga, mengasah,
menggosok; guru ni pungga sibanggura ni golanggolang, batu ujian untuk mas tidak boleh ditarok di
batu asahan artinya: hal-hal yang tidak boleh dikatakan secara umum.
Punggung, punggung, pantat. Punggur, potongan-potongan ka-yu yang busuk, dahan-dahan kayu yang
mati, pentung-pentung; paimaima punggur, madabu, berdiri dibawah pohon dan menunggu suatu
bahaya dengan sabar dan tenang.
Pungka, mamungka, memulai; ma-mungka sosor, mendirikan kampung,
pemukiman; pamungkaan, permulaan.
Pungkul, = mamungkul, pukul, memukul; memperbanyak; pungkul, guli, kelereng mengenai permainan
anak-anak; pungkul piga? jam berapa? pungkul tolu, jam tiga; pungkul tonga pitu, jam setengah tujuh.
Pungu, terkumpul, tertumpuk, tidak berserakan; marpungu, berhimpun, berkumpul, berrapat; pungu
roha,bulat, satunya pendapat; papunguhon, menghimpun, mengumpulkan,
menjumlahkan; parpunguan, perhimpunan, perkumpulan, kumpulan, pertemuan; punguan, timbunan,
pengumpulan; papungu roha, menguasai diri, memperhatikan.
Pungus, mamungus, hanya makan sendiri tanpa membagi dengan orang lain; papangan pungus, orang
yang sendirian makan yang enak tanpa membagikan dengan orang lain.
Punia, I. hemat-hemat, irit; punia marugasan, sangat menyukai sesuatu; parpuniaon, sikap sayang.
II. punu; punia adong, sumpah; punu ahu, ia adong, saya tinggal tanpa keturunan, kalau saya memiliki
ini dan itu.
Punil, benjol, bengkak msl karena luka atau suap, penuh dalam mulut yang dari luar kelihatan sebagai
benjol.
Punjung, sepi, menyendiri, sendirian, tanpa teman, terasing; mamunjung, menyendiri, mengecualikan,
mengasingkan diri; mamunjung rupana, ia elok, cantik sekali; hapunjungan, milik sendiri; juga: apa
yang hanya terdapat, terjadi sekali ini, kejarangan, keunikan; P.B.: hata mamunjung hata lalaen, hata
na torop sabungan ni hata, kata seseorang adalah kata orang gila, kata orang banyak adalah kata yang
menetapkan (Vox Populi, Vox Dei)
Punpun, tertutup mengenai bunga, kuncup, kuntum; mamumpun, menyembunyikan, mengambil untuk
diri sendiri; P.B.: dipunpun na salada, dipahembang na salangit, bila disimpan untuk diri sendiri maka
ia tetap jadi kecil, kalau diumumkan maka ia akan meluas seperti langit; mamumpun parange ni
dongan, jangan terlalu mempersalahkan kelakuan, mendiamkan; punpun ni bada, akhirnya
perselisihan; di Debata do punpun ni bada, pada Allahlah akhir sengketa; (= rimpun ni bada);
punpun, bergulung mengenai tali; punpun tali pasa, tu tangkingan bodil, tu ruangna
pandoit, demikian dikatakan pada perhentian perang: tali yang dipakai untuk mengikat musuh agar
digulung, berhenti tembakan semua dimasukkan kedalam tempatnya kembali.
Punsa, ujung tali, pola, model dari ulos ragidup; mamunsa, membuat pola ulos ini; na so
marpunsa, kusut, ruwet menyebabkan tidak dapat diketahui mula dan ujung msl cincin, perkara.
Punsahan, awal dan akhir, wujud, makna, jalannya sesuatu; ndang huboto punsahan ni hata i, saya
tidak mengetahui baik permulaan maupun akhir perkara itu.
Punsu, pucuk, puncak, ujung, akhir, jalannya sesuatu; punsu ni dolok, puncak
gunung; marpunsu, berujung, berpucuk; punsu ni ari, hari terakhir mengenai minggu, bulan,
tahun; mamunsu, memancung.
Puntal, mamuntal, memasukkan sesuatu dalam pancung serta mengikatnya msl uang; mamuntali, selalu
memikirkan perkelahian.
Puntar, mamuntar, merekah, pecah mengenai bisul, buah yang masak; mapuntar poguna, empedunya
pecah artinya ia marah sekali; mamuntar, memeras, memecahkan sesuatu, memijit supaya pecah.
Puntas, mapuntas, robek, pecah mengenai karung dan kulit; mamuntasi, memecahkan; mamuntas
patik, melanggar undang-undang.
Punu, punah, tanpa keturunan, terlebih: anak laki-laki. Pupu, I. mapupu, rontok mengenai rambut atau
bulu msl pada kuda yang muda yang bertukar bulu. II. mapupu, = mandatdati (Angk).
Pupuk, ramuan-ramuan untuk obat atau penangkal (pagar) atau pangulubalang dan sihir-sihir lain.
Pupur, habis, dihabiskan; na pupur ne, hampir semua habis; mapupur, terbang dalam jumlah besar; na
pupur, orang yang tidak mempunyai keturunan lagi (anak-anaknya) karena semua mati.
Pupus, I. anak dari saudari, keponakan, sebagai kata membujuk; pupus ni tondingku, kekasihku,
kesayanganku. II. mamupusi, merampas, mengambil pakaiannya.
Pur, = por, keras, bertiup dengan kencang mengenai angin; alogo na pur, angin yang keras; na pur ma
alogo, angin bertambah keras.
Purba, Timur; purba jolma, sej tumbuhan yang bunganya besar dan berwarna merah pucat; purba ni
jolma, takdir, nasib manusia, yang ditetapkan oleh tondi (jiwa) sebelum ia lahir dan yang tidak bisa
diubah lagi.
Puretek, keretek, gemuruh dalam perut pada penyakit perut, gemertak, gemercik
dsb; mamuretek, idem. Purguk, = pulguk; papurgukhon, menumpukkan, membuat bertumpuk.
Purnama, purnama; singkora purnama, hari ke-13 penanggalan Batak; samisara purnama, hari ke-14
penanggalan Batak.
Purnas, mamurnas, menguatkan, menyegarkan; pamurnas, penguatan, memberi penguatan bagi yang
sakit, pemekar, penyegar.
Purngut, keriting mengenai rambut.
Purpar, bdk burbar, berbunyi keras, bergeretak, berdetak-detak; P.B.: purpar pande dorpi laho
padimposhon, sip parmihimihim laholaho pasegahon, ribut tukang dinding bikin rapi, diam-diam
pendendam bikin rusak; mamurpari, membantingi msl dinding.
Purpur, digoyang, digoncang, diterbangkan angin, terhembus angin; mamurpur, memajangkan kepada
angin msl padi supaya diterbangkan angin kulitnya; mamurpurhon, meniup terbangkan; purpur na
hodok, berkurang mengenai panas, panasnya menjadi sejuk, menjadi
dingin; papurpurhon, menyejukkan, mendinginkan; papurpur sapata, menerbangkan kutuk perbuatan
dalam agama yang dipercayai orang bahwa ia berada dalam kutukan ditarok ke burung layang-layang atau
kumbang dan diterbangkan; pamurpuri, rempah-rempah (cocok mengusir pe-nyakit); purpur,=
sae, dimana tidak tumbuh apa-apa, gersang; pinapurpur, dibuka.
Purun, = mamurun, membuat api, membakar, memarakkan api; purun, tumpukan kayu belukar yang
mau dibakar; pamurunan, tempat sesuatu dibakar, tempat pembakaran, perapian.
Purur, pelor dari tanah liat yang dilemparkan kepada burung untuk mengusirnya; P.B.: bulusan
dipangan purpur unang dipangan amporik, lebih baik padi itu dirugikan oleh purpur daripada
dimakan perik artinya: lebih baik menderita kerusakan daripada menderita ketidakadilan.
Pusaha, pusaka.
Pusangko = pusaha.
Pusat, pusat, tempat yang terdalam di air, pusaran air, olakan air; dionsop pusat, ditarik ke bawah oleh
pusaran air; pamusatan, inti, pusat, kesimpulan, masalah pokok; pusat samudora, landasan samudra di
benua bawah (legenda).
Pusok, I. pusat, pusar, plasenta, titik pusat, bodong; pusokpusok, penyakit perut; dongan
sapusok, saudara laki-laki kandung, saudara sekandung. II. sesak mengenai nafas, pendek, berat (sahat
tu pusok hosana?); hapusohan, dalam keadaan sesak, kesempitan.
Pusor, pusaran air, berputar; pusoran, ubun-ubun, pusar rambut; marpusorpusor, berpusar mengenai
air.
Puspas, berdengung mengenai bunyi batu-batu yang dilemparkan oleh ali-ali.
Puspus, mamuspus, mengerjakan sesuatu dengan rajin dan cepat; sipuspus, guna-guna untuk
menghancurkan orang; mandabu sipuspus, memakai guna-guna itu terhadap seseorang.
Pustaha, pustaka, buku diperbuat dari kulit kayu dalam mana dituliskan segala pengetahuan
mengenai hadatuon.
Pusu, pusupusu, jantung; dalam arti kiasan: rasa hati = ateate; malambok pusupusu, merasa senang,
berhati-hati; malae pusu, idem; maepusu, (dari: mangae pusu) sakit perut; tarpusu, terkena di
jantung; parpusupusuan, sekitar jantung, bagian ulu hati; manghapusuhon, membuat sesuatu dengan
giat untuk mana orang juga turut menyetujuinya; dihapusuhon rohana, diperkuatnya batinnya; pusu ni
roha, dendam, benci.
Pusuk, pucuk, ujung daun palem yang paling dalam, tunas pohon kayu atau tanaman yang berdaun kertas
sigaret untuk mana orang suka sekali memakai daun halus; pusuk ni hau, pucuk pohon kayu yang
lembek dan muda, tunas; pamusuk, yang terkemuka dalam rapat; pemimpin pengambil kapur Barus.
Putek, = putik.
Puti, putih, bersih, suci, murni; hambing puti, kambing putih dalam istilah persembahan; puti, sisi dadu
dimana hanya terlihat satu mata; orang puti, sekte padri yang semenjak 1885 beberapa kali menyerang
tanah Batak; pinggan puti, piring putih (tanpa gambar).
Putput, = maputput, patah mengenai bulu, hilang, habis; mamutputi, mencabut bulu burung, mencabuti
sampai bersih.
Putus, berakhir, selesai mengenai pertikaian, perlawanan, perkara, masalah, urusan, mati mengenai
manusia dan ternak; paputushon, memutuskan.
Ra, I. mau, angin, bersedia; na ro do ahu, saya mau, saya bersedia; api na so ra suda, api yang tidak
mau padam. II. ra, mungkin, barangkali; ra tung, mungkin ya, barangkali ya.
Raba, mangaraba, mengungsi, lari dari kampung dengan ternak saat ada bahaya yang
mengancam; rabaraba, sej kupu-kupu putih.
Raban, = bangunan; saraban, seperlengkapan, seperangkat, sestel, segala sesuatu yang masuk satu
pasangan msl semua gendang yang diperlukan dalam orkes; marrabanraban, bertumpuk-tumpuk.
Rabar, mangarabar, merujak, mengolah buah-buahan atau daging dengan menumbuknya dan kemudian
menambahkan sitrum, lada dan garam; mamuji na nirabar, memuji pekerjaan sendiri, memuji-muji hasil
pekerjaan sendiri.
Rabarabu, tewas dalam jumlah besar mengenai tentera dari kedua belah pihak, bergelimpangan mayat
kedua belah pihak yang berperang.
Rabi, alat pemotong rumput, arit, parang; mangarabi, membersihkan dengan parang suatu tempat dengan
jalan mengebas pohon dan semak untuk dijadikan kebun atau ladang, memarang.
Rabin, mangarabin, dengan berduaan membawa orang setengah diseret dan setenga diangkat,
menggotong orang sakit.
Rabis, rabis ni gaol, daun-daun pisang yang telah kering dan pada batangnya bergantungan ke bawah,
dahan kering yang mau jatuh ke tanah.
Rabisan, tonggak haluan perahu, tiang kecil, yang tegak dibagian muka perahu (= solu).
Rabu, aek rabu, air abu yang dibuat dari abu yang dibasahi dan dalam mana orang menyediakan benang.
Rading, pelayan perempuan, yang diperoleh seorang pengantin perempuan dari ayahnya.
Raga, raga, keranjang yang dijalin jarang tempat membawa ayam; mangaraga, menyaring msl pasir atau
beras, juga melukai seseorang bagaikan lubang raga; ragaraga, rak dari kayu untuk persembahan yang
digantungkan di dalam rumah sesudah dihiasi dengan bunga; tanggiling ragaraga, sej tenggiling yang
besar.
Ragam, ragam, macam, cara, jenis; ragam, beraneka ragam, berbeda; ragamragam, berbagai-bagai
jenis, bermacam-macam, banyak ragamnya, aneka raga; marragamragam, dari bermacam-macam jenis,
beragam-ragam.
Raganan, = tagonan, lebih baik, lebih suka, dari: argaan lih arga.
Ragat, sedang ramainya, sedang sibuk-sibuknya, meluas menjadi umum; berselisih, berperang; ragat
paronan,para pengunjung pekan datang berkumpul; ragat manduda, waktu para perempuan menumbuk
padi yaitu: sore jam 16.00 atau malam jam 20.00; ragat mardahan, waktu umum memasak yaitu: antara
jam 17.00 dan 18.00 sore; ragat mangan, waktu umum untuk makan yaitu: ja 18.00 sore; ragat
bada, pertengkaran menjadi umum, ramai bersengketa; ragat hamusuon, permusuhan menjadi umum.
Rage, musnah, hancur, binasa, mati dalam jumlah besar, bergelimpangan mengenai banyak orang yang
mati; marragean, berserakan, binasa dalam jumlah besar,
bergelimpangan; mangaragehon, menghancurkan, membinasakan, menghabiskan.
Ragi, bdk sagi, mangaragi, membagi-bagi sedemikian rupa hingga memperolehnya menurut
kemampuannya; ragi ni ulos, model, corak, motif ulos; ragiragi, sej ulos.
Ragian, ganjal, lapik piring untuk meninggikannya; indahan di ragian, perbuatan suka menjamu orang.
Rago, raga, bola yang dianyam dari rotan dengan mana para pemuda main sepakbola.
Ragu, kacau; ragu idaon, semua kelihatan kacau; ragu pingkiranna, pikirannya kacau.
Rahanan, = raganan, lebih baik, lebih suka; rahanan mate asa mangolu, lebih baik mati daripada
hidup
Rahar, hampa tak berbuah, layu, hangus, kering; mangarahar, membuat layu, melayukan,
menghanguskan, menjadi mandul.
Rahat, kikir (besi); mangarahat, mengikir; na rahat, ganas; rahat sahit, penyakit yang sangat
mengganas di sekeliling; gondang ni rahat bulu, cara mengucapkan: seorang berbuat kesalahan banyak,
orang lain kena siksanya.
Rahis, terjal, jurang, curam, mengenai lereng gunung, tepi sungai, tepi jalan; sitimbung rahis, seorang
yang sengaja mencari bahaya, yang terlalu berani berbuat sesuatu, pemberani, peloncat
jurang. Rahot, rahot ni indahan, nasi angus yang melekat pada daun-daun yang ditarok dalam
periuk; mangarahoti, meletakkan daun-daun ke dalam periuk untuk memasak nasi; pangarahoti, daun-
daun seperti itu; rahotrahot, urat-urat, kerak-kerak.
Rai, penyakit saraf; raion, sej penyakit pada tangan yang gemetar, penyakit saraf.
Rair, batang bambu sebagai mana ia tumbuh, serumpun bambu; harair, waktu menghitung batang
bambu; sanghahair, sebatang bambu.
Rais, tersangkut pada (di), hal pekerjaan yang ditinggalkan tidak selesai, mencantel
pada; mangaraishon, menggantungkan sesuatu, mencantelkan; raisan, rotan, yang dipasang di atas
sungai untuk pegangan sewaktu menyeberangi sungai itu; aek raisan, nama sebuah sungai antara
Silindung dan Sibolga, dimana dulu terdapat penyeberangan seperti itu; marraisan, menyeberang melalui
tali seperti itu; marsiraraisan, bergayut, saling menyantel; siraraisan, tali atau kain yang dipintal pada
mana wanita yang melahirkan berpegangan; mate rais, mati sewaktu lahir.
Rait, I. kait; mangarait, mengait, mengambil sesuatu dengan kaitan; raitrait, gancu, kaitan yang panjang
untuk menurunkan buah. II. rait ni bagas, kerangka atap rumah; paraithon, memasang konstruksi
atap; na rait, perkayuan dalam rumah dikira dari sumban ke atas, na lolo semua perkayuan
dari sumban ke bawah.
Raja, raja, pemimpin, pengawas, penguasa, kepala; rajanami, penyapaan yang hormat:
rajaku; rumaja, raja yang tarafnya lebih tinggi, lebih tinggi dalam kedudukan, lebih mulia; raja
huta, raja yang berdiri sendiri, bukan parripe; harajaon, kerajaan, kemuliaan; mangarajai, menguasai,
memerintah, merajai; mangaraja, gelar: Singamangaraja, imam raja Batak; raja ho, anda adalah raja
saya mohon anda; diparhurajai, diminta dengan sangat, mengatakan ke-padanya "rajanami";
rajaraja, memohon, dengan sangat, meminta-minta; diparajarajai, memohon dengan sangat; uju
hinarajahon ni A, sewaktu A memerintah; ompu raja di porlak, = parsili, dalam bahasa datu.
Rak, paru-paru.
Rama, ramah, hiruk pikuk; dengke ramarama, sej ikan kecil; mangarama, menghalau ikan di dalam air
dan kemudian ditangkap.
Ramang, ramangramang, kangkang mengenai kaki, berjalan dengan kaki yang kurus panjang msl labah-
labah; paturamang, ber-kerumun; rumamang, bergerombol-gerombol, berkerumun dalam jumlah besar
mengenai binatang.
Ramba, semak-semak, hutan, belukar; ramba na potpot, rawan yang tidak bisa dilalui, semak belukar
yang lebat; jolma ramba, kata yang bersifat memaki-maki; mangaramba, menyembunyikan diri di
semak-semak.
Ramban, kain, benda-benda yang diperdagangkan; tigatiga ramban, barang dagangan, barang-barang
jualan.
Rambar, penolong bilangan, satuan, unit; sangkarambar, sepotong, sebuah, satu lembar msl dipakai
waktu menghitung daun dan pakaian; P.B.: sarambar gogo, sajomput tua, banyak tenaga yang dipakai
tetapi hasilnya sedikit, banyak tenaga, sekelumit nasib.
Rambas, mangarambas, membabat, menyebat, membersihakan hutan dengan menebang kayu-kayu yang
besar untuk mana dipergunakan parang; songon na nirambas duru, bagaikan membersihkan tepi ladang,
untuk menjaga supaya jangan dimasuki tikus.
Rambat, = sungkot, sangkut, tertambat, tinggal tergantung; paturambaton, kaki terhantuk pada
sesuatu; sipaturambat, ilmu sihir datu dengan mana ia menjatuhkan orang, sihir penghalang.
Rambing, mangarambing, menggantungkan sesuatu msl ogung; rambing, titi gantung dari sehelai rotan
besar (mallo) dan dua helai untuk pegangan; pangarambing, dahan-dahan yang menghubungkan titi
itu; rambingan, sepotong daging, yang dapat dibeli di pekan/pasar: juga seikatan yang digantungkan
seperti jagung.
Rambis, = arbis, menyentuh de- ngan tangan; mangarambis, menyentuh, menyenggol, menyinggung.
Ramboan, bejana dari bambu untuk menyimpan air pencuci, sekerat bambu sebagai tabung air.
Rambon, tidak jelas, kabur, remang, samar-samar, rabun; rambon huida, saya melihat samar-samar,
kabur saya lihat; rambon matana, dia melihat samar-samar, matanya kabur; rambon ni
ari, senja; rambon ari, hari sudah senja; rambon manuhon, yang tidak dapat dilihat waktu senja seperti
halnya dengan ayam; sirambon, sej tumbuhan air yang membuat air keruh kelihatan.
Rambong, tidak adil mengenai perkataan; juga: culas, tidak jujur, tidak murni, tidak bersih mengenai
ramalan dengan ayam yang berarti bahaya. Rambu, jimbai, sabut pada buah-buahan; rambu ni
pinasa, daging yang bersabut pada buah nangka dan tidak dapat dimakan; rambu tola, keputusan
sementara untuk menenangkan buat sementara mereka yang bertempur, kelak diperoleh keputusan
terakhir; parrambuan, keranjang sampah, tabung sampah; sijujung rambu, seorang penolong yang
mendampingi dukun, pelayan dukun; datu pangarambui, dukun yang memberi tanda-tanda bagaimana
ayam itu harus jatuh; rambu, tali yang dipasang sesudah mana orang mengarahkan kayu ke
situ; mangarambuhon, melaksanakan segalanya menurut aturan; beha do pangarambuhonna, di
godang ni ulaonna, bagaimana dia dapat menyelesaikan segalanya?; pangarambui, daftar untuk
memilih hari (mirip dengan parhalaan); rambu na onom, cara meramal dengan benang untuk mendapat
pencuri.
Rami, ramiramian, menambah kekuatan hidup terutama mengenai perempuan agar memperoleh banyak
anak (gabe tondina).
Ramon, I. = rambon. II. ramonramon, kulit halus yang berada dibawah kulit atas, kulit ari.
Ramos, banyak sekali mengenai buah, berbuah lebat; ramos parbue ni hau i, pohon kayu itu berbuah
banyak, lebat buahnya pohon itu.
Ramot, cermat, berlaku hati-hati dengan sesuatu (= jamot), berupaya menjaga, agar tidak rusak atau tidak
hilang; mangaramoti, menjaga utuh, melindungi, mengawasi; mangaramothon, memelihara sesuatu,
menjaga agar tidak kesasar, memegang teguh; siramoti hurungan, penjaga penjara; ramot
bahen, perlakukan dengan hati-hati, jaga agar utuh.
Rampak, bersama, serempak, sekaligus, kompak, bersamaan; rampak borhat, berangkat bersama-sama.
Rampat = rambat, sungkot, tidak terang mengenai ucapan (sungkot suarana); tenunan yang salah
karena tidak sama garis-garis.
Ramping, maramping, sobek mengenai telinga karena perhiasan, mengenai mata jarum, lobang
kancing; mangaramping, memelah, memutuskan.
Ran, mangaran, kurang jelas, tidak teratur, simpang siur, ruwet, kusut; mangaran aek, mengalir kesini
kesana, bersimpang siur, air merambat; mangaran hatana, pidatonya tidak jelas, tidak teratur; ran do
bogasmu, engkau mengerjakan sesuatu dengan tidak teratur, segala-galanya bersimpang siur,
Randorung, sej pohon kayu yang kulitnya dianyam (karena lembek) menjadi tikar; P.B.: tinallik
randorung, bontar gotana dos do anak dohot boru dibahen na pulik do margana, lantoro ditakik,
getahnya putih putra dan putri sama saja kecuali marganya yang beda.
Ranga, panjang mengenai tanduk kerbau; horbo siranga, kerbau yang lurus
tanduknya; rangaranga, ruji, jentera; rangaranga ni sorha, roda cakra pemintal.
Rangat, aek rangat, air belerang, air hangat bersumber dari alam.
Range, sej pohon kayu.
Rangga, suka bertikai, suka berbantah, bringas suka berkelahi; rangga juna, sej pisau.
Ranggang, rebah terlentang dengan kedua paha terbuka, jatuh bergelimbang dengan anggota gerak yang
keseleo; bojak siranggang, kodok pada mana orang mengangkat sumpah, kodok ini dihancurkan di batu
dan pada batu itu orang mengatakan demikian: aku mau dihancurkan jika kata-kataku tidak tidak benar.
Ranggapuri, sej hantu (begu) yang terhadapnya tidak berlaku korban apapun; ranggapuri
matutung, bala kelaparan akibat musim kering yang lama.
Ranggas, ranting-ranting kayu mati dan kering; ranggason, tidak berdaun, kering; P.B.: ranggas
tumutungi bonana, api besar dimulai dengan membakar ranting-ranting kayu kecil, yang
kering; sibondut ranggas, dikatakan mengenai perampok atau penyamun yang menelan sesuatu yang
tidak boleh ditelan; sibondut ranggas na gaunggaung, seorang yang mengambil sesuatu, yang bertujuan
menjatuhkannya.
Ranggiok, rumanggiok, ramai-ramai menjerit, menangis, meratap, membuat gaduh, riuh mengenai
banyak orang.
Ranggisgis, batu apung; ranggisgis, kering dan pucat seperti batu itu.
Ranggitgit, nama sej tumbuh-tumbuhan di hutan berdaun lebar dan disukai orang untuk membungkus
sesuatu, nama sebuah daerah.
Ranggiting, sej penyengat kecil.
Rangin, sepotong kayu yang secara kasar dipotong dan menggambarkan kuda pada mana orang menari
bila seekor kuda dipersembahkan; ranginrangin ni baoan, rumbu-rumbu pada tepi anyaman jerami.
Rangkit, rakit; mangarangkithon, batang-batang kayu yang diikat bersama-sama dan membuatnya
terkatung-katung di air; juga: rangkit, dikatakan mengenai rotan yang dipasang di atas air dan melalui
mana sebuah keranjang ditarik kesini kemari untuk menyeberangkan orang.
Rangrung, berbunyi nyaring msl dua poting yang saling memukul; teka-teki: laho tu balian rangrung
songon boru na mora, laho muli sip songon boru na pogos, kalau poting dibawa kosong untuk
mengambil air, maka ia berbunyi seperti seorang gadis yang pakai banyak perhiasan; kalau dibawa
kembali ke rumah, ia tidak berbunyi lagi, sebab ia sudah penuh dengan air.
Ranjang, keranjang, karung yang dianyam untuk penyimpanan rumput, pupuk dsb.
Ransang, kayu lurus yang dijepit pada tiang-tiang dan sekaligus pengikat tiang-tiang itu, palang dari kayu
untuk menutup pintu; rangsangrangsang, palang penutup pintu; mangaransang, memalang
pintu; pangaransangan, tulang dada.
Ransar, lancar, cepat, lekas; tigatiga ransaran, barang dagangan, jual-jualan yang laris
laku; siransar, sej pisang.
Rante, rantai, kekang kuda; mangarante, mangarantei, mengikat dengan rantai, merantai; rantei
babam, kekanglah mulutmu; orang rante, orang rantai, yang terhukum; ranterante, yang dipasang
pada detar sebagai hiasan.
Rantiti, I. sej pohon kayu kecil yang kayunya menghasilkan potas. II. kata bilangan: buah, keping,
potong; sampulu rantiti mas, sepuluh keping mas.
Ranto, rantau, keluk dalam sungai, lubuk dalam sungai; mangarantoranto, mencari ikan dalam
lubuk; pangarantoan, tempat, daerah, wilayah dimana orang merantau; maranto, = jalang, pergi
merantau, mengembara; anak ranto, = anak jalang.
Rantos, tajam, runcing mengenai pisau atau bambu yang diruncingkan; roha na rantos, kebijaksanaan
berpikir, pertimbangan, cerdas.
Rap, I. rap-rup, tiruan bunyi senapang. II. bersama-sama, bersama, dengan; rap dohot, bersama dengan,
bersama; raphon, disertai, bersama dengan seseorang; rap ma hita, baiklah kita bersama-sama pergi.
Rapar, tak kebagian makanan, lapar; haraparan, kekurangan, kelaparan; anturaparan, berada dalam
keadaan kelaparan dan kekuarangan; mate anturaparon, mati karena lapar
Rape, = rapet.
Rapit, = rapet.
Rapot, bdk rapat, perekat, lem, zat untuk menggabungkan; rapot tu sarung, imbalo tu
suhul, dengan rapot sarung pedang dilem; batang rapotan, peti yang terdiri dari dua bilah papan yang
disambung; rapot, rapat, persidangan raja-raja dimana dibicarakan persoalan
hukum; marrapot, bersidang, mengadakan persidangan; parrapotan, tempat atau rumah dimana
diadakan rapat didang; harapotan, tempat pada tanaman dimana daun-daun pergi cerai.
Raprap, mangaraprap, mengambil daun dari tangkainya; maraprap, direnggut oleh dahan
berduri; maraprap na so magulang, turihon na so marngenge, disentak tanpa berguling ke bawah,
berbekas tanpa berpenyakit cacar, artinya: mendapat celaka tanpa salah.
Rapu, marapu, patah, koyak, robek; mangarapuhon, mengoyakkan; rapurapu, serpih-serpih kayu
sebagai mana ia jatuh sewaktu menetak, juga dahan-dahan yang terkumpul; rapurapu, tunggul yang
sewaktu kebakaran hutan tetap berdiri dan hitam karena kebakaran serta diambil sebagai kayu api.
Rara, merah, merah jingga; marrara, berwarna merah; tarrara, merah kelihatan, agak merah; rara
matana (mida), ia melihat sesuatu dengan rasa kepingin memilikinya;sirara, sej penyakit padi sewaktu
ia berada di bulir dalam hal mana ia merah kelihatan; sahit rara, sej penyakit yang membuat kulit
berwarna merah.
Rarang, larang; mangararang, melarang; rarangan, larangan, tempat dari mana orang tidak boleh
mengambil sesuatu.
Raras, mararas, menetes-netes, menitik dalam jumlah besar mengenai benda-benda kecil; anak raras,
hau raras, pohon kayu yang kecil.
Rarat, merambat, ekspansif, menjalar, meluas, menyebar, tersebar; mangurarat, meluas, menjalar,
merambat; mangararati, meneruskan, tidak berhenti dengan sesuatu; pararathon, memperluas,
menyebarkan msl berita, kekuasaan; baro sirarat, penyakit kanker.
Rari, tak ada ujung pangkal, kusut, tidak beraturan, kosong, tidak dihimpunkan; rarirari
hatana, perkataannya ti-dak teratur, tanpa isinya, kosong bicaranya; rarirari ni roha, rencana-rencana
yang tidak penting, angan-angan; hata sirarion, omong kosong, obrolan.
Rarik, mangararik, menggores dengan pisau, membuat garis, menoreh; rarik, pisau untuk menggores,
untuk membuat ga-ris; pangararihan, goresan yang dibuat dengan pisau.
Raru, sej pohon kayu, yang kulitnya dipakai untuk meragi tuak; mangararui, meragikan dengan kulit
ini; dipararu hatana, dibumbui ucapannya.
Rasi, = jujur; mangarasai, menghitung, mengira; rasian, sifat, cara; lipatan dalam tangan yang dari
mana dapat dibuat ramalan; rasian ni goar, ramalan yang dapat dibaca dari nama; rasi, rasirasa, sampai
mengenai waktu; rasirasa nuaeng, sampai sekarang.
Rasun, racun; mangarasun, meracuni seseorang; hona rasun, kena racun, diracuni.
Rata, segar, hijau mengenai tanaman hijau, daging yang baru, juga biru mengenai langit; ingkau
rata, sayur yang hijau, yang baru; P.B: rata pe bulung ni bulu, rataan do bulung ni torop, denggan pe
uhumna, dengganan do uhum torop, daun bambu adalah hijau tetapi lebih hijau adalah daun torop,
walaupun putusanmu mengenai vonis juga baik, putusan orang banyak adalah lebih
baik; parataratahon, memperbaharui, mengulangi; mulak rata, diperbaharui; ratarata do ompu ni
parbinotoan, mengulangi adalah ibu pengatahuan, repititio est mater studiorum; sirumata bulung =
napuran; parsirataon, penghias untuk mewarnai diri putih atau merah; na pinorsirata, = na rata;
pangaratai, angsuran yang dibayar orang yang berutang sebagai tanda bahwa dia tetap mengingat
utangnya; sirumata langit, langit yang biru.
Ratak, humaratak, humaratik, berdentang-dentang suara mesin, membuat bunyi yang keras dan teratur
msl mesin atau martil tukang besi.
Rati, cocok betul dalam perbandingan yang cocok, proporsional, yang tepat.
Rating, habis dimakan api, hangus termakan api; mangaratinghon, dimusnahkan api, menghanguskan.
Rau, sej pohon kayu yang lembut dan buahnya dapat dimakan.
Raung, raungan, tandan, rangkai mengenai buah; marraungraung, bergantung, berangkai, bergayut.
Raus, tidak mendalam, serampangan, tidak teratur, tidak hati-hati mengenai ucapan dan perbuatan,
semberono, teledor, asal-asalan, tidak rapi, tidak teliti, bersikap tidak peduli.
Raut, pisau kecil; P.B.: unang parmeammeam raut, ai maila do raut so dapotan, jangan bermain
pisau karena pisau malu tak makan; raut parnabung, pisau cukur.
Raya, = rea, raya, besar; ari raya, hari raya; pintu raya, pintu utama; patik raya, perintah utama.
Rea, = raya, besar; dalan rea, jalan besar, jalan raya; banua rea, nama daerah; santi rea, bdk santi.
Reak, sej penyakit kuda; reahon, menderita penyakit kuda seperti itu; reak mardalan, berjalan pincang.
Reap, I. rakyat. II. mangareapreap, melayang-layang di udara msl burung, merayap-rayap.
Redem, nyenyak tidur, terpulas tidur; juga dikatakan mengenai tumbuh-tumbuhan yang menjadi kering
karena musim kering yang lama.
Rehe, mangarehei, mengolok, mengejek, menyindir, mencela, mencerca seseorang; reherehe, olok-olok
ejekan, sindiran, celaan ,cercaan; pangarehei, pengejek, penyindir, pencerca, pencela.
Rembat, = rambat.
Remengremeng, segala jenis perhiasan dan hiasan msl pada rumah Batak, pada upacara; tetek bengek,
keropas, kerapis juga: kalimat-kalimat yang dihiasi dalam pidato; mangaremengi, memakai segala
macam dari sesuatu.
Remet, halus, kecil mengenai tulisan.
Rempe, letih, penat; mangarempe, melelahkan, meletihkan; dirempe huhilala, saya merasa diriku letih.
Renda, renda.
Renge, berat, keras mengenai pekerjaan; renge ni ulaon, kesibukan kerja; renge modom, nyenyak, lelap
tidur. Rengget, mangarenggetrengget, meminta-minta.
Rentuk, barang-barang kecil, hal-hal sepele; ulaon rentuk, pekerjaan-pekerjaan yang kecil.
Rere, tikar yang buruk, yang lusuh; manjalo mas sian toru ni rere, menerima uang dibawah tikar,
artinya: kena sogok.
Reruk, I. sej burung hitam yang datang dalam jumlah besar (berkawan-kawan). II. sej pohon berbuah.
Res, I. tiruan bunyi kerosok atau menderas; marderes, membuat bunyi seperti itu. II. res, = ris;
mangareshon, mengenakan sesuatu menurut kemampauan, kesanggupan msl pajak; mangaresres, idem.
Resan, = pesan.
Retuk, sulit, sukar; retuk boanon, sulit dibawa; retuk begeon, rumit dan sulit kedengarannya.
Ria, I. datang bersama-sama, hadir banyak, berkumpul dalam jumlah besar, bersama-sama; ria ma
hita, kita semua bersama-sama; marria, merapat, bermusyawarah; marriaria, umum, beramai-ramai; ria
ni roha, kegirangan bersama, keceriahan hati bersama; sai tubu ma siria martata, mudah-mudahan
datang suka cita. II. sej alangalang berdaun tajam.
Riak, permainan, guyon, kelakar, seloroh, senda gurau; lalap siriahon, berseloroh dengan kawan-kawan
dan menyebabkan tidak tidak menghasilkan apa-apa; parsiriahon, permainan, seloroh, senda
gurau; marsituriak, tertawa (And); hata siriahon, senda gurau.
Riang, = ria; riang ni ate, kegembiraan, gembira hati; riangriang, sej tanaman menjalar.
Riap, I. kedal, sej penyakit kulit yang menyebabkan bintik-bintik putih. II. riap ni jala, hal
mencampakkan jala; mangariaphon, jala mencampakkan jala. III. rumiap rumontom, berkerumunan,
berkeliaran.
Riar, = ringgit (ringgit Spanyol). II. liar, galak mengenai binatang, laut dan manusia; riar
pangalaho, kelakuanmu liar, galak; pariarhon, menjadikan liar; horbo riar, kerbau liar; mangariari
tondi, mempersembahkan sajian untuk memperoleh kembali tondi orang sakit setelah meninggalkan
tubuh manusia orang sakit itu.
Rias, sej tumbuh-tumbuhan, yang bunganya suka dimakan orang; rias, panjang dan
kering; mangariasi, menjadi ramping, langsing. Ribak, maribak, koyak,
robek; mangaribakhon, merobekkan; mangaribakhon bada, mencetuskan, membesarkan
perselisihan; ribakribak ni abit, sobekan kain.
Riban, lebar; pinggan riban, pinggan yang besar; sapinggan riban, sepinggan besar penuh.
Ribur, meriah, ramai, ria karena adanya gerakan penghidupan msl pasar, pekan yang ramai
dikunjungi; riburan, ramai; hariburon, keramaian; marhariburan, merencanakan, mengatur
pesta; siriburon, sej permainan.
Ribut, = gaor; ribut ulaonku, kacau kerjaku; manongon ribut, mengeja, melafal.
Rigam, rigamrigam, kain-kain buruk, pakaian buruk, kain-kainan. Rigat, marigat, retak, robek,
bercelah, bercelah pecah msl papan, tanah kering, telapak kaki; angka
rigat, idem; mangarigat, memelah, merobek, mencencang; mangarigati partubu, memisahkan kaum
kerabat dengan menekankan perbedaan dan tidak mengenai persamaan.
Rigo, lemak pada sup; marrigorigo, bercahaya lemak mengenai muka, berlemak, berlemak-lemak.
Rigop, mangarigopi, menghadang, mengintai seseorang; upa mangarigop, upah yang diperoleh karena
menemui pencuri; rigopan, berperang dengan melakukan pengadangan; pangarigopan, hadangan.
Riha, cela, retak pada pot; bersalahan, kesalahan yang kecil yang tidak dilihat dengan segera.
Rihit, pasir; matua tano matorang rihit, artinya: kekal, abadi; nang matua pe tano on matoras pe
rihit, ndang olo ahu, selamanya aku tak mau.
Rikrik, marrikrik, cacad, kekurangan mengenai binatang, pot, tanda bekas dipakai mengenai kuda.
Riman, sej bagot; tali halus yang ditarik dari padanya; pembelian perangkap yang membuat ia tertutup
bila diusik.
Rimas, amarah, geram; marrimas, marah, berang, mengamuk; tarrimas, idem; na ro rimasna, dia
menjadi marah; marro ni rimas, menjadi marah; mangarimasi, marah terhadap seseorang; hona
rimas, kena marah, dimarahi; mombon rimas, turun marahnya; manombo
rimasna, kambuh; parrimas, pemarah.
Rimba, sebidang tanah yang baru pertama kali dikerjakan tertapi secara kasar
sekali; mangarimba, membuat pekerjaan pertama ini, membersihkan tanah dari rumput; rimba
gasgas, mencangkuli untuk kedua kalinya; rimba oma, mengerjakan kembali mengenai tanah yang enam
tahun kosong; pagodang rimbaanna, banyak berusaha, banyak berikhtiar.
Rimbang, sej pohon kecil yang buahnya dapat dimakan; rimbang, margambanghon na so gambang,
marimbanghon na so rimbang, memulai sesuatu yang baru, membuat sesuatu yang belum pernah
dibuat.
Rimbas, kapak yang lebar; mangarimbas, mengapak dengan kapak ini. Rimberimbe, kelambu atau tenda
dari tikar yang dibuat dalam rumah msl untuk melindungi orang sakit.
Rimbor, kabur, sekilas saja nampak, tidak terang, samar-samar dilihat; juga: marimbor.
Rimbur, sibur-sibur, capung; jenis-jenis: rimbur gaja, rimbur na rara, rimbur teteng; rimbur ni
hotang, ujung rotan dimana terdapat duri; unang angkupi ibana, na pasarat-sarat rimbur ni hotang
do i, jangan campuri, nanti anda akan dilukai durinya, jangan kawani dia itu, karena sama halnya seperti
menarik ujung rotan berduri jadinya.
Rimpang, kerat, bagian, kelompok; sarimpang, serangkai, sekerat, sebagian; sangkarimpang, satu
gugusan mengenai buah-buahan msl kunyit atau jahe; mangarimpang, mengambil sebagian msl uang,
mengambil sebagian untuk membayar utang.
Rimpas, sangat, sempurna, tuntas; rimpas dengganna, baik sekali, terlaksana dengan
tuntas; harimpason, kesempurnaan, ketuntasan.
Rimpu, mangarimpu, memikir, menyangka; hurimpu, saya pikir, saya sangka; P.B.: hurimpu
parhunihan, hape pargadongan, nirimpu parulian, hape hamagoan, sangka ladang kunyit ternyata
lahan ubi, sangka nasib mujur, rupanya sial.
Rimpur, rimbun, lurus, panjang, lampai mengenai kayu dan orang; sirimpur jarijari, orang yang berjari-
jari panjang, berjari panjang lampai.
Rimuk, = ribur.
Rindang, I. tanda bukti, corpus delicti; mangarindangrindanghon, mempunyai sesuatu sebagai bukti,
membuktikan dengan tanda; manuan rindang, menanam pohon sebagai kenang-kenangan atau sebagai
tanda bukti. II. rindang, sej tanaman menjalar yang tumbuh sebagai parasit di pohon kayu;
turunan; ndang marrindang, tidak mempunyai turunan, tidak beranak; marrindanghon hau
sinahiton, mempunyai kayu yang dapat dibakar sebagai anak lelaki, artinya: tidak mempunyai anak, tak
berketurunan.
Ring, tiruan bunyi "ring", bunyi emas atau perak jika dipukuli; mardiring, berbunyi nyaring.
Ringan, senang hati, sebentar gembira sehingga kesedihan ha-ti, kepahitan sebentar dilupakan.
Ringgarung, kijang.
Ringgas, rajin, dengan kemauan sendiri (lawan: losok); ro ringgasna, dia rajin; ringgas ni
roha, kerajinan, semangat; haringgason, kerajinan, hal berkenaan dengan rajin; mamaringgas, berbeda
mengenai kerajinan, tidak serupa kerajinannya, rajin sewaktu-waktu; mangharinggashon, melakukan
sesuatu dengan rajin, dengan gembira; siringgas, sej pohon kayu.
Ringgit, ringgit; mangaringgithon, menukarkan uang jadi ringgit; siringgiton = dahanon (And); ringgit
burung, gulden; ringgit bontar, dolar (ringgit) Spanyol.
Ringgo, = rongit.
Ringkang, terkelupas, lepas, lekang msl kapur dari dinding, kulit bekas luka.
Ringkir (bdk singkir) mamuringkir, menjenguk, menengok dengan teliti, menyelidiki se-cara teliti,
mengamati; ringkiron, dapat diperiksa, dapat ditengok, yang mau dijenguk.
Ringo, riuh, ribut, membuat hiruk pikuk; ringo pinggol, hiruk pikuk kedengaran, ribut di kuping.
Rinsan, iring, damping, yang satu dibelakang yang lain, berbaris; rinsan tu toru, kebawah berbaris.
Rinsir, ringan, dapat bergerak, cepat meluncur; hepeng rinsir, uang kecil dari tembaga (= hepeng
linsir); siparinsir, daya untuk memperlancar penjualan barang-barang; siruminsir, = solu (And).
Rintak, mangarintak, merampas, menyentak; rintahan, apa yang dirampas, rampasan, sentakan.
Rintaktak, air hujan yang tinggal di daun-daun dan dari sana menetes ke bawah.
Rintar, tidak kusut mengenai rambut dan benang; suri pangarintari, sisir pemilah, sisir perapi rambut.
Rintik, I. gila, tolol; na rintik, orang tolol, orang gila. II. bergaris; marrintikrintik, bergaris, bercorak.
Rintua, sej perdu yang daunya berwarna hijau dan putih bunganya berwarna jingga.
Rio, I. jarang, tidak rapat mengenai pagar, tenunan; ulos suri-suri rio ditongatonga, parlagu nauli so
lupa sian roha, kain suri-suri adalah bening di tengah-tengah, seorang yang berbuat baik tidak dilupakan
orang, juga bila orang tidak selalu mengingatnya. II. Gadong rio, sej ubi kayu yang enak rasanya, berasal
dari Riou.
Riong, riongriong, tembus lihat, tembus pandang, menembus, berkilauan mengenai mata harimau,
kucing.
Ripe, I. famili, keluarga; dongan saripe, suami, isteri, kawan sekeluarga; mardongan
saripe, berkeluarga, berlaki-bini, bersuami, beristeri, telah kawin; pardongan saripeon, pernikahan,
perkawinan, kekeluargaan; parripe, kawan serumah, rakyat; hami na saripe, kami
sekeluarga; riperipe, milik bersama, kongsi. II. ripe, hanya, cuma, saja; ripe manjalo ma hami, kami
hanya menerima. Riprip, rak dinding yang diperbuat dari hodong ni bagot.
Ripur, punah, mati semua, binasa; sumpah: ripur ahu, saya mau jadi binasa bila....
Riris, dalam satu baris, berjejer, terbagi merata, berderet; ucapan selamat: bintang na rumiris, ombun
na sumorop, anak pe riris, boru pe antong torop, bintang-bintang berbaris, anak-anak lelaki berbaris-
baris, anak perempuan banyak; paririshon, menghitung menurut urutan, menjejerkan.
Ririt, mangaririt, mencari, mencari jodoh, memilih, meminang; mangaririt boru, meminang gadis,
mencari perempuan untuk dijadikan isteri, mencari mempelai perempuan dikatakan mengenai pemuda-
pemuda yang berniat kawin; jolo ririt asa dok, pikir dulu baru katakan; ndang diririt ho hata
sidohononmu, engkau tidak memikirkan perkataanmu; mangaririti gambir, memilih yang terbaik,
sebagai memilih gambir yang terbaik untuk merokok; saririt, sekuntum, setumpukan, setimbunan benda-
benda kecil yang terpilih; riritan, kuntuman gambir, sebungkus gambir yang dipakai sebagai pelupuk
sigaret; diparirithon, menyuruh pilih.
Ris, terbagi rata, masing-masing dapat sesuatu, terjatah; parishon, membagi sedemikian rupa sehingga
masing-masing mendapat sama banyaknya, membagi rata.
Risa, mangarisa, mempertimbangkan, menimbang, memusyawarahkan, membahas.
Risi, kasar, tidak rata; hata na risi, kata-kata yang keras dan kasar; risirisi hata ni jolma, lamot hata ni
begu, kata-kata orang adalah kasar (oleh karena selalu tersimpul kebenaran di dalamnya), kata-kata hantu
yang jahat adalah licin (untuk menggoda, membujuk, dan membinasakan: pangarisirisian do ateate, hati
adalah mudah pilu msl setelah sakit, segera setelah bangun; risirisi, perdu yang daunnya kasar.
Risik, hati-hati, teliti, betul; lawan: raus; mangarisihi, menyelidiki, memeriksa dengan teliti,
menanyakan segala se,gi, membahas.
Riskin,kering, kurus (Angk).
Riste, = rinte.
Ristop = rintop.
Riting, bringas, bersifat pe-marah, marah, geram, gusar, suka berkelahi; riting ni roha, marah, geram,
gusar, hati geram; parriting, pemarah, orang yang suka bringas.
Rito, ritorito, gila tetapi tidak berbahaya, sinting; ritoritoon, gila, edan, kesinting-sintingan.
Roba, I. robaroba, bagian tanah yang paling jelek; mangarobahon, berdesak ke muka; mangarobahon
boniaga, mengobralkan jualan. II. robaroba = ambaroba.
Robe, miring, condong; mangaroberobe, naik gunung secara berliku-liku; robean, lereng yang
curam; begu robeanon, sakit karena lapar, karena kelaparan tidak berdaya.
Robi, lama, dulu kala, baheula; tingki na robi, dahulu kala, masa silam; Padan na Robi, Perjanjian
Lama; di na robi, di waktu dulu kala; na robirobian, pada waktu dulu sekali, zaman baheula.
Robo, marobo, rebah, tumbang, roboh; mangarobo manuk, merobohkan ayam yang dipotong supaya
dapat meramal dari letaknya; mangaroboroboi, melipur, sebenarnya menjatuhkan kesedihan hati,
menghibur.
Robu, pantang diperbuat, sesuatu yang dilarang (sitongka) oleh karena pantang msl bekerja pada hari
tertentu, tabu; robu di pahae, dilarang pergi ke Pahae karena disana masa penyakit cacar; robu, tabu,
pantang; robu api, perang yang tidak membenarkan membakar kampung-kampung (lawan: musu api);
mangarobuhon, melarang sesuatu, menabukan perbedaannya dengan subang adalah mengenai makanan,
sedang robu mengenai perbuatan.
Robung, I. rebung, tunas yang paling dalam, daun yang paling dalam msl pada pisang, rebung pada
bambu; marpusuk robung, empat helai daun yang berlintangan msl pada pohon paku (tandiang). II.
robungrobung, lobang, lekuk; tarrobung, masuk kedalam lobang, terjerumus dalam lobang.
Robur, marobur, terjerumus, mati, meninggal, berguling ke bawah; ma tompas marobur, mati,
meninggal; dalan haroburan, jalan kematian; mangaroburhon, mengaburkan, memboroskan,
menjerumuskan.
Roda, roda, mesin jahit; mangaroda, menjahit pada mesin jahit; roda uap, mesin uap.
Rodop, rendah mengenai letak, pendek; mate hau na bolon dibahen hau na rodop, pohon-pohon kayu
besar mati dibuat pohon-pohon yang rendah dan kecil.
Rodot, subur melahirkan, begitu dikatakan mengenai perempuan yang setiap tahun melahirkan anak
(lawan: lampang); subur juga mengenai binatang.
Rogas, rogasrogas, senapang tua yang tidak dapat dipakai, bedil usang.
Rogo, cangkul bergigi 6-7 buah. Rogon, I. = rintop; rumogon, diganggu oleh rasa gatal. II. = rugun;
marrogonrogon, bertimbunan, bertimbun-timbun
Roha, hati, perasaan, pikiran, penghidupan batin seluruhnya (disamping: tondi, jiwa) akal budi,
kemauan; marsak rohangku, hatiku susah, sedih hatiku; las rohana, dia gembira; sipatindit roha, apa
yang mengejutkan orang, yang membuat hati kejut; sipalas roha, apa yang membuat orang
gembira; tarpedem rohana, dia mengantuk; tarsunggul rohana, teringat, dia memberanikan
diri; roham, sukamu; rohana ma disi, sukanyalah disitu, terserah dialah; di rohangku, pendapatku,
dalam hatiku; di roham, menurut pendapatmu, huroha, saya pikir, kusangka, sering pada
pertanyaan: tudia ho huroha, engkau mau kemana? saya akan duga? dalam jawaban: i do huroha, saya
duga itulah rupanya; raja i do i huroha, saya pikir bahwa itulah raja itu; pingkiran ni
rohangku, pikiranku, pendapatku; roha, sering dikaitkan dengan kata-kata berkenaan dengan hawa
nafsu, perasaan hati dan kehendak hati; las roha, gembira; dok roha, tertekan, berat hati; asi
roha, kasihan; holong roha, mengasihani, menyukai; ginjang roha, tinggi hati, sombong; lambok
roha, lemah lembut; serep roha, berhati rendah; ringgas roha, rajin; mampar roha, lalai; ninna
roha, begitu pikiran orang, begitu dugaan orang, menurut orang; ninna roha dibagasan, begitulah
pikirannya dalamhatinya; roharoha, akal-akalan, dengan sewenang-wenang; parrohaon, kehendak hati,
semangat; marroha, berakal, berpikir sehat, berpikiran; na lambok marroha, berhati lembut; parroha
na daulat, berhati saleh; marrohahon (diparrohahon), mempunyai semangat; marrohahon
haginjangon, bersifat sombong, tinggi hati; mangarohai, memperdayakan orang; marrohai
(diparrohai), membuat orang berbudi; na hurang roha, kurang akal, agak bodoh, tidak mau; roha juga
artinya berkemauan baik: molo soada roha, godang do sidalian, dimana kemauan baik itu tidak ada,
selalu mendapat dalih, alasan; ndang adong rohana, tak mau dia, dia tidak suka; beha ma roham
disi, bagaimana pendapatmu tentang itu? sukakah engkau itu? umboto roha, berbudi, berakal, arif; na so
umboto roha, tidak berbudi, tidak cerdik; mambahen rohana, bercabul; parroha, berbudi,
budiman; harohaon, kehendak hati, semangat.
Rohop, dekat.
Rohor, = rahar.
Rohot, = dorhot.
Rojan, sakit rejan, disentri (lebih disukai dikatakan: baro buni); rojanon, berpenyakit disenteri,
disenterian.
Rojang, rejang.
Rombang, sesuai, serasi, jenis; rombang ni rohana, sesuatu yang sesuai, yang mengenangkan hati
seseorang, kegemaran hatinya; sarombang dohot, sesuai dengan; dongan sarombang, kawan yang
mempunyai perasaan yang sama; juga: yang mempunyai rupa yang sama.
Rombar, bdk hombar, mangarombar, mendekati, mengakrabi se-seorang selaku kawan, mengambil
hati.
Rompas, sepotong kayu yang terbalik pada perangkap; marompas (bdk tompas), runtuh mengenai
rumah; sirompas, pencahar; pangarompas, idem.
Rompe, rompean, bungkus rotan buat gung; jerat dari rotan untuk menggantungkan senapang
dsb; mangarompehon, membuat jerat seperti itu; mangarompeanhon, menyimpan atau
menggantungkan sesuatu dalam jerat seperti itu.
Rompu, pengikat atau cincin dari rotan yang dijalin untuk mengikat sesuatu msl kedua belahan sarung
pisau yang tidak dilem tetapi diikat dengan cincin yang dijalin atau pengikat yang dipasang pada pustaka
agar jangan bercerai-berai; rompu silima-lima, pengikat seperti itu yang diperbuat dari lima
rotan; rompu singolngol, pengikat yang dapat dipanjangkan menurut kemauan; mangarompu, mengikat
sesuatu dengan membuat cincin seperti itu; rompo so siat, kesamaan sesuatu yang tidak cocok,
perhubungan yang tidak cocok.
Ronda, rumondaronda, bergerak kesana kesini secara teratur mengenai banyak orang yang mengikuti
gerak-gerik penari secara tidak sengaja, bergerak menari dalam satu irama.
Rondam, mangarondam, merendamkan, merawat orang sakit dengan air dingin. Rondang, I.
(bdk sondang), rondang ni bulan, terang bulan, cahaya bulan; rondang hatana, kata-katanya adalah
terbuka untuk umum, tidak sembunyi-sembunyi; mangarondanghon, mengumumkan. II. padi yang
dipanggang; juga: rondang marsulu, kata halus untuk bunga.
Rondo, I. ari rondo, musim penghujan; rondo ari, sudah hujan, banyak
hujan; mangarondoi, menenangkan hati, menghiburkan. II. = rodop; tano rondo, tanah rendah.
Rondop, = rendep.
Rondos, = ronsot.
Ronggang, retak tanah, liang-liang di tepi sungai yang suka dimasuki ikan; mangaronggang, memasuki
liang-liang tersebut mengenai ikan; ronggangon, penuh dengan lobang-lobang mengenai kayu.
Ronggos, mangaronggos, sedang sibuk bekerja, mendesak, penting mengenai pekerjaan; mangaronggos
gotilon, pekerjaan panen mendesak, mengebut untuk menyelesaikan panen; pangaronggosna, waktu
dimana pekerjaan sangat mendesak, gentingnya waktu.
Ronggur, guruh, geledek, petir, guntur; manghuling ronggur, menggeledek, gemuruh, ada
gemuruh; ronggur balu, guruh malam.
Rongkan, rongkanan, afdeling, bagian, kelompok, kasta, blok, kelas; marrongkanrongkan, menurut
bagian, berbagian-bagian, berpetak-petak.
Rongkap, ramuan yang dipakai agar bagot itu menghasilkan tuak; tidak gampang mengambil tuak karena
macam-macam hal dibutuhkan; seterusnya pada umumnya: sehati, keserasian; rongkapna, yang serasi
dengan dia; rongkapna gabe, jodohnya jadi, pasangan yang sejahtera; rongkap ni tondi, pilihan, jodoh
yang ditakdirkan, sudah ditentukan sebelum tondi lahir, jodoh sejiwa.
Rongkos, nunga sae rongkosna, ia telah mengatasi penyakitnya, ia tidak akan mendapat penyakit itu
lagi; ndang sae rongkosna, belum cukup umurnya untuk menikah mengenai
perempuan; tarrongkos, terlalu lekas kawin mengenai gadis; tarrongkos baoa, ia melewati, melebihi
persetubuhan; tarrongkos anak ni horbo, terlalu lekas menjauhkan anak kerbau dari indungnya bila
terlalu pagi susunya diperas; tarrongkos suansuanan, tanam-tanaman yang dipindahkan sewaktu masih
terlalu kecil dan menyebabkan tidak dapat hidup; mambahen rongkos tu dakdanak, memperkosa
seorang anak yang belum cukup umur; mansegahon rongkos ni boruboru, terlalu pagi memakai
perempuan.
Rongse, I. = rotak. II. sepotong batang kayu kecil untuk menandakan uang pada permainan.
Ronsam, kotor, najis, berlumpur, becek; paronsamronsam, mengotori, sama sekali kotor.
Ronsang, mangaronsang, mengambil sebidang tanah tandus untuk dikeringkan; saronsang, sebidang
tanah ladang padi, sepetak tanah darat; rongsong bibi, padi yang sedang berbunga, belum menguning.
Ronsit, paturonsiton, mengertak gigi, berkertakan gigi (= patungosngoson); ronsit, gersik, gerut,
gemertak; P.B.: nilangkaan na ronsit, tinutup na lubang, lobang harus ditutup, artinya harus berlaku
sabar dengan kesalahan-kesalahan sesama manusia.
Ronsot, sangat mendesak, sedang asyik, penting sekali; mangharonsothon, melaksanakan sesuatu secara
mendesak sekali, mengebut untuk menyelesaikan.
Rontom, rumontom, berdatangan dalam jumlah besar, datang berkerumun; rumiap rumontom, lih riap
III.
Ronu, mangaronui, memanaskan hati seseorang yang mudah dipanaskan hatinya untuk lebih muda
menipunya; sironuan, orang yang ditipu dengan cara ini, mangsa tipuan.
Ropo, I. tali, belenggu. II. mangaropohon, menjual barang-barang dengan harga yang bisa dibayar
sipembeli (harga murah) supaya lekas habis.
Roprop, mangaroprop, menggigit, mengunyah; maroprop, patah, pecah karena terlalu berat msl balok.
Ropuk, maropuk, pecah, patah, remuk. penyek, hancur; mangaropuhi, meremukkan, memenyekkan.
Rorang, cabul, sundal, lacur, gasang, porno; harorangon, persundalan, pelacuran, kecabulan,
pornografi; marharorangon, melakukan pencabulan, berbuat cabul.
Rorot, marorot, melindungi, menjaga, mengawasi, mengasuh anak-anak; parorot, penjaga anak-anak,
perempuan yang menjaga anak-anak, pengasuh; napinarorot ni daging, anak di ampuan ibu; marorot
patik, menjaga undang-undang, menjaga pemeliharaan undang-undang. Ros, mendesak, penting
mengenai hutang dan pekerjaan; rosros ni ulaon, pekerjaan atau waktu bekerja yang mendesak.
Rosak, I. marosak, pecah, patah, rusak; mangarosahi, mematahkan, merusak. II. kencing sewaktu tidur
mengenai anak-anak, ngompol, kencing di tempat tidur.
Rose (bdk reso), siap, beres, terbenahi; parosehon, menyiapkan, membereskan, membenahi.
Rosu, akrab, dekat dalam pergaulan, beramah-ramahan, jatuh cinta, lembut, suka; marharosuan, akrab
sekali, bergemaran; parosurosu, membuat seolah-olah jatuh cinta, berpura-pura jatuh
cinta; harosuon, keberahian, kegemaran, kesukaan.
Roto, I. usungan mayat.II. rotoroto, tiba-tiba, sekonyong-konyong mengenai hati yang gusar, lekas
marah; parotoroto, orang yang berpenyakit murung, yang menderita penyakit kepala sebelah yang
menyebabkan dia marah dan murung.
Rotong, hangus; mangarotonghon, membakar sesuatu, membakar hangus; rotongrotong, abu yang
berunggun.
Rotos = gotos.
Ruap, ruapruap, tanah lembek, elastis spt lumut di hutan, berhumus tebal.
Ruang, lobang, liang, ruang, rongga; ruangon, berlubang, berongga; marruang, mempunyai lobang,
berlobang; mangaruangi, melobangi.
Ruar, luar, keluar; haruar, keluar; paruarhon, mengeluarkan; di ruar, di luar; tu ru-
ar, keluar; mangharuari, membuang air besar, berak; mangharuarhon, mengeluarkan msl berak.
Ruas, ruas, anggota, suhu, bagian bambu atau rumput antara dua buku; marsasaruas, berpotong-potong.
Rubu, mangarubuhon, memerintah, memberi perintah. Rudang, bunga pepaya berjenis jantan; sampe
rudang, penunjuk umur seorang pemuda, pemuda yang dewasa, perjak, jejaka.
Ruerue, tidak terikat pada gagang peralatan; labil, tidak stabil mengenai hati.
Rugi, rugi, kerugian, kerusakan; rugi ahu, saya rugi; harugian, kerugian,
kerusakan; mangharugihon, mendapat rugi, kerusakan; marharugian, menderita rugi.
Rugirugi, tanaman paku yang harum dan berdaun halus, pakis; jenis-jenis: rugirugi babi, rugirugi
manuk.
Rugun, rimbun, lebat, bertimbun-timbun tersedia; hau na rugun, rindang mengenai daun pohon
kayu; marrugunrugun, datang berduyun-duyun, berbondong-bondong mengenai orang.
Ruhot, ruhotruhot, goyang, tidak mantap tertancap, tidak kokoh mengenai gigi, tiang.
Ruhu, I. mangaruhui, mengumbah sesuatu; marsiruhui, mengumbah mulut; parsiruhuan, sesuatu yang
dipakai untuk berkumur, untuk mengumbah. II. ruhu di hilala, merasa diri lemah, tidak bertenaga.
Ruhut, I. sifat dan cara, tatanan, kaidah, adat istiadat, tata aturan; ruhut ni sipelebegu, adat istiadat
penyembah berhala; ruhut ni bagas, bentuk rumah; mangaruhut, membuat rencana
rumah; ruhut, persis, betul; ruhut sada be, persis satu seorang. II. mangaruhut, membidik.
Rujak, I. makanan yang dimasak terdiri dari tarutung dan santan ni harambir. II.
mangarujak, menikam, penusuk.
Ruji, rujiruji, batang kecil atau kayu kecil yang dipergunakan untuk menjelaskan pidato atau sesuatu
lainnya, juga dipakai waktu meramal menjumlahkan; madabu rujiruji, menghitung dengan bantuan kayu
kecil seperti itu, menghitung jumlah sesuatu.
Rukrek, = rekruk.
Ruma, rumah adat, terutama rumah Batak yang diukir; pardiruma, isteriku, nyonya rumah; di ruma, di
nifas; ruma sahit, rumah sakit; dipaturuma, memanggil begu ke dalam rumah; ruma bolon, penjaga
modal bersama, yang bertanggung jawab untuk itu.
Rumbak, ada dalam jumlah besar; rumbak songon boniaga bangkudu, ada terlalu banyak dan oleh
karenanya tidak mahal.
Rumbar = lumbang.
Rumbi, peti bulat dari kayu pakai tutup dan dua engselnya.
Rumbuk = tumbuk.
Rumbun, rumpun, padat ditumbuhi; rumbunrumbun, semak-semak, belukar; manarumbun, rimbun; di
rumbunrumbun, sembunyi, didiamkan, di semak belukar, merondok.
Rumbung, gelang tangan; rumbungan, tabung bambu tempat menyimpan macam-macam barang; hujur
mago, rumbungan jinalahan, lembing yang hilang harus dicari dalam tabung bambunya artinya dalam
keadaan kesulitannya melihat kebodohan-kebodohan.
Rumpak, mangarumpak, tumbang, patah, runtuh, rubuh msl rumah; mangarumpakhon, membongkar,
meruntuhkan sesuatu, menumbangkan; marrupahan, rubuh dalam jumlah yang besar, bertumbangan.
Rumput, rumput yang diambil sebagai makanan kuda; masirumput, mengabil rumput,
merumput; parrumputan, tempat diana rumput itu tumbuh atau disimpan, pengambilan rumput.
Rundut, kacau, campur baur, rumit, kusut mengenai benang, mengenai pidato, mengenai
perhitungan; mangarunduti, mengusutkan, meruwetkan.
Rungga, ranting-ranting kayu runcing, benda-benda tajam, duri yang dimasukkan ke dalam tanah untuk
melindungi diri terhadap musuh dan pencuri; mangarungga, mengamankan sesuatu dengan duri.
Rungguk, sirungguk, sej tanaman merambat yang elok; P.B.: disi sirungguk disi sitata, ia disi hita
hundul, disi ompunta Debata, dimana ada sirungguk disana ada juga sitata, dimana kita raja-raja
duduk (berapat) disitu juga ada Tuhan, artinya: ya mendengar kita berapat; P.B.: Tubu ma sirungguk di
bona ni tadatada, nunga muba uhum, dung ro sibontar mata, sirungguk tumbuh di
batang sitadatada, sekarang hukum sudah berubah oleh sebab orang bermata putih sudah datang.
Rungit, rasa asing; rungit ni roha tu, rasa asing, tidak akrab.
Rungka, lepas, timbul, bermula; rungka bada, pertempuran, pertarungan mulai; rungka sori ni
ari, bahaya, celaka timbul; rungka roha, rasa hati terbuka, terbuka pikiran; marsirungkaon, terbuka.
Rungkisa, sej burung enggang mirip dengan rhinoceros tetapi tanpa tanduk pada paruhnya.
Rungkung, leher.
Runjat, renggang, tidak rapat, nama ulos; runjat uhum, hukum itu tidak tetap, tidak dipelihara dengan
baik; hirang runjat, keranjang yang jarang anyamannya; ulos barunjat, sej ulos.
Runsi, kulit yang membungkus beras; runsi obuk, rambut yang keriting.
Runsing, senjata.
Runta, mangarunta, meronta untuk melepaskan diri dari kekangan, melepaskan diri mengenai kuda,
meronta-ronta.
Rupa, wajah, sosok, penampilan, rupa, bentuk, kemunculan, rupanya; juga: barangkali; rupa ho do na
ro, rupanya engkaulah yang datang (= songon rupa ni ho); rupani, misalnya; marrupahon, mempunyai
rupa..., berbentuk...; mangarupa, memperlakukan seseorang dengan sewenang-
wenang; marpangarupai, menilai atas dasar potongan badan dan roman muka, msl pada para tamu.
Rupia, rupiah.
Rurus, marurus, berjatuhan, rontok, gugur mengenai daun, rambut; mangarurus, menjatuhkan,
menggugurkan, buah-buahan.
Rusuk, tusuk, rusuk, iga; rusuk na ngol, rusuk pendek; rusuk, ditusuk pada lembing,
ditombak; pangarusukrusuhon, merasa ngeri di lambung, merasa ditusuk-tusuk di
lambung; mangarusuk, menusuk pada sehelai tali, menombak; P.B: dapotan bubu mangarusuk
sunggapa, pukat mendapat ikan, tapi pacak atau tonggak pukat mencucuk bikin luka-luka, nampaknya
beruntung ternyata celaka; rusuhan, tali, tusukan; sarusuhan dengke, setusukan ikan; rusuk
bara, palang penutup kolong ruah (kandang).
Rutu, buhul, buku, mata kayu; marruturutu, berbuhul-buhul msl kulit pada banyak sitrun.
Sa, I. satu, se; (sada) sahoda, seekor kuda; sahali, sekali; na sahorbo, sebesar kerbau; na sa i, sebesar
itu. II. ulok sa, ular raksasa. III. suda; nunga sa, sudah cukup, habislah aku pada permainan, sekarang
tidak ada lagi taruhanku, aku kalah. IV. sa, cukup, puas, bosan; sa rohana, dia telah bosan, dia sudah
muak, jemu; pasahon, mengerjakan sesuatu sampai jemu. V. akhiran sa biasanya dihubungkan dengan
kata kerja dan menunjukkan kembali kepada objek; mangalehonsa, memberikannya (benda dsb yang
dihunjuk); ndang tarbahensa, ia tidak dapat melakukannya; nampunasa, pemiliknya, yang empunya.
Saba, lahan basah, sawah (lawan hauma tur = ladang); saba langit, sawah yang hanya diairi oleh hujan,
sawah tadah hujan.
Sabam, tawakal, sabar, terhibur, senang, tidak mudah putus asa, tabah, teguh batin; sabam rohana, dia
merasa senang, senang hatinya, tabah dia; pasabamhon, menghiburkan, menyenangkan hati,
menyabarkan, meneguhkan batin; sipasabam roha, yang menghiburkan,
penghibur; manghasabamhon, me-rasa senang dengan, gemar dengan, berpasrah, menerima sesuatu
dengan tawakal, dengan tabah.
Sabang, persambungan kayu dalam hal mana dua balok dihubungkan secara memanjang. Sabar, pagar
dari maremare dipasang di dalam air untuk mengusir ikan melalui pagar itu ke dalam
jala; manabar, memasang pagar seperti itu, menghalau ikan masuk jala; manabar hata, mengucapkan
kata-kata dengan hati-hati, dengan lebih dahulu mengatakan "santabi" untuk menghindarkan segala
sesuatu yang dapat menyinggung parasaan orang, minta permisi dengan ucapan "santabi";
saburan, bendungan yang dibangun di danau atau kolam serta menutup jalannya ke luar agar kemudian
mencari ikan.
Sabesabe, selendang, hiasan, dandanan, kain (ulos) yang digantungkan pada bahu, kain yang disandang di
bahu; marsabesabe, mengenakan kain (ulos) yang digantungkan pada bahu msl sewaktu menari,
menyandang selendang; sabesabe ni hata, hiasan pada pidato, basa basi.
Sabi, I. sawi, tanaman kecil yang dimakan sebagai sayur. II. sabi atau sasabi, sabit, arit, pemotong
rumput; manabi, memotong dengan sabit; bulan sasabi, bulan sabit; sasabi tur ma dilana
manghatai, lidahnya adalah cepat, terburu-buru bagaikan sabit di ladang kering (dimana lebih baik ia
memotong seperti di saba). III. sabi, tajam melihat karena benci dan dendam, bringas, , menolak
dikatakan mengenai mata: sabi matana.
Sabor = sabar.
Sabtu = sabtu.
Sabuk, cawat, sabuk; marsabuk, bersabuk, memakai sabuk, bercawat, melilitkan sabuk antara dua
paha; diparsabuk (ihurna), menyempitkan ekornya antara dua kaki, dipersabuk ekornya.
Sabul, sinabul, bukti, kata untuk pembelaan; parsinabul, pembela di pengadilan, pengacara, penasehat;
bdk abul.
Sabun, sabun.
Sabung, I. manabung, melaga, menyabung ayam jantan atau manusia; marsabung, bertempur, berlaga,
berkelahi; panabungon, perkelahian binatang, tempat sabungan ayam; sabungan, ayam jantan, ayam
laga; sabungan ni obuk, rambut kepala yang terpanjang; huta sabungan, ibukota. II. sabung, mesiu.
Sabur, berserakan, bertaburan, tercecer, terserak-serak, tertabur; sabur bintang, bintang-bintang dalam
jumlah besar terlihat, bintang bertabur; sabur uban, telah mempunyai beberapa uban, uban
bertabur; manabur, menabur benih; panabur, penabur; saburon, waktu
menabur; panaburi, demikianlah dikatakan mengenai beras yang ditaburkan di belakang mayat; kutukan
= sai panaburim ma i, mudah-mudahan itu berarti kematianmu: begitulah diucapkan di belakang
seseorang pencuri; panaburi, jampi untuk membuat orang tidur
Sada, satu, seorang, tunggal, satu-satunya, sesuatu; sasada, tunggal, sendiri, seorang diri; sasada
ibana, dia sendiri, hanya dia; sasadangku, aku sendiri, hanya aku; sasadam, engkau sendiri, hanya
kau; sasadasa (sasadana),dia sendiri, hanya dia; nantuari sada, kemarin dulu; na taon sada, dua tahun
lewat; sadasada, satu demi satu, satu per satu; sada roha (saroha), sehati, seia, sepakat, dengan suara
bulat; sahata saoloan, seia sekata; dongan sahuta, teman sekampung; dongan sabagas, teman
serumah; dongan saripe, suami; dongan sabangsa, teman
sebangsa; pasadahon, menyatukan; pasadahon roha, membuat supaya sepakat, supaya bersuara bulat,
meyatukan pendapat, memutuskan; sada ma roham, ammbillah keputusan; sumada, lebih bersatu
padu; marhuta sada, berangkat, bepergian; bulan sipahasada, nama bulan pertama penanggalan
Batak; na sada on....na sada an, yang satu....yang lain; marsada ni roha, marsaroha, bersatu padu,
seia, sekata; parsadaan, tentang mana orang sepakat, seia, persatuan; ompu parsadaan, leluhur, nenek
moyang bersama.
Sadia, berapa? ndang sadia, tidak banyak, sedikit, tidak seberapa; ndang sadia arga, tidak berapa
mahal; sadia argana? berapa harganya?
Sadihari (dari: sadia ari), di waktu mana, kapan? ndang sadihari, tidak cukup itu, tidak ada waktu untuk
itu, tidak sempat.
Sadum, sej ulos.
Sae, I. cukup, lampau, sudah, selesai mengenai proses, lunas mengenai hutang; nunga sae, sudah
cukup; nunga sae hata i, perkara itu sudah selesai, sudah diputuskan; P.B.: uli pe hata pintor, ulian do
hata sae, perkara yang adil itu bagus, tetapi lebih bagus lagi perkara yang sudah selesai; sae
utangna, hutangnya sudah lunas, selesai hutangnya; pasaehon, menyelesaikan, membayar,
menghabisi; marsae mara, (dari: ndang adong be mara atau malu, kata halus untuk telanjang,
bertelanjang. II. tidak dikerjakan, tidak ada pohon-pohon kayu mengenai tanah, bersih dari rerumputan
(arti dasar = ias, bersih); pasaehon, membersihkan tanah; sae, juga dikatakan mengenai orang yang sudah
kebal (imun) terhadap penyakit menular dan tidak lagi kambuh; saean ngenge, telah pernah dihinggapi
penyakit cacar; sae dagingna, mengenai perempuan: ia tidak hamil, mandul; saesaean, tidak bertunangan
mengenai anak perempuan yang pernah bertunangan, tetapi sudah bebas dan dapat dipinang lagi, bekas
bertunangan sekarang lowong. III. saesae, sej rumput; sae batu, sej pohon yang daunnya lunak.
IV. saesae, pertanda bahwa si isteri sudah cerai, ia pergi dengan sanggul saesae ke pekan, siapa yang
mengambil sanggul itu menandakan bahwa ia mau mengawininya.
Saem, pengganti sesuatu yang diberikan kepada begu, msl kerbau sebagai pengganti orang yang
sakit; mangusaem, mausaem, memakai pengganti seperti itu; sumaem, = humophop, sebagai pengganti
untuk.
Saep, putus harapan, tumbal, silih, pengalih, tidak mempunyai harapan lagi, sudah lampau, sudah
lewat; nunga saep roha, mengetahui dengan pasti; saep ladang, mati haid, mandul rahim, tidak ada
harapan lagi beroleh anak, tidak mendapat anak lagi (tidak mempunyai harapan bahwa di ladang, yaitu
rahim ibu, akan tumbuh lagi); saep = ulos (And).
Saga, ampang, kecil; sagasaga, sej tulila, harmonika mulut terdiri dari lidah dari hodong yang ditarok di
muka mulut dan dengan menariknya menimbulkan getaran, harmonika bambu.
Sagak, padi, yang tumbuh lagi dari tunggul jerami, tunas yang tumbuh sesudah panen.
Sagal = mahap; sagal mangan juhut, sangat kenyang, puas, sabas (makan daging).
Sagan, saganon, bongkah-bongkah, potongan-potongan kayu api yang besar-besar yang dibakar untuk
seorang ibu yang baru bersalin supaya ia tetap panas; P.B: unang pos roham marhalangulu
saganon, janganlah berlaku semberono dengan memakai potongan kayu api sebagai bantal, mungkin
kayu api itu terbakar, dan membakar engkau, artinya: janganlah membuat seseorang menjadi sahabat
yang dapat merugikan engkau, jangan bersandar pada orang yang tak beres.
Sagang, tidak ada di kampung, senggang, kosong, sepi; sagang ari, kesatuan, penentuan waktu: pukul 10
pagi di waktu mana mungkin tidak ada orang di dalam kampung; sagang borngin, pukul 11 malam di
waktu mana orang tidak berada di luar; di sagangsagang ni ari, pada waktu tidak ada orang dalam
kampung karena semua bekerja di luar kampung, di senggang-senggang hari.
Sage, mansage, menyebarkan jerami di ladang agar dipakai sebagai alas padi yang mau ditebah.
Sagi, dibagi; marsagi (diparsagi), membagi dengan baik sehingga yang satu tidak menerima segala
sesuatu yang baik dan yang lain segala sesuatu yang jelek; managihon, membagi-bagikan, membagi atau
menyusun dengan baik sehingga berkumpul yang sama sifatnya, memberikan kepada setiap orang apa ia
berhak menerima, masing-masing diletakkan di tempatnya; pasagihon, membagi-bagikan msl
pekerjaan; sagisagian ni pinahan, bermacam-macam ternak; masipasagian, membagi-bagi antara
sesama mereka; marga sagisagian, dari setiap marga ada yang hadir; sagi, sudut, segi, siku; si opat
sagi, empat segi, empat siku.
Sagu, sago, sumsum, tepung tanam-tanaman yang mengandung sagu (rumbia arrouroot dsb); sagu ni
tano, kekuatan tanah; sagusagu, kue-kue dari tepung yang diuapi, suatu sedapan yang disukai orang
Batak; panagunaguan, daun dalam mana sagusagu itu dibungkus, pembuatan kue sago.
Sahan, tabung tuak, tanduk tempat minuman dari mana datu menuangkan sesuatu pemberian dengan
menuangkan tuak melalui ujungnya; manahan, menuangkan tuak dari tanduk ke dalam mulut, menuang
air ke dalam mulut.
Sahap, cap, meterai, stempel, segel; manahapi, mencapkan, memateraikan, mensahkan, menobatkan.
Sahiri, tikus.
Sahit, sakit, penyakit; sahit bali, penyakit menular; marsahit, sakit, menderita, mengidap
penyakit; sahitan, idem; parsahitan, penyakit, keadaan sakit; panahit, dalam arti sembunyi: cacing
dalam usus, mempunyai cacing; manahiti, menyakiti, membuat seseorang sakit, msl dikatakan
mengenai begu; na sinahitan ni begu, sakit dibuat begu (menurut anggapan orang Batak kuno semua
penyakit menular disebabkan begu).
Sahor, tak selera, tidak enak mengenai citarasa, tajam, rasanya menggigit.
Sai, I. selalu saja, sama sekali, tidak dapat tidak, terus-terusan; sai dialo do ahu, selalu dia melawan
saya; sai manjua do raja i, raja itu tetap menolak; sai mulak do sahit i, penyakit itu selalu kambuh; na
sai leleng, sudah lama; na sai laon, dahulu, sebelumnya; na sai laon, sangat sulit (bdk mansai, sangat).
II. kata depan ditarok di depan imperatif dan optatif, semoga, kiranya, mudah-mudahan; sai ro ma
ho, datanglah; sai saut ma tahim, mudah-mudahan rencanamu terwujud; sai tubu ma torop
anakmu, semoga anda mendapat banyak anak lelaki; sai dao ma begu, semoga jauh penyakit; "sai" ini
sering terdapat pada permulaan doa.
Saing, persaingan, percekcokan, perlawanan; marsaing, berkelahi, berjuang; pasaing, saling berkelahi,
atas mengatasi, dalam keadaan bersaing.
Sait, gigi runcing, taring pada manusia dan binatang; marsait, bertaring msl kuda; saitan, cantelan, kait
besi pada pelana kuda beban; sait ni porhas, batu runcing, sinar kilat; sait ni huta, nama daerah di
Silindung.
Saksak, I. putih bersih, putih metah, putih sekali sehingga menyilaukan mata. II. manaksakhon
tihas, mengumumkan kesalahan, kekeliruan, membongkar habis cacat orang. Saksi, I. ketenteuan, aturan.
II. saksi; manaksihon, menyaksikan.
Sala, I. kesalahan, kekurangan, ketidak adilan, bersalah, dosa, mempunyai kekurangan; sala ho, kau
berbuat salah; salangku, itu adalah salahku, saya berbuat salah; manopoti sala, mengakui
kesalahan; marsala, melakukan perbuatan salah, salah; sala so, salah oleh sebab ini dan itu tidak
ada; sala dohot, salah ikut, salah oleh karena turut melakukannya; singir sala so, denda yang harus
dibayar kampung oleh sebab tidak turut berpesta; sumala, lebih salah, lebih keliru; dia salana, apa
kekurangannya, apa yang kurang; manalahon, menyalahkan, mempersalahkan dia.
II. manalahon, mengingkari, menyangkal, mengelakkan sesuatu; hasalasalaan, denda, hukuman uang
dengan mana orang mengakui hutangnya; manala, bersalah.
Salaga, kayu pada kuk tenggala pada mana patil tergantung, cantelan kuk.
Salaha, duri yang dipasang di pohon buah-buahan agar tidak dapat dipanjat orang, kawat duri keliling
pohon agar tak dipanjati.
Salaksak, licin, botak (dari: saksak?); salaksahon, dalam keadaan botak, dalam keadaan gundul.
Salamat, I. tabik, salam (= tabe); salamat pagi, selamat pagi; salamat taon baru, selamat tahun
baru; salamat dalan, selamat jalan; salamat tinggal, selamat tingggal (bagi mereka yang tinggal). II.
sasaran; marsalamat, menembak sasaran.
Salang, I. marsalang, tidak bertutup, kata yang kurang sopan untuk telanjang; salangsalang, tidak pakai
sarung mengenai pisau, pedang, tidak mengenakan pakaian mengenai orang telanjang; teka-teki: jolo
marabit asa salangsalang, lebih dulu berpakaian baru telanjang, yaitu bambu yang di waktu bertunas
mempunyai pembungkus yang kemudian jatuh. II. salang, malahan, bahkan, sedangkan.
Salaon, tarum, nila, biru seperti nila; marsalaon, kehitam-hitaman mengenai muka.
Salapa, selapa, kotak cerutu, tempat tembakau dari kuningan atau perak.
Salapsap, I. atap rumah Batak yang menjorok ke depan. II. tanduk kerbau yang dipasang di puncak atap.
Sale, manale, mengeringkan di atas perapian, mengeringkan sesuatu dekat api, mengasapi,
menganguskan kayu supaya mudah dibawa sebagaimana orang msl membuat butar sebelum
membawanya dari hutan ke rumah; salean, rak yang dipasang atas perapian untuk mempercepat
keringnya kayu, para-para di atas perapian; sisalesale tarup, yang mengasapi atap, yang nyonya rumah,
dia yang memasak. Salempang, selempang, tempat mesiu dari tanduk, tabung mesiu.
Salempong, = sagasaga.
Salenggam, kayu bulat, rol kayu yang dipakai untuk meratakan, beras/padi dalam solup, alat perata isi
liter.
Sali, marsali, meminjam, berhutang, menjamin mengenai utang atau benda; pasalihon
(dipasali), membantu orang de-ngan memberi jaminan, menghutangkan; parsalian, orang yang memberi
pinjaman, kreditor, tempat meminjam; dipasalihon, dipinjamkan, dihutangkan.
Salibon, alis, bulu kening; mengkel salibon, tertawa dengan tidak menggerakkan mulut.
Salik, manalik, menyindir, mengolok, mengucapkan kata-kata yang keji secara sembunyi sehingga orang
yang mengucapkan kata-kata itu tidak dapat ditangkap.
Salimbatuk, sej rumput yang harum yang dipakai untuk bahan obat.
Salipi, tas dari kulit binatang berantai kuningan dan dibawa dengan tangan; tas bergagang rantai
keemasan.
Salit, sulit, sukar; salit tabaon, sulit untuk ditebang; salit pangkuron, sulit untuk dicangkul.
Sallak, manallak, memarahi, menyapa seseorang dengan suara yang keras, menegor keras, memarahi.
Sallot, = sungkot, tercantel, tersangkut; masipasallotan, sangkut-menyangkut; marsallot-sallot, seperti
tangga, menyerupai tangga. Salngam, nyambung, hubungan antara dua balok yang
disambung; masisalngaman, saling nyambung.
Salobat = salohat.
Salohot, sej rumput yang bunganya mudah melekat (lohot); juga sejenis tumbuh-tumbuhan yang dipakai
tukang emas untuk menyoldir.
Salong, mansalong, mengutip, memetik daun sayur, mencari sayur, mengambil dari kebun; mansalong
hata, mencari kata-kata sedemikian rupa sehingga sulit bagi lawan untuk menjawabnya; martunggu
ingkau sinalong, mencari keadilan, dikatakan mengenai paranak yang mengadukan bila isteri anaknya
laki-laki lari dengan niat jahat; anak sinalong, seorang anak yang lahir di luar pernihakan resmi; ingkau
sinalong, denda yang dibayar oleh ayah kepada suami perempuan yang lari daripadanya sebagai ganti
rugi karena tenaga si isteri di kebun telah lama berkekurangan, denda terhadap pelanggaran akad nikah
(sebenarnya: sayur yang dipetik).
Salongki, seloki.
Salop, hubungan rahang bawah dengan tulang kepala, sendi rahang. Salosap, = gaja lumpat.
Salose, = salese.
Salpu, lewat, lampau, lalu, terlewat; salpu sataon, setelah setahun; dung salpu i, setelah
itu; manalpuhon, manalpui, melampaukan, melewatkan, melebih-lebihi,
melewati; masalpuhu, melebihi, melewati, kelewat batas; pasalpuhon, membiarkan sesuatu lewat,
melewatkan sesuatu; sisalpusalpu langka, pekerjaan atau keadaan dalam hal mana orang terlambat
datang; tolu ari salpu, tiga hari yang lampau.
Salsal, I. sej pohon kayu yang getahnya menimbulkan gatal. II. terang, tampak, dapat dilihat, nampak
jelas; salsal ni hamonangan, kemenangan, yang jelas: salsal ulina, keelokan, kecantikan umumnya
tampak; marsinalsal, umumnya dapat dilihat, cemerlang.
Salung, I, manalung roha, memahami seseorang, mengambil hati seseorang. II. = pansung.
Salusu, selusuh, upaya-upaya meringankan penderitaan msl pada kelahiran, pemasungan; salusu ni
hata, perkataan yang membuat permintaan diluluskan; salusu ni bodil, saluran yang menghubungkan
mesiu dan tempat mesiu. Saluran itu dibuat makin lebar pada arah tempat mesiu, agar api itu dipakai lebih
mudah masuk.
Sama, sama, bersama-sama; sama tubu ni namora, mereka bersama-sama adalah anak orang-orang
kaya; sama so alit, sama-sama tidak bisa dikalahkan, sama-sama tidak mindir; dongan sam
dongan, sesama kawan; marbada isi ni huta i sama nasida, penduduk kampung itu berkelahi sesama
mereka.
Samak, kabur, samar-samar, tidak jelas kelihatan, tidak terang, serupa tetapi hanya kira-kira tidak dilihat
dengan sungguh-sungguh; samak huida, saya lihat semua samar-samar,
sama; manamaknamak, mengganti pakaian, membuat supaya tidak dikenal; pasamakhon, idem.
Samar, I. tarsamar, keracunan, kena racun, tercamar racun. II. ndang marsamari pogosna
(hamoraonna), kemiskinannya (kekayaannya) adalah luar biasa, tidak terbandingkan; na pogos so
marsamari, sangat miskin tidak terbandingkan.
Sambal, sambal.
Samban, I. penghalang, halangan, ganjal, lintang; so binoto be samban, dia tidak mau ditahan atau
dihentikan sewaktu lari cepat; samban bingkolang, lih bingkolang; manamban, melintangi.
II. sambansamban, sej sampesampe.
Sambang, I. masa tak berbuah, waktu pohon tidak berbuah; sambang ni parbue ni hau
nuaeng, sekarang adalah waktu pohon-pohon kayu tidak berbuah. II. sambangsambang, sej rumput yang
melekat. Sambar, tidak menuruti aturan, tidak pada tempatnya, salah, tertukar, palsu, tidak
normal; sambar do i di rohangku, menurut tanggapan saya itu adalah salah; marsambar, bertukar,
berganti; masipasambaran, saling menukar, campuraduk, tukar menukar.
Sambil, alat penjerat burung, jerat, perangkap; marsambil, memasang jerat; tarsambil, tertangkap oleh
jerat, kena jerat, terjerat; parsambilan, nama daerah di Toba.
Sambilu, sembilu, kulit bambu; kulit tajam bambu untuk memotong tali pusat.
Sambing, hanya, saja, melulu, semata-mata, cuma; ho sambing dihaposi rohangku, engkau saja yang
saya percayai; sadari sambing, hanya sehari saja.
Sambolik, = sambolit.
Sambulo, tempat asal, tempat dari mana nenek moyang berasal, tanah leluhur.
Sambuk, = sambok.
Sambut, I. marsambut, mengambil panjar, membeli atas dasar panjar, persekot. II. manambut,
sumambut roha, menyambut, mengusahakan untuk mengambil hatinya.
Same, samai, bibit padi yang siap untuk ditanam, padi yang ditaburkan pada tempat tertentu untuk kelak
dipindahkan ke sawah; parsamean, persemaian; P.B.: joloan di pudi songon panamean, yang pertama
sering di belakangkan seperti semaian yang mula-mula ditaburkan akan tetapi belakangan menjadi besar
karena pemindahannya.
Samir, I. manapiri, merampas pakaian orang. II. samir, apa yang dipakai sebagai penaung msl daun-
daun.
Samisara, nama hari ke-tujuh; samisara purnama, nama hari ke-empatbelas; samisara mora
turun, nama hari ke-duapuluh satu; samisara bulan mate, nama hari ke-duapuluh delapan.
Samol, masamol, terendam, berupa bubur, lembek betul ditumbuk; manamolhon, menumbuk sampai
lembek betul. Samon, kabur, embun, kabut; samon, kabut, kabur mengenai cahaya.
Samonding, empat helai papan yang mengelilingi dapur (perapian) dalam rumah.
Samot, manamot, mencari harta; mansamot, mencari nafkah, mencari rejeki; sinamot, harta, milik,
kekayaan, penghasilan, mahar, mas kawin; pansamotan, panamotan, idem; parsinamot godang, orang
kaya; ucapan selamat: tuak na tonggi, bahulbahul pansalongan, di ruma ma tondi, tiur ma ro
panamotan, tuak manis dan sumber rejeki, tegarlah jiwa, melimpah nafkah.
Sampak, tersirap, tercampak; sampak mudarna, darahnya mendidih msl pada kejutan tiba-
tiba; sapaksampak mudar, darah mengalir ke jantung karena terkejut atau ketakutan; manampakhon
jala, mencampakkan jala; sampak aek, mengumumkan perang denga resmi karena menembak di muka
kampung musuh; sude disampak, semua diperanginya, semua dilawannya; disampak ngalina do
lasna, letih membuat ketenangan, sesudah merugi timbul laba; sampaksampak, penyakit campak, kerena
orang yang menderita campak disiram dengan air; tarsampak dengke, sewaktu menimba air dengan
tidak sengaja turut ikan terbuang ke dalam air; tarsampak bogas, tertangkap basah secara tiba-tiba.
Sampang, I. masih cukup, ada waktu, sempat; sampang dope huida nasida, saya masih sempat melihat
mereka; ndang sampang be, tidak sempat lagi; datu sampang, datu sempalan, bukan dukun
professional, hanya bertindak (molo sampang). III. manampang, dinding ditutup dengan sesuatu,
mencat dinding; sampang, cat; manampanghon hapur tu dorpi, melapukan kapur di dinding.
III. sampang, sej pohon kayu, yang kayunya kuning.
Sampe, sampai, tiba, penuh, genap; sampe tolu bulan, tiga bulan penuh, hingga tiga bulan; sampe
modom (sampimodom), bila semua sudah tidur, jam 10 malam; dolidoli sampe bunga, pemuda yang
sudah dewasa, perjaka dewasa; hasampaean, kedatangan, kesampaian; sampe tua, uang atau kain yang
diberikan para undangan sewaktu meresmikan penempatan rumah; sampesampe, kain berlipat
digantungkan pada bahu, selendang.
Sampilpil, sej tanaman paku, pakis; P.B.: tubuan sampilpil tano na matolbak, bertumbuh pakis di tanah
yang longsor, bagaimanapun kerusakan, selalu ada harapan bertumbuh sesuatu.
Sampilulut, tumbuhan yang getahnya dipakai sebagai pewarna benang tenun. Sampinur, sej pohon
cemara, pohon pinus, yang kayunya ber-warna putih; jenis-jenis: sampinur bunga, sampinur tali.
Sampok, cincin yang dipasang pada gagang pisau untuk mengikat pisau dan gagang bersama-sama.
Sampur, campur, tercampur, bersanggama, kawin; manampur, mencampurkan msl tuak dengan
air; pasampurhon, mengawinkan; ari raya hasampuran, hari persetubuhan, perkawinan; sampur
worna, 1. kain (ulos) yang pada polanya terdapat berbagai-bagai warna. 2. nasi yang dibawa para
pengunjung janji (borhat janji) kepada orang yang dikunjungi; sampur pandidion, pesta pada
pemberian nama kepada anak.
Sampuraga, sej jeruk yang rasanya asam-manis; juga: nama sebuah gunung.
Sampuran (dari: pansuran), air terjun; P.B.: sitahan sampuran na so ra buruk, sihunti dolok na so ra
tarhapit, penadah air terjun yang tak kunjung mabuk, menjungjung gunung yang tak terhimpit, artinya:
tokoh yang sanggup melawan arus.
Samudora, samudera, nama kerajaan asli dulu di Sumatera Utara. Orang Portugis mengambil nama ini
untuk mengebut seluruh Sumatera; pusat samudora, pusat samudera, tempat laut yang paling dalam;
jalan masuk ke dunia bawah (legenda).
Samuk, haram, najis, pantang msl daging babi untuk orang yang beragama Islam, pantangan buat orang
berdiet; parsaporsamuk, seseorang yang harus menghindarkan sesuatu.
Sandang, sandang; manandang, menyandang, mengenakan ulos sedemikian rupa sehingga seluruh
tubuhnya tertutup bila tidak berpakaian dalam; marsandang, hamil oleh sebab para perempuan sewaktu
hamil mengenakan ulos dengan cara ini; sandang odap, menyandang sesuatu dengan melilit pada dada
seperti sebuah tas; sandangan podang, penunjuk umur: demikian besarnya sehingga dapat membawa
pedang tanpa menyeretnya; disandangodaphon, dibawa sesuatu tergantung pada bahu, membawa
seperti odap.
Sande, manande, menyokong seseorang, menggunakan dia sebagai penolong untuk bersandar
kepadanya; mangunsande, bersandar; pangunsandean, sesuatu pada mana seseorang bersandar,
sandaran, tumpuan; bagot sisande bona, pohon enau yang batangnya miring sebelah
bawah; sandesande, balok pendek yang menghubungkan pandingdingan dengan atap, pada mana papan
dinding bersandar.
Sanding, parsanding, papan-papan yang dipasang di dinding di mana dapat diletakkan segala sesuatu.
Sane, hujur sane, sej lembing yang oleh raja dipakai sebagai perhiasan.
Sanga, I. sempat, kata depan: sampai; sanga dope huida ibana, saya masih sempat melihatnya; sanga
tolu hali, sampai tiga kali; sanga pitu borngin, tujuh hari penuh; ndang sanga be, tidak sempat
lagi; sanga ma di hasasangana, setelah tiba waktunya; pasanga, sempatkan, berilah waktumu. II. sanga,
= manang (Angk). III. sangasanga, periuk kecil untuk memasak sayur.
Sangap, terhormat, berhati mulia, mulia, rajawi, dihormati, patut dihormat, kemuliaan,
kebesaran; hasangapon, kehormatan, kemuliaan, derajat tinggi; marsangap, terhormat,
berwibawa; pasangaphon, memuliakan, menghormati seseorang; diparsangapi, dimuliakan,
dihormati; na sangap, orang mulia, bangsawan; marsisangapi, berbeda dalam kemuliaan, tidak sama
mulia.
Sangar, bagian ujung yang lebar, corong yang mengumandang bunyi pada serunai atau terompet.
Sange, semua, terbanyak, tersebar luas, bulat; nunga sange nasida masuk, semuanya mereka sudah
masuk.
Sangele, = sanggele.
Sangga, I. manangga, mengabdi, melakukan ibadat; manangga ra-ja, menjamu raja untuk
memujinya; pasanggasanggaon, mengabdi. II. = sanga.
Sanggak, I. terheran, tidak berbuat apa-apa karena keheranan. II. besar mengenai kepala kuda.
Sanggal, tarsanggal, terdampar mengenai kapal; hasanggalan ni solu, tempat mendaratkan dan
penyimpanan solu.
Sanggapati, patung dewa yang menyerupai pangulubalang, dengan mana orang hendak memusnahkan
musuh.
Sanggar, I. sej rumput pimping; sanggar lahi, sej rumput pimping kecil; sanggar borhu, lih borhu;
sumanggar, menjadi keras dan kukuh mengenai bulir padi. II. mananggarnanggar ingkau, memasak
sayur bersama garam dan lada dalam air.
Sanggesangge, I. sej rumput yang tinggi berbau harum. II. potongan-potongan ijuk yang besar.
Sanggo, = anggo.
Sanggul, I. sanggul, konde, perhiasan bunga pada rambut; hatetehan sanggul, keguguran; sebenarnya:
kejatuhan sanggul; sanggulsanggul ni begu, hiasan bunga sebagai obat terhadap roh-roh jahat; pagar
parsanggulan, penangkal bagi orang-orang yang hamil; parsanggulan, kundai, tempat sanggul,
belakang kepala (Angk); mananggul, berkundai; parsanggulan, rahang babi bagian atas.
II. sanggulan, cacar; marsanggulan, berpenyakit cacar.
Sangka, I. trompet yang diperbuat dari tanduk kerbau. II. gulo sangka, gula aren. III. manangka, ndang
disangka = ndang dipardulihon.
Sangkak, sangkar, keranjang yang dianyam tempat ayam mengeram; manuk tarhiap tumopot
sangkakna dsb, lih rungrung.
Sangkalan, talenan, landasan kayu untuk mencencang daging; manangkalanhon dirina, mengurbankan
dirinya menolong seseorang.
Sangkalia, jimat terdiri dari tulang yang dibawa datu, dan diselipkan dalam ikat pinggang.
Sangkam, tepat, akrab, erat, diikat dengan baik, memperlihatkan dirinya secara terang-terangan sebagai
kawan; panolai gabe sangkam, wasit menjadi memihak, penengah yang berpihak.
Sangkar, laki-laki (= baoa); laki-laki yang dewasa tetapi belum kawin; marnangkarnangkar,
manangkarnangkar hidup sendirian, dalam keadaan tanpa isteri dan tungku sendiri; sangkar ni
huta, nama satu daerah di tepi Danau Toba; sangkar so lahi, seorang perempuan yang berkelakuan
seperti seorang laki-laki, banci. Sangke, kotak yang dianyam dari rotan, sarung rotan, tempat
penyimpanan benda-benda yang berharga; sangke ni ogung, sahan tempat gong, sarung gong; sangke ni
pinggan, sarung pinggan; manangke, meletakkan sesuatu ke dalam sahan seperti itu, menyimpan dalam
sarung rotan.
Sangkil, I. = lobi, lebih dari, kebanyakan. II. sisangkil, kedipan mata yang berkelebihan kepada
seseorang, sesuatu yang baik tetapi akhirnya tidak diberikan, bersifat pamer tanpa mau memberikan.
Sangkilik, kutu kerbau; juga: golanggolang, yang diikat sebagai hiasan pada hajut.
Sangkop, tudung periuk, tutup periuk, kuali (bdk langkop); pardahandahan di sangkop, perempuan
kikir yang masak sedikit; manangkopi, menutupi, menudungi.
Sangsang, masakan daging babi, dicincang halus dan dimasak dengan darahnya.
Sangsi, manangsi, menentukan, menetapkan, menyita; tano na sinangsi, daerah dimana tidak boleh
berperang; ari na sinangsi, hari yang ditetapkan tidak boleh perang, genjatan senjata; bdk juga: saksi.
Saniang, boru saniang naga, nama dewi yang hidup di air, saudara perempuan dari Batara guru;
terhadapnya orang memuja air.
Sanihe, = ragian.
Sansan, masansan, koyak, cabik, robek mengenai pakaian; manansanhon, mengoyakkan, merobekkan,
mencabikkan.
Sansar, manansar, mencacar, menyuntik; tungkang sansar, mantri cacar, juru suntik.
Santan, santan, minyak kelapa; na sinantan, sesuatu yang dimasak dengan santan.
Santi, santisanti, sesajen, kurban, persembahan terdiri dari dahanon, gambir, gambiri, sirih dan telur
ayam; marsanti, merayakan pesta persembahan yang besar dan yang diadakan oleh horja; santi
rea, pesta yang luar biasa besarnya msl diadakan bila roh nenek moyang akan ditingkatkan
menjadi sombaon; marsanti balatuk, berkumpul, berapat dalam mana semua orang yang ada kaitannya
harus datang; mananti, membawa persembahan.
Santik, = loting; manantik, menyalakan api, batu api, memantik, menggesek batu agar
berapi; manantikhon, membuat api dengan pemantik api; santik parbinegeanna (parnidaanna), dia
mendengar, (melihat) sedikit, tidak tajam pendengarannya, kabur penglihatannya.
Santua, tikus.
Saonari, sekarang.
Saong, tudung, naung, payung yang dianyam dari daun pandan, berbentuk atap kecil; juga daun yang
dipakai sebagai tudung; saong jegak, payung dari pandan yang dapat digulung; saong tamba, payung
yang lebar yang dipakai para perempuan sewaktu bekerja di ladang; saong boruboru, saong
lompit, idem; marsaongsaong, menutup kepala dengan ulos tetapi muka masih nampak; udan na so
hasaongan, hujan deras terhadap mana payung tidak dapat menolong, hujan lebat; P.B.: udan na so
hasaongan, alogo so hapudian, hujan terhadap mana payung tidak dapat menolong, angin terhadap
mana tidak ada tudung yang menahannya, artinya sesuatu terhadap mana tidak dapat diberi pertolongan,
terhadap mana orang tidak dapat berbuat apa-apa; diparsaong (pinarsaong), memakai sesuatu sebagai
tudung, msl daun pisang yang lebar, ditudungkan.
Sap, berlumuran, belepotan, dikotori, tercemar; sap gambo, dilumuri lumpur; sap mudar, dilumuri
darah, berlumur darah.
Sapa, I. capah, piring kayu. II. terwujud mengenai mimpi buruk sehingga orang tidak usah takut lagi.
Sapadang, sej sorgum yang bijinya kelihatan seperti benih padang dan diperbuat jadi lampet.
Sapal, sapalsapal ni ulaon, pekerjaan yang paling kotor atau yang paling keji dipakai sebagai cercaan,
limbah kerja.
Sapala, = molo pala, kepalang, mumpung, bila sekali sudah, bila sudah sampai sedemikian
sehingga; sapala na pinungka ingkon sidung, bila sudah memulai dengan sesuatu, haruslah itu
diselesaikan.
Sapata, kutukan kualat yang letak kepada seseorang karena kejahatan yang dilakukannya; marsapata tu
ho ma i, kutukannya akan jatuh pada engkau; hona sapata, kena kutuk, terkutuk, terkena hukum
karma; papurpur sapata, lih purpur.
Sapi, mirip, serupa, hal kecokcokan, irama; sapi (tu), mirip pada, sesuai; sapi goar nasida, nama mereka
adalah sesuai msl pada orang-orang yang bertunangan, yang namanya diperiksa oleh datu apakah di
antara nama mereka ada persesuaian atau tidak; pasapihon, membuat serupa, menyesuaikan, menalakan
alat bunyi-bunyian; pasapihon hata, membuat kata-kata supaya berirama.
Sapiri, kalau, jika, bilamana, dipakai pada sumpah; sapiri hubuat, bila saya mengambil sumpah itu, saya
akan kena kutuk; masapiri, = disipirihon, bersumpah.
Sapor, ijuk yang dipakai sebagai penutup tong, tempat menyimpan tuak, sewaktu menuangkan, tuak itu
melalui ijuk itu seolah-olah melalui saringan, ijuk, penyaring tuak.
Saporti, = songon.
Sapot, kelat, tajam, asam mengenai citarasa; sapot nipi, mimpi yang meramalkan sesuatu celaka, mimpi
buruk, menyakiti.
Sapsap, I. curam mengenai bukit; sapsap bire, tebing yang curam, terjal. II. manapsap, memotong msl
telinga pencuri.
Sapu, I. sapu; manapu, menyapu. II. berlumur (= sap); marsapu mudar, berlumur darah; P.B.: anak ni
datu marsapusapu taoar, anak ni naduma margulugulu indahan, anak datu dapat melapui dirinya
dengan obat, anak orang kaya mengguling-guling dirinya dalam nasi, karena mereka mempunyai
itu; manapu dohot, menyapu, melumas dengan sesuatu; disapu orbuk bohina, penuh debu mukanya.
Sar, tersiar, tersebar luas, terberita, diketahui mengenai desas desus; sar dibege, dia dengar
pemberitahuan itu, berita tentang itu.
Sara, berserak, bertaburan, terhambur; marsara, berserak, bertabur; sarasara, sapu yang kasar; manarai,
manarahon, menyapu, mengumpulkan dengan sapu.
Sarak, sama rata, tertabur, tersabur, serak; manarakhon, membagi-bagi sama rata; padi di ladang
ditanam demikian rupa sehingga semua rata tertanam.
Sarama, marsarama, tergoncang tangan oleh senjata, gerakan yang bergoyang-goyang; manaramahon
hujur, mengayunkan lembing; sarama jau, sakratmaut, gerakan terakhir yang dibuat orang yang mau
mati, pertarungan maut; saramasarama, sej burung yang kecil.
Sarang, I. sarang serangga, sarang semut; sarangan, idem; sarang banua, sej pohon yang daunnya
berbau harum. II. manarang, menangkal hujan, menjauhkan hujan dengan jampi, menghentikan hujan
dengan sihir; panarangon, jampi untuk menjauhkan hujan, penangkalan hujan.
Sarapa, sej parsili, gambaran orang yang dibuat dari batang pisang secara kasar dan dibawa keluar
sebagai orang mati untuk menggantikan orang sakit.
Sarat, manarat, menyeret, menarik; manaratnarat, idem; manaratnarat hatana, mengatakan sesuatu
lantas ia pergi.
Sarbe, terlalu panjang menjulur mengenai atap atau rambut; sarbesarbe, rambu-rambu yang menjulur ke
bawah, terjulur-julur, terjumbai-jumbai.
Sarbut, I. manarbuti, mencabut, menyentak; sarbut panaili, penglihatan yang marah, cemberut.
II. sumarbut, meminjam; sumarbut gade, meminjam sesuatu dari orang untuk diberikan kepada orang
lain sebagai gadai.
Sarea, manarea, menyuruh keluar untuk bekerja, mencari nafkah di luar kampung.
Sarge, bertebaran, gembur mengenai tanah, pasir; pasargehon, menggemburkan sesuatu, menyerakkan.
Sargut, I. manargut, banyak. II. = harat (Angk).
Sarhap, 3-5 kayu melintang dari mana gerbang kampung terdiri, beroti yang melintang pada pintu.
Saridondon, lumpur, daki yang menebal, kotoran yang pekat, kumal badan, lih dondon.
Sarimborbor, serangga sibur-sibur, yang keluar dari tanah pada waktu malam dan hanya hidup semalam
saja, kelekatu.
Sarindan, benalu, tumbuhan parasit pada pohon-pohon kayu; P.B.: mate unte dibahen sarindan, pohon
jeruk mati kerena benalu, artinya: orang asing mempergemuk dirinya atas tanggungan penduduk.
Saring, saringsaring, insang ikan, sirip, rahang ikan; saringsaring mandolok, gema, juga: lobang dalam
tanah dalam mana terdapat batu yang mengandung besi (meteor?).
Saringan, saringan, penapis; aek saringan, air yang telah disaring, air saringan.
Saringar, pantulan suara, kumandang, gaung, gema; marsaringar, bergema, bergaung; marsaringar
dibagasan pinggol, masih berbunyi di telinga.
Sarintaktak = rintaktak. Sarira, manarira, menyusuri mengenai dukacita, dingin dan kesusahan.
Sarita, sesal; manarita, menyesal; manaritai, menyesali orang; hona sarita, dimarahi, kena marah, kena
kritik.
Saro, pondok kecil, pondok tempat orang menginap di luar; marsaro, mengadakan penjagaan di luar,
ronda malam; parsaro, penjaga, peronda, orang yang menjaga; saro Batak, rumah asli Batak; saro
gedung, rumah gedong; parsaroan, perkemahan, perhentian, rumah penginapan.
Sarondam, sej ular raksasa yang juga dapat berenang di air; dari: asa (lih sa II) dan rondam.
Sarop, = romba.
Saru, manaru, membuang mimpi buruk dengan melakukan pesta dan kurban. Saruan, besar.
Sarune, serunai, sej klarinet; juga: nafiri; marsarune, meniup alat musik ini; parsarune, orang yang
meniup, peniup serunai.
Sarungga, obuk sarungga, tokong rambut, seberkas rambut kadang-kadang yang diketemukan di hutan,
rambut homang kata orang.
Sarut, manaruti, mencabut rumput dengan gigi mengenai binatang, menggigiti dengan gigi depan,
menggerogoti. Sasa, I. masasa, runtuh mengenai tembok, dinding batu, merata mengenai rumput yang
diduduki atau padi yang rebah; manasa, merebahkan tumbuh-tumbuhan.II. sasa, sej rotan.
Sasap, tulang belikat, bagian bahu; oleh karena tulang belikat ini juga dipakai sebagai cangkul, maka
cangkul-cangkul itu juga disebut sasap dengan mana pematang antar sawah-sawah ditandai dan
dibersihkan; manasapi, mengikis, membersihkan pematang-pematang dari rerumputan dengan sekop.
Sasi, I. manasi, menyembah, memohon; aha ma husasi tu ho, saya tidak merasa perlu menanya engkau.
II= saksi.
Sati, = badia.
Satik, = selep; masisatihan, saling membohongi, saling menuduh secara terselubung, sindir-menyindir.
Saudagar, pedagang, saudagar.
Saudara, darah, sinar muka, wajah berseri, cahaya pada muka orang yang sehat atau orang yang
terkemuka, kemuliaan; hehe ma ho saudara ni gurungku, berdirilah kemuliaan guruku (datu); babi na
marsaudara, babi yang gemuk yang disembelih pada pesta; saudara adalah juga satu dari ke-7 roh (=
tondi) manusia yang sewaktu lahirnya bersama ari-arinya ditanam dan dari sana kadang-kadang
mendatanginya untuk memperingatkannya.
Saur, = sahat; saur matua, menjadi, mencapai umur tinggi; saur martatahuak, berkokok dengan kuat
mengenai ayam hal mana kadang kala diperlukan pada sihir; dengke saur, (= dengke sahat), ikan yang
dipersembahkan supaya mimpi yang baik dapat terwujud; manauri, mengucapkan "saur" sewaktu
memberikan selamat, artinya: semoga terwujud (= Amen).
Saut, jadi (lawan: sundat), terlaksana; hata saut, perundingan yang menghasilkan sesuatu; pudun
saut, hasil yang dicapai dari suatu masalah; mangan pudun saut, setelah diputuskan masalah maka
mereka makan bersama untuk memperkuatnya; parhata saut, orang yang penuh enersinya, yang
meneruskan apa yang dihendakinya; pasauthon, meneruskan sesuatu, melaksanakan,
menjadikan; manauthon, mengatakan "saut" setelah ucapan selamat (= manauri);
mansauti, melaksanakan, mengerjakan.
Sea, (bdk seang), maneahon, sumeahon, membuang sesuatu yang tidak berharga, yang tidak
berguna; sumeahon dirina, mencampakkan diri, mengorbankan dirinya, meniadakan diri, membaktikan
diri, menyianyiakan diri untuk kepentingan orang lain; siseasea, = sibolong-bolong, apa yang dibuang
sebagai tidak berguna; pemberian yang diberikan dari kelebihannya; maneaneahon, memberikan dengan
cuma-cuma, tanpa imbalan, menyianyiakan. Seak, sibur, tempurung yang dipakai untuk menimba (=
dasar), cangkir, gayung batok.
Seat, maneat, memotong, menyembelih, menyayat, mengiris; tarseat, kena potong, kena sayat,
tersayat; diseseati = seat; sanseat, sepotong, sekerat; paneatan, berkas pemotongan; juga: potongan,
keratan; sumeat bibir, membakar mulut karena bicara tidak hati-hati, terlanjur bicara.
Sebar, manebar hata, mengucapkan kata-kata yang muluk-muluk tetapi tidak berisi, bicara sesumbar.
Sebe, peot bibir, bibir mencong; pasebesebe, sumebesebe, sewaktu berbicara bibir memencong.
Sebut, pasebut, hilir mudik, berjalan kian kemari, mundar-mandir; pasimpar pasebut, berjalan
bersimpang siur, ramai berjalan kian kemari.
Seda, = sega.
Seder, miring, mencong, serong; seder matana, matanya juling, pandangan matanya mencong.
Sega (= seda), kacau, pecah, rusak; pasegahon, manegai, mansegai, merusakkan, memecahkan,
memarahi; (juga: pasedahon, mansedai); sega rohana, ia marah; hasesega, kerusakan,
kemarahan; panegai, perusak, pengacau.
Sege, marsege, mengayak, menampi, membersihkan beras; segesege = anduri; juga = monis.
Sego, = sega.
Sehang, kangkang mengenai kaki; pasehanghon pat, mengangkangkan kaki, merenggangkan kaki.
Seksek, bocor mulut, orang memberitahukan kepada orang segala sesuatu yang dimilikinya.
Selak, tidak nyambung, tidak sesuai, tidak dapat menyatukan diri; manelak, saling menghayut, membuat
supaya berkelahi; tarselak, tidak terwujud, terbengkalai, tak terlaksana.
Selesele, kertas rombengan, sesuatu yang diberikan sewaktu makan kepada orang-orang yang datang
untuk itu.
Selep, selip, cerdik mengenai orang yang di belakang kata-katanya menyembunyikan arti
rahasia; parselep, orang yang suka menyelipkan kata-kata, seorang cerdik yang menyusun kata-katanya
sedemikian rupa sehingga orang tidak dapat menangkapnya atau dengan sengaja memutar balikkan kata-
kata yang diucapkan msl orang katakan: huseat amakki, kupotong tikarku dan dia mau
mengertikan: huseat amanghi, kupotong ayahku hal mana diucapkan serupa saja.
Seme, seme hubege, tidak jelas saya dengar, samar-samar kedengaran; dipasemesemehon hatana, dia
menyusun kata-katanya sedemikian rupa sehingga orang ketiga tidak mengerti tujuan kata-kata itu.
Semet, pendek dan padat msl rambut; lombu sisemet, lembu berbulu pendek dan padat; semetsemet, sej
semut kecil.
Sen, sen.
Sendal, melekuk keluar, bingkai yang menahan atap; lebih tepat: latlat yang menahan bingkai itu.
Sende, selendang sutera, kain sutera memakai pola ular; sende sihulimat, tali kepala, yang halus; talitali
sende, idem; juga: sasende, ular belang.
Sengke, sulit ditangani, sulit untuk diperlakukan mengenai orang dan kayu yang dikerjakan; sengke
ajaran, sukar untuk dididik; sengke paulion, sulit untuk dikerjakan.
Seo, biaya, cukai, bea, pajak, sewa, upeti. Seok, bunyi yang dibuat pedang sewaktu
dilayamkan; patuseok, berlayaman, gemerencing pedang.
Sep, magomago sep, hilang secara perlahan-lahan sampai habis sama sekali.
Sepo, manepo, mengacaukan sesuatu yang telah jelas, membuat sesuatu yang jelas menjadi
kabur; diseposepo alusna, atas pertanyaan yang jelas diberi jawaban yang tidak jelas.
Sepsep, = sopsop.
Seput = gogot.
Sera, serasera, kutil-kutil, bonggol, yang kecil pada kulit manusia, buah kutil pinasa, yang sudah
membusuk sebelum masak dan menjangkit kepada yang lain; marserasera, berkutil-kutil msl pada
lidah; manindang serasera, kedinginan hingga kulit berkutil-kutil, berdiri bulu kulit.
Serak, marserak, berserak; parserahan, berserakan, hal berserak, pertebaran; haserahan, idem.
Serbeng, melihat dengan sudut mata, mengintip dari samping untuk melihat seseorang msl gadis-
gadis; mata manerbeng, mata yang mengatakan sesuatu kepada seseorang, mengerling, melirik, main
mata.
Sere, I. emas; parserean, kekayaan. II. manerehon, dipotong berkerat-kerat, membagi-bagi.
Serep, dekat tanah, di bawah, rendah hati, tidak angkuh (lawan: ginjang); habang manerep, terbang
dekat tanah; serep ni roha, kerendahan hati; haserepon, idem; marserep ni roha, dengan rendah
hati; dipaserep rohana, dia merendahkan hatinya; manerepnerep hata, dia berbicara ramah, tetapi
sedemikian rupa sehingga kata-katanya berpengaruh, bicaranya merendah.
Serser, manerser, menggesekgesekkan, menggeser kaki sewaktu menginjak padi atau sewaktu
menari; panerser ni hata, permulaan pidato; serser, sedikit, tidak berarti; serser
parangena, perangainya adalah sedang; P.B.: jolo serser asa tortor, jolo tektek asa gondang, dulu
geser kaki baru menari, duluan menata irama baru berdendang, artinya: yang lebih dulu baru yang lain.
Sesa, hapus, terhapus mengenai tulisan seperti tulisan dari papan tulis; diampuni; sesa ahu = apus
ahu, saya mau dikutuk; manesa, menghapus,
mengampuni; tarsesa, diampuni; hasesaan, pengampunan; pasesahon, mengampunkan; masisesaan
dosa, saling mengampuni kesalahan, saling memaafkan.
Sese, I. sej insek yang pada pagi hari memperdengarkan bu-nyi yang resik, jangkrik; manghuling
sese, saat sepi sehingga terdengar bunyi insek-insek kecil. II. sasese, segala sesuatu yang dijadikan;
ribuan.
Setan = begu; setan ni porhas, cahaya kilat; bodil setan, bedil setan, mengatakan: hapandean ni
begu, kecerdikan setan.
Seto, marseto, tidak dapat dimengerti, dipahami, bingung mengenai sesuatu yang tidak
dimengerti; marseto ma i, itu saya tidak mengerti, kiamatlah itu.
Si, I. penunjuk nama: si Pintor, si anu; juga pada nama daerah, sungai, gunung dsb: si Lindung, si
Geaon, si Tarindak; sibuat na loja, tempat orang beristirahat; siboan barita, sipembawa berita,
umumnya "si" menunjukkan orang dengan kata benda; siganjang obuk, yang mempunyai rambut
panjang; silas ni roha, gembira, girang; horbo sitingko tanduk, kerbau yang bertanduk
bengkok; sipaingot, teguran, nasehat. II. juga prefiks gerundium: sibahenon, apa yang harus
dibuat; siboanon, apa yang harus dibawa; muatan; on do sidohononmu, ini yang harus engkau
katakan; hata siingoton, kata yang harus diingat. Sia, I. sembilan; pasiahon, ke-sembilan, yang ke-
sembilan; sipahasia, nama bulan ke-sembilan; siasia, abjad, sebenarnya: dasar, subtansi, mula-
mula; siasia ni tano on, elemen-elemen: elemen bosi, tombaga, perak, simbora, bosi na pir (=
platina?), sere, batu (batu permata), burta dsb; dan logam-logam seperti itulah dibuat datu peluru
terhadap mana siapapun tidak dapat kebal. II. sej tumbuhan yang daunnya bila dicampur dengan kapur
dipakai sebagai obat mata.
Siak, pedas, pedis, tajam msl cabai; maniak, nyeri, pedih karena sakit; maniak butuhangku, perutku
menggigit artinya: saya lapar; siak ni bagi, kemiskinan, merana, kemeranaan; marsiak
bagi, miskin; pasiaksiakhon, menyakiti, menyiksa.
Sial, orang yang bernasib buruk, tidak mujur, yang sial, yang tidak sedikitpun berhasil; marnasial
tanganna manjama, tangan yang sial.
Siala, I. ala. II. silang kecil pada tulisan Batak yang menandakan bunyi "o"; hasialan, idem.
III. siala, nama sej tumbuhan yang bunganya dapat dimakan.
Sialabane, nama bagian, jatah, peruntukan, yang berlangsung pada upacara sewaktu menikahkan seorang
gadis; sialabane ni na torop, sialabane ni suhut.
Sialak, = singgalak.
Siam, ikan asin yang diimpor dari Siam. Sian, kata depan: dari; sian dia? dari mana? sian huta an, dari
kampung itu; sian na so binotomi, dari tempat yang engkau tidak tahu, = karena engkau tidak tahu; pada
komperatif: daripada; umpintor do ahu sian ho, saya lebih adil dari pada engkau, lebih jujur dia
daripada engkau.
Siang, teduh, reda, terang; buha siang ari, ari fajar, sudah pagi; siang udan, hujan sudah
berhenti; hasiangan, cahaya, sinar; olat ni dung huida hasiangan on, semenjak aku melihat cahaya,
artinya selama hidupku; hasiangan on, dunia terang ini sebagai lawan tempat orang mati yang gelap.
Siap, I. habis, hancur, terkutuk; siap ahu, kutuk, habis aku, hancur kau, saya mau
terkutuk; maniaphon, menghancurkan, menghabisi, membinasakan; marsiapsiap bohi, berpura-
pura; hasisiap, binasa, kehancuran. II. siap ari, setiap hari; hangoluan siap ari, makanan setiap hari,
penghidupan setiap hari, sehari-hari.
Siar, surup, merasuk, turun kemedium mengenai roh (begu) orang yang meninggal, medium ini menjadi
tidak sadar dan dari dialah berbicara roh itu; begu siar, roh yang turun, hantu surup, hantu yang merasuk
kepada seseorang; siarsiaran, kesurupan, kerasukan roh, kesetanan; hasiaran ni begu, medium yang
dihinggapi roh; siar, juga dikatakan terhadap marah atau kebodohan (siar oto tu ibana);
paniaran, semua perempuan yang termasuk satu horja oleh sebab pada merekalah dapat hinggap roh
nenek moyang hal mana tidak mungkin pada perempuan dari horja lain, isteri, bini (dalam arti umum).
Siarudan, palang penyokong padi agar tidak rebah, juga: kawan, penyokong, penolong.
Sibak, I. tubis ni bulu, rebung bambu (sayur); ingkau sibak, idem. II. sibak = ribak; angka
sibak, koyak, robek, terkoyak-koyak; sibaksibak, kain-kain sobekan.
Sibar, rupa, bentuk, sosok; sibar ni sior, busur panah; manibar, menyiapkan sesuatu, memberi bentuk
msl kain, sepotong kayu; sibaran, takdir, celaka, nasib yang telah ditetapkan sebelum kelahiran orang; na
so sibar, tidak terkira, luar biasa, sangat.
Sibong, anting-anting.
Sibor, pusing, pening; dipastap marsiborbor (mariboribor), dipukulnya ia sehingga kepalanya pusing,
ditampar dengan amat geram.
Sibursibur, kulup.
Sida-sida = na soada.
Sido, manido (bdk silo), menyelidik, pergi ke perangkap untuk melihat apakah telah ada yang masuk.
Sidung, (dari: si dung), siap, selesai, akhir; pasidunghon, menyiapkan, menyelesaikan, mengakhiri.
Siga, masiga, cabik, robek, koyak; maniga, merobek; diparsigasiga, mencabik, dirobek-robek.
Sigat, manigat, membuka untuk meneliti, melihat ke dalam sesuatu; manigati, memeriksa,
menyelidiki; sisagatan, sibak rambut, garis yang membelah rambut.
Sige, bambu panjang, yang togok dahannya dibiarkan supaya dapat dipakai sebagai tangga; ndang
hasigean, tinggi sehingga tidak ada tangga yang dapat dipakai un-tuk memanjatnya, tidak mampu
ditanggai karena tinggi.
Sihalsihal, batu ganjal tungku yang digunakan bila batu tungku terlampau renggang.
Sihap, terbiasa, sigap. Sihar, tegar, ceria, gembira, riang, bersemangat, sering di-hubungkan
dengan panaili atau bohi; sihar panailina, dia nampaknya gembira.
Sihat, garis-garis pada telapak tangan, sesisir pisang yang menyerupai tangan, kira-kira 10 s/d 25
biji; manjaha sihat ni tangan, garis-garis tangan darimana dibuat ramalan; manihathon, orang yang
mau dibunuh untuk dijadikan pangulubalang mentalkinkan ka-ta-kata yang dia harus melakukannya
dengan sungguh-sungguh; panihat, abu orang yang dibunuh dengan cara demikian, juga tondinya;
panihat, = pangulubalang.
Sihir, I. tepat, persis; manihir mata ni ari, matahari berada tepat pada kaki langit.
II. manihiri, memeriksa dengan cermat, merayapi.
Sihit, miring; sihit tu siamun, miring, condong sedikit ke kanan; manihiti, menyayat secara berkeping-
keping; sansihit, sekeping, sepotong; di-sihiti dagingku, ia menyayatku, aku memperoleh seram kulit
karena itu.
Sihol, rasa rindu, kangen, keinginan, kerinduan, keinginan bertemu; masihol, rindu, kepingin,
kangen; manghasiholhon, merindukan sesuatu, mengingini, mendambakan; hasihol, tanda mata, kenang-
kenangan; daon ni sihol, obat rindu, kenangan, pemberian; sihol rohana, ia rindu, ia ingin.
Sihorsihor, belat, bebat bambu atau kayu, sepotong kayu yang dipakai untuk membidai sendi yang
patah; manihornihori, membidai, membelat.
Sikola, sekolah; anak sikola, anak sekolah, murid sekolah; sikola metmet, sekolah rendah, sekolah
dasar; sikola tinggi, perguruan tinggi; parsikolaan, lokal sekolah, kompleks sekolah; marsikola, pergi
ke sekolah.
Siksak, berkilat, ada kilat, menerang; siksak hilap, cahaya kilat, sekilas lintas.
Sila, I. sila, gampang lepas msl kapur dari dingding; juga: sulit untuk dicampur; sila aek tu miak, tidak
bisa mencampur air dengan minyak. II. sila, daging, yang dibawa oleh parboru pada acara marunjuk.
III. marhombang sila, duduk dengan mengikatkan kain (ulos) pada kedua lutut, suatu cara duduk yang
sangat disukai, duduk berlipat lutut, duduk bersila.
***
keislaman; masuk silam, menjadi Islam, masuk Islam.
Silang, salib, silang, palang, tongkat-tongkat yang disilangkan sebagai tanda peringatan dan ditarok di
jalan; manilang, memperingatkan dengan cara ini; juga: menghindarkan sesuatu, suatu perkara, tidak
mau mencampurinya, tidak mau terlibat soal; hau na pinorsilang, silang dari
kayu; parsilanghon, menyilangkan, menyalibkan; parsilang, mengelempang, saling bersilang; na si-
nilang, terkecuali.
Silap, silap, keliru mengenai perhitungan uang, salah membilang uang; silap pamilangna, dia salah
mengira, menghitung.
Silat, tergelincir; tarsilat, tersentuh, terantuk; mangunsilat, membersihkan pantatnya dengan sesuatu.
Silet, = monsak.
Sili, = sitik, tidak sesuai, tidak cocok; parsilisili songon hoda na heheamon, tidak bertutup bersama-
sama, tidak bersatu sebagai rahang kuda yang menguap; parsili, silih, orang-orangan yang dibuat dari
batang pisang yang diletakkan oleh dukun di suatu tempat, supaya begu hinggap kesana sebagai
pengganti orang yang sakit itu, pemalih.
Silo, silau; siloan mata, silau ke mata yang menyakitkan. II. manilo, = sido, pergi untuk melihat
jerat; mansilo, idem. III. silosilo, berang-berang.
Silpe (bdk lipe) salah mengucapkan, keseleo lidah waktu berbicara (lapsus linquae).
Silpok, masilpok, patah; masilpok holiholi, tulang patah mengenai anggota tubuh.
Silu, hayo, cepat; haru silu, lekas! segerakan! cepatkanlah! maniluhon, bersegera,
mempercepat. Silua, lih dua III.
Silumaksaijur, bibit kandungan, embrio, buah yang belum masak (And) ( bdk langsa).
Silup, = silap.
Sima, sej kuman, bakteri, hama dalam daging manusia; simaon, gatal karena kuman ini (= rintop).
Simangot, (juga sumangot), arwah nenek moyang yang dihormati, roh keluarga yang meninggal, roh
yang lebih tinggi derajatnya dari begu; hanya dengan memberikan pujaan tertentu oleh orang-orang yang
ada pertalian keluarga dengan mereka begu bisa menjadi sumangot; parsimangotan, = simangot.
Simbar, = sambar.
Simbar, = sembat.
Simbora, tembaga, timah, lebih tepat; simbora tano, timah; simbora ranggas, timah
putih; parsimboraan, amulet, jimat dari timah hitam untuk melindungi terhadap roh-roh jahat dan
dibawa sebagai kalung leher.
Simbur, I. cepat, bertumbuh cepat, mengenai manusia dan tumbuh-tumbuhan; manimburi, mengunting
rambut sewaktu hamil sebagai pengganti memendekkan dikatakan dalam waktu kritis (sebagai juga pada
peperangan dan pada penyakit) kebalikan dari apa yang mau dikatakan dan anak yang baru lahir itu akan
tumbuh lebih baik. II. simbursimbur, gerimis, hujan gerimis, hujan rintik-rintik; parsimburan, =
onan (And).
Simo, silau, samar, tersembunyi; P.B: simo pidong di asarna, molo ditadinghon, didapothon
morana, seekor burung tersembunyi di sarangnya bila itu ditinggalkannya maka ia dalam
bahaya; simosimo, apa yang tersembunyi; hasimoon, rahasia. Simon, simon ari, senja, hari berkabut
tebal.
Simpan, simpan, beres, siap; simpan bahen, siapkan, bereskan, beres bikin.
Simpang, memegang seekor binatang pada kaki belakangnya, menangkap ternak pada bagian kaki.
Simpar, campur baur, tidak pada tempatnya; pasimbar, tidak teratur, campur baur, bersimpang siur.
Simpu, mangunsimpu, berjongkok dengan duduk di tumit, duduk berjongkok, berpeluk lutut.
Simpul, selesai, berakhir; simpul mangan, sesudah makan, usai makan; simpul gotilon, setelah
pekerjaan menuai berakhir, sehabis panen; panimpulan, akhir, penghabisan,
penyelesaian; panimpuli, yang terakhir lahir, anak bungsu; jamita panimpuli, bagian terakhir lahir, anak
bungsu; jamita panimpuli, bagian terakhir, penghabisan suatu kejadian atau pembicaraan, khotbah,
pidato.
Simsim, = gotap.
Simu, I. bakteri, kuman, ulat kecil dalam daging; reng, kuman kudis. II. keping, pangsa dalam
jeruk; P.B.: marsimu songon unte, martangga songon balatuk, menurut urutan yang tertentu msl
pembagian daging di pesta-pesta; samsimu ringgit, seperempat ringgit; parsimusimu, pembahagian.
Sinar, jemur, sinar, tidak ada pohon-pohon kayu atau semak-semak, terbuka ke sinar matahari; maninar,
mansinar, menjemur sesuatu di lapangan terbuka; nunga sininar tu jolo ni raja hata i, perkara itu
sudah diserahkan kepada raja; paninaran ni mata, hal atau perbuatan yang nyata.
Sindap, = sintap.
Sindar, sinar terang, sinar, cahaya; sindar ni api, cahaya api; manindar, sumindar, menyinari,
memancarkan sinar, bercahaya.
Sindir, sebab perbantahan, pangkal perkelahian, gara-gara. Sinjata, panjata (bdk jata), senjata.
Sindom, = suda; diparsimdomhon goarna, sering menyebut namanya, yang sebenarnya tidak boleh
disebut.
Sindor, I. gadai, jual gadai; manindori, memberikan gadai sebagai jaminan hutang. II. tarsindor
mata, silap mata karena menyangka seseorang seperti orang lain; manghasindorsindorhon, masih
melihat seorang yang telah meninggal dalam bayangan.
Singa, harimau, singa, gambaran, sketsa; singa ni ruma, ornamen yang diukir pada
kepala pandingdingan; singa, juga: gambaran bintang yang dilihat dalam bulan sipahalima; tolak singa
= tolak parbadaan; pasingahon gulut tu, mempertimbangkan perlawanan kepada seseorang; etongan
maninga, ilmu mengenai badan, ruang; Sisingamangaraja, imam tertinggi pada orang Batak, bukan
kepala tertinggi dalam bidang politik sebenarnya.
Singal, = tongam; hasingalon, kemuliaan, kehormatan, kebesaran, kewibawaan, kekuatan batin untuk
membuat segan orang lain.
Singap, condong ke depan, miring mengenai rumah Batak bagian muka; marsingap, rumah berdingding
miring, condong ke depan.
Singar, maningarhon, memelah di tengah-tengah, memelah dua. Singgalak, jatuh terlentang, membaring
di atas punggung; maninggalak, membungkukkan di-ri ke belakang, tidur dengan punggung ke bawah.
Singgalu, marsinggaluan, beda, tidak cocok satu sama lain, tidak dapat disesuaikan mengenai dua
potong kayu, juga mengenai orang.
Singgang, marsinggang, berlutut.
Singgar, singgarsinggar, hujan rintik-rintik di siang hari, gerimis sewaktu matahari bersinar.
Singgip, I. penjepit jenggot; maninggip, mencabut jenggot dengan penjepit. II. singgip, sedikit sekaligus,
dekat pada akhirnya, hampir habis, di tepi sekali.
Singgorik, marsinggorik, memanjat seperti monyet yaitu dengan mempergunakan tangan dan kaki tanpa
menyentuh pohon kayu itu oleh badan; diparsinggorikhon, memakai sesuatu (msl tangan) untuk
memanjat.
Singik, = singit.
Singir, piutang, kredit; parsingir, perutangan, kreditor; paningir, idem; parsingiran, orang kepada siapa
kita berpiutang, orang utangan, debitor; P.B.: habang ma talaktak di rondang ni bulan, molo halak na
metmet singir gabe utang, burung talaktak terbang di cahaya bulan, bila seorang tidak berarti atau
rendah maka piutangnya menjadi hutang.
Singit, risih, rasa tak enak pada, keseganan; adong singit ni rohana tu ho, ada sesuatu yang membuat
engkau diseganinya, ia merasa kurang enak padamu.
Singkal, suatu perkara kecil yang membuat sesuatu tidak terwujud, penyebab sesuatu tak jadi.
Singkam, sej pohon kayu besar; lobu singkam, nama daerah; singkam mabarbar, = parbadaan, dalam
bahasa begu siar
(= medium).
Singkang, = bingkang.
Singkat, pengganti, alat pengganti, penukar; singkat ni, sebagai pengganti, untuk
menggantikan; maningkati, menggantikan sesuatu atau seorang; maningkathon, memakai sesuatu
sebagai alat pengganti, menggantikan.
Singke, anjing tanah, orong-orong, yang dapat dimakan.
Singki, (juga ginsi), berubah, bertukar, berganti; maningki, mengganti, mengubah, menukar; pasingki
rupa, menukar pakaian, bersalin pakaian.
Singkil, maningkil, menyembelih, memotong ternak.
Singkop, cukup, sampai, selesai dengan baik, memadai, tuntas; pasingkop, cukup sediakan, cukupkan,
bereskan.
Singkora, hari ke-6 pada penanggalan Batak; singkora mora turun, hari ke-20; singkora duduk, hari
ke-27; singkora purnama, hari ke-13; singkora, juga tanda 'o' dalam tulisan Batak (= hasiala).
Singkoram, cengkeram, agunan, jaminan, tahanan, gadai yang harus diberikan sewaktu meminjam uang
msl tanah ladang; maningkoramhon, memberikan se-suatu sebagai gadai, mencengkeramkan sesuatu,
menggadaikan.
Singkoru, enjelai, sej rumput tinggi yang buahnya berbiji-biji; singkoru eme, sej 'sikoru' yang dapat
dimakan; singkoru batu, sej 'singkoru' yang tidak dapat dimakan; ucapan selamat yang bersifat
umum; tubuan laklak tubuan singkoru, tubuan anak tubuan boru.
Singkot (bdk sangkot), maningkot, menggantungkan diri, kemudian pada umumnya membunuh
diri; paningkotan, alat dengan mana orang membunuh diri; sumingkothon tali, melilitkan tali pada
sesuatu, menyangkutkan tali, mengikatkan tali pada sesuatu.
Singkup, keranjang bulat pakai tutup dan dianyam rapat dengan rotan.
Singom, katup, rapat tertutup, pas satu sama lain msl tutup.
Singot, lih ingot; tarsingot, tentang, mengenai, teringat akan sesuatu dengan sayu; singot ni
rohana, peringatan yang sayu, terkenang di hatinya; pasingot, = paingot.
Sinok, I. terasa enak, tenang, tetap, puas; sinok modom, nyenyak, tenang tidur, tak
terganggu; manghasinokhon, be-roleh sesuatu yang disukai; sisinoksinok, milik yang hanya dipunyai
seorang yang tidak usah dibagi-bagikan; parhasinok ma i, makanlah itu sendirian. II. bingkai panjang
pada papan rumah Batak.
Sinur, bertambah banyak, ber-kembang biak mengenai ternak; ungkapan: sinur na itapahan, gabe na
itaula, mudah-mudahan ternak kita bertambah, pekerjaan kita berhasil. Sio, tertutup, tak terkena hujan,
terlindung terhadap hujan dan matahari, teduh; manisio, mencari perlindungan terhadap hujan, tempat
berteduh; panisioan, tempat bersembunyi terhadap hujan, untuk berlindung terhadap hujan, tempat
berteduh; siosio, idem; marsiosio, tidak memandang dengan mata karena penyakit atau takut, berkedip-
kedip.
Siok, tiruan bunyi: suara anak ayam; sioksiok, mencicit mengenai anak ayam, berciap-ciap, karena
kehilangan induk atau karena lapar.
Siol, I. hampir; siol mate, hampir mati; siol dibunu ahu, hampir saya dibunuhnya (juga: sior). II. rajin,
suka akan, ingin (= sihol?); ndang na siol ho mida jolma, engkau tidak kepingin melihat orang; na siol
mida na tama, orang yang tidak mengingini sesuatu yang baik, jelek.
Sip, diam, bungkam, tak buka mulut, tidak berbicara; memerintah: tutup mulut! pasiphon, membuat
orang berdiam diri, mendiamkan; manghasiphon, mendiamkan sesuatu, mengambil sikap diam saja,
merahasiakan, tidak menegur orang lain.
Sipak, manipak, menyepak.
Sipat, I. sangat, berarti, banyak; na sipat do isaram, kelakuanmu melewati apa yang diizinkan. II. sipat,
manipat, sebanyak masuk ke dalam, banyaknya seperti, sedalam, selama; sipat jolma, dalamnya setinggi
orang; sipat jongjong, sedalam orang berdiri; sipat bagot, dalamnya setinggi pohon bagot; manipat
ari, selama satu hari; manipat sadarion, sepanjang hari ini.
Sipu, sipusipu, sisa kayu bakar, sepotong kayu yang menyala, kayu belahan yang berkilap; sipusipu na
mintop, sej sumpah, bdk gana; P.B.: binsat sipusipu sian tangan ni dakdanak, aha na so dung
sitaonon ni Batak, kayu belahan jatuh dari tangan anak, apa yang tidak diderita orang Batak.
Sira, garam; sira masiu, sira bodil, sendawa, mesiu; manirai, menggarami; parsisiraan, tempat garam,
sumpit garam; pasirahon, menaikkan batu dengan perlahan serta menggeser sedikit tanah ke bawahnya
seperti garam dengan jari-jari.
Siragong, (sira agong), abu yang halus, debu; diparsiragongi, diperabukan, msl mayat, dibakar hingga
menjadi debu.
Sirapege, bumbu, makanan yang enak, karena dibubuhi dengan sira dan pege.
Sirat, pola pada tepi kain (ulos); handang sirat, pagar yang tiang-tiangnya dijalin dengan rotan.
Sirik, melihat sesuatu dengan miring, juling, mengot; parmata manirik, orang yang juling, bermata
juling.
Sirit, menceret, kotoran cair, berak encer; manirithon, mengeluarkan sesuatu, memberakkan (binatang).
Sirnip, penuh muatan, penuh sampai pinggir bagian atas, sangat berlimpah mengenai bejana; P.B.: sirnip
so gok marlobilobi hurangan, dikatakan mengenai seorang pembual yang mengatakan sudah melimpah
tetapi belum penuh, dikatakan ia sudah berlebih-lebihan tetapi ia kekurangan.
Sirsir, I. diukur dengan tepat, pas, persis; sirsir sataon, persis setahun, setahun penuh; manirsiri, kerja
dengan betul sehingga cocok, mengakhiri pekerjaan. II. manirsir, menabur,
menghambur; manisirhon, menghamburkan, menaburkan sesuatu, menyerakkan.
Sirup, manirup, menghirup; manirup sian tangan, minum dari tangan dengan menyirup, menghirup.
Sise, (sebenarnya: 'ise' bertanya?), manise, menanya, menapa, menegur; sisesan, anak sisean, murid;
sebenarnya: yang harus bertanya; paniseon, tiba-tiba jatuh sakit oleh karena ada begu yang
menyapanya; P.B.: diorong asu na so ompuna, paniseaon na so padanna, anjing menggonggom
terhadap bukan tuannya, dengan siapa ia tidak berhubungan, dia tanya.
Sisi, sisi, tepi, belahan; sisi ni laut, tepi laut, pantai; sisi ni harugian, besarnya
kerugian; sisi, disampingkan, digeser kesamping, menyisih, menyamping, meminggir; pasisi, menggeser
ke samping, menyamping, mengelak; sumisi, menjauhkan diri, terelak, tersisih msl
awan; mangunsisi, idem. Sisik, I. permukaan, sisik pada ular dan ikan; manisik, membersihkan kepala
dari kutu; P.B.: jolo nisisik asa tinindos, dulu dicari baru dipijit. II. sisihon, menderita penyakit kurus
(terlebih anak-anak). III. marsisiksisik, tiruan bunyi 'sik'; cepat berjalan, cepat terbang.
Sisilon, kuku pada jari-jari tangan dan jari-jari kaki, cakar pada binatang dan burung; danggoldanggol
sisilon, suam-suam kuku.
Sisip, sesuatu yang tersembunnyi; sisip, selip, sogokan, suapan; padalan sisip, memberi suap, menyogok,
memberi uang pelicin; manisipi, membuat sesuatu secara diam-diam, merayapi dengan diam-
diam; panisipi, penyelinap, orang keroh, penyisip.
Sisir, I. penggaruk; manisir, menggaruk. II. hasisiran, tangan luka disebabkan beling. III. marsisir
imbulu, bulu roma berdiri; parsisir hal masuknya sesuatu dalam jumlah besar. IV. manisiri, memeriksa,
menyusuri, menelusuri.
Sitik, tergeliat, keseleo, gampang tersinggung, tidak serasi, tidak sesuai; sitik marroha, berpikiran salah,
tidak sesuai, mudah marah; manjalahi sitik, mencari alasan untuk membuat sesuatu yang jahat, yang
jelek; pasitikhon, salah urat, memisahkan orang yang tidak serasi; otik sitik, godang sega, sedikit salah,
banyak orang binasa karenanya, sedikit salah, banyak rusak.
Siuk, bengkok ke belakang dan diikat dengan keadaan demikian seperti gigi hudali; siuksiuk, sendok
besi, sekop sampah, alat penyendok; maniuk, menyendok, mengangkat, menyedot; siuk, juga: bantuan
beras yang diberikan kepada kawan-kawan bila ia memperoleh banyak tamu.
Siup, bunyi kenyam yang dibuat oleh lidah bila orang hendak membuat anak kecil tertawa; juga untuk
memulai doa persembahan untuk memanggil roh-roh; marsiupsiup, berbunyi kenyam, berdecap bibir.
So, I. tidak, bukan, terutama dalam kalimat relatif, syarat dan majemuk pakai "na"; molo so, ia so, bila
tidak, kalau tidak; nasa na so hubege, semua yang saya tidak dengar; ala so olo ibana, karena dia tidak
mau; soada, soadong, tidak, bukan; na so uhum, apa adil, tidak pantas, tidak senonoh; dongan so haru
dongan, bukan kawan bukan musuh, kawan tak kawan; mansoadahon, memungkiri, berdusta,
meniadakan; unang so, perintah yang diperkuat: asal saja tidak, jangan tidak; sisoada, kata memaki: yang
tidak apa-apa, yang tidak berguna untuk apa-apa saja; na soada, sekurang-kurangnya, paling
sedikit; sampulu halak na soadana, sedikit-sedikitnya sepuluh orang; marsoadahon
(diparsoadahon), meniadakan, menghancurkan, memperkosa wanita. II. berhenti, stop, tenang,
diam; aek na so, air yang tidak mengalir; so jolo, diam dulu, dengarkan, berhenti
dulu; pasohon, mendiamkan, meredakan, menghentikan; marhasoan, berhenti, menjadi tenang, menetap
tingal; ndang marhasoan songon sisada tangan, tidak berhenti, tidak berakhir, seperti seorang yang
berjalan di rambing dan hanya mau memakai suatu tangan untuk memegangnya dan oleh karena itu ia
tidak dapat terus berjalan.
Soada, lih so I.
Soara, suara, bunyi, nada; marsoara na gogo, bersuara keras, berbicara dengan suara yang
kuat; dipagogo ma soarana, dia berbicara dengan suara nyaring, dipernyaringlah suaranya; didok
soarana, jawabnya, ia berkata; marsoara, berkata, berbunyi, bersuara, berbicara.
Sobal, = mahap.
Soban, kayu bakar, kayu api; marsobansoban, mencari kayu api, mengumpulkan kayu
api; masisoban, mengambil kayu api; parsobanan, tempat pengambilan kayu api atau tempat
penyimpanan kayu api.
Sobok, sama, serupa, seperti, mirip pada; sobokhon, sama dengan, serupa dengan,
menyerupai; sobokhon alogo dorasna, secepat angin, menyerupai angin
kencangnya; pasobokhon, disamakan, dicocokkan, dipersamakan.
Sobu, hidupkan api, lepas, sibuk, rajin pada sesuatu; manobu api, menutup api dengan abu, agar jangan
padam betul; sobuon, tumpukan kulit padi, sekam, kulit tipis pada padi yang sewaktu menumbuknya
menjadi lepas (ditebarkan pada api agar tidak mati); tano sobusobu, tanah yang lembek (seperti sobuon).
Sobur, manobur, marsobur, minum dengan rakus mengenai binatang; pasoburhon, memberi
minum; sisobur tuak, peminum tuak; disobur ateate, merasa dirinya kering dalam hati; soburan, tempat
minum, perminuman ternak.
Sodang, tarsodang, tidak cocok, tidak sesuai, tidak pantas pada parmanuhon. Soding, jauh, tersendiri,
terpisah dari yang lain, sunyi, terpencil; na soding, sodingsoding, kesunyian, tempat yang jauh,
terpencil; soding jolo, sudut kanan bagian muka rumah Batak; soding pudi, sudut kiri bagian belakang
rumah Batak.
Sogir, penuh bahaya; berbahaya mengenai manusia terhadap siapa orang harus waspada, berhati-hati
terhadap, waspada, was-was.
Sogit, I. mabiar; manogitnogit, takut. II. bona pasogit = bona pinasa, kampung halaman, tempat
kelahiran, daerah asal-usul nenek moyang.
Sogo, tak enak rasanya, segan, tidak mau, tidak senang, risih, jengkel; sogo rohana, dia segan, dia tidak
mau, dia benci; sogo ni roha, kebencian, kejengkelan, kerisihan; marsogo ni roha, segan, tidak mau,
merasa jengkel pada; manghasogohon, benci mengenai sesuatu, merasa tak enak pada, tidak
menyenangi.
Sogot, I. pagi-pagi benar, pada pagi hari; marsogotna i, keesokan harinya; sumogot, pagi-pagi
benar; sansogot, satu hari pagi sebagai tanda ukuran msl dalan (ulaon) sansogot; na sogot, na
sogotan, tadi pagi; panogotan, apa yang dibuat pagi-pagi sebelum makan; juga: hal makan pagi-pagi
benar; mangan panogotan, serapan pagi; pasogot, membuat sesuatu lebih pagi; dipasogot hehe, cepat
bangun pagi-pagi. II. marsogot, besok; sadari sogot (marsogot), hari besok; manogot, besok
pagi; bodari sogot, besok malam. III. sogot, = yang akan datang; na masa sogot, apa yang terjadi pada
masa depan; sogotsogot ni ari, hari-hari yang akan datang, kelak di kemudian hari.
Sohal, manohal, menyekal mulut dengan nasi (kata yang kasar); sohali, segar, baharu, hidup baru.
Sohang, tegang, apa yang tidak datang bersama-sama, tidak terdamaikan (bdk sehang).
Sohe, sewa, retribusi, pajak yang dikenakan bangkir kepada setiap pemain, sewa yang dikenakan kepada
pemilik rumah untuk pemakaian lampu dan rumah.
Sohot, I. kawin, nikah, berhenti, selesai, istirahat; mansohot, berhenti; pasohothon, memperhentikan,
mengawinkan; hasohotan, tempat dimana sesuatu berhenti, tinggal, pernikahan, tempat
menetap; marhasohotan = mansohot bogasna, telah berkeluarga, berumatangga, telah kawin.
II. manohoti, memeriksa sedalam-dalamnya, menyelidiki. Soit, I. ansosoit, sej tumbuhan dengan daun
berduri. II. tulang pinggul, tulang pangkal paha.
Soksok, I. sumber, asal, mula; soksok ni aek, mata air. II. manoksok, hangus,
terbakar; manoksohi, membakar hangus sesuatu.
Solam, suci, murni, saleh, ta-wakal, alim; na pitu hali so-lam, sangat suci, tujuh kali alim.
Solang, I. manolang, mengganjal, membaji, menyorong ke dalam, menaruh sesuatu ke dalam sebagai
alas, menyorongkan ke dalam untuk memenuhkan. II. uang sebagai pinjaman; pasolang, meminjamkan
uang.
Solat, = siat; tarsolat, muat, terselip, dapat masuk, terdapat di antara; ndang tarsolathon, tidak dapat
dimasukkan, tak bisa diselipkan; maisolat, menumpang pada seseorang; paisolatan, tempat menumpang,
tempat penumpangan.
Solhap, = sohal.
Solhot, dekat, tidak jauh, masih berhubungan dekat, akrab, karib, sanak; solhot tu, erat pertalian keluarga
kepada, dekat pada; na sumolhot, kerabat yang terdekat, famili; pasolhothon, mendekati, mendekatkan,
mengakrabkan; sihasolhotan, seorang yang famili dekat, anggota keluarga dekat, kerabat.
Soli, gansi do uhum, sisolisoli gogo, sama-sama hak pada kedua belah pihak; sisolisoli, sama-sama hak
duabelah pihak.
Sollut, tidak cocok satu sama lain msl makanan, berlawanan selera.
Solo, I. senang, sangat suka, dikasihi, digemari; hasoloan, yang disenangi, kekasih, kesayangan. II. olo
do ahu manolon solo tutu tano ni daompung, saya mau bersumpah bahwa tanah itu adalah kepunyaan
nenekku.
Solobean, dewa danau, batu di dasar danau Toba yang dipercayai sebagai persemayaman hantu air dan
tak pernah kelihatan.
Solpa, I. kayu busuk yang terdapat di dalam tanah. II. dekat mengenai musuh, berada di
hadapan; manolpai, menyerang, menangkap.
Solpot, epileptis, sawan, penyakit ayan; solpoton, menderita epilepsi, menderita penyakit ayan.
Solpu, = salpu.
Solsol, I. tobat, sesal; solsol ni roha, sesal, penyesalan; manolsoli, menyesali; husolsoli
rohangku, kusesali diriku, aku menyesal; disolsoli bagina, ia menyesal, disesali nasibnya; tarsolsol
bagi, bersusah hati, penuh sesal, tak hendak mengulangi lagi; nanget masisungkunan, unang
masisolsolan, amit-amit bertanya jawab, jangan sampai saling menyesal; panolsolion, penyesalan.
II. itok solsol, sej ikan yang masuk jala, mati karena takut dan sakit hati; unang hamu songon itok
solsol, jangan hilang keberanianmu.
Solu, kanu, perahu, sampan dibuat dari batang kayu yang dikeruk; solu, dikeruk sebagai
solu; marsolu, berlayar dengan perahu seperti itu, berperahu; P.B.: parsolu siantuang do ho, engkau
tidak berarti dan tidak bermanfaat, seperti orang yang membuat perahu dari kayu siantuang, adapun kayu
ini sangat ringan dan cepat busuk.
Soluk, caplok, tukar tempat, sebagai pengganti seseorang atau sesuatu; soluk, sebagai
penggantinya; manoluk, menggantikan sesuatu atau seseorang; manolukhon, menggantikan,
menukarkan tempat; aek manoluk miak, minyak menggantikan air; masisoluhan,
marsoluksoluhan, saling menggantikan, silih berganti.
Solup, liter ukuran, takaran padi (beras) dari bambu: 3-4 bale; manolupi, mengukur dengan solup ini,
menakari.
Soma, diparsomahon, mengutuki seseorang untuk segera mati, disumpah-sumpah agar mati.
Somal, biasa, lumrah, sudah biasa, lazim; hasomalan, kebiasaan; pasomalsomal, membiasakan,
melakukan berulang-ulang, membiasa-biasakan; somalna do peamna, lih peam.
Somang, semang; induk somang, tuan, majikan, induk semang; anak somang, anak semang, bawahan,
kenek.
Somba, sembah, hormat, puja; sombangku di ho, hormatku padamu, sebuah kata dengan mana orang
meminta secara khidmat sekali; marsomba, menyatakan dengan hormat, bersembah
sujud; manomba, menyembah, memuja, menghormati, sembah sujud; manomba ujung (yaitu: ni
jarijari) manomba huasi, memohon dengan rendah hati dalam hal mana ujung jari-jari diletakkan
bersama-sama merentangkan tangan; gaol na marsomba, batang pisang, yang menghasilkan persis
rangkainya; manombahon, memberikan sesuatu sebagai hadiah sambil memberikan
hormat; sombasomba, sepasang rusuk sebagai terdapat kiri kanan tulang punggung; sombaon, taraf yang
tertinggi yang dapat dicapai roh orang mati. Ya berdiam pada tempat yang istimewa, pada pohon yang
tinggi, pada gunung yang tinggi, jurang yang dalam dsb; tempat-tempat ini juga
disebut sombaon. Sombayong, sembahyang.
Sombu, lega, sembu, puas, senang, biar, terpenuhi, mengenai dahaga, balasan, marah,
keinginan; pasombuhon, membiarkan, mengizinkan, memuaskan.
Sombul, manombul, mencet warna gelap; abit na sinombul, kain yang diwarnai gelap.
Somong, I. tarsomong, kedapatan, datang secara tiba-tiba dan berbuat sesuatu dengan tergopoh-gopoh,
membuat dirinya terseret, terbawa-bawa. II. batu somong, sej batu.
Somot, semat; mansomot, manomot, menyemat, diikat dengan rotan msl saong; somotsomot, sej
rumput, yang bijinya melekat pada kain.
Sompol = sumpol.
Sompong, tiba-tiba, terkejut, tidak diharapkan, mendadak; tamue sompong, tamu yang mendadak
datang.
Sompor, bandel, nakal, kurang ajar, rewel mengenai binatang, walaupun diusir, terus datang kembali atau
mengenai pencuri.
Sondang, cahaya, sinar, terang; panondang, cahaya, sinar; manondangi, = sumondangi, menerangi
sesuatu, menyinari; marsinondang, bercahaya, bersinar; manondanghon, menyinari sesuatu.
Songgop, turun dari langit, hinggap, bertengger mengenai begu, burung, hormat,
kekayaan; hasonggopan, tempat hinggap msl burung, tempat bertengger; pasonggophon tu, membuat
pergi ke sesuatu, menghinggapkan, dikenakan kepada seseorang msl hukuman, mengalamatkan (sesuatu
yang kurang kurang baik) kepada.
Songkong, manongkong, memegang, mencengkeram, menahan, tidak dibenarkan pergi msl orang yang
berutang.
Songon, seperti, bagai (memperbandingkan); songon api, seperti api; songon dia? bagaimana? seperti
apa? songon on, songon i, seperti ini, begitu; sisongon on, yang seperti ini, seperti cara ini; songon
na, seolah-olah, seakan-akan; dipalua songon na so ditanda ahu, dibuatnya seolah-olah ia tidak
mengenal saya; tarsongon, kira-kira seperti, bagaikan; songon songon i, begitu-begitulah, begitu itu
sajalah.
Sonsong, hambat, hembang, tutup jalan, tersumbat; manongsong, menghambat, menyumbat; songsong
rak, batas antara dada dan badan bagian bawah dekat rongga badan P.B.: ndang tarsongsong mata ni
ari binsar, orang tidak dapat meng- hambat matahari terbit, artinya: bila seorang naik msl naik pangkat,
kedudukannya bertambah tinggi, tidak suatu pun yang dapat menghalangi membuat dia cemburu.
Sonsongultop, penyengat.
Sonson, tersodor di hadapan seseorang, berada dekat di muka orang; sonson di jolom, ada di
hadapanmu; manonsonhon, memaksa masuk, menggeser; manonsonhon baru, menyodorkan anaknya
perempuan untuk membayar hutang.
Sopa, sepah = sopasopa, sepah, bungkil, ampas, limbah, bagian yang tak berguna lagi.
Sopar, subur.
Sopit, = gogot.
Sopo, lumbung padi, di bawah atap disimpan padi, di ruang terbuka tempat menerima tamu serta tempat
mengadakan pertemuan, di atas juga tidur para pemuda.
Sopot, manopot, memotong pohon kayu dekat tanah, dekat ke pangkal; sopot so marama so
marina, kehilangan orang tua sewaktu kecil, yatim piatu.
Sopsop, manopsop, menghisap; disopsop ateate, merasa diri kekeringan, rasa menghisap di
uluhati; disopsop mudar, lintah, penghisap darah.
Sopu, sepuh; manopu, memadamkan kapur; mengeraskan besi yang hangat dengan memasukkan ke
dalam air.
Sor, rusak mengenai besi yang terlampau lama berada dalam api; tarsor, kedatangan dengan tiba-tiba
menjadi sial, melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai, dengan tiada pengharapan, terlanjur.
Sorang, lahir, turun, menginap, sebagai tamu menumpang, bertempat tinggal mengenai begu,
sumangot, celaka; sorangan, tuan rumah, nyonya rumah; maisorang, berdiam, menumpang; naeng
sorang tamue, menanti, mengharapkan kelahiran anak; sorang, jam waktu lahir, waktu kelahiran.
Sorat, berat, penuh muatan, bermuatan berat, sarat; P.B.: na sorat di ulu sorat di butuha, siapa yang
telah bekerja keras, ia makan banyak; pasorathon, memberatkan, dibuat berat; sorat sahalak, beban
untuk satu orang, pas untuk dibawa satu orang.
Sordak, palang pintu di dalam rumah; manordak, memalang, mengunci, menggeserkan palang untuk
mengunci pintu.
Sordam, serdam, seruling.
Sorga, surga; naik sorga, meningkat, bertambah mengenai kekayaan dan kemuliaan.
Sorha, roda; alat atau jentera untuk memintal kapas jadi benang, jentera pemintal, rahat.
Sori, untung, nasib, takdir; sori ni ari (juga soro), nasib buruk, celaka; aha na so taonon pandokhon ni
sori ni ari, betapa tidak ditahan segala sesuatu bila nasib buruk menghendakinya (sori ni ari sudah
ditentukan sebelum manusia lahir); sori ni aringku, nasibku yang buruk ini, ah sialku ini; sori
gabe, bahagia, untung baik, berkat; sori mago, sial, celaka, nasib buruk, nasib malang; sori
dangol, idem; parsorion, takdir, nasib dalam arti celaka, sial, kemalangan; marsori ni ari, dalam
keadaan sial, bernasib malang.
Sorigala, serigala.
Sorin, manorin, menggantikan, menggilir, mengambil tempat dengan menggantikan orang la-
in; pasorin, berganti; masorinsorin, berganti-ganti, bergiliran, saling bergilir, silih berganti.
Soripada, nama dewa saudara laki-laki Batara guru dan Mangalabulan: juga kata halus untuk isteri
(Angk); inanta soripada, isteri-isteri kita, para wanita; P.B.: ndang olo tuk ulaon, ia so soripada
patukhon, tidak sesuatu pekerjaan akan terlaksana tanpa bantuan para
isteri. Sormin, cermin; sorminan, idem, jendela kaca.
Sorna, pemberian, berupa beras yang diberikan kepada sanak saudara yang menyelenggarakan
pesta; mangido sorna, meminta bantuan kepada kaum kerabat bila hendak mengadakan
pesta; sornasorna ni Debata, anugerah, karunia.
Sorngot, mendadak, tiba-tiba; sahit sorngot, penyakit yang tiba-tiba muncul, penyakit mendadak.
Sornop, I. masuk ke dalam air, tercelup air; manornophon, mencelupkan ke dalam air, membasahi,
memasukkan ke dalam air. II. = tole, maju.
Soro, I. manoro, menerkam, merenggut, menangkap, memegang, merampas mengerkah mengenai
binatang buas, menyambar mengenai kilat; manorohon hata, segera menjawab, juga memajukan kata
kepada seseorang; masipansorohon hatana, masing-masing memajukan masalahnya; manorohon
langka, bersegera, menggesa; disoro porhas, disambar petir; sisoro aek, nama sej burung yang hidup
dalam air. II. = sori.
Soron, panaroni, selir, gundik; ina panoroni, ibu tiri; ama panoroni, bapa tiri, ayah tiri; anak na
sinoronan, anak tiri yang diambil dari perkawinan lain.
Sorong, manorong, mencoba mengenakan pakaian. Sorop, I. sengat. II. = serep, rendah, dekat
tanah; sumorop, mengunjungi dunia mengenai roh, turun dekat tanah mengenai awan; manorop begu
tu, memasuki sesuatu mengenai roh; disorop ombun, awan turun ssampai dekat tanah, bergantung
rendah (dekat tanah).
Sorpo, = songgot; manorponorpo, mengejutkan, membuat ter-kejut; begu sorpo, penyakit tiba-tiba
disebabkan sekonyong-konyong melihat begu dan membuat dia terkejut.
Sorsor, manorsor, menumbuk padi untuk pertama kalinya; manduahali, untuk kedua
kalinya; mangosas, untuk ketiga kalinya, menumbuk sampai semua terkelupas.
Sorta, manis, santun, alim, ramah; dipasorta pangalahona, dia berlaku manis, bersikap alim, berlaku
sopan santun.
Soru, sej perangkap tikus terdiri dari seutas jerat yang digantungkan pada bambu.
Sorur, sesuai, cocok; uli rupana sorur ro di matana, dia cantik sampai pada matanya yang sesuai
dengan kecantikannya; hasoruran ni roha, kawan dengan siapa kita sesuai, cocok, yang berkenan di hati,
teman akrab.
Sosa, = sesa, hapus; manosa, menghapus, merombak msl bendungan; sosa, sikat atau penyapu dipakai
untuk membasahi benang sewaktu bertenun.
Sosar, alas, lapik, daun atau ranting tempat meletakkan potongan-potongan daging, yang dicincang.
Soso, I. garis-garis yang ditarik di atas tikar di bawah ampang sewaktu meramal dengan ayam, menurut
arah ayam jatuh diberikan ramalan. II. manosoi, mendesak meminta dengan sangat menghimbau.
III. tano soso, tanah longsor.
Sosombopon, bdk sombop.
Sosop, manosopi, menutup, memakal menimbun msl lobang; mengarsir gambaran; sosop, dipenuhi,
ditambahi, tertimbun, tertutup.
Sosor, pemukiman, kampung yang baru didirikan dan masih terdiri dari pondok-pondok
primitif; manosor, mendirikan kampung baru, mendirikan pemukiman baru.
Sosot, rapat, padat, dekat satu sama lain; manosoti hata, mengatakan segala-galanya dengan
jelas; marsisosoti, berdiri tidak sama rapat, rapat tak menentu jaraknya.
Sotok, manotok, menyengat mengenai serangga; disotohi ateatena, = digotili, rasanya dipijit-pijit dalam
badannya, rasa nyeri di uluhati.
Suak, masuak, patah, terkulai msl dahan kayu; P.B.: tarida urat, tambortamboran masuak dangka
rahutan, kalau akarnya kelihatan tanah disekelilingnya harus ditimbun, kalau dahannya terkulai orang
harus mengikatnya, artinya: orang harus menolong mereka yang berada dalam kesulitan.
Suang, kembali, pulih, kembali dengan sia-sia; sumuang, kembali lagi, sekali
lagi; pasuanghon, mengembalikan, mengembalikan kepada keadaan semula; pasuang roha tu
bagasan, memperhatikan, memusatkan pikiran terhadap sesuatu; suang le, suang songon i, pula, begitu
juga, serupa dengan; suangsa on (suang songon on), pada hari yang sama seperti hari ini, dalam delapan
hari mendatang; suangsa marsogot, besok dalam delapan hari mendatang.
Suap, marsuap, mencuci muka dengan tangan; parsuapan, tempat cuci muka.
Subang, terlarang, tak boleh, haram, pantang, msl lauk pauk atau sayur sewaktu makan obat, dilarang
menyebut msl kaum kerabat (ayah); dia subangna, apa pantangannya? manubanghon,
sumubanghon, melarang, memantangkan, berpantangkan.
Subut, I. diperintahkan, ditetapkan oleh datu; panubut, persembahan yang dituntut oleh begu; tarsubut
simangot ni ompuna, roh nenek moyang yan gditunjuk oleh ramalan untuk diberikan persembahan.
II. manubut, membujuk, berbuat baik kepada orang, mengambil hati, mengajuk; manubuti, merestui,
menggairahkan.
Suda, habis, berakhir, habis dimakan, tak bersisa; mansudahon, menghabiskan, memakan
habis; pasudahon, idem; hasusuda, akhir, hal habis dimakan; suda bohalna, persediaan makanannya di
tengah jalan sudah habis, artinya: dia meninggal; nasa na sudasa, idem.
Sude, semua, semuanya; sudena, semua, semuanya; sasude, semua mereka; sude hami, semuanya
kami; mansudehon, = mansudahon.
Sudung, manudung, meminta, menanya; hasudungan ni roha, kekasih, kesayangan, kesenangan hati,
yang tercinta; P.B.: topot raja ni uhum, sudung raja ni patik, tanyalah hukum kepada raja.
Sue, = juap.
Sugal, = hehe; sugal sahit, kambuh, timbul, bangkit penyakit; sugal rohana, dia menjadi marah, bangkit
amarahnya.
Sugapa, bibir pukat atau bubu yang mencuat ke dalam yang diperbuat sedemikian rupa sehingga ikan
tidak dapat keluar lagi.
Sugari, juga bila, andai kata, jikalau, bila sesuatu, sekiranya; sugari sura, = aut sura, seandainya, bahwa
sesuatu.
Sugi, I. manugi, menguliti, menetak kulit pohon, seperti halnya pada haminjon (kemenyan) untuk
memperoleh getahnya; sugisugi, takikan, kayu kecil dan tipis untuk menguliti pohon. II. = sogo. III.
sugisugi, lempangan tembakau.
Sugut, sembunyi, rondok, runtuh, jatuh pada lutut; tarsugut, tersempit, terpojok, merondok,
bersembunyi.
Suha, I. = tu julu, (dikatakan mengenai ikan). II. suha, berlimpah-limpah mengenai hasil ladang. III.
parit di sisi tembok yang terjadi karena dari situ diambil tanah untuk membangun tembok itu.
Suhar, terbalik; marsuhar, dalam keadaan terbalik; P.B.: hea marsuhar ulu ni na mate maup, pernah
kepala orang yang tenggelam terletak di sebelah hulu (biasanya mayat hanyut dengan kepala sebelah hilir:
biasanya terjadi hal-hal yang bertentangan dengan kebiasaan); suhar di rohana, menurut tanggapannya
adalah salah, bertentangan dengan perasaannya; pasuhar, memalikkan; manuhar, melawan, menentang
seseorang; panuhari, kebalikannya, yang sifatnya justru sebaliknya.
Suhat, I. sukat, takar, ukuran; suhatsuhat, ukuran; manuhat, menghitung, mengukur (baik mengenai
panjangnya maupun mengenai banyaknya); P.B: ndang piga halak sililit bolonna sisuhat
ginjangna, tidak berapa orang yang mengetahui tentang dirinya sendiri; marsuhat di ho, itu bergantung
kepadamu, terserah kaulah; parsuhatan, cara mengukur; ndang hasuhatan, tidak dapat di ukur, sangat
besar. II. sej tumbuhan, ubi talas, keladi. III. jabu suhat, kiri muka lantai rumah Batak tradisional.
Suhi, segi, sudut; suhi ni tangan, siku tangan; suhisuhi, segi-segi, sudut-sudut, penjuru; sitolusuhi, tiga
sudut; siopatsuhi, empat sudut; suhi ni ampang na opat, nama bagian perkawinan perempuan,
lih ampang; suhi, diasingkan, dicadangkan, tersendiri, terpencil, lain bagian; marsuhisuhi, bersudut,
bersegi-segi, bersiku-siku.
Suhu, suku, kelompok, pembagian menurut perwakilan, masing-masing, semua, semuanya, semua yang
bersangkutan; marsuhusuhu, satu dari setiap keluarga, pamili, berperwakilan; na tolu suhu, yang tiga
jenis, tiga kelompok, tiga suku. Suhul, gagang, pemegang pisau, pedang; juga: gempa bumi oleh sebab
orang memanggil suhul pada gempa bumi untuk mengingatkan gagang pedang naga padoha (penyebab
gempa bumi) yang tersisip di badannya; ndang hasigatan pasi dibagasan suhul, orang tidak dapat
melihat pasak di dalam gagang, artinya: orang tidak dapat melihat kehendak hati; suhulsuhul, sej pohon
kayu.
Suhung, membungkuk, bengkok, tangan dan kaki diikat bersama-sama; manuhung, mengikat orang
secara ini.
Suhut, tuan rumah, penyelenggara pesta; hasuhuton, bertindak sebagai tuan rumah, pimpinan,
pemimpin, penanggung jawab; manghasuhuthon, memimpin sebagai tuan rumah, memegang peran
sebagai suhut.
Suksuk, (bdk gukguk), padat berisi, penuh dengan melebihi ukuran, sangat penuh, melimpah mengenai
benda-benda bukan cairan; manusukhon, membuat berkepala, ditakar dengan melimpah, memadati
penuh, mengisi sepenuh-penuhnya; manaluksuk, membubung, meningkat.
Sulang, manulangi, menyuapi, memberi seseorang makanan dari tangan; manulanghon, menyuapkan,
memberi makan seperti ini; sulangsulang, makanan yang diberikan kepada orang khusus juga makanan
persembahan.
Sulangat, jala yang bersegi empat yang dipegang pada sebuah batang besi; sulangat durung, berbentuk
empat segi seperti jala itu; marsulangat, menyampakkan jala, menjala.
Sulean, lebih dari kenyang, sedemikian banyaknya diterima sehingga tidak ada satupun yang tinggal,
beruntung.
Suling, suling.
Sulingkit, manulingkit, meneliti, menyelidiki, menduga, menginterrogasi, menanyai sampai hal sekecil-
kecilnya.
Sulon, berhenti dalam perjalanan, tertahan; manulon memperhentikan, menahan; mangulon, beristirahat,
berhenti.
Sulu, I. suluh, obor; sulusulu, idem; manulu, menyuluh, menerangi. II. buah yang pertama pada tandan
pisang yang lebih dulu masak.
Sulum, sej ikan kecil. Sulung, manulung, memberi persembahan kepada begu, memberi sajian kepada
roh.
Suma, nama hari ke-2 penanggalan Batak; P.B.: disi suma disi anggara, disi suda disi soada, jika habis
berakhirlah; suma ni mangadop, nama hari ke-9 penanggalan Batak; suma ni holom, nama hari ke-
16; suma ni mate, nama hari ke-23.
Suman, serupa, cocok, mirip, sama dengan, menyerupai; sumansumanan, gambaran, peniruan,
kemiripan, patung; pasumanhon, meniru, dibuat sama bentuknya, membuat serupa; manuman, meniru,
mencocokkan dengan, mengikuti jejak.
Sumangot, = simangot.
Sumar, luar biasa, meluap, kelewatan, berlimpah-limpah mengenai hasil padi, berlebih-lebihan; aek na
sumar, air bah, air yang bukan main banyaknya, banjir besar; mamusarhu do pangalahom, kelakuanmu
ada keterlaluan, kelewatan perangaimu.
Sumbang, sumbang, ganjil, janggal; marsumbang, kawin menurut adat seperti disebut di atas; sumbang
tutur, mengganti, menukar pertalian kerabat.
Sumbia, anak pelanting, peluru ketapel; hasumbiaan, dilukai juga dengan kata-kata, terluka perasaan,
terserang perkataan.
Sumbing, sumbingsumbing, serpihan, penuh serpih dan pecahan-pecahan mengenai sesuatu yang
pecah; sumbing rohana, rasa hatinya mempunyai segi-segi yang tajam.
Sumbung, pas, cocok, gampang masuk msl cincin pada tangan; tarsumbung, masuk keranjang atau
kandang yang salah.
Sumpat, enggan, segan, tidak mau, yang dapat dirasakan dari nada suaranya.
Sumpol, tersumbat, tertahan arus, tak jalan aliran; manumpol, menumpatkan, membendung, menyumbat.
Sun, siap, selesai, habis; hasunan, penyelesaian masalah, perkara atau urusan; marhasunan, berakhir,
berkesudahan, selesai, berkeputusan; pasunhon, menyiapkan sesuatu, menyelesaikan sesuatu; sun juga
menandakan superlatif: sun gogo, luar biasa kuat, sangat kuat, mahakuat; sun bisuk, sangat cerdik,
sangat bijaksana; sun denggan, sempurna, paling baik; hasusun, penghancuran, pembinasaan.
Suna, I. manuna, menyatakan sesuatu yang sebenarnya kebalikan yang dimaksud. II. suna, terlampau
banyak sekaligus, membludak.
Sunan, masisunanan, saling mendahulukan dengan mengatakan: engkau dahulu; tidak, engkau dahulu.
Sunat, manunat, menyunat; tarsunat, telah disunat; parsunatan, penyunatan, persunatan.
Sundat, batal, dikansel, tidak jadi, berhalangan; manundati, mencegah, menggagalkan, menghalangi,
menghambat, membatalkan, menangguhkan; sundat hami masipaidaan, tidak jadi kami saling melihat,
batal kami bertemu.
Sunde, asal, mula; mulak sunde, kembali kepada asalnya msl pembicaraan sesuatu masalah
dikembalikan kepada orang yang memulainya.
Sundung, condong, miring berdirinya, cenderung, teleng; dompak sudungna do marumpak hau, pohon
kayu rebah ke arah ia teleng.
Sundur, manundur, = sumundur, menjajahi, membicarakan, menguraikan suatu masalah, perkara atau
urusan; sumundur pangulu, mengirim seorang penegah untuk memeriksa perkara itu.
Sundut, terbenam mengenai matahari dan bulan; sundut ajal, ajal sudah dekat, mendekat ajal; sundut
hasudungan, ajalnya menyedihkan, sengsara; hasundutan, barat dimana matahari dan bulan; sundut
ajal, ajal sudah dekat, mendekat ajal; sundut hasudungan, ajalnya menyedihkan,
sengsara; hasundutan, barat dimana matahari terbenam; sundut, angkatan,
generasi; marsundutsundut, turun-temurun; sasundut sige, demikian tingginya sampai
sebuah sige cukup dipakai untuk dipanjat.
Sungar, manungar, mendongak, menarik hidung ke atas mengenai hidung kerbau yang
dilubangi; manungarnungar, menarik hidung ke atas sebagai tanda penghinaan yang sebesar-besarnya.
Sunge, sungai; sisobur aek sasunge, penyedot air sesungai, sebutan pada orang yang dapat membelah
dirinya terhadap banyak orang; sibola aek sasunge, orang yang memelah sungai, yang memecah belah
orang-orang yang bersahabat, yang menghasut kaum kerabat satu sama lain.
Sunggam, manunggam, minum langsung dari tabung, membungkukkan diri sewaktu makan dan
minum; manunggam mangan, makan dengan membungkuk; masisunggaman, dengan saling
mengunjungi untuk menyelesaikan suatu perkara, masalah.
Sunggapa, = sagapa.
Sunggu, (bdk runggu), berkumpul dengan lengkap, berkerumun datang; ompu Sunggu, nama marga.
Sunggul, manunggul, membangunkan orang yang sedang tidur; mengusir binatang, menimbulkan,
menyebabkan kegembiraan, marah, sakit hati, kebencian; tarsunggul, terbangun, teringat,
terkenang; sisunggul singir, orang yang menuntut piutang yang lama.
Sunggilsunggil, seutas tali yang diikatkan pada hidung kerbau atau lembu yang membuat dia tidak dapat
lari, cucuk hidung kerbau.
Sungka, enggan, sukar untuk dibuat msl membawa air ke atas gunung, sungkan; manungka, lemah, tidak
menyanggupi; sungka roha (di roha), sulit untuk dibuat, untuk dilaksanakan,
sungkan; sinungkasungka, orang harus dicoba walaupun sulit; diharuskan; ndang tarsungka ahu, saya
tidak dapat melaksanakannya, tak sanggup aku. Sungkalit, berat, sulit, sukar; si Manungkalit, nama
daerah dan marga di Silindung.
Sungkap, (bdk ungkap), manungkap, memeriksa seluruhnya, menyelidiki msl ataukah ada orang yang
mencuri.
Sungkar, sukar, sulit, menentang; manungkar menempatkan dengan lain cara, melawan, menentang.
Sungkit, sej rumput hutan, yang sering dipakai membungkus lampet; parau sungkit, kapal, yang
panjang dan runcing, perahu lonjong memanjang.
Sungkot, tersangkut, terbentur, suntuk, sampai, tersentuh pada (di) terlalu besar, tidak masuk ke dalam,
bergantung pada sesuatu; sungkot ni, ukuran tertinggi dalam keadaan luar biasa mengenai suatu
sifat; sungkot ni hinauli, teramat cantik, luar biasa cantiknya, luar biasa indahnya; sungkot ni
langka, perhentian; P.B.: sungkot di langitna, lumbang di bahalna, terhantuk pada langitnya (loteng),
mempunyai tempat yang luas di gerbangnya yaitu lidah; sungkot di urur pate di ransang, mencapai
taraf tingkat tertinggi mengenai sesuatu sehingga tidak ada orang yang dapat mengatasinya lagi mengenai
amarah, kekejian. Sungku, 1/4 ringgit = hupang, suku 50 sen.
Sungkup, cukup.
Sungsang, tertukar, terbalik posisi, sungsam, runyam; pasungsang, membalikkan sesuatu; sungsang
barani, jampi untuk mengubah keberanian orang menjadi pengecut; sungsang duri, sej tumbuhan
merambat yang durinya mengarah ke bawah; manungsang tutur, membalikkan pertalian kerabat dengan
mengawini anak perempuan dari pihak perempuan.
Sungseng, humasungseng, bergerak tidak tenang, gelisah tak menentu, mondar mandir, bingung.
Sungsung, ukuran berbentuk corong dari daun pisang yang dipintal yang setiap rumah harus memberikan
satu 'sungsung' beras bila banyak tamu datang ke kampung itu; corong; manungsung, menghasut,
mengajak orang untuk membalas dendam; halisungsung, pusaran angin, angin olak, angin puting
beliung.
Sunut, tempat ayam dari keranjang yang dijalin; P.B.: molo manuk sabungan dibagasan sunut, sai na
martahuak do, di dalam keranjang ayam jantan berkokok juga, artinya: orang yang licik dikenal juga
bila ia berada dalam kesulitan.
Supak, cupak, liter bambu, tabung dari bambu yang dipakai sebagai takaran untuk tuak dan
garam; manupahi, menakar, menyukat, mengukur banyaknya padi.
Sura, andai, seandainya, jikalau; tung sura, atik tung sura, aut sura, jika, seandainya, kalau-
kalau; manuranura, membayang-bayangkan, memperkirakan, menaksir, menduga, mengagak-
agak; disura roha, diduga, disangka, diagak; surasuraon, sinurasura, barangkali, mungkin.
Surae, perselisihan, pertengkaran, perbantahan, keras kepala; mambahen tu surae, membuat sesuatu
menjadi pertengkaran; marsurae hosana, dia berada dalam saat untuk mati; pasuraehon, na
pinorsuraean, tentang apa orang berkelahi, memperebutkan, bertengkar, ba-han pertengkaran; aha na
pinorsuraeanmu disi, mengapa engkau berkelahi mengenai itu.
Surak, marsurak, sorak, menyoraki, bersorak karena gembira; monang di suraksurak talu di
olopolop, orang bersorak-sorak kegembiraan sebab ia beranggapan telah mencapai msl kemenangan akan
tetapi ia silap; manurahi, menyoraki seseorang, mencela, mengejek, menjelekkan, mengecam,
menyalahkan sesuatu pada seseorang; ndang hasurahan, tidak ada yang dapat dipersalahkan, tidak dapat
dicela; surak seruk, sorak, teriakan, kacau, tidak beraturan, = burak-beruk.
Surambi, I. tiang kandang di bawah sopo. II. sej pisau yang pendek dan bengkok.
Surangkir, perbantahan, perselisihan, pertikaian. Suranti, ulos yang tidak lebar yang dipakai sebagai tali
pinggang atau tali kepala, surjan.
Surat, surat, aksara, tulisan, naskah; manurat, menulis, menyurati; manurathon, menulis sesuatu,
menuliskan, mencatatkan; surat tangan, tulisan tangan; surat rongkom, tulisan yang dicetak, huruf
cetak; na so surat, tidak tertuliskan, tidak terkatakan; tarsurat, tertulis, tercatat; panurat, alat menulis,
gerip, dsb; meja panuratan, meja tulis; juhut panuratan, daging yang diberikan sebagai pancar tanda
peringatan; surat agong, tulisan arang, sesuatu yang tertulis dan yang gampang diubah, yang tidak tahan
lama; surat tombaga holing, tulisan yang tetap, yang tidak diobah-obah lagi; ina ni surat, ke-19 huruf
Batak; anak ni surat, tanda pembantu pada tulisan Batak untuk, e, i, o, u, penutup ng dan pangolat.
Surbit, = sorbit.
Surbot, masam, susah hati biasanya dihubungkan dengan panaili; surbot langit, penuh awan mengenai
langit, langit mendung.
Surbu, manurbu, membakar, membakar habis; hasurbuan, terbakar habis, kena bakar, mendapat celaka
menjadi arang.
Surgo, surga.
Surham, manurham, tegak mengenai rambut atau bulu, berdiri bulu roma, berdiri bulu kuduk.
Suri, I. jala besar, yang diatur oleh beberapa orang. II. sisir. III. surisuri, sej kain (ulos).
Surik, sej pisau atau pedang; surik na binulang, pisau yang bertutup, yaitu raja yang didiamkan karena
sogokan.
Surpu, prematur, tergesa-gesa, tergopoh-gopoh, tanpa berpikir, lekas; begu surpu, seorang anak yang
sekonyong-konyong turun ke medium.
Sursar, kacau-balau, berantakan, lepas mengenai sesuatu yang tadinya terikat; angka
sursar, idem; manursar, melepaskan sesuatu yang tadinya bersatu, membuyarkan, membuat berantakan.
Sursur, longsor, runtuh mengenai tanah pasir. Sursuran, pandai, cakap (baik perkataan maupun tulisan).
Surta, sutera.
Suru, marsuru (disuru), suruh, menyuruh, mengirim, memerintah; sisuruon, suruhan, utusan, pesuruh,
pelayan; surusuruan, suruhan, utusan dalam istilah kristen: malaikat.
Suruhan, sej ikan.
Suruk, manuruk, menyuruk, menyusup ke dalam sesuatu; manuruk liang, menyuruk liang, masuk ke
dalam liang dengan jalan merangkak; manurukhon, menyurukkan; manuruk tanoman, merangkak
kedalam kuburan, meninggal; na hasuruhan, cara salah dalam menenun bila terlalu banyak benang
berjalan ke atas atau ke bawah; mata manuruk, tunduk mengenai mata tetapi mengintip ke segala
jurusan.
Surung, utama, unggul, suka akan, prioritas, istimewa; sumurung, lebih baik, lebih unggul dari, lebih
banyak memperoleh; hasurungan, kelebihan, keunggulan,
keistimewaan; hasusurung, idem; marhasurungan, mempunyai kelebihan,
mengungguli; marnasumurung, berbeda mengenai keunggulan; hupasurung mate, kutukan: dapatlah
aku hendaknya membunuhmu.
Susa, susah, keberatan, sulit, tidak enak, tidak sedap; hasusaan, kesusahan,
kesempitan; manusai, menyusahkan, membetatkan orang, menyulitkan
orang; dipasusasusa, idem; hamasusa, penuh kesusahan, dalam kesusahan; manghasusahon, menderita
kesusahan mengenai sesuatu, merasa sulit akan.
Susu, susu, buah dada, tetek; manusu, menyusu, menetek; pasusuhon, menyusukan anak,
menyusukan; sirang susu, tidak lagi menyusui, dihentikan menetek; ulu ni susu, puting susu, tetek
perempuan yang diukir pada balok-balok horisontal di atas tangga rumah, simbol kesuburan dan
pertumbuhan.
Susur, enak, sedap kedengaran mengenai suara; marsusur, berdesir (suara gorengan).
Susut, = hesut.
Ta, I. bunyi yang dibuat untuk mengusir burung perik. II. ita, awalan orang pertama jamak, tabahen (=
itabahen), kita perbuat. III. -ta, akhiran orang pertama jamak menandakan
milik; donganta, temankita; inanta, ibu kita; amanta, bapa,ayah kita.
Taba, martaba, sedang sibuk menebang kayu; manaba, menebang pohon kayu; sitaba hauma, suami,
penebang kayu.
Taban, rampasan, jarahan, tawanan; martaban, menawan, menjarah, merampas; partaban, penawan,
penjarah, perampas; tartaban, tertawan, direbut; hona taban, kena rampok, tertawan; martaban
duduk, menjarah habis-habisan.
Tabar, I. tawar; aek tabar, air tawar. II. tabartabar, sej perdu; manabari begu, mengusir begu dari
kampung dengan memukulkan tabartabar di dingding rumah dan menyerukan: "tabartabar"; begu na
so hatabaran, = begu yang tidak mau diusir.
Tabas, mantera, jampi disertai dengan tonggotonggo kepada begu, yang sehubungan dengan
itu; manabasi, memanterai, menjampi, mendoakan obat denngan mengucapkan mantera; mejampii
obat; manabashon, melantunkan mantera.
Tabi, (singkatan dari santabi = tabik) perkataan untuk meminta maaf; selanjutnya ucapan salam: tabi di
ho, salam kepadamu; tabi di raja i, saya minta maaf kepada raja bahwa saya mengambil kebebasan (msl
melalui dia atau mengucapkan kata-kata yang kasar); santabi, maaf, meminta permisi (dipakai untuk
semua kata-kata yang menurut adat Batak tidak halus msl anggota gerak badan, lidah, perut dll; babi,
ternak, anjing dsb); manabi, menyalam orang, mengatakan tabi kepadanya; masitabian, bersalam-
salaman, saling meminta maaf, berdamai; marsantabi, menunjukkan hormat, mengucapkan minta
maaf; parsantabian, cara menyalam; tabina di hamu, salamnya pada kamu, tertitip salamnya pada
kalian.
Tabo, enak, nikmat, empuk, lezat; tabotabo, gajih, lemak; tabotabo ni pinggol, apa yang suka didengar
telinga, janji-janji manis; manabonaboi, membubuhi dengan lemak, memperlemak.
Tabu, I. anduhur tabu, sej burung tekukur yang liar. II. tabutabu, labu; tading di tabutabu, seorang
yang lahir sesudah ayahnya meninggal.
Tading, tertinggal, tidak ikut pergi, ditinggalkan, bersisa; tading di lampin, tinggal sebagai tidak beribu,
sebagai piatu; manadinghon, meninggalkan sesuatu; manadingnading, meninggalkan seseorang msl
isterinya; manadingnading hata, mengatakan sesuatu sambil pergi, bertinggal
kata; tadingtadingan, warisan, harta peninggalan, orang yang
tinggal; martinading, berketurunan; martinading hata, mengucapkan kata-kata
perpisahan; tartading, tinggal di belakang, ketinggalan; partadingan, tanda mata, kenang-
kenangan; P.B.: hulinghuling ni lombu binahen pargambiran, molo laho ho mardalan bahenonmu
partadingan, kulit lembu jadi tas gambir, bila berangkat bagus kau tinggalkan kenang-
kenangan; diparsitadingi, melampaui seseorang, dilintasi, tidak diperhitungkan; parsitadingan
hata, tempat diadakan pamitan; dipanading ni amana, sewaktu ayahnya meninggal; tumadinghon, =
manadinghon; hatadingan, garis kecil di atas kiri huruf mati yang menandakan 'e' dalam tulisan Batak
tradisional.
Tado, mangintado, duduk di tanah dengan kaki yang direntangkan; sitadoan, sepotong kayu, pada mana
penenun menekan kakinya, tempat kaki bertelekan, sej kuk penahan kaki penenun.
Tae, miring ke belakang, msl kepala seorang anak yang digendong di belakang.
Tagan, I. sej bambu; selapa, tempat kapur dari bambu. II. tagan, sementara, sedang, sewaktu,
semasa; tagan metmet ibana, sewaktu ia kecil; tagan so, sebelum. III. martagan, kecil, hanya dikatakan
untuk mentimun, belum bisa dikutip.
Taganan, mendingan, lebih baik (bdk aganan); taganan mate asa mangolu, lebih suka mati daripada
hidup.
Tageak, marta (ta) geak, berkotek mengenai ayam yang sudah menelurkan; marpapateak, bunyi ular
yang meniru kotek ayam; sitatageak (juga: sitalaseak), yang berkaok-kaok dihadapan umum, yang tidak
bisa menyimpan rahasia, comel, bacar mulut.
Taget, tinggal sedikit, yang sedikit lagi tinggal dikerjakan; langlang di tagetna, kepalang, tanggung,
hanya tinggal sedikit lagi yang masih harus dikerjakan; sapala nioloan, unang langlang di
tagetna, kalau sudah mau, jangan alang kepalang.
Tagi, managi, menjadi biasa, menjadi ketagih; hatagian, biasa, ketagihan, ingin meneruskan yang sama.
Tagonan, = taganan.
Tagu, ndang hatagutaguan, tidak dapat dipercayai; ndang tartagutagu hatana, dia tidak dapat
dipercayai, tak bisa dipegang omongannya. Taguk, managuk, menerima; taguk, sehelai daun atau pipa
bambu kecil tempat menampung air sumber atau dipakai sebagai corong, juga daun atau tabung bambu
melalui mana tuak mengalir ke tabung yang digantung di bawah; taguktaguk, sej burung yang
berbunyi 'guk'; taguhon ni posoposo, (halus) payudara ibu, susu ibu, buah dada.
Taha, manaha, memotong, menetak, mengampak, memelah kayu; ditaha haleon, dilumpuhkan
paceklik; taha ulungku, terantuk kepalaku; martahaan, saling terantuk, mis waktu
gelap; tahataha, dada burung; batu martaha, batu yang dipakai sebagai jimat.
Tahak, na pir tahak, keras hati, berani; pir tahakna, dia berani betul; papir tahak, menyegarkan,
memberanikan, mengeraskan hati, menyemangati.
Tahaktahak, cengeng, tangis (anak-anak).
Taham, = tahan.
Tahan, = taon, manahan, tahan, menahan; manahani, mengambil alih utang orang; panahani, jaminan,
penanggung; na tahan, tahan (menderita); tahan jorat, jaminan; tartahan, bertahan dalam penjara
(mengenai seseorang raja yang dipenjarakan mengganti bawahannya); ndang manahan, tidak
bertahan; ndang tartahan, tidak tertahan, tidak bisa dibendung, tak bisa diderita.
Tahataha, solpa di tahataha, tanda buruk dari ayam tenun yang tak bisa dielakkan; selanjutnya: pasti
betul, tidak bisa dilawan.
Tahe, ya, memang, sebenarnya, kata seru yang memperbaiki: lebih baik, lebih banyak; opat, lima
tahe, empat atau lebih baik lima; i ma tahe, ya, itulah lebih baik; ise tahe, siapa itu gerangan?
Tahi, keputusan majelis, maksud, tujuan, rencana, keputusan, penentuan, tekad, niat
kuat; tumahi, berencana; satahi, sehati, sepakat, sekata, seia; mambahen tahi, merencanakan sesuatu,
bertekad; partahian, persidangan, perencanaan; martahi, bermaksud, berniat, membuat
rencana; martahi mate, berniat mati; martahi bodari, menjelang malam; martahi neang, mau
bersalin; manuan tahi, berniat; sisuan tahi, perencana.
Tahil, manahil, memotong, mengerat, memenggal, menetakkan. Tahiling, sitahiling, sebagian dari milik
kepunyaan anak somang, bagian dari ladang, kebun, ternak.
Taho, baik, sedang; lumayan, bolehlah; i ma taho, baiklah itu; taho ma, itu
baik; marhatahohon, merasa senang dengan sesuatu; hatahoanna, baik betul, tidak terlampau besar dan
tidak terlampau kecil.
Tahop, menyerang dengan tiba-tiba; tahoptahop ni bodil, picu senapang; manahopi, menyerang
sesuatu, merampasi, menyerbu, mengerumuni.
Tahu, manahu (i), menangguk, menceduk, menimba; tahutahu, timba, gayung; santahu, satu timba
penuh, sebokor, secedukan, sebanyak sekali menimba; tahutahu, campak (karena seorang berpenyakit
campak disiram dengan air dingin); tahutahuon, berpenyakit campak, kena penyakit campak.
Tahuak, marta(ta)huak, berkokok mengenai ayam jantan; tahuak manuk, penunjuk waktu: jam 04.00
malam.
Tahul, tahultahul, sej anggrek hutan yang punya kantongan berisi air penjebak serangga. Tumbuhan
yang memakan daging; di dia mate magulang porhis, bagaimana mati semut dengan berguling ke
bawah?
Tahuluk, tengkuluk, peci, kopiah, topi; biang (hoda) sitahuluk, anjing atau kuda berkepala putih,
berbadan hitam atau kepala hitam badan putih.
Tahur, manahur, mengorok pohon kayu, menoreh; ndang hatahuran, terkorek, tak tertoreh.
Tahuru, sej semut yang hidup bertumpuk-tumpuk; onan sitahuru,pekan, pasar yang termasyhur di
Silindung dimana orang-orang berkerumun seperti semut.
Tahut, rasa, takut; tahuton, takut; hatahuton, ketakutan; na so matanggak di hata, na so martahut di
bohi, yang tidak malu dan tidak takut.
Tail, tahil, timbangan emas seberat 16 duit dulu seharga 25 ringgit; satahil, mas seharga seperti tersebut
di atas; manjujur tailna, demikian dihitung sehingga pada setiap 25 ringgit selalu diberikan atau diambil
satu; pordua tailan, seharga dua tail.
Taili, manaili, melihat, menoleh, menengok; manailihon, menengok ke, memandang; panaili, cara
memandang, pandangan mengenai pikiran (roha); panailian, pemandangan,
menghiraukan; taili, pandang, hiraukan.
Tais, lebar, memanjang; tais soarana, suaranya ditarik panjang, perlahan-lahan; patais soara, suaranya
ditarik panjang; patais, = padao. Tait, manait, menarik, menyentak; manait hata, memanjangkan kata-
katanya dan selalu diobah; pataittait, sering menarik kesana kesini.
Taja, manaja, memperdulikan suatu urusan, masalah, mengerjakan sesuatu; manghatajahon, dengan
giat mengerjakan suatu hal, merekam di hati untuk dilaksanakan.
Tajak, sej parang; mate ibana dipanajak ni rohana, ia mati waktu masih kuat.
Tajap, miring dipotong; manajap, memotong sesuatu dengan miring; panajapan, bidang pemotongan
yang miring.
Taji, taji ayam jantan, pisau yang diikatkan pada taji ayam jantan yang sedang bersabung; P.B.: ndang
dope martaji nunga martahuak, belum bertaji sudah berkokok, artinya: belum apa-apa sudah anggar
jago; manaji, memanaskan hati orang, sehingga ia marah, menghasut supaya marah.
Tajom, tajam mengenai pisau dsb, menyakiti mengenai kata-kata; manajomi, menajami; sitajom, uang
yang diberikan kepada ulubalang sewaktu ia pergi berperang (asa tajom).
Tala, I. = patar; sitalaseak, bacar mulut, orang yang tidak bisa pegang rahasia; lih tageak, sitalageak.
II. tala, kolam, empangan.
Talaga, ruang tengah dalam rumah, papan lebar yang dipasang dari muka sampai ke belakang rumah,
dianggap tempat itu paling rendah, dimana tak disuruh duduk orang yang terhormat; partalaga, ibu
rumah oleh sebab pekerjaannya dilakukan disana.
Talak, terbuka lebar, mengenai pintu, tidak berdinding; patalakhon, membuka, membiarkan
terbuka; talak batu, parit dalam mana tanah dibasahi; talak roha, dapat diterima mengenai perkataan-
perkataan yang baik; talak sae, kutukan: engkau tidak akan mendapat keturunan.
Talasa, martalasa, mengentak-entakkan kaki mengenai binatang yang mau mati, kuda liar; menerjang-
nerjang ke sekelilingnya.
Talbang, manalbanghon, bdk albang, memakai sesuatu untuk memukulnya, juga: mangalbanghon.
Talembas, bdk embas; martalembas, menari dengan berbaris dan melambaikan tangan.
Talentes, manalentes (bdk lentes), leluasa, lapang, terbuka, bebas (jalan); langit na manalentes, terbuka
mengenai langit.
Talete, rak dalam rumah untuk menyimpan piring; talete ni parbinanga, rak untuk menjemur ikan.
Tali, tali, benang; tali ni ninggala, cantelan bajak; tali ni hudali (panggu, gairgair), gagang
pacol; ndang tali be
geon, kedengaran bunyinya tidak harmonis (musik); talitali, penutup kepala berupa kain yang
dililitkan; manali, mengikat; patalitalihon, menalakan (ogung, husapi); martali, mengukur dengan
tali; partalian, sebidang tanah yang telah diukur; juga : bagian jalan yang telah ditetapkan untuk harus
dikerjakan oleh keluarga; talian, idem; tali ni biola, tali biola; tali, nilai uang = 25 sen; uang Batak =
3 uang.
Talindan, masitalindanan, berliku-liku, ke atas ke bawah atau ke kiri ke kanan; martalindan, berbelit-
belit mengenai akar.
Talinga, patalinga, sejajar, paralel, serupa jenisnya, sama nilainya; yang satu tidak kurang dari yang lain.
Talisik, manalisik, dalam keadaan sunyi senyap, mati sepi, tenang sekali.
Tallik, manallik, manallihi, menetak, memotong, memarang; tartallik, kena parang (rabi); hona
tallik, idem; masitallihan, saling membacok, saling memarang, parang merang.
Tallus, membebaskan diri, melepaskan; tallus sian roha, hilang dari ingatan; manalushon, menolak ,
melupakan, menampik, mengenyahkan.
Talpas, = sahat.
Talu, I. kalah, takluk; manaluhon, mengalahkan; hataluan, kekalahan; partaluan, orang yang selalu
kalah; marsitalu gogo, berlomba untuk menang; pataluhon roha, bersikap mengalah; tunggal
panaluan, tongkat ajaib; na so ra talu,
yang tidak dikalahkan; nama sej kayu yang keras. II. bonang manalu, benang berwarna tiga yaitu: putih,
merah dan hitam.
Talun, tanah tandus yang dulu telah dikerjakan dan ditanami; situmalun, = tano, tanah
(And); manaluni, membuka perladangan.
Talungkup, = huphup.
Talup, = tama; martalup ni roha, demikian baik hatinya sehingga setiap orang dihunjuknya apa yang
akan diperbuatnya, hak apa bakal baginya, tau diri, merasa mampu tanpa sombong, bersifat semestinya.
Talutuk, tiang penyembelihan orang yang dipakai untuk mengikat orang untuk dibunuh; harhar
talutuk, uang penebus orang yang mau dibunuh pada tiang itu; manalutukhon, mengikat orang dengan
punggungnya pada tiang itu.
Tam, I. tiruan bunyi tembakan senapang; marlatam, berdetus. II. ndang tartamhon, tidak
tertahan; nitamhon so tartamhon, dicoba menahannya akan tetapi tidak berhasil, sia-sia menyabarkan.
Tama, patut, wajar, layak; na tama, yang patut; tumama, lebih patut; adong na tama, mengenai seorang
perempuan: dia telah hamil; sipatamatama, dikatakan mengenai orang yang berbuat seolah-olah
keadaannya baik dan kaya msl saudagar yang berpakaian indah dan bertindak sebagai orang kaya supaya
orang akan membeli kepadanya, berpura-pura berbuat baik.
Tamba, tambah, apa yang ditambah; manambai, menambah, ditambahkan sesuatu; tamba ni, lagi
pula; panambai, tambahan; sitamba, sej padi.
Tambak, makam, kuburan di tempat yang agak tinggi dan biasanya ada ditanam bunga.
Tambang, lebar, melintang; mengganggu; gadu tambang, bendungan yang dipasang melintang untuk
menahan air.
Tambing, I. manambing, menanduk; tambing, = duri sibahut. II. benjol mengenai mulut.
Tambirik, kuku ternak; bola tambirik, setengah kuku yaitu seperdelapan kerbau yang menjadi milik
bersama beberapa orang; tambirik ni gaol, tunas pisang yang muda.
Tambos, besar mengenai tubuh, tegap dan sekaligus kuat, kuat tampan.
Tambul, makanan yang dipakai sewaktu minum tuak, sangsang disantap sambil minum tuak.
Tambun, I. = tamba, banyak. II. tambun, timbunan, bukit kubur; manambun, membuat
kuburan; panambun, menggali kuburan; tambunan, timbunan, tembok, yang dipasang dalam air untuk
menangkap ikan, kalau turun air itu; nama marga; patambunhon, menimbunkan.
Tambus, manambusi, membawa persembahan pada orang mati dengan menarok daging di kuburan dan
mengucapkan kata-kata berkat (jambar ni begu dan jambar ni na mate).
Tamiang, = tangiang.
Tamis, manamisi, mencairkan; ditamisi bage, begu telah membunuh anak di rahim ibu dengan
mencairkannya.
Tampak, I. puntung lebar, tidak runcing pada ujungnya; manampahi, menumpulkan msl
pada andalu yang menjadi runcing karena sering dipakai; tampahan, ujung benda-benda, akhirnya
kejadian, kesempatan, perkara; tampahan ni butuha, usus dekat dubur; ruar tampahan ni
butuha, duburnya keluar; martampahan, berakhir. II. tambak, kompak, serentak, bersama,
berkumpul; tampakna do tajomna, bersatu kita teguh.
Tampar, galah yang ujungnya lebar untuk mematikan burung; manamparhon, menangkis pukulan,
menahan pukulan; sinjata manamparhon, senjata untuk membela diri; mate ditampar lali, mati
sewaktu lahir, mati bersalin.
Tampetampe, pemberian hadiah yang dikirim kepada famili melalui orang ketiga.
Tampis, tidak bocor, disusun padu, rapat msl atap; rapat dianyam, tertutup.
Tampuk, tangkai (daun atau buah); martampuk, jatuh dari tangkainya; manampuhi, mengeluarkan
tangkai dari buah; urat ni ateate, tampuk ni pusupusu, aorta, urat nadi, kesayangan.
Tampurus, manampurus, mengambil sedikit dan sisanya dihancurkan msl memetik buah dikebun dan
selainnya dihancurkan.
Tamtam, tumpul (perkakas).
Tamue, tamu; manamuei, menjamu, menamui; partamue, tuan rumah; partamuean, hal menamui,
penjamuan; partamueon, perjamuan, hal menamui; na ro tamue, ada anak lahir.
Tan, = sian.
Tanak, banyak sekali, mantap, mewah, melimpah, lengkap; patanakhon, melimpahkan, memperbanyak,
menambah hingga lengkap.
Tanda, kenal, bukti, tanda; tanda, terang dapat dikenal, dapat dilihat; tanda paboa, tanda
bahwa; mananda, mengennal, mengakui, mengetahui; tumanda, idem; tandatanda, cindera mata, tanda
pengenal; masitandaan, saling mengenal; tanda tangan, tanda tangan; martanda, membubuh tanda
tangan; partinandaan, tanda, ci-ri, perkenalan; patandahon,
memperkenalkan, menjelaskan.
Tandak, manandak, menyepak ke belakang mengenai kuda, menendang ke belakang dengan kaki
belakang.
Tandan, tandan.
Tandi, jelas terlihat bedanya, mencolok, menonjol, baik sekali dalam arti positip dan negatip; tumandi
sian, lebih menonjol dari, samasekali lain daripada; situmandi, salah satu dari sungai Batang Toru.
Tandok, I. wadas, karung, sumpit lonjong, untuk menyimpan beras. II. besar,
ganteng; situmandok, bumi; patandokhon, mengakhiri sesuatu dengan bagus.
Tandos, (bdk andos), tandas, tertumbu pada sesuatu, tiba; masitandosan soara, saling
menyapa; patandoshon, menyampaikan sesuatu, menandaskan.
Tandu, tandu.
Tanduk, tanduk; tanduk ni ruma, tanduk kerbau yang dipasang orang-orang kaya di atas rumah
mereka; sitanduk, sej pisang; marbau tanduk, marah, murung msl mengenai bau tanduk yang
dibakar; pamunu tanduk, hobatan yang membuat orang dapat membunuh dari jarak jauh; P.B.: unang
pinortanduk na so tanduk niba, orang tidak boleh terlalu bangga mengenai sesuatu yang tidak dimiliki,
tidak boleh memperagakan dirinya dengan milik orang lain.
Tane, I. martane, mandi uap. II. martane, membagi-bagi tuak kepada teman-
temannya; partanean, tempat pembagian tuak.
Tang, matang, kukuh, kuat, dewasa mengenai orang dan binatang; kukuh mengenai tembok; tang
marsinjata, demikian besarnya sehingga ia bisa membawa senjata; tang marsoban, demikian besarnya
sehingga ia bisa mengambil kayu bakar; tang marmahan, demikian besarnya sehingga bisa menggem
balakan; tang haumana, ladangnya luas; tang indahan, nasi ada banyak.
Tangan, tangan; mardua di tangan, membagi dalam dua bagian yang sama; partanganan, lengan
pakaian; manangannangan, memandu, membawa dengan tangan; tinangantangan, hanya dapat dibawa
dengan tangan; martanganhon (dipartangan), membagi-bagikan dengan tangan; juga: menyimpan; ina
ni tangan, ibu tangan, jempol; anak ni tangan, kelingking.
Tangasan, gadis yang harus lama menunggu kekasih, gelisah menanti ibarat seorang gadis menunggu
kedatangan kekasih.
Tangga, tangga; tanggatangga, tangga; tangga ni ari, bilangan hari pada peraturan; tangga sideak
haijuran, tangga (dalam doa dukun); martanggatangga, bertangga-tangga; anak ni tangga, anak
tangga; manangga ari, menentukan hari (tanggal) pada persetujuan; panangga, anjing (kata
halus); tangga hambing (= tagahambing), teras.
Tanggak, segan, bersikap hormat, enggan terhadap yang lebih tua, yang atasan.
Tanggal, I. tanggal, terbuka, terhapus, lepas ikatan (tali); mananggal, menanggal; tanggaltanggal, bekas
ikatan; tanggal bajuna, (dari seorang ibu): bersalin, melahirkan. II. sej bubu ikan. Tanggam, = tagam;
datu tanggam di langit, = pane na bolon.
Tanggiling, tenggiling; hira dila ni tanggiling, penipu, munafik, bak lidah tenggiling: seperti tenggiling
manis hingga semut berkumpul untuk ditelan.
Tanggir, = tangging.
Tanggul, mananggulhon, pembalut, perban tangan untuk menangkis pukulan; membuat pembalut,
menepiskan, menangkiskan.
Tanggule, madu.
Tanggulon, = tanggule.
Tangka, takik pada tangga (= balatuk) atau pohon kelapa; manangka, menakik.
Tangkang, bandel, tegar, keras kepala; patangkang, menegarkan; dipatangkang rohana, dikeraskan
hatinya, bersifat menentang.
Tangkap, = tangkup.
Tangkar, muk, takar (an); manangkar, memberi makan, memelihara; na tinangkaran, seorang yang
dipelihara.
Tangkas, I. tangkas, terang, nyata; tangkas huboto, saya tahu betul; tangkas tarida, nampak jelas, dapat
terang dilihat; manangkasi, menjelaskan, menegaskan, menyelidiki; patangkashon, menerangkan
dengan jelas, diterangkan persis; manangkas, tidak beralas; podoman manangkas tu
papan, mempunyai papan melulu sebagai tempat tidur; manangkas songon i modom, tidur dengan tidak
memakai tempat tidur. II.tuak tangkasan, tuak persembahan.
Tangki, pakaian yang diolah dari kulit kayu, seperti dulu dipakai sebagai ikat kepala; ulos
tangki, pakaian dari kulit kayu, selimut kulit kayu.
Tangkihik, manangkihik, menggigit tulang rasanya, menerus; manangkihik ngalina, dingin betul-betul,
menggigit dinginnya.
Tangkir, rokok, sigaret; satangkir isap, selama orang merokok sebiji sigaret.
Tangko, manangko, mencuri; panangko, pencuri; panangkoon, pencurian, hal
mencuri; tangkotangko, idem; hona tangko, kecurian; panangkoan, na tinangkoan, orang yang
kecurian; haroro ni panangko, petunjuk waktu, jam 12 malam; sitangko jarum, nama sej burung
kecil; tangko raja, bila orang mau mengambil sesuatu kepunyaan orang lain karena sangat perlu dan
sipemilik tidak ada, maka ini dibenarkan, akan tetapi hal ini harus diberitahukan segera kepada
pemiliknya bila ia datang; tangko hatoban, pencurian yang betul.
Tangkok, = nangkok.
Tangkurak, tengkorak.
Tano, tanah, negeri, bumi, daerah; tano hudon, tanah pekat; tano liat, tanah liat; tano tangko, tanah
liat; tano tako, batu-batu; liat tano on, seluruh dunia; tano hagodangan, tanah air; pinggol tano, pekak
labang; manano pinggol, mengeraskan pendengaran seperti tanah; tanotano, daun yang terkecil
tumbuhan sirih; tano bohina, mukanya suram, bersusah hati.
Tanta, mananta, anak yang belum dapat berjalan dipimpin dengan dua tangan, menata tangan anak untuk
belajar melangkah.
Tao, danau; palugapataohon, melayar jauh dengan orang di danau untuk membunuh dia; pada
permulaan menolong orang, sesudah itu dibunuh; mendayungi jauh seseorang dan kemudian
membinasakannya, mula-mula di-tolong lantas mematikannya.
Taoar (juga taor), obat penawar, obat terhadap racun; manaoar, mengobati orang; panaoaran, tempat
yang mematikan pada binatang buruan.
Taoas, tawas.
Taon, I. tahun; sataon eme, setahun padi (7 bulan); taon jagung, tahun jagung (3 bulan); taon bolon, 12
bulan; ak ni taon periode di waktu mana tidak ada padi di ladang; sitombuk taon, orang yang mula-mula
menaburkan padi; na taon i, tahun yang lewat; taon i, tahun yang akan
datang; partaonan, musim; martaontaon, bertahun-tahun. II. manaon, merasakan, menanggung,
menahan, menderita; sitaonon, penderitaan; manaon na porsuk, menderita
(celaka); manaonhon, menanggung sesuatu; manaoni utang, menanggung utang orang lain; pataonhon
utang, memindahkan utangnya kepada orang lain. III. manaoni, menjerat, menangkap, memasang
perangkap; taontaonan, jerat, perangkap; taonan ulok, cara bagaimana menangkap ular; taon, terpasang
mengenai perangkap; taon be bodilna dompak musu, semua mereka telah mengarahkan bedil ke arah
musuh.
Tapang, siap, sedia; boru tapang, seorang gadis yang sudah disediakan untuk seorang laki-laki, artinya:
sebelum lahir gadis itu, sudah dijanjikan kepada pria tertentu; sitapangi, arus air dari kolam.
Tapar, = patar.
Tape, tapean, sepotong kayu pada mana dibuat benang yang kusut untuk diuraikan, kayu runcing alat
pengurai benang.
Tapettapet, kena, persis, tepat (= topettopet).
Tapi, I. tetapi. II. kucing (halus) = sitapi. III. sitapitapi, sej burung.
Tapian, air tempat mandi; air minum; martapian, mandi; tapian na uli, teluk Sibolga.
Tapilulus = sapilulus.
Tapol, tapolon, mempunyai gigi berlapis-lapis, gigi dobol oleh karena karena gigi yang baru tumbuh di
samping yang lama; manapolhon, mengenakan pakaian di atas pakaian yang
lain; tapoltapol, mengenakan pakaian di atas yang lain untuk menghematkan kain
itu; martapoltapol, mengenakan pakaian di atas yang lain.
Tapongan, bakul, keranjang kecil (berisi 2 solup); ucapan selamat waktu menabur; sangkambiur ma
satapongan, semoga sebulir padi dapat membuat penuh satu tapongan; horbo sitapongan, kerbau yang
kecil dan yang gemuk, raksasa.
Tapu, I. matapu, terpetik, terkulit msl mengenai cacar, daun; manapu, memetik buah, daun-daun; II.
taputapu, ulos yang dipakai sebagai pelindung terhadap sinar matahari dengan cara melilitkannya pada
kepala, kain peneduh yang dipakai terhadap matahari.
Tar, kira-kira, seolah-olah, agak; tar songon, kira-kira, seperti; tar rara, kemerah-merahan; tar
lunjung, agak me-manjang.
Tara, loba, tamak; daon tara, makanan untuk memuaskan kerakusan; taratara, kemarahan; pasombu
taratara, memuaskan hawa nafsu; tarataraon, memarahi karena tamaknya.
Taragu, daging yang dimakan pada pesta marunjuk, daging perhelatan pesta kawin.
Tarahuak, I. sitarahuak, sej tumbuhan yang daunnya dijadikan obat mata. II. mangan
sitarahuak, makan upa suhut pada suatu pesta (= mangan sipitu dai).
Tarak, sitarak, sej pohon; la-jur parhalaan, se-per duabelas dari parhalaan; sitarak na sampulu
dua, sistim perbintangan (parhalaan) yakni satu lajur dari duabelas sistim perbintangan; penerimaan (u-
ang) oleh orang tua pengantin puteri sebagi ganti rugi yang dikeluarkan buat penitian ha-ri, yang dibayar
oleh orang tua pengantin pria.
Taram (= tagam), manaram, menyangka, waswas, berjaga diri, mawas diri; molo masa taram di jae,
masa ma arap di julu, bila orang berjaga-jaga di hilir, dengan sendirinya cemas juga orang yang di hulu
= sama-sama waspada, kedua belah pihak, mawas diri; masitaraman, saling berjaga.
Taran (= tagan), ketika waktu, semasa, sewaktu, selama; taran so, sebelum.
Taraoang, terawang lobang kecil dalam pola kain tenun, rajut merajut, menyulam.
Tardas, jelas kelihatan, datar, terbuka, tanpa semak atau penutup; tardas di dadang ari, kuat disinari
matahari; tardas di ombus alogo, terbuka kena hembusan angin.
Tare, manarehon, tadah, menadah, siap menerima, tampung, menampung; manarehon
pinggol, mengarahkan kuping; panarean, tampungan, alat penadah; simanare, =
badan (And); manare, duduk di bawah pohon, menunggu sampai jatuh buah.
Tarhap, lahap, rakus; tarhap mangan, rakus sewaktu makan, makan congok.
Tarik, manarik, tarik, menarik, meluruskan mis tali, menalakan, mencoba atau sudah serasi bunyinya
mengenai permainan gendang; tarihon, perangkap untuk menangkap tikus.
Tarima, manarima, memberi, membagi-bagi; na manarima, yang membagi, tuan rumah, pembagi.
Taring, duri-duri yang terdapat pada ikan tertentu seperti sibahut; manaring, menusuk dengan duri-duri
itu.
Taringka, setrika; manaringka, menyetrika, menggosok pakaian.
Tarantin, jerat (tali) pada perangkap; juga: cincin pada kaki ayam, pembebat kaki ayam.
Tarira, manarira, menusuk karena kedinginan; susah hati: sangat menaruh kasihan, memilukan rasa
penderitaannya.
Taris, manaris hata, meminta maaf dengan kata-kata yang bagus sewaktu memberikan hadiah (yang
sebenarnya tidak cukup), berlagak pemurah padahal tidak.
Tarisopo, lantai balai, bagian bawah balai (sopo), dimana orang berkumpul.
Taritis, limpah.
Tarugi, lidi, serabut ijuk yang keras; P.B.: niarit tarugi, sai tong porapora, molo tinean na uli, teanon
do gora, bila diarit lidi ijuk, selalu saja suka patah, kalau sesuatu diemban, bersiaplah menanggung risiko.
Tarupuk, tunas padi yang belum membuka lipatan daun, kuncup tunas padi yang belum berdaun.
Tarus, manarus, mengambil tuak dari pohon enau dan meminumnya (siang hari perbuatan ini dibolehkan
malam dilarang); panarus, pencuri tuak; panangko paragoan, panarus pangarungga, kata pencuri dia
kehilangan, pencuri bahwa ia kena pencurian tuak membuat duri-duri ke-liling pohon enau (untuk
melindungi dia dari pencuri); manarus, menyusu; panarusan, ibu yang masih
menyusui; patarushon, menyusukan, memberi bayi menetek, menyusui.
Tarusopo, ruangan dalam sopo tempat penyimpanan padi dan disana juga tidur para pemuda
kampung; partarusopo, pemuda.
Tasik, karat; martasik, tartasik, tasihon, berkarat; siboru tasik, sej burung elang, bangau putih.
Tastas, manastas, menebas, membongkar, menjebol, mematahkan, mengoyak; sitastas nambur, yang
pertama berangkat pagi-pagi mulai berjalan dan oleh karenanya mengambil semua embun (air embun),
perintis embun, orang yang pertama lintas, perintis perjuangan/perjalanan; patutastas, lih tas.
Tata, I. mentah mengenai buah-buahan, belum matang mengenai apa yang mau dimasak; aek tata, air
mentah; mangata, makan mentah; sitata, sej pisang liar yang dapat di hutan.
II. martata, ketawa; dipartatai, menertawai.
Tataring, perapian, dapur, tungku; satataring, yang termasuk satu tungku yaitu satu keluarga; piga
tataring, berapa keluarga; di tataring, di perapian yaitu perempuan yang sedang melahirkan
anak; partataring di tangkuhukna, yang mengusung perapian di atas tengkuknya yaitu seorang yang
sering pindah; tataring na basang basuhi, tataring sideak halasan, tungku yang berjasa banyak
dipakai, tungku sangat istimewa banyak rezeki (dalam tonggotonggo = doa mantera).
Tating, I. manating, menjinjing, membawa sesuatu di atas telapak tangan; tatingan, jinjingan, apa yang
dibawa pada telapak tangan msl makanan usungan bagi orang yang tidak dapat dipikul. II. tating, semua
ada, ada berlimpah-limpah, semua familinya masih hidup; tating hamoraon di nasida, mereka
mempunyai semua kekayaan, kekayaan langgeng menyertai mereka.
Tatuan, singgasana, takhta; nyanyian para wanita: di huta ibotonta sisingamangaraja, na hundul di
tatuan, na malo marhatahata.
Tau, sanggup, pantas, sesuai, cocok, serasi untuk sesuatu; tau bahen (gabe) sulusulu, cocok untuk
dipakai sebagai suluh; tau poda, pantas untuk dipelajari; hatauon, kecakapan,
kesanggupan; patauhon, menyeleraskan, mencocokkan; sitautau (lulut na tau di ibana), orang yang
tidak berperangai, yang mudah menyesuaikan dirinya dalam segala hal asal
kan berkenaan dengan keuntungannya sendiri; pangatauan ni roha, orang yang
dipercayai; marpangatauan tu, percaya kepada, mengandalkan pada.
Taup, manaup, mengambil untuk diri sendiri; manjalo mataup, menerima dan menjadikan miliknya.
Te, tahi, tai; te ni horba, tai kerbau; te ni api, jelaga; te ni bintang, komit; te ni pinggol, tahi telinga; te
ni hudon, jelaga pada periuk, kerak abu pada periuk.
Tea, manea, mengangkat, membidikkan senapang; diteatea begu, semoga begu memikat anda untuk
dibinasakan; gondang paneanea, gendang keserupan, gendang dengan mana orang memanggil begu agar
ia turun ke medium; teatea, sej tumbuhan; pateatea, memegang dihadapan msl senapang dengan kedua
tangan; maneanea, menyampaikan sesuatu, satu piring dengan makanan persembahan; ulos untuk
memperoleh berkat datu.
Teal, miring, timpang, berat sebelah, oleng, menunjuk ke bawah mengenai daun timbangan; na teal
songon hinallung, membuat dirinya seolah-olah besar tetapi tanpa sesuatu yang terjadi; na teal
pangkulingmu, caramu berbicara tidak pantas; na teal martigatiga, tidak cakap untuk
berdagang; manealhon, menarik orang ke bawah, menggoda; manealneal, mengusung daging yang
digantungkan pada tali.
Team, percaya (kata yang lebih halus daripada pos), yakin; ndang team, sama sekali tidak percaya
lagi; team ni roha ma na so sibahenon, jangan sekali-sekali bersifat angkuh.
Teba, (= eba), tebateba, sisa- sisa makanan, restan; manebahon, menyisakan sesuatu.
Tebal, tidak sama mengenai tangan dan kaki.
Tedak, = tedek.
Tedek, ceper mengenai piring; terbuka (tangan), telapak tangan terbuka ke atas; tedek di jolo, terletak di
muka seseorang yang terluka; manedek, minta dengan mengulurkan tangan, merentangkan tangan
dengan terbuka untuk menerima sesuatu; manedeknedek, selalu merentangkan tangan,
mengemis; panedeknedek, pengemis; panedeknedek di ingkau do ahu, pangidoido di indahan, saya
harus mengemis nasi dan lauk pauk; manedekhon, merentangkan sesuatu dihadapan, mengulurkan
tangan; patedekhon, mengulurkan sesuatu, merentangkan sesuatu; patedek buku, membuka buku; tedek
rohana, terbuka hatinya, rela.
Tegel, manegel, dikatakan mengenai seorang penjual: menunggu sampai yang diminta itu diberikan
kepadanya, berusaha mendapatkan.
Teleng, (bdk eleng), miring ke samping, oleng; maneleng, menurunkan harga; tarteleng, tinggal di
belakang; tumelengteleng, tunduk keduabelah pihak waktu pergi, membungkukkan diri ke dua sisi
sewaktu berjalan; sangsi, ragu-ragu; tumelengteleng pinggol, mendengar ke dua jurusan.
Telhang, = jungkat.
Telluk, diserondol mengenai lutut; telluktelluk, menyerondol lutut; manelluk, menyerondol lutut orang
dari belakang sehingga ia menjadi terperosok; tartelluk, terperosok; telluk, juga: = torluk.
Telpang, manelpang, timpang, pincang, sewaktu membayar hutang meminta kepada perutangan agar
sebahagian bunga dibebaskan dari pembayaran.
Telsu, kehabisan, tiba-tiba habis; nunga telsu hepeng sian tanganhu, uangku sudah habis; di ise ma na
so hea telsu, siapa gerangan yang tak pernah kehabisan stok?
Telus, martelus, meminta hadiah dari famili; masitelusan, saling meminta hadiah sebagai tanda
persahabatan.
Tembal, manembal, membagi semuanya sama rata; patembaltembal, membagi-bagi sama banyaknya,
seimbang.
Tembe, manembe bada, mencari perselisihan; manembei, mencari alasan untuk berkelahi dengan orang,
memanaskan hatinya.
Tembes, saling menutup mengenai hutang dan piutang, juga mengenai pendapatan dan pengeluaran.
Tempang, = timpang.
Tendek, manendek, menambahkan uang pada perdagangan tukar menukar, bila sebuah ringgit palsu
diberikan tambahan sedikit supaya lepas dari padanya.
Tenga, angkuh, bersifat pamer, suka memperagakan, megah; manengahon, mengagungkan diri,
memperagakan diri; manenganenga, memperagakan, melagak, memamerkan keunggulan.
Tengka, patengka, berbeda, tidak cocok satu sama lain; tengka, tidak terwujud; masitengkaan, saling
mengganggu.
Teok, maneok, memohon berkat untuk memperoleh anak; rap tineok do anak dohot boru, putra dan
putri sama didambakan: karena itu harus dicintai sama besarnya pula.
Teong, tumeongteong, dikatakan mengenai mata dengan sayu melihat ke sekelilingnya mls mengenai
orang yang dipenjarakan, burung, matanya sedih seolah-olah minta dikasihani.
Tepal, = tebal.
Tepos, kencing (kata kasar); bangkol tepos, tidak bisa membuang air kecil, sulit kencing.
Ter, meniru bunyi; mardeter, gemerencing msl uang logam; mardeteri, membayar dengan uang
logam; mamerter, idem.
Terge, I. manerge, merasakan, memperdulikan, mengacuhkan; ndang diterge, tidak diperdulikan, tak
diacuhkan. II. tergetergean, bersendawa.
Terngas, = derngas.
Tetep, suka ngomong, suka ngobrol; hatetepanna, cara menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dengan
tulus hati dan mengatakan semuanya; petunjuk umur anak waktu mana ia mulai berbicara.
Teus, = tois.
Tia, terbelah, koyak; maniahon, memelah, mengoyak; angka tia, pada koyak, robek-robek msl daun
pisang karena angin.
Tiala, menolak, bertentangan, keberatan, menyalahkan; ndang tiala iba, tidak ada yang saya mau
menentang; paniala ni begu do i, begitulah kata datu ke pada orang yang sakit: itu adalah oleh
sebab begu marah, karena ia tidak dipersembahkan kurban kepadanya, ulah hantu itu.
Tian, = sian.
Tiang, = tiang, tiang rumah; tiang ni sopo, tiang balai (= sopo); tiang partunggal, balok penyokong
yang utama, tiang tumpuan.
Tiar, terang, jernih mengenai suara; licin mengenai rambut; lage tiar, tikar tergelar, tikar yang lincin dan
bersih (bdk tiur).
Tias, tak suka, malu; sada tias, sada malu, yang satu malu, yang lain tidak suka.
Tibas, sifat, watak, tabiat, perangai, pekerti; tibasna nama i, = bangkona do i, itu sudah sifatnya.
Tibu, cepat, segera, dini, pagi-pagi, pada waktunya; hurang tibu, terlambat; patibuhon, mempercepat,
diselesaikan dengan cepat; tibuna i, betapa cepatnya.
Tidas, tewas, tiba-tiba cepat mati; manidashon, membunuh orang sedemikian rupa sehingga ia serta
merta mati, menikam mati.
Tidor, partidor, = parmata, seorang yang bisa melihat begu, yang mempunyai kemampuan melihat
sesuatu yang bagi o
rang lain adalah tersembunyi, paranormal.
Tigabolit, = talitali, surjan, serban yang dibuat dengan memintalkan tiga warna kain yaitu: merah, hitam,
putih.
Tigor, lurus, jujur, adil, tulus, pantas, patut; hau na togor, sepotong kayu yang lurus, pohon kayu yang
lurus; raja na tigor, raja yang adil; hatigoran keadilan,
ketulusan; patigorhon, meluruskan; panigoran, jalan yang lurus dan lebih pendek; partigor, orang yang
adil, tulus iklas; manigor, terus, dengan segera; manigorhon, pergi terus, langsung.
Tiha, I tuduh, sangsi, sangka, curiga; tiha rohangku do ho, saya curigai engkau; manihai, mencela,
menuduh, mencurigai tanpa cukup alasan; panihai, suami yang selalu mencurigai isterinya dengan cara
yang tidak adil. II. tiha, maniha, menambah uang bila orang menunjukkan suatu barang tertentu pada
pembelian; paniha, apa yang diberikan extra pada jualan atau pembelian; sisi lain yang baik
dibandingkan dengan waktu buruk; marpaniha, mempunyai sesuatu yang ditambahkan seseorang
sebagai imbalan; P.B.: martihas na uli, marpaniha na roa, yang buruk selalu ada hikmahnya, yang baik
ada saja cacatnya. Tihak, panihaknihahon, merasa badan ditusuk-tusuk msl tusukan pada lambung.
Tihal, = tial, manihal, melompat-lompat, melonjak-lonjak mengenai binatang; panihalnihalon songon
hoda nambura malua, gelisah seperti kuda yang baru keluar dari kandang; martihaltihal, memercik ,
memancar msl darah dari luka atau air.
Tiham, maniham, tikam, menikam, membunuh; manihamhon, menikam dengan sesuatu, membunuh
dengan sesuatu; angka tiham, koyak berpotong-potong.
Tihar, lage tihar, tikar yang anyamannya halus, lih juga: tiar.
Tihas, cacad, aib, kekurangan-kekurangan baik dari segi badaniah maupun susila; martihas, bercacad,
beraib, mempunyai kekurangan.
Tihus, tikus; musu tihus, musuh bebuyutan, selera turun temurun dimana perdamaian tidak mungkin
terjadi, seperti permusuhan antara tikus dan kucing; tihus, dikatakan bila seorang tersesak; ulok tolong
tihus, ular yang bisa makan tikus; panihus, pencuri yang terus mengambil sesuatu bila ia tidak dilihat
orang; panihusnihuson, kaku mengenai jari-jari tangan dan jari-jari kaki.
Tijur, ludah, liur; marsitijur, berludah; P.B.: marsitijur dompak langit sai na madabu do tu
ampuan, kejahatan
yang dibuat terhadap orang lain, berbalik kepadamu sendiri; manijurhon, meludahkan
sesuatu; parsitijuran, tempat orang meludahkan, tempat ludah; mardais tijur, membayar langsung utang
yang timbul dari permainan judi.
Tiktik, (bdk tuktuk), maniktik, mengetok msl uang logam untuk memeriksa keasliannya, menokok
pintu, menokok tempat kapur untuk menjatuhkan kapur itu; tiktik surat, sej pohon hutan.
Tilaha, anak meninggal, bencana terutama mengenai anak yang mati; tilaha goar ni halak,
(panggoaron), anak sulung seseorang yang memakai namanya meninggal dunia (ayah orang Batak
menyebut dirinya menurut anaknya yang tertua); tilahaon, kehilangan anak karena
kematian; matilaha, idem.
Tilhang, = telhang.
Tilik, manilik, tilik, menilik, melihat dari jendela atau lubang, memantau.
Tilil, bawaan untuk satu orang; manilinili, membawa sesuatu oleh seorang diri; tilil, diasingkan, disisikan
untuk diri sendiri; martilil, membuat sesuatu hanya untuk dirinya sendiri.
Tilla, girang, rasa gembira atas penderitaan orang lain; martilla, merasa gembira atas penderitaan orang
lain; manillahon, menimbulkan rasa senang atas penderitaan orang lain. Tilpok, matilpok, pecah, dalam
keadaan pecah, mati; manilpokhon, memecahkan, menghancurkan, membunuh, mematahkan.
Tima, timah.
Timbaho, tembakau, jenisnya: timbaho usin, timbaho bangkal, timbaho tanduk, timbaho tali,
timbaho jau, timbaho sina, timbaho rano; partimbahoan, tempat tembakau; timbaho modat, candu.
Timbas, manimbas, atau manimbasnimbas, menghempaskan diri karena putus asa atau sedih.
Timbor, = timburak.
Timburak, debu, abu (api); martimburak, berasap dengan abu yang beterbangan kesana kesini,
beterbangan bunga api dan debunya.
Timpas, lengkap, komplet, seluruhnya; manimpas, cukup, lengkap; manimpas gogona, ia telah
mencapai tenaga sepenuhnya.
Timpor, = pintor.
Timpul, kepul, asap, uap; timpul ni aek, uap air; timpul ni barerang, uap
belerang; martimpul, berasap, beruap, mengepul.
Timpus, manimpus, membungkus, menutup dengan jalan
mengikat; martimpus, terbungkus; panimpusan, tempat penangkap ikan.
Tinda, patinda rupa, menukar pakaian, menyamarkan; sitindaon, sakit dan kurus, krempeng.
Tindang, berdiri, tegak berdiri; patindang luhutan, memanggil rapat; patindang judi, mengorganisir
permainan judi; manindang, tegak mengenai rambut; manindangi, menjadi saksi,
menyaksikan; manghatindanghon, menyaksikan sesuatu,
menerangkan; sitindangi, saksi; panindangion, kesaksian; marpanindangion, memberi
kesaksian; sitindang ni bagas, dinding muka rumah Batak tradisional.
Tindi, tindih, timpa, tertumpuk, tertimbun tinggi; martinditindi, tersusun yang satu di
atas yang lain; martindi, melebihi, melampaui; tumindi, lebih unggul, lebih
ulung; masitinditindian, saling melebihi, saling mengungguli, saling bertindih.
Tindo, manindo, memandang, melihat di kejauhan; selanjutnya: meninggal sewaktu masih kuat
betul; tartindo tu na dao, dapat dilihat di kejauhan; tindoan, tempat dimana orang dapat melihat di
kejauhan; nama yang disukai untuk gunung; panindoan, pekerjaan terakhir yang diselenggarakan
sebelum mati; seorang pencuri dikutuk; panindoanmu ma i, mudah-mudahan iulah pekerjaanmu
terkahir, mudah-mudahan engkau mati.
Tindos, manindos, memencet, memijit kutu sampai mati dengan kuku, menindas kutu.
Tinggi, tinggi; huta tinggi, nama tempat; sikola tinggi, sekolah tinggi; anak sikola tinggi, mahasiswa.
Tinjo, maninjo singir, alih piutang untuk mana debitur hanya membayar sebahagian dari jumlah piutang
itu dan seterusnya menanggung sendiri resikonya.
Tingka, terbuka dihadapan umum; maningkahon, yang meninggal dalam pertempuran dipertunjukkan di
hadapan umum dan pada mayat itu diatur permainan; tingkatingka, bukit.
Tingki, masa, jaman, jangka waktu tertentu, waktu, saat; martingki, telah ditetapkan; ndang
tartingki, tidak dapat dipastikan mengenai waktu; tiningki, tertentu, yang ditetapkan.
Tingkir, maningkir, mengunjungi, pergi ke suatu tempat untuk melihat sesuatu.
Tingko, bulat, bundar; martingko, bulat kelihatan, duduk berkeliling; santingko, = saringgit; horbo
sitingko tanduk, kerbau bertanduk bulat.
Tingkos, tegak lurus, lurus, bergaris lurus; benar, tepat, betul; tingkos do na nidokmi, apa yang anda
katakan itu adalah benar; tingkos ari, sore (bila matahari berada tepat di tengah-
tengah); patingkoshon, meluruskan, membetulkan.
Tinta, tinta.
Tio, jernih, bening mengenai air, mata, suara; patiohon, menjernihkan; dengke sitiotio, ikan yang
dipakai dalam upacara adat; nama daerah.
Tiop, maniop, pegang, memegang; maniopi, memegang sesuatu; patioptiop, memegang dalam tangan.
Tipa, I. manipa, menimpa, menindih; tartipa, tertimpa; ditipa udan, ditimpa hujan. II. tindih, menindih,
sehingga pinggir-pinggirnya cocok. III. sej pohon besar berbunga merah dan buahnya melekat pada
daunnya. IV. manipanipa, memanggang beras basah dan menumbuknya; dahanon tipatipa, beras yang
dibuat seperti itu.
Tipak, beres, siap untuk dipakai,tepat ada.
Tipo, udan tipotipo, hujan lebat; habahaba na martipotipo, puting beliung yang menakutkan.
Tiptip, dipotong rata; manitip, memotong, merantingi; ndang ditiptip ganjangna, ndang diarit
balgana, tidak seorangpun memburukkan, menjelekkan dirinya; tiptip raja, ini dikatakan mengenai
makanan yang harus dulu diberikan parboru sebelum membicarakan mengenai perempuan, yang
melarikan dirinya dari suaminya.
Tirdi, tidak cocok, janggal, menyolok mengenai cara berpakaian dan cara berjalan.
Tirjak, = dirgak.
Tiris, tiris, bocor; maniris, idem; panirisan, tempat dimana menetes air, tepi dari atap.
Tiro, maniroi, merawat, mengawasi, memperdulikan, sangat berhati-hati dengan sesuatu.
Tis, I. kencing mengenai anak-anak. II. marhatishon (diparhatis), menghargai sesuatu, menilai sesuatu.
Titang, manitang, mengangkat ke atas, memegang tinggi-tinggi untuk
meperlihatkan. Titi, maniti, menentukan = titik; na tiniti, = na tiningki, yang ditetapkan, yang
ditentukan, yang ditetapkan dengan cermat.
Titik, manitik, menetapkan jangka waktu sesuatu; titik ni ari, jangka waktu yang telah ditetapkan.
Titikhada, manitikhada, menetukan tujuan, menetapkan waktu; di tinitikhada ni roha, pada waktu
yang ditentukan; yang dimaksudkan, yang diingini.
Tiur, terang, cerah, tanpa gangguan; tiur ari, hari sudah siang, udara tidak cerah; tiur ma
langkam, semoga perjalanan anda tanpa rintangan dan kesulitan; tiur matana, matanya terang; nunga
tiur, dikatakan bila kelahiran berjalan baik; hatiuron, terang, kecerahan; patiurhon, membuat terang,
membuat cerah; tiur ni ari, terang hari.
Toba, dikatakan mengenai daerah yang terletak di tepi Danau Toba; tu toba, ke seberang Danau
Toba; martoba, bekerja di tepi danau menangkap ikan; partoba, penangkap ikan; hatobaon, orang-
orang dari Toba.
Tobang, I. tua, dewasa; matobang, sudah tua, dewasa; na matobang, orang-orang yang dewasa.
II. manobang, sendirian, hanya; manobang hau, saya sendiri; manobang indahan, hanya nasi tanpa
lauk pauk; manobang porlak, membuka kebun baru.
Tobing, tebing sungai, tepi air; santua tobing, nama sej tikus yang hidup dalam air; lumban
tobing, nama marga.
Tobo, I. = bagian, bagian tamu, yang diundang makan. II. tobo, dari siapa kita selalu membeli atau
kepada siapa kita menjual; manobo, menjual atau membeli dengan cara itu.
Tobok, lugu, tidak banyak tingkah, tulus, iklas, jujur; tobok marroha, bersifat tulus iklas.
Tobu, tebu; tos tobu, demikian kuatnya sehingga dapat mematahkan tebu sebagai petunjuk umum anak
kecil, mengenai pisau yang sedemikian tajamnya sehingga dapat memotong tebu; tobutobu, sej burung
malam yang menyerukan 'sogot'.
Todang, = subang; todang marparange (marpangkuling), tidak berlaku senonoh mengenai cara
berbicara.
Toding, I. = sian dalam turiturian dan andung-andung. II. alatan toding langlang, ramalan
pertanda; toding = luat (And). III. daerah (And); toding sihadaoan, daerah yang jauh.
Todo, manodo, menguji, menentukan, menunjuk, memilih; todoan, pilihan, bagian dalam bentuk uang
atau ulos yang diterima kaum kerabat pihak parboru pada perkawinan; manodohon, beradikkan,
mempunyai saudara laki-laki atau perempuan yang lebih muda menurut umur; na tinodohon, saudara
laki-laki atau perempaun seseorang yang lebih muda; na tumodohon on, saudara atau saudari yang
mendahuluinya lahir; na hutodohon, saudara atau saudari lahir sesudah aku; na martinodohon, abang-
adik (lahir paling rapat).
Todos, manodos, membunuh; partodos, pembunuh; hona todos, terbunuh; todostodos, pembunuhan; na
todos, berani, perkasa, gigih; na todos di ari, sangat perkasa (nang di sori ni ari, juga dalam keadaan
bahaya).
Todul, manodul, melantak msl paku di dinding dengan dalam sampai tidak kelihatan
lagi; manodulhon, membuat ukiran dalam logam.
Todung, I. ulok todung, sej ular. II. todung, kapur barus; martodung, mengambil kapur barus.
Toga, berkuasa karena pertalian famili atau kelahiran; martogahon, percaya atas
kekuasaannya; hatotoga, kekuatan, kekuasaan.
Togar, segar, bugar, kuat, sehat mengenai tubuh; tumogar, sesudah sakit merasa lebih se-
hat; manogari, menolong orang dalam perang.
Togatogu, = togu; dongan sabutuha togatogu, tondong pangatahut, kerabat dekat membuat kuat tapi
kerabat jauh membuat orang takut.
Togos, kuat, suci; horbo togos, kerbau yang disucikan untuk persembahan.
Togu, I. teguh, erat, kukuh, kuat; patoguhon, meneguhkan, menguatkan, memperkuat ikatan.
II. manogu, manogunogu, memimpin, menarik, menggiring, menuntun (ternak atau anak; menarik
kereta).
Tohal, tohal ni gaol, bagian yang paling dalam batang pisang dll.
Tohap, bagian, jatah, perolehan, porsi; martohap, mempunyai bagian; dongan satohap, orang yang
berhak mendapat bagian dari bagiannya itu dibagi-bagikan; partohap, pemilik bagian, pemegang bagian,
pewaris.
Tohu, manohu, meminta sedikit kepada seseorang yang mempunyai sesuatu msl padi di waktu
menuai; tohutohu, apa yang diminta; panohuan, idem.
Tois, pongah, angkuh, biadap, kurang ajar, nakal, ceroboh, suka melawan, bangkang; toisna do i, ia
membuat itu karena bangkang; manoisi, berlaku kurang ajar, bangkang terhadap seseorang, menjahili.
Tojak, = bojak.
Tok, pening, bunyi menokok; tok ni ulu, pusing, sakit kepala; tok ulungku, kepalaku sakit.
Toktok, manoktok, memotong kayu; P.B.: molo dung tinoktok, ba pinorsan, molo dung niusung, ba
binoan, bila sudah dipotong, maka pikullah, setelah dipikul harus dibawa, artinya: kerja yang sempat
dimulai harus diselesaikan; toktok, bagian, potongan; manoktohi, mencincang, memotong kayu,
mengerat.
Tola, I. gambaran bintang neraca. II. manolai, melerai, menyelesaikan perselisihan, memisahkan orang
yang berkelahi; panolai, orang yang menengahi, pengantara, pelerai; sidabu tola, orang yang
menyelesaikan suatu perselisihan, penengah, pelerai, arbitrator yang memutuskan perkara.
Tolak, terpisah, terlerai msl orang-orang yang berkelahi; manolak, membagi, memisah; tolak sae, selesai
mengenai pertengkaran; tolak singa, sama kuat = horas be.
Tolang, manolang, dibuat asing-asing, sendiri-sendiri, mengasingkan; bulu tolang, sej bambu yang
dapat dijalin menjadi dinding rumah.
Tolap, sanggup, mampu, bisa, dapat, berani, boleh; tolap ho do, engkau sanggup untuk itu, mampu kau.
Tolbak, matolbak, terban, jebol, longsor mengenai tanah, runtuh; matolbak gadu, pecah mengenai
tanggul atau tambak padi.
Tolbok, tiba-tiba, tidak diharapkan (mengenai hal-hal yang tidak enak); tolbok madabu jea, tiba-tiba
datang mara.
Tole, kata yang dipakai untuk menggalakkan, mengajak, ayo; tole ma hamu, cepatkan; tole be do
nasida, mereka semua berusaha; martoletole, rajin berusaha; mamungka tole, orang mulai bekerja
dengan sungguh-sungguh; tole sering: juga; P.B.: digadis abit tole bosi tole hau, dijual pakaian juga
besi dan juga kayu; manolehon, mulai bekerja.
Tolhas, = sahat, sampai, ti-ba; manolhas tobat, mengalirkan air kolam; patolhashon, menyampaikan,
menyeberangkan msl pesan, kata-kata; partolhasan, 1). makanan yang dimakan seorang yang mau mati.
2). makanan yang diletakkan di kuburan (boan ni na mate) msl rahang dan ekor ternak yang disembelih.
Tollang (bdk holang), berselang, tersendat-sendat, dalam jangka waktu yang lama; tollang ibana ro, dia
jarang datang; tumollang, agak jarang, lebih jarang.
Tollas, partollasan, santapan perpisahan seseorang yang mau meninggal; makanan yang diberikan
kepada yang meninggal sebagai bekal ke negeri begu.
Tolong, I. gelagah; dolok tolong, nama gunung di Balige; P.B.: binuat tolong na so ada garana, binuat
ni gogo na soada labana, diambil gelagah tetapi tidak mau terbakar, terhadap apa yang diambil dengan
kekerasan tidak ada gunanya.
II. tolong, tolong; manolong, menolong; panolong, penolong; panolongion, pertolongan, hal membantu.
Tolping, pinggir curam, tepi, lereng; tolping juguk, duduk di tepi, duduk di pinggir curam.
Toltol, regang, lurus kaku, tegak-tegang; patoltolhon, me-rentangkan msl tangan, kaki atau tongkat;
menarik orang untuk membuat mereka menjadi hamba.
Tolu, tiga; patoluhon, yang ketiga; patoluna, lusa; sipahatolu, nama bula ketiga; paitolu, nomor
tiga; sapartolu, sepertiga; hau simartolu, sej kayu yang kuat.
Toman, sopan, rendah hati, alim, patut, senonoh mengenai kelakuan, suci; hatomanon, kesopanan,
kesucian, kepatuhan, kealiman.
Tombaga, tembaga, kuningan; tombaga holing, apa yang digores pada tembaga, tembaga; tulisan yang
tidak dapat dihapuskan.
Tombara, = taumbara.
Tombil = tombal.
Tombis, siku, senggol, tanjung, ujung tanah; manombis, menyikt, membenturkan sikut pada.
Tombo, manombo, datang berselang msl demam, kemarahan, kambuh; aha ma tombo di ateatem, apa
sih yang menggelitik pikirannya; marpanombo, timbul berselang-seling, kambuhan; panombo, serangan
penyakit, kambuhnya, kumatnya.
Tombol, gemuk, kuat mengenai binatang dan orang. Tombom, bentur, jatuh dengan keras, tertubruk pada
sesuatu, terantuk; manombomhon, membenturkan, menumbukkan; masitomboman, bertabrakan, saling
menubruk dengan keras, saling membentur; tomboman ni urur, beroti paling bawah bagian atap pada
mana urur diikatkan.
Tombur, manombur, membasahi, mengairi msl sawah, nasi, tinta; tomburan, tempat ikan yang
ditangkap nelayan; patomburtombur roha, mengajak, mendorong untuk melakukan yang baik,
membiasakan; sebenarnya: membasahi.
Tomos, kuat, berotot, teguh, kukuh; dipatomos ma rohana, dia memberanikan diri; bdk gomos.
Tompa, wajah, rupa, cipta, bentuk, tempa; manompa, mencipta, menjadikan
(Allah); panompaon, ciptaan, hal menjadikan; panompa, pencipta, yang menjadikan; tinompa ni
danggur, kebetulan baik, tepat; tinompa ni api, marah, cepat naik darah; tinompa ni aek, lemah-
lembut; tinompa ni alogo, tidak tetap, berobah-obah; tinompa ni siang malam, bertingkah, berobah-
obah.
Tompas, matompas, terjatuh dan rusak, amblas, jatuh, runtuh (bdk ompas); manompas, merombak,
membuang; manompas patik, membuat undang-undang tak berlaku, membatalkan undang-
undang; matompas tataring, tungku telah rubuh, yaitu: menjadi janda; tompastompas tataring, status
janda, dalam keadaan janda.
Tompi, I. gendong, muatan yang dibawa di punggung; martompi, membawa sesuatu yang dibungkus di
punggung; si tompion sagusagu, kue persembahan. II. tali rotan yang dianyam dengan mana kuk kerbau
diikat; marpinggol tompi, tidak mau mendengar.
Tompo, udan sitompo langit, hujan yang sangat lebat, deras sekali.
Tompul, = dame; tompul rohana, berhati damai, pencinta damai; sitompul, nama marga dan daerah.
Tondi, roh, jiwa, sukma manusial kepribadiannya (tondi terjadi sewaktu manusia masih berada dalam
rahim ibu dan menentukan takdir, nasibnya kemudian sewaktu ini; tondi ini terdiri disamping tubuh yang
sering ditinggalkan yang menyebabkan manusia menjadi sakit; itulah sebabnya orang memberikan
persembahan kepada tondi ini dan berikhtiarkan agar dia berbaik hati); partondion, nasib untung,
malang; partondion na denggan, nasib, untung; partondion na mago, nasib buruk; mangalap
tondi, mencari tondi orang yang sakit yang meninggalkannya dan dengan persembahan mengajaknya
supaya datang kembali; ulos ni tondi, sehelai ulos yang dipersembahkan kepada tondi disimpan sebagai
ulos yang berharga; manusia mempunyai tujuh tondi: tondi sigomgom, semangat sebenarnya yang tidak
bo-leh meninggalkan manusia bila ia hendak hidup; tondi sijungjung, tondi yang melindungi
manusia; tondi sipalospalos, roh jahat yang menyebabkan sakit; tondi dibahota, yang bekerja (?); tondi
sipalilohot, tondi yang membuat orang gabe; tondi siparorot, = pangulubalang?; tondi
saudara, (juga saudara marorot, saudara sanggapati), tondi ini berkediaman di tempat ari-ari ditanam
dan selalu memperingati manusia.
Tondit, manondit, takut hingga, menakutkan, gemetar, kecut; sipatondit, daya upaya untuk mengagetkan
orang; barita sipatondit, berita yang mengagetkan, yang mengejutkan, berita menakutkan.
Tondolan, bagian yang dalam, lantai, dasar laut; tondolan pira ni manuk, tempat pada telur, dimana
anak ayam mencotok untuk keluar.
Tondong, I. kerabat, famili dalam arti luas sekali; martondong, berkerabat, berfamili.
II. manondong, menantang, menyentuh, menghadapi perkara; manondong parmaraan, menghadapi
bahaya; manondong dalanna, meneruskan perjalanannya; ndang tartondong ahu, saya tidak dapat
menghadapinya; di tondong ni, di hadapan tondongna, = lawannya. Tondung, nujum, tenung, alat
peramal; martondung, bernujum, meramalkan cara magis; mandabu tondung, membuang undi.
Tondur, manondur, menonton, melihat; sitotonduron, pertunjukan; maninondur (dari tinondur), jadi
penonton pada pesta; paninondur, penonton, pemirsa.
Tong, I. (bdk tongtong), selalu, terus, tetap, namun; tong do manjua ahu, saya tetap mengingkarinya. II.
singkatan dari antong. III. tong, tempat air, minyak.
Tongam, mulia, megah, berwibawa, anggun, terhormat, besar; hatongamon, kemuliaan, hal wibawa,
kebesaran; tongam na i, betapa mulianya, betapa anggunnya.
Tonggal, besar, terkemuka, elit, penting, kaya; patonggaltonggal, berlomba-lomba siapa yang paling
kaya.
Tonggi, manis; tonggi asom, antara manis dan asam; tonggitonggi tong, rumusan yang dapakai untuk
mengakhiri cerita.
Tonggo, martonggo, berdoa dalam agama animisme, berdoa kepada dewa; martonggo
raja, mengundang raja-raja untuk turut berpesta; tonggotonggo, doa-doa bersifat agama.
Tonggol, panji, bendera satu warna, tunggul; partonggolan, panji, alamat perang.
Tonggong, kaku, kelu, tegang mengenai anggota gerak; urat tonggongtonggong, urat besar pada kaki,
urat kuduk.
Tonggor, terang, mengerahkan penglihatan dengan cermat, tajam mengenai penglihatan; patonggor
parnidaan, mempertajam penglihatan; sipanonggor, mata.
Tonggung = sangap; tonggung ni bauta ni huta, roh pelindung dalam bentuk cicak kampung.
Tongka, pantang, pamali, tabu, jangan sebut, tidak boleh disebut atau dibuat; dengan kata ini orang
menjawab, bila seseorang mengatakan sesuatu yang tidak senonoh.
Tongke, = totongkea. Tongkin, saat; satongkin, sebentar; sitongkin, idem; tongkin on, baru saja; mate
satongkin, cepat meninggal, mati mendadak.
Tongkonan, = solobean, tempat bahaya dan ngeri dalam laut dimana berdiam begu yang jahat, keramat
laut.
Tongon, I. persis, tepat, bidik, benar; tongon do, itu benar, tepat, cocok; tongon dua taon, persis dua
tahun; marhatongonhon (diparhatongon), membenarkan; manongon, mengeja; patongonhon
tu, mencocokkan, mengarahkan ke sasaran, menyesuaikan; martongontongon, kebetulan, nasib-nasiban.
II. panongon, garis miring pada tulisan Batak untuk menghilangkan bunyi "A"; manongon, membuat
garis tersebut.
Tongtong, (bdk tong I), selalu, menetap, senantiasa; manongtong, tidak berubah, tetap sama,
selalu; parsitongtongan, mereka yang selalu datang.
Tonja, martonja, mengunjungi; mengunjungi orang yang tidak mau turut bekerja bersama.
Tonjol, = tonja.
Tonor, parbue tonor, beras yang dibawa ke janji untuk ditaburkan ke atas kepala kedua belah pihak
dengan ucapan pir tondim.
Tontor = tortor.
Tontot, sitontot, sej perdu.
Tontu, tentu, tetap, pasti, siap, beres; nunga tontu sipanganon, makanan sudah siap; patontuhon
singir, mengatur piutang.
Tonun, tenun; martonun, bertenun; partonunan, perkakas tenun; manonun, menenun; martonun
roha, bersepakat, sehati; masitonunan roha nasida, mereka saling seia, mereka bersesuaian pendapat.
Top, menjadi satu, kumpul, bersama; patophon, mengumpulkan; patophon mangan, mangawinkan;
mempersatukan satu pasangan dalam hal mana mereka disuruh makan bersama-sama; hatopan, milik
bersama.
Topa, manopa, bentuk, tempa, menempa msl periuk, barang besi; sitopa hudon, tukang periuk; sitopa
mas, tukang mas; panopa, tukang besi, penempa; panopaon, penempaan.
Topap, lebar tangan; santopap, selebar tangan; manopap, memukul dengan telapak tangan; martopap
roha, sehati, setuju, sesuai; martopaptopap tangan, bertepuk tangan; ndang tarbahen martopap
tangan sambariba, tak mungkin bertepuk dengan sebelah tangan.
Topas, I. manopas, mengerjakan bambu atau kayu palem untuk dijadikan dinding rumah.
II. topas, puntung sigaret, rokok.
Topi, tepi; topi aek, tepi air; topi laut, pantai laut; martopihon, berada, terletak di tepi sesuatu.
Topik, pecahan, potongan kecil; santopik, satu potongan kecil; matopik, pecah, dalam keadaan
pecah; manopik utang, mengurangi utang; topiktopik, potongan-potongan pecah-
pecahan; topihon, mempunyai bibir sumbing.
Toping, = topeng.
Topong, sitopong, nama sej padi; topong, tabung bambu yang dibawa kepada orang yang menyadap
tuak.
Topu, sitopu, suj pohon kayu yang daunnya dimakan sebagai sayur.
Tor, I. gunung, pegunungan. II. rantai pada perkakas tenun. III. manorhon, mengarahkan diri ke sesuatu
tempat di jalan, yang tidak betul diketahui.
Torang, terang, jelas, cerah; torang ari, hari sudah cerah; torang ni arina, keesokan
harinya; hatorangan, keterangan; patoranghon, menerangkan, menjelaskan, mencerahkan; hatorangan
ari, mengerjakan sesuatu pada hari terang; kesiangan msl waktu mencuri; situmorang, nama
marga; marnatorang, tidak sama cerah.
Toras, teras pohon kayu; matoras, matang, masak, dewasa, tua; matoras emena, sudah waktunya
anaknya lahir, bersalin; ramba toras, belukar yang lebat, hutan
lebat; natoras, orangtua; manorasi, mengeraskan bejana dengan
membakarnya; patorashon, memanjangkan rambut sampai anak lahir, mematangkan, mendewasakan.
Torban, matorban, terban, amblas, runtuh, longsor mengenai tanah; manorbani, meruntuhkan,
menerbani; P.B.: hea do tubuan lata na martorban, tubuan dangka masuak, dapatkah sesuatu yang
hilang digantikan kembali?
Torbang, I. terlintas, melewati tujuan melebihi ukuran; matorbangku, terlampau, keterlaluan; papangan
na matorbangku, makanan yang keterlaluan; manorbangi, melampui, melebih-lebihkan; manorbangi
isara hian, melebih-lebihkan ukuran yang biasa. II. dongan torbang, kawan seumur, teman sebaya.
Tording, berjajar, tata aturan, berbaris yang satu dibelakang yang lain; sitording, peraturan, urutan,
tertib; patordinghon, diatur menurut urutan.
Torjang, I. santorjang, setingkatan sawah. II. manorjang, membuat garis dengan kaki yang diseret.
Torkis, = torhis.
Torla, gembira terhadap nestapa; manorlahon, merasa gembira terhadap mara yang diderita sesuatu,
bersuka ria akan penderitaan orang lain.
Torngap, = torngak.
Torop, orang banyak, banyak, banyak sekali; na torop, orang banyak, rakyat, massa, hadirin,
publik; hatoropon, orang banyak; situan na torop, publik (kata halus); marnatorop, tak sama
banyaknya; matorop, dalam jumlah banyak; matorop mabue, berkembang biak, berketurunan
banyak; patorophon, memperbanyak; sitorop, sej pohon kayu.
Torsa, cerita rakyat, cerita (perumpamaan), cerita yang berisi pengajaran; manorsahon, menceriterakan
sesuatu.
Torse, = ture.
Tortor, tarian adat, tari Batak tradisional terdiri dari gerakan tangan dan kaki yang berirama, sedang
penari tinggal di tempatnya sendiri; manortor (juga manontor), menari; manortori, menari dengan
mengelilingi sesuatu msl kerbau sebelum disembelih; patortorhon, membuat menari orang dan sigale-
gale.
Toru, I. kutukan; torutoru, kutukan; manorui, mengutuk orang; hona toru, terkutuk. II. bawah; di
toru, di bawah; di toru ni, kata depan di bawah; tu toru ni, ke bawah (arah); partoru, yang paling
rendah; nai toru (na di toru), tikus; parditoru, anjing; toruan, daerah, negeri yang letaknya ke arah
yang rendah, ke hilir; patutoru, merendahkan; sitorutorui, lobang kecil di bawah suling orang Batak
(selain yang 7 di atas) yang memperdengarkan setengah nada.
Tos, retas, putus mengenai benang; matos, koyak, robek; tos hosana, dia meninggal; naeng tos, saat
hendak meninggal; tarhatos, hampir mati karena takut; tos ni roha, tos ni ate, perpisahan batin; P.B.:
pangkuling tos ni ate, papangan hasisirang, ucapan bisa menyebalkan, kerakusan makan pangkal
perpisahan; manostosi, mengoyak, merobek-robek; hatostosan hail, bersusah hati bagaimana seorang
pengail yang tali kailnya putus pada saat ikan bergantung padanya.
Tot, kaki; ulu ni tot, dengkul, lutut, buku lutut; mata ni ari ni tot, mata kaki.
Tota, murni, tertata rapi, teratur, dengan aturan; patotahon, menyusun urutan yang tertentu.
Totap, patotap, menatar, menetapkan, memisahkan orang-orang yang berkelahi untuk waktu tidak lama.
Totas, manotas, mempersiapkan; merintis, membuka jalan dimana itu belum ada; manotas ijuk, untuk
pertama kalinya mengambil ijuk dari pohon; manotas hata, membuat kata pendahuluan; sitotas
dalan, pembuka jalan.
Toto, patok, tanda yang dibuat orang bahwa ia telah memiliki tanah itu msl hutan, semak-semak dengan
memasukkan sepotong kayu ke dalam tanah; martoto, membuat tanda seperti itu.
Totong, heran, putus asa, duduk termangu-mangu; tarhatotong, tercengang, terpelongo, heran, putus asa,
tidak mengetahui jalan keluar.
Totop, tetap, selalu, tidak berobah; totop ro, tetap datang tanpa berkeputusan. Totoran, tangkai lembing.
Tu, kata depan: terhadap, ke, menuju, kepada; tuson, kesini; tusan, kesana; tudia, kemana; tu aek, pergi
ke sungai; tu gadis, dijual; tu huta, ke kampung; lam tu pogosna, bertambah miskin; tu dolok, ke arah
gunung.
Tua, I. matua, berumur, tua, sudah tua; na tuatua, usia, tua; orangtua; boruboru na tuatua, perempuan
tua; sarimatua, tua sekali; simatua, mertua laki-laki, mertua perempuan, juga saudara laki-laki dan
saudara perempuan mertua dan kaum kerabatnya; sintua, tertua, pejabat gereja; hasintuaon, jabatan
tertua; matua tano, selama di dunia ada, selalu; matua i do, selalu itu saja; matua soada, senantiasa
tidak ada; pangintuai, orang tua-tua; manuai, membuat pot tua atau keras dengan
memasukkan dodak didalamnya dan kemudian dinyalakan; patuahon ama, mengurus ayah sewaktu ia
tua tidak lama sebelum ia meninggal;' amang tua, abang ayah. II. keberuntungan, tuah,
berkat; martua, berbahagia, bertuah, beruntung; martuanihon, marhatuahon (diparhatua), memuji
seseorang karena bertuah, karena berbahagia; dipatuatua, idem; hatuaon, kebahagiaan, ketuahan,
keberuntungan; tuani ma, untunglah, mujurlah; na jinou ni tua, beruntung, bertuah; martua sombaon,
= sombaon yang keramat; martua Debata, Tuhan yang kudus; ditua deba na tama di boru A, orang
memuji si A sebab ia hamil; panuai ni dorma, memperkuat dorma sehingga tidak bisa menangkalnya
dengan panutupi.
Tuak, I. tuak dari bagot; tuak tangkasan, tuak yang disucikan untuk dipersembahkan; situak ni
loba, madu lebah; situak ni juhut, sej gula yang terdapat dalam daging yang digoreng; situak ni
daldal, madu tawon; tuahon, mabuk karena tuak. II. manuak, menggendong anak di
bahu; patuakhon, idem.
Tualang, situalang, jari tengah; tualang, kayu dimana banyak lebah bersarang dan yang
menjadi sombaon.
Tuan, orang terhormat, tuan; situan na torop, orang banyak, publik (lih torop); tuan laen, isteri
kesayangan; tuan boru, isteri; situan ni na tabo, yang paling enak; pinartuan
bulung, sej lampet dibungkus dalam daun.
Tuarang, manuarang, tenar, populer, mengembang, berkembang pesat msl perdagangan, famili, berita
yang baik.
Tuat, turun, menurun; tuatan, panuatan, hal turun, penurunan; patuathon, menurunkan. Tuba, I.
tuba; manuba, memasukkan tuba ke dalam air untuk membunuh ikan; manutu tuba, menumbuk
tuba; tuba saba, sej tumbuhan, bunganya dipergunakan sebagai umpan untuk ikan. II. sej pohon kayu
yang besar. III. sej sayur. IV. patubahon api, mengembus api sambil menarok kayu api; patubahon
bada, menggalakkan perbantahan, pertengkaran.
Tubar, manubar, mewarnai benang tenun dengan bangkudu menjadi merah; menembakkan senapang
dari jarak dekat.
Tubi, I. martubi, berlaga, berkelahi mengenai ayam jantan, bersabung; patubihon, menyabungkan,
menghasut; tubitubi, gadong tubitubi, ubi yang sudah tua dan telah berkecambah.
Tubir, martubir, mencotok buah, memakan buah pohon kayu mengenai burung; tubiran, pohon kayu
dimana burung-burung mencari makanan.
Tubis, rebung; marhalihali tubis, memperoleh sesuatu dengan mudah tanpa banyak jerih payah seperti
orang yang menggali rebung yang lembek; P.B.: sai jonok do tubis tu bonana, rebung tak jauh dari
rumpunnya.
Tubol, balas dendam, orang yang membunuh seseorang sebagai balasan atas orang yang
tewas; tuboltubol, pembalasan; manubulhon, membalas dendam; martubol, berbalas; tubol ni, sebagai
pembalasan atas. Tubu, terjadi, dilahirkan, tumbuh; apa yang lahir: anak, kecambah; tubuan, melahirkan,
menghasilkan, menjadikan; tubuan anak tubuan boru, memperoleh anak laki-laki dan anak
perempuan; manubuhon, melahirkan, menghasilkan (= tumubuhon);
mangintubu, melahirkan; hatutubu, kelahiran; ari hatutubu, hari lahir; hatubuan, tempat orang lahir,
tempat sesuatu tumbuh; huta hatubuan, kampung lahir, tempat lahir; tubutubu mallo, lahir dalam
jumlah besar (bdk mallo); tubutubuan, memperoleh anak; dipantubuhon, menghasilkan dalam jumlah
besar; tubutubu ni roha, pikiran; tubutubu ni tano, tumbuh-tumbuhan.
Tuda, melenceng, salah memasukkan yaitu lurus yang seharusnya miring ke belakang mengenai
garpu hudali; tuda hatam, perkataanmu salah tidak mengenai; tuda paniopmu, yang engkau pegang itu
salah; patudahon, menimbulkan perselisihan, perlawanan.
Tudos, (bdk dos), persis, mirip, serupa, sama (tu); tudos tu aha? menyerupai
apa? patudoshon, menyamakan, diperbandingkan dengan; tudosan, gambaran, ibarat, perbandingan; na
so hatudosan, yang tidak bisa diperbandingkan, tanpa tara.
Tudu, manudu, menunjuk kepada sesuatu, menunjuk; manuduhon, memakai sesuatu untuk menunjuk
msl tangan; tudutudu, jarum jam, petunjuk; situmudu, jari telunjuk; patuduhon, menunjukkan
sesuatu; tinudu ni, terhadap sesuatu; martudutudu (tu), menunjuk kepada; sipatudu, tanda
peringatan; basir na marsipatudu, ranjau pada mana dipasang peringatan; situdu langit, nama sej
kercut; tudu hata, (pada pembelian) pemberitahuan tanpa memeriksa, membeli kucing dalam karung.
Tuduk, martuduk, mencocor butir-butiran, memagut, makan mengenai burung; patudukhon memberi
makan kepada ayam; tuduhon ni manuk, makanan ayam, pakan ayam.
Tugan, manugan, memandang orang dengan hati cemburu; masituganan, saling mencemburui.
Tugo, makanan siang, makanan tambahan, yang dibawa sewaktu bepergian atau untuk bekerja.
Tuhak, lubang, lekuk, lekukan msl dalam bambu; manuhak, melubang, melekukkan; manuhak
hangoluan, menasihati bagaimana mencari nafkah.
Tuhas, tuduh, sangka, curiga; manuhasi, menuduh, menyangka, mencurigai, mencari sesuatu pada
seseorang ; manuhas manuk, memeriksa ayam apakah di dalamnya masih ada telur; martuhas, berada
dalam kecurigaan; tartuhas, berada dalam kecurigaan; hona tuhas, idem.
Tuhe, patokan, warisan, peninggalan yang diwarisi dari nenek moyang; tanda perbatasan.
Tuhil, pahat; tuhil do ahu, saya hanya alat, suruhan; manuhil, memahat.
Tuho, I. tanda perbatasan; santuho, sebagian; manuhoi, membagi; tuhotuho, pondok nelayan pada air
surut. II. masituhotuhoan, (dari tu ho-tu ho), saling menggeser sesuatu.
Tuhor, harga
pembelian; panuhor, pembeli; manuhor, membeli; panuhori, pembeli; tuhortuhoran, apa yang dibeli
orang terutama buah-buahan yang dimakan langsung; manuhorhon, membayar dengan sesuatu sewaktu
membeli; tartuhor, dapat dibeli, terbeli; na hutuhor, isteriku (yang telah kubeli); na tinuhor, isteri.
Tuhu, tuhutuhu, benar, betul; bdk tutu; sumangot ni ompu situhutuhu, nenek moyang sendiri sebagai
lawan nenek moyang suku bangsa (sombaon).
Tuhuk, manuhuk, memundak, memikul, membawa di atas bahu; satuhuhan, sepikulan, sebanyak padi
atau beras yang bisa dipikul orang, kira-kira 5 parmasan; panuhuhan, karung, bakul tempat membawa
padi atau beras.
Tuhul, manuhul, mencidik air dengan ember, menyodorkan sesuatu untuk diisi (serupa
dengan tahal, tetapi tuhul adalah lebih halus).
Tuit, suka pamer, bertingkah, lente, perlente, orang yang berpakaian bagus-bagus; panguituiton, orang
yang ingin memamerkan.
Tuju, I. tuju, ditujukan ke sesuatu; manuju, menuju; na tinuju ni roha, apa yang dimaksud, maksud,
tujuan. II. tuju, perkara, perselisihan yang mau dibuat sama orang yang tidak bersalah; partuju, seorang
yang suka mengadu, berperkara.
Tujung, kain selubung untuk menutup kepala sebagai tanda berkabung; martujung, kepala yang
tertutup; pasae tujung, upacara membuka kerudung duka, menghentikan masa berkabung; sae
tujung, selesai masa berkabung.
Tuk, sampai, cukup; tuk jouon, demikian jauhnya sehingga masih dapat didengar; ndang tuk gogo, tak
cukup kekuatan; P.B.: tuk ninna botohon, ndang tuk ninna pargolangan, tuk do anggo dohonon, alai
ndang tuk dibahen tangan, sampai kata lengan, tidak, kata pergelangan, cukup kalau omongan, tak
sampai oleh tangan, artinya: lebih banyak menjanjikan daripada mengerjakannya.
Tuktuk, I. paruh burung; tanjung. II. manuktuhi, mengetuk berulang-ulang, menotok (tiruan bunyi: tuk);
tartuktuk, terantuk kaki; partuktuhan, sesuatu pada mana orang tersentuh; tuktuk holing, burung
pelatuk.
Tul, tidak dapat ditentukan mengenai perselisihan, permainan bila seseorang akhirnya mempunyai
sebanyak yang dibawanya; tul be, sama kuat, berimbang.
Tula, I. hari ke-15 bulan; bulan purnama; manula, menceraikan suami-isteri; manulahon, menceraikan
satu pasangan (suami-isteri) dalam hal mana pihak perempuan mengembalikan mas kawin yang
diterimanya; panulaan, uang yang diberikan pada perceraian. II. patulahon, menggembalai
ternak; panulaan, jamuan makan yang diberikan bila pasangan suami-isteri akan diceraikan.
Tulading, jauh dari jalan; tulading marpangkuling (marparange), tidak senonoh berperangai,
berkelakuan, tidak sopan bicara.
Tulak, tolak, ditolak; manulak, mengembalikan, menolak, menampik; manulakhon, menggeser sesuatu
kepada seseorang; tulak mara, untuk risikomu msl pada pembelian; tartulak, ditolak, ditampik.
Tulan, = soit; situlan, nama sej pohon; simartulan, nama sej pohon besar; tulan tombuk, pangkal paha.
Tulang, I. saudara laki-laki ibu, paman; datulang, tulang saya. II. tulangtulangon, luka pada sudut
mulut.
Tulbe, I. kayu keras berujung besi atau tidak untuk melepaskan tanah (seperti ansuan);
manulbe, mengungkit, mencongkel tanah, melepaskan tanah; manulbehon, sesudah dipakai
sebagai tulbe. II. menang pada suatu permainan lari.
Tulbu, obor jerami, seberkas jerami yang dipakai sebagai suluh; manulbu, saling melempar
dengan tulbu pada panenan; manubulhon, sesuatu yang dipakai sebagai suluh.
Tuli, mampir, singgah; sewaktu bepergian singgah sebentar pada seseorang; manulihon, membawa
sesuatu sewaktu melintas, menyinggahkan.
Tulinda, = hulinda.
Tulis, I. belang, loreng, garis-garis di kulit binatang; martulis, bergaris-garis. II. situlison, buku (And).
Tullit, tidak tahu malu, brutal, selamba, kurang ajar; soara tullit, ucapan brutal, kata-kata yang kurang
ajar, omongan yang tak bermalu; manullit, menjawab secara kurang ajar, dengan sombong; ndang
marlaba tullit di jolma na mangolu, perbuatan kurang ajar tidak membawa laba bagi manusia.
Tullom, langsung, lurus, terus; tullom sian on tusi, terus dari sini kesitu; patullom, persis, cocok satu
sama lain.
Tulluk, manulluk, menusuk, mencelupkan, menyentuh, menyerondol sesuatu dengan jari-jari atau
dengan tongkat; manullukhon, mencelupkan sesuatu; tartulluk mata, ada sesuatu yang masuk ke dalam
mata dan menyentuhnya; santulluk, satu sentuhan, sekali; situlluk na marbosar, siapa yang menyentuh
bisul yaitu yang memperbesar sakit hatinya bila ia mengingatkannya.
Tulngom, berada dekat sekali, dengan membungkuk dekat sekali melihat ke dalam
sesuatu; patulngom, idem.
Tulong, tulong api, sej ular yang sangat berbisa. Tulpak, manulpak, menolak; sipatulpak, alat penolak
untuk menjauhkan roh-roh yang jahat.
Tulpang, I. congklang, pipa tembakau, rokok. II. manulpang, = tompang, tinggal pada seseorang,
menumpang; panulpang gabe na hoda, penyewa menjadi tuan.
Tultul, I. agas, lalat, serangga halus yang kecil sekali dan datang berkerumun. II. manultul, terhantuk,
tersandung; matultuli, memotongi, memarang dahan-dahan; na tultul, tumpul, majal. III. sambungan
kelejar pada usus buntu, pemamah biak.
Tulus, (= saut), berlangsung, tercapai, mulus, jadi; manulus, mengakhiri, meneruskan; gana
manulus, sumpah sederhana tanpa saksi dan tidak perlu memberi makanan oleh orang yang mengangkat
sumpah; patulushon, mengabulkan permintaan, mengadakan, menjadikan; manulus
dalanna, melanjutkan perjalanannya.
Tulut, tumuluttulut, melihat seseorang dengan hati yang sedih; mata tumuluttulut, pat so malo
hehe, mata melihat dengan hati yang sedih, kaki tak dapat berdiri (dikatakan mengenai seseorang yang
dipasung); manaluthon, melihat ke sesuatu, memata-matai; patulut, perhatikan, ikuti dengan mata; goar
tulut, nama yang diberikan berdasarkan sesuatu yang telah terjadi; patulutullut, melihat dengan keheran-
heranan; diparhatulut, diurus dengan sabar.
Tumbu, tas, kantong tembakau yang dianyam dan dihiasi dengan manik-manik.
Tumbuk, cocok, sesuai, serasi, pas mengenai pakaian; tumbuk di rohana, cocok pada
pikirannya; patumbukhon, mencocokkan, menyerasikan.
Tumbung, kecambah buah kelapa; sej penyakit rahim, penyakit kelamin wanita.
Tumbur, trubus, kecambah, tunas yang muda; martumbur, bertunas, tumbuh; manumbur daging, bulu
roma berdiri karena kedinginan; tumburtumbur ni arung, babi kecil dalam istilah kurban; manombur
imbulu, mendapat seram kulit.
Tumpa, manumpa, membentuk, menuangkan logam yang telah hancur; panumpaan, bentuk tempat
penuangan logam; tumpatumpa, sej lampet, ketupat.
Tumpal, sej detar, mahkota, berhiaskan mutu manikan; manumpalhon, menabalkan, melantik,
memahkotai.
Tumpol, berhadapan muka, lurus, langsung, dihadapan (lawannya: hata tundal); patumpol, langsung
berhadapan.
Tumpur, manumpur, menyeruduk, menangkap, membidik mengenai orang yang ditujukan kepada
seseorang.
Tumtum, manumtumi, membuat jadi berkas, mengikat dalam satu berkas; santumtum, seberkas, satu
ikat; tumtuman, sej detar.
Tunda, kerugian yang diperbuat ternak bila memasuki ladang orang; manunda, makan rumput di ladang
menimbulkan kerugian; sada do pananda, luhut halak tumolatola, seorang yang menimbulkan
kerugian, banyak orang terhindar karenanya; tunda ni anakna, hutang judi anak yang harus dibayar oleh
ayahnya; mangan panundai, makan bersama-sama sebelum horja dan membicarakan bagaimana dibagi-
bagi biaya; tunda ni boru, jumlah uang yang harus dibayar parboru kalau tidak jadi perkawinan.
Tundal, berpaling, membelakangkan sesuatu; hata tundal, pembicaraan di belakang seseorang; marhata
tundal, mengomong di belakang seseorang tentang dia; manundali, membelakangi
orang; manundalhon, membelakangi sesuatu; P.B.: talu hata tundal dibahen hata dompak, perkataan
yang terbuka menang atas omongan di belakang punggung.
Tunduk, bdk unduk, tunduk, patuh, mengalah, dihempaskan; tunduk ma ho, serahkan
dirimu; patundukhon, menundukkan, menaklukkan, mengalahkan; ndang tarpatunduk, tidak dapat
tertundukkan.
Tundun, belakang pisau; tundun api, duduk dengan di belakangnya api; manundunhon, memegang
bayi yang baru lahir dekat api memanasinya yang dianggap sebagai perbuatan persahabatan; ama, ina
painundun, seseorang yang dihormati sebagai ayah dan ibu oleh sebab sangat berterima kasih
kepadanya, bapa, ibu pengayom.
Tung, bagaimanapun, rupanya, kiranya, sungguh, amat, terutama dalam kalimat pertanyaan dan kalimat
bersyarat; tung olo do ho mamunu ahu, apakah anda barangkali mau membunuh aku; molo
tung, sekalipun, bila kira-kira; aut tung sura, bila seandainya; boasa tung, kenapa gerangan; so
tung, agar tidak (perintah yang mendesak); sotung laho ho, agar engkau tidak pergi; simalutung, =
ogung (berbunyi tung).
Tunggal, jantan; hoda tunggal, kuda jantan; tunggal panaluan, tongkat ajaib dengan gambar-gambaran
yang diukir.
Tunggane, saudara laki-laki isteri; putera dari tulang; tua, dewasa (mulai 40 tahun ke
atas); matunggane, tua; angka na tumunggane, orangtua tua; panungganei, orang tua
tua; tungganenta, demikian dikatakan orang terhadap isterinya; tunggane hapur, kepala pedagang kapur
barus; tunggane boru, sebutan hormat terhadap isteri yang terhormat; tunggane doli, idem terhadap tuan
rumah.
Tunggere, manunggere, nakal mengenai anak-anak yang menangis dan mengentak-entakkan kakinya,
merengek-rengek sambil mengempas-empas kaki.
Tunggik, situnggik, tiruan bunyi tataganing; situnggik ninna dakdanak, sitongka ninna na
tuatua, bila anak-anak meniru gendang kematian, maka orang yang lebih tua harus melarangnya karena
takhyul.
Tunggu, martunggu, menuntut pembayaran utang, menagih; manunggu, menuntut; tunggu tolu, nan
tunggu tolu, tungku yang tiga (dalam upacara resmi) mengenai Tuhan dikatakan: ditunggu hosa ni
jolma, ia menuntut nyawa manusia.
Tungguk, situngguk, daun napuran muda; disi situngguk, disi sitata, disi hita hundul disi Debata;
situngguk, juga: sej tumbuhan menjalar.
Tunggul, utama, kepala, pemimpin; tunggul ni juji, pemimpin judi, pemegang uang; tiang
partunggul, tiang yang kuat sekali dipasang pada bangunan-bangunan dari kayu msl gereja, tiang
utama; tunggul buta, lih buta.
Tungir, semut merah yang kecil; manunungiri, mencari keropas-kerapis, mencari hal-hal kecil.
Tungkan (= dingkan), ke, ke arah, menunjukkan arah; tungkan utara, ke Utara; tartungkan, kira-kira
ke arah.
Tungkang, tukang, tukang kayu; tukang hau, tukang kayu; tukang bosi, tukang
besi; martungkang, bertukang; manungkangi, menukangi; hatukangon, pertukangan; partukangan, te
mpat bekerja, bengkel tukang kayu; dipatungkanghon, menukangkan (tu).
Tungkik, nanah, leleran, bisul dalam telinga; tungkihon, berbisul di dalam telinga.
Tungkot, tongkat; martungkot, bersandar pada tongkat; tungkot di dalan na landit, sulusulu di dalan
na holom, tongkat di jalan licin, sulu di jalan yang gelap dikatakan mengenai raja yang adil.
Tungkus, manungkus, menyelipkan, membawa sesuatu dengan ulos yang diangkat; tungkus, tertahan,
terhenti mengenai air.
Tungtung, kentong dari kayu; tungtung bulu, kentongan dari bambu. Tuni, gambaran bintang kembar,
nampak dalam bulan sipahatolu.
Tunik, sinamot, harta, warisan; na so martuniktunik, se-orang yang miskin tidak punya apa-apa, miskin
sekali.
Tuntun, manuntun, bertekad, membuat sesuatu dengan sengaja, diteruskan dengan sengaja; na
tinuntun, apa yang diperbuat dengan sengaja, yang disengaja.
Tuntut (bdk suntut), tumuntut malumalu, melakukan sesuatu agar jangan memalukan karena cercaan.
Tup, martup, bertangas, mandi uap untuk berkeringat; partupon, pemandian uap, penangasan.
Tupa, tersedia, siap sedia, disetujui, baik, mungkin, terjadi; tupa mate, tupa mangolu, mungkin mati
mungkin hidup; na so tupa, tidak boleh; na so tupa idaonmu ahu, engkau tidak boleh melihat
saya; situpatupa, = sitantan; patupahon, menyelenggarakan, membuat sesuatu, melaksanakan,
melakukan; ndang tarpatupa, itu tidak mungkin diperbuat, tidak mungkin.
Tupuk, manupuk, mencucuk ke dalam; tupuk, tercucuk, kemasukan, masuk, tertusuk, terpantak.
Tupung, ada bersama, berhimpun, berkumpul, saling menemui; tupung ma hita holan na pogos, kita
orang-orang miskin berkumpullah sekali.
Tur, darat, tegalan, tanah daratan yang kering; na tur, daratan; hauma tur, ladang daratan tanpa
pengairan; mardalan tur, perjalanan di darat; tartur, menjadi kaya; paturhon, mengambil kayu dari air
dan menjemurkannya.
Tura, manurai, menusuk, menikami, menembuskan sesuatu; turatura, penusuk sesuatu yang dipakai
untuk menembus.
Turak, parturak, torak, perkakas tenun; ndang tarbahen turak nunga satonga tangan, ndang olo ahu
mulak nunga satonga dalan, sudah jadi tabung mana bisa lagi torak, sudah kadung setengah jalan, untuk
apa lagi pulang.
Turba, praktis, cepat habis dikerjakan; paturbahon, meringankan pekerjaan, membuat pekerjaan jadi
praktis.
Turbung, sangkar yang dianyam dan berbentuk kerucut untuk ditutupkan pada ayam; juga: pengait buah-
buahan, galah berkait, kisi-kisi berujung runcing.
Turdak, tidak bersatu satu sama lain mengenai dahan kayu; mengenai tetek: tegak berdiri, tidak
bergantung, juga: tidak senonoh.
Ture, teratur, rapi, apik, sudah diatur, selesai, layak, wajar, beres, siap; paturehon, mengatur,
membereskan, menyelesaikan; parturena, hal keberesan, hal teraturnya; manurei, mengamat-amati
bahwa sesuatu berjalan dengan beres, memperhatikan agar sesuatu itu beres.
Turgas tugas, saran, upaya, nasehat baik, daya penolong; manurgas, memikirkan daya upaya, memberi
nasehat, menasehati; panurgasi, pemberi nasehat, orang yang memberi nasehat, pelaksana, petugas.
Turi, I. turiturian, ceritera berdasarkan historis, hikayat lama marturi, mencerita ceritera
historis; manurihon, idem. II. turituri, kayu yang dipakai untuk membangun.
Turiang, buah, lempayan padi, bulir yang terakhir sekali masak dan oleh karenanya pada panen
umumnya masih tetap tinggal berdiri.
Turik, parut, bekas luka, bopeng, bekas cacar; turikturihon, berjerawat, bopengan.
Turtur, I. kelemumur, ketombe pada kulit, pada kepala; siaji turtur, jampi yang membuat orang kakinya
berlobang. II. maturtur, menyisik, meruntuh, pecah dan turun, berluruhan.
Turun, turun; turun ma ho begu, seruan kepada begu: turunlah begu; manurun tu balian, keluar dari
rumah mengenai anak yang mengejar orang tuanya ke ladang; maiturun, (gadis): pergi ke rumah pemuda
(turun dari rumahnya sendiri); horbo manurun, seekor kerbau yang dijual, kembali ke
kandangnya; turun, pesta mayat; paturunhon, menurunkan jenazah sesudah lama disemayamkan di
kampung, di bawa ke kuburan; singkora mora turun, hari ke-20 bulan Batak.
Turut, turut, sesuai, cocok; ndang turut, tidak cocok, tidak sesuai; na so turut = na so patut;
manuruti, selalu memberikan tanpa menuntut sesuatu; na haoloan na haturutan, seorang yang ditaati
dalam segala hal.
Tustus, kayu yang menghubungi tiang-tiang rumah Batak tradisional. Di atasnya: gulanggulang.
Ua, I. seruan: silahkanlah, baiklah, ayo, mari; Ua lehon di ahu, mari berikanlah kepadaku.
II. manguai, memanas-manasi lawan untuk berkelahi, mengajak musuh untuk
berkelahi; masiuaan, saling menyerukan menurut cara pahlawan-pahlawan
Homerus; mangua, membenarkan diri untuk perlawanan terhadap musuh; ulubalang na so
mangua, seorang yang tidak memberitahukan, pahlawan yang tidak lebih dulu menunjukkan dirinya
kepada musuh, yaitu pembunuh sewaan.
Uak, manguahi, menguak, mengeluarkan kulit pohon kayu, juga mengeluarkan bangkar dari bagot.
Ualang, sej pohon kayu yang mirip dengan tangki, yang kulitnya dapat dijadikan tali dan pakaian.
Ualu, delapan; paualuhon, yang kedelapan, kedelapan; sipahaualu, nama bulan ke-8.
Uang, uang lama, uang logam seharga 16 duit; uang tali = 3 uang; uang mini, = 10 sen, uang
harotas, uang kertas; uang mas, uang mas seharga 10 rupiah.
Uap, uap, kepulan, bau; muap, bau, menguap; muap barerang, bau belerang; pauapuap
barita, mengumumkan secara meluas kemasyhuran seseorang, memuji-muji.
Uarang, mengembangkan dirinya (bdk tuarang). Uarar, maruarar, berkembang, meningkat, menjadi
makmur, maju.
Uas, dahaga, haus; maus, berdahaga, kehausan; mauas male, lapar dan haus; manghauashon, sangat
mendambakan, haus akan sesuatu; sombu uas, merasa puas (juga: malum), merasa lega.
Uba, muba, ubah, berobah, menjadi lain; muba do ringgasna, kerajinannya berubah, ia bertambah
rajin; manguba, mengobah; manguba padan, merobah janji; paubahon, mengubah sesuatu; pauba ma
roham, berubah sikaplah kau; mubamuba, selalu berubah, berobah-
obah; haubaon, juga hamubaon, perubahan; hamubaon ni roha, pertobatan, perubahan pikiran; P.B.: ia
muba hape dolok, muba do hape duhutna, ia muba hape huta, muba do hape uhumna, lain gunung,
lain rumputnya, lain kampung lain adatnya; pangubaubaon, cenderung untuk berobah-obah msl pakaian
atau cara berjalan, supaya dilihat orang.
Uban, uban; ubanon, beruban; na ubanon, tua, putih mengenai rambut; sabur uban, bertabur
uban; uban manjoloani, cepat mulai beruban, uban permulaan, yang terlalu cepat
tumbuhnya; mardangka ma ubanmu, semoga anda mencapai umur yang tinggi, menjadi tua
sekali. Ubat, = daon, obat; mesiu (senapan); mangubati, mengobati; mangubat bodil, mengisi
senapan; masiubat, mengambil obat (tu); ndang haubatan, tidak dapat disembuhkan lagi, tak terobati.
Ube, siubeon, perut (And); boras ni siubeon, buah kandungan, anak kandung.
Ubi, ubi, sej gadong liar, yang hanya dimakan di masa kelaparan.
Ubir, inas.
Ubit, mangubit, memberi tanda dengan gerakan muka atau ernyitan mata; ubitubit, gerakan bibir, isyarat
bibir.
Ubor, I. salah, palsu. II. mangubor, menutupi, menutup msl kapal atau anduri dengan menyapukan air
dan dodak.
Udan, hujan; na ro udan, hujan datang; hona udan, kehujanan, jadi basah karena hujan; ari
udan, musim hujan, hari hujan.
Udang, udang.
Udi, mangudi, membancuh, meramas, mengaduk tepung; na niudi, adukan tepung; mangudi
pollung, memikirkan akal muslihat.
Udor, mangudor hori atau ijuk, memintal tali dari hori atau ijuk; sindor na so hori, sigirahon na so
bonang, orang yang membicarakan yang tidak benar, tidak pada tempatnya.
Udur, antri, berjajar, bersama-sama, berturut-turut, yang satu di muka yang lain; udur
mardalan, bersama-sama berjalan, beriring-iringan berjalan; dongan sauduran, kawan seperjalanan,
teman; mangudur, membuat sesuatu berbaris; mangundurhon, membuat barisan; marudur, berjalan
beriring-iring; marudurudur, barisan, berjalan yang satu di belakang yang lain seperti perjalanan angsa.
Ugasan, milik, harta benda, perabot, barang; ugasanku do i, itu adalah kepunyaan
saya; marugasan, mempunyai, memiliki; parugasan, pemilik.
Uge, manguge, menyungkur, membongkar menyengkur mengenai babi yang sedang menggembur;
menanduk mengenai kerbau; mangugehon, menyerundukkan; uge, mengenai seorang anak kecil yang
lahir dengan mukanya ke bawah mengenai itu takhyul mengatakan bahwa ia kelak akan menusuk seorang
kerabatnya, artinya: bahwa seorang akan mati karena anak itu.
Uhal, I. manguhal, menyedot, gali dari dalam, mengeluarkan, mengorek keluar. II. menyalin dari buku
yang satu ke buku yang lain, menyalin; na niuhal, salinan, kutipan.
Uhat, muhat, mengambil air, menimba; panguhatan, bejana, tempat mengambil air, guci air.
Uhor, jaringan tubuh dalam luka yang sudah mati, endapan, kulit mati pada bekas bisul.
Uhot, tertutup, tersembunyi, tidak jujur, licin (tentang perkataan); padua na uhot, mempunyai dua arti
(seperti sering msl ramalan yang terdapat pada datu).
Uhum, hukum, adat, cara, pengetahuan mengenai hukum, ponis; na so uhum, tak patut, salah; uhum
hian, sebagaimana halnya dulu, cara biasa; manguhum, menghukum,
mengadili; manguhumi, menimbang, menghukum orang; panguhum, = paruhum, hakim; uhum na
roa, adat istiadat yang buruk; maruhum na roa, melakukan sesuatu yang jelek, berzinah; paruhum na
denggan, hakim yang adil; hona uhum, terhukum, dihukum; mandabu uhum, memutuskan
hukuman; madabu uhum, hukum telah dijatuhkan.
Uhur, manguhur, menimbang, menaksir bila letak dadu permainan disangsikan. Harus diputuskan
pemimpin permainan ialah panguhur.
Uit, manguituit, mengibas, mengipai; muit, congkak, sombong; panguituiton, datang dengan sombong;
dan tinggi hati, bolak-balik, bdk tuit.
Uja, mauja, berujar, berbicara, bertutur (And); na uja, baik, manis; uja, cakap.
Ujar, kepandaian, kesenian, kecakapan; ujarujaran, kepandaian dalam hal ajaib; sideak parujar, orang
yang cakap; marujarujaran na roa, bergagasan ilmu hitam, black magic.
Ujat, mujat, ditolak secara memalukan karena permintaannya tidak dikabulkan; paujathon, menolak,
menampik sesuatu; tarujat, ditolak, ditampik.
Uji, manguji, mencoba, memeriksa, mengadu kekuatan dalam perlawanan; ujiujian, ujian,
percobaan; pangujian, pemeriksaan, percobaan; marsiuji, mengadu dalam hal kekuatan, berlomba; batu
pangujian, batu ujian pada mana orang menguji mas. II. uji, manguji, mengatur peradilan Tuhan dalam
mana diharapkan mukjizat untuk mengetahui kebenaran; pangujian, hukum melalui peradilan Tuhan; uji
ulos, mengenai dua orang tersangka yang masing-masing menembak ulos lawannya yang dikembangkan,
orang yang ulosnya kena adalah salah; uji gaol, masing-masing menembak gambaran lawannya dari
pisang, orang yang gambarannya kena tembak adalah salah; uji hian, perang tanding dalam mana lawan
saling menembak.
Uju, I. ketika, saat, sewaktu, selama; uju di haposoonna, sewaktu ia masih kecil; uju i, di waktu itu,
pada masa itu; marujuuju, kadang-kadang, sesewaktu, sekali-sekali. II. manguju, mengadakan jamuan
makan untuk seseorang; sipanganon ujuan, perjamuan pesta.
Ujung, ujung, akhir; marujung, berakhir, selesai, meninggal; dia ma ujungna, bagaimana
akhirnya; mangujungi, mengakhiri sesuatu; paujunghon, idem; ndang haujungan, tidak terselesaikan.
Ula, mangula, bekerja, mengerjakan ladang; mangulahon, bekerja dengan sesuatu; mangulahon
horbo, bekerja dengan kerbau; dipangulahon, bekerja untuk orang; pangula, pekerja (di ladang),
petani; ulaon, = siulaon, pekerjaan; dia ulaonna? apakah kegunaannya? apakah
manfaatnya? marulaon, sedang
bekerja; mulaulaon, bekerja; marsiulaon, idem; ulaula, perkakas; marniula, berguna,
bermanfaat; ndang marniula, tidak bermanfaat, tidak berfaedah; paula (dipaula), berpura-pura, seolah-
olah (dengan atau tidak dengan songon); dipaula songon na marsak, dibuat seolah-olah ia
berdukacita; sipaulaula, orang berpura-pura, munafik; na niida ni mata pinaula so binege, berpura-pura
tidak dilihat atau didengar.
Ulae, maulae, minta, memohon; lih lae II; paulaean, permintaan, permohonan, tempat minta sesuatu.
Ulak, mulak, pulang, kembali, datang lagi, dikembalikan, diulangi; marulak, pulang
kembali; marsiulak, idem; mulakmulak, sering kembali, berulang-
ulang; mangulahi, mengulangi; ulahi, buat atau katakanlah sekali lagi; mangulahi ro ibana, dia datang
kembali; mangulakhon, mengulangi membuat sesuatu; paulakhon, mengembalikan, membawa
kembali; paulak une bdk une; marroha ulak, sabar; marpangulahi roha, sabar, mau mengampuni,
sebenarnya: hati kembali; ndang haulahon, tidak dapat lagi diulangi; P.B.: ndang haulahan songon na
tading di adian, tidak bisa diulang seperti yang ketinggalan di halte (tempat penantian); sai mulak ma
roham, kasihanilah, berkasihanilah; hamumulak, pemulangan.
Ulam, marulam, tunas daun setelah musim gugur, mengenai pohon kayu yang kehilangan daun dan
memperoleh daun yang baru; ulam raja, sej pohon kayu.
Ulan, parulan, perilaku, pekerti, tingkah laku, kelakuan, perbuatan; parparulan, seorang yang kerja
dengan setia, orang yang berbudi luhur. Ulang, I. mangulang, membiarkan tanah tidak dikerjakan,
membiarkan bera, melalaikan jalan, pekerjaan; tarulang, tidak dikerjakan, dilalaikan. II. marulangulang
= jalang, mengembara, bertualang, melanglangbuana.
Ulangalim, sej ukiran (gorga).
Ulaning, sebenarnya; dalam pertanyaan: aha do i ulaning, apa itu sebenarnya (gerangan)?
Ulas, mangulas, mengulang, berulang-ulang dibuat; mangulasulas, memakai atau membuat lebih sering,
mengulang-ulang; paulasulas bada, asyik memperpanjang perselisihan.
Ulbas, mulbasulbas, berjalan kian kemari untuk memperlihatkan pakaiannya, berjalan dengan pakaian
gontai.
Uli, bagus, baik, necis, cantik, indah; untung, rezeki, penghasilan, pendapatan; dapotan uli, beruntung,
mendapat laba; maruli, memperoleh sesuatu, beruntung; taruli, idem; parulian, keberuntungan, berkat,
anugerah, rezeki baik; parsaulian, berkat, hikmah, rezeki; tusi ma hita laho, dapotan parsaulian, dalam
ucapan selamat: dao ma songgotsonggot donok ma parsaulian, ucapan selamat; maruliuli, semua
orang mendapat sesuatu; uli rohangku, senang aku, cocok menurut pikiranku; na uli basa, baik hati,
pemurah; mauliutus, sempurna; maulibulung, kaya; hutatap halak na maulibulung, tarilu
simalolong, aku melihat orang-orang kaya dan tergenang air mata (karena
miskinanku); hinauli, kebagusan, keindahan; pauli bagas, membangun rumah; pauliulihon, memelihara,
mengurus, merawat orang sakit, anak; ulian, lebih bagus, lebih cantik, lebih baik; haulian, tanda artikel
kecil yang menandakan "i" dalam tulisan Batak.
Ullus, mangullus, meniup, mengembus (angin); paullusullus, mengembus sesuatu msl kapal; pangullus
ni alogo, kecil kelihatan.
Ulos, kain tenunan tradisional, pakaian Batak yang ditenun, kain yang dikenakan di atas dan di bawah
tubuh; paruloson, pakaian; mangulosi, menutup dengan ulos; ndang olo ulosan, ia tidak mau ditutup
dengan ulos msl anak kecil atau orang sakit; niulosan hodohan, pinapurpur ngalian, diselimuti
keringatan, dibuka selimut kedinginan: artinya serba salah; ulos ni tondi, bdk tondi;
marulos, berpakaian, ditutup dengan ulos.
Ulpuk, mangulpuk, menujum, menilik nasibnya, memenung, meramalkan; ulpuhan, tenungan, ramalan,
hasil menilik.
Ultik, multik, bergerak kembali, bangkit kembali perkara lama; multikultik, bunyi kerongkongan yang
dibuat oleh orang yang mau mati.
Ultop, I. sumpitan; mangultop, menyumpit; mangultophon, meludahkan dengan kuat. II. daun yang
paling dalam, tunas yang termuda (pisang, palem).
Ulu, kepala; ulu ni timbaho, ujung lempeng tembakau yang paling enak rasanya; ulu ni rihit, gosong,
busung pasir; P.B.: madungdung bulu godang tu dangka ni bulu suraton, molo mardomu angka na
bolon, adong do ulu buaton, bambu besar menyentuh bambu kecil, manakala orang-orang besar bertemu
pasti akan ada korban; manguluhon, memimpin perkara; pangulu, penengah antara dua
pihak; pangulului, telah melihat setengah jalan (matahari); na pangului, jam 09.00
pagi; ulubalang, hulubalang, pendekar; ulubalang ari = hasiangan on;pangulubalang, patung kecil
yang dipuja yang dimasukkan sedikit pupuk; hauluan = haulian = ulu, hauluan, tanda "i" dalam tulisan
Batak: juga haulian; paulubalanghon, disewa sebagai hulubalang.
Umang, = homang.
Umba, I. umbaumba, bangunan di belakang rumah yang dipakai sebagai dapur atau tempat padi; juga:
rumah kecil yang ditambahkan pada rumah yang lebih besar. II. umba, mumba, = muba.
Umbak, I. ombak. II. umbakumbak, pengisap di embusan yang digerakkan dalam pipa bambu.
Umban, godam, martil kayu yang besar; mangumban, membangun rumah, memugar, menggodam.
Umbang, mumbang, terapung-apung di atas air; mangumbang, membawa sesuatu mengenai air,
mengapungkan; paumbanghon, mengangkat, menyelidiki.
Umbuk, tumbuk, cocok, pas, serasi (pakaian); na umbuk di rohana, yang cocok, yang baik baginya,
yang berkenan di hatinya.
Ume, mangumei, mengelola, memperbaiki, memelihara (jala, kebun, atap, tembok); P.B.: gabur
mamungka, mangumei maol, gampang memulai, mengelolanya yang sulit.
Umpama, perumpamaan, pantun, sanjak, umpama, peribahasa, amsal, persamaan, syair dari 2-4 baris
yang kedua pertama sering dipakai sebagai kiasan saja dan sering berirama; marumpama, memakai
umpama, berpantun, bertutur dengan peribahasa; mangumpamahon, mengenai umpama tentang sesuatu.
Umpasa, = umpama.
Umur, umur, usia; sadia umurmu, umurmu berapa? marumur sampulu taon, berumur 10 tahun.
Unang, jangan, agar tidak, bahwa tidak; asa unang, agar tidak; anggiat unang, agar saja jangan; asal
unang, asal jangan; tung unang, dan tidak; aut unang, jika tidak;unang ho laho, jangan pergi; unang
so, larangan keras; unang olo i, agar engkau menurut, mentaati; tagonan maporus unang mate, lebih
baik lari daripada mati; unang, jangan buat, jangan lakukan; mangunangi, melarang; hata
siunang, larangan.
Unda, I. = hali; sagunda sekali; dua gunda, dua kali. II. mangunda, memikat, menarik.
Undalap, jala yang menyerupai doton; dengke undalap, sej ikan kecil yang ditangkap dengan jala ini.
Undar, I. mundar, berpaling, berbalik; paundar, dibawah kembali. II. marundar, bertaruh.
Unde, = ande. Undo, bungkuk, tertunduk kepala; mundoundo, berbungkuk berjalan, berjalan sambil
menunduk-nunduk kepala.
Undot, mundot, gerakan ke atas dan ke bawah, mengungkit, bergoyang; mangundot, menggoyangkan,
dibuat agar ungkang-angkit, tergenjot-genjot.
Unduk, (bdk tunduk), tertunduk, menunduk; unduk roha, rendah hati, menurut,
patut; mangundukhon, mengangguk, mengyakan, menundukkan diri; paundukhon, menundukkan,
merendahkan.
Undungundung, teratak, dangau, kemah, gubuk, pondok sederhana sebagai tempat penginapan di tengah
jalan atau orang yang berpenyakit kusta, kemah teratak.
Undur, I. mundur, berjalan bersama-sama, mundur tu jae, mundur tu julu, selalu pergi
bersama; mangundurhon, mengiringi, menghantar orang dengan jumlah yang besar, memimpin
rombongan. II. paundur ma roham, menyerahlah bdk hondur.
Une, I. baik, wajar, pantas, cocok, beres, oke, kena di kaki; une di rohangku, setuju aku; jolma
une, seseorang yang mengatakan "ya" untuk segala-galanya, yang gampang bertukar pendapatnya; horbo
une, kerbau jinak, kerbau yang suka menurut; pangunena ma, jika cocok, tergantung
cocoknyalah; pauneunehon, mematut-matut, menyerah, menyesuaikan diri dengan
sesuatu; masipauneunean, tenggang-menenggang, saling menyesuaikan diri, saling
mengindahkan; hupauneune songon parpodom ni na bungkuk, orang yang harus menyesuaikan
dirinya seperti cara seorang yang bungkuk yang harus menyesuaikan bungkuknya agar tidak merasa sakit.
II. une, bekas lintasan, bekas yang ditinggalkan kapal sewaktu berlayar; teka-teki mengenai kapal tu jolo
dilangkahon, tu pudi unena; marune, kembali ke jalan, darimana ia datang; paulak une, kunjungan
partama pada rumah orang tua mengenai perempaun yang baru menikah.
Ungal, I. mungalungal, membual, membuat banyak omongan, obrolan. II. ungalungal, potongan-
potongan kayu yang terletak pada tiang rumah Batak dan menahan pangumbari.
Unggas, sej sikat dari ijuk untuk membersihkan benang; mangunggas, membersihkan dengan sikat
seperti itu; unggasunggas, sikat untuk membersihkan bubu, sikat pukat.
Unggil, munggilunggil, terbalik, terjungkir, sempoyongan, goyah, oleng; unggirunggir, sej tumbuh-
tumbuhan yang pahit rasanya.
Ungkil, marungkil, bersaha dengan penuh kesulitan, berlawan, bertengkar, tidak cocok,
berjuang; parungkilan, perselisihan, kesulitan batin, hal yang tidak cocok dengan pendirian seseorang,
penderitaan.
Ungurungur, sekat bambu pada jerat anjing, agar tali jerat itu tak putus digigiti anjing.
Uning, I. uninguningan, batang bambu yang bengkok yang diikat bersilang untuk gagang jala segi
empat (sulangat). II. perangkat musik gendang Batak.
Unjal, munjalunjal, bergerak ke atas dan kebawah, melentur-lentur, melanting-lanting, tu-run naik
secara elastis (tanah yang berair).
Unjar, = onjar.
Unjuk, marunjuk, kawin, nikah, penyerahan uang mahar pada pesta kawin; parunjuhan, pesta
perkawinan, pernikahan; parunjuk, mempelai laki-laki.
Unjun, mangunjun, mencoba, menguji; mangunjungi, menggoda, mencobai, menguji
orang; pangunjunan, percobaan, penggodaan; tarunjun, tergoda; hona pangunjunan, kena
goda; sipangunjungi, penggoda; niunjunan ma, dicobalah.
Unjur, membujur, sepanjang, memanjang, sisa yang panjang; sadia unjurna, berapa panjangnya; unjur
marroha, berpikiran panjang, arif, berhati baik; sisangunjur, lurus hati, tepat, benar, jujur, yang arif.
Unok, bagian dalam, empelor, hati pada pohon kayu dan tanaman; unok ni tano, tanah yang gemuk,
humus.
Unsal, munsal, melenting, memantul msl papan, bola; mangunsalhon memantulkan, melemparkan
kembali.
Unsis, penggalak.
Unsok, I. siunsok, sibuyung, sapaan terhadap anak laki-laki yang kecil. II. mangunsokhon, membuang
ingus.
Unsol, munsol, ditahan, mentah, terhenti; mangunsol, menahan, berhenti, menghentikan, menyetop,
menjadi mentok.
Unsong, I. mangunsong, menghempang air, membendung air (bdk unsol); simangunsong, nama marga.
II. mangunsonghon, buang ingus, mengesangkan. Unte, jeruk manis, limau manis, sitrun; songon na
mida unte, bergembira seperti orang yang mengiler bila ia melihat jeruk; jenis-jenisnya: unte susu.
Unto, unta.
Untor, manguntor, melepaskan tangan dari pegangan orang dengan sekuat tenaga.
Untu, unggul, ulung, yang sebesar-besarnya; untu ni horbo, kerbau yang terbesar,
Untul, muntul, membal, memantul, kembali dengan cepat; tidak membuat sesuatu apapun, kembali
dengan percuma; hauntulan ni mata, untuk mana mata mundur, takut; taruntul, tinggal tergantung-
gantung buah-buahan yang jatuh, terbentur.
Untung, I. untung, laba; maruntung, beruntung, berlaba. II. untunguntung, sej kumbang.
Untut, kentut.
Unung, mangunung, menyempitkan seseorang, menegurnya di bawah empat
mata; unungunung, membicarakan sesuatu di bawah empat mata, penyelidikan.
Uolol, lih olol. Uot, apa yang sekejap dilihat tentang seseorang.
Upa, upah, balasan; upaloja, upah jerih payah; upa so, uang yang diberikan kepada orang lain dalam
peperangan agar te-tap tinggal netral; mangupa, memberikan persembahan kepada tondi orang msl orang
sakit dan anak yang baru lahir agar tondi lebih kuat; pangupaon, persembahan menguatkan tondi;
mangupaupa, memberikan makanan kepada perempuan setelah ia melahirkan; mangupai, memberikan
upah kepada seseorang.
Upar, geram, amat gusar, dengan marah mengangkat suara serta menggerak-gerakkan anggota tubuh
dengan hebatnya.
Upir, mangupir, menggeleng kepala untuk menunjukkan sesuatu penolakan; mangupirhon, menolak
sesuatu.
Urak, murak, malu, dipermalukan; tarurak, kena malu; haurahon, hal malu,
nista; paurakhon, mempermalukan orang, mencemarkan nama orang.
Urang, I. saurang, mempunyai seorang anak; piga urang, berapa sudah anakmu? onom
urang, mempunyai 6 orang anak; urang jolma, setiap orang. II. mangurang, meminjamkan uang dengan
bunga; pauranghon, meminjamkan uang pakai bunga.
Urat, akar, pembuluh, urat, tulang daun; marurat, berakar, berurat; mangurati, mencabut sesuatu
dengan akarnya, mencabuti akar-akar.
Urdot, mangurdot, gerak irama tari, mengalun sewaktu menari (anak-anak yang menari).
Uru, pauruuru, berlaku baik terhadap seseorang untuk menistanya atau mengejeknya, mencerca,
mengolok-olok, mengejek.
Uruk, tulang daun; huta uruk, nama daerah dan nama marga.
Urur, I. kasau. II. urur, mangururi, rugi dalam perniagaan, tekor dalam dagang; sadia
pangururim, berapa kerugianmu?
Usa, mangusa, menggosok; songon na mangusa botohon, bagaikan menggosok lengan (berulang kali).
Usang, tua, kurus; usangan, menjadi kurus; musang, idem mengenai anggur, padi; janji na
usangan, kesatuan orang-orang dulu, janji dari dulu kala.
Usap, mangusaphon, menyebutkan jasa-jasa baik yang telah dibuatnya kepada orang lain.
Usat, jalan keluar; ndang huboto usatna, aku tak tahu jalan keluarnya (tidak tahu ujung pangkal
persoalannya).
Use, tumpah, tercurah; mangusehon, menumpahkan, mencurahkan; marusean, tertumpah, tumpah dalam
jumlah besar, berceceran, berbuang-buang.
Usim, I. mangusim, mangusimi, memfitnah, mengumpat; memberikan pesan. II. timbaho usim, sej
payakumbuh.
Uso, mangusoi, mencari, menanya; usouso, penanya, pemeriksa; dipausoi, diperiksakan, diselidiki,
menanyakan.
Usop, terbenam, tercelup, menjadi basah; mangusophon, memasukkan sesuatu ke dalam air,
membenamkan, menenggelamkan, mencelupkan.
Usul, datu parusulusul, seorang datu yang cakap sekali, dukun handal.
Ut, bdk uhat; marapi di ut, seperti api dalam ut yang lama
Utang, hutang; marutang, berutang; parutang, orang yang berutang, debitur; parutangan, penuntut
utang, kreditur; marutang hosa, hukuman mati.
Utong, na mora utongutongan, kaya tetapi tidak bermegah diri; parbutuha utongutong, orang yang
berperut gendut.
Utus, sempurna, sangat; mauliutus, amat bagus, sangat elok; na utusan, sempurna; habahaba
siapalautus, angin ribut yang hebat sekali; mangutus, membuat sesuatu dengan sangat
baik; manalutus, sempurna.