Jelaskan komponen religi menurut Durkheim dan berikan contohnya sesuai budaya sunda
Emosi keagamaan, sebagai suatu substansi yang menyebabkan manusia menjadi religus.
Sistem kepercayaan yang mengandung serta keyakinan serta bayangan-bayangan manusia tentang
sifat-sifat Tuhan atau yang dianggap sebagai Tuhan, serta tentang wujud dari alam gaib
(supernatural).
Sistem upacara religius yang bertujuan mencari hubungan manusia dengan Tuhan, dewa-dewa
atau makhluk-makhluk halus yang mendiami alam ghaib.
Kelompok-kelompok religius atau kesatuan-kesatuan sosial yang menganut sistem kepercayaan
tersebut.
Contoh sesuai budaya sunda pada komponen religi menuurt Durkheim diantaranya :
Upacara ada sebelum lahir
Hajat Bangsal (gabah)
Tingkeban (upacara kandungan 7 bln)
Hajat bubur Lolos
Upacara adat selamat hidup
• Kelahiran
• Ngahuripan
Mahinum/Tasyakur (40 hari bayi)
Khitanan
Perkawinan
Ataupun :
Upacara Kawalu yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka menyambut bulan kawalu
yang dianggap suci. Masyarakat baduy melaksanakan puasa bulan Kasa, Karo dan
Katiga.
Upacara ngalaksa/lebaran yaitu upacara besar yang dilakukan sebagian ucapan syukur
atas terlewatinya bulan kawalu.
Seba yaitu memberikan hasil bumi kepada pemerintah dan untuk mempererat tali
silaturahmi.
Upacara menanam padi dilakukan dengan diiringi angklung buhun.
2. Sebagian orang beranggapan susah mempelajari bahasa sunda itu susah termasuk untuk orang sunda sendir.
Saudara jelaskan bagaimana mempelajari dan melestarikan bahasa sunda dalam situasi sekaang yang
dikatakan era modern dan kemajuaan teknologi
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan bahasa sunda. Upaya awal yang perlu dilakukan
adalah memperkukuh lagi ketahanan budaya bangsa melalui pemeliharaan yang sungguh-sungguh dan tulus
terhadap eksistensi bahasa Sunda dan menumbuhkan sikap positif masyarakatnya sehingga timbul
kesadaran akan pentingnya fungsi bahasa daerah. Upaya yang konkret sehubungan dengan hal ini dapat
dilakukan dengan penggunaan bahasa Sunda sebagai media komunikasi dalam lingkungan keluarga.
Bagaimanapun juga keluarga adalah sumber kepribadian seseorang, terutama anak. Orang tua perlu
menyadari pentingnya penguasaan bahasa Sunda agar generasi muda bisa menggunakan bahasa ibunya
dengan leluasa. Upaya lain yang dapat dilakukan, sehubungan dengan masuknya kurikulum bahasa dan
sastra daerah (Sunda) di SMA dewasa ini, adalah perencanaan bahasa Sunda melalui perencanaan status
(status planning) dan perencanaan korpus (corpus planning). Perencanaan status dapat diupayakan melalui
pembebanan yang lebih terhadap bahasa Sunda sehingga penggunaannya dapat merambah ranah di luar
budaya dan keluarga. Perencanaan korpus dapat diupayakan dengan percepatan kesejajaran daya ungkap
bahasa Sunda melalui penyerapan kosakata bahasa Indonesia, bahasa daerah lainnya, dan bahasa asing
untuk mengungkapkan konsep-konsep, terutama iptek dan kehidupan modern lainnya, terlebih-lebih pada
era informasi ini. Upaya yang tidak kalah penting lainnya adalah penggalakkan penerbitan. Pemeliharaan
bahasa Sunda dapat pula dilakukan melalui kegiatan penelitian yang diarahkan pada bahasa itu sendiri dan
penuturnya. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan titik tolak pengambilan kebijakan oleh pemerintah
daerah. Di samping itu, temuan-temuan mutakhir perlu dimasyarakatkan untuk menumbuhkan sikap positif
masyarakat terhadap bahasanya. Perlu pula dilakukan pembakuan bahasa Sunda yang lebih komprehensif
dan mutakhir untuk meningkatkan mutunya agar dapat digunakan dalam segala keperluan.
3. Jelaskan dan sebutkan moralitas akademik unpas dan berikan tanggapan bagaimana menerapkan dalam
kehidupan sehari hari dilingkungan kampus maupun di kehidupan sehari-hari
1. Luhung Elmuna/Nyakola, dalam artian Seluruh sivitas akademika harus terus menerus menemukan nilai
kebenaran dengan cara berpikir rasional, tetapi harus terbuka terhadap nilai-nilai kebenaran dan kritikan
yang lain. Sejalan dengan itu secara terus menerus pula harus meningkatan taraf hidup dengan tidak
tercabut dari keharusan memperhatikan kodrat, martabat, manusia serta kelestarian alam dan
lingkungannya melalui pemanfaatan ilmunya tersebut.
2. Pengkuh Agamana/Nyantri, Seluruh Civitas Akademik UNPAS harus memahami dan menjalankan tugas
dan fungsi hidupnya, secara harfiah yakni bahwa hidup ini adalah ibadah kepada Allah SWT dan hanya
mencari ridho-Nya semata serta bertolak dan berorientasi pada kebenaran yang hakiki yang datang dari
Allah SWT pula.
3. Jembar Budayana/Nyunda, seluruh civitas akademika harus memiliki dan mempraktekkan jiwa ramah,
toleran, terbuka dan selalu melaksanakan nilai silih asah, silih asih, silih asuh dalam berfikir dan bersikap
adil.
4. Sebutkan pengelompokan kesenian menurut Atik Sopandi dan Jaka Saryawan Pengelompokan Seni Sunda
Menurut R. Jaka Suryawan
Seni Suara (Klasik & Modern)
Seni Tari (Klasik, Modern, Dan Sendra Tari)
Seni Drama
Seni Bela Diri
Seni Wayang Golek
Seni Sastra
Pengelompokan Seni Sunda Menurut Atik Sopandi
Seni Musik (Cianjuran, Degung, Kliningan, Jenaka Sunda, Tarling, Calung, Rampak
Kendang, Bedug Lonjor)
Seni Tari (Jaipongan, Tayuban, Pencak Silat, Topeng Cirebon)
Teater Rakyat (Banjet, Topeng Cisalak, Longser, Longser, Sintren, Sandiwara)
Helaran (Sisingaan, Kuda Renggong)
Wayang Golek
Gending Karesmen