Anda di halaman 1dari 4

Ilmu Sosio Antropologi

Budaya Makan Suku Ternate

DISUSUN OLEH :
Dina Mareta
(P01730122062)

DOSEN PENGAMPU :
AnangWahyudi,SGz.M.Sc

TINGKAT 1B PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI


POLTEKES KEMENKES BENGKULU
2022/2023
Kebiasaan Suku Ternate
Tradisi suku Ternate

Tradisi Kololi Kie

Dalam hal ini, masyarakat Ternate memiliki sebuah ritual yang dinamakan Kololi
Kie. Kololi Kie memiliki arti 'keliling gunung', merupakan tradisi yang dilakukan oleh
masyarakat Ternate yang bertujuan untuk menyapa dan berinteraksi dengan alam pada
waktu-waktu tertentu.

Suku Ternate adalah suku yang berasal dari provinsi Maluku Utara, tepatnya di Kota Ternate.
Populasi mereka mencapai 50.000 jiwa. Selain berdiam di pulau asalnya, orang Ternate juga
berdiam di daerah lain, misalnya di pulau Bacan dan pulau Obi yang termasuk wilayah
kabupaten Halmahera Selatan, serta wilayah lain di dalam dan di luar Provinsi Maluku Utara.

Dalam kepercayaan masyarakat Maluku Utara, gunung dianggap sebagai representasi


penguasa alam. Anggapan tersebut menempatkan keberadaan gunung dihormati. Dalam hal
ini, masyarakat Ternate memiliki sebuah ritual yang dinamakan Kololi Kie.
Kololi Kie memiliki arti ‘keliling gunung’, merupakan tradisi yang dilakukan oleh
masyarakat Ternate yang bertujuan untuk menyapa dan berinteraksi dengan alam pada
waktu-waktu tertentu. Meletusnya gunung Gamalama pada 4 Oktober lalu membawa satu
kewaspadaan khusus bagi masyarakat Ternate. Pasalnya, meletusnya gunung Gamalama
memang menimbulkan bencana yang tak bisa diremehkan, terutama bagi warga Ternate.
Gunung tersebut merupakan salah satu gunung paling aktif di Indonesia dan telah meletus
lebih dari 60 kali. Letusan terbesar terjadi pada 1775 yang berimbas pada lenyapnya desa
Soela Takomi. Lebih dari 140 orang tercatat tewas. Untuk itulah, masyarakat setempat
menggelar prosesi adat khusus untuk ‘menenangkan’ gunung Gamalama.
Ritual Kololi Kie sudah dilakukan oleh masyarakat Ternate sejak ratusan tahun lalu. Prosesi
adat tersebut merupakan salah satu dari dua ritual tertua di Ternate. Upacara adat tersebut
juga dianggap satu paket dengan ritual “Fere Kie” yaitu kegiatan ritual naik ke puncak
gunung Gamalama untuk berziarah.
Dalam tradisi Kololi Kie, masyarakat akan mengitari gunung Gamalama dengan
menggunakan kapal yang telah dihias sedemikian rupa. Di dalam kapal juga telah disiapkan
sesajen berbagai jenis makanan yang akan dilemparkan ke laut. Sang pemimpin adat pun
kemudian memulainya dengan ucapan doa-doa kepada sang Pencipta. Harapan – harapan atas
keselamatan jiwa pun terselip selama kapal berlayar.
Di tradisi yang dilakukan dalam rangka ‘menenangkan’ gunung Gamalama dilakukan tanpa
adanya kisruh antar agama. Ritual tersebut oleh masyarakat setempat masih dianggap sebagai
salah satu tradisi unik masyarakat yang harus dijaga eksistensinya. Para pemimpin adat selalu
menekankan bahwa hal tersebut merupakan satu tradisi masyarakat yang harus dijaga
eksistesinya.

Kebiasaan makan sehari hari suku ternate


Makan saro, doa dan harapan pengantin baru

Makan saro merupakan salah satu tradisi makan  bersama masyarakat kesultanan ternate.
Tradisi ini tidak hanya di gelar di kalangan keluarga kesultanan, masyarakat ternate juga
melaksanakannya baik dalam upacara pernikahan, aqiqah ( cukur rambut ), tahlil, dan acara
adat lainnya. Dalam upacara pernikahan, tradisi makan saro sarat akan doa dan harapan
kepada pengantin baru.makanan saro-saro yang di hidangkan dalam tradisi ini terdiri dari :
kobo atau ketupat kerbau, ketupat nanas, pali-pali atau nasi jaha, dan atau nasi kuning,ikan
dan terong, gulai, tamelo atau bubur kacang hijau, bubur srikaya, boboto. Kobo atau ketupat
berbentuk kerbau di ibaratkan seperti hewan kerbau yang rajin dan kuat, sebagaimana
seorang suami harus gigih dalam mencari nafkah. Nanasi atau ketupat berbentuk buah nanas
seperti karakter istri yang berhati lembut dan manis yang kokoh menjaga kesetiaannya untuk
sang suami.

Bubur sirkaya yang bertekstur lembut dan manis melambangkan budi pekerti suami istri yang
baik,lemah lembut dan saling menyayangi. Dada atau nasi kuning mempresentasikan
kematangan seseorang istri untuk berbakti kepada suami dan mengurus rumah tangganya.
Nasi jaha pali-pali di potong menjadi 10 bagian layaknya kekuatan suami istri dalam menjaga
keutuhan rumah tangganya. Tamelo atau bubur kacang hijau merupakan symbol kekayaan
hasil pertanian masyarakat ternate. Ikan dan terong (fofoki) yang di masak dalam empat saus
berwarna kuning, merah, hitam dan putih dengan penataan terong berada sebelah kanan dan
ikan berada pada pada sisi kiri. Perempuan tercipta dari tulang rusuk kiri laki-laki. Kepala
ikan dan tangkai terong si letakkan menghadap kepala meja atau pengantin agar kehidupan
rumah tangganya menjadi harmonis atas dasar cinta dan kasi sayang. Gulai (sapi atau
kambing) menandai kekayaan laut yang melimpah seperti banyaknya keberkahan dalam
rumah tangga. Boboto di buat sebanyak emapat buah karena ternate dahulu di kuasai oleh
empat momole, sehingga makanan ini hanya dijamu untuk empat orang per paket makanan
saro.

Bahasa dan Suku


Sekitar lebih dari duapuluh suku di maluku utara yang masing-masing mempunyai bahasa
tradisional. Suku ternate dengan bahasanya sendiri, suku tidore dengan bahasanya sendiri,
suku makean, suku patani, suku tobelo, suku kayoa, dan masih banyak lagi.

Ciri khas ternate tidak bisa dilepaskan dari sejarah, adat istiadat, dan islam. Berikut beberapa
Ciri khas jenis kebudayaaan yang dimiliki oleh suku ternate :

1. Rumah Adat

Rumah adat tradisional Maluku Utara adalah Rumah adat Baileo yang berbentuk rumah
panggung yang dikelilingi serambi.

2. Makanan Tradisional
Gohu ikan ada banyak makanan khas di Maluku Utara seperti Kue Lapis Tidore, Kue Bilolo,
Mam Raha, Popeda, Ketam Kenari, Halua Kenari, Kue Sagu, Bubur Ne, Bagea, Ikan Asap
atau Ikan Fu, dan Gohu Ikan.

3. Objek Wisata

Pantai Sulamadaha Beberapa Obyek wisata di Maluku Utara yang biasa dikunjungi
diantaranya Kedaton Sultan Ternate, Mahkota Sultan Ternate, Mesjid Sultan Ternate,
Gunung Gamalama, Danau Tolire, Rumah Adat Sasudu, Masjid Sultan Tidore, Tarian Coka
Iba, Tarian Soya soya, Pantai Dodola, Pantai Manaf, Danau Duma dan Makete, Danau Ngade
dan Danau Tolire, Kepulauan Kayoa, Air Terjun Cibi Cebi, Pulau Maitara dan Tidore, Pulau
Bobale, Pantai Kupa-kupa dan Luari, Pulau Makian, Pulau Sambiki, Pantai Cobo, Pulau
Zum-zum, Pulau Mare, Benteng Oranye, Benteng Kalamata, Benteng Bernaveld, Benteng
Tolukko, Benteng Kotanaka, Benteng Dever Lacting, Meriam Antik, dan Bunke

Jenis makanan khas suku ternate

1. Ikan Kuah Kuning

2. Nasi Mijo

3. Nasi Kuning Ternate

4. Papeda

5. Gatang kenari

6. Nasi lapola

7. Kasbi Komplet

8. Lapis palaro

Anda mungkin juga menyukai