Oleh :
Kelompok 8 / 3A
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada tim penyusun sehingga dapat menyelesaikan laporan ini
dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan laporan ini juga tidak terlepas dari bimbingan dan
kerjasama berbagai pihak, diantaranya :
1) Yohanes Kristianto, MFT selaku dosen Mata Kuliah Pengawasan Mutu
Makanan yang telah memberi pengarahan dalam penyusunan laporan,
2) Teman–teman satu kelompok yang bekerja sama dalam menyelesaikan
laporan ini.
Tim penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
laporan ini, untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari pembaca semua yang
diharapkan dapat memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
2.5 Pembahasan............................................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
penggunaan apapun merek susu sapi formula yang sesuai kondisi dan usia anak
selama tidak menimbulkan gangguan fungsi tubuh adalah susu yang terbaik untuk
anak tersebut.
1.3 Tujuan
a. Mengetahui standar mutu produk MP ASI
b. Mengetahui latar belakang atau rasional penggunaan standar mutu
c. Melakukan pencocokan (substantiarsi) dengan standar mutu produk
2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ruang Lingkup:
Standar ini berlaku untuk makanan olah yang dimaksudkan sebagai pengganti air
susu ibu.
Diskripsi:
Pengganti Air Susu Ibu adalah makanan bayi yang secara tunggal dapat
memenuhi kebutuhan gizi serta pertumbuhan dan perkembangan bayi normal
sampai berumur antara empat dan enam bulan.
Pengganti Air Susu Ibu dapat berbentuk bubuk yang perlu ditambah air sebelum
digunakan, atau berbentuk cair yang dapat dipakai secara langsung atau setelah
diencerkan.
Pengganti Air Susu Ibu diproses hanya secara fisika bukan iradiasi, selanjutnya
diwadahi sedemikian rupa hingga dapat menghindari kerusakan dan kontaminasi
selama penanganan, penyimpanan, dan distribusi secara normal.
Komposisi utama:
Bahan utama Pengganti Air Susu Ibu adalah susu sapi atau susu hewan lain
dan atau bahan yang berasal dari hewan termasuk ikan, atau berasal dari tumbuh-
tumbuhan, yang semuanya telah dibuktikan cocok atau sesuai untuk digunakan
sebagai makanan bayi.
Setiap 100 kilokalori Pengganti Air Susu Ibu harus mengandung protein,
lemak, vitamin, dan mineral sebagai berikut:
3
Protein
Kandungan protein dalam Pengganti Air Susu Ibu tidak boleh kurang dari
1,8 g per 100 kkal yang terdapat dalam Pengganti Air Susu Ibu. Protein yang
digunakan mutunya sesuai dengan protein susu atau kasein. Bila digunakan
protein selain kasein, maka jumlah proteinnya harus lebih tinggi sebanding
dengan nilai biologinya (mutu protein yang digunakan tersebut tidak boleh lebih
rendah dari 85% mutu kasein), terutama berdasarkan nilai PER (Protein
Efficiency Ratio).
Jumlah protein yang digunakan sebaiknya tidak boleh lebih dari 4 gram per
100 kkal. Persyaratan batas maksimum jumlah protein serta batas minimum mutu
protei dapat diubah menurut keperluan nasional serta kondisi setempat.
Penambahan asam amino bebas (isolated amino acids) dapat dilakukan ke
dalam Pengganti Air Susu Ibu hanya untuk memperbaiki nilai gizi Pengganti Air
Susu Ibu. Asam amino essensial hanya boleh ditambahkan untuk memperbaiki
mutu protein, dan hanya dalam batas jumlah yang diperlukan untuk tujuan
tersebut. Dan perlu diperhatikan hanya bentuk L dari asam amino yang
digunakan, bentuk D-asam amino tidak diperkenankan digunakan untuk tujuan
ini.
Kolin
Tidak kurang dari 7 mg tiap 100 kkal.
4
Vitamin
Jumlah tiap 100 kkal
Vitamin
Minimum Maksimum
Vitamin A 250 UI atau 75 mcg 500 UI atau 150 mcg
sebagai retinol sebagai retinol
Vitamin D 40 UI 80 UI
Vitamin E 0,7 UI/g asam linoleat,
tetapi tidak kurang dari
0,7 UI/100 kkal
Vitamin K1 4 mcg Tidak ditetapkan
Vitamin C 8 mg Tidak ditetapkan
Vitamin B1 40 mcg Tidak ditetapkan
Vitamin B2 60 mcg Tidak ditetapkan
Nikotinamida 250 mcg Tidak ditetapkan
Vitamin B6 35 mcg Tidak ditetapkan
Asam Folat 4 mcg Tidak ditetapkan
Asam Pantotenat 300 mcg Tidak ditetapkan
Vitamin B12 0,15 mcg Tidak ditetapkan
Biotin 1,5 mcg Tidak ditetapkan
Mineral
Jumlah tiap 100 kkal
Mineral
Minimum Maksimum
Natrium (Na) 20 mg 60 mg
Kalium (K) 80 mg 200 mg
Klorida (Cl) 55 mg 150 mg
Kalsium (Ca) 50 mg Tidak ditetapkan
Fosfor (P) 25 mg Tidak ditetapkan
Magnesium (Mg) 6 mg Tidak ditetapkan
Ferum (Fe) 0,15 mg Tidak ditetapkan
Iodine (I) 5 mcg Tidak ditetapkan
Kuprum (Cu) 45 mcg Tidak ditetapkan
Zink (Zn) 0,5 mg Tidak ditetapkan
Mangan (Mn) 5 mcg Tidak ditetapkan
Komposisi Tambahan
1. Di samping vitamin dan mineral seperti tabel di atas boleh ditambahkan zat
gizi lain yang lazim terdapat dalam air susu ibu.
2. Kegunaan zat gizi tersebut harus dibuktikan secara ilmiah.
3. Penambahan zat gizi tersebut harus disesuaikan dengan kadar dalam air susu
ibu.
5
Komposisi dan Ukuran Partikel
Jika dipersiapkan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label, sediaan harus
terdispersi dengan baik, bebas dari gumpalan dan partikel besar, sehingga dapat
diberikan kepada bayi melalui dot karet atau plastik.
Kadar Air
Tidak lebih dari 5% untuk Pengganti Air Susu Ibu yang berbentuk bubuk.
Larangan Khusus
Dilarang melakukan iradiasi terhadap Pengganti Air Susu Ibu dan bahan yang
digunakan untuk memproduksinya.
Kalori
Apabila disiapkan sesuai dengan petunjuk, setiap 100 ml sediaan yang siap
diminum, memberikan kalori tidak kurang dari 60 kkal dan tidak lebih dari 70
kkal.
6
Pengental Batas maksimum penggunaan tiap
100 ml sediaan yang siap diminum
susu dan kedele
- 0,1 gram untuk Pengganti Air Susu
Ibu bentuk cair dengan bahan dasar
protein terhidrolisa dan atau asam
amino
Pengemulsi
Lesetina 0,5 gram untuk semua jenis Pengganti
Air Susu Ibu
Mono dan digliserida 0,4 gram untuk semua jenis Pengganti
Air Susu Ibu
Pengatur pH
Natrium Bikarbonat
Natrium Karbonat
Natrium Hidroksida
Secukupnya untuk semua jenis
Kalium Bikarbonat
Pengganti Air Susu Ibu, batas kadar Na
Kalium Karbonat
dan K sesuai dengan tabel 2.
Natrium Sitrat
Kalium Sitrat
Kalsium Hidroksida
L(+) Asam Laktat Secukupnya
Asam Sitrat Secukupnya
Antioksidan
Vitamin E 1 mg untuk semua jenis Pengganti Air
L-Askorbil Palmitat Susu Ibu
Bahan Tambahan Makanan Lain Produk tidak boleh mengandung bahan
tambahan makanan lain termasuk
bahan tambahan baku atau bahan
lainnya.
7
Jumlah protein yang digunakan sebaiknya tidak boleh lebih dari 4 gram
per 100 kkal. Persyaratan batas maksimum jumlah protein serta batas minimum
mutu protein dapat diubah menurut keperluan nasional serta kondisi setempat.
8
2.4. Analisa Produk Susu Formula Bayi
Nilai Gizi Satuan Per 100 g Per 100 Kkal Per Saji
Energi total Kkal 509 100 76
Protein g 11.5 2.3 1.5
Lemak g 28 5.5 3.5
Karbohidrat g 52 10.3 6.8
Air g < 2.8 - -
Asam linoleat mg 3385 665.1 436.7
Serat pangan g 3.45 0.68 0.45
FOS 3.45 0.68 0.45
Vitamin :
A IU 1673 329 216
D3 Mcg 10.1 2.0 1.3
E Mg 9.3 1.8 1.2
K1 Mcg 39.0 7.7 5.0
B1 Mg 0.31 0.06 0.04
B2 Mg 0.72 0.14 0.09
B3 Mg 5.7 1.1 0.74
B5 Mcg 1640 322 212
B6 Mcg 290 57 37
B9 mcg 85 17 11
B12 mcg 0.9 0.2 0.1
C mg 65 13 8.4
Biotin mcg 7.9 1.6 1.0
Kolin mcg 5.6 11 7.2
Inositol mg 39 7.8 5.1
9
Nilai Gizi Satuan Per 100 g Per 100 Kkal Per Saji
Mineral :
Ca mg 389 76 50
P mg 229 45 29
Mg mg 45 8.9 5.9
Fe mg 6.2 1.2 0.8
Zn mg 4.6 0.9 0.6
Mn mg 0.05 0.01 0.01
Cu mcg 55 11 7
I mcg 155 30 20
Na mg 155 30 20
K mg 496 98 64
Cl mg 301 59 39
Se mcg 5.9 1.2 0.8
Triptofan mg 149 29 19
Tirosin mg 48 82 54
Asam α-Linolenat mg 470 92 61
DHA mg 9.8 1.9 1.3
AA mg 20 4.0 2.6
Asam Sialat mg 117 23 15
Taurin mg 34 66 4.3
Pembahasan :
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai gizi susu frisian flag 0-6 bulan yang
tidak memenuhi standart CODEX adalah :
a. Kandungan energi total adalah sebesar 100 Kkal yang seharusnya 60-70 Kkal
10
2. Lactogen 1 klasik 0-6 bulan
Nilai Gizi Satuan Per 100 g Per 100 Kkal Per Saji
Energi total Kkal 499 100 67
Protein g 10.5 2.1 1.4
Lemak g 26.0 5.2 3.5
Karbohidrat g 55.7 11.2 7.5
Air g 3.0 0.6 90.4
Asam linoleat mg 3.2 0.6 0.4
Vitamin :
A IU 396 79.4 53.1
D3 mcg 5.20 1.0 0.7
E mg 5.2 1.0 0.7
K1 mcg 36 7.2 4.8
B1 mg 0.43 0.1 0.06
B2 mg 0.59 0.1 0.08
B3 mg 3.0 0.6 0.4
B5 mcg 2.52 0.5 0.3
B6 mcg 0.26 0.1 0.03
B9 mcg 59 118 7.9
B12 mcg 1.0 0.2 0.1
C mg 57 11.4 7.6
Biotin mcg 12 2.4 1.6
Kolin mcg 47 9.4 6.3
Inositol mg 33 6.6 4.4
Taurin mg 3.4 5.1 3.4
Karnitin mg 6.4 1.3 0.9
Mineral :
Ca mg 266 53 35.7
P mg 148 30 19.8
Mg mg 40 8 5.4
11
Nilai Gizi Satuan Per 100 g Per 100 Kkal Per Saji
Fe mg 3.7 1 0.5
Zn mg 4.0 1 0.5
Mn mg 60 12 8.0
Cu mcg 0.3 0.06 0.04
I mcg 72 14 9.6
Na mg 135 27 18.1
K mg 462 93 62.0
Cl mg 320 64 42.9
Se mcg 9.0 2 1.2
Pembahasan :
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa komposisi nilai gizi susu Lactogen
1 klasik 0-6 bulan belum memenuhi standar CODEX yang telah ditetapkan
karena ada zat gizi yang belum memenuhi standar yaitu Kandungan Cu
adalah sebesar 0.06 mg / 6 mcg yang seharusnya 45 mcg.
12
3. Morinaga BMT 1
13
Informasi Nilai Gizi Satuan Jumlah
Per 100 g Per 100 kkal Per Sajian (30,1 g)
Mineral :
Kalsium mg 380 74 114
Fosfor mg 210 41 63
Magnesium mg 45 8,7 14
Besi mg 6 1,2 1,8
Seng mg 3,3 0,64 0,99
Mangan µg 30 5,8 9
Tembaga µg 320 62 96
Iodium µg 65 13 20
Natrium mg 160 30 50
Kalium mg 540 105 160
Klorida mg 330 64 99
Selenium µg 7 1,4 2,1
Pembahasan :
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai gizi susu morinaga BMT 1 yang
tidak memenuhi standart CODEX adalah :
a. Kandungan vitamin B1 adalah sebesar 0,08 mg yang seharusnya 40 mcg
b. Kandungan vitamin B2 adalah sebesar 0,14 mg yang seharusnya 60 mcg
c. Kandungan vitamin B6 adalah sebesar 0,06 mg yang seharusnya 35 mcg
d. Kandungan Nikotinamida adalah sebesar 0,29 µg yang seharunya 250 mcg
e. Kandungan Asam Pantotenat adalah sebesar 0,58 mg yang seharusnya 300
mcg
f. Susu Morinaga BMT tidak mengandung kuprum (Cu). Dan dalam codex itu
sendiri, kandungan minimal kuprum 45 mcg
g. Susu Morinaga BMT tidak mengandung Zink (Zn). Dan dalam codex itu
sendiri, kandungan minimal zink 0,5 mg
14
4. SGM 1
KH g 62 12,6 8
Serat pangan g 4 0,8 0,5
Prebiotik FOS-Insulin mg 1530 313 202
15
Zat Gizi Satuan Per 100 gram Per 100 Kkal Per Sajian
B9 mcg 50 10 6,6
B12 mcg 1,3 0,3 0,2
C mg 55 11 7
H mcg 13 2,7 2
Kolin mg 35 7 4,6
Inositol mg 20 4 3
Taurin mg 38 7,8 5
Mineral
Ca mg 400 82 53
P mg 250 51 33
Mg mg 42 8,6 5,6
Fe mg 3,5 0,7 0,5
Zn mg 25 0,5 0,3
Mn mcg 30 6 4
Cu mcg 280 57 37
Asam Amino
Isoleusin g 4,61 0,94 0,61
Leusin g 0,47 0,10 0,06
Lisin g 0,94 0,19 0,12
Metionin g 0,71 0,15 0,09
Fenilalanin g 0,21 0,04 0,03
Treonin g 0,52 0,11 0,07
Triptofan g 0,16 0,03 0,02
Falin g 0,52 0,11 0,07
Tirosin g 0,32 0,07 0,04
Histidin g 0,21 0,04 0,03
Sistein g 0,16 0,03 0,02
Pembahasan :
Dari tabel komposisi nilai gizi susu SGM 1 diatas dapat diketahui bahwa nilai
gizi susu SGM 1 yang tidak sesuai dengan standar CODEX adalah
1. Kandungan vitamin A sebesar 215 IU yang seharusnya 250 IU-500IU
2. Kandungan vitamin B12 sebesar 0,3 mcg yang seharusnya 0,15 mcg
3. Kandungan Ferum sebesar 0,7 mg yang seharusnya 0,15 mcg
4. Kandungan Klorida sebesar 51 mg yang seharusnya 55 mg
16
5. Codex Standard untuk Pengganti Air Susu Ibu (PASI) telah menetapkan
bahan tambahan makanan yang boleh digunakan untuk PASI beserta
dengan batas maksimum tiap 100 ml produk yang siap diminum. Produk
susu SGM 1 juga menggunakan bahan tambahan berupa pengemulsi
lesitin kedelai. Namun dalam kemasan tidak dicantumkan seberapa
banyak pengemulsi tersebut ditambahkan.
2.5 Pembahasan
Produk MPASI yang beredar dipasaran memang banyak sekali macamnya.
Oleh karena itu dibutuhkan kecermatan konsumen dalam memilih produk
MPASI yang akan dibeli dan dikonsumsi secara tepat. Namun sulit bagi
konsumen untuk mengetahui produk MPASI yang tepat untuk dikonsumsi
tanpa mengetahui makna dari label yang tertera pada kemasan produk
MPASI.
Dari ke empat produk yang diamati semua produk masih tidak memenuhi
syarat dan ketentuan yang berlaku menurut codex yang dapat diamati melalui
label yaitu aturan mengenai nilai gizi yang terdapat pada produk MPASI
Frisian Flag 0-6 bulan, Morinaga BMT 1, SGM 1. dan Lagtogen 1 Klasik 0-6
bulan. Jadi, butuh pengetahuan yang cukup bagi para konsumen agar tidak
salah pilih produk dan produk yang dipilih benar-benar produk yang
berkualitas. Informasi gizi pada label kemasan hanya bersifat fakultatif
(anjuran). Biasanya, produsen mencantumkannya untuk memenangkan
kompetisi dengan produk sejenis. Informasi nilai gizi atau yang biasa disebut
dengan dengan istilah Nutrition Fact biasanya dihitung untuk setiap 100 g
pangan tersebut. Informasi ini menguntungkan konsumen karena konsumen
dapat membandingkan harga zat gizinya dengan mudah. Jadi, konsumen bisa
memilih produk dengan harga terendah untuk setiap zat gizinya (WKNPG,
2004).
17
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
a. Sebagian besar komposisi nilai gizi susu frisian flag 0-6 bulan sudah
memenuhi standart CODEX, namun hanya ada satu zat gizi yang belum
memenuhi standar yaitu kandungan energi total adalah sebesar 100 Kkal
yang seharusnya 60-70 Kkal.
a. Sebagian besar komposisi nilai gizi susu Lactogen 1 klasik 0-6 bulan
sudah memenuhi standart CODEX, namun hanya ada satu zat gizi yang
belum memenuhi standar yaitu Kandungan Cu adalah sebesar 0.06 mg / 6
mcg yang seharusnya 45 mcg.
b. Komposisi nilai gizi susu morinaga BMT 1 yang belum memenuhi
standart CODEX adalah vitamin B1 adalah sebesar 0,08 mg yang
seharusnya 40 mcg, vitamin B2 adalah sebesar 0,14 mg yang seharusnya
60 mcg, vitamin B6 adalah sebesar 0,06 mg yang seharusnya 35 mcg,
Nikotinamida adalah sebesar 0,29 µg yang seharunya 250 mcg.
Kebanyakan kandunagan susu tersebut masih kurang dari standar yang
ditetapkan. Serta, susu Morinaga BMT tidak mencantunkam Cu dan Zc.
c. Komposisi nilai gizi susu SGM 1 yang belum sesuai dengan standar
CODEX yaitu vitamin A, vitamin B12, Ferum, klorida. Produk susu SGM
1 juga menggunakan bahan tambahan berupa pengemulsi lesitin kedelai,
namun tidak mencantukan pada kemasan.
3.2 SARAN
a. Pemenuhan energi susu frisian flag 0-6 bulan sebaiknya tidak melebihi
kebutuhan standar yang telah ditetapkan oleh CODEX yaitu 60 – 70 Kkal.
Susu Lactogen 1 klasik 0-6 bulan.
b. Seharusnya, susu Morinaga BMT mencantumkan nilai zat gizi Cu dan Zc
yang sesuai degan standar CODEX.
18
c. Sebaiknya untuk produk susu SGM produsen mencantumkan kadar BTP
lesithin sebagai pengemulsi pada kemasan.
19
DAFTAR PUSTAKA
20