Anda di halaman 1dari 4

Miliki Ragam Warna Tradisi dan Budaya, Sulawesi Selatan Jadi Prototipe

Toleransi Beragama

Belum lama ini Orientasi Pemuda Pelopor Moderasi Beragama Angkatan II, baru saja dibuka.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud menyongsong tahun toleransi.Kegiatan orientasi ini
berlangsung di di Hotel Golden Tulip Makassar pada tanggal 5 Desember 2021 lalu.

Dihadiri oleh beberapa pihak penting seperti Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan,
menunjukkan bahwa pemerintah setempat betul-betul serius menanggapi terkait tema yang
diusung.

H. Khaerani selaku Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan tiada henti mengangkat
pembicaraan terkait moderasi beragama. Betul saja, saat ini Sulawesi Selatan menjadi prototipe
atau trendsetter di delapan provinsi lainnya.

Delapan provinsi tersebut antara lainnya yakni, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa
Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Sumatra Barat, dan Riau.

Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUN) DI Provinsi Sulawesi Selatan juga berada di atas rata-
rata. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag), Sulawesi Selatan
berhasil mendapat skor 75,07.

Secara nasional Sulawesi Selatan mendapat nilai 73,83. Menempati peringkat 11 dari jumlah
total 34 provinsi. Skor tertinggi diraih oleh Provinsi Papua Barat.

Mempunyai Tradisi dan Budaya yang Mengusung Nilai Kemanusiaan

Sobat Duta Damai penasaran atau tidak, mengapa Provinsi Sulawesi Selatan bisa menjadi
prototipe toleransi beragama di delapan provinsi lainnya? Kalau penasaran, simak jawabannya
di bawah ini yha..

Sulawesi Selatan berhasil menjadi  trendsetter beberapa provinsi lainnya, sebab provinsi ini
memiliki kekayaan tradisi yang melimpah ruah. Selain itu, tradisi yang sampai saat ini masih
lestari, sangat erat dengan misi kemanusiaan.

Misalnya ada Ma'nene di suku Toraja. Tradisi ini masih ada sampai sekarang, biasanya para
keluarga mengunjungi makam leluhur kemudian mengganti pakaian dan sarung yang digunakan
oleh jenazah leluhur.
Perlakukan terhadap orang yang sudah meningga saja bisa sedemikian harmonisnya, luar biasa
bukan!

Pastinya masih banyak tradisi dan budaya di Sulawesi Selatan yang menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dan toleransi. Pembahasan lebih lanjut, simak di bawah ini:

1. Rambu Tuka', Hubungan Manusia dengan Tuhannya

Tradisi pertama di Sulawesi Selatan adalah Rambu Tuka’. Tradisi ini cukup menarik untuk
dibahas dan dipelajari secara mendalam, sebab tradisi ini memiliki nilai spiritual sekaligus sosial
yang mendalam.

Rambu Tuka Menjadi upacara adat suku Toraja sebagai bentuk rasa syukur dan puja puji kepada
sang maha kuasa. Upacara ini biasa dilakukan saat ada hajat berupa syukuran rumah, panen
melimpah, dan wujud kegembiraan serta suka cita.

Secara tidak langsung, upacara ini menjadi wadah berkumpulnya masyarakat sekitar. Bukan
hanya kumpul-kumpul biasa, masyarakat juga melakukan sesembahan kepada leluhur dan
dewa yang diyakini oleh mereka.

Satu fakta yang perlu sobat Duta Damai tahu tentang upacara ini yaitu pakaian yang dikenakan
umumnya berwarna merah atau berwarna mencolok. Sebagai wujud kebahagiaan dan rasa
syukur atas limpahan nikmat yang diberikan tuhan.

2. Mappalili, Tradisi Unik yang Lestari 

Sulawesi Selatan juga terkenal karena memiliki ragam tradisi yang cukup unik, salah satunya
tradisi Mappalili. Tradisi Mappalili atau Appalili dalam bahasa Makassar, masih lestari hingga
saat ini.

Mappali berasal dari kata Palili yang artinya menjaga tanaman padi dari segala hal yang
mengganggu. Otomatis tradisi ini dilakukan untuk menjauhkan tanaman dari segala hal yang
mengganggu proses panen atau produksi.

Menariknya, tradisi ini bukanlah suatu hal yang sifatnya baru. Bisa dikatakan Mappali menjadi
warisan turun temurun dari leluhur, yang dulunya dilakukan oleh masyarakat Bugis Kuno.

Beberapa daerah yang hingga kini masih menjalankan laku tradisi ini ada, Pangkep, Bone,
Soppeng, dan Wajo. Setiap daerah juga menggunakan pusaka atau arajang sebagai simbol
tradisi yang berbeda.
Misalnya di Pangkep, arajang berupa bajak sawah yang terbuat dari kayu dan sudah ada sejak
tahun 1330. Di Soppeng menggunakan sepasang Ponto atau gelang berkepala naga yang
terbuat dari emas murni. Sedangkan di Bone dan Wajo berupa sebilah keris.

3. Tradisi Ma'nene, Wujud Hormat Pada Leluhur yang Sudah Wafat

Tradisi Ma'nene khas Sulawesi Selatan juga menjadi salah satu tradisi yang banyak menarik
publik. Pasalnya, tradisi ini begitu menjunjung erat rasa hormat terhadap leluhur yang
notabenenya sudah wafat.

Tradisi Ma'nene juga biasa disebut sebagai upacara mayat berjalan. Mungkin bagi beberapa
sobat Duta Damai masih ada yang merasa berbeda dengan penggunaan istilah tersebut.

Sobat Duta Damai tidak perlu khawatir! Sebab Tradisi Ma'nene tidak semenyeramkan itu.
Malah suasananya cenderung haru, mengingat wujud perlakukan santun anak cucu terhadap
tetua mereka.

Upacara ini rata-rata dilakukan oleh masyarakat Baruppu di pedalaman Toraja Utara.
Pelaksanaan upacaranya dimulai dengan membersihkan jenazah leluhur keluarga Toraja.

Setelah itu, diganti baju atau pakaian yang sudah lama dikenakan. Kemudian mayat-mayat
tersebut dijemur dalam waktu tertentu, sebelum dikembalikan pada peti kembali.

Jangan pikir hanya mayat baru saja yang dibersihkan, melainkan juga mayat berusia ratusan
tahun pun tetap diperlakukan sama. Bukankah ini luar biasa? Lewat tradisi ini, kita bisa
mengambil pelajaran bahwa cinta sejati yang sebenarnya tidak akan pudar sampai akhir hayat.

Selain macam tradisi yang melimpah, Sulawesi Selatan juga memiliki ragam agama yang
masing-masing memiliki penganut yang besar.

Sobat Duta Damai mungkin bisa membayangkan jika tidak ada rasa dan sikap toleransi di antara
masyarakat, mana mungkin tradisi-tradisi tersebut masih lestari hingga saat ini. Melihat fakta-
fakta tersebut, tidak heran jika Sulawesi Selatan mendapat julukan sebagai Provinsi trendsetter
di delapan provinsi lainnya.

 Sumber Pustaka:

https://sulselprov.go.id/welcome/post/gubernur-indeks-kerukunan-umat-beragama-sulsel-
lampaui-nasional

https://bobo.grid.id/read/082930827/4-upacara-adat-sulawesi-selatan-makna-dan-cara-
pelaksanaan?page=all
https://sulsel.kemenag.go.id/berita/berita-wilayah/khaeroni-sulawesi-selatan-adalah-
prototipe-toleransi-beragama

https://zonabanten.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-232197735/mengenal-tradisi-manene-
upacara-mayat-berjalan-dari-tana-toraja-sulawesi-selatan

https://modernsocialmagazine.com/ciamik-7-macam-upacara-adat-sulawesi-selatan/

https://rri.co.id/voi/paket-acara/pesona-indonesia/804025/tradisi-mappalili-sulawesi-selatan

https://jurnalpalopo.pikiran-rakyat.com/ragam/pr-43980657/6-tradisi-unik-di-sulawesi-selatan-
salah-satunya-permainan-adu-kaki-sisemba

Anda mungkin juga menyukai