Anda di halaman 1dari 3

SULAWESI TENGGARA

Profil Singkat Sultra


 Ibukota Prov. Sultra berada di Kendari.
 Secara geografis, Sultra berada di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' –
06°15' Lintang Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur Timur serta mempunyai wilayah
daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km²
(11.000.000 ha).
 Wilayahnya meliputi pulau Wowoni, Buton, Muna, dan Kabaena serta gugusan pulau
Tukangbesi atau Wakatobi di laut Flores dan Banda.
 Berdasarkan data BPS, penduduk Sultra pada 2020 sejumlah 2.755.589 jiwa.
 Suku daerah yang berada di Sultra adalah Bugis, Jawa, Makassar, Bali, Sunda, Sasak, dan
suku lainnya.
 Bahasa daerah Sultra adalah  Wolio, Cia-Cia, Culambacu, Muna, Kulisusu, Lasalimu-
Kamaru, Morunene, Jawa, Pulo, Sasak, Sunda, Bajo, Bali, dan Bugis.
 Komoditi unggulan di Sultra yaitu kakao, kacang mede, kelapa, cengkih, pinang lada, dan
vanil.
 Provinsi Sulawesi Tenggara berdiri pada 27 April 1964 pemekaran dari Sulawesi Selatan,
gubernur pertamanya yaitu Jan Wajong.

Rumah Adat
Rumah adat khas Sultra dikenal dengan sebutan Banua Tada yang sebenarnya adalah rumah adat
suku Buton. Hal ini karena Banua Tada adalah peninggalan kesultanan buton. Rumah adat ini
menjadi sebuah bukti eksistensi peradaban Islam di Sultra terkhusus di Buton, sebab ornamen
rumah adat tersebut berukirkan tulisan kaligrafi. Banua artinya rumah dan tada artinya siku,
maka Banua Tada artinya rumah siku.
Terdapat tiga tipe rumah adat Banua Tada, yaitu Kamali/Malige yang merupakan rumah tinggal
raja dan keluarganya, ciri khas rumah Malie adalah terdapat banuak hiasan ornament yang
melambangkan ilmu tasawuf serta nilai budaya kearifan lokal. Kemudian, tipe Banua Tada Tare
Pata Pale yang merupakan tempat tinggal bagi masyarakat biasa.
Bahan dasar rumah adat ini adalah kayu tanpa di paku, kayu yang digunakan adalah kayu
nangka, kayu jati, dan kayu bayem. Kemudian bagian atapnya menggunakan daun rumbia atau
nipah.
Baju Adat
Sulawesi Tenggara memiliki pakaian adat bernama Babu Nggawi yang merupakan pakaian dari
Suku Tolaki. Terdapat dua jenis Babu Nggawi yaitu Babu Nggawi untuk perempuan dan Babu
Nggawi Langgai untuk laki-laki. Babu Nggawi biasanya digunakan untuk upacara pernikahan.
Bagian atasan Babu Nggawi disebut lipa hinoru dan bawahannya rok panjang yang disebut roo
mendaa. Selain itu terdapat aksesoris sulepe/ikat pinggang, anting-anting, kalung, dan selop.

Kesenian Tradisional
 Tarian Molulo
Tarian khas suku Tolaki yang merupakan tarian sakral untuk upacara adat. Seperti pada
saat menjelang musim panen, upacara pernikahan, penobatan raja, dan tarian tolak bala.
 Lariangi
Tarian ini digunakan untuk penghormatan kepada tamu istimewa sebagai tarian pembuka.
Tarian ini hanya boleh dilakukan oleh gadis-gadis keturunan bangsawan. Tarian ini
menggambarkan kebesaran dan kemegahan kerajaan Buton.
 Mangaru
Tarian ini sangat popular, pertunjukan tarian ini memperlihatkan kegigihan dan semangat
laki-laki dengan tarian perkelahian menggunakan keris/belati.
 Alat Musik Dimba Nggowuna
Musik ini biasanya dimainkan oleh perempuan yang sedang menenun kain di rumah agar
tidak jenuh. Bahan dasarnya dari rotan yang dimainkan dengan dipetik.
 Alat Musik Kanda Wuta
Alay music ini untuk karena terbuat dari tanah liat, rotan, dan pelapah sagu. Dimainkan
ketika pasca panen yaitu pada malam pertama ketika terbit 14 bulan di langit (Melamba),
malam kedua ketika terbit 15 bulan di langit (meta omehe), dan malam ketiga ketika 16
bulan terbit di langit (tombara omehe).

Makanan Tradisional
 Pisang Epe, tepung sagu bersama dengan kacang tanah atau biji kenari yang dikeringkan,
rasanya manis dan lembut.
 Lapa Lapa, Makanan yang muncul pada bulan Ramadhan berbentuk seperti
kupat/lontong, biasanya dinikmati bersama ikan asin.
 Kabuto, makanan unik ini terbuat dari ubi dan singkong yang dikeringkan.
 Sate Gogos Pokea, sate seafood yang berbahan dasar kerang ini dibumbui bacem manis
yang nikmat.

Fun Fact about Sultra


 Anoa adalah hewan endemik Sulawesi Tenggara yang hidup di pulau Buton.
 Benteng keraton yang dinobatkan sebagai benteng terluas di dunia yaitu 23,3 hektare oleh
Guiness Book Record pada 2006. Benteng ini memiliki 12 pintu dengan 16 meriam yang
disebut baluara. Hingga hari ini benteng tersebut masih berdiri kokoh di Baaubau.
 Taman nasional Wakatobi memiliki kekayaan hayati laut dan gugusan terumbu karang
yang indah.
 Sultra memiliki 5 bandar udara yaitu Haluoleo di Konawe Selatan, Matahora di
Wakatobi, Sugimanuru di Muna barat, Betoambari di Baubau, dan Sangia Nibandera di
Kolaka.

Anda mungkin juga menyukai