Anda di halaman 1dari 5

Virus Corona

Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini pertama kali
teridentivikasi di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei di China tengah, Pada awal
Desember 2019 seorang pasien didiagnosis menderita pneumonia yang tidak biasa.
Pada 31 Desember, kantor regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Beijing
telah menerima pemberitahuan tentang sekelompok pasien dengan pneumonia yang tidak
diketahui penyebabnya dari kota yang sama. Para peneliti di Institute of Virology di
Wuhan telah melakukan analisis metagenomics untuk mengidentifikasi virus corona baru
sebagai etiologi potensial. Mereka menyebutnya novel coronavirus 2019 (nCoV-2019)
Selanjutnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut
virus corona sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) dan sekarang penyakitnya
populer dengan istilah coronavirus disease-19 (COVID-19).

Pada banyak kasus, virus ini hanya mampu menyebabkan infeksi pernapasan ringan,
seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernafasan berat, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia), Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) sampai kematian.

Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu
hamil sampai ibu menyusui. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah
lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com Kasus positif infeksi virus corona di Indonesia pertama
kali diumumkan secara resmi oleh pemerintah pada 2 Maret 2020 lalu. Dua orang warga
negara Indonesia (WNI) terjangkit virus corona atau Covid-19. Mereka adalah ibu berumur
64 tahun dan anaknya yang berumur 31 tahun yang bertempat tinggal di daerah Depok, Jawa
Barat. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan, riwayat perjalanan kedua
orang ini sehingga terjangkit corona. Bermula ketika keduanya berinteraksi dengan warga
Jepang yang tinggal di Malaysia.

Angka kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Dalam beberapa hari
terakhir, tambahan kasusnya bahkan lebih dari 100. Berdasarkan perkembangan penularan
Covid-19 pertanggal 30 Maret 2020
Provinsi Banten merupakan provinsi yang menempati urutan 3 dalam penyebaran COVID-
19. Dikutip dari situs TANGERANGNEWS.com Dalam situs tersebut, pada Rabu
(25/3/2020), per pukul 12.00 WIB, 13 warga Kota Tangerang yang terkonfirmasi positif
COVID-19, 31 pasien dalam pengawasan (PDP), 222 orang dalam pemantauan (ODP), dan 1
orang meninggal.sedangkat di Kabupaten Tangerang :

Terkonfirmasi positif Covid-19 

 Masih dirawat: 15 orang


 Sembuh: 1 orang

 
Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

 Masih dirawat: 31 orang


 Sembuh: 5 orang

Orang Dalam Pemantauan (ODP)

 Masih Dipantau: 111 orang


 Sembuh: 51 orang

Gejala Virus CoronaI

Infeksi virus Corona bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam,
pilek, batuk, sakit tenggorokan dan sakit kepala. Atau gejala penyakit infeksi pernapasan
berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


 Batuk
 Sesak napas

Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
terpapar virus Corona.

Penyebab Virus Corona


Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia. World
Health Organization (WHO) mengungkap cara penyebaran virus corona. melalui tetesan
kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau
batuk.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menyentuh atau menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk
penderita COVID-19
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat
tangan

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan
fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang
daya tahan tubuhnya lemah.
Pencegahan Virus Corona
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang
bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social


distancing).
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam
pemantauan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke
orang lain, yaitu:

 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


 Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala gangguan pernapasan
yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien dalam pengawasan).
 Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera
buang tisu ke tempat sampah.

Himbawan mengenai penanggulangan virus corona ini perlu dilakukan, dari sekala nasional
hingga tingkat RT dan RW dimana penyebaran Virus corona di Indonesai khususnya Banten
sebagai zona merah memiliki tingkat penyebaran yang relative cepat. dalam hal ini
diperlukan pencegahan dengan cara yang konkrit. Sehingga perlunya kerja sama antar warga
dan pemerintah desa untuk merealisasikan pencegahan tersebut.

Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan cara :


 diperlukan langkah-langkah penyebarluasan informasi yang benar mengenai
karakteristik virus tersebut dan bagaimana mengantisipasi penulaannya secara jelas,
disampaikan dalam bahasa sederhana. Pengedaranya dilakukan melalui pengumuman
dari majid/musolah, menebarkan selembaran dan lain-lain.
 Penundaan sementara kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti majlis taklim
dan acara keagamaan
 Perlunya menyiapkan karantina desa, dan melakukan penyemprotan disinfektan pada
tempat umum baik masjid, musolah, pasar hingga rumah-rumah warga.

Namun semua langkah yang dapat dilakukan di tingkat desa tersebut harus terkoordinasi
dengan baik. Semua harus terkoordinasikan dengan para pihak, baik BDPB, Dinas Kesehatan
di Daerah dan Puskesmas atau Puskesdes, Babinsa dan Babinkamtibmas dan Satgas Gugus
Tugas Tanggap Corona di Desa maupun stakehokder terkait secara baik agar dapat
mengetikan rantai penyebaran COVID-19.

Daftar pustaka

Parwanto, M. L. E. (2020). Virus Corona (2019-nCoV) penyebab COVID-19. Jurnal


Biomedika dan Kesehatan, 3(1), 1-2.

Anda mungkin juga menyukai