Anda di halaman 1dari 3

KEBUDAYAAN MALUKU UTARA

1. SUKU DI KESULTANAN TERNATE


Suku Ternate adalah suku bangsa yang berdiam di Pulau Ternate. Pulau ini termasuk di dalam
wilayah provinsi Maluku Utara dengan ibu kotanya Kota Ternate. Selain berdiam di pulau
asalnya, orang Ternate juga berdiam di pulau Bacan dan pulau Obi yang termasuk wilayah
kabupaten Halmahera Tengah, serta wilayah lain di dalam dan di luar Provinsi Maluku Utara.
Orang Ternate mempunyai bahasa sendiri, yaitu bahasa Ternate. Para ahli berpendapat bahwa
bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Halmahera Utara, yang merupakan kelompok bahasa
non-Austronesia.
Mata pencaharian orang Ternate adalah bertani dan nelayan. menurut sensus 2010 bahwa
97 % suku Ternate adalah orang Islam Sunni dan sedikit yang menganut agama Kristen
Protestan.

2. SUKU DI KESULTANAN TIDORE


Suku Tidore adalahh suku bangsa di Provinsi Maluku Utara. Bahasa suku Tidore yaitu
bahasa Tidore. Namun, masyarakat suku Tidore ada yang menggunakan bahasa Ternate sebagai
bahasa penuturnya. Daerah Maluku Utara dan Halmahera Tengah pernah membuat pembagian
daerah kebudayaan diantaranya adalah Ternate, Tidore, dan Bacan.
Mata pecarian masyarakat suku Tidore yaitu sebagai nelayan untuk menangkap ikan di
laut. Namun, ada pula masyarakat yang bekerja sebagai petani dan berladang secara nomaden
(berpindah-pindah). Agama yang dianut oleh suku Tidore, adalah Islam
Rumah adat suku Tidore bernama Fola Sowoh, Pakaian adat suku Tidore bernama
manteren lamo yang biasa digunakan oleh sultan, Sementara untuk perempuan (bagi keluarga
raja) pakaian adatnya bernama kimun gia (kebaya panjang), Pakaian adat untuk remaja bernama
baju koja.

3. SUKU DI KESULTANAN BACAN


Suku Bacan merupakan suku bangsa yang berasal dari Maluku Utara yang mendiami Kepulauan
Bacan yang terletak disebelah barat daya Pulau Halmahera. Bahasa yang mereka gunakan adalah
bahasa Bacan.
Mayoritas penduduk Suku Bacan adalah pemeluk agama Islam. Sebelum disatukan oleh
Kesultanan Bacan, masyarakat ini terdiri dari beberapa kelompok yang masing-masing dikepalai
oleh seorang ambasaya atau datu. Setelah berada dalam Kesultanan Bacan, gelar kepemimpinan
lama itu diganti dengan sangaji dan kumelaha.
4. SUKU DI KESULTANAN JAILOLO
Suku Sahu atau disebut juga suku Sau adalah suku bangsa yang tinggal wilayah kota Jailolo,
kecamatan Sahu dan kecamatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat, provinsi Maluku
Utara.
Rumah adat suku Sahu disebut Sasadu yang didalam rumah Sasadu ini diadakan berbagai
kegiatan adat. Salah satunya acara orom Toma Sasadu yaitu sebuah acara ucapan syukur atas
panen. Salah satu makanan khas dari suku Sahu ialah Nasi Jala atau disebut juga Nasi Kembar
Mayoritas diantara mereka telah memeluk agama Kristen Protestan sekitar 65% dan
selebihnya memeluk agama Islam 35%. Kebanyakan warga suku Sahu berprofesi sebagai petani

REFERENSI
https://www.m.kumparan.com/amp/@kumparantravel/berkenalan-dengan-suku-sahu-penduduk-
asli-jailolo-di-halmahera-barat
https://joshuaproject.net/people_groups/14642/ID
http://kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/kapata/article/download/61/57
https://news.detik.com/berita/d-4484161/saruma-payungi-perbedaan-di-bacan
https://www.gurupendidikan.co.id/suku-tidore-sejarah-bahasa-mata-pencaharian-kekerabatan-
agama-kepercayaan/
https://www.dgraft.com/travel/indonesia/maluku/2014/07/suku-ternate/
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/kemewahan-kesultanan-ternate-dalam-
baju-adat-ternate
Nama: Fery Mursyidan Baldan
NIM: A94219050

Anda mungkin juga menyukai