Anda di halaman 1dari 3

KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA TIMUR

A. Kebudayaan Suku Alor


Suku Alor merupakan penduduk asli yang tinggal di Pulau Pantar, Pura
dan Pulau Alor, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Mayoritas kepercayaan
penduduk Alor adalah Islam, Kristen Protestan dan Kristen Katolik, tetapi tidak
sedikit pula dari masyarakat Alor yang menganut
paham animisme dan dinamisme yang menyembah

Mata pencarian masyarakat suku Alor adalah bertani dan berladang


dengan sistem tebang bakar. Tanaman yang di tanam seperti jagung, padi, ubi
kayu, sorgum dan kacang-kacangan. selain bertani dan berkebun ada juga
masyarakat suku Alor yang bermata pencaharian sebagai penangkap ikan.

Suku Alor memiliki beberapa macam adat kebudayaan tarian Lego-


Lego yang disebut Sohhe / Darriz yang merupakan tarian tradisional Alor. Alor
mempunyai alat music tradisional yang mirip gendang bernama Moko. Alat
musik ini biasanya digunakan sebagai alat upacara. Moko merupakan hasil
kebudayaan pada zaman perunggu. Selain itu juga biasanya moko dijadikan
sebagai belis, mahar atau maskawin dalam pernikahan di adat suku Alor

B. Kebudayaan Suku Ende


Suku Ende adalah suku bangsa di Indonesia yang tinggal dibagian
tengah Pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur. Wilayah asal suku Ende
dibagi menjadi tiga wilayah yaitu kecamatan Nangapanda, Ende, dan Ndona.
wilayah asal orang Ende ini bertetangga dengan wilayah - wilayah kediaman
suku bangsa Nagekeo disebelah barat, dan dengan wilayah kediaman suku
bangsa bangsa Lio ditimur.
Suku ende mempunyai karya sastra yang antara lain sua, sua sasa, soa
somba, soa sola, bhea, nunga nage, lota, sodha, doja, jenda, baju adat mereka
adalah lawo lambu nggea (wanita) Radi Baju, semba, lesu (Pria). Untuk senjata
tradisional suku Ende adalah Topo (Sundu) dan Rondo (Perisai). Mereka juga
mempunyai tarian tradisional yang bernama Gawi.
Adat perkawninan mereka ada beberapa tahapan yang dilalui antara lain
Mbane ale (lamaran), Ruti nata (peminangan resmi), Tu ngawu (mengantar belis
ke calon pengantin wanita), Ka are denge (pria masuk rumah calon mertua
didampangi keluarga untuk mengatur pernikahan), selanjutnya pernikahan
dengan membawa belis (mas kawin).

C. Kebudayaan Suku Manggarai


Suku Manggarai adalah sebuah suku bangsa yang mendiami bagian
barat pulau Flores di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Suku Manggarai
tersebar di tiga kabupaten di provinsi tersebut, yaitu Kabupaten Manggarai
Barat, Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur.
Suku ini menuturkan bahasa Manggarai, sebuah bahasa yang disebut
sebagai tombo Manggarai oleh para penutur asli suku Manggarai. Bahasa ini
mempunyai sekitar 43 subdialek

Suku Manggarai terkenal memiliki sederet upacara ritual yang menjadi adat
dan kebudayaan sebagai ucapan syukur atas kehidupan yang sudah dijalani
dalam periode waktu tertentu, antara lain:

 Penti Manggarai, upacara adat merayakan syukuran atas hasil panen,


 Barong Lodok, ritual mengundang roh penjaga kebun di
pusat lingko (bagian tengah kebun),
 Barong Wae, ritual mengundang roh leluhur penunggu sumber mata air,
 Barong Compang, upacara pemanggilan roh penjaga kampung pada malam
hari,
 Wisi Loce, upacara yang dilakukan agar semua roh yang diundang dapat
menunggu sejenak sebelum puncak acara Penti, dan
 Libur Kilo, upacara mensyukuri kesejahteraan keluarga dari masing-masing
rumah adat.

Suku Manggarai juga mempunyai olahraga tradisional yang disebut caci, yaitu


peserta caci akan saling pukul dan tangkis dengan menggunakan pecut dan
tameng yang dimainkan oleh dua orang pemuda yang dimainkan di sebuah
lapangan yang luas. Pertunjukan caci diawali dengan pentas tarian Danding,
sebelum para jago caci beradu tanding untuk saling memukul dan menangkis.
Tarian itu biasanya disebut juga sebagai Tandak Manggarai, yang dipentaskan
khusus hanya untuk meramaikan pertarungan caci

Referensi
Pemerintah Kabupaten Alor."Sejarah Kabupaten Alor": http://alorkab.go.id/
Suku Alor : https://www.academia.edu/6696642/Suku_Alor
Suku Ende – Lio : https://www.academia.edu/35154333/Suku_Ende_-_Lio
Etnis Manggarai, dari Ritual ke Ritual:
http://news.liputan6.com/read/18417/etnis-manggarai-dari-ritual-ke-ritual

Nama: Fery Mursyidan Baldan


NIM: A94219050

Anda mungkin juga menyukai