Anda di halaman 1dari 3

1.

Untuk Metabolit Primer harus diupayakan agar mikroba dapat sesegera dan selama
mungkin tumbuh di fase logaritmikà Bagaimana caranya ?

Jawab :

Senyawa metabolisme primer merupakan senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup
dan bersifat essensial bagi proses metabolisme sel tersebut. Senyawa ini dikelompokkan
menjadi 4 kelompok makromolekul yaitu karbohidrat, protein, lipid,dan asam nukleat.
Berdasarkan pertumbuhan mikroba metabolit primer dihasilkan atau dibentuk pada fase
logaritmik atau eksponensial. Fase Logaritma / eksponensial ditandai dengan terjadinya
periode pertumbuhan yang cepat. Setiap sel dalam populasi membelah menjadi dua sel.
Variasi derajat pertumbuhan bakteri pada fase eksponensial ini sangat dipengaruhi oleh sifat
genetik yang diturunkannya. Selain itu, derajat pertumbuhan juga dipengaruhi oleh kadar
nutrien dalam media, suhu inkubasi, kondisi pH dan aerasi. Ketika derajat pertumbuhan
bakteri telah menghasilkan populasi yang maksimum, maka akan terjadi keseimbangan antara
jumlah sel yang mati dan jumlah sel yang hidup.

Upaya agar mikroba dapat memasuki fase logaritmika dan selama mungkin pada fase
logarimika atau fase tumbuhnya dapat diupayakan dengan cepat dengan cara mempersingkat
fasa lag. Fase Lag merupakan fase penyesuaian bakteri dengan lingkungan yang baru. Lama
fase lag pada bakteri sangat bervariasi, tergantung pada komposisi media, pH, suhu, aerasi,
jumlah sel pada inokulum awal dan sifat fisiologis mikro organisme pada media sebelumnya.
Untuk mempercepat fase lag pada mikroorganisme, mikroorganisme pada saat berada di
dalam media inokulasi sumber nutrisi, pH, suhu aerasi harus disuplay dengan tepat dan
menggunakan media yang menyerupai media yang akan digunakan pada proses fermentasi
sehingga mikroorganisme dapat dengan cepat beradaptasi, sehingga dapat dengan mudah
beralih ke fase logaritmik atau eksponensial. Dan untuk mempertahankan pertumbuhan pada
fase logaritkima pula tetap memerlukan suplay kadar nutrien dalam media, suhu inkubasi,
kondisi pH dan aerasi yang cukup agar mikroba tetap tumbuh dan mengasilkan polulasi yang
maksimum.

Berdasarkan pada factor-faktor yang dapat menunjang pertumbuhan metabolit primer


tersebut diantaranya :

 Suhu

Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:

1. Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C,
dengan suhu optimum 15°C.
2. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° — 55°C,
dengan suhu optimum 25° — 40°C.
3. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° —
75°C, dengan suhu optimum 50–65°C
4. Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam
sumber air panas bersuhu 93° — 500°C.
 Nutrisi
Semakin banyak nutrisi maka semakin meningkat pertumbuhan dari bakteri dalam hal
melakukan pembelahan, Semua mikroorganisme memerlukan makanan   yang akan
menjadi sumber energi  dan menyediakan  unsu-unsur  kimia dasar  untuk
pertumbuhan sel. Unsur-unsur  dasar tersebut adalah  karbon, nitrogen, hidrogen,
oksigen, sulfur,  fosfor, magnesium, zat besi ,  dan sejumlah kecil logam  lainnya.
a. Eneregi, biasanya diperoleh  dari substansi mengandungkarbon
b. Nitrogen untuk sintesa protein
c. Sumber enersi
d. Vitamin dan mineral  yang berkaitan dengan faktor pertumbuhan
 Ph
Setiap organisme mempunyai kisaran nilai pH dimana pertumbuhan masih
memungkinkan dan masing-masing biasanya mempunyai pH optimum. Kebanyakan
mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran pH 6,0-8,0. Beberapa mikroorganisme
dalam bahan pangan tertentu seperti khamir dan bakteri asam laktat tumbuh dengan
baik pada kisaran nilai pH 3,0-6,0 (Gaman dan Sherrington, 1994).
 Oksigen
Tersedianya oksigen dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Jamur
bersifat aerobik (memerlukan oksigen) sedangkan khamir dapat bersifat aerobik atau
anaerobik tergantung
 Kelembaban
Mikroorganisme, seperti halnya semua mikroorganisme memerlukan air untuk
mempertahankan hidupnya. Banyaknya air dan pangan yang tersedia.
 Waktu
Laju perbanyakan bakteri bervariasi menurut spesies dan kondisi pertumbuhanya.
Pada kondisi optimal, hampir semua bakteri memperbanyak diri dengan pembelahan
biner sekali setiap 20 menit. Untuk beberapa bakteri, memiliki waktu generasi, yaitu
selang waktu antara pembelahan, dapat mencapai 12 menit.

2. Untuk Sekunder harus diupayakan agar mikroba dapat sesegera dan selama mungkin
tumbuh di fase Stasioner à Bagaimana caranya ?

Jawab :

Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan
organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu
dan lainnya. Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang
berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada
satu spesies dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada
saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk
mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk
mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal. Singkatnya,
metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Senyawa
metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama, yaitu:

1. Terpenoid (Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung karbon dan hidrogen serta
disintesis melalui jalur metabolisme asam mevalonat.). Contohnya monoterpena,
seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena.
2. Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincin benzena,
hidrogen, dan oksigen dalam struktur kimianya.) Contohnya asam fenolat, kumarina,
lignin, flavonoid, dan tanin.
3. Senyawa yang mengandung nitrogen. Contohnya alkaloid dan glukosinolat.

Berdasarkan pertumbuhan mikroba metabolit sekunder dihasilkan atau dibentuk pada


fase stasioner. Fase stasioner terjadi pada saat laju pertumbuhan bakteri sama dengan laju
kematiannya. Sehingga jumlah bakteri keseluruhan bakteri akan tetap. Keseimbangan
jumlah keseluruhan bakteri ini terjadi karena adanya pengurangan derajat pembelahan sel.
Hal ini disebabkan oleh kadar nutrisi yang berkurang dan terjadi akumulasi produk toksik
sehingga mengganggu pembelahan sel. Dalam fase ini terjadi perubahan sistem
metabolisme primer ke metabolisme sekunder, dan produk metabolitnya disebut
metabolit sekunder yang bersifat sangat khas dan tidak esensial untuk pertumbuhan serta
penting artinya bagi fermentasi komersial. Dihasilkan metabolit sekunder untuk
pertahanan diri bakteri dalam mempertahankan fase kondisi tubuhnya sebelum memasuki
fase kemtian. Agar mikroba dapat segera dan selama mungkin berada pada fsae stasioner
diperlukan kondisi fermentasi yang dapat mempersingkat fase ekpsonesial dan
memperpanjang fase stasioner atau kondisi yang dapat menurunkan laju pertumbuhan
pada fase eksponensial sehingga metabolit sekunder terbentuk lebih awal.

Anda mungkin juga menyukai