Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mohammad Daffa Ammar Zaki

NPM/ Kelas : 202010119/ D


Dosen : DR. SOMA GANTIKA M.SI

Resume Materi PowerPoint Pertemuan 2 & 3


BUDAYA SUNDA

PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Secara etimologi, kata culture atau budaya berasal dari bahasa latin yaitu colere yang berarti
mengolah atau mengerjakan. Kata culture dalam bahasa inggris juga dapat diartikan sebagai
kultur dalam bahasa Indonesia dan berarti kebudayaan. Selain secara etimologi, beberapa
ahli turut mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian kebudayaan. Berikut
pendapat para ahli mengenai pengertian kebudayaan.

E.B. Tylor (1871): Kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,


kesenian, hukum, moral, adat-istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

A.L. KROEBER DAN C. KLUCKHOHN (1952):

• Keseluruhan pola perilaku dan pola untuk mengatur perilaku


• Terumus secara jelas maupun yang tidak dinyatakan secara jelas
• Diperoleh dan dipahami serta diteruskan dengan menggunakan lambang-lambang
• Merupakan hasil khusus yang hanya mungkin dicapai manusia secara berkelompok
• Termasuk perwujudannya dalam bentuk benda - benda buatan

James Spradley : pengetahuan yang diperoleh, yang digunakan orang untuk


mengintrepretasikan pengalaman dan melahirkan tingkah laku.
Parsudi Suparlan: Keseluruhan pengetahuan yang dipunyai manusia sebagai makhluk sosial
yang isinya adalah model-model pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan untuk
memahami dan menginterpretasikan lingkungan yang dihadapi, dan untuk mendorong dan
menciptakan tindakan yang diperlukan.
Edward Burnett Tylor Hebding dan Glick
Kebudayaan adalah kompleks dari keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
hukum, adat istiadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia
sebagai anggota suatu masyarakat. Hebding dan Glick Kebudayaan dapat dilihat secara
material maupun non material.
Material : alat rumah tangga, pakaian, perhiasan dll
Non material : norma, nilai, kepercayaan, bahasa.
• Norma Aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan
kelaikan bertingkah laku.
• Nilai Konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu tentang apa yang
dianggap baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut.
• Kepercayaan Gejala yang bersifat intelektual terhadap kenyataan dari sesuatu atau
kebenaran suatu pendapat.
• Bahasa Sistem kodifikasi kode dan simbol baik verbal maupun nonverbal, demi
keperluan komunikasi manusia.

Unsur – unsur kebudayaan universal

1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup
5. Sistem mata pencaharian
6. Agama
7. Kesenian

Pengertian Kabudayaan Sunda

Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia dari
Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa hingga sekitar Brebes (mencakup wilayah
administrasi provinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah.
Sistem religi dan kepercayaan

Masyarakat Sunda Sebagian besar beragama islam namun masih ada saja masyarakat sunda
yang percaya pada mitos dan takhayul. Sunda Wiwitan sebagai “Agama Adat” Sunda
Wiwitan adalah penamaan bagi keyakinan atau sistem keyakinan “masyarakat keturunan
Sunda”. Meski penamaan itu tidak muncul oleh komunitas penganut Sunda Wiwitan, tetapi
kemudian istilah itu dilekatkan pada beberapa komunitas dan individu Sunda yang secara
kukuh mempertahankan budaya spiritual dan tuntunan ajaran leluhur Sunda.
Sistem Kekerabatan

• Sistem kekerabatan pada suku Sunda dipengaruhi oleh adat yang ada secara turun-
temurun dan juga dipengaruhi oleh agama Islam yang telah lama dipeluk oleh
masyarakat Sunda. Oleh karena itu, sangat sulit untuk memisahkan adat dan agama
karena unsur itu terjalin dengan erat dalam adat kebiasaan masyarakat sunda.
• Upacara nyawer dan buka pintu merupakan upacara paling menarik.
• Dalam masyarakat sunda terdapat sistem kekerabatan anbilineal yaitu penetapan
kekerabatan sebagian melalui garis ibu dan sebagian melalui garis bapak.
Upacara Sawer (Nyawer) Perlengkapan yang diperlukan adalah sebuah bokor yang berisi
beras kuning, uang kecil (receh) /logam, bunga, dua buah tektek (lipatan sirih yang berisi
ramuan untuk menyirih), dan permen. Pada pelaksanaannya kedua mempelai duduk di
halaman rumah di bawah cucuran atap (panyaweran), upacara dipimpin oleh juru sawer.
Juru sawer menaburkan isi bokor tadi kepada kedua pengantin dan para undangan sebagai
selingan dari syair yang dinyanyikan olehnya sendiri. Adapun makna dari upacara nyawer
tersurat dalam syair yang ditembangkan juru sawer, intinya adalah memberikan nasehat
kepada kedua mempelai agar saling mengasihani, dan mendoakan agar kedua mempelai
mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam membina rumah tangganya, hidup
rukun sampai diakhir hayatnya.

Pakaian adat sunda kurang lebih dibedakan beberapa macam :


1. Pakaian Bangsawan/Menak
2. Pakaian Kaum Menengah
3. Pakaian Rakyat
4. Pakaian Mojang dan Jajaka
5. Pakaian Pengantin

Makanan Sunda

• Masakan Sunda adalah masakan dari masyarakat Sunda di Jawa Barat, Indonesia. Ini
adalah salah satu makanan yang paling populer di Indonesia. Makanan Sunda
memiliki ciri kesegaran bahannya, lalap terkenal dimakan dengan sambal dan juga
karedok menunjukkan kegemaran orang Sunda terhadap sayuran mentah segar.
Masakan Sunda menampilkan citarasa yang ringan, sederhana, dan jelas. Berkisar
antara gurih asin, asam segar, manis, ringan, dan pedas.
• Sambal terasi adalah bumbu penyerta yang paling lazim dalam hidangan Sunda,
dimakan dengan lalab atau tahu dan tempe goreng. Sayur asem dengan kuah
berbumbu asam jawa mungkin adalah sayur yang paling populer dalam hidangan
Sunda. Jenis sayuran populer lain adalah Soto Bandung, sejenis soto dengan irisan
daging sapi.

Tarian sunda

Salah satu bukti kreativitas yang dibangun oleh masyarakat Jawa Barat adalah terciptanya
tarian-tarian tradisional asal Jawa Barat. Berikut beberapa tarian Tradisional Jawa Barat :

• Tari Jaipongan
• Tari Ketuk Tilu
• Tari Digenjring Bonyok
• Tari Sipytri Sintren
• Tari Topeng Cisalak
• Kuda Renggong
• Tari Paku Jajar
• Tari Ratu Graeni
• Tari Ronggeng
• Tari Topeng Tumenggung Priangan

Mata Pencaharian

• Mata pencaharian pokok orang Sunda pada umumnya bertani. Diperkirakan ada 85
% penduduk Jawa Barat hidup dari hasil pertanian. Daerah persawahan di Jawa Barat
terbentang di sepanjang daerah pantai utara dari timur laut serta di pedalaman yang
merupakan daerah pegunungan. Selain bertani juga orang Sunda menguasai usaha
bercocok tanam di ladang. Untuk mengisi waktu panen penduduk di daerah
melakukan usaha membuat kerajinan tangan seperti membuat anyaman, bordir
pakaian, dan sebagainya.
• Sebagian penduduk ada yang bermata pencaharian sebagai buruh pabrik, nelayan,
pengrajin, guru, pegawai negeri, dan pengusaha.

Anda mungkin juga menyukai