Anda di halaman 1dari 49

NAMA KELOMPOK

1. Dian Mustikasari ( 09 )
2. Ghifari Julianizar Putra ( 18 )
3. Haidzar Fayyaz Firmansyah ( 19 )
4. Maya Agitha Prabawati ( 23 )
5. Nadela Ajeng Widyaningrum ( 29 )
6. Satriyo Abdi Nugroho ( 36 )
7. Wina Dini Astarani ( 39 )
SULAWESI TENGGARA

 Sistem Realigi
Sebagian besar penduduk provinsi Sulawesi Tenggara
memeluk agama Islam, yang berikutnya adalah Agama
Hindu, Kristen dan Katolik. Agama Islam menjadi mayoritas
di semua kabupaten dan kota, sedangkan Agama Hindu
dengan jumlah besar di Provinsi ini ada di Kabupaten
Konawe Selatan, Kolaka dan Konawe, dan populasi agama
Kristen dengan jumlah besar di provinsi ini terdapat di
Kabupaten Kolaka dan Kota Kendari.
 Sistem Organisasi Sosial
Orang Sulawesi Tenggara menganut sistem
hubungan kekerabatan yang parental sifatnya, keluarga
baru segera membentuk rumah tangga sendiri tak lama
setelah pernikahan.
Pada masa dulu dalam sistem perkawinan orang
Sulawesi Tengara ini dikenal pula adat memberi jasa
kepada mertua untuk waktu tertentu.
 Sistem Bahasa
Provinsi Sulawesi Tenggara yang dihuni beberapa suku
bangsa memiliki sejumlah bahasa daerah yang berbeda.
Bahasa daerah yang dimaksud adalah sebagai berikut.

 Bahasa Tolaki meliputi dialek Mekongga, Wawonii, Kulisusu,


Konawe, Mororene, dan Kabaena.
 Bahasa Muna (Wuna) meliputi dialek Mawasangka, Tiworo,
Siompu, Kotabengke, dan Kadatua, dan Gu.
 Bahasa Pancana meliputi dialek Kamaru, Lasalimu, Kapontori,
dan Kaisabu.
 Bahasa Wolio (Buton) meliputi dialek Pesisir, Keraton,
Tolandona, Bungi, dan Talaga.
 Bahasa Cia-Cia meliputi dialek Batauga, Wabula, Sampolawa,
Takimpo, Kondawa, Laporo, Halimambo, Wali dan Batu Atas.
 Bahasa Suai meliputi dialek Kaledupa, Tomia, Wanci dan
Binongko.
 Sistem Mata Pencaharian
Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki wilayah perairan
yang potensial untuk pengembangan usaha perikanan dan
pengembangan wisata bahari, karena disamping memiliki
bermacam-macam hasil ikan, juga memiliki panorama laut
yang sangat indah.

Beberapa komoditi unggulan Sulawesi Tenggara, antara lain:

 Pertanian, meliputi: kakao, kacang mede, kelapa, cengkeh,


kopi, pinang lada dan vanili
 Kehutanan, meliputi: kayu gelondongan dan kayu gergajian
 Perikanan, meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
 Peternakan, meliputi: sapi, kerbau dan kambing
 Pertambangan, meliputi: aspal, nikel, emas, marmer, batu
setengah permata, onix, batu gamping dan tanah liat
 Pariwisata
•Sistem Kesenian

Provinsi Sulawesi
Tenggara mempunyai ciri
khas dalam seni
bangunan, yaitu segi
empat memanjang
berbentuk panggung yang
agak tertutup. Rumah adat
Sulawesi Tenggara diseut
rumah adat buton.
 Pakaian Adat Tradisional
Suku Tolaki, merupakan
Pakaian Adat Provinsi
Sulawesi Tenggara, Prianya
memakai pakaian adat
berupa tutup kepala (destar),
baju model jas tutup sarung
sebatas dengkul dan celana
panjang. Sedangkan
wanitanya memakai baju
kebaya. Diatas kepalanya
terdapat hiasan kembang dan
hiasan lainnya berupa anting
anting, kalung, dan gelang.
Pakaian adat ini berasal dari
Kendari. Contohnya pakaian
adat Muna dan Buton
TARIAN DAERAH SULAWESI
TENGGARA
 Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalam
menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari
Buton.
 Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotongroyongan
dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi.
Sentuhan alu pada lumbung merupakan irama
tersendiri yang menyentuh hati.
 Tari Molulo, adalah tarian yang indah danriang dari
pergaulan muda mudi Sulawesi Tenggara.
 Tari Motasu (berladang), Tari Motasu diangkat dari
tradisi masyarakat Tolaki di Kabupaten Kolaka dan
Kendari. Keseluruhannya menggambarkan
ungkapan permohonan kepada tuhan agar dalam
berladang dapat perlindungan dan kelak dikaruniai
hasil yang melimpah.
ALAT MUSIK SULAWESI
TENGGARA
 Provinsi Sulawesi
Tenggara memiliki
beberapa alat musik
tradisional, seperti okanda,
karandu, yaitu gong yang
dibunyikan untuk
mementaskan tarian yang
disebut lulo, mengantar
pengantin, menyambut
tamu. Ada juga oer-
orenggoe, yaitu sejenis
tambur yang dibuat dari
kayu khusus. Alat musik
petik yang namanya
Kabosi dimba-dimba, dan
alat musik tiup yang
namanya wuwuho.
UPACARA ADAT SULAWESI
TENGGARA  Upacara Kematian
 Pada masyarakat Tolaki mengadakan acara pukul
 Upacara Kelahiran gong dengan irama tertentu yang disebut
 Di daerah Muna, sebelum kelahiran diadakan batubanggwea. Kemudian menyembelih seekor
upacara yang disebut kasambu. Setelah kelahiran kerbau yang disebut mbenao. Mereka yang
bayi dilakukan upacara kampua yang dilakukan
setelah bayi berumur 44 hari. Kemudian, upacara berduka biasanya mengikat kepala dengan kain
turun tanah yang disebut upacara kaghabui. putih yang disebut lowani. mayat dimasukkan ke
dalam wadah yang disebut soronga, kemudian
 Upacara Menjelang Dewasa mayat dibawa ke dalam gua batu atau dalam
 Bagi seorang gadis yang menginjak dewasa rumah khusus di tengah hutan sebagai tempat
diadakan upacara pemotongan rambut, selain itu kuburnya.
ada upacara pemingitan yang disebut karia
(Muna), manggilo (Tolaki), yang merupakan
upacara penyucian gadis menjelang dewasa.  Upacara Monahu Ndau
 Upacara ini dilakukan setelah panen padi yang
 Upacara Perkawinan dilaksanakan di lapangan terbuka. Dalam upacara
 Pada masyarakat Sulawesi Tenggara mengenal ini para pengunjung menarikan tari lulo ngganda
empat cara perkawinan, yaitu masasapu (bentuk
perkawinan dengan peminangan), ropolosu atau yang diiringi tetabuhan okanda.
humbuni (perkawinan lari bersama), pinola suako
atau popalaisaka (kawin lari dipaksa pihak laki-
laki), dan moruntandole atau uncura (perkawinan  Upacara Motasu
yang didesak pihak laki-laki meskipun gadis sudah  Upacara ini merupakan tradisi suku Tolaki yang
dipertunangkan kepada laki-laki dilaksanakan dalam rangaka pembukaan ladang
baru yang ditujukan kepada Dewi Kesuburan
(songgoleobae). Upacara ini diakhiri dengan
berkumpul untuk berpesta (sekonggo motasu
nggenikku).

 Upacara Ghoti Katumpu


 Upacara yang dilaksanakan oleh masyarakat
SENJATA TRADISIONAL SULAWESI
TENGGARA
 Keris pusaka emas aru palaka
senjata pusaka dari raja - raja di
kerajaan Buton. Rante Mas dan
Keris Pusaka Emas ARU
PALAKA (La Tenritatta Arung
Pakka Petta Malampe'E
Gemme'na Daeng Serang Datu
Marioriwawo). Kembaran Keris
Pusaka ini diberikan juga oleh
Aru Palaka kepada Sultan Buton
ke 9 SULTAN QAIMUDDIN
MALIK SIRULLAH KHALIFATUL
KHAMIS, yang menerima suaka
suaka politik Aru Palaka di Buton
bersama Istrinya Imangkawani
Daeng Talele bersama teman-
temannya Arung Bila, Arung
Apanang, Arung Belo, Arung
Pattojo dan Arung Kaju pada
bulan Oktober 1660.
 Keris dan Tombak
adalah senjata
tradisional yang sudah
digunakan oleh
masyarakat Indonesia
sejak zaman dahulu
kala. Senjata tradisional
ini dipergunakan oleh
prajurit maupun rakyat
kerajaan guna
mempertahankan
keutuhan kerajaan
tersebut. Salah satu
senjata peninggalan
kerajaan Liya yang ada
di Desa Liya Togo adalah
Keris dan Tombak
Meantu'u Tiworo Liya.
 Senjata tradisional
seperti parang adalah
sebuah alat yang secara
umum fungsinya
digunakan oleh suku-
suku di Indonesia pada
masa lalu sebagai
senjata untuk berburu
maupun sebagai alat
membela diri apabila
terjadi perang. Namun
kini senjata parang biasa
digunakan hanya untuk
ke kebun atau sedang
memasuki wilayah hutan
ataupun untuk
kerperluan rumah tangga
lainnya.
MAKANAN KHAS SULAWESI
TENGGARA
 Sinonggi
 Bubur yang terbuat dari sagu yang disiram air mendidih. Sinonggi dimakan dengan sayur kerang
dan sup ikan sebagai pelengkap.

 Satai Pokea
 Satai kerang air tawar dengan bumbu kacang yang dilengkapi geges (ketan panggang) dan
lontong.

 Kinowu manu
 Ayam masak bumbu.

 Kinowu Tawawanggole
 Daun singkong masak dengan bumbu khusus.

 Tinira Nggaluku
 Umbu.

 Kowoe Nineihi
 Siput sawah.

 Pisang Epe
 Pisang bakar yang dimakan dengan saus.
LAGU DAERAH SULAWESI
TENGGARA
 Peia Tawa-Tawa ,
 Tana Wolio ,
 Wulele Sanggula ,
 Symponi Bahteramas,
 Muna O Raha/Tampo
 Ulele sanggula
SUKU DI PROVINSI SULAWESI
TENGGARA
 Suku yang terdapat didaerah Sulawesi
Tenggara adalah : Walio, Laki, Muna,
Buton, Mororene, Wowonii, Kulisusu,
dan lain lain.
BANTEN
 Sistem Bahasa
Sebelum kedatangan Syarif Hidayatullah di Banten bahasa
penduduk yang pusat kekuasaan politiknya di Banten
Girang, adalah bahasa Sunda. Sedangkan bahasa Jawa,
dibawa oleh Syarif Hidayatullah, kemudian oleh puteranya,
Hasanuddin.
 Sistem Pengetahuan
Banten adalah misalnya pengetahuan tentang kosmologi
(alam semesta). Pada fase perkembangan awal
pengetahuan tentang kosmologi orang Banten adalah
bahwa alam ini milik Gusti Pangeran yang dititipkan
kepada Sultan yang berpangkat Wali setelah Nabi.
 Sistem Organisasi Sosial
Di antara bentuk organisasi sosial di Banten adalah
stratifikasi sosial. Pada awal di jaman Kesultanan, lapisan
atas dalam stratifikasi sosial adalah pada Sultan dan
keluarganya. Kemudian para pejabat kesultanan, dan
akhirnya rakyat biasa. Pada perkembangan selanjutnya,
hilangnya kesultanan, yang sebagian peranannya beralih
pada Kiyai (kaum spiritual), dalam stratifikasi sosial
merekalah yang ada pada lapisan atas. Jika peranan itu
berpindah kepada kelompok lain, maka berpindah pulalah
lapisan itu.
 Sistem Religi
Agama Islam sebagai agama resmi keraton dan
keseluruhan wilayah kesultanan, dalam upacara-
upacaranya mempunyai sistem sendiri, yang meliputi
peralatan upacara, pelaku upacara, dan jalannya
upacara.
 Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Peralatan hidup dan teknologi dalam kebudayaan
Banten, angkutan dan teknologi pelayaran masih
memanfaatkan energi angin yang karenanya
berkembang pengetahuan ramalan cuaca secara
tradisional, misalnya dengan memanfaatkan tanda-
tanda alam. Demikian pula teknik pengolahan logam,
pembuatan bejana, dan lain-lain, memanfaatkan energi
alam dan manusia.
Sitem Mata Pencaharian
Mata pencaharian hidup dari hasil bumi menampilkan
adanya pertanian. Dalam sistem pertanian itu ada tradisi yang
masih nampak, misalnya hubungan antara pemilik tanaman (petani)
dan orang-orang yang berhak ikut mengetam dengan pembagian
tertentu menurut tradisi.

Dalam nelayan misalnya ada sistem simbiosis antara


juragan dan pengikut-pengikutnya dalam usaha payang misalnya.
Kedua belah pihak dalam mata pencaharian hidup itu terjalin secara
tradisional dalam sistem mata pencaharian. Mungkin pula hubungan
itu menjadi hubungan kekerabatan atau hubungan Patron-Clien.

Pada masa kini kemungkinan sistem tersebut sudah


berubah, disamping karena perubahan mata pencaharian hidup,
juga berubah dalam sistemnya karena penemuan peralatan
(teknologi) baru. Demikian pula kemungkinan di masa yang
akan datang.
 Sistem Kesenian
Arsitektur rumah
adat yang bernama
Sulah Nyanda
mengandung filosofi
kehidupan keluarga,
aturan tabu, dan nilai-
nilai privasi, yang
dituangkan dalam
bentuk ruangan
paralel dengan atap
panggung, dan tiang-
tiang penyanggah
tertentu.
Tarian Tradisional Banten
 Tari Maler Bedug
 Ngebaksakeun
 Tari Grebeg Terbang Gede
 Tari Topeng
 Tari Cokek
 Tari Dzikir Saman
 Tari Katuran
 Tari Gitik Cokek
 Pakain Adat Banten
Untuk pria Banten mengenakan penutup
kepala yang juga dikenal dengan istilah
Blankon, baju koko dengan kerah sebagai
atasan, kain samping atau batik khas Banten
sebagai bawahan, sabuk dari kain batik dengan
motif sama. Tidak lupa sebagai pelengkap
terselip sebilah parang, golok, atau keris di
bagian pinggang.
Sengakan baju pengantin wanita adat
Banten terdiri dari hiasan di kepala berupa
kembang goyang berwarna keemasan,
rangkaian bunga melati diselipkan di
sanggulnya. Kemudian dibagian badan
mengenakan baju kebaya sebagai atasan,
selendang diselempangkan ke bahu Kain
samping atau batik sebagai bawahan. Demikian
juga sebagai alas kaki digunakan selop
berwarna hitam/putih dan atau disesuaikan
dengan warna atasan yang dikenakan oleh
wanita.
PAPUA BARAT
 Bahasa
Berikut ini beberapa bahasa yang digunakan oleh
sebagian penduduk di Provinsi Papua Barat terutama
yang berdiam di Kabupaten Raja Ampat.
1. Bahasa Ma'ya
2. Bahasa Ambel
3. Bahasa Tepin
4. Bahasa Moi
5. Bahasa Matbat
6. Bahasa Misool
7. Bahasa Biga
8. Bahasa Biak
 Sistem Religi
sebelum masuknya ajaran Kristen dan Islam masuk
ke Tanah Papua tiap suku bangsa di Tanah Papua
mempunyai system kepercayaan tradisi. Masing-masing
suku memiliki kepercayaan tradisi yang percaya akan
adanya satu dewa atau Tuhan yang berkuasa atas
dewa-dewa.
 Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimiliki oleh suku papua
adalah sebagai berikut:
Pengetahuan mengenai alam sekitar ,Pengetahuan
mengenai alam flora dan fauna di daerah tempat
tinggal, Pengetahuan mengenai zat-zat, bahan
mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya,
Pengetahuan mengenai sifat dan tingkah laku
(kebutuhan) antar manusia.Pengetahuan mengenai
ruang dan waktu.
 Organisasi
sosial
Masyarakat Dani tidak mengenal konsep keluarga
batih, di mana bapak, ibu, dan anak tinggal dalam satu
rumah. Mereka adalah masyarakat komunal. Dalam
masyarakat Dani unit rumah tersebut adalah sili.Pada
dasarnya sili merupakan komplek tempat kediaman
yang terdiri dari beberapa unit bangunan beserta
perangkat lainnya.Perkampungan tradisional di
Wamena dengan rumah-rumah yang dibuat berbentuk
bulat beratap ilalang dan dindingnya dibuat dari kayu
tanpa jendela. Rumah laki-laki (Honei/pilamo), rumah
perempuan (ebe-ae/ Ebei ), dapur (hunila) dan kandang
babi (wamdabu/Wamai).
 Sistem peralatan hidup dan teknologi
Mereka telah memiliki kemampuan untuk membuat jaring sendiri
yang terbuat dari anyaman daun sagu. Jaring tersebut digunakan
untuk menjaring ikan di muara sungai. orang Asmat juga mengenal
alat-alat tertentu yang memang sengaja digunakan untuk membuat
ukir-ukiran. Alat-alat sederhana seperti kapak batu, gigi binatang
dan kulit siput yang bisa digunakan oleh untuk mengukir. Senjata
Perisai digunakan oleh orang Asmat untuk melindungi diri dari
tombak dan panah musuh dalam peperangan.
 Sistem Mata Pencaharian
Mata pencaharian hidup di daerah pantai adalah meramu sagu,
berburu binatang kecil dan mencari ikan di sungai. Mereka juga
terkadang menanam buah-buahan dan tumbuhan akar-akara.
Orang Asmat yang tinggal di daerah yang tak ada pohon sagunya
lagi, lebih menggantungkan hidupnya pada kebun-kebunnya.
Peternakan : Babi merupakan prestise dan melambangkan status
sosial dan binatang ini juga berperan sebagai mas kawin. Mata
pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam di
ladang.Tanaman utama sekaligus makanan pokok adalah ubi jalar.
 Kesenian
1. Tarian tradisional
Pakaian adat papua
untuk pria dan wanita
hampir sama bentuknya.
Pakaian adat itu memakai
hiasan – hiasan seperti
hiasan kepala berupa
bentuk burung
cendrawasih,gelang,kalung
,dan ikat pinggang dan
manik-manik,serta rumbai-
rumbai pada pergelangan
kaki. Namun ada juga
masyarkat suku pedalaman
papua yang hanya
menggunakan koteka
dalam membalut tubuhnya.
2. Rumah adat
Rumah adat papua memiliki
nama rumah honai, dimana
bahan yang digunakan untuk
membuat rumah honai yaitu
dari kayu dan atapnya
berbentuk kerucut yang
terbuat dari jerami atau
ilalang. Rumah tradisional
honai terdiri dari 2 lantai yang
terdiri dari lantai pertama
untuk tempat tidur sedangkan
lantai kedua digunakan
sebagai tempat untuk
bersantai,makan,serta untuk
mengerjakan kerajinan
tangan.
3. Tari tradisional
Papua memiliki berbagai
macam tarian yang unik dan
menarik, seperti tari selamat
datang yang merupakan
tarian khas papua uang
menggambarkan
kegembiraan hati para
penduduk dalam menyambut
para tamu terhormat yang
datang ke wilayah mereka.
Tari ini memiliki gerakan yang
menarik,dinamik dan
dilakukan dengan semangat.
4. Senjata tradisional
Papua memiliki senjata tradisional
yang digunakan untuk melawan
musuh. Seperti pisau belati papua
yang terbuat dari tulang kaki
burung kasuari dan bulu burung
tersebut yang menghiasi pinggiran
belati tersebut. Namun ada senjata
lain yang biasanya digunakan yaitu
busur dan panah serta lembing
yang digunakan untuk berburu.
5. Makanan khas 6. Alat musik
Makanan khas papua yaitu sagu Papua memiliki banyak alat
yang di buat jadi bubur atau yang musik tradisional salah
dikenal dengan nama papeda. satunya yaitu tifa. Tifa
Masyarakat papua biasanya merupakan salah satu alat
menyantap papeda bersama kuah musik pukul yang bentuknya
kuning, yang terbuat dari ikan hampir mirip dengan
tongkol atau ikan mubara di gendang.
bumbui kunyit dan jeruk nipis.
7. Kerajinan tangan
Masyarakat papua biasanya
membuat kerajinan tangan yang
di buat dari bahan-bahan yang
tersedia dialam. Seperti
kerajinan tas yang bernama
Noken. Kerajinan ini di buat dari
kulit kayu yang di anyam, dan
warna yang digunakan berasal
dari pewarna alami akar
tumbuhan dan buah-buahan.
Noken ini biasa di gunakan dan
di bawah dengan
menyangkutkan noken di atas
kepala.
ACEH
 Bahasa
Bahasa daerah yg paling banyak dipakai di Aceh
adalah Aceh yg dituturkan oleh etnis Aceh di
sepanjang pesisir Aceh. Selain itu bahasa yg
digunakan adalah Gayo, Alas, Aneuk Jamee,
Singkil dan Pakpak, Kluet dan Tamiang.

 Sistem Religi
Aceh termasuk salah satu daerah yg paling awal
menerima agama Islam. Oleh sebab itu
propinsi ini dikenal dg sebutan "Serambi
Mekah“.
 Sistem Pengetahuan dan Pendidikan
Suku Aceh memiliki sistem pengetahuan yg mencangkup
tentang fauna, flora, bagian tubuh manusia, gejala alam,
dan waktu. Mereka mengetahui dan memiliki pengetahuan
itu dari dukun & orang tua adat. Pengetahuan dalam suku
aceh, yaitu tentang tradisi bahasa tulisan yg ditulis dalam
huruf Arab-Melayu yg disebut bahasa Jawi .
 Sistem Tekhnologi dan Peralatan Hidup
Orang Aceh terkenal dg bersenjatakan rencong, ruduh
(kelewang), keumeurah paneuk (bedil berlaras pendek),
peudang (pedang), dan tameung (tameng).
 Sistem Mata Pencaharian (perekonomian)
Bercocok Tanam, Peternakan Sapi dan Kerbau, Berdagang,
Perindustri, Nelayan.
 Sistem Organisasi Sosial

1. Sistem Kekerabatan
Adat menetap sesudah menikah tinggal di rumah orang
tua istri selama beberapa waktu. Sedangkan anak
merupakan tanggung jawab ayah sepenuhnya.
2. Sistem Pelapisan Sosial
Pada masa lalu masyarakat Aceh mengenal beberapa
lapisan sosial yaitu golongan Keluarga Sultan, Golongan
Uleebalang, Golongan Ulama, dan Golongan Rakyat
Biasa.
3. Sistem Kemasyarakatan
Bentuk kesatuan hidup setempat disebut gampong
(kampung atau desa) yang dikepalai oleh seorang geucik
atau kecik. Dalam setiap gampong ada sebuah meunasah
(madrasah) yang dipimpin seorang imeum meunasah.
 Sitem Kesenian
Lagu daerahnya yaitu “Piso Suri” Bungong Jeumpa”. Tarian
dari daerah antara lain tari Seudati, tari Saman, tari
Meusekat, tari Ular-Ular , tari Guel Randai. Seni hias khas
Aceh yaitu bentuk pilin berganda. Seni hias ini biasa
digunakan pada ukiran kain tenun. Rumah adat daerah
aceh adalah rumoh aceh. Makanan kas tersebut antara lain
gulai, timpan, daging masak pedas, dan masak udang cumi.
kalimantan timur
 Bahasa
Bahasa-bahasa daerah tersebut meliputi bahasa Melayu
Berau, Melayu Banjar, Melayu Kutai Tenggarong, Melayu
Kutai Kota Bangun, Lundayeh, Putoh, Lengilu,
Lawangan-Pasir, Tunjung. Ampanang, Okolod, Selungai
Murut, Tidung, Bulungan, Kenyah Sungai Bahau. Kenyah
Sungai Kayan, Kenyah Kelinyau, Kenyah Mahakam,
Kenyah Bakung, Punan Tubu. Kenyah Wahau, Basap,
Burusu, Punan Merap, Sajau Basap. Kayan Bahau,
Kayan Busang, Kayan Wahau, Kayan Mahakam, Kayan
Sungai Kayan, Modang, Segai, theng, Punan Aput,
Punan Merah, dan UnengKereho.
Sistem Pengetahuan
Adapun sistem pengetahuan masyarakat
Dayak Zaman dahulu meliputi:
1. Pengetahuan tentang alam
2. Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan
3. Pengetahuan tentang tubuh, sifat dan tingkah laku
sesama manusia
4. Pengetahuan tentang ruang dan waktu
5. Pengetahuan tentang Seni dan musik
6. Pengetahuan tentang Hukum dan Politik
7. Pengetahuan tentang filsafat
8. Pengetahuan tentang sains dan merancang
9. Pengetahuan tentang peralatan dan Senjata
10. Dan pengetahuan lainya.
 Organisasi Sosial
1. Sistem kekerabatan suku Dayak
Yaitu system kekerabatan yang menarik garis keturunan
dari pihak ayah dan ibu. Sehingga sistem pewarisan tidak
membedakan anak laki-laki dan anak perempuan.
2. Perkawinan Yang Boleh Dilakukan Dalam Keluarga
Paling Dekat
a. Antara saudara sepupu dua kali. Perkawinan antara gadis
dan bujang bersaudara sepupu derajat kedua (hajenan), yaitu
sepupu dan kakek yang bersaudara.
b. Sistem endogami (perkawinan yang ideal), yaitu perkawinan
dengan sesama suku dan masih ada hubungan keluarga.
 Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
a. Alat-alat produksi
Bakul, cobek, gantang, kandi atau buyung, nyiru
b. Alat-alat pertanian
balayung, garu atau gagaru, gumbaan, kandutan, lanjung

 Sistem Mata Pencahariaan


Bercocok tanam di ladang adalah mata pencaharian
masyarakat Dayak. Selain bertanam padi mereka menanam
ubi kayu, nanas, pisang, cabai, dan buah-buahan. Adapun
yang banyak ditanam di ladang ialah durian dan pinang.
Selain bercocok tanam mereka juga berburu rusa untuk
makanan sehari-hari. Alat yang digunakan meliputi
dondang, lonjo (tombak), dan ambang (parang).
Masyarakat Dayak terkenal dengan seni menganyam kulit,
rotan, tikar, topi, yang dijual ke Kuala Kapuas, Banjarmasin,
dan Sampit.
 Sistem Religi
Masyarakat Dayak terbagi menjadi beberapa suku,
yaitu Ngaju, Ot, Danum, dan Ma’anyan di Kalimantan
Tengah. Kepercayaan yang dianut meliputi: agama
Islam, Kristen, Katolik, dan Kaharingan (pribumi). Kata
Kaharingan diambil dari Danum Kaharingan yang berarti
air kehidupan. Masyarakat Dayak percaya pada roh-roh:
1. Sangiang nayu-nayu (roh baik);
2. Taloh, kambe (roh jahat).
Dalam syair-syair suci suku bangsa Ngaju dunia roh
disebut negeri raja yang berpasir emas. Upacara adat
dalam masyarakat Dayak meliputi:
1. upacara pembakaran mayat,
2. upacara menyambut kelahiran anak, dan
3. upacara penguburan mayat.
4. Upacara pembakaran mayat disebut tiwah dan abu
sisa pembakaran diletakkan di sebuah bangunan yang
disebut tambak.
 Kesenian
1. Seni tari Dayak adalah
tari tambu dan bungai yang
bertema kepahlawanan,
serta tari balean dadas,
bertema permohonan
kesembuhan dari sakit, dan
tari perang. Rumah adat
Dayak adalah rumah
betang yang dihuni lebih
dari 20 kepala keluarga.
Rumah betang terdiri atas
enam kamar, yaitu kamar
untuk menyimpan alat
perang, kamar gadis, kamar
upacara adat, kamar
agama, dan kamar tamu.
 Rumah betang suku  Alat musik daerah
dayak
 Senjata adat  Pakaian Adat
Bangka belitung
 Bahasa
Bahasa BangkaBahasa Bangka adalah bahasa daerah
yang cenderung digunakan masyarakat bangka belitung karena
terbilang mudah dan jelas. Bahasa ini cenderung seperti
bahasa melayu pada umumnya tetapi, bahasa ini mengubah
penyebutan huruf ‘e’ menjadi ‘E’. Bahasa yang digunakan di sini
memiliki banyak ragamnya. Misalnya daerah pangkalpinang dan
daerah sungailiat ada sedikit perbedaan dari segi bahasa dan
logat / dialeg, begitu juga dengan belinyu, toboali berbeda lagi,
setiap daerah ada ciri khasnya tersendiri.Fungsi Bahasa
BangkaSecara istilah. Bahasa Bangka tentu saja memiliki
fungsi. Bahasa daerah dikenal sebagai budaya inti sebuah
daerah. Hal ini mempengaruhi status sosial seseorang misalnya
jika kita mahir dalam berbahasa daerah tentu saja warga daerah
lebih mudah berkomunikasi dengan kita. Terlebih mereka dapat
menandakan bahwa kita adalah masyarakat asli daerah Bangka
Belitung ini
 Sistem Peralatan Hidup dan
 Sistem Pengetahuan Teknologi
Pengetahuan tentang alam
• Pengetahuan tentang tumbuh- Masyarakat kecil yang
tumbuhan dan hewan berpindah-pindah atau
• Pengetahuan tentang tubuh, masyarakat pedesaan yang
sifat dan tingkah laku sesama hidup dari pertanian paling
manusia sedikit mengenal delapan
• Pengetahuan tentang ruang dan macam teknologi tradisional
waktu (disebut juga sistem peralatan
• Pengetahuan tentang Seni dan dan unsur kebudayaan fisik),
musik yaitu:
• Pengetahuan tentang Hukum
dan Politik *alat-alat produktif
• Pengetahuan tentang filsafat * senjata
• Pengetahuan tentang sains dan * wadah
merancang * alat-alat menyalakan api
• Pengetahuan tentang peralatan * makanan
dan Senjata * pakaian
* tempat berlindung dan
perumahan
* alat-alat transportasi
 Sistem Mata Pencahariaan
Mata Pencaharian masyarakat Bangka
Belitung sebagian besar masih bergantung
sektor pertambangan, tetapi sudah ada
sebagian yang beralih ke sektor
perkebunan terutama perkebunan kelapa
sawit, karet, lada, kayu senon (Belitung),
dllnya. Pulau Bangka Belitung merupakan
Pulau penghasil timah terbesar di
Indonesia bahkan di dunia, namun
penghasilan masyarakat Bangka Belitung centiya. Pada pemberangkatan haji
dari sektor timah masih dikatakan rendah. tahun 2007 jumlah jemaah haji yang
Timah ini didapatkan dengan susah payah
dan dijual dengan harga rendah ke terdaftar dan diberangkatkan ke
penadah (pembeli timah), sedangkan tanah suci sebanyak 1012 jemaah. .
harga timah tersebut dapat dikatakan Selain itu ada ritual-ritual budaya
tinggi jika dijual dengan harga pasaran yang dipengaruhi unsur religi,
dunia sementara pertunjukan kesenian
 Sistem Religi Barongsai mewakili kebudayaan
Penduduk Kepulauan Bangka Belitung masyarakat pendatang
merupakan masyarakat yang beragama (Tionghoa)Tapi diantara banyak
dan menjunjung tinggi kerukunan ritual budaya di Bangka, upacara
beragama. Tempat peribadatan agama di sepintu sedulang boleh jadi memiliki
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ada
sebanyak 730 masjid 454musala,115 makna yang khusus. Inilah ritual
langgar,87gereja protestan, 30 gereja yang menggambarkan persatuan
katolik, 48 vihara dan 11 masyarakat Bangka.
 Kesenian
1. Rumah Adat Rakit Limas
2. Pakaian Adat Tradisional Paksian
3. Tari Zapin
4. Senjata tradisional Siwar Panjang

Anda mungkin juga menyukai